A-PDF Merger DEMO : Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermark
Rangkaian Peristiwa
05
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
06
Ikhtisar Keuangan 2010
2011
2012
2013
2014
Penempatan Pada BI
241,763
125,984
148,975
94,984
137,578
Surat Berharga / Obligasi
268,387
253,893
250,601
157,297
123,492
2,003
6,370
8,779
3,935
27,636
877,372
1,043,042
1,156,640
1,213,824
1,513,066
Aktiva Tetap & Inventaris
15,900
16,357
14,349
12,596
31,320
Agunan yang diambilalih
4,459
2,840
893
1,732
5,272
Neraca (juta Rp)
Penempatan pd Bank Lain Kredit
Total Asset
1,526,243
1,577,535
1,730,623
1,639,444
2,021,726
Giro
116,874
142,707
152,329
130,116
119,884
Tabungan
107,562
130,142
120,439
104,146
94,871
1,101,347
1,058,572
1,158,851
1,104,224
1,404,639
Deposito Penempatan dr Bank Lain Modal Disetor (termasuk Dana Setoran Modal)
41,634
65,902
97,868
64,190
78,965
125,000
125,000
125,000
146,600
255,000
Laba Rugi (juta Rp) Pendapatan Bunga
151,482
165,810
167,175
164,774
222,505
Biaya Bunga
96,069
109,521
90,800
88,366
137,770
Pendapatan Bunga Bersih
55,413
56,289
76,375
76,408
84,735
Total Pendapatan
166,299
182,274
177,231
176,584
235,493
Total Beban
147,852
161,448
149,976
160,514
216,826
Laba (Rugi) sebelum pajak
18,447
20,826
27,255
16,070
18,667
Laba (Rugi) setelah pajak
13,967
16,004
20,056
11,727
13,017
14.76%
13.81%
13.49%
15.78%
15.73%
1.42%
0.86%
2.31%
1.34%
3.01%
- Gross
2.26%
1.18%
3.13%
1.62%
3.58%
- Netto
Rasio Keuangan CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar & risiko operasional Aktiva Produktif bermasalah tdp AP NPL : 1.88%
1.12%
2.71%
1.47%
3.26%
ROA
1.34%
1.30%
1.67%
1.01%
0.98%
ROE
11.90%
11.01%
13.11%
5.68%
6.20%
NIM
07
4.38%
3.93%
5.19%
5.36%
4.96%
BOPO
89.13%
92.70%
85.37%
90.66%
94.37%
LDR
66.18%
76.32%
79.37%
89.99%
92.84%
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Indikator Keuangan Pendapatan Bunga Bersih
Total Asset 90,000
2,500,000
80,000 2,000,000
2,021,726
60,000
1,500,000
1,577,535 1,526,243
76,408
50,000
1,639,444
1,000,000
84,735
70,000
Total Asset
40,000 30,000
1,730,623
20,000
500,000
56,289
Pendapatan Bunga Bersih
76,375
55,413
10,000 -
1
2
3
4
1
5
Total DPK
2
3
4
5
Laba (Rugi) setelah pajak
1,800,000
25,000
1,600,000
20,000
1,619,394
1,400,000
20,056
1,200,000
15,000
1,431,619
1,000,000 800,000 1,325,783 600,000
Total DPK
1,338,486
1,331,421
400,000
16,004
13,017
10,000
13,967
Laba (Rugi) setelah pajak
11,727
5,000
200,000 -
1
2
3
4
5
1
1,600,000 1,400,000
1,513,066
1,200,000
600,000
1,213,824
1,043,042
800,000
Kredit
877,372
1,156,640
400,000 200,000 1
2
3
3
4
5
Modal LDR
Kredit
1,000,000
2
4
5
300,000 100.00% 90.00% 250,000 92.84% 80.00% 255,000 200,000 70.00% 89.99% 60.00% 76.32% 150,000 50.00% 146,600 79.32% 125,000 125,000 40.00% 125,000 100,000 66.18% 30.00% 50,000 20.00% 10.00% 0.00% 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ket :
Modal LDR
1 = 2010 2 = 2011 3 = 2012 4 = 2013 5 = 2014
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
08
Laporan
Komisaris Utama Independen
“Dengan kerja keras segenap jajaran Bank BHI, tahun 2014 dapat dilalui dengan hasil yang cukup memuaskan seiring dengan bertumbuhnya perekonomian di Indonesia pada tahun 2014 dan diharapkan akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.”
Pemegang Saham, Para Pemangku Kepentingan serta Masyarakat yang terhormat, Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat-Nya sehingga PT Bank Harda Internasional secara umum mengalami pertumbuhan yang cukup baik dari tahun sebelumnya. Dengan kerja keras segenap jajaran Bank BHI, tahun 2014 dapat dilalui dengan hasil yang cukup memuaskan seiring dengan bertumbuhnya perekonomian di Indonesia pada tahun 2014 dan diharapkan akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Selain itu, ditambah dengan adanya visi dan misi, maka diharapkan pula seluruh perangkat organisasi dapat disatukan arah langkahnya ke depan sehingga mampu bekerja secara sinergis sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai anggota keluarga besar Bank BHI, untuk mencapai perubahan ke arah yang lebih baik dan menikmati manfaatnya dikemudian hari. Didukung oleh kondisi tersebut, di tahun 2014 Bank BHI cukup berhasil meraih kinerja usaha yang menggembirakan. Total aset mengalami pertumbuhan menjadi Rp 2.021.726 juta dari Rp 1.639.444 juta di tahun 2013. Bank BHI juga mampu melakukan perbaikan tingkat profitabilitas walaupun pertumbuhannya tidak terlalu tinggi, namun Laba bersih setelah pajak Bank tumbuh sebesar 11,0 % dari Rp 11.727 juta menjadi Rp 13.017 juta. Untuk pinjaman yang diberikan, tahun 2014 penyaluran dana Bank BHI mengalami peningkatan sebesar 24,7 % menjadi Rp 1.513.066 juta dari Rp 1.213.824 juta pada tahun 2013. Selama tahun 2014, profil resiko Bank BHI relative tidak berubah secara signifikan dan menunjukan adanya peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko. Secara umum peringkat komposit profil risiko berada pada nilai 2 dan akan terus dipertahankan pada posisi Low pada tahun 2015 dengan risk control system minimal dengan kategori accepted. Walaupun kinerja keuangan merupakan elemen penting dari keberhasilan kami, Bank BHI tetap teguh dalam menjalankan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara kinerja usaha dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Dalam hal ini, Dewan Komisaris telah mengambil peran penting dalam memantau, mengevaluasi dan menyempurnakan efektivitas praktik tata kelola perusahaan yang baik di Bank BHI. Melalui komite-komitenya, semua anggota Dewan Komisaris ikut berpartisipasi untuk memastikan terciptanya pengawasan menyeluruh atas operasi Bank. Akhirnya atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan segenap karyawan dan karyawati Bank BHI atas pencapaian kinerja pada tahun 2014 serta para pemegang saham atas supportnya. Kami berharap Bank BHI akan dapat mengatasi tantangan yang akan dihadapi di tahun-tahun mendatang dalam upaya mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dengan dedikasi, semangat, kerja keras, dan komitmen yang telah dijalankan selama ini serta dukungan tiada henti dari pemegang saham dan para stakeholder lainnya. Salam Sejahterah, Atas nama Dewan Komisaris PT. Bank Harda Internasional
B. Dwibyantoro Komisaris Utama Independen
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
10
Laporan Direktur Utama
Pemegang Saham, Para Pemangku Kepentingan serta Masyarakat yang terhormat, Sesuai dengan Corporate Plan Bank BHI, tahun 2014 merupakan tahun akselerasi proses konsolidasi dan revitalisasi dalam rangka repositioning Bank BHI. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menterjemahkan arah kebijakan Bank ke dalam kegiatan operasional Bank BHI; baik dari pengembangan bisnis, perbaikan proses, pengembangan IT, pengembangan kualitas sumber daya manusia dan perbaikan dari segi pengendalian Bank. Tahun 2014 juga merupakan suatu quantum leap bagi Bank BHI dari segi IT, T-24 dimana berhasilnya dilakukan proses migrasi core banking e-Bank menjadi Temenos dengan berbagai kelebihannya. Tantangan berikutnya adalah bagaimana Bank bisa mengoptimalkan keunggulan IT ini untuk memenangkan persaingan di pasar. Pergantian core banking ini diharapkan menjadikan landasan yang kuat bagi Bank BHI pada tahun-tahun berikutnya untuk mencapai visi Bank di dalam pemanfaatan teknologi informasi secara optimal. Walau disadari bahwa masih banyak hal yang perlu untuk diperbaiki dan masih belum sesuai dengan rencana kerja tahun 2014, Bank BHI secara terus menerus menerapkan konsep continuous improvement untuk mengejar berbagai ketinggalan dibandingkan dengan peers group. Meskipun masalah kondisi eksternal secara umum di Indonesia juga turut mempengaruhi kondisi perbankan di Indonesia, seperti ketatnya kondisi likuiditas, tingginya nilai tukar mata uang USD, dan kondisi politik menjelang pemilihan presiden RI yang baru, Bank BHI tetap dapat memperbaiki kinerja di hampir seluruh aspek keuangan, dimana terjadi peningkatan pada Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 280.908 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 1.619.394 juta. Penghimpunan Dana Sumber Dana Giro Tabungan
2012
2013
2014
152,329
130,116
119,884
(Juta Rp) +/(10,232)
120,439
104,146
94,871
(9,275)
Deposito
1,158,851
1,104,224
1,404,639
300,415
Sub Total DPK
1,431,619
1,338,486
1,619,394
280,908
Peningkatan Dana Pihak Ketiga diikuti pula dengan adanya peningkatan portofolio pinjaman yang diberikan yaitu sebesar 24,7 % sehingga menjadi Rp 1.513.066 juta . Demikian pula dengan total asset dan laba usaha juga turut meningkat sehingga masing-masing menjadi Rp 2.021.726 juta dan Rp 13.017 juta. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya besarnya asset dan laba usaha yang berhasil dicapai menunjukkan kenaikan masing-masing sebesar 23,3% dan 11,0%. Pinjaman Sumber Dana
(Juta Rp) +/-
2012
2013
2014
Modal Kerja
599,361
655,581
907,322
251,741
Investasi
450,241
442,926
478,966
36,040
Konsumsi Jumlah
107,038
115,317
126,778
11,461
1,156,640
1,213,824
1,513,066
299,242
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
12
Ikhtisar Keuangan
2012
2013
2014
1,730,623
1,639,444
2,021,726
(Juta Rp) +/-
Neraca Total Asset
382,282
Total Dana
1,431,619
1,338,486
1,619,394
280,908
Kredit
1,156,640
1,213,824
1,513,066
299,242
125,000
146,600
255,000
108,400
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
27,255
16,070
18,667
2,597
Laba (Rugi) Setelah Pajak
20,056
11,727
13,017
1,290
Modal Disetor Laba/Rugi
Rasio kecukupan modal yang diwakili oleh CAR, sudah melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank BHI dalam upaya meningkatkan keamanan bagi para Nasabah ingin senantiasa mempertahankan CAR pada tingkat terbaiknya, terlihat pada akhir tahun 2014 mengalami sedikit penurunan 15,7 % dari sebelumnya 15,7 %. Untuk rasio ROA dan ROE, terjadi pertumbuhan yang tidak berimbang antara asset dan modal dengan pertumbuhan laba, sehingga menyebabkan rasio-rasio tersebut terkoreksi. Pada tahun 2014 terdapat peningkatan biaya yang sebagian disebabkan oleh kenaikan upah minimum provinsi di tahun 2014, kenaikan tarif dasar listrik dan kenaikan sewa ruang beberapa kantor mengakibatkan BOPO mengalami kenaikan menjadi 94.3%. Loan to deposit ratio akan dipertahankan pada level 78% - 92%, karena Bank BHI akan mendapatkan insentif GWM bila berada pada tingkat yang disarankan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Rasio Keuangan
2013
2014
CAR
13.49%
15.78%
15.73%
-0.05%
ROA
1.67%
1.01%
0.98%
-0.03%
ROE
13.11%
5.68%
6.20%
0.52%
NIM
5.19%
5.36%
4.96%
-0.40%
BOPO
85.37%
90.66%
94.37%
3.71%
LDR
79.37%
89.99%
92.84%
2.85%
2012
2013
2014
150,548
180,446
231,868
51,422
11,450
11,253
22,836
11,583
161,998
191,699
254,704
63,005
Permodalan Modal Inti Modal Pelengkap Total Modal
13
(Juta Rp) +/-
2012
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
(Juta Rp) +/-
Di samping pencapaian pada aspek finansial, Bank BHI juga terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, mengingat SDM merupakan modal utama Bank dalam mencapai kemajuan usaha yang berkesinambungan. Untuk itu, manajemen SDM yang baik dan berkualitas menjadi kebutuhan mutlak. Terlebih di tengah persaingan yang semakin ketat, SDM yang berkualitas dan berdaya saing menjadi salah satu faktor penentu kemajuan bisnis.Upaya pengembangan pengetahuan karyawan selalu disesuaikan dengan rencana dan strategi Perusahaan, sehingga pelatihan-pelatihan difokuskan kepada peningkatan kualitas pelayanan dalam bidang kredit, pemasaran dan operasi, risk management serta kepemimpinan. Memasuki tahun 2015, Manajemen berkomitmen melanjutkan pelaksanaan strategi tersebut dalam upaya memperkuat landasan keuangan Bank BHI yang akan diprioritaskan meliputi upaya pertumbuhan kredit, kualitas aset, profitabilitas dan efisiensi serta terus mendorong upaya peningkatan fee-based , sumber dana murah dan membangun relasi yang lebih erat dengan para nasabah. Sebagai penutup, saya mewakili seluruh jajaran Direksi Bank BHI menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan Bank BHI atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para nasabah atas kesetiaan dan dukungannya selama ini. Penghargaan juga saya sampaikan kepada Dewan Komisaris atas kontribusi dan arahannya. Kepada seluruh stakeholder, saya percaya bahwa dengan komitmen bersama, kita akan mengembangkan Bank BHI dan menciptakan pertumbuhan yang berkesinambungan. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senatiasa memberikan perlindungan dan PetunjukNya bagi kita dalam menyambut masa depan yang lebih baik.
Salam Sejahterah, Atas nama Direksi PT. Bank Harda Internasional
Antonius Prabowo Argo Direktur Utama
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
14
Tata Kelola Perusahaan
Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, Bank BHI dalam melaksanakan kegiatan usahanya berpedoman kepada Prinsip Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance). Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di Bank BHI tunduk kepada PBI no. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI no. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, serta SEBI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Harda Internasional No.001/SK-KOMDIR BHI/V/2013 tanggal 8 Mei 2013, mengenai Pelaksanaan GCG di PT Bank Harda Internasional.
15
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Good Corporate Governance adalah bentuk Tata Kelola Bank yang menerapkan prinsip–prinsip Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggung jawaban (Responsibility), Independensi (Independency),dan Kewajaran (Fairness). Pada saat pelaksanaannya, Bank BHI senantiasa berupaya agar kualitas Tata Kelola Bank semakin baik sehingga mampu memperkuat Bank BHI didalam menghadapi persaingan bisnis perbankan tanah air. Pelaksanaan GCG pada tahun 2014 meliputi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab seperti penjelasan pada paragraf – paragraf berikut.
I. Dewan Komisaris Susunan Dewan Komisaris Bank BHI pada tahun 2014 : No.
Nama
Jabatan
1
Bernardus Dwibyantoro
Komisaris Utama Independen
2
Rachman Hakim
Komisaris
3
R. Soedaryatmo Yosowidagdo
Komisaris Independen
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris lebih ditekankan kepada fungsi pengawasan yang diantaranya memastikan bahwa Good Corporate Governance bisa terlaksana pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris wajib mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi termasuk memberikan nasihat, mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank. Kewenangan Dewan
Komisaris lainnya adalah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti semua temuan audit dan rekomendasi SKAI, auditor eksternal, serta hasil temuan Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan/atau otoritas lain. Apabila Dewan Komisaris menemukan adanya indikasi bahwa kelangsungan usaha bank akan terganggu atau adanya pelanggaran atas peraturan perundangperundangan yang berlaku, maka Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
16
Dalam menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh tiga Komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sesuai dengan ketentuan maka Dewan Komisaris melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebagai kelengkapan kerjanya. Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris umumnya dilakukan berdasarkan Musyawarah Mufakat. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka ditempuh cara Pengambilan Keputusan dengan Suara Terbanyak.
Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Rapat membahas antara lain : Surat-surat masuk dari BI dan LHP Januari 2013; Permodalan Bank BHI; Evaluasi hasil kerja Task Force Perkreditan dan evaluasi atas penataan SDM Marketing; serta Peningkatan fungsi aktifitas Treasury. Seluruh rapat telah dibuatkan risalah rapat dan didokumentasikan.
Tabel berikut ini adalah rapat Dewan Komisaris yang dilakukan di tahun 2014. Nama
Rapat Dewan Komisaris Dihadiri Secara Fisik
Dengan Resolusi Tertulis
Bernardus Dwibyantoro
10
-
Rachman Hakim
10
-
R. Soedaryatmo Yosowidagdo
10
-
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali untuk : 1. penyediaan dana besar dan dana kepada pihak terkait seperti yang tercantum didalam anggaran dasar ; dan
2. hal-hal yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
II. Direksi Susunan Direksi Bank BHI pada tahun 2014 : No.
Nama
Jabatan
1
Antonius Probowo Argo
Direktur Utama
2
Budiarto Santoso
Direktur Operasional
3
Doddy S. Soewito
Direktur Kepatuhan
4
Teddy Sadikin
Direktur Bisnis */ */SK OJK no. SR-13/D.03/2015 tentang Fit and proper Test tgl. 6 Peb 2015
Untuk melengkapi komposisi Direksi yang ada, Bank sudah mengajukan Teddy Sadikin sebagai kandidat Direktur Bisnis Bank BHI serta mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan
17
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
nomor SR-13/D.03/2015 tanggal 6 Pebruari 2015 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Pencalonan Direktur PT Bank Harda Internasional, beliau disetujui sebagai anggota Direksi Bank BHI.
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang telah digariskan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya Direksi senantiasa berlandaskan kepada prinsip prinsip Good Corporate Governance di semua aktifitas pelaksanaan operasional bank. Agar pelaksanaan Good Corporate Governance berjalan efektif, Direksi membentuk beberapa Satuan Kerja, seperti : Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko. Selain itu Direksi juga telah membentuk komite-komite yang bertugas membantu efektifitas pelaksanaan tugas Direksi sebagai berikut: Komite Kredit, Komite ALCO, Komite Manajemen Risiko, Komite SDM, dan Komite Pengarah Teknologi Informasi. Tugas Direksi lainnya adalah menindaklanjuti setiap temuan audit dan rekomendasi SKAI, temuan Auditor eksternal dan hasil pemeriksaan OJK, BI dan/atau Otoritas lain. Setiap kebijakan dan keputusan strategis yang diambil melalui Rapat Direksi bersifat
mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi. Perbedaan pendapat didalam pengambilan suatu keputusan dituangkan dalam bentuk dissenting opinion yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu pengambilan keputusan. Direksi juga berkewajiban menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Dan pada akhirnya, Direksi akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2014 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 66 (enam puluh enam) kali yang meliputi Rapat koordinasi antar Direksi, Rapat koordinasi Direksi dengan Dewan Komisaris, Rapat koordinasi Direksi dengan Pemegang Saham dan Rapat koordinasi Direksi dengan Pejabat Eksekutif Bank. Materi yang dibahas didalam rapat meliputi: Rencana Bisnis Bank, Change Management Office, Persiapan dan Implementasi go live T-24 (Temenos), Persiapan IPO, terkait Perkreditan, Road Map SDM, Rencana Kerja Direktur Kepatuhan, Audit issue OJK, dan lain-lain.
III. KOMITE – KOMITE Komite-komite yang dibentuk dibawah Dewan Komisaris di Bank BHI terdiri dari : 1. Komite Audit Susunan pengurus Komite Audit pada tahun 2014 : No.
Nama
Jabatan
1
Bernardus Dwibyantoro
Ketua merangkap anggota
2
Labib Y. Wardiman
Anggota
3
Slamet Agus Pramono
Anggota
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan SK Direksi Bank BHI No. 005/ SK-DIR/VI/2007 tanggal 15 Juni 2007 dan perubahannya No. 006/SK-DIR/II/2013 tanggal 20 Februari 2013 adalah memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern dan proses pelaporan keuangan. Yang
menjadi obyek evaluasi adalah pelaksanaan tugas SKAI; memastikan kesesuaian standar audit yang berlaku dengan pelaksanaan tugas Audit Eksternal ; melihat kesesuaian antara laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku ; memonitor tindak lanjut atas setiap temuan SKAI/ Audit Eksternal/BI dan Otoritas lainnya. Tugas lain Komite Audit adalah
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
18
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris perihal penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahunan Bank. Pada tahun 2014 Komite Audit telah melakukan rapat sebanyak 17 kali yang
2 diantaranya adalah rapat dengan Satuan Kerja Audit Internal. Berbagai permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan audit bank menjadi sorotan Komite Audit. Materi-materi yang dibahas diantaranya adalah : Laporan Hasil Audit SKAI, Kelanjutan Penyempurnaan Metodologi Audit Berbasis Risiko di BHI.
2. Komite Pemantau Risiko Susunan pengurus Komite Pemantau Risiko pada tahun 2014 : No.
Nama
Jabatan
1
Bernardus Dwibyantoro
Ketua merangkap anggota
2
Labib Y. Wardiman
Anggota
3
Ignatius Sri Mulyanto
Anggota
Berdasarkan SK Direksi Bank BHI no.006/ SK-DIR/VI/2007 tanggal 15 Juni 2007 dan perubahannya no.007/SK-DIR/ II/2013 tanggal 20 Februari 2013 tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya, serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil evaluasi akan menjadi masukan bagi Dewan Komisaris dalam menilai pelaksanaan manajemen risiko di Bank BHI. Pada tahun 2014 Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 16 kali. Materi rapat yang dibahas diantaranya adalah : Pemantauan Profil Risiko tahun 2013, Pemantauan Profil Risiko tahun 2014, Pembahasan exit meeting pemeriksaan Bank Indonesia, Pembahasan mekanisme pelaksanaan Governance Control System.
mendiskusikan dengan SKAI dan SKMR arah pengawasan dan pengendalian seharusnya ditujukan pada pengertian dan pembentukan kemampuan audit berbasis risiko terkini bank, bukan lagi pada persoalan yang bersifat administratif dan tidak bersifat prinsip. Baik Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit maupun SKAI dan SKMR merupakan organ organisasi yang harus mampu mendeteksi kinerja perusahaan dalam segala aspek baik tingkat risiko utama yang dihadapi, kinerja maupun ketaatan pelaksanaan seluruh fungsi organisasi dalam menjalankan Good Corporate Governance. Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, SKMR, SKAI, ataupun Unit Kepatuhan harus mampu menbangun sistem terpadu dan saling bersinergi sesuai fungsi dan tanggung jawabnya sehingga dapat dibangun sistem terintegrasi dalam mengawasi seluruh aktifitas bank.
Sejak tahun 2014 Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit mengambil inisiatif untuk 3. Komite Remunerasi dan Nominasi Susunan pengurus Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2014 : No.
19
Nama
Jabatan
1
R. Sudaryatmo Yosowidagdo
Ketua merangkap anggota
2
Rachman Hakim
Anggota
3
Mariawati Tjitradinata
Anggota
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Sepanjang tahun 2014 Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 11 (sebelas) kali, membahas antara lain : Usulan peninjauan remunerasi karyawan dan pengurus; Pencalonan Direktur Bisnis Bank BHI; Usulan pembagian profit sharing; Pencalonan anggota Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. IV. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL & EKSTERNAL Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta pelaksanaan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar pelaksanaan fungsi kepatuhan bisa berjalan baik maka peran dari seorang Direktur Kepatuhan akan sangat menentukan. Dalam mendukung kelancaran kerjanya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan wajib bersikap independen terhadap semua satuan kerja serta dilarang ditempatkan pada posisi menghadapi conflict of interest. Persyaratan dan tata cara pelaksanaan fungsi kepatuhan berpedoman kepada PBI no. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Persyaratan dan tata cara penerapan fungsi Audit Intern berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Penugasan Direktur Kepatuhan Dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum seperti yang telah diatur didalam PBI No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999. Keberadaan SKAI yang independen terhadap satuan kerja operasional lainnya akan mendukung pelaksanaan fungsi audit intern yang efektif. Untuk itu Manajemen telah meminta Akuntan Publik Independen melakukan review berkala atas pelaksanaan fungsi audit intern bank, termasuk audit atas tehnologi informasi.
Realisasi Rencana Kerja Audit tahun 2014 untuk pelaksanaan audit di Kantor Cabang (KC) / Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan unit kerja Kantor Pusat, sebanyak: 14 (empat belas) obyek audit dengan rincian : 11 (sebelas) KC/KCP dan 3 (tiga) unit kerja Kantor Pusat sedangkan untuk pelaksanaan audit teknologi informasi, sebanyak : 7 (tujuh) obyek audit serta pelaksanaan Internal Audit & Security Audit terkait Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) & Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Dalam rangka pemenuhan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/ PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tersebut, maka telah dilakukan evaluasi kepatuhan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) untuk periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2013 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik – Gani Sigiro & Handayani [Grant Thornton] sesuai dengan laporan No. O-021/GSH/14/ EA tertanggal 26 Juni 2014. Untuk pelaksanaan fungsi audit eksternal, Bank telah menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia untuk mengaudit laporan keuangan bank periode tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014. Untuk itu, Bank BHI telah menunjuk KAP Gani Sigiro & Handayani [Grant Thornton] dengan nomor Surat Perikatan Audit no.191/GSH/EL/VIII/14-R3 tanggal 17 November 2014. Penunjukan ini mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank serta Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. V. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Penerapan prinsip tata kelola risiko yang baik dalam menjalankan bisnis perbankan diarahkan kepada upaya melindungi kepentingan Stakeholders Bank BHI terhadap potensi risiko bisnis yang ada. Melalui penerapan manajemen risiko yang efektif dan sesuai dengan
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
20
tujuan, kebijakan, kompleksitas usaha serta kemampuan bank, diharapkan Bank BHI dapat terhindar dari risiko kerugian yang signifikan. Dari hasil analisis Manajemen terhadap delapan jenis risiko yang wajib dinilai pada periode yang berakhir pada Desember 2014 dapat disimpulkan bahwa profil risiko Bank BHI berada pada peringkat komposit dua (low to moderate). Berdasarkan peringkat komposit ini maka aktivitas bisnis yang dihadapi oleh Bank BHI memiliki risiko in heren yang tergolong rendah selama waktu periode tertentu dimasa mendatang. Sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko berdasarkan penilaian komposit ini berada pada peringkat Memadai yang berarti Manajemen mampu membenahi kelemahan minor yang ada dengan baik.
VI. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN DANA BESAR Bank wajib menerapkan prinsip kehatihatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait maupun penyediaan dana besar dengan mendiversifikasi portofolio penyediaan dana. Aturan pelaksanaannya berpedoman kepada ketentuan BI tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. Ketegasan aturan tentang penyediaan dana ini semata – mata untuk mencegah bank terhindar dari kegagalan saat melakukan transaksi bisnis. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur/group inti adalah :
Jumlah No.
Penyediaan Dana
Debitur
Nominal (Jutaan Rupiah)
5
4,612.53
a. Individual
12
318,177.27
b. Group
1
84,073.82
1
Kepada Pihak Terkait
2
Kepada Debitur Inti :
VII. RENCANA STRATEGIS BANK Dalam rangka menjaga eksistensi dan kesinambungan bisnis perbankan, Bank BHI membuat target – target jangka panjang, menengah dan pendek. Untuk itu Bank menyusun rencana strategis jangka panjang ( corporate plan ) dan rencana bisnis jangka menengah dan jangka pendek ( business plan ) dengan berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Bank Umum dan Rencana Bisnis Bank Umum. Bank BHI bertekad melakukan pembenahan dan perbaikan kinerja secara terpadu. Target Jangka Panjang adalah menjadikan Bank BHI sebagai Bank yang dikenal, terpercaya dan berkualitas dengan dukungan organisasi yang solid, sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki integritas tinggi serta memanfaatkan teknologi informasi secara
21
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
optimal. Target Jangka Menengah adalah mewujudkan Bank BHI sebagai bank yang sehat dan stabil, mampu berkembang secara berkesinambungan serta memberi manfaat bagi stakeholders. Untuk mencapai hal tersebut, kebijakan bank adalah menetapkan hal-hal berikut : repositioning business untuk fokus pada segmen Retail dan Commercial, sehingga memerlukan adanya penyesuaian struktur organisasi, mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan kompeten serta penguatan infrastruktur. Bank BHI telah mengganti Core Banking System sebagai antisipasi atas dinamika bisnis dan industri perbankan yang tumbuh cepat. Aspek pengendalian ( governance control ) juga diperhatikan melalui penguatan fungsi dari unit kerja SKAI, SKMR dan Satuan Kerja Kepatuhan dan peran aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Upaya lain yang tak kalah penting adalah upaya untuk menguatkan permodalan,
diantaranya dengan penyetoran modal tambahan dari pemegang saham dan strategi peningkatan modal lainnya melalui IPO, dan lain-lain. Ditengah perekonomian yang uncertain dan persaingan bisnis perbankan yang ketat, bank optimis bahwa target pertumbuhan organik akan bisa dicapai melalui penekanan kepada strategi target jangka pendek berupa target non financial yaitu; menciptakan keunggulan komparatif Bank BHI, mempersiapkan struktur yang kuat untuk pertumbuhan organisasi pada jangka menengah dan jangka panjang, persiapan menjadi Public Company melalui IPO, melakukan review terhadap visi dan misi serta nilai-nilai dasar Bank BHI. Sementara itu untuk target financial nya adalah : menjaga rasio-rasio efisiensi agar Bank BHI mampu bersaing dan mempertahankan rasio-rasio kinerja Bank. Strategi jangka pendek lainnya adalah meningkatkan budaya kepatuhan dan budaya risiko pada seluruh jenjang organisasi Bank, serta penguatan fungsi supervisi struktur pengendalian intern dan tata kelola perusahaan sesuai prinsip kehati-hatian, manajemen risiko, dan GCG ( Good Corporate Governance ) TRANSPARANSI TRANSPARANSIKONDISI KONDISI VIII. KEUANGANDAN DANNON NON-KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN Sebagai pertanggungjawaban pengurus Bank terhadap Stakeholders, maka Bank melaksanakan transparansi informasi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Pelaksanaan transparansi ini mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan dan transparansi informasi produk bank dan data pribadi nasabah. Informasi kondisi keuangan dan nonkeuangan Bank BHI telah dituangkan secara jelas dalam beberapa laporan, diantaranya dalam Laporan Tahunan,
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Bulanan, dan Laporan non keuangan lainnya. Untuk memperoleh sistem pelaporan yang baik harus didukung oleh sistem informasi dan core banking system yang baik pula. Untuk itu Bank BHI telah melakukan perubahan core banking system dari eBank ke Temenos yang diharapkan lebih mumpuni dan mampu menjawab tantangan bisnis di masa yang akan datang. IX. KEPEMILIKAN SAHAM, HUBUNGAN KEUANGAN DAN KELUARGA Bernardus Dwibyantoro selaku Komisaris Utama Independen tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lain, serta tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris serta Direksi lainnya. R. Soedaryatmo Yosowidagdo selaku Komisaris Independen juga tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lain, serta tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris serta Direksi lainnya. Sementara itu Rachman Hakim selaku Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang lain namun mempunyai kepemilikan saham masing masing di PT Hakim Putra Perkasa, PT Asean Motor Internasional, BPR Cahaya Wiraputra, PT Asia Putra Perkasa , PT Varia Intra Finance dan PT Varia Inter Perkasa. Seluruh anggota Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan, hubungan keluarga dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lain, serta tidak mempunyai kepemilikan saham di Bank BHI dan perusahaan lainnya.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
22
Sebagai pertanggungjawaban pengurus Bank terhadap Stakeholders, maka Bank melaksanakan transparansi informasi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan.
X. PAKET REMUNERASI DAN FASILITAS BAGI KOMISARIS & DIREKSI Jumlah Diterima dalam Setahun Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
No.
1
Remunerasi (Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lain dalam bentuk natura)
2
Fasilitas lain dalam bentuk natura (Perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) :
Dewan Komisaris
Direksi
Orang
Juta Rp.
Orang
Juta Rp.
3
2,317
3
3,989
a. Dapat Dimiliki
Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan
b. Tidak Dapat Dimiliki
Fasilitas komunikasi + Transportasi
Fasilitas komunikasi + Transportasi
Total
3
2,317
Jumlah Remunerasi per Orang dalam Satu Tahun
Direksi
3
3,989
Komisaris
Diatas Rp 2.,- Miliar
-
-
Diatas Rp 1,- Miliar s/d Rp 2,- Miliar
2
-
Diatas Rp 500 Juta s/d Rp 1,- Miliar
1
3
Rp 500 Juta ke bawah
-
-
XI. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH Skala Perbandingan Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah a. Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah
17.82 X
b. Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah
1.67 X
c. Raio Gaji Komisaris yang Tertinggi dan Terendah
1.43 X
d. Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
2.89 X
XII. INTERNAL FRAUD Bila mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia maka Bank wajib mengungkapkan setiap kecurangan ( fraud ) apabila dampak penyimpangan bernilai lebih dari Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah). Fraud berpotensi terjadi di semua jenjang dan level
25
Rasio
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
organisasi bank. Sepanjang tahun 2014 Bank BHI tidak menemukan terjadinya fraud. Setiap penyimpangan dalam pelaksanaan operasional bank yang berpotensi mengarah kepada fraud tidak akan pernah ditolerir. Bank senantiasa memperkuat sistem pengendalian internalnya agar mampu mempersempit terjadinya kecurangan.
XIII. PERMASALAHAN HUKUM Permasalahan hukum yang dihadapi selama tahun 2014 terkait dengan perpajakan dan penyelesaian tunggakan debitur. Ada 5 perkara perpajakan dimana 2 diantaranya telah mendapatkan keputusan pengadilan dan 3 perkara masih dalam proses penyelesaian. Sementara untuk permasalahan hukum yang berhubungan dengan tunggakan debitur di Desember 2014 terdapat 11 tunggakan debitur dimana 5 diantaranya sedang berproses di pengadilan. Satu perkara berproses di Mahkamah Agung, satu di Pengadilan Negeri, dan tiga lainnya pada tahap eksekusi lelang. TRANSAKSI YANG YANG MENGANDXIV. MENGANDUNG UNG BENTURAN KEPENTINGAN BENTURAN KEPENTINGAN Sepanjang tahun ini tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang perlu untuk didokumentasikan. Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang cukup efektif seperti tertuang dalam peraturan perusahaan. Apabila transaksi dimaksud ada maka Bank akan mendokumentasikan secara baik termasuk pembuatan risalah rapatnya. XV. BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANK Bank BHI menerbitkan saham namun tidak menerbitkan obligasi. Disepanjang 2014 Manajemen tidak memiliki alasan yang kuat melakukannya sehingga tidak berinisiatif melakukan buy back shares ini. XVI. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG, Bank BHI secara berkala melakukan self assessment yang komprehensif terhadap pelaksanaan 11 (sebelas) aspek penilaian GCG sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia maupun Surat Edaran Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, terdiri dari :
a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi c. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite d. Penanganan Benturan Kepentingan e. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank f. Penerapan Fungsi Audit Intern g. Penerapan Fungsi Audit Ekstern Manajemen Risiko h. Penerapan termasuk Sistem Pengendalian Intern i. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) j. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal k. Rencana Strategis Bank Peringkat Komposit pelaksanaan GCG di Bank BHI untuk semester I dan II tahun 2014 adalah 2 atau predikat ‘BAIK’. XVII. SELF ASSESSMENT PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK Kondisi Bank BHI secara umum sehat dan dinilai mampu mengatasi pengaruh negatif yang signifikan terhadap kemungkinan terjadinya perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya seperti tergambar dari peringkat penilaian faktor Profil Risiko, faktor Penerapan GCG, faktor Rentabilitas dan faktor Permodalan yang secara umum baik. Berdasarkan penilaian faktor Profil Risiko maka aspek profil risiko bank dinilai memadai dengan peringkat komposit dua. Kemungkinan kerugian dari risiko inheren tergolong rendah selama periode tertentu dimasa mendatang dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko tergolong memadai. Namun demikian terdapat kelemahan minor yang dapat diselesaikan oleh Manajemen sesegera mungkin. Berdasarkan hasil penilaian tata kelola [GCG], terdapat kelemahan tata kelola yang kurang signifikan namun mampu diatasi dengan sesegera mungkin melalui solusi yang diambil. Secara umum kinerja
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
26
Manajemen sudah baik. Pemenuhan prinsip GCG seperti governance structure, governance process dan governance outcome memadai, seperti pada pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, Direksi, dan pada Komite – komite yang ada. Aspek transparansi Laporan Keuangan dan Non Keuangan serta Rencana Strategis Bank sudah memenuhi unsur keterbukaan informasi kepada pihak yang berkepentingan. Tata kelola sejalan dengan dinamika dan strategi bisnis secara menyeluruh, dan diharapkan Bank mampu mengatasi kelemahan – kelemahan yang ada pada governance structure, governance process dan governance outcome sesuai dengan strategi bisnis yang dijalankan. Kemampuan Bank BHI dalam menghasilkan laba secara umum sudah cukup memadai dilihat dari realisasi rencana bisnis, dan kontribusinya kepada peningkatan modal mampu bertumbuh secara organik. Sumber – sumber pendukung rentabilitas cukup memadai namun masih perlu ditingkatkan, seperti : pemenuhan LDR pada batas atas, kualitas aktiva produktif, dan komponen non core earning yang lebih beragam. Kemampuan Bank BHI mengelola rentabilitas dan menjaga kesinambungan komponen yang mendukung rentabilitas sudah cukup memadai. Ke depan dengan kemampuan teknologi informasi yang dimiliki diharapkan dapat meningkatkan fee based income. Berdasarkan penilaian faktor Permodalan yang sejalan dengan dinamika skala pertumbuhan volume bisnis Bank BHI,
27
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
maka faktor permodalan merupakan unsur utama dalam mendukung pertumbuhan bisnis Bank. Tren permodalan mengarah kepada peningkatan yang positif pada komponen Modal Inti untuk mencapai target pertumbuhan bisnis. Bank BHI menilai bahwa keberadaan Permodalan sesuai dengan Pilar 1 dan Pilar 2 sudah memadai untuk mengantisipasi potensi kerugian berdasarkan profil risiko yang ada. Pelaksanaan Internal Capital Adequacy Assessment Process atau ICAAP sesuai dengan asumsi-asumsi yang ditetapkan mampu mengelola permodalan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen permodalan yang sehat serta mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia. Kemampuan permodalan internal untuk tumbuh secara organik mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis dan daya akses ke sumber permodalan eksternal sehingga Bank BHI diharapkan mampu melampaui BUKU 1 menuju BUKU 2 melalui dukungan para pihak yang berkepentingan khususnya Pemegang Saham Pengendali. PENERAPAN PROGRAM APU DAN XVIII. PPT BAGI BANK UMUM Pelaksanaan Program APU dan PPT bagi Bank Umum ini berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia no. 11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia no. 14/27/ PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 , serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/21/DPNPtanggal 14 Juni 2013.
