Page
1
KASUS A.
Keadaan Umum Dan Tanda-Tanda Vital
Keadaan umum
: Compos mentis
Tekanan darah
:……………130………..
Frekuensi nadi
:………………80………x/menit
Frekuensi nafas
:………………22………x/menit
Suhu
:………………36,7………ᵒC
Berat badan
:………………60………Kg
Tinggi badan
:………………175………cm
B.
/…………80………….mmHg
Anamnesis yang mengarah pada diagnosis, ditulis dengan lengkap. Seorang laki-laki umur 48 tahun datang ke Puskesmas Dahlia karena mau melanjutkan pengobatan, dulunya pasien masuk dengan keluhan batuk-batuk sejak 6 bulan yang lalu dan disertai dengan darah warna merah hitam yang dialami pada awal pengobatan. Pasien juga mengeluh keringat dingin malam hari. Selain itu, dan badan terasa agak panas dan mengatakan adanya penurunan berat badan pada pasien ± 10 kg dalam 6 bulan terakhir. Riwayat kontak dengan penderita batuk lama ada yaitu teman pasien. Pasien tinggal bersama keluarga besarnya dan tidak ada yang mengeluhkan keluhan yang sama.
C.
Anamnesis untuk menyingkirkan DD, ditulis dengan lengkap. -
Riwayat batuk lama disertai darah Keringat dingin pada malam hari Adanya penurunan berat badan Riwayat kontak dengan penderita batuk lama
Seorang laki-laki umur 48 tahun datang ke Puskesmas Dahlia karena mau melanjutkan pengobatan, dulunya pasien masuk dengan keluhan batuk-batuk sejak 6 bulan yang lalu dan disertai dengan darah warna merah hitam yang dialami pada awal pengobatan. Pasien juga mengeluh keringat dingin malam hari. Selain itu, dan badan terasa agak panas dan mengatakan adanya penurunan berat badan pada pasien ± 10 kg dalam 6 bulan terakhir. Riwayat kontak dengan penderita TB ada yaitu teman pasien. Pasien tinggal bersama keluarga besarnya dan tidak ada yang mengeluhkan keluhan yang sama.
D. Pemeriksaan Organ ORGAN Thorax
INSPEKSI PALPASI PERKUSI Pada keadaan statis Fremitus raba Pada lapangan paru
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
AUSKULTASI Bunyi paru
Page
2
dada terlihat simetris sama kuat kanan dan kiri, pada kanan dan pergerakan
/dinamis kiri. Ichtus
dinding dada terlihat kordis tidak ada
tertinggal,
vesikuler +/+,
sonor.
ronki -/-, wheezing -/-.
Paru Kiri : sonor Paru Kanan : sonor
simetris kanan dan kiri, teraba. tidak
didapatkan bunyi
yang
Batas paru – hati :
tidak
didapatkan pada ICS
terdapat retraksi atau
VI sebelah kanan.
penggunaan ototpernapasan
Batas Paru Belakang
tambahan ,buah dada
Kanan : Liniea
tidak ada kelainan, sela
vertebrathoracal X
iga simetris kiri dan
Batas Paru Belakang
kanan
Kiri : Linea vertebrathoracal X
Jantung
iktus kordis tidak teraba thrill
tidak Pekak
ada
Batas Jantung: Batas atas
: ICS 2
parasternal kiri Batas bawah :
ICS
space 6 Batas kanan linea
: ICS 6
parasternal
kanan Batas kiri
: ICS 6
linea midclavikula kiri Abdomen
Datar, ikut gerak nafas, Hati Hepar tidak dindin gabdomen teraba simetris ,tidak terlihat penonjolan
massa
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
asites (-), Timpani
Bising Usus 7x/menit kesan Normal
Page
3
ataupun adanya luka.
Limpa Lien tidak teraba Massa Tidak ada massa Ginjal Genito
Dalam Batas Normal
Urinaria Anorectal
Dalam Batas Normal
Refleks
Dalam Batas Normal
fisiologis E. Pemeriksaan Kelenjar Limfe
Leher
Kanan: Normal/Membesar
Kiri : Normal/Membesar
Axilla
Kanan: Normal/Membesar
Kiri : Normal/Membesar
Inguinal
Kanan: Normal/Membesar
Kiri : Normal/Membesar
Groin
Kanan: Normal/Membesar
Kiri : Normal/Membesar
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
4
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan, ditulis dengan lengkap.
Page
F.
Darah (tidak sensitif dan tidak spesifik) - Hitung jenis bergeser ke kiri - LED meningkat
Sputum - Mikroskopik: pengecatan: Tan Thiam Hok, Kinyoun Gabbet, auraminrhodamin - Kultur : Media: Loenstein Jensen, Kudoh, Ogawa
Tes tuberculin - Tes Mantoux
G.
