TUGAS AKHIR 141501
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV/51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
JENIAR SHABRINA ARMALITA NRP. 3412100081
Dosen Pembimbing : Ir. Nanik Rachmaniyah, MT Anggra Ayu Rucitra, ST., MMT.
JURUSAN DESAIN INTERIOR Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017
TUGAS AKHIR RI 141501
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV/51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
JENIAR SHABRINA ARMALITA NRP. 3412100081
Dosen Pembimbing : Ir. Nanik Rachmaniyah, MT Anggra Ayu Rucitra, ST., MMT.
JURUSAN DESAIN INTERIOR Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017
UNDERGRADUATE THESES RI 141501
REDESIGNING SIDOTOPO IV/51 ELEMENTARY SCHOOL SURABAYA WITH MODERN FUN CONCEPT
JENIAR SHABRINA ARMALITA NRP. 3412100081
Supervisor : Ir. Nanik Rachmaniyah, MT Anggra Ayu Rucitra, ST., MMT.
DEPARTEMENT OF INTERIOR DESIGN Faculty of Civil Engineering And Planning Sepuluh Nopember Institute of Technology Surabaya 2017
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV/51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Nama NRP Pembimbing I Pembimbing II
: Jeniar Shabrina Armalita : 3412100081 : Ir. Nanik Rachmaniyah, MT. : Anggra Ayu Rucitra, ST., MMT.
ABSTRAK Sekolah Dasar Negeri atau disingkat SDN. adalah lembaga yang dikelola dan diatur oleh pemerintah yang mana merupakan jenjang pendidikan formal paling dasar di Indonesia yang mana ditempuh dalam waktu 6 tahun dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan dimulai dari usia 7 tahun. SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya adalah salah satu SDN yang memiliki akreditasi A dan berlokasi di Jl. Bolodewo no. 46 Surabaya yang bersebelahan dengan SMPN 44 Surabaya. Saat ini SMPN 44 Surabaya sedang pada tahap pindah lokasi sehingga gedung SMP ini akan menjadi gedung SDN Sidotopo IV/51 Surabaya yang nantinya akan ada penambahan sarana dan prasarana untuk memfasilitasi kegiatan sekolah . Saat ini kondisi SDN Sidotopo IV/51 Surabaya memiliki penataan ruang kelas yang monoton sehingga membuat kegiatan belajar mengajar menjadi kurang efektif. Perencanaan interior yang belum menjadi prioritas dalam bangunan sekolah padahal dengan adanya penataan interior dapat meningkatkan kenyamanan kegiatan belajar mengajar serta dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar dan berpikir kreatif . Metode yang digunakan adalah beberapa metode pengumpulan data yakni dengan observasi, wawancara dan literatur. Dengan observasi dan wawancara dapat merasakan dan mengetahui permasalahan yang ada pada objek desain. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa sehingga diperoleh penerapan konsep desain pada interior. Hasil dari proses redesain ini adalah rancangan desain interior ruang kelas, ruang guru, ruang perpustakaan dan area administrasi meliputi ruang tata usaha, ruang kepala sekolah dan ruang rapat di SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya dengan menerapkan konsep modern fun dengan aplikasi puzzle dan tetris yang memperhatikan efisiensi dan efektifitas alur sirkulasi penggunanya.
Kata kunci : Sekolah Dasar, Modern Fun, Puzzle, Tetris
REDESIGNING SIDOTOPO IV/51 ELEMENTARY SCHOOL SURABAYA WITH MODERN FUN CONCEPT
Name NRP Supervisor I Supervisor II
: Jeniar Shabrina Armalita : 3412100081 : Ir. Nanik Rachmaniyah, MT. : Anggra Ayu Rucitra, ST., MMT.
ABSTRACTION Public Elementary School is a formal educational institution owned and controlled by the government, which takes 6 years learning in Indonesia. SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya is an A accredited elementary school which located at Jl. Bolodewo no. 46 Surabaya, beside SMPN 44 Surabaya. SMPN 44 Surabaya had been discussed to move to another location, so that the building will be owned by SDN Sidotopo IV/51 Surabaya, which would be additional infrastructure for the school. SDN Sidotopo IV/51 Surabaya has monotone-designed classroom, which is less effective for learning activities. Interior layout has not been priority in the school building, whereas it can improve comfort in learning activities, also can increase student’s concentration and creativity. The methods used are data collective methods, specifically observation, interview, and literature review. Through observation and interview, problems in the design object can be obtained. The data obtained then will be processed and analyzed, which can results application of interior design concept. The result from the re-designing process is interior layout designs of classroom, teacher’s room, library, and administration area including administration room, headmaster room, and meeting room in SDN Sidotopo IV/51 Surabaya. It used modern fun concept, which applied puzzle and tetris that also concerned on efficiency and effectiveness for everyone in school Keywords : Elementary School, Modern Fun, Puzzle, Tetris
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir ini dengan judul ‘Redesain SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya dengan konsep Modern Fun’ tepat pada waktunya. Adapun penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir Jurusan Desain Interior, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Di dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendukung, membantu, serta membimbing penulis. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Ibu Ir. Nanik Rachmaniyah, MT., selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar memberikan penulis bimbingan, nasehat dan waktunya selama penyusunan laporan tugas akhir. 2. Ibu Anggra Ayu Rucitra, ST., MMT., selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar memberikan penulis bimbingan, nasehat dan waktunya selama penyusunan laporan tugas akhir. 3. Bapak Dr. Mahendra Wardhana, ST., MT. selaku dosen penguji dan dosen wali yang telah banyak membantu dan memberikan saran-saran selama proses penyusunan laporan tugas akhir. 4. Ibu Anggri Indraprasti, SSn., MDs., selaku dosen penguji yang telah banyak membantu dan memberikan saran-saran selama proses penyusunan laporan tugas akhir. 5. Pihak SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya yang telah memberikan izin survey dan wawancara sehingga penulis dapat melengkapi datadata yang diperlukan. 6. Teman-teman Interior dan Despro 2012 yang sudah banyak membantu dalam penyelesaian penyusunan laporan tugas akhir. Dengan ini, diharapkan agar laporan yang telah disusun oleh penulis dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan apabila ada kekurangan pada laporan ini penulis memohon maaf.
Surabaya, 13 Januari 2017
Penulis v
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
vi
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii ABSTRAK ....................................................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi DAFTAR DIAGRAM DAN TABEL .............................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 1.3. Batasan Masalah / Lingkup Desain ........................................................... 3 1.4. Tujuan Desain ........................................................................................... 3 1.5. Manfaat Desain ......................................................................................... 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN EKSISTING ............................................ 5 2.1. Kajian Sekolah .......................................................................................... 5 2.1.1. Definisi Sekolah Dasar ................................................................... 5 2.1.2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar ............................... 5 2.1.3. Fasilitas Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar .............................. 6
vii
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
2.1.4. Mata Pelajaran Sekolah Dasar ........................................................ 11 2.1.5. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ................................................. 13 2.2. Kajian Karakteristik Langgam .................................................................. 14 2.2.1. Kajian Langgam Modern ................................................................ 14 2.2.2. Kajian Konsep Fun.......................................................................... 16 2.3. Kajian Warna ............................................................................................. 18 2.4. Kajian Pencahayaan ................................................................................... 25 2.5. Kajian Antropometri .................................................................................. 30 2.6. Kajian Eksisting......................................................................................... 32 2.6.1. Profil Sekolah .................................................................................. 32 2.6.2. Lokasi ............................................................................................. 33 2.6.3. Visi dan Misi Sekolah ..................................................................... 33 2.6.4. Struktur Organisasi ......................................................................... 34 2.6.5. Jumlah Staf...................................................................................... 34 2.6.6. Jumlah Ruangan .............................................................................. 35 2.6.7. Analisa Ruangan ............................................................................. 35 BAB III METODOLOGI ................................................................................. 37 3.1. Alur Metodologi Desain ............................................................................ 37 3.2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 38 3.3. Teknik Analisa Data .................................................................................. 38 3.4. Tahapan Desain ......................................................................................... 40
viii
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
BAB IV ANALISA KONSEP DESAIN ......................................................... 43 4.1. Karakteristik dan Segmentasi Pengguna ................................................... 43 4.2. Studi Ruang ............................................................................................... 44 4.3. Hubungan Ruang....................................................................................... 45 4.4. Analisa Riset ............................................................................................. 47 4.5. Konsep Makro ........................................................................................... 52 4.6. Konsep Mikro ........................................................................................... 52 4.6.1. Dinding ........................................................................................... 52 4.6.2. Lantai .............................................................................................. 53 4.6.3. Plafon .............................................................................................. 54 4.6.4. Furnitur ........................................................................................... 54 4.6.5. Elemen Estetis ................................................................................ 56 BAB V PROSES DAN HASIL DESAIN ........................................................ 57 5.1. Alternatif Layout ....................................................................................... 57 5.2. Pengembangan Alternatif Layout Terpilih................................................ 59 5.3. Pengembangan Desain R. Kelas ............................................................... 61 5.4. Pengembangan Desain R. Guru ............................................................... 62 5.5. Pengembangan Desain R. Perpustakaan ................................................... 64 5.6. Pengembangan Desain Area Administrasi ................................................ 66 BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 69 6.1. Kesimpulan ............................................................................................... 69
ix
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
6.2. Saran .......................................................................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 71 BIOGRAFI ....................................................................................................... 73 LAMPIRAN ..................................................................................................... 75
x
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
DAFTAR GAMBAR
Gambar.2.1. Ruang kelas ................................................................................ 6 Gambar.2.2. Ruang perpustakaan .................................................................... 7 Gambar.2.3. Lab. Komputer ........................................................................... 9 Gambar.2.4. Interior dengan langgam modern ................................................ 16 Gambar.2.5. Susunan puzzle ............................................................................ 17 Gambar.2.6. Aplikasi puzzle dalam interior .................................................... 17 Gambar.2.7. Bentuk Tetris ............................................................................... 17 Gambar.2.8. Aplikasi tetris pada bentuk furnitur ............................................. 18 Gambar.2.9. Warna .......................................................................................... 18 Gambar.2.10. Jenis Warna ............................................................................... 19 Gambar 2.11. Pengaruh Warna pada Plafon Ruangan ..................................... 21 Gambar.2.12. Warna pada Ujung Ruangan ..................................................... 21 Gambar.2.13. Ruangan bernuansa warna merah .............................................. 23 Gambar.2.14. Ruangan bernuansa warna kuning ............................................ 23 Gambar.2.15. Ruangan bernuansa warna oranye ............................................. 24 Gambar.2.16. Ruangan bernuansa warna biru ................................................. 24 Gambar.2.17. Ruangan bernuansa warna hijau ................................................ 24 Gambar.2.18. Ruangan bernuansa warna cokelat ............................................ 24 Gambar.2.19. Ruangan bernuansa warna abu-abu ........................................... 25 Gambar.2.20. Ruangan berjendela ................................................................... 26 Gambar.2.21. Ruangan dengan skylight .......................................................... 26 Gambar.2.22. Lampu pada lantai ..................................................................... 28 Gambar.2.23. Lampu pada dinding .................................................................. 29 Gambar.2.24. Lampu pada plafon .................................................................... 29 Gambar.2.25. Data Antropometri usia 6-11 tahun ........................................... 32
