Laporan Tahunan Annual Repor t
Building the Foundation for a Quantum Leap to Kesawan Excellence K-100
content 01 02 03 04 05 06 09 10 16 19 27 28 32 39 42 43 45 53
Visi - Misi
Vision - Mission
Sekilas Sejarah
Brief Histor y
Peristiwa Penting
Significant Events
Informasi Perusahaan
Corporate Information
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlight
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Sambutan Presiden Direktur
Message from President Director
Dewan Direksi
Board of Directors
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Komite Audit
Report of the Audit Committee
Pengelolaan Resiko
Risk Management
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis
Sumber Daya Manusia
Human Capital
Prospek Usaha dan Aspek Pemasaran
Business Prospect and Marketing Aspect
Tanggung Jawab Pengurus atas Laporan Keuangan
Management Responsibility for the Financial Statement
Data Perseroan
Corporate Data
Laporan Keuangan
Financial Statement
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
visi
vision
Menjadi Bank Terdepan di kelasnya dengan sentuhan Manajemen Profesional yang akan memberikan kontribusi optimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan manfaat maksimal kepada seluruh stakeholder. To be a leading Bank in its class with Professional Management that will provide an optimal contribution for the development of national economy as well as for all of the stakeholders.
Misi
mission
Berorientasi pada peningkatan citra perusahaan, pengembangan infrastruktur yang profesional dan terkini, perbaikan kualitas usaha dan tingkat kesehatan Bank serta turut peduli terhadap kepentingan sosial. Leaning to enhance the Bank’s image, developing the infrastructure to be professional and up-to-date, refinement the quality of business, increasing Bank’s trustworthiness as well as care for corporate social responsibility.
1
Sekilas Sejarah 1913
brief histor y
Pendiri Founders
Khoe Tjin Tek Direktur Utama President Director
Awal mula kami di Medan Our origin in Medan
Owh Chooi Eng Komisaris Utama President Commissioner
Hampir 100 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1913 Khoe Tjin Tek dan Owh Chooi Eng mendirikan NV Chunghwa Shangyeh (The Chinese Trading Company Limited) di Medan, sebagai pendiri beliau bertindak masing-masing sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama.
Almost a century ago, in 1913, Khoe Tjin Tek and Owh Chooi Eng founded NV Chunghwa Shangyeh (The Chinese Trading Company Limited) in Medan. As the founder, they both respectively acted as President Director and President Commissioner.
NV Chunghwa Shangyeh bergerak dalam bidang simpan pinjam keuangan selain juga bergerak di bidang perdagangan umum.
NV Chunghwa Shangyeh is a savings and loans venture as well as a general trader.
Setelah kemerdekaan yaitu pada tahun 1958 NV Chunghwa Shangyeh resmi melakukan kegiatan sebagai Bank Umum dan pada tahun 1962 bentuk usaha berganti menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Chunghwa Shangyeh.
After the independence, in 1958, NV Chunghwa Shangyeh officially operated as a Bank. In 1962 the entity changed its legal corporate form to a ‘Limited Company’ and became PT Bank Chunghwa Shangyeh.
Pada tahun 1965, PT Bank Chunghwa Shangyeh berganti nama menjadi PT Bank Kesawan dan untuk lebih memantapkan posisi Bank maupun pengembangan usaha yang lebih baik, Kantor Pusat Bank Kesawan direlokasi atau hijrah ke Jakarta pada tahun 1990.
In 1965, PT Bank Chunghwa Sangyeh changed it’s name to PT Bank Kesawan and to solidify its banking position as well as to create a better business development opportunities, Bank Kesawan’s Head Office was relocated or moved to Jakarta in 1990.
Tahun 1995, Bank Kesawan memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing dan selanjutnya pada tahun 1996 mendapatkan izin menjadi Bank Umum Devisa maupun Bank Persepsi, yaitu Bank yang dapat menerima pajak.
In 1995 Bank Kesawan acquired the permit as a foreign exchange trader and in 1996 became a foreign exchange bank as well as a ‘Bank Persepsi’ which is a bank that is permitted to receive tax and duties.
Walaupun pada masa krisis ekonomi Indonesia di tahun 1998 Bank Kesawan masih merupakan salah satu Bank yang berhasil masuk dalam kategori “A” berdasarkan penilaian Bank Indonesia.
Although Indonesia was in economic crisis, Bank Kesawan was one amongst the few banks which were placed in the ‘A’ category based on Bank Indonesia’s evaluation in 1998.
Pada tahun 2000 terjadi pergantian pemegang saham di PT Darmex Corporation yang merupakan pemegang saham mayoritas Bank Kesawan dan Bank Kesawan mengganti Direkturnya dengan para Profesional.
In 2000, there is changed of shareholder in PT Darmex Corporation which was Bank Kesawan’s majority shareholder, then Bank Kesawan’s Board of Directors was replaced by professionals.
Untuk itu, kinerja tahun 2000 Bank Kesawan memperoleh penghargaan sebagai salah satu “Bank Berkinerja Terbaik” dalam beberapa kategori dari majalah independen perbankan “InfoBank”.
For 2000’s per formance, Bank Kesawan received an award as the ‘Bank with the Best Performance’ in several categories from “InfoBank”, an independent banking magazine.
Pada tahun 2001 terjadi perubahan nama dari PT Darmex Corporation menjadi PT Adhi Tirta Mustika.
In 2001, PT Darmex Corporation’s became PT Adhi Tirta Mustika.
Pada tahun 2002 pula sistem operasional manual diganti menjadi ‘on-line’ sistem di seluruh cabang Bank Kesawan. Bank Kesawan menjadi Bank Publik pada tahun 2002 dengan Penawaran Saham Umum Perdana sejumlah 78,8 juta lembar melalui Bursa Efek Jakar ta. Dalam penawaran umum saham ini dikeluarkan pula Waran Seri I dengan jangka waktu pelaksanaan di tahun 2003 sampai dengan 2005.
Since 2002, manual operations in the bank was changed by an ‘on-line’ banking system at all of Bank Kesawan’s branches. Bank Kesawan became a public company in 2002 with an Initial Public Offering of 78.8 million shares through the Jakarta Stock Exchange. In this public stock offering, Warrant Series 1 was also issued which can be excercised from 2003 until 2005.
Tahun 2006 terjadi penggantian Direktur Utama dan program ‘Quantum Leap to Kesawan Excellence K 100’ dimulai untuk menjadikan Bank Kesawan Bank Terdepan di kelasnya dengan sentuhan Manajemen Profesional yang akan memberikan kontribusi optimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan manfaat maksimal kepada seluruh stakeholder.
In 2006 there is changed of President Director and ‘Quantum Leap to Kesawan Excellence K 100’ is started to bring Bank Kesawan to be a leading Bank in its class with Professional Management that will provide an optimal contribution for the development of national economy as well as for all of the stakeholders.
2
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Peristiwa Penting significant events
Februari February 24
Penarikan Grand Prize Pesta Kesawan 3 sekaligus launching Pesta Kesawan 4 di Merdeka Walk, Medan. Withdrawal of ‘Pesta Kesawan 3’ Grand Prize followed by the launching of ‘Pesta Kesawan 4” at Merdeka Walk Medan.
Juli July 28 s/d 29
Perayaan ulang tahun Bank Kesawan ke 93 bertempat di masing - masing kantor. Bank Kesawan 93rd Anniversary Celebration in every branches.
20
Penandatanganan kerjasama dengan PT Artajasa (ATM Bersama). Signing with PT Artajasa, ATM Bersama provider.
31
Melaksanakan qurban pada hari Raya Idul Adha, bertempat di Jl. Hayam Wuruk 33 Jakarta. Celebrate Eid-Ul-Adha day and distribute qurban meat at Jl.Hayam Wuruk 33, Jakar ta.
Raker 2006 di Hotel Alila Jakarta. 2006 Budget Meeting in Alila Hotel Jakarta.
September September 02
Perayaan HUT RI dan peresmian K News & K Club di Jl. Hayam Wuruk 33 Jakarta. Indonesian Independence Day Celebration together with K News & K Club launching.
22
Penarikan Undian Pesta Kesawan 4 kwartal II di Mall Pekanbaru. Prize withdrawal of ‘Pesta Kesawan 4’ second quarter in Pekanbaru.
April April 03
Desember December
Nopember November 26 s/d 29 Budget Workshop 2007 di Lido Lakes Resort & Conference, Bogor. 2007 Budget Workshop at Lido Lakes Rosort & Conference, Bogor.
Mei May 26
29
Penarikan Undian Pesta Kesawan 4 kwartal I di kantor cabang Medan Pemuda. Prize withdrawal of ‘Pesta Kesawan 4’ first quarter in Medan Branch Jl.Pemuda.
30
Public Expose di Jakarta. Public Expose in Jakarta.
RUPST di Hotel Borobudur Jakarta, menunjuk penambahan seorang komisaris dan penggantian direktur utama. Annual General Meeting in Hotel Borobudur Jakarta, appointing an additional commissioner and a new president director.
3
Informasi Perusahaan corporate information PENGGUNAAN DANA HASIL EMISI EFEK
PUBLIC OFFERING REALIZATION REPORTS
(Dalam Jutaan Rupiah) per 31 Desember 2006
(In Million Rupiah) as of December 31,2006
Hasil Penawaran Umum Biaya Penawaran Umum HASIL BERSIH PENAWARAN UMUM REALISASI PENAWARAN UMUM Ekspansi Lain-lain
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM PER 31 DESEMBER 2006
Funds Received From Public Offering Public Offering Expenses NET-FUND RECEIVED FROM PUBLIC OFFERING PUBLIC OFFERING REALIZATION Expansion Others
11,359.02 6,618.49
JUMLAH SAHAM
%
NUMBER OF SHARE
SHAREHOLDERS STRUCTURE AS OF DECEMBER 31, 2006
PENDIRI Pendiri PT. Adhi Tirta Mustika Lainnya Total Saham Pendiri
320,943,272 256,728 321,200,000
64.03 % 0.05 % 64.08%
FOUNDER Founder PT. Adhi Tirta Mustika Others Founders’ Total Shares
SAHAM DALAM PENITIPAN KOLEKTIF KSEI PT. Arthavest PT. Kapita Sekurindo Lainnya SUBTOTAL
100,000,000 29,500,000 49,024,500 178,524,500
19.95 % 5.89 % 9.78 % 35.62%
SHARE IN KSEI CUSTODY PT. Arthavest PT. Kapita Sekurindo Others SUBTOTAL
Pemodal Asing > 5% Pemodal Asing Lainnya SUBTOTAL Total Dalam Penitipan Kolektif PT KSEI
1,494,500 1,494,500 180,019,000
0.3 % 0.3 % 35.92 %
Foreign Shareholders > 5% Other Foreign Shareholders SUBTOTAL Total Share In KSEI Custody
TOTAL
501,219,000
100%
TOTAL
SAHAM & VOLUME SAHAM Triwulan
2006
2005
2004
2003
460
400
245
800
295
175
170
170
460
400
170
250
(Juta lembar) Nilai Transaksi
497.22
154.54
60.93
320.64
(Miliar Rp) Frekuensi Transaksi (Kali)
228.72
51.82
11.83
164.59
381
4,571
1,340
15,579
Harga Tertinggi Per Saham (Rp) Harga Terendah Per Saham (Rp) Harga Penutupan Per Saham (Rp) Volume Saham
4
19,700.00 768.30 18,931.70
SHARE PRICE & VOLUME Quarter Highest Share Price (Rp) Lowest Share Price (Rp) Closing Share Price (Rp) Share Volume (Million Shares) Share Value (Billon Rp) Frequency (Times)
JUMLAH KARYAWAN
TAHUN
YEAR
NUMBER OF EMPLOYEES
MENURUT POSISI KERJA Front Liner - RM/BM/Div.Head/Dept.Head - Account Officer - Teller - Customer Service - Kepala Bidang/Unit Operasional Sub Total Back Office Non Clerk Jumlah
2006
2005
2/28/11/16 77 68 50 32 284 207 62 555
BASED ON POSITION Front Liner 1/28/7/13 RM/BM/Div.Head/Dept.Head 65 Account Officer 71 Teller 41 Customer Service 32 Branch/Sub Branch Operation Section/Unit Head 258 Sub Total 262 Back Office 62 Non Clerk 582 Total
MENURUT LEVEL Direksi SAVP - VP Mgr - AVP SM - SAM Pelaksana Non Pelaksana
5 12 25 170 286 62
4 8 22 154 336 62
BASED ON LEVEL Directors AVP - SVP Mgr - SMgr SM - SAM Clerical Non Clerical
MENURUT PENDIDIKAN Lain - lain Sarjana Muda / D3 S1 / S2
219 75 266
223 92 267
BASED ON EDUCATION Others Diploma Bachelor Master
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Ikhtisar Keuangan financial highlight
Angka-angka pada seluruh tabel & grafik menggunakan notasi Inggris Dalam jutaan rupiah, kecuali rasio keuangan
Neraca Kas, Giro BI & Giro Bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek Jumlah Aktiva Dana Pihak ketiga Jumlah Kewajiban Ekuitas
2006
2005
2004
2003
2002
Balance sheets
192,017 1,278,422 300,132 2,052,127 1,839,358 1,926,059 126,067
160,249 831,154 392,220 1,541,558 1,396,724 1,419,582 121,977
110,379 745,384 574,059 1,533,928 1,424,649 1,439,946 93,983
95,797 502,142 559,528 1,247,915 1,140,871 1,156,560 91,354
79,289 524,919 357,405 1,031,798 912,076 942,051 89,747
Cash, BI Current Account & Others Loans Securities Total Assets Deposits Total Liabilities Equity
2006
2005
2004
2003
2002
Statements of Income
212,520 158,766 6,142
178,990 117,586 4,724
145,130 86,101 5,171
152,993 105,863 4,788
148,473 116,052 1,056
Operating income Operating Expanse Income Before Tax
2006
2005
2004
2003
2002
Keys Financial Ratios
0.30%
0.37%
0.39%
0.11%
3.82%
3.19%
3.89%
1.20%
55.40% 14.34%
52.32% 12.58%
44.01% 16.50%
56.79% 16.31%
119.76%
100.00%
100.00%
100.00%
98.28%
98.41%
97.25%
99.20%
7.75%
3.47%
3%
0.12%
Laporan Laba Rugi Pendpt. Bunga Provisi & Komisi Beban Bunga Provisi & Komisi Laba Sebelum Pajak
Rasio Keuangan Utama
Rasio Laba Bersih terhadap Aktiva (ROA) 0.36% Rasio Laba Bersih terhadap Modal (ROE) 3.81% Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 69.50% Rasio Kecukupan Modal (CAR) 9.43% Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk Terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Prod. yg Wajib Dibentuk 120.70% Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional 97.65% Rasio Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit Neto 4.28%
Equity
93,983.00
91,354.00
91,000.00
1,031,798.00
1,247,915.00
89,747.00
93,000.00
126,067.00
Ekuitas
95,000.00
4,379.00
4,600.00
1,500,000.00
1,000,000.00
4,788.00
1,541,558.00
1,533,929.00
5,000.00
4,724.00
5,400.00
5,171.00
2,000,000.00
Income Before Tax
121,976.00
Total Assets
Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Loan to Deposit Ratio (LDR) Capital Adequancy Ratio (CAR) Earning Assets Loss Reserved needed to Earning Assets Loss Generated Ratio Operating Expenses to Operating Income Ratio NonPerforming Loan to Total Loan Ratio (NPL) Net
6,142.00
Laba Sebelum Pajak
2,052,127.00
Jumlah Aktiva
Numerical notation in all tables & graphics are in English In millions of Rupiah, except key financial ratios
4,200.00 89,000.00
87,000.00
3,800.00
500,000.00
0
‘02
‘03
‘04
‘05
0 ‘06
‘02
‘03
‘04
‘05
0 ‘06
‘02
‘03
‘04
‘05
‘06
5
Sambutan Presiden Komisaris
message from the President Commissioner ... tahun 2006 adalah tahun penting yang menggembirakan dimana Bank telah berhasil meningkatkan laba 30% dari tahun sebelumnya. ... 2006 was an important year where the bank has succeeded in increasing 30% profit compared to the previous year.
6
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Kepada para stakeholder
Dear stakeholders
Tahun 2006 adalah tahun dimana situasi ekonomi Indonesia penuh warna. Imbas kenaikan harga BBM di tahun sebelumnya baru terasa oleh masyarakat, kedaan inflasi relatif terkendali di 6,6%, nilai tukar Rupiah relatif stabil, tingkat suku bunga dana maupun kredit cenderung menurun dengan harapan investasi di sektor riil meningkat. Namun ternyata sektor riil belum menunjukkan pertumbuhan seperti yang diharapkan, akibatnya daya beli masyarakat juga belum meningkat seperti yang diharapkan.
The year 2006 was a year where the economic situation in Indonesia was very mixed. It was the year when the population was starting to feel the impact of previous year’s fuel price increases, inflation was at a controllable 6.6%, the exchange rate for Rupiah remained relatively stabil, and the lowering trend of interest rates – both loans and deposits – has given hope that investments in non financial sector will increase. However, things did not turned out exactly as anticipated and as a result, the people’s purchasing power has not increased as expected.
Bank Kesawan sebagai Bank yang telah berdiri sejak tahun 1913 telah mengalami pasang surut dalam usaha perbankan, mampu ber tahan dalam berbagai situasi perekonomian di Indonesia. Bagi Bank Kesawan tahun 2006 adalah tahun penting yang membahagiakan dimana Bank terbukti berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar 30% lebih besar dari tahun sebelumnya. Perolehan laba ini merupakan hasil kerja keras dari manajemen dan kar yawan Bank Kesawan dengan program menuju Kesawan Excellence K 100; yaitu mewujudkan kinerja Bank Kesawan untuk menjadi lebih baik di usianya yang ke 100 tahun.
Bank Kesawan, as a Bank that has been in existance since 1913, has had a fair share of the ups and downs of the banking industr y but is able to prevail in various economic situation in Indonesia. For Bank Kesawan, 2006 was an impor tant year where the bank has succeeded in posting a profit before tax 30% more than profit in the previous year. The gain in profit was the result of the hardwork conducted by the bank’s management and staf f through the ‘towards Kesawan Excellence K 100’ program; which is to make Bank Kesawan achieve better per formance on its 100th anniversar y.
Untuk mendukung tugas Komisaris dalam meningkatkan efektifitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik, pada tahun 2006 telah dibentuk dan disusun kembali Komite penunjang seperti Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
To support the commissioners’ duties in enhancing the effectiveness in implementing Good Corporate Governance, in 2006, several supporting Committees have been restructured such as Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee.
Komite Komite ini telah membantu kami dalam menjalankan fungsi dan peran kami sebagai Komisaris di dalam melaksanakan pengawasan kebijakan Bank.
These committees have assisted us in performing our function as Commissioners in the role of overseeing the Bank’s policies.
Untuk pencapaian hasil usaha yang baik ini kami sampaikan terima kasih kepada manajemen, karyawan dan seluruh stakeholder Bank Kesawan yang telah bekerja keras untuk mendukung seluruh upaya yang dilaksanakan selama ini untuk pertumbuhan usaha Bank yang sehat.
For the achievement of this excellent business outcome, we express our gratitude to the management and staff of Bank Kesawan who have worked hard to support all the changes that had to take place to ensure a healthy growth of the Bank’s business.
7
Kedepan kami yakin momentum Kesawan Excellence K100 yang sudah disusun oleh manajemen didukung oleh sumber daya manusia yang handal serta nasabah kami yang setia, akan dapat meningkatkan pertumbuhan Bank Kesawan untuk menjadi Bank Berkinerja Baik di Arsitektur Perbankan Indonesia.
Charlie Paulus Presiden Komisaris • President Commissioner
8
In the future, we are confident that the momentum generated by Kesawan Excellence K100 which has been put together by the Bank’s management and supported by high caliber personnel and loyalty of our valued customers can nourish Bank Kesawan’s growth to become a Good Performance Bank under the Indonesian Banking Architecture.
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Dewan Komisaris board of commissioners 1. Charlie Paulus
1.
2.
Presiden Komisaris • President Commissioner Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Teknik Gas dan Petrokimia dari Universitas Indonesia di tahun 1986 dan mendapatkan gelar Master dari Arthur D. Little Management Education Institute, Boston, USA 1993. Beliau telah lulus Program Eksekutif Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Komisaris Bank Umum tahun 2006 di Singapura. Memulai karir perbankan di Bank Panin 1988 - 1989, Bank Summa tahun 1990 - 1993, Bank Dharmala 1993, Bank Tata 1994 - 1996, kemudian bergabung dengan Bank Danpac pada tahun 1997 - 2001 sebagai Direktur Utama. Setelah itu bergabung di Batara Finance sebagai Direktur Utama dari tahun 2003 – 2004. Peran sebagai Komisaris Utama adalah memastikan dilaksanakannya prinsip tata kelola yang baik dalam kebijakan Manajemen untuk mengembangkan usaha Bank Kesawan. Graduated from Faculty of Gas and Petrochemical Engineering, University of Indonesia, then continued for his masters degree at Arthur D Little Management Education Institute, Boston, U.S.A. 1993. Passed the Executive Risk Management Certification for Public Bank Directors and Commissioners in Singapore in 2006. Started his career in banking at Panin Bank 1988 - 1989, then Bank Summa 1990 - 1993, Bank Dharmala 1993, Bank Tata 1994 - 1996, Bank Danpac 1997 - 2001 as President Director. Then joined Batara Finance as President Director from 2003 - 2004. The role of President Commissioner, as well as Independent Commissioner is keeping an eye on the management’s performance in developing Bank Kesawan’s business.
2. Yorrys Raweyai Komisaris Independen • Commissioner Independent Beliau mengikut berbagai pelatihan dan pendidikan dari PUSLATPUR dan DPP Partai Golkar, lulusan dari Manajemen Perminyakan, London, Inggris. Memperoleh gelar Doctor of Philosophy di bidang Ilmu Politik dari Pasific Western University, Los Angeles, USA pada tahun 1997. Selain menjadi Komisaris Independen di Bank Kesawan sejak tahun 2005, beliau juga menjabat sebagai Anggota DPR RI, periode 2004 – 2009; Ketua Bidang Kepemudaan DPP Golkar 2004 - sekarang, Ketua Umum PP AMPG 2004 – sekarang, Ketua Umum Pengurus Besar Induk Karatedo (INKADO) dan INKOPERBA periode 2005 – 2009. Beliau memulai karirnya di kegiatan organisasi di Papua sampai menjadi Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Perwakilan Jakarta hingga kini. Menjabat sebagai Anggota MPR 1997 – 2002, Presiden Komisaris PT Tiga Mitra Prima 1997 – 2005, Wakil Ketua Umum dan ketua pada PP AMG dan Lembaga Masyarakat Papua 2002 – 2005, Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila 2001 – 2006, Ketua DPD Serikat Pekerja 2004 – 2006. Peran utama sebagai Komisaris Independen adalah mewakili stakeholder untuk memonitor dan menyelesaikan perbedaan kepentingan yang mungkin terjadi. Has joined several training and courses from PUSLATPUR and Central Supervising Board of the Golkar Party, graduated in Petroleum Management, London, England. Received a Doctor in Philosophy in Political Science from the pacific Western University in Los Angeles in 1997. Besides becoming Independent Commissioner at Bank Kesawan since 2005, he is currently also a member of the Indonesian Parliament for the 2004 – 2009 period, Chief of Youth Affairs Coordinating Unit of Central Governing Body (DPP) Golkar, Head of PP AMPG, Head of INKADO and INKOPERBA for 2005- 2009 period. Started his organizational activities in Papua until he became the Head of Lembaga Masyarakat Adat Papua representative in Jakarta until present. Became a member of the People’s Consultative Assembly (MPR) from 1997 – 2002, President Commissioner of PT Tiga Mitra Prima from 1997 – 2005, Deputy Chairman and Head of PP AMG and Lembaga Masyarakat Papua 2002 – 2005, Deputy Chairman MPN Pemuda Pancasila 2001 – 2006, Head of DPD Serikat Pekerja 2004-2006. His role as Independent Commissioner is representing the stakeholder in monotoring and settling any possible conflict of interests.
3. Mohamad Djumeri Nessa (Alm) Komisaris • Commissioner Lulus Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Tanjung Pura, Pontianak pada tahun 1968. Beliau memulai karirnya di Bank Rakyat Indonesia sejak tahun 1966 dengan berbagai posisi hingga usia pensiunnya di tahun 1996. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Industri 1995 – 1997, Direktur Investasi pada Dana Pensiun BRI 1997 – 2002, Komisaris Utama PT Bringin Sejahtera Makmur 1997 – 2003 dan menjadi Komisaris di perusahaan yang sama 2003 – 2006. Beliau menjadi Komisaris Bank Kesawan sejak 2006 dan juga menjabat sebagai Ketua I Persatuan Pensiunan BRI Seluruh Indonesia sampai beliau wafat 15 Oktober 2006 yang lalu. Peran beliau sebagai Komisaris di Bank Kesawan terutama dalam mengawasi kebijakan Manajemen terutama yang berkaitan dengan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Graduated in Economics from Tanjung Pura University, Pontianak in 1968. Started his career at Bank Rakyat Indonesia since 1966 holding several positions until his retirement in 1996. He was President Director at Bank Industri from 1995-1997, Investment Directyor at PT Beringin Sejahtera Makmur from 1997-2003 and became Commissioner at the same company from 2003 – 2006. He became Bank Kesawan’s Commissioner since 2006 as well as Chairman of Bank BRI Indonesian Retiree Association until passed away in October 15 2006. His role as Bank Kesawan’s Commissioner is mainly to oversee management’s policy regarding the Internal Audit Work Unit (SKAI).
9
Sambutan Presiden Direktur
message from the President Director
Tahun 2006 bagi Bank Kesawan adalah tahun yang penuh dengan perubahan, karena pada tahun inilah dimulainya program Quantum Leap to Kesawan Excellence K 100. Year 2006 has been a year filled with changes for Bank Kesawan as the year marks the beginning of the implementation of the ‘Quantum Leap to Kesawan Excellence K 100’ program. 10
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Pemegang Saham yang terhormat
Honored Shareholders
Melalui laporan ini perkenankanlah kami untuk berbagi cerita mengenai sawah ladang bersama, Bank Kesawan. Berbekal cita-cita untuk menjadi Bank terdepan di kelasnya dan dengan memperhatikan realita Bank Kesawan pada awal tahun 2006 Manajemen Bank Kesawan memandang perlu untuk segera melaksanakan transformasi budaya kerja dan tata kelola perusahaan dengan mulai melakukan kaji ulang Visi, Misi dan Strategi secara menyeluruh dan berkesinambungan untuk mencapai Bank yang diharapkan sebagai Kesawan Excellence pada usia Bank Kesawan yang ke 100 tahun di tahun 2013. Kami sadari proses transformasi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, namun dengan dukungan pemegang saham, komisaris, karyawan dan tentu diatas segalanya adalah dengan permohonan kepada Yang Maha Memiliki, kami optimis segala tantangan dapat teratasi.
Through this report we will share our endeavor in Bank Kesawan. Starting with the aspiration to develop the Bank to be a leading Bank in its class and concerning the Bank’s condition in early 2006, Management believe that redefinition of the Bank’s Vision, Mission as well as the overall continuity strategy should be set in motion to enable the achievement of the Bank’s objective to become Kesawan Excellence in its centennial in 2013. We are aware that a transformation process will not be an easy tasks, nevertheless with supports from shareholders, commissioners and personnels and above of all are blessings from the Almighty we are optimist that we can overcome the impediment.
Visi Bank Kesawan adalah ‘Menjadi Bank Terdepan di kelasnya dengan sentuhan Manajemen Profesional yang akan memberikan kontribusi optimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan manfaat maksimal kepada seluruh stakeholder’.
The vision of Bank Kesawan is ‘To be a leading Bank in its class with Professional Management that will provide an optimal contribution for the development of national economy as well as for all of the stakeholders’.
Misi Bank Kesawan adalah ‘Berorientasi pada peningkatan citra perusahaan, pengembangan infrastruktur yang profesional dan terkini, perbaikan kualitas usaha dan tingkat kesehatan Bank serta turut peduli terhadap kepentingan sosial’.
While our mission is ‘Leaning to enhance the Bank’s image, developing the infrastructure to be professional and up-to-date, refinement the quality of business, increasing Bank’s trustworthiness as well as care for corporate social responsibility’.
Untuk mencapai cita-cita diatas, kami telah mencanangkan tiga tahun pertama mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 menjadi tahun konsolidasi I, II dan III. Perubahan yang akan dan telah kami laksanakan meliputi : • Perbaikan Financial Figures (Cost Efficiency & Profit Oriented) • Perbaikan proses atau mekanisme dalam bekerja dan berkoordinasi antara unit – unit terkait. • Perbaikan dalam pemantauan pekerjaan secara simultan.
To reach the vision, we have declared the first three years from 2006 up to 2009 to be consolidation years. The changes that have and will be implemented are as follows :
Dengan rencana kerja terpadu seperti diatas, target Bank Kesawan adalah pada tahun 2009 menjadi Bank Kinerja Baik (BKB) di Posisi Arsitektur Perbankan Indonesia dan tinggal landas sampai dengan tahun 2013 yaitu pada saat Bank Kesawan akan berusia 100 tahun. Posisi K100 atau Kesawan Excellence di usianya yang ke 100 adalah kondisi Bank Kesawan yang diharapkan berperan dalam mendukung fungsi intermediasi perbankan, memiliki Sumber Daya Manusia yang tangguh, produk-produk perbankan yang bernilai jual tinggi dan didukung oleh perangkat
With the integrated plan above, Bank Kesawan has set the target to be a Good Performance Bank as set out in the Indonesian Banking Architecture in 2009, and take off in 2013 coinciding with Bank Kesawan’s 100th anniversary. The K 100 position or Kesawan Excellence at it’s 100th anniversary is a condition where it is hoped that Bank Kesawan can support the intermediary function, have high calibre personnel, top selling banking products and a suitable Information Technology infrastructure that would support the Bank’s Operations that would enable the Bank to
• • •
Financial Figures improvement (cost efficiency and profit oriented). Business process improvement on workflow and coordination amongst related units. Improvements on simultaneous work monitoring.
11
Informasi Teknologi yang memadai guna menunjang Operasional sehingga mampu bersaing di tengah kancah persaingan perbankan yang semakin ketat dan dapat sejajar secara menyeluruh dengan bank sekelasnya.
compete in an increasingly competitive banking industry and places itself on equal footing in overall quality with banks of similar class.
Untuk menghasilkan target yang dicanangkan kami menetapkan nilai – nilai yang dianut oleh seluruh anggota pengurus dan karyawan Bank Kesawan yang kami sosialisasikan dalam buku Agenda maupun Kalender 2007 dan selalu kami sampaikan di berbagai kesempatan pertemuan dengan karyawan. Nilai-nilai tersebut meliputi Sinergi, Profesionalisme, Adaptasi Terhadap Segala Perubahan, Komitmen, Integritas dan Fokus pada Nasabah.
To be able to achieve the stated target, we have defined the core values that every member of the management team as well as staff of Bank Kesawan must conform to, and we have distributed these values on the 2007 Diary and Calendar, and on several occassions during staff gatherings. These Core Values can be abbreviated as “SPECIFIC” which stands for Synergy, Professional, Enable to Change, Commitment, Integrity, Focus in Customer Needs.
Corporate Values atau nilai – nilai yang kami tetapkan dan canangkan tidak sekedar menjadi slogan, namun kami upayakan untuk dapat tercermin dalam perilaku sehari-hari dalam kegiatan operasional perbankan di Bank Kesawan. Penjabaran nilai nilai tersebut dalam kinerja Bank Kesawan kami tuangkan dalam Analisis dan Pembahasan Manajemen di Laporan Tahunan ini. Pencapaian kinerja Bank Kesawan yang baik di tahun ini tidak lepas dari dukungan seluruh anggota Manajemen dan Karyawan yang telah bekerja keras melayani nasabah, beradaptasi dengan segala perubahan guna mendukung pertumbuhan yang signifikan dan pada akhirnya akan memberikan kepuasan bagi seluruh stakeholder.
Corporate values or the values that we have defined and conveyed should not be just as a slogan, so we also make an effort to have it become the moral fiber of daily conduct in operational activities at Bank Kesawan. The manifestation of these values on Bank Kesawan’s performance is portrayed in the Management Analysis and Discussion on this year’s Annual Report. Bank Kesawan’s excellent performance achievement is attributed to the unceasing support of all the members of management and staff who has worked very hard outward to serve customers, and inward, adapting to all changes, to promote significant growth of the bank which will ultimately give satisfaction to all the stakeholders.
Profitabilitas
Profitability
Pengembangan usaha di tahun 2006 di Bank Kesawan menghadapi cukup banyak tantangan, baik dari sisi makro maupun mikro.
Business development in 2006 at Bank Kesawan has faced many challenges, from the macro economic side as well as microeconomic.
Dibandingkan dengan tahun 2005, di tahun 2006 kondisi makro ekonomi Indonesia banyak mengalami perbaikan, inflasi yang di tahun 2005 sebesar 17,1% dapat dikendalikan menjadi 6,6% di akhir tahun 2006; tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar 12,75% p.a di akhir tahun 2005 turun menjadi 9,75% di akhir tahun 2006; kurs rupiah tahun 2005 sekitar Rp.9,800 per dollar AS menjadi stabil antara Rp.9.100 – Rp.9.400 di tahun 2006.
Compared to 2005, the micro economic conditions in Indonesia in 2006 has shown marked improvements. Inflation, which stood at 17.1% in 2005 has been successfully controlled to only 6.6% at year end 2006; interest on Bank Indonesia Certificate (SBI) which stood at 12.75% in 2005 decreased to 9.75% at year end 2006; the Rupiah exchange rate which stood at Rp.9.800 per U.S. dollar in 2005, has stabilized between Rp.9.100 – Rp.9.400 per U.S. dollar in 2006.
Penurunan SBI oleh Pemerintah diharapkan untuk mendukung per tumbuhan sektor riil secara signifikan, namun per tumbuhan seper ti yang diharapkan belum terjadi. Per tumbuhan ekonomi
The lowering of SBI by the Government was meant to support significant growth in the non financial sector, however, such growth has not materialize as hoped for. The economic growth of 5.5% year on year in
12
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
sebesar 5,5% year on year di tahun 2006, membuat kami mencari segmen pasar yang baru untuk tumbuh, dimana sebelumnya segmen pasar ini belum pernah kami garap secara serius.
2006 has forced us to find new market niche to grow, where previously, we have not seriously developed this market niche.
Perbaikan Financial Figures telah berhasil diraih dengan berhasilnya Bank Kesawan menembus Klasifikasi Bank dengan total aktiva lebih dari Rp.2 trilliun di tahun 2006. Dengan peningkatan laba sebelum pajak menjadi sebesar Rp.6,14 milyar dibandingkan dengan Rp.4,72 milyar di tahun sebelumnya yang berarti kenaikan lebih dari 30%. Dari sisi Net Interest Margin kami berhasil meningkatkan di tahun 2006 menjadi sebesar 3,82% dibandingkan dengan 3,56%, di tahun sebelumnya. Biaya Operasional dibanding dengan Pendapatan Operasional (BOPO) berhasil kami turunkan menjadi di 97,65% dibandingkan dengan 98,28% di tahun sebelumnya.
The Financial Figures have been achieved by the success of Bank Kesawan reached the Bank Classification with total assets more than Rp.2 trillion in 2006. It is shown by gaining profit before tax of Rp.6,14 billion compared to Rp.4.72 billion the previous year which means over 30% increase. From Net Interest Margin side we were able to maintain it at 3.82% in 2006 compared to 3.56% in the previous year. Operational Costs to Operational Income (BOPO) ratio has been successfully maintained at 97.65% compared to 98.28% the previous year.
Pengendalian biaya dan per tumbuhan pendapatan tersebut tidak lepas dari usaha kami dalam memperbaiki proses atau mekanisme bekerja yang antara lain dimulai dari proses pembuatan dan pemantauan rencana kerja anggaran tahunan, pengaturan kembali Kebijakan dan Prosedur yang berlaku untuk pemberian kredit, sampai kepada kebijakan yang menyangkut pada personalia seper ti penentuan target kerja ser ta Key Per formance Indicator, penggajian dan remunerasi. Perubahan perubahan ini merubah budaya kerja secara keseluruhan di Bank Kesawan atau yang kami sebut “Kesawan Way” menuju kondisi yang lebih efisien dan efektif.
