Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
2010
A Decade of Dedication
Satu Dekade Berdedikasi
2010 Laporan Tahunan
A Decade of Dedication Satu Dekade Berdedikasi
Annual Report
KANTOR PUSAT BNI SYARIAH Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Lt. 22 Jakarta 10220 Telp. : (021) 572 8773 Fax. : (021) 251 1153
PT Bank BNI Syariah
www.bnisyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id
Daftar Isi Table of Content
Kinerja 2010
2010 Performance 10. Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights for the Year
Achievements and Significant Events in 2010
09.
12. Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010
Profil Perusahaan
19.
Company Profile 20. Visi dan Misi Vision and Mission 22. Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief History of BNI Syariah 26. Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition 27. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah
The Composition of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board
Code of Conduct
28. Struktur Organisasi Organizational Structure 29. Kode Etik
Laporan Manajemen
Reports from Management 33. Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
Report of the Board of Directors
Report of the Syariah Supervisory Board
31.
37. Laporan Direksi
43. Laporan Dewan Pengawas Syariah
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis 46. Tinjauan Operasional
Operational Review
Financial Review
Business Prospect and Long-Term PlanningT
Information Technology
45.
56. Tinjauan Keuangan 60. Prospek Bisnis dan Rencana Jangka Panjang 62. Manajemen Risiko Risk Management 65. Teknologi Informasi
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development 68. Profil Sumber Daya Manusia Human Resources’ Profile
70. Pelatihan & Pengembangan Training & Development
72. Sistem Remunerasi Remuneration System
67.
75.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance 76. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
78. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris - Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi - Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors
- Kelengkapan dan PelaksanaanTugas Komite - Completeness and Implementation of Task Committees
- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah - Implementation of Duties and Responsibilities of the Sharia Supervisory Board
- Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa - Sharia implementation in Fund Raising, Distribution of Fund and Disbursement Services
- Penanganan Benturan Kepentingan - Handling Conflict of Interest
- Penerapan Fungsi Kepatuhan - Implementation of the Compliance Function
- Penerapan Fungsi Audit Intern - Implementation of Internal Audit Function
- Penerapan Fungsi Audit Ekstern - Implementation of External Audit Function
- Batas Maksimum Penyaluran Dana - Financing Limit
- Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan - Transparency of Financial and Non Financial Condition
113. Hasil Penilaian Self Assessment Self Assessment Results
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
115.
Informasi Perusahaan
121.
Corporate Social Responsibility
Corporate Information 122. Produk dan Layanan Kami Our Products and Services
130. Testimoni Pelanggan
Customers’ Testimonials
Board of Commissioners’ Profile
Board of Directors’ Profile
Syariah Supervisory Board’s Profile
132. Profil Dewan Komisaris 136. Profil Direksi
140. Profil Dewan Pengawas Syariah 142. Pejabat Senior
Senior Executives
148. Jaringan Kantor Office Networks
Laporan Keuangan
Financial Statements
153. 2010 Annual Report BNI Syariah
2
‘Satu Dekade Berdedikasi’ ‘A Decade of Dedication’
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) didirikan pada tanggal 19 Juni 2010 sebagai anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Sebelum beroperasi sebagai Bank Umum Syariah (BUS) yang berdiri secara independen, BNI Syariah telah beroperasi sebagai unit bisnis BNI selama 10 tahun dengan menawarkan berbagai produk perbankan syariah.
PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) was established on June 19, 2010 as a subsidiary of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Before operating as an independent Sharia Bank, BNI Syariah has operated as a business unit of BNI for over 10 years offering a full range of Islamic-friendly banking products to customers.
BNI Syariah saat ini melayani nasabah melalui 59 kantor cabang di seluruh Indonesia yang didukung oleh jaringan dan teknologi BNI berupa layanan cabang, ATM, internet banking, dan call center. Lebih dari 750 cabang BNI sebagai Delivery Channel Perbankan Syariah terhubung melalui jaringan teknologi canggih di seluruh nusantara.
BNI Syariah today serves its customer base through 59 branch offices across Indonesia, supported by BNI network and technology such as branch services, ATMs, internet banking and call center. More than 750 BNI Syariah Bank Delivery Channel are connected through advanced-technology networks throughout the Indonesian archipelago.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan Laporan Tahunan 2010 yang merupakan laporan tahunan pertama kami sebagai entitas independen kepada seluruh mitra bisnis, pejabat Pemerintah Indonesia, media dan masyarakat luas mengenai kegiatan, operasi dan hasil yang dicapai oleh Bank.
For this 2010 Annual Report, our first as an independent entity, we respectfully convey to all business partners, Government of Indonesia officials, media and the public at large the Bank’s activities, operations and results.
Kami mengangkat tema “Satu Dekade Berdedikasi” sebagai wujud ekspresi langsung dari doa dan aspirasi kami untuk kemajuan dan kesejahteraan BNI Syariah sebagai lembaga keuangan yang bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, para pemegang saham, para pemangku kepentingan, masyarakat, dan Pemerintah Indonesia.
We have settled upon the theme ‘A Decade of Dedication’ the intent of which is to directly express our most sincere prayers and aspirations for the advancement and prosperity of BNI Syariah, as a financial institution responsible to Almighty God, the shareholders, all stakeholders, society and the Government of Indonesia.
3
Tanggung Jawab Laporan Keuangan 2010 Responsibility for the 2010 Financial Report
Laporan Tahunan 2010 ini dipersiapkan oleh PT Bank BNI Syariah termasuk laporan keuangan tahunan, laporan tata kelola perusahaan, dan informasi lain yang terkait di dalamnya. Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank BNI Syariah masing-masing membubuhkan tanda tangan di bawah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2010.
This 2010 Annual Report, including the annual financial statements, good corporate governance report and other information related to the contents thereof, is prepared by PT Bank BNI Syariah. All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Bank BNI Syariah have affixed their respective signatures hereunder as a form of responsibility for the content of the Annual Report 2010.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Achjar Iljas Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent)
Acep Riana Jayaprawira
Sofyan Syafri Harahap
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi
Board of Directors
Rizqullah Direktur Utama President Director
Bambang Widjanarko Direktur Bisnis Business Director
Imam Teguh Saptono Direktur Kepatuhan dan Penunjang Risk, Legal and Compliance Director
2010 Annual Report BNI Syariah
4
Amanah
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
5
2010 Annual Report BNI Syariah
6
Jamaah
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
7
2010 Annual Report BNI Syariah
8
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
9
09
Kinerja 2010 2010 Performance
Alhamdulillah, dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah spin off (19 Juni 2010-Desember 2010), BNI Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar dari target laba sebesar Rp7,181 miliar. Laba bersih tersebut antara lain dicapai karena BNI Syariah berhasil mengelola dengan tepat antara dana pihak ketiga dan aktiva produktif. Alhamdulillah, within 6 (six) months after the spin-off (June 19, 2010-December 2010), BNI Syariah managed to record a nett profit of Rp36, 5 billion from the target Rp7,181 billion. It was achieved because BNI Syariah successfully managed third party funds and earning assets appropriately.
2010 Annual Report BNI Syariah
10
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Neraca
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiahs
Balance Sheet
Sebelum spin off
Uraian
Description
Sesudah spin off
Before spin off
After spin off
Des 2006
Des 2007
Des 2008
Des 2009
Juni 2010*
Des 2010**
Assets
Aktiva
1,598,921
2,546,844
4,017,502
4,799,247
5,306,564
6,394,924
Aktiva Produktif
1,514,889
2,427,118
3,844,828
4,666,382
5,016,285
6,017,251
379,066
622,404
697,617
1,360,957
1,857,705
2,419,918
Pembiayaan yang diberikan Financing
1,132,559
1,800,996
3,132,553
3,265,445
3,134,532
3,558,485
Dana Pihak Ketiga
1,124,363
1,799,247
3,041,984
4,173,245
4,253,227
5,162,728
Current Accounts
Giro
221,752
210,548
358,139
416,975
438,128
538,690
Savings
Tabungan
513,362
833,492
1,202,191
1,613,981
1,661,503
1,980,627
Deposito
389,249
755,207
1,481,654
2,142,289
2,153,596
2,643,411
Earning Assets
Investasi
Investments
Third Party Funds
Time Deposits
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
Laba Rugi
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiahs
Profit Loss
Sebelum spin off
Uraian
Description
Sesudah spin off
Before spin off
Des 2006 Pendapatan Margin & Bagi Hasil 142,924 Margin Revenue & Revenue Sharing
After spin off
Des 2007
Des 2008
Des 2009
Juni 2010*
Des 2010**
180,781
336,576
450,260
39,283
417,661
Beban Bagi Hasil
44,244
69,741
141,715
231,269
16,203
140,106
Pendapatan Margin & Bagi Hasil Bersih
98,680
111,040
194,861
218,991
23,080
277,555
Pendapatan Usaha Lainnya
16,307
22,155
40,316
87,427
2,884
30,252
114,987
133,195
235,177
306,418
25,964
307,807
Beban Operasional Operating Expenses
88,605
101,965
119,341
114,160
7,100
165,085
Laba sebelum Pajak Earnings before tax
15,217
19,237
34,439
-186,509
-53,156
36,734
Laba bersih
15,217
19,237
34,439
-186,509
-53,156
36,512
Profit Sharing Expenses
Nett Margin Revenue & Revenue Sharing Other Operating Income
Pendapatan Operasional Operating Income
Nett Profit
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
11
Rasio-rasio Ratios
Sebelum spin off
Uraian
Description
Sesudah spin off
Before spin off
Des 2006
Des 2007
Des 2009
Juni 2010*
Des 2010**
25.46%
20.91%
9.40%
28.80%
28.80%
27.68%
2.36%
1.54%
1.73%
2.62%
2.15%
2.02%
Gross Non Performing Financing
12.43%
6.07%
2.59%
2.35%
4.17%
3.59%
Nett NPF
Nett Non Performing Financing
9.40%
3.79%
0.57%
0.39%
2.55%
1.95%
ROA
Return on Assets (ROA)
1.10%
0.80%
0.90%
-3.60%
-12.02%
0.61%
Return on Equity (ROE)
5.10%
6.40%
11.30%
-18.60%
-63.72%
3.65%
Beban Operational terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
91.50%
90.40%
90.70%
135.10%
304.60%
88.05%
Cost to Income Ratio (CIR)
79.70%
78.10%
51.60%
47.90%
24.39%
55.79%
6.40%
4.50%
5.00%
5.60%
6.11%
5.07%
100.73%
100.10%
102.98%
78.25%
73.70%
68.92%
Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio (CAR)
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif
Provision to Earning Assets Gross NPF
ROE
Operational Efficiency Ratio (OER) CIR
Nett Core Operational Margin (NCOM)
NCOM
Financing to Deposits Ratio (FDR)
FDR
Des 2008
After spin off
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
2010 Annual Report BNI Syariah
12
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant Events in 2010
August 6 Kerjasama Penerimaan Pembayaran Tagihan Listrik BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Arindo Pratama dalam rangka penerimaan pembayaran tagihan listrik pelanggan PLN untuk wilayah luar pulau Jawa. BNI Syariah signed an agreement with PT Arindo Pratama on reception of electric billing payment for PLN customers outside Java.
June 18 Soft Launching BNI Syariah Soft launching BNI Syariah, dihadiri oleh Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo dan Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Dr. Mulya E. Siregar. Setelah beroperasi selama 10 tahun sebagai Unit Usaha Syariah, BNI Syariah resmi beroperasi dengan status baru sebagai Bank Umum Syariah mulai 19 Juni 2010. BNI Syariah soft launching, attended by the President Director of BNI Gatot M. Suwondo and Director of Islamic Banking Directorate of Bank Indonesia Dr. Mulya E. Siregar. After operating for 10 years as Syariah Business Unit, BNI Syariah officially operates with a new status as an independent legal entity starting from June 19, 2010.
June 10 - July 11 Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2010 BNI Syariah bergabung bersama BNI mengikuti PRJ 2010 di Arena PRJ Kemayoran, Jakarta. BNI Syariah joined with BNI participates in PRJ 2010 at the Arena PRJ Kemayoran, Jakarta.
July 29 - August 1 Indonesia International Motor Show BNI Syariah mengikuti Indonesia International Motor Show dengan bergabung di bawah iB Pavillion Bank Indonesia. BNI Syariah participates in the Indonesia International Motor Show under iB Pavilion Bank Indonesia.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
August 6-8 Halal Expo BNI Syariah turut berpartisipasi dalam acara Indonesia Halal Expo di Balai Kartini tanggal 6 - 8 Agustus 2010. Pada hari terakhir BNI Syariah memberikan santunan kepada kaum dhuafa yang disampaikan oleh Direktur Utama BNI Syariah, Rizqullah. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dengan semangat Amanah dan Jamaah, BNI Syariah terus berusaha untuk membantu kaum Dhuafa dengan bekerjasama dengan institusi terpercaya seperti BAZNAS. BNI Syariah participates in Indonesia Halal Expo at Balai Kartini on 6 to 8 August 2010. On the last day BNI Syariah provided assistence for the Dhuafa delivered by the President Director of BNI Syariah, Rizqullah. This event was held in cooperation with BAZNAS. In the spirit of Amanah and Jamaah, BNI Syariah keeps trying to help the Dhuafa by cooperating with a trusted institution such as BAZNAS.
13
September 3 Bazar Sembako Murah Ramadhan
September 29 World Zakat Forum
Bazar Sembako Murah Ramadhan diselenggarakan bekerjasama dengan Unit Pengelola Zakat (UPZ) BNI Syariah. Sembako murah tersebut khusus dijual kepada para kaum dhuafa yang mempunyai keterbatasan ekonomi untuk membeli kebutuhan pokok mereka.
BNI Syariah menandatangani kerjasama dengan institusi zakat pada konferensi internasional tentang zakat yang diselenggarakan oleh Forum Organisasi Zakat, Indonesia Magnificent Zakat dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Ramadhan Cheap Sembako Bazaar was held in collaboration with Zakat Management Unit of BNI Syariah. The cheap sembako were specifically sold to the Dhuafa who have financial limitations to purchase their basic needs.
September 21 Mahkamah Agung RI Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BNI Syariah dengan Mahkamah Agung RI mengenai penggunaan produk dan jasa BNI Syariah. The signing of agreement between BNI Syariah and Mahkamah Agung RI about the use of BNI Syariah’s products and services
BNI Syariah signed an agreement with zakat institutions within an international conference on charity organized by Forum Organisasi Zakat, Indonesia Magnificent Zakat and Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
October 1 Kerjasama Pembiayaan Kepemilikan Rumah BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Karya Bangun Mandiri untuk pembiayaan pemilikan rumah Pesona Telaga Cibinong. BNI Syariah signed an agreement with PT Karya Bangun Mandiri for home ownership financing of Pesona Telaga Cibinong.
2010 Annual Report BNI Syariah
14 Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant Events in 2010
October 2 Penandatanganan MoU dengan STEI SEBI
October 12 Halal Bihalal dengan Media
BNI Syariah melakukan penandatanganan MoU dengan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Kepatuhan dan Penunjang, Imam Teguh Saptono dengan Ketua STEI SEBI Sigit Pramono. Melalui penandatanganan MoU ini, kedua belah pihak akan meningkatkan kerjasama di bidang SDM.
BNI Syariah mengadakan acara Halal Bihalal dengan pemimpin media ternama di Jakarta dalam rangka mempererat silaturahim dengan para pemimpin media.
BNI Syariah signed MoU with STEI SEBI. The signing of the MoU was undertaken by the Risk, Legal and Compliance Director, Imam Teguh Saptono with the Chairman of STEI SEBI Sigit Pramono. Through the signing of this MoU, both sides will enhance cooperation in the area of human resources.
October 4 ICSA 2010 BNI Syariah meraih penghargaan Indonesian Customer Satisfaction Award 2010 dari Majalah SWA dan Frontier Consulting Group dengan predikat Terbaik dalam Memenuhi Kepuasan Pelanggan untuk kategori Tabungan Syariah.
BNI Syariah held a ceremony of Halal Bihalal, along with the heads of prominent media in Jakarta in order to strengthen friendship with the leaders of the media.
October 25 Kerjasama Kemenpera BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang penyaluran bantuan pembiayaan perumahan dalam bentuk fasilitas subsidi perumahan melalui kredit atau pembiayaan pemilikan rumah. BNI Syariah signed an agrement with the ministry of Public Housing of the Republic of Indonesia, in terms of the subsidized mortgage disbursement through house financing.
BNI Syariah received the Indonesian Customer Satisfaction Award 2010 from SWA Magazine and Frontier Consulting Group as The Best in Achieving Total Customer Satisfaction for Sharia Savings Account category.
October 23-31 REI Expo BNI Syariah bergabung di bawah iB Pavilion Bank Indonesia berpartisipasi dalam pameran properti REI Expo di Jakarta. BNI Syariah participates in REI Expo, joined under iB Pavilion, Bank Indonesia, Jakarta.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
15 Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant Events in 2010
October 23-31 BNI Gelegar Expo BNI Syariah mengikuti BNI Gelegar Expo di Pondok Indah Mall I dan II. BNI Syariah joined BNI Gelegar Expo in Pondok Indah Mall I and II.
November 5-6 Lokakarya Wartawan Perbankan Syariah BNI Syariah mengadakan kegiatan Lokakarya Wartawan Perbankan Syariah selama 2 hari di Ciawi – Bogor, Jawa Barat. BNI Syariah held a workshop for Sharia Banking Journalists for 2 days in Ciawi - Bogor, West Java
October 31 Family Gathering Family Gathering BNI Syariah se-Jabodetabek. Pada kesempatan ini juga diberikan bantuan melalui Dompet Dhuafa & BAZNAS untuk korban bencana Merapi, Mentawai, dan Wasior. The Family Gathering of BNI Syariah for the Jabodetabek area. In this occasion, Dompet Dhuafa & BAZNAS also distributed assistance for disaster victims in Merapi, Mentawai and Wasior.
November 3-7 Indocomtech BNI Syariah bergabung di bawah iB Pavillion Bank Indonesia mengikuti Indocomtech yang merupakan pameran komputer terbesar di Indonesia. Target pasar pada pameran ini adalah masyarakat pengguna kartu pembiayaan. BNI Syariah joined the iB Pavillion Bank Indonesia in Indonesia’s largest computer exhibition, Indocomtech. The target market at the exhibition was credit cards users.
November 3 Kerjasama Pembiayaan Pemilikan Rumah BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Ciputra Resident untuk pembiayaan pemilikan rumah Perumahan Citra Raya. BNI Syariah signed an agreement with PT Ciputra Resident for home ownership financing of Citra Raya Residence.
2010 Annual Report BNI Syariah
16 Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant Events in 2010
December 1 Property Expo BNI Syariah berpartisipasi dalam Property Expo, Bandung. BNI Syariah participated in the Property Expo, Bandung.
November 8 Penandatanganan Kerjasama dengan UIN SUSKA BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim Pekanbaru dalam hal pembayaran dana pendidikan mahasiswa baru melalui Student Payment Centre.
December 20 Kerjasama Pembiayaan Pemilikan Rumah BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Subentra Land untuk pembiayaan pemilikan rumah Perumahan Cibubur Villa 3. BNI Syariah signed an agreement with PT Subentra Land for the home ownership financing of Cibubur Villa 3 Residence.
BNI Syariah signed an agreement with Universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim, Pekanbaru, for freshmen fee payment, through the Student Payment Centre.
November 12-13 Franchise and License Expo Indonesia (FLEI) BNI Syariah mengikuti Franchise and License Expo Indonesia yang berlangsung di Jakarta Convention Center. BNI Syariah joined Indonesia Franchise and License Expo held at the Jakarta Convention Center.
December 21 IMZ Award 2010 BNI Syariah meraih IMZ Award 2010 dari Indonesia Magnificence Zakat sebagai Bank Syariah Terbaik dalam Keunggulan Layanan Zakat.
November 24 Peserta Lelang SBSN BNI Syariah ditunjuk oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagai peserta lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) BNI Syariah was appointed by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to participate in the auction of Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BNI Syariah won IMZ Award 2010 from Indonesia Magnificence Zakat as the Best Sharia Banking in Zakat Service Excellence.
17 Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant Events in 2010
December 28 Peresmian Kantor Cabang Jakarta Barat BNI Syariah meresmikan Kantor Cabang Jakarta Barat yang merupakan kantor cabang ke-28 sehingga saat ini BNI Syariah memiliki total 59 Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Syariah. Peresmian ini dilakukan oleh Walikota Jakarta Barat, Drs. H. Burhanuddin, MM, didampingi oleh Direktur Kepatuhan dan Penunjang, Imam Teguh Saptono. BNI Syariah inaugurated a branch office in West Jakarta which is the 28th, currently having a total of 59 BNI Syariah Branch Offices. The event was inaugurated by the mayor of West Jakarta, Drs. H. Burhanuddin, MM, accompanied by Risk, Legal and Compliance Director, Imam Teguh Saptono.
December 28 Kerjasama Penerimaan dan Pembayaran BPIH BNI Syariah yang diwakili oleh Direktur Bisnis, Bambang Widjanarko dan Kementrian Agama Republik Indonesia telah menandatangani perjanjian kerjasama tentang Penerimaan dan Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. BNI Syariah, represented by the Director of Business, Bambang Widjanarko, signed an agreement on Penerimaan dan Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.
2010 Annual Report BNI Syariah
18
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
19
Profil Perusahaan Company Profile
Sebagai lembaga keuangan yang mencoba untuk membentuk dan membangun hubungan baik dengan berbagai lapisan masyarakat Indonesia, BNI Syariah bangga bila upayanya dalam membantu perkembangan dan pemberdayaan masyarakat menjadikan BNI Syariah sebagai bank pilihan masyarakat. As a high-profile institution that strives to establish and build positive relationships with every Indonesians, BNI Syariah is proud when its efforts to support the community improvement and development makes it’s becoming the sharia bank of choice.
2010 Annual Report BNI Syariah
20
Visi dan Misi Vision and Mission
Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja” The Vision of BNI Syariah is to become the people’s choice in Sharia Banking, which is provenly leading in service and performance.
Misi BNI Syariah • Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan. • Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah. • Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor. • Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. • Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah. The mission of BNI Syariah is • To make a meaningful contribution to society, while supporting environmental sustainability. • To provide solutions for the benefit of the community, through the medium of Sharia banking. • To deliver optimum investment value to all investors • To create a ‘place of pride’ for working and achieving best performances for the staff, as the embodiment of worship. • To serve as a standard of a trustworty corporate governance.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
21
Tata Nilai dan Budaya Kerja BNI Syariah
BNI Syariah Corporate Culture
Dalam menjalankan kewajibannya yang berpedoman pada dasar hukum Syariah yaitu Al Quran dan Hadits, seluruh insan BNI Syariah juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan dalam setiap perilakunya. Tata nilai ini dirumuskan dalam budaya kerja BNI Syariah yaitu Amanah dan Jamaah.
As BNI Syariah people carry sharia principles, which refer to Al Quran and Hadith, BNI Syariah has a set of values which gives conduct to its action. The values are formulated in the work culture of BNI Syariah: Amanah and Jamaah.
Amanah adalah salah satu sifat wajib Rasulullah SAW yang secara harfiah berarti “dapat dipercaya”. Dalam budaya kerja BNI Syariah, amanah didefinisikan sebagai “Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang optimal”.
Amanah is one of the Prophet’s behaviors, which literally means “trustworthiness”. In the corporate culture of BNI Syariah, Amanah refers to “Responsibly doing the duties to obtain optimum results”
Nilai Amanah ini tercermin dalam perilaku utama insan BNI Syariah: • Profesional dalam menjalankan tugas • Memegang teguh komitmen dan bertanggung jawab • Jujur, adil, dan dapat dipercaya • Menjadi teladan yang baik bagi lingkungan
The Amanah value is reflected in the core behavior of BNI Syariah people: • Professional in performing duties • Upholding strong commitment and responsibility
Jamaah adalah perilaku kebersamaan umat Islam dalam menjalankan segala sesuatu yang sifatnya ibadah dengan mengutamakan kebersamaan dalam satu naungan kepemimpinan. Dalam budaya kerja BNI Syariah, Jamaah didefinisikan sebagai “Bersinergi dalam menjalankan tugas dan kewajiban”. Budaya ini dijabarkan dalam perilaku utama: • Bekerja sama secara rasional dan sistematis • Saling mengingatkan dengan santun • Bekerja sama dalam kepemimpinan yang efektif
Jamaah is based on the concept of collectivity in Islam in doing worship by prioritizing togetherness and the importance of collective work under one supervision. In this corporate culture, Jamaah refers to “A synergy in implementing duties and responsibilities”. This culture is performed in the core behavior:
• Honest, fair, and trustworthy • A role model for the society
• Cooperate systematically and rationaly • Humbly reminding each other • Working together under an effective leadership
2010 Annual Report BNI Syariah
22
Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief History of BNI Syariah
Pada tahun 2003 dilakukan penyusunan corporate plan BNI Syariah yang di dalamnya termasuk rencana independensi pada tahun 2009-2010. Proses independensi BNI Syariah diperkuat dengan kebijakan otonomi khusus yang diberikan oleh BNI kepada UUS BNI pada tahun 2005. Pada Tahun 2009, BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank Umum Syariah, sehingga terbentuk PT Bank BNI Syariah yang efektif beroperasi sejak tanggal 19 Juni 2010. in 2003 a corporate plan was arranged including the plan for BNI Syariah establishment as an independent entity in 2009-2010. In 2005, the process of independence was strengthened by special autonomy policy issued by BNI for UUS BNI. In 2009, UUS BNI formulated Implementation Team for Establishment of Sharia Bank, therefore PT Bank BNI Syariah was established and effectivelly operated since June 19, 2010.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
23
1. Berdirinya Unit Usaha Syariah BNI Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.
1. The establishment of Syariah Business Unit of BNI The strike of the 1997 financial crisis has proven the resilience of Islamic banking system. The Islamic banking principles with 3 (three) pillars, which are fair, transparent and shared benefit are able to answer people’s needs of a more equitable banking system.
Pada tahun 1999 dibentuk Tim Proyek Cabang Syariah dengan tujuan untuk mempersiapkan pengelolaan bisnis perbankan syariah BNI yang beroperasi pada tanggal 29 April 2000 sebagai Unit Usaha Syariah (UUS) BNI. Pada awal berdirinya, UUS BNI terdiri atas 5 kantor cabang yakni di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Pada tahun 2002, BNI Syariah mulai menghasilkan laba dan pada tahun 2003 dilakukan penyusunan corporate plan yang di dalamnya termasuk rencana independensi BNI Syariah pada tahun 20092010. Pada tahun 2005 proses independensi BNI Syariah diperkuat dengan kebijakan otonomi khusus yang diberikan oleh BNI kepada UUS BNI. Pada Tahun 2009, BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank Umum Syariah. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang hingga pada pertengahan tahun 2010 telah memiliki 27 kantor cabang dan 31 Kantor cabang pembantu.
In 1999 Syariah Branch Project Team was formed to prepare the management of sharia banking business of BNI which has been operated as Sharia Business Unit (UUS) since April 29, 2000. In the beginning of its establishment, UUS BNI has 5 branch offices namely in Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, and Banjarmasin. In 2002, UUS BNI started to result on revenues, and in 2003 a corporate plan was arranged including the plan for BNI Syariah independence in 2009-2010. In 2005, the process of independence was strengthened by special autonomy policy issued by BNI for UUS BNI. In 2009, UUS BNI formulated Implementation Team for Establishment of Sharia Bank. Further, UUS BNI kept growing until in the middle of 2010, it already has 27 regional offices and 31 branch offices.
Di samping itu, UUS BNI senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi yang meliputi kantor cabang BNI, jaringan ATM BNI, ATM Link serta ATM Bersama, 24 jam layanan BNI Call dan juga internet banking.
In addition, UUS BNI was supported by information technology and the use of distribution channel networks including BNI branch offices, BNI ATM, ATM Link as well as ATM Bersama, 24 hours BNI Call service and internet banking.
2. Pemisahan (Spin Off) Unit Usaha Syariah BNI Proses spin off dilakukan dengan beberapa tahapan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan Bank Indonesia.
2. Spin Off Process of Sharia Business Unit of BNI
The spin off process was conducted in several stages in accordance with regulations applied including regulations from Bank Indonesia.
Bank Indonesia memberikan persetujuan prinsip untuk pendirian BNI Syariah, dengan surat nomor 12/2/ DPG/DPbS tanggal 8 Februari 2010 perihal Izin Prinsip Pendirian PT Bank BNI Syariah.
Bank Indonesia has agreed on the establishment of BNI Syariah with decree number 12/2/DPG/DPbS dated February 8, 2010 about Principle Establishment License of PT Bank BNI Syariah.
Pada tanggal 22 Maret 2010 telah ditandatangani Akta Nomor 159, Akta Pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ke dalam PT Bank BNI Syariah dan Akta Nomor 160, Akta Pendirian PT Bank BNI Syariah, yang keduanya dibuat di hadapan Aulia Taufani, sebagai penganti dari Sutjipto, Notaris di Jakarta. Selanjutnya Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahaan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-15574. AH.01.01, Tanggal 25 Maret 2010.
On March 22, 2010, Decree number 159, Spin Off Decree of Sharia Business Unit of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk to be PT Bank BNI Syariah and Decree number 160, Establishment Decree of PT Bank BNI Syariah Tbk, made before Aulia Taufani, as substitute of Stutjipto, Notary in Jakarta. The Decrees was legalize by Decree of Ministry of Legal and Human Right number AHU-155574. AH.01.01, dated March 25, 2010.
Izin Usaha diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 21 Mei 2010, melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/kep.gbi/2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Bni Syariah. Selanjutnya BNI Syariah efektif beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010.
Business Licenses issued by Bank Indonesia on May 21, 2010, through the Governor of Bank Indonesia Decree number 12/41/kep.gbi/2010 on the Granting of Business License to PT Bank BNI Syariah. Next BNI Syariah effectively operates on June 19, 2010.
2010 Annual Report BNI Syariah
24 Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief History of BNI Syariah
Terdapat 2 (dua) hal pendorong bagi BNI untuk melakukan spin off UUS BNI pada tahun 2010 tersebut, yakni sebagai berikut:
There are 2 (two) things that drive BNI to do spin off UUS BNI in 2010, they are:
a. Aspek eksternal Pertimbangan utama dari aspek eksternal adalah regulasi, pertumbuhan bisnis, dan kesadaran konsumen yang kian meningkat.
a. External Aspects The main consideration of the external aspect is the regulation, business growth, and increasing consumer awareness.
Regulasi untuk industri Perbankan Syariah kian kondusif dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 tentang Perbankan Syariah, Undang-Undang nomor 19 Tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008 mengenai Surat Berharga Syariah Negara, Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/10/2009 tentang Unit Usaha Syariah, Peraturan Bank Indonesia nomor 11/3/2009 tentang Bank Umum Syariah dan penyempurnaan ketentuan pajak termasuk pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap produk yang berdasarkan prinsip jual beli. Hal tersebut merupakan langkah strategis bagi perkembangan industri perbankan syariah di masa depan.
Regulations for Islamic Banking industry increasingly conducive to the issuance of Islamic Banking Act number 21 of 2008 dated July 16, 2008, Law number 19 of 2008 dated May 7, 2008 regarding the State Sharia Securities, Bank Indonesia Regulation number 11/10/2009 regarding Syariah Business Unit, Bank Indonesia Regulation number 3/11/2009 regarding Islamic Banks and improvement tax provisions including the imposition of value added tax (VAT) on products based on the principle of buying and selling. This is a strategic step for the development of Islamic banking industry in the future.
Di sisi pertumbuhan industri, dalam 5 (lima) tahun terakhir perbankan syariah menunjukkan angka pertumbuhan yang sangat signifikan di mana total pembiayaan, dana dan aset bertumbuh sebesar 34% per tahun (CAGR 2004-2008). Hal ini jauh melampaui pertumbuhan angka perbankan konvensional sebesar 19% dan 25% masing-masing untuk dana dan kredit pada periode yang sama. Namun demikian jika dibandingkan dengan potensi pasar yang ada, maka peluang pengembangan syariah masih sangat terbuka luas.
In regard to industrial growth, within 5 (five) years of Islamic banking showed a very significant growth rates where the total financing, funds and assets grew by 34% per annum (CAGR 2004-2008). This far exceeded the growth rate of conventional banking by 19% and 25% respectively for the funds and credits in the same period. However, when compared with the existing market potential, then the chances of developing sharia is still wide open.
Aspek eksternal berikutnya adalah dari sisi kesadaran konsumen yang kian meningkat. Dari hasil survey yang dilakukan di tahun 2000–2001 di beberapa propinsi di Jawa dan Sumatera bahwa nasabah masih meragukan kemurnian prinsip syariah terhadap bank syariah yang dioperasikan secara Dual Banking System (UUS). Untuk menghindari keragu-raguan dan persepsi masyarakat tersebut, maka ke depannya pengelolaan usaha syariah oleh UUS seyogyanya dikonversi menjadi Bank Umum Syariah.
The next is the external aspect of the increasing consumer awareness. From the results of a survey conducted in 2000-2001 in several provinces in Java and Sumatera that customers still doubt about the purity of Islamic principles of sharia banks operated in Dual Banking System (UUS). For the avoidance of doubt and public perception, the future of business management by Islamic Sharia should be converted to independent Islamic Banks.
b. Aspek Internal Dari aspek internal UUS BNI, sebagaimana telah ditetapkan dalam Corporate Plan tahun 2003 bahwa status UUS bersifat sementara, maka secara bertahap telah dilakukan persiapan untuk proses pemisahan. Oleh karenanya dalam pengembangan bisnisnya UUS BNI telah memiliki infrastruktur dalam bentuk sistem, prosedur dan mekanisme pengambilan keputusan yang independen.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
b. Internal Aspects From the internal aspect UUS BNI, as stipulated in the Corporate Plan in 2003 that the status of UUS is temporary, it has gradually made the preparation for the spin off process. Therefore, in developing its business UUS BNI has had the infrastructure in the form of independent systems, procedures and decision-making mechanisms.
25 Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief History of BNI Syariah
Di sisi lain UUS BNI juga telah memiliki sumber daya dalam bentuk jaringan, dukungan teknologi informasi, serta sumber daya manusia yang memadai dan kompeten sehingga mampu menjadi sebuah entitas bisnis yang independen.
On the other hand UUS BNI also have resources in the form of network, information technology support, as well as competent human resources so as to become an independent business entity.
Selain itu terdapat alasan yang lebih spesifik untuk dilakukannya spin off, yakni:
• Memanfaatkan keunggulan sebagai salah satu yang pertama dalam industri perbankan syariah. • Menciptakan profil di pasar untuk menjaring investor potensial baik domestik maupun global. • Mengelola usaha yang lebih bersifat independen dan strategis. • Semakin mudah berkompetisi, kian ulet, dan fleksibel dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis ke depannya. • Pemisahan (spin off ) akan mendorong berjalannya praktik-praktik terbaik (market best practice) dan tata kelola perusahaan yang baik dalam pengelolaan bisnis BNI Syariah sehingga pada gilirannya akan menciptakan efisiensi dan produktifitas bisnis yang lebih baik.
Dari aspek strategis dengan dilakukannya spin off diharapkan akan memberi sejumlah manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, antara lain sebagai berikut: • Akselerasi pengembangan usaha syariah yang lebih mudah • Meningkatkan kualitas kepercayaan dan citra • Meningkatkan produktifitas dan efisiensi • Meningkatkan struktur permodalan • Memberikan manfaat bagi pemegang saham • Mendukung rencana percepatan pertumbuhan perbankan syariah • Mempertajam kompetensi insan perbankan syariah
In addition there is a more specific reason to do the spin off, namely: • To utilize the first mover advantages in the Islamic banking industry. • To create a profile in the market to attract potential investors, both domestic and global. • To manage a more independent and strategic business. • The easier it is to compete; more resilient and flexible it is in making business decisions in the future. • Spin off will encourage best practices (market best practice) and good corporate governance in BNI Syariah business management so that in turn will create efficiency and better business productivity.
From the strategic aspect by doing the spin off is expected to give a number of benefits for all stakeholders, including the following:
• Accelerating an easier development of sharia business • Improving the quality of trust and image • Increasing productivity and efficiency • Improve capital structure • Providing benefits to shareholders • Supporting the plan for growth acceleration of Islamic banking • Sharpening human competence in Islamic banking
2010 Annual Report BNI Syariah
26
Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition
Komposisi pemegang saham BNI Syariah per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
No
Pemegang Saham
1
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
2
PT BNI Life Insurance
The composition of BNI Syariah’s Shareholders per December 31, 2010 is as follows:
Saham (lembar)
Shareholders
Shares (sheet)
Jumlah
1.001.000
Total
%
Rp 1.000.000.000.000,00
99,9
Nominal Value *
1.000.000 1.000
Nilai Nominal (Rupiah)
Rp
1.000.000.000,00
0,1
Rp 1.001.000.000.000,00
100
*) Catatan: Nilai Nominal per Saham adalah Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) *) Note: Nominal Value per Sheet is Rp1,000,000 (one million Rupiahs)
0,1%
99,9%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BNI Life Insurance
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
27
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah The Composition of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of the the Board of Commissioners, Board of Directors and the Sharia Supervisory Board on December 31, 2010 are as follows:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komisaris Utama (Independen): Achjar Iljas
President Commissioner (Independent): Achjar Iljas
Komisaris Independen : Sofyan Syafri Harahap
Independent Commissioner: Sofyan Syafri Harahap
Komisaris: Acep Riana Jayaprawira
Commissioner: Acep Riana Jayaprawira
Direksi
Board of Directors
Direktur Utama: Rizqullah
President Directors: Rizqullah
Direktur Bisnis: Bambang Widjanarko
Director of Business: Bambang Widjanarko
Direktur Kepatuhan dan Penunjang: Imam Teguh Saptono
Director of Risk, Legal and Compliance: Imam Teguh Saptono
Dewan Pengawas Syariah
Sharia Supervisory Board
Ketua: K.H. Ma’ruf Amin
Chairman: K.H. Ma’ruf Amin
Anggota: Hasanudin
Member: Hasanudin
2010 Annual Report BNI Syariah
28
Struktur Organisasi Organizational Structure
Berdasarkan Surat Persetujuan Dewan Komisaris nomor KOM/01 tanggal 13 Agustus 2010 dan Surat Keputusan Direksi nomor KP/DIR/26/R tanggal 25 Agustus 2010, maka struktur organisasi BNI Syariah adalah sebagai berikut:
Based on letter of approval from the Board of Commisioner number KOM/01 dated August 31, 2010 and Decree of the Board of Directors KP/DIR/26/R dated August 25, 2010, the organizational structure of BNI Syariah is as follows:
DEWAN KOMISARIS Board of Commisioners
Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board
DIREKTUR UTAMA President Director
DIREKTUR BISNIS Business Director
DIREKTUR KEPATUHAN DAN PENUNJANG Risk, Legal and Compliance Director
Executive Vice President Divisi Audit Internal Internal Audit Division Divisi Sumber Daya Manusia Human Resources Division Divisi Jaringan & Layanan Cabang Network & Branch Services Division Kantor Cabang Syariah Sharia Branch Offices
Divisi Keuangan & Operasional Finance & Operational Division Divisi Risiko Pembiayaan Financing Risk Division Divisi Komunikasi & Umum Communication & General Affairs Division
Catatan : Komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi A. Komite di bawah Dewan Komisaris : - Komite Audit - Komite Remunerasi & Nominasi - Komite Pemantau Risiko B. Komite di bawah Direksi : - Komite SDM - Komite Modal, Investasi & Teknologi - Komite Kebijakan & Risiko - Komite ALMA Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan Financing Product & Procedure Division Divisi Komersial Commercial Division Divisi Kartu Pembiayaan Card Financing Division
Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division Unit Pembiayaan Khusus Special Financing Unit Divisi Teknologi Technology Division
Divisi Perencanaan & Kinerja Strategis Strategic Planning & Performance Division Divisi Hukum, Kepatuhan & Kesekretariatan Legal, Compliance & Secretary Division
Divisi Tresuri, Dana & Internasional Treasury, Funding & International Division Note: Committees under Board of Commisioners and Board of Directors A. Committees under Board of Commissioners : - Audit Committee - Remuneration & Nomination Committee - Risk Monitoring Committee B. Committees under Board of Directors: - Human Resources Committee - Capital, invesment and Technology Committee - Risk and Policy Committee - ALMA Committee
29
Kode Etik Ethical Principles
BNI Syariah telah menetapkan kode etik sebagai pedoman untuk setiap insan BNI Syariah. Segenap insan BNI Syariah, baik frontliner, back office, pejabat senior, Direksi, Dewan Komisaris, maupun Dewan Pengawas Syariah, diharuskan untuk mematuhi kode etik yang telah ditetapkan.
BNI Syariah has determined ethical principles to guide its people. All the people of BNI Syariah ranging from frontliner, back office, senior management, Board of Directors, Board of Commissioners, to Sharia Supervisory Board are expected to obey the ethical principles conducted.
Kode etik menguraikan secara singkat perilaku yang dapat diterima dan menetapkan standar yang dibutuhkan untuk segenap insan BNI Syariah. Kode etik merupakan salah satu aspek dalam rangka peningkatan praktik tata kelola perusahaan yang baik, untuk hari ini dan di masa depan.
Ethical principles outline acceptable behavior and set standards that are needed for all people in BNI Syariah. Ethical principles are one aspect in enhancing the practice of good corporate governance, for today and in the future.
Setiap insan BNI Syariah berkomitmen penuh untuk mematuhi prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang berlaku sebagaimana yang terkandung dalam kode etik BNI Syariah, baik di dalam melaksanakan tugas di BNI Syariah maupun dalam kehidupan pribadi dan perannya dalam masyarakat.
Everyone in BNI Syariah is fully committed to comply with the principles and values that are applied as in the ethical principles of BNI Syariah, either in carrying out tasks in BNI Syariah and in personal life and his/her role in society.
Kode Etik BNI Syariah 1. Menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, secara kaffah dan istiqomah 2. Menjalankan kegiatan usaha yang dapat memberikan kemaslahatan (maslahah) dan berlaku Universal 3. Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan BNI Syariah dengan baik dan benar. 4. Tidak melakukan penyalahgunaan jabatan 5. Menghindari benturan kepentingan 6. Tidak melakukan penyuapan atau menerima dan/atau memberi imbalan dan cinderamata (Risywah) 7. Menjaga nama baik BNI Syariah 8. Menjaga kerahasiaan Bank 9. Tidak menggunakan corporate identity di luar kepentingan dinas 10. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi 11. Menjadi panutan bagi lingkungan 12. Bersikap adil 13. Memberikan informasi yang benar sesuai dengan ketentuan 14. Menjaga hubungan baik (ukhuwah) antar insan BNI Syariah 15. Menjadi Pembicara untuk kepentingan BNI Syariah 16. Tidak ikut serta dalam kegiatan partai politik 17. Menjaga keamanan kerja dan kebersihan lingkungan kerja 18. Menjaga dan menggunakan aset BNI Syariah dengan benar dan penuh tanggung jawab 19. Mempunyai komitmen terhadap lingkungan dan kepedulian sosial
Ethical Principles of BNI Syariah 1. Operation of our business firmly based on the principles of sharia: kaffah and istiqomah 2. Running our business activities in order to provide full maslahah universal benefits 3. Record all data and prepare all reports for BNI Syariah properly 4. Do not abuse your position 5. Avoid conflicts of interest 6. Refuse to accept bribes, gifts or other rewards (Risywah) 7. Defend the good name and reputation of BNI Syariah 8. Maintain the confidentiality of Bank data 9. Do not use corporate identity outside of official interests 10. Enhance and improve competencies 11. Become a role model 12. Be fair 13. Disclose information properly based on regulation 14. Maintain healthy human relations (ukhuwah) within BNI Syariah 15. Speak correctly in your duties in the name of BNI Syariah 16. Refrain from participating in activities of political parties 17. Maintain a safe, hygienic and environmentally-friendly workplace 18. Maintain and apply Bank assets correctly and responsibly 19. Demonstrate your commitment to environmental and social concerns
2010 Annual Report BNI Syariah
30
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
31
Laporan Manajemen Reports from Management
Direksi BNI Syariah merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan BNI Syariah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melakukan pengelolaan tersebut, Direksi BNI Syariah senantiasa mendapatkan masukan dan nasihat dari Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah agar mampu menjadikan BNI Syariah sebagai bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja. BNI Syariah’s Directors are company’s organ which fully responsible for the management of BNI Syariah in accordance with the provisions of the Articles of Association and other regulations. In performing such management, the Board of Directors of BNI Syariah constantly getting feedback and advice from the Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board in order to establish BNI Syariah as Sharia Bank of people’s choice, which is leading in service and performance.
2010 Annual Report BNI Syariah
32
Achjar Iljas Komisaris Utama (Independen) President Commisioner (Independent)
Dewan Komisaris menyambut baik pencapaian kinerja yang baik selama tahun 2010 dan meminta kepada Direksi dan seluruh jajarannya untuk menjadikan pencapaian tersebut sebagai landasan untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja. The Board of Commissioners sincerely welcome the achievement of performance during 2010 and encourage the Board of Directors and staffs to make these achievements as the foundation for a better performance in the future, in line with the vision of BNI Syariah to be an excellent Islamic bank of people’s choice in service and performance.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
33
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat dan pengikutnya.
Praise and gratitude to the God Almighty for all the favors, gifts and graces that had been delegated to us, let us pray for blessings and greetings to the Prophet Muhammad and the family, relatives and followers.
Atas perkenan Allah SWT jua lah pada bulan Juni 2010 BNI Syariah berhasil membuka lembaran baru meningkat dari sebuah Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menjadi sebuah Bank Umum Syariah (BUS) yang berdiri sendiri, yaitu PT Bank BNI Syariah. Alhamdulillah, proses transisi dari UUS menjadi BUS berjalan dengan lancar, baik yang berkaitan struktur organisasi, mekanisme kerja, sumber daya manusia maupun yang berkaitan dengan aspek bisnis dan kinerja perusahaan.
With the permission of Allah SWT, on June 2010 BNI Syariah succeeded in opening new phase of life from a Sharia Business Unit (UUS) of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk become a Sharia Commercial Bank (BUS), an independent entity named PT Bank BNI Syariah. Alhamdulillah, the transition process from UUS to BUS ran smoothly, ranging from the organizational structure, the working mechanism, human resources, to all aspects related to business and performance of the Company.
Berkat ridha Allah SWT dan atas dukungan yang solid dari para pemangku kepentingan khususnya para nasabah, otoritas, pemegang saham, Direksi, dan segenap pegawai, berbagai program dan target yang termuat dalam dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) pada umumnya dapat dicapai dengan baik.
Thanks to the blessings of Allah SWT and the solid support from the stakeholders especially customers, authority, shareholders, the Board of Directors and all employees, the various programs and target contained in the Bank Business Plan (RBB) can be achieved very well.
Total aset dan dana pihak ketiga pada akhir tahun 2010 masing-masingnya mencapai Rp6,4 triliun dan Rp5,163 triliun, atau tumbuh sebesar 33% dan 23% dibandingkan dengan total aset dan dana pihak ketiga pada akhir tahun 2009. Sebagai entitas yang berkeinginan untuk berpartisipasi aktif dalam menggerakkan ekonomi riil, pada tahun 2010 BNI Syariah telah menyalurkan Rp3,6 triliun pembiayaan kepada masyarakat. Sementara itu, kualitas aktiva produktif juga berhasil ditingkatkan, atau 100% dari target. NPF bruto dan netto per akhir 2010 masing-masing tercatat sebesar 3,59% dan1,95%, secara umum lebih baik dibandingkan dengan target dalam RBB masing-masing sebesar 3,48% dan 2,84%. Dalam perspektif hasil usaha, BNI Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar, di atas target yang ditetapkan dalam RBB.
Total assets and third party funds at the end of 2010 respectively reached Rp6.4 trillion and Rp5.163 trillion, an increase of 33% and 23% compared to total assets and third party funds at the end of 2009. As an entity that wishes to actively participate in the real economy dynamic, in 2010 BNI Syariah has distributed Rp3.6 billion of financing to public. Meanwhile, asset quality was also successfully increased as of 100% of the target. Gross and net NPF at the end of 2010 was respectively recorded at 3.59% dan 1.95%, exceed the target in the RBB which was respectively 3.48% and 2.84%. In the perspective of the business, BNI Syariah booked net income of Rp36.5 billion, more than the target set in the RBB
2010 Annual Report BNI Syariah
34 Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Dewan Komisaris menyambut baik pencapaian kinerja yang baik selama tahun 2010 dan meminta kepada Direksi dan seluruh jajarannya untuk menjadikan pencapaian tersebut sebagai landasan untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja. Dalam RBB 2011-2013 telah ditetapkan target-target yang lebih menantang yang memungkinan BNI Syariah untuk memberikan kontribusi dan kemanfaatan yang lebih besar bagi masyarakat serta dapat memberikan layanan yang lebih berkualitas dan bersahabat kepada masyarakat luas. Dalam tiga tahun ke depan total aset, DPK dan pembiayaan BNI Syariah diharapkan mencapai masing-masingnya sebesar Rp18 triliun, Rp15 triliun dan Rp12 triliun. Pada waktu yang sama NPF bruto dan netto masing-masingnya dapat ditekan menjadi 1,34% dan 0,78%.
The Board of Commissioners sincerely welcome the achievement of performance during 2010 and encourage the Board of Directors and staffs to make these achievements as the foundation for a better performance in the future, in line with the vision of BNI Syariah to be an excellent Islamic bank of people’s choice in service and performance. In RBB 2011-2013, it has been determined the more challenging targets, which allow BNI Syariah to give wider contribution and benefits for public as well as to provide more qualified and friendly services to the community. In the next three years the total assets, deposits and financing of BNI Syariah are expected to achieve Rp18 trillion, Rp15 trillion and Rp12 trillion respectively. At the same time, gross and nett NPF each of which can be reduced to 1.34% and 0.78%.
Ke depan, Dewan Komisaris berpandangan perlu terus dilakukan beberapa hal penting, diantaranya sebagai berikut:
Ahead, the Board of Commissioners believe that it is necessary to do some important things, such as:
Pertama, pelaksanaan RBB dengan target-target dimaksud memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran manajemen dan pegawai BNI Syariah dan dengan senantiasa mencermati perkembangan eksternal seperti perkembangan ekonomi global, ekonomi nasional serta perkembangan industri perbankan syariah di dalam negeri. Fokus bisnis dalam jangka pendek dan menengah di segmen ritel konsumer perlu dilaksanakan dengan sistematis dan konsisten, antara lain dengan memperkuat dan memperluas jaringan dan layanan kantor cabang, termasuk kantor cabang pembantu serta dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan.
First, the implementation of RBB along with the targets requires a strong commitment from the management and the employees of BNI Syariah, and concerns to the external developments both global and national economic development as well as the development of Islamic banking industry in the country. Short-term and mid-term business focus in the retail-consumer segments needs to be implemented consistently and systematically by strengthening and expanding network and regional office services, including branch offices as well as preparing the human resources as needed.
Kedua, kualitas aktiva produktif perlu terus ditingkatkan, khususnya dengan mengambil langkah-langkah yang komprehensif dan tegas untuk menekan NPF, melalui langkah-langkah penyelesaian, restrukturisasi serta dengan melakukan ekspansi pembiayaan secara sehat baik di kantor pusat maupun di kantor cabang. Sementara itu, penghimpunan DPK, perlu terus ditingkatkan khususnya melalui perluasan customer base, inovasi produk serta pemasaran.
Second, the quality of productive assets needs to be improved continuously by taking comprehensive and firm steps to suppress the NPF, through the steps of completion, restructuring and expanding healthy financing both in headquarters and in branch offices. Whilst, fund raising from the third parties (DPK) needs to be improved especially through the expansion of customer base, product innovations and marketing.
Ketiga, seiring dengan visi BNI Syariah dalam memberikan pelayanan yang prima, peningkatan mutu layanan kepada nasabah perlu terus ditingkatkan. Layanan yang baik dan tulus tidak saja akan menunjang kinerja bisnis tetapi lebih dari itu hal tersebut merupakan amal perbuatan yang terpuji dan sangat dianjurkan. Namun demikian, peningkatan layanan tersebut agar dilakukan dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. Sejalan dengan itu, perlu terus
Third, as the new vision of BNI Syariah to provide excellent services, the quality of services needs to be enhanced. Good and sincere services not only support business performance but they are also praiseworthy deeds, which are highly recommended. However, the increase services should comply with prudence principles. In addition, the competency and integrity of human resources especially concerning to the importance of morality and akhlakul
35 Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
ditingkatkan kompetensi dan integritas sumber daya manusia khususnya dengan menekankan pentingnya moral dan akhlak yang baik (akhlakul karimah). Selain itu, perlu terus diupayakan perubahan pola pikir dan budaya kerja UUS menjadi sebuah BUS yang bertanggung jawab sepenuhnya atas kemajuan BNI Syariah di masa depan.
karimah needs to be improved. Besides it is also important to change mindset and working culture from UUS to BUS and to be fully responsible for the progress of BNI Syariah in future.
Keempat, agar BNI Syariah beserta segenap elemen selalu menjaga ketaatan terhadap kaidah-kaidah syariah (sharia compliance), tidak saja yang menyangkut proses bisnis dan produk bank syariah, tetapi juga yang menyangkut perbuatan dan perilaku yang jujur dan amanah. Dalam hal ini, penerapan prinsip zero fraud adalah sebuah keniscayaan yang tak bisa ditawar. Penerapan prinsip syariah dalam perbuatan sehari-hari ini akan sangat membantu efektivitas pengendalian intern (internal control), manajemen risiko (risk management) maupun pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) di BNI Syariah.
Fourth, it is expected that BNI Syariah along with all elements to always comply with sharia principles not only related to business processes and products of Islamic banks, but also involves honesty and trustworthiness. In this case, the implementation of zero fraud principles is a non-negotiable necessity. The implementation of sharia principles in daily activities will help the effectiveness of internal control, risk management as well as the implementation of good corporate governance in BNI Syariah.
Akhirnya, dengan selalu mengharapkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT dan dengan dukungan dari segenap pemangku kepentingan, Dewan Komisaris mengharapkan agar BNI Syariah dapat memberikan sumbangan dan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta. Amin ya rabbal ‘alamin.
Finally, we always hope for the lead and guidance from Allah SWT and support from all shareholders in order to make BNI Syariah able to give wider contributions and benefits to the community and beloved nation. Amin ya rabbal ‘alamin.
Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Achjar Iljas Komisaris Utama (Independen) President Commisioner (Independent)
2010 Annual Report BNI Syariah
36
Rizqullah Direktur Utama President Director
Tugas utama yang diamanahkan kepada Manajemen meliputi upayaupaya untuk meningkatkan penghimpunan dana murah, melakukan penyaluran dana yang diprioritaskan pada segmen ritel dan konsumer serta melakukan investasi pada aset-aset yang menghasilkan margin optimal, menjaga kualitas aktiva produktif sehingga menghasilkan profitabilitas yang baik, memaksimalkan recovery rate serta memastikan proses transisi berjalan lancar. Alhamdulillah seluruh tugas tersebut dapat kami tunaikan dengan baik. The main tasks mandated by the Management include efforts to increase low-cost funding, distribution of funds that are prioritized in the retail and consumer segment and to invest in assets that produce optimal margin, maintaining asset quality resulting in better profitability, maximize the recovery rate and to ensure the transition goes smoothly. Alhamdulillah all these tasks can all be accomplished very well.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
37
Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Suatu kehormatan bagi kami dapat menyampaikan Laporan Tahunan BNI Syariah Tahun Buku 2010 beserta Laporan Keuangan Tahun Buku 2010, yang merupakan laporan Tahunan pertama bagi BNI Syariah sejak operasional pada 19 Juni 2010 yang lalu. Laporan ini antara lain memuat Neraca dan Perhitungan Laba Rugi beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja. Meskipun wujudnya Laporan Tahunan, namun isinya merupakan refleksi kinerja BNI Syariah selama enam bulan saja sejak BNI Syariah didirikan.
It is an honor for us to present the Annual Report 2010 and the BNI Syariah Financial Report 2010, which is the first annual report for BNI Syariah after operating on June 19, 2010. The report consists of the Balance Sheets and Profit and Loss Measures along with an explanation that has been audited by Public Accountants Office, Purwantono, Suherman & Surja. Although it is in the form of annual report, but it is a reflection of BNI Syariah performance during the six months since the spin off.
Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, berdasarkan laporannya nomor RPC-906/PSS/2011 tanggal 21 Februari 2011, berpendapat bahwa “Laporan Keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan tanggal 31 Desember 2010, hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir di tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”. Laporan Keuangan tersebut telah kami publikasikan melalui harian REPUBLIKA pada hari Rabu tanggal 20 April 2011.
Public Accountants, Purwantono, Suherman & Surja, based on their report number RPC-906/PSS/2011 dated February 21, 2011, argued that the “Financial Statements were presented fairly, in all material respects, the financial position at 31 December 2010, results of operations, as well as cash flows for the year ended on that date, in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia.” The financial statements have been published through REPUBLIKA newspaper on Wednesday April 20, 2011.
Selama periode tahun 2010, tugas utama yang diamanahkan kepada Manajemen sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Keputusan Para Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Juni 2010 meliputi upaya-upaya untuk meningkatkan penghimpunan dana murah, melakukan penyaluran dana yang diprioritaskan pada segmen ritel dan konsumer serta melakukan investasi pada aset-aset yang menghasilkan marjin optimal, menjaga kualitas aktiva produktif sehingga menghasilkan profitabilitas yang baik, memaksimalkan recovery rate serta memastikan proses transisi berjalan lancar. Alhamdulillah seluruh tugas tersebut dapat kami tunaikan dengan baik.
During the period of 2010, the main tasks mandated by the Management as determined in the Decree of the Shareholders as a substitute of Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 19, 2010 include efforts to increase low-cost funding, distribution of funds that are prioritized in the retail and consumer segment and to invest in assets that produce optimal margin, maintaining asset quality resulting in better profitability, maximize the recovery rate and to ensure the transition goes smoothly. Alhamdulillah all these tasks can be accomplished very well.
Dari sisi penghimpunan dana selama tahun 2010, kami telah melakukan hal-hal yang diperlukan guna menyesuaikan infrastruktur sebagai Bank Umum Syariah yang independen,
In terms of fund raising during 2010, we have done some necessary actions to adjust the infrastructure as an independent Sharia Banks, for example, changing the office
2010 Annual Report BNI Syariah
38 Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
misalnya merubah office channeling menjadi kerjasama keagenan, memproses status Bank Devisa dan status peserta kliring/RTGS serta menjadi bank penerima setoran haji. Selain itu kerjasama dengan berbagai institusi Pemerintah maupun Swasta di tingkat pusat maupun cabang juga dilakukan secara agresif, misalnya dalam hal penerimaan pembayaran tagihan PLN, penerimaan setoran pendidikan ataupun penyediaan fasilitas cash management bagi korporasi. Pada tahun 2010, kami juga menerbitkan produk Tabungan iB Bisnis Hasanah untuk menjawab kebutuhan nasabah yang aktif bertransaksi bisnis. Hasilnya adalah penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp5,163 triliun pada Desember 2010 dengan komposisi CASA 48,8%.
channelling into cooperation agency, to process the status of foreign exchange banks and clearing participant status/RTGS and to be the recipient bank for Hajj deposit. Besides working with various government and private institutions at central and branch was also conducted aggressively. For example, in terms of revenue bills payment of PLN, deposit receipt of education or the provision of facilities for corporate cash management. In 2010, we also publishes iB Bisnis Hasanah Savings products to meet customers’ demands who are actively doing business transaction. The result is a Third Party Fundraising (DPK) reached Rp5.163 trillion in December 2010 with a composition of CASA 48.8%.
Sedangkan dari sisi penyaluran dana, kami menetapkan prioritas pada segmen ritel konsumer, dengan menerbitkan produk Griya iB Hasanah, Talangan Haji iB Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah dan iB Hasanah Card sebagai produk unggulan. Upaya untuk meningkatkan penyaluran dana juga dilakukan dengan memperbaiki proses bisnis konsumer dengan implementasi system Electronic Financing Origination (EFO), memperbaiki kualitas dan kuantitas Consumer Sales Team, memperbanyak kerjasama dengan pengembang serta meningkatkan kualitas analisa petugas pembiayaan. Outstanding pembiayaan pada bulan Desember 2010 adalah Rp3,6 triliun dengan kolektibiliti 98,05% (nett), termasuk didalamnya adalah pembiayaan Griya iB Hasanah dengan outstanding per Desember 2010 adalah Rp1,7 triliun.
In terms of fund disbursements, we prioritized the consumer retail segment, by issuing products such as Griya iB Hasanah, Talangan Haji iB Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah dan iB Hasanah Card as our superior products. Our efforts to improve the distribution of funds were also done by improving the consumer business processes with the implementation of Electronic Financing Origination (EFO) System, improving the quality and quantity of the Consumer Sales Team, increasing cooperation with developers and improving the quality of analysis of finance officer. Outstanding financing in December 2010 was Rp3.6 trillion by collectability 98.05% (nett), which includes financing Griya iB Hasanah with outstanding as of December, 2010 is Rp1.7 trillion.
Selain produk-produk pembiayaan tersebut, kami juga memiliki produk iB Hasanah Card dengan berbagai keunggulan. Namun berbeda dengan kartu kredit konvensional pada umumnya, iB Hasanah Card dipasarkan dengan positioning “memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi”, yang dilengkapi dengan program belanja bijak, ibadah umroh dan business opportunity untuk berwirausaha. iB Hasanah Card mendapatkan penghargaan dari Rekor Bisnis Indonesia sebagai kartu kredit pertama yang menginspirasi untuk berwirausaha.
In addition to these financing products, we also have iB Hasanah Card with many advantages. Unlike conventional credit cards in general, iB Hasanah Card is marketed by positioning “to provide an easy and convenient transactions,” which comes with wise spending program, umroh and business opportunity for entrepreneurship. iB Hasanah Card received an award from the Indonesian Business Records as the first credit card to inspire entrepreneurship.
Upaya-upaya untuk menjaga kualitas proses bisnis juga terus dilakukan antara lain dengan memberikan pelatihan Branch Financing Management (BFM) untuk petugas pembiayaan yang baru dan memberikan penyegaran mengenai permasalahan pembiayaan kepada unsur Pimpinan Cabang. Selain itu juga telah dilakukan beberapa review terhadap kebijakan pembiayaan, tarif, limit, dan kewenangan. Upaya untuk mengoptimalkan recovery rate dilakukan dengan membentuk unit khusus di kantor pusat dan cabang untuk menangani pembiayaan bermasalah dan pembiayaan yang telah dihapus buku.
