Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Minimarket Di Wilayah Jakarta YUNITA NURHAYANTI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS GUNADARMA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yaitu di fokuskan pada keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir pada perusahaan minimarket di wilayah Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan minimarket yang ada di Jakarta. Dari jumlah populasi ini yang menjadi sampel sebanyak 78 perusahaan. Teknik penentuan objek penelitian yang digunakan adalah survey. Data yang digunakan adalah data primer dan diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linear dan berganda,yang untuk memudahkannya digunakan program komputer SPSS. Variabel bebas keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja SIA, tetapi secara parsial : hanya ukuran organisasi yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sedangkan proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen, formalisasi pengembangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Kata Kunci : Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja SIA
1.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan kumpulan sumber daya manusia yang bertanggung jawab untuk mengolah data keuangan menjadi informasi atau laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak internal dan eksternal perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat dilaksanakan secara manual atau dengan memanfaatkan komputer. Pada umumnya perkembangan Sistem informasi akuntansi sangat berpengaruh terhadap suatu perusahaan, dikarenakan sistem informasi akuntansi akan memperlancar pekerjaan manusia dan berkembang sesuai dengan tutuntan jaman sekarang. Laporan dari sistem informasi akuntansi akan memberikan kepada manajemen mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam organisasi untuk menjadi
suatu bukti yang berguna di dalam menentukan tindakan yang diambil. Dengan adanya sistem informasi tersebut diharapkan penyajian informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan dari para pemakai informasi. Serta mampu meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Kinerja sistem informasi dikatakan baik jika informasi yang diterima memenuhi harapan pemakai informasi dan mampu memberikan kepuasan bagi pemakainya. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan, tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Kinerja sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui pemakaian dari sistem informasi akuntansi itu sendiri. Soegiharto (2001) dan Jen (2002) dalam Putu Astri Lestari mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi, faktor tersebut antara lain keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah, serta lokasi departemen sistem informasi. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001). Walaupun mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001), penelitian ini tidak diupayakan untuk meneliti semua faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak menggunakan faktor keberadaan dewan pengarah SI dan lokasi departemen SI karena tidak adanya variabel tersebut pada perusahaan yang peneliti teliti, dan peneliti menambahkan 1 (satu) varibel lagi yaitu kepuasan pengguna akhir. Penelitian ini untuk mengetahui bukti empiris tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi di peusahaaan minimarket. Selain memerlukan informasi yang akurat dalam pengolahan datanya, sistem informasi yang ada juga memepermudah karyawan dalam pengecekan barang yang masuk ataupun keluar, dan memepermudah dalam pengambilan keputusan dan pembuatan laporan keuangan. Dari suatu sistem informasi yang digunakan maka dapat diketahui bahwa manajemen dari organisasi tersebut baik atau tidak. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Minimarket Di Wilayah Jakarta” 1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah Berdasrkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir secara parsial mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi? Apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir secara silmutan mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?
1.2.2
Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah pada pengaruh keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada minimarket di wilayah Jakarta. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir secara parsial mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi? Untuk mengetahui apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir secara silmutan mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi? 2.
LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk tujuan yang sama Hall (2009). 2.2 Definisi Informasi Menurut Jogiyanto (2005), informasi itu sendiri adalah “ data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” 2.3 Definisi Sistem Informasi Menurut James A Hall (2009), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pemgguna. 2.4 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mahsun, Sulistiyowati, dan Purwanugraha (2006) mengemukakan kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang terutang dalam strategic planning suatu organisasi. Khail (1997) dalam Tjhai (200) yang dikutip dari Alimilia dan Briliantien (2007) mengukur efektifitas sistem informasi dengan menggunakan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto (2001) mengukur kinerja SIA dari sisi pemakai dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja SIA. Penelitian ini mengacu pada penelitian Choe (2000) dan Soegiharto (2001) dalam Jen (2002).
