Bagian II
POKOK-POKOK PIKIRAN DAN AKTIVITAS SEBAGAI AKADEMISI
A. Agroindustri untuk Umat Jika Anda punya sedikit waktu, pergilah jalan-jalan ke daerah Ciluar sekitar 4 km dari Kota Bogor ke arah Jakarta. Di sana Anda akan menemukan kebun ubi kayu (singkong) yang dari hari ke hari arealnya semakin berkurang. Mereka berpacu memperebutkan lahan dengan pengembang yang mendirikan rumah dengan berbagai tipe. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pemilik kebun singkong akan tersingkir oleh pengembang yang memiliki modal besar. Singkong di daerah ini adalah singkong yang diolah menjadi tepung tapioka sebagai produk akhir. Pabrik tapioka ini umumnya milik pengusaha China. Di daerah tertentu di Kabupaten Bogor petanipetani juga menanam singkong dan hasilnya dijual ke pasar-pasar di Kota Bogor dan ke pasar induk di Jakarta. Singkong ini umumnya di beli konsumen untuk digoreng (goreng singkong), dibikin keripik (keripik singkong), dan bentuk penganan lainnya. Lain lagi jika Anda pergi ke ke Kota Bukittinggi. Di pasar atas Bukittinggi ada tempat khusus untuk membeli berbagai oleh-oleh. Salah satu oleh-oleh yang disukai oleh wisatawan adalah “karupuak sanjai” (keripik singkong ). Karupuak sanjai ini juga dibuat dari singkong dan bentuknya spesifik karena sayatannya memanjang, sehingga berbeda dengan keripik singkong yang ada di tempat lain. Apabila Anda meneruskan perjalanan ke Kota Padang dan ingin
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
menambah variasi oleh-oleh, di Padang akan ditawari oleh-oleh “karupuak balado”. Karupuak balado ini juga terbuat dari singkong dengan rasa dan penampilan berbeda dari keripik singkong yang lain. Berwarna merah, rasanya kepedas-pedasan dan mudah-mudahan tidak menggunakan zat pewarna sintetis yang membahayakan kesehatan.
Pabrik tepung tapioka Tentu keinginan tahuan Anda tidak akan berhenti di dua daerah ini karena di daerah lain tanaman singkong cukup merakyat. Jika perjalanan diteruskan ke daerah Lampung, tentu suasana akan berbeda dari Bogor dan Bukittinggi. Di beberapa kabupaten di Lampung, misalnya di Kabupaten Tulang Bawang, kita akan menemukan hamparan luas tanaman singkong. Singkong di sini tidak hanya ditanam petani, tetapi juga oleh pengusaha tapioka. Singkong diolah menjadi tapioka. Tapioka tersebut tidak lagi diekspor untuk pakan ternak, tetapi diolah menjadi senyawa kimia yang kita kenal dengan etanol. Etanol jika diolah lagi akan menghasilkan biofuel sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
66
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
Apabila Anda kembali ke Bogor dan ingin tahu sudah sampai sejauh mana singkong ini diolah untuk dijadikan produk yang bernilai ekonomi tinggi. Di daerah Batutulis sekitar 2 km dari pusat kota Bogor telah berdiri sejak 5 tahun yang lalu sebuah pabrik yang mengolah tapioka. Tapioka ini diolah menjadi gula cair (liquid sugar). Gula cair ini digunakan untuk pembuatan sirup, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan berbagai produk lainnya. Gula cair ini cukup disenangi oleh pegusaha industri makanan karena memiliki aroma yang spesifik. Gula cair dibuat menggunakan dua cara, yaitu metode asam dan metode enzimatis. Metode enzimatis lebih bagus hasilnya, tetapi biayanya lebih besar karena harga enzim lebih mahal dari harga asam. Pabrik gula cair di Batutullis Bogor ini menggunakan metode asam.
Pabrik gula cair berskala besar Komoditas lain seperti buah kelapa sawit pada mulanya diolah untuk menghasilkan minyak goreng, tetapi dengan kemajuan teknologi proses, minyak sawit diolah menjadi senyawa-senyawa yang bernilai ekonomi tinggi seperti fatty acid, fatty alcohol, dan senyawa lainnya. Senyawa ini digunakan untuk kosmetika dan obat-obatan. Input teknologi akan 67
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
memberikan nilai tambah bagi produk-produk pertanian. Disayangkan masukan teknologi ini tidak menambah penghasilan petani dan tidak meningkatkan taraf kehidupan mereka. Hal ini terjadi karena dalam alih teknologi, petani tidak mampu menyerap teknologi tersebut. Hal ini disebabkan pendidikan mereka yang rendah. Nilai tambah itu tentu akan tetap dinikmati oleh pemilik industri pengolahan dan pedagang. Pengolahan komoditas ubi kayu yang menghasilkan berbagai produk ini dan pengolahan komoditas lain dengan berbagai produk turunannya merupakan bentuk-bentuk teknologi pengolahan hasil pertanian yang sejak tahun 1964 diajarkan dan dikembangkan di Departemen Teknologi Hasil Pertanian Fatemeta IPB. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus dan hal- hal yang selama ini belum terpikirkan kini menjadi tantangan.Teknik dan teknologi pengolahan hasil pertanian saja tidak lagi cukup untuk menghadapi perkembangan agroindustri. Teknologi proses, teknologi manajemen dan teknologi informatika sangat dibutuhkan dibidang indutri pertanian. Pada 1981, Departemen Teknologi Hasil Pertanian dimekarkan menjadi Jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIN) dan Ilmu dan Teknologi Pangan Fatemeta IPB. Prof. Dr. Endang Gumbira Said merupakan salah seorang junior beliau dalam mengembangkan Jurusan TIN. Berkenaan dengan hal tersebut, Prof. Egum memberikan testimoni untuk pak Abdul Aziz: Saya mulai membantu dan bekerja sama dengan Prof A. Aziz Darwis sejak tahun 1983 setelah pulang studi Master dari Belgia. Sebagai Ketua Jurusan TIN yang pertama, beliau meminta saya membantu beliau sebagai sekretaris jurusan, dengan kantor yang cukup unik dan terisolasi, yakni di lokasi eks Gedung Asrama Putri Fahutan, yang berada di antara kompleks perumahan IPB dan perumahan FTDC di Dramaga. Namun, karena sepi dan tenangnya suasana di sana, kami dapat menyelesaikan tugas-tugas administrasi jurusan dengan baik. Era berkantor di lokasi tersebut cukup banyak memberikan hasil 68
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
pada pemikiran pengembangan agroindustri, sehingga di bawah kepemimpinan Prof. A. Aziz Darwis, Jurusan TIN, FatetaIPB melaksanakan Simposium Agroindusri Nasional pertama pada tahun 1984 yang sangat besar peranannya pada penguatan nama baik dan kompetensi profesi TIN di Indonesia. Perjalanan kerja sama yang mengubah banyak kepada perjalanan karier saya terjadi pada saat saya membantu beliau mengembangkan pusat antar-universitas Bioteknologi di IPB bersama dengan Dr. M. Yusuf (almarhum) yang saat itu bertindak sebagai direkturnya. Dengan antusias Prof. A. Aziz mendorong kami para juniornya untuk mengembangkan bioteknologi di ranah agroindustri, menulis buku dan panduan praktikum, manual bioreaktor, publikasi ilmiah, dan juga melakukan berbagai pelatihan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu bioteknologi (industripertanian) di Indonesia. Pak Abdul Aziz sebagai ketua jurusan pertama telah meletakkan fondasi yang kuat jurusan ini, sehingga terus berkembang dengan cepat. Jurusan ini dibagi menjadi 5 lab. (bagian), yaitu 1) Lab. Teknik dan Manageman Industri; 2) Lab. Teknologi Kimia; 3)Lab. Bioindustri; 4) Lab. Kemasan; dan 5) Lab. Pengawasan Mutu. Kurikulum dirancang dengan memadukan antara manajemen dan tenologi proses. Paduan kedua kemampuan ini membekali lulusannya untuk siap menjadi pimpinan suatu usaha agroindustri. Sebagai jurusan yang berada di bawah IPB, misi yang diemban adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Lulusan dipersiapkan untuk dapat memiliki kemampuan di bidang teknologi proses, manajemen, dan terampil mengembangkan bisnis.
69
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Pabrik minyak sawit dengan kapasitas 30–60 TBS Mengingat jurusan ini berangkat dari kondisi yang ada dan apa adanya, mau tidak mau baik fasilitas, sumber daya manusia (SDM), dan kerja sama dengan berbagai pihak dirancang dan diprogramkan secara berencana. Untuk meningkatkan kualitas SDM ditempuh dengan mencari peluang untuk mendapatkan beasiswa studi di dalam dan luar negeri bagi staf yang berijazah sarjana (S-1) dan S-2. Melalui beasiswa dari dikti, program PAU Biotek dan Internationall Institute for Biotechnologi (IIB) Inggris berhasil dikirimkan ke Perancis, Jerman, Inggris, Jepang, dan Australia sebanyak 15 orang staf TIN. Di dalam negeri berhasil pula disekolahkan ke ITB untuk Master of Science (S-2). Sembilan puluh persen mereka berhasil mendapatkan gelar PhD. Pembangunan fasilitas yaitu dibangun gedung dan pengadaan peralatan melalui kerja sama IPB dan JICA (Jepang). Kerja sama dengan departemen pertanian, perindustrian, perdagangan dan lembaga pemerintah lainnya berlangsung dengan baik sehingga pada tahun 1984 berhasil diadakan Simposium Agroindustri yang pertama sebagai hasil kerja sama dengan Deperin dan Deptan.
