Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Persepsi Mutu Pelayanan Kebidanan Di Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Masye E. Tokalese, A. J. M. Rattu, J. Wantania *Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ***Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Kepuasan pelanggan adalah keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan pasien dapat dipenuhi melalui produk/jasa yang dikonsumsi. Oleh sebab itu kepuasan pasien adalah suatu tolak ukur kualitas pelayanan yang dirasakan pelanggan/pasien dibagi dengan apa yang menjadi kebutuhan pasien, keinginan pasien dan harapan dari pasien itu sendiri. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap D RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado yaitu kehandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness) jaminan (assurance) perhatian(emphaty) dan bukti langsung (tangibles). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sample 86 pasien yang dirawat di Instalasi Rawat Inap D RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou Manado. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara variabel kehandalan(nilai p = 0.006), ketanggapan ( nilai p = 0,027), empati (nilai p = 0,042), bukti langsung (nilai p = 0.001) Pada penelitan ini juga menunjukan tidak ada hubungan antara variabel jaminan (nilai p = 0.237) dengan kepuasan pasien. variabel yang paling dominan terhadap kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado adalah bukti langsung (tangibles). Kata kunci : Kepuasan Pasien, Instalasi Rawat Inap D ABSTRACT Customer satisfaction is the circumstances in which the needs , desires , and expectations of patients can be met through the products / services consumed . Therefore, patient satisfaction is a measure of the perceived service quality customer / patient divided by what the needs of the patient,the patient's wishesand expectations of the patients themselves . Factors that affect patient satisfaction in Hospital Inpatient D. Prof. Dr. R.D. KandouManadonamely reliability (reliability),responsiveness responsiveness ) guarantee (assurance ) concern ( empathy ) and direct evidence ( tangibles ).This study uses a quantitative method with cross sectional approach.Total sample 86 patients treated at the Hospital Inpatient D . Prof. Dr. R.D Kandou Manado . These results indicate that there is a relationship between variables reliability ( p = 0.006 ) , responsiveness ( p = 0.027 ) , empathy ( p = 0.042 ) , direct evidence ( p = 0.001 ) In this research also shows there is no correlation between guarantee variable ( p value = 0237 ) with patient satisfaction . The most dominant variable to satisfaction of patients in the Inpatient D department of Prof. Dr. RD Kandou Manado is direct evidence ( tangibles ) . Keywords : Patient Satisfaction , Inpatient D
setiap
PENDAHULUAN Rumah
sakit
merupakan
pemakai
jasa
pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan tingkat
yang
kepuasan rata-rata penduduk serta
menyediakan pelayanan pasien rawat
penyelenggaraannya sesuai dengan
inap,
standar dan kode etika profesi.Mutu
institusi
(atau
dimana
memberikan
fasilitas)
fungsi
utamanya
pelayanan
kepada
pelayanan kesehatan ditentukan oleh
pasien, diagnostik dan terapeutik
berbagai
untuk berbagai penyakit dan masalah
diantaranya tingkat kepuasan pasien.
kesehatan, baik yang bersifat bedah
Kepuasan pasien ini dipengaruhi
maupun non bedah. Perlu pula
oleh berbagai persepsi kualitas jasa
disadari
bahwa
merupakan
aspek,
salah
satu
rumah
sakit
dan produk yang diterima oleh
yang
padat
pasien.
lembaga
Hayati
(2010).
Faktor
modal, padat karya, padat teknologi
kepuasan pasien terhadap pelayanan
dan
kesehatan
padat
pula
masalah
yang
akan
mempengaruhi
dihadapi. Undang – Undang Nomor
jumlah kunjungan. Apabila pasien
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
tidak merasa puas contohnya : pasien
menyebutkan bahwa rumah sakit
menunggu
merupakan
pelayanan
pelayanan tidak ramah, ketrampilan
kesehatan yang menyelenggarakan
yang kurang maka pasien merasa
pelayanan
perorangan
tidak puas sehingga menurunkan
secara paripurna (meliputi promotif,
jumlah kunjungan. Faktor kepuasan
preventif, kuratif dan rehabilitatif)
pasien dapat menciptakan persepsi
dengan
masyarakat tentang citra rumah sakit.
institusi
kesehatan
menyediakan
pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Keberhasilan Mutu pelayanan kesehatan
adalah
pelayanan
kesehatan yang dapat memuaskan
lama,
Pelayanan merupakan
salah
pelayanan
rumah
memberikan
pemberi
rawat satu sakit
pelayanan
jasa
inap bentuk yang kepada
pasien yang perlu menginap untuk
keperluan
observasi,
diagnosis,
pengobatan, bagi individu dengan
memahami
keperluan
pasien
(Lupioadi, 2006).
keadaan medis tertentu, pada kasus
Penelitian Otani dkk dikutip
bedah, kebidanan, penyakit kronis
dari Syofyanti (2014) di rumah sakit
atau rehabilitasi yang memerlukan
metropolitan St. Louis mid Missouri
perawatan
di Amerika Serikat tentang kualitas
dokter
setiap
hari.