The efforts to maintain the quality of business processes continue to be conducted for example by providing Branch Financing Management (BFM) training for new finance officers and provide knowledge on financing issues to the elements of Branch Manager. It also has conducted several reviews of the financing policy, tariffs, limits, and authority. The efforts to optimize the recovery rate are demonstrated by forming a special unit at headquarters and branches to handle financing problems and financing that have been written off.
Dalam upaya mendukung masa transisi, maka prioritas yang dilakukan adalah pada bidang teknologi informasi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Pada bidang SDM selama
In an effort to support the transition period, then the priority is carried out in the field of information technology and human resources (HR). In the field of HR during 2010,
39 Laporan Direksi Report of the Board of Directors
tahun 2010, sebanyak 139 (seratus tiga puluh sembilan) pegawai baru telah direkrut, yang terdiri atas 119 (seratus sembilan belas) pegawai baru dan 20 (dua puluh) orang profesional atau tenaga berpengalaman, sedangkan jumlah pegawai yang pensiun 3 (tiga) orang dan yang mengundurkan diri 7 (tujuh) orang sehingga total pegawai BNI Syariah mencapai 888 (delapan ratus delapan puluh delapan) orang.
a total of 139 (one hundred thirty nine) new employees were recruited, consisting of 119 (one hundred nineteen) new employees and 20 (twenty) professional or experienced personnel, while the number of employees who retired are 3 (three) and who resigned are 7 (seven) people so that the total employees of BNI Syariah reach 888 (eight hundred eighty eight) people.
Pada bidang teknologi informasi, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Juni 2010, BNI Syariah menggunakan Information Technology Platform BNI, yang dikenal dengan IT sharing. Pada saat spin off, Core Banking System telah dikembangkan sehingga transaksi antara BNI dengan BNI Syariah dapat dilakukan melalui settlement antar bank dengan sarana rekening vostro dan nostro.
In term of information technology, based on the decision of the General Meeting of Shareholders in subtitution of Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 19, 2010, BNI Syariah uses Information Technology (IT) Platform of BNI, known for its IT sharing. At the time of the spin-off, the Core Banking System has been developed so that the transactions between BNI and BNI Syariah can be done through inter-bank settlement by means of a vostro and nostro accounts.
Kemudian, dalam rangka membangun image perusahaan telah dibangun corporate website dan email BNI Syariah dengan alamat www.bnisyariah.co.id. Di masa mendatang teknologi informasi akan terus dikembangkan sehingga dapat menjadi salah satu katalis kemajuan bisnis BNI Syariah.
Then, in order to build the image of the Company, a corporate website has been built including email with the address www.bnisyariah.co.id BNI Syariah. In the future information technology will continue to be developed so as to become one of the catalysts business progress of BNI Syariah.
Selanjutnya, sebagai Bank Umum Syariah yang baru, kami senantiasa melakukan penyempurnaan kebijakan-kebijakan di segala bidang termasuk kebijakan manajemen risiko dan kepatuhan, sehingga pelaksanaan kegiatan usaha berjalan lancar dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Furthermore, as the new Islamic Bank, we constantly improve our policies in all areas including risk management and compliance policies, so that the execution of business activities run smoothly with due regard to applicable regulations.
Dalam mengembangkan manajemen risiko, kami berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia nomor 11/25/ PBI/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, serta best practices dari perbankan internasional.
In developing the risk management, we are guided by Bank Indonesia Regulation number 11/25/PBI/2009 concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation number 5/8/ PBI/2003 on Implementation of Risk Management for Commercial Banks and the documents from the Basel Committee on Banking Supervision, and the best practices of international banking.
Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2010, inherent risk BNI Syariah memperoleh predikat rendah dengan tingkat pengendalian risiko kuat, sehingga risiko komposit BNI Syariah berada pada posisi rendah dibandingkan dengan profil risiko September 2010, profil risiko Desember 2010 menunjukan tren risiko yang meningkat. Kondisi ini telah menjadi perhatian dan konsentrasi manajemen BNI Syariah dalam mengelola risiko agar tetap terkendali.
From the results of assessment of the risk profile per December 2010, the inherent risk of BNI Syariah was in low predicate with a strong level of risk control, so that the composite risk BNI Syariah be in a low position compared to the risk profile of September 2010, the risk profile in December 2010 showed a trend of increasing risk. This situation has been the attention and concentration of BNI Syariah management in managing risk.
Alhamdulillah, hal-hal tersebut di atas mendukung pencapaian profitabilitas dan kesehatan keuangan BNI Syariah, dimana dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah spin off (19 Juni 2010-Desember 2010), kami berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar dari target
Alhamdulillah, the above descriptions support the achievement of profitability and financial health of BNI Syariah, which within 6 (six) months after the spin-off (June 19, 2010-December 2010), we managed to record a nett profit of Rp36.5 billion from the target Rp7.181 billion. Nett
2010 Annual Report BNI Syariah
40 Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
laba sebesar Rp7,181 miliar. Laba bersih tersebut antara lain dicapai karena BNI Syariah berhasil mengelola dengan tepat antara dana pihak ketiga dan aktiva produktif. Hal ini pencapaian tersendiri mengingat BNI Syariah masih mencatatkan kerugian yang cukup signifikan saat dilakukannya spin off.
income was achieved because BNI Syariah successfully managed third party funds and earning assets appropriately. This is a distinctive achievement considering BNI Syariah still recorded a significant loss when doing a spin off.
Atas pencapaian kinerja tahun 2010 tersebut, BNI Syariah menerima 3 (tiga) penghargaan dari pihak eksternal, yaitu: 1. Rekor Bisnis dari Yayasan Tera dan Harian Seputar Indonesia sebagai Kartu Kredit Pertama yang Menginspirasi Berwirausaha (iB Hasanah Card); 2. Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010 dari Majalah SWA dan Frontier Consulting Group sebagai The Best in Achieving Total Customer Satisfaction untuk kategori Sharia Savings Account; 3. IMZ Award 2010 dari Indonesia Magnificence Zakat sebagai Best Sharia Banking in Zakat Service Excellence.
From the achievement in 2010 performance, BNI Syariah received 3 (three) awards from external parties they are: 1. Business Records from Yayasan Tera and Harian Seputar Indonesia as the First Credit Card Inspiring Entrepreneurship (iB Hasanah Card); 2. Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010 from SWA Magazine and Frontier Consulting Group as the Best in Achieving Total Customer Satisfaction for Sharia category Savings Account; 3. IMZ Award 2010 from Indonesia Magnificence Zakat as Best Sharia Banking in Zakat Service Excellence.
Perkenankan kami menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada segenap pemangku kepentingan yang telah mendukung pencapaian tersebut, terutama dukungan para nasabah dan mitra usaha, serta komitmen yang tinggi dari segenap pegawai untuk merajut masa depan BNI Syariah yang lebih baik dimasa mendatang.
Allow us to express our thanks and appreciation to all stakeholders who have supported these achievements, especially the support of our customers and business partners, and high commitment from all staff members to knit the better future of BNI Syariah.
Prestasi ini memacu kami untuk senantiasa meningkatkan kapabilitas bisnis dengan tetap mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Terkait hal ini, BNI Syariah telah melakukan self assesment terhadap penerapan GCG tahun 2010. Hasil self assesment pelaksanaan GCG tahun 2010 memperoleh nilai komposit sebesar 1.625 (satu poin enam dua lima) dengan kategori “BAIK” dan telah disampaikan kepada Bank Indonesia. Hasil dari self assesment tersebut akan menjadi prioritas bagi upaya penyempurnaan secara berkesinambungan di kemudian hari.
This achievement encourages us to continuously improve our business capabilities to remain in compliance with regulations and the principles of Good Corporate Governance (GCG). Related to this, BNI Syariah has conducted self assessment of the implementation of GCG in 2010. The result of self assessment GCG in 2010 obtained a composite score of 1.625 (one point six two five) with the category of “GOOD” and has been submitted to Bank Indonesia. The result of the self assessment will be a priority for continuous improvement efforts in the future.
Dalam konteks perkembangan jangka panjang, kami akan melakukan beragam perbaikan struktural. Khususnya seperti sentralisasi pembiayaan konsumer, pengembangan trade finance dan remittance, pengelolaan call center, dan peningkatan kapabilitas dan kompetensi pembiayaan.
In the context of long-term development, we will perform a variety of structural improvements. Especially like the centralization of consumer financing, development of trade finance and remittance, call center management, and financing capabilities and competencies enhancement.
Kami menatap masa mendatang dengan optimis melalui penyusunan Rencana Bisnis Bank 5 (lima) tahun. Dalam peningkatan profitabilitas, kami akan lebih memperkuat lini bisnis strategis yaitu: kartu pembiayaan, pembiayaan perumahan, trade finance, transaksional dan bisnis pembiayaan komersial. Untuk mendukung pencapaian tersebut, beberapa bidang penting akan disempurnakan seperti: budaya kerja Amanah dan Jamaah; peningkatan kompetensi serta jumlah pegawai; pengembangan Jaringan
We look at the future with optimism through the preparation of the Business Plan 5 (five) years. The increase in profitability, we will further strengthen the strategic business lines namely: financing card, house finance, trade finance, transactional and commercial finance business. To support these achievements, some important areas will be improved, such as: Amanah and Jamaah work culture; improving the competence and number of employees, development of branch networks and services, launching new products;
41 Laporan Direksi Report of the Board of Directors
dan layanan cabang; Peluncuran produk baru; independensi sistem teknologi informasi; serta penguatan brand awareness, image dan reputasi BNI Syariah.
the independence of information technology systems; and strengthening brand awareness, image and reputation of BNI Syariah.
Demikianlah laporan kami mengenai kinerja tahun buku 2010 dan Rencana BNI Syariah pada tahun 2011. Semoga ke depan BNI Syariah akan terus mampu memberikan yang terbaik sesuai kaidah kepada segenap pemangku kepentingan, Insya Allah.
These are our reports about the performance of fiscal year 2010 and the Plan of BNI Syariah in 2011. Hopefully in the future, BNI Syariah will continue to serve the best service based on the sharia principles to all stakeholders, Insya Allah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Rizqullah Direktur Utama President Director
2010 Annual Report BNI Syariah
42
K.H. Ma’ruf Amin Ketua Chairman
Hasanudin Anggota Member
Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2010 melalui uji petik di Kantor Pusat dan beberapa kantor cabang BNI Syariah, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara global keseluruhan operasional BNI Syariah telah memenuhi ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI dan opini DPS. Under the supervision of DPS during the years 2010 through sampling at the Head Office and multiple branches of BNI Syariah, we hereby declare that generally the overall operational of BNI Syariah is in compliance with Islamic Sharia based on Fatwa DSN-MUI and DPS opinions.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
43
Laporan Dewan Pengawas Syariah Report of the Syariah Supervisory Board
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mencukupi. Shalawat dan Salam semoga senantiasa melimpah atas Rasul-Nya Muhammad SAW. Mudah-mudahan taufiq dan hidayah Allah SWT tercurah bagi kita semua.
Praise be to Allah SWT. Shalawat and greetings are hopefully always delegated on His Messenger, Muhammad SAW. Hopefully the guidance of Allah SWT shed for us all.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) BNI Syariah telah menjalankan fungsi dan tugasnya dalam melakukan pengawasan–yang meliputi juga pemberian opini atas penerbitan produk baru dalam rangka memastikan bahwa operasional bank secara keseluruhan, khususnya dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran pembiayaan dan pemberian layanan jasa-jasa bank lainnya, sejalan dengan ketentuan syariah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan ketentuan syariah lainnya.
Sharia Supervisory Board (DPS) BNI Syariah has performed functions and duties of supervision, which includes the provision of opinions on the issuance of new products in order to ensure that the bank’s operations as a whole, particularly in the case of third party funding, distribution of financing and provision of other bank services, which are in line with the provisions of Sharia principles based on fatwa of the National Islamic Council - Ulama Indonesia (DSN-MUI) and other provisions of sharia.
Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2010 melalui uji petik di Kantor Pusat dan beberapa kantor cabang BNI Syariah, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara global keseluruhan operasional BNI Syariah telah memenuhi ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI dan opini DPS.
Under the supervision of DPS during the years 2010 through sampling at the Head Office and multiple branches of BNI Syariah, we hereby declare that generally the overall operational of BNI Syariah is in compliance with Islamic Sharia based on Fatwa DSN-MUI and DPS opinions.
Namun demikian, penyempurnaan pelaksanaan operasional Bank harus senantiasa dilakukan untuk menuju bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.
However, the improvement of the implementation of the Bank operations should always be conducted to move forward to be an Islamic bank of people’s choice, which is excellent in services and performance.
K.H. Ma’ruf Amin Ketua Chairman
2010 Annual Report BNI Syariah
44
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
45
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tahun 2010 menjadi tantangan bagi Manajemen dan segenap pegawai BNI Syariah dalam mencapai visi, misi dan Rencana Bisnis Bank ke depan untuk memberikan hasil optimal kepada seluruh pemangku kepentingan BNI Syariah. 2010 became a year of challenge for the management and all employees of BNI Syariah in achieving the vision, mission and business plan ahead to provide optimal results to all stakeholders of BNI Syariah.
2010 Annual Report BNI Syariah
46
Tinjauan Operasional Operational Review
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Tahun 2010 merupakan tahun yang penting dan bersejarah bagi BNI Syariah karena di tahun ini BNI Syariah berdiri sebagai entitas tersendiri menjadi Bank Umum Syariah (BUS) yang beroperasi sejak tanggal 19 Juni 2010. Oleh karena itu tahun 2010 menjadi tantangan bagi Manajemen dan segenap pegawai BNI Syariah dalam mencapai visi, misi dan Rencana Bisnis Bank ke depan untuk memberikan hasil optimal kepada seluruh pemangku kepentingan BNI Syariah.
2010 represents an important and historic year for BNI Syariah due to its stand alone as an independent entity to be an Islamic Bank (BUS), which has operated since June 19, 2010. Therefore, in 2010 is as a challenge for the management and all employees of BNI Syariah in achieving the vision, mission and business plan ahead to provide optimal results to all stakeholders of BNI Syariah.
Pada saat akhir operasi UUS BNI total aset per Desember 2009 sebesar Rp4,799 triliun. Pada saat spin off, aset yang dibukukan per 18 Juni 2010 sebesar Rp5,322 triliun. Selanjutnya, pada awal operasional BNI Syariah yaitu per akhir Juni 2010, total aset tercatat sebesar Rp5,307 triliun. Pada akhir Desember 2010 BNI Syariah berhasil membukukan aset sebesar Rp6,395 triliun.
At the end of the operation UUS BNI total assets as of December 2009 amounted to Rp4.799 trillion. At the time of the spin-off, the assets recorded as of June 18, 2010 amounting to Rp5.322 trillion. Furthermore, at the beginning of operations of BNI Syariah as the end of June 2010, total assets stood at Rp5.307 trillion. At the end of December 2010 BNI Syariah booked assets Rp6.395 trillion.
Sepanjang tahun 2010 tercatat pertumbuhan bisnis yang menggembirakan, Dana Pihak Ketiga (DPK) per Desember 2010 mencapai Rp5,163 triliun dibandingkan dengan posisi Desember 2009 sebesar Rp4,173 triliun. Sementara pembiayaan per Desember 2010 sebesar Rp3,558 triliun dibandingkan dengan posisi Desember 2009 sebesar Rp3,265 triliun.
Throughout the year 2010 an exciting business growth was recorded, the Third Party Funds (DPK) as of December 2010 reached Rp5.163 trillion, compared to December 2009 of Rp4.173 trillion. While financing as of December 2010 amounted to Rp3.558 trillion, compared to December 2009 of Rp3.265 trillion.
Hasil yang dicapai tersebut didukung oleh strategi bisnis yang tepat, penyempurnaan proses bisnis, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta didukung dengan berbagai usaha penyempurnaan secara terus-menerus dalam bidang kepatuhan atas tata kelola perusahaan, sistem manajemen risiko, sistem audit internal, organisasi, teknologi, dan pengembangan jaringan.
The results are supported by appropriate business strategy, business process improvement, improving the quality of human resources, and supported by various business improvement continuously in the field of compliance on corporate governance, risk management systems, internal audit systems, organizations, technology, and network development.
Sesuai kebijakan Bank Indonesia, nasabah bank syariah juga dapat dilayani di outlet kantor cabang BNI yang dikenal dengan istilah Kerjasama Keagenan - Delivery Channel atau yang dulu dikenal sebagai Syariah Channeling Outlet (SCO). Sampai saat ini telah tercatat sebanyak 28 kantor cabang, 31 kantor cabang pembantu, 1 kantor kas dan lebih dari 750 cabang BNI sebagai Delivery Channel Perbankan Syariah.
At the discretion of Bank Indonesia, the customers can also be served at the outlet branches of BNI known as the Cooperation Agency - Delivery Channel or formerly known as Sharia Channeling Outlet (SCO). Until recently had been listed as many as 28 branches, 31 sub-branches, 1 cash office and more than 750 branches as Sharia Banking Delivery Channel.
47
Jaringan
2009
2010
Branch Office
Kantor Cabang
26
28
Kantor Cabang Pembantu
31
31
0
1
700
787
Networks
Sub Branch Office
Kantor Kas
Cash Office
Delivery Channel Cabang BNI
BNI Branch Delivery Channels
BNI Syariah juga menyediakan layanan Phone Banking bagi nasabahnya melalui fasilitas BNI Call 500046 atau 68888 melalui ponsel. Layanan ini dapat diakses selama 24 jam dari seluruh Indonesia. BNI Syariah also provided Phone Banking sevice to support its customer through BNI Call 500046 or 68888 from cellular phone. This service can be access 24 hours from all over Indonesia.
2010 Annual Report BNI Syariah
48 Tinjauan Operasional Operational Review
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sebagai perusahaan yang menjalankan fungsi intermediasi antara nasabah yang menyimpan atau menginvestasikan dananya dan nasabah yang menerima pembiayaan serta melayani transaksi jasa perbankan sesuai kaidah syariah, secara garis besar lini bisnis strategis BNI Syariah terdiri dari:
As a company that runs the function of intermediary between customers who save or invest funds and customers that receive financing and service transactions according to the rules of Islamic banking services, the general strategic business lines of BNI Syariah consists of:
1. Pendanaan
1. Funding
Pada tahun 2010, telah dilakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan dana pihak ketiga. Setelah spin off, BNI Syariah melakukan perubahan nama produk tabungan menggunakan kata Hasanah. Sebagai contoh, tabungan BNI iB Plus berubah nama menjadi Tabungan iB Hasanah. Selain itu, pada tahun 2010 diluncurkan produk baru untuk memfasilitasi nasabah yang aktif bertransaksi bisnis, yaitu Tabungan iB Bisnis Hasanah. Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah yang bergerak dalam dunia bisnis usaha, dimana detail mutasi setiap transaksi sangat diperlukan. Kelebihan tabungan iB Bisnis Hasanah ini dilengkapi dengan deskripsi dan keterangan transaksi yang jelas.
In 2010, we have conducted various initiatives to enhance third-party funds. After the spin off, BNI Syariah made changes to savings product names using the word Hasanah. For example, BNI iB Plus savings changed its name to iB Hasanah Savings. In addition, in 2010 the Bank launched new products to facilitate customers who actively transact business, namely iB Business Hasanah Savings. IB Business Hasanah Savings is intended for customers who engaged in the world of business, in which mutation detail for each transaction is needed. The advantage of savings iB Business Hasanah Savings is equipped with a clear description of transactions.
Bisnis penghimpunan dana BNI Syariah tahun 2010 tumbuh berkat strategi pemasaran produk unggulan serta pengembangan jaringan. Produk unggulan penghimpunan dana adalah Tabungan iB Hasanah dan Tabungan iB Bisnis Hasanah. Produk Tabungan iB Hasanah memiliki keunggulan kompetitif yaitu bagi hasil yang bersaing dengan produk sejenis bank syariah lainnya, mendapatkan BNI Syariah Card yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Kartu Debit. Selain itu dilengkapi dengan fasilitas e-banking terlengkap dan coverage area layanan yang luas. Strategi utama untuk memasarkannya adalah dengan cara member get member melalui program “Silaturahmi Mendulang Rezeki”, program “TabunganKu iB Masuk Sekolah” serta pemberian hadiah langsung untuk setiap pembukaan rekening. Selain itu untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, BNI Syariah juga membuka gerai pada acara-acara pameran baik skala nasional maupun lokal.
BNI Syariah fund-raising business in 2010 grew thanks to an excellent product marketing strategy and network development. The featured products for fund-raising are iB Hasanah Savings and iB Business Hasanah Savings. iB Hasanah Savings products have a competitive advantage, namely the competitive profit sharing compared to other similar sharia products, BNI Syariah Card that functions as an ATM card and Debit Card. Also equipped with the most complete e-banking facilities and services and a wide coverage area. The main strategy to market is by a member get member through the “Silaturahmi Mendulang Rezeki”, the program “TabunganKu iB Masuk Sekolah” and direct prize to each of the account. In addition, to get closer to the community, BNI Syariah also opened outlets in exhibition events both national and local scale.
Keunggulan kompetitif produk BNI iB Bisnis di samping bagi hasil yang bersaing, mendapatkan BNI Syariah Card Gold yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Kartu Debit, fasilitas e-banking terlengkap serta coverage area layanan yang luas, juga fasilitas executive lounge di Bandara. Strategi utama pemasaran produk ini adalah melalui pemberian hadiah langsung pada waktu pembukaan rekening serta program promosi “Cahaya Rezeki Belanja Bulanan”.
The competitive advantages of BNI iB Business are not only for its competitive profit sharing, BNI Syariah Gold Card that serves as an ATM card and Debit Card, complete e-banking facility and extensive service area coverage, but also executive lounges facilities in airports. The main strategy of marketing these products is through direct prize at the time of account opening and promotion program “Cahaya Rezeki Belanja Bulanan”.
49 Tinjauan Operasional Operational Review
Strategi pendukung lainnya guna meningkatkan penghimpunan dana adalah pengembangan jaringan. Untuk tahun 2010 pengembangan jaringan dilakukan dengan melakukan penambahan 2 (dua) kantor cabang yaitu Kantor Cabang Batam (Februari 2010) dan Jakarta Barat (Desember 2010) serta Kantor Kas Universitas Islam Sultan Agung. Optimalisasi kerjasama keagenan dengan BNI sebagai induk menjadi inisiatif lainnya yang sangat strategis.
Other supporting strategies to improve funding are network development. For the year 2010 network development of was conducted by addition of 2 (two) branch namely Batam Branch (February 2010) and West Jakarta (December 2010) and the Cash Office of Universitas Islam Sultan Agung. The optimization of agency cooperation with BNI as a parent became other initiatives that were very strategic.
Bagi para nasabah, BNI Syariah telah berhasil mengimplementasikan program loyalitas untuk mempertahankan nasabah yang berpotensi. Upaya untuk menjaring nasabah baru juga telah dilaksanakan, antara lain melalui inisiatif penjualan proaktif di cabang-cabang serta penyelenggaraan kegiatan penjualan melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Hal ini didukung dengan pengembangan kapasitas sumber daya manusia sebagai bagian yang terintegrasi dari strategi tersebut.
For our customers, BNI Syariah has successfully implemented loyalty programs to maintain potential customer. The efforts to attract new customers have also been implemented, including proactive sales initiatives in the branches and organizing sales activities through cooperation with third parties. This is supported by human resource capacity development as an integrated part of the strategy.
Total DPK yang berhasil dihimpun BNI Syariah per Desember 2010 sebesar Rp5,163 triliun, selama 6 bulan meningkat sebesar Rp910 miliar dari Rp4,253 triliun pada bulan Juni 2010.
BNI Syariah have collected the Third Party Fund as of December 2010 amounted to Rp5.163 trillion, for 6 months increased by Rp910 billion from Rp4.253 trillion in June 2010.
Komposisi realisasi DPK tahun 2010 terdiri dari Rp538,7 miliar Giro Wadiah (10,4%), Rp105,9 miliar Tabungan Wadiah (2,0%), Rp1,874 triliun Tabungan Mudharabah (36,3%), dan Rp2,643 triliun Deposito Mudharabah (51,2%).
The composition of Third Party Fund realization in 2010 consisted of Rp538.7 billion Wadiah current account (10.4%), Rp105.9 billion Wadiah savings (2.0%), Rp1.874 trillion Mudharabah savings (36.3%), and Rp2.643 trillion Mudharabah Deposit (51.2%).
Total akun meningkat 48% dari sebanyak 357.000 akun di tahun 2009 menjadi lebih dari 530.000 akun di akhir 2010, yang terdiri atas Giro lebih dari 4.400 akun, Tabungan lebih dari 508.000 akun dan Deposito lebih dari 17.000 akun.
Total accounts increased 48% from 357,000 accounts in 2009 to more than 530,000 accounts at the end of 2010, which consists of more than 4,400 current accounts, more than 508,000 savings accounts and more than 17,000 deposit accounts.
Dana Pihak Ketiga
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiahs
Third Party Fund
Uraian
Description
Giro
Current Accounts
Sebelum spin off Before spin off
Sesudah spin off After spin off
Des 2009
Juni 2010*
Des 2010**
416,975
438,128
538,690
Tabungan Savings
1,613,981
1,661,503
1,980,627
Deposito
Time Deposits
2,142,289
2,153,596
2,643,411
Jumlah
4,173,245
4,253,227
5,162,728
Total
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
2010 Annual Report BNI Syariah
50 Tinjauan Operasional Operational Review
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
a. Giro Total dana BNI Syariah yang berasal dari Giro sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp538,7 miliar meningkat sebesar Rp100 miliar selama 6 bulan sejak Juni 2010. Giro tersebut terdiri dari Giro wadiah Rupiah dan Valas. Pertumbuhan jumlah Giro dapat dijadikan sebagai indikator peningkatan aktivitas bisnis nasabah.
a. Current Accounts Total funds from BNI Syariah Current Accounts until December 2010 amounted to Rp538.7 billion, an increase of Rp100 billion during the 6 months since June 2010. It consists of wadiah Rupiah and Foreign Exchange current accounts. Demand growth can be used as an indicator of increased business activities of customers.
b. Tabungan Total dana yang berasal dari tabungan sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp1,980 triliun meningkat cukup signifikan dari bulan Juni 2010. Perolehan penghimpunan dana dari Tabungan tersebut terdiri dari Tabungan iB Hasanah, Tabungan iB Prima Hasanah, Tabungan iB Bisnis Hasanah, TabunganKu iB, Tabungan iB THI Hasanah dan Tabungan iB Tapenas Hasanah.
b. Savings Total funds derived from savings until December 2010 amounted to Rp1.980 trillion, increased significantly from June 2010. Obtaining funding from the consisting of iB Hasanah Savings, iB Prima Hasanah Savings, iB Business Hasanah Savings, TabunganKu iB, iB THI Hasanah Savings and iB Tapenas Hasanah Savings.
c. Deposito Total dana yang berasal dari deposito sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp2,643 triliun meningkat hampir Rp500 miliar dibandingkan posisi Juni 2010. Perolehan penghimpunan dana tersebut berasal dari Deposito Rupiah dan Valas. Pertumbuhan Deposito didukung oleh loyalitas dan meningkatnya kepercayaan nasabah kepada BNI Syariah.
c. Deposit Total funds derived from deposits until December 2010 amounted to Rp2.643 trillion, increased by almost Rp500 billion compared to the position in June 2010. The funding comes from deposits in Rupiah and Foreign Exchange. Deposit growth is supported by the loyalty and increasing customer confidence to BNI Syariah.
2. Pembiayaan
2. Financing
Segmentasi pembiayaan BNI Syariah dibagi menjadi komersial, ritel produktif, ritel konsumtif, dan kartu pembiayaan. Strategi penyaluran dana tahun 2010 yaitu difokuskan pada bisnis ritel konsumer. Guna menunjang strategi tersebut maka ditetapkan beberapa produk unggulan yaitu Griya iB Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah, iB Hasanah Card, Talangan Haji iB Hasanah, dan Wirausaha iB Hasanah. Keunggulan kompetitif oleh masing-masing produk adalah proses aplikasi yang cepat, persyaratan yang mudah, dan pricing yang bersaing.
BNI Syariah financing is divided into commercial, retail productive, consumer retail, and financing card. Fund distribution strategy in 2010 focused on the Retail-Consumer business. To support this strategy some excellent products was established namely Griya iB Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah, iB Hasanah Card, Talangan Haji iB Hasanah and Wirausaha iB Hasanah. The competitive advantage of each product is the application process is fast, simple requirements, and competitive pricing.
Strategi utama yang digunakan produk Griya iB Hasanah adalah pengembangan sistem angsuran suka-suka, optimalisasi sales team, memperluas kerjasama dengan pengembang, penggunaan sistem Electronic Financing Origination (EFO).
The main strategies Griya iB Hasanah product used is the preferable installment system development, optimizing the sales team, expand cooperation with developers, the use of an Electronic Financing Origination (EFO).
Strategi utama produk Gadai Emas iB Hasanah adalah biaya penyimpanan yang bersaing dan kerjasama dengan tokotoko emas.
The main strategy of Gadai Emas iB Hasanah products are competitive cost and cooperative storage with gold shops.
Strategi utama produk iB Hasanah Card, yaitu pemasaran pada nasabah Premium, penataan sales team corporate, dan independensi proses persetujuan.
The main strategy of iB Hasanah Card products is marketing on the Premium clients, structuring corporate sales team, and the independence of the approval process.
51 Tinjauan Operasional Operational Review
Strategi utama produk Talangan Haji iB Hasanah adalah kerjasama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Biro Perjalanan Haji.
The main strategy of Talangan Haji iB Hasanah product is cooperation with the Hajj Guidance Group and Hajj Travel Agents.
Pembiayaan BNI Syariah selama tahun 2010 untuk semua segmen usaha mencapai Rp3,558 triliun, dimana pada tahun 2009 sebesar Rp3,265 triliun. Mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar hampir Rp425 miliar dibandingkan posisi Juni 2010 saat dilaksanakannya spin off. Pembiayaan didominasi oleh segmen ritel konsumtif sebesar Rp2,163 triliun (60,81%) dari seluruh pembiayaan. Hal ini sesuai dengan Rencana Bisnis Bank untuk merealisasikan visi dan melaksanakan misi BNI Syariah dengan fokus kegiatan bisnis untuk jangka pendek dan jangka menengah adalah ritel konsumer.
BNI Syariah financing during the year 2010 for all business segments achieved Rp3.558 trillion, which in 2009 amounted to Rp3.265 trillion, experienced a significant increase of almost Rp425 billion compared to the position in June 2010 at the time of spin off. Financing is dominated by retail consumer segment amounted to Rp2.163 trillion (60.81%) of all loans. This is in accordance with Bank’s Business Plan to implement the vision and mission of BNI Syariah with a focus on business activities for short and medium term, which is the retail-consumer.
Berdasarkan akad atau skim pembiayaannya, pembiayaan BNI Syariah sampai dengan Desember 2010 didominasi oleh pembiayaan dengan skim murabahah, yaitu sebesar 71,75% dari total pembiayaan, atau sebesar Rp2,553 triliun. Selanjutnya pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar Rp624,8 miliar atau dengan porsi 17,56%. Sedangkan pembiayaan dengan skim mudharabah sebesar Rp87,3 miliar atau dengan porsi 2,45%.
Based on the contract or funding schemes, BNI Syariah financing until December 2010 was dominated by murabaha financing scheme, which represents 71.75% of total financing, or Rp2.553 trillion. Furthermore Musharaka financing scheme for Rp624.8 billion or 17.56% portion. While financing the scheme amounted to Rp87.3 billion mudharabah, with a portion of 2.45%.
Pembiayaan Berdasarkan Skim Pembiayaan
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiahs
Financing Based on Financing Scheme
Uraian
Description
Sebelum spin off Before spin off
Des 2009
Sesudah spin off After spin off
Juni 2010*
Des 2010**
2,473,721
2,323,349
2,553,092
Mudharabah
84,7413
93,921
87,327
Musyarakah
516,844
492,374
624,820
Lainnya
190,167
224,888
293,249
Murabahah
Others
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
Berdasarkan sektor usahanya, pembiayaan BNI Syariah per Desember 2010 disalurkan kepada sektor-sektor potensial dan prospektif seperti jasa dunia usaha sebesar 9,63%, konstruksi 7,43% dan perdagangan 6,84%. Pembiayaan sektor lain-lain terdiri dari sektor perumahan, kendaraan, alat-alat rumah tangga dan lainnya. Porsi terbesar terdapat pada subsektor perumahan yaitu sebesar 79,45% dari total sektor lain-lain.
Based on the business sector, financing as of December 2010 BNI Syariah was distributed to potential and prospective business sectors such as services at 9.63%, construction 7.43% and 6.84% of trade. Other financing sectors were the housing sectors, vehicles, tools and other household. The biggest portion contained in the housing sub-sector that is equal to 79.45% of total other sectors
2010 Annual Report BNI Syariah
52 Tinjauan Operasional Operational Review
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
a. Pembiayaan Komersial Untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan bank syariah, BNI Syariah membantu nasabah komersial (menengah) dalam menyalurkan pembiayaan baik untuk investasi maupun modal kerja dengan pembiayaan lebih dari Rp10 miliar. Total pembiayaan komersial yang telah disalurkan kepada nasabah sampai dengan Desember 2010 sekitar Rp672,2 milliar, meningkat sebesar Rp166 miliar dibandingkan saat dilaksanakannya spin off bulan Juni 2010. Porsi pembiayaan komersial adalah sebesar 18,89% dari total pembiayaan BNI Syariah. Sedangkan sektor usaha yang dibiayai mencakup sektor prospektif dan sedang berkembang seperti pertambangan, konstruksi dan sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi.
a. Commercial Financing To support the growth of sharia bank financing, BNI Syariah helps commercial customers (medium) in the channeling of funding both for investment and working capital to finance more than Rp10 billion. Total commercial financing that has been distributed to customers until December 2010 approximately Rp672,2 billion, an increase of Rp166 billion compared to the current implementation of spin off in June 2010. The portion of commercial financing amounted to 18.89% of the total financing of BNI Syariah. While the business sector financed include prospective and emerging sectors such as mining, construction and transportation, warehousing and communications.
Dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah komersial, BNI Syariah berusaha selektif memilih sektor usaha dan meningkatkan prinsip prudential banking. Selain itu BNI Syariah juga berusaha menjaga pembiayaan yang telah berjalan dengan melakukan komunikasi secara aktif dan berkesinambungan serta melakukan kunjungan secara intensif untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. Hal ini semata-mata agar dapat meminimalisasikan risiko dan permasalahan yang mungkin timbul.
In providing financing to commercial customers, BNI Syariah was trying to selectively choose the business sector and improving prudential banking principles. In addition, BNI Syariah also tried to keep the financing that has been run by an active and continuous communication and conduct an intensive visit to discover the issues faced. It is solely to minimize the risks and problems that may arise.
BNI Syariah bekerjasama dengan bank-bank syariah lainnya seperti BSM dan Bank Muamalat dalam rangka pembiayaan sindikasi kepada beberapa perusahaan untuk sektor komunikasi, jasa, perdagangan, dan sektor transportasi udara. Total pembiayaan sindikasi per Desember 2010 sebesar Rp92,8 miliar
BNI Syariah cooperated with other sharia banks such as BSM and Bank Muamalat in term of syndicated financing to several companies for the communications sector, services, trade and air transport sectors. The total of syndicated financing as of December 2010 amounting to Rp92.8 billion
b. Pembiayaan Ritel Produktif Pembiayaan ritel produktif BNI Syariah terdiri dari Wirausaha iB Hasanah dan Branch Financing Management (BFM). Wirausaha iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan investasi) dan disalurkan kepada pengusaha yang baru merintis usahanya. Penyaluran pembiayaan Wirausaha iB Hasanah didominasi oleh sektor perdagangan. BFM adalah pembiayaan yang ditujukan untuk usaha (produktif ) nasabah yang sepenuhnya dikelola oleh cabang dengan pembiayaan sampai dengan sebesar Rp10 miliar.
b. Retail Financing Productive BNI Syariah productive retail financing consists of Wirausaha iB Hasanah and Branch Financing Management (BFM). Wirausaha iB Hasanah is a productive financing facility aimed at meeting the financing needs of productive enterprises (working capital and investment) and distribute it to businessmen who pioneer a new business. The distribution of Wirausaha iB Hasanah is dominated by the trade sector. BFM is aimed at financing businesses (productive) customers a fully managed by a branch with financing up to Rp10 billion.
Penyaluran produk Wirausaha iB Hasanah mengalami peningkatan sebesar 31,9% atau sebesar Rp75,438 miliar menjadi Rp311,534 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp236,096 miliar.
The distribution of Wirausaha iB Hasanah products increased by 31.9% or by Rp75.438 billion to Rp311.534 billion from the position in June 2010 amounted to Rp236, 376 billion.
Produk ini memiliki keunggulan yaitu syarat pengajuan yang sederhana dan proses yang cepat.
The advantages of this product are the filing requirement is simple and quick process.
53 Tinjauan Operasional Operational Review
Total pembiayaan ritel produktif per Desember 2010 sebesar Rp722,4 miliar atau memiliki porsi 20,3% dari total pembiayaan BNI Syariah. Pembiayaan Wirausaha iB Hasanah dan BFM ini diproses di segenap kantor cabang BNI Syariah. Sedangkan untuk pembiayaan BFM posisi Desember 2010 sebesar Rp410,9 miliar.
c. Pembiayaan Ritel Konsumtif Pembiayaan Ritel Konsumtif BNI Syariah terdiri dari Griya iB Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah, Talangan Haji iB Hasanah, iB Hasanah Card dan Lainnya (termasuk Qard). Total pembiayaan ritel konsumtif tahun 2010 sebesar Rp2,163 triliun memiliki porsi 60,81% dibandingkan total pembiayaan, meningkat sebesar Rp259,2 miliar dalam 6 bulan sejak spin off. Posisi Desember 2009 sebesar Rp1,851 triliun. Griya iB Hasanah mendominasi komposisi pembiayaan ritel konsumtif dengan persentase sebesar 76,55% dari total pembiayaan ritel konsumtif atau sebesar Rp1,656 triliun. Hal ini seiring dengan adanya peningkatan permintaan rumah baik sebagai kebutuhan tempat tinggal maupun untuk investasi. Perkembangan pembiayaan ritel konsumtif ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain tingginya permintaan konsumen yang didorong oleh meningkatnya daya beli dan kecepatan proses serta besaran angsuran yang relatif terjangkau.
Total productive retail financing as of December 2010 amounted to Rp722.4 billion, or has its share of 20.3% of the total financing of BNI Syariah. Wirausaha iB Hasanah and BFM were processed in all branches of BNI Syariah. As for financing BFM of December 2010 amounted to Rp410.9 billion.
c. Consumer Retail Financing BNI Syariah Consumer Retail Financing consists of Griya iB Hasanah, Gadai Emas iB Hasanah, Talangan Haji iB Hasanah, iB Hasanah Card and Others (includes Qard). Total consumer retail financing in 2010 amounted to Rp2.163 trillion has its share of 60.81% compared to total financing, an increase of Rp259.2 billion in 6 months since the spin off. As of December 2009 amounted to Rp1.851 trillion. Griya iB Hasanah dominated the composition of consumer retail financing with percentage of 76.55% of total consumer retail financing or Rp1.656 trillion. This is in line with the increase in housing demand as both a residence requirement or for investment. The development of consumer retail financing was influenced by several factors including strong demand fueled by increasing consumer purchasing ability and the process speed as well as a relatively affordable installment scale.
i. Griya iB Hasanah Untuk lebih meningkatkan ekspansi pembiayaan ritel konsumtif, BNI Syariah telah mengembangkan sistem otomasi untuk proses pembiayaan ritel konsumtif sehingga dapat lebih mempersingkat proses pembiayaan. Selain itu dilakukan kerja sama dengan pengembang antara lain PT Ciputra Residence (Ciputra Group), PT Sinar Puspa Persada (Intiland Group), PT Karya Bangun Mandiri dan masih banyak yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi para nasabah dengan dengan berbagai pilihan tipe, harga, dan lokasi. Selain itu BNI Syariah juga menjalin kerjasama dengan agen properti dalam meningkatkan pemasaran produk Griya iB Hasanah. Posisi Desember 2010, pembiayaan Griya iB Hasanah sebesar Rp1,656 triliun atau sebesar 76,55% dari total pembiayaan ritel konsumtif. Pembiayaan Griya iB Hasanah telah meningkat lebih dari Rp200 miliar dibandingkan posisi Juni 2010 sebesar Rp1,448 triliun. Sedangkan pada tahun 2009 total portofolio pembiayaan Griya iB Hasanah sebesar Rp1,394 triliun.
i. Griya iB Hasanah To further enhance the expansion of retail consumer financing, BNI Syariah has developed automated systems for retail consumer financing process so as to further shorten the process of financing. Cooperation with developers, such as PT Ciputra Residence (Ciputra Group), PT Sinar Puspa Persada (Intiland Group), PT Karya Bangun Mandiri and many others was also conducted to meet the housing needs for our customers with a wide selection of types, prices and locations. In addition, BNI Syariah also formed a partnership with real estate agents in improving the marketing of Griya iB Hasanah. As of December 2010, financing Griya iB Hasanah was Rp1.656 trillion or 76.55% of total consumer retail financing. Griya iB Hasanah financing has increased more than Rp200 billion compared to the position in June 2010 amounted to Rp1.448 trillion. Whereas in 2009 the total financing portfolio Griya iB Hasanah Rp1.394 trillion.
ii. Gadai Emas iB Hasanah Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, BNI Syariah memberikan layanan gadai emas atau disebut juga pembiayaan rahn. Gadai Emas iB Hasanah dapat dilayani di seluruh kantor cabang BNI Syariah. Sampai dengan Desember 2010 total pembiayaan Gadai Emas iB Hasanah sebesar Rp44,9 miliar, meningkat Rp12 miliar selama 6 bulan dari posisi Juni 2010 sebesar Rp32,9 miliar. Per Desember 2009 portofolio Gadai Emas iB Hasanah sebesar Rp20,2 miliar.
ii. Gadai Emas iB Hasanah To meet the needs of the community, BNI Syariah provide gold mortgage financing called rahn. Gadai Emas iB Hasanah can be served in all branches of BNI Syariah. Until December 2010 the total financing of the Gadai Emas iB Hasanah was Rp44.9 billion, an increase of Rp12 billion for 6 months from the position in June 2010 amounted to Rp32.9 billion. As of December 2009 the portfolio of Gadai Emas iB Hasanah was Rp20.2 billion.
2010 Annual Report BNI Syariah
54 Tinjauan Operasional Operational Review
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BNI Syariah akan mengembangkan outlet-outlet di beberapa lokasi dan memberikan layanan Gadai Emas iB Hasanah pada kantor cabang pembantu syariah yang jumlahnya akan terus bertambah. Untuk selanjutnya BNI Syariah berusaha menyempurnakan produk Gadai Emas iB Hasanah melalui penyempurnaan fitur, pelayanan, sistem, dan prosedur serta program promosi dan sosialisasi.
BNI Syariah will develop outlets in many locations and provide Gadai Emas iB Hasanah services on Sharia Branch Office which numbers will continue to grow. Further, BNI Syariah tries to improve Gadai Emas iB Hasanah product by improving the features, services, systems and procedures and promotional programs and socialization.
iii. Talangan Haji iB Hasanah Bagi nasabah BNI Syariah yang sudah memiliki Tabungan iB THI Hasanah dapat mengajukan fasilitas pembiayaan Talangan Haji iB Hasanah. Pembiayaan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Departemen Agama, agar mendapatkan nomor seat porsi haji pada pendaftaran ke SISKOHAT. Total pembiayaan Talangan Haji iB Hasanah sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp59,3 miliar meningkat sebesar Rp22,8 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp36,5 miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp25 miliar.
iii. Talangan Haji iB Hasanah For BNI Syariah customers who already have a iB THI Hasanah Savings may file a Talangan Haji iB Hasanah financing facility. The financing can be used to meet the needs of the initial deposit fee Hajj Operation Costs (BPIH) determined by the Ministry of Religious Affairs, in order to get a seat number on the registration portion of the pilgrimage to SISKOHAT. Total Talangan Haji iB Hasanah financing until December 2010 amounted to Rp59.3 billion, an increase of Rp22.8 billion from the position in June 2010 amounted to Rp36.5 billion. As of December 2009 amounted to Rp25 billion.
iv. iB Hasanah Card Produk iB Hasanah Card adalah kartu pembiayaan syariah yang dapat digunakan seperti kartu kredit. iB Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan terbesar di Indonesia saat ini dan menjadi produk unggulan bagi BNI Syariah. iB Hasanah Card sangat diminati nasabah karena memiliki keunikan kesesuaian dengan syariah, biaya yang transparan, dan didukung dengan jaringan transaksi yang luas.
iv. iB Hasanah Card iB Hasanah Card is a card of sharia financing that can be used like a credit card. iB Hasanah Card is the largest financing card in Indonesia today and become a superior product for BNI Syariah. iB Hasanah Card is in great demand because it has a unique customer compliance with sharia, the cost is transparent and supported by an extensive network transactions.
Guna memberikan kenyamanan kepada Pemegang Kartu, saat ini iB Hasanah Card bekerjasama dengan Jaringan MasterCard International, yang Insya Allah Pemegang Kartu tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan iB Hasanah Card di seluruh merchant yang memasang logo MasterCard International, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
In order to give comfort to the Cardholders, the current iB Hasanah Card Network is in cooperation with MasterCard International, which Insya Allah, the Cardholder should not hesitate anymore to use iB Hasanah Card at all merchants who put up the logo MasterCard International, both domestically and abroad.
Tahun 2010 BNI Syariah juga meluncurkan tambahan fasilitas untuk melengkapi fitur dari iB Hasanah Card, yaitu Smart Transfer Ziswaf. Untuk mengoptimalkan produk fitur baru ini, BNI Syariah bekerjasama dengan beberapa lembaga penyelenggara zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang.
In 2010 BNI Syariah also launched additional facilities to complement the features of the iB Hasanah Card, the Smart Transfer Ziswaf. To optimize the new features of this product, BNI Syariah is in cooperation with several institutions of zakat, infaq, sedekah and wakaf.
Pencapaian Kinerja Dalam usia yang masih relatif muda, jika dibandingkan dengan para pelaku di industri yang sama, iB Hasanah Card terus melakukan inovasi, baik dalam bentuk program, fitur maupun pricing, yang tujuannya tidak lain untuk memberikan loyalitas, kepuasan dan kenyamanan bagi Pemegang Kartu dalam menggunakan dan bertransaksi untuk kebutuhan sehari-hari.
Performance Achievements In a relatively young age, when compared with the others in the same industry, iB Hasanah Card continues to innovate, whether in the form of programs, features and pricing, whose purpose is to give loyalty, satisfaction and comfort to the Cardholders in use and transactions for their daily needs.
55 Tinjauan Operasional Operational Review
Pada posisi per Desember 2010, jumlah Pemegang Kartu telah mencapai 25.609 orang, meningkat signifikan dibandingkan posisi Desember 2009 sebesar 11.242 orang. Beberapa strategi program, baik yang bersifat ad hoc maupun long term, terus dilakukan dalam upaya pencapaian target jumlah Pemegang Kartu 50.000 orang sampai dengan akhir Desember 2011.
In the position as of December 2010, the number of the Cardholders has reached 25,609 people, a significant increase compared to the December 2009 of 11,242 people. Several program strategies, either ad hoc or long term, are continued to be conducted in order to achieve the target number of 50,000 people Cardholders until the end of December 2011.
Pada bulan Mei 2010, iB Hasanah Card mendapatkan penghargaan sebagai kartu kredit pertama yang menginspirasi ber-wirausaha. Penghargaan dari Rekor Bisnis (ReBi) ini merupakan hasil kerjasama antara harian Seputar Indonesia dengan TERA Foundation yang bertujuan untuk memacu prestasi para pelaku usaha di tanah air. Penghargaan ini diperoleh karena ReBi melihat iB Hasanah Card merupakan satu-satunya produk Kartu Pembiayaan yang dapat memberikan solusi terhadap kebutuhan masyarakat atau pemegang kartu, khususnya bagi mereka yang ingin memulai atau memiliki usaha. Bekerjasama dengan lebih dari 20 pemilik Business Opportunity dan Franchise, Pemegang Kartu iB Hasanah Card sudah dapat memilih jenis usaha apa yang ingin mereka miliki. Tidak hanya itu, pembelian atas hak usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara cicilan 0% selama 12 bulan, tanpa dikenakan biaya.
In May 2010, iB Hasanah Card was awarded as the first Credit Card Inspiring Entrepreneurship. The award from Business Record (ReBi) is the result of cooperation between Seputar Indonesia daily with TERA Foundation which aims to accelerate achievement of business actors in the homeland. This award was obtained since ReBi saw iB Hasanah Card is the only card product that can provide financing solutions to the needs of the community or the Cardholders, especially for those who want to start or have a business. Working with more than 20 owners and Franchise Business Opportunity, the Cardholders of iB Hasanah had to choose what kind of business they want to have. In addition to this, the purchase of operating rights can be made in installments 0% for 12 months, free of charge.
Dari sisi outstanding sampai dengan Desember 2010, telah berhasil mencapai Rp81,1 miliar, meningkat dari posisi Desember 2009 sebesar Rp25,5 miliar. Outstanding tersebut merupakan kontribusi dari berbagai jenis transaksi, misalnya department store, supermarket, fitur serta dari program Paket Umroh Ramadhan 1432 H. Kondisi ini menunjukan semakin tingginya kepercayaan nasabah untuk menggunakan iB Hasanah Card.
From the outstanding until December 2010 managed to reach Rp81.1 billion, an increase from the position in December 2009 amounted to Rp25.5 billion. Outstanding is the contribution of various types of transactions, such as department stores, supermarkets, and the program of Paket Umroh Ramadhan 1432 H. This shows the increasing customer confidence to use iB Hasanah Card.
v. Lainnya Pembiayaan ritel konsumtif selain yang disebutkan di atas, dimasukkan dalam pembiayaan lainnya yang terdiri dari pembiayaan kendaraan, pembiayaan fleksi dan multiguna dengan jumlah outstanding per Desember 2010 sebesar Rp507,5 miliar meningkat Rp51,4 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp456 miliar. Pada Desember 2009 pembiayaan lainnya sebesar Rp457 miliar.
v. Others Beside the consumer retail financing mentioned above are included in other financings consisting of vehicles financing, flexion and multipurpose financing with the amount of outstanding as of December 2010 amounted to Rp507.5 billion increase of Rp51.4 billion from the position in June 2010 amounted to Rp456 billion. In December 2009 other financings amounted to Rp457 billion.
3. Jasa (Fee Based Income)
3. Services (Fee-Based Income)
Dalam rangka memberikan kemudahan kepada nasabahnya, BNI Syariah juga melayani transaksi jasa-jasa sehingga dapat menyumbang fee based income yang berasal dari biaya administrasi, biaya transaksi valas/derivatif dan lainnya. Selama 6 bulan sampai dengan Desember 2010, fee based income telah mencapai Rp24,42 miliar.
In order to provide convenience to its customers, BNI Syariah also serves transaction services so as to contribute to fee based income derived from administration fees, transaction costs of foreign exchange/derivatives and others. Over 6 months up to December 2010, fee based income has reached Rp24.42 billion.
2010 Annual Report BNI Syariah
56
Tinjauan Keuangan Financial Review
1. Neraca
1. Balance
Total aktiva pada Desember 2010 sebesar Rp6,395 triliun,meningkat sebesar Rp1,088 triliun dari posisi Juni 2010 sebesar Rp5,307 triliun. Posisi Desember 2009 sebesar Rp4,799 triliun. Peningkatan aktiva tersebut salah satunya didukung oleh pertumbuhan DPK pada tahun 2010 sebesar 21,38%.
Total assets as of December 2010 amounted to Rp6.395 trillion, an increase of Rp1,088 trillion from the position in June 2010 amounting to Rp5.307 trillion. As of December 2009 amounted to Rp4.799 trillion. The increasing asset is supported by growth in third party fund in 2010 amounted to 21.38%.
Pertumbuhan Neraca
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiahs
Balance Sheet Growth
Uraian
Description
Sebelum spin off Before spin off
Sesudah spin off After spin off
Des 2009
Juni 2010*
Des 2010**
Aktiva Assets
4,799,247
5,306,564
6,394,924
Aktiva Produktif Earning Assets
4,666,382
5,016,285
6,017,251
Investasi
Investments
1,360,957
1,857,705
2,419,918
Pembiayaan yang diberikan Financing
3,265,445
3,134,532
3,558,485
Dana Pihak Ketiga
4,173,245
4,253,227
5,162,728
416,975
438,128
538,690
Savings
Tabungan
1,613,981
1,661,503
1,980,627
Deposito
2,142,289
2,153,596
2,643,411
Third Party Funds
Giro
Current Accounts
Time Deposits
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
a. Aktiva Produktif Total aktiva produktif per 31 Desember 2010 mencapai Rp6,017 triliun, meningkat 19,96% atau sebesar Rp1,001 triliun dari posisi Juni 2010 sebesar Rp5,016 triliun. Posisi Desember 2009 sebesar Rp4,666 triliun. Aktiva produktif tersebut terdiri dari pembiayaan, surat berharga, SBIS/ FASBI, penempatan pada bank lain dan rekening administratif.
a. Earning Assets Total assets as of December 31, 2010 reached Rp6.017 trillion, an increase of 19.96%, or Rp1.001 trillion from the position in June 2010 amounting to Rp 5.016 trillion. As of December 2009 amounted to Rp4.666 trillion. Earning assets consist of financing, securities, SBIS/ FASBI, placements with other banks and administrative accounts.
Pembiayaan yang diberikan merupakan komponen terbesar aktiva produktif yang mencapai Rp3,558 triliun atau 59,13% dari total aktiva produktif. Fungsi intermediasi cukup berjalan baik sebagaimana tampak pada rasio FDR yang mencapai hampir 68,92% per Desember 2010 dan akan terus ditingkatkan pada masa mendatang sesuai dengan FDR ideal.
Provided financing is the largest component of productive assets which reached Rp3.558 trillion or 59.13% of total earning assets. Intermediation functions worked well enough as it appeared on the FDR ratio which reached almost 68.92% as of December 2010 and will continue to be improved in the future in accordance with FDR ideal.
57
Aktiva Produktif
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiahs
Earning Assets
Uraian
Description
Sebelum spin off Before spin off
Des 2009 Pembiayaan
Sesudah spin off After spin off
Juni 2010*
Des 2010**
3,265,445
3,134,532
3,558,485
Marketable Securities
Surat Berharga
441,167
1,415,413
1,250,355
SBIS/FASBIS
SBISI/FASBIS
350,000
215,000
885,000
Placement with Other Banks
Penempatan pada Bank Lain
569,790
227,292
284,563
Rekening Administratif
39,980
24,048
38,848
4,666,382
5,016,285
6,017,251
FInancing
Administrative Accounts
Total Aktiva Produktif
Total Productive Assets
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31 b. Ekuitas Ekuitas BNI Syariah per Desember 2010 sebesar Rp1,051 triliun meningkat sebesar Rp103,6 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp947,8 miliar. Hal tersebut diperoleh dari adanya peningkatan laba BNI Syariah.
b. Equity BNI Syariah Equity as of December 2010 amounted to Rp1,051 trillion, an increase of Rp103,6 billion from the position in June 2010 amounted to Rp947,8 billion. This is obtained from an increase in BNI Syariah profit.
c. Modal Saham Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp1.001.000 juta, dengan perincian : - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp1.000.000 juta (99,9%) - PT BNI Life Insurance: Rp1.000 juta (0,1 %)
c. Share Capital Issued and fully paid for Rp1.001.000 million, with the details: - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp1,000,000 million (99.9%) - PT BNI Life Insurance: Rp1,000 million (0.1%)
2. Realisasi Laba Rugi
2. Actual Profit Loss
a. Pendapatan Operasional Total pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan margin dan bagi hasil, penempatan dan investasi dan fee based income pada Desember 2010 sebesar Rp447,9 miliar, meningkat sebesar Rp405,7 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp42,2 miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp537,7 miliar.
a. Operating Income Total operating income consists of earnings margin & revenue sharing, placement and investment and fee based income in December 2010 amounted to Rp447.9 billion, an increase of Rp405.7 billion from the position in June 2010 amounted to Rp42.2 billion. As of December 2009 amounted to Rp537.7 billion.
Meanwhile, operating income in 2010 consisted of:
- Margin & profit sharing: Rp394.2 billion - Placement & Investment: Rp23.4 billion - Fee based income: Rp30.3 billion
Sementara itu pendapatan operasional tahun 2010 terdiri dari: - Marjin dan bagi hasil : Rp394,2 miliar - Penempatan dan investasi : Rp23,4 miliar - Fee based income : Rp30,3 miliar
b. Beban Usaha Total beban usaha yang berasal dari beban bagi hasil terdiri dari beban bonus nasabah Simpanan Wadiah, beban bagi hasil nasabah tabungan dan deposito. Pada Desember 2010 total beban bagi hasil sebesar Rp140,1 miliar, meningkat sebesar Rp123,9 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp16,2 miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp231,3 miliar.
b. Operating Expenses Total operating expenses arising from the expenses of revenue sharing consists of expenses of bonuses from wadiah deposits customers, revenue sharing expense savings and deposit customers. In December 2010 the total of revenue sharing was Rp140.1 billion, an increase of Rp123.9 billion from the position in June 2010 amounted to Rp16.2 billion. As of December 2009 amounted to Rp231,3 billion. 2010 Annual Report BNI Syariah
58 Tinjauan Keuangan Financial Review
c. Laba Bersih BNI Syariah pada Desember 2010 mampu membukukan laba bersih (laba setelah pajak) sebesar Rp36,5 miliar, meningkat sebesar Rp89,7 miliar dari posisi Juni 2010 rugi sebesar Rp53,2 miliar. Posisi Desember 2009 rugi sebesar Rp186,5 miliar.
c. Nett Profit BNI Syariah in December 2010 recorded net profit (profit after tax) amounted to Rp36.5 billion, an increase of Rp89.7 billion from the position in June 2010 loss amounted to Rp53.2 billion. Position in December 2009 loss amounted to Rp186.5 billion.
Rasio Keuangan Utama Key Financial Ratio
Uraian
Description
Sebelum spin off
Sesudah spin off
Before spin off
After spin off
Des 2009
Juni 2010*
Des 2010**
28.80%
28.80%
27.68%
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif
2.62%
2.15%
2.02%
Gross NPF
Gross Non Performing Financing
2.35%
4.17%
3.59%
Nett Non Performing Financing
0.39%
2.55%
1.95%
Return on Assets (ROA)
-3.60%
-12.02%
0.61%
ROE
Return on Equity (ROE)
-18.60%
-63.72%
3.65%
Beban Operational terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
135.10%
304.60%
88.05%
47.90%
24.39%
55.79%
5.60%
6.11%
5.07%
78.25%
73.70%
68.92%
Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio (CAR)
Provision to Earning Assets
Nett NPF ROA
Operational Efficiency Ratio (OER)
Cost to Income Ratio (CIR)
CIR
Nett Core Operational Margin (NCOM)
NCOM
Financing to Deposits Ratio (FDR)
FDR
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
3. Rasio Keuangan
3. Financial Ratios
a. Rasio Kecukupan Modal (CAR) Per Desember 2010 CAR BNI Syariah sebesar 27,68%, menurun sebesar 1,12% dari posisi Juni 2010 sebesar 28,80%. Posisi Desember 2009 CAR BNI Syariah sebesar 28,80%. b. Non Performing Financing (Gross) Per Desember 2010 Non Performing Financing (Gross) BNI Syariah mencapai 3,59%, menurun sebesar 0,58% dari posisi Juni 2010 sebesar 4,17%. Posisi Desember 2009 sebesar 2,35%. Kedepannya BNI Syariah berusaha meningkatkan kualitas pembiayaan sehingga dapat menekan rasio Non Performing Financing. c. Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) Rasio ROA sebesar 0,61% di tahun 2010, mengalami peningkatan sebesar 12,63% dibandingkan posisi Juni 2010 sebesar -12,02%. Posisi ROA per Desember 2009 adalah sebesar -3,60%. Demikian juga dengan ROE yang
a. Capital Adequacy Ratio (CAR) As of December 2010 CAR BNI Syariah reached at 27.68%, decreased by 1.12% from the position in June 2010 amounted to 28.80%. December 2009 Position CAR of 28.80% BNI Syariah. b. Non-Performing Financing (Gross) As of December 2010 Non-Performing Financing (Gross) BNI Syariah reached 3.59%, down by 0.58% from the position in June 2010 amounted to 3.40%. As of December 2009 of 2.35%. In the future BNI Syariah will improve the quality of financing so as to suppress the ratio of Non Performing Financing. c. Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) ROA ratio amounted to 0.61% in 2010; an increase of 12.63% compared to the position in June 2010 amounted to -12.02%. ROA position as of December 2009 amounted to -3.60%. Similarly, ROE increased significantly from
59 Tinjauan Keuangan Financial Review
meningkat secara signifikan dari -63,72% di Juni 2010 menjadi 3,65% pada tahun 2010. Posisi Desember 2009 ROE sebesar -18,60%. d. Beban Operational terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BOPO pada tahun 2010 sebesar 88,05%, menurun sebesar 216,55% dari posisi Juni 2010 sebesar 304,60%. Posisi Desember 2009 sebesar 135,10%. e. Financing to Deposit Ratio (FDR) FDR per 31 Desember 2010 sebesar 68,92%, mengalami penurunan sebesar 4,78% dibandingkan posisi Juni 2010 sebesar 73,70%. Posisi FDR per Desember 2009 sebesar 78,25%.
-63.72% in June 2010 to 3.65% in 2010. Position in December 2009 ROE of -18.60%. d. Operational Efficiency Ratio (BOPO) BOPO in 2010 amounted to 88.05%, decreased by 216.55% from the position in June 2010 amounted to 304.60%. As of December 2009 amounted to 135.10%. e. Financing to Deposit Ratio (FDR) FDR as of December 31, 2010 amounted to 68.92%, decreased by 4.78% compared to the position in June 2010 amounted to 73.70%. FDR position as of December 2009 amounted to 78.25%.
