30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah berdiri pada bulan Januari 2011 yang berlokasi di Tegal Lega, Bogor Tengah, Bogor. Nama Milk yang berasal dari kata susu, merupakan minuman susu olahan dan food yang berarti makanan, merupakan tujuan jangka panjang Milkfood Barokah untuk memproduksi olahan susu lainnya, seperti es krim dan yoghurt. Usaha ini bermula dari satu kamar kos yang menyatu dengan pemilik Milkfood Barokah. Kendala awal yang dihadapi Milkfood Barokah yaitu keterbatasan modal, namun masalah tersebut dapat diatasi setelah pemilik/pengelola Milkfood Barokah mengadakan kerjasama dengan seorang investor dengan tambahan modal lima juta. Modal tersebut digunakan untuk menyewa satu ruangan khusus untuk kegiatan produksi/operasi dan membeli berbagai peralatan penunjang lainnya guna memudahkan kegiatan operasional Milkfood Barokah. Setelah beberapa bulan usaha ini mengalami kemajuan, baik dari jumlah produksi yang dihasilkan maupun keuntungan finansial yang diperoleh Milkfood Barokah. Penghasilan rataan per bulan mencapai enam juta dengan 50 jam kerja/bulan atau 2,5 jam/hari produksi. 4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antara tiap bagian pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Milkfood Barokah masih memiliki struktur organisasi sederhana. Hal ini terjadi karena Milkfood Barokah hanya terdiri dari dua (2) kegiatan, yaitu produksi/operasi dan pemasaran. Struktur organisasi Milkfood Barokah dapat dilihat pada Gambar 5.
31
Pemilik UMKM
Bagian Pemasaran
Bagian Produksi
Karyawan Pemasakan
Pengemasan
Gambar 5. Struktur organisasi Milkfood Barokah Setiap bagian di Milkfood Barokah memiliki tugas yang berbeda dan telah mempunyai tugas yang telah disepakati, tetapi dalam pelaksanaannya antara satu unit kerja dengan yang lainnya saling bekerjasama dan tidak dapat berdiri sendiri. Tugas masing-masing bagian dijelaskan pada Tabel 7.
32
Tabel 7. Uraian tugas pekerjaan di Milkfood Barokah No. Bagian
Tugas
1.
1.
Pemilik
2. 3. 4. 5. 6.
2.
Bagian Produksi/Operasi
1. 2.
3.
Bagian Pemasaran
1. 2.
4.
Tenaga Kerja
Melakukan koordinasi dan pengawasan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan Milkfood Barokah. Membuat rancangan kegiatan. Bertanggungjawab penuh atas kelangsungan usaha. Membuat rancangan kegiatan Bertanggungjawab langsung terhadap pengelolaan keuangan. Memberikan keputusan dan menerima masukan dari kegiatan produksi/operasi dan pemasaran, serta menerima keuntungan atau kerugian dari hasil usaha. Bertanggungjawab terhadap pasokan bahan baku untuk produksi. Bertanggungjawab atas keseluruhan proses pengolahan susu murni menjadi susu pasteurisasi. Melakukan kegiatan pemasaran yang telah dirancang. Menjamin keberlangsungan penjualan Milkfood Barokah.
Membantu pelaksanaan kegiatan operasional Milkfood Barokah.
Milkfood Barokah memiliki satu (1) orang tenaga kerja. Jabatan dan tingkat pendidikan di Milkfood Barokah dapat dilihat pada Tabel 8.
33
Tabel 8. Tingkat pendidikan di Milkfood Barokah No. Jabatan
Tingkat Pendidikan
1.
Pemilik
D III
2.
Bagian Produksi/Operasi
D III
3.
Bagian Pemasaran
D III
4.