Potensi risiko bisnis perbankan semakin meningkat karena kian kompleksnya variasi produk dan jasa perbankan serta melibatkan tehnologi informasi yang canggih. Pemanfaatan bank oleh pihak – pihak tertentu untuk melakukan pencucian uang dan pendanaan terorisme semakin meningkat pula akhir – akhir ini. Kondisi ini mendorong bank untuk serius meningkatkan kualitas penerapan manajemen risikonya terutama yang berkaitan dengan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Bank BHI telah mengantisipasi hal tersebut dengan melaksanakan sebaikbaiknya peraturan dan ketentuan Bank Indonesia serta ketentuan internal lain. Langkah yang ditempuh adalah memaksimumkan fungsi pengawasan Pengurus Bank untuk memastikan bahwa program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme bisa berjalan baik dan didukung oleh kebijakan dan prosedur tertulis yang telah sesuai dengan aturan BI dan prinsip – prinsip yang berlaku umum. Manajemen juga menyadari perlunya sistem pengendalian intern yang efektif yang memaparkan dengan jelas batasan wewenang dan tanggung jawab dari satuan kerja terkait serta peran pemeriksaan SKAI. Selain itu diupayakan adanya suatu sistem informasi manajemen yang bisa mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan secara efektif tentang semua transaksi keuangan bank. Termasuk memilah antara transaksi yang suspicious dengan yang non suspicious . Dan yang lebih penting lagi adalah meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM yang ada dengan cara mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
28
Manajemen Risiko
Pertumbuhan aktivitas usaha Bank BHI yang semakin meningkat setiap tahunnya menyadarkan Bank akan pentingnya menerapkan pengelolaan manajemen risiko secara lebih luas dalam perusahaan (Enterprise Risk Management). Oleh karena itu, Bank BHI senantiasa mengikuti perkembangan manajemen risiko, dan selalu diupayakan berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, serta implementasi Basel khususnya konsep Basel New Capital Accord (Basel II). Penerapan manajemen risiko yang dilakukan sejalan dengan PBI No.11/25/ PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/23/DPNP tertanggal 25 Oktober 2011 perihal perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/ DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, maka pengelolaan risiko yang dikelola terdiri dari 8 (delapan) jenis risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan. Pengelolaan manajemen risiko di Bank BHI merupakan proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan serta dilakukan pengembangan dan penyempurnaan pada setiap aktivitas fungsional, yang didasarkan pada keseimbangan antara fungsi Unit bisnis dengan pengelolaan risikonya, sehingga dapat memberikan informasi secara dini guna mengambil langkah-langkah perbaikan dalam memperkecil risiko. Mekanisme pengelolaan risiko secara day to day dengan berdasarkan prinsip kehati-hatian telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur, antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko yang merupakan aturan acuan dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Bank BHI yang meliputi kebijakan, strategi, organisasi, sistim informasi manajemen risiko, pengawasan risiko, pengelolaan produk dan aktivitas baru, serta Business Continuity Plan ( BCP ). Kualitas penerapan manajemen risiko yang terdiri dari tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses
manajemen risiko, sistem informasi, dan sumber daya manusia, serta pengendalian intern diupayakan untuk selalu ditingkatkan melibatkan semua unsur dalam bank dimana Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan kompleksitas dan profil risiko bank serta memahami dengan baik jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis bank. Proses identifikasi, pengukuran, dan monitoring risiko dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen risiko yang independen terhadap Unit Kerja Operasional/Bisnis maupun Satuan Kerja Audit Internal. Sedangkan tiap-tiap Unit Kerja (risk taking unit) bertanggung jawab atas pengelolaan risiko-risiko yang melekat dalam aktivitas fungsional yang dilakukannya. Komite Manajemen Risiko berperan aktif dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap risiko yang melekat pada kebijakan yang akan ditetapkan Direksi maupun memberikan evaluasi terhadap ketentuanketentuan yang kurang sesuai dengan perkembangan terkini dan perlu dilakukan penyesuaian. Komite Manajemen Risiko terlibat secara aktif dalam melakukan penilaian risiko yang melekat pada setiap produk dan/atau jasa/aktivitas baru sehingga Bank dapat melakukan langkahlangkah mitigasi yang diperlukan. Budaya risiko yang ditanamkan di Bank BHI berdasarkan prinsip manajemen risiko Bank, dimana proses pengelolaan manajemen risiko menjadi tanggung jawab bersama seluruh karyawan dan kesadaran akan risiko (risk awareness) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bank. Dengan menggunakan pendekatan Three Lines of Defense, fungsi pengelolaan risiko dilakukan secara komprehensif oleh semua lini organisasi, yang dimulai dengan oversight yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Top management, seluruh unit bisnis (frontline businesses), dan seluruh unit pendukung (supports) berfungsi sebagai First Line of Defense yang melaksanakan pertumbuhan usaha dengan tetap mempertimbangkan aspek risiko dalam setiap pengambilan keputusan. Satuan Kerja Manajemen risiko dan Satuan Kerja
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
30
Kepatuhan berfungsi sebagai Second Line of Defense yang mengelola risiko secara independen bersama-sama dengan Satuan Kerja Audit Internal sebagai Third Line of Defense yang bertugas melaksanakan risk assurance dan melakukan pengawasan serta evaluasi secara berkala. Jenis Risiko
Inherent Risk
Risk Control System
Peringkat Risiko
Risiko kredit
Moderate
Fair
3
Risiko pasar
Low to moderate
Satisfactory
2
Risiko likuiditas
Moderate
Fair
3
Risiko operasional
Moderate
Fair
3
Risiko hukum
Moderate
Satisfactory
2
Risiko stratejik
Moderate
Satisfactory
2
Risiko kepatuhan
Moderate
Satisfactory
2
Low to moderate
Satisfactory
2
Risiko reputasi Peringkat Profil Risiko 1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Pada Bank BHI, pemberian kredit merupakan sumber risiko kredit yang terbesar. Selain kredit, Bank BHI menghadapi risiko kredit dari berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga, transaksi antar Bank, transaksi pembiayaan perdagangan, serta kewajiban komitmen dan kontinjensi. Pengelolaan risiko kredit di Bank BHI selain merujuk pada ketentuan BMPK yang diberlakukan oleh Bank Indonesia, juga meliputi risiko konsentrasi kredit yang terdiri dari pengelolaan kredit kepada Debitur inti, kredit per sektor ekonomi, kredit per kategori portofolio, dan kredit kepada UMKM. Bank BHI memiliki komitmen yang tinggi dalam mengelola risiko konsentrasi kredit, dan dituangkan dalam risk appetite statement dengan mengatur batasan limit yang dapat diberikan kepada Pihak terkait dan Pihak Tidak terkait baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan ketentuan BMPK yang berlaku. Bank BHI
31
Peringkat Profil Risiko Bank BHI posisi akhir tahun 2014, dari penggabungan tingkat risiko inherent dan tingkat kualitas penerapan manajemen risiko berada pada Peringkat Komposit 2 (DUA) atau “Low to Moderate”.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
2 juga menentukan batasan limit kredit yang dapat diberikan terhadap Debitur inti, sektor ekonomi, dan kredit terhadap UMKM. Sedangkan untuk mengelola konsentrasi kredit per kategori portofolio secara lebih efektif, maka dalam kebijakannnya Bank BHI membagi produk kredit berbasis Smart Simple Solution untuk segmen kredit retail dan Costumer Solution untuk segment kredit komersial. Bank BHI menyadari bahwa kualitas penerapan manajemen risiko kredit masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu dalam menjalankan tata kelola risiko kredit, Bank BHI merumuskan risk appetite dan risk tolerance yang secara periodik ditinjau ulang agar selalu sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Bank secara keseluruhan. Hal ini didukung oleh kecukupan pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi termasuk pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Hal itu dilakukan baik melalui Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit yang berada di bawah Dewan Komisaris, maupun melalui Komite Kredit dan Komite Manajemen Risiko yang berada di bawah Direksi.
Dalam menjaga Bank dari timbulnya risiko kredit berupa menurunnya kualitas kredit, dan meningkatnya NPL (Non Performing Loan), maka Bank BHI melaksanakan manajemen risiko perkreditan sesuai dengan ketentuan yang telah dirumuskan agar kualitas kredit yang ada terjaga secara baik. Untuk mendukung hal itu maka secara berkesinambungan Bank BHI melalui Divisi SDM mengadakan pelatihan-pelatihan manajemen perkreditan terhadap personel Bisnis Unit (Divisi Loan & Funding) dan Divisi Credit Risk & Review sebagai risk taking unit, memperkuat unit kerja Credit Quality Control yang memonitor kualitas kredit debitur dan pemenuhan covenant sejak kredit dicairkan, dan mengupayakan penyelesaian kredit NPL secara efektif yang dilakukan oleh Credit Recovery secara independen. Sedangkan Satuan Kerja Manajemen Risiko secara independen mengambil peran dalam scope bank wide yakni dengan memberikan masukan kepada risk taking unit mengenai trend perekonomian nasional khususnya sub-sektor ekonomi yang dinilai dalam kondisi tertentu sehingga Bank BHI harus lebih hati-hati dalam menyalurkan dananya dalam bentuk kredit atau hal-hal khusus lainnya yang perlu mendapat perhatian di dalam pemberian kredit, serta memantau risk appetite setiap kategori yang telah ditetapkan oleh Komite Kebijakan Perkreditan. Risiko kredit juga dapat terjadi karena adanya pengaruh faktor eksternal yaitu perubahan kondisi ekonomi, teknologi ataupun regulasi yang mempengaruhi tingkat suku bunga, nilai tukar, siklus usaha debitur dan berdampak pada kemampuan debitur untuk membayar kembali pinjamannya. Hal ini terlihat dari meningkatnya NPL dan jumlah tunggakan bunga. Oleh karena itu, secara berkala Bank BHI melakukan stress testing pengaruh kondisi eksternal terhadap kualitas perkreditan dan kecukupan modal Bank BHI dan menginformasikan/ melaporkan kepada pengawas dalam hal ini OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Kedepannya Bank BHI akan membuat system forward looking terhadap portfolio (Portfolio Management) dan eksposur risiko kredit bank yang dijalankan
dengan berkolaborasi antara Unit Bisnis, Credit Risk & review, dan Satuan Kerja Manajamen Risiko sehingga dapat dijadikan dasar melakukan stress testing dan perbaikan manajemen perkreditan. Bank BHI menuangkan pedoman mengenai Penurunan Nilai Kredit pada KPB BHI (Kebijakan Perkreditan Bank BHI), dimana dalam mengukur dan membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Bank memperhatikan hal-hal berikut : a. CKPN dibentuk berdasarkan selisih antara nilai tercatat kredit dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskonto mempergunakan suku bunga efektif. tidak diperbolehkan b. Bank membentuk CKPN melebihi jumlah yang dapat dikaitkan pada kredit yang dievaluasi secara individual atau secara kolektif dan didukung dengan bukti obyektif penurunan nilai. c. CKPN dibentuk sesuai dengan mata uang denominasi kredit yang diberikan. d. Dalam hal dan kondisi tertentu, Bank mungkin tidak perlu membentuk CKPN, apabila nilai wajar agunan yang diperhitungkan dalam estimasi arus kas lebih besar dari total kewajiban Peminjam. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual dibentuk dari kreditkredit yang dikelompokkan ke dalam kredit yang dievaluasi secara Individual yaitu : a. Total plafond kredit diatas IDR 5.000.000.000 b. Kredit yang direstrukturisasi c. Penyelesaian kredit dengan pengambil alihan agunan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif dibentuk dari kredit-kredit yang dikelompokkan ke dalam kredit yang dievaluasi secara Kolektif yaitu : a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) secara kolektif dibentuk dari kredit-kredit yang dikelompokan kedalam kredit yang dievaluasi secara kolektif yaitu total plafond Kredit sampai dengan IDR.5.000.000.000. b. Besarnya CKPN yang harus dibentuk didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
32
Saat ini Bank menerapkan Standardized Approach dalam pengukuran risiko kredit. Pengukuran Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit sudah dilakukan secara penuh menggunakan metode pendekatan standar (Standardized Approach) sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011. Pada pendekatan standar bobot risiko ditetapkan berdasarkan peringkat debitur atau pihak lawan, sesuai kategori portofolio atau persentase tertentu untuk jenis tagihan tertentu. Portofolio kelompok tagihan dibagi dalam kategori tagihan kepada pemerintah, tagihan kepada entitas sektor publik, tagihan kepada bank, tagihan kepada korporasi dan tagihan yang telah jatuh tempo. Bobot risiko menggunakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulator. Apabila terdapat tagihan yang telah memiliki peringkat, maka Bank menggunakan lembaga pemeringkat yang diakui oleh regulator sesuai ketentuan lembaga pemeringkat dalam negeri yang diakui, yaitu Pefindo, sedangkan untuk pemeringkat internasional dapat menggunakan S&P, Moody’s dan Fitch. Dalam menghitung ATMR risiko kredit berdasarkan Standardized Approach, Bank BHI dapat mengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi kredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit (Teknik MRK). Bank memiliki kebijakan bahwa nilai agunan kredit berfungsi sebagai Secondary Way Out, yaitu apabila Debitur tidak mampu membayar seluruh kewajibannya yang bersumber dari usaha yang dibiayai, maka agunan yang diserahkan kepada Bank akan menjadi sumber pembayaran untuk menutupi sisa kewajiban dari Debitur. Agunan dapat berupa tangible asset atau intangible asset. Bank mengutamakan agunan yang memenuhi kriteria dan syarat (eligible) untuk dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) mengacu kepada peraturan regulator yang berlaku dan juga Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) serta Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
33
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Kedepannya Bank BHI tetap berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur kredit secara berkesinambungan yang bertujuan mempercepat proses kredit dan meningkatkan kualitas portofolio kredit. Credit Rating System (CRS) merupakan salah satu infrastruktur yang akan dikembangkan untuk mendukung pengukuran kualitas kredit. Sedangkan di segmen retail, Bank sedang mengembangkan aplikasi melalui Divisi IT untuk mempercepat proses pengambilan keputusan. Dan hal ini juga akan diterapkan pada segmen konsumer, dimana Bank menjalankan konsep one day approval untuk plafond kredit sampai dengan Rp. 3.000.000.000. 2. Risiko Pasar Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option. Bank BHI tidak mempunyai eksposure risiko Bank yang berasal dari aktivitas trading karena Bank termasuk dalam kelompok Bank Umum dengan Kegiatan Usaha ( BUKU ) I, Rasio aset keuangan dengan sisa jatuh tempo diatas 1 tahun terhadap kewajiban keuangan dengan sisa jatuh tempo diatas 1 tahun masih berada pada tingkat yang bisa dikendalikan jauh di atas 100%. Eksposur IRRBB berdasarkan gap report (perspektif pendapatan dan perspektif nilai ekonomis) melalui analysis sensitivity to market risk dengan menggunakan lima skenario penurunan/peningkatan suku bunga maka rasio exess modal terhadap potensial loss berada pada level peringkat satu atau dengan tingkat risiko rendah. Selain itu Bank BHI juga tidak mempunyai potensi risiko dari sisi rasio Unrealized Loss Surat Berharga (AFS) terhadap Modal. Startegi dan kebijakan bisnis yang dilakukan menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dalam Bank BUKU I, sehingga Bank BHI tidak memliki aktivitas trading. Hal ini berkonsekuensi pada jangkauan strategi bisnis bank dalam industri menjadi terbatas. Nasabah utama bank adalah nasabah individual yang cukup sensitif dengan perubahan tingkat suku bunga. Namun,
berdasarkan analisis tingkat loyalitas yang telah dilakukan dengan data historikal selama 5 tahun kebelakang, Nasabah utama Bank BHI adalah Nasabah dalam Kategori Sangat Loyal, Loyal, dan Cukup Loyal. Pemantauan atas eksposur bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability committee ( ALCO ) dengan melakukan kontrol (pengelolaan aset dan liabilitas (ALMA)) atas eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima serta memaksimalkan tingkat pengembalian atas risiko. Pengelolaan Risiko Pasar pada Trading Book dengan mengukur risiko spesifik dan risiko umum yang terekspos suku bunga, sedangkan Banking Book difokuskan pada upaya pengelolaan sensitivitas pada risiko suku bunga. Risiko suku bunga yang berasal dari perbedaan atas tanggal penyesuaian harga (repricing gap) untuk aktiva dan kewajiban Bank BHI yang sensitive terhadap pergerakan suku bunga. Risiko suku bunga juga muncul akibat adanya perbedaan penetapan harga, yaitu penetapan suku bunga tetap (fixed rate) atau suku bunga mengambang (floating rate), antara sumber dan penggunaan dana. Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio asset dan liabilities yang sensitive terhadap perubahan suku bunga. Pengukuran risiko suku bunga dilaksanakan dengan menggunakan interest rate risk model dengan metodologi repricing profile gap, sehingga dapat diketahui pergerakan tingkat suku bunga yang dapat mempengaruhi stabilitas pendapatan bunga bersih. Dalam rangka memitigasi risiko suku bunga, penempatan dana pada aktiva produktif dilaksanakan lebih selektif pada portofolio yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang optimal, dan dilakukan dengan mereview suku bunga sisi aktiva dan kewajiban secara periodik.
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Bank mengelola risiko likuiditas untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi liabilitas kepada nasabah atau counterpart yang jatuh tempo. Bank mengelola risiko likuiditas dengan memantau perencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana, ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana (primary reserve, secondary reserve dan tertiary reserve). Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap penyaluran kredit teroptimalisasi melalui pengelolaan treasury. Sebagian besar kelebihan dana likuiditas tersalurkan melalui instrument aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas yang terkendali. Sebagai antisipasi timbulnya risiko likuiditas, Bank memiliki kebijakan contingency funding plan, yang memperlihatkan langkah-langkah yang akan diambil dalam mengantisipasi dan menghadapi kondisi kesulitan likuiditas, guna senantiasa dapat tetap memenuhi liabilitas keuangan yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu, menjaga kelangsungan proses bisnis dalam kondisi yang terburuk, serta turut menjaga stabilitas dunia perbankan.
3. Risiko Likuiditas
Bank melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan menggunakan perkiraan arus kas, maturity profile, dan rasio keuangan. Selain itu Bank juga melakukan stress testing dalam rangka mengetahui tingkat kemampuan Bank dalam menghadapi tekanan likuiditas pada kondisi pasar yang tidak normal. Upaya Bank dalam mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas yaitu dengan melakukan pengelolaan secondary reserve Bank secara lebih hati-hati sejalan dengan kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR) sehingga kondisi likuiditas secara keseluruhan dapat tetap terjaga dan terkendali.
Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
Unit Kerja Treasury telah secara konsisten memantau kondisi likuiditas Bank dan menyiapkan sumber dana likuid sesuai dengan kebutuhan. Rapat ALCO diselengarakan secara berkala dan
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
34
konsisten, memantau perkembangan kondisi likuiditas bank, terutama pemantauan komposisi sumber-sumber dana penting. Akses terhadap pasar uang dipelihara dengan menjaga reputasi Bank, akses terhadap sumber pendanaan khususnya deposito dilakukan dengan menjaga loyalitas nasabah dan tercermin pada kestabilan dana pihak ketiga (DPK). 4. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Untuk meminimalisasi risiko operasional pada setiap aktivitas fungsional, maka Bank menyusun kebijakan dan prosedur serta penetapan limit yang ditujukan untuk memantau secara intensif kerugian risiko operasional pada seluruh aspek operasional Bank. Penerapan Risk and Control Self Assessment ( RCSA ) pada seluruh satuan kerja di Bank ditujukan untuk membantu satuan kerja sebagai langkah pertahanan awal (first line of defense) dalam mengidentifikasi dan mengukur secara independent risiko operasional pada aktivitas fungsionalnya, melakukan pemantauan dan penentuan langkahlangkah perbaikan atau rencana tindak lanjut kedepan. Setiap kejadian atau indikasi dari terjadinya Risiko Operasional atau kelemahan yang diidentifikasi oleh alat-alat risiko operasional akan ditindaklanjuti melalui perbaikanperbaikan. Proses pelaporan dan eskalasi dilakukan mulai dari setiap unit bisnis dan pendukung sampai dengan Komite Manajemen Risiko Operasional melalui Risk Event Report yang dikembangkan. Adapun standar proses pengelolaan risiko operasional dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut: a. Risk Identification, Setiap unit kerja mengidentifikasi kejadian yang telah terjadi maupun yang berpotensi dapat terjadi dikemudian hari, yang menimbulkan ekposur kerugian terhadap Bank baik yang bersifat finansial maupun non finansial.
35
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
b. Risk Assessment, Setiap kejadian yang telah diidentifikasi dilakukan assessment untuk mengetahui apakah dampak yang ditimbulkannya tinggi, sedang atau rendah. Standard tabel/matrik penilaian digunakan sebagai panduan dalam menentukan tingkat risiko yang muncul. c. Risk Evaluation, Rencana perbaikan atau mitigasi dibuat berdasarkan analisa penyebab masalah. Rencana perbaikan dibuat untuk memperbaiki kelemahan pada penyebab masalah agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Management, Memonitor d. Risk perkembangan dari pelaksanaan rencana perbaikan yang sudah ditentukan dalam memitigasi kejadian risiko sekaligus memonitor hambatan-hambatan yang mungkin terjadi. Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai second line of defense bertanggung jawab dalam memonitor pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko operasional oleh seluruh unit, dan membuat suatu alat pengukuran risiko operasional serta pedoman penerapan manajemen risiko untuk mendukung satuan kerja operasional dalam mengembangkan kepedulian dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen risiko. Dalam hal ini Satuan Kerja Manajemen risiko juga memanfaatkan hasil penilaian terhadap konsistensi pelaksanaan proses dan kecukupan pengendalian internal dalam penerapan risiko operasional yang dilakukan oleh satuan kerja audit internal (SKAI). Dalam menghadapi berbagai faktor eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional dan meningkatkan risiko operasional, maka Bank menjalankan langkah-langkah antisipasi yang secara umum diatur dalam kebijakan BCP (Business Continuity Plan) Bank BHI. Selain itu, Bank BHI telah memiliki Pedoman dan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran (Whistleblower System) untuk mengantisipasi setiap potensi kecurangan (fraud) serta mendukung penegakan prinsip Good Corporate Governance sehingga tercipta situasi kerja yang bersih dan bertanggung jawab.
Kedepannya Satuan Kerja Manajemen Risiko akan terus mengembangkan format pelaporan risiko operasional melalui Risk Event Report yang dijalankan oleh Kantor Cabang dan setiap Unit Kerja yang digunakan sebagai data pengukuran risiko operasional dan bahan evaluasi untuk preventif action oleh Satuan kerja Manajemen risiko dan direkomendasikan kepada Komite Manajemen Risiko Operasional. Risk Event Report diselaraskan dengan metode BIA (Basic Indicator Approach) untuk menghitung besarnya risiko operasional di Bank BHI. Sehingga melalui Risk Event Report tersebut risk awareness setiap jenjang organisasi dan setiap karyawan di Bank BHI akan semakin meningkat dan budaya risiko bertambah kuat. 5. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain berupa tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak tepenuhinya syarat sah kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan bank dari segi hukum melalui : a. Peninjauan secara berkala dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan bak dari segi hukum. b. Pengembangan budaya kepatuhan dan kepedulian terhadap risiko hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi secara berkelanjutan. Bank BHI telah memiliki kebijakan dan prosedur yang memadai dalam manajemen risiko hukum dimana strategi penanganan masalah hukum ditangani oleh Corporate Legal pada masalah yang
sifatnya umum dan untuk hal yang spesifik terkait perkreditan ditangani oleh Dept. Legal Credit & Admin Support serta Credit Recovery apabila ada gugatan yang berasal dari debitur. Corporate Legal bersama dengan Divisi Operasional bekerjasama dalam hal perhitungan potensi kerugian yang mungkin muncul dari masalah hukum yang ada mengenai kewajiban pajak sesuai SKPKB yang berasal dari Dirjen Pajak. Risiko hukum yang dihadapi Bank BHI dalam proses litigasi ialah perkara yang berhubungan dengan pengadilan pajak, dimana melalui fungsi yang dijalankan oleh Corporate Legal perkara tersebut sebagian telah dimenangkan oleh Bank BHI dan sebagian lagi telah didaftarakan untuk banding. Sedangkan gugatan atau perkara litigasi yang berasal dari Debitur bermasalah ditangani oleh Credit Recovery. Dalam mengantisipasi kerugian yang diakibatkan oleh hal tersebut, Bank BHI mengaturnya dalam suatu kebijakan tentang Litigasi dan Pembentukan Cadangan Risiko Hukum. Sehingga Bank BHI dapat mengukur dan menentukan tingkat materialitas kerugian yang akan dialami apabila terjadi permasalahan hukum. 6. Risiko Stratejik Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/ atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Pengelolaan risiko stratejik melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan KomiteKomite yang telah dibentuk serta memantau realisasi rencana strategis dengan membandingkan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang akan diambil masih dalam batas toleransi. Tinjauan terhadap tingkat pencapaian target keuangan dan realisasi strategi serta action plan dilakukan melalui berbagai forum dan rapat koordinasi agar dapat dipastikan bahwa target dan tujuan Bank dipahami secara baik dan
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
36
selaras dengan aktivitas seluruh komponen di tingkat regional dan kantor pusat, serta antar unit bisnis dan unit pendukung. Berbagai sarana pertemuan dan diskusi, seperti Rapat Direksi, Rapat Komisaris, Forum unit bisnis dan Annual Meetings serta rapat lainnya merupakan media yang sangat efektif dalam mengkoordinasikan pelaksanaan strategi dan memutuskan langkah strategis lainnya sebagai alternatif apabila terjadi perubahan lingkungan bisnis yang mempengaruhi strategi usaha Bank. Bank BHI telah menentukan limit deviasi atau penyimpangan pencapaian rencana stratejik dalam sebuah kebijakan khusus tentang Pengukuran Risiko Stratejik. Selain itu ditentukan pula periode pengukuran dan indikator (rasio-rasio) risiko stratejik serta strategi dan metode pengukurannya baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi tidak normal. 7. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku. Bank BHI mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal dan internal. Satuan kerja kepatuhan secara independen melaksanakan pengkajian dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap peraturan perundanganundangan dan ketentuan lain yang berlaku meliputi tindakan : a. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha bank. b. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh bank, tindakan mengelola risiko kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai manajemen risiko bagi bank umum. c. Memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
37
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Dalam rangka menjaga system informasi manajemen risiko kepatuhan yang timbul sebagai akibat adanya ketentuan baru, Satuan Kerja Kepatuhan telah secara konsisten melakukan sirkulasi/sosialisasi peraturan/ketentuan baru yang dikeluarkan oleh regulator disertai dengan pemaparan point penting dan tindak lanjut apa yang harus dilakukan oleh Bank BHI. Bank BHI secara konsisten memberikan laporan transaksi rekening mencurigakan kepada pihak PPATK apabila ada, untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan standar kepatuhan pada transaksi yang dilakukan oleh Nasabah. Satuan Kerja Kepatuhan selalu mengupdate data nama-nama orang yang sedang dalam kasus hukum, ataupun masuk dalam list teroris secara kontinu sehingga memudahkan Kantor Cabang sebagai first line of defense dalam mengimplementasikan kebijakan penyelenggaraan APU-PPT. Dalam mendukung hal itu pula Satuan Kerja Kepatuhan berkolaborasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia secara periodik menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi penyelenggaraan APU-PPT. Adapun untuk menjaga tingkat kepatuhan dalam kegiatan perkreditan, Bank BHI memiliki checklist kepatuhan yang wajib dipenuhi dalam setiap proses pengajuan kredit. Sedangkan untuk pengajuan kredit dengan plafond sama dengan atau diatas Rp.5.000.000.000 (dengan jaminan tidak likuid atau bukan back to back) harus melalui uji kepatuhan oleh Direktur Kepatuhan sebelum diajukan kepada Komite Kredit. Proses uji kepatuhan juga diberlakukan untuk proposal kredit baru dan/atau jika ada penambahan fasilitas kepada debitur yang bersangkutan dan/ atau dari kelompok usaha debitur yang menyebabkan eksposur kredit yang bersangkutan menjadi di atas atau sama dengan Rp.5.000.000.000. Pengajuan kredit dimana calon debitur merupakan pihak terkait dengan bank, wajib melalui uji kepatuhan tanpa batasan nominal. Satuan Kerja Kepatuhan juga melakukan evaluasi secara independen atas pelaksanaan ketentuan kehati-hatian yang dilakukan oleh Bank, meliputi:
a. Modal Minimum (CAR). b. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). c. Giro Wajib Minimum (GWM). d. Posisi Non Performing Loan (NPL). e. Good Corporate Governance . f. Kepatuhan terhadap ketentuan/ peraturan lainnya yang harus dilaksanakan oleh Bank dalam hal ini Unit/Satuan Kerja yang ada di dalamnya. 8. Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko reputasi yang mungkin dihadapi Bank BHI dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis Bank sebagai berikut: yang telah a. kejadian-kejadian merugikan reputasi Bank, misalnya pemberitaan negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, dan keluhan nasabah; atau b. hal-hal lain yang dapat menyebabkan Risiko Reputasi, misalnya kelemahan-kelemahan pada tata kelola, budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank. Identifikasi risiko reputasi dilakukan pada faktor-faktor risiko yang melekat pada aktivitas fungsional yang mencakup keterbukaan (disclosure requirement), keluhan nasabah terhadap pelayanan bank, perilaku karyawan bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi bank serta seluruh aktivitas perbankan.
Bank BHI telah memiliki kebijakan dan prosedur yang memadai dalam manajemen risiko reputasi disesuaikan dengan kondisi bisnis dan organisasi Bank. Kebijakan tersebut telah memuat unit kerja pelaksana dalam pengelolaan risiko reputasi, dan dalam penerapannya strategi yang dijalankan disesuaikan dengan tingkat risiko yang akan diambil dalam manajemen risiko reputasi. Dalam menjalankan strategi manajemen risiko reputasi, Bank melibatkan pula satuan kerja terkait seperti SKMR, SKAI, dan SKK dalam melakukan monitoring dan pemantauan pengelolaan atau penyelesaian risiko reputasi secara berjenjang mulai dari tingkatan Cabang, Unit Service Quality di Kantor Pusat, ataupun penyelesaian yang membutuhkan keterlibatan Direksi dalam pengambilan keputusan. Penanganan penyelesaian pengaduan Nasabah dilakukan sesuai dengan SLA (Service Level Agreement) yang telah ditentukan dalam Standar Operating Procedure Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen. Selain penanganan penyelesaian pengaduan Nasabah, Bank BHI melaksanakan pengelolaan manajemen risiko reputasi dengan upaya mencegah/ meminimalkan terjadinya kejadiankejadian yang dapat menurunkan reputasi Bank, antara lain melalui pelaksanaan edukasi Nasabah, program Corporate Social Responsibility (CSR), melakukan komunikasi secara rutin dengan pemangku kepentingan, peningkatan kualitas produk dan layanan, serta menjaga etika bisnis dalam pelaksanaan transaksi baik dengan nasabah maupun transaksi di pasar uang.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
38
Kepemilikan Saham
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
40
Pengembangan Bisnis
Arah Pengembangan Bisnis Sesuai dengan corporate plan Bank BHI, bahwa arah pengembangan Bisnis setelah masa konsolidasi pada tahun 2013, diteruskan pada tahun 2014 dengan akselarasi proses konsolidasi dan revitalisasi dalam rangka repositioning Bank dan pada tahun 2015 dilakukan dengan memperkuat aspek permodalan dan percepatan pertumbuhan bisnis yang sehat serta kemudian tahun 2016 dengan melakukan reshopping business model dengan mengutamakan kualitas dan system pengendalian. Selanjutnya tahun 2017 arah pengembangan bisnis akan dilakukan dengan menempatkan positioning Bank BHI dimata masyarakat sesuai dengan core competence yang telah ditetapkan dan pada tahun 2018 memantapkan posisi sebagai bank paling efisien, dekat dengan nasabah dan memiliki kinerja terbaik dalam kelompok Bank Buku 1. Dari arah pengembangan bisnis diatas maka pengembangan bisnis difokuskan kepada kegiatan-kegiatan berupa : 1. Pengembangan kredit Pemberian kredit yang terus tumbuh secara signifikan setiap tahunnya membuat bank BHI harus bergerak cepat dengan tidak mengabaikan prinsip prudent. Pengembangan kredit pada semua segmen harus memperhatikan keunggulan proses pemberian kredit fastefficient - safe – competitive. Dengan pendekatan proses kredit dibawah IDR 3 milyar menggunakan scoring system dan proses kredit diatas 3 milyar dengan pendekatan costomer solution, diharapkan Bank BHI mampu bersaing dipasar. 2. Pengembangan DPK Dalam hal pengembangan DPK, bank akan memperhatikan hal yang paling utama yaitu ketersediaan likuiditas bagi operasional Bank. Ketersedian likuiditas ini dapat dilakukan dengan mengembangkan pasar-pasar bagi DPK yang sampai saat ini masih belum digarap dengan optimal. Penambahan unit yang fokus menangani pengembangan pasar-pasar yaitu unit Financial Institution.
Selain mengenai ketersedia likuiditas, dalam pengelolaan DPK juga dilakukan peningkatan profitabilitas, dengan mengupayakan memperoleh pendapatan bunga pada level yang optimal. pengembangan dan pemasaran produk Low Cost Funding berupa Giro dan Tabungan dengan target rasio Deposito dibanding Tabungan dan Giro setidak-tidaknya menjadi 80% : 20% dibandingkan kondisi saat ini yaitu 89% : 11% Hal lain yang perlu dikembangkan adalah ketergantungan Bank kepada nasabah inti. Hal ini akan menjadi perhatian Bank di dalam ketergantungan kepada nasabah ini. Penyebaran pengelola Dana Pihak Ketiga kepada jumlah yang lebih banyak akan mengurangi risiko Bank di dalam stabilitas Dana Pihak Ketiga apabila salah satu atau lebih nasabah besar melakukan penarikan dalam jumlah yang besar. Kemudian dalam rangka mengembangkan channel untuk pengembangan Dana Pihak Ketiga, Bank BHI akan melakukan kerjasama-kerjasama dengan beberapa perusahaan atau mitra bisnis Bank lainnya, seperti perusahaan asuransi dan atau e-commerce. Kerjasama dengan perusahan asuransi dilakukan dengan model referral yang di sarankan atau di perbolehkan bagi Bank kelompok BUKU 1. Diharapkan dengan kerjasama ini maka ikatan Bank BHI dengan para nasabah akan semakin kuat karena nasabah memiliki beberapa produk sekaligus sehingga konsep one stop Banking bisa diterapkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Kerjasama dengan perusahaan jasa (network) ATM atau e-commerce berupa payment processing atau settlement processing memberikan nilai tambah dalam hal fee based income dan akses kepada perusahaan-perusahaan atau Bank yang tergabung di dalam network ATM dan e-commerce business. Penambahan fitur-fitur transaksional melalui delivery channel bank seperti cabang, ATM, dan mobile banking untuk transaksi pembayaran kartu kredit,
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
42
pembelian voucher pulsa, pembayaran listrik, telpon dan PDAM menawarkan nilai tambah kenyamanan bagi nasabah atau calon nasabah. Untuk memperluas pengembangan cabang,Bank BHI akan memanfaatkan 150 jaringan kantor PT. Asean Motor Internasional yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia sebagai agent branchless banking Bank BHI. Pengembangan program customer retention dalam rangka maintenance nasabah existing terus dilakukan dengan cara memberi lebih kepada mereka sesuai kontribusi mereka terhadap Bank. Bentuk customer retention yang akan dilakukan adalah pemberian hadiah ulang tahun, idul fitri, natal, tahun baru atau event-event penting lainnya 3. Peningkatan marketing
produktivitas
tenaga
Peningkatan produktivitas tenaga marketing akan mempermudah Bank BHI untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis yang diharapkan, sehingga berbagai aktivitas yang dilakukan untuk mendukung peningkatan produktivitas selain pembagian focus bisnis dari masingmasing A/O seperti yang di uraikan di atas, maka peningkatan produktifitas dapat dilakukan dengan: 1.Perbaikan Sales Process 2.Implamentasi Daily Dashboard 3.Program Incentive Scheme 4. Pengembangan Outsaurce Sales 4. Positioning dan Branding Program-program untuk meningkatkan awareness bank BHI akan terus dilakukan dari waktu ke waktu secara terus menerus, dengan langkah kongkret untuk meningkatkan customer based baik dari sisi kredit dan pendanaan, yang diterapkan dalam pengembangan usaha berdasarkan pertumbuhan regional disesuaikan dengan potensi pertumbuhan daerah masing masing dimana cabang Bank BHI berada.
43
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
5. Pengembangan Karyawan Karyawan atau SDM sebagai asset dari bank BHI harus terus dikembangkan sering dengan kebutuhan dan disesuikan dengan perkembangan pasar. Persiapan blue print pengembangan SDM menuju penerapan kompetensi yang akan disesuaikan dengan business model bank BHI arah pengembangan SDM ini akan dikelola secara khusus oleh departemen training and development (pendidikan dan pelatihan), yang akan fokus untuk memastikan peningkatan kompetensi SDM pada organisasi Bank . Pendidikan dan pelatihan ini akan dilakukan baik secara internal maupun ekternal. Secara internal akan dilakukan melalui metode on the job traning maupun melalui classical/workshop training yang dilakukan secara khusus oleh internal Bank ataupun dengan mengundang pembicara/trainer dari eksternal yang mempunyai keahlian dalam suatu bidang tertentu. Secara eksternal yang dimaksud adalah Bank akan mengirimkan SDM melalui seminar/ training/workshop yang diadakan oleh pihak diluar bank yang diharapkan untuk dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi yang bersangkutan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari Kebutuhan training ini bisa berdasarkan inisiatif dari SDM yang bersangkutan dan/ atau atasannya juga bisa berdasarkan hasil pertimbangan dan analisa dari departemen training and development pada bank Selain itu jalur pengembangan karir juga merupakan hal yang akan disediakan oleh Bank dan merupakan salah satu kebijakan mendasar yang akan diimplementasikan oleh Bank dalam mencapai peningkatan kinerja dan maksimalisasi peran SDM dimasa yang akan datang.
