Pem mbelajaran IPA Terpadu Temaa Narkoba
PENGE EMBANGAN N PERANGKA AT PEMBELA AJARAN IPA A TERPADU PADA TEM MA NARKOB BA UNTUK SM MP KELAS VIII V
Acchmad Masruri 1), Bambaang Suigarto o 2), Dyah Asttriani 3) 1)
Mahasisw wa Prodi Pendiidikan Sains, FMIPA F UNESA A, email:
[email protected] 2) Dosenn Jurusan Kim mia, FMIPA UN NESA, email: 3) Dosen Program m Studi Pendiddikan Sains FM MIPA UNESA, email:
A Abstrak Penelitiian tentang pen ngembangan peerangkat pembeelajaran IPA teerpadu pada tem ma Narkoba dittujukan untuk mengetahui (1) kelay yakan perangkaat yang dikembbangkan, (2) keterlaksanaan k kegiatan pembbelajaran, (3) hasil beelajar siswa dan n (4) respon siiswa. Untuk memenuhi m tujuan n tersebut telahh dilakukan peenelitian yang diawali dengan penyyusunan silabuus, RPP, Bukuu Ajar, LKS, dan tes hasill belajar yangg selanjutnya dilakukkan uji coba perrangkat tersebu ut. Sumber dataa dalam penelittian ini adalah tim ahli melipuuti dosen dan guru IP PA sebagai pennelaah dan vallidator, serta 223 siswa kelas VIII-A SMP Negeri 26 Suurabaya. Jenis penelitiian ini mengguunakan desain instruksional ppengembangan perangkat yanng mengacu pad da 4-D (Four D Moddels) yang dikemukakan oleeh Thiagarajann (1974). Instru umen penelitiaan yang digun nakan berupa lembar telaah, lembarr validasi, lem mbar pengamattan keterlaksan naan RPP, tes hasil belajar, serta lembar angket respon siswa. Analisis data dilakukan secaara deskriptif kualitatif k untukk hasil telaah dan d deskriptif kuantitaatif untuk hasill validasi, keterrlaksanaan RPP P, hasil belajarr siswa, dan resspon siswa. Haasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat yanng dikembangkkan telah layaak digunakan dalam d proses pembelajaran p karena telah memenuuhi kelayakan dengan persenntase kelayakaan silabus sebeesar 81,25 %, RPP sebesar 84,80 %, % LKS sebesaar 85,70 %, bukku ajar sebesarr 82,20 %, dann tes hasil belajjar sebesar 84,72 % dengan kriteria sangat baik. Data hasil ujii coba diperolleh yaitu keterrlaksanaan RP PP mendapatkaan persentase sebesar 97,81 % denggan kriteria pennilaian sangat baik, hasil bellajar siswa mennunjukkan bahhwa sebanyak 23 sisw wa dinyatakan tuuntas dengan persentase p rata--rata nilai akhirr sebesar 86,177 % dan hasil annalisis angket menunjukkan bahwa siswa s memberiikan respon sanngat baik dengaan persentase raata-rata 91,5 %. % Kata Kuunci: Kelayakaan Perangkat Peembelajaran, IP PA Terpadu, Tema T Narkoba.
