HUBUNGAN MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LAWANG TAHUN 2016/2017 Nur Hidayati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak : Pada Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran berbasis teks. Oleh sebab itu, siswa dituntut memiliki kemampuan memahami berbagai jenis teks, termasuk teks deskripsi. Kemampuan memahami teks dapat dicapai dengan minat baca yang tinggi, serta penguasaan kosakata yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi objektif tentang (1) hubungan minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi, (2) hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi, serta (3) hubungan minat baca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan memahami teks deskripsipada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017 yang berjumlah 293 siswa. Adapun sampelnya berjumlah 60 siswa, atau sekitar 20 % dari jumlah populasi . Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat (1) hubungan yang signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi dengan nilai r sebesar 0,543 dengan taraf signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,05, (2) terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsidengan nilai i r sebesar 0,417 dengan taraf signifikansi 0,001 atau kurang dari 0,05, dan (3) terdapat terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi dengannilai F 7, 353, nilai t 8, 726 dan 2,405dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa 77,1% kemampuan memahami teks deskripsi dipengaruhi oleh minat baca dan penguasaan kosakata, sedangkan sisanya, 22,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Kata-kata kunci :minat Baca, Penguasaan Kosakata, Teks Deskripsi
PENDAHULUAN Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat bagi kehidupan seseorang. Meskipun saat ini pemakaian alat-alat elektronik sudah semakin maju dan meluas, tetapi ternyata penggunaannya tidak
dapat menggantikan posisi bahasa tulis sebagai materi utama dalam kegiatan membaca. Sesuai Kurikulum 2013, materi pembelajaran bahasa Indonesia merupakan materi pembelajaran berbasis teks, sehingga menuntut
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 283
siswa untuk memiliki kemam-puan dan keterampilan dalam memahami suatu bacaan atau teks. Menurut Nurgiyantoro (2010:247), aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam dunia pendidikan. Siswa memperoleh sebagian besar ilmu melalui aktivitas membaca. Untuk memperoleh pemahaman bacaan, seorang pembaca memerlukan pengetahuan kebahasaan dan nonkebahasaan (Saddono dan Slamet, 2014:105). Salah satu faktor nonkebahasaan yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca seseorang adalah minat baca, sedangkan faktor kebahasaan yang berhubungan erat dan seringkali menjadi kendala terhadap kemampuan membaca, salahsatunya adalah faktor penguasaan kosakata. Kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya (Tarigan, 2015:2). Uraiandi atas, memunculkan suatu pemikiran bahwa minat baca dan penguasaan kosakata siswa memiliki hubungan dengan kemampuan siswa dalam memahami isi wacana bahasa Indonesia. Untuk menguji pemikiran tersebut peneliti melakukan suatu penelitian pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang Kabupaten Malang dengan harapan akan memperoleh deskripsi objektif tentang hubungan minat baca dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan memahami teks deskripsi. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) bagaimanakah hubungan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Lawang Tahun 2016/2017,(2) bagaimanakah hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang Tahun 2016/2017, dan (3) bagaimanakah hubungan antara minat baca dan pengasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang Tahun 2016/2017? Adapun tujuan penelitian iniadalah untuk memperoleh deskripsi objektif tentang: (1) hubungan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017, (2) memperoleh deskripsi objektif tentang hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017, dan (3) memperoleh deskripsi objektif tentang hubungan antara minat baca dan pengasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017. KAJIAN TEORI Dalam kamus besar bahasa Indonesia diuraikan bahwa membaca berasal dari kata baca yaitu melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Sementara menurut Tarigan (2008:7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disam-paikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Adapun tentang pengertian minat, Dadang (dalam Tarigan, 2011:87) mengemukakan bahwa minat sebagai sesuatu yang disenangi tanpa terikat atau terpaksa, sehingga jika seseorang yang
