2.4.
Prasarana dan Sarana Daerah
2.4.1
Prasarana dan Sarana Transportasi dan Perhubungan
A.
Prasarana Jalan dan Jembatan Gambaran kondisi prasarana jalan dan jembatan, secara garis besar
meliputi kondisi seluruh aset jalan dan jembatan yang terdapat di Kabupaten Serang, yang meliputi Jalan TOL, Jalan Negara, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan Desa.
Panjang ruas-ruas jalan yang tedapat di Kabupaten Serang
tersebut sampai saat ini relatif tidak mengalami perubahan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.4.1.1 : Klasifikasi Jalan di Kabupaten Serang No
Klasifikasi Jalan
Panjang (Km)
1
Jalan T o l
26,9
2
Jalan Negara
42,4
3
Jalan Propinsi
128,0
4
Jalan Kabupaten
849,8
5
Jalan Desa
1.200,0
Jumlah
2.247,1
Sumber: Dinas PU Kab. Serang, 2005
Dalam penanganan perbaikan dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Serang dibagi menjadi beberapa kriteria atau jenis perbaikan permukaan jalan yaitu Lapisan Hotmix, Lapisan Penetrasi (Lapen), Perkerasan/agregat/kerikil, permukaan jalan batu, dan permukaan jalan tanah. Kondisi lain yang dapat dilihat adanya peningkatan kondisi jalan di Kabupaten Serang yaitu dari kondisi per tahun pada tahun 2004 untuk klasifikasi lapis permukaan Hotmix kondisi jalan baik adalah 82,92 km berbanding terbalik dengan kondisi jalan hotmix yang rusak yaitu hanya 2,9 km. Akan tetapi kondisi ini tidak berlaku bagi kondisi jalan dengan menggunakan Lapisan Penetrasi (lapen), perkerasan/agregat, batu dan tanah, hal ini menunjukan bahwa umur teknis lapisan permukaan Hotmix lebih kuat atau tahan lama bila dibandingkan
RPJMD_2006-2011
II-75
dengan lapisan permukaan lainnya (lapen, agregat, batu dan tanah).
Secara
keseluruhan jenis dan kondisi permukaan jalan di kabupaten Serang dapat kami sampaikan dalam tabel berikut ini : Tabel 2.4.1.2 : Kondisi dan Jenis Permukaan Jalan Kabupaten Serang NO 1
JENIS PERMUKAAN HOTMIK Baik Sedang Rusak Rusak Berat
KONDISI Th.2000 (Km) Th.2004 (Km) 10 25,5 33,4 6,1
82,92 74,1 2,9
2
LAPIS PENETRASI (LAPEN) Baik Sedang Rusak Rusak Berat
56,1 116,8 301,4 48
32 128,28 119,8 227,8
3
PERK. / AGREGAT / KERIKIL Baik Sedang Rusak Rusak Berat
20 15 75 13,8
5
23,4 66,2 5
10,5 10,1 86,4
3,3 3,2 49,2 12
2,3 70,2
4
BATU Baik Sedang Rusak Rusak Berat
5
TANAH Baik Sedang Rusak Rusak Berat Sumber: Dinas PU Kab. Serang, 2005
5
Program Imbal Swadaya, yang dimulai sejak tahun 2002, program ini memberdayakan pembangunan jalan desa. Kita lihat dalam kurun waktu dua tahun telah dikerjakan jalan desa sepanjang 82.400 km dengan konstruksi lapisan penetrasi (lapen), 34.200 km dengan lapis perkerasan dan perkerasan beton sepanjang 700 m. Jumlah keseluruhan imbal swadaya jalan desa yang telah dilaksanakan sepanjang 117.300 km dan lebar 2,5 m. Ini suatu kemajuan yang besar disamping memperlancar transportasi juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
RPJMD_2006-2011
II-76
Tabel 2.4.1.3 : Penanganan Jalan Desa Program Imbal Swadaya No
TA
1
2002
2
2003
Jumlah
Volume Penanganan P : 28.100 m L : 2,5 m
P : 89.200 m L : 2,5 m
P : 117.300 m L : 2,5 m
Jenis Konstruksi Lapen P : 19.600 m L : 2,5 m Perkerasan : P : 8.500 m L : 2,5 m Lapen : P : 62.800 m L : 2,5 m Perkerasan P : 25.700 m L : 2,5 m Beton : P : 700 m L : 2,5 m Lapen : 82.400 m Perk : 34.200 m Beton : 700 m
Biaya
Keterangan
1.500.000.000
17 Desa dari 12 Kec.
4.429.425.000
47 Desa dari 32 Kec.
5.929.425.000 64 Desa dari 32 Kec.
