5.6. G. LEGATALA, Kepulauan Banda, Maluku
Puncak G. Legatala dilihat dari arah Kampung Lesturu, 1978
KETERANGAN UMUM Nama Lain
: Serua, Sorek
Lokasi a. Geografi
: 6o18' Lintang Selatan dan 130o00' Bujur Timur.
b. Administratif
: Pulau Serua di Lautan Banda, Kabupaten Seram, Maluku.
Ketinggian
: 641 m dml dan 3600 m diatas dasar laut.
Kota Terdekat
: Banda Neira (P. banda), P. Seram
Tipe Gunungapi
: Strato (berlapis) dengan doma lava. menuju ke arah timur (Neuman van Padang, 1951).
Pos Pengamatan
: -
PENDAHULUAN Cara Pencapaian a. Pulau Serua dapat dicapai dari Pulau Seram dengan menggunakan perahu layar bermotor. Untuk menuju ke arah puncak dapat dicapai dari Kampung Lesluru, sebelah baratlaut Watulisri dan Gunung Legatala.
b. Kota Terdekat : Di Pulau Serua terdapat Kampung Jerili, Lesluru, Trana dan Waru yang tidak berpenghuni tetap. Kota terdekat adalah Banda Neira (P. Banda), Ambon (P. Ambon), Masoki (P. Seram).
Demografi Pulau Serua pada saat ini tidak berpenduduk tetap, seluruhnya telah diungsikan ke P. Seram pada tahun 1978. Sedangkan penduduk yang tidak menetap sebanyak 300 orang yang pada waktu-waktu tertentu atau pada musim panen cengkeh dan jeruk datang untuk memetik hasil pertanian dan jika panennya sudah habis mereka kembali lagi ke Pulau Seram. Ada juga diantara mereka tinggal di pulau ini sekedar menunggu pulau saja agar tidak ada masyarakat luar yang datang dan menghuni daerah pertanian mereka.
SEJARAH LETUSAN Data sejarah letusan G. Legatala sampai saat ini tidak banyak diketahui, karena disamping daerah ini sangat terisolasi juga Pos Pengamatan Gunungapinya belum ada. Pada akhir abad 17 telah terjadi beberapa kali letusan G. Legatala. Data letusan yang dapat dicatat diperoleh dari Neuman van Padang (1951) adalah sebagai berikut (semua letusan terjadi dari kawah utama) : 1683 1687 1692 1693
1694 1844 1845 1846 1858 1859 1919 1921
Pernah terjadi letusan (Verbeek, 1908) 15 Juni terjadi letusan (Leupe, 1873) 4 Juni 4 Juni (Junghuhn, 1853) Sebagian besar dari gunungapi ini dihancurkan dan jatuh kembali ke dalam kawah, hampir seluruh pulau dijadikan suatu lautan api. Neuman Van Padang mencantumkan pula aliran lava, dan jatuhnya korban. Terjadi letusan, namun keterangan lebih lanjut tidak ada Agustus, September, terjadi aliran lava kedua di sebelah timur Pulau Serua (Verbeek, 1908). Keterangan lebih lanjut tidak ada. Kedua letusan ini meragukan Tanah dirusak Diragukan adanya lava mengalir 18 Nopember terjadi 3 buah kawah baru, diragukan lava mengalir September, diragukan lava mengalir
GEOLOGI Geologi G. Legatala (P. Serua) belum dipetakan secara detil, namun informasi geologi secara umum diperoleh dari peneliti Belanda yaitu Verbeek (1908) dan Kemmerling (1922). Menurut Verbeek (1908) G. Legatala merupakan sebuah kerucut letusan terpancung di bagian atas, dengan ketinggian 650 m dml, dikelilingi oleh sebuah tepi lebih tua dari lava dan breksi. Kawah terisi bongkah-bongkah lava, terlihat uap air dan belerang berwarna kuning. Dari kawah utama telah mengalir 2 aliran lava ke timur keduanya tampak segar, tidak lapuk, terutama pada bagian paling selatan, batuan ini kemungkinan berasal dari letusan 1844. Di pantai baratlaut tersebar aliran-aliran lava dan breksi dan batuan lebih tua. Dari salah satu contoh batuan berupa andesit piroksen kelabu yang tidak berliang renik. Di pantai bagian utara dan timur dijumpai batuan berkomposisi andesit piroksen yang mengandung olivine.
