4. URUSAN WAJIB
:
PERUMAHAN RAKYAT SASARAN
NO.
PERMASALAHAN 2
1
Meningkatnya kebutuhan rumah yang layak huni
t
PROGRAM
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
2008-2013 6
5
Program pembangunan perumahan
Terpenuhinya kebutuhan rumah yang dicukupi
7
a) Terbangunnya rumah baik oleh pengembang, pemerintah/ pemerintah daerah dan swadaya
dengan kemampuan pengembang, pemerintah dan masyarakat
masyarakat. Banyaknya rumah yang tidak layak huni baik yang berlokasi di perdesaan
Peningkatnya kualitas rumah yang terjangkau oleh daya beli MBR.
b)
maupun perkotaan
SKPD PENGAMPU SKPD UTAMA
SKPD PENDUKUNG
8 urnas utpta
9 uapermasdes
lGrya dan Tata Ruang.
Dinas ESDM
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Bapermasdes
)
Meningkatnya kualitas perumahan Terfasilitasinya
MBR di
d)
2
a.
t{endannyapengeEnuan, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, pengelolaan, dan peningkatan kualitas infrastruktur oerumahan/oermukiman
Program pemDeroayaan komunitras perumahan.
a.
MenrngKamya
pengetahuan pemahaman masyarakat tentang perumahan yang sehat, aman dari bencana
Perdesaan dan perkotaan untuk memiliki rumah yang layak Meningkatnya efisiensi dan efektifitas dalam pemanfaatan lahan kawasan perumahan/per mukiman MenrngKamya pengetahuan kesadaran, partisipasi
masyarakat perdesaan dan MBR dalam neninnkatan
lampinanhal
. 3l
SASARAN NO.
PERMASALAHAN
PROGRAM
2008-2013
2
5
6
1
terutama pada masyarakat perdesaan dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah
SKPD PENGAMPU
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SKPD UTAMA
SKPD PENDUKUNG
7
E
I
kualitas hunian
b. Meningkatnyakemampuan dan keberdayaan masyarakat dalam
(MBR)
pembangunan, pengelolaan, dan
peningkatan perumahan serta siaga terhadap
bencana
c.
Peningkatanperumahan termasuk didalamnya infrastuktur
Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan
partisipasi masyarakat dalam pengurangan risiko bencana
Meningkatnya kualitas
infrastruktur perumahan/ permukiman
Lemahnya kelembagaan komunitas perumahan dalam pengelolaan dan pemeliharaan serta sharing pembangunan dan pembiayaan perumahan termasuk didalamnya infrastruktur.
Meningkatnya efisiensi dan efektivitas
Meningkatnya sinergitas
pembangunan,
komunitras
pengelolaan perumahan
perumahan
dalam pengelolaan dan
pemeliharaan serta sharing pembangunan dan pembiayaan perumahan
Lampiran hal
-
32
5. URUSAN WAJIB: PENATAAN RUANG PERMASALAHAN
NO
2 Terdapat beberapa item pengaturan dalam RTRW yang telah ada belum sesuai dengan Undang-undang No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang. Belum seluruhnya tersusun rencana rinci Kawasan Strategis Jateng . Perlu penyesuaian terhadap perubahan-perubahan ruang
1
4
3
5
Program
Program
Perencanaan tata Ruang
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SASARAN 2008 - 2013
PROGRAM
Program
perencanaan tata
, perencanaan tata
dengan
ruang dengan target
ruang,
;
a.
sasaran
Tengah
Provinsi
b.
Jawa
;
ruang; Fasilitasi penyesuaian RTRW Kab/Kota UU
Bakorlin
Wil
I,
il,il1 Instiansi terkait
Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah
2612007 tentang Penataan Ruang Tersusunnya
rencana
,
Biro Hukum, Biro Pemerintahan,
sesuai
c.
Dinas ESDM, DKP, Dinas Pariwisata, Dinas PSDA, Bina
Marga
tentang penataan
Rinci
SKPD PENDUKUNG 7 Bappeda,tsLH,
Dinas
Jawa Tengah sesuai dengan uu 26t2007
kawasan Strategis
Provinsi
6 Dinas Tata Cipta Karya
indikator
a. RTRW
penataan Ruang Tersedianya
Rencana
SKPD UTAMA
capaiannya;
sesuai UU tentang
dengan 2612007
b.
dan
:
RTR yang
SKPD PENGAMPU
rinci
Kawasan
Strategis Provinsi Jawa Tengah. 4.
Masih rendahnya kesadaran Para pelaksana pembangunan dalam pemanfaatan rencana tata ruang sebagai dasar pelaksanaan pembangunan. Rendahnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya.
Program Pemanfaatan Ruang Pengendalian Ruang ;
2.
Program
2.
Program
pemanfaatan ruang
pemanfaatan ruang
dan
dan
pengendalian dengan target dan indikator
pengendalian dengan
tata ruang
tata ruang,
sasaran: a. Akurasi informasi
data
te*ait
kondisi ruang
capaiannya; a.
Monitoring dan
Dinas Tata Cipta Karya
Bappeda,BLH, Dinas ESDM, DKP, Dinas Pariwisata, Dinas PSDA, Bina
Dinas
pembaharuanan data
Marga
spasial
Biro Hukum, Bro
,
Pemerintahan
Lamphan hal
-
33
PERMASALAHAN
PROGRAM
2008 - 2013
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
2
3
4
5
@
SASARAN
b.
hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang. Kinerja Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah,
(BKPRD) belumoptimaldalam memfasilitasi pemecahan permasalahan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
c.
Meningkatnya
6
b.Penrngkatan
Kesa-
kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam
daran dan kepatuh-
pemanfaatan ruang Konsistensi pemanfaatan sesuai daya dukungnya dan penerapan pengendalian pemanfaatan
ruang
dengan
ruang, terutama
pada
kawasan dan lestari
lindung
sawah
PP,
Wil
Instransi terkait
dengan peruntukannya.
Penataan Ruang Prgvinsi Jawa Tengah
c. Berkurangnya
pelanggaran pemanfaatian ruang
d.Peningkatan upaya
penegakan
terhadap
hukum pelaku
pelanggaran
pemanfaatan ruang e.Meningkatnya
kesadaran aparatur dalam pengendalian
Pernataan Ruang Daerah, (BKPRD)
ruang
Badan
dalam
Koordinasi
memfasilitasi
pemecahan
permasalahan Meningkatnya Kinerja BK-PRD Provinsi Jawa Tenoah
Bakorlin
pemanfaatan ruang
sesuai
d. Terkendalinya pemanfaatan ruang
e.
Satpol I,il.tl
f. Peningkatan kinerja
dengan peruntukkannya
PENDUKUNG 7
an masyarakat dalam
didukung kelembagaan serta peran serta masyarakat.
sesuai
SKPD PENGAI'IPU SKPD SKPD UTAMA
dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Lampiran hal
-
34
6. URUSAN WAJIB : PERENCANAAN PEMBANGUNAN t
IA]TGEI I'AN
1
1.
z.
3.
PROGRAM
PERMASALAHAN
NO.
2 Belum optimalnya kerjasama dan sinergitas pembangunan antar daerah kabupaten/kota dan provinsi lain.
SASARAN 2008-2013
4 Peningkatan kerjasama pembangunan
Meningkatnya keriasama antara daerah kabupaten/kota dan propinsi dalam perencanaan pembangunan
Perencanaan
Berkembangnya pertumbuhan
Terwujudnya
Pengembangan WilaYah
wilayah perbatasan'
perbatasan.
Perbatasan
Belum optimalnya perkembangan wilayah strategis dan cepat
Perencanaan
Meningkatrya pusat-p$at
Pengembangan wilaYah Strategis dan cepat
pertumbuhan di Jawa Tengah
akselerasi perkembangan dan pertumbuhan wilavah oerbatasan. Berkembangnya wilayah strategis sebagai pusat-pusat pertumbuhan di Propinsi Jawa Tenoah Terkendalinya pengembangan kota-kota Besar dan Menengah di Jawa Tenqah Tersedianya Sumber Daya Aparatur perencanaan pembangunan daerah, tersusun dan terlaksananya kebijakan daerah di bidang penelitian dan pengembangan
tumbuh
Belum optimalnya pengendalian kota-kota besar dan menengah
Perencanaan Pengembangan Kotakota Menengah dan
Meningkatnya pengendalian pengembangan kota-kota besar dan menengah
Besar 5.
Belum optimalnya sumber daya aparatur di bidang perencanaan, pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah yang disebabkan oleh kurangnya keahlian dan ketrampilan sumberdaya aparatur serta dukungan sarana prasrana
PeningKaEn Kapasms kelembagaan perenc€rnaan
pembangunan daerah
Meningkatnya kapasltras kelembagaan p€rensanaan, penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
SKPD PENGAMPU
Bappeda
SKPD PENDUKUNG 7 SKPD Terkait
Bappeda
SKPD Terkait
Bappeda
SKPD Terkait
Bappeda
SKPD Terkait
Bappeda
Eat[Dang - SKPD Terkait
SKPD UTAMA 6
antar daerah kabupaten/kotra dan propinsi dalam perencanaan oembanounan
Belum optimalnya perkembangan dan pertumbuhan wilayah
tumbuh.
4.
INDIKATOR CAPAIAN 5 Terselenggaranya forum kerjasama
Lampiran
hd - 35
NO
PERMASALAHAN
PROGRAil
SASARAN 2008-2013
'l
2
3
4
6.
uerum op0malnya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah
t erencanean
Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang ekonomi
Perencanaan Pembangunan Ekonoml
Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang ekonomi
Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan
Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
MenrngKarnya Kuarfias ooKumen perencanaan pembangunan daerah bidang kesejahteraan rakyat serta bidang pemerintahan dan kependudukan
Peren@naan Pembangunan Prasarana wilayah dan Sumberdaya Alam
Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang prasarana wilayah dan sumberdaya alam
Perencanaan pembangunan daerah rawan benena
Meninglctnya lrualitas dokumen perencanaan pembangunan daerah rawan bencana
pembangunan daerah bidang
Pembangunan Daerah
sosial budaya
0.
Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang prasarana wilayah dan
Meningl€tnya kualitas dokumen percncanaan pembangunan daerah
sumberdaya alam
U.
Belum optimalnya koordinasi dan perencrnaan pembangunan daerah rawan bencana
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN 5 Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan, seperti Renja SKPD, Renstra SKPD, RKPD, RPJMD, dan RPJPD. I
erseoEnya
dokumen perencanaan pembangunan ekonomi daerah Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan bidang kesejahteraan rakyat, bidang pemerintahan dan keoendudukan Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan bidang prasarana wilayah dan srrmberdava alam Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah rawan bencana
SKPD PENGAMPU SKPD SKPD UTAMA
PENDUKUNG
6
7
Bappeda
SKPD Terkait
Bappeda
SKPD Terkait
Bappeda
SKPD TerKait
Bappeda
SKPD Terkait
Bappeda
Dinas Cipta ]Grya dan Tata Ruang, Dinas ESDM dan SKPD Terkait.
SeK BPBD
Lampiran hal
-
36
?. URUSAN WAJIB: PERHUBUNGAN
SKPD PENGAMPU NO.
PERMASALAHAN
PROGRAM
SASARAN 2008-2013
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SKPD UTAMA
SKPD PENDUKUNG
1
2
3
4
5
6
7
1.
a)
b)
c)
d)
e)
Tingginya beban lalu lintas dan banyaknya daerah rawan kecelakaan serta minimnya fasilitas perlengkapan jalan. Jaringan pelayanan angkutan penumpang tidak sebanding dengan permintaan jasa angkutan. Masih kurangnya keterpaduan sistem jaringan jalan, lemahnya manajemen lalu lintas, dan rendahnya ketertiban pengguna jalan. Biaya subsidi dan investasi di bidang kereta aPi sangat besar, disamPing itu rendahnya kapasitas lintas dan rendahnYa kualitas sarana dan Prasarana sehingga Perlu adanya terobosan baru dalam sistem penyelenggaraan perkeretaapian dan dukungan dari berbagai pihak. Perkembangan nrndrrkfivitas ASDP
Program Pengembangan Perhubungan Darat
1.
Terwujudnya peningkatan sarana prasarana lalu lintras dan angkutan jalan, kelaikan jalan kendaraan bermotor, kualitas pelayanan, kualitas pengawasan dan pengendalian, meningkatnya disiplin, manajemen dan rekaYasa untuk mewujudkan keselamatan jalan raya. Terwuj udnya peningkatan keselamatan dan pelayanan keretia aPi sertia mendorong Peran
swasta, pemerintah dan koperasi dalam pengembangan
transportasi kereta api dan ASDP. Terwujudnya kualitas aparatur bidang LLAJ, ASDP dan kereta api.
Meningkatnya kualitias dan kuantitas perencanaan bidang perhubungan, komunikasi dan informatika. Terfasilitasinya pembangunan terminal tipe A dan B.
Terbangunnya jembatan timbang 4 buah dan meningkatnya kapasitas timbang serta integrasi jaringan inter koneksi sebanyak 17 buah. Terfasilitasinya pembangunan BRT di 3 kota (Semarang, Surakarta dan Purwokerto). Meningkatnya jumlah fasilitas perlengkapan jalan. Meningkatnya unjuk kerja alur alternatif dan
Dinas
a)
Perhubungan Komunikasi dan lnformatika
b)
c)
Dinas Bina Marga Prov. Jateng Dinas PSDA Prov. Jateng Biro
Perekono-
d)
mian Dinas
Perhubu-
/
I
ngan LLAI Kab/kota
Lampiran hal
-
37
SKPD PENGAMPU NO.
PERMASALAHAN
2
_1.
relatif kecil dibanding moda transportasi jalan l(A. laut dan udara disamping itu peran swasta dalam pengembangan masih rendah.
PROGRAil
SASARAN
3
4
2008-20{3
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN 5 perintis. Meningkatnya kinerja pelayanan bis AKDP dan
SKPD UTAMA
SKPD PENDUKUNG
6
7
A|(AP. Terbangunnya Area Tnffic Contrcl Sysfem (ATCS) di 2 Kab./Kota. Peningkatan SDM bidang LLA.I, ASDP dan KA. Terfasilitasinya revitalisasi jalurjalur non operasi KA terutama di KedungjatiTuntang, Magelang-Bedono, Magelang-, Semarang-DemakKudus-Rembang, Kudus-Jepara, Rembang-Blora.
Terhsilitasinya pengoperasian l(A terutama lintas Klaten-SoloSragen, Pekalongan Semarang. Terfasilitasinya pengoperasian KA Komuter terutama lintas SemaranqLampiran hal
-
38
SKPD PENGAMPU NO.
1
PERMASALAHAN 2
PROGRAM
3
SASARAN 2008-2013
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SKPD UTAMA
5
6
4
SKPD PENDUKUNG 7
Tegal-PurwokertoKutoa$o-JogjaSolo-Semarang.
Terfasilitasinya pembangunan
double tncklintas Tegal-Pekalongan-
n.
Semarang-Cepu dan angkutan kereta api perkotaan di Solo. Peningkatan keselamatan:
pembinaan/ sosialisasi, penertiban, peningkatan, pemeliharaan, rehabilitasi, pembangunan perlintasan sebidang di 22 kab/kota.
Terfasilitasinya pengembangan KA wisatia Tuntang-
-
Ambarawa Bedono, Borobudur dan sekitarnya.
Terfasilitasinya peningkatian
frekuensi KA lintas Tegal- Semarang,
Semarang-SoloSragen, Semarang
4eou.
dan Solo. Lampiran hal
-
3q
PERMASALAHAN
SASARAN
2008-20t3
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
q.
r.
s.
t.
Terfasilitasinya pembangunan Dry Porf lGlijambe, Purwokerto dan Gombong.
Terfasilitasinyadan pendampingan pembangunan pelabuhan penyeberangan Kendal.
Meningkatnya kualitas sarana dan pEsarana transportasi 8 waduk (Malahayu, Sempor, Wadas lintang, Kedungombo, Gajah Mungkur, Cacaban, Rawa Pening dan Mrica).
Terfasilitasinya pengoperasian kapal penyeberangan lintas KendalKumai dan
terfasilitasinya pengoperasian coastal fetry
Lampung-BantenDKI-Jabar-Kendal-
Lampiran
hal
-
40
SKPD PENGAMPU NO.
PERMASALAHAN
SASARAN
PROGRAM
2008-2013 2
1
3
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
4
u.
v.
2.
a) Volume bongkar muat
b)
c)
barang perdagangan, angkutan peti kemas dan penumpang di Tanjung Emas mengalami kenaikan namun tidak seperti Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Sedangkan pelabuhan Cilacap, Tegal dan Juwana yang juga sebagai pelabuhan bongkar muat barang relative konstan. Belum optimalnya Pelabuhan Tanjung Emas baik sarana prasarana sisi darat maupun laut. Minimnya SBNP di wilayah perairan Jawa Tengah untuk mendukuno
Program Pengembangan Perhubungan Laut
a)
b)
Tenrvujudnya sarana dan prasarana, keselamatan, keamanan dan ketertiban angkutan laut di Jawa Tengah Terwujudnya kualitas aparatur bidang perhubungan laut.
a
l
5 NTT. Pengembangan transportasi ASDP di 3 lokasi.
SKPD PENDUKUNG
6
7
Terfasilitasinya kegiatan yang berkaitan dengan kelancaran angkutan pada saat Musim Haji, Lebaran, Natal dan Tahun Baru. I enasilrtaslnya pemeliharaan alur dan kolam di 4 lokasi (Rembang, Jepara, Brebes, dan Karimunjawa). Pengoperasian KM Kemojan di Karimunjawa.
b
)
c
)
Terfasilitasinya
)
Tersedianya fasilitas
d
SKPD UTAMA
peningkatian dan pengembangan sarpras pelabuhan di 4 lokasi (Tanjung Emas, Tanjung Intan, Tegal, Batang, Juwana, Rembang, Karimunjawa, Jepara dan Brebes).
Dinas Perhubungan Komunikasi dan
a)
lnformatika
b)
c)
Oinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jateng. Biro Perekonomian. Dinas Perhubungan/ LLAI Kab/kota
Lampiran hal
- 4l
NO.
SASARAN
PERMASALAHAN
2008-2013
1
keselamatan pelabuhan (SBNP) di perairan Jawa Tengah. Meningkatnya usaha di bidang angkutan laut di 5 lokasi (Tanjung Emas, Tanjung Intan, Tegal, Juwana, Rembang, Karimunjawa dan Brebes. Terf,asilitasinya pembangunan fasilitas pendukung di Pelabuhan Tanjung Emas. Peningkatan SDM bidang
d) Kolam dan alur pelayaran di beberapa pelabuhan di Jawa Tengah sering mengalami pendangkalan.
Perlu adanya peningkatan prasarana perhubungan udara mengingat terjadi peningkatan pertumbuhan penumpang / barang, yang didukung dengan aspek keselamatian penerbangan dan pengembangan ekonomi daerah.
