ABSTRACT
Dewa Putu Artajaya. NIM.1205315016. Implementation of Rice Farming Ritual at Subak of Urban and Rural Areas. Case: Subak Ayung, Buduk Vilage, Mengwi Distric,t and Subak Sulangai, Sulangai Village, Petang District, of Badung Regency. Supervised by: Prof.Dr.Ir. I Nyoman Sutjipta, MS and Dr. Ir I Dewa Putu Oka Suardi , M.Si. Cultural diversity provides vivid colors in every area as a tradition that characterizes each tribe in Indonesia. Bali historically has had a tradition, culture, and religious commitment in the form of an organization called Subak. The belief of Subak members in conceiving land as Mother Nature, water as a symbol of Lord Vishnu, and rice as Goddess Sri strengthens the existence of Hinduismbased Subak cultural wisdom. Implementation of ritual activities in the paddy rice farming in Subak of urban and rural areas is not known with certainty. Based on these descriptions, it is interesting to note the implementation and ritual differences of rice farming of Subak in urban and rural areas. The aim of research was to determine the implementation and ritual differences of rice farming on the Subak Ayung and Subak Sulangai. The sampling method was done by using quota sampling, each with 50 respondents. The key informants were pekaseh (Subak head) and management of Subak Ayung and Subak Sulangai. Implementation of ritual activities in paddy rice farming in Subak near urban areas the case of Subak Ayung with the average achievement, the percentage score of 66.50% in the medium category and Subak Sulangai amounted to 72.85% belonging to the frequent/ good category. Subak of rural areas tended to have better ritual implementation compared with Subak of urban areas by a margin of 6.35%. Based on the results of the study, it is expected that Subak Ayung and Subak Sulangai members are more frequent / better to perform rituals of paddy rice farming so as to preserve the culture of Subak. Keywords: implementation, ritual, paddy rice, farming, urban and rural areas
iii
ABSTRAK Dewa Putu Artajaya. NIM.1205315016. Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi pada Subak Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan. Kasus: Subak Ayung, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, dan Subak Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Dibimbing oleh: Prof.Dr.Ir. I Nyoman Sutjipta, MS dan Dr. Ir I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si. Keanekaragaman budaya memberikan warna hidup di setiap daerah sebagai tradisi yang mencirikan masing-masing suku di Indonesia. Bali secara historis memiliki tradisi, budaya dan komitmen religius dalam bentuk sebuah organisasi bernama subak. Keyakinan anggota subak mengkonsepsikan tanah sebagai Ibu Pertiwi, air sebagai simbul Dewa Wisnu dan padi sebagai Dewi Sri memperkuat eksistensi kearifan kultural subak bernafaskan agama Hindu. Pelaksanaan aktivitas ritual usahatani padi sawah pada subak di kawasan perkotaan dan perdesaan belum diketahui secara pasti. Berdasarkan uraian tersebut menarik untuk diketahui pelaksanaan dan perbedaan ritual usahatani padi pada subak kawasan perkotaan dan perdesaan. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan dan perbedaan ritual usahatani padi sawah di Subak Ayung dan Subak Sulangai. Metode penentuan sampel dilakukan dengan teknik kuota sampling masing-masing sejumlah 50 responden. Informan kunci yaitu pekaseh dan pengurus Subak Ayung dan Subak Sulangai. Pelaksanaan ritual usahatani padi sawah pada subak dekat kawasan perkotaan kasus Subak Ayung dengan pencapaian rata-rata presentase skor 66,50% dengan kategori sedang dan Subak Sulangai sebesar 72,85% tergolong kategori sering/baik. Subak kawasan perdesaan cenderung lebih baik pelaksanaan ritualnya dibandingkan subak kawasan perkotaan dengan selisih 6,35%. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan anggota Subak Ayung dan Subak Sulangai lebih sering/baik melaksanakan ritual usahatani padi sawah sehingga mampu melestarikan kebudayaan subak. Kata kunci: pelaksanaan, ritual, padi sawah, usahatani, kawasan perkotaan dan perdesaan.