70
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
Gedung Fateta Simposium ini dimaksudkan untuk menghimpun berbagai masukan dari berbagai stakeholder yang akan dijadikan kebijakan untuk memacu perkembangan agroindustri yang sudah lama tidak diangkat kepermukaan walaupun usaha agroindustri ini sudah lama eksis di Indonesia. Pada simposium ini berhasil dirumuskan: 1) kebijakan strategis; 2) ruang lingkup; 3) program pengembangan; dan 4) memantapkan program studi Teknologi Industri. Salah satu kebijakan strategis yang dihasilkan adalah rekomendasi agar dibentuknya struktur baru di departemen pertanian dan departemen perindustrian yang khusus berfungsi untuk merumuskan kebijakan dan menyusun program untuk memacu perkembangan agroindustri. Ruang lingkup agroindustri berhasil pula dirumuskan dengan memetakan agroindustri, mulai dari hulu sampai ke hilir. Ruang lingkup agroindustri terdiri atas: 1) industri bibit; 2) industri pupuk (organik dan anorganik); 3) obat-obatan (insektida sintetik dan bioinsektisida); 4) industri peralatan dan mesin-mesin pertanian; 5) industri peralatan dan mesin pengolahan hasil pertanian; 6) industri kemasan dan penyimpanan; 7) industri transportasi; 8) industri informatika pertanian; dan 9) industri bimbingan dan konsultasi. 71
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Program strategis yang berhasil dirumuskan adalah 1) program studi teknologi industri pertanian direkomendasikan untuk dibuka di universitas yang mempunyai fakultas pertanian, peternakan, dan perikanan, selain yang sudah ada di IPB, 2) disusun program yang strategis untuk penelitian dalam rangka mencari sumber bahan pangan baru, 3) penelitian untuk menghasilkan senyawa derivatif dari bahan baku utama, dan 4) bersama-sama dengan subsektor bioteknologi memacu perkembangan bioindustri. Dirumuskan pula dalam simposium ini kerja sama yang erat dengan Perusahaan Terbatas Perkebunan (PTP) dan perkebunan swasta di seluruh Indonesia, baik dalam bidang penelitian dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di swasta maupun yang membangun bisnis sendiri. TIN berpacu dengan departemen yang lain sewaktu IPB membuka program pascasarjana. Walaupun ada sedikit kendala, TIN diberi kesempatan untuk membuka program pascasarjana dengan bidang studi tetap Teknologi Industri Pertanian dengan singkatan TIP. Program pascasarjana ini mendapat respons yang cukup bagus dari sarjana-sarjana berbagai bidang studi. Tiap tahunnya yang mendaftar untuk mengambil S-2 dan S-3 di program studi ini cukup banyak, sehingga ada dosen yang mempunyai bimbingan lebih dari sepuluh orang. Akibatnya, terjadi penumpukan dan sekarang penerimaan mahasiswa baru dibatasi. Lulusan S-1,S-2, dan S-3 sebagian besar sukses meniti karier, baik yang bekerja di pemerintahan, swasta, maupun yang membangun bisnis sendiri. Jumlah alumninya sampai saat ini sudah mendekati angka 3000 orang. Salah satu kerja sama yang memiliki prospek yang cepat untuk berkembang adalah melaksanakan studi kelayakan untuk membangun pabrik Oleo Chemical di PTP VI Medan. Proyek ini akan direalisasikan dalam bentuk kerja sama dengan sebuah perusahan farmasi yang berkantor di Jakarta dengan PTP VI di Medan. Mesin-mesin direncanakan dari Jerman dengan membangun kerja sama segitiga dengan salah satu perusahaan Jerman. Bahan bakunya adalah minyak 72
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
sawit yang dihasilkan kebun sawit PTP VI dan selama ini diolah menjadi minyak goreng. Produk dari industri ini berupa senyawa oleo chemical hasil fraksinasi dari minyak sawit. Senyawa oleo chemical yang dihasilkan dalam bentuk fatty acid, fatty alcohol, gliserol, dan lainnya. Produk ini dipasarkan untuk industri hulu farmasi dan kosmetika dengan nilai ekonomi yang tinggi. Proyek ini tidak berhasil diimplementasikan karena kalah cepat dengan kompetitor yang memiliki posisi tawar yang kuat. Saat ini departemen Teknologi Industri Pertanian telah berkembang dengan cepat, sehingga telah berhasil merumuskan mandat dan ruang lingkup baru. Mandat yang diemban oleh departemen ini adalah mengembangkan sains dan teknologi di bidang agroindustri yang mencakup sistem teknik dan manajemen industri (industrial system engtneering), teknologi proses dan bioproses (process and bioprocess technology that drive to non food), serta teknik dan manajemen lingkungan (environmental engineering and management). Departemen Teknologi Industri Pertanian dibagi menjadi 7 bagian (divisi), yaitu 1)Teknik dan Sistem Industri; 2) Teknologi Proses; 3) Bioindustri,;4) Pengawasan Mutu; 5) Pengemasan, Penyimpanan, dan Sistem Transportasi; 6)Teknik dan Manajemen Industri Lingkungan; dan 7) Aplikasi dan Business Industri. Departemen ini dilengkapi oleh berbagai fasilitas seperti: 1) ruang kelas, ruang seminar, dan teaching aids; 2) laboratorium; 3) jaringan komputer dan internet; 4) pilot plant; dan 5) teaching industry. Semua fasilitas ini terletak di kampus Dramaga Bogor. Dosen yang mengelola pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat sebanyak 47 orang dengan 13 orang guru besar (Profesor), 18 orang bergelar doktor, dan selebihnya berpendidikan S-2. Objektif program pendidikan bidang studi Teknologi Industri Pertanian adalah 1) memiliki kemampuan yang excellent untuk bekerja di industri yang mencakup manajemen proses dan teknologi lingkungan serta memiliki kompetensi dalam perencanaan, perancangan, implementasi, pengawasan, dan pengembangan agroindustri yang berkelanjutan, 2) mempunyai motivasi yang tinggi, kemauan untuk memperluas 73
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
pengalaman mereka ke tingkatan yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan untuk mengembangkan agroindustri, dan 3) memiliki kemampuan yang tinggi di dalam berbagai areal yang berhubungan dengan teknologi industri sebagai technopreneur sebagaimana manajer profesional untuk diri sendiri dan orang lain. Tentu yang sangat mendasar adalah bagaimana kemajuan teknologi di bidang agroindustri ini benar-benar dapat meningkatkan taraf kehidupan petani ke arah yang lebih baik. Jangan sampai petani menjadi penonton dalam kemajuan teknologi yang berada di depan mata mereka. Sudah saatnya guru besar TIN dan staf yang sudah bergelar doktor hanya menghabiskan waktu untuk mengajar dan meneliti saja yang setiap tahunnya semakin besar peluangnya. Janganlah berhenti berpikir. Teruskanlah upaya agar hasil penelitian dan kemajuan teknologi di bidang agroindustri ini dapat diimplementasikan, sehingga petani ikut menikmatinya. Hapuskan sifat egoisme yang hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu dengan lingkungan. Ingat bahwa gelar doktor yang Anda peroleh menggunakan beasiswa pemerintah berasal dari pajak rakyat. Kembalikanlah kepada rakyat dalam bentuk ilmu dan teknologi yang Anda miliki dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Semoga.
