30/01/2017
Konsep Perencanaan dan Penganggaran
Diklat Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja Pusdiklat Anggaraan dan Perbendaharaan Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Konsep dan Sistem Perencanaan
KB 1
1
30/01/2017
Paradigma Pembangunan 1. Paradigma pertumbuhan ekonomi 2. Paradigma pembangunan sosial 3. Paradigma ekonomi-politik 4. Paradigma pembangunan manusia
Perencanaan yang rasional 1.Tujuan harus jelas 2.Alokasikan sumberdaya jelas 3.Penggunaan sumberdaya efisiensi 4.Informasi dan data akurat
2
30/01/2017
Tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 1.Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
2.Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi 3.Menjamin
keterkaitan
perencanaan,
dan
penganggaran,
konsistensi
antara
pelaksanaan,
dan
pengawasan; 4.Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; 5.Menjamin
tercapainya
penggunaan
sumber
daya
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Hasil Perencanaan Pembangunan Nasional
1.Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2.Rencana Pembangunan Jangka Menengah 3.Rencana Pembangunan Tahunan
3
30/01/2017
Ilustrasi Perencanaan
• Pendapatan per kapita per tahun Rp 50 juta
Jangka Menengah setelah 10 tahun
• Penghasilan per kapita per tahun Rp75 juta
Jangka Pendek= 1 tahun
• Penghasilan per kapita per tahun Rp100 juta Jangka Panjang atau setelah 20 tahun dari tahun yang direncanakan
Visi Visi
mengacu
kepada
hal
yang
ingin
dicapai
oleh
pemerintah/organisasi dalam jangka panjang.
4
30/01/2017
Misi Misi adalah kerangka yang menggambarkan bagaimana visi
akan dicapai
Tujuan Merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi. Tujuan tergambar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang menunjukkan tahapantahapan yang harus dilalui dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
5
30/01/2017
Sasaran Menggambarkan langkah-langkah yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan. Sasaran akan membantu penyusun anggaran untuk mencapai tujuan dengan menetapkan target tertentu dan terukur
Kinerja adalah adalah prestasi kerja berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas dan kualitas terukur
6
30/01/2017
Target Hasil yang diharapkan dari suatu program atas keluaran yang
dari suatu program/kegiatan pada tahapan atau kurun waktu tertentu.
Cakupan Perencanaan Nasional Jangka Menengah
1. Perencanaan Jangka Menengah Nasional 2. Perencanaan Jangka Menengah Daerah 3. Perencanaan Jangka Menengah Kementerian Negara/Lembaga 4. Perencanaan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah
7
30/01/2017
Konsep dan Sistem Penganggaran
KB 2
Penyesuaian anggaran belanja
a. perubahan asumsi makro b. perubahan target pendapatan negara c. perubahan prioritas belanja negara d. penggunaan
saldo
anggaran
lebih
tahun-tahun
sebelumnya
8
30/01/2017
Dasar alokasi anggaran pada tiap-tiap kementerian/lembaga
a.perkiraan
perekonomian
makro
tahun
yang
akan
datang b.proyeksi baseline c.kelangsungan program dan kegiatan tahun jamak d.Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) e.new initiative f. Potensi sumber-sumber pembiayaan
Penetapan Pagu Indikatif a. Angka Prakiraan Maju b. resource envelope c. Pengukuran kapasitas fiskal d. Arahan/Direktif Presiden e. Hasil Sidang Kabinet dan Komitmen Pemerintah
f. Hasil Evaluasi Kinerja Penganggaran
9
30/01/2017
Tujuan Trilateral Meeting a. Menjamin konsistensi RPJMN, Renstra K/L, RKP, dan Renja
b. Menyempurnakan Rancangan Awal RKP tahun rencana c. Menyusun rancangan Renja K/L d. Membahas program dan kegiatan belanja
Pertimbangan Penyusunan Anggaran Belanja a.keterbatasan sumber-sumber keuangan negara b.manfaat
yang
sebesar-besarnya
bagi
kemakmuran masyarakat c.peraturan perundangan yang mengatur Belanja Negara
d.membutuhkan
proses
yang
panjang,
administratif, maupun politik e.melibatkan banyak pemangku kepentingan
10
30/01/2017
Klasifikasi Anggaran
KB 3
Klasifikasi Anggaran Klasifikasi
Organisasi
Klasifikasi
Fungsional
Klasifikasi
Ekonomi/Obyek
11
30/01/2017
KLASIFIKASI ORGANISASI UNIT ESELON I 235 UNIT ESELON II PUSAT INSTANSI VERTIKAL / UPT
