BAB I PENDAHULUAN
Universitas Nusa Cendana (Undana) merupakan satu-satunya universitas negeri di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengemban tugas negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa lewat penyelenggaraan pendidikan tinggi mulai dari strata 1 (sarjana) hingga strata 3 (doktor). Undana berada di daerah kepulauan terselatan Indonesia dan berada di kawasan semiringkai berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia, memiliki keunggulan komparatif dalam kerjasama pendidikan tinggi berorientasi pada standar mutu pendidikan tinggi dan inisiasi internasionalisasi berbasis ICT. Upaya-upaya penguatan kapasitas Undana mendapat pengakuan lembaga pemeringkat seperti webometrics yang menilai Undana sedang bergerak semakin menasional dan telah mulai menjajaki kerjasama internasional dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri sebagai upaya antara lain akan dibukanya program kelas internasional program studi Magister Ilmu Pembangunan Pedesaan (Kawasan Semiringkai) dengan memanfaatkan kemajuan ICT dalam proses akademik maupun administrasinya. Sejak berdiri 1 September 1962 hingga kini, Undana telah memiliki 30 guru besar, yang merupakan puncak prestasi karier fungsional akademis dosen. Dibanding dengan universitas negeri lain yang hampir sama usianya, jumlah guru besar tersebut relatif kecil, sehingga dorongan terus diberikan kepada para dosen muda untuk secepatnya studi lanjut hingga bergelar doktor. Bagi yang bergelar doktor terus dipacu hingga secepatnya memenuhi syarat untuk diusulkan jabatan fungsional guru besar, mengingat hingga kini sudah ada 122 doktor di Undana. Jabatan fungsional guru besar merupakan jabatan strategis dalam penyelenggaraan tridharma. Selain itu penyandang jabatan tersebut dapat menjadi anggota senat universitas yang memgemban tugas strategis bagi perjalanan sebuah universitas ke depan. Semakin panjang deretan guru besarnya, maka akan semakin besar prestise perguruan tinggi tersebut. Undana dalam perkembangan kelembagaannya mengalami perubahan signifikan, dimana saat ini telah memiliki 11 Fakultas, yaitu Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Hukum, Peternakan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pertanian, Sains dan Teknik, Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Kedokteran Hewan, Perikanan dan Kelautan serta Ekonomi dan Bisnis. Tiga fakultas terakhir merupakan fakultas baru yang dirintis keberadaannya di tahun 2013. Untuk program Pascasarjana, Undana mempunyai 8 (delapan) prodi S2 (Manajemen Pembangunan Peternakan, Ilmu Lingkungan, Administrasi Publik, Ilmu Hukum, Ilmu Bahasa, Pendidikan IPS, Pendidikan Bahasa Inggris dan Kesehatan Masyarakat). Undana juga telah menyelenggarakan pendidikan jenjang S3 atau doktoral. Program doktoral Undana dalam program studi Ilmu Pertanian dan Ilmu Administrasi yang perkuliahaannya mulai semester ganjil tahun akademik 2013/2014. Undana sedang mempersiapkan diri mengikuti Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi pada tahun 2014 dan melakukan reakreditasi semua program studi yang akreditasinya C dan yang telah kadaluarsa 1
akreditasinya untuk menjamin kualitas penyelenggaraan pendidikan secara formal. Semakin lengkapnya jenjang pendidikan dan pilihan prodi yang ditawarkan dari strata 1 (sarjana) sampai strata 3 (doktor) di Undana memungkinkan peserta didik di Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Timur membuka tambahan alternatif dalam memilih tempat studi lanjut ke Undana. Upaya perluasan akses dan pemerataan pendidikan tinggi di NTT oleh Undana dilakukan mengingat angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di NTT masih jauh di bawah nasional sehingga Dirjen Dikti telah menugaskan Undana untuk membuka program studi di luar domisili yaitu untuk daratan Flores di Bajawa Kabupaten Ngada dan daratan Sumba di Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya. Undana menghasilkan per tahun alumni antara 2.000 hingga 3.000 orang dan sampai dengan Desember 2013 alumni Undana telah berjumlah 43.048 orang. Daya tampung mahasiswa baru Undana (akibat adanya pembukaan program pendidikan di luar domisili baik di Kabupaten Ngada tahun 2013 maupun di Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2014) dapat mencapai 6.000 orang. Hal ini berkonsekuensi terhadap tambahan dosen hingga rasio dosen terhadap mahasiswa memadai, yang didukung oleh sarpras dan biaya operasional yang sesuai. Angka DO (drop out) mahasiswa terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun (karena proses