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Galleta dan Lederer (1989) dalam Putu Astri Lestari (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi adalah: a. Keterlibatan Pemakai dalm Proses Pengembangan Sistem Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem diperkirakan untuk memperbaiki kualitas sistem dengan cara (l) menyediakan penilaian yang lebih akurat dan lengkap persyaratan system informasi MeFarlan dan MeKenney 1983; Robey 1979 dalam Soegiharto (2001) (2) menyediakan keahlian tentang sistem organisasi ini adalah untuk mendukung penggunaan pemakai sistem, karena keahlian biasanya tidak tersedia dalam sistem informasi kelompok Lucas l978; Robey 1979 dalam Soegiharto(2001), (3) pengembangan fitur untuk menghindari fitur yang tidak dapat diterima atau tidak penting Robey 1979 dalam Soegiharto (2001), (4) meningkatkan pemahaman pengguna sistem Lucas 1978 dalam Soegiharto (2001). Keterlibatan dapat meningkatkan penerimaan pengguna dengan mengembangkan harapan yang realistis tentang kemampuan sistem Gibson dan Nolan 1974 dalam Soegiharto (2001) yaitu menyediakan sebuah arena untuk tawar - menawar dan resolusi konflik tentang masalah-masalah desain Maish 1979 dalam Soegiharto (2001), mengarahkan ke sistem kepemilikan oleh pengguna Robey 1979 dalam Soegiharto (2001), menurunkan resistensi pengguna untuk mengubah data Lucas 1978 dalam Soegiharto (2001), dan melatih pengguna untuk menggunakan sistem Lucas1978 dalam Soegiharto (2001). Keterlibatan pengguna merupakan keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok pengguna target (Olson & Ives, 1981 dalam Choe, 1996). Jen (2002) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja SIA b. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Anderson dalam Soegiharto (2001) mengusulkan potensi kontribusi pengguna haruslah lebih tinggi selama tahap perencanaan dan implementasi pengembangan sistem. Para pengguna lebih memahami teknologi, tugas dan keputusan yang terlibat, dan lingkungan sosial-politik di mana sistem akan digunakan, semakin besar kemungkinan mereka dapat berkontribusi untuk pengembangan sistem. Pendidikan rata-rata atau tingkat pengalaman kelompok pengguna sistem informasi dapat digunakan untuk mengukur kemampuan personil sistem informasi Ives et al. Dalam Sularso (2003). Kemampuan teknis personel SI memiliki pengaruh besar pada analisis informasi persyaratan dan desain sistem informasi. Sebagai contoh, analis sistem yang kompeten memiliki efek positif pada penilaian kebutuhan informasi Huff dan Munro, 1985; McFarlan dan McKenncy 1983, dalam Soegiharto (2001). Bruwer 1984 dalam Soegiharto juga menyarankan bahwa kinerja SI terkait dengan kualitas teknis atau kualitas desain dari sistem, yang merupakan tanggung jawab personil sistem. Kemampuan teknik personal SI dibedakan kedalam kemampuan spesialis dan kemampuan generalis. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal SIA akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal SIA dengan kinerja SIA. c. Ukuran Organisasi Jumlah karyawan adalah kriteria ukuran organisasi yang paling umum digunakan oleh peneliti DeLone, dalam Soegiharto, 2001. Dalam penelitian ini, ukuran organisasi diukur dengan jumlah karyawan Soegiharto, 2001. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA. Meskipun
Raymond dalam Soegiharto (2001) tidak menemukan hubungan signifikan antara ukuran organisasi (yaitu, jumlah karyawan) dan pengguna akhir kepuasan atau pemanfaatan sistem, tampaknya ada beberapa asosiasi antara variabel konteks organisasi dan lingkungan. Franz dan Robey dalam Soegiharto (2001) menemukan keterkaitan hubungan antara ukuran organisasi dan usia dan kegunaan dari sistem berbasis komputer. Berbeda dengan Lehman dalam Soegiharto (2001) telah menemukan hubungan antara ukuran organisasi dan penggunaan sistem canggih berbasis komputer. d. Dukungan Manajemen Puncak Menurut Handoko (2000) Manajemen puncak adalah manajemen tertinggi yang terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Sering disebut dengan sebutan Presiden Direktur, Wakil Direktur, Wakil Presiden Senior, Kepala Divisi dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Doll (1985) yang dikutip dalam penelitian Komara (2005) dukungan manajemen puncak meliputi jaminan pendanaan dan menentukan prioritas pengembangan. Dukungan dan keterlibatan manajemen puncak memegang penggunaan penting dalam keberhasilan implementasi sistem informasi. Dukungan manajemen puncak tidak hanya penting untuk alokasi sumberdaya yang diperlukan, melainkan memberikan sinyal yang kuat bagi karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan suatu yang penting. Manajemen puncak juga memiliki kekuatan dan pengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem dan akan berpengaruh pula pada kepuasan pengguna. Dukungan yang diberikan manajemen puncak kepada sistem informasi akuntansi merupakan faktor yang penting dalam mencapai kesuksesan sistem informasi yang berkaitan dengan aktivitas. Bentuk bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada bawahan. Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh pengguna informasi, maka akan memberikan kepuasan terhadap pengguna informasi tersebut. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA dengan kinerja SIA. e. Formalisasi Pengembangan Sitem Informasi Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kesuksesan harapan antara sistem analis, pengguna, sponsor dan customer. Perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional. Kegagalan pengembangan sistem informasi baru diakibatkan tidak memperhatikan aspek organisasional. Perubahan perilaku dan organisasional ini dapat berupa pengembangan sistem Davis (1998).Oleh karena itu pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja SIA. f. Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan lebih tinggi apabila program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan. Sedangkan Brady dalam Soegiharto (2001) menyarankan bahwa kurangnya pendidikan merupakan alasan utama kurangnya pemanfaatan sistem informasi. Sebuah penelitian tentang keutamaan dari
sistem informasi yang dikemukakan oleh Forthe dalam Soegiharto (2001) yaitu "pendidikan pengguna" sangat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. g. Kepuasan Pengguna Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Conrath dan Mignen (1990) dalam Jen (2002) mengatakan kepuasan pengguna sistem informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. Delone dan McLean (1992) seperti yang dikutip oleh Soegiharto (2001) mengemukakan ketika sebuah sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem akan menjadi kurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pengguna akhir. 2.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan tujuan penelitian maka hipotesis yang dapat dibuat dalam penelitian ini adalah: H1: keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. H2: kemampuan teknik personal sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. H3: ukuran organisasi berpengaruh terhadap kinerja sisten informasi akuntansi H4: dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. H5: formalisasi pengembangan sistem berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. H6: pelatihan dan pendidikan pengguna berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. H7: kepuasan pengguna akhir berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
3. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti adalah Perusahaan Minimarket Indomaret Jakarta dan cabang Alfamart Jakarta. PT. Indomarco Prismatama (INDOMARET). 3.2 Populasi dan Sampel Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 minimarket yang ada di wilayah Jakarta, sedangkan jumlah sampel minimum penelitian ini menggunakan tabel krecjie yaitu didapat 78 sampel dari 100 populasi minimarket yang ada di sekitar Jakarta. 3.3 Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini merupakan data primer, dimana diperoleh dari menyebarkan kuiseoner yang berisikan beberapa pertanyaan. Kuiseoner-kuiseoner tersebut ditujukan kepada karyawan minimarket di sekitar Jakarta. Kuiseoner yang disebarkan kepada para responden sebanyak 78 kuiseoner, masing-masing minimarket sebanyak 1 kuiseoner.
3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Uji kualitas data, uji kualitas data yang dilakukan adalah dengan cara melakukan uji validitas dan reabilitas data. 3.4.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas d. Uji Autokorelasi 3.4.3 a. b. c.
Model dan Pengujian Hipotesis Uji - F ( simulan) Uji - t ( parsial) Koefisien Determinasi (r2/R2)
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Jumlah respoden sebanyak 78 minimarket. pegawai/karyawan wanita lebih banyak
Berdasarkan
jenis
kelamin,
dibandingkan dengan karyawan laki-laki,
dimana jumlah karyawan laki – laki sebanyak 36 orang atau sekitar 46% dan karyawan perempuan sebanyak 42 orang atau sekitar 54%. Berdasarkan umur karyawan, karyawan yang berusia dibawah umur 20 tahun sebanyak 2 orang atau sekitar 2%, sedangkan karyawan yang berumur antara 20 sampai 29 tahun sebanyak 66 orang atau sekitar 88%, dan untuk karyawan yang berumur lebih dari 30 - 39 tahun sebanyak 10 orang, atau sekitar 12%. Berdasarkan lama karyawan bekerja, karyawan yang bekerja dibawah 10 tahun sebanyak 69 orang, atau sekitar 88%. Untuk karyawan yang lama bekerjanya diantara 10 sampai 19 tahun sebanyak 9 orang, atau sekitar 12%. Berdasarkan pendidikan teakhir, karyawan yang berpendidikan Diploma sebanyak 37 orang, atau sekitar 47%. Untuk karyawan yang yang berpendidikan Sarjana sebanyak 41 orang, atau sekitar 53%. Sedangkan jabatan responden yang paling dominan dipilih dalam penelitian ini adalah jabatan bagian akuntansi. Dari bidang jabatan yang dipilih bagian akuntansi dinilai paling relevan sebagai responden dalam mengisi kuesioner. Disebabkan karena bagian akuntansi terlibat langsung dalam proses awal sistem informasi dimulai dan juga terlibat langsung ketika keputusan dari sistem informasi dilaksanakan.