The containment of costs and growth in income is attributed to our efforts in improving our business process or workflow, starting from the creation and monitoring of the annual budget and business plan, reform policies and procedures on credit approval, to personnel matters such as defining achievement targets and key performance indicators, as well as reward and remuneration system. These changes is designed to modify the whole work culture at Bank Kesawan or internally known as the “Kesawan Way” towards higher efficiency and effectiveness.
Pendapatan Bunga Bersih meningkat menjadi Rp.53,75 milyar di tahun 2006 dibandingkan dengan Rp.46,81 milyar di tahun sebelumnya. Pendapatan Operasional Lainnya meningkat menjadi Rp.17,62 milyar dari 14,59 milyar di tahun 2005. Peningkatan terbesar terjadi pada pos Keuntungan Penjualan Efek sebesar Rp3,38 milyar yang meningkat dari hanya Rp.921 juta di tahun 2005. yaitu dengan memfokuskan transaksi instrumen keuangan fixed income di Tresuri Kantor Pusat.
Interest Income has increased to Rp.53,75 billion in 2006 compared to Rp.46.81 billion the previous year. Other Operational Income has increased to Rp.17,62 billion from Rp.14,59 billion in 2005. The largest increase occurred at Income from fixed income instrument transaction which stood at Rp.3,38 billion up from Rp.921 million in 2005 by focusing at trading fixed income financial instruments at the Treasury Department at Head Office.
Pertumbuhan Dana & Kredit yang Diberikan
Funding & Loans Growth
Penghimpunan dana pihak ketiga ini tumbuh sebesar 31,64% dari Rp.1,397 trilyun di tahun 2005 menjadi Rp.1,839 trilyun di tahun 2006. Peningkatan Giro menjadi Rp.173,972 milyar di tahun 2006 dari Rp.163,593 milyar di tahun 2005 atau naik sebesar 6,34%.
The growth of savings and deposits by 31.64% from Rp.1.397 trillion in 2005 to Rp.1.839 trillion in 2006 is attributed to the growth in checking accounts to Rp.173.972 billion in 2006, up from Rp.163.593 billion in 2005 or an increase of 6.34%.
13
Peningkatan dana pihak ketiga melalui Tabungan di tahun 2006 berhasil meningkatkan Tabungan sebesar 10,15% menjadi Rp.340,191 milyar di tahun 2006 dari Rp.308,842 milyar di tahun sebelumnya. Deposito Berjangka meningkat sebesar 43,37% menjadi Rp.1,325 trilyun di tahun 2006 dari Rp.924,28 milyar di tahun sebelumnya.
The increase in savings and deposits is also attributed to the increase of savings in 2006 has succeeded in increasing customer savings by 10.15% to Rp.340.19 billion in 2006 from Rp.308.84 billion the previous year. Time Deposits increased by 43,37% to Rp.1.325 trillion in 2005 from Rp.924.28 billion in the previous year.
Pemberian kredit selama tahun 2006 meningkat sebesar 55% atau tumbuh Rp.452,98 milyar menjadi Rp.1.263,92 milyar dari Rp.810,94 milyar di tahun sebelumnya. Pertumbuhan terbesar pada tahun 2006 adalah pada sektor Kredit Konsumsi yaitu menjadi sejumlah Rp.343,12 milyar atau 27,15% dibandingkan dengan Rp.100,55 milyar atau 12,40% dari porsi kredit yang diberikan di tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan kredit sebesar 55% di tahun 2006, dapat tercermin di LDR Bank Kesawan yang meningkat dari sebesar 55,40% di tahun 2005, menjadi 69,50% di tahun 2006. Hal ini menunjukkan keberhasilan kami dalam meningkatkan fungsi sebagai intermediasi antara dana yang dihimpun dengan kredit yang disalurkan.
Loans in 2006 increased by 55% or Rp.452.98 billion to Rp.1,263.92 billion from Rp.810,94 billion the previous year. The largest increase in 2006 was attributed to the Consumer Loans sector which is 27,15% of the total loan portfolio, or Rp.343,12 billion compared to 12,40% or Rp.100,55 billion in the previous year. The credit growth of 55% in 2006, is reflected in Bank Kesawan’s Loans to Deposit Ratio which increased from 55.40% in 2005, to 69,50% in 2006. This shows our success in increasing our function as an intermediary between raising funds and lending.
Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif
Developments in Quality of Earning Assets
Dari segi kualitas kredit, NPL Gross di akhir tahun 2006 telah dapat diturunkan menjadi 6,20% dari 12,76% di tahun 2005; sedangkan NPL Netto turun dari 11,07% menjadi 5,89% di tahun 2006. Ini menunjukkan kesungguhan kami dalam penanganan kualitas aktiva produktif sehingga NPL Netto kami sudah dapat mendekati ketentuan maksimal dari Bank Indonesia yaitu 5%.
From the aspect of credit quality, Gross Non Performing Loans (NPL) at year end 2006 has been successfully decreased to 6,20% from 12.76% in 2005; whilst Net NPL decreased from 11.07% in 2005 to 5.89% in 2006. This demonstrates our determination in handling the quality of our earning assets and for net NPL we have been successful in lowering NPL to closely approaching Bank indonesia’s maximum limit of 5%.
Dari segi Pencadangan Penyisihan atas Aktiva Produktif kami telah mencadangkan lebih dari 100% dibandingkan dengan ketentuan yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
From the aspect of Provisions for Bad and Doubtful loans, we have provisioned more than 100% compared to what Bank Indonesia has required.
Prospek Usaha dan Kecukupan Modal
Business Prospect and Capital Adequacy
Bank Kesawan masih terbuka di sektor retail dan konsumer yang ditunjang oleh para nasabah loyalnya. Untuk pengembangan usahanya Bank Kesawan harus meningkatkan modalnya secara organik maupun non organik. Rasio Kecukupan modal Bank Kesawan di tahun 2006 menjadi 9,43% dengan memperhitungkan risiko kredit dan 9,37% setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar. Pada tahun 2005 Rasio kecukupan modal adalah sebesar 14.34% dengan memperhitungkan risiko kredit dan 14.07% setelah
Bank Kesawan’s business prospect is still open in the retail consumer sector, suppor ted by it’s loyal customers. To develop it’s business, Bank Kesawan must increase it’s capital organically as well as non organically. Bank Kesawan’s Capital Adequacy Ratio in 2006 is 9.43% inclusive of credit risks and 9.37% Iincluding credit and market risks calculations. In 2005, the Capital Adequacy Ratio is 14,34% inclusive of credit risks calculation and 14.07% after calculating credit risk and market risks. Even
14
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar. Namun demikian CAR Bank Kesawan tersebut masih memenuhi PBI nomor 7/15/PBI/2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum yaitu diatas 8%, dengan jumlah diatas Rp.80 milyar pada 31 Desember 2007 dan Rp.100 milyar pada 31 Desember 2010, sementara modal inti Bank Kesawan saat ini sudah mencapai Rp.126 milyar.
so, Bank Kesawan’s CAR has met Bank Indonesia’s regulation number 7/15/PBI/2005 on Minimum Core Capital Amount for Commercial Banks which is above 8% with amount above Rp.80 billion on December 31, 2007 and Rp.100 billion on December 31, 2010, while Bank Kesawan’s current Capital Base has reched Rp.126 billion.
Perubahan Susunan Anggota Direksi
Changes in Board of Director Members
Pada tahun 2006 berdasarkan RUPST tanggal 29 Mei 2006 menjadi sebagai berikut : Presiden Direktur : Dinno Indiano Direktur : Entjik S. Djafar Direktur : Rusli Direktur : Yosep Solihin Yo Direktur : Sugiharto Muliadi
In 2006 based on the AGM on May 29, 2006, the Board of Directors are as follows: President Director : Dinno Indiano Director : Entjik S. Djafar Director : Rusli Director : Yosep Solihin Yo Director : Sugiharto Muliadi
Pada kesempatan yang baik ini, perkenankanlah saya selaku Direktur Utama yang bergabung di tahun 2006 mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada Bapak Subijanto Suronegoro selaku Direktur Utama sebelumnya, yang telah mengembangkan Bank Kesawan pada periode yang lalu. Demikian pula kepada Komisaris serta Komite - Komite penunjang yang telah memberikan kontribusi berharga maupun arahan yang konstruktif, dan juga saya sampaikan banyak terima kasih kepada para karyawan - karyawati Bank Kesawan yang saya banggakan beserta seluruh keluarganya, atas dukungan, pengertian dan kerja keras yang tiada henti untuk membangun Bank Kesawan menuju kinerja yang lebih baik.
On this fine occasion, as the newly appointed President Director who started in 2006, I would like to express my gratitude and highest appreciation to Mr. Subiyanto Suronegoro the former President Director who has led Bank Kesawan’s development during the previous period. I would also like to thank the Board of Commissioners and supporting committees who has given invaluable contribution and constructive guidance, and I also extend my gratitude to the staff of Bank Kesawan, which I am proud of as well as their families, who has demonstrated unrelenting effort in developing Bank Kesawan towards better performance.
Akhir kata, keberhasilan dan eksistensi Bank Kesawan hingga saat ini, tak luput dari dukungan seluruh nasabah maupun Stakeholder. Pada kesempatan ini pula, saya mewakili seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan Bank Kesawan, menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga, dengan harapan kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini, dapat dilanjutkan bahkan ditingkatkan sampai terwujudnya “Kesawan Excellence”.
Last but not least, the success and existance of Bank Kesawan is owed to the support of all our customers as well as stakeholders. On behalf of the Bank’s management, I would like to take this opportunity to express my appreciation and deepest gratitude, and hope that the excellent cooperation that has been established through the years can be sustained or even increased until “Kesawan Excellence”.
Dinno Indiano
Presiden Direktur • President Director
15
Dewan Direksi board of directors
4. 2. 5.
1. 3.
1. Dinno Indiano President Director Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Padjadjaran Bandung tahun 1985. Lulus Sertifikasi Komisaris Utama tahun 2005 dan Manajemen Risiko bagi Direksi tahun 2006. Beliau memulai karir perbankan di Bank Niaga 1987 – 2000, dengan berbagai posisi dari Account Officer hingga Kepala Cabang di Bandung, Solo, Semarang dan Jakarta, menjadi Commercial Center Banking dan National Commercial Credit Litigation Head di tahun 2000.Selama di Bank Niaga beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris di Niaga Management Company 1999 – 2000. Beliau bergabung dengan Bank Danamon sebagai Commercial Center Banking Head 2000 - 2002, menjadi Regional Manager Sulawesi, Papua, Maluku dan Kepala Wilayah Timur Indonesia 2002 - 2003, kemudian sebagai Early Warning Head – National 2003 - 2005. Pada tahun 2005 beliau menjadi Presiden Komisaris di Bank Swaguna. Mulai tahun 2006 beliau ditunjuk sebagai Direktur Utama Bank Kesawan. Peran Utama sebagai Direktur Utama adalah menetapkan visi, misi serta rencana kerja jangka panjang Bank, menetapkan business plan dan memimpin Direksi untuk mencapai visi, misi dan rencana kerja serta mempertanggung-jawabkannya kepada pemegang saham. Graduated in economics from Pajajaran University in Bandung in 1985. Passed President Commissioner Certification 2005 and Risk Management Certification for Directors in 2006. Started his career at Bank Niaga from 1987 - 2000, holding various positions from Account Officer till became Branch Manager in Bandung, Solo, Semarang and Jakarta, then became Commercial Center Banking and National Commercial Credit Litigation Head in 2000.During his tenure at Bank Niaga, he was also Commissioner of PT Bank Niaga – Niaga Management Company 1999-2000. He joined Bank Danamon as Commercial Center Banking Head from 2000-2002, Regional Manager Sulawesi, Papua, Maluku and Head of Eastern Indonesia Region 2002-2003, and then National Early Warning Head from 2003 till 2005. In 2005 he became President Commissioner of Bank Swaguna. Starting from 2006, he was appointed President Director at Bank Kesawan His main role as the President Director is defining the Bank’s Vision, Mision and long term plan, set up the Bank’s business plan and lead the Board of Directors to achieve the Bank’s Vision, Mision and long term plan and be accountable to the shareholders.
2. Entjik S. Djafar Director of Business
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di STIE Teladan Medan tahun 2004. Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Direksi tahun 2006. Memulai karir di perusahaan minyak di Balikpapan 1982 - 1983. Karir perbankan beliau dimulai di Bank Niaga 1983 – 1994, menjabat berbagai posisi diantaranya dari Koordinator Seksi Sundries, Account Officer, Koordinator Seksi Administrasi Kredit, Divisi Remedial dan Collection, Kepala Bagian Analis Kredit dan Support, hingga Kepala Bagian Komersial. Bergabung di Bank Jaya Internasional 1994 – 1997 terakhir sebagai Kepala Divisi Credit Review & Support. Bergabung dengan Bank Artha Graha 1997 – 2000 sebagai Kepala Divisi Operation Support. Servicing Agent BPPN – Grant Thornton, Bank Artha Graha 2000 – 2001 dan Bank Bumiputera 2004 – 2005 sebagai Kepala Wilayah Sumatera dan terakhir sebagai Kepala Wilayah Jakarta. Beliau ditunjuk sebagai Direktur Bisnis sejak 2005. Peran sebagai Direktur Bisnis adalah melakukan koordinasi dan pengawasan atas Divisi Consumer Product Development & Sales, Kepala Wilayah I dan II, Divisi Commercial Credit Sales dan memastikan bahwa target tercapai baik dari sisi pendanaan maupun dari sisi kredit yang diberikan. Completed his education with a degree in Economics from STIE Teladan in 2004. Passed Risk Management Certification for Directors in 2006. Started to work at Oil Company in Balikpapan from 1982 - 1983. Started his career in banking at Bank Niaga from 1983-1994 holding several positions such as Sundries Section Coordinator, Account Officer, Credit Administration Section Coordinator, Remedial and Collection division, Head of Credit Analyst and Support, until becoming Commercial Segment Department Head. Joined Bank Jaya International 1994 - 1997 lastly as Review and Support Department Head. He then joined Bank Artha Graha 1997 - 2000, as Operation Support Division Head, BPPN Servicing AgentGrant Thornton 2000-20001, and Bank Bumiputera from 2004 till 2005 as Head of Sumatera Region and then Head of Jakarta Region. Appointed as Business Director since 2005. The role of Business Director involves overseeing and coordinating the Consumer Product Development & Sales Division, Regional Manager I & II, and Commercial Credit Sales Division as well as ensuring that targets are met, both from funding as well as loans approved.
16
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
3. Rusli
Director of Treasury, IT, Policy & Special Asset Management Menyelesaikan Sarjana Teknik Universitas Trisakti Jakarta tahun 1993. Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Direksi tahun 2006. Beliau memulai karirnya di Bank Prima Ekspres 1992 – 1997 dengan posisi terakhir sebagai Foreign Exchange Dealer, Senior Foreign Exchange Dealer 1997 di Bank BNP Lippo. Bergabung di Bank Kesawan sebagai Chief Dealer 1997 – 2000, kemudian menjabat sebagai Kepala Urusan Treasury 2000 – 2002. Beliau menjabat sebagai Direktur Treasury, IT, Policy & Procedure serta Special Asset Management di Bank Kesawan sejak 2002. Peran beliau adalah melakukan koordinasi dan pengawasan atas Divisi Treasury & Internasional, Divisi IT, Kebijakan & Prosedur serta Divisi Special Asset Management. Dalam hal ini beliau mengkoordinir pekerjaan Divisi Treasury & Internasional agar mencapai target pendapatan maupun likuiditas Bank; IT & Policy untuk mendukung operasional Bank dengan memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta menurunkan Aktiva yang Diambil Alih dan Kredit Bermasalah sesuai dengan target. Graduated in engineering from Trisakti University Jakarta in 1993. Passed Risk Management Certification for Directors in 2006. Started his career at Bank Prima Express from 1992-1997 as a Foreign Exchange Dealer, he then continued his career as a Senior Foreign Exchange Dealer at Bank BNP Lippo in 1997. Joined Bank Kesawan as Chief Dealer 1997-2000, then became Head of Treasury Unit 2000 – 2002. He became Director of Treasury, IT, Policy and SAM at Bank Kesawan since 2002. His role is to coordinate and supervise Treasury & International Division; IT, Policy & Procedures Division as well as Special Asset Management Division. In this case he coordinates Treasury & International Division to achieve the targeted revenues also the Bank’s liquidity. In IT, Policy & Procedures he coordinates supports needed for Bank’s operation with good corporate governance. He also coordinate to manage and reduce foreclosed assets and Non Performing Loans (NPL) according as planned.
4. Yosep Solihin Yo
Director of Compliance Menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Hukum Universitas Katholik Parahyangan Bandung tahun 1993. Lulus Ser tifikasi Manajemen Risiko bagi Direksi tahun 2006. Memulai karirnya di BCA 1993 – 1994, Koordinator Legal Wilayah Priangan Timur dan Problem Solving Bank Danamon 1994 – 1998. Direktur PT Adhi Tirta Mustika 2000 – 2002 dan selanjutnya menjadi penasihat di Bank Kesawan untuk penerapan prinsip Good Corporate Governance. Beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Kesawan sejak 2002. Peran sebagai Direktur Kepatuhan adalah memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan yang berlaku dan Prinsip Tata Kelola perusahaan telah dilaksanakan. Selain itu beliau menetapkan kebijakan sumber daya manusia agar tercapainya hubungan kerja yang harmonis dalam mengejar target perusahaan. Completed his education with a degree in Law from Parahyangan University in Bandung in 1993. Passed the Risk Management Certification for Directors in 2006. Started his career at BCA in 1993 till 1994, then moved to Bank Danamon as Legal Coordinator for East Priangan Region and Problem Solving from 1994 – 1998. Director at PT Adhi Tirta Mustika from 2000 - 2002 and became an advisor in Bank Kesawan for the implementation of Good Corporate Governance. He than became Compliance Director at Bank Kesawan since 2002. The role of Compliance Director at Bank Kesawan involves ensuring that Good Corporate Governance and Risk Management principles are well followed. He is also in charge of setting up policies in human resources that would enable the achievement of a harmonious working relationship in pursueing the corporate goals.
5. Sugiharto Muliadi Director of Operation & Credit Support Menyelesaikan pendidikan Akuntansi di Jakarta tahun 1977 dan mengikuti pendidikan di LPPI – AIM. Lulus Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Direksi tahun 2006. Memu karir perbankan di South East Asia Bank 1983 – 1989, kemudian Bank Dharmala 1989 - 1991, Bank Artha Graha 1991 – 1996. Bergabung di Bank Ina Perdana 1996 – 2000 sebagai Direktur dan sebagai Direktur Utama 2000 – 2003. Mulai tahun 2003, beliau ditunjuk sebagai Direktur Operation & Credit Support Bank Kesawan. Peran beliau adalah melakukan koordinasi dan pengawasan atas Divisi Operation dan Divisi Credit Suport & Policy. Dalam hal ini beliau memastikan bahwa operasional pencatatan Bank serta proses pemberian kredit dapat terlaksana sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan memperhatikan risiko operational dan risiko kredit yang terkandung di dalamnya tidak melebihi profil risiko yang telah disepakati. Completed his studies in Accountancy in Jakarta in 1977 and attended courses at LPPI-AIM. Passed Risk Management Certification Program for Directors in 2006. Started his career at PT United Cosmopolitan City 1976-1980, PT Guna Bangun 1980-1982, PT Jatayu Paksi 1982-1983. He started his banking career at South East Asia Bank in 1983 till 1989, then at Bank Dharmala 1989 – 1991, Bank Artha 1991 – 1996, then moved to Bank Ina Perdana 1996 – 2000 as a Director and as President Director 2000 - 2003. Appointed Director of Operations & Credit Support Bank Kesawan since 2003. His role involves coordinating and overseeing Operations and Credit Support & Policy Divisions. In this case he ensures that Bank’s operation and Credit Process are in accordance with rules and regulations applied and ensure that the pertinent operational risks and credit risks involved, are within the Bank’s risk profile accepted criteria.
17
details
transparent
wise
balanced trusted
Ren – Bijaksana – Wise Jadilah diri anda sendiri Siapa lagi yang bisa melakukannya Lebih baik ketimbang diri anda sendiri ? (Frank Giblin)
accurate
accountability 18
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan good corporate governance Sebagai Perusahan Publik, Bank Kesawan terus berupaya untuk mengembangkan penerapan prinsip Good Corporate Governance. Pengurus Bank menyadari sepenuhnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan sangat berpengaruh positif terhadap kinerja Bank.
As a public company, Bank Kesawan continuously try to promotes the implementation of Good Corporate Governance. The Bank’s management fully realizes that the implementation of good corporate governance have very positive effects on the Bank’s performance.
Berbagai langkah nyata telah dilakukan dengan pembenahan atau penyempurnaan organisasi Bank.
Several actual steps have been taken to improve and reorganize the bank accordingly.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Seluruh Komisaris berdomisili di Indonesia. Pengangkatan Komisaris dilaksanakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2006.
All Commissioners reside in Indonesia. The appointment was done through Annual General Stockholders Meeting held on May 29, 2006.
Komposisi Komisaris telah sesuai dengan PBI nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, yaitu 50% mewakili Komisaris Independen dan berdomisili di Indonesia, serta memenuhi jumlah minimum jumlah komisaris yaitu 3 (tiga) orang.
The composition of the Board of Commissioners has conformed to Bank Indonesia Regulation number 8/4/PBI/2006 on Good Corporate Governance for Public Banks, which requires 50% to be Independent Commissioners residing in Indonesia and fulfills the minimum number of commissioners which is 3 (three) persons.
Definisi Komisaris Independen menurut Ketentuan Bappepam no. Kep – 29/PM/2004 adalah anggota Komisaris yang berasal dari luar Emiten, tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten, tidak mempunyai afiliasi dengan Emiten, Komisaris, Direksi atau pemegang saham Emiten, serta tidak memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten.
According to Bappepam Regulation No. Kep-29/ PM/2004, Independent commissioners are defined as members of the board of commissioners outside the share issuers, own no shares either directly or indirectly, do not have any affiliation with share issuers, commissioners, directors or shareholders, and do not have any business relations either directly or indirectly with the share issuer’s business.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank Kesawan BN nomor 75 tanggal 17 September 2002, pasal 14, Komisaris bertugas mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.
In accordance with Bank Kesawan’s articles of incorporation ‘BN number 75 dated 17 September 2002’ section 14, Commissioners are assigned to monitor the management of the company by the Board of Directors and provide counsel for the Directors.
Selama tahun 2006 Komisaris bersidang sebanyak 6 kali dihadiri oleh Komisaris dan Direksi.
In 2006, the Commissioners have met 6 times, attended by Commissioners and Directors.
19
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota direksi ditetapkan di Anggaran Dasar Bank Kesawan BN nomor 75 tanggal 17 September 2002, pasal 12, tugas Direksi adalah ber tanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepetingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
The scope of work and responsibility of each member of the board of directors is designated under the Articles of Association Bank Kesawan BN number 75 dated September 2002, section 12, whereas the Board of Directors are fully responsible towards the fulfillment of their duties for the best interest of the company in achieving it’s missions and objectives.
Pengangkatan Direksi dilaksanakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2006.
The appointment of the Board of Directors was done through the Annual General Shareholder’s Meeting on 29 May 2006.
2006
2005
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris
Charlie Paulus Yorrys Raweyai* Mohamad Djumeri Nessa****
Charlie Paulus Yorrys Raweyai* Hadi Rachmasyah Pane**
Board of Commissioiners President Commissioiner Commissioiner Commissioiner
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Dinno Indiano Rusli Yosep Solihin Yo Sugiharto Muliadi Entjik S. Djafar
Winny Amir Hassan*** Rusli Yosep Solihin Yo Sugiharto Muliadi Entjik S. Djafar
Board of Directors President Director Director Director Director Director
* Merangkap sebagai Komisaris Independen • Corcurrently as Independent Commissioner ** Mengundurkan diri sejak 9 Januari 2006 • Resign since 9 January 2006 *** Mengundurkan diri sejak 12 Januari 2006 • Resign since 12 January 2006 **** Dalam prosess persetujuan Bank Indonesia & meninggal dunia pada tanggal 15 Oktober 2006 • In the process of Bank Indonesia approval & passed away on 15 October 2006
KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN
MANAGEMENT COMPENSATION
Pada tahun 2006, jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diterima oleh Komisaris dan Direksi adalah sebesar Rp.2,52 milyar, dibandingkan dengan Rp.3,10 milyar di tahun 2005.
In 2006, total compensation received by Commissioners and Directors are amounting to Rp.2.52 billion, compared to Rp.3.10 billion in 2005.
Selama tahun 2006 Direksi telah menjalankan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sebagai berikut:
In 2006, the board of directors have attended training to enhance their competencies as follows:
20
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Pelatihan Training
Penyelenggara Provider
Peserta Participants
Jabatan Position
Lokasi Locations
Dynamics of Branch Growth in the Indonesian Banking Sector
PT IGA Indonesia
S. Muliadi
Direktur Operasi & Pendukung Kredit
Jakarta
Good Corporate Governance Application
PT FISERVIAM
S. Muliadi
Direktur Operasi & Pendukung Kredit
Jakarta
Bank Risk Management
LPPI
Yosep Solihin Yo
Direktur Kepatuhan
Jakarta
Bank Risk Management Certification for Directors
BSMR
Dinno Indiano S. Muliadi
Direktur Utama Direktur Operasi & Pendukung Kredit Direktur Bisnis Direktur Tresuri, IT & Policy & SAM Direktur Kepatuhan
Singapore Denpasar
Entjik S Djafar Rusli Yosep Solihin Yo
Discrepencies in Banking & Banking Roles in Anti Corruption Act
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan
Yosep Solihin Yo
Direktur Kepatuhan
Batam
SIBOS - SWIFT Inter Bank Orgz. Seminar 2006
Asosiasi SWIFT Indonesia
Rusli
Direktur Treasuri, IT & Policy, SAM
Sydney
KOMITE YANG BERTANGGUNG – JAWAB KEPADA KOMISARIS
COMMITTEES ACCOUNTABLE TO BOARD OF COMMISSIONERS
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit mulai bekerja pada tanggal 14 Agustus 2006 dengan komposisi sebagai berikut: Ketua : Charlie Paulus (Komisaris Utama) Anggota : Hary Tjahjono Mohamad Djumeri Nessa (Alm)
Audit Committee started to work on August 14, 2006 with the following Composition: Chairman: Charlie Paulus (President Commissioner) Members: Hary Tjahjono Mohamad Djumeri Nessa (R.I.P)
Komite Remunerasi & Nominasi
Remuneration & Nomination Committee
Komite Remunerasi & Nominasi mulai bekerja pada tanggal 14 Agustus 2006 dengan komposisi sebagai berikut: Ketua : Charlie Paulus (Komisaris Utama) Anggota : Hary Tjahjono Frangky Karly
Remuneration and Nomination Committee started to work on 14 August 2006 with the following composition: Chairman : Charlie Paulus (President Commissioner) Members : Hary Tjahjono Frangky Karly
21
Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee
Komite Pemantau Risiko mulai bekerja pada tanggal 14 Agustus 2006 dengan komposisi sebagai berikut: Ketua : Mohamad Djumeri Nessa (Alm) Anggota : Charlie Paulus Suharyanto Harsono
Risk Oversight Committee started to work on 14 August 2006 with the following composition: Chairman : Muhamad Djumeri Nessa (R.I.P) Members : Charlie Paulus Suharyanto Harsono
KOMITE EKSEKUTIF
EXECUTIVE COMMITTEES
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko mulai bekerja pada tanggal 5 September 2006 dengan komposisi sebagai berikut: Ketua : Dinno Indiano (Direktur Utama) Wakil Ketua : Yosep Solihin Yo (Direktur Kepatuhan) Anggota : Seluruh Direksi, IT Policy & Procedure Division Head (merangkap sekretaris) Commercial Credit Sales Division Head Corporate Planning Division Head
Risk Management Committee started to work on 5 September 2006 with the following composition: Chairman : Dinno Indiano (President Director) Vice Chairman : Yosep Solihin Yo (Compliance Director) Members : Board of Directors, IT, Policy & Procedure Division Head (also acts as Secretary) Commercial Credit Sales Division Head Corporate Planning Division Head
Selama tahun 2006 rapat - rapat yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
During 2006, Board of Directors and Committees’ meetings are as follows:
RAPAT - RAPAT YANG DIADAKAN DAN KEHADIRANNYA MEETINGS ATTENDED KEHADIRAN ATTENDANCES NAMA NAME
Rapat Komisaris BoC Meeting
Rapat Direksi BoD Meeting
Charlie Paulus
Komisaris Utama
6
-
Yorrys Raweyai M Djumeri Nessa (Alm) Dinno Indiano Entjik S Djafar
Komisaris Independen Komisaris Direktur Utama Direktur
3 2 3 6
2 8
Yosep Solihin Yo Rusli Sugiharto Muliadi
Direktur Direktur Direktur
6 6 6
10 9 10
6
10
Total Rapat
22
JABATAN POSITIONS
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan wajib melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bappepam nomor IX.I.4 tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: a. Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan Tercatat maupun afiliasinya yang antara lain mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan Perusahaan Tercatat. b. Membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan 5% atau lebih. c. Menghadiri rapat direksi dan membuat minuta hasil rapat. d. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
The Corporate Secretary is required to perform duties as intended in Bappepam regulation number IX.1.4 on the formation of Cosporate Secretary as follows: a. Prepare a special list of affiliation with Directors, Commissioners and their family either in the registered company or it’s affiliation, among others, including share ownership, business relationship and other positions that can create conflict of interest with the registered company. b. Make a list of shareholders with 5% ownership or above. c. Attend Directors’ meetings and make minutes of meetings. d. Responsible to arrange General Shareholders Meetings.
Selain itu Sekretaris Perusahaan harus berperan pada: • Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal. • Memberikan pelayanan masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal terkait dengan kondisi Bank. • Sebagai penghubung atau contact person antara Bank dengan Badan Badan Penunjang Pasar Modal, Pers dan Masyarakat umum.
Moreover, the Corporate Secretary must take an active role in: • Following the developments in the stock market especially on the prevailing regulations on the stock market. • Provide public with the information required by investors related to the bank’s condition. • As a liaison or contact person between the Bank and stock market supporting institutions, the Press, and the general public.
Situs Bank kesawan adalah http://www.bankkesawan. co.id dimana dapat diakses berbagai informasi, termasuk laporan keuangan, komposisi manajemen, produk dan jasa yang ditawarkan serta berita berita terakhir mengenai Bank Kesawan.
Bank Kesawan’s website is http://www.bankkesawan. co.id where all the information related to Bank Kesawan can be accessed, including financial reports, management composition, product & services offered as well as the latest news on Bank Kesawan.
HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT
PUBLIC RELATIONS
Sebagai Bank yaitu Lembaga Kepercayaan Masyarakat seluruh keluhan ataupun per tanyaan nasabah dapat ditujukan kepada Customer Product & Sales Division PT Bank Kesawan Tbk. Jl. Hayam Wuruk no. 33 lt.2 dengan nomor telepon 021-350 8888 dan fax 021 3483 2739.
As a Bank which is an institute of trust, all customer grievances or questions are directed towards Customer Product & Sales Division PT Bank Kesawan Tbk. Jl. Hayam Wuruk no. 33 lt.2 phone 021-350 8888 dan facsimile : 021 3483 2739.
PAPARAN PUBLIK
PUBLIC EXPOSE
Paparan Publik di tahun 2006 telah dilaksanakan di Hotel Nikko Jakarta pada tanggal 30 November 2006, yang menerangkan mengenai kinerja Bank Kesawan per posisi Triwulan III 30 September 2006. Prospek
The public expose in 2006 was held at Hotel Nikko jakarta on November 30, 2006, which disclosed Bank Kesawan’s third quarter performance ending 30 September 2006. The business prospect growth in 2007 delivered during the 23
usaha pengembangan usaha di tahun 2007 yang disampaikan pada Paparan Publik tersebut adalah upaya peningkatan financial performance melalui significant business growth tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian yaitu: • Optimalisasi keberadaan ATM untuk memperbaiki komposisi dan peningkatan Dana Pihak Ketiga. • Penambahan jaringan promosi pemasaran secara intensif. • Peningkatan LDR melalui pertumbuhan bisnis secara agresif dengan mengembangkan produk produk kredit unggulan. • Memperbaiki kualitas kredit dengan konsentrasi penurunan NPL dan penjualan AYDA melalui aliansi strategis.
public expose shows the effort to enhance the financial performance through signiificant business growth without disregarding prudent principles, such as: • Optimization of the existance of the bank’s ATM’s to enhance the composition and increase customer savings and deposits. • Intensify the addition of marketing promotion network. • Improve LDR through aggressive business growth by developing superior credit products. • Improve loan quality by focusing on the reduction of NPL and sale of foreclosed assets through strategic alliance.
PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI ATAU KASUS HUKUM
IMPORTANT OR LEGAL ISSUES CURRENTLY OUTSTANDING
Selama tahun 2006 tidak ada perkara penting atau kasus hukum yang dihadapi.
During 2006, no important or legal issues are outstanding.
PENGGUNAAN DANA HASIL IPO
USE OF IPO PROCEEDS
Seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) pada tahun 2002 telah habis digunakan sesuai dengan keperluan yang tercantum pada Prospektus.
The Bank has used all of the proceeds from IPO of shares in 2002, in accordance with their intended purpose as stated in the IPO Prospectus.
PENUNJUKAN AUDITOR INDEPENDEN
APPOINTMENT OF INDEPENDENT AUDITORS
Berdasarkan wewenang yang diberikan RUPST kepada Dewan Komisaris telah ditunjuk KAP Aryanto, Amir Jusuf & Mawar sebagai auditor independen untuk mengaudit Laporan Keuangan tahun 2006 dan 2005.
Based on the authority vested by AGM, the Board of Commissioner had appointed Public Accountant Firm Aryanto, Amir Jusuf & Mawar to audit the Financial Statement for the year of 2006 and 2005.
24
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
RELATED PARTY TRANSACTIONS
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak – pihak yang memiliki hubungan istimewa. Pelaksanan transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang normal seperti pada umumnya dengan nasabah. Transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
In business the Bank has transactions with related parties. These transactions are performed in normal terms and conditions applied to normal condition with third paries. The transactions are as follows:
TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA REALTED PARTY TRANSACTIONS Dalam Jutaan Rupiah
Kredit yang Diberikan Giro Rupiah Valuta Asing Deposito Berjangka Rupiah Valuta Asing Tabungan Pendapatan Bunga Beban Bunga
2006
2005
24,830
32,967
638 -
43 109
1,122 1,885 3,308 112
446 87 328 6,014 45
In Million Rupiah
Loans Demand Deposits Rupiah Foreign Exchange Time Deposits Rupiah Foreign Exchange Savings Interest Income Interest Expense
25
discipline
educated
i ntegrity role model
hardworking Ji Lu – Disiplin – Disciplined integritas seseorang diukur dengan tingkah lakunya bukan profesinya (Junius)
26
determination
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Laporan Komite Audit repor t of the audit committee Berdasarkan Pedoman Kerja yang mengacu kepada Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor KEP-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, kami telah melaksanakan hal - hal sebagai berikut:
Based on the guidelines and complying with regulation set by Capital Market Supervisory Board no. KEP29/PM/2004 dated 24 September 2004, on the estblishment of Audit Committee, we have exercised the following duties:
• Melakukan penelaahan atas informasi yang akan dikeluarkan termasuk Laporan Keuangan tiap triwulanan, Laporan Keuangan Tahunan yang sudah diaudit, proyeksi maupun informasi keuangan lainnya. • Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terhadap peraturan perundangan Pasar Modal ser ta Peraturan Perundangan tentang kegiatan usaha Bank. • Melakukan penelaahan atas independensi dan objektifitas Akuntan Publik. • Memberikan penilaian terhadap efektifitas pengendalian internal perusahaan.
• Reviewed the published information, including quarterly financial statements, annual audited financial statements, financial projection as well as other financial information. • Reviewed the Bank’s compliance with Capital Market Regulations, as well as other regulation pertaining to the Bank’s business. • Reviewed the independence and objectivity of the appointed Public Accountant. • Reviewed the Internal Auditor’s work. • Analysed the effectiveness of the Bank’s internal control.
