MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 36/PHP.BUP-XV/2017
PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI TAKALAR
ACARA MENDENGARKAN KETERANGAN SAKSI/AHLI PEMOHON, TERMOHON, PIHAK TERKAIT, BAWASLU DAN PANWASLU (III)
JAKARTA SENIN, 17 APRIL 2017
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------RISALAH SIDANG Perkara Nomor 36/PHP.BUP-XV/2017 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Takalar PEMOHON Burhanuddin Baharuddin dan Natsir Ibrahim TERMOHON KPU Kabupaten Takalar ACARA Mendengarkan Keterangan Saksi/Ahli Pemohon, Termohon, Pihak Terkait, Bawaslu dan Panwaslu (III) Senin, 17 April 2017, Pukul 09.00 – 17.11 WIB Ruang Sidang Panel I Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Arief Hidayat Anwar Usman Maria Farida Indrati Suhartoyo Wahiduddin Adams Aswanto Manahan MP Sitompul I Dewa Gede Palguna Saldi Isra
Ida Ria Tambunan
(Ketua) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) Panitera Pengganti
ii
Pihak yang Hadir: A. Kuasa Hukum Pemohon: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sirra Prayuna Anwar M. Nursal Ahmad Tawakkal Paturusi Syamsuwardi Andi Walinga Saiful Agus Dwiwarsono
B. Ahli dari Pemohon: 1. Adnan Jamal 2. I Gusti Putu Artha C. Saksi dari Pemohon: 1. 2. 3. 4.
Burhanuddin Baswan Muhammad Ifrad Hasan Dg. Nassa
D. Termohon: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jusalim Sammak Attahiriah Nas Hamka M. Nur Arafah Muh. Darwis Khaerul Mannan Sangkala R
E. Kuasa Hukum Termohon: 1. Sofyan Sinte 2. Mappinawang 3. Migdal Eder Tupalangi
iii
F. Saksi dari Termohon: 1. 2. 3. 4. 5.
Abdul Gafur Firman Syaiful Alam Nursyamsi Anshar Gd. Nai
G. Pihak Terkait: 1. Achmad Dg Se're H. Kuasa Hukum Pihak Terkait: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Didi Supriyanto Idham Hayat Muhammad Ichsan Heru Widodo Dhimas Pradana Ahmat Waluya Ahmad Buskam Achmad R. Hamzah Zainab Musyarafah
I. Saksi dari Pihak Terkait: 1. 2. 3. 4.
Jaharuddin Amiruddin Dg. Raligau Abdullah Abdul Jabbar Dg. Beta
J. Bawaslu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Syaifuddin Nellyati Ahmad Amrullah Sudiarto L. Arumahi Azry Yusuf Fatmawati
K. Panwaslu: 1. Ibrahim Salim 2. Nellyati 3. Syaifuddin
iv
L. Gakkumdu: 1. Bahtiar M. Saksi PNS: 1. Ririn Ryan Saputra Ajnur 2. Maya Taufik
iii
SIDANG DIBUKA PUKUL 09.00 WIB 1.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang dalam Perkara Nomor 36/PHP.BUP-XV/2017 tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Takalar, dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Saya cek kehadirannya. Pemohon, yang hadir siapa? Silakan.
2.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Pemohon hadir, Majelis, bersama kami Kuasa Hukum Dr. Sirra Prayuna, S.H., Muhammad Nursal, S.H., Anwar, S.H., Syamsuwardi, S.H., Saiful, S.H., Andi Walinga, S.H., dan Ahmad Tawakkal Paturusi, S.H.
3.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih. Termohon, yang hadir siapa?
4.
KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Terima kasih, Yang Mulia. Dari Termohon hadir lima orang Prinsipal KPU Kabupaten Takalar, dan KPU Provinsi Sulawesi Selatan, serta tiga orang Kuasa Hukum, masing-masing saya sendiri Sofyan Sinte, sebelah kiri saya Migdal Eder Tupalangi, dan sebelah kiri lagi Bapak Mappinawang. Terima kasih, Yang Mulia.
5.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Pihak Terkait?
6.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Assalamualaikum wr. wb.
7.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Waalaikumsalam wr. wb.
1
8.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Dari Pihak Terkait, hadir Ahmad Waluya sebagai Kuasa Hukum, Zainab Musyarafah, Ahmad, Muhammad Ichsan, Achmad R. Hamzah, Heru Widodo, dan saya sendiri Didi Supriyanto, serta dihadiri Prinsipal Wakil Bupati Terpilih H. Achmad Daeng Se’re, S.Sos. Terima kasih, Yang Mulia.
9.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Kita ... agenda hari ini adalah memeriksa, meminta keterangan Ahli dan Saksi dari Para Pihak. Dari Pemohon ada dua Ahli, Dr. Adnan Jamal dan I Gusti Putu Artha. Saya persilakan untuk maju ke depan untuk diambil sumpahnya. Kemudian, Ahli dari Pemohon ... dari Pihak Terkait, Maya Taufik, sudah hadir?
10.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Yang Mulia, mohon izin. Semula Saudara Maya Taufik kami ajukan sebagai ahli. Namun, setelah kami dalami dan kami pertimbangkan, kami drop sebagai ahli, kami masukkan sebagai Saksi Fakta. Terima kasih, Yang Mulia.
11.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh (...)
12.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Mohon maaf, Yang Mulia, Pemohon.
13.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya.
14.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Kami sesungguhnya mengajukan tiga ahli, Yang Mulia.
15.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, disesuai ketentuan hanya dua ahli.
2
16.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Oh, kalau begitu yang ... ahli yang satunya keterangan tertulis, Majelis, kami serahkan.
