RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jember, Jawa Timur pada tanggal 17 Oktober 1992, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan dari Bapak Bambang Eko Nurcahyono dan Ibu Dwi Wiwik Aning Rahayu, Mpd. Penulis menyelesaikan pendidikan TK ABA 03 Wuluhan, Jember pada tahun 1997, tamat Sekolah Dasar di SD Muhammadiyah 01 Ampel, Jember pada tahun 2005, tamat Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 01 Wuluhan, Jember pada tahun 2008, tamat Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri Ambulu, Jember 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Denpasar (FKH-UNUD) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menempuh pendidikan di FKH penulis juga aktif dibeberapa organisasi kemahasiswaan, salah satunya di Suara Satwa FKH UNUD (2011-2013), dan Mipro Vesika (20112012). Selanjutnya penulis melakukan penelitian di Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana tentang “Gambaran Sel Darah Putih Sapi Bali Terinfeksi Jamur Dermatofita Secara Alami” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
i
ABSTRAK Dermatofitosis atau ringworm merupakan suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Setiap agen asing yang masuk ke dalam tubuh akan direspon oleh sel-sel darah putih sebagai sel pertahanan tubuh. Informasi mengenai gambaran sel darah putih kasus dermatofitosis pada sapi bali belum banyak tersedia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sel darah putih sapi bali yang terinfeksi dermatofitosis dibandingkan dengan sapi bali yang normal (tidak terinfeksi dermatofitosis). Penelitian ini menggunakan 12 sampel darah, yaitu 6 sampel darah sapi bali normal dan 6 sampel darah sapi bali terinfeksi dermatofitosis. Pengujian pertama dilakukan dengan pemeriksaan kerokan kulit dan rambut menggunakan larutan KOH 10%. Isolasi dan identifikasi jamur dermatofita menggunakan media Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA). Penghitungan dan pemeriksaan total leukosit dilakukan menggunakan Hemositometer sedangkan untuk pemeriksaan dan penghitungan differential leukocyte menggunakan cat Giemsa. Hasil rata-rata total leukosit sapi bali yang normal adalah 6.975/µL sedangkan sapi bali yang terinfeksi dermatofitosis adalah 8.643/µL. Uji T-Test menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) rata-rata total leukosit sapi bali normal dengan sapi bali terinfeksi jamur dermatofita masih dalam kisaran normal. Rata-rata persentase rata-rata monosit sapi bali normal adalah 4,7% sedangkan sapi bali yang terinfeksi dermatofitosis adalah 8,5%. Hasil analisis data secara statistik menggunakan Uji Mann-Whitney Test menunjukkan (P<0,05) berbeda nyata. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata total leukosit dan rata-rata differensial leukosit antara sapi bali normal dengan sapi bali yang terinfeksi dermatofitosis. Rata-rata persentase monosit terlihat dominan pada sapi bali yang terinfeksi dermatofitosis. Kata kunci: sapi bali, dermatofitosis, leukosit.
ii
ABSTRACT Dermatophytosis is a kind of disease which caused by dermatofita fungus. White blood cell (leukocyte) will responds every strange things which entering the body as a defend cell. In Indonesia, only few information of the white blood cell (leukocyte) in the dermatophytosis cases towards balinese cattle can be found. The purpose of the research is finding the comparison between leukocyte of balinese cattle which infected by dermatophyta fungus and normal balinese cattle which is not infected. The research are using 12 sample of blood, is about 6 blood’s sample from normal balinese cattle and 6 blood’s sample of balinese cattlewhich is infected by dermatophyta fungus. The first attempt is checking the skin scratching and the hair with the 10% of KOH liquid. Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA) is used for isolate and identified dermatophyta fungus. Calculation and checking the total of leukocyte are using Hemositometer, while Giemsa liquid are using for differential leukocyte . Total average of balinese cattle leukocyte which normal is 6.975/µL, and balinese cattle which infected by the dermatofita fungus is 8.643/µL. T-Test shows the real differences between them which is (P<0,05), that determined as normal rate. Average of monocyte normal balinese cattleis 4,7%, while monocyte of balinese cattle which infected is 8,5%. The analyzes result by the statistic data using Mann-Whiteney Test is showing (P<0,05) there is real difference. The conclusion is there is a normal difference between balinese cattle which is normal and infected. The monocyte averages percentage looks dominant in the balinese cattle which infected by dermatopyta fungus. Keywords: balinese cattle, dermatophytosis, leukocyte.
iii
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala nikmat, rahmat dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Gambaran Sel Darah Putih Sapi Bali Terinfeksi Jamur Dermatofita Secara Alami” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh melalui penelitian yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Penulis banyak mendapat bimbingan dan informasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Dr. Drh Nyoman Adi Suratma, MP., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. 2. Drh. Pudji Raharjo, MS., selaku Dosen Pembimbing Akademik. 3. Drh. Putu Ayu Sisyawati Putriningsih, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I dan Drh. I Putu Gede Yudhi Arjentinia, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, motivasi, nasehat, dan saran yang diberikan selama penelitian dan penulisan skripsi ini hingga selesai. 4. Prof. Dr. Drh. Ida Bagus Komang Ardana, M.Kes selaku Dosen Penguji I, Drh. Sri Kayati Widyastuti, M.Si selaku Dosen Penguji II, dan Drh. Siswanto, M.Kes selaku Dosen Penguji III atas bimbingan, kritik, saran demi kelancaran tugas akhir ini. 5. Kepada keleuarga tercinta terutama kedua orang tua, papa Bambang Eko Nurcahyono dan mama Dwi Wiwik Aning Rahayu, Mpd., dan kedua adik saya Pesona Elcece dan Odha Berlian atas doa restu, kasih sayang, saran, motivasi, serta dukungan moril maupun materil. 6. Eric Andoko Wicaksono, ST., yang tidak pernah letih memberikan semangat, nasehat, kasih sayang, perhatian, dan selalu meluangkan waktunya demi membantu saya untuk kelancaran penulisan skripsi ini. 7. Sahabat, teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelsaikan penulisan skripsi ini.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, maka dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik, dan saran yang bersifat membangun. Sebagai akhir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian ini yang dituangkan dalam bentuk skripsi dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya dibidang Kedokteran Hewan.
