PRAKTEK KOLABORASI DOKTER-PERAWAT TERHADAP KEPUASAN KERJA DOKTER UMUM DI RSUD NGANJUK THE PHYSICIAN-NURSE COLLABORATION PRACTICE TO THE PHYSICIAN’S JOB SATISFACTION AT RSUD NGANJUK Galuh Pradhi Paramita, Elsye Maria Rosa Program Studi Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183 Email:
[email protected] ABSTRAK Latar Belakang: RSUD Nganjuk merupakan Rumah Sakit tipe B. Pelayanan pasien di ruang rawat inap RSUD Nganjuk dilakukan oleh kelompok dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu, dokter umum, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Namun demikian masih banyak kendala yang terjadi dalam kolaborasi.Interaksi dokter perawat mempengaruhi kualitas praktek kolaborasi dan kepuasan kerja dokter umum. Metode: Jenis penelitan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh dokter umum RSUD Nganjuk. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel 18 orang. Uji analisis menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil dan Pembahasan:Diperoleh F hitung (7,751) > t tabel (4,221) dengan nilai p 0,002 yang berarti proses kolaborasi dokter-perawat berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja dokter umum.Persamaan regresi yang didapat adalah Y = 0,267 X1 + 0,078 X2 + 0,452 X3 + 0,470 X3.Nilai koefisien determinasi 0,614 hal ini menunjukkan bahwa proses kolaborasi dokter perawat (X) mempengaruhi kepuasan kerja dokter umum (Y) sebesar 61,4%. Faktor proses kolaborasi yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja dokter umum adalah kepentingan bersana dengan nilai p=0,03. Faktor kontrol kekuasaan, lingkup praktek dan tujuan bersama tidak berpengaruh secara signifikan, yaitu komunikasi p=0,170, lingkup praktek p=0,77, dan tujuan bersama 0.053 Kesimpulan: Ada pengaruh yang bermakna antara variabel praktek kolaborasi yang terdiri dari komunikasi (X1), lingkup praktek (X2), kepentingan bersama (X3), dan tujuan bersama (X4) secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja dokter umum di RSUD Nganjuk, dengan faktor yang paling berpengaruh adalah tujuan bersama. Kata Kunci : Kolaborasi Dokter-Perawat, Kepuasan Kerja Dokter Umum 1
ABSTRACT Background: RSUD Nganjuk is a type B hospital. Patient care in RSUD Nganjuk inpatient unit is done by group of specialists from different disciplines, general practitioners, nurses, and other health personnel. But there are still many obstacles that occur in collaborative practice. Physician-Nurse interactions affect the quality of collaboration practices and physician’s job satisfaction. Method: The study is a quantitative study with cross sectional approach. Populations consisted of all physicians in RSUD Nganjuk. The sampling method used in this study is total sampling. There are 18 respondents. Analysis of the data using multiple linear regression statistical test. Result and Discussion: The result of this study showed the value of F calculating (7,75) > t table value (4,221), and probability value was 0,02. That’s means that the physician-nurse collaboration significantly influences physician’s job satisfaction. Regression equivalent showed: Y = 0,267 X1 + 0,078 X2 + 0,452 X3 + 0,470 X3.Whereas determinant coefficient 0,614. This implied that physician-nurse collaboration simultaneously influence as much as 61,4% to physician’s job satisfaction. Physician-nurse collaboration variable practice that influence physician’s job satisfaction is mutual interest (p=0,03) The other factor: communication (p=0,17), scope of practice (p=0,77), and common goal (p=0,05) has not yet been influence in physician’s job satisfaction. Conclusion: There was a significant influence among the collaboration variable practice consisting of communication (X1), the scope of practice (X2), mutual interests (X3), and a common goal (X4) simultaneously on physician’s job satisfaction at the inpatient unit of RSUD Nganjuk. The most influential factor is the common goal. Keywords: Physician-Nurse Collaboration, Physician’s Job Satisfaction
2
PENDAHULUAN
Berkaitan
Kolaborasi
dengan
adanya
dokter-perawat
keluhan yang disampaikan oleh para
bukan merupakan suatu hal yang
dokter tentu akan mempengaruhi
baru di RSUD Nganjuk. Sesuai
proses kepuasan kerja khususnya
dengan visi RSUD Nganjuk yaitu
kepuasan kerja dan produktivitas
menjadi rumah sakit pilihan bagi
kerja dokter. Berkaitan
masyarakat Nganjuk dan sekitarnya,
tugas
maka RSUD Nganjuk menerapkan
Lichtenstein
sitem kolaborasi antar berbagai
bahwa yang berhubungan dengan
disiplin ilmu dalam pelayanan pada
kepuasan kerja dokter ada tiga
pasien.