iv
RINGKASAN
Indonesia memiliki beragam kebudaya dan suku yang menjadi kebanggaan. Bali merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang masyarakatnya memiliki kearifan lokal budaya. Bali secara historis memiliki tradisi, budaya dan komitmen religius dalam sebuah organisasi bernama subak. Organisasi pengairan tradisional bidang pertanian (subak) di Bali memiliki kearifan lokal dan mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam bidang pertanian. Keunggulan subak sebagai sistem irigasi yang dikelola oleh petani, tidak hanya terbatas pada organisasi pengelolaan air dan jaringan irigasi, namun berkaitan erat pada produksi pangan, ekosistem lahan sawah beririgasi, dan kegiatan ritual keagamaan yang terkait dengan budidaya padi. Dikemukakan oleh Windia (2010) bahwa kearifan religius yang terkandung dalam organisasi subak, terfokus pada keyakinan tentang ketuhanan, spiritualitas yang merupakan roh kehidupan subak. Masyarakat tradisional Bali menggunakan darmaning pamaculan sebagai pedoman dalam melakukan aktivitas pertanian di lahan pertaniannya. Berbagai jenis kegiatan di Bali pada umumnya selalu/sangat baik disertai dengan ritual keagamaan. Kerifan lokal seperti ritual dalam berusahatani padi sawah membuat petani di Bali tetap mempertahankan kebudayaannya. Pedoman nilai-nilai adat dan budaya menghasilkan perilaku disiplin bagi para petani yang menjadi anggota subak dalam berusahatani. Pelaksanaan ritual usahatani padi sawah pada subak kawasan perkotaan dan perdesaan belum diketahui secara pasti. Maka dari itu menarik untuk dikaji lebih jauh mengenai ritual yang dilaksanakan pada subak kawasan perkotaan dengan perdesaan. Pelaksanaan ritual perlu dikaji atau diteliti
v
melihat urgensinya yaitu aktivitas ritual merupakan salah satu indikator yang mampu dijadikan ukuran untuk mengetahui keberlanjutan organisai subak. Penelitian pelaksanaan ritual usahatani padi sawah pada kawasan perkotaan dan perdesaan memilih lokasi di Subak Ayung, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, dan Subak Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2015 s.d Juli 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan perbedaan ritual usahatani padi sawah pada kawasan perkotaan dan perdesaan. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang menjadi anggota aktif di Subak Ayung sejumlah 325 orang dan 179 orang di Subak Sulangai. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik sampel kuota (quota sampling) masing masing subak sejumlah 50 orang sample atau responden. Penelitian ini menggunakan informan kunci yaitu pekaseh dan pengurus Subak Ayung dan Subak Sulangai. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif yang sudah dihimpun melalui data primer dengan pengukuran skor 1 s.d 5 dan data skunder. Hasil penghimpunan data kemudian diolah dan dibahas menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pelaksanaan ritual usahatani padi sawah pada subak kawasan perkotaan yang memilih lokasi di Subak Ayung berada pada kategori sedang dengan rata-rata presentase skor sebesar 66,50%. Sedangkan pelaksanaan ritual usahatani padi sawah pada subak kawasan perdesaan yang berlokasi di Subak Sulangai berada pada kategori sering/baik dengan rata-rata skor sebesar 72,85%.
vi
Pelaksanaan ritual usahatani padi pada subak kawasan perdesaan lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan ritual usahatani padi pada subak kawasan perkotaan dengan selisih perbandingan sebesar 6,35%. Terdapat perbedaan secara statistik antara pelaksanaan ritual usahatani padi sawah pada kawasan perkotaan dan kawasan pedesaan kasus Subak Ayung dan Subak Sulangai. Perbedaan pelaksanaan ritual usahatani padi sawah yang tipis antara Subak Ayung dengan Sulangai dikarenakan petani memiliki kemudahan akses informasi dan teknologi yang tidak terlalu jauh berbeda. Pelaksanaan ritual usahatani padi sawah pada subak kawasan perkotaan perlu di perhatikan keberlanjutannya oleh petani di Subak Ayung sehingga mampu mempertahankan kebudayaan lokal. Pelaksanaan ritual usahatani padi sawah pada subak kawasan perdesaan perlu di pertahankan keberlanjutannya oleh petani di Subak Ayung sehingga mampu melestarikan kebudayaan lokal masyarakat Bali.