B. Bioteknologi,Teknologi untuk Negeri Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mendapat rahmat Allah Swt. yang luar biasa. Negeri yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi, terdiri dari pulau-pulau bagaikan zamrud di khatulistiwa. Kekayaan alam yang melimpah, baik barang tambang maupun biodiversity. Negara kedua setelah Brazil yang memiliki kekayaan biodiversity (keanekaragaman hayati) dengan 42 ekosistem yang berbeda satu dengan lainnya. Populasi ikan/moluska dan serangga masing-masing 45% dan 35% dari populasi dunia. Populasi reptil dan amfibi adalah 32% dan 24% dari populasi dunia, sedangkan 74
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
mikroorganisme (bakteri, molds, dan fungi), tanaman berbunga, pakupakuan, lumut, dan alga secara keseluruhan populasinya adalah 15,3% dari populasi dunia. Rahmat yang luar biasa ini belum dapat dinikmati oleh anak negeri ini karena kelalaian mereka sendiri dan mereka tidak bersyukur. Mereka terlambat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan instrumen untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan kekayaan alam yang berlimpah tersebut. Mereka tidak mau berpikir dan bekerja keras mengejar ketertinggalan mereka di bidang teknologi. Modal untuk membuka usaha di berbagai bidang dalam memanfaatkan kekayaan alam ini dikorup oleh oknum pejabat negeri ini. Pemerintah negeri ini terlalu baik memberi peluang dan konsesi usaha kepada pengusaha dan pemerintah asing. Kebijakan yang tidak konsisten dari pemerintah negeri ini untuk menyusun road map dalam penelitian yang memanfaatkan kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki negerinya membuat pengusaha dan negara asing yang akhirnya memanfaatkan kekayaan tersebut untuk kepentingan dan kemakmuran negeri mereka. Bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan organisme dan proses biologis dalam menghasilkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan manusia di bidang pangan, energi dan kesehatan, atau obat-obatan. Teknologi ini akan berkembang apabila didukung oleh perkembangan disiplin ilmu dasar seperti biologi, fisika, kimia, biokimia, matematika, dan ilmu lainnya. Teknologi ini juga memiliki cakupan yang luas dan berkembang dengan cepat sejak terjadi lompatan perkembangan biologi molekular (molecular biology), rekayasa genetika (genetic engineering), dan rekayasa biokimia (biochemical engineering). Dalam perkembangannya yang demikian cepat, sekarang bioteknologi telah memiliki berbagai bentuk teknologi seperti: 1) teknologi kultur jaringan; 2) teknologi kultur sel; 3) teknologi enzim; 4) teknologi DNA; 5) teknologi stem sel; 6) protein engineering; dan 7) teknologi bioinformatika. Perkembangan teknologi kultur jaringan telah berhasil memproduksi bibit berbagai jenis tanaman dalam jumlah besar di dalam ruang laboratorium yang tidak memakan tempat yang luas dan 75
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
mutu yang seragam. Teknologi kultur sel berhasil mengkulturkan sel dalam bioreaktor dalam bentuk biomassa dan senyawa yang diinginkan diekstrak dari biomassa tersebut sesuai dengan kebutuhan. Demikian pula teknologi enzim telah berhasil mengisolasi dan memproduksi berbagai enzim dari mikroorganisme dan tanaman untuk digunakan dalam berbagai industri. Khusus mengenai teknologi kultur jaringan sudah diimplementasikan di beberapa tempat di Indonesia. Pak Abdul Aziz telah membangun laboratorium kultur jaringan di pesantren pertanian Darul Fallah, Ciampea-Bogor. Berbagai jenis tanaman sudah berhasil dikulturkan dan sudah digunakan oleh petani di berbagai daerah. Teknogi DNA dan Teknogi Stem Sel lebih jauh melompat ke depan. Teknolologi ini telah berhasil memproduksi berbagai varietas baru tanaman yang memiliki sifat unggul, juga berbagai strain mikroorganisme, dan beberapa jenis hewan. Di Indonesia hal ini sudah cukup lama dikembangkan pada tanaman kapas. Produk lainnya yang sudah dikomnumsi di Indonesia adalah kedelai hasil rekayasa genetika yang diimpor dari Amerika Serikat untuk pembuatan tempe dan tahu. Terakhir, penelitian teknologi DNA telah berhasil membuat organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, hati, dan lainya. Hasil penelitian ini nantinya akan menyentuh eksistensi manusia dan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Untuk itu, perlu aturan bioetika yang komprehensif dan dilaksanakan secara ketat. Mengingat teknologi ini selalu berkembang dan penelitian yang dilakukan secara intensif, terutama di negara-negara maju, teknologi ini mempunyai prospek yang sangat menjanjikan untuk masa depan umat manusia dalam mengatasi krisis pangan, energi, dan mengatasi kerusakan lingkungan. Bagi Indonesia sendiri tidak diragukan bagaimana prospek pengembangan teknologi ini karena Indonesia memiliki bahan baku (keanekaragaman hayati) yang menjadi incaran negara-negara yang sudah maju bioteknologinya.
76
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
Kunjungan pak Habibie ke PAU Biotek Berkembangnya teknologi ini akan dapat mengatasi krisis pangan dan energi yang menjadi program yang strategis pemerintah di masa datang. Produk bioteknologi memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal ini akan menjadi kenyataan apabila pemerintah memiliki political will untuk memacu perkembangan bioteknologi di masa datang. Modal dasar sudah lebih dari cukup dengan telah berdirinya pusat-pusat bioteknologi di beberapa perguruan tinggi dan lembaga pemerintah nondepartemen seperti LIPI dan BPPT. Bioteknologi ini memiliki berbagai keunggulan antara lain ramah lingkungan, tidak membutuhkan energi yang tinggi dalam proses produksi produknya dan menjangkau berbagai sektor usaha mulai dari usaha kecil sampai sektor usaha skala besar, serta menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan nilai ekonomi yang tinggi pula. Sebagai contoh sederhana jika kita menanam singkong dan telah dipanen, hasilnya dijual petani dengan Rp500 per kilogram. Jika singkong ini kita olah dengan menerapkan bioteknogi, akan dihasilkan biofuel atau gula cair yang harganya bisa mencapai Rp5.000 per kg atau per liter. Tentu akan timbul pertanyaan bagaimana dengan ongkos produksinya?
77
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Berdasarkan penelitian mengenai studi kelayakan, bisnis ini tetap menghasilkan keuntungan yang tinggi. Persoalan lain, apakah dapat diaplikasikan dalam sekala kecil agar petani bisa memproduksi dan mendapatkan nilai tambahnya. Kebijakan yang berpihak kepada petani dari pemerintah dan peneliti di perguruan tinggi akan mempercepat proses alih teknologi ini ke petani. Sampai saat ini, teknologi ini tetap kompetitif dalam bersaing dengan teknologi lain. Kemajuan bioteknologi telah menghasilkan produk yang telah beredar di pasar dan telah digunakan jutaan umat manusia. Produk tersebut adalah genetic modified organisme (GMO) yang terdiri dari bibit unggul tanaman. Sebagai contoh bibit cabai kriting dari Korea sudah beredar di petani Indonesia. Bibit ikan/hewan unggul seperti ikan nila hasil persilangan sudah menjadi komsumsi kita setiap hari. Enzim yang merupakan biokatalisator dalam reaksi biokimiawi berhasil dipasarkan berbagai industri makanan dan minuman, misalnya enzim amilase dan glukosidase untuk membuat gula cair dari singkong. Berbagai jenis asam amino, asam organik, antibiotik, vaksin, dan lainnya sudah diproduksi secara massal dan digunakan umat manusia secara terus-menerus. Kapan Indonesia menjadi negara produsen dari produk-produk bioteknologi ini? Tragis, negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa tidak dapat dimanfaatkan oleh anak negeri. Tantangan ini terletak dipundak generasi muda yang memiliki idealisme, mau bekerja keras dan selalu berada berasa di koridor rida Allah Swt.
C. Pusat Antar-Universitas Bioteknologi Pada tahun 1985, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi memberikan mandat kepada IPB untuk mengembangkan Pusat Antar-Universitas Bioteknlogi (PAU BIOTEK). Pusat ini mempunyai misi untuk memperbaiki sistem pendidikan dan memperkuat kemampuan penelitian pendidikan tinggi melalui pendidikan pascasarjana. Mengingat inti pendidikan IPB adalah pertanian, pusat memberikan
78
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
mandat untuk mengembangkan Bioteknologi Pertanian kepada IPB. Proyek ini dalam pelaksanaannya baru dimulai pada 1986 dengan pembangunan gedung di Kampus IPB Dramaga. Gedung baru tersebut baru selesai pada tahun 1987. Setelah gedung selesai dibangun, mulai disiapkan penyusunan organisasi, personalia, dan administrasi. Sebagai direktur pertama yang diangkat Dr. M. Yusuf (alm) dan Abdul Aziz Darwis sebagai wakil direktur bidang program sekaligus merangkap kepala laboratorium bioindustri. Periode 1987–1992 kegiatan difokuskan untuk merekrut staf peneliti dari departemen terkait dan memiliki bidang yang relevan dengan bioteknologi. Pusat ini dibagi menjadi 5 lab (bagian), yaitu 1) bioteknologi tanaman, 2 )bioteknologi hewan, 3) bioteknologi kehutanan, 4) mikrobiologi dan biokimia terapan, serta 5) bioindustri. Masing-masing laboratorium diberi kewewenang penuh untuk menata laboratorium mereka, baik dalam merekrut staf peneliti, program penelitian dan membangun kerja sama dengan unit lain yang ada di IPB atau lembaga penelitian di luar IPB. Staf peneliti di masingmasing laboratorium mulai diprogramkan untuk di sekolahkan ke luar negeri dengan bidang studi bioteknologi dan yang terkait. Pengadaan peralatan secara bertahap dipesan keluar negeri mengingat dalam negeri sendiri tidak tersedia dengan spesifikasi yang diperlukan. Pada tahun 1992 terjadi pergantian pimpinan dari Dr. M. Yusuf (alm.) kepada pak Abdul Aziz sebagai direktur yang baru di PAU BIOTEK IPB. Periode 1992–1995 PAU BIOTEK IPB masih meneruskan program periode sebelumnya dan mempersiapkan program untuk mendapatkan dana dari Bank Dunia (World Bank) yang dikenal dengan Center Grant Project. Proyek ini berhasil diperoleh setelah terlebih dulu mengajukan proposal yang dinilai secara cermat tim dari Bank Dunia. Proposal mencakup 1) objektif, 2) implementasi, 3) pendidikan pascasarjana, 4) penelitian, 5) keterkaitan dengan unit lain, dan 6)prestasi yang dicapai. Program ini dengan dana yang cukup besar dan diimplementasikan dalam jangka waktu 3 tahun (1995–1998).