17.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, ya. Silakan keterangan tertulis. Ya. Kemudian, sekarang Saksi dari Pemohon, Ririn, Burhanuddin, maju seluruhnya, silakan. Ririn, Burhanuddin, Baswan, Muhammad Ifrad ... Ifrad, Hasan, seluruhnya maju. Kemudian, Saksi ... Termohon, ini semua penyelenggara?
18.
KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Semuanya penyelenggara, Yang Mulia.
19.
KETUA: ARIEF HIDAYAT PPK, PPS, atau di mana?
20.
KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE PPK dan KPPS.
21.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Masih (...)
22.
KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Bertugas (...)
23.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Menjabat, bertugas?
24.
KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Masih menjabat.
25.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, sumpahnya masih berlaku, ya?
3
26.
KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya, Yang Mulia.
27.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau begitu, tidak usah disumpah.
28.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Mohon (...)
29.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Dari mana?
30.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Pemohon, Majelis, mohon maaf.
31.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya.
32.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Saksi Ifrad ini anak di bawah umur, Majelis.
33.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ha? Oh, di bawah umur.
34.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Ya, dia membuktikan bahwa ada pemilih di bawah umur, Majelis.
35.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Kalau begitu, tidak perlu sumpah ini, ya. Ya, silakan kembali duduk, Ifrad. Kemudian, Pihak Terkait? Maya Taufik jadi Saksi, ya? Silakan maju. Kemudian, siapa lagi ini? Ada tujuh orang yang maju untuk untuk diambil sumpahnya, keterangannya.
4
36.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO Abdullah, Yang Mulia.
37.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Abdullah.
38.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO Abdul Jabbar.
39.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Kemudian, Abdul Jabbar, ya. Siapa lagi?
40.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO Jaharuddin dan Nurdin Arifin, Yang Mulia.
41.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Jaharuddin dan Nurdin Arifin.
42.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Yang Mulia.
43.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya.
44.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Di luar lima saksi ini karena memang ada hal-hal penting yang harus kami kuatkan juga dengan saksi lain, sehingga kami juga menyiapkan sebetulnya ada tiga saksi lagi. Seandainya nanti bisa diperkenankan untuk ditambahkan, Yang Mulia, terima kasih.
45.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Maya.
Ya, nanti kita lihat. Maya anu ya ... maju, ya? Sudah, ya? Ya,
5
Baik. Saksi dan Ahli sudah maju untuk diambil sumpahnya. Saya mohon berkenan, Yang Mulia Pak Wahiduddin untuk mengambil sumpah. Ahli yang beragama Islam terlebih dahulu. Silakan, Yang Mulia. 46.
HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Baik. Kepada Ahli yang beragama Islam untuk mengikuti lafal yang saya tuntunkan. “Bissmillahirrahmaanirrahiim (...)
47.
AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Bissmillahirrahmaanirrahiim (...)
48.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang Saksi belum, ya. Anda Saksi nanti sendiri sumpahnya.
49.
HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ya, ya, kita ulangi, ya.
50.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Diulang, untuk Ahli dahulu.
51.
HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ya. “Bissmillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya.”
52.
AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Bissmillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya.
53.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Untuk Saksi sekalian, Yang Mulia.
6
54.
HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Untuk yang Saksi yang beragama Islam. “Bissmillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.”
55.
SELURUH SAKSI YANG BERAGAMA ISLAM: Bissmillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.
56.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima kasih, Yang Mulia. Untuk Pak Gusti Putu Artha, saya mohon berkenan Yang Mulia I … Pak Gede Palguna.
57.
HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ya, tangannya Amusti karana dahulu. Ikuti saya. “Om Atah Parama Wisesa. Saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya. Om Santi, Santi, Santi Om.”
58.
AHLI DARI PEMOHON: I GUSTI PUTU ARTHA Om Atah Parama Wisesa. Saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya. Om Santi, Santi, Santi Om.
59.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima Kasih, Yang Mulia. Silakan kembali ke tempat untuk Ahli dan Saksi.
60.
KUASA HUKUM PIHAK: HERU WIDODO Sebelumnya Pihak Terkait mohon izin, Yang Mulia, menyampaikan perbaikan data saksi yang kami ajukan tadi, lima orang, Yang Mulia.
7
61.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Petugas tolong diambilkan. Baik kita mulai dengan mendengarkan keterangan Ahli dari Pemohon. Dari Pemohon, Pak Adnan atau Pak Putu Artha dulu? Pemohon, siapa yang (…)
62.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Pak Putu Artha.
63.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, Pak Putu Artha, ya. Sambil duduk, silakan. Waktunya 15 menit masing-masing nanti kita lanjutkan dengan melakukan pendalaman.
64.