4. Realisasi dan Metode Perhitungan Bagi Hasil
4. Realization and Profit Sharing Calculation Method
Realisasi dan metode perhitungan bagi hasil dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Realization and profit sharing calculation methods can be seen in the table as follows:
Laporan Distribusi Bagi Hasil per 31 Desember 2010
Dalam jutaan Rupiah
Profit Loss Distribution Report as of Desember 31, 2010 Jenis Penghimpunan Saldo Rata-rata Types of Fund Accumulation
Porsi Pemilik DanaIn million Rupiahs
Pendapatan yang Harus Dibagi Hasil
Fund Owner’s Portion
Jumlah Bonus dan Bagi Hasil
Indikasi Rate of Return
Income which should be shared
Nisbah Ratios
Amount of Bonuses and Revenue Sharing
Indicated Rate of Return
14,622
122
-
12
1.00%
573,828
5,145
-
515
1.08%
25,702
55
-
5
0.25%
-
-
-
-
-
1,717,259
14,937
30%
4,481
3.13%
-
-
-
-
1,353,854 203,983 125,579 747,768
12,248 1,829 1,123 6,752
64% 66% 68% 70%
7,839 1,207 764 4,727
6.95% 7.10% 7.30% 7.59%
6,553 1,341 5,887 3,310
16 4 14 9
15% 15% 15% 15%
2 1 2 1
0.44% 0.60% 0.43% 0.48%
4,779,686
42,254
Average Balance
Giro Wadiah
Wadiah Current Account
a.Bank a. Bank
b.Non Bank b. Non Bank
-Rupiah
- Rupiahs
-Valas
- Foreign Currency
Tabungan Mudharabah Mudharabah Savings
a.Bank a. Bank
b.Non Bank b. Non Bank
Deposito Mudharabahs Mudharabah Time Deposits
a.Bank Bank - 1 Bulan 1 month - 3 Bulan 3 months - 6 Bulan 6 months - 12 Bulan 12 months b.Non Bank non Bank 1. Rupiah Rupiahs - 1 Bulan 1 month - 3 Bulan 3 months - 6 Bulan 6 months - 12 Bulan 12 months 2. Valas Foreign Currency - 1 Bulan 1 month - 3 Bulan 3 months - 6 Bulan 6 months - 12 Bulan 12 months Jumlah Total
19,556
2010 Annual Report BNI Syariah
60
Prospek Bisnis dan Rencana Jangka Panjang Business Prospect and Long-Term Planning
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
1. Prospek Bisnis 2011
1. 2011 Business Outlook
Perbankan syariah Indonesia selama tahun 2010 terus menunjukkan perkembangan yang positif yang tercermin dari pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri perbankan nasional. Hal ini didorong oleh beberapa faktor antara lain seperti pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang tinggi, regulasi perpajakan yang lebih kondusif, pendirian bank-bank syariah baru, dan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan perbankan syariah. Faktor pendorong lain adalah implementasi atas penetapan arah kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2010 yang secara spesifik diarahkan untuk meningkatkan peran dan fungsi intermediasi perbankan syariah terhadap perekonomian secara nasional dan peningkatan ketahanan sistem perbankan.
During 2010, Indonesia Sharia Banking continued to show positive development reflected in business growth above the average national banking industry. This was driven by several factors, such as high economic growth in the country, which is more conducive taxation regulations, the establishment of new Islamic banks, and increasing public understanding about economics and Islamic banking. Another driving factor is the implementation of setting the policy direction of Bank Indonesia in 2010 which are specifically directed to enhance the role and function of Islamic banking intermediation to the national economy and increased resilience of the banking system.
Semakin berkembangnya perbankan syariah juga tidak lepas dari kerja keras industri perbankan syariah sendiri yang terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat dan terus melakukan inovasi produk dan peningkatan jaringan guna memudahkan akses masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhannya.
The continued development of Islamic banking cannot be separated from the hard work of its own Islamic banking industry that strives to educate the public and continues to make product innovations and increases network to facilitate public access to meet their needs.
Dengan proyeksi kondisi perekonomian Indonesia tahun 2011 yang lebih baik, di mana diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 6,2%-6,5%, maka diharapkan perkembangan perbankan syariah akan lebih baik lagi dibandingkan tahun 2010.
With projections of the better Indonesian economy in 2011, which is expected to grow at around 6.2% -6.5%, the expected growth of Islamic banking would be a lot better than in 2010.
Dalam rangka merealisasikan visi dan melaksanakan misi BNI Syariah, maka manajemen memutuskan bahwa fokus kegiatan bisnis pada tahun 2011 masih mempertahankan fokus ritel konsumer. Pertimbangan faktor eksternal dan asumsi kondisi ekonomi dalam pemilihan fokus bisnis ini adalah pasar dalam negeri yang masih cukup besar, pertumbuhan pembiayaan konsumer yang konsisten meningkat dan tingkat NPF konsumer yang cenderung rendah.
In order to realize its vision and mission of BNI Syariah, the management decided to focus on business activity in 2011 still in maintaining the focus of retail-consumer. Consideration of external factors and assumptions of economic conditions in the selection of the focus of this business is the domestic market which is still quite large, consistent growth in consumer lending increased and the level of consumers NPF which tend to be low.
Pertimbangan faktor internal dalam pemilihan fokus bisnis ini adalah kapabilitas internal BNI Syariah yang lebih siap mengelola pembiayaan ritel konsumer dibandingkan dengan pembiayaan produktif.
Consideration of internal factors in the selection of this business focus is the internal capabilities of BNI Syariah more prepared to manage the retail consumer financing as compared to financing productive.
61
2. Strategi 2011
2. 2011Strategy
Langkah-langkah strategis yang akan dilakukan pada tahun 2011 untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan serta target tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The strategic steps to be undertaken in 2011 to support the achievement of corporate vision and mission as well as the target year 2011 is as follows:
1. Internalisasi budaya kerja amanah dan jamaah sehingga larut menjadi perilaku.
1. Internalization of Amanah and Jamaah work culture.
2. Strategi penghimpunan dana dilakukan melalui pengembangan bisnis (akuisisi & retensi) melalui kerjasama pihak ketiga dan unit bisnis BNI; pengembangan dan pelaksanaan program-program seperti loyalty, hadiah, promo, dan lain sebagainya; pembentukan sales team Kantor Cabang Syariah dan Delivery Channel; pengembangan fitur produk; dan marketing communication.
2. Conducting Funding strategy through business development (acquisition & retention) through thirdparty cooperation and BNI business units; development and implementation of programs such as loyalty, gift, promo, etc.; establishment of KCS and SCO teams, development of product features; and marketing communication.
3. Peningkatan fee based income antara lain melalui pengembangan remittance & trade finance, pengembangan produk iB Hasanah Card dan fitur-fitur produk lainnya.
3. Increasing fee-based income through the development of remittance and trade finance, product development of iB Hasanah Card and other product features.
4. Strategi pengembangan pembiayaan melalui pengembangan outlet micro banking sebagai bagian dari organisasi kantor cabang; pengembangan kerjasama dengan institusi bisnis; implementasi EFO di Kantor Cabang Syariah yang baru; pengembangan outlet rahn; pengembangan produk dan fitur produk; club deal dengan induk perusahaan; sindikasi dengan bank umum syariah lainnya; serta optimalisasi kapabilitas SDM pembiayaan.
4. Financing development strategy through the development of micro banking outlets as part of the organization’s branch offices; the development of cooperation with business entities; implementation of EFO in the new Sharia Branch Office; rahn outlet development, product and product features development; club deal with the mother company; syndicated with other commercial sharia banks; and optimization of financing human resources capabilities.
5. Strategi peningkatan kualitas pembiayaan dilakukan melalui peningkatan kualitas advis pembiayaan, peningkatan monitoring pembiayaan, optimalisasi Unit Collection & Remedial, dan pelatihan Collection & Recovery.
5. The strategy for improving the quality of the financing is conducted through improving the quality of financial advice, increased financing monitoring, optimization & remedial collection units, and collection & recovery training.
2010 Annual Report BNI Syariah
62
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Pengelolaan risiko di BNI Syariah mencakup seluruh lingkup aktivitas usaha BNI Syariah berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi usaha dengan pengelolaan risikonya. BNI Syariah berusaha membangun kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif yang diarahkan untuk memberikan informasi dini kepada BNI Syariah tentang adanya potensi risiko dan selanjutnya mengambil langkahlangkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko.
Risk Management covers the entire scope of BNI Syariah business activities based on the need to balance between business functions and risk management. BNI Syariah is trying to build an integrated and comprehensive framework of risk management systems and internal control structure that is directed to provide early information to the Bank about the potential risks and then take appropriate steps to minimize the impact of risk.
Penerapan manajemen risiko BNI Syariah mengacu pada regulasi nasional maupun internasional yaitu Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, serta dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision (BCBS).
BNI Syariah implementation of risk management refers to the national and international regulation of Bank Indonesia Regulation (PBI) on the Application of Risk Management for Commercial Banks, as well as documents issued by the Basel Committee on Banking Supervision (BCBS).
Struktur Manajemen Risiko Secara organisasi, Direktur yang bertanggungjawab dalam pengelolaan risiko adalah Direktur Kepatuhan dan Penunjang, membawahi Satuan Kerja Manajemen Risiko yakni Divisi Manajemen Risiko. Divisi Manajemen Risiko bertindak independen terhadap Divisi/Unit yang menjalankan fungsi bisnis/operasional maupun fungsi audit serta tidak mengambil keputusan operasional.
Risk Management Structure Organizationally, the Director responsible for risk management is the Compliance and Supporting Director, overseeing Risk Management Unit called Risk Management Division. Risk Management Division acts independently of the division/unit which performs business functions/ operations as well as audit functions and take no actions on operational decisions.
Untuk membantu pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko, BNI Syariah juga telah membentuk Komite-komite di bawah Direksi serta Komite di bawah Dewan Komisaris. Komite di bawah Direksi terdiri dari Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), Komite Assets Liabilities Management (KALMA), Komite Modal, Investasi dan Teknologi (KMIT) serta Komite Sumber Daya Manusia (KSDM). Komite di bawah Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko.
To assist in the implementation process and risk management systems, BNI Syariah also has established Committees under the Board of Directors and the Committees under the Board of Commissioners. The committee under the Board of Directors consists of Risk and Policy Committee (KKR), Assets and Liabilities Management Committee (KALMA), Committee on Capital, Investment and Technology (KMIT) and Human Resources Committee (KSDM). Committee under the Board of Commissioners consists of the Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee and Risk Monitoring Committee.
Kebijakan Manajemen Risiko Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dalam hal manajemen risiko antara lain dituangkan dalam beberapa kebijakan yaitu Kebijakan Umum Manajemen Risiko, Kebijakan Pembiayaan Bank, dan Kebijakan Aktiva Produktif Pasar Uang dan Pasar Modal.
Risk Management Policy An active supervision of the Board of Commissioners and Directors in risk management is mentioned in some of the policies of the Public Policy Risk Management, Bank Financing Policy, and Policy Earning Assets Money Market and Capital Market.
Dalam menjamin kelangsungan operasional, BNI Syariah menerapkan Business Continuity Plan (BCP) dan Crisis Management Protocol (CMP) yang telah diatur dalam Kebijakan Umum Manajemen Risiko.
In order to guarantee the continuity of operations of the Bank, BNI Syariah implements a Business Continuity Plan (BCP) and Crisis Management Protocol (CMP) which has been stipulated in the Public Policy Risk Management.
63
Penerapan Manajemen Risiko Bank Indonesia mewajibkan penerapan manajemen risiko paling kurang untuk 4 (empat) jenis risiko yaitu risiko pembiayaan, risiko pasar, risiko operasional dan risiko likuiditas. BNI Syariah selain menerapkan manajemen risiko atas 4 (empat) risiko tersebut juga menerapkannya untuk 4 (empat) jenis risiko yang lain yaitu risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan dan risiko strategis.
Implementation of Risk Management Bank Indonesia requires the application of risk management at least for 4 (four) types of risks namely financing risks, market risks, operational risks and liquidity risks. BNI Syariah in addition to implementing risk management on the 4 (four) risks also applies to 4 (four) other types of risks namely legal risks, reputation risks, compliance and strategic risks.
Untuk menciptakan kondisi yang selaras dengan arah strategi dan kebijakan bank serta bisnis bank yang sehat, BNI Syariah telah menerapkan standar sertifikasi terhadap seluruh Standar Operasi Perusahaan (SOP). Standar sertifikasi dilakukan bertujuan agar setiap SOP yang ada memiliki kecukupan aspek pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap ketentuan internal maupun eksternal.
To create the conditions in line with bank policy direction and strategy as well as a healthy bank business, BNI Syariah has applied certification standards to all Standard Operating Companies (SOP). The certification standard is intended for each SOP as sufficient aspects of risk management and internal and external compliance.
Terkait dengan ketentuan Bank Indonesia tentang kewajiban sertifikasi manajemen risiko bagi Pejabat Bank pada Agustus 2011, telah dilakukan percepatan proses sertifikasi terhadap pegawai-pegawai yang wajib memiliki sertifikasi baik untuk Dewan Komisaris dan Direksi maupun Pejabat di bawahnya. Jumlah Pejabat yang wajib memiliki sertifikasi manajemen risiko sebanyak 176 orang dengan jumlah level sertifikasi yang wajib dilakukan sebanyak 332 level sertifikasi. Sampai dengan 31 Desember 2010 BNI Syariah telah menyelesaikan 100 level sertifikasi dari level 1 sampai level 4 atau sebesar 30,12% dari keseluruhan kewajiban level sertifikasi yang wajib dilakukan. Keseluruhan kewajiban sertifikasi ini direncanakan dapat dipenuhi pada tahun 2011.
Related to Bank Indonesia regulation on the obligation of risk management certification for Bank Officer in August 2011, it has been accelerating the process of certification of employees who are required to have a good certification to the Board of Commissioners and Directors and Officers overseen. The number of officials who are required to have risk management certification is 176 people with a number of certification levels that must be conducted for 332 levels of certification. As of December 31, 2010 BNI Syariah has completed 100-level certification from level 1 to level 4 or equivalent 30.12% of the total liability of certification levels that must be done. The entire obligation of certification is planned to be met by 2011.
Asesmen Risiko Produk dan Aktivitas Baru Sesuai yang dipersyaratkan Bank Indonesia, BNI Syariah telah melakukan asesmen risiko dan pelaporan ke Bank Indonesia terhadap produk dan aktivitas baru atau produk dan aktivitas yang wajib dimintakan izin ulang kepada Bank Indonesia. Pada tahun 2010 BNI Syariah telah melakukan 3 (tiga) asesmen risiko dan melaporkannya kepada Bank Indonesia.
Risk Assessment of New Products and Activities As required by Bank Indonesia, BNI Syariah has conducted risk assessments and reporting to Bank Indonesia on new products and activities or products and activities that must be re-requested permission to Bank Indonesia. In 2010 BNI Syariah has conducted three (3) the risk assessment and report to Bank Indonesia.
Profil Risiko BNI Syariah Sesuai pedoman yang dikeluarkan Bank Indonesia, BNI Syariah berkewajiban melakukan asesmen risiko dengan menyusun dan melaporkan profil risiko setiap triwulanan kepada Bank Indonesia. Penilaian profil risiko ditentukan dengan mengkombinasikan hasil penilaian risiko yang melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) dengan kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system).
Risk Profile of BNI Syariah According to the guidelines issued by Bank Indonesia, BNI Syariah is obliged to conduct an assessment of risk by setting and quarterly report the risk profile to Bank Indonesia. Assessment of the risk profile is determined by combining the results of risk inherent in the functional activity (inherent risk) to the adequacy of risk control system (risk control system).
Selama tahun 2010 telah dilakukan 3 (tiga) kali pelaporan profil risiko yaitu pada bulan Juni (sesaat setelah BNI Syariah spin off ), September, dan Desember.
During the year 2010 has made 3 (three) times reports in risk profile in June (shortly after BNI Syariah spin off ), September, and December.
2010 Annual Report BNI Syariah
64 Manajemen Risiko Risk Management
Predikat risiko inheren mencerminkan potensi timbulnya risiko pada bank, yang terdiri dari predikat rendah (low), moderat (moderate) dan tinggi (high). Predikat kecukupan pengendalian risiko (risk control system) terdiri dari predikat lemah (weak), dapat diandalkan (acceptable) dan kuat (strong). Kombinasi dari penilaian risiko inheren dan sistem pengendalian risiko menghasilkan predikat risiko komposit menjadi tiga predikat yaitu rendah (low), moderat (moderate) dan tinggi (high).
Inherent risk predicate reflects potential risks in the bank, which consists of low, moderate and high predicates. Adequacy predicates of risk control (risk control system) consist of weak, acceptable and strong predicates. The combination of inherent risk assessment and risk control systems produce a composite risk predicate into three predicates namely low, moderate and high.
Profil Risiko BNI Syariah BNI Syariah Risk Profile
Penilaian Profil Risiko BNI Syariah Posisi Desember 2010 Evaluation of BNI Syariah Risk Profile on December 2010
Risiko Inheren/ Melekat
Jenis Risiko
Sistem Pengendalian Risiko
Inherent Risk
Type of Risk
Skor
Pembiayaan
60,54
Financing
Portofolio Pembiayaan: 83, 08%
Bobot
Skor x Bobot Tingkat Risiko
22,50%
13,62
Sedang
54,66
Sedang
Portofolio Tresuri & International:16,96% 89,35
Rendah
Financing Portfolio
Treasury & International Portfolio
Risiko Komposit
Risk Control System
Skor
Bobot
Skor x Bobot Pengendalian
Composit Risk
80,00
22,50%
18,00
Kuat
Sedang ke Rendah
Pasar
70,96
12,50%
8,87
Rendah
85,47
12,50%
10,68
Kuat
Rendah
Likuiditas
79,84
15,00%
11,98
Rendah
75,61
15,00%
11,34
Kuat
Rendah
Operasional
87,50
15,00%
13,13
Rendah
88,38
15,00%
13,26
Kuat
Rendah
Hukum
90,00
10,00%
9,00
Rendah
78,91
10,00%
7,89
Kuat
Rendah
Reputasi
65,25
10,00%
6,53
Sedang
82,88
10,00%
8,29
Kuat
Sedang ke Rendah
Strategik
74,50
7,50%
5,59
Rendah
79,17
7,50%
5,94
Kuat
Rendah
Kepatuhan
87,06
7,50%
6,53
Rendah
78,92
7,50%
5,92
Kuat
Rendah
100%
75,23
Rendah
100%
81,32
Kuat
Rendah
Market
Liquidity
Operational Law
Reputation Strategic
Compliance
Predikat Risiko Bank Secara Keseluruhan
Overall Bank Risk Predicate
Tingkat Risiko Tahun 2010 Risk level in 2010
Juni Tingkat Risiko
Risk Level
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Rendah Low
September
Desember
Rendah
Rendah
Low
Low
Dari hasil penilaian profil risiko Desember 2010, inherent risk BNI Syariah memperoleh predikat RENDAH dengan tingkat pengendalian risiko KUAT, sehingga risiko komposit BNI Syariah berada pada posisi RENDAH.
From the results of the risk profile assessment in December 2010, BNI Syariah inherent risk obtained the level of LOW predicate with STRONG risk control, so the risk of BNI Syariah composites are LOW.
Dalam upaya mendapatkan profil risiko yang lebih akurat, pada tahun 2011 direncanakan akan dilakukan review terhadap seluruh parameter yang digunakan dalam pengukuran profil risiko.
To obtain a more accurate risk profile, in 2011 BNI Syariah plans to conduct a review of all the parameters used in measuring the risk profile.
65
Teknologi Informasi Information Technology
Pemanfaatan teknologi informasi dewasa ini merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung proses bisnis, operasional dan layanan sebuah perusahaan. Sebelum spin off, BNI Syariah sebagai Strategic Business Unit memanfaatkan teknologi informasi BNI yang telah dikenal keandalan dan jangkauannya yang luas di seluruh nusantara. Penyelarasan strategi teknologi informasi dengan strategi bisnis menjadi pertimbangan utama sehingga penyusunan Information Technology Strategic Plan (ITSP) disusun untuk menciptakan sinergi dan fokus dalam pengembangan teknologi informasi bagi layanan dan kepuasan nasabah BNI. Sebagaimana best practice dalam tataran manajemen risiko, maka BNI Syariah pada bulan Juni 2010 membentuk Komite Modal, lnvestasi dan Teknologi (KMIT). Komite telah menetapkan strategi teknologi informasi BNI Syariah. Atas pertimbangan untuk mempertahankan tingkat layanan yang memuaskan bagi nasabah dan fokus perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar, maka BNI Syariah dalam kurun waktu dua tahun masih tetap mempergunakan teknologi informasi yang sama dengan induk perusahaan melalui model share service. Pemanfaatan teknologi informasi dengan cara ini disepakati bersama antara BNI Syariah dengan BNI dalam Technical Service Agreement. Dengan share service tersebut maka Kantor Cabang dan outlet BNI yang menjadi Delivery Channel BNI Syariah masih tetap dapat melayani transaksi perbankan syariah. Nasabah juga tetap dapat memanfaatkan electronic channel seperti layanan ATM, Internet Banking dan SMS Banking untuk memenuhi kebutuhan transaksinya. Secara bertahap teknologi informasi BNI Syariah akan dibangun sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan menuju teknologi informasi yang independen dan sepenuhnya mendukung peningkatan kinerja perusahaan.
Today, the utilization of Information Technology (IT) is very important to support business processes, operations and services of a company. Before the spin off, BNI Syariah, as a Strategic Business Unit BNI, utilized information technology that has been known for reliability and extensive coverage throughout the country.
Guna mendukung Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP), maka BNI Syariah telah menyiapkan Disaster Recovery Center yang berpusat di Purwakarta bersama-sama dengan induk Perusahaan. Apabila terjadi permasalahan pada server induk, maka secara otomatis server cadangan yang ada akan segera berfungsi. Setiap aktivitas pada server induk akan di-back up secara otomatis dan real time pada server cadangan, serta back up harian ke dalam media penyimpan data.
To support the Business Continuity Plan (BCP) and Disaster Recovery Plan (DRP), then BNI Syariah has prepared a Disaster Recovery Center, based in Purwakarta, together with the mother company. If there are problems at the mother’s server, then automatically the back-up server will soon work. Any activity on the mother’s server will be backed up automatically and in real time on the back-up server, and back-up daily in the data storage media.
Aligning IT strategy with business strategy is the main consideration so that the preparation of Information Technology Strategic Plan (ITSP) is able to create synergy and focus in the development of information technology for services and customer satisfaction of BNI. As best practice in risk management level, then BNI Syariah in June 2010 established the Capital, Investment and Technology Committee (KMIT). The Committee has adopted a strategy of information technology for BNI Syariah. Based on the consideration to maintain a satisfactory level of services for our customers and the company’s focus in increasing market share, then BNI Syariah in the past two years still uses the same information technology with the mother company through shared services model. The use of information technology in this manner is agreed between the BNI Syariah and BNI IN the Technical Service Agreement.
With the share service, branches and outlets, which became Delivery Channel BNI of BNI Syariah, can still serve the Islamic banking transactions. Customers also continue to take advantage of electronic service channels like ATMs, Internet Banking and SMS Banking to fulfill the transaction.
Gradually BNI Syariah information technology will be built in accordance with company business goals toward independent information technology and fully supports the improvement of company performance.
2010 Annual Report BNI Syariah
66
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
67
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Pertumbuhan industri perbankan syariah yang pesat membawa konsekuensi adanya kebutuhan yang besar akan sumber daya manusia yang kompeten dalam bisnis perbankan syariah baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Dalam menyikapi kondisi tersebut BNI Syariah telah memiliki strategi dan menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu kunci sukses memenangkan persaingan. The rapid growth of sharia banking industry brings consequence to the major need of competent human resources in sharia banking business in terms of quantity and quality. In addressing these conditions, BNI Syariah has already had a strategy and put human resources development as one key success to win the competition.
2010 Annual Report BNI Syariah
68
Profil Sumber Daya Manusia Human Resources’ Profile
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sebagai sebuah perusahaan yang baru berdiri dalam industri perbankan syariah yang baru tumbuh, peran sumber daya manusia menjadi salah satu faktor kunci sukses. Salah satu misi BNI Syariah ingin menjadikan Perusahaan sebagai wahana terbaik untuk bekerja dan beribadah bagi segenap pegawai.
As a newly established company in the growing Islamic banking industry, the role of human resources is one of the key success factors. One mission of BNI Syariah is to make the best of the Company as a friendly environment for work and worship for all staff members.
BNI Syariah sebagai bank yang sedang berkembang menghadapi persaingan yang ketat baik dalam industri perbankan syariah sendiri maupun dengan industri perbankan secara umum. Pertumbuhan industri perbankan syariah yang pesat membawa konsekuensi adanya kebutuhan yang besar akan sumber daya manusia yang kompeten dalam bisnis perbankan syariah baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Dalam menyikapi kondisi tersebut BNI Syariah telah memiliki strategi dan menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu kunci sukses memenangkan persaingan.
BNI Syariah as a growing bank is facing competition either in the sharia banking industry itself or with banking industry in general. The rapid growth of banking industry brings consequence to the major need of competent human resources in Islamic banking business in terms of quantity and quality. In addressing these conditions, BNI Syariah has already had a strategy and put human resources development as one key success to win the competition.
Secara organisatoris, BNI Syariah telah memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Sumber Daya Manusia yang mengatur kebijakan dan strategi sumber daya manusia dalam berbagai tingkat.
Organizationally, BNI Syariah has had a Remuneration and Nomination Committee and Human Resources Committee that set policy and strategy of human resources in various levels.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Human Resource Planning
Perencanaan Sumber Daya Manusia didasarkan dari Rencana Bisnis Bank 2010-2012. Perencanaan tersebut merupakan sinkronisasi dari strategi bisnis dalam 3 tahun ke depan.
Human Resources Planning is based on the Bank’s Business Plan 2010-2012. The planning is synchronized with the business strategy within the next 3 years.
Pada tahun 2010, jumlah pegawai BNI Syariah diproyeksikan mencapai 900 orang dan terealisasi sejumlah 888 orang. BNI Syariah juga telah menetapkan standar kompetensi yang wajib dipenuhi bagi unsur pimpinan.
In 2010, the number of employees of BNI Syariah is projected to reach 900 people and recovered some 888 people. BNI Syariah has also set a standard of competence that must be fulfilled for the elements of leadership.
Rekrutmen dan Seleksi
Recruitment and Selection
BNI Syariah memberikan peluang seluas-luasnya bagi lulusan lembaga pendidikan terbaik yang ingin mengembangkan perbankan syariah sebagai pilihan karir. BNI Syariah telah menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan terbaik sebagai sumber calon talenta di BNI Syariah. Selain itu, BNI Syariah juga memberi peluang bagi profesional untuk mengembangkan karir.
BNI Syariah provides the widest opportunities for graduates from the best educational institutions that wish to develop Islamic banking as a career choice. BNI Syariah has formed a partnership with the best educational institutions as a source of potential talent in BNI Syariah. In addition, BNI Syariah also provides opportunities for professionals to develop their careers.
69
Pada tahun 2010 sejak spin off, BNI Syariah mulai melakukan banyak rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Selama tahun 2010 jumlah pegawai telah mencapai 888 orang dengan komposisi pegawai di kantor pusat sebanyak 185 pegawai dan di kantor cabang sebanyak 703 pegawai. Pada tahun 2010 jumlah pegawai di kantor pusat meningkat 60,3% dan di Kantor Cabang sebanyak 21,2%. Pada tahuntahun mendatang kebutuhan pegawai akan semakin banyak seiring dengan pertumbuhan bisnis.
In the year 2010 since the spin off, BNI Syariah started doing a lot of recruitment to meet the needs of the organization. During the year 2010 the number of employees has reached 888 people with the composition of 185 employees at headquarters and 703 employees at the branch office. In 2010 the number of employees at headquarters increased 60.3% and at branch offices as of 21.2%. In the years ahead the demand of employees will be more in line with business growth.
Komposisi pegawai berdasarkan usia Composition of employees based on age
Usia
2009
2010
20 - 24
52
226
25 - 29
155
190
30 - 34
197
202
35 - 39
115
133
40 - 44
140
111
45 - 49
12
26
50 - 54
18
-
55 - 59
7
-
Jumlah
696
888
Age
Total
2010 Annual Report BNI Syariah
70
Pelatihan & Pengembangan Training and Employees Development
BNI Syariah juga memberi peluang bagi pegawai untuk melanjutkan pendidikan formal dengan program beasiswa bekerja sama dengan lembaga pendidikan berkualitas. Selain itu, BNI Syariah juga secara pro aktif mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri. BNI Syariah also provides opportunities for employees to continue their formal education with a scholarship program in cooperation with qualified educational institutions. In addition, BNI Syariah also proactively sends employees to attend training courses both local and abroad.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
71
Sebagai organisasi yang berbasis kompetensi maka pengembangan dan pelatihan pegawai BNI Syariah ditujukan untuk meningkatkan soft competence yang sesuai dan kompetensi teknis yang dibutuhkan oleh pengembangan bisnis.
As a competency-based organization, the development and training of employees of BNI Syariah are intended to increase soft competence and technical competencies required by business development.
BNI Syariah juga memberi peluang bagi pegawai untuk melanjutkan pendidikan formal dengan program beasiswa bekerja sama dengan lembaga pendidikan berkualitas. Selain itu, BNI Syariah juga secara pro aktif mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri.
BNI Syariah also provides opportunities for employees to continue their formal education with a scholarship program in cooperation with qualified educational institutions. In addition, BNI Syariah also proactively sends employees to attend training courses both local and abroad.
Penilaian Kinerja
Performance Assessment
BNI Syariah telah memiliki sistem penilaian pegawai yang sejalan dengan penilaian kinerja perusahaan dan kinerja unit. Sistem penilaian telah dirancang agar mampu mengidentifikasi pegawai yang berprestasi dan merupakan talenta bagi perusahaan.
BNI Syariah has had a system of employees’ appraisal in line with the assessment of the Company’s performance and units. Scoring system has been designed to be able to identify employees who excel and are talented for the company.
Sistem Nominasi dan Mutasi
Nomination and Mutation System
Pada tahun 2010, BNI Syariah berupaya untuk mengembangkan Talent Management yang akan menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Nominasi dan Mutasi pegawai mempertimbangkan kompetensi dan kinerja pegawai serta kebutuhan pengembangan organisasi.
In 2010, BNI Syariah seeks to develop a Talent Management that will ensure the sustainability of the Company with quality human resources. Nomination and Mutation of employees measure competence, performance and organizational development needs.
2010 Annual Report BNI Syariah
72
Sistem Remunerasi Remuneration System
Sejalan dengan misi perusahaan, manajemen memiliki komitmen untuk selalu memberi perhatian yang besar agar standar remunerasi BNI Syariah memiliki posisi yang baik di pasar.
In line with the Company mission, management is committed to always put an eye on the standard of remuneration to make BNI Syariah have a good position in the market.
Sistem remunerasi yang diterapkan adalah clean wages dengan asas pay for performance dan pay for position. Remunerasi terdiri dari gaji dan berbagai fasilitas yang ditujukan untuk merangsang kinerja unggul pegawai. Sistem remunerasi diarahkan agar memperbesar porsi variable pay dibandingkan dengan fixed pay.
The remuneration system applied is clean wages with pay-per-performance and pay for position basis. The remuneration consists of salary and other facilities aimed at stimulating excellent performance of the employees. The remuneration system is directed to enlarge the portion of variable pay than fixed pay.
Komposisi Pegawai berdasarkan Jabatan Composition of employees based on position
Jabatan
2009
2010
EVP
4
1
AVP
16
21
Manajer
82
106
Asisten Manajer
229
316
Asisten
357
444
8
-
696
888
Position EVP
AVP
Manager
Assistant Manager Assistant
PGD PGD
Jumlah Total
Komposisi Pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan Composition of employees based on educational level
Jenjang Pendidikan
2009
2010
S2
97
117
S1
458
633
D3
137
138
4
-
696
888
Educational Level Post Graduate Undergraduate Diploma
SMA
Senior High
Jumlah
Total
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
73
Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelamin Composition of employees based on sex
316 orang
380 orang
2009
Laki-laki Male Perempuan Female
410 orang
478 orang
2010
Laki-laki Male Perempuan Female
2010 Annual Report BNI Syariah
74
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
75
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dalam kegiatan usahanya, BNI Syariah senantiasa mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan Good Corporate Governance (GCG). BNI Syariah telah melakukan self-assesment terhadap penerapan GCG tahun 2010. Kelemahan yang ditemukan sebagai hasil dari self-assesment tersebut akan menjadi prioritas bagi upaya penyempurnaan secara berkesinambungan. In its business, BNI Syariah always complies with the regulations applied relating to the GCG principles. BNI Syariah has conducted a self-assessment to the implementation of GCG in 2010. The weaknesses found in the self-assessment become the priority for BNI Syariah to continuously improve.
2010 Annual Report BNI Syariah
76
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
BNI Syariah dalam melakukan kegiatan usaha berkomitmen untuk menerapkan Good Corporate Governance dengan menerapkan 2 (dua) prinsip yaitu prinsip spiritual berlandaskan pada sifat nabi (shidik, fathonah, amanah dan tabligh) dan prinsip dasar tata kelola perusahaan yang baik yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibillity), profesional (professional), dan kewajaran (fairness). In conducting its day-to-day business, BNI Syariah is committed to implementing Good Corporate Governance through applying four spiritual principles, handed down by the Prophet: Shidik, Fathonah, Amanah and Tabligh and basic principles of good corporate governance, which are transparency, accountability, responsibility and fairness.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
77
Penerapan secara konsisten dan berkelanjutan terhadap prinsip spiritual dan prinsip dasar tata kelola yang baik diharapkan dapat memperkuat posisi daya saing BNI Syariah, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada gilirannya akan mencapai bisnis yang berkesinambungan dan memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Through consistent and sustainable implementation of the four above principles the competitive position of BNI Syariah will strengthen, maximizing corporate value, managing resources and dealing with risks more efficiently and effectively, which in turn will ensure a sustainable business and strengthen the confidence of shareholders and stakeholders.
Untuk mendukung hal tersebut seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah beserta segenap pegawai BNI Syariah berkomitmen penuh untuk melaksanakan Good Corporate Governance di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi sebagaimana telah diwujudkan dalam Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance yang telah dituangkan dalam surat keputuan bersama Dewan Komisaris dan Direksi nomor KP/DIR/397– KP/10/DK/2010 tanggal 21 Desember 2010, sebagai pedoman operasional BNI Syariah.
In support of this credo, the entire Board of Commissioners, Board of Directors, Sharia Supervisory Board and all employees of BNI Syariah are fully dedicated to implementing Good Corporate Governance at all levels of the organization, as embodied in the Guidelines for Good Corporate Governance as stated in the Directive from the Board of Commissioners and Directors Number KP/DIR/397 KP/10/DK/2010, dated December 21, 2010, as the operational guidelines of BNI Syariah.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Umum Syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia nomor 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, BNI Syariah dalam melaksanakan kegiatan usahanya telah mewujudkan Good Corporate Governance dalam : 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
In accordance with Bank Indonesia No. PBI. Corporat 11/33/ PBI/2009 on the Implementation of Good Governance in Islamic Banks and Bank Indonesia Circular Letter No. 12/13/ DPbs April 30, 2010 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Islamic Banks and Sharia Division, BNI Syariah in carrying out its business activity has manifested as follows in Good Corporate Governance:
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite 4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah 5. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa 6. Penanganan benturan kepentingan 7. Penerapan fungsi kepatuhan 8. Penerapan fungsi audit intern 9. Penerapan fungsi audit ekstern 10. Batas maksimum penyaluran dana, dan 11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
1. Implementation of duties and responsibilities of the Board of Commissioners 2. Implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors 3. Completion and implementation of Committee tasks 4. Implementation of duties and responsibilities of the Sharia Supervisory Board 5. Implementation of Sharia in the activities of fund collection and disbursement of funds and services 6. Handling conflicts of interest 7. Implementation of the compliance function 8. Implementation of the internal audit function 9. Implementation of the external audit function 10. The maximum distribution limit of funds, and 11. Transparency of financials and non-financials
2010 Annual Report BNI Syariah
78
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Implementation of Good Corporate Governance Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Sesuai dengan Akta Pendirian dan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS sirkuler) tanggal 19 Juni 2010, Dewan Komisaris BNI Syariah berjumlah 3 (tiga) orang yaitu:
Based on the establishment decree and the shareholders’ deed as a substitute of Extraordinary General Meeting of Shareholders (circular EGMS) on June 19, 2010, there are 3 (three) members of the Board of Commissioners of BNI Syariah • Achjar Iljas, President Commissioner (Independent) • Sofyan Syafri Harahap, Commissioner • Acep Riana Jayaprawira, Independent Commissioner
• Achjar Iljas, Komisaris Utama (Independen) • Sofyan Syafri Harahap, Komisaris • Acep Riana Jayaprawira, Komisaris Independen
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Keseluruhan anggota Dewan Komisaris ini sebelumnya telah lulus Uji Kepatutan dan Kelayakan dari Bank Indonesia sebagaimana surat nomor 12/2/DpG/ DPbS tanggal 8 Februari 2010 dan surat nomor 12/7/GBI/DPbS tanggal 7 Mei 2010.
All members of the Board of Commissioners has passed Fit and Proper Test from Bank Indonesia as stated in letter number 12/2/DpG/ and letter no 12/7/GBI/DPbS on May 7, 2010.
Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia dan bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali, dengan masa jabatan sampai dengan RUPS kelima setelah tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain.
All Members of the Board of Commissioners are domiciled in Indonesia, and each Commissioner is free of any influence from controlling shareholders, with a term of office until the AGM to five after years of appointment, unless otherwise specified.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas sebagai organ perusahaan yang bertanggungjawab secara kolektif dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG.
The Board of Commissioners works as the organ in charge of the Company, collectively responsible for supervising and providing advice to the Board of Directors and for ensuring that the Company implements GCG.
Dewan Komisaris memantau dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan strategis BNI Syariah serta tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BNI Syariah, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka fungsi pengawasan.
The Board of Commissioners monitors and evaluates the implementation of strategic policy of BNI Syariah and is not involved in decision-making operations of BNI Syariah, except in the case of loans granted to related parties and other matters set forth in the Articles of Association and / or legislation which applies in the context of its supervisory function.
79
Dewan Komisaris meminta Direksi untuk menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, audit eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia, dan Dewan Pengawas Syariah.
The Board of Commissioners has asked the Board of Directors to follow up on audit findings and recommendations of the internal audit unit, external audit, the results of supervision of Bank Indonesia and the Sharia Supervisory Board.
Dewan Komisaris memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BNI Syariah.
The Board of Commissioners is to inform Bank Indonesia no later than 7 (seven) working days after any violations of legislation found in finance and banking, when the circumstances or estimates indicate that it can endanger the survival of BNI Syariah.
Dalam rangka pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk waktu kerja dan rapat sebagaimana tercantum dalam Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris serta menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
In the framework of the implementation of duties of the Board of Commissioners, where guidelines and work procedures already apply, including working and meeting times as stated in the Board Manual, providing sufficient time to carry out its duties and responsibilities optimally.
Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite telah dilakukan Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
To support the effective performance of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners has established an Audit Committee, a Risk Committee and a Remuneration & Nomination Committee. Appointment of members of the Committees has been conducted based on the decision of the Board of Commissioners meeting.
Dewan Komisaris secara proaktif telah melaksanakan pengawasan atas terselenggaranya GCG dalam setiap kegiatan usaha pada seluruh jenjang tingkatan organisasi. Pengawasan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung termasuk dengan memantau tindak lanjut yang telah direkomendasikan Dewan Komisaris kepada Direksi.
The Board of Commissioners has proactively implemented supervision of the implementation of GCG in business activities and at all levels of the organization. Supervision is carried out directly or indirectly, including by follow-up monitoring, which has been recommended to the Board of Directors of the Board of Commissioners.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meetings
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/ PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, sejak operasional BNI Syariah sampai dengan Desember 2010, Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi telah terselenggara 21 (dua puluh satu) kali, sedangkan rapat internal Dewan Komisaris sendiri terselenggara 15 (lima belas) kali.
Bank Indonesia Regulation No. 11/33/PBI/2009 on the Implementation of Good Corporate Governance on Islamic Banks and Islamic Business Units has set about organizing meetings of the Board of Commissioners at least once in two months; these meetings can be either internal meetings of the Board of Commissioners or Board of Commissioners Meetings with the Board of Directors.
Dewan Komisaris BNI Syariah menyelenggarakan rapat setiap minggu, pada hari Selasa. Seluruh keputusan rapat tersebut telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik serta disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi sebagai rekomendasi.
BNI Syariah Board of Commissioners holds meetings on Tuesdays of each week. All these resolutions have been set forth in the Minutes of Meetings and properly documented and submitted by the Board of Commissioners to the Board of Directors as a recommendation.
2010 Annual Report BNI Syariah
80 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Daftar Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi
List of Meetings of the Board of Commissioners with the Board of Directors
Dewan Komisaris
Kehadiran
Board of Commissioners
Attendance
Achjar Iljas
19
Acep Riana Jayaprawira
21
Sofyan Syafri Harahap
13
Number of Total Meetings
21
Number of Total Meetings
Daftar Rapat Internal Dewan Komisaris
List of Internal Meetings of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Attendance
Achjar Iljas
15
Sofyan Syafri Harahap
11
Acep Riana Jayaprawira
15
In Annual Number of Meetings
15
Number of Total Meetings
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Kehadiran
Transparansi Dewan Komisaris
Transparency of the Board of Commissioners
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih, baik pada BNI Syariah sendiri maupun pada perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan luar negeri serta mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Pemegang saham pengendali dan/atau dengan anggota Direksi.
The Board of Commissioners has declared no ownership reaching 5% (five percent) or more in BNI Syariah. The Board of Commissioners has asserted that it has no family relationship to the second degree with fellow members of the Board of Commissioners and Directors;
Seluruh Dewan Komisaris bertempat tinggal di Indonesia, sehingga mempermudah koordinasi antara Direksi dengan Dewan Komisaris.
All Board of Commissioners reside in Indonesia, making coordination between the Board of Directors by the Board of Commissioners easier.
Dewan Komisaris mempunyai kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BNI Syariah selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
The Board of Commissioners has both competence and an adequate financial reputation. Members of the Board of Commissioners do not receive and / or receiving personal benefits from BNI Syariah other than remuneration and other facilities set forth in the General Meeting of Shareholders.
81 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Data Remunerasi dan Manfaat Dewan Komisaris adalah:
Remuneration and Benefits Data of the Board of Commissioners are:
Tipe Remunerasi dan Fasilitas Type of Remuneration and Benefits
Jumlah diterima dalam 1 tahun * amount received in 1 year *)
Jumlah Dewan Komisaris
Dalam jutaan Rupiah
3
454
Number of Board of Commissioners
Remunerasi Remuneration
In millions Rupiah
Fasilitas lainnya (dinilai dalam ekivalen Rupiah) Other facilities (assessed in equivalent Rupiahs)
A. yang dapat dimiliki
0
B. yang tidak dapat dimiliki
29
A. which could be owned B. that cannot be owned
Total
3
Total
483
*) Perhitungan sejak tanggal 19 Juni 2010 *) The calculation since June 19, 2010
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors Direksi
Directors
Sesuai dengan Akta Pendirian dan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Juni 2010, Direksi BNI Syariah berjumlah 3 (tiga) orang, yaitu: • Rizqullah, Direktur Utama • Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis • Imam Teguh Saptono, Direktur Kepatuhan dan Penunjang
Based on the establishment decree and EGMS deed on June 19, 2010, the Board of Directors of BNI Syariah consists 3 (three) members, they are:
Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kepatutan dan Kelayakan sebagaimana surat Bank Indonesia nomor 12/2/ DpG/DPbS tanggal 8 Agustus 2010.
All members of the Board of Directors has passed Fit and Proper Test as stated in Bank Indonesia letter number 12/2/ DpG/DPbS on August 8, 2010.
Jumlah anggota Direksi sebanyak 3 (tiga) orang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan salah satunya diangkat sebagai Direktur Kepatuhan yang tidak membawahi kegiatan operasional dan bertugas memastikan bahwa BNI Syariah mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
At least 3 (three) members of the Board of Directors have met the conditions as set by BNI Syariah; one was appointed as Director of Compliance not in charge of operations and in charge of ensuring that the BNI Syariah comply with all laws and regulations.
Masa jabatan Direksi sampai dengan RUPS kelima setelah tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
The term of office of Directors is five years, calculated from the date of appointment, or until the AGM, except when otherwise provided in the GMS.
• Rizqullah, President Director • Bambang Widjanarko, Business Director • Imam Teguh Saptono, Compliance and Supporting Director
2010 Annual Report BNI Syariah
82 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan tanggung jawab Direksi tercantum dalam Anggaran Dasar antara lain: • Mengelola BNI Syariah berdasarkan prinsip kehati-hatian dan Prinsip Syariah • Mengelola BNI Syariah sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha BNI Syariah pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. • Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia, Dewan Pengawas Syariah dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. • Membentuk Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan. • Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. • Memiliki kejelasan tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya, dan memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
In carrying out its duties and responsibilities, the Board of Directors always adheres to the Articles of Association, and relevant regulations. Their duties and responsibilities include:
• Follow-up on audit findings and recommendations of the internal audit unit of the Bank, external auditors, the results of supervision of Bank Indonesia and / or other supervisory authorities. • Establishment of Internal Audit, Risk Management and Risk Management Committees and a Compliance Unit.
• Setiap kebijakan dan keputusan strategis telah diputuskan melalui rapat Direksi. • Direksi dapat mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien. • Direksi telah memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan. • Direksi telah memberikan kuasa khusus kepada divisi/satuan/unit yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan tugasnya atau kepada pegawai BNI Syariah untuk melaksanakan tugas tertentu, namun tanggung jawab tetap berada pada Direksi.
• Provide data and information that is accurate, relevant and timely to the Board of Commissioners. • Having clear roles and responsibilities according to each area of competence, and has guidelines and code of conduct that binds every member of the Board of Directors. • Every decision is binding and the Board of Directors has the responsibility of all members of the Board of Directors. • Each policy and strategic decision has been decided by a meeting of the Board of Directors. • Directors can control the resources of the company effectively and efficiently. • The Board of Directors is responsive to the interests of stakeholders. • Board of Directors has delegated special powers to the divisions/units established to support the execution of their duties or to employees of the Bank to carry out certain tasks, but the ultimate responsibility remains with the Board of Directors.
Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi telah membentuk Komite antara lain Komite Modal, Investasi dan Teknologi, Komite Assets Liabilities Management, Komite Sumber Daya Manusia dan Komite Kebijakan Risiko.
To support effective execution of their duties and responsibilities, the Board of Directors has established Committees include the Capital Committee, Investment and Technology Committee, Asset and Liability Management Committee, Human Resources and Risk Policy Committee.
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Direksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan strategis melalui mekanisme rapat Direksi, yang telah diatur dalam Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris, dilaksanakan setiap hari Rabu, atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
The Board of Directors has established a policy and strategic decisions through the mechanism of Directors’ meetings, as stipulated in the Board Manual, held every Wednesday, or at any time if necessary.
• Setiap keputusan Direksi telah bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
• Management of BNI Syariah based on the principle of prudence and Sharia • Management of BNI Syariah with appropriate authority and responsibilities as stipulated in applicable statutes and regulations. • Implementation of GCG principles in each business activity at the Bank at all levels of the organization.
83 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Implementasi Rapat Internal Direksi
Implementation of the Internal Board of Directors Meeting
Direksi
Kehadiran
Board of Directors
Attendance
Rizqullah
27
Bambang Widjanarko
26
Imam Teguh Saptono
29
Number of Total Meetings
29
Number of Total Meetings
Implementasi Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris
Implementation of Board of Directors meeting along with Board of Commissioners
Direksi
Board of Directors
Kehadiran Attendance
Rizqullah
13
Bambang Widjanarko
18
Imam Teguh Saptono
21
Number of Total Meetings
21
Number of Total Meetings
Hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat Direksi dan didokumentasikan dengan baik. Keputusan rapat Direksi disampaikan kepada masing-masing divisi/satuan/ unit untuk ditindaklanjuti dan diimplementasikan.
The results of the Board of Directors meetings have been set forth in the minutes of meetings of Directors and properly documented. Decisions of Board of Directors meeting are submitted to each division/unit to be followed up and implemented.
Transparansi Direksi
Directors Transparency
Seluruh anggota Direksi telah mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih, baik pada BNI Syariah sendiri maupun pada perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan luar negeri serta mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, Pemegang saham pengendali dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.
All members of the Board of Directors have declared their holdings in and ownership of companies that amount to 5% (five percent) or more, both in BNI Syariah itself as well as in other companies incorporated domestically and overseas, as well as disclosing any financial or family ties to the second degree with fellow members of the Board of Directors, controlling shareholders and / or members of the Board of Commissioners.
Anggota Direksi tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BNI Syariah selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh RUPS.
Members of the Board of Directors did not take and / or receive personal gain from the bank other than remuneration and other facilities established by the GMS.
2010 Annual Report BNI Syariah
84 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Remunerasi dan Fasilitas Direksi Remuneration and Directors Facilities
Jumlah diterima dalam 1 tahun *
Tipe Remunerasi dan Fasilitas Type of Remuneration and Benefits
amount received in 1 year *)
Jumlah Direksi
Dalam jutaan Rupiah
3
761
Number of Board of Directors
Remunerasi Remuneration
In millions Rupiah
Fasilitas lainnya (dinilai dalam ekivalen Rupiah) Other facilities (assessed in equivalent Rupiahs)
A. yang dapat dimiliki A. which could be owned
55
B. yang tidak dapat dimiliki
13
B. that cannot be owned
Total
3
Total
829
*) Perhitungan sejak tanggal 19 Juni 2010 *) The calculation since June 19, 2010
Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite Completeness And Implementation Task Committees
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Komite di bawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Dalam rangka kelancaran tugas Dewan Komisaris, telah dibentuk 3 (tiga) komite, yaitu: a. Komite Pemantau Risiko b. Komite Remunerasi & Nominasi c. Komite Audit
In order to smooth the tasks of the Board of Commissioners, has created 3 (three) committees, namely: a. Risk Monitoring Committee b. Remuneration & Nomination Committee c. Audit Committee
a. Komite Pemantau Risiko (KPR)
Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya serta melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Kebijakan dan Risiko yang berada di bawah Direksi. Sesuai dengan fungsi tersebut Komite Pemantau Risiko memiliki tugas sebagai berikut: • Mengevaluasi kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen setiap tahun • Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut • Mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
The Risk Monitoring Committee assists the Board of Commissioners in evaluating the suitability of its risk management policy with its implementation and monitoring and evaluation of the risk management committee duties. In accordance with its functions the Risk Management Committee has the following tasks: • Evaluate risk management policies and strategies which have been prepared by management every year • Evaluate the appropriateness of risk management policy with the implementation of the policy • Evaluate the performance of duties of Risk Management Committee and Risk Management Unit
85 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
• Mengevaluasi langkah yang diambil oleh Direksi dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko dan kepatuhan • Mengevaluasi hasil pemantauan Direksi terhadap kegiatan usaha BNI Syariah agar tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku • Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan BNI Syariah terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia • Mengevaluasi permohonan atau usulan Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui batas kewenangan Direksi untuk dapat digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai dasar pengambilan keputusan • Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan internal BNI Syariah berdasarkan, namun tidak terbatas pada, laporan pemeriksaan Divisi Audit Internal dan Direktur Kepatuhan • Melakukan tugas-tugas lain yang diminta oleh Dewan Komisaris.
• Evaluate the steps taken by the Directors in order to comply with Bank Indonesia and other legislation applicable in the context of implementing the principle of prudence, especially with regard to risk management and compliance • Evaluate the results of monitoring of the Board of Directors of the Bank’s business activities so as not to deviate from the provisions in force • Evaluate the results of monitoring of compliance with all agreements and commitments made by the Directors to Bank Indonesia • Evaluate the request or suggestion of Directors relating to transactions or business activities beyond the authority of the Board of Directors to be used by the Board of Commissioners as a basis for decision making • Evaluate compliance with internal regulations BNI Syariah based, but not limited to, inspection reports of the Internal Audit Division and Director of Compliance • Perform other tasks requested by the Board of Commissioners.
Komposisi Komite Pemantau Risiko
The composition of Risk Monitoring Committee
Nama
Bidang Keahlian
Rangkap Jabatan
Representasi
Acep Riana Jayaprawira
Manajemen Risiko
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Komisaris Independen
Name
Expertise
Risk Management
Multiple Position
Representation
Independent Commissioner
Member of the Remuneration and Nomination Committee
Achjar Iljas
Ibrahim Husain
Perbankan
Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Chairman of the Remuneration and Nomination Committee
President Commissioner
Manajemen Risiko
-
Pihak Independen
Banking
Risk Management
Rangkap jabatan pada Komite Pemantau Risiko telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko merupakan pihak independen dan anggotanya tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan BNI Syariah yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
-
Komisaris Utama
Independent Party
Dual positions on the Risk Monitoring Committee have been considering the competence, criteria of independence, confidentiality, codes of conduct and performance of duties and responsibilities. All members of the Risk Committee are independent and their members do not have financial, management, share ownership and / or family relationships with the Board of Commissioners, Directors and / or controlling shareholders or any relationships with the Bank that could affect its ability to act independently.
2010 Annual Report BNI Syariah
86 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Ibrahim Husain Anggota Komite Pemantau Risiko Member of Risk Monitoring Committee
Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko
Tasks of the Risk Monitoring Committee
Selama tahun 2010 Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut: • Menyusun program kerja tahunan. • Melaksanakan rapat internal atau rapat bersama Dewan Komisaris atau manajemen. • Mengevaluasi kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen. • Mengevaluasi laporan-laporan internal berkala dari Direksi, Divisi Manajemen Risiko, Divisi Hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan, hasil pemeriksaan Bank Indonesia. Hasil dari evaluasi laporan-laporan tersebut digunakan sebagai alat pemantau kinerja manajemen dan jika dianggap perlu, sebagai dasar rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan Dewan Komisaris dalam melakukan tugasnya. • Melakukan kajian dan diskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan rencana kerja Komite Pemantau Risiko dan mengevaluasi kinerja Komite di tahun 2010. • Mengevaluasi proses kebijakan penyaluran pembiayaan. • Mengevaluasi proses manajemen risiko operasional, antara lain aktivitas operasional cabang, penanganan pegawai yang terlibat kasus, fraud dan transaksi yang mencurigakan, serta operasional sistem teknologi.
During 2010, Risk Monitoring Committee has implemented their duties and responsibilities as follows: • Develop an annual work program. • Carry out internal meetings or meetings with the BOC or management. • Evaluate risk management policies and strategies, which have been prepared by management. • Evaluate periodic internal reports of the Directors, Risk Management Division, Legal Division and Secretariat, the results of Bank Indonesia. The results of the evaluation reports are used as a monitoring management performance tool and, if deemed necessary, as the basis for recommendations to the Board of Commissioners regarding the steps that need to be taken for the Board of Commissioners in their duties. • Conduct studies and discussions on matters relating to the Risk Oversight Committee work plan and evaluation of the performance of the Committee in 2010. • Evaluate the distribution of financing the policy process. • Evaluation of operational risk management processes, including operational activities of branches, employees involved handling of fraud cases, cases of fraud and suspicious transactions, the implementation of technology systems. • Make recommendations and advises to the Board of Commissioners, among others, relating to financing of policies and procedures; risk management organization of BNI Syariah in applying the ‘Four Eyes Principle’ in the process of financing approval. • Make recommendations and advise to the Board of Commissioners on their action plan to resolve the Directors relating to Disbursement Limit.
• Membuat rekomendasi dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris antara lain yang berkaitan dengan kebijakan dan prosedur pembiayaan; organisasi manajemen risiko BNI Syariah dalam menerapkan Four Eyes Principle dalam proses persetujuan pembiayaan. • Membuat rekomendasi dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas action plan Direksi berkaitan dengan penyelesaian pelampauan Batas Maksimum Penyaluran Dana. • Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi pada Dewan Komisaris terkait tugas utama Dewan Komisaris, pemetaan tugas dan tanggung jawab Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris. • Mengevaluasi struktur dan isi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Rencana Bisnis BNI Syariah. • Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas penerapan Business Risk Review.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
• Evaluate and provide recommendations to the Board of Commissioners on the main task of the Board of Commissioners, the mapping of tasks and responsibilities of the Committees under the Board of Commissioners. • Evaluate the structure and content of the Work Plan and Corporate Budget and Business Plan BNI Syariah. • Providing input to the Board of Commissioners for the implementation of the Business Risk Review.
b. Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN)
b. Remuneration & Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan terhadap BNI Syariah, khususnya untuk memastikan bahwa sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi BNI Syariah telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan azas keadilan dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundangundangan yang berlaku.
The Remuneration & Nomination Committee assists the Board of Commissioners in terms of Remuneration and Nomination policy based on fairness and transparency principles, and complies with regulations.
87 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Tugas komite terkait dengan kebijakan remunerasi adalah sebagai berikut: • Mengevaluasi kebijakan remunerasi • Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.
Regarding Committee Duties related to the remuneration policy, the Committee shall: • Evaluate remuneration policy • Evaluate the match between the remuneration policy with policy implementation • Provide recommendations to the Board of Commissioners on remuneration policy for the Board of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Board, Executive Officers and employees as a whole.
Tugas komite terkait kebijakan nominasi adalah: • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau Dewan Pengawas Syariah, memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon pihak independen yang akan menjadi anggota Komite.
Policy-related Nomination Committee tasks are to: • Provide recommendations to the Board of Commissioners concerning the system and election procedures and / or replacement of members of the Board of Commissioners, Directors and Syariah Supervisory Board • Provide recommendations to the Board of Commissioners on prospective members of the Board of Commissioners, Directors and / or the Sharia Supervisory Board; provide recommendations to the Board of Commissioners on independent candidates who will become members of the Committee.
Tanggung Jawab dan Lingkup Tugas Komite
Responsibilities and Scope of Duties of the Committee
Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah melakukan evaluasi serta menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem/ kebijakan remunerasi dan nominasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan Pegawai BNI Syariah secara menyeluruh.
The responsibilities of Remuneration and Nomination Committee are to give recommendations to the Board of Commissioners about remuneration and nomination system/ policy for the Board of Directors, the Board of Commissioners, Sharia Supervisory Board, Senior Executives and Employees of BNI Syariah as a whole.
Ruang lingkup tugas Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi antara lain: • Mengevaluasi sistem/kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Senior dan pegawai secara keseluruhan. • Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
Scopes of duties of the Remuneration and Nomination Committee are based on Remuneration and Nomination Committee Charter, including: • Make evaluation to the system/policy of remuneration for the Board of Commissioners, the Board of Directors and Sharia Supervisory Board, Senior Executives, and all employees as a whole. • Make an adjustment between the policy and the implementation of the remuneration system. • Give recommendations to the Board of Commissioners about remuneration policy for the Board of Commissioners, the Board of Directors and Sharia Supervisory Board, Senior Executives, and all employees as a whole. • Give recommendations to the Board of Commissioners about selection procedures and/or replacement of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Sharia Supervisory Board. • Give recommendations to the Board of Commissioners about the candidates for the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Sharia Supervisory Board. • Give recommendations to the Board of Commissioners about independent parties to be Audit Committee and members of Risk Monitoring Committee. • Undertake other tasks requested of the Board of Commissioners.
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Senior dan pegawai secara keseluruhan. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau Dewan Pengawas Syariah. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan anggota Komite Pemantau Risiko. • Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
2010 Annual Report BNI Syariah
88 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi Composition of Remuneration and Nomination
Nama
Bidang Keahlian
Name
Expertise
Achjar Iljas
Representasi
Ketua Komite Audit
Komisaris Independen
Multiple Position
Akuntansi
Sofyan Syafri Harahap
Rangkap Jabatan
Accounting
Chairman of Audit Committee
Perbankan
Anggota Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Banking
Independent Commissioner
Komisaris Utama
Member of Risk Monitoring Committee and Member of Remuneration and Nomination Committee
President Commissioner
Risk Management
Chairman of Risk Monitoring Committee
Ketua Komite Pemantau Risiko
Komisaris Independen
Bambang Sutrisno
HR Manajemen
-
Pemimpin Divisi SDM
Idayu Nilawati
HR Manajemen
-
Pihak Independen
Acep Riana Jayaprawira
Idayu Nilawati
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Member Remuneration and Nomination
Manajemen Risiko
Representation
HR Management HR Management
Head of HR Division Independent Party
Pihak Independen yang menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan BNI Syariah yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Independent Parties who are members of the Remuneration and Nomination Committee have no financial, management, shareholding, and/or family relationship with the Board of Commissioners, Directors and/or controlling shareholders or the relationship with BNI Syariah, which may affect its ability to act independently.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Implementation Roles and Responsibilities
Selama periode sejak operasional BNI Syariah, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan hal-hal sebagai berikut: • Menyusun Piagam, Pedoman dan Tata Tertib serta Program Kerja Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Tahun 2010 • Mengevaluasi Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris.
During the period since the operation BNI Syariah, Remuneration and Nomination Committee has conducted duties as follows: • Arrange KRN Charter, Guidelines and KRN Procedures on Work and KRN Work Program Year 2010
• Menyusun Sistem Nominasi Direksi dan Dewan Komisaris • Melakukan review sistem remunerasi pegawai secara keseluruhan. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon pihak-pihak independen bukan anggota Dewan Komisaris yang akan diangkat oleh Dewan Komisaris menjadi anggota Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Independent Commissioner
• Review on Remuneration of the Board of Directors and the Board of Commissioners. • Develop Nomination System for the Board of Directors and the Board of Commissioners • Conduct a review of remuneration system for employees as a whole. • Provide recommendations to the Board of Commissioners on prospective independent parties who are not members of the Board of Commissioners who shall be appointed by the Board of Commissioners to be members of the Risk Oversight Committee and Audit Committee.
89 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
c. Komite Audit
c. Audit Committee
Dalam rangka melaksanakan pengelolaan perusahaan yang baik, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit.
In order to implement good corporate governance, the Board of Commissioners have established Audit Committee.