faktor yang mempengaruhi, yaitu :
Pelayanan
di
perawatan,
(1984) menjelaskan
ruang
tenaga perawat yang cakap dan
rawat inap RSUD Nganjuk dilakukan
terampil, perawat harus mampu
oleh kelompok dokter spesialis dari
meyelesaikan
berbagai umum,
pasien
pelayanan
dengan
tugas-tugas
yang
disiplin
ilmu,
dokter
didelegasikan
dokter
dengan
perawat
dan
tenaga
baik,perawat
harus
mampu
kesehatan lainnya. Namun demikian
menyelesaikan tugas rutin klinis
masih banyak kendala yang terjadi
seperti
di lapangan untuk mewujudkan
darah,mengukur suhu, dan lain-lain.
kolaborasi dokter-perawat, antara
1
lain:
para
dokter
merasa
mengukur
Berdasarkan
tekanan
uraian
ketrampilan perawat masih perlu
belakang
ditingkatkan, para dokter merasa
dirumuskan
perawat kurang komunikatif, para
yaitu adakah pengaruh praktek
dokter merasa para perawat kurang
kolaborasi dokter-perawat terhadap
ramah dalam memberikan asuhan
kepuasan kerja dokter umum di
keperawatan, terutama pada ruang
ruang rawat inap RSUD Nganjuk.
pelayanan kelas 3.
3
sebelumnya
latar
masalah
maka penelitian
Komunikasi (X1) Menanyakan informasi Meberikan Informasi Menanyakan Pendapat Memberikan Pendapat Mengemukakan usul Memberikan Pengarahan / perintah 7. Mengambil Keputusan 8. Memberikan Pendidikan 9. Memberikan Dukungan / Persetujuan 10. Menyatakan tidak setuju / sependapat 11. Orientasi 12. Humor 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kepuasan Kerja Dokter Umum Hubungan dengan rekan sekerja perawat
Lingkup Praktek (X2) 1. Tanggung Jawab Perawat 2. Egalitarianisme Kepentingan Bersama (X3) 1. Bersaing 2. Berkolaborasi 3. Berkompromi 4. Menghindar 5. Mengakomodasi Tujuan Bersama (X4)
Gambar 1 Kerangka Konsep 4
sekolah,(2).dokter
BAHAN DAN CARA Penelitian kuantitatif
ini dengan
penelitian
Variabel
rancangan
adalah kolaborasi dokter-perawat (X) dengan sub variabel: komunikasi
adalah seluruh dokter umum RSUD yang
merawat
(X1),
pasien
Sebagai
pernah
yang
Pengambilan sampel penelitian ini total
sampling
seluruh
dokter
yaitu
dan
fungsinya
skala
:
kerja
dokter
umum.Untuk mengetahui
apakah
dan reliabilitas akan diuji validitas menggunakan
berdasarkan kriteria inklusi dan inklusi
kepuasan
benar memenuhi syarat validitas
inap RSUD Nganjuk ditentukan Kriteria
terhadap
kuesioner yang digunakan benar-
sebagai
pemberi pelayanan di ruang rawat
ekslusi.
berpengaruh
kepuasan kerja dokter umum, dan
umum yang sudah melaksanakan tugas
digunakan
proses kolaborasi dokter-perawat
umum.
