PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN 4 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (SI) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Najmah NIM. E1E212157
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
ii
PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN 4 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh Najmah, H. Ratnadi, H. Muhammad Makki Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini dilator belakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA pada siswa kelas II SDN 4 Cakranegara.Hal ini di sebabkan karena penerapan metode pembelajaran masih belum bervariatif sehingga siswa kurang antusias dalam belajar, dan cenderung tidak memperhatikan penjelasan guru.Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas II SDN 4 Cakranegara dengan penerapan metode outdoor study.Penelitian yang dilakukan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan ,tahap observasi, dan tahap refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Cakranegara dengan jumlah siswa 36 orang, terdiri dari 16 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode outdoor study. Jika dilihat pada siklus I ketuntasan klasikal belajar siswa mencapai 76,47% dengan nilai rata-rata kelas 68,82 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 86,11% dengan nilai rata-rata kelas 75,55. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode outdoor study dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas II SDN 4 Cakranegara Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata-kata Kunci :MetodeOutdoor Study, Hasil Belajar IPA
iii
APPLICATION METHODS TO IMPROVE THE OUTDOOR LEARNING OUTCOMES STUDY CLASS II IPA SDN 4 CAKRANEGARA LESSONS YEAR 2016/2017
BY Najmah, H. Ratnadi, H. Muhammad Makki Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram Email:
[email protected]
ABSTRACT The beckground of this study was the lown of studends achievement in learning science. This is becaused of the grade 2 implimentation of the teaching learning methed was not variatif enough. Concequenthy the studends’ was not interented in learning process and included the teachers explanation. This adversely affects the learning outcomes of students, especially in science subjects. This study aims to improve learning outcomes IPA grade II SDN 4 Cakranegara with the adoption of outdoor study. This research is a classroom action research that consists of two cycles. Each cycle consists of four stages: action planning stage, the stage of implementation, observation and reflection stages. This classroom action research conducted at SDN 4 Cakranegara by the number of students of 36 people, consisting of 16 men and 20 women. These results indicate that an increase in student learning outcomes with the adoption of outdoor study. If seen in the first cycle students learning classical completeness reached 76.47% with an average grade 68.82 and increased in the second cycle into 86.11% with an average grade 75.55. It concluded that the application of outdoor study methods to improve learning outcomes IPA grade II SDN 4 Cakranegara in academic year 2016/2017. Keywords : Outdoor Study Methods, Results Learning IPA
iv
A. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukankepada Ibu Zaitun,guru kelas II SDN 4 Cakranegara,umumya masih dominan menggunakan pola pembelajaran lama. Proses pembelajaran kerap kali dilakukan dengan metode ceramah yang diikuti contoh-contoh soal dan latihan soal. Sedangkan siswa hanya duduk, mendengar, mencatat, menghapal dan mengerjakan soal latihan secara individu ditempat duduknya masingmasing. Kelemahan metode ceramah jika diterapkan secara murni adalah tidak melibatkan anak didik secara aktif dalam proses pembelajaran akibatnya materi tersebut menjadi kurang menarik.Bahkan siswa dalam pembelajaran terkadang tidak mendengarkan guru, terkadang siswaberbicara dengan teman duduknya ketika pelajaran berlangsung.Proses pembelajaran yang demikian,akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar IPA pada kelas II SDN 4 Cakranegara. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian pertama ternyata masih ada siswa yang belum mencapai KKM. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa kelas II pada mata pelajaran IPA,yaitu 67.80. Hasil ulangan tersebut menunjukkan dari 36 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 16 orang dan siswa perempuan 20 orang, 20 siswa mendapatkan nilai kurangdari70, yaitu jumlah tidak tuntas adalah 55,55 % dan 16 siswa mendapatkan nilai 70 keatas,yaitu jumlah ketuntasan klasikal adalah44,44%,dengan KKMyang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaranIPA adalah70.Berarti nilai yang dimiliki siswa jauh dibawah KKM yang telah ditetapkan.Hal ini tidak sejalan dengan ketentuan dari yang mengatakan bahwa ketuntasan klasikal dikatakan tercapai jika dalam kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah tuntas belajarnya, maka ketuntasan klasikal siswa kelas II SDN 4 Cakranegara masih kurang dari yang diharapkan.Dari hasil ulangan di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA masih belum sesuai dengan harapan. Kurangnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, adalah sebagai berikut: (1) pemahaman siswa tentang materi masih kurang, (2) kurangnya minat belajar siswa, (3) kurangnya motivasi dan dukungan dari orang tua, (4) faktor ekonomi keluarga kurang. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah melalui pembelajaran menggunakan metode outdoor study. Penerapan metodeoutdoor studymerupakan suatu cara penguasaan bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung kepada obyek yang akan dipelajari diluar kelas atau lingkungan kehidupan nyata. Dalam metode mengajar di luar kelas (outdoor study) merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat maupun pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar.