peningkatan kualitas input serta dukungan beasiswa Bidik Misi, PPA dan BBM serta Pembebasan SPP), mengakibatkan angka kelulusan akan terus bergerak naik tiap tahun hingga mendekati 3.000 orang. AEE terus meningkat dari tahun ke tahun (60 % tahun ini) berada di atas rata-rata nasional 50 %. Hal ini menunjukan bahwa intervensi berbagai kebijakan terutama berkaitan dengan proses penjaringan, perkuliahan, ujian, pembimbingan dan keaktifan mahasiswa mengalami perbaikan terus-menerus. Alumni Undana bekerja pada sektor formal maupun informal dalam berbagai profesi di dalam dan luar negeri. Lulusan Undana ke depan diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya bahkan juga untuk orang lain, sehingga hal ini berimbas pada citra institusi yang semakin dihormati. Kemampuan akademik mahasiswa terus ditingkatkan melalui penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dilain pihak, program mahasiswa wirausaha merupakan kebijakan dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan baik entrepreneurship maupun leadership, sehingga diharapkan inkubasi bisnis yang mereka kelola dapat diteruskan/dikembangkan setelah yang bersangkutan menyelesaikan studinya. Atmosfir akademik di kampus semakin kondusif dengan ditarapkannnya 6 (enam) kali tatap muka perkuliahan setiap hari sesuai dengan kebijakan 5 (lima) hari kerja per minggu. Untuk penyesuaian waktu perkuliahan harian, maka akan dilaksanakan penjadwalan kembali penggunaan ruang kuliah yang dimulai dari jam 07.30 – 16.30, sedangkan hari Sabtu khusus digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Peningkatan akses internet bagi warga kampus diupayakan secara optimal, demikian pula dengan berbagai sarana prasarana pendukung lainnya secara bertahap segera dipenuhi. Kebijakan sentralisasi administrasi dan desentralisasi akademik (SADA) dalam rangka pemberdayaan prodi dengan SDM dan pembiayaan yang memadai di satu pihak dan di pihak lain melakukan penguatan/efisiensi layanan administrasi rektorat/biro dengan memanfaatkan kemajuan ICT dan SDM yang relative lebih handal. Kebijakan ini berkonsekuensi pada mobilitas tenaga kependidikan ke prodi-prodi untuk memantapkan pengelolaan administrasi prodi, simultan dengan penguatan 2
dan konsolidasi SDM di rektorat/biro mendukung kebijakan pengeloaan Undana demi perubahan semakin baik atas capaian yang ada ke depan (sustainable improvement). Dengan terus berkembang dan majunya Undana baik secara kelembagaan, pengelolaan, SDM, pendanaan, kemitraan dan lainnya menuju universitas yang diperhitungkan secara nasional, maka Undana wajib menginformasikan akuntabilitasnya kepada publik atau stakeholders agar tetap mempertahankan dan memelihara citra Undana yang semakin positif dalam dunia pendidikan tinggi, sehingga diharapkan adanya tanggapan/dukungan positif yang proporsional baik dari pemerintah maupun masyarakat serta elemen lainnya bagi kemajuan Undana seterusnya. A. Dasar Hukum Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Undana Kupang disusun berdasarkan regulasi : 1. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). 2. Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2006 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP). 4. Permenpan & RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Teknis Penyusunan Lakip.
B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban Instansi Pemerintah (Undana), berisi informasi seputar capaian dan hambatan pelaksanaan rencana kerja. 2. Tujuan. 1. 2.
3. 4. 5.
Secara umum LAKIP bertujuan untuk : Menyampaikan informasi tentang keberhasilan maupun belum berhasilnya Undana atas pencapaian program-program selama tahun 2013. Mendorong Undana melaksanakan good governance, karena LAKIP merupakan dasar untuk mengukur kinerja Undana secara transparan, sistematik dan dapat dipertanggungjawabkan. Memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam kaitannya dengan pencitraan dan promosi Undana. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Undana. Bahan masukan bagi pimpinan pada semua level di Undana dalam menyiasati berbagai program strategis pada tahun berikutnya. 3
Uraian di atas menunjukkan bahwa Undana wajib untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berisikan perencanaan strategik dan rencana kinerja tahunan sekaligus pengukuran terhadap pelaksanaannya, sehingga dapat diketahui sampai seberapa jauh pencapaian kinerja dalam tahun anggaran 2013. Hal ini penting sebagai bahan evaluasi atas capaian maupun belum tercapainya sasaran dan target kinerja dan menjadi masukan bagi perencanaan kinerja ke depan.
C. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi 1. Tugas Pokok Tugas pokok Undana adalah menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni
2. Fungsi Untuk menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni, Undana mempunyai fungsi : a. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan tinggi; b. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; c. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat; d. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan; e. Melaksanakan kegiatan layanan administrasi. 3. Stuktur Organisasi Struktur Organisasi Undana (halaman 6) tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0180/O/1995, tanggal 18 Juli 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Nusa Cendana, yang memiliki susunan/unsur sebagai berikut : Dewan Penyantun, dengan tugas membantu memecahkan permasalahan Undana. Anggota dipilih dari pimpinan wilayah (muspida) privinsi, kabupaten, kota dan tokoh-tokoh masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi. Dewan penyantun terdiri atas seorang ketua dan lima orang anggota. Senat Universitas, sebagai badan normatif tertinggi yang berwewenang memilih Rektor dan Pembantu Rektor, menetapkan kebijakan tingkat universitas, menetapkan norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan di Undana. Senat saat ini terdiri dari tujuh komisi dan 50 anggota senat. Pimpinan Universitas, Rektor dan Pembantu Rektor bidang Akademik, Pembantu Rektor bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan dan Pembantu Rektor bidang Kerjasama dan Alumni. Pelaksana Administrasi, yang melancarkan tugas administrasi 4
Rektorat adalah Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK), dan Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI). Pelaksanan Akademik, terdiri dari Program Pascasarjana (program magister dengan 8 program studi dan program doktor dengan 2 program studi), 11 Fakultas dengan 41 Jurusan/bagian dan 43 Program Studi), Lembaga (4 Lembaga dengan 25 Pusat) dan Pusat (pusat komputer). Pelaksana Penunjang, yang terdiri dari Unit Pelaksana Teknis (4 UPT), Bengkel, Kebun Percobaan, Laboratorium dan Studio. Struktur organisasi yang ada saat ini perlu direvisi untuk mengakomodir perkembangan Undana (20 tahun) maupun ke depan. Pembantu Rektor bertambah menjadi 4 (empat) dari sebelumnya hanya 3 (tiga) yaitu Pembantu Rektor bidang Kerjasama dan Hubungan Alumni. Jumlah Lembaga telah bertambah menjadi 4 (empat) dari sebelumnya hanya 2 (dua). Jumlah pusat pada LPM menjadi 6 (enam) dari sebelumnya tidak ada. Jumlah Fakultas telah bertambah 6 (enam) menjadi 11 Fakultas. Program Pascasarjana telah dibuka dari program magister hingga doktor. Mengingat perkembangan kegiatan akademik maupun kelembagaannya yang pesat dan memenuhi persyaratan/kondisi standar baik dari segi jumlah mahasiswa maupun lainnya, maka sudah sangat perlu untuk diupayakan adanya Biro Perencanaan dan Biro Kemahasiswaan, dengan maksud agar fokus kepada kedua bidang layanan tersebut (oleh kedua Unit nantinya) akan semakin lebih baik ; institusi diharapkan memberikan pelayanan kepada mahasiswa sebagai inti terlayani secara all out bermuara pada prestasi non akademik mahasiswa selain prestasi akademik yang sejajar dengan universitas terkemuka nasional lainnya. Undana sebagai institusi perlu disetting dan didesign secara lebih komprehensif, cermat, terukur dan akuntabel menjadi perguruan tinggi yang melaksanakan tridarma pendidikan tinggi menuju visinya menjadi “Perguruan Tinggi berwawasan Global” (global oriented university) hingga tahun 2025 dapat terwujud. Sinergi dari 2 (dua) Biro yang ada semakin mempercepat laju perubahan/ perbaikan Undana dalam memberikan layanan lingkup rektorat yang berkualitas tinggi. Bersama dengan sinergi dari 4 (empat) Lembaga, Perpustakaan dan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi nantinya akan sangat mempengaruhi performance seluruh Fakultas hingga Prodi berikut Lab/Studio yang ada, yang semuanya bermuara pada output pendidikan (mutu lulusan S1, S2 dan S3), output penelitian (hak paten, ISBN, Jurnal skala nasional/internasional) dan output pengabdian pada masyarakat (kontribusi nyata dari kemajuan mutakhir ipteks bagi pembangunan masyarakat) mengawali tahapan berikutnya (road map) Undana sebagai universitas riset yang berwawasan global (Global Oriented Research University) mulai 2025. Sebagai konsekuensi perubahan struktur organisasi Undana nantinya yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, akan membawa dampak ikutan antara lain dukungan pembiayaan negara (APBN) terus bertambah, membawa dampak pada tatakelola organisasi terhadap sumber daya yang ada, baik keuangan, SDM, asset, teknologi informasi dan seterusnya yang mempengaruhi tampilan dan kinerja Undana. Proporsi pembiayaan untuk pengembangan Undana lewat APBN (RM) semakin bertambah. Bahkan pembiayaan pengembangan tersebut juga nantinya dapat memberikan kontribusi penerimaan yang memperkuat PNBP. 5
6
Konsekuensi dari bagan struktur organisasi Undana tersebut, maka pembagian tugas masing-masing tingkatan digariskan secara tegas dan jelas. Dari struktur organisasi tersebut dirinci tugas pokok dan fungsi masing-masing unsur sebagai berikut : 1. Rektor mempunyai tugas :
2.
3.
4.
5. 6.
7.
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, serta hubungannya dengan lingkungan. b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta, dan masyarakat untuk memecahkan persoalan yang timbul, terutama yang menyangkut bidang tanggungjawabnya. Pembantu Rektor mempunyai tugas : a. Pembantu Rektor bidang Akademik mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. b. Pembantu Rektor bidang Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan. c. Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan mahasiswa. d. Pembantu Rektor Kerjasama dan Alumni mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kerjasama dan alumni. Dekan mempunyai tugas : Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi fakultas dan bertanggung jawab kepada Rektor. Pembantu Dekan mempunyai tugas : a. Pembantu Dekan I mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. b. Pembantu Dekan II mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan. c. Pembantu Dekan III mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan di bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan mahasiswa. Jurusan mempunyai tugas : melaksanakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. Laboratorium/Studio mempunyai tugas : melakukan kegiatan dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu sebagai penunjang pelaksanaan tugas pokok jurusan sesuai dengan ketentuan bidang yang bersangkutan. Lembaga Penelitian mempunyai tugas : Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, menilai pelaksanaan kegiatan penelitian yang diselenggarakan oleh pusat penelitian dan ikut mengusahakan, serta mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
7
8. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai tugas :
9.
10.
11.
12. 13.
14.
Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan sumber daya yang diperlukan. Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pembelajaran mempunyai tugas : melaksanakan dharma pendidikan dan pembelajaran, yang mengkoordinasikan, memantau dan menilai kegiatan pembinaan dan pengembangan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pusat-pusat pada lembaga pembinaan dan pengembangan dan atau satuan pelaksana lainnya; ikut mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan. Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal mempunyai tugas : melaksanakan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu dan audit internal pada semua program studi, strata pendidikan dan unit kerja di Undana. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi mempunyai tugas : memberikan layanan administratif di bidang akademik, kemahasiswaan, perencanaan, dan sistem informasi. Biro Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas : memberikan layanan administrasi umum dan keuangan. UPT Perpustakaan mempunyai tugas : Memberikan layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pusat Komputer mempunyai tugas : Mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyimpan data dan informasi, serta memberikan layanan untuk program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
8
BAB II RENCANA STRATEGIK DAN PENETAPAN KINERJA
LAKIP 2013 didasarkan pada rencana kerja yang tertuang dalam rencana strategik yang diturunkan menjadi Rencana Kinerja Tahunan. Pemaparan Rencana Strategik dan Rencana Kinerja Tahunan tahun 2013 mendahului pemaparan Akuntabilitas Kinerja Undana tahun 2013. Perencanaan Strategik Undana merupakan suatau proses yang berorientasi pada hasil dan masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan (20112015). Rencana Strategik Undana memuat : visi, misi, tujuan/sasaran dan program yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2011-2015. Dari rencana strategik disusun rencana kinerja tahunan terdiri dari program-program yang diturunkan menjadi kegiatan-kagiatan tahun berjalan yang akan diukur kinerja kegiatannya melalui penetapan target capaian indikator kinerja kegiatan baik fisik maupun anggarannya. A. Rencana Strategik 1. Visi dan Misi Visi Undana merupakan gambaran tentang keadaan masa depan (2025) yang berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan bersama segenap komunitas Undana. Visi tersebut disepakati setelah dilakukan telaah, kajian dan evaluasi serta analisis yang rinci, lengkap dan cermat terhadap faktor-faktor lingkungan baik internal dan eksternal lima tahun lampau yang cenderung mempengaruhi Undana dalam lima tahun ke depan serta meramalkan dan mengantisipasi berbagai dampak dari perubahan (terutama eksternal) yang mungkin terjadi dalam kurun waktu lima tahun ke depan tersebut. Dari hasil analisis di atas, diketahui posisi dan situasi terakhir Undana dan menentukan arah untuk melangkah ke depan serta menetapkan format Undana yang ingin dicapai lima tahun ke depan. Visi Undana dirumuskan : menjadi Universitas berwawasan global (Global oriented university). Ukuran berwawasan global terletak pada nuansa respon Undana terhadap perubahan paradigma pendidikan yang dipengaruhi oleh arus globalisasi, khususnya pendidikan tinggi melalui tridharma pendidikannya yang berdampak pada pengakuan universitas secara nasional, regional bahkan internasional. Salah satu indikatornya adalah dengan persiapan dibukanya world class university dan jumlah mahasiswa asing 18 orang yang saat ini sedang belajar di Undana. Rasional visi tersebut selengkapnya tertuang dalam dokumen Rentra Undana 20112015 yang ringkasannya sebagai berikut : tupoksi Undana di analisis menggunakan alat analisis SWOT, yang memasukan semua pengaruh internal dan eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman masing-masing tupoksi tersebut. Dari hasil analisis tersebut dirumuskan misi dengan tujuannya masing-masing, disusul penetapan strategi pelaksanaan misi yang mencakup tujuan, kebijakan dan sasaran dari program dan kegiatan yang dirancangkan selama lima tahun ke depan, yang operasionalnya dipecah
9
menjadi setiap tahun. Tahun 2013 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra Undana Tahun 2011-2015. Penetapan misi Undana untuk tahun 2011-2015 merupakan satu kesatuan yang utuh dan kekuatan simultan untuk mendorong agar visi tersebut tercapai secara utuh (empat membentuk satu). Misi merupakan core business Undana sebagai cara untuk mewujutkan visi, sehingga lebih terukur, terarah dan dilaksanakan secara terencana atau berkesinambungan. Rumusan misi Undana mengacu pada tugas pokok dan fungsi Undana, sehingga tujuan organisasi/institusi akan dapat dicapai lebih optimal dan akuntabel. Misi Undana : 1. 2. 3. 4.
Mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, relevan dan berdaya saing. Menjadi universitas riset dalam bidang pertanian semiringkai. Mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi kesejahteraan masyarakat. Mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dalam konteks good university governance.