Tenaga kerja
SMA
4.2. Kegiatan Produksi/Operasi Milkfood Barokah Kegiatan produksi/operasi merupakan bagian dari ruang lingkup kegiatan pengelolaan operasional Milkfood Barokah yang berkaitan dengan upaya memproduksi susu pasteurisasi. Susu pasteurisasi adalah proses pemanasan susu di bawah suhu didih untuk membunuh kuman atau bakteri patogen. Produk susu pasteurisasi hanya bertahan 1-2 hari apabila disimpan pada suhu kamar, namun dapat bertahan selama satu (1) minggu, jika disimpan dalam lemari es dengan suhu 7-4o C. Milkfood Barokah memproduksi empat (4) macam susu pasteurisasi, yaitu tawar, manis, rasa coklat dan strawberry. Milkfood Barokah tidak melakukan standarisasi kandungan gizi, karena produk yang dihasilkan berpredikat susu murni sehingga kandungan gizi per liter susu pasteurisasi yang dihasilkan setiap harinya dapat berbeda. Milkfood Barokah bekerja sama dengan peternakan Barokah yang di Kebon Pedes, Bogor dalam penyediaan bahan baku dengan jumlah pembelian susu murni maksimal 50 l/hari. Kegiatan operasional Milkfood Barokah selama lima (5) hari dalam seminggu dengan waktu kerja mulai pukul 05.30 hingga 08.00 pagi. Produk lainnya yang dijual Milkfood Barokah adalah susu kambing Etawa dan susu kuda Sumbawa yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Diagram alir proses produksi susu pasteurisasi dapat dilihat pada Gambar 6.
34 Susu segar 25-50 l/hari (peternakan)
Tangki penampungan
Tangki penampungan
Unit pasteurisasi Temperature = < 85o C, Waktu = < 15 menit
Kemasan cup 180&220 ml, plastik 150&1.000 ml
Tangki penampungan susu pasteurisasi
Unit pemasakan dan pengemasan
Distribusi
Gambar 6. Proses kegiatan produksi/operasi Milkfood Barokah
35
Bahan baku utama susu pasteurisasi adalah susu sapi murni. Pasokan susu sapi segar Milkfood Barokah berasal dari peternakan Barokah di Kebon Pedes, Bogor. Bahan baku pembantu susu pasteurisasi manis dan flavour adalah coklat bubuk, pasta strawberry dan gula. Kemasan yang digunakan oleh Milkfood Barokah untuk produk susu pasteurisasi ada dua (2), yaitu cup dan plastik. Kemasan cup memiliki dua (2) ukuran, yaitu 180 dan 220 ml; serta kemasan plastik dengan ukuran 250 dan 1.000 ml. Seluruh pasokan bahan baku pembantu dan kemasan diperoleh dari toko Dahan Mas, Pasar Bogor. Jenis produk, bahan baku dan kemasan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Penggunaan bahan baku utama, bahan pembantu dan kemasan menurut jenis produk susu pasteurisasi Jenis Produk
Bahan Utama
Bahan Pembantu
Kemasan
Susu tawar
Susu sapi segar
-
Cup 180, 220 ml dan plastik
Susu manis
Susu sapi segar
Gula pasir
Cup 180, 220 ml dan plastik
Susu coklat
Susu sapi segar
Coklat bubuk dan Cup 180, 220 ml gula pasir dan plastik
Susu strawberry
Susu sapi segar
Pasta strawberry Cup 180, 220 ml dan gula pasir dan plastik
Susu kambing
Susu kambing Etawa -
Cup 180 ml dan plastik
Susu kuda
Susu kuda Sumbawa
Botol plastik
-
500 ml
4.3. Pemasaran Milkfood Barokah Pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa. Analisis pemasaran berhubungan dengan analisis bauran pemasaran, yaitu analisis produk, harga, distribusi dan promosi dari produk susu pasteurisasi Milkfood Barokah.