Program Pengembangan
Terwujudnya
Terfasilitasinya
Perhubungan Udara
peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan Bandara A Yani Semarang, Adisumarmo Surakarta, Tunggul Wulung Cilacap dan Dewadaru Karimunjawa Jepara.
pengembangan fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan di 4 lokasi (Bandara A. Yani Semarang,
Terfasilitasinya pengembangan Bandara Ngloram Cepu.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan
a ) Dishub Kota b
)
c
)
lnformatika
d)
Semarang, Dishub Kab CilacaP, Dishub Kab. Jepara dan Dishub Kab. Blora.
Adisumarmo Surakarta, Tunggul
Wulung Cilacap dan Dewadaru
Lampiran hal
-
42
SKPD PENGAMPU NO.
PERMASALAHAN
PROGRAM
1
2
3
SASARAN 2008-2013
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
4 aparatur bidang perhubungan udara.
b
)
c
)
5 Jepara). Terfasilitasinya pengoperasian dan pengembangan Bandara Ngloram
SKPD UTAMA
SKPD PENDUKUNG
6
7
Cepu.
Peningkatan SDM bidang perhubungan udara.
4.
c)
Masih banyaknya penggunaan frekuensi yang illegal, sehingga perlu penataan dan pengawasan penggunaannya. Penyelenggaraan pos dan telekomunikasi perlu pengaturan bersama, mengingat saat ini banyak perusahaan pos tumbuh dan berkembang untuk menjamin tingkat pelayanan konsumen. Belum optimalnya peningkatan pengembangan teknologi, informasi, komunikasi, metereologi dan, Search and Rescue (SAR) dalam penanggulangan bencana.
Program Pos, Telekomunikasi, Meteorologi dan SAR
a)
b)
Terwujudnya pelayanan iasa pos dan telekomunikasi yang sesuai dengan
a)
permintiaan pasar dan ketentuan yang berlaku. Tertibnya penggunaan
b)
frekuensi dan meningkatnya kapasitai
c)
pengguna frekuensi.
c)
d)
Terwujudnya peningkatan kualitas aparatur bidang Pos, Telekomunikasi, Meteorologi dan SAR
d)
Tenruujudnya suatu kinerja dan kapasitas dalam pengembangan
dan peningkatan teknologi, informasi, telekomunikasi, metereologi dan SAR dalam penanggulangan bencana
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian postel dan frekuensi. Terlaksananya publikasi informasi cuaca dan iklim. Terlaksananya koordinasi dan optimalisasi pelaksanaan KPU/USO. Terlaksananya ujian ORARI dan RAPI di 5 lokasi (Semarang, Solo, Purwokerto. Pekalongan dan
a) Dinas Perhubungan Komunikasi dan
a
)
Dishub kab/kota
lnformatika
b) Sek. BPBD Prov. Jawa Tengah
Pati).
e)
Terlaksananya kegiatan siaran radio tetap dan bergerak. Peningkatan SDM Lampiran hal
-
43
SKPD PENGAMPU NO.
PERMASALAHAN
PROGRAII'I
SASARAN 2008-2013
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
I
2
3
4
5 bidang Pos dan
s)
SKPD UTAMA
SKPD PENDUKUNG
6
7
Dinas Perhubungan Komunikasi dan
dan SKPD Prov.
telekomunikasi. Pengembangan kapasitias, sarana dan prasarana SAR, sistem data base/ sistem
informasi manajemen kebencanaan dan pengoptimalan teknologi informasi, telekomunikasi, metereologi, dan SAR dalam penanggulangan
hencana 5.
Belum optimalnya penyelenggaraan dan pelayanan komunikasi dan informasi kehumasan di Jawa Tengah
Program Pengembangan Komunikasi, Kerjasama lnformasi dan Media Massa
a)
b)
c)
Tersedianya sarana dan pmsarana pendukung sistem komunikasi yang memadai Tersedianya sistim informatika yang memadai untuk mendukung efisiensi pelayanan publik dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah daerahi Terwujudnya efektif itas penyebarluasan sistem komunikasi, informasi, telematika dan media massa Terwuiudnva
a)
Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informatika.
b) Terlaksananya
Dishub kab/kota Jateng
lnformatika
fasilitasi pengembangan
forum komunikasi
c)
media tradisional (FK METRA. Meningkat dan berkembangnya
lembaga komunikasi masyarakat.
d)
Meningkatnya kerjasama penyampaian informasi melalui Lampiran hal
-
44
SKPD PENGAMPU NO.
1
PERMASALAHAN 2
PROGRAM 3
SASARAN 2008-2013
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SKPD UTAMA
5
6
4 peningkatan kualitas aparatur bidang komunikasi dan informatika sesuai tuntutan masyarakat.
SKPD PENDUKUNG 7
urmas/LsM,
e)
f)
s)
organisasi profesi pers (OPP dan media watch). Terlaksananya pengembangan sistem Jateng online (Sijoli). Terlaksananya sosialisasi kebijakan pemerintrah kepada masyarakat. Meningkatnya sarpras dan akses informasi, telematika, komunikasi dan media massa.
Lampiran hal
-
45
8. URUSAN WAJIB : LINGKUNGAN HIDUP
NO.
I
PERMASALAHAN
SASARAN
PROGRAM
2008-2013 1
pencemaran yang disebabkan oleh usaha dan atau kegiatan UMKM, menengah/besar.
pertanian, domestik, rumah sakit, hotel,
transportasi maupun
2.
kegiatan lainnya telah menurunkan kualitas lingkungan. Meningkatnya
penggunaan bahanbahan berbahaya dan beracun (B-3) dan
menghasilkan limbah B3 yang belum dikelola
secara benar menimbulkan resiko yang besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
3 Program PengenoalEn Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
4 1.
Terkendalinya beban pencemaran lingkungan pada usaha dan/atau kegiatan UMKM, menengah
/ besar, pertanian, domestik, rumah sakit, hotel, transportasi serta berkurangnya resiko pencemaran bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3) maupun limbah B-3.
SKPD PENGAMPU fiKPU
tiKl'l)
UTAMA
5 1.
Terlaksananya pengendalian dan pengawasan terhadap sumbersumber pencemaran 10 kluster UMKM, 500 usaha dan/atau kegiatan
menengah/besar dan 50 obyek domestik, sehingga menurunkan tingkat pencemaran dari sumber pencemaran klaster UMKM sebesar 75%, sebesar 14o/o dari usaha dan/atau
6
- BLH
PENDUKUNG 7 - Dinas ESDM - Dinperindag - Bapermasdes - Dinlutkan - Dinhut - Bakorwil - Disbun - Biro Bina Produksi
kegiatan
menengah/besar dan 10o/o dari obyek domestik.
Terlaksananya perbaikan kinerja pengelolaan B-3 dan limbah B-3 pada 300 usaha dan/atau kegiatan disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku.
Lampiran hal
- 4(
NO.
PERMASALAHAN
PROGRAM
1
2
3
SASARAN 2008-2013
Rendahnya pemahaman masyarakat dan aparat terhadap peraturan
4 Meningkatnyakedisiplinan masyarakat maupun pelau usaha dan/atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan di
2.
perundang-undangan
bidang lingkungan serta belum optimalnya penegakan hukum di bidang lingkungan
2.
1.
Tingginya tingkat kerusakan lingkungan karena adanya kebakaran hutan dan lahan, kerusakan tanah untuk produksi biomasa, telah menurunkan daya dukung lingkungan dan menganc€rm keseimbangan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Tingginya kerusakan kawasan lindung di luar kawasan hutan dan kerusakan cadangan sumber daya alam karena pengelolaan yang tidak sesuai dengan
bidang lingkungan hidup
Program Pengembangan Jasa Lingkungan KawasanKawasan Konservasi Laut dan Hutan
5
SKPD PENGAMPU |'KPD
UK1'U
UTAMA 6
PENDUKUNG
7
Terealisimya pengawasan dan penegakan hukum pada 100 usaha dan/kegiatan. 4.
Terkuranginya penyimpangan aspek lingkungan dalam pemanfaatan ruang sebesar 17016 di 6 Daerah Meningkatnya tungsi kawasan lindung sebesar5% dari luasan 222.759 ha di 31 Kabupaten/Kota dan
Meningkat dan
bekembangnya kearifan lokal/tradisional masyarakat, perbaikan kualitras sumberdaya manusia aparatur dan masyarakat dalam pencegahan bencana dan pelestarian lingkungan
sebesar 107o tangkapan sumber air dapat terpelihara serta tertanamnya 360 jenis tanaman langka di sejumlah
hidup
daerah;
funosinva Belum optimalnya penanganan lahan kritis di daerah tangkapan DAS, tangkapan waduk dan daerah resapan air.
TARGET DAN INDIKATOR GAPAIAN
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1.
Meningkatnyapenanganan lahan kritis dengan pengembangan komoditas tanaman keras yang memounvai ekonomi tinoqi.
'1.
Terlaksananya penanganan kawasan lahan kritis dengan komoditas oerkebunan 350 ha Lampiran
hd
-
47
PERMASALAHAN
NO.
SASARAN
PROGRAM
2008-2013
i-
2
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
4
3 2.
5
Meningkatnya pelaksanaan intensifi kasi, rehabilitasi, diversifikasi dan civil teknis serta integrasi perkebunanternak pada lahan kritis DAS serta tangkapan
SKPD PENGAMPU SKPD UTAMA 6
SKPD PENDUKUNG 7
per tahun; Meningkatnya penerapan intensifikasi, rehabilitasi, diversifikasi dan civil teknis serta integrasi perkebunan temak pada lahan kritis, DAS, dan tangkapan waduk
waduk. Meningkatnya pengelolaan lahan, teknik budidaya, manajemen usaha tani dan kualitas hasil
Terlaksananya peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil serta
terpeliharanya sumber dava alam
Rendahnya luasan ruang terbuka hijau yang dapat digunakan untuk mempertahankan prosesproses alamiah dan menjaga keseimbangan lingkungan
Program Pengelolaan Ruang Terbuka HUau (RTH)
1.