(Yohanna, 2009).
pelayanan
Kepuasan pasien
keperawatan
dengan
Instalasi
kepuasan pasien mendapat hasil 50%
Rawat Inap D yaitu melihat sejauh
pasien tidak merasa puas terhadap
mana tingkat kepuasan pasien dalam
pelayanan yang diberikan dimana
pelayanan
pelayanan
yang
dijanjikan
oleh
yang
diberikan
rumah sakit. Pentingnya penelitian
bidan/perawat
tentang
(responsiveness). Dalam penelitian
ketanggapan
dengan
kadang
kepuasan pasien yaitu untuk melihat
yang
kepuasan pasien dalam pelayanan
(2001) di RSUD Pelembang dengan
yang cepat dan tepat. Pentingnya
judul
penelitian tentang jaminan pelayanan
darurat dengan kepuasan pasien di
yaitu untuk melihat kepuasan pasien
Instalasi
terhadap
dan
mendapatkan hasil 53,8% pasien
kemampuan pegawai rumah sakit
mengatakan kurang puas terhadap
untuk menumbuhkan rasa percaya
pelayanan yang diberikan, dimana
kepada
perawat
kesopan
pasien,
santunan
dan
pentingnya
penelitian tentang bukti langsung
dilakukan
dimensi
oleh
terlambat
Krisnanda
pelayanan
Gawat
kurang
gawat
Darurat,
sopan
dalam
memberikan pelayanan (assurance).
yaitu untuk mengetahui kepuasan
RSUP Prof. Dr.R.D Kandou
pasien terhadap kemampuan rumah
merupakan salah satu rumah sakit
sakit
menunjukan
terbesar yang juga merupakan rumah
eksistensinya pada pihak eksternal
sakit rujukan dari semua titik pelayan
sedangkan empati penting diteliti
kesehatan di Sulawesi Utara tapi juga
untuk
di Kawasan Timur Indonesia. RSUP
dalam
melihat
kepuasan
pasien
terhadap perhatian yang tulus dan
Prof.
Dr.R.D
Kandou
bersifat individual atau pribadi yang
Peraturan
Menteri
diberikan pada para pasien dengan
Republik
Indonesia
sesuai
Kesehatan Nomor
30/Menkes/Per/III/2010
waktu, resep obat yang diberikan
diklasifikasikan sebagai Rumah Sakit
kadang harus mencari di luar rumah
Umum. (Anonim, 2012).
sakit, ketanggapan petugas, seperti
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan
penelitian
pada
pelayanan instalasi rawat inap irina D,
dimana
sesuai
survey
pendahuluan total jumlah pasien yang di rawat pada instalasi rawat inap irina D pada periode februari 2014 sampai dengan februari 2015 berjumlah
9291
pasien
dengan
jumlah rata-rata pasien perbulan berjumlah 774 pasien. Wawancara dengan pihak manajemen RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sampai saat ini pihak rumah sakit belum
pernah
melakukan
pengukuran kepuasan pasien yang terfokus pada instalasi rawat inap D sebagai
upaya
dasar
untuk
menentukan strategi pelayanan yang lebih lanjut. Penanganan keluhan dan penampungan kritik saran pasien juga
belum
maksimal
dilakukan
secara
oleh
pihak
rumah
sakitBerdasarkan
hasil
studi
pendahuluan
ditemukan
beberapa
ketidak puasan pasien menyangkut dimensi
mutu
layanan
keandalan
petugas,
pemeriksaan
pasien
seperti dimana
tidak
tepat
lambatnya mendapatkan pelayanan atau pengobatan, lambatnya petugas menanggapi keluhan pasien, jaminan , seperti petugas jaga judes dan cerewet, empati seperti petugas yang kurang
memperhatikan
pasien,
petugas
tidak
pasien
membantu
ketika pasien kesulitan ke kamar mandi/makan dan bukti langsung seperti ruangan yang kotor, tidak nyaman, alat-alat kebutuhan pasien rusak, dan seterusnya. Karena itu diperlukan survei untuk melihat kepuasan pasien untuk pelayanan dari RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado
sehingga
bisa
dilakukan koreksi atau perbaikan untuk mengeliminasi ketidakpuasan tersebut. Bila konsumen puas maka perlu upaya mempertahankan agar konsumen tersebut tetap menjadi konsumen di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado. Tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis hubungan mutu pelayanan kepuasan
kebidanan pasien
pada
terhadap Instalasi
Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
kehandalan, ketanggapan, jaminan empati dan bukti langsung. Analisis
METODE
bivariat untuk mengetahui adanya Penelitiandilaksanakan
di
Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Waktu pelaksanaan pada bulan Januari 2015 sampai Juli 2015. Penelitian ini menggunakan dengan
metode
desain
kuantitatif
penelitian
cross
sectional. Populasi penelitian ialah semua
pasien
yang
dirawat
di
Instalasi Rawat Inap D pada saat dilakukan
penelitan.
penelitian
adalah
hubungan
antara
variabel
bebas
dengan variabel terikat (kepuasan pasien).
Analisis
multivariat
mengunakan regresi logistik karena skala pengukuran variabel bebas dan variabel terikat adalah kategori untuk menguji faktor mana yang paling dominan
berhubungan
terhadap
kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap D.
Sampel
pasien
yang
dirawat selama 2 hari atu lebih, dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
berkomunikasi dengan baik, bersedia ikut
dalam
a. Hubungan
antara
Persepsi
penelitian.
Metode
sampel
secara
Kehandalan dengan Kepuasan
purposive dan jumlah sampel yang
Pasien di Instalasi Rawat Inap D
diperoleh sebesar 86 responden.
RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
pengambilan
Data
primer
dikumpulkan
Manado
dengan melakukan wawancara secara
Kehandalan(Reliability)
langsung kepada pasien yang dirawat
ialah penilaian responden terhadap
di Instalasi Rawat Inap D. data
kehandalan
sekunder
memberikan
pelayanan
dijanjikan
benar,
mengambil
dikumpulkan data
dengan
laporan
atau
dari
petugas
untuk yang seperti
registrasi dan profil RSUP Prof.
kemampuan
dokter
Dr.R.D Kandou Manado tahun 2014.
mendiagnosa
penyakit,
Analisis Univariat untuk melihat
setiap hari melakukan pemeriksaan
gambaran karakteristik responden,
pada pasien, pemberian obat atau
yaitu : umur, pekerjaam, pendidikan
suntik
dan
ditentukan,
variabel
bebas,
yaitu
:
sesuai
dalam petugas
jadwal
yang
bidan/perawat
selalu
siap memberikan pelayanan kepada
di Instalasi Rawat Inp D RSUP
pasien di Instalasi Rawat Inap D
Prof. Dr. R. D Kandou Manado
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah
Manado.
ini
:
Hubungan variabel persepsi kehandalan dengan kepuasan pasien
Tabel 1. Hubungan antara persepsi kehandalan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado
.
Kepuasan Pasien Kehandalan
Puas
Tidak Puas
Total
OR
Nilai
(95% CI)
p
n
%
n
%
N
%
Baik
38
44,2%
12
14,0%
50
58,1%
3,95
Tidak Baik
16
18,6%
20
23,2%
36
41,9%
(1,572-9,970)
Total
54
62,8%
32
37,2%
86
100%
0,006
dari 0,05 (0,065>0,05), maka H1 Data pada Tabel 1 di atas menunjukkan
bahwa
dari
diterima atau terdapat hubungan
50
antara kehandalandengan kepuasan
responden yang menilai baik pada
pasien di Instalasi Rawat Inap D
kehandalan, 44,2% menilai puas
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
pada kepuasan pasien sedangkan
Manado.
sebanyak 14,0% menilai tidak puas pada kepuasan pasien. Data juga menunjukkan
bahwa
dari
36
responden yang menilai tidak baik pada kehandalan, 18,6% menilai puas
pada
kepuasan
pasien
sedangkan yang tidak puas sebanyak 23,2%. Dilihat darinilai signifikansi sebesar
0,006
dengan
demikian
probabilitas (signifikansi) lebih kecil
b. Hubungan antara Ketanggapan dengan
Kepuasan
Pasien
di
Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado Daya
tanggap
(Responsiveness)
yaitu
suatu
kebijakan untuk membantu dan informasi Membiarkan
yang
jelas. konsumen
menunggu tanpa ada alasan yang
jelas
menyebabkan
persepsi
Hubungan variable daya tanggap
negatif dalam mutu pelayanan,
dengan
Lupiyoadi (2006). Daya tanggap
Instalasi Rawat Inap D RSUP
adalah keinganan para staf untuk
Prof. Dr. R. D Kandou Manado
membantu para pelanggan dan
dapat dilihat pada Tabel 2 di
memberikan pelayanan dengan
bawah ini :
tanggap,
Tjiptono
kepuasan
pasien
di
(2006).
Tabel 2. Hubungan antara Ketanggapan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado
Kepuasan Pasien Ketanggapan
Puas
Tidak Puas
Total
OR
Nilai
(95% CI)
p
0,027
n
%
n
%
n
%
Baik
45
52,3%
19
22,1%
64
74,4%
3,421
Tidak Baik
9
10,5%
13
15,1%
22
25,6%
(1,252 – 9,345)
54
62,8%
32
37,2%
86
100%
Total
Data pada Tabel 2di atas menunjukkan
64
diterima atau terdapat hubungan
responden yang menilai baik pada
antara ketanggapan dengan kepuasan
ketanggapan, 52,3% menilai puas
pasien di Instalasi Rawat Inap D
pada kepuasan pasien sedangkan
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
sebanyak 22,1% menilai tidak puas
Manado. Dilihat dari OR (Odds
pada kepuasan pasien. Data juga
Ratio) 3,421 (95% CI :1,252 – 9,345)
menunjukkan
22
menunjukkan bahwa ketanggapan
responden yang menilai tidak baik
yang baik mempunyai peluang 3 kali
pada ketanggapan, 10,5% menilai
untuk
puas
dibandingkan dengan ketanggapan
pada
bahwa
bahwa
kepuasan
dari
dari 0,05 (0,002<0,05), maka H1
dari
pasien
sedangkan yang tidak puas sebanyak 15,1%. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar
0,027
dengan
demikian
probabilitas (signifikansi) lebih kecil
pasien
merasa
puas
yang tidak baik. c. Hubungan dengan
antara
Kepuasan
Jaminan Pasien
di
Instalasi Rawat Inap D RSUP
kredibilitas (credibility), keamanan
Prof. Dr. R. D Kandou Manado
(security),
Jaminan (Assurance), yaitu
kompetensi
(competence), dan sopan santun
pengetahuan, kesopansantunan dan
(courtesy),
kemampuan para pegawai rumah
Hubungan variabel jaminan dengan
sakit menumbuhkan rasa percaya
kepuasan pasien di Instalasi Rawat
para
meliputi
Inap D RSUP Prof. Dr. R. D
beberapa komponen antara lain
Kandou Manado dapat dilihat pada
komunikasi
Tabel
pasien.