79
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Setiap program yang dilaksanakan selalu mengacu kepada objektivitas yang dirumuskan dengan cermat. Objektivitas PAU BIOTEKNOLOGI IPB adalah 1) memperkuat pendidikan pasca-IPB di bidang bioteknologi pertanian dan ilmu dasar yang terkait; 2) memacu perkembangan disiplin ilmu yang berhubungan degan bioteknologi seperti mikrobiologi, biologi molekular, imunologi, genetik, biokimia, dan biocemical engineering; 3) memperkuat program pemerintah untuk mengembangkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan melalui bioteknologi. Untuk memperkuat pendidikan pascasarjana dirancang judul penelitian di bidang bioteknologi pertanian dan disediakan dana yang cukup bagi mahasiswa pasca yang ikut dalam penelitian tersebut. Hasil yang diperoleh selama 3 tahun sangat besar artinya bagi perkembangan program pasca-IPB. Sebagian besar departemen dan fakultas di IPB terlibat dalam proyek ini seperti Departemen Teknologi Industri, Departemen Biologi, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Perikanan. Mereka mengizinkan staf pengajar untuk ikut dalam penelitian bersama (joint research) dengan peneliti PAU. Mereka juga mengizinkan staf untuk dikirimkan ke luar 80
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
negeri untuk melanjutkan studi di bidang bioteknologi dan bidangbidang yang terkait. Alat-alat yang tersedia di PAU dapat digunakan oleh peneliti dan mahasiswa pasca dalam penelitian tesis mereka. Periode kepemimpinan PAU Bioteknologi 1992–1998 telah memberikan konstribusi yang cukup berarti dalam pengembangan pendidikan pasca, peningkatan fasilitas dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Konstribusi secara rinci sebagai berikut. 1. Overseases Visiting Scholars. Sebanyak 6 orang pakar asing didatangkan dengan berbagai bidang keahlian yang mereka miliki. Dr. Paul D. Shaw dari Departement of Plant Pathology University of Illinois USA dengan bidang keahlian biologi molekular penyakit tanaman. Prof. Abigail Salyers dengan keahlian mikrobial pathognesis dari University of Illinois USA. Prof. Richard Gardener dengan keahlian biologi molekular tanaman dari School of Biological Sciences University of Auckland, New Zealand. Dr. Detief Lobas dengan keahlian Bioprocess Engineering dari GBF, Germany. Dr. Roberts Haicourt dengan keahlian Somatic Embryogenesis and Physical Plant Transformation in Horticultural Crops dari Paris Sud University, France. Prof. Teruna J. Siahaan dari Departement of Parmaceutical Chemistry University of Kansas, USA. 2. Program Overseas Fellowship. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang bioteknologi molekular, dikirim staf muda untuk mengambil gelar S-2 dan S-3. Pada tahun 1995/1996 dan 1996/1997, PAU Biotek IPB telah mengirim enam orang. Saudara Sri Wilarso ke Perancis dan Saudara Djarot Sasongko ke Adelaide, Australia. Mereka ini mengambil bidang Molecular Genetics of Gene Coding Cellulase. Saudara Muhammad Yamin dikirim ke Australia untuk program Ph.D di University of Adelaide, Australia dan mengambil bidang Animal Biotechnology. Saudari Utut Widyastuti dikirim ke NARA Institute of Science and Technology Japan untuk program Ph.D dalam bidang Plant Molecular Genetics. Terakhir Mohammad Yani dikirim untuk program Ph.D di Departemen of 81
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Environmental Chemistry and Engineering di Tokyo Institute of Technology. Selama periode 1986/1998 telah dihasilkan 27 orang Ph.D dalam bidang bioteknologi. 3. Penelitian Mahasiswa Pascasarjana. PAU Bioteknologi IPB memberikan peluang seluas-luasnya untuk mahasiswa pascasarjana memanfaatkan fasilitas dan peralatan yang tersedia di PAU Biotek untuk penelitian tesis dan disertasi mereka. Pembimbing dari peneliti PAU sendiri atau dosen dari departemen mereka masing-masing. Pada tahun ajaran 1995/1997, sebanyak 54 orang mahasiswa pascasarjana yang terdiri dari 18 orang program S-3 dan S-2 36 orang telah meneliti di PAU Biotek. Mereka berasal dari berbagai institusi, 71 % dari universitas dan12 % dari lembaga penelitian departemen teknis. Pada umumnya masa studi untuk S-2 selama 2–3,5 tahun dan 4–5 tahun untuk S-3, sedangkan untuk penelitian mereka membutuhkan waktu 1–2,5 tahun untuk S-2 dan 3–4 tahun untuk program S-3. 4. Program penelitian yang melibatkan mahasiswa pascasarjana. Sumber dana penelitian yang dikelola oleh PAU Biotek berasal dari Riset Unggulan Terpadu (RUT) sebanyak 8 judul. Dana dari Riset Unggulan Kemitraan sebanyak 1 judul, dana dari Hibah Bersaing 4 judul penelitian, dan dana dari Graduate Research Grant sebanyak 5 judul. Di samping itu diperoleh pula dana dari hasil kerja sama dengan BRC Yonsei University Korea sebanyak 4 judul, dari ODA/IIB-United Kingdom diperoleh dana penelitian 2 judul, dari JSPS-Japan diperoleh dana untuk 2 judul dan diperoleh pula dana dari ARMP Departemen Pertanian sebanyak 2 judul. Semua penelitian ini dilakukan pada periode tahun 1995/1997. 5. Hasil penelitian. Hasil-hasil penelitian ini dituangkan dalam bentuk makalah yang dipresentasikan pada seminar nasional dan internasional dan dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional dan internasional. Selama tiga tahun pertama 1992/1994 telah dihasilkan tiga buah buku dan makalah di sepuluh jurnal,
82
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
sedangkan pada tahun 1995/1998 telah dipresentasikan di dalam seminar nasional sebanyak 18 makalah dan di dalam seminar internasional sebanyak 30 makalah. Semua pencapaian ini adalah hasil kerja sama yang intensif antara pimpinan PAU, staf peneliti PAU, dan ketua-ketua departemen dan dekan-dekan serta pimpinan IPB. Hasil yang diperoleh merupakan sumbangsih IPB kepada perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia dan untuk kemajuan bangsa.
D. Konsorsium Bioteknologi Indonesia (Indonesian Biotechnology Consortium) Pada bulan september tahun 1992, tiga pimpinan PAU Biotek (PAU Biotek IPB, PAU Biotek ITB, dan PAU Biotek UGM) sepakat untuk bersama-sama menyatukan pikiran, langkah, dan program di bidang bioteknologi sesuai dengan mandat masing-masing yang diberikan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkembangan bioteknologi pada dekade terakhir, yang telah memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pembangunan berbagai sektor kehidupan umat manusia. Penemuanpenemuan di bidang bioteknologi telah diimplementasikan dan dirasakan manfaatnya. Hal ini terlihat dengan nyata pada sektor pertanian, industri, kesehatan, dan lingkungan. Indonesia tidak ketinggalan dalam memacu perkembangan bioteknologi ini. Sejak tahun 1986 telah berdiri Pusat Antar-Universitas (PAU) Bioteknologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kemudian didirikan pula Pusat Penelitian dan Pengembangan BioteknologiLIPI, Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi IndustriBPPT, Lembaga Biologi Molekular Eijkman, dan Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi-Departemen Pertanian.
83
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Pusat-pusat penelitian dan pengembangan bioteknologi ini telah membangun fasilitas, menyiapkan tenaga-tenaga peneliti, dan melakukan program riset sesuai dengan bidang masing-masing. Mengingat strategisnya bioteknologi untuk memacu laju pembangunan di Indonesia, untuk mengoptimalkan hasil kerja lembaga-lembaga tersebut diperlukan suatu wadah bersama yang dapat memperlancar lintasan informasi di bidang teknologi. Untuk maksud tersebut, tiga PAU Bioteknologi (IPB, ITB dan UGM) bersepakat untuk mendirikan suatu wadah yaitu Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI). Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) merupakan himpunan lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang bioteknologi. Konsorsium ini bertujuan untuk menghimpun lembaga atau badan pemerintah dan/atau swasta yang bergerak dalam bidang bioteknologi, melakukan kontak atau hubungan dan menjalin kerja sama dengan lembaga yang bergerak dalam bidang bioteknologi dan bidang lain yang terkait, baik di luar atau pun di dalam negeri. Membantu pemerintah dalam pembangunan berbagai sektor kehidupan yang ada kaitannya dengan bidang bioteknologi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) mempunyai program-program, yaitu: 1) melakukan koordinasi dan kerja sama penelitian dalam bidang bioteknologi untuk memacu perkembangan ilmu dan teknologi di indonesia; 2) melakukan kegiatan penyebaran dan penerapan hasil temuan atau penelitian melalui kegiatan pelatihan; 3) temu ilmiah; 4) publikasi ilmiah; 5) konsultasi teknik, baik di dalam atau pun luar negeri; dan 6) memberikan masukan-masukan berupa konsep untuk pengembangan pendidikan dan kebijakan penelitian dalam bidang bioteknologi di Indonesia.
