BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum 2.1.1.
Desain Interior A.
Pengertian Desain Interior Pengertian desain interior dikemukakan oleh D.K. Ching (2002:46)
sebagai berikut: Interior design is the planning, layout and design of the interior space within buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and protection, they set the stage for and influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which accompany our action, they affect our outlook, mood and personality. The purpose of interior design , therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological enhancement of interior space. Definisi diatas menjelaskan bahwa Desain interior adalah perencanaan tata letak dan perancangan ruang di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan
dan perlindungan,
memperngaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan ide-ide yang menyertai tindakan kita, mereka mempengaruhi pandangan kita, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis, dan peningkatan psikologi ruang interior. B.
Oraganisasi Ruang Organisasi ruang ditentukan oleh tuntutan program ruang, dengan
memperhatikan pengelompokan fungsi ruang, hirarki ruang, kebutuhan pencapaian, pencahayaan, dan arah pandangan (Suptandar;1985). Organisasi ruang di bagi menjadi 5 yaitu : 9
10
1. Organisasi ruang terpusat
•
Sebuah ruangan besar dan dominan sebagai pusat dari ruangruang lain.
•
Ruangan disekelilingnya mempunyai bentuk, ukuran,dan fungsi yang sama dengan yang lainnya.
•
Ruangan disekelilingnya berbeda sama dengan yang lainnya, baik bentuk, ukuran,dan fungsinya.
2. Oragnisasi ruang linier
•
Merupakan deretan ruang-ruang
•
Masing-masing ruangan berhubungan langsung.
•
Ruang yang mempunyai bentuk dan ukuran berbeda, dengan fungsi penting dapat diletakkan pada deretan ruang-ruang tersebut.
•
Ruang disekelilingnya berbeda satu sama yang lainnya, tergantung pada kebutuhan dan fungsi.
3. Organisasi ruang radial
•
Merupakan kombinasi dari organisasi terpusat dan linier. Organisasi terpusat mengarah kedalam sedangkan organisasi radial mengarah keluar.
•
Lengan radial dapat berbeda satu sama lainnya, tergantung pada kebutuhan dan fungsinya.
4. Organisasi ruang mengelompok
•
Pada organisasi ini biasanya merupakan bentuk dengan fungsi yang sama, tetapi komposisinya dapat terjuadi dari ruangruang yang berbeda.
5. Organisasi ruang grid
•
Terjadi dari bentuk ruang yang posisi dan hubungannya diatur dengan pola grid tiga dimensi.
•
Selain organisasi ruang yang membentuk hubungan antar ruang secara keseluruhan, hubungan antar ruang dapat juga terjadi akibat fungsi, letak ataupun sirkulasi.
11 2.1.2.
Sekolah Taman Kanak-kanak dan Kelompok Bermain
A.
Pengertian Sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola
yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengahtengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan
scola anak-anak
didampingi
oleh orang ahli dan
mengerti
tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesarbesarnya
kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui
berbagai pelajaran. Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga
untuk belajar dan mengajar serta
tempat
menerima
dan
memberi pelajaran. Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang
lain.
Ketersediaan sarana dalam
suatu
sekolah
mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan. Sekolah adalah salah satu institusi yang paling penting. Sekolah mengajarkan cara membaca, menulis, cara menghitung, dan ilmu dasar lainya
yang
dibutuhkan
didalam
kehidpan
sehari-hari.
Sekolah
meningkatkan pengetahuan akan dunia dan diri mereka sendiri dan membantu mereka memahami perubahan yang cepat yang terjadi dalam masyarakat modern. Sekolah mempersiapkan orang untuk pekerjaan dan karir serta membantu mereka mengembangkan minat yang membuat waktu luang mereka lebih bermanfaat. Di sekolah, siswa belajar tanggung jawab dan hak-hak mereka sebagai warga negara, meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis, dan mengembangkan nilai-nilai dasar seperti kebenaran, keadilan, dan hak.
12 Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lama masa belajar seorang murid di TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semester. Secara umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2 (dua) tahun, yaitu: •
TK 0 (nol) Kecil (TK kecil) selama 1 (satu) tahun
•
TK 0 (nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu) tahun Umur rata-rata minimal kanak-kanak mula dapat belajar di sebuah
taman kanak-kanak berkisar 4-5 tahun sedangkan umur rata-rata untuk lulus dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan sekolah dan pendidikan
luar
sekolah lainnya
yang
sederajat,
murid
kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di atasnya, yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat. Playgroup, biasanya disebut kelompok bermain , dirancang terutama untuk anak-anak berusia 3 dan 4 tahun. Sebagian besar sekolah menggunakan kegiatan bermain dan metode informal instruksi untuk membantu mempersiapkan anak-anak untuk TK atau SD. sekolah membantu anak-anak belajar bagaimana bekerja dan bermain bersama. mereka juga mengajarkan anak-anak keterampilan yang mereka butuhkan. TK mengajar anak-anak selama tahun sebelum mereka mulai pendidikan dasar mereka. seperti playgroup, taman kanak-kanak disebut prasekolah. Kebanyakan anak TK berusia 5 atau 6 tahun. beberapa dari mereka masuk TK setelah playgroup. Namun, tidak menutup kemungkinan jika TK adalah eksperien sekolah pertama mereka. Kebanyakan TK melanjutkan metode informal yang digunakan di playgroup. Beberapa juga memberikan anak-anak persiapan formal untuk membaca, menulis, dan mata pelajaran lain. (Book, World, 2006)
13 B.
Sejarah Berdasarkan keberadaan sekolah dari waktu ke waktu telah
mengalami
pergeseran
pelaksanaannya.
Sekolah
makna pada
yang masa
mempengaruhi sistem dan Yunani
kuno,
masyarakat
memanfaatkan waktu luangnya untuk mendatangi suatu tempat atau mengunjungi seseorang yang pandai dalam hal tertentu. Mereka berbagi ilmu pengetahuan yang menurut mereka penting dan dibutuhkan. Dalam jangka waktu yang lama, kegiatan tersebut bertahan dan menjadi tradisi bagi putra-putri mereka. Sampai pada seorang yang bernama John Amos Comenius,
melalui
mahakaryanya
yang
kemudian
dianggap
sebagai fons et erigo nya ilmu pendidikan (tepatnya : teori pengajaran), yakni kitab Didactica Magma, melontarkan gagasan pelembagaan pola proses pengasuhan anak-anak itu secara sistematis dan metodis, terutama karena kenyataan memang adanya keragaman latar belakang dan proses perkembangan anak-anak asuhan tersebut yang memerlukan penanganan khusus. Penggunaan kata “sekolah” kemudian berkembang berdasarkan kebutuhan pada masa tertentu. Socrates melakukan pendekatan dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk memicu pikiran – pikiran muridnya guna memahami makna kehidupan, kebenaran, dan keadilan lebih mendalam. Kemudian, Isocrates mengembangkan metode pendidikan untuk mempersiapkan para orator yang bekerja dikantor – kantor pemerintah. Pada sekitar abad 11 samapi abad 15, perkembangan pendidikan semakin maju. Adanya Unirversity of Paris pada abad ke 11, kemudian pada abad 14 dan 15 dikenal tokoh – tokoh penulis yang memberikan pengaruh besar dalam pendidikan terutama pada bidang ilmu arkeologi, mitologi,sejarah, dan kitab Suci. Di Sulawesi Selatan, berdiri sekolah rakyat yang memanfaatkan gedung
tua
peninggalan
Belanda.
Belajar
dengan
sistem
yang
teratur,mencakup semua bidang ilmu. Interaksi antara guru dan murid tidak hanya terjadi di dalam kelas, melainkan di halaman, di hutan, dengan bermodal keterampilan dan pengatahuan umum. Seketika semua berubah, bangunan hancur, digantikan dengan banyak banguan sekolah yang membuat murid – murid kini terpisah dibeberapa sekolah. Mereka pun
14 bersekolah dengan penampilan yang lain, diikat oleh aturan seragam, sepatu, dan tas sekolah.interaksi yang monoton, dalam kelas, penuh keteraturan.
C.
Fungsi dan tujuan Fungsi pendidikan anak usia dini (PAUD) Mengembangkan
semua
aspek
perkembangan
anak,meliputi
perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional. Tujuan pendidikan anak usia dini (PAUD) •
Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang memungkinkan anak usia dini (AUD) untuk tumbuh dan berkembang, sesuai dengan usia dan potensinya.
•
Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga jika terjadi penyimpangan, dapat dilakukan intervensi dini.
•
Menyediakan pengalaman yang beranekaragam dan mengasikkan bagi AUD, yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi dalam berbagai bidang, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan pada jenjang selanjutnya.
2.1.3.
