PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BAURAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI DEODORAN REXONA WOMEN JENIS RO WHITENING + LUX PADA MAHASISWI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG Rita Elfitri Jamal1 , Yulihar Mukhtar1 , Reni Yuliviona1 Department of Management , Faculty of Economics, Bung Hatta University email :
[email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT This study aims to determine the effect of product quality and promotion mix towards buying interest deodorant Rexona Women types of RO Whitening + LUX at Bung Hatta University student Padang. The population in this study were all female students Bung Hatta University, Padang. The samples used were 120 respondents with a sampling technique using purposive sampling method. The primary data in this study were obtained from questionnaires distributed to respondents, the data analysis technique used is descriptive and inductive analysis through multiple linear regression. The findings of this study are: (1) a significant difference between advertising and publicity of the variable interest in buying deodorant Rexona Women types of RO Whitening + LUX at Bung Hatta University student Padang. (2) is not a significant difference between the quality of the product, sales promotion, personal selling to the buying interest deodorant Rexona Women types of RO Whitening + LUX at Bung Hatta University student Padang. Based on the research that has been done, it is suggested that the company and its distributors Rexona for more attention to the effect of product quality, sales promotion and personal selling. Keywords: Quality Products, Advertising, Sales Promotion, Publicity, Personal Selling, Interests Buy
PENDAHULUAN
sebuah proses biologis yang normal dan
Latar Belakang Masalah
sehat pada tubuh kita. Secara harafiah
Perkembangan beragam
produsen
dunia
modern,
diterjemahkan
sebagai
cairan
yang
menciptakan
dihasilkan oleh kelenjar Sudoriferous
antiperspirant untuk mengatasi masalah
(Kelenjar Keringat). Seluruh manusia
keringat dan menunjang gaya hidup
sudah mulai berkeringat sejak mereka
manusia yang semakin efisien, modern
berusia beberapa bulan. Adapun bau
dan dinamis. Keringat yang kita kenal
badan yang dihasilkan dari keringat,
sebagai perspiration yang merupakan
umumnya baru terjadi setelah manusia
1
mencapai usia puber. (www.rexona.co
bahwa sebanyak 16 orang (53,33%)
.id/id/fakta-keringat/tentang-keringat.
menyatakan bahwa kualitas produk
aspx)
Rexona Perusahaan
baik,
14
orang
(46,67%)
melakukan
menyatakan bahwa kualitas produk
akhirnya
Rexona cukup baik. Sebanyak 21 orang
marketnya
(70%) menyatakan bahwa periklanan
segmentasi demografis
produk Rexona baik, 9 orang (30%)
dengan sasaran utama remaja puteri
menyatakan cukup baik. Sebanyak 2
yang aktif karena telah mencapai tahap
orang (6,67%) menyatakan promosi
usia puber. Hal ini menjadi salah satu
penjualan Rexona sangat baik, 21 orang
strategi Rexona sehingga
(70%) menyatakan baik dan 7 orang
pengamatan
sehingga
menentukan
target
berdasarkan
dapat menjadi
produk
produk ini perawatan
(23,33%)
menyatakan
cukup
baik.
produksi PT. Unilever yang mampu
Sebanyak 1 orang (3,33%) menyatakan
menjadi
brand deodoran yang diakui
bahwa publisitas produk Rexona sangat
nomor satu di dunia dan Indonesia
baik, 15 orang (50%) menyatakan baik,
selama
Berbagai
dan 14 orang (46,67%) menyatakan
prestasi telah berhasil diraih brand
cukup baik. Sebanyak 9 orang (30%)
ini, termasuk
ini
menyatakan penjualan personal Rexona
Customer
baik dan 21 orang (70%) menyatakan
bertahun-tahun.
diraih
yang
baru-baru
dari Indonesian
Satisfaction
Award (ICSA)
2009.
cukup baik.
(Puteri D. Paramita, Product Group
Data
Manager
Deodoran
Indonesia
Tbk.
pada
Secondary
Sales
Detail
15146689 oleh CV. SERBA SERBI
Oktober 2009). Tentunya menjadi salah
PADANG didapatkan penjualan dari
satu
sehingga
tanggal 01/01/2013 s/d 13/06/2014,
terbaru
yang terdiri dari beberapa varian produk
menjawab
Rexona Women Rexona jenis RO
bagi
Kabarindo
Laporan
didasarkan
24
dasar
;
PT. Unilever
yang
Rexona
mengeluarkan produk-produk Rexona Women untuk kebutuhan target pasarnya.