1
Vera, (2012:17).Salah satu metode yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, dan Pembelajaran semacam ini mengarah pada aktivitas, kreativitas, dan kekritisan siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.Sehingga pembelajaran yang mereka lakukan akan lebih bermakna dan menyenangkan.Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitiandengan judul: “Penerapan Metode Outdoor StudyUntuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SDN 4Cakranegara Tahun Pelajaran 2016/2017”. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah Penerapan Metode Outdoor Study dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IISDN 4 CakranegaraTahun Pelajaran 2016/2017” ? Untuk mengatasi masalah di atas adalah salah satunya yakni dengan menerapkan Metode Outdoor Study(mengajar anak di luar kelas). Adapun kerangka pemecahan masalah yang dirancang dalam penelitian ini dengan rincian sebagai berikut: (1) Guru mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk menerapkan Metode Outdoor Study (mengajar anak di luar kelas), dengan menyusun RPP dengan baik dan menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. (2) Guru mengajak siswa belajar di luar kelas dengan memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dibahas. Kemudian mengajak siswa melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang sudah ditentukan. (3) Guru meminta masing-masing siswa membawa alat tulis dan buku pelajaran yang akan digunakan dan menugaskan siswa mencatat hal-hal penting yang mereka temukan. (4) Setelah melakukan pengamatan di luar kelas guru mengulas kembali hal yang menjadi objek pengamatan untuk memperjelas pemahaman siswa dan melengkapi informasi yang masih kurang. (5) Dari informasi yang diperoleh siswa melalui pengamatan yang sudah mereka lakukan selama pembelajaran berlangsung di luar kelas, guru memberikan evaluasi pada siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di luar kelas, serta memberikan penilaian pada siswa apakah kegiatan yang sudah dilakukan sudah berhasil atau tidak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN 4 Cakranegara pada mata pelajaran IPA dengan penerapan metode outdoor study Tahun Pelajaran 2016/2017. B. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Purwanto (2000:48), bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam konteks ini, hasil belajar merupakan
2
seperangkat pengetahuan (kognitif), sikap (efektif), dan keterampilan (psikomotor) yang di capai oleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan karakter mata pelajaran yang dipelajarinya. Hasil belajar ini merupakan tahap penilaian terdepan sebagai tahapan pencapaian tujuan kurikuler, tujuan instruksional dan tujuan pendidikan nasional. Hasil pembelajaran ini menggambarkan tingkat kemampuan siswa menyerap materi pembelajaran sesuai dengan standar isi pada masing-masing kompetensi dasar dan memiliki daya tahan yang kuat dan dapat mengubah cara pandang dan perilaku siswa. 2. Metode Outdoor Study Menurut Vera, (2012:16-18); metode outdoor study, adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung kepada obyek yang akan dipelajari yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata (lingkungan sekolah).Metode mengajar di luar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat. Di sisi lain, mengajar di luar kelas merupakan upaya mengarahkan para siswa untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Outdoor Study(mengajar diluar kelas), lebih melibatkan siswa secara langsung dengan lingkungan sekitar mereka, sesuai dengan materi yang diajarkan. Pendidikan di luar kelas lebih mengacu pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kecerdasan para siswa. 3. Penelitian Yang Relevan a. Penelitian yang dilakukan oleh Jamilah (2013) dengan judul: “Penerapan Metode Outdoor StudyDalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri 4 Lape’’. b. Penelitian lain yang berkaitan dengan metode Outdoor Studydilakukan oleh Aprilya Latsari Dewi (2013)dengan judul: “Penerapan Metode Pembelajaran Out DoorUntuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 03 Selong Tahun Ajaran 2012/2013”. 4. Kerangka Berpikir Masalah yang terjadi di SDN 4 Cakranegara berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada Bab I adalah hasil belajar siswa rendah, khususnya pada mata pelajaran Sains (IPA). Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa tentang materi pembelajaran, metode pembelajaran yang sering digunakan adalah metode ceramahdimana dalam kegiatan pembelajaran di kelas metode pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik, guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga
3