AHLI DARI PEMOHON: I GUSTI PUTU ARTHA Terima kasih, Majelis Yang Mulia. Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2017 diatur dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dan seterusnya. Dalam konteks persidangan hari ini, saya akan menyampaikan beberapa poin seputar masalah-masalah yang menjadi fokus di persidangan ini. Pertama, soal daftar pemilih tetap. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2017 Pasal 58 menyebutkan bahwa basis data yang digunakan oleh KPU dalam penyusunan DPT adalah DPT pemilihan umum terakhir dengan mempertimbangkan DP4 dari dinas kependudukan dan catatan sipil yang telah dikonsolidasi, diverifikasi, divalidasi oleh Mendagri. Selanjutnya, DP4 digunakan sebagai bahan oleh PPS untuk menyusun DPS, lalu DPS ditetapkan oleh KPU kabupaten/kota, dan selanjutnya masyarakat memberikan tamba … tanggapan, sehingga menjadi DPS hasil perbaikan. DPS hasil perbaikan inilah yang selanjutnya ditetapkan menjadi DPT. Masalahnya adalah terletak di Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 yang menjadikan DPT pemilu terakhir sebagai dasar dalam pemuktahiran. DPT pemilu terakhir adalah DPT Pemilu Presiden Tahun 2014 yang berpedonan … berpedoman pada Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008. Undang-undang ini menunjuk DPT pemilu legislatif sebagai sumber data pemuktahiran. Yang jadi masalah adalah dalam pemilu presiden dan pemilu legislatif, dasar pendaftaran atau coklit berangkat dari asas de facto bukan de jure. Siapapun yang berdomisili di manapun, kalau ia kemudian mendaftarkan diri sebagai pemilu … pemilih pemilu presiden bisa dicoklit
8
dan dia membatalkan kedudukannya sebagai pemilih di tempat asalnya dikeluarkan KTP, itu yang jadi persoalan. Tugas pemilih bersang … artinya seoarang pemilih dapat mendaftarkan diri di lokasi ia berdomisili dan menggunakan haknya di lokasi domisilinya, kendatipun KTP-nya ada di daerah lain. Tugas pemilih bersangkutan untuk mencabut haknya diko … lokasi tempat KTP diter … diterbitkan. Itulah sebabnya, DPT pemilu presiden niscaya akan dipenuhi oleh calon pemilih yang memiliki KTP di daerah tersebut dan di luar daerah tersebut. Basis data pemilih inilah yang kemudian menjadi dasar pemuktahiran Pilkada Serentak Tahun 2017. Dapat diduga bahwa akan ada sejumlah pemilih yang tidak berKTP di daerah itu yang akan potensial muncul dalam daftar pemilh sementara. Ketika disinkronisasi antara DPT terakhir dengan … DPT terakhir dengan data dari DP4 di disdukcapil. Persoalan jadi berbeda, jika dasar pemuk … pemuktahiran bukan DPT pemilu terakhir tetapi murni berdasarkan DP4 Kementerian Dalam Negeri. Karena ia sudah berbasis NIK di daerah itu. Terhadap persoalan itulah tugas berat memang menjadi beban anggota KPU di daerah yang mengelola pilkada. Mereka harus menyandingkan, mensinkronisasi, menverifikasi, dan membersihkan seluruh calon pemilih yang terdaftar saat pilpres yang berasal dari luar daerah itu. Terhadap persoalan ini akan muncul fakta bahwa sejumlah calon pemilih saat disinkronisasi tidak ditemukan dalam database kependudukan ... dinas kependudukan dan catatan sipil setempat. Hari-hari ini, kemarin di Jakarta di sisir 153.000 ternyata 113.000 kemudian memang tidak ditemukan database-nya di DKI dan oleh KPU DKI di Jakarta diberi tanda bold hitam yang pada tanggal 19 nanti tidak boleh menggunakan haknya, 13.000 sekian. Ini tugas KPU untuk memastikan bahwa memang hanya orang yang ada di database kependudukan di daerah itulah yang boleh memilih. Tapi saya ingin menjelaskan, kenapa problem itu muncul? Salah satunya adalah karena persoalan sinkronisasi antara DP4 dan DPT terakhir pilpres itu. Prinsip dasarnya adalah seorang pemilih dalam pilkada haruslah memang penduduk di daerah pilkada diselenggarakan yang secara sah tercatat identitasnya pada database kependudukan setempat. Jika ditemukan nama-nama pemilih yang tidak tercatat dalam database kependudukan, maka tugas KPU setempat untuk membersihkannya. Persoalannya jadi makin krusial tatkala aparat pemutakhiran bekerja kurang profesional, mereka potensial melakukan kesalahan dalam bentuk human error, technical error, dan political error. Yang paling rawan adalah jika terjadi political error, maksudnya ada upaya sadar dan terencana yang dilakukan oleh para petugas coklit, PPS, imputer di PPS, dan programmer di kecamatan untuk menghilangkan pemilih yang berhak dengan maksud tertentu atau menambah pemilih fiktif dengan data-data yang benar. Saya kira persidangan ini sudah 9
sangat terang-benderang dari berbagai kasus yang disidangkan menjelaskan persoalan-persoalan yang saya sebutkan yang tadi. Persoalan di Jakarta, misalnya yang ribut-ribut sekarang juga termasuk soal beberapa daerah di salah satunya di Cengkareng Timur yang update ada 188 ketika DPS HP ... ketika DPS diserahkan, diperbaiki, tapi 27 nama tidak muncul. Setelah ditelusuri oleh salah satu pasangan calon, ternyata 27 nama itu memang murni tidak ter-input oleh programmer di kecamatan. Konon, technical error. Tetapi ketika diserahkan 54, seharusnya 54 tidak muncul, tetapi kenapa 27 tidak muncul? Nah, ini … ini persoalan tetapi memang ketika bicara soal motif politik agak susah di … dibedah. Tetapi persoalan-persoalan orang di balik layar komputer itu memang jadi … jadi masalah ketika bicara soal DPT. Pengaturan lainnya adalah apabila seseorang pemilih tidak terdaftar di DPT, maka menggunakan hak pilihnya ke TPS mulai pukul 12.00 sampai pukul 13.00 WIB dengan menunjukkan KTP elektronik atau surat keterangan yang dikeluarkan oleh disdukcapil setempat. Pemilih DPTb ini hanya bisa memilih di TPS sesuai dengan alamat RT/RW atau sebutan lain sepanjang surat suara masih tersedia. Pengaturan ini jadi … juga jadi masalah serius dalam dua kali