Kurikulum dan Metode Pembelajaran A. Standar Nasional Pendidikan Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2003 Bab IX Pasal 35 (1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
15 (2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. (3) Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan. (4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. B. Kurikulum Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2003 Bab IX Pasal 36 (1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. (3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan lingkungan; e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja;
16 g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h. agama; i. dinamika perkembangan global; dan j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. (4)
Ketentuan
mengenai
pengembangan
kurikulum
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. C. Metode pembelajaran Di TK Kurikulum dan metode pembelajaran di TK dipergunakan untuk menentukan jenis kegiatan pembelajaran di TK yang akhirnya dipergunakan untuk menentukan jenis dan luasan ruang yang diperlukan. Metode pembelajaran di TK adalah cara yang digunakan oleh guru untuk membelajarkan anak agar mencapai kompetensi yang ditetapkan. Metode pembelajaran yang bisa digunakan di TK antara lain adalah sebagai berikut: 1. Metode bercerita, adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita
atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan. 2. Metode bercakap-cakap, berupa kegiatan bercakap-cakap antara anak
dengan guru atau antara anak dengan anak. Bercakap-cakap dapat dilaksanakan dalam bentuk: bercakap-cakap bebas, bercakap-cakap menurut tema, dan bercakap-cakap berdasarkan gambar seri. 3. Metode tanya jawab, yang dilaksanakan dengan cara mengajukan
pertanyaan tertentu kepada anak. 4. Metode
karyawisata, yang dilakukan dengan mengajak anak
mengunjungi objek-objek yang sesuai dengan tema. 5. Metode demonstrasi, dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau
memperagakan suatu cara atau suatu keterampilan. Tujuannya agar anak memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya mengupas buah, memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon, menggosok gigi, mencuci tangan, dan sebagainya.
17 6. Metode - bermain peran, dalah cara memberikan pengalaman kepada
anak melalui bermain peran, yaitu anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. 7. Metode eksperimen, adalah cara memberikan pengalaman kepada
anak, yaitu anak memberi perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. 8. Metode proyek, merupakan metode yang memberikan kesempatan
kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan seharihari sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan. 9. Metode pemberian tugas, yang akan memberikan kesempatan kepada
anak untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. 2.1.4.
Interior KB dan TK pada Umumnya A.
Klasifikasi pengaturan ruang kelas dan pengorganisasian Pengaturan ruang kelas dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran seefisien mungkin. Dalam hal pengaturan ruang kelas tersebut terkait beberapa hal sebagai berikut: • susunan meja kursi anak yang akan selalu bersifat fkelsibel dan dapat berubah-ubah • pada waktu mengikuti kegiatan, anak tidak akan selalu duduk di kursi, tetapi juga dapat duduk di atas karpet atau tikar • penyediaan alat bermain/belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan • pengelompokan meja disesuaikan dengan kebutuhan sehingga memberi ruang gerak yang cukup bagi anak • dinding dapat dipergunakan untuk menempelkan hasil pekerjaan anak dan dilaksanakan secara bergantian sehingga tidak membosankan dan tidak mengganggu perhatian anak • perletakan dan penyimpanan alat bermain/sumber belajar diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya, sehingga memudahkan anak untuk menggunakan dan mengembalikan pada tempatnya setelah selesai digunakan.
18 Kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh guru sehari-hari dapat dilaksanakan dalam bentuk: • Kegiatan klasikal : Kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama. • Kegiatan kelompok : dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. • Kegiatan individual : setiap anak dimungkinkan memilih kegiatan sesuai dengan minat dan kemamuannya masing-masing. B.
Pemabagian Zona Ruangan Menurut Anita Rui Olds dalam buku Child Care Design Guide
(1976), playgroup dibagi menjadi beberapa zona diantaranya : •
Entry/ Transition Zone Zona ini dimana akan berada di dekat pintu masuk kelas, area untuk berkomunikasi anatara guru dan orang tua. Zona ini anak-anak bisa menyimpan barang pribadi mereka.
•
Quite Zone Zona ini terdiri dari area beristirahat, area membaca, listening area, manipulative area, area menulis , mathematic area, dan privat dan semi privat area.
•
Messy Zone Zona ini membutuhkan space yang lebih besar karena anak-anak akan beraktivitas dan bergerak bebas. Terdiri dari toilet/ diapering, area makan, area air, area pasir, area tanah liat (clay), area lukis, collage area, wood-working area, area masak dan sains / nature area.
•
Acive Zone Sama seperti messy zone area ini membutuhkan space yang cukup besar. Area ini terdiri dari area blok besar, area bermain drama ( area rumah-rumahan, area bermain boneka, area kostum dan berdandan, miniatures area), area musik, dan tari, gross-motor area.
•
Ruang tambahan
19 Ruang tambahan seperti ruang untuk pertemuan kelompok dalam julah besar, sepeti aula, area privat dan semi privat dan area kerja untuk staf. C.
Pembagian Ruang- Utama, Fungsi, dan Luasannya Menurut jurnal Kajian dan Pemembangan Standar Bangunan Taman
Kanak-kanak, Dian Ariestadi, Beberapa ruang utama yang ada di beberapa bangunan TK adalah sebagai berikut : 1. Ruang kelas
Fungsi ruang kelas TK adalah tempat belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar dengan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Ruang kelas harus mempunyai akses langsung terhadap ruang-ruang pendukung belajar lainnya dengan kriteria penempatan ruang kelas yang tenang dan terhindar dari semua bentuk aktivitas aktif yang dapat menimbulkan gangguan suara. Kriteria perencanaannya adalah sebagai berikut: •
Luas ruang: 8 × 8 m2 = 64 m2 .
•
Ruang kelas untuk daya tampung maksimum 25 anak.
•
Ketinggian langit-langit ruangan maksimum 3,50 m.
•
Jendela minimum 20% luas lantai ruangan untuk mendapatkan pencahayaan alami yang baik.
•
Luas ventilasi udara minimum 7% dari luas lantai ruang.
•
Pintu, jendela, dan kusen dibuat dari bahan berkualitas baik.
•
Pintu terdiri dari 2 daun membuka keluar dengan lebar minimum 150 cm dan tersedia pintu penghubung antar ruang (connecting door) dengan lebar minimum 90 cm.
•
Dilengkapi tata letak (layout) perabot yang terdiri dari: meja dan kursi anak didik, meja dan kursi guru, papan tulis, papan penempelan hasil karya anak didik, lemari, book shelves/ office cabinet, dan loker.
•
Di depan ruang kelas terdapat tempat cuci tangan dan kaki.
•
Dihindari penggunaan jenis bahan lantai yang licin.
•
Dilengkapi dengan lampu penerangan yang cukup dan minimal terdapat 2 stopkontak.
20 2.
Ruang kepala TK Ruang kepala TK dipergunakan sebagai ruang kerja. Kriteria perancangannya adalah sebagai berikut: •
Ukuran luas ruang: 5 × 4 m2 = 20 m2 .
•
Tata letak ruang dekat dengan ruang tata usaha, ruang guru, dan area pintu masuk utama.
•
Mudah dicapai dari pintu masuk utama sekolah.
•
Ruang dilengkapi dengan penerangan lampu dan stopkontak yang cukup.
•
Terdapat jaringan telepon.
3. Ruang guru
Ruang guru berfungsi sebagai ruang kerja guru untuk mempersiapkan bahan mengajar. Kriteria perancangannya adalah sebagai berikut: •
Luas ruang: 6 × 4 m 2 = 24 m2 .
•
Tata letak ruang dekat dengan ruang kepala TK dan ruang tata usaha.
•
Mudah dicapai dari area pintu masuk utama sekolah.
•
Ruangan dilengkapi dengan penerangan lampu dan stopkontak yang cukup.
•
Terdapat jaringan telepon.
4. Ruang tata usaha
Ruang tata usaha berfungsi sebagai ruang kerja tenaga tata usaha untuk melaksanakan tugas administratif yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan dan anak didik. Kriteria perancangannya adalah sebagai berikut: •
Luas ruang: 5 × 4 m 2 = 20 m2 .
•
Tata letak ruang dekat dengan ruang kepala TK dan ruang guru.
•
Terdapat kursi dan meja kerja, filling cabinet, komputer dan/atau mesin ketik.
•
Ruangan dilengkapi dengan penerangan lampu dan stopkontak yang cukup.
21 5. Ruang kesehatan sekolah
Ruang kesehatan sekolah berfungsi sebagai ruang pelayanan kesehatan bagi anak didik, baik yang dilakukan sekolah maupun instansi kesehatan lainnya. Kriteria perancangannya adalah sebagai berikut: •
Luas ruang: 4 x 4 m2 = 16 m2 .
•
Tata letak ruang mudah dijangkau dari pintu masuk utama dan dari ruang lainnya.
•
Terdapat kursi dan meja tenaga medis, dua tempat tidur, wastafel, filling cabinet, dan lemari obat yang dapat dikunci.