vii
PELAKSANAAN RITUAL USAHATANI PADI SAWAH PADA SUBAK KAWASAN PERKOTAAN DAN KAWASAN PERDESAAN Kasus: Subak Ayung, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, dan Subak Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung
Dewa Putu Artajaya NIM.1205315016
Mengetahui,
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Prof.Dr.Ir I Nyoman Sutjipta,MS NIP.19471215 197602 1 001
Dr.Ir.I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si NIP.19601114 198603 1 002
Mengesahkan, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. NIP.19630515 198803 1 001
Tanggal lulus: 14 September 2016
viii
PELAKSANAAN RITUAL USAHATANI PADI SAWAH PADA SUBAK KAWASAN PERKOTAAN DAN KAWASAN PERDESAAN Kasus: Subak Ayung, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, dan Subak Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung
Dipersiapkan dan diajukan oleh Dewa Putu Artajaya NIM.1205315016 Telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji Pada Tanggal 14 September 2016
Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Nomor : 181/UN 14.1.23/DL/2016 Tanggal : 27 September 2016
Tim Penguji Skripsi adalah: Ketua: Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP.,M.Si Anggota 1. Ir. I Wayan Sudarta, MS 2. Ir. IGA. Oka Suryawardani, M.Mgt 3. Dr. Ir. I Dewa Oka Suardi, M.Si 4. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutjipta, MS
ix
RIWAYAT HIDUP Dewa Putu Artajaya lahir di Banjar pada 9 November 1993. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Dewa Made Suka (Ayah) dan Desak Komang Wardani (Ibu). Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN. 1 Banyuseri tahun 2000 s.d 2006. Melanjutkan ke SMPN. 1 Banjar tahun 2006 s.d 2009. Selanjutnya menempuh pendidikan di SMKN. 1 Singaraja tahun 2009 s.d 2012. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) undangan tahun 2012, diterima di Program Studi Agribisnis, memilih kosentrasi Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Selama mengikuti pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Udayana, penulis merupakan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Penulis aktif dalam berbagi kegiatan organisasi diantaranya anggota divisi Kaderisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) KHLOROFIL Fakultas Pertanian Universitas Udayana periode 2013/2014 dan periode 2014/2015. Penulis pernah menjabat sebagai Pemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) KHLOROFIL Fakultas Pertanian Universitas Udayana periode 2015/2016. Penulis pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Kajian Strategi di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana (BEM FP UNUD) masa bakti 2014/2015.
x
KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan (Kasus Subak Ayung, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, dan Subak Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung” tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk meraih gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian yang selalu/sangat baik memberikan dorongan dan ramah-tamah kepada mahasiswa agar bisa menyelesaikan skripsi dan menjadi sarjana pertanian yang unggul. 2. Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana sekaligus sebagai pembimbing II yang telah memberikan izin dan penuh perhatian, kesabaran, memberikan masukan, ketulusan dan keramahan dalam memberikan bimbingan kepada penulis sampai skripsi ini selesai. 3. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutjipta, M.S selaku pembimbing I yang penuh perhatian, kesabaran, ketulusan dan keramahan dalam memberikan bimbingan serta tuntunan kepada penulis sampai skripsi ini selesai. 4. I Made Sarjana, SP. M.Sc selaku pembimbing akademik yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis sampai skripsi ini selesai. 5. Keluarga besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang selalu memberikan arahan, masukan dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi. 6. Pekaseh Subak Ayung dan Subak Sulangai beserta petani yang bersedia menjadi responden peneliti yang tidak bisa disebut satu persatu yang telah membantu dengan tulus selama pengumpulan data. 7. Keluarga tersayang (Ajik, Biang, Ninik, Niang, Dadong, kakek, Adik-adik, paman, bibi dan semeton semuanya) atas kasih sayang, pengertian, doa dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
8. Sahabat terdekat semeton gradag-grudug H.M.J jumiwa (bayu, kana, juni alias lik, tessa, suwarnadi alias tony, kadek putra, purna, oka, adi marta, haryas, wira, gus wisnu, manik dan angga) yang selalu memberikan semangat super untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi. 9. Kekasih hati penulis Dwi Junia Puspita Sari yang tak henti-hentinya memberikan motivasi dan doa dalam proses penyelesaian skripsi ini. 10. Sahabat organisasi pada pengurus Lembaga Pers Mahasiswa KHLOROFIL periode 2013/2014, 2014/2015 dan 2015/2016, pengurus BEM Fakultas Pertanian periode 2014/2015 dan teman-teman angkatan 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 yang tidak bisa disebutkan satu persatu serta temanteman didalam dan diluar Fakultas Pertanian Universitas Udayana, terima kasih atas semua bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Sahabat seperjuangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode XI Desa Ambengan yang memberikan warna hidup baru dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga segala saran dan kritik peulis terima. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang terkait dan para pembaca. Om Santih, Santih, Santih Om Denpasar, 14 September 2016
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman SAMPUL DALAM.........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI .......................................
