Rahayu Budi Utami, Vivin Sulistyaningrum
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG BERMAIN DENGAN TINDAKAN PEMILIHAN ALAT PERMAINAN ANAK BALITA UMUR 3 – 5 TAHUN (Di PAUD Jeruk Kelurahan Patihan Kota Madiun) Rahayu Budi Utami, Vivin Sulistyaningrum STIKES Satria Bhakti Nganjuk
[email protected] ABSTRACT The importance of knowledge for parent about playing and choosing toys is to help the growth and development of children optimally. In fact, there are a lot of parents who pay less attention to the needs of playing for children. It is coused due to lack of knowledge and choosing toys that is not suitable with the age and the development of children. The purpose of the research is to determine the relationship between the knowledge of parent about playing and the choosing of toys for toddler age 3-5 years in PAUD Jeruk Patihan Village Madiun City. This research has been done on September 18ᵗⁿ 2013 in PAUD Jeruk Patihan Village Madiun City. The research design that is used in this research is correlational with cross sectional approach. The population in this research is all parents who have ages 3-5 years and they are 55 people in PAUD Jeruk Patihan Village Madiun City. The samples are mothers who have toddler ages 3-5 years in PAUD Jeruk Patihan Village Madiun City that have been suitable with inclusion and exclusion criteria and there are 30 respondens. The sampling technique is purposive sampling. The independent variables in this research is the knowledge of parent about playing and the dependent variable is choosing of toys. The data collection technique is quesioner. The statistical test is Spearman Rank with significance α=0,05. The result of the research shows that most of mother’s toddler age 3-5 years in PAUD Jeruk Patihan Village Madiun City they are 25 respondens (83,4%) have good knowledge about playing and most of they are 24 respondens (80%) choose good toys for their toddler. The result of Spearman Rank statistical test is ρ value = 0,000 and r = 0,671 becouse ρ value ≤ α = 0,05 so Ha is received and Ho is rejected and it shows that there is a relationship between the knowledge of parent about playing with the choosing of toys for toddler ages 3-5 years in PAUD Jeruk Patihan Village Madiun City with the level strong. From this research can be result that the better knewledge of parents about playing, so the choosing of toys for toddler age 3-5 years in PAUD Jeruk Patihan Village Madiun City is better too.
Keywords: Knowledge, Playing, Choosing, Toys. PENDAHULUAN Anak dan bermain merupakan dua dunia yang hampir tidak dapat dipisahkan. Bagi anak bermain merupakan seluruh aktifitas anak termasuk bekerja, kesenangannya, dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih. Melalui bermain, anak tidak hanya menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya seperti melompat, melempar, atau berlari. Tetapi bermain menggunakan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya (Soetjiningsih,2005). Dalam kehidupan masyarakat banyak dijumpai para orang tua yang kurang atau tidak menyadari betapa pentingnya masalah bermain ini bagi tumbuh kembang anak, sehingga para orang tua tidak pernah memberikan perhatian, apalagi secara terencana untuk memfasilitasi kecenderungan tabiat bermain anak tersebut, apalagi secara terprogram. Bahkan tidak jarang orang tua tidak sabar dan merasa kesal bila melihat anaknya bermain dengan mengacak-acak barang yang dimainkannya. Berdasarkan wawancara pada 3 orang ibu di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jeruk Kelurahan Patihan pada tanggal 29 Mei 2013, ibu pertama yang mempunyai anak laki-laki berumur 3,5 tahun. Si anak di rumah senang bermain komputer hingga rusak. Ibu juga membelikan mainan yang diinginkan si anak tanpa melihat label mainan tersebut aman atau tidak untuk seusia anaknya. Ibu yang kedua yang mempunyai anak umur 4,5 tahun di rumah anak dibelikan mainan play station (PS). Bila ibu bekerja, sepulang dari sekolah anak bermain PS dengan mengajak teman-temannya. Ibu yang ketiga mempunyai anak perempuan yang berumur 4 tahun yang suka menggunting. Di rumah si anak menggunting apapun yang dia temukan termasuk kain taplak meja. Akhirnya si ibu menyembunyikan gunting supaya si anak tidak merusak barang-barang rumah. Berdasarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (2012) jumlah balita di Indonesia pada tahun 2011tercatat sebanyak 13. 