Denpasar, Juni 2015 Penulis
v
DAFTAR ISI
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... i ABSTRAK ............................................................................................. ii ABSTRACK .......................................................................................... iii UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................. iv DAFTAR ISI .......................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 3 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 4 2.1 Sapi Bali .................................................................................. 4 2.2 Kulit ........................................................................................ 5 2.3 Dermatophytosis ...................................................................... 6 2.3.1 Definisi .............................................................................. 6 2.3.2 Etiologi .............................................................................. 7 2.3.3 Penularan ........................................................................... 8 2.3.4 Pemeriksaan ...................................................................... 10 2.3.5 Pencegahan dan Pengobatan ............................................. 10 2.4 Respon Imun Terhadap Dermatofita ...................................... 11 2.5 Darah ....................................................................................... 12 2.5.1 Leukosit ............................................................................. 13 2.5.2 Neutrofil ............................................................................ 14 2.5.3 Eosinofil ............................................................................ 15 2.5.4 Basofil ............................................................................... 15
vi
2.5.5 Monosit .............................................................................. 16 2.5.6 Limfosit ............................................................................. 17 2.6 Kerangka Konsep .................................................................... 18 BAB III MATERI DAN METODE ..................................................... 21 3.1 Objek Penelitian ...................................................................... 21 3.2 Sampel Penelitian ................................................................... 21 3.3 Alat dan Bahan Penelitian ...................................................... 22 3.3.1 Alat dan Bahan Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Kerokan Kulit dan Rambut .................................. 22 3.3.2 Alat dan Bahan Isolasi dan Identifikasi Dermatofita ......... 22 3.3.3 Alat dan Bahan Pengambilan Sampel Darah ..................... 22 3.3.3.1 Alat dan Bahan Penghitungan Total Leukosit ........... 22 3.3.3.2 Alat dan Bahan Pemeriksaan Differential Leukocyte . 23 3.4 Racangan Peneitian ................................................................. 23 3.5 Variabel Penelitian .................................................................. 23 3.6 Cara Pengumpulan Data ......................................................... 23 3.7 Prosedur Penelitian ................................................................. 24 3.7.1 Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Kerokan Kulit dan Rambut .............................................................. 24 3.7.1.1 Pengambilan Sampel Kerokan Kulit dan Rambut ..... 24 3.7.1.2 Pemeriksaan Sampel Kerokan Kulit dan Rambut ...... 24 3.7.2 Isolasi dan Identifikasi Dermatofita ................................... 25 3.7.3 Pengambilan Sampel Darah .............................................. 26 3.7.4 Pemeriksaan Sampel Darah ............................................... 26 3.7.4.1 Penghitungan Total Leukosit ..................................... 26 3.7.4.2 Penghitungan Differential Leukocyte ........................ 27 3.8 Analisis Data ........................................................................ 28 3.9 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 30 4.1 Hasil ........................................................................................ 30 4.1.1 Makroskopis (Lesi Klinis) ................................................. 30
vii
4.1.2 Total Leukosit ................................................................... 30 4.1.3 Differential Leukocyte ........................................................ 31 4.2 Pembahasan ............................................................................ 33 4.2.1 Makroskopis (Lesi Klinis) ................................................. 33 4.2.2 Total Leukosit ................................................................... 35 4.2.3 Differential Leukocyte ....................................................... 36 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 40 5.1 Simpulan ................................................................................. 40 5.2 Saran ....................................................................................... 40 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 41 LAMPIRAN .......................................................................................... 49
viii
DAFTAR TABEL
1. Total leukosit sapi bali normal (SB1) dan sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita (SB2) ............................................................ 30
2. .Differensial leukocyte sapi bali normal (SB1) dan sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita (SB2) ............................................ 32
ix
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka konsep ......................................................................... 20
2. Total leukosit sapi bali normal (SB1) dan sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita (SB2) ............................................................ 31 3.
Differensial leukocyte sapi bali normal (SB1) dan sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita (SB2) ............................................ 33
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data total leukosit sapi bali normal (SB1) dan sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita (SB2) ............................................ 49 2. Data differential leukocyte sapi bali normal (SB1) dan sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita (SB2) ................................. 50 3. Analisis deskriptif rata-rata total leukosit (/µL) dan differential leukocyte (%) sapi bali normal (SB1) dan sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita (SB2) ....................................................................... 51 4. Analisis statistik rata-rata total leukosit (/µL) dan differential leukocyte (%) sapi bali normal (SB1) dan sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita (SB2) ....................................................................... 52 5. Analisis statistik rata-rata eosinofil (%) dan basofil (%) sapi bali normal (SB1) dan sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita (SB2) .......................................................................................... 54
6. Lesi sapi bali yang positif terinfeksi jamur dermatofita ............. 55
xi