HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN SIKAP IBU MELAKUKAN DETEKSI DINI PEMERIKSAAN PAPSMEAR DI PUSKESMAS NANGGULAN KAB KULONPROGO YOGYAKARTA Risa Putri Wulandari *), Masruroh **), Nova Hasani F ***) *) Mahasiswa Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
ABSTRAK
Kanker serviks merupakan kematian nomor satu pada wanita di indonesia. Kanker serviks merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks yaitu bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang kanker serviks dan sikap pemeriksaan pap smear pada Ibu di Puskesmas Nagggulan, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Desain penelitian ini adalah survei analitik, pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan pada Ibu di Puskesmas Nanggulan dengan jumlah populasi sebanyak 2585 responden dan jumlah sampel sebanyak 50 responden, tehnik sampling menggunakan quota sampling. Uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan p value 8,982 dengan taraf signifikan 0,011≤0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan pengetahuan ibu usia subur tentang kanker serviks dengan sikap ibu melakukan deteksi dini pemeriksaan papsmear di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta. Promosi kesehatan perlu ditingkatkan oleh petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan tentang kanker serviks dan sikap ibu terhadap deteksi dini pemeriksaan PAPSMEAR, Kata Kunci : pengetahuan, sikap pemeriksaan pap smear.
ABSTRACT Cervical cancer is the number one death in women in Indonesia . Cervical cancer is a malignant tumor that grows in the neck of the uterus / cervix is the lowest part of the uterus attached to the top of the vagina. This study aims to determine the relationship of the level of knowledge about cervical cancer and Pap smear attitude to the Mother of fertile age in Puskesmas Nagggulan , District Nanggulan , Kulon Progo. This study was an analytical survey , collecting data using questionnaires given to the Mother of fertile age in Puskesmas Nanggulan with a total population of 2585 respondents and the total sample of 50 respondents , the sampling techniques using quota sampling. Statistical test of chi square test in getting p value 8,982 significant level of 0,011≤0,05so that there is a significant relationship between mother’s knoeledge of reproductive age with attitudes about cervical cancer early detection examination mother PAPSMEAR in puskesman nanggulan kulonprogo regency yogyakarta. Health promotion needs to be improved by health workers in providing health education on knowledge about cervical cancer and maternal attitudes toword early detection PAPSMEAR examination Keywords : knowledge, pap smears attitude.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker kedua yang paling banyak ditemukan pada wanita di dunia dengan 500.000 dengan kasus baru dan 250.000 kematian tiap tahunnya.Kanker serviks banyak dijumpai di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Thailand, India, Vietnam, Bangladesh, dan Filipina. Di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia kanker serviks termasuk urutan kedua (Depkes, 2014). Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Setiap tahun, tidak kurang dari 250 jiwa wanita meninggal dunia akibat kanker serviks dan setiap 2 menit, seorang wanita di dunia meninggal dunia karena kanker jenis inisedangkan di indonesia setian 1 jam wanita meninggal akibat kanker serviks. kejadian kanker servik akan meningkat pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 75 juta penduduk menderita kanker, dan 9,6 juta orang meninggal dunia akibat kanker serviks maka jumlah kematian pada tahun(Aulia, 2013). Di Indonesia diperkirakan 15.000 kasus baru kanker serviks terjadi setiap tahunnya, sedangkan angka kematiannya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 orang wanita meninggal dunia perharinya karena penyakit tersebut (Wijaya, 2011). Angka prevalensi kanker di Daerah Istimewa Yogyakarta dari sekian banyak jenis penyakit kanker, penyakit kanker payudara dan kanker leher rahim adalah paling tinggi prevalensinya. Kedua jenis penyakit ini menimbulkan angka kematian tinggi. Di Yogyakarta penderita kanker serviks mencapai 9,6 per 1000 penduduk atau paling tinggi di Indonesia, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional yang hanya mencapai 4,3 per 1.000 penduduk (Wardoyo,2014). Berdasarkan dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Nanggulan pada tanggal 20 agustus 2015 diketahui bahwa dari 10 wanita usia subur terdapat 6 orang mengetahui sedikit tentang kanker serviks, 1 orang mengetahui dengan baik tentang kanker serviks dan 3 orang tidak mengetahui kanker serviks. Hasil studi pendahuluan juga menunjukkan bahwa dari 10 ibu tersebut terdapat 1 orang yang pernah melakukan
2
Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
deteksi dini kanker serviks dengan PAP SMEAR dan 9 orang belum pernah melakukan PAP SMEAR. Dari hasil studi pendahuluan menunjukkan rendahnya pengetahuan ibu tentang kanker serviks dan rendahnya sikap ibu dalam test IVA. Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks dengan Sikap Ibu melakukan deteksi dini pemeriksaan PAP SMEAR di Puskesmas NanggulanKAB Kulonprogo Yogyakarta”.
