Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211
PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikmum Wr.Wb.
P
uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karuniaNya kita dapat
menyusun Laporan Kinerja (LKj) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015. Shalawat dan Salam kita Sampaikan pula kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, Keluarga, Sahabat, Kerabat, Pengikut Beliau dari dahulu, sekarang dan sampai akhir nanti. Laporan Kinerja (LKj) Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini merupakan media pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam
menjalankan
roda
Pemerintahan,
Pembangunan
dan
Kemasyarakatan sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan baik urusan wajib maupun urusan pilihan : yang didalamnya berisi informasi tentang uraian pertanggung jawaban mengenai keberhasilan ataupun kegagalan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya dalam pencapaian visi dan misi serta agenda pembangunan daerah yang dijabarkan melalui program-program Pembangunan. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Selatan tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam implementasi serta pengawasannya. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015. Wassalamualaikum Wr.Wb. Kandangan,
Maret 2016
BUPATI HULU SUNGAI SELATAN,
ACHMAD FIKRY
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
i
PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
ikhtisar EKSEKUTIF
P
emerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), transparan, akuntabel dan berorintasi kepada hasil (result oriented government). Akuntabiltas merupakan aspek penting yang perlu mendapat perhatian dan diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas Kinerja setidaknya memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis organisasi sebagai gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diuji dan diandalkan. Untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan dan amanah demi mewujudkan Visi “Terwujudnya Kabupaten Hulu Sungai Selatan Yang Sejahtera, Agamis Dan Produktif”. Laporan Kinerja (LKj) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tanggal 1 Februari 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2014-2018 dan telah disempurnakan ukuran keberhasilan kinerja daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 68 Tanggal 10 Desember 2015 tentang Perubahan Sasaran Dan Indikator Kinerja Pemerintah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2014-2018 Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Laporan Kinerja (LKj) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 ini disusun menindaklanjuti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini menyajikan informasi yang relevan menyangkut keberhasilan dan atau kekurangan yang terjadi pada periode tahun kedua. Perkembangan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja pada seluruh jajaran organisasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah menunjukkan peningkatan kinerja sebagaimana tertuang dalam laporan hasil evaluasi AKIP oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi, yaitu: menunjukkan nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun,
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
i
ikhtisar EKSEKUTIF
terakhir evaluasi AKIP tahun 2015 dengan nilai 60,32 (Predikat B) atau meningkat 7,34 poin dari tahun 2014 dengan nilai 52,98 (Predikat CC). Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Hulu Sungai Selatan maka hasil Pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 10 (sepuluh) Tujuan, 27 (dua puluh tujuh) sasaran strategis dan 82 (delapan puluh dua) indikator kinerja, yang dapat dirincikan bahwa Dari 27 (dua puluh tujuh) sasaran strategis, 17 (tujuh belas) sasaran strategis yang tercapai dengan pencapaian ≥100%, sedangkan 10 (sepuluh) sasaran strategis tidak tercapai dengan pencapaian ≤100%. Dan dari 82 (delapan puluh dua) indikator kinerja, sebanyak 31 (tiga puluh satu) indikator kinerja yang pencapaian kinerjanya ≤100%, sedangkan 51 (lima puluh satu) indikator kinerja yang pencapaian kinerjanya ≥100%. Sedangkan dari Hasil capaian pengukuran terhadap 29 (dua sembilan) Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Hulu Selatan pada tahun 2015, terdapat 23 (duapuluh tiga) indikator utama yang pencapaian kinerjanya ≤100% dan 6 (enam) indikator utama yang pencapaian kinerjanya ≥100%.
puluh Sungai kinerja kinerja
Dari hasil pengukuran kinerja masih terlihat adanya kekurangberhasilan yang ditunjukkan dengan capaian indikator sasaran di bawah seratus persen. Hal tersebut akan menjadi catatan bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang. Secara keseluruhan rata-rata capaian sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 sebesar 113,92 % atau tercapai ≥100%. Tercapainya capaian kinerja ini karena adanya komitmen dari seluruh jajaran pemerintahan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Beeberapa hal yang masih menjadi kendala dalam pencapaian target kinerja akan menjadi prioritas dan perhatian dalam perencanaan kinerja ke depan.
Kandangan,
Maret 2016
BUPATI HULU SUNGAI SELATAN,
Drs. H. ACHMAD FIKRY, M.AP
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
ii
PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
D
alam rangka penyelenggaraan good governance, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan syah sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk mewujudkan hal tersebut, setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan, dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada
Presiden
selaku
kepala
pemerintahan.
Laporan
tersebut
menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas pemerintah merupakan perwujudan kewajiban
instansi
pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi pemerintah daerah. Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
menetapkan bahwa
I-1
PENDAHULUAN
setiap instansi pemerintah wajib melaksanakan
Akuntabilitas Kinerja
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi
dalam
mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja diwujudkan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimana tahap akhir dari siklus sistem tersebut adalah menyusun laporan hasil kinerja sebagai pertanggung jawaban kinerja organisasi kepada instansi yang lebih tinggi. Terbitnya Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjadi acuan disusunnya Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014, pertanggungjawaban
atas
pelaksanaan
sebagai
pencapaian
kinerja
sebagaimana disepakati dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015.
Perjanjian
kinerja
dimaksud
telah
ketersediaan sumber daya dan dana sumber
dana
lainnya
serta
mempertimbangkan
baik dari APBD maupun
mengacu
pada
Rencana
Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2018.
B. ISU STRAEGIS PEMBANGUNAN DAERAH Permasalahan
pembangunan
daerah
merupakan
perkiraan
kesenjangan (gap expectation) antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan, serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Hulu Sungai
Selatan
diidentifikasi
berdasarkan
interaksi
dan
dinamika
perkembangan berbagai sektor yang terjadi baik pada skala lokal daerah, regional maupun global dalam 5 (lima) tahun terakhir. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2018 terdapat 3 (tiga) isu strategis dalam pembangunan Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
I-2
PENDAHULUAN
daerah, yaitu aspek kondisi infrastruktur dan tata ruang, sosial budaya serta ekonomi. 1. Aspek infrastruktur dan tata ruang Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur dan tata ruang dan lingkungan hidup Hulu Sungai Selatan adalah : a. Rendahnya pelayanan infrastruktur baik dari segi kualitas maupun kuantitas b. Terbatasnya penyediaan air baku untuk mendukung penyediaan air minum baik secara kualitas maupun kuantitas dalam rangka memenuhi target Millennium Development Goals (MDGs) yang menetapkan bahwa pada tahun 2015 separuh dari jumlah penduduk harus dapat dengan mudah mengakses air untuk kebutuhan air bersih. c. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap penyediaan air bersih. Cakupan pelayanan PDAM Kabupaten Hulu Sungai Selatan saat ini baru mencapai 12.635 buah dengan distribusi 2.611.703 M 3 (Kabupaten HSS Dalam Angka 2012) d. Masih rendahnya akses pelayanan sanitasi dan kualitas fasilitas sanitasi
masyarakat
yang
berpengaruh
terhadap
kualitas
kehidupan dan daya saing sebuah kota sebagai bagian dari jasa layanan publik dan kesehatan. e. Rendahnya kualitas pelayanan angkutan umum untuk mendukung kebutuhan akan pelayanan transportasi darat yang mampu menjangkau seluruh wilayah. f. Belum
optimalnya pemanfaatan RTRW dalam
mitigasi dan
penanggulangan bencana, peningkatan daya dukung wilayah, dan pengembangan kawasan. g. Berkurangnya kawasan ruang terbuka hijau atau vegetasi sebagai korban pembangunan atau pengembangan wilayah, padahal fungsi dari vegetasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan. 2. Aspek Sosial Budaya Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sosial budaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
I-3
PENDAHULUAN
a. Tingkat perkembangan IPM Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu pada tahun 2008 sebesar 70,11 kemudian naik menjadi 70,50 (2009), menjadi 70,84 (2010), menjadi 71,18 (2011), 71,64 (2012) dan sedangkan pada tahun 2013 IPM Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih berada di urutan kelima dari 13 kabupaten/kota Prov. Kalsel dengan IPM sebesar 72,00. Yang terdiri dari : Angka Harapan Hidup; Angka Melek Huruf sebesar 96,83; dan Pengeluaran Per Kapita disesuaikan sebesar 656,68 dan Rata-Rata Lama Sekolah hanya sampai sebesar 7,40. Artinya kuantitas dan kualitas SDM itu perlu ditingkatkan melalui peningkatan jangkauan dan kualitas pendidikan serta kesehatan. b. Angka harapan hidup pada tahun 2013 sebesar 64,87 tahun, sedangkan rata- rata angka harapan hidup provinsi Kalsel hanya sebesar 64,82 tahun. Artinya angka harapan hidup Kabupaten Hulu Sungai Selatan berada di atas rata-rata prov. kalsel. c. Angka kematian bayi (AKB) tahun 2013 yaitu sebesar 11,8 per seribu kelahiran dan angka kematian ibu tahun 2013 sebesar 262 per seratus ribu kelahiran sehingga untuk kedepannya diperlukan perhatian dan kepedulian pemerintah dan masyarakat dalam hal pemenuhan tenaga medis dan paramedis yang memadai (bidan desa, dokter spesialis, dan lain lain), peningkatan pelayanan murah
dan
terjangkau
kepada
masyarakat,
meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dan pemenuhan infrastruktur kesehatan. d. Rata-rata lama sekolah 7,4 tahun (2013) sedangkan Provinsi Kalsel 8,01 tahun, artinya rata- rata penduduk kita hanya bersekolah sampai kelas 1 SLTP/sederajat dan angka tersebut masih dibawah rata-rata
Provinsi
Kalsel,
sehingga
perlu
ditingkatkan
keterjangkauan akses pendidikan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. 3. Aspek Ekonomi Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sosial budaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah : a. Struktur Perekonomian Daerah belum kuat. Membangun struktur perekonomian yang kuat berlandaskan keungggulan kompetitif, Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
I-4
PENDAHULUAN
dimana sektor pertanian dan perdagangan menjadi basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien, sehingga menghasilkan komoditas yang berkualitas dan berkembangnya industri kecil menengah yang berdaya saing, sehingga sektor perdagangan dan jasa perannya meningkat dengan pesat sebagai mesin penggerak perekonomian Hulu Sungai Selatan. b. Masih rendahnya produktivitas dan mutu produk dan mutu hasil panen
sektor
pertanian
pangan,
perikanan,
peternakan,
perkebunan dan kehutanan relatif masih rendah. c. Belum berkembangnya industri pengolahan yang mengolah hasilhasil pertanian, mutu kemasan produk yang rendah dan belum adanya standarisasi produk. d. Daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di daerah masih belum optimal
dikarenakan
ketersediaan
infrastruktur
yang
masih
terbatas, sumber daya alam yang masih belum terangkat dan kualitas pelayanan serta SDM yang masih rendah.
C. KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH
K
abupaten Hulu Sungai merupakan Kabupaten yang ada di dalam Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Hulu Sungai sebagai daerah otonom, secara nyata terbentuk pada tanggal 2 Desember 1950 yakni saat dilantiknya Pejabat Bupati Kepala
Daerah Pertama dan dibentuknya DPRDS, maka pada tanggal 2 Desember 1950 inilah menjadi pancangan tonggak sejarah Berdiri Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang kemudian dikukuhkan dengan ketetapan DPRD Tingkat II Hulu Sungai Selatan pada tanggal 26 Maret 1987 Nomor 06/KPTS/DPRD-HSS/1987 tentang Persetujuan Ketetapan Hari Jadi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan melakukan reorganisasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Hulu
Sungai Selatan Nomor 28 Tahun
2007
tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Peraturan Daerah I-5 Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
PENDAHULUAN
Kabupaten Hulu
Sungai Selatan
Nomor 29 Tahun
2007
tentang
Pembentukan organisasi dan Tata Kerja dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten
Kabupaten Hulu
Hulu
Sungai
Sungai
Selatan,
Selatan Nomor 30
Peraturan
Tahun
Daerah
2007
tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 31 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dalam Kabupaten
rangka Hulu
pemerintahan
melaksanakan
Sungai
dalam
Selatan
bentuk
otonomi
daerah,
membentuk
Sekretariat,
Pemerintah
lembaga-lembaga
Badan,
Dinas,
Kantor,
Kecamatan, dan Kelurahan serta unit kerja lainnya sesuai kebutuhan, tugas pokok dan fungsi . Adapun Organisasi yang Telah terbentuk adalah sebagai berikut : No A
Sekretariat/ Badan/ Dinas/Kantor/Kecamatan/Kelurahan SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN 1. Asisten Administrasi Pembangunan a. Bagian Tata Pemerintahan b. Bagian Hukum c. Bagian Organisasi d. Bagian Umum 2. Asisten Administrasi Pembangunan dan Kemasyarakatan a. Bagian Ekonomi dan Pembangunan b. Bagian Kesejahteraan Rakyat c. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol 3. Staf Ahli 4. Jabatan Fungsional
B
SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN a. Bagian Umum b. Bagian Pelayanan Rapat c. Bagian Produk Hukum dan Hubungan Masyarakat
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
I-6
PENDAHULUAN
No
Sekretariat/ Badan/ Dinas/Kantor/Kecamatan/Kelurahan d. Bagian Keuangan
C
LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATPOL PP a. Inspektorat b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah c. Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan d. Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan e. Badan
Keluarga
Berencana,
Pemberdayaan
Perempuan
Masyarakat dan Perempuan f. Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat g. Kantor Perpustakaan, Dokumentasi dan Arsip Daerah h. Kantor Pengelolaan Pasar i. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu j. BLUD
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Brigjend.
H.Hasan
Kandangan k. Satuan Polisi Pamong Praja. D
DINAS-DINAS a. Dinas Pendidikan b. Dinas Kesehatan c. Dinas Pekerjaan Umum d. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM e. Dinas Perikanan dan Peternakan f. Dinas Kehutanan dan Perkebunan g. Dinas Pertambangan dan Energi h. Dinas Pertanian i. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil j. Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi k. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah l. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata m. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi n. Dinas Lingkungan Hidup, Tata Kota dan Perdesaan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
I-7
Basry
PENDAHULUAN
No E
Sekretariat/ Badan/ Dinas/Kantor/Kecamatan/Kelurahan KECAMATAN a. Padang Batung b. Loksado c. Telaga Langsat d. Angkinang e. Kandangan f. Sungai Raya g. Simpur h. Kalumpang i. Daha Selatan j. Daha Barat k. Daha Utara
F
KELURAHAN a. Kandangan Kota b. Kandangan Barat c. Kandangan Utara d. Jambu Hulu
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
b
entuk laporan akuntabilitas kinerja ini selain berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan surat keputusan kepala LAN nomor 239 Tahun 2003 tentang pedoman pelaporan akuntabilitas kinerja instajuga memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporan kinerja ini ditekankan pada aspek capaian dari program, sasaran dan kegiatan. Disamping itu juga penyusunannya menyelaraskan dengan substansi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
I-8
PENDAHULUAN
Sistematika Penyusunan sebagai berikut : Bab I.
Pendahuluan Dalam bab ini disajikan penjelasan singkat belakang
penyusunan
laporan
kinerja
dan
tentang
latar
kelembagaan
perangkat daerah. Bab II.
Perencanaan Kinerja Pada bab ini menyajikan secara ringkas visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014-2018 serta Perjanjian Kinerja Tahun 2015.
Bab III. Akuntabilitas Kinerja a. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis
tersebut
dilakukan
analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 5. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
I-9
PENDAHULUAN
b. Realisasi Anggaran Pada
sub
bab
ini
diuraikan
realisasi
anggaran
yang
digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi. Bab IV. Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran-lampiran
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
I-10
PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
Perencanaan kinerja
A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) 1. VISI
V
isi merupakan suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan atau dengan kata lain pandangan jauh ke depan menyangkut kemana Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.
Dokumen
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2014-2018 merupakan dokumen yang menjabarkan rencana pembangunan lima tahun sesuai masa bhakti kepala daerah terpilih yaitu 2014-2018 dalam proses pemilihan kepala daerah secara langsung. Dalam dokumen RPJMD
terkandung
berbagai
tujuan,
sasaran
dan
program
pembangunan daerah yang disusun atas dasar visi dan misi kepala daerah sebagai bentuk pendekatan politis dari kepala daerah pada saat mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah. Dalam proses penyusunan dokumen RPJMD menggunakan pendekatan secara ilmiah
terhadap
berbagai
tujuan,
sasaran
dan
program
pembangunan daerah sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Selain itu juga menggunakan pendekatan partisipatif, yaitu dengan melibatkan unsur masyarakat dalam menyerap berbagai aspirasi masyarakat. Berdasarkan pada kondisi daerah, potensi daerah, peluang dan tantangan dalam pembangunan daerah, dengan mengacu pada visi kepala daerah terpilih dalam pemilihan kepala daerah
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-1
Perencanaan kinerja
tahun 2013, maka pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam 5 (lima) tahun ke depan terarah pada VISI:
“ Terwujudnya Kabupaten Hulu Sungai Selatan Yang Sejahtera, Agamis Dan Produktif” Pemahaman terhadap visi di atas ada 3 (tiga) keadaan yang dicita- citakan, yaitu: “ Terciptanya keadaan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang sejahtera” yang ditandai dengan meningkatnya kualitas sumberdaya manusia,
meningkatnya kapita
kesempatan
berusaha,
masyarakat,
meningkatnya
pendapatan
per
masyarakat,
meningkatnya
keberdayaan
meningkatnya daya
masyarakat
beli
dalam
kehidupan sosial. “ Terciptanya keadaan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang agamis” yang ditandai dengan suasana kondusif dan religius yang sudah menjadi ciri dan identitas masyarakat Hulu Sungai Selatan selama ini. Oleh karenanya sangat penting untuk menjaga dan mempertahankan
nilai-
nilai
keagamaan
yang
menjadi
ciri
masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan. “ Terciptanya keadaan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang Produktif” yang ditandai dengan antara lain meningkatnya kualitas layanan publik pada sektor pemerintahan, meningkatnya efisiensi dan efektifitas
penggunaan
keuangan,
meningkatnya
kemandirian
daerah, meningkatnya efisiensi ekonomi masyarakat sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Kondisi yang diharapkan 5 (lima) tahun kedepan sebagaimana visi tersebut di atas akan terlihat dari berbagai indikator, yakni: 1. Pada aspek sumber daya manusia (SDM) Ada 3 (tiga) hal pokok dalam pembangunan SDM, yaitu meningkatnya
tingkat
pendidikan,
meningkatnya
derajat
kesehatan dan perbaikan kehidupan sosial budaya masyarakat. 1.1. Bidang pendidikan, yang ditunjukan oleh: (a) meningkatnya pendidikan yang dilandasi nilai- nilai dan moral agama, (b)
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-2
Perencanaan kinerja
meningkatnya kesempatan masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, (c) meningkatnya pencapaian indikator keberhasilan bidang pendidikan, (d) Meningkatnya angka
melek
profesional
huruf,
bagi
dan
tenaga
meningkatnya pendidik.
kompetensi
Pada
tahapan
pembangunan ketiga (2014- 2018) pada RPJP Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2005- 2025 sasaran yang ingin dicapai adalah: rata- rata lama sekolah 9,84 tahun, angka melek huruf 98,99%, APK SD 116,43%, APK SMP 105,14%, APK SMA 45,76%, APM SD 100%, APM SMP 78,18% dan APM SMA 41,76%. 1.2. Bidang Kesehatan, yang ditunjukan oleh: (a) meningkatnya masyarakat
yang
sehat
dan
berkeadilan
dalam
mendapatkan pelayanan, (b) meningkatnya pencapaian indikator kesehatan dan (c) menurunnya angka kematian bayi (AKB), meningkatnya angka harapan hidup (AHH). Pada tahapan ketiga (2014- 2018) pada RPJP sasaran yang ingin dicapai adalah AHH 68,28 tahun, angka kematian ibu/ 100.000 KH sebesar 90 dan AKB/1.000 KH sebesar 5. 1.3. Bidang sosial budaya, yang ditunjukan oleh: (a) semakin menguatnya wawasan kebangsaan, (b) semakin terwujudnya jati diri berdasarkan nilai- nilai agama, taat nilai dan adat istiadat serta budaya masyarakat, (c) menguatnya kepekaan sosial masyarakat, (d) terpelihara dan berkembangnya semua potensi sosial dan budaya masyarakat, dan (e) semakin meningkatnya budaya tertib masyarakat dan kepatuhan pada aturan. 2. Pada tata kelola pemerintahan. 2.1. Politik dan hukum, yang ditunjukan oleh: (a) meningkatnya ketertiban dan keamanan, (b) meningkatnya kepastian hukum, (c) meningkatnya budaya politik yang sehat dan (d) meningkatnya fungsi dan peran masyarakat dari lembaga politik yang efektif. 2.2. Pemerintahan, yang ditunjukan oleh; (a) meningkatnya etos kerja,
produktivitas
dan
profesionalisme
aparatur
pemerintahan, (b) meningkatnya pelayanan publik yang lebih Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-3
Perencanaan kinerja
baik,
(c)
terwujudnya
meningkatnya
good
pendapatan
governance daerah
dan
yang
(d)
disertai
peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan daerah. 2.3. Pada aspek perekonomian daerah
yang berbasis agribisnis
dan agroindustri, yang ditunjukan oleh pertumbuhan PDRB riil 6,6% per tahun, penduduk miskin 4,5% dan pengangguran terbuka 3,60% . 2.4. Sektor pertanian, yang ditunjukan oleh: (a) meningkatnya produksi dan produktivitas, (b) meningkatnya nilai tambah produk pertanian, (c) makin rendahnya alih fungsi lahan pertanian, (d) berkembangnya kawasan agropolitan, (e) optimalnya pemanfaatan waduk Amandit, (f) meningkatnya pendapatan petani dan peternak serta UMKM pelaku produk olahan berbasis pertanian. 2.5. Sektor industri dan perdagangan yang ditunjukan oleh: (a) meningkatnya nilai tambah produk- produk unggulan, (b) berkembangnya agroindustri, (c) meningkatnya daya saing UMKM, dan (d) meningkatnya peran Kota Kandangan sebagai pusat perdagangan wilayah Banua Anam. 2.6. Bidang usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi, yang ditunjukan
(a)
semakin
banyaknya
pengusaha
daerah
sebagai pelaku utama eonomi, (b) semakin tumbuh dan berkembangnya
UMKM,
dan
(c)
berkembangnya
pembiayaan berbasis Syariah. 2.7.
Infrastruktur,
yang
keterpaduan
ditunjukan
sistem
bertambahnya
oleh
:
pembangunan
kemampuan
pelayanan
(a)
terwujudnya
infrastruktur, air
bersih,
(b) (c)
meningkatnya jumlah dan kualitas penyediaan prasarana pemukiman, (d) meningkatnya kemampuan penyediaan energi
dan
(e)
meningkatnya
sarana
dan
prasarana
perekonomian. 2.8 Tata ruang yang ditunjukan oleh: (a) konsistensi pengendalian dan pemanfaatan tata ruang dan (b) adanya sinergi dan kerjasama antar wilayah. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-4
Perencanaan kinerja
3. Pada Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam (SDA) yang ditunjukan oleh: (a) meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memelihara SDA dan lingkungan, (b) rehabilitasi lahanlahan kritis, (c) terpeliharanya DAS Amandit 4. Pengembangan
wilayah
dan
kawasan
agropolitan
yang
ditunjukan oleh semakin berfungsinya perkembangan wilayah dan kawasan agropolitan yang telah ditetapkan oleh daerah. 5. Pada
kehidupan
meningkatnya
beragama,
masyarakat
yang
yang
ditunjukan
berakhlak
mulia
oleh
(a)
dengan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya sehingga terbentuk sikap religius, (b) meningkatnya kesejahteraan ekonomi yang lebih baik dan merata melalui kesalehan dan kepedulian sosial ummat, (c) meningkatnya kerukunan intern dan antar ummat beragama, (d) meningkatnya jumlah dan fungsi sarana peribadatan serta kualitas pelayanannya dan (e) menurunnya tingkat kriminalitas, penyalahgunaan obat terlarang dan penurunan angka indeks korupsi. Indikator- indikator di atas diharapkan akan terwujud secara bertahap dari tahun ke tahun hingga akhir 2018 yang akan datang, dan
secara
berkesinambungan
sampai
tahun
2025
sebagai
perwujudan keadaan yang lebih baik sebagaimana indikator RPJPD Tahun
2005-2025
direncanakan.
yang
Untuk
dapat
direalisasi
mewujudkan
visi
sebagaimana
pembangunan
yang
tersebut,
Pemerintah Daerah melaksanakan misi.
2. MISI
M
isi merupakan suatu tugas yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai penjabaran dan terjemahan dari visi.
Berlandaskan visi diatas maka misi yang diemban Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah Memantapkan Gerbang Perkotaan Banua Lima Plus Center Menuju Kabupaten Hulu Sungai Selatan Yang Mandiri, Unggul, Dan Religius.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-5
Perencanaan kinerja
1. Meningkatkan Kehidupan Beragama 1.1. Melaksanakan nilai- nilai agamis dalam kehidupan seharihari. Dalam misi ini pembangunan daerah dilaksanakan dengan:
Meningkatkan dukungan fasilitas pelaksanaan nilai-nilai agamis dalam kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan
pelaksanaan
kehidupan
beragama
yang
berkualitas dan lebih religius.
Meningkatkan
kerjasama
dengan
lembaga
keagamaan
dalam kehidupan beragama. 2. Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. Dalam misi ini dengan meningkatkan dan mengembangkan potensi daerah, maka pembangunan daerah dilaksanakan dengan: 2.1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani, meliputi:
Tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani, terdiri dari bidang pemerintahan dan bidang hukum
Kualitas
sumber
daya
manusia
ini
terdiri
dari
layanan
pendidikan, layanan kesehatan,
Pemasyarakatan dan peningkatan prestasi pada bidang olah raga, senidan budaya.
2.2. Mengembangkan potensi masyarakat berbasis pertanian secara luas, industri kecil, dan pariwisata, meliputi:
Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Perikanan, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan.
Sektor Pariwisata dan Industri Pariwisata
Sektor Industri Kecil dan Menengah
3. Meningkatkan
Perekonomian
Masyarakat
dan
Pendapatan
Daerah. Dalam misi ini pembangunan daerah dilaksanakan dengan:
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-6
Perencanaan kinerja
3.1. Membangun semangat dan mewujudkan tingkat produktivitas dan kinerja dan menggali sumber-sumber pendapatan daerah, meliputi: Peningkatan Pendapatan Daerah (Pendapatan Asli Daerah,
Perimbangan dan Penerimaan Sah lainnya) Perekonomian
Masyarakat
(
Sektor
Industri,
Sektor
Perdagangan dan Jasa, Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Koperasi Koperasi ) 3.2. Meningkatkan Infrastruktur yang Berkualitas, Penataan Ruang dan Pengembangan Kawasan Pembangunan
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas Infrastruktur
Meningkatan kualitas kawasan Permukiman, ketersediaan Fasilitas Transportasi dan Fasilitas Umum lainnya
Pengembangan Kawasan Pembangunan agropolitan
Penataan Tata Ruang dan Lingkungan
Meningkatkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ramah lingkungan
4. Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika. Dalam misi ini dengan memanfaatkan teknologi dan informatika Meningkatkan Pengembangan dan pemanfaatan Iptek dalam
upaya menumbuhkembangkan kapasitas produksi. Meningkatkan
penyebarluasan
informasi
dan
pemanfaatannya guna mendukung pembangunan daerah.
3. TUJUAN DAN SASARAN
T
ujuan merupakan suatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahunan, yang mengacu pada pernyataan visi dan misi, tidak harus
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapai, serta didasarkan pada isueisue dan analisis stratejik yang mampu mengarahkan perumusan sasaran,
kebijakan,
program
dan
kegiatan
dalam
rangka
merealisasikan misi. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-7
Perencanaan kinerja
Tujuan
yang
diinginkan
dari
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014 - 2018 pada dasarnya adalah menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat di masa 5 (lima) tahun mendatang dengan kehidupan keagamaan dan produktivitas yang tinggi serta stabilitas sosial yang kondusif. Selanjutnya adalah komitmen terhadap kepatuhan hukum oleh aparatur pemerintah dan masyarakat. Perbaikan kualitas kehidupan masyarakat (SDM) merupakan tujuan mendasar yang dilakukan secara bertahap terhadap tingkat pendidikan, kesehatan dan sosial budaya. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal ditujukan untuk mendorong pengembangan potensi masyarakat dengan didukung oleh peningkatan infrastruktur yang terintegrasi dalam segala aspek kehidupan dengan tetap memperhatikan kaidah kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Adapun tujuan yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai berikut: 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani Reformasi
birokrasi
saat
ini
ditujukan
untuk
perwujudan
kepemerintahan yang baik (good governance) adalah salah satu fokus pemerintah Republik Indonesia dari pusat sampai ke daerah. Birokrasi pemerintahan daerah tidak saja menitikberatkan kepada kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada kelembagaan dan ketatalaksanaan. Pemerintahan daerah yang ditopang oleh aparatur
yang
memiliki
kinerja
baik,
bertanggung
jawab,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjunjung etika dan bebas KKN, dalam wadah kelembagaan dengan ukuran yang tepat, diharapkan mampu menciptakan pemerintahan yang bersih dan profesional. 2. Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan Kualitas
sumberdaya
pencapaian
tingkat
manusia
merupakan
kesejahteraan
secara
prasyarat
utama
menyeluruh bagi
masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Untuk itu pemerataan akses dan kualitas pendidikan menjadi perhatian utama untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang ada. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-8
Perencanaan kinerja
Pendidikan merupakan bagian dari investasi jangka panjang yang ditujukan untuk pembentukan kualitas dan karakter manusia. Pendidikan yang diharapkan dalam pembangunan selama 5 tahun perencanaan
yag akan datang dapat meningkatkan
ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, keseteraan dan
keterjaminan,
peningkatan
kualitas
pemuda
dan
meningkatkan wawasan, pemasyarakatan dan prestasi olah raga dalam mewujudkan layanan pendidikan untuk menuju pendidikan yang berkarakter, cerdas dan berkompetensi. 3. Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat Kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap individu dan menjadi layanan dasar wajib yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. Pembangunan kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
bertujuan
untuk
meningkatkan
derajad
kesehatan
masyarakatnya, sehingga mampu lebih berdaya dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima dan masyarakat Hulu Sungai Selatan yang Sehat dengan
memberdayakan
masyarakat
untuk
hidup
sehat,
peningkatan jangkauan dan pemerataan pelayanan, terciptanya lingkungan yang sehat. 4. Meningkatkan
pemberdayaan
masyarakat,
khususnya
masyarakat kurang mampu. Masyarakat yang mandiri dan berdaya saing diwujudkan dengan mendorong pemberdayaannya. Perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat
dapat
ditempuh
dengan
intervensi
Pemerintah
Daerah melalui Lembaga Kemasyarakatan yang ada sehingga pemberdayaan masyarakat bisa lebih meningkat. 5. Mengembangkan
Potensi
masyarakat
berbasis
pertanian,
perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisata. Potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) di
Kabupaten
Hulu
Sungai
Selatan
cukup
besar
untuk
dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian rakyat dalam
arti luas, yaitu
pertanian tanaman pangan,
perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan. Dalam hal ini dibutuhkan peran Pemerintah Daerah yang lebih serius dalam Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-9
Perencanaan kinerja
menyediakan
sarana
dan
prasarana
terkait,
termasuk
penggunaan teknologi dan pembinaan terhadap masyarakat sehingga nilai tambah produk pertanian dapat ditingkatkan dan ketahanan pangan daerah dapat diwujudkan. 6. Meningkatkan
pendapatan
sumber
keuangan
daerah
dan
perekonomian masyarakat Sumber keuangan daerah untuk mendanai belanja wajib dan belanja investasi, sumber pendapatan yang utama adalah dari Pemerintah
melalui
pendapatan
dana
perimbangan
dan
pemerintah Provinsi melalui bagi hasil pajak dan non pajak. Setelah itu pendapatan yang berasal dari PAD. PAD ini sebenarnya masih dapat ditingkatkan baik dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Intensifikasi dapat dilakukan dengan memperbaiki manajemen pengelolaan, mereview beberapa Perda yang perlu disesuaikan
dengan
diupayakan
jangan
perkembangan menimbulkan
daerah,
biaya
tetapi
tinggi.
tetap
Ekstensifikasi
dimulai dengan pendataan wajib pajak yang masih potensial dan belum terjangkau pelayanan. Pendapatan daerah ini digunakan untuk membangun barang publik dan jasa publik masyarakat yang selanjutnya kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Kesejahteraan masyarakat yang meningkat ditandai dengan membaiknya perekonomian masyarakat. Struktur ekonomi yang kuat dan terus meningkat serta merata pada segenap masyarakat merupakan
tujuan
pembangunan
ekonomi,
yang
ditandai
dengan pendapatan perkapita masyarakat yang terus meningkat dan menurunnya angka kemiskinan. Untuk itu potensi ekonomi masyarakat harus terus diberdayakan dan peran industri mikro, kecil dan menengah terus dikembangkan. Selanjutnya juga diperhatikan pemenuhan infrastruktur dasar yang mendukung pengembangan dan kemajuan ekonomi rakyat. 7. Menciptakan tenaga kerja produktif yang mampu diserap dunia kerja Salah satu cara untuk menurunkan angka kemiskinan adalah menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Untuk itu salah satu tujuan pembangunan di Kabupaten Hulu
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-10
Perencanaan kinerja
Sungai Selatan adalah menciptakan tenaga kerja produktif yang mampu diserap dunia kerja. Tujuan ini menjadi komitmen daerah sebab tenaga kerja merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan, yang diharapkan dapat menggerakkan potensi ekonomi masyarakat. Tanpa tenaga kerja yang berkualitas, baik dari penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan pengetahuan maupun keterampilan yang didukung oleh kemudahan informasi untuk mengaksesnya maka akan sangat sulit untuk bersaing di dunia kerja. 8. Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah Penyediaan infrastruktur berupa sarana dan prasarana wilayah yang memadai, efisien dan efektif mutlak diperlukan. Infrastuktur merupakan faktor penunjang bagi aktivitas masyarakat di dalam suatu wilayah. Secara tidak langsung infrastuktur yang baik akan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat, membuka daerah-daerah yang terisolir, meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pusat-pusat pendidikan, kesehatan dan perekonomian. Sehingga dari sini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi
dan
berimplikasi
pada
peningkatan
kesejahteraan masyarakat. 9. Terlaksananya nilai- nilai agamis yang menjadi sumber dalam kehidupan sehari- hari Tujuan pembangunan ini meletakkan dasar yang kuat bagi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang baik dan terarah serta diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga kehidupan sosial masyarakat tetap berpegang teguh pada norma- norma keagamaan. Kehidupan masyarakat yang religius dan
menyatu
dalam
budaya
merupakan
katalis
bagi
penyelenggaraan pembangunan yang bersendi ketuhanan di satu sisi dan di sisi lain juga merupakan tujuan dari pembangunan itu sendiri.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-11
Perencanaan kinerja
10. Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan Pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan ekonomi menjadi
hal
kesejahteraan
yang
memang
seharusnya
diupayakan
untuk
masyarakat. Namun dalam hal ini perlu tetap
memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup dengan
tetap
melindungi sumberdaya hayati maupun sumberdaya alam yang ada. Pengelolaan sumberdaya alam yang memperhatikan kaidah kelestariannya menjadi hal yang harus diwujudkan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan agar tujuan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai. Mewujudkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang tertata dan pembangunan yang ramah lingkungan.
B. PERENCANAAN KINERJA 1. Sasaran dan Indikator Sasaran
S
asaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam
sasaran telah dirancang indikator sasaran yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang bersangkutan dan disertai rencana tingkat capaiannya (target). Sasaran diupayakan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/ tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ada dalam Rencana Strategis (RENSTRA). Adapun sasaran dan indikator sasaran utama yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 adalah:
TUJUAN Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber dalam kehidupan sehari- hari.
SASARAN
Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama.
Mewujudkan tatanan sosial keagamaan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
INDIKATOR SASARAN
1
1
Tidak terjadi konflik antar umat beragama
Persentase kelulusan Khatam Alquran
II-12
Perencanaan kinerja
TUJUAN
SASARAN
Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta melayani.
Meningkatnya pelayanan publik yang prima
INDIKATOR SASARAN
1
Opini Audit Eksternal
2
Predikat Akuntabilitas Kinerja
1
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
2 3 4 Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan
1
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)
2
APK PAUD
3
Angka Partisipasi Kasar SD/MI
4
Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs
5
Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK
6 7 8 9
Meningkatnya kesadaran hukum dan ketaatan terhadap norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Persentase penduduk yang memiliki KTP Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Rata-rata Lama proses perijinan (hari)
Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
10
Angka Partisipasi Murni SD/MI
11
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs
12
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK
13
Persentase lulusan SMK yang diserap dunia kerja
1
Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota
2
Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota
3
Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
4
Tidak terjadi konflik sosial
5
Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif
II-13
Perencanaan kinerja
TUJUAN
SASARAN
Meningkatnya fasilitasi sumber daya tenaga kependidikan di Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah
Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
INDIKATOR SASARAN
6
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu)
1
Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
2
Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
3
Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
4
Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
1
Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
2
Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
3
Persentase penurunan kematian neonatal
4
Persentase penurunan balita gizi kurang
5
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
6
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
7
Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue
8
Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
9
Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas
10
Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80
11
Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat)
12
Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama
13
Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan
II-14
Perencanaan kinerja
TUJUAN
Mengembangkan Potensi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisata.
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
14
Persentase KK menggunakan jamban sehat
Meningkatnya nilai tambah produk hasil pertanian
1
persentase peningkatan angka konsumsi ikan
Menjadikan Kota Kandangan dan sekitarnya menjadi kota seni dan olah raga
1
Persentase Pelestarian Budaya Lokal
2
Persentase peningkatan kunjungan wisatawan
3
Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional
Menurunnya persentase kemiskinan
1
persentase penduduk dibawah garis kemiskinan
Meningkatnya kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
1
Persentase desa yang telah tersedia sarjana pendamping desa sejahtera
2
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa
3
Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
Meningkatnya ketahanan pangan daerah
1
persentase ketersediaan pangan utama (beras)
Mewujudkan Hulu Sungai Selatan sebagai daerah oksigen
1
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: a. RTH Publik b. RTH Privat
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu.
Terjaminnya kehidupan yang layak bagi lansia, anak yatim/ piatu dan penyandang cacat
1
Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
struktur ekonomi yang kuat dengan tingkat pertumbuhan berkualitas dan merata
1
Pertumbuhan PDRB (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
Meningkatnya pendapatan per kapita
1
PDRB per kapita (harga konstan) Ribuan rupiah (000)
Meningkatnya produksi hasil pertanian
1
Persentase peningkatan produksi padi per tahun
2
Persentase peningkatan produksi hasil karet
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-15
Perencanaan kinerja
TUJUAN
Menciptakan tenaga kerja produktif yang mampu diserap dunia kerja
Meningkatkan pendapatan sumber keuangan daerah dan perekonomian masyarakat
Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah.
SASARAN
INDIKATOR SASARAN 3
Persentase peningkatan produksi kayu manis
1
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
2
Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka
3
Tingkat partisipasi angkatan kerja.
Berkembangnya peran usaha mikro, kecil dan menengah
1
Persentase peningkatan koperasi aktif
Meningkatnya pembinaan untuk 5.000 pengusaha kecil produktif
2
Persentase Pembinaan UMKM
Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainnya
1
Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
2
Persentase retribusi pasar terhadap PAD
1
Persentase Kinerja Sistem Irigasi
2
persentase penanganan daya rusak air
Meningkatnya jangkauan penggunaan teknologi informasi
1
Persentase kecamatan yang telah mendapat fasilitas internet gratis
Meningkatnya jangkauan dan kualitas infrastruktur perhubungan
1
persentase jalan dalam kondisi baik
2
persentase konektivitas wilayah
1
persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
2
persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai
3
persentase kawasan yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun
Meningkatnya kualitas angkatan kerja usia produktif
Terpenuhinya infrastruktur yang mendorong peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan
Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana permukiman
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-16
Perencanaan kinerja
TUJUAN
Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Sumberdaya hayati dan sumber daya alam yang terkelola dengan memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal
4
persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
1
Persentase Penurunan Kerusakan kawasan hutan
2
Persentase penurunan kasus illegal logging
3
Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Sasaran dan Indikator Sasaran
TUJUAN
Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber dalam kehidupan sehari- hari.
SASARAN
Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama.
Mewujudkan tatanan sosial keagamaan Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta melayani.
Meningkatnya pelayanan publik yang prima
1
Tidak terjadi konflik antar umat beragama
tidak terjadi
Persentase kelulusan Khatam Al-quran
100%
1
Opini Audit Eksternal
WTP
2
Predikat Akuntabilitas Kinerja
BB
1
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
78
1
2 3 4
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
INDIKATOR SASARAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
Persentase penduduk yang memiliki KTP Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Rata-rata Lama proses perijinan (hari)
II-17
100% 90% 2 hari
Perencanaan kinerja
TUJUAN
Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan
SASARAN Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan
INDIKATOR SASARAN
1
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)
99,48%
2
APK PAUD
61,80%
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Meningkatnya kesadaran hukum dan ketaatan terhadap norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
1
2
3 4
5
6 Meningkatnya fasilitasi sumber daya tenaga kependidikan di Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
Angka Partisipasi Kasar SD/MI Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA Angka Partisipasi Murni SD/MI Angka Partisipasi Murni SMP/MTs Angka Partisipasi Murni SMA/SMK Persentase lulusan SMK yang diserap dunia kerja Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota
100% 94,47% 68,21% 100% 100% 100% 100% 96,73% 75,76% 54,03% 55,00%
100% (609 RT)
Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
100% (3 x patroli dlm sehari)
Tidak terjadi konflik sosial
Tidak terjadi
Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu)
100%
40 ormas
78%
1
Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
100%
2
Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/DIV
68,20%
3
Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
86,80%
II-18
Perencanaan kinerja
TUJUAN
Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
Mengembangkan Potensi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisata.
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
4
Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
1
Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
20%
2
Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
9%
3
Persentase penurunan kematian neonatal
15%
4
Persentase penurunan balita gizi kurang
15%
5
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100%
6
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
7
Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue
40%
8
Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
1%
9
Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas
100%
10
Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80
80%
11
Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat)
100%
12
Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama
35%
13
Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan
76%
14
Persentase KK menggunakan jamban sehat
67%
Meningkatnya nilai tambah produk hasil pertanian
1
persentase peningkatan angka konsumsi ikan
0,82%
Menjadikan Kota Kandangan dan sekitarnya menjadi kota seni dan olah raga
1
Persentase Pelestarian Budaya Lokal
74%
2
Persentase peningkatan kunjungan wisatawan
11,11%
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
II-19
95,19%
Perencanaan kinerja
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
3
Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional
42%
Menurunnya persentase kemiskinan
1
persentase penduduk dibawah garis kemiskinan
5,49%
Meningkatnya kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
1
Persentase desa yang telah tersedia sarjana pendamping desa sejahtera
33,70%
2
3 Meningkatnya ketahanan pangan daerah Mewujudkan Hulu Sungai Selatan sebagai daerah oksigen
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu.
Menciptakan tenaga kerja produktif yang mampu diserap dunia kerja
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
1
persentase ketersediaan pangan utama (beras)
1
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB:
55,00%
64,00%
309,82%
a. RTH Publik
27%
b. RTH Privat
8%
Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
Terjaminnya kehidupan yang layak bagi lansia, anak yatim/ piatu dan penyandang cacat
1
struktur ekonomi yang kuat dengan tingkat pertumbuhan berkualitas dan merata
1
Pertumbuhan PDRB (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
6,18%
Meningkatnya pendapatan per kapita
1
PDRB per kapita (harga konstan) Ribuan rupiah (000)
6.141
Meningkatnya produksi hasil pertanian
1
Persentase peningkatan produksi padi per tahun
36,47% 240.403 ton
2
Persentase peningkatan produksi hasil karet
10,1% (728,16 ton)
3
Persentase peningkatan produksi kayu manis
4,36% (62,7 ton)
1
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
35,92%
Meningkatnya kualitas angkatan kerja usia produktif
2 3 Berkembangnya peran usaha mikro, kecil dan menengah
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
1
Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka Tingkat partisipasi angkatan kerja. Persentase peningkatan koperasi aktif
II-20
70%
3,20% 63,00% 8,33% (10 koperasi aktif)
Perencanaan kinerja
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
2
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
13,10%
2
Persentase Pembinaan UMKM
40%
SASARAN
Meningkatnya pembinaan untuk 5.000 pengusaha kecil produktif
(2.000 UMKM yang dibina) Meningkatkan pendapatan sumber keuangan daerah dan perekonomian masyarakat
Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah.
Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainnya
1
Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
14,50%
2
Persentase retribusi pasar terhadap PAD
3,00%
1
Persentase Kinerja Sistem Irigasi
70%
2
persentase penanganan daya rusak air
30%
Meningkatnya jangkauan penggunaan teknologi informasi
1
Persentase kecamatan yang telah mendapat fasilitas internet gratis
Meningkatnya jangkauan dan kualitas infrastruktur perhubungan
1
persentase jalan dalam kondisi baik
61%
2
persentase konektivitas wilayah
100%
1
persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
56,30%
2
persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai
58,23%
3
persentase kawasan yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun
33,60%
4
persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
1
Persentase Penurunan Kerusakan kawasan hutan
Meningkatnya infrastruktur yang mendorong peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan
Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana permukiman
Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Sumberdaya hayati dan sumber daya alam yang terkelola dengan memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
100% (4 titik)
40%
II-21
3,29% (450Ha)
Perencanaan kinerja
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)
2
Persentase penurunan kasus illegal logging
16,67% (2 kasus)
3
Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
SASARAN
18,18% (27 titik api)
D. INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2015 Target capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 sebagaimana tabel dibawah. No
Sasaran RPJMD
1
Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta melayani
Indikator Kinerja Utama - Opini Audit Eksternal
3
Target 2015
WTP
- Predikat Akuntabilitas Kinerja
2
Penjelasan/ Formulasi Hasil Audit BPK
Meningkatnya pelayanan publik yang prima
- Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan
- Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD - Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Hasil Penilaian KemenPAN RB terhadap Akuntabilitas Kinerja pemerintah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) didapat dari rerata IKM unit pelayanan yang telah melakukan Survey Kepuasan Masyarakat Jumlah Peserta belajar yang duduk di PAUD dibanding dengan Jumlah Penduduk kelompok usia 4-6 Th dikali 100 % Jumlah Peserta Didik yang duduk di SD/MI sederajad dibanding dengan Jumlah Penduduk kelompok usia 7-12 Th dikali 100 %
II-22
BB
78
61,80%
100%
Perencanaan kinerja
No
Sasaran RPJMD
Indikator Kinerja Utama - Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
- Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA
- angka melek huruf (Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf) - Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI
- Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
- Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK - Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA - Persentase lulusan SMK yang diserap dunia kerja
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Penjelasan/ Formulasi Jumlah Peserta Didik yang duduk di SMP/MTs dibanding dengan Jumlah Penduduk kelompok usia 13-15 Th dikali 100 % Jumlah Peserta Didik yang duduk di SMA/SMK/MA dibanding dengan Jumlah Penduduk kelompok usia 16-18 Th dikali 100 % Jumlah penduduk usia 15 th keatas yang melek huruf dibanding dengan Jumlah usia 15 th keatas dikali 100 % Jumlah peserta yang lulus SD/MI sederajad dibanding dengan Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian di SD/MI sederajad dikali 100% Jumlah peserta yang lulus SMP/MTs sederajad dibanding dengan Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian di SMP/MTs dikali 100 % Jumlah peserta yang lulus SMK dibanding dengan Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian di SMK dikali 100 % Jumlah peserta yang lulus SMA dibanding dengan Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian di SMA dikali 100 % jumlah lulusan SMK tahun N yang diserap dunia kerja dibanding jumlah lulusan SMK tahun N dikali 100 %
II-23
Target 2015
94,47%
68,21%
99,48%
100%
100%
100%
100%
55%
Perencanaan kinerja
No
Sasaran RPJMD
4
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
Indikator Kinerja Utama - Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
- Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
- Persentase penurunan balita gizi kurang
- Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin - Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Penjelasan/ Formulasi Selisih antara Angka Kematian Ibu melahirkan tahun n-1 dikurangi Angka Kematian Ibu melahirkan tahun n dibagi Angka Kematian Ibu melahirkan tahun n-1 dikalikan 100%. Target penurunan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 50% atau lebih dari tahun n-1 Selisih antara Angka Kematian Bayi tahun n-1 dikurangi Angka Kematian Bayi tahun n dibagi Angka Kematian Bayi tahun n-1 dikalikan 100%. Target penurunan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 22% atau lebih dari tahun n-1 Selisih antara jumlah balita gizi kurang tahun n-1 dikurangi jumlah balita gizi kurang tahun n dibagi Angka Kematian neonatal tahun n-1 dikalikan 100%. Target penurunan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 22% atau lebih dari tahun n-1 Jumlah maskin yang mendapatkan pelayanan dasar dibagi jumlah maskin di Kab. HSS dikali 100% Selisih antara desa/kelurahan yang mengalami KLB di tahun n-1 dikurangi desa/kelurahan yang mengalami KLB di tahun n dibagi jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB di tahun n-1 dikalikan 100%. Target peningkatan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 25% atau lebih dari tahun n1
II-24
Target 2015
20%
9%
15%
100%
1%
Perencanaan kinerja
No
Sasaran RPJMD
Indikator Kinerja Utama - Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80 - Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama - Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan
5
6
7
8
9
Penjelasan/ Formulasi Jumlah puskesmas dengan skore IKM ≥ 80 dibagi jumlah puskesmas yang ada di Kab. HSS kali 100% jumlah desa berkategori siaga aktif pratama dibagi jumlah seluruh desa di Kab. HSS dikali 100% Jumlah KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan/jumlah KK se kabupaten.