ii
ABTRACT ......................................................................................................
iii
ABSTRAK .....................................................................................................
iv
RINGKASAN .................................................................................................
v
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
viii
TIM PENGUJI ..............................................................................................
ix
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................
x
KATA PENGANTAR ....................................................................................
xi
DAFTAR ISI...................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
1.1
Latar Belakang .....................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................................
6
1.3
Tujuan Penelitian .................................................................................
6
1.4
Manfaat Penelitian ...............................................................................
7
1.5
Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
9
2.1
Terori Pelaksanaan ..............................................................................
9
2.2
Konsep Ritual dalam Usahatani Padi Sawah .......................................
10
2.3
Kelembagaan Subak ............................................................................
17
2.3.1
Tujuan, tujuan dan fungsi subak .............................................
18
2.3.2
Fasilitas subak .........................................................................
20
2.4
Usahatani Padi Sawah .........................................................................
22
2.5
Uji Beda ..............................................................................................
25
2.6
Kerangka Pemikiran ............................................................................
26
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
28
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................
28
3.2
Sumber dan Jenis Data ........................................................................
29
3.3
Metode Pengumpulan Data ..................................................................
31
3.4
Instrumen Penelitian ............................................................................
31
3.5
Populasi, Sampel dan Informan Kunci ................................................
35
3.6
Variabel, Indikator, Parameter, dan Pengukuran ................................
36
3.7
Batasan Operasional .............................................................................
38
3.8
Metode Analisis Data ...........................................................................
40
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ..........................
44
4.1
Gambaran Umum Subak Ayung .........................................................
44
4.1.1
Aspek parhyangan ..................................................................
44
4.1.2
Aspek pawongan .....................................................................
44
4.1.3
Aspek palemahan ....................................................................
47
Gambaran Umum Subak Sulangai ......................................................
48
4.2.1
Aspek parhyangan ..................................................................
48
4.2.2
Aspek pawongan .....................................................................
49
4.2.3
Aspek palemahan ....................................................................
50
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................
52
5.1
Karakteristik Responden ......................................................................
52
5.1.1
Jenis kelamin ...........................................................................
52
5.1.2
Usia ..........................................................................................
52
5.1.3
Tingkat pendidikan formal .......................................................
54
5.1.4
Pekerjaan .................................................................................
56
5.1.5
Luas lahan garapan ..................................................................
58
5.1.6
Pengalaman berusahatani ........................................................
60
4.2
5.2
Pelaksanakan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perkotaan .............................................................................................
61
5.2.1
Mendak toya ............................................................................
63
5.2.2
Ngendag ..................................................................................
63
5.2.3
Ngurit ......................................................................................
64
5.2.4
Ngwiwit ...................................................................................
65
xiv
5.3
5.2.5
Mabuwihin ..............................................................................
65
5.2.6
Nyasihin ..................................................................................
66
5.2.7
Kekambuan .............................................................................
67
5.2.8
Miseh .......................................................................................
67
5.2.9
Mabiukukungan .......................................................................
