62
63
64
65
66
Berdasarkan gambar IV.8 bila dikaji berdasarkan batasan administrasi asal kelurahan menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk kelurahan dari Kecamatan Cicadas dominan melakukan kunjungan belanja ke wilayah Bandung Barat (23.63%) dengan tujuan Kings Shopping Center (20.37%). Sedangkan penduduk kelurahan sekejati (6.31%) dari Kecamatan Margacinta dominan melakukan pergerakan ke wilayah Bandung Timur dengan tujuan Borma Rancabolang (3.87%). Dilihat dari ritel yang dikunjungi oleh penduduk kelurahan sekejati maka diketahui bahwa penduduk wilayah sekejati menggunakan ritel yang berada di kecamatan Margacinta seperti Borma Ranca Bolang, MTC Soekarno Hatta dan Makro Jl. Soekarno Hatta. Gambar IV.9 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Wilayah Tempat Tinggal Menurut Tujuan Pergerakan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 -
Eksternal Internal
Sumber : Hasil analisis, 2007
Secara keseluruhan disimpulkan bahwa penduduk wilayah studi masih dominan melakukan pergerakan berbelanja ke pusat-pusat ritel modern yang sudah lama berdiri pada wilayah Bandung Barat.
IV.3.2 Intensitas Kunjungan
Berdasarkan pengolahan data hasil survei ditemukan bahwa sebagian besar intensitas kunjungan belanja penduduk wilayah studi ke pusat-pusat ritel modern
67
merupakan frekuensi kunjungan bulanan (39.31%). Bila dikaji menurut tujuan pergerakan maka sebagian besar penduduk wilayah studi melakukan kunjungan belanja dengan intensitas bulanan baik ke wilayah Bandung Barat maupun ke wilayah Bandung Timur namun dengan porsentasenya yang berbeda (26.68% dan 12.63%). Selain kunjungan bulanan untuk 10.59% penduduk melakukan belanja dengan intensitas seminggu sekali di wilayah Bandung Timur. Hal ini karena didukung oleh lokasi yang dekat dengan tempat tinggal penduduk. Adapun lokasi yang dituju dengan frekuensi bulanan oleh sebagian besar penduduk adalah king shopping center (12.65%) pada wilayah Bandung Barat dan Griya Ujungberung (8.35%) pada wilayah Bandung Timur. Dikaji dari jenis barang yang dibeli pada sebuah pusat perbelanjaan maka ditemukan bahwa sebagian besar penduduk wilayah studi mengunjungi pusat ritel modern untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (34.01%). Menurut tujuan pergerakan maka penduduk wilayah Bandung Timur berbelanja ke pusat ritel modern untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (28.92%) disamping kebutuhan lainnya namun dalam skala yang sangat kecil (15.48%). Kebutuhan sehari—hari tersebut dominan dipenuhi oleh penduduk wilayah studi dari Griya Ujungberung (11.20%). Adapun alasan penduduk wilayah studi belanja di wilayah Bandung Timur adalah lebih dikarenakan pusat ritel modern yang dituju merupakan pusat ritel modern terdekat dengan tempat tinggal penduduk (31.77%). Berbeda dengan jenis barang yang dibeli di wilayah Bandung Timur, sebagian besar penduduk wilayah studi belanja kebutuhan fashion dan/atau perlengkapan rumah tangga (17.52%) pada wilayah Bandung Barat dengan lokasi dominan kings shopping center (10.79%). Dilihat dari porsi tersebut, kebutuhan fashion dan atau barang perlengkapan rumah tangga bukanlah satu-satunya kebutuhan utama, barang jenis lainnya pun dibeli (spt barang kebutuhan sehari-hari, barang khusus) namun dalam proporsi yang lebih kecil dari barang fashion namun tersebar merata (ratarata
5%-6%).