pilkada serentak. Pasalnya undang-undang mengatur secara tegas yang boleh memilih adalah yang ber-KTP elektronik, sedangkan pemerintah gagal memberikan layanan paripurna terhadap … dalam penyediaan KTP eletronik kepada warganya. Di sisi lain persoalan jadi rumit tatkala regulasi menegaskan bahwa hanya penduduk yang telah melakukan perekaman e-KTP lah yang dilayani dengan suket. Artinya, terdapat hak memilih sejumlah penduduk yang masih memiliki KTP konvensional menjadi hilang garagara aturan ini. Terdapat sejumlah orang yang kemudian kita … ketika akan melakukan perekaman juga belum mendapat surat keterangan hasil perekaman juga akan hilang karena aturan ini. Jadi saya ingin mengatakan bahwa sebetulnya undang-undang yang mewajibkan KTP elektronik itu akhirnya jadi jebakan batman dan ini akan jadi bom waktu dalam pilpres mendatang kalau aturannya sama, sementara pemerintah tidak bisa memberikan layanan paripurna terhadap seluruh masyarakat yang ada e-KTP. Mem ... dengan persoalan yang lain nanti mungkin saya akan menjelaskan. Berikutnya, saya ingin menyampaikan tiga isu sentral yang menjadi komplain berkaitan dengan kualitas bahan baku suara yang menentukan apakah hasil rekapitulasi suara bersih atau agak kotor adalah kualitas pengisian sertifikat formulir C-1. Distribusi formulir Model C-6 dan jumlah pemilih yang ada dalam DPTb. Mutu anggota KPPS yang relatif rendah karena setelah dua kali mereka tidak boleh dipilih lagi, itu yang menyebabkan mereka relatif rendah dan baru belajar, dan bimbingan teknis yang kurang, menyebabkan pengisian Berita Acara dan seterusnya sering tidak utuh dan keliru. Di pihak lain saksi pasangan 10
calon tidak memiliki kapabilitas untuk melakukan kontrol di TPS. Itulah sebabnya mekanisme rekapitulasi suara di jenjang PPK menjadi penting untuk mengoreksi dan menyelaraskannya. Distribusi formulir Model C-6 hampir menjadi masalah di semua daerah yang menggelar pemilihan. Dua hari ini warga Jakarta berteriak karena distribusi formulir Model C-6 demikian seret … lebih seret dari putaran pertama. C-6 rawan disalahgunakan yang berimplikasi menguntungkan atau merugikan pasangan calon tertentu. Penyebaban ... penyebabnya dapat karena problem teknis administrasi dan juga karena motif politik. Digolongkan problem administrasi jika formulir itu tidak dibagikan karena terlambat diterima oleh KPPS dan tidak cukup waktu lagi membagikannya. Digolongkan motif politik jika ada kesengajaan tidak membagikan dalam jumlah signifikan, sehingga menyebabkan partisipasi pemilih di TPS itu rendah dengan maksud untuk mengurangi pasangan calon tertentu yang menjadi basis suaranya di TPS itu. Apapun motifnya yang jelas adalah C-6 tidak terdistribusi, maka parameter penyelenggara di level bawah yang kita sebut sebagai kurang profesional dan ini menjadi masalah serius ketika hasil pemilih … pemilihan menjadi berselisih tipis. Jika tidak dapat surat pemberitahuan, memang betul pemilih bisa datang ke TPS membawa KTP elektronik. Namun fakta pula di sejumlah daerah dan komunitas informasi tersebut kurang tersosialisasi. Tanpa diberikan surat pemberitahuan, mereka malu dan enggan ke TPS. Posisi surat pemberitahuan seperti undangan pernikahan, jika tidak memegang kartu undangan maka seseorang tentu malu menghadiri pesta pernikahan itu. Itulah sebabnya di masa depan seperti halnya kartu pemilih yang juga sudah ditiadakan, keberadaan surat pemberitahuan ini sebaiknya dikaji ulang saat penyusunan Undang-Undang Pemilu yang mendatang yang sekarang masih dibahas mungkin ada mekanisme pemberitahuan lain yang ditetapkan. Soal KTP atau identitas lain dalam pemilihan juga mengundang tanda tanya, dalam proses pemuktahiran daftar pemilih tetap yang dilakukan berulang kali tiap hajatan demokrasi, ditambah lagi dibukanya keran pencatatan pemilih tambahan hingga tujuh hari menjelang sebelum pemilihan, seharusnya penggunaan KTP di tiap-tiap TPS menunjukkan angka yang relatif sedikit. Saya hanya ingin memberikan ilustrasi pada zaman kami di KPU dulu, pemilu presiden ketika MK memutuskan KTP bisa masuk, rata-rata per TPS yang menggunakan KTP hanya ¾ se-Indonesia, tidak ... tidak sampai satu orang. Saya masih ingat angkanya ada 6.300 ... 630.000 TPS, tapi yang menggunakan KTP cuma 423.000. Tapi ini kemudian jadi aneh, kenapa selalu dalam tiap pilkada KTP-nya besar? Maka saya menyimpulkan sendiri dari beberapa data yang saya dapat, memang motif politik menjadi sangat kencang persoalan ini. Orang sengaja kemudian menyusupkan KTP dan seterusnya, entah dengan cara apa. Nah, dengan demikian kesimpulan terakhir forum sidang ini, saya ingin menyampaikan 11
bahwa di masa depan, berkaitan dengan persoalan e-KTP dan ini juga jadi PR bagi bangsa Indonesia, kalau ingin pilpres atau pemilu legislatif aman di 2019, harus ada jaminan e-KTP klir sebelum pemilu presiden dan pemilu legislatif diselenggarakan. Kalau tidak ada jaminan, jangan bikin “jebakan batman” dengan e-KTP dan suket itu. Karena pasti rusuh. Yang kedua, kalau memang sudah ada e-KTP dan sudah klir, maka tiadakan C-6. Karena cukup orang dengan punya e-KTP, datang. Toh, juga aturan yang sekarang ada di undang-undang, KTP itu hanya bisa dilakukan pada level RT, RW, lebih rendah. Kalau dulu 2009, level kelurahan sekarang sudah dikunci langsung di level RT, RW, dan di RT, RW itu cuma ada 2, 3 ... 2 sampai 3 TPS dan orang sudah bisa memilih ke sana, dengan menggunakan KTP elektronik yang dimilikinya, tidak perlu lagi ada C-6. Saya kira itu penjelasan yang bisa saya sampaikan, Majelis Hakim. Kurang-lebihnya kami mohon maaf. Assalamualaikum wr. wb. Om, Shanti, Shanti, Shanti, Om. 65.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima kasih, Pak Putu Artha. Berikutnya Pak Adnan, saya persilakan, 15 menit maksimal.
