26
4
KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografis Lamongan merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Timur. Secara astronomis Kabupaten Lamongan terletak pada posisi 6° 51’54” sampai dengan 7° 23’ 6” Lintang Selatan dan diantara garis bujur timur 122° 4’ 4” sampai 122° 33’ 12”.
Secara geografis Kabupaten Lamongan berbatasan langsung
dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Gresik di timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di selatan, serta Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di sebelah barat. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km² atau ± 3.78% dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur, dengan panjang garis pantai sepanjang 47 km. Luas wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 km2, apabila dihitung 12 mil dari pinggir pantai. 4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Lamongan diketahui bahwa jenis alat tangkap yang dioperasikan di Kabupaten Lamongan adalah: purse seine, payang, gillnet, pancing rawai, trammel net, dan lainnya. Berdasarkan hasil survei di lapangan, alat tangkap payang yang ada dalam data Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Lamongan tersebut sebenarnya merupakan jenis alat tangkap cantrang. Alat tangkap ini dominan digunakan oleh nelayan di Kabupaten Lamongan. Terdapat beberapa fishing base di Kabupaten Lamongan dengan PPN Brondong sebagai sentral perikanan yang memiliki aktifitas paling ramai dengan nilai produksi per hari mencapai 100 ton.
Fishing base yang terdapat di
Kabupaten Lamongan ada 16 lokasi. Di Kecamatan Paciran ada 12 yaitu: Desa Weru Lor, Sidokumpul, Weru, Paloh, Sidokelar, Kemantren, Banjarwati, Kranji, Tunggul, Paciran, Kandang Semangkon, dan Blimbing. Sedangkan di Kecamatan Brondong ada empat yaitu: Brondong, Sedayu Lawas, Labuhan, dan Lohgung. Dari semua fishing base tersebut terdapat lima fishing base yang merupakan pangkalan pendaratan ikan atau tempat pelelangan ikan, yaitu mulai dari arah timur ke barat: Weru, Kranji, Brondong, Labuhan dan Lohgung.
27
4.3 Daerah Penangkapan Ikan Daerah penangkapan ikan nelayan Kabupaten Lamongan umumnya berada di sekitar pantai utara pulau Jawa. Daerah fishing ground yang biasa dikunjungi mayoritas nelayan di Kabupaten Lamongan yaitu berada disekitar Pulau Bawean, Pulau Kangean, Masalembo, Matasiri, Banyuwangi, dan di sekitar Pulau Kalimantan. 4.4 Perkembangan Produksi Perikanan Kabupaten Lamongan Produksi perikanan Kabupaten Lamongan khususnya pada perikanan laut cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seperti yang ditunjukkan pada Tabel 8. Tabel 8 Produksi perikanan laut menurut Pelabuhan dan nilai produksi di Kabupaten Lamongan tahun 2008 Pelabuhan
Produksi (Kg)
1. 2. 3. 4. 5.
Lohgung 3.216.430,00 Labuhan 2.253.027,00 Brondong/Blimbing 52.248.829,00 Kranji 3.692.564,00 Weru 2.183.119,00 Kab. Lamongan 63.593.969,00 Tahun 2007 41.568.325,80 Tahun 2006 37.618.316,34 Tahun 2005 39.934.380,08 Tahun 2004 38.854.232,42 Tahun 2003 38.912.025,80 Sumber: Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kab. Lamongan
Nilai Produksi (Rp.) 68.407.033.240,00 47.917.378.236,00 1.111.228.095.172,00 78.533.451.152,00 46.430.574.892,00 1.352.516.532.692,00 884.075.153.114,40 800.066.351.919,12 849.284.461.161,00 826.312.960.876,00 827.542.052.688,00
Sejak tahun 2003 produksi perikanan laut Kabupaten Lamongan cenderung mengalami kenaikan meskipun pernah terjadi penurunan pada tahun 2004 dan 2006. Namun, pada tahun 2008 produksi perikanan laut mencapai 63,593 ton. Hal ini terjadi karena terjadi peningkatan jumlah alat tangkap pada tahun 2007 seperti data pada Tabel 9.
Secara visual peningkatan produksi perikanan
Kabupaten Lamongan ini dapat dilihat pada Gambar 7.