pembelajaran menjadi monoton atau berpusat pada guru, serta rendahnya minat siswa dalam belajar. Pembelajaran IPA akan lebih bermakna jika para siswa diajak untuk lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya yaitu alam dan masyarakat.Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penggunaan metode outdoor study.Metode outdoor study adalah salah satu metode yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, dan memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk mengenal dan mengajak siswa agar lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat maupun pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar. Sehingga pembelajaran yang mereka lakukan akan lebih bermakna dan menyenangkan. Dengan demikian penggunaan metodeoutdoor studydiharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas II SDN 4 Cakranegara Tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Jika metode Outdoor Study di terapkan secara optimal, maka hasil belajar IPA siswa kelas II SDN 4 Cakranegara Tahun Pelajaran 2016/2017dapat meningkat”. C. PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Setting Penelitian Penelitian inidilaksanakan di SDN 4 Cakranegaradikarenakan hasil belajar IPA siswa kelas II SDN 4 Cakranegara masih rendah.Waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017mulai dari siklus I pada tanggal 2 s.d 4Agustus dansiklus II pada tanggal 16 s.d 19 Agustus. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian.Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian, yakni guru dan siswa kelas II SDN 4 Cakranegara, yangberjumlah36 orang siswa, 16orang siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. 3. Metode Pengumpulan Data 1) Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini berupa: a. Data Aktivitas Guru b. Data Aktivitas Siswa c. Data Hasil Belajar
4
2) Sumber Data Sumber data yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II SDN 4 Cakranegara yang berjumlah 36orang siswa. 4. Instrumen Pengumpulan Data Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Lembar Observasi Aktivitas Guru Indikator Aktivitas Guru adalah sebagai berikut : a. Pemberian apersepsi dan motivasi a) Guru menyiapkan kehadiran siswa atau presensi dan media pembelajaran. b) Guru memotivasi siswa dengan menghubungkan materi dengan kehidupan siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. c) Guru menginformasikan kepada siswa bahwa dalam pembelajaran digunakan metode pembelajaran Outdoor Study (mengajar diluar kelas). b. Penerapan metode Outdoor Study a) Guru menjelaskan gambaran umum materi yang akan dipelajari dan menyampaikan materi dengan jelas dan berurutan. b) Guru mengajak siswa keluar kelas (lingkungan sekitar sekolah) untuk mengamati keadaan yang ada di lingkungan sekitar sekolah. c) Guru meminta para siswa untuk mengenal alam dan lingkungan sekitar sekolah. Dan guru menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa. c. Pengorganisasian kelompok dalam diskusi a) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6-7 orang siswa serta memberikan nama pada tiap kelompok. b) Guru membagilembar kegiatan siswa yang di dalamnya telah berisi tentang hal-hal yang harus diamati/dipelajari oleh siswa secara berkelompok saat diluar kelas. Dan guru menjelaskan tugas dan batasan waktu dalam mengerjakan lembar kegiatan siswa. c) Guru meminta siswa untuk bekerjasama dengan baik. Dan guru meminta kepada salah satu dari anggota kelompok untuk mempresentasi hasil diskusinya. Kemudian guru memberikan komentar penguatan terhadap hasil diskusi. d. Memberikan evaluasi a) Guru membagikan soal evaluasi kepada seluruh siswa.
5
b) Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi pada lembar soal secara individu. c) Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi. e. Menutup pembelajaran a) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menarik kesimpulan antara guru dan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. b) Guru memberikan penguatan materi pembelajaran dan memberikan tugas. c) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama dan memberikan salam. Indikator tentang aktivitas siswa yang diamati sebanyak 5 indikatordan masing-masing indikator,yaitu : a. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Outdoor study. a) Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama selama proses pembelajaran berlangsung. b) Tidak bermain-main dengan temannya atau tidak mengerjakan pekerjaan lain karena terpengaruh dengan situasi di luar kelas. c) Siswa tidak ragu-ragu dalam merespon pertanyaan guru. b. Interaksi siswa dengan guru a) Siswa mengajukan pertanyaan yang dianggap belum jelas. b) Siswa berusaha menjawab pertanyaan guru dengan benar. c) Siswa meminta bimbingan pada saat berlangsungnya diskusi kelompok. c. Aktivitas siswa dalam kegiatan kelompok a)Membaca bahan bacaan dan lembar kegiatan siswa yang dibagikan oleh guru. b) Melakukan kegiatan pengamatan sesuai topik yang sudah ada. c) Siswa berpendapat, bertanya, menjawab pertanyaan, bertukar informasi selama diskusi. d. Kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok a) Adanya pembagian tugas dalam kelompok. b) Membantu teman satu kelompok yang mengalami kesulitan. c) Bekerjasama dalam melakukan pengamatan dan mempresentasikan hasil diskusinya. e. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi a) Siswa mencoba menyimpulkan materi yang dibahas.