Komposisi Komite Audit
Composition of the Audit Committee
Nama Name
Sofyan Syafri Harahap
Bidang Keahlian Expertise
Akuntansi
Accounting
Rangkap Jabatan
Representasi
Ketua Komite Renumerasi dan Nominasi
Komisaris Independen
Multiple Position
Representation
Independent Commissioner
Chairman of the Remuneration and Nomination Committee
Achjar Iljas Alexander Zulkarnaen
Alexander Zulkarnaen
Anggota Komite Audit Member Audit Committee
Perbankan Banking
Ketua Komite Risiko
Komisaris Utama
Chairman of Risk Committee
President Commissioner
-
Pihak Independen
Akunting dan Keuangan Accounting and Finance
Independent Party
Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi keuangan, dan perbankan syariah.
Audit Committee members collectively have competence and experience in the field of accounting, finance and sharia banking.
Rangkap jabatan telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan anggotanya tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Komite Audit bertugas sekurang-kurangnya melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit internal dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, dan melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern.
Dual positions have been accounted for in terms of competence, criteria of independence, confidentiality, code of conduct and performance of duties and responsibilities. All members of the Audit Committee are independent and its members do not have financial, management, share ownership and/or family relationships with the Board of Commissioners, Directors and/or controlling shareholders or any relationship with the Bank that could affect its ability to act independently.
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Komite Audit paling kurang melakukan hal-hal sebagai berikut: • Mengevaluasi pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi audit internal, pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor ekstern, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
In order to perform its duties, the Audit Committee at least do the following things: • Evaluate the performance of duties undertaken by the internal audit function, the follow up by the Board of Directors on audit findings and / or recommendations of the monitoring results of Bank Indonesia, internal auditors, the Sharia Supervisory Board, and / or external auditors, to provide recommendations to the Board Commissioners. • Provide recommendations on the appointment of Certified Public Accountants and Public Accountants Board of Commissioners.
• Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
The Audit Committee of at least evaluate the implementation of internal audit in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process, and to coordinate with the Public Accountant in the effectiveness of external audit.
2010 Annual Report BNI Syariah
90 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sebagai panduan bagi Komite Audit dan anggotanya dalam melaksanakan tugas. Piagam Komite Audit telah dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris nomor KEP/07/DK/2010 tanggal 5 Oktober 2010.
Board of Commissioners has designated Audit Committee Charter (Charter of the Audit Committee) as a guide for the Audit Committee and its members in carrying out their duties. Audit Committee Charter has been outlined in the Board of Commissioners of the number KEP/07/DK/2010 October 5, 2010.
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala. Menurut Piagam Komite Audit, rapat dilakukan sedikitnya 1 bulan sekali. Sejak operasional BNI Syariah, telah dilakukan 6 kali rapat Komite Audit. Jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite adalah sebagai berikut:
The Audit Committee meets periodically. According to the Charter of the Audit Committee, the meeting place at least once a month. Since the operation BNI Syariah, have been 6 meetings of the Audit Committee. Total attendance of each member of the Committee are as follows:
Komite Audit Audit Committe
Kehadiran Attendance
Sofyan Syafri Harahap
6
Achjar Iljas
6
Alexander Zulkarnaen
6
Number of Total Meetings
6
Number of Total Meetings
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Jika dipandang perlu rapat juga dihadiri oleh Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin Divisi, Pemimpin Satuan Pengawasan Intern, dan wakil dari auditor ekstern.
If deemed necessary a meeting also attended by the Board of Commissioners, Directors, Division Head, Internal Control Unit Leader, and representatives from external auditors.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Implementation Roles and Responsibilities
Komite Audit selama tahun 2010 telah melaksanakan tugas sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan diterbitkan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya dengan secara aktif melakukan diskusi dengan akuntan publik dan dengan manajemen berkenaan dengan laporan keuangan yang diaudit tahun 2010, hal mana sesuai dengan Standar Audit Seksi 380 (PSA No.48) perihal komunikasi dengan Komite Audit. • Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. • Melakukan penelaahan atas ketaatan BNI Syariah terhadap perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan BNI Syariah, antara lain menelaah Laporan Kepatuhan, yang disampaikan dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan. • Melakukan penelaahan terhadap kompensasi yang diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris, dengan hasil bahwa tidak terdapat pelanggaran dalam pelaksanaan pemberian kompensasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Audit Committee during the year 2010 has been carrying out duties according to the Audit Committee Charter as follows: • Review the financial information to be published such as financial reports, projections and other financial information by actively conduct discussions with external auditors and with management regarding the audited financial statements for 2010, on which in accordance with Auditing Standards Section 380 (PSA No. 48) regarding communications with the Audit Committee. • Evaluate the effectiveness of audit of the external auditor, including reviewing the independence and objectivity of the external auditor and review the adequacy of the audit done to ensure all significant risks have been considered. • Review the compliance of the BNI Syariah against other legislation relating to the activities of BNI Syariah, including review the Compliance Report, which is delivered in the form of Task Execution Report of Director of Compliance. • Conduct a review of the compensation given to the Board of Directors and Board of Commissioners, with the result that there are no violations in the implementation of the compensation to Directors and Board of Commissioners.
91 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Arief Adhi Sanjaya
Staf Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Staff
• Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan, dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : (i) Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal (ii) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan standar yang berlaku (iii) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku (iv) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Divisi Audit Internal, akuntan publik, Dewan Pengawas Syariah dan hasil pengawasan Bank Indonesia • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris. • Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan perseroan. • Menelaah Laporan Pelaksanaan GCG Perseroan. • Melakukan review Laporan Keuangan Publikasi dan Laporan Tahunan tahun 2010. • Turut melakukan pembahasan hasil audit Divisi Audit Internal sesuai kebutuhan. • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris, antara lain memberikan pengarahan pada Business Risk Review.
• Conduct monitoring and evaluation for planning and executing audits and monitoring of follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of the financial reporting process, by monitoring and evaluation of: (i) Implementation of Internal Control Unit (ii) Audit compliance by public accountant with the applied standards (iii) Compliance with financial reporting standards (iv) Implementation of a follow-up by the Board on the findings of the Internal Audit Division, a public accountant, Sharia Supervisory Board and the supervision of Bank Indonesia • Provide recommendations on the designation of Certified Public Accountants and Public Accounting Firm to the Board of Commissioners. • Review and report to the Board of Commissioners on complaints relating to the Company. • Review the GCG Implementation Report. • Review of Financial Statements and Annual Report 2010. • Discuss the audit results of the Internal Audit Division as needed. • Undertake other tasks given by the Commissioner, such as provide guidance on the business review.
Komite di bawah Direksi
Committee under the Board of Directors
Dalam rangka kelancaran tugas Direksi, telah dibentuk 4 (empat) komite, yaitu: 1. Komite Sumber Daya Manusia 2. Komite Modal, Investasi dan Teknologi 3. Komite Kebijakan dan Risiko 4. Komite Assets, Liabilities Management
In order to smooth the task of Directors, BNI Syariah has established 4 (four) committees, namely: 1. Human Resources Committee 2. Capital, Investment and Technology Committee 3. Risk and Policy Committee 4. Management Assets, Liabilities Committee
1. Komite Sumber Daya Manusia (KSDM)
1. Human Resources Committee (KSDM)
Komite Sumber Daya Manusia merupakan komite permanen di BNI Syariah yang beranggotakan seluruh Direksi, Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia, Pemimpin Divisi Audit Internal, Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan, Pemimpin Divisi Perencanaan dan Kinerja Strategis dan Pemimpin Divisi Komunikasi dan Umum.
Human Resources Committee is a permanent committee in BNI Syariah consisting of Board of Directors members, Head of Human Resources Division, Head of Internal Audit Division, Head of Network and Services Division, Head of Strategic Planning and Performance Division and Head of Communications and General Division.
2010 Annual Report BNI Syariah
92 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Dalam menjalankan tugasnya, KSDM memiliki kewenangan tertinggi dalam: 1. Memutuskan penyempurnaan kebijakan dan sistem manajemen SDM yang meliputi 6 (enam) elemen kunci pengelolaan SDM, sebagai berikut: a. Perencanaan SDM; b. Rekrutmen dan Seleksi; c. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai; d. Penilaian Prestasi dan Potensi Pegawai; e. Manajemen Jalur Karir; dan f. Pengelolaan Sistem Penggajian dan lmbalan; 2. Memutus persetujuan atas usulan perencanaan SDM, baik usulan program rekrutmen dan seleksi, maupun program pelatihan dan pengembangan pegawai. 3. Mengevaluasi dan memutus persetujuan pelaksanaan program mutasi/rotasi/promosi untuk posisi-posisi jabatan strategis dan atau tenaga pimpinan BNI Syariah. 4. Memutus kebijakan dan rumusan mengenai budaya kerja BNI Syariah yang bersifat strategis. 5. Memutuskan hukuman dalam rangka penegakan disiplin. 6. Memutuskan kebijakan, standar dan pengelolaan kualitas layanan. Untuk mencapai misi komite dalam menetapkan kebijakan, sistem dan prosedur manajemen SDM serta layanan yang berkualitas dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha dalam rangka menunjang pencapaian visi dan misi BNI Syariah secara optimal, KSDM memiliki tugas dan tanggung jawab dalam 4 (empat) bidang sebagai berikut:
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
1. Pengelolaan Staf Kunci; Pengelolaan staf kunci antara lain dilakukan dengan memastikan dilakukannya evaluasi kinerja terhadap staf-staf kunci di BNI Syariah seperti pemimpin divisi/unit, pemimpin cabang, manajer dan jabatan lainnya serta pegawai-pegawai yang termasuk dalam kategori talent/ think tank. 2. Formulasi kebijakan dan pengelolaan disiplin; Tugas ini dilakukan antara lain dengan cara memastikan bahwa reward dan punishment telah dibuat dan dilaksanakan dengan baik, telah terlaksananya implementasi budaya kerja sesuai dengan corporate culture yang islami dan sebagainya. 3. Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya manusia; Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya manusia antara lain dilakukan dengan me-review Manpower Plan jangka pendek maupun jangka panjang, serta memutuskan kebijakan terbaik dalam penyelesaian kekurangan maupun kelebihan pegawai, me-review Training Master Plan dan memprioritaskan implementasinya, mereview dan menyetujui mutasi, rotasi, promosi, demosi dan sebagainya. 4. Formulasi kebijakan dan pengelolaan layanan. Tugas ini dilakukan dengan me-review dan menetapkan standar layanan serta Memantau dan menetapkan keputusan strategis terkait dengan peningkatan kualitas layanan.
In performing its duties, KSDM has the highest authority in: 1. Deciding improvement policy and human resources management system that includes 6 (six), key elements of human resources management, as follows: a. HR planning; b. Recruitment and Selection; c. Employees Training and Development; d. Assessment of Achievements and Potential Employees; e. Career Path Management; and f. Management of Payroll System and Rewards; 2. Breaking the approval of the proposed human resources planning, whether the proposed program of recruitment and selection, as well as employees training and development programs. 3. Evaluating and deciding on approval of the mutation/ rotation/promotions program to strategic positions and/ or labor leaders of BNI Syariah. 4. Breaking the formulation of policies and strategical work culture of BNI Syariah. 5. Deciding the punishment in order to enforce discipline. 6. Deciding policies, standards and quality management services. To achieve the mission of the committee in establishing policies, systems and procedures for human resources management and service quality and adaptive to the development of the business environment in order to support achievement of the vision and mission of BNI Syariah optimally, KSDM have the duties and responsibilities within 4 (four) areas as follows: 1. Key Staff Management; Management of key staff is conducted by ensuring the performance evaluation of key staff in BNI Syariah as the leader of the division/unit, branch leaders, managers and other positions as well as employees who are included in the category of talent/think tank. 2. Policy formulation and management discipline; This task is done for example by ensuring that the reward and punishment have been made and implemented, corporate work culture has been implemented in accordance with the Islamic culture and so forth. 3. Policy formulation and management of human resources;
Policy formulation and management of human resources among others, by reviewing the short and long term Manpower Plan, and decide the best policies in the completion of deficiency or excess employees, review the Training Master Plan and prioritize implementation, review and approve the transfer, rotation, promotion, demotion and forth.
4. Policy formulation and management services. This task is done by reviewing and setting service standards and monitor and by settng the strategic decisions related to improving the quality of service.
93 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dilaksanakan KSDM tahun 2010, meliputi: a. Menetapkan jenjang jabatan seluruh unit organisasi BNI Syariah b. Memutuskan rotasi, mutasi dan promosi tenaga pimpinan c. Memutuskan hukuman jabatan
The duties and responsibilities that have been implemented by KSDM in 2010, include: a. Define the hierarchy of all organizational units of BNI Syariah b. Deciding rotation, transfer and promotion of leadership c. Decide punishment positions
2. Komite Modal, Investasi dan Teknologi (KMIT)
2. Capital, Investment and Technology (KMIT) Committee
Komite Modal, Investasi dan Teknologi merupakan komite permanen di BNI Syariah yang beranggotakan seluruh Direksi, Pemimpin Divisi Keuangan dan Operasional, Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan, Pemimpin Divisi Perencanaan dan Kinerja Strategis, Pemimpin Divisi Teknologi, Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan Internasional, Pemimpin Divisi Komunikasi dan Umum, Pemimpin Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan dan Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan.
Capital, Investment and Technology Committee is a permanent committee in BNI Syariah consisting members of the Board of Directors, Head of Finance and Operations Division, Head of Network and Services Division, Head of Strategic Planning and Performance Division, Head of Technology Division, Head of Treasury, Fund and International Division, Head of Communications and General Division, Head of Products and Financing Procedures Division, and Head of Financing Card Division
Dalam melaksanakan tugasnya, KMIT memiliki kewenangan sebagai berikut: 1. Mengevaluasi pencapaian target pendapatan dan biaya (Opex dan Capex) serta rencana kerja unit-unit di BNI Syariah. 2. Memberikan rekomendasi keputusan strategis dalam hal penyempurnaan kebijakan dan sistem manajemen penganggaran BNI Syariah, perubahan target pendapatan dan biaya (Opex dan Capex) dan langkah-langkah strategis dalam rangka pencapaian kinerja. 3. Merumuskan, menetapkan kebijakan dan strategi pengembangan teknologi informasi BNI Syariah.
In performing its duties, KMIT have authority as follows:
Untuk mengoptimalkan kualitas pengelolaan anggaran dan rencana kerja serta memastikan sistem informasi BNI Syariah mampu memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal BNI Syariah, maka KMIT memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan review pencapaian target pendapatan dan biaya (Opex dan Capex), penyempurnaan dan pengembangan kualitas kebijakan dan sistem manajemen peranggaran BNI Syariah yang efisien, efektif dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha. 2. Merekomendasikan keputusan strategis terutama dalam hal perubahan target maupun Opex/Capex yang tidak/ belum diakomodasi dalam Rencana Bisnis Bank/Business Plan Bank. 3. Mengevaluasi pencapaian pendapatan dan biaya BNI Syariah secara keseluruhan sesuai Rencana Bisnis Bank/ Business Plan Bank. 4. Mengevaluasi pencapaian eksekusi rencana kerja unit, termasuk realisasi anggaran. 5. Merekomendasikan langkah-langkah strategis dalam rangka pencapaian kinerja sesuai Rencana Bisnis Bank/ Business Plan Bank.
To optimize the quality of the management of budgets and work plans and to ensure BNI Syariah information system is capable of meeting the needs of internal and external of BNI Syariah, then KMIT have duties and responsibilities as follows:
1. Evaluate the achievement of target revenue and expenses (Opex and Capex) and work plan units in BNI Syariah. 2. Provide recommendations of strategic decisions in terms of improving policy and budgetary management systems of BNI Syariah, change the target revenue and expenses (Opex and Capex) and strategic steps in the achievement of the performance. 3. Formulate and establish policies and strategies for developing information technology BNI Syariah.
1. Review the achievement of target revenue and expenses (Opex and Capex), improvement and development of quality policies and budget management systems of BNI Syariah an efficient, effective and adaptive to the development of the business environment. 2. Recommend the strategic decisions, especially in terms of changes in target and Opex/Capex which has/not been accommodated in the Business Plan. 3. Evaluate the achievement of income and expenses in accordance with BNI Syariah overall Business Plan. 4. Evaluate achievement of work plan execution units, including the realization of the budget. 5. Recommend the strategic steps in the achievement of performance against Business Plan.
2010 Annual Report BNI Syariah
94 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
6. Mengendalikan proses perubahan anggaran baik dalam bentuk redistribusi maupun realokasi terutama terhadap hal-hal yang menyangkut perubahan target dan strategi dalam rangka pencapaian kinerja. 7. Memastikan pengembangan sistem, pemeliharaan, prosedur standar operasional teknologi searah/konsisten dengan strategi bisnis (pengembangan master plan lT, updated master plan lT, penentuan standar service level). 8. Melakukan review dan diskusi atas permasalahan dukungan lT di segenap unit bisnis dengan bertindak sebagai penengah atas permasalahan yang terjadi antar unit dan Service Level Agreement yang belum terselesaikan. 9. Memastikan proses pengembangan/perubahan lT telah terkoordinasi dengan baik dan sesuai dengan user requirement (memonitor jadwal implementasi proyek dan pengembangan MIS) 10. Memastikan review dan persetujuan proyek lT yang berdampak besar terhadap alokasi keuangan BNI Syariah. 11. Mengantisipasi pelampauan/pelanggaran risiko teknologi dan penyimpangan pencapaian sasaran dengan menetapkan, menyesuaikan kebijakan dan strategi pengembangan teknologi. 12. Melakukan review atas rencana pengembangan jaringan cabang yang berdampak pada kebutuhan biaya investasi.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
6. Control the process of budget changes either in the form of redistribution or reallocation, especially on matters relating to changes in target and strategy in the achievement of the performance. 7. Ensure system development, maintenance, standard operating procedures for technology direction/consistent with business strategy (master plan development of IT, updated master plan IT, the determination of the standard service level). 8. Review and discuss problems in the IT support in all business units by acting as a mediator for problems that occur between the unit and service level agreements that have not been resolved. 9. Ensuring process development and IT changes that has been coordinated in accordance with user requirements (monitor project implementation schedule and development MIS) 10. Ensure review and approval of IT projects affecting the financial allocations of BNI Syariah. 11. Anticipate overrun/violations and irregularities technology risk by setting a target; adjust policies and strategies for technology development.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dilaksanakan KMIT tahun 2010, meliputi: a. Memutuskan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun 2010 b. Memutuskan IT Strategic Plan c. Memutuskan proyek-proyek prioritas selama tahun 2010
12. Review the branch network development plan that impact on investment cost. The duties and responsibilities that have been implemented KMIT in 2010, include: a. Decided on a work plan and budget of the Company in 2010 b. Decided IT Strategic Plan c. Decided on priority projects during the year 2010
3. Komite Kebijakan dan Risiko (KKR)
3. Risk and Policy Committee (KKR)
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan risiko BNI Syariah secara keseluruhan, BNI Syariah membentuk Komite Kebijakan dan Risiko, yang beranggotakan seluruh Direksi, EVP, Pemimpin Divisi Manajemen Risiko, Pemimpin Divisi Audit Internal, Pemimpin Divisi Perencanaan dan Kinerja Strategis, Pemimpin Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan, Pemimpin Unit Pembiayaan Khusus, Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan, Pemimpin Divisi Hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan, Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan Internasional, Pemimpin Divisi Risiko Pembiayaan, Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan, Shariah Financing Approval dan Pemimpin Divisi Komunikasi dan Umum.
In order to improve the quality of risk management as a whole, BNI Syariah established Risk and Policy Committee, which consists of all Directors, EVP, Head of Risk Management Division, Head of Internal Audit Division, Head of Strategic Planning and Performance Division, Head of Product and Procedure Financing Division, Special Finance Unit, Financing Card Division, Legal Division, Compliance and Secretariat, Head of Treasury Division, Fund and International Division, Head of Risk Financing Division, Network and Services Division, Shariah Financing Approval and Head of Communication and General Division.
Dalam melaksanakan tugasnya, KKR memiliki kewenangan sebagai berikut: 1. Menetapkan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko diseluruh unit organisasi. 2. Menetapkan kebijakan dan pengelolaan risiko pembiayaan untuk menciptakan kualitas portfolio Pembiayaan yang sehat dan profitable.
In performing its duties, KKR has the authority as follows: 1. Establish policy and risk management across organizational units. 2. Establish risk management policies and funding to create a quality portfolio of a healthy and profitable financing.
95 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Untuk mencapai misi dalam menetapkan tingkat risiko dan memformulasikan kebijakan serta parameternya maupun meningkatkan kualitas dan profitabilitas portfolio pembiayaan, KKR memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berasal dari segenap kegiatan usaha unit-unit BNI Syariah. 2. Menetapkan kebijakan dan strategi risk metrics dan indikator-indikator manajemen risiko yang digunakan. 3. Membangun mekanisme manajemen risiko di setiap jenis risiko, termasuk akuntabilitas (accountability) dan pertanggungjawaban (responsibility) setiap unit. 4. Menetapkan kebijakan dan strategi sebagai langkah antisipasi apabila ditemukan pelampauan, pelanggaran maupun deviasi dari limit yang sudah ditetapkan. 5. Menetapkan Overall Exposure Limit di tingkat perusahaan (bank wide). 6. Menetapkan sistem alokasi aktiva berisiko (risk asset) dan modal ke setiap unit bisnis. 7. Mengevaluasi dan menyetujui usulan kebijakan, sistem manajemen dan prosedur pembiayaan yang telah ada maupun yang baru. 8. Menetapkan dan menyetujui persetujuan khusus (exception) terhadap kebijakan dan prosedur yang dapat diberikan kepada nasabah dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan. 9. Memperbaiki kebijakan dan prosedur pembiayaan atas dasar laporan dari Divisi Manajemen Risiko dan memberikan arahan khususnya yang berkenaan dengan ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur pembiayaan yang berlaku. 10. Menetapkan portfolio/exposure/sectoral limit untuk masing-masing industri. 11. Menyampaikan laporan tertulis secara berkala kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris, mengenai hasil pengawasan atas penerapan dan pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan Bank. 12. Memberikan saran langkah-langkah perbaikan kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal yang terkait dengan hasil pengawasan atas penerapan dan pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan Bank.
To achieve the mission in determining the level of risk and formulate policies and parameters as well as improve the quality and profitability of financing portfolio, the KKR has the duties and responsibilities as follows:
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dilaksanakan KKR tahun 2010, meliputi: a. Menetapkan limit dan kewenangan pengadaan dan kewenangan memutus pembiayaan BNI Syariah b. Menetapkan kebijakan produk dan prosedur pembiayaan c. Melakukan evaluasi asesmen profil risiko
The duties and responsibilities that have been conducted crusades in 2010, include: a. Set limits and authority for procurement and financing authority to decide BNI Syariah b. Established products policies and financing procedures c. Evaluated the risk profile assessment
1. Identify all types of risk that comes from all business activities in BNI Syariah units. 2. Establish policies and strategies on risk metrics and risk management indicators. 3. Build a risk management mechanism in each type of risk, including accountability and responsibility of each unit. 4. Establish policies and strategies as a precaution if found to overrun, violation or deviation from a predefined limit. 5. Overall Exposure Limit Setting at the enterprise level (bank wide). 6. Define asset allocation system at risk (risk assets) and capital to each business unit. 7. Evaluate and approve the proposed policy, management systems and procedures for financing existing and new. 8. Establish and approve special approval (exception) to the policies and procedures that can be given to borrowers/ customers while maintaining the quality of financing. 9. Improve policies and procedures for financing on the basis of reports from the Division of Risk Management and provide direction especially with respect to adherence to policies and procedures applicable financing. 10. Establish portfolio/exposure/sectoral limits for each industry. 11. Submit a written report periodically to the Board of Directors with copies to the Board of Commissioners, regarding the supervision of the implementation and execution of Bank Financing Policy. 12. Advise remedial measures to the Directors with copies to the Board of Commissioners on matters related to the supervision of the implementation and execution of Bank Financing Policy.
2010 Annual Report BNI Syariah
96 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
4. Komite Aset Liabilities Management (KALMA)
4. Assets Liabilities Management Committee (KALMA)
Untuk mengantisipasi risiko yang dihadapi BNI Syariah dalam menjaga serta mengelola aktiva dan kewajiban keuangan bank, maka BNI Syariah membentuk Komite Aset Liabilities Management yang beranggotakan seluruh Direksi, Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan Internasional, Pemimpin Divisi Keuangan dan Operasional, Pemimpin Divisi Perencanaan dan Kinerja Strategis, Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan, Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan, Pemimpin Divisi Komersial, Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan dan Pemimpin Divisi Manajemen Risiko.
To anticipate the risks faced by BNI Syariah in maintaining and managing financial assets and liabilities of the bank, then BNI Syariah formed Asset Liabilities Management Committee consisting of all Directors, Head of Treasury, Fund and International Division, Head of Finance and Operations Division, Head of Strategic Planning and Performance Division, Head of Network and Services Division, Head of Product and Financing Procedure Division, Head of Commercial Division, Head of Financing Cards Division and Head of Risk Management Division.
Dalam melaksanakan tugasnya, KALMA memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan dan pengelolaan kekayaan dan kewajiban, yang meliputi: 1. Manajemen Likuiditas (Liquidity Management); 2. Manajemen Posisi (Gap Management); 3. Manajemen NilaiTukar (Foreign Exchange Management); 4. Manajemen Pendapatan dan lnvestasi (Earning & lnvestment Management).
In performing its duties, KALMA has the authority to establish policies and management of assets and liabilities, which include: 1. Liquidity Management 2. Position Management (Gap Management); 3. Foreign Exchange Management; 4. Earning & lnvestment Management.
Untuk memaksimalkan kualitas dan profitabilitas pengelolaan aset dan liabilities dalam kerangka risiko komersial yang acceptable serta proprietary investment portfolio sesuai kewenangan, KALMA memiliki tugas dan tanggung jawab utama sebagai berikut: 1. Menetapkan tujuan dan sasaran Komite Asset Liabilities Management (KALMA) BNI Syariah serta merumuskan kebijakan dan strategi yang diperlukan. 2. Memberikan petunjuk pengelolaan aset dan kewajiban BNI Syariah. 3. Menetapkan dan menjaga jumlah alat likuid sesuai kebutuhan likuiditas dan ketentuan Bank lndonesia.
To maximize the quality and profitability of assets and liabilities management within the framework of an acceptable commercial risk as well as the proprietary investment portfolio according to the authority, KALMA has the duties and responsibilities as follows: 1. Set goals and objectives of the Asset Liabilities Management (KALMA) of BNI Syariah and formulate policies and strategies needed. 2. Provide asset and liability management guidance of BNI Syariah. 3. Establish and maintain appropriate number of liquid tools as needed in liquidity and the provision of Bank Indonesia. 4. Maintain the balance of the use of funds by source of funds. 5. Establish policies placement either through money market funds and capital markets. 6. Analyze the balance sheet structure and assess all risks arising from exposure owned by BNI Syariah in the form of credit risk, market risk and liquidity risk. 7. Evaluate progress and prospects of economic indicators and analyze their impact on the position of deposits and loans, foreign currency positions, profit sharing, foreign currency exchange rates and profitability of BNI Syariah.
4. Menjaga keseimbangan penggunaan dana dengan sumber dana. 5. Menetapkan kebijakan penempatan dana baik melalui money market maupun capital market. 6. Menganalisis struktur neraca dan mengkaji semua risiko yang muncul dari exposure yang dimiliki oleh BNI Syariah berupa risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas. 7. Mengevaluasi perkembangan dan prospek indikatorindikator ekonomi dan menganalisis dampaknya terhadap posisi simpanan dan pinjaman, posisi valuta asing, revenue sharing, nilai tukar valuta asing dan profitabilitas BNI Syariah. 8. Menghitung perkiraan beban bagi hasil dan menetapkan revenue sharing giro, tabungan dan deposito. 9. Menetapkan internal funds transfer price (FTP). Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dilaksanakan KALMA tahun 2010, meliputi: a. Memutuskan pricing dan nisbah produk-produk BNI Syariah b. Menetapkan limit pagu kas
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
8. Calculate the estimated expenses for the results and determine the profit-sharing demand deposits, savings and time deposits. 9. Set the price of internal funds transfer (FTP). The duties and responsibilities that have been implemented Kalma in 2010, include: a. Decided pricing and product ratio of BNI Syariah b. Set a limit cash.
97 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) Implementation of Duties and Responsibilities of the Sharia Supervisory Board (DPS) Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Sharia Supervisory Board (DPS)
DPS BNI Syariah berjumlah 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang anggota. Formasi DPS BNI Syariah telah memenuhi syarat minimum jumlah keanggotaan yang ditetapkan dalam PBI Nomor 11/3/ PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, yaitu minimal 2 (dua) orang dan maksimal 50% dari jumlah Direksi.
DPS BNI Syariah numbers 2 (two) consisting of 1 (one) Chairman and 1 (one) member. DPS BNI Syariah meets the minimum requirements of membership as set out in BI Regulation No. 11/3/PBI/2009 dated 29 January 2009, i.e. at least 2 (two) people and a maximum of 50% of the total BOD.
Sesuai dengan Akta Pendirian dan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS sirkuler) tanggal 19 Juni 2010, anggota DPS BNI Syariah adalah sebagai berikut: • K.H. Ma’ruf Amin, Ketua • Hasanudin, anggota.
In accordance with the deed and decision of GMS on June 19, 2010, members of BNI Syariah DPS are as follows:
Seluruh anggota DPS BNI Syariah, sebelum diangkat telah mendapat Rekomendasi dan Penetapan dari DSN-MUI nomor U-260/DSN-MUI/VII/2009 tanggal 30 Juli 2009 dan lulus Uji Kepatutan dan Kelayakan dari Bank Indonesia sebagaimana surat nomor 12/2/DpG/DPbS tanggal 8 Februari 2010.
All members of the DPS BNI Syariah, before being appointed has received recommendations and Determination of the DSN-MUI number U-260/DSN-MUI/VII/2009 July 30, 2009 and passed fit and proper test of the Bank of Indonesia as a letter 12/2/DpG number / DPbS February 8, 2010.
Seluruh anggota DPS memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai dalam rangka melakukan tugasnya mengawasi dan memastikan operasional BNI Syariah senantiasa sesuai dengan ketentuan Syariah berdasarkan Fatwa DSN-MUI dan ketentuan Syariah lainnya.
All members of the DPS have the integrity, competence and reputation in order to perform their duties, adequately supervise and ensure the operational BNI Syariah consistent with the provisions of Sharia based on Fatwa DSN-MUI and other Sharia provisions.
• K.H. Ma’ruf Amin, Chairman • Hasanudin, Member.
Susunan DPS BNI Syariah sebagai berikut: DPS The composition of BNI Syariah as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Ketua
K.H. Ma’ruf Amin Hasanudin
Chairman
Anggota
Masa jabatan DPS sampai dengan RUPS kelima setelah tahun pengangkatan, dan setelah periode jabatan berakhir dapat diangkat kembali.
Members
DPS term of office in accordance with article 16 paragraph 1 of the Articles of Association of BNI Syariah, is set for 5 (five) years and expires after a period of office; the member may be reappointed.
2010 Annual Report BNI Syariah
98 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Tugas dan Tanggung Jawab DPS
b. Duties and Responsibilities DPS
DPS mempunyai tugas untuk senantiasa mengawasi kegiatan usaha BNI Syariah agar sesuai dengan prinsip syariah.
DPS has the duty of maintaining the Bank’s business activities in line with Islamic principles.
Tugas dan tanggungjawab DPS telah dimuat dalam Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance yang telah dituangkan dalam surat keputusan bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor KP/DIR/397 – KP/10/DK/2010 tanggal 21 Desember 2010.
Duties and responsibilities of the DPS has been disclosed in the Implementation of Good Corporate Governance Guidelines that have been set forth in the joint decree Board Number KP/DIR/397 - KP/10/DK/2010 December 21, 2010.
Untuk kelancaran tugasnya, DPS dibantu oleh seorang staf yang mempunyai kompetensi di bidang syariah yang bertugas sebagai penghubung dan mengadministrasikan serta mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan DPS.
The DPS is assisted by one staff member competent in the field of sharia he will serve as a liaison and administer and document everything related to the activities of the DPS.
Selama periode tahun 2010, DPS telah melaksanakan tugasnya, antara lain sebaagi berikut: • Memberikan opini tentang kesesuaian syariah terhadap operasional BNI Syariah • Me-review pelaksanaan penyaluran pembiayaan, penghimpunan dana dan jasa lainnya • Memberikan pendapat terhadap produk baru antara lain Tabungan iB Bisnis Hasanah • Memberikan pendapat, saran terhadap skim pembiayaan maupun penghimpunan dana melalui diskusi secara berkala. • Me-review kebijakan penyaluran pembiayaan. • Menyampaikan hasil temuan DPS kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Bank Indonesia serta Dewan Syariah Nasional
During 2010, DPS has implemented their duties, as follows: • Giving opinion on the syariah suitability of BNI Syariah operatonal
Hasil review DPS periode semester 2 (dua) 2010, telah disampaikan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan kepada Bank Indonesia pada tanggal 24 Februari 2011.
The DPS review for semester 2 (two) 2010: DPS has been submitted to the Board of Directors, Board of Commissioners and to Bank Indonesia on February 24, 2011.
Rapat DPS
DPS Meeting
Sejak operasional BNI Syariah, DPS telah mengadakan rapat sebanyak 22 (dua puluh dua) kali, termasuk di dalamnya disertai kehadiran Direksi dan Dewan Komisaris. Secara umum rapat diadakan dalam rangka memberikan opini terhadap operasional BNI Syariah.
DPS BNI Syariah held meetings 22 (twenty two) times, including jointly with the presence of the Board of Directors and Board of Commissioners. In general, meetings were held in order to give an opinion on the operations of BNI Syariah.
Hasil Rapat atau diskusi DPS telah dituangkan dalam risalah rapat, selanjutnya menjadi rekomendasi dan opini syariah yang dipedomani dalam operasional BNI Syariah di samping Fatwa DSN-MUI, Peraturan Bank Indonesia dan ketentuan perundang-undangan lainnya.
Results of DPS meetings or discussions have been written down in the minutes of meetings, recommendations and opinions hereinafter are to be followed in operation of BNI Syariah beside Fatwa DSN-MUI, PBI and other statutory provisions.
• Reviewing the implementation of the distribution of financing, fund raising and other services • Delivering opinions on new products such as iB Business • Giving opinions & advice on good schemes of financing and funding through regular discussions • Reviewing the distribution of financing policy. • Delivering the findings of the DPS to the Board of Directors, Board of Commissioners and the Bank Indonesia and the National Sharia Board
99 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Pelaksanaan Rapat DPS
DPS Implementation Meeting
DPS
Kehadiran
DPS
Attendance
K.H. Ma’ruf Amin
4
Hasanudin
22
Number of Total Meetings
22
Number of Total Meetings
Transparansi DPS
DPS Transparency
Seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah telah mengungkapkan rangkap jabatan sebagai anggota DPS pada lembaga keuangan syariah lain.
All members of the Sharia Supervisory Board have revealed their dual position as a board member of other Islamic financial institutions.
Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009, DPS diperbolehkan rangkap jabatan di Bank Syariah maupun lembaga non bank maksimal 4 (empat) lembaga, dalam hal ini khusus untuk ketua DPS BNI Syariah K.H. Ma’ruf Amin merangkap jabatan lebih dari 4 (empat) lembaga. Anggota DPS tidak memanfaatkan BNI Syariah untuk kepentingan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang mengurangi aset dan mengurangi keuntungan BNI Syariah.
In the PBI Number 11/33/PBI/2009, DPS allowed dual positions in Islamic Banking and non-banking institutions of up to 4 institutions, in this case specifically for the Chairman of DPS BNI Syariah, KH Ma’ruf Amin served concurrently with more than four institutions. Sharia Supervisory Board Members have not taken advantage of the Bank for personal, family and / or other parties to reduce the assets or reduce profits of the Bank.
Anggota DPS tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BNI Syariah selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Sharia Supervisory Board Member has not taken and/ or received personal gain from the Bank other than remuneration and other facilities established by the GMS.
Renumerasi dan Fasilitas Dewan Pengawas Syariah Remuneration and Sharia Supervisory Board Facilities
Tipe Remunerasi dan Fasilitas Type of Remuneration and Benefits
Jumlah diterima dalam 1 tahun * amount received in 1 year *)
Jumlah
Dalam jutaan Rupiah
2
111
Number of People
Remunerasi Remuneration
In millions Rupiah
Fasilitas lainnya (dinilai dalam ekivalen Rupiah) Other facilities (assessed in equivalent Rupiahs)
A. yang dapat dimiliki A. which could be owned
0
B. yang tidak dapat dimiliki
0
B. that cannot be owned
Total Total
2
111
*) Perhitungan sejak tanggal 19 Juni 2010 *) The calculation since June 19, 2010
2010 Annual Report BNI Syariah
100 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa
Sharia Implementation in Fund Raising and Disbursement Activities and also Services
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BNI Syariah memiliki komitmen untuk menjalankan kegiatan operasional perbankan sesuai ketentuan syariah sebagaimana yang diatur dalam Fatwa DSN MUI.
BNI Syariah has a commitment to conduct banking operations in accordance with sharia principles as stipulated in DSN MUI Fatwa.
Produk baru yang diterbitkan oleh BNI Syariah baik terkait pembiayaan, penghimpunan dana maupun pelayanan jasa, senantiasa mempedomani Fatwa DSN MUI.
New products issued by BNI Syariah, both related to financing, fund raising and service provision, refer to the DSN MUI fatwa.
Produk baru yang akan diterbitkan, terlebih dahulu dimintakan opini DPS terhadap kesesuaian syariah atas skim maupun prosedur terkait dengan produk baru, selanjutnya dimintakan izin pelaksanannya pada Bank Indonesia. Demikian pula halnya ketika terjadi pengembangan produk, maka terlebih dahulu dimintakan pendapat DPS agar tidak terjadi pelanggaran syariah dalam pelaksanaannya.
New products to be issued, an opinion of the appropriateness of sharia top DPS scheme and procedures related to new products is first requested, then permission of its implementation is requested from Bank Indonesia. Similarly, when there is product development, the opinion of the DPS is sought in advance to avoid abuses in the implementation of sharia.
DPS secara berkala melakukan review terhadap produk dan kegiatan operasional BNI Syariah, untuk memastikan pemenuhan prinsip syariah dan selanjutnya hasil review tersebut disampaikan pada Direksi, Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
DPS periodically conducts reviews of products and operations of BNI Syariah, to ensure compliance with Islamic principles and the subsequent results of the review are submitted to the Board of Directors, Board of Commissioners and Bank Indonesia.
101 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Penanganan Benturan Kepentingan Handling Conflicts of Interest
Sebagai langkah preventif dalam penanganan benturan kepentingan BNI Syariah telah mempunyai aturan mengenai hal tersebut dalam Kode Etik Insan BNI Syariah, yaitu pada butir 5 dan 6, sebagai berikut:
As a preventive step in the handling of conflicts of interest, BNI Syariah already has rules in the Ethic Code of BNI Syariah:
Butir 5: Menghindari benturan kepentingan, dengan tidak melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan transaksi, kontrak maupun investasi dengan mitra kerja, nasabah atau rekanan yang mempunyai keterkaitan bisnis dengan BNI Syariah baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk memberi keuntungan bagi insan BNI Syariah dan atau merugikan kepentingan BNI Syariah dan atau dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terkait dengan jabatannya. b. Memberikan kontrak atau pekerjaan atau informasi yang terkait dengan kontrak kepada pihak lain tanpa melalui prosedur yang berlaku di BNI Syariah. c. Mengambil keuntungan dengan menggunakan aset BNI Syariah, jabatan dan informasi yang seharusnya merupakan keuntungan BNI Syariah. d. Bertindak selaku perantara bagi pihak lain untuk mendapatkan pekerjaan, proyek atau fasilitas dari BNI Syariah yang merugikan bila merangkap jabatan sebagai: • Pengurus Fungsionaris Partai Politik; • Pejabat Umum meliputi Notaris/PPAT; • Pejabat Eksekutif meliputi Kepala Daerah, Kepala Desa;
Item 5: Avoiding conflicts of interest, by avoiding things as follows:
• Pejabat Legistatif meliputi DPD, DPR atau DPRD; • Pejabat Yudikatif meliputi Hakim Ad Hoc; • Pejabat pada jabatan lain yang mensyaratkan tidak adanya rangkap jabatan. • Pengurus Organisasi Masa bekerja untuk kepentingan mitra kerja atau nasabah yang akan atau sedang melakukan kontrak dengan BNI Syariah antara lain sebagai konsultan kecuali mendapat penugasan dari BNI Syariah • Memegang jabatan pada lembaga-lembaga atau institusi lain dalam bentuk apapun yang dapat mempengaruhi tugas dan kewajibannya di BNI Syariah kecuali telah mendapat persetujuan dari Direksi.
a. Transactions, or investment contracts with partners, customers or partners who have a business relationship with BNI Syariah, either directly or indirectly in order to provide benefits for insan BNI Syariah and BNI Syariah or are detrimental to the interests and / or can influence decisions related to tenure.
b. Providing contracts or a job or information related to the contract to another party without going through the procedures in force in BNI Syariah. c. Taking advantage of the assets of BNI Syariah, titles and information that would be advantageous to BNI Syariah. d. Acting as intermediaries for other parties to secure a job, project or facility from BNI Syariah “concurrent position” as: • Executive Political party functionaries; • Public Officials include Notary / PPAT; • Regional Chief Executive Officers including, Head of the Village; • Legislative officials including Council, the Parliament or the Parliament; • Judiciary officials covering Ad Hoc positions; • Officials at other positions that require no double post. • The Organization Committee works for the interests of partners or customers who will or are carrying out contracts with BNI Syariah, among others, as a consultant, unless on assignment with BNI Syariah • Holding positions in institutions or other institutions of any kind in a manner than can affect their duties and obligations in BNI Syariah, unless approved by the Board of Directors.
2010 Annual Report BNI Syariah
102 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Butir 6: Tidak melakukan penyuapan atau menerima dan/atau memberi imbalan dan cinderamata (Risywah), dengan tidak melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menerima imbalan secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk apapun dari pihak manapun yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab; b. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain; c. Memberikan, menjanjikan atau menawarkan secara langsung atau tidak langsung hadiah dalam bentuk apapun kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara secara pribadi dengan tujuan agar instasi tersebut melakukan transaksi dengan BNI Syariah; d. Memberikan hadiah, perjamuan atau fasilitas lain (misalnya tiket, penginapan dan sebagainya) kepada mitra kerja, rekan kerja, dan nasabah diluar kebijakan yang ditetapkan BNI Syariah.
Item 6: No bribery, and accepting and/or giving rewards and souvenirs (Risywah) from anyone at BNI Syariah, is prohibited:
Adapun pengecualian atas larangan pada butir 6 Kode Etik Insan BNI Syariah adalah sebagai berikut: • Penerimaan atau pemberian barang-barang promosi seperti agenda, kalender maupun trofi dengan mencantumkan logo BNI Syariah; • Penerimaan jamuan dan/atau entertainment dari mitra kerja dan nasabah jika acara tersebut terkait dengan bisnis BNI Syariah serta dihadiri oleh mitra kerja dan nasabah dengan biaya yang wajar; • Sepanjang diperbolehkan atau tidak dilarang oleh ketentuan yang mengatur mengenai tindak pidana korupsi.
The exceptions to the prohibition in paragraph 6 of the Ethical Principles of Insan BNI Syariah is as follows: • Receipt or delivery of promotional items such as agendas, calendars and trophies including the logo of BNI Syariah;
Selama periode Juni sampai dengan Desember 2010 tidak terdapat transaksi benturan kepentingan di BNI Syariah.
During the period from June until December 2010 there was no conflict of interest in BNI Syariah.
a. Receiving benefits directly or indirectly, in any form from any party related to their duties and responsibilities; b. Imposing unauthorized levis in any form in performing their duties for personal, group or party benefit; c. Give, promise or offer directly or indirectly any gift in any form to civil servants or state officials privately with the aim that these would facilitate conducting transactions with BNI Syariah; d. Giving gifts, banquets or other facilities (such as tickets, lodging, etc.) to partners, colleagues, and customers outside the established policies of BNI Syariah.
• Reception of entertainment and / or entertainment from business partners and customers if the event associated with BNI Syariah business and attended by partners and customers at a reasonable cost; • As long as allowed or not prohibited by those provisions subject to the criminal laws governing corruption.
103 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Implementation of the Compliance Function Unit kepatuhan yang terdapat pada Divisi Hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan dibentuk sebagai bagian dari strategi GCG BNI Syariah, sekaligus memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia.
Compliance functions contained in the Legal Division and Secretariat were established as part of BNI Syariah GCG strategy, as well as complying with Bank Indonesia.
Fungsi pokok Unit Kepatuhan adalah untuk memastikan kepatuhan pada setiap unit terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan; memastikan pelaksanaan aktivitas usaha yang wajar; memastikan kepatuhan kegiatan operasional di setiap divisi/unit/kantor cabang melalui Quality Assurance (QA) di bawah supervisi Divisi Audit Internal, serta penerapan prinsip Anti Pencucian Uang dan Terorisme sebagai bagian dari upaya BNI Syariah dalam mengantisipasi pencucian uang.
The compliance principal function is to ensure compliance by every unit with the Company’s policies and procedures; ensuring proper execution of business activities, ensuring compliance with operational activities in each division / unit / branch office through the Quality Assurance (QA) under the supervision of the Special Audit Division, and the application of the Anti-Money Laundering and Terrorism principle as part of an effort to BNI Syariah in anticipation of money laundering.
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Unit Kepatuhan telah melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan, sistem dan prosedur melalui proses validasi serta melakukan uji kepatuhan atas setiap persetujuan pembiayaan serta pengadaan barang dan jasa yang menjadi kewenangan Direksi. Terhadap persetujuan pembiayaan serta pengadaan barang dan jasa di bawah nominal tertentu, uji kepatuhan dilaksanakan oleh unit yang bersangkutan dengan menggunakan checklist yang dikembangkan oleh Unit Kepatuhan.
In carrying out its responsibilities, the Compliance Unit of the Legal Division and Secretariat has conducted tests on each draft policy compliance, systems and procedures through a validation process and tested compliance with the approval of each financing and procurement of goods and services through the authority of the Board of Directors. Against the approval of financing and procurement of goods and services under certain nominal conditions, the compliance test is conducted by the units concerned with using the checklist developed by the Compliance Unit of the Legal Division and Secretariat.
Sealin itu, Unit Kepatuhan juga menyampaikan informasi terkait peraturan baru yang berkaitan dengan kegiatan usaha BNI Syariah kepada divisi/unit terkait.
Relevant information of new regulations relating to the business activities of BNI Syariah to the Division/Unit concerned is available.
Unit Kepatuhan juga bertanggung jawab atas penerapan Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, yang saat ini melalui sistem iCONS mengidentifikasi transaksi keuangan mencurigakan, mendeteksi transaksi keuangan tunai dalam jumlah tertentu, serta sebuah alert system untuk mengidentifikasi calon nasabah yang dianggap mempunyai risiko tinggi, calon nasabah yang berasal dari negara yang tergolong sebagai negara berisiko tinggi, serta mengidentifikasi bisnis berisiko tinggi yang kemungkinan digunakan dalam aktivitas pencucian uang maupun pembiayaan teroris.
The compliance function is also responsible for the implementation of Anti Money Laundering and Financing of Terrorism, which currently through the iCONS system identifies suspicious financial transactions, cash financial transactions to detect a certain amount, and an alert system to identify potential customers who are considered high risk, prospective customers coming from countries that are categorized as high risk countries, and identifying high-risk business that may be used in money laundering activities and terrorist financing.
Untuk meningkatkan tingkat pemahaman atas penerapan anti pencucian uang dan pendanaan terorisme, maka dilakukan pelatihan terhadap pegawai mengenai Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, yang saat ini diutamakan untuk pegawai baru.
To increase the level of understanding of the application of anti-money laundering and terrorism financing, the compliance unit of the Legal Division and Secretariat, in collaboration with the Human Resources Division provides training to employees regarding the Anti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention, which are currently prescribed for new employees.
2010 Annual Report BNI Syariah
104 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Dalam rangka memantau kepatuhan BNI Syariah, Direktur Kepatuhan dan Penunjuang telah menyampaikan Laporan Kepatuhan setiap bulan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Divisi Audit Internal, serta laporan semesteran tentang tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan dan Penunjang yang untuk pertama kalinya disampaikan pada bulan Januari 2011 kepada Bank Indonesia.
In order to monitor compliance with BNI Syariah, the Compliance and Supporting Director has submitted compliance reports every month to the President Director, with copies to the Board of Commissioners and the Division of Internal Audit, as well as a semi-annual report on the role and responsibilities of the Compliance and Supporting Director for the first time submitted to the Bank Indonesia in January 2011.
Dalam Laporan Kepatuhan semester 2 (dua) yang disampaikan kepada Bank Indonesia, tercermin bahwa BNI Syariah selama periode Juni sampai dengan Desember 2010 memenuhi ketentuan pemenuhan GWM Rupiah rata-rata di atas 5% (lima persen), GWM valas rata-rata di atas 1% (satu persen), CAR di atas 8 % (delapan persen), Posisi Devisa Netto (NOP) di bawah 20% (dua puluh persen), NPF netto di bawah 5% (lima persen).
In Compliance Report semester 2 (two) delivered to Bank Indonesia, BNI Syariah reflected that during the period of June to December 2010 compliance with the provisions of the GWM Rupiah averaged above 5%, the average foreign exchange reserves were over 1% (one percent), CAR above 8% (eight percent), net open position (NOP) below 20% (twenty percent), NPF net below 5% (five percent).
Penerapan Fungsi Audit Intern
Implementation of Internal Audit Function
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 1/6/ PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, BNI Syariah telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang disebut Divisi Audit Internal (DAI).
In accordance with Bank Indonesia Regulation.1/6/ PBI/1999 dated 20 September 1999 on the Assignment of a Compliance Director and the Application of Internal Audit Function Standards for a Commercial Bank, BNI Syariah has established Internal Audit Group (IAG), which is called the Internal Audit Division (DAI), formed since the early formation of BNI Syariah.
Pemimpin DAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris. Divisi Audit Internal dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan Piagam Audit yang ditetapkan Direksi dan Dewan Komisaris. Piagam Audit (Internal Audit Charter) telah menjadi pedoman dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode kerja dan pelaporan DAI dalam menjalankan tugasnya mewujudkan sistem pengawasan intern BNI Syariah. Piagam Audit Internal terbit pada tanggal 10 Agustus 2010 dengan kerangka garis besar yang mencakup : a. Visi dan Misi DAI b. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan DAI c. Struktur dan Kedudukan DAI d. Tugas dan Tanggung Jawab DAI e. Wewenang DAI f. Kode Etik g. Pelaporan dan Dokumentasi h. Perlindungan Hukum
DAI leaders are directly responsible to the Managing Director and have a direct line of communications with the Board of Commissioners. DAI carries out its functions in accordance with the Audit Charter which established the Board of Directors and Board of Commissioners. The Audit Charter (Internal Audit Charter) has become the basic guideline governing the status, authority and responsibility, and working methods and reporting of DAI in carrying out its duties to realize the internal control system of BNI Syariah. Internal Audit Charter was published on August 10, 2010 with a skeleton outline includes: a. Vision and Mission DAI b. Objectives and Scope of Activities DAI c. Structure and Position of DAI d. Duties and Responsibilities DAI e. DAI Authority f. Code of Conduct g. Reporting and Documentation h. Legal Protection
105 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Sesuai dengan Piagam Audit tersebut, fungsi dan tugas DAI sebagai berikut : • Menyusun Rencana Audit dan Konsultasi periodik • Melaksanakan kegiatan Audit dan Konsultasi sesuai dengan Rencana Audit dan Konsultasi • Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan setiap semester kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang membawahi Kepatuhan • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang membawahi Kepatuhan. • Menyampaikan laporan hasil audit yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah kepada Dewan Pengawas Syariah. • Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern BNI Syariah untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap internal control, governance process dan risk management. • Melakukan audit investigasi dan/atau audit forensik apabila diperlukan atau jika terjadi dugaan kecurangan dan penyalahgunaan wewenang. • Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap triwulan. • Melaporkan segera setiap temuan audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. • Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-pokok Hasil Audit dan menyampaikan kepada Bank Indonesia melalui Direksi. • Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang berikutnya dan melaporkan realisasinya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap semester dengan tembusan kepada Direktur yang membawahi Kepatuhan. • Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Auditor Intern dalam melaksanakan tugasnya. • Menyusun program untuk mengevaluasi dan penjaminan mutu kegiatan audit yang dilakukan. • Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan bagi segenap Auditor sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas auditor. • Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan fungsi audit internal dan pelaksanaan audit eksternal.
In accordance with the Charter of the Audit, DAI functions and duties as follows: • Develop the Audit Plan and periodic consultations • Conducting audits and consultation in accordance with the Audit Plan and Consultation • Report the realization of the Audit Plan and Annual Consultation of each semester to the Managing Director and Board of Commissioners with a copy to the Director in charge of Compliance • Make an audit report and submit the report to the CEO and Board of Commissioners with a copy to the Director in charge of Compliance.
Dalam menjalankan tugasnya DAI menjunjung tinggi kode etik profesi yaitu : 1. Memiliki Integritas a. Jujur, bertanggung jawab dan bekerja secara profesional sesuai dengan kompetensi b. Tidak melakukan tindakan yang dapat merusak kredibilitas DAI dan profesi internal audit. c. Mendukung tujuan BNI Syariah dan DAI
In carrying out its duties DAI with a highly professional code of ethics, namely: 1. Hold to Integrity a. Honest, responsible and professional work in accordance with the competencies b. Take no action that could damage the credibility of the DAI and the internal audit profession. c. Support the objectives of BNI Syariah and DAI
• Delivering the audit report relating to compliance with Sharia principles to the Sharia Supervisory Board. • Provide internal consulting services to the BNI Syariah Bank to add value and improve the internal control, governance and risk management process. • Conducting an audit investigation and / or forensic audit if necessary or if there is alleged fraud and abuse of authority. • Implement monitoring and follow-up audit report to the CEO and the Board of Commissioners of each quarter. • Report immediately any audit findings are expected to disrupt the survival of a bank to the President Director and Board of Commissioners. • Preparing reports and the Principles of Implementation of Audit Results and submitted to Bank Indonesia by the Board of Directors. • Submit the Annual Budget for next year and report its realization to the President Director and Board of Commissioners of each semester, with copies to the Director in charge of Compliance. • Develop written policies and procedures as guidelines for Internal Auditors in performing their duties. • Develop programs to evaluate and audit quality assurance activities are carried out. • Carry out education on an ongoing basis for all Auditors in accordance with the competencies needed to improve the quality of auditors. • Collaborate with the Audit Committee in carrying out the internal audit function and external audit.
2010 Annual Report BNI Syariah
106 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
2. Bersifat Independen dan Objektif a. Tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan b. Tidak menerima apapun yang berdampak terhadap professional judgment c. Mengungkapkan semua fakta yang diketahui dan membuat pengungkapan sesuai dengan ketentuan
2. Independent and objective nature a. Not engage in activities that could create conflicts of interest b. Not receiving any influence on professional judgments c. Disclose all known facts and make disclosures in accordance with the provisions of
3. Menjaga Kerahasian a. Menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas b. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan siapapun dan/atau dengan cara apapun yang akan bertentangan dengan hukum dan/atau ketentuan organisasi
3. Maintain Confidentiality a. Maintain confidentiality of information obtained in performance of duties b. Do not use the information for the benefit of anyone and/or in any way that would be contrary to law and/ or organizational requirements
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Implementation of External Audit Function Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Juni 2010 telah ditunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) sebagai auditor independen untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan BNI Syariah tahun buku 2010. Kantor Akuntan Publik tersebut merupakan KAP yang telah terdaftar di Bank Indonesia.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Based on the GMS circular dated 19 June 2010 has been designated CPA firm Purwantono, Suherman and Surya (a member firm of Ernst & Young Global Limited) as an independent auditor conducts an audit of financial statements of BNI Syariah fiscal year 2010, the firm is a firm that has been registered with Bank Indonesia.
107 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Batas Maksimum Penyaluran Dana Financing Limit
BNI Syariah telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk menjaga penerapan prinsip kehati-hatian dalam rangka penyediaan dana dengan mengacu pada Batas Maksimum Penyediaan Dana yang diatur dalam Kebijakan Pembiayaan Bank (KPB) yang akan di-review setiap tahun sekali.
BNI Syariah has policies and procedures to safeguard the application of the precautionary principle in the provision of funds by reference to Limit Provision of Funds set forth in Bank Financing Policy (KPB), which will be reviewed once every year.
Penyediaan dana kepada pihak terkait wajib mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Keputusan penyediaan dana kepada pihak terkait diputuskan secara independen tanpa intervensi pihak manapun dan mengedepankan kelayakan calon nasabah sebagai pihak terkait. Penyediaan dana kepada Pihak terkait tersebut selalu berdasarkan kemampuan permodalan BNI Syariah dan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia nomor 7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Syariah serta memperhatikan diversifikasi portofolio.
Provision of funds to related parties must obtain the approval of the Board of Commissioners, the decision of the provision of funds to related parties decided independently without intervention of any party and forward the feasibility of prospective customers as stakeholders. Provision of funds to related parties are always based on the ability of capital of the Bank Indonesia Regulation No.. 7/13/PBI/2005 concerning the Minimum Capital Islamic Bank as well as attention to portfolio diversification.
Terhadap pihak terkait yang telah menerima penyaluran dana telah dilakukan pendataan dan didokumentasikan dalam daftar rincian pihak terkait yang selalu dilakukan review secara berkala. Kegiatan penatausahaan tersebut juga terkait dengan tertib administrasi agar pelaporan berkala kepada Bank Indonesia berupa Laporan Bulanan Bank Umum Syariah (LBBUS) dan Laporan Daftar Rincian Pihak Terkait setiap semester terlaksana tepat waktu.
To related parties which have been receiving the funds and have performed data collection and documented in a detailed list its periodic reviews. Administration activities are also associated with the orderly administration for regular reporting to Bank Indonesia in the form of Monthly Reports of Islamic Banks (LBBUS) and Consolidated List of Related Parties The details of each semester done on time.
Pelaporan Batas Maksimum Pemberian Dana (BMPD) kepada Bank Indonesia, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) telah disampaikan pada Bank Indonesia pada Januari 2011.
Reporting of Legal Lending Limits (BMPK) to Bank Indonesia, as provided for in Regulation No.7/3/PBI/2005 on Legal Lending Limits (BMPK) was submitted to Bank Indonesia in January 2011.
Selama periode berjalan Juni sampai dengan Desember 2010, BNI Syariah belum pernah melanggar ketentuan BMPK.
During the period June to December 2010, BNI Syariah has not once violated the provisions of the BMPK.
Jumlah
Penyediaan Dana Provision of Funds
Total
Nasabah
Dalam jutaan Rupiah
27
1,227
Customer
Pihak Terkait Related Party
In millions Rupiah
2010 Annual Report BNI Syariah
108 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Transparancy on Financial and Non Financial Conditions
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BNI Syariah sebagai lembaga keuangan syariah yang mengemban kepercayaan masyarakat, terus berupaya memberikan informasi yang relevan dan akurat tentang kondisi keuangan dan non keuangan kepada para pemangku kepentingan.
BNI Syariah as an Islamic financial institution which carries out public confidence, continues to provide relevant and accurate information about financials and non financial conditions to the parties that have interests with BNI Syariah (stakeholders).
Selama periode Juni sampai dengan Desember 2010, transparansi kondisi keuangan dan non keuangan telah diwujudkan dengan bentuk kegiatan sebagai berikut :
During the period from June to December 2010, the transparency of financial and non financial condition has been realized with the form of activities as follows:
a. Transparansi Kondisi keuangan : 1. BNI Syariah telah menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. 2. Mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan bulan Juni 2010 dan September 2010 pada surat kabar Investor Daily tanggal 28-29 Agustus dan 27-28 November 2010. 3. Menyampaikan Laporan Consolidated Financial Statement (CFS) kepada Bank Indonesia dan selanjutnya dimuat dalam homepage Bank Indonesia.
a. Transparency of Financial Condition: 1. BNI Syariah has submitted financial statements in a timely manner. 2. Announces Quarterly Published Financial Statements for June 2010 and September 2010 in the Investor Daily newspaper, reported on August 28 to 29 and 27 to 28 November 2010. 3. File a Report Consolidated Financial Statement (CFS) at Bank Indonesia and subsequently published in the homepage of BI.
b. Transparansi non keuangan : 1. Produk : BNI Syariah telah melaksanakan transparansi informasi produk melalui media cetak seperti leaflet/ brosur/spanduk promosi dan media elektronik seperti iklan di stasiun TV, Radio dan Internet, dan dalam waktu dekat akan didukung dengan kemudahan akses website BNI Syariah. Penggunaan data pribadi nasabah untuk kegiatan usaha terlebih dahulu mendapat persetujuan dari nasabah dan memenuhi tata cara ketentuan yang berlaku. 2. Pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan Pengaduan Nasabah pada BNI Syariah dapat dilakukan melalui kantor cabang/kantor pusat dan website, yang dikelola oleh Divisi Jaringan dan Layanan, sedangkan mediasi perbankan ditangani oleh Divisi Hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan. Setiap pengaduan Nasabah akan ditangani sesegera mungkin dan ditangani dengan baik sesuai tata cara dan prosedur mengenai pengaduan nasabah. Prosedur Pengaduan Nasabah dan mediasi perbankan akan dituangkan secara tertulis. 3. Pelaporan internal Pelaporan internal telah berjalan cukup baik, otomatisasi terhadap pelaporan internal sedang disiapkan secara bertahap, dengan menggunakan sumber daya manusia dan Information Technology Security System yang memadai.
b. Transparency of Non-Financials: 1. Product: BNI Syariah implements transparency of product information through print media such as leaflets/ brochures/promotional banners and electronic media such as advertising on TV stations, radio and the Internet, in the near future supported by easy access to the website of BNI Syariah. Use of Personal Customer Data for business activities requires prior approval from the customer and meets applicable ordinance provisions. 2. Customer Complaints and Mediation Banking Customer Complaint on BNI Syariah can be done through a branch office / head office and website, which is managed by the Network and Services Division, while the banking mediation is handled by the Legal Division and Secretariat. Any Customer complaints will be handled as soon as possible and handled properly according to the ordinances and procedures regarding customer complaints. Customer Complaints Procedure and banking mediation will be set forth in writing. 3. Internal Reporting Internal reporting has been progressing satisfactorily; automation of internal reporting is being prepared in stages, using human resources and properly-secured IT systems.
