i
Penulis
: Lukmanul Hakim Jamiel Al-Syarwi, Lc
Editor
: 1. Sersan Kepala Didik Muktiyanto, S.Kom., M.M., (Military Assistant dari Komandan Kontingen Garuda TNI Unifil) 2. H. M. Ainur Rahim, M.A (Ketua PPI Lebanon Periode 2016/2017)
Sampul dan Tata Letak : Achmad Zuhdi (Divisi Media dan Komunikasi PPI Lebanon Periode 2016/2017)
ii
Prolog Sambutan Ketua PPI Lebanon Membaca tulisan rekan satu ini adalah kegiatan yang menarik, validity tulisan yang tidak perlu diragukan lagi, contentnya yang dijamin berkwalitas. Sungguh, gaya tulisan mahasiswa enerjik lagi kaya ide ini tidak menjemukan, dan satu point lagi dia mampu menuangkan dengan elegan nilai nilai religi. Tidak hanya dalam hal ubudiyah, dan etika Islam, tetapi juga kajian theology urgent yang menjadi pondasi dasar dalam beragama. Sebanding dengan bidangnya sehingga lulusan Bachelor of Islamic Studies Creed and Philosophy dari Global University, sangat layak meraih predikat “Jayyid Jiddan”. Turut bangga karena kerjasama dan hubungan yang sudah terjalin dengan baik antara Kontingen Garuda Indonesia dengan PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di Lebanon mampu dimanfaatkan sedemikan rupa oleh Gus Lukman. Jurnal yang insipiratif, Gus! Ketua PPI Lebanon 16/17 H. Muhammad Ainur Rohim, MA.
iii
Daftar Isi Prolog ......................................................................................................................................... iii Daftar Isi ..................................................................................................................................... iv Abstrak......................................................................................................................................... 1 Pendahuluan................................................................................................................................. 2 Metode Penelitian ......................................................................................................................... 4 Pembahasan ................................................................................................................................. 5 1.
Sekilas Lebanon................................................................................................................. 5
2.
Hubungan Antara Usaha, Takdir dan Doa. .......................................................................... 7
3.
Meneladani Pemimpin Masa Lalu ...................................................................................... 8 A. Sultan Muhammad al Fatih dan sebuah Pembuktian ............................................................ 8 B. Sholahuddin al Ayyubi, kemapanan akidah sebagai benteng stabilitas negara .....................10
4.
Pembinaan Mental dan Spiritualitas Sebagai Kunci Sukses Pasukan GARUDA TNI UNIFIL....12 A. Penyediaan Tempat Ibadah ...............................................................................................12 B. Kegiatan Keagamaan ........................................................................................................13
Kesimpulan dan Penutup ..............................................................................................................17 Referensi .....................................................................................................................................18 Kolom Testimoni ..........................................................................................................................19 Tentang Penulis ...........................................................................................................................20
iv
Abstrak Jurnal ini berisi pengenalan ringkas tentang UNIFIL dan kajian sisi religius para panglima perang Islam terdahulu yang kemudian akan menginspirasi para anggota TNI pasukan perdamaian PBB yang bertugas di Lebanon. Dengan menjadikan dua tokoh besar sebagai tolak ukur; Sultan Muhammad al Fatih (penakluk Konstantinopel) dan Sholahuddin al Ayyubi (Pembebas bumi Palestina). Serta sisi religi dari tentara Indonesia dengan mengurai mengenai kegiatan olah rohani yang mereka lakukan selama menjalankan tugas Negara. Hasil yang ingin dicapai dari pembuatan jurnal ini adalah menumbuhkan kesadaran di instansi-instansi baik swasta atau kepemerintahan tentang pentingnya usaha yang bersifat rohani guna meningkatkan kualitas kerja yang didorong oleh tingkat spiritualitas yang tinggi dan stabilitas mental, dalam mencapai kinerja terbaik pada pelaksanaan tugas.
1
Pendahuluan
UNIFIL adalah akronim dari United Nations Interim Force in Lebanon, sebuah tahapan organisasi misi yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada tanggal 19 Maret 1978 setelah pecah perang saudara di Lebanon dan konflik dengan Israel. Resolusi PBB No. 425 tahun 1978 terus direvisi hingga saat ini, dikaitkan dengan perkembangan situasi keamanaan di perbatasan Lebanon Israel. Mandat UNIFIL diperbaharui berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701 tahun 2006, setelah perang 6 (enam) hari pada Juli 2006 yang terjadi di Lebanon selatan dan sekitarnya, yang berdampak sangat buruk bagi kemanusiaan. Misi ini bertujuan untuk memastikan gerak mundur pasukan Israel dari Lebanon Selatan, mengembalikan kedamaian dan stabilitas keamanan di wilayah Lebanon Selatan dan sekitarnya, serta