6
b) Siswa berusaha menyempurnakan kesimpulan yang disampaikan temannya. c) Siswa mencatat kesimpulan atau rangkuman materi yang diberikan guru. 2) Tes Hasil Belajar Jenis soal tes yang digunakan adalah dalam bentuk pilihan ganda dibuat guna mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Data Hasil Belajar a. Ketuntasan Individu Nilai akhir individual persiswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Nilai =
x 100%
Purwanto, (2011: 207) b. Menghitung Nilai Rata-Rata Hasil belajar di analisis dengan menentukan nilai rata-rata denagn menggunakan rumus sebagai berikut.
M=
X1 + X2 + X3 + ……. + Xn N
Keterangan: M = Rata-rata siswa X = Nilai siswa X1, X2, dan X3 = Nilai siswa perindividu Xn = Nilai keseluruhan jumlah siswa N = Jumlah Siswa (Nurkancana, dkk; 1990: 173) c. Ketuntasan klasikal Menurut Aqib, dkk; (2009:205); untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar kelas (klasikal) dapat dicari dengan rumus: P=
x 100%
Keterangan: P =Ketuntasan klasikal Σ siswa yang tuntas belajar = Jumlah siswa yang tuntas belajar Σ siswa yang mengikuti tes = Jumlah seluruh siswa yang ikut tes
7
2) Data Aktivitas Belajar Siswa a. Menentukan skor aktivitas siswa untuk masing-masing deskriptor yaitu: a) Skor 1 diberikan jika deskriptor yang diamati dilakukan oleh 0 – 9 orang siswa.Kategori “kurang aktif”. b) Skor 2 diberikan jika deskriptor yang diamati dilakukan oleh 9 – 18 orang siswa.Kategori “cukup aktif”. c) Skor 3 diberikan jika deskriptor yang diamati dilakukan oleh 18 – 27 orang siswa.Kategori “aktif”. d) Skor 4 diberikan jika deskriptor yang diamati dilakukan oleh 27 – 36 orang siswa.Kategori “sangat aktif”. b. Menentukan skor maksimal ideal (SMI) Skor Maksimal Ideal (SMI) = Jumlahindikator x jumlahdeskriptor setiap indikator x skor maksimal tiap deskriptor = 5 x 3 x 4 = 60, skor minimal semua indikator = Jumlah indikator x jumlah deskriptor tiap indikator x skor minimal tiap deskriptor = 5 x 3 x 1 = 15. c. MenentukanMean Ideal (MI) dan Standar Deviasi Ideal (SDI) Terhadap Data Aktivitas Belajar Siswa dengan rumus. MI = ½ (Skor Maksimal Ideal + Skor Minimal Ideal) = ½ (60 + 15) = ½ (75) = 37,5 SDI
= (Skor Maksimal Ideal – Skor Minimal Ideal) = (60 – 15) = (45) = 7,5
(Nurkancana, dkk; 1990: 100)
d. Menentukan Kriteria Aktivitas Siswa Tabel 2.1 Kategori Penilaian Aktivitas Siswa Skala Nilai Kategori MI + 2 SDI s/d MI + 3 SDI 52.5 s/d ≤ 60 Sangat Aktif 37,5 + 2 (7,5) s/d 37,5 + 3 (7,5) MI + 1 SDI s/d MI + 2 SDI 45 s/d ˂52.5 Aktif 37,5 + 1 (7,5) s/d 37,5 + 2 (7,5) MI - 1 SDI s/d MI + 1 SDI 30 s/d ˂ 45 Cukup Aktif 37,5 -1 (7,5) s/d 37,5 + 1 (7,5) MI - 2 SDI s/d MI ̵ 1 SDI 22.5 s/d ˂ 30 Kurang Aktif 37,5 ̵ 2 (7,5) s/d 37,5 ̵ 1 (7,5) MI ̵3 SDI s/d MI - 2 SDI 15 s/d ˂ 22.5 Sangat Kurang 37,5 ̵3 (7,5) s/d 37,5 ̵2 (7,5) Aktif (Nurkancana, dkk; 1990: 103)
8