Hal
ini
(communication),
Lupiyoadi
3
di
bawah
(2006).
ini
:
Tabel 3. Hubungan antara Jaminan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepuasan Pasien Jaminan
Puas
Tidak Puas
Total
OR
Nilai
(95% CI)
p
n
%
n
%
n
%
Baik
43
50,0%
21
24,4%
64
74,4%
Tidak Baik
11
12,8%
11
12,8%
22
25,6% (0,764 – 5,484)
54
62,8%
32
37,2%
86
100%
Total
Data pada Tabel 3di atas menunjukkan
bahwa
dari
64
2,048
0,237
tidak puas sebanyak 12,8%. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,237
responden yang menilai baik pada
dengan
jaminan, 50,0% menilai puas pada
(signifikansi) lebih besar dari 0,05
kepuasan pasien sedangkan sebanyak
(0,237>0,05),
24,4% menilai tidak puas pada
atautidak terdapat hubungan antara
kepuasan
juga
jaminan dengan kepuasan pasien di
22
Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof.
pasien.
menunjukkan
bahwa
Data dari
demikian
maka
probabilitas
H1
ditolak
responden yang menilai tidak baik
Dr. R. D. Kandou Manado.
pada daya tanggap, 12,8% menilai
d. Hubungan antara Empati dengan
puas pada kepuasan pasien dan yang
Kepuasan Pasien di Instalasi
Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R.
produsen
D Kandou Manado
menggunakan produk dan jasa
Empati adalah rasa peduli
setelah
pelanggan
dari perusahaan dan mendapati
untuk
memberikan
perhatian
bahwa produk atau jasa tersebut
secara
individual
kepada
member nilai tambah, Tjiptono
memahami
(2005)Hubungan variabelempati
pelanggan, kebutuhan
pelanggan,
kemudahan
untuk
serta
dengan
kepuasan
pasien
di
dihubungi,
Instalasi Rawat Inap D RSUP
Pohan (2007). Nilai pelanggan
Prof. Dr. R. D Kandou Manado
adalah ikatan emosional yang
dapat dilihat pada Tabel 4 di
terjalin antara pelanggan dan
bawah ini :
Tabel 4. Hubungan Antara Empati dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Kepuasan Pasien Empati
Puas
Tidak Puas
Total
OR
Nilai
(95% CI)
p
0,042
n
%
n
%
n
%
Baik
48
55,8%
22
25,6%
70
81,4%
3,636
Tidak Baik
6
7,0%
10
11,6%
16
18,6%
(1,174 – 11,268)
54
62,8%
32
37,2%
86
100%
Tabel
4
diatas
kepuasan pasien sedangkan yang
70
tidak puas sebanyak 11,6%. Dilihat
responden yang menilai baik pada
darinilai signifikansi sebesar 0,042
empati, 55,8% menilai puas pada
dengan
kepuasan pasien sedangkan sebanyak
(signifikansi)
25,6% menilai tidak puas pada
0,05(0,042<0,05), maka H1 diterima
kepuasan
atau
Total Dari menunjukkan
bahwa
pasien.
menunjukkan
bahwa
dari
Data dari
juga
demikian lebih
probabilitas kecil
dari
terdapat hubungan antara
16
empatidengan kepuasan pasien di
responden yang menilai tidak baik
Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof.
pada empati, 7,0% menilai puas pada
Dr. R. D. Kandou Manado.
e. Hubungan antara Bukti langsung dengan
di
penampilan petugas dan ketersedian
Instalasi Rawat Inap D RSUP
sarana dan prasarana penunjang,
Prof. Dr. R. D Kandou Manado
Lupiyoadi (2006).
Bukti
Kepuasan
Pasien
bangunan yang megah tetapi juga
Langsung
adalah
Hubungan
variabel
kemampuan suatu institusi dalam
langsung
menunjukkan eksistensinya kepada
pasien di Instalasi Rawat Inap D
pihak eksternal. Penampilan ruang
RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
rawat
Manado dapat dilihat pada Tabel
dan
petugas,
kemampuan
sarana dan prasarana fisik rumah
dengan
bukti
kepuasan
5 di bawah ini :
sakit serta lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pembeli jasa. Penampilan pelayanan tidak hanya sebatas
pada
penampilan
fisik
Tabel 5. Hubungan Antara Bukti Langsung dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepuasan Pasien Bukti langsung
Puas n
%
Tidak Puas
Total
n
%
n
%
OR
Nilai
(95% CI)
p
Baik
40 46,5%
21
24,4%
51
58,3%
5,455
Tidak Baik
14 16,3%
11
12,8%
35
40,7%
(2,109 – 14,104)
Total
54 62,8%
32
37,2%
86
100%
Data pada Tabel 5di atas menunjukkan
bahwa
dari
menunjukkan
bahwa
dari
0,001
35
51
responden yang menilai tidak baik
responden yang menilai baik pada
pada bukti langsung, 16,3% menilai
bukti langsung, 46,5% menilai puas
puas
pada kepuasan pasien sedangkan
sedangkan yang tidak puas sebanyak
sebanyak 24,4% menilai tidak puas
12,8%. Dilihat dari nilai signifikansi
pada kepuasan pasien. Data juga
sebesar
pada
0,001
kepuasan
dengan
pasien
demikian
probabilitas (signifikansi) lebih kecil
Dilakukan
untuk
melihat
dari 0,05 (0,001<0,05), maka H1
pengaruh variabel – variabel bebas
diterima atau terdapat hubungan
(kehandalan, keatnggapan, empati
antara
dan
bukti
langsung
dengan
bukti
langsung)
secara
bersama-sama
yang
kepuasan pasien di rawat inap D.
simultanatau
Dilihat dari OR (Odds Ratio) 5,455
memiliki hubungan yang paling erat
(95%
dengan variabel terikat (kepuasan
CI
:
2,109-
14,104)
menunjukkan bahwa bukti langsung
pasien).
yang baik mempunyai peluang 5 kali
digunakan adalah analisis regresi
untuk
logistik
pasien
merasa
puas
Uji
statistika
ganda
yang
(Harsono,
2007).
dibandingkan dengan bukti langsung
Hasil analisis regresi logistic dapat
yang tidak baik.
dilihat
f.
pada
Tabel
6
:
Analisis Multivariat Penelitian
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Logistik S.E.