Kualitas
dan
kuantitas
barang
yang
tersedia
kurang
memadai(17.31%), suasana ritel yang kurang nyaman (11%) dan selera pribadi (10.39%) merupakan alasan terbesar yang mendorong penduduk berbelanja ke Bandung Barat. Bila dilihat dari jumlah jenis ritel modern yang tersedia sebagian besar merupakan jenis mini market dan supermarket yang terbatas dalam
68
kapasitas ruang usaha dan parkir serta variasi jenis baranga maka tidaklah mengherankan jika ada sebagian penduduk yang melakukan pergerakan ke wilayah Bandung Barat untuk memenuhi kebutuhannya. Gambar IV.10 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan menurut Intensitas Kunjungan 45.00 40.00 Setiap hari
Frekuensi (%)
35.00
Beberapa hari sekali
30.00
Seminggu sekali
25.00
Beberapa minggu sekali
20.00
Sebulan sekali
15.00
Beberapa bulan sekali
10.00
Beberapa tahun sekali
5.00 Internal
Ekternal
Total
Sumber : Hasil analisis 2007
Gambar IV.11 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Alasan Berbelanja menurut Tujuan Pergerakan lokasi sama Dekat dgn akt lain Selisih Harga Total
selera pribadi
Eksternal Krg kepercayaan
Internal
Kual & kuan tdk memadai Suasana krg mendkg Kual. pel. kurang baik -
5
10
Sumber : Hasil analisis 2007
69
15
20
25
30
35
Gambar IV.12 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Jenis Barang menurut Tujuan Pergerakan Lainnya C, S & Sp S & Sp Internal
C & Sp
Eksternal
C&S
Total
Specialty goods (Sp) Shopping goods (S) Convenience goods (C) -
20.00
40.00
60.00
80.00
Frekuensi (%)
Sumber : Hasil analisis 2007
IV.3.3 Pilihan Moda yang digunakan
Berdasarkan analisa data, sebagian besar penduduk wilayah studi berbelanja menggunakan angkutan umum (43.58%) sedangkan 56,42% penduduk lainnya menggunakan alternatif lain seperti sepeda motor, mobil, jalan kaki dan moda lainnya (bejak, delman, dsb). Pergerakan berbelanja ke wilayah Bandung Barat ditempuh oleh sebagian besar penduduk dengan menggunakan angkutan umum (28.72%) dan mobil pribadi (17.31%). Penduduk wilayah studi yang menggunakan angkutan umum dominan mengunjungi kings shopping center (19.76%) sedangkan yang menggunakan mobil pribadi dominan mengunjungi BSM (5.91%). Disisi lain penduduk yang menuju ke pusat ritel di wilayah Bandung Timur dominan menggunakan kendaraan sepeda motor dan angkutan umum secara seimbang (14.85%) dan berjalanan kaki(10.59%). Penduduk yang menggunakan angkutan umum, sepada motor maupun jalan kaki dominan mengunjungi Griya Ujungberung (18.33%).
70
Gambar IV.13 Frekuensi Kunjungan Berdasarkan Tujuan Pergerakan menurut Moda yang digunakan 50.00 45.00 40.00 35.00
Sepeda motor
30.00 25.00
Mobil pribadi
20.00
Jalan kaki
15.00
lainnya
Angkutan
10.00 5.00 Internal
Eksternal
Total
Sumber: Hasil Analisis 2007
IV.3.4 Jarak Tempuh