membantu pemerintah Lebanon untuk mengembalikan otoritas efektifnya di area tersebut. PBB memberi mandat kepada 42 negara termasuk Indonesia untuk mengirimkan tentara terbaiknya dalam melaksanakan tugas misi perdamaian di Lebanon1. Dalam sebuah manajemen kepemimpinan terdapat tiga tiang penyangga yang harus selalu ditegakkan yaitu; komunikasi, teknik dan konseptual. Tiga komponen tersebut merupakan usaha lahir yang dilakukan oleh pemimpin untuk sampai kepada target tertentu. Ternyata di luar itu masih terdapat komponen penting yang mungkin tidak tertuang di atas kertas. Ia adalah spiritualitas seorang pemimpin. Karena pada umumnya spiritualitas tidak diatur dalam sebuah undang-undang tertentu, tetapi lahir dari hati yang kemudian diterjemahkan oleh perilaku yang terpuji. Kekuatan spiritual dapat memberikan efek yang positif seperti keteduhan, ketenangan, kewibawaan dan membuat si empunya beraksi dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan. Ia lebih sesuai sasaran dari roket, lebih kuat dan tangguh dari tank-tank baja, lebih cepat dari pesawat tempur, dan lebih cerdik dari sistem keamanan manapun. Karena kekuatan spiritual itu bersumber dari hati yang menjadi penggerak seluruh organ manusia, lahir dan batin. Jika
1
Repertory of Practice of United Nations Organs. United Nations. Wikipedia, the Free Encyclopedia
2
olah spiritualnya benar, tentu akan menuai hasil-hasil yang cemerlang. Dia dapat mengendalikan emosi, menjernihkan pikiran dan mengatur segala tingkah laku. Kekuatan spiritual mengajarkan kepada manusia bagaimana berjuang untuk menggapai sebuah target dengan menjadikan kegigihan sebagai kunci. Kekuatan spiritual juga mengajarkan bahwa di balik itu semua ada Sang Khaliq yang mengatur segala urusan manusia dan makhluk lainnya di jagat raya. Jangankan pergerakan matahari dari satu poros ke poros yang lain, gugurnya dedaunan juga karena kehendak Sang Pencipta, Allah subhanahu wata'ala. Ketika sebuah optimisme untuk terus bergerak ke depan dipadukan dengan kepasrahan diri seorang hamba, maka akan lahir sebuah kekuatan besar yang memancarkan nilai-nilai positif. Kemampuan, kecakapan, kedisiplinan adalah sekian dari kunci kesuksesan pasukan perdamaian dunia di Lebanon. Namun juga tidak sedikit dari para elit militer yang menjadikan kekuatan spiritual sebagai senjata ampuh untuk mengobarkan semangat prajurit demi tercapainya sebuah misi perdamaian dan keamanan dunia. Apalagi tugas mereka berada di negeri konflik yang selalu hidup dalam tekanan dan ancaman. Jurnal ini tidak mengarah pada kajian tentang strategi perang, spesifikasi senjata atau perlengkapan militer lainnya. Namun penulis melihat dari sisi lain, yaitu sisi spiritual dan rohaniah para prajurit elit perdamaian dunia (UNIFIL) yang bertugas di Lebanon, khususnya Prajurit Kontingen Garuda TNI UNIFIL, mereka berasal dari negara yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia.
3
Metode Penelitian Keberadaan penulis sebagai salah satu mahasiswa Indonesia di Lebanon memberikan keuntungan tersendiri. Karena hal itu memberikan kemudahan untuk melakukan observasi lingkungan yaitu melihat secara langsung aktifitas para pasukan perdamaian dunia (UNIFIL) yang jarang diketahui oleh khalayak umum. Selain mengangkat dua tokoh legendaris dalam jurnal ini dengan merujuk pada referensi yang layak, wawancara dengan perwira dan staf pembinaan rohani agama Islam di setiap pangkalan pasukan Garuda TNI UNIFIL juga juga menjadi instrumen penelitian yang sangat urgen dalam jurnal ini. Perwira dan staf pembinaan rohani Islam adalah prajurit sekaligus petugas yang bertanggung jawab atas pembinaan mental prajurit, sosialisasi keagamaan dan peningkatan spiritualitas. Selain perwira dan staf pembinaan rohani dari agama non Islam yang dianut di Indonesia sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Keberadaan kontingen Garuda TNI UNIFIL yang bertugas di Lebanon tidak lepas dari sejarah antara dua negara, Lebanon dan Indonesia. Kajian sejarah dan pemahaman tentang letak geografis Lebanon sangat diperlukan. Karena hal itu berkaitan dengan objek penelitian. Jadi penulis akan menjelaskan tentang Lebanon ditinjau dari segi letak geografis, budaya dan perekonomian.
4
Pembahasan 1. Sekilas Lebanon 2 Lebanon atau dalam bahasa arab 'lubnan' memiliki luas wilayah sekitar 10.400 km persegi. Sebelah selatan berbatasan dengan Palestina yang terjajah dan sebelah utara dan timur berbatasan dengan Suriah, dan sebelah barat dibatasi laut Mediterania. Secara umum Lebanon terbagi menjadi beberapa wilayah besar, yaitu dataran pantai, lembah Bekaa dan pegunungan Lebanon. Dataran pantai, meskipun wilayahnya tidak begitu luas tetapi cukup penting, karena terdapat kota-kota tua seperti Beirut, Tripoli, dan Saida. Lebanon memiliki keunikan tersendiri dibanding negara-negara Arab lainnya. Terutama sekterian yang begitu banyak meskipun didominasi oleh sunni dan syi'ah. Negara ini juga merupakan satu negara di timur tengah yang para elite-nya memiliki hubungan erat dengan dunia barat, terutama Perancis. Maka tak heran jika ada yang mengatakan bahwa Lebanon adalah “jendela timur tengah” untuk melihat “barat”. Ada juga yang menyebut Lebanon dengan “Parisnya timur tengah”. Hal ini disebabkan karena Lebanon terkenal dengan pariwisata dan dunia hiburannya. Sebelum terjadi perang saudara 1975 Lebanon adalah