3) Data Aktivitas Guru a. Menentukan skor aktivitas guru untuk masing-masing deskriptor a) Skor 1 diberikan jika deskriptor tidak terlaksana, kategori ”kurang baik”. b) Skor 2 diberikan jika deskriptor terlaksana tapi kurang efektif, kategori “cukup baik”. c) Skor 3 diberikan jika deskriptor terlaksana dengan baik, kategori “baik”. d) Skor 4 diberikan jika deskriptor terlaksana dengan baik dan efektif, kategori “sangat baik”. b. Menentukan skor maksimal ideal (SMI) Skor Maksimal Ideal (SMI) = Jumlah indikator x jumlahdeskriptor setiap indikator x skor maksimal tiap deskriptor = 5 x 3 x 4 = 60, skor minimal semua indikator = Jumlah indikator x jumlah deskriptor tiap indikator x skor minimal tiap deskriptor = 5 x 3 x 1 = 15. c. Menentukan Mean Ideal (MI) dan Standar Deviasi Ideal (SDI) MI = ½ (Skor Maksimal Ideal + Skor Minimal Ideal) = ½ (60 + 15) = ½ (75) = 37,5 SDI
= (Skor Maksimal Ideal – Skor Minimal Ideal) = (60 – 15) = (45) = 7,5
(Nurkancana, dkk; 1990: 100)
d. Menentukan Kriteria Aktivitas Guru Tabel 2.2 Kategori Penilaian Aktivitas Guru Skala Nilai Kategori MI + 2 SDI s/d MI + 3 SDI 52.5 s/d ≤ 60 Sangat Baik 37,5 + 2 (7,5) s/d 37,5 + 3 (7,5) MI + 1 SDI s/d MI + 2 SDI 45 s/d ˂52.5 Baik 37,5 + 1 (7,5) s/d 37,5 + 2 (7,5) MI - 1 SDI s/d MI + 1 SDI 30 s/d ˂ 45 Cukup Baik 37,5 - 1 (7,5) s/d 37,5 + 1 (7,5) MI - 2 SDI s/d MI - 1 SDI 22.5 s/d ˂30 Kurang Baik 37,5 - 2 (7,5) s/d 37,5 - 1 (7,5) MI - 3 SDI s/d MI - 2 SDI 15 s/d ˂ 22.5 Sangat Kurang 37,5 -3 (7,5) s/d 37,5 -2 (7,5) Baik (Nurkancana, dkk; 1990: 103)
9
6. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: a. Kinerja atau aktivitas guru meningkat dalam proses pembelajaran. Dimana dikatakan meningkat apabila mengalami peningkatan rata-rata skor pada tiap siklusnya dan minimal berkategori baik setelah melakukan pembelajaran menggunakan Metode Outdoor Study. b. Aktivitas belajar IPA siswa meningkat apabila mengalami peningkatan rata-rata skor pada tiap siklusnya dan minimal berkategori aktif setelah melakukan pembelajaran menggunakan Metode Outdoor Study. c. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika siswa telah mencapai skor ≥ 70 dan persentase ketuntasan klasikal ≥ 85% sesuai dengan harapan yang ingin dicapai. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian 1) Deskripsi data siklus I a. Hasil Observasi dan Evaluasi a) Hasil observasi aktivitas guru Tabel 3.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No. Indikator Skor 1. Pemberian apersepsi dan motivasi 7 2. Penerapan metode Outdoor Study 12 3. Pengorganisasian kelompok dalam diskusi 8 4. Memberikan evaluasi 8 5. Penutup pelajaran 7 Jumlah skor 42 Kategori Cukup Aktif Berdasarkan tabel 2.1, aktivitas yang dilakukan oleh guru sesuain dengan skenario yang dibuat pada perencanaan dan telah terlaksana dengan baik tetapi belum maksimal. Dilihat dari tabel di atas jumlah skor aktivitas guru adalah 42 dengan kategori cukup aktif, karena berada pada skala MI - 1 SDI s/d MI + 1 SDI, yaitu berada pada rentang skor 30 s/d ˂ 45. Sesuai dengan kriteria aktivitas guru yang tercantum pada bab III dengan MI sebesar 37,5 dan SDI sebesar 7,5.