Serologi : PAP-TB
Foto thorax
Alasan mengapa diperlukan pemeriksaan penunjang tersebut, ditulis dengan lengkap.
H.
Untuk menegakkan diagnosis. Hasil laboratorium atau puorrakiraan hasil laboratorium ditulis dengan lengkap Pada awal pemeriksaan dilakukan tes sputum BTA dan hasilnya +/+/+
I.
Diagnosis kerja (cantumkan kode menurut ICD X). Tuberculosis Paru (A15.0)
J.
Diagnosis banding (minimal 3) (cantumkan kode menurut ICD X). - Pneumonia
K.
Kapan menurut anda pasien ini perlu dirujuk dan harus dirujuk ke mana, ditulis dengan lengkap. - TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan komorbid) seperti TB pada orang dengan HIV, TB dengan penyakit metabolic, TB anak,
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
Page
5
perlu dirujuk ke layanan sekunder. Pasien TB yang telah mendapat advis dari layanan spesialistik dapat melanjutkan pengobatan di fasilitas -
pelayanan primer. Suspek TB-MDR harus dirujuk ke layanan sekunder
L. Status Kesehatan Keluarga Nama Mansyur
Umur/ Jeniskelamin 49 tahun/
Hubungan Keluarga Kakak
Tanda Vital TD : 140/70 N : 84 P: 18 S: 36.5
Adik
TD : 130/80 N : 80 P: 20 S: 36.5 TD : 100/70 N : 84 P: 18 S: 36.7 TD : 120/70 N : 70 P: 20 S: 36.9 TD : 140/70 N : 84 P: 18 S: 36.5 TD : 110/70 N : 72 P: 18 S: 36.5
Laki-laki
Tarra
47 tahun/ Laki-laki
St. Maryam
47 tahun/
Adik Ipar
Perempuan Dg. Puji
45 tahun/
Adik
Perempuan Basir dg Ngemba
45 tahun/
Adik Ipar
Laki-laki Nurwahdani
7 tahun/
Keponakan
Perempuan
M.
Riwayat Penyakit
Asam Urat
Riwayat Pengobatan Terdahulu Pasien sebelumnya pernah mendapatkan pengobatan dari puskesmas, dan ini merupakan pengobatan bulan ke 5.
N.
Pengobatan / Pelaksanaan Saat Ini (Farmakologi dan Nonfarmakologi) Non farmakologi : Non Medika mentosa a. Edukasi tentang penyakitnya
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
6
Medika mentosa
Page
b. Tirah baring
Pengobatan dibagi dalam 2 tahap yakni: 1. Tahap intensif (initial phase), dengan 4-5 macam obat per hari, dengan tujuan:
mendapatkan konversi sputum lebih cepat
menghilangkan keluhan dan mencegah efek penyakit lebih lanjut
Mencegah timbulnya resistensi obat
2. Tahap lanjutan (continuation phase), dengan hanya memberikan dua macam obat per hari atau secara intermiten dengan tujuan menghilangkan bakteri yang tersisa dan mencegah kekambuhan. WHO berdasarkan terapi membagi TB dalam 4 kategori, yaitu: Kategori I, ditujukan terhadap: - kasus baru dengan sputum positif - kasus baru dengan kerusakan parenkim yang luas - Kasus baru dengan bentuk TB ekstra paru berat - 2 RHZE/ 4 RH (4R3H3) (6HE) Kategori II: - kasus kambuh - kasus gagal dengan BTA positif - 2 RHZSE/ 1 RHZE/ 5 R3H3E3 Kategori III:
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
7
kasus BTA negatif dengan kelainan paru yang tidak luas
-
kasus TB ekstra paru selain dari yang disebut dalam kategori I
-
2 RHZ / 4 RH (4R3H3) (6HE)
Page
-
Kategori IV: -
O.
TB kronik
Perkembangan Penyakit Kondisi pasien terluhat baik, keluhan batuk masih ada. Keluhan batuk disertai darah sudah tidak ada.
………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …… KEGIATAN YANG DILAKUKAN PADA KUNJUNGAN RUMAH Melakukan kunjungan rumah, memantau kondisi pasien, melakukan diagnosis holistik, melakukan pengobatan dan tindakan holistik:
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
8
Perjalanan penyakit saat ini:
Page
A
(uraikan perjalanan penyakit sejak gejala mulai dirasakan, obat-obatan yang telah diminum, kondisi yang dirasakan saat ini setelah berobat di klinik, sikap dan perilaku pasien dan keluarganya terhadap masalah kesehatan yang dialami) Pasien saat ini masih terlihat lemas, keluhan nyeri uluhati masih ada. Keluhan mual masih ada. Tanda-tanda vital pasien dalam batas normal.