36
4.3.1 Bauran Pemasaran a. Produk
Strategi produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen. Strategi produk merupakan bagian penting dari pemasaran, karena produk ini akan dinikmati secara langsung oleh konsumen. Dalam menjalankan strategi produknya, Milkfood Barokah mengutamakan mutu susu murni yang diolah. Milkfood Barokah memproduksi susu pasteurisasi dengan pilihan rasa : tawar, manis, coklat, dan strawberry. Selain itu Milkfood Barokah ini juga menjual susu kambing Etawa dan susu kuda Sumbawa berdasarkan pemesanan dari konsumen. b. Harga Harga adalah sebuah nilai pengganti yang harus dibayarkan seseorang pada saat mendapatkan produk yang memiliki manfaat untuknya. Penentuan harga produk Milkfood Barokah menerapkan metode penetapan harga berdasarkan harga bahan baku utama, bahan baku tambahan, dan lainnya, kemudian ditambahkan dengan sejumlah mark-up atau keuntungan yang diinginkan. Harga produk yang ditawarkan Milkfood Barokah dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Harga produk susu pasteurisasi No.
Produk
Harga (Rp)
1.
Susu tawar/manis
1.500,00 dan 2.000,00
180 ml dan 220 ml 2.
Susu flavour (coklat dan strawberry) 1.750,00 dan 2.250,00 180 ml dan 220 ml
3.
Susu kambing Etawa 180 ml
5.500,00
4.
Susu kuda Sumbawa 500 ml
65.000,00
37
c. Distribusi Saluran distribusi menghubungkan bisnis dengan konsumen akhir, atau proses pemindahan produk dari produsen kepada konsumen. Milkfood Barokah mendistribusikan produknya melalui tenaga kerja yang bertugas mengantarkan sejumlah susu pasteurisasi ke beberapa lokasi/tempat yang telah menjalin kerjasama dengan Milkfood Barokah. Pendistribusian Sekolah/Kampus,
produk
Perumahan,
Milkfood
Barokah
dan Koperasi.
dilakukan
Kegiatan
ke
distribusi
dilakukan sebanyak tiga (3) kali seminggu, atau 2 hari sekali. Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu dan kelayakan susu pasteurisasi untuk dikonsumsi konsumen. d. Promosi
Promosi dalam kegiatan bertujuan untuk memberitahukan dan mengingatkan konsumen akan keberadaan produk. Selain itu kegiatan promosi juga digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan dengan cara meraih pembeli/pelanggan baru yang belum terjangkau. Milkfood Barokah menggunakan konsep jemput bola dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya dengan cara promosi melalui berbagai media, di antaranya brosur, banner, personal selling, dan internet.
4.3.2 Segmentation, Targetting, Positioning a. Segmentation
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Milkfood Barokah berdasarkan aspek demografis, geografis, psikografis dan perilaku. Segmentasi pasar berdasarkan geografis, yaitu konsumen di Bogor dan Depok. Sedangkan segmentasi pasar berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Dari kelas sosial, segmen yang dipilih oleh Milkfood Barokah adalah kalangan menengah, sedangkan segmentasi pasar berdasarkan aspek perilaku terdiri dari manfaat, di mana konsumen mencari manfaat berupa mutu susu sebagai pemenuhan gizi.
38
b. Targetting
Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar utama Milkfood Barokah adalah remaja/pelajar dan orang dewasa, serta kalangan masyarakat yang memprioritaskan susu murni sebagai pemenuhan gizi. c. Positioning
Positioning merupakan tahap di mana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. Milkfood Barokah ingin menempati posisi sebagai pelaku usaha yang mengutamakan mutu dan kesegaran susu dalam produksinya. Selain itu, Milkfood Barokah juga memberikan pelayanan maksimal dan harga sesuai untuk segmen pasar yang dipilih. 4.4. Analisis Lingkungan Perusahaan Analisis lingkungan bertujuan untuk menilai lingkungan perusahaan secara keseluruhan, baik faktor-faktor yang berada di luar perusahaan maupun yang berada di dalam perusahaan yang semuanya mempengaruhi perkembangan kemajuan organisasi dalam mencapai tujuannya. 4.4.1 Analisis Lingkungan Internal Faktor lingkungan internal terdiri atas kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha Milkfood Barokah. a. Kekuatan 1) Susu segar bermutu. Untuk menghasilkan susu pasteurisasi bermutu, dibutuhkan bahan baku susu bermutu pula, maka Milkfood Barokah mengutamakan susu murni yang langsung diperoleh dari peternakan.
