ABSTRAK Lestari, Yuni, 2014. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X SMK N 9 Muaro Jambi, Pembimbing (1) Prof.Dr. H. Ekawarna, M. Psi, Pembimbing (2) Siti Syuhada, S. Pd, ME. Kata kunci: Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Hasil Belajar. Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, salah satunya adalah guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting karena bertanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran yang tidak bervariasi akan membosankan siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu alternative untuk membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa akan saling aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dituntun untuk berperan aktif agar saling aktif dalam pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh teman kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan kelas X SMK Negeri 9 Muaro Jambi. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 9 Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen semu dengan bentuk desain control Group pretest-posttest Desigh. Subjek dalam penelitian adalah seluruh kelas X yang berjumlah 2 kelas dengan total 73 siswa, dimana kelas X MM 1 dijadikan sebagai kelas kontrol dan X MM 2 sebagai kelas eksperimen. Data diperoleh dari nilai Pre test dan post test dan instrumen yang digunakan dalam pengambilan data penelitian berupa test objektif dengan empat pilihan jawaban berjumlah 32 soal yang disesuaikan dengan materi pokok bahasan pada penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi kuadrat maka dapat disimpulkan bahwa chi kuadrat hitung > chi kuadrat tabel ( 5,743 > 3,841). Sehingga hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, atau terdapat perbedaan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kemudian untuk menguji apakah nilai yang diperoleh signifikan atau tidak digunakan uji t, berdasarkan perhitungannya diperoleh hasilnya 17,54 berarti > atau ( 17.54 > 2.048), maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran kewirausahaan kelas X jurusan multimedia di SMK Negeri 9 Muaro Jambi. Berdasarkan temuan penelitian ini, maka disarankan kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada proses pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa pada pembelajaran kewirausahaan. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan kiranya perlu diteliti pada mata pelajaran lain.
ABSTRACT Lestari, Yuni, 2014. Influence of Learning Model STAD Cooperative Learning Type Of Student Results Subjects Enterprise Class X SMK N 9 Muaro Jambi, Supervisor (1) Prof.Dr. H. Ekawarna, M. Psi, Pembimbing (2) Siti Syuhada, S. Pd, ME. Keywords: Model Cooperative Learning Type STAD and Learning Outcomes. One of the problems in learning in schools is the low student learning outcomes. Many factors affect learning outcomes, one of which is the teacher. Teachers have a very important role because it is responsible to plan and implement learning in school. Learning is not boring students will vary. Model cooperative learning type STAD is one alternative to raise the motivation and involvement of the student. With model cooperative learning type STAD students will each be active in learning so that students are led to take an active role in the active mutual learning in order to be well received by a group of friends. This study aims to determine the effect of the use of Model cooperative learning type STAD to student learning outcomes in subjects Entrepreneurship class X SMKN 9 Muaro Jambi. This research was conducted at SMK Negeri 9 Muaro Jambi. This study used a quasi-experimental approach to the design shape control group pretest-posttest desigh. Subjects in the study were the entire class X which amounts to 2 classes with a total of 73 students, where class X MM 1 used as control classes and X MM 2 as an experimental class. Data obtained from the value of the Pre-test and posttest and the instrument used in the retrieval of research data in the form of an objective test with four possible answers are 32 questions that are tailored to the subject matter of the study. Based on calculations using the chi squared formula, it can be concluded that the chi squared count> chi squared table (5.743> 3.841). So the hypothesis H0 is rejected and Ha accepted, or there is a difference between the results of the experimental class learning with classroom control. Then, to test whether the values obtained are not significant
or t test was used, based on the calculation result obtained 17.54 mean > or (17:54> 2,048), it can be declared a significant difference between the use of model cooperative learning Student Team Achievement Division (STAD) with student learning outcomes of entrepreneurial subjects in class X in multimedia department SMK 9 Muaro Jambi. Based on these findings, it is advisable for teachers to use STAD cooperative learning model the learning process so as to optimize student learning outcomes in entrepreneurial learning. For further research, it is suggested would need to be investigated in other subjects.