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 284
mempunyai minat kepada subjek tertentu, dia mempunyai kecenderungan untuk memberikan perhatian yang lebih besar daripada subjek-subjek yang lain. Sementra Meichati (dalam Sandjaya, 2005:3) mengartikan minat sebagai perhatian yang kuat, intensif dan menguasaiindividu secara mendalam untuk tekun melalukan suatu aktivitas. Sejalan dengan pengertian membaca dan minat di atas, Rahim (2011:28), mengartikan minat baca sebagai keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseo-rang untuk membaca. Berkaitan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Rahim di atas, usaha-usaha yang dilakukan dapat diartikan bahwa tingkat aktivitas baca yang tinggi dari seseorang dan seberapa banyak buku yang dipilih untuk dibaca, serta intensitas seseorang dalam melakukan kegiatan membaca, menandakan bahwa orang tersebut mempunyai minat baca pada tingkatan tertentu, misalnya minat baca rendah, minat baca sedang, atau minat baca tinggi. Semakin sering seseorang melakukan kegiatan membaca, semakin banyak buku yang dipilihnya untuk dibaca, dan semakin tinggi intensitas seseorang dalam melakukan kegiatan membaca, berarti semakin tinggi pula tingkat minat bacanya atau sebaliknya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:597) kosakata diartikan sebagai perbendaharaan kata, sedangkan menurut Keraf (2007:13) kosakata sama dengan leksikon. Leksikon adalah komponen bahasa yang memuat makna dan pemakaian kata dalam bahasa. Kata dalam bahasa merupakan kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara dan penulis. Selanjutnya Soedjito dan Saryono(2011:3) mengungkapkan
bahwa kosakata adalah perbendaharaan/kekayaan yang dimiliki oleh suatu bahasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kosakata atau leksikon adalah perbendaharaan kata yang memuat makna yang dimiliki oleh suatu bahasa. Penguasaan terhadap kosakata ini sangat penting, sebab tanpa penguasaan kosakata yang memadai, siswa tidak akan mampu memahami teks atau bacaan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (2015:2) bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang sangat tergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya (Tarigan, 2015:2). Hal ini berarti, semakin tinggi kualitas dan kuantitas kosakata yang dimiliki, semakin besar pula kemungkinan siswa terampil berbahasa. Kualitas kosakata adalah nilai penempatan kata dalam sebuah kalimat, sedangkan kuantitas adalah jumlah kosakata yang dikuasai oleh seseorang. Selanjutnya, pengertian teks deskripsi atau wacana deskripsi. menurut Priyatni (2015:72) adalah jenis teks yang memaparkan suatu objek/hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah dapat mendengar, melihat, atau merasakan hal yang dipaparkan dalam teks tersebut.Berkaitan dengan pengertian wacana deskripsi, Darma (2014:2829) juga mengartikan wacana deskripsi sebagai suatu bentuk wacana yang melukis-kan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilu-kiskan itu sesuai dengan citra penulisnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa wacana atau teks deskripsi adalah jenis teks atau wacana yang melukiskan suatu objek/hal/keadaan, secara apa adanya,
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 285
sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan dalam teks sesuai citra penulisnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017 yang berjumlah 293. Adapun sampel penelitian berjumlah 60 siswa (20%), yang terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 33 siswa perempuan. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data pada penelitian ini adalah berupa tes dan nontes. Teknik nontes yang berupa angket, digunakan untuk menjaring data berkaitan dengan minat baca. Teknik tes yang berupa soal-soal objektif pilihan ganda digunakan untuk menjaring data tentang penguasaan kosakata dan kemampuan memahami teks deskripsi. Sebelum digunakan untuk menjaring data, terlebih dulu instrumen diujicobakan. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrument yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dikoreksi dan dianalisis. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20,0 for windows. Untuk mengetahui hubungan minat baca dengan kemampuan memahami teks digunakan teknik korelasi tatajenjang dari Spearman, untuk mengetahui hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami bacaan digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson, sedangkan untuk mengetahui
