1. Yang termasuk dibawah ini variasi letak appendiks : a. parakolika b. retrosekal c. subsekal d. preileal e. Semua benar 2. Appendiks diperdarahai oleh arteri appendikular, merupakan cabang dari a. A. Mesenterika inferior b. A. Collica dextra c. A. Illeocolica d. A. Colica sinistra e. A. Colica media 3. Appendiks mendapat persarafan dari : a. Parasimpatis N. Vagus b. N. Facialis c. Simpatis N. Thoracalis X d. A & c e. Semua benar 4. Patofisiologi terjadinya appendiks a. Appendiks kataralis, terjadi inflamasi mukosa dan submukosa b. Appendiks obstruktif, akumulasi mucus, pertumbuhan bakteri dan atrofi mukosa, inflamasi dinding appendiks, thrombosis, gangrene, perfora c. Appendiks kataralis, terjadi inflmasi serosa d. Appendiks kataralis, terjadi inflamasi pada tunika muskularis e. Bssd 5. Peritoneum 6. Klasifikasi Peritonitis a. primary b. sekunder c. tersier d. bukan salah satu diatas e. semua benar 7. Peritonitis 8. Jika pada foto polos abdomen ditemukan udara bebas dan adanya gambaran klinik dari peritonitis diffusa, maka a. Segera resusitasi b. Jika keadaan memungkinkan lakukan source control c. Dapat dilakukan source control tanpa dilakukan resusitasi terlebih dahulu d. A+B benar e. A+B+C 9. Ileus obstruksi adalah suatu kejadian a. Gangguan pasase isi usus akibat sumbatan sehinga terjadi penumpukan cairan dan udara di
bagian proksimal dari sumbatan tersebut b. Gangguan pasase isi usus akibat sumbatan sehingga terjadi penumpukan cairan dan udara di bagian distal dari sumbatan tersebut c. Gangguan pasase isi usus d. Gangguan pasase isi usus akibat paralitik sehingga terjadi penumpukan cairan dan udara di bagian proksimal dari sumbatan tersebut e. Gangguan pasase isi usus akibat paralitik sehingga terjadi penumpukan cairan dan udara di bagian distal sumbatan tersebut 10.Pada ileus obstruksi dapat terjadi/ditemukan, kecuali a. Peningkatan tekanan intraluminer b. Gangguan resorpsi usus c. Peningkatan sekresi usus d. Muntah e. Buang air besar biasa 11.Berdasarkan mekanisme terjadinya obstruksi, ileus obstruksi dibagi menjadi : a. Obstruksi pada lumen usus (intralumuner) misalnya polipoid tumor, intususepso, gailstone ileus, fekolit, bezoar b. Kelainan pada dinding usus (Intramural) misalnya adhesi c. Kelainan diluar usus (ekstra mural ) misalnya Polipod tumor, intususepsi, fekolit, benzoar d. Obstruksi pada lumen usu (intra luminer) misalnya adhesi, hernia e. Bukan salah satu diatas 12.Berdasarkan gradasinya, ileus obstruksi dibagi atas : a. Obstruksi parsial b. Obstruksi complete c. Obstruksi strangulasi, gangguan pasase isi usus disertai dengan adanya gangguan vaskularisasi d. Semua diatas benar e. Bukan salah satu diatas 13.Hal yang dapat ditemukan pada ileus obstruksi kecuali a. Inspeksi : distensi, tampak gambaran kontur dan peristaltik usus, terutama pada penderita kurus b. Anamnesis : tidak ada perubahan defikasi (biasa) c. Palpasi : perut distensi, tegang, kadangkadang nyeri d. Perkusi : nyeri dan terdengar suara timpani
e. Auskultasi : bising usus meninggi (metalic sound) Bila obstruksi sudah berlangsung lama dan strangulasi dan bising usus akan menghilang 14.Gambaran radiologi STEP LADDER (anak tangga) merupakan ciri khas dari a. Appendistis akut b. Ileus obstruksi c. Appendisitis kronik d. Peri appendikular indiltrat e. Peritonitis 15.Prinsip penanganan ileus obstruksi : a. Stop intake oral ( puasa), pasang sonde lambung, pasang infus, antibiotik, pasang kateter untuk takar urin b. Intake oral, pasang sonde lambung, pasang infus, antibiotik, pasang kateter untuk takar urin c. Stop intake oral (puasa), pasang sonde lambung, pasang infus, antibiotik, beri oksigen pasang kateter untuk takar urin. d. Intake oral batasi makanan, pasang sonde lambung, psang infus, antibiotik, pasang kateter untuk takar urin e. Stop intake oral (puasa), pasang sonde lambung untuk monitoring cairan lambung, pasang infus, antibiotik, pasang kateter untuk takar urin 16.Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaaan a. MRI pelvis b. Ct Scan pelvis c. X-ray pelvis anterior posterior view dan lateral view d. USG Abdomen e. Pelvis X-ray, inlet dan outlet 17.Bila pada pasien tersebut setelah hasil pemeriksaan tambahan di soal no.5 menyatakan tidak stabil dan kondisi pasien tidak stabil maka dilakukan tindakan a. Pemasangan c-clamp b. Pemasangan plat dan screw c. Pemasangan pelvic bandage d. Dilakukan angiography embolisasi e. Skintraksi Anak laki-lakidatang ke RS dengan riwayat tersedak kacang mete. Pertanyaan: 18.Bila kasus tersebut di atas, anak nampak tenang dan bernafas dengan normal, kemungkinan yang tepat adalah a. Benda asing sudah tidak ada b. Benda asing tertelan c. Benda asing menjadi partikel kecil
d. Masuk ke dalam fase asimptomatis e. Tidak jelas tersedak benda asing 19.Pemeriksaan yang paling tepat pada kasus tersebut di atas jika anda berada di daerah a. Segera lakukan pemeriksaan radiologis (plain photo) b. Fisis diagnostic yang baik dan benar c. Pemeriksaan bronkografi d. Pemeriksaan CT-Scan e. Pemeriksaan dengan respirometeri 20.Jika anda melakukan pemeriksaan x-ray (plain) pada kasus tersebut segera setelah kejadian, ternyata tidak nampak benda asing maka tindakan selanjutnya berupa, kecuali : a. Pasien diberi obat dan dipulangkan b. Observasi ketat c. Lakukan pemeriksaan ulang radiologi d. Lakukan pemeriksaan endoskopi e. Dapat dilanjutkan dilakukan pemeriksaan Bronkografi dan fluoroskopi 21.Jika pada kasus tersbut diatas benda asing masuk ke Bronkus dengan ukuran kecil dan mobile, maka menurut Jackson akan terjadi tipe sumbatan: a. By pass check valve b. Expiratory Check valve c. Inspiratory check valve d. Stop check valve e. Tidak ada yang benar Seorang penderita laki-laki umur 30 tahun dibawa ke IRD dengan riwayat kecelakaan lalu linats. Pada saat diterima di IRD, tanda vital T: 80 HR : 140/menit, saturasi 96%. Terlihat adanya tanda perlukaan didaerah fronto-temporal kiri laserasi didaerah dada kiri, serta hematom yang luas pada pangkal paha kiri. Penderita masih terdenga mengerang kesakitan. 22. Penanganan yang harus segera dilakukan pada penderita diatas adalah : a. Bebaskan jalan napas b. Evaluasi kesadaran c. Pasang jalan infus kaliber besar d. Head to toe evaluation e. Segera siapkan kamar operasi
23.Setelah beberapa saat tiba di IRS pasien terlihat bertambah sesak (frekuensi nafas >40 kali/menit) disertai penurunan saturasi <80% walaupun telah diberikan oksigen masker non Revreathing dengan flow 12 liter. Penyebab sesak napas dan desaturasi yang paling mungkin adalah : a. Obstruksi jalan napas b. Tenion pneumothoraks c. Kerusakan pusat pernapasan pada medulla oblongata d. Syok hipovolemik e. Tamponade jantung 24. Berkaitan dengan soal no 61 diatas tindakan yang harus dilakukan adalah a. Head tilt, chin lift, jaw thrust b. Neadle decompression c. Cralilectomi d. Resusitasi cairan e. Perikardiosintesis 25.Berikut ini yang termasuk “second oeak” trauma death adalah a. Perdarahan massive b. Laserasi kepala yang berat c. Pneumothoraks d. Trauma jantung e. Sepsis 26.Seorang pasien laki-laki 25 tahun BB 70 kg dibawa ke IRD dengan perdarahan akibat multitrauma oleh karena kecelakaan lalulintas. Diperkirakan jumlah darah yang hilang (EBL) = 1500 cc (30% TBV). Prioritas pertama yang harus dilakukan pada pasien ini adalah a. Restorasi volume dengan cairan kristaloid b. Restorasi