negara yang perekonomiannya bertumpu pada sektor pariwisata dan bisnis. Bisa dikatakan Lebanon -saat itu- adalah pusat bisnis, hiburan, dan pariwisata di timur tengah. Di sektor pariwisata, Lebanon memiliki tempat-tempat yang lumayan bagus untuk destinasi wisata, seperti tempat-tempat bersejarah, wisata alam pegunungan, dan lain-lain. Lebanon memiliki peninggalan peninggalan sejarah peradaban tua yang tersebar di Beirut, Saida, Belbeck, dan Tripoli. Sementara wisata alamnya berupa pegunungan dan pantai. Gunung Lebanon atau jabal lubnan adalah gunung yang dijadikan salah satu tujuan wisata. Yaitu Farayya, puncaknya bersalju dan banyak ditumbuhi pohon cemara. Secara umum tanah Lebanon memang subur, sehingga menjadikannya hijau. Di bidang hiburan, Lebanon bisa dikatakan cukup berani dibanding beberapa negara arab lainnya. Sistem hukum yang liberal menjadikan industri hiburan tumbuh subur di negeri 2
Lebanon, Wikipedia, the Free Encyclopedia
5
ini. Pengaruh barat terutama Perancis tertanam kuat dalam dunia entertainment Lebanon. Banyak bermunculan artis-artis timur tengah yang berasal dari Lebanon. Rakyat Lebanon tidak homogen, tetapi terdiri atas beberapa kelompok besar yang terpecah-pecah ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Mereka terdiri dari kelompok Sunni, Syiah, dan Durzi. Kemudian ada Kristen yang terbagi ke dalam kelompok Maronit, Yunani Ortodok, Yunani Katolik, Armenia Katolik/Ortodok, Protestan dan kelompokkelompok kecil lainnya. Keragaman sekte inilah yang menjadikan sebuah konvensi tidak tertulis tinggalan Perancis yang mengharuskan presiden harus dari Kristen, perdana menteri harus dari Sunni, dan ketua parlemen harus dari Syiah. Bicara soal sekterian di Lebanon memang seakan tidak ada habisnya. Bayangkan saja, dua puluh sekte keagamaan terpaksa harus hidup berdampingan dalam satu negara kecil. Hanya saja Sunni, Syi'ah dan Kristen masih mendominasi percaturan politik di negeri ini. Meskipun Perancis telah hengkang, namun cakar politik mereka masih tertancap kuat di Lebanon. Nuansa Perancis sangat nampak, mulai dari pertukaran budaya, bahasa dan sistem pendidikan. Maka jangan heran, jika bahasa Perancis menjadi bahasa yang banyak digunakan selain bahasa Arab dan Inggris. Beirut sendiri adalah kota tua yang pernah menjadi pusat peradaban Islam di zamannya. Dari sinilah muncul ulama-ulama hebat kelas dunia. Seperti Imam al Awza'i3 yang telah mencapai derajat mujtahid muthlak. Beberapa makam nabi juga diklaim ada di Lebanon. Namun zaman telah berubah, kesan yang berkembang di masyarakat soal Beirut berbeda. Kini mereka menjulukinya sebagai Parisnya timur tengah. Saya kira tidak berlebihan jika melihat fakta yang ada. Nilai-nilai keIslaman di sini boleh dibilang minim karena gempuran sekulerisme dan hedonisme yang dihembuskan oleh kaum barat dengan begitu kuatnya, Perancis khususnya yang pernah menjajah Lebanon. Mulai dari pakaian, gaya hidup, cara interaksi sangat jauh dari nilai-nilai Islam dan karamah (kemuliaan) bangsa Arab. Di sini rasisme sangat nampak, warga asing dari negara super power mendapatkan 3
Wafat pada 157 H. Seorang mujtahid muthlak, yaitu pangkat keilmuan seperti Imam Abu H anifah, dan Imam asy-Syafi’i yang mempunyai wewenang untuk menggali dari al Qur’an atau hadist hukum yang tidak termaktub secara tegas. Ibnu Khillikan, Wafayat al ‘Ayaan.
6
perlakuan yang lebih dari pada yang lain. Oleh karena itu, menjaga penampilan dengan busana yang parlente menjadi hal penting disini agar dihormati. 2. Hubungan Antara Usaha, Takdir dan Doa. Selalu ada yang menarik dalam setiap langkah kehidupan manusia. Apalagi jika ia mau berfikir bahwa apa yang ditakdirkan oleh Allah atas hambaNya pasti tersirat hikmah di balik itu semua. Tentu tidak semua manusia bisa bersikap sama dalam menghadapi tantangan hidup. Karena sebagian orang menganggap bahwa tantangan adalah halangan, sebagian lain menganggap tantangan adalah hiburan yang menyenangkan. Allah subhanahu wata'ala maha bijaksana terhadap hamba Nya, maha adil, berkehendak, dan tentunya kehendak Allah tidak bisa diintervensi oleh siapapun. Boleh saja manusia merencanakan sesuatu, tapi harus ingat bahwa hanya kehendak Allahlah yang akan terealisasi. Dalam sebuah usaha, manusia tidak perlu berfikir tentang apa yang Allah takdirkan kepada hambaNya di masa sekarang atau masa masa yang akan tiba. Kewajiban manusia adalah berusaha untuk melakukan kebaikan, berfikir positif, terus bergerak ke depan, tidak mudah putus asa dan tidak menjadikan takdir Allah sebagai alasan atas tindakan buruk yang ia lakukan. Sebagian orang yang memiliki perangai buruk, atau terjerumus dalam lembah kemaksiatan selalu menjadikan takdir Allah sebagai alasan dengan mengatakan: "ini adalah takdir Allah". Perlu diketahui, bahwa segala ketentuan Allah subhanahu wata'ala adalah rahasia. Tidak ada satupun dari ciptaan-Nya yang mengetahui. Apakah kita akan jadi orang baik ataukah sebaliknya. Ini semua rahasia Allah. Manusia diberikan oleh Allah al kasb (kemampuan untuk melakukan) dan al ikhtiyar (memilih sesuatu) yang baik dari yang buruk. Dan Allah menjanjikan pahala bagi hamba yang melakukan kebaikan dan siksa bagi yang melakukan keburukan. Dan janji Allah pasti dipenuhi. Orang kafir bisa masuk Islam? tentu Bisa, hanya saja dia yang tidak mau. Penjahat bisa bertaubat? kenapa tidak, hanya saja dia yang tidak mau berhenti. Masih saja menyalahkan takdir Allah? Oleh karena itulah, takdir Allah tidak bisa dijadikan sebagai alasan atas tindak kejahatan atau kekufuran. Namun 7