Misi pertama : mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, relevan dan berdaya saing. Misi ini merupakan implementasi dari visi Undana menghadapi perubahan global dalam bidang pendidikan yang sangat cepat dan sulit diprediksi, yang bermuara pada keluaran/output lulusan yang mampu bersaing dan diterima dalam bursa pasar kerja internasional. Untuk mendukung pelaksanaan misi pertama, maka standar sumber daya tenaga pendidik sebagai salah satu unsur selain standar kurikulum, standar sarana/prasarana, standar iklim akademik kampus yang kondusif dan standar layanan admisitratif akademik perlu mendapat prioritas perhatian dan penanganan secara kontinu. Tenaga pendidik harus ditingkatkan mutunya melalui peningkatan strata pendidikan untuk mencapai target 75 % bergelar magister dan 25 % bergelar doktor. Sejalan dengan hal tersebut, kebijakan membuka kesempatan seluas-luasnya begi tenaga pendidik yang ingin melanjutkan studinya, dukungan dana pendidikan untuk tugas akhir dan penguatan kapasitas mencapai standar minimal agar dapat diterima pada program pascasarjana, khususnya di luar negeri menjadi prioritas. Profesionalisme tenaga kependidikan harus mendapat perhatian yang sama melalui kebijakan melanjutkan studi ke jenjang Sarjana (S1), jenjang magister (S2) dan jenjang doktor (S3). Tenaga kependidikan diarahkan memperdalam bidang-bidang ilmu aplikatif mendukung tugas pokok dan fungsi layanan administrasi universitas serta pengembangan kapasitas akademik pada gilirannya berimplikasi pada kinerja baik personal maupun institusional. Selain itu untuk mendukung pelaksanaan misi pertama, Undana telah berupaya untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi dari strata-1 hingga strata-3, dengan dibukanya program pascasarjana untuk program magister dan program doktor yang perkuliahannya sudah mulai dilaksanakan sejak Tahun Akademik 2013/2014. Misi kedua, menjadi universitas riset dalam bidang pertanian semiringkai. Misi kedua mengandung makna bahwa penelitian bukan hanya untuk penelitian itu sendiri tetapi penelitian memberi nilai tambah yang langsung dapat dinikmati/diaplikasi oleh masyarakat serta menjadi pengaya dalam proses belajar mengajar di kampus.
10
Budaya penelitian berwawasan global diterjemahkan sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi para peneliti Undana sehingga mampu melakukan penelitian multidisipliner dan transdisipliner dengan penerapan stantar mutu penelitian berbasis good laboratory practices, sistem akreditasi dan manajemen mutu melalui pelatihan, meningkatnya jumlah jenis jaringan kerjasama bidang penelitian dan teroptimalisasinya pusat-pusat penelitian untuk mengembangkan penelitian yang terakreditasi HAKI dan meningkatkan income generating. Misi ketiga, mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi kesejahteraan masyarakat. Misi ini sesuai dengan dharma perguruan tinggi ketiga, di mana dari pelaksanaan misi ini mampu memberikan hasil penelitian yang berbasis ipteks yang dapat diaplikasikan kepada masyarakat untuk menambah penghasilan masyarakat dengan pemanfaatan sumber daya alam lokal. Melalui program kuliah kerja nyata (KKN) jumlah desa binaan akan bertambah dan hadirnya mahasiswa peserta KKN membantu masyarakat lewat pelatihan dan pembinaan aplikasi ipteks yang bernilai tambah. Misi keempat, mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dalam konteks good university governance. Sentralisasi administrasi yang mendukung desentralisasi akademik (SADA) melalui kebijakan pengembangan kapasitas dan kompetensi tenaga kependidikan dan tenaga pendidik terarah (tepat keahlian / tepat pekerjaan) dan efektif (sinergis dalam kinerja) khususnya bagi tenaga kependidikan. Penerapan standar pelayanan minimal secara bertahap dan ketat. Pengelolaan sarana/prasarana secara efektif melalui optimalisasi penggunaannya oleh civitas akademika. Penerapan kebijakan anggaran berbasis kinerja sehingga fokus pada kegiatan mulai dari input, proces, output, outcomes, benefit dan impact bukan pada berapa besar dana yang diharapkan. Pengelolaan pendidikan tinggi yang transparan dan akuntabel lewat LAKIP.
2. Tujuan Strategis dan Sasaran Strategis Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi/operasionalisasi dari misi organisasi. Tujuan strategik diformulasikan secara tepat dan jelas sehingga dapat dijabarkan atau disusun program dan kegiatan yang searah dan memiliki indikator kinerja yang terukur. Tujuan strategis yang ingin dicapai Undana dalam kurun waktu lima tahun ke depan yaitu : 1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang terampil, ahli, dan profesional serta mampu bersaing secara internasional melalui pengembangan sistem penyelenggaraan pendidikan yang profesional; 2. Meningkatkan jumlah peneliti-peneliti handal dalam bidang kompetensi yang digeluti; 3. Menyebarluaskan dan memanfaatkan informasi tentang Ipteks pada masyarakat; 4. Mengembangkan sistem manajemen yang dinamis dan profesional, efektif, efisien dan akuntabel;
11
Sasaran strategis merupakan penajaman dari tujuan strategis yang ingin dicapai Undana dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Turunan sasaran strategis adalah indikator kinerja yang di realisasikan berwujut kinerja dan anggaran yang ingin dicapai. Sasaran strategis Undana yaitu : 1. Pemberdayaan program studi untuk mencapai tingkat akreditasi A dan minimal B serta penyiapan standardisasi mutu internasional. 2. Peningkatan kapasitas kelembagaan penelitian, program penelitian dan peneliti untuk mampu berkompetisi secara nasional dengan mutu hasil penelitian berbasis PIP yang dapat dipublikasi secara nasional dan internasional. 3. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengabdian masyarakat untuk mengaplikasi ipteks yang berorientasi PIP dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Pengembangan kapasitas organisasi yang sehat, modern, akuntabel, transparan, demokratis dan kondusif untuk mendorong percepatan perubahan.