B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:1)Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kanker serviks . 2) Untuk mengetahui gambaran sikap ibu tentang deteksi dini pemeriksaan PAP SMEAR. 3)Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu usia subur dengan sikap ibu melakukan deteksi dini pemeriksaan PAP SMEAR C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memperkuat teori yang berhubungan dengan pengetahuan tentang kanker serviks dan sikap ibu melakukan deteksi dini dengan pemeriksaan PAP SMEAR. Bagi perawat, dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan dengan perilaku dalam melaksanakan deteksi dini kanker servik dengan pemeriksaan PAP SMEAR.. METODOLOGI A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika hubungan antara faktor -faktor resiko dengan efek, dengan pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2016 di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB yang berkunjung di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta. Berdasarkan data kunjungan terakhir pada bulan april - september 2015, jumlah akseptor KB yang berkunjung ke Puskesmas Nanggulan sebanyak 2585 orang. 2. Sampel Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan Quota sampling yaitu teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya jumlah sampel yang diinginkan (ditentukan)
Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
3
D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (independen) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu terhadap kanker serviks. 2. Variabel Terikat (dependen) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap ibu melakukan deteksi dini pemeriksaan PAP SMEAR E. Pengumpulan Data 1. Jenis/sumber data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan dengan metode kuisioner untuk masing-masing variabel pengetahuan ibu tentang kanker serviks dan sikap ibu tentang pemeriksaan papsmear. 2. Alat pengumpulan data Dalam penelitian ini instrumen atau alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks. F. Analisis Data 1. Analisis Univariat Pada analisis univariat akan dibahas mengenai hasil tiap-tiap variabel dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi yang berisi persentase tiap variabel. 2. Analisis Bivariat Merupakan analisis yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan untuk menghitung hubungan dengan skala ordinal tersebut adalah dengan uji chi square (χ2). HASIL PENELITIAN A. Analisis Univariat Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta” telah dilakukan dengan hasil penelitian sebagai berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 19 38,0 Cukup 18 36,0 Baik 13 26,0 Total 50 100,00 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmer Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta Frekuensi Persentase (%) Sikap Negatif 29 58,0 Positif 21 42,0 Total 50 100,00
4
Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
B. Bivariat Tabel 3 Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker ServiksDengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total
Sikap Negatif Positif f % f % 14 73,7 5 26,3 12 66,7 6 33,3 3 23,1 10 76,9 29 58,0 21 42,0
Total f 19 18 13 50
% 100 100 100 100
p value 0,011
PEMBAHASAN A. Gambaran Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Di Puskesmas Nanggulan Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta Hasil dari penelitian menunjukan pengetahuan ibu usia subur tentang kanker serviks di puskesmas nanggulan kabupaten kulonprogo yogyakarta dengan 50 responden (100%) menunjukan bahwa sebagian responden mempunyai pengetahuan yang kurang sebanyak 19 responden (38%) tentang kanker serviks. Dengan melihat fakta dilapangan, pengetahuan responden yang kurang disebabkan karena rendahnya pendidikan ibu usia subur dari hasil penelitian diketahui bahawa ibu usia subur berpengetahuan kurang sejumlah 19 responden (38%) dimana ibu usia subur berpendidikan SD sejumlah 3 responden (6%), ibu usia subur berpendidikan SMP sejumlah 9 responden (18%) dan ibu usia subur yang berpendidikan SMA sejumlah 7 responden (14%) akibat kurangnya informasi serta pengalaman yang terbatas yang dimiliki para ibu usia subur di puskesmas Nanggulan kabupaten kulonprogo yogyakarta. Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan yang cukup sejumlah 18 responden (36%) dengan ibu usia subur berpendidikan SD sejumlah 6 responden (12%), ibu usia subur berpendidikan SMP sejumlah 7 responden (14%) dan ibu usia subur berpendidikan SMA sejumlah 5 responden (10%) dikarenakan mereka hanya memperoleh informasi dari lingkungan namun mereka tidak mengutamakan untuk belajar, membuka buku untuk membaca, atau mencari informasi dari sumber yang valid tetapi hanya memperoleh dari pengalaman dan informasi lingkungan sekitar, responden dengan pengetahuan baik beralasan mereka belajar dari beberapa poin yang pertama mereka belajar dari pengalaman, dari omongan orang lain, lingkungan dan memang secara khusus mau mempelajari apa itu kanker serviks dari berbagai media, seperti koran, majalah, televisi dll, sehingga pengetahuan responden tergolong baik . Kemudian responden yang memiliki pengetahuan yang baik sejumlah 13 responden (26%) dengan ibu usia subur berpendidikan SD sejumlah 1 responden (2%), ibu usia subur berpendidikan SMP sejumlah 6 responden (12%) dan ibu usia subur berpendidikan SMA sejumlah 6 responden (12%) pengetahuan dapat diperoleh baik dari media elektronik maupun non elektronik. B. Gambaran Sikap Ibu Usia Subur Tentang Deteksi Dini Pemeriksaan PAPSMEAR di Puskesmas Nanggulan Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta Sikap menggambarkan suka atau tidak suka tidak suka terhadap suatu objek, sikap sering di peroleh dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain, sikap seseorang terhadap sesuatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (positif) yakni Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
5
kecendrungan bertindak atau sebaliknya perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (negatif) yakni kecendrungan untuk membenci atau mengabaikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sikap ibu usia subur pada pemeriksaan PAPSMEAR di puskesmas nanggulan, dari 50 responden (100%) diklasifikasikan sesuai dengan definisi oprasional dalam BAB III, yakni sikap setuju dan tidak setuju di peroleh sebanyak 29 responden (58,0%) tidak setuju dengan pemeriksaan PAPSMEAR sedangkan 21 responden (42,0%) menunjukan sikap setuju dengan pemeriksaan PAPSMEAR. Alasan timbulnya sikap tidak setuju terhadap pemeriksaan PAPSMEAR karena sebagian besar responden berpengetahuan kurang tentang kanker serviks, ibu usia subur kurang mendapat informasi akibat kurangnya tingkat pendidikan dan kurangnya pengalaman serta kewaspadaan diri, akibat keterbatasan informasi tentang pemeriksaan PAPSMEAR menimbulkan sikap tidak setuju. Tanggapan atas sikap ini dapat dikaitkan dengan hal-hal seperti responden kurang mengetahui tentang pengertian PAPSMEAR, responden belum paham tentang tujuan dan manfaat pemeriksaan PAPSMEAR. Dengan demikian, sikap responden terhadap pemeriksaan PAPSMEAR mayoritas tidak setuju. Ini berarti sikap yang baik dimiliki oleh responden didasarkan atas pengetahuan yang dimiliki. C. Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Servik Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan PAPSMEAR di Puskesmas Nanggulan Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta Berdasarkan Uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan p value 0,011 ≤ 0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan pengetahuan ibu usia subur tentang kanker serviks dengan sikap ibu melakukan deteksi dini pemeriksaan papsmear di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh responden yang mempunyai sikap kategori negatif dan pengetahuan kurang (73,7%) lebih banyak dibandingkan responden yang mempunyai sikap kategori negatif dan pengetahuan cukup (66,7%) dan pengetahuan kategori baik (23,1%). Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi kuadrat menunjukan Ibu Usia Subur dengan pengetahuan kurang sebanyak 19 responden (38%) Ibu Usia Subur yang memiliki sikap setuju sebanyak 5 responden (10%), dan sikap yang tidak setuju sebanyak 14 responden (28%), Ibu Usia Subur yang berpengetahuan cukup sebanyak 18 responden (36%), Ibu Usia Subur yang memiliki sikap setuju sebanyak 6 responden (12%), dan Ibu Usia Subur yang memiliki sikap tidak setuju sebanyak 12 responden (24%), Ibu Usia Subur dengan pengetahuan baik 13 responden (26%), Ibu Usia Subur yang memiliki sikap setuju sebanyak 10 responden (20%), dan Ibu Usia Subur yang memiliki sikap tidak setuju sebanyak 3 responden (6%). Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui ibu usia subur dengan pengetahuan kurang sejumlah 19 responden (38%) dimana ibu usia subur berpendidikan SD sejumlah 3 responden (6%), ibu usia subur berpendidikan SMP sejumlah 9 responden (18%) dan ibu usia subur yang berpendidikan SMA sejumlah 7 responden (14%), dengan umur ibu usia subur < 20 tahun terdapat 1 responden (5,3%), dan 18 responden (95%) berumur 20 – 35 tahun, dengan ibu usia subur bekerja sebagai buruh berjumlah 1 responden (5%), IRT berjumlah 6 responden (31,5 %), dan ibu yang bekerja sebagai wiraswasta 2 responden (10,5%), serta ibu yang bekerja di pabrik berjumlah 10 responden (52,6%), dimana ibu usia Subur dengan pengetahuan kurang sebanyak 19 responden (38%) dengan Ibu Usia Subur yang memiliki sikap setuju sebanyak 5 responden (10%), dan sikap yang tidak setuju sebanyak 14 responden (28%).
6
Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan yang cukup sejumlah 18 responden (36%) dengan ibu usia subur berpendidikan SD sejumlah 6 responden (12%), ibu usia subur berpendidikan SMP sejumlah 7 responden (14%) dan ibu usia subur berpendidikan SMA sejumlah 5 responden (10%), dengan ibu usia subur berumur 20 – 35 tahun berjumlah 18 responden (36%), dimana ibu usia subur memiliki pekerjaan sebagai buruh berjumlah 3 responden (16,6%), ibu usia subur dengan pekerjaan sebagai IRT berjumlah 5 responden (27,7%), dan bekerja di pabrik berjumlah 6 responden (33,3%), serta ibu usia subur yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 4 responden (22,2%), dimana ibu usia Subur dengan pengetahuan cukup berjumlah 18 responden (36%), Ibu Usia Subur yang memiliki sikap setuju sebanyak 6 responden (12%), dan Ibu Usia Subur yang memiliki sikap tidak setuju sebanyak 12 responden (24%). Kemudian responden yang memiliki pengetahuan yang baik sejumlah 13 responden (26%) dengan ibu usia subur berpendidikan SD sejumlah 1 responden (2%), ibu usia subur berpendidikan SMP sejumlah 6 responden (12%) dan ibu usia subur berpendidikan SMA sejumlah 6 responden (12%), dengan ibu usia subur berumur 20 – 35 tahun berjumlah 13 responden (26%), dimana ibu usia subur memiliki pekerjaan IRT berjumlah 2 responden (11,1%), dan bekerja di pabrik berjumlah 7 responden (53,8%), dimana ibu usia Subur dengan pengetahuan baik berjumlah dengan pengetahuan baik 13 responden (26%), Ibu Usia Subur yang memiliki sikap setuju sebanyak 10 responden (20%), dan Ibu Usia Subur yang memiliki sikap tidak setuju sebanyak 3 responden (6%). KESIMPULAN Ibu memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 19 responden (38%), sedangkan ibu usia subur yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 18 responden (36%), dan ibu yang memiliki pengetahuan baik sejumlah 13 responden (26%). Ibu yang memmiliki sikap setuju yaitu sebanyak 21 responden (42%), Dan ibu usia subur yang memiliki sikap tidak setuju sebanyak 29 responden (58%). Di dapatkan hasil uji chi – square p value = 0,011 < 0,05 berarti ini menunjukan terdapat hubungan yang siginifikan antara tingkat pengetahuan tentang kanker serviks denggan sikap ibu usia subur melakukan deteksi dini pemeriksaan PAPSMEAR. SARAN Untuk meningkatkan promosi kesehatan yang dilakukan petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan tentang kanker serviks dan sikap ibu terhadap deteksi dini pemeriksaan PAPSMEAR, petugas kesehatan masih perlu untuk meningkatkan melakukan penyuluhan kesehatan, khususnya mengenai kanker serviks. Diharapkan dapat menyediakan referensi yang terbaru mengenai kesehatan reproduksi dan diharapkan berpartisipasi, berperan aktif dalam kegiatan sosialisasi kususnya tentang pentingnya pengetahuan ibu usia subur tentang kanker serviks dan sikap melakukan pemeriksaan PAPSMEAR mengingat kesehatan ibu usia subbur tidak telepas dari dunia kesehatan Ibu di Puskesmas Nanggulan kabupaten kulonprogo Yogyakarta perlu meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada petugas kesehatan, mencari informasi melalui media massa. Ibu juga perlu secara rutin melakukan pemeriksaan PAPSMEAR, sehingga dapat mendeteksi secara dini kanker serviks.
Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
7
Selanjutnya Bagi penelitian tentang pengetahuan dan PAPSMEAR, sebaiknya menambahkan variabel perilaku di luar pengetahuan tentang kanker serviks dan melakukan studi komparatif sikap ibu terhadap PAPSMEAR dengan IVA test DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta. [2] Aulia, M.F. 2013. Skrining dan Deteksi Dini Kanker Serviks. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. [3] Azwar, Saifuddin. 2012. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar [4] Depkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Departemen Kesehatan [5] Faizah, 2010. Waspada Kanker Serviks. Yogyakarta : Lintang Aksara [6] Hadi, S. 2008. MetodologiRiset. Yogyakarta : Andi Offset [7] Handayani, S Sujono . 2011. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan.. Yogyakarta. SIP. [8] Hidayat, A. 2011. Metodelogi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta. Salemba Medika [9] Irawan, Intan, Andhantoro. 2014 Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan, Jakarta. Salemba Medika [10] Kumalasari, Andhantoro. 2013 Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan, Jakarta. Salemba Medika [11] Lestadi J. 2009.Sitologi Pap Smear Alat Pencegahan danDeteksi Dini Kanker Leher Rahim. Jakarta. EGC. [12] Madjid,. E., 2012. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta : C.V Andi Offset [13] Madjid. 2007. Manual Prakanker Serviks. Jakarta : CV Sagung Seto [14] Mahannad S, 2012. Penyakit Wanita. Yogyakarta. Citra Pustaka. [15] Mubarok, W. 2007. Promosi Kesehatan. Jogjakarta : Graha ILMU [16] Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta [17] Notoadmojo, S. 2009. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. [18] Notoatmodjo, S. 2010.Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka cipta [19] Notoatmodjo, S. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. [20] Nuranna, L. 2014. Buku Acuan Program Pencegahan Kanker Serviks. Jakarta: Warta Medika [21] Nursalam.2008. Pendidikan dalam Perawatan. Jakarta : Salemba Medika [22] Nurwijaya, 2010.Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo [23] Rasjidi. 2010. Pendeteksian Sejak Dini Kanker Serviks. Jakarta : CV Sagung Seto [24] Samadi, H. 2010. Kanker Serviks. Jakarta : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri [25] Sarwana.2013. Waspada Kanker Serviks Surabaya : Java Pustaka Group [26] Setiati, E. 2013. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta : C.V Andi Offset [27] Sugiyono. 2003. Metode Penelitian . Bandung. CV Alfabeta. [28] Sukaca. 2009. Cara Cerdas Menghadapi Kanker Serviks. Yogyakarta : Genius Printika [29] Suryati. 2011. Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika [30] Susanti. 2010. Metode Pemeriksaan deteksi dini terhadap keganasan kanker servik . Bandung. CV Alfabeta
8
Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
[31] Walgito dan Dewi. M. 2013. Teori dan Pengukuran Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta. Yuha Medika. [32] Wardoyo, S. 2014. Kanker The Silent Killer. Jakarta : Garda Media [33] Widyastuti. Y, Rahmawati. A, Purnamaningrum.YE. 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta. Fitramaya. [34] Wijaya. 2010. Pembunuh Ganas itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta. Sinar Kejora. [35] Yuliatin, S. 2011. Cegah dan Tangkal Kanker Serviks.Surabaya : Java Pustaka Group
Hubungan Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Pemeriksaan Papsmear Di Puskesmas Nanggulan Kab Kulonprogo Yogyakarta
9