2) Lokasi usaha strategik. Lokasi Milkfood Barokah tidak jauh dari lokasi peternakan dan tempat pendistribusian produk, merupakan keuntungan bagi Milkfood Barokah dalam menjalankan usahanya. 3) Harga jual produk terjangkau. Harga yang terjangkau merupakan salah satu cara yang dilakukan Milkfood Barokah untuk meningkatkan volume penjualan tanpa mengurangi mutu susu pasteurisasi yang diproduksi. 4) Pelayanan optimal kepada konsumen. Konsumen merupakan hal yang dituju dalam setiap kegiatan bisnis. Untuk itulah Milkfood Barokah memberikan pelayanan optimal kepada konsumen.
39
b. Kelemahan 1) Visi dan misi belum jelas. Visi dan misi merupakan pilar penting bagi arah dan tujuan perusahaan. Belum dimilikinya visi dan misi yang jelas menjadi salah satu kelemahan bagi Milkfood Barokah, sehingga rencana usaha dalam suatu periode hanya bertujuan untuk keberlangsungan usaha semata. 2) Keterbatasan modal usaha. Modal Milkfood Barokah masih terbatas, sehingga dalam kegiatan operasionalnya masih memiliki banyak kendala, seperti kekurangan peralatan, tenaga kerja, dan lainnya. 3) Sifat produk mudah rusak. Susu pasteurisasi memiliki daya tahan yang singkat, untuk itu harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 7o-4o C. Hal ini menyebabkan distribusi dan penjualan produk susu pasteurisasi harus dilakukan dengan cepat. 4) Produksi belum optimal. Kapasitas produksi yang rendah berpengaruh terhadap jumlah produksi susu pasteurisasi yang dihasilkan. Hingga sekarang, Milkfood Barokah hanya mampu memproduksi maksimal 50 l susu pasteurisasi dalam satu (1) hari produksi. 5) Kurangnya promosi. Promosi merupakan salah satu kelemahan Milkfood Barokah ini. Terbatasnya modal, menjadi penyebab utama kurangnya promosi produk Milkfood Barokah.
4.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal Faktor lingkungan eksternal merupakan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor-faktor yang berasal dari luar yang mempengaruhi lingkungan usaha Milkfood Barokah. a. Peluang 1) Pertumbuhan perekonomian Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia pada tahun 2010 mencapai dua puluh tujuh juta atau meningkat 13% dari tahun sebelumnya dua puluh empat juta. Hal ini mengindikasikan peningkatan taraf hidup dan kemampuan daya beli masyarakat. 2) Permintaan susu meningkat. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesahatan berdampak positif terhadap peningkatan jumlah permintaan susu murni. Pada tahun 2010 kebutuhan susu nasional 1,5 miliar l/tahun. Hal ini menjadi peluang bagi Milkfood Barokah yang memfokuskan produksi susu pasteurisasi.
