61
5.1
Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 65
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
61 Universitas Sumatera Utara
62
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalahbadan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.Fungsi perbankan yang dimaksud adalah dana yang dihimpun dari masyarakat oleh bank tentu tidak hanya dibiarkan mengendap. Jika hanya dibiarkan tanpa dikelola, tentu tidak ada yang namanya bunga kepada nasabah. Tujuan untuk membantu pelaksanaan pembangunan nasional dan pemerataan pembangunan juga tidak dapat terwujud. Aktivitas perbankan menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Selain itu bank juga berfungsi menjadi penyalur kembali dana kepada masyarakat yang membutuhkan layanan keuangan dari lembaga tersebut. Penyaluran dana oleh bank dilakukan dengan penyediaan berbagai fasilitas kredit. Dengan
memanfaatkan
fasilitas
tersebut,
masyarakat
diharapkan
dapat
menyejahterakan kehidupannya dan menghasilkan usaha untuk mendukung pembangunan nasional. Aktivitas perbankan yang menyalurkan kembali atau dijual kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit (lending). Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian maka diperlukan sumber-sumber penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut. Dengan demikian dana yang diperlukan untuk suatu kegiatan usaha dapatlah disebut juga sebagai faktor produksi yang sejajar dengan faktor-faktor produksi yang lainnya seperti tenaga kerja, peralatan mesin-mesin,
62 Universitas Sumatera Utara
63
bahan baku, kemampuan teknologi, manajemen dan lain-lain. Adapun sumber utama dari dana tersebut adalah bank. Peranan lembaga keuangan di Indonesia sangat penting dan strategis khususnya perbankan sebagai salah satu agen pertumbuhan ekonomi (agent of development) dimana fungsinya tidak dapat dipisah dari pembangunan. Indonesia sebagai Negara berkembang, pada umumnya sumber pembiayaan dunia usaha masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah menetapkan beberapa prioritas, antara lain adalah dengan memberikan akses yang luas terhadap kredit. Hal ini juga sekaligus sebagai jawaban terhadap kelesuan dunia perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. Langkah itu ditempuh mengingat bahwa permasalahan utama yang dihadapi di dalam sektor perekonomian adalah masih kurangnya upaya pemberdayaan dan pengembangan usaha perekonomian masyarakat terutama yang berskala menengah dan kecil. Diharapkan bahwa perluasan akses kredit akan sangat membantu bagi usaha-usaha tersebut dalam kerangka perekonomian Indonesia. Penyaluran dana sebagai salah satu indikator peranan perbankan agar dapat membantu masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha pada khususnya dan kegiatan ekonomi pada umumnya dengan memberikan bantuan berupa kredit atau pinjaman modal bagi para pelaku usaha baik usaha dengan skala besar, menengah maupun kecil. Namun demikian dalam hal pemberian kredit, lembaga perbankan
63 Universitas Sumatera Utara
64
tetap berpedoman pada ketetapan dan peraturan yang berlaku yang dilakukan untuk
menghindari
kredit
macet,
penunggakan
pembayaran,
kesalahan
administrasi dan lain-lain yang pada akhirnya akan mengganggu kinerja bankbank khususnya dan perekonomian negara pada umumnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut Bank Indonesia telah membuat satu aturan tentang kredit. Kegagalan
atau
kesalahan
penyaluran
dana
menyebabkan
banyaknyajumlahkredityangmacet.