Whitening
Hasil survei awal yang peneliti lakukan
terhadap
30
+
penjualannya,
Lux hal
yang
rendah
tersebut
terlihat
responden
karena masih sebagian dari konsumen
mengenai tanggapan tentang deodoran
yang menyatakan kualitas produk dan
Rexona secara umum diperoleh data
2
promosi Rexona baik dan sebagiannya
Whitening + Lux pada mahasiswi
menyatakan cukup baik.
Universitas Bung Hatta Padang? LANDASAN TEORI
Perumusan Masalah
Kualitas Produk
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan
dirumuskan
di
atas,
permasalahan
Kualitas
produk
merupakan
dapat
evaluasi menyeluruh pelanggan atas
sebagai
kebaikan kinerja produk (Mowen dan
berikut:
Minor, 2002). Adapun indikator dari
1. Apakah kualitas produk berpengaruh
kualitas
terhadap
minat
Rexona
Women
beli
deodoran
Jenis
RO
Whitening + Lux pada mahasiswi
periklanan
terhadap
minat
Rexona
Women
beli
adalah
kinerja,
reliabilitas, daya tahan, estetika dan kesadaran akan merek (Mowen dan Minor, 2002).
Universitas Bung Hatta Padang? 2. Apakah
produk
Menurut Kotler (2004:347), arti
berpengaruh
dari kualitas produk adalah kemampuan
deodoran
sebuah produk dalam memperagakan
Jenis
RO
fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan
Whitening + Lux pada mahasiswi
durabilitas,
Universitas Bung Hatta Padang?
kemudahan pengoperasian dan reparasi
3. Apakah
promosi
reliabilitas,
ketepatan,
penjualan
produk juga atribut produk lainnya.
berpengaruh terhadap minat beli
Adapun indikatornya (Menurut Mullins,
deodoran Rexona Women Jenis RO
Orville, 2005) adalah kinerja, daya
Whitening + Lux pada mahasiswi Universitas Bung Hatta Padang? 4. Apakah
publisitas
terhadap
minat
Rexona
Women
fitur, reliabilitas, estetika, serta kesan
berpengaruh
beli
deodoran
Jenis
tahan, kesesuaian dengan spesifikasi,
RO
kualitas. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut
Kotler
(2003:24)
Whitening + Lux pada mahasiswi
dalam bukunya menyatakan, marketing
Universitas Bung Hatta Padang?
mix adalah serangkaian alat pemasaran
5. Apakah
penjualan
personal
taktis yang
dapat
di
kendalikan
berpengaruh terhadap minat beli
produk,
deodoran Rexona Women Jenis RO
yang dipadukan oleh perusahaan untuk
harga, tempat, dan promosi
menghasilkan
tanggapan
yang
3
diinginkan perusahaan
dalam pasar
sponsor
tertentu
yang
memerlukan
sasaran. Marketing mix adalah segala
pembayaran. Beberapa keputusan yang
sesuatu hal yang dapat perusahaan
berkaitan dengan periklanan ini adalah
lakukan
pemilihan media (majalah, televisi, surat
untuk
mempengaruhi
permintaan atas produknya. Sedangkan
kabar
sebagainya),
penentuan
Indriyo
bentuk iklan dan beritanya. Indikator
(1995:24) mengatakan bahwa bauran
yang digunakan (Durianto, 2003) yakni
pemasaran
iklan media elektronik dan iklan media
terpadu
menurut
dan
mengacu yang
pada
strategi
memadukan
antara
produk, harga, promosi, dan lokasi.
cetak. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi adalah bagian dari
Bauran Promosi (Promotion Mix)
komunikasi yang terdiri dari pesan-
Bauran
promosi
pesan perusahaan yang didesain untuk
pada
ekuitas
dapat berkontribusi merek
dengan
menstimulasi
terjadinya
kesadaran
membangun merek dalam ingatan dan
(awareness), ketertarikan (interest) dan
menciptakan
berakhir
citra
merek.
Menurut
Stanton yang dikutip Swastha Irawan (2001:349) Manajemen
dalam
bahwa,
pembelian (purchase) yang dilakukan
bukunya
oleh pelanggan terhadap produk/jasa
Modern
perusahaan
Promotional
Mix adalah kombinasi strategi paling
baik
dari
tindakan-tindakan
dan
Pemasaran
mengemukakan
dengan
yang
2003).