Dari hasil review Komite Audit terhadap hal-hal diatas, kami berpendapat tidak ditemukan permasalahan yang signifikan untuk dilaporkan dalam Laporan Tahunan tahun buku 2006.
Based on its review upon the above mentioned matters, the Audit Committee finds no significant issues that need to be reported in 2006 Annual Report.
Komite Audit berpendapat bahwa Manajemen telah berusaha dengan baik dan benar dalam menjalankan Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
In our opinion the Management has carried out their duties well and is implementing Good Corporate Governance complied with regulations applied.
Pada tahun 2006 fokus Komite Audit adalah sebagai berikut: • Mengkaji upaya Bank untuk menurunkan Kredit yang Bermasalah. • Mengkaji upaya Bank untuk lebih berhati-hati dalam memproses permohonan kredit. • Mengawasi dan menindak-lanjuti temuan hasil audit oleh Bank Indonesia, Auditor Ekstern, Audit Internal maupun temuan Komite Audit sendiri.
In 2006 the Audit Committee focused particularly on: • Reviewing Bank’s efforts to reduce Non Performing Loans. • Reviewing the Bank’s efforts in strenthening the level of prudence in credit processing. • Monitoring and following up audit findings of Bank Indonesia, the External Auditor, the Internal Auditor as well as findings from Audit Committee’s Member itself.
Susunan Komite Audit Ketua : Charlie Paulus Anggota : Hary Tjahjono Anggota : Mohamad Djumeri Nessa (Alm)
Board of Audit Commitee Chairman : Charlie Paulus Member : Hary Tjahjono Member : Mohamad Djumeri Nessa (R.I.P)
27
Pengelolaan Risiko risk management
Mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, maka Bank Kesawan telah membentuk Divisi Manajemen Risiko & KYC dengan Surat Keputusan Direksi nomor SK. 001/DIR/II/2006 tanggal 7 Februari 2006 perihal Pembentukan Divisi Manajemen Risiko dan KYC PT Bank Kesawan Tbk.
In compliance with Bank Indonesia regulation number 5/8/PBI/2003 on Implementation of Risk Management for public banks, Bank Kesawan has formed a Management Risk and Know Your Customer division by issuing a directive number SK.001/DIR/II/2006 dated 7 Februar y 2006 on the Formation of Risk Management and KYC Division of Bank Kesawan Tbk.
Divisi Manajemen Risiko & KYC tersebut antara lain bertanggung jawab untuk: • Melakukan pemantauan terhadap implementasi strategi manajemen risiko yang telah disetujui oleh Direksi. • Melakukan pemantauan atas posisi / eksposur risiko secara keseluruhan, per jenis risiko maupun per aktivitas fungsional. • Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan strategi manajemen risiko terhadap kinerja masing masing unit kerja operasional. • Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali atau dalam frekuensi yang lebih sering apabila Bank mengalami perubahan kondisi yang menyebabkan peningkatan eksposur risiko secara signifikan. • Berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan SDM operasional Bank untuk menerapkan prinsip mengenal nasabah sesuai dengan PBI 3/10/ PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah ser ta Undang Undang Tindak Pidana Pencucian Uang.
The Risk Management & KYC division is, among others, responsible for: • Monitoring the implementation of risk management strategy that have been approved by the board of directors. • Monitoring the position/exposure to the overall risk, by risk type as well as by functional activity. • Per form stress tests to measure the impact of the risk management strategy policy on the per formance of individual operational unit. • Compiling a repor t on risk profiles to be submitted to the President Director and Risk Management Committee at least ever y 3 (three) months or more frequently if the Bank is undergoing conditions where there is a significant increase in it’s risk exposure. • Actively par ticipate in enhancing the operational staff’s knowledge to implement the ‘Know Your Customer’ principle in accordance to Bank Indonesia regulation number 3/10/PBI/2001 on Implementation of Know Your Customer Principles and Laws regarding Money Laundering.
Selama tahun 2006 manajemen risiko telah diimplementasikan di Bank Kesawan dengan menyampaikan Laporan Manajemen Risiko kepada Bank Indonesia secara tepat waktu, memantau pelaksanaan pengkinian data nasabah oleh operasional Bank, melaporkan transaksi terkait dengan KYC kepada BI. Dalam pelaksanaan tugasnya Divisi ini telah mengadakan rapat berkala teratur dengan Komite Manajemen Risiko yang juga termasuk Direksi Kepatuhan didalamnya.
During 2006, risk management have been implemented at Bank Kesawan by promptly submitting a Risk Management Repor t to Bank Indonesia, monitoring the update of customer data by the bank’s operations, repor ting transactions related to KYC to Bank Indonesia. In per forming its duties, this division has held regular meetings with the Risk Management Committee which includes the Compliance Director.
28
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Divisi Manajemen Risiko dan KYC ini ber tanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Sepanjang tahun 2006 Bank Kesawan telah melaksanakan proses pengelolaan manajemen risiko meliputi: 1. Kegiatan Identifikasi Risiko: kegiatan ini merupakan langkah awal dari serangkaian kegiatan pengelolaan dan pengendalian risiko yang bersifat proaktif dengan melibatkan unit kerja yang terkait. 2. Kegiatan Pengukuran Risiko: dilakukan untuk mengukur profil risiko yang dimiliki sehingga diperoleh gambaran tentang penerapan manajemen risiko Bank. 3. Kegiatan Pemantauan Risiko: kegiatan pemantauan risiko terhadap seluruh transaksi dan melakukan penyusunan laporan hasil pemantauan risiko yang dilakukan secara berkesinambungan.
The Risk Management and KYC division repor ts directly to the Compliance Director. Throughout 2006, Bank Kesawan has per formed the risk management process which involve: 1. Risk Identification activity: This activity is the first step towards a series of activities in managing and controling risks proactively by involving related work units. 2. The Risk Management measurement activity per formed to measure the bank’s risk profile to obtain a view of how the bank’s risk management is implemented. 3. The Risk Management Monitoring: This activity monitors all transactions and compile repor ts on the risk monitoring results which is done continuously.
Untuk menerapkan Peraturan Bank Indonesia nomor 5/8/PBI/2003 mengenai Manajemen Risiko, Pengurus Bank telah mengukur dan melaporkan risiko risiko Bank yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Strategik, Risiko Hukum, Risiko kepatuhan dan Risiko Reputasi. Pada tahun 2006 secara keseluruhan risiko Bank Kesawan adalah moderate dengan kecenderungan stabil.
To implement Bank Indonesia regulation number 5/8/PBI/2003 on Risk Management, the Bank’s management has measured and repor ted the Bank’s risks which covers Credit Risks, Liquidity Risks, Market Risks, Operational Risks, Liquidity, Risks, Strategic Risks, Regulation Risks, Compliance Risks, and Reputation Risks. In 2006, Bank Kesawan’s overall risk is moderate with a stabil outlook.
PEMANTAUAN RISIKO KREDIT
CREDIT RISK MONITORING
Pada saat ini Bank telah menerapkan sistem untuk memonitor risiko kredit, yang mencakup pemantauan atas:
Currently the Bank have implemented a system to monitor credit risk, which involves monitoring the following aspects:
Kredit Bermasalah
Non Performing Loans (NPL)
Memantau rasio Kredit Bermasalah untuk memenuhi Peraturan BI dimana harus memasukkan unsur monitor sektor industri.
Monitoring NPL to comply with Bank Indonesia Regulations which has to include monitoring industr y sector.
Pertumbuhan Kredit
Credit Growth
Memantau pertumbuhan kredit Berdasarkan sektor ekonomi secara bulanan, kwartalan dan tahunan.
Monitoring Credit Growth in each economic sector, by monthly, quar terly and yearly basis.
29
Pembentukan Cadangan PPAP
Provision for Earning Asset Losses
Melakukan kajian berkala untuk kecukupan pembentukan PPAP sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan trend di masa depan.
Conducting periodical reviews to ensure the adequacy of earning assets provision for losses in line with the prevailing regulation, while also considering the future trends.
Tingkat Konsentrasi Kredit
Loan Concentration Level
Dikaji secara berkala untuk mengetahui perkembangan komposisi penyebaran kredit, serta dominasi kredit pada sektor ekonomi tertentu.
Periodical review to track the trend of loan composition or distribution as well as significant loan concentration on cer tain economic sector.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Legal Lending Limit
Pemantauan terhadap debitur besar berdasarkan kelompok usahanya agar tidak melanggar ketentuan internal maupun Bank Indonesia.
Monitoring the largest debtors based on their business group to ensure compliance with internally established limits as well as Bank Indonesia regulations.
PENGELOLAAN RISIKO KREDIT OLEH KOMITE KREDIT
MANAGING CREDIT RISK BY CREDIT COMMITTEE
Pemberian kredit selalu berdasarkan keputusan Panitia Kredit yang menerapkan ‘four-eyes-principles’ yaitu melihat kredit dari berbagai sudut pandang risiko.
Decision to process a credit must always be from a Credit Committee to apply ‘four-eyes-principles’ which is to review a credit from ever y aspect of risks.
Selama tahun 2006 telah dilakukan penyempurnaan terhadap Kebijakan dan Prosedur pemberian Kredit sebagai tindak lanjut dari analisa risiko kredit yang telah dilaksanakan.
During 2006 the Bank have reviewed and improved Policy and Procedures involved in Credit Process following the credit risks analysis.
PEMANTAUAN RISIKO PASAR
MARKET RISK MONITORING
Risiko pasar adalah risiko yang timbul akibat terjadinya pergerakan variabel pasar yang mencakup suku bunga dan nilai tukar termasuk turunan dari keduanya; yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas portofolio Bank secara signifikan.
Market risk per tains to risks arising from movement of market variable includes interest rate and currency exhange rates with their derivatives; which might adversely af fect the Bank’s por folio significantly.
Pemantauan risiko pasar dilakukan dengan mengimplementasikan limit di bawah ini untuk transaksi tresuri, sesuai dengan kesepakatan atas risiko yang bisa diambil. - Limit Posisi - Limit Kerugian
In managing its market risk, the Bank have implemented the following limits in the Treasur y transactions based on the accepted risk acceptance criteria. - Position Limit - Loss Limit
30
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
PEMANTAUAN RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK MONITORING
Risiko Likuiditas adalah risiko yang timbul akibat ke-tidak mampu-an Bank untuk memenuhi kewajiban jatuh tempo.
Liquidity risk per tains to risk arising from the inability of the Bank to meet it maturing liabilities.
Pemantauan dilakukan dengan cara: - Rapat Komite Asset & Liabilies (ALCO) sebulan sekali. - Pemantauan likuiditas harian oleh Treasuri.
Monitoring liquidity risk is under taken through; - Monthly ALCO meeting. - Daily liquidity monitoring by Treasur y Division.
PEMANTAUAN RISIKO OPERASIONAL
OPERATION RISK MONITORING
Risiko operasional adalah peluang kerugian yang mungkin timbul karena kegagalan proses, kelemahan sistem atau personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi dari faktor diatas, maupun karena faktor luar yang tidak selalu di dalam kendali Bank.
Operation risk represents potential loss arising from either failed process, inadequate system or personnel, negligence conduct, fraudulent acitivities, any combination of the above, or from variety of external factors which is not within control of the Bank.
Pengelolaan risiko operasional dilaksanakan secara terpadu melibatkan seluruh komponen organisasi personil dan sistem yang harus di rencanakan dan dikelola mulai dengan perencanaan strategis.
The Bank manages its operational risk, involving all operational activities, personnels and systems which have to be planned and managed star ting from the strategic planning.
Pemantauan risiko risiko diatas, dilaksanakan secara terstruktur menyeluruh oleh unit organisasi yang telah dirancang agar ‘saling memeriksa’, dibantu oleh Komite Komite penunjang dan diperiksa oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
Monitoring all of the above risks must be done in such an integrated holistic manner with the planned organisation unit which have to per form ‘check and balances’ againts each other, with the suppor t from per tinent Committees and reviews from Internal Auditor.
Dalam pemenuhan pengetahuan dasar bagi manajemen risiko sampai dengan akhir tahun 2006, sejumlah 6 (enam) orang kepala divisi dari total keseluruhan 11 (sebelas) orang kepala divisi, telah mengikuti dan lulus ujian Badan Ser tifikasi Manajemen Risiko (BSMR). Dimana 2 (dua) orang telah lulus BSMR level 1 dan 4 (empat) orang telah lulus BSMR level 2.
In fulfilling the basic knowledge on Risk Management up to 2006, 6 (six) out of 11 (eleven) Division Heads have passed of Risk Management Cer tification Organization. Which 2 (two) Division Heads have passed level 1 and 4 (four) Division Heads passed level 2.
31
Analisis dan Pembahasan Manajemen management analysis TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL REVIEW
Berikut adalah analisa singkat hasil-hasil operasional dan kondisi keuangan Bank selama tahun 2006. Data keuangan 2006 dan 2005 yang berkaitan disajikan sebagai perbandingan untuk keperluan analisa.
The following is brief analysis of the result of operation and financial condition of the Bank in 2006. Corresponding financial data from 2006 and 2005 are presented for comparison and analytical purposes.
POSISI KEUANGAN
FINANCIAL POSITION
Pada tahun 2006, Total Aktiva Bank mencapai Rp.2.052,12 milyar atau meningkat lebih dari 33% dibandingkan dari tahun 2005 sebesar Rp.1.541,56 milyar. Peningkatan total aktiva terutama berasal dari peningkatan Pinjaman yang diberikan menjadi sebesar Rp.1.263,92 milyar dari Rp.810,94 milyar atau naik sebesar lebih dari 55% dan peningkatan pada Penempatan pada Bank lain menjadi Rp.93,31 milyar dari Rp.26,53 milyar atau naik lebih dari 251%.
In 2006, the Bank’s Total Assets reached Rp.2,052.12 trillion with an increase of over 33% from 2005 or in the amount of Rp.1,541.56 billion. The increase of total Assets is mainly attributed to the increase in loans disbursed to Rp.1,263.92 million from Rp.810.94 billion with over 55% increase and the increase of placements at other banks to Rp.93.31 billion from Rp.26.53 billion or over 251% increase.
Kenaikan aktiva ini diimbangi dengan kenaikan pada Dana Pihak Ketiga menjadi Rp.1.839,36 milyar di tahun 2006 dari Rp.1.396,72 milyar di tahun 2005 atau naik lebih dari 31%.
This increase in assets is equalized by the increase in customer savings and deposits to Rp.1,839.36 billion in 2006 from Rp.1,396.72 billion in 2005 or an increase of over 31%
AKTIVA PRODUKTIF
EARNING ASSETS
Total Aktiva Produktif netto meningkat sebesar Rp.434 milyar, atau sebesar 34,94% menjadi Rp.1.676 milyar dari Rp.1.242 milyar di tahun 2005.
The net earning assets increased by Rp.434 billion or by 34.94% to Rp.1,676 billion in 2006 from Rp.1,242 billion in 2005.
Kenaikan komponen Aktiva Produktif yang terbesar adalah pada keberhasilan meningkatkan Kredit Yang Diberikan yang naik sebesar Rp.452,98 milyar atau 55% menjadi Rp.1.263,92 milyar dari sejumlah Rp.810,94 milyar ditahun 2005.
The largest component increase in the earning asset is attributed to the increase in loans approval by Rp.452.98 billion or by 55% to Rp.1,263.92 billion from Rp.810.94 billion in 2005.
Penempatan pada Bank Lain
Placements at Other Banks
Penempatan pada Bank lain menjadi Rp.93,31 milyar di tahun 2006 dari Rp.26,53 milyar di tahun 2005 atau naik lebih dari 251%.
Placements at other banks reached Rp.97.31 billion in 2006 from Rp.26.53 billion in 2005 or an increase of over 251%.
32
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Surat Berharga yang Dimiliki
Marketable Securities
Portofolio surat berharga Bank menurun menjadi Rp.300,13 milyar di tahun 2006 dari Rp.392,22 milyar di tahun 2005 atau turun sebesar 23,48%. Hal ini disebabkan kenaikan dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah yang tidak sebanding, yaitu Serifikat BI mencapai Rp.243,36 milyar dari Rp.9,91 milyar di tahun 2005, naik sebesar Rp.233,45 milyar atau 2.355% dan penurunan di obligasi Pemerintah menjadi Rp.30,46 milyar di 2006 dari Rp.335,36 milyar di tahun 2005, turun sebesar Rp.304,90 milyar atau 1001%.
The marketable securities portfolio has decreased to Rp.300.13 billion from Rp.392 billion or over 23.48%. This happened due to imbalance increase in BI Certificates to be Rp.243,36 billion in 2006 from Rp.9.91 billion in 2005, increase by Rp.233,45 billion or 2,355%; and decrease in Government’s Bonds to be Rp.30,46 billion from Rp.335.36 billion in 2005, amounted to Rp.304.90 or increased by 1001%.
Kredit yang Diberikan
Loans
Pada akhir tahun 2006, jumlah pinjaman yang diberikan mencapai Rp.1.263,92 milyar dibandingkan dengan Rp.810,94 milyar di tahun 2005, naik sebesar lebih dari 55% dari tahun sebelumnya. Penyaluran kredit tersebut dilakukan dengan mengacu kepada prosedur persetujuan pemberian kredit yang ketat dan merupakan salah satu upaya Bank dalam rangka meningkatkan prinsip kewaspadaan.
At the end of 2006, the amount of loans reached Rp.1,263.92 billion compared to Rp.810.94 billion in 2005, an increase of over 55% from the previous year. The disbursement of loans is done conforming to a strict loan agreement procedure which is one of the bank’s efforts to apply the prudent principals.
Jumlah Pinjaman yang diberikan merupakan 80,50% dari Total Aktiva Produktif pada tahun 2006, dibandingkan dengan 67,33% di tahun 2005. Naiknya kredit juga berdampak pada meningkatnya tingkat LDR dari 55,4% di tahun 2005 menjadi 69,5% di tahun 2006.
The total loans are 80.50% of the total earning assets in 2006, compared to 67.33% in 2005. The increase in loans have resulted in the increase of LDR from 55.4% in 2005 to 69.5% in 2006.
Distribusi kredit terus dimonitor dan diupayakan agar cukup merata pada berbagai sektor ekonomi. Porsi kredit untuk sektor kepada Perdagangan Umum & Distribusi dan Sektor Lainnya memiliki pengaruh terbesar yaitu masing-masing 31,27% dan 27,50% di
The loan distribution is constantly monitored and the bank attempts to spread more evenly across economic sectors. The loan proportion to General Trade and Distribution Sector against other sectors are 31.27% and 27.50% in 2006 compared to the proportion of
DISTRIBUSI KREDIT PER SEKTOR EKONOMI • CREDIT DISTRIBUTION PER ECONOMIC SECTOR 3.96%
8.31%
3%
27.5%
34.39%
31.27%
3.66%
10.28%
14.05% 9.31% 4.97%
22.12%
3.57% 2.68% 0.32%
15.7% 1.18%
3.72%
33
tahun 2006; dibandingkan dengan porsi Perdagangan Umum dan Distribusi dan Sektor Industri Pengolahan masing-masing 34,39% dan 22,12% di tahun 2005.
General Trade and Distribution Sector and Processing industry Sector which stood at 34.39% and 22.12% respectively in 2005.
Dilihat dari peruntukannya Porsi Kredit yang diberikan didominasi untuk kredit modal kerja yaitu sebesar 66,76% di tahun 2006, yang menurun dari sebesar 80,63% di tahun 2005; sedangkan pemberian kredit untuk Konsumsi meningkat menjadi 27,15% di tahun 2006 dari 12,10% di tahun 2005.
Viewed from it’s purpose the loans are dominated by working capital loans at 66.76% in 2006, down from 80.63% in 2005 whilst consumer loans increased to 27.15% in 2006 from 12.10% in 2005.
JENIS KREDIT • TYPES OF CREDIT 1.74%
0.26% 0.07%
0.14%
12.10% 27.15%
5.39%
5.76% 80.63% 66.76%
Perbandingan antara tingkat kolektibilitas dibawah ini menunjukkan bahwa upaya menurunkan tingkat kredit bermasalah telah memperlihatkan hasil.
The ratio between collectibility classifications below shows that the effort to reduce the level of problem loans has shown results.
TINGKAT KOLEKTIBILITAS KREDIT • CREDIT COLLECTIBILITY 2.73% 2.75%
7.28%
1.74% 4.62%
1.98%
85.27%
34
89.18%
1.74%
2.72%
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
PENDANAAN
SAVINGS AND DEPOSITS
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank Kesawan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yaitu meningkat sebesar 31,59% atau Rp 441,64 milyar, menjadi Rp.1.839,36 milyar di tahun 2006 dibandingkan dengan Rp.1.396,72 milyar di tahun 2005.
Savings and deposits have shown satisfactory growth by increasing 31.59% or Rp.441.64 billion to Rp.1,839.36 trillion in 2006 compared to Rp.1,396,72 trillion in 2005.
Kenaikan terbesar disebabkan oleh kenaikan pada Deposito Berjangka sejumlah Rp.1.325,19 milyar di tahun 2006, naik sejumlah Rp.400,91 milyar, atau 43,37% dari Rp.924,28 milyar di tahun 2005.
The largest increase was contributed by Time deposits which stood at Rp.1,325.19 billion in 2006, increasing by Rp.400.91 billion, or 43.37% from Rp.924.28 in 2005.
Kenaikan Tabungan menjadi sebesar Rp.340,19 milyar di tahun 2006, naik sejumlah Rp.31,35 milyar atau 10,15% dari Rp.308,84 milyar di tahun 2005. Kenaikan dana Tabungan ini bersamaan dengan kenaikan pada jumlah penabung yaitu dari 22.480, penabung meningkat menjadi 22.839 penabung di akhir tahun 2006. Kenaikan Giro menjadi sebesar Rp.173,97 milyar di tahun 2006, dan naik sejumlah Rp.10,38 milyar, atau 6,34% dari Rp.163,59 milyar di tahun 2005. Hal ini disebabkan karena bertambahnya nasabah retail di seluruh cabang Bank Kesawan.
The increase in savings to Rp.340.19 billion in 2006, an increase of Rp.31.35 billion or 10.15% from 308.84 billion in 2005. The increase of savings is followed by the increase in the number of savings customers from 22,480 to 22,839 Customers by the end of 2006. The increase in checking accouts to Rp.173.97 billion in 2006 or a 6.34% increase from Rp.163.59 billion in 2005 was attributed to the growth of retail customers at all of Bank Kesawan branches.
Kenaikan pada Dana Pihak Ketiga ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras, penghimpunan dana masyarakat tetap dapat dicapai, walaupun suku bunga dana pihak ketiga terus menurun disebabkan karena penurunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan juga bersamaan dengan penurunan besarnya dana simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kepercayaan
The increase in customer savings and deposits shows that hardwork in raising customer funds can still be achieved, although the interest rates continue to decline due to the interest rates decrease of Bank Indonesia Certificates compounded by the lowering of the savings limit covered by the Deposit Insurance Agency. The customer’s confidence in Bank Kesawan and the hard work demonstrated by the entire member
DISTRIBUSI DANA PIHAK KETIGA • THIRD PARTY FUNDS DISTRIBUTION 9.46%
11.71% 18.50% 22.11%
66.18%
72.04%
35
masyarakat terhadap Bank Kesawan dan kerja keras seluruh kar yawan tetap menunjukkan hasil pada kenaikan dana pihak ketiga tersebut.
of staff has yielded this increase in customer savings and deposits.
Dari sisi struktur pendanaan seperti pada umumnya Bank di Indonesia, porsi terbesar 72,04% di akhir tahun 2006 adalah dari Deposito Berjangka yang meningkat dari porsi 66,18% di tahun 2005. Sedangkan porsi Tabungan menurun dari 22,11% di tahun 2005 menjadi 18,50% di tahun 2006; porsi Giro dari 11,71% di tahun 2005 menjadi 9,46% di tahun 2006.
From it’s funding structure, as generally with banks in Indonesia, the largest proportion or 72.04% at year end 2006 is from Time Deposits which increased from 66.18% in 2005. Whilst the portion of Savings decreased from 22.11% in 2005 to 18.50% in 2006, and Checking accounts decreased from 11.71% in 2005 to 9.46% in 2006.
HASIL OPERASIONAL
OPERATIONAL RESULTS
Bank membukukan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp.6,14 milyar di tahun 2006 meningkat dari Rp.4,72 milyar atau meningkat lebih dari 30% dibandingkan dengan tahun 2005. Laba bersih per lembar saham tahun 2006 adalah Rp.8,16 dibandingkan dengan tahun 2005 sebesar Rp.5,88.
The Bank has recorded a pretax profit of Rp.6.14 billion in 2006 increasing from Rp.4.72 billion or an increase of over 30% compared to 2005. Profit per share in 2006 is Rp.8.16 compared to Rp.5.88 in 2005.
Peningkatan laba bersih di tahun 2006 berdampak pada peningkatan ROA menjadi 0,36% di tahun 2006 dari 0,30% di tahun 2005; ROE menjadi 3,81% di tahun 2006 dari 3,82% di tahun 2005.
The increase in profits has affected the increase of ROA to 0.36% from 0.30%; ROE to 3.81% from 3.82% in 2006 and 2005 respectively.
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Bank membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp. 53,75 milyar di tahun 2006, dibandingkan dengan Rp.46,81 milyar di tahun 2005 atau naik sebesar 14,83%. Kenaikan pendapatan bunga bersih disebabkan oleh peningkatan Kredit yang diberikan serta peningkatan pada Provisi dan Komisi. Walaupun selama tahun 2006 tingkat bunga cenderung menurun, namun dengan bertambahnya kemampuan Bank dalam menyalurkan kredit, Bank mendapatkan kenaikan pada pendapatan bunga bersih.
The Bank recorded net interest income amounting to Rp.53.75 billion in 2006, compared to Rp.48.81 billion in 2005 or an increase of 14.83%. The increase in net interest income is also attributed to the increase in interest income caused by the increase in loans and its provision and commission. Although throughout 2006, interest rates show a tendency to decrease, but through the Bank’s ability to disburse loans, the bank manages to gain an increase in net interest income.
Beban Bunga pada tahun 2006 adalah sebesar Rp.158,76 milyar dibandingkan dengan tahun 2005 sebesar Rp.117,58 milyar atau naik lebih dari 35%. Kenaikan beban bunga terjadi seiring dengan meningkatnya total Dana Pihak Ketiga walaupun suku bunga pasar di tahun 2006 cenderung menurun. Total beban bunga yang dibayarkan atas deposito, giro dan tabungan mencapai 96,48% di tahun 2006, dibandingkan dengan 91,27% di tahun 2005 terhadap total beban bunga.
Interest expense in 2006 stood at Rp.158.76 billion compared to 2005 figure of Rp.117.58 billion or an increase of over 35%. The increase in interest expense was in line with the increase in the volume of customer savings and deposits even though there is a tendency towards lower interest rates. The total interest expense paid for time deposits, checking and saving reached 96.48% in 2006 compared to 91.27% in 2005 of the total interest expense.
36
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operational Income
Pendapatan Operasional Lainnya menjadi sebesar Rp.17,62 milyar di tahun 2006 dari Rp.14,59 milyar di tahun 2005 atau meningkat 20,77%.
Other operational income has increased to Rp.17.62 billion in 2006 from Rp.14.59 billion in 2005 or an increase of 20.77%.
Kenaikan yang signifikan diperoleh dari keuntungan penjualan efek menjadi sebesar Rp.3,38 milyar di tahun 2006 dibandingkan dengan Rp.0,92 milyar di tahun 2005 atau naik 267% dan kenaikan nilai surat berharga bersih yang naik menjadi sebesar Rp.1,75 milyar di tahun 2006 dibandingkan dengan Rp.0,67 milyar di tahun 2005 atau naik 161%.
Significant increase are due from sales on marketable securities amounted Rp.3,38 milyar in 2006, compared to Rp.0.92 billion in 2005 or increased by 267% and increase in values of marketable securities amounting to Rp.1.75 billion in 2006 from Rp.0.67 billion in 2005 or increase by 161%.
Beban Operasional Lain
Other Operational Expenses
Total Beban Operasional lainnya hanya meningkat relatif kecil dari Rp.60,45 milyar di tahun 2005 menjadi Rp.63,57 milyar di tahun 2006 atau naik sebesar 4,88%.
The total other operation expenses experienced a slight increase from Rp.60.45 billion in 2005 to Rp.63.57 billion in 2006 or an increase of 4.88%.
Beban Administrasi dan Umum turun menjadi Rp.30,94 milyar di tahun 2006 dari Rp.31,05 di tahun 2005 atau turun 0,35%, sedangkan Biaya Tenaga kerja meningkat menjadi Rp.28,71 milyar di tahun 2006 dari Rp.24,41 milyar di tahun 2005 atau meningkat sebesar 17,62%.
General and Administration expenses decreased from Rp.30.94 billion in 2006 from Rp.31.05 billion in 2006 or a decrease of 0.35%, whilst personnel expenses increased to Rp.28.71 billion in 2006 from Rp.24.41 billion in 2005 or an increase of 17.62%.
KECUKUPAN MODAL
CAPITAL ADEQUACY
Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank dengan memperhitungkan risiko kredit pada tahun 2006 menurun menjadi 9,43% dari tahun 2005 14,34%; sedangkan CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar menjadi 9,37% dari tahun 2005 sebesar 14,07%. Rasio tersebut masih mencerminkan posisi yang sehat, diatas CAR minimum 8% yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia.
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) at 2006 with credit risk is 9,43% from 14,34% in 2005; while CAR with credit and market risk became 9,37% in 2006 from 14,07% in 2005. The Bank’s CAR still reflect as healthy position above 8% minimum level required by Bank Indonesia.
LIKUIDITAS
LIQUIDITY
Dalam jangka panjang strategi Bank adalah menjaga LDR di bawah 80% sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia. Tahun 2006, LDR mencapai 69,50% dibandingkan dengan 55,40% tahun 2005.
In the long term strategy the Bank will maintai LDR below 80% complied with Bank Indonesia regulations. In 2006, LDR reached 89.50% compared to 55.40% in 2005.
37
POSISI DEVISA NETO (PDN)
NET OPEN POSITION
Posisi Devisa Netto Bank menurun menjadi 2,48% di tahun 2006 dari 7,77% di tahun 2005. Rasio PDN tersebut mencerminkan posisi yang sehat jauh dibawah persyaratan maksimum Bank Indonesia yaitu 20%.
The Bank’s Net Open Position decreased in 2006 to 2.48% from 7.77% in 2005. The Net Open Position ratio reflects a healthy position way below Bank Indonesia’s maksimum limit of 20%.
BISNIS TRESURI DAN INTERNASIONAL
TREASURY AND INTERNATIONAL BUSINESS
Bank terus mengembangkan volume transaksi bisnis tresuri dan internasional antara lain tercermin dari kenaikan Keuntungan Pendapatan Transaksi Valuta Asing.
The bank continues to expand the of Treasury and International business volume which, among others, is reflected in the increase in Profit from Foreign Exchange transactions.
TRANSAKSI KOMITMEN DAN KONTINJENSI
COMMITMENT AND CONTINGENCIES
Transaksi Kewajiban Komitmen sebesar Rp.219,54 milyar di tahun 2006 dari Rp.168,46 milyar di tahun 2005 adalah merupakan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik dan Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor, sebagaimana usaha Bank pada umumnya.
Commitment obligations on transactions amounted to Rp.219.54 billion in 2006 from Rp.168.46 billion in 2005 are from undrawn credit facilities and Irrevocable L/C outstanding from import export transactions as generally with any other Bank.
Tidak ada transaksi komitmen dan kontinjensi di luar aktivitas perbankan.
There are no commitment and contingency on transactions outside banking activities.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Bank telah mengimplementasikan sistem on-line-realtime berbasis IBM AS-400 dengan nama Bank Vision sejak tahun 2002. Bank juga telah memiliki back – up system yang telah diuji secara berkala.
The bank has implemented an online real-time system since 2002 based on the IBM AS/400 called Bank Vision. Bank have already had back-up system which have been reviewed periodically.
38
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Sumber Daya Manusia human capital
Selama tahun 2006 terjadi perubahan tata kelola sumber daya manusia di Bank Kesawan. Dimulai dengan perubahan pada susunan anggota Direksi hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Mei 2006. Dewan Direksi baru mencanangkan tahun 2006 sebagai tahun konsolidasi yang meliputi perubahan dalam struktur organisasi disertai pula dengan perubahan proses kerja.
During 2006, there were some changes in Bank Kesawan workforce management. These changes started with the changes in the Board of Directors based on the results the Annual General Shareholders Meeting dated 29 May 2006. The new Board of Directors declared 2006 as a year of consolidation which entails changes in organizational structure as well as changes in the business process.
Komposisi SDM selama tahun 2006 dapat dilihat di Data Perusahaan.
The composition of staff during 2006 is shown on the Company Data.
Jumlah tenaga kerja tidak berubah signifikan, namun yang terjadi adalah perubahan komposisi personil di Bank Kesawan. Perubahan komposisi personil tersebut disertai dengan berbagai program pelatihan untuk menyamakan persepsi, peningkatan kepemimpinan serta untuk meningkatkan pengetahuan perbankan di semua lini.
There are no significant changes in the number of personnel, but there are changes in personnel composition at Bank Kesawan. These changes are followed by various training programs to ensure that everybody has the same perception, enhance leadership as well as increase knowledge in banking throughout the Bank.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada nasabah Bank Kesawan melaksanakan program “Quantum Smile” dengan 3 (tiga) tingkat kemahiran yang ditunjukkan dengan pin yang dikenakan oleh setiap karyawan. Pin Quantum Smile dimulai dari tingkat pertama Biru, disusul Kuning dan tingkat akhir adalah Merah. Untuk setiap warna diadakan pelatihan dan test akhir, dimana setiap peserta diberi pengetahuan mengenai produk, pengetahuan, cara pelayanan nasabah dan kemampuan dalam bidang pemasaran.
To increase it’s service to customers, Bank Kesawan has launched the “Quantum Smile” Program with 3 (three) skill levels identifiable by the color of the pin worn by the staff. Quantum Smile pin starts from the first phase which is blue, followed by yellow and then red. For each color, there is a training session and final test for each staff comprising materials on product knowledge, knowledge on how to serve customers, and marketing expertise.
Sebagai perusahaan di sektor jasa pelayanan, Bank Kesawan menyadari sepenuhnya bahwa Sumber Daya Manusia adalah yang terpenting untuk memenangkan persaingan. Semua aspek Sumber Daya Manusia menjadi perhatian Manajemen sejak tahun 2006, kegiatan yang menyangkut perbaikan mutu SDM selama tahun 2006 adalah:
As a company in the service sector, Bank Kesawan fully realizes that human resources is the most important factor in winning against the competition. All aspects relating to human resources has become management’s concern since 2006, and activities related to the improvement of human resources during 2006 are:
39
affectionate
appreciate
friendly
excel lent dedication Ting – Mendengar – Attentive teguran dari orang lain merupakan suatu pujian (Guru Ching Hai)
care
happiness
40
attentive
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
• Penerapan sistem Per formance Appraisal yang terpadu dengan Key Per formance Indicator (KPI) yang disepakati kedua belah pihak. KPI ditentukan dalam bentuk per tim maupun per individu. • Pelaksanaan Per formance Appraisal Review per semester yang diikuti dengan penyesuaian renumerasi bagi kar yawan yang dianggap telah berkinerja baik. • Pelatihan pada pengetahuan produk (hard skill) maupun kepemimpinan (soft skill) yang dilaksanakan secara eksternal maupun internal. Daftar pelatihan yang telah kami adakan kami laporkan pada Data Perusahaan.
• Perhitungan People Capacity Plan, memungkinkan cabang-cabang melakukan evaluasi dalam hal jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh cabang - cabang itu sendiri, sesuai dengan lingkup bisnisnya. • Untuk menghubungkan jalur informasi antara Manajemen dengan kar yawan dan antar sesama kar yawan, telah diterbitkan K News yaitu majalah internal yang berisi informasi semua kegiatan perusahaan maupun kegiatan kar yawan yang ber tujuan untuk meningkatkan semangat kebersamaan (esprit de corp) untuk mencapai “Kesawan Excellence K 100”. • Pada tahun 2006 telah dibentuk K Club sebagai wadah persatuan kar yawan Bank Kesawan yang menampung aspirasi Sumber Daya Manusia dalam organisasi Bank Kesawan. Dengan perbaikan pada unsur terpenting dalam usaha Bank yaitu kar yawan, maka aspek Transparansi, Akuntabilitas, Tanggungjawab, Mandiri, Keadilan, maka perlu penerapan prinsipprinsip tata kelola usaha yang baik agar dapat dipenuhi oleh seluruh anggota organisasi.