Sig.
OR
Ketanggapan
0,601
0,006
Bukti langsung
0,545
Constant
-5,417
95% CI Lower
Upper
5,260
1,619
17,093
0,000
7,368
2,530
21,459
1,544
0,004
Hasil analisis regresi logistik
pasien dengan nilai OR=5,3(95%
menunjukkan bukti langsungpaling
CI:1,61-17,09) Hal ini berarti bahwa
dominan terhadap kepuasan pasien
variabel yang dominan berpengaruh
dengan nilai OR=7,37 (95% CI:2,53-
terhadap kepuasan pasien di instalasi
21,45),dibandingkan
inap D ialah variabel bukti langsung.
ketanggapan
terhadap
dengan kepuasan
Berdasarkan
nilai
OR
di
atas
menunjukkan bahwa bukti langsung
Responden
yang baik mempunyai peluang 7 kali
mendapatkan penanganan yang baik
untuk
puas
dari petugas, yaitu disaat pagi hari
dibandingkan dengan bukti langsung
dimana petugas masih berada dalam
yang tidak baik.
kondisi
pasien
merasa
merasa
prima
puas
dalam
karena
melayani
pasien. Responden yang menjawab tidak puas sebanyak 51 responden
Pembahasan
(53,1%) Hubungan
Kehandalan
dengan
karena
merasa
petugas
datang tidak sesuai dengan jadwal, dimana tertulis pukul 8.00 tapi baru
Kepuasan Pasien Hasil penelitian menunjukkan
efektif datang jam 10.00.
bahwa dari total 86 responden, menjawab
baik
50
(2015) di Instalasi Rawat Inap F
responden
(58,1%).
Responden
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
karena
Manado menunjukkan bahwa dari 55
mendapatkanpelayanan setiap hari
responden yang menilai baik pada
yang dilakukan oleh bidan dan
kehandalan, 50,5% menilai puas
dokter,pemberian pengobatan sesuai
pada kepuasan pasien sedangkan
jadwal, bidan selalu mengecek obat
sebanyak 8,6% menilai tidak puas
pada pasien, sebanyak 32 responden
pada kepuasan pasien. Data juga
(37,2%) menjawab tidak baik karena
menunjukkan
obat yang diberikan kepada pasien
responden yang menilai tidak baik
kadangkala tidak ada di apotik rumah
pada kehandalan, 5,4% menilai puas
sakit dan bila ada di rumah sakit
pada kepuasan pasien sedangkan
untuk mendapatkan obat dengan
yang tidak puas sebanyak 35,5%.
merasa
sebanyak
Hasil penelitian Tulangow
puas
waktu yang lama.
Hasil
Hasil penelitian Hatibie T (2015)
di
instalasi
bahwa
rawat
dengan
dari
penelitian
hasil
penelitian
38
sejalan yang
jalan
dilakukan Harcahyani (2010) pada
bedahRSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
bulan Mei tahun 2010, dan jenis
Manadomenunjukkan
penelitian
bahwa
dari
observasional
analitik
total 96 responden, menjawab puas
dengan pendekatan cross sectional
sebanyak 45 responden (46,9%).
study
dan
pengambilan
sampel
menggunakan porposive sampling
mewajibkan
yaitu
pertolongan dan pengobatan segera
sebanyak
76
responden
memberikan
mengenai Analisis Pengaruh Kualitas
tanpa
Pelayanan
Kepuasan
dahulu, kewajiban dokter melakukan
Pasien di Yogyakarta menemukan
pertolongan segera sebagai tugas
bahwa sebagian responden menilai
perikemanusiaan, adanya prioritas
baik pada kehandalan yaitu sebesar
problem solving dalam asuhan medis
63% responden.
atau asuhan keperawatan (kebidanan)
Terhadap
Sejalan
dengan
meminta
jaminan
terlebih
penelitian
dengan tidak membedakan kelas
yang dilakukan oleh Fithri (2010)
perawatan (Quality Of Care),telah
dengan
metode
dirasakan
dengan
seperti kesegeraan petugas terhadap
pendekatan cross sectional study di
penanganan kegawatan pasien dan
Pelayanan Antenatal Care RSU Dr
tindak lanjut penanganan kegawatan
Pirngadi Medan pada tahun 2010
pasien oleh dokter. Responden yang
menemukan bahwa responden yang
menjawab tidak baik sebanyak 22
menilai tidak baik terhadap variabel
responden (25,6%) karena kurangnya
kehandalan (54%), lebih besar dari
ketanggapan
responden
membantu
menggunakan
eksploratory
research
yang
menilai
baik
terhadap variabel kehandalan (46%).
baik
oleh
responden
petugas pasien
untuk kekamar
mandi/wc, ganti pakaian, makan atau minum bila pasien membutuhkan. Hasil
Hubungan Ketanggapan dengan
(2015)
Kepuasan Pasien Data
menunjukkan
bahwa
penelitian
di
instalasi
Hatibie rawat
T
jalan
bedahRSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
dari total 86 responden, menjawab
Manado
baik
responden, menjawab puas sebanyak
sebanyak
(74,4%),
64
bahwa
responden
dari
total
96
umum
55 responden (57,3%), pasien merasa
dalam
puas pada daya tanggap karena
memberikan pelayanan kebidanan
mendapatkan respon yang baik dan
telah memenuhi kepuasan pasien
cepat oleh dokter. Tindakan medis
terbukti
berupa suntikkan dan pembedahan
ketanggapan
dengan
secara
bahwa
petugas
hasil
jawaban
responden. Fungsi rumah sakit yang
lokal
membuat
angka
kesakitan
pasien
langsung
menurun.
