LAMPIRAN
42
Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100oC.Cawan porselen kemudian didinginkan dalam deskikator selama 20 menit.Sampel sebanyak 2 g dimasukan ke dalam cawan porselen yang sebelumnya telah ditimbang beratnya.Cawan beserta isinya dimasukan dalam oven lalu dikeringkan pada suhu 100-105oC hingga beratnya konstan selama 6 jam.Cawan dan isinya dimasukan terlebih dahulu ke dalam deskikator sebelum ditimbang kembali. Kadar air dapat diketahui dengan :
Kadar air =
A-B
x 100%
C Keterangan :
A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
B. Kadar Abu (AOAC, 1984) Sampel sebanyak 2 g ditempatkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, kemudian angkat dan dipijarkan pada suhu 600oC selama 5 jam hingga berat tetap lalu dinginkan dan timbang cawan. Kadar abu dihitung dengan rumus : Berat abu (g) Kadar abu =
x 100% Berat sampel (g)
C. Kadar Nitrogen (AOAC, 1984) Sebanyak 0,1 g sampel dimasukan ke dalam labu Kjeldahl kemudian ditambahkan 2.5 ml H 2 SO 4 pekat dan 1 g katalis CuSO 4 .NaSO 4 . Larutan tersebut kemudian didestruksi hingga jernih. Hasil destruksi dilarutkan dengan akuades <25 ml kemudian dimasukkan ke dalam tabung destilasi kemudian ditambahkan 15 ml NaOH 40% (6N). Atur proses destilasi dengan urutan pengeluaran asam borat 2% ke dalam labu Erlenmeyer. Larutan sampel dimasukan ke dalam labu destilasi. Proses destilasi dihentikan apabila volume larutan asam borat dalam penampung menjadi dua kali lipat atau hingga, asam borat berubah warna dari ungu menjadi hijau muda. Hasil destilasi kemudian dititrasi dengan H 2 SO 4 0,02N terstandarisasi.Hitung volume H 2 SO 4 yang digunakan untuk titrasi. Lakukan prosedur yang sama pada blanko dengan larutan akuades. Kadar nitrogen dihitung dengan rumus :
%N =
(ml titrasi blanko – ml titrasi sampel) x N H2SO4 x 14 x 100 mg sampel
D. Kadar Karbon Total (AOAC, 1984) Kadar karbon total dapat diperoleh dengan mengurangi berat kering bahan dengan kadar nitrogen dan kadar abu dibagi 1.82 dimana 1.82 adalah faktor OH-.
43
E. Kadar Fosfor Total (APHA, 2005) 1. Pembuatan kurva kalibrasi Larutan standar KH 2 PO 4 diencerkan hingga 0.0, 0.25, 0.5, dan 1.25 mg/l. Masingmasing kosentrasi tersebut dipipet sebanyak 25 ml, kemudian ditambahkan 2 ml larutan ammonium molibdat dan 5 tetes SnCl 2 , kocok merata diamkan selama 10 menit. Absorbansi diukur pada λ = 690 nm. Buat kurva kalibrasi dari hubungan kosentrasi dan absorbansi larutan standar.Dapatkan persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi. 2. Analisis Utama Sebanyak 0.5 gram sampel dimasukkan ke dalam labu kjeldhal, tambahkan 2 ml H 2 SO 4 pekat, lalu larutan tersebut didestruksi.Larutan yang telah didestruksi ditambahkan 0.5 ml asam nitrat, kemudian didestruksi kembali. Larutan hasil destruksi dilarutkan dengan menggunakan aquades, lalu dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml. larutan tersebut dinetralkan dengan menggunakan NaOH 40%, lalu ditera menggunakan aquades. Sebanyak 25 ml diambil dari labu takar 250 ml, ditambahkan 2 ml larutan ammonium molibdat dan 5 tetes SnCl 2 , kocok merata diamkan selama 10 menit. Absorbansi diukur pada λ = 690 nm. F.
Kadar Kalium (APHA, 2005) Sampel uj yang sudah dihomogenkan sebanyak 3 gram, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Tambahkan 25 ml aquades, lalu aduk dengan batang pengaduk.Tambahkan 5-10 ml asam nitrat asam nitrat, aduk hingga bercampur rata.Batu didih ditambahkan 3-5 butir, lalu tutup dengan kaca arloji.Larutan tersebut diletakan di atas penangas listrik, atur temperatur pada 105120oC.larutan dipanaskan sampai volume uji sekitar 10 ml. larutan diangkat dan didinginkan. Tambahakan 5 ml asam nitrat dan 1-3 ml asam perklorat tetes demi tetes melalui dinding kaca Erlenmeyer. Larutan kembali dipanaskan pada penangas listrik sampai timbul asap putih, pemanasan dilanjutkan sekitar 30 menit. Sampel uji didinginkan,saring dengan kertas saring, lalu tera hingga mencapai 100 ml. Kemudian, encerkan hingga 200 kali pengenceran. Hasil saringan dipipet sebanyak 500 ml, kemudian diukur dengan AAS ( Atomic Absorbtion Spectrofotometer).