Menurunnya persentase kemiskinan
- persentase penduduk dibawah garis kemiskinan
Jumlah penduduk miskin dibagi jumlah seluruh penduduk dikali 100%
Meningkatnya ketahanan pangan daerah
- persentase ketersediaan pangan utama (beras)
ketersediaan beras (ton) tahun N dibagi total kebutuhan beras (ton) selama tahun N dikali 100 persen.
Mewujudkan Hulu Sungai Selatan sebagai daerah oksigen
- Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB : a. RTH Publik = 26% b. RTH Privat = 6% - jumlah hari dalam setahun dengan kualitas udara baik
Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainnya Terpenuhinya infrastruktur yang mendorong peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan
- Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD - Persentase Kinerja Sistem Irigasi
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Target 2015 80%
35%
76%
5,49%
309,82%
27% 8% Jumlah hari dengan kualitas udara baik dalam setahun dibanding dengan jumlah hari dalam setahun dikali 100% Realisasi PAD dibanding dengan realisasi Pendapatan Daerah dikali 100% ∑ Jumlah ketersediaan air irigasi (ltr/dt) pada setiap musim tanam dibanding dengan ∑ Jumlah kebutuhan air irigasi (ltr/dt) berdasarkan rencana tata tanam dikali 100 %
II-25
96%
14,50
70%
Perencanaan kinerja
No
Sasaran RPJMD
Indikator Kinerja Utama - persentase penanganan daya rusak air
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Penjelasan/ Formulasi ∑ Jumlah kumulatif panjang sungai rawan bencana yang tertangani dibanding dengan ∑ Jumlah seluruh panjang sungai rawan bencana dikali 100 %
II-26
Target 2015
30%
PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
L
AKUNTABILITAS kinerja
aporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
mengenai
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan Laporan Kinerja Tahun Pertama dari RPJMD 2014 - 2018 yang mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang telah di reviu dan Pengukuran Kinerja 2015. Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing sasaran
yang
telah
ditetapkan,
yaitu perbandingan
indikator
kinerja
antara
realisasi
tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional
yang
terkait.
Hasil
pengukuran
kinerja
disajikan
menurut
kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-1
AKUNTABILITAS kinerja
Perhitungan persentase pencapaian rencana tingkat kinerja perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi. Dalam kondisi : 1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik maka digunakan rumus : Realisasi Persentase pencapaian Target tingkat capaian
=
X 100% Target
2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja maka digunakan rumus : (Target – (Realisasi – Target ) Persentase pencapaian Target tingkat capaian
Selanjutnya
berdasarkan
=
X 100% Target
hasil
evaluasi
kinerja
dilakukan
analisis
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab- sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indicator masukan (inputs), keluaran (outputs), dan hasil (outcomes).
Indikator Sasaran Indikator Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukan secara signifikan mengenai
keberhasilan
atau
kegagalan
pencapaian
sasaran. Indikator sasaran dilengkapi dengan Target Kualitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran. Berikut ini disampaikan
tingkat capaian indikator kinerja sasaran
Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 sebagai berikut:
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-2
AKUNTABILITAS kinerja
A. CAPAIAN SASARAN ORGANISASI
A
nalisis
capaian
kinerja
meliputi
uraian
keterkaitan
pencapaian kinerja dengan program dan kebijakan dalam
mewujudkan
sasaran,
tujuan,
misi
dan
visi
sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 Hasil capaian pengukuran terhadap 29 (dua puluh sembilan) Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015 ini sebagaimana terlihat pada tabel berikut : No
Sasaran RPJMD
1
Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta melayani
Indikator Kinerja Utama - Opini Audit Eksternal
3
Capaian Kinerja
WTP
- Predikat Akuntabilitas Kinerja 2
Penjelasan/ Formulasi Hasil Audit BPK
Meningkatnya pelayanan publik yang prima
- Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan
- Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD - Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
Hasil Penilaian KemenPAN RB terhadap Akuntabilitas Kinerja pemerintah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) didapat dari rerata IKM unit pelayanan yang telah melakukan Survey Kepuasan Masyarakat Jumlah Peserta belajar yang duduk di PAUD dibanding dengan Jumlah Penduduk kelompok usia 4-6 Th dikali 100 % Jumlah Peserta Didik yang duduk di SD/MI sederajad dibanding dengan Jumlah Penduduk kelompok usia 7-12 Th dikali 100 %
- Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
Jumlah Peserta Didik yang duduk di SMP/MTs dibanding dengan Jumlah Penduduk kelompok usia 13-15 Th dikali 100 %
- Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA
Jumlah Peserta Didik yang duduk di SMA/SMK/MA dibanding dengan Jumlah Penduduk kelompok usia 1618 Th dikali 100 %
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-3
B
79,32
62,24%
103,18%
94,49%
69,03%
AKUNTABILITAS kinerja
No
Sasaran RPJMD
Indikator Kinerja Utama - angka melek huruf (Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf) - Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Penjelasan/ Formulasi Jumlah penduduk usia 15 th keatas yang melek huruf dibanding dengan Jumlah usia 15 th keatas dikali 100 %
- Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Jumlah peserta yang lulus SMP/MTs sederajad dibanding dengan Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian di SMP/MTs dikali 100 % Jumlah peserta yang lulus SMK dibanding dengan Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian di SMK dikali 100 %
- Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK
4
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
Jumlah peserta yang lulus SD/MI sederajad dibanding dengan Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian di SD/MI sederajad dikali 100%
- Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
Jumlah peserta yang lulus SMA dibanding dengan Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian di SMA dikali 100 %
- Persentase lulusan SMK yang diserap dunia kerja
jumlah lulusan SMK tahun N yang diserap dunia kerja dibanding jumlah lulusan SMK tahun N dikali 100 %
- Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
Selisih antara Angka Kematian Ibu melahirkan tahun n-1 dikurangi Angka Kematian Ibu melahirkan tahun n dibagi Angka Kematian Ibu melahirkan tahun n-1 dikalikan 100%. Target penurunan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 50% atau lebih dari tahun n-1 Selisih antara Angka Kematian Bayi tahun n-1 dikurangi Angka Kematian Bayi tahun n dibagi Angka Kematian Bayi tahun n-1 dikalikan 100%. Target penurunan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 22% atau lebih dari tahun n-1
- Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-4
Capaian Kinerja
98,12%
97,80%
94,59%
99,82%
100%
32,97%
40,29%
-35,85%
AKUNTABILITAS kinerja
No
Sasaran RPJMD
Indikator Kinerja Utama - Persentase penurunan balita gizi kurang
- Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin - Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
5
6
Penjelasan/ Formulasi Selisih antara jumlah balita gizi kurang tahun n-1 dikurangi jumlah balita gizi kurang tahun n dibagi Angka Kematian neonatal tahun n-1 dikalikan 100%. Target penurunan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 22% atau lebih dari tahun n-1 Jumlah maskin yang mendapatkan pelayanan dasar dibagi jumlah maskin di Kab. HSS dikali 100%
- Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80
Selisih antara desa/kelurahan yang mengalami KLB di tahun n-1 dikurangi desa/kelurahan yang mengalami KLB di tahun n dibagi jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB di tahun n-1 dikalikan 100%. Target peningkatan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 25% atau lebih dari tahun n-1 Jumlah puskesmas dengan skore IKM ≥ 80 dibagi jumlah puskesmas yang ada di Kab. HSS kali 100%
- Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama
jumlah desa berkategori siaga aktif pratama dibagi jumlah seluruh desa di Kab. HSS dikali 100%
- Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan
Jumlah KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan/jumlah KK se kabupaten.
Menurunnya persentase kemiskinan
- persentase penduduk dibawah garis kemiskinan
Jumlah penduduk miskin dibagi jumlah seluruh penduduk dikali 100%
Meningkatnya ketahanan pangan daerah
- persentase ketersediaan pangan utama (beras)
ketersediaan beras (ton) tahun N dibagi total kebutuhan beras (ton) selama tahun N dikali 100 persen.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-5
Capaian Kinerja
49,69%
100,00%
44,44%
52,38%
100,00%
76%
5,82%
329,75%
AKUNTABILITAS kinerja
No
Sasaran RPJMD
7
Mewujudkan Hulu Sungai Selatan sebagai daerah oksigen
8
Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainnya
Indikator Kinerja Utama - Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB : a. RTH Publik = 26% b. RTH Privat = 6% - jumlah hari dalam setahun dengan kualitas udara baik
Penjelasan/ Formulasi
Capaian Kinerja
27,26% 8,56% Jumlah hari dengan kualitas udara baik dalam setahun dibanding dengan jumlah hari dalam setahun dikali 100%
-
- Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
25,89%
9
Meningkatnya - Persentase infrastruktur yang Kinerja Sistem mendorong Irigasi peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan - persentase penanganan daya rusak air
∑ Jumlah ketersediaan air irigasi (ltr/dt) pada setiap musim tanam dibanding dengan ∑ Jumlah kebutuhan air irigasi (ltr/dt) berdasarkan rencana tata tanam dikali 100 %
89,72%
∑ Jumlah kumulatif panjang sungai rawan bencana yang tertangani dibanding dengan ∑ Jumlah seluruh panjang sungai rawan bencana dikali 100 %
Hasil pengukuran terhadap 10 (sepuluh) Tujuan, dan 27 (dua puluh tujuh) sasaran strategis dan 82 (delapan puluh dua) indikator kinerja. Capaian indikator kinerja tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pengungkapan capaian kinerja sasaran Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-6
30%
AKUNTABILITAS kinerja
dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas. Rincian capaian misi, tujuan, sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dirincikan pada tabel sebagai berikut : Misi I : Meningkatkan Kehidupan Beragama NO
1
2
TUJUAN Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber dalam kehidupan seharihari.
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani.
SASARAN
1
Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama.
INDIKATOR
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
1
Tidak terjadi konflik antar umat beragama
tidak terjadi
tidak terjadi
tercapai
2
Mewujudkan tatanan sosial keagamaan
1
Persentase kelulusan Khatam Alquran
100%
100%
100%
2
Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta melayani.
1
Opini Audit Eksternal
WTP
WTP
tercapai
BB
B
Tidak tercapai
78
79,32
101,69
100%
99%
99,00
90%
60,63%
67,37
2 hari
2 hari
100
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
99,48%
98,12%
98,63
61,80%
62,24%
100,71
100%
103,18%
103,18
94,47%
94,49%
100,02
68,21%
69,03%
101,20
2
3
Meningkatnya pelayanan publik yang prima
1
2 3 4
Predikat Akuntabilitas Kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Prosentase penduduk yang memiliki KTP Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Rata-rata Lama proses perijinan (hari)
Misi II : Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. NO
1
TUJUAN
Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan
SASARAN
1
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan
INDIKATOR
1
2 3 4
5
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) APK PAUD Angka Partisipasi Kasar SD/MI Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK
III-7
AKUNTABILITAS kinerja
Misi II : Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
6
7
8
9
10 11
12
13 2
Meningkatnya kesadaran hukum dan ketaatan terhadap norma dan peraturan perundangundangan yang berlaku
1
2
3
4
5
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA Angka Partisipasi Murni SD/MI Angka Partisipasi Murni SMP/MTs Angka Partisipasi Murni SMA/SMK Persentase lulusan SMK yang diserap dunia kerja Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat Tidak terjadi konflik social Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
100%
97,80%
97,80
100%
94,59%
94,59
100%
99,82%
99,82
100%
100%
100
96,73%
94,80%
98,00
75,76%
75,64%
99,84
54,03%
50,91%
94,23
55,00%
32,97%
59,95
100% (609 RT)
100% (609 RT)
100
100%
100%
100
100% (3 x patroli dlm sehari)
100% (3 x patroli dlm sehari)
100
Tidak terjadi
tidak terjadi
Tercapai
40 ormas
40 ormas
100
III-8
AKUNTABILITAS kinerja
Misi II : Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
6
3
Meningkatnya fasilitasi sumber daya tenaga kependidikan di Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah
1
2
3
4
2
Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
2
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
1
2
3
4
5
6
7
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu) Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/DIV Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/DIV Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/DIV Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/DIV Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan Persentase penurunan Angka Kematian Bayi Persentase penurunan kematian neonatal Persentase penurunan balita gizi kurang Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
78%
68,75%
88,14
100%
27,06%
27,06
68,20%
76,35%
111,95
86,80%
90,08%
103,78
95,19%
91,63%
96,26
20%
40,29%
201,45
9%
-35,85%
-398,33
15%
-48,78%
-325,2
15%
49,69%
331,27
100%
100,00%
100
100%
5,65%
5,65
40%
-518,88%
-1297,20
III-9
AKUNTABILITAS kinerja
Misi II : Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
8
9
10
11
12
13
3
Mengembangkan Potensi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisata.
Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80 Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat) Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan
14
Persentase kk menggunakan jamban sehat
1
Meningkatnya nilai tambah produk hasil pertanian
1
persentase peningkatan angka konsumsi ikan
2
Menjadikan Kota Kandangan dan sekitarnya menjadi kota seni dan olah raga
1
Persentase Pelestarian Budaya Lokal
2
3
3
Menurunnya persentase kemiskinan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
1
Persentase peningkatan kunjungan wisatawan Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional persentase penduduk dibawah garis kemiskinan
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
1%
44,44%
4444
100%
100,00%
100,00
80%
52,38%
57,14
100%
35,00%
35,00
35%
100,00%
285,71
76%
76%
100,00
67%
58,84%
87,82
0,82%
1,69%
206,10
74%
80%
108,11
11,11%
14,43%
129,88
42%
46,43%
110,55
5,49%
5,82%
93,99
III-10
AKUNTABILITAS kinerja
Misi II : Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. NO
TUJUAN
SASARAN
4
Meningkatnya kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
INDIKATOR
1
2
3
5
Meningkatnya ketahanan pangan daerah
1
6
Mewujudkan Hulu Sungai Selatan sebagai daerah oksigen
1
7
Terjaminnya kehidupan yang layak bagi lansia, anak yatim/ piatu dan penyandang cacat
1
Persentase desa yang telah tersedia sarjana pendamping desa sejahtera Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan persentase ketersediaan pangan utama (beras) Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: a. RTH Publik b. RTH Privat Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
33,70%
33,70%
100,00
55,00%
60,00%
109,09
64,00%
65,97%
103,08
309,82%
329,75%
106,43
27%
27,26%
100,96
8%
8,56%
107,00
70%
66,72%
95,31
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
6,18%
5,88%
95,15
6.141
5.549
90,36
36,47% 240.403 ton
16,16% (30.485 ton)
180,16
Misi III : Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah. NO
1
TUJUAN Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu.
SASARAN
INDIKATOR
1
struktur ekonomi yang kuat dengan tingkat pertumbuhan berkualitas dan merata
2
Meningkatnya pendapatan per kapita
1
3
Meningkatnya produksi hasil pertanian
1
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
1
Pertumbuhan PDRB (Laju Pertumbuhan Ekonomi) PDRB per kapita (harga konstan) Ribuan rupiah (000) Persentase peningkatan produksi padi per tahun
III-11
AKUNTABILITAS kinerja
Misi III : Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah. NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
2
3 Menciptakan tenaga kerja produktif yang mampu diserap dunia kerja
2
1
Meningkatnya kualitas angkatan kerja usia produktif
1
2
3
2
3
Meningkatkan pendapatan sumber keuangan daerah dan perekonomian masyarakat
3
1
Berkembangnya peran usaha mikro, kecil dan menengah
Meningkatnya pembinaan untuk 5.000 pengusaha kecil produktif
Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainnya
1
Persentase peningkatan produksi hasil karet Persentase peningkatan produksi kayu manis Persentase Pencari kerja yang ditempatkan Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka Tingkat partisipasi angkatan kerja. Persentase peningkatan koperasi aktif
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
10,1% (728,16 ton)
10,14% (731,03 ton)
100,40
4,36% (62,7 ton)
4,91% (70,53 ton)
112,61
35,92%
45,34%
126,22
3,20%
3,86%
120,63
63,00%
58,06%
92,16
8,33%
6,67%
80,07
(10 koperasi aktif)
(8 koperasi aktif)
2
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
13,10%
11,73%
89,54
2
Persentase Pembinaan UMKM
40,00%
40,00%
100,00
(2.000 UMKM yang dibina)
(2.000 UMKM yang dibina)
14,50%
25,89%
178,55
3,00%
2,46%
82,00
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
70%
89,72%
128,17
1
2
Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD Persentase retribusi pasar terhadap PAD
Misi IV : Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika NO
1
TUJUAN
Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah.
SASARAN
1
Terpenuhinya infrastruktur yang mendorong peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
INDIKATOR
1
Persentase Kinerja Sistem Irigasi
III-12
AKUNTABILITAS kinerja
Misi IV : Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika NO
TUJUAN
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
30%
30%
100,00
100% (4 titik)
100% (4 titik)
100
61%
67,66%
110,92
100%
100,00%
100
56,30%
63,21%
112,27
58,23%
63,21%
108,55
33,60%
13,60%
40,48
40%
86,89%
217,23
1
Persentase Penurunan Kerusakan kawasan hutan
3,29% (450Ha)
6,63% (905,83 Ha)
201,52
2
Persentase penurunan kasus illegal logging
16,67% (2 kasus)
33,33% (4 kasus)
199,94
3
Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
18,18% (27 titik api)
36,36% (16 titik api)
200,00
SASARAN
INDIKATOR 2
2
3
Meningkatnya jangkauan penggunaan teknologi informasi Meningkatnya jangkauan dan kualitas infrastruktur perhubungan
1
1
2
4
Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana permukiman
1
2
3
4
2
Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
1
Sumberdaya hayati dan sumber daya alam yang terkelola dengan memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal
Persentase penanganan daya rusak air Persentase kecamatan yang telah mendapat fasilitas internet gratis Persentase jalan dalam kondisi baik Persentase konektivitas wilayah Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai Persentase kawasan yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
Berikut adalah analisis atas pencapaian kinerja ke 27 Sasaran dengan kategorinya adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-13
AKUNTABILITAS kinerja
MISI
1
MENINGKATKAN KEHIDUPAN BERAGAMA
Untuk melaksanakan misi ini, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah mencapai sasaran-sasaran dengan indikator kinerja sebagai berikut; TUJUAN
1
MEWUJUDKAN NILAI- NILAI AGAMIS SEBAGAI SUMBER DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI.
Capaian tujuan pertama yakni “Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber dalam kehidupan sehari- hari.” dari realisasi capaian 2 sasaran dengan 2 indikator kinerja sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 1 (satu) sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
SASARAN 1; Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama.
Keberhasilan
Pencapaian
target
kinerja
sasaran
1
pada
Tujuan
I
:Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber dalam kehidupan seharihari. pada Misi I : Meningkatkan Kehidupan Beragama adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA 1. Tidak terjadi konflik antar umat beragama
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Tidak terjadi
Tidak terjadi (0 kejadian)
Tercapai
Rata-rata Capaian
Tercapai
Berdasarkan tabel diatas bahwa capaian indikator kinerja sasaran ”Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama” adalah Tercapai. Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-14
AKUNTABILITAS kinerja
INDIKATOR KINERJA
2013
2014
2015
Tidak terjadi konflik antar umat beragama
Terjadi (1 kejadian)
Tidak terjadi (0 kejadian)
Tidak terjadi (0 kejadian)
Bila dilihat pada tabel diatas, dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tidak terjadi konflik antar umat beragama, apabila dibanding dengan tahun 2013 yang pernah terjadi konflik antar umat beragama sebanyak 1 kejadian. Ini menunjukkan bahwa kinerja terhadap capaian indikator sasaran Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama dapat dikatakan tercapai. Hal ini disebabkan antara lain adalah : a. Meningkatnya kesadaran antar pemeluk agama yang disebabkan antara lain adanya kegiatan-kegiatan rutin dari Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB), pertemuan Tokoh-tokoh Lintas Agama serta kegiatan lain yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kesadaran antar pemeluk agama. b. Meningkatnya
Solidaritas
antar
pemeluk
agama,
seiring
dengan
meningkatnya Teknologi Informasi yang menyebabkan perubahan pola pikir Kemasyarakatan dalam hubungan antar umat beragama. c. Meningkatnya kesadaran dan kesabaran penduduk yang disebabkan antara lain adanya kegiatan-kegiatan Penyuluhan Rutin kepada Kemasyarakatan
terkait
dengan
peningkatan
rasa
Solidaritas,
Sosialisasi/penyuluhan tentang Kamtramtibmas, serta upaya Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Umat Islam. d. Penggalangan Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) dalam upaya menciptakan kegiatan deteksi dini dan cegah dini terhadap adanya Potensi Konflik Sosial.
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2013
2014
2015
Tidak terjadi konflik antar umat beragama
Terjadi (1 kejadian)
Tidak terjadi
Tidak terjadi
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2015
2016
Tidak terjadi
Tidak terjadi
III-15
AKUNTABILITAS kinerja
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas juga tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 yaitu :
No
1.
Program / Kegiatan
Alokasi
Realisasi
Anggaran
Keuangan
(Rp)
(Rp)
Realisasi Realisasi Keuangan Fisik (%)
(%)
Program pemeliharaan kamtramtibmas dan pencegahan tindak kriminal 1. Kegiatan Peningkatan kerjasama dengan aparat
keamanan
dalam
teknik
pencegahan kejahatan (KOMINDA) 2.
322.154.000
286.002.700
88.78
100
12.140.000
8.540.000
70.35
100
24.154.600
23.554.600
97.52
100
23.401.200
23.351.200
99.79
100
21.312.250
20.404.250
95.74
100
455.642.000
410.776.500
90.15
100
Program pengembangan wawasan kebangsaan 1. Kegiatan Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat 2. Peningkatan
wawasan
kebangsaan
masyarakat 3.
Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 1. Kegiatan Seminar, talk show, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan 2. Kegiatan
Penyuluhan
pendidikan
pengetahuan bela negara (PPBN) 4.
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) 1. Kegiatan
Penyuluhan
pencegahan
peredaran/penggunaan minuman keras dan narkoba
SASARAN 1; Mewujudkan tatanan sosial keagamaan.
Keberhasilan Pencapaian target kinerja sasaran 1 pada Tujuan I : Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber dalam kehidupan seharihari. pada Misi I : Meningkatkan Kehidupan Beragama adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-16
AKUNTABILITAS kinerja
INDIKATOR KINERJA Persentase kelulusan Khatam Alquran
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
100%
100%
100%
Rata-rata Capaian
100%
Berdasarkan tabel diatas bahwa capaian indikator kinerja sasaran ” Persentase kelulusan Khatam Al-quran” adalah sebesar 100% atau Tercapai. Adapun penjelasan ataupun formulasi atas realisasi pencapaian indikator Persentase kelulusan Khatam Al-quran sebagaimana tabel-tabel dibawah
INDIKATOR KINERJA
FORMULASI/ PENJELASAN
KET
Persentase kelulusan Khatam Jumlah siswa SD/MI yang Al-quran siswa SD/MI khatam Qur’an dibagi (3.820 ) x 100% = 100% dengan jumlah siswa (3.820 ) SD/MI dikali 100%
INDIKATOR KINERJA
FORMULASI/ PENJELASAN
KET
Persentase kelulusan Khatam Jumlah siswa SMP/MTs Al-quran siswa SMP/MTs yang khatam Qur’an dibagi dengan jumlah 3.723 x 100% = 100% siswa SMP/MTs dikali 3.723 100%
INDIKATOR KINERJA
FORMULASI/ PENJELASAN
KET
Persentase kelulusan Khatam Jumlah siswa Al-quran siswa SMA/MA/SMK SMA/MA/SMK yang khatam Qur’an dibagi (840+589+558) x 100% = 100% dengan jumlah siswa (840+589+558) SMA/MA/SMK dikali 100%
Perbandingan antara realisasi kinerja dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-17
AKUNTABILITAS kinerja
INDIKATOR KINERJA Persentase kelulusan Khatam Alquran
2013
2014
2015
100%
100%
100%
Indikator kinerja sasaran Persentase kelulusan Khatam Al-quran ini didukung dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 21 Tahun 2005 tentang ketentuan Khatam Al Qur’an pada Pendidikan Dasar dan Menengah dalam daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Perda ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan Nuansa Keagamaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Khatam Al Qur’an adalah berhasilnya seseorang menyelesaikan membaca Al Qur’an dengan Ilmu Tajwid dan dari Juz pertama sampai dengan Juz tiga puluh dan mampu menulis huruf Al Qur’an dengan baik dan benar pada semua jenjang pendidikan formal yang di bawah pembinaan Dinas Pendidikan dan Kantor Departemen Agama yang meliputi SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK di dalam Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Khatam Al Qur’an sebagai muatan lokal dan ekstra kurikuler bagi pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan dalam Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Khatam Al Qur’an bertujuan agar setiap peserta didik dapat membaca dengan fasih, menulis, memahami dan menghayati serta mengamalkan isi kandungan Al Qur’an. Setiap peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang akan menyelesaikan pendidikannya pada suatu jenjang pendidikan diwajibkan Khatam Al Qur’an. Bagi peserta didik yang Khatam Al Qur’an diberikan sertifikat sebagai tanda pengakuan dan bukti terhadap prestasi baca Al Qur’an.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-18
AKUNTABILITAS kinerja
TUJUAN
2
MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK, BERSIH DAN MELAYANI.
Capaian tujuan kedua yakni “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Melayani.” Pada Misi I : Meningkatkan Kehidupan Beragama dari realisasi capaian 2 sasaran dengan 5 indikator kinerja sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 2 (dua) sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : SASARAN 1 ; Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta melayani. Pencapaian target kinerja sasaran 1 pada Tujuan II : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Melayani pada Misi I : Meningkatkan Kehidupan Beragama adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
CAPAIAN KINERJA
WTP
WTP
Tercapai
BB
B
Tidak tercapai
TARGET 2015
REALISASI 2015
CAPAIAN KINERJA
WTP
WTP
Tercapai
1. Opini Audit Eksternal 2. Predikat Akuntabilitas Kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran :
INDIKATOR KINERJA
Opini Audit Eksternal
Tabel di atas menunjukkan bahwa Pencapaian indikator Opini Audit Eksternal dari BPK pada tahun 2015 telah tercapai, dari target penilaian Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dimana realisasi di tahun 2015 ini Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan mendapatkan penilaian dari hasil audit BPK RI dengan kategori Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-19
AKUNTABILITAS kinerja
INDIKATOR KINERJA Opini Audit Eksternal
2013
2014
2015
WDP
WTP
WTP
Apabila dilihat dari tabel diatas, Capaian indikator Opini Audit Eksternal di tahun 2015 mendapatkan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), yang mana capaian Tahun 2015 ini adalah dalam mempertahankan opini yang sudah diraih pada tahun 2014. Capaian opini WTP pada Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini merupakan yang kedua ditetapkan oleh audit BPK dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan. Keberhasilan ini tak lepas dari faktor pendukung seperti halnya : a. Laporan keuangan yang semakin baik dan tepat waktu dari semua SKPD. b. Pembinaan dan pengawasan dari inspektorat kabupaten hulu sungai selatan yang lebih optimal, serta c. Terlaksananya SPIP (sistem pengendalian internal pemerintah) yang lebih baik. Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
2013
2014
2015
Opini Audit Eksternal
WDP
WTP
WTP
Target RPJMD 2014
2015
WDP
WTP
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 seperti pada tabel dibawah.
Tabel program dan kegiatan serta serapan anggaran yang mendukung pencapaian indikator kinerja Opini Audit Eksternal No
Program dan Kegiatan
Anggaran
Realisasi
1
2
3
4
1
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-20
AKUNTABILITAS kinerja
No
2
3
4
Program dan Kegiatan
Anggaran
Pelaksanaan pengawasan Internal secara berkala Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH Tindak lanjut hasil temuan pengawasan Pelaksanaan pengawasan dengan tujuan tertentu/khusus Penyusunan Pengumpulan Pengiriman Laporan Pajak-Pajak Pribadi PNS se-Kab HSS Penilaian Mandiri Program Reformasi Birokrasi (PMPRB) Pelaksanaan Penerapan Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Pengawasan Pelaksanaan Kode Etik PNS Fasilitasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat Sistem perlindungan pelapor pengadaan barang/jasa
Realisasi
375.875.000,00
365.380.000,00
40.000.000,00
29.420.000,00
63.000.000,00
10.510.000,00
75.000.000,00
18.480.000,00
160.000.000,00
133.850.000,00
36.605.000,00
29.253.000,00
119.380.000,00
118.637.000,00
74.480.000,00
28.685.000,00
66.700.000,00
52.960.000,00
54.330.500,00
38.500.000,00
200.000.000,00
50.854.956,00
2.312.000,00
2.312.000,00
441.735.500,00
422.495.383,00
47.937.000,00
17.868.852,00
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran :
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
CAPAIAN KINERJA
BB
B
Tidak tercapai
Predikat Akuntabilitas Kinerja
Pada indikator Predikat Akuntabilitas Kinerja atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari target berpredikat BB, terealisasi berpredikat B dengan nilai hasil evaluasi sebesar 60,32, yang berarti tidak tercapai.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-21
AKUNTABILITAS kinerja
Hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut : 2015
Komponen Yang Dinilai a. b. c. d. e.
Bobot 30 25 15 10 20 100
Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Nilai Hasil Evaluasi
Nilai 19,42 12,35 8,77 5,29 14,49 60,32
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
B
Sumber data. Hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 700/00341/IBW.4/IP/2016 tanggal 12 Februari 2016 oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan
Capaian tersebut yang tertuang pada tabel diatas masih memiliki kelemahan-kelemahan antara lain : 1. Perencanaan Kinerja RPJMD Kab.Hulu Sungai Selatan periode Tahun 2014-2018 belum sepenuhnya
menyajikan
indikator
tujuan
beserta
targetnya,
dan
indikator kinerja sasaran belum sepenuhnya memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik dan dimanfaatkan untuk penyusunan perjanjian kinerja sampai tingkat Eselon III dan IV. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah melakukan reviu dan menyempurnakan dokumen perencanaan kinerja yakni RPJMD termasuk Renstra SKPD lebih berkualitas, terukur, menggambarkan kinerja (hasil kerja) jangka menengah yang terukur, layak untuk diperjanjikan dan dapat diketahui dan ditagih hasilnya saat dibutuhkan. Penyempurnaan dokumen perencanaan tersebut melalui penetapan Peraturan Bupati Nomor 68 Tahun 2015 tentang Perubahan Sasaran dan Indikator Kinerja Pemerintah RPJMD 2014-2018 Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Serta
Peraturan Bupati Nomor 70 Tahun 2015
tentang Penyempurnaan Rencana Strategis SKPD Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2014-2018. 2. Agar menerapkan anggaran berbasis kinerja, yakni seluruh SKPD harus mempertanggungjawabkan (termasuk
janji
atau
kinerja
outcome
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
atau
yang
hasilnya belum
terlebih
terwujud)
III-22
dahulu sebelum
AKUNTABILITAS kinerja
mengajukan anggaran. Memastikan seluruh SKPD dapat mengaitkan kinerja utama (IKU dan target) dengan penganggarannya. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah memastikan tersedianya Perjanjian Kinerja sampai dengan eselon IV yang menyajikan dan menjanjikan kinerja yang terukur, relevan dan dapat ditagih serta menggambarkan kekhasan, keunikan, keutamaan dan alasan keberadaan SKPD. 3. Pengukuran Kinerja Kualitas indikator kinerja yang ada perlu ditingkatkan lagi, terutama relevansi dan cara perhitungannya. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014-2018 melalui Keputusan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 3 Tahun 2015 dengan memperhatikan kualitas indikator kinerja beserta cara perhitungannya. Serta setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 4. Pelaporan Kinerja Pada pelaporan kinerja SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan belum dapat menjamin keandalan database kinerja. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, didalam pelaporan kinerja (LKj) SKPD di lingkup pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah menggunakan mekanisme pelaporan sesuai dengan PermenPANRB nomor 53, yakni menganalisa capaian kinerja setiap indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, menjelaskan cara mendapatkan pencapaian realisasi dengan formulasi/penjelasan serta data dukung, membandingkan capaian kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya, menjelaskan faktor-faktor penghambat atapun faktor pendukung dalam pencapaian realiasi atas target yang telah ditetapkan, serta program dan kegiatan yang mendukung pencapaian realiasi tersebut per indikator kinerja dan serapan anggaran yang telah digunakan. 5. Evaluasi Kinerja Pelaksanaan evaluasi internal oleh lnspektorat maupun tim yang dibentuk untuk itu untuk lebih ditingkatkan. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, SDM evaluator internal terus diupayakan
peningkatan
wawasan
dan
pemahanan
terhadap
penerapan manajemen kinerja dan SAKIP dalam penyelenggaraan Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-23
AKUNTABILITAS kinerja
pemerintah daerah melalui kegiatan-kegiatan pendampingan ataupun evaluasi SAKIP Kabupaten oleh narasumber dari KementerianPAN dan RB serta juga dilibatkan secara aktif dalam setiap pembahasan SAKIP SKPD oleh Bagian Organisasi Sekretariat Daerah dan BAPPEDA Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pencapaian program prioritas daerah setiap bulan dilakukan evaluasi dan disampaikan di dalam forum rapat koordinasi Lingkup Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan oleh bappeda secara elektronik melalui sistem e-monev. 6. Capaian Kinerja Secara umum capaian kinerja output sangat baik, tetapi capaian kinerja outcome
belum
terkonfirmasi
secara
memadai.
Hal
ini
sangat
dipengaruhi oleh formulasi tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan serta indikator kinerja utama yang dipilih. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut, Kabupaten Hulu Sungai Selatan akan terus melakukan penyempurnaan-penyempurnaan atas tujuan, indikator tujuan, sasaran, dan indikator kinerja sasaran dalam dokumen perencanaan. Penyempurnaan dokumen perencanaan sampai dengan evaluasi akan dilakukan melalui pendampingan secara langsung oleh KemenPAN RB serta dari Biro Organisasi Setda Provinsi Kalsel dan Inspektorat Provinsi Kalsel. Adapun perbandingan capaian indikator Predikat Akuntabilitas Kinerja atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari tahun 2014 s.d 2015 adalah sebagai berikut : 2014
Komponen Yang Dinilai a. b. c. d. e.
Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Nilai Hasil Evaluasi
Bobot 35 20 15 10 20 100
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2015 Nilai 19,42 10,39 7,87 3,98 11,73 52,98
Bobot 30 25 15 10 20 100
CC
Nilai 19,42 12,35 8,77 5,29 14,49 60,32 B
III-24
AKUNTABILITAS kinerja
Capaian
kinerja
indikator
Predikat
Akuntabilitas
Kinerja
atas
akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari tahun 2012 s.d 2015 adalah sebagai berikut : Ket Nilai Hasil Evaluasi Tingkat Akuntabilitas Kinerja
Nilai SAKIP 2012 51,43
Nilai SAKIP 2013 50,14
Nilai SAKIP 2014 52,98
Nilai SAKIP 2014 60,32
CC
CC
CC
B
Capaian Kinerja Naik Naik
Sumber data. Hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor B/4749/D.I.PANRB/12/2014 tanggal 1 Desember 2014 oleh KemenPAN RB dan Hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 700/00341/IBW.4/IP/2016 tanggal 12 Februari 2016 oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan.
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
2012
2013
2014
2015
Predikat Akuntabilitas Kinerja
CC
CC
CC
B
Target RPJMD 2015
2016
BB
BB
Apabila dilihat pada tabel diatas, capaian indikator Predikat Akuntabilitas Kinerja atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari tahun 2012 s.d tahun 2015 tingkat akuntabilitas kinerja berpredikat B (naik), dan naik 7,34 dibandingkan dengan nilai hasil evaluasi di tahun 2014. Predikat
Akuntabilitas
Kinerja
atas
akuntabilitas
kinerja
instansi
Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut KABUPATEN / KOTA
2012 (SAKIP 2011)
2013 (SAKIP 2012)
2014 (SAKIP 2013)
2015 (SAKIP 2014)
Kab. Balangan
46.49
C
42.72
C
53.51
CC
53,65
CC
Kab. Banjar
51.45
CC
58.15
CC
63.70
CC
60,03
B
Kab. Barito Kuala Kab. Hulu Sungai Selatan Kab. Hulu Sungai Tengah
30.22
C
50.75
CC
42.12
C
46,09
C
51.44
CC
50.14
CC
52.98
CC
60,32
B
47.43
C
46.53
C
50.90
CC
52,01
CC
Kab. Hulu Sungai Utara
41.49
C
48.97
C
59.47
CC
Kab. Kotabaru
36.67
C
37.49
C
41.81
C
48,75
C
Kab. Tabalong
42.92
C
45.15
C
44.67
C
47,53
C
Kab. Tanah Bumbu
50.02
CC
50.27
CC
61.71
CC
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-25
CC
CC
AKUNTABILITAS kinerja
KABUPATEN / KOTA
2012 (SAKIP 2011)
2013 (SAKIP 2012)
2014 (SAKIP 2013)
2015 (SAKIP 2014)
Kab. Tanah Laut
54.62
CC
60.39
CC
62.45
CC
CC
Kab. Tapin
53.29
CC
50.89
CC
48.14
C
C
Kota Banjarbaru
53.34
CC
62.05
CC
55.14
CC
51, 79
CC
Kota Banjarmasin
-
-
50.22
CC
55.92
CC
60,03
B
Bila dilihat pada tabel diatas, pencapaian nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 di tingkat Provinsi
Kalimantan
Selatan
masih
diatas
dibanding
dengan
nilai
pencapaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di 12 Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Kalimantan Selatan.
SASARAN 2; Meningkatnya pelayanan publik yang prima Pencapaian target kinerja sasaran 3 pada Tujuan 2 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Melayani pada Misi I : Meningkatkan Kehidupan Beragama adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Persentase penduduk yang memiliki KTP Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Rata-rata Lama proses perijinan (hari)
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
78
79,32
101,69
100%
99%
99
90%
26,25%
35,69
2 hari
2 hari
100
Rata-rata
84,35
Tabel di atas menunjukkan bahwa
rata-rata
capaian capaian
indikator kinerja sasaran Meningkatnya pelayanan publik yang prima mencapai 84,35%. Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran :
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
CAPAIAN KINERJA
78
79,32
101,69
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-26
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel di atas menunjukkan bahwa Pencapaian indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada tahun 2015 telah tercapai, hal ini dilihat dari capaian kinerja sebesar 101,69 dimana terealisasi 79,32 dari nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada tahun 2015 yang ditargetkan sebesar 78. Tabel inventarisasi Unit Pelayanan/ SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang melakukan Survey Kepuasan Masyarakat Tahun 2015 NO
SKPD/ UNIT LAYANAN
NILAI IKM
1
Dinas Perindagkop dan UKM
74,81
2
Dinas Dukcapil
81,38
3
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
74,27
4
Dinas Sosial Tenakertrans
81,06
5
Dinas LH Takodes
76,08
6
DPPKAD
81,38
7
Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
75,28
8
Badan KB PM & P
78,11
9
KPPT
87,95
10
KPPDAD
81,94
11
RSUD
73,27
12
Kecamatan Sungai Raya
80,67
13
Kecamatan Angkinang
14
Kecamatan Telaga Langsat
81,11
15
Kecamatan Loksado
78,94
16
Kecamatan Simpur
78,44
17
Kecamatan Kalumpang
78,78
18
Kecamatan Daha Utara
78,67
19
Kecamatan Daha Selatan
78,83
20
Puskesmas Kandangan
78,06
21
Puskesmas Gambah
80,39
22
Puskesmas Jambu Hilir
80,58
23
Puskesmas Simpur
78,17
24
Puskesmas Wasah
99,56
25
Puskesmas Kalumpang
80,28
26
Puskesmas Sungai Raya
80,67
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
78,5
III-27
AKUNTABILITAS kinerja
NO
SKPD/ UNIT LAYANAN
NILAI IKM
27
Puskesmas Padang Batung
78,44
28
Puskesmas Kaliring
81,22
29
Puskesmas Loksado
80,56
30
Puskesmas Malinau
77,82
31
Puskesmas Telaga Langsat
81,11
32
Puskesmas Angkinang
77,33
33
Puskesmas Bamban
77,28
34
Puskesmas Negara
81,5
35
Puskesmas Bayanan
81,38
36
Puskesmas Sungai Pinang
80,61
37
Puskesmas Pasungkan
71,06
38
Puskesmas Bajayau
71,44
39
Puskesmas Baruh Jaya
79,04
40
Puskesmas Batang Kulur
77,92
41
Kelurahan Kandangan Utara
78,06
42
Kelurahan Jambu Hilir
78,06
43
Kelurahan Kandangan Barat
78,06
44
Kelurahan Kandangan Kota
78,06
45
Sekretariat Daerah
83,17
NILAI RATA-RATA IKM
79,32
Tabel : Nilai Persepsi, Interval DPP, Interval Konversi DPP, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan Nilai Nilai Interval Nilai Interval Kinerja Unit Mutu Pelayanan Persepsi DPP Konversi DPP Pelayanan 1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik 2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik 3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik 4 3,26 – 4,00 81,26 - 100 A Sangat Baik Pada indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 terealisasi 79,32 dari yang ditargetkan sebesar 78 pada target RPJMD HSS tahun 2015. Realisasi nilai IKM tersebut juga naik sebesar 0,02 poin dari realisasi pada tahun 2014 sebesar 79,30. Capaian ini didapatkan dengan cara mengambil nilai rata-rata Indeks Kepuasan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-28
AKUNTABILITAS kinerja
Masyarakat sebanyak 45 (empat puluh lima) unit kerja yang melaksanakan pelayanan publik dilingkungan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Apabila dilihat dari tabel nilai persepsi mutu pelayanan dan kinerja unit pelayanan, dari 45 (empat puluh lima) Unit pelayanan/ Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melakukan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) yang termasuk dalam kategori baik/ “B” dengan nilai interval konversi DPP 62,51 - 81,25 sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) Unit pelayanan/ SKPD dan 8 (delapan) kinerja Unit pelayanan/ SKPD berkategori sangat baik/ “A”. Sedangkan 0 (nol) Unit pelayanan/ SKPD yang kinerja unit pelayanannya kurang baik/ tidak baik. Pencapaian indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada tahun 2015 ini didukung dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati serta telah dipedomani oleh unit pelayanan/ SKPD dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat/ user. Sampai dengan tahun 2015, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati sebanyak 120 (seratus dua puluh) lebih SOP dari 20 (duapuluh) unit pelayanan/ SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : REALISASI INDIKATOR KINERJA
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/ TURUN
76
79,30
79,32
Naik
TARGET RPJMD 2015
2016
78
79
Grafik pencapaian realisasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dibanding dengan target Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada RPJMD Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014-2018 seperti terlihat dibawah
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-29
AKUNTABILITAS kinerja
80 79,32
79,3
79
79 78 78 Realisasi Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
77
Target Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RPJMD
76 76 75 74 2013
2014
2015
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 yaitu berupa : 1. Program Reorganisasi dan Revitalisasi Lembaga Pemerintah Daerah dengan
kegiatan
utama
:
Diagnosis
dan
Pengembangan
Pelayanan Prima 2. Program Penataan Administrasi Kependudukan. Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Persentase penduduk yang memiliki KTP Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Rata-rata Lama proses perijinan (hari)
2013
2014
KINERJA NAIK/TURUN
76
79,30
Naik
92,86%
95,56%
Naik
33,21
26,25%
Turun
> 2 hari
2 hari
Naik
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
2013
2014
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
76
Persentase penduduk yang memiliki KTP
92,86%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Target RPJMD 2014
2015
79,30
77
78
95,56%
96,81%
100%
III-30
AKUNTABILITAS kinerja
Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Rata-rata Lama proses perijinan (hari)
33,21
26,25%
73,55%
90%
> 2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : INDIKATOR KINERJA Persentase penduduk yang memiliki KTP
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
100%
99%
99%
Persentase capaian indikator penduduk yang memiliki KTP pada tahun 2015 tercapai 99%, dari 100% yang ditargetkan pada tahun 2015 terealisasi 99%. Pencapaian realiasi ini naik 3,44% apabila dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2014 sebesar 95,56%. Adapun cara perhitungan realiasi pada tahun 2015 sebagai berikut: Indikator Kinerja
Formula Realisasi Perhitungan Jumlah KTP yang terbit 190.675 lbr x 100% Persentase penduduk dibagi Jumlah wajib KTP 191.657 orang yang memiliki KTP dikali 100 % = 99% Realisasi pada tahun ini masih belum tercapai sesuai target sebesar 100%, hal tersebut disebabkan kondisi masyarakat pada umumnya enggan untuk mengurus KTP sebelum yang bersangkutan merasa membutuhkan, selain itu juga kondisi wilayah atau daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang cukup luas dan masih banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal dipelosok atau daerah terpencil sehingga mereka memerlukan biaya lebih untuk transportasi. Langkah-langkah yang sudah ditempuh oleh pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah pelayanan keliling jemput bola dengan mobil pelayanan keliling. Strategi ini terus diupayakan agar masyarakat yang terkendala dengan biaya
transportasi
akan
terlayani
karena
KTP
merupakan
dokumen
kependudukan yang sifatnya kebutuhan mendasar. Pencapaian indikator tersebut juga telah selaras dengan rencana strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu meningkatnya Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, berusaha semaksimal mungkin untuk Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-31
AKUNTABILITAS kinerja
meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan berupa kepemilikan dokumen kependudukan. Dokumen dimaksud salah satunya adalah kepemilikan KTP. Pemerintah telah berupaya untuk selalu memotivasi masyarakat agar ikut berperan aktif dalam mewujudkan tertib administrasi Kependudukan yang diawali dari diri sendiri.
Gambar disamping adalah; salah satu aktifitas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam perekaman e-KTP di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Tabel realisasi Persentase Penduduk yang memiliki (KTP) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 TARGET REALISASI (%) RPJMD (%) KINERJA INDIKATOR KINERJA NAIK/ TURUN 2012 2013 2014 2015 2015 2016 Persentase Penduduk yang memiliki (KTP)
45,34
92,86
95,56
99
Naik
100
100
Sumber Data. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Hulu Sungai Selatan Tahun 2015
Grafik realisasi persentase penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang memiliki KTP dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015
Persentase Penduduk yang memiliki (KTP) 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00%
92,86%
95,56%
99%
45,34%
Persentase Penduduk yang memiliki (KTP)
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Tahun Tahun Tahun Tahun 2012 2013 2014 2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-32
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel Data perbandingan KTP yang Terbit
Jumlah KTP Yang Terbit
2012
2013
2014
2015
140.347
144.218
178.612
190.675
Sumber. Dinas Dukcatpil Kab. HSS tahun 2015
Grafik Jumlah KTP yang terbit dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015
Jumlah KTP Yang Terbit 250.000
200.000 178.612 150.000
140.347
190.675
144.218 Jumlah KTP Yang Terbit
100.000
50.000
0 2012
2013
2014
2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa setiap tahun pencapaian realisasi penduduk yang memiliki KTP mengalami kenaikan, hal ini didukung oleh strategi adanya kegiatan pelayanan KTP keliling dengan mobil pelayanan, serta juga karena kesadaran masyarakat untuk ber KTP telah meningkat. Dalam pencapaian indikator Persentase Penduduk yang memiliki (KTP) didukung oleh program dan kegiatan sebagai berikut : Program / Kegiatan
Program Penataan Administrasi Kependudukan 1. Kegiatan Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan 2. Kegiatan peningatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Alokasi Anggaran (Rp)
Realisasi Keuangan (Rp)
48.368.000,00
48.368.000,00
100
79.975.000,00
75.425..000,00
94,31
III-33
Realisasi Keuang an (%)
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : INDIKATOR KINERJA Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
90%
60,63%
67,37
Persentase capaian indikator Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran pada tahun 2015 tercapai 67,37%, dari 90% yang ditargetkan pada tahun 2015 terealisasi 60,63% atau masih belum tercapai. Formula Realisasi Capaian indikator Kinerja Sasaran Persentase kepemilikan akta kelahiran sebagai berikut:
Indikator Kinerja Persentase kepemilikan akta kelahiran
Formula Realisasi
Perhitungan
Jumlah Akta Lahir yang terbit 9.499 lbr x 100% dibagi Jumlah penduduk wajib 15.667 orang memiliki akta dikali 100% = 60,63%
Jumlah Akta Lahir yang terbit sebanyak 9.499 lembar, sedangkan jumlah penduduk wajib memiliki akta adalah 15.667 orang, Sehingga Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran sebesar 60,63%. Realisasi pada tahun ini masih belum tercapai sesuai target sebesar 90%, hal tersebut dikarenakan : a. Kurangnya pemahaman masyarakat akan arti pentingnya Memiliki Akta Kelahiran contohnya ketika anak mau memasuki usia sekolah ataupun ketika ingin mengurus BPJS anak. b. Kondisi wilayah atau daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang cukup luas dan masih banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal dipelosok atau daerah terpencil sehingga mereka memerlukan biaya lebih untuk transportasi membuat Akta Kelahiran. c. Kurangnya sosialisasi, selain hal tersebut, bagi masyarakat lebih senang menyerahkan pengurusannya pada pihak ke 3 yang tentu saja memungut upah atau biaya lebih. Untuk
mengatasi
permasalahan
tersebut,
upaya-upaya
yang
dilakukan adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan Penyampaian informasi kepada masyarakat,bahwa Akta
Kelahiran
sangat
diperlukan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
karena
adanya
III-34
kebijakan
AKUNTABILITAS kinerja
pemerintah seperti pengurusan BPJS, pengurusan jaminan kesehatan bagi warga miskin, bantuan perumahan, bantuan kompor gas, masuk sekolah, dll. b. Meningkatkan pelayanan pengurusan Akta Kelahiran salah satunya dengan melaksanakan pola pelayanan keliling jemput bola. Sesuai amanat Undang-undang dalam waktu 60 hari setelah bayi lahir seharusnya telah dicatatkan kelahirannya. Untuk kepemilikan akta kelahiran di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, diprioritaskan pada penduduk kelompok umur 0-19 tahun sebagai target penduduk yang wajib memiliki kutipan akta kelahiran, mengingat pada kelompok usia ini kepentingan penduduk cukup produktif dalam menggunakan kutipan akta kelahiran untuk urusan administrasi Kependudukan. Walaupun
telah
dilakukan
pembesasan
biaya
pencatatan
namun
masyarakat tidak begitu terpengaruh. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kabupaten
Hulu
Pencatatan
Sipil
Sungai mencari
Selatan upaya
melalui agar
Dinas
Kependudukan
masyarakat
berkenan
dan untuk
menyiapkan berkas sehingga pencatatan sipil dapat segera dilakukan. Salah satu upaya dimaksud adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat
akan
pentingnya
administrasi
kependudukan,
kemudian
dilanjutkan dengan pola pelayanan jemput bola, dan hambatan yang terjadi sering masyarakat tidak siap dengan kelengkapan berkas ketika dijemput kelapangan.