metode
yang
terstruktur yang terdiri dari: skala
rawat inap RSUD Nganjuk yaitu
menggunakan
alat
penelitian ini digunakan kuesioner
sebagai pemberi pelayanan di ruang dokter
dan
untuk mengumpulkan data pada
melaksanakan tugas dan fungsinya
18
(X3),
kepuasan kerja dokter umum (Y).
ini adalah seluruh para dokter
sejumlah
bersama
(X2),
variabel terikat /dependen adalah
Nganjuk. Populasi dalam penelitian sudah
praktek
tujuan bersama (X4). Sedangkan
adalah ruang rawat inap RSUD
yang
lingkup
kepentingan
rawat inap. Obyek penelitian ini
umum
bebas / independen
yang digunakan dalam penelitian ini
metode
cross sectional. Subyek penelitian Nganjuk
yang
sedang cuti.
bersifat
menggunakan
umum
teknik
uji
dari
coefficient product moment dan uji
(1).
reliabilitas
bersedia menjadi responden, (2)
menggunakan
konsistensi Alpha Cronbach. Analisa
sudah pernah merawat pasien di
data
ruang rawat inap RSUD Nganjuk
pada
penelitian
ini
menggunakan uji statistik regresi
sedikitnya 3 kali. Kriteria ekslusi
linier berganda.
(1) dokter umum yang sedang 5
nilai Alpha (α) dari kelima variabel HASIL
penelitian ≥ 0,6 sehingga kuesioner
Uji Validitas dan Reliabilitas
tersebut sudah reliabel dan dapat
Hasil uji validitas kuesioner
digunakan sebagai instrument.
praktek kolaborasi dokter-perawat dan kepuasan kerja dokter umum
Karakteristik Subyek Penelitian
menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan
pada
Karakteristik responden adalah
masing-masing
penjelasan
variabel penelitian adalah valid.
dibutuhkan sebagai bahan informasi
mengukur variabel yang ada dan
untuk
tidak menimbulkan hasil yang bias
menunjukkan
mengetahui
identitas
responden dalam penelitian ini.
sehingga kuesioner layak digunakan reliabilitas
keberadaan
dokter umum RSUD Nganjuk yang
Artinya, seluruh pertanyaan mampu
dalam penelitian. Dan hasil
tentang
Jumlah populasi pada penelitian ini
uji
adalah sejumlah 18 orang.
bahwa
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Karakteristik Responden Frekuensi (orang) Persentase (%) Jenis Kelamin a. Laki-laki 8 44,44 b. Perempuan 10 55,56 Total 18 100 Usia a. 20-30 tahun 6 33,33 b. 31-40 tahun 5 27,78 c. 41-50 tahun 3 16,67 d. >40 tahun 4 22,22 Total 18 100 Masa Kerja a. <5 tahun 10 55,56 b. 5-10 tahun 4 22,22 c. >10 tahun 4 22,22 Total 18 100 Jam bekerja a. Full timer 14 77,78 b. Part timer 4 22,22 Total 18 100 Sumber: data primer
6
Praktek Kolaborasi Dokter-
kolaborasi dokter perawat kepada
Perawat
dokter umum RSUD Nganjuk yang
Pengukuran praktek kolaborasi dokter-perawat menyebarkan
kuesioner
memenuhi kriteria inklusi maupun
dengan
ekslusi yaitu sebanyak 18 orang
praktek
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kolaborasi Dokter-Perawat Kategori Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Total
Komunikasi
Kolaborasi Dokter-perawat Kepentingan Lingkup Praktek Bersama Jumlah (%) Jumlah (%) 4 22,22 3 16,67 13 72,22 13 72,22 1 5,56 2 11,11 0 0 0 0
Jumlah 5 13 0 0
(%) 27,78 72,22 0 0
0
0
0
0
0
18
100
18
100
18
Tujuan Bersama Jumlah 1 15 2 0
(%) 5,56 83,33 11,11 0
0
0
0
100
18
100
Sumber : Data primer
Kepuasan Kerja Dokter Umum Pengukuran
kepuasan