keluhan pasien. Hasil stimulus dari
Responden yang menjawab tidak
panca
puas sebanyak 41 responden (42,7%)
pelayanan yang diterima akan dapat
karena merasa tindakan yang diambil
dipersepsikan
kurang
akan dapat menilai mutu pelayanan,
dapat
meringankan
penyakitnya.
indera
pasien
sehingga
terhadap
nantinya
jika apa yang mereka harapkan sesuai
dengan
kenyataan
yang
mereka dapatkan, maka akan dapat Hubungan Daya Tanggap dengan
memberikan
Kepuasan Pasien
pasien.
Dilihat dari nilai signifikansi sebesar
0,001
dengan
demikian
kepuasan
Penelitian oleh
Elia
yang
(2011)
kepada
dilakukan mengenai
probabilitas (signifikansi) lebih kecil
Hubungan Faktor-faktor Kepuasan
dari 0,05 (0,001<0,05), hal ini
Pasien Dengan Dimensi Kwalitas
menunjukkan bahwa ada hubungan
Pelayanan Keperawatan di Ruangan
antara
dengan
Triase Instalasi Gawat Darurat RSUP
kepuasan pasien di Instalasi Gawat
Dr. M. Djamil Padang, menyatakan
Darurat RSUP Prof. Dr. R. D.
bahwa sebanyak 4faktor kepuasan
Kandou.Penilaian
akan
pasien berhubungan secara bermakna
kurangnya daya tanggap terutama
dengan daya tanggap, jadi terdapat
dalam
hubungan
daya
tanggap
kecepatan
bertindak.
Dalam
responden
pasien
dokter
dalam
kondisi
sakit,
pasien
mengharapkan
antara
daya
tanggap
dengan kepuasan pasien.
sangat
Hasil penelitian yang sama
pertolongan
dilakukan di Pelayanan Rawat Jalan
secepatnya dari petugas agar dapat
Puskesmas
mengurangi rasa sakitnya. Suatu
mengenai
kebijakan
Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas
untuk
membantu
dan
Ranotana
Weru,
Hubungan
Antara
memberikan pelayanan yang cepat
Jasa
dan tepat serta informasi yang jelas
menggunakan
kepada
perawat
analitik menemukan bahwa terdapat
bersikap ramah dan sopan, perawat
hubungan yang signifikan antara
pasien
memperhatikan
berupa
kebutuhan
dan
Pelayanan, metode
dengan observasi
daya tanggap dengan kualitas jasa
pelayanan yang diterima akan dapat
pelayanan (Rondonuwu dkk, 2014).
dipersepsikan
Penelitian oleh
Lamiri
Pengaruh
sehingga
nantinya
yang
dilakukan
akan dapat menilai mutu pelayanan.
(2008)
mengenai
Listianty dkk (2011) mengatakan
Pelayanan
bahwa
Kualitas
kenyamanan
pelayanan
Terhadap Kepuasan Minat Perilaku
dengan kepuasan pasien mempunyai
Pasien yang dilaksanakan di RSI
hubungan
Samarinda, menemukan bahwa tidak
tinggi
ada hubungan antara daya tanggap
berobat, semakin tinggi kepuasan
dengan kepuasan pasien.
pasien.
yang positif, semakin
kenyamanan
Penelitian Hubungan
Jaminan
dengan
Dilihat dari nilai signifikansi 0,682
Lamiri
Pengaruh
Kepuasan Pasien
sebesar
oleh
dengan
pasien
yang
yang
dilakukan
(2008)
mengenai
Kualitas
Pelayanan
Terhadap Kepuasan Minat Perilaku
demikian
Pasien yang dilaksanakan di RSI
probabilitas (signifikansi) lebih besar
Samarinda, menemukan bahwa tidak
dari 0,05 (0,682>0,05), hal ini
ada hubungan antara jaminan dengan
menunjukkan
kepuasan pasien.
bahwa
tidak
ada
hubungan antara penilaian jaminan
Hasil
penelitian
dengan kepuasan pasien di Instalasi
dengan
Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R. D.
dilakukan di Pelayanan Rawat Jalan
Kandou. Pengetahuan dan sikap serta
Puskesmas
kemampuan para pegawai rumah
mengenai
sakit
rasa
Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas
percaya diri pasien berupa dokter,
Jasa Pelayanan, yang menemukan
perawat serta tim medis lainnya
bahwa
terdidik dan mampu melayani pasien,
signifikan antara jaminan dengan
menjaga kerahasiaan pasien, dan
kualitas jasa pelayanan (Rondonuwu
meningkatkan kepercayaan pasien
dkk, 2014).
dan
untuk
menumbuhkan
membantu
dalam
hasil
berbeda
penelitian
yang
Ranotana
Weru,
Hubungan
Antara
terdapat
hubungan
yang
proses
kesembuhan pasien. Hasil stimulus
Hubungan
dari panca indera pasien terhadap
Kepuasan Pasien
Jaminan
dengan
Dilihat dari nilai signifikansi sebesar
0,002
demikian
dengan
probabilitas (signifikansi) lebih kecil
sebagai
dari 0,05 (0,002<0,05), hal ini
umumnya
menunjukkan bahwa ada hubungan
perhatian dari responden-responden
antara penilaian perhatian dengan
yang ada di sekitarnya. Dokter dan
kepuasan pasien di Instalasi Gawat
perawat sebagai petugas rumah sakit
Darurat RSUP Prof. Dr. R. D.
yang berinteraksi dengan pasien
Kandou. Pasien sebagai responden
maupun keluarga pasien dituntut
sakit
untuk
pada
dengan
tetap menjalin hubungan yang baik
umumnya
mengharapkan
sangat
responden-responden yang ada di
Hal
dan
sangat
bisa
empatinya.