Gambar
diatas
meningkatkan
merupakan
pelayanan
salah
administrasi
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
satu
faktor
pendukung
kependudukan,
dalam
III-35
dalam rangka
AKUNTABILITAS kinerja
merespon permintaan masyarakat dengan pola pelayanan jemput bola dengan mobil keliling. Data Perbandingan Akta Kelahiran Yang Terbit
Jumlah Akta Kelahiran yang Terbit
2012
2013
2014
2015
13.000
13.650
12.287
9.499
Jumlah Akta Kelahiran Yang Terbit 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0
13.650
13.000
12.287 9.499 Jumlah Akta Kelahiran Yang Terbit
2012
2013
2014
2015
Perbandingan persentase penduduk yang memiliki akta kelahiran pada tahun – tahun sebelumnya.
Tabel Perbandingan dengan realisasi Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Persentase penduduk yang memiliki Akta Kelahiran
2013
2014
2015
Keterangan
53%
60%
60,63%
Naik
Target RPJMD 2015 2016 90%
90%
Jika dilihat dari tabel diatas, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan realisasi penduduk yang memiliki akta kelahiran walaupun masih belum memenuhi target, namun kedepannya akan terus ditingkatkan dalam pencapaian indikator tersebut diatas. Program
yang
Kepemilikan
mendukung
Akta
Kelahiran
dalam yakni
pencapaian Program
indikator
Penataan
Kependudukan dengan kegiatan sebagai berikut : a. Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Bidang Pencatatan Sipil; b. Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pencatatan Sipil.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-36
Persentase Administrasi
AKUNTABILITAS kinerja
Realisasi
anggaran
yang
mendukung
pencapaian
realisasi
tersebut
Rp.57.708.000 (69,99% terhadap target) dari pagu sebesar Rp. 82.440.220,Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
2 hari
2 hari
Tercapai
Rata-rata Lama proses perijinan (hari)
Persentase capaian indikator Rata-rata Lama proses perijinan (hari) pada tahun 2015 Tercapai. Tabel Jumlah Perizinan yang Diterbitkan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Hulu Sungai Selatan No. 1. 2.
Jenis Izin Domisili Gangguan (HO) Izin Gangguan (HO) Perdagangan Izin Gangguan (HO) Industri Izin Gangguan (HO) Tempat Parkir Izin Gangguan (HO) Bengkel/Las Izin Gangguan (HO) Dok Kapal Izin Gangguan (HO) Bengkel/Servis Izin Gangguan (HO) TV Kabel Izin Gangguan (HO) Rental PS Izin Gangguan (HO) Warnet Izin Gangguan (HO) Kesehatan Izin Gangguan (HO) Rumah Makan, Hotel, Salon Kecantikan l. Izin Gangguan (HO) Penggilingan Padi m. Izin Gangguan (HO) BBM
277
3.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
219
4.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
213
5.
Izin Usaha Industri (IUI)
1
6.
Izin Trayek
3
7.
Izin Jasa Angkutan
1
8.
Izin Jasa Pembayaran Rekening Online
1
9.
Izin Reklame
10.
Izin Usaha Rumah Makan
1
11.
Izin Optikal
0
12.
Izin Apotik
8
13.
Izin Izin a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Jumlah Izin
152 9 3 3 0 5 9 0 3 109 8 22 32
343
Izin Toko Obat
8
14.
Izin Lokasi
3
15
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
152
16
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
126
17
Izin Bidang Kesehatan
157
Jumlah
1868
Sumber : Seksi Data dan informasi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-37
AKUNTABILITAS kinerja
MISI
2
MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DAERAH
Untuk melaksanakan misi ini, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah mencapai sasaran-sasaran dengan indikator kinerja sebagai berikut;
TUJUAN
1
Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan
Capaian tujuan pertama yakni “Meningkatkan Pemerataan dan Mutu Pendidikan” pada Misi II “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.”, dari realisasi capaian 3 sasaran dengan 28 indikator sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 3 (tiga) sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : SASARAN 1; Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan Pencapaian target kinerja sasaran 1 pada Tujuan I : Meningkatkan pemerataan
dan
mutu
pendidikan
di
Misi
II
“Meningkatkan
dan
Mengembangkan Potensi Daerah.” adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)
99,48%
98,12%
98,63
Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI
100%
97,80%
97,8
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
100%
94,59%
94,59
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK
100%
99,82%
99,82
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
100%
100%
100
61,80%
62,24%
100,71
100%
103,18%
103,18
94,47%
94,49%
100,02
APK PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK) : a. SD/MI b. SMP/MTs
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-38
AKUNTABILITAS kinerja
c. SMA/SMK
68,21%
69,03%
101,20
Angka Partisipasi Murni SD/MI
96,73%
94,80%
98,00
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs
75,76%
75,64%
99,84
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK
54,03%
50,91%
94,23
Persentase lulusan SMK yang diserap dunia kerja
55,00%
73,68%
133,96
Rata-rata
101,69 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Jangkauan dan Kualitas Pendidikan telah mencapai kinerja 101,69%. Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : REALISASI INDIKATOR KINERJA 2013
2014
2015
98,47%
98,08%
98,12%
100%
100%
98,20%
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
KINERJA NAIK/TURUN
TARGET RPJMD 2015
2016
Naik
99,48%
100%
97,80%
Turun
100%
100%
99,93%
94,59%
Turun
100%
100%
100%
99,82%
99,82%
Naik
100%
100%
100%
100%
100%
Tetap
100%
100%
47,61%
88,66%
62,24%
Turun
61,80%
66%
a. SD/MI
108,75%
102,90%
103,18%
Naik
100%
100%
b. SMP/MTs
91,45%
93,62%
94,49%
Naik
94,47%
96%
c. SMA/SMK
59,78%
66,3%
69,03%
Naik
68,21%
74%
Angka Partisipasi Murni SD/MI
94,60%
88,58%
94,80%
Naik
96,73%
98%
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs
69,21%
71,47%
75,64%
Naik
75,76%
77%
Angka Partisipasi Murni
44,77%
49,17%
50,91%
Naik
54,03%
60%
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
APK PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK) :
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-39
AKUNTABILITAS kinerja
REALISASI
TARGET RPJMD
KINERJA NAIK/TURUN
INDIKATOR KINERJA 2013
2014
2015
73,68%
57,11%
73,68%
2015
2016
73,68%
60%
SMA/SMK Persentase lulusan SMK yang diserap dunia kerja
Naik
Tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara). PERSENTASE PENDUDUK YANG BERUSIA > 15 TAHUN MELEK HURUF (TIDAK BUTA AKSARA) Indikator Kinerja
Target
Realisasi 2015
Capaian
3
4
5
6
PENDUDUK YANG BERUSIA > 15 TAHUN MELEK HURUF (TIDAK BUTA AKSARA)
99,48%
98,12%
98,63%
Capaian Kinerja
98,63%
Tabel di atas menunjukan capaian kinerja persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) tercapai 98,63% terealisasi 98,12% dari 99,48% yang ditargetkan.
INDIKATOR KINERJA Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)
FORMULASI/ PENJELASAN
KET
jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas dapat baca tulis dibagi 158.144 x 100% = 98,12% jumlah penduduk usia 161.167 15 tahun ke atas di kali 100%
Pencapaian diperoleh dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas dapat baca tulis dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas di kali 100%. Realisasi indikator pada tahun 2015 sebesar 98,12 %. Angka ini diperoleh dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas dapat baca tulis 158.144 dibagi Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-40
AKUNTABILITAS kinerja
jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas 161.167 dikali 100%. Jika dibandingkan dengan target 99,48% maka angka ini mengalami penurunan. Belum tercapainya realisasi terhadap target tersebut dan capaian realisasi tahun sebelumnya disebabkan karena penduduk usia 15 tahun plus yang di intervensi pada tahun sebelumnya kembali lagi seperti keadaan awalnya yaitu dalam posisi buta aksara kembali. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan penjaminan kualitas pembelajaran yang terus menerus melalui program yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dalam upaya peningkatkan angka melek huruf juga terkait dengan perluasan dan peningkatan pendidikan non formal. Beberapa kegiatan data terkait dengan pendidikan non formal antara lain sebagai berikut : PKBM berjumlah 15 (limabelas) buah yang tersebar di 11(sebelas) kecamatan TBM berjumlah
18 (delapanbelas) buah yang tersebar di 11 (sebelas)
kecamatan
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 seperti pada tabel dibawah yaitu:
PROGRAM/KEGIATAN YANG MENDUKUNG PERSENTASE PENDUDUK YANG BERUSIA > 15 TAHUN MELEK HURUF (TIDAK BUTA AKSARA) Indikator Kinerja
Program
Kegiatan
Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran (Rp.)
1
2
3
4
5
Persentase penduduk yang >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)
Program Pendidikan Non Formal
Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal Pengembangan data dan informasi pendidikan non formal Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal Sumber : Dinas Pendidikan Kab.HSS Tahun 2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
136.164.000
134.721.500
303.380.000
299.561.000
9.267.200
6.042.200
70.210.000
69.281.000
III-41
AKUNTABILITAS kinerja
PENCAPAIAN PERSENTASE PENDUDUK YANG BERUSIA > 15 TAHUN MELEK HURUF (TIDAK BUTA AKSARA) DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
Indikator Kinerja
1
Persentase penduduk yang >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)
Realisas i 2012
Realisas Realisas Realisas Target i i i 2015 2013 2014 2015
Ket (Naik/ turun)
2
3
4
5
6
6
96,39%
98,47%
98,08%
98,12%
99,48 %
Turun
Dari tabel di atas terlihat realisasi persentase penduduk yang >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Realisasi tahun 2012 sebesar 96,39%, tahun 2013 sebesar 98,47%, tahun 2014 sebesar 98,08% dan tahun 2015 realisasinya sebesar 98,12% dari target 99,48%, turun dari angka yang ditargetkan. Berikut grafik perkembangan persentase penduduk yang >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) sebagai berikut :
GRAFIK PERKEMBANGAN PERSENTASE PENDUDUK YANG BERUSIA > 15 TAHUN MELEK HURUF (TIDAK BUTA AKSARA)
96,39
98,47
98,08
98,12
Persentase penduduk yang >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) TAHUN
2012
2013
2014
2015
1
2
3
4
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-42
AKUNTABILITAS kinerja
TARGET DAN REALISASI PERSENTASE PENDUDUK YANG BERUSIA > 15 TAHUN MELEK HURUF (TIDAK BUTA AKSARA) Indikator Kinerja
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Target RPJMD 2015 2016
1
2
3
4
5
PERSENTASE PENDUDUK YANG BERUSIA > 15 TAHUN MELEK HURUF (TIDAK BUTA AKSARA)
98,08%
98,12%
99,48%
99,82%
Dari tabel di atas terlihat persentase penduduk yang >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) tahun 2014 sebesar 98,08% dan tahun 2015 menjadi 98,12%. Dibandingkan target 2015 maka realisasi tahun 2015 dibawah target yang ditetapkan, sedangkan target 2016 sebesar 99,82%.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI. PERSENTASE ANGKA KELULUSAN (AL) SD/MI Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi 2015
Capaian 2015
3
4 100%
5 97,80%
6 97,8%
Capaian Kinerja
97,8%
Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Apabila dilihat dari tabel diatas, capaian kinerja angka kelulusan (AL) SD/MI 97,8% terealisasi 97,80% dari 100%. Pendidikan yang ditamatkan/angka lulusan dengan menggunakan perhitungan :
INDIKATOR KINERJA Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI
FORMULASI/ PENJELASAN
KET
Jumlah peserta yang lulus SD/MI sederajad dibanding dengan 3.820 x 100% = 97,80% Jumlah peserta didik yang mengikuti ujian 3.906 di SD/MI sederajad dikali 100%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-43
AKUNTABILITAS kinerja
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa formulasi indikator kinerja Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI didapatkan dari perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah lulusan 3.820 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu 3.906 dikali 100%, dengan distribusi sebagai berikut :
Untuk jenjang SD jumlah lulusan 3.138 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi 3.158 dikali 100% didapatkan hasil 99,37%.
Untuk jenjang MI jumlah lulusan 662 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi 728 dikali 100% didapatkan hasil 90,93%.
Untuk Paket A jumlah siswa 20 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi 20 dikali 100% didapatkan hasil 100%. Realisasi Persentase Angka Kelulusan(AL) SD/MI dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah REALISASI INDIKATOR KINERJA Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI
2013
2014
2015
100%
100%
97,80%
TARGET RPJMD
KINERJA NAIK/TURUN Turun
2015
2016
100%
100%
Grafik Realisasi Persentase Angka Kelulusan(AL) SD/MI
Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI 101% 100%
100%
100% 100% 99% 99%
Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI 97,80%
98% 98% 97% 97% 2013
2014
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2015
III-44
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs. PERSENTASE ANGKA KELULUSAN (AL) SMP/MTs Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi 2015
Capaian 2015
3
4 100%
5 94,59%
6 94,59%
Capaian Kinerja
94,59%
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Apabila dilihat dari tabel diatas, capaian kinerja angka kelulusan (AL) SMP/MTs 94,59% terealisasi 94,59% dari 100% yang ditargetkan. Pendidikan yang ditamatkan/angka lulusan dengan menggunakan perhitungan :
INDIKATOR KINERJA Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
FORMULASI/ PENJELASAN
KET
Jumlah peserta yang lulus SMP/MTs sederajad dibanding dengan Jumlah 3.723 x 100% = 94,59% peserta didik yang 3.936 mengikuti ujian di SMP/MTs dikali 100 %
Realisasi angka kelulusan SMP/MTs ini diperoleh dari angka pendidikan yang ditamatkan/angka lulusan dengan menggunakan perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah lulusan 3.723 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu 3.936 dikali 100%, dengan distribusi sebagai berikut :
Untuk jenjang SMP jumlah siswa 1.523 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi 1.528 dikali 100% didapatkan hasil 99,67%.
Untuk jenjang MTs jumlah siswa 1.633 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi 1.793 dikali 100% didapatkan hasil 91,08%.
Untuk jenjang SMPT jumlah siswa 70 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi 86 dikali 100% didapatkan hasil 81,40%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-45
AKUNTABILITAS kinerja
Untuk Paket B jumlah siswa 497 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi 529 dikali 100% didapatkan hasil 93,95%. Realisasi Persentase Angka Kelulusan(AL) SD/MI dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah REALISASI
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
TARGET RPJMD
KINERJA NAIK/TURUN
INDIKATOR KINERJA 2013
2014
2015
98,20%
99,93%
94,59%
Turun
2015
2016
100%
100%
Grafik Realisasi Indikator Kinerja Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 101,00% 100,00% 99,00% 98,00% 97,00% 96,00% 95,00% 94,00% 93,00% 92,00% 91,00%
99,93% 98,20%
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
94,59%
2013
2014
2015
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA. PERSENTASE ANGKA KELULUSAN (AL) SMA Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi 2015
Capaian 2015
3
4 100%
5 100%
6 100%
Capaian Kinerja
100%
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
Dari tabel diatas menunjukan angka realisasi tahun 2015 sebesar 100% sesuai dengan target yang ditetapkan 100% dengan capaian kinerja 100%. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-46
AKUNTABILITAS kinerja
Angka Pendidikan yang ditamatkan/Angka Lulusan dengan menggunakan perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah lulusan 840 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu 840 dikali 100%. Tabel formulasi realisasi indikator kinerja persentase angka kelulusan (AL) SMA FORMULASI/ PENJELASAN
INDIKATOR KINERJA Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
KET
Jumlah peserta yang lulus SMA dibanding dengan Jumlah 840 x 100% = 100% peserta didik yang 840 mengikuti ujian di SMA dikali 100 %
Tabel realisasi pencapaian Indikator Kinerja Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 REALISASI INDIKATOR KINERJA Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
2013
2014
2015
100%
100%
100%
TARGET RPJMD
KINERJA NAIK/TURUN Tetap
2015
2016
100%
100%
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA 120% 100%
100%
100%
100% 80% 60%
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
40% 20% 0% 2013
2014
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2015
III-47
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK. PERSENTASE ANGKA KELULUSAN (AL) SMK Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi 2015
Capaian 2015
3
4 100%
5 99,82%
6 99,82%
Capaian Kinerja
99,82%
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK
Dari tabel diatas menunjukan angka realisasi tahun 2015 sebesar 99,82% dari target yang ditetapkan 100% dengan capaian kinerja 99,82%. Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan dengan menggunakan perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah lulusan 558 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu 559 dikali 100%. Sedangkan untuk jenjang MA jumlah siswa 589 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi 613 dikali 100% didapatkan hasil 96,08% dan untuk Paket C jumlah siswa 404 dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi 455 dikali 100% didapatkan hasil 88,79%. Tabel formulasi realisasi indikator kinerja Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK
INDIKATOR KINERJA Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK
FORMULASI/ PENJELASAN Jumlah peserta yang lulus SMK dibanding dengan Jumlah 558 peserta didik yang 559 mengikuti ujian di SMK dikali 100 %
KET
x 100% = 99,82%
Realisasi Persentase Angka Kelulusan(AL) SMK dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-48
AKUNTABILITAS kinerja
REALISASI INDIKATOR KINERJA Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK
2013
2014
2015
100%
99,82%
99,82%
TARGET RPJMD
KINERJA NAIK/TURUN Naik
2015
2016
100%
100%
Grafik Realisasi Indikator Kinerja Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK 100% 100% 100% 100% 100% 100%
99,82%
99,82%
2014
2015
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK
100% 100% 100% 2013
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Angka Partisipasi Kasar (APK). Angka Partisapasi Kasar (APK) adalah perbandingan antara jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (PAUD,SD,SLTP,SLTA dan sebagainya) dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase (25.621 : 24.899 x 100%). Hasil APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK bisa lebih besar dari 100% karena terdapat peserta didik yang berasal dari kabupaten tetangga atau sekolah-sekolah yang terletak di daerah perbatasan.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-49
AKUNTABILITAS kinerja
1. APK Pendidikan Anak Usia Dini. APK PAUD TAHUN 2015 Indikator Kinerja
Target
1
2 61,80%
APK PAUD
Realisasi 2015 3 62,24% Capaian Kinerja
% Capaian 4 100,71% 100,71%
Apabila dilihat dari tabel diatas, capaian kinerja APK PAUD tercapai 100,71% terealisasi 62,24% dari 61,80% yang ditargetkan. Pencapaian realisasi APK PAUD ini di dapat dari formulasi Jumlah siswa dijenjang pendidikan tertentu dibagi jumlah penduduk kelompok usia sesuai jenjangnya dikali 100 % diperoleh nilai realisasi indikator tahun 2015 sebesar 62,24%. Jika dilihat dari target yang ditetapkan maka angka tersebut di atas dari target yang ditetapkan. Angka tersebut diperoleh dari jumlah siswa PAUD 8.105 dibagi jumlah anak usia 4-6 tahun 13.022 siswa di kali 100%. Tabel formulasi realisasi indikator kinerja Persentase APK PAUD
INDIKATOR KINERJA Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD
FORMULASI/ PENJELASAN
KET
Jumlah Peserta belajar yang duduk di PAUD dibanding dengan 8.105 x 100% = 62,24% Jumlah Penduduk 13.022 kelompok usia 4-6 Th dikali 100 %
Peningkatan Angka Partisipasi Kasar PAUD dapat dicapai karena terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk jenjang PAUD yang mendapatkan pelayanan pendidikan di jenjang PAUD. Pencapaian target indikator kinerja APK PAUD sebesar 62,24% dilakukan melalui dukungan Program/Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-50
AKUNTABILITAS kinerja
PROGRAM/KEGIATAN YANG MENDUKUNG APK PAUD Indikator Kinerja
Program
Kegiatan
2
1
APK PAUD
Anggaran (Rp.)
3
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Realisasi Anggaran (Rp.)
4
a. Penambahan ruang kelas sekolah b. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah c. Publikasi dan sosialisasi pendidikan anak usia dini
5
1.227.042.000
1.224.176.000
165.750.000
165.091.000
35.280.000
35.205.000
Kegiatan penambahan ruang kelas sekolah hasil capaian : rehab ruang kelas TK.Merpati Kec.Simpur, TK Bina Karya Kec.Padang Batung, TK Pertiwi IX Kec.Kandangan, TK Mekar Subur Kec.Daha Utara. Penambahan ruang
kelas
baru
TK
Teratai
Kec.Angkinang,
TK
Berkat
Mufakat
Kec.Angkinang, TK Tabiyatul Furqan Kec.Kandangan. Kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah hasil capaian : terlaksananya rehab TK Pembina Negeri Kecamatan Simpur. Kegiatan publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal hasil capaian : terselenggaranya publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal Semua kegiatan diatas dimaksudkan untuk meningkatkan APK PAUD. Walaupun upaya dalam peningkatan APK dan mutu layanan PAUD telah banyak dilakukan namun masih ditemukan sejumlah hambatan dan kendala yang terjadi. Kecilnya anggaran yang tersedia merupakan salah satu hambatan yang terjadi yang menyebabkan keberlanjutan kegiatan menjadi lambat. Ke depan Dinas Pendidikan dalam upaya meninngkatkan APK PAUD akan memprogramkan kegiatan pembangunan 1 (satu) TK Pembina di setiap kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tabel Pencapaian APK PAUD Dari Tahun 2012 Sampai Dengan Tahun 2015 :
Indikato r Kinerja
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Ket (Naik/Turun )
1
2
3
4
5
6
APK PAUD
52,79%
47,61%
58,76%
62,24%
Naik
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-51
AKUNTABILITAS kinerja
Dari tabel di atas terlihat pada tahun 2012 APK PAUD 52,79%, tahun 2013 APK PAUD mengalami penurunan. Realisasi tahun 2013 sebesar 47,61%. Kemudian tahun 2014 naik sebesar 58,76%. Tahun 2015 mengalami kenaikan kembali menjadi 62,24% dari target 61,80%. Di bawah ini grafik perkembangan APK PAUD dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : GRAFIK PERKEMBANGAN APK PAUD DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
APK PAUD 70,00% 60,00%
58,76%
62,24%
52,79% 47,61%
50,00% 40,00%
APK PAUD
30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 2012
2013
2014
2015
TARGET DAN REALISASI APK PAUD Indikator Kinerja APK PAUD
Realisasi 2014
Realisasi 2015
58,76%
62,24%
Target RPJMD 2015 2016 61,80%
66,30%
Dari tabel di atas terlihat realisasi APK PAUD tahun 2014 sebesar 58,76% dan tahun 2015 sebesar 62,24%. Dibandingkan Realisasi tahun 2014 maka realisasi tahun 2015 mengalami kenaikan, jika dibandingkan realisasi tahun 2015 sebesar 62,24% dengan target tahun 2015 sebesar 61,80% maka angka tersebut mengalami kenaikan. Untuk tahun 2016 target APK PAUD sebesar 66,30%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-52
AKUNTABILITAS kinerja
2.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI. TABEL APK SD/MI TAHUN 2015
Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi 2015
% Capaian
3
4 100%
5 103,18% Capaian Kinerja
6 103,18% 103,18%
APK SD/MI
Dari tabel diatas dapat dilihat capaian kinerja APK SD/MI 103,18% terealisasi 103,18% dari 100% yang ditargetkan. Hasil capaian APK SD/MI ini dihitung dari jumlah siswa dijenjang pendidikan
tertentu
dibagi
jumlah
penduduk
kelompok
usia
sesuai
jenjangnya dikali 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah siswa 25.950 dengan distribusi sebagai berikut : SD 20.861 siswa, MI 5.074 siswa, Paket A 60 siswa dibagi jumlah penduduk 7–12 tahun 25.151 orang dikali 100%. Meningkatnya APK SD/MI tersebut disebabkan meningkatnya jumlah siswa jenjang SD/MI. Tabel formulasi realisasi indikator kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
INDIKATOR KINERJA Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
FORMULASI/ PENJELASAN Jumlah Peserta Didik yang duduk di SD/MI sederajad dibanding 25.950 dengan Jumlah Penduduk kelompok 25.151 usia 7-12 Th dikali 100 %
KET
x 100% = 103,18%
Pencapaian target indikator 103,18% dilakukan melalui program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun. Berikut tabel program dan kegiatan yang mendukung APK SD/MI :
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-53
AKUNTABILITAS kinerja
TABEL PROGRAM/KEGIATAN YANG MENDUKUNG APK SD/MI Indikator Kinerja 1
APK SD/MI
Program
Kegiatan
2
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Anggaran (Rp.)
3
Realisasi Anggaran (Rp.)
4
Pembangunan gedung sekolah Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTs serta pesantren salafiyah dan satuan pendidikan non islam setara SD dan SMP Penyediaan beasiswa siswa berprestasi/kurang mampu Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah Penambahan ruang kelas sekolah
5
312.850.000
286.108.000
95.590.000
86.560.000
81.263.750
73.605.000
5.748.750.000
5.733.508.300
2.129.001.744
2.102.376.736
Untuk meningkat daya tampung siswa di dukung dengan kegiatan pembangunan gedung sekolah Kegiatan pembangunan gedung sekolah hasil capaian : terbangunnya pagar SDN Kandangan Kota 4 Kecamatan Kandangan dan SDN Tambak Bitin 3. Kegiatan Pemberian Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTs serta pesantren salafiyah dan satuan pendidikan non islam setara SD dan SMP dan Penyediaan beasiswa siswa berprestasi/kurang mampu dimaksudkan agar siswa tetap dapat bersekolah. Kegiatan yang juga mendukung peningkatan APK SD/MI yaitu kegiatan rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah dan penambahan ruang kelas sekolah. Walaupun demikian tentu saja ada banyak kendala yang harus dihadapi dalam peningkatan APK SD/MI tersebut diantaranya adanya siswa yang putus sekolah, adanya SD/MI yang berdekatan dengan daerah tetangga selain itu faktor anggaran yang tersedia juga merupakan hambatan dalam keberlangsungan kegiatan. TABEL PENCAPAIAN APK SD/MI DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 Indikator Kinerja
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Target 2015
Ket (Naik/ turun)
APK SD/MI
109,59%
108,75%
102,90%
103,18%
100%
Naik
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-54
AKUNTABILITAS kinerja
Dari tabel di atas terlihat capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Tahun 2012 realisasi APK SD/MI sebesar 109,59% kemudian tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 108,75%. Tahun 2014 realisasi APK SD/MI sebesar 102,90 kembali mengalami penurunan. Tahun 2015 APK SD/MI walaupun kecil tetapi mengalami kenaikan. Realisasi APK SD/MI tahun 2015 sebesar 103,18% dari target renstra tahun 2015 sebesar 100%. Berikut grafik perkembangan pencapaian APK SD/MI dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 : GRAFIK PENCAPAIAN APK SD/MI DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
109,59
108,75
102,9
103,18 APK SD/MI TAHUN
2012
2013
2014
2015
TABEL TARGET DAN REALISASI APK SD/MI Indikator Kinerja
Realisasi 2014
Realisasi 2015
1
2
3
4
5
102,90%
103,18%
100%
100%
APK SD/MI
Target RENSTRA 2015 2016
Tabel di atas menunjukan APK SD/MI tahun 2014 sebesar 102,90% mengalami kenaikan di tahun 2015 sebesar 103,18%. Kenaikan APK SD/MI tahun 2015 103,18% di atas target renstra tahun 2015 sebesar 100%, sedangkan untuk target APK SD/MI tahun 2016 sebesar 100%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-55
AKUNTABILITAS kinerja
3.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs. TABEL APK SMP/MTs TAHUN 2015 Indikator Kinerja
APK SMP/MTs
Target
Realisasi 2015
Capaian
94,47%
94,49% Capaian Kinerja
100,02% 100,02%
Apabila dilihat dari tabel diatas capaian kinerja APK SMP/MTs tahun 2015 sebesar 100,02% terealisasi 94,49% dari 94,47% yang ditargetkan. Hasil capaian ini dihitung dari jumlah siswa dijenjang pendidikan tertentu dibagi jumlah penduduk kelompok usia sesuai jenjangnya dikali 100. Realisasi indikator kinerja ini pada tahun 2015 sebesar 94,49% dengan capaian 100,02%. Dibandingkan dengan target yaitu 94,47% maka angka tersebut mengalami kenaikan yang sangat kecil. Angka tersebut diperoleh dari jumlah siswa 11.324 dibagi jumlah penduduk 11.984 dikali 100%. Tabel formulasi realisasi indikator kinerja Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs INDIKATOR KINERJA Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
FORMULASI/ PENJELASAN
KET
Jumlah Peserta Didik yang duduk di SMP/MTs dibanding 11.324 dengan Jumlah Penduduk kelompok 11.984 usia 13-15 Th dikali 100 %
x 100% = 94,49%
Pencapaian APK SMP/MTs tersebut didukung oleh program/kegiatan seperti pada tabel di bawah ini : TABEL PROGRAM/KEGIATAN YANG MENDUKUNG APK SMP/MTs Indikator Kinerja APK SMP/MTs
Program
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Kegiatan
Pembangunan sekolah Penyediaan Operasional (BOS) SD/MI/SDLB
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran (Rp.)
gedung
312.850.000
286.108.000
Bantuan Sekolah jenjang dan
95.590.000
86.560.000
III-56
AKUNTABILITAS kinerja
Indikator Kinerja
Program
Kegiatan
Anggaran (Rp.)
SMP/MTs serta pesantren salafiyah dan satuan pendidikan non islam setara SD dan SMP Penyelenggaraan Paket B setara SMP Penyediaan beasiswa siswa berprestasi/kurang mampu Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah Penambahan ruang kelas sekolah
Realisasi Anggaran (Rp.)
272.083.500
224.762.000
81.263.750
73.605.000
5.748.750.000
5.733.508.300
2.129.001.744
2.102.376.736
Kegiatan-kegiatan pada tabel di atas adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk bisa meningkatkan APK SMP/MTs. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam peningkatan APK SMP/MTs adalah : Masih adanya siswa yang putus sekolah; Siswa SD/MI yang melanjutkan kepesantren; Adanya letak SMP/MTs yang berdekatan dengan daerah tetangga; Masih adanya anak usia SMP yang masih di SD; Faktor
anggaran
yang
tersedia
juga
menjadi
kendala
dalam
keberlanjutan program kegiatan. Adapun solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui kegiatan
penyediaan
Bantuan
Operasional
Sekolah
(BOS)
jenjang
SD/MI/SDLB dan SMP/MTs serta pesantren salafiyah dan satuan pendidikan non islam setara SD dan SMP, kegiatan penyelenggaraan Paket B setara SMP dan kegiatan penyediaan beasiswa siswa berprestasi/kurang mampu. TABEL PENCAPAIAN APK SMP/MTs DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 Indikato r Kinerja APK SMP/MTs
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Target 2015
Ket (Naik/ turun)
91,45%
92,88%
93,62%
94,49%
94,47%
Naik
Dari tabel diatas dapat dilihat realisasi APK SMP/MTs dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Tahun 2012 APK SMP/MTs realisasi 91,45%, tahun 2013 naik menjadi 92,88%. Kemudian tahun 2014 kembali naik sebesar 93,62% dan tahun 2015 menjadi 94,49%. Apabila dibandingkan target APK SMP/MTs tahun 2015 sebesar 94,47% maka realisasi APK SMP/MTs mengalami kenaikan. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-57
AKUNTABILITAS kinerja
Berikut grafik perkembangan APK SMP/MTs dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : GRAFIK PERKEMBANGAN APK SMP/MTs DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
92,88
91,45
94,49
93,62
APK SMP/MTs TAHUN
2013
2012
2015
2014
TABEL TARGET DAN REALISASI APK SMP/MTs Indikator Kinerja
Realisasi 2014
Realisasi 2015
1
2
3
4
5
93,63%
94,49%
94,47%
95,98%
APK SMP/MTs
Target RENSTRA 2015 2016
Tabel di atas menunjukan APK SMP/MTs tahun 2014 sebesar 93,63% dan tahun 2015 naik menjadi 94,49% diatas dari target renstra tahun 2015 yaitu 94,47%. Untuk tahun 2016 APK SMP/MTs target renstra sebesar 95,98%.
4.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/PAKET C.
Indikator Kinerja APK SMA/SMK/MA/PAKET C
TABEL APK SMP/MTs TAHUN 2015 Target Realisasi 2015 68,21%
Capaian
69,03%
101,20%
Capaian Kinerja
101,20%
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil capaian APK SMA/SMK/MA/PAKET C tahun 2015. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-58
AKUNTABILITAS kinerja
Hasil capaian ini dihitung dari jumlah siswa dijenjang pendidikan tertentu dibagi jumlah penduduk kelompok usia sesuai jenjangnya dikali 100. Realisasi indikator kinerja pada tahun 2015 sebesar 69,03% dengan capaian 101,20%. Dibandingkan dengan target tahun 2015 yaitu sebesar 68,21% maka angka tersebut mengalami kenaikan. Angka tersebut diperoleh dari jumlah siswa 7.971 dibagi jumlah penduduk kelompok usia sesuai jenjangnya 11.547 dikali 100%. Tabel formulasi realisasi indikator kinerja Persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA FORMULASI/ PENJELASAN
INDIKATOR KINERJA Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA
Pencapaian
KET
Jumlah Peserta Didik yang duduk di SMA/SMK/MA 7.971 x 100% = 69,03% dibanding dengan Jumlah Penduduk 11.547 kelompok usia 16-18 Th dikali 100 %
APK
SMA/SMK/MA
tersebut
didukung
oleh
program/kegiatan sebagai berikut : TABEL PROGRAM/KEGIATAN YANG MENDUKUNG APK SMA/SMK/MA Indikator Kinerja
Program
Kegiatan
2
1
APK SMA/SMK/ MA
Program Pendidikan Menengah
3
Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah Penyelenggaraan Paket C setara SMU Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah (DAK) Penambahan ruang kelas sekolah (DAK) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah (DAK)
Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran (Rp.)
4
5
206.950.000
206.122.000
826.887.600
778.141.000
642.950.000
642.650.000
2.298.950.000
2.297.750.000
402.200.000
401.750.000
Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat bangunan
sekolah, kegiatan
Penyelenggaraan Paket C setara SMU, kegiatan Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah (DAK), kegiatan Penambahan ruang kelas sekolah (DAK) dan Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah (DAK) dimaksudkan untuk meningkat APK SMA/SMK. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-59
AKUNTABILITAS kinerja
Kegiatan
diatas
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
APK
SMA/SMK/MA namun masih banyak ditemukan kendala yang terjadi. Anggaran yang tersedia terbatas salah satu kendala yang terjadi. Selain itu masih adanya siswa yang putus sekolah, karenanya peningkatan kegiatan penyelenggaraan paket C setara SMU terus ditingkatkan. Adanya bantuan dari pusat untuk siswa yang tidak mampu juga sangat membantu keberlangsungan anak untuk tetap bersekolah. TABEL PENCAPAIAN APK SMA/SMK/MA DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 Indikato r Kinerja
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Target 2015
Ket (Naik/ turun)
1
2
3
4
5
6
7
APK SMA/SMK/ MA
56,69%
59,78%
66,3%
69,03%
68,21%
Naik
Apabila dilihat dari tabel diatas maka APK SMA/SMK/MA dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 terus mengalami peningkatan. Tahun 2012 APK SMA/SMK/MA sebesar 56,69%, tahun 2013 59,78%, tahun 2014 66,3% dan tahun 2015 69,03% naik dari target renstra tahun 2015 sebesar 68,21%. Berikut grafik perkembangan APK SMA/SMK/MA/PAKET C dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 : GRAFIK PERKEMBANGAN APK SMA/SMK/MA/PAKET C DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
56,69
59,78
66,3
69,03 APK SMA/SMK/MA TAHUN
2012
2013
2014
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2015
III-60
AKUNTABILITAS kinerja
TABEL TARGET DAN REALISASI APK SMA/SMK/MA Indikator Kinerja
Realisasi 2014
Realisasi 2015
2015
66,3%
69,03%
68,21%
APK SMA/SMK/MA
Target RPJMD 2016 73,97%
Tabel di atas menunjukan APK SMA/SMK/MA tahun 2014 sebesar 66,3%. Tahun 2015 sebesar 69,03% berada di atas target renstra tahun 2015 yaitu sebesar 68,21%. Untuk tahun 2016 APK SMA/SMK/MA target renstra sebesar 73,97%.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Angka Partisipasi Murni (APM) adalah perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase (22.055 : 24.899 x 100%). Indikator APM digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan yang sesuai. Semakin tinggi APM berarti banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah pada tingkat pendidikan tertentu. Nilai ideal APM=100% karena adanya murid usia sekolah dari luar daerah tertentu, diperbolehkannya mengulang di setiap tingkat, daerah, kota atau daerah perbatasan. 1. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI. TABEL ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) SD/MI TAHUN2015 Indikator Kinerja
Target
Realisasi 2015
Capaian
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI.
96,73%
94,80%
98,00%
Capaian Kinerja
98,00%
Dilihat dari tabel di atas realisasi APM SD/MI sebesar 94,80% dari 96,73% yang ditargetkan capaian kinerja 98.00%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-61
AKUNTABILITAS kinerja
Belum
tercapainya realisasi kinerja terhadap target kinerja ini
disebabkan karena adanya peningkatan jumlah peserta didik yang duduk di SD sederajat dengan umur masih dibawah 7 tahun. Peserta didik yang baru berumur 5-6 tahun sudah duduk di kelas 1 SD sederajat, kedepan Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan perlu membuat regulasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan ketentuan bahwa peserta didik yang duduk dikelas 1 SD/sederajat sudah berumur minimal 7 tahun, selain itu juga perlu diperbaiki mutu belajar, agar peserta didik yang belajar di sekolah dasar sederajat diharapkan sudah lulus sekolah dasar ketika mereka berumur 12-13 tahun. Pencapaian APM SD/MI ini diperoleh dari jumlah siswa usia 7-12 sebanyak 23.843 dibagi jumlah penduduk usia 7 -12 sebanyak 25.151 di kali 100%. Tabel formulasi realisasi indikator kinerja Persentase Angka Partisipasi Murni SD/MI FORMULASI/ PENJELASAN
INDIKATOR KINERJA Angka Partisipasi Murni SD/MI
KET
jumlah siswa usia 712 dibagi jumlah penduduk usia 7 -12 di kali 100%.
23.843 25.151
x 100% = 94,80%
Berikut tabel pencapaian APM SD/MI dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : TABEL REALISASI APM SD/MI DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 Indikato r Kinerja
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Target 2015
Ket (Naik/ turun)
1
2
3
4
5
6
7
APM SD/MI
94,32%
94,6%
88,58%
94,80%
96,73%
Turun
Dari tabel diatas dapat realisasi capaian APM SD/MI dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Tahun 2012 realisasi sebesar 94,32%, tahun 2013 realisasi sebesar 94,6%, tahun 2014 realisasinya turun menjadi 88,58% dan tahun 2015 meningkat menjadi 94,80 tetapi apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan maka tersebut mengalami penurunan. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-62
AKUNTABILITAS kinerja
Penurunan realisasi APM tersebut disebabkan masih adanya siswa jenjang SD/MI usia 7-12 tetapi sudah masuk dijenjang SMP/MTs. Di bawah ini grafik pencapaian APM SD/MI dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : GRAFIK PENCAPAIAN APM SD/MI DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
94,6
94,32
88,58
94,8 APM SD/MI TAHUN
2013
2012
2014
2015
TABEL TARGET DAN REALISASI APM SD/MI Indikator Kinerja
Realisasi 2014
Realisasi 2015
1
2
3
4
5
88,58%
94,80 %
96,73%
97,82%
APM SD/MI
Target RPJMD 2015 2016
Pada tabel di atas terlihat perbandingan capaian APM SD/MI tahun 2014 dan tahun 2015. Tahun 2014 realisasinya sebesar 88,58% dan tahun 2015 meningkat menjadi 94,80% tetapi apabila angka tersebut di bandingkan target 2015 maka tersebut di bawah target yang ditetapkan. Sedangkan untuk target APM SD/MI tahun 2016 sebesar 97,82%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-63
AKUNTABILITAS kinerja
2. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs. TABEL ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) SMP/MTs Indikator Kinerja
Target
Realisasi 2015
Capaian
1
2
3
4
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs
75,76%
75,64%
99,84%
Capaian Kinerja
99,84%
Tabel diatas menunjukan pencapaian APM SMP/MTs tahun 2015 sebesar 75,64% dari 75,76% yang ditargetkan dengan capaian kinerja 99,84%. Dalam rangka meningkatkan capaian pada indikator-indikator yang masih belum mencapai target tersebut tentu diperlukan segala upaya, dalam hal ini Dinas Pendidikan secara bertahap mulai berbenah melalui program-program yang dicanangkan dalam setiap tahun anggaran, hingga dari
data
dapat
bertambahnya
dilihat
sarana
tingkat
prasarana
capaian sekolah,
Dinas
jumlah
Pendidikan ruang
kelas
dari dan
bangunan sekolah dimana upaya tersebut untuk memenuhi keterbatasan daya tampung sekolah, faktor dominan dalam meninggikan nilai APK adalah dengan terjangkaunya dan ketersediaan layanan pendidikan yang diberikan pemerintah daerah. Selain itu juga pemberian beasiswa miskin yang digalakkan pemerintah daerah merupakan instrumen yang baik untuk menghambat banyaknya perserta didik yang putus sekolah, karena ketidakmampuan masyarakat/orang tua untuk menyekolahkan anaknya, yang pada akhirnya nilai APK akan berkurang. Pencapaian APM SMP/MTs tersebut diperoleh dari jumlah siswa usia 1315 sebanyak 9.065 dibagi jumlah penduduk usia 13-15 tahun sebanyak 11.984 dikali 100%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-64
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel formulasi realisasi indikator kinerja Persentase Angka Partisipasi Murni SMP/MTs FORMULASI/ PENJELASAN
INDIKATOR KINERJA Angka Partisipasi Murni SMP/MTs
KET
jumlah siswa usia 1315 dibagi jumlah penduduk usia 13-15 tahun dikali 100%
9.065 x 100% = 62,24% 11.984
Berikut tabel pencapaian APM SMP/MTS dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 : TABEL REALISASI APM SMP/MTS DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 Indikato r Kinerja 1
APM SMP/MTs
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Target 2015
Ket (Naik/ turun)
2
3
4
5
6
7
67,82%
69,21%
71,47%
75,64%
75,76%
Turun
Dari tabel tersebut dapat dilihat realisasi APM SMP/MTs dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Tahun 2012 realisasi APM SMP/MTs sebesar 67,82%, tahun 2013 sebesar 69,21%, tahun 2014 sebesar 71,47% dan tahun 2015 sebesar 75,64%, dibandingkan dengan target 2015 sebesar 75,76% maka angka tersebut mengalami penurunan. Berikut grafik pencapaian APM SMP/MTs dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : GRAFIK PENCAPAIAN APM SMP/MTs DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
67,82
69,21
71,47
75,64
APM SMP/MTs TAHUN
2012
2013
2014
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2015
III-65
AKUNTABILITAS kinerja
TABEL TARGET DAN REALISASI APM SMP/MTs Indikator Kinerja
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Target RPJMD 2015 2016
1
2
3
4
5
APM SMP/MTs
71,47%
75,64 %
75,76%
77,27%
Dari tabel di atas terlihat APM SMP/MTs tahun 2014 terealisasi sebesar 71,47%, tahun 2015 terealisasi sebesar 75,64 % dari 75,76% yang ditargetkan, angka tersebut berada sedikit dibawah target yang ditetapkan, sedangkan untuk tahun 2016 target APM SMP/MTs sebesar 77,27%.
3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA. TABEL ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) SMA/SMK/MA Indikator Kinerja
Target
Realisasi 2015
Capaian
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA.
54,03%
50,91%
94,23%
Capaian Kinerja
94,23%
Dari tabel di atas dapat dilihat realisasi APM SMA/SMK/MA tahun 2015 sebesar 50,91% dari 54,03% yang ditargetkan dengan capaian kinerja 94,23%. Hasil capaian tersebut diperoleh dari jumlah siswa usia 16-18 sebanyak 5.879 dibagi jumlah penduduk usia 16 – 18 tahun sebanyak 11.547 dikali 100%.
Terjadi
penurunan
capaian
APM
SMA/SMK/MA
salah
satu
penyebabnya adalah adanya anak usia 16-18 tahun yang masih dibangku SMP.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-66
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel formulasi realisasi indikator kinerja Persentase APM SMA/SMK/MA FORMULASI/ PENJELASAN
INDIKATOR KINERJA Angka Partisipasi Murni SMA/SMK
KET
jumlah siswa usia 1618 sebanyak 5.879 5.879 x 100% = 50,91% dibagi jumlah penduduk usia 16 – 18 11.547 tahun sebanyak 11.547 dikali 100%
Berikut tabel pencapaian realisasi APM SMA/SMK/MA dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 : TABEL REALISASI APM SMA/SMK/MA DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 Indikato r Kinerja
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Target 2015
Ket (Naik/ turun)
1
2
3
4
5
6
7
APM SMA/SMK/ MA
42,81%
44,77%
49,17%
50,91%
54,03%
Turun
Tabel di atas menunjukan pencapaian APM SMA/SMK/MA dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Tahun 2012 terealisasi sebesar 42,81%, tahun 2013 terealisasi sebesar 44,77%, tahun 2014 terealisasi sebesar 49,17% dan tahun 2015 terealisasi sebesar 50,91% turun dari target tahun 2015 sebesar 54,03%. Di bawah ini grafik pencapaian realisasi APM SMA/SMK/MA dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 : GRAFIK PENCAPAIAN APM SMA/SMK/MA DARI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN TAHUN 2015
42,81
44,77
2012
2013
49,17
50,91
APM SMA/SMK/MA TAHUN
2014
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2015
III-67
AKUNTABILITAS kinerja
TABEL TARGET DAN REALISASI APM SMA/SMK/MA Indikator Kinerja APM SMA/SMK/MA
Realisasi 2014
Realisasi 2015
49,17%
50,91 %
Target RPJMD 2015 2016 54,03%
59,79%
Tabel di atas menunjukan realisasi APM SMA/SMK/MA tahun 2014 sebesar 49,17%, tahun 2015 terealisasi 50,91% dari target 54,03%, angka tersebut berada dibawah target yang ditetapkan. Untuk target 2016 sebesar 59,79%.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Siswa SMK Yang Di Serap Di Dunia Kerja TABEL SISWA SMK YANG DI SERAP DI DUNIA KERJA Indikator Kinerja Persentase Siswa SMK Yang Di terima Di Dunia Kerja
Target
Realisasi 2015
Capaian
55%
32,97%
59,95%
Capaian Kinerja
59,95%
Dari tabel diatas terlihat siswa SMK Yang di serap di dunia kerja capaian kinerja 59,95%, terealissi 32,97% dari target 55%. Hasil capaian ini dihitung dari jumlah siswa lulusan SMK yang di terima di dunia kerja sebanyak 184 orang dibagi jumlah lulusan SMK di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak 558 orang dikali 100 persen. Tabel Formulasi realisasi indikator kinerja Persentase Siswa SMK Yang Di terima Di Dunia Kerja INDIKATOR KINERJA Persentase Siswa SMK yang di terima Di Dunia Kerja
FORMULASI/ PENJELASAN
KET
jumlah siswa lulusan SMK yang di terima di dunia kerja orang dibagi jumlah 184 lulusan SMK di Kabupaten Hulu Sungai 558 Selatan orang dikali 100 persen
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
x 100% = 32,97%
III-68
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel di bawah ini data siswa SMK yang diserap di dunia kerja di tahun 2015 sebagai berikut : TABEL SISWA SMK YANG DI SERAP DI DUNIA KERJA TAHUN 2015 NO
SEKOLAH
LULUSAN
YANG BEKERJA
1.
SMKN 1 LOKSADO
50 ORANG
10 ORANG
2.
SMKN1 KANDANGAN
221 ORANG
76 ORANG
3.
SMKN 2 KANDANGAN
219 ORANG
53 ORANG
4.