Nganjuk yang memenuhi kriteria
kerja
inklusi
maupun
ekslusi
yaitu
dokter umum dengan menyebarkan
sebanyak 18 orang dengan hasil
kuesioner kepuasan kerja dokter
sebagai berikut:
umum kepada dokter umum RSUD Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja Dokter Umum Kategori Sangat puas Puas Kurang puas Tidak puas Sangat tidak puas Total
Jumlah 2 14 2 0 0 18
Sumber: Data primer
7
Persentase (%) 11,11 77,78 11,11 0 0 100
Pengaruh
Praktek
Dokter-Perawat
Kolaborasi
kerja dokter umum RSUD Nganjuk
Terhadap
dapat dilihat dari hasil uji statistik
Kepuasan Kerja Dokter Umum
yang
Pengaruh praktek kolaborasi
tersaji
dalam
tabel-tabel
berikut:
dokter-perawat terhadap kepuasan Tabel 4 Model Summary Pengaruh Kolaborasi Dokter-perawat Terhadap Kepuasan Kerja Dokter Umum Model 1
R
R Square
.839(a)
Adjusted R Square
.705
Std. Error of the Estimate
.614
.301
a Predictors: (Constant), TUJUAN, KOMUNIKASI, KPNTINGN, PRAKTEK b Dependent Variable: KEPUASAN
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4 didapatkan nilai
koefisien
kerja dokter umum sebesar 61,4%,
determinan
dan 38,6% lainnya dipengaruhi oleh
(R2)=0,614 yang berarti variabel
faktor-faktor dari di luar variabel
kolaborasi
kolaborasi dokter-perawat.
dokter-perawat
mempengaruhi variabel kepuasan Tabel 5. Koefisien Variabel Dependen Praktek Kolaborasi DokterPerawat Model 1
(Constant) KOMUNIKASI PRAKTEK KPNTINGN TUJUAN
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.195 1.322 .281 .194 .074 .247 .406 .171 .548 .257
Standardized Coefficients Beta
.267 .078 .452 .470
t
Sig.
-1.106
.289
1.454 .300 2.369 2.130
.170 .769 .034 .053
a Dependent Variable: KEPUASAN
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan
tabel
5
dapat
tidak semuanya memiliki pengaruh
dilihat bahwa masing-masing sub
yang signifikan terhadap kepuasan
variabel kolaborasi dokter-perawat
kerja dokter umum. Hanya variabel 8
kepentingan bersama yang memiliki
ruang rawat inap RSUD Nganjuk
pengaruh signifikan secara statistik.
adalah:
Hal ini dapat dilihat dari nilai p < α.
Y = 0,267 X1 + 0,078 X2 + 0,452 X3 +
Dari tabel 4.10 kita bisa membuat
0,470 X3. Dengan keterangan: Y:
persamaan
praktek
Kepuasan kerja dokter umum; X1:
kolaborasi dokter-perawat terhadap
Komunikasi; X2 : Lingkup praktek;
kepuasan kerja dokter umum di
X3: Kepentingan bersama; dan X4 :
pengaruh
Tujuan bersama. Tabel 6 Output Uji Anova Pengaruh Praktek Kolaborasi Dokter-Perawat terhadap Kepuasan Kerja Dokter Umum Variabel Bebas Kolaborasi dokter-perawat
F
Sig
Description
7,752
0,002
Signifikan
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 6 juga dapat
Hasil
penelitian
ini
kita lihat bahwa kolaborasi dokter-
menunjukkan bahwa komunikasi
perawat ternyata serara bersama
dalam kolaborasi dokter-perawat
sama berpengaruh secara signifikan
tidak berpengaruh secara signifikan
secara statistik. Hal ini dapat dilihat
terhadap kepuasan kerja dokter
dari nilai F hitung (7,752) > t tabel
umum di RSUD Nganjuk. Hal ini
(4,221), dan pengaruhnya signifikan
dapat dilihat dari nilai t hitung
dengan nilai probabilitas (0,002) < α
(1,454)<
(0,05).
probabilitas
t
tabel
(4,221)
(0,170)>α
dan
(0,05).