Sumber: Dinas PU Kab. Serang, 2005
B.
Sarana Perhubungan Sarana Perhubungan dapat diindikasikan dari kinerja pelayanan publik dan
pencapaian pembangunan fisik maupun non-fisik. Untuk melihat kecenderungan tingkat pelayanan yang ada sarana perhubungan dibedakan kedalam 2 (dua) bentuk pelayanan yaitu sarana perhubungan darat dan sarana perhubungan laut.
Sarana pelayanan perhubungan darat yang telah dimiliki Kabupaten Serang meliputi sarana pelayanan: angkutan umum, pemeliharaan prasarana lalulintas dan terminal. Dalam rangka peningkatan pelayanan angkutan umum, Pemerintah kabupaten Serang telah melaksanakan kajian tarif angkutan penumpang, penandaan angkutan, sosialisasi tertib angkutan melalui edaran dan radio, pengalihan jalur bis AKAP, penertiban angkutan liar di Serang Timur, survey angkutan umum trayek selatan dan timur Kota Serang, perijinan angkutan umum, inventarisasi pengusaha angkutan, survey kebutuhan angkutan umum. Untuk menunjang kelancaran tugas-tugas dibidang perhubungan seperti yang kami sampaikan diatas, maka secara periodic dilakukan pemeliharaan terhadap seluruh perlengkapan pelayanan prasarana lalu lointas. Secara fisik
RPJMD_2006-2011
II-77
pemeliharaan prasarana lalu-lintas meliputi pemeliharaan sarana terminal (tower, pos TPR, jalur, papan informasi, PJU, emplasemen, dan gedung kantor), dan sarana lalu-lintas jalan (traffic light, rambu, warning light, marka jalan, halte, taman parkir). Peningkatan keselamatan lalu-lintas ditempuh melalui upaya pengadaan alat pengujian kendaraan bermotor, pengujian berkala (Keer), alat timbang portable, kampanye/sosialisasi disiplin berlalu-lintas. Dalam rangka peningkatan pelayanan sistem pelayanan sub bidang perhubungan darat dilakukan melalui penyusunan Studi RUJTJ (Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan), dan Studi Penataan Persimpangan. Dalam bidang perhubungan laut, kinerja pelayanan perhubungan laut berdasarkan pada peraturan dan perundangan operasional yaitu: Keppres No. 5 tahun 2001 dan Kepmendagri No. 130-67 tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota oleh Pemerintah, kepemilikan, pengelolaan, dan kewenangan terhadap kepelabuhanan. Sebagai upaya mempersiapkan landasan operasional otonomi pelayanan perhubungan laut, Pemerintah Kabupaten Serang telah memiliki peraturan daerah tentang pelaksanaan pelayanan yang lebih optimal maliputi:
(1)
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kawasan Pantai.
(2)
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Pemanfaatan Kepelabuhanan.
(3)
Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Retribusi Ijin Kepelabuhanan.
(4)
Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2001 Tentang Retribusi Jasa Pelayanan Kapal.
(5)
Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Dermaga.
(6)
Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2001 Tentang Pajak Pengelolaan Alat Kepelabuhanan.
RPJMD_2006-2011
II-78
(7)
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 Tentang Retribusi Surat-surat Kapal.
(8)
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Pelabuhan Khusus.
Lingkup pelayanan yang terkait dengan kebutuhan pelayanan sub-bidang kepelabuhanan, maka terdapat pelabuhan khusus sebanyak 14 pelabuhan yang berlokasi dan beroperasi di wilayah administrasi Kabupaten Serang, yang ditunjang oleh perlengkapan operasional yang meliputi diantaranya berupa Kapal Patroli Kelas IV KN Singandaru I sebanyak 1 unit, Speed Boat sebanyak 1 unit, dan Alat Komunikasi SSB Marine sebanyak 1 unit.