Dokter
tersebut.
responden
dari
sekitarnya.
perhatian
petugas
Pasien
sakit
pada
mengharapkan
menunjukkan
ini
sejalan
rasa
dengan
perawat
penelitian Rattoe (2013) mengenai
sebagai petugas rumah sakit yang
hubungan antara mutu pelayanan
berinteraksi dengan pasien maupun
dengan keputusan kunjungan ulang
keluarga pasien dituntut untuk bisa
di RSU Bethesda Tomohon yang
menunjukkan
mendapatkan
rasa
empatinya.Persepsi
pasien
perhatian
puas
terutama
petugas
kurang
dalam
kurang hal
bahwa
bahwa
variabel
perhatian
sangat
dominan
pengaruhnya
terhadap
kepuasan
pasien.
mendengarkan dengan seksama akan
Penelitian
Lamiri
keluhan pasien, sehingga pasien
mengenai
merasa
kurang
Pelayanan Terhadap Kepuasan Minat
ditanggapi. Responden pasien yang
Perilaku Pasien yang dilaksanakan di
merasa diperhatikan oleh petugas
RSI
akan menimbulkan rasa puas pada
observasi analitik dengan pendekatan
pasien
maka
cross sectional menemukan bahwa
berusaha
tidak ada hubungan antara perhatian
kebutuhannya
tersebut,
pelanggan/pasien
akan
untuk mengingat nama dan wajah
Pengaruh
(2008)
Samarinda,
Kualitas
dengan
metode
dengan kepuasan pasien.
perawat tersebut, dan tidak menutup kemungkinan setelah keluar dari
Variabel Yang Paling Dominan
rumah sakit pelanggan/pasien akan
Terhadap Kepuasan Pasien
Hasil
analisis
multivariat
dicantumkan dalam Strategi Making
menunjukkan bahwa Bukti langsung
Pregnancy Safer, sudah seharusnya
adalah
dominan
memiliki kualitas pelayanan yang
terhadap kepuasan pasien di Instalasi
bermutu, petugas yang professional
Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D.
dan memiliki sarana yang memadai
Kandou
Responden
sehingga bersama fasilitas kesehatan
menyatakan merasa puas oleh karena
lainnya turut mendukung tercapainya
petugas kebidanan berpakaian rapi
tujuan
dan berpakaian seragam saat bekerja.
Development Goals (MGDS) 2015
Akan tetapi ada pernyataan tidak
yaitu perbaikan kesehatan mental.
faktor
paling
Manado.
pembangunan
Millenium
puas oleh responden menyatakan
Diungkapkan oleh Hurriyati
bahwa sarana pelayanan yang ada
(2005), yang menyatakan bahwa
belum sesuai dengan harapannya,
mutu
terutama tentang kebersihan dan
pasien tidak lepas dari rasa puas
penerangan kamar mandi/wc pasien,
terhadap pelayanan kesehatan yang
pada
bukti
diterima, dimana mutu yang baik
kebidanan
dikaitkan dengan kesembuhan dari
penyataan
langsung
persepsi
pelayanan
pelayanan
kesehatan
diantaranya kamar mandi/wc pasien.
penyakit,
Hal tersebut sesuai hasil pengamatan
kesehatan atau kesegaran, kecepatan
di unit rawat inap kebidanan yaitu
pelayanan,
fasilitas
yang
di
kamar
perawatan
peningkatan
bagi
derajat
lingkungan
menyenangkan,
perawatan keramahan
kebidanan kelas I dan kelas II
petugas,
kemudahan
prosedur,
terdapat kamar mandi/wc pada setiap
kelengkapan alat, obat-obatan dan
kamar, akan tetapi di bangsal kelas
biaya yang terjangkau.
tiga dengan kapasitas 9 tempat tidur hanya terdapat satu kamar mandi/wc
KESIMPULAN DAN SARAN
umum (pasien dan keluarga pasien). Unit rawat inap kebidanan
Kesimpulan
yang merupakan bagian dari rumah
1. Terdapat
sakit yang memiliki peranan penting
hubungan
antara
persepsi
kehandalan
mutu
dalam pelayanan obstetri neonatal
pelayanan
kebidanan
dengan
emergensi komprehensif seperti yang
kepuasan
pasien
di
Instalasi
Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. 2. Terdapat persepsi pelayanan kepuasan
1. Pada kehandalan perlu dilakukan
hubungan
antara
ketanggapan
mutu
kebidanan pasien
Saran
di
dengan Instalasi
uji kompetensi sesuai profesi petugas
masing-masing,
mengikutkan
petugas
pelatihan-pelatihan
dalam
penanganan
Rawat Inap D RSUP Prof. Dr. R.
kasus kebidanan, mengadakan
D. Kandou Manado.
studi-studi kasus atau seminar
3. Tidak terdapat hubungan antara persepsi jaminan mutu pelayanan kebidanan
2. Kepada petugas kesehatan dalam
kepuasan
hal ini bidan, perlu ketanggapan
pasien di Instalasi Rawat Inap D
petugas untuk membantu pasien
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
ke
Manado.