6. Pemanfaatan teknologi
kreditnya dari total kreditnya Rp 1.213.824 juta menjadi Rp 1.513.066 juta pada akhir tahun 2014 atau naik sekitar 24,7 %. Dari total aset juga mengalami peningkatan
Meningkatkan kerjasama dengan PT.ALTO NETWORK dilakukan dengan beberapa hal, yaitu : Pemasangan ATM di cabang-cabang bank BHI Pemasangan EDC di outlet-outlet mitra atau perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan Bank BHI Program biller payment, digunakan oleh bank untuk melayani nasabah existing atau non nasabah melakukan pembayaran tagihan rutin dan pembelian pulsa prabayar secara real time online maupun batch melalui teller atau ATM bank BHI BHI cash sebagai penerbit uang elektronik.
. .
menjadi Rp 2.021.726 juta dari sebelumnya sebesar Rp 1.639.444 juta. Pada tahun 2014 Bank BHI juga melakukan penambahan modal sebesar Rp 63.005 juta, sehingga total modal Bank BHI per Desember 2014 menjadi sebesar Rp 254.704 juta dengan rincian modal inti sebesar Rp 231.868 juta dan modal pelengkap sebesar Rp. 22.836 Juta. Dengan posisi modal tersebut, Bank BHI telah memenuhi minimum setoran modal inti sebesar Rp. 100.000 Juta sesuai PBI No.7/15/PBI/2005 tanggal 1 Juli 2015 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 9/16/PBI/2007 tanggal 3 Desember 2007 serta SE No. 7/48/DPNP tanggal 14 Oktober 2005.
.
.
Pencapaian Bisnis Bank Secara keseluruhan pada tahun 2014, Bank BHI telah mampu meningkatkan
Permodalan
2012
Modal Inti
150,548
Modal Pelengkap
(Juta Rp) 2014
2013 180,446
231,868
11,450
11,253
22,836
161,998
191,699
254,704
ATMR Risiko Kredit
1,086,366
1,085,141
1,477,197
ATMR Risiko Pasar
114,882
129,999
142,278
-
-
-
1,201,248
1,215,140
1,619,475
13.49%
15.78%
15.73%
Total Modal
ATMR Risiko Operasional Total ATMR Rasio Pemenuhan KPMM (CAR) Terkait dengan kinerja pinjaman hingga berakhirnya tahun anggaran 2014, Bank BHI tetap konsisten untuk tetap meningkatkan volume kreditnya. Total kenaikan kredit tahun 2014 sebesar 24,7 % menjadi Rp 1.513.066 juta dari total sebelumnya sebesar Rp 1.213.824 juta.
Kredit
2013
Perluasan penyaluran kredit dan pembiayaan yang efisien dan efektif akan terus dilanjutkan secara berhati-hati. Perkembangan dari masing-masing jenis pinjaman nampak pada tabel berikut :
2014
(Juta Rp) +/-
Modal Kerja
655,581
907,322
251,741
Investasi
442,926
478,966
36,040
Konsumsi Jumlah
115,317
126,778
11,461
1,213,824
1,513,066
299,242
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
44
Bila melihat kepada jenis fasilitas kredit yang ada, Kredit Modal Kerja, Kredit Konsumsi dan Kredit investasi mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Bila melihat kepada komposisi penyaluran
Sektor Ekonomi Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan
2013
(Juta Rp) +/-
2014 5,762
5,306
(456)
Perikanan
21,470
14,492
(6,978)
Pertambangan Dan Penggalian
22,035
31,592
9,557
170,568
152,553
(18,015)
-
-
-
Industri Pengolahan Listrik, Gas Dan Air Konstruksi
17,599
34,279
16,680
485,913
641,076
155,163
Penyediaan Akomodasi Dan Penyediaan Makan Minum
76,958
139,631
62,673
Transportasi, Pergudangan Dan Komunikasi
39,230
32,533
(6,697)
Perantara Keuangan
122,336
204,734
82,398
Real Estate, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan
124,468
118,821
(5,647)
-
-
-
2,881
1,964
(917)
613
141
(472)
8,474
8,986
512
Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga
100
102
2
Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional
-
-
-
Lainnya
115,417
126,858
11,441
Jumlah
1,213,824
1,513,066
299,242
Perdagangan Besar Dan Eceran
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan
45
kredit berdasarkan sektor ekonomi, maka pemberian kredit masih dominan kepada sector perdagangan besar dan eceran, serta perantara keuangan. Seperti tampak pada tabel berikut ini:
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Dalam rangka menjaga likuiditas, maka Bank BHI juga menempatkan dana pada SBI sebesar Rp 137.578 juta sehingga rasio total Aktiva Lancar dibandingkan total Dana Pihak Ketiga adalah 19,15 %.
Rasio GWM pada tahun 2014 adalah 8,06 %. Dalam hal rentabilitas, terjadi kenaikan; dimana pada akhir 2014 laba setelah pajak Rp 13.017 juta, dan laba tahun sebelumnya sebesar Rp 11.727 juta.
2013 Kas
2014
(Juta Rp) +/-
13,904
10,753
(3,151)
Giro Bank Indonesia
108,681
134,074
25,393
Giro pada Bank Lain
3,935
27,636
23,701
Penempatan pada BI
109,166
137,578
28,412
Total Aktiva Lancar
235,686
310,041
74,355
Giro
130,116
119,884
(10,232)
Tabungan
104,146
94,871
(9,275)
Deposito
1,104,224
1,404,639
300,415
Total Dana Pihak Ketiga
1,338,486
1,619,394
280,908
Rasio
17.61%
19.15%
1.54%
GWM
8.05%
8.06%
0.00%
2012
2013
Laba (Rugi) Pendapatan Bunga
(Juta Rp) 2014
167,175
164,774
222,505
Biaya Bunga
90,800
88,366
137,770
Pendapatan Bunga Bersih
76,375
76,408
84,735
Total Pendapatan
177,231
176,584
235,493
Total Beban
149,976
160,514
216,826
Laba (Rugi) sebelum pajak
27,255
16,070
18,667
Laba (Rugi) setelah pajak
20,056
11,727
13,017
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
46
Perkembangan Organisasi dan Infrastruktur
Pengembangan Organisasi Organisasi Bank BHI akan disesuaikan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan, dan untuk melakukan refungsionalisasi organisasi. Peran serta dari setiap unit-unit kerja untuk mendukung pengembangan bisnis Bank BHI menjadi tujuan utama pengembangan organisasi. Perubahan-perubahan organisasi fokus pada : Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia akan lebih meningkatkan peran dan produktifitas dari SDM Bank agar dapat menjadi SDM yang kompeten dan engage kepada Bank, sehingga harapan Bank untuk menjadikan SDM sebagai Aset Bank (Human Capital) akan tercapai dan pada nantinya setiap SDM pada Bank akan menjadi individu yang bertalenta dan memberikan kontribusi yang lebih kepada Bank; Kantor Cabang. Struktur organisasi kantor cabang khususnya kantor cabang luar kota, akan disesuaikan dengan rencana pengembangan kantor cabang agar dapat melayani wilayah dan pasar yang lebih luas. Selain itu masing-masing kantor cabang akan dibagi atas kriteria penggolongan Kantor Cabang dengan pembagian kelas tertentu yang disesuaikan dengan harapan Bank dan telah dilaporkan ke OJK. Divisi Operational. Sejalan dengan telah selesainya proyek penggantian core banking system dari e-Bank menjadi Temenos-T24 pada bulan November 2014, serta rencana Bank untuk go public, maka dipandang perlu untuk dilakukan perubahan pada struktur organisasi yang berada di bawah Direktur Operasional. Perubahan dimaksud adalah dengan memisahkan fungsi operasional dengan fungsi pengawasan dan pengendalian keuangan selain itu juga terjadi perubahan fungsi pada Divisi Information Technology dimana sebagian peran telah diambil oleh pihak vendor karena pemakaian Temenos-T24 ini dengan menggunakan cara outsourcing termasuk di dalamnya pengoperasian Data Center.
Pengembangan Manajemen
Sistem
Informasi
Disadari bahwa peran dari sistem informasi manajemen sangat penting khususnya dalam hal pengambilan keputusan oleh manajemen, baik keputusan yang sifatnya strategic maupun keputusan yang bersifat teknis operasional maka dengan telah diselesaikannya proyek penggantian core banking tahap I, maka tahap selanjutnya adalah pengembangan sistem informasi dengan membangun data warehouse yang selanjutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Pengembangan sistem informasi manajemen ini sudah merupakan satu kesatuan dengan kontrak yang telah ditandatangani pada awal tahun 2013 dan akan mulai dikerjakan setelah proyek tahap I selesai dengan sempurna. Tim pengembangan sistem informasi manajemen telah berupaya melakukan inventarisir seluruh laporan-laporan yang digunakan saat ini baik yang bersifat compulsory, seperti ; LKPBU, LBBU, LHBU, dan lain sebagainya serta informasi-informasi yang digunakan untuk kepentingan internal Bank. Kecepatan penyajian informasi ini nantinya diharapkan mampu menjadi salah satu keunggulan Bank dalam memberikan layanan terbaik kepada para nasabah. Pengembangan Sumber Daya Manusia Melanjuti rencana kerja yang telah ditetapkan pada periode sebelumnya maka pengembangan Sumber Daya Manusia Bank berikutnya adalah untuk lebih fokus meningkatkan peran dan fungsi yang belum dilaksanakan oleh Bank. Melihat perkembangan dan perjalanan Bank BHI dari tahun ke tahun hingga saat ini menunjukkan bahwa Bank BHI cukup baik dalam pertumbuhannya dan dapat disejajarkan dengan bank-bank sekelasnya baik di market maupun di pasar perekonomian. Hal ini membuktikan bahwa Bank BHI dapat diterima dalam industri perbankan dan masyarakat pada umumnya.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
48
Oleh karena itu, Bank BHI berkomitmen untuk lebih meningkatkan dan memperbaiki kinerjanya dengan salah satu agendanya adalah perbaikan dan pengembangan dibidang SDM, karena kunci keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia yang menjadi roda penggerak dalam menjalankan operasional didukung dengan kemajuan tekhnologi serta infrastukrur lainnya.
penempatan SDM yang tepat juga harus diperhatikan karena penempatan SDM yang tepat memegang peranan penting untuk tercapainya suatu kinerja yang baik. Saat ini Bank BHI telah memfokuskan segmen produk bisnisnya dalam aktifitas kegiatan yang berdasarkan “Credit Scoring” dan “Customer Solution” , sehingga secara otomatis SDM yang tersedia maupun yang akan direkrut harus berbekal pengetahuan dan pengalaman dan kompetensi sesuai dengan bidang tersebut diatas. Bersamaan dengan itu Bank juga memfokuskan pemberian kredit dengan skala pinjaman diatas Rp 3 milyar dimana pengelolaannya ada di Kantor Pusat sehingga SDM yang tersedia di Kantor Pusat haruslah SDM yang mumpuni dan berbekal pengetahuan yang sesuai guna menunjang bisnis bank. Untuk memenuhi kebutuhan SDM yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan tersebut diatas, maka Divisi Human Capital berusaha mencari, menyeleksi serta merekrut calon-calon kandidat dengan berbagai cara antara lain melalui : a. Internal (dari dalam); b. Pemasangan iklan lowongan kerja melalui media massa (koran) dan juga melalui pemasangan iklan lowongan kerja melalui internet (Job DB, Job Street dll.) c. Referensi dari internal maupun dari eksternal ataupun melaui “Head Hunter” jika diperlukan untuk posisi tertentu.
Untuk mendukung pertumbuhannya, Bank BHI telah menyusun Road Map Pengembangan Sumber Daya Manusia, yang akan dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam pengimplementasiannya. Dan sebagai salah satu Divisi yang mensupport pertumbuhan Bank BHI, maka Divisi SDM merasa perlu melengkapi dan memfokuskan pengembangannya antara lain dibidang : a. Bidang Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan ( Bidang Resourcing ) b. Bidang Pelatihan & Training ( Bidang Talent Management ) c. Bidang Pengembangan SDM (Carreer Path & Performance Development ) d. Bidang Payroll, Kebijakan dan Administrasi SDM ( Bidang HR Administration ) Bidang Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan ( Bidang Resourcing ) Untuk mendukung bisnis bank, maka Bank BHI merasa perlu memfokuskan proses rekrutmen dan seleksi yang ada guna mendapatkan SDM yang berkualitas, berkompeten serta bertalenta. Disisi lain
Saat ini Total jumlah karyawan Bank BHI pada akhir tahun 2014 sejumlah 311 karyawan.
Komposisi Jumlah Pegawai per 31 Desember 2013 dan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
49
Tahun
Jumlah Tenaga Kerja
Pria
Wanita
2013
315
160
2014
311
161
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Pendidikan Non Sarjana
S1
S2/S3
155
138
166
11
150
131
169
11
2013
2014
Grafik Komposisi Perbandingan Jumlah Pegawai Tahun 2013 dan 2014
2013
2014
Grafik Komposisi Perbandingan Jumlah Pria dan Wanita Tahun 2013 dan 2014
Grafik Komposisi Perbandingan Tingkat Pendidikan Tahun 2013 dan 2014
Bidang Pelatihan & Training ( Bidang Talent Management )
masing-masing untuk mendukung pencapaian target yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
Selanjutnya untuk menjaga agar setiap karyawan dapat memberikan kontribusi kerja yang baik dan maksimal kepada perusahaan, Divisi SDM bekerja sama dengan seluruh atasan dan pimpinan yang ada baik di kantor pusat maupun disetiap kantor Cabang & Capem melakukan review mengenai kondisi staf diunit kerjanya masing-masing antara lain kemampuan daya tangkap, kemampuan analisa, kemampuan menguasai bidang pekerjaan, motivasi kerja, kepercayaan diri serta kemampuan berkomunikasi dll apakah sudah sesuai dengan standard yang diinginkan perusahaan agar dapat menjadi kompetensi masing-masing SDM. Bilamana menurut penilaian atasan atau pimpinan terdapat kekurangan yang harus segera diperbaiki dan lebih ditingkatkan, maka atasan atau pimpinan dapat memberikan masukan atau informasi kepada Divisi SDM untuk bersama-sama menetapkan solusi dengan pelatihan/training apa yang dibutuhkan masing-masing staf diunit kerjanya
Disisi lain Divisi SDM juga wajib memonitor pelatihan/training yang pernah diberikan kepada masing-masing karyawan apakah dijalankan dilapangannya secara konsisten dan memberikan suatu perubahan dalam pekerjaannya karena keberhasilan masing-masing karyawan tidak terlepas dari dukungan, perhatian dan motivasi dari Pimpinan diunit kerjanya masing-masing. Pengaturan Jadwal Pelatihan atau Training yang akan dijalankan dapat berupa : a. In-house Training diselenggarakan oleh internal bank atau bekerja sama dengan pihak eksternal yang dikoordinir oleh Divisi Human Capital. b. Public Training (eksternal) dengan mengikutsertakan karyawan-karyawan tertentu kepelatihan sesuai dengan kebutuhan bank. c. Seminar atau Workshop, dll.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
50
Bidang Pengembangan SDM ( Carreer Path & Performance Development ) Untuk mendukung kegiatan bisnis bank agar dapat lebih bertumbuh dan berkembang, maka pengembangan karyawan dipandang perlu. Salah satu cara adalah dengan memberikan kesempatan kepada karyawan meningkatkan skill dan kompetensinya masing-masing. Karena itu Bank BHI berkewajiban memberikan kesempatan kepada karyawannya terlebih dahulu bilamana suatu saat ada kebutuhan untuk mengisi suatu posisi ditempat kerja yang berbeda dan atau yang lebih tinggi dari posisi sebelumnya. Kesempatan ini diberikan kepada SDM internal dengan maksud agar masing-masing karyawan dapat lebih meningkatkan jenjang karirnya dan siap untuk dipromosi sesuai dengan kebutuhan yang ada. Disamping itu perlu diperhatikan bahwa Demosi, Rotasi dan ataupun Promosi seorang karyawan harus jelas dan transparan. Karyawan yang mendapatkan kesempatan dipromosi haruslah memiliki kompetensi sesuai yang disyaratkan serta harus melalui proses assessment, demikian juga sebaliknya. Bilamana dinyatakan lulus proses assessment maka karyawan tersebut berhak untuk mendapatkan remunerasi dan penghargaan sesuai dengan posisinya yang baru. Promosi bisa berasal dari usulan pimpinan maupun dari perusahaan yang menunjuk dengan dasar penilaian bahwa karyawan tersebut mampu untuk menjalankan tugastugasnya. Bilamana kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi dari dalam internal, maka kebutuhan tersebut akan diambil dari eksternal. Promosi atau Carreer Path di Bank dipandang perlu untuk karyawan karena karyawan dapat menilai bahwa kontribusi kerja yang diberikan selama ini dihargai oleh perusahaan.
51
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Guna menyeimbangkan antara kegiatan rohani dengan kegiatan rutinitas sehari-hari, Bank BHI tetap akan meneruskan kegiatan Bakti Sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) setiap tahunnya. Tujuannya adalah agar seluruh karyawan Bank BHI dapat peduli dengan lingkungan disekitarnya maupun lingkungan sesamanya serta berusaha untuk terus memperkenalkan Bank BHI kepada masyarakat umum khususnya didunia perbankan. Bidang HR Adminstration. Bidang Payroll, Kebijakan dan Administrasi SDM adalah salah satu unit kerja dari Divisi SDM yang bertanggung jawab terhadap pembagian / pembayaran gaji dan remunerasi kepada seluruh karyawan maupun manajemen Bank. Diharapkan dengan sistim penggajian dan remunerasi yang baik serta transparan karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan merasa dihargai setiap kontribusi kerja yang diberikan kepada perusahaan. Dengan demikian karyawan bisa bekerja lebih loyal sehingga mengurangi turn over karyawan karena mereka tidak perlu mencari pekerjaan ditempat yang lain. Disamping itu Bidang HR Administration akan mereview dan menyempurnakan semua kebijakan & prosedur yang berhubungan dengan SDM kedepannya agar bisa lebih baik sesuai dengan kebutuhan karena mengingat bahwa kebijakan SDM sangatlah penting sebagai pedoman dan acuan didalam menjalankan kegiatan kepegawaian. Selain itu sistim pengarsipan Data Base SDM yang baik dan rapi juga tidak boleh dilupakan, karena sistim pengarsipan yang baik dan rapi akan memberikan kemudahan dalam hal pencarian data yang dibutuhkan.
Produk dan Jasa
Produk Simpanan Tabungan Tabungan Harda Simpanan dana pihak ketiga dengan suku bunga tetap, yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan selama jam kerja kas. Tabungan Ini lebih dikhususkan bagi nasabah yang menginginkan mutasi rekening dalam bentuk rekening koran (tanpa passbook). Penarikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan kartu ATM BHI di mesin yang berlogo ALTO. Tabungan Super Simpanan dana pihak ketiga dengan suku bunga tiring, yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan selama jam kerja kas, memiliki buku tabungan. Penarikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan kartu ATM BHI di mesin yang berlogo ALTO. TabunganKu Simpanan dana pihak ketiga dengan persyaratan yang mudah, setoran yang ringan, serta bebas biaya administrasi bulanan, sehingga sangat terjangkau oleh semua kalangan.
Giro Giro Murni/Umum Simpanan dana pihak ketiga dengan suku bunga tiring, yang diperuntukan untuk perorangan ataupun badan usaha. Penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek / bilyet giro, kartu ATM dan media lainnya yang ditetapkan oleh Bank BHI. Giro Maxima Simpanan dana pihak ketiga yang diperuntukan untuk perorangan ataupun badan usaha, yang menginginkan bunga setinggi bunga deposito tetapi sefleksibel tabungan. Penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek / bilyet giro, kartu ATM dan media lainnya yang ditetapkan oleh Bank BHI.
Deposito Deposito Berjangka Deposito dengan tingkat suku bunga yang kompetitif dan memberi jaminan keamanan dan kepastian investasi anda dengan jangka waktu selama 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Deposito On Call
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
54
Produk Pinjaman Kredit Modal Kerja Pinjaman Rekening Koran (PRK) Pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja debitur yang sifatnya sangat berfluktuasi. Pinjaman Aksep (PA) Pinjaman untuk membiayai kebutuhan modal kerja debitur yang sifatnya tidak terlampau fluktuatif yang disesuaikan dengan siklus dari kebutuhannya.
Kredit Investasi Pinjaman Dengan Angsuran (PDA) Pinjaman untuk pembiayaan investasi, dimana sumber pengembaliannya diharapkan dari keuntungan atau hasil dari investasi tersebut. Kredit Investasi Kendaraan Bermotor (KIKB) Kredit pembiayaan pembelian kendaraan bermotor untuk tujuan kredit investasi.
Kredit Konsumer Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Kredit untuk membiayai pembelian rumah tinggal/ruko/rukan dalam kondisi baru/bekas yang akan ditempati / dipergunakan sendiri oleh calon debitur.
Kredit Pemilikan Mobil (KPM) Kredit pembiayaan pembelian kendaraan bermotor untuk tujuan kredit konsumsi.
Kredit Multi Fungsi (KMF) Kredit ringan tanpa agunan yang berguna untuk berbagai macam keperluan yang ditujukan untuk karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan.
Bank Garansi Fasilitas kredit tidak langsung untuk memberikan jaminan kepada debitur yang akan melakukan transaksi usahanya.
55
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Jasa Layanan ATM (dengan jaringan ALTO) Fasilitas ATM dengan jaringan ALTO yang ditujukan untuk memberi kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi, baik untuk tarik tunai, informasi saldo maupun transfer antar rekening Bank anggota ALTO secara online melalui jaringan ATM ALTO selama 24 jam termasuk transaksi dengan jaringan-jaringan ATM lainnya seperti ATM Bersama dan ATM Prima.
Safe Deposit Box (SDB)* Fasilitas untuk memberikan jaminan keamanan bagi nasabah untuk penyimpanan barang-barang berharganya.
Authorized Money Changer Fasilitas untuk perdagangan jual-beli mata uang asing/Valas.
*) SDB sementara baru tersedia di Kantor Pusat Operasional, Cabang Tanah Abang, Capem Muara Karang, Cabang Pontianak dan Cabang Pekanbaru.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
56
Struktur Organisasi
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
58
Profil
Tim Manajemen
Dewan Komisaris
B. Dwibyantoro Komisaris Utama Independen Kelahiran Cimahi ( Jawa Barat )14 September 1955, mulai meniti karir dalam dunia perbankan sejak tahun 1983 dengan mengikuti pendidikan MDP ( Managemen Development Program ) PT. Bank Umum Nasional Tbk. Bank swasta peringkat terbesar kedua pada masa itu. Lulus dari MDP ditempatkan sebagai AO ( Account Officer ) di KPO dan berlanjut menjadi kepala bidang kredit di cabang Bandung dan KPO Jakarta. Pada tahun 1989 dipromosikan sebagai kepala cabang utama / KPO Jakarta, yang mengelola 40% portfolio PT. Bank Umum Nasional Tbk. secara keseluruhan. Tahun 1990 - 1994 ditunjuk sebagai kepala urusan / Divisi Kredit PT. Bank Umum Nasional Tbk. termasuk menangani restrukturisasi dan penyelesaian kredit bermasalah. Sepanjang perjalanan kariernya turut aktif dalam Business Process Reengenerring ( BPR ) perubahan teknologi, penyusunan nilai budaya organisasi, proses strategic planning, charge management, proses merger aqusisi dan LPO ( go public ) serta penyelamatan Bank. Sejak tahun 1994 bertugas menyelamatkan Bank Pertiwi, melakukan merger dengan Bank Nusantara Medan, mengubah menjadi PT. Bank Arya Panduarta, Tbk. dengan jabatan Direktur Kredit Pemasaran dan Perencanaan. Ditahun 2000, Beliau menjabat Wakil Direktur Utama Bank Kesawan Tbk. Dan ditahun 2006, Beliau menjabat advisor di PT Trigana Air Service sampai dengan 2009. Dan 2009 sampai dengan 2011 Beliau mejabat Komisaris Utama PT Bumi Kencana Indah. Ditahun 2011 sampai dengan 2012, Beliau menjabat Komisaris Utama PT Brent Asset Management. Dan sejak 2013 beliau menjabat sampai Komisaris Utama Independen di Bank Harda Internasional.
Rachman Hakim Komisaris Kelahiran Tanjung Pandan, 23 Oktober 1949. Menyelesaikan pendidikan formal pada tingkat SMA, Jakarta (1960). Berpengalaman meniti karir sebagai Komisaris Utama PT Cahaya Motorindo Putra (1990-2000) dan sejak tahun 1990 hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT BPR Cahaya Wiraputra. Sejak tahun 1994 hingga sekarang menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank BHI. Telah mengikuti berbagai program, seperti Program Eksekutif Sertifikasi Manajemen Resiko untuk Komisaris Bank, Singapura (2005), refreshment (2006).
R. Soedaryatmo Yosowidagdo Komisaris Independen Kelahiran Solo, 29 Desember 1943. Berpengalaman meniti karir sebagai Staf Pembukuan PT All Indonesian Enterprises (Allient) (1964-1971); Staf Pengawasan Intern Bank Ekspor Impor Indonesia (1970-1973); PT Private Development Finance Company of Indonesia (1973-1982); Instruktur Manajemen Accounting & Keuangan IMPM (1983-1985); General Manager Finance & Accouting PT Nutricia Indonesia (1988-1990); Managing Director PT Deraya Air Service (1990-1992); Business Development Director PT Mayatex (1995-1996); Wakil Direktur Utama PT Bogor Ventura (1996-1997); Presiden Direkur PT Indocitra Finance (1997-2001) dan sejak tahun 2001 hingga sekarang menjabat sebagai Senior Consultant Keuangan & HRD. Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2007 dan hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Independen. Menyelesaikan pendidikan formal dari Ekonomi Akuntansi Universitas Indonesia (1969). Telah mengikuti program BSMR level III.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
62
Dewan Direksi
Antonius Prabowo Argo Direktur Utama Kelahiran Bandung, 18 April 1967. Berpengalaman sebagai Regional Head Divisi Retail & Wealth Management kemudian Divisi Business Banking ABN AMRO Bank ( kemudian berubah nama menjadi RBS Bank dan terakhir ANZ Bank Indonesia ) sejak Januari 2005 - September 2010; Pemimpin Sub Divisi Strategi Penjualan dan Manajemen, Portofolio, Corporate Wealth Management PT. UOB Indonesia Bank (Maret – Desember 2011); Pemimpin Divisi Distribusi dan Cabang PT. QNB Kesawan Bank, Tbk (Januari 2012 – Mei 2013). Bergabung dengan Bank BHI sejak Mei 2013 sebagai Direktur DKredit & Marketing dan sejak bulan Oktober menjabat sebagai Direktur Utama sampai dengan sekarang. Menyelesaikan pendidikan formal Strata 1 Jurusan Agronomi di Institut Pertanian Bogor (1990) dan Strata 2 Indonesia Sains & Management – afiliasi dengan Amsterdam School of International Relation (1994). Dan memperoleh gelar Certified Wealth Manager (CWM) pada tahun 2008 dari MM UGM dan ECFT Erasmus University. Telah mengikuti LSPP Level 4 pada 2 Februari 2013.
Budiarto Santoso Direktur Operasional Memulai karir di perbankan sejak tahun 1984 dengan diterimanya sebagai karyawan di bagian akunting pada Bank Prima Express ( d/h Bank Tani Nasional ), pengalaman yang utama saat bekerja di Bank Tani Nasional adalah memisahkan posisi keuangan Kantor Pusat / Cabang Utama dengan Kantor Pusat Non Operasional. Sejalan dengan perkembangan regulasi dunia perbankan pada tahun 1988, dengan munculnya bank – bank baru, maka pada kesempatan ini digunakan untuk lebih meningkatkan pengalaman kerja meskipun posisi terakhir di Bank Prima Express sudah menjadi kepala Sub Bidang Akuntansi Cabang Utama. Jenjang karir berikutnya ke Bank Modern meskipun tidak lama hanya sekitar enam bulan, tugas utama lebih banyak melakukan set up sistem, kemudian sejak April 1990 bergabung dengan Bank Haga. Selama delapan belas tahun di Bank Haga, telah banyak bidang – bidang pekerjaan yang ditangani antara lain ; accounting, system & procedures, human resources & general affairs, dan terakhir sebagai kepala Divisi Risk Management & Compliance. Selesai mengabdi di Bank Haga, kemudian hijrah ke Bank Ina Perdana dari tahun 2008 sampai dengan 2013 sebagai Direktur Kepatuhan dan terakhir sebagai Direktur Operasional. Semenjak Agustus 2013 tercatat sebagai Direktur Operasional di Bank Harda Internasional.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
64
Doddy S. Soewito Direktur Kepatuhan Kelahiran Jakarta, Maret 1963. Saat ini menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank BHI yang juga membawahi Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Sebelum bergabung dengan Bank BHI sebelumnya beliau adalah sebagai Executive Vice President Finance & Operasi di PT Bank Mutiara Tbk sejak 2010. Memulai karirnya dengan mengikuti ODP (Officer Development Program) di Bank Duta pada tahun 1988 dengan jabatan terakhir sebagai Remedial Manajer Perusahaan di 1992. Kemudian melanjutkan karirnya di Bank Hastin sejak tahun 1992 – 1998 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Perencanaan Korporat & Pengembangan Bisnis. Di tahun 1998 – 2000, bekerja di Ventura, California, Amerika Serikat sebagai Chief Financial Officer. Karirnya kembali dibidang perbankan dimulai pada saat diangkat sebagai Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko di Bank Akita dari tahun 2000 sampai kemudian diambil alih (diakuisisi) oleh Barclays Bank Indonesia pada awal 2009. Setelah itu, menjabat sebagai Head of Integration di Barclays Bank Indonesia sampai pertengahan 2010. Dalam perjalanan karirnya, telah mengikuti beberapa pelatihan dan juga pernah tergabung dalam beberapa organisasi di bidang Perbankan dan Manajemen. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1988, kemudian menyelesaikan studi di Magister Manajemen jurusan Manajemen Akuntansi di FPS Magister Manajemen FE UI pada tahun 1994 dan terakhir telah mendapatkan gelar Doktor dari Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, jurusan Strategic Management pada pertengahan tahun 2013.
65
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Pejabat Eksekutif
Jony Mulyawan Kepala Divisi Marketing Kelahiran Jakarta, 13 Desember 1961. Menyelesaikan pendidikan formal dari D3 Akademi Keuangan & Perbankan “LPI” dan S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kalpataru. Berpengalaman meniti karir sebagai Kepala Bagian Kredit Bank Pelita Jakarta (1983-1990); Pimpinan Cabang Bank CIC (1990-2002); Pimpinan Wilayah I Bank CIC dengan membawahi beberapa Cabang luar kota (Surabaya, Denpasar, Makasar, Solo, Yogyakarta) (2002-2004); Pimpinan Wilayah I Bank Century dengan membawahi 14 Cabang di Jakarta (2005-2009); Pimpinan Wilayah IV Bank Century dengan membawahi beberapa Cabang luar kota (Surabaya, Denpasar, Makasar, Solo, Yogyakarta) (Februari 2009-Juni 2009). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2009 dengan menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing Bank BHI. Telah Menyelesaikan BSMR level 4 pada bulan Februari 2013. Mariawati Tjitradinata Kepala Divisi SDM Kelahiran Jakarta, 27 November 1964. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Manajemen di Universitas Jayabaya (1989). Berpengalaman meniti karir sebagai HRD Dept. Head PT. Bank Supreme (1993 – 1996); HRD Dept. Head PT. Bank Metropolitan (1996 – 1999); HRD Dept. Head PT. BPPN Center (1999 – 2001); Ass. Head HRD PT. Ramayana Lestari Sentosa (2001 – 2003); HRD Division Head PT. Bank Asiatic (2003 – 2004); HRD Dept. Head PT. Bank Akita (2004 – 2009); HRD Dept. Head PT. Bank Mayapada Int., Tbk (2009 – 2011). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2011 dan hingga sekarang menjabat sebagai HR Division Head. Telah menyelesaikan BSMR Level 1 pada tahun 2006 dan telah melakukan Refreshment terakhir tanggal 15 Juni 2013 dan 22 Februari 2014. Frangky Karly Kepala Divisi Kredit Support Kelahiran Makassar, 13 September 1962. Menyelesaikan pendidikan formal dari Strata 1 Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar (1984). Berpengalaman meniti karir sebagai Individual Business Unit Manager Cabang Makassar PT. Bank Niaga (September 1990 – Januari 2002); Manajer Keuangan PT. Airmas Pradana (Mei 2003 – September 2005); Kepala Divisi Credit Support & Remedial PT. Bank QNB Kesawan (Mei 2006 – Januari 2012). Bergabung dengan Bank BHI sejak Mei 2013 sebagai Tim Task Force Bank BHI Kantor Pusat dan pada November 2013 menjabat sebagai Credit Support Division Head.Telah menyelesaikan BSMR Level 1 pada Desember 2009 dan Refreshment Program pada Februari 2014.
67
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Aryanto Halawa Kepala Divisi Operasional Lahir di Niaspada 11 Juli 1977.Saat ini sedang menyelesaikan Program S1 di salah satu Universitas Negeri di Jakarta. Memulai karir di Bank sebagai Staf Pembukuan di PT. Bank Central Dagang (1997 – 1999).Bergabung di Bank BHI tahun 2000 sebagai Staf Management Information System, kemudian pada tahun 2012 menjabat sebagai Operational Centre Department Head dan sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional. Wie Min Kepala Divisi Treasury Kelahiran Manggar, 6 April 1977. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Akuntansi STIE YAI (2000-2004). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 1996 sebagai Treasury Operational BHI sampai tahun 2008 kemudian menjadi Treasury Dept. Head; menjabat sebagai Kepala Biro Treasury sejak tahun 2012 sampai 2013 dan sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury. Iwan Irawan Kepala Divisi IT Kelahiran Purworejo, 27 April 1975. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Budi Luhur (2005). Berpengalaman meniti karir sebagai IT Dept. Head PT. Bank Ganesha, Kantor Pusat (1997 – 2010); IT Business Analyst Manager Avrist Insurance (2010); IT System Development Analyst PT. Sorikmas Mining (2010 – 2011); Business Application Senior Supervisor (IT) PT. Nusa Halmahera Minerals (2011 – 2012); IT Bureau Head PT. Bank Harda Internasional, Kantor Pusat (2012 – 2014). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2012 dan terakhir menjabat sebagai IT Division Head. Hardi Rusyandi Soelaeman, SE Wakil Kepala Divisi Operasional Kelahiran Cianjur, 12 September 1962. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perbankan STIE Perbanas (1997). Berpengalaman meniti karir sebagai Manager Operasional PT. Bank Dagang Nasional Indonesia, Tbk (BDNI), Kantor Pusat (1989 – 1998); Ka. Operasional PT. Bank Victoria, Kantor Pusat Operasional (1998 – 2004); Kepala Bagian Sisdur PT. Bank Harda Internasional, Kantor Pusat (2004 – 2012).Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2004 dan terakhir menjabat sebagai Ass. Operation Support Division Head.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
68
Pimpinan Cabang
69
J.B. Budiarto Pimpinan Capem Panglima Polim
Tiara Respati Pimpinan Capem Kelapa Gading
Kelahiran Surabaya, 21 November 1968. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh November (1992). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer PT Bank Halim Indonesia Cabang Kapasan, Surabaya (1994-2000); Account Officer PT Bank Halim Indonesia Cabang Kelapa Gading, Jakarta (2000-2001); Pimpinan Cabang PT Bank Halim Indonesia Cabang Fatmawati, Jakarta (2001-2007); Pimpinan Cabang PT Bank ICBC Indonesia Cabang Fatmawati, Jakarta (2007-2010); Pimpinan Cabang PT Bank ICBC Indonesia Cabang The East, Jakarta (2010); dan terakhir sebagai Deputy Pimpinan KPO PT Bank ICBC Indonesia (2010). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2010 dan terakhir menjabat sebagai Pimpinan Capem Panglima Polim.
Kelahiran, 19 Agustus 1971. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti (1990-1995). Berpengalaman meniti karir sebagai Service Assistant Bank Tiara (1996-2000); AO Bank Danpac (20012004); Branch Manager Bank Century Panglima Polim (2004-2006); Mortage Loan Departement Head Bank Mutiara (2007-2012). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2012 dan sampai sekarang menjabat sebagai Pimpinan Capem Kelapa Gading
Lirani Tjendra Pimpinan Cabang Tanah Abang
Rosalia Sri Redjeki Pimpinan Kantor Pusat Operasional
Kelahiran Jakarta, 1 Februari 1964. Menyelesaikan pendidikan formal S1 dari Manajemen Keuangan & Perbankan di STIE Tri Dharma Widya, Jakarta (1984). Berpengalaman meniti karir sebagai Relationship Manager PT. Bank Hana (2008 – 2011). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2011 dengan menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Gajah Mada dan sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Tanah Abang
Kelahiran Pekalongan, 15 Mei 1968. Menyelesaikan pendidikan formal dari Komputerisasi Akuntansi Universitas Bina Nusantara (1994). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer Bank Umum Nasional (1988-1993) dan terakhir sebagai Account Officer Bank Central Dagang (1993 -1995). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 1996 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan KPO. Telah mengikuti Program Sertifikasi Manajemen Resiko (2007).
Ferry Indrawan Pimpinan Capem Gajah Mada
Meilia Kosasih Pimpinan Capem Muara Karang
Kelahiran, Serang, 5 Juni 1970. Menyelesaikan pendidikan formal dari Strata 1 Ekonomi STIE Y.A.I Jakarta (2005). Berpengalaman meniti karir sebagai Pimpinan Cabang PT. Bank Central Asia, Tbk (Juni 1989 – Januari 2009); Wakil Direktur CV. Multi Sport Indonesia (Januari 2009 – Maret 2011); sekarang); Bergabung dengan Bank BHI tahun 2011 dan sejak tahun 2013 menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Gajah Mada. Telah menyelesaikan sertifikasi BSMR Level 2 pada Februari 2008 dan Refreshment Program pada Februari 2014.