Guna lebih menjamin keselamatan pelayanan perhubungan laut di wilayah perairan Kabupaten Serang, maka pada tahun 2004 telah dilakukan pengadaan 1 set Alat-alat SAR (Search and Rescue). 2.4.2.
Prasarana dan Sarana Sosial Budaya. Dalam rangka peningkatan Sumberdaya Manusia diperlukan saran
penyehatan lingkungan yang pertama pengadaan saran lingkungan yang terdiri dari jamban keluarga, sumurgali, sumur pompa tangan , penampungan air hujan restorisasi, lubang asap dapur, SPAL, jet Pump, MCK, termasuk juga dilingkungan pondok pesantren. Cakupan Air Bersih sebesar 56,03 %, jamban keluarga 37,78 %, SPAL 26,89 % diperlukan juga wahana penyuluhan kesehatan masyarakat yaitu Posyandu sebanyak 1804, Pondok bersalin desa 176, Jumlah Rumah Sakit 3 Unit, Jumlah Wahana Kesehatan 177, Puskesmas 34. Serta Rumah yang tergolong sehat sebanyak 402.296 atau baru mencapai 32,08 %. Sarana dibidang pendidikan Tk. Negeri 1 Orang, TK Swasta 120 Orang, SD Negeri 947, SD Swasta 8 ; SMP Negeri,
68 Sekolah; SMP Swasta 52
sekolah; Kejar Paket A 96 Pokjar; Kejar Paket B 96 Pokjar; SMA Negeri 21 Sekolah; SMA Swasta 37 sekolah ; SMK Negeri 4 sekolah ; SMK swasta 23
RPJMD_2006-2011
II-79
sekolah; Kejar Paket C 6 Pokjar; Sanggar belajar 1 unit; Perpustakaan Daerah 1 Unit ; Cabang Dinas 32 Kecamatan. Jumlah Madrasah Diniyah 959; Ibtidaiyah 95; Tsanawiyah 132; Aliyah 47;Pontren 362. Panti Sosial terdaftar sebanyak 32 buah atau menampung 2088 anak terlantar dan yatim piatu. Monumen pahlawan 1 buah; pusara pahlawan 300 buah; Taman makam pahlawan 1 buah; Sarana Keagamaan : Masjid sebanyak 1.955 buah, langgar 3433., mushola 262; gereja 7; Pure 1 ; Vihara 3. Sarana olahraga terdapat 1 stadion olahraga dan 1 Gelanggang Remaja. Dilakukan Peningkatan Pembibitan Calon Olahragawan melalui POR Siswa dari SD sampai SMA sedangkan melalui organisasi melalui KONI yang menjadi tanggungjawab Pemda. Jumlah Kolom renang 24; Panti Pijat 30; Fitnes 12; Sanggar Tari 6; Swanggar Senam 3; Padepokan Silat 7; Tenis Lapangan 12; Sarana Pemerintahan terdapat 1 Sekretariat Daerah; 5 Badan ; 14 Dinas; 2 Kantor ; 34 Kecamatan; 371 Desa/ Kel serta beberapa instansi Pusat .
2.4.3. Prasarana dan Sarana Telekomunikasi dan Informasi Pelayanan sarana dan prasarana telekomunikasi di Kabupaten Serang belum seluruh Kabupaten dapat terlayani, masih terdapat wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh fasilitas pelayanan telekomunikasi tersebut. Perkembangan sampai tahun 2003 jangkauan pelayanan baru mencapai 34.642 pelanggan, yang berarti hanya sekitar 10 % dari jumlah rumah tangga yang terdapat di Kabupaten Serang.