40
3) Ketersediaan bahan baku bermutu. Ketersediaan susu murni bermutu sangat membantu Milkfood Barokah untuk menghasilkan produk terbaik bagi konsumen. 4) Perkembangan teknologi produksi modern. Era globalisasi menciptakan perkembangan teknologi. Teknologi merupakan faktor penting untuk kemajuan usaha. Perkembangan teknologi dan informasi (TI) mengalami kemajuan yang pesat dalam mendorong usaha menjadi lebih baik. Hal ini menjadi peluang bagi produsen yang ingin memproduksi dalam jumlah besar termasuk Milkfood Barokah. 5) Potensi pasar luas. Komoditas susu merupakan salah satu kebutuhan penunjang gizi bagi manusia, sehingga siapapun akan mengkonsumsi susu untuk hidup lebih sehat. Hal ini yang menjadi alasan potensi pasar susu selalu terbuka. b. Ancaman 1) Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan TDL dan BBM berpengaruh terhadap keseluruhan kegiatan operasional, termasuk produksi/operasi yang berdampak pada kenaikan harga bahan baku dan bahan penunjang. 2) Tingkat persaingan semakin tinggi. Pendatang baru yang bergerak di usaha yang sama merupakan ancaman yang dapat membahayakan keberadaan perusahaan yang telah memulai usahanya terlebih dahulu. 3) Banyak produk substitusi beredar. Ketersediaan produk substitusi mampu menjadikan konsumen beralih ke produk tersebut. Faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah masa kadaluarsa dan tersedianya produk substitusi yang mudah diperoleh dan jenis yang lebih beragam. 4) Pertumbuhan industri pengolahan susu murni. Makin tingginya perkembangan industri pengolahan susu murni membuat Milkfood Barokah harus melakukan inovasi dalam setiap produk yang dihasilkan.
4.5. Perumusan Strategi 4.5.1 Matriks IFE dan EFE Analisis lingkungan internal Milkfood Barokah adalah mengidentifikasi faktor-faktor utama yang menjadi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Selanjutnya faktor-faktor utama tersebut akan menjadi input untuk dimasukan dalam matriks IFE. Hasil IFE dapat dilihat pada Tabel 11.
41
Tabel 11 . Hasil IFE
Bobot ss
Skor
(a)
Rating (b)
Faktor Strategik Internal
(a x b)
Kekuatan 1.
Susu segar bermutu
0,099
4
0,396
2.
Lokasi usaha strategik
0,092
3,667
0,337
0,092
3,333
0,307
3,333
0,410
Harga jual produk terjangkau 3.
4.
Pelayanan konsumen
optimal
kepada
0,123
Kelemahan 1.
Visi dan misi belum jelas
0,109
1,333
0,145
2.
Keterbatasan modal usaha
0,139
1
0,139
3.
Sifat produk mudah rusak
0,127
2
0,254
4.
Produksi belum optimal
0,116
2
0,232
5.
Kurangnya promosi
0,102
1,333
0,136
Jumlah
2,356
Hasil analisis matriks IFE menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama Milkfood Barokah adalah pelayanan optimal kepada konsumen dengan skor terbobot tertinggi dibandingkan kekuatan internal lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwa pelayanan terhadap konsumen memiliki peran penting bagi Milkfood Barokah dalam menjaga kelangsungan usahanya. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kelemahan utama Milkfood Barokah adalah kurangnya promosi. Hal ini seringkali menjadi kendala utama bila dibandingkan faktor kelemahan strategik lainnya, yaitu visi dan misi belum jelas, keterbatasan modal usaha, sifat produk mudah rusak dan produksi belum optimal.
42
Berdasarkan perhitungan faktor strategik internal yang berfokus pada kekuatan dan kelemahan, secara umum diperoleh total skor terbobot 2,356 yang menggambarkan posisi lemah secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa Milkfood Barokah harus mengoptimalkan kekuatan dan kelemahannya dengan sebaik mungkin. Pada analisis matriks EFE, langkah-langkah yang dilakukan hampir sama dengan langkah-langkah pada analisis matriks IFE. Pada analisis matrik EFE dilakukan perhitungan terhadap bobot dan pemberian rating pada masing-masing faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi Milkfood Barokah. Hasil dari perhitungan faktor strategik eksternal dapat dilihat pada Tabel 12.
43
Tabel 12. Hasil EFE ss
Bobot
Rating
Skor
(a)
(b)
(a x b)
Faktor Strategik Eksternal Peluang 1.
Pertumbuhan Indonesia
perekonomian 0,099
3 0,297
2.
Permintaan susu meningkat
0,102
4
0,408
3.
Ketersediaan bahan baku bermutu
0,111
4
0,444
4.
Perkembangan teknologi produksi 0,116 modern
5.
Potensi pasar luas
0,120
3,333 0,387 3,667
0,440
Ancaman 1.
Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) 0,106 dan bahan bakar minyak (BBM)
1
2.
Tingkat persaingan semakin tinggi
0,116
1
0,116
3.
Banyak produk substitusi beredar
0,125
1,333
0,167
4.
Pertumbuhan industri pengolahan 0,104 susu murni
1,667
Jumlah
0,106
0,173 2,538
Hasil analisis matriks EFE Milkfood Barokah, menunjukkan bahwa faktor utama yang menjadi peluang bagi Milkfood Barokah adalah ketersediaan bahan baku bermutu memiliki skor terbobot (0,444). Hasil analisis matriks EFE Milkfood Barokah juga menunjukkan faktor yang menjadi ancaman utama Milkfood Barokah adalah kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM). Bila dibandingkan dengan faktor kelemahan lainnya, yaitu tingkat persaingan semakin tinggi, banyak produk substitusi beredar dan pertumbuhan industri pengolahan susu murni menjadi ancaman menurut Milkfood Barokah.
44
Secara umum matriks EFE menghasilkan total skor terbobot 2,538 yang berarti bahwa Milkfood Barokah menunjukkan respon terhadap kondisi eksternal sedang/cukup tinggi. 4.5.2 Matriks IE
Pemetaan posisi perusahaan dilakukan untuk memudahkan perusahaan dalam penentuan alternatif pemasaran yang tepat untuk menghadapi persaingan dan pertumbuhan bisnis di masa depan. Total skor terbobot IFE dan EFE akan menjadi input bagi analisis matriks IE yang dipetakan pada matriks IE. Hal ini dilakukan untuk mengetahui posisi Milkfood Barokah saat ini dan selanjutnya Milkfood Barokah dapat merumuskan alternatif strategi berdasarkan inti strategi yang sesuai dengan posisi Milkfood Barokah di matriks IE. Informasi spesifik tentang lingkungan internal maupun eksternal perusahaan mengacu pada satu cara untuk mendapatkan suatu kemampuan strategi, antara peluang eksternal dan kekuatan internal. Berdasarkan hasil pemetaan total skor terbobot dari faktor internal maupun eksternal pada matriks IE didapatkan posisi Milkfood Barokah berada pada kuadran V. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan Milkfood Barokah yaitu melaksanakan strategi hold and maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi yang dihasilkan pada matriks IE hanya menghasilkan alternatif strategi secara umum tanpa adanya implementasi strategi yang lebih teknis pada tingkat perusahaan. Oleh karena itu, matriks IE dilengkapi matriks SWOT yang berupa langkah nyata yang harus dilakukan berdasarkan pengembangan dari matriks IE. Posisi Milkfood Barokah dapat dilihat pada Gambar 7.
45
Total Skor Terbobot IFE Rataan
Kuat 3,0
Lemah 2,0
1,0
4.0
Tinggi 3.0
Total Skor
Medium 2.0
Terbobot EFE
Rendah
1.0
Posisi Milkfood Barokah saat ini
Gambar 7. Matriks IE Milkfood Barokah 4.5.3 Matriks SWOT Analisis matriks SWOT digunakan untuk merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan perusahaan dalam pengembangan usahanya. Setelah mendapatkan hasil analisis pada matriks IFE, EFE dan IE, maka diperoleh gambaran mengenai posisi perusahaan saat ini dan inti strategi. Langkah selanjutnya mencocokkan faktor-faktor strategik yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi Milkfood Barokah pada matriks SWOT. Analisis matriks SWOT dilakukan untuk merumuskan dan menentukan alternatif strategi sesuai dengan Milkfood Barokah.