Ab bstract Researcch on the deveelopment of inttegrated sciencce lesson on thhe theme of druugs aimed to determine d (1) the feassibility of the developed d deviice, (2) feasibillity of learningg activities, (3) student learninng outcomes, and (4) student responnse. To meet these t objectivees has done ressearch that beggins with the preparation p of syllabi, lesson plans, Textbook, woorksheets, and test results thaat further studdy conducted trrials of these devicess. Sources of data d in this ressearch is a teaam of experts include facullty and sciencee teachers as revieweers and validattors, and 23 sttudents of classs VIII-A SMP P Negeri 26 Suurabaya. This research r uses instructtional design refers to the development of devices th hat 4-D (Fourr D Models) proposed by Thiagarrajan (1974). The research instrument ussed in the forrm of sheets of o study, validation sheet, observaation sheets keeterlaksanaan RPP, achievem ment test, as well as piecees of student questionnaire q responsses. The data were w analyzed for f descriptivee qualitative annd quantitative descriptive stuudy results to the resuults of the valid dation, feasibiliity lesson planns, student learn ning outcomes, and student reesponses.The results showed s that th he developed deevice has beenn fit for use in thhe learning proocess because it i has met the eligibiliity with a perccentage of 81.2 25% syllabus, lesson plans for f 84.80%, 855.70% of LKS,, textbook by 82.20% %, and the test learning l outcom mes of 84.72% % with a very good g criteria. Test T result dataa obtained by the feassibility RPP get g a percentagge of 97.81% w with a very good assessmennt criteria, studdent learning outcom mes indicate thaat as many as 23 students deeclared compleete by the averrage percentage of the final value of o 86.17% and the results of questionnaire q a analysis showeed that studentts responded veery well with an average percentagee of 91.5%. d Science, The Theme of Dru ugs. Keywords: Feasibilitty Study Devicce, Integrated
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 163-167
PENDAHULU P UAN Perkembangan P n pendidikan di d Indoensia telah mengalam mi banyak b perbaiikan, terutama dalam hal ku urikulum yangg bertujuan b untu uk meningkatkkan mutu seluuruh komponenn pendidikan. p K Kurikulum T Tingkat Satuaan Pendidikann (KTSP) ( yang saat s ini digunakkan berpedomaan pada Standarr Isi I dan Standaar Kompetensi Lulusan. Isi dari d kurikulum m diantaranya d koomponen wajiib kurikulum, muatan lokall, pengembangan p n diri secara terpadu t serta disusun dalam m keterkaitan k dann kesinambunggan yang berm makna dan tepaat antar a substansii (Mulyasa, 20007: 152). Pembelajjaran terpaddu merupaakan sistem m pembelajaran p yang dilakukaan oleh siswa baik individuu maupun m keloompok untuk k mencari, menggali m dann menemukan m konsep serta prinsip keiilmuan secaraa holistik, h bermaakna serta oteentik. Pembelajjaran ini dapaat dilakukan d apaabila peristiwa otentik menjaadi pengendali dalam d kegiataan pembelajaraan. Dengan beerpartisipasi ddi dalam d eksplorrasi tema/perisstiwa tersebut siswa belajarr sekaligus prosses dan isi beb berapa mata peelajaran secaraa serempak. Hall ini tentunyaa juga berlakuu dalam prosess belajar b mengajjar Ilmu Pengeetahuan Alam (IPA). ( Pembelajjaran IPA akan n menjadi pem mbelajaran yangg terpadu t apabbila dalam penyajiannya p menggunakann sebuah materri utama yanng kemudian