66.
AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Baik, terima kasih. Assalamualaikum wr. wb. dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati dan muliakan adalah Majelis Hakim Konstitusi Yang Mulia. Secara konstitusional, pelaksanaan pememilihan kepala daerah dalam hal ini gubernur, bupati, dan walikota adalah sebagaimana di Pasal 18 ayat (4) di situ disyaratkan adalah berlangsungnya pemilihan secara demokratis. Inilah salah satu prinsip konstitusional yang bagi saya tidak ada tawar-menawar untuk tidak dipastikan bahwa pemilihan itu berlangsung secara demokratis. Nah, apa yang mempengaruhi demokratis itu adalah persoalan hak pilih, persoalan hak pilih. Secara theoretic ada dua hak pilih di sana, yaitu adalah ada hak pilih dalam pengertian hak memilih dan hak dipilih, ada hak memilih dan hak dipilih. Oleh karena itu, di semua pemilihan, termasuk pemilihan gubernur dan seterus ... pemilihan bupati ... gubernur ... pemilihan kepala daerah, menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, saya bisa melihat, menginstruksikan bahwa hak pilih itu ditempatkan sebagai hal yang paling esensial. Kenapa saya sebutkan demikian? Saya konstruksi Pasal 112 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 yang di huruf e, di situ filosofinya adalah bahwa seorang atau lebih yang menggunakan hak pilih atau memberikan kesempatan mencoblos di TPS dan tidak terdaftar, itu bisa dijadikan argumen untuk pemungutan 12
suara ulang. Jadi, konstruksi hukum hak pilih ini benar-benar bagi saya adalah tidak ada tawar-menawar untuk di sisi hak pilih. Nah, persoalannya bagaimana ketika ada hak pilih yang tidak memenuhi syarat? Nah, untuk yang memenuhi syarat berhubungan dengan hak pilih, dengan data kependudukan dan seterusnya, saya membaca dan menganalisa bahwa konstruksi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, khususnya dalam hak pilih itu sudah tidak ada lain, sudah menggunakan atau berbasis NIK dan KTP elektronik. Tidak ada instrumen hukum lain, kecuali di sana. Itulah menjadi alat verifikasi sebetulnya, apakah nanti dapat dibuktikan pemilih itu pemilih ilegal yang saya maksudkan dalam keterangan saya atau ilegal? Legal atau ilegal, yaitu verifikasinya atau validasinya adalah KTP elektronik dengan NIK. Kenapa saya katakan demikian? Ini ternyata ketemu dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan yang sepengetahuan kita semua di seluruh Indonesia per 1 Januari 2014 sudah wajib e-KTP. Jadi, legalitas kependudukan saja eKTP itu sudah 2014 Januari. Oleh karena itu, ditambah dengan saya bisa memahami bahwa kenapa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 diubah lagi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2015 salah satu filosofinya adalah untuk memverifikasi keabsahan legalitas kependudukan, yang sekarang ini dulu masih menggunakan … bisa menggunakan paspor, yang lain, dan seterusnya, tapi konstruksi yang sekarang, tidak ada yang lain adalah kecuali berbasis KTP elektronik yang di dalamnya adalah ada nomor induk kependudukan di sana. Nah, oleh karena itu, Majelis Hakim Yang Mulia. Bahwa saya tidak melihat ada problem sebetulnya sekiranya penyelenggara bekerja sesuai dengan ada asas yang mengikat penyelenggara, yaitu asas tertib. Asas tertib itu tidak bisa ditawar. Tertib dalam hal ini di pemutakhiran data pemilih. Ketika itu dilakukan dan di … kalau kita merujuk di PKPU, misalnya di Pasal 13A, di situ kan harus melakukan koordinasi dengan dukcapil, sehingga tidak akan bisa lolos ada NIK ganda, ada NIK ilegal, ada KTP ilegal, ada penduduk ilegal, dan seterusnya, tidak mungkin bisa terjadi karena sistem kependudukan sekarang itu menggunakan berbasis SIAK namanya, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, malah berbasis data biometrik, ndak bisa tawar-menawar. Seperti NIK itu tunggal, ndak bisa sama, ndak bisa. Oleh karena itu, untuk memastikan apakah … karena ini mengisyaratkan domisili, verifikasi dari memastikan, apakah yang bersangkutan misalnya mempunyai hak milik di daerah pemilihan … suatu daerah pemilihan? Sebetulnya … mohon maaf, Yang Mulia. Konstruksi yang … hukum yang saya dapat dari Undang-Undang tentang Pemilukada dan Undang-Undang Administrasi Kependudukan adalah verifikasi NIK-nya yang ada di dukcapil. Ya, jadi otoritas dukcapil memang banyak menjelaskan sebetulnya nanti ini. 13