hubungan antara minat baca dan penguasaan kosakata (secara bersama-sama) dengan kemampuan memahami teks deskripsi digunakan teknik korelasi regresi ganda. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data penelitian berupa nilai minat baca, nilai penguasaan kosakata, dan nilai kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun pelajaran 2016/2017. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan batuan program SPSS 20,0 for windows. Analisis Hubungan antara Minat Baca dengan Kemampuan Memahami Teks Deskripsi Untuk mengetahui terdapat hubungan antara variabel bebas minat baca (X1) dengan variabel terikat kemampuan memahami teks deskripsi (Y) atau tidak, dapat dilihat dari nilai signifikansi dan seberapa kuat hubungan tersebut, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi atau (r) dan taraf signifikansinya. Jika Sig. di atas atau lebih besar dari 0,005 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara X1 dengan Y, dan jika Sig. di bawah atau kurang dari 0,05 maka terdapat hubung-an yang signifikan antara X1 dengan Y. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai r sebesar 0, 543 dengan nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel minat baca (X1) dengan variabel kemampuan memahami teks deskripsi (Y) berhubungan secara nyata dan signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 286
Tabel Koefisien Korelasi Tatajenjang Spearman
Pemaha m-an Teks Spea Deskrips rman i 's rho Minat Baca
Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N
Pemaha Min man at Teks Baca Deskrip si ,543* 1,000 * .
,000
60
60 1,00 0
,543
**
,000
.
60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Ana Analisis Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Memahami Teks Deskripsi Untuk mengetahui terdapat hubungan antara variabel bebas penguasaan kosakata (X2) dengan variabel terikat kemampuan memahami teks deskripsi (Y) atau tidak, dapat dilihat dari nilai signifikansi dan seberapa kuat hubungan tersebut, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi atau (r) dan taraf signifikansinya. Jika Sig. di atas atau lebih besar dari 0,005 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara X2 dengan Y, dan jika Sig. di bawah atau kurang dari 0,05 maka terdapat hubung-an yang signifikan antara X2 dengan Y. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai r sebesar 0, 417 dengan nilai signifikansi 0,001 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel penguasaan kosakata ( X2) dengan variabel kemampuan memahami teks deskripsi (Y) berhubungan secara
nyata dan signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Koefisien Korelasi Pearson Product Moment Pemahaman Penguas Teks aan Deskripsi Kosakat a Pearson Correlatio Pemaham n -an Teks Sig. (2Deskripsi tailed) N Pearson Correlatio Penguasaa n n Sig. (2Kosakata tailed) N
1
,417** ,001
60
60
,417**
1
,001 60
60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Analisis Hubungan Minat Baca dan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Memahami Teks Deskripsi Uji korelasi regresi ganda akan mengukur nilai aktual berdasarkan tiga cakupan analisis yaitu, pertama uji signifikansi F untuk menilai hubungan variabel minat baca (X1) dan variabel penguasaan kosakata (X2) bersamasama (simultan) terhadap variabel kemampuan memahami teks deskripsi (Y). Kedua, uji signifikansi t untuk menilai hubungan secara parsial antara variabel X1 dengan variabel Y dan variabel X2 dengan variabel Y. Ketiga, uji koefisien determinasi (R2) untuk menguji seberapa besar hubungan sumbangan efektif variabel-variabel bebas (X1, X2) terhadap vriabel terikat (Y). Selanjutnya, hasil uji korelasi regresi ganda dapat dirinci sebagai berikut. Pada uji signifikansi F diperoleh nilai sebesar 8,726 dengan taraf signifikansi. 0,000 atau lebih
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 287
kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan nyata dan signifikan antara variabel minat baca dan penguasaan kosakata secara simultan terhadap kemampuan memahami teks deskripsi. Tabel berikut menggambarkan hasil uji signifikansi F. Tabel Hasil Uji Signifikansi F pada Korelasi Regresi Ganda Model Regres -sion Residu 1 al Total
Sum of Squares
Mean Square 1197,62 2395,241 0
F
Sig.