xi
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Gambar.2.26. Peta lokasi SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya .............................. 33 Gambar.2.27. Layout eksisting SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya ..................... 33 Gambar.4.1. Aplikasi bentuk puzzle dan tetris ................................................ 53 Gambar.4.2. Lantai karpet ................................................................................ 53 Gambar.4.3. Plafon gypsum ............................................................................. 54 Gambar.4.4. Aplikasi tetris pada plafon ........................................................... 54 Gambar.4.5. Meja puzzle.................................................................................. 55 Gambar.4.6. Rak tetris ...................................................................................... 55 Gambar.4.7. Partisi aplikasi bentuk tetris ......................................................... 56 Gambar.4.8. Aplikasi bentuk puzzle pada elemen estetis ................................ 56 Gambar.5.1. Alternatif layout 1 ........................................................................ 57 Gambar.5.2. Alternatif layout 2 ........................................................................ 57 Gambar.5.3. Alternatif layout 3 ........................................................................ 58 Gambar.5.4. Layout terpilih ............................................................................. 59 Gambar.5.5. Perpektif ruang kelas ................................................................... 60 Gambar.5.6. Perspektif ruang tata usaha .......................................................... 60 Gambar.5.7. Layout ruang kelas ....................................................................... 61 Gambar.5.8. View 3D ruang kelas ................................................................... 61 Gambar.5.9. Layout ruang guru........................................................................ 62 Gambar.5.10. View 3D ruang guru .................................................................. 63 Gambar.5.11. Layout furniture ruang perpustakaan ......................................... 64 Gambar.5.12. View 3D ruang perpustakaan..................................................... 65 Gambar.5.13. View 3D area lesehan ................................................................ 65 Gambar.5.14. Layout furniture area administrasi ............................................. 66 Gambar.5.15. View 3D ruang tata usaha .......................................................... 67 Gambar.5.16. View 3D ruang kepala sekolah .................................................. 67 Gambar.5.17. View 3D ruang rapat .................................................................. 68
xii
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
DAFTAR DIAGRAM DAN TABEL
Diagram.3.1. Skema alur metodologi desain .................................................. 37 Diagram.4.1. Matriks hubungan ruang ............................................................ 42 Diagram.4.2. Bubble Diagram ......................................................................... 42 Tabel.2.1. Tingkat pencahayaan yang dibutuhkan dalam lingkungan kerja .... 27 Tabel.2.2. Analisa ruang .................................................................................. 35 Tabel.4.1. Studi aktifitas dan fasilitas .............................................................. 44 Tabel.5.1. Weighted Method ........................................................................... 59
xiii
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
(Halaman ini nsengaja dikosongkan)
xiv
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Form Asistensi Lampiran 2. Rencana Anggaran Biaya Ruang Perpustakaan Lampiran 3. Rencana Anggaran Biaya Furniture Lampiran 4. Gambar Kerja
xv
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Halaman ini sengaja dikosongkan)
xvi
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa dibawah pengawasan guru. Di sebagian negara termasuk Indonesia memiliki sistem pendidikan formal pada umumnya yang wajib dilaksanakan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas yang mengalami kemajuan setelah mengalami pembelajaran. Sistem pendidikan di Indonesia memiliki jenjang atau tingkatan pendidikan yang mana diatur dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Nomor 20 Tahun 2001) Pasal 17. Sekolah Dasar Negeri atau disingkat SDN. adalah lembaga yang dikelola dan diatur oleh pemerintah di bidang pendidikan formal jenjang paling dasar di Indonesia yang ditempuh dalam waktu 6 tahun dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dimulai dari usia 7 tahun. Perkembangan pendidikan SD saat ini masih mengalami beberapa kendala, seperti halnya keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata serta kualitas guru yang dinilai masih kurang. Oleh karenanya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberlakukan kurikulum
1
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
2013 yang dinilai dapat memperkokoh dasar pendidikan pada siswa Indonesia yang berfokus pada penguasaan pengetahuan yang konsentual sesuai daerah dan lingkungan masing-masing. SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya adalah salah satu SDN yang terletak di Jl. Bolodewo no. 46 Surabaya yang memiliki akreditasi A yang terletak bersebelahan dengan SMPN 44 Surabaya yang saat ini pada tahap pindah lokasi sehingga gedung SMP ini nantinya akan menjadi gedung SDN Sidotopo IV/51 Surabaya yang nantinya akan ada penambahan sarana dan prasarana untuk memfasilitasi kegiatan sekolah . Saat ini kondisi SDN Sidotopo IV/51 Surabaya memiliki penataan ruang yang monoton sehingga membuat kegiatan belajar mengajar menjadi kurang efektif. Perencanaan interior yang belum menjadi prioritas dalam bangunan sekolah padahal dengan adanya penataan interior dapat meningkatkan kenyamanan kegiatan belajar mengajar serta dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar dan berpikir kreatif. Ditambah lagi kurangnya pencahayaan yang mengurangi kenyamanan dan kesehatan guru dan siswa. Pentingnya redesain untuk menanggulangi masalah-masalah dalam interior fasilitas sekolah dengan membuat rancangan Redesain Interior SDN Sidotopo IV/51 dengan konsep Modern Fun dengan mengaplikasikan permainan-permainan yang dirasa mampu untuk menambah daya konsentrasi dan kreativitas siswa.
1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mendapatkan desain interior dengan karakteristik modern fun pada interior fasilitas sekolah? 2. Bagaimana menciptakan suasanana kelas yang dapat merangsang kreativitas dan konsentrasi siswa? 3. Bagaimana mendapakan zoning ruang yang tepat yang sesuai dengan pengelompokkan fungsi-fungsi ruangan?
2
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
1.3. Batasan Masalah/ Lingkup Desain 1. Output desain sebagai referensi tambahan dalam desain interior untuk studistudi selayaknya. 2. Desain interior difokuskan pada fasilitas kegiatan belajar mengajar yaitu ruang kelas, ruang perpustakaan, lab komputer, dan kantin 3. Tidak merubah struktur bangunan.
1.4. Tujuan Desain 1. Menghasilkan desain interior dengan karakteristik modern fun pada interior fasilitas sekolah. 2. Menciptakan suasana kelas yang dapat merangsang kreativitas siswa dalam belajar. 3. Menghasilkan sebuah layout plan yang efektif dan efisien untuk mengakomodasi kegiatan belajar mengajar.
1.5. Manfaat Desain 1. Memberi refrensi desain untuk perancangan sekolah dasar 2. Menambah wawasan tentang desain interior sekolah.
3
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
4
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN EKSISTING,
2.1.
Kajian Sekolah
2.1.1. Definisi Sekolah Dasar Sekolah dasar (SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia yang ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Sedangkan Kementerian Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Nomor 20 Tahun 2001) Pasal 17 mendefinisikan pendidikan dasar sebagai berikut: 1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. 2. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. 2.1.2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar
Fungsi Sekolah Dasar Fungsi
dari
pendidikan
di
sekolah
dasar
adalah
mengembangkankemampuan serta meningkatkan mutukehidupan, harkat
5
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
dan martabat manusiadan masyarakat Indonesia dalam upayamewujudkan pendidikan nasional
Tujuan Sekolah Dasar Tujuan
dari
pendidikan
bekalkemampuan
di
dasar
sekolah
kepada
dasar
siswa
adalah
memberikan
untukmengembangkan
kehidupannya sebagai pribadianggota masyarakat warga Negara dan anggotaumat manusia serta mempersiapkan siswa untukmengikuti pendidikan menengah. 2.1.3. Fasilitas Sarana Prasana Sekolah Dasar 3.
Ruang Kelas Ruang Kelas adalah suatu ruangan dalam bangunan sekolah, yang berfungsi
sebagai
tempat
untuk
kegiatan
tatap
muka
dalam
proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Furniture dalam ruangan ini terdiri dari meja siswa, kursi siswa, meja guru, lemari kelas, papan tulis, serta aksesoris ruangan lainnya yang sesuai. Ruang kelas memiliki syarat
kelayakan
dan
standar
tertentu,
misalnya
ukuran, pencahayaan alami, sirkulasi udara, dan persyaratan lainnya yang telah dibakukan oleh pihak berwenang terkait.
Gambar.2.1. Ruang Kelas Sumber : www.pinterest.com
2.
Ruang Perpustakaan Ruang
perpustakaan
merupakan
sarana
yang
penting
dalam
penyelenggaraan perpustakaan karena dalam ruang ini segala aktivitas dan program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan. Suatu
6
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
perpustakaan bukan hanya menyediakan ruang kemudian mengisi dengan koleksi tetapi juga harus memperhatikan lokasi perpustakaan, aspek penataan ruang, penataan perabot dan perlengkapan, alur petugas dan
penerangan.
Bafadal
(2004:47)
mengemukakan
penataan
perpustakaan sekolah mempunyai manfaat yaitu
Dapat menciptakan suasana aman, nyaman, dan menyenangkan untuk belajar, baik bagi siswa, guru dan pengunjung lainnya.
Mempermudah siswa, guru dan pengunjung lainnya dalam mencari bahan-bahan pustaka yang diinginkan.
Petugas perpustakaan sekolah mudah memproses bahan-bahan pustaka, memberikan pelayanan, dan melakukan pengawasan.
Bahan-bahan pustaka aman dari segala sesuatu yang dapat merusaknya.
Memudahkan petugas perpustakaan sekolah dalam melakukan perawatan terhadap semua perlengkapan perpustakaan sekolah.
Gambar.2.2. Ruang Perpustakaan Sumber : www.pinterest.com
3. Ruang Guru Ruang guru adalah ruang para guru untuk beristirahat, mengerjakan tugas dan menyimpan dokumen penting tentang siswa.
7
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
4. Ruang Tata Usaha Ruang Tata Usaha adalah ruangan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tulis menulis dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang. kegiatan administrasi sekolah. Menurut Waworuntu dalam Saiman (1991; 17) kegiatan tata usaha merupakan kegiatan yang berhubungan dengan jasa – jasa perkantoran yang terdiri dari hal-hal berikut ini:
Korespondensi dan lapangan kegiatan ini berhubungan dengan pencatatan relasi atau kemitraan kerja organisasi ataupun kantor sampai pada persiapan hal-hal yang harus dilaporkan kepada pimpinan.
Tata hubungan yang berhubungan dengan proses surat menyurat, penerimaan dan pengiriman telepon serta faximile.
Pencatatan dan perhitungan, kegiatan ini berhubungan dengan datadata laporan, data statistik, dan lain – lain.
Kearsipan, hal ini penting dalam rangka penyimpanan surat-surat atau dokumen yang dinilai penting dan berkaitan dengan kegiatan kantor/organisasi
5. Ruang Kepala Sekolah Ruang kepala sekolah merupakan ruangan yang digunakan oleh kepala sekolah selaku pimpinan di sekolah yang juga digunakan untuk menerima tamu dari luar. 6. Mushola Mushola adalah tempat untuk beribadah bagi orang yang beragama Islam. 7. Lab. Komputer Laboratorium
komputer adalah
tempat
riset
ilmiah,
eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah yang berhubungan dengan ilmu komputer dan memiliki beberapa komputer dalam satu jaringan untuk
8
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
penggunaan oleh kalangan tertentu. Berbeda dengan warung internet yang dalam penggunaannya lebih ditujukan untuk umum, lab komputer biasa dijumpai di sekolah-sekolah, perkantoran, dan badan peneliti ilmiah. Lab komputer
juga
umumnya
memiliki
perangkat
tambahan
seperti pencetak dan pemindai untuk menunjang kebutuhan.
Gambar.2.3. Lab. Komputer Sumber : https://www.stchas.edu/
8. Ruang UKS Usaha kesehatan sekolah ( UKS ) adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong siswa dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS memiliki 3 pedoman yang biasa di sebut Trias UKS, yaitu :
Pendidikan Kesehatan
Pembinaan Kesehatan
Pembinaan Sekolah Lingkungan Sehat
Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan di sekolah. Luas minimum ruang UKS adalah 12 m2. 9. Gudang Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpang berbagai macam barang. Karena digunakan untuk menyimpan berbagai macam barang, biasanya gudang berpotensi untuk menyimpan debu.Karena itu, peletakan gudang perlu diperhatikan agar tidak mengganggu aktivitas lain dalam bangunan tersebut. Gudang sebaiknya terletak di lokasi yang tidak lembap agar barang-barang kita tak gampang rusak. Asal tidak lembap, gudang bisa diletakkan di mana 9
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
saja. Agar tak menghabiskan lahan pada rumah tinggal, gudang bisa diletakkan di bawah tangga atau di loteng. Biasanya gudang ini mencakup banyak sekali barang dan jenis-jenis lain. 10. Kamar Mandi Kamar mandi adalah suatu ruangan dimana seseorang dapat mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kadang-kadang kamar mandi juga dilengkapi dengan wastafel (tempat cuci tangan) dan juga kloset. 11. Koridor Koridor adalah sebuah jalan yang diapit oleh dinding dari sebelah kiri maupun kanan yang merupakan ruang-ruang di sekitar jalan. Jalan dianggap sebagai area komunikasi yang menghubungkan satu titik dengan titik lainnya yang mempunyai fungsi saling terikat satu sama lain (Krier,Darmawan,2003). Jacobs (1995) mengatakan bahwa ada beberapa kriteria dalam perancangan koridor, yaitu sebagai berikut :
Adanya perbandingan proporsi antara tinggi bangunan dengan lebar jalan
Mempunyai fungsi yang jelas
Bangunan di sekitar koridor memiliki kesatuan yang saling melengkapi
12. Sarana Prasarana Olahraga. Sarana prasarana olah raga adalah semua sarana prasarana olah raga yang meliputi
semua
lapangan
dan
bangunan
olah
raga
beserta
perkengkapannya untuk melakssiswaan program kegiatan olah raga (Seminar Prasarana Olah Raga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan Lingkungan (1978).