Dan saya juga melihat, kajian-kajian kami, misalnya di Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo, DPT ini, hasil kajian evaluasi berbagai persoalan klasik. Kenapa klasik? Karena … mohon maaf, Yang Mulia. Ini cuma mengidentifikasi. Bagi saya, DPT adalah pintu besar terjadinya pelanggaran yang terutama bisa didesain … mohon maaf, hasil evaluasi, itu bisa didesain oleh penyelenggaran. Kenapa bisa demikian? Mohon maaf, seperti anggaran, itu berdasarkan DPT salah satunya. Semakin besar DPT, itu dapat berimplikasi kepada anggaran. Makanya, ada sisi yang bisa … bisa berpotensial untuk terjadinya pelanggaran by desain melalui pintu DPT. Karena itu tadi, penyelenggara, ya, biasa kalau teman-teman kaji, wah enak. Kalau untuk dapat anggaran banyak, kasih bengkak KTP. Kalau sedikit DPT, ya … ya tentu berimplikasi kekurangan anggaran. Nah, belum lagi misalnya ketika ada … entah bagaimana cara desainnya, itu bisa juga di … ada terbit C-6 dan seterusnya, sehingga bisa dimanfaatkan oleh calon lain. Oleh karena itu, bagi saya, saya lihat konstruksinya, pembentuk undang-undang dan undang-undang dasar konstruksi hukum yang dia mau … terutama hak pilih ini, sebetulnya sudah klir pasca-UndangUndang Nomor 10 Tahun 2014 verifikasinya sebetulnya adalah berbasis nomor induk kependudukan yang bersifat khas dan tunggal itu dan KTP elektronik untuk memastikan bahwa apakah yang bersangkutan mempunyai hak pilih di wilayah tersebut, sebagaimana syarat-syarat yang ditentukan oleh PKPU, misalnya Nomor 8 Tahun 2016. Saya kira itu intinya dari apa yang untuk sementara … untuk saya bisa terangkan dalam persidangan terhormat ini. Terima kasih, Yang Mulia. 67.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima kasih, Pak Adnan. Berikutnya, kita pendalaman dari Pemohon. Apa ada yang akan ditanyakan lebih lanjut atau minta penjelasan dari kedua Ahli ini? Langsung. Semuanya dikumpulkan terlebih dahulu. Silakan, Pak Sirra.
68.
KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Terima kasih, Yang Mulia. Kalau tadi kita mendengar bagaimana kedua Ahli memberikan satu gambaran dalam kerangka norma, yaitu Undang-Undang Pemilukada kita yang menjadi basis operasional penyelenggaraan pemilukada yang demokratik, jujur, dan adil tadi. Ada beberapa pertanyaan penting, saya kira, bagi saya. Pertama, memang kalau kita melihat problem DPT ini acap kali menjadi problem klasik di setiap pemilu. Tidak saja pemilukada, tetapi juga pemilu legislatif maupun pemilu presiden. 14
Nah, upaya pemerintah sebagaimana tadi disampaikan oleh Ahli bahwa pembuatan satu sistem data kependudukan ini sesungguhnya menjadikan sebuah jawaban dalam memudahkan verifikasi dan validasi data kependudukan yang menjadi sumber basis untuk dapat terlaksananya hak konstitusional warga menggunakan … dalam melaksanakan pilihannya. Nah, pertanyaan saya. Bagaimana kalau penyelenggara pemilu, jika telah mengajukan sebuah permohonan untuk dilakukan verifikasi terhadap data kependudukan yang akan menjadi basis data untuk penerbitan DPS kepada dinas dukcapil, misalnya itu. Jika permohonannya itu dijawab dengan pasti, apakah permohonan ... permohonan kembali terhadap satu data kependudukan baru dapat diajukan atau tidak? Sifat daripada permohonan terhadap data kependudukan itu, apakah bersifat final ataukah kemudian dapat diajukan kembali permohonan-permohonan yang baru? Itu yang pertama. Yang kedua. Bagaimana jika kemudian penyelenggara pemilu yang diberikan perintah oleh undang-undang untuk melakukan verifikasi dan validasi data kependudukan yang berbasis data e-KTP tadi, elektronik tadi, itu tidak dilakukan secara sempurna sehingga menimbulkan implikasi terhadap hak ... munculnya hak bagi setiap warga yang secara syarat undang-undang sesungguhnya tidak bisa melaksanakan haknya untuk memilih pada salah satu ... pada satu kontestasi pemilihan? Nah, itu pertanyaan kami kepada kedua Saksi ini, nanti selanjutnya akan ada pendalaman dari Pemohon. 69.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Tambahan, Majelis.
70.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, silakan.
71.
KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Untuk Saksi yang pertama. Apakah pemilih yang tidak terdaftar di dalam database dukcapil dapat jadi pemilih? Dihubungkan dengan Undang-Undang Administrasi Kependudukan, kemudian PKPU, dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Yang kedua. Apakah pemilih yang tidak terdaftar dalam database, jika dia menggunakan hak suaranya, terkualifikasi sebagai pemilih yang tidak sah? Kemudian untuk Pak Putu atau Ahli yang lain, tadi disebutkan mengenai human error, political error. Nah, pertanyaan saya, apakah 15
ketika penyelenggara … berdasarkan pengalaman Saudara Ahli, apakah ketika penyelenggara sudah tahu bahwa itu tidak terdaftar di database, harusnya kan dibersihkan menurut Ahli, tapi ketika harusnya dibersihkan, tapi tetap dimasukkan ke dalam DPT, apakah itu masih political error, human error, atau seperti apa, Saudara Ahli? 72.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, cukup, ya. Sekarang Termohon ada pertanyaan?
73.
KUASA HUKUM TERMOHON: MAPPINAWANG Terima kasih, Yang Mulia.
74.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan.
75.