84
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
Program tersebut diimplementasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan penelitian, kerja sama dan pelayanan. Adapun kegiatan-kegiatan penelitian tersebut adalah mengidentifikasi objek penelitian yang hasilnya dapat dirasakan manfaatnya untuk masa sekarang atau pun masa datang, lalu melakukan koordinasi pelaksanaan penelitian sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Langkah terakhir adalah mencari dan menghimpun dana untuk melaksanakan penelitian. Untuk kegiatan kerja sama dilakukan perintisan kerja sama dengan pihak swasta atau badan lain, baik di dalam atau pun di luar negeri, melakukan kerja sama penelitian, penerapan teknologi, dan produksi masal dari hasil penelitian yang dapat dijual. Berikutnya adalah kerja sama dalam kegiatan pelayanan, yaitu: 1) dengan membuat konsep untuk pengembangan pendidikan dan kebijakan riset di bidang bioteknologi; 2) melaksanakan pelatihan (short-course,
85
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
internship) untuk instansi yang berminat; 3) mengadakan seminar/ konferensi untuk menyebarkan informasi, memberikan konsultasi teknik bagi semua pihak yang berkepentingan; dan menerbitkan publikasi ilmiah untuk menyebarkan informasi ilmiah ke seluruh masyarakat pengguna bioteknologi. Sesuai dengan kesepakatan para anggota Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) pada tanggal 28 Oktober 1994 di Puncak Bogor Jawa Barat, secara aklamasi dipilih pak Abdul Aziz sebagai ketua konsorsium untuk periode 1994–1996 dan berlanjut di periode 1996– 1998. Konsorsium ini berhasil merumuskan berbagai kebijakan dan menindaklanjutinya dalam program oleh masing-masing anggota. Kebijakan tersebut antara lain merumuskan konsep Riset Unggulan Terpadu ( RUT) dan Riset Unggulan Kemitraan (RUK). Konsep ini setelah diajukan kepada Dewan Riset Nasional (DRN) menjadi program nasional yang didanai oleh pemerintah dan ikutnya swasta untuk berpatisipasi. Konsorsium ini mengajak pula pusat-pusat yang lain untuk membentuk wadah yang dapat mewadahi bioscience. Berdasarkan kesepakatan bersama, terbentuklah wadah baru dengan nama Tujuh PAU Bioscience. Dalam rangka menjalin kerja sama yang lebih intensif dan saling tukar informasi, diadakan pertemuan secara rutin dan bergilir 3 bulan sekali ditiga kota (Bogor, Bandung, dan Yogyakarta). Salah satu hasil yang sangat besar manfaatnya dalam penyebaran hasil riset adalah diterbitkan Journal Bioscience yang dipimpin Prof. Dr. Umar A. Jenie. KBI ini sampai sekarang masih tetap eksis dan mengadakan kongres setiap dua tahun sekali.
86
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
E. Konsep Bioisland Salah satu kegiatan yang dirancang oleh pak Abdul Aziz yang menjadi rujukan bagi negara lain adalah Bioisland. Bioisland adalah suatu kawasan yang terdiri dari fasilitas dan infrastruktur yang terintegrasi untuk kegiatan penelitian dan pengembangan Bioteknologi, yang dilengkapi dengan infrastruktur penunjang dan rule of conduct. Bioisland bertujuan (1) meningkatkan peranan bioteknologi dalam ekonomi dunia, (2) memperkuat sinergi penelitian dan pengembangan industri berbasis bioteknologi, (3) menyediakan infrastruktur yang terintegrasi untuk penelitian dan pengembangan bioteknologi, serta (4) melestarikan sumber daya hayati di Indonesia. Dibandingkan dengan beberapa kawasan penelitian dan pengembangan bioteknologi yang ada (terutama di Asia), Bioisland memiliki beberapa keunggulan karena hal-hal berikut. 1. Dibangun di wilayah Barelang sebagai bonded area yang memiliki keistimewaan peraturan dan memiliki infrastruktur standar internasional. 2. Memiliki kemudahan akses ke Pusat Keanekaragaman Hayati (BRC), baik yang dibangun di dalam kawasan maupun BRC exsitu yang tersebar di seluruh Indonesia. 3. Dibangun dalam suatu pulau yang terpisah dari daratan lain yang memungkinkan tingkat sekuritas yang optimal baik secara fisik maupun biologis. 4. Dirancang dengan sistem pengelolaan, pelayanan, dan infrastruktur terpadu (one stop service) yang dilengkapai dengan rule of conduct.
87
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Peta tanah yang dicanangkan untuk lokasi Bioisland di Pulau Galang, Batam Penelitian dan pengembangan bioteknologi di kawasan Bioisland diorientasikan sepenuhnya untuk kepentingan manusia dan kelestarian sumber daya hayati yang ada di Indonesia khususnya dan yang ada di dunia umumnya. Berdasarkan kategori sumber daya yang ada, di Bioisland akan dikembangkan bioteknologi pada bidang kedokteran/ 88
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
farmasi, pertanian dan pangan, perikanan dan kelautan, industri dan lingkungan. Masing-masing bidang bioteknologi yang akan dikembangkan memiliki zona tersendiri yang luasnya ditentukan berdasarkan tipologi masing-masing bidang bioteknologi, kondisi teknis tapak di lokasi dan potensi pasar (tenant) bidang bioteknologi yang ada di seluruh dunia. Bioteknologi kedokteran/farmasi diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan terhadap obat-obatan dan teknik kedokteran melalui bioteknologi. Bioteknologi pertanian dan pangan diarahkan untuk menuhi kebutuhan pangan dengan memproduksi varietas unggul dengan perekayasaan genetika dan pembuatan biopestisida. Bioteknologi perikanan diarahkan untuk (1) pengadaan aquaculture yang digunakan untuk percobaan tentang pertumbuhan organisme air dalam lingkungan terkontrol, menghasilkan vaksin, produksi feed additive, pengembangan teknologi untuk suplai pangan, menghasilkan senyawa kimia untuk obat-obatan, (2) pemanfaatan rekayasa genetik yang berorientasi pada pengembangan jenis ikan dan organisme air untuk mengontrol laju pertumbuhan ikan dan organisme air lainnya, menghasilkan ketahanan terhadap penyakit dan ketahanan terhadap lingkungan yang rusak, (3) bioremediasi yang berorientasi pada perbaikan lingkungan air melalui organisme atau komunitas alami yang mengandung organisme tersebut dapat membersihkan atau memurnikan polutan dalam air, (4) teknik konservasi biota laut dengan bioteknologi, dan (5) penelitian dan penerapan Bioteknologi Lingkungan dan Industi. Aktivitas utama Bioisland direncanakan untuk melakukan kegiatan eksplorasi, identifikasi, ekstraksi, karakterisasi, melakukan penelitian dan pengembangan untuk memproduksi jenis atau varietas baru, senyawa-senyawa yang digunakan sebagai obat-obatan dan berbagai industri. Dengan kemampuan tersebut, bioisland mampu melakukan perekayasaan produk melalui bioteknologi dan mampu menghasilkan berbagai produk yang bernilai ekonomi tinggi. 89
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Biological resources Di dalam Bioisland, aktivitas utama lainnya adalah mengadakan pertemuan ilmiah melalui simposium, seminar, dan konferensi serta pemeliharaan plasma nutfah dalam Culture Collection Centre. Dari hal tersebut, bisa dirancang kegiatan trading hasil penelitian atau hasil bioprospecting. Tidak kalah pentingnya dalam melakukan komunikasi dan diseminasi ilmiah, aktivitas bioisland adalah melakukan sosialisasi dan publikasi hasil penelitian melalui penerbitan jurnal, buletin, majalah ilmiah, dan website. Kegiatan ini bisa berupa pameran produk/hasil temuan/ hasil penelitian. Kegiatan ini berupa demonstrasi hasil dan open house, serta yang tidak kalah pentingnya juga adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan.
90
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
Conference centre Agar semua kegiatan tersebut dapat dijalankan dengan baik, kompleks ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas fisik. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah sebagai berikut.
Fasilitas Multi Tenant Building Multi Tenant Building merupakan laboratorium yang disediakan oleh pengelola kawasan untuk para tenant. Setiap lantai gedung laboratorium standar terdiri dari beberapa ruangan laboratorium, ruang pertemuan dan diskusi, ruang staf, ruang cuci peralatan, ruang gelap, ruang pegawai pembersih, ruang data dan komputasi, perpustakaan, sekretariat, ruang pendingin, gudang, ruang bahan kimia, toilet, dan ventry.
Laboratorium Khusus Laboratorium khusus yang memiliki tingkat risiko tinggi baik untuk individu maupun komunitas. Laboratorium ini tergolong mahal dalam peralatan dan sistem pengamanannya, sehingga dirancang untuk dapat digunakan sebagai fasilitas bersama terutama untuk tenant yang tidak mampu mengonstruksi laboratorium-laboratorium ini.
91
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Tenances laboratory
Pilot Plant Tempat pengujian produk dalam skala industri. Fasilitas penunjang ini diadakan untuk digunakan bersama. Terdapat sekitar 4 buah pilot plant yang disediakan di Bioisland, tersebar disetiap zona bioteknologi yang dikembangkan dalam kawasan.
