USAHA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX D SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2016/2017
ARTIKEL
Oleh: SILVIA HAROLETA NUGRAHENI 12144200199
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2016
ABSTRAK SILVIA HAROLETA NUGRAHENI. Usaha Guru BK Dalam Memperbaiki Cara Belajar Siswa Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas IX D SMP PGRI Kasihan Bantul Tahun Ajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk “memperbaiki cara belajar siswa melalui usaha guru BK dengan bimbingan kelompok pada siswa kelas IX D SMP PGRI Kasihan Bantul.” Penelitian dilaksanakan di SMP PGRI Kasihan Bantul Tahun ajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah guru BK SMP PGRI Kasihan dan siswa kelas IX D SMP PGRI Kasihan Bantul yang terdiri dari 24 siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilakukan secara kolaboratif. Teknik pengumpulan data mengunakan metode observasi, angket, dan wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah cara belajar siswa mengalami peningkatan dari 12,5% menjadi 62,5% pada siklus I dan dari 62,5% menjadi 87,5% pada Siklus II. Serta usaha guru BK meningkat dari 40% menjadi 75% pada siklus I, dari 95% menjadi 100% pada Siklus II. Sehingga kesimpulan dari penelitian adalah usaha guru BK dapat memperbaiki cara belajar siswa melalui bimbingan kelompok pada siswa kelas IX D SMP PGRI Kasihan Bantul Kata kunci : Usaha Guru BK, Cara Belajar, dan Bimbingan Kelompok ABSTRACT SILVIA HAROLETA NUGRAHENI. Master of Business Guidance & Counseling In How to Improve Student Learning Through Guidance Group D IX Grade Students of Junior High School PGRI Kasihan Bantul Academic Year 2016/2017. The purpose of this study was to determine "Guidance & Counseling teachers' efforts in improving student learning through group counseling in class IX D Junior High School PGRI Kasihan Bantul."Research conducted at Junior High School PGRI Kasihan Bantul academic year 2016/2017. The subjects of this study were teachers Guidance & Counseling Junior High School PGRI Pity and D class IX students of Junior High School PGRI Kasihan Bantul consisting of 24 students. This type of research used in this research is a classroom action research, undertaken collaboratively. Data collection techniques using observations, questionnaires and interviews, and documentation. Data were analyzed using descriptive analysis of quantitative. The results obtained are learning students has increased from 12.5% to 62.5% in the first cycle and from 62.5% to 87.5% in Cycle II. BK teachers as well as business increased from 40% to 75% in the first cycle From 95% to 100% in Cycle II. Conclusion The results obtained are the business Guidance & Counseling teachers can improve student learning through group counseling in class IX D Junior High School PGRI Kasihan Bantul Keywords: Enterprises Guidance and Counseling Teacher, How to learn and Guindance Group
cara
PENDAHULUAN Setiap siswa pada prinsipnya tentu
belajar
yang
efektif
sehingga
mengakibatkan kegagalan dalam belajar.
berhak untuk memperoleh kesempatan dan
Masalah belajar adalah masalah
peluang mencapai kinerja akademik yang
yang selalu aktual dan dihadapi oleh setiap
memuaskan.
pada
orang. Menurut Prayitno (2004:3) “masalah
kenyataannya terlihat jelas bahwa setiap
adalah suatu yang tidak disukai adanya,
siswa
hal
menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri
kemampuan intelektual, kebiasaan dan gaya
atau orang lain dan ingin atau perlu
belajar, serta pengalaman-pengalaman yang
dihilangkan”.
Akan
memiliki
tetapi
perbedaan
dalam
dimilikinya.