Program Rehabilitasl oan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
Kemampuan daya
dukung lingkungan dibandingkan dengan jumlah, pertumbuhan dan kebutuhan penduduk telah terlampaui serta terbatasnya daya tampung untuk menerima beban buangan dari aktifitas usaha dan/atau
Meningkatnya luasan ruang terbuka hijau kota yang dapat mendukung keteduhan, kenyamanan dan keindahan daerah perkoiaan di Jawa Tengah Meningkatnya dan PulihnYa daya dukung lingkungan pada kawasan lindung, pesisir dan laut, cadangan sumberdaya alam serta lahan di ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS /sub DAS) Bengawan Solo, Progo, Luk Ulo, Booowonto. Seravu.
Terlaksananya perluasan dan peningkatan kualitas ruang terbukan hijau sebesar 20% di 10 daerah
1.
Tertanganinya kerusakan lingkungan hutan dan lahan sebesar 10o/o dan seluruh area ekosistem DAS di 6 Sub DAS Jawa Tengah.
Lampiran hal
-
48
PERMASALAHAN
NO.
2 kegiatan telah melampaui kemampuan
1
2.
PROGRAM 3
SASARAN 2008-2013 4 Pemafl, uomat sena JraIUn
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN 5
Tertanganinya abrasi di wilayah pesisir Jawa Tengah Terehabilitasinya ekosistem mangrove
n perkotaan
Meningkatnya kerusakan Iingkungan pesisir dan laut akibat abrasi yang merusak permukiman, tambak dan fasilitas umum lainnya.
6
Rendahnya kapasitas aparatur dan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Meningkatnya kapasitas aparat, masyarakat dan warga sekolah dalam pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan serta pengembangan teknotogi ramah lingkungan
UTAMA 6
PENDUKUNG 7
Tersusunnya hasil kajian penghitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan pada 6 DAS/Sub DAS sebagai masukan dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang Terbangunnya sabuk pantai di wilayah pesisir Jawa Tengah sepanjang 3000 m Terbentuknya ekosistem mangrove seluas 200 ha.
Seluna.
alamiah. Berkurangnya keseimbangan lingkungan fisik dan sosial di kkawasan perluasan/pengembanga
SKPD PENGAMPU SKPD I'KPU
1.
Terfasilitasinya pembelajaran 350 orang aparat pengelola lingkungan hidup, 500 anggota kelompok masyarakat, 100 omng guru dan 400 pelajar. Terfasilitasinya pelaksanaan program adiwiyata di 10 sekolah
Lampirar hal
-
49
dan Akses lnformasi Sumber Daya Alam dan LH
dan informasi sumberdaya alam, daerah rawan bencana serta kualitas lingkungan hidup
terpublikasikannya dokumen sstatistik lingkungan, status lingkungan hidup daerah dan informasi lingkungan melalui media cetak dan elektronik setiap tahun
Lampiran hal
-
50
9. URUSAN
WAJIB: PERTANAHAN SASARAN
NO.
PERMASALAHAN
PROGRAM
2008-2013
1
2
3
4
1
Belum optimalnya penataan penguasaan dan kepemilikan serta pemanfaatan tanah yang disebabkan oleh :
a. b.
c. d. e.
f.
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah;
a.
Masih rendahnya pemahaman terhadap peraturan pertanahan Masih banyaknya bidangbidang tanah di Jawa Tengah yang belum didaft arkan/disertift katkan Belum tertibnya penguasaan dan pemilikan tanah Masih sering terjadinya konfl ik-konfl ik pertanahan Tingginya konversi lahan pertanian menjadi nonpertanian Masih rendahnya pendekatan kemitraan dan partisipatif dalam pengendalian konservasi
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan pertanahan Meningkatnya bidangbidang tanah yang didaftarkan/ disertifi kafl
pengembangan cakupan dan penerapan penatagunaan p€rtanahan yang mendasarkan pada RTRW dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan lahan
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
5
a. b.
c. d. e.
f.
Meningkatnya kualitas den kuantitas
tertib administrasi
pertanahan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan publik dalam
sawah produktif
f.
rangka mengendalikan pemanfaatan lahan secara merata dan berkeadilan. Terkendalinya konversi lahan pertanian ke non pertanian. Tersosialisasinya dan diterapkannya Manajemen Pertianahan Berbasis Masyarakat (MPBM)
S.
Berkurangnya kasus pelanggaran penggunaan tianah. Meningkahya bktang yang
tranah
bersertifikat
meningkat
tanah
yang
SKPD PENGAilIPU SKPD UTAMA
SKPD PENDUKUI{ G
6
7
Biro Pemerlntahan
Bappeda Dinas Cipta
lGrya dan Tata Rueng Bapermasdes Dinag Ketahanan Pangan
BPN,.
terpetakan.
Terselesaikannya
Bakorulll, ll
konflik*onflik
dan lll
pertanahan
Terbangunnya sisbm informasi pertanahan Berkurangnya lahan pertanian non pertanian Meningkatnya kualitas administraei pertanahan
konversi ke tertib
h. Tersosialisasi
dan
diterapkannya Manajemen
Pertanahan Berbasis Masyarakat (MPBM) di 150 Desa pd 29
Kab. dng total
luas
lahan 900.000 ha di Jateng
t"empkilhd
- 5l
SASARAN NO.
PERMASALAHAN
PROGRAM
i
2
3
2008-2013
4
g. Sertifikasi Tanah yang mempunyai potensi fungsi sebagai kawasan lindung dan tanah sawah lestari.
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
i.
5
SKPD PENGAMPU SKPD SKPD UTAMA
PENDUKUN G
6
7
Tersertifikasnya tanah
masyarakat
yang
potensi tungsi sebagai
tanah lestari
dan
kawasan lindung
Lampiran hal
-
52
10. URUSAN
WAJIB: KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
PERMASALAHAN
NO 1
2
l-
Belum optimalnya koordinasi
pelaksanaan administrasi
kebijakan kependudukan
dan catatan Sipil
SASARAN
PROGRAM 3 Penataan
administrasi kependudukan
2008 - 2013
optimalnya Belum pengelolaan sistem
pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil J
Belum optimalnya pelayanan
administrasi kependudukan dan catatan sipil sesuai harapan masyarakat.
6
4
5
1. Meningkatnya keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan
1. Tercapainya pening-
katan dan
keterpaduan sinkronisasi kebijakan penyelenggaraan admninistrasi kependudukan dan caiatan sipil.
penyelenggaraan adminitrasi
kependudukan dan catatan sipil
2',
SKPD PENGAMPU SKPD UTAMA SKPD PENDUKUNG
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
2. Mewujudkan
pengelolaan administrasi kependudukan dengan Sistim
informasi
2.
pengelolaan informasi sistim
informasi administrasi
Kependudukan (SIAK) di
kependudukan (SIAK) secara online di Jawa
seluruh Jawa Tengah
Tengah.
Administrasi
3. Meningkatnya kualitas
dan pelayanan
SDM
Administrasi
Kependudukan dan Catatan
Sipil:
-
-
Data Kependudukan dan
Catatan Sipil
di
35
7 1. Biro Pemerintahan 2. BKKBN 3. BPS 4. Telkom dan lndosat
tenrvujudnya
dengan
menggunakan
lnformasi
Dinakertransduk
3.
tersedianya
data
kependudukan
dan
pencatatan sipil yang valid dan dinamis
sesuai
dengan
perkembangan
di
lapangan.
Kabupaten/Kota;
Profil kependudukan
di
Jawa Tengah
Pelatihan bagi petugas
teknisi 350 orang
4. Meningkatnya
cakupan
kepemilikan dokumen kependudukan dan akte catiatan sipil bagi masyarakat Jawa Tengah.
4. Tersedianya
berbagai
bentuk laporan hasil
pengolahan
data
kependudukan dan pencatatan sipil
Lampinan hal
-
53
NO
PERMASALAHAN
PROGRAM
1
2
3
SASARAN 2008 - 20{3
4
5. mengembangkan
Informasi
SKPD PENGAMPU SKPD PENDUKUNG
TARGETDAN INDIKATOR CAPAIAN
SKPD UTAMA
5
6
7
Sistem
Adminihasi
Kependudukan melalui keriasama
(SIAK) dengan
berbagi pihak.
Lampiran hal
-
54
It.URUSANWAJIB NO 1
:PEMBERDAYAAN PEREMPUANDANPERLINDUNGANANAK
PERMASALAHAN Kebijakan Pembangunan yang selama ini dilaksanakan belum optimal untuk memperbaiki
PROGRAM Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas perempuan dan
anak
kualitas anak dan perempuan hal ini di sebabkan: Belum semua kebijakan pendukung kualitas anak dan perempuan tersedia di Jawa Tengah. Berbagai kebijakan masih belum banyak berpihak pada anak dan perempuan. Para pengambil keb'rjakan masih belum responsif terhadap kebutuhan anak dan perempuan.
2
Lemahnya kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak ditunjukkan oleh: a. Kelenibaoaan
iiAUAKAN 2008 - 2013 MewuJuoKan program yang mendorong peningkatan kualitas perempuan dan anak di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi. ketenagakerjaan, politik, SDM, aparatur dan pengurangan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
TARGET DAN INDIKATOR
CAPAIAN Berbagai kebijakan dan program yang mendorong peningkatan kualitas permpuan dan anak masuk dalam dokumen perencanaan(RPJP,RP JM,RKPD,RKA) Terwujudnya peran dan posisi perempuan di bidang politik dan jabatan publik dan dalam rangka menuju
quota
SKPD PENGAilIPU UTAilIA PENDUKUNG BP3AKB seluruh SKPD
307o
perempuan di legislatif. Terwujudnya perda perlindungan anak.