volume dengan whole blood transfusion c. Restorasi volume dengan packed red cell d. Normalisasi status koagulasi e. Restorasi volume dengan plasma segar Seorang pasien umur 17 tahun masuk dengan menggunakan ambulans ke IRD dengan keluhan nyeri sekitar panggul dialami kira-kira 1 jam yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan primary survey didapatkan airway dan breathing dalam batas normal , pada sirkulasi tekanan darah sistolik 90, diastolik tidak teraba, nadi 110 kali/menit 27.Tindakan yang harus dilakukan adalah a. Resusitasi cairan dengan memberikan cairan kristaloid
b. Resusitasi cairan dengan memberikan cairan koloid c. Pemberian oksigen dengan menggunakan sungkup d. Pemberian analgetik e. Melakukan transfusi darah 28.Jumlah cairan yang harus diberikan adalah a. 500 cc b. 1-2 L c. 10 cc/kgBB d. 15 cc/kgBB e. 20 cc/kgBB 29.Respon terhadap pemberian cairan adalah meningkatnya keluaran urine, perbaikan kesadaran, meningkatnya tekanan darah, tekanan nadi meningkat, denyut nadimenurun. Berapakah jumlah urine keluaran yang adekuat a. 0,5 ml/kg/jam b. 0,5 ml/kg/menit c. 0,5 ml/kg/hari d. 5 ml/kg/jam e. 2 ml/kg/jam 30.Salah satu struktur yang menstabilisasi pelvis di bawah ini adalah a. M.gluteus medius b. Otot-otot external rotator c. Acetabulum d. Symphisis pubis e. Caput femur Seorang wanita umur 40 tahun jatuh terpeleset di kamar mandi, OSI datang ke RS dengan keluhan nyeri di pergelangan tangan kanan 31.Pemeriksaan penunjang pada pergelangan tangan yang harus dilakukan a. Pemeriksaan MRI b. Pemeriksaan CT scan c. Pemeriksaan x-ray AP/lateral d. USG e. CT-scan 3D 32.Bila deformitas yang terjadi ke arah dorsal dan pada pemeriksaan penunjang didapatkan garis fraktur ekstraartikular, kelainan ini dinamakan a. Die-Punch b. Fraktur Barton c. Fraktur Chauffeur d. Fraktur Smith e. Fraktur Colles 33.Bila deformitas yang terjadi ke arah volar dan pada pemeriksaan penunjang didapatkan garis fraktur ekstraartikular, kelainan ini dinamakan a. Die-Punch b. Fraktur Barton c. Fraktur Chauffeur
d. Fraktur Smith e. Fraktur Colles 34.Komplikasi pada fraktur distal radius paling sering mengenai nervus di bawah ini a. Radialis b. Ulnaris c. Medianus d. Radialis cabang superficialis e. Musculokutaneus 35.Pada fraktur distal radius komplikasi ruptur tendon paling sering adalah a. Extensor carpi radialis brevis b. Extensor carpi radialis longus c. Abduktor pollicis longus d. Extensor pollicis longus e. Abduktor digiti minimi 36.Gejala nyeri pada anatomical snuffbox, salah satu tanda fraktur pada tulang a. Trapezium b. Trapezoid c. Hamatum d. Capitatum e. Sacpoideum Seorang laki-laki umur 30 tahun sedang berjalan kaki tiba-tiba ditabrak dari arah depan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan Primary Survey dalam batas norma. Deformitas pada betis kanan, luka berukuran 2x5 cm di bagian anterior pada cruris, perdarahan aktif, tampak tulang keluar menembus jaringan lunak 37.Pasien tersebut mengalami nyeri yang sangat hebat, kemungkinan yang bisa terjadi dan memerlukan tindakan emergency adalah a. Reflex simpaletik dystropi b. Rupture otot tibialis anterior c. Rupture arteri tibialis anterior d. Kompartemen syndrome e. Deep Vein Trombosis 38.Pada kasus di atas, tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan yang lebih hebat dengan a. Immobilisasi dengan splint b. Bebat tekan pada luka c. Elevasi ekstremitas d. Semua diatas benar e. Bukan salah satu diatas 39.Muskulus tibialis anterior dipersarafi oleh nervus : a. Peroneus prefundus b. Peroneus superficialis c. Suralis d. Safenus e. Tibialis 40.Neurovaskuler yang berada di bagian compartemen anterior pada cruris :
a. b. c. d. e.