KEMENTER IAN /LEMBAGA
SATKER PERANG KAT DAERAH SATKER NON VERTIKAL
73 BAGIAN ANGGARA N SATKER KHUSUS
TERTENT U SATKER SEMENTA RA
Klasifikasi Menurut Fungsi 1. Pelayanan Umum 2. Pertahanan 3. Hukum, Ketertiban, dan Keamanan 4. Ekonomi 5. Lingkungan Hidup 6. Perumahan dan Pemukiman 7. Kesehatan 8. Pariwisata dan Budaya 9. Agama 10. Pendidikan 11. Perlindungan sosial
12
30/01/2017
KLASIFIKASI EKONOMI 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal 4. Bunga 5. Subsidi 6. Hibah 7. Bantuan Sosial 8. Belanja Lain-Lain
Konsep Pendekatan Penganggaran Berbasis Kinerja
13
30/01/2017
Penganggaran Berbasis Kinerja ► Mengutamakan
upaya pencapaian hasil kerja (output) dan dampak (outcome) ► Berdasarkan sasaran tertentu yang hendak dicapai ► Terdapat keterkaitan output kegiatan dan sasaran program (cascade) ► Terdapat kepastian penanggung jawab keberhasilan suatu program
DEFINISI
Kegiatan (activities) yang Anggaran Berbasis Kinerja Adalah Proses dibiayai Penganggaran Yang Dapat Menjelaskan Hubungan AntaraKeluaran Proyeksi anggaran akan menghasilkan Biaya Yang Dibutuhkan Dengan Ekspektasi Hasil Yang (Output), dan pada akhirnya kombinasi Akan Dicapai Oleh Pengeluaran Pemerintah dari berbagai keluaran kegiatan tersebut dalam suatu program diharapkan menghasilkan Dampak Positif Program (Outcomes)
14
30/01/2017
Ilustrasi Pencapaian Sasaran Kebijakan Dalam Anggaran Berbasis Kinerja
LEVEL 1
Strategic Outcomes (Sasaran Program)
LEVEL 2
LEVEL 2
Annual Outcomes, (Sasaran Tahunan)
LEVEL 3
LEVEL 3
LEVEL 3
LEVEL 3
Kegiatan dan Output
Kebijakan Dasar : OUTCOMES / Dampak Positif
OUTPUT (Keluaran)
•Bagaimana Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Anggaran
INPUT
ANGGARAN
15
30/01/2017
PENCAPAIAN VISI DAN MISI
Jalan Raya (km) Dalam Kondisi Baik
Waktu Tempuh Atau Jumlah Pengguna Jalan
Keamanan dan kenyamanan bagi pengguna Jalan
Darimana Titik Awal Pemikiran Dimulai ?
FOKUS PENGUKURAN KINERJA
MENGUBAH FOKUS PENGUKURAN bergeser Besarnya Jumlah Alokasi Sumber Daya
Hasil yang dicapai dari penggunaan sumber daya
16
30/01/2017
Pengukuran Kinerja
►Pengukuran
kinerja diperlukan untuk menilai seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan
►Dengan
diketahuinya perbedaan (gap) tersebut, maka upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilakukan
Indikator Kinerja ► Ukuran
kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan
► Indikator
kinerja dikategorikan ke dalam kelompok : - masukan (input) - keluaran (output) - hasil (outcomes) - manfaat (benefit)
► Indikator
Kinerja pada sisi penggunaan sumber daya adalah penetapan standar biaya dengan tingkat efisiensi yang maksimal
► Kinerja
yang relatif lebih baik dapat diindikasikan dengan pencapaian target output/outcomes yang sama dengan tingkat penggunaan sumber daya yang lebih minimal dalam suatu kurun waktu tertentu
17
30/01/2017
Indikator Kinerja ►
Agar pengukuran dapat dilakukan, maka kinerja harus dapat dinyatakan dalam angka (kuantifikasi). ► Oleh karena itu diperlukan indikator-indikator yang dapat menunjukkan secara tepat tingkat prestasi kerja/kinerja. ► Macam Indikator Kinerja: Indikator Kinerja Kegiatan Indikator Kinerja Program Indikator Efisiensi Indikator Kualitas
KRITERIA PENETAPAN TARGET KINERJA ► Spesifik (Specific)
Jelas, Singkat dan Tepat Sasaran ► Terukur (Measureable)
Sebaiknya dapat dikuantifikasi ► Realistis (Achievable)
Praktis dan Masuk Akal ► Relevan (Relevant)
Merupakan kebutuhan aktual ► Jangka Waktu Pencapaian (Time Frame)
Memiliki rentang waktu kebijakan yang spesifik untuk pencapaian target
18
30/01/2017
Konsep Pendekatan
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
Apakah yang dimaksud dengan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) Medium Term Expenditure Framework (MTEF)
… adalah proses penyusunan anggaran yang memproyeksikan apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu dan berapa besar sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan proyeksi output tersebut, dalam kondisi keterbatasan sumber daya (budget constraint) tertentu...