109 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
4. Pelaporan GCG BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah baru pertama kali akan melaporkan GCG pada tahun 2011. 5. Penyimpangan Internal (Internal Fraud) Selama BNI Syariah beroperasi sejak bulan Juni sampai dengan Desember 2010, tidak terdapat peristiwa penyimpangan/kecurangan baik yang dilakukan oleh Dewan komisaris, Direksi, pegawai tetap, dan/atau pegawai tidak tetap (honorer dan outsourcing) yang mempengaruhi kondisi keuangan BNI Syariah secara signifikan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia nomor 12/13/ DPbS tanggal 30 April 2010.
4. GCG Reporting As a new Islamic Bank, BNI Syariah will report its GCG for the first time in 2011. 5. Internal deviation (Internal Fraud) From June to December 2010, there were no irregular events / fraud, whether committed by the Board of Commissioners, Directors, employees, and/or temporary employees (contract and outsourcing) that might affect BNI Syariah’s financial condition as stipulated in SEBI Number 12/13/DPbS April 30, 2010.
Permasalahan Hukum
Jumlah Total
Perdata
Pidana
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) A judgment handed down (permanent legal force)
5
-
Dalam proses persidangan In the process of trial
3
-
Jumlah
8
-
Legal Case
Civil
Total
Criminal
2010 Annual Report BNI Syariah
110 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Jumlah Kasus yang dilakukan oleh Number of cases conducted by
Internal Fraud dalam 1 tahun Internal Fraud in 1 year
Komisaris & Direksi BOC & BOD
Th.Sblnya Year Before
Th.brjln
Year After
Pegawai Tetap Fixed Employee
Th.Sblnya Year Before
Th.brjln
Year After
Pegawai Tdk Tetap Contract Employee
Th.Sblnya Year Before
Th.brjln
Year After
Jumlah Fraud Total Fraud
Nihil
Nihil
Nihil
Telah Diselesaikan Has Completed
Nihil
Nihil
Nihil
Dalam Proses Penyelesaian di Internal Bank In the Settlement Process in Internal Bank A
Nihil
Nihil
Nihil
Belum diupayakan penyelesaiannya Not yet attempted solution
Nihil
Nihil
Nihil
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
Nihil
Nihil
Nihil
Have been followed up through the legal process
6. Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya BNI Syariah dalam operasionalnya selama periode Juni sampai dengan Desember 2010 telah memperoleh pendapatan non halal yang berasal dari late charge dan denda dari pengguna iB Hasanah Card, atas perolehan pendapatan non halal ini tidak dibuku sebagai pendapatan, namun langsung disalurkan pada Unit Pengelola Zakat (UPZ) Bank BNI Syariah, yang digunakan untuk kepentingan sosial. 7. Penyaluran Dana Untuk Kegiatan Sosial Sesuai dengan misi BNI Syariah berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan, maka selama periode Juni sampai dengan Desember 2010 BNI Syariah telah melakukan kegiatan sosial berikut :
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
6. Revenue and Utilization of Non Halal In its operation during the period from June to December 2010 BNI Syariah has obtained non-Halal income derived from late charges and penalties from users of the Hasanah Card. Any non-Halal revenue is not booked as a revenue but directly channelled to the Zakat Management Unit (UPZ ) of BNI Syariah, where it is used for social purposes. 7. Distribution of Funds for Social Work In accordance with the mission of BNI Syariah to be committed to providing a positive contribution to society and care about the environment, then during the period from June until December 2010 BNI Syariah has been carrying out social activities as follows:
111 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
No No
1
Nama Kegiatan Activity
Recipients
Jumlah Dana (Rp) Amount (Rp)
Pemberian bantuan berupa bukubuku kepada anak-anak dhuafa di Bekasi
Sekolah Tunas Mulia Bantar Gebang Bekasi
Jumlah buku +/17.000 buah
Bazar Ramadhan, pelaksanaan bazar sembako murah dengan sistem subsidi dari BNI Syariah yang ditujukan kepada para dhuafa dengan harga per paket Rp 20 ribu (subsidi Rp 30 ribu). Pemberian santunan kepada kaum dhuafa senilai Rp100 juta yang disalurkan melalui 27 kantor cabang BNI Syariah di seluruh wilayah Indonesia.
Kaum dhuafa di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah (KCS) se-Indonesia
270 juta
Pemberian santuan pada acara Halal Expo di Balai Kartini, Jakarta
Kaum dhuafa
5,5 juta
Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi di Yogyakarta bekerjasama dengan UPZ dan Kantor Cabang Syariah Yogya, bantuan korban bencana Mentawai yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Padang, dan korban bencana Wasior yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Makassar (termasuk biaya publikasi) yang diberikan pada acara Family Gathering BNI Syariah tanggal 31 Oktober 2010.
Korban bencana alam Gunung Merapi Yogya, Mentawai dan Wasior
64 juta
Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi bekerjasama dengan UPZ. Bantuan diserahkan melalui Kantor Cabang Syariah Yogya
Korban Bencana Alam Gunung Merapi Yogya
25 juta
Pemberian bantuan berupa buku-buku kepada anak-anak dhuafa di Bekasi
2
Pihak Penerima
Sekolah Tunas Mulia Bantar Gebang Bekasi
Kaum dhuafa di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah (KCS) se-Indonesia
bazar sembako murah dengan sistem subsidi dari BNI Syariah yang ditujukan kepada para dhuafa dengan harga per paket Rp 20 ribu (subsidi Rp 30 ribu). Pemberian santunan kepada kaum dhuafa senilai Rp100 juta yang disalurkan melalui 27 kantor cabang BNI Syariah di seluruh wilayah Indonesia.
3
Kaum dhuafa
Pemberian santuan pada acara Halal Expo di Balai Kartini, Jakarta
4
Korban bencana alam Gunung Merapi Yogya, Mentawai dan Wasior
Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi di Yogyakarta bekerjasama dengan UPZ dan Kantor Cabang Syariah Yogya, bantuan korban bencana Mentawai yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Padang, dan korban bencana Wasior yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Makassar (termasuk biaya publikasi) yang diberikan pada acara Family Gathering BNI Syariah tanggal 31 Oktober 2010.
5
Korban Bencana Alam Gunung Merapi Yogya
Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi bekerjasama dengan UPZ. Bantuan diserahkan melalui Kantor Cabang Syariah Yogya
2010 Annual Report BNI Syariah
112 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
8. Tingkat Kisaran Remunerasi dan Rasio Gaji Kebijakan renumerasi dan fasilitas Dewan Komisaris, Direksi dan DPS, berdasarkan perbandingan dan pengelompokkan tingkat penghasilan adalah sebagai berikut :
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun *)
8. Level Range of Remuneration and Salary Ratio Remuneration policies and facilities of the Board of Commissioners, Directors and DPS, based on the comparison and grouping of income levels are as follows:
Jumlah Dewan Komisaris
Jumlah Direksi
Jumlah DPS
Total Remuneration per person in 1 year *)
Number of BOC
Number of BOD
Number of Sharia Supervisory Board
Di atas Rp2 miliar Above Rp2 Billion
0
0
0
Di atas Rp1 miliar s/d Rp2 miliar Above Rp1 billion to Rp2 Billion
0
0
0
Di atas Rp. 500 Juta s/d Rp1 miliar Above Rp500 million to Rp1 Billion
0
0
0
Rp. 500 Juta ke bawah
3
3
2
Rp500 million to under
*) Perhitungan sejak 19 Juni 2010 *) The calculation since June 19, 2010
No No
Sedangkan rasio gaji tertinggi dan gaji terendah di BNI Syariah secara keseluruhan dapat diungkapkan sebagai berikut :
The ratio of the highest salaries to the lowest salary in BNI Syariah as a whole can be expressed as follows:
Keterangan Description
Ratio
1
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
16.26
2
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah Ratio of salary of the highest and lowest BOD
1.11
3
Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah Ratio of salary of the highest and lowest Commissioner
1.09
4
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
1.71
5
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah
27.87
Ratio of salaries of the highest and lowest
Ratio of the highest salaries of Directors and employees of the highest The ratio of the highest salaries of Directors and employees of the lowest
Keterangan : • Gaji yang dimaksud yang diterima per bulan. • Pegawai adalah pegawai tetap BNI Syariah.
Description: • Salary is earned per month. • Employee levels range from permanent employees of BNI Syariah to senior Bank executives.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Rasio
113
Hasil Penilaian Self Assessment Self Assessment Results
Gambaran Umum Pelaksanaan GCG BNI Syariah
Overview of the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at BNI Syariah
Berdasarkan kertas kerja Self Assessment dan Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assesment, dapat disimpulkan pelaksanaan GCG pada BNI Syariah telah dilaksanakan dengan baik, sebagaimana pelaksanaan masing-masing faktor sebagai berikut : a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris mendapatkan nilai peringkat 1 (satu) atau sangat sesuai. b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi mendapatkan nilai peringkat 2 (dua) atau sesuai. c. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite mendapatkan nilai peringkat 1 (satu) atau sangat sesuai. d. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) mendapatkan nilai peringkat 1 (satu) atau sangat sesuai. e. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa BNI Syariah mendapatkan nilai peringkat 2 atau sesuai. f. Penanganan Benturan Kepentingan mendapatkan nilai peringkat 2 (dua) atau sesuai. g. Penerapan Fungsi Kepatuhan mendapatkan nilai peringkat 2 atau sesuai.
Based on the Self Assessment and Summary of Self Assessment Composite Score Calculation working paper, it can be concluded BNI Syariah GCG has been successfully executed, as the implementation of each factor is as follows:
k. Transparansi Kondisi BNI Syariah, Laporan Good Corporate Governance dan Laporan Internal mendapat penilaian dengan predikat 2 (dua) atau sesuai.
a. Implementation Roles and Responsibilities of the Board of Commissioners each gets a value rating of 1 (one) or as appropriate. b. Implementation of Duties and Responsibilities of Directors is awarded a total score of 2 (two) or as appropriate. c. Completion and Implementation of Committee Tasks scored a rating of 1 (one) or very appropriate. d. Implementation Roles and Responsibilities of the Sharia Supervisory Board (DPS) based on the description above is the ranking of 1 (one) or very appropriate. e. Sharia Implementation in Activities of Deposits and Funds Distribution Services and BNI Syariah based on the above description: there are at rank 2 or appropriate. f. Handling Conflicts of Interest of Interest is 2 (two) or is available. g. Implementation of the Compliance Function based on the description above: they are at rank 2 or as appropriate. h. Implementation of Internal Audit Function Implementation of Internal Audit Function is 1 (one) or very appropriate. k. Transparency of BNI Syariah, Report Good Corporate Governance and Internal Reports rating with the notation 2 (two) or appropriate.
Nilai Komposit Dan Predikat Nilai
Composite Value And Predicate Value
Berdasarkan self assessment terhadap 11 aspek pelaksanaan GCG, setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai komposit pada angka 1,625 (satu koma enam dua lima), dengan nilai angka tersebut sesuai ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia dikategorikan tergolong BAIK.
Based on self-assessment of 11 aspects of the GCG implementation of the above, after the calculation of composite values obtained on 1625 figures, with the value of that number according to the provisions stipulated by Bank Indonesia classified in a GOOD Category.
h. Penerapan Fungsi Audit Intern mendapatkan nilai peringkat 2 (dua) atau sesuai.
2010 Annual Report BNI Syariah
114
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
115
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
BNI Syariah secara tegas berkomitmen untuk menempatkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari operasional kegiatan usaha. Sepanjang tahun 2010, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan BNI Syariah lebih banyak diwujudkan melalui aktivitas penyantunan, charity, dan kegiatankegiatan yang diwarnai oleh semangat beramal. Hal ini ditujukan kepada masyarakat tidak mampu ataupun korban bencana alam. BNI Syariah is strongly committed to prioritizing corporate social responsibility as a part of business operations. During 2010, CSR activities were implemented by giving helps, charity and other social activities. This is intended for less fortunate people or disaster victims.
2010 Annual Report BNI Syariah
116 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sebagai entitas yang sudah independen, BNI Syariah berupaya untuk menyisihkan laba Perusahaan untuk kegiatan sosial bersama-sama dengan dana ziswaf (zakat, infak, shadaqah, dan wakaf) yang dikumpulkan oleh Unit Pengelola Zakat BNI Syariah. BNI Syariah telah menyalurkan dana dalam bentuk bantuan tunai maupun non-tunai untuk masyarakat di sekitar kantor-kantor BNI Syariah, korban letusan Gunung Merapi, tsunami di Mentawai, dan gempa di Wasior.
As an independent entity, BNI Syariah uses both the Company’s profit and ziswaf fund (zakat, infak and shadaqah and wakaf ) collected by Zakat Management Unit of BNI Syariah. BNI Syariah have distributed helps in the form of cash or non-cash for the victims of Mount Merapi erution, tsunami in Mentawai, and earthquake in Wasior.
Bagi lembaga keuangan syariah, kepedulian sosial sangat penting karena prinsip dasar Islam menekankan kasih sayang dan perhatian bagi mereka yang kurang beruntung.
For a Syariah-based financial institution this is particularly important, as basic tenets of Islam emphasize compassion and caring for the less fortunate.
BNI Syariah memandang bahwa tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu tugas dan tanggung jawab yang luas yang di dalamnya termasuk kegiatan penyaluran zakat, infak, shadaqah, dan wakaf dan yang dikumpulkan dari pegawai BNI Syariah yang dermawan.
BNI Syariah believes that corporate social responsibility is a duty in which the distribution of ziswaf and collected from generous BNI Syariah employees are included.
Kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan BNI Syariah pada tahun 2010 meliputi bidang-bidang berikut: • Pengembangan masyarakat • Pemeliharaan mitra bisnis • Pengembangan Pendidikan • Perbaikan kesehatan • Dukungan untuk seni & budaya • Keberlanjutan lingkungan, manajemen & pelestarian
The CSR policy of BNI Syariah in 2010 includes some fields of the following: • Community development • Nurturing business partners • Educational development • Health improvement • Support for art & culture • Environmental sustainability, management & preservation
117 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sebagai sebuah perusahaan yang berdasarkan kepada prinsip Syariah, tanggung jawab sosial perusahaan di BNI Syariah dipandang sebagai aspek penting dari keseluruhan sikap BNI Syariah kepada masyarakat luas.
As a Sharia-based company, corporate social responsibility in BNI Syariah is viewed as an important aspect of BNI Syariah overall attitude to public at large.
BNI Syariah secara tegas berkomitmen untuk menempatkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari operasional kegiatan usaha.
BNI Syariah is strongly committed to put CSR as a part of operational business activities.
Beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan yang telah dilaksanakan antara lain pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin yang bertujuan untuk meningkatkan standar hidup dari mustahik (penerima zakat), sehingga mereka dapat hidup sebagai muzakki (pembayar zakat). Sebagai contoh, kegiatan pemberian bantuan dalam bentuk 17.000 buku yang dibagikan kepada anak-anak yatim di Sekolah Bantar Gebang Bekasi.
Some of the implemented CSR program are economic empowerment of impoverished communities aims at raising the living standard of the mustahik (recipient of zakat), so that they may live as a blessed muzaki (donor) existence. As an example, consider the provision of assistance in the form of 17,000 books distributed to orphan children in Bekasi Bantar Gebang Schools.
Kami juga mengadakan Bazar Ramadhan, yaitu bazar makanan pokok dengan subsidi murah bagi kaum dhuafa di mana sembako dengan harga normal Rp50.000 dijual dengan harga Rp20.000 per paket. Bazar berlangsung di 27 kantor cabang BNI Syariah di seluruh wilayah Indonesia.
We also conducted a Ramadan Bazaar, a staple food bazaar with subsidized price for Dhuafa people where the staple foods normaly priced at Rp50.000 were sold for only Rp20.000 per package. This bazaar was held at 27 BNI Syariah branches in Indonesia.
BNI Syariah juga memberikan santunan kepada masyarakat kurang mampu dalam acara Halal Expo di Balai Kartini, Jakarta.
BNI Syariah also gave charity for less fortunate people in Halal Expo di Balai Kartini, Jakarta.
2010 Annual Report BNI Syariah
118 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BNI Syariah juga menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial kepada pegawai di mana pada tahun 2010 telah dihimpun dana sosial dari segenap pegawai untuk disalurkan bersama dengan dana perusahaan, terutama untuk bantuan darurat pada saat terjadi bencana alam. BNI Syariah menanamkan kepada seluruh pegawainya mengenai nilai-nilai untuk memahami dan mempersiapkan dirinya untuk turut aktif dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Manajemen BNI Syariah terus mencari cara untuk memberikan kontribusi yang bermakna kepada masyarakat pada umumnya - terutama ketika bencana alam melanda. Pada saat-saat yang dibutuhkan, seperti setelah gempa bumi dan tsunami Mentawai baru-baru ini di Sumatera Barat, dan letusan gunung Merapi di Jawa Tengah, BNI Syariah berperan dalam memberikan bantuan dengan menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat.
BNI Syariah also instills social solidarity values to employees. In 2010 social funds have been collected from all staff members to be distributed along with the Company funds, mainly for emergency aid in times of natural disasters. BNI Syariah instills to all employees about the values to understand and prepare themselves to participate actively in implementing corporate social responsibility. The management of BNI Syariah is constantly investigating ways to meaningfully contribute to the community at large – particularly when natural disasters strike. In such a time of need, such as the aftermath of the recent Mentawai Earthquake and Tsunami in West Sumatra, and the Mount Merapi Eruption in Central Java, BNI Syariah extends emergency support, both in supplies for victims and cash donations, through established NGOs.
Korban letusan Gunung Merapi diberi bantuan yang disalurkan melalui Kantor Cabang BNI Syariah Yogyakarta. Mereka yang menderita karena tsunami Mentawai menerima bantuan melalui Kantor Cabang BNI Syariah Padang, dan korban bencana Wasior menerima bantuan melalui Kantor Cabang BNI Syariah Makassar.
The victims of the Mount Merapi eruption were assisted with donations channeled through BNI Syariah Yogya. Those afflicted by the Mentawai tsunami received funds from BNI Syariah Padang, and Wasior disaster victims received funds through BNI Syariah Makassar.
Pasca bencana, BNI Syariah berusaha untuk menghidupkan kembali ekonomi mikro daerah yang terkena dampak bencana, melalui kegiatan praktis seperti peternakan domba yang dapat dijual pada saat dibutuhkan.
Post-disaster, BNI Syariah strived to find ways to revive the micro-economies of affected areas, through such practical activities as breeding sheep to sell when needed.
119 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Demikian pula, program pengentasan daerah kumuh secara bertahap dilakukan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan melalui bantuan bergulir agar perekonomian masyarakat berjalan baik.
Similarly, slum eradication programs emphasize gradual improvement in the standard of living of citizens trapped in poverty through rotating assistance to make the economy of the community run well.
BNI Syariah bermaksud untuk melanjutkan pendanaan sosial untuk pendidikan, kesehatan, bantuan bencana, dan kegiatan yang bermanfaat lainnya, memberikan bantuan berupa beasiswa kepada para mahasiswa, fasilitas sosial dan tujuan pendidikan sejenis. BNI Syariah juga pemberian bantuan pendidikan kepada anak-anak pegawai dasar, dalam bentuk beasiswa untuk siswa SMP dan SMA.
BNI Syariah intends to continue funding for worthwhile educational, health, disaster relief and other socially beneficial activities, making university students of contributions to cover scholarships, social facilities and similar educational goals. BNI Syariah also gives donations for education of children of basic level employees in the form of scholarships for high school students.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelapangan pada kegiatan usaha BNI Syariah sehingga kami bisa berkontribusi lebih banyak lagi pada aktivitas sosial.
May Allah SWT give us blessings in every business activity of BNI Syariah so as to make us able to contribute more and more in social activities.
2010 Annual Report BNI Syariah
120
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
121
Informasi Perusahaan Corporate Info
BNI Syariah menyediakan rangkaian produk dan layanan yang lengkap dan didukung dengan jaringan distribusi yang luas serta dukungan sumber daya manusia yang beintregitas tinggi. BNI Syariah provides a complete series of products and services supported by a wide coverage distribution network and an highly-integrated human resources.
2010 Annual Report BNI Syariah
122
Produk dan Layanan kami Our Products & Services
BNI Syariah memiliki berbagai jenis produk dan jasa yang relatif lengkap untuk memenuhi kebutuhan individu, usaha kecil, dan institusi. Produk dan jasa yang tersedia untuk individu, usaha kecil maupun institusi meliputi produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan, dan jasa-jasa perbankan. Keseluruhan produk tersebut dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan etnis maupun agama. BNI Syariah has relatively complete, various types of products and services to meet the needs of individuals, small businesses, and institutions. The products and services available for individuals, small businesses and institutions include financing products, investment products, deposit products and banking services. The entire products can be used by all levels of society regardless of ethnics or religions.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
123
Produk Individu Individual Products
iB Hasanah Card, merupakan Kartu Pembiayaan yang berfungsi seperti kartu kredit berdasarkan prinsip syaraiah sebagaimana diatur dalam fatwa Dewan Syaraiah Nasional (DSN) nomor 54/DSN-MUI/IX/2006 tentang Syariah Card.
iB Hasanah Card, a Financing Card that functions like credit card based on the principle sharia as stipulated in the Fatwa of Sharia National Council (DSN) nomor 54/DSN-MUI/IX/2006 about Sharia Card.
Griya iB Hasanah, merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada individu untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masingmasing calon nasabah.
Griya iB Hasanah, consumer-oriented financing for purchasing, building or renovating homes (including shops, apartments, shophouses and the like), as well as land purchases with or without houses on them. The amount of the financing depends on the needs and ability to repay of each candidate.
Gadai Emas iB Hasanah atau disebut juga pembiayaan rahn merupakan penyerahan hak penguasaan secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan dan atau perhiasan beserta aksesorisnya) dari nasabah kepada bank sebagai agunan atas pembiayaan yang diterima.
Gadai Emas iB Hasanah is a rahn (“pawn”) financing scheme, also known as “physical mastery conveyance” over gold items (bullion, jewelry, etc.), which the customer deposits with the Bank as collateral for financing received.
Talangan Haji iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Departemen Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan akad ijarah. Talangan Haji iB Hasanah dapat diberikan kepada nasabah yang sudah memiliki Tabungan iB THI Hasanah.
Talangan Haji iB Hasanah refers to consumer financing that will cover the down payment for the Hajj (Islamic Pilgrimage), as determined by the Department of Religion, to be granted a portion of the transportation costs through an Ijarah contract. Talangan Haji iB Hasanah can be handed over Tabungan iB THI Hasanah holder.
Tabungan iB THI Hasanah Tabungan iB Haji Hasanah didesain untuk membantu individu dalam merencanakan pemenuhan Biaya Penyelengaraan Ibadah Haji.
iB THI Hasanah Savings iB THI Hasanah Savings is designed to assist individuals in planning for the fulfillment of Hajj travel costs.
Tabungan iB Hasanah Tabungan iB Hasanah hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam mengelola dana serta melakukan transaksi sehari-hari. Tabungan iB Hasanah dilengkapi dengan kartu ATM yang berfungsi juga sebagai kartu debit yang dapat dipergunakan untuk bertransaksi pada merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia. Selain itu, Tabungan iB Hasanah juga dapat diakses melalui internet banking, SMS banking, dan phone banking. Tabungan iB Hasanah dapat dibuka, tarik, dan setor di seluruh cabang BNI.
iB Hasanah Savings A product designed to meet daily needs in managing funds and completing transactions. iB Hasanah Savings is equipped with ATM card functioning as debit card that can be used for transaction at merchants with MasterCard logo all over the world. In addition, Tabungan iB Hasanah can be accessed through internet banking, SMS banking and phone banking. It can be opened, withdrawn, and deposited in all BNI branches.
Tabungan iB Prima Hasanah Tabungan iB Prima Hasanah adalah produk turunan dari Tabungan iB Hasanah yang ditujukan untuk individu yang menginginkan layanan lebih dan diberikan fasilitas executive lounge di bandara kota-kota besar di Indonesia.
iB Prima Hasanah Savings iB Prima Hasanah Savings is a derivative of iB Hasanah Savings, for those requiring a broader array of services. Executive lounge is provided in airports in major cities of Indonesia.
2010 Annual Report BNI Syariah
124 Produk dan Layanan kami Our Products & Services
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Tabungan iB Tapenas Hasanah Tabungan iB Tapenas Hasanah adalah tabungan perencanaan dalam mata uang Rupiah yang digunakan untuk mewujudkan rencana masa depan, misalnya untuk dana pendidikan, umroh, pernikahan, dan liburan.
iB Tapenas Hasanah Savings iB Tapenas Hasanah is a deposited savings denominated in Rupiah used to support your future plan, such as education fund, umroh, wedding, and recreation.
Multiguna iB Hasanah, merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) dan atau aset tetap yang ditujukan untuk kalangan profesional dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan dalam syariah Islam.
Multiguna iB Hasanah, hire purchase of consumer goods with the collateral being the goods being purchased (to an approximate value) and/or fixed assets intended for professionals and active employees with a fixed source of income, in a manner which does not violate the tenets of Islamic Sharia.
Selain produk-produk individu tersebut di atas, BNI Syariah juga menyediakan produk pembiayaan kendaraan bermotor, produk pembiayaan multijasa, pembiayaan untuk pendidikan, kiriman uang, kliring, RTGS, remittance, TabunganKu iB, dan Deposito iB Hasanah.
In addition to the products for individuals above, BNI Syariah provides vehicles financing products, multi-services financing products, financing for education, clearing, RTGS, remittance, TabunganKu iB, and Deposito iB Hasanah.
125 Produk dan Layanan kami Our Products & Services
Produk Usaha Kecil Small Business Products
Tabungan iB Bisnis Hasanah Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah produk yang ditujukan untuk usaha kecil atau usaha perorangan yang menginginkan catatan mutasi rekening yang lebih detail dalam buku tabungan. Tabungan iB Bisnis Hasanah dilengkapi dengan kartu ATM yang berfungsi juga sebagai kartu debit yang dapat dipergunakan untuk bertransaksi pada merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia. Selain itu, Tabungan iB Bisnis Hasanah juga dapat diakses melalui internet banking, SMS banking, dan phone banking. Tabungan iB Bisnis Hasanah dapat dibuka, tarik, dan setor di seluruh cabang BNI. Tabungan ini dilengkapi dengan fasilitas executive lounge.
iB Bisnis Hasanah Savings iB Business Hasanah Savings is a product for those who has small businesses or individual businesses wishing to list a more detail account mutation into saving book. iB Bisnis Hasanah Savings is equipped with ATM card functioning as debit card that can be used for transaction at merchants with MasterCard logo all over the world. In addition, Tabungan iB Hasanah can be accessed through internet banking, SMS banking and phone banking. It can be opened, withdrawn, and deposited in all BNI branches. This savings is equipped with executive lounge facilities.
Giro iB Hasanah adalah rekening giro yang dilengkapi dengan fasilitas cek/bilyet giro untuk menunjang bisnis usaha kecil atau usaha perorangan. Giro iB Hasanah dapat diandalkan karena mempunyai banyak fasilitas dan keunggulan.
Giro iB Hasanah is equipped with check/giro facilities in supporting small businesses or individual businesses. Giro iB Hasanah is reliable due to its many facilities and advantages.
Wirausaha iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan investasi) yang tidak bertentangan dengan syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Wirausaha iB Hasanah entrepreneurial financing facility to meet the needs of productive enterprises, as working capital and investment, in a way that does not violate the tenets of Islamic Sharia.
Tunas Usaha iB Hasanah adalah pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah dalam rangka mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden nomor 6 tahun 2007.
CCF iB Hasanah, financing secured by cash deposited with BNI Syariah, in a way that does not violate the tenets of Islamic Sharia.
CCF iB Hasanah, merupakan pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan simpanan/investasi dalam bentuk deposito, giro, dan tabungan yang diterbitkan BNI Syariah.
Business Tunas iB Hasanah is financing for working capital or investment, which is lent to plan businesses in order to support the implementation of Presidential Instruction No. 6 of 2007.
Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) seperti BMT, BPRS, KJKS, dan lainnya untuk disalurkan kepada end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui lembaga pendamping.
Linkage Program iB Hasanah is a facility through which BNI Syariah, as the owner, works to channel funds by executing it to Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Islamic financial institutions (BMT, SRB, KJKS etc.) to be forwarded to the enduser (SME-Islamic). Cooperation with the BLM can be either direct or through a partner institution.
2010 Annual Report BNI Syariah
126 Produk dan Layanan kami Our Products & Services
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif di mana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah kepada end user/karyawan.
Kopkar/Kopeg iB Hasanah offers financing facilities through which BNI Syariah is the owner, to employee cooperatives (KopKar / Kopeg) to be distributed within Islamic principles to end users (employees).
Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan prinsipprinsip pembiayaan syariah.
Usaha Kecil iB Hasanah is sharia finance used for productive purposes (working capital or investment) to small businessmen based on principles of Islamic financing.
Selain produk-produk usaha kecil tersebut di atas, BNI Syariah juga menyediakan produk Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK, kiriman uang, kliring, RTGS, dan Deposito iB Hasanah.
In addition to the above products, BNI Syariah provides other products, such as Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK, remittance, clearing, RTGS, and Deposito iB Hasanah.
127 Produk dan Layanan kami Our Products & Services
Produk Institusi Institution Products
Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha berbadan hukum yang berada pada skala menengah dan besar dalam mata uang Rupiah maupun valas.
Usaha Besar iB Hasanah is Islamic financing used as working capital or investment to entrepreneurs handling medium and large businesses, in Rupiah or forex.
Sindikasi iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah bersama dengan perbankan lainnya untuk membiayai suatu proyek/usaha yang berskala sangat besar dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan oleh Agen yang sama pula.
Sindikasi iB Hasanah is finance provided by two or more financial institutions to fund a project, with shared and identical terms and conditions, based on identical documents and administered by the same agent.
Multifinance iB Hasanah adalah penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada multifinance untuk usahanya di bidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah.
Multifinance iB Hasanah channels direct financing through a pattern to Multifinance to use for financing of companies in accordance with Shariah principles.
Pembiayaan Kerjasama dengan Dealer iB Hasanah, merupakan pola kerjasama pemasaran dengan dealer dilatarbelakangi oleh adanya potensi pembiayaan kendaraan bermotor secara kolektif yang melibatkan end user dalam jumlah yang cukup banyak.
Pembiayaan Kerjasama dengan Dealer iB Hasanah operates through a dealer pattern of marketing cooperation, with the potential of collective financing of motor vehicles involving end user in large numbers.
Fleksi iB Hasanah, adalah kerjasama dengan perusahaan/ lembaga/instansi dalam rangka pembiayaan kepada pegawainya. Dalam kerjasama ini perusahaan melakukan pendebetan gaji untuk kepentingan angsuran pegawai.
Fleksi iB Hasanah, which covers consumer finance for employees of a company or institution. Within this cooperation, the Company. In this partnership the company debits the employees’ payment for the installment purposes.
Cash Management, adalah jasa pengelolaan seluruh rekening seperti corporate internet banking yang dapat digunakan oleh perusahaan/lembaga/instansi. Produk ini dilengkapi dengan fasilitas virtual account.
Cash Management, is the entire account management services such as corporate Internet banking used by companies/institutions/agencies. This product is equipped with virtual accounts.
Payment Center, adalah kerjasama BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal jasa penerimaan pembayaran untuk kepentingan perusahaan. Jasa ini dapat digunakan untuk penerimaan pembayaran uang kuliah, tagihan listrik dan sebagainya.
Payment Center, a joint venture between BNI Syariah with companies in terms of payment acceptance services. This service can be used for tuition payment receipts, utility bills and so forth.
Payroll Gaji, adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan oleh BNI Syariah atas dasar perintah dari perusahan/instansi pembayar gaji untuk mendebet rekeningnya dan mengkredit rekening karyawannya.
Payroll Gaji, is payroll services performed by BNI Syariah on the basis of orders from paymaster companies/institutions to debit their accounts and credit their employees’ accounts.
Selain produk-produk institusi tersebut di atas, BNI Syariah juga menyediakan pembiayaan onshore, pembiayaan anjak utang dan anjak piutang, pembiayaan ekspor, L/C impor, Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK, kiriman uang, kliring, RTGS, dan Deposito iB Hasanah.
Besides the products mentioned above, BNI Syariah also provide onshore financing, debt factoring financing and factoring, export finance, import L/C, Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK, remittances, clearing, RTGS, and Deposito iB Hasanah.
2010 Annual Report BNI Syariah
128 Produk dan Layanan kami Our Products & Services
iB Hasanah Card iB Hasanah Card
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Bisnis kartu kredit di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah kartu yang beredar saat ini telah mencapai lebih dari 10 juta kartu yang diterbitkan oleh 21 bank dan lembaga pembiayaan. Berbagai macam penawaran yang menarik, dari sisi joint promo maupun fitur.
The credit card business in Indonesia has experienced rapid growth in recent years, with the number of cards in circulation reaching more than 10 million, issued by 21 banks and financial institutions. They compete for existing and potential business with various attractive offers, in terms of joint promotions, discount activities and other features.
Penerbitan iB Hasanah Card didasarkan pada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.54/DSN-MUI/X/2006 mengenai Syariah Card dan surat persetujuan dari Bank Indonesia No.10/337/DPbs tangal 11-03-2008.
The issuance of the iB Hasanah Card is based on a National Shariah Council (DSN) No.54/DSN-MUI/X/2006 fatwa concerning Sharia Cards and a letter of approval from Bank Indonesia No.10/337/DPbs, dated 11-03-2008.
Sesuai dengan fatwa diatas, Syariah Card didefinisikan sebagai kartu yang berfungsi seperti Kartu Kredit yang hubungan hukum antara para pihak berdasarkan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam fatwa.
In accordance with Sharia fatwa No.54/DSN-MUI/X/2006 the DSN Card is defined as a card that serves as a Credit Card where the legal relationship established between the parties is based on sharia principles, as stipulated in the fatwa.
129 Produk dan Layanan kami Our Products & Services
Akad iB Hasanah Card Fatwa DSN No 54/DSN-MUI/X/2006 Akad iB Hasanah Card Fatwa DSN No 54/DSN-MUI/X/2006 Kafalah
BNI Syariah adalah penjamin bagi pemegang kartu iB Hasanah Card terhadap merchant atas semua kewajiban bayar yang timbul dari transaksi antara pemegang kartu dengan merchant dan atau penarikan uang tunai di Bank Lain.
BNI Syariah is the guarantor for the cardholders of iB Hasanah Card to the merchants of all obligations to pay that arising from transactions between the cardholder and merchant and/or cash withdrawals at other banks.
Qard
BNI syariah adalah pemberi pinjaman kepada pemegang iB Hasanah Card atas seluruh transaksi penarikan tunai dengan menggunakan iB Hasanah Card dan transaksi pinjaman dana.
BNI Syariah is the lender to cardholders of iB Hasanah Card on all cash withdrawal transaction using Hasanah iB Card and loan transaction.
Ijarah
BNI Syariah adalah penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan terhadap pemegang kartu. Atas ijarah ini, pemegang kartu dikenakan fee (ujrah).
BNI Syariah is the provider for payment system and service to the cardholders. For this Ijarah, the cardholders are obligated to pay fee (Ujrah).
“Hasanah” berarti: • Kebajikan/kebaikan • Keamanan • Kesehatan jasmani • Cukup harta • Keluarga sakinah • Unggul dalam persaingan
“Hasanah” means: • Virtue/goodness • Security • Health agency • Sufficient property • Sakinah Family • Excelling in competition
Penghargaan yang telah diraih oleh iB Hasanah Card: • Pelopor Kartu Kredit Pertama yang hanya bisa bertransaksi di Gerai Halal (versi Majalah Properti & Bank, tahun 2009) • Sebagai Kartu Kredit Pertama yang Menginspirasi Berwirausaha (versi Rekor Bisnis, Mei 2010)
Awards that have been achieved by iB Hasanah Card: • First credit card that can only transact in Gerai Halal (Property & Bank magazine version, 2009)
Keunggulan iB Hasanah Card dibandingkan produk kartu kredit yang lain: • Sesuai Syariah Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, iB Hasanah Card telah menggunakan akad yang sesuai dengan Fatwa MUI. Hal ini Insya Allah akan memberikan kenyamanan kepada Pemegang Kartu dalam menggunakan iB Hasanah Card untuk kebutuhan transaksi sehari-hari sesuai dengan Syariah. • Adil, Transparan dan Kompetitif Pembebanan biaya yang diterapkan di iB Hasanah Card tidak menggunakan sistem perhitungan bunga. Sistem perhitungan biayanya bersifat fix, sehingga diharapkan akan lebih adil, transparan dan kompetitif. • Tidak dapat digunakan di tempat yang Non Halal Fitur lain yang dimiliki oleh iB Hasanah Card, bahwa produk ini tidak dapat digunakan di tempat-tempat yang tidak sesuai dengan Syariah, misalnya tempat perjudian, toko minuman keras dan tempat hiburan malam.
iB Hasanah Card differs from other credit card products in terms of: • Under Sharia Based on fatwa of the National Islamic Council of MUI, iB Hasanah Card has used an appropriate agreement with MUI Fatwa. Insha Allah this will give comfort to the Cardholder in using iB Hasanah Card to the needs of daily transactions in accordance with Sharia.
• For first credit card inspiring entrepreneurship (Business Record version, May 2010)
• Fair, Transparent and Competitive Imposition of fees applied in iB Hasanah cards does not use interest calculation system. The cost calculation system is fixed, expected to be more fair, transparent and competitive. • Cannot be used Non-Halal places Another feature owned by iB Hasanah Card is that the card cannot be used in places that are not in accordance with Sharia, such as gambling places, liquor shops and night life.
2010 Annual Report BNI Syariah
130
Testimoni Pelanggan Customers’ Testimonials
“Sejak saya mengambil pembiayaan empat tahun yang lalu dengan BNI Syariah, Alhamdulillah Grup bisnis kami telah berkembang dengan pesat. Di mata kami, BNI Syariah tidak hanya menyediakan dukungan finansial tetapi juga menjadi mitra bisnis yang saling menguntungkan. Terima kasih dan sukses untuk BNI Syariah.” Bintang Juliarso PT Moga International PT Moga International
“Since I received financing from BNI Syariah four years ago, Alhamdulillah our business group has grown rapidly. In our vantage point, BNI Syariah not only provides financial support but has also become a mutually beneficial business partner. Thank you and success to BNI Syariah.”
“ BNI Syariah adalah Bank Syariah yang tanggap dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan perusahaan kami. Sebagai perusahaan pembiayaan yang membiayai barangbarang modal untuk keperluan usaha dan produktif, BNI Syariah telah menyediakan fasilitas pembiayaan Musyarakah yang kami butuhkan untuk mendukung usaha kami”
Rizano Loekman Presiden Direktur, PT Capitalinc Finance President Director, PT Capitalinc Finance
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
“BNI Syariah is a sharia bank that has a quick response to meet our needs in financing our company. As a financing company providing finance for business and productive needs, we have acquired Musyarakah financing facilities from BNI Syariah that we need to support our business.”
131
“Saya tertarik untuk menggunakan layanan perbankan Syariah karena memberikan nilai tambah, melalui sistem bagi hasil yang cukup menarik, kompetitif dan menguntungkan. Layanan yang diberikan membuat saya merasa nyaman dan saya percaya dengan pengaturan keuangan BNI Syariah. Keunikannya telah mendorong saya untuk tetap setia kepada BNI Syariah.” Masahiro Nabetani Direktur, PT Keiai Wisma Indonesia Director, PT Keiai Wisma Indonesia
“My preference to use Islamic banking services was that it provides added value, through a revenue-sharing system that is interesting, competitive and profitable. The level of services makes me comfortable and I trust the financial arrangements of BNI Syariah. Its uniqueness has encouraged me to remain loyal to BNI Syariah.”
“Dari pengalaman kami dengan BNI Syariah sejauh ini, Alhamdulillah kami merasa nyaman, karena BNI Syariah telah memberikan banyak bimbingan kepada kami khususnya dalam hal pengetahuan keuangan. Kami berharap semuanya akan sesuai dengan syariah, tidak hanya ibadah kami tetapi juga gaya hidup kami dan keuangan. Kami percaya bahwa ketika hidup kita semua didasarkan pada syariah akhirnya akan baik. “ Heri Widodo Direktur, Satrio Bongkar Jagat Director, Satrio Bongkar Jagat
”From our experience with BNI Syariah thus far, Alhamdulillah we feel comfortable, because BNI have been guided us, specifically in terms of financial knowledge. In the future we hope everything will be according to sharia, not only our worship but also our lifestyle and finances. We believe that when our lives are all based on sharia it must ultimately be good.”
2010 Annual Report BNI Syariah
132
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles
Acep Riana Jayaprawira
Achjar Iljas
Sofyan Syafri Harahap
Komisaris Commissioner
Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent)
Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
133
Achjar Iljas Komisaris Utama (Independen) President Commisioner (Independent)
Achjar Iljas lahir di Maninjau, Sumatera Barat tahun 1948. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Master of Arts in Economics dari Duke University, Durham, North Carolina, Amerika Serikat serta gelar Magister Hukum dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Beliau memulai karir di BNI Cabang Kramat tahun 1967 dan kemudian bergabung dengan Citibank Jakarta tahun 1974. Tahun 1975 beliau bergabung dengan Bank Indonesia sebagai staf dan terakhir menjabat sebagai Deputi Gubernur yang membidangi riset dan kebijakan moneter, statistik moneter, hukum, kredit serta luar negeri hingga tahun 2002. Selama 27 tahun bertugas di Bank Indonesia beliau antara lain pernah bertugas sebagai staf perencanaan kredit, pemeriksa kredit, cabang Palembang dan Pekanbaru serta pengembangan usaha kecil. Beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Neraca Pembayaran, Direktur Statistik Moneter dan Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter serta pernah ditugaskan sebagai Asisten Direktur Eksekutif IMF (1986-1990). Secara ex-officio, beliau pernah menjabat sebagai Alternate Governor World Bank, Board of Directors SEACEN dan Executive Committee APRACA. Setelah mengabdi di Bank Indonesia, beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan BNP Paribas Indonesia. Beliau aktif mengajar di LPPI dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah, Ketua Majelis Ekonomi & Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Penasihat IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam), ASBISINDO (Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia) dan ABSINDO (Asosiasi BMT Indonesia). Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) BNI Syariah sejak Juni 2010.
Achjar Iljas was born in Maninjau, West Sumatra in 1948. He earned his Bachelor’s Degree in Economics from Universitas Indonesia, Master of Arts in Economics from Duke University, Durham, North Carolina, U.S. and Master Degree in Law from Padjajaran University, Bandung. He started his career at Kramat Branch of BNI in 1967, and then joined with Citibank Jakarta in 1974. In 1975 he worked in Bank Indonesia as a staff and served as Governor Deputy in research and monetary policy, monetary statistics, law, credit, and foreign affairs until 2002. For 27 years working for Bank Indonesia, he had served as credit planning staff, credit inspector, Palembang and Pekanbaru branches, as well as small business development. He also had served as Head Division of Payments of Balance, Director of Monetary Statistics, Director of Economic Research and Monetary Policy, and assigned as Executive Director Assistant of IMF (1986-1990). In terms of ex-officio, he had served as Alternate Governor World Bank, Board of Directors SEACEN and Executive Committee APRACA. After dedicating himself in Bank Indonesia, he had served as Independent Commissioner of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and BNP Paribas Indonesia. He is actively teaching at LPPI and some high educational institutions in Indonesia and had served as Chairman for Dewan Pakar Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah, Chairman for Majelis Ekonomi & Kewirausahaan PP Muhammadiyah, IAEI Advisor (Association of Expertise in Islamic Economy), ASBISINDO (Association of Islamic Banking of Indonesia) and ABSINDO (Association of BMT Indonesia). He has served as President Commissioner (Independent) of BNI Syariah since June 2010.
2010 Annual Report BNI Syariah
134 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles
Sofyan Syafri Harahap Komisaris Independen Independent Commissioner
Sofyan Syafri Harahap lahir di Sipangko, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara tahun 1956. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Sumatera Utara dan gelar Master dari Universitas Illinois, Chicago. Gelar Doktor diperoleh beliau dari Universitas Adelaide, Australia, dengan topik disertasi “Pengawasan Bank Indonesia terhadap Bank Komersial”. Beliau memulai karirnya di Bank Duta di Medan (1984-1985), dan kemudian bekerja pada beberapa perusahaan akuntansi yang berbeda di Medan sampai dengan tahun 1992. Beliau adalah Sekretaris Perusahaan dan Controller pada Bank Muamalat (1991-1992). Beliau menjabat pada sebuah komite untuk pengembangan perbankan Syariah di Bank Indonesia (2005-2007), Komisaris Independen di Bank Syariah Mandiri (2002-2007), dan juga mengajar di Universitas Trisakti dalam bidang Islamic Economic and Finance (2004 - sekarang). Beliau menjadi Dosen Tamu di INCEIF, Bank Negara Malaysia (2006 - sekarang) dan External Examiner di University of Malaysia, Kuala Lumpur (2006 - sekarang), La Trobe University, Australia, dan sebagainya. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen BNI Syariah sejak Juni 2010.
Sofyan Syafri Harahap was born in Sipangko, South Tapanuli, North Sumatra in 1956. He earned his Bachelor’s Degree from Universitas Sumatera Utara, Master’s Degree from the University of Illinois in Chicago. His Doctor’s Degree was earned from University of Adelaide, Australia, with dissertation topic, “Bank Indonesia’s Supervisory on Commercial Banks”. He started his career at Bank Duta in Medan (1984-1985), and then worked with several different accounting firms in Medan, until 1992. He was a Corporate Secretary and Controller at Bank Muamalat Indonesia (1991-1992). He served as a committee to develop Syariah banking in Bank Indonesia (2005-2007), Independent Commissioner at Bank Syariah Mandiri (2002-2007), and has also taught at Universitas Trisakti, in Islamic Economics and Finance (2004-present). He has been a Visiting Faculty Member at INCEIF, Bank Negara Malaysia (2006-present) and an External Examiner at the University of Malaysia, Kuala Lumpur (2006-present). La Trobe University, Australia, etc. He has served as Independent Commissioner of BNI Syariah since June 2010.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
135 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles
Acep Riana Jayaprawira Komisaris Commissioner
Acep Riana Jayaprawira lahir di Medan, Sumatera Utara tahun 1963. Beliau memperoleh gelar Insinyur dari Institut Teknologi Bandung, gelar Magister Sains dari Universitas Indonesia, dan gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor dengan disertasi “Perancangan Model Portfolio Risiko Korporasi Agroindustri Kelapa Sawit”. Beliau memulai karir di bidang manufaktur sebagai Junior Engineer pada PT Industri Altindo di Bandung, Engineer di Corporate Banking Group PT Bank Duta (1989-1994), sebagai Kepala Kantor Pusat Operasional dan Kepala Divisi Pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia Tbk (1994 - 1999), serta beberapa posisi lain di perusahaan tersebut. Tahun 1999-2005 bergabung dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) sebagai Kepala Divisi Kredit Program dan Direktur Administrasi dan Treasury PT PNM Venture Capital. Beliau juga pada tahun 2005-2007 pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi dan Direktur Umum & Sumber Daya Manusia di PT Jamsostek (Persero). Sebagai Direktur Utama PT Score Consulting Indonesia (2008 - 2010), Komisaris Independen PT Persada Ventura Syariah (2008 - 2010). Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris BNI Syariah sejak bulan Juni 2010. Beliau menjadi dosen di School of Business & Management ITB dan Teknik Industri Universitas Trisakti.
Acep Riana Jayaprawira was born in Medan, North Sumatra in 1963. He earned his Bachelor’s Degree in Engineering from Institut Teknologi Bandung, Master’s Degree in sains from Universitas Indonesia and Doctorate from Institut Pertanian Bogor with the dissertation “Design of Corporate Risk Portfolio Models of Oil Palm Agroindustry”. He began his career as a Junior Engineer at PT Industri Altindo in Bandung, Engineer in Corporate Banking Group PT Bank Duta (1989-1994), as Chief Operating of Head Office and Chief of Finance Division at Bank Muamalat Indonesia Tbk (1994-1999), and held other positions in the institution. In 1999-2005 he joined PT Permodalan Nasional Madani (Persero) as Head of the Credit Program Division and Director of Administration and Treasury of PT PNM Venture Capital. In 2005-2007 he also served as Director of Planning, Development and Information and Director of General Affairs and Human Resource of PT Jamsostek (Persero). He served as President Director of PT Score Consulting Indonesia (2008-2010), Independent Commissioner at PT Persada Ventura Syariah (2008-2010). Currently serves as Commissioner of BNI Syariah since June 2010. He becomes a lecturer at the School of Business & Management ITB and Industrial Engineering University of Trisakti.
2010 Annual Report BNI Syariah
136
Profil Direksi
Board of Directors’ Profiles
Imam Teguh Saptono
Bambang Widjanarko
Rizqullah
Direktur Kepatuhan dan Penunjang Risk, Legal and Compliance Director
Direktur Bisnis Business Director
Direktur Utama President Director
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
137
Rizqullah Direktur Utama President Director
Rizqullah lahir di Serang, Jawa Barat tahun 1957. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Islam Indonesia dan gelar Master dari Baldwin Wallace College, Ohio. Beliau memulai karir di BNI Cabang Wonogiri, Jawa Tengah tahun 1980. Beliau pernah menjabat sebagai Counterpart Konsultan Booz, Allen and Hamilton, BNI (1986-1987) dan tahun-tahun berikutnya bekerja sebagai Correspondent Manager di Divisi Internasional BNI, kemudian di jabatan yang sama di Hong Kong. Beliau juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Cabang di Padang dan Medan pada pertengahan tahun 90an sebelum ditugaskan sebagai General Manager BNI Cabang London. Beliau pernah menjabat sebagai Pemimpin Wilayah Jawa Timur (2000-2002), dan kemudian menjabat sebagai Pemimpin Divisi Unit Usaha Syariah BNI (2002-2005). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (2005-2007). Beliau juga sebagai dosen pascasarjana di Universitas Trisakti sejak tahun 2006. Beliau menjabat sebagai Project Manager Tim Implementasi Pembentukan Bank Umum Syariah di BNI, dan selanjutnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama BNI Syariah sejak Juni 2010.
Rizqullah was born in Serang, West Java in 1957. He earned his Bachelor’s Degree from Universitas Islam Indonesia and Master’s Degree from Baldwin Wallace College, Ohio. He began his career at the Wonogiri, Central Java Branch of BNI in 1980. He was a counterpart consultant Booz, Allen and Hamilton, BNI (1986-1987) and in subsequent years worked as Correspondent Manager at the International Division of BNI, then at a similar post in Hong Kong. Rizqullah held the position as Branch Manager in Padang and Medan in the mid-90s before being assigned to the BNI London office, as General Manager. He was Regional Head for BNI in East Java (2000-2002), and then took over the BNI Syariah Unit (2002-2005). He has also been a Director of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (2005-2007). He has been a lecturer at Universitas Trisakti since 2006. He served as Project Manager of Implementation of Sharia Bank Establishment Team in BNI, and now he has served as President Director of BNI Syariah since June 2010.
2010 Annual Report BNI Syariah
138 Profil Direksi Board of Directors’ Profiles
Bambang Widjanarko Direktur Bisnis Business Director
Bambang Widjanarko lahir di Jakarta tahun 1954. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti dan gelar Master dari Institut Manajemen Prasetya Mulya dan Asian Institute Manajemen, Manila. Beliau memulai karir di BNI sejak tahun 1979. Beliau menjabat sebagai Pemimpin Wilayah Padang dan Surabaya (1998-2003) sebelum beliau ditugaskan sebagai Direktur Keuangan di PT Asuransi Tri Pakarta (2003-2004). Beliau kembali ke BNI sebagai Pemimpin Wilayah BNI di Jakarta (2004-2007), kemudian menjabat sebagai Pemimpin Divisi Dana & Jasa Institusi (2007-2008) dan Pemimpin Divisi Kepatuhan (2008-2009) sebelum bergabung dengan Tim Implementasi Pembentukan Bank Umum Syariah tahun 2009. Beliau menjabat sebagai Direktur Bisnis BNI Syariah sejak Juni 2010.
Bambang was born in Jakarta in 1954. He earned his Bachelor’s Degree in Accounting from Universitas Trisakti and Master’s Degree from Institut Manajemen Prasetya Mulya and the Asian Institute of Management, Manila. He began his career at BNI since 1979. He had served as Regional Head in Padang and Surabaya (1998-2003) before he was assigned as Finance Director at PT Asuransi Tri Pakarta (2003-2004). He then came back to BNI as Regional Head of BNI in Jakarta, then served as the Head of Division of Fund & Institution Services and Head Division of BNI’s Compliance before joining the team at the Syariah Unit in 2009. He has served as Business Director of BNI Syariah since June 2010.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
139 Profil Direksi Board of Directors’ Profiles
Imam Teguh Saptono Direktur Kepatuhan & Penunjang Risk, Legal and Compliance Director
Imam Teguh Saptono lahir di Jakarta tahun 1969. Beliau memperoleh gelar Sarjana, Master, dan Doktor dari Institut Pertanian Bogor. Beliau memulai karir sebagai Management Instructor Trainee di PT Garuda Indonesia. Beliau bergabung dengan BNI pada tahun 1996 di Divisi Perencanaan Strategis. Beliau pernah menjabat sebagai Senior Asisten Manajer Hubungan Investor dan Riset Pasar Modal di BNI (1996-1998), melanjutkan karir sebagai Head of Investor Relations di Bank Permata (2003-2005), Vice President of Corporate Secretary Bank Permata (2005-2007). Beliau kembali bergabung dengan BNI sebagai Wakil Koordinator Pertumbuhan Non-Organik sejak 2007 sebelum bergabung dengan Tim Implementasi Pembentukan Bank Umum Syariah tahun 2009. Beliau juga aktif mengajar di MM – IPB, LMKA, ME –Trisakti dan sejumlah institusi pelatihan lainnya. Beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Penunjang BNI Syariah sejak Juni 2010.
Imam Teguh Saptono was born in Jakarta in 1969. He earned his Bachelor’s, Master’s, and Doctor’s Degree from Institut Pertanian Bogor. He began his career as a Management Instructor Trainee at PT Garuda Indonesia. He joined BNI in 1996 in the Strategic Planning Section. He was a Senior Assistant Manager for the Investor Relations and Stock Market Research at BNI (1996-1998), then continued as Head of Investor Relations and Vice President Corporate Secretary at Bank Permata (2003-2007). He came back to BNI as Vice Coordinator of Non-Organic Growth at BNI since 2007 before joining the team for Sharia Banking Implementation in 2009. He actively gives lecture at MM – IPB, LMKA, ME – Universitas Trisakti and numbers of other training institutions. He has served as Risk, Legal and Compliance Director of BNI Syariah since June 2010.
2010 Annual Report BNI Syariah
140
Profil Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board – Profiles
K.H. Ma’ruf Amin Ketua Chairman
K.H. Ma’ruf Amin lahir di Tangerang tahun 1943. Beliau menyelesaikan pendidikan di berbagai pesantren di Jombang dan Banten. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta. Sejak tahun 1964 beliau aktif di kepengurusan PB NU, terakhir beliau menjabat sebagai Rois Syuriah PB NU sejak 2004 hingga saat ini. Beliau mengawali karir dengan mengajar di beberapa sekolah di daerah Jakarta Utara (1966-1970), dan pernah menjadi dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama Jakarta Utara (1968-1971). Beliau juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta (1971-1982). Sejak tahun 1990 beliau aktif di MUI Pusat sebagai anggota pleno hingga kemudian mendapat amanah untuk menjabat sebagai Ketua MUI Pusat (2005 – sekarang). Beliau pernah menjabat sebagai anggota MPR (1997- 2004). Beliau juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah di beberapa lembaga keuangan syariah. Beliau juga mendapat amanah untuk menjadi Ketua Harian Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI (2003 - sekarang). Beliau menjadi anggota Badan Pertimbangan Kesehatan dan Syara’ Departemen Kesehatan (2003 - sekarang). Sejak 2006 sampai dengan sekarang, beliau dipercaya menjadi Ketua dari tim yang dibentuk oleh MUI yaitu Tim Penanggulangan Terorisme dan Tim Pengawalan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi. Beliau juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2007 - sekarang). Beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah sejak Juni 2010.
K.H. Ma’ruf Amin was born in Tangerang. He completed his education at various pesantren (Islamic boarding school) in Jombang and Banten. He earned his Bachelor’s Degree from Fakulty of Ushuluddin, Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta. Since 1964 he was active in the management of NT NU, most recently serving as Rois Syria NT NU, a post he has held since 2004. His early career began with teaching at several schools in North Jakarta (1966-1970); he was a university lecturer at the Faculty of Tarbiyah, Universitas Nahdatul Ulama, North Jakarta (1968-1971). He was a member of the house of representative from DKI Jakarta (1971-1982). Since 1990, he has been active in the head quarter of MUI as a member of the plenary and was given the mandate to serve as Chairman of the MUI (2005-present). He was a member of the Assembly (1997- 2004). He is also serving as Sharia Supervisory Board in several sharia financial institutions. He was given a mandate to become Chairman of the National Islamic Council (DSN) MUI (2003-present), also serving as a member of the Advisory Board of Health and Personality, Ministry of Health (2005 - present). Since 2006 until present, he is entrusted to be Chairman of the teams made by MUI, namely Terrorism Response Team and the Bill Anti-Pornography and Porno-Action Escort Team (2007-present). He is also a Member of the President’s Advisory Council (2007- present). He has served as Chairman of Sharia Supervisory Board of BNI Syariah since June 2010.
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
141
Hasanudin Anggota Member
Hasanudin lahir di Cirebon tahun 1961. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Beliau memperoleh gelar Master Agama dan Doktor di bidang Pengkajian Islam (Konsentrasi Syariah) pada universitas yang sama. Sejak tahun 1990 beliau sudah aktif mengajar sebagai dosen Hukum Islam (fikih) di Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan sejak tahun 1992 di Fakultas Syari’ah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta. Beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah IIQ, Jakarta pada tahun 1993-1997 dan 1999-2002. Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) (1997 –sekarang). Beliau juga aktif di MUI sebagai Wakil Sekretaris Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional (BPHDSN) MUI (1999 – sekarang). Beliau juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah di beberapa lembaga keuangan syariah. Pada tahun 2006 beliau juga dipercaya menjadi anggota Komite Akuntansi Syariah (KAS)-IAI dan anggota Tim Kerja Tim Penyusunan Peraturan tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal Bapepam-LK Departemen Keuangan. Sejak tahun 2006 hingga saat ini, beliau mendapat amanah sebagai Anggota Tim Ahli LP.POM-MUI. Beliau menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah sejak Juni 2010.
Hasanudin was born in Cirebon in 1961. He earned his Bachelor’s Degree from Faculty of Sharia IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, He earned his Master’s Degree in Religious Education and Doctor’s Degree in the Islamic Studies Program (Syariah Concentration), at the same university. Since 1990 he has been active as a lecturer of Islamic Law (fikih) at IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, and since 1992 at the Faculty of Sharia, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta. He served as Dean of the Faculty of Shari’ah IIQ Jakarta from 1993-1997 & 1999-2002. He is serving as Secretary of the Fatwa Commission of the Indonesian Ulema Council (1997-present). He is also active in MUI as Vice Secretary of the National Islamic Council (BPH-DSN) MUI (1999-present). He is also serving as member of Sharia Supervisory Board in several Islamic financial institutions. In 2006, he was entrusted to be a Member of Sharia Accounting (KAS)-IAI Committee and a Member of the Rules Preparation Team on the Implementation of Sharia in capital market regulation, Capital Markets Department of Finance. Since 2006 until today he is given mandate to serve as a Member of the LP.POM-MUI Expert Team. He has served as a Member of Sharia Supervisory Board since June 2010.
2010 Annual Report BNI Syariah
142
Pejabat Senior Senior Executives
Moch. Mujib Mas’ud, Drs., MM. lahir pada tanggal 22 April 1955. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Brawijaya, Malang dan gelar Magister dari UnKris. Beliau bergabung dengan BNI pada tahun 1982 sebagai Dealer yang dilanjutkan dengan penugasan sebagai Treasury Manager BNI Cabang London dan Singapore. Selanjutnya beliau ditunjuk sebagai Wakil Pemimpin Divisi Tresuri, Pemimpin Wilayah Manado, Surabaya dan Jakarta. Kemudian beliau dipromosikan sebagai Pemimpin Divisi Wealth Management dan sejak 19 Juni 2010 menjabat sebagai Executive Vice President Jaringan Distribusi BNI Syariah. Keahlian khusus beliau adalah Treasury Management dan Wealth Management.
Moch. Mujib Mas’ud, Drs., MM Executive Vice President Executive Vice President
Moch. Mujib Mas’ud, Drs., MM.was born on April 22, 1955. He holds a Bachelor’s Degree from Universitas Brawijaya, Malang and a Master’s Degree from UnKris. He joined with BNI in 1982 as a dealer, followed by assignment as Treasury Manager of BNI for London and Singapore Branches. Subsequently he was appointed as Deputy Leader of the Treasury Division, Regional Leader of Manado, Surabaya and Jakarta. Later he was promoted as Head of Wealth Management Division and since June 19, 2010 served as Executive Vice President for Distribution Network of BNI Syariah. His specialty is in Treasury Management and Wealth Management. Bambang Sutrisno S.Psi., MM, lahir 17 Mei 1970. Lulusan S1 Jurusan Psikologi dan S2 Management Accounting Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Karirnya dimulai dengan menjadi HRD Staff dari PT United Tractor Jakarta tahun 1995, kemudian di BNI (1995-2010). Berbagai posisi yang ditempati antara lain Analis Kredit, Task Force Tim Proyek Cabang Syariah, Analis Tresuri, Manajer Pembiayaan Besar, Manajer Risiko Pembiayaan, Pengelola SDM, Pemimpin Cabang Syariah Jakarta Utara. Sejak 2010 bergabung dengan BNI Syariah sebagai Pemimpin Divisi SDM.
Bambang Sutrisno S.Psi., MM Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia Head of Human Resources Division
Bambang Sutrisno S.Psi., MM. was born on May 17, 1970. He holds a Bachelor’s Degree in Psychology and a Master’s Degree in Management Accounting, Universitas Gajah Mada University, Yogyakarta. His career began with the HRD Staff of PT United Tractors Jakarta in 1995, then in the BNI (1995-2010). He has occupied various positions, such as, Credit Analyst, Task Force Sharia Branch Project Team, Treasury Analyst, Large Financing Manager, Risk Financing Manager, HR Manager, Leader of North Jakarta Sharia Branch. Since 2010 he joined BNI Syariah as Head of Human Resources Division.