10
b) Hasil observasi aktivitas siswa Tabel 3.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No. Indikator Rata-rata Skor 1. Antusias siswa dalam mengikuti 8 kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Outdoor Study 2. Interaksi siswa dengan guru 7 3. Aktivitas siswa dalam kegiatan 7 kelompok 4. Kerjasama siswa dalam kegiatan 7 kelompok 5. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan 8 materi Jumlah Skor 37 Kategori Cukup Aktif Berdasarkan tabel 2.2 tersebut menunjukkan aktivitas siswa dalam memberikan respon terhadap tindakan yang dilakukan oleh guru cukup maksimal. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh 37 berkategori cukup aktif karena karena berada pada skala MI - 1 SDI s/d MI + 1 SDI, yaitu berada pada rentang skor 30 s/d ˂ 45. Sesuai dengan kriterial aktivitas siswa yang tercantum pada bab III dengan MI sebesar 37,5 dan SDI sebesar 7,5. c) Hasil evaluasi Tabel 3.3 Data Hasil Evaluasi Belajar Siklus I No. Aspek Jumlah 1. Jumlah siswa seluruhnya 36 2. Jumlah siswa yang mengikuti tes 34 3. Nilai tertinggi 100 4. Nilai terendah 30 5. Jumlah 2340 6. Nilai Rata-rata 68,82 7. Jumlah siswa yang tuntas 26 8. Jumlah siswa yang tidak tuntas 10 9. Ketuntasan klasikal 76,47% b. Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir siklus, pada tahap ini guru yang bertindak sebagai observer mengkaji pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I. Pada pelaksanaan siklus I masih terdapat beberapa kekurangan, maka akan dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Dari hasil observasi aktivitas siswa dan guru serta hasil evaluasi siswa akan dilakukan tindakan perbaikan 11
pada siklus II. Adapun tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan diuraikan sebagai berikut:(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, pada pertemuan selanjutnya, (2) Guru harus lebih menyampaikan materi tentang bagian tumbuhan dan kegunaannya kepada siswa, agar keaktifan siswa meningkat, (3) Guru memberikan pengarahan agar siswa tidak terpengaruh dengan situasi di luar kelas dan bermain-main pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran dan, (4) Guru memberikan pengarahan kepada siswa agar bekerjasama dengan baik dalam kelompok. 2) Deskripsi Data Siklus II a. Hasil Observasi dan Evaluasi a) Hasil observasi aktivitas guru Tabel 3.4 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No. Indikator Skor 1. Pemberian apersepsi dan motivasi 10 2. Penerapan metode Outdoor Study 12 3. Pengorganisasian kelompok dalam diskusi 9 4. Memberikan evaluasi 10 5. Penutup pelajaran 9 Jumlah Skor 50 Kategori Aktif Berdasarkan tabel 2.4 aktivitas yang dilakukan oleh guru sesuai dengan skenario yang dibuat pada perencanaan dan telah terlaksana dengan baik. Dilihat dari tabel di atas jumlah skor aktivitas guru adalah 50 dengan kategori aktif, karena berada pada skala MI + 1 SDI s/d MI + 2 SDI, yaitu berada pada rentang skor 45 s/d ˂52,5. Sesuai dengan kriteria aktivitas guru yang tercantum pada bab III dengan MI sebesar 37,5 dan SDI sebesar 7,5. b) Observasi aktivitas siswa Tabel 3.5 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No. Indikator Rata-rata Skor 1. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan 12 pembelajaran dengan menggunakan metode Outdoor Study 2. Interaksi siswa dengan guru 8 3. Aktivitas siswa dalam kegiatan kelompok 11 4. Kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok 9 5. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan 7 materi Jumlah Skor 47 Kategori Aktif
12
Berdasarkan tabel 2.5 tersebut menunjukkan aktivitas siswa dalam memberikan respon terhadap tindakan yang dilakukan oleh guru sudah maksimal. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh 47 berkategori aktif karena berada pada skala MI + 1 SDI s/d MI + 2 SDI, yaitu berada pada rentang skor 45 s/d ˂52,5. Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang tercantum pada bab III dengan MI sebesar 37,5 dan SDI sebesar 7,5. c) Hasil evaluasi Tabel 3.6 Data Hasil Evaluasi Belajar Siklus II No. Aspek Jumlah 1. Jumlah siswa seluruhnya 36 2. Jumlah siswa yang mengikuti tes 36 3. Nilai tertinggi 100 4. Nilai terendah 40 5. Jumlah 2720 6. Nilai Rata-rata 75,55 7. Jumlah siswa yang tuntas 31 8. Jumlah siswa yang tidak tuntas 5 9. Ketuntasan klasikal 86,11% b. Refleksi Proses pembelajaran siklus II, guru melakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus sebelumnya. Proses pembelajaran pada siklus II telah terjadi peningkatan baik aktivitas siswa, aktivitas guru serta hasil belajar siswa. Namun ada berapa siswa yang nilainya tetap dan berkurang, hal ini disebabkan karena siswa tersebut tidak mengikuti pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan tidak mempelajari kembali materi yang telah diberikan. 2. Pembahasan Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