Kecilnya jumlah responden yang < 30 memungkinkan hasil penelitian
PEMBAHASAN Pengaruh
Komunikasi
ini
dalam
hanya
berlaku
pada
RSUD
Dokter-Perawat
Nganjuk. Hal ini tidak sesuai dengan
terhadap Kepuasan Kerja Dokter
hasil penelitian Agus Tri Paryanto
Umum
(2006) yang menyatakan terdapat
Kolaborasi
hubungan 9
persepsi
tentang
komunikasi perawat dan dokter
praktek dalam kolaborasi dokter-
dengan
dokter
perawat tidak berpengaruh secara
spesialis.2 Feiger dan Scmitt (1979)
signifikan terhadap kepuasan kerja
dalam
juga
dokter umum di RSUD Nganjuk. Hal
komunikasi
ini dapat dilihat dari nilai t hitung
kepuasan Eugenia
mengatakan perawat
kerja (1996)
bahwa
dengan
dokter
yang
(0,300)<
t
tabel
(4,221)
dan
bersifat dua arah mempengaruhi
probabilitas (0,77) > α (0,05). Hasil
praktek rekanan perawat dengan
penelitian ini tidak sesuai dengan
dokter.3
pendapat Lichtenstein (1984) yang
Terdapat beberapa hambatan
menyatakan
bahwa
yang sering dijumpai pada kegiatan
berhubungan
kolaborasi
kerja dokter ada tiga faktor yang
komunikasi
bahwa
dengan
yang kepuasan
masing-masing
profesi
sulit
mempengaruhi,
(enggan)
menerima
dan
perawat yang cakap dan terampil,
untuk
yaitu:
tenaga
memberi pendapat. Dari masing-
perawat
masing pihak yang berperan dalam
menyelesaikan
kolaborasi masih kurang mampu
didelegasikan dokter dengan baik,
memahami kedudukannya sebagai
dan
mitra,
menyelesaikan tugas rutin klinis. 1
sehingga
mereka
hanya
harus
perawat
mampu
tugas
yang
harus
mampu
mematuhi setiap perintah yang
Sementara itu, Seibolth dan
ditulis di dalam lembar rekam
Walker dalam Mayasari (2006)
medis. 4
mengatakan bahwa siap perawat yang mampu dan mengerti apa yang seharusnya
dikerjakan
Pengaruh Lingkup Praktek dalam
mengerjakannya
Kolaborasi
keadaan
Dokter-perawat
tidak
terpaksa
elemen
Umum
hubungan dengan dokter.5 penelitian
menunjukkan
bahwa
ini
Tingkat
lingkup
dalam
merupakan
terhadap Kepuasan Kerja Dokter Hasil
kunci
dan
untuk
pendidikan
membina perawat
RSUD Nganjuk didominasi oleh D3 10
Keperawatan, yaitu sebanyak 138
mengungkapkan
orang. Sedangkan yang bertingkat
dari perilaku yang mengarah pada
pendidikan S1 Keperawatan hanya 6
kepentingan
orang.
menunjukkan
sebagai berikut: berusaha mencapai
kurangnya variasi kompetensi yang
tujuan,kemampuan mengungkapkan
dimiliki
perasaan, menyapa atau memberi
Hal
ini
oleh
perawat.
