JURNAL
HUBUNGAN KEPRIBADIAN INTROVERT DENGAN KOMUNIKASI VERBAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KADEMANGAN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 The Correlation Between Introverted Personality and Verbal Communication Of Eleventh Grade Students Of SMAN 1 Kademangan Blitar In The Academic Year 2016/2017
Oleh: CHOIROTU ZUBAIDAH 12.1.01.01.0297
Dibimbing oleh : 1. Drs. Setya Adi Sancaya, M. Pd. 2. Laelatul Arofah, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
CHOIROTU ZUBAIDAH| 12.1.01.01.0297 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN KEPRIBADIAN INTROVERT DENGAN KOMUNIKASI VERBAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KADEMANGAN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 CHOIROTU ZUBAIDAH 12.1.01.01.0297 FakKeguruan Ilmu Pendidikan – Prodi Bimbingan dan Konseling
[email protected] Drs. Setya Adi Sancaya, M. Pd. dan Laelatul Arofah, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengalaman yang ada dilapangan bahwa kepribadian seseorang ada dua yaitu kepribadian introvert dan ekstrovert dari kedua kepribadian tersebut secara umum berpengaruh dengan komunikasinya. Dimana komunikasi setiap siswa itu berbeda-beda yaitu komunikasi yang baik, cukup dan kurang. Permasalahan penelitian ini apakah ada hubungan kepribadian introvert dengan komunikasi siswa?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kepribadian introvert dengan komunikasi verbal siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar?. Dalam penelitian ini variabel bebasnya (X) kepribadian introvert dan variabel terikatnya (Y) komunikasi verbal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian korelasi dengan subyek penelitian siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar. Populasi penelitian ini kelas XI sebanyak 311 siswa. Dari populasi itu diambil sampel sebanyak 35 responden. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, pengumpulan data dengan menggunakan daftar pernyataan yang berstruktur dan diajukan kepada responden. Kuesioner yang diajukan kepada responten telah di uji coba dan hasilnya 20 item valid dan reliabel sedangkan 10 tidak valid dan tidak reliable untuk kuesioner kepribadian introvert, sedangkan untuk kuesioner komunikasi verbalnya 21 valid dan reliable dan 9 tidak valid dan tidak reliabel. Teknik analisis data yag digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis analisis product moment. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara kepribadian introvert dengan komunikasi verbal. Hasil dari perhitungan memperoleh r hitung -0,470 > r tabel 0,334 taraf signifikansi 0,05. Artinya apabila siswa yang berkepribadian introvertnya tinggi maka komunikasi verbalnya rendah, sedangkan siswa yang berkepribadian introvertnya rendah maka komunikasi verbalnya tinggi. KATA KUNCI : kepribadian introvert, komunikasi verbal.
CHOIROTU ZUBAIDAH| 12.1.01.01.0297 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan tepat atau sesuai dengan harapan.
A. PENDAHULUAN Dalam
sehari-hari
Selain itu siswa tidak dapat menempatkan
untuk
komunikasi verbal dan komunikasi non
berkomunikasi dengan individu lain, jika
verbal yang tidak sesuai dengan suasana
tidak berkomunikasi maka akan sangat
dalam
kesulitan
verbal disebut juga dengan istilah bahasa.
manusia
kehidupan selalu
dituntut
menyesuaikan
diri
dengan
berkomunikasinya.
Komunikasi
lingkungan. Komunikasi merupakan alat
Menurut Mulyana (2010: 260-261)
yang dapat mempersatukan individu yang
Bahasa dapat didefinisikan sabagai berikut:
satu dengan individu lainnya, dengan
Bahasa
berkomunikasi
dengan aturan untuk mengkombinasikan
individu
mendapatkan
semua informasi yang diperlukan.
sebagai
seperangkat
simbol,
simbol-simbol tersebut, yang digunakan
Menurut Bernard dan Gary A.
dan dipahami suatu komunitas. Bahasa
(dalam Mulyana, 2010: 68) komunikasi
verbal adalah sarana untuk menyatakan
diartikan sebagai berikut: Komunikasi:
pikiran, perasaan, dan maksud lain.
transmisi informasi, gangguan, emosi, ketrampilan, menggunakan
dan
sebagainya,
Kemampuan
siswa
dalam
dengan
berkomunikasi tentu tidak begitu saja
simbol-simbol—kata-kata,
dimiliki. Banyak faktor yang memengaruhi
gambar, figur, grafik, dan sebagainya.