Slameto (2013:1) mengemukakan,
Selain
berbeda
dalam
tingkat
dalam keseluruhan proses pendidikan di
kecakapan memecahkan masalah, taraf
sekolah,
kecerdasan,
berpikir
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti
kreatif, siswa juga dapat berbeda dalam
bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
cara
pendidikan
atau
kemampuan
memperoleh,
menyimpan
serta
kegiatan
banyak
belajar
merupakan
bergantung kepada
menerapkan pengetahuan. Siswa juga dapat
bagaimana proses belajar yang dialami oleh
berbeda dalam cara pendekatan terhadap
siswa sebagai anak didik.
situasi
belajar,
cara
mengorganisasi
dan
menerima,
Sebenarnya, tidak ada kata susah
menghubungkan
dalam belajar sesuatu, karena semua ada
pengalaman-pengalaman mereka, serta cara
ilmunya atau caranya. Kita akan merasa
siswa
susah bila belum menemukan cara dalam
merespon
siswa
terhadap
metode
pengajaran tertentu. Cara
belajar
menguasai merupakan
sesuatu
itu.
Jadi,
dalam
cara
mendidik anak hendaknya jangan sampai
bagaimana siswa melakukan kegiatan untuk
mengatakan tidak bisa, tetapi diusahakan
menambah pengetahuan dan pengalaman.
untuk mengatakan belum bisa. “Anak yang
Untuk mencapai prestasi belajar yang baik
sedang belajar dan mengalami kesulitan
diperlukan cara belajar yang baik pula.
harus kita bantu dengan memberikan
Namun pada kenyataannya masih ada siswa
beberapa alternatif cara belajar yang efektif
yang belum mempunyai cara belajar yang
dan efisien” (S. Rohman, 2013: 53).
baik. Salah satu permasalahan yang sering ditemui pada siswa yaitu kurang menguasai
Pelayanan
BK
di
sekolah
merupakan usaha membina peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi,
sosial, belajar, serta perencanaan dan
sebaik-baiknya.
pengembangan karir, selain itu guru BK di
diharapkan guru dapat memberikan fasilitas
sekolah melaksanakan fungsi-fungsi BK,
yang memadai sehingga siswa dapat belajar
diantaranya
secara efektif” (Slameto, 2013:98).
fungsi
pencegahan,
pemahaman,
pengentasan
dan
pengembangan.
Selanjutnya
Menurut (2015:27)
Daryanto
bahwa
sangat
&
Farid
“kehadiran
guru
“Permasalahan yang dialami para
bimbingan dan konseling (guru BK) di
siswa di sekolah, sering kali tidak dapat
Indonesia masih relatif baru.” Namun
dihindari” (Enik Nur, 2012:6). Pada kondisi
walaupun demikian peran guru BK di
inilah peran guru BK sangat dibutuhkan
Sekolah sangatlah penting, terutama dalam
dalam membantu siswa agar berhasil dalam
membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar.
dalam hal belajar. Dalam
belajar-mengajar,
Seperti halnya SMP PGRI Kasihan
guru mempunyai tugas untuk mendorong,
Bantul yang merupakan salah satu Sekolah
membimbing, dan memberi fasilitas belajar
swasta Menengah Pertama di Yogyakarta
bagi siswa untuk mencapai tujuan dalam
bahwa
belajar. Guru mempunyai tanggung jawab
konseling
untuk melihat segala sesuatu yang terjadi
membantu
dalam
permasalahan
kelas
proses
untuk
membantu
proses
perkembangan siswa terkhusus dalam hal perkembangan membantu pribadi
kognitif
siswa
perkembangan
seperti
sikap,
keberadaan sangat siswa
guru
bimbingan
mendukung yang
terkhusus
dalam
mengalami
dalam
bidang
belajar.
dan
Berdasarkan hasil wawancara dan
aspek-aspek
observasi yang dilakukan di SMP PGRI
nilai-nilai
dan
penyesuaian diri.
Kasihan Bantul terkhusus di kelas IX D, bahwa banyak siswa yang mengalami
“Guru BK hanya merupakan salah
masalah di bidang belajar. Salah satu faktor
satu diantara berbagai sumber dan media
yang menonjol adalah kurang menguasai
belajar. Maka dengan demikian peranan
cara belajar yang efektif sehingga banyak
guru dalam belajar menjadi lebih luas dan
siswa yang mengalami kegagalan dalam
lebih
belajar, karena siswa belum memiliki gaya
mengarah
kepada
peningkatan
motivasi belajar siswa-siswa. Hal ini berarti bahwa
guru
hendaknya
dapat
mengembangkan cara dan kebiasaan belajar
belajar yang tepat. Menghadapi
permasalahan
dan
situasi seperti yang telah dijelaskan, maka
peneliti sangat tertarik untuk meneliti cara
kelompok
belajar siswa yang akan dikembangkan
pembimbing,
melalui
untuk memahami diri dan mengarahkan diri
layanan
bimbingan
kelompok,
berharap mampu memberikan perubahan
yang
dilaksanakan
tujuan bimbingan
oleh adalah
dapat lebih dicapai.