Jarak tempuh dikategorikan menjadi 4 kelompok yaitu jarak dekat (<0.5 – 2 km), jarak sedang (2.01 – 8 km), jarak jauh (8.01 – 15 km) dan jarak sangat jauh (> 15.05 km). Berdasarkan pengolahan data hasil survei diketahui bahwa sebagian besar penduduk wilayah studi berbelanja dengan menempuh jarak jauh (42.97%). Dimana pergerakan belanja ke wilayah Bandung Barat dominan dilakukan penduduk dengan menempuh jarak jauh (39.51%). Adapun pusat belanja dominan yang dikunjungi pada wilayah Bandung Barat adalah kings shopping center (20.57%) sedangkan ritel modern lainnya dalam jumlah yang sangat kecil. Untuk tujuan pergerakan belanja ke Bandung Timur dominan ditempuh dengan jarak dekat (31.77%). Ritel modern yang dominan dikunjungi dengan menempuh jarak dekat adalah Griya Ujungberung (12.42%)
71
Gambar IV.14 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Jarak Tempuh 42.97
Frekuensi (%)
39.51 34.01
31.77
Dekat Sedang Jauh
16.29 9.16 3.46 -
7.13
6.72
Sangat Jauh 6.72
2.24
Internal
Ekternal
Total
Sumber : Hasil Analisis 2007
IV.3.5 Waktu tempuh berbelanja
Selain jarak tempuh, waktu tempuh berbelanja mempunyai keterkaitan dengan tujuan pergerakan berbelanja dan moda yang digunakan. Berdasarkan hasil survei sebagian besar penduduk menghabiskan waktu 20-30 menit untuk mencapai sebuah pusat ritel modern (31.77%). Berdasarkan tujuan pergerakan ditemukan bahwa sebagian besar penduduk wilayah studi ke wilayah Bandung Barat menempuh perjalanan selama 20-30 menit (24.85%) dengan lokasi tujuan kings shopping center (12.42%) dan BSM (4.48%). Untuk pergerakan berbelanja ke wilayah Bandung Timur, mayoritas penduduk mencapainya dalam waktu tempuh 5-10 menit (16.50%) dan kurang dari 5 menit (11.61%) dengan tempat tujuan Griya Ujungberung (11.81%). Gambar IV.15 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Waktu Tempuh 35.00
Frekuensi (%)
30.00
< 5 menit
25.00
5 - 10 menit
20.00
10 - 20 menit 20 - 30 menit
15.00
30 - 40 menit 40 - 50 menit
10.00
50 - 60 menit
5.00 Internal
Ekternal
Sumber : Hasil Analisis 2007
72
Total
Hal ini menunjukan bahwa pengunjung dengan dengan orientasi pergerakan berbelanja ke pusat-pusat ritel pada wilayah studi memilih waktu terpendek (kurang dari 10 menit) untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa lebih dari waktu 10 menit pengunjung akan lebih memilih melakukan pergerakan dengan orientasi pada pusat-pusat ritel modern di wilayah Bandung Barat untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa dari fasilitas ritel yang jauh namun dengan waktu yang lebih pendek (20-30 menit).
IV.3
Hubungan antara Karakteristik Individu dan Perilaku Pergerakan Belanja Penduduk
IV.4.1 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tujuan Pergerakan
Tingkat pendapatan mempengaruhi daya beli dan mobilitas individu. Berdasarkan analisa data tujuan pergerakan berdasarakan tingkat pendapatan ditemukan bahwa sebagian besar penduduk berpendapatan rendah (kurang dari 1.500.000,-) dominan mengunjungi pusat ritel terdekat (wilayah Bandung Timur) dengan prosentase 28.10%. sebaliknya dengan prosentase yang sama (28.10%) penduduk dengan tingkat pendapatan menengah (1.500.000 s/d 3.000.000) dominan mengunjungi pusat ritel pada lokasi yang jauh (Bandung Timur). Gambar IV.16 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Tingkat Pendapatan 1.43 0.48 0.95
Total
-
Eksternal
5.71
47.14 44.29
0.95 0.48 3.33 16.19
Internal
0.48 0.48 0.48 2.38
-
19.05
10.00
20.00
28.10
28.10
30.00
40.00
50.00
< Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.500.001,- s/d Rp. 3.000.000,-