Kelahiran, 7 Mei 1966. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Ekonomi dari Universitas Kristen Djaya (1987-1991). Berpengalaman meniti karir sebagai Staff Seksi Kredit Bank Prima Express (1989-1995); Pimpinan KCP PT. Bank Prasidh Utama (1995-2000); Pimpinan KC Tanah Abang PT. Bank Fama Internasional (20012012). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2012 menjabat sebagai Pimpinan Capem Muara Karang.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Efiandy Pimpinan Capem Jatinegara Kelahiran Tanjung Pinang, 4 Desember 1965. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Pancasila (1993). Berpengalaman meniti karir sebagai Bagian Kredit PT Bank Rahardja (1993-1996); Account Officer PT Bank Pikko Capem Bekasi (1998-2004); Pimpinan Cabang PT Duta Kirana Finance Padang Sumbar (2005) dan terakhir sebagai Marketing PT Bank Mega Capem Pangeran Jayakarta (2005-2006). Bergabung dengan Bank BHI sebagai Marketing sejak tahun 2006 dan terakhir menjabat sebagai Pimpinan Capem Jatinegara.
Gemawati Kok Pimpinan Capem Jembatan Lima
Septenus Sama’aro Lahagu Pimpinan Capem Bekasi
Soenandar Pimpinan Cabang Surabaya-Bratang
Kelahiran Nias, 19 September 1981. Menyelesaikan pendidikan formal dari D-3 Ekonomi Keuangan di Akademi Keuangan dan Perbankan MDP, Palembang (2001-2004) S-1 Manajemen di STIE Adhy Niaga, Bekasi (20062010). Berpengalaman meniti karir sebagai Staff Salesman PT. Limasta Corp. ,Palembang (2001 – 2004); Junior AO Bank Halim Indonesia (20052007); Senior AO di Bank ICBC Indonesia (20072010).Bergabung dengan Bank BHI sebagai Kabag. Marketing KCP Panglima Polim (2010 – 2011); PJS. Pimpinan KCP Bekasi (2011) dan terakhir sebagai Pimpinan KCP Bekasi sampai sekarang.
Kelahiran Sidoarjo, 24 Januari 1974. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ekonomi Universitas Putra (1997). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer Bank Central Dagang Surabaya (1993-1994); Account Officer Bank Tamara Surabaya (1994-1999); Team Leader Account Officer Bank Tata Surabaya (1997-1999); Marketing & Purchasing Export Division PT Dharmabusana Eloksinggasana (1999-2000); Kepala Bagian Marketing Bank Bisnis Internasional Surabaya (2000-2004) dan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Surabaya Ngatel Bank Kesawan (2004-2006). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2006 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Surabaya-Bratang.
Alexius Lukito Candiawan Pimpinan Cabang Bandung
Enny Rivana Susanti Pimpinan Cabang Solo
Kelahiran Bandung, 19 Mei 1960. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Sosial Politik Universitas Katolik Parahyangan Bandung (1985). Berpengalaman meniti karir sebagai Pimpinan Cabang Pembantu Bank Tamara Bandung (19902000) dan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Bank Mega Bandung (2000-2003). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2003 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Bandung.
Kelahiran Solo, 17 September 1960. Menyelesaikan pendidikan formal di bidang ekonomi manajemen pada STIE Atmabhakti Surakarta. Berpengalaman meniti karir sebagai Pimpinan Cabang sebagai Satuan Pengawas Itern BPR Bina Langgeng Mulia (2000-2004). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2004 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Solo.
Kelahiran Jakarta, 16 Oktober 1972. Menyelesaikan pendidikan formal dari Jurusan Ekonomi Perbankan SMEA Swasta Tri Ratna (1992). Berpengalaman meniti karir sebagai Customer Service PT. Bank Harda Internasional (1994 – 2005); Marketing Staff PT. Bank Harda Internasional (2005 – 2010); Kepala Kantor Kas PT. Bank Harda Internasional, Taman Palem (2010 – 2012); Branch Marketing Unit Head PT. Bank Harda Internasional, Capem Muara Karang (2012 – 2014). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 1994 dan terakhir menjabat sebagai Pimpinan Capem Jembatan Lima.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
70
71
Nico Yudhinata Lay Pimpinan Cabang Pontianak
Markus Junus Pimpinan Cabang Tangerang
Kelahiran Pontianak, Pontianak, 2 Juni 1972. Menyelesaikan pendidikan formal dari Strata 1 Ekonomi Universitas Panca Bhakti Pontianak (1997). Berpengalaman meniti karir sebagai Petugas Kredit Review Bank Lippo Pontianak (Mei 1994 – Maret 1997); Staff Branch Banking PT. Bank Dagang Nasional Indonesia Pontianak (April 1997 – September 1998); Account Officer Bank Panin Pontianak (Oktober 1998 – November 2002); Funding Officer Bank Mega Pontianak (November 2005 – Maret 2008). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2013 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pontianak. Telah menyelesaikan LSPP Level 3 pada Juli 2012 dan Refreshment Program pada Februari 2014.
Kelahiran Jakarta, 1 Maret 1970. Menyelesaikan S1 Strata 1 Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta (1994). Berpengalaman meniti karir sebagai Branch Manager Cabang Tangerang Bank Ganesha (Juli 1993 – Januari 2013). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2013 dan hingga sekarang menjabat sebagai Pimpinan Cabang Tangerang. Telah menyelesaikan BSMR Level 3 pada Agustus 2012 dan Refreshment Program pada Februari 2014.
Dwiarini Sulistiowati Pimpinan Cabang Surabaya-Rajawali
Suharto Pimpinan Cabang Pekan Baru
Kelahiran, 11 September 1967. Menyelesaikan pendidikan formal dari S2 Manajemen Universitas Airlangga, Surabaya (2011-2012). Berpengalama meniti karir sebagai AO Bank Industri (1995-1996); PJS Pimpinan KC Surabaya Rajawali Bank Mutiara (1998-2006); Direktur Keuangan PT. Dinamika Mitra Sejati (2006-2011). Bergabung dengan Bank BHI sejak tahun 2012 menjabat sebagai Pimpinan Cabang Surabaya Rajawali.
Kelahiran Tegal, 15 September 1976. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Ilmu Sosial & Politik Jurusan Ilmu Administrasi Universitas Pasundan (1999). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer Business Banking Bank ICB Bumiputera, Cabang Bandung (2002 – 2013); Branch Marketing PT. Bank Harda Internasional, KPO (2013 – 2014); Commercial Loan Senior Marketing PT. Bank Harda Internasional (2014 – 2015). Bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2013 dan terakhir menjabat sebagai Pimpinan Cabang Pekanbaru.
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Kantor Pusat: Asean Tower Lt. 2-3 Jl. KH. Samanhudi No. 10 Jakarta 10710 Telp (021) 3841178 Fax (021) 3841022, 3841023
Kantor Cabang : Kantor Pusat Operasional
Bandung
Asean Tower Lt.1 Jl. KH. Samanhudi No. 10 Jakarta 10710 Telp (021) 3841088 Fax (021) 3852574, 3852579
Capitol Plaza Jl. Jend Sudirman No. 91-C Bandung 40241 Telp (022) 4212270 Fax (022) 4212271
Tangerang Plaza Merdeka Mas Jl. Merdeka Blok C 1-2 Cimone, Tangerang 17113 Telp (021) 55768875 Fax (021) 5582292
Tanah Abang
Pontianak
Surabaya-Rajawali
Jl. Fachrudin 36 Blok A No. 16-17 Tanah Abang, Jakarta Pusat 10250 Telp (021) 3926618 Fax (021) 3802486, 3801836
Jl. Imam Bonjol No. 567 Pontianak 78124 Telp (0561) 762838 Fax (0561) 762906
Jl. Rajawali No. 49-M Surabaya Utara 60175 Telp (031) 3535333 Fax (031) 3520200
Surabaya-Bratang Kompleks Ruko RMI Jl. Bratang Binangun Blok J/3 Surabaya 60284 Telp (031) 5029939 Fax (031) 5039170
Solo Jl. Gatot Subroto No. 190 A-B Solo 57153 Telp (0271) 666677 Fax (0271) 635991
Pekan Baru
Jl. Jend Sudirman No.68E F Pekan Baru 28152 Telp (0761) 44777 Fax (0761) 43600
Kantor Cabang Pembantu : Panglima Polim Grand Panglima Polim Raya Jl. Panglima Polim Raya Kav. 19 Jakarta Selatan 12130 Telp (021) 7397532, 7397533 Fax (021) 72799114
Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 90 Jakarta Barat 11140 Telp (021) 63861025 Fax (021) 63861028
Jembatan Lima Jl. KH. Moch Mansyur No. 120-D Jembatan Lima Jakarta Barat 11210 Telp (021) 6323339 Fax (021) 6304251
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
74
Kelapa Gading
Muara Karang
Jatinegara
Ruko Inkopal Blok C No. 30 Kelapa Gading, Jakarta Utara Telp (021) 4528746 Fax (021) 4524317
Jl. Pluit Karang Raya No. 26 Blok CC 5 Selatan Kav. 44 Jakarta Utara 14440 Telp (021) 6604108 Fax (021) 6679622
Jl. Otista Raya No. 40-A Jakarta Timur Telp (021) 2801386 Fax (021) 85909656
Bekasi
Ruko Pusat Megah Jl. Cut Mutia Blok A No. 4 Bekasi Timur 17113 Telp (021) 8812250 Fax (021) 88349213
Kantor Kas :
75
Tanah Abang
Taman Palem
Pasar Tanah Abang Blok B Lantai 5 unit kantor No. 1 Jl. Fachrudin Telp (021) 23574337 Fax (021) 23574336
Sekolah Pelita Kasih Komp. Taman Palem Lestari Blok E9/1 Cengkareng, Jakarta Barat 11730 Telp (021) 55956909 Fax (021) 55956909
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
Tanggung Jawab Laporan Tahunan Laporan Tahunan PT Bank Harda Internasional tahun 2014 yang memuat laporan keuangan dan informasi yang terkait dengan PT Bank Harda Internasional selama tahun 2014, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Harda Internasional yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
Jakarta, Desember 2014 Komisaris
B. Dwibyantoro Komisaris Utama Independen
R.Soedaryatmo Y. Komisaris Independen
Rachman Hakim Komisaris
Direksi
Antonius Prabowo Argo Direktur Utama
Budiarto Santoso Direktur Operasional
Dr. Doddy S. Soewito, SH.,MM Direktur Kepatuhan
Productivity and Efficiency Annual Report 2014
76
LaporanKeuangan danAudit
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT Bank Harda Internasional Laporan Keuangan Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut beserta Laporan Auditor Independen/ Financial Statements As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended with Independent Auditor’s Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT BANK HARDA INTERNASIONAL FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
Halaman/ Page
Table of Contents
Board of Directors’ Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditor’s Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan……………………………
1-2
.…………………..Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif………………….
3
……………Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.....................................
4
.…..….…………..Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas....................................................
5
.……..…………………..Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan..………………….
6 - 92
……..………….Notes to the Financial Statements
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014
2013
ASET
ASSETS
Kas
2a,2e,4,33
10.753.483.750
13.903.576.175
Cash
2a,2e,2i,5,33
134.073.701.250
108.680.511.207
Demand deposits with Bank Indonesia
2a,2e,2i, 2m,6,33
7.636.138.690
3.934.627.295
Demand deposits with other banks
2a,2e,2j, 2m,7,33
157.578.029.241
94.984.831.234
Placements with Bank Indonesia and other banks
2a,2e,2k,2m,8,33
123.492.026.204
157.296.596.170
Securities
Kredit yang diberikan 2d,2e,2l, setelah dikurangi cadangan 2m,9,28,33 kerugian penurunan nilai sebesar Rp 8.231.682.205 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 5.690.174.325 pada tanggal 31 Desember 2013 Pihak berelasi 4.609.988.148 Pihak ketiga 1.500.224.527.790
1.819.592.750 1.206.314.605.851
Loans net of allowance for impairment losses of Rp 8,231,682,205 as of December 31, 2014 and Rp 5,690,174,325 as of December 31, 2013 Related parties Third parties
Kredit yang diberikan - bersih
1.504.834.515.938
1.208.134.198.601
Loans - net
2e,2w,10,33
18.378.767.948
8.526.229.057
Interest receivables
Biaya dibayar dimuka
2q,11
7.007.946.538
7.995.944.241
Prepaid expenses
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 28.438.744.057 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 27.636.726.958 pada tanggal 31 Desember 2013
2n,12
31.320.095.412
15.676.460.951
Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 28,438,744,057 as of December 31, 2014 and Rp 27,636,726,958 as of December 31, 2013
Aset pajak tangguhan - bersih
2z,17
2.774.953.291
4.174.360.980
Deferred tax assets - net
Aset takberwujud - bersih
2o,13
6.430.068.124
1.172.150.736
Intangible assets - net
2m,2p,2r,14,17
17.446.215.665
13.702.636.880
Other assets - net
2.021.725.942.051
1.638.182.123.527
TOTAL ASSETS
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga
2f,2s,33 2d,2f,2t, 15,28,33
Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
2d,2f,2u, 16,28,33
Jumlah
2.245.074.079
1.781.457.022
Obligations due immediately
18.716.824.905 1.600.676.264.409
6.017.233.454 1.332.469.082.284
Deposits from customers Related parties Third parties
1.619.393.089.314
1.338.486.315.738
Total
1.355.102.278 77.609.940.625
643.977.574 63.546.218.046
Deposits from other banks Related parties Third parties
78.965.042.903
64.190.195.620
Total
Utang pajak
2z,17
5.464.102.907
5.061.174.532
Taxes payable
Pendapatan diterima dimuka
2w,2x
809.323.450
493.375.419
Unearned income
Bunga yang masih harus dibayar
2w,18
7.757.583.092
5.126.850.591
Accrued interests
Liabilitas imbalan pasca-kerja
2v,19
13.650.088.747
12.266.973.960
Post-employment benefits liabilities
20
707.500.000
2.566.734.714
Other liabilities
1.728.991.804.492
1.429.973.077.596
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas lain-lain JUMLAH LIABILITAS EKUITAS
EQUITY
Modal saham 21 Modal dasar10.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 200.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham pada tanggal 31 Desember 2013 Modal ditempatkan dan disetor2.350.000.000 saham dengan nil ai nominal Rp 100 per saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 146.600 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham pada tanggal 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor Surplus revaluasi aset tetap Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Capital stock Authorized10,000,000,000 shares with par value Rp 100 per share as of December 31, 2014 and 200,000 shares with par value Rp 1,000,000 per share as of December 31, 2013 Issued and paid-up 2,350,000,000 shares with par value Rp 100 per share as of December 31, 2014 and 146,600 share with par value Rp 1,000,000 per share as of December 31, 2013
235.000.000.000
146.600.000.000
21
20.000.000.000
-
Additional paid-in capital
2n,12
21.975.400.000
-
Surplus on revaluation of fixed assets
2.000.000.000 13.758.737.559
1.500.000.000 60.109.045.931
Retained earnings Appropriated Unappropriated
292.734.137.559
208.209.045.931
TOTAL EQUITY
2.021.725.942.051
1.638.182.123.527
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
21
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2014
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga 2d,2w,2x,22,28 Beban bunga 2d,2w,23,28,30 Pendapatan bunga - bersih
2013
222.505.448.553 (140.759.610.960) 81.745.837.593
Pendapatan operasional lainnya Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Provisi dan komisi selain dari kredit - bersih Pendapatan administrasi dan denda Lain-lain - bersih
164.774.399.623 (91.221.887.037) 73.552.512.586
OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expenses Interest income - net Other operating income
2c
130.833.861
75.494.103
2x
1.969.649.195
2.412.958.566
2y 2y
4.457.574.099 695.171.554
4.188.839.320 701.703.231
Gain on foreign exchange - net Fees and commissions not related to loans - net Administration and penalties income Others - net
7.253.228.709
7.378.995.220
Total other operating income
Jumlah pendapatan operasional lainnya Pemulihan (pembentukan) cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non keuangan Beban operasional lainnya: Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2m,3a.1, 3a.5,24 2v,2y,3a
(2.974.731.627)
3.628.492.472
25a 25b
(26.818.012.011) (46.222.189.859)
(27.559.455.480) (40.762.084.034)
Reversal (provision) of allowance for impairment losses on financial assets and non financial assets Other operating expenses: General and administrative expenses Personnel expenses
Jumlah beban operasional lainnya
(73.040.201.870)
(68.321.539.514)
Total other operating expenses
LABA OPERASIONAL - BERSIH
12.984.132.805
16.238.460.764
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH Keuntungan penjualan aset tetap - bersih Keuntungan (kerugian) atas penjualan agunan yang diambil alih Lainnya - bersih
2n,26 2p,26 26
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
5.475.359.220 (136.263.000) 344.221.065 5.683.317.285
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK
INCOME FROM OPERATIONS - NET
678.335.552 (867.313.880)
NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET Gain on sale of fixed assets - net Gain (loss) on sale of foreclosed assets Others - net
(168.726.633)
NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET
20.251.695
INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE)
18.667.450.090
16.069.734.131
(4.251.250.773) (1.399.407.689)
(5.977.739.594) 1.634.604.866
Tax Benefit (expense): Current Deferred
Beban pajak - bersih
(5.650.658.462)
(4.343.134.728)
Tax expense - net
LABA TAHUN BERJALAN
13.016.791.628
11.726.599.403
INCOME FOR THE YEAR
21.975.400.000
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME AFTER TAX Surplus on revaluation of land
34.992.191.628
11.726.599.403
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
5,66
5,93
BASIC EARNINGS FOR SHARE
Manfaat (beban) pajak: Kini Tangguhan
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK Surplus revaluasi tanah
2z,17
2n,12
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
2aa,27
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Saldo per 31 Desember 2012
Penambahan modal
21
Laba tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2013
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Shares capital issued and fully paid
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Saldo laba/Retained earnings Surplus revaluasi/ Surplus on revaluation
Ditentukan penggunaannya/ Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
125.000.000.000
-
-
1.500.000.000
48.382.446.528
174.882.446.528
Balance as of December 31, 2012
21.600.000.000
-
-
-
-
21.600.000.000
Additional capital
-
-
-
-
11.726.599.403
11.726.599.403
Income for the year
146.600.000.000
-
-
1.500.000.000
60.109.045.931
208.209.045.931
Balance as of December 31, 2013
Penambahan modal
21
88.400.000.000
20.000.000.000
-
-
(58.867.100.000)
49.532.900.000
Additional capital
Penyisihan cadangan umum
21
-
-
-
500.000.000
(500.000.000)
-
Appropriation of general reserve
-
-
-
-
13.016.791.628
13.016.791.628
-
-
21.975.400.000
-
-
21.975.400.000
Income for the year Other comprehensive income Revaluation on land
235.000.000.000
20.000.000.000
21.975.400.000
2.000.000.000
13.758.737.559
292.734.137.559
Balance as of December 31, 2014
Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Revaluasi tanah
Saldo per 31 Desember 2014
2n,12
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Bunga, hasil investasi, provisi dan komisi yang diterima Bunga dan beban yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Laba selisih kurs - bersih Beban tenaga kerja Beban administrasi dan umum Beban non operasi - bersih
9.853.941.344
Penurunan (kenaikan) aset operasi: Efek-efek Kredit yang diberikan Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Utang pajak Liabilitas lain-lain Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
12 12 13
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan modal disetor
2013
212.652.909.661 (138.128.878.461) 4.147.663.221 130.833.861 (44.839.075.072) (24.328.612.795) 219.100.929
Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset takberwujud
PT BANK HARDA INTERNASIONAL STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
166.263.980.313 (90.203.560.413) 10.931.993.589 75.494.103 (41.525.150.071) (22.239.592.836) (188.978.328)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, gain on investment, fees and commissions received Interest and expenses paid Other operating income Gain on foreign exchange - net Personnel expenses General and administrative expenses Non-operating expenses - net
23.114.186.357
Cash flows from operating activities before changes in operating assets and liabilities
33.804.569.966 (296.700.317.337) 987.997.703 (5.098.739.594) (5.624.578.785)
93.304.000.417 (61.595.278.346) (1.019.553.271) (6.854.836.869) (212.332.442)
(8.904.437.533) (9.275.906.479) 313.861.964.871 783.317.198 (1.079.669.627)
(33.456.560.702) (16.292.342.890) (77.061.118.715) 613.623.325 (958.477.351)
Decrease (increase) in operating assets: Securities Loans Prepaid expenses Prepaid taxes Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits Taxes payable Other liabilities
32.608.141.727
(80.418.690.487)
Net cash flows provided by (used in) operating activities
(1.091.187.600) 7.669.852.893 (649.000.000)
(4.424.530.674) 31.099.500 (12.734.700)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase of fixed assets Proceed from sale of fixed assets Purchase of intangible assets
5.929.665.293
(4.406.165.874)
Net cash flows provided by (used in) investing activities
50.000.000.000
21.600.000.000
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY Additional paid in capital
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
50.000.000.000
21.600.000.000
Net cash flows from financing activity
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
88.537.807.020
(63.224.856.361)
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
221.503.545.911
284.728.402.272
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
310.041.352.931
221.503.545.911
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
4 5 6
10.753.483.750 134.073.701.250 7.636.138.690
13.903.576.175 108.680.511.207 3.934.627.295
Cash and cash equivalents consists of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks
7
157.578.029.241
94.984.831.234
Placements with Bank Indonesia
310.041.352.931
221.503.545.911
Total cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Jumlah kas dan setara kas
21
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes are an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum
a. The Establishment of the Bank and General
PT Bank Harda Internasional (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 242 tanggal 21 Oktober 1992 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Kementerian Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-895.HT. 01.01.TH.93 tanggal 10 Pebruari 1993 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 25 tanggal 27 Maret 1993, Tambahan No. 1316.
PT Bank Harda Internasional (the "Bank") was established by Notarial Deed No. 242 dated October 21, 1992 from Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. C2-895.HT.01.01.TH.93 dated February 10, 1993 and published in State Gazette No. 25 dated March 27, 1993, Supplement No. 1316.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Bank dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 45 tanggal 19 Desember 2014 yang dibuat di hadapan notaris Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan pasal 1 ayat 1, pasal 4 ayat 1 dan 2, dan pasal 12 ayat 1 Anggaran Dasar Bank. Perubahan tersebut masih menunggu proses persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment of the Bank’s Articles of Association by the Deed of Shareholders’ Decision Statement No. 45 dated December 19, 2014 of Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn, notary in Jakarta, related with the changes of article 1 paragraph 1, article 4 paragraph 1 and 2, and article 12 paragraph 1 Bank’s Articles of Association. The amendment is still waiting approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, tujuan Bank adalah melakukan usaha perbankan dengan melaksanakan kegiatan usaha antara lain menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang, melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak, dan membeli melalui pelelangan agunan sesuai maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank.
In accordance with Article 3 of the Bank’s Articles of Association, the purpose of the Bank is to conduct banking business by conducting business activities such as collecting funds from public, providing loans, issuing letters of credit, conducting custody activities for the benefit of other parties based on a contract, and buying through the auction of collateral as well as part in the event that the debtor does not fulfill its obligations.
Bank memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. 455/KMK.07/1994 tanggal 8 September 1994. Selain usaha perbankan umum, Bank juga melakukan usaha sebagai pedagang valuta asing sesuai dengan Surat Izin No. 29/56/UOPM tanggal 20 Desember 1996 dari Urusan Operasi Pengendalian Moneter Bank Indonesia, yang telah diperbaharui dengan Surat Keputusan Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan No. 5/3/KEP.Dir.PIP/2004 tanggal 24 Desember 2003.
The Bank obtained a license as a Commercial Bank from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia with the decision No. 455/KMK.07/1994 dated September 8, 1994. In addition to commercial banking business, the Bank also conducts business as a foreign exchange trader in accordance with Permit Letter No. 29/56/UOPM dated December 20, 1996 from the Monetary Control Operation Affairs of Bank Indonesia, which was amended by the Decree of the Director of Licensing and Banking Information No. 5/3/KEP.Dir.PIP/2004 dated December 24, 2003.
Induk perusahaan Bank adalah PT Hakim Putraperkasa yang juga merupakan pemegang saham mayoritas dari Bank.
The Bank’s direct holding company is PT Hakim Putraperkasa which is the majority shareholder of the Bank.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (continued)
UMUM (lanjutan) a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
a. The Establishment of the Bank and General (continued)
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan K.H. Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan Surat No. 9/1163/DPNP/Prz tanggal 21 Nopember 2008. Bank saat ini mempunyai 9 (sembilan) Kantor Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, dan 2 (dua) Kantor Kas.
Bank's Head Office is located at Jalan K.H. Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 and has received approval from Bank Indonesia by Letter No. 9/1163/DPNP/Prz dated November 21, 2008. The Bank currently has 9 (nine) Branch Offices, 7 (seven) Sub-branch Offices, and 2 (two) Cash Offices.
b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Divisi Audit Internal dan Karyawan Kunci
b. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee, Internal Audit Division and Key Employees
Pada tanggal 31 Desember anggota Dewan Komisaris, Audit, Komite Pemantau Remunerasi dan Nominasi berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee are as follows:
2014 dan 2013, Direksi, Komite Risiko, Komite adalah sebagai 2014
Dewan Komisaris: Komisaris Utama/Independen Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Operasional
Bernardus Dwibyantoro Rachman Hakim Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo Antonius Prabowo Argo Doddy Setyantoko Soewito Budiarto Santoso
Board of Commissioners: President/Independent Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors: President Director Compliance Director Operational Director
Komite Audit: Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
Bernardus Dwibyantoro a) Kohar Widjaja b) Diane Christina c) Labib Y. Wardiman d) Slamet Agus Pramono
Audit Committee: Chairman Member Member Member Member
Komite Pemantau Risiko: Ketua Anggota Anggota
Bernardus Dwibyantoro Labib Y. Wardiman e) Ignatius Sri Mulyanto
Risk Monitoring Committee: Chairman Member Member
Komite Remunerasi dan Nominasi: Ketua Anggota Anggota a) b) c) d) e)
Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo Rachman Hakim Mariawati Tjitradinata a)
Mengundurkan diri efektif tanggal 1 September 2014 Mengundurkan diri efektif tanggal 1 April 2014 Telah efektif tanggal 5 Juni 2014 Telah efektif tanggal 15 September 2014 Telah efektif melalui Surat Keputusan Direksi tanggal 1 Juli 2014 No. 045/SK-DIR/VII/2014
b) c) d) e)
Remuneration and Nomination Committee: Chairman Member Member
Effectively resigned on September 1, 2014 Effectively resigned on April 1, 2014 Has become effective on June 5, 2014 Has become effective on Semptember 15, 2014 Has become effective by the Decree of the Director dated July 1, 2014 No. 045/SK-DIR/VII/2014
2013 Dewan Komisaris: Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen
Bernardus Dwibyantoro Rachman Hakim Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
7
Board of Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (continued)
UMUM (lanjutan) b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Divisi Audit Internal dan Karyawan Kunci (lanjutan)
b. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee, Internal Audit Division and Key Employees (continued) 2013
Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Komite Audit: Ketua Anggota Anggota Komite Pemantau Risiko: Ketua Anggota Anggota
a)
Antonius Prabowo Argo b) Doddy Setyantoko Soewito c) Budiarto Santoso
Audit Committee: Chairman Member Member
d)
Bernardus Dwibyantoro Kohar Widjaja Diane Christina
Risk Monitoring Committee: Chairman Member Member
e)
Bernardus Dwibyantoro Labib Y. Wardiman f) Tikos Sitanggang
Komite Remunerasi dan Nominasi: Ketua Anggota Anggota a)
b)
c)
d)
e)
f)
Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo Rachman Hakim Mariawati Tjitradinata a)
Telah efektif melalui Surat Bank Indonesia tanggal 24 Oktober 2013 No. 15/85/GBI/DPIP/Rahasia; Ending Fadjar telah mengundurkan diri efektif tanggal 30 April 2013. Telah efektif melalui Surat Bank Indonesia tanggal 12 Pebruari 2013 No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia. Telah efektif melalui Surat Bank Indonesia tanggal 1 Oktober 2013 No. 15/64/GBI/DPIP/Rahasia; Peggy Puger telah mengundurkan diri efektif tanggal 30 Juni 2013. Telah efektif melalui Surat Keputusan Direksi tanggal 15 Januari 2013 No. 006/SK-DIR/II/2013 Telah efektif melalui Surat Keputusan Direksi tanggal 15 Januari 2013 No. 007/SK-DIR/II/2013 Mengundurkan diri efektif tanggal 31 Maret 2013
b)
c)
d)
e)
f)
Board of Directors: President Director Compliance Director Operational Director
Remuneration and Nomination Committee: Chairman Member Member
Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated October 24, 2013 No. 15/85/GBI/DPIP/Rahasia; Ending Fadjar effectively resigned on April 30, 2013. Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated February 12, 2013 No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia. Has become effective by Bank Indonesia’s letter dated October 1, 2013 No. 15/64/GBI/DPIP/Rahasia; Peggy Puger effectively resigned on June 30, 2013. Has become effective by the Decree of the Director dated January 15, 2013 No. 006/SK-DIR/II/2013 Has become effective by the Decree of the Director dated January 15, 2013 No. 007/SK-DIR/II/2013 Effectively resigned on March 31, 2013
Kepala Divisi Audit Internal Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Setiawan Boediharjo.
The Bank’s Internal Audit Division Head as of December 31, 2014 and 2013 is Setiawan Boediharjo.
Personil manajemen kunci mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pejabat eksekutif yaitu pejabat yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi atau mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dan/atau aktivitas operasional Bank.
Key management personnel consists of members of the Board of Commisioners and Board of Directors, and executive officers who have direct responsibility to the Board of Directors or have significant influences over policies and/or operational activities of the Bank.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi masingmasing sebesar Rp 2.064.000.000 dan Rp 3.381.600.000 pada tahun 2014 dan Rp 1.680.000.000 dan Rp 1.939.004.048 pada tahun 2013.
Total salaries and allowances paid to the Board of Commisioners and Directors amounted to Rp 2,064,000,000 and Rp 3,381,600,000, respectively, in 2014, Rp 1,680,000,000 and Rp 1,939,004,048, respectively, in 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 PT Bank Harda Internasional memiliki 311 dan 283 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and 2013 PT Bank Harda Internasional has 311 and 283 permanent employees (unaudited).
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY POLICIES
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN a.
Pernyataan pengukuran keuangan
AKUNTANSI
YANG
kepatuhan dan dasar dan penyusunan laporan
a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statements of compliance and basis of measurement and preparation of financial statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) of Institute of Indonesia Chartered Accountants which include the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (PAPI) 2008.
Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The financial statements have also been prepared and presented in accordance with the regulation of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAMLK”, whose function has been transferred to the Financial Services Authority (FSA) since January 1, 2013), No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of Chairman of the BAPEPAM-LK NO. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of the Issuer or Public Company”.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) sebagai mata uang fungsional. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The Bank’s financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah (IDR), its functional currency. The Bank’s financial statements are prepared based on historical cost, except for certain accounts which are prepared based on other basis as described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows were prepared using direct method by classified the cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placements and not pledged nor restricted.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia, requires the use of judgements, estimates and assumptions that affect to:
penerapan kebijakan akuntansi,
9
the application of accounting policies,
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
AKUNTANSI
YANG
Pernyataan kepatuhan dan dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
a.
nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,
the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements,
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada tahun dimana estimasi tersebut direvisi dan tahun yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the year in which the estimation are revised and in any future year affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amounts recognized in the financial statements are described in Note 3.
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
dan
b.
Penjabaran mata uang asing i.
Change in disclosures
accounting
policies
and
The accounting policies adopted in preparing the financial statements have been consistently applied, except for the adoption of several amended SFAS as disclosed in Note 37.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi seperti yang diungkapkan pada Catatan 37. c.
Statements of compliance and basis of measurement and preparation of financial statements (continued) The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia, requires the use of judgements, estimates and assumptions that affect to (continued):
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi (lanjutan):
b.
ACCOUNTING
c.
Foreign currency translation i.
Mata uang pelaporan dan fungsional
Reporting and functional currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Bank.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
c.
and
balances
in
foreign
Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI).
Accounting policies for transactions and balances in foreign currency are based on BAPEPAM-LK regulation No. VIII.G.7 and the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (PAPI).
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
Transactions in foreign currency are recorded in Rupiah at the exchange rate prevailing at the transaction date. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currency are translated into Rupiah using the middle rate of Bank Indonesia.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of monetary assets and liabilities on foreign currency are recognized in the statements of comprehensive income for the year.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang menggunakan kurs tengah Reuters yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (Pukul 16.00 WIB):
Below is the major foreign exchange rates used for the translation into Rupiah as of December 31, 2014 and 2013 using the Reuters middle rate (at 16.00 WIB) set by Bank Indonesia:
2014 1 Dolar Amerika Serikat/Rp
d.
Foreign currency translation (continued) ii. Transactions currency
ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
ACCOUNTING
2013 12.385
Transaksi dengan pihak berelasi
12.170
d.
United States Dollar 1/Rp
Transactions with related parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”:
The Bank enters into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding “Related Party Disclosures” as:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person: i. Has control or joint control over the reporting entity;
i.
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
ii. Has significant influence over the reporting entity; or iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
d.
Transactions with related parties (continued) b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow is related to the others);
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
i.
e.
ACCOUNTING
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is the entity who organize the program, the sponsoring entity are also related to the reporting entity;
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Aset keuangan
e.
Financial assets i. Financial assets (other than sukuk)
i. Aset keuangan (selain sukuk)
The Bank adopted SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
e.
Financial assets (continued) i. Financial assets (continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan)
ACCOUNTING
(other
than
sukuk)
PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification related to interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosures of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies adopted to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan sumber input dengan menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar. Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer signifikan antar tingkatan dalam hirarki nilai wajar. Hal ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank, dikarenakan Bank tidak memiliki instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar. PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksi derivatif dan aset yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas.
SFAS No. 60 requires additional disclosures about fair value measurement and liquidity risk. Fair value measurements related to items recorded at fair value are to be disclosed by source of inputs using the three level fair value hierarchy, by class for all financial instruments recognized at fair value. In addition, a reconciliation between the beginning and ending balance for third level of fair value measurements is now required, as well as significant transfers between levels in the fair value hierarchy. This had no significant impact on the Bank’s financial statements, because the Bank has no financial instruments carried as fair value. This SFAS also clarifies the requirements for liquidity risk disclosures with respect to the derivative transactions and assets used for liquidity management.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
e.
Financial assets (continued) i. Financial assets (continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan)
ACCOUNTING
(other
than
sukuk)
Pengungkapan risiko likuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh PSAK ini dan diungkapkan pada Catatan 32. Pengungkapan pengukuran nilai wajar diungkapkan pada Catatan 33.
The liquidity risk disclosures are not significantly impacted by the SFAS and are presented in Note 32. The fair value measurement disclosures are presented in Note 33.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus transaction costs that are directly attributable.
Aset keuangan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Bank
diklasifikasikan
Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Held-to-maturity Loans and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment if only these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held- to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
e.
Financial assets (continued) i. Financial assets (continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan)
ACCOUNTING
(other
than
sukuk)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif.
At initial recognition, these financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method. Income from this financial assets classification is presented as finance income in the statements of comprehensive income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of financial assets classified as loans and receivables and recognized in the statements of comprehensive income.
Metode suku bunga efektif
Effective interest rate method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and method of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atau penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points payment or receipt that are integral parts of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost that are directly related to acquisition or the publication of financial assets or liabilities.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
e.
Financial assets (continued) i. Financial assets (continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan)
ACCOUNTING
(other
than
sukuk)
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangan kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari aset keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada table berikut:
The Bank classify the financial assets into classes that reflect the nature of information and take into account the characteristics of those financial assets. The classification can be seen in the table below:
Kategori instrument keuangan/ Category of financial instrument
Aset keuangan/ Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-to-maturity investments
Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Subgolongan/ Class (as determined by the Bank) Subclasses Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities Efek-efek dengan janji dijual kembali/Securities purchased under resale agreements Pendapatan bunga yang masih akan diterima/Interest receivables Aset lain-lain/Other assets Setoran jaminan/Security deposits Efek-efek/Securities
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognizes a financial asset if and only if the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or the Bank transfers the financial asset and substantially all the risks and benefits of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the proceeds received.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
e.
ACCOUNTING
Financial assets (continued) ii. Investment in sukuk
ii. Investasi pada sukuk Bank menerapkan PSAK No. 110, Akuntansi Sukuk. PSAK ini mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah. Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif.
The Bank has adopted SFAS No. 110, Accounting for Sukuk. The SFAS establishes the recognition, measurement, presentation and disclosures of sukuk ijarah and sukuk mudharabah transactions. Implementation of this SFAS prevailed prospectively.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Sebelum pengakuan awal, Bank menentukan klasifikasi investasi pada sukuk berdasarkan tujuan investasi Bank.
Before the initial recognition, the Bank determines the classification of investment in sukuk based on the purpose of Bank’s investment.
Bank menentukan klasifikasi investasi pada sukuk sebagai biaya perolehan.
The Bank determines the classification of investment in sukuk as acquisition cost.
-
-
Biaya perolehan
Acquisition cost
Apabila investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan terdapat persyaratan kontraktual dalam menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.
If the investment is held within a business entity that aims to acquire assets of contractual cash and there is a contractual requirement to determine the specific date of principal payments and/or the result.
Pada saat pengukuran awal, investasi dicatat sebesar biaya perolehan yang sudah termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, investasi sukuk ini diukur pada nilai perolehan yang diamortisasi.
At the initial measurement, the investment is recorded at acquisition cost which already includes the transaction cost. After the initial recognition, the sukuk investment is measured on amortized cost.
Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu instrumen sukuk.
The difference between acquisition cost and nominal value is amortized using straight line method during the period of the sukuk instrument.
Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka Bank mengakui rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.
If there is an indication of impairment, then the Bank will measure the recoverable amount. If the recoverable amount is less than recorded amount, then the Bank will recognize the impairment losses. Recoverable amount represents the amount which will be recoverable from the principal repayment regardless of its present value.
Penyajian
Presentation
Pendapatan investasi dan beban amortisasi disajikan secara neto dalam laporan laba rugi komprehensif.
Investment income and amortization expense are presented in net amount in the statements of comprehensive income.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan (lanjutan)
e.
Financial assets (continued) ii. Investment in sukuk (continued)
ii. Investasi pada sukuk (lanjutan)
f.
ACCOUNTING
Reklasifikasi
Reclassification
Bank tidak dapat mengubah klasifikasi investasi, kecuali perubahan tujuan model usaha. Model usaha yang bertujuan untuk memperoleh arus kas kontraktual didasarkan pada tujuan investasi yang ditentukan oleh Bank. Arus kas kontraktual yang dimaksud adalah arus kas bagi hasil dan pokok dari sukuk mudharabah atau arus kas imbalan (consideration/ujrah) dari sukuk ijarah. Setelah pengakuan awal, jika arus kas aktual berbeda dengan tujuan investasi yang telah ditetapkan, maka Bank menelaah kembali konsistensi tujuan investasinya.