SMKN 1 DAHA SELATAN
68 ORANG
45 ORANG
JUMLAH
558 ORANG
184 ORANG
Sumber. Dinas Pendidikan Kab. Hulu Sungai Selatan Tahun 2015
Tabel di atas terlihat dari 558 orang lulusan SMKN, yang di serap di dunia kerja hanya 184 orang atau 32,97%. Angka ini di bawah target yang ditetapkan tahun 2015 yaitu sebesar 55%. Rendahnya serapan lulusan SMK yang diterima di dunia kerja salah satu faktor penyebabnya adalah sedikit sekali perusahaan yang ada di Hulu Sungai Selatan dan sekitar daerah tetangga sehingga tidak bisa menyerap banyak tenaga kerja, selain itu perusahaan batu bara yang banyak diminati saat ini sedang mengalami kelesuan pemasaran yang berakibat pada sedikitnya serapan siswa yang bekerja.
SASARAN 2;
Meningkatnya kesadaran hukum dan ketaatan terhadap norma dan peraturan perundangundangan yang berlaku
Pencapaian target kinerja sasaran 2 pada Tujuan 1 : Meningkatkan Pemerataan
dan
Mutu
Pendidikan
di
Misi
II
“Meningkatkan
dan
Mengembangkan Potensi Daerah.” adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota
100% (1:609 /RT)
100% (1:609 /RT)
100
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-69
AKUNTABILITAS kinerja
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota
100%
100%
100
Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
100% (3 x patroli dlm sehari)
100% (3 x patroli dlm sehari)
100
Tidak terjadi
Tidak terjadi
Tercapai
Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif
40 ormas
40 ormas
100
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu)
78%
68,75%
88,14
INDIKATOR KINERJA
Tidak terjadinya Konflik Sosial
Rata-rata
97,63 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa bahwa rata-rata capaian sasaran Meningkatnya kesadaran hukum dan ketaatan terhadap norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku telah mencapai kinerja 97,63%.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Cakupan
rasio
petugas
perlindungan
masyarakat
(Linmas)
di
kabupaten/kota INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota
100% (1:609 /RT)
100% (1:609 /RT)
100
Dilihat dari tabel di atas realisasi indikator kinerja sasaran Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota sebesar 100% atau target telah tercapai. Pencapaian realisasi tersebut didapat dari Jumlah Anggota Linmas sebanyak 609 orang dibagi Jumlah RT sebanyak 609 RT dikali 100%. Formula Realisasi Capaian Kinerja Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
Persentase Anggota Linmas per RT
Jumlah Anggota Linmas dibagi Jumlah RT dikali 100%
609 x 100% =100% 609
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-70
AKUNTABILITAS kinerja
Pada tahun 2015 jumlah anggota Linmas se Kabupaten HSS adalah 609, sedangkan jumlah RT se Kabupaten HSS 609. Sehingga Persentase anggota Linmas per RT pada Tahun 2015 adalah sebesar 100 %. Tabel perbandingan realisasi Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TUR UN
Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota
48,6% (1:296 /RT)
48,6% (1:296 /RT)
100% (1:609 RT)
Naik
Target RPJMD 2015
2016
100% (609 RT)
100% (609 RT)
Grafik Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 120,00% 100% 100,00% Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota
80,00%
60,00% 48,60%
48,60%
40,00%
20,00%
0,00% 2013
2014
2015
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan
program-program dan
kegiatan
utama yang dilaksanakan
selama tahun 2015 melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada Seksi Perlindungan Masyarakat Satpol PP. Kab. HSS yaitu dalam Program pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan pada Kegiatan Pengamanan Pemilu. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kegiatan dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-71
AKUNTABILITAS kinerja
Target dan Realisasi Kegiatan untuk mendukung Capaian Indikator Kinerja Sasaran No.
Program/Kegiatan
Keluaran/Output Kegiatan
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
Persentase Pencapaian (%) 6
1 kegiatan
1 keg.
1 Keg.
100
1
Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Kegiatan Pengamanan Pemilu.
Pada
Kegiatan
Pengamanan
Pemilihan
Umum,
telah
berhasil
memberikan fasilitasi Anggota Linmas untuk 550 TPS, masing-masing 2 anggota Linmas sehingga berjumlah 1.100. Persentase pencapaian menjadi sebesar 100% disebabkan adanya kegiatan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan.
Bahkan difasilitasi pula untuk Linmas Desa
masing 2 anggota Linmas. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang mendukung pencapaian kinerja dapat dilihat pada tabel berikut : Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung PAGU ANGGARAN Sasaran Meningkatnya Rasio Perlindungan Masyarakat.
Program / kegiatan
Sebelum Perubaha n (Rp)
Setelah Perubaha n (Rp)
REALISA SI (Rp)
%
Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Kegiatan Pengamanan Pemilu.
568.420.000,- 568.420.000,- 558.844.000,-
Dokumentasi kegiatan pendukung
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-72
98,32
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota INDIKATOR KINERJA Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
100%
100%
100
Pada indikator Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota capaian kinerja tahun 2015 tercapai 100%. Formula Realisasi Capaian Kinerja Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
cakupan penegakan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah
jumlah pelanggaran perda dan/atau peraturan kepala daerah yang diselesaikan di tahun bersangkutan dibagi jumlah pelanggaran perda dan/ atau peraturan kepala daerah yang dilaporkan dan/atau dipantau di tahun bersangkutan x 100%
204 x 100% =100% 204
Pada tahun 2015 jumlah pelanggaran perda dan/atau peraturan kepala daerah yang diselesaikan sebanyak 204 kasus, dari jumlah pelanggaran perda dan/ atau peraturan kepala daerah yang dilaporkan dan/atau dipantau di tahun 2015 sebanyak 204 kasus. Sehingga capaian kinerja indikator cakupan penegakan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah sebesar 100%. Tabel perbandingan realisasi cakupan penegakan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TUR UN
cakupan penegakan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah
100%
100%
100%
tetap
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-73
Target RPJMD 2015
2016
100%
100%
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik cakupan penegakan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015
cakupan penegakan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah 120%
100%
100%
100%
100% 80%
cakupan penegakan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah
60% 40% 20% 0% 2013
2014
2015
Dalam usaha pencapaian target indikator tersebut di dukung oleh program dan kegiatan yang dilaksanakan khususnya pada kantor satuan polisi pamong praja. Realisasi kegiatan pendukung pencapain indikator tersebut diatas terlihat pada tabel berikut. Target dan Realisasi Kegiatan pendukung pencapaian indikator kinerja No.
Program/Kegiatan
Keluaran/Output Kegiatan
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
204 Kasus
204 Kasus
1
Persentase Pencapaian (%) 6
Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Kegiatan Pengawasan pengendalian dan evaluasi keg. Polisi Pamong Praja
Jumlah Laporan/temuan yang diselesaikan.
100
Pada Kegiatan Pengawasan pengendalian dan evaluasi keg. Polisi Pamong
Praja,
telah
berhasil
memberikan
fasilitasi
Penertiban
dan
penegakan Peraturan Perundang-undang Daerah. Persentase pencapaian adalah sebesar 100% disebabkan semua laporan dan temuan pelanggaran dapat diselesaikan. Selain penyelesaian secara administrasi ada yang dilakukan eksekusi seperti pencabutan ijin, pemusnahan barang bukti dan pembongkaran paksa. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-74
AKUNTABILITAS kinerja
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja dapat dilihat pada tabel berikut : Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung Pencapaian indikator sasaran PAGU ANGGARAN PROGRAM / KEGIATAN
SASARAN Meningkatnya Penegakan Peraturan Perundangan Daerah.
Sebelum Setelah REALISASI % (Rp) Perubahan Perubahan (Rp) (Rp)
Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Kegiatan Pengawasan pengendalian dan evaluasi keg. Polisi Pamong Praja
50.260.000,-
50.260.000,-
50.260.000,-
100
Dokumentasi kegiatan penegakan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-75
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
100% (3 x patroli dlm sehari)
100% (3 x patroli dlm sehari)
100
Dilihat dari tabel di atas realisasi indikator kinerja sasaran Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sebesar 100% atau target telah tercapai. Capaian realisasi tersebut juga sudah tercapai atas target pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Pemerintahan Dalam Negeri, bahwa dalam sehari dilakukan 3 kali patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Tabel perbandingan realisasi Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TUR UN
33,33% (1 x patroli dlm sehari)
33,33% (1 x patroli dlm sehari)
100% (3 x patroli dlm sehari)
Naik
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-76
Target RPJMD 2015
2016
100% (3 x patroli dlm sehari)
100% (3 x patroli dlm sehari)
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 120,00% 100% 100,00% 80,00% Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
60,00% 40,00%
33,33%
33,33%
2013
2014
20,00% 0,00% 2015
Capaian indikator sasaran ini didukung melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada Seksi Ketertiban Umum SatpoP PP. Kab. HSS yaitu dalam Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal pada Kegiatan Pengawasan pengendalian dan evaluasi keg. Polisi Pamong Praja. Target dan Realisasi Kegiatan pendukung capaian No.
Program/Kegiatan
Keluaran/Output Kegiatan
Target
Realisasi
1
2
3
4
5
Jumlah Personil Patroli Siaga 10 Orang/Kegiatan
2.304 OK
2.304 OK
1
Persentase Pencapaian (%) 6
Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Kegiatan Pengawasan pengendalian dan evaluasi keg. Polisi Pamong Praja
100
Pada Kegiatan Pengawasan pengendalian dan evaluasi keg. Polisi Pamong Praja, telah berhasil memberikan fasilitasi Patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat tiga kali sehari. Persentase pencapaian menjadi sebesar 100% disebabkan adanya penambahan jadwal patroli.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-77
AKUNTABILITAS kinerja
Namun demikian terdapat pula pembatalan jadwal patroli harian atau bahkan tambahan patroli lebih tiga kali sehari sesuai kebutuhan. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung PAGU ANGGARAN NO
1
SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
Sebelum Perubahan (Rp)
Setelah Perubahan (Rp)
REALISASI (Rp)
50.260.000,-
50.260.000,-
50.260.000,-
%
Meningkatnya Program Pemeliharaan Patroli Siaga
Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Kegiatan Pengawasan pengendalian dan evaluasi keg. Polisi Pamong Praja
Dokumentasi kegiatan pendukung
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-78
100
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Tidak terjadinya Konflik Sosial INDIKATOR KINERJA Tidak terjadinya Konflik Sosial
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Tidak terjadi
Tidak terjadi
Tercapai
Capaian kinerja Indikator tidak terjadinya Konflik Sosial di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 tercapai 100%, Dimana hal ini menunjukkan bahwa suasana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan selama tahun 2015 sangat kondusif dan meningkatnya kesadaran hukum dan ketaatan terhadap norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ini terlihat dari 0 (nol) kejadian selama tahun 2015. Hal ini disebabkan antara lain adalah : a. Meningkatnya kesadaran antar pemeluk agama yang disebabkan antara lain adanya kegiatan-kegiatan rutin dari Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB), pertemuan Tokoh-tokoh Lintas Agama serta kegiatan lain yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kesadaran antar pemeluk agama. b. Meningkatnya Solidaritas antar pemeluk agama, seiring dengan meningkatnya Teknologi Informasi yang menyebabkan perubahan pola pikir Kemasyarakatan dalam hubungan antar umat beragama. c. Meningkatnya kesadaran dan kesabaran penduduk yang disebabkan antara lain adanya kegiatan-kegiatan Penyuluhan Rutin kepada Kemasyarakatan
terkait
Sosialisasi/penyuluhan
dengan
tentang
peningkatan Kamtramtibmas,
rasa
Solidaritas,
serta
upaya
Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Umat Islam dan juga adanya Penggalangan Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) dalam upaya menciptakan kegiatan Pencegahan Dini terhadap adanya Potensi Konflik Sosial.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-79
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel perbandingan realisasi Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 2014
2015
KINERJA NAIK/TUR UN
Tidak terjadi
Tidak terjadi
Naik
INDIKATOR KINERJA Tidak terjadinya Konflik Sosial
Target RPJMD 2015
2016
Tidak terjadi
Tidak terjadi
Adapun program dan kegiatan dalam penunjang pencapaian indikator kinerja sasaran Tidak terjadinya Konflik Sosial di wilayah pemerintah kabupaten hulu sungai selatan tahun 2015 sebagai berikut
No
1.
Program / Kegiatan
Alokasi
Realisasi
Anggaran
Keuangan
(Rp)
(Rp)
Realisasi Realisasi Keuangan Fisik (%)
(%)
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Sosialisasi peraturan perundangundangan 2.
35.652.000
17.762.000
49.82
100
322.154.000
286.002.700
88.78
100
12.140.000
8.540.000
70.35
100
24.154.600
23.554.600
97.52
100
23.401.200
23.351.200
99.79
100
21.312.250
20.404.250
95.74
100
455.642.000
410.776.500
90.15
100
Program pemeliharaan kamtramtibmas dan pencegahan tindak kriminal Kegiatan Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan (KOMINDA)
3.
Program pengembangan wawasan kebangsaan Kegiatan Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat Peningkatan
wawasan
kebangsaan
masyarakat 4.
Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan Kegiatan
Seminar,
talk
show,
diskusi
peningkatan wawasan kebangsaan Kegiatan
Penyuluhan
pendidikan
pengetahuan bela negara (PPBN) 5.
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Kegiatan
Penyuluhan
pencegahan
peredaran/penggunaan minuman keras dan narkoba
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-80
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
40 ormas
40 ormas
100
Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif Capaian
indikator
Forum
komunikasi
pembauran
antar
umat
beragama dan organisasi masyarakat yang aktif pada tahun 2015 tercapai 100%, capaian ini didapat dari perbandingan realisasi Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif sebanyak 40 ormas dibanding dengan target sebanyak 40 ormas. Capaian kinerja ini di dukung oleh faktor seperti halnya, yang pertama, dengan meningkatnya kesadaran penduduk dalam mentaati peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan Organisasi Masyarakat, melalui kegiatankegiatan Penyuluhan serta adanya persyaratan yang diharuskan dalam hal permintaan
bantuan
kepada
Pemerintah
Daerah.
Yang
kedua,
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melibatkan diri dalam
berorganisasi,
seiring
dengan
meningkatnya
pengetahuan
masyarakat tentang organisasi yang sedang berkembang. Formula Realisasi Capaian Kinerja Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif
jumlah Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif dibanding dengan target sebanyak 40 ormas x 100%
40 x 100% =100% 40
Tabel perbandingan realisasi Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TUR UN
40 ormas
40 ormas
40 ormas
tetap
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Target RPJMD 2015
2016
40 ormas
40 ormas
III-81
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif
Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif 50 40
40
40
40 Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif
30 20 10 0 2013
2014
2015
Dok. Kegiatan forum komunikasi pembauran antar umat beragama
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-82
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Kehidupan Berpolitik (Pemilu) INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
78%
68,75%
88,14
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu)
capaian kinerja indikator Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu) tercapai 88,14%. Dari target 78% partisipasi masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015, terealisasi sebesar 68,75%. Formula Realisasi Capaian Kinerja Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Kehidupan Berpolitik (Pemilu) Indikator Kinerja Tingkat masyarakat kehidupan (pemilu)
Formula Realisasi
partisipasi dalam berpolitik
Perhitungan
Jumlah pemilih yang menggunakan hak pemilih dibagi dengan jumlah pemilih tetap dikali 100%
118.116 x 100% =68,75% 171.808
Faktor-faktor penghambat tidak tercapainya indikator tersebut tahun 2015 dikarenakan : a. Kurangnya
kesadaran
masyarakat
dalam
kehidupan
berpolitik
(pemilu) meskipun upaya dari pemerintah sudah maksimal dengan mengadakan
penyuluhan,
penyebaran
brosur,
siaran
keliling,
pemasangan baliho/spanduk. b. Pertemuan antara pasangan calon dengan masyarakat pemilih kurang intens. c. Tingkat kesadaran politik masyarakat baik itu pemilih pemula maupun pemilih lanjut kurang memahami pentingnya partisipasi dalam hal mensukseskan pemilu sesuai tahapan. d. Tingkat kesejahteraan masyarakat pemilih masih rendah sehingga
mereka
mementingkan
bekerja
untuk
menambah
penghasilan
daripada hadir di tempat pemilihan.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-83
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel perbandingan realisasi Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu) dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015
INDIKATOR KINERJA Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu)
2014
2015
KINERJA NAIK/TUR UN
2015
2016
73,10%
68,75%
Turun
78%
78,5%
Target RPJMD
Grafik Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu)
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu) 74,00%
73,10%
73,00% 72,00% 71,00% 70,00%
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu)
68,75%
69,00% 68,00% 67,00% 66,00% 2014
2015
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang mendukung pencapaian kinerja dapat dilihat pada tabel berikut : Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung No
1.
Program / Kegiatan
Alokasi
Realisasi
Anggaran
Keuangan
(Rp)
(Rp)
Realisasi Realisasi Keuangan Fisik (%)
(%)
Program pendidikan politik masyarakat 1. Kegiatan Penyuluhan kepada masyarakat 2. Kegiatan
fasilitasi
59.183.500
53.571.000
90.52
100
4.375.000
1.430.000
32.69
100
16.680.000
13.631.250
81.72
100
40.829.500
9.059.500
22.19
100
148.848.250
133.468.500
89.67
100
penyelesaian
perselisihan partai politik 3. Kegiatan Fasilitasi bantuan keuangan partai politik 4. Kegiatan Pembinaan pemantauan LSM dan Ormas 2.
Program Dukungan Kelancaran Penyelengaraan Pemilu 1. Fasilitasi Penyelenggaraan Pemilu
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-84
AKUNTABILITAS kinerja
SASARAN 3;
Meningkatnya fasilitasi sumber daya tenaga kependidikan di Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah
Pencapaian target kinerja sasaran 3 pada Tujuan I : Meningkatkan Pemerataan
dan
Mutu
Pendidikan
di
Misi
II
:
Meningkatkan
dan
Mengembangkan Potensi Daerah adalah sebagai berikut : TARGET 2014
REALISASI 2014
% CAPAIAN
100%
27,06%
27,06
Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
68,20%
76,35%
111,95
Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
86,80%
90,08%
103,78
Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
95,19%
91,63%
garis96,26
INDIKATOR KINERJA Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Rata-rata
84,76 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Fasilitasi Sumber Daya Tenaga Kependidikan di Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah telah mencapai kinerja sebesar 84,76%. Grafik Persentase Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Tahun 2015
PERSENTASE GURU YANG MEMENUHI KUALIFIKASI S1/D-IV TAHUN 2015 90,08
91,63
GURU SLTP
GURU SLTA
76,35
GURU SD
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2014 seperti pada tabel dibawah yaitu: Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-85
AKUNTABILITAS kinerja
Program / Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rp)
Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan 1. Kegiatan Pendidikan Lanjutan Bagi Pendidik Untuk Memenuhi Standar Kualifikasi 2. Kegiatan Pengembangan Mutu Dan Kualitas Program Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan 3. Kegiatan Pengembangan Sistem Penghargaan Dan Perlindungan Terhadap Profesi Pendidik
Realisasi Keuangan (Rp)
Realisasi Keuangan (%)
Realisasi Fisik (%)
193.760.000
193.760.000
100
100
420.345.000
419.745.000
99,9
100
435.910.000
406.760.000
93,3
100
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV INDIKATOR KINERJA Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
100%
27,06%
27,06
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase Guru PAUD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV sebesar 27,06%, terealisasi 27,06% dari target 100%. Pencapaian realisasi tersebut didapat dari jumlah Guru PAUD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV (276 guru) dibanding dengan jumlah PNS Guru PAUD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (1.020 guru) dikali dengan 100 %. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
jumlah Guru PAUD yang Memenuhi Kualifikasi S1/DIV dibanding dengan jumlah PNS Guru PAUD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dikali dengan 100 %
276 x 100% =27,06% 1.020
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-86
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel perbandingan realisasi Persentase Guru PAUD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015
INDIKATOR KINERJA Persentase Guru PAUD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
27,06%
27,06%
Tetap
100%
100%
Grafik Persentase Guru PAUD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Persentase Guru PAUD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV 30,00%
27,06%
27,06%
25,00% 20,00% Persentase Guru PAUD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
15,00% 10,00% 5,00% 0,00% 2014
2015
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV INDIKATOR KINERJA Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
68,20%
76,35%
111,95
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV sebesar 111,95%, terealisasi 76,35% dari target 68,20%. Pencapaian realisasi tersebut didapat dari jumlah Guru SD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV (2.257 guru) dibanding dengan jumlah PNS Guru SD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (2.956 guru) dikali dengan 100 %. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-87
AKUNTABILITAS kinerja
Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
jumlah Guru SD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV dibanding dengan jumlah PNS Guru SD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dikali dengan 100 %
Perhitungan 2.257 x 100% =76,35% 2.956
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel perbandingan realisasi Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Persentase Guru SD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
2013 50%
2014
2015
65,43% 76,35%
Target RPJMD
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Naik
68,20%
78,8%
Grafik
Persentase Guru SD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Persentase Guru SD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV 90% 76,35%
80% 65,43%
70% 60%
50%
50%
Persentase Guru SD yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
40% 30% 20% 10% 0% 2013
2014
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2015
III-88
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV INDIKATOR KINERJA Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
86,80%
90,08%
103,78
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV sebesar 103,78%, terealisasi 90,08% dari target 86,80%. Pencapaian realisasi tersebut didapat dari jumlah Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV (1.072 guru) dibanding dengan jumlah PNS Guru SMP/MTs di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (1.190 guru) dikali dengan 100 %. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
jumlah Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV dibanding dengan jumlah PNS Guru SMP/MTs di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dikali dengan 100 %
Perhitungan 1.072 x 100% =90,08% 1.190
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel perbandingan realisasi Persentase Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Persentase Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Target RPJMD
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
80,82%
82,75%
90,08%
Naik
86,80%
91,20%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-89
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik
Persentase Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Persentase Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV 95,00% 90,08% 90,00% 85,00%
Persentase Guru SMP/MTs yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
82,75% 80,82%
80,00% 75,00% 2013
2014
2015
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV INDIKATOR KINERJA Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
95,19%
91,63%
96,26
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV sebesar 96,26%, terealisasi 91,63% dari target 95,19%. Pencapaian realisasi tersebut didapat dari jumlah Guru SMA/SMK yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV (591 guru) dibanding dengan jumlah PNS Guru SMA/SMK di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (645 guru) dikali dengan 100 %. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
jumlah Guru SMA/SMK yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV dibanding dengan jumlah PNS Guru SMA/SMK di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dikali dengan 100 %
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Perhitungan 591 x 100% =91,63% 645
III-90
AKUNTABILITAS kinerja
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel perbandingan realisasi Persentase Guru SMA/SMK yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Target RPJMD
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
93,81%
94,85%
91,63%
Turun
95,19%
96,79%
Grafik
Persentase Guru SMA/SMK yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV 96,00% 94,85%
95,00% 94,00%
93,81%
93,00% 91,63%
92,00%
Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
91,00% 90,00% 2013
TUJUAN
2
2014
2015
Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
Capaian tujuan kedua yakni “Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat” pada Misi ke dua yakni “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.”, dari realisasi capaian 1sasaran dengan 14 indikator sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 1 sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-91
AKUNTABILITAS kinerja
Sasaran 1; Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan Pencapaian target kinerja sasaran 2 pada Tujuan 2: Meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat di Misi II : Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
20%
40,29%
201,45
9%
-35,85%
-398,33
Persentase penurunan kematian neonatal
15%
-48,78%
-325,2
Persentase penurunan balita gizi kurang
15%
49,69%
331,27
100%
100,00%
100
100%
5,65%
5,65
40%
-518,88%
-1.297,20
1%
44,44%
4.444
100%
100,00%
100,00
80%
52,38%
57,14
100%
35,00%
35,00
35%
100,00%
285,71
76%
76%
100,00
67%
58,84%
87,82
Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80 Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat) Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan Persentase kk menggunakan jamban sehat Rata-rata
266,24 %
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ”Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan” adalah sebesar 266,24% .
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-92
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
20%
40,29%
201,45
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan sebesar 201,45%, terealisasi 40,29% dari target 20%. Persentase penurunan AKI adalah Selisih antara AKI melahirkan tahun n-1 (tahun 2014 sebesar 205 per 100.000 kelahiran hidup) dikurangi AKI melahirkan tahun n (tahun 2015 sebesar 122,4 per 100.000 kelahiran hidup) dibagi AKI melahirkan tahun n-1 (tahun 2014 sebesar 205 per 100.000 kelahiran hidup) dikalikan 100%. Target penurunan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 50% atau lebih dari tahun n-1. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase penurunan Angka Kematian Ibu Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
(
) (
Perhitungan
( ) )
AKI = Angka Kematian Ibu n-1 = tahun sebelumnya n = tahun berjalan
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel perbandingan realisasi Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
21,76%
40,29%
Naik
20%
30%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-93
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan 45,00% 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00%
40,29%
21,76%
2014
Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
2015
Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100 000 kelahiran hidup. AKI diperhitungkan pula pada jangka waktu 6 minggu hingga setahun setelah melahirkan.Cara perhitungan/rumus cakupan ini adalah:
AKI
=
Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
x 100.000
Indikator ini mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan kesehatan menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetric. AKI pada tahun 2015 mencapai angka 122,4 per 100.000 KH diperoleh dari data jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun sebesar 6 dan jumlah kelahiran hidup di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015 sebesar 3667 yang diperoleh dari data
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-94
AKUNTABILITAS kinerja
di bidang Kesga Dinas Kesehatan Kab. Hulu Sungai Selatan Berikut trend AKI dari tahun 2010 sampai dengan 2015.
Angka Kematian Ibu/100.000 KH 350 300
291 262
250 222
205
200 176
Angka Kematian Ibu/100.000 KH
150 122,4 100 50 0 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa trend AKI selama lima tahun berfluktuasi, hal ini disebabkan karena: a. Hampir semua desa sudah ada bidan desa b. Kemitraan bidan dengan dukun kampung c. Pelatihan Peningkatan kompetensi kebidanan d. Tersedianya Dokter spesialis kebidanan dan kandungan selama 24 jam
Penyebab angka kematian ibu pada tahun 2015 sebagian masih seputar masalah komplikasi pada kehamilan dan kelahirandiantaranya: Pre eklamsi berat, perdarahan post partum, DBD, dan kejang post partum. Indikator persentase penurunan AKI sudah mencapai target dengan ditunjukkan dengan realisasi lebih besar daripada target, namun demikian secara angka masih jauh dibawah target nasional maupun MDGs. Keberhasilan indikator tersebut diatas sangat dipengaruhi oleh capaian beberapa indikator antara yakni cakupan kunjungan bumil K4, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan pertolongan persalinan oleh bidan dan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, dan cakupan pelayanan
nifas.Berikut uraian indikator antara tersebut yang
merupakan standar pelayanan minimal (SPM).
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-95
AKUNTABILITAS kinerja
1.
Indikator Kinerja Cakupan kunjungan bumil K4 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalahcakupan Ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Kunjungan
ibu
hamil
sesuai
standar
adalah
pelayanan
yang
mencakup minimal : (1) Timbang badan dan ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid), (4) (ukur) tinggi fundus uteri, (5) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (6) temu wicara (pemberian
komunikasi
interpersonal
dan
konseling),
(7)
Test
laboratorium sederhana (Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC). Cara Perhitungan/Rumus cakupan ini adalah:
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
=
Jml Ibu Hamil yg memperoleh pelayanan antenatal K4 di satu wil. kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah sasaran ibu hamil di satu wil. kerja dalam kurun waktu yang sama
x 100%
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam peningkatan
pelayanan
pengembangan
program
kesehatan
ibu
peningkatan
dan
anak,
kesehatan
meliputi
reproduksi,
terutama pelayanan kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer). Cakupan kunjungan bumil K4 pada tahun 2015 mencapai angka 64,86% . Data ini diperoleh dari data jumlah Ibu Hamil yg memperoleh pelayanan antenatal K4 di Kabupaten Hulu Sungai pada tahun 2015 sebesar 3081 dan Jumlah sasaran ibu hamil di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015 sebesar 4750 yang diperoleh dari data di bidang Kesga. Berikut trend cakupan kunjungan bumil K4 dari tahun 2010 sampai dengan 2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-96
AKUNTABILITAS kinerja
cakupan kunjungan bumil K4 90,00% 80,00%
79,69%
82,90%
79%
70,00%
69,90%
60,00%
63,80%64,86%
50,00%
cakupan kunjungan bumil K4
40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik di atas terlihat bahwa trendcakupan kunjungan bumil K4 selama lima tahun cenderung turun, dan di tahun ke-6 (21015) ada sedikit peningkatan. Namun dibandingkan dengan target (2015) masih jauh mencapai. Menurut sumber informasi dari bidang Kesehatan Keluarga, belum tercapainya indikator ini disebabkan karena tingginya angka proyeksi. Sehingga yang riil ditemukan di lapangan tidak sebanyak yang diproyeksikan. Selain itu semakin meningkatnya pemeriksaan kehamilan pada dokter spesialis, dan jika pasien memeriksakan kehamilannya pada dokter spesialis mereka tidak lagi melapor pada bidan atau puskesmas setempat sehingga tidak tercatat pada puskesmas maupun bidan.
2. Indikator Kinerja Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Cara Perhitungan/Rumus cakupan ini adalah: Cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani
=
Jumlah Komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu x 100% Jml Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-97
AKUNTABILITAS kinerja
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam peningkatan
pelayanan
pengembangan
program
kesehatan
ibu
peningkatan
dan
anak,
kesehatan
meliputi
reproduksi,
terutama pelayanan kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer). Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2015 mencapai angka 109,26%. Data ini diperoleh dari Jumlah Komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif di Kabupaten Hulu Sungai pada tahun 2015 sebesar 1038 dan Jumlah Ibu dengan komplikasi kebidanan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015 sebesar 950
yang diperoleh dari data di bidang
Kesga. Berikut trend Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dari tahun 2010 sampai dengan 2015
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 120,00% 100,00% 80,00% 60,00%
109,26% 99% 95,30% 83,68% 83,44% 62,00%
40,00%
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
20,00% 0,00% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik di atas terlihat bahwa trend Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani selama lima tahun berfluktuasi dan mengalami penurunan pada dua tahun terakhir. Namun pada tahun ke-6 (2015) mengalami peningkatan dan melebihi 100%.
3. Indikator Kinerja Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan dan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-98
AKUNTABILITAS kinerja
tertentu. Persalinan oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh dokter spesialis kebidanan/ dokter umum/ bidan/ pembantu bidan/ perawat bidan. Cara Perhitungan/ Rumus cakupan ini adalah: Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
=
Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu x Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu 100% wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
Indikator ini digunakan untuk mengukur cakupan jangkauan pelayanan
kesehatan
khususnya
dalam
pelayanan
persalinan.
Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan dan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2015 mencapai angka 80% . Data ini diperoleh dari Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai pada tahun 2015 sebesar 3628 dan Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015 sebesar 4534 yang diperoleh dari data di bidang Kesga. Berikut trend Cakupan pertolongan persalinan
oleh
bidan
dan
tenaga
kesehatan
yang
memiliki
kompetensi kebidanan dari tahun 2010 sampai dengan 2015
cakupan pertolongan persalinan oleh bidan dan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 100%
95% 94% 92% 81%
80%
75%
80%
60% 40% 20%
cakupan pertolongan persalinan oleh bidan dan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
0% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa tren cakupan pertolongan persalinan
oleh
bidan
dan
tenaga
kesehatan
yang
memiliki
kompetensi kebidanan terus menurun selama lima tahun dari tahun Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-99
AKUNTABILITAS kinerja
2010 sampai dengan 2014. Meningkat sedikit pada tahun 2015. Namun jika dibandingkan dengan target tahun 2015 sebesar 90%, capaian kinerja ini masih belum mencapai target. Hal ini disebabkan karena proyeksi/ sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yg samasetiap tahun semakin besar. Dengan kata lain, di Kab. HSS tidak ditemukan Ibu ibu bersalin sebanyak yang diproyeksikan.
4.
Indikator Kinerja Cakupan pelayanan nifas Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan
neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Cara Perhitungan/Rumus cakupan ini adalah:
Cakupan Pelayanan NIfas
=
Jumlah ibu nifas yg telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Seluruh Ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
x 100%
Indikator ini digunakan untuk mengukur cakupan jangkauan pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya dalam pelayanan pasca persalinan. Cakupan pelayanan nifas pada tahun 2015 mencapai angka 80.22% . Data ini diperoleh dari Jumlah ibu nifas yg telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di Kabupaten Hulu Sungai pada tahun 2015 sebesar 3637 dan Jumlah
seluruh
sasaran ibu bersalin di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015 sebesar 4534 yang diperoleh dari data di bidang Kesga. BerikutCakupan pelayanan nifas dari tahun 2010 sampai dengan 2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-100
AKUNTABILITAS kinerja
Cakupan pelayanan nifas 120,00% 102,17% 95,68% 91,00% 82,10% 80,22% 74,89%
100,00% 80,00% 60,00%
Cakupan pelayanan nifas
40,00% 20,00% 0,00% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa tren cakupan pelayanan nifas
terus menurun selama lima tahun dari tahun 2010 sampai
dengan 2014, namun sedikit meningkat pada tahun 2015. Sementara jika dibandingkan dengan target (90%) maka indikator ini masih belum tercapai.Menurut sumber informasi dari bidang Kesehatan Keluarga, belum tercapainya indikator ini disebabkan karena tingginya angka proyeksi. Sehingga yang riil ditemukan di lapangan tidak sebanyak yang diproyeksikan. Hal ini seiring dengan cakupan pertolongan persalinan
oleh
bidan
dan
tenaga
kesehatan
yang
memiliki
kompetensi kebidanan, karena jika ibu hamil bersalin pada tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan otomatis akan selalu dikunjungi baik ibu nifasnya maupun bayi baru lahirnya.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase penurunan Angka Kematian Bayi INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
9%
-35,85%
-398,33
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase penurunan Angka Kematian Bayi sebesar -398,33% (Tidak Tercapai), terealisasi -35,85% dari target 9%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-101
AKUNTABILITAS kinerja
Persentase penurunan Angka Kematian Bayi adalah
selisih antara
Angka Kematian Bayi tahun n-1(tahun 2014 sebesar 15,9 per 1.000 kelahiran hidup) dikurangi Angka Kematian Bayi tahun n (tahun 2015 sebesar 21,6 per 1.000 kelahiran hidup)dibagi Angka Kematian Bayi tahun n-1 (tahun 2014 sebesar 15,9 per 1.000 kelahiran hidup)dikalikan 100%. Target penurunan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 22% atau lebih dari tahun n-1. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase penurunan Angka Kematian Bayi Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
(
) (
Perhitungan
( ) )
AKB = Angka Kematian Bayi n-1 = tahun sebelumnya n = tahun berjalan
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel perbandingan realisasi Persentase penurunan Angka Kematian bayi dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Persentase penurunan Angka Kematian bayi
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
-34,75%
-35,85%
Turun
9%
13%
Grafik Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
Persentase penurunan Angka Kematian bayi -34,20% -34,40%
2014
2015
-34,60% -34,80% -35,00%
-34,75% Persentase penurunan Angka Kematian bayi
-35,20% -35,40% -35,60% -35,80% -36,00%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
-35,85%
III-102
AKUNTABILITAS kinerja
Angka kematian bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia di bawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.Cara perhitungan/rumus cakupan ini adalah: AKB
Jumlah kematian bayi Jumlah kelahiran hidup
=
x 1.000
Indikator ini mencerminkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan proram KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi . AKB pada tahun 2015 mencapai angka 21,6 per 1000 KH diperoleh dari data Jumlah kematian bayi sebesar 93 kasus dan jumlah kelahiran hidup di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015 sebesar 3667 yang diperoleh dari data di bidang Kesga.Berikut trend AKB dari tahun 2010 sampai dengan 2015
Angka Kematian Bayi/1000 KH 25 21,6
20 15,9
15 13,4
14,3
10
Angka Kematian Bayi/1000 KH
11,8
11
5 0 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Jika dilihat dari grafik di atas, trend AKB selama 6 tahun cenderung naik. Tidak tercapainya indikator persentase penurunan AKB dan neonatal adalah masih rendahnya capaian indikator antara yakni
cakupan
neonatus
dengan
komplikasi
yang
ditangani.
Penyebab AKB terbanyak adalah BBLR ± 30%. BBLR ini sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu pada saat hamil yang Kurang Energi Kronik (KEK). Hal ini berhubungan dengan masih adanya ibu hamil KEK Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-103
AKUNTABILITAS kinerja
pada tahun 2015 sebanyak 416 orang bumil. Jika ditarik mundur ke belakang maka ada korelasi dengan status gizi ibu pada saat remaja. Status gizi dipengaruhi antara lain oleh ketersediaan pangan yang bergizi, tingkat pengetahuan, dan perilaku konsumsi. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan dan Persentase penurunan Angka Kematian Bayi adalah sebagai berikut Program
Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rp.)
Program Perbaikan Pemberian tambahan Gizi Masyarakat makanan dan vitamin 529,050,000
Realisasi Keuangan (Rp.) 517,965,000
% Realisasi Keuangan 97.90%
Berikut beberapa dokumentasi kegiatan yang dilakukan di masyarakat untuk menurunkan Angka Kematian Ibu melahirkan dan Angka Kematian Bayi
Si MIDUN KE FASKES (Kemitraan Bidan-Dukun ke Fasilitas Kesehatan)
Setiap dukun kampung yang merujuk bumil ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk bersalin maka diberikan insentif sebesar Rp. 200.000 per pasien.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-104
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase penurunan kematian neonatal INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
15%
-48,78%
-325,2
Persentase penurunan kematian neonatal
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase penurunan kematian neonatal sebesar -325,2% (Tidak Tercapai), terealisasi 48,78% dari target 15%. Persentase penurunan kematian neonatal adalah selisih antara jumlah kematian Neonatal tahun n-1 dikurangi jumlah Kematian Neonatal tahun n dibagi Angka Kematian neonatal tahun n-1dikalikan 100%. Kematian neonatal adalahkematian bayi yang lahir hidup dalam rentang waktu 28 hari sejak kelahiran. Kematian neonatal sudah termasuk dalam kematian bayi, karena kematian bayi adalah kematian usia 0-<1 tahun. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase penurunan kematian neonatal Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Persentase penurunan kematian neonatal
∑
( ∑
) (
∑
Perhitungan
( ) )
KN = Kematian Neonatal n-1 = tahun sebelumnya n = tahun berjalan
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel perbandingan realisasi Persentase penurunan kematian neonatal dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Persentase penurunan kematian neonatal
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
-5,13%
-48,78%
Turun
15%
20%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-105
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik Persentase penurunan Angka kematian neonatal
Persentase penurunan kematian neonatal 0,00% -10,00%
2014 -5,13%
2015
-20,00% Persentase penurunan kematian neonatal
-30,00% -40,00% -50,00%
-48,78%
-60,00%
Indikator
ini
juga
mencerminkan
tingkat
permasalahan
kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan proram KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi . Data jumlah kematian neonatal baru tahun 2014 dan 2015 dipisahkan dari jumlah kematian bayi. Jika dilihat dari trennya maka jumlah kematian neonatal dari tahun 2014 ke 2015 mengalami kenaikan seiring dengan jumlah kematian bayi. Penyebab AKB terbanyak adalah BBLR. BBLR ini sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu pada saat hamil yang Kurang Energi Kronik (KEK). Hal ini berhubungan dengan masih adanya ibu hamil KEK pada tahun 2015 sebanyak 416 orang bumil. Jika ditarik mundur ke belakang maka ada korelasi dengan status gizi ibu pada saat remaja.Status gizi dipengaruhi antara lain oleh ketersediaan pangan yang bergizi, tingkat pengetahuan, dan perilaku konsumsi. Sementara indikator SPM yang mendukung indikator capaian ini adalah cakupan kunjungan bayi dan cakupan neonatus dengan komplikasi.Berikut gambaran indikator SPM tersebut. 1. Indikator Kinerja Cakupan kunjungan bayi Cakupan
kunjungan
bayi
adalah
cakupan
bayi
yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter,
bidan,
dan
perawat
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
yang
memiliki
kompetensi
III-106
klinis
AKUNTABILITAS kinerja
kesehatan, paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cara Perhitungan/Rumus cakupan ini adalah: Cakupan Kunjungan bayi
Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
=
x 100 %
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam peningkatan
pelayanan
kesehatan
anak,
terutama
pelayanan
neonatus yang aman bebas risiko tinggi. Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2015 mencapai angka 72,16%. Data ini diperoleh dari jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu di Kabupaten Hulu Sungai pada tahun 2015 sebesar 3116 dan Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015 sebesar 4318 yang diperoleh dari data di bidang Kesga. Berikut trend Cakupan kunjungan bayi dari tahun 2010 sampai dengan 2015
cakupan kunjungan bayi 140,00% 127,20%
120,00% 100,00% 80,00%
102,17% 83,90% 78,48%76,00%
cakupan kunjungan bayi 72,16%
60,00% 40,00% 20,00% 0,00% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa tren cakupan kunjungan bayi mengalami penurunan yang cukup tajam, hal ini disebabkan adanya persepsi petugas dalam memahami definisi operasional kunjungan bayi dikembalikan seperti sebelum tahun 2014 dimana pada tahun 2014 satu orang bayi bisa tercatat lebih dari satu kali kunjungan. Jika dilihat dari target (90%) indikator ini masih belum mencapai target. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-107
AKUNTABILITAS kinerja
Menurut sumber informasi dari bidang Kesehatan Keluarga, belum tercapainya indikator ini disebabkan karena tingginya angka proyeksi. Sehingga yang riil ditemukan di lapangan tidak sebanyak yang diproyeksikan. 2. Indikator Kinerja Cakupan neonatus ditangani
dengan komplikasi yang
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
yang
ditangani
sesuai
dengan
standar
oleh
tenaga
kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Cara Perhitungan/Rumus cakupan ini adalah: Cakupan Neonatus dgn komplikasi yg ditangani
Indikator
=
Jumlah neonatus dgn komplikasi yg tertangani Jumlah seluruh neonatus dgn komplikasi yg ada
ini
digunakan
peningkatan
pelayanan
untuk
mengukur
kesehatan
anak,
x 100%
keberhasilan terutama
dalam
pelayanan
neonatus yang aman bebas risiko tinggi. Berikut trend Cakupan kunjungan bayi dari tahun 2010 sampai dengan 2015
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 70,00% 61,73% 58,89%
60,00% 50,00% 40,00%
44,64% 42,60% 37,65% 37,00%
30,00% 20,00%
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
10,00% 0,00% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa tren cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditanganimengalami peningkatan yang cukup tajam,
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-108
AKUNTABILITAS kinerja
hal ini disebabkan sudah tersedianya tenaga dokter spesialis anak selama 24 jam. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran Persentase penurunan kematian neonatal adalah sebagai berikut Program
Alokasi Anggaran (Rp.)
Kegiatan
Program Perbaikan Penanggulangan Gizi Masyarakat Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan 266,424,375 Akibat kurang Yodium (GAKY),
Realisasi Keuangan (Rp.)
% Realisasi Keuangan
99.84%
266,004,375
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase penurunan balita gizi kurang INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Persentase penurunan balita gizi kurang
15%
49,69%
331,27
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase penurunan balita gizi kurang sebesar 331,27% (Tercapai), terealisasi 49,69% dari target 15%. Persentase penurunan balita gizi kurang adalah selisih antara jumlah balita gizi kurang
tahun n-1 dikurangi jumlah balita gizi kurang
dibagi jumlah balita gizi kurang tahun
tahun n
tahun n-1 dikalikan 100 . Balita gizi
kurang adalah balita yang memiliki indeks BB/U
-3SD sampai dengan
2
SD. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase penurunan balita gizi kurang Indikator Kinerja
Formula Realisasi (
Persentase penurunan balita gizi kurang
)
Perhitungan
( ) (
)
(
)
B Gikur adalah Balita Gizi Kurang n-1 = tahun sebelumnya n = tahun berjalan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-109
AKUNTABILITAS kinerja
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel perbandingan realisasi Persentase penurunan balita gizi kurang dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 INDIKATOR KINERJA Persentase penurunan balita gizi kurang
Target RPJMD
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
11,18%
85,40%
49,69%
Turun
15%
20%
Grafik Persentase penurunan balita gizi kurang
Persentase penurunan balita gizi kurang 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
85,40%
49,69% Persentase penurunan balita gizi kurang 11,18%
2013
2014
2015
Berikut trend jumlah balita gizi kurang dari tahun 2010 sampai dengan 2015
Jumlah kasus gizi kurang Jumlah kasus gizi kurang
1742,7
353 Tahun
2010
2011
274
345
379 222
2012
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2013
2014
2015
III-110
AKUNTABILITAS kinerja
Dari
grafik
di
atas
terlihat
bahwa
trendkasus
gizi
kurang
berfluktuasi.Pada tahun 2015menurun dibanding tahun 2014.Masalah gizi kurang diawali oleh konsumsi makanan yang kurang adanya penyakit infeksi.Sedangkan penyebab yang mendasar adalah selain makanan
juga
perawatan
(pola
asuh).Sehingga
yang
dapat
dilakukan oleh Dinas Kesehatan pada penderita gizi kurang adalah memberi makanan tambahan agar tidak sampai jatuh pada status gizi buruk. Indikator SPM yang berkaitan dengan indikator kinerja ini adalah indikator cakupan pelayanan anak balita, cakupan balita gizi buruk dapat perawatan, dan Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. Berikut capaian kinerja indikator tersebut: 1. Indikator Kinerja Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12–59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.Pelayanan kesehatan pada anak balita ini meliputi : 1) pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah, Buku KIA/KMS, atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. 2) Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan pertinggi/panjang
badan
(BB/TB).
Ditingkat
masyarakat
pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak, serta Raudatul Athfal dll. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan untuk menentukan status gizinya dan upaya tindak lanjut. 3) Pemantauan perkembangan meliputi penilaian perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat. Jika ada keluhan
atau
kecurigaan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
terhadap
anak,
III-111
dilakukan
AKUNTABILITAS kinerja
pemeriksaan untuk gangguan mental emosional, autisme serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas. Bila ditemukan penyimpangan atau gangguan perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan yang lebih memiliki kompetensi. 4) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan tercatat pada Kohort Anak Balita dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya. Pelayanan SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak. 5) Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali pertahun (bulan Februari dan Agustus). Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi anak balita sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan
kesehatan.
Berikut
trendd
cakupan
pelayanan anak balita dari tahun 2010 sampai dengan 2015
Cakupan pelayanan anak balita 70,00% 60,00%
60,20% 61,99%
63,00% 52,91%
50,00% 40,00% 30,00%
Cakupan pelayanan anak balita
26,91% 21,30%
20,00% 10,00% 0,00% 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa trendcakupan pelayanan anak balita mengalami
peningkatan
disebabkan
karena
pelaporan
akibat
dibanding
terjadi
tahun
kesalahan
adanyaperbedaan
sebelumnya
dalam persepsi
pencatatan tentang
operasional pada SPM.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
hal
III-112
ini dan
definisi
AKUNTABILITAS kinerja
2. Indikator Kinerja Cakupan balita gizi buruk dapat perawatan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Cara perhitungan/rumus cakupan ini adalah:
Cakupan Balita gizi buruk
=
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu Jumlah seluruh balita gizi buruk yg ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama
x 100 %
Indikator ini digunakan untuk mengukur kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan khususnya dalam penanggulangan gizi buruk. Berikut grafik capaian kinerja indikator ini dalam kurun waktu enam tahun
Cakupan balita gizi buruk dapat perawatan 120% 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
80% 60%
Cakupan balita gizi buruk dapat perawatan
40% 20% 0% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Grafik diatas menunjukkan bahwa capaian balita gizi buruk yang mendapat perawatan cenderung tercapai 100% hal ini disebabkan adanya dukungan anggaran untuk perawatan balita gizi buruk. 3. Indikator Kinerja Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6–24 bulan keluarga miskin
adalah pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6–24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari. Cara perhitungan/rumus cakupan ini adalah:
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-113
AKUNTABILITAS kinerja
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
=
Jumlah anak usia 6–24 bln keluarga miskin yg mendapat MP - ASI Jumlah seluruh anak usia 6–24 bln keluarga miskin
x 100 %
Indikator ini digunakan untuk mengukur komitmen Pemerintah Daerah dalam menjamin pemenuhan hal-hak dasar masyarakat miskin di bidang kesehatan. Apabila dibandingkan kinerja selama lima tahun dari tahun 2010 sampai dengan 2015, seperti yang terlihat pada grafik berikut ini:
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 120% 100%
100%
96% 93,30%100,00% 86,36%
80% 60% 40% 20% 0%
Dari
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 624 bulan keluarga miskin
0% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
grafik
diatas
terlihat
bahwa
cakupan
pemberian
makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin berfluktuasi selama enam tahun. Hal ini disebabkan karena tingginya sasaran yang dipakai yakni sasaran proyeksi, selain itu MP ASI datang di akhir tahun sehingga ada sasaran yang tidak menerima MP-ASI. Pencapaian
indikator
kinerja
di
atas
tidak
terlepas
dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015, yaitu : 1. Program
peningkatan
keselamatan
ibu
melahirkan
dan
anakdengan kegiatan utama Perawatan secara berkala bagi ibu hamil. 2. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balitadengan kegiatan utama Penyuluhan kesehatan anak balita. 3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan kegiatan utama Pemberian
tambahan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
makanan
dan
vitamin
III-114
dan
AKUNTABILITAS kinerja
Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya Untuk meningkatkan capaian kinerja tersebut diatas, akan dilakukan upaya: 1. Peningkatan kapasitas SDM kesehatan; 2. Promosi
kesehatan
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya
masyarakat
tentang
pentingnya
kesehatan ibu dan anak; 3. Promosi
kesehatan
kepada
pencegahan terhadap Penyakit Tidak Menular dan memeriksakan indikator-indikator penyakit tersebut secara rutin; 4. Melakukan koordinasi pencatatan dan pelaporan; 5. Mengakomodir kegiatan yang ada di standar pelayanan minimal yang
disinyalir
memiliki
daya
ungkit
yang
signifikan
terhadap
pencapaian kinerja tersebut. 6. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi dalam penghitungan sasaran/proyeksi.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin INDIKATOR KINERJA Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
100%
100,00%
100
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin sebesar 100% (Tercapai), terealisasi 100% dari target 100%. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah Jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-115
AKUNTABILITAS kinerja
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah Jumlah maskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar dibagi dengan Jumlah seluruh maskin di HSS di kali 100 persen. Formula Realisasi Capaian Kinerja Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Indikator Kinerja
Formula Realisasi ∑
(
Perhitungan
) (
∑
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
)
Px Maskin (P) adalah pasien maskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasarbaik yang berkunjung ke fasilitas kesehatan dasar maupun yang dikunjungi oleh petugas kesehatan
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel perbandingan realisasi Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
89,10%
79,99%
100%
Naik
100%
100%
Indikator ini digunakan untuk mengukur komitmen Pemerintah Daerah dalam menjamin pemenuhan hal-hak dasar masyarakat miskin di bidang kesehatan. Berikut trend Cakupan pelayanan kesehatan dasar maskin dari tahun 2010 sampai dengan 2015. Pelayanan yang dimaksud dapat berupa pelayanan di dalam maupun diluar gedung baik yang berupa promotif maupun kuratif, penyakit menular maupun tidak menular, juga termasuk pelayanan kepada masyarakat miskin. Karena tren penyakit tidak menular terus merangkak naik beriringan dengan penyakit menular yang masih ada.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-116
AKUNTABILITAS kinerja
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 120% 100%
92%
88%
80%
100% 89,10% 79,90% Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
63%
60% 40% 20% 0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa trend kunjungan pelayanan dasar masyarakat miskin selamat lima tahun dari tahun 2010 sampai dengan 2015 berfluktuasi dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan definisi operasional yakni pasien maskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar baik yang berkunjung ke fasilitas kesehatan dasar maupun yang dikunjungi oleh petugas kesehatan. Sementara pada tahun 2014 dan sebelumnya definisi operasional adalah pasien maskin yang mendapat pelayanan difasilitas kesehatan dasar. Sehingga jika mendapatkan pelayanan kesehatan dasar berarti tidak hanya bersifat kuratif dan rehabilitative namun dengan promotiv dan preventif (upaya kesehatan perorangan dan masyarakat). Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin adalah sebagai berikut Program Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rp.)