19
30/01/2017
Tujuan dan Manfaat Penerapan KPJM
a. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih efisien (allocative efficiency); b. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning); c. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best policy option); d. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline); dan e. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal sustainability).
Landasan Konseptual KPJM
a. Penerapan sistem rolling budget tidak zero based budgeting; b. Mempunyai Baseline (angka dasar); c. Penetapan Parameter; d. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar; dan e. Adanya mekanisme untuk pengajuan usulan dalam rangka tambahan anggaran bagi kebijakan baru (additional budget for new initiatives).
20
30/01/2017
Pada prinsipnya, KPJM terdiri atas: • Estimasi Top - Down, mengenai ketersediaan sumber daya untuk pengeluaran publik yang konsisten dengan stabilitas Makro-Fiskal • Estimasi Bottom – Up, mengenai kebutuhan biaya untuk kebijakan pengeluaran, baik kebijakan yang ada saat ini, maupun yang kebijakan baru di masa mendatang • Target Kinerja / Sasaran Kebijakan kebijakan anggaran yang ingin dicapai dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran
• Kerangka Kerja (framework) yang menggambarkan rekonsiliasi antara kebutuhan pendanaan anggaran dengan ketersediaan sumber daya (aggregate resources)
KPJM …ADALAH SUATU PROSES BERGULIR DAN BERKESINAMBUNGAN YANG MEMBANTU PEMERINTAH UNTUK MENDISIPLINKAN PENGELUARANNYA DAN FOKUS PADA UPAYA PENCAPAIAN TARGET-TARGET YANG TELAH DIGARISKAN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN, BAIK DALAM JANGKA MENENGAH MAUPUN DALAM JANGKA PENDEK …ADALAH STRATEGI DALAM KEBIJAKAN PENGELUARAN PEMERINTAH YANG BERLANDASKAN KEPADA: 1. Efektivitas Pemilihan Kebijakan (Analisis Opportunity Cost) 2. Efisiensi Pelaksanaan Kebijakan (Analisis Cost Efficiency) 3. Fokus Pada Pencapian Target Tugas Pokok & Fungsi 4. Penciptaan Sinergi Antara Level Kebijakan Strategis, Unit Perencanaan Penganggaran dan Unit Pelaksana Kebijakan 5. Konsistensi Kebijakan dan Implementasi Strategi
21
30/01/2017
SINKRONISASI DALAM SISTEM PENGANGGARAN Medium Term fiscal Framework (MTFF) RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN / LEMBAGA (REN-STRA K/L)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMN)
RENCANA KERJA KEMENTERIAN / LEMBAGA (REN-JA K/L)
RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP)
KERANGKA FISKAL JANGKA MENENGAH (KFJM)
BELANJA K/L
APBN APBN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN LEMENTERIAN / LEMBAGA (RKA-K/L)
Medium Term Expenditure Framework (MTEF) KERANGKA PENGELUARA N JANGKA MENENGAH (KPJM)
Menggunakan 3 Pendekatan Penyusunan
Penganggaran Terpadu Unified Budget
22
30/01/2017
PENGANGGARAN TERPADU 1. Penyusunan rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana. 2. Sangat penting untuk memastikan bahwa investasi dan biaya operasional yang berulang (recurrent) dipertimbangkan secara simultan. Dualisme perencanaan antara anggaran rutin dan anggaran pembangunan di masa lampau menimbulkan peluang duplikasi, penumpukan, dan penyimpangan anggaran. 3. Perencanaan belanja rutin dan belanja modal dilakukan secara terintegrasi / terpadu dalam rangka mencapai sasaran prioritas nasional dan target prestasi kerja kementerian/lembaga yang dapat memuaskan masyarakat