4.2 Uji Kualitas Data Dari hasil data diatas nilai R tabel untuk 32 item pertanyaan. Penelitian ini memiliki sampel sebanyak 78, variabel independen sebanyak 7 dan variabel dependen 1, maka: k
= 8, n = 78, dan df = 78-8 = 70. Dengan alpha 5 % adalah 0.232, dengan nilai correction item correlation > 0.232, maka dinyatakan Valid. Hasil yang diperoleh dari 32 item tersebut nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted semua item > 0.60 dengan alpha 5 % adalah 0.657maka dinyatakan reliabel. 4.3 Uji Asumsi Klasik Dari hasil uji normalitas, pada output SPSS Kolmogorov-Smirnov tersebut menunjukkan jumlah sampel 78 yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis Ho dan Ha yang diusulkan : - Jika signifikansi > 0.05, maka Ho diterima. - Jika signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak. Kolmogorov-Smirnova Statistic
Df
Sig
X1_KPDPS
,094
78
,088
X2_KTPSI X3_UO X4_DMP X5_FPSI X6_PPDPP X7_KPSIA Y_KSIA
,094 ,093 ,100 ,099 ,085 ,094 ,099
78 78 78 78 78 78 78
,083 ,090 ,051 ,055 ,200* ,082 ,056
Data variabel perusahaan minimarket tersebut terdistribusi secara normal. Dari hasil uji multikolinearitas, apabila nilai tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
X1_KPDPS
,708
1,413
X2_KTPSI X3_UO X4_DMP X5_FPSI X6_PPDPP X7_KPSIA
,820 ,890 ,800 ,773 ,719 ,844
1,219 1,124 1,249 1,294 1,391 1,185
4.4 Model dan Pengujian Hipotesis Uji F di uji untuk mengetahui apakah variabel indepeden berpengaruh atau tidah berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
a
ANOVA Model Regression 1
Sum of Squares 4,905
7
Df
Mean Square ,701
Residual
23,679
70
,338
Total
28,583
77
F 2,071
Sig. b ,058
a. Dependent Variable: Y_KSIA b. Predictors: (Constant), X7_KPSIA, X6_PPDPP, X2_KTPSI, X3_UO, X5_FPSI, X4_DMP, X1_KPDPS
Dari Uji F diperoleh nilai Pvalue = 0.058 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, yang berarti tidak ada pengaruh secara simultan (bersama-sama) X7_KPSIA, X6_PPDPP, X2_KTPSI, X3_UO, X5_FPSI terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang signifikan. Berdasarkan pengujian melalui analisis regresi linier berganda yang dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dari faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir tehadap kinerja sistem informasi akuntansi. Alat analisis dengan alat bantu SPSS 20.
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Model
1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant)
1,736
,691
X1_KPDPS X2_KTPSI X3_UO X4_DMP X5_FPSI X6_PPDPP X7_KPSIA
,131 ,147 ,209 -,160 ,040 ,006 ,149
,125 ,110 ,103 ,111 ,123 ,120 ,119
Standardized Coefficients Beta ,136 ,160 ,233 -,175 ,040 ,007 ,149
T
Sig.