GEOKIMIA Analisis Batuan Menurut Koomans dalam Bemmelen (1949, hal. 471), aliran lava dari G. Legatala, komposisi mineralnya menunjukan 57,29% SiO2 atau komposisi Tonalit Peleeitik
dengan
menggunakan
metoda
Niggli
(Kusumadinata,
1979).
Yang
mendominasi lava disini adalah jenis batuan Andesitik Piroksin dan kadang-kadang mengandung olivine.
Analisis Gas Suhu terukur kenampakan solfatara antara 75o C sampai 99o C Suhu terukur kenampakan fumarola antara 55o C sampai 85o C Penyebaran fumarola dan solfatara puncak G. Legatala ke arah Kampung Lesluru dan Trana.
Analisis Air Data sumber air panas yang terukur, baik di pantai utara maupun selatan antara 41o C sampai 45o C.
MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI Sistem Pemantauan Pengamatan secara tetap tidak dilakukan terhadap gunungapi Legatala karena dianggap tidak ada tempat yang aman bila terjadi letusan magmatik.
DAERAH BAHAYA Batas Daerah Bahaya Dengan tidak adanya data maupun peta yang cukup memberikan gambaran, maka Daerah Bahaya yang pasti tidak dapat diperkirakan. Tetapi mengingat kecilnya pulau tersebut serta kemungkinan dahsyatnya letusan, seluruh pulau ini dinyatakan termasuk Daerah Bahaya, kecuali sebagian dari pulau ini yang diklasifikasikan sebagai Daerah Waspada, yaitu Pulau Kekeh.
Daerah Bahaya Penyebaran Daerah Bahaya diperkirakan radius 3 km dari titik kegiatan puncak Gunung Legatala yang merupakan pusatnya. Hampir seluruh pulau dengan Kampung Jerili, Lesluru, Trana dan Waru dengan penduduk yang tidak menetap sebanyak 300 orang (1992) terletak di dalam Daerah Bahaya yang luasnya lk. 28,3 km2. Lahan di pulau ini dimanfaatkan sebagai tanah perkebunan dan ditanami antara lain cengkeh dan jeruk. Bila musim panen tiba, mereka berdatangan kembali untuk memetik hasilnya. Setelah panen selesai mereka kembali ke Pulau Seram.
Daerah Waspada Daerah lingkaran di bagian luar Daerah Bahaya (dalam peta berwarna kuning), dengan jari-jari 5 km2 dari pusat, merupakan Daerah Waspada. Yang termasuk daerah
ini hanya sebuah pulau saja yaitu P. Kekeh. Tidak nampak adanya kampung di pulau ini. Luas daerah ini lk. 37,7 km2 dan diduga tidak berpenduduk.
Peta Daerah Bahaya G. Legatala (Kusumadinata, 1979)
DAFTAR PUSTAKA Kemmerling, G.L.L., 1922. De Vulkaan Serua, Vulkanische Berichten, Natuurk Tijdschr. Nederl. Ind, v. 82., p. 204 - 207. Kusumadinata, K., et al, 1979. Data Dasar Gunungapi Indonesia. Direktorat Vulkanologi Bandung. Hal. 613 – 617. Neumann van Padang, M.,1951, Catalogue of the active volcanoes of the world including solfatara fields, v. 1. Indonesia
Setiawan, T., 1992. G. Legatala, P. Serua. Berita Berkala Vulkanologi Edisi Khusus. Direktorat Vulkanologi Bandung. Sumailani, A.R, 1981. Pengukuran Situasi Puncak Gunung Serua, Daerah Kabupaten Seram, Propinsi Maluku. Laporan Kegiatan Seksi Pemetaan Topografi, Sub Dit Pemetaan Gunungapi, Direktorat Vulkanologi. Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia, vol. ! A, p. 471. Government Printing Office, The Hague. Verbeek, R.M., 1908. Moluhken Verslag, Mijuw, Nederl. Ind. Jaarb., Verh. p.577.