dibahas darri berbagai b disip plin keilmuan. Dalam pem mbelajaran IPA A terpadu, t suatuu konsep atau tema dibahass dari berbagaai aspek a bidang g kajian daalam bidang kajian IPA A (Depdiknas, ( 2009: 5). Deng gan diangkatnyya suatu temaa, ketiga k bidang kajian IPA (b biologi, fisikaa, kimia) dapaat disampaikan d seecara terpadu sehingga s siswaa dapat melihaat permasalahan p dari berbaggai sudut pandang p ilmuu pengetahuan. p Keterpad duan dalam kurikulum k senndiri, menuruut Fogarty F (1991: xv) ada 10 model. m Salah saatu diantaranyaa ialah i modell jaring laaba-laba (weebbed), yaituu pembelajaran p yang mengguunakan pendeekatan tematikk sebagai pemaddu bahan dan kegiatan k pembeelajaran. Dalam m hubungan h ini tema t dapat menngikat kegiatan n pembelajarann lintas l mata pellajaran (antar bidang b studi). Pelaksanaaan pembelajjaran IPA terpadu t dapaat berjalan b efekktif dan efisien e apabiila dilakukann perencanaan p p pembelajaran y yang matang. Sesuai dengann Permendiknas P nomor 41 tahun t 2007 teentang standarr proses, p yang antara a lain meengatur tentan ng perencanaann pembelajaran p yang melipputi silabus dan Rencanaa Pelaksanaan P Pembelajarran (RPP). Perangkaat pembelajaran p merupakan pegangan p bag gi guru dalam m melaksanakan m pembelajaran di kelas, selaain silabus dann RPP, R perangkaat pembelajaraan yang perlu disiapkan jugaa dalam d proses belajar mengaajar adalah Lem mbar Kegiatann men penilaiann. Siswa (LKS),, buku siswaa, dan instrum Ketersediaan K p perangkat pem mbelajaran IPA A terpadu yangg sangat kurang membuat pellaksanaan pem mbelajaran IPA A terpadu t belum juga dapat terllaksana dengann baik. Setelah dibuktikan dengan turun ke lapangann, peluang p yang diberikan KT TSP nyatanya belum benar-benar b digunak kan dengan baiik oleh sekolahh. Berdasarkann
wawancaara kepada m mahasiswa yang y melaksaanakan Program Pengalaman Lapangan (PP PL) II tahun ajaran a 2012-20113, 22 sekolahh yang digunaakan sebagai tempat PPL II,, belum adda sekolah yang menerrapkan pembelajaran IPA terrpadu. Sekolaah tersebut belum b mampu menerapkan m peembelajaran yaang terpadu dengan d berbagai pertimbangan diantaranya kesulitan k guru dalam d kaligus, guru tidak mengajarrkan 3 mata pelajaran sek mengetah hui adanya model pembelajarran IPA terpaddu dan belum ad danya perangkaat pembelajaraan IPA terpaduu yang memenuhhi untuk dappat menyampaaikan pembelajaran tersebut. Padahal sepeerti disebutkan n di atas, teruutama manat Peraturan Menteri Pendidikan P Naasioanl sesuai am (Permend diknas) No 41 Tahun 2007 butir II C nom mor 5 harus dinyatakaan pengembbangan pem mbelajaran memperh hatikan prinsipp keterkaitan dan keterpaaduan, artinya penyusunan p peerangkatnya haarus memperhatikan keterkaitaan dan keterppaduan antaraa SK, KD, materi m pembelajaran, kegiaatan pembellajaran, inddikator pencapaiaan kompetenssi, penilaian, dan d sumber belajar b dalam sattu keutuhan peengalaman belaajar. Selaain itu juga diilakukan wawaancara dengann guru mata peelajaran IPA di SMP Negeri 26 Suraabaya, diperoleh h informasi baahwa mata peelajaran IPA masih dilaksanaakan secara terrpisah-pisah sesuai dengan diisiplin ilmunya masing-masinng. Perangkat pembelajaran yang digunakaan pun belum tterpadu. Diperroleh informasi juga bahwa perangkat p pem mbelajaran yan ng digunakan pada materi zaat adiktif dan psikotropika tid dak dikaitkan dengan d rumus molekul m unsur dan senyawaa serta sistem