6. Dapur
Kriteria perancangannya adalah sebagai berikut: • Luas ruang: 4 × 4 m2 = 16 m 2 . • Ketinggian langit-langit minimal 4,00 m dengan pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik. • Luas jendela 20% luas lantai untuk mendapatkan pencahayaan alami yang baik. • Luas ventilasi udara antara 6%−10% luas lantai ruang. • Kelengkapan pengendalian kualitas udara di dalam ruang dengan menggunakan exhaust fan dan kipas angin. • Terdapat pintu masuk yang terdiri dari dua daun pintu dengan lebar minimal 150 cm dengan arah membuka keluar. • Dilengkapi lampu penerangan ruang dan stopkontak yang disesuaikan dengan kebutuhan. • Dilengkapi dengan tempat cuci peralatan makan (sink) dengan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan. 7. Gudang
Gudang TK berfungsi sebagai ruang penyimpanan barang sekolah. Jumlah gudang untuk TK sebanyak 1 ruang dengan ukuran 4 × 4 m2 = 16 m2 . 8. Kamar penjaga
Kamar penjaga berfungsi sebagai tempat istirahat bagi penjaga, baik siang maupun malam, untuk menjaga keamanan TK.
22 Kriteria perancangannya adalah: • Luas ruang: 4 × 4 m2 = 16 m2 . • Tata letak ruang dekat dengan gudang atau terletak di belakang/samping gedung TK. • Ruangan dilengkapi dengan penerangan lampu dan stopkontak yang cukup. 9. Kamar mandi guru
Kamar mandi sebanyak 1 ruang untuk kepala TK, 1 ruang untuk guru dan staf dengan luas masing-masing 2 × 2 m2 = 4 m 2 . Setiap kamar mandi dilengkapi dengan kloset, bak air, 1 wastafel, dan cermin. 10. Kamar mandi anak
Kriteria perancangannya adalah sebagai berikut: •
Jumlah kamar mandi 6 buah, yang terdiri dari: satu kamar mandi laki-laki seluas 4 m2 , satu kamar mandi perempuan seluas 4 m2 , dan empat WC seluas 16 m2 yang masingmasing dilengkapi dengan kloset dan bak air.
•
Ukuran ketinggian dari kelengkapan kamar mandi disesuaikan dengan ukuran fisik anak.
•
Tata letak mudah dijangkau dari ruang kelas dengan tujuan untuk memudahkan dalam pengawasan dan pemeliharaan.
•
Ruang dilengkapi dengan lampu penerangan yang cukup.
•
Jenis keramik lantai tidak licin.
•
Luas ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara.
•
Pintu kamar mandi dari bahan kedap air.
11. Ruang terbuka/ speelood
Speelood merupakan ruang semi terbuka yang berfungsi untuk kegiatan olah raga ringan, senam atau permainan, pertemuan ceramah umum, pameran, dan pertunjukan. Speelood merupakan bangunan tersendiri yang terpisah dari bangunan lainnya dalam gedung TK. Kriteria perancangannya adalah sebagai berikut: •
Luas speelood 12 × 10 m 2 = 120 m2 .
•
Bentuk ruang sebaiknya mendekati bujursangkar, segienam, atau bulat.
23 •
Tinggi langit-langit minimal 4,00 m
•
Bahan penutup lantai dipilih yang tidak licin.
•
Terdapat dinding pembatas ruang setinggi +120 cm.
•
Terdapat lampu penerangan yang cukup dan terdapat stopkontak.
12. Ruang tunggu terbuka
Ruang tunggu terbuka berfungsi sebagai tempat orang tua menjemput anak. Tata ruang pada area pintu masuk gedung dan tidak terlihat langsung oleh anak dari ruang kelas. Kriteria perancangannya adalah:
2.1.5.
•
Luas ruang: 4 × 4 m2 = 16 m2 .
•
Tinggi langit-langit minimal 4,00 m.
•
Bahan penutup lantai dipilih yang tidak licin.
•
Terdapat dinding pembatas ruang setinggi +120 cm.
Psikilogi Anak A.
Psikologi perkembangan anak Psikologi perkembangan anak merupakan salah satu cabang dari
psikologi khusus yang mempelajari perilaku dan perubahan perilaku individu dalam berbagai tahap perkembangan, mulai dari masa sebelum lahir (prenatal), masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak kecil, masa anak sekolah dasar, masa remaja awal, masa remaja tengah dan adolesen, masa dewasa muda, dewasa dan dewasa tua, serta masa usia lanjut. Tiap tahap masa perkembangan memiliki ciri-ciri atau karakteristik perkembangan yang berbeda. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif, sebagai akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan. Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik. Pertumbuhan dapat didefinisikan pula sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada diri individu yang sehat dalam fase-fase tertentu.
24 Sedangkan, perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan pengaruh lingkungan. Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan-urutan perubahan yang bertahap dalam suatu pola yang teratur dan saling berhubungan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan ini bersifat tetap, menuju ke suatu arah, yaitu ke suatu tingkat yang lebih tinggi. B.
Karakteristik Anak Usia Dini Anak usia dini memiliki karakteristik yag berbeda dengan orang
dewasa, karena anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan banyak cara dan berbeda. Kartini Kartono (1990: 109) menjelaskan bahwa anak usia dini memiliki karakteristik : 1.
bersifat egosentris naïf
2. mempunyai relasi sosial dengan bendabenda dan manusia yang sifatnya sederhana dan primitive 3. ada kesatuan jasmani dan rohani yang hampir-hampir tidak terpisahkan sebagai satu totalitas 4. sikap 10 hidup yang fisiognomis, yaitu anak secara langsung membertikan atribut/sifat lahiriah atau materiel terhadap setiap penghayatanya. Pendapat lain tentang karakteristik anak usia dini dikemukakan oleh Sofia Hartati (2005: 8-9): 1. memiliki rasa ingin tahu yang besar 2. merupakan pribadi yang unik 3. suka berfantasi dan berimajinasi 4. masa potensial untuk belajar 5. memiliki sikap egosentris 6. memiliki rentan daya konsentrasi yang pendek 7. merupakan bagian dari mahluk sosial.
25 Masa awal perkembangan anak dapat dikarakteristikkan sebagai berikut: 1. Fisik •
Perkembangan tubuh lambat
•
Di usia 6, perkembangan saraf 90% lengkap
•
Dari usia 4 hingga 8 tahun, perkembangan limfoid meningkat dari 40% menjadi 90%
•
Kebanyakan anak mengalami rabun dekat
•
Perkembangan otot dimulai di umur 4 tahun, tetapi otot besar lebih mendominasi
2. Emosi •
Cenderung takut bahaya khayalan atau antisipasi
•
Menangis dan tantrum berkurang, kemarahan dapat diekspresikan dalam kata-kata (sering dengan mengancam atau berteriak)
•
Kemarahan berarah kepada penyebab frustasi, ditahan dalam waktu yang lebih lama, tetapi anak usia 4 tahun mulai mencari cara untuk menyembunyikannya dari orang lain
•
Penyaluran kemarahan dan frustasi penting
3. Sosial •
Mulai mengerti konsep dari bergiliran dan cenderung meniru orang dewasa
•
Anak usia 4 tahun lebih suka menghabiskan waktu untuk bermain dan bekerja sama dengan orang lain dan dapat mengambil isyarat social dari lingkungan sekitar
•
Anak usia 5 tahun lebih suka bermain dengan orang lain
•
Bisa membuat teman bermain khayalan jika kekurangan kontak dengan anak lain, tetapi kebanyakan akan memiliki lebih banyak teman bermain pada usia 5 tahun
4. Linguistik •
3 tahun: 600 – 1000 kata, kalimat sederhana
26 •
4 tahun: 1100 – 1600 kata, sintaks yang baik, kata jamak digunakan, kelancaran berbicara meningkat
•
5 tahun: 1500 kata, sintaks yang hampir sempurna, kelancaran pada suku kata
C.
Teori Kognitif Teori kognitif dari Jean Piaget ini masih tetap diperbincangkan dan
diacu dalam bidang pendidikan. Teori ini mulai banyak dibicarakan lagi kira-kira permulaan tahun 1960-an. Pengertian kognisi sebenarnya meliputi aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu. Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi diantara keduanya. Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan 4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mempau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya. System yang mengatur dari dalam mempunyai dua faktor, yaitu skema dan adaptasi. Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan oleh organisma yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks. Sedangkan adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi. Untuk
keperluan
pengkonseptualisasian
pertumbuhan
kognitif
perkembangan intelektual Piaget membagi perkembangan ini ke dalam 4 periode yaitu : •
Periode Sensori motor (0-2,0 tahun) Pada periode ini tingkah laku anak bersifat motorik dan anak menggunakan system penginderaan untuk mengenal lingkungannya untuk mengenal obyek.
27 •
Periode Pra operasional (2,0-7,0 tahun) Pada periode ini anak bisa melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati sesuatu model tingkah laku dan mampu melakukan simbolisasi.
•
Periode konkret (7,0-11,0 tahun) Pada periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi. Pemikiran anak tidak lagi didominasi oleh persepsi, sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis.
•
Periode operasi formal (11,0-dewasa) Periode operasi formal merupakan tingkat puncak perkembangan struktur kognitif, anak remaja mampu berpikir logis untuk semua jenis masalah hipotesis, masalah verbal, dan ia dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain. Ada 4 aspek yang besar yang ada hubungnnya dengan perkembangan
kognitif : a. Pendewasaaan/kematangan, merupakan pengembangan dari susunan syaraf. b. Pengalaman fisis, anak harus mempunyai pengalaman dengan bendabenda dan stimulus-stimulus dalam lingkungan tempat ia beraksi terhadap benda-benda itu. c. Interaksi sosial, adalah pertukaran ide antara individu dengan individu d. Keseimbangan, adalah suatu system pengaturan sendiri yang bekerja untuk menyelesaikan peranan pendewasaan, penglaman fisis, dan interksi social. D.