The Bank can not change investment classification, unless changes in the business model’s purpose. Business model that intended to gain contractual cash flows is based on the Bank investment purposes. The underlying contractual cash flows is cash flow from revenue sharing and principal of sukuk mudharabah or benefit cash flow (consideration/ujrah) from sukuk ijarah. After initial recognition, if the actual cash flows differ from the Bank investment purposes, then the Bank reconsiders the consequences of the investment purposes.
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
f.
Financial liabilities and equity instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangement and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Bank are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
The Bank classified its financial liabilities as financial liabilities measured at amortized cost.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilies measured at fair value through profit or loss are categorized into measured at amortized cost.
Setelah pengakuan awal, Bank mengklasifikasikan seluruh liabilitas keuangan sebagai biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank classified all financial liabilities as at amortized cost using effective interest rate method.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
YANG
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas (lanjutan)
f.
ACCOUNTING
Financial liabilities and equity instruments (continued)
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari liabilitas keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada table berikut:
The Bank classify the financial liabilities into classes that reflect the nature of information and take into account the characteristics of those financial liabilities. The classification can be seen in the table below:
Kategori instrument keuangan/ Category of financial instrument Liabilitas Liabilitas keuangan yang keuangan/ diukur dengan biaya Financial perolehan diamortisasi/ liabilities Financial liabilities at amortized cost
g.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Golongan (ditentukan oleh Bank)/ Subgolongan/ Class (as determined by the Bank) Subclasses Liabilitas segera/Obligations due immediately Simpanan nasabah/Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Bunga yang masih harus dibayar/Accrued interests Liabilitas lain-lain/Other liabilities Safe deposits box
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities, if and only if, the Bank’s liabilities are discharged, cancelled or expired.
Reklasifikasi aset keuangan
g.
Reclassifications of financial assets
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Bank shall not classify any financial instrument out of or into the fair value through profit/loss category while it is held or issued.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi dapat diklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai kredit yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk dimiliki di masa yang akan datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo.
Financial assets at fair value through profit/loss could be reclassified as loans and receivables if it could fulfill the requirements as loans and receivables and there’s intention and capability to hold until the predictable date in the future or maturity date.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi.
Reclassification of financial assets from held-to maturity classification to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognized directly in equity section until the financial assets is derecognized, at which time, the cumulative gains or losses previously recognized in equity shall be recognized as profit/loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus di amortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-to-maturity classification is recorded at carrying amount. The unrealized gains or losses are amortized by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
YANG
Saling hapus instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
has a legally enforceable right to offset the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
has an intention to settle on a net basis or to realize the asset and to settle the liability simultaneously.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
i.
Demand Deposits with Bank Indonesia and other banks Demand deposits with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate. Demand deposits with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e). j.
Off setting financial instrument Financial assets and liabilities are off setting and the net amount reported in the financial statement if, and only if, the Bank:
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank:
i.
ACCOUNTING
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
j.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
Placements with Bank Indonesia are stated at amortized costs using effective interest rate. Placements with other banks are stated at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
At initial recognition, securities are measured at fair value plus transaction costs which are directly attributable to the acquisition of securities and subsequent measurement is conducted based on classification of securities into groups of certain financial assets net of allowance for impairment losses (Note 2e).
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
AKUNTANSI
YANG
Efek-efek
k.
Securities Securities purchased under resale agreements are presented as asset and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest rate method as interest income over the period commencing from the acquisition date to the resale date.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai aset sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. l.
ACCOUNTING
Kredit yang diberikan
l.
Loans
Kredit yang diberikan adalah kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian dengan debitur, yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans are granted based on agreements with borrowers, where the borrowers are required to pay their debts with interest after specified periods.
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2e).
Loans are recognized at amortized costs using effective interest rate method net of allowance for impairment losses (Note 2e).
Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
For restructured loans, losses which occur from loan restructuring relating to the modification of terms are recognized if the present value of total amount of future cash receipts specified in terms of new loans, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of loans recorded prior to restructuring.
Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah deposito berjangka, tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang.
Collateral is held to mitigate credit risk and risk mitigation policies determine the eligibility of collateral types. Generally, the Bank uses time deposits, land and buildings, vehicles, account receivables, machines and inventories to mitigate the credit risk.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (‘secondary source of credit repayment’) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required in each credits extended as secondary sources of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
Kredit yang diberikan (lanjutan)
l.
ACCOUNTING
Loans (continued)
Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Bank.
Kriteria penghapusbukuan kredit debitur adalah sebagai berikut:
kepada
The criteria for loan write-off to debtors are as follows:
a. Kredit yang memiliki kualitas macet; b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset sebesar 100% dari pokok kredit; c. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off); d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar.
a. “Loss” loan category; b. Loan facility has been provided with 100% provision from the loan principal;
m. Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan
m. Impairment of financial and non-financial assets
c. The write-off are performed for all loan obligations, the loan obligations shall not be written-off partially; d. Collection and recovery efforts have been performed, but the results are unsuccessful; e. The debtors’ business has no prospect or performance is bad or they do not have the ability to repay the loan.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each statement of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, and the events that occurred losses have impacted the estimated future cash flows of the financial assets that can be realibly estimated.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya.
The objective evidence of impairment could include: significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; or it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organization; or significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
m. Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
m. Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between an occurring loss and its identification is determined by management for each identified portfolio.
Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Bank assesses whether there is any objective evidence of impairment for financial asset whose balance is individually significant. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset. The insignificant impaired financial asset is included in group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya telah dinilai secara individual, dan penurunan nilainya diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant and insignificant amount, hence the account of financial asset will be included in a group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual, Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit yang diberikan diatas Rp 3.000.000.000 untuk tahun 2014 dan 2013 serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan atau secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant, the Bank performs individual assessment for loans with amount above Rp 3,000,000,000 for 2014 and 2013 and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
For the purposes of an evaluation of individual impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows that is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statements of comprehensive income.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
m. Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
m. Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika kredit yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether the foreclosure is probable or not.
Bank menerapkan statistical model analysis method, dengan menggunakan data historis kerugian kredit minimal 3 tahun dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:
The Bank applied statistical model analysis method, using historical loan loss data minimum 3 years and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:
Data historis probability of default, Waktu pemulihan, Jumlah kerugian yang terjadi (loss given default), dan Pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.
Historical data of the probability of default, Recoveries period, The amount of loss incurred (loss given default), and Management’s experienced judgment as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss is decreased and the decrease can be related objectively to an occurred event after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed directly or by adjusting the allowance account. The reversal amount of the impairment is recognized in the statements of comprehensive income.
Saldo aset produktif dihapusbukukan pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
The outstanding balances of earning assets are written-off against the respective allowance for impairment losses when the Bank’s management believes that the earning assets are uncollectible. When a loan is uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written-off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
m. Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
m. Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Recoveries from loans previously written-off in the current period are credited to the allowance for impairment losses.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi.
The carrying amounts of the Bank’s non financial assets, other than deferred tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, then the asset’s recoverable amount is estimated.
Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.
The recoverable amount of an asset or cash generating unit is the greater of its value in use and its fair value less costs to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset.
Cadangan penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.
Impairment losses reserve recognized in prior year are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates use to determine the recoverable amount.
Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika cadangan penurunan nilai tidak pernah diakui.
An impairment loss reserve is reversed only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determine, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable).
The Bank determines allowance for impairment losses on commitments and contingencies with credit risk by the difference between the amortized amount (carrying amount) and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable).
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih berdasarkan pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value).
The Bank determines allowance for impairment losses on foreclosed assets by the lower of the carrying amount and their net realizable value.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap
n.
ACCOUNTING
Fixed assets
Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”.
The Bank adopted SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. The revised SFAS No. 16 prescribes accounting for land and therefore, revoked SFAS No. 47, “Accounting for Land”.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including non-refundable import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the premises and equipment to its working condition and location for its intended use.
Sejak Desember 2014, tanah dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi.
Since December 2014, land are stated at their revalued amounts, being the fair value at the date of revaluation.
Penilaian dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar dari aset yang dinilai kembali tidak berbeda material dari nilai tercatatnya.
Valuations are performed frequently to ensure that their fair value of a revalued assets does not differ materially from its carrying amount.
Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah diakui pada pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.
Any revaluation increase arising on the revaluation of land are recognized in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of revaluation surplus, except to the extent that it reverses a revaluation decrease, for the same assets which was previously recognized in profit or loss, in which case the increase is credited to profit and loss to the extent of the decrease previously charged. A decrease in carrying amount arising on the revaluation of land is charged to profit or loss to the extent that it exceeds the balance, if any, held in fixed asset revaluation reserve relating to a previous revaluation of land.
Surplus revaluasi tanah yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The revaluation surplus of land is directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. If the recognition criteria are met, the acquisition cost will include the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap (lanjutan)
n.
Fixed assets (continued) Depreciation of fixed assets, except for land, is computed using the straight-line method for fixed assets over the estimated useful life of the assets, as follows:
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) untuk seluruh aset tetap selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Masa manfaat tahun/ The estimated useful life year Bangunan Kendaraan Inventaris dan peralatan kantor Instalasi dan renovasi
ACCOUNTING
5 - 20 5 1 - 10 1 - 10
% per tahun/ % per year 20 - 5 20 100 - 10 100 - 10
Buildings Vehicles Inventories and office equipments Instalations and renovation
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful life, residual values and depreciation method are reviewed at each year end and the effect of any changes in estimating for on a prospective basis.
Untuk semua aset tetap, Bank menetapkan nilai residu “nihil” untuk perhitungan penyusutan.
For all fixed assets, the Bank has determined residual values to be “nil” for the calculation of depreciation.
Sebelum 31 Desember 2014, tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Before December 31, 2014, land is stated at cost and not amortized as the management has the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/extended upon expiration.
Bank menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.
The Bank adopted IFAS No. 25, “Land Rights”. IFAS No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights (HGB) incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized.
Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap (lanjutan)
n.
p.
Fixed assets (continued) Construction in progress is presented as part of “Fixed Assets” and is stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. o.
ACCOUNTING
Aset takberwujud
o.
Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank.
Intangible assets consist of software acquired by the Bank.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Software acquired by Bank is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.
An intangible asset is derecognized on disposal or when there is no future economic benefits are expected from its use or disposal.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak adalah lima hingga sepuluh tahun.
Amortization is recognized in statements of income on a straight-line method over the estimated useful life of the software, from the date it is available for use. The estimated useful life of software is five until ten years.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.
Amortization method, useful life and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted if appropriate.
Agunan yang diambil alih
p.
Foreclosed assets Foreclosed assets represent loan collateral acquired by the Bank and presented as “Other assets” account less allowance for impairment losses.
Agunan yang diambil alih (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) dan disajikan dalam akun “Aset lain-lain” dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
AKUNTANSI
YANG
Agunan yang diambil alih (lanjutan)
p.
Foreclosed assets are recognized at net realizable value. The difference of loan balance over the net realizable value of foreclosed assets when the loan was taken over, is charged to allowance for possible losses on loans. However, if net realizable value exceeds the loan balance, foreclosed assets are recognized at the amount of loan balance and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Biaya pemeliharaan atas agunan yang diambil alih yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi agunan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Expenses for maintaining foreclosed assets are recognized in the current statements of comprehensive income.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The differences between the value foreclosed assets and sale are recognized as gains or losses on the sale of foreclosed assets. If there is a permanent decline in value, the carrying amount is written down to recognize the permanent decline in value and the loss is recognized in the statements of comprehensive income.
Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value foreclosed assets on a periodic basis.
Biaya dibayar dimuka
q.
of
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their useful life using the straight-line method.
Aset lain-lain
r.
Other assets Other assets consist of assets that cannot be classified under the above accounts and not material to establish its own account. Among such assets are foreclosed assets, taxes assessment under appeal, inventories of books, printed material and stamp duty, safe deposits and others.
Aset lain-lain terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri. Termasuk dalam aset lain-lain adalah agunan yang diambil alih, penetapan pajak dalam proses banding, persediaan buku barang cetakan dan materai, setoran jaminan dan lain-lain. s.
Foreclosed assets (continued)
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit diatas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit. Sedangkan jika terdapat selisih lebih nilai realisasi bersih diatas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. r.
ACCOUNTING
Liabilitas segera
s.
Obligation due immediately Obligation due immediately is recorded when it occurrs or due to a direct order from the shareholder both public and other bank. Obligation due immediately is stated at the amortized cost (Note 2f).
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2f).
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
AKUNTANSI
YANG
Simpanan nasabah
t.
v.
Deposits from customers At initial recognition deposits are measured at fair value net of transaction costs directly attributable to the deposits, and measured subsequently at amortized costs using the effective interest rate method (Note 2f).
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2f). u.
ACCOUNTING
Simpanan dari bank lain
u.
Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro dan deposito berjangka.
Deposits from other banks consist of the liability to other banks, both domestic and overseas in the form of demand deposits and time deposits.
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif (Catatan 2f).
At initial recognition, deposits from other banks measured at fair value net of transaction costs which directly attributable to deposits are measured subsequently at amortized costs using interest rate (Note 2f).
Imbalan pasca-kerja
v.
Post-employment benefits
Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Bank tidak memilih metode ini dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria, karenanya PSAK revisi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank.
The Bank adopted SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised SAK permits an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains or losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains or losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. The Bank decided not to apply this method in recognizing the actuarial gains or losses and therefore there is no significant impact on the Bank’s financial statements.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undangundang ditentukan dengan metode penilaian aktuarial “Projected Unit Credit”.
By SFAS No. 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date.
Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuaria diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja.
The excess is determined as actuarial gains or losses recognized using the straight-line method over the expected average remaining working lifes of the employees.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
AKUNTANSI
YANG
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
v.
ACCOUNTING
Post-employment benefits (continued)
Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Bank menghitung liabilitas diestimasi atas imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No.24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.
The Bank calculates defined employee benefits to its employees in accordance with Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003 and SFAS No.24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and past periods, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested).
When the post-employment benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is recognized immediately to the extent that the benefit are already vested and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average service period until the postemployment benefits become vested.
w. Pengakuan pendapatan dan beban bunga
w. Recognition expenses
of
interest
income
and
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 2e).
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan adalah bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense recognized in the financial statement are interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans in which their principal and interest have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exist as to their timely collection, are generally classified as impaired loans.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
w. Pengakuan pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
w. Recognition of interest expenses (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
x.
y.
AKUNTANSI
income
and
Seluruh penerimaan kas atas kredit yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet, diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas diatas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
All cash receipts from loans classified as doubtful or loss are first applied as a reduction of the principal. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income in the current year statements of comprehensive income.
Pengakuan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dihentikan pada saat kredit tersebut diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Pendapatan bunga dari kredit yang diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).
The recognition of interest income on loans is discontinued when the loans are classified as impaired loans. Interest income from impaired loans is reported as contingent receivables and to be recognized as income when the cash is received (cash basis).
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
Provisi dan komisi
x.
Fees and commissions
Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian (pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
Significant fees and commissions which are directly related to lending activities are recognized as part (deduction) of the cost of credit and will be recognized as interest income on the basis of amortized by the effective interest rate method.
Pendapatan dan beban provisi atau komisi lainnya yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu tertentu ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Income and fees expense or other commissions not related to the loan activities and certain time period or not material according to the Bank are recognized as income or expense at the time of the transaction occurred.
Pendapatan lainnya
dan
beban
operasional
y.
Other operating income and expenses
All of other operating income and expenses are charged into statements of comprehensive income as incurred.
Seluruh pendapatan dan beban operasional lainnya dibebankan pada pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. z.
ACCOUNTING
Pajak penghasilan
z.
Income tax The Bank adopted SFAS No. 46 (Revised 2010), which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
AKUNTANSI
YANG
Pajak penghasilan (lanjutan)
z.
ACCOUNTING
Income tax (continued)
PSAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
The revised SFAS also prescribes an entity to present the underpayment/overpayment of income tax including its interest/penalty, if any, on comprehensive income during the period.
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting basis of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is measured at the tax rates that have enacted or substantively enacted as of the statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statements of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are stated in the statement of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recognized when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
aa. Laba per saham dasar
aa. Basic earnings per share
Bank menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham.
The Bank adopted SFAS No. 56 (Revised 2011), which prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing income for the year attributable to ordinary equity holders of the parent company by the weighted average number of shares outstanding during year.
Bank tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
The Bank has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statements of comprehensive income.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
bb. Informasi segmen operasi
bb. Operating segment information
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
a. That engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity);
Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal Bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi.
The Bank presents operating segment based on the Bank’s internal reporting to the chief operating decision maker in accordance with SFAS No. 5 (Revised 2009). The Bank’s chief operating decision-maker is Board of Director.
b. Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and c. For which discrete financial information is available.
cc. Peristiwa setelah periode pelaporan
3.
ACCOUNTING
cc. Events after the reporting period
Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Bank pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Kejadiankejadian setelah tanggal laporan posisi keuangan yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Post year-end events that provide additional information about the Bank’s financial position at the date of the statements of financial position (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that does not need adjustment are disclosed in the notes to financial statements when material.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements where it often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standards.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and by past experiences and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are by management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumptions.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan (Catatan 32).
This disclosure supplements the commentary on financial risk management (Note 32).
a.
a.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Key sources of estimation uncertainty a.1. Allowances for financial assets
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
impairment
losses
of
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for impairment based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial situation and the net realizable value of any underlying collateral.
Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Manajemen Risiko.
Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flow considered recoverable are independently approved by the Risk Management. a.2. Post-employment benefits
a.2. Imbalan pasca-kerja karyawan Present value atas imbalan pasca-kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuaria berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the post-employment benefits depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja.
The assumptions used in determining the net cost or income for employee benefits include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)
a.
Key sources (continued)
of
estimation
uncertainty
a.2. Post-employment benefits (continued)
a.2. Imbalan pasca-kerja karyawan (lanjutan)
In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the service periods of employees.
Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
a.3. Estimated useful life of fixed assets
a.3. Estimasi masa manfaat aset tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Bank diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis.
The useful life of each item of the Bank’s fixed assets is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets.
Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset.
The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset.
Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktorfaktor yang disebutkan di atas.
Therefore, it is possible that future result of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A reduction in the estimated useful life of any item of premises and equipments would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these fixed assets.
Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2n dan nilai tercatat aset tetap diungkapkan pada Catatan 12.
The estimated useful lives and carrying value of fixed assets are disclosed in Notes 2n and 12, respectively.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)
a.
of
estimation
uncertainty
a.4. Deferred tax assets and liabilities
a.4. Aset dan liabilitas pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes basis to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 17.
The deferred tax assets are disclosed in Note 17. a.5. Impairment of non-financial assets
a.5. Penurunan nilai aset non-keuangan
b.
Key sources (continued)
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.
Impairment review is performed when certain impairment indicators present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continuing use and ultimate disposition of such assets.
Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Bank.
Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap, aset takberwujud dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih) diungkapkan pada Catatan 12, 13 dan 14.
The carrying value of these assets in the form of fixed assets, intangible assets and other assets (foreclosed assets) are disclosed in Notes 12, 13 and 14, respectively.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank
b.
Critical accounting judgements in applying the Bank’s accounting policies
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Financial assets and liabilities classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu.
The Bank’s accounting policies provide scope for financial assets and liabilities to be designated at inception into different accounting categories in certain circumstances.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
4.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)
b.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Financial assets and liabilities classification
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 2e).
In classifying financial assets as “held-tomaturity”, the Bank has determined that Bank has the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (Note 2e).
KAS
4. CASH 2014
5.
Critical accounting judgements in applying the Bank’s accounting policies (continued)
2013
Rupiah Khasanah Teller ATM
10.539.890.000 125.643.750 87.950.000
13.760.914.150 142.662.025 -
Rupiah Vault room Teller ATM
Jumlah
10.753.483.750
13.903.576.175
Total
Cash in Safe, Cash in Transit dan Cash in ATM diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (pihak ketiga).
Cash in Safe, Cash in Transit and Cash in ATM are insured for burglary risks with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (third party).
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
GIRO PADA BANK INDONESIA
Rupiah Giro pada Bank Indonesia
5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 2014
2013
134.073.701.250
108.680.511.207
Rupiah Demand deposits with Bank Indonesia
Giro Wajib Minimum (GWM) Primer adalah simpanan minimum yang wajib dibentuk oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK).
Primary Minimum Statutory Reserve is minimum deposits that should be maintained by Bank in the form of demand deposits with BI in certain percentage of Third Party Funds (TPF) which is determined by BI.
Giro Wajib Minimum (GWM) Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau excess reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.
Secondary Minimum Statutory is minimum reserve that should be maintained by Bank in the form of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Certificate Deposit of Bank Indonesia (SDBI), Government Debenture Debt (SUN) and/or excess reserve, in certain percentage determined by BI.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA (continued)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
Giro Wajib Minimum (GWM) Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia, jika LDR Bank dibawah minimum LDR target Bank Indonesia (78%) atau diatas LDR target (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM insentif Bank Indonesia sebesar 14%.
The Minimum Statutory Reserve on Loan to Deposit Ratio (LDR) is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of demand deposits with Bank Indonesia, if the Bank’s LDR is below the minimum of LDR targeted by Bank Indonesia (78%) or the Bank’s LDR above the maximum of LDR targeted by Bank Indonesia (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below Bank Indonesia requirement of 14%.
Sesuai PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tentang “Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, Giro Wajib Minimum (GWM) dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, Giro Wajib Minimum (GWM) dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing.
In line with BI Regulation No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011 regarding Changes on BI Regulation No. 12/19/PBI/2010 regarding “Minimum Statutory Reserve of Commercial Bank in Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency”, starting March 1, 2011 until May 31, 2011, Minimum Statutory Reserve in foreign currency amounted to 5% from total third party funds in foreign currency and starting June 1, 2011, Minimum Statutory Reserve in foreign currency amounted to 8% from total third party funds in foreign currency.
Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR).
As of December 24, 2013, Bank Indonesia issued a Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 regarding the Minimum Reserve Requirement (GWM) at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. In accordance with such regulation, the Minimum Reserve Requirement consists of Primary and Secondary Minimum Statutory Reserve and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Reserve Requirement.
Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam Rupiah dan Giro Wajib Minimum (GWM) Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4% dari DPK dalam Rupiah. Giro Wajib Minimum (GWM) LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dengan KPMM Insentif. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal 31 Desember 2013.
Primary Minimum Statutory Reserve in Rupiah is 8% of TPF in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Reserve in Rupiah is 4% of TPF in Rupiah. LDR Minimum Reserve Requirement in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between The Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the CAR and CAR Incentive. The Minimum Statutory Reserve Requirement in foreign currencies is 8% from TPF in foreign currencies. The PBI was effective from December 31, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Giro Wajib Minimum (GWM) Utama Bank masingmasing sebesar 8,06% dan 8,05% untuk mata uang Rupiah, serta Giro Wajib Minimum (GWM) Sekunder Bank masing-masing sebesar 4,91%, dan 4,61%.
As of December 31, 2014 and 2013, Primary Statutory Reserve of the Bank were 8.06% and 8.05% for Rupiah currency, and Secondary Statutory Reserve were 4.91% and 4.61%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has complied with the Bank Indonesia’s regulation regarding Minimum Statutory Reserve Requirement of Commercial Banks.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
GIRO PADA BANK LAIN a.
Berdasarkan mata uang
a. 2014
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah - Slamet Riyadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk - Surabaya PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah
b.
2013
6.040.297.233
1.450.823.457
610.349.153 338.809.882
588.218.120 1.207.735.940
310.000.000
275.000.000
215.485.363
136.691.866
117.490.382 3.706.677
271.493.264 4.138.677
-
525.971
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah - Slamet Riyadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk - Surabaya PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
7.636.138.690
3.934.627.295
Total
Berdasarkan kolektibilitas
b.
Berdasarkan transaksi berelasi dan pihak ketiga
dengan
pihak
c.
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai
d. Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no impairment losses in respect of demand deposit with other banks.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The management believes that no allowance for impairment losses on demand deposits with other banks to be provided as of December 31, 2014 and 2013.
Tingkat suku bunga rata-rata
e.
2014 Rupiah
Average interest rate The average interest rate of demand deposits with other banks are as follows:
Tingkat suku bunga rata-rata giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
f.
By transaction with related party and third party As of December 31, 2014 and 2013, there were no demand deposits with other banks with related party.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat giro pada bank lain dengan pihak berelasi. d.
By collectibility Based on the prevailing Regulation of Bank Indonesia, all demand deposits with other banks as of December 31, 2014 and 2013, were classified as current.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang berlaku, seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diklasifikasikan lancar. c.
By currency
2013
0 - 1,5%
0 - 2,5%
f.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan.
40
Rupiah
As of December 31, 2014 and 2013, there were no demand deposits with other banks which are pledged.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
a. 2014
Rupiah BI - Deposit Facility Call money: PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Victoria International Tbk Jumlah - bersih
b.
2013
137.578.029.241
94.984.831.234
10.000.000.000 10.000.000.000
-
157.578.029.241
94.984.831.234
Berdasarkan kolektibilitas
b.
Berdasarkan transaksi berelasi dan pihak ketiga
dengan
pihak
c.
Berdasarkan jatuh tempo
d. 2014
e.
f.
Call money: PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Victoria International Tbk Total - net
By collectibility
By transaction with related party and third party As of December 31, 2014 and 2013, there were no placements with related party.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada pihak berelasi. d.
Rupiah BI - Deposit Facility
Based on the prevailing BI regulation, placements with BI and other banks as of December 31, 2014 and 2013 were classified as current.
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, penempatan pada BI dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diklasifikasikan sebagai lancar. c.
By type and currency
By maturity 2013
Rupiah Kurang dari 1 bulan
157.578.029.241
94.984.831.234
Rupiah Less than 1 month
Jumlah
157.578.029.241
94.984.831.234
Total
Cadangan kerugian penurunan nilai
e.
Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2014 and 2013, there were no impairment losses in respect of placements with Bank Indonesia and other banks.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The management believes that no allowance for impairment losses on placements with other banks to be provided as of December 31, 2014 and 2013.
Tingkat suku bunga rata-rata
f.
The average interest rate of placements with Bank Indonesia and other banks are as follows:
Tingkat suku bunga rata-rata penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut: 2014 Rupiah
Average interest rate
2013 5,93%
41
4,81%
Rupiah
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)
8.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) g.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang dijaminkan.
g.
As of December 31, 2014 and 2013 there were no placements with other banks which are pledged.
h.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain akan diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
h.
Placements with Bank Indonesia and other banks will be settled within no more than 12 months after the date of the statements of financial position.
EFEK-EFEK
8. SECURITIES 2014
a. Pinjaman yag diberikan dan piutang b. Dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah
a.
2013
123.492.026.204
14.181.800.000 143.114.796.170
a. Loans and receivables b. Held to maturity
123.492.026.204
157.296.596.170
Total
a.
Pinjaman yang diberikan dan piutang:
Loans and receivables:
2013
Tanggal dimulai/ Starting date
Jenis efek
Tanggal jatuh tempo/ Due date
Pendapatan bunga belum diamortisasi/ Unamortized interest income
Nilai penjualan kembali/ Resale value
Nilai tercatat/ Carrying value
Types of securities
Rupiah:
Rupiah:
Obligasi pemerintah FR 0064
13/12/2013
10/01/2014
14.346.515.144
(164.715.144)
Jumlah
b.
b.
Dimiliki hingga jatuh tempo: Berdasarkan kolektibilitas:
jenis,
mata
uang
14.181.800.000
Government bond FR 0064
14.181.800.000
Total
Held to maturity: By type, currency and collectibility:
dan 2014
Nilai nominal/ Par value Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Obligasi pemerintah Obligasi korporasi Jumlah
Bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest
Nilai tercatat/Carrying amount Lancar/ Current
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
89.248.000.000 28.092.431.684
5.966.924.265 184.670.255
95.214.924.265 28.277.101.939
-
117.340.431.684
6.151.594.520
123.492.026.204
-
Securities held to maturity Rupiah 95.214.924.265 Government bonds 28.277.101.939 Corporate bonds 123.492.026.204
Total
2013
Nilai nominal/ Par value Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Obligasi pemerintah Obligasi korporasi Jumlah
Bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest
Nilai tercatat/Carrying amount Lancar/ Current
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
87.248.000.000 48.995.719.966
6.603.492.702 267.583.502
93.851.492.702 49.263.303.468
-
136.243.719.966
6.871.076.204
143.114.796.170
-
42
Securities held to maturity Rupiah 93.851.492.702 Government bonds 49.263.303.468 Corporate bonds 143.114.796.170
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8. SECURITIES (continued)
EFEK-EFEK (lanjutan) b.
b.
Dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan):
Held to maturity (continued): By remaining maturity:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2014
2013
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo 3-12 bulan Lebih dari 12 bulan
10.000.000.000 113.492.026.204
21.996.867.623 121.117.928.547
Securities held to maturity 3-12 months Over 12 months
Jumlah
123.492.026.204
143.114.796.170
Total
By government and non-government securities:
Berdasarkan efek-efek pemerintah dan bukan pemerintah: 2014 Efek-efek pemerintah Efek-efek bukan pemerintah Jumlah
2013
95.214.924.265 28.277.101.939
93.851.492.702 49.263.303.468
Government securities Non-government securities
123.492.026.204
143.114.796.170
Total
By related parties:
Berdasarkan pihak berelasi: 2014
2013
Pihak berelasi Pihak ketiga - bersih
123.492.026.204
143.114.796.170
Related parties Third parties - net
Jumlah
123.492.026.204
143.114.796.170
Total
The details of government bonds are as follows:
Rincian obligasi pemerintah adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/December 31, 2014
No. Series/ Series No. Obligasi suku bunga tetap/ Fixed rate bonds
FR 0046 FR 0046 FR 0047 FR 0047 FR 0047 FR 0047 FR 0052 FR 0052 FR 0061 FR 0028 FR 0032 FR 0040
Nominal Rp/ Par value Rp
Tingkat suku bunga per tahun (%)/ Interest rate per year (%)
10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 2.248.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
9,50% 9,50% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,50% 10,50% 7,00% 10,00% 15,00% 11,00%
89.248.000.000
Nilai tercatat Rp/ Carrying amount Rp 9.860.267.690 9.771.693.764 9.972.345.233 11.394.002.082 11.394.082.561 10.908.972.987 11.624.587.531 11.500.201.326 4.569.745.191 2.234.677.533 986.874.646 997.473.721 95.214.924.265
43
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Frekuensi pembayaran bunga/ Frequency of interest payment
15/07/2023 15/07/2023 15/02/2028 15/02/2028 15/02/2028 15/02/2028 15/08/2030 15/08/2030 15/05/2022 15/07/2017 15/07/2018 15/09/2025
6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8. SECURITIES (continued)
EFEK-EFEK (lanjutan) b.
b.
Dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan):
Held to maturity (continued): The details of government bonds are as follows (continued):
Rincian obligasi pemerintah adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2013/December 31, 2013
Nominal Rp/ Par value Rp
No. Series/ Series No. Obligasi suku bunga tetap/ Fixed rate bonds
Tingkat suku bunga per tahun (%)/ Interest rate per year (%)
FR 0046 FR 0046 FR 0047 FR 0047 FR 0047 FR 0047 FR 0052 FR 0052 FR 0026 FR 0028 FR 0032 FR 0040
10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 3.000.000.000 2.248.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
9,50% 9,50% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,50% 10,50% 11,00% 10,00% 15,00% 11,00%
87.248.000.000
Nilai tercatat Rp/ Carrying amount Rp 9.850.630.398 9.755.846.629 9.972.068.263 11.451.277.316 11.451.361.542 10.944.873.332 11.672.567.247 11.543.991.760 2.996.867.623 2.230.263.252 984.292.987 997.452.353
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Frekuensi pembayaran bunga/ Frequency of interest payment
15/07/2023 15/07/2023 15/02/2028 15/02/2028 15/02/2028 15/02/2028 15/08/2030 15/08/2030 15/10/2014 15/07/2017 15/07/2018 15/09/2025
6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months 6 bulan/months
93.851.492.702
The details of corporate bonds rating are as follows:
Rincian obligasi korporasi berdasarkan peringkat adalah sebagai berikut: 2014 Peringkat/ Rating Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo PANORAMA I Th 2012 SERI B Indosat VII Th 2009 Seri B Efek beragunan aset danareksa BTN 03 (EBA Kelas A) Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007
Suku bunga/ Interest rate
Nilai nominal/ Nilai tercatat/ Par value Carrying amount
idBBB+ idAA+
12,25% 11,75%
10.000.000.000 7.000.000.000
10.000.000.000 7.151.587.234
idAAA
7,75%
6.092.431.684
6.092.431.684
idAA+ idAAA
11,85% 10,40%
3.000.000.000 2.000.000.000
3.030.047.043 2.003.035.978
Securities held to maturity PANORAMA I Th 2012 SERI B Indosat VII Th 2009 Seri B Efek beragunan aset danareksa BTN 03 (EBA Kelas A) Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007
28.092.431.684
28.277.101.939
Total
Jumlah
2013 Peringkat/ Rating Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo PANORAMA I Th 2012 SERI B Berkelanjutan I Federal Inti Finance Seri B Th 2012 Indofood Sukses Makmur V Th 2009 Efek beragunan aset danareksa BTN 03 (EBA Kelas A) Indosat VII Th 2009 Seri B Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 PLN - VII
Suku bunga/ Interest rate
Nilai nominal/ Nilai tercatat/ Par value Carrying amount
idBBB+
12,25%
10.000.000.000
10.000.000.000
idAA+
7,35%
10.000.000.000
10.000.000.000
idAA+
13%
8.000.000.000
8.000.000.000
idAAA idAA+
7,75% 11,75%
7.995.719.966 7.000.000.000
7.995.719.966 7.219.916.465
idAA+ idAAA idAA+
11,85% 10,40% 12,25%
3.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000
3.043.681.658 2.003.985.379 1.000.000.000
Securities held to maturity PANORAMA I Th 2012 SERI B Berkelanjutan I Federal Inti Finance Seri B Th 2012 Indofood Sukses Makmur V Th 2009 Efek beragunan aset danareksa BTN 03 (EBA Kelas A) Indosat VII Th 2009 Seri B Subordinasi Bank Mandiri I Th 2009 Sukuk Ijarah PLN II Th 2007 PLN - VII
48.995.719.966
49.263.303.468
Total
Jumlah
Bonds rating classified by Pefindo.
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8. SECURITIES (continued)
EFEK-EFEK (lanjutan) c.
c.
Berdasarkan kolektibilitas
By collectibility Based on the prevailing BI regulation, securities as of December 31, 2014 and 2013 were classified as current.
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efekefek pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diklasifikasikan lancar. d.
Jangka waktu Obligasi pemerintah Obligasi korporasi Tingkat bunga rata-rata per tahun Obligasi pemerintah Obligasi korporasi
e.
f.
9.
d.
Jangka waktu dan tingkat suku bunga ratarata efek-efek adalah sebagai berikut: 2014
2013
16 tahun/years 6,7 tahun/years
11 tahun/years 3,3 tahun/years
10,25% 10,80%
10,58% 10,82%
e.
Cadangan kerugian penurunan nilai
Maturity period Government bonds Corporate bonds Average interest rate per year Government bonds Corporate bonds
Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no impairment losses in securities.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The management believes that no allowance for impairment losses in securities to be provided as of December 31, 2014 and 2013. f.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada efek-efek yang dijaminkan.
KREDIT YANG DIBERIKAN a.
Maturity period and average interest rates of securities are as follows:
As of December 31, 2014 and 2013, there were no securities which are pledged.
9. LOANS
Berdasarkan jenis kredit dan klasifikasi Bank Indonesia
a.
By type of loans and by Bank Indonesia classification
2014
Jenis Pihak berelasi Investasi Konsumsi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Type Related parties Investment Consumer
3.210.128.819 1.402.403.524
-
-
-
-
3.210.128.819 1.402.403.524
4.612.532.343
-
-
-
-
4.612.532.343
-
-
-
-
(2.544.195)
Total Allowance for impairment losses
4.609.988.148
-
-
-
-
4.609.988.148
Total loans to related parties
804.673.257.259 382.772.579.097 105.405.677.182
76.625.073.876 67.903.511.304 16.841.635.609
24.923.369.853 14.809.421.011 -
247.543.972
1.100.231.044 10.270.785.125 2.880.580.468
907.321.932.032 475.756.296.537 125.375.437.231
Third parties Working capital Investment Consumer
1.292.851.513.538
161.370.220.789
39.732.790.864
247.543.972
14.251.596.637 1.508.453.665.800
(1.223.521.194)
(33.789.752)
(3.610.925.824)
(8.229.138.010)
Total Allowance for impairment losses
(2.544.195)
(1.449.626.594)
(1.911.274.646)
Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
1.291.401.886.944
159.458.946.143
38.509.269.670
213.754.220
10.640.670.813 1.500.224.527.790
Total loans to third parties
Jumlah
1.296.011.875.092
159.458.946.143
38.509.269.670
213.754.220
10.640.670.813 1.504.834.515.938
Total
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9. LOANS (continued)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a.
Berdasarkan jenis kredit dan klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)
a.
By type of loans and by Bank Indonesia classification (continued)
2013
Lancar/ Current
Jenis Pihak berelasi Investasi Konsumsi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Type Related parties Investment Consumer
-
-
-
-
260.343.530 1.559.373.500
1.819.717.030
-
-
-
-
1.819.717.030
-
-
-
-
1.819.592.750
-
-
-
-
1.819.592.750
Total loans to related parties
649.294.495.953 429.332.618.361 108.127.725.893
3.121.397.872 1.138.961.277 1.280.634.337
32.276.473 -
319.312.281 -
3.165.220.305 11.842.608.489 4.349.404.655
655.581.114.130 442.665.776.881 113.757.764.885
Third parties Working capital Investment Consumer
32.276.473
319.312.281
19.357.233.449
1.212.004.655.896
(5.601.228)
(56.963.785)
(2.080.620.961)
Jumlah 1.186.754.840.207 5.540.993.486 Cadangan kerugian penurunan nilai (3.429.082.062) (117.782.009)
(124.280)
(5.690.050.045)
Total Allowance for impairment losses
Total Allowance for impairment losses
Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
1.183.325.758.145
5.423.211.477
26.675.245
262.348.496
17.276.612.488
1.206.314.605.851
Total loans to third parties
Jumlah
1.185.145.350.895
5.423.211.477
26.675.245
262.348.496
17.276.612.488
1.208.134.198.601
Total
The average interest rates per year are as follows:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 2014 Modal kerja Investasi Konsumsi
b.