(Kotler
dan
Komunikasi
penjelasan
dan
Armstrong
yang
memberi
meyakinkan
calon
variabel-variabel
konsumen mengenai produk dengan
periklanan, personal selling, dan alat
tujuan untuk memperoleh perhatian,
promosi yang lain, yang semuanya
mendidik,
direncanakan untuk mencapai tujuan
meyakinkan calon konsumen (Alma,
program penjualan.
2009).
Periklanan (Advertising)
Publisitas (Public Relations)
Menurut
Kotler
(2003) fungsi
bentuk
hubungan
non-personal
dan
promosi ide, barang atau jasa oleh suatu
dan
Publisitas merupakan bagian dari
periklanan didefinisikan sebagai segala penyajian
mengingatkan
yang
lebih
masyarakat
luas, atau
disebut Public
Relations (PR) adalah alat kontrol
4
manajemen, yang memberikan penilaian tentang
sikap
masyarakat,
Minat Beli
identitas
Salah
satu
faktor
suatu kebijaksanaan secara individu atau
mendorong
terjaganya
organisasi.
perusahaan
adalah
Menurut
Tjiptono
yang
eksistensi kemampuan
(2000)
perusahaan untuk menciptakan minat
publisitas adalah bentuk penyajian dan
dalam diri konsumen. Menurut Kotler
penyebaran ide, barang dan jasa secara
(2005:321)
non personal, yang mana orang atau
keinginan atau hasrat yang muncul dari
organisasi
yang
dalam diri konsumen untuk membeli
membayar
untuk
diuntungkan itu.
tidak
Indikatornya
minat
beli
merupakan
sebuah produk atau jasa.
menurut Kotler (2000) yaitu komunikasi
Untuk mengukur minat beli
yang disampaikan berupa publikasi,
juga digunakan indikator yang di adopsi
peristiwa,
berita,
dari Durianto et al (2003) pengukuran
pelayanan
masyarakat,
pidato,
kegiatan
dan
media
identitas.
yang
digunakan
adalah
Attention,
Interest, Desire, Action.
Penjualan Personal (Personal Selling) Menurut Charles dan McDaniel
Pengembangan Hipotesis
(2001) bahwa penjualan secara pribadi
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
atau
Minat Beli
perseorangan
merupakan
komunikasi langsung antara seorang
Basrah Saidani (2012) hasil
perwakilan penjual dengan satu atau
penelitiannya
lebih calon pembeli dalam upaya untk
produk
mempengaruhi
berpengaruh
satu
dengan
yang
lainnya dalam satu situasi pembelian.
menunjukkan dan
kualitas
terhadap
kualitas layanan kepuasan
konsumen dan minat beli.
Pada penelitian ini indikator yang di
Berdasarkan
uraian
ringkas
ukur yaitu pendekatan penjualan oleh
tersebut peneliti kembali mengajukan
tenaga penjual atau wiraniaga kepada
sebuah hipotesis yang akan di uji dalam
konsumen (Kotler, 2000).
penelitian ini yaitu: H1
:
Kualitas
Produk
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
5
promosi berpengaruh terhadap minat Pengaruh
Periklanan
Terhadap
beli. Berdasarkan
Minat Beli Citra
Kasih
(2011)
penelitiannya menunjukkan
uraian
ringkas
hasil
tersebut peneliti kembali mengajukan
bauran
sebuah hipotesis yang akan di uji dalam
promosi berpengaruh terhadap minat
penelitian ini yaitu:
beli.
H4 : Publisitas berpengaruh Berdasarkan
uraian
ringkas
signifikan terhadap minat beli
tersebut peneliti kembali mengajukan sebuah hipotesis yang akan di uji dalam
Pengaruh
penelitian ini yaitu:
Terhadap Minat Beli
H2 : Periklanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Penjualan
Citra
Kasih
Personal
(2011)
penelitiannya menunjukkan
hasil bauran
promosi berpengaruh terhadap minat Pengaruh
Promosi
Penjualan
beli. Berdasarkan
Terhadap Minat Beli Citra
Kasih
(2011)
penelitiannya menunjukkan
tersebut peneliti kembali mengajukan
bauran
sebuah hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini yaitu:
beli.