Bahkan
beberapa bersama
adalah
tenaga SPK masih sering dilibatkan
salam
dalam kegiatan keperawatan. Status
menampilkan cara yang efektif dan
perawat yang sebagian besar adalah
jujur,
PNS juga membuat para perawat
menghargai pujian orang lain. 6
kurang
termotivasi
untuk
kepada
aspek
orang
menanyakan
Hasil
lain,
alasan,
observasi
di
dan RSUD
meningkatkan kompetensinya. Hal
Nganjuk menunjukan bahwa sudah
ini membuat dokter merasa tingkat
terdapat kegiatan yang mengarah
ketrampilan perawat masih kurang
pada kepentingan bersama sebagai
dan perlu ditingkatkan.
praktek kolaborasi dokter-perawat. Kegiatan tersebut adalah ketika
Pengaruh Kepentingan Bersama
terdapat
dalam
Dokter-
medis/keperawatan maka dokter
Kepuasan
dan perawat akan bekerjasama
Kolaborasi
Perawat
terhadap
Kerja Dokter Umum Hasil
permasalahan
untuk mencari solusi yang terbaik,
penelitian
ini
dilakukannya visite bersama yang
menunjukkan bahwa kepentingan
diakhiri
dengan
vorum
bebas
bersama dalam praktek kolaborasi
diksusi mengenai kondisi pasien.
dokter-perawat berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
Pengaruh Tujuan Bersama dalam
dokter umum di RSUD Nganjuk. Hal
Kolaborasi
ini
terhadap Kepuasan Kerja Dokter
dapat
dilihat
probabilitas
dari
(0,03)<
nilai α
Umum
(0,05).Menurut Rathus dan Nevid (1983)
dalam
Rumanti
Dokter-perawat
(2009) 11
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
ini tujuan
bersama dalam kolaborasi dokter-
pelayanan prima demi kepuasan
perawat tidak berpengaruh secara
bersama,
signifikan terhadap kepuasan kerja
pelayanan prima demi kepuasan
dokter umum di RSUD Nganjuk. Hal
pasien/ keluarga pasien. Kegiatan
ini
yang
dapat
dilihat
dari
nilai
yaitu
dilakukan
adalah
dengan
probabilitas (0,053)> α (0,05). Hasil
melakukan
penelitian ini tidak sesuai dengan
minggu sekali, pembahasan kasus-
hasil penelitian terdahulu. Menurut
kasus medis yang sulit ditangani
Daldiono (1997) dalam Amaludin
dapat
(2006), dokter, perawat dan pasien
kegiatan ini sehingga perawat dan
memiliki
dokter
tujuan
pelayanan maksimal
bersama
kesehatan dan
kesembuhan
yaitu secara
berfokus
pasien.
Untuk
menerima
visite
memberikan
bersama
diinformasikan saling
satu
dalam
memberi
masukan,
dan saling
pada
mengingatkan kondisi pasien yang
itu
sudah membaik dan layak untuk
peran masing-masing harus dijaga
pulang.
kelancarannya,dokter tidak lebih
Pengaruh Bersama-sama Faktor
penting dari perawat demikian juga
Praktek
Kolaborasi
sebaliknya. Profesi kedokteran dan
perawat
terhadap
profesi keperawatan harus bekerja
Kerja Dokter Umum
bersama-sama, serasi, selaras, dan
Hasil
DokterKepuasan
penelitian
ini
seimbang saling menghargai dan
menunjukkan bahwa faktor praktek
saling membina pengertian. Daerah
kolaborasi dokter-perawat secara
kerja yang tumpang tindih harus
bersama sama memiliki pengaruh
dikerjakan
bukan
terhadap kepuasan kerja dokter
saling tarik menarik atau sebaliknya
umum di RSUD Nganjuk. Hal ini
saling melempar tanggung jawab.7
dapat dilihat dari nilai F hitung
bersama-sama
Di RSUD Nganjuk antara dokter dan
perawat
melakukan
pengaruhnya signifikan dengan nilai
mempunyai
probabilitas (0,002) < α (0,05).
tujuan bersama yaitu memberikan
Besarnya pengaruh variabel ini
pelayanan
ketika
(7,752) > t tabel (4,221), dan
tentunya
12
dapat
dilihat
dari
determinasinya. determinasi
koefisien
koefisien regresi (β) 0,267, hal ini
Koefisien
berarti setiap perubahan 1 satuan
pengaruh
faktor
komunikasi
akan
praktek kolaborasi dokter-perawat
kepuasan
terhadap kepuasan kerja dokter
sebesar 0,267.