Arteri tibialis anterior Vena tibialis anterior Nervus peroneus profundus Semua diatas benar Bukan salah satu diatas
Seorang pria sedang bersepeda mengikuti fun bike, tiba2 bertabrakan dengan teman yang berada di depannya dan terjatuh kearah kanan. Primary survey dalam batas normal, penderita mengeluh sangat nyeri dilengan atas terdapat deformitas, gerakan aktif dan pasif tebatas karena nyeri. 41.Pada X-ray didaptkan fraktur 1/3 tengah humerus. Komplikasi neurovaskular yang paling sering terjadi adalah trauma pada : a. Nervus radialis b. Nervus ulnaris c. Nervus muskulokutaneus d. Arteri brachialis e. Nervus medianus 42.Bila fraktur terjadi di antara insersi otot pektoralis mayor dan otot deltoid, maka fragmen proksimal fraktur bergerak ke arah a. Adduksi b. Abduksi c. Anterior d. Posterior e. Bukan salah satu di atas 43.Pada kasus no 16 fragment bagian distal bergerak ke arah a. Adduksi b. Abduksi c. Anterior d. Posterior e. Bukan salah satu di atas 44.Nervus radialis pada brachial pleksus dibentuk oleh a. Medial Cord b. Lateral cord c. Posterior cord d. Semua di atas benar e. Bukan salah satu di atas
45.Metode penanganan konservatif pada fraktur humerus adalah a. Hanging arm cast b. Shoulder spica cast c. Valpwau dressing d. Coaption splint e. Semua diatas benar
46.Muskulus triceps brachialis dipersarafai oleh a. N. Ulnaris b. N. Medianus c. N. Radialis d. N. Axilaris e. N. Muskulokutaneus Bayi laki-laki umur 6 bulan masuk RS dengan keluhan berak darah campur lendir dialami sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk ke UGD, anak rewel tapi anak bisa tidur beberapa saat kemudian rewel lagi, tidak muntah, riwayat diare sebelumnya selama 3 hari, saat ini tidak diare setelah diobati oleh dokter anak. Pada pemeriksaan fisis : perut tidak kembung, teraba massa di perut kanan atas, peristaltik usus kesan meningkat. RT ; spincter mencekik, ampula kosong, pada handscoon tampak feses darah dan lendir. 47.Diagnosis klinis yang paling mungkin pada kasus di atas adalah a. Malrotasi usus b. Invaginasi c. NEC d. Stenosis ani e. Polip rekti 48.Pemeriksaan radiologi awa yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis di atas adalah a. BNO abdomen (supine) b. Usg abdomen c. Ct scan abdomen d. MRI e. Colon in loop 49.Pemeriksaan penunjang radiologi lainnya yang lebih baik untuk diagnostic sekaligus terapi adalah a. BNO abdomen 3 posisi b. USG abdomen c. CT scan abdomen d. MRI e. Barium enema 50.Terapi operatif pada kasus di atas adalah a. Laparotomi, bebaskan perlengketan b. Laparotomi, milking c. Laparotomi explorasi d. Repair stenosis ani e. Eksisi tumor 51.Penyebab penyakit ini paling sering pada anak umur 3-12 bulan adalah a. Perubahan jenis makanan b. Diverticle meckel c. Polip usus d. Limfoma e. Duplikasi usus Bayi perempuan umur 2 bulan BB lahir 2900 gram masuk RS dengan keluhan utama tidak bisa
minum setiap kali minum susu (asi) selalu dimuntahkan, penderita sering meludah, batuk sehabis minum dan kadang2 sesak, setelah duduk sesak berkurang, berat badan turun. Pada pemeriksaan fisis perut datar tidak kembung, tidak teraba massa, peristaltik normal. 52.Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosa klinisn penyakit a. Atresia esofagus b. GER c. CHPS d. Atresia duodenum e. Midgut volvulus 53.Pemeriksaan radiologis awal yang dianjurkan adalah a. Thorax foto dengan memakai NGT b. Barium meal c. MD foto d. CT scan thorax e. BNO abdomen 54.Penanganan operative pada kasus di atas yaitu a. Tutup fistel dan gastrotomi b. Duodenoduodenostomi c. Piloromiotomi d. Laparatomi eksplorasi e. Nissan fundoplikasi Anak laki-laki umur 3 tahun datang ke poliklinik bedah anak dengan keluhan pusar sering basah dan bau amis, keluhan lainnya tidak ada, pemeriksaan dalam batas normal, penderita tidak muntah, buang air kecil lancar warna kehijauan. Riwayat demam disangkal. Pada pemeriksaan fisis perut tidak kembung. Perineal : perineum datar (Flat bottom +) tidak ditemukan lubang anus. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Foto cross table lateral position jarak kulit perineum (marker) ke ujung colon adalah 3 cm 55.Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosis penyakit : a. Stenosis ani b. Malformasi anorektal letak rendah c. Striktur ani d. Malformasi anorektal letak tinggi e. Invaginasi
56.Penanganan bedah yang paling tepat untuk kasus di atas adalah a. Spincterectomi b. Milding procedure c. Kolostomi neonates d. Anoplasty e. PSARP Minimal 57.Apakah saran pasca operasi penderita ini a. PSARP 4-8 minggu kemudian
b. Dilakukan Businasi saja c. Dilakukan spolling saja d. Dilakukan businasi dan spolling e. Hanya perawatan luka post operasi 58.Pada kasus malformasi anorektal dikatakan mempunyai prognosa jelek apabila pada pemeriksaan perineum ditemukan a. Anal dimple b. Midline groove c. Flat bottom d. Bucket handle e. Bakal anus Anak laki-laki umur 3 tahun datang ke poli bedah anak dengan keluhan utama pusar sering basah dan bau amis, diketahui orang tuanya sejak bayi, keluhan lainnya tidak ada. Pemeriksaan fisis dalam batas normal kecuali pada pusar yang selalu basah. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Riwayat demam disangkal oleh orang tua penderita. 59.Diagnosis klinis yang paling tepat untuk kasus di atas adalah curiga a. Paten ductus omphalomesenterikus b. Paten ductus urakus c. Fistel umbilikus d. Sinus umbilikus e. Granuloma umbilicalis Bayi perempuan umur 1 tahun datang ke poli bedah anak dengan keluhan benjolan di pusar yang hilang timbul, timbul saat menangis dan hilang saat anak tidur, diketahui orang tua sejak lahir. Keluhan lainnya tidak ada, riwayat prematur (+). Pemeriksaan fisik dalam batas normal kecuali benjolan yang hilang timbul pada pusar. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Riwayat demam disangkal oleh orang tua penderita 60.Diagnosis klinis yang paling tepat untuk kasus di atas adalah curiga a. Kista umblikalis b. Hernia umbilikalis c. Fistel umbilikalis d. Sinus umbilikalis e. Granuloma umbilikalis 61.Anak laki-laki umur 8 tahun, dibawa orang tuanya karena perdarahan yang banyak/hebat pada tungkai atas kiri setelah jatuh dari jendela rumah, lantai dua. Usaha yang dikerjakan selain a. Memasang tourniquet b. Menekan setempat c. Menekan arteri femoralis d. Irigasi dan debridement e. Pemberian obat-obat coagulantia 62.Trauma pada anak berbeda dengan orang dewasa, dalam hal
a. Struktur anatomis dan respon fisiologis b. Tipe dari trauma c. Anatomi dan respon trauma d. Causa dari trauma e. Respon fisiologis dan causa trauma 63.Syarat pemasangan infuse intraosseus adalah a. Proksimal tibia (di bawah tuberositas tibiae) b. Mild tibiae c. Umur kurang dari 8 tahun d. Gagal pemasangan infus kasus trauma ekstremitas e. Distal tibia 64.Prosedur diagnostik pada kasus trauma anak yang jarang digunakan adalah a. Plain x-rays b. Usg abdominal c. Ct scanning d. Dpl e. Mri 65.Prosedur diagnostik pada trauma anak yang dapat melihat cedera organ dengan jelas adalah a. Bno abdomen b. Usg abdominal c. Ct scanning + kontras d. Diagnostic peritoneal lavase e. Angiografi 66.End points resusitasi untuk trauma pada anak adalah a. Produksi urin 0,5 ml/kgBB/ jam pada infant b. Perbaikan kesadaran (GCS) c. Decreased MAP d. Produksi urin 2 ml ml/kgBB/jamm pada infant e. Produksi urin 1 ml ml/kgBB/jamm pada infant