Prasarana telekomunikasi yang terpasang sampai saat ini baru ada 7 STO yang akan melayani masyarakat di Kabupaten Serang, seperti kami sampaikan dalam tabel berikut ini :
RPJMD_2006-2011
II-80
Tabel 2.4.4.1 : Jumlah Sambungan Telepon No
STO
Jumlah Pelanggan (Satuan Sambungan )
1
Baros
923
2
Bojot
343
3
Cikande
3.363
4
Ciruas
4.085
5
Kramatwatu
3.421
6
Pematang
7
Serang
501 22.177
JUMLAH
34.642
Sumber: Serang Dalam Angka, 2004
Pelayanan telekomunikasi selain dilayani oleh satuan sambungan rumah, dilayani juga oleh warung-warung telekomunikasi yang tersebar diwilayah-wilayah pelayanan, secara keseluruhan prasarana warung telekomunikasi yang terdapat di Kabupaten Serang dapat kami sampaikan dalam tabel berikut : Tabel 2.4.4.2 : Jumlah Pengelola Wartel No
Wilayah S T O
Jumlah Pengelola Wartel
1
Baros
39
2
Bojot
17
3
Cikande
183
4
Ciruas
260
5
Kramatwatu
62
6
Pematang
17
7
Serang JUMLAH
818 1.396
Sumber: Serang Dalam Angka, 2004
RPJMD_2006-2011
II-81
2.4.4. Prasarana dan Sarana Pengairan Dalam kegiatan pelayanan prasaran dan sarana pengairan di Kabupaten Serang, difokuskan untuk memelihara dan membangun seluruh saluran irigasi yang akan mengairi areal pertanian irigasi teknis seluas 27.957,20 Ha. Disamping itu juga dalam memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya air baku baik yang berupa rawa, ranca, waduk dan kali.
Kegiatan
pembangunan
prasarana
dan
sarana
pengairan
secara
keseluruhan adalah untuk memelihara dan mengembangkan seluruh aset jaringan irigasi yang meliputi: Saluran Induk sepanjang 174,44 km, Saluran Sekunder sepanjang 143,82 km, Waduk sebanyak 2 buah, Bendung sebanyak 5 buah dan Bangunan Air sebanyak 1,047 buah. Selanjutnya, dapat dilihat pada table 6.
Pelaksanaan pembangunan seluruh prasarana dan sarana pengairan dalam antara tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, terlihat mengalami peningkatan misalnya untuk saluran induk pada tahun 2000 terdapat 70 km saluran induk yang kondisinya baik dan pada tahun 2004 terdapat 117 km saluran induk yang kondidinya baik begitupun untuk asset-aset pengairan yang lainnya. Dengan tolok ukur yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan dibidang irigasi adalah kemampuan luas
penanganan yang dapat diari melalui kondisi
ketersediaan air pada tahun 2000 sampai dengan 2004 perkembangan keberhasilan yang dapat dicapai adalah seluas 50.528,70 ha musim hujan dan 34.211,92 ha musim kemarau. Sehingga intensitas tanam tahun 2000 – 2004 sebesar 1.68, kondisi tersebut dapat dipertahankan dengan adanya peningkatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Secara keseluruhan kondisi jaringan irigasi yang terdapat di Kabupaten Serang dapat dilihat pada table 6.
Sedangkan dalam rangka menjaga dan memelihara kinerja pelayanan jaringan prasarana dan saran pengairan, telah dilaksanakan kegiatan rehabilitasi diantaranya adalah pada tahun 2002 telah dilakukan rehabilitasi terhadap Saluran Pembuang Mandaya, rehabilitasi Saluran Induk Ciwaka, serta Saluran Induk Ciujung – Ciliman. Pada tahun 2003 telah dilakukan rehab terhadap Rawa RPJMD_2006-2011
II-82
Kelutuk/Terate, rehab Rawa telaga wangsa, rehab Rawa Cimendaya, rehab Kali Gedong, serta rehab Ranca Serang. Pada tahun 2004 telah dilakukan rehabilitasi terhadap Kali Gedong, rehabilitasi Kali Gandu, rehabilitasi Saluran Pembuang Cikapal, serta pembuatan tanggul pantai dan pemecah ombak di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa.