Jumlah/ Total
260.343.530 1.559.373.500
(124.280)
Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
2013
14,00% 14,00% 14,00%
Berdasarkan sektor ekonomi klasifikasi Bank Indonesia
12,25% 13,00% 12,75%
dan
b.
Working capital Investment Consumer
By economic sectors and by Bank Indonesia classification
2014
Jenis Pihak berelasi Perdagangan besar dan eceran Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Type Related parties
3.210.128.819 1.402.403.524
-
-
-
-
3.210.128.819 1.402.403.524
4.612.532.343
-
-
-
-
4.612.532.343
-
-
-
-
(2.544.195)
-
-
-
-
4.609.988.148
(2.544.195)
4.609.988.148
46
Wholesale and retail Others Total Allowance for impairment losses
Total loans to related parties
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9. LOANS (continued)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
Berdasarkan sektor ekonomi klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)
dan
b.
By economic sectors and by Bank Indonesia classification (continued)
2014
Lancar/ Current
Jenis
Pihak ketiga Pertanian, perburuan dan kehutanan 5.305.792.109 Perikanan 14.491.594.221 Pertambangan dan penggalian 22.159.635.931 Industri pengolahan 133.556.098.466 Konstruksi 32.150.540.328 Perdagangan besar dan eceran 549.196.570.950 Penyediaan akomodasi dan makan minum 120.901.478.639 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 32.317.605.841 Perantara keuangan 179.604.139.189 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 86.702.983.092 Jasa pendidikan 1.964.044.968 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 141.150.770 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan 8.874.328.075 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Lain-lain 105.485.550.959
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.292.851.513.538 (1.449.626.594 )
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Type Third parties Agriculture, hunting and forestry Fisheries
-
-
-
-
5.305.792.109 14.491.594.221
18.996.815.058 2.128.420.018
-
-
9.431.909.703 -
31.591.545.634 152.552.913.524 34.278.960.346
83.196.016.379
3.749.504.008
-
1.724.041.401
637.866.132.738
Wholesale and retail
139.631.305.226
Provision of accomodation, food and beverage
Mining and excavation Manufacturing Construction
18.729.826.587
-
-
2.235.733.605
22.893.963.853
-
215.065.065 -
19.140.167.116 -
12.977.958.924 -
-
-
-
-
-
-
-
111.364.079
-
-
8.985.692.154
Social services, sociocultural and entertainment
101.606.417 16.841.635.609
-
247.543.972
2.880.580.468
101.606.417 125.455.311.008
Individual services to household Others
161.370.220.789
39.732.790.864
247.543.972
14.251.596.637 1.508.453.665.800
(1.223.521.194)
(33.789.752)
(3.610.925.824)
(1.911.274.646)
Transportation, warehousing and communication Financial intermediaries Real estate, leasing services and 118.821.109.132 servicing company 1.964.044.968 Educational services Health services and 141.150.770 social activities 32.532.670.906 204.733.836.647
(8.229.138.010)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
1.291.401.886.944
159.458.946.143
38.509.269.670
213.754.220
10.640.670.813 1.500.224.527.790
Total loans to third parties
Jumlah
1.296.011.875.092
159.458.946.143
38.509.269.670
213.754.220
10.640.670.813 1.504.834.515.938
Total
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
2013
Jenis Pihak berelasi Perdagangan besar dan eceran Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak berelasi
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Type Related parties
260.343.530 1.559.373.500
-
-
-
-
260.343.530 1.559.373.500
1.819.717.030
-
-
-
-
1.819.717.030
-
-
-
-
-
-
-
-
(124.280)
1.819.592.750
47
(124.280)
1.819.592.750
Wholesale and retail Others Total Allowance for impairment losses
Total loans to related parties
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9. LOANS (continued)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
Berdasarkan sektor ekonomi klasifikasi Bank Indonesia (lanjutan)
dan
b.
By economic sectors and by Bank Indonesia classification (continued)
2013
Lancar/ Current
Jenis
Pihak ketiga Pertanian, perburuan dan kehutanan 5.729.596.145 Perikanan 21.470.416.434 Pertambangan dan penggalian 12.563.805.250 Industri pengolahan 170.567.937.833 Konstruksi 15.351.946.091 Perdagangan besar dan eceran 478.809.036.380 Penyediaan akomodasi dan makan minum 76.958.211.276 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 38.482.247.570 Perantara keuangan 122.336.152.080 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 124.319.002.406 Jasa pendidikan 2.881.385.168 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 612.712.857 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan 8.344.241.449 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 99.893.174 Lain-lain 108.228.256.094 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
1.186.754.840.207
(3.429.082.062)
Dalam perhatian khusus/ Special mentions
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Type Third parties Agriculture, hunting and forestry Fisheries
-
32.276.473 -
-
-
5.761.872.618 21.470.416.434
2.246.903.946
-
-
9.471.383.789 -
22.035.189.039 170.567.937.833 17.598.850.037
1.813.830.203
-
319.312.281
4.710.383.860
485.652.562.724
Wholesale and retail Provision of accomodation, food and beverage
-
-
-
-
76.958.211.276
199.625.000 -
-
-
547.674.924 -
39.229.547.494 122.336.152.080
-
-
-
149.045.724 -
-
-
-
Mining and excavation Manufacturing Construction
Transportation, warehousing and communication Financial intermediaries Real estate, leasing services and 124.468.048.130 servicing company 2.881.385.168 Educational services Health services and 612.712.857 social activities
-
-
-
129.340.497
8.473.581.946
Social services, sociocultural and entertainment
1.280.634.337
-
-
4.349.404.655
99.893.174 113.858.295.086
Individual services to household Others
5.540.993.486
32.276.473
319.312.281
19.357.233.449 1.212.004.655.896
(117.782.009)
(5.601.228)
(56.963.785)
(2.080.620.961)
(5.690.050.045)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
1.183.325.758.145
5.423.211.477
26.675.245
262.348.496
17.276.612.488 1.206.314.605.851
Total loans to third parties
Jumlah
1.185.145.350.895
5.423.211.477
26.675.245
262.348.496
17.276.612.488 1.208.134.198.601
Total
Berdasarkan jangka waktu
c.
By loan period
Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit dan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Loans classification by loan agreements and the remaining maturity are as follows:
Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit:
By term of loan agreements:
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
2014
2013
287.760.244.144 203.432.078.917 432.446.577.659 589.427.297.423
530.135.354.189 35.990.173.311 427.551.641.380 220.147.204.046
Until 1 year Over 1 - 2 years Over 2 - 5 years Over 5 years
1.513.066.198.143
1.213.824.372.926
(8.231.682.205)
(5.690.174.325)
Total Allowance for impairment losses
1.504.834.515.938
1.208.134.198.601
Total loans - net
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9. LOANS (continued)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
Berdasarkan jangka waktu (lanjutan)
c.
By remaining maturity:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
d.
By loan period (continued)
2014
2013
671.763.097.243 98.999.714.881 521.689.785.503 220.613.600.516
591.807.911.676 104.613.414.164 371.174.750.130 146.228.296.956
Until 1 year Over 1 - 2 years Over 2 - 5 years Over 5 years
1.513.066.198.143
1.213.824.372.926
(8.231.682.205)
(5.690.174.325)
Total Allowance for impairment losses
1.504.834.515.938
1.208.134.198.601
Total loans - net
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
d.
Other significant information related with loans are as follows:
a. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi (Catatan 28) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar 13,00% dan 13,00%, sedangkan tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masingmasing sebesar 14,00% dan 13,00%.
a. The average annual interest rates for related parties (Note 28) as of December 31, 2014 and 2013 are 13.00% and 13.00%, respectively, while the average interest rates annually for third parties as of December 31, 2014 and 2013 are 14.00% and 13.00%, respectively.
b. Kredit modal kerja berjangka waktu 1 tahun, kredit investasi berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun, kredit konsumsi berjangka waktu maksimal 8 tahun, kredit karyawan berjangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 10 tahun.
b. Working capital loans have term ranging 1 year, investment loan with term ranging 1 year to 5 years, consumer loans with term maximum 8 years, employee loans with term ranging 1 year to 10 years.
c. Kredit yang direstrukturisasi oleh Bank pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 37.099.218.603 dan Rp Nihil.
c. Restructured loans by the Bank in 2014 and 2013 amounted Rp 37,099,218,603 and Rp Nil, respectively.
d. Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain.
d. Loans are generally collateralized by registered mortgages, powers of attorney to mortgage or sell pledged assets, time deposits or other guarantees.
e. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
e. As of December 31, 2014 and 2013, the detail of non–performing loans based on economic sector are as follows:
2014 Perdagangan besar dan eceran Pertanian, perburuan dan kehutanan Pertambangan dan penggalian
2013
5.473.545.409
5.029.696.141
Wholesale and retail
-
32.276.473
Agriculture, hunting and forestry
9.431.909.703
9.471.383.789
Mining and excavation
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9. LOANS (continued)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut (lanjutan):
d.
e. As of December 31, 2014 and 2013, the detail of non–performing loans based on economic sectors are as follows (continued):
e. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut (lanjutan): 2014 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan dan hiburan Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi
Other significant information related with loans are as follows (continued):
2013
215.065.065 22.893.963.853
547.674.924 -
Transportation, warehousing and communication Financial intermediaries
12.977.958.924
149.045.724
Real estate leasing services, and servicing company Health services and social activities
111.364.079 3.128.124.440
129.340.497 4.349.404.655
Social services and entertainment Others
54.231.931.473
19.708.822.203
Total
(4.868.236.770)
(2.143.185.974)
Allowance for impairment losses
49.363.694.703
17.565.636.229
Total non-performing loan by economic sectors
f. Rasio kredit mikro usaha kecil dan menengah terhadap total kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar 37,47% dan 51,86%
f. The ratio of loans to small medium enterprises to total loans as of December 31, 2014 and 2013, were 37.47% and 51.86%, respectively.
g. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio Non Performing Loans (NPL) gross dan net masing-masing sebesar 3,58% dan 1,62% serta 3,26% dan 1,45%.
g. As of December 31, 2014 and 2013, the ratio Non Performing Loans (NPL) gross and net are 3.58% and 1.62%, and 3.26% and 1.45%, respectively.
h. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
h. As of December 31, 2014 and 2013, there are no loans which exceded or penalty the Legal Lending Limit (LLL) as required.
i.
i. The changes of allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2014
2013
Saldo awal tahun Pembentukan (pemulihan) tahun berjalan (Catatan 24) Penghapusan selama tahun berjalan
5.690.174.325
10.101.128.814
Balance at beginning of the year Provision (reversal) during the year (Note 24)
2.793.857.627
(4.410.954.489)
(252.349.747)
-
Write-of during the year
Saldo akhir tahun
8.231.682.205
5.690.174.325
Balance at ending of the year
The management believes that the allowance for impairment losses on loans was adequate.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan telah memadai.
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9. LOANS (continued)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut (lanjutan): j.
d.
Other significant information direct with loans are as follows (continued): j.
Berikut ini adalah saldo kredit bruto dan cadangan kerugian penurunan nilai yang dievaluasi secara individual dan kolektif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 2014
As of December 31, 2014 and 2013, the gross loan balances and allowance for impairment losses that are assessed from individual and collective impairment, are as follows:
2013
Kredit yang dievaluasi secara individual Penurunan nilai individual
47.119.694.587 (3.797.436.434)
15.420.683.516 (1.710.792.986)
Sub jumlah
43.322.258.153
13.709.890.530
Loans assessed by individual impairments Individual impairments Sub total
Kredit yang dievaluasi secara kolektif Penurunan nilai kolektif
1.465.946.503.556 1.198.403.689.410 (4.434.245.771) (3.979.381.339)
Sub jumlah
1.461.512.257.785
1.194.424.308.071
Sub total
Saldo akhir
1.504.834.515.938
1.208.134.198.601
Ending balance
10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
Loans assessed by collective impairments Collective impairments
10. INTEREST RECEIVABLES
As of December 31, 2014 and 2013, the listing of interest receivables are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian pendapatan bunga yang masih akan diterima adalah sebagai berikut: 2014
2013
Kredit yang diberikan Efek-efek dan penempatan pada bank lain
14.648.276.003
4.488.441.546
3.730.491.945
4.037.787.511
Jumlah
18.378.767.948
8.526.229.057
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Loans Securities and placement with other banks Total
11. PREPAID EXPENSES As of December 31, 2014 and 2013, the listing of prepaid expenses are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut: 2014
2013
Sewa gedung Core Banking System (CBS) Iklan dan promosi Asuransi Lainnya
4.565.475.067 1.980.000.000 193.822.817 148.067.255 120.581.399
5.784.237.999 1.980.000.000 71.969.425 131.388.817 28.348.000
Building rents Core Banking System (CBS) Advertisement and promotion Insurance Others
Jumlah
7.007.946.538
7.995.944.241
Total
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS 31 Desember 2014/December 31, 2014
Bangunan/ Buildings
Renovasi bangunan atau instalasi/ Building renovations or installations
7.187.121.832
Kendaraan/ Vehicles
Peralatan kantor/ Office equipment
Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress
12.004.705.484
3.318.234.360
12.763.526.233
3.080.000.000
43.313.187.909
-
218.292.400
226.272.000
646.623.200
-
1.091.187.600
(348.096.682)
(537.130.800)
(162.350.000)
(493.358.558)
-
(3.540.936.040)
(321.503.500)
321.503.500
-
-
-
-
-
-
-
21.975.400.000
24.935.000.000
6.517.521.650
12.007.370.584
3.382.156.360
12.916.790.875
-
59.758.839.469
-
3.813.907.620
10.349.609.053
2.889.594.526
10.583.615.759
-
27.636.726.958
-
240.459.177
629.197.513
293.882.333
984.920.443
-
2.148.459.466
-
(348.096.682)
(349.185.867)
(161.990.000)
(487.169.818)
-
(1.346.442.367)
-
(289.944.100)
289.944.100
-
-
-
-
Saldo 31 Desember 2014/Balance December 31, 2014
-
3.416.326.015
10.919.564.799
3.021.486.859
11.081.366.384
-
28.438.744.057
Jumlah tercatat 31 Desember 2014/ Carrying amount December 31, 2014
24.935.000.000
3.101.195.635
1.087.805.785
360.669.501
1.835.424.491
-
31.320.095.412
Tanah/ Land Kepemilikan langsung/ Direct ownership Jumlah tercatat bruto/ Gross carrying amount: Saldo 1 Januari 2014/ Balance January 1, 2014 4.959.600.000 Penambahan/ Additions Pelepasan/ Disposals (2.000.000.000) Reklasifikasi/ Reclassifications Surplus revaluasi/ Revaluation surplus 21.975.400.000 Saldo 31 Desember 2014/Balance December 31, 2014 Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation: Saldo 1 Januari 2014/ Balance January 1, 2014 Penambahan/ Additions Pelepasan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications
(3.080.000.000)
Jumlah/ Total
(3.080.000.000)
31 Desember 2013/December 31, 2013
Kepemilikan langsung/ Direct ownership Jumlah tercatat bruto/ Gross carrying amount: Saldo 1 Januari 2013/ Balance January 1, 2013 Penambahan/ Additions Pelepasan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo 31 Desember 2013/Balance December 31, 2013
Tanah/ Land
Bangunan/ Buildings
Renovasi bangunan atau instalasi/ Building renovations or installations
4.959.600.000
8.202.971.744
10.891.527.261
3.271.276.860
12.086.151.502
-
39.411.527.367
-
-
179.161.627
83.457.500
1.081.911.547
3.080.000.000
4.424.530.674
-
-
-
-
4.959.600.000
(1.015.849.912)
7.187.121.832
Kendaraan/ Vehicles
Peralatan kantor/ Office equipment
(36.500.000)
Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress
(486.370.132)
-
Jumlah/ Total
(522.870.132)
934.016.596
-
81.833.316
-
-
12.004.705.484
3.318.234.360
12.763.526.233
3.080.000.000
43.313.187.909
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember 2013/December 31, 2013
Bangunan/ Buildings
Renovasi bangunan atau instalasi/ Building renovations or installations
Kendaraan/ Vehicles
Peralatan kantor/ Office equipment
-
4.002.552.905
8.698.198.878
2.341.876.829
10.019.932.569
-
25.062.561.181
-
320.520.022
1.207.128.958
580.977.697
977.561.427
-
3.086.188.104
-
-
-
(33.260.000)
(478.762.327)
-
Tanah/ Land Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation: Saldo 1 Januari 2013/ Balance January 1, 2013 Penambahan/ Additions Pelepasan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications
-
Saldo 31 Desember 2013/Balance December 31, 2013
-
Jumlah tercatat 31 Desember 2013/ Carrying amount December 31, 2013
4.959.600.000
(509.165.307)
Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress
Jumlah/ Total
(512.022.327)
444.281.217
-
64.884.090
-
-
3.813.907.620
10.349.609.053
2.889.594.526
10.583.615.759
-
27.636.726.958
3.373.214.212
1.655.096.431
428.639.834
2.179.910.474
3.080.000.000
15.676.460.951
Beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 2.148.459.466 dan Rp 3.086.188.104 (Catatan 25a).
Depreciation expense of fixed assets are charged to general and administrative expense for the years ended December 31, 2014 and 2013, amounted to Rp 2,148,459,466 and Rp 3,086,188,104, respectively (Note 25a).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, aset dalam penyelesaian yang direklasifikasi ke aset takberwujud adalah sebesar Rp 3.080.000.000 (Catatan 13).
For the year ended December 31, 2014, construction in progress that were reclassified to intangible assets amounted to Rp 3,080,000,000 (Note 13).
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Detail of gain on sale of fixed assets are as follows:
2014 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku Keuntungan penjualan aset tetap (Catatan 26)
2013
7.669.852.893 (2.194.493.673)
31.099.500 (10.847.805)
5.475.359.220
20.251.695
Proceed from sale of fixed assets Book value Gain on sale of fixed assets (Note 26)
Valuation to determine the fair value of the Bank’s land as of December 31, 2014, was performed by KJPP Sarwono, Indrastuti dan Rekan, an independent valuers registered in Financial Services Authority (FSA), based on its report dated October 31, 2014. The valuation was determined in accordance with the Indonesian Appraisal Standards (SPI), referring to recent arm’s length market transaction and Bapepam-LK’s rule No. VIII.C.4 regarding valuation and presentation of asset valuation report in capital market. Appraisal method used is the Market Data and Income Approach Methods.
Penilaian untuk nilai wajar atas tanah yang dimiliki oleh Bank pada 31 Desember 2014 telah dilakukan oleh KJPP Sarwono, Indrastuti dan Rekan, penilai independen yang telah teregistrasi pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berdasarkan laporannya tertanggal 31 Oktober 2014. Penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah Pendekatan Data Pasar dan Pendapatan.
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan data untuk menentukan nilai wajar aset, antara lain: 1. Jenis hak yang melekat pada properti; 2. Kondisi pasar; 3. Lokasi; 4. Karakteristik fisik; 5. Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan; dan 6. Karakteristik tanah.
Elements used in data comparison process to determined assets’ fair value are as follows:
Selisih nilai wajar atas tanah dengan nilai tercatat dibukukan pada pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian “Surplus revaluasi tanah”.
The difference between the fair value and carrying amount of land, was recorded in other comprehensive income and accumulated in equity as “Surplus on revaluation of land”.
Rincian surplus revaluasi tanah adalah sebagai berikut:
The details of surplus on revaluation of land are as follows:
1. 2. 3. 4. 5.
Type of right on property; Market condition; Location; Physical characteristics; Income producing characteristics; and
6. Land characteristics.
Nilai buku sebelum revaluasi/Book value before revaluation
Nilai pasar/ Market value
Surplus revaluasi/ Surplus revaluation
Tanah
2.959.600.000
24.935.000.000
21.975.400.000
Land
Jumlah
2.959.600.000
24.935.000.000
21.975.400.000
Total
_
Nilai tercatat tanah jika dicatat sebesar biaya perolehan adalah sebesar Rp 2.959.600.000.
Carrying amount of land if stated on the historical cost basis amounted to Rp 2,959,600,000.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset, jika aset lainnya selain tanah diukur menggunakan nilai wajar.
Management believes that there is no significant difference between the fair value and carrying value of assets, if those assets excluding land have been measured at fair value basis.
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 18-36 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2016 dan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank has several land as head and branch offices with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan) for a period of 18-36 years and will be expired between 2016 and 2027. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all of these properties were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Indrapura dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 19.076.572.737 untuk tahun 2014, dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Cartis Insurance Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 22.592.322.856 untuk tahun 2013. Perusahaan asuransi tersebut merupakan pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan terjadi kerugian.
Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by fire and other risks with amounts insured to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT Asuransi Indrapura amounted to Rp 19,076,572,737 for the year 2014, and PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT Cartis Insurance Indonesia amounted to Rp 22,592,322,856 for the year 2013. Those insurance companies are third parties. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada aset tetap yang dipakai sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2014 and 2013, there are no fixed assets used temporarily or terminated from active use and not classified as available-for-sale.
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen Bank berpendapat bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Bank.
By individual reviewed of fixed assets at the end of the year, the Bank’s management believes there is no indication for impairment in the value of Bank’s fixed assets.
13. ASET TAKBERWUJUD
13. INTANGIBLE ASSETS Intangible assets as of December 31, 2014 and 2013 consisted of the following:
Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari:
31 Desember 2014 / December 31, 2014 1 Januari/ January 1, 2014
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2014
Harga perolehan: Perangkat lunak
2.291.683.554
649.000.000
12.734.700
4.961.000.000
7.888.948.854
Cost: Software
Jumlah
2.291.683.554
649.000.000
12.734.700
4.961.000.000
7.888.948.854
Total Accumulated amortization: Software
Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak
1.119.532.818
340.939.750
1.591.838
-
1.458.880.730
Jumlah
1.119.532.818
340.939.750
1.591.838
-
1.458.880.730
Total
Jumlah Tercatat
1.172.150.736
6.430.068.124
Net Carrying Value
31 Desember 2013 / December 31, 2013 1 Januari/ January 1, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2013
Harga perolehan: Perangkat lunak
2.278.948.854
12.734.700
-
-
2.291.683.554
Cost: Software
Jumlah
2.278.948.854
12.734.700
-
-
2.291.683.554
Total Accumulated amortization: Software
Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak
895.534.638
223.998.180
-
-
1.119.532.818
Jumlah
895.534.638
223.998.180
-
-
1.119.532.818
Total
1.172.150.736
Net Carrying Value
Jumlah Tercatat
1.383.414.216
Aset takberwujud diamortisasi selama 5-10 tahun.
Intangible assets are amortized over 5-10 years.
Beban amortisasi 2014 dan Rp 340.939.750 dibebankan dalam (Catatan 25a).
pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar dan Rp 223.998.180 yang beban umum dan administrasi
Amortization charged to general and administrative expenses as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 340,939,750 and Rp 223,998,180 (Note 25a).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, aset dalam penyelesaian dan biaya dibayar dimuka yang direklasifikasi ke aset takberwujud masing-masing sebesar Rp 3.080.000.000 dan Rp 1.881.000.000.
For the year ended December 31, 2014, construction in progress and prepaid expense that were reclassified to intangible assets amounted to Rp 3,080,000,000 and Rp 1,881,000,000, respectively.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN
14. OTHER ASSETS 2014
Penetapan pajak dalam proses banding (Catatan 17) Agunan yang diambil alih Setoran jaminan Persediaan buku, barang cetakan dan materai Lain-lain Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai aset non - keuangan Jumlah - bersih
2013
6.820.099.769 5.452.390.495 3.808.675.000
6.808.999.769 2.513.978.512 3.808.675.000
701.030.433 844.893.968
688.703.353 714.742.263
(180.874.000) 17.446.215.665
Taxes assessment under appeal (Note 17) Foreclosed assets Security deposits Inventories of books, printed materials and stamp duty Others Less: Allowance for impairment losses on non - financial assets
(832.462.017) 13.702.636.880
Total - net
Agunan yang diambil alih
Foreclosed assets
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit yang diberikan berupa tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed assets represent loan collaterals such as lands, buildings and vehicles that have been foreclosed by the Bank.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed assets as required by Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.
Rincian keuntungan (kerugian) penjualan agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
Detail of gain (loss) on sale of foreclosed assets are as follows:
2014
2013
Hasil penjualan agunan yang diambil alih Nilai buku
410.000.000 (546.263.000)
Keuntungan (kerugian) penjualan agunan yang diambil alih (Catatan 26)
(136.263.000)
2014
Saldo akhir tahun
678.335.552
Proceed from sale of foreclosed assets Book value Gain (loss) on sale of foreclosed assets (Note 26)
The changes in allowance impairment for losses on foreclosed assets are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Pembentukan selama tahun berjalan (Catatan 24) Pengurangan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan
5.920.000.000 (5.241.664.448)
2013
832.462.017
188.500.000
180.874.000
782.462.017
(832.462.017) -
(138.500.000)
Balance at beginning of the year Provision during the year (Note 24) Decrease during the year Write-off during the year
180.874.000
832.462.017
Balance at ending of the year
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
Management believes that the allowance for impairment losses on foreclosed assets are adequate to cover losses that may arise.
Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi.
The management believes that the foreclosed assets balance represent net realizable value.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
14. OTHER ASSETS (continued)
Setoran jaminan terdiri atas deposit ATM ALTO, deposit line telepon, dan deposit sewa.
Security deposits consists of deposit in ATM ALTO, line telephone deposits and rent deposits.
Lainnya terdiri atas tagihan ATM, appraisal dan nasabah serta lainnya.
Others consists of ATM, appraisal and customer receivables and others.
15. SIMPANAN NASABAH
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Pihak berelasi Pihak ketiga
18.716.824.905 1.600.676.264.409
6.017.233.454 1.332.469.082.284
Related parties Third parties
Jumlah
1.619.393.089.314
1.338.486.315.738
Total
Deposits from customers consists of:
Simpanan nasabah terdiri dari: 2014
2013
Giro Tabungan Deposito berjangka
119.883.516.941 94.870.514.347 1.404.639.058.026
130.115.506.511 104.146.420.826 1.104.224.388.401
Demand deposits Saving deposits Time deposits
Jumlah
1.619.393.089.314
1.338.486.315.738
Total
a.
Giro terdiri dari:
a. 2014
2013
Pihak berelasi Pihak ketiga
5.681.375.360 114.202.141.581
1.592.672.000 128.522.834.511
Related parties Third parties
Jumlah
119.883.516.941
130.115.506.511
Total
3,25%
The average interest rates per annum Rupiah
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah
3,50%
There are demand deposits blocked and pledged as loan collateral amounting to Rp 2,165,123,130 and Rp 21,049,700,000 as of December 31, 2014 and 2013.
Terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 2.165.123.130 dan Rp 21.049.700.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. b.
Demand deposits consists of:
Tabungan terdiri dari:
Pihak berelasi Tabungan Super Tabungan Harda Tabunganku Jumlah pihak berelasi
b.
Saving deposits consists of:
2014
2013
979.803.937 171.870.662 4.635.411
857.857.969 104.676.580 16.962.057
Related parties Super Savings Harda Savings Tabunganku Savings
1.156.310.010
979.496.606
Total related parties
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
b.
Tabungan terdiri dari (lanjutan):
b. 2014
2013
Pihak ketiga Tabungan Super Tabungan Harda Tabunganku Tabungan karyawan Tabungan Escrow
77.863.504.488 13.574.897.407 1.886.714.505 242.552.594 146.535.343
88.266.400.378 13.261.177.018 1.487.989.860 151.356.964 -
Third parties Super Savings Harda Savings Tabunganku Savings Employee Savings Escrow Savings
Jumlah pihak ketiga
93.714.204.337
103.166.924.220
Total third parties
Jumlah Tabungan
94.870.514.347
104.146.420.826
Total Saving deposits
3,30%
The average interest rates per annum Rupiah
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah
c.
Saving deposits consists of (continued):
3,50%
Deposito berjangka terdiri dari:
c.
Time deposits consists of:
2014
2013
Pihak berelasi Pihak ketiga
11.879.139.535 1.392.759.918.491
3.445.064.848 1.100.779.323.553
Related parties Third parties
Jumlah
1.404.639.058.026
1.104.224.388.401
Total
Perincian deposito berjangka berdasarkan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of time deposits as of December 31, 2014 and 2013 by maturity are as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
By period of time deposits:
2014 Pihak berelasi 1 minggu 1 bulan 3 bulan 6 bulan
2013
2.500.000.000 8.506.443.952 500.000.000 372.695.583
125.817.749 2.469.306.058 500.000.000 349.941.041
Related parties 1 week 1 month 3 months 6 months
11.879.139.535
3.445.064.848
Total related parties
8.543.457.457 958.183.356.210 356.580.912.282 33.297.152.334 36.155.040.208
13.300.000.000 79.105.564.493 714.718.976.893 222.707.464.129 28.022.471.397 42.924.846.641
Third parties On Call 1 week 1 month 3 months 6 months 12 months
Jumlah pihak ketiga
1.392.759.918.491
1.100.779.323.553
Total third parties
Jumlah
1.404.639.058.026
1.104.224.388.401
Total
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga On Call 1 minggu 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
By remaining period until maturity:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2014
2013
Pihak berelasi Sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan
11.006.443.952 500.000.000 372.695.583
2.595.123.807 500.000.000 349.941.041
Related parties Until 1 month Over 1 - 3 months Over 3 - 6 months
Jumlah pihak berelasi
11.879.139.535
3.445.064.848
Total related parties
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
c.
Deposito berjangka terdiri dari (lanjutan):
c.
Time deposits consists of (continued): By remaining period until maturity (continued):
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo (lanjutan): 2014
2013
Pihak ketiga Sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan
1.074.966.711.548 268.662.513.385 27.488.243.837 21.642.449.721
862.452.149.250 179.183.031.150 29.726.121.846 29.418.021.307
Third parties Until 1 month Over 1 - 3 months Over 3 - 6 months Over 6 - 12 months
Jumlah pihak ketiga
1.392.759.918.491
1.100.779.323.553
Total third parties
Jumlah
1.404.639.058.026
1.104.224.388.401
Total
8,50%
The average interest rates per annum Rupiah
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah
9,50%
Total time deposits which were blocked and pledged as loan collateral as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 173,896,417,819 and Rp 157,638,488,181, respectively.
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 173.896.417.819 dan Rp 157.638.488.181. 16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS The deposits from other banks consists of:
Simpanan dari bank lain terdiri dari: 2014
2013
Pihak berelasi Giro
1.355.102.278
643.977.574
Related parties Demand deposits
Jumlah pihak berelasi
1.355.102.278
643.977.574
Total related parties
Pihak ketiga Giro Deposito
16.742.940.625 60.867.000.000
16.126.513.292 47.419.704.754
Third parties Demand deposits Time deposits
Jumlah pihak ketiga
77.609.940.625
63.546.218.046
Total third parties
Jumlah
78.965.042.903
64.190.195.620
Total
The average interest rates per annum (Rupiah):
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun (Rupiah): 2014 Giro Deposito
2013 3,50% 9,00%
3,25% 8,50%
Demand deposits Deposits
There are no deposits from other banks blocked and/or pledged as collateral of loan and other banking transactions/facilities as of December 31, 2014 and 2013.
Tidak ada simpanan dari bank lain yang diblokir dan/atau dijadikan jaminan kredit dan transaksi/fasilitas perbankan lainnya pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN
17. TAXATION
a.
Utang pajak
a. 2014
b.
Taxes payable
2013
Pajak penghasilan: - Pasal 29 - Pasal 4 (2) - Pasal 21 - Pasal 25 - Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
1.636.250.773 2.862.806.760 689.355.999 234.000.000 40.580.811 1.108.564
2.571.739.594 1.534.183.690 717.138.414 146.000.000 84.999.404 7.113.430
Income taxes: Article 29 Article 4 (2) Article 21 Article 25 Article 23 Value Added Tax
Jumlah
5.464.102.907
5.061.174.532
Total
Beban pajak
b.
Tax expenses Tax benefit (expenses) of the Bank consists of:
Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari: 2014
2013
Pajak kini Pajak tangguhan
(4.251.250.773) (1.399.407.689)
(5.977.739.594) 1.634.604.866
Current tax Deferred tax
Jumlah
(5.650.658.462)
(4.343.134.728)
Total
The reconciliation of income before income tax in accordance with statements of comprehensive income with the estimated taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba fiskal yang dihitung oleh Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Laba sebelum pajak penghasilan badan Beda waktu: Penyusutan dan keuntungan penjualan aset tetap Manfaat karyawan Beban cadangan bonus Jumlah Beda tetap: Keuntungan atas penjualan tanah dan bangunan Tunjangan PPh pasal 21 Biaya penetapan pajak dalam proses banding Penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih Sumbangan Denda Lainnya Jumlah Laba kena pajak
2013 16.069.734.131
Income before corporate income tax
(147.507.839) 1.383.114.787 (1.925.744.308)
113.356.873 1.246.610.326 1.925.744.308
Temporary differences: Depreciation and gain on sale of fixed assets Employee benefits Bonus reserve expense
(690.137.360)
3.285.711.507
Total
18.667.450.090
Permanent differences:
(5.412.055.067) 4.065.237.539
3.124.037.377
-
1.261.964.641
180.874.000 91.676.000 101.957.890
78.275.000 91.235.719 -
Gains of land and building dispossal Allowance of tax article 21 Expense of taxes assesment under appeal Provision for impairment losses of foreclosed assets Donations Penalties Others
(972.309.638)
4.555.512.737
Total
17.005.003.092
23.910.958.375
Taxable income
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
b.
Beban pajak (lanjutan)
b. 2014
2013
Beban pajak penghasilan badan Dikurangi: Pajak dibayar dimuka: PPh pasal 25
4.251.250.773
5.977.739.594
2.615.000.000
3.406.000.000
Corporate income tax expense Less: Prepaid taxes: Article 25
Utang pajak penghasilan badan
1.636.250.773
2.571.739.594
Corporate income tax payable
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income tax are as follows
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2014 Laba sebelum pajak penghasilan
c.
Tax expenses (continued)
2013
18.667.450.090
16.069.734.131
Income before tax income
Tarif pajak yang berlaku
4.666.862.523
4.017.433.533
Koreksi saldo awal Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
1.226.873.349
Tax rate Correction of beginning balance
Beban pajak
5.650.658.462
(243.077.410)
(813.176.988)
1.138.878.183
Non taxable income
4.343.134.728
Tax expense
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2014 dan 2013 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.
The reconciliation of taxable income in 2014 and 2013 will be the basis in filling Annual Corporate Income Tax Return (SPT).
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 sesuai dengan yang telah dilaporkan Bank dalam Surat Pemberitahuan Tahun (“SPT”) kepada kantor layanan pajak.
The calculation of Corporate Income Tax in 2013 conform with the amounts that had been reported by the Bank to the tax office in its Annual Tax Return (“SPT”).
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Tax Law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Surat ketetapan pajak
c.
Tax assesment letters As of November 27, 2012, the Bank received Minutes of Final Meeting on Tax Audit Result for the fiscal years 2007. Based on the report, Tax Office confirmed the underpayment of value added tax, income tax article 23, and corporate income tax amounted to Rp 8,070,964,410, which consists of:
Pada tanggal 27 Nopember 2012, Bank menerima Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan Pajak tahun fiskal 2007. Berdasarkan berita acara tersebut, Kantor Pajak menetapkan kurang bayar atas pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan pasal 23, dan pajak penghasilan badan sebesar Rp 8.070.964.410, yang terdiri dari:
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
c.
Surat ketetapan pajak (lanjutan) No. 1. 2. 3. 4.
c.
Tax assesment letters (continued) No. SKPKB/ SKPKB No.
Jenis Pajak/Types of Tax PPh badan/Corporate income tax PPN Barang dan Jasa/VAT for goods and services PPh pasal 23/Income tax art 23 PPN Barang dan Jasa/VAT for goods and services
Jumlah/Total
00004/206/07/046/12 00016/107/07/046/12 00018/203/07/046/12 00037/207/07/046/12
Jumlah/Total
d.
4.660.906.280 331.610.588 624.529.188 2.453.918.354 8.070.964.410
Hasil pemeriksaan tersebut telah disetujui oleh manajemen Bank. Pada tanggal 21 Desember 2012, Bank telah membayar kekurangan pajaknya.
The result of the audit was agreed by the Bank’s management. As of December 21, 2012, the Bank has paid the underpayment of taxes.
Berdasarkan Surat Teguran No. ST-01347/ WPJ.21/KP.0604/2013, Bank memiliki tunggakan pajak atas SKPKB No. 00004/206/07/046/12 sebesar Rp 11.100.000. Pada 8 Januari 2014, Bank telah membayar tunggakan pajak tersebut.
By the Warning Letter No. ST-01347/ WPJ.21/KP.0604/2013, the Bank has a past due status of tax for SKPKB No. 00004/206/07/046/12 amounted of Rp 11,100,000. As of January 8, 2014, the Bank has paid the past due of tax.
Bank telah mengajukan keberatan atas penetapan SKPKB atas pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan pasal 23 yang disajikan sebagai bagian dari akun aset lain-lain (Catatan 14). Hingga tanggal laporan keuangan, Bank sedang dalam proses pengadilan pajak dan belum terdapat hasil putusan yang telah dikomunikasikan kepada Bank.
The Bank has filed an objection to set the tax underpayment assessment letter (SKPKB) of corporate income tax, value added tax and income tax article 23 presented as part of other assets account (Note 14). Up to the date of these financial statements, the Bank is still undergoing the process in tax court and no results of the decision has been communicated to the Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen Bank telah membentuk cadangan atas kekurangan pembayaran pajak untuk tahun 2007 sebesar Rp 1.261.964.641 didasarkan pada estimasi terbaik dari manajemen.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s management has set up provision for tax underpayment for fiscal year of 2007 amounted to Rp 1,261,964,641, based on best estimated from the management.
Pajak tangguhan
d.
Deferred tax 2014
Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax assets (liabilities) Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits obligation Beban cadangan lainnya/ Other reserve expenses Jumlah/Total
31 Desember 2013/ December 31, 2013 626.181.412
Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif/ Charged to statements of comprehensive income
Koreksi/ Corrections (1.226.873.349)
31 Desember 2014/ December 31, 2014
(36.876.961)
(637.568.898)
3.066.743.491
-
345.778.698
3.412.522.189
481.436.077
-
(481.436.077)
-
(172.534.340)
2.774.953.291
4.174.360.980
62
(1.226.873.349)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
d.
Pajak tangguhan (lanjutan)
d.
Deferred tax (continued) 2013
Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax assets (liabilities)
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Penyusutan aset tetap/ Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefits obligation Beban cadangan lainnya/ Other reserve expenses Jumlah/Total
Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif/ Charged to statements of comprehensive income
Koreksi/ Corrections
(215.334.795)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
813.176.988
28.339.219
626.181.412
2.755.090.909
-
311.652.582
3.066.743.491
-
-
481.436.077
481.436.077
2.539.756.114
813.176.988
821.427.878
4.174.360.980
The Bank’s Management believes that the total deferred tax assets is recoverable in future years.