8,72 ,000b 6
7823,093 137,247 10218,33 3
a. Dependent Variable: Pemahaman Teks Deskripsi b. Predictors:(Constant), Penguasaan Kosakata, Minat Baca Pada uji signifikansi t (secara parsial) terhadap minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi diperoleh nilai sebesar 2,118 pada taraf signifikansi 0,039 atau lebih kecil dari 0,05, sedangkan terhadap penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi dipeoleh nilai sebesar 2,405 dengan taraf signifikansi 0,019 atau lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan nyata dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi dan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi. Hasil analisis uji signifikansi t di atas, secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut.
Model
1
Constant Minat Baca Penguasaan Kosakata
t
Sig.
-,349 2,118
,728 ,039
2,405
,019
Dependent Variable: Pemahaman Teks Deskripsi Adapun pada uji koefisiensi determinasi (R2) diperoleh hasil 0,771 atau sebesar 77,1%. Jadi, dapat dinyatakan bahwa 77,1% dari kemampuan memahami teks deskripsi diperoleh dari minat baca dan penguasaan kosa kata, sedangkan sisanya, yaitu 22,9 % dipengaruhi variabel lain di luar dua variabel bebas tersebut. Tabel berikut ringkasan hasil analisis korelasi regresi ganda. Tabel Ringkasan Hasil Analisis Uji Koefisiensi pada Korelasi Regresi Ganda Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
,901a
,811
,771
Std. Error of the Estimate 11,7153
a. Predictors: (Constant), Penguasaan Kosakata, Minat Baca Pengujian Hipotesis Pada bagian ini diuraikan tentang uji hipotesis berdasarkan jumlah variabel yang diajukan. Untuk mengetahui terdapat hubungan atau tidak, dapat dilihat dari nilai signifikansi dan berapa kuat hubungan tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi atau (r) dan taraf signifikansinya. Jika Sig. di atas 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika Sig. di bawah atau kurang dari 0,05 maka Ho ditolak.
Tabel Hasil Uji Signifikansi t pada Korelasi Regresi Ganda NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 288
UJi Hipotesis 1 Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah “tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017”.Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan Spearman’s Rank Correlation Coefficient atau korelasi Tatajenjang dariSpearman.Berikut disajikan tabel ringkasan hasil korelasi Tatajenjang Spearman untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan. Tabel Ringkasan Hasil Uji Korelasi Tatajenjang Variabel
Korelasi Tatajenjang
Sig
Ket.
0,543
0,000
Hipotesis ditolak
Minat Baca Kemampuan Memahami Teks Deskripsi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai r sebesar 0,543 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Jadi, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang. Dengan demikian, hipotesis pertama penelitian ini ditolak. Uji Hipotesis 2 Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017”. Uji
hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson.Berikut disajikan tabel ringkasan hasil korelasi Product Moment dari Pearson untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan. Tabel Ringkasan Hasil Uji Korelasi Product Moment Variabel
Korelasi Pearson
Sig.
Ket.