Peran Sekolah Peran sekolah dalam pendidikan yang merupakan tingkatan kedua
setelah pendidikan dalam keluarga. Peranan sekolah adalah mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Peran seorang guru
yang sebagai pendidik harus memikul
pertanggungjawaban untuk mendidik. Guru yang ada di sekolah merupakan pendidik formal secara langsung menerima kepercayaan dari sekolah
28 maupun masyarakat untuk menerima kepercayaan sebagai pendidik. Selain dari
guru,
sekolah
juga
butuh
adanya
alat
sebagai
pelengkap
berkembangnya pendidikan. Yang dimaksud alat pendidikan disini yakni suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu atau yang ingin dicapainya. Antara lain berupa hukuman dan ganjaran, perintah dan larangan, pujian dan celaan, contoh serta kebiasaan. Dengan pendidikan sekolah diharapkan anak didik dapat berkembang seumur hidup. Masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, namun disadari bahwa sekolah adalah tempat yang sangat strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk membina generasi muda dalam menghadapi masa depan. Oleh sebab itu tugas sekolah dalam pendidikan tidak hanya membina pengetahuan yang berguna untuk dimanfaatkan oleh anak didik secara langsung setelah lulus tetapi juga menyiapkan sikap dan nilai serta kemampuan untuk belajar terus bagi perkembangan pribadinya. E.
The Psychology of Color Warna sangat berperan penting dalam psikplogi anak dimana sebuah
ruangan bisa memberikan suasana hangat, nyaman, bebas, rangsang dan aman. Sehingga mereka dapat beraktivitas, berimajinasi dengan bebas, memperoleh motivasi dan inspirasi dalam setiap kegiatan kreatifnya melalui suasana ruang yang mereka rasakan dan baik untuk perkembangan psikologisnya. Untuk memenuhi rasa bebas dalam ruang, anak memerlukan suasana ruang yang fleksibel, tidak terlalu padat dan didukung dengan warna terang dan warna netral, karena skema warna netral adalah yang paling fleksibel (D.K.Ching, 1996).
29 Gambar 2.1 Gelap – Terang Warna dalam cahaya normal
Sumber : Data arsitek, Ernst Neuferet, 1996 Gambar diatas menjelaskan skema gelap-terang warna pada lingkaran warna dalam pencahayaan normal. Kesan hangat atau dingin dari suatu warna, sejalan dengan pencahayaan dan tingkat kepekatannya. Warna hangat dan intensitas tinggi dikatakan aktif secara visual dan merangsang, sedangkan warna dingin dan intensitas rendah lebih tenang dan santai. Memenuhi kebutuhan anak akan rasa aman dalam ruang memerlukan suasana ruang yang tidak menakutkan dan menegangkan, dalam arti warnawarna yang digunakan secara psikologis tidak menakutkan, menekan mereka, seperti penggunaan warna hitam. Sedangkan aman dalam warna adalah warna tidak menyilaukan sehingga tidak menyebabkan mata cepat lelah, sakit kepala dan tegang (Birren, 1961). Tabel 2.1. Warna-warna yang Mendukung Kebutuhan Anak dalam Ruang Kebutuhan Anak
Suasana
dalam ruang
Ruang
Rasa bebas
Fleksibel, tidak
Warna
terlalu padat Rasa aman
Tidak menakutkan, menegangkan
Tidak menyilaukan, sehingga tidak menyebabkan: •
Mata cepat lelah
•
Sakit kepala
•
Tegang
Dibutuhkan warna-warna pastel (warna dicampur dengan putih
30 sehingga nilai dan intensitas warna lemah sampai sedang) Rasa nyaman,
Suasana hangat Komposisi warna-warna hangat
hangat
dengan intensitas rendah
Rangsang,
Suasana
Warna-warna hangat · Komposisi
merangsang anak
hangat, meriah
warna kontras · Komposisi warna-
untuk beraktifitas,
warna terang
gembira dan kreatif.
Peran warna dalam mendukung program belajar mengajar di taman kanak-kanak tidak hanya dalam hal menciptakan suasana emosional saja, tetapi dalam banyak hal warna dapat berperan, antara lain: • Stimuli stimuli (rangsangan) dengan menggunakan warna-warna cerah yang disukai anak dan menarik perhatian seperti merah, kuning, orange pada sarana pembelajaran akan merangsang anak untuk beraktivitas dan berimajinasi. • Evaluasi perkembangan anak warna merupakan sebuah elemen penting untuk mengevaluasi perkembangan anak, misalnya anak-anak diberi benda-benda bentuk sama tetapi warna berbeda atau sebaliknya bentuk beda dan warna sama, puzzle, berbagai figur, dan sebagainya. • Memfokuskan dan mengalihkan perhatian bila ingin memfokuskan anak pada sesuatu, berilah warna yang
menarik
perhatian
dan
sebaliknya
bila
ingin
mengalihkan perhatian, berilah warna-warna yang tidak menarik perhatian anak, seperti warna coklat, abu-abu. • Mengatur ruang agar tampak lebih luas atau mengecil warna dingin bila digunakan untuk mewarnai ruangan akan memberikan ilusi jarak, akan terasa mundur. Sebaliknya warna hangat, terutama keluarga merah akan terasa seolah-
31 olah maju, memberikan kesan jarak yang lebih pendek. Warna-warna cerah membuat objek kelihatan lebih besar dan ringan dari pada sesungguhnya. Sementara warna gelap membuat mereka lebih kecil dan berat. • Menciptakan rasa hangat, dingin, tenang dan riang sebagai contoh penggunaan komposisi warna-warna cerah dan warna-warna kontras pada ruang akan menciptakan suasana gembira atau riang. Menurut Verner : The psychological effect that color has on children is very powerful, Bahwa warna secara psikologis mempunyai pengaruh yang kuat terhadap anak. Sedangkan Sharpe (1974 : 8) mengatakan bahwa anak usia prasekolah umumnya lebih menyukai warna dari pada bentuk (color dominance) dan warna dapat digunakan sebagai dasar stimuli. 2.1.6.
Pra Desain
A.
Sirkulasi Sirkulasi merupakan ruang gerak atau jalur yang diatur untuk
menghubungkan, membimbing dan melintasi bagian-bagian tertentu didalam bangunan atau ruangan untuk kelancaran aktivitas. Lebar dan tinggi dari suatu ruang sirkulasi harus sebanding dengan macam dan jumlah lalu lintas yang terjadi. Menurut Suptandar (1982,57) Beberapa bentuk sirkulasi menurut Building Type Basics for Elementary and Secondary Schools :
Gambar 2.2 The centralized resources withdouble-loaded classroom wings
32
Sumber: Building Type Basics for Elementary and Secondary Schools, 2001 Ini merupakan bentuk bangunan yang sering digunakan dimana pemusatan dari segala area dipakai segala arah dan meminimalisir jarak perpindahan dari ruang kelas. Konsep ini sangat cocok untuk sekolah dasar yang membagi ruangan menjadi dua sayap dan memungkinkan untuk sekolah dengan murid berjumlah banyak.
Gambar 2.3 Dumbbell double-loaded classroom wings
Sumber: Building Type Basics for Elementary and Secondary Schools, 2001
Konsep untuk bentuk ini dimana menempatkan ruangan yang akan digunakan secara bersama berada di ujung kiri dan kanan ruang kelas yang
33 saling berhadapan.model seperti ini cukup efisien hanya saja jarak perpindahan cukup jauh dari ruang kelas. Gambar 2.4 Spine with double-loaded classroom wings
Sumber: Building Type Basics for Elementary and Secondary Schools, 2001 Model ini ruang kelas berhadapan dan terorganisir tegak lurus dengan koridor utama. Bentuk ini cukup efektif dengan mengelompokkan ruang kelas dari keseluruhan. Dengan bentuk seperti tulang punggung ini memungkin untuk membuat area outdoor seperti lapangan , area bermain dan sebagainnya. Gambar 2.5 Court yard with double-loaded classroom wings
34
Sumber: Building Type Basics for Elementary and Secondary Schools, 2001 Model bangunan ini sering digunakan disekolah-sekolah, karena memungkinkan untuk bisa digunakan sebagai area pendukung akamedik seperti proyek sains. Harus diperhatikan juga bahwa fungsi lingkungan ini tidak menganggu area lain dan tetap seimbang satu sama lain. Model ini harus disesuaikan untuk akses masuk dan keluar. Hal lainnya adalah area terbuka harus dipastikan tetap mendapatkan sinar matahari yang cukup Gambar 2.6 A Spine with Single-loaded Classroom Wings
Sumber: Building Type Basics for Elementary and Secondary Schools, 2001 Model ini memisahkan ruangan yang dipakai bersamaan dengan adanya jalan koridor utama. Konfigurasi ini memungkinkan untuk perbedaan visual dan programatik dari sisi samping koridor.
