Hasil Pengujian Tegangan Tembus :
Tegangan Tembus (kV/2,5 mm) Jenis Minyak
ASTM RBD
FAME
FAME + aditif D3487
Minyak Zaitun
60
60
54
Minyak kanola
27
36
30 >30
Minyak Jagung
28
34
29
Minyak Kedelai
30
48
42
Hasil Pengujian Titik Nyala :
Titik Nyala ( C) Jenis Minyak RBD
FAME
FAME + aditif
Minyak Zaitun
320
180
200
Minyak kanola
300
180
210
ASTM D3487
>145 Minyak Jagung
330
160
170
Minyak Kedelai
310
170
200
Hasil Pengujian Viskositas kinematik :
viskositas kinematik (cSt) Jenis Minyak RBD
FAME
FAME + aditif
Minyak Zaitun
40,350
5,163
5,342
Minyak kanola
32,140
4,701
5,266
ASTM D3487
<19 Minyak Jagung
33,980
4,532
4,629
Minyak Kedelai
31,800
4,467
4,488
Hasil Pengujian Bilangan Asam :
Bilangan Asam (mg KOH/g) Jenis Minyak
Minyak Zaitun Minyak kanola Minyak Jagung Minyak Kedelai
RBD
FAME
FAME + aditif
2,73
2,82
2,24
2,72
2,76
1,85
2,85
2,76
2,38
2,69
2,76
2,38
ASTM D3487
<0,03
Hasil Pengujian Warna :
Warna Jenis Minyak
PLN RBD
FAME
FAME + aditif
Minyak Zaitun
1a2
1a2
1a2
Minyak kanola
1a2
1a2
2
No.49/1/1982
<5 Minyak Jagung
3
1a2
2
Minyak Kedelai
1a2
2
2
Kesimpulan :
1. Keempat variabel minyak dapat dipertimbangkan sebagai minyak insulasi karena keempat variabel minyak tersebut telah memenuhi 4 dari 5 standar yang telah diuji (ASTM D3487). Perlakuan tambahan dibutuhkan untuk menurunkan bilangan asam agar semua karakteristik dapat terpenuhi. 2. Minyak zaitun sangat berpotensi untuk digunakan sebagai minyak insulasi dibandingkan minyak kanola, jagung maupun minyak kedelai. Hal ini dikarenakan minyak zaitun memiliki nilai tegangan tembus tertinggi dibandingkan minyak lainnya. 3. Penambahan aditif antioksidan BHT kedalam metil ester minyak nabati menyebabkan tegangan tembusnya turun, titik nyalanya naik, dan viskositas kinematiknya naik. Untuk bilangan asam dan warna, efek dari penambahan aditif tidak terlalu signifikan.
Saran :
Adapun saran untuk penelitian lebih lanjut adalah dalam penelitian selanjutnya, metil ester yang dihasilkan perlu diolah lebih lanjut untuk menurunkan bilangan asam sehingga didapatkan metil ester yang memenuhi standar ASTM D3487 untuk bilangan asam.
TEGANGAN TEMBUS Pengertian : Tegangan tembus adalah tegangan maksimal yang bisa ditahan oleh suatu bahan insulasi tanpa mengalami trip.
Alat ukur :
TITIK NYALA Pengertian : Titik nyala adalah temperatur minyak pada saat campuran antara uap dari minyak dan udara mulai terbakar
Alat ukur :
VISKOSITAS KINEMATIK Pengertian : Viskositas Kinematik adalah perbandingan viskositas terhadap kerapatan massa.
Alat ukur :
BILANGAN ASAM Pengertian : Bilangan asam adalah jumlah milligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu gram minyak atau lemak.
Alat ukur :
WARNA Penjelasan : Pengujian warna pada minyak trafo bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya indikasi proses degradasi atau kontaminasi.
Standar warna minyak trafo :
TEORI KEGAGALAN ISOLASI PADAT: • Kegagalan asasi (intrinsik) adalah kegagalan yang disebabkan oleh jenis dan suhu bahan ( dengan menghilangkan pengaruh luar seperti tekanan, bahan elektroda, ketidakmurnian, kantong kantong udara. • Kegagalan elektromekanik adalah kegagalan yang disebabkan oleh adanya perbedaan polaritas antara elektroda yang mengapit zat isolasi padat sehingga timbul tekanan listrik pada bahan tersebut, sehingga menimbulkan tekanan mekanik yang menyebabkan timbulnya tarik menarik antara kedua elektroda tersebut. • Kegagalan streamer adalah kegagalan yang terjadi sesudah suatu banjiran (avalance) • Kegagalan termal, adalah kegagalan yang terjadi jika kecepatan pembangkitan panas di suatu titik dalam bahan melebihi laju kecepatan pembuangan panas keluar
TEORI KEGAGALAN ISOLASI GAS:
• Jika diantara dua elektroda yang dimasukkan dalam media gas diterapkan tegangan v maka akan timbul suatu medan listrik e yang mempunyai besar dan arah tertentu yang akan mengakibatkan elektron bebas yang mendapatkan energi yang cukup kuat menuju kearah anoda sehingga dapat merangsang timbulnya proses ionisasi jika gradien tegangan yang ada
TEORI KEGAGALAN ISOLASI CAIR : • Teori Kegagalan Elektronik Teori ini merupakan perluasan teori kegagalan dalam gas, artinya proses kegagalan yang terjadi dalam zat cair dianggap serupa dengan yang terjadi dalam gas. Oleh karena itu supaya terjadi kegagalan diperlukan elektron awal yang dimasukkan kedalam zat cair. Elektron awal inilah yang akan memulai proses kegagalan • Teori Kegagalan Gelembung Kegagalan gelembung atau kavitasi[3] merupakan bentuk kegagalan zat cair yang disebabkan oleh adanya gelembung‐gelembung gas di dalamnya.
TEORI KEGAGALAN ISOLASI CAIR: • Teori Kegagalan Bola Cair Jika suatu zat isolasi mengandung sebuah bola cair dari jenis cairan lain, maka dapat terjadi kegagalan akibat ketakstabilan bola cair tersebut dalam medan listrik. Medan listrik akan menyebabkan tetesan bola cair yang tertahan didalam minyak yang memanjang searah medan dan pada medan yang kritis tetesan ini menjadi tidak stabil. Kanal kegagalan akan menjalar dari ujung tetesan yang memanjang sehingga menghasilkan kegagalan total. • Teori Kegagalan Tak Murnian Padat Kegagalan tak murnian padat adalah jenis kegagalan yang disebabkan oleh adanya butiran zat padat (partikel) didalam isolasi cair yang akan memulai terjadi kegagalan.
TEORI KEGAGALAN ISOLASI CAIR:
TEORI KEGAGALAN GELEMBUNG
TEORI KEGAGALAN TAK MURNIAN PADAT
MEKANISME TRANSESTERIFIKASI DENGAN KATALIS BASA:
CARA KERJA ANTIOKSIDAN :
JENIS‐JENIS ASAM LEMAK PADA MINYAK NABATI :
ZAT WARNA ALAMIAH MINYAK NABATI ; Xantophyll
Anthocyanin
HASIL OKSIDASI ESTER :