Realisasi Keuangan (Rp.)
Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat 19.132.441.350 17.759.805.781
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-117
% Realisasi Keuangan
92.83%
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
5,65%
5,65
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin sebesar 5,65% (Tidak Tercapai), terealisasi 5,65% dari target 100%. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama & baru). Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah Jumlah pasien maskin di sarkes strata 2 dan strata 3dibagi dengan Jumlah seluruh maskin di HSS di kali 100 persen. Indikator
ini
digunakan
untuk
mengukur
komitmen
Pemerintah
Kabupaten dalam menjamin pemenuhan hal-hak dasar masyarakat miskin di bidang kesehatan. Berikut trend cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dari tahun 2010 sampai dengan 2015 Formula Realisasi Capaian Kinerja Cakupan rujukan pasien masyarakat miskin Indikator Kinerja
Formula Realisasi ∑
(
Perhitungan
)
∑
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Px Maskin (P) adalah pasien maskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasarbaik yang berkunjung ke fasilitas kesehatan dasar maupun yang dikunjungi oleh petugas kesehatan
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
4,30%
6,68%
5,65%
Turun
100%
100%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-118
AKUNTABILITAS kinerja
Berikut grafik trend cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dari tahun 2010 sampai dengan 2015
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 120% 100%
100% 100%
80% Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
60% 40% 20% 4,30% 6,86% 5,65%
5%
0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa capaian kinerja selama enam tahun cenderung
turun,
Hal
tersebut
penghitungan angka cakupan.
diakibatkan
perubahan
cara
Pada tahun 2010 sampai dengan
2011 cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dihitung berdasarkan jumlah pasien masyarakat miskin yang dirujuk dari Puskesmas dan jaringannya ke pelayanan kesehatan tingkat lanjutan (RumahSakit) dibandingkan jumlah pasien yang sakit dan seharusnya dirujuk oleh Puskesmas. Untuk tahun 2012 sampai dengan saat
ini
angka
cakupan
rujukan
pasien
rawat
inap
Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dihitung dengan membandingkan jumlah pasien yang dirujuk ke sarana kesehatan lanjutan (Rumah Sakit) dengan jumlah seluruh masyarakat miskin yang ada di Kabupaten/Kota. Dengan demikian angka cakupan yang diperoleh akan sangat kecil karena tidak semua pasien masyarakat miskin yang sakit dan berobat di Puskesmas dirujuk kesarana kesehatan tingkat lanjut (Rumah Sakit) karena sebagian besar sudah dapat tertangani (sembuh) dengan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Adapun faktor-faktor yang menghambat indikator belum tercapai adalah: 1. Terdapat masyarakat miskin yang tidak sakit atau sehat sehingga tidak perlu berkunjung/berobat ke Puskesmas
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-119
AKUNTABILITAS kinerja
2. Tidak semua masyarakat miskin yang sakit berobat di Puskesmas dan jaringannya, dengan kata lain membeli obat di warung, berobat kepengobatan alternatif (paranormal, dukun, tabib, dll) atau bahkan tidak berobat sama sekali. 3. Keengganan masyarakat untuk menimbangkan anak balitanya bila imunisasi sudah lengkap; Sementara itu dua indikator pelayanan masyarakat miskin, meskipun didukung oleh program dan kegiatan namun masih belum mencapai target. Hal disebabkan karena kegiatan dan program yang disediakan
adalah
kesehatanpasien
berupa
dukungan
sehingga
dapat
pembiayaan
meningkatkan
jaminan jangkauan
pelayanan kesehatan dari segi pembiayaan namunseperti yang telah dijelaskan di atas, biaya keluarga penunggu tidak dijamin. Pencapaian
indikator
kinerja
di
atas
tidak
terlepas
dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015, yaitu : Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya dengan Rehabilitasi
kegiatan
utama
Sedang/Berat
pembangunan
Polindes,
poskesdes,
Pembangunan
Kegiatan
poskesdes
(DAK),
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK).
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
40%
-518,88%
-1.297,20
Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase penurunan angka
kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue sebesar -
1.297,20% (Tidak Tercapai), terealisasi -518,88% dari target 40%. Persentase penurunan angka
kesakitan akibat Demam Berdarah
Dengue adalah selisih antara angka kesakitan akibat DBD tahun n-1 dikurangi angka kesakitan akibat DBD tahun n dibagi angka kesakitan akibat
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-120
AKUNTABILITAS kinerja
DBD tahun n-1dikalikan 100%. Kesakitan DBD adalah kesakitan yang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue Indikator Kinerja
Formula Realisasi (
Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue
) (
Perhitungan
( ) )
mDBDadalah angka kesakitan akibat DBD n-1 = tahun sebelumnya n = tahun berjalan
Berikut trend kesakitan DBD dari tahun 2010 sampai dengan 2015.
Angka kesakitan DBD Angka kesakitan DBD
0,19% 0,12% 0,07%
0,10%
0,02% Tahun
2010
0,03% 2011
2012
2013
2014
2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa trend kesakitan DBD
mengalami
fluktuasi selama lima tahun dari tahun 2010 sampai dengan 2015, mulai tahun 2010 sampai 2012 terus mengalami kenaikan dan puncaknya pada tahun 2012 yang kemudian terus mengalami penurunan sampai tahun 2014 dan naik lagi pada tahun 2015. Hal ini sesuai dengan teori bahwa siklus penyakit demam dengue adalah 5 tahunan. Masih adanya kesakitan DBD ini disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungannya.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-121
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB REALISASI INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 2015 Persentase penurunan desa/kelurahan 1% 44,44% yang mengalami KLB
% CAPAIAN 4.444
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB sebesar 4.444% (Tercapai), terealisasi 44,44% dari target 1%. Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB adalah Selisih antara desa/kelurahan yang mengalami KLB di tahun n-1 dikurangi desa/kelurahan
yang
mengalami
KLB
di
tahun
n
dibagi
jumlah
desa/kelurahan yang mengalami KLB di tahun n-1 dikalikan 100%. Target peningkatan tercapai jika realisasi pada tahun n berkurang 25% atau lebih dari
tahun
n-1.
adalahdesa/kelurahan
Cakupan
desa/kelurahan
mengalami
Kejadian
Luar
mengalami Biasa
(KLB)
KLB pada
periode/kurun waktu tertentu. Indikator
ini
digunakan
untuk
mengukur
cakupan
jangkauan
penyelidikan epidemiologi pada desa yang mengalami KLB. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB Indikator Kinerja
Formula Realisasi ∑
(
)
∑
Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
∑ (
Perhitungan ( )
)
Desa/ kelurahan mengalami KLB (desa KLB) bila terjadi peningkatan kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB, penyakit karantina atau keracunan makanan n-1 = tahun sebelumnya n = tahun berjalan
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
68,54%
44,44%
Turun
1%
1%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-122
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik realisasi kinerja dari tahun ke tahun
Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB 80,00%
68,54%
70,00% 60,00%
44,44%
50,00%
Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 2014
Indikator
ini
2015
digunakan
untuk
mengukur
cakupan
jangkauan
penyelidikan epidemiologi pada desa yang mengalami KLB.Berikut trend desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) dari tahun 2010 sampai dengan 2015.
Jumlah desa/kelurahan yang terjadi (Kasus) KLB Jumlah desa/kelurahan yang terjadi (Kasus) KLB
77 19 8 Tahun
2010
2011
15
18 10
2012
2013
2014
2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa trend jumlah desa/kelurahan yang terjadi kasus KLBselama lima tahun dari tahun 2010 sampai dengan 2015semakin menurun. Angka terkecil terjadi pada tahun 2012.Hal ini disebabkan semakin aktifnya kegiatan surveilens epidemiologi terhadap desa yang berpotensi KLB. Keberhasilan Indikator Kinerja diatas didukung oleh indikator Standar Pelayanan Minimal Cakupan desa atau kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-123
AKUNTABILITAS kinerja
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam adalahdesa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani <24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu.Cara perhitungan/rumus cakupan ini adalah:
Cakupan KLB Desa/ kelurahan yang ditangani < 24 jam
Indikator
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani <24 jam dalam periode tertentu
=
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang terjadi pada periode yang sama
ini
digunakan
untuk
mengukur
x 100 %
cakupan
jangkauan penyelidikan epidemiologi pada desa yang mengalami KLB.Berikut trend cakupan penemuan penderita diare dari tahun 2010 sampai dengan 2015
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 120% 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
80%
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
60% 40% 20% 0% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa trend Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jamselama lima tahun dari tahun 2010 sampai dengan 2015 cenderung tetap. Hal ini disebabkan
adanya
dukungan
dana
dari
BOK
untuk
penyelidikan
epidemiologi pada kasus yang berpotensi KLB.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas
100%
100,00%
100,00
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-124
AKUNTABILITAS kinerja
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas sebesar 100% (Tercapai), terealisasi 100% dari target 100%. Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas adalah Jumlah pasien yang berkunjung dan dilayani dibagi jumlah pasien yang berkunjung kali 100%.Berikut trend cakupan indikator ini selama enam tahun terakhir Capaian kinerja Indikator Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas pada tahun 2015 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari target sebesar 100% terealisasi 100%. Adapun perhitungan realiasi tersebut didapatkan
dari
formulasi
Jumlah
pasien
yang
berkunjung
dan
dilayani(sebanyak 169.035 kunjungan) dibagi jumlah pasien yang berkunjung (sebanyak 169.035 yang berkunjung) dikali 100%. Formula Realisasi Capaian Kinerja Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas Indikator Kinerja
Formula Realisasi ∑
Perhitungan
( ) ∑
Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas
Px (P) adalah Jumlah pasien yang berkunjung dan dilayani di puskesmas Px adalah jumlah pasien yang berkunjung ke puskesmas
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
100%
100%
Tetap
100%
100%
Berikut trend cakupan indikator ini selama enam tahun terakhir
Kunjungan dan layanan pasien Kunjungan dan layanan pasien 100% 100%
Tahun 2010 2011
2012
100%
2013
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
100%
2014
100%
100%
2015
III-125
AKUNTABILITAS kinerja
Dari grafik diatas terlihat bahwa seluruh pasien yang berkunjung ke puskesmas baik rawat jalan maupun rawat inap, mendapatkan pelayanan sesuai dengan prosedur. Dengan kata lain tidak ada pasien yang terlantar ataupun ditolak untuk mendapatkan pelayanan di puskesmas.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80 INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
80%
52,38%
57,14
Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase puskesmas dengan score IKM
80 sebesar 57,14% (Tidak Tercapai), terealisasi
52,38% dari target 80%. Persentase puskesmas dengan score IKM puskesmas degan score IKM
80 adalah Jumlah
80 dibagi jumlah puskesmas yang melakukan
survey IKM kali 100%. Indikator ini merupakan indikator baru periode 20142018, sehingga hanya dapat menemukan data dua tahun yang lalu. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80 Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
∑ ∑
Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80
PKM IKM ≥ 80 adalah puskesmas dengan score IKM ≥ 80 PKM adalah jumlah seluruh puskesmas di Kab. HSS
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
2014
Persentase puskesmas dengan 42,86% score IKM ≥ 80
Target RPJMD
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
52,38%
Naik
80%
85%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-126
AKUNTABILITAS kinerja
Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80 60,00% 50,00% 40,00% 30,00%
52,38% 42,86%
20,00%
Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80
10,00% 0,00% 2014
2015
Data yang tersaji adalah data pada tahun 2014 dan 2015. Tabel Puskesmas di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang mendapatkan nilai IKM ≥ 80 Tahun 2014 PUSKESMAS YANG MELAKUKAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT
NILAI IKM
Puskesmas Angkinang
81,24
Puskesmas Bajayau
85,03
Puskesmas Telaga Langsat
81,24
Puskesmas Sungai Pinang
80,99
Puskesmas Perawatan Simpur
82,05
Puskesmas Negara
81,29
Puskesmas Gambah
81,25
Puskesmas Jambu Hilir
81,03
Puskesmas Sungai Raya
80,63
Tabel Puskesmas di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang mendapatkan nilai IKM ≥ 80 Tahun 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SKPD/ UNIT LAYANAN
NILAI IKM 80.39 80.58 99.56 80.28 80.67 81.22 80.56 81.11 81.5 81.38 80.61
Puskesmas Gambah Puskesmas Jambu Hilir Puskesmas Wasah Puskesmas Kalumpang Puskesmas Sungai Raya Puskesmas Kaliring Puskesmas Loksado Puskesmas Telaga Langsat Puskesmas Negara Puskesmas Bayanan Puskesmas Sungai Pinang
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-127
AKUNTABILITAS kinerja
Dari grafik diatas terlihat bahwa ada peningkatan jumlah puskesmas yang memiliki score IKM
80 pada tahun 2014 sejumlah 9 puskesmas
sementara pada tahun 2015 sejumlah 11 puskesmas.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat) REALISASI INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 % CAPAIAN 2015 Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan 100% 35,00% 35,00 (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat) Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat) sebesar 35% (Tidak Tercapai), terealisasi 35% dari target 100%. Persentase
penduduk
HSS
yang
memiliki
jaminan
kesehatan
(Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat) adalah penduduk Kab. HSS yang memiliki jaminan kesehatan dan mendapat pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP dibagi seluruh jumlah penduduk kabupaten dikalikan 100%. Adapun perhitungan realiasi tersebut didapatkan dari formulasi penduduk Kab. HSS yang memiliki jaminan kesehatan dan mendapat pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP tahun 2015 (sebanyak 79.208 jiwa) dibagi seluruh jumlah penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2015(sebanyak 224.474 jiwa) dikali 100 persen. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat) Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
∑
Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat)
∑ Penduduk yang memiliki jaminan adalah penduduk Kab. HSS yang memiliki jaminan kesehatan Penduduk Kab. HSS adalah seluruh jumlah penduduk kabupaten
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-128
AKUNTABILITAS kinerja
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat)
100%
35,00%
Turun
100%
100%
Penduduk Kab. HSS yang terjamin kesehatannya Penduduk Kab. HSS yang terjamin kesehatannya 100%
100%
100%
100%
100%
35% Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa terjadi penurunan pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena adanya perubahan definisi operasional terkait penduduk Kab. HSS yang terjamin kesehatannya. Pada tahun 2010 sampai dengan 2014 definisi operasional terkait penduduk Kab. HSS yang terjamin
kesehatannya
adalah
penduduk
yang
memiliki
jaminan
kesehatan. Namun pada tahun 2015 definisi operasionalnya tidak hanya memiliki jaminan kesehatan namun yang jaminan kesehatannya berlaku sesuai standar (SOP). Jadi jika dari segi kepemilikan jaminan bahwa seluruh penduduk Kab. HSS sudah dijamin, namun yang dapat pelayanan sesuai SOP baru 35% karena dihitung dari penerima manfaat jaminan yang dilayani di fasilitas kesehatan. Sehingga untuk yang belum datan ke fasilitas kesehatan belum diketahui sesuai SOP atau tidak. Hal ini sesuai dengan komitmen Pemerintah Kabupaten untuk menjamin kesehatan terhadap seluruh penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-129
AKUNTABILITAS kinerja
Pencapaian indikator kinerja sasaran Persentase penduduk HSS yang memiliki jaminan kesehatan (Tersedianya Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat) di atas
tidak
terlepas
dari dukungan Program
kemitraan
peningkatan
pelayanan kesehatan dengan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015, yaitu berupa: Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat. Dari rincian program dan kegiatan tersebut nampak bahwa dukungan anggaran
untuk
indikator
ini
adalah
berupa
jaminan
pembiayaan
kesehatan dalam hal ini premi Jamkesda. Masyarakat Kab. HSS yang menjadi peserta Jamkesda adalah seluruh masyarakat yang belum memiliki asuransi, termasuk masyarakat miskin yang tidak dijamin oleh BPJS PBI. Namun pada akhir tahun 2016 diharapkan seluruh Jamkesda melebur ke dalam BPJS.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama REALISASI INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 2015 Persentase desa dengan kategori siaga 35% 100,00% aktif pratama
% CAPAIAN 285,71
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama sebesar 285,71% (Tercapai), terealisasi 100% dari target 35%. Cakupan desa siaga aktif. Desa siaga aktif adalah Desa dan Kelurahan Siaga mencapai kondisi Siaga Aktif yang sesungguhnya, apabila suatu desa atau sebutan lain yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan
kemampuan
serta
kemauan
untuk
mencegah
dan
menanggulangi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kedaruratan kesehatan secara mandiri. Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Merupakan Urusan Wajib dan Kunci Keberhasilan Pembangunan di Daerah.Ada delapan kriteria atau unsur yang harus dipenuhi oleh desa atau kelurahan sehingga bisa ditetapkan sebagai desa/kelurahan aktif. Desa Siaga Aktif adalah desa yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-130
AKUNTABILITAS kinerja
1)
Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang buka atau memberikan pelayanan setiap hari
2)
Memiliki Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dapat melaksanakan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan medis.
3)
Masyarakat (rumah tangga) nya mempraktekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Adapun perhitungan realiasi tersebut didapatkan dari formulasi jumlah desa berkategori siaga aktif pratama (sebanyak 148 desa siaga aktif pratama) dibagi jumlah seluruh desa di Kab. Hulu Sungai Selatan (sebanyak 148 desa siaga aktif pratama) dikali 100%. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama Indikator Kinerja
Perse Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama
Formula Realisasi
Perhitungan
∑ ∑ Desa siaga aktif pratama adalah desa siaga berkategori siaga aktif pratama
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama
2013
2014
2015
50% 62,16% 100% (sebanyak (sebanyak (sebanyak 74 desa 92 desa 148 desa siaga aktif siaga aktif siaga aktif pratama) pratama) pratama)
Target RPJMD
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Naik
35%
40%
Indikator ini digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan Desa Siaga
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat.Indikator cakupan desa siaga aktif dapat diketahui trendnya selama 6 tahun, Berikut adalah trend capaian indikator cakupan desa siaga aktif ini selama 6 tahun (tahun 2010-2015):
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-131
AKUNTABILITAS kinerja
Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama 120% 100%
100%
100,00%
80% 60%
52%
58%
Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama
62,16% 50%
40% 20% 0% 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dari grafik di atas terlihat bahwa trend cakupan desa siaga aktif mengalami fluktuasi selama lima tahun dari tahun 2010 sampai dengan 2014 dan cenderung mmeningkat di tahun 2014 sampe dengan 2015 . Hal ini terkait dengan ada tidaknya akses pelayanan kesehatan di desa tersebut yang dalam hal ini dilihat dari ada tidaknya bidan di desa dan jumlah Poskesdes yang buka setiap hari, keaktifan Forum Desa, jumlah kader kesehatan, keaktifan UKBM, adanya dukungan dana, peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, adanya peraturan desa serta persentase pembinaan PHBS di Rumah Tangga. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015, yaitu :Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dengan
kegiatan
utama
Penyuluhan
masyarakat
pola
hidup
sehat.Adapun alokasi dan rincian kegiatan untuk mendukung sasaran ini sesuai dengan yang diperjanjikan dalam perjanjian kinerja adalah terlampir pada lampiran DPA SKPD. Dari rincian program dan kegiatan tersebut dapat dilihat bahwa hanya indikator cakupan desa siaga aktif dan Persentase RT ber PHBS telah didukung oleh beberapa rincian kegiatan.Namun rincian kegiatan yang ada kurang mempunyai daya ungkit.Adapun kegiatan yang harus ada untuk menunjang cakupan tersebut diantaranya pelatihan bidan untuk petugas
desa
siaga,
pelatihan
kader
atau
tokoh
masyarakat,
mengatifkan forum desa siaga, survey mawas diri, dan musyawarah masyarakat desa.Sedangkan indikator lainnya tidak didukung oleh
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-132
AKUNTABILITAS kinerja
program dan kegiatan tersendiri karena hanya berupa rapat-rapat koordinasi. Untuk meningkatkan capaian kinerja tersebut diatas, akan dilakukan upaya: a. Mengaktifkan
tim
pembina
dan
pokja
desa
siaga
tingkat
kabupaten, kecamatan, dan desa; b. Penempatan 1 desa 1 bidanMengisi formasi bidan di desa yang masih lowong melalui jalur PTT dan kontrak daerah; c. Koordinasi lintas program dan lintas sektor; d. Mengalokasikan
pembiayaan
kegiatan
desa
siaga
seperti
musyawarah masyarakat desa dan pembinaan PHBS melalui dana Tugas Pembantuan (TP) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK); dan e. Melaksanakan pelatihan/ refreshing kader Posyandu
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan REALISASI INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 % CAPAIAN 2015 Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan 76% 76% 100,00 memenuhi syarat kesehatan Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan sebesar 100% (Tercapai), terealisasi 76% dari target 76%. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi Jumlah KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan (sebanyak 42731 KK) dibanding dengan jumlah seluruh KK di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (sebanyak 56.225 KK) dikali 100 persen.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-133
AKUNTABILITAS kinerja
Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan Indikator Kinerja Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan
Formula Realisasi
Perhitungan
∑ ∑ KK terakses air minum bersih adalah KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan.
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2013
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan
71,35% (sebany ak 40.117 KK)
73,62% (sebany ak 41.393 KK)
76%
Naik
76%
78%
Persentase kk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan 78,00% 76,00%
76,00%
74,00%
73,62%
72,00%
71,35%
70,00%
Persentase kk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan
68,00% 2013
2014
2015
Dari grafik diatas terlihat bahwa dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi peningkatan kepemilikan air minum yang berkualitas. Hal ini didukung oleh semakin maraknya depot air minum di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.Adapun indikator kinerja kepemilikan akses air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan sudah tercapai. Hal ini didukung oleh adanya pembangunan sarana air bersih yang dibangun PAMSIMAS, Kementerian
maupun
bantuan
Kesehatan
Pemerintah
dengan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Propinsi
dalam
menggunakan
dana
III-134
hal
ini
Tugas
AKUNTABILITAS kinerja
Pembantuan, dan meningkatnya penggunaan air minum dari depot air minum. Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran Persentase KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan adalah sebagai berikut Program
Alokasi Anggaran (Rp.)
Kegiatan
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
61.112.150
Realisasi Keuangan (Rp.)
% Realisasi Keuangan
49.899.950
81,65%
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase KK menggunakan jamban sehat INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
67%
58,84%
87,82
Persentase KK menggunakan jamban sehat
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase KK menggunakan jamban sehat sebesar 87,82% (Tidak Tercapai), terealisasi 58,84% dari target 67%. Adapun perhitungan realiasi tersebut didapatkan dari formulasi Jumlah KK yang menggunakan jamban sehat (sebanyak 33083 KK) dibanding dengan seluruh jumlah KK kabupaten (sebanyak 56.225 KK) dikali 100 persen. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase KK menggunakan jamban sehat Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
∑
Persentase kk menggunakan jamban sehat
∑
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-135
AKUNTABILITAS kinerja
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
2013
2014
55% 57,00% (sebany (sebany ak ak 30.923,7 32.048,2 5 KK) 5 KK)
Persentase kk menggunakan jamban sehat
Target RPJMD
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
76%
Naik
67%
70%
Tren capaian selama tiga tahun dapat dilihat pada grafik berikut:
Persentase kk menggunakan jamban sehat 60,00% 59,00%
59,00%
58,00% 57,00%
57,00%
56,00% 55,00%
55,00%
Persentase kk menggunakan jamban sehat
54,00% 53,00% 2013
2014
2015
Berdasarkan data kinerja tahun 2015 yang tersaji dalam grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa capaian indikator kinerja sasaran ini selama tiga tahun terus mengalami peningkatan, namun jika dibanding dengan target menunjukkan bahwa indikator ini belum tercapai. Faktor yang mendukung pencapaian kinerja ini adalah adanya bantuan dari Pemerintah Propinsi untuk pembangunan jamban sehat sebanyak 300 buah. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015, yaitu : Program Pengembangan Lingkungan Sehat, dengan kegiatan utama: 1. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat; dan 2. Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Dari rincian program dan kegiatan tersebut dapat dilihat bahwa indikator-indikator tersebut telah didukung oleh beberapa rincian Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-136
AKUNTABILITAS kinerja
kegiatan. Namun kegiatan yang ada hanya untuk pemicuan sedangkan masyarakat memerlukan bantuan fisik jamban. Untuk meningkatkan capaian kinerja tersebut di atas, akan dilakukan upaya memberi stimulan kepada masyarakat untuk pembangunan jamban sehat.
TUJUAN
3
Mengembangkan Potensi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisata.
Capaian tujuan ketiga yakni “Mengembangkan Potensi Masyarakat Berbasis Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Industri Kecil, dan Pariwisata.” pada Misi II “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.”, dari realisasi capaian 7 (tujuh) sasaran dengan 12 (duabelas) indikator sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 7 (tujuh) sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : SASARAN
1; Meningkatnya pertanian
nilai
tambah
produk
hasil
Pencapaian target kinerja sasaran 1 pada Tujuan 3 : Mengembangkan Potensi Masyarakat Berbasis Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Industri Kecil, dan Pariwisata di Misi II “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.” adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
0,82%
1,69%
206,10
persentase peningkatan angka konsumsi ikan Rata-rata
206,10 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian sasaran Meningkatnya nilai tambah produk hasil pertanian mencapai kinerja 206,10%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-137
AKUNTABILITAS kinerja
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran persentase peningkatan angka konsumsi ikan sebesar 206,10% (Tercapai), terealisasi 1,69% dari target 0,82%. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi Jumlah angka konsumsi ikan (kg/orang/tahun) pada tahun 2015 dikurangi Jumlah angka konsumsi ikan (kg/orang/tahun) pada tahun 2014 dibagi dengan Jumlah angka konsumsi ikan (kg/orang/tahun) pada tahun 2015 dikali dengan 100 persen. Formula Realisasi Capaian Kinerja persentase peningkatan angka konsumsi ikan Indikator Kinerja persentase peningkatan angka konsumsi ikan
Formula Realisasi ∑
( ) ∑
∑
(
Perhitungan )
( )
AKI adalah Angka Konsumsi Ikan.
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
persentase peningkatan angka konsumsi ikan
1,14%
1,69%
Naik
0,82%
0,87%
persentase peningkatan angka konsumsi ikan 1,80% 1,60% 1,40% 1,20% 1,00% 0,80% 0,60% 0,40% 0,20% 0,00%
1,69%
1,14% persentase peningkatan angka konsumsi ikan
2014
2015
Untuk pencapaian indikator kinerja sasaran ini dilaksanakan melalui 1 program yaitu Program Optimalisasi Penggelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan dengan Kegiatan Penyediaaan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-138
AKUNTABILITAS kinerja
Pada program ini dilaksanakan kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis pembuatan dan pengolahan hasil perikanan, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil olahan perikanan, dilaksanakan Bintek pengolahan hasil perikanan di desa Mandala kec. Telaga Langsat untuk mendukung P2WKSS, diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap produk ikan, selain itu. Program ini juga berkaitan erat dengan peningkatan produksi perikanan lokal, disamping juga kebiasaan makan ikan pada masyarakat, di mana kebiasaan makan ikan pada masyarakat sangat berpengaruh pada penghitungan angka konsumsi ikan. Berikut disajikan perkembangan Angka Konsumsi Ikan Kabupaten Hulu Sungai
Selatan
tahun
2014
dan
2015,
untuk
membandingkan
perkembangannya : Tabel Angka konsumsi ikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan No 1. 2.
Tahun 2014* 2015*
Target AKI (kg/orang/tahun) 38,4 48
Realisasi AKI (kg/orang/tahun) 47,68 48,5
124,16 101,04
0,82%
1,69 %
206,09%
%
%
48,5 – 47,68 ---------------- X 100 = 1,69 48,5
*) diperoleh dari hasil susenas tahun sebelumnya
Grafik Angka Konsumsi Ikan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-139
AKUNTABILITAS kinerja
Perkembangan angka konsumsi ikan mengalami peningkatan yang signifikan dari yang ditargetkan sebesar 0,82%, angka konsumsi ikan mencapai peningkatan sebesar 1,69 % atau 206,09 % dari target. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi ikan di masyarakat mengalami peningkatan, didukung dengan adanya sosialisasi dan bimtek pengolahan bahan makanan asal ikan, dan bantuan sarana dan prasarana lainnya untuk menambah komoditas pengolahan berbahan ikan di masyarakat. Untuk menunjang peningkatan angka konsumsi ikan secara tidak langsung adalah peningkatan produksi perikanan secara umum, juga dilaksanakan pembianaan terhadap Kelompok usaha bersama nelayan perikanan tangkap. Berikut ditampilkan pembinaan yang telah dilaksanakan terhadap kelompok nelayan selama 2 tahun terakhir. Tabel Diversifikasi Hasil Olahan Pertanian Daging Dan Ikan
No
Tahun
1.
2014
2.
2015
Jumlah Komoditas Hasil Olahan Pertanian Komoditas Target 2018 6 10 Komoditas 7
10 Komoditas
% 60 70
7 ----------100% = 70 10
Grafik hasil komoditas hasil olahan dari daging dan ikan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-140
AKUNTABILITAS kinerja
Pada tahun 2014, komoditas hasil olahan dari daging dan ikan masing masing adalah 6 macam komoditas, sesuai dengan target yang akan dicapai pada tahun 2018, masing – masing komoditas hasil olahan daging dan ikan menjadi 10 komoditas, sehingga dalam rangka pencapaian target 2018 tersebut diharapkan setiap tahun akan dapat dihasilkan 1 komoditas hasil olahan daging dan ikan. Oleh karena itu, pada tahun 2015 ditargetkan komoditas hasil olahan daging dan ikan masing masing menjadi 7 komoditas atau naik 10%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-141
AKUNTABILITAS kinerja
Dok. Salah Satu Hasil Produk Dari Diversifikasi Hasil Olahan Pertanian Dan Kampanye Gemar Makan Ikan
Sasaran 2; Menjadikan Kota Kandangan dan sekitarnya menjadi kota seni dan olah raga Pencapaian target kinerja sasaran 2 pada Tujuan 3 : Mengembangkan Potensi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisata di Misi II “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.” adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
74%
80%
108,11
11,11%
14,43%
129,88
Persentase Pelestarian Budaya Lokal Persentase peningkatan kunjungan wisatawan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-142
AKUNTABILITAS kinerja
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
42%
46,43%
144,46
Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional Rata-rata
110,55 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator sasaran Menjadikan Kota Kandangan dan sekitarnya menjadi kota seni dan olah raga mencapai kinerja 110,55%.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Pelestarian Budaya Lokal INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
74%
80%
108,11
Persentase Pelestarian Budaya Lokal
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase Pelestarian Budaya Lokal sebesar 108,11% (Tercapai), terealisasi 80% dari target 74%. Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
2014
2015
Persentase Pelestarian Budaya Lokal
80%
80%
Target RPJMD 2015
2016
74%
76%
Keberhasilan sasaran ini dapat dijadikan indikasi
bahwa ada
peningkatan dalam melestarikan budaya lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat, dan lebih mengenalkan kepada masyarakat terutama kepada anak muda yang kurang tahu akan kekayaan seni budaya asli daerah. Capaian tersebut didukung dengan Semakin banyaknya kegiatan yang mendukung pelestarian budaya lokal yang dapat dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kegiatan-kegiatan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang mendukung pencapaian indikator persentase pelestarian budaya local seperti tergambar sebagai berikut
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-143
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel kegiatan yang mendukung pelestarian budaya lokal yang dapat dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan Indikator Pencapaian Sasaran
Jumlah kelompok seni yang ada di masyarakat
Realisasi
62 kelompok
67 kelompok
108%
30%
44,39%
147,97%
30 kegiatan
33
110%
Persentase peningkatan pengunjung pagelaran seni budaya Jumlah pelaksanaan Festival/pagelaran
Capaian (%)
Target
1. Jumlah kelompok seni yang ada di masyarakat data kelompok seni dari tahun 2014 sampai 2015 sebagai berikut : Tabel Data Kelompok Seni Aktif Tahun 2014-2015 jlh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Data kelompok seni aktif Tahun 2014 Kuda Gepang Satria Mandala Kuda Gepang Rama Putera Kuda Gepang Saraba Cakap Kuda Gepang Tunas Mekar Kuda Gepang Tawar Kuda Gepang Sampurasun Kuda Gepang Kenanga Mekar Kuda Gepang Akar Baayun Kuda Gepang Tunas Harapan Kuda Gepang Baranta Sina Band Dangdut Revalda Band Dangdut DSS Band Dangdut Pemda/PDAM Band Dangdut SMAN 1 Band Dangdut SMKN 1 Band Dangdut Diknas Band Dangdut Belpa Band Dangdut Nada Kelana Band Dangdut Tiga Serangkai Teater Posko La Bastari Teater SMA 1 Teater SMA 2 Teater SMKN 1 Teater SMKN 2 Madihin Dua Sekawan Musik Panting Arjuna Singakarsa Musik Panting PGRI Musik Panting Sampuraga Musik Panting Sahibar Musik Panting Sasangga Daha Wayang Gong Rama Putera
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Data kelompok seni aktif jlh
Tahun 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Kuda Gepang Satria Mandala Kuda Gepang Rama Putera Kuda Gepang Saraba Cakap Kuda Gepang Tunas Mekar Kuda Gepang Tawar Kuda Gepang Sampurasun Kuda Gepang Kenanga Mekar Kuda Gepang Akar Baayun Kuda Gepang Tunas Harapan Kuda Gepang Baranta Sina Kuda Gepang Campa Karya Kuda Gepang Kayu Abang Band Dangdut Revalda Band Dangdut DSS Band Dangdut Pemda/PDAM Band Dangdut SMAN 1 Band Dangdut SMKN 1 Band Dangdut Diknas Band Dangdut Belpa Band Dangdut Nada Kelana Band Dangdut Tiga Serangkai Teater Posko La Bastari Teater SMA 1 Teater SMA 2 Teater SMKN 1 Teater SMKN 2 Madihin Dua Sekawan Musik Panting Arjuna Singkrsa Musik Panting PGRI Musik Panting Sampuraga Musik Panting Sahibar
III-144
AKUNTABILITAS kinerja
jlh 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
Data kelompok seni aktif Tahun 2014 Wayang Gong Surya Kencana Wayang Kulit Rama Wijaya Wayang Kulit Rama Putera Wayang Kulit Padang Batung Wayang Kulit Saruan Dulu Wayang Kulit Raden Samba Wayang Kulit Anak Pandawa Wayang Orang Satria Mandala Mamanda Sampuraga Mamanda Posko La Bastari Rebana/Kasidah PKK Gambah Rebana/Kasidah SMAN 1 Rebana/Kasidah Ibnu Mas’ud Rebana/Kasidah SMAN 3 Rebana/Kasidah PGRI Rebana /Kasidah Daha Utara Rebana/Kasidah Lasqi Sinoman Haderah Tunas Muda Sinoman Haderah Al Hikmah Seni Tari 10 grup SMA/SMP Seni Tari Posko La bastari Seni Tari DKD Seni Tari Sanggar Pariwatan Seni Lukis Bahalindang Seni Lukis Pariwantan Suling Bambu Kenangan Masa Suling Bambu Angkinang Kurung-Kurung Balai Padang Kurung-kurung Irama Meratus Lamut Loksado Lamut Daha Selatan Japin Carita Arjuna Singakarsa Syair Carita Kompas Budaya HSS
Data kelompok seni aktif jlh
Tahun 2015
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
Musik Panting Sasangga Daha Wayang Gong Rama Putera Wayang Gong Surya Kencana Wayang Kulit Rama Wijaya Wayang Kulit Rama Putera Wayang Kulit Padang Batung Wayang Kulit Saruan Dulu Wayang Kulit Raden Samba Wayang Kulit Anak Pandawa Wayang Orang Satria Mandala Mamanda Sampuraga Mamanda Posko La Bastari Rebana/Kasidah PKK Gambah Rebana/Kasidah SMAN 1 Rebana/Kasidah Ibnu Mas’ud Rebana/Kasidah SMAN 3 Rebana/Kasidah PGRI Rebana /Kasidah Daha Utara Rebana/Kasidah Lasqi Sinoman Haderah Tunas Muda Sinoman Haderah Al Hikmah Seni Tari 10 grup SMA/SMP Seni Tari Posko La bastari Seni Tari DKD Seni Tari Sanggar Pariwatan Seni Tari Topeng Burung Seni Lukis Bahalindang Seni Lukis Pariwantan Suling Bambu Kenangan Masa Suling Bambu Angkinang Kurung-Kurung Balai Padang Kurung-kurung Irama Meratus Lamut Loksado Lamut Daha Selatan Japin Carita Arjuna Singakarsa Syair Carita Kompas Budaya HSS
Dari table data kelompok seni diatas terlihat bahwa pada tahun 2014 jumlah kelompok seni yang aktif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdapat 64 kelompok seni sedangkan pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah yaitu menjadi 67 kelompok seni, penambahan jumlah kelompok seni tersebut karena ada 3 (tiga) kelompok seni yang sebenarnya bukan kelompok baru namun baru pada tahun 2015 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan 3 (tiga) kelompok seni tersebut terdata dan mendapatkan bantuan, 3 (tiga) kelompok seni tersebut adalah : Kelompok Kuda Gepang Campa Karya, Kelompok Kuda Gepang Kayu Abang dan Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-145
AKUNTABILITAS kinerja
Kempok Seni Tari Topeng Burung dimana ketiga kelompok ini mendapatkan bantuan berupa alat music seperti Sound System, Keyboard, Biola, Panting, Tarbang, Gendang/Babun, Gong Besar dan Kecil dan Genset. Peningkatan Jumlah Kelompok Seni yang ada di masyarakat ini menggambarkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap Pelestarian Seni dan Budaya Daerah telah meningkat dan mereka menyadari bahwa di tengah kemajuan zaman seni budaya harus tetap ada dan jangan sampai punah di lindas budaya barat seperti sekarang ini.
2. Persentase Peningkatan Jumlah Pengunjung Pagelaran Seni Budaya Pencapaian target pada indicator ini dapat ditunjukkan dari data jumlah pengunjung pagelaran seni budaya dari tahun 2013-2015 di bawah ini :
No
Tabel Jumlah Pengunjung Festival/Pagelaran Seni Budaya Tahun 20132015 Jumlah Jumlah Jumlah Pagelaran/Festival/Pertunjukan/L Pengunjung Pengunjung Pengunjung omba Seni Budaya Tahun 2015 Tahun 2013 Tahun 2014
1.
Festival Kuntau
95
200
235
2
Pawai Budaya
0
890
1250
3
Pemilihan NAGA
300
300
400
4
Aruh Ganal
320
350
430
5
Lomba Dayung Perahu Naga
400
545
760
6
110
79
0
123
140
0
0
90
170
0
160
240
0
56
90
0
430
0
800
750
0
13
Olah Raga/ Permainan Tradisional Balogo Olah raga/Permainan Tradisional Batarik Upih Olah Raga/Permainan Tradisional Bagasing Olah Raga/Permainan Tradisional Banaik Pinang Olah Raga/Permainan Tradisional Sipak Raga Pemilihan Pesona Model Sasirangan Festival Balanting Paring/Lanting hias Pelestarian Badandang
320
340
0
14
Festival Tari Daerah
210
330
365
7 8 9 10 11 12
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-146
AKUNTABILITAS kinerja
Jumlah Pengunjung Tahun 2015
No
Pagelaran/Festival/Pertunjukan/L omba Seni Budaya
Jumlah Pengunjung Tahun 2013
15
Festival Tari Kolosal
0
340
440
16
Festival Tari Budaya Sehati
0
370
450
17
Pergelaran Sendratasik
0
325
0
18
Pagelaran Mamanda
126
179
200
19
Pagelaran Musik Panting
190
220
340
20
Pagelaran Tari untuk Tamu
100
140
155
21
Pagelaran Musik Bernuansa Religi
170
220
280
22
Pagelaran Lamut
90
140
190
23
Pagelaran Madihin
200
100
160
24
Pagelaran Japin
230
110
140
25
Pagelaran Bakuntau
0
170
200
26
Pagelaran Malam Car Free Sunday
0
0
1200
27
Pagelaran Japin Carita
120
240
390
28
Paket Seni Musik Panting
0
29
Paket Seni Baca Puisi
0
180
0
30
Paket Seni Tari
0
280
320
31
Paket Seni Teater
0
380
420
32
Paket Seni Vocal Group
0
300
430
33
Work Shop Seni Daerah
150
245
310
34
Lomba Cerita Rakyat Daerah
220
400
480
35
Lomba Lagu Banjar
0
110
140
36
Festival Rampai Muharram Rudat
0
0
300
37
Festival Rampai Muharram Habsyi
0
360
390
38
Festival Rampai Muharram Bedug
0
0
270
39
Festival Rampai Muharram pawai
0
0
500
40
Pagelaran Rebana
230
0
0
41
Lomba Menyanyi Lagu Banjar
250
0
0
42
Pertunjukan Wayang
0
190
230
4.434
8.224
11.875
JUMLAH
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Jumlah Pengunjung Tahun 2014
III-147
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik . Jumlah Pengunjung Pagelaran Seni Budaya
JUMLAH PENGUNJUNG PAGELARAN SENI BUDAYA 15000 11875 10000
8224 JUMLAH PENGUNJUNG PAGELARAN SENI BUDAYA
4434
5000 0
2013
JUMLAH… 2014
2015
Dari data jumlah pengunjung pagelaran seni budaya diatas terlihat bahwa ada pada tahun 2013 jumlah pengunjung sebanyak 4.434 orang, tahun 2014 sebanyak 8.224 orang dan tahun 2015 sebanyak 11.875 orang. Dari jumlah Pengunjung tersebut menunjukkan bahwa setiap tahun kunjungan
pagelaran
seni
budaya
selalu
meningkat.