kemampuan berkomunikasi seseorang, bisa
Tindakan atau proses transmisi itulah
faktor dari luar diri siswa
maupun dari
yang biasanya disebut komunikasi. Saat
dalam diri siswa itu sendiri. Faktor luar
berkomunikasi individu dituntut untuk
siswa yang dimaksud adalah lingkungan
menggunakan
baik
tempat tinggal siswa sedangkan faktor
karena komunikasi yang baik merupakan
yang dimaksud faktor dalam diri siswa
faktor
dalam
salah satunya ialah kepribadian. Berbagai
kehidupan sehari-hari. Seseorang yang
studi telah menegaskan bahwa manusia
gagal biasanya disebabkan karena gagal
dilahirkan dengan kepribadian berbeda-
dalam berkomunikasi. Kegagalan dalam
beda
berkomunikasi
disini
bagaimana cara mereka berkomunikasi
tepat
dengan dunia disekeliling mereka.
adalah
yang
komunikasi
sangat
yang
individu
yang
penting
dimaksud
yang
kurang
menempatkan atau mengucapkan kata-kata saat
berkomunikasi
yang
yang
sangat
memengaruhi
Menurut Hall & Lindzey (dalam
seharusnya
Yusuf LN, Syamsu & Nurihsan 2008: 3)
diungkapkan tapi tidak diungkapkan, apa
mengemukakan bahwa secara populer,
yang ada dipikirannya tidak tersampaikan
kepribadian
CHOIROTU ZUBAIDAH| 12.1.01.01.0297 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
dapat
diartikan
sebagai
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berikut: (1) keterampilan atau kecakapan
dengan lingkungan sekitar dan sebagian
sosial (social skill), dan (2) kesan yang
siswa lainnya yang memiliki kepribadian
paling
ditunjukkan
introvert tidak terlalu tertutup, cukup
seseorang terhadap orang lain (seperti
memiliki kepercayaan diri yang tinggi,
seseorang
tidak mudah menyerah dan mudah bergaul
menonjol,
yang
yang
dikesankan
sebagai
seseorang yang agresif atau pendiam).
dengan lingkungan sekitar hanya saja
Kepribadian siswa yang agresif bisa disebut dengan jenis kepribadian ekstrovert sedangkan siswa
yang pendiam bisa
siswa
yang
seperti
ini
biasanya
memberikan batasan-batasan. Batasan-batasan
disini
yang
disebut dengan jenis kepribadian introvert.
dimaksud
adalah
dimana
siswa
Siswa yang memiliki kepribadian introvert
memberikan
semua
informasi
tentang
biasanya
dalam
dirinya kepada siswa lain yang dianggap
berkomunikasi secara verbal, yang di
kurang sangat penting atau bersifat pribadi.
maksud kesulitan dalam berkomunikasi
Sangat berbeda jauh dengan siswa yang
verbal adalah mengungkapkan apa yang
introvertnya sangat kuat, siswa yang
ada
seperti ini benar-benar tertutup dan tidak
di
akan
dalam
Suryabrata
kesulitan
isi
162)
Menurut yang
memberitahukan batasan-batasan kepada
penyelesaiannya dengan
semua orang, namun hanya mempercayai
dunia luar kurang baik; jiwanya tertutup,
satu atau dua orang yang sangat dipercaya.
sukar bergaul, sukar berhubungan dengan
Menurut Jung (dalam Budiraharjo, 1997:
orang lain, kurang dapat menarik hati
49) menegaskan bahwa tidak ada orang
orang lain, penyesuaian dengan batinnya
yang murni ekstrovert atau introvert.
baik.
Setiap
introvert itu
(2010:
hatinya.
orang
orang
memiliki
kedua
sifat
Siswa yang berkepribadian introvert
ekstrovert dan introvert dalam dirinya, dan
yaitu tertutup dan kurangnya atau sulit
kedua faktor tersebut mengandung variasi
bergaul dengan orang lain atau lingkungan
yang kompleks.
sekitar yang mengakibatkan orang lain
Fenomena yang ada saat ini adalah
susah mengerti tentang keadaannya dan
saat siswa yang berkepribadian introvert
tidak semua orang dapat mengerti dan
sangat kuat, bertemu dengan siswa lain
memahami siswa yang introvert. Sebagian
maka siswa tersebut akan berdiam diri
siswa yang kepribadian introvert tertutup,
tidak berkomunikasi. Saat siswa lain
biasanya kurang memiliki kepercayaan diri
mengajak berkomunikasi siswa tersebut
yang tinggi, pesimis dan sulit bergaul
hanya menjawab seperlunya saja atau
CHOIROTU ZUBAIDAH| 12.1.01.01.0297 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
hanya
menjawab
pertanyaan
oleh
lain
diberikan
siswa
yang
instrumen penelitian, analisis data bersifat
tersebut.