46
Alternatif strategi Barokah adalah :
untuk pengembangan usaha Milkfood
a. Strategi S-O Strategi S-O menunjukkan strategi yang memanfaatkan seluruh kekuatan Milkfood Barokah untuk memanfaatkan peluang dengan baik. Strategi yang dapat digunakan oleh Milkfood Barokah adalah memperluas jaringan distribusi dan pemasaran. b. Strategi S-T Strategi S-T menunjukkan strategi menggunakan kekuatan Milkfood Barokah untuk menghindari/mengatasi ancaman yang dihadapi. Strategi yang digunakan oleh Milkfood Barokah adalah melakukan diversifikasi produk dalam menghadapi pesaing baru dan produk substitusi. Strategi ini dilakukan untuk menghadapi
persaingan yang semakin meningkat. c. Strategi W-O Srategi W-O menunjukkan strategi yang diterapkan Milkfood Barokah berdasarkan pemanfaatan dari peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan Milkfood Barokah. Strategi yang digunakan oleh Milkfood Barokah adalah meningkatkan usaha pemasaran melalui kegiatan promosi secara efektif dan efesien.
d. Strategi W-T Strategi W-T adalah strategi yang dibuat berdasarkan pada kegiatan bertahan dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman yang dihadapi Milkfood Barokah. Strategi yang digunakan Milkfood Barokah adalah mempertahankan daerah pemasaran yang ada dan mencari pasar potensial. Perumusan mengenai alternatif strategi pengembangan usaha dengan menggunakan analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 13.
47
Tabel 13. Matriks SWOT Internal Kekuatan (Strength) 1. Susu segar bermutu. 2. Lokasi usaha strategik. 3. Harga jual produk terjangkau. 4. Pelayanan optimal kepada konsumen.
Kelemahan (Weaknesses) 1. 2. 3. 4. 5.
Visi dan misi belum jelas. Keterbatasan modal usaha. Sifat produk mudah rusak. Produksi belum optimal. Kurangnya promosi.
Eksternal
Peluang (Opportunities) 1. Pertumbuhan perekonomian. 2. Permintaan susu meningkat. 3. Ketersediaan bahan baku bermutu. 4. Perkembangan teknologi produksi. 5. Potensi pasar luas.
Strategi S-O Memperluas jaringan distribusi dan pemasaran (S1, S2, S3, O2,O3,O5)
Strategi W-O Meningkatkan usaha pemasaran melalui kegiatan promosi (W1,W2,W6,O2,O3,O5)
48
Ancaman (Threaths)
Strategi S-T
1. Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM). 2. Tingkat persaingan semakin tinggi. 3. Banyak produk substitusi beredar. 4. Pertumbuhan industri pengolahan susu murni.
Melakukan diversifikasi produk dalam menghadapi pesaing baru dan produk substitusi (S1,S3, S4, T1, T2, T3)
Strategi W-T Mempertahankan daerah pemasaran yang ada dan mencari pasar potensial (W2, W5, T1, T2, T3)
4.5.4 Matriks QSP Alternatif strategi yang telah dihasilkan dari analisis matriks SWOT dilanjutkan analisis QSPM. Penilaian AS (Attractiveness Score) didapat dari hasil kuesioner dengan manajemen Milkfood Barokah. Alternatif strategi utama yang relevan dijalankan oleh Milkfood Barokah berdasarkan urutan hasil perhitungan QSPM adalah: a. Melakukan diversifikasi produk dalam menghadapi pesaing baru dan produk substitusi. Alternatif strategi ini memiliki TAS 6,265, yaitu pilihan strategi pertama di antara empat (4) alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh Milkfood Barokah. b. Memperluas jaringan distribusi dan pemasaran. Alternatif strategi ini memiliki TAS 5,992, sehingga menjadi pilihan alternatif strategi kedua. c. Meningkatkan usaha pemasaran melalui kegiatan promosi secara efektif dan efesien sebagai pilihan alternatif strategi ketiga dengan nilai TAS 5,886. d. Mempertahankan daerah pemasaran yang ada dan mencari pasar potensial menjadi alternatif strategi terakhir dengan TAS 5,799.
Berdasarkan hasil analisis matriks QSP, diketahui bahwa strategi terbaik adalah melakukan diversifikasi produk dalam menghadapi pesaing baru dan produk substitusi.