pada siswa mengenai pemahaman tentang
Peneliti
merasa
tertarik
untuk
cara belajar yang baik dan benar dengan
mencoba memperbaiki cara belajar siswa
strategi
kelompok.
melalui bimbingan kelompok pada siswa
bimbingan
kelas IX D SMP PGRI Kasihan Bantul.
kelompok siswa mampu mengenal macam-
Dengan itu peneliti mengambil judul
macam
mampu
“Usaha guru BK dalam memperbaiki cara
kemampuan
belajar siswa melalui bimbingan kelompok
layanan
Dengan
bimbingan
demikian
cara
dalam
belajar
mempraktikkannya
dan
sesuai
yang dimiliki oleh siswa. Bimbingan bimbingan
dalam
pada siswa kelas IX D di SMP PGRI
kelompok
ialah
Kasihan Bantul.”
hal menemukan cara
Rumusan masalah penelitian Usaha
belajar yang tepat dan dalam mengatasi
Guru BK dalam Memperbaiki Cara Belajar
kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan
Siswa melalui Bimbingan Kelompok pada
dengan
Siswa Kelas IX D di SMP PGRI Kasihan
tuntutan belajar di lingkungan
pendidikan. merupakan
Bimbingan suatu
kelompok
bimbingan
Bantul yaitu: “Bagaimana usaha guru BK
yang
dalam memperbaiki cara belajar siswa
diarahkan untuk membantu para individu
melalui bimbingan kelompok pada siswa
dalam
kelas IX D SMP PGRI Kasihan Bantul?”
menghadapi dan menyelesaikan Konselor
Tujuan penelitian ini adalah “untuk
membantu individu mengatasi kesulitan
memperbaiki cara belajar siswa melalui
belajar, mengembangkan cara belajar yang
usaha
efektif, membantu siswa agar sukses dalam
kelompok pada siswa kelas IX D SMP
belajar dan mampu menyesuaikan diri
PGRI Kasihan Bantul.”
masalah-masalah
belajar.
guru
BK
dengan
bimbingan
terhadap semua tuntutan pendidikan. Dalam bimbingan berupaya
kelompok memfasiliasi
mencapai diharapkan. dikatakan
tujuan Dengan bahwa
para
pemimbing
individu
dalam
akademik
yang
demikian
melalui
dapat
bimbingan
LANDASAN TEORI Guru Bimbingan Konseling/Konselor Guru pembimbing berhubungan erat dengan Bimbingan
adanya sendiri
proses memiliki
bimbingan. beberapa
pengertian dasar. Guru pembimbing terdiri
tujuan dalam belajar dan cara-cara tersebut
dari dua kata Guru dan Pembimbing. Isjoni
akan menjadi suatu kebiasaan.”
dalam bukunya Dilema Guru: Ketika
Cara belajar menurut gaya kognitif
Pengabdian Menuai Kritikan, mengutip
adalah cara yang dilakukan siswa dalam
dari Kamus Besar Bahasa Indonesia,
menangkap stimulasi atau informasi, cara
Guru
mengingat,
diartikan
pekerjaannya
sebagai
mengajar
orang dan
yang
dimaknai
Dari pengertian guru bimbingan konseling/Konselor
konseling
di
bahwa adalah
Nana
dan
Sudjana
memecahkan (2005:
165),
“Proses belajar juga dipengaruhi oleh
sebagai tugas profesi.
disimpulkan
masalah.