Laboratorium Lapang Merupakan tempat pengujian tanaman hasil penelitian bioteknologi tanaman dan pangan di tingkat lapangan setelah pengujian di tingkat rumah kaca atau growth chamber.
Gedung Pengelola (Management Building) Gedung Pengelola terdiri dari ruang administrasi, pusat informasi, ruang pemasaran, ruang tamu, musala, kafetaria, toilet, dan gudang. Di dalam gedung ini semua fungsi pengelolaan dan pelayanan dalam kawasan diselenggarakan dengan menganut sistem ‘one stop service’. 92
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
Ruang Radiasi Ruang radiasi berfungsi untuk sterilisasi bahan, alat tertentu atau untuk penelitian yang menggunakan radioaktif. Ruang radiasi ini hanya terdapat satu buah di dalam kawasan yang dapat digunakan secara bergiliran dengan program penjadwalan yang ditentukan oleh pengelola kawasan atau perusahaan tertentu yang melakukan investasi dalam mengadakan ruang radiasi.
Kandang (Animal House) Kandang atau animal house berfungsi untuk tempat pemeliharaan hewan percobaan atau kandang percobaan untuk bioteknologi hewan.
Rumah Kaca (Green House) Rumah kaca berfungsi untuk aklimatisasi dan percobaan tanaman (termasuk sebelum transplantasi ke lapangan). Rumah kaca dalam kawasan dirancang dengan sistem modifikasi iklim yang terkontrol untuk pertumbuhan tanaman secara optimal.
Pusat Sumber Daya Hayati (Biological Resource Center) Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat koleksi sumber daya genetik exsitu termasuk collection center dan gene bank yang di datangkan dan ditangkar dalam suatu areal khusus sesuai dengan syarat klimatik, edafik, dan biologisnya.
Pusat Bioinformatika Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dalam aktivitas dan hasil penelitian, serta pengembangan bioteknologi, baik yang dihasilkan dalam kawasan Bioisland maupun oleh institusi lain di luar kawasan. 93
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Pusat Perbengkelan Fasilitas ini terdiri dari dua unit kegiatan yang dipisahkan berdasarkan jenis pekerjaannya. Unit pertama merupakan bagian yang berfungsi sebagai pusat perbaikan, perancangan, dan pembuatan serta kalibrasi alat, komputer, dan elektronika arus searah. Unit kedua berfungsi untuk perbaikan alat-alat otomotif dan instalasi infrastruktur (listrik, air, gas, dan telekomunikasi).
Pusat Pustaka (Perpustakaan) Perpustakaan terpusat dilengkapi dengan sistem digital interaktif yang memudahkan penelusuran data yang diinginkan. Sistem ini memudahkan penelusuran data di seluruh dunia.
Gedung Konferensi Gedung konferensi berfungsi untuk kegiatan konferensi dan seminar hasil-hasil penelitian. Gedung ini terdiri dari ball room, ruang konferensi pers, ruang pelatihan dan pertemuan, toilet, dan ruang kantor.
Pusat Pelatihan dan Pendidikan Sesuai fungsinya, fasilitas ini digunakan untuk kegiatan pelatihan atau transfer teknologi bagi para ilmuwan dari dalam dan luar negeri, termasuk juga para mahasiswa.
Gedung Pameran Gedung ini berfungsi untuk memamerkan hasil-hasil temuan bioteknologi baik yang berasal dari dalam kawasan maupun dari luar kawasan. Gedung ini memungkinkan terjadinya trading terhadap prototipe/produk yang dipamerkan.
94
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
Museum Bioteknologi Fasilitas ini berfungsi sebagai museum perkembangan bioteknologi dari seluruh dunia.
Fasilitas Bersama Fasilitas bersama merupakan fasilitas yang secara langsung tidak berkaitan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan bioteknologi, tetapi keberadaannya sangat diperlukan untuk memperlancar kegiatan sehari-hari. Fasilitas bersama terdiri dari poliklinik kesehatan, rumah ibadah, pusat perbelanjaan, bank, kantor pos, pusat rekreasi, restauran, guest house, asrama, lapangan golf, pusat kebugaran, dan olah raga.
Infrastruktur Infrastruktur yang tersedia dalam Bioisland adalah pusat tenaga listrik, pusat pengolahan air bersih, pusat pengolahan limbah, jalan dan elemennya, pemadam kebakaran dan telekomunikasi.
Kawasan Hijau dan Konservasi Kawasan Hijau dan Konservasi merupakan bagian yang sangat penting dalam Bioisland. Dengan adanya kawasan ini menunjukkan keunikan tentang Bioisland yang sangat panoramic, inspiratif, dan kondusif bagi kegiatan R&D. Bioisland memiliki peranan sebagai (1) pengaman kepentingan nasional, yang meliputi pemanfaatan sumber daya hayati Indonesia dan sekaligus menjadi entry point ke pusat keanekaragaman hayati di seluruh Indonesia, sehingga pemanfaatan keanekaragaman hayati dapat dipenuhi melalui prinsip kelestarian, konservasi, dan benefit sharing, (2) agen perantara dalam menawarkan sumber daya hayati tersebut sebagai komoditas komersial yang memiliki prospek bisnis yang menguntungkan yang dapat memberikan peluang devisa bagi Indonesia melalui Bioprospecting, (3) fasilitator untuk kegiatan penelitian dan 95
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
pengembangan bioteknologi dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan komersialisasi produk hasil penelitian dan pengembangan Bioisland tersebut. Dr. Ir. Luki Abdullah adalah salah seorang yang membantu Pak Abdul Aziz merancang Bioisland. Beliau memberikan testimoninya tentang biosland ini: “Beliau memberi cukup banyak inspirasi kepada tim BIOISLAND yang saat itu diisi oleh orang-orang yang masih muda. Walaupun terdiri dari orang yang muda-muda, beliau mendidik tim untuk bisa bebas berbicara, mengungkapkan pendapat, berekspresi, dan berinovasi tentang konsep BIOISLAND yang saat itu belum ada di Indonesia, bahkan sampai saat ini. Namun, cita-cita yang mulia ini kandas ketika pergantian presiden dan menteri yang membuat pembentukan BIOISLAND tidak dilanjutkan” Proyek bioisland ini merupakan program kementerian riset dan teknologi pada waktu bapak Ir. Hatta Rajasa yang menjadi Menristek. Proyek ini diamanahkan kepada pak Abdul Aziz yang saat itu menjabat sebagai staf ahli Menristek. Pak Abdul Aziz membentuk satu tim yang ketuanya Dr. Ir. Meika S. Rusli. Pak Meika melibatkan pakar-pakar bioteknologi dari IPB, BPPT, dan LIPI. Pakar-pakar tersebut adalah Dr. Ir Luki Abdullah, Prof. Dr. Ir. Khaswar Syamsu, Dr. Ir. Abdul Munif, dan lainnya. Sampai saat ini tidak tahu bagaimana kelanjutan proyek tersebut. Malaysia yang belakangan mendirikan proyek yang sama dengan nama Biovally berhasil dengan sukses. Mereka sering berkonsultasi ke kantor kemenristek setelah mereka tahu bahwa kita sedang merancang proyek bioisland waktu itu.