Iwa Kustiwa S.T., lahir 13 September 1970. Lulusan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung. Karirnya dimulai sebagai konsultan (1994-1996). Kemudian, tahun 1996-2010 bergabung dengan BNI. Posisi yang ditempati antara lain sebagai Analis, Manajer, hingga Pemimpin Kelompok di Bisnis Kartu BNI. Sejak 2010 bergabung dengan BNI Syariah sebagai Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan. Iwa Kustiwa S.T., was born on 13 September 1970. He holds a Bachelor’s Degree in Civil Engineering from Institut Teknologi Bandung. His career began as a consultant (1994-1996). Then, in 1996-2010 joined at BNI. The positions occupied by, are as an Analyst, Manager, and as Group Leader for BNI Business Card. Since 2010 joined with BNI Syariah as Head of Financing Card Division.
Iwa Kustiwa S.T. Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan Head of Card Financing Division
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
143
Agus Hery Subagyo, Drs., MM., lahir tanggal 26 Agustus 1955. Mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Brawijaya dan gelar magister dari IPB Bogor. Pada tahun 1980 bergabung dengan BNI sebagai analis kredit dan Pemimpin Cabang Tasikmalaya dan Cabang Padang. Bergabung di BNI Syariah sejak bulan Oktober 2010, beliau memiliki keahlian khusus di bidang pembiayaan dan manajemen risiko. Sebelumnya, beliau adalah Wakil Pemimpin Divisi Korporasi dan Manajemen Risiko di BNI. Saat ini menjabat sebagai Senior Financing Approval (SFA).
Agus Hery Subagyo, Drs., MM Senior Financing Approval Senior Financing Approval
Agus Hery Subagyo, Drs., MM., born on August 26, 1955. He holds a Bachelor’s Degree from Universitas Brawijaya and Master’s Degree from IPB Bogor. Joined BNI at 1980 as Credit Analyst and Leader of Tasikmalaya and Padang Branch Office. Joined with BNI Syariah since October 2010, he has special expertise in the field of financing and risk management. Previously, he was Deputy Head of Risk Management Division at BNI. Currently serves as the Senior Financing Approval (SFA).
Zefri Ananta SE. AK, MP, CIA, lahir tanggal 24 Maret 1969. Lulusan S1 Akuntansi FEUI dan S2 IPB. Memiliki kapabilitas sebagai Certified Internal Audit (CIA), beliau memulai karir di KAP HTM sebagai auditor (1994-1996). Kemudian bergabung dengan BNI sebagai Internal Audit. Berbagai posisi saat di BNI sebagai Auditor, Auditor Madya Pengembangan Sistem, Pemimpin Kelompok Penunjang Satuan Pengawas Intern. Bergabung dengan BNI Syariah mulai bulan Juni 2010 sebagai Pemimpin Divisi Audit Internal.
Zefri Ananta SE. AK, MP, CIA
Zefri Ananta SE. AK, MP, CIA was born on March 24, 1969. He holds a Bachelor’s Degree in Accounting FEUI and a Master’s Degree from IPB. His expertise is as a Certified Internal Audit (CIA). His career began in KAP HTM as an auditor (1994-1996). Then he joined BNI as Internal Audit. Various positions at BNI were as Auditor, Senior Auditor, MGR System Development, Leader of Internal Control Unit Supporting Group. Joining BNI Syariah since June 2010 as Head of Internal Audit Division.
Pemimpin Divisi Audit Internal Head of Internal Audit Division
Wahyu Avianto S.T., MM, lahir tanggal 7 Juli 1972. Menyelesaikan S-1 di jurusan Teknik Planologi ITB dan S-2 pada Program Magister Manajemen konsentrasi Keuangan di Universitas Indonesia. Beliau adalah Alumni Sespibank Angkatan 50 yang lulus Peringkat-1. Beliau memulai karir di BNI pada tahun 1996 sebagai Analis Umum, Analis Manajemen dan Pengelola Manajemen Proyek. Pada tahun 2004 sebagai Manajer Pengembangan Produk dan Pemimpin Kelompok Perencanaan dan Pengembangan Divisi Usaha Syariah. Spesialisasi keahliannya adalah Pengembangan Organisasi, Rekayasa Proses Bisnis, Manajemen Proyek, Perencanaan Strategis dan Transformasi. Sejak Juni 2010 beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan dan Kinerja Strategis BNI Syariah.
Wahyu Avianto S.T., MM Pemimpin Divisi Perencanaan dan Kinerja Strategis Head of Strategic Planning and Performance Division
Wahyu Avianto S.T., MM, was born on July 7, 1972. He holds a Bachelor’s Degree in Plan Environment Engineering, ITB and a Master’s Degree in Financial Management at Universitas Indonesia. He is Alumni of Sespibank Batch 50 passed with first rank. He started his career at BNI in 1996 as Analyst and Project Management Manager. In 2004 as Manager of Product Development and Planning and Development Group Head of Sharia Business Division. His expertise is in Organizational Development, Business Process Engineering, Project Management, Strategic Planning and Transformation. Since June 2010 he became Head of Strategic Planning and Performance Division BNI Syariah.
2010 Annual Report BNI Syariah
144 Pejabat Senior Senior Executives
Bayi Rohayati SH, lahir 28 Juli 1968. Menyelesaikan S-1 di Universitas Padjajaran, Bandung. Perjalanan karirnya dimulai sebagai Ahli Hukum (Yurist) di Divisi Korporasi, kemudian menjadi Pengelola Hukum dan Pengelola Administrasi Pembiayaan di Divisi Usaha Syariah BNI. Kekhususan beliau adalah di bidang Hukum Pembiayaan dan Perikatan. Pada Juni 2010 beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Hukum Kepatuhan dan Kesekretariatan. Baby Rohayati was born on July 28, 1968. She holds a Bachelor’s Degree from Universitas Padjadjaran, Bandung. She started her career as a Legal Expert (Jurist) in the Division of Corporations, and became Manager of Law and Finance Administration Manager at Syariah Business Unit of BNI. Her expertise is in the field of Law and Financing Commitments. In June 2010 she served as Head of Legal, Compliance and Secretary Division.
Bayi Rohayati S.H. Pemimpin Divisi Hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan Head of Legal, Compliance and Secretary Division
Andrianto Daru Kurniawan, S.Si, MM, lahir tanggal 31 Maret 1970. Alumnus Sarjana (S1), Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan Magister Aktuaria Universitas Indonesia. Berkarir di BNI sejak Januari 1995-Juni 2010 pada berbagai posisi antara lain Asisten Manajer pada Divisi Tresuri, diperbantukan sebagai manajer Aktuaria pada PT Asuransi BNI Jiwasraya (sekarang PT BNI Life Insurance), Manajer Pengembangan Kinerja, dan terakhir sebagai Pemimpin Kelompok Penunjang Divisi Usaha. Saat ini beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Manajemen Risiko. Keahlian khusus beliau adalah manajemen risiko, aktuaria dan manajemen tresuri.
Andrianto Daru Kurniawan, MM Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Head of Risk Management Division
Andrianto Daru Kurniawan, S.Si, MM, was born on March 31, 1970. He holds a Bachelor’s Degree in Department of Mathematics, Faculty of Mathematics & Natural Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, and a Master’s Degree in Actuarial from University of Indonesia. Starting in January 1995 to June 2010, he served in BNI in various positions such as Assistant Manager Treasury Division, Actuarial Manager (conjunct at PT BNI Life Insurance), Performance Development Manager and Leader of Business Support Division. Currently serves as Head of Risk Management Division. His special expertise are Risk Management, Actuarial and Trasury Management.
Edwin Fitrianto, Ir., MM, lahir 28 Desember 1967. Alumnus Sarjana (S1), Manajemen Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, dan Magister Manajemen (S2), Keuangan dan Perbankan, Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga Surabaya (1997). Karirnya dimulai di BNI (1995-1998) dan menempati berbagai posisi antara lain Analis Kredit, Penyelia Pemasaran, Pemimpin Bidang Operasional Kantor Cabang Syariah Banjarmasin dan Pemimpin Kantor Cabang Syariah Yogyakarta, Jakarta Selatan, dan Surabaya. Sejak Juni 2010 bergabung dengan BNI Syariah dan saat ini sebagai Pemimpin Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan
Edwin Fitrianto, Ir., MM Pemimpin Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan Head of Financing Product and Procedure Division
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Edwin Fitrianto, Ir., MM, was born on December 28, 1967. He holds a Bachelor’s Degree in Management of Forestry, Institut Pertanian Bogor, and a Master’s Degree in Management, Banking and Finance, Faculty of Economics, Universitas Airlangga, Surabaya (1997). He began his career at BNI (1995-1998) in various positions such as Credit Analyst, Marketing Supervisor, Oprational Leader of Syariah Branch Office Banjarmasin and Leader of Syariah Branch Office in Yogyakarta, South Jakarta, and Surabaya. Since June 2010 he joined BNI Syariah and currently as Head of Financing Product and Procedure Division.
145 Pejabat Senior Senior Executives
Endang Rosawati, Ir., M.AG.ECON, lahir 17 Desember 1965. Alumnus S1 dari Institut Pertanian Bogor dan S2 University of Massey. Karirnya dimulai sebagai Analis Kredit di Customer Analysis Unit (CAU) BNI, Manajer Risiko Kredit di Divisi Manajemen Risiko BNI kemudian Pemimpin Bidang Operasional Cabang BNI Syariah Jakarta Selatan, Pemimpin Kantor Cabang BNI Syariah Jakarta Timur, Pengelola Promosi dan Komunikasi di Divisi Usaha Syariah. Semenjak 2010 menjabat sebagai Pemimpin Divisi Komunikasi dan Umum BNI Syariah.
Endang Rosawati, Ir., M.AG.ECON Pemimpin Divisi Komunikasi dan Umum Head of Communication and General Affairs Division
Endang Rosawati, Ir., M.AG.ECON was born on December 17, 1965. She holds a Bachelor’s Degree from Institut Pertanian Bogor and a Master’s Degree from University of Massey. She began her career as a Credit Analyst in the Customer Analysis Unit (CAU) BNI, Credit Risk Manager in Risk Manajemen Division of BNI and then as Head of Operations of BNI Syariah South Jakarta Branch, Head of BNI Syariah East Jakarta Branch, Promotions and Communications Manager at the Sharia Business Unit. Since 2010 has served as Head of Communications and General Affairs Division of BNI Syariah.
Joko Pramono, Drs., MM, lahir 23 Januari 1958. Lulusan S1 Jurusan Accounting STIE Jakarta dan S2 Agribisnis Institut Pertanian Bogor. Ia pernah menempati berbagai posisi di BNI antara lain sebagai Asisten Sistem Akuntasi, Analis Otomasi Wholesale, Pengelola Sistem Teknologi, Pemimpin Kelompok Pengelolaan Modul I, Pemimpin Kelompok Pengendalian Mutu, Pemimpin Kelompok Conversion, Pemimpin Kelompok Switching Interchange. Pada Juni 2011 menjabat sebagai Pemimpin Divisi Teknologi di BNI Syariah.
Joko Pramono, Drs., MM Pemimpin Divisi Teknologi Head of Technology Division
Joko Pramono Drs., MM, was born on January 23, 1958. He holds a Bachelor’s Degree in Accounting STIE and a Master’s Degree in Agribusiness Institut Pertanian Bogor. He has held various positions at BNI, including as Accounting Systems Assistant, Wholesale Automation Analyst, Technology Systems Manager, Group Leader of Module I Management , Quality Control Group Leader, Conversion Group Leader, Switching Interchange Group Leader. In June 2010 served as Head of Technology Division at BNI Syariah.
Jon Sujani Pasaribu, Drs, lahir 24 Juli 1966, adalah alumnus S1 Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Islam Sumatra Utara. Sebelum bergabung ke BNI Syariah, beliau mengembangkan karir di BNI sebagai Analis Kredit dan Pengelola Pemasaran. Kemudian beliau menjabat sebagai Pemimpin Bidang Operasional Cabang BNI Syariah Semarang, dan Pemimpin Cabang Syariah Bumi Serpong Damai. Pada Juni 2010 menjabat sebagai Pemimpin Unit Pembiayaan Khusus. Keahlian beliau adalah dalam bidang restrukturisasi, penyelesaian, dan penyelamatan pembiayaan.
Jon Sujani Pasaribu, Drs Pemimpin Divisi Unit Pembiayaan Khusus Head of Special Financing Unit
Jon Sujani Pasaribu, Drs was born on July 24, 1966. He holds a Bachelor’s Degree in Economics and Development Studies from of Universitas Islam Sumatra Utara. Before joining at BNI Syariah, he developed a career in BNI as a Credit Analyst and Marketing Manager. Later he served as Operational Head of Syariah Branch Office Semarang and Head of Syariah Branch Office Bumi Serpong Damai. In June 2010 served as Head of Special Financing Unit. His expertise is in the field of restructuring, settlement and rescue financing.
2010 Annual Report BNI Syariah
146 Pejabat Senior Senior Executives
Moh. Toyib SE., MM. Lahir, 10 Maret 1965. Alumnus S2 Agribisnis Institut Pertanian Bogor. Dalam perkembangan karirnya, beliau pernah menempati berbagai posisi di BNI antara lain sebagai Pengelola Pemasaran, Pengelola Likuiditas VA, Pengelola Pembinaan Bisnis dan Operasional Cabang Luar Negeri, dan Pemimpin Kelompok Likuiditas Divisi Tresuri BNI. Sejak Juni 2010, beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan Internasional BNI Syariah. Moh. Toyib was born on March 10, 1965. He holds a Master’s Degree from Institut Pertanian Bogor. In the development of his career, he has held various positions at BNI, including as Marketing Manager, VA Liquidity Management, Business Development and Operations Manager Overseas Branches, and Head of BNI Treasury Liquidity Group. Since June 2010, he serves as Head of Treasury, Funding and International Division of BNI Syariah.
Moh. Toyib SE., MM Pemimpin Divisi Tresuri, Dana, dan Internasional Head of Treasury, Funding and International Division
Tavip Budhy Prihanto, Drs. Lahir, 12 Oktober 1964. Alumnus S1 Manajemen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Yogyakarta. Beliau bergabung dengan BNI pada tahun 1992. Beliau pernah menduduki beragam posisi saat di BNI, sebagai Analis Kredit, Pengelola Perencanaan, Manager Kredit Analyst, MCO Pemasaran Bisnis Korporasi dan AVP Unit Supervisi Cabang Divisi Usaha Syariah. Sejak Juni 2010, beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Risiko Pembiayaan BNI Syariah.
Tavip Budhy Prihanto, Drs
Budhy Prihanto Tavip was born on October 12, 1964. He holds a Bachelor’s Degree in Management from Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Yogyakarta. He joined BNI on 1992. He has held various positions at the BNI, as a Credit Analyst, Planning Manager, Credit Analyst Manager, MCO Corporate Business Marketing and AVP Supervision Unit Sharia Business Unit Branch. Since June 2010, he served as Head of Risk Financing Division of BNI Syariah.
Pemimpin Divisi Risiko Pembiayaan Head of Risk Financing Division
Muhammad Yamin Yahya Ir., MM., lahir 5 September 1968. Alumnus S2 Agribisnis Institut Pertanian Bogor. Karirnya dimulai di BNI sebagai Analis, Senior Card Product & Distribusi Divisi Bisnis Kartu. Kemudian karirnya berlanjut menjadi General Manager Kantor Cabang Syariah Yogyakarta, serta Pemimpin Kantor Cabang Syariah Makasar dan Pekanbaru. Sejak Juni 2010 beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Komersial BNI Syariah.
Muhammad Yamin Yahya Ir., MM Pemimpin Divisi Komersial Head of Commercial Division
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Muhammad Yamin Yahya Ir., MM., was born on September 5, 1968. He holds a Master’s Degree in Agribusiness from Institut Pertanian Bogor. His career began as an analyst at BNI, Senior Card Product & Distribution Card Business Division. Then his career continues to become General Manager Syariah Branch Office Yogyakarta, and leader of the Syariah Branch Office Makasar and Pekanbaru. Since June 2010 he serves as Head of Commercial Division of BNI Syariah.
147 Pejabat Senior Senior Executives
Yuwono Banukisworo, Drs., MM, lahir di Yogyakarta, 23 April 1958. Menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi – Universitas Gajah Mada dan S2 di Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, dengan bidang keahlian manajemen keuangan. Sebelum bergabung dengan BNI Syariah, berkarir di BNI sebagai Pemimpin Kelompok Pengadaan Teknologi, Pemimpin Kelompok Private Banking Divisi Investasi & Jasa Keuangan, Pemimpin Cabang Blitar, Pemimpin Cabang Jakarta Kota, serta Wakil Pemimpin Bidang Bisnis, Wakil Pemimpin Divisi Bidang Penunjang pada Divisi Usaha Syariah. Sejak spin off, beliau bergabung dengan BNI Syariah sebagai Pemimpin Divisi Keuangan dan Operasional.
Yuwono Banukisworo, Drs., MM Pemimpin Divisi Keuangan dan Operasional Head of Finance and Operational Division
Yuwono Banukisworo, Drs., MM was born in Yogyakarta on 23 April 1958. He holds a Bachelor’s Degree in Economics from Universitas Gajah Mada University and a Master’s Degree in Management from University of Gajah Mada, with areas of financial management expertise. Before join BNI SYariah, he joined BNI in various position such as Head of Technology Purchasing Team, Head of Private Banking, Invesment & Financial Service Division, Leader of Blitar Branch Office, Leader of Jakarta Kota Branch Office, and also as Deputy of Business Division, Deputy of Supporting Division on Sharia Business Division. After Spin Off, he joined BNI Syariah as Head of Finance and Operational Division.
2010 Annual Report BNI Syariah
148
Jaringan Kantor Office Networks
JAWA BANDUNG Pemimpin Cabang: Ida Triana Widowati Jl. Buah Batu No.157 C Bandung T: (022)-7314546, 7323142, 7323143 F: (022)-7323141 Cabang Pembantu Syariah Cianjur Jl. Dr.Muwardi No.70 Cianjur T: (0263)-273003 F: (0263)-273003 Cabang Pembantu Syariah Cigondewah Taman Kopo Indah II Blok Ruko B.1 No.18 Desa Rahayu Kec.Margaasih Kab. Bandung T: (022)-5425718, 5423497 F: (022)-5423031 Cabang Pembantu Syariah Dago Jln. Ir. H. Djuanda No. 298 Kel. Dago Kec. Coblong Kodya Bandung 40286 T: (022)-2517152 F: (022)-2504946 BEKASI Pemimpin Cabang: Nurfi Majidi Komp.Sentra Niaga Jl. Jend.Ahmad Yani Blok A6 No.3-3A, Bekasi T: (021)88962828 (hunting) F: (021)88966464 BOGOR Pemimpin Cabang: Muhammad Utsman Jl. Pajajaran Raya No.27 A-B Bogor T: (0251)-337306, 337620, 337687, 337828, 349308 F: (0251)384968 Cabang Pembantu Syariah Tajur Jl. Raya Tajur No.88 D Bogor T: (0251)-392871 F: (0251)-353662
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BUMI SERPONG DAMAI Pemimpin Cabang: Georgie Syaffei Jl. Pahlawan Seribu ITC BSD No.33A & 35 Tangerang T: 53153155, 53153144, 53161601 F: 53161611 Cabang Pembantu Syariah Cimone Jl. Merdeka No.21 D Tangerang Cabang Pembantu Syariah Pasar Serpong Jl. Raya Puspitek Serpong Tangerang T: (021) 75881818, 75881819 F: (021) 75882020 CIREBON Pemimpin Cabang: Supratignyo Jl. Sisingamangaraja No.28 Cirebon T: (0231)-246063, 246064, 246065, 246102, 246104 F: (0231)246105 JAKARTA BARAT Pemimpin Cabang: Achmad Djamiat Pitoyo Ruko Meditarania Jl. Meruya Raya No.1 Jakarta Barat T: (021) 5866388, 5865715, 5865719 F: (021) 58901202 JAKARTA SELATAN Pemimpin Cabang: Supardi Najamudin Komplek ITC Dutamas Fatmawati Blok A1.2-3 Jl. R.S Fatmawati Jakarta Selatan T: (021)-72798266, 72798267, 72798268 F: (021)-72798733 Cabang Pembantu Syariah Jakarta Pusat BNI JPU Jl. Jend.Sudirman Kav.1 Jakarta 10220 T: (021)-5729751 ext.2359 F: (021)5729751
149
Cabang Pembantu Syariah UIN Syarif Hidayatullah Kampus UIN Syarief Hidayatullah, Jl. Ir. Juanda -Ciputat T: (021)-74416484 F: (021)-74716485 Cabang Pembantu Syariah Depok Jl. Margonda Raya No.222 E Kemiri Muka, Beji, Depok 16423 T: (021)-77204489 F: (021)77205903 JAKARTA TIMUR Pemimpin Cabang: Dody Rukadi Komplek Graha Mas Pemuda Blok AB1 dan AB2 Jl. Pemuda, Rawamangun Jakarta Timur T: (021)-47882681-84 F: (021)47882685 Cabang Pembantu Syariah Kalimalang Jl. Kalimalang Blok N No.12/H12 Jakarta Timur T: (021)86607205, 86607206 F: (021)86610553 JAKARTA UTARA Pemimpin Cabang: Ali Muafa Jl. Boulevard Raya QA.I/1 Kelapa Gading Jakarta Utara T: 4500695, 4500694, 45841585 F: 4514121 Cabang Pembantu Syariah Koja Ruko Kramat Jaya Permai blok A No.8, Jl. Kramat Jaya, Koja T: (021)-4368233 F: (021)-4369811 JEMBER Pemimpin Cabang: M. Ibrahim Paturrusi Jl. Ahmad Yani No.39 Jember T: (0331)-489500,420018, 420061 F: (0331) 487617 KEDIRI Pemimpin Cabang: A. Muhammad Hatta Ruko Hayam Wuruk Trade Centre Blok A.5-6, Jl. Hayam Wuruk Kediri T: (0354)-680966, 680952, 680977, 672677 F: (0354) 672627
MALANG Pemimpin Cabang: M.M.A Pitra Ardiati Jl. Jaksa Agung Suprapto No.48 Malang 65111 T: (0341)-359129, 359130 F: (0341)-359128 Cabang Pembantu Syariah Pasuruan Jl. Panglima Sudirman No.32A Pasuruan T: (0343)-415017 F: (0343)-415018 Cabang Pembantu Syariah Batu Jl. Panglima Sudirman No.56 Batu, Malang. T: (0341)-590145 F: (0341) 590146 PEKALONGAN Pemimpin Cabang: Adimar Masjid Syuhada Jl. Pemuda No.52-54 Pekalongan T: (0285)-434918, 434919 F: (0285)-434920 Cabang Pembantu Syariah Tegal Jl. Mayjen Sutoyo No.50 Tegal 52113 T: (0283)-340715 Fax:(0283)-340716 PRIMA JAKARTA Pemimpin Cabang: Adjat Djatnika Basarah Gedung Wisma Kyoie Prince Lt.2 & 5 Jl. Jend.Sudirman Kav.3 Jakarta Pusat T: (021)-5723039, 5723105 F: (021)5724148 Cabang Pembantu Syariah Departemen Agama Gedung Departemen Agama Jl. Lapangan Banteng Barat No.3-4, Jakarta Pusat T: (021)3518875, 3518902 F: (021) 3518902 Cabang Pembantu Syariah Mahkamah Agung Gedung Mahkamah Agung Jl. Medan Merdeka Utara No.9-13, Jakarta Pusat T: (021)3840382 F: (021) 3448031
2010 Annual Report BNI Syariah
150 Jaringan Kantor Office Networks
SEMARANG Pemimpin Cabang: Ichwan Razoki Lubis Jl. Ahmad Yani 152 Semarang T: (024)-8313247,8315027 F: (024)-8313217 Cabang Pembantu Syariah Jepara Jl. Veteran No.37 Jepara Jepara T: (0291)-591532 F: (0291)-591532 Cabang Pembantu Syariah Universitas Sultan Agung (Unissula) Jl. Raya Kaligawe Km.04, Semarang T: (024)6592916 F: (024)6592915 SURABAYA Pemimpin Cabang: Imam Hidayat Sunarto Jl. Bukit Darmo Boulevard No.8A - 8B, Surabaya T: (031)-7328840, 7329870, 7327350 F: (031)-7385678 Cabang Pembantu Syariah Rajawali Jl. Rajawali No.16, Surabaya T: (031)3529328 F: (031)3529328 SURAKARTA Pemimpin Cabang: Arief Mursidi Jl. Slamet Riyadi No.318 Surakarta T: (0271)-731014, 736674 F: (0271)736718 Cabang Pembantu Syariah Sragen Komplek Atrium Plaza Blok F Jl. Raya Sukowati No.302-304 Sragen T: (0271)691999 F: (0271)694600 YOGYAKARTA Pemimpin Cabang: Ahmad Rizini Jl. Kusumanegara No.112 Umbulharjo Yogyakarta 55165 T: (0274)-417222, 417555, 450374 F: (0274)-417111
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Cabang Pembantu Syariah Bulaksumur Jl. Bulaksumur No.H-4 Yogyakarta T: (0274)-557088 F: (0274)557088 Cabang Pembantu Syariah Godean Jl. Godean Km.5 No.23 Yogyakarta T: (0274)-551577 F: (0274)-551577
SUMATERA BANDA ACEH Pemimpin Cabang: Ahmad Yusuf Widodo Jl. Tgk. Daud Beureueh No.33 Banda Aceh T: (0651)-32313, 32314, 32301, 32308, 32298 F: (0651)-32317 BATAM Pemimpin Cabang: Nirwan Purnama Kompleks Regency Park Blok II No.15, Jl. Teuku Umar, Pelita, Batam T: (0778)429054,429057,429058 F: (0778)429060 MEDAN Pemimpin Cabang: Darmayanti Jl. Kapten Maulana Lubis No.12 Medan 20112 T: (061)-4559520, 4559521 F: (061)-4522608 Cabang Pembantu Syariah Sisingamangaraja Jl. Sisingamangaraja No.4D Medan 20213 T: (061)-7320002 F: (061)-7320002 Cabang Pembantu Syariah Binjai Pertokoan Maju Bersama Blok A No.3, Jl. Sukarno-Hatta Binjai Timur T: (061)8830585 F: (061)8829976 PADANG Pemimpin Cabang: Utep Triatna Jl. Pattimura No.10 Padang T: (0751)-841818, 841819 F: (0751)-841808
151 Jaringan Kantor Office Networks
Cabang Pembantu Syariah Bukittinggi Jl. Perintis Kemerdekaan No.2 G Bukittinggi T: (0752)-628500 F: (0752)-628766 PALEMBANG Pemimpin Cabang: Sunhaji Jl. Jend.Sudirman No.67-68 Palembang (30126) T: (0711)-315999, 310751 F: (0711)310752 Cabang Pembantu Syariah Lubuk Linggau BNI Lubuklinggau Jl. Yos Sudarso No.288 Lubuk Linggau 31621 T: (0733)-323707 F: (0733)-323707 Cabang Pembantu Syariah Demang Jl. Demang Lebar Daun No.507 EF, Kota Palembang T: (0711)-358120, 358123 F: (0711)358201 Cabang Pembantu Syariah Sungai Danau Desa Sungai Danau, Kec.Satui Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan T: (0512)-61550, 2702568 F: (0512)-61550 PEKANBARU Pemimpin Cabang: Sunandar Jl. Jend.Sudirman No.484 Pekanbaru (0761)-859819, 859697 T: 859698, 859694, 859695 F: (0761)-859697 TANJUNGKARANG Pemimpin Cabang: Agam Ajatullah Jl. Jend.Sudirman No.62 Tanjungkarang, Lampung T: (0721) 242430, 242528, 242517, 242394 F: (0721)242432
KALIMANTAN BALIKPAPAN Pemimpin Cabang: Wahsi Prasodjo Jl. Jend Sudirman No.43 D-E, Balikpapan T: (0542)-731354, 732679, 737734 F: (0542)737733 BANJARMASIN Pemimpin Cabang: Dade Darmawan Jl. Jend.Ahmad Yani KM.4, No.385 Banjarmasin T: (0511)-3256746, 3256946, 3259146, 3259446 F: (0511)-3251346 Cabang Pembantu Syariah Banjarbaru Jl. Ahmad Yani Km.35, Banjarbaru, Banjarmasin T: (0511) 4778176 F: (0511) 4778176
SULAWESI MAKASSAR Pemimpin Cabang: Heru Mulyadi Ramdhan Jl. Andi Pangeran Pettarani Komp.Ruko Business Center Sardony No.1/2, Panakukkang Makassar T: (0411)-421188, 443558, 421388 F: (0411)-443890 Cabang Pembantu Syariah Gowa Ruko Graha Satelit Blok B No.2 Jl. Sultan Hasanudin Gowa T: (0411)-881167 F: (0411)-881167 Cabang Pembantu Syariah Bulusaraung Jl. Gunung Bulusaraung No.2-2A Makassar T: (0411)328665 F: (0411)328663
2010 Annual Report BNI Syariah
152
Laporan Tahunan BNI Syariah 2010
153
Laporan Keuangan Financial Report
Dengan Laporan Auditor Independen Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 With Independent Auditor’s Report Years Ended December 31, 2010
2010 Annual Report BNI Syariah
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionaly left blank
PT Bank BNI Syariah Laporan keuangan beserta laporan auditor independen periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010/ Financial statements with independent auditors’ report period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PERIODE DARI 22 MARET 2010 (TANGGAL PENDIRIAN) SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2010
Daftar Isi
PT BANK BNI SYARIAH FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PERIOD FROM MARCH 22, 2010 (INCEPTION) THROUGH DECEMBER 31, 2010
Table of Contents
Halaman/ Page
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Neraca ………………………………………………
1-4
………………………………………. Balance Sheet
Laporan Laba Rugi ………………………………..
5
……………………………….. Statement of Income
Laporan Perubahan Ekuitas ...............................
6
….Statement of Changes in Stockholders’ Equity
Laporan Arus Kas................................................
7-8
Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil………………………………………………….
9
Statement of Reconciliation of Income and …………………………………… Revenue Sharing
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat..
10
…. Statement of Sources and Uses of Zakat Funds
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan……………………………………………
11
Statement of Sources and Uses of Qardhul Hasan ………………………………………………….. Funds
Catatan atas Laporan Keuangan…………………
12-79
…………………………
Statement of Cash Flows
………...………Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH NERACA 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah) Catatan/ Notes
2010
ASET
ASSETS
KAS GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN
2a 2a,2d,4
39.193
CASH
1.247.846
CURRENT ACCOUNTS AND PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA
2a,2b,2c 2e,5,38
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
153.563
Jumlah giro pada bank lain Penyisihan kerugian
153.563 (1.536)
Bersih
152.027
PENEMPATAN PADA BANK LAIN
2a,2c,2f 6 131.000 (1.310)
Bersih
Third parties Allowance for possible losses Net
805.333 445.022
INVESTMENT IN SECURITIES/ MARKETABLE SECURITIES Including unamortized difference of acquisition cost and nominal value of Rp22 Third parties Available-for-sale Held-to-maturity
Jumlah investasi pada efek/surat berharga Penyisihan kerugian
1.250.355 (19.300)
Bersih
1.231.055 2b,2c,2h 8,38
Total investment on securities Allowance for possible losses Net MURABAHAH RECEIVABLES - net of deferred margin income of Rp1,826,680
2.552.913 179
Jumlah piutang murabahah Penyisihan kerugian
2.553.092 (58.751)
Bersih
2.494.341
PINJAMAN QARDH
Net
129.690 2c,2g,7
termasuk selisih nilai perolehan dibanding nilai nominal yang belum diamortisasi sebesar Rp 22 Pihak ketiga Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
PIUTANG MURABAHAH setelah dikurangi pendapatan keuntungan yang ditangguhkan sebesar Rp1.826.680 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Total current accounts with other bank Allowance for possible losses
PLACEMENT WITH OTHER BANKS
Pihak ketiga Penyisihan kerugian
INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANK Third parties Related party
2b,2c,2i 9,38
Third parties Related parties Total murabahah receivables Allowance for possible losses Net FUNDS OF QARDH
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
214.172
Third parties
3.232
Related parties
Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian
217.404 (5.637)
Bersih
211.767
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Total funds of qardh Allowance for possible losses
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET (continued) December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah) Catatan/ Notes
PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pihak ketiga Penyisihan kerugian
2010
2c,2j,10 87.327 (4.126)
Bersih PEMBIAYAAN MUSYARAKAH Pihak ketiga Penyisihan kerugian
83.201 2c,2j,11 624.820 (30.254)
Bersih ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH - BERSIH
2k,12
ASET TETAP Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2l,13
Nilai Buku - Bersih ASET PAJAK TANGGUHAN - BERSIH ASET LAIN-LAIN Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
MUDHARABAH FINANCING Third parties Allowance for possible losses
2u,20
Net MUSYARAKAH FINANCING Third parties Allowance for possible losses
594.566
Net
75.842
ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH - NET
56.466 (32.819)
FIXED ASSETS Acquisition cost Accumulated depreciation
23.647
Book value - net
14.381
DEFERRED TAX ASSETS - NET
2b,2m,14,38
OTHER ASSETS
Jumlah aset lain-lain JUMLAH ASET
32.720 64.647
Related party Third parties
97.367
Total other assets
6.394.923
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET (continued) December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes
2010
KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS
LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH FUNDS, AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA Pihak ketiga
LIABILITIES 2n,15
BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN SIMPANAN Giro wadiah Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa
16
22.372
OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY Third parties
31.461
UNDISTRIBUTED REVENUE SHARING
533.385
DEPOSITS Wadiah demand deposits Third parties
2b,2o 17,38 5.305
Jumlah giro wadiah Tabungan wadiah Pihak ketiga
Total wadiah demand deposits
105.934
Wadiah saving deposits Third parties
18
Jumlah simpanan
Related party
538.690
644.624
Total deposits
12.325
DEPOSITS FROM OTHER BANKS Third parties
SIMPANAN DARI BANK LAIN Pihak ketiga
2o,19
HUTANG PAJAK
2u,20
24.450
TAXES PAYABLE
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2c,35
484
ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
KEWAJIBAN LAIN-LAIN Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa Pihak ketiga
2b,2s,2t 21,36,38
OTHER LIABILITIES
Jumlah kewajiban lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
14.298 75.355
Related party Third parties
89.653
Total other liabilities
825.369
TOTAL LIABILITIES
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET (continued) December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes DANA SYIRKAH TEMPORER Dana syirkah temporer dari bukan bank: Tabungan mudharabah Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2010
2b,2p 22,38 1.873.317 1.376
Jumlah tabungan mudharabah Deposito mudharabah Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Total mudharabah saving deposits
2.626.271
Mudharabah time deposits Third parties
17.140 2.643.411
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER
4.518.104
EKUITAS MODAL SAHAM - nilai nominal Rp1 per saham Modal dasar - 4.004.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.001.000 saham KEUNTUNGAN YANG BELUM DIREALISASI DARI INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL SETELAH DIKURANGI PAJAK TANGGUHAN
Related parties
1.874.693 23,38
Jumlah deposito mudharabah
TEMPORARY SYIRKAH FUNDS Non-bank temporary syirkah funds: Mudharabah saving deposits Third parties
Related parties Total mudharabah time deposits TOTAL TEMPORARY SYIRKAH FUNDS STOCKHOLDERS’ EQUITY
24
2g
SALDO LABA EKUITAS - BERSIH JUMLAH KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1.001.000
CAPITAL STOCK - nominal value Rp1 per share Authorized - 4,004,000 shares Issued and fully-paid capital1,001,000 shares
13.938
UNREALIZED GAIN ON AVAILABLE-FOR-SALE SECURITIES INVESTMENT NET OF DEFERRED TAX
36.512
RETAINED EARNINGS
1.051.450
STOCKHOLDERS’ EQUITY - NET
6.394.923
TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH FUNDS, AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN LABA RUGI Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) *) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF INCOME Period from March 22, 2010 (inception) *) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB Pendapatan dari jual beli Pendapatan bagi hasil Pendapatan dari sewa - bersih Pendapatan usaha utama lainnya
2010
2q,8,9,10 11,12 25 26 27 28
Jumlah pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER
2r,29
214.411 47.216 1.263 154.771
INCOME FROM FUND MANAGEMENT BY THE BANK AS MUDHARIB Income from sales and purchase Income from revenue sharing Income from leasing - net Other main operating income
417.661
Total revenue from fund management by the Bank as mudharib
(140.106)
HAK BAGI HASIL MILIK BANK
THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURN OF TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
277.555
BANK’S SHARE IN PROFIT SHARING OTHER OPERATING INCOME
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
2s,30
24.420
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Beban bonus wadiah Lain-lain
2t,31 32 2o 2b, 38
(77.280) (64.746) (4.474) (23.059)
OTHER OPERATING EXPENSES Salaries and benefits General and administrative Wadiah bonus expense Others
(169.559)
Total other operating expenses
(96.331)
Provisions for possible losses on earning assets
Jumlah beban operasional lainnya Beban penyisihan kerugian aset produktif
2c,33
LABA USAHA
36.085
PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH
NON-OPERATING INCOME - NET 34
649
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
INCOME FROM OPERATION
36.734 2u,20 (19.249) 19.027
Jumlah beban pajak penghasilan - bersih
(222)
LABA BERSIH
36.512
*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010 dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred Total income tax expense - net NET INCOME
*) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010 and started its operation on June 19, 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) *) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes Saldo 22 Maret 2010 Penerbitan saham Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
1a,3,24
2g
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Period from March 22, 2010 (inception) *) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Keuntungan yang Belum Direalisasi dari Investasi Pada Efek/ Surat Berharga Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan/ Modal Saham Unrealized Ditempatkan dan Gain On Disetor Penuh/ Available-for-Sale Issued and FullySecurities Ekuitas - Bersih/ Paid Capital Investment Net of Saldo Laba/ Stockholders’ Stock Deferred Tax Retained Earnings Equity - Net -
-
-
-
Balance as of March 22, 2010
1.001.000
-
-
1.001.000
Shares issuance
13.938
Unrealized gain on available-for-sale securities investment - net of deferred tax
-
13.938
-
Laba bersih untuk periode 22 Maret 2010 sampai dengan 31 Desember 2010
-
-
36.512
36.512
Net income for the period from March 22, 2010 through December 31, 2010
Saldo 31 Desember 2010
1.001.000
13.938
36.512
1.051.450
Balance as of December 31, 2010
*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010 dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010
*) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010 and started its operation on June 19, 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN ARUS KAS Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) *) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF CASH FLOW Period from March 22, 2010 (inception) *) through December 31, 2010 (Express in million of Rupiah)
Catatan/ Notes
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan pendapatan pengelolaan dana Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer
404.609 (125.860)
Penerimaan pendapatan usaha lainnya Pembayaran beban usaha lainnya Penerimaan pendapatan non-operasional - bersih Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban operasi Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi: Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo Surat – surat berharga tersedia untuk dijual Piutang murabahah Aset yang diperoleh untuk ijarah Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Pinjaman qardh Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Hutang pajak Kewajiban lain-lain Dana syirkah temporer
24.420 (73.646) 656 230.179
(1) 6.250 18.584 (210.853) (29.673) (27.562) (141.203) (74.482) (50.139) 2.327 136.050 (3.147) (19.249) 8.328 797.610
22,23
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
643.019
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan dan pembelian obligasi Pemerintah: Penjualan Pembelian
663.598 (550.882)
Pembelian obligasi Pemerintah - bersih Perolehan aset tetap
112.716 13
(4.054)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
108.662
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt of income from fund management Payment of profit sharing for temporary syirkah funds Receipt of other operating income Payment of other operating expense Receipt of non-operational income - net Cash flows before changes in operating assets and liabilities Changes in operating asset and liabilities: Decrease (increase) in operating assets: Placement with Bank Indonesia and other bank Held-to-maturity securities Available-for-sale securities Murabahah receivable Aset acquired for ijarah Mudharabah financing Musyarakah financing Funds of qardh Other assets Increase (decrease) in operating liabilities: Obligation due immediately Deposits Deposits from other Bank Taxes payable Other liabilities Temporary syirkah funds Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Sales and purchase of Government bonds Sales Purchases Purchases of Government bonds - net Acquisition of fixed assets Net Cash Provided by Investing Activities
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) *) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) Period from March 22, 2010 (inception) *) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes
2010
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
751.681
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
818.921
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE PERIOD
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1.570.602
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE PERIOD
39.193 1.247.846 153.563 130.000
Cash and cash equivalents at end of the period consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other bank Placement with other banks
1.570.602
Total
1.000.000
SUPLEMENTAL DISCLOSURES OF CASH FLOWS INFORMATION Activities not affecting cash flows: Net assets transferred from UUS BNI as paid up capital
Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari: Kas Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain
4 5 6
Jumlah PENGUNGKAPAN INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Aset bersih yang dialihkan dari UUS BNI sebagai setoran modal Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
3
13.938
*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010 dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010
Unrealized gain on available-for-sale securities investment net of deferred tax
*) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010 and started its operation on June 19, 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) *) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF RECONCILIATION OF INCOME AND REVENUE SHARING Period from March 22, 2010 (inception) *) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes Pendapatan Usaha Utama (Akrual) Pendapatan dari jual beli Pendapatan bagi hasil Pendapatan dari sewa - bersih Pendapatan usaha utama lainnya
2010
2a 25 26 27 28
Jumlah
214.411 47.216 1.263 154.771
Main Operating Income (Accrual) Income from sales and purchase Income from revenue sharing Income from leasing - net Other main operating income
417.661
Total
Pengurang Pendapatan periode berjalan yang kas atau setara kasnya belum diterima: Pendapatan keuntungan murabahah Hak bagi hasil Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Pendapatan sewa Pendapatan usaha utama lainnya
10 19.146 54.963
Deduction Current period income in which the cash and cash equivalents were not received: Murabahah margin income Revenue sharing share Mudharabah financing Musyarakah financing Lease income Other main operating income
78.696
Total
4.577
Jumlah Penambah Pendapatan periode sebelumnya yang kasnya diterima pada periode berjalan: Penerimaan pelunasan pendapatan keuntungan murabahah Penerimaan piutang bagi hasil: Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Penerimaan pendapatan sewa Pendapatan usaha utama lainnya
6.976 40.230 8.731 99.584
Addition Prior period income in which the cash were received during current period: Settlement receipt from murabahah margin receivables Receipt from revenue sharing: Mudharabah financing Musyarakah financing Receipt of lease income Other main operating income
Jumlah
365.354
Total
Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil
704.319
Available income for revenue sharing
Bagi hasil yang menjadi hak Bank Syariah
564.213
Sharia Bank’s share from revenue sharing
140.106
Fund owners’ share from revenue sharing
108.645
Details to: Fund owners’ share on distributed revenue sharing Fund owners’ share on undistributed revenue sharing
Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana Dirinci atas: Hak pemilik dana atas bagi hasil yang sudah didistribusikan Hak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan
209.833
29
16
31.461 140.106
*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010 dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010
*) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010 and started its operation on June 19, 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZAKAT Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) *) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF SOURCES AND USES OF ZAKAT FUNDS Period from March 22, 2010 (inception) *) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Note
2010 -
Source of Zakat Funds at Beginning of the Period
Sumber Dana Zakat Zakat dari pihak luar bank
298
Source of Zakat Funds Zakat from non-bank parties
Jumlah
298
Total
Sumber Dana Zakat Pada Awal Periode
2a
Penggunaan Dana Zakat Disalurkan melalui UPZ BAZNAS BNI Syariah Disalurkan sendiri
-
Uses of Zakat Funds Distributed through UPZ BAZNAS BNI Syariah Self-distributed
298
Total
Kenaikan Dana Zakat
-
Increase in Zakat Funds
Sumber Dana Zakat Pada Akhir Periode
-
Source of Zakat Funds at End of the Period
298
Jumlah
*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010 dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010
*) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010 and started its operation on June 19, 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) *) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF SOURCES AND USES OF QARDHUL HASAN FUNDS Period from March 22, 2010 (inception) *) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Note
2010 -
Source of Qardhul Hasan Funds at Beginning of the Period
Sumber Dana Kebajikan Infaq dan shadaqah Denda Sumbangan/hibah Pendapatan non-halal
15 -
Source of Qardhul Hasan Funds Infaq and shadaqah Penalty Donations/Grant Non-halal income
Jumlah
15
Total
Sumber Dana Kebajikan Pada Awal Periode
2a
Penggunaan Dana Kebajikan Disalurkan melalui UPZ BAZNAS BNI Syariah Sumbangan Biaya administrasi
-
Uses of Qardhul Hasan Funds Distributed through UPZ BAZNAS BNI Syariah Donation Administration expense
15
Total
Kenaikan Sumber Dana Kebajikan
-
Increase in Qardhul Hasan Funds
Sumber Dana Kebajikan Pada Akhir Periode
-
Source of Qardhul Hasan Funds at End of the Period
15
Jumlah
*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010 dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010
*) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010 and started its operation on June 19, 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
11
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
1.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
UMUM a.
1.
Pendirian Bank dan Informasi Umum
GENERAL a. Bank Establishment and General Information
PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah” atau “Bank”) didirikan dengan Akta Pendirian No. 160 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-15574.AH.01.01.tahun 2010 tanggal 25 Maret 2010 dan telah diubah dengan Akta No. 226 tanggal 29 Juni 2010 yang laporannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.1020149 tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010. Penyetoran modal sebagaimana tercantum dalam akta pendirian dilakukan oleh Pendiri dari hasil pemisahan (spin-off) yang efektif dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010.
PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah” or “the Bank”) was established based on Establishment Deed No. 160 dated March 22, 2010 and was notarized by Aulia Taufani, S.H. as the substitute of Sutjipto S.H., notary in Jakarta. The establishment deed has been approved by the the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-15574.AH.01.01.year 2010 dated March 25, 2010 and was further amended by Deed No. 226 dated June 29, 2010, in which the report has been received and recorded by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.1020149 year 2010 dated August 6, 2010. The capital contribution as stated on the establishment deed was conducted by the founders as a result of the spin-off on June 19, 2010.
Bank merupakan bank umum syariah hasil pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“UUS BNI”) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BNI”). Proses pendiriannya telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank BNI tanggal 5 Oktober 2009, yang diaktakan dengan Akta No. 37 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Pemisahan dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah. Pendirian tersebut dilakukan dengan izin Bank Indonesia melalui dua tahap, yaitu persetujuan izin prinsip dan izin usaha. Pada tanggal 8 Februari 2010, Bank telah mendapatkan izin prinsip dari Bank Indonesia untuk melaksanakan pemisahan UUS BNI berdasarkan surat No. 12/2/DpG/Dpbs. Pemisahan UUS BNI dilakukan dengan Akta Pemisahan No. 159 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.
The Bank is a commercial sharia bank created from of the spin-off of sharia business unit of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("UUS BNI") from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("Bank BNI"). The establishment of the process has been approved at the Stockholders’ Extraordinary General Meeting of Bank BNI on October 5, 2009, and was notarized by notarial deed No.37 of Notary Fathiah Helmi, S.H. The spin-off was made with reference to Bank Indonesia Regulation No.11/10/PBI/2009 regarding Sharia Business Unit. The establishment has been approved by Bank Indonesia in two stages, the approval of the consent principle and the business license. On February 8, 2010, BNI Syariah has received its consent principle from Bank Indonesia to conduct the separation of UUS Bank BNI based on the letter No. 12/2/DpG/Dpbs. The spin-off of UUS Bank BNI was made under Spin-off Deed No. 159 dated March 22, 2010 and was notarized by Aulia Taufani, S.H., as the substitute of Sutjipto S.H., Notary in Jakarta.
12
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 1.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian (lanjutan)
Bank
1. dan
Informasi
GENERAL (continued)
Umum
a. Bank Establishment and General Information (continued)
Pada tanggal 21 Mei 2010, Bank memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank BNI Syariah. Selanjutnya pemisahan terjadi secara efektif pada tanggal 19 Juni 2010, yakni pertama kalinya Bank melakukan kegiatan usaha, sebagaimana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan surat No. Dir/1/03 tanggal 19 Juni 2010 perihal Laporan Pelaksanaan Pembukaan Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan.
On May 21, 2010, Bank has received its business license from Bank Indonesia based on the Decision Letter No. 12/41/KEP.GBI/2010 of the Governor of Bank Indonesia regarding the approval of the business license of PT Bank BNI Syariah. Furthermore the spin-off became effective on June 19, 2010, and started its operational activity on the same day, as reported to Bank Indonesia through letter No. Dir/1/03 dated June 19, 2010 regarding the Report on the Implementation of the Opening of Commercial Sharia Bank Resulting from the Spin-Off.
Terkait dengan pemisahan (spin-off) UUS BNI, pemberitahuan atas rancangan spin-off kepada karyawan, nasabah dan pihak ketiga telah diumumkan di surat kabar nasional pada tanggal 12 Agustus 2009, sedangkan pemberitahuan atas rencana pengalihan hak dan kewajiban UUS BNI telah diumumkan di surat kabar nasional pada tanggal 15 Februari 2010.
In connection with the separation of UUS BNI, the announcement to employees, debtors and third parties regarding the spin-off was made newspaper on through the national August 12, 2009 while the announcement regarding the transfer of the rights and obligations of UUS Bank BNI has been made through the national newspaper on February 15, 2010.
Berdasarkan Pasal 3 Akta Pendirian Bank, maksud dan tujuan Bank sebagai bank umum syariah hasil pemisahan yaitu menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku.
Based on Article 3 of the Deed of Establishment of the Bank, the aims and objectives of the Bank as a commercial sharia bank resulted from spin-off is to operate the business based on sharia principles in accordance with the prevailing laws.
Bank menjalankan kegiatan operasional sebagai bank devisa dimulai pada tanggal 9 Juli 2010 berdasarkan Salinan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 12/5/KEP.DpG/2010 tertanggal 9 Juli 2010.
The Bank started its operational activities as a foreign exchange bank on July 9, 2010 based on the copy of the Decision Letter No.12/5/KEP.DpG/2010 of the Governor of Bank Indonesia dated July 9, 2010
Kantor pusat Bank berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Bank memiliki 28 (dua puluh delapan) Kantor Cabang Syariah (KCS) dan 31 (tiga puluh satu) Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.
The Bank head office is located in Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta. As of December 31, 2010, BNI Syariah has 28 (twenty eight) Sharia Branches (KCS) and 31 (thirty one) Sharia Sub-Branches (KCPS) which are all located around Indonesia.
13
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 1.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Pengawas Syariah dan Karyawan
Dewan
GENERAL (continued) b.
Board of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Committees and Employees The composition of Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010, as stated based on the deed of the establishment of the Bank are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2010, ditetapkan berdasarkan Akta Pendirian Bank adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris/Board of Commissioners Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
Achjar Iljas Sofyan Syafri Harahap Acep Riana Jayaprawira
President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Direksi/Board of Directors Direktur Utama Direktur Direktur Kepatuhan dan Penunjang
Rizqullah Bambang Widjanarko Imam Teguh Saptono
President Director Director Compliance and Support Director The composition of the Sharia Supervisory Board as of December 31, 2010 is based on the deed of estabilshment of the Bank, are as follows:
Susunan Dewan Pengawas Syariah Bank pada tanggal 31 Desember 2010 ditetapkan berdasarkan Akta Pendirian Bank adalah sebagai berikut:
Dewan Pengawas Syariah/Board of Sharia Supervisory Ketua Anggota
KH. Ma’ruf Amin Dr. Hasanuddin, M.Ag.
Chairman Member
The composition of Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee established by the Board of Commissioner are as follows:
Susunan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Komite Audit/Audit Committee Ketua Anggota Anggota Anggota
Sofyan Syafri Harahap Achjar Iljas Acep Riana Jayaprawira Alexander Zulkarnain
Chairman Member Member Member
Komite Pemantau Risiko/Risk Monitoring Committee Ketua Anggota Anggota Anggota
Acep Riana Jayaprawira Achjar Iljas Sofyan Syafri Harahap Ibrahim Husein
Chairman Member Member Member
Komite Remunerasi dan Nominasi/Remuneration and Nomination Committee Ketua Anggota Anggota Anggota
Sofyan Syafri Harahap Achjar Iljas Acep Riana Jayaprawira Ida Ayu Nilawati
14
Chairman Member Member Member
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 1.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
As of December 31, 2010 the Bank has 833 (eight hundred thirty three) permanent employees (unaudited).
Jumlah karyawan tetap Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 833 (delapan ratus tiga puluh tiga) orang (tidak diaudit).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Board of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Committees and Employees (continued)
2.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Financial Statements Presentation
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), yaitu PSAK No. 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 tentang “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 105 tentang “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 tentang “Akuntansi Ijarah”, yang menggantikan PSAK No. 59, “Akuntansi Perbankan Syariah” yang berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan untuk topik tersebut, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI), prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan jika diperlukan, menggunakan praktik yang lazim berlaku dalam industri perbankan serta pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia.
The financial statements have been prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”). The standards applied by the Bank are: PSAK No. 101, "Presentation of Sharia Financial Statements", PSAK No. 102, "Accounting for Murabahah", PSAK No. 105, "Accounting for Mudharabah”, PSAK No. 106, "Accounting for Musyarakah", and PSAK No. 107, "Accounting for Ijarah" which supersedes PSAK No. 59, "Accounting for Sharia Banking" which is related to recognition, measurement, presentation and disclosure of the respective topics and Indonesia Sharia Banking Accounting Guidelines (PAPSI). The Bank also applied generally accepted accounting principles issued by Indonesian Institute of Accountants (IAI), and where applicable, with the prevailing banking industry practice as well as accounting and reporting guidelines set by the Indonesia banking industry authorities.
Berdasarkan PSAK No. 101, laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
Based on PSAK No. 101, a complete sharia bank financial statements consist of the following components:
(i) (ii) (iii) (iv)
(i) (ii) (iii) (iv)
Balance sheets; Statement of income; Statement of cash flows; Statement of changes in stockholders’ equity; (v) Statement of changes in restricted invesments; (vi) Statement of reconciliation of income and revenue sharing; (vii) Statement of sources and uses of zakat funds; (viii) Statement of sources and uses of qardhul hasan funds; and (ix) Notes to the financial statements.
Neraca; Laporan laba rugi; Laporan perubahan ekuitas; Laporan arus kas;
(v) Laporan perubahan dana investasi terikat; (vi) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil; (vii) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat; (viii) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan (ix) Catatan atas laporan keuangan.
15
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar Penyajian (lanjutan)
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Financial Statements Presentation (continued)
Neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank.
Balance sheet, statement of income, cash flows, and changes in stockholders’ equity are the financial statements reflecting commercial Bank activities.
Laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali disebutkan lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut, dan disusun dengan dasar akrual.
Financial statements are presented based on the historical cost unless stated otherwise as described in the accounting policy for each account and prepared on an accrual basis.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal akuisisi.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities, except for some cash flows in operating and financing activities which are prepared using the indirect method. For the presentation of cash flow statement, cash and cash equivalents consist of cash, current account with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and Bank Indonesia Sharia Deposit Facility (FASBIS) with maturities of 3 (three) months from the date of acquisition .
Laporan perubahan dana investasi terikat merupakan laporan keuangan yang mencerminkan perubahan dalam investasi terikat yang dikelola oleh Bank untuk kemanfaatan pihak-pihak lain berdasarkan akad mudharabah atau agen investasi.
The statements of changes in restricted investments are the financial statements reflecting the changes in the restricted investments that are managed by the Bank for other parties-benefit based on mudharabah contract or investment agent.
Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh Bank sebagai agen investasi berdasarkan akad mudharabah muqayyadah. Investasi terikat bukan merupakan aset maupun kewajiban Bank karena Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta Bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank mendapatkan imbalan berupa fee atas penyaluran dana tersebut.
Restricted investments represent restricted investments from the fund owner and the similar which were managed by the Bank as an investment agent based on mudharabah muqayyadah contract. Restricted investments are neither Bank assets nor liabilities since the Bank is not entitled to use or disburse the investments and the Bank does not have an obligation to return or take the investment risk. The Bank receives fees based on the funds distributed.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Bank belum melakukan pengelolaan dana investasi terikat sehingga tidak menyajikan laporan perubahan dana investasi terikat.
Up to December 31, 2010 the Bank did not managed any restricted investment fund therefore the Bank did not prepare the statement of restricted investment fund.
16
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar Penyajian (lanjutan)
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Financial Statements Presentation (continued)
Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan bank syariah yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis).
The statement of reconciliation of income and revenue sharing represents reconciliation between income of sharia bank under accrual basis and income distributed to funds owner under cash basis.
Laporan sumber dan penggunaan dana zakat dan dana kebajikan merupakan laporan keuangan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah.
The statement of sources and uses of zakat funds and qardhul hasan funds represents the financial statements reflecting the Bank’s role as the mandate holder of social activity funds which are separately managed.
Laporan sumber dan penggunaan dana zakat merupakan laporan yang menunjukkan sumber penggunaan dana zakat dalam jangka waktu tertentu, serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.
The statement of sources and uses of zakat funds is the statement showing the source and uses of zakat funds for a period of time, and the undistributed zakat funds in a particular date.
Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana kebajikan dalam jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada tanggal tertentu.
The statement of sources and uses of qardhul hasan funds is the statement showing the sources and uses of qardhul hasan funds for a period of time, and qardhul hasan funds balance in a particular date.
Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat dan dana kebajikan. Dana yang terkumpul oleh Bank seluruhnya disalurkan kepada Unit Pelaksana Zakat (UPZ) BAZNAS PT Bank BNI Syariah yang dibentuk oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berdasarkan keputusan No. KEP.020/BP/E/BAZNAZ/VIII/2010 tanggal 31 Agustus 2010.
The Bank is not directly involved in the management of zakat and qardhul hasan funds. All funds collected by the Bank have been distributed to Unit Pelaksana Zakat (UPZ) BAZNAS PT Bank BNI Syariah, which was established by Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) based on the decision No. KEP.020/BP/E/BAZNAZ/VIII dated August 31, 2010.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam jutaan Rupiah.
The reporting currency used in the financial statements is Rupiah (Rp). The figures presented in the financial statements, unless otherwise stated, are rounded in millions of Rupiah.
Transaksi dalam Mata Uang Asing
Transaction in Foreign Currency
Bank dan cabang-cabangnya menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang selain Rupiah yang terjadi di sepanjang periode pelaporan dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
The Bank and its branches maintain their accounting records in Rupiah. The transactions in other currencies other than Rupiah that occurred during the reporting period were recorded at the rates prevailing at the time of the transaction.
17
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar Penyajian (lanjutan)
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Financial Statements Presentation (continued)
Penjabaran Aset dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing
Translation of Assets and Denominated in Foreign Currencies
Liabilities
Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuters pada pukul 16:00 WIB pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into the currency exchange rate quoted by Reuters at 16.00 pm on that date. Gains or losses arising from translation of assets and liabilities denominated in foreign currencies are recorded in the current statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
As of December 31, 2010, foreign currency exchange rates against the Rupiah were as follows (in total): 2010
1 Dolar Amerika Serikat 1 Pound Sterling Inggris 1 Real Arab Saudi 1 Euro Eropa 1 Dolar Hong Kong
b.
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
9.010 13.941 2.403 12.018 1.159
yang
United States Dollar 1 British Pound Sterling 1 Saudi Arabian Real 1 European Euro 1 Hong Kong Dollar 1
b.
Transactions with Related Parties The nature of significant transactions and balances of accounts with related parties as defined under PSAK No.7, “Related Party Disclosures”, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the financial statements.
Jenis transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dinyatakan di PSAK No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa", apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Transactions between the Bank and the State Owned Enterprises/Regional government owned enterprises, and other institutions associated with the Government of the Republic of Indonesia and employees, except for the Board of Commissioners, Directors, and key employees are not considered as transactions with related parties under PSAK No. 7, "Related Party Disclosures".
Transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia dan karyawan, kecuali dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
18
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Aset Non-Produktif
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Allowance for Possible Losses on Earning and Non-Earning Assets
Saldo aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada efek/surat berharga, piutang murabahah, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, aset yang diperoleh untuk ijarah, serta komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit, seperti garansi bank.
Earning assets consist of current account with Bank Indonesia, placements with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS), current accounts with other bank, placements with other banks, investment in securities/marketable securities, murabahah receivables, funds of qardh, mudharabah financing, musyarakah financing, assets acquired for ijarah, and commitments and contingencies which carry credit risk, such as bank guarantee.
Komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit antara lain terdiri dari, namun tidak terbatas pada penerbitan jaminan, letters of credit dan standby letters of credit.
Commitments and contingencies with credit risks, consist of, but not limited to the issuance of guarantees, letters of credit and standby letters of credit.
Aset non-produktif adalah aset selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain terdiri dari rekening antar kantor dan suspense accounts.
Non-earning assets are Bank’s assets other than the earning assets, which have a potential loss, among other in the form of interoffice accounts, and suspense accounts.
Rekening antar kantor adalah tagihan yang timbul dari transaksi antar kantor yang belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Inter-office accounts are claims arising from inter-office transactions that have not been completed within a specified period.
Suspense account adalah akun yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat diklasifikasikan dalam akun yang seharusnya.
Suspense account are accounts that its recording purposes have not yet identified or not supported by adequate documentation therefore can not be classified in the appropriate account.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI), Bank mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset nonproduktif ke dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aset non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI), the Bank classifies earning assets into one of five categories and non-earning assets into one of four categories. Performing earning assets are categorized as “Current” and “Special Mention”, while non-performing earning assets are categorized into three categories: “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”. Non-Earning assets are divided into “Current”, “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”.
19
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Aset Non-Produktif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Allowance for Possible Losses on Earning and Non-Earning Assets (continued)
Penilaian kualitas aset bank umum berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang mana dalam pasal-pasal tertentunya telah diubah dengan PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 dan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah”.
Assesment of assets quality of commercial banks under sharia principle is regulated by Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 whereby certain articles are amended with PBI No. 10/24/PBI 2008 dated October 16, 2008 and PBI No. 9/9/PBI/2007 dated June 18, 2007 regarding “Assesment of the Quality of Commercial Bank Assets which Operates under Sharia Principles”.
Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:
The guidelines in determining the allowance for possible losses on earning assets based on Bank Indonesia regulations are as follows:
a.
Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito berjangka, setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.
a.
General reserve shall be no less than 1% of total earning assets classified as current, excluding Bank Indonesia Syariah Certificates and securities issued by the government based on sharia principles, and part of earning assets guaranteed by government and cash collateral in the form of demand deposits, saving deposits, time deposits, guarantee deposits, and/or gold which are pledged accompanied with the power of attorney to liquidate.
b.
Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: 1). 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan; dan 2). 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan; dan 3). 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan 4). 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan.
b.
Special reseve, shall be at least:
Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset produktif untuk transaksi sewa dengan akad ijarah dan atau ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik.
c.
c.
1). 5% of earning asset classified as special mention after deducting collateral value; and 2). 15% of earning asset classified as substandard after deducting collateral value; and 3). 50% of earning asset classified as doubtful after deducting collateral value; and 4). 100% of earning asset classified as loss after deducting collateral value.
20
The obligation to provide allowance for possible losses on earning assets is not applicable to assets for lease with ijarah or ijarah muntahiyah bittamlik agreement. The Banks is required to establish depreciation/amortization for ijarah and ijarah muntahiyah bittamlik assets.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Aset Non-Produktif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Allowance for Possible Losses on Earning and Non-Earning Assets (continued)
Surat-surat berharga dan penempatan pada bank lain kualitasnya ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu:
Securities and placements with other banks rating quality are determined for 3 (three) groups, namely:
a.
Lancar, apabila: 1). Memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi dari lembaga pemeringkat (rating agency) yang diakui oleh Bank Indonesia dan diterbitkan dalam waktu satu tahun terakhir; 2). Pembayaran bagi hasil/marjin/fee yang berkala atau kewajiban lain yang sejenis dilakukan dalam jumlah dan waktu yang tepat, sesuai dengan akad; 3). Belum jatuh tempo.
a.
Current if: 1). Having an investment rating or having a higher rating than the rating agency which is recognized by Bank Indonesia and was published in the past one year; 2). Payment for profit sharing/margins/ periodic fees or other similar obligations were made in the amount and the right time, in accordance with the contract; 3). Not yet mature.
b.
Kurang Lancar, apabila: 1). Memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi dari lembaga pemeringkat (rating agency) yang diakui oleh Bank Indonesia dan diterbitkan dalam waktu satu tahun terakhir; 2). Terdapat penundaan pembayaran bagi hasil/marjin/fee berkala atau kewajiban lain yang sejenis; 3). Belum jatuh tempo.
b.
Substandard if 1). Having an investment rating or having a higher rating than the rating agency which is recognized by Bank Indonesia and published in the past one year. 2). There is a postponement on the payment of profit sharing/margins/ periodic fees or other similar obligations; 3). Not yet mature.
c.
Macet, apabila surat berharga tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud di atas.
c.
Loss, if the securities do not meet the criteria referred to above.
Penyisihan penghapusan aset untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban di neraca pada akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi.
Allowance for losses on commitments and contingencies are recorded as a liability in the balance sheet under account Estimated Losses on Commitments and Contingencies.
Persentase penyisihan penghapusan aset di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan nontunai, dimana persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan dan komitmen dan kontinjensi.
The above percentage are applied to earning assets after deducting the collateral value, in accordance with Bank Indonesia Regulation, except for earning assets categorized as current secured by non-cash collateral, where the rate is applied directly to the outstanding balance of earning assets, commitments and contingencies.
21
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Aset Non-Produktif (lanjutan)
c.
ACCOUNTING
Allowance for Possible Losses on Earning and Non-Earning Assets (continued)
Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aset di atas tidak dapat dilakukan untuk aset non-produktif.
The use of collateral as deductible factor in computing the allowance for possible losses calculation is not applicable in the case of nonearning assets.
Bank dalam melakukan perhitungan penyisihan penghapusan belum memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah melampaui jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan atau telah terjadi penurunan nilai agunan.
In computing the allowance for losses, the Bank does not consider all the existing collaterals because among other reasons the appraisal date of such assets had already exceeded the 24 (twenty four) month period or the collateral value is already impaired.
Saldo aset produktif yang memiliki kualitas macet dihapusbukukan dengan penyisihan penghapusan asetnya pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan margin.
The outstanding balances of earning assets classified as loss is written off against the respective allowance for losses when management believes that recovery is no longer possible. Recovery of earning assets previously written off is recorded as an addition to allowance for losses on earning assets during the year of recovery. If recovery exceeds the principal amount, the excess is recognized as margin income.
Penyisihan kerugian penghapusan untuk aset non-produktif berdasarkan PBI No. 8/21/PBI/2006 adalah sebagai berikut:
Allowance for possible losses on non-earnings assets based on PBI No.8/21/PBI/2006 are as follows:
Klasifikasi
Persentase Penyisihan Kerugian/ Allowance for Possible Losses Percentage
Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ≤ 1 tahun > 1 - 3 tahun > 3 - 5 tahun > 5 tahun
d.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Classification
1% 15% 50% 100%
Foreclosed assets and abandoned properties ≤ 1 year > 1 - 3 years > 3 - 5 years > 5 years
Rekening antar kantor dan suspense account ≤ 180 hari > 180 hari
1% 100%
Inter-office accounts and suspense accounts ≤ 180 days > 180 days
Penempatan pada Bank Indonesia
d.
Placements with Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan.
22
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
2.
Giro pada Bank Lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Penempatan pada Bank Lain
f.
Placements with Other Banks Placements with other bank are placements of funds to other sharia banks in the form of placement based on sharia principles. Placements with other bank are stated at their outstanding balances, net of allowance for possible losses.
Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank syariah lainnya dalam bentuk-bentuk penempatan berdasarkan prinsip syariah. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan kerugian. g.
Current Accounts with Other Bank Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances, net of allowance for possible losses. Bonuses received from sharia commercial banks are recognized as other operating income. Interest income from conventional commercial banks (if any) are not recognized as the Bank’s income but are used as part of the qardhul hasan funds.
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank umum konvensional (jika ada) tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). f.
ACCOUNTING
Investasi pada Efek/Surat Berharga
g.
Investment Securities
in
Securities/Marketable
Sharia Securities are proofs of investment based on sharia principles that are commonly traded in the sharia money market and/or sharia capital markets, including sharia bonds, sukuk and other securities following sharia principles.
Surat Berharga Syariah adalah surat bukti investasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain obligasi syariah, sukuk dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah. Investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sebagai berikut:
Investment in securities/marketable securities are classified based on management intention at the date of purchase in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) on "Financial Instruments: Recognition and Measurement” as follows:
1)
Dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo.
1) Held-to-maturity securities are stated at cost, adjusted by unamortized premium and/or discount. Premium and discount are amortized over the period until maturity.
1)
Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dan disajikan sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada saat realisasi pada operasi tahun berjalan.
2) Available-for-sale securities are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value, net of tax, are recognized and presented as stockholders’ equity component. Such gains or losses are recognized in statements of income upon realization.
23
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
h.
Investasi (lanjutan)
pada
Efek/Surat
2.
Berharga
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Investment in Securities/Marketable Securities (continued)
3) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Atas penjualan efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada periode dimana efek tersebut dijual.
3) Measured at fair value through profit and loss are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are presented in current year statement of income. Upon sale of securities measured at fair value through profit and loss, the difference between the selling price and the purchase price is recognized as a gain or loss on sale in the period when the securities were sold.
Penyisihan kerugian wajib diakui sesuai dengan pedoman dari Bank Indonesia dan disajikan sebagai pengurang saldo investasi pada efek/surat-surat berharga.
Allowance for possible losses must be recognized in accordance with the guidelines of Bank Indonesia and are stated as a deduction of investment in securities/ marketable securities.
Piutang Murabahah
h.
Receivables Murabahah Murabahah is sales transactions for goods revealing purchase price and margin agreed by both buyer and seller. Murabahah receivables are stated at net realizable value, that is the balance of the receivables less allowance for possible losses. Deferred murabahah margin is presented as a contra account of murabahah receivables.
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yakni saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian. Keuntungan murabahah yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah. i.
ACCOUNTING
Pinjaman Qardh
i.
Funds of Qardh
Pinjaman qardh adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan yang diperjanjikan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Pinjaman qardh meliputi hawalah dan rahn.
Funds of qardh is borrowing fund without a contracted promised of benefits where the borrower is obligated to repay the principal all at once or in installment in certain periods. Funds of qardh consists of hawalah and rahn.
Hawalah merupakan akad pemindahan utang piutang nasabah kepada Bank dan atas transaksi ini Bank mendapat ujrah (imbalan) dan diakui pada saat diterima.
Hawalah is a transfer of debt from the indebted party (customer) to the Bank and for this transaction the Bank obtained an ujrah (fee) and are recognized upon receipt.
24
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i.
j.
2.
Pinjaman Qardh (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Funds of Qardh (continued)
Rahn merupakan transaksi menggadaikan barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi persentase tertentu dan sebagai imbalannya Bank mendapatkan ujrah (imbalan) dan diakui berdasarkan basis akrual.
Rahn is the pawn of goods or assets from customers to the Bank with the money as a subtitute. Goods or assets being pawned are valued in accordance with the market price less a certain percentage and in exchange for the Bank to obtain ujrah (benefits) and are recognized based on accrual basis.
Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldonya dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian qardh berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo.
Fund of qardh is recognized at the amount lent at the transaction date. Any excess amount paid by the borrower in repaying a qardh is recognized as revenue upon realization.Fund of qardh is stated at its outstanding balance less allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses on qardh based on the review quality of the individual outstanding balances.
Pembiayaan
j.
Financing
Pembiayaan mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan bagi laba (profit sharing) atau metode bagi hasil usaha (gross profit margin) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Bank mengenakan bagi hasil berdasarkan metode bagi hasil usaha (gross profit margin).
Mudharabah financing is investment of funds from the owner of funds (shahibul maal) to the fund manager (mudharib) to conduct certain business activity, with profit sharing or net revenue sharing method between the two parties based on a mutually agreed predetermined ratio. The Bank uses profit sharing scheme based on gross profit margin method.
Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan. Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka rugi tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan mudharabah.
Mudharabah financing is stated at the outstanding balance, net of allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses based on the financing quality as determined by a review of each account. In the event that a portion of the mudharabah financing is lost prior to the start of operations owing to damage or any other reasons without negligence or error on the part of the fund manager, the loss shall be deducted from mudharabah financing balance and shall be recognized as a loss by the Bank. If the financing is partly lost after the commencement of business without the negligence or fault, the fund manager at the time loss is taken into account for the result. Loss on mudharabah financing for reason related to negligence or error on the part of the fund manager shall be charged to the fund manager and shall not reduce the mudharabah financing balance.
25
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j.
k.
2.
Pembiayaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Financing (continued)
Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset non-kas yang diperkenankan oleh syariah.
Musyarakah financing is an agreement between two or more parties to a particular business, in which each party contributes funds provided that the profits are divided according to the agreement, while losses are based on the portion of fund contributions. The fund consists of cash or non-cash assets allowed by sharia.
Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.
Musyarakah financing is stated at their outstanding balances, net of allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses based on the financing quality as determined by a review of each account.
Aset yang Diperoleh untuk Ijarah
k.
Assets Acquired for Ijarah
Aset yang diperoleh untuk ijarah merupakan aset yang menjadi objek transaksi sewa (ijarah) dan dicatat di neraca sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai dengan jangka waktu sewa.
Assets acquired for ijarah represent object of leased assets and are recorded in the balance sheets at the acquisition cost, net of accumulated depreciation. Assets in ijarah transaction are depreciated over the lease period.
Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa.
Ijarah muntahiyah bittamlik is a lease transaction between the lessor and lessee to obtain fee from the object leased with the option of transferring the title through purchase or grant at certain time in accordance with the lease agreement.
Perpindahan hak milik objek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan dengan cara :
The transfer of title of the leased object to the lessee in ijarah muntahiyah bittamlik can be conducted through:
(i)
hibah;
(i)
(ii)
penjualan sebelum akad berakhir sebesar harga yang sebanding dengan sisa cicilan sewa;
(ii) sale prior to the end of contract for an amount equivalent to the remaining lease installment;
(iii)
penjualan pada akhir sewa dengan pembayaran tertentu yang disepakati pada awal akad; dan
(iii) sale prior to the end of the contract at a specified amount as agreed at the inception of the contract; and
(iv) penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dalam akad.
(iv) installment sales at a specific price as agreed in the contract.
26
a grant;
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan, (jika ada). Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). Acquisition cost includes the cost of replacing parts of fixed assets when the cost incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement, if the recognition criteria are fullfiled (if any). All other repairs and maintenance cost that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of income as incurred. At end of the period, residual value, usefull life, and depreciation method are reviewed and if appropriate with the condition, adjusted prospectively.
Semua aset tetap kecuali tanah, disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
All fixed assets except land, are depreciated on a straight line basis over the estimated useful lives of the fixed assets which are estimated as follows:
Tahun/Years Bangunan Kendaraan bermotor dan perlengkapan kantor
15 5
Buildings Motor vehicles and office equipment
Perlengkapan kantor terdiri dari perabotan dan perlengkapan, instalasi, perangkat lunak dan perangkat keras komputer, peralatan komunikasi dan peralatan kantor lainnya.
Office equipments consist of furniture and fixture, installation, computer software and hardware, communication and other office equipment.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan kedalam laporan laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the fixed assets (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the assets) is included in the statements of income in period when the assets is derecognized.
Sesuai PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, Bank menelaah apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset, Bank mengestimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
According to PSAK No.48 on "Impairment of Assets", the Bank reviews whether there are indications of impairment on the balance sheet date. If there are any indications of impairment, the Bank estimates the recoverable amount of the asset. Impairment losses are charged to statements of income.
27
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Aset Lain-lain
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Other Assets
Aset lain-lain antara lain terdiri dari tagihan transaksi non-ATM kepada Bank BNI, biaya dibayar dimuka, piutang pendapatan bagi hasil, persediaan alat tulis kantor dan lain-lain.
Other assets consist of non-ATM transaction bills to Bank BNI, prepaid expenses, revenue sharing receivables, office stationeries and stamps and others.
Biaya-biaya yang dibayarkan dimuka kepada pihak lain dan diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Prepayments to other parties are amortized over the useful life of each expense using the straight-line method.
Kewajiban Segera
n.
p.
Obligations Due Immediately Obligations due immediately represent Bank’s obligations to other parties which should be settled immediately based on predetermined instructions by those having the authority. Obligations due immediately are stated at the amounts of Bank liabilities to the entruste.
Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada pemberi amanat. o.
ACCOUNTING
Simpanan dari Nasabah dan Bank Lain
o.
Deposits from Customers and Other Banks
Simpanan merupakan titipan pihak lain berdasarkan prinsip wadiah yadh dhamanah dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah.
Deposits represent other parties deposits based on the wadiah yadh dhamanah principle in the form of wadiah demand deposit and wadiah saving deposit.
Giro wadiah merupakan giro wadiah yadh dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana pemilik dana mendapatkan bonus berdasarkan kebijakan BNI Syariah. Giro wadiah dicatat sebesar nilai titipan pemegang giro wadiah.
Wadiah demand deposit is a yadh dhamanah demand deposit which the funds owner will get a bonus based on BNI Syariah policy. Wadiah deposits are stated at the amount of wadiah demand deposit value.
Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik sesuai dengan kondisi tertentu yang disepakati. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar nilai simpanan pemegang tabungan di Bank.
Wadiah saving deposit is other party deposit fund that can only be withdrawn in accordance with certain agreed condition. Wadiah saving deposits are stated at the amount due to the depositors.
Simpanan dari bank lain adalah simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah.
Deposit from other banks are sharia deposit in the form of wadiah demand deposit.
Dana Syirkah Temporer
p.
Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah, yaitu pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan investasinya dengan keuntungan dibagikan sesuai kesepakatan. Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
Temporary Syirkah Funds Temporary syirkah funds represent investments from other parties conducted on the basis mudharabah mutlaqah contract in which the owners of the funds (shahibul maal) entrust to the fund manager (mudharib/Bank), the management of their investments while profit will be distributed based on the contract. Temporary syirkah funds consist of mudharabah savings deposits and mudharabah time deposits.
28
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
q.
2.
Dana Syirkah Temporer (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Temporary Syirkah Funds (continued)
Tabungan mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati. Tabungan mudharabah dinyatakan sebesar saldo tabungan nasabah di Bank.
Mudharabah savings deposits represent investment which only can be withdrawn based on certain agreed terms. Mudharabah savings deposits are stated based on the customer’s savings deposit balance.
Deposito mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito mudharabah dengan Bank. Deposito mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito dengan Bank.
Mudharabah time deposits represent investment that can be withdrawn only at a certain point in time based on the agreement between the customer and the Bank. Mudharabah time deposits are stated at nominal amount as agreed by the savings deposit holder and the Bank.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban. Hal ini karena Bank tidak berkewajiban untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi ketika mengalami kerugian. Di sisi lain dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non-investasi (current and other non-investment accounts).
Temporary syirkah fund cannot be classified as liability. This was due to the Bank does not have any liability to return the fund to the owners, except for losses due to the Bank’s management negligence or misrepresentation. On the other hand, temporary syirkah fund also cannot be classified as stockholders’ equity, because of the existence of maturity period and the depositors do not have the same rights as the stockholders’ such as voting rights and the rights of realized gain from current assets and other non-investment accounts.
Pemilik dana syirkah temporer mendapatkan imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang ditetapkan.
The owner of temporary syirkah funds receives a return from the profit sharing based on a predetermined ratio.
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
q.
Revenue from Fund Management by The Bank as Mudharib
Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri atas pendapatan dari jual-beli transaksi murabahah, pendapatan bagi hasil dari mudharabah, musyarakah, pendapatan dari sewa (ijarah) dan pendapatan usaha utama lainnya.
Revenue from fund management by the Bank as mudharib consists of income from buy-sell murabahah transactions, profit sharing from mudharabah and musyarakah financing, income from lease (ijarah), and other main operating income.
Bank menetapkan kebijakan tingkat risiko berdasarkan ketentuan internal. Bank melakukan penghentian amortisasi pendapatan ditangguhkan pada saat pembiayaan diklasifikasikan sebagai non-performing. Pendapatan Bank dari transaksi usaha yang diklasifikasikan sebagai non-performing dicatat sebagai pendapatan yang akan diterima non-lancar pada laporan komitmen dan kontinjensi.
The Bank prescribes the risk rate policies based on the internal regulation. The Bank terminates the amortization of deferred income at the time its financing is classified as nonperforming. The Bank’s income from business transactions that are classified as nonperforming is recorded as revenue to be received in the statement of commitments and contingencies.
29
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
r.
2.
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Revenue from Fund Management by The Bank as Mudharib (continued)
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau angsuran menggunakan metode anuitas dan flat (proporsional). Pendapatan ijarah diakui selama masa akad menggunakan metode anuitas dan flat (proporsional).
Income recognition from murabahah transaction with deferred payment or installment is conducted with annuity and flat method (proportional). Income from ijarah is recognized over the period of contract with annuity and flat (proporsional) method.
Pendapatan bagi hasil mudharabah dan musyarakah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.
Profit sharing revenue for mudharabah and musyarakah is recognized during the period of profit sharing in accordance with the agreed profit sharing ratio.
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
r.
Third Parties' Share on Temporary Syirkah Funds
Returns
of
Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik nasabah yang didasarkan pada prinsip mudharabah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan adalah yang telah diterima (cash basis).
Third parties’ share on returns of temporary syirkah funds represents customer’s share on the income of Bank derived from the management of their funds by Bank under mudharabah principles. Income that will be distributed is the cash received (cash basis) from the share.
Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil usaha yaitu dari pendapatan bank yang diterima berupa laba kotor (gross profit margin).
The distribution of revenue is based on profit sharing scheme that is the bank’s gross profit margin.
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari investasi bank berbasis imbalan.
Margin income and profit sharing on financing facilities and other earning assets for distribution to fund owners and the Bank are computed proportionally based on the allocation of funds from owners and the Bank, which are used in the financing facilities and other earning assets. The total available margin and profit sharing are distributed to customers and depositors as shahibul maal and to the Bank as mudharib in accordance with a predetermined profit sharing ratio. Customer demand deposits and savings deposits under wadiah contract can be granted as bonuses according to the Bank’s policy. Margin income and profit sharing from financing facilities and other earning assets using the Bank's funds are entirely recognized by the Bank, including income from Bank's fee-based investments.
30
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
2.
Pendapatan Provisi dan Komisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Fees and Commisions Significant fees and commissions directly related to lending activities or having specific time periods are deferred and amortized using the straight-line method over their respective periods. Unamortized fees and commissions on commitments settled prior to maturity are recognized as income at the date of settlement. Other fees and commissions other than mentioned above are recognized at the transaction date.
Pendapatan provisi dan komisi jumlah tertentu yang berkaitan langsung dengan kredit yang diberikan/pembiayaan dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi sehubungan dengan pembiayaan yang diberikan yang diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian. Provisi dan komisi lainnya diluar yang dijelaskan di atas diakui pada saat transaksi dilakukan. t.
ACCOUNTING
Kewajiban Imbalan Kerja
t.
Provision for Employee Benefits Short-Term Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term employee benefits such as wages, social security contributions, short term leave, bonuses and non monetary benefits are recognized over the service period. Short-term employee benefits are calculated at their undiscounted amounts.
Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, cuti jangka pendek, bonus dan imbalan non-moneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek dihitung sebesar jumlah yang tidak didiskontokan. Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti BNI Syariah dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawaipegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari hutang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan.
Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under BNI Syariah’s defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts.
Program Imbalan Pasti dan Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Defined Benefit Plans and Other Long-Term Employee Benefits
Imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti panjang dan penghargaan dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai yang menjadi peserta program pensiun BNI Syariah. Imbalan kerja ditentukan berdasarkan peraturan BNI Syariah dan persyaratan minimum Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, mana yang lebih tinggi.
Post-employment benefits and other long-term employee benefits such as long service leave and awards are accrued and recognized as expense when services have been rendered by qualified employees. The benefits are determined based on the BNI Syariah’s regulations and the minimum requirements of Labor Law No. 13/2003, whichever is higher.
31
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
u.
2.
Kewajiban Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Provision (continued)
for
ACCOUNTING
Employee
Benefits
Program Imbalan Pasti dan Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (lanjutan)
Defined Benefit Plans and Other Long-Term Employee Benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya secara aktuaria ditentukan berdasarkan metode Projected Unit Credit. Perkiraan kewajiban pada tanggal neraca merupakan nilai kini imbalan pasti pada tanggal neraca, dikurangi nilai wajar aktiva program dan keuntungan aktuaria yang tidak diakui yang disesuaikan, biaya jasa masa lalu yang belum diakui, biaya pemutusan kontrak kerja dan keuntungan/kerugian kurtailmen.
The post-employment benefits and other longterm employee benefits are actuarially determined using the Projected Unit Credit Method. The estimated liability at balance sheet date represents the present value of the defined benefits obligation at balance sheet date, less the fair value of plan assets, and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses, non-vested past service costs, termination costs and curtailment gain or loss.
Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama periode berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program.
The post-employment benefits expense recognized during the current period consists of current service cost, interest on obligation, actuarial gains or losses and past service costs and reduced by employees’ contributions and expected return on plan assets.
Keuntungan dan kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun BNI Syariah.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the value of the defined benefit obligation at the beginning of the period are amortized and recognized as an expense or gain over the average remaining employee service who entered the pension plan of BNI Syariah.
Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested) yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak.
Past service costs benefits are recognized as expense except for non vested past service costs, which are amortized and recognized as expense over the vesting period.
Pajak Penghasilan
u.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on taxable income for the period calculated using the prevailing tax rates.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for the financial reporting with its tax base are recognized as deferred tax using the liability method. The prevailing tax rate is used to determine deferred tax.
32
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u.
v.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasikan dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the assets can be utilized.
Manfaat pajak yang akan datang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Future tax benefits, such as the carry-foward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effect from transactions, which are directly charged or credited to stockholders’ equity.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is measured using the prevailing tax rates or substantially have enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the income statement, except for deferred tax charged or credited directly to stockholders’ equity.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed or objected against, the result of appeal and objection has been determined.
Informasi Segmen
v.
Segment Information The Bank presented its segment of operation based on operating geographical region. Income and expense for each geographical region are recorded based on actual income and expense at the branches in related segment region.
Bank menyajikan informasi pelaporan segmen berdasarkan wilayah geografis operasi. Pendapatan dan beban untuk setiap wilayah geografis dicatat sesuai dengan pendapatan dan beban sebenarnya pada cabang-cabang pada segmen wilayah bersangkutan. w. Penggunaan Estimasi
w. Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect the assets, liabilities, commitments and contingencies reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts which differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, kewajiban, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi, dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.
33
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) x.
3.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Sumber dan Penggunaan Dana Zakat dan Kebajikan
x. Sources and Uses of Zakat and Qardhul Hasan Funds
Sumber dan penggunaan dana zakat dan kebajikan, pengelolaannya diserahkan kepada UPZ BAZNAS BNI Syariah.
The management of sources and uses of zakat and qardhul hasan funds is delegated to UPZ BAZNAS BNI Syariah.
Denda/sanksi diberikan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran dengan disengaja dikenakan berupa denda sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi diperuntukkan untuk dana sosial/kebajikan.
Penalties/sanctions were charged to debtors who are able to pay, but deliberately delay payments, in the amount that are not agreed and not determined on the contract. The funds from penalties/sanctions will be used for charity funds/qardhul hasan funds.
PEMISAHAN USAHA (SPIN-OFF)
3. SEPARATION OF BUSINESS (SPIN-OFF)
Pemisahan usaha (spin-off) UUS BNI efektif dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010. Akibat dari pemisahan tersebut, terhitung sejak tanggal efektif pemisahan maka:
Separation of business (the spin-off) of UUS BNI effective was conducted on June 19, 2010. As a result of that separation, commencing on the effective date:
a.
Semua aset dan kewajiban UUS BNI yang dimiliki oleh Bank BNI pada tanggal efektif pemisahan usaha beralih karena hukum kepada dan menjadi hak/kepunyaan BNI Syariah, serta kewajiban/beban dari UUS BNI dan akan dijalankan oleh dan atas tanggungan BNI Syariah selaku perseroan yang menerima pemisahan.
a.
All assets and liabilities of UUS BNI in possesion of Bank BNI at spin-off effective date due to law have been transferred and became the rights or ownership, and obligation or expenditures from UUS BNI and will be operated under BNI Syariah responsibility as the receiving entity.
b.
Semua hak, piutang, wewenang dan kewajiban UUS BNI berdasarkan perjanjian, tindakan atau peristiwa apapun yang telah ada, dibuat, dilakukan atau terjadi pada atau sebelum tanggal efektif pemisahan usaha termasuk tetapi tidak terbatas pada yang tercatat dalam daftar aset dan kewajiban UUS BNI dengan pihak lain karena hukum beralih kepada dan akan dijalankan atau dilaksanakan oleh BNI Syariah atas keuntungan atau kerugian dan tanggungan BNI Syariah.
b.
All of UUS BNI’s rights, claims, authorities, and obligations based on any agreements, actions or existing events made, performed, or happened on or before the effective date of the spin-off, including but not limited to the stated list of assets and liabilities of UUS BNI, and all legal relations between UUS BNI and other parties by operation of law have been transferred to and/or operated under the BNI Syariah benefit, loss, and responsibility.
c.
Semua operasi, usaha, kegiatan, dan aktivitas UUS BNI beralih karena hukum kepada dan akan diusahakan oleh BNI Syariah atas keuntungan, kerugian, dan tanggungan BNI Syariah.
c.
All of UUS BNI’s operations, business, and office activities by operation of law have been transferred to and/or operated under the BNI Syariah’s benefit, loss, and responsibility.
d.
Seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu UUS BNI sejak tanggal efektif menjadi kantor cabang dan kantor cabang pembantu BNI Syariah.
d.
All branches and sub branches of UUS BNI since the effective date became branches and sub-branches of BNI Syariah.
34
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 3.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
PEMISAHAN USAHA (SPIN-OFF) (lanjutan)
3. SEPARATION (continued)
OF
BUSINESS
(SPIN-OFF)
Sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 43/KMK.03/2008 tertanggal 13 Maret 2008, tentang “Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, atau Pemekaran Usaha”, pemisahan ini dilakukan berdasarkan nilai buku dari aset dan kewajiban UUS BNI.
Based on decision letter from Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 43/KMK.03/2008 dated March 13, 2008, regarding "The Use of Book Value on Transfer of Assets in the Merger, Consolidation, or Business Expansion", the separation is based on the book value of assets and liabilities of UUS BNI.
Berikut adalah rangkuman nilai buku bersih atas jumlah aset, kewajiban dan dana syirkah temporer yang diserahkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai setoran modal kepada BNI Syariah:
Below is a summary of the net book value of total assets, liabilities and temporary syirkah fund transferred from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as a capital contribution to BNI Syariah:
19 Juni 2010/ June 19, 2010 Jumlah aset Jumlah kewajiban Jumlah dana syirkah temporer Aset bersih yang dialihkan sebagai setoran modal PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk BNI Syariah (Catatan 24)
4.
GIRO DAN INDONESIA a.
PENEMPATAN
PADA
5.322.954 601.460 3.721.494
Total assets Total liabilities Total temporary syirkah funds
1.000.000
Net asset transferred as a Contribution Capital of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk to BNI Syariah (Note 24)
BANK
4.
CURRENT ACCOUNT AND PLACEMENT WITH BANK INDONESIA a.
Berdasarkan Jenis:
By Type:
2010 Giro pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS)
362.846
Current acount with Bank Indonesia Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS)
885.000 1.247.846
b.
b.
Berdasarkan Jangka Waktu:
All placements with Bank Indonesia as of December 31, 2010 have maturities of less than or equal to (≤) 1 (one) month.
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 mempunyai jangka waktu kurang atau sama dengan (≤) 1 (satu) bulan. c.
By Time Period:
c.
Rata-rata tingkat bonus tahunan serta rasio Giro Wajib Minimum (GWM) adalah sebagai berikut:
The average annual bonus rate, and Minimum Statutory Reserve Requirement (GWM) ratio are as follows:
2010 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) (tidak diaudit)
5,5% 7,42%
35
Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS) Statutory Reserve (GWM) ratio (unaudited)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 4.
5.
GIRO DAN PENEMPATAN INDONESIA (lanjutan)
PADA
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
BANK
4.
CURRENT ACCOUNT AND PLACEMENT WITH BANK INDONESIA (continued)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang “Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah” sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008, setiap Bank diwajibkan memelihara GWM dalam Rupiah dan valuta asing yang besarnya ditetapkan masing-masing sebesar 5% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing.
Based on Bank Indonesia Regulation No.6/21/PBI/2004 dated August 3, 2004 regarding “Minimum Statutory Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currencies of Commercial Banks under Sharia Principle” as amended, by Bank Indonesia Regulation No. 8/23/PBI/2006 dated October 5, 2006 and No. 12/23/PBI/2008 dated October 16, 2008, every bank are required to maintain Minimum Statutory Reserve Requirements (GWM) in Rupiah and foreign currencies equivalent to 5% and 1% of its third party funds denominated in Rupiah and foreign currencies, respectively.
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan GWM dari Bank Indonesia.
Balance of current accounts with Bank Indonesia is provided to meet the Minimum Statutory Reserve Requirements (GWM) from Bank Indonesia.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang GWM per tanggal 31 Desember 2010.
Bank has complied with the Bank Indonesia regulation regarding the GWM as of December 31, 2010.
GIRO PADA BANK LAIN
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANK Current accounts with other bank consist of:
Giro pada bank lain terdiri dari: 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 38) Rupiah Dolar Amerika Serikat
Related Party PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Note 38) Rupiah United States Dollar
49.378 104.185
Jumlah Penyisihan kerugian
153.563 (1.536)
Total Allowance for possible losses
152.027
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh giro pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”.
As of December 31, 2010, all current accounts with other banks are classified as “Current”.
Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
The movements of allowance for possible losses on current accounts with other bank are as follows: 2010
Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33) Selisih kurs
1.537 (1)
Saldo akhir periode
1.536
Balance at beginning of the period Provision during the period (Note 33) Exchange rate difference Balance at end of the period
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah memadai dan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Management believes that the allowance for possible losses on current accounts with other bank at December 31, 2010 is adequate and in compliance with Bank Indonesia regulations.
Bank tidak memperoleh pendapatan jasa giro atas seluruh penempatan giro pada bank lain tersebut.
The Bank does not obtain revenue from all the current accounts with other banks.
36
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 6.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
PENEMPATAN PADA BANK LAIN a.
6.
PLACEMENT WITH OTHER BANKS a.
Berdasarkan Jenis:
By Type:
2010 Pihak ketiga Deposito mudharabah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank BRISyariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - Unit Usaha Syariah PT BPRS Harta Insan Karimah PT BPRS PNM Al Masoem
Third parties Mudharabah time deposits PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank BRISyariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk – Sharia Business Unit PT BPRS Harta Insan Karimah PT BPRS PNM Al Masoem
70.000 40.000 20.000 500 500
Jumlah Penyisihan kerugian
131.000 (1.310)
Total Allowance for possible losses
129.690
Annual profit sharing rate for mudharabah time deposits received by the Bank ranges from 6.75% to 13.22%.
Tingkat bagi hasil per tahun untuk deposito mudharabah yang diterima Bank berkisar antara setara 6,75% sampai dengan 13,22%. b.
b.
Berdasarkan Jangka Waktu:
By Time Period: Details of placements with other banks based on contractual time period are as follows:
Rincian penempatan pada bank lain berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut: 2010 ≤ 1 Bulan 1 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
50.000 80.000 500 500
≤ 1 Month 1 Month 6 Months 12 Months
131.000
c.
c.
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
By Maturity:
2010 ≤ 1 Bulan 1 - 3 Bulan 3 - 12 Bulan
130.000 1.000
≤ 1 Month 1 - 3 Months 3 - 12 Months
131.000
d.
d.
Berdasarkan Kolektibilitas:
By Collectibility: As of December 31, 2010 all placements with other banks are classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh penempatan pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”.
37
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 6.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan) e.
6.
PLACEMENTS WITH OTHER BANK (continued) e.
Perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
The movements of allowance for possible losses on placements with other bank are as follows:
2010
7.
Saldo awal periode Pembalikan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33)
1.360
Saldo akhir periode
1.310
(50)
Balance at end of the period
Jumlah minimum penyisihan kerugian penempatan pada bank lain yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
The minimum allowance for possible losses on placements with other bank that should be provided is in compliance with Bank Indonesia regulation.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penempatan pada bank lain yang dibentuk telah memadai.
Management believes that the allowance for possible losses on placements with other bank is adequate.
INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA a.
Balance at beginning of the period Reversal of allowance during of the period (Note 33)
7.
INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES a.
Berdasarkan Tujuan:
By Purpose:
2010 Tersedia untuk dijual (nilai wajar) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Sukuk Ritel Negara - SR 002
163.459 641.874
Available-for-sale (fair value) Sharia Based Government Securities (SBSN) Government Sukuk Retail - SR002
Jumlah tersedia untuk dijual
805.333
Total available-for-sale
445.022
Held-to-maturity (acquisition cost) Corporate Sukuk including unamortized differences of acquisition cost and nominal value of Rp22 as of December 31, 2010
Dimiliki hingga jatuh tempo (nilai perolehan) Sukuk Korporasi termasuk selisih nilai perolehan dibanding nilai nominal yang belum diamortisasi sebesar Rp22 pada tanggal 31 Desember 2010 Jumlah Penyisihan kerugian
1.250.355 (19.300)
Total Allowance for possible losses
1.231.055
b.
b.
Berdasarkan Kolektibilitas:
By Collectibility: As of December 31, 2010, all investments on securities/marketable securities are classified as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut: 2010 Pokok/ Principal Lancar Macet
Penyisihan/ Allowance
1.235.355 15.000
4.300 15.000
1.250.355
19.300
38
Current Loss
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 7.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA (lanjutan) c.
7.
INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES (continued) c.
Berdasarkan Penerbit: Pemerintah Republik Indonesia Korporasi Bank
By Issuer:
805.333 430.022 15.000
Jumlah Penyisihan kerugian
Government of Republic of Indonesia Corporates Bank
1.250.355 (19.300)
Total Allowance for possible losses
1.231.055
d.
d.
Berdasarkan Peringkat:
Pemeringkat/ Rating Company
By Rating:
Peringkat/ Rating
Nilai Wajar/ Fair Value
2010
2010
Tersedia untuk dijual
Available-for-sale
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) *) Sukuk Ritel Negara - SR 002 *)
-
163.459
-
641.874
Sharia Based Goverment Securities (SBSN) *) Government Sukuk Retail - SR 002 *)
805.333
Total available-for-sale
Jumlah tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo Sukuk Korporasi Indosat III Titan Petrokimia I PLN III Seri A Indosat I Indosat II Pupuk Kaltim I Salim Ivomas Pratama I Medium Term Notes (MTN) PTPN III Syariah Berlian Laju Tanker Mayora Indah I Mitra Adiperkasa I Medium Term Notes (MTN) Arpeni Pratama Ocean Line II Bank Muamalat Indonesia PLN II Aneka Gas Industri I PLN III Seri B Matahari Putra Prima II Seri A Metrodata Electronics I Matahari Putra Prima II Seri B
Held-to-maturity Pefindo Fitch Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo
idAA+(sy)
Pefindo Pefindo Pefindo Pefindo
idAA-(sy)
Pefindo Fitch Pefindo Fitch Pefindo Pefindo Fitch Pefindo
idD(sy)
A+(idn)
idAA+(sy)
idAA+(sy)
idAA+(sy) idAA(sy)
idAA-(sy)
idA-(sy)
idAA-(sy)
idA+(sy)
idA-
idAA+(sy)
BBB
idAA+(sy)
idA+(sy) idA3
idA+(sy)
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
15.000 15.000 14.000 11.000 10.000 10.000 5.000 5.000
Corporate Sukuk Indosat III Titan Petrokimia I PLN III Seri A Indosat I Indosat II Pupuk Kaltim I Salim Ivomas Pratama I Medium Term Notes (MTN) PTPN III Syariah Berlian Laju Tanker Mayora Indah I Mitra Adiperkasa I Medium Term Notes (MTN) Arpeni Pratama Ocean Line II Bank Muamalat Indonesia PLN II Aneka Gas Industri PLN III Seri B Matahari Putra Prima II Seri A Metrodata Electronics I Matahari Putra Prima II Seri B
445.022
Total held-to-maturity
75.000 50.000 40.000 30.000 30.000 30.000 25.000 20.022 20.000 20.000 20.000
1.250.355 (19.300)
Penyisihan kerugian
Allowance for possible losses
1.231.055
*) Tanpa peringkat
*) Non-rated
39
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 7.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA (lanjutan) e.
7.
INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES (continued) e.
Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai perjanjian):
By Period (based on agreement):
2010 Dimiliki hingga jatuh tempo Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun
Held-to-maturity Less than 1 year 1 - 5 years 5 - 10 years
360.022 85.000 445.022
Tersedia untuk dijual Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun
Available-for-sale Less than 1 year 1 - 5 years 5 - 10 years
647.794 157.539 805.333
f.
Jumlah investasi pada efek/ surat berharga Penyisihan kerugian
1.250.355
Bersih
1.231.055
(19.300)
Net
f.
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
Total investment in securities/ marketable securities Allowance for possible losses
By Remaining Period to Maturity:
2010 Dimiliki hingga jatuh tempo Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun
Held-to-maturity Less than 1 year 1 - 5 years 5 - 10 years
45.000 361.022 39.000 445.022
Tersedia untuk dijual Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun
Available-for-sale Less than 1 year 1 - 5 years 5 - 10 years
647.794 157.539 805.333
g.
Jumlah investasi pada efek/ surat berharga Penyisihan kerugian
1.250.355
Bersih
1.231.055
(19.300)
Net
g.
Perubahan penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga adalah sebagai berikut:
Total investment in securities/ marketable securities Allowance for possible losses
The changes of the allowance for possible losses on investment in securities are as follows:
2010 Saldo awal periode Pembalikan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33)
19.463
Saldo akhir periode
19.300
Balance at beginning of the period Reversal of allowance during the period (Note 33)
(163)
40
Balance at the end of the period
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 7.
INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA (lanjutan) g.
h.
8.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah) 7.
g.
Perubahan penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The changes of the allowance for possible losses on investment in securities are as follow: (continued)
Jumlah minimum penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
The amount of the minimum allowance for losses on securities/marketable securities that should be provided as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia regulation.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga yang dibentuk telah memadai.
Management believes that the allowance for possible losses of investment in securities/marketable securities is adequate. h.
Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan sebesar Rp13.938 dicatat pada ekuitas
PIUTANG MURABAHAH a.
INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES (continued)
Berdasarkan Kolektibilitas:
8.
Sektor
Ekonomi
Unrealized gain on available-for-sale securities investment net of deferred tax amounting to Rp13,938 are recorded in the stockholders’ equity.
MURABAHAH RECEIVABLES a.
dan
Based On Economic Sector and Collectibility
2010 Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
Lancar/ Current Rupiah Industri Perdagangan Jasa usaha Pengangkutan Pertanian Konstruksi Listrik, gas dan air Pertambangan Sosial/masyarakat Lainnya
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
31.016 113.807 153.803 47.212 26.413 18.079 59 79.491 102.304 1.657.212
4.005 15.201 11.226 13.536 790 70 2.202 10.830 197.155
59 4.397 3.652 1.525 937 611 10.253 26.202
2.400 1.735 1.091 45 9.348
392 2.665 1.194
35.080 135.805 170.808 60.748 32.484 19.086 2.261 80.102 123.432 1.891.111
Jumlah Dolar Amerika Serikat Pertambangan
2.229.396
255.015
47.636
14.619
4.251
2.550.917
2.175
-
-
-
-
2.175
Jumlah
2.231.571
255.015
47.636
14.619
4.251
2.553.092
(21.851)
(2.826)
(3.972)
25.785
11.793
Penyisihan kerugian
(22.316) .
2.209.255
b.
Kurang Lancar/ Substandard
Berdasarkan perjanjian):
Jangka
(7.786) 247.229
Waktu
b.
(sesuai
279
(58.751)
Rupiah Manufacturing Trading Business services Transportation Agriculture Construction Electricity, gas, and water Mining Social/public Others Total United States Dollar Mining Total Allowance for possible losses
2.494.341
By Period (based on agreement):
2010 Rupiah ≤ 1 tahun > 1 - 5 tahun > 5 tahun
14.111 373.064 2.163.742 2.550.917
41
Rupiah ≤ 1 year > 1 - 5 years > 5 years
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 8.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
PIUTANG MURABAHAH (lanjutan)
8.
MURABAHAH RECEIVABLES (continued)
2010 Dolar Amerika Serikat > 1 - 5 tahun Jumlah Penyisihan kerugian
United States Dollar > 1 - 5 years
2.175 2.553.092 (58.751)
Total Allowance for possible losses
2.494.341
c.
c.
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
By Remaining Period to Maturity:
2010 Rupiah ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun
Rupiah ≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years
2.312 5.209 52.976 904.638 1.585.782 2.550.917
Dolar Amerika Serikat > 1 - 5 tahun Jumlah Penyisihan kerugian
United States Dollar > 1 - 5 years
2.175 2.553.092 (58.751)
Total Allowance for possible losses
2.494.341
d.
d.
Informasi Penting Lainnya:
Other Significant Information:
1)
Piutang murabahah kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman kepada karyawan kunci, yaitu sebesar Rp179 pada tanggal 31 Desember 2010.
1)
Murabahah receivables to related parties represents loans to key employees, which amounted to Rp179 as of December 31, 2010.
2)
Tingkat marjin keuntungan murabahah per tahun berkisar antara setara 13,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010.
2)
The equivalent annual profit margin rate of murabahah ranges from 13.00% to 17.00% in 2010.
3)
Perubahan penyisihan kerugian piutang murabahah adalah sebagai berikut:
3)
The movement of allowance for possible losses on murabahah receivables are as follows:
2010 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33) Penerimaan kembali hapus buku Penghapusbukuan selama periode berjalan
138.071
Balance at beginning of the period
55.710 39.381
Provisions during the period (Note 33) Recovery of written-off
(174.411)
Saldo akhir periode
58.751
Piutang murabahah yang telah dihapusbukukan oleh Bank dicatat secara ekstra-komtabel di dalam rekening administratif. Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan atas piutang murabahah yang telah dihapusbukukan tersebut.
Written-off during the period Balance at end of the period
Murabahah receivables which was written off by the Bank are recorded as extra comtable in the administrative account. The Bank continues to pursue the collection of murabahah receivable that was previously written off.
42
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 8.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
PIUTANG MURABAHAH (lanjutan) d.
8.
MURABAHAH RECEIVABLES (continued) d.
Informasi Penting Lainnya: (lanjutan)
Other Significant Information: (continued) 4) The minimum amount of allowance for possible losses on receivables that should be provided as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for possible losses is adequate.
4)
Jumlah minimum penyisihan kerugian piutang yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa penyisihan kerugian piutang yang dibentuk telah memadai.
5)
Piutang murabahah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 23) atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank.
5)
Murabahah receivables are collateralized by registered mortgages or power of attorney to mortgage and sell, mudharabah time deposits (Note 23) or by other guarantees acceptable to the Bank.
6)
Tabel jumlah piutang Non-Performing Financing (NPF) terdiri dari piutang dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet adalah sebagai berikut:
6)
The table of total Non-Performing Financing (NPF) on receivables which consist of receivables classified as substandard, doubtful, and loss are as follows:
2010
9.
NPF - Kotor Persentase
66.506 2,60%
NPF - Gross Percentage
NPF - Bersih Persentase
37.858 1,52%
NPF - Net Percentange
PINJAMAN QARDH a.
9.
FUNDS OF QARDH a.
Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas:
By Type and Collectibility
2010
Lancar/ Current Qardh Rahn Kartu Hasanah Jumlah Penyisihan kerugian
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah Total
89.676 44.055 70.052
1.533 771 6.690
825
118 1.395
77 2.212
91.327 44.903 81.174
Qardh Rahn Hasanah card
203.783
8.994
825
1.513
2.289
217.404
Total Allowance for possible losses
(2.037) 201.746
(450) 8.544
(123)
(738)
702
775
43
(2.289) -
(5.637) 211.767
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 9.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
PINJAMAN QARDH (lanjutan) b.
Berdasarkan Kolektibilitas:
Sektor
9. Ekonomi
FUNDS OF QARDH (continued) b.
dan
By Economic Sector and Collectibility:
2010 Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
Lancar/ Current
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah Total
Perdagangan Pertanian Sosial/masyarakat Lainnya
38 128 255 203.362
8.994
825
1.513
2.289
38 128 255 216.983
Trading Agricultural Social/public Others
Jumlah
203.783
8.994
825
1.513
2.289
217.404
Total Allowance for possible losses
Penyisihan kerugian
(2.037)
Berdasarkan perjanjian):
(450)
.
201.746
c.
Kurang Lancar Substandard
Jangka
8.544
Waktu
(123)
(738)
702
775
c.
(sesuai
(2.289) -
(5.637) 211.767
By Period (based on agreement):
2010 ≤ 1 tahun > 1 - 5 tahun > 5 tahun
126.208 2.126 89.070
≤ 1 year > 1 - 5 years > 5 years
Jumlah Penyisihan kerugian
217.404 (5.637)
Total Allowance for possible losses
211.767
d.
d.
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
By Remaining Period to Maturity:
2010 ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun
8.475 117.740 195 2.455 88.539
≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years
Jumlah Penyisihan kerugian
217.404 (5.637)
Total Allowance for possible losses
211.767
e.
e.
Informasi Penting Lainnya: 1)
Pinjaman qardh kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman kepada komisaris dan karyawan kunci, yaitu sebesar Rp3.232 pada tanggal 31 Desember 2010.
Other Significant Information: 1)
44
Funds of qardh to related parties represents loans to commissioners and key employees, which amounted to Rp3,232 as of December 31, 2010.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 9.
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
PINJAMAN QARDH (lanjutan) e.
9.
e.
Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) 2)
FUNDS OF QARDH (continued) Other Significant Information: (continued) 2)
Perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for possible losses of funds of qardh are as follow:
2010 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33) Penghapusbukuan selama periode berjalan
2.742
Saldo akhir periode
5.637
Balance at the beginning of the period Provisions during the period (Note 33) Written off during the period
3.120 (225)
Balance at the end of the period
3)
Jumlah minimum penyisihan kerugian yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa penyisihan kerugian pinjaman qardh yang dibentuk telah memadai.
3)
The minimum amount of allowance for possible losses that should be provided as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for fund of qardh losses is adequate.
4)
Tabel jumlah pinjaman qardh NonPerforming Financing (NPF) terdiri dari pinjaman dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet adalah sebagai berikut:
4)
The table of total Non Performing Funds of Qardh (NPF) consists of loans classified as substandard, doubtful and loss are as follows:
2010 NPF - Kotor Persentase
4.627 2,13%
NPF - Gross Percentage
NPF - Bersih Persentase
1.477 0,70%
NPF - Net Percentage
10. PEMBIAYAAN MUDHARABAH a.
10. MUDHARABAH FINANCING a.
Berdasarkan Sektor Ekonomi:
By Economic Sector:
2010
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
Kurang Lancar Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah Total
Industri Jasa usaha Pengangkutan Konstruksi Perdagangan Pertanian Sosial/masyarakat Lainnya
3.583 36.017 1.510 2.300 18.461 1.442 7.909 5.439
750 800
1.386 -
-
7.730 -
3.583 45.133 1.510 2.300 19.211 1.442 7.909 6.239
Manufacture Business services Transportation Construction Trading Agriculture Social/society Others
Jumlah
76.661
1.550
1.386
-
7.730
87.327
(246)
-
(3.092)
(4.126)
Total Allowance for possible losses
1.140
-
4.638
83.201
Penyisihan kerugian Bersih
(767) 75.894
(21) 1.529
45
Net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
10. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan) b.
Berdasarkan perjanjian):
Jangka
Waktu
10. MUDHARABAH FINANCING (continued) b.
(sesuai
By Period (based on agreement):
2010 ≤ 1 tahun > 1 - 5 tahun > 5 tahun
6.922 62.872 17.533
≤ 1 year > 1 - 5 years > 5 years
Jumlah Penyisihan kerugian
87.327 (4.126)
Total Allowance for possible losses
83.201
c.
c.
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
By Remaining Period to Maturity:
2010 ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun
3.158 5.624 16.265 54.250 8.030
≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years
Jumlah Penyisihan kerugian
87.327 (4.126)
Total Allowance for possible losses
83.201
d.
d.
Informasi Penting Lainnya: 1) 2)
3)
4)
Jenis pembiayaan mudharabah yang diberikan adalah modal kerja. Tidak terdapat pembiayaan mudharabah yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010. Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah yang diterima berkisar antara setara 15,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010. Perubahan penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut:
Other Significant Information: 1) 2)
Type of mudharabah financing granted is working capital. There is no mudharabah financing granted to related parties as of December 31, 2010.
3)
The equivalent annual profit sharing rate on mudharabah financing ranges from 15.00% to 17.00% in 2010.
4)
The movement of allowance for possible losses on mudharabah financing are as follows:
2010 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33) Penerimaan kembali hapus buku Penghapusbukuan selama periode berjalan
3.027
Saldo akhir periode
Pembiayaan mudharabah yang telah dihapusbukukan oleh Bank dicatat secara ekstra-komtabel di dalam rekening administratif. Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan atas pembiayaan mudharabah yang telah dihapusbukukan tersebut.
5.822 360 (5.083)
Balance at beginning of the period Provisions during the period (Note 33) Recovery of written off Written-off during the period
4.126
Balance at the end of the period
Mudharabah financing that has been written off by the Bank are recorded as extra-comtable in the administrative accounts. The Bank continues to pursue collection of mudharabah financing that was previously written off.
46
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
10. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan) d.
10. MUDHARABAH FINANCING (continued) d.
Informasi Penting Lainnya: (lanjutan)
Other Significant Information: (continued)
5)
Jumlah minimum penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah yang dibentuk telah memadai.
5)
The minimum allowance for possible losses on mudharabah financing that should be provided is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for possible losses on mudharabah financing is adequate.
6)
Pembiayaan mudharabah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 23) atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank.
6)
Mudharabah financing are collateralized by registered mortgage or power of attorney to mortgage and sell, mudharabah time deposits (Note 23) or by other guarantees acceptable to the Bank.
7)
Tabel jumlah pembiayaan Non-Performing Financing dari pembiayaan dengan kurang lancar, diragukan, adalah sebagai berikut:
mudharabah (NPF) terdiri kolektibilitas dan macet
7)
The table of total Non-Performing Financing (NPF) on mudharabah financing which consist of financing classified as of substandard, doubtful and loss are as follows:
2010 NPF - Kotor Persentase
9.116 10,44%
NPF - Gross Percentage
NPF - Bersih Persentase
5.778 6,94%
NPF - Net Percentage
11. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH a.
Berdasarkan Kolektibilitas:
Sektor
11. MUSYARAKAH FINANCING Ekonomi
a.
dan
By Economic Sector and Collectibility:
2010
Lancar/ Current Rupiah Industri Perdagangan Jasa usaha Pengangkutan Pertanian Konstruksi Pertambangan Sosial/masyarakat Lainnya
38.395 86.315 117.022 2.965 11.991 200.164 79.754 4.792 10.451 551.849
Dolar Amerika Serikat Industri Pertambangan
Jumlah Penyisihan kerugian Bersih
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
Kurang Lancar Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah Total
147 2.110 3.221 2.052 -
513 150 40.911 -
-
6.000 -
38.542 88.425 126.756 2.965 12.141 243.127 79.754 4.792 10.451
7.530
41.574
-
6.000
606.953
Rupiah Manufacture Trading Business services Transportation Agricultural Construction Mining Social /public Others United States Dollar
4.181 13.686
-
-
-
-
4.181 13.686
17.867
-
-
-
-
17.867
569.716
7.530
41.574
-
6.000
624.820
(21.914)
-
(2.400)
(30.254)
19.660
-
3.600
594.566
(5.697) 564.019
(243) 7.287
47
Manufacturing Mining
Total Allowance for possible losses Net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
11. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) b.
Berdasarkan perjanjian):
Jangka
Waktu
11. MUSYARAKAH FINANCING (continued) b.
(sesuai
By Period (based on agreement):
2010 Rupiah ≤ 1 tahun > 1 - 5 tahun > 5 tahun
Rupiah ≤ 1 year > 1 - 5 years > 5 years
125.719 364.832 116.402 606.953
Dolar Amerika Serikat ≤ 1 tahun > 1 - 5 tahun
United States Dollar ≤ 1 year > 1 - 5 years
814 17.053 17.867
Jumlah Penyisihan kerugian
624.820 (30.254)
Total Allowance of possible losses
594.566
c.
c.
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
By Remaining Period to Maturity:
2010 Rupiah ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun
Rupiah ≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years
47.831 77.882 141.881 336.585 2.774 606.953
Dolar Amerika Serikat > 1 - 3 bulan > 1 - 5 tahun
United States Dollar > 1 - 3 months > 1 - 5 years
814 17.053 17.867
Jumlah Penyisihan kerugian
624.820 (30.254)
Total Allowance of possible losses
594.566
d.
d.
Informasi Penting Lainnya:
Other Significant Information:
1)
Tidak terdapat pembiayaan musyarakah yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010.
1)
There is no musyarakah financing granted to related parties as of December 31, 2010.
2)
Tingkat bagi hasil pembiayaan musyarakah berkisar antara setara 15,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010.
2)
The annual profit musyarakah ranges 17.00% in 2010.
48
sharing rate from 15.00%
of to
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
11. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) d.
11. MUSYARAKAH FINANCING (continued) d.
Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) 3)
Other Significant Information: (continued) 3)
Perubahan penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for possible losses on musyarakah financing are as follows:
2010 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33) Penerimaan kembali hapus buku Penghapusbukuan selama periode berjalan Selisih kurs
24.325 30.459 5.389 (29.917) (2)
Balance at beginning of the period Provisions during the period (Note 33) Recovery of written-off Written-off during the period Exchange rate differences
30.254
Balance at the end of the period
Saldo akhir periode
4)
Jumlah minimum penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah yang dibentuk telah memadai.
4)
The minimum allowance for possible losses on musyarakah financing that should be provided is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for possible losses on musyarakah financing is adequate.
5)
Pembiayaan musyarakah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 23) atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank.
5)
Musyarakah financing are collateralized by registered mortgages or power of attorney to mortgage and sell, mudharabah time deposits (Note 23) or by other guarantees acceptable to the Bank.
6)
Tabel jumlah pembiayaan Non-Performing Financing dari pembiayaan dengan kurang lancar, diragukan, adalah sebagai berikut:
6)
The table of total Non-Performing Financing (NPF) on musyarakah financing which consist of financing classified as substandard, doubtful and loss are as follows:
musyarakah (NPF) terdiri kolektibilitas dan macet 2010
NPF - Kotor Persentase
47.574 7,61%
NPF - Gross Percentage
NPF - Bersih Persentase
23.260 3,91%
NPF - Net Percentage
12. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH
12. ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH
Rincian aset yang diperoleh untuk ijarah adalah sebagai berikut:
Details of assets acquired for ijarah are as follows: 2010
Ijarah multijasa Ijarah muntahiyah bittamlik Akumulasi Penyusutan Bersih
68.945 50.000
Ijarah multi service Ijarah muntahiyah bittamlik
118.945 (43.103)
Accumulated Depreciation
75.842
49
Net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
12. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH (lanjutan)
12. ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH (continued)
Ijarah mutijasa sebagian besar terdiri dari pembiayaan ijarah untuk tujuan pendidikan, talangan haji, dan lain-lain. Ijarah muntahiyah bittamlik merupakan aset pesawat terbang.
Ijarah multi service mostly represents ijarah financing for educational purpose, hajj bridging loan, etc. Ijarah muntahiyah bittamlik consist of aeroplanes.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 pasal 39 ayat 3 dan 4, pembentukan penyisihan kerugian aset tidak berlaku untuk aset produktif dengan transaksi sewa berupa akad ijarah dan atau ijarah muntahiyah bittamlik.
Based on Bank Indonesia regulation No.9/9/PBI/2007 article 39 paragraph 3 and 4, the formation of allowance for possible loss of assets does not apply to earning assets with lease transactions under ijarah and or ijarah muntahiyah bittamlik contract.
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi untuk periode berjalan adalah sebesar Rp26.614 (Catatan 27).
Depreciation charged to statements of income for the current period amounted to Rp26,614 (Note 27).
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari: 2010 Transfer Aset Tetap dari UUS BNI/ Fixed Assets Transferred Penambahan/ From UUS BNI Addition
Saldo Awal/ Beginning Balance
Pengurangan/ Deduction
Saldo Akhir/ Ending Balance
-
4.041 6.024
-
-
4.041 6.024
-
42.347
4.054
-
46.401
Acquisition Cost Land Building Motor vehicles and office equipment
-
52.412
4.054
-
56.466
Total Acquisitions Cost
-
1.611
234
-
1.845
-
27.685
3.289
-
30.974
Accumulated Depreciation Building Motor vehicles and office equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
-
29.296
3.523
-
32.819
Total Accumulated Depreciation
Nilai buku - bersih
-
23.116
23.647
Book value - net
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor dan perlengkapan kantor Jumlah Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor dan perlengkapan kantor
Bank telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas tanah) untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan yang menurut manajemen adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan sebesar Rp29.458.
Bank has insured its fixed assets (except for landrights) to cover possible losses against fire, theft, and other risks under blanket policies. The total insurance coverage amounting to Rp29,458 according to management is adequate to cover possible losses on fixed assets.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap tersebut di atas.
Based on management review, there is no indication of impairment in the value of fixed assets.
50
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
14. ASET LAIN-LAIN
14. OTHER ASSETS Other assets consist of:
Aset lain-lain terdiri dari: 2010 Pihak ketiga Biaya dibayar dimuka Piutang pendapatan bagi hasil Persediaan alat tulis kantor Lain-lain
34.407 19.611 1.604 9.025
Third parties Prepaid expense Revenue sharing receivables Office supplies and stamps Others
64.647 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Tagihan transaksi non-ATM (Catatan 38)
32.720
Related party Non-ATM transaction receivables (Note 38)
Jumlah
97.367
Total
15. KEWAJIBAN SEGERA
15. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY Obligations due immediately consist of:
Kewajiban segera terdiri dari: 2010 Simpanan sementara Kiriman uang Transaksi kliring
21.910 450 12
Temporary deposit transaction Remittances Clearing transaction
22.372
Simpanan sementara merupakan simpanan untuk membukukan transaksi-transaksi yang berasal dari produk dan jasa yang disediakan Bank yang belum dapat diproses lebih lanjut menunggu berlakunya kondisi (syarat dan ketentuan) untuk masing-masing produk dan jasa tersebut.
Temporary deposit is a deposit to record the transactions that come from products and services provided by the Bank that can not be processed further and waiting for enactment of the stipulations (terms and conditions) for each product and service.
16. BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN
16. UNDISTRIBUTED REVENUE SHARING
Akun ini merupakan bagi hasil yang belum dibagikan oleh Bank kepada shahibul maal atas bagian keuntungan hasil usaha Bank yang telah disisihkan dari pengelolaan dana mudharabah.
This account represents the undistributed share of the customer (shahibul maal) on income generated by Bank from managing mudharabah funds.
Bagi hasil yang belum dibagikan Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah bagi hasil untuk deposito mudharabah sebesar Rp31.461.
Undistributed revenue sharing which has not shared by the Bank as of December 31, 2010 for mudharabah time deposits amounted to Rp31,461.
17. GIRO WADIAH
17. WADIAH DEMAND DEPOSITS 2010
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 38)
533.385
Third parties
5.305
Related party (Note 38)
538.690
Giro wadiah merupakan giro wadiah dhamanah yaitu titipan dana pihak lain yang diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bonus untuk giro wadiah Rupiah periode berkisar antara 0% sampai dengan 3%.
yaddapat Bank. 2010
Wadiah demand deposits represent wadiah yaddhamanah in which depositors are entitled to receive bonuses in accordance with the Bank’s policy. Annual bonuses for Rupiah wadiah demand deposit for the period 2010 ranges from 0% to 3%.
51
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
18. TABUNGAN WADIAH
18. WADIAH SAVINGS DEPOSITS 2010
Pihak ketiga
105.934
Tabungan wadiah merupakan simpanan dana dalam mata uang Rupiah yang dapat diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank.