A. Pendahuluan 1). Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1), dimana tiap-tiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pengajaran. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang harus berkembang pesat membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sekolah memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan pendidikan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang intergral. Berdasarkan hasil observasi awal dan pengalaman peneliti di SMK Negeri 9 Muaro Jambi, ada beberapa masalah yang terdapat sehingga mengakibatkan rendahnya pemahaman dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewirausahaan. Diketahui bahwa pelaksanaan belajar mengajar kewirausahaan belum mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang didapat oleh siswa pada hasil tes atau ujian ulangan harian dan hasil ujian semester sebelumnya, dimana nilai rata-rata dari seluruh siswa dikelas tersebut tidak memenuhi standar ketuntasan minimum (KKM), dapat disimpulkan bahwa rendahnya hasil belajar Kewirausahaan yang nilai rata-rata siswa dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 75,00. Kelas X MM 1 dengan jumlah siswa 36 siswa memperoleh nilai rata-rata 65,00. Sementara kelas X MM 2 dengan jumlah siswa 37 memperoleh nilai rata-rata 63,50. Hal ini dapat disebabkan karena rendahnya minat dan perhatian siswa saat belajar kewirausahaan dan kurangnya penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan sehingga mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa dalam proses belajar. Salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa agar lebih aktif sehingga dapat memahami dan mengingat materi pembelajaran serta membantu pembelajaran dikelas adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan empat orang. Guru menyajikan pelajaran, kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Pada akhir pembelajaran seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran kewirausahaan di kelas X semester genap SMK Negeri 9 Muaro Jambi Tahun ajaran 2013/2014”.
2). Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas X di SMK Negeri 9 Muaro Jambi ? B. Kajian Pustaka Menurut Reigeluth (dalam Suprihatiningrum, 2013:37) berpendapat bahwa hasil belajar atau pembelajaran dapat juga dipakai sebagai pengaruh yang memberikan suatu ukuran nilai dari metode (strategi) alternatif dalam kondisi yang berbeda, Ia juga mengatakan secara spesifik bahwa hasil belajar adalah suatu kinerja (performance) yang diindikasikan sebagai suatu kapabilitas (kemampuan) yang telah diperoleh. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk tujuan (khusus), perilaku (unjuk kerja). Menurut pendapat Lie (dalam Tukiran, 2011:56) bahwa model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperatif learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanakan prosedur model cooperatif learning dengan benr-benar akan memungkinkan pendidikan mengelola kelas dengan lebih efektif. Menurut Slavin (dalam Tukiran, 2011:64), tipe Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.
Menurut Ruseffendi (2005:17) dalam metode konvesional, guru merupakan atau dianggap sebagai gudang ilmu, guru bertindak otoriter, guru mendominasi kelas. Pembelajaran dengan pendekatan konvensional telah bisa dilaksanakan dalam proses belajar mengajar, sehingga pendekatan ini dapat juga disebut dengan pembelajaran dengan metode ceramah. C. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah dikemukakan. Maka penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas X SMK Negeri 9 Muaro Jambi yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 2 kelas dan berjumlah 73 orang siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan bentuk desain pretes dan postes dengan kelompok pengendalian tidak diacak. D. Hasil Analisis Data Analisis data ini dilakukan untuk melihat: 1. Kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan. 2. Apakah terdapat Pengaruh Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X SMK N 9 Muaro Jambi