berfikir
atas
guru
dapat
bimbingan
seseorang
yang
berpikir.” Disimpulkan bahwa cara belajar merupakan seseorang
kombinasi menyerap,
dari
bagaimana
mengatur,
serta
profesional dalam memberikan bantuan
mengolah pesan dan informasi untuk
dan pelayanan kepada peserta didik/siswa
mencapai sebuah tujuan dalam belajar dan
agar
cara tersebut akan dapat menjadi suatu
siswa
tersebut
mampu
mengembangkan wawasan, keterampilan,
kebiasaan dalam belajarnya.
nilai serta sikap yang dimilikinya baik di
Bimbingan Kelompok
lingkungan sekolah, keluarga, maupun
Bimbingam kelompok adalah proses
lingkungan masyarakat luas.
pemberian bantuan yang diberikan pada
Cara Belajar
individu
Cara belajar adalah kunci untuk
Bimbingan
dalam
situasi
kelompok
kelompok.
ditujukan
untuk
mengembangkan kinerja dalam pekerjaan,
mencegah timbulnya masalah pada siswa
di sekolah dalam situasi antar pribadi.
dan mengembangkan potensi siswa.
Belajar adalah kegiatan yang dikerjakan
Menurut
Sukardi
(dalam
Rai
dengan sengaja bersama pengajar atau guru.
Indrayasa, 2012:12) layanan bimbingan
Cara belajar siswa adalah cara atau strategi
kelompok
siswa dalam usahanya mencapai prestasi
memungkinkan sejumlah
yang diharapkan (Surahman, 2015:12).
secara bersama-sama memperoleh bahan
adalah
layanan
yang
peserta didik
Pengertian cara belajar menurut
dari narasumber tertentu (terutama guru
Sumadi Sumyabrata (2006:84) mengatakan
pembimbing atau konselor) yang berguna
bahwa,”cara belajar adalah cara atau jalan
untuk menunjang kehidupan sehari-hari
yang harus ditempuh untuk mencapai
baik individu sebagai pelajar, anggota
keluarga, dan masyarakat serta untuk
dapat dirumuskan sebagai berikut “ usaha
mempertimbangkan
guru BK melalui bimbingan kelompok
dalam
pengambilan
keputusan.
dapat memperbaiki cara belajar siswa kelas
Sukardi dan Kusmawati (2008:78) juga
menyatakan
bahwa
IX D SMP PGRI Kasihan Bantul.
bimbingan
kelompok merupakan layanan bimbingan
METODE PENELITIAN
dan konseling yang memungkinkan siswa
Penelitian
tindakan
dilakukan
kelompok memperoleh berbagai bahan dari
penelitian
narasumber
melakukan tindakan adalah guru itu sendiri
(terutama
pembimbing)
dan
bersama-sama
pokok
guru
membahas
secara
sedangkan
bahasan
(topik)
pengamatan
kolaboratif.
ini
secara bersama-sama melalui dinamika
tertentu
secara
kelas
kolaboratif
yang
Dalam
pihak
diminta
terhadap
yang
melakukan
berlangsungnya
tertentu yang berguna untuk menunjang
proses tindakan adalah peneliti (Suharsimi
pemahaman dalam kehidupan sehari-hari
Arikunto, 2002:17).
dan untuk perkembangan dirinya baik
Penelitian ini dilakukan di SMP
sebagai individu maupun sebagai pelajar,
PGRI Kasihan Bantul pada semester ganjil
dan
di
untuk
pengambilan
pertimbangan keputusan
atau
dalam tindakan
tertentu.
bulan
Agustus
menyesuaikan
waktu
2016. dari
Dengan guru
BK
setempat.