saraf yang adaa pada manusia beserta gang gguan-gangguaannya. Hal terseebut menyebabbkan pengetah huan siswa beersifat terpisah-p pisah padahal materi rumus molekul unsuur dan senyawa,, zat adiktif daan psikotropikaa, serta sistem m saraf pada maanusia besertaa gangguan-ggangguannya masih saling beerkaitan. Oleh karena itu keetiga materi terrsebut dipadukaan dalam satu tema yaitu Narkoba. N Selaiin itu, dengan adanya perangkkat pembelajaraan IPA terpaduu tema Narkoba ini maka diharrapkan pengetaahuan siswa beersifat menyelurruh (holistik) sserta siswa dappat mengaplikaasikan konsep yang y dipelajari dalam kehiduupan, agar mennjauhi obat-obattan terlarang tersebut kareena dapat meerusak tubuhnyaa. Tem ma Narkoba dipilih d sesuai prinsip pengggalian tema (Trrianto, 2007: 9). 9 Prinsip-prinnsip itu diantaaranya ialah tem ma hendaknyya mempertim mbangkan perristiwa otentik dan sesuai kurikkulum yang beerlaku serta haarapan masyarakkat (asas relevansi). Narkobaa ini sudah meenjadi isu yang g sangat luas pembahasannyya, hampir seeluruh lapisan masyarakat m suudah mengenaal dampak berrbagai negatif yang y ditimbulkkan akibat peenggunaanya. Tidak hanya di kalangan oranng dewasa sajja, kini justru kaum muda dann para pelajar menjadi targeet utamanya. Hal H ini diperkuatt oleh data penelitian BN NN dan UI yang menyebu utkan 22% darri jumlah peng gguna narkobaa ialah pelajar dan d mahasiswaa (Pikiran Rakkyat Online, 2012). 2 Inilah yaang menjadi kekhawatiran semuanya, bbahwa narkoba dapat merusakk moral dan masa m depan generasi muda Inddonesia. Berdaasarkan fakta inni, salah satu upaya yang dap pat ditempuh addalah memberiikan pengenalaan dan pencegah han tentang dam mpak narkoba di kalangan peserta p
Pem mbelajaran IPA Terpadu Temaa Narkoba
didik d lewat peembelajaran di kelas. Tema ini i tidak hanyaa fokus f pada zaat-zat yang termasuk narkoba saja, tetapi juga j dihubungkan dengan peengaruh terhadap sistem saraff pada p manusia serta rumus kiimia yang ada dalam narkobaa tersebut. t METODE M Penelitian P ini merupakan m jen nis penelitian pengembangan p , yaitu y pengem mbangan Peraangkat Pemb belajaran IPA A terpadu t pada tema Narkobaa. Pengembang gan yang telahh dilakukan d menngacu pada model pengembanngan 4-D (fourr D models) yanng dikemukakaan oleh Thiagaarajan, Semmell dan d Semmel. 4 terdiri darri 4 tahap yaituu Model peengembangan 4-D tahap t pendefinnisian (define), tahap perencaanaan (design), tahap t pengem mbangan (deveelop) dan tahaap penyebarann (disseminate). ( Penelitian ini hanya terbatass sampai tahapp pengembangan p n (develop). Uji cobaa terbatas dilakkukan pada 23 2 siswa kelass VIII-A V SMP Negeri N 26 Surabbaya tahun ajaaran 2012/20133 semester gennap. Instrumeent yang dig gunakan padaa penelitian p ini berupa b instrum men lembar vallidasi (Silabus, RPP. R LKS, Materi M Ajar, Tes T Hasil Beelajar), lembarr telaah, t lembar keterlaksanaaan RPP, tes hassil belajar, dann angket a respon n siswa. Untuk k seluruh peraangkat tersebutt telah t ditelaah dan divalidassi oleh dosen ahli dan guruu IPA. I Metode pengumpulan data mengguunakan metodee validasi v untukk mengumpulkaan penilaian dosen d dan guruu tentang t kelayakan dari Perrangkat IPA Terpadu yangg dikembangkan d n secara teo oritis, metodee pengamatann ditujukan d untuuk memperolehh data tentang keterlaksanaann RPP, R metode tes untuk menngetahui hasil belajar siswaa, dan d metode angket responn siswa untuuk