H5 uraian
ringkas
hasil
promosi berpengaruh terhadap minat
Berdasarkan
uraian
ringkas
tersebut peneliti kembali mengajukan
:
Penjualan
Personal
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
sebuah hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini yaitu: H3
:
Promosi
Penjualan
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Pengaruh Publisitas Terhadap Minat Beli Citra
Kasih
(2011)
penelitiannya menunjukkan
hasil bauran
6
Kerangka Konseptual
Teknik Pengambilan Sampel Peneliti menggunakan
Gambar 1. Kerangka Konseptual Kualitas Produk Periklanan
purposive
sampling,
penentuan
sampel
pertimbangan Minat Beli
Promosi Penjualan
tahap
yaitu
teknik dengan
karakter yang
sudah
ditentukan terlebih dahulu (Sugiyono,
Publisitas
2004:78).
Karakter yang ditentukan
Penjualan Personal
adalah mahasiswa Universitas Bung Hatta Padang yang sedang aktif kuliah pada semester genap, berjenis kelamin
METODE PENELITIAN
perempuan dan berusia 17 sampai 25
Objek Penelitian
tahun.
Objek penelitian
penelitian ini
adalah
dalam
mahasiswi
Jenis Dan Sumber Data
Universitas Bung Hatta Padang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dicari dan diolah secara
Populasi Populasi yang diambil adalah seluruh
mahasiswi Universitas Bung
Hatta Padang.
langsung oleh peneliti dan belum pernah dipublikasikan
oleh
individu,
dan
instansi tertentu. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden
Sampel Menurut Sekaran (2006), ukuran
yang
memenuhi
kriteria
pengambilan sampel yang diajukan.
sampel yang ideal dan representatif adalah tergantung pada variabel bebas
Metode Analisis Data
dan
Analisis Regresi Linier Berganda
variabel
terikat
dikalikan
20
pertanyaan. Dengan demikian sampel
Model Regresi Liner Berganda
minimal untuk penelitian ini yang
ditunjukkan oleh persamaan berikut ini:
memiliki 5 variabel bebas dan 1 variabel
Y= α +b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e
terikat adalah 6x20=120 orang.
Dimana: α
= Konstanta
y
= Minat beli
7
b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien Regresi
Uji Asumsi Klasik
X1
= Kualitas Produk
Uji Normalitas
X2
= Periklanan
X3
= Promosi Penjualan
normalitas dilakukan untuk mengetahui
X4
= Publisitas
pola distribusi dari varian dari data
X5
= Penjualan Personal
apakah menyebar mengikuti garis lurus
e
= Variabel pengganggu
atau
Menurut Santoso
(Disturbance Error)
berdistribusi
(2001) uji
normal
atau
sebaliknya. Digunakan bantuan uji non parametik One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Data berdistribusi normal
Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur
kualitas
kuesioner
yang
atau sebaran titik atau point mengikuti garis lurus atau berdistribusi normal jika
digunakan sebagai instrumen penelitian,
masing-masing
sehingga dapat dikatakan instrumen
memiliki nilai asymp sig (2-tailed) di
tersebut valid. sebuah butir pertanyaan
atas 0,05 atau besar > alpha 0,05.
dapat
dianggap
valid
melebihi
0,3
pertanyaan
yaitu jika
koefisien korelasi corrected item total correction
item
Uji Linieritas
(>0,30).
(Suliyanto, 2006:149).
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Digunakan uji ANOVA (overall F
Uji Reliabilitas Menurut
Santoso
(2012)
test)
bila
hasilnya
signifikan
(p
pengujian reliabilitas dilakukan untuk
value
menilai kehandalan masing-masing item
linier.
pertanyaan yang valid pada masingmasing variabel pada periode waktu dan
Uji Multikolonieritas
tempat yang berbeda. Pengujian ini
Ghozali
(2002)
menyatakan
dilakukan dengan uji Cronbach Alpha.
pedoman suatu model regresi yang
Jika nilai Alpha Cronbach tersebut
bebas
berada diatas 0,60, maka dianggap
Mempunyai
memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
Influence Factor) lebih kecil dari 10 dan
multikolinearitas nilai
VIF
adalah (Variance
8
mempunyai angka Tolerance mendekati 1.