Berdasarkan
pendapat
Subyek penelitian ini adalah guru
tentang pengertian bimbingan kelompok
BK SMP PGRI Kasihan dan siswa kelas IX
dapat
bimbingan
D SMP PGRI Kasihan Bantul yang terdiri
kelompok merupakan layanan bimbingan
dari 24 siswa dan dari 24 siswa diambil 8
konseling yang diberikan kepada siswa
siswa
dalam bentuk dinamika kelompok yang
kelompok dan objek penelitian ini adalah
berguna
penerapan bimbingan kelompok oleh guru
disimpulkan
pertimbangan
beberapa
bahwa
untuk dalam
perkembangan, pengambilan
keputusan dan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dalam mengembangkan potensi siswa. Berdasarkan uraian dan kerangka berpikir tersebut, maka hipotesis penelitian
untuk
mengikuti
bimbingan
BK guna memperbaiki cara belajar siswa. Dalam
penelitian
dalam tiga siklus
ini
dilakukan
wawancara, daftar masalah siswa dibidang belajar,
dan
foto-foto
selama
proses
bimbingan kelompok. Penelitian ini menggunakan dua analisis data yaitu: (1) deskriptif kuantitatif, digunakan
untuk
menganalisis
hasil
observasi selama pelaksanaan Bimbingan dan refleksi pada siklus I, II dan siklus III(jika Ada) data dalam bentuk angka . (2) deskriptif
kualitatif,
digunakan
untuk
menganalisis tingkat keberhasilan guru BK Gambar 2.1 PTK Model Kemmis dan Taggart Dalam penelitian ini lembar observasi peneliti
digunakan dalam
sebagai
melakukan
pedoman
setelah memberikan bimbingan kelompok apakah dapat memperbaiki cara belajar siswa yang dilakukan pada siklus I, II dan pada siklus III.
observasi
pelaksanaan bimbingan kelompok oleh guru BK sehingga kegiatan observasi tidak lepas dari konteks permasalahan dan tujuan penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian
Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru tentang bimbingan kelompok dan bagaimana proses bimbingan kelompok tersebut dapat memperbaiki cara belajar siswa. penelitian
ini
observasi
dilaksanakan di sekolah dan pada proses bimbingan kelompok yang difokuskan pada aktivitas guru BK maupun siswa selama bimbingan kelompok. Dokumentasi diperoleh dari hasil angket siswa, lembar observasi, lembar
kelas
ini
bertujuan untuk mengetahui usaha guru BK dalam memperbaiki cara belajar siswa melalui penelitian
bimbingan ini
akan
kelompok. diambil
Hasil dengan
melakukan pengamatan saat proses kegiatan bimbingan
Dalam
tindakan
kelompok
melalui
lembar
observasi aktivitas guru BK, aktivitas belajar siswa, angket dan respon siswa terhadap bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan setelah dilakukan penyebaran angket di kelas IX D SMP PGRI
Kasihan yaitu
angket Minat belajar siswa dan angket cara
yang
mengikuti
bimbingan
kelompok
belajar siswa yang dilaksanakan pada
dinyatakan 100% siswa minat belajarnya
tanggal 6 Agustus 2016. Angket ini
sudah sangat baik.
digunakan untuk mengetahui seberapa besar
Berdasarkan hasil respon siswa
minat siswa kelas IX D dan bagaimana
terhadap kegiatan bimbingan kelompok,
hasil cara belajar siswa atau kebiasaan
bahwa
siswa selama ini.
mengalami peningkatan yang baik. Itu
Dari hasil angket minat belajar 20,83% dari 100% maka dari 24 siswa di
respon
siswa
setiap
siklus
berarti siswa sangat senang mengikutyi bimbingan kelompok.
kelas IX D ada 8 siswa yang terbilang
Berdasarkan hasil lembar observasi
memiliki minat belajar yang kurang dan
aktivitas Guru BK, bahwa dalam siklus I
angket cara belajar siswa 45,83% dari
dan siklus II selalu mengalami peningkatan.
100% maka 24 siswa di kelas IX D ada 11
Pada siklus I pertemuan 1 data yang
siswa cara belajar yang cukup buruk.
diperoleh adalah guru masih sangat kurang
Pembahasan
dalam
memberikan
layanan
kegiatan
Dari hasil penelitian Siklus I dan
bimbingan kelompok mengingat 8 dari 20
siklus II diperoleh kesimpulan bahwa ada
poin indikator (40%), sehingga penilaian
peningkatan pada cara belajar siswa kelas
belum terpenuhi. Dipertemuan ke 2 pada
IX D SMP PGRI Kasihan Bantul. Dilihat
siklus I, , aktivitas guru dalam memberikan
dari
yang
layanan kegiatan bimbingan kelompok
diberikan sebelum tindakan dilakukan, ada
mengalami peningkatan mengingat 19 dari
banyak siswa yang memiliki nilai dibawah
20 poin indikator (95%), sehingga penilaian
rata-rata
sebelum
terhadap aktivitas guru sudah terpenuhi,
diberikannya bimbingan kelompok pada
namun guru harus lebih meningkatkan
siswa, minat belajar siswa kelas IX D SMP
suasana kelas menjadi lebih hidup lagi.