10
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Sarana prasarana olah raga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam. Contoh : cymnasium, lapangan permainan, kolam renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154). 2.1.4. Mata Pelajaran Sekolah Dasar Dengan adanya perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013, mata pelajaran sekolah dasar akan diringkas menjadi 7 mata pelajaran. a. Pendidikan Agama. Menurut Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilakssiswaan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. b. Bahasa Indonesia Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran mendasar yang sudah diajarkan sejak TK sampai dengan perguruan tinggi. Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Kurikulum bahasa Indonesia di SD mempunyai karakteristik:
Menggunakan pendekatan komunikatif keterampilan proses, tematis integratif, dan lintas kurikulum.
Mengutamakan variasi, kealamian, kebermaknaan fleksibelitas.
Penggunaan metode
Memberi
peluang
untuk
menggunakan
berbagai
sumber
belajar (Djuanda, 2006: 53). c. Pendidikan Kewarganegaraan
11
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
a. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. d. Matematika Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, Matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berikut:
Memahami
konsep
matematika,
menjelaskan
keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
e. Kesenian Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, Kesenian bertujuan sebagai berikut:
Meningkatkan sensivitas.
Meningkatkan kemampuan mengekspresikan keindahan.
Meningkatkan kemampuan mengapresiasikan keindahan dan harmoni.
12
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
f. Pendidikan Jasmani dan Kerohanian Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. g. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. 2.1.5. Karakteristik Siswa Dasar Karakter menurut Puerwadarminta adalah watak, tabiat atau sifat-sifat kejiwaan. Sedangkan menurut IR Pedjawijatna mengemukakan karakter atau watak adalah semua hal yang ada pada diri seseorang (insani). Jadi dapat disimpulkan bahwa karakter siswa adalah watak atau karakter yang ada pada diri siswa yang diaplikasikan melalui tingkahlaku siswa tersebut dalam kegiatan sehari-harinya.
Senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melakukan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai
Senang bergerak, Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan siswa SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan siswa berpindah atau bergerak.
13
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Siswa senang bekerja dalam kelompok. Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, siswa belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturanaturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif).
Senang merasakan atau melakukan atau memperagakan sesuatu secara langsung. Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, siswa SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama.
2.2.
Kajian Karakteristik Langgam
2.2.1. Kajian Langgam Modern. 1. Deskripsi Langgam Modern Langgam modern adalah langgam desain yang simple, bersih, fungsional, stylish, danselalu mengikuti perkembangan jaman yang berkaitan dengan gaya hidup modernyang sedang berkembang pesat. 2. Sejarah Modern Kemunculan langgam modern, erat kaitannya dengan perkembangan dunia arsitektur, yaitu pada abad ke-18, dimana dunia arsitektur mengalami satu kali perubahan yang mendasar, yaitu saat hadirnya arsitektur modern. Pada pertengahan abad ke-18, yaitu sekitar tahun 1750-an di Perancis, muncul orang-orang yang memiliki ambisi untuk menghasilkan arsitektur dengan menggunakan akal dan idenya sebagai sumber ide, bukan seni dengan perasaan. Tokoh-tokoh seperti, Boulle, Blondel, dan Quatremere de Quincy sebagai perintis arsitektur modern pada pertengahan abad ke-18. Namun dalam perkembangannya, arsitektur modern mulai dibahas lagi pada tahun 14
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
1920 hingga 1960. Konggres yang diadakan CIAM pada tahun 1930 menghasilkan metode berfikir secara rasional untuk kembali membangun bangunan-bangunan yang ancur akibat perang dunia II. Menerapkan kecepatan dalam membangun, efisiensi, ekonomis, dan rasional.Dan yang dimaksud dengan arsitektur modern bukan karya arsitektur berupa bangunan atau gedung tapi adalah ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur, permainan ruang dan bukan bentuk Arsitektur modern memulai segala hal dengan tahapan, bukan secara revolusi dengan membuang pra modern, melainkan secara bertahap menghapuskan ornament-ornamn dan dekorasi dengan bentukan geometris. Ornamen– ornamen dalam bangunan dianggap sebagai sebuah kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi, menjadi simbol yang negatif dan perlu diolah. Selain itu, perkembangan bahan bangunan juga mempengaruhi era dalam arsitektur modern ini. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri– cirinya yang „ada tapi tak terlihat‟. Kecepatan dalam membangun bangunan dilakukan dengan produksi masal, sehingga akibat dari arsitektur modern adalah keseragaman baik dalam furniture, dan bangunan.
3. Karakteristik Langgam Modern. Ciri-ciri interior Modern antara lain:
Satu gaya internasional atau tanpa gaya (seragam)
Berupa khayalan dan Idealis
Bentuk tertentu dan fungsional
Syarat utama dari bangunan adalah bangunan mencapai kegunaaan yang semaksimal mungkin.
Ruang – ruang yang direncanakan sesuai dengan fungsinya.
Bangunan tidak harus berdiri dari kepala, badan dan kaki.
15
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Less is more
Tidak ada ornament
Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan.
Gambar.2.4. Interior dengan Langgam Modern Sumber: http://www.impressiveinteriordesign.com/
2.2.2. Kajian Konsep Fun Dalam hal ini, konsep fun adalah bagaimana siswa dapat tetap konsentrasi belajar namun santai sehingga mampu meningkatkan kreativitas pada diri siswa. Konsep fun juga merupakan pengaplikasian
permainan-permainan
yang melatih konsentrasi dan kreatifitas siswa. a. Puzzle Puzzle merupakan permainan yang dimainkan dengan cara bongkar pasang. Puzzle juga merupakan salah satu permainan yang melatih konsentrasi siswa. Manfaat puzzle adalah:
16
Melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran
Melatih logika
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Memperkuat daya ingat
Melatih berpikir matematis
Gambar.2.5. Susunan Puzzle Sumber: http://kerncountylibrary.org/wp-content/uploads/2015/04/Puzzle-pieces.jpg
Gambar.2.6. Aplikasi Puzzle dalam interior Sumber : https://wayanbellahandayani.wordpress.com/2014/10/07/style-and-furniture-of-geometricdesign-interior/
b. Tetris Tetris (bahasa Rusia: Тетрис) adalah permainan teka-teki yang didesain dan diprogram oleh Alexey Pajitnov pada bulan Juni tahun 1985, pada saat ia bekerja di Pusat Komputer Dorodnicyn di Akademi Sains Uni Soviet di Moskow. Namanya berasal dari awalan numerik Yunani tetra yang bermakna bangun dengan empat bagian.
Gambar.2.7. Bentuk Tetris Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tetris
17
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Manfaat permainan tetris untuk siswa:
Melatih kemampuan berkonsentrasi dan berpikir.
Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah (cognitive skill).
Memperlambat pikun.
Mengobati mata malas.
Gambar.2.8. Aplikasi tetris pada bentuk furniture Sumber : www.pinterest.com
2.3.
Kajian Warna 1.
Definisi Warna
Gambar.2.9. Warna Sumber : http://renacesta.net/pengertian-warna/
Pengertian warna menurut Newton, warna merupakan bagian sinar dalam spektrum yang tergantung pada gelombang cahayanya. Dalam dunia desain, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
18
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
2.
Jenis Warna
Gambar.2.10. Jenis Warna Sumber : http://siswa-lingkungan.blogspot.co.id/2015/04/warna.html
Warna Primer Merupakan tiga pigmen warna dasar yang tidak dapat dibentuk dengan campuran dari warna-warna lain, namun dapat membentuk warna lain dari kombinasi 3 warna ini. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah: merah, biru, dan kuning.
Warna Sekunder Merupakan hasil pencampuran dua warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
WarnaTersier Warna yang diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna disebelahnya pada lingkaran warna, atau mudahnya, campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari ketiga warna merah, kuning dan biru.
3.
Pengelompokan Warna
Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
19
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh.
4. Psikologis Warna Psikologi warna mempelajari dan mengidentifikasi persepsi manusia terhadap warna-warni benda yang ada di alam. Suasana hati seseorang bisa pula terpengaruh dengan adanya warna yang tertangkap indera penglihatan
Warna dan kesan luas-sempit ruangan Plafond warna cerah dipadukan dengan tembok warna gelap akan membuat ruangan terasa lebih tinggi, tetapi memiliki kesan sempit. Namun sebaliknya, jika plafond berwarna gelap namun dinding diberi warna cerah, maka ruangan terasa lebih rendah, tetapi terasa luas.
20
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Gambar.2.11. Pengaruh warna pada plafon ruangan Sumber : www.pinterest.com
Warna dan kesan panjang-pendek ruangan Warna terang pada dinding dipadukan dengan warna gelap pada ujung ruangan akan membuat lorong terasa pendek. Sementara warna gelap pada dinding yang dipadukan dengan warna terang pada ujung ruangan akan membuat lorong terasa lebih panjang.
Gambar.2.12. Warna pada ujung ruangan Sumber : www.pinterest.com
Warna dan kesan tinggi-rendah ruangan Warna gelap pada plafond akan membuat ruangan terasa menjadi lebih rendah dan hangat. Sementara warna terang pada plafond akan membuat ruangan terasa lebih tinggi dan lebih lapang. Perpaduan warna kontras akan membuat ruangan terasa lebih kecil, sedangkan perpaduan warna senada akan membuat ruangan terasa lebih luas. Penggunaan cermin pada bidang pengisi ruang atau dinding juga akan memperluas kesan sebuah ruangan.
21
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
5. Tujuan Warna Warna dapat digunakan untuk berbagai tujuan estetika dalam sebuah desain ruangan pada bangunan. Beberapa tujuan warna antara lain adalah sebagai berikut :
Menciptakan suasana Sebuah skema warna cerah untuk interior sebuah bangunan cenderung mengungkapkan ekspresi keceriaan dan kegembiraan. Sementara skema warna yang tenang dapat emngekspresikan kedalaman dan area untuk beristirahat.
Menunjukan kesatuan atau keragaman Sebuah skema warna seragam akan membuat perasaan bersatu. Sementara skema warna yang bervariasi akan memberikan perasaan keberagaman.
Mengungkapkan karakter bahan Jika suatu bangunan memiliki atap genteng merah, dinding batu abu-abu, dan kayu trim cokelat, karakter utama dari setiap material tersebut jelas terlihat. Akan tetapi, jika memiliki warna yang sama (monokrom), sebuah ruangan atau bangunan akan tampak seperti model tanah liat atau maket.
Mempengaruhi proporsi Bahan dengan warna kontras yang diletakkan dalam garis horizontal akan cenderung membuat perasaan lebih luas. Jika diletakkan di dalam garis vertical, warna tersebut akan terkesan lebih tinggi.
Mempengaruhi skala Sebuah interior bangunan yang diwarnai dengan warna seragam akan terlihat seperti monolit dan skalanya sulit untuk dinilai dari kejauhan. Namun, jika ruangan tersebut diwarnai dengan warna kontras (termasuk bukaan), skalanya akan lebih mudah terlihat.
22
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Memberikan kesan berat Elemen dalam warna gelap terlihat berat, sedangkan warna terang terlihat ringan. Sebuah struktur yang tinggi kadang-kadang juga diwarnai dengan gradasi yang lebih gelap dibagian bawah dan warna ringan dibagian atas.
6. Warna untuk merangsang kreatifitas.
Warna Merah Menggambarkan energi penuh, aktif, hangat dan bersemangat. Warna merah lebih pas bila digunakan sebagai aksen dalam sebuah ruangan karena tampilannya yang menonjol mampu menyita perhatian dan membuat suasana tampak hidup.
Gambar.2.13. Ruangan bernuansa warna merah Sumber www.pinterest.com
o Warna Kuning Merupakan warna cerah yang memberikan energi serta mood yang baik dan semangat.