Tabel 2.4.5.1 Perkembagan Kondisi Jaringan Irigasi Kabupaten Serang URAIAN BANGUNAN AIR SAL. INDUK SAL. SEKUNDER WADUK BENDUNG BANGUNAN AIR
KONDISI JARINGAN TH 2000 TH 2004 B RR RB B RR RB 70 50 54 117 14 42 60
53
31
126
8
10
-
2
-
1
-
1
4
1
-
3
2
-
1
5
447
254
393
400
1.65 Intensitas Tanam Sumber: Sub Dinas Pengairan Kab. Serang, 2005
1.68
Sedangkan dari sisi pembinaan para petani pemakai air telah dilakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok petani pemakai air (P3A Mitra Cai) dari tahun 2000 terlihat perkembangan jumlah kelompok P3A mitra cai yang terbentuk yaitu terdapat 302 kelompok pada tahun 2000 dan berkembang menjadi 360 kelompok pada tahun 2004. Secara keseluruhan perkembangna P3A Mitra cai ini dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 2.4.5.2 :Perkembangan P3A Mitra Cai di Kabupaten Serang STATUS Berkembang Sdg berkmbg
TH 2000 JLM % 90 29,80 140
46,36
TH 2004 JML % 119 33,06 175
48,61
Blm berkbng 72 23,84 66 18,33 Jumlah 302 360 Sumber: Sub Dinas Pengairan Kab. Serang, 2005
RPJMD_2006-2011
II-83
2.4.5. Prasarana dan Sarana Drainase Tingkat pelayanan prasarana dan sarana drainase dapat dibedakan kedalam 2 kelompok yang berbeda yaitu drainase jalan dan drainase lingkungan. Drainase jalan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prasarana jalan itu sendiri. Sedangkan drainase lingkungan merupakan prasarana drainase yang dibangun untuk mengendalikan limpasan air hujan pada permukaan suatu wilayah atau kawasan tertentu. Ditinjau dari tingkat ketersediaan pelayanan prasarana dan sarana drainase yang ada di Kabupaten Serang, maka saat ini yang paling diutamakan adalah pemeliharaan drainase jalan (side drain). Mengacu pada pengertian di atas, maka ketersediaan pelayanan prasarana dan sarana drainase di Kabupaten Serang dapat dikategorikan belum memadai, khususnya untuk wilayah perkotaan Serang dan sekitarnya. Genangan banjir masih sering terjadi pada beberapa titik rawan banjir. Faktor penyebab terjadinya genangan banjir ini sebagian besar diakibatkan daya tampung saluran yang ada sudah tidak memadai sarta sistem jaringan yang kurang baik, terutama pada pucak musim hujan. Dilain pihak, saluran drainase yang melewati Kota Serang adalah saluran yang membawa aliran dari daerah hulu atau wilayah bagian selatan kota. Secara visual titik rawan genagan yang sering terjadi di wilayah Kota serang dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2.4.5.1 : Daerah genangan di Kota Serang
RPJMD_2006-2011
II-84
Secara garis besar, sistem jaringan prasarana dan sarana drainase Kota Serang dibagi kedalam 3 (tiga) saluran drainase utama (main drain) yaitu: Kali Ciwaka, Kali Cigeplak, dan Kali Cibanten. Tabel 2.4.5.1: Lokasi Genangan dan Intensitas Genangan Besaran
Intensitas Genangan Banjir Setiap turun hujan lebat
No
Lokasi Genangan
Luas (Ha)
Tinggi (M)
Lama (Jam)
1
Komplek Ciceri Indah
2
0,4 – 0,6
12
10
0,4 – 0,6
12
s.d.a
2
0,4 – 0,6
12
s.d.a
0.5
0,20
2 – 4 hari
s.d.a
5 1 1
0,3 – 0,4 0,3 – 0,4 0,3 – 0,4
12 4 4
s.d.a s.d.a s.d.a
1
0,3 – 0,4
5
s.d.a
10
0,3 – 0,4
2 – 3 hari
s.d.a
2 3 4 5 6 7 8 9
Daerah Ciwaktu – Komplek Griya Gemilang Daerah Cinanggung Kolong Jalan Tol Kaligandu Bumi Agung Permai Daerah Serang Asri Daerah Penancangan Komplek Perumahan Serang Asri Komplek Kota Serang Baru
10
Komplek Citra Gading – Bumi Sani
10
0,4 – 0,5
6–8
s.d.a
11 12 13
Daerah Sukawana Daerah Warung Jaud Daerah Singandaru
20 30 1
0,6 – 1,0 s.d.a 0,3 – 0,4
2 – 3 bulan s.d.a 5
Setiap musim hujan s.d.a Setiap hujan lebat
Keterangan
Pernah terjadi banjir besar tinggi 1M selama 24 jam
Sumber: Sub Dinas Pengairan Kab Serang, 2005 RPJMD_2006-2011
II-85
2.4.6. Prasarana dan Sarana Air Bersih Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan ketersediaan air bersih, maka pemerintah daerah melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Serang terus menerus meningkatkan kapasitas pelayanan air bersih
kepada
masyarakat
baik
secara
kualitas
maupun
kuantitasnya.