• Implementation of Per formance Appraisal System incorporating target Key Per formance Indicators (KPI) as agreed by both par ties. KPI is set for both team as well as individuals. • Per formance Appraisal Reviews are done ever y semester followed by increase in remuneration for personnel that are considered to have shown good per formance. • Training on product knowledge (hard skill) or leadershio (soft skill), are conducted either internally or externally. The list of trainings that we have conducted is shown on Corporate Data.
• The calculation on people capacity plan will enable the Branch to evaluate the human resouces needed by their own according to their business scope. • To facilitate the flow of information between management and staff, and amongst staff, an internal magazine – K News – is published, containing information on all corporate and personnel activities in order to build the spirit of togetherness ‘esprit de corp’ to accomplish “Kesawan Excellence K 100”. • In 2006, K Club was launched as a Bank Kesawan workers association as a means to channel staff aspirations within Bank Kesawan’s organization.
With improvements on most of the important elements in the Bank’s business which is people, the aspects of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness are incorporated in the principles of good corporate governance and can be carried out by the whole organization.
41
Prospek Usaha & Aspek Pemasaran business prospect & marketing aspect Dengan dukungan pemegang saham dan nasabah setia Bank Kesawan, manajemen yakin bahwa potensi pasar Bank Kesawan masih besar. Bank Kesawan akan fokus di sektor retail komersil dan konsumer untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya baik di pemberian kredit maupun pada penggalangan dana pihak ketiga.
With the support from Bank Kesawan’s shareholders and loyal customers, management is confident that the market potential of Bank Kesawan is still great. Bank Kesawan will focus in the retail commercial and consumer sector to support it’s business growth, both in lending as well as savings.
Sejak tahun 2006 Bank Kesawan telah mencanangkan tekadnya melalui Program “Quantum Leap to Kesawan Excellence K 100”.
Since 2006 Bank Kesawan has declared it’s determination with “Quantum Leap to Kesawan excellence K 100” Program.
Aspek Pemasaran atas Produk dan Jasa
Products and Services Marketing Aspects
Pemasaran produk dan jasa Bank Kesawan dilaksanakan melalui 32 cabang dengan transaksi perbankan yang dapat dilakukan secara on-line.
The marketing of Bank Kesawan’s products and services is done through online banking transactions throughout it’s 32 branches.
Tabungan Kesawan diberikan bunga dan hadiah menarik, dan dapat diakses melalui ATM pada jaringan ALTO di lebih dari 3.000 ATM. Kami tetap melanjutkan Program “Pesta Kesawan” dari tahun sebelumnya untuk menghimpun dana tabungan (nominal maupun NOA), di Sumatra dengan hadiah utama berupa mobil dan di Jawa - Bali dengan hadiah berupa poin reward yang dapat ditukarkan dengan voucher belanja.
Tabungan Kesawan, besides offering attractive interest rates and gifts, can also be accessed through more than 3,000 ATM’s in the ALTO Network. Following “Pesta Kesawan” Program for promoting savings account (in value as well as in number of account) in Sumatra the gifts are Auto Mobil, In Java and Bali the gift are point rewards with shopping vouchers.
Deposito Kesawan Medicare memberikan bunga menarik dengan fasilitas penggantian rawat inap dan rawat jalan tanpa beban premi kepada nasabah (gratis).
Kesawan Medicare Deposit product offers attractive interest rates coupled with reimbursement of out patient and hospitalization charges without paying any insurance premium (free of charges).
Layanan pemberian kredit serta jasa lainnya seperti pengiriman uang, L/C, safe deposit box juga dilayani melalui kantor-kantor pelayanan.
Loans and other related ser vices like remittances, L/C, safe deposit box are also ser ved through it’s branch offices.
Program Promosi penjualan dilaksanakan dari kantor pusat dan disesuaikan dengan kebutuhan cabang di daerah masing - masing. Untuk lebih dekat dengan nasabah pada bulan September 2006 kami telah meluncurkan Program “Kesawan Gift” secara nasional dengan diikuti oleh pameran - pameran di mall dan sekolah, ada pun hadiah yang diberikan adalah hadiah langsung dan menarik.
Sales Promotion programs are managed by the head office and suited to the branches’ needs in their respective areas. In purpose to get closer to our loyal customers, we launched “Kesawan Gift” Program nationaly in September 2006 followed by events in malls and schools with interesting direct gifts.
42
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Tanggung Jawab Pengurus Atas Laporan Keuangan
management responsibility for the financial statements Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT. Bank Kesawan Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini.
This Annual Report, and the accompanying financial statement and related financial information, are the responsibility of the Management of the PT. Bank Kesawan Tbk. and have been approved by members of the Board of Directors and the Board of Commissioners whose signatures appear below.
Charlie Paulus
Yorrys Raweyai
Komisaris Utama – President Commissioner
Komisaris Independen - Commissioner Independent
Dinno Indiano
Entjik S. Djafar
Direktur Utama – President Director
Direktur – Director
Yosep Solihin Yo
Rusli
Sugiharto Muliadi
Direktur – Director
Direktur – Director
Direktur – Director
43
halaman ini sengaja dikosongkan this page is intentionally left blank
44
Data Perseroan Corporate Data
Senior Officers 1
2
7
5
3 4
6
9 8
11 12 10
13
Struktur Organisasi organization char t
46
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Kepala Divisi dan Kepala Wilayah
(kiri - kanan)
division heads & regional managers
(left - right)
Steven Hartanto Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), bergabung sejak 2001. Sebelumnya di Bank Yama, Bank Perniagaan, Bank PSP, Bank Global dan BCA. Lulus Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Atmajaya 1988. Head of Internal Audit Working Unit, joined since 2001. Previously with Bank Yama, Bank Perniagaan, Bank Global, and BCA. Graduated in economics and accounting from Atmajaya University in 1988. Dinno Indiano - President Director Erwin Salim Special Asset Management Division Head, bergabung sejak 2000. Sebelumnya di Bank Windu Kentjana dan BCA. Sarjana Business Administration Universitas Gajah Mada 1981. Special Asset Management Division Head, joined since 2000. Previously with Bank Windu Kencana and BCA. Graduate in Business Administration from Gajah Mada University in 1981.
Vimala Rahayu Boedi Soetrisno Consumer Product Development & Sales Division Head, bergabung sejak 2003. Sebelumnya di Bank Permata, Bank Arya, Bank Aspac, Bank Umum Servitia. Lulus Finance & Accounting University of Oregon. Consumer Product Development & Sales Division Head, joined since 2003. Previously with Bank Permata, Bank Arya, Bank Aspac, Bank Servitia. Graduated in Finance & Accounting from University of Oregon. Mohamad Leksin Awal Commercial Credit Sales Division head, bergabung sejak 2006 Sebelumnya di BPPN, Bank Patriot dan Bank Niaga. Lulus Bussines Administration Pepperdine University, 1988. Commercial Credit Sales Division Head, joined since 2006. Previously with BPPN, Bank Patriot, and Bank Niaga. Graduated in Business Administration from Pepperdine University in 1988. Erlina Tandianus Kepala Wilayah Jabodetabek, bergabung sejak 2001. Sebelumnya di Bank Prima Express. Mengikuti program Business Studies di Ngee An Technical College Singapura 1975 – 1978. Jabodetabek Regional Manager, joined since 2001. Previously with Bank Prima Express. Attended Business Studies Program at Ngee An Techbical College in Singapore from 1975 – 1978. Entjik S. Djafar - Business Director Suhendro Tandean Kepala Wilayah Sumatera, bergabung mulai 2001. Sebelumnya di Bank Risjad Salim dan Bank Arya. Sarjana Ekonomi Akuntansi HKBP Nomensen University 1988, MBA, MSc Institute of Business Management 2000, MM Program pasca Sarjana Magister Management, STIE Indonesia Sains Management, 2001. Regional Manager Sumatera, joined since 2001. Previously with Bank Risyad Salim and Bank Arya. Graduated in economics and accounting from HKBP Nomensen University in 1988, MBA, MSc from Institute of Business 2000, MM Post Graduate program from Magister Management STIE Indonesia Sains Management, 2001.
47
Fifi Dermawan Treasury & International Division Head, bergabung sejak 2001. Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Tarumanegara. Treasury & International Division Head, joined since 2001. Graduated in Accounting from Tarumanegara University. Abdul Kholiq Corporate Planning Division Head, bergabung sejak 2002. Sebelumnya di KAP HLB Hadori & Rekan dan Bank Mandiri. Sarjana Ekonomi Universitas Gajah Mada. Corporate Planning Division Head, joined since 2002. Previously with accounting office of Hadori & Partner and Bank Mandiri. Holds a degree in economics from Gajah Mada University. Rusli - Treasury, IT, Policy & Special Asset Management Director Lanny Surya IT Policy & Procedures Division Head, bergabung sejak 1990. Sebelumnya di Bank Natin. IT Policy & Procedures Division Head, joined since 1990. Previously with Bank Natin.
Suharyanto Harsono HRM Division Head, bergabung sejak 2006. Sebelumnya di Bank Universal, Bank Niaga. Lulus Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia 1983. HRM Division Head, joined since 2006. Previously with Bank Universal, Bank Niaga. Graduated in economics from University of Indonesia in 1983. Yosep Solihin Yo - Compliance Director Trisno Susanto Risk Management & KYC Division Head, bergabung sejak 2002. Sebelumnya di sektor riil dan Bank Prima Express. Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya 1986. Risk Management & KYC Division Head, joined since 2002. Previously in the non financial sector and then Bank Niaga. Graduated in economics from Atmajaya University in 1986.
Sugiharto Muliadi - Operation & Credit Support Director Frangky Karly Credit Support & Policy Division Head, bergabung sejak 2006 yang sebelumnya di Bank Niaga. Mengikuti kuliah di Universitas Hasanudin. Credit Support & Policy Division Head, joined since 2006, previously in Bank Niaga. Attending class at Hasanudin University. Abdul Manaf Operation Division Head, bergabung sejak 2006. Sebelumnya di Bank Artha Graha, Bank Subentra dan Citibank NA. Lulus Teknologi Hasil Pangan Institut Pertanian STIPER Yogyakarta 1990. Operation Division Head, joined since 2006. Previously with Bank Arthagraha, Bank Subentra, and Citibank N.A. Graduated from STIPER Agricultural Institute Yogyakarta in 1990, majoring in Food Technology.
48
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Produk dan Jasa products & ser vices
PRODUK SIMPANAN • Giro (Dalam Rupiah dan Valuta Asing) • Deposito (Dalam Rupiah dan Valuta Asing) • Deposito Medicare • Deposito on call • Tabungan
DEPOSITS • Current Account (In Rupiah and Foreign Exchange) • Time Deposit (In Rupiah and Foreign Exchange) • Time Deposit Medicare • Time Deposit on call • Tabungan
KREDIT • Kredit Modal Kerja • Kredit Investasi • IBLP (Inplant Banking Loan Program) • KPR (Kredit Pemilikan Rumah) • KKB (Kredit Kepemilikan kendaraan Bermotor) • Garansi Bank
LOANS • Working Capital Loan • Invesment Loan • IBLP (Inplant Banking Loan Program) • Housing Loan • Car Loan • Bank Guarantees
TRESURI & PERDAGANGAN INTERNASIONAL • Transaksi Pasar Uang • Inkaso Wesel • Bank Draft • Letter of Credit (L/C)
TREASURY & INTERNATIONAL TRADING • Money Market • Bill Collection • Bank Draft • Letter of Credit (L/C)
JASA LAYANAN • Pengiriman Uang • Kliring dan Inkaso • Jasa Penyimpanan Barang Berharga • ATM • Referensi Bank
SERVICES • Transfer • Clearing and Collection • Safe Deposit Box • ATM • Bank References
BANK KORESPONDEN / CORRESPONDENT BANK • ANZ Banking Group, Melbourne & Wellington • Indover Bank, Amsterdam • Standard Chaterered Bank, Hongkong & Singapore • Sumitomo Mitsui Banking Corp., Tokyo • United Overseas Bank Ltd., Hongkong & Singapore • Wachovia Bank NA, New York BIRO ADMINISTRASI EFEK / SHARE REGISTRAR • PT Adimitra Transferindo
49
Jaringan Kantor branches & networks
MEDAN 1 branch 6 sub branch
BATAM 1 branch
TANJUNG BALAI 1 branch
PEKAN BARU 1 branch 3 sub branch
PEMATANG SIANTAR 1 branch
JAKARTA 3 branch 10 sub branch
SURABAYA 1 branch 2 sub branch BALI 1 branch
50
BANDUNG 1 branch
Laporan Tahunan 2006 Annual Report
Pelatihan training
Dialog dan Pelatihan Nasional Perpajakan, Tema: Teknik Pengisian dan Pelaporan SPT Tahun 2005 Kebijakan dan kesiapan Pelaporan Spt Tahunan Berdasarkan Ketentuan Terbaru Tahun 2006
Ekstern
Credit Workshop
Intern
Sentralisasi Central Back Office
Intern
Training Menghadapi Ujian Sertifikasi Management Risiko Level 2
Intern
Traning Bank Vision
Intern
Professional Debt Collection Skills
Intern
Sosialisasi Central Back Office Kebijakan Bank Indonesia di bid. Perbankan & Pengawasan Perbankan Tahun 2006
Ekstern Intern
Managing Debt Collection Productivity
Ekstern
Training Pengantar Akuntansi
Ekstern
Dynamics of Branch Growth in the Indonesian Banking Sector
Intern
Indonesian Capital Market Student Studies
Ekstern
Training mengenai Internal Control
Ekstern
Training mengenai Credit Appraisal & Investigation
Intern
Training Perpajakan
Intern
Manajemen Penggajian
Intern
Aplikasi Good Corporate Governance pada Bank
Ekstern
General Affair Professional Batch - 34
Ekstern
Training Menghadapi Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2
Ekstern
Training mengenai Credit Support & Policy
Ekstern
Pengenalan Manajemen Risiko Bank Program Eksekutif Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Direksi dan Komisaris Bank Umum Tahun 2006 Training KYC dan Training KYC & Anti Money Laundring Pelatihan Pajak, Tema : “Loop Holes” Pelatihan Pajak, Tema : Akuntansi Pajak Tangguhan
Intern Ekstern Ekstern / LN Intern
Training mengenai Pemisahan Organisasi Credit Administrasi, Review dan Policy
Ekstern
Banking Product Knowledge
Ekstern
Remittance & Treasury, Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah serta Mediasi Perbankan, Card Center ATM Bank Kesawan dan Kesawan Service Quality Penyimpangan di Bidang Perbankan dan Peranan Bank Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi
Intern Intern
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Terbaru Pada PPh/PPN Serta Pemeriksaan Pajak Tahun 2006
Ekstern
Basic SOP for SOP Writers
Ekstern
Leadership & Teamwork
Ekstern
Supervisory & Motivation
Ekstern
Flow Admin Credit Processing
Intern
Training dalam Menghadapi Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Level 01
Intern
SIBOS (SWIFT Inter Bank Organization Seminar) 2006
Intern
Pajak Terapan Brevet A&B Implementasi Prinsip Mengenal Nasabah (KYC/AML) dan Paket Kebijakan Perbankan Januari 2005 dan Januari 2006
Intern Ekstern / LN
The Corporate Finance Analysis
Ekstern
Professional Legal Drafting
Ekstern
A Roadmap to Commited Vision & Strategic Decision
Ekstern Ekstern
51
halaman ini sengaja dikosongkan this page is intentionally left blank
52
R/111/5/03/07 PT BANK KESAWAN Tbk NERACA
PT BANK KESAWAN Tbk BALANCE SHEETS
Per 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh) AKTIVA
Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penyisihan Penghapusan
As of December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah) Catatan/
2006
2005
Note
Rp
Rp
2.m, 3 2.m, 4
29,871,427,868 148,825,667,250
20,014,138,942 128,429,081,540
2.b, 2.f, 2.m, 5
13,465,623,375 (146,377,693)
11,951,853,762 (146,377,693)
192,016,340,800
160,248,696,551
94,252,374,212
26,807,191,531
(942,523,742) 93,309,850,470
(268,071,915) 26,539,119,616
Jumlah Bersih Penempatan pada Bank Lain
2.b, 2.f, 2.m, 6
Penyisihan Penghapusan Jumlah Bersih Efek Efek Diperdagangkan (Setelah kenaikan nilai wajar yang
ASSETS
2.c, 2.f, 2.m, 7
dan 2005) Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Setelah dikurangi bunga yang belum
26,780,000,000
47,175,000,000
Rp 466.163.862 dan Rp 3.363.953.688 Untuk Obligasi Pemerintah)
as of December 31, 2006 and 2005, respectively) Held To Maturitiy
Pihak Ketiga Jumlah Kredit yang Diberikan
premium (discount) of Rp 466,163,862 and Rp 3,363,953,688, for Government Bonds)
273,825,679,210
345,518,858,572
300,605,679,210 (473,679,091) 300,132,000,119
392,693,858,572 (473,679,091) 392,220,179,481
Total Securities Provision for Losses
24,829,889,804
32,967,104,879
1,253,592,663,360 1,278,422,553,164
798,186,961,806 831,154,066,685
Related Parties Third Parties
2.e, 2.f, 2.m, 8
Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
Penyisihan Penghapusan (Termasuk didalamnya selisih antara pokok pinjaman dengan harga pembelian
Total - Net Loans
Total Loans Provision for Losses (Including difference between loan principal and its purchase price of Rp 134,849,080 and Rp 2,417,845,830
pinjaman Rp 134.849.080 dan Rp 2.417.845.830 per 31 Desember 2006 dan 2005) Jumlah Bersih Tagihan Lainnya - Wesel Ekspor 2.f, 2.g, 2.m
(14,502,490,427) 1,263,920,062,737
(20,213,794,197) 810,940,272,488
5,147,839,414 (51,478,394)
---
5,096,361,020
--
2.h, 9
Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Jumlah Bersih Pajak Dibayar di Muka Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Lain-lain JUMLAH AKTIVA
Total - Net Securities Trading
of December 31, 2006 and 2005, respectively, for Bank Indonesia Certificates, and unamortized net
31 Desember 2006 dan 2005 untuk Sertifikat Bank Indonesia, dan premium (diskonto) bersih yang belum diamortisasi sebesar
Jumlah Bersih Aktiva Tetap
Placements with Other Banks Provision for Losses
(Net of unamortized interest of Rp 1,545,484,652 and Rp 87,672,250
diamortisasi sebesar Rp 1.545.484.652 dan Rp 87.672.250 masing-masing per
Pihak Ketiga Penyisihan Penghapusan
Total - Net
(After increase in fair value of Rp 252,500,000 and Rp 318,500,000
sebesar Rp 252.500.000 dan Rp 318.500.000 masing-masing per 31 Desember 2006
Jumlah Efek-efek Penyisihan Penghapusan Jumlah Bersih Kredit yang Diberikan
Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Provision for Losses
2.n, 16.b 2.i, 2.m, 10
72,553,219,215
68,747,090,370
(33,157,849,949) 39,395,369,266
(29,831,723,351) 38,915,367,019
1,025,852,695 157,231,637,499
-1,311,405,394 111,383,651,620
2,052,127,474,606
1,541,558,692,169
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 1
as of December 31, 2006 and 2005, respectively) Total - Net Other Receivable - Export Bills Third Parties Provision for Losses Total - Net Fixed Assets Acquisition Cost Accumulated Depreciation Book Value Prepaid Tax Deferred Tax Assets Other Assets - Net TOTAL ASSETS
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:28PM) To be Finalized Agreed by : Date :
R/111/5/03/07
PT BANK KESAWAN Tbk NERACA (Lanjutan) Per 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PT BANK KESAWAN Tbk BALANCE SHEETS (Continued ) As of December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah) Catatan/
2006
2005
Note
Rp
Rp
Kewajiban Segera
11
Simpanan Nasabah Giro Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
2.j
2.m, 12
Tabungan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Jumlah Deposito Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Jumlah
Hutang Pajak Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Kewajiban Lain-lain Jumlah Kewajiban
10,277,363,646
9,246,313,761
638,458,109
152,281,007
173,333,603,573 173,972,061,682
163,441,436,738 163,593,717,745
Third Parties Total Savings Related Parties
1,885,341,516
328,252,661 308,514,577,799
Third Parties
2.m, 13
340,191,644,150
308,842,830,460
1,122,100,795
533,852,185
Total Deposits Related Parties
2.m, 14
1,324,072,769,578 1,325,194,870,373 1,839,358,576,205
923,754,119,664 924,287,971,849 1,396,724,520,054
Total Total Customers Deposits
53,506,092,994 5,147,839,414
840,469,887 --
Deposits from Other Banks Acceptance Liabilities
6,178,410,191
5,615,901,957
Taxes Payable Estimated Losses on Commitments and Contingencies
2.j, 15 2.g 2.n, 16.a 2.o, 17 2.o, 2.p, 18 19
289,712,098
289,712,098
3,883,522,022 7,418,409,415 1,926,059,925,985
3,169,303,000 3,695,661,004 1,419,581,881,761
Third Parties
Estimated Liability on Employee Benefits Other Liabilities Total Liabilities STOCKHOLDERS' EQUITY Capital Stock Authorized - 1,000,000,000 Shares
EKUITAS Modal Saham Modal Dasar - 1.000.000.000 Saham dengan Nilai Nominal Rp 250 per Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh -
with a Par Value of Rp 250 per Share Issued and Fully Paid 1.b, 20, 22
125,304,750,000
125,304,750,000
Beban Emisi Saham Cadangan Umum
2.r, 21
(1,634,335,943) 46,250,271
(1,634,335,943) 46,250,271
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Defisit Jumlah Ekuitas
2.h, 9
15,476,733,881 (13,125,849,588) 126,067,548,621
15,476,733,881 (17,216,587,801) 121,976,810,408
2,052,127,474,606
1,541,558,692,169
501.219.000 Saham
Current Liabilities Customers Deposits Demand Deposits Related Parties
338,306,302,634
Jumlah Simpanan Nasabah Kewajiban Kepada Bank Lain Kewajiban Akseptasi
EQUITY LIABILITIES
KEWAJIBAN
Pihak Ketiga Jumlah
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS'
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 2
501,219,000 Shares Stock Issuance Cost General Reserve Revaluation Increment on Fixed Assets Deficits Total Stockholders' Equity TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:28PM) To be Finalized Agreed by : Date :
R/111/5/03/07 PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF INCOME For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Catatan/
2006
2005
Note
Rp
Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
OPERATING INCOMES AND EXPENSES
Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan Komisi
Interest Incomes 2.k, 23
203,350,917,344
159,204,195,467
Interest
2.l
9,169,894,668 212,520,812,012
5,194,628,829 164,398,824,296
Provisions and Commissions Total Interest Income
2.k, 24 2.l, 25
155,939,926,659 2,826,390,974
113,994,065,069 3,592,182,840
Interest Provisions and Commissions
158,766,317,633 53,754,494,379
117,586,247,909 46,812,576,387
Total Interest Expenses Interest Income - Net
97,478,685 3,385,850,447 2,820,542,526
81,474,743 921,598,888 2,209,478,702
Foreign Exchange Income - Net Gain on Sale of Securities Fee
--
2,605,871,420
Gains on Factoring Settlement Increase in Fair Value of Marketable
2.c 26
1,751,589,477 9,567,496,572 17,622,957,707
676,437,500 8,095,973,694 14,590,834,947
Securities - Net Others Total Other Operating Incomes
2.f, 27
2,382,843,897
(2,366,422,740)
Assets Losses Expense
28 29 2.l, 30
30,949,087,544 28,715,444,145 962,298,839
31,050,906,097 24,413,548,147 581,085,383
General and Administrative Employees Administration and Forms Process
440,824,000 460,247,090
1,012,631,944 694,360,738
Losses from Sale of Bonds Contributions and Donations
714,219,022 1,335,615,014 63,577,735,655
1,525,997,017 1,178,650,797 60,457,180,123
Employee Benefits Expenses Others Total Other Operating Expenses
5,416,872,534
3,312,653,951
OPERATING INCOME
725,662,877
1,412,025,063
NON OPERATING INCOME NET
6,142,535,412
4,724,679,014
PROFIT BEFORE INCOME TAX
(1,766,244,500) (285,552,699) (2,051,797,199)
(2,067,638,900) 289,243,901 (1,778,394,999)
Total Income Tax Expense - Net
4,090,738,213
2,946,284,015
NET INCOME
8.16
5.88
Basic Earnings per Share
Interest Expenses
Jumlah Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Transaksi Valuta Asing - Bersih Keuntungan Penjualan Efek Imbalan
Other Operating Incomes 2.m 2.c 2.l
Laba Pelunasan Anjak Piutang Kenaikan Nilai Surat Berharga - Bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Penyisihan (Pemulihan) Penghapusan Aktiva
Provision for (Recovery of) Earning
Beban Operasional Lainnya Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Administrasi dan Proses Warkat Kerugian Penjualan Obligasi Iuran dan Sumbangan Penyisihan Imbalan Kerja Lain-lain Jumlah Beban Operasional Lainnya
Other Operating Expenses
2.c 2.o, 2.p, 18
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
2.n
Kini Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih
16.a 16.b
LABA BERSIH Laba Bersih per Saham Dasar
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
2.s, 22
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini 3
Current Deferred
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:28PM) To be Finalized Agreed by : Date :
R/111/5/03/07 PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan/ Note
SALDO PER 31 DESEMBER 2004 Eksekusi Waran
PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS= EQUITY For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Modal Saham/ Capital Stock
Beban Emisi Saham/ Stock Issuance Cost
Cadangan Umum/ General Reserve
Rp
Rp
Rp
100,256,875,000 21.23
Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2005 Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2006
25,047,875,000 -125,304,750,000 -125,304,750,000
(1,634,335,943)
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap/ Revaluation Increment in Fixed Assets Rp
46,250,271
15,476,733,881
--
--
--
--
--
--
(1,634,335,943)
46,250,271
-(1,634,335,943)
-46,250,271
15,476,733,881 -15,476,733,881
Defisit/ Deficits
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders' Equity
Rp
Rp
(20,162,871,816)
93,982,651,393
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2004
-2,946,284,015
25,047,875,000 2,946,284,015
Warrants Exercised Net Income
(17,216,587,801)
121,976,810,408
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2005
4,090,738,213
Net Income
126,067,548,621
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2006
4,090,738,213 (13,125,849,588)
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
4
DRAFT
For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:28PM) To be Finalized Agreed by : Date :
R/111/5/03/07 PT BANK KESAWAN Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
PT BANK KESAWAN Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
2006
2005
Rp
Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pemberian Kredit - Bersih Penerimaan Bunga Pembayaran Bunga
(382,318,045,366) 205,863,807,129 (145,044,552,644)
(134,069,463,072) 158,094,538,856 (108,984,633,991)
Repayment of Loans - Net Proceed from Interest Interest Payment
9,169,894,668
5,194,628,829
Proceeds from Fees and Commissions Securities and Placements
(284,533,172,158)
312,989,761,320
10,378,343,937
(87,886,379,081)
with Other Banks and Financial Institutions Deposits (Withdrawal) of Third Parties Funds Current Accounts
31,348,813,690 280,613,988,942
(60,497,747,223) 119,192,358,400
(1,862,088,887) (25,752,113,695) 37,652,466,322
(1,615,319,990) (24,328,074,144) (13,964,194,840)
Payment of Taxes Payments to Employees Other Payments
(264,482,658,062)
164,125,475,064
Net Cash Flows Provided by (Used in) Operating Activities
Penerimaan (Pembayaran) Surat Berharga Penjualan Aktiva Tetap
301,754,516,513 2,175,957,401
(136,217,688,194) 974,452,810
Proceeds from (Payment of) Securities Proceeds from Sale of Fixed Assets
Perolehan Aktiva Tetap Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan
(7,680,171,603)
(3,884,369,481)
Acquisition of Fixed Assets Net Cash Flows Provided by (Used in)
296,250,302,311
(139,127,604,865)
--
25,047,875,000
--
25,047,875,000
Financing Activities
31,767,644,249
50,045,745,199
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
160,395,074,244
110,349,329,045
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
192,162,718,493
160,395,074,244
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
29,871,427,868
20,014,138,942
Cash
148,825,667,250 13,465,623,375
128,429,081,540 11,951,853,762
Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks
192,162,718,493
160,395,074,244
Penerimaan Provisi dan Komisi Surat Berharga yang Dimiliki dan Penempatan pada Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Penerimaan (Penarikan) Dana Pihak Ketiga Giro Tabungan Deposito Berjangka Pembayaran Pajak Pembayaran Kepada Karyawan Pembayaran Lainnya Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
untuk) Aktivitas Investasi
Pelaksanaan Waran Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
Total ADDITIONAL INFORMATION
INFORMASI TAMBAHAN
Activities Not Affecting
Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi
Cash Flows:
Arus Kas: Obligasi Rekapitulasi-Kenaikan (Penurunan) Harga Pasar yang Belum Direalisasi
Cash Received from Exercising Warrants Net Cash Flows Provided by
Cash and Cash Equivalents consist of :
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas
Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
DAN SETARA KAS
Saving Deposits Time Deposits
Recapitalization Bonds - Increase (Decrease) 1,751,589,477
676,437,500
16,360,289,394
17,415,366,778
of Unrealized Market Value
Akrual Pendapatan Bunga yang Masih Harus Diterima
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Accrued Interest Expenses
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
5
DRAFT
For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:28PM) To be Finalized Agreed by : Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian PT Bank Kesawan Tbk (ABank@) didirikan pada tanggal 1 April 1913 dengan nama N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) berdasarkan Akta No. 53 yang dibuat dihadapan Notaris Leonard Hendrik-Willem Van Sandick tanggal 28 April 1913 dan diumumkan dalam Extra Bijvougsel der Javasche Courant No.78 tanggal 30 September 1913. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.191547/U.M.II tanggal 28 Oktober 1958, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai Bank Umum. Nama Bank diubah menjadi PT Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 60 yang dibuat dihadapan Notaris Ong Kiem Lian tanggal 10 Maret 1965 dan memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/68/15 tanggal 3 Juli 1965 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 Nopember 1965, Tambahan No. 395. Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 25 Juli 2001 di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 27 Desember 2001, dengan Surat Keputusan No. C-20973.HT.04.04.TH.2001. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 33, tanggal 17 Nopember 2003 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Kesawan Tbk. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal 2 April 2004, tambahan No. 253. Sedangkan untuk perubahan kepengurusan, terakhir pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Kesawan Tbk No. 58, tanggal 29 Mei 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta.
1.a. Establishment PT Bank Kesawan Tbk ( Athe Bank @) was established on April 1, 1913 initially under a name of N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) based on the Notarial Deed No. 53 of Leonard Hendrik-Willem Van Sandick dated April 28, 1913 and was published in the Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 dated September 30, 1913. Based on the Decree of the Minister of Finance No..191547/U.M.II dated October 28, 1958, Bank started its operation as a commercial bank. The Bank= s name was changed into PT Bank Kesawan based on the Deed of Articles of Association Amendment No. 60 in presence of Ong Kiem Lian dated March 10, 1965 and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. J.A. 5/68/15 dated July 3, 1965 and has been published in the State Gazette No. 95 dated November 26, 1965, Supplement No. 395. The change of Bank=s status from a private company to a public company is based on a Minute of Meeting No. 22 dated July 25, 2001 in presence of Fathiah Helmi, SH, a Notary, and had been approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia dated December 27, 2001 in his Decree No. C-20973.HT.04.04. TH.2001. The Bank >s articles of Association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 33 dated November 17, 2003 in presence of Fathiah Helmi, SH, a Notary, regarding to the Statement of Extraordinary General Meeting of Stockholders of PT Bank Kesawan Tbk. The amendment of articles of association had been published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 27 dated April 2, 2004, Supplement No. 253. Whereas the last change of the management is covered in the Minute of Extraordinary General Meeting of Stockholders of PT Bank Kesawan Tbk No. 58 dated May 29, 2006 of Fathiah Helmi, a Notary in Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan.
According to article 3 of the Bank= s articles of association, the scope of activities of the Bank is to engage in general banking business.
Bank memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR tanggal 4 Desember 1995.
Based on the Decree of the Director of Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR dated December 4, 1995, the Bank was granted a license to act as a Foreign Exchange Bank.
6
DRAFT
For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR tanggal 22 Pebruari 1996.
Based on the Decree of the Director of Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR dated February 22, 1996, the Bank was granted a license to conduct foreign exchange activities.
Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Persepsi Kas Negara berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-452/MK.03/1996 tanggal 16 Agustus 1996.
Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. S-452/MK.03/1996 dated August 16, 1996, the Bank was granted a license as a National Perception Cash Bank.
Bank memperoleh persetujuan perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-20973 HT.01.04.TH. 2001 tanggal 27 Desember 2001.
Based on the Decree of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C20973 HT.01.04.TH 2001 dated December 27, 2001, the Bank was granted the approval of the change in the Bank=s status from a limited company to a public company.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 33, Jakarta Pusat. Pada tanggal 31 Desember 2006, Bank mempunyai 1 Kantor Pusat Non Operasional, 11 kantor cabang dan 20 kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia.
The Bank= s head office is located at Jalan Hayam Wuruk No. 33, Central Jakarta. As of December 31, 2006, the Bank operates 1 Non - Operational Head Office, 11 branches and 20 sub branches in across Indonesia.
1.b. .Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 31 Oktober 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-2369/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 78.800.000 lembar saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. Saham Bank tersebut telah diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 21 November 2002. Dalam penawaran umum saham ini dikeluarkan pula Waran Seri I (waran) yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 (dua) saham baru Bank memperoleh 3 (tiga) waran, sehingga jumlah waran yang diterbitkan adalah sebanyak 118.200.000 lembar. Setiap 1 (satu) waran berhak membeli 1 (satu) saham baru Bank pada harga pelaksanaannya. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan, yaitu terhitung sejak tanggal 21 Mei 2003 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2005. Sampai dengan jangka waktu pelaksanaan terakhir tanggal 18 Nopember 2005, waran yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 101.219.000 waran pada harga pelaksanaan Rp 250 atau seluruhnya sebesar Rp 25.304.750.000.
1.b. .Public Offering of the Bank's Shares On October 31, 2002 the Bank obtained an effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his Decree No. S2369/PM/2002 for the public offering of its 78,800,000 shares with par value of Rp 250 per share at the offering price of Rp 250 per share. The Bank =s shares have been traded in Jakarta Stock Exchange (JSE) since November 21, 2002. These new shares are furnished by Warrants Series I (warrant), and granted to the new stockholders as a compliment. The 3 (three) warrants will be given to every 2 (two) Bank =s new shares, accordingly, the total number of warrants issued was 118,200,000. Each warrant had a right to buy 1 (one) Bank =s new share at the exercise price. The execution period was from May 21, 2003 to November 18, 2005. Up to the last exercise date on November 18, 2005, the number of exercised warrants was amounting to 101,219,000 warrants at price of Rp 250, or totaling Rp 25,304,750,000 (see Note 23) .
7
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
1.c. .Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
1.c. .Commissioners, Directors and Employees The composition of Board of Commissioners and Directors of the Bank as of December 31, 2006 and 2005 is as follows:
2006 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
*) Telah Wafat
2005
Ir. Charlie Paulus, Msc Mohamad Djumeri Nessa Yorrys Raweyai
*)
Dinno Indiano, SE Entjik Sjahrudin Djafar, SE Rusli, ST Yosep Solihin Yo, SH Sugiharto Muliadi
Ir. Charlie Paulus, Msc Hadi Rachmasjach Pane Yorrys Raweyai Winny Amir Hasan Entjik Sjahrudin Djafar, SE Rusli, ST Yosep Solihin Yo, SH Sugiharto Muliadi
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Directors
*) Passed away
Seluruh pengurus Bank pada 31 Desember 2006 dan 2005 telah mendapat persetujuan Bank Indonesia, kecuali Mohamad Djumari Nesa yang wafat pada 2006. Sampai saat ini, pemegang saham belum menunjuk penggantinya.
Bank’s management as of December 31, 2006 and 2005 has been approved by Bank Indonesia, except for Mohamad Djumari Nesa who passed away in 2006. Until now the stockholders has not yet appointed his successor.
Per 31 Desember 2006 dan 2005 jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang telah diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing adalah sebesar Rp 1.961.000.000 dan Rp 3.101.370.644.