Laki-laki 30 tahun datang ke UGD post KLLD, penderita mengendarai sepeda motor bertabrakan dengan mobil dari arah depan. Kecepatan kendaraan 60 km/jam. Penderita datang dengan pucat, tampak gelisah dengan TD 90/60 mmH, nadi 110 kali/menit pernafasan 24 kali/ menit 67.Pada penderita di atas tindakan saudara adalah a. Melakukan pemeriksaan USG abdomen b. Melakukan pemeriksaan CT scan kepala c. Dilakukan tindakan laparatomi
d. Resusitasi cairan dan pemeriksaan anamnesa, pemfis menyeluruh e. Dilakukan tindakan DPL 68.Pada anamnesa pasien di atas perlu diketahui mengenai a. Penggunaan pelindung (helm) b. Mekanisme trauma c. Kecepatan kendaraan saat terjadi kecelakaan d. Riwayat minum obat atau alkohol e. Semua di atas benar 69.Pernyataan berikut adalah benar mengenai trauma tumpul abdomen kecuali a. Trauma yang mudah ditangani b. Pada multiple trauma sering terlewatkan c. Pada trauma kapitits berat sering terdapat masking d. Pada trauma tumpul abdomen 15-20 % memerlukan tindakan laparotomi e. Organ abdomen yang sering terkena hepar dan limpa 70.Alat bantu diagnostic dapat dipakai mendiagnosa trauma tumpul abdomen adalah a. Usg abdomen b. Ct scan abdomen c. Dpc d. Laparoskopi e. Semua di atas benar 71.Pernyataan berikut benar mengenai DPL, kecuali a. Tingkat accuracy 95% b. Morbiditas kurang dari 1% c. Positif bila ditemukan kadar eritrosit >500 mm3 d. Kontraindikasi bila telah jelas indikasi laparatomi e. Positif bila enzim amylase 20 IU/L 72.Keuntungan pemeriksaan USG pada trauma tumpul abdomen adalah kecuali a. Lebih cepat b. Non invasif c. Murah d. Usg menunjukkan cairan bebas intrapeitoneal dan trauma organ padat e. Usg sangat baik mengidentifikasi perforasi organ berongga 73.Indikasi splenektomi pada pasien trauma lima adalah kecuali a. Pasien yang tidak stabil b. Kerusakan parenkim yang luas c. Trdapat trauma hepar d. Avulsi limpa e. Kerusakan pemb.darah hilus 74.Pernyataan berikut benar mengenai trauma hepar kecuali
a. Organ padat yang paling sering cedera pada trauma tumpul b. Prioritas penanganan adalah resusitasi cairan c. 85% penanganan trauma hepar dengan hemostatik sederhana d. Trauma hepar grade IV dan V dapat dilakukan tindakan konservatif e. Pada operasi yang lama dapat terjadi hipotermi, asidosis metabolic. Koagulopati 75.Komplikasi pada trauma hepar adalah a. Perdarahan b. Biloma c. Abses d. Fistel vaskuler billier e. Semua benar 76.Indikasi operasi trauma tembus abdomen adalah a. Tanda-tanda vital tidak stabil b. Eviserasi organ intraperitoneal c. Terdapat tanda-tanda peritonitis d. Jawaban a dan b benar e. Jawaban a, b, dan c benar Seorang laki-laki umur 24 tahun masuk RS dengan nyeri perut kanan bawah yang sebelumnya dirasakan disekitar pusat. Suhu 37,8 C. pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan kanan bawah. Colok dubur nyeri pada pukul 1011. Laboratorium terdapat leukositosis 77.Sebut kemungkinan diagnosis pada kasus di atas? a. Diverticle b. Volvulus c. Appendicitis akut d. Hemoroid e. BSSD 78.Mana yang merupakan diferensial diagnosis pasien ini? a. Diverticle meckle b. Fistel ani c. Hemoroid d. hernia 79.sebutkan tindakan bedah pasien ini? a. Appendektomi b. Herniotomi c. Reseksi d. Laparatomi 80.Mana yang bukan merupakan komplikasi penyakit ini? a. Abses b. Perforasi c. Periapendikular infiltrate d. Gastritis 81.Mana yang bukan jenis incisi untuk tindakan bedah pasien ini? a. Grid iron