12
3. Kebijakan dan Program MISI 1 : Mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, merata, relevan dan berdaya saing nasional dan internasional Sasaran Strategis : Pemberdayaan program studi untuk mencapai tingkat akreditasi A & minimal B serta penyiapan standarisasi mutu internasional. Tabel 2.1. Kebijakan , Program dan Indikator Kinerja Kegiatan dari Misi 1
1.
KEBIJAKAN Kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang berdaya saing internasional
PU 1.2
PROGRAM UTAMA Pemberdayaan prodi dan peningkatan akreditasi Sosialisasi dan penerapan standar ISO
PU 1.3
Penerapan Pembelajaran berorientasi KBK
IKU 1.3
PU 1.4
Perbaikan standar layanan akademik
IKU 1.4
PU 1.5
Penerapan e-learning
IKU 1.5
PU 1.6
Peningkatan kemampuan berbahasa asing (Inggris) dosen dan mahasiswa
IKU 1.6
PU 1.7
Pertukaran dosen dan mahasiswa, nasional dan internasional
IKU 1.7
PU 1.8
Belajar lintas prodi
IKU 1.8
PU 1.1
IKU 1.1 IKU 1.2
INDIKATOR KINERJA UTAMA - Semua prodi memiliki ijin dan terakreditasi minimal B - 30 persen prodi S1 telah menerapkan ISO - Semua prodi S1 dan S2 telah menerapkan KBK - Tersedianya SOP & SPM layanan administrasi akademik - Tersedianya hot spot di seluruh lingkungan kampus - 50 persen materi kuliah di up-load di jaringan website - 40 persen dosen memiliki score Toefl ≥ 500 - Lulusan Undana memiliki score Tofl ≥ 450 - Terdapat perkuliahan dalam bahasa Inggris - Jumlah dosen dan mahasiswa yang mengikuti program pertukaran nasional dan inter sesuai program prioritas - Jumlah mahasiswa dan MK yang 13
PU 1.9
Percepatan penyelesaian studi S1 dan S2
IKU 1.9
-
PU1.10
Pendidikan berbasis hasil penelitian
IKU1.10
-
PU1.11
Peningkatan mutu mahasiswa baru
IKU1.11
-
PU1.12
Penyelenggaraan pendidikan profesi kedokteran
IKU1.12
-
PU1.13
Penyelenggaraan pendidikan profesi kedokteran hewan (KH)
IKU1.13
-
kuliah lintas prodi 60 % mahasiswa S1 tamat 8 semester 70 % mahasiswa S2 tamat 4 semester Terselenggaranya penelitian untuk pengayaan MK Materi mata kuliah yang berbasis penelitian (Modul, Buku Ajar) 60 persen lulus SNMPTN Peningkatan passing grade mahasiswa baru (Nasional & Mandiri) Perbaikan penyelenggaraan matrikulasi, bahasa Inggris, basic study skill Tersedianya gedung kuliah yang representatif Tersedianya RS Pendidikan Tersedianya lab lengkap kedokteran Peningkatan status Kelembagaan menjadi fakultas kedokteran dengan SK Kemendiknas Tersedianya gedung kuliah yang representatif Peningkatan status kelembagaan Prodi kedokteran Hewan Menjadi Fakultas Kedokteran Hewan 14
PU1.14
Penyelenggaran pendidikan profesi guru
IKU1.14
-
PU1.15
PU1.16
Penataan dan peningkatan mutu laboratorium untuk pendidikan dan penelitian
Penataan dan peningkatan pelayanan perpustakaan
IKU1.15
-
IKU1.16
-
2.
Kebijakan peningkatan kualitas dosen, tenaga kependidikan, laboran dan teknisi.
PU 2.1
Percepatan peningkatan kualifikasi dosen S2 dan S3 Sertifikasi dosen
IKU 2.1
-
Tersedia Klinik / RS. Hewan Tersedia lab lengkap KH Tersedia sekolah contoh Tersedia lab lengkap Jumlah guru yg tersertifikasi Penyelenggaraan pendidikan penyetaraan guru Tersedianya gedung dan peralatan lab yang standar Tersedianya SOP dalam penggunaan lab Jumlah dan kompetensi laboran yang standar Pengembangan lab penelitian Lab sharing Tersedia IK Lab Lab terakreditasi Manajemen pelayanan perpustakaan berbasis elektronik Tersedianya SOP layanan perpustakaan Peningkatan jumlah koleksi buku, jurnal dan referens Tersedianya e-book dan ejournal Jumlah kunjungan
Jumlah dosen bergelar S3, 30 % dan S2, 70 % Peningkatan rasio dosen S2/S3 15
Peningkatan pendidikan spesialis Diklat gelar/non gelar, dalam dan luar negeri PU 2.2
-
Peningkatan kuantitas dan kualitas IKU2.2 pendidikan tenaga kependidikan (S1 dan S2) Pelatihan tenaga kependidikan (on the job training) Pendidikan tenaga kependidikan untuk jabatan fungsional (laboran, pustakawan, humas, arsiparis, perencana) Pendidikan kepemimpinan (Pim II, III, IV)
-
3.