As of December 31, 2006 and 2005, sum of salaries and other remunerations have been received by the Board of Commissioners and Directors are amounting to Rp 1,961,000,000 and Rp 3,101,370,644, respectively.
Jumlah karyawan tetap per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebanyak 549 orang dan 569 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2006 and 2005, numbers of permanent employees are 549 persons and 569 persons, respectively (unaudited).
1.d. .Komite –Komite Bank Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank telah membentuk beberapa Komite. Pembentukan Komite dan perubahan terakhir Komite Audit telah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No. 001/Kep-Kom/VIII/2006 tanggal 14 Agustus 2006, dengan susunan sebagai berikut:
1.d. .Bank’s Committees With regards to PBI No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 regarding the implementtion of the Good Corporate Governance for commercial Bank, Bank has established several committees. The establisment of the committees and their last change was based on the Decree of commissioners No. 001/Kep-Kom/VIII/2006 dated August 14, 2006 with structure as follows:
Komite Audit Ketua Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota
Ir. Charlie Paulus, Msc HaryTjahjono Mohamad Djumeri Nessa *) Ir. Charlie Paulus, Msc HaryTjahjono Franky Karly
8
Audit Committee Chairman Members Risk Monitoring Committee Chairman Members
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Mohamad Djumeri Nessa *) Ir. Charlie Paulus, Msc Suharyanto Harsono
*) Telah Wafat
Nomination and Remuneration Committee Chairman Members *) Passed away
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntasi yang Penting
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang APedoman Penyajian Laporan Keuangan@, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) revisi tahun 2001, Peraturan Bank Indonesia (PBI), Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia (SK DIR BI) dan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) yang masih berlaku sejak tanggal efektifnya. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going concern) serta berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk efek-efek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar, aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah, dan agunan yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.
2.a. Basis of Financial Statements Preparation The financial statements are prepared in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia such as Statement of Financial Accounting Standard (SFAS), the Chairman of BAPEPAM >s decree No. Kep06/PM/2000 dated March 13, 2000, regarding the A Guidelines for the Presentation of Financial Statements @ and Accounting Guidelines for Indonesian Banking (PAPI) revised 2001, Bank Indonesia Regulation (PBI) and Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) which are still applicable since their effective date. The financial statements have been prepared with going concern principles and historical cost basis, except for certain securities that carried at fair value, certain fixed assets which are revalued in accordance with Government Regulations, and foreclosed collaterals that stated as net realizable value.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aktiva produktif yang digolongkan sebagai A non performing @ yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut.
The financial statements are also prepared on accrual concept basis, except for the interest receivables on earning assets which are classified as non performing are recorded on cash basis. This policy has been consistently applied and otherwise will be noted if any changes in accounting policies applied.
Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Laporan arus kas disusun dengan menggolongkan transaksi ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Bank menggunakan metode langsung untuk pelaporan arus kas.
For the statements of cash flows presentation, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks which not collateralized or not limited in use. Statements of cash flows are prepared by classifying the transactions into operating, investing and financing activities. The Bank uses direct method for the cash flows statement.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah.
9
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
2.b. Giro dan Penempatan pada Bank Lain Giro dan penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro/penempatan setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
2.b..Current Accounts and Placements with Other .Banks Current accounts and placement with other banks are stated at the outstanding balances less any provision for losses.
2.c. Efek-efek Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Medium Term Note (MTN) dan Obligasi (termasuk Obligasi Pemerintah) yang diperdagangkan di Bursa Efek.
2.c. Securities Securities consist of Bank Indonesia Certificates (SBI), Medium Term Note (MTN), and Bonds (including the Government Bonds) which are traded in the Stock Exchange.
Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
Securities are classified based on the management= s intention into these following categories:
1. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Efek yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah ditambah/dikurangi dengan premium/ diskonto yang belum diamortisasi.
1.
Held to Maturity Securities classified as held to maturity are carried in the balance sheets at cost and adjusted with unamortized discount or premium.
2. Diperdagangkan Efek yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
2.
Trading Securities classified as trading are carried at fair value. Unrealized gains (losses) resulted from increase (decrease) of fair value is credited or charged to current year statement of income.
3. Tersedia Untuk Dijual Efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi penjualan atau penghapusan.
3.
Available for Sale Securities classified as available for sale are carried at fair value. Unrealized gains (losses) resulted from increasing (decreasing) of fair value are not recognized in the current year= s profit and loss, but as a component of equity. The unrealized gains (losses) are recognized in the statement of income at realization.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku. Manajemen akan menentukan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah berdasarkan penilaian dan estimasi terbaik manajemen jika harga pasar yang dapat diandalkan tidak tersedia.
Fair values are determined on the basis of quoted market prices. Management will determine the fair value of securities and Government Bonds based on best management= s valuation and estimation, where a reliable market value is not available.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi. Medium Term Note (MTN) disajikan sebesar nilai nominal. Obligasi Pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi dengan
Bank Indonesia Certificates (SBI) are stated at face value less unamortized interest. Medium Term Note (MTN) are stated at face value. Government Bonds that classified as held to maturity are stated at cost and add/less by unamortized premium or
10
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
amortisasi diskonto atau premi yang belum diamortisasi. Penyisihan penghapusan disajikan sebagai pengurang atas efek-efek korporasi.
discount. For corporate securities the cost is deducted by provision for losses.
2.d. Instrumen Keuangan Derivatif Bank melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak berjangka mata uang asing, foreign currency swaps dan interest rate swaps. Semua instrumen keuangan derivatif dinilai dan dibukukan di neraca berdasarkan nilai wajarnya dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai aktiva apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai kewajiban apabila memiliki nilai wajar negatif. Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan derivatif.
2.d. .Derivative Financial Instruments Bank enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency forward contracts, foreign currency swaps and interest rate swaps. All derivatives instruments are valued and recorded on balance sheet at their fair value using market rates. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative. Allowance for possible losses represents as a deduction of derivative receivables.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi.
Gains or losses as a result of fair value changes are recognized in the statements of income.
2.e. .Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan disajikan sebesar pokok kredit dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Kredit yang direstrukturisasi disajikan dengan nilai buku baru yang meliputi pokok kredit, bunga dan beban lain yang dikapitalisasi ke pokok kredit. Bunga dan beban lain yang dikapitalisasi ke pokok kredit tersebut diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan.
2.e. Loans Loans are stated at their principal amount less an provision for losses. Restructured loans are presented at their net book value involving the principal, interest and other charges that are capitalized into the principal. Interest and other charges capitalized are recognized as deferred income.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebagai pokok kredit sesuai porsi risiko yang ditanggung Bank.
Loans under joint financing (syndicated loans) are stated at the principal amount according to the risk portion assumed by the Bank.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai A non performing@ pada saat pokok dan/atau bunga kredit tersebut tidak dapat ditagih sesuai dengan perjanjian kredit atau 90 hari sejak jatuh tempo dan/atau pada saat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok dan/atau bunga kredit tersebut diragukan.
Loans are classified as nonperforming when their principal and/or interest are not collectible as required in the loan agreement or have been over due more than 90 days, and/or when, in the opinion of management, the collection of principal and/or interest is doubtful.
Pada saat kredit tersebut diklasifikasikan sebagai kredit non performing, bunga kredit yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum dibayar debitur akan dibatalkan. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi (pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian).
When such loans are classified as non performing loans, any interest income previously recognized but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivable.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
All cash receipts from loans which are classified as doubtful or loss are applied to the loan principal first. The excess of cash receipts over loan principal is recognized as interest income.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan pada saat manajemen berpendapat bahwa kredit tersebut tidak dapat tertagih lagi. Penerimaan kembali kredit yang
Loans are written off if the management believes that the loans are uncollectible. Collection of such loans is recognized as adjustment to
11
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
telah dihapuskan diakui sebagai penambahan terhadap penyisihan penghapusan kredit sebesar nilai pokok, jika penerimaan kembali melebihi nilai pokoknya maka kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
provision for losses amounting to the principal, if the collection exceeds the principal, the excess is recognized as interest income.
Kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Perlakuan akuntansi untuk kredit yang dibeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mengacu pada PBI No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002.
Loans Purchased from Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) The accounting treatment for loans purchased from Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) follows PBI No. 4/7/PBI/2002 dated September 27, 2002.
Selisih antara nilai pokok kredit dan harga beli dibukukan sebagai penyisihan penghapusan apabila Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan dibukukan sebagai pendapatan ditangguhkan apabila Bank membuat perjanjian baru dengan debitur.
The difference between the outstanding loan principal and purchase price is booked as provision for losses if the Bank does not enter into a new loan agreement with the borrower and as deferred income if the Bank enters into a new loan agreement with the borrower.
Penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan perjanjian kredit baru. Koreksi atas penyisihan penghapusan atau pendapatan ditangguhkan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli.
Any receipt from borrower are deducted from the outstanding loan principal and/or recognized as interest income according to new loan agreement. The provision for losses or deferred incomes can only be adjusted if the Bank has received the payment amounting to the original purchase price.
Kredit yang dibeli dari BPPN pada mulanya digolongkan dalam kualitas lancar dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak saat pembelian. Setelah itu, penilaian dilakukan berdasarkan pada analisa arus kas dan kemampuan membayar debitur. Namun, jika debitur tidak mau bekerjasama sehingga restrukturisasi kelihatan tidak akan terwujud, maka kredit akan diklasifikasikan sebagai pinjaman bermasalah walaupun jangka waktu kurang dari 1 tahun.
Loans purchased from IBRA are initially classified as current for a period of 1 (one) year from the date of purchase. Subsequently, the assessment is based on the analysis of borrowers = cash flows and repayment ability. However, if the borrower is not cooperative and the restructuring seems not likely to occur, loans will be classified as non performing, even though the period is less than 1 (one) year.
Kredit yang dibeli dari BPPN harus dihapusbukukan apabila dalam masa 5 (lima) tahun sejak pembelian, kredit belum dilunasi.
The loan purchased from IBRA must be written off if they cannot be recovered during 5 (five) years from the date of purchase.
2.f. .Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA) Produktif .dan Non Produktif Aktiva produktif dan non produktif terdiri dari penanaman dana baik dalam Rupiah maupun mata uang asing. Aktiva produktif adalah penyediaan dana Bank untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Aktiva Non Produktif adalah aset Bank selain Aktiva Produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam
2.f. .Provision for Asset Losses (PAL) on Earning .and Non-earning Assets Earning and non-earning assets consist of placement of funds both in Rupiah or foreign currencies. Earning assets are provision of funds by the Bank to earn revenues and take the form of credit, interbank placements, acceptances, claims on securities under reserve repurchase agreement, derivative claims, equity participation, off balance sheets items, and any other equivalent provision of funds. Non earning assets are assets of the Bank other than Earning Assets with potential for loss, including but not limited to foreclosed collateral, abandoned property,
12
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
bentuk agunan yang diambil-alih, properti terbengkalai (abandoned property), rekening antar kantor dan suspense account.
interoffice accounts, and suspense accounts.
Penentuan kualitas dan PPA mengacu kepada PBI No. 7/2/PBI/2005, PBI No.8/2/PBI/2006, SE No. 7/3/DPNP dan SE No. 8/2/DPNP, tentang Penilaian Kualitas Bank Umum. Pedoman untuk menentukan besarnya PPA adalah sebagai berikut:
The determination of quality and provision for asset losses refers to the PBI No. 7/2/PBI/2005, PBI No. 8/2/PBI/2006, SE No. 7/2/DPNP and SE No. 8/2/DPNP regarding to Asset Quality Rating for Commercial Banks. The guidance to determine provision for losses of earning assets, is as follows:
1. Cadangan umum ditetapkan paling kurang sebesar 1% dari aktiva produktif yang memiliki kualitas lancar, tidak termasuk SBI dan SUN serta bagian aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai, yakni jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan atau standby letter of letter of credit dari prime bank, yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) atau International Standby Practices (ISP) yang berlaku. Agunan tunai wajib diblokir dan dilengkapi dengan surat kuasa pencairan dari pemilik agunan untuk keuntungan Bank, termasuk pencairan sebagian untuk membayar tunggakan angsuran pokok atau bunga; jangka waktu blokir paling kurang sama dengan jangka waktu Aktiva Produktif; memiliki pengikatan hukum yang kuat (legally enforceable) sebagai agunan, bebas dari segala bentuk perikatan lain, bebas dari sengketa, tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, termasuk tujuan penjaminan yang jelas.
1. General reserves shall be set a side at no less than 1% of earning assets which are classified as current, excluding Bank Indonesia Certificates and Government Notes, and any portion of earning assets backed by cash collateral, which are blanket guarantee of the Government of Indonesia in accordance with the applicable laws and regulations; and/or standby letter of credit from a prime bank, issued under the applicable Uniform Customs and Practice for documentary Credits (UCP) or International Standby Practices (ISP). Cash collateral is blocked and accompanied by written authorization from the holder of collateral for encashment in favor of the Bank, including partial encashment for payment of arrears on principal installments or interest; term of the blocking referred to in letter a is at least equal to the term of the Earning Asset; legally enforceable as collateral, free from all other encumbrances, free from disputes, not pledged to any other party, includes a clear pledging objective.
Agunan giro, deposito, tabungan, setoran jaminan dan atau emas disimpan oleh Bank. Agunan jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan atau standby letter of letter of credit dari prime bank, yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) atau International Standby Practices (ISP) yang berlaku, wajib bersifat tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat dibatalkan (irrevocable); harus dapat dicairkan selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak diajukannya klaim, termasuk pencairan sebagian untuk membayar tunggakan angsuran pokok dan bunga; mempunyai jangka waktu paling kurang sama dengan jangka waktu aktiva produktif; dan tidak dijamin kembali (counter guarantee) oleh Bank atau bank yang bukan prime bank. Prime bank
Collaterals in demand deposits, time deposits, savings deposits, guarantee deposits and/or gold are kept by the Bank. Blanket guarantee of the Government of Indonesia in accordance with the applicable laws and regulations; and/or standby letter of credit from a prime bank, issued under the applicable Uniform Customs and Practice for documentary Credits (UCP) or International Standby Practices (ISP), are unconditional and irrevocable; must be encashable no later than 7 (seven) working days after submission of claim, including for partial encashment for payment of arrears in principal installments or interest; have a period at least equal to the period of the earning asset; and not counter guaranteed by the Bank providing the funds or bank other than a prime bank. Prime bank
13
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
wajib memenuhi persyaratan yakni: memiliki peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat dengan nilai paling kurang dari nilai yang telah ditentukan; serta memiliki total aset yang termasuk dalam 200 besar dunia berdasarkan yang tercantum dalam banker=s almanac. Aktiva Non Produktif tidak wajib membentuk cadangan umum.
shall meet the following requirements as follows: holds investment grade rating issued by a rating agency of at least at determined minimum score; and holds total assets placing it among the 200 largest banks in the world, based on banker= s almanac. Non earning assets are not obliged to provide a general reserve.
2. Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan nonproduktif sekurang-kurangnya sebesar:
2. Special reserves for earning and non……...earning assets shall be set a side at least to:
Klasifikasi/ Classification Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Kurang Lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Macet/ Loss
Persentase/ Percentage 5% 15 % 50 % 100 %
Dasar Perhitungan/Basis of Calculation Aktiva Produktif/ Aktiva Non-produktif/ Earning Assets Non-earning Assets Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value
Tanpa faktor pengurang/ Without decreasing factor Tanpa faktor pengurang/ Without decreasing factor Tanpa faktor pengurang/ Without decreasing factor Tanpa faktor pengurang/ Without decreasing factor
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPA ditetapkan sebagai berikut:
Value of collateral eligible for deduction against PAL shall be determined as follows:
i. Surat berharga dan saham yang aktif diperdagangkan di bursa efek di Indonesia atau memiliki peringkat investasi dan diikat secara gadai paling tinggi sebesar 50% dari nilai yang tercatat di bursa efek pada akhir bulan; ii. Tanah, rumah tinggal dan gedung yang diikat dengan hak tanggungan; pesawat udara atau kapal laut dengan ukuran diatas 20 (dua puluh) meter kubik yang diikat dengan hipotek; dan atau kendaraan bermotor dan persediaan yang diikat secara fidusia, setinggi-tingginya sebesar: (1) 70% untuk penilaian yang dilakukan belum melampaui 12 bulan;
i. For securities and shares actively traded on a stock exchange in Indonesia or rated investment grade and morgaged, no more than 50% of the value recorded on the stock exchange at end of the month; ii. Land, residential property and buildings bound under deed of mortgage; aircraft or ship with dimensions exceeding 20 (twenty) cubic meters bound under hypothec; and/or motor vehicles and inventories bound under fiduciary transfer, no more than: (1) 70% of appraisal value, if appraisal has been conducted during the last 12 months; (2) 50% of appraisal value, if appraisal was conducted more than 12 months but no more than 18 months previously; (3) 30% of appraisal value, if appraisal was conducted more than 18 months but no more than 24 months previously; and (4) 0% of appraisal value, if appraisal was conducted more than 24 months previously;
(2) 50% untuk penilaian yang dilakukan setelah 12 bulan tetapi belum melampaui 18 bulan; (3) 30% untuk penilaian yang dilakukan setelah melampaui 18 bulan tetapi belum melampaui 24 bulan; dan (4) 0% untuk penilaian yang dilakukan setelah melampaui 24 bulan.
14
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Penghapusan saldo aktiva produktif dibebankan atas masing-masing penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut harus dihapusbukukan karena sudah tidak dapat tertagih lagi. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan pada neraca.
The written off earning assets are charged against the respective provision for losses when management believes that these assets determined to be uncollectible. Re-acceptance of earning assets that have been written off is credited to the provision for losses in the balance sheet.
2.g. .Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (AL/C@) atau nilai yang dapat direalisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Penyisihan penghapusan disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan akseptasi.
2.g. .Acceptance Receivables and Payables Acceptance receivables and payables are stated at the value of the Letter of Credit (L/C) or realizable value of L/C accepted by the accepting bank. Provision for losses represents as deduction of acceptance receivables.
Sight LC yang diambil alih oleh Bank dari eksportir (beneficiary) dicatat sebagai tagihan kepada Issuing Bank pada akun ATagihan Lainnya - Wesel Ekspor@.
Sight LC that are took over by the Bank from beneficiary is recorded as due from the Issuing Bank under AOther Receivables - Export Bills@ account.
2.h. .Aktiva Tetap Aktiva tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan dan aktiva tetap tertentu yang telah dilakukan penilaian kembali, dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (kecuali untuk bangunan dan renovasi gedung menggunakan metode garis lurus) dengan tarif penyusutan sebagai berikut:
2.h. .Fixed Assets Fixed assets, except for land which not depreciated and certain fixed assets which have been revalued are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed based on double declining method (except for buildings and building renovation which are using straight line method) based on the following depreciation rate: Tarif/Tariff (%)
Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor
5 25-50 25-50
Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut. Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya menambah nilai manfaat aktiva secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aktiva tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aktiva tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun bersangkutan.
The cost of repair and maintenance is charged to statement of income as incurred. Significant renewals or betterments which are increasing benefit value are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gains or losses are reflected in current year statement of income.
2.i. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih (AYDA) diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Penetapan nilai bersih yang dapat direalisasi dilakukan oleh penilai independen, untuk AYDA dengan nilai Rp 5.000.000.000 atau lebih. Apabila terdapat penurunan nilai permanen
2.i. Foreclosed Collateral Foreclosed collateral (AYDA) is recognized at its net realizable value, which is its fair value subtracted by its estimated cost of disposal. The determination of net realizable value shall be conducted by an independent appraiser for AYDA with a value of Rp 5,000,000,000 or more.
15
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
dari agunan yang diambil alih, maka nilai agunan tersebut disesuaikan. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada penyisihan penghapusan kredit. Jika terdapat tunggakan bunga yang diselesaikan dengan AYDA, tidak diakui sebagai pendapatan sampai dengan adanya realisasi.
When a permanent decline in value of foreclosed collateral is occurred, the collateral value shall be adjusted, accordingly. The excess value between uncollectible loan and foreclosed collateral from such loan is charged to provision for loan losses. An outstanding interest which is compensated by AYDA, will not be recognized as interest income until realization.
Berdasarkan PBI 7/2/PBI/2005, AYDA ditetapkan memiliki kualitas:
Based on PBI 7/2/PBI/2005, AYDA is classified as:
Klasifikasi Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet
Lama Dimiliki Sejak Pengambilalihan/ Period since Acquisition sampai dengan 1 (satu) tahun/ up to 1 (one) year 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun/ 1 (one) year and up to 3 (three) years 3 (tiga) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun/ 1 (one) year and up to 3 (three) years lebih dari 5 (lima) tahun/ more than 5 (five) years
Classification Current Sub-standard Doubtful Loss
Perhitungan jangka waktu kepemilikan AYDA dimulai 12 (dua belas) bulan sejak Peraturan Bank Indonesia ini ditetapkan pada 20 januari 2005, atau akan berlaku efektif mulai tanggal 20 Januari 2006.
The period of AYDA ownership is determined to be effective 12 (twelve) months after the enactment of this Bank Indonesia Regulation on January 20, 2005, or applied effectively since January 20, 2006.
Beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Cost related to the maintenance of AYDA is directly charged to the statements of income as incurred.
2.j. Simpanan Giro, tabungan dan deposito dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah.
2.j. .Deposits Demand deposits, saving deposits and time deposits are stated as bank obligation to customers.
2.k. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan metode akrual. Pendapatan bunga atas aktiva produktif yang Anon performing@ diakui apabila pendapatan tersebut benar-benar telah diterima. Pada saat aktiva produktif diklasifikasikan sebagai A non performing@ tagihan bunga yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima, dibatalkan. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagian tagihan kontinjensi (pendapatan bunga dalam penyelesaian).
2.k.. Interest Income and Expenses Interest income and expenses are recognized on an accrual basis. The Bank does not recognize interest income on non performing loans and other earning assets and recognized upon actual cash collection. When an earning assets is classified as Anon performing@, any interest income previously recognized but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivable.
2.l. Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berjangka waktu dan berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sesuai dengan jangka waktunya. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan
2.l. Fees and Commissions Fees and commissions with a specific period which are directly related to the activities of loan are deferred and amortized based on the straight line method over its periods. Fees and commissions which are indirectly related to the activities of loan or there is no specific period, of if according to management’s consideration it
16
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
kegiatan perkreditan atau tidak mempunyai jangka waktu, atau apabila menurut pertimbangan manajemen nilainya tidak meterial, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat transaksi dilakukan.
is not material, are recognized upon the execution of the transaction.
2.m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
2.m. Foreign Currencies Transactions and Balances Transactions in currency other than Rupiah are recorded at the prevailing rate of exchange in effect on the date of the transaction.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB.
As of December 31, 2006 and 2005, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies have been translated using the Reuters= middle rates of Reuters= at 16.00 Western Indonesia Time.
Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
Resulting gains or losses from foreign currencies translations are recognized in the current year statement of income.
Untuk transaksi pembelian dan penjualan tunai mata uang asing yang belum diselesaikan, selisih antara kurs spot Reuters pada tanggal laporan dengan kurs pada saat transaksi diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
The difference between the prevailing middle rates of Reuters on financial statement date and the prevailing rate of exchange on the date of transaction for transaction in foreign currencies selling and buying are recognized as gains or losses in the current year statement of income.
Kurs spot Reuters yang berlaku pada 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
The prevailing Reuters rates on December 31, 2006 and 2005 are as follows:
2006 Rp Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Poundsterling Yen Jepang Dolar Hongkong Dolar Australia Ringgit Dolar Selandia Baru Euro
8,993 5,866 17,653 76 1,156 7,113 2,547 6,347 11,835
2.n. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
17
2005 Rp 9,830 5,914 16,979 84 1,268 7,217 2,601 6,721 11,652
United States Dollar Singapore Dollar Poundsterling Japan Yen Hongkong Dollar Australian Dollar Malaysian Ringgit New Zealand Dollar Euro
2.n. Income Taxes An income tax was computed from taxable income, which comply with existing taxes regulation.
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
All temporary differences between the amount of recorded assets and liabilities with the tax base of accounting for asset and liabilities are recognized as deferred taxes using liability method. Deferred tax is measured by enacted tax rate. Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses utilized. Amendments to taxation obligations are recorded when the assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
2.o. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
2.o. Use of Estimate The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the management to provide the estimates and assumptions that affect the total assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities on the balance sheets date and the total revenue and expenses during period of statements. The actual results might be different from estimated amount.
2.p. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
2.p. Estimated Liability on Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Bank. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Post-employment benefits are recognized at a discounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Bank's informal practices. In calculating the liabilities, benefits should be discounted by using projected unit credit method.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk:
Termination benefits are recognized when, and only when, the Company is demonstrably committed to either: (a) terminate an employee or group of employees before the normal retirement date; or (b) provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.
(a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
18
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
2.q. Penurunan Nilai Aktiva Pada tanggal neraca, Bank melakukan peninjauan kembali nilai aktiva yang dimilikinya. Apabila nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) suatu aktiva kurang dari nilai tercatat (carrying amount), maka nilai tercatat aktiva harus dinyatakan sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Pada 31 Desember 2006 dan 2005, Bank tidak mengidentifikasi bahwa aktiva secara potensial akan turun nilainya dalam waktu dekat ini.
2.q. Impairment of Assets Value On balance sheet date, Bank reviewed its assets value. If the recoverable amount of an assets less than its carrying amount, the carrying amount should be stated at the recoverable amount. On December 31, 2005 and 2004, the Bank has not identified that there will be impairment of assets in the near future.
2.r. Beban Emisi Saham Beban emisi saham disajikan sebagai bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
2.r. Stock Issuance Cost The stock issuance cost is recorded as additional paid in capital and not amortized.
2.s. Laba per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
2.s. Basic Earnings per Share Basic earnings per share are computed by dividing net income with the weighted average of the outstanding shares in current year.
2.t. Informasi Segmen Bank melaporkan informasi segmen berdasarkan jasa yang dihasilkan dan wilayah geografis.
2.t. Segment Information Segment information is reported by the Bank based on services provided by the Bank and the Bank =s geographical operation.
3. Kas
3. Cash
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2006 Rp
Rupiah Mata Uang Asing: - Dolar Singapura - Dolar AS - Dolar Australia - Euro Sub Jumlah Mata Uang Asing Jumlah
2005 Rp
28,292,276,785
19,847,777,425
1,046,472,700 525,566,663 7,111,720 -1,579,151,083 29,871,427,868
144,112,882 18,057,710 3,608,350 582,575 166,361,517 20,014,138,942
Bank telah mengasuransikan uang kasnya (cash in save) untuk jangka waktu yang berakhir pada 13 Juni 2007, dengan nilai pertanggungan maksimum Rp 30.560.000.000. Bank juga telah mengasuransikan uang kas dalam perjalanan (cash in transit) untuk jangka waktu yang berakhir pada 29 Juli 2007 dengan nilai pertanggungan maksimum Rp 46.400.000.000. Manajemen berpendapat nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
19
Rupiah Foreign Currencies: Singapore Dollar US Dollar Australian Dollar Euro Sub Total Foreign Currencies Total
The Bank has insured their cash for a period ended on June 13, 2007, with the maximum sum insured of Rp 30,560,000,000. The Banks also has insured its cash in transit for a period ended on July 29, 2007 with the maximum sum insured of Rp 46,400,000,000. Management believe that the sum issued is adequate to cover all possible losses.
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
4. Giro pada Bank Indonesia
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
4. Current Accounts with Bank Indonesia
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2006 Rp
Rupiah Dolar AS Jumlah
2005 Rp
146,577,542,250 2,248,125,000 148,825,667,250
126,708,831,540 1,720,250,000 128,429,081,540
Rupiah US Dollar Total
Bank diwajibkan untuk memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah, dan ditambah dengan persentase tertentu yang ditetapkan berdasarkan besarnya dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah. Bank juga diwajibkan memenuhi GWM dalam mata uang asing sebesar 3% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing.
The Bank is required to maintain a minimum balance of demand deposits in Rupiah for 5% of fund from third parties in Rupiah currency, and added with a certain percentage which is determined based on the amount of fund from third parties in Rupiah currency. Bank is also required to maintain a minimum balance of demand deposits in foreign currency for 3% of fund from third parties in foreign currency.
Rasio GWM Bank dalam Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2006 masing-masing sebesar 8,48% dan 3,25% (2005: 9,48% dan 5,16%).
Ratio of minimum balance of demand deposits both in Rupiah and foreign currency as of December 31, 2006 is 8.48% and 3.25%, respectively (2005: 9.48% and 5.16%).
5. Giro pada Bank Lain
5. Current Accounts with Other Banks
Akun ini terdiri dari:
Rupiah Mata Uang Asing: - Dolar AS - Yen Jepang - Dolar Singapura - Dolar Hongkong - Euro - Dolar Australia - Dolar Selandia Baru Sub Jumlah Mata Uang Asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan Jumlah Bersih
This account consists of: 2006 Rp
2005 Rp
635,346,850
298,097,180
5,915,516,851 3,988,810,918 1,424,464,211 574,630,775 554,489,516 372,364,254 -12,830,276,525 13,465,623,375 (146,377,693) 13,319,245,682
7,004,258,468 2,411,255,019 948,323,750 46,702,698 602,973,398 410,856,979 229,386,270 11,653,756,582 11,951,853,762 (146,377,693) 11,805,476,069
20
Rupiah Foreign Currencies: US Dollar Japan Yen Singapore Dollar Hongkong Dollar Euro Australian Dollar New Zealand Dollar Sub Total Foreign Currencies Total Less: Provision for Losses Total - Net
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Perubahan penyisihan penghapusan aktiva adalah sebagai berikut:
2006 dan/and 2005 Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Rp Saldo Awal PPA Tahun Berjalan Saldo Akhir
The changes in provision for asset losses are as follows:
298,626
Jumlah/ Total
146,079,067
146,377,693
Beginning Balance
--
--
--
Provision During the Year
298,626
146,079,067
146,377,693
Ending Balance
Kualitas giro pada bank lain per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
The quality of current accounts with other bank as of December 31, 2006 and 2005 is current. Management believes that the provision for losses is adequate to cover any possible losses arising from uncollectible current accounts with other banks and in compliance with Bank Indonesia regulation.
6. Penempatan pada Bank Lain
6. Placements with Other Banks
a. Rincian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
a. The details of placements with other banks are as follows:
2006
2005
Rp
Rp
15,000,000,000 14,300,000,000 11,038,275,000 10,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 5,000,000,000 85,338,275,000
7,700,000,000 -------7,700,000,000
Call Money Rupiah PT Bank UOB Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Commonwealth PT Bank OCBC Indonesia PT Bank NISP Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank DBS Indonesia Sub Total
8,093,250,000 93,431,525,000
16,711,000,000 24,411,000,000
US Dollar Indover Bank NV Total - Call Money
307,868,279 290,758,716 222,222,217 ---
229,116 299,972,806 277,777,773 1,340,534,890 477,676,946
Loans Rupiah PT BPR Balaguna Perasta PT BPR Buson Jansurya PT Bank Lippo Tbk PT BPR Sari Jaya Sedana PT BPR Sari Sedana
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan Aktiva
820,849,212 94,252,374,212 (942,523,742)
2,396,191,531 26,807,191,531 (268,071,915)
Jumlah - Bersih
93,309,850,470
26,539,119,616
Call Money Rupiah PT Bank UOB Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Commonwealth PT Bank OCBC Indonesia PT Bank NISP Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank DBS Indonesia Sub Jumlah Dolar AS Indover Bank NV Jumlah-Call Money Kredit Rupiah PT BPR Balaguna Perasta PT BPR Buson Jansurya PT Bank Lippo Tbk PT BPR Sari Jaya Sedana PT BPR Sari Sedana Jumlah Jumlah Penempatan pada Bank Lain
21
Total Total Placements with Other Banks Less: Provision for Asset Losses Total - Net
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
b. Klasifikasi penempatan pada bank lain berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
b. The classification of placements with other banks based on outstanding period to maturity is as follows:
2006 Rp Call Money Rupiah Kurang dari 1 Bulan Lebih dari 1 Bulan Dolar AS Kurang dari 1 Bulan Dikurangi: Penyisihan Penghapusan Aktiva
74,300,000,000 11,038,275,000
7,700,000,000 --
8,093,250,000 93,431,525,000 (934,315,250) 92,497,209,750
16,711,000,000 24,411,000,000 (244,110,000) 24,166,890,000
Kredit Rupiah Kurang dari 12 Bulan Lebih dari 12 Bulan
460,624,445 360,224,767 820,849,212 (8,208,492) 812,640,720
2,118,413,758 277,777,773 2,396,191,531 (23,961,915) 2,372,229,616
93,309,850,470
26,539,119,616
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan Aktiva Jumlah - Bersih
2005 Rp Call Money Rupiah Less than 1 Month Over than 1 Month US Dollar Less than 1 Month Less : Provision for Asset Losses Loans Rupiah Less than 12 Months Over than 12 Months Less: Provision for Asset Losses Total - Net
Tingkat bunga rata-rata call money dalam Rupiah pada tahun 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebesar 8,75% dan 6,5%, dan dalam Dolar Amerika Serikat adalah masing-masing sebesar 4,90% dan 3,63%.
Annual average interest of call money in Rupiah is 8.75% and 6.5% for years 2006 and 2005, respectively, and in USD is 4.90% and 3.63%, respectively.
Penempatan pada PT Bank Lippo Tbk, merupakan tagihan yang dimiliki Bank pada saat Bank mengambil-alih kewajiban PT Bank Umum Majapahit Jaya sesuai dengan perjanjian pengakuan hutang PT Bank Lippo Tbk No. 59 tanggal 28 Oktober 1993. Tagihan tersebut memiliki tingkat bunga sebesar 6% per tahun dan akan dilunasi dalam 18 kali angsuran masing-masing sebesar Rp.55.555.556 setiap tahun sampai dengan tahun 2010.
Other placement represents due from PT Bank Lippo Tbk, when the Bank took over the liabilities of PT Bank Umum Majapahit Jaya as stated in the debt acknowledgment agreement of PT Bank Lippo Tbk No. 59 dated October 28, 1993. The receivable will be paid by 18 annual installments of Rp 55,555,556 until the year 2010 and bears annual interest at 6%.
Kredit kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan kredit untuk modal kerja dengan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 17,87% pada tahun 2006 dan 19% pada tahun 2005. Jangka waktu kredit adalah 1 (satu) tahun dengan jaminan berupa tanah dan bangunan. Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:
Loans to Bank Perkreditan Rakyat (BPR) are loans granted for working capital with annual average interest of 17.87% and 19% for years 2006 and 2005, respectively. The period of loans is 1 (one) year and collateralized by lands and buildings. The changes in provision for losses are as follows:
Rp Saldo Awal Penyisihan Penghapusan Aktiva Tahun Berjalan Reklasifikasi Saldo Akhir
2006 Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Jumlah/ Total
100,961,915
167,110,000
268,071,915
760,629,327 -861,591,242
(86,177,500) -80,932,500
674,451,827 -942,523,742
22
Beginning Balance Provision for Asset Losses During the Year Reclassification Ending Balance
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
2005 Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Rp Saldo Awal Penyisihan Penghapusan Aktiva Tahun Berjalan Reklasifikasi Saldo Akhir
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Jumlah/ Total
175,122,479
46,412,500
221,534,979
-(74,160,564) 100,961,915
45,086,082 75,611,418 167,110,000
45,086,082 1,450,854 268,071,915
Kualitas penempatan pada bank lain per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan aktiva adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya penempatan pada bank lain serta telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
The quality of placements with other banks as of December 31, 2006 and 2005 is current. Management believes that the provision for asset losses is adequate to cover any possible losses arising from uncollectible placements with other banks and in compliance with Bank Indonesia regulation.