demikianpun segala yang terjadi, baik ataupun buruk adalah atas kehendak, kuasa, dan ciptaan-Nya. Hanya saja yang baik Ia perintahkan, Ia cintai dan ridhoi, sedang yang buruk Ia larang, Ia benci dan murkai 4. Berangkat dari sini, bisa ketahui bahwa usaha, takdir dan doa adalah tiga pokok penting yang perlu diketahui oleh manusia dan patut dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Karena ikhtiyar (usaha) saja tanpa dibarengi dengan tawakkal (berserah diri kepada Allah) bisa menjadikan manusia semakin jauh dari Allah subhanahu wata'ala. Bahkan jika target tidak terpenuhi bisa saja berakibat depresi yang berkelanjutan. Akan tetapi jika sebuah usaha diiringi dengan kepasrahan diri kepada Allah, apapun hasilnya pasti akan rela dan ridho tanpa harus ada kerisauan hati atau larut dalam sebuah kegagalan. Karena ia tahu, sekuat apapun usaha manusia pasti akan kembali hasilnya pada kehendak Allah subhanahu wata'ala. Ikhtiyar yang dimaksud di sini mencakup dua hal: jasmani dan rohani. Sebagai pasukan perdamaian dunia (UNIFIL) yang bertugas di perbatasan antara Lebanon dan Palestina tentu memiliki kesiapan jasmani yang matang. Mulai dari fisik para prajurit hingga kelengkapan alat perang. Di luar itu, para pasukan ini juga melakukan olah rohani melalui kegiatankegiatan keagamaan yang terbukti mampu meningkatkan kinerja para prajurit, persatuan tim dan juga sebagai media peningkatan kualitas spiritual. 3. Meneladani Pemimpin Masa Lalu A. Sultan Muhammad al Fatih dan sebuah Pembuktian Nabi Muhammad, manusia pilihan yang mendapatkan wahyu tentang peristiwa masa depan, suatu ketika bersabda:
“Sungguh, kota Konstantinopel akan ditaklukkan, dan sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik bala tentara adalah bala tentaranya”. (H.R. Imam Ahmad dan al Hakim)5 4
Al Harari, Abdullah ibn Muhammad, asy-Syarhu al Qowim.
8
Konstantinopel adalah kota besar yang menjadi pusat pemerintahan bangsa nasrani dan sudah ada jauh sebelum Nabi Muhammad diutus. Tembok tebal nan tinggi yang mengelilingi kota itu menjadi lambang kekuatan konstantinopel. Sejarah telah mencatat bahwa para pemimpin Islam berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan kemuliaan ini sebagaimana yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah dalam hadits di atas. Pertama kali yang melakukan penyerangan terhadap kota besar ini adalah Yazid ibn Mu’awiyyah6 di awal dinasti Bani Umayyah. Di bawah laskarnya terdapat para pembesar sahabat termasuk Abu Ayyub al Anshary yang kemudian wafat dan dimakamkan di Istanbul. 7 Sabda Nabi Muhammad ini menjadi pemacu motivasi tersendiri bagi para generasi setelahnya. Mereka berlomba-lomba untuk bisa menjadi sosok idaman yang dijanjikan oleh Rasulullah. Berikut penjabarannya: Pertama, Nabi Muhammad adalah makhluk pilihan yang diutus oleh Allah untuk mengajak kaumnya menuju kebenaran. Salah satu daya tarik seorang penyeru kebenaran adalah dilengkapi dengan berbagai perangai baik yang patut untuk dicontoh. Salah satunya adalah kejujuran (ash-shidq). Jadi mustahil Allah subhanahu wata'ala mengutus pembohong untuk menjadi nabi. Karena kebohongan itu bertolak belakang dengan pangkat kenabian. Seorang nabi tidak akan berbohong, sebelum dan setelah diangkat menjadi nabi. Karena sudah mendapat petunjuk sebelumnya dan yang terucap dari lisannya adalah 5
Imam Ahmad, Musnad Ahmad, Musnad: al Kufiyyin, Hadits: Bisyr al Khotsa’mi. dan Al Hakim, Al Mustadrak, Kitab: al Fitan wa al Malahim. 6 Wafat pada 64 H. Penguasa kedua Dinasti Umayyah, sepeninggal ayahnya. Ahmad Zaini Dahlan, al Jadaawil al Mardhiyyah. 7 Abu Ayyub al Anshari adalah seorang sahabat yang rumahnya pernah disinggahi oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam ketika melakukan hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar ash-Shiddiq. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam melakukan hijrah ke Madinah adalah atas perintah Allah buk an karena takut musuh. Penduduk Madinah menyambut baik perihal kabar ini dan mereka setia menunggu kedatangan kekasih Allah dengan dengan harap-harap cemas dan penuh kerinduan. Mereka bahkan rela berada di bawah terik matahari demi bisa melihat kedatangan insan pilihan. Cukup lama kaum Anshar ini menunggu, namun Rasulullah belum juga menampakkan diri sehingga mereka berniat untuk kembali ke rumah masing-masing. Tiba tiba seorang yang ikut berpartisipasi berteriak dari atas pohon bahwa Rasulullah telah tiba. Saat itu pula penduduk Madinah melantunkan Sholawat tholaal badru alayna. Mereka saling berebut untuk bisa membawa Rasulullah singgah ke rumah mereka. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam waktu itu masih berada di atas onta. Akhirnya beliau bersabda: ”Biarkanlah, dia (onta) sudah diperintahkan (oleh Allah)”. Secara perlahan onta itu berjalan menuju rumah salah satu dari kaum Anshar. Masing-masing berharap onta itu berhenti di halaman rumahnya. Akan tetapi Allah telah memilih rumah Abu Ayyub al Anshari sebagai tempat bersinggahnya Nabi akhir zaman. Akhirnya onta tersebut berhenti di depan rumah Abu Ayyub, pertanda bahwa rumah itulah yang akan disinggahi oleh Rasulullah. Ibnu Rajab, Fathu al Bari fi Syarh shohih al Bukhari.