pakaian, makan atau minum bila
4. Terdapat
dengan
kasus.
hubungan
antara
persepsi empati mutu pelayanan kebidanan
dengan
kepuasan
kamar
mandi/wc,
ganti
pasien membutuhkan. 3. Dalam melaksanakan tugasnya, petugas
sebaiknya
bekerja
pasien di Instalasi Rawat Inap D
dengan perhatian khusus kepada
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
pasien, perhatian, rasa peduli
Manado
petugas meliputi sikap dalam
5. Terdapat hubungan antara bukti langsung
mutu
kebidanan
dengan
pelayanan kepuasan
memberikan
pelayanan
kebidanan, memahami keluhan atau kebutuhan pasien.
pasien di Instalasi Rawat Inap D
4. Diharapkan untuk bukti langsung
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
lebih ditingkatkan seperti sarana
Manado
pelayanan yang ada belum sesuai
6. Variabel
bukti
langsung
dengan
harapannya,
merupakan variabel yang paling
tentang
dominan dalam kepuasan pasien
penerangan
di Instalasi Rawat Inap D RSUP
pasien,
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
tunggu
terutama
kebersihan kamar
mandi/wc
menyediakan untuk
dan
ruang keluarga,
pengadaan alat-alat kebutuhan
dasar pasien (seperti stekpan),
Ruangn Triase Instalasi Gawat
pada penyataan persepsi bukti
Darurat RSUP DR. M. Djamil
langsung pelayanan kebidanan.
Padang.
DAFTAR PUSTAKA
Management
Keperawatan,
Fakultas
Keperawatan
Universitas
Andalas. Padang Anonimous,
2009b.
Undang
-
Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta Asnawi,
A.
Persepsi
Gambaran
Pasien
Terhadap
Kesehatan
G.
di
2010.
Yang
Kepuasan
Pasien
Dimoderasi
Oleh
Variabel Nilai. Tesis. Program Pascasarjana
Puskesmas Sukmajaya Depok
Pembangunan
2009.
Yogyakarta.
Tesis.
Pascasarjana
Program
Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
2009.
Pelayanan
Harcahyani,
Universitas Nasional.
Universitas
Indonesia. Depok. Diyanto, A. 2006. Survei Indeks Kepuasan
Masyarakat
terhadap Pelayanan Kesehatan di RSUD Dr. M. Yunus dan
Hasono, S. 2007.
Analisa Data
Kesehatan.
Universitas
Indonesia. Depok Hayati,
I.N.
2010.
Inpatients
RSUD Curup Rejang Lebong
Satisfaction In The Medical And
Propinsi
Bengkulu.
Diakses
Surgical Ward In The State Of
2014
dari
Selangor. Journal of Community
http://www.litbang.depkes.go.i
Health. Vol. 16, No. 1. pp60-68.
November
d/risbinkes/Buku%20LaporanP enelitian%202006/indeks%20k epuasan.htm
Pemasaran Konsumen.
Elia.A, 2011. Hubungan Faktor – Faktor
Kepuasan
Dengan
Dimensi
Pelayanan
Hurriyati,R.
Pasien Kualitas
Keperawatan
di
2005.
Bauran
dan
Loyalitas
ALFABETA.
Bandung. Khairani, L. 2013. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan
Pasien Rawat Jalan RSUD Pasaman
Barat.
Program
Jurnal.
Pascasarjana
Universitas Andalas. Padang. Lameshow, S.D. V. Hoesmer Jr, And J.
Klar.1997.Besar
Dalam
Sampel Penelitian
Kesehatan.UGM.Jogjakarta. Lamiri. 2008. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Minat
Perilaku
Rawat
Inap
Penderita Di
RSI
Samarinda.Journal Management
Pelayanan
Kesehatan. Vol. 1, No. 2. Hal: 12-34. Lupiyoadi, R. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Penerbit
Salemba
Empat.
Jakarta. Putra,
P.T.W.
2011.
Pengaruh
Kualitas Jasa Dan Kepuasan Konsumen
Terhadap
Rekomendasi Dari Mulut Ke Mulut Pada Rumah Sakit Anak Dan
Ibu
Klungkung.
Permata Tesis.
Pascasarjana Udayana. Bali.
Hati
Program
Universitas
Putri,
I.W. 2014. Hubungan Komunikasi Teraupetik Dengan Kepuasan Pasien Dala Pelayanan Kesehatan Di RSUD Teluk Kuantan Singingi diakses 12 desember 2014 http://jurnal.umsb.ac.id/wpcontent/uploads/2014/09/JURN AL-IKE-PDF.pdf
Rattoe. A. 2011. Analisis Hubungan Antara Mutu Pelayanan Dengan Keputusan Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. Jurnal JIKMU vol 3 no.1 tahun 2013. Program Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi. Manado Rondonuwu, N.S., R.C. Sondakh, dan B.T. Ratag. 2014. Hubungan Antara Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Jasa Pelayanan Rawat Jalan Dengan Minat Untuk Memanfaatkan Kembali Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Media Kesehatan. Manado. Vol. 2, No. 3. Hal: 1-7. Rotty, I. 2009. Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Dokter Dan Perawat Ditinjau Dari Karakteristik Pasien di Instalasi Rawat Darurat Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi. Manado Syofyanti R, 2014. Hubungan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di
Instalasi Gawat Darurat RSSN Bukit Tinggi.Jurnal.Fakultas Kesehatan dan MIPA UMSB
Tjiptono, F. 2006. Manajemen Pelayanan Jasa. Penerbit Andi. Yogyakarta