7. Efek-efek
7. Securities
Akun ini terdiri dari:
Diperdagangkan Efek Hutang - Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi Bukan Bank Sub Jumlah Medium Term Notes Kenaikan Nilai Wajar - Bersih Jumlah Efek-efek Diperdagangkan - Bersih
This account consists of: 2006
2005
Rp
Rp
10,200,000,000 16,327,500,000 26,527,500,000 -26,527,500,000 252,500,000 26,780,000,000
25,329,000,000 16,527,500,000 41,856,500,000 5,000,000,000 46,856,500,000 318,500,000 47,175,000,000
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia (Setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 1.545.484.652 dan Rp 87.672.250 masing-masing pada tahun 2006 dan 2005) Obligasi Pemerintah (Setelah ditambah premium (diskonto) bersih yang belum diamortisasi sebesar Rp 466.163.862 dan Rp 3.363.953.688 masing-masing pada tahun 2006 dan 2005) Obligasi Bukan Bank Sub Jumlah - Obligasi Jumlah Efek-efek Dikurangi: Penyisihan Penghapusan Aktiva Jumlah - Bersih
Beginning Balance Provision for Asset Losses During the Year Reclassification Ending Balance
243,359,515,348
9,912,327,750
30,466,163,862 -273,825,679,210 300,605,679,210 (473,679,091) 300,132,000,119
335,363,953,688 242,577,134 345,518,858,572 392,693,858,572 (473,679,091) 392,220,179,481
23
Trading Debt Securities - Rupiah Government Bonds Non Bank Bonds Sub Total Medium Term Notes Incline in Fair Value - Net Trading Securities - Net Held to Maturity Rupiah Bank Indonesia Certificates (Net of unamortized interest of Rp 1,545,484,652 and Rp 87,672,250 in 2006 and 2005, respectively) Government Bonds (Add unamortized premium (discount) - net of Rp 466,163,862 and Rp 3,363,953,688 in 2006 and 2005, respectively) Non Bank Bonds Sub Total - Bonds Securities - Total Less: Provision for Asset Losses Total - Net
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan efekefek:
The following is other prime information related with securities:
a. Klasifikasi efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
a. The classification of held to maturity securities based on outstanding period to maturity is as follows:
2006 Rp Sertifikat Bank Indonesia Rupiah Kurang dari 1 bulan Obligasi Pemerintah Lebih dari 12 bulan Obligasi Bukan Bank Rupiah Lebih dari 12 Bulan Jumlah
2005 Rp
243,359,515,348
9,912,327,750
30,466,163,862
335,363,953,688
-273,825,679,210
242,577,134 345,518,858,572
b. Informasi mengenai Sertifikat Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Bank Indonesia Certificates Rupiah Less than 1 month Government Bonds Over than 12 months Non Bank Bonds Rupiah Over than 12 months Total
b. The information of Bank Indonesia Certificates is as follows:
Jangka Waktu/ Period
Periode Jatuh Tempo/ Maturity Periods
Tingkat Bunga/ Interest Rates
28 hari/days
4 s/d 25 Januari/January 4 up to 25, 2007
9.75% - 10.25%
c. Pada tanggal 31 Desember 2006 rincian Obligasi Pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: Seri
FR 0005 FR 0031 Jumlah
Tanggal jatuh Tempo/ Maturity Date
Nilai Nominal/ Face Value Rp
15 Juli/July 2007 15 Nopember/November 2020
20,000,000,000 10,000,000,000 30,000,000,000
c. As of December 31, 2006, the details of Government which held to maturity are as follows: Nilai Tercatat Bersih/ Carrying Value - Net Rp 20,194,041,769 10,272,122,093 30,466,163,862
Tingkat Bunga/ Interest Rates %
Series
12.25% 11.00%
FR 0005 FR 0031 Total
Harga wajar per 31 Desember 2006 masing-masing obligasi seri FR 0005 dan FR 0031 masing-masing adalah 102,67% dan 105,78%, sehingga jumlah harga wajar agregat untuk obligasiobligasi tersebut adalah senilai Rp 31.112.000.000. Harga perolehan obligasi-obligasi tersebut sebesar Rp 31.085.000.000, laba yang belum direalisasi pada 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 27.000.000.
Fair value for bonds series FR 0005 and FR 0031 as of December 31, 2006, are 102.67% and 105.78%, respectively, accordingly the bonds= aggregate fair value is Rp.31,112,000,000. Compared to bonds acquisition cost of Rp.31,085,000,000, the unrealized losses as of December 31, 2006 is amounting to Rp 27,000,000.
d. Rincian Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan pada 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
d. The details of marketable Government Bonds as of December 31, 2006 are as follows:
FR 0026
Jenis/
Tanggal Jatuh Tempo/
Nilai Nominal/
Harga Wajar/
Series
Maturity Date
Face Value Rp
Fair Value Rp
15 Oktober/October 2014
10,000,000,000
24
10,650,000,000
% 106.50
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Pada tahun 2006, suku bunga Obligasi Pemerintah rata-rata per tahun berkisar antara 7,74% sampai dengan 10,23%.
Annual average interest rates of Government Bonds ranged between 7.74% to 10.23% in 2006.
e. Rincian obligasi bukan bank yang diperdagangkan pada 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
e. The details of marketable non bank bonds as of December 31, 2006 are as follows:
Jenis/ Series
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
id AA id A+
10 Juni/June 10, 2008 1 Oktober/October 1, 2007
5,000,000,000 5,000,000,000
5,075,000,000 5,000,000,000
id AA-
26 Juli/July 26, 2007
3,000,000,000
3,000,000,000
id AAid AA+
26 Januari/January 26, 2007 17 Nopember/November 17, 2007
2,000,000,000 1,000,000,000
2,000,000,000 1,100,000,000
16,000,000,000
16,175,000,000
Rupiah Indofood Sukses Makmur II Tahun/Year 2003 Oto Multi Artha IV Seri/Series B PT Astra Sedaya Finance V Seri/Series F1 Tahun/Year 2004 PT Astra Sedaya Finance V Seri/Series E1 Tahun/Year 2004 HM Sampoerna II Tahun/Year 2000
Nilai Nominal/ Face Value Rp
Harga Pasar/ Fair Value Rp
Peringkat *) / Rating *)
Jumlah Bersih/Total - Net *) Pemeringkatan oleh/Rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia
f.
Nilai wajar efek hutang yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga pasar tercatat di Bursa Efek Surabaya pada tanggal neraca. Kenaikan (penurunan) harga pasar yang belum direalisasi dari efek-efek telah diakui dalam laporan laba rugi.
g. Perubahan penyisihan penghapusan aktiva adalah sebagai berikut:
Rp Saldo Awal
f.
The fair value of trading securities receivables is determined based on the market value at Surabaya Stock Exchanges on the balance sheet date. Increase (decrease) of unrealized market value of securities are recognized in the statements of income.
g. The changes in provision for assets losses are as follows:
2006 Mata Uang Asing/
Jumlah/
Foreign Currency Rp
Total Rp
473,679,091
--
473,679,091
--
--
--
473,679,091
--
473,679,091
Penyisihan Penghapusan Aktiva
Provision for Asset Losses
Tahun Berjalan Saldo Akhir
Beginning Balance
Rp
2005 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Rp
During the Year Ending Balance
Jumlah/ Total Rp
Saldo Awal
755,114,579
--
755,114,579
Beginning Balance
Reklasifikasi
(281,435,488) 473,679,091
---
(281,435,488) 473,679,091
Reclassification
Saldo Akhir
Bank tidak membentuk penyisihan penghapusan atas efek-efek yang diterbitkan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
25
Ending Balance
Bank does not provide any provision for possible losses on securities issued by the Government as stated in the Bank Indonesia regulation. FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
Kualitas efek-efek per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya efek-efek tersebut serta telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
The quality of securities as of December 31 2006, and 2005 is current. Management believes that the provision for possible losses is adequate to cover any possible losses arising from uncollectible securities and in compliance with Bank Indonesia regulation.
8. Kredit yang Diberikan
8. Loans
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 1. Types of Loans
1. Jenis Kredit 2006 Rp Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Rupiah Modal Kerja Karyawan Kunci Dikurangi: Penyisihan Penghapusan Aktiva Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Sindikasi Karyawan Dolar AS Modal Kerja Dolar Singapura Modal Kerja Dikurangi: Selisih Antara Pokok Pinjaman dengan Harga Pembelian Pinjaman Penyisihan Penghapusan Aktiva Sub Jumlah Jumlah Bersih
2005 Rp
24,444,500,035 385,389,769 24,829,889,804 (58,298,897) 24,771,590,907
32,884,257,164 82,847,715 32,967,104,879 (129,671,049) 32,837,433,830
781,003,351,079 72,839,199,298 343,118,552,929 844,186,375 2,986,858,887 1,200,792,148,568
634,356,649,165 44,781,279,743 100,549,091,048 14,453,701,723 1,153,703,549 795,294,425,228
50,247,404,390
2,892,536,578
2,553,110,402 1,253,592,663,360
-798,186,961,806
(134,849,080) (14,309,342,450) 1,239,148,471,830 1,263,920,062,737
26
(2,417,845,830) (17,666,277,318) 778,102,838,658 810,940,272,488
Related Parties Rupiah Working Capital Employees Less: Provision for Asset Losses Sub Total Third Parties Rupiah Working Capital Investment Consumers Syndication Employees US Dollar Working Capital Singapore Dollar Working Capital Less Difference Between Loan Principal and Loan Purchase Price Provision for Asset Losses Sub Total Total - Net
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
2. Sektor Ekonomi
2. 2006 Rp
Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Rupiah Jasa Dunia Usaha Lainnya Dikurangi: Penyisihan Penghapusan Aktiva Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Pengolahan Jasa Dunia Usaha Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Pertambangan Lain-lain Jumlah Dolar AS Industri Pengolahan Konstruksi Perdagangan, Restoran dan Hotel Jumlah Dolar Singapura Jasa Dunia Usaha Industri Pengolahan Jumlah Jumlah Dikurangi: Selisih Antara Pokok Pinjaman dengan Harga Pembelian Pinjaman Penyisihan Penghapusan Aktiva Jumlah Jumlah Bersih
Economic Sectors
2005 Rp Related Parties
24,819,137,623 10,752,181 24,829,889,804
32,884,257,164 82,847,715 32,967,104,879
(58,298,897) 24,771,590,907
(129,671,049) 32,837,433,830
Rupiah Others Housing Less: Provision for Asset Losses Total
408,434,644,052 166,392,619,764 150,647,151,078
285,338,721,071 170,789,696,070 119,538,858,830
45,110,572,538
24,884,768,006
33,929,276,032 29,674,456,804 14,958,927,107 4,051,268,719 347,593,232,474 1,200,792,148,568
28,001,397,028 41,332,797,619 11,006,703,598 12,126,423,451 102,275,059,555 795,294,425,228
Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Bussines Service Transportation, Warehousing, and Comunication Agriculture, Persection, and Farming Tools Construction Social Community Service Mining Others Total
31,595,973,092 16,859,621,627 1,791,809,671 50,247,404,390
933,850,000 -1,958,686,578 2,892,536,578
US Dollar Manufacturing Constructions General Trading and Distribution Total
2,090,403,416 462,706,986 2,553,110,402 1,253,592,663,360
---798,186,961,806
(134,849,080)
(2,417,845,830)
(14,309,342,450) 1,239,148,471,831 1,263,920,062,737
(17,666,277,318) 778,102,838,658 810,940,272,488
27
Singapore Dollar Bussines Service Manufacturing Total Total Less: Difference Between Loan Principal and Loan Purchase Price Provision for Asset Losses Total Total - Net
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
3. Jangka Waktu a. Berdasarkan perjanjian kredit:
a. 2006 Rp
Rupiah 1 Tahun atau Kurang >1 - 3 Tahun >3 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Dolar AS 1 Tahun atau Kurang >1 - 3 Tahun Lebih dari 5 Tahun Dolar Singapura 1 Tahun atau Kurang >1 - 3 Tahun >3 - 5 Tahun Jumlah Dikurangi: Selisih Antara Pokok Pinjaman dengan Harga Pembelian Pinjaman Penyisihan Penghapusan Aktiva Jumlah Bersih
b.
2005 Rp
653,899,344,605 289,843,170,916 150,419,084,661 131,460,438,190 1,225,622,038,372
579,966,555,103 85,291,403,292 104,467,999,816 58,535,571,896 828,261,530,107
9,642,262,170 8,617,512,750 31,987,629,470 50,247,404,390
1,958,686,578 -933,850,000 2,892,536,578
1,466,440,000 623,963,416 462,706,986 2,553,110,402 1,278,422,553,164
----831,154,066,685
(134,849,080) (14,367,641,347) 1,263,920,062,737
(2,417,845,830) (17,795,948,367) 810,940,272,488
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Mata Uang Asing 1 Tahun atau Kurang >1 - 3 Tahun >3 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jumlah Dikurangi: Selisih Antara Pokok Pinjaman dengan Harga Pembelian Pinjaman Penyisihan Penghapusan Aktiva Jumlah Bersih
Rupiah 1 Year or Less >1 - 3 Years >3 - 5 Years Over than 5 Years US Dollar 1 Year or Less > 1 - 3 Years Over than 5 Years Singapore dollar 1 Year or Less >1 - 3 Years >3 - 5 Years Total Less: Differences Between Loan Principal and Loan Purchase Price Provision for Assets Losses Total Net
b. 2006 Rp
Rupiah 1 Tahun atau Kurang >1 - 3 Tahun >3 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun
3. Maturity Based on loan agreement:
Based on outstanding period to maturity:
2005 Rp
673,116,874,576 302,998,297,345 141,159,073,653 108,347,792,798 1,225,622,038,372
576,015,456,586 97,061,637,052 86,648,864,573 68,535,571,896 828,261,530,107
19,726,214,920 623,963,416 462,706,986 31,987,629,470 1,278,422,553,164
2,892,536,578 ---831,154,066,685
(134,849,080) (14,367,641,347) 1,263,920,062,737
(2,417,845,830) (17,795,948,367) 810,940,272,488
28
Rupiah 1 Year or Less >1 - 3 Years >3 - 5 Years Over than 5 Years Foreign Curency 1 Year or Less >1 - 3 Years >3 - 5 Years Over than 5 Years Total Less: Difference Between Loan Principal and Loan Purchase Price Provision for Assets Losses Total Net
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
4. Kolektibilitas Kredit yang diberikan dan penyisihan penghapusan berdasarkan klasifikasi risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
4. Collectibility Loans and provision for losses based on the loan risk classification as of December 31, 2006 and 2005 are as follows:
2006 Klasifikasi Risiko Kredit
Baki Debet/ Outstanding
Rp Lancar
2005 Penyisihan Penghapusan/ Provision for losses Rp
%
Baki Debet/ Outstanding
Rp
Penyisihan Penghapusan/ Provision
Loan Risk Classification
for losses Rp
%
1,140,074,604,549
89.18
10,331,737,667
708,696,725,853
85.27
5,561,488,194
Current
Dalam Perhatian Khusus
59,090,753,615
4.62
168,694,207
16,436,369,898
1.98
627,578,918
Kurang Lancar
22,283,706,357
1.74
309,370,221
22,821,203,961
2.75
11,478,387
Special Mention Sub Standard
Diragukan
22,226,540,688
1.74
489,180,818
22,719,141,337
2.73
76,334,668
Doubtful
34,746,947,955 1,278,422,553,164
2.72 100.00
3,203,507,514 14,502,490,427
60,480,625,636 831,154,066,685
7.27 100.00
13,936,914,030 20,213,794,197
Loss Total
Macet Jumlah
Total
Non Performing Loan (NPL) Bruto yang dimiliki Bank per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing sebesar Rp 79.257.195.001 dan Rp 106.020.970.934 atau sebesar 6,20% dan 12,76% dari jumlah kredit.
Loans which are classified as Non Performing Loan (NPL)Gross are Rp 79,257,195,001 and Rp 106,020,970,934, or 6.20% and 12.76% of total loans as of December 31, 2006 and 2005, respectively.
Non Performing Loan (NPL) Bersih yang dimiliki Bank per 31 Desember 2006 dan 2005, masing-masing sebesar Rp 75.255.136.447 dan Rp 91.996.243.849 atau sebesar 5,89% dan 11,07% dari jumlah kredit.
Loans which are classified as Non Performing Loan (NPL)Net are Rp 75,255,136,447 and Rp 91,996,243,849, or 5.89% and 11.07% of total loans as of December 31, 2006 and 2005, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan yang diberikan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit yang diberikan serta telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Management believes that the provision for losses is adequate to cover any possible losses arising from uncollectible loans and in compliance with Bank Indonesia regulation.
Perubahan penyisihan penghapusan kredit pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
The changes in provision for loans losses as of December 31, 2006 and 2005 are as follows:
2006 Rp Saldo Awal Tahun Penyisihan (Pemulihan) PPA Tahun Berjalan - Bersih Selisih Nilai Wajar AYDA Penerimaan Kembali Kredit yang telah Hapus Buku Penghapusbukuan Kredit Tahun Berjalan Ditambah: Pinjaman yang Dibeli dari Eks BPPN Penghapusan Kredit Tahun Berjalan Pelunasan Fasilitas Kredit Selisih antara Pokok Pinjaman dengan Harga Pembelian Pinjaman Saldo Akhir
2005 Rp
20,213,794,197
34,871,929,928
1,522,064,596 --
(4,784,268,571) (732,865,149)
1,390,050,019 (91,309,252)
3,657,500,000 (20,592,412)
(8,666,958,213) --
(12,986,741,522) (2,209,013,907)
134,849,080 14,502,490,427
2,417,845,830 20,213,794,197
29
Beginning Balance Allowance During the Year - Net Difference Fair Value of AYDA Bad Debt Recoveries Current Year - Loans Written Off Add: Loans Purchased from Ex IBRA Current Year - Loans Written Off Loans Settlement Difference between Loan Principal and Loan Purchase Price Ending Balance
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
Ikhtisar kredit yang dihapus buku pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
The summary of loans written-off as of December 31, 2006 and 2005 is as follows:
2006 Rp Saldo Awal Penghapusbukuan Kredit Tahun Berjalan Penerimaan Kembali Kredit yang Telah Hapus Buku Kredit yang Dilakukan Hapus Tagih Saldo Akhir
2005 Rp
35.362.493.574 8.758.267.465
26.590.208.108 15.561.719.897
Beginning Balance Current Year - Loans Written Off
1.390.050.019 (13.285.631.261) 32.225.179.797
(6.789.434.431) -35.362.493.574
Bad Debt Recoveries Uncollectible Loans Ending Balance
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:
Other informations related to loans are as follows:
a. Tingkat Bunga Kisaran tingkat suku bunga tahunan atas kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
a.
2006 (%) Rupiah Dolar AS
Interest Rates The range of loans interest rates is as follows: 2005 (%)
11 - 24 6 - 11
10 - 20 4-8
Rupiah US Dollar
b. Kredit yang Dijamin Pihak Ketiga Jumlah kredit yang dijamin oleh pihak ketiga per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebesar Rp 120.353.509.581 dan Rp 202.258.580.108 atau sebesar 9,41% dan 19,05% dari jumlah kredit.
b.
Loans Guaranteed by the Third Parties As of December 31, 2006 and 2005, total loans that are guaranteed by the third parties is amounting to Rp 120,353,509,581 and Rp 202,258,580,108 or 9.41% and 19.05% of total loans, respectively.
c. Deposito yang Dijaminkan Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebesar Rp 147.358.468.234 (11,52%) dan Rp 158.354.385.087 (19,05%) (lihat Catatan 14).
c.
Time Deposits Pledged as Collateral Time deposits pledged as collateral of loans are amounting to Rp 147,358,468,234 (11.52%) and Rp 158,354,385,087 (19.05%) as of December 31, 2006 and 2005, respectively (see Note 14).
d. Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Bagian Bank dalam kredit sindikasi dimana Bank bertindak sebagai anggota adalah sebesar Rp 844.186.375 atau 100% dari saldo kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2006. Sedangkan pada tahun 2005 keikutsertaan Bank sebagai leader dalam kredit sindikasi adalah sebesar Rp 13.500.000.000 atau 65,85% dari saldo kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2005.
d.
Syndicated Loans Syndicated loans represent loans provided to borrowers under a syndicated agreement with other banks. Bank =s participation as a member is Rp 844,186,375 or 100% of syndicated loans balance as of December 31, 2006. In 2005, Bank= s participation as a leader was amounting to Rp 13,500,000,000 or 65.85% of the syndicated loans balance as of December 31, 2005.
e. Pinjaman yang Dibeli dari eks BPPN Jumlah pinjaman eks BPPN yang dibeli dari pihak ketiga sampai dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 257.582.862 (2005: Rp 11.669.360.266) dengan nilai
e.
Purchase of ex IBRA Loans Total ex IBRA loans, purchased from the third parties, as of December 31, 2006 is amounting to Rp 257,582,862 (2005: Rp 11,669,360,266) at a
30
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
f.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
pembelian Rp 354.260.805 (2005: Rp. 2.828.825.649). Bank tidak membuat perjanjian baru dengan debitur.
purchase price of Rp 354,260,805 (2005: Rp. 2,828,825,649). Bank does not enter into a new agreement with borrowers.
Selama tahun 2006, Bank telah menerima pelunasan, baik secara tunai maupun dengan penyerahan jaminan, sebesar Rp 189.440.795 (2005: Rp 32.749.320.749) atas pokok kredit Rp 9.139.305.950 (2005: Rp. 34.840.494.167) dengan penyisihan penghapusan sebesar Rp 8.589.586.620 (2005: Rp 8.799.817.376).
In 2006, Bank received loans settlement either by cash or collaterals submission totaling Rp 189,440,795 (2005: Rp 32,749,320,749) for loans principal of Rp 9,139,305,950 (2005: Rp. 34,840,494,167) with the provision for losses of Rp 8,589,586,620 (2005: Rp 8,799,817,376).
Pada tahun 2006, Bank telah menghapus kredit eks BPPN dengan klasifikasi lancar sebesar Rp 8.666.958.212. Penghapusan ini mempertimbangkan sulitnya proses penagihan karena minimnya dokumen penagihan.
In 2006, Bank write off its loans from BPPN that were classified as current of Rp 8,666,958,212. This written off were considered difficulties in collection due to the prior loan documentations, were not adequate.
Kredit Pihak Hubungan Istimewa Kredit yang diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebesar 1,94% dan 3,94% dari jumlah kredit.
f.
Kredit tersebut diberikan kepada PT Kudamas Vasing, PT Trust Finance Tbk, karyawan kunci dan kerabat komisaris.
Loans to Related Parties Loans to related parties as of December 31, 2006 and 2005 are amounting to 1.94% and 3.94% of total loans, respectively. Such loans are granted to PT Kudamas Vasing, PT Trust Finance Tbk, key personnels, and family of commissioner.
g. Kredit Karyawan Kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan Bank dikenakan bunga antara 8% sampai dengan 12% per tahun untuk keperluan pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu kredit 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) tahun. Kredit tersebut akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan adalah sebesar Rp 3.372.248.655 dan Rp 1.236.551.264 atau 0,26% dan 0,15% dari jumlah kredit per 31 Desember 2006 dan 2005.
g.
Employee Loan The loans for the Bank=s directors and employees are used to purchase houses, cars and other personnel necessities with period of 1 (one) to 10 (teen) years and charged by an interest rate ranged from 8% to 12 % per annum. These loans will be paid through their monthly salary deductions. The loans to the directors and employees are amounting to Rp 3,372,248,655 and Rp 1,236,551,264 or 0.26% and 0.15% of total loans as of December 31, 2006 and 2005, respectively.
h. Kelonggaran tarik Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 207.583.155.507 dan Rp 160.600.739.457 (lihat Catatan 17).
h.
Unused Loan Facilities Unused loan facilities as of December 31, 2006 and 2005 are amounting to Rp 207,583,155,507 and Rp 160,600,739,457, respectively (see Note 17).
i.
i.
Restructured Loans Restructured loans as of December 31, 2006 and 2005 are amounting to Rp 18,364,664,802 and Rp 76,325,000,000, respectively. Provision for loans losses as of December 31, 2006 and 2005 is Rp 11,000,000 and nil.
Kredit yang Direstrukturisasi Kredit yang direstrukturisasi pada tahun 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 18.364.664.802 dan Rp 76.325.000.000. Penyisihan kerugian kredit yang dibentuk per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebesar Rp 11.000.000 dan nihil.
31
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
j.
Kredit Penerusan (Channeling Loan) dan Pembiayaan Lainnya Bank memberikan kredit penerusan maupun bentuk pembiayaan lainnya kepada PT Magna Finance, PT Sejahtera Pertama Multifinance, PT Indojasa Pratama Finance, PT Internusa Tribuana Citra Multifinance, PT Capella Multidana dan PT Bina Multifinance. Bank menunjuk perusahaan-perusahaan pembiayaan tersebut sebagai Manajer Fasilitas atas pembiayaan kendaraan bermotor. a.
b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
j.
Channeling Loan and Other Financing Bank provides channeling loan or other financing to PT Magna Finance, PT Sejahtera Pertama Multifinance, PT Indojasa Pratama Finance, PT Internusa Tribuana Citra Multifinance, PT Capella Multidana, and PT Bina Multifinance. Bank delegates those financing companies as the Facility Manager for financing of vehicles.
Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan PT Magna Finance (MF) Bank mengadakan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Joint Financing (Perjanjian) yang dinyatakan pada Akta No. 20 tanggal 6 Maret 2006 yang dibuat dihadapan FX. Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Perjanjian tersebut telah diperbaharui dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) No. 155, yang dibuat dihadapan Notaris yang sama. Pada addendum tersebut, Bank telah menyetujui untuk menambah porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 40.000.000.000, sehingga seluruhnya menjadi sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama akan berakhir pada 6 Maret 2007. Fasilitas pembiayaan bersama kepada nasabah melalui MF selaku kuasa Bank, dengan porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 100.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan MF yang bersifat on liquidation basis, memiliki ketentuan bahwa jumlah pembayaran nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun pembiayaan bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 65.623.139.196 dengan jumlah nasabah sebanyak 6.467 orang.
a.
Perjanjian Pengelolaan Piutang dengan PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) Bank mengadakan Perjanjian Pengelolaan Piutang yang dinyatakan pada Akta No. 20 tanggal 11 Juli 2006 yang dibuat dihadapan FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Bahwa antara SPM dan Bank telah ditanda tangani Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 18 yang dibuat dihadapan Notaris F.X Budi Santoso Isbandi, SH, dimana Bank telah setuju dan sepakat untuk membeli dan mengambil alih piutang milik SPM yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan Konsumen kepada para debiturnya dan sekaligus menunjuk SPM untuk bertindak selaku pengelola piutang. Adapun jumlah piutang yang diambil alih Bank seluruhnya tidak melebihi Rp 10.000.000.000, yang bersifat on liquidation basis. Jangka waktu perjanjian akan berakhir pada 11 Juli 2007. Adapun nilai piutang yang dikelola sampai
b.
32
Joint Financing Facility Cooperation Agreement with PT Magna Finance (MF) Bank entered into a Joint Financing Facility Cooperation Agreement (Agreement) as stipulated in the Deed No. 20 dated March 6, 2006 which was made in presence of FX. Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. The agreement was amended by the Amendment of Joint Financing Facility Cooperation Agreement No. 155 of the same Notary. In the amendment, Bank agrees to raise its financing portion by Rp 40,000,000,000, accordingly, the total financing facility becoming Rp 100,000,000,000. This joint financing facility will due on March 6, 2007. This joint financing facility that given to the customers through MF as Bank’s representative, whereas Bank’s portion is Rp 100,000,000,000 or other amount based on the arrangement between Bank and MF on liquidation basis, has some conditions that customers installment shall not be accumulated to the remaining balance of Bank’s portion. Amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2006 is Rp 65,623,139,196 for 6,467 customers.
Receivables Administration Agreement with PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) Bank entered into a Receivables Administration Agreement as stipulated in the Deed No. 20 dated July 11, 2006 which was made in presence of FX. Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. Bank and SPM has signed a Deed of Receivables Sale and Purchase No. 18 in presence of FX. Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary, whereas Bank agrees and approves to buy and take over SPM’s receivables based on the Customers Financing Agreement with its customers, and appointing SPM as the administrator of such receivables at once. Amount of receivables that have been taken over by Bank is not exceeding Rp 100,000,000,000 on liquidation basis. The agreement will due on July 11, 2007. Amount of FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
dengan tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 8.779.610.790 dengan jumlah nasabah sebanyak 1.016 orang.
administrated receivables as of December 31, 2006 is Rp.8,779,610,790 for 1,016 customers.
c.
Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) Bank mengadakan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Joint Financing yang dinyatakan pada Akta No. 32 tanggal 11 Oktober 2006 yang dibuat dihadapan Notaris FX. Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu berlangsungnya fasilitas pembiayaan untuk pembelian kendaraan, yakni jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama adalah 1 sampai dengan 3 tahun. Bank dari waktu ke waktu selama berlangsungnya perjanjian ini, akan memberikan fasilitas pembiayaan bersama kepada nasabah melalui SPM selaku kuasa Bank, dengan porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 20.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dengan SPM (non revolving). Adapun pembiayaan bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 3.437.892.101 dengan jumlah nasabah sebanyak 339 orang.
c.
Joint Financing Facility Cooperation Agreement with PT Sejahtera Pertama Multifinance (SPM) Bank entered into a Joint Financing Facility Cooperation Agreement as stipulated in the Deed No. 32 dated October 11, 2006 which was made in presence of FX. Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. The period of the financing facility that used to purchase vehicles, is from 1 up to 3 years. Bank, from time to time during the agreement period, will provide financing facility to the customers through SPM as the Bank’s representative, at Bank’s portion of Rp 20,000,000,000 or other amount based on the arrangement between Bank and SPM. Amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2006 is Rp 3,437,892,101 for 339 customers.
d.
Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) dengan PT Indojasa Pratama Finance (IPF) Bank mengadakan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Joint Financing yang ditanda-tangani pada Akta No. 78 tanggal 28 Maret 2006 yang dibuat dihadapan Notaris FX. Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Jangka waktu kerjasama untuk melakukan fasilitas pembiayaan bersama baru akan berakhir pada 28 Maret 2007. Fasilitas pembiayaan bersama kepada nasabah melalui IPF selaku kuasa Bank, dengan porsi pembiayaan Bank sebesar Rp 60.000.000.000 atau sejumlah lain atas kesepakatan Bank dan IPF yang bersifat on liquidation basis, memiliki ketentuan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh nasabah tidak diperkenankan untuk diakumulasikan ke dalam sisa porsi pembiayaan Bank (non revolving). Adapun pembiayaan bersama yang telah diberikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 31.961.822.250 dengan jumlah nasabah sebanyak 670 orang.
d.
Joint Financing Facility Cooperation Agreement .with PT Indojasa Pratama Finance (IPF) Bank entered into a Joint Financing Facility Cooperation Agreement (Agreement) as stipulated in the Deed No. 78 dated March 28, 2006 which was made in presence of FX. Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. This joint financing facility will due on March 28, 2007. This joint financing facility that given to the customers through IPF as Bank’s representative, whereas Bank’s portion is Rp 60,000,000,000 or other amount based on the arrangement between Bank and IPF on liquidation basis, has some conditions that customers installment shall not be accumulated to the remaining balance of Bank’s portion. Amount of joint financing that has been granted as of December 31, 2006 is Rp 31,961,822,250 for 670 customers.
k. Pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Pada posisi 31 Desember 2006, tidak terdapat pelampauan BMPK untuk penyediaan dana kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait Bank.
33
k.
Excess of Legal Lending Limit (LLL) As of December 31, 2006, there is no excess of Legal Lending Limit for loans given to the Bank =s related or not related parties.
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
9.Aktiva Tetap
9. Fixed Assets 2006 Saldo Awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo Akhir/
Beginning Balance
Additions
Deductions
Reclassifications
Ending Balance
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp Direct Ownership
Perolehan Langsung Tanah
18,519,733,970
--
230,000,000
--
18,289,733,970
Land
Bangunan
15,918,674,108
6,681,500
322,544,004
(53,726,000)
15,549,085,604
Buildings
Kendaraan
8,585,884,353
6,015,656,000
2,265,422,646
149,500,000
12,485,617,707
Vehicles
25,144,461,986
1,593,492,765
935,455,585
394,112,100
26,196,611,265
Machineries and Office Supplies
68,168,754,417
7,615,830,265
3,753,422,235
489,886,100
72,521,048,546
578,335,953
32,170,669
88,449,853
(489,886,100)
32,170,669
68,747,090,370
7,648,000,934
3,841,872,088
--
72,553,219,215
Bangunan
6,775,255,329
977,561,415
232,120,402
--
7,520,696,342
Kendaraan
6,064,435,669
2,108,078,065
1,398,356,885
--
6,774,156,848
Vehicles
16,992,032,353
2,212,265,733
341,301,327
--
18,862,996,759
Machineries and Office Supplies
29,831,723,351
5,297,905,213
1,971,778,614
--
33,157,849,949
Mesin dan Inventaris Kantor Aktiva Dalam Penyelesaian
Construction in Progress
Accumulated Depreciation
Akumulasi Penyusutan
Mesin dan Inventaris Kantor Nilai Buku
38,915,367,019
Buildings
Book Value
39,395,369,266
Saldo Awal/
Penambahan/
Beginning Balance
Additions
2005 Pengurangan/ Deductions
Koreksi
Reklasifikasi/
Saldo Akhir/
Kesalahan
Reclassifications
Ending Balance
Rp
Rp
Mendasar/ Fundamental Error Rp
Rp
Rp
Rp
Direct Ownership
Perolehan Langsung Tanah
18,202,585,327
317,148,643
--
--
--
18,519,733,970
Land
Bangunan
15,088,254,286
1,256,638,477
479,944,655
--
53,726,000
15,918,674,108
Buildings
Kendaraan
7,837,985,858
1,059,413,650
467,650,155
--
156,135,000
8,585,884,353
Vehicles
21,625,526,256
3,277,464,519
26,858,000
--
268,329,211
25,144,461,986
Machineries and office Supplies
62,754,351,727
5,910,665,289
974,452,810
--
478,190,211
68,168,754,417
3,132,438,625
239,250,225
34,530,286
--
(2,758,822,611)
578,335,953
65,886,790,352
6,149,915,514
1,008,983,096
--
(2,280,632,400)
68,747,090,370
Bangunan
8,377,190,134
992,077,122
119,254,666
2,474,757,261
--
6,735,434,400
Kendaraan
4,635,037,919
1,589,173,250
125,214,484
--
(34,561,016)
6,057,930,052
Vehicles
13,648,626,724
3,400,448,001
77,774,827
--
20,732,455
17,038,358,899
Machineries and Office Supplies
26,660,854,777
5,981,698,373
322,243,977
2,474,757,261
(13,828,561)
29,831,723,351
Mesin dan Inventaris Kantor Aktiva Dalam Penyelesaian
Accumulated Depreciation
Akumulasi Penyusutan
Mesin dan Inventaris Kantor Nilai Buku
Construction in Progress
39,225,935,575
Buildings
38,915,367,019
Book Value
Beban penyusutan untuk tahun 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 5.297.905.213 dan Rp 5.981.698.373 (lihat Catatan 28).
Depreciation expense in 2006 and 2005 is amounting to Rp 5,297,905,213 and Rp 5,981,698,373, respectively (see Note 28).
Bank melakukan penilaian kembali atas aktiva tetap tertentu yang diperoleh sampai dengan 12 Desember 2000 yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang APenilaian Kembali Aktiva Tetap@. Penilaian dilakukan pada tanggal 12 Desember 2000 yang dilakukan oleh PT Insal - Utama dengan menggunakan nilai wajar. Penilaian kembali aktiva tetap ini telah mendapat pengesahan dari Direktorat Jenderal Pajak melalui Surat
The Bank has revalued its certain fixed assets which acquired up to December 12, 2000 based on the Decree of the Minister of Finance of Republic of Indonesia No..384/KMK.04/1998 dated August 14, 1998 regarding to AFixed Assets Revaluation@ . Appraisal was determined by PT Insal - Utama on December 12, 2000 at fair value. This revaluation has been approved by the Director General of Tax in his Decree No. 79/WPJ-
34
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Keputusan No. Kep. 79/WPJ-05/KP.07/2001 tanggal 16 April 2001. Aktiva tetap yang diperoleh setelah tanggal tersebut dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
05/KP.07/2001 dated April 16, 2001. The fixed assets acquired after the date are carried at acquisition cost deducted by accumulated depreciation.