Gambar.2.14. Ruangan bernuansa warna kuning Sumber www.pinterest.com
o Warna Oranye Memberi kesan ceria, hangat, bersahabat, bahagia, penuh energi dan membangkitkan semangat
23
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Gambar.2.15. Ruangan bernuansa warna oranye Sumber www.pinterest.com
o Warna Biru Merupakan warna laut dan langit yang mengesankan ketenangan, kesunyian, kedamaian, kenyamanan dan perlindungan. Efek lainnya adalah memberi kesan lega dan luas.
Gambar.2.16. Ruangan bernuansa warna biru Sumber www.pinterest.com
o Warna Hijau Warna yang memberi suasana harmonis, teduh, santai, alami, menyejukkan, menyegarkan dan menenangkan.
Gambar.2.17. Ruangan bernuansa warna hijau Sumber www.pinterest.com
o Warna Cokelat Salah satu warna netral yang bersifat natural, memberi kesan hangat, nyaman, alami, akrab dan ketenangan.
Gambar.2.18. Ruangan bernuansa warna cokelat Sumber www.pinterest.com
24
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
o Warna Abu-abu Membuat suasana stabil, luas, menentramkan. Terlalu banyak menggunakan warna ini akan membuat suasana dingin dan luas secara berlebihan.
Gambar.2.19. Ruangan bernuansa warna abu-abu Sumber www.pinterest.com
2.4.
Kajian Pencahayaan Definisi Pencahayaan Menurut Arthur Rosenblatt dalam bukunya Building Type Basic For Museum. Tujuan utama dari pencahayaan museum adalah tersampainya hubungan visual yang ingin disampaikan antara objek yang dipamerkan dengan pengunjung museum. "Benda pameran merupakan pusat tujuan utama dari suatu museum maupun galeri seni" (Cayless,I991,p.385). Jenis Pencahayaan o Pencahayaan Alami Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang bersumber dari alam, yaitu matahari. Dengan pemanfaatan cahaya matahari kedalam ruangan akan menjadikan bangunan hemat energy, selain itu juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu:
Variasi intensitas cahaya matahari.
Distribusi dari terangnya cahaya.
25
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Efek dari lokasi, pemantulan cahaya.Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung.
Jenis Pencahayaan Alami
Jendela Secara pengertian, jendela adalah elemen dari suatu bangunan yang berfungsi untuk memasukkan cahaya alami dan sirkulasi udara dari dalam dan luar bangunan.
Gambar.2.20. Ruangan berjendela Sumber: www.pinterest.com
Skylight Skylight adalah bukaan yang dipasang pada atap untuk memasukkan cahaya matahari serta menghubungkan ruangan dengan lingkungan luar, termasuk memasukkan udara dari luar kedalam ruangan
Gambar.2.21. Ruangan dengan skylight Sumber: www.pinterest.com o
Pencahayaan Buatan Tata cahaya buatan sangat terkait dengan penemuan ornament sumber cahaya itu sendiri, seperti penemuan dinamo dan generator sebagai penggerak lampu pijar. Pada tahun 1879, Thomas Alva Edison berhasil menemukan lampu pijar. Tahun 1890, ia mendirikan sebuah perusahaan
26
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
General Electric, sebuah perusahaan multinasional di New York, Amerika Serikat. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut
Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat.
Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman
Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja
Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.
Tabel.2.1. Tingkat pencahayaan yang dibutuhkan dalam lingkungan kerja. Sumber : KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/02
Jenis Kegiatan Pekerjaan kasar dan tidak terus-menerus
Tingkat Pencahayaan Minimal (LUX) 100
Pekerjaan kasar dan terus-menerus
200
Pekerjaan rutin
300
Keterangan Ruang penyimpanan dan ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang berkelanjutan Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin dan perakitan/penyusunan.
27
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Pekerjaan agak halus
500
Pekerjaan halus
1000
Pekerjaan amat halus
1500 Tidak menimbulkan bayangan
Pekerjaan terinci
3000 Tidak menimbulkan bayangan
Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin Pemilihan warna, pemrosesan tekstil, pekerjaan mesin halus dan perakitan halus. Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus
Pencahayan buatan dibagi berdasarkan beberapa kategori. Berdasarkan arah datang cahaya Down light Tujuan , memberikan cahaya pada obyek dibawahnya. Biasa dipasang, posisi lampu menjorok keluar, masuk ke dalam, menempel pada tembok & berupa lampu gantung. Up light Efek yang ditimbulkan , arah cahaya berasal dari bawah ke atas Berperan dalam memberikan kesan yang megah, dramatis, dan memunculkan dimensi, bisa berfungsi sebagai petunjuk alur sirkulasi. Back light Bertujuan untuk memberi aksentuasi pada obyek seperti menimbulkan siluet. Menimbulkan pinggiran cahaya pada obyek dan bentuk obyek makin terlihat. Side light Memberikan aksen pada obyak tertentu. Berdasarkan letaknya, pencahayaan buatan dibagi menjadi 3 Lampu lantai, lampu yang diletakkan di lantai
Gambar.2.22. Lampu pada lantai
28
Lampu dinding, lampu yang menempel pada bidang dinding
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Gambar.2.23. Lampu pada dinding
Lampu plafond, lampu yang menempel pada bidang plafond.
Gambar.2.24. Lampu pada plafon
Berdasarkan cakupan cahaya
Pencahayaan umum (General lighting) Pencahayaan merata pada ruangan & di maksudkan untuk memberi kesan merata agar tidak terlalu gelap.
Pencahayaan dilokalisasi (Localized lighting) Jenis pencahayaan dilokalisasi secara tidak seragam yang di fokuskan pada area kerja. Efesiensi cukup tinggi karena area non kerja tidak mendapat cahaya yang sama dengan area kerja.
Pencahayaan ambien (Ambient lighting) Pencahayaan tidak langsung yang di pantulkan plafon & dinding, lampu dapat digantung pada dinding atau menyatu dengan perabot.
Pencahayaan setempat (Task lighting) Jenis pencahayaan yang hanya terdapat pada tempat & area sekelilingnya yang terkena cahaya.
Pencahayaan aksen (Accent lighting) Jenis pencahayaan yang digunakan pada obyek tertentu.
29
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Pencahayaan decoratif (Decorative lighting) Pencahayaan dengan lampu sebagai object untuk di lihat.
Berdasarkan pencahayaan arsitektur
Pencahayaan cove Pencahayaan tidak langsung dari fixture yang terpasang menerus pada dinding.
Pencahayaan coffer Jenis pencahayaan pada kantung (coffer) plafon lampu diletakkan pada kantung kecil berbentuk persegi.
Pencahayaan luminous – ceiling Sumber cahaya seragam dengan memakai elemen penyebar yang digantung dibawah ruang lampu secara seragam.
Pencahayaan valance (bracket) Jenis pencahayaan pada bidang atas dan bawah pelindung dinding. Pencahayaan cornice (soffit) Dinding yang kena cahaya hanya dari atas & plafon yang tidak terkena cahaya akan terlihat gelap.
2.5.
Kajian Antropometri 1.
Definisi Antropometri Data anthropometri adalah data-data dari hasil pengukuran yang digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan. Mengingat bahwa keadaan dan ciri dapat membedakan satu dengan yang lainnya, maka dalam perancangan yang digunakan data antropometri terdapat prinsip yang harus diperhatikan yaitu (Wignjosoebroto, 2003):
Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim (minimum atau maksimum)
30
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang akan di rancang tersebut dapat di pakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang akan memakainya.
Prinsip perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar fasilitas tersebut dapat menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh semua orang yang mungkin memerlukannya. Biasanya rancangan ini memerlukan biaya lebih mahal tetapi memiliki fungsi yang lebih tinggi.
Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan harga rata rata para pemakainya. Prinsip ini hanya di gunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan dan tidak layak jika menggunakan prinsip perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan.
Kenyataan menunjukan bahwa terdapat perbedaan atribut/ukuran fisik antara satu manusia dengan manusia yang lain. Perbedaan antara satu populasi dengan populasi yang lain dikarenakan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi data antropometri, yaitu :
2.
Umur
Jenis kelamin
Ras dan suku bangsa
Jenis pekerjaan
Studi Antropometri pada siswa Pada siswa SD, data antropometri yang digunakan sebagai acuan adalah data antropometri usia 7-13 tahun mengingat usia siswa SD kelas 1 dimulai usia 7 tahun.
31
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Hal yang dipertimbangkan adalah fakor kenyamanan untuk siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Gambar.2.25. Data Antropometri Usia 6-11 tahun Sumber: Dimensi Manusia Dan Ruang Interior
2.6.
Kajian Eksisting
2.6.1. Profil Sekolah SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya adalah salah satu sekolah dasar negeri yang terletak di Jl. Bolodewo no. 46 Surabaya yang memiliki akreditasi A. Sekolah ini berdiri pada tahun 1952 dan mengalami perubahan pada tahun 2006. Sekolah ini berada dalam satu kompleks dengan SMPN 44 Surabaya yang pindah lokasi sehingga gedung SMPN 44 Surabaya ini menjadi bagian dari gedung sekolah SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya.
32
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
2.6.2. Lokasi
Gambar.2.26. Peta lokasi SDN Sidotopo IV/51 Surabaya Sumber google map
Gambar.2.27. Layout Eksisting SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya Sumber dok. Pribadi 2016
2.6.3. Visi dan Misi Sekolah a. Visi “Berprestasi berdasarkan IMTAQ, IPTEK, dan Seni Budaya dengan peduli lingkungan serta gemar membaca.” b. Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kompetensi dan potensi peserta didik secara optimal. 2) Menyelenggarakan
pendidikan
umum
dan
agama
yang
mengedepankan peningkatan kualitas siswa berdasarkan iman dan taqwa. 3) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kemampuan daya saing berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
33
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
4) Menyelenggarakan pendidikan yang mengembangkan kepribadian dan berorientasi pada budaya bangsa. 5) Menyelenggarakan pendidikan dengan mengoptimalkan lingkungan. 6) Menyelenggarakan wajib baca 15 menit sebelum KBM. 2.6.4.
Struktur Organisasi
Diagram.2.1. Struktur Organisasi Sumber: dok. pribadi
2.6.5.
34
Jumlah Staf
Kepala Sekolah : 1
Guru Bhs. Inggris
:1
Guru Kelas
:16
Staff TU
:2
Guru PAI
:2
Penjaga Sekolah
:1
Guru Olahraga : 2
Petugas Kebersihan : 1
Petugas Keamanan : 1
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
2.6.6.
2.6.7.
Jumlah Ruangan
R. Kelas
: 16
Toilet guru
:2
R. Perpustakaan
:1
Lab. Komputer
:1
R. Kepala Sekolah
:1
UKS
:1
R. Tata Usaha
:1
Mushola
:1
Toilet siswa
:7
Gudang
:1
Analisa Ruangan Tabel.2.2. Analisa Ruang Sumber: dok. pribadi
No. Nama Ruangan 1. R. Kelas
Keterangan
2.
R. Perpustakaan
Ruang perpustakaan kurang dapat memadai kegiatan di dalamnya. Selain itu dengan adanya keterbatasan tempat dan juga kekurangan tempat untuk menyimpan buku buku yang ada. Pencahayaan dirasa masih kurang untuk kegiatan membaca
3.
Toilet
Kamar mandi murid merupakan kamar mandi terbuka sehingga siapapun bisa menggunakannya. Dalam hal ini tidak adanya signage yang menunjukan gender dari kamar mandi membuat sedikit tidak nyaman. Tidak adanya wastafel untuk mencuci tangan juga dirasa kurang.
Ruang kelas sudah cukup terang dengan bantuan pencahayaan buatan seperti lampu, walaupun ada beberapa kelas yang masih kurang dalam faktor pencahayaan. Furnitur meja dan kursi yang menjadi 1 untuk 2 siswa dirasa kurang nyaman dikarenakan adanya kurikulum yang mengharuskan siswa belajar berkelompok sehinga kurang efisien.
35
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Penggunaan material lantai yang digunakan kurang tepat karena tipe keramiknya bukan tipe yang permukaannya kasar sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kecelakaan akibat terpeleset.
4.
Lab. Komputer
Ruang lab komputer sangat kurang dalam pencahayaan yang minim. Penataan furniture masih kurang tepat sehingga cenderung tidak nyaman berada di ruangan. Jumlah furniture dan komputer juga kurang dan tidak memadai untuk kegiatan di dalamnya.
5.