898. 951 jiwa dari 234. 292. 695 jiwa (5,93%) penduduk Indonesia. Jumlah balita di Propinsi Jawa Timur mencapai 2.526.654 jiwa dari 37.687.622 jiwa (6,70%) penduduk Propinsi Jawa Timur. Berdasarkan Badan Pusat Statistik, Kota Madiun memiliki jumlah balita sebanyak 26.414 jiwa dari 171.926 jiwa (15,36%) penduduk kota madiun. Sedangkan berdasarkan data dari Puskesmas Patihan bulan Januari 2013 jumlah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jeruk Kelurahan Patihan berjumlah 55 anak. Jumlah siswa di PAUD Jeruk adalah yang terbanyak dibanding PAUD lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Patihan. Beberapa kritikan dari para ahli pendidikan tentang kurangnya waktu bagi anak untuk bersosialisasi dan mengembangkan hobby atau bakatnya (termasuk bermain) karena sebagian besar waktu terpakai untuk kegiatan-kegiatan belajar demi mengejar prestasi akademik disekolah sudah sangat sering kita dengar. Sekolah-sekolah untuk anak-anak bahkan ada yang sudah dimulai dari anak umur 1,5 tahun (walaupun sekolah usia ini tentunya belum mulai belajar). Banyak EFEKTOR ISSN. 0854-1922
59
Jurnal Nomor 25 Volume 01 Desember Tahun 2014
Rahayu Budi Utami, Vivin Sulistyaningrum
TK yang menekankan kurikulumnya untuk mengajar anak membaca, menulis dan berhitung, bukan lagi sekedar untuk bermain-main. Pulang sekolah anak masih harus mengikuti bermacam-macam les, misalnya kumon, sempoa, menggambar, balet, piano, dll. Selain untuk sekolah dan les, anak-anak juga masih perlu waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR), mandi, makan, dan istirahat (tidur). Lalu kesempatan anak untuk bermain dapat berkurang bahkan tidak ada sama sekali (Prabowo, 2008). Alat permainan mempunyai peranan penting sebagai stimulus dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Hasil penelitian Hurlock (1999) dalam Suyadi (2009), mengatakan bahwa alat permainan yang diberikan saat bermain dapat merangsang perkembangan yang utuh baik secara kognitif, motorik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Pemilihan alat permainan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tumbuh kembang anak (Ronald, 2010). Kenyataannya saat ini, permainan yang menyebar di masyarakat lebih banyak didominasi permainan non-edukatif sehingga tidak sedikit mainan yang diproduksi dari pabrik memiliki fungsi yang kurang dalam menunjang tumbuh kembang anak. Alat permainan tersebut antara lain kartu bergambar, manusia karet, Video games, mainan elektronik dan mainan yang berbasis komputer lainnya. Salah satu contoh permainan elektronik sepeti permainan berupa pertarungan atau pertandingan/tinju, dengan gambar animasi pahlawan, hanya akan menananamkan sifat-sifat kekerasan, sebab anak cenderung akan meniru apa yang dilihat. Kemudian permainan kartu bergambar hanya akan menanamkan sifat judi dalam diri anak (Suyadi, 2009). ). Jika pemlilihan alat permainan yang diberikan tidak tepat, dapat mengganggu tumbuh kembang anak antara lain gangguan perkembangan emosi, sosial, motorik bahkan intelektualitasnya. Sebagai contoh, alat permainan video games hanya akan menumbuhkan sikap individualis dan kurang kreatif karena terlalu sibuk dan asyik dengan dirinya sendiri tanpa ada waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain (Prakoso, 2009). Pengaruh bermain telah dijelaskan Sutton-Smith sebagai berikut: “Bermain bagi anak terdiri atas empat mode dasar yang membuat kita mengetahui tentang dunia – meniru, eksplorasi, menguji dan membangun”(Hurlock,1995). Bermain bagi anak sangat mempunyai arti dalam tumbuh kembangnya. Demikian juga alat permainannya sebagai alat stimulasi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, orang tua harus bijaksana dalam memberikan alat permainan untuk anak. Pilih yang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak. Label yang tertera pada mainan harus dibaca terlebih dahulu sebelum membelinya, apakah mainan tersebut sesuai dengan usia anak. Alat permainan tidak selalu harus yang dibeli ditoko atau mainan jadi, tetapi lebih diutamakan yang dapat menstimulus imajinasi dan kreativitas anak, bahkan seringkali mainan tradisional yang dibuat sendiri dari atau berasal dari benda-benda di sekitar kehidupan anak, akan merangsang anak untuk kreatif. Alat permainan yang didorong, ditarik, dan dimanipulasi, akan mengajarkan anak untuk dapat mengembangkan kemampuan koordinasi alat gerak. Permainan membantu anak untuk meningkatkan kemampuan dalam mengenal norma dan aturan serta interaksi sosial dengan orang lain (Marmi,2012). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan orang tua tentang bermain dengan tindakan pemilihan alat permainan pada anak Balita umur 3-5 tahun (di PAUD Jeruk Kelurahan Patihan Kota Madiun). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis Korelasional dengan pendekatan cross sectional. yaitu mencari hubungan pengetahuan orang tua tentang bermain dengan tindakan pemilihan alat permainan pada anak Balita umur 3-5 tahun di PAUD JERUK Kelurahan Patihan Kota Madiun. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang mempunyai anak Balita 3-5 tahun yang bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jeruk di Kelurahan Patihan Kota Madiun sejumlah 55 orang tua. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak balita umur 3-5 tahun di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jeruk di Kelurahan Patihan Kota Madiun yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 30 responden. 25 orang tua tidak dijadikan responden karena responden tidak menghadiri undangan penelitian.Dengan teknik sampling Purposive Sampling. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua tentang bermain dengan tindakan pemilihan alat permainan anak Balita umur 3-5 tahun (di PAUD Jeruk Kelurahan Patihan Kota Madiun) diuji dengan korelasi Spearman Rank.
EFEKTOR ISSN. 0854-1922
60
Jurnal Nomor 25 Volume 01 Desember Tahun 2014
Rahayu Budi Utami, Vivin Sulistyaningrum
HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 4 (13%) 20 - 25 th 9 (30%)
17 (57%)
26 - 30 th 31 - 35 th 36 - 40 th
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa dari 30 responden, sebagian besar responden yaitu 17 responden (57 %) berumur 26-30 tahun. b.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
IRT
12 (40%) 16 (53%)
PNS SWASTA
2 (7%)
WIRASWA TA TNI
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa dari 30 responden sebagian besar responden yaitu 16 responden (53 %) adalah sebagai ibu rumah tangga. c.
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
10 (33%)
6 (20%) SD SMP 14 (47%)
SMA PT
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa dari 30 responden hampir setengahnya responden, yaitu 14 responden (47%) mempunyai tingkat pendidikan SMA.
EFEKTOR ISSN. 0854-1922
61
Jurnal Nomor 25 Volume 01 Desember Tahun 2014
Rahayu Budi Utami, Vivin Sulistyaningrum
d.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Anak 4 (13%)
8 (27%)
7 (23%)
11 (37%)
36-42 bln 43-48 bln
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa dari 30 balita hampir setengahnya yaitu 11 balita (37%) berumur 43-48 bulan. 2.
Variabel Penelitian a. Pengetahuan Ibu tentang Bermain No Pengetahuan Tentang Bermain
F
%
1
Baik
25
83,4
2
Cukup
5
16,6
3
Kurang
0
0
30
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 30 responden, hampir seluruhnya yaitu 25 responden (83,4%) berpengetahuan baik. b.