Tenrujudnya
Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
Meningkatkan pemahaman
dan komihren tentang kesetaraan dan keadilan oender serta hak anak oada
peningkatan kualitas sDM aparatur yang responsif perempuan dan hak anak. Adanya kebijakan penilaian kinerja untuk jabatan publik yang responsif gender. Adanya kebijakan yang mendorong meningkatnya partisipasi politik perempuan dan pelibatan partisipasi anak. 1. Meningkatnya pemanaman dan komitmen tentrang
BP3AKB
Seluruh SKPD.
kesetaraan dan
keadilan qender serta
Lampiran hal
-
55
pengarusutamaan gender di ukur dari bersyarat untuk penguatan kelembagaan gender yang meliputi : pemahaman dan komitmen, kerangka kebijakan, struktur dan
pembangunan,dalam rangka mewujudkan penguatan
mekanisme
kelembagaan
kelembagaan, dan informasi gender dan penelitian, ketrampilan
pengarusutamaan anak, termasuk anak yang
perencanaan,dan
khusus (anak korban bencana,korban penelantaran,anak korban perlakuan salah,anak korban tindak kekerasan,anak yang berhadapan dengan hukum)
managemen,mekanisme partisipasi serta sumberdaya.Namun kondisinya saat ini adalah: Pemahamanan dan komitmen tentang kesetaraan dan keadilan gender masih rendah - Kerangka kebijakan responsif gender belum cukup memberikan dukungan bagi penguatan kelembagaan.
-
-
Stukturdan
'
kelembagaan yang ada masih belum mampu meningkatkan kemampuan membangun kelembagaan yang ada Data pilah gender dan
kelembagaan
pengursutamaan gender, serta mengoptimalkan perlindungan anak secara luas melalui penguatan
menbutuhkan perlindungan
pelaku pembangunan. 2. Teruujudnya kerangka kebijakan yang responsif gender dan hak anak untuk memberikan dukungan bagi penguatan kelembagaan melalui kebuakan, program dan kegiatan responsif gender dan hak anak, pada 30o/o SKPD dan di 10 lGb. / Kota dengan GDI rendah. 3. Terwujudnya struktur dan kelembagaan yang ada untuk meningkatkan kemampuan membangun kelembagaan yang responsif gender dan hak anak dalam pemahaman dan kemampuan melalui PUG, pada: a. 30 % Perencanaan SKPD Provinsi. b. Seluruh PSW/ PSG di Jawa Tengah.
c. 5lembaga
d. e.
f.
keagamaan di Provinsi. 1 Jaringan LSM. 1 Jaringan organisasi perempuan.
l0Kabupaten/Kota
Lampiran hal
-
56
NO
PERMASALAHAN dan anak hasil penelitian masih belum mencukupi sebagai bahan untuk menyusun perencanaan responsif gender Kemampuan
menyusun perencanaan responsif gender dan hak anak masih lemah Mekanisme partisipasi dalam penbangunan responsif gender belum optimal.
Sumberdaya manusia dan sumberdaya pendukung masih rendah.
Belum kuatnya kelembagaan pengarusutiamaan anak yang disebabkan oleh pemahaman pemahaman yang kurang optimal terhadap pemenuhan upaya perlindungan anak secara umum dan yang membutuhkan perlindungan khusus (anak korban bencana, korban penelantaran, anak korban perlakuan salah,anak korban tindak kekerasan, anak yang berhadapan dengan hukum).
PROGRAM
UAl'AF(AN 2008 -2013
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SKPD PENGAMPU PENDUKUNG UTAMA
Terwujudnya Kota
LayakAnakdi 10 Kabupaten / Kota. Terwujudnya data pilah gender, data tentang anak, informasi gender dan anak, serta pemanfaatan hasil penelitian untuk menyusun perencanaan resposif gender dan anak melalui tersedianya sistem informasi gender dan anak pada satu sistem informasi di Provinsi serta di 5 Kab. / Kota. Meningkatnya kemampuan aparat SKPD dalam menyusun perencanaan responsif gender dan anak. 6. Terwujudnya mekanisme partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang responsif gender dan anak. 7. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan anggaran yang responsif gender dan anak.
Lampinan
hal
-
57
NO
PROGRAM
SASARAN 2008 - 2013
a
Relatif rendahnya kualitas
hidup dan
perlindungan perempuan dan anak, yang
disebabkan oleh : a. Tingginya buta huruf perempuan ( 68%o (2.985.005) tahun 2007.
b.
c.
d.
Rendahnyaratia-ratia
lama sekolah perempuan ( 6,0 tahun ) tahun 2007. Askes pada pendidikan yang masih berbeda antara laki-laki dan perempuan. Tingginya kematian ibu hamil dan bersalin ( tahun 2006 (101, 37, tahun 2007 97,62), kematian bayi dan balita ( tahun 2006 14,23 tahun 2007 9,52 ).
Peningkatan kuali&as hidup dan perelindungan perempuan dan anak
Meningkatkan kualitas hiduP
TARGET DAN INDIKAT(,K CAPAIAN Terwujudnya perlindungan anak secara luas termasuk yang membutuhkan
1.
dan perlindungan perempuan dan anak melalui upaya menurunkan angka buta huruf perempuan dan anak, meningkatkan rata-rata lama sekolah perempuan dan anak, meningkatkan akses pada pendidikan Yang masih berbeda,menurunkan AKI hamil dan bersalin, kematian bayi dan balita, membuka dan memperluas akses pelayanan kesehatan berkualitas, membuka akses dan kontrol perempuan Pada sumberdaya ekonomi, mewujudkan perlindungan dari rasa aman khususnYa pada penduduk miskin, perempuan dan anak mengurangi kekerasan dan eksploitasi terhadaP perempuan dan anak, melindungi perempuan dan anak terhadao faktor - faktor
SKPD PENGAMPU PENDUKUNG UTAMA
perlindungan khusus (anak korban bencana, korban penelantraran, anak korban pedakuan salah, anak korban tindak kekerasan, anak yang berhadapan rienoan hukum)
Meningkatnya jumlah
kelompok
BP3AKB
Seluruh SKPD
integrasi
pelestarian
buta
aksara perempuan dan
2.
BKB/Posyandu.
Terwujudnya kerangka
kebijakan yang responsif gender dan hak anak untuk memberikan dukungan bagi penguatan
kelembagaan melalui
berbagai
kebijakan,
program dan kegiatan responsif gender dan
hak anak, pada
SKPD dan
3.
'10
Kabupaten/Kota dengan GDI rendah.
Meningkatnya jumlah
perempuan
setiap 4.
30%
di
Pada
jenjang
pendidikan.
d)Meningkatnya
kemampuan
sesuai
dendan keahlian vano
Lampiran hal
-
58
NO
PERMASALAHAN pada pelayanan kesehatan berkualitas. Keterbatasan Askes f. dan Kontrol perempuan dan sumber daya ekonomi. s. Rendahnya perlindungan dari rasa aman khususnya pada penduduk miskin, perempuan dan anak. Kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak yang semakin meningkat baik jumlah maupun bentuk dan modusnya. Faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, dan kearifan lokal kurang mendukung peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak. Rendahnya J. pendapatan perempuan. Rendahnya tingkat kesehatan
PROGRAM
t'ASARAN 2008 - 2013 sosial, budaya, ekonomi, lingkungan dan kearifan lokal yang kurang mendukung kualitas hidup perempuan dan anak, meningkatkan pendapatan perempuan, meningkatkan kualitas pendidikan dan mewujudkan penegakan hukum perlindungan perempuan dan anak serta peningkatan cakupan kepemilikan akte kelahiran, pbmenuhan dan perlindungan anak secara umum dan memerlukan perlindungan hukum, teruvujudnya kota layak anak, dan peningkatan partisipasi anak.
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
dimiliki perempuan, sehingga mampu
SKPD PENGAMPU PENDUKUNG UTAMA
bersaing dalam dunia kerja. Meningkatnya
kepedulian
dalam
keluarga
pengambilan keputusan bidang kesehatan 10 dengan kematian ibu tinggi. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang
di di kab/kota
kehamilan sehat dan persalinan aman, serta
hak reproduksi
di
10
Kabupaten/Kota
dengan kematian ibu tinggi. 7.
Meningkatnya cakupan pemberian ASI ekslusif 10olo melalui Gerakan
Sayang lbu
dan
Bayi
(GSrB)
Meningkatnya Jumlah
Kecamatan
lbu di Kabupaten/Kota dengan
Sayang 10
Kasus Kematian lbu Tinggi Meningkatnya
penguasaan ilmu dan
teknologi
jaringan
usaha menengah dan
koperasi
serta
pemahaman
kewirausahaan vano
Lampiran hal
-
59
perempuan
I
anak.
10. Meningkatnya jumlah Desa yang mengem-
Lemahnya
penegakan
hukum
perlindungan
perempuan
n
dan
anak. Meningkatnya jumlah
Anak yang berhadapan dengan
o.
Hukum Masih rendahnya
cakupan kepemilikan Akte Kelahiran
bangkan
Program
Desa Prima
Kabupaten
di
10
dengan GDI rendah diintegrasi-
kan dengan
PNPM
Mandiri.
11. Meningkatnya akses 5 kelompok perempuan pelaku usaha mene-
ngah dan
kecil pada jaringan usaha, modal, informasi pasar (bahan
berkelanjutan
baku dan komoditas), meningkatnya penguadan teknologi, jaringan
saan ilmu
usaha menengah dan
koperasi,
sertia
penahaman kewirausahaan.