9
bersumber dari wahyu Allah subhanahu wata'ala. Karena kebohongan mustahil bagi seorang nabi, karena akan menimbulkan kebingungan di kalangan umat. Akan sulit dibedakan antara kebohongan dan kejujuran. Kesimpulannya, ketika Nabi Muhammad telah bersabda bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan, semata-mata itu adalah wahyu Allah yang pasti akan terwujud. Ditambah lagi dalam nash permulaan hadits telah dilengkapi dengan “lam taukid” dan ”nun taukid” yang sama-sama berfungsi menguatkan makna. Kedua, kata ”ni'ma” mengandung pujian bagi panglima perang dan bala tentaranya yang kelak mampu menaklukkan Konstantinopel dari tangan kaum salibis. Catatan penting, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam secara tidak langsung memberikan dorongan spiritual untuk semua panglima perang yang hidup setelahnya agar mendapatkan predikat panglima terbaik. Beliau merahasiakan sosok yang begitu istimewa ini. Hal inipun memacu semangat para panglima perang untuk membuktikan sabda Rasulullah di atas. Tentunya setiap orang ingin mendedikasikan dirinya semaksimal mungkin sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Sebagai seorang penguasa, khalifah, raja atau panglima perang tentu mendambakan untuk bisa menorehkan prestasi gemilang yang manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh rakyat. Apalagi jika prestasi itu telah dijanjikan oleh Ras ulullah sallallahu ‘alaihi wasallam. Akhirnya, keperkasaan Konstantinopel bertekuk lutut pada tahun 857 H. di bawah tangan seorang sultan yang dikenal dengan Muhammad al Fatih, yang waktu itu masih berusia sangat belia yaitu sekitar dua puluh tahun. Artinya, 800 tahun sebelum terjadinya peristiwa besar ini, Rasulullah telah memprediksikan akan muncul pemuda tangguh yang mengharumkan Islam dengan bala tentara terbaik. Dia adalah Sultan Muhammad al Fatih yang beraqidah sunni ala al Maturidi. Seandainya keyakinan yang dianut oleh Muhammad al Fatih adalah keliru, maka tentu dia tak akan memperoleh prediket mulia ini. Karena Rasulullah tidak akan memuji siapapun yang aqidahnya berseberangan dengan aqi dah para nabi yang ia bawa. Ini sekaligus bukti kongkrit bahwa Ahlussunnahlah golongan yang selamat yang dimaksud oleh Nabi. B. Sholahuddin al Ayyubi, kemapanan akidah sebagai benteng stabilitas negara Panglima perang Sultan Sholahuddin al Ayyubi dilahirkan pada tahun 536 H. di Baghdad selatan, Iraq. Ayahnya adalah seorang gubernur kota Madinah waktu itu. Sholahuddin al 10
Ayyubi juga pernah singgah sejenak di kota Belbeck Lebanon untuk mengikuti sang ayah yang ditunjuk untuk menjadi gubernur meskipun hanya sebentar. Kemudian ia menetap di Damaskus Suriah hingga meninggal pada tahun 589 H. pada usia 57 tahun. Karir Sultan Sholahuddin diawali ketika ia ditunjuk untuk menjadi komandan prajurit yang berpusatkan di Damaskus di zaman Nuruddin Zanki8. Nuruddin Zanki yang saat itu menjadi kepala negara lambat laun semakin tertarik dengan Sholahuddin muda yang memiliki karakter pemimpin dan jiwa pemberani. Sehingga ketika Nuruddin Zanki wafat pada tahun 569 H. Sholahuddin al Ayyubi mewarisi tahta dengan menguasai mesir dan seluruh negeri Syam (mencakup Lebanon, Suriah, Palestina dan Jordania). Kisah heroik di balik pembebasan Palestina dari cengkeraman kaum salibis menjadi prestasi terbaik yang ditulis oleh tinta emas sejarah. Hal itu terjadi pada tahun 583 H. tepat pada hari Jumat. Seketika itu pula suara adzan menggema di bumi Palestina yang kemudian dilanjutkan dengan sholat Jumat untuk pertama kali di al Masjid al Aqsha. Namun pernahkah kita berfikir rahasia di balik ini semua, sehingga membuat Sholahuddin meraih prestasi super gemilang dan menjadi penakluk yang paling disegani oleh lawan di zamannya. Di samping ia adalah tokoh politik ulung yang menolak segala bentuk suap dan tirani, Sultan Sholahuddin al Ayyubi adalah sosok pemimpin yang religious. Beliau tepat waktu dalam menjalankan sholat secara berjamaah, mencintai ulama, seorang ahli fikih dan memiliki dasar theologi beragama yang kuat. Hal ini bisa dilihat dari kebijakankebijakannya dalam membangun madrasah, masjid dan pusat-pusat kajian Islam lainnya. Seorang ulama yang hidup di zamannya bernama Muhammad bin Hibatillah al Barmakki9 pernah mengarang sebuah qasidah bertemakan tauhid ahlussunah yang kemudian beliau hadiahkan kepada Sultan Sholahuddin al Ayyubi. Beliau sangat gembira dengan hadiah ini dan mengapresiasi dengan sangat baik, bahkan memerintahkan agar
8
Raja Adil, wafat pada 596 H. dari dinasti Zengi, penguasa Aleppo, Tripoli, dan Mosul. As -Suyuthi, Husnu al Muhadharah. 9 Pakar fiqih dan theology, wafat pada 599 H. Tajjuddin as -Subki, Thabaqaat asy-Syafi’iyyah.