Tindakan Pemilihan alat permainan No Tindakan Pemilihan Alat Permainan
F
%
1
Baik
24
80
2
Cukup
6
20
3
Kurang
0
0
30
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 30 responden, hampir seluruhnya yaitu 24 responden (80%) melakukan tindakan pemilihan alat permainan anak balita yang baik. c. Hubungan Pengetahuan ibu tentang bermain dengan Pemilihan alat permainan Tindakan Jumlah Baik Cukup Kurang Pengetahuan F % F % F % F % Baik 23 76,7 2 6,7 0 0 25 83,4 Cukup 1 3,3 4 13,3 0 0 5 16,6 Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 24 80 6 20 0 0 30 100 Uji Spearman Rank ρ value = 0,000 pada α = 0,05 dan Tingkat Hubungan ( r ) = 0,671 Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 30 responden, hampir seluruhnya yaitu 23 responden (76,7%) memiliki pengetahuan baik dan melakukan tindakan pemilihan alat permainan anak balita umur 3– 5 tahun dengan baik. Berdasarkan uji Spearman Rank didapatkan ρ value = 0,000 pada α = 0,05 dan r = 0,671. Karena ρ value ≤ α = 0,05 maka Ha diterima sehingga ada hubungan pengetahuan ibu tentang bermain dengan tindakan EFEKTOR ISSN. 0854-1922
62
Jurnal Nomor 25 Volume 01 Desember Tahun 2014
Rahayu Budi Utami, Vivin Sulistyaningrum
pemilihan alat permainan anak balita umur 3-5 tahun di PAUD Jeruk Kelurahan Patihan Kota Madiun dengan tingkat hubungan kuat. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji Spearman Rank didapatkan ρ value = 0,000 pada α = 0,05 dan r = 0,671 karena ρ value ≤ α = 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga ada hubungan antara pengetahuan orang tua tentang bermain dengan tindakan pemilihan alat permainan anak balita umur 3-5 tahun di PAUD Jeruk Kelurahan Patihan Kota Madiun dan tingkat hubungan kuat. Pengetahuan atau kognitif sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Penelitian Roger (1974) dalam Notoatmodjo (2012) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku guru, terjadi proses yang berurutan yaitu : kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek), setelah mengetahui obyek tersebut seseorang mulai tertarik terhadap obyek tertentu, kemudian akan mengevaluasi baik atau tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Setelah dievaluasi, maka seseorang akan mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang akan dikehendaki stimulus, sehingga terjadilah perilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Hubungan pengetahuan ibu tentang bermain dengan tindakan pemilihan alat permainan anak balita umur 3-5 tahun di PAUD Jeruk Kelurahan Patihan Kota Madiun tingkatannya kuat, yang dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, pernah tidak dapat informasi dan sumber informasi yang pernah didapat responden secara signifikan. Sehingga mampu memberikan kontribusi pengetahuan bagi ibu untuk melakukan tindakan pemilihan alat permainan yang sesuai umur anak. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Hampir seluruh ibu balita umur 3 – 5 tahun di PAUD Jeruk Kelurahan Patihan Kota Madiun berpengetahuan baik. 2. Hampir seluruh ibu balita umur 3 – 5 tahun di PAUD Jeruk Kelurahan Patihan Kota Madiun memiliki tindakan yang baik dalam pemilihan alat permainan anak balita. 3. Hasil uji statistik Spearman Rank dapat diperoleh hasil ρ value = 0,000 pada α = 0,05 dan r = 0,671 sehingga ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang bermain dengan tindakan pemilihan alat permainan anak balita umur 3-5 tahun di PAUD Jeruk Kelurahan Patihan Kota Madiun dengan tingkat hubungan kuat. Saran 1. Bagi Profesi Diharapkan bisa menjadi masukan bagi tenaga kesehatan agar menambah wawasan mengenai tumbuh kembang anak serta membangun upaya promotif dengan memberikan penyuluhan pada ibu tentang tumbuh kembang anak, sehingga dapat menambah pengetahuan ibu. 2. Bagi Masyarakat Diharapkan bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, bermain dan alat permainan dengan cara membaca buku tentang bermain dan alat permainan yang sesuai untuk tumbuh kembang anak, atau browsing lewat internet, ataupun media televisi. 3. Bagi Orang Tua Dilihat dari hasil penelitian bahwa hampir seluruh responden berpengetahuan baik dan mempunyai tindakan pemilihan alat permainan yang baik. Maka diharapkan ibu lebih pro aktif dalam meningkatkan dan menggali informasi pengetahuan yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak melalui media cetak atau elektronik ataupun melalui penyuluhan-penyuluhan petugas kesehatan mengenai tumbuh kembang anak, juga membaca petunjuk aturan batasan umur di setiap label alat permainan. 4. Bagi Instansi Kesehatan Bagi Puskesmas dan instansi kesehatan yang tekait sebagai masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang bermain dan alat permainan diharapkan dapat membantu memberikan penyuluhan-penyuluhan sebagai sarana peningkatan tumbuh kembang anak.