0, 403
0,001
Hipotesis ditolak
Penguasaan Kosakata Kemampuan Memahami Teks Deskripsi
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai r sebesar 0,543 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Jadi, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang. Dengan demikian, hipotesis pertama penelitian ini ditolak. Uji Hipotesis 3 Hipotesis ketiga ini menyatakan bahwa “tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang”. Uji hipotesis ketiga dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Regresi Ganda. Pada uji signifikansi F diperoleh nilai sebesar 8,726 dengan Sig. 0,000 atau lebih kecil dari 0,05.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 289
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan nyata dan signifikan antara variabel minat baca dan penguasaan kosakata secara simultan terhadap kemampuan memahami teks deskripsi. Pada uij signifikansi t diperoleh nilai sebesar 2,118 dengan Sig. 0,039 atau lebih kecil dari 0,05 untuk penguasaan kosakata terhadap kemampuan memahami teks deskripsi diperoleh sebesar 2, 405 dengan Sig. 0,019 atau lebih kecil dari 0,05. Makadapat disimpulkan bahwa hasil penelitian terdapat hubungan nyata dan signifikan antara minat baca terhadap kemampuan memahami teks deskripsi dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan memahami teks deskripsi.Secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut
perubahan padavariabel kemampuan membaca pemahaman dapat dijelaskan oleh minat baca dan penguasaan kosakata,sedangkan sisanya 22, 9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel Ringkasan Hasil Uji Hipotesis dengan Korelasi Regresi Ganda
Hubungan Minat Baca dengan Kemampuan Memahami Teks Deskripsi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat baca dengan kemampuan mema-hami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017.Dengan demikian, hipotesis yang diajukan bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami teks deskripsi ditolak.. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi minat baca seseorang, semakin tinggi pula kemampuannya dalam memahami teks deskripsi. Hasil temuan dalam penelitian ini memperkuat teori yang disampaikan oleh Rahim (2011:13) yang menjelaskan bahwa minat membaca bersumber dari kognitif. Ranah kognitif berkaitan dengan pemahaman, interpretasi, dan
Semua Variabel X1 X2 Y (Simultan) X1 Y (Parsial) X2 Y (Parsial)
F
t
8,726
Sig.
Ket.
0,000 2.118
0, 039
2,405
0,019
Hipotesis ditolak
Tabel ringkasan hasil uji hipotesis pada di atas, menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara minat baca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan memahami teks deskripsi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang dengan taraf signifikansi rata-rata dibawah atau kurang dari 0,05, sehingga hipotesis ketigadalam penelitian ini ditolak. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan SPSS versi 20,0 menunjukkan nilai R2sebesar 0,771. Nilai tersebut berarti 77,1,%
PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara minat baca dan penguasaan kosakata secara bersamasama dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang Tahun 2016/2017”. Berdasarkan permasalahan yang diajukan dan data penelitian yang dianalisis, maka dilakukan pembahasan secara lengkap tentang hasil penelitian sebagai berikut.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 290
asimilasi.Meskipun pada dasarnya, ranah kognitif bersumber dari ranah afektif. Ranah afektif berkaitan dengan minat, rasa percaya diri, pengontrolan perasaan negatif, serta penundaaan dan kemauan untuk mengambil risiko.Jadi, minat merupakan ranah afektif yang kemudian menjadi sumber pemahaman, interpretasi dan asimilasi seseorang dalam membaca. Dengan demikian, peranan minat dalam kemampuan memahami teks.sangat penting untuk mendapat titik tekan Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Memahami Teks Deskripsi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara penguasaan dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017.Dengan demikian, hipotesis yang diajukan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi ditolak. Hasil temuan pada penelitian ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan Tarigan (2011:2), bahwakualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kosakata yang kita miliki semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Oleh sebab itu, pengajaran kosakata perlu mendapatkan perhatian yang lebih, agar dapat meningkatkan kemampuan memahami teks. Hubungan Penguasan
Minat Baca dan Kosakata dengan