R. Kepala Sekolah & R. TU
Ruang Kepala Sekolah dan ruang TU digabung yang hanya dipisahkan oleh partisi. Ruang TU juga berfungsi sebagai ruang guru karena adanya keterbatasan ruangan. Demikian juga halnya dengan ruang UKS yang terletak di dalam ruang TU sehingga menyebabkan siswa yang sakit menjadi kurang nyaman untuk beristirahat di UKS serta kurangnya peralatan yang memadai seperti halnya ranjang hanya ada 1. Ruang TU yang menjadi ruang guru dan kepala sekolah menjadi tidak nyaman karena tamu yang datang menjadi tidak nyaman dan ruangan tidak memadai untuk menjadi ruang guru.
36
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
BAB II METODOLOGI
3.1.
Alur Metodologi Desain
Diagram.3.1. Skema Alur Metodologi Desain Sumber: dok. pribadi, 2016
37
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
3.2.
Teknik Pengumpulan Data Pada desain interior SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya ini dilakukan tahap pengumpulan data melalui beberapa metode pengumpulan data, yaitu pengumpulan data secaralangsung dan tidak langsung. Pengumpulan data secara langsung dapat dilakukan dengan cara observasi ke objek desain yang dituju, wawancara kepada kepala sekolah dan guru. Sedangkan pengumpulan data secara tidak langsung yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai literatur seperti buku, jurnal ilmiah, dan internet.
Observasi Melakukan observasi langsung pada objek dengan melakukan pengukuran dan melihat serta memperhatikan kondisi bangunan dan aktivitas yang ada di SDN Sidotopo IV/51 Surabaya sehingga bisa mengetahui kebutuhan pengguna fasilitas.
Melakukan Interview Interview langsung dengan Kepala Sekolah, Guru Prasarana dan Wali Kelas SDN Sidotopo IV/51 Surabaya untuk mencari tahu tentang latar belakang dan permasalahan yang sedang dirasakan sebagai pengguna fasilitas.
Studi Literatur Sedangkan metode kepustakaan yakni metode pengumpulan data yang memanfaatkan buku atau literatur atau internet sebagai bahan referensi untuk memperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat para ahli dengan mendapatkan kesimpulan tersebut sebagai metode tersendiri,
3.3.
Teknik Analisa Data 1.
Observasi Metode observasi dilakukan dengan mengunjungi langsung lokasi dari SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya. Dengan observasi, penulis dapat
38
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
merasakan aktifitas dari pengguna serta kebutuhannya dan bisa menilai konsep apa yang paling cocok untuk diterapkan di SDN.Sidotopo IV/51 Surabaya. Data yang diperoleh antara lain: Mengetahui aktivitas pengguna SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya Mengetahui keadaan eksisting elemen-elemen pembentuk desain.
Beberapa ruangan masih belum memprioritaskan interior dalam kebutuhan aktifitas.
Mengetahui beberapa furnitur yang digunakan di fasilitas sekolah masih belum sesuai dengan kebutuhannya.
Mengetahui kondisi lingkungan sekitar SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya Pengaturan layout di SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya.
Belum adanya zoning ruang yang tepat sehingga alur sirkulasi masih belum nyaman.
Belum lengkapnya fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar.
2.
Interiview (Wawancara) Metode wawancara dilakukan kepada kepala sekolah SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya demi mengetahui secara lebih detail tentang tantangan yang dirasakan dan harapan kedepan dari sudut pandang guru sebagai staf pengajar. Data yang diperoleh antara lain: Visi dan Misi SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya Fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar. Pengelola dan organisasi SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya Permasalahan desain yang ada di SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya.
3.
Studi Literatur Untuk menunjang terciptanya sebuah desain SDN. Sidotopo IV/51 Surabaya maka penulis mencari data-data literatur yang berkaitan dengan
39
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
perpustakaan serta konsep yang diambil dari berbagai buku-buku dan media lainnya. Data dan informasi yang dicari yaitu:
Kajian tentang Sekolah, berkaitan dengan definisi Sekolah, fasilitas sarana dan prasarana sekolah, mata pelajaran, karakteristik siswa.
Kajian tentang Data Antropometri siswa.
Kajian tentang karakteristik langgam yang akan digunakan.
Kajian tentang warna dan pencahayaan.
3.4. Tahapan Desain Metode desain interior SDN. Sidotopo IV/51 setelah mendapat dan mengumpulkan data-data hasil riset desain dapat dilakukan melalui tahapantahapan dalam mendesain, yaitu: 1. Penyusunan konsep desain Menuliskan semua hasil riset desain yang digunakan sebagai solusi bagi permasalahan-permasalahan yang muncul dan telah terselesaikan lalu diangkat berdasakan hasil dari studi pustaka. 2. Desain awal Ide-ide desain dan penyelesaian awal dari permasalahan yang didapatkan pada saat analisa data-data yang didapatkan. 3. Alternatif desain Pada tahap ini desain tersebut dibuat lebih dari satu sehingga memperoleh alternatif desain. Alternatif desain disesuaikan dengan konsep desain, dan dapat kembali pada proses konsep desain jika pada alternatif ditemukan ide-ide baru. 4. Evaluasi Pada tahap ini, keseluruhan alternatif desain akan dipilih melalui tahap kriteria dan score (weight method) hingga diperoleh satu desain terbaik.
40
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Kriteria yang diajukan yaitu dari segi sirkulasi, zoning ruang per area sesuai fungsinya, tata layout per area, dst. 5.
Pengembangan desain Setelah tahap evaluasi selesai, maka desain tersebut akan melalui proses pengembangan desain, jika pada tahap ini desain kurang sesuai maka dapat kembali lagi pada proses alternatif desain.
6.
Desain akhir Jika keseluruhan tahap desain selesai dilaksanakan, maka sampailah pada tahap desain akhir berupa sketsa 3d, gambar teknik, maket dan animasi.
41
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
42
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
BAB IV ANALISA KONSEP DESAIN 4.1. Karakteristik dan Segmentasi Pengguna Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengguna fasilitas SDN. Sidotopo IV no. 51 Surabaya adalah siswa, staff pengajar dan tamu yang datang yang tak lain adalah wali kelas dan orang yang berhubungan dengan dinas pendidikan. Karakteristik siswa adalah watak atau karakter yang ada pada diri siswa yang diaplikasikan melalui tingkahlaku siswa tersebut dalam kegiatan sehari-harinya. 1. Senang bermain. 2. Senang bergerak 3. Senang bekerja dalam kelompok. 4. Senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Karakteristik staff pengajar 1. Berpendidikan 2. Menguasai kurikulum dan materi 3. Displin 4. Mampu berkomunikasi dengan baik 5. Ramah Berdasarkan karakteristik siswa dan guru, maka konsep yang ingin diterapkan pada SDN. Sidotopo IV no. 51 Surabaya adalah konsep sekolah modern yang mementingkan mobilitas siwa dan kreatifitas.
43
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
4.2. Studi Ruang Berikut ini adalah tabel analisa studi kebutuhan aktifitas dan fasilitas pada SDN. Sidotopo IV no. 51 Surabaya Tabel.4.1. Studi Aktifitas dan Fasilitas Sumber dok pribadi No.
Nama Ruang
Jumlah
1.
Entrance
1
2.
Lobby
1
3.
R. Kelas
18
Aktifitas Akses masuk keluar sekolah Siswa menunggu jemputan Kegiatan belajar mengajar Menyimpan barang Membaca buku Menyimpan buku
4.
R. Perpustaka an
1
Meminjam buku
Browsing Internet
Menerima tamu 5.
R. Kepala Sekolah
1
Mengerjakan dokumen Menyimpan berkas dan piala
6.
7.
R. Tata Usaha
1
R. Guru
1
Mengerjakan berkas Menyimpan berkas Memeriksa tugas Menyimpan berkas
8.
Lab. Komputer
1
Kegiatan belajar mengajar Menyimpan barang Tempat istirahat siswa sakit
8.
R. UKS
1
9.
Toilet Siswa
7
11.
Mushola
1
44
Memeriksa siswa Menyimpan P3K dan obat obatan Buang Air Mencuci tangan Sholat
Furniture
Dimensi P L (cm) (cm)
Jumlah
Satuan
Kursi duduk
4
Unit
200
50
Meja siswa Kursi siswa Meja Guru Kursi Guru Loker siswa Loker barang Meja Kursi Rak Buku Rak buku Meja resepsionis Kursi resepsionis Meja Komputer Kursi Single sofa Sofa 2 seat Meja tamu Meja Kursi Rak Lemari pajang Meja Kursi Rak arsip Meja Kursi Rak Meja komputer Kursi Meja guru Kursi guru Lemari
30 30 1 1 30 1 20 20 10 1
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
40 60 50 120 40 120 60 40 200 200
40 50 50 60 40 40 50 40 40 40
1
Unit
150
60
2
Unit
50
50
5
Unit
120
60
5 2 1 1 1 3 1
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
40 70 120 100 120 50 150
40 70 70 40 60 50 40
2
Unit
200
40
3 6 2 24 24 2
Unit Unit Unit Unit Unit Unit
120 50 200 120 50 200
60 50 40 60 50 40
35
Unit
120
60
35 1 1 2
Unit Unit Unit Unit
40 150 50 200
40 60 50 40
Ranjang
2
Unit
200
90
Meja Nakas Kursi Wastafel Rak Lemari Kloset Wastafel
1 2 3 1 1 1 3 2
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
120 40 50 50 150 200 60 50
60 40 50 40 40 40 65 40
Luas Furniture 2 (m )
Rasio
Luas Ruang 2 (m )
4
1:3
12
20.05
1:3
60.15
23.8
1:3
71.4
5.89
1:3
17.67
5.26
1:3
15.78
24.88
1:3
74.64
33.55
1:3
100.65
6.99
1:3
20.97
1.57
1:3
4.71
1.6
1:3
4.8
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Menyimpan peralatan sholat Makan dan Minum 12.
Kantin
1
Membeli makanan Mencuci tangan
13.
14.
15.
R. Rapat
R. Ekskul Lukis
R. Ekskul Tari
1
1
Rapat Koordinasi Guru Menyimpan berkas Melukis / Menggambar Menyimpan alat-alat lukis Memajang hasil karya Membersihkan alatalat lukis Menari
1 Menyimpan barang dan baju ganti
16.
R. Ekskul Vocal
1
17.
Aula
1
Menyanyi Menyimpan barang Olahraga Indoor Acara Sekolah
Lemari
2
Unit
200
40
Meja Kursi Meja display Kabinet Wastafel Meja Kursi Rak Meja Kursi
10 80 1 1 2 20 20 2 12 12
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
200 40 240 120 50 80 50 200 80 50
50 40 40 40 40 50 50 40 60 50
Lemari
2
Unit
200
40
Partisi
2
Unit
240
10
Wastafel
2
Unit
50
40
Sound System Cermin
1
Unit
45
55
15
Unit
50
2
Lemari
2
Unit
200
40
1
Unit
115
30
1 10 1
Unit Unit Unit
60 40 200
40 40 40
Keyboard / Piano Kursi piano kursi Rak
24.64
1:3
73.92
14.6
1:3
43.8
1:3 11.24
33.72
1.9975
1:3
5.9925
2.985
1:3
8.955
Total Luas Sirkulasi (30%) Total Luas Keseluruhan
549.1575 164.7473 713.9048
4.3. Hubungan Ruang Sirkulasi yang baik untuk diterapkan pada SDN. Sidotopo IV no. 51 Surabaya adalah sirkulasi yang efektif dan efisien sehingga memerlukan zoning area yang tepat. Selain itu dengan adanya zoning area yang tepat, optimalisasi pada layout ruang dan aktifitas dapat terlaksana. Pada layout eksisting SDN. Sidotopo IV no. 51 Surabaya masih banyak yang harus dibenahi dan dioptimalkan. Beberapa ruangan juga masih belum mempunyai hubungan dan akses langsung yang disesuaikan dengan fungsinya. Proses redesain SDN. Sidotopo IV no. 51 Surabaya, sirkulasi menjadi salah satu perhatian untuk mendapatkan layout yang efektif dan efisien sehingga diperlukan treatment antara lain pengelompokan ruangan sesuai
45
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
fungsi dan aktifitas, pengaturan alur bagi siswa, staff dan tamu yang datang yang harus dibedakan. 1. Matriks Hubungan Ruang
Diagram.4.1. Matriks Hubungan Ruang Sumber dok pribadi
Tabel di atas menjelaskan tentang hubungan ruang berdasarkan fungsi dan aktifitas di dalamnya sehingga dapat menentukan letak ruangan yang seharusnya berdekatan dan akses langsung maupun sebaliknya. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan sirkulasi yang baik. 2. Bubble Diagram
Diagram.4.2. Bubble Diagram Sumber dok. pribadi
46
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Pada bubble diagram telah terlihat pengelompokan area-area fasilitas SDN. Sidotopo IV no. 51 Surabaya dan terlihat alur untuk siswa, staff dan tamu yang berbeda.