12. Jumlah kasus kekerasan terhadap anak menurun, jumlah anak
sejahtera
meningkaL,
meningkatnya perlindungan anak secara
luas termasuk
anak membutuhkan perlindungan khusus (anak korban bencana,
yang
korban
penelantaran,
korban
perlakuan
salah. korban tindak
Lampinan
hal
-
60
dengan hukum).
13. BerkembangnYa model keadilan resto-
ratif untuk Penanganan anak yang ber-
masalah
dengan
hukum.
14. Meningkatnya cakuPan akte kelahiran.
15. BerkembangnYa
metode
dan
Pola
pembinaan anak ter-
lantar 16.
Yang resPonsif
anak. TersusunnYa
kebijakan, Progftm dan kegiatan Perlindungan PeremPuan dan anak korban kekerasan termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang
(trafficking)
17. MenguatnYa kaPasitas kelembagaan PelaYan-
an terpadu dalam penanganan kekeras' an berbasis gender dan anak
termasuk Provinsi (PPT Provinsi Komisi Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis
trafficking
di:
Gender dan Anak (KPI(2BGA)) dan 15 lGb/Kota
Lampiran hal
- 6l
mekanisme
perlinkorban kekerasan (termasuk traficking) berbasis masyarakat dan
dungan
di 15 15 desa di kabupaten/kota yang PPT nya sudah kearifan lokal
berjalan.
19. Tedindunginya setiap perempuan dan anak yang menjadi korban
kekerasan,
yang
melaporkan
kepada Pusat Pelayanan Ter-
padu (PPT) Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak Provinsi Jawa Tengah.
20. Meningkatnya kualitas
pelayanan Provinsi dan Kab/Kota
PPT PPT
kepada
perempuan dan anak
korban
kekerasan termasuk trafficking,
21. Menguatnya kerja-
sama antar
dalam
provinsi
penanganan
kekerasan
terhadap perempuan dan anak
termasuk
trafftcking, pada: 10 Provinsi anggota MPU
-
Lampiran hal
-
62
PERMASALAHAN
NO
PROGRAM
SAt'AKAN 2008 - 2013
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN - 5 Provinsi di luar
22.
SKPD PENGAMPU UTAMA PENDUKUNG
Jawa yang menjadi daerah transit atau tujuan traficking Meningkatnya jumlah
kasus kekerasan terhadap perempuan dan
anak yang terlaporkan dan ditangani.
jumlah Kabupaten/Kota Layak
23. Peningkatan 24.
anak di 12 Kab/Kota Terfasilitasinya
pembentukan P2TP2A
di I Kabupaten yang terintegrasi dengan
4
Masih rendahnya
peran
serta anak dan kesetaraan
gender
dalam yang
pembangunan,
disebabkan oleh : Rendahnya kesadaran dan pengetahuan
a.
aparatur pemerintah tentang kesetaraan
b.
dan keadilan gender. Rendahnya pengetahuan masyarakat
tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan belum optimalnya peran serta
c.
Peningkatan peran serta anak dan kesetaraan gender dalam pembangunan
Terwujudnya kebijal€n dan program kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan anak.
Program Penanggulangan Kemiskinan. 1. Meningkatnya Indeks pembangunan gender (lDG) mencapai 61,8 dan ndeks pemberdayaan gender (lPG) 65,9 pada tahun 201 3. 2. Terlatihnya aparatur pemerintah tentiang peningkatan peran serta anak dan kesetaraan dan keadilan gender 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Peran serta anak dan kesetaraan serta keadilan gender
BP3AKB
Seluruh SKPD
kelembagaan masyarakat. Masih kuatnya budaya
Lampiran hal
-
63
libatan anak dalam
pe-
rencanaan pembangunan yang disebabkan oleh a.
:
Belum optimalnya kesadaran dan pengetahuan
aparatur
pemerintah
tentiang partisipasi dan hak berpendapat anak. b.
Belum optimalnya pengetahuan masyarakat tentang pengarusutama-
an hak anak dalam pembangunan. c. Belum optimalnya peran
serta kelembagaan masyarakat dalam mema-
hami dan
merespon
persoalan.
Lampiran hal
-
64
12. URUSAN WAJIB : KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
NO.
PERMASALAHAN
PROGRAM
SASARAN 2008-2013
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
1
2
3
4
5
I
Jumlah penduduk jateng di perkirakan meningkat 0,35%
per tahun (angka
Nasional,
Sensus, 2006) atau bertambah sekitar 11.160,52 jiwa per
tahun hal tersebut di karenakan
:
a) Tingkat Drop Out menjadi peserta KB masih cukup
b) c) d)
tinggi yaitu di atas 10% Unmet need relatif masih tinggi yaitu 7,4% Tingginya angka TFR yaitu 2.3%
Penyuluh/petugas lapangan KB (PKB/PLKB)di
Pelayanan Keluarga Berencana
Terkendalinya jumlah penduduk melalui berbagai program pengendalian kelahiran yang mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan Keluarga Berencana di 35
lGbupaten / Kotia.
Keluarga Berencana dengan indikator capaian : Menurunnya
a)
menghambat
b)
f)
lapangan
serta &lembaga
masyarakat dalam ber KB
-
PPKBD,
PPKBD
e)
h) Semakin banyaknya out KB
droP
Sub
di
Kabupaten/Kota; Meningkatnya
sarana mobilitas Tim KB keliling di
Q
g) Semakin mahalnya
alat kontrasepsi jangka panjang (lUD dan lmplat)
KB
(PKB/PLKB),
kabupaten/kota Semakin berkurangnya
masyarakat
dan
penyuluh/petugas
sangat jangkauan
pembinaan peran
7 BKKBN, Dinkes, Biro Binsos, KODAM IV/ Diponegoro, Polda Jateng
kualitas
otonomi beralih
Belum tersedianya sarana mobilitasTim KB Keliling di
6 BP3AKB
10% menjadi 9%; Menurunnya Need hingga 7%; Fertility Rate (TFR) dari menjadi
Unmet c) Total 2,3% 2,1o/o', d) Meningkatnya jumlah
pelayanan KB.
e)
tingkat Drcp Out
peserta KB dari
daerah, sehingga
fungsi yang
PENDUKUNG
Pelayanan
kab/kota sangat berkurang
karena terkait
SKPD PENGAMPU SKPD SKPD UTAMA
Kabupaten/kota; Meningkatnya serta masyarakat dan lembaga
peran
masyarakat dalam ber KB;
S)
Tersedianya alat kontrasepsi
ianoka
oaniano
Lampiran hal
-
65
PERMASALAHAN
NO.
PROGRAiI
SASARAN 2008-2013
3
4
2 kontrasepsi untuk laki-laki Belum optimalnYa laYanan
1
untuk informasi KB
SKPD PENGAi'PU SKPD SKPD UTAMA PENDUKUNG
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
6
5
7
(lUD dan lmplant)
yang
daPat
menjangkau seluruh
&
Keluarga Sejahtera
masyarakat
termasuk
alat kontrasepsi untuk
h)
pria; Memperluas
cakupan
dan
jangkauan
kualitas
laYanan
KB,
Program KRR di lapangan belum di laksanakan secara
2.
maksimal oleh kabuPaten/kota,
sementiara
itu
Pelatihan
pendidik sebaya dan konselor
sebaya masih belum berjalan sesuai dengan haraPan serta
makin banyak remaia
Yang
tidak mengetahui kesehatan Kurangnya reproduksi pemahaman/pengetahuan masyarakat tentang bahaya NAPZA, PMS dan HIV/A|DS, meningkatnya iumlah korban NAPZA. PMS dAN HIV/ AIDS I (65o/o dan 422 kasus), serta I sehma ini masYarakat masih
belum optimal dalam I berpartisipasi bagi uPaya dan I pencegahan I
I penanggulangan
bahaYa
I Hnpzn, PMS dan Hlv/ AIDS, I
.
Peningkatan kesehatan Teningkamya Program KRR' dan
reproduksi (KRR).
remaja
meningkahya Pemahaman masyarakat terhadaP Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan meningkatnya Pemahaman masyarakat dan Pelaku pembangunan tentang bahaya dan upaya Pencegahan serta penanggulangan NAPZA, PMS dan HIV/ AIDS di sekolah, maupun di masYarakat sehingga mampu menekan angka korban penyalahgunaan NAPZA, PMS dan HIV/AIDS.
Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR) dengan indika-
BP3AKB
Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan
tor capaian: a) MeningkatnYa
kelompok
KRR
diseluruh
tGbupaten kota' b) MeningkatnYa
peran
kelomPok
KRR dalam Penyebarluasan kesehat-
an
reproduksi re-
maja.
c) Kesehatan reProduksi menjadi muat-
an lokal
dalam
bidang Pendidikan.
d) Penlngl€tan penanggulangan PMS
Narkoba.
temasuk HIV/AIDS
dengan
indikator
caoaian: Lampiran hal
-
66
1
3
2
1
SKPD PENGAMPU
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SASARAN 2008-2013
PROGRAM
PERMASALAHAN
NO.
.
SKPD UTAMA
5 Meningkatnya pengetahuan
remaja
6
SKPD PENDUKUNG
7
tentang
bahaya narkoba
dan PMS dan termasuk
.
HIV/
AIDS. Berkurangnya
remaja menjadi
yang korban
bahaya narkoba
dan
termasuk
.
PMS
HIV/
AIDS. Meningkatnya
generasi
muda yang jasmani
penerus
sehat .
rohani dan sosial. Meningkatnya jumlah institusi
masyarakat dan penyelenggaraan penanggulangan
HIVAIDS. 3
Belum optimalnya
belum
optimalnya pelaksanaan model integrasi BKB, Posyandu dan
PAUD dalam
peningkatan pendidikan anak usia dini, hal ini dikarenakan :
a.
b.