2,512
,014
1,051 1,332 2,021 -1,443 ,323 ,054 1,257
,297 ,187 ,047 ,154 ,748 ,957 ,213
Berdasarkan tabel diatas diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 1,736 + 0,131 X1 + 0,147 X2 + 0,209 X3 – 0,160 X4 + 0,40 X5 + 0,06 X6 + 0,149 X7 + e Berdasarkan hasil uji hipotesis ini maka: 1. Secara parsial pengaruh keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan menggunakan program SPSS
diperoleh nilai Pvalue 0.297. Karena nilai Pvalue 0.297 > 0,05 dapat disimpulkan Ho
diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 2. secara parsial kemampuan teknik personal sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai Pvalue 0.187. Karena nilai Pvalue 0.187 > 0,05 dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial kemampuan teknik personal sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 3. Secara parsial pengaruh ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai Pvalue 0.047. Karena nilai Pvalue 0.047 < 0,05 dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diteriam. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh secara parsial ukuran organisasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 4. Secara parsial pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai Pvalue 0.154. Karena nilai Pvalue 0.154 > 0,05 dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 5. Secara parsial pengaruh non formalisasi pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai Pvalue 0.748 Karena nilai Pvalue 0.748 > 0,05 dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial formalisasi pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 6. Secara parsial pengaruh pelatihan dan pendidikan pengguna terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai Pvalue 0.957. Karena nilai Pvalue 0.957 > 0,05 dapat disimpulkan Ho
diterima dan Ha ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial pelatihan dan pendidikan pengguna terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 7. Secara parsial pengaruh kepuasan pengguna akhir terhadap kinerja sistem informasi akuntansi menggunakan program SPSS diperoleh nilai Pvalue 0.213. Karena nilai Pvalue 0.213 > 0,05 dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial kepuasan pengguna akhir terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
5.
PENUTUP 5.1 Kesimpulan Variabel keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Variabel keterlibatan kemampuan teknik personal sistem (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Variabel ukuran organisasi (X3) berpengaruh signifikan dengan variabel kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Variabel dukungan manajemen puncak (X4) tidak berpengaruh signifikan dengan variabel kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Variabel formalisasi pengembangan sistem informasi (X5) tidak berpengaruh signifikan dengan variabel kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Variabel program pelatihan dan pendidikan pengguna (X6) tidak berpengaruh signifikan dengan variabel kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Variabel kepuasan pengguna akhir (X7) tidak berpengaruh signifikan dengan variabel kinerja Sistem Informasi Akuntansi Variabel independen keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 5.2 Keterbatasan Peneliti menyadari bahwa jumlah sampel yang diambil relatif sedikit. Hal ini dikarenakan terbatsnya waktu, biaya dan tenaga dari peneliti. Penelitian yang dilakukan dengan metode mail survey ternyata tidak tidak menghasilkan data yang maksimal. 5.3 Saran Penelitian ini mengambil objek yang terbatas, pada penelitian berikutnya perlu dilakukan pengamatan dengan objek yang lebih luas, sehingga dapat dijadikan acuan bagi kepentingan generalisasi permasalahan Perlu ditambahnya metode wawancara dalam upaya pengumpulan data agar responden dapat memberi jawaban yang seharusnya. Penelitian ini tidak cukup dilakukan dalam satu kali pengamatan sebagaimana melalui pendekatan kuantitatif, sehingga pada penelitian berikutnya diperlukan metode longitudinal untuk penelitian sejenis.
DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana Spica dan Briliantien. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Siduarjo. Jurnal Ilmiah. STIE Perbanas. Surabaya. Hall, 2009. Accounting Information System, buku I, Jakarta : SALEMBA EMPAT
Jogiyanto H.M., 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI , Yogyakarta. Jen, Tjhai Fung. 2002. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi,”Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No.2 Khadir, Abdul. 2003. Penggunaan System Informasi. Andi: Yogyakarta Komara, Asep, 2005, Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, Jurnal SNA 8, Halaman 836-848. Lestari, Putri Astri. 2010. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kota Denpasar,” jurnal Ipteks New Media Vol.1 No.1 Mahsun, M. F. Sulistiyowati, dan H. A. Purwanugraha 2006. Akuntansi Sektor Publik, BPFE, Yogyakarta Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Nugroho, Bhuno Agung, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Andi, Yogyakarta Nurul Fitri. 2012. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pasa Perusahaan Farmasi Medan.” Tesis. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara. Medan. Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2006, Accounting Information System (Sistem Informasi Akuntansi), Buku Satu, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta. Rusdi dan Megawati. 2011.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Sia),” jurnal Majalah Ilmiah Agung 2 Vol. 49 No.125 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, cetakan ke 5, Alfabeta, Bandung.