Manajemen Bank berpendapat bahwa seluruh aset pajak tangguhan dapat dipulihkan ditahun-tahun mendatang.
18. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
18. ACCRUED INTEREST
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan nasabah dan bank lain.
Represents accrued interest of deposits from customers and other banks.
Rincian bunga yang masih harus dibayar pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of accrued interest as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
Deposito Giro Tabungan
7.757.583.092 -
5.018.504.106 63.074.280 45.272.205
Time Deposit Demand Deposit Saving Deposit
Jumlah
7.757.583.092
5.126.850.591
Total
19. LIABILITAS IMBALAN PASCA–KERJA
19. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003.
Perhitungan aktuaria atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, dengan laporan aktuaria tertanggal 26 Januari 2015 dan 6 Nopember 2013.
The post-employment benefit liability as of December 31, 2014 and 2013 were calculated by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, with the actuarial report dated January 26, 2015 and November 6, 2013.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. LIABILITAS (lanjutan)
19. POST-EMPLOYMENT (continued)
IMBALAN
PASCA–KERJA
BENEFITS
LIABILITIES
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 310 dan 285 karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Number of eligible employees for post-employment benefit are 310 and 285 employees as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Beban liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits expense recognized in the statements of comprehensive income are:
2014
2013
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan yang diakui
2.207.171.553 836.713.888 (757.227.296)
1.857.449.942 666.491.304 (347.463.302)
Jumlah
2.286.658.145
2.176.477.944
Current service cost Interest expense Recognized net actuarial gain Total
The reconciliation of estimated post-employment benefits liabilities movement in the statements of financial position are as follows:
Rekonsiliasi perubahan liabilitas selama tahun berjalan yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2014
2013
Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan (Catatan 25.b) Pembayaran selama tahun berjalan
12.266.973.960 2.286.658.145 (903.543.358)
11.020.363.634 2.176.477.944 (929.867.618)
Saldo akhir tahun
13.650.088.747
12.266.973.960
Beginning of the year Additional during the year (Note 25.b) Payment during the year End of the year
The movement in present value of obligation in the current year are as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2014
2013
Saldo awal nilai kini liabilitas Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran selama tahun berjalan (Keuntungan) kerugian aktuarial
12.730.899.201 2.207.171.553 836.713.888 (903.543.358) (1.010.219.912)
10.691.990.522 1.857.449.942 666.491.304 (929.867.618) 444.835.051
Beginning present value of obligation Current service cost Interest cost Payment during the year Actuarial (gains) losses
Saldo akhir nilai kini liabilitas
13.861.021.372
12.730.899.201
Ending present value of obligation
Present value of obligation and history of adjustment on liabilities are as follows (in thousand Rupiah):
Nilai kini kewajiban dan riwayat penyesuaian liabilitas adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rupiah): 2014
Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja Penyesuaian pengalaman liabilitas program
13.861.021 363.834
2013
2012
2011
2010
12.730.899
10.691.991
14.245.506
10.213.379
(1.158.117)
3.366.538
(1.122.116)
8.259.268
64
Present value of post-employment benefits liabilities Experience adjustments on plan liabilities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. LIABILITAS (lanjutan)
19. POST-EMPLOYMENT (continued)
IMBALAN
PASCA–KERJA
LIABILITIES
The actuarial valuation as of December 31, 2014 and 2013 were carried out using the following key assumptions:
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto/Discount rate
BENEFITS
: 8,30% tahun 2014/in 2014 7,70% tahun 2013/in 2013 : 7,00% tahun 2014/in 2014 8,00% tahun 2013/in 2013 : 5,00% : TMI - 2011 tahun 2014/in 2014 TMI - 2011 tahun 2013/in 2013 : 0,1% 20-29 tahun/years old 0,05% 30-39 tahun/years old 0,03% 40-44 tahun/years old 0,02% 45-49 tahun/years old 0,01% 50-54 tahun/years old : 55 tahun/years old
Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate Tingkat kemungkinan cacat/Disability rate Tingkat kematian/Mortality rate Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
Usia pensiun normal/Normal retirement age
20. LIABILITAS LAIN-LAIN
20. OTHER LIABILITIES 2014
2013
Safe Deposit Box Lain-lain
707.500.000 -
626.000.000 1.940.734.714
Safe Deposit Box Others
Jumlah
707.500.000
2.566.734.714
Total
21. MODAL SAHAM, CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN
21. CAPITAL STOCKS, GENERAL RESERVE AND DIVIDENDS
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The composition of Bank’s shareholders and their respective share holdings as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember 2014/December 31, 2014 Jumlah lembar saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah nilai saham/ Total amount of shares
PT Hakim Putraperkasa Kwee Sinto
2.151.961.000 198.039.000
91,57% 8,43%
215.196.100.000 19.803.900.000
PT Hakim Putraperkasa Kwee Sinto
Jumlah
2.350.000.000
100,00%
235.000.000.000
Total
_
31 Desember 2013/December 31, 2013 Jumlah lembar saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah nilai saham/ Total amount of shares
PT Hakim Putraperkasa Kwee Sinto
131.000 15.600
89,36% 10,64%
131.000.000.000 15.600.000.000
PT Hakim Putraperkasa Kwee Sinto
Jumlah
146.600
100,00%
146.600.000.000
Total
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM, CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN (lanjutan)
21. CAPITAL STOCKS, GENERAL RESERVE AND DIVIDENDS (continued)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Harda Internasional No. 22 tanggal 27 Mei 2013 yang dibuat di hadapan notaris P. Sutrisno A. Tampubolon, para pemegang saham telah menyetujui untuk peningkatan modal disetor yang semula Rp 125.000.000.000 menjadi Rp 146.600.000.000. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-0052640. AH.01.09 Tahun 2013, tanggal 5 Juni 2013.
Based on the Statement of Shareholders Agreement No. 22 dated May 27, 2013 PT Bank Harda Internasional, of a notary P. Sutrisno A. Tampubolon, shareholders agreed to increase paidin capital from Rp 125,000,000,000 to Rp 146,600,000,000. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-0052640.AH.01.09 in 2013, dated June 5, 2013.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Harda Internasional No. 45 tanggal 19 Desember 2014 yang dibuat di hadapan notaris Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris, di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui untuk: Meningkatkan modal dasar yang semula Rp 200.000.000.000 menjadi sebesar Rp 1.000.000.000.000; Meningkatkan modal disetor yang semula Rp 146.600.000.000 menjadi sebesar Rp 255.000.000.000 yang berasal dari: - Setoran tunai dari PT Hakim Putraperkasa sebesar Rp 50.000.000.000; - Laba ditahan PT Bank Harda Internasional sebesar Rp 58.400.000.000; Merubah nilai nominal saham yang semula bernilai Rp 1.000.000 menjadi Rp 100.
By the Deed of Shareholders’ Decision Statement of PT Bank Harda Internasional No. 45 dated December 19, 2014 that made in presence of Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the shareholders have agreed to:
Per 31 Desember 2014, penambahan modal disetor sebesar Rp 50.000.000.000 yang dilakukan oleh PT Hakim Puteraperkasa, telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam suratnya No. SR-75/PB.33/2014 tertanggal 31 Oktober 2014 sehubungan dengan telah dicatatnya tambahan modal disetor sebesar Rp 30.000.000.000 dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sedangkan sebesar Rp 20.000.000.000 dicatat sebagai tambahan setoran modal dan akan dipindahkan sebagai modal ditempatkan dan disetor penuh setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
As of December 31, 2014, cash deposits fund amounted to Rp 50,000,000,000 that conducted by PT Hakim Putraperkasa, it has been approved by Financial Services Authority (FSA) in its letter No. SR-75/PB.33/2014 dated October 31, 2014 regarding with the recorded additional paid-in capital amounted Rp 30,000,000,000, on administrative supervision of Financial Authority Services (FSA), while Rp 20,000,000,000 recorded as additional paid-in capital and will be transferred as capital issued and fully paid after obtain approval from Financial Services Authority (FSA).
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Harda Internasional No. 34 pada tanggal 5 Mei 2014, Bank mengalokasikan laba bersih tahun 2013 untuk tujuan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 500.000.000.
Based on the Shareholders’ Decision of PT Bank Harda Internasional No. 34 dated May 5, 2014, the Bank allocated net pofit for the year 2013 for general reserve amounted to Rp 500,000,000.
Increase the authorized capital from Rp 200,000,000,000 to Rp 1,000,000,000,000;
Increase the paid-up capital from Rp 146,600,000,000 to Rp 255,000,000,000 which derived from: - Cash deposits from PT Hakim Putraperkasa amounted Rp 50,000,000,000; - Retained earnings of PT Bank Harda Internasional amounted Rp 58,400,000,000; Change the nominal value of shares from Rp 1,000,000 to Rp 100.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN BUNGA
22. INTEREST INCOME 2014
2013
Pendapatan bunga terdiri dari: Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain
199.126.808.079 13.681.076.676 9.334.169.761 363.394.037
139.569.681.826 17.527.778.402 7.317.812.721 359.126.674
Interest income consists of: Loans Securities Placements with Bank Indonesia Placements with other banks
Jumlah
222.505.448.553
164.774.399.623
Total
Interest income from related parties for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 262,543,056 and Rp 115,098,373, respectively.
Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 262.543.056 dan Rp 115.098.373. 23. BEBAN BUNGA
23. INTEREST EXPENSES 2014
Beban bunga terdiri dari: Deposito berjangka Giro Tabungan Premi penjaminan simpanan (Catatan 30) Call money Jumlah
2013
128.910.852.328 5.270.177.165 3.385.601.134
79.081.747.955 5.521.637.373 3.683.021.426
2.988.838.944 204.141.389
2.855.404.452 80.075.831
Interest expenses consists of: Time deposits Demand deposits Saving deposits Deposits guarantee premium (Note 30) Call money
140.759.610.960
91.221.887.037
Total
Jumlah beban bunga dari pihak berelasi pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 430.460.403 dan Rp 450.781.390.
The amount of interest expense from related parties on December 31, 2014 and 2013 are Rp 430,460,403 and Rp 450,781,390, respectively.
24. PEMULIHAN (PEMBENTUKAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN ASET NON-KEUANGAN
24. REVERSAL (PROVISION) OF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS AND NON-FINANCIAL ASSETS
Rincian pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan adalah sebagai berikut:
Details of reversal of allowance for impairment losses on financial assets and non-financial assets are as follows:
2014 Pemulihan (pembentukan) cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit (Catatan 9) Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih (Catatan 14) Jumlah
2013
(2.793.857.627)
(180.874.000) (2.974.731.627)
67
4.410.954.489
(782.462.017) 3.628.492.472
Reversal (provision) of allowance for impairment losses on loans (Note 9) Provision of allowance for impairment losses on foreclosed assets (Note 14) Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
25. OTHER OPERATING EXPENSES 2014
2013
Akun ini terdiri dari: Umum dan administrasi Tenaga kerja
26.818.012.011 46.222.189.859
27.559.455.480 40.762.084.034
This account consists of: General and administrative Personnel
Jumlah
73.040.201.870
68.321.539.514
Total
a.
Beban Umum dan Administrasi
a. 2014
Sewa Jasa penyedia tenaga kerja Penyusutan aset tetap (Catatan 12) Telepon, listrik, dan air Keamanan Asuransi Biaya administrasi Bank Indonesia dan bank lain Jasa lintas Arta Pendidikan dan pelatihan Keperluan kantor Jasa profesional Transportasi Iklan dan promosi Pemeliharaan dan perbaikan Amortisasi aset takberwujud (Catatan 13) Cetakan, materai, dan benda pos Keperluan rumah tangga Perjalanan dinas Pajak Sumbangan Pengurusan surat izin Amortisasi biaya pra-operasi Lain-lain Jumlah
b.
General and Administrative Expenses
2013
7.186.031.476 4.036.845.912
7.276.124.723 3.554.624.255
Rent Outsourcing
2.148.459.466 1.954.382.737 1.444.803.500 1.432.580.843
3.086.188.104 1.781.245.411 1.431.271.713 1.039.093.487
1.285.304.714 1.159.131.120 1.044.245.330 964.670.627 798.615.661 764.648.102 587.966.026 346.364.336
878.676.990 1.184.642.055 1.527.648.561 1.013.070.734 434.922.152 933.977.278 676.018.540 350.032.828
Depreciation of fixed assets (Note 12) Telephone, electricity, and water Security Insurance Administration of Bank Indonesia and other banks Arta traffic services Education and trainings Office supplies Professional fee Transportation Advertising and promotion Repair and maintenance
340.939.750 188.939.271 140.278.010 109.669.560 98.979.354 91.676.000 18.372.000 2.795.315 672.312.901
223.998.180 226.974.060 133.321.676 303.738.452 1.356.164.180 78.275.000 13.048.000 6.708.803 49.690.298
Amortization of intangible assets (Note 13) Printed stamp and postal stationery Household Business travels Taxes Donations Processing of license Amortization of pra-operation Others
26.818.012.011
27.559.455.480
Total
Beban tenaga kerja
b. 2014
Personnel Expenses
2013
Gaji dan tunjangan Tunjangan uang makan/ transport Tunjangan hari raya Beban imbalan kerja (Catatan 19) Tunjangan ASTEK Tunjangan kesehatan Lembur Tunjangan teller Biaya pegawai lainnya Rekreasi dan olahraga Tunjangan pakaian seragam Tunjangan premi asuransi kecelakaan
36.860.047.068
33.966.699.913
Wages and salaries
3.139.721.428 2.321.254.903 2.286.658.145 1.063.991.244 260.781.550 140.692.792 97.514.285 22.780.900 21.121.000 5.929.000
2.383.661.903 914.681.437 2.176.477.944 835.100.780 183.442.324 101.117.889 95.123.808 22.163.700 29.681.168 52.292.000
Employee meal/transport allowance THR allowance Employee benefits expense (Note 19) ASTEK allowance Health benefits Overtime Teller allowance Other personnel expenses Recreation and sport Uniform allowance
1.697.544
1.641.168
Insurance allowance
Jumlah
46.222.189.859
40.762.084.034
Total
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (lanjutan)
25. OTHER OPERATING EXPENSES (continued)
b.
Beban tenaga kerja (lanjutan)
b.
Personnel Expenses (continued) Details of salary, benefits and bonuses given to commissioners, directors, audit committee and risk monitoring committee of the Bank are as follows:
Rincian gaji, tunjangan dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan komite pemantau risiko Bank adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2014 Jumlah pejabat/ Number of officers
Gaji/ Salary
Tunjangan/ Benefits
3 3
1.500.000.000 2.440.000.000
564.000.000 941.600.000
117.265.994 383.519.080
2.181.265.994 3.765.119.080
6
1.507.955.238
444.330.000
207.718.946
2.160.004.184
Commissioners Directors Audit committee, risk monitoring committee and remuneration and nomination committee
12
5.447.955.238
1.949.930.000
708.504.020
8.106.389.258
Total
Komisaris Direksi Komite audit, komite pemantau risiko dan komite remunerasi dan nominasi Jumlah
Bonus/ Bonuses
Jumlah/ Total
31 Desember/December 31, 2013 Jumlah pejabat/ Number of officers
Gaji/ Salary
Tunjangan/ Benefits
3 3
1.215.000.000 1.352.619.048
465.000.000 586.385.000
320.561.167 255.000.000
2.000.561.167 2.194.004.048
6
1.285.704.762
351.670.000
301.461.167
1.938.835.929
Commissioners Directors Audit committee, risk monitoring committee and remuneration and nomination committee
12
3.853.323.810
1.403.055.000
877.022.334
6.133.401.144
Total
Komisaris Direksi Komite audit, komite pemantau risiko dan komite remunerasi dan nominasi Jumlah
26. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL – BERSIH
Pendapatan (beban) lainnya - bersih Jumlah
2013
5.475.359.220
20.251.695
(136.263.000)
678.335.552
344.221.065
(867.313.880)
5.683.317.285
(168.726.633)
27. LABA PER SAHAM DASAR
This account consists of: Gain on sale of fixed assets - net (Note 12) Gain (loss) on sale of foreclosed assets (Note 14) Other non operating income (expenses) - net Total
27. BASIC EARNINGS PER SHARE 2014
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar dalam tahun berjalan Laba bersih Laba bersih per saham dasar
Jumlah/ Total
26. NON OPERATING INCOME (EXPENSES) – NET
2014 Akun ini terdiri dari: Keuntungan penjualan aset tetap bersih (Catatan 12) Keuntungan (kerugian) atas penjualan agunan yang diambil alih (Catatan 14)
Bonus/ Bonuses
2013
2.300.000.000 13.016.791.628 5,66
69
1.978.000.000 11.726.599.403 5,93
Weighted average number of ordinary shares outstanding during the year Net income Basic earning per share
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
28. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Bank dikendalikan oleh PT Hakim Putraperkasa yang merupakan pemegang saham mayoritas Bank.
The Bank is controlled by PT Hakim Putraperkasa which is the majority shareholder of the Bank.
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of Relationship
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi.
In the normal course of business, the Bank entered into certain transaction with related parties.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between unrelated parties.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Pihak hubungan berelasi/ Related parties PT Hakim Putraperkasa
Sifat hubungan berelasi/ The nature of relationship
Transaksi/Transactions
Pemegang saham akhir atau perusahaan induk/Ultimate shareholder or holding company
Dana setoran modal/ Capital deposits fund
Kwee Sinto
Pemegang saham akhir/Ultimate shareholder
Dana setoran modal/ Capital deposits fund
PT Alter Abadi Tbk
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
PT Asean Motor Internasional
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned and controlled by the same ultimate shareholder
PT Asia Putra Perkasa
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned and controlled by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
PT BPR Cahaya Wiraputra
Anak perusahaan dari perusahaan Induk/Subsidiary of holding company
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
BPR Varia Central Artha
Anak perusahaan dari perusahaan Induk/Subsidiary of holding company
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
PT Jabel Tri Bersaudara
Dimiliki dan dikendalikan oleh keluarga dari pemegang saham akhir yang sama/owned and controlled by family of the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned and controlled by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
PT Hakim Putra Sejati
70
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense Beban sewa tanah & gedung/ Land & building rent expense Beban keamanan & kebersihan/ Security & cleaning expense Keuntungan penjualan aset tetap/ Gain on sale of fixed asset
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI (lanjutan)
28. TRANSACTIONS (continued)
DENGAN
PIHAK
BERELASI
Sifat Hubungan Berelasi (lanjutan) Pihak hubungan berelasi/ Related parties
WITH
RELATED
PARTIES
Nature of Relationship (continued) Sifat hubungan berelasi/ The nature of relationship
Transaksi/Transactions
Perhimpunan Inti Kalbar
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned and controlled by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
Perhimpunan Minan Indonesia
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned and controlled by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
Perhimpunan Musim Semi Abadi Indonesia
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned and controlled by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
Redialindo Mandiri
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
Dimiliki dan dikendalikan oleh keluarga dari komisaris independen/ Owned and controlled by family of independent commissioner
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
Dimiliki dan dikendalikan oleh keluarga dari pemegang saham akhir yang sama/Owned and controlled by family of the same ultimate shareholder
Kredit/Loan Pendapatan bunga/Interest income Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned and controlled by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits Beban bunga/Interest expense
Komisaris/Commissioner Direksi/Director Pejabat Eksekutif/Executive Staff Keluarga/Family
Kredit/Loans Simpanan/Deposits Pendapatan bunga/Interest income Beban bunga/Interest expense
PT Rockit Aldeway
PT Tri Satria Indah Motor
PT Varia Inter Perkasa
PT Varia Intra Finance
Perseorangan/Individual
Transaksi pihak berelasi
Transactions with of related parties 2014
2013
Aset Kredit yang diberikan (Catatan 9)
4.612.532.343
1.819.717.030
Loans (Note 9)
Jumlah aset yang terkait dengan pihak berelasi
4.612.532.343
1.819.717.030
Total assets with related parties
0,23%
0,12%
Percentage of total assets
Persentase dari total aset
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI (lanjutan)
28. TRANSACTIONS (continued)
DENGAN
PIHAK
BERELASI
Transaksi pihak berelasi (lanjutan)
WITH
RELATED
PARTIES
Transactions with of related parties (continued) 2014
2013
Liabilitas Simpanan nasabah (Catatan 15) Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain (Catatan 16)
5.681.375.360 1.156.310.010 11.879.139.535 1.355.102.278
1.592.672.000 979.496.606 3.445.064.848 643.977.573
Liabilities Deposits from customers (Note 15) Demand deposits Saving deposits Time deposits Deposits from other banks (Note 16)
Jumlah liabilitas yang terkait dengan pihak berelasi
20.071.927.183
6.661.211.027
Total liabilities with related parties
Persentase dari total liabilitas
1,16%
0,47%
Percentage of total liabilities
Pendapatan bunga (Catatan 22)
262.543.056
115.098.373
Interest income (Note 22)
0,12%
0,07%
Percentage of total interest income
430.460.403
450.781.390
Interest expenses (Note 23)
0,31%
0,50%
Percentage of total interest expenses
Beban operasional lainnya Beban sewa tanah dan gedung Beban keamanan dan kebersihan
3.350.290.000 1.323.636.000
3.351.865.000 1.309.120.000
Other operating expenses Land and building rent expense Security and cleaning expense
Jumlah beban operasional lainnya yang terkait dengan pihak berelasi
4.673.926.000
4.660.985.000
Total other operating expenses with related parties
6,39%
6,82%
Percentage of total other operating expenses
5.412.055.067
-
Gain on sale of building
98,84%
-
Percentage of total non-operating income
Persentase dari total pendapatan bunga Beban bunga (Catatan 23) Persentase dari total beban bunga
Persentase dari total beban operasional lainnya Keuntungan penjualan gedung Persentase dari total pendapatan non-operasional
Termasuk dalam gaji dan tunjangan adalah kompensasi kepada Direksi, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 3.381.600.000 dan Rp 1.939.004.048.
Included in salary and benefits is passed to compensation of Board of Directors, for the years ended as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 3,381,600,000 and Rp 1,939,004,048.
Berdasarkan Akta Perpanjangan Perjanjian Sewa Menyewa No. 43 tanggal 28 April 2011 yang dibuat di hadapan notaris Petrus Suandi Halim, S.H., notaris, di Jakarta, oleh dan antara Rachman Hakim dengan PT Bank Harda Internasional, telah menyetujui untuk melakukan perpanjangan perjanjian sewa menyewa atas sebidang tanah dan bangunan berlantai 4 yang terletak di Potianak, Kalimantan Barat. Biaya sewa untuk perpanjangan sewa tersebut adalah sebesar Rp 261.000.000 per tahun atau Rp 1.305.000.000 untuk jangka waktu 5 tahun. Perjanjian ini berlangsung selama 5 tahun, terhitung sejak tanggal 20 Maret 2011 sampai dengan tanggal 19 Maret 2016.
Based on the Deed of Extension of Lease Agreement No. 43 dated April 28, 2011 of Petrus Suandi Halim, S.H., notary, in Jakarta, by and between Rachman Hakim with PT Bank Harda Internasional, have agreed to extended of lease agreement on plot of land and 4-storey building located in Pontianak, West Kalimantan. The rent expense for the lease extension amounted Rp 261,000,000 for each year or Rp 1,305,000,000 for 5 years. This agreement lasts for 5 years, started on March 20, 2011 until March 19, 2016.
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI (lanjutan)
28. TRANSACTIONS (continued)
DENGAN
PIHAK
BERELASI
WITH
RELATED
PARTIES
Transaksi pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with of related parties (lanjutan)
Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 17 tanggal 25 Maret 2014 yang dibuat di hadapan notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, notaris, di Jakarta, oleh dan antara PT Asean Motor Internasional dengan PT Bank Harda Internasional telah menyetujui untuk melakukan perpanjangan perjanjian sewa menyewa atas gedung yaitu ruangan di dalam gedung yang terletak di lantai 1 (satu), lantai 2 (dua), dan lantai 3 (tiga) yang beralamat di Jl. Kiai Haji Samanhudi No. 10–10 A, Jakarta Pusat. Biaya sewa untuk perpanjangan sewa tersebut sebesar Rp 226.700.000 per bulan dan biaya service charge/maintenance sebesar Rp 96.305.000 per bulan. Perjanjian ini berlangsung selama 5 tahun, terhitung sejak tanggal 10 Desember 2012 sampai dengan tanggal 9 Desember 2017.
Based on the Deed of Lease Agreement No. 17 dated March 25, 2014 of Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, notary, in Jakarta, by and between PT Asean Motor Internasional with PT Bank Harda Internasional have agreed to extended of lease agreement on the building that is the room in the st nd rd building located on the 1 floor, 2 floor, and 3 floor which are located at Jl. Kiai Haji Samanhudi No. 10-10 A, Central Jakarta. The rent expense for the lease extension amounted Rp 226,700,000 for each month and the service charge/maintenance expense amounted Rp 96,305,000 for each month. This agreement lasts for 5 years, started on December 10, 2012 until December 9, 2017.
Berdasarkan Akta Perpanjangan Sewa Menyewa No. 52 tanggal 21 Oktober 2014 yang dibuat di hadapan notaris Tjoa Karina Juwita, S.H., notaris, di Jakarta, oleh dan antara Jefry Hakim dengan PT Bank Harda Internasional, telah menyetujui untuk melakukan perpanjangan perjanjian sewa menyewa atas sebuah bangunan rumah toko (ruko) yang terletak di Ruko Mega Bekasi Blok A No. 4, Jl. Cut Meutia Raya, Bekasi Timur, Jawa Barat. Biaya sewa untuk perpanjangan sewa tersebut sebesar Rp 210.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun. Perjanjian ini berlangsung selama 3 tahun, terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 14 Oktober 2017.
Based on the Deed of Lease Extension No. 52 dated October 21, 2014 of Tjoa Karina Juwita, S.H., notary, in Jakarta, by and between Jefry Hakim with PT Bank Harda Internasional, have agreed to extended of lease agreement on a shop house located in Ruko Mega Bekasi Block A No. 4, Jl. Cut Meutia Raya, East Bekasi, West Java. The rent expense for the lease extension amounted Rp 210,000,000 for 3 years. This agreement lasts for 3 years, started on October 14, 2014 until October 14, 2017.
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Commitments and contingencies are as follows:
Komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: 2014
2013
Komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
(190.554.478.134)
(164.452.235.745)
Commitments Commitments liabilities Unused loan facilities to debtors
Liabilitas komitmen - bersih
(190.554.478.134)
(164.452.235.745)
Commitments liabilities - net
Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Pencadangan denda dalam penyelesaian Jumlah tagihan kontinjensi
Contingencies Contingencies receivables 2.625.113.050
2.448.979.509
Past due interest receivables
-
6.910.755.154
Past due fine allowance
2.625.113.050
9.359.734.663
Total contingencies receivables
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
29. COMMITMENTS (continued)
AND
CONTINGENCIES
Commitments and contingencies are as follows (continued):
Komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut (lanjutan): 2014
2013
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diberikan
(15.275.811.776)
(8.687.284.890)
Contingencies liabilities Bank guarantee issued
Jumlah liabilitas kontinjensi
(15.275.811.776)
(8.687.284.890)
Total contingencies liabilities
Tagihan (liabilitas) kontinjensi - bersih
(12.650.698.726)
Jumlah komitmen dan kontinjensi - bersih
(203.205.176.860)
672.449.773 (163.779.785.972)
Contingencies receivables (liabilities) - net Total commitments and contingencies - net
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank tidak memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak yang berelasi.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank does not has amount of commitments and contingencies transaction with related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat komitmen dan kontinjensi yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no impairment on commitment and contingencies.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that no impairment losses is necessary.
allowance
for
30. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
30. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 concerning the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, which was amended by Law No. 7 Year 2009 dated January 13, 2009 regarding with the Determination of Government Regulation as Substitution of Law No. 3 Year 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be adjusted if meet certain criterias.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100.000.000 diubah menjadi maksimal Rp 2.000.000.000.
In accordance with Indonesia Government Regulation No. 66 Year 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customer in one bank for maximum of Rp 100,000,000, previously, then was changed to maximum of Rp 2,000,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Surat Edaran LPS No. 5 Tahun 2014 tanggal 12 September 2014, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau di bawah 7,75% untuk simpanan dalam Rupiah dan 1,50% untuk simpanan dalam mata uang asing.
As of December 31, 2014, based on LPS’s Circular Letter No. 5 Year 2014 dated September 12, 2014, deposit from customers are only covered if the rate of interest is equal to or below 7.75% for deposits denominated in Rupiah and 1.50% for deposits denominated in foreign currencies.
74
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. JAMINAN KEWAJIBAN (lanjutan)
TERHADAP BANK UMUM
30. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank is a participant of the program.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 2.988.838.944 dan Rp 2.855.404.452 (Catatan 23).
The Government guarantee’s premium had paid in 2014 and 2013 amounted to Rp 2,988,838,944 and Rp 2,855,404,452, respectively (Note 23).
PEMERINTAH PEMBAYARAN
31. INFORMASI SEGMEN
31. SEGMENT INFORMATION 31 Desember 2014/December 31, 2014 DKI Jakarta
Pendapatan bunga - bersih Laba operasional - bersih Pendapatan (beban) non – operasional - bersih Laba tahun berjalan INFORMASI LAINNYA ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit – bersih Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Aset takberwujud Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang pajak Pendapatan diterima dimuka Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas
Jawa Barat
Banten
Jawa Timur
Lainnya/Others
Jumlah/Total
54.517.483.802 (707.935.037)
10.295.889.639 7.931.374.447
4.458.332.824 2.453.937.159
9.082.495.553 5.173.291.501
3.391.635.775 (1.866.535.265)
81.745.837.593 12.984.132.805
11.463.301.331 5.104.707.831
(5.274.663.520) 2.656.710.927
(1.826.824.920) 627.112.239
(1.121.026.362) 4.052.265.139
2.442.530.756 575.995.492
5.683.317.285 13.016.791.628
6.518.856.550
1.088.012.350
516.340.700
1.253.275.450
1.376.998.700
10.753.483.750
134.073.701.250
-
-
-
-
134.073.701.250
682.124.127
310.000.000
-
4.580.284.058
2.063.730.505
7.636.138.690
157.578.029.241 123.492.026.204 1.081.005.652.275
86.746.301.487
61.335.203.216
190.608.369.207
14.445.321.077 4.678.542.042 15.675.180.639 2.774.953.291 6.430.068.124 12.332.556.771
669.470.950 631.881.844 361.350.412 858.444.479
962.802.066 4.162.564 9.112.100.977 59.557.096
1.597.882.469 926.314.393 5.957.645.769 73.221.780
1.559.687.011.591
90.665.461.522
71.990.166.619
1.689.539.033 1.287.712.558.360 52.329.514.435 4.811.728.654 718.495.357 6.221.829.672
70.648.390 39.416.112.734 6.536.956.651 72.060.403 14.219.113 198.498.266
9.834.460.733 437.500.000 1.363.755.626.244
157.578.029.241 123.492.026.204 85.138.989.753 1.504.834.515.938 703.291.386 767.045.695 213.817.615 4.122.435.539
Interest income - net Income from operation - net Non-operating income (expenses) - net Income for the year OTHER INFORMATIONS ASSETS Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Loans - net
18.378.767.948 7.007.946.538 31.320.095.412 2.774.953.291 6.430.068.124 17.446.215.665
Interest receivables Prepaid expenses Fixed assets - net Deferred tax assets Intangible assets - net
204.996.993.126
94.386.309.193 2.021.725.942.051
Total assets
46.787.500 40.728.117.020 69.512.467 5.187.501 197.388.881
296.739.506 163.765.679.024 500.000.000 363.114.648 3.517.583 708.763.824
141.359.650 2.245.074.079 87.770.622.176 1.619.393.089.314 19.598.571.817 78.965.042.903 147.686.735 5.464.102.907 67.903.896 809.323.450 431.102.449 7.757.583.092
1.323.273.959 -
421.845.409 -
1.008.525.497 -
47.631.769.516
41.468.838.778
166.646.340.082
13.650.088.747 707.500.000
LIABILITIES Obligation due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Unearned income Accrued interests Post-employment benefits liabilities Other liabilities
109.489.229.872 1.728.991.804.492
Total liabilities
1.061.983.149 270.000.000
31 Desember 2013/December 31, 2013 DKI Jakarta Pendapatan bunga - bersih Laba operasional - bersih Pendapatan (beban) non – operasional Laba tahun berjalan INFORMASI LAINNYA ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit - bersih Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Aset takberwujud Aset lain-lain Jumlah aset
Jawa Barat
Banten
Jawa Timur
2.494.281.686 1.647.484.978
Lainnya/Others
47.739.885.450 1.999.532.148
8.807.311.680 6.092.165.675
4.313.042.785 1.969.440.204
(2.554.923.214) 3.537.242.462
(978.681.140) 668.803.837
9.741.246.050
1.019.163.450
71.540.825
108.680.511.207
-
-
1.487.817.799
275.000.000
-
94.984.831.234 157.296.596.170 815.983.398.858
94.167.976.198
39.478.478.612
175.413.169.312
6.887.951.781 5.398.428.492 12.854.039.022 4.174.360.980 1.172.150.736 12.236.597.837
401.518.673 630.009.483 150.767.837 859.485.520
151.562.848 4.832.974 1.535.321.778 11.961.525
639.643.519 1.009.775.515 760.542.425 94.008.657
1.230.897.930.166
97.503.921.161
41.253.698.562
179.951.203.158
75
Jumlah/Total
10.617.859.516 7.039.400.855
3.893.174.254 (540.122.892)
73.552.512.586 16.238.460.764
(3.424.148.050) 3.615.252.806
2.475.982.986 1.935.860.094
(168.726.633) 11.726.599.403
2.213.844.350
13.903.576.175
-
-
108.680.511.207
1.176.282.230
995.527.266
3.934.627.295
857.781.500
94.984.831.234 157.296.596.170 83.091.175.621 1.208.134.198.601 445.552.236 952.897.777 375.789.889 500.583.341
Interest income - net Income from operation - net Non-operating income (expenses) - net Income for the year OTHER INFORMATIONS ASSETS Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Loans - net
8.526.229.057 7.995.944.241 15.676.460.951 4.174.360.980 1.172.150.736 13.702.636.880
Interest receivables Prepaid expenses Fixed assets - net Deferred tax assets Intangible assets - net Other assets
88.575.370.480 1.638.182.123.527
Total assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
31. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember 2013/December 31, 2013
DKI Jakarta LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Utang pajak Pendapatan diterima dimuka Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas
Jawa Barat
Banten
Jawa Timur
1.348.030.585 1.021.231.180.300 33.286.961.488 4.589.150.533 392.602.178 4.091.808.076
313.341.583 55.389.728.605 2.637.303.460 96.559.583 11.714.583 189.768.399
14.894.090 34.633.865.468 66.040.326 18.833.333 79.191.940
58.454.972 136.226.202.649 1.720.190.195 185.088.860 3.000.000 382.965.815
9.167.146.795 2.348.234.714
1.077.925.868 -
319.769.038 -
784.989.184 -
1.076.455.114.669
59.716.342.081
35.132.594.195
139.360.891.675
32. MANAJEMEN RISIKO
Lainnya/Others
Jumlah/Total
12.266.973.960 2.566.734.714
LIABILITIES Obligation due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Unearned income Accrued interests Post-employment benefits liabilities Other liabilities
119.308.134.976 1.429.973.077.596
Total liabilities
46.735.792 1.781.457.022 91.005.338.716 1.338.486.315.738 26.545.740.477 64.190.195.620 124.335.230 5.061.174.532 67.225.325 493.375.419 383.116.361 5.126.850.591 917.143.075 218.500.000
32. RISK MANAGEMENT
Bank menerapkan manajemen risiko terpadu dan komprehensif sehingga mampu mendukung pencapaian target kinerja dan menjaga kelangsungan usaha. Strategi manajemen risiko yang proaktif dapat meningkatkan efektifitas penggunaan modal dan tingkat pengembangan modal (Return on Equity) sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
The Bank applied integrated and comprehensive risk management so as support achievement of performance target and maintaining business continuity. Proactive risk management can improve effectiveness of capital utilization and development level (Return on Equity) until it can provide value added to the shareholders.
Mekanisme pengelolaan risiko secara day to day dengan berdasarkan prinsip kehati-hatian telah dituangkan dalam beberapa kebijakan dan prosedur, antara lain Kebijakan Umum Manajemen Risiko yang merupakan aturan acuan dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Bank yang meliputi kebijakan, strategi, organisasi, sistim informasi manajemen risiko, pengawasan risiko, pengelolaan produk dan aktivitas baru, Business Continuity Plan (BCP). Proses penerapan manajemen risiko mencakup identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengelolaan dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko strategis, risiko hukum dan risiko reputasi melibatkan semua unsur dalam Bank dimana Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan kompleksitas dan profil risiko Bank serta memahami dengan baik jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank.
Day to day risk management mechanism based on conservatism principle that has been contained in several policies and procedures, such as General Policy of Risk Management which is a reference regulation in implementation of risk management in all the Bank’s business activities which are policy, strategy, organization, information system of risk management, risk monitoring, product management and new activity, Business Continuity Plan (BCP). Implementation process of risk management covers identification, measurement, monitoring, management and control of 8 (eight) risks which are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, compliance risk, strategic risk, law risk, and reputation risk which involves all elements in Bank where Board of Commissioners and Board of Director have to ensure that implementation has been done adequately in accordance to complexity and Bank’s risk profile and well understanding about risk type and risk level that adheres with the Bank’s business activities.
Komite Manajemen Risiko berperan aktif dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap risiko yang melekat pada kebijakan yang akan ditetapkan Direksi maupun memberikan evaluasi terhadap ketentuan-ketentuan yang kurang sesuai dengan perkembangan terkini dan perlu dilakukan penyesuaian. Komite Manajemen Risiko terlibat secara aktif dalam melakukan penilaian risiko yang melekat pada setiap produk dan/atau jasa/aktivitas baru sehingga Bank dapat melakukan langkahlangkah mitigasi yang diperlukan.
Risk Management Committee is actively participating in giving considerations of inherent risk in policy that will be determined by Director as well as evaluating determinations that less appropriate with recent developments and need to be updated. Risk Management Committee is actively involved in risk valuation that adheres in every product and/or services/new activities until the Bank can do mitigation needed.
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Setiap triwulan, Bank menyusun Profil Risiko yang menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko sesuai dengan lampiran SE BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Berdasarkan hasil laporan terakhir atas penilaian sendiri (self assessment), peringkat komposit Bank per posisi 31 Desember 2014 adalah 2.