4.4. Analisa Riset Pertanyaan penelitian adalah pertanyaan yang diajukan oleh penulis kepada narasumber untuk mengetahui lebih jelas aktivitas dan kebutuhan yang ada di Sekolah Dasar. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai pertanyaan penelitian yang diajukan kepada narasumber: 1. Apakah suasana kelas dan layout kelas sudah tepat sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan nyaman?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan psikologis dari siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Suasana kelas dalam artian interior kelas yang baik mampu mengatasi akan kebutuhan psikologis siswa dan guru. Jawaban :Beberapa ruangan tidak nyaman dikarenakan bentuk furnitur yang menggunakan bangku panjang susah untuk dipindah-pindah. Kurikulum 2013 banyak menggunakan metode belajar kelompok sehingga bentuk bangku yang khusus 1 orang lebih dibutuhkan. Selain itu banyak siswa yang kurang konsentrasi selama pelajaran berlangsung.
2. Apakah penerangan dan sirkulasi udara di ruangan sudah nyaman? (dalam artian tidak gerah dan tidak gelap)
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan individu di dalam ruangan kelas. Jawaban : Untuk di ruang kelas penerangan menggunakan penerangan alami dan buatan, pada pencahayaan alami banyak menimbulkan silau. Untuk beberapa kelas, ruangan masih sedikit gelap karena kurangnya pencahayan. Untuk penghawaan, ruangan kelas tidak
47
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
terlalu gerah karena banyaknya bukaan-bukaan di ruangan kelas namun apabila cuaca sedang terik ruangan bisa terasa gerah. 3. Apakah koridor sekolah sudah nyaman dalam berkaktivitas?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan individu beraktivitas di koridor sekolah dan juga mengetahui secara ergonomi luasan untuk beraktivitas. Jawaban : Koridor sudah nyaman untuk beraktivitas dengan lebar 1,5-1,8 m cukup untuk siswa dan guru berlalu-lalang.
4. Apakah kondisi kamar mandi terbuka sudah nyaman digunakan beraktifitas?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui alasan penggunaan kamar mandi terbuka dan tingkat kenyamanan psikologi penggunannya. Jawaban : Kondisi kamar mandi terbuka adalah anjuran dari Dinas Pendidikan untuk memantau siswa yang maksudnya agar siswa tidak melakukan perbuatan terlarang oleh aturan sekolah dan tidak berlama-lama di kamar mandi, selain kamar mandi yang terbuka, uks juga harus bisa dipantau oleh guru.
5. Apakah alur sirkulasi TU sudah nyaman?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan psikologis staf TU akan ruangan yang digunakannya serta mengetahui apakah adanya bentuk furniture tidak tepat serta jaraknya secara ergonomi. Jawaban : Saat ini ruang TU dan ruang guru digabung menjadi 1 karena belum adanya serah terima oleh pihak SMP, sehingga sirkulasi TU menjadi
terhambat.
Suasana
ruangan
juga
berantakan.
Kedepannya, TU dan ruang guru akan dipisah sehingga sehingga alur sirkulasi menjadi lancar dan bisa berkerja dengan efektif. 6. Apakah alur sirkulasi siswa sudah nyaman di kelas?
48
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan siswa di dalam beraktivitas di ruangan kelas serta mengetahui apakah ruang gerak siswa sudah terpenuhi sesuai dengan standar yang ada. Jawaban : Saat ini, ruang kelas cukup nyaman untuk siswa beraktifitas dan sirkulasi kelas untuk para siswa juga dirasa cukup.
7. Apakah perlu adanya loker penyimpanan untuk siswa di kelas?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui reaksi yang ditimbulkan dengan adanya opini penambahan furniture berupa loker penyimpanan untuk siswa. Jawaban : Saat ini belum diperlukan adanya loker penyimpanan siswa karena ditakutkan siswa akan menggunakan untuk hal yang tidak perlu.
8. Apakah perlu adanya aula untuk kegiatan olahraga indoor bagi siswa?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui reaksi yang ditimbulkan dengan adanya penambahan ruangan yang memberikan kebutuhan baru. Jawaban : Dirasa perlu karena kegiatan olahraga indoor siswa seperti senam lantai dan lainnya memerlukan ruangan untuk beraktifitas dan menyimpan alat-alat olah raga.
9. Apakah suasana perpustakaan sudah nyaman dan menunjang kegiatan yang ada di dalamnya?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan yang ada di dalam ruangan perpustakaan dan secara ergonomic dalam menunjang kegiatan membaca sesuai dengan visi & misi sekolah. Jawaban : Saat ini perpustakaan masih dalam tahapan pembenahan sehingga sirkulasi ruangan masih kurang nyaman untuk beraktivitas.
10. Apakah perlu adanya penambahan komputer di dalam ruang perpustakaan?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui reaksi yang ditimbulkan dengan adanya penambahan komputer yang bertujuan agar siswa mampu menambah ilmu pengetahuan dengan melakukan browsing internet.
49
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Jawaban : Dirasa diperlukan untuk penambahan komputer sehingga siswa mampu belajar dan melakukan browsing internet. Saat ini perpustakaan hanya memiliki 1 komputer untuk pengurus perpustakaan, dan dari Dinas Pendidikan belum adanya tanda untuk penambahan jumlah komputer. 11. Apakah alur tamu yang akan datang sudah jelas?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui alur tamu yang selama ini ada dan juga mengetahui programming ruang yang tepat untuk sekolah dalam menunjang kebutuhan di dalamnya. Jawaban : Alur tamu yang datang sudah jelas namun ruangan yang masih tergabung menjadi 1 masih dinilai kurang nyaman sehingga kedepannya setiap fungsi memiliki 1 ruangan khusus dan ruang Kepala sekolah, ruang TU dan ruang guru letaknya berdekatan.
12. Apakah ruang guru sudah nyaman dalam beraktivitas?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan guru di dalam beraktivitas di ruangannya dari aspek sirkulasi, pencahayaan dan penghawaan serta mengetahui apakah ruang gerak guru sudah terpenuhi sesuai dengan standar yang ada. Jawaban : Ruang guru saat ini masih bergabung dengan ruang TU dan kepala sekolah yang dibatasi oleh partisi sehingga tidak nyaman untuk beraktivitas bahkan banyak guru yang tidak muat di ruangannya.
13. Apakah suasana ruang kepala sekolah sudah nyaman?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan kepala sekolah di ruangannya dari aspek sirkulasi, pencahayaan dan penghawaan dikarenakan ruang kepala sekolah menjadi tempat penerima tamu dari luar sehingga ruangan yang nyaman membuat tamu yang datang akan nyaman berada di ruangan tersebut.
50
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Jawaban : Ruang kepala sekolah hanya dipisahkan partisi dengan ruang TU dan ruang guru sehingga kurang nyaman dalam beraktivitas dan tamu yang datang binggung dengan ruangan kepala sekolah yang ternyata masih menjadi 1 dengan ruang TU dan guru sehingga tamu masih kurang nyaman. 14. Perlukah redesain SDN Sidotopo IV/51?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kondisi sekolah dan mengetahui reaksi opini dalam redesain sekolah tersebut. Jawaban : Redesain diperlukan apalagi dalam tahap pembangunan beberapa ruangan. Saat ini SDN Sidotopo IV/51 masih kekurangan ruangan untuk beraktivitas dan pihak SMP belum melakukan serah terima gedung sehingga ruangan yang digunakan masih kurang terpenuhi padahal kebutuhan akan ruangan tersebut diperlukan. Saat ini sekolah menginginkan adanya ruang khusus untuk ekstra kulikuler dan adanya ruangan untuk pertemuan dan pembenahan ruang perpustakaan dan kantin yang dirasa sangat kurang.
Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa penataan layout ruangan masih belum tertata dengan baik serta sirkulasi ruangan juga belum efektif. Pemilihan konsep dengan ide aplikasi permainan puzzle dan tetris karena siswa sulit berkonsentrasi untuk waktu yang lama dan permainan ini bermanfaat untuk melatih siswa dalam meningkatkan konsentrasi dan kreatifitas sehingga dapat mengoptimalisasikan kemampuan kognitif siswa. Selain itu pemilihan konsep ide aplikasi permainan puzzle dan tetris diharapkan mampu untuk mewujudkan visi dan misi dari SDN. Sidotopo IV no. 51 Surabaya.
51
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
4.5. Konsep Makro Konsep desain pada SDN Sidotopo IV no. 51 Surabaya ini berfokus pada bagaimana memberikan kenyamanan bagi siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan menarik perhatian bagi siswa untuk dapat merangsang potensi yang ada di dalam dirinya dikarenakan pada usia 7-13 tahun, siswa belajar banyak melalui motorik dan secara visual , selain itu sesuai dengan data interview dan observasi yang sudah dilakukan sehingga konsep yang akan diusung adalah konsep sekolah yang modern fun dari ide aplikasi permainan puzzle dan tetris. Seperti pada studi literatur, dapat disimpulkan bahwa: -
Langgam modern mengaplikasikan bentuk geometri dan open plan, menggunakan bentuk-bentuk yang simple dan fungsional serta minim ornament, serta memberikan kesan bersih dan menunjukan material.
-
Fun dengan mengaplikasikan bentuk-bentuk dari puzzle dan tetris yang merangsang kreatifitas dan konsentrasi serta menggunakan warna cerah dan mencolok yang sesuai dengan psikologis siswa.
4.6. Konsep Mikro 4.6.1. Dinding Dinding berfungsi sebagai bidang pembentuk suasana ruang dan memiliki fungsi yang berbeda sesuai kebutuhan ruang. Dalam hal ini, dinding dalam ruangan menggunakan finishing cat dengan warna-warna cerah seperti hijau, biru, oranye dan kuning yang dapat menambah semangat secara psikologis anak. Pengaplikasian bentuk fun didapat dari bentuk puzzle atau tetris di dinding dengan warna mencolok.
52
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Gambar.4.1. Aplikasi bentuk puzzle dan tetris Sumber : www.pinterest.com
4.6.2. Lantai Lantai yang digunakan dalam kelas adalah keramik dengan ukuran 40x40 yang menggunakan putih yang mudah dibersihkan dan tidak licin sehingga tidak membahayakan siswa ketika beraktivitas. Untuk kamar mandi dan area wudhu menggunakan keramik bertekstur. Untuk perpustakaan ada 2 area, yaitu area membaca dengan menggunakan furniture meja dan kursi, dan area membaca lesehan yang mana tidak menggunakan furniture sehingga pada area ini menggunakan karpet sehingga siswa dapat duduk di sana tanpa merasa kotor dan selain itu dapat membuat siswa merasa nyaman.
Gambar.4.2. Lantai karpet Sumber: www.pinterest.com
53
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
4.6.3. Plafon Plafon menggunakan material gypsum. Aplikasi dari plafon ini menunjukkan kesan bersih dan rapi.
Gambar.4.3. Plafon Gypsum Sumber : www.pinterest.com Selain itu juga dapat memberikan aplikasi dari tetris sebagai plafon.
Gambar.4.4. Aplikasi tetris pada plafon Sumber : www.pinterest.com
4.6.4. Furnitur Di dalam area kelas akan diberikan loker untuk para siswa sehingga barangbarang berharga siswa dapat disimpan dengan aman di sana dan juga menurunkan resiko terkena kelainan pada tulang akibat membawa tas yang berat. Selain itu, adanya penambahan wastafel di setiap kelas sehingga siswa dari kecil sudah diajarkan untuk menjaga kebersihan dan pentingnya mencuci tangan agar terbebas dari kuman penyakit.
54
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Gambar 4.5. Meja puzzle Sumber: FaloMelhordoEscrevo.blogspot.com
Gambar.4.6. Rak Tetris Sumber : www.pinterest.com
55
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
4.6.5. Elemen Estetis Untuk menambah visualisasi dalam interior, elemen estetis yang digunakan adalah aplikasi dari bentuk bentuk tetris dan puzzle.