F. Bakti untuk Tanah Kelahiran 1. Pelajaran dari Tanah Kelahiran Adat Minang kaya dengan pepatah-petitih yang dijadikan sebagai acuan nilai dalam berbagai sisi kehidupan. Di Kanagarian Bukikbatabuah 96
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
pepatah-petitih ini menjadi acuan dalam hidup kesehariannya. Orang Minang sangat peduli dengan hari depan generasinya sebagaimana diungkap dalam pepatah: “Hiduk bajaso, mati bapusako”, “Gajah mati maninggaan gadiang, harimau mati maninggaan balang”. Arti dari pepatah ini adalah hidup itu memiliki makna tersendiri, hidup bukan sekadar untuk hidup dan harus berbuat sesuatu yang ditinggalkan buat generasi yang akan datang. Kerja keras akan menjadi keharusan agar ada sesuatu yang akan diwariskan dan yang diwariskan itu bukan hanya sekadar harta benda untuk anak cucu, tetapi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Tidak kalah pentingnya yaitu mewariskan nilai-nilai luhur Ilahiyah yang akan menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari bagi generasi penerus. Kerja keras sudah menjadi gaya hidup orang Minang karena pepatah mengingatkan “Hilang rano dek pinyakik, hilang bangso indak barameh”, “Kayu hutan bukan andaleh, elok dibuek kalamari, tahan hujan barani bapaneh, baitu urang mancari rasaki”. Walaupun materi tidak menjadi tujuan dalam hidup, tetapi ketiadaan materi bisa menyebabkan orang kehilangan harga diri dan martabat. Sudah selayaknya dalam mencari rezeki tidak mengenal rasa lelah dan bekerja dengan menempuh cara-cara yang halal. Azas persamaan dan hidup berdampingan secara harmonis pun menjadi nilai yang cukup mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat Minang sehingga dituangkan dalam pepatah ‘Nan buto pahambuih lasuang, nan pakak palapeh badia, nan lumpuah paunyi rumah, nan kuat pambawo baban, nan binguang kadisuruah-suruah dan nan cadiak lawan barundiang”. Setiap orang memiliki kemampuan sesuai dengan takdirnya dan berbuat sesuai dengan kemampuannya. Tidak ada diskriminasi yang didasarkan kepada keadaan fisik dan cacat yang diderita oleh seseorang. Nan tuo dihormati, samo gadang dibawo bakawan dan nan ketek disayangi. Demikianlah kehidupan bertetangga dan bermasyarakat dibina dan dikembangkan berdasarkan adat. Norma-norma dan nilai-nilai ini dimantapkan dan diberi makna oleh ajaran Islam sewaktu masuk ke Minangkabau. 97
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
Wilayah Bukikbatabuah terdiri dari dua pertiga tanah darat dan sepertiga tanah sawah. Tanah darat ditanami tebu dan tanah sawah ditanami padi dan sayur-sayuran. Curah hujan yang cukup tinggi sehingga daerah ini subur dan sumber air tersedia dengan cukup. Tanaman tebu diolah dengan menggunakan penggilingan tradisional yang ditarik oleh kerbau. Beberapa tahun terakhir sudah mulai dioperasikan penggilingan tebu menggunakan mesin yang portable. Nira tebu hasil olahan dimasak menjadi tengguli dan dimasak ulang sehingga menjadi kental dan siap dicetak dengan menggunakan batok kelapa sebagai wadahnya. Setiap minggu, sekitar seratus ton gula merah ini dipasarkan ke Bukittinggi. Di samping dikomsumsi oleh masyarakat setempat, gula merah ini diperdagangkan pula ke kota-kota di Sumatera Barat dan ke provinsi lain seperti Jambi, Riau, dan Sumatera Utara. Kebun tebu merupakan sumber mata pencaharian utama masyarakat Bukikbatabuah, sedangkan produksi padi hanya untuk memenuhi kebutuhan sebagian kecil penduduk. Kebutuhan beras didatangkan dari desa tetanggga. Kehidupan sehari-hari terlihat serba kekurangan karena penghasilan tidak seimbang dengan pendapatan dan penduduk yang cukup besar (10.000 orang pada tahun 2010).
Kanagarian Bukikbatabuah 98
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
Puluhan tahun kondisi masyarakat yang memprihatinkan ini tidak mengalami perubahan yang berarti. Penghasilan sehari-hari dari usaha tani hanya cukup untuk makan, sedangkan biaya kesehatan dan pendidikan anak-anak tidak ada, akibatnya banyak anak-anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah karena tidak adanya biaya. Penduduk desa ini ada yang berdagang, pegawai negeri, dan pergi merantau, tetapi jumlahnya sangat sedikit sekali. Putra-putri mereka inilah yang dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dan berhasil. Sayangnya, mereka tidak mau kembali membangun desanya malahan menikah di rantau, sehingga untuk pulang ke kampung peluangnya sudah kecil sekali. Hal ini terjadi karena ladang usaha dan peluang usaha di kampung tidak tersedia. Kasus serupa terjadi hampir di seluruh desa di Indonesia, dengan berpindahnya tenaga-tenaga terdidik dan terampil ke kota-kota, desa-desa tidak memiliki tenaga-tenaga terampil yang akan membangun desanya. Pemerintah telah mencanangkan berbagai program untuk membangun masyarakat pedesaan, tetapi sampai sekarang belum mendatangkan hasil yang optimal. Permasalahan kehidupan petani dan masyarakat pedesaan tidak akan dapat diselesaikan dengan mengucurkan dana dan berbagai proyek. Pemerintah harus betul-betul memiliki political will dan merancang program yang menyeluruh (holistik) untuk membangun pedesaan diseluruh Indonesia. Beberapa hal yang mendasar yang perlu dikaji secara tuntas adalah 1) pemilikan lahan yang terbatas, 2) harga komoditas pertanian yang tidak seimbang dengan harga komoditas nonpertanian, 3) sumber daya manusia (SDM) yang tidak terampil, 4) sistem perdagangan komoditas pertanian yang masih dikuasai pedagang perantara, dan 5) teknologi tepat guna dan tepat sasaran, dan 6) sarana dan prasarana usaha sektor pertanian. Mengingat usaha tanaman pangan yang dikelola petani hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari itu pun masih sangat berisiko jika musim tidak menentu, khusus untuk Kanagarian Bukikbatabuah ini diharuskan mulai merintis dan mengintroduksi jenis komoditas baru untuk ditanam di lahan-lahan mereka. Perkembangan 99
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
kota Bukittinggi ke depan akan menjadi kota perdagangan dan parawisata, sehingga kebutuhan sayur-sayuran dan buah-buahan sangat besar. Daerah yang cukup potensial untuk menyuplai kebutuhan kota ini adalah Kanagarian Bukikbatabuah yang memiliki iklim yang cocok dan ketersediaan lahan yang masih luas. Komoditas yang secara ekonomis memiliki nilai yang tinggi adalah apel, anggur, jeruk, mangga, avokad, dan jenis sayur-sayuran yang digunakan di hotelhotel. Walinagari sebagai kepala pemerintahan dan pemangku adat harus bekerja sama mengajak masyarakat untuk mengubah pola tani mereka dengan menanam komoditas-komoditas baru tersebut. Tidak kalah pentingnya, petani dianjurkan menanam tanaman kehutanan yang harganya cukup mahal seperti jati, surian, mahoni, dan lainnya sebagai komoditas tabungan masa depan. Akhir-akhir ini, walaupun ekonomi masyarakat di daerah ini masih lemah, tetapi tidak mengurangi semangat mereka untuk menyekolahkan anak-anaknya. Daya juang anak-anak mereka cukup tinggi untuk bersekolah. Di pagi hari terlihat rombongan anak di jalan desa berangkat pergi sekolah dengan bersemangat, walaupun mereka tahu orang tua mereka sedang di sawah atau di ladang memeras keringat untuk mencari biaya hidup dan keperluan sekolah anakanaknya. Sepulang dari sekolah, anak-anak ini biasanya membantu orang tua mereka bekerja di sawah dan di ladang. Di kanagarian ini terdapat enam sekolah dasar, satu buah SMP dan satu buah Madrasah Tsanawiyah. Anak-anak desa ini yang masuk perguruan tinggi dan sudah menyelesaikan pendidikan mereka di perguruan tinggi sudah memadai. Rata-rata mereka kuliah dengan perjuangan yang cukup berat dan pergi ke luar daerah. Kehidupan beragama di Kanagarian Bukikbatabuah cukup memprihatinkan karena pemuda-pemuda kurang perhatian terhadap pelaksanaan ibadah. Pengaruh kehidupan kota mulai memengaruhi anak-anak desa. Perantau-perantau yang sewaktu-waktu pulang ke kampung juga ikut andil memengaruhi kehidupan masyarakat pedesaan. Penataan kehidupan agama di daerah ini di pusatkan di 100
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
masjid. Nagari Bukikbatabuah memiliki empat masjid jami’, di masingmasing jorong terdapat masjid. Membangun masjid di daerah ini tidak dapat dilakukan di sembarang tempat dan membangun masjid baru tidak dibolehkan apabila masjid lama masih baik dan kalau pun rusak harus direnovasi. Hal ini dimaksudkan agar tidak terpecah-pecahnya umat dengan memiliki masjid sendiri-sendiri. Pengelolaan masjid dilakukan oleh lembaga yang dikenal dengan Pengurus dan Tuanku Sidang. Pengurus dibentuk melalui musyawarah jamaah untuk periode tertentu, sedangkan Tuanku Sidang ditunjuk oleh wakil-wakil jorong dalam suatu musyawarah. Personalianya sudah menjadi kesepakatan setiap jorong sesuai dengan posisinya. Tuanku Sidang terdiri dari imam, khatib, qadhi, dan bilal. Imam bertugas sebagai imam salat Jumat, khatib bertugas memberikan khutbah setiap Jumat, qadhi memimpin akad nikah di masjid, dan bilal bertugas mengumandangkan azan setiap jumat. Pengurus masjid berfungsi menyiapkan sarana, prasarana, dan pendanaan untuk masjid. Pola dan sistem ini cukup efektif untuk menjaga kemakmuran masjid. “Hanyalah yang memakmurkan masjidmasjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan yang dapat petunjuk” (At-taubah 9:18).