mengetahuui respon r atau kelayakan peerangkat dari siswa secaraa empiris e terhadap perangkat IPA I Terpadu. HASIL H DAN PEMBAHASA P AN Sesuai dengann tujuan penelittian yang inginn dicapai yaknni ada a 4 hal melliputi kelayakaan perangkat, keterlaksanaann RPP, R hasil belaajar siswa, dann respon siswa. Kelayakan K Peerangkat Validasi V Kelayakan K perrangkat dilakuukan dengan validasi v oleh 2 orang o dosen dan 2 orang gurru IPA. setelah h itu dilakukann perhitungan p raata-rata dan diperoleh d hasil sebagaimanaa berikut b Taabel 1. Hasil Validasi V Perangkat Kriteria No Perrangkat Keelayakan Skor 1. Siilabus 3,25 Baik 2. RPP R 3,40 S Sangat Baik 3. Bukku Siswa 3,30 S Sangat Baik 4. L LKS 3,43 S Sangat Baik 5. Tes Hasil 3,40 S Sangat Baik Belajar Berdasaarkan hasil validasi v tersebbut, perangkaat pembelajaran p IPA Terpad du Tema Narkoba N yangg dikembangkan d n dapat digunaakan dalam ujii coba terbatass
dengan kategori k layak digunakan seccara teoritis, karena k sesuai dengan d kriteriia kelayakan yaitu skor yang diperoleh h memiliki kriteeria baik dan sangat baik. Adda beberapa masukan dallam pengembangan perangkaat tersebut, darri pembuatan silabus s dinilai masih kurang dalam d hal keterrpaduan, fleksiibilitas, serta materi m yang dicaantumkan dalam m tiap subtemaa belum sepenuuhnya menyelurruh. Hal ini ssebenarnya tellah dijabarkan pada perangkaat lainnya seccara berurutann yakni RPP, buku siswa, LK KS, dan instrum men penilaian. Siilabus yang dibbuat kemudian dilakukan elabborasi menjadi RPP untuk pegangan selama pelakssanaan R terlihat sangat s pembelajaran. Hasil daari valiadasi RPP baik, hall yang perlu dievaluasi ialaah ketepatan dalam penjabaraan tujuan pem mbelajaran daan indikator, serta kurang beragamnya b ppemilihan sum mber belajar.. Hal tersebut dapat teratasii ketika dilak kukan pembelaajaran langsung saat uji cobaa terbatas. Dann jika dihubunngkan dengan materi m yang terrsaji dalam bu uku siswa dan tugas dalam LK KS saat uji ccoba, kedua kekurangan k terrsebut sudah daapat diminimallisir dengan cara penyajian fiturfitur tambbahan dalam buku b siswa sebbagai pilihan suumber belajar seerta terintegrasiinya LKS denggan ICT. Bu uku siswa yang y dibuat merupakan hasil pemaduann konsep-konssep yang berkaitan dan telah ditulis d secara gaaris besar dalaam materi pem mbelajaran baikk pada silabus dan RPP. Beberapa kooreksi yang perlu man materi yang diperhatikkan diantarannya, kedalam dipadukaan serta kemaampuan isi buku b yang mampu m menarik minat m siswa aggar merangsangg keingintahuaan dan motivasi belajar lanjutaan. Peembahasan daalam hal LK KS, lebih dituujukan kepada poin p yang kuraang dari hasil validasi. v Hasill yang kurang memuaskan m terrdapat pada pooin pertanyaann yang ada dalam m LKS, baik ppada LKS I daan II belum naampak jelas perttanyaan yang memunculkan n keterpaduan antar materi. Padahal peertanyaan terrsebut meruupakan penunjan ng konsep yangg dipelajari dallam materi Narrkoba. Selain itu u juga akan m menjadi pengeetahuan awal siswa dalam meenjawab soal-ssoal evaluasi setelah pembelajaran berlangsu ung. Hassil dari v validasi insttrumen pennilaian menunjuk kkan masih ada ketidakssempurnaan dalam d penyusunnan soal tes. Seperti pada perangkat laiinnya, letak kekkurangan terseebut pada kedalam materi serta keterpaduuan antar mateeri dalam tema Narkoba terrsebut. Selain ituu juga penggunnaan kata negatif yang masiih ada pada beberapa soal pilihhan ganda, akaan tetapi hal terrsebut gi dengan cetaak tebal atau cetak miringg agar diimbang siswa leb bih mudah dalaam mengidentiffikasi soal. Grafik. 1. H Hasil Validasi Perangkat P 3,45 3,4 3,35 3,3 3,25 3,2 3,15