B
Riwayat penyakit keluarga: (uraian penyakit yang ada pada keluarga baik yang sama, berbeda, maupun yang tidak berhubungan dengan masalah yang ada saat ini, termasuk bagaimana cara anggota keluarga tersebut menghadapinya) Tidak ada keluarga dengan penyakit yang sama
C
Riwayat penyakit dahulu: (baik yang sama maupun yang berbeda dengan sekarang, riwayat pengobatan dan pelayanan kesehatan yang pernah diperoleh termasuk pencegahan spesifik yang pernah diterima) Pasien baru pertama kali mengalami penyakit ini.
D. Struktur keluarga
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
9 Page
E. Diagnosis holistik 1. Aspek personal (alasan berobat, harapan dan kekhawatiran) Alasan berobat : Pasien datang berobat karena keluhan batuk lama yang ia alami. Harapan : pasien berharap untuk sembuh dan dapat melaksanakan aktivitasnya seperti biasa Kekhawatiran : jika penyakit tidak sembuh atau bertambah berat dengan komplikasinya 2. Aspek risiko internal (merupakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien) -
Pengobatan yang tidak teratur
3. Aspek psikososial keluarga (merupakan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien) Peran keluarga dalam mendukung pasien untuk sembuh seperti merawat, menjaga makan selama sakit dan mengingatkan sekaligus mengontrol obat sangat diperlukan.
F. Diagnosis sosial, ekonomi, pencarian pelayanan kesehatan dan perilaku 1. SOSIAL
Komponen penilaian yang Pendidikan terakhir SMA,
Adalah sikap dan perilaku digunakan
adalah
jenjang pendidikan informal (-),
keluarga selama ini dalam pendidikan mempersiapkan
anggota pendidikan
keluarga untuk terjun ke pernah
formal, riawayat berorganisasi (-), informal
diikuti,
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
yang riwayat pekerjaan : -
hubungan
dan informal untuk dapat berorganisasi, mandiri. 2. EKONOMI
Page
didalamnya pedidikan formal keaktifan
10
tengan masyarakat termasuk dengan masyarakat sekitar, dalam riwayat
pekerjaan dsb Komponen penilaian yang Sumber keuangan berasal
Adalah sikap dan perilaku digunakan
bukan
hanya dari pekerjaan sebagai buruh
keluarga selama ini dalam pemenuhan kebutuhan fisik bangunan. usaha pemenuhan kebutuhan dan uang, namun pemenuhan primer, sekunder dan tertier.
kebutuhan
lainnya,
komponen untuk penilaian ekonomi pemilikan
bukan
hanya
barang-barang
elektronik, namun termasuk gaya hidup dan prioritas penggunaan uang 3. PENGGUNAAN
Pasien datang ke puskesmas
PELAYANAN
hanya bila ada keluhan sakit
KESEHATAN
(kuratif)
Perilaku
keluarga
datang
ke
puskesmas
apakah
posyandu, dsb
untuk
preventif atau hanya kuratif, atau kuratif ke pengobatan komplementer dan alternatif, sebutkan
jenisnya
keseringannya 4. PERILAKU
dan YANG
Merokok (-)
TIDAK
Alkohol (-)
MENUNJANG
Begadang (-)
KESEHATAN
Narkoba (-)
Merokok, alcohol, begadang, narkoba, dll
G. Data sarana pelayanan kesehatan dan lingkungan kehidupan keluarga Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
11
Kesimpulan Tentang
Keterangan
Faktor Pelayanan
Page
Faktor
Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan BPJS yang
digunakan
oleh
keluarga. Cara
mencapai
sarana
Jalan kaki
pelayanan kesehatan tsb Tarif
pelayanan
kesehatan (sangat
mahal,
mahal,
yang dirasakan terjangkau, murah, gratis) Kualitas pelayanan kesehatan (sangat baik, baik, biasa, yang dirasakan
kurang baik, buruk
H. Lingkungan tempat tinggal Kepemilikan rumah : (Milik Sendiri, Kontrak, Menumpang) Daerah perumahan : (Kumuh, Padat, Berjauhan, Bersih, Mewah)
Padat Kesimpulan tentang faktor lingkungan
Karakteristik rumah dan lingkungan
tempat tinggal
Luas rumah : panjang x lebar Bertingkat/ tidak Jumlah penghuni rumah Luas halaman rumah Kondisis halaman : Kumuh, Sedang, Bersih Lantai rumah dari :
10 x 10 m Iya 6 orang 1 meter Bersih
Tanah/Semen/Keramik/dll Dinding rumah dari :
Semen
Kayu Tembok/Papan/Kombinasi Kondisi dalam rumah : Kotor, Sedang, Bersih Sedang
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
Penyuluhan dan motivasi apa yang anda lakukan untuk pencapaian
dasar
lengkap
pada bayi Penyuluhan dan motivasi apa yang anda lakukan untuk mencegah
dan
mengatasi
terjadinya gizi kurang atau gizi lebih pada balita
J. Pembinaan terhadap ibu hamil Uraikan
penyuluhan
motivasi
apa
lakukan
untuk
yang
dan anda
mencegah
kematian ibu Penyuluhan dan motivasi apa yang anda lakukan untuk pencapaian
cakupan
pemeriksaan kehamilan (K1 sampai K4) Penyuluhan dan motivasi apa yang anda lakukan untuk mencegah kekurangan gizi dan melakukan dan imunisasi
Motivasi
apa
lakukan
agar
yang
anda
persalinan
ditangani oleh nakes dan dilakukan disarana kesehatan KESIMPULAN
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
12
Pembinaan terhadap bayi/balita
Page
I.