2. Membangun Kampung, Membangun Pertanian Sejak mulai kuliah di IPB pak Abdul Aziz sudah mempunyai keinginan yang kuat untuk berbuat sesuatu terhadap kampung halamannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman yang panjang melihat, menyaksikan, dan merasakan betapa pahit dan getirnya kehidupan masyarakat di mana beliau tinggal sejak dari masa kanak-kanak sampai meninggalkan kampung halaman untuk belajar di IPB. Pada tahun 1969 beliau pulang ke kampung halaman karena ibu yang sangat beliau cintai meninggal dunia. Selama berada di kampung halaman, beliau memerhatikan bagaimana cara petani menyemaikan benih padi di tanah kering. Kemudian 101
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
beliau jelaskan bahwa cara yang seperti ini kurang baik karena nanti waktu mencabut benih yang sudah jadi akarnya akan putus sehingga setelah ditanam di sawah akan mengalami waktu yang lama untuk tumbuh kembali. Hal itu disebabkan benih memerlukan waktu untuk membentuk akar-akar baru. Penjelasan ini belum bisa diterima oleh masyarakat setempat karena mereka telah melakukan hal itu secara turun temurun. Pak Abdul Aziz mencoba menyemaikan benih padi di tanah basah untuk ditanam di sawah sendiri. Setahun kemudian baru masyarakat setempat mengikuti yang dicontohkan pak Abdul Aziz karena mereka melihat hasilnya yang cukup baik. Sampai saat ini seluruh masyarakat di Kawalian Nagari Bukikbatabuah telah menggunakan penyemaian benih padi di tanah basah. Metode memberikan contoh yang baik (Uswatun Hasanah) lebih efektif dari cara penyuluhan secara lisan (diskusi dan ceramah). Pak Abdul Aziz menyadari bahwa tidak mudah dan tidak akan mampu untuk melakukan perubahan kampung halamannya jika tidak dilakukan secara bersama-sama dengan perantau-perantau yang ada di sekitar Jakarta dan Bogor. Pada tahun 1993 beliau mendirikan yayasan yang diberi nama Yayasan Nururrahman. Ketua yayasan diamanahkan kepada Drs. Dasrizal, M.Si dan Drs. Zafril sebagai sekretaris. Beliau sendiri sebagai pendiri dan ketua Badan Pembina. Yayasan ini mempunyai dua program utama, yaitu bidang pendidikan dan ekonomi untuk kampung halaman (Kanagarian Bukikbatabuah). Pada tahun 1994, pengurus yayasan pulang ke kampung. Bersama dengan pemerintahan nagari dan pemuka masyarakat pengurus yayasan menyepakati untuk mengadakan musyawarah pembangunan Nagari Bukikbatabuah. Musyawarah ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Bapak Hasan Basri Durin dan Bupati Kabupaten Agam. Musyawarah menghasilkan rumusan lima rancangan pembangunan Nagari Bukikbatabuah. Rancangan pertama merekomendasikan pembanguan jalan desa sepanjang 20 km yang meliputi 1) jaringan jalan Pincuran Pasobok–Ponggok–Katinggian–Cumantiang, 2)
102
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
jaringan jalan Batubajolang–Atehbukik–Lubuaknunang–Simpang Tigo, 3) jaringan jalan Kubu Apa–Gobah–Lubuak, dan 4) jaringan jalan Mantuang–Tanjuang Medan–Batabuah–Gobah–Bukik. Rekomendasi kedua pembangunan jaringan irigasi dengan merehabilitasi saluran air Sirangkak Gadang. Rekomendasi ketiga adalah pembangunan pertanian dengan mengitroduksi mesin penggilingan tebu dengan diesel (portable) dan tanaman buah-buahan seperti avokad, jeruk, anggur, dan apel. Rekomendasi keempat adalah mendirikan lembaga keuangan mikro (baitul mal, BMT), sedangkan rekomendasi kelima adalah mendirikan sekolah menengah pertama (Tsanawiyah/ SMP) karena di kanagarian ini terdapat 6 buah sekolah dasar (SD) dan yang tamat SD terpaksa melanjutkan ke Kota Bukittinggi atau ke tempat lainnya yang jaraknya sekitar 5 km. Satu minggu setelah musyawarah selesai, sebelum kembali ke Bogor, pengurus yayasan menyerahkan hasil musyawarah tersebut kepada bupati dan gubernur. Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki yayasan, baru pada tahun 1996 direalisasikan program nyata untuk kampung halaman dengan mendatangkan bibit apel sebanyak 1000 batang dan dibagikan secara gratis sebanyak 10 batang kepada setiap kepala keluarga. Dua tahun berikutnya bangunan Madrasah Hidayatunnas Tarok Bukikbatabuah direnovasi dan ditambah ruang kelasnya. Setelah renovasi dan penambahan bangunan selesai, dibuka pendidikan tingkat Tsanawiyah dan siswa dibebaskan dari bayaran serta diberi buku dan pakaian seragam secara gratis. Madrasah Hidayatunnas sempat ditutup sewaktu terjadi PRRI pada tahun 1957 yang berarti selama 41 tahun sekolah ini dibiarkan tanpa ada inisiatif untuk menghidupkannya kembali. Alhamdulillah sampai saat ini sekolah beroperasi dengan perkembangan yang menggembirakan. Pada tahun 2007 terjadi gempa di Sumatera Barat dan dibeberapa kabupaten, terjadi kerusakan hebat dan menelan korban jiwa. Salah satu desa yang parah adalah Kanagarian Bukikbatabuah. Sehari setelah kejadian, orang dari kampung pak Abdul aziz menelepon dan 103
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
ceritakan betapa parahnya kerusakan yang terjadi di kampung beliau. Menerima berita tersebut beliau cepat mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Beliau menelpon teman-teman sejawat dan anak bimbingnya yang sudah berhasil. Terkumpullah sejumlah dana dan langsung dikirimkan ke kampung untuk keluarga yang tertimpa musibah dengan pesan uang ini hanya digunakan untuk membuat pondok (gubuk) bagi mereka yang rumahnya tidak bisa ditempati. Beliau berasumsi kalau untuk bantuan makanan biasanya akan datang bantuan dari berbagai pihak. Langkah berikutnya beliau datang ke Dewan Dakwah Islamiyah (DDI) dan bertemu dengan ketua Lazis DDI bapak Drs. H. M. Siddik Kertapati dan saudara Ade Salamun. Beliau temui pula H. Wardi Kamili Hubungan Luar Negeri bagian proyek-proyek pembangunan. Lazis DDI memberikan bantuan pembangunan ekonomi dalam bentuk dana untuk pengadaan 8 unit mesin penggilingan tebu yang didesain sendiri beserta 8 unit bangunan untuk mesin tersebut.
Kebun tebu Bagian hubungan luar negeri DDI memberikan bantuan dana untuk pembangunan sebuah masjid. Pak Abdul Aziz meneruskan usahanya 104
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
dengan menghubungi Prof. Didin Hafidudin Ketua Badan Zakat Nasional (Basnas) dan bantuan diberikan untuk merehabilitasi Masjid Lukok (Sawah Padang Bukikbatabuah). Khusus untuk bantuan ekonomi dari Lazis DDI dikelola dengan membentuk lembaga sendiri agar bantuan tersebut betul mendatangkan manfaat yang berkesinambungan serta betul-betul dapat meningkatkan kesejahteraan mereka yang diberi bantuan. Setiap mesin ditempatkan dilokasi yang tepat dan dekat dengan bahan baku (tebu). Setiap mesin diperuntukkan untuk 7 kepala keluarga dan dibentuk satu kelompok. Mesin yang delapan unit tersebut dikelola oleh 8 kelompok dan sebanyak 56 kepala keluarga. Masing-masing kepala keluarga diwajibkan mencicil dan memberikan infak sesuai dengan besarnya penghasilan yang mereka peroleh untuk mengoperasikan mesin penggilingan tersebut.
Mesjid Istihaj wa abnahuha, Simpang tiga Atas kesepakatan bersama, semua anggota kelompok membentuk Koperasi Syari’ah. Koperasi inilah yang mengelola usaha ini agar manajemen dan keuangan tertata dengan baik. Sekarang, koperasinya mati suri, tetapi unit mesinnya beroperasi dengan cukup efisien dan efektif. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari unit mesin 105
Meniti Jalan Ilahi
Perjalanan Hidup Seorang Anak Desa Biografi Abdul Aziz Darwis
penggilingan tebu ini. Unit penggilingan tebu tradisional (tenaga kerbau) hanya mampu menghasilkan 60 liter nira tebu per hari, sedangkan menggunakan unit mesin ini bisa menghasilkan 200 liter per hari nira tebu. Secara tidak langsung meningkatkan produksi gula merah dai nira tebu ini dan menekan biaya produksi.
Kilangan tradisional
Mesin kilangan 106
Bagian II
Pokok-Pokok Pikiran dan Aktivitas Sebagai Akademisi
Usaha untuk membangun pertanian di Kanagarian Bukikbatabuah tetap diusahakan oleh pak Abdul Aziz dengan mendatangkan bibit coklat dari Jember pada tahun 2008. Sekarang beberapa keluarga petani sudah panen dan menikmati hasilnya. Hasil musyawarah pembangunan nagari Bukikbatabuah yang dirancang tahun 1994 sudah terealisasi berkat bantuan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swadaya masyarakat. Diusia yang ke-70 ini pak Abdul Aziz masih mempunyai obsesi menjadikan Bukikbatabuah sebagai kanagarian (desa) agrowisata dengan berbagai tanaman buah-buahan yang cocok pada ketinggian 900 m di atas permukaan laut dan berudara sejuk. Tanaman yang cocok di antaranya adalah apel, anggur, murbei, dan tanaman sayursayuran yang digunakan di hotel-hotel. Tanaman ini cukup prospektif untuk dikembangkan, mengingat kota Bukittinggi sedang berkembang cepat sebagai kota wisata. Sapi perah dan kambing perah tidak kalah prospektifnya jika dipelihara dan dikembangkan di Kanagarian Bukikbatabuah. Mengingat kebutuhan susu yang meningkat dari hari ke hari di Kota Bukittinggi saat ini.
107