Every trimester, the Bank establishes Risk Profile that describes inherent risk in the Bank’s business activities including quality of risk management implementation that reflects risk control system for each risk types in accordance with appendix of SE BI No. 13/24/DPNP on October 25, 2011. Based on the latest report of self assessment, the Bank’s composite rating as of December 31, 2014 is 2.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi liabilitasnya. Bank melakukan pengelolaan risiko kredit dengan menyusun strategi dan kerangka kerja serta menjalankan upaya mitigasi risiko atas aspek bisnis perkreditan mikro, UMKM, komersial, maupun konsumsi, penempatan antar Bank serta pembelian surat berharga.
Credit risk is risk which arises as a result of counterparty failure fulfilling the obligation. The Bank manages credit risk by developing strategies and frameworks as well as running the risk mitigation efforts on the business aspects of micro lending, SMES, commercial, as well as consumption, inter bank placements and purchases of securities.
Dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank sangat memperhatikan hal–hal yang meliputi sumber daya manusia yang sadar risiko, proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit, tata cara, kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, administrasi dan dokumentasi yang lengkap serta pengawasan kredit secara berkesinambungan terhadap kualitas kredit yang diberikan, monitoring atas debitur dan mengambil tindakan yang diperlukan agar kualitas kreditnya tidak menjadi Non Performing Loans (NPL) melakukan penagihan secara intensif terhadap debitur bermasalah, melakukan kaji ulang dan dan mengevaluasi indikator aspek risiko dan kepatuhan untuk mengevaluasi penerapan four eyes principles, mengintensifkan rapat komite pemutus kredit untuk pemberian kredit dengan plafon besar, dan secara konsisten memantau kredit dalam rangka ekspansi kredit yang sehat dan berkualitas.
In conducting credit risk management, the Bank was very concerned of several things including human resources who are aware of the risks, transparent and gradual credit approval process by Credit Committee, procedures, criteria and a distinctive risk measuring tool, administration and complete documentation and continuously credit monitoring of loans quality, monitoring of debtors and taking actions needed to avoid the credit quality become Non Performing Loans (NPL), do intensive billing to non performing debtors, reviewing and evaluating indicator of risk and compliance aspects for evaluating implementation of four eyes principles, intensify meeting of credit committee decision for giving credit with large plafond, and consistently monitor credit in order to expand healthy and quality credit.
Pada tanggal 31 Desember 2014, profil risiko yang melekat adalah “fair” sehingga secara komposit profil risiko kredit adalah 3 (moderate).
As of December 31, 2014, inherent risk profile is “fair” so that compositely, loan risk profile is 3 (moderate).
Pada akhir tahun 2014, pemberian kredit kepada pihak yang berelasi dan pihak ketiga masih dalam Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
In the end of 2014, loans granted to related parties and third parties are still within Legal Lending Limit (LLL) required by Bank Indonesia.
Tabel di bawah ini adalah Konsentrasi Kredit Bank yang menggambarkan pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi dan kelompok debitur.
The following table is Bank’s Loan Concentration which describes loan based on economic sectors and debtor’s group.
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan ekonomi adalah sebagai berikut:
Bank’s Loan Concentration based on economic sectors are as follows:
sektor 2014
Rp Sektor Ekonomi: Pertanian, perburuan, dan kehutanan Perikanan Pertambangan Industri pengolahan Konstruksi Perdagangan Penyediaan akomodasi dan makan minum Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Lain-lain Jumlah
2013 %
Rp
0,35 0,96 2,09 10,08 2,27 42,37
5.761.872.618 21.470.416.434 22.035.189.039 170.567.937.833 17.598.850.037 485.912.906.254
0,47 1,77 1,82 14,05 1,45 40,03
139.631.305.226
9,23
76.958.211.276
6,34
32.532.670.906 204.733.836.647
2,15 13,53
39.229.547.494 122.336.152.080
3,23 10,08
118.821.109.132
7,85
124.468.048.130
10,25
1.964.044.968
0,13
2.881.385.168
0,24
141.150.770 8.985.692.154
0,01 0,59
612.712.857 8.473.581.946
0,05 0,70
101.606.417 126.857.714.532
0,01 8,38
99.893.174 115.417.668.586
0,01 9,51
Educational services Health services and social activities Social services Individual services to household Others
1.513.066.198.143
100,00
1.213.824.372.926
100,00
Total
Rp
Transportation, warehousing, and communication Financial intermediaries real estate, leasing services and servicing company
Bank Loans Concentration by group of debtors are as follows:
2014
Jumlah
Economic Sectors: Agriculture, hunting, and forestry Fisheries Mining Manufacturing Construction Trading Provision of accomodation, food, and beverage
5.305.792.109 14.491.594.221 31.591.545.634 152.552.913.524 34.278.960.346 641.076.261.557
Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan kelompok debitur adalah sebagai berikut:
Kategori Debitur Modal Kerja Investasi Konsumsi
%
2013 %
Rp
%
907.321.932.032 478.966.425.356 126.777.840.755
59,97 31,65 8,38
655.581.114.130 442.926.120.411 115.317.138.385
54,01 36,49 9,50
Debtor Categories Working Capital Investment Consumer
1.513.066.198.143
100,00
1.213.824.372.926
100,00
Total
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar (market risk) merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang merugikan Bank.
Market risk is the risk arising from movement in market variables of the portfolio (adverse movement) held by the Bank, which adverse the Bank.
Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.
The Bank measured interest rate risk by using method that can identify interest rate risk from portfolio of asset and liabilities that sensitive to the change of interest rate.
78
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Pemantauan atas eksposur bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability Committee (ALCO) dengan melakukan kontrol (Asset and Liability Management (ALMA)) atas eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima serta memaksimalkan tingkat pengembalian atas risiko
Monitoring of bank exposure to market risk is done by Asset and Liability Committee (ALCO) by controlling (Asset and Liability Management (ALMA)) of market risk exposure in a parameter that can be accepted as well as maximizing rate of return of the risk.
Pada tanggal 31 Desember 2014, profil risiko yang melekat adalah “satisfactory”, sehingga secara komposit profil risiko pasar adalah 2 (low to moderate).
As of December 31, 2014, profile of inherent risk is “satisfactory”, so that compositely, market risk is 2 (low to moderate).
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas muncul sebagai akibat dari mismatch struktur aset dan liabilitas Bank. Bank mengelola risiko likuiditas untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi liabilitas kepada nasabah atau counterpart yang jatuh tempo. Bank mengelola risiko likuiditas dengan mengalokasikan penempatan dana pada Cadangan Utama (Primary Reserve), Cadangan Sekunder (Secondary Reserve), dan Cadangan Tersier (Tertiary Reserve) sesuai dengan kriteria dan limit yang ditetapkan.
Liquidity risk arises from the structural mismatch of assets and liabilities of the Bank. The Bank manages liquidity risk to ensure ability to meet obligations to customers or maturing counterparts. The Bank manages liquidity risk by allocating the placement of funds in the Primary Reserve, Secondary Reserve, and Tertiary Reserve in accordance with the criteria and the stipulated limits.
Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap penyaluran kredit teroptimalisasi melalui pengelolaan treasuri sebagian besar kelebihan dana likuiditas tersalurkan melalui instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas yang terkendali.
Management of liquidity fund excess that is not absorbed by optimized credit distribution from treasury management, most of liquidity fund excess distributed through liquid asset instrument that is accurate to guarantee the controlled liquidity rate.
Sebagai antisipasi timbulnya risiko likuiditas, Bank memiliki kebijakan contingency funding plan, yang memperlihatkan langkah-langkah yang akan diambil dalam mengantisipasi dan menghadapi kondisi kesulitan likuiditas, guna senantiasa dapat tetap memenuhi liabilitas keuangan yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu, menjaga kelangsungan proses bisnis dalam kondisi yang terburuk, serta turut menjaga stabilitas dunia perbankan.
In anticipation of the arising of liquidity risk, the Bank has contingency funding plan policy, which shows the steps to be taken in anticipate and face the condition of liquidity problem, in order to continue fulfilling financial obligations that have been agreed in a timely manner, maintaining the continuity of business processes in the worst conditions, and maintaining the stability of the banking sector.
Bank melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan menggunakan perkiraan arus kas dan maturity profile, serta melakukan akses pasar dengan inter bank call money dan menjual aset yang marketable.
Bank measures liquidity risk using estimated cash flows and maturity profile, accessing the market with inter bank call money, and selling a marketable asset.
Dalam pengukuran tersebut juga dilakukan stress tests dalam rangka mengetahui tingkat kemampuan Bank dalam menghadapi tekanan likuiditas pada kondisi pasar yang tidak normal.
The measurements also performed stress tests in order to determine the level of Bank's ability in facing liquidity pressures in unusual conditions of market.
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Untuk mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas, upaya pengelolaan secondary reserve Bank dilaksanakan dengan lebih hati-hati sejalan dengan kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR) sehingga kondisi likuiditas secara keseluruhan dapat tetap terjaga dan terkendali.
To anticipate the increasing liquidity risk, the Bank's secondary reserve management efforts undertaken were more carefully in line with the Loan to Deposit Ratio (LDR) so that the overall liquidity conditions can be maintained and controlled well.
Pada tanggal 31 Desember 2014, profil risiko yang melekat adalah “fair” sehingga secara komposit profil risiko likuiditas adalah 3 (moderate).
As of December 31, 2014, inherent risk profile is “fair” so that compositely liquidity risk profile is 3 (moderate).
Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Tabel of analytical liquidity (maturity time) about Bank’s assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 consists of: 2014 Jatuh tempo/Maturity
Klasifikasi/ Classification
Saldo/ Amount
Sampai dengan 1 tahun/ Until 1 year
Lain-lain/ Others
> 1 - 2 tahun/ > 1 - 2 years
ASET KEUANGAN/ FINANCIAL ASSETS Kas/Cash 10.753.483.750 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia 134.073.701.250 Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks 7.636.138.690 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks 157.578.029.241 Efek-efek/ Securities 123.492.026.204 Kredit - bersih/ Loans - net 1.504.834.515.938 Pendapatan bunga yang masih akan diterima/Interest receivables 18.378.767.948 Aset lain-lain/ Other assets 3.808.675.000
3.808.675.000
Jumlah aset/ Total assets
3.808.675.000 1.005.208.770.043
__
LIABILITAS KEUANGAN/ FINANCIAL LIABILITIES Liabilitas segera/ Obligation due Immediately Giro/Demand Deposits Tabungan/Saving Deposits Deposito berjangka/ Time deposits
1.960.555.338.021
__
-
> 2 - 5 tahun/ > 2 - 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
10.753.483.750
-
-
-
- 134.073.701.250
-
-
-
-
7.636.138.690
-
-
-
- 157.578.029.241
-
-
-
-
10.000.000.000
10.181.634.277
5.224.588.157
98.085.803.770
- 666.788.649.164
98.503.507.641
519.848.253.991
219.694.105.142
18.378.767.948
-
-
-
-
-
-
-
108.685.141.918
525.072.842.148
317.779.908.912
2.245.074.079
-
2.245.074.079
-
-
-
119.883.516.941
-
119.883.516.941
-
-
-
94.870.514.347
-
94.870.514.347
-
-
-
- 1.404.639.058.026
-
-
-
1.404.639.058.026
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) 2014 Jatuh tempo/Maturity
Klasifikasi/ Classification
Saldo/ Amount
LIABILITAS KEUANGAN/ FINANCIAL LIABILITIES Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Bunga yang masih harus dibayar/ Accrued interest Liabilitas imbalan kerja/ Liabilitas lain-lain/ Other liabilities Jumlah liabilitas/ Total liabilities
Sampai dengan 1 tahun/ Until 1 year
Lain-lain/ Others
> 1 - 2 tahun/ > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun/ > 2 - 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
78.965.042.903
-
78.965.042.903
-
-
-
7.757.583.092
-
7.757.583.092
-
-
-
707.500.000
-
707.500.000
-
-
-
- 1.709.068.289.388
-
-
-
(703.859.519.345 ) 108.685.141.918
525.072.842.148
317.779.908.912
1.709.068.289.388
Jumlah aset (liabilitas) keuangan - bersih/Total financial assets (liabilities) – net 251.487.048.633
3.808.675.000
2013 Jatuh tempo/Maturity
Klasifikasi/ Classification
Saldo/ Amount
Sampai dengan 1 tahun/ Until 1 year
Lain-lain/ Others
ASET KEUANGAN/ FINANCIAL ASSETS Kas/Cash 13.903.576.175 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia 108.680.511.207 Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks 3.934.627.295 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks 94.984.831.234 Efek-efek/ Securities 157.296.596.170 Kredit-bersih/ Loans-net 1.208.134.198.601 Pendapatan bunga yang masih akan diterima/Interest receivables 8.526.229.057 Aset lain-lain/ Other assets 3.808.675.000
-
Jumlah aset/ Total assets
__
1.599.269.244.739
__
> 1 - 2 tahun/ > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun/ > 2 - 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
-
13.903.576.175
-
-
-
-
108.680.511.207
-
-
-
-
3.934.627.295
-
-
-
-
94.984.831.234
-
-
-
-
36.178.667.623
10.000.000.000
15.482.139.740
95.635.788.807
- 588.929.127.859
104.250.505.318
370.014.520.923
144.940.044.501
8.526.229.057
-
-
-
3.808.675.000
-
-
-
-
3.808.675.000
855.137.570.450
114.250.505.318
385.496.660.663
240.575.833.308
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) 2013 Jatuh tempo/Maturity
Klasifikasi/ Classification LIABILITAS KEUANGAN/ FINANCIAL LIABILITIES Liabilitas segera/ Obligation due immediately Giro/Demand deposits Tabungan/Saving deposits Deposito berjangka/ Time deposits Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Bunga yang masih harus dibayar/ Accrued interest Liabilitas lain-lain/ Other liabilities Jumlah liabilitas/ Total liabilities
Saldo/ Amount
Sampai dengan 1 tahun/ Until 1 year
Lain-lain/ Others
> 1 - 2 tahun/ > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun/ > 2 - 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
1.781.457.022
-
1.781.457.022
-
-
-
130.115.506.511
-
130.115.506.511
-
-
-
104.146.420.826
-
104.146.420.826
-
-
-
- 1.104.224.388.401
-
-
-
64.190.195.620
-
64.190.195.620
-
-
-
5.126.850.591
-
5.126.850.591
626.000.000
-
626.000.000
-
-
-
- 1.410.210.818.971
-
-
-
114.250.505.318
385.496.660.663
240.575.833.308
1.104.224.388.401
1.410.210.818.971
Jumlah aset (liabilitas) keuangan - bersih/Total financial assets (liabilities) - net - net 189.058.425.768
3.808.675.000 (555.073.248.521)
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal (kebijakan dan sistem dan prosedur), kesalahan sistem, kesalahan manusia, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Untuk meminimalisasi risiko operasional pada setiap aktivitas fungsional, maka Bank menyusun kebijakan dan prosedur serta penetapan limit yang ditujukan untuk memantau secara intensif kerugian risiko operasional pada seluruh aspek operasional Bank.
Operational risk is the risk which caused by insufficiency and/or disfunction of internal process (policy and system and procedure), system error, human error, or external problem which influence the Bank’s operation. To minimize operational risks in each functional activity, the Bank shall formulate policies and procedures and limits that are designated for intensive monitoring of operational losses risk in all aspects of Banking operations.
Pada tanggal 31 Desember 2014, profil risiko yang melekat adalah “fair” sehingga secara komposit profil risiko operasional adalah 3 (moderate).
As of December 31, 2014, inherent risk profile is “fair” so that compositely operational risk profile is 3 (moderate).
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
Penerapan Risk and Control Self Assessment (RCSA) pada seluruh satuan kerja di Bank ditujukan untuk membantu satuan kerja sebagai langkah pertahanan awal (first line of defense) dalam mengidentifikasi dan mengukur secara independent risiko operasional pada aktivitas fungsionalnya, melakukan pemantauan dan penetuan langkah-langkah perbaikan atau rencana tindak lanjut kedepan.
Implementation of Risk and Control Self Assessment (RCSA) on all working unit in the Bank is intended to help the working unit as first line of defense in identifying and measuring operational risk independently on functional activities, monitoring and determining improvement steps or future action.
Satuan Kerja Manajemen Risiko ( SKMR ) sebagai second line of defense bertanggung jawab dalam melakukan pengembangan dan pengimplementasian kebijakan/prosedur, pengawasan, pengkajian, dan melakukan pemantauan proses manajemen risiko sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko dengan mendukung satuan kerja operasional dalam mengembangkan kepedulian dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen risiko dengan memanfaatkan hasil penilaian terhadap konsistensi pelaksanaan proses dan kecukupan pengendalian internal dalam penerapan risiko yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
Risk Management Unit (SKMR) as second line of defense responsible for improving and implementing of policies/procedures, supervision, assessment, and monitoring risk management process as a guidance on implementation risk management and support operational units on improve the consideration and compliance to management risk principle by utilizing the assessment of the implementation process consistency and adequacy of internal control on risk implementation which is conducted by Internal Audit Unit (SKAI).
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan akibat Bank tidak mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal. Satuan kerja kepatuhan telah melaksanakan pengkajian dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku meliputi tindakan:
Compliance risk is the risk that arises because the Bank does not comply with legislation implementation. The Bank manages compliance risk by performed a comprehensive review to ensure suitability of standard policy operations and procedure and implementation of new product with external regulation. Compliance unit has implemented assessment, in order to prevent irregularities to the applicable legislation and the other regulation, includes:
Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;
Realizing the implementation of compliance culture in all organization level and the business of the Bank;
Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank, tindakan mengelola risiko kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai manajemen risiko bagi bank umum;
Managing compliance risks that faced by the Bank, compliance risk management actions implemented by referring to Bank Indonesia’s regulation about risk management for commercial banks;
Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Ensuring the Bank's compliance with the commitments made by the Bank to the Financial Services Authority (FSA) and/or other competent supervisory authority.
83
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kepatuhan (lanjutan)
Compliance Risk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, profil risiko yang melekat adalah “satisfactory” sehingga secara komposit profil risiko kepatuhan adalah 2 (moderate).
As of December 31, 2014, inherent risk profile is “satisfactory” so that compositely, compliance risk profile is 2 (moderate).
Risiko Lainnya
Other Risks
1.
1.
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain berupa tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat sah kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum melalui:
Peninjauan secara berkala dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum;
Periodic reviews to ensure that all activities and relationship of business activities of the Bank with third parties based on the rules and requirements that can protect the interests of the Bank in terms of the law;
Pengembangan budaya kepatuhan dan kepedulian terhadap risiko hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi secara berkelanjutan.
Development of compliance culture and awareness to legal risks to all employees at every level of the organization sustainably.
As of December 31, 2014, inherent risk profile is “satisfactory” so that compositely, legal risk profile is 2 (moderate).
Pada tanggal 31 Desember 2014, profil risiko yang melekat adalah “satisfactory” sehingga secara komposit profil risiko hukum adalah 2 (moderate). 2.
Legal risk is the risk which caused by the weakness of juridical aspect, such as law demand, lack of supporting legislation or the weakness of engagement as unfulfillment of legitimate contract terms and imperfect binding collateral. Bank manages legal risk by ensuring all activities and relationship of business activities of the Bank with third parties based on the regulation and requirements that can protect the interests of the Bank in terms of the law through:
2.
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Identifikasi risiko reputasi dilakukan pada faktor-faktor risiko yang melekat pada aktivitas fungsional yang mencakup keterbukaan (disclosure requirement), keluhan nasabah terhadap pelayanan Bank, perilaku karyawan Bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank serta seluruh aktivitas perbankan.
Reputation risk is the risk that caused by negative publicity related to the business activities of the Bank or negative perceptions to the Bank. Reputation risk identification performed on the factor of inherent risk in the functional activities that include transparency (disclosure requirement), customer complaints to the Bank’s services, behavior of the Bank's employees in serving customers and communication systems of the Bank and the whole banking system.
As of December 31, 2014, inherent risk profile is “satisfactory” so that compositely reputation risk profile is 2 (low to moderate).
Pada tanggal 31 Desember 2014, profil risiko yang melekat adalah “satisfactory” sehingga secara komposit profil risiko reputasi adalah 2 (low to moderate).
84
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
32. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Lainnya (lanjutan)
Other Risks (continued)
3.
3.
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan rencana bisnis yang tidak tetap atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-komite yang telah dibentuk serta memantau realisasi rencana strategis dengan membandingkan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang akan diambil masih dalam batas toleransi.
Strategic risk is the risk that caused by the establishment and implementation from inaccurate Bank's strategy, business plan decision-making that is not fixed or lack of the Bank’s responsiveness to external changes. Management of strategic risk through the consideration and decision-making process of each policy collectively and comprehensively by the Board of Directors and Committees that have been set up and monitoring the realization of strategic plan by comparing the target to be achieved and ensure that the risk that retrieved is still within tolerance limit. As of December 31, 2014, inherent risk profile is “satisfactory” so that compositely strategic risk profile is 2 (moderate).
Pada tanggal 31 Desember 2014, profil risiko yang melekat adalah “satisfactory” sehingga secara komposit profil risiko strategis adalah 2 (moderate). 33. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
33. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES 31 Desember/December 31, 2014
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
Liabilitas keuangan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity
Total nilai tercatat/ Total carrying amount
Total nilai wajar/ Total fair value
10.753.483.750
-
-
10.753.483.750
10.753.483.750
134.073.701.250
-
-
134.073.701.250
134.073.701.250
-
7.636.138.690
7.636.138.690
Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
7.636.138.690
-
157.578.029.241 1.513.066.198.143
123.492.026.204 -
18.378.767.948 3.808.675.000
-
Jumlah aset keuangan
1.845.294.994.022
123.492.026.204
Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain
-
-
-
119.883.516.941 119.883.516.941 119.883.516.941 94.870.514.347 94.870.514.347 94.870.514.347 - 1.404.639.058.026 1.404.639.058.026 1.404.639.058.026 78.965.042.903 78.965.042.903 78.965.042.903 7.757.583.092 7.757.583.092 7.757.583.092 707.500.000 707.500.000 707.500.000
Liabilities Obligations due immediately Deposits from customers Demand deposits Savings Time Deposits Deposits from other bank Accrued interests Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan
-
- 1.709.068.289.388 1.709.068.289.388 1.709.068.289.388
Total financial liabilities
157.578.029.241 157.578.029.241 123.492.026.204 128.923.006.013 - 1.513.066.198.143 1.513.066.198.143 -
18.378.767.948 3.808.675.000
18.378.767.948 3.808.675.000
Interest receivables Other assets
- 1.968.787.020.226 1.974.218.000.035
Total financial assets
Liabilitas 2.245.074.079
2.245.074.079
2.245.074.079
31 Desember/December 31, 2013
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
Liabilitas keuangan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity
Total nilai tercatat/ Total carrying amount
Total nilai wajar/ Total fair value
13.903.576.175
-
-
13.903.576.175
13.903.576.175
108.680.511.207
-
-
108.680.511.207
108.680.511.207
3.934.627.295
-
-
3.934.627.295
3.934.627.295
85
Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
31 Desember/December 31, 2013
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Liabilitas keuangan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity
Total nilai tercatat/ Total carrying amount
Total nilai wajar/ Total fair value
Aset Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
94.984.831.234 94.984.831.234 157.296.596.170 143.911.832.479 - 1.213.824.372.926 1.213.824.372.926
Assets Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans
94.984.831.234 14.181.800.000 1.213.824.372.926
143.114.796.170 -
8.526.229.057 3.808.675.000
-
-
8.526.229.057 3.808.675.000
Interest receivables Other assets
Jumlah aset keuangan
1.461.844.622.894
143.114.796.170
- 1.604.959.419.064 1.591.574.655.373
Total financial assets
Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain
-
-
-
130.115.506.511 130.115.506.511 130.115.506.511 104.146.420.826 104.146.420.826 104.146.420.826 - 1.104.224.388.401 1.104.224.388.401 1.104.224.388.401 64.190.195.620 64.190.195.620 64.190.195.620 5.126.850.591 5.126.850.591 5.126.850.591 626.000.000 626.000.000 626.000.000
Liabilities Obligations due immediately Deposits from customers Demand deposits Savings Time Deposits Deposits from other bank Accrued interests Other liabilitiies
Jumlah liabilitas keuangan
-
- 1.410.210.818.971 1.410.210.818.971 1.410.210.818.971
Total financial liabilities
8.526.229.057 3.808.675.000
Liabilitas
34. RASIO LIABILITAS MINIMUM
PENYEDIAAN
1.781.457.022
MODAL
The calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2014 and 2013 by Bank Indonesia’s Regulation are as follows (in million):
2014
Jumlah B. Modal Pelengkap Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) Revaluasi tanah Jumlah Maksimum 100% dari Modal Inti Jumlah Modal
1.781.457.022
34. CAPITAL ADEQUACY RATIO
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (dalam jutaan):
Modal A. Modal Inti Modal disetor Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak (100%)*) Laba (rugi) tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%)*) Dana setoran modal Cadangan umum Rugi tahun lalu yang dapat Previous year loss that diperhitungkan (100%) Selisih kurang antara penyisihan penghapusan aset produktif dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung
1.781.457.022
2013
235.000
146.600
-
45.843
7.208 20.000 2.000
5.046 1.500
(3.432)
-
(28.432)
(18.387)
(476)
(156)
231.868
180.446
12.947 9.889
11.253 -
22.836
11.253
254.704
191.699
86
Capital A. Core Capital Paid-in capital Previous years income after tax (100%)*) Income (loss) for the year after tax (50%)*) Paid-in capital fund General allowance can be calculate (100%) Differences between allowance for losses of earning assets and allowance for impairment losses of financial assets Allowance for Losses (PPA) on non earning assets which shall be calculated Total B. Supplementary Capital Allowance for impairment losses on earning assets (maximum 1.25% of RWA) Revaluation on land Total Maximum 100% of Core Capital Total Capital
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. RASIO LIABILITAS MINIMUM (lanjutan)
34. CAPITAL ADEQUACY RATIO (continued)
PENYEDIAAN
MODAL
The calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2014 and 2013 by Bank Indonesia’s Regulation are as follows (continued):
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (lanjutan): 2014 Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dengan mempertimbangkan risiko kredit dan operasional Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional *)
2013
1.477.402
15,78%
Capital Adequacy Ratio (CAR) with credit and operational risk charge
15,73%
Tanpa Memperhitungkan Pajak Tangguhan Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio liabilitas penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.
*)
Presented without counting the impact of Deferred Tax Assets in accordance to Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001, capital adequacy ratio must be calculated without counting the impact of deferred tax assets.
Management uses capital ratios’ regulation in order to monitor its capital base, based on the industry’s standards. Bank Indonesia’s approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement (measured as 8 percent of risk-weighted assets) to available capital resources.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8 persen dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. 35. INFORMASI PENTING LAINNYA
35. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION 2014 (%)
Rasio Kredit yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) Rasio Kredit yang tergolong Non Performing Loan (NPL) terhadap total kredit Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif Rasio laba sebelum pajak terhadap rata-rata aset (ROA) Rasio laba setelah pajak terhadap rata-rata ekuitas (ROE) Keuntungan bunga bersih
2013 (%)
92,84
89,99
Loan to Deposit Ratio (LDR)
3,58
1,62
94,37
90,66
3,01
1,34
Non Performing Loan (NPL) Operating Expenses to Operating Income (BOPO) Allowance for impairment losses to total earning assets ratio
0,98
1,01
Return on Asset (ROA)
6,20 4,96
5,68 5,36
Return on Equity (ROE) Net Interest Margin
36. TRANSAKSI NON KAS
36. NON CASH TRANSACTIONS Activities not effecting cash flows are as follows:
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut: 2014 Penghapusbukuan agunan yang diambil alih (Catatan 14) Penambahan aset tetap atas surplus revaluasi (Catatan 12)
1.215.140
Risk Weighted Assets (RWA) with credit and operational risk charge
___
2013
-
138.500.000
21.975.400.000
-
87
Foreclosed assets written-off (Note 14) Increase of fixed assets through revaluation surplus (Note 12)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. STANDAR AKUNTANSI BARU
37. NEW ACCOUNTING STANDARDS For 2014, Financial Accounting Standard Board (DSAK) of Institute of Indonesia Chartered Accountants has set SFAS and Interpretation of Financial Accounting Standard (IFAS) and Revocation of SFAS as follows:
Untuk tahun 2014, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntansi Indonesia telah menetapkan PSAK dan Interpretasi Standar Akuntasi Keuangan (ISAK) dan Pencabutan PSAK (PPSAK) sebagai berikut:
ISAK 27 “Pengalihan aset dari pelanggan”; ISAK 28 “Pengalihan liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas”; ISAK 29 “Biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi pada tambang terbuka”; PPSAK 12 “Pencabutan PSAK 33 mengenai Aktivitas Penghapusan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”; dan PSAK 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”.
IFAS 27 “Transfer assets from customer”; IFAS 28 “Extinguising financial liabilities with equity instrument”; IFAS 29 “Stripping cost in the production phase of surface mine”, The Revocation of SFAS 12 “The revocation of SFAS 33 of the Activity of Stripping and Environmental Management in General Mining”; and SFAS 102 (Revised 2013) “Murabahah Accounting”.
PSAK dan ISAK tersebut di atas berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 dan tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan periode berjalan atau tahun sebelumnya.
SFAS and IFAS above were effective since January 1, 2014 and did not result any changes to the Bank’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for current period or prior year.
Beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntansi Indonesia yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:
Several accounting standards that has been issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) of Institute of Indonesia Chartered Accountants that are considered relevant to the financial reporting of the Bank but not yet effective for the financial year beginning January 1, 2014 are as follows:
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
a. SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, adopted from IAS 1. This SFAS changes the grouping of items presented in other comprehensive income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
b.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
b. SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, adopted from IAS 19. This SFAS, among others, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
c.
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, yang diadopsi dari IAS 12. PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
c. SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, adopted from IAS 12. This SFAS now provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.
88
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
37. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntansi Indonesia yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut (lanjutan):
Several accounting standards that has been issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) of Institute of Indonesia Chartered Accountants that are considered relevant to the financial reporting of the Bank but not yet effective for the financial year beginning January 1, 2014 are as follows (continued):
d.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”, yang diadopsi dari IAS 36. PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode.
d. SFAS No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”, adopted from IAS 36. This SFAS provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
e.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, yang diadopsi dari IAS 32. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.
e. SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, adopted from IAS 32. This SFAS provides deeper about criteria on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criteria to settle on a net basis.
f.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang diadopsi dari IAS 39. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal setelah pengakuan awal.
f. SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, adopted from IAS 39. This SFAS, among others, provides additional regulation of hedging instrument criteria which cannot be considered expired or has been discontinued, and regulation to record financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
g.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang diadopsi dari IFRS 7. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.
g. SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”, adopted from IFRS 7. This SFAS, among others, provides additional regulation on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments.
h.
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
h. SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”, adopted from IFRS 13. This SFAS provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Standar akuntansi di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 dan penerapan dini tidak diperkenankan.
Accounting standards above will be effective for the annual period beginning January 1, 2015 and early implementation is prohibited.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.
As at the authorization date of this financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.
Sampai dengan tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Bank masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru dan revisian tersebut.
Until the authorization date of this financial statements, the Bank is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.
89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
38. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 50 tanggal 29 Januari 2015 yang dibuat dihadapan Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta sehubungan dengan, antara lain:
Based on the Deed of Shareholders’ Decision Statement No. 50 dated January 29, 2015 that made in the presence of Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notary, in Jakarta, related to the follows:
1.
1.
Menegaskan kembali sebagian isi Keputusan Pemegang Saham tertanggal 18 Desember 2014 yang berisikan persetujuan untuk:
2.
Meningkatkan modal dasar yang semula Rp 200.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000; Meningkatkan modal disetor yang semula Rp 146.600.000.000 menjadi sebesar Rp 255.000.000.000; Merubah nilai nominal saham yang semula bernilai Rp 1.000.000 menjadi Rp 100; dan Merubah ketentuan pasal 12 ayat 1 Anggaran Dasar Bank.
Reclarified a part of the Shareholders’ Decision dated December 18, 2014 that consists the agreement to:
2.
Menyetujui peningkatan modal disetor Bank yang semula sebesar Rp 225.000.000.000 menjadi Rp 285.000.000.000 untuk diambil bagian oleh PT Hakim Putraperkasa sebanyak 300.000.000 saham atau sebesar Rp 30.000.000.000.
Increase the authorized capital from Rp 200,000,000,000 to Rp 1,000,000,000,000; Increase the paid-up capital from Rp 146,600,000,000 to Rp 255,000,000,000; Change the nominal value of shares from Rp 1,000,000 to Rp 100; and Change the regulation Article 12 paragraph 1 The Bank’s Articles of Association.
Agreed the increase of Bank’s paid-up capital from Rp 146,600,000,000 to Rp 255,000,000,000 to take part by PT Hakim Putraperkasa amounting to 300,000,000 shares or equivalent to Rp 30,000,000,000.
Perubahan tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0007755 tanggal 5 Pebruari 2015 serta No. AHU-AH.01.03-0007796 tanggal 5 Pebruari 2015 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0001913.AH.01.02 Tahun 2015, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0015590.AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 5 Pebruari 2015.
The amendment has been reported and received by The Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0007755 dated February 5, 2015 and No. AHU-AH.01.03-0007796 dated February 5, 2015 and has been approved by The Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0001913.AH.01.02 Year 2015, and has been registered in the Registered of Company No. AHU-0015590.AH.01.11 Year 2015 dated February 5, 2015.
Berdasarkan surat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. SR-05/PB.33/2015 tertanggal 30 Januari 2015, setoran modal sebesar Rp 20.000.000.000 telah dicatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Based on letter from Financial Services Authority (FSA) No. SR-05/PB.33/2015 dated January 30, 2015, cash deposits amounting to Rp 20,000,000,000 has been recorded in the supervisory administrative of Financial Services Authority (FSA).
Anggota komite audit dan komite pemantau risiko Bank yaitu Labib Y. Wardiman telah mengundurkan diri efektif tanggal 30 Januari 2015.
Bank’s Audit Committee and Risk Monitoring Committee Member is Labib Y. Wardiman has been effectively resigned on January 30, 2015.
Per 31 Januari 2015, Setiawan Boediharjo telah efektif mengundurkan diri sebagai Kepala Divisi Audit Internal Bank dan digantikan oleh Wan Maraden efektif sejak tanggal 1 Pebruari 2015.
Per January 31, 2015, Setiawan Boediharjo has effectively resigned as The Bank’s Internal Audit Division Head and replaced by Wan Maraden effectively as of February 1, 2015.
90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
38. EVENTS AFTER (continued)
Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Direktur Bisnis
REPORTING
PERIOD
Based on the Deed of Shareholders’ Decision Statement No. 17 dated March 12, 2015 of Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn, notary, in Jakarta, the shareholders have approved the appointment of Teddy Sadikin as Bank's director since the signing of the Decision of Bank’s Shareholders on February 27, 2015 until January 19, 2017, where the appointment has been approved by the Financial Services Authority (FSA) in a letter dated February 6, 2015 No. SR-13/D.03/2015. The composition for members of the Board of Commissioners and Board of Directors be as follows:
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 17 tanggal 12 Maret 2015 yang dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris, di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui pengangkatan Teddy Sadikin sebagai Direktur Bank terhitung sejak ditandatanganinya Keputusan Para Pemegang Saham Bank yaitu 27 Pebruari 2015 sampai dengan tanggal 19 Januari 2017, dimana pengangkatan tersebut telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam suratnya tertanggal 6 Pebruari 2015 No. SR-13/D.03/2015. Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama/Independen Komisaris Komisaris Independen
THE
Bernardus Dwibyantoro Rachman Hakim Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo Antonius Prabowo Argo Doddy Setyantoko Soewito Budiarto Santoso Teddy Sadikin
Board of Commissioners: President/Independent Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors: President Director Compliance Director Operational Director Business Director
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0016005 tertanggal 13 Maret 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0030102.AH.01.11.Tahun 2015 tertanggal 13 Maret 2015.
The Deed of Shareholders’ Decision Statement has been received and recorded in Legal Entity Administration System with the Notice No. AHU-AH.01.03-0016005 dated March 13, 2015 and has been registered in the Registered of Company No. AHU-0030102.AH.01.11.Year 2015 dated March 13, 2015.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 31 tanggal 18 Maret 2015 yang dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris, di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk:
Based on the Deed of Minutes of the General Meeting of Shareholders' Extraordinary No. 31 dated March 18, 2015 of Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn, notary, in Jakarta, the shareholders have agreed to:
Menegaskan kembali dan menyetujui seluruh perubahan anggaran dasar Bank; Melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham Bank dan mengubah status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka; Melaksanakan Management Stock Option Plan (MSOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari modal dan melaksanakan program Employees Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Bank; dan
Reaffirming and approve all changes to the Bank’s Articles of Association; Conduct the Initial Public Offering of the Bank’s shares and change the Bank’s status from a Private Company to a Public Company; Implement Management Stock Option Plan (MSOP) with the amount up to 10% of the capital and implement Employees Stock Allocation (ESA) program with the amount up to 10% of the number of shares offered in the Initial Public Offering of Bank’s share; and
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
38. EVENTS AFTER (continued)
THE
REPORTING
PERIOD
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 31 tanggal 18 Maret 2015 yang dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris, di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk (lanjutan):
Based on the Deed of Minutes of the General Meeting of Shareholders' Extraordinary No. 31 dated March 18, 2015 of Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn, notary, in Jakarta, the shareholders have agreed to (continued):
Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Bank untuk melaksanakan segala tindakan yang harus dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum kepada masyarakat dan penggunaan dana hasil Penawaran Umum.
Authorize the Board of Commissioners and Board of Directors of the Bank to perform any action to be taken in regarding with the Public Offering to the public and the use of proceeds from the Public Offering.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0004354.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 19 Maret 2015. Akta tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum dengan Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0017606 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0032841.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 19 Maret 2015.
The Deed of Minutes of the General Meeting of Shareholders’ Extraordinary has been received approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU-0004354.AH.01.02.Year 2015 dated March 19, 2015. The Deed has been received and recorded in Legal Entity Administration System with the Notice No. AHU-AH.01.03-0017606 and has been registered in the Registered of Company No. AHU-0032841.AH.01.11.Year 2015 dated March 19, 2015.
39. TANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN
MANAJEMEN
ATAS
39. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY FINANCIAL STATEMENTS
ON
THE
The management of Bank is responsible for the preparation and presentation of these financial statements which were completed and authorized for issue as approved by the management of Bank as of April 1, 2015.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen Bank pada tanggal 1 April 2015.
92