G. Pengukuran pH (AOAC, 1984) Nilai pH diukur dengan menggunakan alat pH meter. Contoh yang akan dianalisa terlebih dahulu diencerkan dalam akuades dengan perbandingan 1 : 2.5. pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan buffer pH 4 dan 7. Sebelum dan sesudah digunakan, elektroda pH meter dibilas dengan akuades.
44
Lampiran 2. Formulasi bahan baku kompos Total pencampuran bahan baku limbah industri gula yang digunakan pada penelitian adalah 5 kg berat kering. Perhitungan berdasarkan hasil penelitian pendahuluan karakteristik bahan baku. Perhitungan untuk mengetahui banyaknya bahan baku yang digunakan untuk setiap nilai C/N awal, menggunakan rumus : % C bahan1 x bobot1 + % C bahan2 x bobot2 + % C kotoran x bobot C/N
= % N bahan1 x bobot1 + % N bahan1 x bobot1 % N kotoran x bobot
X = bobot bagas Y = bobot abu ketel Z = bobot kotoran sapi Basis = 5 kg, X=Y 1. Bahan baku blotong dan abu ketel pada nilai C/N awal 30 (46.14)(X) + (15.25)(Z) = 30 (0.33)(X) + (0.99)(Z)
Bagas (X) = 1.1 kg Abu ketel (Y) = 1.1 kg Kotoran sapi (Z) = 2.8 kg 2. Bahan baku blotong dan abu ketel pada nilai C/N awal 40
(46.14)(X) + (15.25)(Z) = 40 (0.33)(X) + (0.99)(Z)
Bagas (X) = 1.5 kg Abu ketel (Y) = 1.5 kg Kotoran sapi (Z) = 2 kg 3. Bahan baku blotong dan abu ketel pada nilai C/N awal 50
(46.14)(X) + (15.25)(Z) = 50 (0.33)(X) + (0.99)(Z)
Bagas(X) = 1.75 kg Abu ketel (Y) = 1.75 kg Kotoran Sapi (Z) = 1.5 kg
45
Lampiran 3. Standar kualitas kompos (SNI-19-7030-2004) No. Parameter 1 Kadar Air 2 Temperatur 3 Warna 4 Bau 5 Ukuran partikel 6 Kemampuan ikat air 7 pH 8 Bahan asing Unsur Makro 9 Bahan organik 10 Nitrogen 11 Karbon 12 Phosfor (P 2 O 5 ) 13 C/N-rasio 14 Kalium (K 2 O) Unsur Mikro 15 Arsen 16 Kadmium (Cd) 17 Kobal (Co ) 18 Kromium (Cr) 19 Tembaga (Cu) 20 Merkuri (Hg) 21 Nikel (Ni) 22 Timbal (Pb) 23 Selenium (Se) 24 Seng (Zn) Unsur Lain 25 Kalsium 26 Magnesium (Mg) 27 Besi (Fe ) 28 Aluminium ( Al) 29 Mangan (Mn) Bakteri 30 Fecal Coli 31 Salmonella sp. Sumber :SNI 19-7030-2004
Satuan % o C mm % %
Minimum -
0.55 58 6.80 *
kehitaman berbau tanah 25 7.49 1.5
% % % % %
27 0.40 9.80 0.1 10 0.20
58 32 20 *
mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg
* * * * * * * * * *
13 3 34 210 100 0.8 62 150 2 500
% % % % %
* * * * *
25.5 0.6 2 2.2 0.1
MPN/gr MPN/4 gr
Maksimum 50 suhu air tanah
1000 3
46
Lampiran 4. Hasil analisis varian menggunakan software SAS Db
JK (Jumlah Kuadrat)
KT (Kuadrat Rata-rata)
F Hitung
Pr > F
Aerasi (A)
1
86.24240833
86.24240833
4.61
0.0754
Nilai C/N awal (B)
2
54.67886667
27.33943333
1.46
0.3041
A*B
2
28.30126667
14.15063333
0.76
0.5095
Error
6
112.2701500
18.7116917
Total
11
281.4926917
Sumber Keragaman
47
Lampiran 5 :Hasil uji beda C/N
S2gab
X1
X2
30 aktif dengan 30 pasif
-3,243
-3,869
0,001
22,595
4,303
berbeda nyata
40 aktif dengan 40 pasif
-5,122
-4,204
0,245
-1,853
4,303
tidak berbeda nyata
50 aktif dengan 50 pasif
-6,378
-3,840
0,213
-5,494
4,303
berbeda nyata
thitung
t tabel 0.05
Keterangan
48