Belum adanya model bina
keluarga balita
(BKB), Posyandu dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
Belum tersedianya kader
Pengembangan model
operasional BKB' Posyandu
-
PAUD.
-
.Meningkatnya peran Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu dan PAUD sertia terumuskannya model Bina Keluarga Balita Posyandu dan PAUD untuk mewujudkan keluarga yang sehat sejahtera;
Program
pengembangan model
operasional
BKB
Posyandu dan PAUD indikator
dengan capaian:
a. Terbentuknya
model
Posyandu
BKB,
dan
PAUD. b. Meninqkatnva Lampinan
hal
-
67
IARSET DAN
PERMASALAHAN
PROGRAM
2
Posyandu yang mampu
melakukan
BKB
3
SASARAN 2008-2013
pemberdayaan keluarga melalui kelompok catur
bina (bina lingkungan keluarga, bina keluarga balita, bina keluarga
PAUD.
kapasitas
Masih rendahnya institusi masyarakat pedesaan / perkotiaan
kader
pendamping
kelompok
keluarga
bina di
kabupaten/kota.
d. Tersedianya kader
Posyandu
PAUD
dan
dalam
melakukan
BKB
dan PAUD. e. Makin
meningkatnya BKB
dan PAUD
yang terbina. f. Meningkatnya lembaga masyarakat dalam ber KB dan KS. g. Terwujudnya
peran
layanan
informasi
dalam pelaksanaan
remaja dan bina keluarga lansia);
Posyandu BKB dan
c. Meningkatnya
Pra
pedoman, norna, standar, prosedur, kriteria dan pengembangan ketahanan dan
6
dalam
dan
pelaksanaan,
5
SKPD PENDUKUNG 7
kualitas
dan
optimalnya kelompok Bina Keluarga Bina Lingkungan Keluarga; Masih terbatasnya tenaga pendamping kelompok bina keluarga; Masih tingginya keluarga Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1. Belum optimal dan maksimalnya fasilitasi buku
SKPD UTAMA
4
PAUD;
Belum
IGAMPU
INDIKATOR CAPAIAN
KB-KS,
h. Terlaksananya
fasilitasi
cakupan dan partisipasi
Kesatuan
PKK
KB Kesehatan,
(lMP) yang peduli pada
TMKK,
Gerak
-
Bhayangkara KB Kesehatan dan
pemberdayaan keluarga;
i.
Harganas; Meningkatnya
peran kelompok Bina Lingkungan Keluarqa. Bina Lampiran hal
- 68
NO.
I
PERMASALAHAN 2
PROGRAM
TARGETDAN SASARAN 2008-2013
3
SKPD PENGAMPU
INDIKATOR CAPAIAN
SKPD UTAMA
5
6
4
Keluarga
Bina
I'KPD PENDUKUNG 7
Balitra,
Keluarga
Remaja dan Bina Keluarga Lansia.
4
Belum Optimalnya peran serta
masyarakat dalam pelayanan KB Mandiri dan Pelayanan KB
sektor swasta
/
bagi masyarakat dalam KB Mandiri.
Pembinaan peran serta
MeningtGtnya rumusan kebijakan
dalam pelayanan KB Mandiri.
ketiahanan
masyarakat
dan
pemberdayaan
keluarga serta
kebijakan
kapasitras
penguatan pelembagaan keluarga kecil yang
berkualitas dan peran sefta masyarakat dalam pefayanan KB
Pembinaan
peran rnasyarakat pelayanan KB
serta
dalam
Mandiri: a). Menurunnya
angka tlrop out
KB
Mandiri.
bagi
masyarakat melalui keikutsertaan
dalam
KB
Mandiri.
b). Tenrujudnya KB
Mandiri oleh masyarakat yang akan menekan angka unmet need.
c).
Meningkahya
partisipasi
dan
kesertaan masyarakat dalam pelayanan Mandlri termasuk KB Pria;
KB
d). Meningkahya jumlah masyarakat miskin untuk memperoleh akses dalam mem-
peroleh pelayanan KB:
Lampirathd
-
69
IAK('EI NO.
PERMASALAHAN
1
2
5 integrasi BKM, Posyandu dan PAUD, masih rendahnya cakupan keluarga yang mengikuti catur bina dan cakupan keluarga Pra KS dan KS I yang mengikuti kelompok
PROGRAM
SASARAN 2008-2013
SKPD PENGAMPU
UAN
INDIKATOR CAPAIAN
SKPD UTAMA 0
3
4
5
Promosi Kesehatan lbu-
Meningkatnya Kelompok Bina
Promosi Kesehatan lbu-Bayi dan Anak
Bayi dan Anak melalui Kelompok Bina Keluarga dan Bina Balita.
Ungkungan Keluarga dan Bina
Keluarga Balita serta meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam
prcmosi
Kesehatan lbu Bayi dan Anak.
SKPD PENDUKUNG 7
melalui Kelompok Bina
Keluarga Balita
a)
dan
Terbinanya kelompok-
kelompok
UPPKS.
Bina
:
Bina
Lingkungan
Keluarga
dan
Bina Keluarga Balita hingga tingkat desa.
b) Makin
tersebar-
nya informasi ke-
sehatan ibu-bayi dan anak hingga menjangkau wila-
c)
yah perdesaan Terselenggaranya
KIE untuk menunjang Kese-
hatan
lbu-Bayi
dan Anak melalui
Kelompok
Bina
Lingkungan Keluarga dan Bina Keluarga Balita.
Lampiran
hal
70
13. URUSAN
NO
PROGRAM
PERMASALAHAN
-'t*
T
WAJIB: SOSTAL
2008-2013
Masih banyaknya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial seperti
fakir miskin, komunitas terpencil (KAT),
:
adat
keterlantraran, kecacatan dan ketuna sosial, hal ini dikarenakan :
Semakin meningkatnya ) jumlah penduduk miskin; optimalnya ) Belum
penanganan Penyandang
Masalah
)
Kesejahteraan Sosial(PMKS); Masih terbatasnya sarana dan prasarana penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SASARAN
4 Program pemberdayaan fakir miskin. komunitas adat
jumlah
kesejahteraan sosial (PMKS)
penyandang masalah kesejahteraan
lainnya
sosial
terpencil (KAT) dan penyandang masalah
Berkurangnya
5
a) TerlalGananya pelatihan ketrampilan keluarga rawan sosial
SKPD PENGAMPU SKPD UKI'IJ UTAMA PENDUKUNG 6 Dinas Sosial
7 Bapermas
ekonomi
(PKRSE) sebesar 7.900 orang
a) Didampinginya 500
komuntas
b)
'
adat
terpencil Terfasilitasinya
kesejahteraan bagi perintis kemerdekaan/pahlaw nasional, wakawuri, beserta keluarganya
veteren
b) Terpenuhinya sarana
dan
prasarana usaha bagi keluarga miskin.
pendukung
c) Mehurunnya jumlah keluarga miskin di Jarva Tengah
d) Menurunnya jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial PMKS sebesar 5%
d) Meningkatnya jumlah
dan ketrampilan tenaga yang menanganani PMKS
Lampiranhal
-
7l
lAKrrEl lrAN NO
Masih rendahnya
kualitas pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial, hal ini dikarenakan :
dan
Program Pelayanan Rehabilitasi
dan Keseiahteraan
Soslal
4
pelayanan
Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial baik di
pengelola
5
penyandang penyandang
utnas Sosial
cacat eks kronis
1.150,
penderita menahun terlantar 1.100 orang, penyandang cacat bibir
penyakit
panti
layanan
sumbing dan katarak
dan rehabilitasi sesuai standar
b) Belum adanya standar operasional dalam
SKPD PENDUKUNG 7
1.000 omng,
memb€rikan
atau
masyarakat;
500 orang penyandang
dan
cacat
lewat BLK 800 orang.
operasional,
b) Meningkatnya sarana
pemberian pelayanan dan
rehabilitasi
pembinaan penanganan
dan
dalam
Panti Sosial maupun di luar
SKPD UTAMA 6
a) Meningkatnya kualitas
Meningkatnya
rehabllitasi kesejahteraan sosial, meningkatnya ketrampilan
a) Kurangnya pembinaan dalam penanganan Panti Sosial
r
SKPD PENGATIPU
INDIKATOR CAPAIAN
2008-2013
2
1
2
SASARAN
PROGRAITI
PERMASALAHAN
dan prasarana
kesejahteraan
panti-
panti sosial
sosial:
c) Tersusunnya standar
operasional pelayanan
dan
rehabilitasi kesejahteraan sosial
d) Tersosialisasinya
strandar
operasional dan
pelayanan
rehabilitasi kesejateraan sosial 3
Belum terbinanya secara optimal
Program pembinaan
eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya), hal
penyandang penyakit sosial narkoba dan penyakit sosial
PSK narkoba dan
ini dikarenakan:
lainnya)
penyakit sosial lainnya)
a) Belum adanya keluarqa
eks
kesadaran narapidana,
(eks
narapidana,
eks Terbinanya eks penyandang penyakit PSK, sosial (eks narapidana,
l.