RataRata 42
RataRata 37
Siklus
I
Katagori Cukup Baik Baik
50 II 8 Peningkatan Berdasarkan tabel diatas bahwa:
47 10
Katagori Cukup Aktif Aktif
Hasil Belajar Siswa RataRata 68,82
Ketuntasan Klasikal 76,47%
75,55 6.73
86,11% 9,64%
13
a. Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan skor rata-rata yaitu sebesar 8, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya aktivitas guru pada siklus I sebesar 42 dengan katagori cukup baik menjadi 50 dengan katagori baik pada siklus II. b. Aktivitas Siswa Hasil observasi menunjukan bahwa perkembangan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II ditandai dengan meningkatnya skor rata-rata sebesar 10, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 37 dengan katagori cukup aktif menjadi 47 dengan katagori aktif pada siklus II. c. Hasil Belajar Siswa Hasil analisis terhadap hasil tes evaluasi belajar siswa menunjukan peningkatan, peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II terlihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa sebesar 6,73 dari 68,82 di siklus I menjadi 75,55 di siklus II dan meningkatnya persentase ketuntasan klasikal sebesar 9,64% dari 76,47% pada siklus I menjadi 86,11% pada siklus II. E. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:Penerapan metode Outdoor Studyuntuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN 4 Cakranegara. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 68,82 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 76,47% dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 75,55 serta persentase ketuntasan klasikalnya sebesar 86,11%.Penerapan metode Outdoor Study dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa kelas II SDN 4 Cakranegara. Untuk aktivitas mengajar guru pada siklus I berkatagori cukup baik dengan skor rata-rata 42 dan pada siklus II aktivitas mengajar guru meningkat dari siklus I, yaitu dengan katagori baik dengan skor rata-rata 50. Demikian juga untuk aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan skor rata-rata sebesar 10, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 37 dengan katagori cukup aktif menjadi 47 dengan katagori aktif pada siklus II. 2. Saran Dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki untuk keberhasilan penelitian selanjutnya, adapun saran dari peneliti, adalah:
14
a. Bagi Sekolah Diharapkan dukungan dari pihak sekolah kepada guru dan siswa dengan meningkatkan mutu pembelajaran serta memperbanyak fasilitas pembelajaran yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. b. Bagi Guru Guru diharapkan dapat melanjutkan penggunaan metode Outdoor Study dan mengoptimalkan pada materi pembelajaran yang lain. c. Bagi Siswa Dengan menggunakan metodeOutdoor Study siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga materi yang dipelajari dapat dipahami dengan baik dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. d. Bagi peneliti lain Bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang metodeOutdoor Study disarankan untuk mencoba penelitian ini sebagai bahan perbaikan agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
15
DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal, Jaiyaroh, Siti, Diniati, Eko, Khotimah, Khusnul. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya. Dwi, Aprilya Latsari. 2013. Penerapan Metode Pembelajaran Out Door Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 03 Selong Tahun Ajaran 2012/2013.Mataram. Jamilah.2013. Penerapan Metode Outdoor StudyDalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 4 Lape Tahun Ajaran 2012/2013.Mataram. Nurkancana, Wayan, Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Vera, Adelia. 2012. Metode Mengajar Anak Luar Kelas (Outdoor Study). Jogjakarta: Diva Press.
16