B.
Ergonomi Ergonomi perlu diperhatikan karena ini menyangkut tingkat
kenyamanan saat anak-anak beraktivitas didalam kelas. Bentuk tubuh dari
35 masing-masing anak tentunya berbeda tetapi dengan adanya standarisasi maka semuanya akan sesuai. Gambar 2.7 Ergonomi Anak
Sumber : Time Saver Standards for Interior Design and Space Planning,1994 Gambar diatas menunjukan bawah ukuran tubuh anak kecil memiliki ukuran yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan 10 cm untuk jarak terendah dari lantai dan 115 cm untuk jarak tertinggi dari lantai untuk meletakkan barang. Gambar 2.8 Ergonomi saat duduk
Sumber : British and European Standards, 2007 Gambar 2.9 Ukuran Meja belajar
36
Sumber : British and European Standards, 2007 Gambar diatas menjelaskan dengan sangat detail dimana ukuran tubuh anak-anak tidak hanya 1 jenis ukuran. Tetapi bisa dilihat bahwa ukuran saat nursery, primary dan secondary semua memiliki ukuran yang berbeda-beda. C.
Material untuk Interior Material adalah hal yang cukup penting dalam mendesain dimana
harus diperhatikan secara khusus yang cocok untuk anak-anak, diantaranya harus praktis, tahan lama, dapat dicuci, hangat, tidak licin, empuk dan tidak beracun. Beberapa material diantaranya : Tabel 2.2 Pilihan material standar pada ruang kelas Lantai
Dinding
Plafon
Finishing Mebel
alasan
Material
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
dibersihkan
dibersihkan
dibersihkan
dibersihkan
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Elastis
Elastis
Elastis
Elastis
Ekonomis
Ekonomis
Doff
Dapat meredam
Tidak
bunyi
beracun
Gypsum board
Natural
Keramik
Dinding beton (dicat
finishing
dinding) Karpet
Dinding plaster
Struktur yang
Polyester
(fin:cat
diekspos
paint
Kayu
Vinyl paint
dinding) Lantai kayu
Kayu
coat
37 Sheet
Kaca
Metal
Flooring
Melamin hanya pada bagian dalam mebel
Lantai
Keramik
Plafon akustik
tuangan (beton, terrazzo) Gabus
Glass block Gypsum board Sumber: Perkins, 2001:147-148
D.
Pencahayaan Tujuan utama dari desain pencahayaan yang baik di setiap jenis
bangunan untuk menyediakan sumber pencahayaan yang aman untuk lingkungan, yang membuat penghuni merasakan kesejahteraan dan memungkinkan mereka untuk melakukan tugas visual. Ruang-ruang harus memiliki area cahaya dan bayangan yang normal, tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan penggunanya. Warna pada lampu listrik perlu diperhatikan karena lampu yang berbeda jenis menghasilkan derajat yang berbeda baik hangat maupun dingin. (Standard specifications, layout and dimentions 4 - Lighting Systemsin in Schools , pp. 8-9) Pencahayaan yang baik dapat membantu meningkatkan minat dan perhatian serta dapat mendukung siswa untuk melihat ke papan tulis dengan lebih mudah. Walau saat ini jenis lampu telah beragam, namun pencahayaan alami dalam ruang kelas selalu diupayakan karena pencahayaan alami dapat memberi semangat dan menciptakan suasana yang ceria (Bean, 2004:193). Hal ini membuat jenis pencahayaan yang memakai pencahayaan alami dan buatan sering dipakai dalam ruang kelas sekarang ini. Efisiensi energi dan kenyamanan visual adalah hal penting dalam mendesain pencahayaan sekolah. Keseimbangan cahaya langsung dan tidak langsung yang tersedia cukup dalam ruang kelas dapat mendukung siswa
38 untuk mengerjakan tugas yang berorientasi pada kertas dan komputer dengan baik (Perkins, 2001: 138). Tabel 2.3 Pencahayaan yang direkomendasikan untuk sekolah Nama Ruang Ruang Kelas umum
Pencahayaan
Uniformity
Limiting Glare
Standar (lux)
Ratio
Index
250 - 300
0,8
19
500
0,8
19
80 - 120
-
19
Ruang Kelas khusus untuk kegiatan detil (mis: ruang seni) Area Sirkulasi: Koridor, tangga Lobby, Area tunggu
175 - 250
19
Resepsionis
250 - 350
19
Atrium
400
-
19
Sumber: Bean, 2004:194 E.
Sistem Keamanan CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang yang dapat
mengirimkan data berupa video melalui transmisi kabel coaxial, FO atau UTP bahkan tanpa kabel ke lokasi tertentu untuk dimonitor, direkam, atau untuk dianalisa. CCTV (Close Circuit Television) berfungsi untuk memonitor suatu ruangan melalui layar televisi / monitor, dengan menampilkan gambar dari kamera yang dipasang di setiap ruangan ( biasanya tersembunyi ) yang diinginkan oleh bagian keamanan atau yang berkepentingan. Semua kegiatan di dalamnya dapat dimonitor di suatu ruangan atau secara remote. CCTV ini dapat bekerja selam 24 jam atau sesuai dengan kebutuhan, setiap gambar yang direkam dapat ditayang-ulang pada waktu dan posisi yang diinginkan oleh operator. Teknologi kamera CCTV dapat di kategorikan sebagai berikut :
39 1. Kamera Biasa, hanya menangkap gambar sesuai dengan yang di terima oleh CMOS (sensor kamera yang berfungsi menangkap gambar) 2. Thermal kamera, berfungsi untuk mendapatkan gambar dari suhu object. 3. Infra Red Kamera, berfungsi untuk mendapatkan object dari ruangan yang sangat gelap. Dari sisi kategori bentuk CCTV dapat dibagi menjadi 2 macam, pertama CCTV yang berbentuk fixed (posisi kamera tidak berubah-ubah) : 1. Fixed Camera 2. PTZ Camera adalah kamera yang dapat digerakkan ke kiri dan ke kanan juga kebawah dan keatas serta memiliki kemampuan untuk Zoom (pembesaran) sasaran object dengan kelipatan berkali-kali. Dengan adanya CCTV, kita dapat memantau kantor, pabrik, jalan, kanan atau daerah tertentu dari rumah dengan sangat mudah lewat monitor atau handphone. Sistem akses kontrol pintu secara sederhana dipadukan dengan kunci (lock) saat ini telah dikembangkan seperti dipadu dengan sistem kartu (card) misalnya RF ID (Magnetic Card), Smart Card. Sistem ini akan lebih aman karena hanya bisa diakses oleh orang dalam saja dan orang yang berkepentingan. Sprinkler merupakan komponen dari sistem kebakaran yang bekerja berdasarkan suhu ketika efek dari api telah terdeteksi dan ketika suhu yang telah ditentukan telah terlampaui. sprinkler dapat melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Smoke detektor, (Detektor asap, api, panas), alat ini bekerja bila suhu mencapai 70°C. Asap adalah keseluruhan partakel yang melayang-layang baik kelihatan maupun tidak kelihatan dari suatu pembakaran. Dikarenakan asap bersifat naik ke atas maka smoke detector sebaiknya di pasang di plafon maupn di dinding.
40 Fire Extinguiser (alat pemadam portabel), Alat pemadam portable diletakkan pada area kurang lebih 250 m2 dan jarak pengadaannya setiap 25-30 m. Emergency lighting adalah lampu darurat yang berfungsi memberikan tanda bagi pengguna bangunan untuk segera meninggalkan bangunan karena terjadi kebakaran. Gambar 2.10 Sistem keamanan
Sumber : google, 2015
2.2. Tinjauan Khusus 2.2.1. A.
Data survey Sekolah Dian Harapan – Daan Mogot Logo sekolah Gambar 2.11. Logo Sekolah Dian Harapan
41
Sumber : Google,2015 B.
Sejarah Sekolah Dian Harapan (SDH) didirikan pada Juli 1995 di bawah
naungan Yayasan Pendidikan Pelita Harapan. Keberadaan Sekolah Dian Harapan awalnya dimaksud untuk menyediakan sekolah nasional yang berkualitas bagi warga perumahan di kawasan Lippo Village, Tangerang. Dengan berkembangnya Sekolah Dian Harapan, pelajar yang menimba ilmupun semakin bertambah termasuk yang datang dari luar kawasan Lippo Village dan dari berbagai kota lainnya. Melihat perkembangan kebutuhan akan pendidikan yang bermutu tersebut,
Sekolah
Dian
Harapan
berusaha
memenuhi
kebutuhan
masyarakat dengan pengembangan di berbagai tempat, yakni di Lippo Cikarang-Bekasi (2002), Tanjung Bunga-Makassar (2003).Daan MogotJakarta Barat (2005) dan akan menyusul di beberapa kota lainnya. C.