11
karangan tersebut diajarkan di semua sekolah dan madrasah yang ada saat itu. Qasidah ini kemudian di kenal dengan "al Aqidah ash Sholahiyyah"10. 4. Pembinaan Mental dan Spiritualitas Sebagai Kunci Sukses Pasukan GARUDA TNI UNIFIL. A. Penyediaan Tempat Ibadah Demi kelancaran kegiatan rohani dan pembinaan mental prajurit maka pemenuhan sarana tempat seperti masjid menjadi hal yang penting. Bapak Kolonel Kav Jala Argananto, M.A. (Komandan Kontingen Garuda TNI UNIFIL 2015-2016) pernah menyampaikan: "Masjid adalah baitullah (rumah yang dimuliakan) Allah subhanahu wata'ala, yang di dalamnya ada ketenangan, sekaligus semangat yang jadi penguat karakter, dan pembangkit motivasi prajurit". Kontingen Garuda TNI UNIFIL Memanfaatkan rubb hall (bangunan semi permanen yang disediakan UNIFIL) sebagai sarana ibadah bersama kontingen lain yang beragama Islam. Setiap Kontingen sesuai dengan MoU yang ada, memang tidak diperkenankan untuk membuat bangunan permanen, sesuai dengan misi UNIFIL yang juga tidak bersifat permanen. Sehingga mereka menggunakan rubb hall sebagai pusat kegiatan-kegiatan rohani Islam yang dilaksanakan secara rutin dan berkala. Para prajurit sangat memperhatikan dan merawat sarana ibadah yang ada. Hal ini bisa dilihat dari fasilitas serta kelengkapan yang menunjang kegiatan ibadah. Seperti tempat wudlu yang bersih, ruang sholat yang luas dan nyaman, rak beserta al quran dan buku-buku agama di dalamnya. Bahkan di dalam kapal perang sekalipun juga disediakan sarana ibadah musholla besar yang terletak di dek kapal perang.
10
Kitab ini adalah kumpulan bait-bait yang mengandung mutiara aqidah ahlussunnah, di antaranya adala h baitbait berikut:
“Dan pencipta alam tidak membutuhkan tempat, Maha suci Allah dari serupa (dengan makhluk-Nya), (Allah) ada dan tidak ada tempat, dan sekarang (setelah tercipta tempat) Hukum (tentang) Allah tidak berubah (Ia tetap ada tanpa tempat), Maha suci Allah dari (butuh pada) tempat dan maha agung dan maha mulia, (Ia maha suci) dari perubahan zaman”
12
B. Kegiatan Keagamaan Secara keseluruhan, kegiatan ini terbagi menjadi 4 bagian: 1. Kegiatan Harian a. Sholat Lima Waktu Secara Berjamaah. Sebagai seorang muslim yang taat kepada Allah subhanahu wata'ala tentu tidak akan meninggalkan perintah-Nya. Apalagi yang bersifat wajib yaitu berpahala jika dikerjakan dan berdosa jika ditinggalkan. Sholat lima waktu adalah satu perkara yang agung dalam Islam yang wajib diketahui oleh setiap muslim dan kemudian diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Seorang hamba yang loyal terhadap perintah agama bisa dilihat dari seberapa kuat konsistensinya dalam menjalankan sholat lima waktu. Jika sholatnya baik, maka hal itu akan menjalar pada perilaku keseharian yang baik pula. Bahkan, Sholat merupakan tiang agama yang mana tanpa tiang ini dapat menimbulkan keruntuhan agama. Hal ini disebabkan bahwa sholat adalah kegiatan ibadah yang multi fungsi, dalam arti bukan hanya sekedar mengais pahala saja. Tapi dari sholat inilah syiar atau cahaya Islam semakin bersinar. Apalagi jika dilakukan secara kolektif (berjamaah), maka akan mendapatkan faedah yang lebih banyak. Di antaranya adalah: 1. Menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab sebagai seorang muslim terhadap perintah Allah subhanahu wata'ala. 2. Mempererat tali persaudaraan sesama muslim. 3. Menampakkan syiar Islam yang dengannya mampu menarik perhatian orang di luar Islam sehingga tertarik untuk mengenal Islam. 4. Meneguhkan kembali garis komando antara pemimpin dan prajurit, karena jamaah terdiri dari satu imam yang memimpin prosesi sholat dan makmum yang harus taat dan mengikuti setiap pergerakan imam. 5. Meningkatkan kepercayaan diri di hadapan pemeluk agama lain. Karena Islam adalah agama yang bersatu dan kokoh. Bahkan dalam hal beribadah pun dianjurkan untuk tetap berjamaah. Sholat menempati posisi kedua setelah syahadat sebagaimana dalam sabda Nabi, itu artinya sholat adalah ibadah fisik yang paling tinggi derajatnya di antara ibadah lain. Bahkan 13
dalam pertempuran sekalipun, seorang muslim tidak boleh meninggalkan sholat. Oleh karenanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan tata cara sholat khouf (sholat dalam keadaan darurat) dan tetap menganjurkan untuk dilakukan secara berjamaah. Ini menunjukkan bahwa Islam memberikan perhatian khusus bagi sholat lima waktu dibandingkan dengan ibadah yang lain. Pasukan Garuda TNI UNIFIL memiliki perhatian yang luar biasa terhadap hal ini, khususnya
sholat subuh. Adalah bapak Kolonel Kav Jala Argananto, M.A. (Komandan