Gambar.4.7. Partisi aplikasi bentuk tetris Sumber dok. pribadi
Gambar.4.8. Aplikasi bentuk puzzle pada elemen estetis.
56
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
BAB V PROSES DAN HASIL DESAIN
5.1. Alternatif Layout 1. Alternatif Layout 1
Gambar.5.1. Alternatif Layout 1 Sumber: dok. pribadi 2016
Pada alternatif layout 1, zoning area masih kurang tepat karena letak ruang kelas masih terpencar dan tidak berdekatan sehingga untuk sirkulasi masih tidak efektif. Letak ruang kantin yang merupakan area publik dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar apabila ada acara di aula di lantai II karena letaknya bersebelahan dengan kelas . Selain itu layout furniture kelas yang berbentuk double U-shape baik diterapkan namun sirkulasi kelas menjadi kurang nyaman karena ruang kelas terasa sempit dan luasannya kurang cocok untuk layout tersebut dan lagi guru jadi tidak bisa mengawasi sisa yang duduk dibelakang kelas. 3. Alternatif Layout 2
Gambar.5.2. Alternatif Layout 2 Sumber: dok pribadi 2016
57
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Pada alternatif layout 2, zoning area sudah tepat, karena area-area yang seharusnya berdekatan sudah benar seperti area belajar-mengajar yang terletak berdekatan dan tidak terpencar. Area kantin, mushola dan aula terletak berdekatan sehingga apabila ada acara di aula, maka tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar
karena letaknya yang tidak
berdekatan namun masih mudah dijangkau. Selain itu layout furniture untuk ruang kelas menggunakan layout kelompok yang memudahkan mereka untuk saling berinteraksi sedangkan guru dapat dengan mudah mengawasi dan medatangi meja murid karena sirkulasinya cukup baik. 4. Alternatif Layout 3
Gambar.5.3. Alternatif Layout 3 Sumber dok pribadi
Pada alternatif layout 3, zoning area sudah tepat, karena area-area yang seharusnya berdekatan sudah benar seperti area belajar-mengajar yang terletak berdekatan dan tidak terpencar. Area kantin, mushola dan aula terletak berdekatan sehingga apabila ada acara di aula, maka tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar karena letaknya yang tidak berdekatan. Namun banyak area kosong yang tidak dimanfaatkan sehingga area beberapa area terasa sangat luas. Layout furniture untuk ruang kelas menggunakan layout double E-shape yang membuat siswa dapat fokus ke depan dan guru mudah untuk mendatangi siswa namun luasan ruang kelas menjadi terasa sempit dan siswa yang menghadap ke samping dirasa kurang nyaman
58
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
5. Weighted Method Tabel.5.1. Weighted Method Sumber dok pribadi Objective
Letak Per
Bobot
0.40
Area
Parameter
Alternatif 1
Alternatif 2
M
S
V
M
Poor
4
1.6
Good
6
2.1
Good
Poor
5
1.25
Good
Alternatif 3
S
V
M
S
V
8
3.2
Good
6
2.4
7
2.45
Good
7
2.45
8
2
Good
7
1.75
- Hubungan ruang berdekatan - Luasan area sesuai
Very Good
dengan ergonomi Sirkulasi
0.35
- Kemudahan akses tamu - Kemudahan akses staff - Kemudahan akses siswa
Layout kelas
0.25
- Ukuran furnitur
Very
- Pola tempat duduk - Suasana
4.95
7.65
6.6
Setelah dianalisa menggunakan parameter seperti terlihat diatas (Tabel.5.1), dapat disimpulkan bahwa alternatif layout yang paling baik yakni alternatif layout 2.
5.2.
Pengembangan Alternatif Layout Terpilih
Gambar.5.4. Layout Terpilih Sumber dok pribadi
Hasil dari analisa weighted method adalah alternatif layout 2 sebagai layout yang terpilih untuk dikembangkan agar sirkulasi semakin efisien dan efektif. Pada layout terpilih lebih mengutamakan akses antar ruang sehingga aktifitas dapat berjalan lebih optimal dan sirkulasi dalam ruangan.
59
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Gambar.5.5. Perspektif ruang kelas Sumber dok pribadi
Pada ruang kelas, aplikasi dari puzzle terlihat pada dinding sebagai unsur dekoratif dan bentuk lemari. Sementara aplikasi tetris terlihat dari bentukbentuk loker siswa. Warna yang dipilih juga merupakan warna-warna mencolok yang dapat membangkitkan daya konsentrasi dan kreatifitas.
Gambar.5.6. Perspektif ruang Tata Usaha Sumber dok pribadi
Pada ruang tata usaha (TU), aplikasi puzzle terlihat pada dinding ruangan sedangkan aplikasi tetris terlihat pada bentuk laci dari rak arsip. Warna yang dipilih juga merupakan warna mencolok untuk memberikan kesan semangat dan cerah.
60
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
5.3. Pengembangan Desain Kelas 1. Layout Furnitur
Gambar.5.7. Layout Furnitur Ruang Kelas Sumber dok pribadi
Dalam perancangan sekolah, ruang yang paling penting untuk diredesain adalah ruang kelas sehinga ruang kelas membutuhkan perhatian besar dalam merancang interiornya.
Ruang kelas seharusnya dapat
memfasilitasi kebutuhan kegiatan belajar mengajar di sana Dalam eksisting, layout kelas menggunakan pola duduk tradisional sehingga kurang cocok untuk karakteristik siswa yang suka bermain. Untuk itu dilakukan pengubahan pola duduk menjadi pola duduk berkelompok yang mana sesuai dengan kurikulum dan juga dapat membuat siswa berinteraksi satu sama lain dan memudahkan dalam berdiskusi. Penambahan loker siswa dan lemari bertujuan untuk menyimpan barang dari siswa sehingga siswa tidak perlu membawa banyak barang dari rumah. 2. Suasana Ruang
Gambar.5.8. View 3D ruang kelas Sumber dok pribadi
61
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Pada ruang kelas menggunakan dominasi warna kuning karena warna kuning identik dengan warna yang cerah dan menimbulkan kesan yang ceria dan bersemangat. Selain itu warna kuning juga dapat menstimulus otak siswa untuk berpikir kreatif. Aplikasi puzzle digunakan di dinding untuk menjadikan visualisasi ruang sehingga anak tidak jenuh dengan ruangan yang monoton. Bentuk puzzle juga diaplikasikan untuk tempat pajang prakarya 3D. Untuk karya 2D disediakan pigura-pigura di dinding-dinding kelas dengan menempatkan 10 pigura di depan kelas sebagai apresiasi untuk siswa yang meraih nilai 10 terbaik
dan
juga
dapat
menambah
semangat
berkompetisi
yang
menyenangkan bagi siswa. Meja kelas juga menggunakan bentuk puzzle den. Sedangkan aplikasi tetris pada loker siswa untuk meletakkan barang siswa atau tas siswa dengan sistem yang dapat dirubah menjadi bentuk yang berbeda sesuai dengan kreatifitas dan keinginan siswa. Pola tetris juga diaplikasikan pada plafon sehingga membuat ruangan semakin menarik dengan pilihan warna-warna kontras dan cerah yang sesuai psikologis siswa. 5.4. Pengembangan Desain R. Guru 1. Layout Furnitur
Gambar.5.9. Layout Furniur Ruang Guru Sumber: dok pribadi
62
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
Ruang Guru adalah ruang dimana para guru berkumpul dan beristirahat. Pada jenjang SD, guru yang mengajar semua mata pelajaran kecuali pelajaran tertentu seperti mata pelajaran Bahasa Inggris, Pendidikan Agama, Olahraga dan Komputer, adalah wali kelas, sehingga ruang guru difungsikan sebagai ruang istirahat dan tempat diskusi untuk para guru. Pada denah eksisting, ruang guru diletakkan digabung dengan ruang TU namun ruangan tidak bisa menampung dan memfasilitasi kebutuhan yang ada, maka pada pengembangan layout, ruang guru dipisah dan diletakkan di dekat ruang-ruang kelas sehingga guru dapat mengawasi siswa-siswa. 2. Suasana Ruang
Gambar.5.10. View 3D ruang guru Sumber dok. pribadi
Pada ruang guru lebih memakai konsep modern. Aplikasi puzzle terdapat pada lampu di dinding sebagai elemen estetis ruangan. Pemilihan warna biru muda dimaksudkan untuk memberi kesan yang nyaman dan tenang karena ruang guru juga difungsikan sebagai tempat istirahat dan dipadu warna kuning untuk memberi kesan ceria dan semangat. Pada dinding terdapat partisi berbentuk tetris sebagai elemen estetis serta bentuk papan tulis untuk media pengumuman menggunakan aplikasi puzzle sebagai bingkainya. Penggunaan material finishing HPL pada meja kantor memberikan kesan modern pada ruangan. Aplikasi tetris diterapkan pada lemari arsip dengan menggunakan warna-warna cerah kas tetris. Selain itu partisi juga menggunakan aplikasi tetris dengan pemilihan warna netral yaitu warna putih sebagai elemen estetis
63
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
ruangan sehingga ruangan menjadi lebih menarik. Penggunaan horizontal blind dimaksudkan untuk mengurangi efek silau sehingga pengguna bisa beraktifitas dengan nyaman.
5.5. Pengembangan Desain R. Perpustakaan 1. Layout Furnitur
Gambar.5.11. Layout Furnitur Ruang Perpustakaan Sumber dok pribadi
Ruang terpilih 2 adalah ruang perpustakaan, karena perpustakaan merupakan salah satu fasilitas penunjang yang penting kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tata layout perpustakaan juga perlu memperhatikan sirkulasi ruang sehingga aktifitas di dalamnya akan berjalan dengan optimal dan nyaman. Pada denah eksisting, perpustakaan hanya berukuran kecil sehingga tidak mencukupi kebutuhan siswa sehingga dilakukan perubahan layout perpustakaan dan memperluas area untuk mencukupi kebutuhan siswa. Adanya penambahan fasilitas internet untuk browsing sehingga siswa sejak dini sudah mengerti teknologi dalam arti positif. Selain itu area baca dibagi menjadi 2, area baca dengan kursi dan meja dan area baca lesehan sehingga siswa dapat nyaman di perpustakaan
64
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
2. Suasana Ruang
Gambar.5.12. View 3D Ruang Perpustakaan Sumber dok pribadi
Pemilihan warna kuning dan biru yang merupakan warna-warna cerah merasang keinginan siswa untuk belajar di perpustakaan. Selain itu aplikasi pada puzzle diterapkan di meja baca perpustakaan dengan finishing cat warnawarni yang sesuai dengan karakteristik dan psikologis anak yang tertarik pada warna cerah. Penggunaan material buatan pabrikasi seperti multipleks dan besi pada meja memudahkan siswa untuk memindakan meja sesuai dengan yang mereka inginkan. Aplikasi tetris diterapkan pada rak-rak buku, sehingga membuat rak buku memiliki visualisasi yang menarik. Papan-papan petunjuk buku menggunakan bentuk puzzle dengan warna mencolok sehingga menjadi eyecatching dan siswa tidak kesulitan mencari letak-letak buku yang diinginkan. Selain itu bentuk lampu yang berbentuk puzzle juga menambah nilai estetika dari ruang tersebut.
Gambar.5.13. View 3D Area Lesehan Sumber dok. pribadi
Area baca untuk lesehan menggunakan material karpet sehingga siswa tetap nyaman dan bebas beraktifitas meskipun tidak menggunakan kursi dan
65
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
meja untuk membaca . Bentuk rak buku menggunakan bentuk dari tetris yang disusun sehingga menciptakan visual yang menarik bagi siswa. Selain itu pada rak juga dilengkapi semacam tempat duduk berbentuk lingkaran yang membuat siswa nyaman untuk duduk bersandar dan membaca. Penggunaan warna ungu dalam psikologis dapat berarti pengetahuan pada rak untuk membuat siswa tertarik berada di area lesehan tersebut. 5.6. Pengembangan Desain Area Administrasi 1. Layout Furnitur Area Administrasi
Gambar.5.14. Layout Furnitur Area Administrasi Sumber dok. pribadi
Area terpilih 3 adalah area administrasi yaitu terdiri dari ruang tata usaha (TU), ruang kepala sekolah dan ruang rapat. Area administrasi dipilih karena merupakan salah satu area yang penting dan harus ada di dalam sekolah dasar yang mengatur segala urusan administrasi di dalam sekolah. Oleh karena itu tata layout ruang juga berfungsi penting agar kegiatan administrasi dapat berjalan dengan efisien. Pada denah eksisting, ruang TU dan ruang kepala sekolah menjadi 1 ruang karena keterbatasan ruang sehingga dilakukan perubahan tata layout yang memisahkan ruang TU dan ruang kepala sekolah namun terdapat akses pintu langsung yang memudahkan akses masuk ruangan. Selain itu adanya penambahan fasilitas ruang yaitu ruang rapat yang letaknya 66
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
digabung menjadi 1 dengan ruang kepala sekolah sehingga kepala sekolah dengan mudah mengakses ruang rapat.