Kebijakan peningkatan mutu dan jumlah prasarana serta sarana akademis
Prasarana pendidikan : Pembangunan gedung kuliah dan kantor (gedung rektorat, pascasarjana, laboratorium, FKM,FEB, FKH, ruang kuliah prodi komunikasi dan politik, student center, auditorium, rumah sakit akademis) Prasarana jalan, air, listrik, telepon, olahraga dan kesenian, kantin, dan sanitasi)
IKU 3.1
-
IKU 3.2
-
PU 3.3
Pengadaan sarana (perkuliahan, lab, transportasi, olahraga dan kesenian, kantor)
IKU 3.3
-
PU 4.1
Pengadaan prodi baru S1 (manajemen, ekonomi pembangunan, akuntansi sebagai cikal bakal FEB dan prodi psikologi)
IKU 4.1
-
PU 3.1
PU 3.2
4.
Kebijakan pemerataan akses pendidikan
terhadap mahasiswa 50 % dosen telah disertifikasi Jumlah kualifikasi tenaga kependidikan Jumlah spesialis laboran, pustakawan Jumlah teknisi Tersedianya jumlah dan mutu tenaga kependidikan Tersedianya tenaga fungsional yang profesional Tersedianya pejabat struktural sesuai eselonering Tersedia jumlah dan mutu sarana gedung yang mendukung kegiatan tridharma
Tersedianya jumlah dan mutu prasarana non-gedung yang mendukung kegiatan tridharma Tersedianya jumlah dan mutu sarana yang menunjang pelayanan akademis dan perkantoran Peningkatan daya tampung S1 Peningkatan APM
16
PU 4.2
Pengadaan prodi baru S2 dan S3 (S2 = ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu pemerintahan; S3 = ilmu-ilmu pertanian)
IKU 4.2
-
Peningkatan daya tampung S2 dan S3
PU 4.3
Pendidikan inklusif (terhadap masyarakat miskin dan adil gender)
IKU 4.3
-
Jumlah penerima beasiswa Partisipasi mahasiswa dari keluarga ekonomi Partisipasi jender
Pelayanan pendidikan khusus untuk pembangunan daerah (program kelas sore dan percepatan kualifikasi guru) Peningkatan mutu pengelolaan organisasi kemahasiswaan Peningkatan beasiswa
IKU 4.4
-
Percepatan peningkatan kualitas aparatur dan guru
IKU 5.1
-
IKU 5.2
-
IKU 5.3
-
PU 5.4
Pengembangan penalaran,spiritual, minat dan bakat mahasiswa Peningkatan mutu kesejahteraan mahasiswa
IKU 5.4
-
PU 5.5
Pengembangan kewirausahaan mahasiswa
IKU 5.5
-
PU 5.6
Pengembangan kelembagaan student advisory center dan bursa kerja
IKU 5.6
-
Mutu pengelolaan organisasi mahasiswa intra dan ekstra Peningkatan jumlah beasiswa (40-50 persen) Peningkatan spiritual, nalar, olahraga dan seni mahasiswa Mutu pelayanan asrama, kopma, kesehatan, kantin, transportasi, dan kesehatan Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam program kewirausahaan Terlembaganya layanan SAC dan bursa kerja
PU 4.4
5.
Kebijakan pengembangan kemahasiswaan
PU 5.1 PU 5.2 PU 5.3
17
MISI 2 : Mewujudkan research univerity Sasaran Strategis : Peningkatan kapasitas kelembagaan penelitian, program penelitian dan peneliti untuk mampu berkompetisi secara nasional dengan mutu hasil penelitian berbasis PIP yang dapat dipublikasi secara nasional dan internasional. Tabel 2.2. Kebijakan , Program dan Indikator Kinerja Kegiatan dari Misi 2
6.
KEBIJAKAN Kebijakan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing penelitian berbasis PIP dan berorientasi paten
PU 6.1
-
PROGRAM UTAMA Pengembangan payung penelitian Pengembangan penelitian yang berbasis keunggulan lokal Pengembangan stasiun penelitian/lab lapangan Peningkatan kapasitas peneliti Pengembangan penelitian beroientasi inovasi (paten) Peningkatan publikasi inter/nasional Peningkatan dan Pengembangan media publikasi
IKU 6.1
7.
Kebijakan peningkatan publikasi penelitian inter/nasional
PU 7.1
-
8.
Kebijakan penataan kelembagaan dan tatalaksana penelitian
PU 8.1
-
Penataan kelembagaan Penataan ketatalaksanaan
IKU 8.1
9.