Produksi (Ton)
28
70000 65000 60000 55000 50000 45000 40000 35000 30000 2003
2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
Gambar 7 Produksi perikanan laut Kabupaten Lamongan. 4.5 Perkembangan Alat Tangkap Kabupaten Lamongan Perkembangan alat tangkap di Kabupaten Lamongan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Perkembangan alat tangkap di Kabupaten Lamongan tahun 2004 - 2008 Pelabuhan Alat Penangkapan Ikan /Marine Fisherman Catching Tool 2004 2005 2006 2007 1 Purse Seine 271 271 422 593 2 Payang Besar 568 560 735 1.948 3 Pancing Prawe 2.360 2.360 2.460 2.614 4 Payang Kecil 3.574 2.569 2.381 2.843 5 Gillnet 710 795 865 916 6 Trammel Net 595 595 595 658 8 Lain-lain 243 233 237 257 Jumlah /Total 8.321 7.383 7.695 9.829 Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Lamongan No
2008 492 1.950 2.614 2.843 1.016 658 298 9.871
Jumlah alat tangkap di Kabupaten Lamongan mengalami penurunan pada tahun 2005, namun pada tahun selanjutnya terus mengalami peningkatan. Dilihat dari jumlahnya, payang (cantrang) di Kabupaten Lamongan merupakan alat tangkap yang dominan, dengan jumlah sekitar 50% dari semua alat tangkap yang ada. Untuk melihat kondisi pemanfaatan sumberdaya ikan di Kabupaten Lamongan, dilakukan pengolahan data produksi (catch) dan upaya penangkapan (effort) berdasarkan penggunaan alat tangkap. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil catch per unit effort (CPUE) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 10.
29
Tabel 10 Catch per unit effort perikanan Kabupaten Lamongan tahun 2004 2008 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008
Total catch (kg) 38.854.232 39.934.380 37.618.316 41.568.326 63.593.969
Effort (trip)
CPUE (kg/trip)
1.090.376 788.620 737.820 915.236 915.300
35,63 50,69 50,99 45,42 69,48
Berdasarkan hasil pengolahan data (Lampiran 2) dari Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Lamongan didapatkan hubungan produksi (catch) dengan upaya penangkapan (effort) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan nilai a = 82,69 dan b = -3,63. Hubungan CPUE, catch dan effort dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Hubungan antara effort, cacth per unit effort dan cacth. Berdasarkan Gambar 8 dapat diketahui bahwa effort optimum tercapai saat berjumlah 1.140.010 trip atau pada saat catch sebesar 47.133.338 Kg. Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa jumlah produksi Kabupaten Lamongan pada tahun 2008 telah melebihi nilai optimum yaitu sebesar 63.593.969,00 kg. Oleh
30
karena itu, jumlah armada perikanan di Kabupaten Lamongan perlu dikelola dengan baik untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan. 4.6 Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong merupakan salah satu Pelabuhan Perikanan tipe B di Propinsi Jawa Timur. Sebagai sentral perikanan tangkap di pantai utara propinsi Jawa Timur, PPN Brondong mempunyai peranan yang sangat stategis dalam usaha pengembangan usaha perikanan tangkap terutama di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Alat tangkap yang berkembang di PPN Brondong cenderung kurang bervariasi. Tidak jauh berbeda dari alat tangkap yang berkembang di Kabupaten Lamongan umumnya, cantrang juga merupakan alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan di PPN Brondong seperti yang ditunjukkan pada Tabel 11. Tabel 11 Jumlah alat tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong tahun 2008 No
Jenis alat tangkap
Jumlah alat tangkap (unit)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mini purse seine Dogol Besar Dogol Kecil Payang besar Rawai Gillnet Lain – lain/collecting Jumlah Sumber: PPN Brondong 2008
7 1.055 338 48 22 3 55 1.528
Keterangan 20-30 GT 10-20 GT < 10 GT 10-20 GT <10 GT 10-20 GT <10 GT
Jenis alat tangkap yang beroperasi di PPN Brondong tergolong sedikit yaitu dapat digolongkan ke dalam 4 jenis: purse seine, pancing rawai, gillnet dan cantrang. Dogol dan payang yang terdapat dalam data pada dasarnya merupakan alat tangkap cantrang yang memiliki nama lain. Dogol kecil merupakan nama bagi cantrang yang berukuran kecil dan dioperasikan dengan trip one day fishing. Sedangkan dogol besar merupakan sebutan bagi cantrang dengan operasi mingguan dan payang besar untuk cantrang yang pengoperasiannya dua minggu atau lebih. Berdasarkan jumlahnya, jenis alat tangkap cantrang (dogol besar, dogol kecil, dan payang) merupakan jenis alat yang paling banyak digunakan oleh nelayan dengan jumlah 1.441 unit.