Visi Misi Visi Misi
: Pengetahuan Sejati, Iman di dalam Kristus, Karakter Ilahi. : Menyatakan keutamaan Kristus dan terlibat aktif dalam pemulihan yang menebus segala sesuatu di dalam Dia melalui Pendidikan Holistik.
Keyakinan Sekolah Dian Harapan : Kami menghargai setiap siswa sebagai ciptaan Tuhan yang unik dengan berbagai talenta dan potensi.
42 D.
Lokasi Gambar 2.12 Lokasi Sekolah Dian Harapan Daan Mogot
Sumber : www. sdh.or.id, 2015 Sekolah Dian Harapaan Daan Mogot berlokasi di Jalan Bedugul No. 1 (Daan Mogot Baru) Jakarta Barat 11840. Sekolah ini berada di area daan mogot baru dimana yang merupakan perumahan. Lokasi ini sangat strategis dan sesuai dengan target pasar yaitu anak – anak, karena terletak di daerah kompleks perumahan yang cukup ramai, dan juga akses yang mudah dicapai dari Jl. Utan Jati, Jl.Daan Mogot dan Kalideres. Dengan adanya jarak yang dekat maka orang tua tetap bisa mengontrol keadaan anak mereka saat di sekolah. E.
Kurikulum Mengunakan
materi
dari
Houghton
Mifflin
dimana
metode
pengajarannya banyak memprakterkan suara dan mengajar anak-anak untuk membaca dengan menghubungkan suara dengan huruf atau kelompok huruf dalam sistem penulisan abjad. Dari sub bab yang ada kemudian akan di berikan pengetahuan baru dengan berbagai teknik mengajar yang berbedabeda, selain itu juga memberikan anak-anak dengan keterampilan dasar yang mereka butuhkan.
43 Sekolah ini adalah sekolah nasional plus dimana anak-anak di kelas semuanya ful berkomunikasi dengan bahasa inggis. F.
Struktur Organisasi Gambar 2.13 Struktur Organisasi TK Dian Harapan
Sumber : Martha Debby R.,S,S. (Team Leader Sekolah Dian Harapan) G.
Jadwal kelas
Tabel 2.4 Jadwal kelas K1 Yellow 1
44
Tabel 2.5 Jadwal kelas K1 Yellow 2
45
Tabel 2.6 Jadwal kelas K2 MONDAY TIME
R
TUESDAY
B
G
R
B
G
11.15-11.30
Bell assignment
Bell assignment
11.30-12.00
Devotion & opening
Devotion & opening
12.00-12.40
PG
Library
Math
PE
Language
Mandarin
12.40-13.20
Library
Math
PG
Snack
Snack
PE
Language
Mandarin
Snack
13.20-13.50
Snack
13.50-14.30
Math
PG
Library
Mandarin
PE
Language
14.30-14.50
Language
Language
Language
Math
Math
Math
14.50-15.00
TIME
Dismissal Preparation
Dismissal Preparation
WEDNESDAY
THURSDAY
R
B
G
R
B
G
11.15-11.30
Bell assignment
Bell assignment
11.30-12.00
Devotion & opening
Devotion & opening
12.00-12.40
Music
Language
Language
Computer
Language
Math
12.40-13.20
Language
Music
Snack
Math
Computer
Language
13.20-13.50
Snack
Snack
Music
13.50-14.30
Math
Math
Math
Language
Math
Computer
14.30-14.50
CS
CS
CS
BI
BI
BI
14.50-15.00
Snack
Dismissal Preparation
Dismissal Preparation
FRIDAY TIME
R
B
09.15-09.30
Bell assignment
09.30-10.15
Devotion & opening
10.15-10.45
CHAPEL
G
10.45-11.15
Center / portfolio
11.15-11.30
Dismissal Preparation
Tabel 2.7 Jadwal kelas K3 MONDAY TIME
R
B
TUESDAY G
R
B
06.45-07.00
Bell assignment
Bell assignment
07.00-07.30
Devotion & opening
Devotion & opening
07.30-08.10
PE
Library
Math
Math
Math
G
Math
46 08.10-08.50
Language
Math
08.50-09.20
PE
Language
Language
Snack
Mandarin
Snack
09.20-10.00
Library
Language
Language
Mandarin
CS
CS
10.00-10.40
Math
PE
Library
CS
Mandarin
Language
10.40-11.00 TIME
Dismissal Preparation
Dismissal Preparation
WEDNESDAY
THURSDAY
R
B
06.45-07.00
G
R
B
Bell assignment
07.00-07.30
G
Bell assignment
Devotion & opening
Devotion & opening
07.30-08.10
Language
Language
Language
Computer
Math
PG
08.10-08.50
BI
Music
Math
Language
Computer
Language
08.50-09.20
Snack
Snack
09.20-10.00
Math
BI
Math
PG
Math
Computer
10.00-10.40
Music
Math
BI
Math
PG
Math
10.40-11.00
Dismissal Preparation
Dismissal Preparation
FRIDAY TIME
R
B
06.45-07.00
Bell assignment
07.00-07.45
Devotion & opening
07.45-08.15
CHAPEL
08.15-08.45
Center / portfolio
08.45-09.00
Dismissal Preparation
H.
G
Fasilitas & ruang khusus • Library • Computer room • Music room • Indoor gym • Kitchen • Chapel room • Health center • Playground • Canteen
47 I.
Sistem keamanan Memiliki CCTV , security akan berkeliling saat anak-anak masuk dan
pulang sekolah. Akses anak-anak akan dikunci saat mereka pulang sekolah agar tidak bermain hingga gedung lainnya. J.
Peraturan sekolah 1. Memberi label nama pada semua barang milik anak sesuai dengan nama anak (botol minum, peralatan makan, baju, dsb) 2. Mohon memperhatikan kebersihan diri anak Anda (kuku, telinga, gigi, mandi sebelum sekolah, dsb) 3. Kedatangan dan penjemputan: •
Siswa datang ke sekolah 15 menit lebih awal sebelum kelas dimulai.
•
Memberikan kepercayaan kepada anak untuk lebih mandiri dengan membawa dan meletakkan barang-barangnya sendiri.
•
Jika siswa terlambat 15 menit, dimohon mengambil kartu telat di kantor TK & diserahkan kepada homeroom.
•
Anak-anak dijemput tepat waktu → 10-15 menit sebelum pulang. Homeroom sudah mempersiapkan siswanya untuk pulang (doa, pengumuman, ambil tas, baris,dsb)
•
Membawa kartu jemputan ketika menjemput anak (khusus orang tua → jika orang tua lupa membawa kartu jemputan, maka anak Bapak/Ibu akan dipanggil terakhir)
•
Jika ada penggantian mbak/supir/jemputan, harap memberitahu homeroom.
4. Pakaian: •
Membawa baju ganti yang berupa seragam & pakaian dalam dan dimasukkan ke dalam tas anak setiap harinya.
•
Jika
ingin
memakai
sweater/jaket,
sweater/jaket SDH. 5. Makanan: •
Tidak mengandung MSG
•
Tidak berupa permen, yupi, coklat
•
Porsi makanan sesuai dengan porsi anak
diharapkan
memakai
48 •
Memperhatikan keamanan & kebersihan peralatan makan
6. Perayaan Ulang Tahun: •
Mengisi form birthday min 2 hari sebelum perayaan (dapat diambil di kantor)
•
Diadakan bertepatan dengan jadwal makan anak (snack time)
•
Tidak diijinkan memberikan goodie bag
•
Khusus hari jumat, tidak diperkenankan merayakan ulang tahun mengingat jumat adalah short day
•
Hanya membawa 1 jenis kue ulang tahun (kue yang dipotong/cupcake/donat)
7. Untuk keamanan dan mengantisipasi kehilangan, siswa dimohon tidak memakai perhiasan ke sekolah. 8. Jika ada perubahan data (nomor telp rumah/hp & almat rumah), diharapkan meng-update data ke TU/Homeroom. K.
Analisa Ruang •
Ruang belajar Gambar 2.14 Ruang Kelas
Sumber : Pribadi, 2015
49 Ruangan belajar cukup besar sekitar 8 x 8 mtr. Ruangan ini tidak memiliki banyak wall treatment dimana hanya menggunakan cat dengan warna yang sama untuk semua ruangan. Area kelas dibagi menjadi 2 area yang pertama dengan meja dan kursi, sedangkan area lainnya untuk lesehan. Kedua area ini digunakan bergantian sesuai dengan materi yang sedang diajakan. Didalam ruangan ini banyak terdapat storage / rak untuk menyimpan peralatan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk lantai menggunakan keramik berukuran 40 x 40 cm dan area lesehan menggunakan karpet biasa.
•
Library dan Visual room Gambar 2.15 Library
Sumber : Pribadi, 2015 Library sekolah ini tidak terlalu besar dan digunakan bersamaan dengan ruangan audio visual. Library dibuat lebih fun dengan adanya mezzanine agar anak tidak bosan. Ruangan ini cukup simple dengan cat dan lantai keramik yang sebagian di tutup dengan karpet biasa agar anak-anak bisa beraktivitas di area non furniture.