Uji t-statistik Ghozali (2011) pengujian tstatistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
Uji Heteroskedastisitas Untuk
mendeteksi
adanya
variabel dependen secara parsial atau
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat
individu.
ada
pengujian sebagai berikut:
tidaknya
pola
tertentu
pada
(Gujarati,
2001)
kriteria
menunjukkan
a. Jika nilai signifikansi < Alpha =
hubungan antara Regression Studentised
0,05. Maka keputusannya adalah H0
Residual
Regression
ditolak dan Ha diterima sehingga
Standardized Predicted Value (Santoso,
dapat disimpulkan bahwa variabel
2001). Jika tidak terdapat pola yang
independen berpengaruh signifikan
jelas, yaitu titik-titiknya melebar maka
terhadap variabel dependen secara
diindikasikan tidak terdapat masalah
parsial.
scatterplot
yang
dengan
b. Jika nilai signifikansi >
heteroskedastisitas.
Alpha =
0,05. Maka keputusannya adalah H0 Pengujian Hipotesis
diterima dan Ha ditolak sehingga
Uji F-statistik
dapat disimpulkan bahwa variabel independen
tidak
statistik adalah uji yang dilakukan untuk
signifikan
terhadap
membuktikan
dependen secara parsial.
Ghozali (2011) pengujian F-
independen
pengaruh secara
variabel
berpengaruh variabel
bersama-sama
terhadap variabel dependen. Pengujian F-statistik juga disebut sebagai uji kelayakan model Pengujian Signifikan Serentak/Simultas menguji diperlukan
(Uji-F)
Untuk
hipotesis-hipotesis
maka
suatu
analisis
varian
(ANOVA) untuk menguji hipotesishipotesis tersebut secara bersama-sama (Uji-F).
9
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Validitas Publisitas
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Tabel 4.10 Hasil Pengujian Validitas Kualitas Produk Item
Factor
Nilai
Pertanyaan
Loading
Batas
Kesimpulan
X1 0,568 X2 0,838 X3 0,914 X4 0,895 X5 0,792 X6 0,604 X7 0,343 X8 0,897 Sumber: Olahan Data 2014
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Validitas Periklanan Item
Factor
Nilai
Pertanyaan
Loading
Batas
Kesimpulan
X1 0,369 X2 0,552 X3 0,814 X4 0,757 X5 0,476 Sumber: Olahan Data 2014
0,30 0,30 0,30 0,30 0,30
Valid Valid Valid Valid Valid
Item Factor Nilai Pertanyaan Loading Batas X1 0,686 0,30 X2 0,759 0,30 X3 0,607 0,30 X4 0,485 0,30 X5 0,375 0,30 Sumber: Olahan Data 2014
Factor Loading
Nilai Batas
X1 0,595 0,30 X2 0,595 0,30 X3 0,324 0,30 X4 0,553 0,30 X5 0,730 0,30 Sumber: Olahan Data 2014
Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Validitas Penjualan Personal Item Factor Nilai Pertanyaan Loading Batas X1 0,538 0,30 X2 0,637 0,30 X3 0,676 0,30 X4 0,915 0,30 X5 0,555 0,30 Sumber: Olahan Data 2014
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Validitas Penjualan Personal Item Factor Nilai Pertanyaan Loading Batas Y1 0,550 0,30 Y2 0,589 0,30 Y3 0,714 0,30 Y4 0,638 0,30 Y5 0,568 0,30 Sumber: Olahan Data 2014
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Validitas Promosi Penjualan Item Pertanyaan
Kesimpulan
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas, keseluruhan item
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid
pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid.
Seluruh
item
pertanyaan
mempunyai nilai koefisien korelasi yang lebih besar atau di atas 0,30. Artinya, seluruh item pertanyaan pada kuesioner dapat digunakan dalam penelitian.
10
asymp sig (2-tailed) di di bawah 0,05
Uji Reliabilitas Tabel 4.16 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel
Cronbach
Nilai
Kesimpulan
Penelitian
Alpha
Batas
0,914
0,60
Reliable
0,796 0,781
0,60 0,60
Reliable Reliable
0,787
0,60
Reliable
Penjualan 0,843 0,60 Personal Minat Beli 0,811 0,60 Sumber: Olahan Data 2014
Reliable
sehingga dapat
disimpulkan bahwa
variabel periklanan, promosi penjualan, Kualitas Produk Periklanan Promosi Penjualan Publisitas
publisitas, penjualan personal dan minat
Reliable
beli yang digunakan tidak berdistribusi normal sehingga tahapan pengolahan data
lebih
lanjut
segera
dilaksanakan.