Penilaian kembali aktiva tersebut telah menimbulkan selisih penilaian kembali sebesar Rp 15.476.733.881 yang terdiri dari:
The revaluation of fixed assets has resulted in a revaluation increment of Rp 15,476,733,881, with detail as follows:
Nilai Buku/ Book Value
Bangunan Kendaraan Mesin dan Inventaris Kantor Jumlah per 31 Desember 2001
Sebalum Penilaian Kembali/ Before Revaluation Rp
Setelah Penilaian Kembali/ After Revaluation Rp
Selisih Penilaian Kembali/ Revaluation Differences Rp
6,669,406,184
16,511,841,000
9,842,434,816
597,864,321 961,173,614 8,228,444,119
3,329,500,000 3,863,837,000 23,705,178,000
2,731,635,679 2,902,663,386 15,476,733,881
Buildings Vehicles Machineries and Office Supplies Total as of December 31, 2001
Bank tidak membayar pajak penghasilan atas laba revaluasi aktiva tetap, karena nilai akumulasi kerugian yang dapat dikompensasi masih lebih besar dari laba revaluasi aktiva tetap tersebut.
Bank did not pay income tax on gain of fixed assets revaluation due to the compensated accumulated loss was higher than such gain of fixed assets revaluation.
Pada tahun 2006, kendaraan dan inventaris kantor telah diasuransikan pada PT Asuransi Bosowa Periskop dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 4.628.003.150 dan Rp 11.525.000.000. Sedangkan bangunan diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 38.850.000.000 dan USD 358,118. Masa pertanggungan berakhir pada tanggal 27 Juni 2007. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian.
In 2006, vehicles and office supplies are insured to PT Asuransi Bosowa Periskop with the sum insured of Rp 4,682,003,150 and Rp 11,525,000,000, respectively. Buildings are insured with sum insured of Rp 38,850,000,000 and USD 358,118. The protection period will due on June 27, 2007. Management believes that sum insured is adequate to cover any losses.
35
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
10. Aktiva Lain-lain - Bersih
10. Other Assets – Net
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Agunan yang Diambil Alih - Bersih Pendapatan yang Masih Akan Diterima Beban Dibayar Dimuka Perbaikan Sewa Jaminan Keanggotaan ALTO Beban Perkara Alat Tulis dan Barang Cetakan Beban Ditangguhkan Lain-lain Jumlah
2006
2005
Rp
Rp
125,246,425,021 16,360,289,394 5,466,864,935 2,697,750,000 2,699,617,191 1,224,112,154 1,590,529,090 635,286,104 1,310,763,610 157,231,637,499
77,190,074,444 17,415,366,778 6,730,740,722 2,371,280,059 2,949,000,000 1,021,007,720 1,267,509,191 950,402,180 1,488,270,526 111,383,651,620
a. Foreclosed Collaterals (AYDA) The details of foreclosed collaterals of December 31, 2006 are as follows:
a. Agunan yang Diambil-Alih (AYDA) Rincian agunan yang diambil-alih pada 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: No.
Debitur/ Borrower
Jenis Agunan/ Type of Foreclosed Collateral
Jumlah Nilai Unit/Kavling/ Perolehan Tercatat Number of 31 Des 2005/ Unit/Kavling Carrying Value as of December, 31, 2005 Rp
Tanah/Land Mesin-mesin/Machines Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah dan Bangunan/Land and Property
1.
PT Wira Guna Sejahtera
2. 3.
PT Galeria Sukses Mandiri PT Rashinta Batama
4.
PT Utama Sugih Pratama
5.
PT Surya Bara Tambang
6. 7. 8.
PT Sapporo Mestika PT Putra Surya Perkasa PT Dadifa Niaga Mas
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
PT Sewu Agro Lestari PT Bedah Cipta PT Dharmala Intiland Tjoe Robert Hendarmin PT Servitia Inti Mulia PT Lubuk Jantan Hasan Sunardi Jap Sugiarto Hariyono Lim Kim Tjiang Widjaja Bertini CV Tirta Abadi Lain - lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)/ Others (each below Rp 1 billions) Jumlah/Total
70 1 29 1
Prasarana Hotel/Hotel Infrastructure Tanah dan Bangunan/Land and Property Sarana dan Mesin Peralatan/Facilities and Machine Tanah dan Bangunan/Land and Property Kendaraan/Vehicles Tanah dan Bangunan/Land and Property Apartemen/Apartment Tanah dan Bangunan/Land and Property Mesin dan Peralatan/Machine and Equipment Apartemen/Apartment Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land Ruko/building Tanah/Land Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah dan Bangunan/Land and Property Ruko/building Tanah dan Bangunan/Land and Property
36
Foreclosed Collaterals - Net Unearned Revenues Prepaid Expenses Repair Rent ALTO Memberships Deposits Case Expense Stationary and Office Supplies Deferred Expense Others Total
3 1 2 1 5 23 2 1 4 1 32 1 20 1 1 1 3 2 1 2
Penambahan (Penjualan/ Penyesuaian) Tahun Berjalan Addition (Sales/ Adjustment) in Current Year Rp
Nilai Perolehan Tercatat 31 Des 2006/ Carrying Value as of December, 31, 2006
Nilai Terendah antara Nilai Perolehan dan Harga Pasar/ The Lower Cost and Market
Rp
Rp
--
20,347,498,610
20,347,498,610
20,347,498,610
16,008,846,581 13,978,737,386
27,150,000 (3,000,000)
16,035,996,581 13,975,737,386
16,035,996,581 13,975,737,386
--
11,413,090,754
11,413,090,754
11,413,090,754
--
9,133,495,444
9,133,495,444
9,133,495,444
7,362,182,440 9,877,759,884 6,983,467,243
12,582,000 (2,883,550,000) --
7,374,764,440 6,994,209,884 6,983,467,243
7,374,764,440 6,994,209,884 6,983,467,243
2,621,599,000 4,448,997,000 2,358,996,640 -2,202,160,000 1,771,776,000 -1,545,360,000 -----
-(2,314,899,606) (191,520,000) 2,100,357,169 (150,000,000) -1,726,496,907 25,600,000 1,535,330,154 1,199,108,803 1,320,738,307 1,134,561,290
2,621,599,000 2,134,097,394 2,167,476,640 2,100,357,169 2,052,160,000 1,771,776,000 1,726,496,907 1,570,960,000 1,535,330,154 1,199,108,803 1,320,738,307 1,134,561,290
2,621,599,000 2,134,097,394 2,167,476,640 2,100,357,169 2,052,160,000 1,771,776,000 1,726,496,907 1,570,960,000 1,535,330,154 1,199,108,803 1,320,738,307 1,134,561,290
8,030,192,269 77,190,074,444
3,623,310,746 48,056,350,578
11,653,503,015 125,246,425,021
11,653,503,015 125,246,425,021
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Penambahan agunan yang ambil-alih oleh Bank dalam tahun 2006 dan 2005, masing-masing adalah sebesar Rp 58.360.979.899 dan Rp 35.623.207.161. Nilai penjualan AYDA Bank dalam tahun 2006 adalah sebesar Rp 7.630.230.006. Rugi penjualan AYDA - bersih sebesar Rp 21.289.632 dibukukan sebagai beban tahun berjalan dalam akun Pendapatan dan Beban Non Operasional. Keterangan beberapa AYDA yang memiliki nilai signifikan pada 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Addition of foreclosed collaterals in 2006 and 2005 were Rp 58,360,979,899 and Rp 35,623,207,161, respectively. The selling amount of AYDA in 2006 is Rp 7,630,230,006. Net loss on sale of AYDA amounting to Rp 21,289,632 is charged as expense in the current year under Non Operating Income and Expenses. Informations of few significant AYDA as of December 31, 2006 are as follows:
1. PT Wira Guna Sejahtera (WGS) Berdasarkan Akta No. 158 tanggal 28 Pebruari 2006 yang dibuat dihadapan FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta, WGS bersedia menjual barang-barang yang dijaminkan dan diberikan hak opsi untuk membeli kembali dengan harga Rp 22.000.000.000 ditambah bunga 1% per bulan serta menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan, dalam jangka waktu 6 bulan sejak pengambil alihan. Hak opsi untuk membeli kembali tersebut telah berakhir pada tanggal 28 Agustus 2006.
1. PT Wira Guna Sejahtera (WGS) Pursuant to the Deed No.158 dated February 28, 2006 which was made in presence of FX Budi Santoso SH, a Notary in Jakarta, WGS was willing to sale its collaterals and had an option to buyback these collaterals at a price of Rp 22,000,000,000 plus interest of 1% per month, and bears all expenses that incurred, within six month since the take over. The option to buyback has ended on August 28, 2006.
2. PT Galeria Sukses Mandiri (GSM) Bank dan GSM telah mengadakan perjanjian berdasarkan Akta Pemberian Hak untuk Membeli Kembali No. 56 tanggal 10 Oktober 2005 yang dibuat dihadapan Notaris FX. Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa GSM memiliki hak opsi untuk membeli kembali agunan yang diserahkannya kepada Bank dalam waktu 12 bulan sejak pengambilalihan dengan nilai pembelian kembali yang disepakati adalah sebesar Rp 19.588.483.000 ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan Bank terkait AYDA tersebut. Hak opsi untuk membeli kembali tersebut telah berakhir pada tanggal 19 April 2006.
2. PT Galeria Sukses Mandiri (GSM) Bank and GSM entered into an agreement as stipulated in the Deed of Right Endowment to Buyback No. 56 on October 10, 2005 which was made in presence of FX. Budi Santoso Isbandi SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that GSM has an option to buyback its collaterals from the Bank within 12 months since the take over at the agreed price of Rp 19,588,483,000 plus expenses related to AYDA that have been paid by the Bank. The option to buyback has ended on April 19, 2006.
3. PT Rashinta Batama (RB) Bank telah mengambil alih agunan atas nama RB dengan jalan eksekusi lelang berdasarkan Petikan Risalah Lelang No. 109/2004 tanggal 24 September 2004 yang dibuat dihadapan Pejabat Lelang Dedy Christanto, SH, Pejabat Lelang di Batam, yang dilaksanakan pada Pengadilan Negeri Batam. Nilai lelang adalah sebesar Rp.14.100.000.000.
3. PT Rashinta Batama (RB) Bank has took over the collaterals from RB through the auction as stated in the Auction Report No. 109/2004 dated September 24, 2004 which was made in presence of Dedy Christanto, SH, an Auction Administrator in Batam, that executed in State of Court of Batam. The auction value was Rp 14,100,000,000.
4. PT Utama Sugih Pratama (USP) Bank dan USP telah mengadakan perjanjian berdasarkan Akta Pemberian Hak untuk Membeli Kembali No. 126 tanggal 27 Maret 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Surjadi Yasin, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa USP memiliki hak opsi untuk membeli kembali agunan yang diserahkannya kepada Bank dalam jangka waktu 6 bulan sejak pengambil alihan. Nilai untuk opsi pembelian kembali yang disepakati adalah sebesar Rp 1.500.000.000 yang dibayarkan per bulan tanpa bunga, ditambah dengan seluruh biaya yang dikeluarkan Bank terkait AYDA tersebut. Hak opsi untuk membeli kembali tersebut telah berakhir pada tanggal 27 September 2006.
4. PT Utama Sugih Pratama (USP) Bank and USP entered into an agreement as stipulated in the Deed of Right Endowment to Buyback No. 126 on March 27, 2006 which was made in presence of Surjadi Yasin, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that USP has an option to buyback its collaterals from the Bank within 6 months since the take over. The agreed price to buyback is Rp.1,500,000,000 that will be paid monthly without any interest, plus expenses related to AYDA that have been paid by the Bank. The option to buyback has ended on September 27, 2006.
37
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
5. PT Surya Bara Tambang (SBT) Bank dan SBT telah mengadakan perjanjian berdasarkan Akta Pemberian Hak untuk Membeli Kembali No. 45 tanggal 8 Desember 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Setiawan, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa SBT memiliki hak opsi untuk membeli kembali agunan yang diserahkannya kepada Bank dalam jangka waktu 3 bulan sejak pengambil alihan, bunga 1% per bulan dengan nilai PPJB sebesar Rp 9.964.000.000.
5. PT Surya Bara Tambang (SBT) Bank and SBT entered into an agreement as stipulated in the Deed of Right Endowment to Buyback No. 45 on December 8, 2006 which was made in presence of Setiawan, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that SBT has an option to buyback its collaterals from the Bank within 3 months since the take over at SPA price of Rp 9,964,000,000 plus an interest of 1% per month.
6. PT Sapporo Mestika (SM) Bank dan SM telah mengadakan perjanjian berdasarkan Akta Pemberian Hak untuk Membeli Kembali No. 86 tanggal 10 Oktober 2005 yang dibuat dihadapan Notaris FX. Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa SM memiliki hak opsi untuk membeli kembali agunan yang diserahkannya kepada Bank dalam waktu 12 bulan sejak pengambil alihan. Nilai untuk opsi pembelian kembali yang disepakati adalah sebesar Rp 7.718.367.933 ditambah dengan seluruh biaya yang dikeluarkan Bank terkait AYDA tersebut. Hak opsi untuk membeli kembali tersebut telah berakhir pada tanggal 16 Agustus 2006.
6. PT Sapporo Mestika (SM) Bank and SM entered into an agreement as stipulated in the Deed of Right Endowment to Buyback No. 86 on October 10, 2005 which was made in presence of FX. Budi Santoso Isbandi SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that SM has an option to buyback its collaterals from the Bank within 12 months since the take over. The agreed price to buyback is Rp 7,718,367,933 plus expenses related to AYDA that have been paid by the Bank. The option to buyback has ended on August 16, 2006.
7. PT Putra Surya Perkasa (PSP) Pada tanggal 22 Nopember 2005, dilakukan kesepakatan bersama antara Bank dengan pihak yang terlibat dalam kerjasama operasi penyelesaian Apartemen Menara 7 Gading, yaitu PT New Century Development Tbk (d/h PT Putra Surya Perkasa Tbk), PT Prakarsa Dirga Aneka serta PT Pembangunan Perumahan (Persero).
7. PT Putra Surya Perkasa (PSP) On November 22, 2005, Bank entered into an agreement with parties who involved in a operating agreement to complete the construction of Menara 7 Gading Apartment, which are PT New Century Development Tbk (formerly PT Putra Surya Perkasa Tbk), PT Prakarsa Dirga Aneka and PT Pembangunan Perumahan (Persero).
Para pihak sepakat untuk mengganti 32 unit apartemen yang diikat sebelumnya dengan 32 Perjanjian Perikatan Jual Beli (PPJB) dengan PPJB 36 unit apartemen lainnya. Atas hal tersebut Bank harus membayar dana pembangunan sebesar Rp 2.659.800.000. Adapun pembayaran dana pembangunan yang direalisasikan pada tahun 2006 dan 2005, masing-masing adalah sebesar Rp 1.994.850.000 dan Rp 664.950.000.
All parties agreed to subtitute 32 units of apartment which previously had been bond by 32 Sale and Purchase Agreements (SPA) by another 36 units of apartment. For such replacement, Bank had to pay a construction cost of Rp 2,659,800,000. The realization of construction cost on 2006 and 2005 was Rp 1,994,850,000 and Rp 664,950,000 respectively.
8. PT Dadifa Niaga Mas (DNM) Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 87 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati Rp 75.000.000.
8. PT Dadifa Niaga Mas (DNM) Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 87 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 75,000,000.
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 90 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati Rp 110.000.000.
Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 90 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 110,000,000.
38
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 94 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati Rp 3.168.000.000.
Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 94 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 3,168,000,000.
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 98 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (sebidang tanah) yang disepakati Rp 412.000.000.
Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 98 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (a land) is Rp 412,000,000.
Bank dan DNM telah mengadakan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 101 tanggal 28 Oktober 2004 yang dibuat dihadapan Notaris FX Budi Santoso Isbandi, SH, Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa harga jual AYDA (mesin dan peralatan) yang disepakati Rp 3.218.467.243.
Bank and DNM entered into a Sale and Purchase Agreement No. 101 on October 28, 2004 which was made in presence of FX Budi Santoso Isbandi, SH, a Notary in Jakarta. In the agreement, it is stated that the agreed selling price of AYDA (machines and land) is Rp 3,218,467,243.
Kualitas AYDA Seluruh kualitas agunan yang diambil alih pada tanggal 31 Desember 2006 adalah lancar, dan Bank tidak membentuk cadangan umum sesuai peraturan Bank Indonesia.
Quality of AYDA All quality of foreclosed collaterals as of December 31, 2006 are current, and Bank does not provide general reserves in compliance with Bank Indonesia regulation.
b. .Pendapatan yang Masih Akan Diterima Pendapatan yang masih akan diterima merupakan akrual pendapatan bunga kredit performing, pendapatan bunga obligasi, serta pendapatan bunga call money.
b. Unearned Revenues Unearned revenue consists of accrued interest income on .performing loans, bonds and call money.
c. .Jaminan Keanggotaan ALTO Sejak tanggal 8 Mei 2003, Bank telah mengadakan perjanjian dengan PT Daya Network Lestari sebagai penyelenggara Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bersama - ALTO yaitu penyediaan jasa switching system yang menghubungkan jaringan-jaringan ATM milik para anggotanya secara online.
c. ALTO Membership Deposits Since May 8, 2003, Bank entered into an agreement with PT Daya Network Lestari as the Administrator of Collective Automatic Tellers Machine (ATM) - ALTO which is providing a switching system service that connecting all members = ATM network by online.
Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 17 Desember 2003 dan berakhir pada tanggal 17 Desember 2005, kecuali diakhiri lebih awal oleh salah satu pihak. Biaya keanggotaan adalah sebesar USD 300,000.
This agreement was effective since December 17, 2003 to December 17, 2005, otherwise ended earlier by anyone of both parties. The member fee is USD 300,000.
Pada tanggal 22 Desember 2006, Bank telah mengajukan pengakhiran Perjanjian Pemakaian ATM Bersama - ALTO. Sehingga, sesuai ketentuan pada Pasal 12 Perjanjian Pemakaian ATM Bersama - ALTO, maka pengakhiran keikutsertaan tersebut akan efektif pada akhir bulan Juni 2007. Sehubungan dengan penghentian tersebut, Bank telah menyetujui Perjanjian Berlangganan Jasa Jaringan ATM Bersama antara Bank dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis yang telah ditanda tangani pada tanggal 20 Desember 2006.
On December 22, 2006, bank has proposed to cease the collective use of ATM Bersama ALTO Agreement. Accordingly, as stated in article 12 of the Agreement for Using ATM Bersama – ALTO Agreement, the membership will be ended effectively at the end of June, 2007. Due to the termination, Bank and PT Artajasa Pembayaran Elektronis entered into a membership of ATM Bersama Service Network Agreement on December 20, 2006.
39
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
11. Kewajiban Segera
11. Current Liabilities
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2006
2005
Rp
Rp
Bunga Masih Harus Dibayar
7,469,034,876
6,081,485,837
Accrued Interest
Titipan Dana Nasabah
2,759,134,618
3,140,502,369
Customers Fund Deposits
Lainnya
49,194,152
243,325,555
Others
Jumlah
10,277,363,646
9,465,313,761
Total
Bunga masih harus dibayar merupakan beban bunga atas simpanan nasabah yang belum dikreditkan ke rekening nasabah.
Accrued interest is the interest expense of customer =s deposits which has not yet been credited to customer =s accounts.
Titipan dana nasabah merupakan pengiriman dana (transfer) dari satu pihak kepada pihak lainnya melalui Bank sebagai perantara, dimana pada tanggal laporan, dana tersebut belum efektif diterima atau dikredit ke rekening penerima dana (beneficiary).
Customers fund deposits represents transfer from one party to another through the Bank as an intermediary, while on the date of the financial statements, the fund has not yet effectively received or credited into the beneficiary=s account.
12. Giro
12. Demand Deposits Persentase Terhadap Jumlah Giro/ Percentage to the Total Demand Deposits
Rupiah Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Mata Uang Asing Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Jumlah
2006
2005
2006
2005
Rp
Rp
%
% Rupiah
638,458,109 139,323,356,763 139,961,814,872
42,690,466 146,419,677,946 146,462,368,412
0.37 80.08 80.45
0.03 89.50 89.53
-34,010,246,810 34,010,246,810 173,972,061,682
109,590,541 17,021,758,792 17,131,349,333 163,593,717,745
-19.55 19.55 100.00
0.07 10.40 10.47 100.00
40
Related Parties Third Parties Forreign Currencies Related Parties Third Parties Total
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Suku bunga rata-rata giro selama tahun 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
Average interests of demand deposits during 2006 and 2005 are as follows:
Suku Bunga Rata-rata per Tahun/Average Interests Rates per Annum 2006 % Rupiah Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Dolar AS Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Dolar Singapura Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
2005 % 4.92 4.92
4.50 4.50
2.24 2.24
1.41 1.41
0.65 0.65
1.41 1.41
Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 tidak ada giro yang dijadikan jaminan atas pinjaman yang diberikan.
Rupiah Related Parties Third Parties US Dollar Related Parties Third Parties Singapore Dollar Related Parties Third Parties
As of December 31, 2006 and 2005 there are no demand deposits pledged as loan collateral.
13. Tabungan
13. Saving Deposits Persentase Terhadap Jumlah Tabungan/ Percentage to the Saving Deposits 2006 Rp
2005 Rp
2006 %
2005 %
Rupiah Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Jumlah
Rupiah 1,885,341,516
328,252,661
338,306,302,634
308,514,577,799
340,191,644,150
308,842,830,460
Suku bunga rata-rata tabungan selama tahun 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
0.55
0.11
Related Parties
99.45
99.89
Third Parties
100.00
100.00
Total
Average interest of saving deposits during 2006 and 2005 are as follows:
Suku Bunga Rata-rata per Tahun/Average Interests Rates per Annum
Rupiah Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
2006
2005
%
% 6.56 6.56
41
4.09 4.09
Rupiah Related Parties Third Parties
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
14. Deposito
14. Time Deposits
a. Berdasarkan Jangka Waktu
a.
Based on Terms
Persentase Terhadap Jumlah Deposito/ Percentage to the Total Time Deposits 2006 Rp Rupiah On - Call Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Mata Uang Asing Dolar AS On - Call 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
69,151,390,712 936,521,966,255 171,917,545,753 65,409,073,173 47,021,711,360 1,290,021,687,253
2005 Rp
2006 %
15,850,000,000 797,184,618,490 46,268,052,686 13,261,105,802 39,817,816,667 912,381,593,645
2005 %
5.22 70.67 12.97 4.94 3.55 97.35
1.71 86.25 5.01 1.43 4.31 98.71
4,855,950,000 28,369,743,850 594,509,552 33,820,203,402
-11,906,378,204 -11,906,378,204
0.37 2.14 0.04 2.55
-1.29 -1.29
882,794,005 470,185,713
---
0.07 0.04
---
1,352,979,718 35,173,183,120 1,325,194,870,373
-11,906,378,204 924,287,971,849
0.10 2.65 100.00
-1.29 100.00
Dolar Singapura 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Jumlah Mata Uang Asing Jumlah
Rupiah On - Call Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months Foreign Currencies US Dollar On - Call 1 - 3 months 3 - 6 months Singapore Dollar
b. Berdasarkan keterkaitan nasabah dengan Bank
b.
1 - 3 months 3 - 6 months Total Foreign Currencies Total
Based on customers relation with the Bank
Persentase Terhadap JumlahDeposito/ Percentage to the Total Deposits 2006
2005
2006
2005
Rp
Rp
%
%
Rupiah Pihak yang Memiliki Hubungan Pihak Ketiga Mata Uang Asing Pihak yang Memiliki Hubungan Pihak Ketiga Jumlah
1,122,100,795 1,288,899,586,458 1,290,021,687,253
446,182,544 911,896,091,101 912,342,273,645
0.08 97.26 97.35
0.05 98.66 98.71
-35,173,183,120 35,173,183,120 1,325,194,870,373
87,669,641 11,858,028,563 11,945,698,204 924,287,971,849
0.00 2.65 2.65 100.00
0.01 1.28 1.29 100.00
42
Rupiah Related Parties Third Parties Foreign Curencies Related Parties Third Parties Total
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Suku Bunga rata-rata deposito selama tahun 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 %
Annual average interest rates during 2006 and 2005 are as follows: 2005 %
Rupiah Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
11.80 11.80
8.10 8.10
Rupiah Related Parties Third Parties
Dollar AS Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
4.32 4.32
1.87 1.87
US Dollar Related Parties Third Parties
Dolar Singapura Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
1.04 1.04
---
Singapore Dollar Related Parties Third Parties
Jaminan berupa deposito berjangka yang diterima dengan surat kuasa mencairkan untuk fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank kepada nasabah pada 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 147.358.468.234 dan Rp 158.354.385.087 atau 11,52% dan 19,05% dari jumlah kredit.
Time deposits which received as collateral for loan facility accepted from the Bank, and furnished by a right to redeem as of December 31, 2006 and 2005 are amounting to Rp 147,358,468,234 and Rp 158,354,385,087, respectively or 11.52% and 19.05% of total loans, respectively.
15. Kewajiban Kepada Bank Lain
15. Liabilities to Other Banks
Akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk giro dan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah. Suku bunga yang diberikan sama dengan suku bunga yang berlaku untuk giro dan deposito berjangka kepada pihak lain.
This account represents demand and time deposits from other banks in Rupiah. The enacted interest rates are the same with the interest rates of demand and time deposits to other party.
16. Perpajakan
16. Taxation a. Taxes Payable
a. Hutang Pajak 2006 Rp
2005 Rp
Pajak Penghasilan: Pasal 4 Ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 - Bunga Pasal 23 - Sewa Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Jumlah
-558,228,139 3,673,078,616 189,952,965 1,665,891 -1,751,808,560 3,676,020
111,250,000 352,302,159 3,094,502,845 188,364,268 1,041,667 2,728,120 1,862,088,887 3,624,011
6,178,410,191
5,615,901,957
43
Income Taxes: Article 4 Verse 2 Article 21 Article 23 - Interest Article 23 - Rent Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax (VAT) Total
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2006 Rp
A reconciliation between profit before provision for income tax per statement of income and taxable income is as follows: 2005 Rp Profit before Provision for Income
Laba sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi
4,724,679,014
2,384,325,313 714,219,022 (4,050,386,665)
(1,971,125,313) 1,525,997,017 1,885,597,188
--
(30,083,560)
-(951,842,330)
(446,238,995) 964,146,337
Deferred Expenses Employee Benefits Expense Deferred Income Allowance for (Recovery of) Possible Losses of Securities Allowance for (Recovery of) Possible Losses of AYDA Total
893,536,896 694,360,738 58,726,380 (384,986,337) 1,261,637,677
Permanent Difference: Reimbursements/Remunerations in Connection of Employment or Services in the Form of Benefits in Kind Aid or Donation Tax Penalties Interest Income Subjected to Final Tax Total
Perbedaan Waktu: Biaya yang Ditangguhkan Pengakuannya Beban Imbalan kerja Penghasilan yang Ditangguhkan Pengakuannya Penyisihan (Pemulihan) Penghapusan Surat Berharga Penyisihan (Pemulihan) Nilai AYDA Jumlah
Tax per Statements of Income
6,142,535,412
Timing Differences:
Perbedaan Tetap: Pengantian/Imbalan Pekerjaan atau Jasa dalam Bentuk Kenikmatan Bantuan atau Sumbangan Denda Pajak Pendapatan Bunga yang Bersifat Final Jumlah Taksiran Laba Kena Pajak
5,945,815,514
6,950,463,028
Estimated Taxable Income
Pembulatan
5,945,815,000
6,950,463,000
Rounded
Taksiran Pajak Penghasilan: 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 5.845.815.000 (2005: Rp 6.850.463.000)
258,830,877 460,247,090 42,313,670 (6,269,205) 755,122,432
Estimated Income Tax: 5,000,000 7,500,000
5,000,000 7,500,000
1,753,744,500 1,766,244,500
2,055,138,900 2,067,638,900
10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 5.845.815.000 (2005: Rp 6.850.463.000) Prepaid Income Tax Income
Pajak Penghasilan Dibayar Di Muka PPh Pasal 25
14,435,940
205,550,013
Tax Article 25
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan
1,751,808,560
1,862,088,887
Estimated Income Tax Payable
Perhitungan pajak penghasilan badan tersebut diatas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
44
Those calculations are temporary made for accounting purpose and subject to change when Bank submit its Annual Taxation Letter.
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
e. Deferred Tax Deferred tax is computed based on the temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities as per financial statements and tax bases of assets and liabilities with details as follows:
b. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aktiva dan kewajiban. Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 31 Desember/
Manfaat (Beban)
31 Desember/
Manfaat (Beban)
31 Desember/
December 31, 2004
Pajak Tangguhan/
December 31, 2005
Pajak Tangguhan/
December 31, 2006
Deferred Tax
Deferred Tax
Benefits (Expenses)
Benefits (Expenses)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp Deffered Tax Assets (Liabilities)
Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan Penyisihan (Pemulihan) Penghapusan
Allowance (Recovery) Possible Losses
Penempatan pada Bank Lain
66,895,750
--
66,895,750
--
66,895,750
Placements with Other Banks
Giro pada Bank Lain
43,913,308
--
43,913,308
--
43,913,308
136,128,795
(9,025,068)
127,103,727
--
127,103,727
Demmand Deposits Other Banks Securities
--
--
--
--
--
16,008,807
--
16,008,807
--
16,008,807
Agunan Diambil Alih
133,871,698
(133,871,698)
--
--
--
Foreclosed Collaterals
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan kerja Sub-Jumlah
405,687,418
457,799,105
863,486,523
214,265,707
1,077,752,230
Estimated Liability on Employee Benefits Sub Total
Efek-efek
Allowance for (Recovery of) Possible
Penyisihan (Pemulihan) Penghapusan atas Kredit yang Diberikan Komitmen dan Kontinjensi
Losses of Loans Commitments and Contingencies
802,505,776
314,902,339
1,117,408,115
214,265,707
1,331,673,822
(1,426,280,156)
565,679,156
(860,601,000)
(1,215,115,999)
(2,075,716,999)
Increase In Securities
Penurunan Nilai Surat Berharga
1,249,007,344
(591,337,594)
657,669,750
715,297,593
1,372,967,343
Decrease In Securities
Selisih Penyusutan Aktiva Tetap
396,928,529
--
396,928,529
--
396,928,529
Difference in Depreciation Fixed Asset
219,655,717
(25,658,438)
193,997,279
(499,818,406)
(305,821,127)
1,022,161,493
289,243,901
1,311,405,394
(285,552,699)
1,025,852,695
Kenaikan Nilai Surat Berharga
Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan - Bersih
17. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Deferred Tax Assets (Liabilities) - Net
17. Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Komitmen dan kontinjensi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Rp
The Bank =s commitments and contingencies for the years ended December 31, 2006 and 2005 are as follows: 2005 Rp
Komitmen Tagihan Komitmen Pembelian Tunai Mata Uang Asing yang Belum Diselesaikan
6,744,375,000
983,011,991
Commitments Commitment Receivables Outstanding Purchase of Spot Foreign Currencies
Kewajiban Komitmen Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Digunakan Penjualan Tunai Mata Uang Asing yang Belum Diselesaikan L/C yang Tidak Dapat Dibatalkan yang Masih Berjalan Jumlah Kewajiban Komitmen Kewajiban Komitmen - Bersih
207,583,155,507 -11,965,682,676 219,548,838,183 (212,804,463,183)
160,600,739,457 2,457,500,000 5,409,658,879 168,467,898,336 (167,484,886,345)
Commitment Liabilities Unused Loans Granted Outstanding Sales of Spot Foreign Currency Outstanding Irrevocable Letters of Credit Total Commitment Liabilities Commitment Liabilities- Net
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian Kewajiban Kontinjensi Garansi yang Diterbitkan Kontinjensi - Bersih Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi Bersih Lainnya Kredit yang Dihapusbukukan
8,411,110,493
11,370,097,651
22,470,336,241 (14,059,225,748)
23,561,550,926 (12,191,453,275)
(226,863,688,931)
(179,676,339,620)
32,225,179,797
35,362,493,574
Contingencies Contingency Receivables Interest Income of Non Performing Loans Contingency Liabilities Guarantees Issued Contingency - Net Commitment and Contigencies Liability Liability -Net - Net Others
45
Loans Written-off
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Perubahan penyisihan penghapusan kewajiban komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Tahun
2006
2005
Rp
Rp
289,712,098
53,362,692
--
236,349,406
Reclassification
289,712,098
Ending Balance
Reklasifikasi Saldo Akhir
The changes in provision for losses of commitment and contingencies are as follows:
289,712,098
Beginning Balance
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian kewajiban dan kontinjensi yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjensi oleh nasabah dan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Management believes that the provision for losses on commitments and contingencies liabilities is adequate to cover the losses which might arise from commitments and contingencies liabilities that are not fulfilled by the Bank=s customers and in compliance with Bank Indonesia regulation.
18. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja
18. Estimated Liability on Employee Benefits
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah kewajiban imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2005 adalah berdasarkan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja tanggal 31 Desember 2004 yang dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) yang laporannya bertanggal 30 Mei 2005. Manajemen tidak menghitung kembali kewajiban imbalan kerja sesuai kondisi yang ada di tahun 2005 karena manajemen yakin bahwa saldo yang sudah dibentuk cukup untuk memenuhi kewajiban Bank pada tanggal 31 Desember 2005.
Bank calculates and records the employee benefits expense in accordance with the Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003. The balance of liability on employee benefits as of December 31, 2005 is based on the estimated liability on employee benefits as of December 31, 2004, which calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuary, in accordance with SFAS No. 24 (Revised 2004) in its report dated May 30, 2005. Management does not calculate its liability on employee benefits based on condition in 2005 as the management believes that balance has been provided is adequate to cover its liability on December 31, 2005.
Kewajiban imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2006 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Rileos Pratama sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) dalam laporannya bertanggal 14 Maret 2007. Manajemen tidak menyajikan kembali perhitungan kewajiban diestimasi imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2005 yang perbandingannya dihitung kembali oleh PT Rileos Pratama karena dampaknya tidak material.
Liability on employee benefits as of 31 December 2006 is calculated by an independent apctuary, PT Rileos Pratama, in accordance with SFAS No.24 (Revised 2004) in its report dated March 14, 2007. Management does not restated its estimated liability on employee benefits as of December 31, 2005 which its comparison is recalculated by PT Rileos Pratama as the effect is considered not material.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
The actuarial assumptions which used to calculate the employee benefits expense and liability are as follows:
Usia pensiun normal Tingkat diskonto Estimasi kenaikan gaji di masa datang Tingkat pengunduran diri
55 Tahun/Years Old 10% 9% 15% sampai dengan usia 40 tahun dan menurun secara linier sampai dengan 0% pada saat usia 55 tahun/ 15% up to age 40 and decrease linearly of
46
Normal pension age Discount rate Future salary increase Retirement rate
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
Tabel mortalita Metode
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
0% at ages 55 Tabel Mortalitas Indonesia 2/ Indonesian Table of Mortality 2 Projected Unit Credit
Rincian dari kewajiban diestimasi atas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2006 Rp
Mortality table Method
The details of estimated liability on employee benefits are as follows: 2005 Rp
Ditambah: Beban imbalan kerja pada tahun berjalan
3,169,303,000 714,219,022
1,643,305,983 1,525,997,017
Beginning Balance Add: Current year employee benefits expenses
Saldo Akhir
3,883,522,022
3,169,303,000
Ending Balance
Saldo Awal
Beban imbalan kerja yang menjadi beban tahun 2006 dan 2005 adalah sebesar Rp 714.219.022 dan Rp 1.525.997.017.
Employee benefits expenses that charged to the current operation for the years 2006 and 2005 is Rp 714,219,022 and Rp 1,525,997,017, respectively.
19. Kewajiban Lain-lain
19. Other Liabilities
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2006 Rp
2005 Rp
Setoran Jaminan
3,331,118,282
2,244,085,229
Security Deposits
Beban yang Masih Harus Dibayar
2,346,139,152
943,301,966
Accrued Expenses
Lain-lain
1,741,151,981
508,273,809
Others
Jumlah
7,418,409,415
3,695,661,004
Total
Setoran jaminan merupakan jaminan pihak ketiga atas penerbitan letter of credit, safe deposit box dan bank garansi.
Security deposits represent deposits from third parties for the issuance of a letter of credit, safe deposit box and bank guarantee.
Beban yang masih harus dibayar merupakan beban tenaga kerja dan macam-macam beban yang terdiri dari biaya telepon, biaya listrik, biaya teleks, biaya lembur dan biaya lain-lain.
Accrued expenses represent employment expenses and other expenses for telephone, electricity, telex, overtime and others.
Lain-lain merupakan escrow account untuk transaksi kredit consumer, transaksi ATM ALTO, akrual reward point dan hutang lainnya.
Others are escrow account for consumer loan transaction, Automatic Teller Machine (ATM) Transaction, accrual point of reward and other liability.