50 •
Indoor gym Gambar 2.16 Indoor gym
Sumber : Pribadi, 2015 Ruangan ini memiliki ukuran yang sama dengan ruang yang lainnya. Terletak di lantai 2. Untuk lantai ruangan ini dilapis dengan karpet karet agar aman untuk anak. Di dalam ruangan ini anak-anak bisa beraktivitas bergerak dan bermain dengan berbagai macam jenis mainan yang tersedia di dalamnya. Dindingnya hanya di cat sams seperti ruangan yang lainnya.
•
Playground Gambar 2.17 Playground
Sumber : Pribadi, 2015
51 Area ini outdoor namun terdapat canopi agar tidak terlalu panas saat anak-anak beraktifiats didalamnya. Untuk lantai menggunakan karpet yang aman untuk anak.
•
Music room Gambar 2.18 Music room
Sumber : Pribadi, 2015 Ruangan ini memiliki ukuran yang sama dengan ruangan lainnya. Bersebelahan dengan indoor gym. Ruangan ini dilengkapi dengan beberapa jenis alat music serta loker untuk menyimpan berbagai jenis alat music lainnya. Untuk lantai dan dinding sama dengan ruangan lainnya.
•
Kitchen Gambar 2.19 Kitchen
Sumber : Pribadi, 2015
52 Ruangan ini memiliki ukuran yang sama dengan ruangan lainnya, dilengkapi dengan kitchen set dan alat masak lainnya. Dilengkapi dengan meja panjang dan kursi panjang. Ruangan ini digunakan sesuai dengan kurikulum materi yang diajakan pada anak. Ruangan ini tanpa AC. Memiliki jendela yang cukup besar untuk sirkulasi udara. •
Lain-lain Gambar 2.20 Lobby
Gambar 2.21 Teacher room
53 Gambar 2.22 Kooridor
Gambar 2.23 Meeting Room
Gambar 2.24 Wastafel
Gambar 2.25 Toilet perempuan
Sumber : Pribadi, 2015
54 Gambar 2.26 Toilet laki-laki
Sumber : Pribadi, 2015
2.2.2. A.
Data survey Sekolah Bina Kusuma Logo sekolah Gambar 2.27 Logo Sekolah Bina Kusuma
Sumber : Google, 2015 B.
Sejarah Bina Kusuma berdiri pada tahun 1990 dengan sekolah pertama di
Citra Garden 1, dengan bernaung di bawah Yayasan Bina Kusuma Mulia. Pendiri Bina Kusuma ini adalah Pandu Jaya Mulia. Setelah berkembang di Citra Garden 1, didirikan Bina Kusuma II dengan alamat Citra 2 Ext Blok BI 2 No. 1 – 3, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Pada saat ini, Bina Kusuma berada di bawah pimpinan koordinator sekolah, Drs. Karyono, M.Pd. Sekolah Bina Kusuma berjenjang dari KB – TK – SD – SMP – SMA.
55 C.
Moto Visi Misi
Motto
: Potensi Anak Anda Kami Kembangkan
Visi
: Membentuk manusia mandiri, kreatif, bertanggung jawab dan berbudi pekerti yang luhur
Misi
: Mengembangkan dan mempertinggi mutu pendidikan, pengajaran
dan
kebudayaan
dalam
masyarakat
serta
membentuk manusia Indonesia berpancasila yang pandai, kreatif dan berbudi luhur. D.
Lokasi Gambar 2.28 Lokasi Sekolah Bina Kusuma
Sumber : Google Maps, 2015 Sekolah Bina Kusuma berlokasi di Perumahan Citra 2 Ext Blok BI 2 No. 1 – 3, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Lokasinya berada dekat dengan pintu gerbang Citra 2 Ext dan berada di pinggir jalan sehingga memudahkan akses pencapaian ke sekolah ini. Sekolah ini bisa diakses dari Jl. Peta Barat, Jl. Peta Utara, dan Jl. Satu Maret. Lokasi ini sangat strategis dan sesuai dengan target pasar yaitu anak – anak, karena terletak di daerah kompleks perumahan yang memang mengutamakan adanya sekolah KB dan TK. E.
Kurikulum Berpedoman pada Kurikulum Nasional, beracuan dari Permendiknas
yaitu Kurikulum PAUD disiapkan oleh satuan PAUD yang sesuai dengan kebutuhan anak dengan mengacu pada dalam Peremendiknas No. 58 Tahun 2009
tentang
Standar
PAUD.
Setiap
Lembaga
PAUD
dapat
56 mengembangkan kurikulum sendiri-sendiri sesuai dengan ciri lembaga masing-masing dengan memenuhi prinsip dan capain perkembangan minimal yang tertera dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD, sebagai acuan. Pendidik bertugas membantu, jika anak membutuhkan. Setiap anak diberi kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai potensi yang dimiliki. Kurikulum PAUD terdiri dari seperangkat bahan pembelajaran yang mencakup lingkup perkembangan, yaitu perkembangan moral & agama, fisik-motorik,kognitif, bahasa, dan sosial emosional. F.
Struktur Organisasi Gambar 2.29 Struktur Organisasi Sekolah TK Bina Kusuma
Sumber : Sekolah TK Bina Kusuma
57 G.
Jadwal kelas
Tabel 2.8 Jadwal belajar TKB Time 07.30-08.00
Senin CircleTime
Selasa English
Rabu Olahraga
Kamis Bahasa (menulis) Bahasa (dikte)
Jumat Religion
08.00-08.30
English
Math
berhitung
08.30-09.00
Menggambar
Native
berhitung
Bahasa (dikte)
Seni
09.30-10.15
Meal time
Meal time
Meal time
Meal time
Meal time
10.15-10.40
Bahasa (dikte)
Bahasa ( menulis sambung) Bahasa ( menulis sambung) Sains
Multimedia
Menari
Math
10.40-11.05
Bahasa (dikte)
Math
Math
Computer
11.05-11.30
Sains
English
English
Computer
Tabel 2.9 Jadwal kelas menggambar Kelas
Hari
Waktu
TKA1
Senin
07.30-08.00
TKA2
Senin
08.00-08.30
TKB
Senin
08.30-09.00
Tabel 2.10 Jadwal kelas multimedia Kelas
Hari
Waktu
KBB
Senin
08.00-08.30
Rabu
08.00-08.30
Rabu
08.45-09.15
Kamis
07.30-08.00
Selasa
10.30-11.00
Kamis
10.30-11.00
Rabu
10.30-11.00
TKA1 TKA2 TKB
English
58 Tabel 2.11 Jadwal kelas mandarin Kelas
Hari
Waktu
KBB
Senin-Jumat
07.30-08.00
TKA1
Senin-Jumat
08.00-08.45
TKA2
Senin-Jumat
08.45-09.30
TKB
Senin-Jumat
09.30-10.15
Tabel 2.12 Jadwal kelas menari Kelas
Hari
Waktu
TKA1
Kamis
08.00-08.30
TKA2
Kamis
09.00-09.30
TKB
Kamis
10.15-11.00
Tabel 2.13 Jadwal kelas native Kelas
Hari
Waktu
TKA2
Selasa
08.00-08.30
TKA1
Selasa
08.30-09.00
TKB
Selasa
09.00-09.30
Tabel 2.14 Jadwal kelas komputer Kelas
Hari
Waktu
KBB
Jumat
09.00-09.30
TKA1
Jumat
10.00-10.30
TKA2
Jumat
10.30-11.00
TKB
Jumat
11.00-11.30
59 Tabel 2.15 Jadwal kelas religi Kelas
Hari
Waktu
KBB-
2 Minggu/
07.30-08.00
TKB
1x
Tabel 2.16 Jadwal perpustakaan
H.
Kelas
Hari
Waktu
KBB-
2 Minggu/
07.30-08.00
TKB
1x
Fasilitas & ruang khusus • Library • Music room • Indoor playground • Kitchen • funtion room • Playground • Audio visual room
I.
Sistem keamanan Memiliki security untuk menjaga anak-anak yang akan masuk dan
pulang sekolah. J.
Analisa Ruang •
Ruang belajar
60 Gambar 2.30 Ruang belajar
Sumber : Pribadi, 2015 Ukuran ruang belajar cukup bervariasi namun mencukupi untuk area belajar. Tidak menggunakan wall treatment hanya menggunakan cat ( pembagian setengah- setengah ) dengan warna yang cukup bervariasi di masing-masing kelas. Hanya memiliki satu storage dalam 1 kelas. Furniture yang digunakan untuk meja dan kursi memiliki warna yang bervariasi. Tidak memiliki meja guru dimana guru duduk bersamaan dengan murid. Untuk lantai menggunakan keramik berukuran 40 x 40 cm.
61 •
Library dan music room Gambar 2.31 Library dan music room
Sumber : Pribadi, 2015 Ruangan ini tidak terlalu besar hanya berukuran 4 x 3 mtr. Dilengkapi dengan rak untuk buku-buku dan alat musik. Untuk dinding hanya cat biasa dan lantai dilapis dengan karpet agar anakanak bisa membaca Di area non furnitur.