2. Suasana Ruang
Gambar.5.15. View ruang tata usaha (Tata Usaha) Sumber dok. pribadi
Pemilihan warna biru muda untuk diaplikasikan pada area administrasi dimaksudkan agar penggunanya tetap merasa nyaman dan tenang. Aplikasi puzzle diterapkan pada bentuk furnitur lemari arsip di ruang TU.
Gambar.5.16. View ruang kepala sekolah Sumber dok. pribadi
Ruang kepala sekolah juga mengaplikasikan warna biru dan putih sebagai warna dinding. Bentuk puzzle yang juga diterapkan pada bentuk lemari arsip di ruang kepala sekolah. Sedangkan aplikasi dari tetris diterapkan pada bentuk lemari arsip di belakang meja kepala sekolah.
67
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
Gambar.5.17. View ruang rapat Sumber dok. pribadi
Pada ruang rapat lebih menekankan konsep modern yang dapat dilihat pada dinding panel kayu dan bentuk furniture yang modern. Aplikasi dari tetris diterakan pada lemari di ruangan. Pemilihan warna dinding berwarna putih dan kuning untuk memberikan semangat untuk bekerja.
.
68
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan mengenai redesain SDN Sidotopo IV no. 51 Surabaya dengan konsep Modern Fun dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Konsep Modern Fun diaplikasikan ke dalam objek desain dengan tujuan untuk membantu siswa-siswi belajar dan menambah daya konsentrasi. 2. Konsep Modern ditampilkan dengan bentuk-bentuk furnitur yang simple dan fungsional dengan berbagai finishing seperti cat dan HPL. 3. Konsep Fun yang berupa aplikasi dari puzzle dan tetris diterapkan pada bentuk furnitur seperti lemari, loker dan meja tulis dengan warna-warna yang cerah sehingga dapat menarik perhatian siswa. Selain itu bentuk partisi juga merupakan aplikasi dari bentuk tetris. 4. Sirkulasi ruang pada objek desain dapat
di desain dengan
memperhatikan hubungan ruang dan akses keluar masuk ruangan. 5. Hasil dari proses redesain ini adalah rancangan interior area belajar mengajar yaitu ruang kelas, ruang guru dan ruang UKS, ruang perpustakaan dan area administrasi yaitu ruang TU, ruang kepala sekolah dan ruang rapat dengan konsep Modern Fun yang memperhatikan efektifitas dan efisiensi alur sirkulasi untuk siswa, staff pengajar dan tamu.
69
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
6.2. Saran Beberapa saran yang menjadi pertimbangan dalam proses redesain SDN Sidotopo IV no. 51 Surabaya dengan konsep Modern Fun yakni sebagai berikut: 1. Manajemen anggaran biaya harus diperhatikan dengan memilih material yang ekonomis. 2. Perlunya memperhatikan perencanaan interior fasilitas sekolah sehingga kegiatan di dalamnya dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
70
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
DAFTAR PUSTAKA
Akbar-Hawadi, Reni. Psikolologi Perkembangan Anak: Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak. Jakarta: PT Grasindo, 2006. Kemendikbud. 2014. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Neufert, Ernst. 1996 .Data Arsitek Jilid 1.Jakarta: Erlangga. Neufert, Ernst. 2002 .Data Arsitek Jilid 2.Jakarta: Erlangga. Nisak, Raisatun. 2011. Lebih Dari 50 Game Kreatif Untuk Aktivitas Belajar Mengajar. Jogjakarta: Diva Press. Panero, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Human dimension & Interior Space. United States and Canada : Whitney Library of Design. Idawati, Ira. Antropometri Anak Sekolah Dasar untuk Menentukan Bangku yang Ergonomis di Sekolah Dasar Kota Surabaya.Jurnal UWKS. Fakultas Kedokteran. Vol. 1, no.2, 2009 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menenga Pertama /Madrasa (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas / Madrasah Alliyah (SMA/MA). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 3 Tahun 2009 tentang Standar /Spesifikasi Teknis Pembangunan / Rehabilitasi Gedung dan Meubelair Sekolah Dasar. Adiprayoga. Pengertian dan Ciri-ciri Arsitektur Modern (2010) Tersedia: http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.co.id/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciriarsitektur.html [diakses pada 5-10-2015] Anonim. Pengertian, Macam-macam dan Fungsi Permainan Puzzle (2013). Tersedia:
71
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
http://permainananakmuslim.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-macam-macam-danfungsi.html [diakses pada 07-09-2016] Anonim. Manfaat Permainan Tetris (2011). Tersedia : http://creativeparenting-kakzepe.blogspot.co.id/2011/09/manfaat-permainan-tetrissejarah-tetris.html [diakses pada 07-09-2016] Kusmijanto, Bobby. Arsitektur Modern (2014). Tersedia : http://itscomma9.com/arsitektur-modern/ [diakses pada 13-02-2016] Nawwaff, Muhammad. Sarana Prasarana Ruang Pimpinan (2015). Tersedia : http://mnawwaff.blogspot.co.id/2015/06/sarana-prasarana-ruangpimpinan.html [diakses pada 13-02-2016] Universal Education Plus. Tujuan dan Fungsi Pendidikan SD (2013). Tersedia: http://universaleducationplus.blogspot.com [diakses pada 28-09-2015]
72
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141501 Jeniar Shabrina A., NRP 3412100081
BIOGRAFI
Jeniar Shabrina Armalita, lahir di Surabaya, 17 Januari
1994.
mahasiswi
Saat
Institut
ini
tercatat
Teknologi
sebagai Sepuluh
Nopember (ITS) Jurusan Desain Interior. Penulisan laporan dilakukan sebagai salah satu syarat kelengkapan mata kuliah Tugas Akhir.
73
REDESAIN SDN. SIDOTOPO IV NO. 51 SURABAYA DENGAN KONSEP MODERN FUN
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
74
LAMPIRAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA RUANG PERPUSTAKAAN
NO
URAIAN
I. PERSIAPAN 1 Persiapan dan Mobilisasi alat II. PEKERJAAN DINDING 1 Pemasangan Dinding Bata 2 3
Pemasangan Dinding Bata Trasraam Cat Dinding Dulux Biru
Cat Dinding Dulux Kuning Wallpaper Puzzle 6 Jasa Pengecatan Dinding 7 Jasa Pemasangan Wallpaper Jumlah II III. PEKERJAAN LANTAI 1 Keramik 40x40 Putih 4 5
TOTAL HARGA JUMLAH SATUAN HARGA (Rp.) (Rp.)
VOL
SAT
1
ls
1000000
1000000
3.15
m3
265000
834750
1.57
m3
278000
436460
2
20000
2943000
32.76 8.49
2
m roll
20000 100000
655200 849000
179.91 1
m2 ls
10000 100000
1799100 100000 7617510
204.75
m2
95000
19451250
2.16
m2
35000
75600
147.15
m
11 9
lonjor lembar
84900 140000
933900 1260000
6
Vynil Hitam Area Lesehan Rangka Hollow 4x4 cm Multipleks Karpet
30.52
m2
38000
1159760
7
Jasa pemasangan Lantai
204.75
m2
30000
6142500 29023010
40.95 1
roll ls
100000 100000
4095000 100000 4195000
3
lembar
140000
420000
160000
1440000 1860000
1200000
3000000
2 3 4 5
Jumlah III IV. PEKERJAAN PLAFON 1 Wallpaper Langit 2 Jasa Pemasangan Wallpaper Jumlah IV V. BACKDROP 1 Multipleks 15mm 2 Kayu Panel Jati Jumlah V VI. PEKERJAAN JENDELA 1 Kusen Kayu Jati
2
9
m
2.5
batang
Kaca 3 mm 0.32 m2 Lis Aluminium 4 inch 4.4 m Daun Pintu Kayu Jati uk. 80x205x3 cm 1 set Daun Jendela Kayu Jati uk. 70x100x3 cm 2 set Handle 1 set Engsel 6 set Jasa Pemasangan 1 ls Jasa Finishing Kusen dan Pintu 2 ls Jumlah VI VII. FURNITURE 1 Meja Resepsionis 1 unit 2 Meja Perpustakaan 16 unit 3 Kursi 30 unit 4 Dudukan 1 unit 5 Rak Tetris 1 1 unit 6 Rak Tetris 2 3 unit 7 Rak Buku 1 1 unit 8 Rak Buku 2 6 unit 9 Rak Buku Area Lesehan 1 unit 10 Meja Komputer 8 unit 11 Meja Komputer Dinding 1 unit Jumlah VII VIII. PEKERJAAN LAMPU 1 Amatur lampu gantung LED 22 unit 2 Lampu LED 10 Watt 22 titik Downlight LED 7 Watt 3 11 titik Jasa Pemasangan Lampu 4 1 ls Jumlah VIII IX. PEKERJAAN PEMASANGAN TITIK SAKLAR DAN LISTRIK 1 Instalasi Port Telepon 1 titik 2 AC Split 4 unit 3 Instalasi AC Split 4 titik 4 Instalasi Saklar 3 titik Jumlah IX 2 3 4 5 6 7 8 9
90000 120000 1200000 700000 350000 150000 350000 850000
28800 528000 1200000 1400000 350000 900000 350000 1700000 9456800
1500000 398800 250000 850000 2000000 1200000 1200000 500000 3600000 210000 400000
1500000 6380800 7500000 850000 2000000 3600000 1200000 3000000 3600000 1680000 400000 31710800
110000 75000 50000 100000
2420000 1650000 550000 100000 4720000
30000 2350000 30000 30000
30000 9400000 120000 90000 9640000
RENCANA ANGGARAN BIAYA MEJA PERPUSTAKAAN
NO
URAIAN
VOL
SAT
I. KEBUTUHAN MATERIAL RANGKA MEJA 1 Besi Hollow 2x4 cm 1 lonjor 2 Karet 4 unit 3 Sekrup 8 unit Jumlah I II. KEBUTUHAN MATERIAL TOP TABLE 1 Multipleks 15 mm 0.5 lembar 2 Vynil 1 m2 3 Lem Fox 1 kaleng Jumlah II III. Biaya Pengerjaan 1 Pengelasan 1 ls 2 Upah 3 Oh Jumlah III Total Anggaran
HARGA SATUAN (Rp.)
TOTAL JUMLAH HARGA (Rp.)
56000 3000 100
56000 12000 800 68800
140000 35000 25000
70000 35000 25000 130000
50000 50000
50000 150000 200000 398800
N
N
N
N
T
T
T
Gudang
N
jendela
rangka hollow
2
4 + 7.60
+ 7.10 + 6.80
+ 6.30
+ 4.85 + 4.65
jendela
rangka hollow
2
4
+ 3.80
+ 3.80
+ 3.30
+ 3.30
+ 3.00
+ 3.00
+ 2.45
+ 2.45
+ 1.00
+ 1.00
+ 0.80
+ 0.80
- 0.70 - 0.90
- 0.70 - 0.90
- 1.70 - 1.90 - 2.00
- 1.70
kursi siswa
meja siswa
- 1.90 - 2.00
meja guru
POTONGAN C-C' SKALA 1:100 + 7.60
+ 7.10 + 6.80
+ 6.30
+ 4.85 + 4.65
+ 3.80
+ 3.30
+ 3.80
+ 3.20
+ 3.00
+ 2.45
+ 2.45 + 2.10
+ 1.00 + 0.80
+ 1.00 + 0.70
- 0.70 - 0.90
- 0.70 - 0.90
- 1.70
- 1.70
- 1.90 - 2.00
- 1.90 - 2.00
POTONGAN D-D' SKALA 1:100
LIBRARY
BROWSING AREA
READING