Third parties
Wadiah savings deposits represent deposits in Rupiah currency which are entitled to receive bonuses in accordance with the Bank’s policy.
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN
19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2010
Pihak ketiga
12.325
Third parties
Simpanan dari bank lain yang ditempatkan pada Bank merupakan simpanan giro wadiah.
Deposits from other banks represents wadiah demand deposits.
Bonus untuk giro wadiah Rupiah periode 2010 berkisar antara 0% sampai dengan 3%.
Annual bonuses for Rupiah wadiah demand deposits for the period 2010 ranges from 0% to 3%.
20. HUTANG PAJAK a.
20. TAXES PAYABLE a.
Hutang Pajak:
Taxes Payable: As of December 31, 2010, details of tax payable are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, rincian hutang pajak adalah sebagai berikut: 2010 Hutang pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 4 ayat 2 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29
Income tax payable Article 21 Article 4 (2) Article 22 Article 23 Article 26 Article 29
658 4.339 1 78 125 19.249 24.450
b.
b.
Beban Pajak Penghasilan Badan:
Corporate Income Tax Expense: Reconciliation between income before income tax as stated in the statement of income with taxable income for the period ended December 31, 2010 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dengan laba fiskal untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi Beda Tetap: Kesejahteraan karyawan Lain-lain
36.734
Income before income tax based on the statement of income
554 5.104
Permanent differences: Employee benefit Others
Beda Temporer: Penyisihan kerugian atas: - Pembiayaan dan piutang - Non-pembiayaan dan piutang Penyusutan aset tetap Kewajiban imbalan kerja
33.253 1.218 (1.638) 1.770
Penghasilan kena pajak
76.995
52
Temporary differences: Allowance for possible losses on: Financing and receivables Non-financing and receivable Depreciation of fixed asset Estimated liabilities of employee benefit Taxable income
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
20. HUTANG PAJAK (lanjutan) b.
20. TAXES PAYABLE (continued) b.
Beban Pajak Penghasilan Badan: (lanjutan)
Corporate Income Tax Expense: (continued)
2010 Taksiran beban pajak penghasilan
19.249
Estimated income tax expense
-
Prepaid tax - article 25
19.249
Income taxes payable article 29
Pajak dibayar dimuka - pasal 25 Hutang pajak penghasilan pasal 29
The calculation of estimated taxable income for the period ended December 31, 2010 are used as basis of Annual Corporate Income Tax Return (SPT) for the year 2010.
Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tersebut di atas digunakan sebagai dasar penyajian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan tahun 2010. c.
c.
Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the Bank’s income tax expense with the calculation of the accounting income before income tax benefit/(expense) and the prevailing tax rate is as follows:
2010 Laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan Beban pajak penghasilan yang dihitung dari laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan Pengaruh pajak atas beda tetap Koreksi pajak tangguhan atas pengalihan aset dan kewajiban UUS BNI
(9.183) (1.415) 10.376
Beban pajak - bersih
d.
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penyisihan kerugian atas: Pembiayaan dan piutang Non-pembiayaan dan piutang
Income tax expense calculated from income before income tax benefit/(expense) Effect of tax on permanent differences Deferred tax correction for the transfered of assets and liabilities from UUS BNI
(222)
d.
Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak (dicatat pada akun aset pajak tangguhan) adalah sebagai berikut:
Pajak tangguhan periode berjalan: Kewajiban imbalan kerja Aset tetap
Income before income tax benefit/(expense)
36.734
Penambahan dalam Periode Berjalan/ Addition during Current Period
-
443 (409)
-
8.313 304
53
Tax expense - net
Tax effect on significant temporary differences between commercial reporting and tax reporting (recorded in deferred tax assets account) are as follows:
Saldo Akhir/ Ending Balance
443 (409)
8.313 304
Deferred tax current period: Estimated liabilities of employee benefit Fixed assets Allowance for possible losses on: Financing and receivables Non - Financing and receivables
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
20. HUTANG PAJAK (lanjutan)
20. TAXES PAYABLE (continued)
Saldo Awal/ Beginning Balance Koreksi pajak tangguhan atas pengalihan aset dan kewajiban UUS BNI: Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga yang tersedia untuk dijual Kewajiban imbalan kerja Aset tetap Penyisihan kerugian atas non-pembiayaan dan piutang Aset pajak tangguhan - bersih
Penambahan dalam Periode Berjalan/ Addition during
Saldo Akhir/ Ending Balance Current Period Deferred tax correction for the transferred assets and liabilities from UUS BNI:
-
(4.646)
-
6.684 (107)
6.684 (107)
-
3.799
3.799
Unrealized gain of available-for-sale securities investment Estimated liabilities of employee benefit Fixed assets Allowance for possible losses on nonfinancing and receivables
-
14.381
14.381
Deferred tax assets - net
*)
(4.646)
*) dicatat pada ekuitas
*) recorded in stockholders’ equity
The Bank’s management believes that deferred tax assets can be recovered in the future taxable years.
Manajemen Bank berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya di masa pajak yang akan datang. 21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
21. OTHER LIABILITIES Other liabilities consist of:
Kewajiban lain-lain terdiri dari: 2010 Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Kewajiban imbalan kerja (Catatan 36)
34.259 28.505
Pendapatan diterima dimuka Setoran jaminan Nota kredit dalam penyelesaian Lain-lain
5.529 4.533 2.083 446
Third parties Accrued expenses Estimated liabilities of employee benefit (Note 36) Deferred income Guarantee deposits Credit memo in process Others
75.355 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban transaksi ATM (Catatan 38)
14.298
Related party ATM transaction liabilities (Note 38)
Jumlah
89.653
Total
22. TABUNGAN MUDHARABAH
22. MUDHARABAH SAVING DEPOSITS a.
a. Berdasarkan Jenis Produk:
By Product:
2010 Bukan Bank Tabungan iB Hasanah Tabungan Haji iB Hasanah Tabungan Prima iB Hasanah Tapma iB Hasanah
1.642.372 92.564 33.939 35.214
54
Non-Bank iB Savings Hasanah iB Savings Hajj Hasanah iB Prima Savings Hasanah iB Tapma Hasanah
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
22. TABUNGAN MUDHARABAH (lanjutan)
22. MUDHARABAH SAVING DEPOSITS (continued) a.
a. Berdasarkan Jenis Produk: (lanjutan) Tapenas iB Hasanah Tabungan iB Bisnis Tabungan iB Hasanah Classic
By Product: (continued)
24.860 44.436 1.308
iB Tapenas Hasanah iB Savings Business iB Savings Hasanah Classic
1.874.693
b.
b. Berdasarkan Keterkaitan:
By Relationship:
2010 Bukan Bank Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 38)
Non-Bank Third parties Related parties (Note 38)
1.873.317 1.376 1.874.693
Tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Mudharabah saving deposits represent deposits from third parties which are entitled to receive a share in the revenue derived by the Bank from the use of such funds based on a predetermined ratio.
Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk tabungan mudharabah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The average rate of ratio and profit sharing for mudharabah saving deposits for the period ended December 31, 2010, are as follows: 2010 Tingkat Bagi Hasil (%)/ Profit Sharing Rate (%)
Nisbah (%)/ Ratio (%) Tabungan mudharabah Tabungan haji mudharabah
34 : 66 25 : 75
23. DEPOSITO MUDHARABAH a.
3,56 2,64
Mudharabah saving deposits Mudharabah hajj saving deposits
23. MUDHARABAH TIME DEPOSITS a.
Berdasarkan Keterkaitan:
By Relationship:
2010 Bukan Bank Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 38)
Non-Bank Third parties Related parties (Note 38)
2.626.271 17.140 2.643.411
b.
b.
Berdasarkan Jangka Waktu:
By Period:
2010 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
1.471.784 197.032 129.595 845.000 2.643.411
55
1 month 3 months 6 months 12 months
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
23. DEPOSITO MUDHARABAH (lanjutan) c.
23. MUDHARABAH TIME DEPOSITS (continued) c.
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
By Remaining Period to Maturity:
2010 ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 12 bulan
756.417 492.622 1.347.305 47.067
≤ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 12 months
2.643.411
d.
Pada tanggal 31 Desember 2010, deposito mudharabah yang dijadikan jaminan atas piutang dan pembiayaan yang diberikan oleh Bank masing-masing berjumlah Rp 25.099 dan Rp1.320.
d.
As of December 31, 2010, mudharabah deposits that was used as collateral for Bank’s receivable and financing amounted to Rp25,099 and Rp1,320, respectively.
e.
Deposito mudharabah merupakan investasi pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
e.
Mudharabah time deposits represent other parties investment which are entitled to received a share in the income derived by the Banks from the use of such funds based on a predetermined ratio.
Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk deposito mudharabah untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The average rate of ratio and profit sharing for mudharabah time deposits for the period ended December 31, 2010, are as follows: 2010 Tingkat Bagi Hasil (%)/ Profit Sharing Rate (%)
Nisbah (%)/ Ratio (%) 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
64 66 68 70
: 36 : 34 : 32 : 30
24. MODAL SAHAM
6,75 6,96 7,17 7,39
1 month 3 months 6 months 12 months
24. CAPITAL STOCK Based on the deed of establishment No. 160, dated March 22, 2010 of Notary Aulia Taufani, S.H, substitute of Notary Sutjipto, S.H., that BNI Syariah’s capital is amounted of Rp4,004,000,000,000 (full amount) consisting of 4,004,000 (full amount) shares with a nominal value of Rp1,000,000 (full amount) per share. Capital placed and fully paid consist of 1,001,000 (full amount) per share with the details of Rp1,000,000,000 (full amount) in the form of transfer of assets, liabilities, and temporary syirkah fund which were derived from UUS BNI. There is no difference between book value and fair value of assets, liabillites and fund temporary syirkah which was transferred by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan Akta Pendirian No. 160 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 22 Maret 2010, modal dasar BNI Syariah adalah sebesar Rp4.004.000.000.000 (nilai penuh) yang terdiri atas 4.004.000 (nilai penuh) lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh terdiri atas 1.001.000 (nilai penuh) lembar saham dengan rincian sebesar Rp1.000.000.000 (nilai penuh) merupakan setoran tunai PT BNI Life Insurance dan sebesar Rp1.000.000.000.000 (nilai penuh) dalam bentuk transfer aset, kewajiban dan dana syirkah temporer yang berasal dari UUS BNI. Tidak terdapat perbedaan antara nilai buku dan nilai wajar dan aset, kewajiban dan dana syirkah temporer yang ditransfer oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
56
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
24. CAPITAL STOCK (continued) The composition of the Bank’s stockholders as of December 31, 2010 are as follows:
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and fully paid stock
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BNI Life Insurance
Persentase Pemilikan/ Ownership Percentage
Jumlah Modal (Rp)/ Amount of Capital (Rp)
1.000.000
99,9 %
1.000.000
1.000
0,1 %
1.000
1.001.000
100
1.001.000
25. PENDAPATAN DARI JUAL BELI
Stockholders PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BNI Life Insurance
25. INCOME FROM SALES AND PURCHASE Income from sales and purchases consists of:
Pendapatan dari jual beli terdiri dari: 2010 Pendapatan murabahah
214.411
26. PENDAPATAN BAGI HASIL
Income from murabahah
26. INCOME FROM REVENUE SHARING Income from revenue sharing consists of:
Pendapatan bagi hasil terdiri dari: 2010 Pendapatan bagi hasil musyarakah Pendapatan bagi hasil mudharabah
40.241 6.975
Musyarakah revenue sharing income Mudharabah revenue sharing income
47.216
27. PENDAPATAN DARI SEWA
27. INCOME FROM LEASING Income from leasing consists of:
Pendapatan dari sewa terdiri dari: 2010 Pendapatan ijarah multijasa Pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik Beban penyusutan aset yang diperoleh untuk ijarah (Catatan 12)
21.746 6.131 (26.614)
Income from ijarah multiservice Income from ijarah muntahiyah bittamlik Depreciation expense of assets acquired for ijarah (Note 12)
1.263
28. PENDAPATAN USAHA UTAMA LAINNYA
28. OTHER MAIN OPERATING INCOME Other main operating income consists of:
Pendapatan usaha utama lainnya terdiri dari: 2010 Pendapatan bagi hasil investasi pada efek/surat berharga Pendapatan bagi hasil penempatan pada bank lain Pendapatan lain-lain
118.539 23.413 12.819 154.771
57
Profit sharing income from investment in securities/marketable securities Profit sharing income from placements with other bank Other income
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
29. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER
29. THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURN OF TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer terdiri atas:
Third parties’ share on return of temporary syirkah funds consist of: 2010
Deposito mudharabah Tabungan mudharabah
108.370 31.736
Mudharabah time deposits Mudharabah saving deposits
140.106
30. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
30. OTHER OPERATING INCOME Other operating income consist of:
Pendapatan operasional lainnya terdiri dari: 2010 Provisi dan komisi Jasa administrasi Lain-lain
11.996 8.456 3.968
Fees and commissions Administration fees Others
24.420
31. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
31. SALARIES AND BENEFITS Salaries and benefits consist of:
Beban gaji dan tunjangan terdiri dari: 2010 Gaji dan upah Tunjangan karyawan Pendidikan dan pelatihan
39.036 35.499 2.745
Salaries and wages Employee allowances Education and training
77.280
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES General and administrative expenses consist of:
Beban umum dan administrasi terdiri dari: 2010 Promosi Sewa Outsourcing Penyusutan aset tetap (Catatan 13) Pemeliharaan dan perbaikan Keperluan kantor Listrik, air, dan gas Komunikasi Perjalanan dinas Honorarium tenaga ahli Transportasi Asuransi Lain-lain
16.229 13.960 9.598 3.523 3.522 2.182 2.181 1.884 1.589 915 543 431 8.189
Promotion Rent Outsourcing Depreciation of fixed assets (Note 13) Service and maintenance Office supplies Electricity, water and gas Communication Business travel Experts fees Transportation Insurance Others
64.746
Others consist of operating expenses, office services and other operational expense.
Lain-lain terdiri dari biaya pekerjaan dan pelayanan kantor, dan beban operasional lainnya.
58
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 33. BEBAN PENYISIHAN PRODUKTIF
KERUGIAN
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
ASET
33. PROVISIONS FOR POSSIBLE LOSSES ON EARNING ASSETS
Beban penyisihan kerugian aset produktif terdiri dari:
Provision (reversal of allowance) for possible losses on earning assets, consists of: 2010
Giro pada bank lain (Catatan 5) Penempatan pada bank lain (Catatan 6) Investasi pada efek/surat berharga (Catatan 7) Piutang murabahah (Catatan 8) Pinjaman qardh (Catatan 9) Pembiayaan mudharabah (Catatan 10) Pembiayaan musyarakah (Catatan 11) Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (Catatan 35)
1.537 (50) (163) 55.710 3.120 5.822 30.459 (104)
Current account with other bank (Note 5) Placements with other banks (Note 6) Investment in securities/marketable securities (Note 7) Murabahah Receivables (Note 8) Funds of Qardh (Note 9) Mudharabah Financing (Note 10) Musyarakah FInancing (Note 11) Estimated losses on commitments and contingencies (Note 35)
96.331
34. PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH
34. NON-OPERATING INCOME - NET 2010
Pendapatan non-operasional Beban non-operasional
1.275 (626)
Jumlah pendapatan non-operasional bersih
35. INFORMASI MENGENAI KONTINJENSI a.
KOMITMEN
Non-operating income Non-operating expenses
649
DAN
Total non-operating income - net
35. COMMITMENTS INFORMATIONS a.
Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
AND
CONTINGENCIES
The Bank has receivables and payables on commitments and contingencies as follows:
2010 Fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan
172.897 25.892
Unused financing facilities Oustanding Irrevocable letters of credit
Kewajiban Komitmen
198.789
Commitments Payable
Pendapatan dalam penyelesaian Lainnya
4.980 37
Income from non-performing receivables/financing Others
Tagihan Kontinjensi
5.017
Contingencies Receivable
Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Performance bonds (Catatan 38) Pihak ketiga Performance bonds Bid bonds Garansi bank lainnya
7.903 581 4.110
Guarantees issued in the form of: Related parties Performance bonds (Note 38) Third parties Performance bonds Bid bonds Other Bank guarantees
12.956
Contingencies Payable
362
Kewajiban kontinjensi
59
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 35. INFORMASI MENGENAI KONTINJENSI (lanjutan) b.
KOMITMEN
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
DAN
35. COMMITMENTS AND INFORMATIONS (continued) b.
Transaksi komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:
CONTINGENCIES
Commitment and contingent transactions that have credit risk by collectibility were as follows:
2010
c.
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar
38.127 61 660
Current Special Mention Substandard
Jumlah Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
38.848 (484)
Bersih
38.364
Total Estimated losses of commitment and contingencies Net
c.
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut:
Estimated losses of commitment and contingencies that have credit risk by collectibility were as follows:
2010
d.
Letters of credit yang masih berjalan Garansi bank yang diterbitkan
259 225
Outstanding letters of credit Bank guarantees issued
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
484
Estimated losses of commitment and contingencies
d.
Perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
Changes in estimated losses on commitments and contingencies are as follows:
2010 Saldo awal periode Pembalikan selama periode berjalan (Catatan 33)
588 (104)
Saldo akhir periode
484
36. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
Balance at the beginning of the period Reversal during the period (Note 33) Balance at the end of the period
36. ESTIMATED BENEFIT
LIABILITIES
ON
EMPLOYEE
Bank telah mencatat kewajiban dan beban imbalan pasca-kerja (post employment benefit) dan imbalan kerja jangka panjang lainnya berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 11 Februari 2011.
The Bank has recorded liabilities and expenses on post-employment benefits and other long term employee benefits based on actuarial calculation performed by PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), independent actuary based on its report dated February 11, 2011.
Perhitungan aktuaris tersebut menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsiasumsi sebagai berikut:
The actuarial calculations used “Projected Unit Credit” method with underlying assumptions are as follows: 2010
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalita Usia pensiun
9% 9% TMI’99 55 tahun / years
60
Annual discount rate Annual salary increasing rate Mortality table Retirement age
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
36. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) a.
36. ESTIMATED LIABILITIES BENEFIT (continued) a.
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
ON
EMPLOYEE
Expenses recognized in statements of income are as follows:
2010 Biaya jasa kini Keuntungan aktuaria bersih yang diakui pada periode berjalan
2.365
Beban bersih yang diakui dalam laporan laba rugi
b.
266
Current service cost Net actuarial gains recognized in the current period
2.631
Net expense recognized in the statements of income
b.
Kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja terdiri dari:
Estimated liabilities on employee benefit are, consist of:
2010
c.
Nilai kini kewajiban manfaat Keuntungan aktuaria yang belum diakui
28.919 (414)
Kewajiban yang diakui dalam neraca
28.505
Liabilities recognized in the balance sheet
c.
Perubahan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Current employee benefit obligation Unrecognized actuarial gains
The movement of estimated liabilities on employee benefits are as follows:
2010
-
Kewajiban awal periode Beban bersih yang diakui dalam laporan laba rugi Kewajiban imbalan kerja yang ditransfer dari UUS BNI Pembayaran imbalan kerja selama periode berjalan
2.631 26.735 (861)
Kewajiban bersih akhir periode
28.505
Liabilities at the beginning of the period Net expense recognized in statement of income Employee benefit liabilities which were transferred from UUS BNI Payment of employee benefits during current period Net liabilities at end of the period
Sehubungan dengan pelaksanaan spin-off, maka karyawan dan peserta trainee UUS BNI yang telah menandatangani surat pernyataan menerima penawaran dan surat permohonan pindah hubungan kerja akan menjadi karyawan BNI Syariah dengan ketentuan semua fasilitas, manfaat, kebijakan/peraturan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan serta perhitungan masa kerja masing-masing karyawan yang bersangkutan akan tetap diperhitungkan dan dilanjutkan oleh BNI Syariah.
In connection with the implementation of the spinoff, the former UUS BNI employees and trainee participants who have signed a declaration accepting the offer and moving of work letter will become employees of BNI Syariah, provided all the facilities, benefits, policies/regulations related to employment and working time calculations each employee will still be calculated and continued by BNI Syariah.
Semenjak spin-off dari Bank BNI, program pensiun karyawan BNI Syariah dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). Sebelumnya program pensiun karyawan dibedakan menjadi dua kriteria. Untuk karyawan tetap yang dipekerjakan mulai tanggal 1 September 2005, program pensiun dikelola langsung oleh DPLK BNI dengan kontribusi iuran sebesar 11,5% dari gaji atas beban Bank dan 3,5% atas beban karyawan.
Since the spin-off from Bank BNI, BNI Syariah employee pension program is administered by the Pension Fund of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). Previously, pension plans are divided into two criteria. For permanent employees which were hired starting September 1, 2005, the pension program is managed directly by DPLK BNI with contribution 11.5% of salary become the cost of the Bank and 3.5% burdened by the employees.
61
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
36. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
36. ESTIMATED LIABILITIES BENEFIT (continued)
ON
EMPLOYEE
Untuk karyawan tetap yang dipekerjakan sebelum tanggal 1 September 2005, program pensiun dikelola dengan dua cara, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti melalui Dana Pensiun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan benefit tambahan program pensiun melalui DPLK BNI. Pada saat spin-off, program pensiun yang dikelola Dana Pensiun dialihkan ke DPLK BNI dan benefit tambahan program pensiun dihentikan. Besarnya iuran program pensiun selanjutnya disesuaikan dengan karyawan tetap yang dipekerjakan mulai tanggal 1 September 2005 yaitu 11,5% atas beban Bank dan 3,5% atas beban karyawan.
For employees hired before September 1, 2005, pension plans are managed in two ways, through the Defined Benefit Pension Fund conducted by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pension Fund and additional pension benefits through DPLK BNI. At the time of the spin-off, pension funds which is managed by Dana Pensiun were transferred to the DPLK BNI and additional pension benefits terminated. The amount of pension contributions was further adjusted for the permanent employees who work from September 1, 2005 of 11.5% become the cost of the Bank and 3.5% burdened by the employees.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Kewajiban atas imbalan kerja jangka panjang lainnya meliputi uang jasa, uang pisah, dan pesangon sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 dan kompensasi lainnya.
Other Long Term Employee Benefit Liabilities for other long-term employee benefits consist of service pay, severance, and severance pay in accordance with the Labor Law No. 13/2003 and other compensation.
Karyawan tetap memiliki hak atas Program Pensiun Iuran Pasti atau manfaat yang disediakan sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 mana yang lebih tinggi.
Permanent employees still have the right to contribution pension plans or benefits provided for under the Labor Law No. 13/2003, whichever is higher.
Jumlah pegawai BNI Syariah yang memiliki hak atas imbalan kerja adalah 833 (delapan ratus tiga puluh tiga) orang pada tanggal 31 Desember 2010.
The number of employees of BNI Syariah who have the right to employee benefits are 833 (eight hundred thirty three) employees as of December 31, 2010.
37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
37. GOVERNMENT GUARANTEES OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
ON
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari 2004 dan No. 189/KMK.06/2004 tanggal 8 April 2004, Pemerintah menjamin kewajiban tertentu dari Bank berdasarkan program penjaminan yang berlaku bagi bank umum. Jaminan Pemerintah ini berlaku sampai dengan tanggal 21 September 2005.
Based on Minister of Finance Decision No. 179/KMK.017/2000 dated May 26, 2000, as amended by Minister of Finance Decision No. 84/KMK.06/2004 dated February 27, 2004 and No. 189/KMK.06/2004 dated April 8, 2004, the Government guarantees certain liabilities from Bank based on prevailed guarantee program that is valid for commercial banks. This Government Guarantee is valid until September 21, 2005.
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24, dated September 22, 2004, effective as of September 22, 2005, as amended by Government Regulation of the Republic of Indonesia for Substitute of Law No.3 dated October 13, 2008, the Government established Deposit Insurance Institution (LPS) to guarantee certain liabilities from commercial banks based on the prevailed guarantee program, in which the guaranteed amount may change if they meet certain specified criterias.
62
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) 37. JAMINAN KEWAJIBAN (lanjutan)
PEMERINTAH PEMBAYARAN
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
TERHADAP BANK UMUM
37. GOVERNMENT OBLIGATIONS (continued)
OF
GUARANTEES COMMERCIAL
ON BANKS
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang “Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan”, maka pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 10,00% pada tanggal 31 Desember 2010.
Based on the Government Regulation of the Republic Indonesia No. 66 year 2008, dated October 13, 2008, regarding “the Amount of Public Saving Guaranteed by the Indonesia Deposit Insurance Institution”, as of December 31, 2010, the amount of savings that are guaranteed by LPS are up to Rp2,000,000,000 for each customer for each bank. Savings are guaranteed only if the interest rate is same or under 10.00% as of December 31, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of December 31, 2010, the Bank is a participant of the guarantee programs.
38. TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
38. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terdiri dari manajemen atau pegawai kunci Bank dan entitas yang secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh pemegang saham Bank.
Related parties consist of management or key employees of the Bank and entities which are directly or indirectly owned by the Bank’s stockholders.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa secara entitas dan/atau manajemen:
Related parties to the entity and/or management are:
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related parties -
Sifat dari Hubungan Istimewa/ Nature of related parties
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BNI Life Insurance
- Pemegang saham/stockholders - Pemegang saham/stockholders
In banking activities, the Bank has performed the following significant transactions with related parties:
Dalam kegiatan perbankan, Bank melakukan transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2010 Aset Giro pada bank lain (Catatan 5) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Piutang murabahah (Catatan 8) Karyawan kunci Pinjaman qardh (Catatan 9) Karyawan kunci Komisaris Aset lain - lain (Catatan 14) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
153.563 179 3.082 150 32.720
Jumlah aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Assets Current account with other bank (Note 5) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Murabahah receivables (Note 8) Key employees Fund of Qardh (Note 9) Key employees Commisioners Other Assets (Note 14) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Total asset from related parties
189.694
Persentase jumlah aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset
Percentage of total asset from related parties to total asset 2,97%
63
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
38. TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
38. TRANSACTIONS (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
2010 Kewajiban Giro wadiah (Catatan 17) PT BNI Life Insurance Kewajiban lain-lain (Catatan 21) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
14.298
Jumlah kewajiban dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
19.603
Liabilities Wadiah demand deposits (Note 17) PT BNI Life Insurance Other liabilities (Note 21) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
5.305
Total liabilities from related parties
Persentase jumlah kewajiban dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban
Percentage of total liabilities from related parties to total liabilities 2,38%
Dana Syirkah Temporer Tabungan mudharabah (Catatan 22) Karyawan kunci Komisaris
Dana Syirkah Temporer Mudharabah saving deposits (Note 22) Key employees Commisioners
592 784 1.376
Deposito mudharabah (Catatan 23) PT BNI Life Insurance Komisaris
Mudharabah time deposits (Note 23) PT BNI Life Insurance Commisioners
14.940 2.200 17.140
Jumlah dana syirkah temporer dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase jumlah dana syirkah temporer dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah dana syirkah temporer Kewajiban kontinjensi Garansi bank (Catatan 35) PT BNI Life Insurance Persentase jumlah kewajiban kontinjensi dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kontinjensi Beban lain-lain Beban penggunaan fasilitas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Persentase jumlah beban penggunaan fasilitas dari pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah beban lain-lain
39. ANALISA JATUH TEMPO
18.516
Total temporary syirkah funds from related parties
0,41%
Percentage of total related parties temporary syirkah funds to total temporary syirkah funds
362
Contingent payable Bank guarantee (Note 35) PT BNI Life Insurance
0,94%
Percentage of total contingent liabilities to related parties to total contingencies
11.550
Other Expense Expense from utilization of facilities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
50,09%
Percentage of total expense from utilization of facilities to related parties to total other expense
39. MATURITY ANALYSIS Maturity of assets and liabilities as of December 31, 2010 based on the remaining period to maturity are as follows:
Jatuh tempo aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2010 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Keterangan Aset Kas Penempatan pada Bank Indonesia
1 bulan sampai dengan 3 bulan/ 1 month up to 3 months
3 bulan sampai dengan 1 tahun/ 3 months up to 1 year
Lainnya yang tidak memiliki jatuh tempo/ Other that have no maturities
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Jumlah/ Total
39.193
-
-
-
-
39.193
1.247.846
-
-
-
-
1.247.846
64
Descriptions Assets Cash Placements with Bank Indonesia
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
39. ANALISA JATUH TEMPO (lanjutan)
39. MATURITY ANALYSIS (continued) 2010
Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Keterangan Giro pada bank lain Penyisihan kerugian Penempatan pada bank lain Penyisihan kerugian Investasi pada efek/surat berharga Penyisihan kerugian Piutang murabahah Penyisihan kerugian Pinjaman qardh Penyisihan kerugian Pembiayaan mudharabah Penyisihan kerugian Pembiayaan musyarakah Penyisihan kerugian Aset yang diperoleh untuk ijarah - bersih Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan-bersih Aset lain-lain
1 bulan sampai dengan 3 bulan/ 1 month up to 3 months
3 bulan sampai dengan 1 tahun/ 3 months up to 1 year
Lainnya yang tidak memiliki jatuh tempo/ Other that have no maturities
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Jumlah/ Total
Descriptions Current accounts with other banks Allowance for possible losses Placements with other bank Allowance for possible losses Investment in securities/ marketable securities Allowance for possible losses Murabahah Receivable Allowance for possible losses Funds of Qardh Allowance for possible losses Mudharabah financing Allowance for possible losses Musyarakah financing Allowance for possible losses
153.563 130.000 -
-
1.000 -
-
(1.536) (1.310)
153.563 (1.536) 131.000 (1.310)
2.312 8.475 3.158 47.831 -
5.209 117.740 5.624 78.696 -
45.000 52.976 195 16.265 141.881 -
1.205.355 2.492.595 90.994 62.280 356.412 -
(19.300) (58.751) (5.637) (4.126) (30.254)
1.250.355 (19.300) 2.553.092 (58.751) 217.404 (5.637) 87.327 (4.126) 624.820 (30.254)
52.388
774 1.604
18.263 10.261
56.805 33.114
1.684.766
209.647
285.841
4.297.555
22.372 31.461 644.624 12.325 24.450
-
-
-
-
22.372 31.461 644.624 12.325 24.450
42.346
6.198
4.655
36.454
484 -
484 89.653
Liabilities Obligations due immediately Undistributed revenue sharing Deposits Deposits from other banks Taxes payable Estimated losses on commitments and contingencies Other liabilities
777.578
6.198
4.655
36.454
484
825.369
Total Liabilities
Dana Syirkah Temporer Tabungan mudharabah Deposito mudharabah
1.874.693 756.417
492.622
1.347.305
47.067
-
1.874.693 2.643.411
Temporary Syirkah Funds Mudharabah saving deposits Mudharabah time deposits
Jumlah dana Syirkah temporer
2.631.110
492.622
1.347.305
47.067
-
4.518.104 Total temporary syirkah funds
(1.723.922)
(289.173)
(1.066.119)
Jumlah aset Kewajiban Kewajiban segera Bagi hasil yang belum dibagikan Simpanan Simpanan dari bank lain Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban
Perbedaan jatuh tempo
4.214.034
40. INFORMASI SEGMEN
23.647 14.381 (82.886)
(83.370)
75.842 23.647 14.381 97.367
Assets acquired for ijarah-net Fixed assets-net Deferred tax asset-net Other assets
6.394.923
Total assets
1.051.450
Maturity gap
40. SEGMENT INFORMATION Segment information of the Bank based on geographical area, are as follows :
Informasi segmen usaha Bank berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 2010 Jabotabek/ Jabotabek
Jawa/ Java
Luar Jawa/ Outside Java
Jumlah/ Total
Aset produktif (gross) Jumlah aset
3.721.775 3.592.786
1.316.346 1.460.946
979.130 1.341.191
6.017.251 6.394.923
Earning assets (gross) Total assets
Simpanan dan simpanan dari bank lain Dana syirkah temporer Ekuitas
279.088 2.200.165 1.051.450
168.751 1.238.003 -
209.110 1.079.936 -
656.949 4.518.104 1.051.450
Deposits from customer and other banks Temporary syirkah funds Stockholders’ equity
98.741 64.762 40.994
85.317 54.961 26.558
417.661 277.555 36.512
Revenue from fund management by the Bank as Mudharib Bank’s share in profit sharing Net income (loss)
Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib Hak bagi hasil milik bank Laba (rugi) bersih
233.603 157.832 (31.040)
65
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
41. MANAJEMEN RISIKO
41. RISK MANAGEMENT
Seiring dengan berhasilnya program spin-off dari induknya yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, maka BNI Syariah dituntut melakukan tata kelola perusahaan yang lebih mandiri dari berbagai aspek. Salah satu aspek pengelolaan perbankan adalah terciptanya strategi pengelolaan risiko sebagai sebuah keharusan dalam pengelolaan lembaga keuangan.
Along with the success of the spin-off from its parent company, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, then BNI Syariah is charged with corporate governance that is more independent from various aspects. One of the aspects is the creation of the Bank’s risk management strategy as a necessity in the management of a financial institution.
Sebagai perusahaan yang telah berpisah dengan induknya (spin-off), BNI Syariah telah berusaha untuk mempersiapkan diri dan melengkapi organisasi manajemen risiko dimulai sebelum spinoff dengan membentuk Tim Manajemen Risiko sebagai cikal bakal terbentuknya Divisi Manajemen Risiko. Pengelolaan risiko di BNI Syariah mencakup seluruh lingkup aktivitas usaha BNI Syariah.
As a company that has been separated from its parent (a spin-off), BNI Syariah has been trying to prepare and complement the organization's risk management which has started before the spin-off by forming a Risk Management Team as the seed of the formation of the Risk Management Division. Risk management in BNI Syariah covers all business activities of the bank.
Berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi usaha dengan pengelolaan risikonya, manajemen risiko diarahkan menjadi strategic partner dari unit bisnis yang ada untuk mengoptimalkan pendapatan dari operasional perusahaan.
Based on the need for balance between business functions and its risk management, risk management was directed to become strategic partner of the existing business units to optimize revenue of the bank’s operations.
Sistem pengelolaan manajemen risiko perbankan syariah memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Namun demikian, secara umum masih memiliki banyak kesamaan sebagai lembaga/instansi yang bergerak di bidang keuangan. BNI Syariah berusaha membangun kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif yang diarahkan untuk memberikan informasi dini kepada Bank tentang adanya potensi risiko dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, kewenangan, limit-limit transaksi, ketentuan-ketentuan dan berbagai perangkat manajemen risiko lainnya yang berlaku di seluruh aktivitas usaha Bank.
Sharia banking risk management system has its own uniqueness when compared with conventional banking. However, in general sharia banking still have a lot of similarities as an institutions which engaged in the financial industry. BNI Syariah is trying to build a framework of risk management systems and internal control structure that is integrated and comprehensive that is aimed to provide early information to the Bank about the potential risks and then take appropriate steps to minimize the impact of these risks. This risk management framework was outlined in policies, procedures, authorities, transaction limits, regulations and various other risk management tools applicable to the Bank’s entire operations.
Penerapan manajemen risiko BNI Syariah tetap mengacu dan menyelaraskan dengan regulasi nasional maupun internasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI), Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) dan regulasi lain di luar ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berkaitan dengan manajemen risiko. Selain itu juga mengacu kepada regulasi internasional yang bersumber dari dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) serta dokumen-dokumen regulasi lain yang dijadikan acuan.
The implementation of BNI Syariah’s risk management still refers and aligns with national and international regulations as stipulated in Bank Indonesia Regulation (PBI), Circular Letter of Bank Indonesia (SEBI) and other rules outside of Bank Indonesia (BI) related to risk management. It also refers to the international regulations originating from the document issued by the Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) and other regulatory documents that are used as reference.
66
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
41. RISK MANAGEMENT (continued)
Beberapa strategi dan kebijakan yang telah diambil dalam penerapan manajemen risiko di BNI Syariah antara lain sebagai berikut:
Some of the strategies and policies that have been taken in the implementation of risk management in BNI Syariah are as follows:
-
Pembentukan Divisi Manajemen Risiko yang berada langsung dibawah Direktur Kepatuhan dan Penunjang, sehingga memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan independen dalam kaitan pengelolaan manajemen risiko Bank.
-
Establishment of the Risk Management Division which is directly under the Compliance and Support Director so that it has clear duties and responsibilities and is independent in terms of Bank risk management.
-
BNI Syariah juga membangun organisasi manajemen risiko yang antara lain terdiri dari Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), Satuan Kerja Manajemen Risiko di Divisi Manajemen Risiko, Komite Asset and Liabilities Manajemen (KALMA) yang melaksanakan fungsi pengendalian risiko bagi hasil, risiko nilai tukar, dan risiko likuiditas. Disamping itu BNI Syariah juga membentuk Komite Sumber Daya Manusia dan Komite Investasi, Modal dan Teknologi.
-
BNI Syariah also developed a risk management organization, consisting of Risk Policy Committee (KKR), Risk Management Unit in the Division of Risk Management, Asset and Liability Management Committee (KALMA) which performs the function of revenue sharing control risk, foreign exchange risk, and liquidity risk. In addition, BNI Syariah also established the Human Resources Committee and Investment, Capital and Technology Committee.
-
Pada level komisaris juga telah dibentuk 3 komite terpisah meliputi Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko.
At the commissioners level, there are also has three separate committees consisting of Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee and Risk Oversight Committee.
Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) merupakan komite yang memiliki kewenangan dan fungsi antara lain:
Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) is a committee whose authority and functions include:
a.
Penetapan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko diseluruh unit organisasi.
a. Determination of policy and risk management across organizational units.
b.
Penetapan kebijakan dan pengelolaan risiko pembiayaan untuk menciptakan kualitas portofolio pembiayaan yang sehat dan menguntungkan.
b. Determination of risk management policies and funding to create a healthy financing and profitable portfolio.
Dalam pengembangan pengelolaan manajemen risiko, saat ini BNI Syariah berusaha memperkuat infrastruktur penerapan manajemen risiko dengan menyusun arsitektur manajemen risiko BNI Syariah.
-
67
In the development of risk management, now BNI Syariah is currently trying to strengthen the infrastructure of risk management by developing a risk management architecture of BNI Syariah.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
41. RISK MANAGEMENT (continued)
-
Meskipun menurut PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang Perubahan atas PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum pasal 4 butir (3) mewajibkan Bank Umum Syariah menerapkan Manajemen Risiko paling kurang untuk 4 (empat) jenis risiko, namun BNI Syariah menerapkan risiko untuk 8 (delapan) jenis risiko. Empat jenis risiko diluar yang diwajibkan oleh Bank Indonesia adalah penting bagi BNI Syariah yakni (i) risiko hukum untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari tuntutan hukum atau kelemahan perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat kontrak; (ii) risiko reputasi untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank; (iii) risiko kepatuhan untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari Bank karena ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku; dan (iv) risiko strategis untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan yang tidak tepat atau strategi yang kurang responsif terhadap perubahan eksternal. Disamping itu kebijakan untuk melakukan pengelolaan atas 8 (delapan) risiko dilakukan untuk menyelaraskan dengan laporan profil risiko yang juga dilakukan oleh Bank BNI selaku induk perusahaan.
Although according to PBI No.11/25/PBI/2009 concerning the amendment of PBI No.5/8/PBI/2003 regarding implementation of Risk Management for sharia commercial bank article 4 point (3) which requires commercial sharia bank to implement a Risk Management for at least 4 (four) types of risks, but BNI Syariah applied for 8 (eight) types of risks. The four types of risk beyond what is required by Bank Indonesia are important for BNI Syariah namely (i) the legal risk to reduce the risk of loss from lawsuits or weakness of the engagement such as unfulfillment of contract terms; (ii) reputational risk to reduce the risk of loss from negative publicity associated with the Bank's business activities; (iii) compliance risk to reduce the risk of losses from the bank due to incompliance with laws and regulations and other applicable provisions; and (iv) strategic risks to reduce potential losses from the establishment and implementation of inappropriate Bank strategy, inappropriate decisions or strategies that are less responsive to external changes. Besides that, the policy to take over the management of 8 (eight) risks, is to aligned with the risks profile report which is also made by the Bank BNI as the parent company.
-
Alokasi modal dengan mengidentifikasi dan menilai risiko Bank, menghitung dan mengintegrasikan seluruh risiko, mengembangkan strategi mitigasi dan menghitung alokasi modal untuk masingmasing jenis risiko, eksposur risiko dan kecukupan modal BNI Syariah secara keseluruhan. Alokasi modal dan penetapan limit risiko mengacu pada eksposur risiko dan korelasi antara risiko dan pendapatan (riskreturn trade off) dan kinerja unit bisnis.
- The allocation of capital by identifying and assessing the Bank’s risk, calculate and integrate all the risks, develop mitigation strategies and calculate the allocation of capital for each type of risks, risk exposures and capital adequacy of BNI Syariah as a whole. Capital allocation and establishment of risk limits based on risk exposure and the correlation between risks and income (riskreturn trade off) and business unit performance.
a.
Risiko Pasar Metode pengukuran menggunakan metode pengukuran Standardized Approach (SA) dimana total beban modal dihitung dari penjumlahan seluruh beban modal setiap klasifikasi risiko.
b.
Risiko Kredit Metode pengukuran menggunakan metode pengukuran Standardized Approach (SA). RWA (Ratio Weighted Asset) = bobot risiko x nilai nominal aset Kebutuhan modal minimum = RWA x capital ratio
a. Market Risk The measurement method uses the Standardized Approach (SA) where the total capital charge is calculated from the amount of all capital costs of each classification of risk. b.
68
Credit risk The measurement method uses the Standardized Approach (SA). RWA (Ratio Weighted Asset) = risk weight x nominal value of assets Minimum capital requirements = RWA x capital ratio.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) c.
41. RISK MANAGEMENT (continued) c. Operational Risk The measurement method uses the Basic Indicator Approach (BIA). The indicators of risk exposure to BIA is the total gross income of the Bank.
Risiko Operasional Metode pengukuran menggunakan metode pengukuran Basic Indicator Approach (BIA). Indikator eksposur risiko pada BIA adalah total gross income Bank.
-
Tersedianya Buku Pedoman Perusahaan (BPP) mengenai kebijakan dan prosedur pengelolaan manajemen risiko serta kelengkapan organisasi yang berbasis risiko.
-
Availability of the Standard Operational Procedure (BPP) which consist of policies and procedures for the management of risks and the risk based instruments of organization.
-
Tersedianya beberapa kebijakan berbasis manajemen risiko antara lain:
-
Availability of several policy which are based on risk management among others:
a. b. c.
yang
a. Risk Management Policy (KMR) b. Bank Financing Policy (KPB) c. General Policy Placement Securities (KUPSB)
Kebijakan Manajemen Risiko (KMR) Kebijakan Pembiayaan Bank (KPB) Kebijakan Umum Penempatan Surat Berharga (KUPSB)
-
Ditetapkan beberapa kebijakan terkait limit risiko yang disesuaikan juga dengan ketersediaan permodalan yang dimiliki Bank.
-
Defined the policies related to limit of risk which is also adjusted with availability of capital owned by the Bank.
-
Penerapan budaya sadar risiko sebagai langkah penerapan manajemen risiko yang efektif dan efisien sehingga nilai-nilai dan persepsi manajemen dan pegawai terhadap risiko sama dan sekaligus menjadi perekat yang dapat mempersatukan seluruh sumber daya manusia untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan Bank.
-
Implementation of risk awareness culture as an effective and efficient application of risk management so that the values and perceptions of management and employees concerning the risks are the same, in addition, as an element that can unite all human resources to achieve the stated objectives of the Bank.
Risiko Pembiayaan
Financing Risk
Tujuan pengelolaan risiko pembiayaan Bank selain untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia, juga untuk mengelola risiko pembiayaan itu sendiri sehingga diharapkan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya pembiayaan yang diberikan dan kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, baik pada tingkat individual maupun portofolio pembiayaan secara keseluruhan.
The objectives of managing the Bank’s financing risk instead of to meet the requirements set by Bank Indonesia regulation, and also to manage risk financing itself so that the possibility of losses from unpaid financing facilities and other financial contracts is at a minimum level, both on an individual and overall financing portfolio level.
Pengelolaan pembiayaan Bank diarahkan untuk melakukan ekspansi pembiayaan dan mengelola kualitas setiap pembiayaan sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah pembiayaan tersebut menjadi non-performing (NPF). Pengelolaan pembiayaan yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko pembiayaan.
The management of the Bank’s financing is directed for its expansions financing and managing the quality of its financing service since first granted until paid is to prevent it from becoming non-performing (NPF). Effective management of the fund can minimize losses and optimize the use of capital allocated to risk financing.
69
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
41. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pembiayaan (lanjutan)
Financing Risk (continued)
Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur pembiayaan tertulis yang dituangkan dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) dan Keputusan Komite Kebijakan dan Risiko (KKR). Kebijakankebijakan tersebut memberikan pedoman secara lengkap dan terperinci atas kegiatan manajemen pembiayaan dari saat pengajuan pembiayaan, proses analisis, persetujuan, pemantauan, pendokumentasian, pengendalian, dan penyelamatan/restrukturisasi. Dalam rangka mendukung proses pemberian pembiayaan yang lebih hati-hati, BNI Syariah melakukan penelaahan dan penyempurnaan kebijakan pembiayaan secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis terkini.
The Bank’s has written financing policies and procedures referred to the Standards Operating Procedure (BPP) and Decision and Risk Policy Committee (KKR). This policy provides comprehensive and detailed guidance regarding the financing of management activities from the financing proposal, analysis process, approval, monitoring, documentation, control, and rescue / restructuring. In order to support the financing process more carefully, BNI Syariah conducts the review and improvement of financing policies periodically in accordance with current business developments.
Pengendalian risiko pembiayaan diterapkan pada tingkat pembiayaan perorangan dan tingkat portofolio. Pada tingkat transaksi diterapkan foureyes principles, yaitu setiap keputusan pemberian pembiayaan melibatkan Unit Usaha dan Unit Risiko yang independen untuk menjamin objektivitas. Mekanisme persetujuan pembiayaan dilakukan dengan 2 (dua) model yaitu melalui sirkulasi dan melalui rapat Komite Pemutus Pembiayaan. Keputusan pemberian pembiayaan dilakukan oleh pemutus pembiayaan yang terdiri dari pejabat yang berwenang dari Unit Usaha dan Unit Risiko yang memiliki integritas, kemampuan dan kompetensi yang sesuai. Dengan demikian, proses pemberian pembiayaan menjadi lebih komprehensif dan hatihati.
Financing risk control is applied at the individual level and the level of financing portfolio. At the transaction level it is applied to the four-eyes principle, meaning that every decision for financing granted should involve Business Unit and independent Unit Risk to ensure the objectivity of the mechanism of financing approval using 2 (two) models. It is through the circulation and through the Financing Decision Committee. The decision to grant a financing is conducted by financing decision makers which consist of authorized officials of the Business Unit and Risk Unit that has integrity, ability and competence. As such, the financing process becomes more comprehensive and prudent.
Pembiayaan yang bermasalah dikelola oleh Unit Pembiayaan Khusus agar penyelamatan/penyelesaian dapat dilakukan secara lebih baik dan memampukan unit usaha untuk dapat fokus pada pengelolaan nasabah lancar dan melakukan ekspansi pembiayaan.
Non-performing financing issues are managed by the Special Finance Unit so that rescue/settlement can be done better and allow business units to focus on managing current customers and expand the financing.
Pengembangan manajemen risiko pembiayaan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pola waktu yang ditetapkan Bank Indonesia. Khusus untuk pengukuran risiko pembiayaan pada saat ini dilakukan dengan metodologi standardized approach. Sistem pengelolaan manajemen risiko pembiayaan Bank telah dibakukan dalam suatu Buku Pedoman Perusahaan (BPP).
The development of financing risk management is carried out gradually in accordance with the time set by Bank Indonesia. Spesific for the measurement of risk financing at this time is conducted through the standard methodology approach. The Bank financing risk management system has been formalized in the Standards Operating Procedure (BPP).
Risiko Pasar
Market Price
BNI Syariah memfokuskan pengelolaan risiko pasar pada risiko pergerakan nilai tukar, risiko imbal hasil dan risiko pergerakan harga pada portfolio banking book. Sesuai karakteristik perbankan syariah, BNI Syariah tidak memiliki portfolio trading book karena Bank tidak diperkenankan untuk memiliki portofolio untuk tujuan diperdagangkan.
BNI Syariah is focusing the management of market risk on the risk of exchange rate movements, the risk of yield and volatility of price risk in the banking book portfolio. In line with the characteristics of sharia banking, BNI Syariah does not have a trading book portfolio because the Bank is not allowed to have a portfolio for trading purposes.
70
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
41. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Price (continued)
BNI Syariah mengembangkan kerangka kerja, metodologi dan kebijakan pengelolaan risiko pasar secara kesinambungan agar pengelolaan risiko dan kepentingan bisnis dapat berjalan selaras.
BNI Syariah develop a sustainability framework, methodology and policies for managing market risk in order to harmonize the risk management and business interests.
Saat ini BNI Syariah sedang mengembangkan sasaran dan target manajemen risiko pasar sebagai berikut:
Currently, BNI Syariah’s is developing the management of market risk strategy as follows:
1.
Mengembangkan sistem manajeman risiko pasar yang terintegrasi dengan manajemen treasuri untuk pengelolaan risiko nilai tukar, risiko imbal hasil, dan risiko harga.
1.
Developing market risk management system that is integrated with treasury management to manage exchange rate risk, the risk of yield and price risk.
2.
Untuk keperluan internal, BNI Syariah menggunakan metode value at risk dalam mengukur risiko pasar dan menetapkan limit risiko, sedangkan untuk menilai akurasi metodologi yang digunakan, dilakukan back testing secara periodik.
2.
For internal purposes, BNI Syariah is using risk value method for measuring market risk and risk limits. BNI Syariah conducted back testing periodically to assess the accuracy of the methodology used,
3.
Mengoptimalkan implementasi kebijakan market risk limit untuk aktivitas treasuri. Limit risiko pasar yang diimplementasikan adalah Value-at-Risk (VaR), Capital-at-Risk (CaR) dan Secondary Reserve (SR Ideal).
3.
Optimizing the implementation of market risk limits for treasury activities. Market risk limits which were implemented are Value-at-Risk (VaR), Capital-at-Risk (CaR) and the Secondary Reserve (SR Ideal).
4.
BNI Syariah telah melakukan perhitungan beban risiko pasar menggunakan model standar sebagai komponen penghitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang disyaratkan oleh regulator.
4.
BNI Syariah has calculated the load of market risk using the standard model as a component of the calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as required by the regulator.
5.
Mengembangkan dan menyempurnakan sistem pelaporan risiko pasar.
5.
Develop and enhance the market risk reporting system.
Risiko Operasional
Operational Risk
Mempedomani Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan New Basel II Capital Accord yang memasukkan risiko operasional dalam perhitungan regulatory capital, BNI Syariah telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko operasional.
Following Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and the New Basel Capital Accord II, which is adding operational risk in the calculation of regulatory capital, BNI Syariah has applied the principles of operational risk management.
Dengan dukungan dari Bank BNI sebagai induk perusahaan, BNI Syariah telah menggunakan sistem informasi manajemen atau PERISKOP (Perangkat Risiko Operasional) untuk mengelola risiko operasional di setiap unit kerja. Sistem ini mengintegrasikan unit-unit kerja di kantor pusat dan kantor-kantor cabang dengan unit manajemen risiko sehingga proses identifikasi, pengukuran serta pelaporan untuk risiko operasional menjadi lebih akurat dan cepat.
With support from Bank BNI as parent company, BNI Syariah uses management information systems or PERISKOP (Perangkat Risiko Operational) to manage operational risk in each work unit. This system integrates units at central offices and branch offices with the risk management unit so that the process of identification, measurement and reporting for operational risk become more accurate and faster.
71
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
41. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
PERISKOP mempunyai beberapa modul seperti Self Assesment, Loss Event Data Base dan Action Plan, yang memungkinkan proses identifikasi risiko dilakukan sendiri oleh unit kerja, peristiwa kejadian di 8 (delapan) lini bisnis dan tindak lanjut untuk memitigasi risiko operasional lebih termonitor.
PERISKOP has several modules such as Self Assessment, Loss Event Data Base and Action Plan, which enables risk identification process carried out solely by the work unit, the incidence of events in the 8 (eight) lines of business and followup are monitored to reduce the operational risks.
Untuk mengantisipasi terhadap kejadian-kejadian yang dapat mengganggu operasional Bank, sebagai akibat faktor internal seperti gangguan pada sistem teknologi informasi dan faktor eksternal seperti bencana alam, kerusuhan, dan kebakaran, BNI Syariah mengembangkan Business Continuity Management, Disaster Recovery Plan, dan Crisis Management Protocol.
To anticipate events that can disrupt the operations of the Bank, as a result of internal factors such as disturbances in information technology systems and external factors such as natural disasters, riots, and fires, BNI Syariah developed a Business Continuity Management, Disaster Recovery Plan and Crisis Management Protocol.
Kesiapan dalam penerapan manajemen risiko operasional, di seluruh jenjang organisasi Bank akan mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kinerja Bank sehingga menghasilkan nilai tambah bagi para stakeholder.
Readiness in the implementation of operational risk management, at all levels of organization in the Bank will encourage business growth and improve the performance of the Bank, thus to produce added value for its stakeholders.
42. INFORMASI PENTING LAINNYA a.
42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION a.
Pada tanggal 31 Desember 2010, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/10/DPbS tanggal 7 Maret 2006. Rasio KPMM tersebut adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010, Minimum Required Capital Adequacy Ratio (CAR) provision of minimum capital (KPMM) of the Bank is calculated based on Bank Indonesia Circular Letter No. 8/10/DPbS March 7, 2006. CAR are as follows:
2010 Modal inti Modal disetor Laba bersih periode berjalan
1.001.000 18.157
Core capital Paid-in-capital Net income in the current period
Jumlah modal inti
1.019.157
Total core capital
Modal pelengkap (maksimum 100% dari modal inti) Cadangan umum penyisihan kerugian aset produktif (maksimum 1,25% dari ATMR)
38.315
Supplementary capital (maximum 100% over core capital) General reserves of allowance for possible losses of earning assets (maximum 1.25% of ATMR)
Jumlah modal pelengkap
38.315
Total suplementary capital
Jumlah modal
1.057.472
Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Kredit dan Risiko Pasar
3.820.048
Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk and Market Risk
27,68%
Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR)
8%
Minimum CAR
Rasio KPMM Bank Rasio KPMM yang diwajibkan
72
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
42. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan)
42. OTHER SIGNIFICANT (continued)
INFORMATION
As of June 10, 2005, Bank Indonesia issued Regulation No. 7/13/PBI/2005 as amended by Bank Indonesia regulation No. 8/7/PBI/2006 regarding “Minimum Required Capital Adequacy for Commercial Bank under Sharia Principle”. Under the regulation, Sharia Commercial Bank is required to provide CAR of at least 8%. The Bank has complied with CAR requirement as of December 31, 2010.
Pada tanggal 10 Juni 2005, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 7/13/PBI/2005 sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/7/PBI/2006 tentang ”Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah”. Berdasarkan peraturan tersebut Bank Umum Syariah wajib menyediakan rasio KPMM sebesar 8%. Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank telah memenuhi persyaratan KPMM. b.
As of December 31, 2010, the ratio of classified earning assets to total earning assets is 2.71% (unaudited).
b.
Pada tanggal 31 Desember 2010 rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aset produktif adalah sebesar 2,71% (tidak diaudit).
c.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, yang selanjutnya diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, Bank wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) setinggi-tingginya 20% dari modal Tier I dan Tier II. PDN secara keseluruhan adalah angka yang merupakan penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap valuta asing ditambah dengan selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun kontinjensi dalam rekening administratif untuk setiap valuta asing.
c. According to Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, as amended by Bank Indonesia Regulation. 7/37/PBI/2005 date 30 September 2005, and further amended by Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 July 1, 2010, the Bank is required to manage and maintain the Net Open Position (NOP) at the maximum 20% of capital Tier I and Tier II. Agregate NOP is a number that represents the sum of the absolute values for the amount of net foreign assets and liabilities on the balance sheet for each foreign currency plus the net difference between receivables and liabilities of both commitments and contingencies, which is the administrative account for each foreign currency.
Berikut adalah PDN pada tanggal 31 Desember 2010 per mata uang (dalam ekuivalen capital Rupiah) sesuai dengan peraturan Bank Indonesia:
The NOP as of December 31, 2010 per each currency (in Rupiah equivalent) in accordance with the Bank Indonesia Regulation:
31 Desember/December 31, 2010 Mata Uang
Aset/ Assets
Kewajiban/ Liabilities
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Kanada Dolar Australia Dolar Singapura Franc Swiss Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Real Arab Saudi
Currencies AGGREGATE BALANCE SHEET AND ADMINISTRATIVE ACCOUNTS
123.397 204 321 218 2.671 38 24 41 222
59.035 -
Jumlah
73
64.362 204 321 218 2.671 38 24 41 222
United States Dollar European Euro Canadian Dollar Australian Dollar Singapore Dollar Switzerland Franc British Poundsterling Hongkong Dollar Saudi Arabian Real
68.101
Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
42. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan)
42. OTHER SIGNIFICANT (continued)
INFORMATION
31 Desember/December 31, 2010 Mata Uang
Aset/ Assets
Kewajiban/ Liabilities
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
Currencies
NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Kanada Dolar Australia Dolar Singapura Franc Swiss Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Real Arab Saudi
BALANCE SHEET 123.397 204 321 218 2.671 38 24 41 222
59.035 -
Jumlah Jumlah modal – 31 Desember 2010 Rasio PDN (Keseluruhan) Rasio PDN (Neraca)
68.101
Total
1.057.472
Total Capital – December 31, 2010
6,44% 6,44%
NOP Ratio (Aggregate) NOP Ratio (Balance Sheet)
1.052.544
Total capital - November 30, 2010
6,47% 6,47%
NOP Ratio (Aggregate) NOP Ratio (Balance Sheet))
Rasio PDN (Keseluruhan) Rasio PDN (Neraca)
d.
United States Dollar European Euro Canadian Dollar Australian Dollar Singapore Dollar Franc Swiss British Poundsterling Hongkong Dollar Saudi Arabian Real
The NOP ratio as of December 31, 2010 if using the capital as of November 30, 2010 is as follows:
Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2010 jika menggunakan modal per 30 November 2010 adalah sebagai berikut: Jumlah modal - 30 November 2010
64.362 204 321 218 2.671 38 24 41 222
d. Based on Legal Lending Limit (BMPK) submitted as of December 31, 2010 to Bank Indonesia no receivable, ijarah, funds of qardh and financing which breached or excedeed the Legal Lending Limit Regulation.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat piutang, ijarah, pinjaman qardh dan pembiayaan yang melanggar/melampaui ketentuan BMPK.
43. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH
43. OPINION BOARD
OF
THE
SHARIA
SUPERVISORY
Based on Letter No. DPS BNISy/06, February 18, 2011 for the period from June 19, 2010 to December 31, 2010, the Sharia Supervisory Board (DPS) of BNI Syariah expressed opinion that in general the sharia aspects in the operation of PT Bank BNI Syariah have complied with principles and sharia values.
Berdasarkan surat No. DPS BNISy/06 tanggal 18 Februari 2011, untuk periode dari 19 Juni 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, Dewan Pengawas Syariah (DPS) BNI Syariah menyatakan bahwa secara umum aspek syariah dalam operasional PT Bank BNI Syariah sudah sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai syariah. 44. STANDAR AKUNTANSI BARU
44. NEW ACCOUNTING STANDARDS The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) and are relevant to the Bank, and not yet effective up to the date of completion of the financial statements:
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Bank, yang belum berlaku efektif pada tanggal penyelesaian laporan keuangan:
74
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada 1 Januari 2011:
Effective on January 1, 2011:
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a.
PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b.
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period into operating, investing and financing activities.
c.
PSAK No. 3 (Revisi 2010), ”Laporan Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
d.
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
d.
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in Subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as an additional information.
e.
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan pengungkapan informasi segmen untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
e.
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires disclosure of segment information to enable the users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environment in which it operates.
f.
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara tersendiri. Penerapan dini diperkenankan.
f.
PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
c.
75
PSAK No. 3 (Revised 2010), ”Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on January 1, 2011: (continued)
g.
g.
PSAK No. 8 (Revised 2010), ”Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. It provides that an entity shall not prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
PSAK No. 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
.
h.
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tidak Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
h.
PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. It requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
i.
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
i.
PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
j.
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
j.
PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. It prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. It provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
k.
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
k.
PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are not recorded at more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
l.
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
l.
PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to regulate the recognition and measurement of provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
76
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
45. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on January 1, 2011: (continued)
m. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 14, “Aset Tidak Berwujud - Biaya Situs”, mensyaratkan bahwa situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).
m. Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) No. 14, “Intangible Assets Website Costs”, provides that the website that results from internal research and development, and may be internally or externally accessed represents intangible assets. The internal costs to produce and operate the website will be recorded in accordance with PSAK No. 19 (Revised 2010).
n.
ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”, menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi oleh entitas yang memberikan poin penghargaan kepada pelanggannya.
n.
o.
ISAK No. 17, ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
o.
ISAK No. 10, “Customers Loyalty Programs”, describes the accounting treatment for an entity that gives reward points to its customers. ISAK No. 17, ”Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that an entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
a.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
a.
PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
b.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
b.
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.
c.
PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Akuntansi Kontrak Konstruksi”, mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.
c.
PSAK No. 34 (Revised 2010), “Accounting for Construction Contracts”, prescribes the accounting treatment of revenue and costs associated with construction contracts.
d.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
d.
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
77
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on (continued)
e.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
e.
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
f.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
f.
PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
g.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
g.
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
h.
PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah.
h.
PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, applies in the accounting for, and in the disclosures of, government grants and in the disclosures of other forms of government assistance.
i.
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
i.
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
j.
ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”, menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah pemerintah dalam PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu.
j.
ISAK No. 18, “Government Assistance-No Specific Relation to Operating Activities”, prescribes government grants to entities that meet the definition of government grants in PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, even if there are no conditions specifically relating to the operating activities of the entity other than the requirement to operate in certain regions or industry sectors.
78
or
after
January
1,
2012:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2012: (continued)
k.
k.
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
The Bank are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised Standards on their financial statements.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya. 45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
45. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS The Bank’s management is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on February 21, 2011.
Manajemen Bank bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 21 Februari 2011.
79