Jikahalini
dialamiolehbankmakatingkatprofitabilitasbanktersebutakan mengalamipenurunandanini
akanberdampakpadacitraperbankanitusendiridi
kalanganmasyarakat.Perlu diketahui bahwa masalah kredit macet, penunggakan pembayaran kredit maupun bunganya di bank-bank umum terjadi karena beberapa faktor misalnya kurang dipahami dan dilaksanakannya aturan-aturan perkreditan dari Bank Indonesia, timbulnya inflasi yang menyebabkan tingginya suku bunga kredit akhirnya memicu kenaikan harga-harga. Akibatnya perusahaan yang menerima kredit melakukan penunggakan pembayaran kredit kepada pihak Bank. Besarnyajumlahkredityangdisalurkanakanmenentukanlaba
yang
diperoleh.Namun,tidakberartijumlahkredityangdisalurkanakanmemberikan
laba
yangbesarpula,karenadalampenyalurankreditkemungkinantimbulrisiko kreditbermasalahdanhaliniakanberdampakpadatingkatNon
PerformingLoan
(NPL)perbankan.Untukitulahperluadanyakebijakanpemberiankredityangtepatdan efektifyangditerapkanperbankanagartingkatkreditbermasalahdapatberkurang. Salah satu indikator besarnya pemberian kredit oleh bank yaitu dapat
64 Universitas Sumatera Utara
65
dilihat dari persentase Loan to Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit Ratio (LDR)merupakanrasiountukmengukurkomposisijumlahkredit
yang
dibandingkandenganjumlahdanamasyarakatdanmodalsendiriyang
diberikan digunakan
(Kasmir,2008:290).RasioLDRini digunakanuntukmengetahuisampaisejauh mana disalurkankembalikepada
danamasyarakatyangdihimpunolehbank masyarakatdalam
bentukpinjamanatau
kredit.Kebijakanpemberiankredityang
mengandungprinsipkehati-hatianhendaknyaditerapkanoleh
bankdalam
menentukancalondebituryangbenar-benardapatmenjagadana
kredityang
disalurkandenganmemilihcalondebituryangmemilikireputasiyang
baik
diharapkannilaiNon Performing Loan (NPL)akanturundimasayangakandatang. Tabel 1.1 PerkembanganN o n P e r f o r m i n g L o a n ( NPL)PT. Bank BNI (Persero) Tbk Tahun2009-2013 Tahun Rasio 2009 NPL (100%)
0,8%
2010 1,1%
2011 0,5%
2012 0,8%
2013 0,55%
Sumber:Annual Report PT. Bank BNI Tahun 2013 Perkembangan NPL PT. Bank BNI dari tahun ke tahun mengalami pasang surut, tahun 2009-2010 mengalami kenaikan menjadi 0,8%, tahun 2010-2011 mengalami penurunan menjadi 0,5%, tahun 2011-2012 mengalami kenaikan menjadi 0,8% dan tahun 2012-2013 mengalami penurunan menjadi 0,55%. Kondisi seperti ini tentunya menggambarkan adanya kelemahan dalam pengelolaan kredit pada bank tersebut, apakah tujuan penggunaan kredit yang tidak tepat, pengawasan yang lemah, atau analisis kredit kurang selektif, disamping faktor-faktor eksternal lain tentunya.