20. Modal Saham
20. Capital Stock
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 31 Desember 47
The details of the stockholders and their stockholdings as FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
2006 dan 2005 sesuai dengan daftar pemegang saham Bank yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham/ Number of
2006 dan/and 2005 Persentase Kepemilikan/ Percentage
Shares
Modal Disetor/ Paid up Capital
Ownerships
Pemegang Saham PT Adhi Tirta Mustika PT Arthavest Tbk PT Kapita Sekurindo Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
of December 31, 2006 and 2005 according to the Bank Stockholder List released by PT Adimitra Transferindo, Stocks Administration Bureau are as follows:
Rp
% 320,943,272 100,000,000 29,500,000 50,775,728 501,219,000
64.03 19.95 5.89 10.13 100.00
Stockholders
80,235,818,000 25,000,000,000 7,375,000,000 12,693,932,000 125,304,750,000
21. Beban Emisi Saham
PT Adhi Tirta Mustika PT Arthavest Tbk PT Kapita Sekurindo Others (each below 5%) Total
21. Stock Issuance Cost
Akun ini merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan penawaran umum saham Bank yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 21 Nopember 2002.
This account represents costs related to the public offering of Bank=s shares which traded in Jakarta Stock Exchange (JSE) on November 21, 2002.
22. Laba per Saham Dasar
22. Basic Earnings per Share
Perhitungan laba per saham dasar pada 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Rp
A calculation of basic earnings per share as of December 31, 2006 and 2005 is as follows: 2005 Rp Net Income
Laba Bersih Laba Bersih Sesuai Laporan Laba rugi untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar
4,090,738,213
2,946,284,015
Number of Shares
Jumlah Saham (lembar) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar Laba Bersih per Saham Dasar
Net Income per Statements of Income for Basic Earnings per Share Computation
501,219,000
426,069,667
Weighted Average Number of Common Shares for Basic Earnings per Share Computation
8.16
5.88
Basic Earnings per Share
48
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
23. Pendapatan Bunga
23. Interest Income
Pendapatan bunga diperoleh dari:
Interest income are received from: 2006 Rp
Kredit yang Diberikan Surat Berharga Penempatan pada Bank Lain Lainnya Jumlah
2005 Rp
161,873,726,075
105,114,024,942
Loans
36,175,575,137 5,122,234,335 179,381,797
51,548,546,872 2,541,623,653 --
Securities Placement with Other banks Others
203,350,917,344
159,204,195,467
Total
Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 3.307.917.478 dan Rp 6.014.840.582 atau merupakan 0,02% dan 3,78% dari seluruh pendapatan bunga kredit pada tahun 2006 dan 2005.
Interest income earned from related parties for the years ended December 31, 2006 and 2005 are amounting to Rp 3,307,917,478 and Rp 6,014,840,582 or reflects 0.02% and 3.78% of the total interest income in 2006 and 2005, respectively.
24. Beban Bunga
24. Interest Expenses
Beban bunga terdiri dari:
Interest expenses consist of: 2006 Rp
Giro Tabungan Simpanan Deposito Penempatan pada Bank Lain Beban Bunga Lainnya Jumlah
2005 Rp
7,212,306,089 20,124,021,289 123,115,729,430 281,087,723 5,206,782,128 155,939,926,659
Beban bunga yang telah dibayarkan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 112.309.960 dan Rp 45.929.777 atau merupakan 0,07% dan 0,04% dari seluruh beban bunga pada tahun 2006 dan 2005.
49
8,001,858,632 20,237,224,615 75,803,643,163 211,383,332 9,739,955,327 113,994,065,069
Current Accounts Saving Deposits Time Deposits Deposits from Other Banks Other Interest Expenses Total
Interest expenses paid to the related parties for the years 2006 and 2005 are amounting to Rp 112,309,960 and Rp 45,929,777 or reflect 0.07% and 0.04% of total interest expenses in 2006 and 2005, respectively.
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
25. Beban Provisi dan Komisi
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
25. Provision and Commission Expenses
Akun ini merupakan pembayaran premi untuk program penjaminan Pemerintah atas kewajiban-kewajiban tertentu yang dimiliki Bank (lihat Catatan 37).
This account represents a payment for premium of Government= s guarantee on Bank= s certain liabilities (see Note 37).
26. Pendapatan Operasional Lainnya
26. Other Operating Income
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2006 Rp
Bunga Tertunggak Tata Usaha Nasabah Administrasi Denda Keterlambatan Angsuran Pinjaman Penjualan Buku Cek dan Giro Lain-lain Jumlah
2005 Rp
4,065,032,467 2,862,778,847 842,494,706 717,708,638 229,587,375 849,894,539 9,567,496,572
27. Beban Penyisihan (Pemulihan) ……Penghapusan Aktiva
Past Due Interest Customers Administration Administration Penalty for Past Due Loan Installments Sale of Cheque Books Others Total
27. Provision for (Recovery of) Earning Asset Losses Expense
Beban penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif dan non produktif terdiri dari:
Penyisihan Penghapusan Pemulihan Penyisihan Penghapusan Jumlah Penyisihan (Pemulihan) - Bersih
4,023,790,488 2,063,127,219 704,200,470 349,336,037 272,104,000 683,415,480 8,095,973,694
Provision for (recovery of) both earning and non earning assets losses expense consists of:
2006
2005
Rp
Rp
8,458,106,638 (6,075,262,741) 2,382,843,897
50
6,906,200,662 (9,272,623,402) (2,366,422,740)
Provision for Losses Recovery of Provision for Losses Total Provision (Recovery) - Net
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
28. Beban Umum dan Administrasi
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
28. General and Administrative Expenses
Akun ini terdiri dari:
Penyusutan: Dibebankan tahun Berjalan Koreksi Kesalahan Tahun 2005 Sewa Komunikasi Pemeliharaan dan Perbaikan Transportasi Beban Ditangguhkan Listrik dan Air Iklan dan Promosi Perlengkapan Kantor Asuransi Pendidikan dan Pelatihan Hukum Pajak dan Perijinan Honorarium Tenaga Ahli Entertainment Lain-lain Jumlah - Bersih
This account consists of: 2006
2005
Rp
Rp
5,297,905,213 -5,297,905,213 4,001,591,369 3,718,061,289 3,658,283,481 2,507,995,975 2,018,856,466 1,785,546,521 1,560,941,082 1,435,886,833 1,026,548,979 987,453,439 614,900,000 474,693,710 366,268,425 258,830,877 1,235,323,887 30,949,087,544
5,981,698,373 (2,474,757,261) 3,506,941,112 5,146,846,730 3,686,718,552 2,374,098,495 2,030,896,481 1,610,030,014 1,509,224,820 3,296,984,357 914,813,184 731,312,071 1,377,756,724 507,588,370 1,263,878,024 337,547,785 893,536,896 1,862,732,482 31,050,906,097
29. Beban Tenaga Kerja
Rent Communication Repair and Maintenance Transportation Deferred Expenses Water and Electricity Advertising and Promotion Office Supplies Insurance Training and Education Legal Taxes and License Professional Fees Entertainment Others Total - Net
29. Employee Expenses
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2006 Rp
Gaji Pokok PPh Pasal 21 THR/Bonus Pengobatan Tenaga Kontrak Pensiun Tunjangan Kesehatan Lembur Honorarium Komisaris Pesangon Asuransi Tunjangan Transport Lain-lain Jumlah
Depreciation: Charged to the Current Year Error Correction in 2005
2005 Rp
17,837,251,857 2,299,738,780 2,499,637,427 1,602,207,696 1,547,455,424 790,677,815 555,527,979 544,922,592 485,000,000 146,655,276 108,063,691 61,874,145 236,431,463 28,715,444,145
Beban tenaga kerja sudah termasuk gaji dan tunjangan yang diterima Direksi dan Komisaris.
51
15,829,061,629 1,756,764,399 1,437,991,519 1,358,503,339 1,845,938,825 7,727,718 466,143,153 473,165,855 817,500,000 177,494,223 85,474,004 20,850,000 136,933,483 24,413,548,147
Basic Salaries Income Tax Article 21 THR/Bonus Medical Treatment Outsourcing Pension Medical Allowance Overtime Commissioners Wages Separation Pay Insurance Transport Allowance Others Total
Employee expenses include salaries and allowance for Directors and Commissioners. FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
30. Beban Administrasi dan Proses Warkat
30. Administrative and Form Process Expenses
Akun ini merupakan beban administrasi untuk penyelesaian proses kliring.
This account represents administrative regarding to clearing process.
31. Posisi Devisa Neto
expenses
31. Net Open Position
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Posisi Devisa Neto (PDN) yang ditetapkan Bank Indonesia.
Bank is subject to fulfill the requirement of Net Open Position (NOP) determined by Bank Indonesia.
Bank Indonesia menetapkan rasio PDN adalah setinggi-tingginya 30% dari modal, bagi bank yang telah memenuhi kriteria untuk wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum dengan risiko pasar.
Bank Indonesia determined the NOP ratio should be maximum 30% of bank= s capital, for bank which has met the criteria to fulfill the requirement of capital adequacy ratio considered market risk.
2006
Mata Uang
Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Hongkong Euro Dolar Australia Dolar Selandia Baru Jumlah
Aktiva Pada Neraca dan Rekening Administrasi/ Assets on Balance
Kewajiban pada Neraca dan Rekening Administratif/ Liabilities on
Sheets and Administrative
Balance Sheets and Administrative
Rp
Rp
Rp
Rp
97,623,981,571
98,214,278,407
(590,296,836)
590,296,836
US Dollar
7,746,544,520 5,909,986,188 575,440,248
7,508,291,815 4,461,586,216 --
238,252,705 1,448,399,972 575,440,248
238,252,705 1,448,399,972 575,440,248
Japan Yen Singapore Dollar Hongkong Dollar
554,489,516 386,434,792 --
2,633,749 -1,110,788
551,855,767 386,434,792 (1,110,788)
551,855,767 386,434,792 1,110,788
Euro Australian Dollar New Zealand Dollar
112,796,876,835
110,187,900,975
2,608,975,860
3,791,791,108
Total
2.81%
Percentage to Capital
Persentase Terhadap Modal
Pada tanggal 31 Desember 2006, jumlah modal inti dan modal pelengkap masing-masing sebesar Rp 107.376.816.589 dan Rp 27.371.052.073.
52
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
Nilai Absolut/ Absolute Value Currencies
As of December 31, 2006, the total of core and supplement capitals are amounting to Rp 107,376,816,589 and Rp 27,371,052,073, respectively.
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
Mata Uang
Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Hongkong Dolar Australia Dolar Selandia Baru Euro Jumlah
Aktiva Pada Neraca dan Rekening Administrasi/ Assets on Balance Sheets and Administrative Rp
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
2005 Kewajiban pada Neraca dan Rekening Administratif/ Liabilities on Balance Sheets and Administrative Rp
29,503,276,103 1,001,546,137 2,411,255,019 1,032,124,797 414,465,329 229,386,270 463,085,489 35,055,139,144
31,697,276,269 363,612,363 7,219,919,108 ---29,096,126 39,309,903,866
Posisi Devisa Neto Net Open Position
Nilai Absolut/ Absolute Value
Rp
Rp
(2,194,000,166) 637,933,774 (4,808,664,089) 1,032,124,797 414,465,329 229,386,270 433,989,363 (4,254,764,722)
Persentase Terhadap Modal
Pada tanggal 31 Desember 2005, jumlah modal inti dan modal pelengkap masing-masing sebesar Rp 103,570,907,174 dan Rp 21,926,350,775.
32. Transaksi Pembelian/Penjualan Tunai ……Mata Uang Asing
2,194,000,166 637,933,774 4,808,664,089 1,032,124,797 414,465,329 229,386,270 433,989,363 9,750,563,788
US Dollar Singapore Dollar Japan Yen Hongkong Dollar Australian Dollar New Zealand Dollar Euro Total
7.77%
Percentage to Capital
As of December 31, 2006, the total of core and supplement capitals are amounting to Rp 103,570,907,174 and Rp 21,926,350,775, respectively. 32. The Transactions of Cash Purchase/Sales of Foreign Exchange
Pembelian dan penjualan tunai mata uang asing yang belum diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 terdiri dari: 2006 Rp Tagihan Pembelian Tunai Dolar AS (USD 750,000; 2005: Nihil) Dolar Hongkong (2006: Nihil; 2005: HKD 775,350) Jumlah
Currencies
Outstanding cash purchase and sales of foreign exchange as of December 31, 2006 and 2005 are as follows: 2005 Rp
6,744,375,000 -6,744,375,000
Kewajiban Penjualan Dolar AS (2006: Nihil; 2005: USD 250,000) Jumlah
---
53
983,011,991 983,011,991
Receivables Spot Purchase US Dollar (USD 750,000; 2005: Nil) Hongkong Dollar (2006: Nil; 2005: HKD 775,350) Total
2,457,500,000 2,457,500,000
Liabilities Selling US Dollar (2006: Nil; 2005: USD 250,000) Total
--
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
33. Sifat dan Transaksi dengan Pihak yang …….Mempunyai Hubungan Istimewa
33. Nature and Transactions of Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
In course of business, the Bank has transactions with related parties. These transactions are conducted in a normal terms and conditions as well as transactions with the third parties. The transactions are as follows: Persentase Terhadap Total Aktiva/Kewajiban/Pendapatan atau Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Total
2006 Rp Kredit yang Diberikan Giro Tabungan Deposito Berjangka Pendapatan Bunga Beban Bunga
24,829,889,804 638,458,109 1,885,341,516 1,122,100,795 3,307,917,478 112,309,960
Assets/Liabilities/Respective Income or Expenses 2006 2005 % %
2005 Rp 33,096,715,504 152,281,007 328,252,661 533,852,185 6,014,840,582 45,929,777
Sifat Hubungan Istimewa Sifat hubungan istimewa dari transaksi-transaksi tersebut diatas adalah dengan Perusahaan terkait, karyawan kunci dan kerabat dekat dari manajemen.
34. Pengunaan Laba Tahun 2005
1.21 0.03 0.10 0.06 0.02 0.07
2.15 0.09 0.11 0.06 3.78 0.04
Loans Current Accounts Saving Deposits Time Deposits Interest Income Interest Expense
Nature of Related Parties The nature of related parties of those transactions are with related party, key personnel and closed relatives of the management.
34. The Use of 2005’s Net Income
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas No. 58, tanggal 29 Mei 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, laba bersih tahun buku 2005 sebesar Rp 2.946.284.015, digunakan untuk menutupi akumulasi kerugian tahun-tahun sebelumnya.
54
Pursuant to the Decree of Annual General Meeting of Stockholder of Limited Company No.58 dated May 29, 2006 which was made in presence of Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta, the 2005’s net income of Rp 2,946,284,015 was used to cover the accumulated losses from previous years.
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
35. Pengungkapan Hal-hal Penting Lainnya
35. Disclosures on Other Important Matters a. Concentration of Assets and Liabilities
a. Konsentrasi Aktiva dan Kewajiban 2006 Daerah Geografis
Jakarta dan Botabek
2005
Aktiva/
Kewajiban/
Aktiva/
Kewajiban/
Assets
Liabilities
Assets
Liabilities
Rp
Rp
Rp
Rp
Geographical Area
1,406,459,886,832
657,633,372,889
1,132,386,181,486
453,615,044,355
Jakarta and Botabek
Bandung Medan
40,219,673,834 392,041,453,909
3,515,858,522 963,331,649,062
29,418,790,169 252,994,891,526
3,723,331,617 816,085,627,545
Bandung Medan
Pekan Baru
127,339,064,790
170,309,379,154
78,518,182,448
118,742,359,566
Pekan Baru
86,067,395,241
131,269,666,359
48,240,646,540
27,415,518,678
2,052,127,474,606
1,926,059,925,986
1,541,558,692,169
1,419,581,881,761
Surabaya and Bali Total
Surabaya dan Bali Jumlah
b. Analisa Jatuh Tempo Aktiva Produktif dan Kewajiban Berbunga (Maturity Gap)
b. Analysis on Earning Assets and Interest Bearing Liabilities (Maturity Gap)
Jatuh Tempo/ Maturity
31 Desember/ December 31
s/d 1 Bulan/
1 s/d 3 Bulan/
3 s/d 6 Bulan/
6 s/d 12 Bulan/
> 12 Bulan/
2006 Rp
up to 1 Month Rp
1 up to 3 Months Rp
3 up to 6 Months Rp
6 up to 12 Months Rp
>12 Months Rp
Aktiva Aktiva Produktif Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan Tagihan Lainnya - Wesel Ekspor Penyisihan Kerugian Jumlah Aktiva Produktif (A1)
13,465,623,375 94,252,374,212 300,605,679,210 1,278,422,553,163 5,147,839,414 (16,116,549,347) 1,675,777,520,028
13,465,623,375 82,991,876,995 245,359,579,200 74,186,864,968 5,147,839,414 (16,116,549,347) 405,035,234,606
-11,038,275,000 -128,115,542,119 --139,153,817,119
-55,555,556 -164,233,634,932 --164,289,190,488
-55,555,556 19,730,000,000 319,920,262,371 --339,705,817,927
-111,111,105 35,516,100,010 591,966,248,773 --627,593,459,888
Assets Earning Assets Current Accounts with Other Banks Placements with Other Banks Securities Loans Other Receivable Export Draft Provision for Losses Total Earning Assets (A1)
Aktiva Lain nya Tidak Berbunga Kas Giro Pada Bank Indonesia Pendapatan yang Masih Akan Diterima Aktiva Tetap - Bersih Agunan yang Diambil Alih Jumlah Aktiva Lainnya Jumlah Aktiva Lainnya (A2) Jumlah Aktiva (A)
29,871,427,868 148,825,667,250 16,360,289,394 39,395,369,266 125,246,425,021 16,650,775,780 376,349,954,578 2,052,127,474,606
29,871,427,868 148,825,667,250 16,360,289,394 ---195,057,384,512 600,092,619,118
-------139,153,817,119
-------164,289,190,488
-------339,705,817,927
---39,395,369,266 125,246,425,021 16,650,775,780 181,292,570,066 808,886,029,954
Non Interest Bearing Earning Assets Cash Current Accounts with Bank Indonesia Unearned Revenues Fixed Assets - Net Foreclosed Collaterals - Net Other Assets Total Others Assets (A2) Total Assets(A)
Kewajiban (B)
Libilities (B) Interest Bearing Liabilities
Kewajiban Berbunga Giro Tabungan
173,972,061,682 340,191,644,150
173,972,061,682 340,191,644,150
---
---
---
---
1,325,194,870,373
1,039,781,846,072
172,475,080,753
65,916,232,188
47,021,711,360
--
Time Deposits
53,506,092,994
53,506,092,994
--
--
--
--
Deposits From Other Banks
5,147,839,414 1,898,012,508,613
5,147,839,414 1,612,599,484,312
-172,475,080,753
-65,916,232,188
-47,021,711,360
---
Acceptance Liabilities Total Interest Bearing Liabilities (B1)
6,178,410,191 21,869,007,181
6,178,410,191 17,985,485,159
---
---
---
-3,883,522,022
Jumlah Kewajiban Tidak Berbunga (B2) Jumlah Kewajiban (B) Selisih (A - B) Akumulasi Selisih (A - B)
28,047,417,372 1,926,059,925,985 126,067,548,621
24,163,895,350 1,636,763,379,662 (1,036,670,760,544)
-172,475,080,753 (33,321,263,634)
-65,916,232,188 98,372,958,300
-47,021,711,360 292,684,106,567
3,883,522,022 3,883,522,022 805,002,507,932
--
(1,036,670,760,544)
(1,069,992,024,178)
(971,619,065,878)
(678,934,959,311)
126,067,548,621
Selisih (A1 - B1)
(222,234,988,585)
(1,207,564,249,706)
(33,321,263,634)
98,372,958,300
292,684,106,567
627,593,459,888
Differences (A1 - B1)
--
(1,207,564,249,706)
(1,240,885,513,340) (1,142,512,555,040)
(849,828,448,473)
(222,234,988,585)
Accumulated Difference (A1 - B1)
Deposito Berjangka Simpanan dari Bank Lain Kewajiban Akseptasi Jumlah Kewajiban Berbunga (B1) Kewajiban Tidak Berbunga Hutang Pajak Lainnya
Akumulasi Selisih (A1 - B1)
55
Current Accounts Saving Deposits
Non Interest Bearing Liabilities Tax Payables Others Total Non Interest Bearing Liabilities (B2) Total Liabilities (B) Differences (A - B) Accumulated Difference (A - B)
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
31 Desember/ December 31
s/d 1 Bulan/
1 s/d 3 Bulan/
2005 Rp
up to 1 Month Rp
1 up to 3 Months Rp
Jatuh Tempo/ Maturity 3 s/d 6 Bulan/ 3 up to 6 Months Rp
6 s/d 12 Bulan/
> 12 Bulan/
6 up to 12 Months Rp
>12 Months Rp
11,951,853,762 26,807,191,531 392,693,858,572 831,154,066,685 (21,101,922,896)
11,951,853,762 24,411,000,000 9,909,671,087 103,754,569,903 (21,101,922,896)
--100,411,770,522 88,172,466,575 --
-1,873,767,392 5,000,000,000 134,012,602,509 --
-355,757,478 51,682,833,529 250,075,817,599 --
-166,666,661 225,689,583,434 255,138,610,099 --
Assets Earning Assets Current Accounts with Other Banks Placements with Other Banks Securities Loans Provision for Losses
Jumlah Aktiva Produktif (A1)
1,241,505,047,654
128,925,171,856
188,584,237,097
140,886,369,901
302,114,408,606
480,994,860,194
Total Earning Assets (A1)
Aktiva Lain nya Tidak Berbunga Kas Giro Pada Bank Indonesia Pendapatan yang Masih Akan Diterima Aktiva Tetap - Bersih Agunan yang Diambil Alih Jumlah Aktiva Lainnya Jumlah Aktiva Lainnya (A2) Jumlah Aktiva (A)
20,014,138,942 128,429,081,540 17,415,366,778 38,915,367,019 77,190,074,444 18,089,615,792 300,053,644,515 1,541,558,692,169
20,014,138,942 128,429,081,540 17,415,366,778 ---165,858,587,260 294,783,759,116
-– -----188,584,237,097
-– -----140,886,369,901
-– -----302,114,408,606
---38,915,367,019 77,190,074,444 18,089,615,792 134,195,057,255 615,189,917,449
Non Interest Bearing Earning Assets Cash Current Accounts with Bank Indonesia Unearned Revenues Fixed Assets - Net Foreclosed Collaterals - Net Other Assets Total Others Assets (A2) Total Assets(A)
Aktiva Aktiva Produktif Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Lain Efek-efek Kredit yang Diberikan Penyisihan Kerugian
Kewajiban (B) Kewajiban Berbunga Giro Tabungan Deposito Berjangka dan Sertifikat Simpanan dari Bank Lain
163,593,717,745 308,842,830,460
163,593,717,745 308,842,830,460
---
---
---
---
924,287,971,850
824,940,996,694
46,307,372,686
13,221,785,802
39,817,816,668
--
Kewajiban Berbunga Lainnya Jumlah Kewajiban Berbunga (B1)
840,469,887 1,397,564,989,942
840,469,887 1,298,218,014,786
-46,307,372,686
-13,221,785,802
-39,817,816,668
---
Libilities (B) Interest Bearing Liabilities Current Accounts Saving Deposits Time and Certificate Deposits Deposits from Other Banks Others Interest Bearing Liabilities Total Interest Bearing Liabilities (B1)
5,615,901,957 16,400,989,863 22,016,891,820
5,615,901,957 13,231,686,863 18,847,588,820
----
----
----
-3,169,303,000 3,169,303,000
Non Interest Bearing Liabilities Tax Payables Others Total Non Interest Bearing Liabilities (B2)
1,419,581,881,761 121,976,810,408
1,317,065,603,606 (1,022,281,844,490)
46,307,372,686 142,276,864,411
13,221,785,802 127,664,584,099
39,817,816,668 262,296,591,938
3,169,303,000 612,020,614,449
Total Liabilities (B) Differences (A - B)
-- (1,022,281,844,490)
Accumulated Difference (A - B)
Kewajiban Tidak Berbunga Hutang Pajak Lainnya Jumlah Kewajiban Tidak berbunga (B2) Jumlah Kewajiban (B) Selisih (A - B) Akumulasi Selisih (A - B) Selisih (A1 - B1) Akumulasi Selisih (A1 - B1)
(880,004,980,079)
(752,340,395,980)
(490,043,804,042)
121,976,810,407
(1,169,292,842,930)
142,276,864,411
127,664,584,099
262,296,591,938
480,994,860,194
Differences (A1 - B1)
-- (1,169,292,842,930)
(1,027,015,978,519)
(899,351,394,420)
(637,054,802,482)
(156,059,942,288)
Accumulated Difference (A1 - B1)
(156,059,942,288)
Analisa maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aktiva produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga dan nilai tukar.
Maturity gap analysis is to measure the cumulative differences between earning assets and interest bearing liabilities and its effect on Bank= s liquidity and the exposure to interest and exchange rate changes.
Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aktiva produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga. Pada dasarnya akun giro, tabungan dan deposito tidak begitu sensitif terhadap perubahan tingkat bunga.
Interest rate risk or sensitivity arises when the maturity of earning assets differs significantly from the maturity of interest-bearing liabilities. Basically, the current accounts, saving and time deposits are less sensitive to changes in interest rates.
Risiko Likuiditas dan Asset-Liability Pengelolaan likuiditas dan asset-liability meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kewajibankewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar valuta asing, yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada neraca maupun rekening administratif.
Liquidity Risk and Asset-Liability Liquidity management and asset-liability consist of maintaining liquidity above safety level to ensure that funding requirement can be met to replace over due liabilities, and also interest rate risk management and currency risk, which arises from every transaction in balance sheet and administration account.
56
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
The mismatch between maturity of funding which in general is shorter than maturity of loans, will cause liquidity problems which will affect the capability of the Bank to meet its liabilities to customers. This may influence public=s trust and will affect the going concern of the Bank.
Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan alat likuid tingkat pertama yang memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan alat likuid tingkat pertama terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) yang ditetapkan Bank Indonesia pada tingkat yang optimal serta pemeliharaan surat-surat berharga berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Bank juga memelihara cadangan alat likuid tingkat kedua yang terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta surat-surat berharga berjangka panjang yang likuid seperti obligasi pemerintah, obligasi bank dan obligasi swasta non bank yang memiliki peringkat baik. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna menganekaragamkan cara pendanaan.
The focus of the Bank= s management of liquidity is to match the cash inflow and cash outflow. The gap between cashflow will be anticipated with the right liquidity first tool maintenance in accordance with proforma cashflow and existing liabilities structure. Liquidity first tool maintenance consist of reserve requirement that should be in optimal level based on Bank Indonesia =s regulation and short term liquid services maintenance, such as Certificates of Bank Indonesia. Bank also maintain second liquid tool reserve, which are consist of placement of short term cash with other banks and liquid long term marketable securities such as government bonds, bank =s bonds and private non bank bonds that are in good rating. Liquidity management also conducted by financial resources structure maintenance, such as changing the concentration boundaries of depositors and try to decrease its dependance on high cost fund such as deposits and replace it with lower cost of fund such as current account and saving deposits. Beside that, Bank also maintain its ability in accessing to money market by maintaining the relationship with correspondent banks. Bank also obtains routine observations for all situations above and takes some actions to achieve funding variations.
Risiko Tingkat Bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aktiva akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aktiva dan pasiva seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efekefek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan kewajiban-kewajiban pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih.
Interest Rate Risk Interest rate risk is the possibility risk of the decrease of net interest income and market value of assets= portfolio resulting from the change of interest rates in money market. Since assets and liabilities such as current accounts with other banks, securities, loans, demand deposits, saving deposits, time and certificate of deposits, borrowing and other money market liabilities have various interest rates and terms, the changes of interest rate may resulting at the increase or decrease of net interest income.
Jatuh tempo untuk perhitungan maturity gap adalah sisa waktu hingga jatuh tempo kontrak sejak tanggal 31 Desember 2006.
The maturity used for maturity gap computation is the time remains until the contracts mature starting from December 31, 2006.
57
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengelola serta mengendalikan risiko yang terkait dengan berbagai kombinasi jatuh tempo dan bunga adalah: 1. Meningkatkan persentase deposan kecil terhadap jumlah deposito secara keseluruhan. 2. Penyelesaian kredit bermasalah. 3. Mengembangkan sumber daya manusia dengan melakukan perbaikan perencanaan, rekruitmen, pendidikan, pemberian kompensasi, evaluasi pegawai dan administrasi kepegawaian. 4. Mencari dan menjajaki alternatif penanaman dana selain penanaman dalam secondary reserves dan kredit. 5. Melakukan standarisasi dan perbaikan terhadap proses pemberian kredit. 6. Menekan perhitungan ACost of Loanable Fund@ sehingga harga kredit yang ditawarkan Bank menjadi lebih kompetitif. 7. Meningkatkan penyaluran kredit dengan prinsip kehatihatian.
The followings are actions to manage and control the risk related to the combination of maturity and interest:
c.
c.
Rasio Kecukupan Modal Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang ditetapkan Bank Indonesia, dengan mempertimbangkan secara kuantitatif nilai pos-pos aktiva dan kewajiban, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko atau ATMR). Rasio KPMM merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan Bank. Bank Indonesia menetapkan rasio KPMM adalah 8%. Sebagaimana diatur dalam Peraturan BI No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhatikan risiko pasar. Rasio KPMM Bank setelah memperhitungkan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar 9,37% dan 14,07%. Tabel di bawah ini menunjukkan modal dan rasio KPMM Bank masing-masing per 31 Desember 2006 dan 2005 sebagai berikut:
58
1. Increase the percentage of small depositors to the total deposits as a whole. 2. The settlement of bad debts. 3. Develop the human resources by improving the planning, recruiting, training, compensation, staff evaluation and administration. 4. Search and find the alternative investments other than in secondary reserves and loans. 5. Standardize and improve the granting process of loan. 6. Lower the ACost of Loanable Fund @ computation in order to have a more competitive interest rate. 7. Expand loans channeling with prudence principle. Capital Adequacy Ratio The Bank is subject to fulfill the requirement of Capital Adequacy Ratio (CAR) determined by Bank Indonesia by taking into the consideration the quantitative measures of assets and liabilities, and qualitative judgment regarding component and weighted risk (Weighted Risk Assets or WRA). CAR is one of the indicators of bank= s soundness.
Bank Indonesia requires CAR ratio shall be 8% as regulated in Bank Indonesia=s Regulation No. 5/12/PBI/2003 regarding the obligation to provided capital adequacy ratio with market risk charge. Bank=s CAR considered the market risk as of December 31, 2006 and 2005 is 9.37%, and 14.07%, respectively. The table below shows the Bank=s capital and capital adequacy ratio for the years ended December 31, 2006 and 2005 as follows:
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
2006 Rp
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
2005 Rp
Modal Inti (Tier I) Modal Disetor Beban Emisi Saham Cadangan Umum
Core Capital (Tier I) 125,304,750,000
125,304,750,000
(1,634,335,943)
(1,634,335,943)
46,250,271
46,250,271
Rugi Bersih Tahun Sebelumnya Sebelum Pajak Tangguhan 100%
General Reverse Prior Year Loss - Before Deferred
(18,527,993,195)
(21,474,277,211)
Laba Bersih Tahun Berjalan Sebelum Pajak Tangguhan (50%)
Capital Stock Stock Issuance Cost
Tax (100%) Current Year Net Income -
2,188,145,456
1,328,520,057
107,376,816,589
103,570,907,174
Total
Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap
15,476,733,881
15,476,733,881
Provision for Revaluation on Fixed Assets
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (Maksimum 1,25% dari ATMR)
11,894,318,193
6,449,616,894
Provision for Possible Losses on Earning Assets (Maximum 1.25% from WRA)
Jumlah
27,371,052,074
21,926,350,775
Total Total Equity (Tier I and Tier II)
Jumlah
Supplement Capital (Tier II)
Modal Pelengkap (Tier II)
Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) Jumlah ATMR
134,747,868,662
125,497,257,949
1,430,139,605,496
875,422,696,488
Total WRA
9.43%
14.34%
CAR Ratio (Credit Risk) CAR Ratio (After Credit and
9.37%
14.07%
Rasio KPMM (Risiko Kredit) Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit dan Risiko Pasar)
d.
Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Total Aktiva Produktif Tabel di bawah ini menunjukkan perkembangan kualitas aktiva produktif Bank untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31.Desember 2006 dan 2005 sebagai berikut: 2006 Rp
Kategori Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah (A) Aktiva yang Diklasifikasikan Dalam Perhatian Khusus
Before Deferred Tax (50%)
d.
Market Risks)
Ratio of Classified Earning Assets to Total Earning Assets The table below shows the progress of the quality of earning assets for the years ended December 31, 2006 and 2005 as follows:
2005 Rp
1,776,820,632,943
1,169,158,511,772
59,105,753,614 24,721,765,366 25,649,540,689 34,788,353,163 1,921,086,045,775
16,436,369,898 22,821,203,961 22,719,141,337 60,480,625,636 1,291,615,852,604
Category Pass Special Mentioned Sub Standard Doubtful Loss Total (A) Classified Assets Special Mentioned
14,776,438,404
4,109,092,475
Kurang Lancar
12,360,882,683
11,410,601,981
Sub Standard
Diragukan
19,237,155,516
17,039,356,003
Doubtful
34,788,353,163 81,162,829,766
60,480,625,636 93,039,676,095
Loss Total (B) Ratio of the Quality of Classified Earning Assets to Total Earning
4.22%
7.20%
Assets (B/A X 100%)
Macet Jumlah (B) Rasio Kualitas Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Terhadap Total Aktiva Produktif (B/A X 100%)
59
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
PT BANK KESAWAN Tbk
PT BANK KESAWAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2006 and 2005 (In Full Rupiah)
36. Government=s Security on Payment Obligations of a Private Bank
36. Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Kewajiban-kewajiban tertentu Bank dijamin oleh Pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000. Berdasarkan ketentuan dalam Program Penjaminan Pemerintah, periode penjaminan akan diperpanjang selama enam bulan secara otomatis sejak tanggal 31 Januari 2001 kecuali bila Menteri Keuangan, sebelum berakhirnya masa enam bulan tersebut, mengumumkan bahwa Pemerintah tidak bermaksud untuk memperpanjang penjaminan. Selain itu, berdasarkan keputusan ini, Bank diwajibkan untuk memperoleh persetujuan pemegang saham atas ketiadaan deklarasi dividen selama periode penjaminan (lihat Catatan 34). Pada tahun 2006 jaminan Pemerintah tersebut masih berlaku.
Certain liabilities of the Bank are guaranteed by the Government based on the Decree of the Minister of Finance No. 179/KMK.017/2000 dated May 26, 2000. Under the terms of the Government Security Program, the period of guarantee will be automatically extended for another six-months after January 31, 2001, unless if the Minister of Finance, prior to the end of the first six months, announces that the Government does not intend to extend the security. Besides, under this Decree, the Bank is required to obtain the approval from their stockholder for the non-declaration of dividends during the security period (see Note 34). In 2005, the Government security is still valid.
37. Reklasfikasi Akun
37. Reclassification of Accounts
Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2005 telah direklasifikasi sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2006 untuk tujuan perbandingan.
Certain accounts in the financial statements for the year ended December 31, 2005 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements for the year ended December 31, 2006 for comparison purposes.
Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut:
Accounts which have been reclassified are as follow:
Setelah Reklasifikasi/ After Reclassification 2005 Rp Kewajiban Segera Kewajiban Lain-lain Jumlah
9,246,313,761 3,695,661,004 12,941,974,765
Sebelum Reklasifikasi/ Before Reclassification 2005 Rp 9,246,161,111 3,695,813,654 12,941,974,765
Current Liabilities Other Liabilities Total
38. Management=s Responsibility on the Financial Statements
38. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2007.
60
Management of the Bank is responsible for the financial statements that were completed on March 15, 2007.
FINAL DRAFT For Discussion Purpose Only April 13, 2007 (11:42PM) To be Finalized Agreed by: Date :
w w w. b a n k k e s a w a n . c o . i d
P T. B A N K K E S AWA N T b k . J l . H a y a m Wu r u k N o . 3 3 Jakar ta 10120 Te l . 0 2 1 3 5 0 8 8 8 8 Fax. 021 3483 2739