Kebijakan pengembangan kerjasama penelitian
PU 9.1
-
Kerjasama penelitian dengan universitas, pemda, industri dan masyarakat
IKU 9.1
IKU 7.1
INDIKATOR KINERJA UTAMA - Program payung - Penelitian dasar dan aplikasi untuk daya saing daerah - Jumlah dan mutu lab lapangan - Jumlah peneliti ahli - Jumlah proposal yang diusulkan dan diterima - Jumlah paten - Peningkatan webometric - Jumlah publikasi internasional/nasional - Jumlah dosen yang menulis publikasi ilmiah - Jumlah media non/akreditasi - Kemandirian lembaga dan pusat penelitian - SOP penelitian - Jumlah penelitian kerjasama (daerah, nasional dan internasional) dan pendapatan penelitian
18
MISI 3 : Mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi kesejahteraan masyarakat Sasaran Strategis 3 : Peningkatan kapasitas kelembagaan pengabdian masyarakat dalam mengaplikasi ipteks yang berorientasi PIP untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tabel 2.3. Kebijakan , Program dan Indikator Kinerja Kegiatan dari Misi 3 KEBIJAKAN 10. Kebijakan aplikasi ipteks yang PU 10.1 bermutu untuk kesejahteraan rakyat
PROGRAM UTAMA Pengembangan dan penerapan teknologi hasil penelitian (khususnya PIP) untuk pemberdayaan masyarakat
11. Kebijakan link and match dalam PU11.1 bentuk kerjasama segi empat antara akademisi, pemerintah, bisnis dan masyarakat
Pengembangan forum kerjasama dengan stakeholders
IKU 11.1
12. Kebijakan penataan kelembagaan dan PU12.1 tatalaksana PPM
-
Penataan kelembagaan Penataan ketatalaksanaan Mengembangkan institusi pelayanan dan pendampingan masyarakat secara terpadu
IKU 12.1
-
Program KKN berbasis aplikasi ipteks untuk memecahkan masalah dan memberdayakan masyarakat
IKU13.1
13. Peningkatan mutu KKN
PU13.1
IKU 10.1
INDIKATOR KINERJA UTAMA - Jumlah teknologi dan kebijakan - Jumlah publikasi aplikasi teknologi - Jumlah masyarakat yang dibina - Jumlah forum kerjasama dan kemitraan - Link and match -
Kemandirian kelembagaan PPM Jumlah struktural/teknis unit ketatalaksanaan Peningkatan jumlah layanan profesional Peningkatan jumlah mahasiswa KKN dan mutu penyelenggaraan KKN Sinergitas program KKN dan program Pemda
19
MISI 4 : Mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dan modern dengan prinsip-prinsip good university governance Sasaran Strategis : Pengembangan kapasitas organisasi untuk mencapai organisasi yang sehat, modern, akuntabel, transparan dan demokratis yang kondusif untuk mendorong percepatan perubahan. Tabel 2.4. Kebijakan , Program dan Indikator Kinerja Kegiatan dari Misi 4 KEBIJAKAN 14. Kebijakan standardisasi mutu dan akreditasi
PU14.1
PROGRAM UTAMA Pengembangan baku mutu pendidikan : input, proses, produk, output dan outcome
IKU 14.1
15. Kebijakan pengembangan pendidikan berbasis ICT
PU15.1
Pengembangan website Undana Pelayanan administrasi pendidikan tinggi berbasis ICT
IKU 15.1
16. Kebijakan peningkatan otonomi dan akuntabilitas
PU16.1
Penguatan otonomi pendidikan Peningkatan otonomi keuangan (income generating program) Penerapan manajemen universitas sebagai Badan Layanan Umum (BLU) Pengadaan dokumen Perencanaan Pengembangan forum musyawarah perencanaan pembangunan Undana (MP2U) Peningkatan internal dan eksternal audit Pengembangan sistem kehumasan dan grafika kampus serta pencitraan Undana
IKU 16.1
PU16.2
IKU16.2
INDIKATOR KINERJA UTAMA - Jumlah dokumen mutu - Jumlah status dan jenjang akreditasi - Jumlah mata kuliah berbasis ICT - Jumlah variasi/model ICT dalam pembelajaran - Pelayanan administrasi akademik berbasis ICT - Jumlah dan mutu pengambilan keputusan - Peningkatan PNBP - Undana sebagai BLU -
-
Tersedianya dokumen Roadmap dan Renstra Undana, Fakultas, Lembaga, Pusat, UPT, Prodi dan Lab Penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan Undana (MP2U) Penyelenggaraan audit secara berkala dan transparan Koran, majalah, radio kampus
20
17. Kebijakan pengembangan manajemen sumberdaya organisasi
PU17.1
Pengembangan manajemen SDM
IKU 17.1
-
PU17.2
Pengembangan manajemen aset dan pemeliharaan sarana/prasarana kampus Pengembangan kelembagaan pengelolaan prasarana/sarana akademis
IKU 17.2
-
18. Kebijakan pengembangan kerjasama
PU17.3
Pengembangan manajemen keuangan
IKU 17.3
-
PU17.4
Pengembangan manajemen informasi
IKU 17.4
PU18.1 PU18.2 PU18.3
Pengembangan kerjasama pendidikan Pengembangan kerjasama penelitian Pengembangan kerjasama PPM
IKU 18.1 IKU 18.2 IKU 18.3
-
Dokumen Blue print dan SOP SDM Peningkatan jumlah dosen dan pegawai naik pangkat Peningkatan disiplin kerja Dokumen blue print manajemen aset Kampus terawat, hijau dan bersih Terbentuknya divisi air, listrik, bengkel, pertukangan, cleaning service dan pertamanan Dokumen blue print sistem keuangan dan akuntansi berbasis IT Dokumen blueprint SIM Standarisasi data Penerbitan Statistik Undana Jumlah MoU Pendidikan Jumlah MoU Penelitian Jumlah MoU PPM
21