b. Lanz c. Paramedia kanan d. Paramedia kiri 82.Penumonia aspirasi adalah pneumonia yang a. Didapat di masyarakat (Community aqcuired pneumonia) b. Pneumonia akibat pemakaian ventialtor (ventilator acquired pneumonia) c. Terjadi akibat aspirasi benda asing ke dalam bronkus, biasanya dari mulut atau lambung (makanan, air liur, sekresi nasal, dll) d. Pneumonia yang didapat di RS (Hospital acquired pneumonia) e. Pneumonia akibat virus 83.Pneumonia aspirasi saat berdiri lebih sering terjadi pada lobus kanan bawah dan tengah karena a. Caliber bronkus lebih besar dan bronkus kanan lebih vertical b. Bronkus kanan lebih horizontal c. Bronkus kanan lebih besar dan lebih horizontal d. Bronkus kanan lebih kecil dan vertical e. Bronkus kanan lebih vertical 84.Pada seorang yang terjadi aspirasi dengan posisi sementara telentang, maka kelainan paling sering ditemukan di paru bagian? a. Segmen posterior lobus atas dan segmen superior lobus tengah b. Segmen anterior lobus atas dan segmen posterior lobus tengah c. Segmen medial dan lateral lobus medius d. Segmen anterior lobus bawah e. Segmen anterior lobus atas 85.Yang dimaksus dengan asma eksaserbasi? a. Asma dengan infeksi virus b. Suatu episode dan sesak napas, batuk, mengi dan rasa tertekan di dada atau kombinasi dari gejalagejala tersebut yang terjadi secara progresif dan cepat c. Asma terkontrol d. Asma terkontrol sebagian e. Asma yang harus menggunakan terapi controller setiap hari 86.Penanganan pertama asma eksaserbasi a. Inhalasi B2 agonis kerja cepat secara terus menerus selama 1 jam b. Injeksi steroid sistemik c. Injeksi aminofilin d. Pemberian antikolinergik perinhalasi e. Nebulisasi kortikosteroid 87.Gejala severe asma eksaserbasi (serangan berat)
a. Sesak saat berjalan b. Sesak saat beristirahat c. Mengucapkan kalimat tidak lengkap d. Mengucapkan kalimat lengkap e. Nadi <100 kali/menit 88.Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan kesulitan menggerakkan sendi ankle dan terdiagnosis oleh dokter rupture tendon achilles. Apakah tanda klinis yang bisa ditemukan pada pasien tersebut di atas? a. Terdapat tingling dan numbness b. Posisi sendi ankle adalah plantar fleksi c. Terdapat gap pada tendon achilles d. Paralysis forefoot e. Bulging hindfoot 89.Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan kesulitan menggerakkan sendi ankle dan terdiagnosis oleh dokter rupture tendon achilles. Apakah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membuktikan diagnosis tersebut? a. Thompson test b. Pemeriksaan xray c. Phalen test d. Pemeriksaan EMG e. Mc Murray test 90.Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan kesulitan menggerakkan sendi ankle dan terdiagnosis oleh dokter rupture tendon achilles. Apakah tindakan yang tepat untuk pasien tersebut di atas? a. Konservatif dengan pemasangan gips b. Operasi dengan menyambung tendon c. Konservatif dengan pemasangan backslab d. Operasi open reduksi internal fiksasi e. Konservatif dengan medikamentosa 91.Seorang wanita berusia 70 tahun datang ke RS dengan keluhan kesulitan menggerakkan sendi ankle dan terdiagnosis oleh dokter rupture tendon achilles. Kejadiannya 30 menit sebelum masuk rumah sakit, gap yang ditemukan dibawah 2 cm. Apakah terapi yang tepat untuk pasien tersebut di atas? a. Konservatif dengan pemasangan gips b. Operasi dengan menyambung tendon c. Konservatif dengan pemasangan backslab d. Operasi open reduksi internal fiksasi e. Konservatif dengan medikamentosa