•
Audio visual room Gambar 2.32 Audio visual room
Sumber : Pribadi, 2015
62 Ruangan ini cukup besar dan memanjang, sekitar 3 x 6 cm. dilengkapi dengan proyektor. Biasanya digunakan untuk menoton film. Untuk dinding hanya cat biasa dua warna dan lantai menggunakan karpet karet berukuran besar.
•
Playground dan Aula Gambar 2.33 Playground dan Aula
Sumber : Pribadi, 2015 Playground indoor berada di ruangan aula. Biasanya digunakan saat jam pulang sekolah. Untuk ruangan aula sendiri digunakan saat pelajaran menari dan event sekolah. Ruangan ini menggunakan keramik berukuran 30 x 30 cm dan dilanjutkan hingga setengah dinding.
•
Lapangan Gambar 2.34 Lapangan
Sumber : Pribadi, 2015
63 Lapangan berukuran cukup besar. Digunakan untuk pelajaran olahraga dan anak-anak bisa beraktivitas dan bergerak. Ruangan ini indoor. Untuk dinding menggunakan mural dimana bergambar karakter anak-anak. Sedangkan untuk lantainya mengguanakan keramik berukuran 30 x 30 cm.
•
Lain-lain Gambar 2.35 Pantry
Sumber : Pribadi, 2015
2.2.3. A.
Data survey Shining Preschool & Kindergarten Logo sekolah Gambar 2.36 Logo Shining Preschool & Kindergarten
Sumber : Shining Preschool & Kindergarten B.
Sejarah Shining Preschool & Kindergarten berdiri sejak 2008 hingga saat ini.
Sebelumnya Shining adalah sebuah tempat khursus bahasa inggris dan mandarin yang bernama Shining Language Center. Dengan adanya basic dari bahasa inggris dan mandarin makan Shining mendirikan sekolah untuk
64 anak-anak dimana
yang setelah bersekolah di preschool hingga
kindergarten mereka sudah harus bisa baca dan menulis. C. Visi
Visi Misi : The vision of our kindergarten is to provide equal opportunities in education for all children and to foster desirable dispositions towards learning in children.
Misi : To provide quality pre-school education at an affordable cost. To create a warm, supportive environment in which we encourage a positive self image. To nurture in children a love for life-long learning. To develop confidence in children so that they can solve problems independently. To equip children with social skills in their interaction with the people around them. To instill moral values in children. To motivate each student to attain a level of axcellence in everything he/she does. To help each student be happy, have the feeling of fulfillment and success. D.
Lokasi Gambar 2.37 Lokasi Shining Preschool & Kindergarten
Sumber : Google Maps, 2015
65 Shining Preschool & Kindergarten berlokasi di Ruko Daan Mogot Baru Blok BT / 10 - 11, Jalan Utan Jati Raya, Jakarta Barat, 11840. Berada di area Daan Mogot Baru yang merupakan perumahan dimana area ini cukup banyak peminatnya untuk preschool & kindergarten. Sekolah ini bisa di akses dari citra 2, Jl. Utan Jati dan kalideres. Berada disepanjang ruko depan ini memudahkan akses ke sekolah, efisiensi waktu dan orang tua untuk memantau anaknya saat bersekolah. E.
Kurikulum Menggunakan
kurikulum
internasional
dimana
disesuaikan
dengan Pengembangan SBI di Indonesia didasari oleh Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 Ayat 3. Dalam ketentuan ini, pemerintah didorong untuk mengembangkan satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Proses belajar mengajar di sekolah ini menekankan pengembangan daya kreasi, inovasi, dan eksperimentasi untuk memacu ide-ide baru yang belum pernah ada. Semua kurikulum pembelajaran dibuat sesuai dengan ketentuan yang ada agar anak yang lulus dari sekolah ini sudah bisa membaca dan menulis. F.
Struktur Organisasi Gambar 2.38 Struktur Organisasi Shining Preschool & Kindergarten
Sumber : Shining Preschool & Kindergarten
66 G.
Jadwal kelas
Tabel 2.17 Jadwal kelas Nursery pagi
Tabel 2.18 Jadwal kelas Nursery siang
Tabel 2.19 Jadwal kelas k1
67
Tabel 2.20 Jadwal kelas k2
H.
I.
Fasilitas & ruang khusus •
Library
•
Indoor playground
•
Visual room
•
Computer room
•
Canteen
Sistem keamanan Memiliki secutiry untuk menjaga anak-anak yang akan masuk dan
pulang sekolah. Memiliki CCTV di setiap kelas dimana orang tua maupun pendamping dapat melihat perkembangan anak saat di kelas. Karena berbentuk ruko maka dibuat pintu disetiap tangga turun agak anak tidak terjatuh tanpa pantauan guru. J.
Peraturan sekolah
1.
Semua murid harus datang ke sekolah tepat waktu.
2.
Semua murid harus mengenakan seragam dan sepatu.
3.
Sebelum masuk kelas dan istirahat, murid harus baris berbaris.
4.
Orang tua murid/ pengantar hanya diperkenankan mengantar murid
sampai kepada batas yang telah ditentukan. 5.
Orang tua murid/ pengantar dilarang masuk kedalam kelas tanpa seijin
guru/ kepala sekolah.
68 6.
Agenda anak murid harus selalu diperiksa oleh orang tua murid dan
ditandatangani, karena agenda merupakan alat komunikasi guru dan orang tua murid. 7.
Murid tidak boleh makan / minum di ruang bermain.
8.
Buku pelajaran murid dibawa disesuaikan dengan jadwal.
9.
Jika murid tidak masuk, harap menginformasikan kepada reseprionis.
K.
Analisa ruang •
Ruang belajar Gambar 2.39 Ruang belajar
Sumber : Pribadi, 2015 Ruang belajar tidak bergitu besar dan bentuknya bervariasi tergantung dari jumlah murid. Berada di lantai 2 dan 3. Tidak menggunakan wall treatment hanya menggunakan cat yang dibagi menjadi 2 warna dan diberi sedikit wallpaper. Hanya memiliki 1 storage untuk buku dan memiliki meja untuk guru. Untuk lantai menggunakan keramik berukuran 40 x 40 cm.
69
•
Library Gambar 2.40 Library
Sumber : Pribadi, 2015 Berada di lantai 1 dilengkapi dengan rak-rak untuk buku. Untuk dinding hanya di cat biasa, dan lantai dilapisi karpet agar anak-anak bisa membaca di area non furnitur.
70 •
Visual room Gambar 2.41 Visual room
Sumber : Pribadi, 2015 Ruangan ini berada di lantai 2. Sama seperti ruangan yang lainnya tidak memiliki wall treatment dan menggunakan lantai yang sama jenisnya. Dilengkapi dengan tv untuk anak-anak bisa menonton film. •
Playground Gambar 2.42 Playground
Sumber : Pribadi, 2015
71 Ada 2 playground, berada di lantai 1 dan di lantai 2. Areanya cukup besar, anak-anak bisa mermain dan bergerak sesuka mereka. Untuk dinding hanya di cat dan lantainya dilapisi dengan karpet karet agar aman.
•
Computer room Computer room berada di lantai 1, ini merupakan fasilitas dimana
anak-anak bisa menggunakannya saat pulang sekolah. Ruangan ini dilengkapi dengan 6 computer
yang disusun secara teroganisir.
Ruangannya tidak begitu besar. Untuk dinding dan lantai sama dengan ruangan lainnya menggunakan cat dan keramik 40 x 40 cm.
•
Lain-lain Gambar 2.43 Teacher room
Gambar 2.44 Lobby
72 Gambar 2.45 Kooridor
Gambar 2.46 Toilet
Sumber : Pribadi, 2015
73
2.2.4.
Analisa Hasil Survey
Tabel 2.21 Analisa hasil survey Sekolah Dian Harapan
Sekolah Bina Kusuma
Shining Preschool & Kindergarten
Foto sekolah
Lokasi
Jalan Bedugul No. 1 (Daan Mogot Baru) Jakarta Barat 11840.
Kurikulum
Houghton Mifflin dimana metode pengajarannya banyak memprakterkan suara
Jumlah murid Jumlah guru dan staff
Fasilitas
Dinding Lantai Ceiling Furnitur
158 20 Library Computer room Music room Indoor gym Kitchen Chapel room Health center Playground Canteen √√√√ √√√ √√√ √√√√√
Perumahan Citra 2 Ruko Daan Mogot Ext Blok BI 2 No. 1 – Baru Blok BT / 10 - 11, 3, Pegadungan, Jalan Utan Jati Raya, Kalideres, Jakarta Jakarta Barat, 11840 Barat. Kurikulum PAUD sesuai dengan kurikulum internasional kebutuhan anak disesuaikan dengan dengan mengacu Pengembangan SBI di pada dalam Indonesia didasari oleh Peremendiknas No. Undang-undang No. 20 58 Tahun 2009 Tahun 2003 tentang Standar PAUD. 50 82 12
22
Library Music room Indoor playground Kitchen funtion room Playground Audio visual room
Library Indoor playground Visual room Computer room Canteen
√√√ √√√ √√√ √√√
√√√ √√√ √√√ √√√√
74