Terdatanyaeks
umas
uro
penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Sosial
Sosial , Sek. BNP
tstna
Lampinan
hd
-
72
NO
PERMASALAHAN
1
2
PROGRAM
SASARAN 2008-2013
4
PSK, narkoba dan
SKPD UTAMA
PENDUKUNG
5
6
7
SKPD PENGAMPU
SKPD
MenrngKatnya kegiatan pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks PGOT 500 orang, eks napi 500 orang, eks PSK dan penyandang HrvAlDs 1.000)
penyandang penyakit sosial
lainnya untuk melaporkan
perkembangan kondisinya; a) Belum optimalnya lembaga/ organisasi pembina penyan-
dang penyakit sosial
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
(eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya);
b) Masih terbatasnya kegiatan
untuk
penanganan
penyandang penyakit sosial
(eks
narapidana,
PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya). 4
Belum optimalnya kelembagaan
sosial dalam dan pembinaan
kesejahteraan penanganan
terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), hal ini dikarenakan
a)
Masih
:
terbatasnya
lembaga/organisasi yang
menangani
Masalah
Penyandang Kesejahteraan
Sosial(PMKS);
a) Masih terbatasnya Sumber
Daya Manisia
(SDM) pengelola lembaga/organisasi pelayanan kesejahteraan sosial;
Program
pemberdayaan
kelem-
bagaan
sosial.
kesejahteraan
Menrngkatnya kapasitas kelembagaan kesejahteraan sosial
't.
2.
I
endentrnKasrnya
potensi dan sumber kesejahteraan sosial di seluruh Kab/Kota Meningkatnya kualitas penanganan dan kapasitas lembaga yang menangani PMKS Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanganan PMKS Meningkatnya peran dunia usaha (Corporate Social Responbility) dalam penanqanan PMKS
Dinas
Sosial
6tro tstna sosral Kantor Peniyakilan
Lampiran hal
-
73
NO
I
PERMASALAHAN
2008-2013
SKPD UTAMA
4
5
6
2
c) Masih rendahnya
SKPD PENGAMPU
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SASARAN
PROGRAM
SKPD PENDUKUNG 7
peran
serta dunia usaha dalam
pengembangan
usaha
kesejahteraan sosial atiau pembangunan kesejahteraan sosial. 5
Belum optimalnya
kualitas
penyelenggaraan
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
1)
penanggulangan bencana baik sebelum (pra bencana), Pada saat (tanggap darurat bencana)
maupun sesudah
terjadinYa
bencana (pasca bencana) Yang
disebabkan antara
lain
oleh kurangnya kapasitas masyarakat dan aparatur, sarana Prasarana serta upaya pencegahan dan kesiapsiagaan.
Meningkatnya upaya pencegahan,
)
tsPBU,
Bakorwil,l,ll, l1l,,
pencegahan,
Dinas Sosial, Dinas Cipkataru, Dinas PSDA, Dinas Bina
Biro Bina Sosial, Biro Bangda, Bapermas, Kesbangpolinmas, Dinas ESDM, Balitbang, Dinas Kesehatan, BLH
kesiapsiagaan dan pengurangan risiko
kesiapsiagaan dan pengurangan risiko
bencana
bencana.
Meningkatnya
2) Meningkatnya penyelamatan dan
korban bencana, penanganan pengungsi dan
korban
bencana, penanganan pengungsi dan
pemulihan
pemulihan sarana
prasaEna
untuk
MeningkatnYa ke-
dan
rehabilitasi rekonstruksi
pasc€r
bencana
melalui perbaikan,
sarana
aktifitas masyarakat.
aktifitas
giatan
Marga
prasarana vital untuk
vital
masyarakat.
pe-
nyelamatan dan evakuasi terhadap
evakuasi terhadaP
3)
Meningkatnya upaya
])
Meningkatnyakegiatan dan
rehabilitasi rekonstruksi Pasca bencana melalui perbaiakan.
pemulihan,
peningkatan dan pembangunan
yang lebih baik;
Lampiran
hd
-
74
4)
Meningkatnya litas dan kuantitas sarena, peralatan dan logistik bencana;
dan kuantitas sarana, peralatan dan logistik bencana
Lampiran hal
-
75
{4. URUSAN WAJIB : KETENAGAKERJAAN
NO.
1
Sempitnya kesempatan
kerja
Yang
disebabkan oleh:
a) Ketidakseimbangan kesempatan
b)
Program Peningkatan Kerja
akan pekerjaan
Penyerapan angkatan kerja Yang
ada tidak sebanding
dengan kerja pengangguran
pertumbuhan angkatan
sehingga jumlah
5 AKL 100.000 orang
masyarakat
bertambah (Backlog)
z
Rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh:
a)
b) c)
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
r Meningkatkan
kerja
kompetensi dan produktifitas tenaga kerja Meningkatkan peran serta dan partisipasi
KetidaksesuaianjabatanYang
lembaga-lembaga
dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kompetensi yang didimiliki oleh tenaga kerja
pendidikan dalam penyiapan kualitas tenaga kerja
Rendahnya tingkat
Pendidikan
tenaga kerja
Rendahnya ketramPilan tenaga
r
SKPD PENGAMPU SKPD PENDUKUNG 7 6
SKPD UTAMA
Dinakertransduk
Kab.Kota
Dinakertransduk
Kab.Kotra
AKAD 75.000 orang AI(AN 336.000 orang Bursa kerja dengan 12.500 lowongan. Terbentuknya 350 BKK Terbinanya 500 BKK JMF, diikuU 350 perusahaan dan menghasilkan 12.000 lowongan kerja Tersebarnya informasi pasar di 35 Kabupaten/Kota
tenaga kerja Mewujudkan penyelenggaraan dan sistem informasi pasar kerja yang mudah diakses oleh
antara ada masYarakat
kerja yang
dengan kebutuhan
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
4 Meningkatkan jumlah penempatan
3
2
1
SASARAN 2008-2013
PROGRAM
PERMASALAHAN
.
Peningkatan kompetensi 52,000 tenaga kerja r Tercapainya 1,100 lembaga penyelenggara pelatihan kerja berperan aktif dalam peningkatan kualitas produktivitas tenaga kerja Terfasilitasinya 10,000 tanaga kerja dan 250 instruktur Tercapainya revitalisasi 5 UPTD BLK o Peningkatan komoetensi 500
. .
Lampiran hal
-
76
NO.
PERMASALAHAN
PROGRAM
2
3
SASARAN
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
2008-2013
4
r
5 instruktur dan 250 pengelola LPK Tercapainya
SKPD PENGAMPU SKPD UTAMA tiKl,u PENDUKUNG 6
7
penempatan 500 orang pemagangan dalam dan 3000 orang pemagangan luar r Tersusunnya 25 progr€rm pelatihan CBT dan 100 modul pelatihan CBT o Terbentuknya 25 tempat uji kompetensi . Terakreditasinya 250 lembaga pelatihan kerja
r
Tercapainya peningkatan produktifitas 2.500 naker dan 1.000 perusahaan.
3
Belum optimal perlindungan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja yang disebabkan oleh :
a) Kurang berfungsinya lembaga tenaga kerja b) Belum optimalnya fungsi PPTKIS dalam
memberikan
perlindungan kepada tki
c) Rendahnya tingkat kesejahteraan tenaga kerja pengawasan d) Lemahnya
Program perlindungan
dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.
Meningkatkan perlindungan dan
jaminan kesejahteraan tenaga
kerja Meningkatkan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan
ketenagakerjaan Rendahnva penoawasan dan
Meningkatnya peran serta lembaqa
Tercapainya jaminan perlindungan tenaga kerja dan terwujudnya kondisi hubungan Industrial yang harmonis melalui : Terbentuknya 2500 SP ditingkat perusahaan
Dinakertransduk
Biro Hukum
Terbentuknya 660 LKS Bipartit Revitralisasl peran 36 LKS TriDartit dlm
Lampiran hal
-
77
NO.
PERMASALAHAN 2 perlindu-ngan hak-hak normatif tenaga kerja Kurang optimalnya pengawasan norma ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja Masih banyak kasus-kasus norma ke-tenagakerjaan pada penempatan tena{a kerja di luar negeri
PROGRAM 3
SASARAN 2008-2013
4
SKPD PENGAMPU
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
SKPD UTAMA
5
6
SKPD PENDUKUNG
7
memberikan pertimbangan ketenagakerjaan kepada pimpinan daerah. Revitalisasi 36 organisasi pengusaha untuk mendu-kung kondisi Hl di Jateng 2. Terwujudnya
Peningkatan kesejahteraan pekerja. Penetapan UMK dengan pencapaian 100 % KHL s.d 2013., 2009 sebesar 90,10 %, 2010 sebesar 92,57 o/o, 2011 sebesar 95,O5o/o,2O12
sebesar 97,51 o/o. 2013 sebesar 100 %. Penambahan peserta program
jamsostek luar hubungan kerja dari jumlah pekerja informal sebanyak 1Oo/o dari 14.799.001 orang
Terbentuknya koDerasi karvawan
Lampiran hal
-
78
PERMASALAHAN
TARGET DAN INDIKATOR CAPAIAN
o .
3.
r r r
4.
sebanyak 1,200 perusahaan
Tersedianyafasilitas kesejahteraan pekerja di 3,705 perusahaan Adanya sistem pengupahan dalam bentuk struktur dan skala upah perusahaan
Tenrujudnya Peningkatan Syaratsyarat Kerja di Perusahaan Meningkatnya kualitas materi PP dan PKB Perusahaan yang wajib membuat PP se Jateng sebanyak 5.840 Serikat pekerja yang dapat membuat PKB sebanyak 1.446 SP/SB Berkurangnya kasuskasus ketenagakerjaan di Jateng, baik kasus perselisihan hubungan industrial
Lamphan hal
-
79.
PERMASALAHAN
SASARAN 2008-2013
5.
6. 7.
Peningkatan profesionalisme 129 mediator se Jateng, konsiliator dan arbiter Revitalisasi terhadap 15 PPTKIS dan 500 cabang PPTKIS
Tenvujudnya pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan Dl 35 Kab/Kota meliputi 16,897 perusahaan, 15 PPTKIS. 5OO cabang PPTKIS, DAN
2l2pegawai pengawas ketenagakerjaan 100 KASUS ketenaga
Lampiran hal
-
80