PGRI Kasihan Bantul masih sangat rendah.
Sedangkan pada siklus II, guru sudah
Dari 24 siswa hanya 5 orang 20,83% yang
sangat baik dalam memberikan layanan
nilainya di atas rata-rata, namun hanya 8
bimbingan kelompok mengingat dari 20
orang
mengikuti
poin guru tersebut sudah melaksanakan
bimbingan kelompok. Setelah tindakan
semua indikator (100%), sehingga penilaian
dilakukan
terhadap aktivitas guru dalam memberikan
hasil
angket
itu
yang
minat
terbukti
diambil
hasil
siswa
bahwa
untuk
angket
minat
siswa
meningkat menjadi lebih baik, dari 8 orang
bimbingan
kelompok
BERHASIL
dilakukan oleh guru BK.
wawancara yang dilakukan pada akhir
mendapatkan
jawaban
dalam
kelompok
Sementara itu, berdasarkan hasil
siklus II pada guru
warming
sangat
mampu
bimbingan
mempertahankan
antusias siswa dalam mengikuti bimbingan kelompok.
BK dan siswa yang
kegiatan
Salah satu alasan siswa mau diajak untuk
mengikuti
kegiatan
bimbingan
memuaskan. Guru BK merasa sangat puas
kelompok adalah penasaran dengan materi
dengan apa yang telah dilakukan selama
yang
tindakan dalam bimbingan kelompok, guru
permainan
BK melihat ada perubahan pada siswa di
kelompok mampu membuat siswa semakin
mana meningkatnya minat belajar siswa
semangat dan berpartisipasi dalam hal
setelah
belajar.
pemberian
layanan
bimbingan
akan
diberikan. dalam
Serta
kegiatan
adanya
bimbingan
kelompok. Sedangkan siswa merasakan
Sehingga dari uraian di atas dapat
manfaat dari bimbingan kelompok, siswa
disimpulkan bahwa bimbingan kelompok
semakin semangat dan terinspirasi dalam
berhasil diberikan kepada siswa oleh guru
hal belajar.
BK guna memperbaiki cara belajar siswa
Pada Siklus I petemuan ke 2, guru BK
menggunakan
warming
Ice
breaking
dan
sebelum memulai kegiatan
kelas IX D SMP PGRI Kasihan Bantul. Terbukti
dengan
belajar
siswa
meningkatnya setelah
minat
diberikannya
bimbingan kelompok dan di sela-sela
bimbingan kelompok serta hasil wawancara
kebosanan siswa. Hal tersebut terbukti
yang jawaban siswa sangat merespon
mampu menarik minat dan perhatian siswa.
positif
Selain itu, penggunaan Ice breaking dan
kelompok dengan penuh antusias.
dan
menyambut
bimbingan
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. 2004. Psikologi Belajar (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Anas Salahudin. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Pustaka Setia. Daryanto dan Farid M. 2015. Bimbingan Konseling Panduan Guru BK dan Guru Umum. Yogyakarta: Gava Media. Depdikbud. 1995. Seri Pemandu Pelaksana Bimbingan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dewa Ketut Sukardi. 1997. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional. Enik Nur Kholidah. 2013. Pengembangan Pribadi Konselor. Yogyakarta: Azzagrafika. Slameto. 2013. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syeh. 2013. “Metode Belajar”, (Online), (Caksyeh.blogspot.co.id/2013, diunduh 22 Desember 2013) Utomo, N.B.B., Malik, M.A, dan Windarto, S. 2011. Pengembangan Materi Bimbingan dan Konseling Berbasis Multimedia. Yogyakarta: Paramitra. Wardati dan Jauhar, M. 2011. Implementasi Bimbingan & Konseling Di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Winkel W.S dan Hastuti S. 2004. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.