umum di RSUD Nganjuk adalah
(X2) memiliki koefisien regresi (β)
0,614 atau 61,4%. Hal ini berarti
0,078,
61,4% perubahan kepuasan kerja
perubahan
dokter umum dipengaruhi oleh
praktek
akan
faktor kolaborasi perawat dokter,
kepuasan
kerja
sedangkan
sebesar
0,078.
selebihnya
sebesar
kerja
meningkatkan
hal
dokter
Lingkup praktek
ini 1
umum
berarti
satuan
setiap lingkup
meningkatkan dokter
umum
Kepentingan
38,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
bersama (X3) memiliki koefisien
Variabel lain yang berpengaruh
regresi (β) 0,452, hal ini berarti
terhadap kepuasan kerja dokter
setiap
umum
kepentingam
bersama
akan
(2006) antara lain: karakteristik
meningkatkan
kepuasan
kerja
dokter, keberadaannya di rumah
dokter umum sebesar 0,452. Tujuan
sakit, masalah keluarga, masalah
bersama (X4) memiliki koefisien
karier, rasa aman dalam melakukan
regresi (β) 0,470, hal ini berarti
pekerjaan, fasilitas rumah sakit,
setiap perubahan 1 satuan tujuan
hubungan
bersama
akan
kepuasan
kerja
fasilitas yang diterima dari rumah
sebesar
0,470.
sakit.8
koefisien
menurut
pasien
pendapatan
Nilai
Susi
yang
koefisien
Herawati
dokter,
diterima,
regresi
dan
(β)
perubahan
1
satuan
meningkatkan dokter
umum
Berdasarkan
regresinya
kolaborasi
faktor
dokter-perawat
merupakan nilai yang menjelaskan
paling
bahwa variabel Y (kepuasan kerja
kepuasan kerja dokter umum adalah
dokter umum) akan berubah jika X
tujuan bersama. Dan yang paling
(faktor
kecil pengaruhnya adalah lingkup
praktek
kolaborasi)
berubah. Komunikasi (X1) memiliki
praktek. 13
berpengaruh
yang
terhadap
Menurut Laksono
hasil
penelitian
Trismantoro
Hasil
(2003),
penelitian
menunjukkan
ini
kompleksitasnya
mengatakan bahwa salah satu faktor
masalah kepuasan dokter terutama
yang mempengaruhi kepuasan kerja
yang berkaitan dengan kolaborasi
dokter
adalah
perawat. Dalam situasi apapun,
hubungan dengan rekan sekerja
praktik kolaborasi yang baik harus
perawat.
dapat menyesuaikan diri secara
di
rumah
Ward dan Lindeman
9
berpendapat faktor
sakit
bahwa
yang
kepuasan
kerja
salah
satu
adekuat pada setiap lingkungan
mempengaruhi dokter
yang
adalah
dihadapi
sehingga
semua
pihak yang terlibat dalam kolaborasi
hubungan perawat dengan dokter.
dapat
Linchtension (1984), menjelaskan
dihadapi
kepuasan kerja dokter dipengaruhi
terbentuknya
salah satunya adalah kemampuan
pengambilan keputudsan. Hal ini
perawat dalam menyelesaikan tugas
sesuai
rutin klinis. Feiger dan Scmitt
(2000) bahwa masalah kolaborasi
(1979),
adalah komplikasi fisiologis tertentu
perawat
mengatakan dengan
komunikasi
dokter
yang
yang
mengenal
masalah
pasien,
sampai
diskusi
dengan
dan
pendapat
dipantau
yang
perawat
Linda
untuk
bersifat dua arah mempengaruhi
mendeteksi awitan atau perubahan
praktek hubungan rekanan perawat
dalam status. 10
dengan dokter.3 Burnard (1990)
Perawat
mengatakan
kualitas
mengatasi
masalah
hubungan
kolaboratif dengan menggunakan
perawat dengan dokter dipengaruhi
ketentuan dokter dan intervensi
oleh tujuan bersama antara dokter
yang
dengan
untuk
untuk meminimalkan komplikasi
pasien.Tujuan
dari kejadian tersebut. Intervensi
perawat
menyembuhkan bersama perawat
tersebut dalam
diwujudkan
keramahan
ditentukan,
keperawatan
keperawatan
diklasifikasikan
dan
sebagai ditentukan perawat dan
keberadaan perawat dalam visite
ditentukan dokter. Intervensi yang
bersama.3
ditentukan 14
perawat
adalah
intervensi dimana perawat tersebut
Tidak
ada
pengaruh
yang
secara legal menentukan bagi staf
bermakna antara tujuan bersama
keperawatan
sebagai praktek kolaborasi terhadap
untuk
mengimplementasikannya.