Ni… …
Silabus RP PP Buku LKS Soal
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 163-167
Selanjuutnya untuk mengetahuui kelayakann perangkat p pem mbelajaran IPA Terpadu Tema T Narkobaa secara empiriss juga dilakukkan uji coba teerbatas kepadaa siswa. Keterlaksana K an Kegiatan Pembelajaran P Selama kegiiatan belajarr mengajar berlangsungg, pengamatan p dilakukan d olehh 2 orang pengamat yangg terdiri t dari gurru SMP Negerii 26 Surabaya dan d mahasiswaa prodi p pendid dikan sains. Keberhasilan guru dalam m melaksanakan m u tipe webbedd pembelajarann IPA terpadu dengan d tema Narkoba perttemuan pertam ma dan keduaa. Pada P pertemuuan pertama rata-rata r meng ghasilkan nilaai 96,25 9 % dann pertemuan kedua k 99,5 %. % Berikut ini grafiknya g
Grafik. 3. Hasil Belajarr Siswa 92 9 9 90 8 88 8 86 8 84 8 82 8 80 7 78 7 76 7 74 Produk
Presentase
Pertaama
Psikkomotor
Persentasse
Grrafik 2. Hasil Keterlaksana aan Kegiatan Peembelajaran
99,5 99 98,5 98 97,5 97 96,5 96 95,5 95 94,5
Proses
Kedu ua
Beberappa aspek yangg dinilai terlihhat kelemahann dari d proses pembelajaran inii yaitu aspek pemberian p kuiss individu i padaa pertemuan pertama denggan persentasee sebesar 87,50%, karena paada aspek ini ada beberapaa kendala k diantaaranya siswa masih m menyesuuaikan program m PhET P dengan n kelompokny ya masing-maasing sehinggaa mereka m membuutuhkan bimbiingan yang lebih. Begitu jugaa pada p pada perrtemuan keduaa saat mengerrjakan Lembarr Kegiatan K Sisw wa, keadaan siswa masih membutuhkann bimbingan b yaang lebih seriing sehingga mereka butuhh penyesuaian. p N Namun, beberrapa kendala tersebut tidakk berpengaruh b seecara signifikaan dalam proses pembelajarann yang y berlangsu ung.
Berd dasarkan perhiitungan yang ditunjukkan d m melalui grafik diatas d untuk kognitif prroduk dan proses p mempero oleh nilai 799,70 dan 90,04 % sedanngkan psikomottor sebesar 900,08 %. Selaiin itu semua siswa mendapattkan nilai diataas KKM. Sehin ngga dapat diketahui bahwa ju umlah siswa yaang Tuntas dalaam pembelajarran ini sebanyakk 23 dengan nillai antara 81,36 sampai 91,166. Hal ini didasaarkan pada nilai acuan yang memenuhi KK KM ≥ 75, sehinngga dapat diisimpulkan baahwa 100% T Tuntas pada pem mbelajaran ini. Hasil Respon Siswa Berdasarkkan pada dataa menunjukkaan bahwa pennilaian siswa terhadap keegiatan belaj ajar mengguunakan pembelajaran IPA Terrpadu Tema Narkoba mayyoritas siswa meemberikan resspon positif, dari 18 pertaanyaan dalam anngket respon siswa tersebutt dibagi menjjadi 4 bagian yaakni kegiatan ppembelajaran (84%) ( , buku (93%), LKS (955%), dan lem mbar penilaian n (97%). Sehhingga diperoleh h persentase raata-rata secara keseluruhan seebesar 91,5%. Berikut B ini graffik respon sisw wa Grafik 4. Hasil Respon n Siswa
10 00 95 9
Hasil H Belajar Siswa Hasil H belajar siswa adalah h tingkat kettuntasan yangg diperoleh d s siswa terhaddap pencap paian tujuann pembelajaran. p Dalam penelittian ini hasil belajar b meliputti 2 aspek yak kni kognitif dan psikom motor, dengann penjabaran p koognitif produk k dan proses. Aspek afektiff belum b dilakuk kan pengamataan untuk mem mberikan fokuss pada p penilaian n kognitif dan n psikomotor. Berikut hasil yang y diperolehh.