Kontingen Garuda TNI UNIFIL 2015-2016), alumni pasca sarjana Universitas Lancaster, Inggris ini memiliki kepribadian yang tegas, disiplin militer tidak hanya beliau terapkan di lapangan saja, bahkan dalam mendirikan sholatpun beliau sangat disiplin. Maka tidak heran, jika beliau menganjurkan seluruh prajurit untuk bangun pagi dan melaksanakan sholat subuh secara berjamaah di Masjid Sudirman kawasan Indonesian Compound Green Hill UNIFIL HQ Naqoura. Selain itu, waktu pagi adalah waktu yang berkah, bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadistnya mendoakan keberkahan bagi ummatnya yang bangun di pagi hari. 2. Kegiatan mingguan a. Pengajian. Sebagai seorang prajurit, hidup dalam tekanan dan dinamika adalah hal yang biasa. Namun tetap memerlukan penyeimbang supaya stabilitas mental dan kondisi spiritual tetap terjaga. Karena resiko yang bisa kapan saja dihadapi oleh para prajurit Kontingen Garuda TNI UNIFIL. Untuk menangani hal ini, komandan Kontingen Garuda TNI UNIFIL dan staf pembinaan mental, melakukan inovasi berupa pengajian mingguan. Kegiatan ini dimaksudkan agar para prajurit tetap dalam kondisi yang baik secara rohani dan spiritual. b. Pembacaan Surat Yasin dan Asmaul Husna. Kegiatan tidak hanya berhenti disini saja, namun juga diisi dengan pembacaan yasin setiap malam jumat sebagaimana tradisi kaum ahlussunnah di nusantara, dan pembacaan qasidah asmaul husna.
14
c. Pembacaan Maulid al Barjanzi. 11 3. Kegiatan tahunan Salah satu sarana untuk meningkatkan spirit keislaman di kalangan para prajurit Kontingen Garuda TNI UNIFIL adalah dengan menyelenggarakan peringatan hari besar Islam. Kegiatan ini dilakukan secara kondisional sesuai dengan momentum yang ada. Berikut kegiatan PHBI yang rutin dilakukan setiap tahun: a. Sholat Idul Fitri
b. Sholat idul Adha c. Peringatan Isra Miraj12 d. Peringatan maulid Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam.13 e. Puasa Ramadhan f. Sholat tarawih secara berjamaah
Hasil dari kegiatan ini adalah tertancapnya ruh keislaman yang begitu kuat di kalangan prajurit TNI yg bertugas pada misi UNIFIL. Sehingga tidak kalah dengan hari besar nasional diselenggarakan secara meriah. Karena nasionalisme yang tinggi dan spirit keIslaman yang
11
Kitab ini dikarang oleh Muhammad ibn Rasul, berisi puji-pujian untuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
12
Peringatan Isra Miraj adalah kegiatan yang rutin diadakan oleh umat muslim di Indonesi a dalam rangka
mengingat kembali peristiwa besar yang menjadi mukjizat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Kegiatan ini banyak dilakukan di masjid, musholla, madrasah, pondok pesantren bahkan lapangan. Selama kegiatan ini masih dalam koridor yang dibenarkan oleh syara maka ia adalah amalan terpuji. Meskipun tidak pernah dipercontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Hal ini selaras dengan firman Allah:
"Dan lakukanlah kebaikan" (Q.S. Al Hajj : 77). 13
Dalam hadist riwayat Imam Muslim dijelaskan, ketika Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam ditanya mengenai puasa hari senin yang ia kerjakan. Beliau menjawab “itu adalah hari di mana aku dilahirkan“. Dan ungkapan rasa syukur tidak hanya diekspresikan dengan berpuasa. Beragam cara seperti perayaan maulid nabi yang dirayakan oleh ummat muslim di seluruh dunia dan hal tersebut juga dinilai baik oleh para ulama, tak seorangpun di antara mereka yang membantah dan memberikan fatwa haram. Baik itu dengan menyelenggarakan majlis pengajian, pembacaan sirah nabawiyah, puji-pujian atau kegiatan sejenis.
15
kuat adalah dua paduan penting yang menghantarkan para prajurit ini sukses melaksanakan misi di tanah yang sarat sengketa ini. 4. Kegiatan yang bersifat kondisional. Kegiatan ini tidak dibatasi oleh waktu tertentu, melainkan tumbuh dari keinginan dan kreativitas para prajurit untuk lebih menampakkan semangat sebagai seorang muslim yang bermanfaat. Di antaranya adalah: a. Tadarrus al Quran Fakta mengejutkan penulis temukan dari awak kapal perang milik TNI AL yang bertugas di perairan Lebanon, KRI Bung Tomo. Di tengah-tengah kesibukan awak kapal dalam melawan kerasnya hantaman ombak laut dan ancaman dari serangan musuh. Kapal tempur yang dipimpin oleh bapak kolonel Yayan Sofiyan ini sukses menghatamkan al Quran sebanyak tiga kali selama perjalanan. Beliau menceritakan bagaimana proses berlayar dari indonesia menuju Lebanon yang memakan waktu kurang lebih 3 bulan. Komandan yang juga pernah menjadi ketua tim evakuasi kecelakaan pesawat Air Asia ini bertugas sebagai Komandan Satgas Maritim dalam naungan Kontingen Garuda TNI UNIFIL yang beroperasi di sektor keamanan perbatasan laut Lebanon Israel. b. Seni Rebana dan Qasidah.