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
Fenomena lainnya adalah siswa yang
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
berkepribadian introvert yang memberikan batasan-batasan, pada saat siswa lain mengajak
komunikasi,
menjawab
pertanyaan
siswa dan
tersebut kemudian
menanyakan balik dari pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain tersebut. Jika antara siswa tersebut terjadi komunikasi maka
kedua
siswa
mendapatkan masing
tersebut
informasi
siswa
dari
masing–
Kademangan Blitar berjumlah 311 siswa. Menurut Sugiyono (2013; 61) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek
yang
mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut
Sugiyono
(2013;
62)
Siswa
yang
introvert
saat
―Sampel adalah bagian dari jumlah dan
memiliki masalah, orang lain akan sangat
karakteristik yang dimiliki oleh populasi‖.
kesulitan memberikan bantuan karena
Dalam
siswa tersebut cenderung menutup diri
dilakukan oleh peneliti adalah Sampling
selain itu sulitnya mengungkapkan isi
Purposive. Menurut Sugiyono (2013; 68)
hatinya, karena kurangnya keterbukaan
sampling
dari
penentuan sampel dengan pertimbangan
memiliki
tersebut.
akan
Populasi kelas XI SMA Negeri 1
kepribadian
siswa
tersebut
dan
kurangnya
penelitian
ini
purposive
sampel
adalah
yang
teknik
tertentu. Sampel diperoleh dari informasi
komunikasi secara verbal.
yang diberikan oleh guru BK sekolah tersebut yang berjumlah 35 siswa.
B. METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang sesuai
Dalam penelitian ini metode yang digunakan
adalah
metode
kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2011: 13) penelitian sebagai
kuantitatif metode
dapat
Metode diartikan
penelitian
yang
dengan apa yang diperlukan oleh peneliti, maka
diperlukan
instrumen.
Menurut
Sugiyono (2011: 146) intrumen penelitian adalah
suatu
alat
yang
digunakan
positivism,
mengukur fenomena alam maupun sosial
digunakan untuk meneliti populasi atau
yang diamati. Instrumen penelitian yang
sampel
pengambilan
digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel pada umumnya dilakukan secara
angket atau kuesioner. Menurut Suprapto
random, pengumpulan data menggunakan
(2013:75)
berdasarkan
pada
tertentu,
firasat
teknik
CHOIROTU ZUBAIDAH| 12.1.01.01.0297 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
kuesioner
adalah
alat
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengumpulan data yang berisi beberapa
dapat menarik hati orang lain, penyesuaian
pernyataan yang harus
dengan batinnya baik.
dijawab oleh
responden. Untuk
Dari hasil penelitian diketahui bahwa menganalisis
data
yang
kepribadian
introvert
sedang
penelitian kuantitatif karena mengolah data
kepribadian introvertnya tinggi itu artinya
untuk menguji hipotesis berbentuk angka
siswa dan siswi tidak tergolong begitu
atau teknik statistik. Setelah pengumpulan
tertutup secara berlebihan namun ada
data,
beberapa yang begitu tertutup. Seperti
yang
diperoleh
kemudian
ada
tergolong
terkumpul, peneliti menggunakan jenis
data
namun
siswa
beberapa
dianalisis dengan menggunakan statistik.
yang
Dalam pengujian hipotesis menggunakan
Budiraharjo,
teknik korelasi product moment.
bahwa tidak ada orang yang murni
memiliki
Berdasarkan analisis data, maka hitung
>r
tabel
yaitu -0,470
> 0,334 sehingga perhitungan signifikan, maka
hipotesis
yang
berbunyi
Jung
(dalam
1997: 49) menegaskan
ekstrovert atau introvert. Setiap orang
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat diketahui r
diungkapkan
yang
kedua
sifat
ekstrovert
dan
introvert dalam dirinya, dan kedua faktor tersebut
mengandung
variasi
yang
kompleks.