Rp. 3.000.001,- s/d Rp. 4.500.000,-
Rp. 4.500.001,- s/d Rp. 6.000.000,-
Rp. 6.000.001,- s/d Rp. 7.500.000,-
> Rp. 7.500.001,-
Sumber : Hasil Analisis 2007
73
Bila dianalisa berdasarkan berdasarkan tujuan pergerakan belanja ke wilayah Bandung Timur maka ditemukan bahwa penduduk tingkat pendapatan rendah dominan melakukan pergerakan berbelanja jarak dekat (20%) semakin jauh pergerakan berbelanja maka frekuensi kunjungan penduduk semakin kecil (1.9%). Hal ini juga berlaku bagi penduduk dengan pendapatan menengah ke atas. Ini menunjukan bahwa untuk pergerakan berbelanja pada wilayah Bandung Timur, jarak berbanding terbalik dengan frekuensi penduduk per masing-masing tingkat pendapatan. Pada analisis pergerakan berbelanja ke wilayah Bandung Barat, ditemukan bahwa penduduk dengan pendapatan menengah dominan melakukan pergerakan berbelanja ke pusat ritel modern dengan menempuh jarak jauh (21.90%) dan frekuensinya semakin berkurang dengan jarak dekat (0.48%) dan lebih jauh (1.43%). Hal ini juga berlaku bagi penduduk dengan tingkat pendapatan rendah dan tinggi. Pada jarak dekat cenderung lebih sedikit frekuensinya disebabkan karena waktu tempuhnya yang lama (20-30 menit) sehingga penduduk lebih memilih untuk melakukan pergerakan dengan jarak jauh untuk waktu temouh yang sama. Jarak maksimal yang ditempuh penduduk baik yang berpendapatan rendah, menengah maupun tinggi adalah 15 km. sedangkan jarak maksimal yang dapat ditempuh penduduk menuju kepusat ritel modern dalam wilayah Bandung Timur adalah 2 km. Gambar IV.17 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Jarak Tempuh Menurut Tingkat Pendapatan Pergerakan Internal
Pergerakan Eksternal
25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 -
25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 Dekat
Sedang
Jauh
Sangat Jauh
Dekat
Sedang
Jauh
Sangat Jauh
< Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.500.001,- s/d Rp. 3.000.000,-
< Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.500.001,- s/d Rp. 3.000.000,-
Rp. 3.000.001,- s/d Rp. 4.500.000,-
Rp. 4.500.001,- s/d Rp. 6.000.000,-
Rp. 3.000.001,- s/d Rp. 4.500.000,-
Rp. 4.500.001,- s/d Rp. 6.000.000,-
Rp. 6.000.001,- s/d Rp. 7.500.000,-
> Rp. 7.500.001,-
> Rp. 7.500.001,-
Sumber : Hasil Analisis 2007
74
IV.4.2 Hubungan Jenis Pekerjaan, pendidikan dengan Tujuan Pergerakan
Berdasarkan analisa data ditemukan bahwa sebagian besar penduduk wilayah studi dengan peran sebagai ibu rumah tangga disebutkan sebagai penduduk yang dominan berbelanja ke pusat ritel modern (29.12%) disusul pelajar/mahasiswa (17.92%). Namun dengan dikaji berdasarkan tujuan pergerakan ditemukan bahwa penduduk dengan peran sebagai pelajar/mahasiswa merupakan pelaku pergerakan dominan ke pusat-pusat ritel modern di wilayah Bandung Barat (14.66%) khususnya ke kings shopping center (5.5%), BIP (3.46%), disusul ibu rumah tangga (11.41%) yang juga mengunjungi kings shopping center (4.28%). Di lain pihak penduduk yang mengunjungi pusat ritel modern di wilayah Bandung Timur dominan dilakukan oleh ibu rumah tangga (17.72%) dengan lokasi tujuan Griya Ujungberung (7.33%).