Persentase
Peningkatan Jumlah pengunjung pertahunnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Persentase Peningkatan Jumlah Pengunjung Tahun 2014-2015 No
Tahun
Jumlah Kunjungan
Target Indikator Sasaran
Persentase Peningkatan Jlh Pengunjung
1
2013
4.434
2
2014
8.224
25%
85,48%
3
2015
11.875
30%
44,39%
Ket
menurun
Dari tabel diatas terlihat bahwa persentase peningkatan jumlah pengunjung pagelaran seni budaya pada tahun 2014 sebesar 85,48% dan tahun 2015 sebesar 44,39%, bila dibandingkan dari ke 2 (dua) tahun tersebut terlihat bahwa persentase peningkatan pada tahun 2015 menurun yaitu sebesar 41,09% (85,48%-44,39%) walau sebenarnya jumlah kunjungan meningkat (lihat pada table Jumlah Pengunjung Pagelaran). Angka persentase peningkatan jumlah pengunjung pagelaran seni budaya diatas didapat dari perhitungan sebagai berikut : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-148
AKUNTABILITAS kinerja
Jlh kunjungan pagelaran seni budaya thn-n Jlh kunjungan pagelaran seni budaya thn n-1 Jlh kunjungan pagelaran seni budaya thn n-1
X 100
Perhitungan untuk tahun 2014 :
8.224 – 4.434 x 100 = 85,48% 4.434
Perhitungan untuk tahun 2015 : 11.875 – 8.224 x 100 = 44,39% 8.224
3. Jumlah Pelaksanaan Festival/Pagelaran Seni Budaya Pencapaian target pada indicator ini dapat ditunjukkan dari data Pagelaran /Festival Seni Budaya dari tahun 2013 sampai tahun 2015 di bawah ini : Tabel Data dan Jumlah Festival/Pagelaran Tahun 2013-2015
jlh
1 2 3 4
Festival/ Pagelaran seni Budaya thn 2013
jlh
Festival/ Pagelaran Seni Budaya Tahun 2014
Festival/ Pagelaran Seni Budaya Tahun 2015
jlh
Wisata Balanting 1 Paring/Lomba Arung Jeram Lomba Dayung Perahu Naga 2
Festival Kuntau
1
Festival Kuntau
Pawai Budaya
2
Pawai Budaya
Pemilihan Nanang Duta Wisata Kab. HSS Festival Kuntau
Pemilihan NAGA
3
Pemilihan NAGA
Aruh Ganal
4
Aruh Ganal
Galuh 3 4
5
Olah Raga/ Permainan 5 Tradisional Balogo
Lomba Dayung 5 Perahu Naga
Lomba Dayung Perahu Naga
6
Olah raga/Permainan 6 Tradisional Batarik Upih
Olah Raga/Permainan Tradisional Bagasing
7
Festival Layang- 7 Layang/Badandang
Olah Raga/ 6 Permainan Tradisional Balogo Olah raga/Permainan 7 Tradisional Batarik Upih
8
Pagelaran Mamanda
8
Olah Raga/Permainan 8 Tradisional Bagasing
Olah Raga/Permainan Tradisional Sipak Raga
9
Pagelaran Musik Panting
9
Olah Raga/Permainan 9 Tradisional Banaik Pinang
Festival Tari Daerah
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Olah Raga/Permainan Tradisional Banaik Pinang
III-149
AKUNTABILITAS kinerja
jlh
Festival/ Pagelaran seni Budaya thn 2013
jlh
10
Pagelaran Rebana
10
11
Pagelaran Musik Religius
11
12
Pagelaran Lamut
12
13
Pagelaran Madihin
13
14
Festival Tari Daerah
15
Festival/ Pagelaran Seni Budaya Tahun 2014
Festival/ Pagelaran Seni Budaya Tahun 2015
jlh
Olah Raga/Permainan 10 Tradisional Sipak Raga Pemilihan Pesona 11 Model Sasirangan
Festival Tari Kolosal
Festival Balanting 12 Paring/Lanting hias Pelestarian 13 Badandang
Pagelaran Mamanda
14
Festival Tari Daerah
14
Pagelaran Tari untuk Tamu
Workshop Seni Daerah
15
Festival Tari Kolosal
15
Pagelaran Musik Bernuansa Religi
16
Lomba Menyanyi Lagu Banjar
16
Pagelaran Lamut
17 18
Lomba Cerita Rakyat Daerah 17 HSS Pergelaran Japin Carita 18
Festival Tari Budaya 16 Sehati Pergelaran 17 Sendratasik Pagelaran Mamanda 18
19
Pergelaran Musik Kolaborasi
19
Pagelaran Bakuntau
20
Pagelaran Tari untuk Tamu
20
Pagelatan Musik 19 Panting Pagelaran Tari untuk 20 Tamu
21
Pagelaran Musik 21 Bernuansa Religi
Pagelaran Carita
22
Pagelaran Lamut
22
Paket Seni Panting
23
Pagelaran Madihin
23
Paket Seni Tari
24
Pagelaran Japin
24
Paket Seni Teater
25
Pagelaran Bakuntau
25
Paket Group
26
Pagelaran Carita
27
Paket Seni Panting
28
Paket Seni Baca Puisi
28
Lomba Lagu Banjar
29
Paket Seni Tari
29
Festival Rampai Muharram Rudat
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Japin 26 Musik 27
Festival Tari Budaya Sehati
Pagelatan Panting
Musik
Pagelaran Madihin Pagelaran Japin
Pagelaran Malam Car Free Sunday
Seni
Work Shop Daerah
Japin Musik
Vocal Seni
Lomba Cerita Rakyat Daerah
III-150
AKUNTABILITAS kinerja
Festival/ Pagelaran seni Budaya thn 2013
jlh
Festival/ Pagelaran Seni Budaya Tahun 2015
jlh
Festival/ Pagelaran Seni Budaya Tahun 2014
jlh
30
Paket Seni Teater
30
Festival Rampai Muharram Habsyi
31
Paket Group
Vocal 31
Festival Rampai Muharram Bedug
32
Work Shop Daerah
Seni 32
Festival Rampai Muharram pawai
33
Lomba Cerita Rakyat 33 Daerah Lomba Lagu Banjar
34 35 36
Seni
Pertunjukan Wayang
Festival Rampai Muharram Habsyi Pertunjukan Wayang
Dari data jumlah pelaksanaan pagelaran/Festival seni Budaya diatas terlihat bahwa pada tahun 2013 jumlah pagelaran/Festival sebanyak 20 pagelaran, tahun 2014 sebanyak 36 pagelaran dan tahun 2015 sebanyak 33 pagelaran. Capaian terhadap Target Indikator sasaran dapat dilihat pada table berikut :
Tabel Capaian Indikator Sasaran Jumlah Pelaksanaan Festival/Pagelaran No Tahun Target Jumlah Keterangan Indikator Pelaksanaan Festival/ Sasaran Pagelaran 1 2013 20 kegiatan 2
2014
28 kegiatan
36 kegiatan
meningkat
3
2015
30 kegiatan
33 kegiatan
menurun
Dari Tabel diatas terlihat bahwa Jumlah Festival/Pagelaran pada tahun 2015 menurun dari tahun 2014 yaitu dari 36 kegiatan menjadi 33 kegiatan, sedangkan bila dihubungkan dengan target Indikator sasarannya sudah dapat tercapai yaitu tahun 2014 target 28 kegiatan realisasinya mencapai 36 kegiatan dan tahun 2015 target indicator sasaran 30 kegiatan realisasinya 33 kegiatan. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-151
AKUNTABILITAS kinerja
Terjadinya penurunan jumlah pelaksanaan festival dari tahun 2014 ke tahun 2015 karena ada 3 (tiga) kegiatan yang tidak dianggarkan pada tahun 2015 yaitu : 1. Olahraga/Permainan Tradisional Balogo 2. Festival Balanting Paring/Lanting Hias 3. Pemilihan Pesona Model Sasirangan dalam pencapaiannya didukung oleh 3 (tiga) program yaitu : 1. Program Pengembangan Nilai Budaya Jumlah Anggaran : Rp. 291.456.200 dan realisasi : Rp. 266.520.850 (91,44%) 2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Jumlah Anggaran : Rp. 427.656.000 dan realisasi : Rp. 379.110.400 (88,65%) 3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya Jumlah Anggaran : Rp. 1.227.495.500 dan realisasi : Rp. 1.024.963.200
Sasaran ini juga didukung oleh Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesenian, dimana dari laporan SPM tahun 2015 dapat gambarkan sebagai berikut : 1. Cakupan Kajian Seni Pada cakupan ini ada 2 (dua) kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu : Bengkel Seni (Workshop) dan Dokumentasi nilai SPM nya : 27 (13,3%) 2. Cakupan Fasilitasi Seni Pada cakupan ini ada 2 (dua) kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu : Promosi dan Penerbitan dan Pendokumentasian nilai SPM nya : 95 (29%) 3. Cakupan Gelar Seni Pada cakupan ini semua kegiatan dapat dilaksanakan yaitu : Pergelaran, Pameran, Festival dan Lomba nilai SPM nya : 100 (100%) 4. Misi Kesehatan Pada Cakupan ini kegiatan Misi Kesenian antar daerah dapat terlaksana
seperti
pada
acara
Festival
Pasar
Terapung
Banjaramasin nilai SPM nya : 100 (100%) 5. Cakupan Sumberdaya Manusia Kesenian Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-152
di
AKUNTABILITAS kinerja
Pada Cakupan ini ada 3 (tiga) yaitu : Pakar Seni, Pamong Budaya dan Seniman/Budayawan nilai SPM nya: 150 (38%) 6. Cakupan Tempat Pada Cakupan yaitu Tempat menggelar seni pertunjukan dan pameran telah tersedia nilai SPM nya : 100 (100%) Dokumentasi-dokumentasi Kegiatan dalam rangka pelestarian seni budaya lokal
Dokumentasi Kegiatan Napak Tilas tahun 2015
Dokumentasi Pemilihan Nanang Galuh Duta Wisata Kab. HSS tahun 2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-153
AKUNTABILITAS kinerja
Dokumentasi Pelestarian Olahraga/Permainan Tradisional
Dokumentasi Pelestarian Olahraga/Permainan Tradisional
Dokumentasi Festival Beladiri Tradisional Kuntau tahun 2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-154
AKUNTABILITAS kinerja
Dokumentasi Kegiatan Pawai Budaya Tahun 2015
Dokumentasi Kegiatan Lomba Dayung Perahu Naga tahun 2015
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase peningkatan kunjungan wisatawan INDIKATOR KINERJA Persentase peningkatan kunjungan wisatawan
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
11,11%
14,43%
129,88
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 129,88% (Tercapai), terealisasi 14,43% dari target 11,11%.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-155
AKUNTABILITAS kinerja
Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase peningkatan kunjungan wisatawan Indikator Kinerja
Formula Realisasi ∑
Persentase peningkatan kunjungan wisatawan
( )
Perhitungan
∑
(
∑
)
( )
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Persentase peningkatan kunjungan wisatawan
2014
2015
45,74%
14,43%
Target RPJMD 2015
2016
11,11%
12%
Capaian indikator ini karena bertambahnya minat wisatawan baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing untuk berkunjung ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan, hal ini terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut: a. Promosi melalui website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan semakin gencar dilakukan dan setiap event pariwisata serta event pagelaran seni budaya selalu di update sehingga minat wisatawan pun bertambah untuk berkunjung ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan. b. Sarana Prasarana Pariwisata semakin di tambah dan di benahi, sehingga
masyarakat
yang
sudah
datang
berkunjung
merasa
nyaman, betah dan ingin kembali berkunjung ke tempat Wisata yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan c. Semakin Menjamurnya penginapan, cottage, resort dan home stay
dari harga yang murah sampai harga yang lumayan mahal tergantung dari fasilitas yang ditawarkan yang tersebar di daerah Loksado, membuat wisatawan mudah memilih penginapan yang ingin dipilihnya, sehingga kendala dalam hal susah mencari penginapan sudah tidak ada lagi.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-156
AKUNTABILITAS kinerja
Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Dari Tahun 2010- 2015 dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2010 - 2015 NO
TAHUN
WISMAN
WISNUS
JUMLAH
KET
1
2010
106
45.121
45.227
-
2
2011
78
40.622
40.700
Menurun
3
2012
97
41.569
41.666
Meningkat
4
2013
96
41.144
41.240
Menurun
5
2014
60
60.045
60.105
Meningkat
6
2015
112
68.668
68.780
Meningkat
Grafik Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2010-2015 68780
60105
68668
60045
70000 41240 41144 41666 41569
60000 50000
40700 45121 40622 45227
40000 30000
112
2015 2014 96 2013 97 2012 78 2011 106 2010 60
20000 10000 0 Jumlah
Wisnus
Wisman
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-157
AKUNTABILITAS kinerja
Perbandingan Persentase peningkatan kunjungan wisatawan dan ketercapaian indicator sasaran di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari tahun 2011-2015 dapat dilihat pada table berikut : Tabel Capaian Kinerja Persentase Kunjungan Wisatawan Tahun 2014-2015 NO
TAHUN
Jumlah
Target
Persentase
Wisatawan
Kinerja
Peningkatan
Capaian Kinerja
1
2011
40.700
-
‘-10,01
-
2
2012
41.666
-
2,37
-
3
2013
41.240
-
‘-1,02
-
4
2014
60.105
9,12%
45,74%
501,53%
5
2015
68.780
11,11%
14,43%
129,88%
Tabel Perbandingan Kunjungan Wisatawan Provinsi KalSel dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
NO
TAHUN
Jumlah
Jumlah
Wisatawan
Wisatawan
Prov. KalSel
Kab. HSS
Persentase Kunjungan
Keterangan
Wisatawan Kab. HSS thd Prov. KalSel
1
2011
526.915
40.700
7,72 %
-
2
2012
542.417
41.666
7,68 %
-
3
2013
566.341
41.240
7,28 %
-
4
2014
623.719
60.105
9,64 %
501,53%
5
2015
443.865
68.780
15,49 %
Data provinsi Belum 100% (65%)
Dilihat dari table diatas terlihat bahwa kunjungan wisatawan tahun 2011 menurun dari tahun 2010, tahun 2012 kunjungan meningkat dari tahun 2011, tahun 2013 kunjungan kembali menurun dari tahun 2012, tahun 2014 kunjungan kembali meningkat dari tahun 2013 dan tahun 2015 kunjungan meningkat dari tahun 2014.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-158
AKUNTABILITAS kinerja
Adanya penurunan kunjungan yaitu tahun 2011 dan tahun 2013 dikarenakan kondisi iklim yang tidak mendukung yaitu musim hujan yang cukup panjang serta kondisi akses jalan ke tempat wisata terutama daerah Loksado
pada
tahun
tersebut
banyak
mengalami
kerusakan
yaitu
banyaknya terjadi longsor sepanjang jalan akibat curah hujan yang cukup tinggi , sehingga minat wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata khususnya daerah Loksado menjadi sangat berkurang. Dilihat dari Persentase Peningkatan kunjungan Wistawan pada tahun 2014 jauh melampaui target yaitu pada tahun 2014 target kinerja 9,12% sedangkan realisasi kinerjanya 45,74%
dan
pada tahun 2015
juga
melampaui target yaitu pada tahun 2015 target kinerja 11,11 % sedangkan realisasi kinerjanya 14,43% angka ini didapat dari perhitungan sebagai berikut :
Persentase peningkatan kunjungan wisatawan ini didukung oleh 3 (tiga) program yaitu : Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan jumlah anggaran : Rp. 327.817.500, Program Pengembangan Destinasi Wisata
dengan jumlah anggaran Rp. 944.999.900 dan Program
Pengembangan Kemitraan dengan jumlah anggaran : Rp. 24.000.000. Dokumentasi kegiatan pada kunjungan wisatawan ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan :
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-159
AKUNTABILITAS kinerja
Dokumentasi Pemeliharaan Kolam dan Cottage OW Air Panas Tanuhi Kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana
Dokumentasi Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata di Kecamatan Loksado
Dokumentasi Jukung Hias Kab. HSS pada Festival Pasar Terapung di Bjm
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-160
AKUNTABILITAS kinerja
Dokumentasi Pawai budaya Kab. HSS Pada Kegiatan Pelaksanaan Promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional INDIKATOR KINERJA Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
42,14%
46,43%
110,55
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional sebesar 110,55% (Tercapai), terealisasi 46,43% dari target 42,14%. Pada indikator Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional, capaian kinerja indikator tercapai 144,46%, dengan realiasasi capaian sebesar 46,43% dibanding dengan target sebesar 32,14%. Dari jumlah sebanyak 28 sarana dan prasarana cabang olahraga sesuai dengan standar nasional sampai dengan tahun 2015 pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah memiliki sebanyak 13 buah, adapun sarana prasarana tersebut adalah stadion Sepak Bola, Atletik, Bola Basket, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Tenis Lapangan, Futsal, Catur, Brigde, Balap Sepeda, Panahan, Dayung dan Menembak. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-161
AKUNTABILITAS kinerja
Sasaran 3 ; Menurunnya persentase kemiskinan Pencapaian target kinerja sasaran 3 pada Tujuan 3 : Mengembangkan Potensi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisatadi Misi II “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.” adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
TARGET 2014
REALISASI 2014
% CAPAIAN
5,49%
5,82%
93,99
persentase penduduk dibawah garis kemiskinan Rata-rata
93,99 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian indikator sasaran persentase penduduk dibawah garis kemiskinan mencapai kinerja 93,99% dan dikatakan tercapai. Indikator tersebut dari target sebesar 5,49% terealisir 5,82%. Persentase penduduk miskin diperoleh dari jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan dibagi jumlah penduduk seluruhnya. Pada tahun 2015 jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan adalah sebanyak 15.348 jiwa, sedangkan jumlah penduduk Kab. HSS adalah 263.909 jiwa. Sehingga Persentase penduduk miskin Tahun 2015 adalah 5,89%. Formula Realisasi Capaian Kinerja persentase penduduk dibawah garis kemiskinan Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
∑
persentase penduduk dibawah garis kemiskinan
∑
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
persentase penduduk dibawah garis kemiskinan
5,89%
5,82%
Naik
5,49%
5,15%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-162
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik Realisasi Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan di Kab. HSS
Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan 7,00% 6,80% 6,60% 6,40% 6,20% 6,00% 5,80% 5,60% 5,40% 5,20%
6,90% 6,67%
2012
2013
5,89%
5,82%
2014
2015
Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan
Hambatan dan permasalahan yang dialami dalam memenuhi indikator ini adalah penduduk Kab. HSS sebagian besar bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan sehingga tingkat penghasilan mereka sangat bergantung pada keberhasilan di sektor pertanian dan perkebunan. Apabila terjadi kegagalan panen dan penurunan hasil pada sektor pertanian dan perkebunan maka angka kemiskinan dapat kembali meningkat. Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 yakni melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu dalam Program Penyuluhan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan pada Kegiatan Fasilitasi dan stimulasi pembangunan rumah sejahtera serta pengelolaan dana bantuan sosial yang ada pada anggaran DPPKAD Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-163
AKUNTABILITAS kinerja
Sasaran 4 ; Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam pembangunan
dan
partisipasi
Pencapaian target kinerja sasaran 4 pada Tujuan 3 : Mengembangkan Potensi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisata di Misi II “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.” adalah sebagai berikut : TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Persentase desa yang telah tersedia sarjana pendamping desa sejahtera
58%
100%
158
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa
55,00%
60,00%
109,09
Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
64,00%
65,97%
103,08
INDIKATOR KINERJA
Rata-rata
104,06 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian indikator sasaran Meningkatnya
kemandirian
dan
partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan mencapai kinerja 104,06% dan dikatakan tercapai.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase desa yang telah tersedia sarjana pendamping desa sejahtera REALISASI INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 % CAPAIAN 2015 Persentase desa yang telah tersedia sarjana pendamping desa sejahtera
58%
33,70%
100
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase desa yang telah tersedia sarjana pendamping desa sejahtera sebesar 87,82% (Tidak Tercapai), terealisasi 58,84% dari target 67%. Sarjana Pendamping Desa Sejahtera (SaMping DeSa) adalah sarjana kontrak yang diperbantukan untuk melakukan pendampingan terhadap upaya pemberdayaan kelembagaan desa dan kelompok masyarakat, berjiwa sosial tinggi dan telah lulus seleksi yang bertugas memberikan pendampingan dan pemberdayaan terhadap lembaga pemerintahan desa
dan
masyarakat
desa
dalam
bentuk
kelompok
masyarakat
berpenghasilan rendah.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-164
AKUNTABILITAS kinerja
Adapun perhitungan realiasi tersebut didapatkan dari formulasi Jumlah desa yang telah tersedia
sarjana pendamping desa sejahtera
(sebanyak 148) dibanding dengan seluruh jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (sebanyak 148 desa/kel) dikali 100 persen. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase KK menggunakan jamban sehat Indikator Kinerja sasaran
indikator sasaran
ngkatnya 1 Persentase Persentase desa Kebijakan anan Panganyang telah Pemerintah tersedia Daerah arakat yang mendukung sarjana pendamping program ketahanan desa sejahtera pangan meningkat ngkatnya Nilai 2 Peningkatan Nilai tasi Investasi
Formula Realisasi Program
Kegiatan
∑ Program Peningkatan Koordinasi ∑ Ketahanan Pangan Kebijakan (Pertanian / Perkebunan)
Pagu Anggaran 2015
Perhitungan % realisasi Anggaran serapan 2015 anggaran
236,441,250
113,245,920
47.90
Agrobisnis
Program Peningkatan Koordinasi 112,756,000 41,933,500 37.19 Promosi dan Perencanaan Kerjasama Investasi dan Bila dilakukan perbandinganPengembangan realisasi kinerja dari tahun ke tahun Penanaman maka hasilnya adalah sebagaiModal berikut : 3 Peningkatan 13,676,000 12,840,000 93.89 Koordinasi dan Target RPJMD KINERJA INDIKATOR KINERJA 2014 Kerjasama 2015 di NAIK/TURUN 2015 2016 Bidang Penanaman Persentase desa yang telah dengan Naik tersedia sarjana pendamping 33,70% Modal 100% 67% 70% Instansi desa sejahtera Pemerintah dan Dunia Usaha Pada indikator Persentase desa yang telah tersedia sarjana 4 Pengembangan 32,500,000 28,672,100 88.22 Potensi pendamping desa sejahtera, capaian kinerja tercapai 100% dari realisasi Unggulan capaian sebesar 33,70% dibanding Daerahtarget sebesar 33,70%. Perhitungan 5 Pemantauan 309,280,000 134,980,000 43.64 realisasi serta target tersebut didapat dari jumlah sarjana pendamping desa Program Penyusunan dan Pelaporan Data Base Pelaksanaan lulus seleksi sebanyak 50 Hasil-Hasil orang dibagi dengan jumlah desa dan kelurahan Pembangunan Pembangunan Hulu Sungai Selatan sebanyak kelurahan32.78 6 yang ada di Kabupaten Program Pengaturan Kegiatan 137,829,100148 desa& 45,183,460 Jasa Konstruksi Sosialisasi dan dikali 100 persen. Diseminasi Peraturan Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan PerundangUndangan program yang dilaksanakan selama tahunJasa 2015 yakni Konstruksi dan Peraturan Realisasi Lainnya yang Indikator Kinerja Program Kegiatan Anggaran Anggaran Terkait ngkatnya 7 Persentase Desa yang Program Peningkatan Penyelenggara 3,045,568,725 2,644,336,602 86.83 ndirian dan telah tersedia Keberdayaan an Deseminasi ipasi Masyarakat Sarjana Pendamping Masyarakat Informasi bagi m Pembangunan Desa Sejahtera Perdesaan Masyarakat Desa
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-165
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa REALISASI INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 2015 Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa
55,00%
% CAPAIAN
60,00%
109,09
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa sebesar 109,09% (Tercapai), terealisasi 60% dari target 55%. Adapun perhitungan realiasi tersebut didapatkan dari formulasi Jumlah Lembaga Kemasyarakatan Desa yang aktif (sebanyak 1.170) dibanding dengan seluruh Jumlah Lembaga Kemasyarakatan Desa yang ada di Kab. HSS (sebanyak 1.949) dikali 100 persen. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase KK menggunakan jamban sehat Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
∑
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa
∑ LKD : Lembaga Kemasyarakatan Desa
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa
54,78%
60,00%
Naik
55%
60%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-166
AKUNTABILITAS kinerja
grafik perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 - tahun 2015
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa 70,00%
60,00%
54,78%
60,00% 50,00%
42,55%
40,00%
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa
30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 2013
2014
2015
Faktor-faktor pendukung pencapaian indikator kinerja sebagai berikut: Dengan peningkatan kapasitas pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan Desa melalui berbagai pelatihan yang dilaksanakan dapat menumbuhkan motivasi dan semangat masyarakat untuk terlibat memajukan dan mensejahterakan Desa. Terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik dan intensif dalam
pelaksanaan
program
pembangunan
dan
pemberdayaan masyarakat antar setiap komponen yang ada di Desa (Pemerintah Desa, LPM, BPD, KPM/KPD). Pentingnya lembaga kemasyarakatan Desa yang berfungsi sebagai
wadah
pembangunan,
partisipasi
masyarakat
pemerintahan,
Desa
kemasyarakatan,
dalam dan
pemberdayaan yang mengarah terwujudnya demokratisasi dan transparansi di tingkat masyarakat serta menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif. Program yang menunjang yaitu : Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
melalui
kegiatan
pembinaan
kelompok
masyarakat
pembangunan Desa dan kegiatan pelaksanaan musyawarah pembangunan partisipatif.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-167
AKUNTABILITAS kinerja
Dalam kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan : Pelatihan
pembangunan
partisipatif,
pelatihan
Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat, Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat/Kader Pemberdayaan Desa Lomba Desa dan Kelurahan, lomba gotong royong masyarakat, lomba teknologi tepat guna (TTG). Program dan kegiatan pendukung pencapaian indikator kinerja Tingkat
partisipasi
masyarakat
dalam
membangun
desa
sebagaimana tabel dibawah INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun Desa
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 1. Kegiatan pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa 2. Kegiatan pelaksanaan musyawarah pembangunan partisipatif
ALOKASI ANGGARAN (Rp)
256.926.900
307.475.000
REALISASI KEUANGAN (Rp)
187.968.000
263.937.900
Kegiatan Lomba Gotong Royong Masyarakat Tingkat Kab. HSS Tahun 2015 Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-168
%
73,16
85,84
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan REALISASI INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 % CAPAIAN 2015 Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
64,00%
65,97%
103,08
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan sebesar 103,08% (Tercapai), terealisasi 65,97% dari target 64%. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi Jumlah Desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan (sebanyak 95) dibanding dengan seluruh Jumlah Desa di Kab. HSS (sebanyak 148) dikali 100 persen. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan Indikator Kinerja
Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
Formula Realisasi
Perhitungan
∑ ∑ LEP :
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
89,19%
65,97%
Turun
64%
66%
Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan 100,00%
89,19% 56,76%
65,97%
0,00% 2013
2014
2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Persentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
III-169
AKUNTABILITAS kinerja
Faktor pendukung pencapaian realiasi indikator kinerja sasaran tersebut diatas adalah : Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui perguliran dana simpan pinjam khusus perempuan, BumDes dan pemberdayaan usaha. Dimana sampai dengan tahun 2015 telah terbentuk sebanyak 337 kelompok simpan pinjam khusus perempuan, 33 perguliran dana simpan pinjam program Gerbangmas-Taskin (Gerakan terpadu pembangunan masyarakat untuk pengentasan kemiskinan) untuk peningkatan perguliran dana simpan pinjam dibarengi dengan pembinaan dan evaluasi terhadap perguliran dana simpan pinjam khusus perempuan. Program yang menunjang yaitu : Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa melalui kegiatan pelaksanaan musyawarah pembangunan desa. Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan : Pembinaan dan evaluasi terkait perguliran dana simpan pinjam khusus perempuan. INDIKATOR KINERJA SASARAN
Persentase Desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
PROGRAM / KEGIATAN
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Kegiatan pelaksanaan musyawarah pembangunan desa
ALOKASI ANGGARAN (Rp)
REALISASI KEUANGAN (Rp)
275.414.000
243.701.400
%
88,49
Sasaran 5 ; Meningkatnya ketahanan pangan daerah Pencapaian target kinerja sasaran 5 pada Tujuan 3 : Mengembangkan Potensi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisata di Misi II “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.” adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
persentase ketersediaan pangan utama (beras)
309,82%
329,75%
106,43
Rata-rata Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
106,43 %
III-170
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian indikator sasaran Meningkatnya ketahanan pangan daerah mencapai kinerja 106,43 % dan dikatakan tercapai dengan realisasi tahun 2015 sebesar 329,75% terhadap target 309,82%. Perhitungan realisasi capaian tersebut didapat dari ketersediaan beras (ton) tahun 2015 sebanyak 157.666 ton dibagi total kebutuhan beras (ton) selama tahun 2015 sebesar 47.814 ton dikali 100 persen. Sedangkan surplus beras Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2015 sebesar 109.852 ton, ini dapat dihitung dari Ketersediaan Beras 157.666 Ton dikurangi Kebutuhan Beras 47.814 ton. Formula Realisasi Capaian Kinerja persentase ketersediaan pangan utama (beras) Indikator Kinerja
persentase ketersediaan pangan utama (beras)
Formula Realisasi
∑ ∑
(
Perhitungan
) (
)
LEP :
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA persentase ketersediaan pangan utama (beras)
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
302,17%
329,75%
Turun
64%
66%
persentase ketersediaan pangan utama (beras) 340,00%
329,75%
330,00% 320,00% 310,00%
persentase ketersediaan pangan utama (beras)
302,17%
300,00% 290,00% 280,00% 2014
2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-171
AKUNTABILITAS kinerja
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 melalui Program Meningkatkan
Ketahanan Pangan (Pertanian/
Perkebunan) dengan kegiatan utama sebagai berikut: a. Pengembangan Lumbung Pangan Desa dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 131.515.790 dari alokasi anggaran sebesar Rp. 149.050.000 dengan Rincian kegiatan antara lain : 1) Terbentuknya Tim penyusun Neraca bahan makanan dan pola Pangan harapan dan tersedianya data NBM PPH kab. HSS tahun 2015. 2) Terbentuknya Tim Pemantauan Ketersediaan bahan pangan pada hari Besar keagamaan nasional dan tersediannya data tingkat Kab. HSS. 3) Terbentuknya Tim pelaksana cadangan pangan pemerintah daerah. 4) Tersedianya
cadangan
pangan
Pemda
Kab.
HSS
berupa
cadangan beras/guna penanggulangan bencana. b. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat DAK (DAK Pagu Rp. 162.812.500 dengan realisasi keuangan Rp147.275.000). Yaitu dengan rincian kegiatan Gudang mesin penggilingan Padi 1 unit dan Mesin penggilingan padi 1 unit di kecamatan loksado desa suka damai. Tabel Data Ketersediaan Pangan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2015 Produksi Padi
Ketersediaan Beras ( Ton )
Jumlah Penduduk
Konsumsi Rumah tangga
Total ( Kebutuhan beras)
Perimbangan ( +/-),
( Ton GKG) (124,89kg/kp/th) ( Ton). 249.472 157.666 221.599 27.675 47.814 109.853 Sumber data. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. HSS per desember 2015.
Sasaran 6 ; Terwujudnya Hulu Sungai Selatan sebagai daerah oksigen Pencapaian target kinerja sasaran 6 pada Tujuan 3 : Mengembangkan Potensi Masyarakat Berbasis Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Industri Kecil, dan Pariwisatadi Misi II “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.” adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-172
AKUNTABILITAS kinerja
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
a. RTH Publik
27%
27,26%
100,96
b. RTH Privat
8%
8,56%
107,00
INDIKATOR KINERJA Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB:
Rata-rata
103,98 %
Tabel di atas menunjukkan bahwarata-rata capaian indikator sasaran Mewujudkan Hulu Sungai Selatan sebagai daerah oksigen mencapai kinerja 103,98% dan dikatakan tercapai.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Publik REALISASI INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 % CAPAIAN 2015 Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Publik
27%
27,26%
100,96
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Publik sebesar 100,96% (Tercapai), terealisasi 27,26% dari target 27%. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik adalah penyediaan RTH yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi luas RTH Publik (sebanyak 5.654) dibanding dengan seluruh Luas Wilayah ber HPL/HGB (sebanyak 20.740) dikali 100 persen. Formula Realisasi Capaian Kinerja Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Publik Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Publik
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-173
AKUNTABILITAS kinerja
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Publik
26,03%
27,26%
Naik
27%
28%
Grafik Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Publik dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Publik 28,00%
27,26%
27,00%
26,03%
26,00% 25,00%
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Publik
25,00% 24,00%
24,00% 23,00% 22,00% 2012
2013
2014
2015
Sampai tahun 2015 jumlah luasan RTH Publik yang tersedia di kawasan perkotaan adalah 5,654 ha dan luas wilayah ber HPL/HGB adalah 20,740 ha sehingga realisasi pada tahun 2015 adalah 27,26%, jika dibandingkan
dengan
target
tahun
2015
sebesar
27%
maka
capaiannya adalah sebesar 100,96%. Sedangkan perbandingan dengan capaian tahun 2014 yaitu 26,03%, ada peningkatan sebesar 1,23%. Capaian indikator ini sudah memenuhi amanat UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yaitu RTH publik daerah perkotaan minimal 20% dari luas daerah perkotaan. Indikator kinerja ini didukung oleh : -
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
-
Kegiatan Pemeliharaan RTH, dengan anggaran sebesar Rp. 752.840,00.
Output
dari
kegiatan
ini
adalah
peralatan
pemeliharaan taman, pemeliharaan pot bunga dan tanaman hias diatas trotoar, pemeliharaan taman monumen rakat mufakat, pemeliharaan taman lambung mangkurat, pemeliharaan tugu hari Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-174
AKUNTABILITAS kinerja
jadi kab. Hss, pemeliharaan taman kota, pemindahan frame reklame dan pengadaan chainsaw. -
Kegiatan Pengembangan Taman Rekreasi, dengan anggaran sebesar Rp. 382.750.000,00. Output dari kegiatan ini adalah pemeliharaan taman darmasyah z dan taman bermaian anak, serta pengadaan alat bermain anak outdoor.
Permasalahan : -
Terbatasnya lahan terutama di wilayah kota untuk dijadikan ruang terbuka hijau publik.
Solusi : Pembelian lahan untuk ruang terbuka hijau publik.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Privat REALISASI INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 % CAPAIAN 2015 Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Privat
8%
8,56%
107,00
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Privat sebesar 107% (Tercapai), terealisasi 8,56% dari target 8%. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat adalah RTH milik institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik swasta yang ditanami tumbuhan. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi Jumlah luas RTH Privat (sebanyak 4.440) dibanding dengan seluruh Jumlah Desa di Kab. HSS (sebanyak 51.860) dikali 100 persen. Formula Realisasi Capaian Kinerja Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Privat Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Privat Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-175
AKUNTABILITAS kinerja
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Privat
5,77%
8,56%
Naik
8%
9%
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Privat 10,00%
8,56%
8,00%
6,93% Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: RTH Privat
6,00% 4,00% 2,00% 0,00% 2014
2015
Sampai tahun 2015 jumlah luasan RTH Privat yang tersedia di kawasan perkotaan adalah 4,440 ha dan luas wilayah ber HPL/HGB adalah 51,860 ha sehingga realisasi pada tahun 2015 adalah 8,56%, jika dibandingkan
dengan
target
tahun
2015
sebesar
8%
maka
capaiannya adalah sebesar 107%. Sedangkan perbandingan dengan capaian tahun 2014 yaitu 6,93%, ada peningkatan sebesar 1,07%. Capaian indikator ini masih belum memenuhi amanat UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yaitu RTH privat daerah perkotaan minimal 10% dari luas daerah perkotaan. Indikator kinerja ini didukung oleh : -
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
-
Kegiatan
Penataan
RTH,
dengan
anggaran
sebesar
Rp.
1.747.650,00. Output dari kegiatan ini adalah bibit tanaman, RTH pasar
kandangan,
pengadaan
tanah
untuk
RTH
publik,
pemindahan nurseri 3R ke kantor DisLH&TKP, pagar taman median pasar los batu, dan pagar taman pekacauan.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-176
AKUNTABILITAS kinerja
Permasalahan : -
Masih kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan perda tentang
ketentuan
RTH
minimum
20%
dari
luas
komplek
perumahan/real estate yang wajib di bangun pengembang, dan kewajiban menanam pohon bagi pemohon IMB setelah bangunan selesai 100% atau 6 bulan setelah izin dikeluarkan. Solusi : -
Perlunya diadakan pengawasan dan penjatuhan sanksi bagi pengembang dan pemohon IMB yang melanggar ketentuan dalam Perda IMB, sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan luasan RTH Privat.
Sasaran 7 ; Terjaminnya kehidupan yang layak bagi lansia, anak yatim/ piatu dan penyandang cacat Pencapaian target kinerja sasaran 7 pada Tujuan 3 : Mengembangkan Potensi Masyarakat Berbasis Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Industri Kecil, dan Pariwisata di Misi II “Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Daerah.” adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
70%
66,72%
95,31
Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial Rata-rata
95,31 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian indikator sasaran Terjaminnya kehidupan yang layak bagi lansia, anak yatim/ piatu dan penyandang cacat mencapai kinerja 95,31%. Angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memperoleh bantuan sosial didapat dari Jumlah PMKS yang telah terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya dibagi Jumlah PMKS yang seharusnya memperoleh bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dikali 100%. Pada tahun 2015 Jumlah PMKS yang seharusnya
memperoleh
bantuan pemenuhan kebutuhan dasar adalah sebanyak 10.445 orang, sedangkan Jumlah PMKS yang telah terpenuhi sebagian kebutuhan Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-177
AKUNTABILITAS kinerja
dasarnya adalah 6.969 orang. Sehingga Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya Tahun 2015 adalah sebesar 66,72%. Seperti pada tabel berikut: Tabel Indikator Kinerja dan Formula Realisasi Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
Jumlah PMKS yang telah terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya dibagi Jumlah PMKS yang seharusnya memperoleh bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dikali 100%
6.969 orang x 100% 10.445 orang = 66,72%
Adapun target Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya untuk tahun 2015 adalah sebesar 70%. Sedangkan realisasi capaian kinerja adalah sebesar 66,72% sehingga persentase capaian kinerja untuk sasaran 2 adalah 95,31%. Seperti pada tabel berikut: Capaian kinerja pada tahun 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya pada tahun 2014 adalah sebanyak 54,34% dan pada tahun 2013 sebanyak 49,42%, seperti pada tabel dan grafik di bawah ini : Tabel Perbandingan dengan Realisasi Tahun sebelumnya Indikator Kinerja
Realisasi 2013
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Keterangan
Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
49,42%
54,34%
66,72%
Naik
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-178
AKUNTABILITAS kinerja
Grafik Grafik Pemenuhan Sebagian Kebutuhan Dasar PMKS
Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya 80,00% 70,00%
66,72%
60,00% 50,00%
54,34%
49,42%
Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 2013
2014
2015
Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya sebesar 66,72% pada tahun 2015 menunjukkan bahwa target yang ditetapkan pada Renstra Dinsosnakertrans Kab.
HSS
sebesar
70%
belum
dapat
terpenuhi.
Sementara
target
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memperoleh bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar pada skala nasional dalam Standar Pelayanan Minimal bidang sosial adalah 80 persen hingga tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa target Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya hampir memenuhi target kabupaten dan target nasional. Hambatan dan permasalahan yang dialami dalam memenuhi indikator ini adalah: -
Proses seleksi, verifikasi dan validasi untuk menentukan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial layak yang memperoleh bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar memerlukan waktu yang cukup lama.
-
Prosedur pemberian bantuan sosial yang rumit dan selektif.
-
Ketergantungan PMKS terhadap bantuan sosial yang diberikan masih tinggi.
-
Masih
kurangnya
cakupan
program/kegiatan
dalam
rangka
pemenuhan kebutuhan dasar PMKS. Untuk
mengatasi
permasalahan
tersebut,
upaya-upaya
dilakukan adalah sebagai berikut: -
Melakukan koordinasi lintas sektoral .
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-179
yang
AKUNTABILITAS kinerja
-
Meningkatkan sinergisitas program dan kegiatan antara Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
-
Memberikan pendampingan kepada PMKS yang menerima program bantuan sosial.
-
Optimalisasi proses perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi kegiatan serta peningkatan kualitas data dan sumber daya yang ada. Pencapaian sasaran 2 berupa meningkatnya pemenuhan sebagian
kebutuhan dasar Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial diwujudkan melalui pelaksanaan program dan kegiatan pada Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial serta Bidang perlindungan dan jaminan sosial Dinsosnakertrans Kab. HSS. Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran 2 adalah sebagai berikut : 1. Program pembinaan anak terlantar -
Kegiatan Pengembangan bakat dan ketrampilan anak terlantar. Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan pembinaan terhadap 37 orang anak terlantar melalui pengiriman ke Panti Sosial Bina Remaja Banjarbaru dan pemberian bantuan peralatan modal usaha setelah selesai mengikuti pembinaan bakat dan keterampilan. Selain itu melalui kegiatan ini juga telah dilaksanakan Program Berupaya (Bersama untuk Peduli Anak Yatim) yaitu pemberian bantuan sosial berupa santunan pendidikan sebesar Rp. 1.200.000/orang/tahun kepada anak yatim dari keluarga miskin sebanyak 923 orang dari 1.100 orang yang terdata. Selain itu diberikan pula bantuan sosial dari Program
Sosial
Kesejahteraan
Anak
(PKSA)
sebesar
Rp.
1.200.000/orang/tahun kepada kepada 132 orang anak dari keluarga miskin dari 147 orang yang terdata. Tidak terealisasikannya seluruh target penerima bantuan disebabkan hasil verifikasi terhadap data yang ada tidak semua penerima bantuan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. 2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial -
Kegiatan Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia. Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan pemberian bantuan bahan pangan (sembako) kepada 197 orang lanjut usia terlantar / dari
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-180
AKUNTABILITAS kinerja
keluarga miskin. Selain itu diberikan pula bantuan sosial berupa jaminan hidup sebesar Rp. 2.700.000/orang/tahun kepada 663 orang dari 685 orang lanjut usia terlantar / dari keluarga miskin. Tidak terealisasikannya seluruh target penerima bantuan disebabkan hasil verifikasi terhadap data yang ada tidak semua penerima bantuan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan ada penerima yang telah meninggal dunia. -
Kegiatan Pelayanan psikososial bagi PMKS di trauma centre termasuk bagi korban bencana Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan pembinaan terhadap 105 orang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Pemberian bantuan bahan makanan dan peralatan dapur terhadap korban bencana sebanyak 314 jiwa..
-
Kegiatan Koordinasi perumusan kebijakan dan sikronisasi pelaksanaan upaya-upaya
penanggulangan
kemiskinan
dan
penurunan
kesenjangan Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan pengelolaan sekretariat UPPKH Kab. HSS untuk menunjang pelaksanaan pemberian jaminan sosial kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM). Terdapat sebanyak 1783 KSM yang telah diberikan jaminan sosial dari 1867 KSM yang terdata. Tidak terealisasikannya seluruh target penerima bantuan disebabkan hasil verifikasi terhadap data yang ada tidak semua penerima bantuan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. 3. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma -
Kegiatan Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma. Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan pemberian pelayanan sosial kepada 167 orang penyandang cacat dari keluarga miskin.
4. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) -
Kegiatan Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan pemberian bantuan transport kepada 10 orang masyarakat terlantar, 18 orang eks napi, pemberian santunan kepada napi yang mendapat remisi 17 Agustus sebanyak 10 orang, mengadakan razia/penertiban gelandangan dan pengemis
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-181
AKUNTABILITAS kinerja
sebanyak 6 kali, pengiriman 18 orang wanita rawan sosial ekonomi ke panti sosial PSBW dan 1 orang tuna netra ke PSBN Martapura. 5. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial -
Kegiatan Pembinaan Kepeloporan, Keperintisan dan Kepahlawanan
Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan pemberian santunan kepada para veteran pejuang dan janda veteran pejuang sebanyak 134 orang. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Pagu Anggaran dan Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung PAGU ANGGARAN NO
1
SASARAN
Meningkatnya pemenuhan sebagian kebutuhan dasar Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
PROGRAM / KEGIATAN
Setelah Perubahan (Rp)
REALISASI (Rp)
%
111.928.000
173.028.000,00
170.934.900,00
98,79
111.326.000
122.326.000,00
108.889.000,00
89,02
426.699.400
433.958.400,00
403.350.860,00
92,95
249.037.700,00
313.035.200,00
277.431.400,00
88,63
163.178.800 ,00
184.178.800,00
159.802.300,00
86,76
Sebelum Perubahan (Rp)
Program Pembinaan anak terlantar Kegiatan Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Kegiatan Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia Kegiatan Pelayanan psikososial bagi PMKS di trauma centre termasuk bagi korban bencana Kegiatan Koordinasi perumusan kebijakan dan sikronisasi pelaksanaan upayaupaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma Kegiatan Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-182
AKUNTABILITAS kinerja
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya Kegiatan Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Kegiatan Pembinaan kepeloporan, keperintisan dan kepahlawanan
169.122.000,00
193.572.000,00
110.231.000,00
56,95
234.262.000,00
161.862.000,00
141.950.000,00
87,70
Kegiatan praktek belajar kerja bagi penyandang cacat
Kegiatan Pemberian bantuan tanggap darurat untuk korban bencana, kepahlawanan, santunan untuk veteran dan pembinaan untuk potensi dan sumber kesejahteraan sosial
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-183
AKUNTABILITAS kinerja
Menteri Sosial RI meninjau pelaksanaan Program Keluarga Harapan dan pelayanan terhadap lansia serta dokumentasi pembinaan dan pemberian bantuan terhadap PMKS
MISI
3
MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DAN PENDAPATAN DAERAH
Untuk melaksanakan misi ini, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah mencapai sasaran-sasaran dengan indikator kinerja sebagai berikut; TUJUAN
1
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu
Capaian masyarakat,
tujuan
pertama
khususnya
yakni
masyarakat
“Meningkatkan
kurang
mampu”
pemberdayaan pada
Misi
III
“Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah”, dari realisasi capaian 3 sasaran dengan 4 indikator sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 3 (tiga) sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-184
AKUNTABILITAS kinerja
SASARAN 1;
struktur ekonomi yang kuat dengan tingkat pertumbuhan berkualitas dan merata
Pencapaian target kinerja sasaran 1 pada Tujuan I : Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat, Khususnya Masyarakat Kurang Mampu di Misi III “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Pertumbuhan PDRB (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
6,04%
5,88%
97,35
Rata-rata
97,35 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian indikator sasaran struktur ekonomi yang kuat dengan tingkat pertumbuhan berkualitas dan merata mencapai kinerja 97,35%. Akan tetapi capaian realisasi Pertumbuhan PDRB (Laju Pertumbuhan Ekonomi) masih belum mencapai target tahun 2015 yang dipatok sebesar 6,04% dengan realisasi sebesar 5,88%, hal ini disebabkan oleh menurunnya Produk Domestik Bruto (PDB) dari proporsi mayoritas bidang pekerjaan penduduk yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
SASARAN 2; Meningkatnya pendapatan per kapita Pencapaian target kinerja sasaran 2 pada Tujuan I : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu di Misi III “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
5.919
5.549
93,75
PDRB per kapita (harga konstan) Ribuan rupiah (000) Rata-rata
93,75 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian indikator sasaran Meningkatnya pendapatan per kapita mencapai kinerja 93,75%. Akan tetapi capaian realisasi PDRB per kapita (harga konstan) Ribuan rupiah (000) masih Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-185
AKUNTABILITAS kinerja
belum mencapai target tahun 2015 yang dipatok sebesar 5.919 dengan realisasi sebesar 5.549, hal ini disebabkan oleh menurunnya Produk Domestik Bruto (PDB) dari proporsi mayoritas bidang pekerjaan penduduk yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
SASARAN 3; Meningkatnya produksi hasil pertanian Pencapaian target kinerja sasaran 3 pada Tujuan I : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu di Misi III “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut : TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
8,97% (16.918 ton)
16,16% (30.485 ton)
180,16
Persentase peningkatan produksi hasil karet
10,1% (728,16 ton)
10,14% (731,03 ton)
100,40
Persentase peningkatan produksi kayu manis
4,36% (62,7 ton)
4,91% (70,53 ton)
112,61
INDIKATOR KINERJA Persentase peningkatan produksi padi per tahun
Rata-rata
140,36 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator sasaran Meningkatnya produksi hasil pertanian mencapai kinerja 140,36%. Pada capaian kinerja indikator Per Persentase peningkatan produksi padi per tahun tercapai 180,16%, terealisasi 16,16% atau meningkat sebanyak 30.485 ton terhadap target sebesar 8,97% atau meningkat sebanyak 16.918 ton. Perhitungan capaian realisasi tersebut didapat dari jumlah produksi padi tahun kini sebesar 219.159 ton dikurangi jumlah produksi tahun lalu sebesar 188.674 ton dibagi dengan jumlah produksi tahun lalu sebesar 188.674 ton dikali 100 persen. Produksi padi 2014 sebanyak 219.159 Ton (angka sementara), melebihi sasaran 205.592 Ton atau (106,60 %). Produksi tersebut juga meningkat 8.934 Ton dibandingkan tahun 2013 (dengan produksi 210.225 Ton). Peningkatan produksi disebabkan oleh kemarau terik sehingga terjadi perluasan tanam sawah di daerah lebak, juga perluasan areal/cetak sawah baru. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-186
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase peningkatan produksi hasil karet INDIKATOR KINERJA Persentase peningkatan produksi hasil karet
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
10,1% (728,16 ton)
10,14% (731,03 ton)
100,40
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase peningkatan produksi hasil karet sebesar 100,40% (Tercapai), terealisasi 10,14% (731,03 ton) dari target 10,10%(728,16 ton). Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi Jumlah realisasi produksi karet (ton) pada tahun berjalan (n) dibagi jumlah target peningkatan produksi karet (ton) selama 5 tahun (2014-2018) dikali besarnya persentase peningkatan produksi karet selama 5 tahun (20142018). Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase peningkatan produksi hasil karet Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Perhitungan
Jumlah realisasi produksi karet (ton) pada tahun berjalan (n) dibagi jumlah target peningkatan produksi karet (ton) selama 5 tahun (2014-2018) dikali besarnya persentase peningkatan produksi karet selama 5 tahun (2014-2018)
Persentase peningkatan produksi hasil karet
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
Persentase peningkatan produksi hasil karet
2014 1.071,50 ton atau 14,87%
2015 10,14% (731,03 ton)
KINERJA NAIK/TURUN
Turun
Target RPJMD 2015
2016
10,1% (728,16 ton)
10,1% (728,17 ton)
1071,5 1100 900
731,03
persentase peningkatan produksi karet (ton)
700 500 300 2014
2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-187
AKUNTABILITAS kinerja
Dalam Tabel diatas, pencapaian realisasi kinerja tahun 2015, dapat disampaikan sebagai berikut: Persentase peningkatan produksi karet, realisasi tahun 2015 dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 terdapat penurunan sebanyak 340,47 ton, dan berdasarkan target Renstra 2014-2018, bahwa target pada tahun II yaitu 2015 sebesar 728,16 ton atau 10,10%, dan tahun 2015 dapat direalisasikan sebesar 731,03 ton atau dengan persentase 10,14%. Hal tersebut melebihi target sebesar 0,04% atau 2,87 ton. Perhitungan realisasi berdasarkan data statistik perkebunan pada tahun 2014 dengan produksi karet sebesar 8.276,5 ton, untuk mencapai atau menaikkan menjadi seluas 9.004.7 ton pada tahun 2015 harus direalisasikan peningkatan sebesar 728,16 ton. Pada tahun 2015 dapat direalisasikan sebesar 731,03 ton atau dengan persentase 10,14%. Hal tersebut melebihi target sebesar 0,04% atau 2,87 ton. Pencapaian target dari indikator persentase peningkatan produksi karet, didukung dengan sumber dana melalui : 1. Sumber dana APBD Kabupaten : a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan anggaran sebesar : Rp. 391.561.250,- dengan kegiatan : 1). Kegiatan Pengembangan karet, sebesar Rp. 309.831.250,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.275.820.750,- atau 89,02 %. 2). Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, sebesar Rp.81.730.000,dengan realisasi anggaran sebesar Rp.69.140.000,- atau 84,60 % b. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan anggaran sebesar Rp. 98.201.400,-. dengan : - Kegiatan Pelatihan petani dan pelaku agribisnis sebesar Rp. 98.201.400,- dengan realisasi Rp.84.251.500,- atau 85,79 % c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan anggaran sebesar Rp.17.590.000,- dengan : - Kegiatan Promosi atas hasil produksi perkebunan unggulan daerah sebesar Rp.17.590.000,- dengan realisasi anggaran Rp.17.380.000,- atau 98,81 %. d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, dengan anggaran sebesar Rp. 50.133.000,- dengan :
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-188
AKUNTABILITAS kinerja
- Kegiatan
Pengadaan
sarana
dan
prasarana
teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna sebesar Rp. 50.133.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.41.194.000,- atau 82,17 %. d. Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
(Pertanian/Perkebunan),
dngan anggaran sebesar Rp.2.030.709.425,-. Program tersebut didukung dengan : -
Kegiatan
Pengembangan
pembibitan/perbibitan,
sebesar
Rp.1.001.290.075,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.942.916.650,atau 94,17 %. -
Kegiatan Optimalisasi sarana dan prasarana tanaman pangan, sebesar Rp.1.029.419.350,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.001.539.758,.atau 97,29 %
2. APBN dan APBD Provinsi Kalimantan Selatan Program/kegiatan dengan sumber dana APBN melalui Kementerian Pertanian adalah Peremajaan karet dan dari APBD Provinsi Kalimantan Selatan
melalui
Dinas
Perkebunan
melalui
kegiatan
Peningkatan
produksi, produktifitas dan mutu produk perkebunan dan kegiatan pemeliharaan tanaman karet menghasilkan, serta bantuan alat panen dan pasca panen karet.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase peningkatan produksi kayu manis INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
REALISASI 2015
III-189
% CAPAIAN
AKUNTABILITAS kinerja
INDIKATOR KINERJA Persentase peningkatan produksi kayu manis
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
4,36% (62,7 ton)
4,91% (70,53 ton)
112,61
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase peningkatan produksi kayu manis sebesar 112,61% (Tercapai), terealisasi 4,91% (70,53 ton) dari target 4,36%(62,70 ton). Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi Jumlah realisasi produksi kayu manis (ton) pada tahun berjalan (n) dibagi jumlah target peningkatan produksi kayu manis (ton) selama 5 tahun (20142018) dikali besarnya persentase peningkatan produksi kayu manis selama 5 tahun (2014-2018). Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase peningkatan produksi kayu manis Indikator Kinerja Persentase peningkatan produksi kayu manis
Formula Realisasi
Perhitungan
Jumlah realisasi produksi karet (ton) pada tahun berjalan (n) dibagi jumlah target peningkatan produksi karet (ton) selama 5 tahun (2014-2018) dikali besarnya persentase peningkatan produksi karet selama 5 tahun (2014-2018)
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Persentase peningkatan produksi kayu manis
2014 2,08% (29,83 ton)
2015
KINERJA NAIK/TURUN
4,56% (65,57 ton)
Naik
Target RPJMD 2015
2016
4,36% (62,7 ton)
5,85% (84 ton)
100 90 80 65,57
70
persentase peningkatan produksi kayu manis (ton)
60 50 40
29,83
30 20 10 2014
2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-190
AKUNTABILITAS kinerja
Dalam Tabel diatas, pencapaian realisasi kinerja tahun 2015, dapat disampaikan sebagai berikut: Persentase peningkatan produksi kayu manis, realisasi tahun 2015 dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 terdapat peningkatan sebesar 35,74 ton, dan berdasarkan target Renstra 2014-2018, bahwa target pada tahun II yaitu 2015 sebesar 62,7 ton atau 4,36%, dan tahun 2015 dapat direalisasikan sebesar 65,57 ton atau dengan persentase 4,56%. Hal tersebut melebihi target sebesar 0,04% atau 2,87 ton. Perhitungan realisasi berdasarkan data statistik perkebunan pada tahun 2014 dengan produksi kayu manis sebesar 1.465,26 ton, untuk mencapai atau menaikkan menjadi 1.527,96 ton pada tahun 2015 harus direalisasikan peningkatan sebesar 62,7 ton. Pada tahun 2015 dapat direalisasikan sebesar 65,57 ton atau dengan persentase 4,56%. Hal tersebut melebihi target sebesar 0,04% atau 2,87 ton. Salah satu faktor meningkatnya produksi kayu manis selain petani mulai membudidayakan kembali tanaman kayu manis sebagai tanaman turun temurun, juga pengaruh mudahnya akses pemasaran serta harga yang relatif stabil dan dapat membantu peningkatan pendapatan petani dan keluarganya. Pencapaian target dari indikator kinerja persentase peningkatan produksi kayu manis, adapun kegiatan tersebut didukung dengan sumber dana, melalui : a. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan anggaran sebesar : Rp. 538.119.375,- Adapun program tersebut melalui
Kegiatan
Rp.23.588.125,-
Pengembangan
dengan
realisasi
kayu
manis,
sebesar
anggaran
sebesar
Rp.22.628.125,- atau 95,93 %. b. Program
Peningkatan
Penerapan
Pertanian/Perkebunan,
dengan
anggaran
50.133.000,-
Kegiatan
Pengadaan
dengan
Teknologi sebesar
Rp.
sarana
dan
prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna dengan realisasi anggaran sebesar Rp.41.194.000,- atau 82,17 %.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-191
AKUNTABILITAS kinerja
TUJUAN
2
Menciptakan tenaga kerja produktif yang mampu diserap dunia kerja
Capaian
tujuan
ke
dua
yakni
“Meningkatkan
pemberdayaan
masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu” pada Misi ketiga “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah”, dari realisasi capaian 3 sasaran dengan 6 indikator sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai dengan sangat baik. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 3 (tiga) sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
SASARAN 1;
Meningkatnya kualitas angkatan kerja usia produktif
Pencapaian target kinerja sasaran 1 pada Tujuan 2 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu di Misi III “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut :
TARGET 2014
REALISASI 2014
% CAPAIAN
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
35,92%
45,34%
126,22
Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka
3,20%
3,86%
120,63
Tingkat partisipasi angkatan kerja.