16
Kesimpulan dan Penutup
Markas UNIFIL memang bukan pondok pesantren yang setiap harinya dipenuhi dengan kegiatan kegiatan keagamaan. Karena masing-masing orang dituntut untuk profesional terhadap bidang tugasnya. Meskipun demikian, para prajurit Kontingen Garuda TNI UNIFIL tetap teguh dalam menjalankan dan mendirikan perintah perintah agama, tidak hanya yang bersifat wajib saja bahkan yang sunnah juga dilaksanakan. Konsistensi ini yang menjadikan pasukan Garuda TNI UNIFIL disegani oleh kontingen dari negara-negara lain. Bahkan masyarakat sekitar pun merasa nyaman untuk berbaur dengan Kontingen dari Indonesia. Disamping memiliki kelebihan dalam berinteraksi dengan lingkungan, Prajurit Kontingen Garuda TNI UNIFIL juga memiliki sisi religius yang kuat sehingga hal itu terpancar dalam aktifitas sehari-hari sebagai pasukan perdamaian dunia. Mereka tidak hanya militan dalam tugas kemiliteran akan tetapi juga militan dalam beribadah.
17
Referensi
Secara garis besar, bahan yang penulis jadikan referensi terbagi menjadi tiga: a. Wawancara : 1. Bapak Kolonel Kav Jala Argananto, M.A. (Komandan Kontingen Garuda TNI UNIFIL ) 2. Bapak Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan (Komandan Satgas Matirim Kontingen Garuda TNI UNIFIL) 3. Sersan Kepala Didik Muktiyanto, S.Kom, M.M, (Military Assistant dari Komandan Kontingen Garuda TNI UNIFIL). b. Buku, di antaranya: 1. Abdullah ibn Muhammad al Harari, asy-Syarhu al Qowim. 2. Ahmad ibn Hanbal, Musnad Ahmad. 3. Ahmad Zaini Dahlan, al Jadawil al Mardliyyah. 4. Al Hakim, al Mustadrak. 5. As-Suyuti, Husn al Muhadharah. 6. Ibnu Khallikan, Wafayat al ‘Ayaan. 7. Ibnu Rajab, Fathu al Bari. 8. Tajjuddin as-Subki, Thabaqaat asy-Syafi’iyyah. c. Observasi Lingkungan. 1. Tertanggal 17 Agustus 2015 di markas Indobatt (Indonesian Battalion) Lebanon Selatan. 2. Tahun 2014 di KRI Trans Kaisepo yang bersandar di pelabuhan laut Beirut. d. Lainnya. 1. Wikipedia, the Free Encyclopedia.
18
Kolom Testimoni “As I was about to return to Jakarta at the airport from Beirut on March 2015, I saw two soldiers approaching me in their uniform; the United Nations emblem on one arm, and the Indonesian flag on the other. I was immensely proud to see soldiers of our nation being assigned on foreign soil, defending the goodwill of humanity. Indonesian soldiers are the largest contributors in number to the United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Indonesia is a country that believes in God, and its soldiers are His faithful servants. In the words of ‘Abdu’l-Bahá, “God is the helper of those souls whose aim is to serve humanity and whose efforts and endeavours are devoted to the good and betterment of all mankind.” Therefore, their righteous cause to serve one’s country and humanity as a whole whilst simultaneously believing in the Almighty is a blessing and honor that only few could have. I salute our men here in Lebanon who, despite being away from home, remain steadfast in their faith to God and fight for just and noble cause to serve His creations.”
Muhammad Pasha – Mahasiswa American University of Beirut Sekretaris PPI Lebanon 2016/17
“Kami sangat berkesan dan bangga atas bergabungnya pas ukan Indonesia di UNIFIL, karena kami sebagai warga Indonesia bisa lebih dikenal dengan baik. Harapan kami semoga pasukan Indonesia di UNIFIL tetap bisa menjaga perdamaian dan menjalankan tugas dengan baik, serta selalu menjalin hubungan dengan kami para mahasiswa Indonesia di Lebanon dalam berbagai hal, sehingga kami bisa ikut serta membangun Indonesia ke depannya.”
Nur Hamid Soleh – Mahasiswa Beirut Islamic University Ketua Demisioner PPI Lebanon 2015/16
19
Tentang Penulis
Lukmanul Hakim Jamiel Al Syarwi Lc, Lahir di jepara pada 30 Maret 1989. Dari pasangan Al Marhum KH. Abdul Jamiel Al Syarwi (pendiri pondok Jepara
pesantren Jawa
Tengah)
AlHaromain dan
Hj.
Masyfua'tun Zulaikhah. Mengenyam pendidikan di beberapa pesantren ternama seperti Pondok Pesantren Tahfidz Darul Furqan Kudus (2005) yang diasuh oleh Almarhum KH. Abdul Qadir, Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin kudus (2007) yang diasuh oleh Almarhum KH. Ma’ruf Irsyad, dan Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri
(2011) yang diasuh oleh KH. Nurul Huda Djazuli.
Menyelesaikan pendidikan s1 jurusan Aqidah dan Filsafat di Global Universty Beirut Lebanon (2015) dan saat ini sedang menempuh program s2 di jurusan dan universitas yang sama. Pernah menjadi delegasi Perhimpunan Pelajar Indonesia di Lebanon dalam Simposium Internasional di Singapura tahun 2015. Aktif menulis di sejumlah media berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah. Karya perdananya berjudul "Ahlussunnah Wal Jama’ah, studi komprehensif atas teologi al Asy'ari dan al Maturidi". Saat ini menjadi Katib ‘Amm PCINU Lebanon sekaligus dewan pembina di yayasan Pondok Pesantren Al Haromain Jepara. Email:
[email protected], Facebook: Lukman Hakim Jamiel.
20