Kemampuan Memahami Teks Deskripsi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun 2016/2017.Dengan demikian, hipotesis yang diajukan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi ditolak. Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang menjelaskan bahwa siswa haruslah mempunyai rasa ingin tahu yang mendalam mengenai kosakata dan memperhatikan secara teliti bagaimana kosakata dipergunakan dalam kalimat dan kosakata itu dibentuk (Tarigan, 2015:140). Rasa ingin tahu siswa yang mendalam mengenai kosakata, merupakan salah satu wujud minat yang pada akhirnya akan membawa siswa kepada tingkat penguasaan kosakata tertentu. Berdasarkan uraian tentang hasil dan temuan-temuan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi minat baca siswa, dan semakin tinggi tingkat penguasaan kosakatanya, maka semakin tinggi pula kemampuannya dalam memahami teks deskripsi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa minat baca dan penguasaan kosakata harus menjadi titik tekan jika ingin meningkatkan kemampuanmemahami sebuah teks. PENUTUP Simpulan
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 291
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dengankemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang yang ditunjukkan dengan perolehan nilai r sebesar 0, 495 dengan taraf signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hal ini berarti semakin tinggi minat baca siswa, semakin tinggi pula kemampuannya dalam memahami teks deskripsi. 2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang ditunjukkan dengan perolehan nilai r hitung sebesar 0,403 dengan nilai signifikansi 0,001 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi penguasaan kosakata yang dimiliki siswa, semakin tinggi pula kemampuannya dalam memahami teks deskripsi. 3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan memahami teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri Lawang yang ditunjukkan dengan nilai F 7, 353, nilai t 8, 726 dan 2,405dengan taraf signifikansi di bawah atau kurang dari 0,00, serta nilai R2 0,771 (77,1%). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi minat baca dan penguasaan kosakata siswa, semakin tinggi
pula kemampuannya dalam memahami teks deskripsi. Saran-saran Berdasarkan simpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut. 1) Bagi Guru Untuk meningkatkan kemampuan memahami teks deskripsi dan memahami teks secara umum, sebaiknya guru memberika titik tekan dan perhatian lebih terhadap penguasaan kosakata siswa, terutama minat bacanya. Karena berdasarkan hasil penelitian, kemampuan memahami teks deskripsi sangat dipengaruhi oleh faktor penguasaan kosakata, dan terlebih lagi faktor minat. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran kosakata diharapkan guru memilih teknik yang menarik. Selain itu, juga harus mampu memotivasi siswa untuk menumbuhkan minat bacanya. 2) Bagi siswa Untuk meningkatkan kemampuan memahami teks deskripsi dan memahami teks secara umum, diharapkan siswa dapat memulainya dengan menumbuhkan minat dan mulai menyukai membaca. Siswa mau menyediakan waktu luang untuk membaca dengan memilih bacaan yang baik. Membaca juga akan memperkaya kosakata. Agar minat baca dan penguasaaan kosakata mereka bertambah, perlu dukungan dari berbagai pihak dan lingkungan sekitar. 3) Bagi penelitian selanjutnya
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 292
Pada penelitian selanjutnya, disarankan kepada peneliti agar meneliti lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman secara umum bagi siswa dengan menambahkan faktor-faktor selain minat baca dan penguasaan kosakata, misalnya: hal-hal yang berkaitan dengan motivasi membaca, lingkungan belajar siswa, kemandirian siswa, dan faktorfaktor lain yang relevan dengan kemampuan membaca . Penelitian selanjutnya juga disarankan agar menggunakan metode lain dalam meneliti kemampuan membaca pemahaman siswa, misalnya melalui wawancara mendalam terhadap siswa, sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih bervariasi daripada hanya berupa angket yang jawabannya telah tersedia. Selain itu, diharapkan akan ada penelitiapenelitian lain yang bersifat lanjutan, yang tidak hanya meneliti tentang mamahami teks deskripsi saja tetapi juga jenisjenis teks yang lain.
DAFTAR RUJUKAN Darma, Yoice Aliah. 2014. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Rafika Aditama. Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa: Komposisi Lanjutan I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Nurgiyantoro, Burhan. 2016. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Priyatni, Endah Tri. 2015. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasa. Jakarta: Bumi Aksa. Saddono, Kundharu dan Slamet, St.Y. 2014. Pembelajaran Ketemapilan Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sandjaya, Soeyanto. 2005. Pengaruh Keterlibatan Orang Tua terhadap MinatMembaca Anak Ditinjau dari pendekatanSter Lingkungan, (Online),(http://www.unika.ac. id/fakultas/psikologi/artikel/ss -1pdfdiakses Sabtu,21 Januari 2017) Soedjito dan Saryono, Djoko. 2011. Kosakata Bahasa Indonesia. Malang: Aditya Media Publishing. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur, Saifulah, Aceng Ruhendi, dan Harnas, Kholid A. (Eds.). 2011. Membaca dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 293
Tarigan, Henry Guntur. 2015. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 294