Hasil Pengujian Linieritas Untuk
Hasil reliabilitas yang terdapat
dapat
linieritas
mengetahui
dapat
diketahui
asumsi dari
uji
pada tabel di atas menunjukkan bahwa
ANOVA (overall F test) bila hasilnya
semua variabel pada penelitian ini yaitu
signifilan (p value
kualitas produk, periklanan, promosi
berbentuk linier. Pada penelitian ini
penjualan, publisitas, penjualan personal
menghasilkan uji anova sebesar 0,001 <
dan minat beli semuanya reliable,
alpha 0,05 , berarti asumsi linearitas
karena nilai Cronbach Alpha lebih besar
terpenuhi. Maka tahapan pengolahan
dari 0,60.
data lebih lanjut dapat segera dilakukan.
Uji Asumsi Klasik
Hasil Pengujian Multikolonieritas
Hasil Pengujian Normalitas
Pada
penelitian
ini
variabel
Variabel yang digunakan dalam
bebas (independent) yang terdiri dari
penelitian ini yaitu kualitas produk telah
kualitas produk, periklanan, promosi
memiliki nilai asymp sig (2-tailed) di
penjualan,
atas atau sama dengan 0,05 sehingga
personal
dapat
disimpulkan bahwa variabel
Influence Factor (VIF) di bawah 10 dan
kualitas produk yang digunakan telah
memiliki Tolerance mendekati 1. Ini
berdistribusi normal, sedangkan variabel
berarti bahwa tidak terjadi masalah
lainnya seperti periklanan, promosi
multikolinearitas antara variabel bebas
penjualan, publisitas, penjualan personal
tersebut.
dan minat beli telah memiliki nilai
disimpulkan bahwa variabel-variabel
publisitas telah
Dengan
dan
penjualan
memiliki
Variance
demikian,
dapat
11
bebas (independent) tersebut memenuhi persyaratan
asumsi
multikolinieritas.
klasik
Oleh
tentang
sebab
Hasil Analisis Regresi
itu,
Untuk membuktikan kebenaran
tahapan pengolahan data lebih lanjut
hipotesis yang bertujuan untuk pengaruh
dapat dilakukan.
kualitas produk, periklanan, promosi penjualan,
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Untuk
dan
penjualan
personal terhadap minat beli deodoran
adanya
Rexona Women jenis RO Whitening +
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat
Lux pada mahasiswi Universitas Bung
ada
pada
Hatta Padang, maka dilakukan tahapan
menunjukkan
pengujian t statistik. Seperti pada tabel
tidaknya
scatterplot
mendeteksi
publisitas
pola
tertentu
yang
hubungan antara Regression Studentised Residual
dengan
berikut ini:
Regression
Standardized Predicted Value (Santoso,
Tabel 4.23 Hasil Pengujian Hipotesis (uji t)
2001). Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika
titik-titiknya
membentuk
pola
tertentu dan teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka diindikasikan
terdapat
masalah
Variabel
Sig
Alpha
Kesimpulan
Kualitas Produk
0,542
0,05
Tidak Signifikan
Periklanan
0,029
0,05
Signifikan
Promosi
0,990
0,05
Tidak Signifikan
Penelitian
heteroskedastisitas. Jika tidak terdapat
Penjualan
pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya
Publisitas
0,036
0,05
Signifikan
menyebar, maka diindikasikan tidak
Penjualan
0,199
0,05
Tidak signifikan
terdapat masalah heteroskedastisitas. Berdasarkan
gambar
Sumber: Olahan Data 2014
terlihat
bahwa tidak terdapat pola yang jelas, yaitu titik-titiknya menyebar, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
Jadi
dapat
disimpulkan
regresi
tidak
model
Personal
mengandung adanya heteroskedastisitas, oleh sebab itu proses pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Hasil
pengujian
t-statistik
hipotesis pertama menghasilkan nilai signifikan
sebesar
0,542,
proses
pengolahan
data
digunakan
tingkat
kesalahan
sebesar
0,05,
hasil
pengolahan data menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,542 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat 12
disimpulkan bahwa kualitas produk
Pengujian
hipotesis
keempat
tidak berpengaruh signifikan terhadap
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
minat beli deodoran Rexona Women
publisitas terhadap minat beli pada
Pengujian
hipotesis
kedua
mahasiswi, setelah dilakukan tahapan
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pengujian
periklanan terhadap minat beli pada
signifikan sebesar 0,036 di dalam
mahasiswi, setelah dilakukan tahapan
pengujian digunakan tingkat kesalahan
pengujian
nilai
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
signifikan sebesar 0,029 di dalam
menunjukkan bahwa nilai signifikan
pengujian digunakan tingkat kesalahan
sebesar 0,036 < alpha 0,05 maka
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
menunjukkan bahwa nilai signifikan
diterima sehingga dapat disimpulkan
sebesar 0,029 < alpha 0,05 maka
bahwa publisitas berpengaruh signifikan
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
terhadap minat beli deodoran Rexona
diterima sehingga dapat disimpulkan
Women.