Langkah-langkah yang dilakukan adalah menguji normalitas dengan uji Liliefors, uji homogenitas dan kesamaan rata-rata. 1. Perhitungan Pre test Uji Normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol a. Uji Normalitas Untuk menguji normalitas digunakan uji liliefors, dari perhitungan pre test pada kelas eksperimen dari tabel diatas diperoleh L0 = 0,1253 dengan nilai n = 36 dan taraf nyata α = 0,05 dari tabel kritis = 0,886 = 0,886 = 0,1477 √ 36 6 Dengan demikian Lo < (0,1253<0,1477) sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95% dan pada kelas kontrol, Lo = 0,1313 dengan nilai n = 37 dan taraf nyata α = 0,05. Dari tabel kritis = 0,886 = 0,886 = 0,1457. √ 37 6.08 Dengan demikian, Lo < (0,1313< 0,1457) sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas perlakuan dan kelas kontrol berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol Dari hasil analisis uji homogenitas dan varian dengan menggunakan uji F, Dari perhitungan diatas didapat Fhitung< Ftabel (1,25< 1,80 ) maka dapat disimpulkan bahwa kelompok perlakuan dan kontrol mempunyai varians yang homogen. 2. Perhitungan Post test Uji Normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol a. Uji Normalitas Untuk menguji normalitas digunakan uji liliefors, dari perhitungan pos test pada kelas eksperimen didapat bahwa , L0 = 0,1055 dengan nilai n = 36 dan taraf nyata α = 0,05 dari tabel kritis = 0,886 = 0,886 = 0,1477. √ 36
6
Dengan demikian, Lo < ( 0,1255 < 0,1477 ). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95% dan pada kelas kontrol diperoleh, Lo = 0,1142 dengan nilai n = 37 dan taraf nyata α = 0,05. Dari tabel kritis = 0,886 = 0,886 = 0,1457. √ 37
6.08
Dengan demikian, Lo < (0,1142 < 0,1457) sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas perlakuan dan kelas kontrol berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari hasil analisis uji homogenitas dan varian dengan menggunakan uji F, pada post test kelas eksperimen dan kelas control didapat Fhitung< Ftabel (1,57< 1,80 ) maka dapat disimpulkan bahwa kelompok perlakuan dan kontrol mempunyai varians yang homogen. 3. Uji Hipotesis Terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Team Achievement Division dengan kelompok yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Selanjutnya harga chi kuadrat tersebut dibandingkan dengan chi kuadrat tabel yaitu = 3,841, maka dapat disimpulakan bahwa chi kuadrat hitung >chi kuadrat tabel ( 5,743 > 3,841). Sehingga hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, atau terdapat perbedaan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Selanjutnya untuk menguji tes signifikansi dilakukan dengan uji t didapat thitung = 17.54 dan ttabel = 2,048 karena thitung> ttabel (17.54 > 2.048) maka dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh hasil belajar pada mata pelajaran Kewirausahaan yang diaplikasikan pada sub bab Menerapkan jiwa kepemimpinan dengan menggunakan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan siswa yang menggunakan metode konvensional. Dari perhitungan statistik dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan di kelas X Multimedia pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan perolehan nilai pada kelas kontrol, hal ini disebabkan dari perlakuan yang diberikan. Pada kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD) diperoleh nilai rata-rata ( X ) = 74.33 simpangan baku (S) = 9.77 dan varian (S2)= 95.42. Sedangkan pada kelas kontrol diajarkan tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) atau secara konvensional diperoleh nilai rata-rata (X) = 69.80 simpangan baku (S) =7.79 dan varian (S2) = 60.68. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi kuadrat maka dapat disimpulkan bahwa chi kuadrat hitung > chi kuadrat tabel ( 5,743 > 3,841). Sehingga hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, atau terdapat perbedaan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kemudian untuk menguji apakah nilai yang diperoleh signifikan atau tidak digunakan uji t , berdasarkan perhitungannya diperoleh hasilnya 17,54 berarti > atau ( 17.54 > 2.048), maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran kewirausahaan kelas X jurusan multimedia di SMK Negeri 9 Muaro Jambi. E. Penutup a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan siswa SMK Negeri 9 Muaro Jambi. Hal ini dapat diartikan jika penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) meningkat, maka hasil belajar siswa akan meningkat. b. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarakan sebagai berikut: 1. Kepada guru, terutama guru pelajaran kewirausahaan sebaiknya dalam melakukan pengajaran dengan model pembelajaran yang bervariasi salah satunya model pembelajaran cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD), jangan hanya terpaku dengan gaya menjelaskan, berceramah dan membaca buku yang secara tidak langsung membuat siswa bosan dengan kegiatan belajar, sehingga pelajaran kewirausahaan menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa. Banyak cara sederhana yang digunakan dalam peningkatan penguasaan konsep siswa dalam menumbuhkan semngat siswa salah satunya yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD),. 2. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk dapat melaksanakan penelitian pada pokok bahasan yang lain dan dalam ruang lingkup yang lebih luas.