Penganggaran Terpadu ► Keterpaduan
pengelola kegiatan ► Keterpaduan jenis belanja dalam satu kegiatan ► Keterpaduan antar program/ kegiatan sesuai fungsi dari suatu kementerian ► Keterpaduan program / kegiatan antar kementerian negara/lembaga ► Keterpaduan program/kegiatan baik antar pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
23
30/01/2017
FORMAT LAMA (s/d 2004)
FORMAT BARU (mulai TA 2005)
Belanja Pemerintah Pusat :
Belanja Pemerintah Pusat :
1. Pengeluaran RUTIN
1. Belanja Pegawai
a. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang
b. Belanja Barang
3. Belanja Modal
c. Pembayaran Bunga Utang
4. Pembayaran Bunga Utang
d. Subsidi
5. Subsidi
e. Pengeluaran Rutin Lainnya
6. Belanja Hibah 7. Bantuan Sosial
2. Pengeluaran PEMBANGUNAN
8. Belanja Lain-lain
KERANGKA IDEAL PENGANGGARAN TERPADU DUAL BUDGET
1
Kepala Kantor (A. Rutin)
UNIFIED BUDGET
1
Program Kegiatan -Kegiatan Dasar -Kegiatan Penunjang
Pendekatan Sektoral Kegiatan Pimpinan Proyek (A. Pemb)
Pendekatan Fungsional Kelembagaan
Program Proyek - Prioritas Nasional
2
MAK Anggaran Rutin -Belanja Pegawai -Belanja Barang -Belanja Lain -Belanja Perjalanan
2
Kepala Kantor / KPA Program Kegiatan - Kegiatan Dasar Pembayaran Gaji Ops Kantor & Pemeliharaan - Kegiatan Prioritas Nasional Penunjang
MAK : tidak ada tumpang tindih penggunaan antara satu MAK dengan yang lainnya
MAK Anggaran pembangunan - Belanja Modal
24
30/01/2017
Implementasi Perencanaan dan Penganggaran pada Satuan Kerja
KB 3
A. KONSEP DASAR RKAKL merupakan “Rencana Keuangan”, maka mekanisme penyusunan/input RKAKL mencakup: - Rencana Belanja - Rencana/Target Pendapatan - Rencana Kinerja
50
25
30/01/2017
B. RENCANA BELANJA
Program Teknis
Yaitu program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (eksternal)
Program Generik
Yaitu program yang mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintah (internal) dan memiliki karakteristik sejenis pada setiap KL
PROGRAM
51
B. RENCANA BELANJA Kegiatan Generik
Yaitu kegiatan yg digunakan oleh beberapa eselon II yg memiliki karakteristik sejenis
Kegiatan Teknis
Yaitu kegiatan spesifik yang bersifat prioritas maupun nonprioritas
KEGIATAN
Kegt. Prioritas Nasional Kegt. Prioritas KL Kegt Teknis Non Prioritas
Yaitu kegt dgn output spesifik dlm rangka pencapaian sasaran nasional Yaitu kegt dgn output spesifik dlm rangka pencapaian kinerja KL Yaitu kegt dgn output spesifik namun bukan kategori prioritas
52
26
30/01/2017
B. RENCANA BELANJA Infrastruk Yaitu output yg berupa barang ber Outpu tur wujud & atau jaringan : jalan, jemba t tan, gedung/bangunan, saluran irigasi Baran Non Yaitu output yg berupa barang ber g Infrastruk wujud atau tdk berwujud yg bukan tur jaringan : kendaraan, software OUTP aplikasi. UT Regul Yaitu output yg dihasilkan dlm rangka pembuatan peraturan atau pendukung asi Outp administrasi birokrasi : peraturan, undang2. ut Non Jasa Regul Yaitu output yg merup. wujud layanan terkait dgn tugas/fungsi instansi : layanan SIM, asi layanan SP2d.