13
Setelah melakukan analisis dan kajian masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga maka Page
dibuat kesimpulan masalah secara holistik, menyusun penatalaksanaan pasien dan keluarganya secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan sebagai berikut : A
Penyelesaian masalah yang dihadapi pasien ditulis dengan lengkap.
. Penyelesaian masalah yang dihadapi pasien, yakni dengan pergi berobat ke puskesmas segera untuk mendapatkan pengobatan agar keluhan atau sakit yang diderita pasien sembuh, selain itu dibutuhkan juga istirahat yang cukup . Keluarga pasien juga mendukung kesembuhan pasien dengan merawat pasien selama sakit serta menjaga agar obat diminum dengan teratur. B. Penjelasan yang anda sampaikan pada pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita. Ditulis dengan lengkap. Penjelasan yang disampaikan kepada pasien tentang penyakit yang diderita berupa menjaga kondisi badan pasiem, istirahat yang cukup, menjaga kebersihan lingkungan rumah dan diri sendiri, memperbanyak makan buah dan sayuran, hindari aktifitas fisik yang berlebihan serta pengetahuan tentang penyakit gastritis, gejala, tanda dan pencegahannya. C. Penjelasan yang anda sampaikan tentang peranan pasien dan keluarganya dalam proses penyembuhan penyakit yang diderita, ditulis dengan lengkap. Peranan keluarga sangatlah penting dalam proses penyembuhan, pasien terawat dengan baik dan meminum obat secara teratur juga tergantung dari dukungan dan peran keluarga, karena dengan saling mendukung antar anggota keluarga akan terbangun hubungan yang harmonis, saling menjaga dan menyanyagi yang sangat dibutuhkan D
dalam proses penyembuhan penyakit seseorang. Penyuluhan yang anda lakukan pada pasien dan keluarganya.
. Penyuluhan tentang penyakit Tuberculosis Paru, apa saja tanda dan gejala yang perlu diketahui, bagaimana cara mencegahnya dan pengobatan serta memberitahukan komplikasi yang dapat terjadi. E. Upaya pencegahan yang anda sampaikan pada keluarganya (pencegahan primer, Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
14
pencegahan sekunder dan pencegahan tersier) Page
1. Pencegahan primer - Memakai masker dan mulut di tutup ketika batuk. 2. Pencegahan sekunder Mengkonsumsi obat secara teratur dan secara benar 3. Pencegahan tertier Mengenali tanda-tanda komplikasi lebih lanjut dan segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit. F. Upaya yang anda lakukan sebagai seorang dokter dengan “pendekatan konsep dokter keluarga” Upaya yang dilakukan yakni dengan memberikan edukasi kepada seluruh anggota keluarga tentang penyakit-penyakit yang mereka derita dengan melakukan kunjungan kerumah, menangani semua masalah kesehatan yang ditemukan pada semua anggota keluarga sehingga terwujudnya keadaan sehat yang tidak hanya pada perorangan melainkan satu keluarga. Selain itu dilakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan deteksi dini penyakit-penyakit yang ada didalam keluarga. Melakukan tindakan pemulihan kesehatan dan mecegah kecacatan pada pasien, serta memperhatikan kondisi sosial pasien dan keluarga.
Tanggal :
Pembimbing :
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
Tanggal :
Pembimbing:
Page
15
Tanggal
Mengetahui
STUDI KASUS III
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS
16 Page
JUDUL KASUS KEDOKTERAN KELUARGA
TUBERCULOSIS PARU
NAMA
: RIS RYANI SYAHPUTRI
NIM
: C111 11 271
Bagian IKM IKK Fak.Kedokteran UNHAS