bahwa
hipotesis
diperoleh
periklanan
berpengaruh
hipotesis
diperoleh
nilai
Hipotesis kelima bertujuan untuk
signifikan terhadap minat beli deodoran
mengetahui
pengaruh
penjualan
Rexona Women.
personal terhadap minat beli pada
Hipotesis ketiga bertujuan untuk
mahasiswi, dari hasil pengujian statistik
mengetahui pengaruh promosi penjualan
diperoleh nilai signifikan sebesar 0,199
terhadap minat beli pada mahasiswi,
di dalam pengujian digunakan tingkat
dari hasil pengujian statistik diperoleh
kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang
nilai signifikan sebesar 0,990 di dalam
diperoleh menunjukkan bahwa nilai
pengujian digunakan tingkat kesalahan
signifikan sebesar 0,199 > alpha 0,05
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
maka keputusannya adalah Ho diterima
menunjukkan bahwa nilai signifikan
dan
sebesar 0,990 > alpha 0,05 maka
disimpulkan bahwa penjualan personal
keputusannya adalah Ho diterima dan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan
minat beli deodoran Rexona Women.
bahwa
promosi
penjualan
Ha
ditolak
sehingga
dapat
tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat beli deodoran Rexona Women.
13
Daftar Pustaka PENUTUP Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kualitas produk dan bauran promosi terhadap minat beli.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswi
Universitas
Bung
Hatta
Padang dan sampel sebanyak 120 responden. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan hasil pembahasan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kualitas
produk
tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat beli deodoran Rexona Women. 2. Periklanan
berpengaruh
signifikan terhadap minat beli deodoran Rexona women. 3. Promosi
penjualan
tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Assauri, Sofjan. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta:Rajawali Pers Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Durianto, Darmadi, Anton Wachidin Widjaja, dan Hendrawan Supratikno. 2003. Inovasi Pasar dengan Iklan yang Efektif Strategi, Program dan Teknik Pengukuran. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BPFE. Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, N, Econometrica. Florida.
Damodar. 2001. The McGraw-Hill.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesembilan Jilid Dua. Jakarta: Indeks
minat beli deodoran Rexona Women. 4. Publisitas
berpengaruh
signifikan terhadap minat beli deodoran Rexona Women. 5. Penjualan
personal
tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat beli deodoran Rexona
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 1. Jakarta: Indeks Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 2. Jakarta: Indeks Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid Dua. Jakarta: Indeks
Women. Kotler, Philip dan Lane Keller 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks
14
McCharty, E. Jerome dan Perreault. 1991. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kelima. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
www.unilever.co.id/id/produkkami/pers onalcare/Rexona. www.rexona.co.id/id/women/ diakses Mei 2014.
Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elek Media Komputindo. Gramedia, Jakarta.
www.rexona.co.id/id/faktakeringat/tentang-keringat.aspx diakses Mei 2014.
Santoso, Singgih. 2012. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 20.0. Gramedia Pustaka, Jakarta.
www.topbrand-award.com/top-brandsurvey/surveyresult/top_brand_index_2014
Sekaran, Uma. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta
Laporan Secondary Sales Detail 15146689 CV. SERBA SERBI PADANG Tahun 2013.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta. Simamora (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke 3, STIE YKPN, Yogyakarta. Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi Swastha, Basu dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Ketiga belas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Tjiptono, 2000. Manajemen Jasa. Andi Offset, Yogyakarta Umar, Husein. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Thesis Bisnis, cetakan kelima, Jakarta: Raja Grafindo Persada Umar Husein. 2008. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia www.unilever.co.id/annualreport/2009) diakses 24 Oktober 2009.
15