63,00%
58,06%
92,16
INDIKATOR KINERJA
Rata-rata
113 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian indikator sasaran Meningkatnya kualitas angkatan kerja usia produktif mencapai kinerja 113%.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase Pencari kerja yang ditempatkan INDIKATOR KINERJA Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
35,92%
45,34%
126,22
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-192
AKUNTABILITAS kinerja
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase Pencari kerja yang ditempatkan sebesar 126,22% (Tercapai), terealisasi 45,34% dari target 35,92%. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi jumlah Pencari kerja yang ditempatkan dibagi jumlah pencari kerja yang terdaftar dikali 100%. Pada tahun 2015 Pencari kerja yang ditempatkan berjumlah 657 orang sedangkan jumlah pencari kerja yang terdaftar sebanyak 1.449 orang, sehingga angka pencari kerja terdaftar yang ditempatkan adalah 45,34 %. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase peningkatan produksi kayu manis Indikator Kinerja Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
Formula Realisasi
Perhitungan
jumlah Pencari kerja yang ditempatkan dibagi jumlah pencari kerja yang terdaftar dikali 100%
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Target RPJMD
INDIKATOR KINERJA
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
5,8%
45,34%
Naik
35,92%
36,87%
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan 50,00% 45,34% 40,00% 30,00%
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
20,00% 10,00% 4,43%
4,74%
5,80%
0,00% 2012
2013
2014
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
2015
III-193
AKUNTABILITAS kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka INDIKATOR KINERJA Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
3,20%
3,86%
120,63
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka sebesar 120,63% (Tercapai), terealisasi 3,86 % dari target 3,20%. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi jumlah pengangguran dibagi jumlah angkatan kerja dikali 100%. Pada tahun 2015 jumlah pengangguran di Kab. HSS adalah 4.273 orang, sedangkan jumlah penduduk 15 tahun keatas adalah 110.573. Sehingga angka Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2015 adalah 3,86%. Formula Realisasi Capaian Kinerja Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka Indikator Kinerja Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka
Formula Realisasi
Perhitungan
jumlah pengangguran dibagi jumlah angkatan kerja dikali 100%
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
5,8%
3,86%
Turun
3,20%
3,18%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-194
AKUNTABILITAS kinerja
Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka 7,00% 6,00%
5,80%
5,67%
5,00% 4,22%
4,00%
3,86%
3,00%
Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka
2,00% 1,00% 0,00% 2012
2013
2014
2015
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Tingkat partisipasi angkatan kerja INDIKATOR KINERJA Tingkat partisipasi angkatan kerja.
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
63,00%
58,06%
92,16
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 92,16% (Tidak Tercapai), terealisasi 58,06 % dari target 63,00%. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk 15 tahun keatas dikali 100%. Pada tahun 2015 jumlah penduduk angkatan kerja di Kab. HSS adalah 110.573 orang, sedangkan jumlah penduduk 15 tahun keatas adalah 190.462. Sehingga angka Tingat partisipasi angkatan kerja Tahun 2015 adalah 58,06%.
Formula Realisasi Capaian Kinerja Tingkat partisipasi angkatan kerja Indikator Kinerja Tingkat partisipasi angkatan kerja.
Formula Realisasi
Perhitungan
jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk 15 tahun keatas dikali 100%
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-195
AKUNTABILITAS kinerja
INDIKATOR KINERJA Tingkat partisipasi angkatan kerja.
Target RPJMD
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
2015
2016
65,27%
58,06%
Turun
63%
64,28%
Tingkat partisipasi angkatan kerja 70,00% 68,00%
68,40%
68,82%
66,00%
65,27%
64,00% 62,00%
Tingkat partisipasi angkatan kerja
60,00% 58,00%
58,06%
56,00% 54,00% 52,00% 2012
SASARAN 2;
2013
2014
2015
Berkembangnya peran usaha mikro, kecil dan menengah
Pencapaian target kinerja sasaran 2 pada Tujuan 2 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu di Misi III “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
13,10%
11,73%
89,54
(120 KA) 8,33% 10 koperasi aktif
(120 KA) 6,67% 8 koperasi aktif
80,07
Persentase peningkatan koperasi aktif
Rata-rata
84,81 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator sasaran Berkembangnya peran usaha mikro, kecil dan menengah mencapai kinerja 84,81%. Capaian indikator Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB tercapai 89,54% atau tidak tercapai, terealisasi 11,73% terhadap target 13,10%. Akan tetapi masih ada 86,90% kontribusi terhadap PDRB disebabkan Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-196
AKUNTABILITAS kinerja
oleh bidang sektor lainnya terutama sektor pertanian yang mendominasi pekerjaan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase peningkatan koperasi aktif INDIKATOR KINERJA Persentase peningkatan koperasi aktif
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
(120 KA) 8,33% 10 koperasi aktif
(120 KA) 6,67% 8 koperasi aktif
80,07
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase peningkatan koperasi aktif sebesar 80,07% (Tidak Tercapai), terealisasi 6,67 % dari target 8,33%. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi jumlah koperasi aktif tahun (n) dikurangi jumlah koperasi aktif tahun (n-1) dibagi dengan jumlah koperasi aktif tahun (n) dikali 100%. Pada tahun 2015 jumlah koperasi aktif di Kab. HSS adalah 120 KA, sedangkan jumlah koperasi aktif di Kab. HSS tahun 2014 adalah 112 KA. Sehingga angka Tingat partisipasi angkatan kerja Tahun 2015 adalah 80,07%. Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase peningkatan koperasi aktif Indikator Kinerja Persentase peningkatan koperasi aktif
Formula Realisasi
Perhitungan
jumlah koperasi aktif tahun (n) dikurangi jumlah koperasi aktif tahun (n-1) dibagi dengan jumlah koperasi aktif tahun (n) dikali 100%.
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
Persentase peningkatan koperasi aktif
2014
2015
(112 KA) 6,25% 7 koperasi aktif
(120 KA) 6,67% 8 koperasi aktif
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
KINERJA NAIK/TURUN
Naik
Target RPJMD 2015
2016
(120 KA) 8,33% 10 koperasi aktif
(131 KA) 8,40% 11 koperasi aktif
III-197
AKUNTABILITAS kinerja
Persentase peningkatan koperasi aktif 6,80% 6,70%
6,67%
6,60% 6,50% Persentase peningkatan koperasi aktif
6,40% 6,30%
6,25%
6,20% 6,10% 6,00%
2014
2015
Untuk mencapai Indikator tersebut akan dilaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut : I.
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi a...Pada kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi memberikan pembinaan, pengawasan dan penghargaan kepada koperasi berprestasi guna mendukung sasaran peningkatan jumlah koperasi aktif. Adapun rincian kegiatannya sebagai berikut : -
Diklat Administrasi Koperasi berbasis IT ( Aplikasi Sofwere ).
-
Diklat Manajemen Koperasi Sekolah.
-
Sosialisasi Penyuluhan Koperasi.
-
Fasilitasi RAT sebanyak 15 Kop/KUD di Kab. HSS.
-
Fasilitasi Pembuatan Akta Notaris : sebanyak 3 Kelompok Ormas.
-
Kegiatan kegiatan
pendampingan Pembinaan,
terhadap
Pengawasan,
Koperasi
Melalui
dan
Penghargaan
Diklat Menjahit bagi 3 Koperasi terdari dari
: Koppontren
Koperasi Berporestasi. -
Minhajul Abdin Desa Telaga Bidadari Kecamatan Sungai Raya, Koppontren Muawanah Desa Habirau Kecamatan Daha
Selatan,
KSU”Al
baladul
Min
Desa
Mandala
Kecamatan Telaga Langsat. b. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi dengan uraian kegiatan : -
Kegiatan Temu Usaha Kemitraan Koperasi
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-198
AKUNTABILITAS kinerja
-
Bintek Penyusunan Proposal
-
Mengikuti kegiatan Operator data Base Koperasi yang dilaksanakan oleh Kementeri Negara Koperasi dan UKm Republik Indonesia.
c. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dengan uraian kegiatan : -
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Dana Bansos yang bersumber dari Bantuan APBN Program dari tahun 2010 s/d 2015 sebanyak 18 Kop/KUD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
-
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi sebanyak 2 kali kegiatan. Dana Bantuan Pinjaman bagi Hasil dari pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Koperasi dan UKM Prov Kal Sel.
Indikator Persentase koperasi aktif Jumlah koperasi aktif Jumlah koperasi aktif
Target Realisasi tahun 2014 tahun 2014
peningkatan 4,55%
6,25%
Target tahun 2015 8,33%
peningkatan 5 koperasi 7 koperasi 10 aktif aktif koperasi aktif keseluruhan 110 112 120 koperasi koperasi koperasi aktif aktif aktif
Realisasi tahun 2015 6,67% 8 koperasi aktif 120 koperasi aktif
SASARAN 3; Meningkatnya pembinaan untuk 5.000 pengusaha kecil produktif Pencapaian target kinerja sasaran 3 pada Tujuan 2 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu di Misi III “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-199
AKUNTABILITAS kinerja
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
43.096 (2.000 UMKM)
43.106 (2.010 UMKM)
100,02
Pembinaan UMKM Rata-rata
100,02 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian indikator sasaran pembinaan UMKM mencapai kinerja 100,02%. Terealisasi 2.010 UMKM yang dibina dari total yang sudah dibina sampai dengan tahun 2015 sebesar 43.106 UMKM terhadap 2.000 UMKM yang ditargetkan atau total UMKM yang terbina sebanyak 43.096 UMKM. Pencapaian
indikator
kinerja
sasaran
di
atas,
tidak
terlepas
dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 sebagai berikut : a. Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah dengan kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah. b. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dengan kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah Ukuran keberhasilan atas Pembinaan UMKM dapat dilihat dari : a. persentase Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor UMKM b. persentasePeningkatan Jumlah Unit Usaha UMKM c. persentasePeningkatan Omset Usaha sector UMKM d. persentasePeningkatan Jumlah Aset sector UMKM
TUJUAN
3
Meningkatkan pendapatan sumber keuangan daerah dan perekonomian masyarakat
Capaian tujuan ketiga yakni “Meningkatkan pendapatan sumber keuangan daerah dan perekonomian masyarakat” pada Misi ketiga “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah”,dari
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-200
AKUNTABILITAS kinerja
realisasi capaian 1 sasaran dengan 2 indikator sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 1 (satu) sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
SASARAN 1; Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainnya Pencapaian target kinerja sasaran 1 pada Tujuan 3 : Meningkatkan pendapatan sumber keuangan daerah dan perekonomian masyarakat di Misi III “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah adalah sebagai berikut :
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
14,50%
25,89%
178,55
Persentase retribusi pasar terhadap PAD
3,00%
2,46% (2.219.640.231)
82
INDIKATOR KINERJA
Rata-rata
130,28 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator sasaran Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainnya mencapai kinerja 130,28% dan dikatakan tercapai.
Analisa akuntabilitas kinerja indikator sasaran : Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD INDIKATOR KINERJA Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
14,50%
25,89%
178,55
Dari tabel diatas terlihat capaian indikator kinerja sasaran Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD sebesar 178,55% (Tercapai), terealisasi 25,89 % dari target 14,50%. Adapun perhitungan realisasi tersebut didapatkan dari formulasi sebagai berikut
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-201
AKUNTABILITAS kinerja
Formula Realisasi Capaian Kinerja Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD Indikator Kinerja
Formula Realisasi
Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
Sesuai dengan rekapitulasi penerimaan daerah tahun anggaran 2015 (Un Audited), capaian kinerja prosentase pertumbuhan PAD terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 sebesar 175,86% sebagaimana Tabel Perhitungan Prosentase pertumbuhan PAD terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 20015 sebesar 25,89% dengan target 14,50% sebagaimana Tabel dibawah ini. Tabel Hasil Perhitungan Prosentase Pertumbuhan PAD terhadap APBD Tahun 2015
Tahun
Pendapatan Daerah (Rp)
PAD (Rp.)
2013
849.731.034.177
4.748.958.402
2015
1.114.478.882.937 90.394.397.945
Kn (%)
Kn-1 (%)
% Pertumbuhan
6,44
-
8,11
1,67
25,89
Tabel Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2015 INDIKATOR KINERJA
RENCANA TINGKAT CAPAIAN
REALISASI
%
Realisasi PAD
95.909.594.994,00
90.394.397.945,28
94,25%
Realisasi Dana Perimbangan
863.132.233.770,00
805.326.495..349,00
93,30%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-202
AKUNTABILITAS kinerja
235.512.183.000,00
218.757.989.643,00
92,89%
1.194.554.011.764,00
1.114.478.882.937,28
93,30%
Prosentase Pertumbuhan PAD terhadap APBD
8,03%
8,11
110,71%
Pertumbuhan PAD terhadapAPBD
14,06%
25,89%
-
Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang sah Pendapatan Daerah
Sumber : LRA 2015, tanggal 13 Januari 2016 (Un Audited)
Tabel Perbandingan Capaian Kinerja DPPKAD Kab. HSS Tahun 2014 - 2015 No
1.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Sasaran
Meningkat kan penerimaan daerah dan kualitas pengelola an keuangan daerah
Prosentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
Capaian Kinerja Realisasi 2014 45,81
% 322,53
Realisasi 2015 25,50
Ket.
% 175,86
Turun
Tabel Perbandingan Realisasi Anggaran DPPKAD Kab. HSS Tahun 2014 - 2015 No
1.
Sasaran Strategis Meningkatkan penerimaan daerah dan kualitas pengelolaan keuangan daerah
Indikator Kinerja Sasaran Prosentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
Realisasi 2014 577.705.029
% 64,52
2015
%
466.154.911
63,27
Tabel memperlihatkan perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015, dimana capaian kinerja tahun 2015 mengalami penurunan dari 175,86% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 322,53%. Pada tahun 2015, realisasi PAD Rp. 90.394.397.945 atau lebih besar Rp.5.298.837.698,-
dibandingkan
tahun
2014
yang
sebesar
Rp.5.095.560.247,13,-. Namun yang menyebabkan penurunan prosentase pertumbuhan adalah realisasi pendapatan daerah sebagai faktor pembagi pada tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan tahun 2014, dimana tahun 2015 Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-203
AKUNTABILITAS kinerja
sebesar Rp.1.114.478.882.937,- atau naik sebesar Rp.204.602.393.496 dan tahun 2014 hanya sebesar Rp.909.876.489.441,-sebagaimana tergambar pada Tabel 3.1, Tabel 3.2 dan Tabel 3.3. Tahun 2016 perlu pengawalan pelaksanaan penerimaan PAD yang dilakukan oleh SKPD sehingga penerimaannya dapat dioptimalkan dan peningkatan komitmen SKPD pelaksana pemungutan PAD dalam pengamanan penerimaan PAD sesuai yang ditargetkan. Gambar Perkembangan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2013 – 2015
Pendapatan Asli Daerah 85.095.560.24 7
90.394.397.94 5
54.748.958.40 2
2013
2014
2015
Gambar Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2013 – 2015
Gambar Perkembangan Pertumbuhan PAD terhadap Pendapatan Daerah Tahun 2013 – 2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-204
AKUNTABILITAS kinerja
Gambar Kegiatan Peresmian Bulan Panutan Lunas PBB Tahun 2015 Oleh Bupati Hulu Sungai Selatan
Hal yang menggembirakan dalam capaian kinerja pada tahun 2015 hanya menggunakan anggaran lebih effisien. tahun 2015 penggunaan anggaran sebesar 80,68% atau Rp.466.154.911 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp.577.705.029,- sebagaimana terlihat pada Tabel. Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, ditunjang dengan beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 yakni : Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber
pendapatan
daerah,
Intensifikasi
dan
Ekstensifikasi
Pelunasan PBB,Penyediaan dokumen PBB P2 dan BPHTB, dan Penyediaan cetak, cetak SPTPD dan Karcis. Gambar Rapat Rapat Evaluasi Pendapatan Daerah Tahun 2015 Dipimpin Oleh Bupati Hulu Sungai Selatan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-205
AKUNTABILITAS kinerja
Program
yang
dilaksanakan
adalah
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan : 1. Intensifiksi dan Ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah, dengan jumlah anggaran Rp.148.240.000,00 dan dengan realisasi sebesar Rp.108.792.966,00 atau sebesar 73,39%. Hasil yang dicapai adalah melaksanaan
rapat
koordinasi
evaluasi
pencapaian
pendapatan
daerah setiap triwulan dengan tujuan pengamanan pencapaian target pendapatan daerah. Intensitas koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait pencapaian penerimaan dana tranfer. Selain itu, melakukan stimulasi terhadap wajib pajak dan wajib retribusi melalui pemberian hadiah 60 buah jam dinding dan 750 buah kalender. 2. Intensifikasi dan Ekstensifikasi pelunasan pajak bumi dan bangunan, dengan jumlah anggaran Rp.352.620.260,- dan dengan realisasi sebesar Rp.184.723.725,- atau sebesar 52,29%. Hasil yang dicapai adalah pemberian biaya operasional untuk penyampaian SPPT dan pelunasan ke wajib pajak bagi petugas kecamatan dan kelurahan/desa. Dalam rangka memberikan penghargaan dalam pengamanan pelunasan PBB sektor perdesaan dan perkotaan dengan memberikan hadiah (piagam dan uang) untuk kecamatan dan kelurahan/desa bagi yang berhasil dalam melakukan penagihan dan pelunasan ke wajib pajak. 3. Penyediaan dokumen PBB P2 dan BPHTB dengan jumlah anggaran Rp.89.870.000,00 dan dengan realisasi sebesar Rp.77.412.000,00 atau sebesar 86,14%. Hasil yang dicapai adalah menyediakan SPPT, STTS, DHKP, Stiker lunas PBB, leaflet/Brosur dan Blanko BPHTB serta penunjang Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-206
AKUNTABILITAS kinerja
kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. 4. Penyediaan Cetak SPTPD dan Karcis, dengan jumlah anggaran Rp.146.034.800,00 dan dengan realisasi sebesar Rp.95.226.220,00 atau sebesar 65,21%. Hasil yang dicapai adalah menyediakan blanko SPTPD dan cetak Karcis sebagai penunjang kegiatan penagihan pajak dan retribusi daerah. Tabel Realisasi Anggaran Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bidang Pendapatan Tahun 2015 NO
KEGIATAN
1.
Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 1. Kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah 2. Kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pelunasan PBB 3. Kegiatan Penyediaan dokumen PBB P2 dan BPHTB 4. KegiatanPenyediaan dokumen PBB P2 dan BPHTB JUMLAH
ALOKASI ANGGARAN (Rp)
REALISASI KEUANGAN (Rp)
REALISASI KEUANGAN %
REALISASI FISIK %
148.240.000
108.792.966
73,39
100
352.620.260
184.723.725
52,39
100
89.870.000
77.412.000
86,14
100
146.034.800
95.226.220
65,21
100
736.765.060
466.154.911
63,27
100
Sedangkan pada capaian kinerja indikator persentase retribusi pasar terhadap PAD Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 tercapai 82%, terealisasi 2,46% atau sebesar Rp. 2.219.640.231,Hal yang dapat dijelaskan dari sisi indikator sasaran retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai berikut :
realisasi (Rp)
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
target (Rp)
III-207
AKUNTABILITAS kinerja
Retribusi pelayanan pasar-los
285.281.000
Ret. Pelayanan Pasar-Los pada pasar ramadhan 1436H Retribusi pasar grosir/Pertokoan
270.900.000
6.420.000 1.320.727.443 1.520.320.860
Retribusi Bea Balik Nama Retribusi Biaya Izin Toko Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum
TOTAL
327.105.000
100.000.000
49.251.880
75.000.000
32.354.908
32.704.908
198.500.000
185.400.000
2.219.640.231 2.184.325.768
Persentase retribusi pasar terhadap PAD dhitung dari jumlah retribusi pasar tahun 2015 sebesar Rp. 2.219.640.231 dibagi dengan PAD tahun 2015 sebesar
Rp.
90.394.397.945
dikali
dengan
100
persen,
sehingga
mendapatkan angka 2,46%.
MISI
4
MENINGKATKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
Untuk melaksanakan misi ini, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah mencapai sasaran-sasaran dengan indikator kinerja sebagai berikut; TUJUAN
1
Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah
Capaian tujuan pertama yakni “Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah” pada Misi ke empat “Meningkatkan pemanfaatan Teknologi dan Informatika”, dari realisasi capaian 4 sasaran dengan 9 indikator sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 4 (empat) sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-208
AKUNTABILITAS kinerja
SASARAN 1;
Terpenuhinya infrastruktur yang mendorong peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan
Pencapaian target kinerja sasaran 1 pada Tujuan 1 : Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah di Misi ke empat “Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika adalah sebagai berikut :
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Persentase Kinerja Sistem Irigasi
70%
89,72%
128,17
persentase penanganan daya rusak air
30%
30%
100,00
INDIKATOR KINERJA
Rata-rata
114,09 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian indikator sasaran Terpenuhinya infrastruktur yang mendorong peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan mencapai kinerja 114,09%. Pada indikator Persentase Kinerja Sistem Irigasi tahun 2015 tercapai 128,17%, terealisasi 89,72% atas target sebesar 70%. Perhitungan capaian realisasi tersebut didapat dari formulasi Jumlah ketersediaan air irigasi (1.120 ltr/dt) pada setiap musim tanam dibagi Jumlah kebutuhan air irigasi (14.000ltr/dt) berdasarkan rencana tata tanam dikali 100 persen. Capaian tersebut tak lepas dari faktor pendukung seperti halnya Peran P3A yang baik dalam perawatan serta Ketersediaan air. Standar Pelayanan Minimum di bidang Pengairan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 01/PRT/M/2014 tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG, persentase tingkat kondisi sistem irigasi baik ditargetkan 70% harus terpenuhi tahun 2019. Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi tahun 2014 sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA Persentase Kinerja Sistem Irigasi
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
57,30%
89,72%
Naik
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-209
AKUNTABILITAS kinerja
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Persentase Kinerja Sistem Irigasi
100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
2014
2015
48,08%
57,30%
89,72%
84,62%
86,46%
88,98%
70%
70%
70%
2009
Target RPJMD
2013
2010
2011
2015
2016
70%
75%
89,72% 70% 63,49%
2012
70%
70%
55,30%
57,30%
2013
2014
Kondisi Sistem Irigasi Baik
70%
2015
SPM
Pencapaian realisasi indikator tersebut dilaksanakan dengan dana 13.594.900.000,-
yang
dilaksanakan
melalui
program
dan
Rp
kegiatan
sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Program
Kegiatan
1. Program 1. pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan lainnya 2.
3.
4.
5.
6.
Anggaran (Rp)
Perencanaan pembangunan jaringan irigasi
358.375.000
Perencanaan normalisasi saluran sungai
50.950.000
Pelaksanaan normalisasi saluran sungai
3.250.025.000
Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi
57.800.000
Rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai
1.756.575.000
Optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
382.300.000
III-210
AKUNTABILITAS kinerja
Program
Kegiatan 7.
8.
2. Program pengendalian banjir
1.
2.
3.
Anggaran (Rp)
Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi (DAK Tambahan) Rehabilitasi dan pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali Perencanaan pembangunan rehab/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai
50.950.000
3.000.000.000
4.436.975.000
200.000.000
50.950.000
Sedangkan kinerja Dinas Pekerjaan Umum dalam penanganan daya rusak air dilaksanakan secara maksimal dalam arti kerusakan tanggul atau antaran sungai yang tergerus air dilaksanakan secara menyeluruh dengan terget penanganan 30% dari panjang DAS rawan bencana. Pada indikator persentase penanganan daya rusak air tahun 2015 tercapai 100%, terealisasi 30% atas target sebesar 30%. Perhitungan capaian realisasi tersebut didapat dari formulasi Jumlah kumulatif panjang sungai rawan bencana yang tertangani (4.050m) dibagi Jumlah seluruh panjang sungai rawan bencana (13.500m) dikali 100 persen. Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi tahun 2014 sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA Persentase penanganan daya rusak air
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
30%
30%
Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Persentase penanganan daya rusak air
2013
2014
2015
30%
30%
30%
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Target RPJMD 2015
2016
30%
30%
III-211
AKUNTABILITAS kinerja
SASARAN 2; Meningkatnya jangkauan penggunaan teknologi informasi Pencapaian target kinerja sasaran 2 pada Tujuan 1 : Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah di Misi ke empat “Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
100%
100%
100
Persentase kecamatan yang telah mendapat fasilitas internet gratis Rata-rata Tabel
di
atas
sasaranMeningkatnya
100 %
menunjukkan jangkauan
bahwa
capaian
indikator
penggunaan
teknologi
informasi
mencapai kinerja 100% dan dikatakan tercapai. Capaian kinerja indikator sasaran Meningkatnya jangkauan penggunaan teknologi informasi mencapai kinerja 100%. Dari target 2015 sebesar 100% 4 titik di lingkup Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang mendapat fasilitas internet gratis, terealisasi sebesar 100% yakni sebanyak 4 titik yang sudah mendapat fasilitas internet gratis. Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2014 dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA Persentase Kecamatan yang telah mendapat fasilitas Internet Gratis
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
63,63 % (11 titik Wifi di 7 Kecamatan)
100 % (4 titik Wifi di 4 Kecamatan)
Naik
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
Persentase kecamatan yang telah mendapat fasilitas internet gratis
2014
2015
63,63 % (11 titik Wifi di 7 Kecamatan)
100 % (4 titik Wifi di 4 Kecamatan)
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Target RPJMD 2015
2016
100%
100%
III-212
AKUNTABILITAS kinerja
Pencapaian persentase Kecamatan yang telah mendapat fasilitas Internet Gratis dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Di Tahun 2012 yang belum ada satupun fasilitas Internet Gratis maka di akhir tahun 2013 sudah tersedia 3 titik wifi (2 di Kec. Kandangan di Taman Bermain dan pasar Los Batu, dan 1 di Kec. Daha Utara di Kantor UPT Dinas Pendidikan Daha Utara). Adapun di 2014 tercapai 8 titik baru di Terminal kandangan, Puskesmas Gambah, Puskesmas Wasah Hulu, RSUD Hasan Basery, Pasar Agro Bisnis Taniran, Kantor Camat Padang Batung, kantor Camat Daha Utara, Dermaga Pasar Senin Daha Selatan. Dan di 2015 Hasil Pekerjaan Kegiatan adalah Tersedianya Hot Spot Internet Jaringan V. SAT sebanyak 4 Titik beserta 4 buah Gazebo di Kecamatan Loksado, Daha Barat, Kalumpang dan Telaga Langsat.
SASARAN
3; Meningkatnya jangkauan infrastruktur perhubungan
dan
kualitas
Pencapaian target kinerja sasaran 3 pada Tujuan 1 : Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah di Misi ke empat “Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
61%
67,66%
110,92
100%
100,00%
100
Persentase jalan dalam kondisi baik Persentase konektivitas wilayah Rata-rata
105,46 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator sasaran Meningkatnya jangkauan dan kualitas infrastruktur perhubungan mencapai kinerja 105,46% dan dikatakan tercapai. Pada indikator Persentase jalan dalam kondisi baik tahun 2015 tercapai 110,92%, terealisasi 67,66% atas target sebesar 61%. Perhitungan capaian realisasi tersebut didapat dari formulasi jumlah kumulatif panjang
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-213
AKUNTABILITAS kinerja
jalan kondisi baik dan sedang (575,48 Km) dibagi Jumlah kumulatif panjang jalan Kabupaten (850,56 Km) dikali 100 persen. Sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Bina Marga No. 77 Tahun 1990, jaringan jalan dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu : 1. Jalan dengan kondisi yang mantap (stabil) adalah jalan yang selalu dapat diandalkan untuk dilalui kendaraan roda 4 sepanjang tahun, terutama yang kondisinya sudah baik/sedang yang hanya memerlukan pemeliharaan. 2. Jalan dengan kondisi tidak mantap adalah jalan yang tidak dapat diandalkan untuk dilalui kendaraan roda 4 sepanjang tahun, terutama kondisinya rusak/rusak berat yang memerlukan pekerjaan berat (rehabilitasi, perbaikan, konstruksi) termasuk jalan tanah yang saat ini tidak dapat dilewati kendaraan roda 4. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 01/PRT/M/2014 tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG, persentase tingkat kondisi jalan baik dan sedang (kondisi mantap) ditargetkan 60% harus terpenuhi tahun 2019, dengan Jumlah kumulatif panjang jalan penghubung pusat kegiatan dan produksi yang terbangun harus 100%. Capaian Indikator Persentase Jalan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam kondisi mantap pada tahun 2015 jalan dalam kondisi mantap (baik) sepanjang 575,48 Km dari total 850,56 Km panjang jalan kabupaten atau sebesar 67,66 %. Hal ini dimana lebih besar dari target SPM sebesar 60% yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Grafik Perbandingan Realisasi Persentase Kondisi Jalan Mantap di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2009 s/d 2015
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-214
AKUNTABILITAS kinerja
80 70 60 50
60 55,43
60 56,01
60 54,34
60,39 60
60,5 60
65,21 60
67,66 60
40 30 20 10 0 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Indikator Persentase Jalan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Dalam Kondisi Mantap SPM
kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan TA. 2015
Pada indikator Persentase konektivitas wilayah tahun 2015 tercapai 100 %, terealisasi 100% atas target sebesar 100%. Perhitungan capaian realisasi tersebut didapat dari formulasi Jumlah kumulatif panjang jalan penghubung pusat kegiatan dan produksi yang terbangun hingga saat ini (850,56 Km) dibagi Jumlah kumulatif panjang jalan penghubung pusat kegiatan dan produksi yang dibutuhkan (850,56 Km) dikali 100 persen. kumulatif panjang jalan penghubung pusat kegiatan dan produksi yang Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-215
AKUNTABILITAS kinerja
terbangun 100% sesuai dengan target SPM sebesar 100%. Dengan terhubungnya semua kota kecamatan dan desa yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi tahun 2013 sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA Persentase konektivitas wilayah
2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
100,00%
100,00%
Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Persentase konektivitas wilayah
Pencapaian
indikator
kinerja
2014
2015
90,00%
100,00%
sasaran
di
atas,
Target RPJMD 2015
2016
100%
100%
tidak
terlepas
dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 dengan dana
Rp 55.960.932.900,- yang dilaksanakan
melalui program dan kegiatan sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Program 1.
2.
Program pembangunan jalan & jembatan
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan/jembatan
Kegiatan
Anggaran (Rp)
1.
Pembangunan Jalan
23.389.527.900
2.
Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan
5.608.810.000
3.
Pembangunan Jembatan
7.235.850.000
4.
Rehabilitasi Jembatan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
19.726.745.000
III-216
AKUNTABILITAS kinerja
SASARAN 4; Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana permukiman Pencapaian target kinerja sasaran 4 pada Tujuan 1 : Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah di Misi ke empat “Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika adalah sebagai berikut : TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN
Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
56,30%
63,21%
112,27
Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai
58,23%
63,21%
108,55
Persentase kawasan yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun
33,60%
13,60%
40,48
40%
86,89%
217,23
INDIKATOR KINERJA
persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan Rata-rata
119,63 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator sasaran Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana permukiman mencapai kinerja 119,63% dan dikatakan tercapai. Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi tahun 2014 sebagai berikut: 2014
2015
KINERJA NAIK/TURUN
Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
59,37%
63,21%
Naik
Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai
55,31%
63,21%
Naik
Persentase kawasan yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun
13,60%
13,60%
Tetap
Berkurangnya persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
16,46%
86,89%
Naik
INDIKATOR KINERJA
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-217
AKUNTABILITAS kinerja
Bila dilakukan perbandingan realisasi kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA
2014
2015
Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
59,37%
Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai
Target RPJMD 2015
2016
63,21%
56,30%
66,5%
55,31%
63,21%
58,23%
61%
Persentase kawasan yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun
13,60%
13,60%
33,60%
43%
Berkurangnya persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
16,46%
86,89%
40%
30%
Pada indikator Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman tahun 2015 tercapai 112,27%, terealisasi 63,21% atas target sebesar 56,30%. Perhitungan capaian realisasi tersebut didapat dari formulasi Jumlah kumulatif masyarakat yang terlayani (mendapatkan akses air minum yang aman) (37.562 KK) dibagi Jumlah Proyeksi Total Masyarakat (59.425 KK) dikali 100 persen. Capaian tersebut tak lepas dari faktor pendukung seperti halnya Peran masyarakat dalam penyediaan air minum non perpipaan cukup baik. Pada indikator Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai tahun 2015 tercapai 108,55 %, terealisasi 63,21% atas target sebesar 58,23%. Perhitungan capaian realisasi tersebut didapat dari formulasi Jumlah kumulatif yang terlayani tangki septik/MCK (34.965 KK) dibagi Jumlah total penduduk seluruh kabupaten (59.425 KK) dikali 100 persen. Capaian tersebut tak lepas dari faktor pendukung seperti halnya Peran masyarakat dalam penyediaan sarana sanitasi cukup baik termasuk adanya keterlibatan sanitarian di desa dapat memicu peningkatan akses sanitasi. Di sektor air limbah kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kab. HSS Tahun 2015 sebesar 58,84% jumlah KK memiliki akses sanitasi yang memadai. Kinerja ini mengalami kenaikan dari capaian tahun 2014 yang berada pada angka 55,31%. Tetapi jika dibandingkan dengan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
capaian pelayanan di Propinsi
III-218
AKUNTABILITAS kinerja
Kalimantan Selatan sebesar 63,01% (sumber : http://stbm-indonesia.org) kinerja sektor air limbah di Kab. HSS masih lebih rendah. Pada indikator Persentase kawasan yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun tahun 2015 tercapai 40,48%, terealisasi 13,60% atas target sebesar 33,60%. Perhitungan capaian realisasi tersebut didapat dari formulasi Jumlah kumulatif luas daerah yang masih tergenang di wilayah kota (451,52 Ha) dibagi Jumlah luas derah rawan genangan di wilayah kota (3.320 Ha) dikali 100 persen. Penanganan genangan yang terjadi di wilayah pemukiman yang bebas genangan pada tahun 2015 yang cenderung sama dengan capaian tahun 2014 yaitu sebesar 13,6%, hal ini disebabkan karena belum selesainya pembuatan master plan drainase induk kabupaten sehingga penanganan genangan masih dilaksanakan setempat dan bersifat pemeliharaan saja. Pada indikator persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan tahun 2015 tercapai 217,23%, terealisasi 86,89% atas target sebesar 40%. Cara
perhitungan
pencapaian
realisasi
persentase
luasan
permukiman kumuh di kawasan perkotaan sebagai berikut :
Sedangkan pananganan kawasan permukiman kumuh di perkotaan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum di bidang Pengairan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 01/PRT/M/2014 tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG, pada tahun 2019 harus tertanganai seluruhnya, sedangkan pada tahun 2015 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan kawasan permukiman kumuh yang ada mengalami perubahan sesuai deleniasi yang telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-219
AKUNTABILITAS kinerja
yang kemudian ditetapkan oleh Bupati tahun 2014 seluas 38,9 Ha dari sebelumnya 15,79 Ha. Pada tahun 2015 tertangani 5,1 Ha (13,11%) dan masih tersisa 86,89% kawasan kumuh perkotaan yang belum tertangani. Pencapaian
indikator
kinerja
sasaran
di
atas,
tidak
terlepas
dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 sebagai berikut : a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
melalui
kegiatan
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi
PermukimanProgram Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh serta Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur. b. Program pembangunan infrastruktur perdesaan melalui kegiatan : - Penetaan Lingkungan Pemukiman Penduduk Perdesaan - Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi Berbasis Masyarakat c. Program Pengembangan Perumahan melalui kegiatan : - Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu - Pembangunan Sarana dan Prasaran Rumah Sederhana Sehat TUJUAN
2
Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Capaian tujuan ke dua yakni “Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan” pada Misi ke empat “Meningkatkan pemanfaatan Teknologi dan Informatika”,dari realisasi capaian 1 sasaran dengan 3 indikator sasaran secara umum dapat disimpulkan telah Tercapai. Pencapaian tujuan tersebut terdapat pada 1 (satu) sasaran secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
SASARAN 1;
Sumberdaya hayati dan sumber daya alam yang terkelola dengan memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-220
AKUNTABILITAS kinerja
Pencapaian target kinerja sasaran 1 pada Tujuan 2 : Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam
yang
berkelanjutan di Misi ke empat “Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika adalah sebagai berikut :
TARGET 2014
REALISASI 2014
% CAPAIAN
Persentase Penurunan Kerusakan kawasan hutan
3,29% (450Ha)
6,63% (905,83 Ha)
201,52
Persentase penurunan kasus illegal logging
16,67% (2 kasus)
33,33% (4 kasus)
199,94
18,18% (27 titik api)
36,36% (16 titik api)
200,00
INDIKATOR KINERJA
Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
Rata-rata
200,49 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator sasaran Sumberdaya hayati dan sumber daya alam yang terkelola dengan memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal mencapai kinerja 200,49% dan dikatakan tercapai. Persentase penurunan kerusakan kawasan hutan, dari target seluas 450 Ha atau 3,29 %, dapat direalisasikan seluas 905,83 Ha atau dengan persentase 6,63%. Hal tersebut melebihi target sebesar 3,34 % atau seluas 455,83 Ha. Perhitungan realisasi berdasarkan data luas kerusakan kawasan hutan tahun 2014 (didalam Sub-sub DAS Amandit dan Sub-sub DAS Masimpan) masih seluas 12.860,8 Ha, untuk menurunkan menjadi seluas 11.930,8 Ha pada tahun 2015 harus direalisasikan seluas 450 Ha. Adapun Indikator sasaran, yaitu Persentase penurunan kerusakan kawasan hutan tersebut diperoleh dari kegiatan-kegiatan rehabilitasi lahan kritis baik di dalam maupun di luar kawasan hutan pada Sub-sub DAS Amandit dan Sub-sub DAS Masimpan. Kegiatan Rehabilitasi lahan kritis tersebut dilakukan oleh pemerintah, swasta dan swadaya atau swakelola oleh masyarakat. Pada tahun 2015 dari target 450 Ha (3,29 %) dapat direalisasikan seluas 1.378,15 Ha (10,09%), tetapi realisasi rehabilitasi lahan kritis tersebut harus dikurangi lagi realisasi penyebab kerusakan kawasan hutan yang terjadi, yang sebagian besar disebabkan perladangan, pertambangan batu bara dan galian c, longsor dan alih fungsi untuk fasilitas umum dan permukiman, kebakaran hutan, dan illegal logging/pembalakan liar yaitu seluas 500,06 Ha. Dapat disimpulkan Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-221
AKUNTABILITAS kinerja
bahwa pencapaian rehabilitasi lahan kritis pada tahun 2015 baik di dalam maupun di luar kawasan hutan pada Sub-sub DAS Amandit dan Sub-sub DAS Masimpan seluas 1.378,15 Ha dan dikurangi luas kerusakan kawasan hutan seperti tersebut diatas bertambah 500,06 Ha. Dari angka tersebut maka realisasi penurunan kerusakan kawasan hutan hanya seluas 905,83 Ha atau dengan persentase penurunan sebesar 6,63 %. Seperti pada Tabel berikut : Formulasi Realisasi Capaian Kinerja Indikator sasaran Persentase penurunan kerusakan kawasan hutan, adalah :
Indikator Kinerja Utama Persentase
Formulasi Realisasi
penurunan Jumlah
kerusakan kawasan hutan
luas
realisasi
Perhitungan penurunan
kerusakan kawasan hutan (Ha) pada = 905,83 tahun berjalan (n) di bagi jumlah luas
12.860,8 x 100
kerusakan kawasan hutan (Ha) pada = 6,63 % tahun sebelumnya (n-1) dikali 100
Indikator Persentase penurunan kerusakan kawasan hutan didukung dengan: a. APBD Kabupaten melalui : 1. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan dana sebesar Rp.2.372.654.625,- Adapun program tersebut melalui : 1). Kegiatan Reboisasi/pemeliharaan dan pengkayaan vegetatif sebesar Rp. 1.956.847.500,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.578.181.929,- (80,65%), 2). Kegiatan Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan RHL sebesar Rp.415.807.125,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.397.912.675,- (95,70%). 1. Program Pemanfaatan Potensi sumberdaya Hutan, dengan dana sebesar Rp.223.097.100,- Adapun program tersebut melalui : 1). Kegiatan
Pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan
sebesar Rp.75.400.000,- dengan realisasi anggaran Rp.73.085.000,(96,93%),
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-222
AKUNTABILITAS kinerja
2). Kegiatan Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung sebesar
Rp.147.697.100,-
dengan
realisasi
anggaran
Rp.123.922.000,- (83,90%). 2. APBN
yaitu
Kementerian
Kehutanan
melalui
Balai
Perbenihan
Tanaman Hutan (BPTH) Kalimantan, dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito. 1. Reklamasi dan revegetasi pada areal bekas tambang pemegang BP2KB. 2. Hutan Tanaman Industri pada areal pemegang IUPHTI. 3. Swadaya/swakelola oleh masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi lahan kritis.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-223
AKUNTABILITAS kinerja
Terlampauinya
realisasi
target
pencapaian
persentase
penurunan
kerusakan kawasan hutan sebesar sebesar 6,63% (905,83 Ha) dari target persentase penurunan kerusakan kawasan hutan sebesar 3,29% (450 Ha) sebagian besar didukung oleh kegiatan tersebut.