Perkembangan pelayanan prasarana dan sarana air bersih antara tahun 2000 s.d tahun 2004 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4.7.1 : Distribusi Pelanggan PDAM Tahun 2000 – 2004 JENIS PELANGGAN Rumah Tangga
TAHUN 2000 17.638
2004 21.755
618
1.029
Industri
18
34
Sosial
174
318
Kran Umum
118
124
Terminal Air
4
16
18.570
23.276
Niaga
Jumlah Sumber: PDAM Serang, 2004
Sedangkan untuk mengetahui lebih jauh upaya pemenuhan kebutuhan air bersih yang dilakukan melalui non-PDAM, maka masyarakat banyak memperoleh air bersih dari berbagai sumber yang berbeda tergantung letak geografis masingmasing, yaitu melalui sumur, mata air, danau, dan sungai. Berikut upaya bantuan pengadaan air baku bagi masyarakat yang tidak terlayani oleh PDAM dilakukan melalui beberapa upaya antara lain:
RPJMD_2006-2011
II-86
Tabel 2.4.7.2 : Pengadaan Air Bersih Non-PDAM Tahun 2000 – 2004 NO
JENIS SUMBER AIR
SATUAN
1.
Sumur Gali/ Sumur Unit Pompa 2. Sumur Artesis/ Sumur Unit Dalam 3. Mata Air Buah 4. Perpipaan (sumber mata Meter air) 5. Kran Umum Unit Sumber: Dinas TRB Kab. Serang, 2004
2000
2001
2002
2003
2004
25
16
-
-
5
-
2
2
10
4
4 3.743
-
-
1 6.850
7.740
24
16
12
15
5
2.4.7. Prasarana dan sarana Air Limbah dan Persampahan Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, diantaranya ditempuh melalui upaya peningkatan prasarana dan sarana sanitasi lingkungan perumahan dan permukiman. Sarana dan prasarana sanitasi lingkungan adalah meliputi saluran air limbah (drainase), jalan lingkungan, MCK, dan IPAL. Untuk mengetahu perkembangan peningkatan pembangunan sarana tersebut dapat dilihat pada table berikut: Tabel 2.4.8.1 : Perbaikan Prasarana Lingkungan Tahun 2000 – 2004 NO
JENIS SARANA
SATUAN
2000
2001
2002
2003
1.755
8.195 12.905
1.
Saluran Limbah
Meter
785
902
2.
Jalan Lingkungan
Meter
2.350
9.369
3.
MCK
52
-
Unit
2004
9.844 43.695 14.000 3
41
5
Sumber: Dinas TRB Kab. Serang, 2004
Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang menangani kegiatan kebersihan di Kabupaten Serang yang dominasi kegiatannya adalah penanganan persampahan yang masih terfokus di wilayah perkotaan. Penanganan sampah yang merupakan sisa daripada aktifitas manusia sehari-hari senantiasa membutuhkan penanganan yang tepat dan berkelanjutan. Permasalahan
klasik dalam penanganan persampahan ini adalah kesadaran
manusia itu sendiri yang tidak memperlakukan Dengan baik produk sampahnya serta rendahnya partisipasi untuk membagi pembiayaan dalam pengelolaan persampahan yang seharusnya merupakan tanggungjawab bersama antara
RPJMD_2006-2011
II-87
masyarakat dan pemerintah. Ada dua pendekatan yang harus dilakukan untuk penanganan permasalahan persampahan tersebut yaitu :
Melalui program bimbingan dan penyuluhan yang intensif dan berkelanjutan kepada masyarakat (guidance conselling).