kepuasan kerja dokter umum.
Intervensi yang ditentukan perawat mengatasi,
dan
antara variable praktek kolaborasi
kolaboratif.
yang terdiri dari komunikasi (X1),
Intervensi yang ditentukan dokter
lingkup praktek (X2), kepentingan
menunjukkan
untuk
bersama (X3), dan tujuan bersama
dimana
(X4) secara bersama-sama terhadap
memantau
masalah perawat
mencegah,
Ada pengaruh yang bermakna
masalah
tindakan
kolaboratif melaksanakanya
dan
kepuasan kerja dokter umum
mengaturnya. Masalah kolaboratif
Faktor praktek kolaborasi yang
memerlukan baik intervensi yang
paling
ditentukan
kepuasan kerja dokter umum adalah
perawat
maupun
intervensi yang ditentukan dokter.
berpengaruh
terhadap
tujuan bersama.
10
KESIMPULAN Tidak ada bermakna
DAFTAR PUSTAKA pengaruh
antara
yang
1. Lichtenstein,R.1984.Measuring the Job Satisfaction of Physicians in Organized Settings.Jornal of Medical Care : 22,56-68 2. Paryanto,TA.2006.Analisis Pengaruh Faktor Kolaborasi Perawat Terhadap Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di Unit Rawat Inap Paviliun Garuda Rumah Sakit Dokter Karyadi Semarang. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro 3. Eugenia,L.Siegler,MD.Fay,W,Whit ney.1996.Kolaborasi PerawatDokter .Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran.EGC 4. Waluyo,Nandang Ahmad.2007.Trend dan Issue
komunikasi
sebagai praktek kolaborasi terhadap kepuasan kerja dokter umum. Tidak
ada
pengaruh
yang
bermakna antara lingkup praktek sebagai praktek kolaborasi terhadap kepuasan kerja dokter umum. Ada pengaruh yang bermakna antara
kepentingan
bersama
sebagai praktek kolaborasi terhadap kepuasan kerja dokter umum.
15
Keperawatan Pelaksanaan Kolaborasi PerawatDokter.Bandung: Poltekes Jurusan Keperawatan Bandung 5. Mayasari,Agustina.2009.Analisis Pengaruh Persepsi Faktor Manajemen Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Semarang.Semarang: Universitas Diponegoro 6. Rumanti,Erlina.2009.Analisis Pengaruh Pengetahuan Perawat Tentang Indikator Kolaborasi terhadap Praktek Kolaborasi Perawat Dokter di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr Amino Gondohutomo Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro 7. Amaludin.Charles,2006, Pelaksanaan Kolaborasi PerawatDokter di Irna Non Bedah Dewasa Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2006,Palembang: PSIK FK-UNSRI Analisis 8. Herawati.Susi,2006, Faktor-Faktor Manajemen yang Berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang, tahun 2006, Semarang:Universitas Diponegoro 9. Trisnantoro,Laksono.2003. Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di RSUD Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Dengan Pendekatan Emic, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol.06.No04 10. Linda.Carpenito.Juall,2000,Diag nosa Keperawatan,Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran, EGC
16