65 Universitas Sumatera Utara
66
Dalam memberikan kredit, bank dituntut agar mendapat keuntungan yang pantas, sehingga cukup untuk menutupi seluruh biaya dana, baik dana yang ditempatkan pada sektor yang meghasilkan maupun dana yang tidak menghasilkan, biaya overhead dan biaya operasional lainnya, serta target margin keuntungan yang hendak dicapai. Dengan demikian pinjaman/kredit merupakan tulang punggung/mesin pencetak keuntungan bagi Bank. Oleh karena keuntungan yang diperoleh dari penempatan dalam bentuk kredit adalah besar, maka risiko yang dihadapi juga besar, sehingga penempatan dalam pos ini paling banyak menimbulkan masalah dan banyak menyita tenaga, waktu dan biaya. Agar risiko tersebut dapat diminimalkan, maka bank melakukan serangkaian analisa untuk meyakinkan apakah calon nasabah itu layak diberikan kredit. Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Karakter Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debiturmerupakan beberapa hal yang akan mempengaruhi keputusan pemberian kredit.Dari beberapa hal tersebut tersebut akan dilihat mana yang paling berpengaruh besar karena hal tersebut saling berkaitan.Karakter debitur menjadi hal yang penting karena hal ini menyangkut aspek kepribadian, sifat atau watak serta kejujuran dari calon debitur. Pihak bank harus mengetahui tentang karakter debitur calon debitur, karenanya perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam memutuskan pemberian kredit. Karakter debitur yaitu sejauh mana kondisi debitur dalam menjalankan usahanya dan bagaimana hubungannya dengan bank. Semakin tinggi tingkat pendidikan calon debitur, maka akan semakin luas wawasan dan pengetahuan dalam berbisnis untuk
66 Universitas Sumatera Utara
67
berpikir dan semakin besar kemampuan yang dimiliki untuk mengaktualisasikan potensi dirinya termasuk dalam kemampuan berbisnis dan mengelola usaha . Sumber Daya Manusia (SDM) Debitur diartikan sebagai
kecakapan yang
memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki ketrampilan dan kecakapan yang diisyaratkan, dengan SDM yang baik diharapkan debitur dapat mengembalikan pinjaman tepat waktu.Pengalaman debitur diartikan sejauh mana pengalaman debitur dalam mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik debitur dalam mengelola usaha. Melihat fenomena yang terjadi peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Pada penelitian saat ini, peneliti bertujuan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhikeputusan pemberian kredit melalui pengujian pengaruh variabel independen (variabel bebas) yang terdiri dari variabel Karakter Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman Debitur terhadapvariabel dependen (variabel terikat) yaituKeputusan Pemberian Kreditpada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) baik secara parsial maupun simultan.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitiannya adalah Apakah karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitur secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap
67 Universitas Sumatera Utara
68
keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah Menganalisis pengaruh karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitursecara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian kredit
pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara
(Sumbagut)
1.4. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti sebagai berikut : 1. Bagi Kepala Bagian Kredit PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran agar keputusan pemberian kredit yang diambil makin tepat melalui fakor-faktor yang berpengaruh baik secara simultan maupun parsial. 2. Sebagai bahan masukan kepada debitur dan calon debitur faktor-faktor mana yang berpengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). 3. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan memperkaya hasil penelitian dan sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal yang sama.
68 Universitas Sumatera Utara
69
1.5. Originalitas Penelitian Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sally Maya Vida (2011) dengan judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemeberian kredit Mikro Pada Bank BTPN Mitra Usaha Rakyat Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu 1. Penelitian sebelumnya variabel dependennya adalahPersetujuan pemberian kredit yang akan diambil. Sedangkan penelitian sekarang variabel dependennya adalah keputusan pemberian kredit. 2. Penelitian sebelumnya
variabel independennya adalah Kapasitas Usaha,
Karakter Debitur, Sektor Ekonomi Yang Dibiayai. Sedangkan penelitian sekarang variabel independennya adalah karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitur 3. Penelitian sebelumnya objek penelitiannya adalah PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Sedangkan penelitian sekarang objek penelitiannya adalahPT. Bank BNI (Persero) Tbk Area Sumatera Utara ( Sumbagut). Tabel 1.2 Originalitas Penelitian Keterangan
Penelitian Terdahulu
Penelitian Sekarang
Variabel Dependen
Persetujuan pemberian kredit yang akan diambil
Keputusan pemberian kredit.
Variabel Independen
Kapasitas Usaha, Karakter Debitur, Sektor Ekonomi Yang Dibiayai
Karakter Debitur, Lama Usaha Debitur, SDM Debitur, Pengalaman
69 Universitas Sumatera Utara
70
Debitur
Objek Penelitian
PT. Bank BTPN Usaha Rakyat Area Sumatera Bagian Utara ( Sumbagut)
PT. Bank BNI (Persero) Tbk Area Sumatera Utara ( Sumbagut)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.
70 Universitas Sumatera Utara