EFEKTOR ISSN. 0854-1922
63
Jurnal Nomor 25 Volume 01 Desember Tahun 2014
Rahayu Budi Utami, Vivin Sulistyaningrum
DAFTAR PUSTAKA Arikunto S, 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta. Aswin H, 1997. . Usaha Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Dalam Membina Disiplin Anak Untuk Membentuk Warga Negara Yang Baik.[Internet]. Bersumber dari :< http://www.KonsepOrangtua.co.id > [Diakses tanggal 25-6-2013. Jam 21.56] BKKBN, 2011. Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak, : Madiun, Pemerintah Kabupaten Madiun. Derajat, 1979. . Usaha Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Dalam Membina Disiplin Anak Untuk Membentuk Warga Negara Yang Baik.[Internet]. Bersumber dari :< http://www.KonsepOrangtua.co.id > [Diakses tanggal 25-6-2013. Jam 21.56] Hasmi E, 2000. Ilmu Perkembangan Anak, Bandung : Citra Cipta. Hurlock, 1995. Perkembangan Anak, : Jakarta, Erlangga. Langgulung, 1986. . Usaha Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Dalam Membina Disiplin Anak Untuk Membentuk Warga Negara Yang Baik.[Internet]. Bersumber dari :< http://www.KonsepOrangtua.co.id > [Diakses tanggal 25-6-2013. Jam 21.56] Marmi, 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah, : Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Nasrul E, 1997. Dasar-dasar Keperawatan Masyarakat, Jakarta, EGC. Notoatmodjo, 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, : Jakarta, Rineka Cipta. -----------------, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam, 2008. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan, : Jakarta, CV Sagung Seto. ------------, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Kperawatan (Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan) : Jakarta, Salemba Medika. Poerwodarminto, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia, : Jakarta, Balai Pustaka. Prabowo, 2008. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di Taman Kanak-Kanak Kasih Ibu PTPN IV AFD 8-9 Desa Bangun Purba Tengah Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.[Internet]. Bersumber dari :
[Diakses tanggal 13-6-2013. Jam 18.55] Prakoso, 2009. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di Taman Kanak-Kanak Kasih Ibu PTPN IV AFD 8-9 Desa Bangun Purba Tengah Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.[Internet]. Bersumber dari : [Diakses tanggal 13-6-2013. Jam 18.55] Ronald, 2010. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di Taman Kanak-Kanak Kasih Ibu PTPN IV AFD 8-9 Desa Bangun Purba Tengah Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.[Internet]. Bersumber dari : [Diakses tanggal 13-6-2013. Jam 18.55] Soelaeman, 1994. Usaha Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Dalam Membina Disiplin Anak Untuk Membentuk Warga Negara Yang Baik.[Internet]. Bersumber dari :< http://www.KonsepOrangtua.co.id > [Diakses tanggal 25-6-2013. Jam 21.56] Soetjiningsih, 2006. Tumbuh Kembang Anak, : Jakarta, EGC. Sugiono, 2010. Statistik Untuk Penelitian, : Bandung, Alfabeta. Suyadi, 2009. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Bermain Dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di Taman Kanak-Kanak Kasih Ibu PTPN IV AFD 8-9 Desa Bangun Purba Tengah Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011.[Internet]. Bersumber dari : [Diakses tanggal 13-6-2013. Jam 18.55] Wong, 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, : Jakarta, EGC.
EFEKTOR ISSN. 0854-1922
64
Jurnal Nomor 25 Volume 01 Desember Tahun 2014