53
B. RENCANA BELANJA
Biaya Oprsion al KOMP O NEN Biaya Non Oprsion al
- Komponen 001 : Pembayaran gaji, tunjangan yg melekat dg gaji, honor tetap, tunjangan lain terkait dg belanja pegawai, lembur dan vakasi Operasonal (51) - Komponen 002 : Operasional sehari-hari perkantoran, langganan daya dan jasa, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor (52) - Komponen 003 : Komponen Operasional untuk Hankam (51, 52) - Komponen 004 : Komponen Operasional untuk Pendidikan (52, 57 pada Diknas & Kemenag) - Komponen 005 : Komponen untuk Dukungan Penyelengga raan Tusi Unit (Belj. 52, mis pengadaan buku paspor, buku nikah, bahan baku SIM, pengadaan obat2an)
Utam a Pend u kung
Komponen pembiayaan langsung dari pelaksanaan suatu kebijakan yg dipengaruhi oleh total volume output yg akan dicapai (kodenya mulai 011) Komponen pembiayaan yg tidak terkait langsung dengan total volume output yang akan dicapai (kode komponennya mulai 011).
54
27
30/01/2017
B. RENCANA BELANJA Akun belanja terbagi dalam jenis belanja: - 51 Belanja Pegawai - 52 Belanja Barang - 53 Belanja Modal - 54 Belanja Pembayaran Kewajiban Utang - 55 Belanja Subsidi - 56 Belanja Hibah - 57 Belanja Bantuan Sosial - 58 Belanja Lain-lain
55
C. TARGET PENDAPATAN Tidak semua satker mempunyai pos penerimaan, sehingga pengisian target pendapatan lebih ditujukan pada satker yang mempunyai penerimaan. Data target pendapatan, tercantum pada dokumen “RKA Satker Bagian C” dan “RKA Satker Bagian D”
56
28
30/01/2017
D. RENCANA KINERJA Rencana kinerja pada RKAKL mencakup “apa yang menjadi target” dan “berapa target atau volume yang hendak dicapai”. Informasi “apa yang menjadi target” tercantum pada dokumen RenjaKL, yang kemudian informasi ini “diteruskan” ke RKAKL Sedang informasi “berapa target yang akan dicapai” suatu satker, tercantum pada RKAKL Rencana/target kinerja ada di level Output Data target kinerja, tercantum pada dokumen “RKA Satker Bagian A”
57
E. DOKUMEN RKAKL KK Satker
RKA Satker
Merupakan akumulasi seluruh RKA Satker
RKAKL
KK Satker merupakan “Rincian Belanja Satuan Kerja Tahun Anggaran Direncanakan” sampai dengan level detil.
Terdiri atas: Bagian A – memuat Rencana Kinerja Satker Bagian B – memuat Rincian Belanja Satker (sampai dengan level Komponen) Bagian C – memuat Target Pendapatan Satker Bagian D – memuat Prakiraan Maju Belanja dan Target Pendapatan Satker Tahun Anggaran t+1, t+2, t+3. Terdiri atas: Formulir 1 – memuat Rencana Pencapaian Strategis Pada KL (ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran). Formulir 2 – memuat Rencana Pencapaian Outcome Unit Eselon 1 (ditandatangani oleh Eselon I/Penanggung Jawab); Formulir 3 – memuat Rincian Biaya Pencapaian Outpcome Unit Eselon 1 (ditandatangani oleh Pejabat Eselon I dan untuk RKAKL berdasarkan Alokasi Anggaran KL ditambahkan tanda tangan persetujuan Komisi di DPR). 58
29
30/01/2017
KAK/TOR dan RAB
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/TERM OF REFERENCE (TOR) merupakan dokumen yg memberikan gambaran umum dan penjelasan mengenai OUTPUT yang memuat latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan biaya yang diperlukan, berisi penjelasan/keterangan mengenai apa (what), mengapa (why), siapa (who), kapan (when), di mana (where), bagaimana (how), dan berapa perkiraan biayanya suatu kegiatan/output.
30
30/01/2017
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB) • adalah suatu dokumen yang berisi rincian komponen-komponen input dari sebuah kegiatan/output serta besaran biaya dari masing-masing komponen, penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan biaya dalam KAK/TOR.
GENDER BUDGET STATEMENT (GBS) • Gender Budget Statement (GBS) merupakan RAB untuk Output yang berkenaan dengan Anggaran Responsif Gender (ARG). GBS yang telah disusun disampaikan kepada Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan dan Deputi Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas.
31
30/01/2017
Terima Kasih
Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
32