92.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan giving away dan nyeri pada lutut bila berjalan, terdapat riwayat trauma pada lutut 4 bulan lalu, dimana saat pasien berlari (posisi hiperekstensi lutut) tiba-tiba mendapat ganjalan dari depan pada daerah cruris. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien tersebut di atas? a. Meniscus injury b. Posterior cruciate ligament rupture c. Lateral collateral ligament rupturre d. Anterior cruciate ligament rupture e. Osteochondral dissecans 93.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan giving away dan nyeri pada lutut bila berjalan, terdapat riwayat trauma pada lutut 4 bulan lalu, dimana saat pasien berlari (posisi hiperekstensi lutut) tiba-tiba mendapat ganjalan dari depan pada daerah cruris. Apakah terapi yang paling tepat pada pasien tersebut di atas? a. Open reduksi internal fiksasi b. Total knee replacement c. Menisectomy d. Multiple drilling pada defect e. Repair ligament dengan tendon graft 94.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan giving away dan nyeri pada lutut bila berjalan, terdapat riwayat trauma pada lutut 4 bulan lalu, dimana saat pasien berlari (posisi hiperekstensi lutut) tiba-tiba mendapat ganjalan dari depan pada daerah cruris. Apakah tanda yang sering ditemukan pada pasien tersebut di atas bila pasien langsung datang ke dokter pada saat kejadian (kondisi akut)? a. Giving way b. Valgus deformity c. Paralisis d. Contracture e. Hamarthrosis 95.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan giving away dan nyeri pada lutut bila berjalan, terdapat riwayat trauma pada lutut 4 bulan lalu, dimana saat pasien berlari (posisi hiperekstensi lutut) tiba-tiba mendapat ganjalan dari depan pada daerah cruris. Apakah pemeriksaan fisik yang dapat
dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis pasien tersebut di atas? a. Melakukan pemeriksaan lachman tes b. Melakukan pemeriksaan posterior drawer test c. Melakukan pengukuran leg length discrapency d. Melakukan trendelenberg e. Melakukan Mc mUrray test Seorang bayi laki-laki anak pertama lahir dengan vakum ekstraksi dipuskesmas. Saat lahir bayi segera menangis. Berat badan lahir 3800 gram dan panjang badan lahir 49 cm. pada pemeriksaan fisik hari kedua didapatkan benjolan di kepala berbatas tegas, tak melewati sutura 96.Apa jenis trauma lahir yang terjadi pada kasus ini a. Caput succedeneum b. Perdarahan subaponeurotika/subgaleal c. Cephal hematoma d. Perdarahan epidural e. Perdarahan subdural 97.Tatalaksana yang diperlukan pada kasus ini a. Perlu pembedahan b. Pemantauan hematokrit c. Pemantauan kadar..... 98.Apa kondisi yang paling mungkin ditemukan pada kasus ini 2 hari kemudian a. Hipoglikemia b. Hipoksia c. Hipotermi d. Hipertermi e. Hiperbilirubinemia 99.Bila ternyata bayi tersbut juga mengalami perdarahan intrakranial maka perdarahan yang paling sering terjadi adalah a. Perdarahan epidural b. Perdarahan subdural c. Perdarahan subarachnoid d. Perdarahan intraventrikular e. Perdarahan subgaleal 100. Perdarahan intracranial tersebut dapat meningkatkan tekanan intracranial pda fossa posterior yang gejalanya adalah a. Apnea, pupil tidak sama, deviasi mata, koma b. Kejang lateralisasi, deviasi mata c. Kejang, defisit fokal d. Letargi, hipotoni e. Sianosis