Gambar IV.18 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Jenis pekerjaan
35.00
PNS
30.00
Ibu rumah tangga Pelajar/Mahasiswa
25.00
TNI/Polri
20.00
Wiraswasta
15.00
Karyawan Swasta Pensiunan
10.00
Buruh
5.00
Dagang Tidak/belum kerja
Internal
Ekternal
Total
Lainnya
Sumber : Hasil Analisis 2007
Bila dianalisa lebih jauh hubungannya dengan tingkat pendidikan penduduk wilayah studi terhadap tujuan pergerakan maka ditemukan bahwa penduduk wilayah studi yang berbelanja ke pusat ritel modern baik pada wilayah Bandung Timur maupun wilayah Bandung Barat didominasi oleh penduduk dengan tingkat pendidikan SMU masing-masing 22.40% dan 22%. Ini menunjukan bahwa satu-satunya alasan penduduk belanja ke pusat ritel yang jauh
75
adalah karena pada wilayah terdekat barang yang dibutuhkan tidak tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang memadai. Sedangkan yang berbelanja pada wilayah internal Bandung Timur) lebih disebabkan karena tingkat pendapatan yang rendah sehingga menjadi hambatan dalam melakukan pergerakan belanja pada pusat ritel yang lebih jauh.
Gambar IV.19 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Tingkat Pendidikan 44.40 SD SLTP 22.40
22.00
SLTA
22.00 17.92
8.55 4.48 4.68 3.87 0.41 1.83 Internal
6.52
4.89
Diploma I,II,III Sarjana S1/S2/S3
13.44 13.44
Lainnya
8.76 0.41
-
Eksternal
Total
Sumber : Hasil Analisis 2007
76
TABELIV.1 RINGKASAN HASIL PENELITIAN Isu Utama Tidak teridentifikasi pola pergerakan belanja penduduk Bandung Timur
Tujuan Penelitian Mengamati Bandung Timur sebagai tujuan belanja ritel modern dengan mengidentifikasi pola pergerakan belanja penduduk Bandung Timur
Sasaran Penelitian 1. Mengidentifikasi Karakteristik Sosial Ekonomi Penduduk
2. Mengidentifikasi Karakteristik Perilaku Pergerakan
Analisis Deskripsi : 1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Pendapatan 6. Pemilikan Kendaraan Deskripsi : 1. Tujuan Pergerakan 2. Intensitas Pergerakan 3. Jarak 4. Waktu 5. Moda 6. Jenis barang 7. Alasan
77
Temuan Karakteristik Penduduk berdasarakan responden yang ditemui di wilayah studi berada pada usia produktif dengan tingkat pendidikan yang relatif baik yaitu setingkat SMU, umumnya berperan sebagai ibu rumah tangga. Tingkat pendapatan keluarganya adalah Rp. 1.500.000 s/d Rp. 3.000.000,-
Perilaku belanja yan ditemui pada penduduk wilayah Bandung Timur : 1. Berdasarkan tujuan pergerakan ditemukan bahwa sebagian besar perilaku pergerakan berbelanja penduduk wilayah studi dominan ke pusat ritel pada wilayah Bandung Barat dibandingkan dengan pergerakan belanja ke wilayah Bandung Timur. 2. Berdasarkan Jarak tempuh ditemukan bahwa sebagian besar penduduk berbelanja dengan menempuh jarak dekat di wilayah Bandung Timur khususnya pada Griya Ujungberung. Pada wilayah Bandung Barat dominan ke Kings Shopping Center dengan menempuh jarak jauh 3. Berdasarkan Alasan berbelanja ditemukan bahwa penduduk berbelanja di wilayah Bandung Timur karena fasilitas ritel yang dikunjunginya adalah yang terdekat sedangkan alasan penduduk berbelanja ke Bandung Barat lebih karena kualitas dan kuantitas barang yang kurang memadai. . 4. Berdasarkan waktu tempuh ditemukan bahwa penduduk yang berbelanja di Bandung Timur menempuh perjalanan 5-10 menit sedangkan penduduk yang ke wilayah Bandung barat menempuh 2030 menit 5. Jenis Barang yang dikonsumsi pada ritel modern di wilayah Bandung Barat adalah jenis barang fashion dan perlengkapan rumah tangga namun sebagian kecil juga memanfaatkannya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Pada wilayah Bandung Timur dominan penduduk berbelanja kebutuhan sehari-hari 6. Ritel modern di wilayah Bandung Timur dominan dikunjungi oleh ibu rumah tangga sedangkan pada wilayah Bandung Barat dominan dikunjungi pelajar/mahasiswa