―ada
hubungan negatif kepribadian introvert dangan komunikasi verbal siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kademangan Blitar tahun pelajaran 2016/2017‖ diterima.
Menurut Mulyana (2010: 260-261) Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam
Menurut Suryabrata (2010: 162)
kategori pesan verbal disengaja, yaitu
Orang introvert terutama di pengaruhi oleh
usaha-usaha yang dilakukan secara sadar
dunia subyektif, yaitu dunia di dalam
untuk berhubungan dengan orang lain
dirinya
terutama
secara lisan. Suatu sistem kode verbal
tertuju kedalam; pikiran, perasaan, serta
disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan
tindakan-tindakan terutama di tentukan
sabagai seperangkat simbol, dengan aturan
oleh
subyektif.
untuk mengkombinasikan simbol-simbol
Penyelesaiannya dengan dunia luar kurang
tersebut, yang digunakan dan dipahami
baik; jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar
suatu komunitas. Bahasa verbal adalah
berhubungan dengan orang lain, kurang
sarana
sendiri. Orientasinya
faktor-faktor
CHOIROTU ZUBAIDAH| 12.1.01.01.0297 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
untuk
menyatakan
pikiran,
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perasaan, dan maksud lain. Bahasa verbal
dengan komunikasi verbalnya tidak begitu
mengunakan
jauh berbeda.
kata-kata
yang
merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita.
Merujuk ke penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh Farida (2007)
Jika dilihat dari dua pendapat di atas
melakukan penelitian tentang ―Hubungan
tentang kepribadian dan komunikasi verbal
tipe kepribadian ekstrovert dan introvert
itu sangat berkaitan. Kitannya disini
dengan perilaku agresif pada remaja‖.
kepribadian berpengaruh dengan bahasa
Hasil
verbal. Tidak ada kepribadian yang murni,
kepribadian
setiap
dua
melakukkan perilaku agresif dibanding
kepribadian, meski setiap orang memliki
dengan tipe kepribadian introvert. Tetapi
dua kepribadian pasti disetiap kepribadian
karena
mengandung variasi yang kompleks yang
product moment antara tipe kepribadian
mana juga akan memengaruhi komunikasi
ekstrovert dengan perilaku agresif dan
verbanya. Bahasa verbal merupakan sarana
antara tipe kepribadian introvert dengan
menyampaikan pikiran perasaan maksud
perilaku agresif tidak terlalu jauh berbeda
lainnya. Kepribadian introvert yang lebih
hanya terpaut 0.023 antara 0.919 dan 0.896
mendominasi maka dalam penyampaian
maka bisa dikatakan bahwa remaja dengan
pikiran ataupun perasaan akan sedikit sulit.
tipe kepribadian ekstrovert dan introvert
orang
pasti
memiliki
Dilihat dari hasil penelitian diketahui bahwa komunikasi verbal siswa baik
dari
penelitiannya ekstrovert
perbedaan
bahwa lebih
hasil
tipe tinggi
perhitungan
memiliki kecenderungan untuk berperilaku agresif.
beberapa ada yang kurang baik atau cukup
Sujud,
Arba'ie
dkk.
(2007).
meskipun ada. Itu artinya siswa siswinya
Melakukan penelitian tentang ―Bahasa
sudah mampu berkomunikasi dengan baik.
Verbal dan Non-verbal Sebagai Cerminan
Mampu mengungkapkan perasaan atau
Masyarakat dalam Novel-novel Melayu‖.
menyatakan pikirannya dengan baik. Dari
Variabel bebasnya adalah bahasa verbal
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
dan
siswa kelas XI kepribadian introvertnya
terikatnya adalah cerminan masyarakat
tidak
komunikasi
dalam novel-novel melayu. Hasil dari
verbalnya baik. Hasil yang di dapat dalam
penelitiannya Bahasa sebagai medium
penelitian ini antara kepribadian introvert
komunikasi tidak hanya terbatas pada
terlalu
tinggi
dan
non-verbal,
sedangkan
variabel
bentuk yang bersifat verbal semata-mata. CHOIROTU ZUBAIDAH| 12.1.01.01.0297 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Namun, pernyataan yang bersifat non-
hasil perhitungan dari analisis data dengan
verbal juga dapat dijadikan saluran untuk
mengunakan korelasi Prodact Moment
melahirkan atau mengekspresi makna dan
dengan hasil bahwa r
pemikiran. Bahkan, gerak-gerik yang dapat
0,334 pada taraf signifikan 0,05 atau
ditafsirkan sebagai pernyataan non-verbal
dengan kata lain ada hubungan antara
mendukung makna dan maksud, antaranya;
kepribadian introvert dengan komunikasi
keterbukaan,
verbal. Penelitian serupa pernah diteliti
kesediaan,
keresahan,
Namun begitu, sama ada pernyataan verbal
penelitian
mahupun non-verbal, pengguna bahasa
Kepribadian
masih terikat dengan lingkungan dan
dengan Perilaku Agresif pada remaja.