Peningkatan sarana dan prasarana serta biaya operasional penanganan persampahan. Sejalan perkembangan Kota Serang menjadi Ibukota Propinsi Banten
pertumbuhan penduduk relatif mengalami peningkatan, yang berdampak langsung terhadap penambahan jumlah timbulan sampah. Secara kuantitatif, jumlah timbulan sampah yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut : jumlah penduduk Kabupaten Serang yang berjumlah 1.631.571 jiwa x 0,002 m3/hari = 3.263,143 m3/hari. Secara keseluruhan jumlah timbulan sampah yang terjadi dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 2.4.8.2 : Estimasi Jumlah Timbulan Sampah Kota Serang Tahun 2004 NO. 1 2 3 4 5
SUMBER Permukiman Pasar Daerah Komersial Fasilitas Umum Taman, sapuan jalan, dll JUMLAH
VOLUME ( M3 ) 469,502 98 30 39 30 666,502
Sumber: Sub Dinas K3 Kab. Serang, 2005
Sedangkan untuk wilayah-wilayah pusat pertumbuhan, sampah Domestik yang dihasilkan sebagai berikut : Tabel 2.4.8.3 : Timbulan Sampah di Pusat-pusat Pertumbuhan NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
WILAYAH PUSAT PERTUMBUHAN Kecamatan Kasemen Kecamatan Baros Kecamatan Ciruas Kecamatan Kragilan Kecamatan Cikande Kecamatan Jawilan Kecamatan Kopo Kecamatan Kramatwatu Kecamatan Bojonegara Kecamatan Anyer Kecamatan Cinangka JUMLAH
VOLUME ( M3 ) 28 21 20 26 60 12 15 24 20 30 25 293
Sumber: Sub Dinas K3 Kab. Serang, 2005
RPJMD_2006-2011
II-88
Dari gambaran tersebut diatas maka dapat di resume bahwa jumlah timbulan sampah yang ada adalah sebagai berikut :
Jumlah timbulan sampah domestic Kabupaten Serang : 3.263.142 m3/hari
Jumlah timbulan sampah di Kota Serang : 666,502 m3/hari
Jumlah timbulan sampah di wilayah pusat pertumbuhan
: 293 m3/hari
Berangkat dari kondisi tersebut diatas, Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan telah
melakukan
upaya
semaksimal
mungkin
untuk
menangani
kondisi
persampahan tersebut Dengan memanfaatkan kondisi sarana dan prasarana dan tenaga kerja yang tersedia. Saat ini terdapat sekitar 208 orang petugas angkutan sampah dan penyapuan jalan, petugas kolektor retribusi sebanyak 19 orang. Sedangkan dari sisi prasarana Sub Dinas Kebersihan memiliki 5 unit truk manual, 7 unit dump truck, 1 unit amrol dan 1 unit bulldozer. Terdapat 147 buah tempat penampungan sampah sementara (TPS) yang tersebar di kota serang, 1 lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yaitu TPA Cilowong Dengan luas 5,5 ha.
Dengan kondisi prasarana yang ada serta timbulan sampah yang terus bertambah sejalan Dengan pertumbuhan penduduk, penanganan persampahan tersebut belum optimal terselesaikan, akan tetapi dari sisi volume sampah yang terangkut ke TPA sejak tahun 2000 mengalami peningkatan, seperti terlihat pada table berikut ini :
Tabel 2.4.8.3 : Volume sampah yang terangkut ke TPA Cilowong Sumber Sampah
Sampah Domestik
TAHUN 2000 (m3)
67.704
2001 (m3)
67.704
2002 (m3)
68.796
2003 (m3)
76.484
2004 (m3)
77.916
Sumber: Sub Dinas K3 Kab. Serang, 2005
RPJMD_2006-2011
II-89
2.4.9
Prasarana dan Sarana Energi Program pengembangan Listrik Pedesaan adalah salah satu program
yang dikembangkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang. Dari tahun 2000 s.d. 2003 telah terpasang 210 unit di desa Cikedung, Padarincang, dan Kedung Soka. Tabel 2.4.9.1 :Pemasangan PLTS di Kabupaten Serang
PLTS
2000 50
2001 60
Tahun (Unit) 2002 50
2003 50
2004 -
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Serang, 2005
RPJMD_2006-2011
II-90