Persentase penurunan kasus illegal logging, target menjadi 8 kasus atau 16,67% atau penurunan 2 kasus pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dapat direalisasikan
bahwa
kasus
yang
ditangani
dan
masuk
ke
pengadilan/penuntutan sebanyak 4 kasus, sehingga penurunan kasus illegal logging turun sebanyak 4 kasus atau dengan persentase 33,33%. Perhitungan realisasi berdasarkan data awal tahun 2014 kasus yang ditangani sebesar 10 Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-224
AKUNTABILITAS kinerja
kasus, untuk menurunkan kasus menjadi 8 kasus harus direalisasikan penurunan sebesar 2 kasus. Adapun Indikator sasaran dari persentase penurunan kasus illegal logging tersebut adalah direalisasikan dengan kasus yang ditangani dan masuk ke pengadilan/penuntutan. Realiasi capaian tahun 2015 tersebut didapatkan dengan formulasi seperti yang terlihat pada tabel dibawah : Formulasi Realisasi Capaian Kinerja Sasasaran I dengan Indikator sasaran Persentase penurunan kasus illegal logging Indikator kinerja
Formulasi Realisasi
Persentase penurunan kasus illegal logging
Jumlah realisasi penurunan kasus illegal logging yang ditemukan pada tahun berjalan (n) dibagi jumlah kasus illegal logging pada tahun sebelumnya (n-1) dikali 100
Perhitungan
4 10
x 100
= 33,33 %
Indikator Persentase penurunan kasus illegal logging didukung dengan : a. APBD Kabupaten melalui : 1. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, dengan dana sebesar Rp.78.010.900,- Adapun program tersebut melalui : 1). Kegiatan Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebesar Rp.78.010.900,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 56.119.750,- (71,94%), 2). kegiatan Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung sebesar
Rp.147.697.100,-
dengan
realisasi
anggran
Rp.123.922.000,- atau 83,90%. 1. APBN
yaitu
Kementerian
Kehutanan
melalui
Balai
Perbenihan
Tanaman Hutan (BPTH) Kalimantan, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan. 2. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Bidang Perlindungan Hutan dan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan Bidang Perlindungan Tanaman.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-225
AKUNTABILITAS kinerja
Terlampauinya realisasi target pencapaian persentase penurunan kasus illegal logging sebesar 33,33% (4 kasus) dari target persentase penurunan kerusakan kawasan hutan sebesar 16,67% (2 kasus) sebagian besar didukung oleh kegiatan tersebut. Realisasi tahun 2015 pada Indikator Persentase penurunan kasus illegal logging apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya dapat terlihat pada tabel berikut:
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-226
AKUNTABILITAS kinerja
Tabel perbandingan realisasi tahun 2014 s.d tahun 2015 Sasaran Strategis
Realisasi 2014
Indikator kinerja
Meningkatnya sumberdaya Persentase hayati dan sumber daya penurunan kasus alam yang terkelola dengan illegal logging memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal
9 kasus atau 75%
Ket (naik/ turun) turun
Realisasi 2015 4 kasus atau 33,33%
Tabel perbandingan realisasi tahun 2014 s.d tahun 2015 dengan target RPJMD
Indikator kinerja
Realisasi 2014
Persentase penurunan kasus illegal logging
9 kasus atau 75%
Target RPJMD
Realisasi 2015 4 kasus atau 33,33%
2015
2016
2 kasus 2 kasus Atau 16,67% Atau 16,67%
Dalam Tabel diatas, pencapaian realisasi kinerja tahun 2015, dapat disampaikan sebagai berikut: Persentase
penurunan
kasus
illegal
logging,
realisasi
tahun
2015
dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 terdapat penurunan sebanyak 5 Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-227
AKUNTABILITAS kinerja
kasus, dan berdasarkan target Renstra 2014-2018 target pada tahun II yaitu 2015 sebanyak 2 kausu atau 16,67 %, dan tahun 2015 dapat direalisasikan seluas 4 kasus atau dengan persentase 33,33%. Hal tersebut melebihi target penurunan kasus 16,67% % atau seluas 2 kasus. Perhitungan realisasi berdasarkan data luas kerusakan kawasan hutan tahun 2014 (didalam Subsub DAS Amandit dan Sub-sub DAS Masimpan) masih seluas 12.860,8 Ha, untuk menurunkan menjadi seluas 11.930,8 Ha pada tahun 2015 harus direalisasikan seluas 450 Ha. Adapun Indikator sasaran, yaitu Persentase penurunan kasus illegal logging, target menjadi 8 kasus atau 16,67% atau penurunan 2 kasus pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dapat direalisasikan bahwa kasus yang ditangani dan masuk ke pengadilan/penuntutan sebanyak 4 kasus, sehingga penurunan kasus illegal logging turun sebanyak 4 kasus atau dengan persentase 33,33%. Perhitungan realisasi berdasarkan data awal tahun 2014 kasus yang ditangani sebesar 10 kasus, untuk menurunkan kasus menjadi 8 kasus harus direalisasikan penurunan sebesar 2 kasus. Adapun Indikator sasaran dari persentase penurunan kasus illegal logging tersebut adalah direalisasikan dengan kasus yang ditangani dan masuk ke pengadilan/penuntutan. Dalam pencapaian per indikator kinerja sasaran I dengan indikator 3 (ketiga) Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Meningkatnya sumberdaya Persentase hayati dan sumber daya penurunan kebakaran alam yang terkelola dengan hutan/titik api memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal
Target Kinerja 18,18% (8 titik api)
Realisasi 16 api
titik
% capaian 36,36
36,36
Capaian kinerja sasaran
Persentase penurunan jumlah kebakaran hutan/titik api, ditargetkan turun sebanyak 8 titik api dari jumlah titik api yang ditemukan pada perhitungan realisasi berdasarkan data awal tahun 2014 titik api yang ditemukan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-228
AKUNTABILITAS kinerja
sebanyak 35 titik api. Titik api yang terdeteksi dan di cek lapangan maksimal 27 titik api. Fakta di lapangan titik api yang ditemukan pada tahun 2015 sebanyak 19 titik api, sehingga penurunan titik api sebanyak 16 titik api atau dapat di persentasekan sebesar 36,36 %. Seperti pada Tabel berikut :
Formulasi Realisasi Capaian Kinerja Sasaran I dengan Indikator kinerja Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api Indikator kinerja Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
Formulasi Realisasi
Perhitungan
Jumlah realisasi penurunan titik api yang 16 ditemukan pada tahun berjalan (n) dibagi jumlah 35 x 100 titik api yang ditemukan = 36,36 % pada tahun sebelumnya (n-1) dikali 100
Pencapaian target dari Indikator Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api, didukung dengan : a. APBD Kabupaten melalui : Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, dengan dana sebesar Rp.78.010.900,-
Adapun program
tersebut melalui : Kegiatan Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebesar Rp.78.010.900,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 56.119.750,- atau 71,94%, b. APBN yaitu Kementerian Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan. c. APBN yaitu Kementerian Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito. d. Dinas
Kehutanan
Provinsi
Kalimantan
Selatan
Bidang
Perlindungan Hutan dan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan Bidang Perlindungan Tanaman.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-229
AKUNTABILITAS kinerja
Terlampauinya realisasi target pencapaian persentase penurunan kebakaran hutan/titik api sebesar 36,36% (16 titik api) dari target persentase penurunan kebakaran hutan/titik api sebesar 18,18% (8 titik api) sebagian besar didukung oleh kegiatan tersebut. Realisasi tahun 2015 pada Indikator Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya dapat terlihat pada tabel berikut: Tabel perbandingan realisasi tahun 2014 s.d tahun 2015 Sasaran Strategis Meningkatnya sumberdaya hayati dan sumber daya alam yang terkelola dengan memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal
Indikator kinerja Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
Realisasi 2014 10 titik api atau 22,73%
Realisasi 2015 16 titik api atau 36,36%
III-230
Ket (naik/ turun) naik
AKUNTABILITAS kinerja
19
16
17
persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
15 13 11
10
9 7 5 2014
2015
Tabel perbandingan realisasi tahun 2014 s.d tahun 2015 dengan target RPJMD
Indikator kinerja Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
Target RPJMD
Realisasi 2014
Realisasi 2015
10 titik api atau 22,73%
16 titik api atau 36,36%
2015
2016
8 titik api 6 titik api atau atau 18,18% 13,64%
Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api, realisasi tahun 2015 dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 terdapat peningkatan sebanyak 6 titik api, dan berdasarkan target RPJMD 2014-2018 target pada tahun II yaitu 2015 sebanyak 8 titik api atau 18,18%, dan tahun 2015 dapat direalisasikan sebesar 16 titik api atau dengan persentase 36,36%. Hal tersebut melebihi target penurunan titik api sebesar 18,18% atau seluas16 titik api. Perhitungan realisasi berdasarkan data ditemukannya titik api pada tahun 2014 sebesar 35 titik api, untuk menurunkan menjadi seluas 27 titik api pada tahun 2015 harus direalisasikan penurunan sebesar 8 titik api. Pada tahun 2015 dapat direalisasikan bahwa kebakaran hutan atau titik api yang terdeteksi dan ditemukan dilapangan di dalam kawasan hutan sebesar 19 titik api Perhitungan penurunan kebakaran hutan atau titik api sebesar 8 titik api, dan untuk mencapai tersebut maksimal titik api ditemukan sebanyak 27 titik api, tetapi fakta bahwa hanya ditemukan 19 titik sehingga taget kinerja dapat direalisasikan penurunan kebakaran hutan.titik api sebanyak 16 titik api. B. AKUNTABILITAS KEUANGAN Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-231
AKUNTABILITAS kinerja
s
umber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah. Pengelolaan pendapatan daerah bertujuan untuk mengoptimalkan
sumber
pendapatan
daerah
untuk
meningkatkan kapasitas fiskal daerah yang bertujuan memaksimalkan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah harus dilakukan secara cermat dan hati-hati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Upaya untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah tidak hanya dilakukan dalam rangka peningkatan PAD, namun juga harus melihat dampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.Artinya peningkatan PAD tidak boleh berdampak langsung terhadap penurunan pendapatan kelompok masyarakat. Peningkatan kapasitas fiskal daerah juga harus mempertimbangkan tata kelola keuangan daerah, karena peningkatan anggaran yang besar jika tidak dikelola dengan baik justru akan menimbulkan masalah, sehingga arah pengelolaan pendapatan daerah adalah optimalisasi fungsi anggaran yaitu anggaran berbasis kinerja (Performance Budgeting System). Pembiayaan daerah
penyelenggaraan
masih
banyak
pemerintahan
tergantung
pada
dan
pembangunan
penerimaan
dari
dana
perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Pada era otonomi, daerah diharapkan dapat memacu tingkat kemampuan keuangan daerah yang lebih baik Pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada
optimalisasi
sumber
pendapatan
daerah
dengan
upaya
intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah. Intensifikasi lebih ditujukan pada sumber pendapatan yang sudah ada namun belum optimal pemungutannya, sedangkan ekstensifikasi lebih ditujukan pada sumber-sumber
pendapatan
baru
yang
memungkinkan,
yang
disesuaikan dengan potensi daerah. Upaya-upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah meliputi : a. Melakukan pengawasan, evaluasi dan pembinaan secara rutin terhadap wajib pajak dan wajib retribusi.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-232
AKUNTABILITAS kinerja
b. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD pengelola pendapatan dalam upaya optimalisasi penerimaan daerah melalui penyesuaian tarif, perluasan subyek, obyek pajak dan retribusi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Melaksanakan percepatan proses penyusunan peraturan daerah berkaitan dengan pajak daerah dan retribusi daerah berpedoman peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Meningkatkan peran BUMD dalam memberikan kontribusi secara signifikan terhadap penerimaan daerah. e. Peningkatan kualitas Pelayanan publik antara lain peningkatan peran pemerintah daerah dalam bidang perizinan. f.
Optimalisasi penerimaan bagi hasil pajak Pusat Dan Provinsi (PPh perorangan, PBB, dan PKB-BBNKB). Serta bagi hasil bukan pajak /sember daya alam (SDA).
g. Meningkatkan sistem koordinasi dan informasi penerimaan daerah kepada
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
Provinsi
dengan
memberikan dukungan data yang cepat, tepat dan akurat sehingga perolehan dana perimbangan yang memadai. h. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) terkait pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. Selain upaya-upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah diatas, perlu menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat dalam pungutan pajak daerah dan retribusi daerah. Hal ini diimbangi dengan penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan ditujukan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik yang lebih efektif dan maksimal, serta memperbaiki infrastruktur prasarana dan sarana umum yang dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan daerah
khususnya
PAD
sehingga
berbagai
penyelenggaran
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah menerapkan sistem anggaran berbasis kinerja. Kebijakan alokasi belanja sudah mendasarkan pada prioritas program dan kegiatan dengan pengendalian yang lebih baik
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-233
AKUNTABILITAS kinerja
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaannya
untuk
tercapainya
pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Wajib Anggaran belanja dan realisasi belanja dalam penyelenggaraan Urusan Wajib Tahun 2015 pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dirincikan sebagai berikut : Tabel 3.1 Anggaran Belanja dan Realisasi Belanja Urusan Wajib Tahun 2015 No 1 2
Urusan Pendidikan Dinas Pendidikan
4 5
7 8
9
85,48%
165.002.487.814,-
138.949.430.057,-
84,21%
89.894.965.204,-
80.979.631.493,-
90,08%
12.963.903.256,-
11.385.020.806,-
87,82%
280.350.733.602,-
270.481.684.295,-
96,48%
18.435.247.919,-
16.985.069.919,-
1.071.910.000,-
591.422.100,-
92,13% 55,17%
6.748.900.437,-
5.754.792.481,-
85,27%
566.957.500,-
116.307.500,-
20,51%
1.983.217.000,-
1.660.846.550,-
83,75%
1.253.648.297,-
.124.307.313,-
89,68%
3.888.051.075,-
3.021.191.582,-
77,69%
Urusan Koperasi dan UKM Dinas Perindagkop dan UKM
5.572.382.536,-
4.900.775.722,-
87,95%
Urusan Kependudukan dan Catpil Dinas Kependudukan dan Catpil
4.007.203.502,-
3.588.700.942,-
89,56%
569.488.050,-
528.777.475,-
92,85%
14.241.925.101,-
12.698.053.190,-
89,16%
Urusan Kesehatan
Urusan Lingkungan Hidup Dinas LH Tata Kota dan Pedesaan Urusan Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Urusan Penataan Ruang
Urusan Perencanaan Pembangunan Bappeda Urusan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Dinas Pendidikan Urusan Penanaman Modal a. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu b. Bagian Ekobang
10 11 12
13
14
Realisasi Keuangan (%)
2.977.162.106,-
a. Dinas LH Tata Kota dan Pedesaan b. Bappeda
6
Realisasi Keuangan (Rp)
377.839.245.092,-
a. BLUD RSU Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan b. Dinas Kesehatan
3
Alokasi Anggaran (Rp)
Urusan Wajib
Urusan Ketenagakerjaan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Urusan Ketahanan Pangan Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Urusan Pemberdayaan Perempuan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-234
AKUNTABILITAS kinerja
No
Alokasi Anggaran (Rp)
Urusan Wajib dan Perlindungan Anak Badan KBPMP
15
16 17
19
715.035.350,-
88,23%
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Badan KBPMP
9.200.712.376,-
7.801.463.235,-
84,79%
Urusan Perhubungan Dinas Perhubungan dan Kominfo
.210.614.797,-
.449.016.074,-
87,74%
978.104.600,-
710.744.245,-
3.132.821.877,-
2.404.990.184,-
72,67% 76,77%
11.062.730.000,-
5.625.941.437,-
50,85%
5.978.447.424,-
4.968.209.082,-
5.785.166.797,-
5.137.800.737,-
83,10% 88,81%
11.331.977.406,-
7.488.890.915,-
6.032.728.304,-
.041.591.073,-
183.606.670.924,-
166.324.827.360,-
586.631.830,-
557.325.611,-
66,09% 83,57% 90,59% 95,00%
7.298.855.090,-
5.953.632.527,-
81,57%
25.072.990.286,-
20.123.378.111,-
19.830.036.395,-
16.842.356.423,-
575.967.885,-
371.891.508,-
960.207.699,-
795.863.200,-
1.403.443.500,-
400.371.800,-
4.586.212.300,-
3.910.281.493,-
80,26% 84,93% 64,57% 82,88% 28,53% 85,26% 0
Urusan Komunikasi dan Informatika
Urusan Pertanahan Bagian Tata Pemerintahan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik a. Badan PB Kesbangpol b. Satuan Polisi Pamong Praja
20
Realisasi Keuangan (%)
810.387.500,-
a. Dinas Perhubungan dan Kominfo b. Bagian Humas dan Protokol
18
Realisasi Keuangan (Rp)
Urusan OTDA, Pemerintahan Umum, Adm. Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1) 2) 3) 4)
BKD Diklat Inspektorat DPPKAD Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 5) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 6) Sekretariat Daerah 7) Sekretariat DPRD 8) Bagian Hukum 9) Bagian Organisasi 10) Bagian Tata Pemerintahan 11) Bagian Umum 12) Sekretariat Korpri 13) Kecamatan Kandangan 14) Kecamatan Sungai Raya 15) Kecamatan Simpur 16) Kecamatan Kalumpang 17) Kecamatan Angkinang 18) Kecamatan Telaga Langsat 19) Kecamatan Padang Batung 20) Kecamatan Loksado 21) Kecamatan Daha Selatan 22) Kecamatan Daha Utara 23) Kecamatan Daha Barat
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
0,-
0,-
1.975.872.970,-
1.791.507.293,-
1.966.534.991,-
1.657.648.807,-
84,29%
2.432.158.678,-
2.176.387.368,-
1.668.137.886,-
1.470.830.093,-
2.233.740.889,-
2.053.124.719,-
1.911.686.106,-
1.714.141.522,-
89,48% 88,17% 91,91% 89,67% 89,12% 91,39% 89,10% 79,81% 87,89%
2.707.831.321,-
2.413.181.526,-
2.443.965.871,-
2.233.425.806,-
1.888.954.887,-
1.683.108.457,-
2.472.912.958,-
1.973.662.212,-
1.106.507.906,-
972.470.225,-
III-235
90,67%
AKUNTABILITAS kinerja
No
Urusan Wajib
1.287.894.292,-
1.160.143.831,-
1.480.606.231,-
1.222.487.254,-
1.314.764.683,-
1.114.657.908,-
839.815.900,-
695.607.300,-
1.592.266.300,-
846.750.200,-
82,83% 53,18%
7.658.227.563,-
6.918.549.226,-
90,34%
5.256.751.100,-
4.922.284.800,-
93,64%
5.267.965.712,-
4.712.641.940,-
89,46%
419.162.400,-
325.276.950,-
77,60%
Urusan Kearsipan Kantor Perpustakaan Dokumentasi dan Arsip Daerah
157.768.000,-
110.337.000,-
69,94%
Urusan Perpustakaan Kantor Perpustakaan Dokumentasi dan Arsip Daerah
3.073.962.991,-
2.673.480.610,-
86,97%
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Urusan Sosial a. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi b. Bagian Kesra
23
Urusan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
24 25
26
Realisasi Keuangan (%) 83,80% 90,08% 82,57% 84,78%
943.571.137,-
a. Badan KBPMP b. Bagian Tata Pemerintahan
22
Realisasi Keuangan (Rp)
1.126.016.799,-
24) Kelurahan Kandangan Kota 25) Kelurahan Kandangan Utara 26) Kelurahan Kandangan Barat 27) Kelurahan Jambu Hilir
21
Alokasi Anggaran (Rp)
Urusan Stastistik Bappeda
Sumber : SKPD se Kab. HSS Penyelenggara Urusan WajibTahun 2015
3.1.2. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksanaan Urusan Pilihan Anggaran belanja dan realisasi belanja dalam penyelenggaraan Urusan Pilihan Tahun 2015 pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dirincikan sebagai berikut : Tabel 3.2 Anggaran Belanja dan Realisasi Belanja Urusan Pilihan Tahun 2015 Alokasi Anggaran (Rp)
Realisasi Keuangan (Rp)
Urusan Perikanan dan Kelautan Dinas Perikanan dan Peternakan
16.032.544.968,-
14.512.437.030,-
90,52%
Urusan Pertanian Dinas Pertanian TPH
12.952.453.178,-
11.841.441.058,-
91,42%
10.566.266.399,-
9.379.885.355,-
88,77%
Urusan Energi dan SDM Dinas Pertambangan dan Energi
8.475.263.568,-
7.744.378.692,-
91,38%
Urusan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan
1.296.817.400,-
937.325.721,-
72,28%
No
Urusan Pilihan
1 2 3
4 5
Urusan Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-236
Realisasi Keuangan (%)
AKUNTABILITAS kinerja
No
Alokasi Anggaran (Rp)
Urusan Pilihan
Realisasi Keuangan (Rp)
Realisasi Keuangan (%)
Pariwisata 6
Urusan Perdagangan a. Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM b. Kantor Pengelola Pasar
7
8
Urusan Perindustrian Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM
5.138.096.000,-
3.544.383.100,-
68,98%
3.324.590.865,-
3.018.517.144,-
90,79%
1.491.988.800,-
1.152.313.817,-
77,23%
0,0,-
0,0,-
Urusan Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
0,0,-
Sumber : SKPD se Kab. HSS Penyelenggara Urusan Pilihan Tahun 2015
Target pendapatan daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.1.194.554.011.764,- atau naik Rp.294.864.979.747,(32,77%)
dari
realisasi
tahun
anggaran
2014
yang
sebesar
Rp.899.689.032.017,-. Sedangkan realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar Rp.1.115.586.249.186,28,- atau 93,39% dari target yang ditetapkan, dengan kata
lain
pendapatan
daerah
belum
mencapai
target
sebesar
Rp.78.967.762.577,72,-. Sementara itu, target belanja daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp.1.400.396.500.987,- dan terealisasi sebesar Rp.1.233.621.821.458,- atau 88,09%. Dimana realisasi belanja daerah meliputi :
Belanja
Operasi
Rp.837.544.698,-
atau
86,81%,
Belanja
Modal
Rp.394.616.680.788,- atau 91,31%, Belanja tak terduga Rp. 6.135.824,- atau 0,32%
dan
Transfer
Rp.1.454.306.186,-
atau
96,80%.
Belanja
daerah
sebagaimana dikemukakan dalam Tabel 3.4 diatas, diprioritaskan untuk melaksanakan fungsi pelayanan dasar kepada masyarakat, yang meliputi : pendidikan, kesehatan, penyediaan infrastruktur dan penanggulangan kemiskinan serta peningkatan perekonomian masyarakat. Berkat kerja keras bersama antara Eksekutif dan Legislatif serta seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, maka pada Tahun 2015 telah banyak prestasi yang diraih sebagai bentuk penghargaan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan atas kinerja yang telah dicapai. Adapun prestasi yang diperoleh tersebut adalah sebagai berikut : Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-237
AKUNTABILITAS kinerja
A. Tingkat Provinsi 1. Bidang Pendidikan Tabel Prestasi Bidang Pendidikan yang diraih Dinas Pendidikan Kab. HSS Tahun 2015 NO 1. 2. 3. 4. 5.
NAMA Tri Purnasari, S. Pd. Aud Rusmawati, S. Pd Suryani, S. Pd AHMAD Gazalii, S. Ag Sri Rahmawati, S. Ag
JENIS LOMBA
PERINGKAT
Pengelola PAUD Pendidik PAUD Penilik PNF Pengelola TBM Pengelola TBM
I I III II I
Sumber : Dinas Pendidikan Kab.Hulu Sungai Selatan Tahun 2015
2. Bidang Kesehatan - Peningkatan kelas Rumah Sakit dari Tipe C menjadi Rumah Sakit Tipe B, sesuai dengan Surat Keputusan dari Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.03/I/0851/2015, tanggal 20 Maret 2015 - Pemenang Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan : SMAN 2 Kandangan - Puskesmas berprestasi kategori pedesaan tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. 3. Bidang Perencanaan Pembangunan Penghargaan sebagai Juara III Best Practuise dengan Judul “Jembatan Harapan”. 4. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga Tabel Prestasi Bidang Kepemudaan dan Olah raga yang diraih Dinas Pendidikan Kab. HSS Tahun 2015 NO
1
2
NAMA Lusiana Rina Mardiana Nurlaili Safitri Nurul Fatimah Arianti Rahmah Saibatul Aslamiah Maulinda Rosyanti Rusdiana Sri Mayang Rahmalianti
JENIS LOMBA
PERINGKAT
SEPAK TAKRAW PUTRI
JUARA I (Medali Emas)
SEPAK TAKRAW PUTRI
JUARA II (Medali Perak)
3
Saparrudin
DAYUNG /CANO SINGLE PUTRA 1000 M
4
Haris
TAEKWONDO /KYORUGI UNDER 51 KG PUTERA
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu)
III-238
AKUNTABILITAS kinerja
NO
NAMA
JENIS LOMBA
PERINGKAT
TAEKWONDO /KYORUGI UNDER 55 KG PUTERA TAEKWONDO /KYORUGI UNDER 59 KG PUTERA TAEKWONDO /KYORUGI UNDER 55 KG PUTERI TAEKWONDO / POMSAE PERORANGAN PUTERA
JUARA III (Medali Perunggu)
5
Achmad Firdaus
6
Pratama Imam Janudi Akbar
7
Erniyati Farida
8
M. Diky Setiawan
9
Ansari Rahman
GULAT PUTRA / GAYA BEBAS
10
M. Syarfani
GULAT PUTRA / GAYA GREGO
11
M. Riduan
GULAT PUTRA / GAYA BEBAS
12
Zainal Aripin
GULAT PUTRA / GAYA GREGO
13
Rama Riandi
GULAT PUTRA / GAYA BEBAS
14
M. Amin Priambudi
15
Eny Pratiwi
16
Eny Pratiwi
PANAHAN / PERORANGAN PUTERI
17
M. Amin Priambudi
PANAHAN / PERORANGAN PUTERA
18
Eny Pratiwi Salsabelad.Y.H.
19
M. Ansyari
ATLETIK / LEMPAR LEMBING PUTERA
20
Rina Susanti
ATLETIK / LEMPAR LEMBING PUTERI
21
Murani
22
Murani
23
Murani
24
Rahmawati
RENANG / 50 M GAYA PUNGGUNG PUTERI
25
Rahmawati
RENANG / 50 M GAYA BEBAS PUTERI
26
Rahmawati
RENANG / 50 M GAYA DADA PUTERI
27
M. Saifa Alim
KARATE / KATA PUTERA
28
Isna Nor Fahmi
KARATE / KUMITE + 59 KG PUTERI
29
M. Iqbal Muzakkir
KARATE / KUMITE – 61 KG PUTERA
30
M. Saifa Alim Eko Budiyannor Willya Pratama
KARATE / KATA BEREGU PUTERA
31
Isna Nor Fahmi
KARATE / KATA PUTERI
32
M. Soris R.M.A.
KARATE / KUMITE – 55 KG PUTERA
33
Rezky Abdillah M. Iqbalmuzakir
KARATE / KUMITE BEREGU PUTERA
PANAHAN / RONDE NASIONAL 50 M PUTERA PANAHAN / RONDE NASIONAL 50 M PUTERI
PANAHAN / RONDE NASIONAL BEREGU PUTRI
RENANG / 50 M GAYA PUNGGUNG PUTERA RENANG / 100 M GAYA PUNGGUNG PUTERA RENANG / 50 M GAYA BEBAS PUTERA
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
JUARA III (Medali Perunggu) JUARA II (Medali Perak) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA II (Medali Perak) JUARA II (Medali Perak) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA II (Medali Perak) JUARA II (Medali Perak) JUARA II (Medali Perak) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA II (Medali Perak) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA I (Medali Emas) JUARA I (Medali Emas) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA I (Medali Emas) JUARA I (Medali Emas) JUARA I (Medali Emas) JUARA II (Medali Perak) JUARA II (Medali Perak) Juara II (Medali Perak) JUARA III (Medali Perunggu)
III-239
AKUNTABILITAS kinerja
NO
NAMA
JENIS LOMBA
PERINGKAT
JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA III (Medali Perunggu) JUARA II (Medali Perak)
Sahdi Setiawan M. Rifqa 34
M. Nazar G.
KARATE / KUMITE – 50 KG PUTERA
35
Sahdi Setiawan
KARATE / KUMITE – 68 KG PUTERA
36
Rezky Abdillah
KARATE / KUMITE – 76 KG PUTERA
37
Regina Gitya R.
KARATE / KUMITE – 53 KG PUTERI
38
M. Amin Priambudi
PANAHAN/PANAHAN RONDE NASIONAL OLYMPIC BEREGU PUTRA
39
M. Amin Priambudi
PANAHAN/PANAHAN RONDE NAS. OLYMPIC PERORANGAN PUTRA
JUARA II (Medali Perak)
Sumber : Dinas Pendidikan Kab.Hulu Sungai Selatan Tahun 2015
5. Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM - Juara 3 Stand terbaik pada Pameran STQ nasional Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan - Juara 3 Stand terbaik pada Pameran Kalsel Expo kategori Pemerintah Kabupaten/Kota - Juara 1 Stand terbaik pada pameran Kalsel Expo kategori Dekranasda 6. Bidang Ketahanan Pangan Penghargaan peringkat pertama Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan (Petugas Penyuluh/Pendamping) atas nama Rina Astuti, S.Pt. 7. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera - Juara Utama Lomba P2WKSS Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan; - Juara Madya Lomba Kecamatan Sayang Ibu (KSI) Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. 8. Bidang Perhubungan Penghargaan sebagai Juara Terbaik III Tongkat Propinsi Lomba Karya Tulis tentang Pelopor Berlalu Lintas. 9. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian - Tersusunnya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2014 dan telah disampaikan kepada BPK-RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 30 Maret 2015 dan telah diperiksa oleh BPK-RI dengan memperoleh opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-240
AKUNTABILITAS kinerja
10. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa -
Juara II Jambore PIK Remaja Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan;
-
Juara III PIK Remaja Jalur Pendidikan Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan;
-
Juara III Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan;
11. Bidang Kebudayaan - Juara Harapan I Stand Kuliner Kampung Banjar pada Festival Pasar Terapung yang diadakan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan. - Juara V Pawai Budaya pada Festival Pasar Terapung yang diadakan oleh
Dinas
Pemuda
Olahraga
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan - Festival Karya Tari Daerah se Kalimantan Selatan tahun 2015 di Banjarmasin dari Sanggar Posko La Bastari sebagai Penyaji Terbaik I yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan. 12. Bidang Kearsipan Juara Harapan II Lomba Perpustakaan Sekolah SMA/MA sederajat Tingkat
Provinsi
Kalimantan
Selatan
a.n.
Perpustakaan
SMAN
2
Kandangan. 13. Bidang Perpustakaan - Juara I Lomba Bercerita Siswa SD/MI sederajat Tingkat Provinsi
Kalimantan Selatan a.n. Muhammad Mujahid Abdillah Al- Amin Siswa MIN Muara Banta Kecamatan Kandangan - Juara Harapan II Lomba Bercerita Siswa SMP/MTs sederajat Tingkat
Provinsi Kalimantan Selatan a.n. Siti Nazwa Dhea Sukma Siswa SMPN 1 Kandangan. - Juara III Lomba Bercerita Siswa SMA/MA sederajat Tingkat Provinsi
Kalimantan Selatan a.n. Bahruddin Yusuf siswa SMAN 1 Kandangan.
B. Tingkat Nasional 1. Penghargaan Adipura Terminal Kota Terbaik Tahun 2015 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2. Penghargaan sebagai Juara III Lomba Stand dalam kegiatan Pameran dan Talkshow Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Nasional.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-241
AKUNTABILITAS kinerja
3. Penghargaan
Nasional
Plakat
Wahana
Tata
Nugraha
dari
Kementerian Perhubungan. 4. Penghargaan Bidang Perhubungan sebagai Juara Umum Tingkat Nasional Indonesian Road Safety Award (IRSA). 5. Penghargaan dari Kementerian PAN dan RB atas penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemkab. HSS dengan kategori CC; 6. Pemenang Lomba Penanaman Pohon Tahun 2014 Tingkat Nasional yang diserahkan kepada Bupati HSS, berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.558/Menlhk-PDASHL/2015. 7. Juara Harapan II Lomba Bercerita Siswa SD/MI sederajat Tingkat Nasional a.n. Muhammad Mujahid Abdillah Al- Amin Siswa
MIN
Muara Banta Kecamatan Kandangan. Yang lebih membanggakan tentu saja adalah keberhasilan kita dalam meraih penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Hasil Pemeriksan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) selama dua tahun berturut-turut, yakni pada Tahun 2013 diterima oleh Bupati HSS pada tanggal 26 Mei 2014 dan Tahun 2014 yang diterima Bupati Hulu Sungai Selatan pada tanggal 30 Maret 2015 dari BPK-RI Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini memberi arti bahwa laporan keuangan yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Negara, walaupun bukan satu-satunya daerah yang menyandang predikat WTP, tapi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah Kabupaten yang pertama sekali di Kalimantan Selatan menerima opini WTP tersebut dari BPK RI. Ke depan hal ini perlu terus kita pertahankan dan ditingkatkan.
3.2.1.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi pada tahun anggaran 2015 dalam aspek belanja daerah diantaranya :
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-242
AKUNTABILITAS kinerja
1. Petunjuk
pelaksanaan
dana
DAK
dari
departemen
teknis
yang
bersangkutan pada umumnya masih terlambat sehingga kegiatan tidak dapat segera dilaksanakan. 2. Masih adanya SKPD yang tidak mengajukan pembayaran dana secara bertahap sesuai dengan kemajuankegiatan pelaksanaan proyek yang berasal dari dana DAK, hal ini disebabkan karena kebiasaan pihak rekanan pelaksana proyek cenderunglebih memilih untuk menyelesaikan proyek fisik secara keseluruhan terlebih dahulu, baru mengajukan permohonan pembayaran. Solusi untuk permasalahan-permasalahan diatas, adalah sebagai berikut: 1. SKPD
pelaksana
DAK
diminta
bertindak
proaktif
dengan
caramenghubungi departemen teknis terkait petunjuk pelaksanaan, sehingga
kegiatan
yang
dianggarkan
di
dalam
APBD
sesuai
denganjuklak yang ada dan mempercepat penyelesaian pekerjaan. 2.
SKPD terkait sebaiknya mewajibkan kepada pihak rekanan untuk mengajukan pembayaran secara bertahapsesuai dengan kemajuan pelaksanaan
proyek,
karena
apabila
hal
ini
tidak
dilakukan
akanberpengaruh terhadap realisasi belanja dan dapat menyebabkan adanya sanksi dari pemerintah pusat.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
III-243
PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
PENUTUP
A. SIMPULAN
G
ambaran tentang kinerja Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan selama tahun 2015 telah tergambar pada Bab III Akuntabilitas Kinerja. Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
ini
adalah tahun kedua pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 11
Tahun 2013 tanggal 1 Februari 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2014-2018. Penyusunan Laporan Kinerja ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan dan sasaran strategis melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Tingkat capaian kinerja yang harus dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015 adalah 27 (dua puluh tujuh) sasaran strategis dan 82 (delapan puluh dua) indikator kinerja. Dari 27 (dua puluh enam) sasaran strategis, 17 (tujuh belas) sasaran strategis yang tercapai dengan pencapaian ≥100%, sedangkan 10 (sepuluh) sasaran strategis tidak tercapai dengan pencapaian ≤100%. Dan dari 82 (delapan puluh dua) indikator kinerja, sebanyak 31 (tiga puluh satu) indikator kinerja yang pencapaian kinerjanya ≤100%, sedangkan
51 (lima puluh satu) indikator kinerja yang pencapaian
kinerjanya ≥100%. Sedangkan dari Hasil capaian pengukuran terhadap 29 (dua puluh sembilan) Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015, terdapat 23 (duapuluh tiga) indikator kinerja utama yang pencapaian kinerjanya ≤100% dan 6 (enam) indikator kinerja utama yang pencapaian kinerjanya ≥100%. Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
IV-1
PENUTUP
Terkait
dengan
implementasi
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja,
kekurangan yang terjadi dalam periode 2014-2018 telah dicatat dan akan dievaluasi sebagai bahan untuk menyusun kebijakan operasional guna memperbaiki kinerja tahun-tahun mendatang. Sasaran organisasi yang belum tercapai seratus persen akan dievaluasi agar kendala yang dihadapi dapat dicari solusinya sedini mungkin, sehingga seluruh sasaran organisasi pada masa selanjutnya dapat dicapai dengan lebih baik. Hambatan-hambatan
yang
mempengaruhi
kelancaran
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja sampai saat ini adalah mekanisme pengumpulan data kinerja belum sepenuhnya dapat diandalkan sehingga dukungan data faktual kurang lengkap guna memenuhi target indikator sasaran organisasi yang pada gilirannya berakibat pengukuran kinerja kurang maksimal. Dengan telah dilaksanakannya seluruh kegiatan pada Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai aplikasi agar terciptanya sistem fungsi pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel serta untuk meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme aparatur daerah yang pada akhirnya akan memperlihatkan bahwa tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan pada Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Dari hasil penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini sebagai langkah yang
akan
dijadikan
bahan
masukan
dan
pertimbangan
bagi
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam peningkatan kinerja tahun
mendatang,
yaitu
dengan
memperbaiki
sistem
kerja,
memantapkan team work dan melakukan koordinasi serta komunikasi yang lebih baik secara berkelanjutan agar seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
IV-2
PENUTUP
B. STRATEGI PENINGKATAN KINERJA
D
ari hasil penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini sebagai langkah yang akan dijadikan bahan masukan dan pertimbangan serta strategi peningkatan kinerja bagi Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam peningkatan kinerja tahun mendatang,
yaitu : 1. Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai tolak ukur keberhasilan organisasi yang secara konsisten harus dipedomani untuk pencapaian tujuan ; 2. Mengintegrasikan indikator
SPM
dalam indikator kinerja daerah
sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM); 3. Menyelaraskan target-target tahunan indikator kinerja sasaran RPJMD dengan indikator kinerja berdasarkan sasaran Renstra SKPD, Rencana Kinerja Tahunan, dan Perjanjian Kinerja serta memformat kembali kondisi kinerja awal sampai dengan kondisi kinerja akhir dengan akurasi target kinerja yang terukur dari waktu ke waktu. 4. Memperbaiki sistem pengumpulan dan pengolahan data kinerja guna pemenuhan indikator sasaran secara maksimal dengan meningkatkan pemanfaatan sistem pelaporan dan pertanggungjawaban kinerja SKPD. 5. Meningkatkan fungsi pengawasan/ pengendalian agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lebih optimal.
Laporan Kinerja (LKj) Kab. HSS Tahun 2015
IV-3
LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO
SASARAN
1 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. 2 Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 3 Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta melayani.
% CAPAIAN KINERJA tercapai 100% tidak tercapai
4 Meningkatnya pelayanan publik yang prima 5 Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan 6 Meningkatnya kesadaran hukum dan ketaatan terhadap norma dan
92,01
7
84,76
peraturan perundang-undangan yang berlaku Meningkatnya fasilitasi sumber daya tenaga kependidikan di Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah
8 Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan 9 Meningkatnya nilai tambah produk hasil pertanian 10 Menjadikan Kota Kandangan dan sekitarnya menjadi kota seni dan olah raga
11 Menurunnya persentase kemiskinan 12 Meningkatnya kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
13 Meningkatnya ketahanan pangan daerah 14 Mewujudkan Hulu Sungai Selatan sebagai daerah oksigen 15 Terjaminnya kehidupan yang layak bagi lansia, anak yatim/ piatu dan 16
penyandang cacat struktur ekonomi yang kuat dengan tingkat pertumbuhan berkualitas dan merata
17 18 19 20 21 22 23
Meningkatnya pendapatan per kapita
24 25 26 27
Meningkatnya jangkauan penggunaan teknologi informasi
96,00 97,63
266,24 206,10 116,18 93,99 104,06 106,43 103,98 95,31 95,15 90,36
Meningkatnya produksi hasil pertanian
131,06
Meningkatnya kualitas angkatan kerja usia produktif
113,00
Berkembangnya peran usaha mikro, kecil dan menengah
84,81
Meningkatnya pembinaan untuk 5.000 pengusaha kecil produktif
100,00
Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainnya
130,28
Meningkatnya infrastruktur yang mendorong peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan
114,09 100
Meningkatnya jangkauan dan kualitas infrastruktur perhubungan
105,46
Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana permukiman
119,63
Sumberdaya hayati dan sumber daya alam yang terkelola dengan memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal
200,49
RATA-RATA % CAPAIAN SASARAN
113,92
LAMPIRAN PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN Misi I : Meningkatkan Kehidupan Beragama
NO
1
TUJUAN
INDIKATOR TUJUAN
Mewujudkan nilai- nilai agamis Tidak terjadi konflik antar umat sebagai sumber dalam kehidupan beragama sehari- hari.
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani.
% CAPAIAN SASARAN
INDIKATOR SASARAN
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
tidak terjadi
tidak terjadi
tercapai
100%
100%
100%
WTP
WTP
tercapai
Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama.
tercapai
1
Tidak terjadi konflik antar umat beragama
1 Mewujudkan tatanan sosial keagamaan
100%
1
Persentase kelulusan Khatam Alquran
1
Opini Audit Eksternal
2
Predikat Akuntabilitas Kinerja
BB
B
Tidak tercapai
1
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
78
79,32
101,69
100%
2
Prosentase penduduk yang memiliki KTP
100%
99%
99,00
Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran
90%
3
Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran
90%
60,63%
67,37
Rata-rata Lama proses perijinan (hari)
2 hari
4
Rata-rata Lama proses perijinan (hari)
2 hari
2 hari
100
Persentase kelulusan Khatam Alquran
2
SASARAN
TARGET 2018
Opini Audit Eksternal
tidak terjadi
100%
WTP
Predikat Akuntabilitas Kinerja
A
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
81
Prosentase penduduk yang memiliki KTP
1
1
2
Penyelenggaraan pemerintahan yang tidak tercapai transparan dan akuntabel serta melayani.
Meningkatnya pelayanan publik yang prima
92,01
LAMPIRAN PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN Misi II : Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. NO 1
INDIKATOR TUJUAN
TUJUAN Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan
1 2 3 4 5 6 7
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) APK PAUD Angka Partisipasi Kasar SD/MI Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
SASARAN
TARGET 2018 100%
1
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendidikan
% CAPAIAN SASARAN 96,00
INDIKATOR SASARAN 1
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) APK PAUD Angka Partisipasi Kasar SD/MI Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
75% 100% 99% 85%
2 3 4 5
100%
6
100%
7 8
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK
9
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
8
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMK
100%
9
Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA
100%
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
99,48%
98,12%
98,63
61,80% 100% 94,47% 68,21%
62,24% 103,18% 94,49% 69,03%
100,71 103,18 100,02 101,20
100%
97,80%
97,80
100%
94,59%
94,59
100%
99,82%
99,82
100%
100%
100
10 Angka Partisipasi Murni SD/MI 11 Angka Partisipasi Murni SMP/MTs
100% 80%
10 Angka Partisipasi Murni SD/MI 11 Angka Partisipasi Murni SMP/MTs
96,73% 75,76%
94,80% 75,64%
98,00 99,84
12 Angka Partisipasi Murni SMA/SMK
71%
12 Angka Partisipasi Murni SMA/SMK
54,03%
50,91%
94,23
13
Persentase lulusan SMK yang diserap dunia kerja
55,00%
32,97%
59,95
1
Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota
13
Persentase lulusan SMK yang diserap dunia kerja
70%
1
Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten/kota
100% (609 RT)
2
Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota
100%
2
Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah kab/kota
3
Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
100%
3
Tidak terjadi
4
40 ormas
5
80%
6
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu)
1
Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
4 5
Tidak terjadi konflik sosial Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif
6
Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berpolitik (pemilu)
1
Persentase Guru PAUD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
2 3 4
Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
100% 100%
Meningkatnya kesadaran hukum dan ketaatan terhadap 2 norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Meningkatnya fasilitasi 3 sumber daya tenaga kependidikan di Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah
97,63
84,76
2
100%
3
100%
4
100%
(609
100%
(609
100
RT)
RT)
100%
100%
100
Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
100% (3 x patroli dlm sehari)
100% (3 x patroli dlm sehari)
100
Tidak terjadi konflik sosial Forum komunikasi pembauran antar umat beragama dan organisasi masyarakat yang aktif
Tidak terjadi
tidak terjadi
tercapai
40 ormas
40 ormas
100
78%
68,75%
88,14
100%
27,06%
27,06
68,20%
76,35%
111,95
86,80%
90,08%
103,78
95,19%
91,63%
96,26
Persentase Guru SD Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Persentase Guru SMP/MTs Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Persentase Guru SMA/SMK Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
LAMPIRAN PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN Misi II : Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. NO
2
INDIKATOR TUJUAN
TUJUAN
Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
TARGET 2018
SASARAN
% CAPAIAN SASARAN
Meningkatnya jangkauan dan 1 kualitas pelayanan kesehatan
266,24
1
Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
50%
2
Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
3
INDIKATOR SASARAN
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
1
Persentase penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan
20%
40,29%
201,45
22%
2
Persentase penurunan Angka Kematian Bayi
9%
-35,85%
-398,33
Persentase penurunan kematian neonatal
30%
3
Persentase penurunan kematian neonatal
15%
-48,78%
-325,2
4
Persentase penurunan balita gizi kurang
30%
4
Persentase penurunan balita gizi kurang
15%
49,69%
331,27
5
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100%
5
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100%
100,00%
100
6
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
6
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
5,65%
5,65
7
Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue
100%
7
Persentase penurunan angka kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue
40%
-518,88%
-1297,20
8
Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
1%
8
Persentase penurunan desa/kelurahan yang mengalami KLB
1%
44,44%
4444
9
Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas
100%
9
Cakupan kunjungan dan layanan pasien di puskesmas
100%
100,00%
100,00
10
Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80
100%
10
Persentase puskesmas dengan score IKM ≥ 80
80%
52,38%
57,14
11
Persentase penduduk Hulu Sungai Selatan yang memiliki jaminan kesehatan (Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat)
100%
11
Persentase penduduk Hulu Sungai Selatan yang memiliki jaminan kesehatan (Kartu Hulu Sungai Selatan Sehat)
100%
35,00%
35,00
12
Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama
50%
12
Persentase desa dengan kategori siaga aktif pratama
35%
100,00%
285,71
83%
Persentase KK yang memiliki akses 13 terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan
76%
76%
100,00
77%
14
67%
58,84%
87,82
Persentase KK yang memiliki akses 13 terhadap air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan 14
Persentase KK menggunakan jamban sehat
Persentase KK menggunakan jamban sehat
LAMPIRAN PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN Misi II : Meningkatkan Dan Mengembangkan Potensi Daerah. NO
3
INDIKATOR TUJUAN
TUJUAN Mengembangkan Potensi masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, dan pariwisata.
1
persentase peningkatan angka konsumsi ikan
1
Persentase Pelestarian Budaya Lokal
2 3 1
Persentase peningkatan kunjungan wisatawan Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional persentase penduduk dibawah garis kemiskinan
TARGET 2018
1%
80%
1
SASARAN
% CAPAIAN SASARAN
Meningkatnya nilai tambah produk hasil pertanian
206,10
1
persentase peningkatan angka konsumsi ikan
116,18
1
Persentase Pelestarian Budaya Lokal
Menjadikan Kota Kandangan 2 dan sekitarnya menjadi kota seni dan olah raga
INDIKATOR SASARAN
13%
2
50%
3
5%
Menurunnya persentase kemiskinan Meningkatnya kemandirian 4 dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan 3
Persentase peningkatan kunjungan wisatawan Persentase fasilitas sarana dan prasarana semua cabang olah raga yang sesuai standar nasional persentase penduduk dibawah garis kemiskinan
TARGET 2015
REALISASI 2015
% CAPAIAN KINERJA
0,82%
1,69%
206,10
74%
80%
108,11
11,11%
14,43%
129,88
42%
46,43%
110,55
5,49%
5,82%
93,99
93,99
1
104,06
1
Persentase desa yang telah tersedia sarjana pendamping desa sejahtera
33,70%
33,70%
100,00
1
Persentase desa yang telah tersedia sarjana pendamping desa sejahtera
70%
2
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa
70%
2
Tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa
55,00%
60,00%
109,09
3
Prosentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
70%
3
Prosentase masyarakat desa yang terlayani lembaga ekonomi perdesaan
64,00%
65,97%
103,08
1
persentase ketersediaan pangan utama (beras)
106,43
1
persentase ketersediaan pangan utama (beras)
309,82%
329,75%
106,43
1
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB:
103,98
1
Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB: 27% 8%
27,26% 8,56%
100,96 107,00
70%
66,72%
95,31
1
a. RTH Publik b. RTH Privat Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
313%
Meningkatnya ketahanan pangan daerah Mewujudkan Hulu Sungai 6 Selatan sebagai daerah oksigen 5
30% 11% 100%
Terjaminnya kehidupan yang 7 layak bagi lansia, anak yatim/ piatu dan penyandang cacat
95,31
1
a. RTH Publik b. RTH Privat Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
LAMPIRAN PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN Misi III : Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan Pendapatan Daerah. NO 1
2
INDIKATOR TUJUAN
TUJUAN Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu.
Menciptakan tenaga kerja produktif yang mampu diserap dunia kerja
SASARAN
TARGET 2018
% CAPAIAN SASARAN
INDIKATOR SASARAN
1
Pertumbuhan PDRB (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
6,60%
struktur ekonomi yang kuat dengan 1 tingkat pertumbuhan berkualitas dan merata
95,15
1
Pertumbuhan PDRB (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
1
PDRB per kapita (harga konstan) Ribuan rupiah (000)
6.856
2 Meningkatnya pendapatan per kapita
90,36
1
PDRB per kapita (harga konstan) Ribuan rupiah (000)
1
Persentase peningkatan produksi padi per tahun
2
Persentase peningkatan produksi hasil karet
3
Persentase peningkatan produksi kayu manis
1
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
3
Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka Tingkat partisipasi angkatan kerja.
1
Persentase peningkatan koperasi aktif
2
17,81% 284.117 ton
1
Persentase peningkatan produksi padi per tahun
10,1% (728,17 ton)
2
Persentase peningkatan produksi hasil karet
0,66% (9,43 ton)
3
Persentase peningkatan produksi kayu manis
1
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
41,61%
3 Meningkatnya produksi hasil pertanian
1
Meningkatnya kualitas angkatan kerja usia produktif
131,06
113,00
3,10%
8%
2
Berkembangnya peran usaha mikro, kecil dan menengah
84,81
2
15,68%
1
Persentase Pembinaan UMKM
0%
3
Meningkatnya pembinaan untuk 5.000 pengusaha kecil produktif
100,00
Meningkatkan pendapatan sumber keuangan daerah dan perekonomian masyarakat
1
Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
2
Persentase retribusi pasar terhadap PAD
31,21% 3,00%
6,18%
5,88%
95,15
6.141
5.549
90,36
16,16% (30.485 ton)
180,16
10,14% (731,03 ton)
100,40
4,36% (62,7 ton)
4,91% (70,53 ton)
112,61
35,92%
45,34%
126,22
3,20%
3,86%
120,63
63,00%
58,06%
92,16
8,33%
6,67%
80,07
36,47% 240.403 ton 10,1% (728,16 ton)
1
Persentase peningkatan koperasi aktif
(10 koperasi aktif)
(8 koperasi aktif)
2
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
13,10%
11,73%
89,54
1
Persentase Pembinaan UMKM
40,00%
40,00%
100,00
(45.096 UMKM yang sudah terbina)
3
% CAPAIAN KINERJA
3
(150 KA) 12 koperasi aktif Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
REALISASI 2015
Penurunan Tingkat Pengangguran terbuka Tingkat partisipasi angkatan kerja.
2
66,72%
TARGET 2015
(2.000 UMKM yang (2.000 UMKM yang dibina) dibina)
1
Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lainnya
130,28
1
Persentase pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
2
Persentase retribusi pasar terhadap PAD
14,50%
25,89%
178,55
3,00%
2,46%
82,00
LAMPIRAN PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN Misi IV : Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Dan Informatika NO
TUJUAN
1
Meningkatkan ketersediaan daya dukung sarana dan prasarana fisik wilayah.
INDIKATOR TUJUAN
SASARAN
% CAPAIAN SASARAN
1
Meningkatnya infrastruktur yang mendorong peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan
114,09
2
Meningkatnya jangkauan penggunaan teknologi informasi
TARGET 2018
1
Persentase Peningkatan Kinerja Sistem Irigasi
85%
2
persentase penanganan daya rusak air
30%
1
Persentase kecamatan yang telah mendapat fasilitas internet gratis
100%
100
INDIKATOR SASARAN
2
2
Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
persentase jalan dalam kondisi baik persentase konektivitas wilayah
75%
3
Meningkatnya jangkauan dan kualitas infrastruktur perhubungan
105,46
100%
70%
89,72%
128,17
2
persentase penanganan daya rusak air
30%
30%
100,00
1
Persentase kecamatan yang telah mendapat fasilitas internet gratis
100%
100%
100
(4 titik)
(4 titik)
1
persentase jalan dalam kondisi baik
61%
67,66%
110,92
100%
100,00%
100
1
persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
56,30%
63,21%
112,27
2
persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai
58,23%
63,21%
108,55
33,60%
13,60%
40,48
40%
86,89%
217,23
3,29% (450Ha)
6,63% (905,83 Ha)
201,52
16,67% (2 kasus)
33,33% (4 kasus)
199,94
36,36% (16 titik api)
200,00
persentase konektivitas wilayah
1
persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
77%
2
persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai
62%
3
persentase kawasan yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tida+D13k terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun
59%
3
persentase kawasan yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun
4
persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
16%
4
persentase luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
1
Persentase Penurunan Kerusakan kawasan hutan
1
Persentase Penurunan Kerusakan kawasan hutan
2
Persentase penurunan kasus illegal logging
16,67% (2 kasus)
2
Persentase penurunan kasus illegal logging
3
Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
9,09% (12 titik api)
3
Persentase penurunan kebakaran hutan/titik api
2,56% (350 Ha)
1
Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana permukiman
Sumberdaya hayati dan sumber daya alam yang terkelola dengan memperhatikan kaidah kelestarian, ramah lingkungan serta kearifan lokal
119,63
200,49
% CAPAIAN KINERJA
Persentase Kinerja Sistem Irigasi
2 4
REALISASI 2015
1
(4 titik) 1
TARGET 2015
18,18% (27 titik api)