faktor-faktor tertentu yang mewajarkan
Penelitian lainnya pernah dilakukan oleh
pernyataan tersebut dilakukan. Oleh itu,
Sujud, Arba’ie dkk (2007) yang melakukan
pernyataan ada yang dilakukan secara
penelitian tentang Bahasa Verbal dan Non-
verbal
dapat
verbal
dalam
dalam Novel-novel Melayu.
digunakan
sebgai
yang
tatacara
memenuhi sifat kehalusan dan kemurnian sesuatu
bahasa
serta
Sesungguhnya,
budaya.
dalam
menjalin
tentang
yang
tabel
oleh
non-verbal
(2007)
-0,470 > r
keyakinan diri hubungan, dan kecurigaan.
atau
Farida
hitung
Hubungan
Ekstrovert
Sebagai
melakukan
dan
Cerminan
Tipe
Introvert
Masyarakat
D. PENUTUP Berdasarkan
rumusan
masalah,
perlu
tujuan penelitian dan hasil analisis data,
dipertimbangkan adalah keintiman dan
maka penelitian ini dapat disimpulkan
keupayaan menghasilkan tindak balas atau
bahwa ada hubungan kepribadian introvert
respons
dengan
komunikasi,
aspek
yang
yang
dapat
memberikan
komunikasi
verbal
siswa.
keselesaan kepada kedua-dua pihak yang
Hubungan antara kepribadian introvert
terlibat dalam interaksi.
dengan komunikasi verbal bersifat negarif. Artinya apabila siswa yang berkepribadian
Dari
hasil
penelitian
disimpulkan
bahwa
siswa
kepribadian
introvertnya
dapat
kelas
tidak
XI
terlalu
tinggi dan komunikasi verbalnya baik. Hasil yang didapat dalam penelitian ini
introvertnya tinggi makan komunikasi verbalnya rendah, sedangkan siswa yang berkepribadian introvertnya rendah maka komunikasi verbalnya tinggi.
dengan
Berdasarkan kesimpulan yang telah
komunikasi verbalnya tidak begitu jauh
dijelaskan di atas, maka saran-saran yang
berbeda.
dapat diajukan sebagai rekomendasi umum
antara
kepribadian
introvert
Hal tersebut dibuktikan pada
CHOIROTU ZUBAIDAH| 12.1.01.01.0297 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu untuk peneliti selanjutnya. Berkaitan dengan adanya korelasi antara kedua variable tersebut, maka perlu diadakan penelitian ditempat yang berbeda agar mengetahui apakah hasil yang didapat
Suprapto. 2013. Metode Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing service). Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Rajawali Pers.
akan sama atau berbeda. E. DAFTAR PUSTAKA
Yusuf LN, Syamsu dan Nurihsan, A Juntika. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Budiraharjo, Paulus. (1997). Mengenal Teori Kepribadian mutakhit. Yogyakarta: Kanisius. Farida, Umi. 2007. Skripsi. Hubungan Tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert dengan Perilaku Agresif pada Remaja (online). Tersedia di http://lib.uinmalang.ac.id/files/thesis/fullchapter /01410048.pdf. di akses pada 13 September 2015. Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (edisi ke empat belas). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sujud, Arba’ie. Che,Ibrahim Saleh & Nik Rafidah Nik Muhamad Affendi. 2007. Bahasa Verbal dan Nonverbal Sebagai Cerminan Masyarakat dalam Novel-novel Melayu. Jurnal Pengjian Melaju, jilid 18: 1-24 (Online). Tersedia: http://www.myjurnal.my/filebank/p ublished_article/24010/Article_1.P DF, diakses 31 Oktober 2016.
CHOIROTU ZUBAIDAH| 12.1.01.01.0297 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 9||