68
5.2.10 Ngusaba ..................................................................................
69
5.2.11 Ngendag dewa nini .................................................................
70
5.2.12 Manyi ......................................................................................
70
5.2.13 Ngungnghang pantun ring lumbung .......................................
71
5.2.14 Nedunang pantun saking lumbung ..........................................
72
5.2.15 Nyimpen beras ring pulu .........................................................
72
5.2.16 Nanggluk merana ....................................................................
73
Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perdesaan ...............................................................................................
5.4
76
5.3.1
Mendak toya ............................................................................
78
5.3.2
Ngendag ..................................................................................
78
5.3.3
Ngurit ......................................................................................
79
5.3.4
Ngwiwit ...................................................................................
80
5.3.5
Mabuwihin ..............................................................................
80
5.3.6
Nyasihin ..................................................................................
81
5.3.7
Kekambuan .............................................................................
82
5.3.8
Miseh .......................................................................................
83
5.3.9
Mabiukukungan .......................................................................
83
5.3.10 Ngusaba ..................................................................................
84
5.3.11 Ngendag dewa nini .................................................................
85
5.3.12 Manyi ......................................................................................
85
5.3.13 Ngungnghang pantun ring lumbung .......................................
86
5.3.14 Nedunang pantun saking lumbung ..........................................
87
5.3.15 Nyimpen beras ring pulu .........................................................
88
5.3.16 Nanggluk merana ....................................................................
89
Perbedaan Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan ......................................
xv
91
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .............................................................
98
6.1
Simpulan ..............................................................................................
98
6.2
Saran ....................................................................................................
98
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 100 LAMPIRAN .................................................................................................... 103
xvi
DAFTAR TABEL
No.Tabel
3.1
3.2
5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 5.11 5.12 5.13 5.14
Teks
Halaman
Variabel, Indikator, Parameter, dan Pengukuran Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perkotaan dan kawasan Perdesaan Kasus: Subak Ayung Desa Buduk Kecamatan Mengwi dan Subak Sulangai Desa Sulangai Kecamatan Petang Kabupaten Badung ................................................................................................ Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah Pada Subak Kawasan Perkotaan dan Perdesaan Kasus: Subak Ayung dan Subak Sulangai ............................................................................................... Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Usia di Subak Ayung .................................................................................................. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Usia di Subak Sulangai ............................................................................................... Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal di Subak Ayung ....................................................................................... Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal di Subak Sulangai .................................................................................... Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Sampingan di Subak Ayung ....................................................................................... Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Sampingan di Subak Sulangai .................................................................................... Distribusi Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan di Subak Ayung ................................................................................................. Distribusi Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan di Subak Sulangai ............................................................................................... Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Subak Ayung ....................................................................................... Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Subak Ayung ....................................................................................... Distribusi Responden dalam Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perkotaan Kasus: Subak Ayung ............ Pencapaian Skor Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah di Subak Ayung Desa Buduk Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung ............ Distribusi Responden dalam Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perdesaan Kasus: Subak Sulangai ........ Pencapaian Skor Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah di Subak Sulangai Desa Sulangai Kecamatan Petang Kabupaten Badung .........
xvii
37
42 53 54 55 55 57 58 59 59 60 61 62 74 77 90
5.15 5.16
5.17
5.18
Perbedaan Pencapaian Skor Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi sawah di Subak Ayung dan Subak Sulangai ..................................... Uji Normalitas Data Pelksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan kasus Subak Ayung dan Subak Sulangai ................................................................. Hasi Analisis Independent Sample T test Pelaksanaan ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan kasus Subak Ayung dan Subak Sulangai ............................................ Perbedaan Istilah Ritual pada Subak Kawasan Perkotaandan Subak Kawasan Pedesaan Kasus Subak Ayung dan Subak Sulangai .............
xviii
92
94
95 96
DAFTAR GAMBAR No.Gambar 2.1
Halaman
Kerangka Pemikiran Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Subak Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan Kasus Subak Ayung Desa Buduk Kecamatan Mengwi dan Subak Sulangai Desa Sulangai Kecamatan Petang Kabupaten Badung ................................. 27
xix