90 9 85 8 80 8 75 7 Kegiatan
Buku
LKS L
Persentase e
Soal
Pem mbelajaran IPA Terpadu Temaa Narkoba
PENUTUP P Simpulan Mengacu M padaa tujuan penellitian yang dihharapkan padaa penelitian p inii, maka dipeeroleh beberaapa simpulann. Simpulan yanng didapatkann adalah: (11) Perangakaat pembelajaran p yang telah dikembangkan d n layak untukk digunakan. d Keelayakan ini diidasarkan padaa hasil validasi pelaksanaann pakar p melipputi silabuss, rencana pembelajaran, p buku siswa, lembar kerja siswa, dan tess hasil h belajar secara berturuut-turut memp peroleh kriteriaa baik, b sangat baaik, sangat baiik, sangat baikk, dan baik. (2)) Keterlaksanaan K n kegiatan pem mbelajaran IPA A Terpadu padaa pertemuan p perrtama dan perrtemuan keduaa mendapatkann kriteria k sangatt baik. (3) Hasil belajar siiswa diperolehh siswa secara klasikal k tuntas.. (5) Respons siswa terhadapp pembelajaran p IPA Terpadu Tema Narkobba memberikann hasil h yang sanggat kuat. Saran Dari D hasil peenelitian yangg diperoleh, maka penelitti memberikan m saran agar penelitian berikuttnya lebih baikk antara a lain: (1) Pengelollaan waktu pada rencanaa pelaksanaan p peembelajaran paada pertemuann pertama perluu ditambah. d (2 2) Sebaiknya sebelum pembelajarann berlangsung, b siswa s diberikan n buku siswa terlebih t dahuluu pada p hari sebbelumnya unttuk dipahami di luar jam m pelajaran. p (3) Diperlukan pengembangan p n pembelajarann IPA I Terpadu pada materi pokok p yang laain. (4) Materri yang y akan dipadukan sebaiknya s yaang memilikki karakteristik k yang sesuai denngan tingkat beerpikir siswa. DAFTAR D PUS STAKA BSNP. B 2006. Standar Isi Untuk U Pendidikkan Dasar dann Mennengah. Jakartaa: BSNP. Bungin, B Burhhan. 2009. Peenelitian Kuallitatif. Jakartaa: Prennada Media Grrup. Depdiknas. D 2 2009. Panduaan Pengemba angan Model Pem mbelajaran IPA Terpaddu. Jakartaa: Deppdiknas. Depdiknas. D 2008. 2 Peneta apan Kriteriaa Ketuntasann Minnimal (KKM). Jakarta: J Depdikknas. Fogarty, F Robiin. 1991. Thee Mindful Sch hool: How Too Inteegrate The Curricula. Palatinee: IRI/Skylighht Pub blishing, Inc. Ibrahim, I
Musslimin. 2002. Pengembanggan Perangkaat Pem mbelajaran. Jakkarta: Departem men Pendidikann Nasiional.
Mitarlis M dan Sri S Mulyaningssih. 2009. Pem mbelajaran IPA A Terppadu. Surabayaa: Unesa Univeersity Press. Mulyasa, M E. 20 007. Kurikulum m Tingkat Satu uan Pendidikann. Ban ndung: PT. Rem maja Rosdakaryaa.
Nogrady, Thomas. 19992. Kimia Meddisinal : Pendeekatan secara Biokim mia. Bandung: Penerbit P ITB. Peraturann
Menteri P Pendidikan Nasional N Reppublik Indonesia. Nomor N 22 Tahuun 2006. Standdar Isi untuk Mataa Pelajaran IPA di Tiingkat SMP/MTs.
Peraturann
Menteri P Pendidikan Nasional N Reppublik Indonesia. N Nomor 41 Taahun 2007. Sttandar Proses untukk Mata Pelajaaran IPA di tiingkat SMP/MTs.
ngan Pembelaajaran Puskur. 2006. Panduaan Pengemban IPA terpaduu Sekolah Menengah M Perrtama/ Madrasah T Tsanawiyah (SM MP/ MTs). Jaakarta: Balitbang Deepdiknas. Riduwan. 2010. Skalaa Pengukurann Variabel-Variabel Penelitian. B Bandung: Alfa Beta. B 2007. Anattomi dan Fisiologi F Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. M Tim IPA Terpadu. 20099. Panduan Peengembangan Model Pembelajaraan IPA Terppadu. Departtemen Pendidikan Nasional. N Setiadi.
d Trianto. 2007. Modell Pembelajaraan Terpadu dalam Teori dan Prraktek. Jakarta: Prestasi Pustaaka. Trianto. 2010. Model Pembelajarann Terpadu Koonsep, Strategi dann Implementassinya dalam KTSP. K Jakarta: Bum mi Aksara.