KUASA HUKUM TERMOHON: MAPPINAWANG Ada satu pertanyaan untuk klarifikasi saja dari Ahli yang kedua. Seperti dikatakan bahwa untuk menentukan seseorang itu berhak memilih di satu daerah pemilihan itu berdasarkan NIK-nya. Kalau seseorang pindah tempat tinggal, misalnya dari Jakarta ke Makassar karena NIK-nya terbit di Jakarta, apakah itu berarti dia tidak boleh memilih di Makassar? Karena setahu kami bahwa pemilih itu ditentukan oleh di mana domisilinya pada saat berlangsungnya pemilihan umum berdasarkan identitas. Jadi, orang yang pindah tempat tinggal itu, NIK-nya tidak berubah karena NIK itu adalah berlaku secara nasional. Yang berubah itu alamat tempat tinggalnya. Saudara saksi tadi ... Saudara Ahli tadi mengatakan, “Kalau NIK-nya tidak di daerah itu, dia tidak boleh memilih.” Saya mohon klarifikasi saja, terima kasih, Yang Mulia.
76.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Itu beda-beda itu dalam ... ya kalau pilpres, ya, di seluruh wilayah Indonesia, tapi kalau dia penduduk DKI, memilihnya ya di DKI, kalau kemudian pindah ke Makassar, ya memilih gubernur di Makassar, kan itu beda-beda. Yang ruang lingkupnya nasional adalah untuk pilpres. Kalau yang lain-lain ruang lingkupnya terbatas.
16
77.
KUASA HUKUM TERMOHON: MAPPINAWANG Ini Yang Mulia. Terkait dengan Pilkada Takalar karena dalil Pemohon (...)
78.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau Takalar kan, dia pindah ke Jakarta kan, sudah enggak bisa milih di Jakarta, kan.
79.
KUASA HUKUM TERMOHON: MAPPINAWANG Orang Jakarta pindah ke Takalar, maksud kami. NIK-nya terdaftar di Jakarta, tapi dia terakhir bertempat tinggal di Takalar.
80.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, baik, nanti anu.
81.
KUASA HUKUM TERMOHON: MAPPINAWANG Itu yang kami ingin klarifikasi.
82.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Dari Pihak Terkait ada?
83.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO Satu, Yang Mulia.
84.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan.
85.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: HERU WIDODO Baik, terima kasih. Kepada kedua Ahli, pertanyaanya sama, jadi tadi ketika Pak Putu menerangkan adanya persoalan tentang NIK dan DPT, dan juga Dr. Adnan. KPU juga harus melakukan asas tertib, di sini tentu ada alat ujinya, apakah bagaimana untuk menguji asas tertib itu? Dalam undang-undang ini ada hukum acara yang diberlakukan ketika proses penetapan DPT, pemutakhiran, pasangan calon dilibatkan, kemudian manakala ada rekomendasi dari panwas tentu ada perbaikanperbaikan. 17
Nah, kelihatannya di sini dalam kasus di Kabupaten Takalar, setelah ada penetapan tidak ada keberatan dari pasangan calon peserta pemilukada. Tapi baru muncul keberatan setelah tahu, pasangan ... salah satu pasangan calon itu kalah. Padahal seharusnya kalau memang mau tertib, ada keberatan ke panwas, kalau ditolak, gugat ke PT TUN, terhadap SK penetapan DPT itu. Nah, kalau itu tidak ditempuh, menurut Ahli, apakah masih ada upaya lagi? Dan kalau pun ada, ya seandainya pun benar itu ada persoalan tentang NIK, bagaimana validasinya orang yang tidak berhak memilih itu memilih? Apakah bisa dipastikan bahwa ia memilih Pihak Terkait atau memilih Pemohon? Sehingga … sehingga menjadi tidak memberikan rasa keadilan bagi pasangan calon. Itu saja, terima kasih. 86.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, silakan (...)
87.
KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Dari Termohon, satu, Yang Mulia, jika diizinkan?
88.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Sudah lewat. Silakan.
89.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: Ada tambahan, Yang Mulia, dari (...)
90.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, ada tambahan?
91.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: Ya.
92.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, silakan.
93.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: Oh, cukup, Yang Mulia.
18
94.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Cukup. Ya, silakan Ahli. Siapa dulu.
95.
AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Baik, terima kasih. Pertanyaan dari Kuasa Hukum Pemohon. Pertama, apakah pemilih yang tidak terdaftar data kependudukannya, misalnya NIK-nya di database kependudukan capil itu dan menggunakan ... dan terdaftar di DPT dapat disebut pemilu ilegal? Kalau saya mengikuti syarat memilih … syarat memilih yang di dalam UndangUndang Nomor 10 Tahun 2004 ... 2016 dan PKPU Nomor 8 Tahun 2016 ... eh, PKPU Nomor 10 Tahun 2016, itu adalah bahwa dapat disebut itu pemilih ilegal. Kenapa? Karena sesungguhnya sangat mudah konstruksi hukumnya mendeteksi pemilu ilegal. Karena itu tadi, DPT saja ini bukan ... bukan ... bukan jalur ... satu-satunya jalur untuk memilih, ada dua jalur. Jalur DPT dengan jalur DPTb dan kedua jalur ini berkaitan dengan identitas kependudukan. Bisa kita pahami kenapa filosofi bahwa di DPTb itu dulu masih bisa paspor dan seterusnya, diganti dengan instrumen KTP elektronik dengan suket. Suket ini kata lain hanya karena tidak ada blangko karena sudah ada perekaman. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa saya ... saya justru memikirkan bahwa pembentuk undang-undang ini sudah klir sebetulnya, sudah bisa menjangkau bahwa memang untuk memastikan pemilih, apakah memenuhi syarat domisili dan seterusnya itu, termasuk usia dan seterusnya, itu berbasis KTP elektronik karena ... itu. Oleh karena itu, bagi saya adalah bahwa yang ... pemilih yang tidak terdaftar di Dukcapil walaupun ia masuk terdaftar di DPT, saya kategorikan bahwa itu adalah pemilih ilegal, ya, itu pemilih. Apalagi menggunakan haknya di pemungutan suara itu adalah ... apa ... pemilih yang tidak memenuhi syarat. Yang kedua, mengenai tadi bahwa apakah ... ada pertanyaan kedua dari Pak Sirra. Bahwa bagaimana dengan dukcapil dan seterusnya, ada keterlibatan? Bagi saya, itu sisi yang lain. Yang jelas, penyelenggara diikat oleh asas, yaitu asas tertib. Tertib apa? Salah satunya adalah tertib pemutakhiran data pemilih, terutama berkoordinasi dengan dukcapil, memastikan bahwa apakah data dari DP4 ... dari DPS ini adalah bagaimana datanya ada dengan dukcapil. Mohon maaf, Yang Mulia, DP4 saja ada dua basisnya, yaitu lagilagi kembali NIK dengan KTP elektronik, itu dari DP4, turun ke bawah dan seterusnya habis coklit dan coklis, kembali lagi ke dukcapil. Oleh karena itu, itu tadi saya katakan untuk memastikan sebetulnya apakah ada pemilih ilegal atau sebaliknya, yang menggunakan hak pilih di suatu pemilihan di TPS itu, sebetulnya alat
19
verifikasinya bagi saya adalah data resmi dari dukcapil, instansi pelaksana yang sedang ... yang menyelenggarakan pemilihan. Mengenai pertanyaan dari Termohon. Bagaimana dengan NIK yang sudah ... apa ... ada suatu NIK misalnya di Makassar ... di Jakarta, tetapi menggunakan hak pilih di Jakarta. Itu it’s okay. Saya katakan, NIK sebetulnya di sini bukan menentukan bahwa di mana dia ... di mana dia berhak memilih, NIK ini tunggal, makanya kenapa dikatakan ini? Karena mohon maaf, Yang Mulia, alat verifikasi resmi kependudukan secara nasional, secara hukum ada tiga. Pertama, verifikasi nama, tidak bisa lagi verifikasi NIK. Terakhir adalah verifikasi iris mata. Oleh karena itu, saya bisa pastikan kenapa pembentuk UndangUndang Pemilukada ini pasca-Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 bahwa cukuplah, sudah, e-KTP elektronik saja itu dijadikan dasar bukti untuk memilih. Karena itu tadi, tidak akan bisa karena sistem. Ada data biometrik di sana. Nah, jadi yang hendak ... yang saya sebut NIK ilegal ini adalah NIK yang tidak terdaftar, tidak ada didatabase dukcapil. Bukan berarti ... karena NIK ini di ... NIK ini terbit, Yang Mulia, mohon maaf. NIK ini ada 16 digit. Dia terbit ... dia terbit berdasarkan di mana ia terdaftar pertama kali. Mau pindah tempat dan seterusnya, itu tidak akan pernah berubah seumur hidupnya pemegang NIK tersebut. NIK saja ini bukan hanya orang dewasa, sejak lahir dan seterusnya itu. Oleh karena itu, itulah menjadi kunci alat verifikasi sebetulnya. Makanya, saya waktu mengkaji hal ini, inilah sebetulnya pintu besar solusi konstitusional harus ... apa ... sangat penting di sini posisinya karena ini menjadi hal berlarut, tetapi ketika ada solusi konstitusional, misalnya terbukti ada ... ada yang menggunakan hak pilih dan di kemudian hari terbukti bahwa NIK-nya yang bersangkutan tidak terdaftar didatabase, saya bisa pastikan bahwa itu pemilih ilegal. Saya kira itu substansi dari pertanyaan selanjutnya. Ada pindah tempat tinggal, ini asas tertib dari ... apa ... pertanyaan Kuasa Hukum Pihak Terkait. Nah, betul ada ... ada mekanisme formal bahwa penempatan DPT itu ada dilibatkan ini dan seterusnya. Mohon maaf, bagi saya, hakiki pelaksanaan pemilihan yang demokratis itu bukan di proseduralnya, hakikinya adalah saya merujuk kepada Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 bahwa harus dipastikan secara konstitusional pemilihan bupati, gubernur, walikota di seluruh Indonesia harus berlangsung demokratis. Itulah sebetulnya, makanya bagi saya adalah itu hal yang formal dan seterusnya. Intinya, apa pun yang pelanggaran jika terbukti mencederai, merobohkan, prinsip demokratis ini, bagi saya, di sanalah sebetulnya ruhnya pemilihan termasuk pemilukada ini. Terima kasih.
20
96.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Putu, silakan.
97.
AHLI DARI PEMOHON: I GUSTI PUTU ARTHA Saya mencoba menjawab secara keseluruhan, nanti akan kena satu-satu. Ada tiga kategorisasi ketika berbicara soal angka. Ada yang kita sebut by grand strategy, bagaimana negara ini mengelola angka. bayangan saya sebetulnya ketika mengelola angka, tidak usah masuk ke departemen, ke kementerian, cukup kita berikan hak itu ke BPS. Maka dalam konteks angka apa pun, termasuk angka pemilu, termasuk angka keluarga harapan, angka orang miskin, angka orang sakit, segala macam, negara ini kan karena sering urus-urus proyek, begitu ya, di DPR lalu mereka mau cawe-cawe urus angka sendiri, akhirnya seperti ini. Ketika berbicara soal angka pemilu, maka sebetulnya kita sudah punya pengalaman bagus di tahun 2004, ketika menyerahkan wilayah angka pemilih itu, DPT itu, kepada BPS. Karena kita mengetahui bahwa instrumen-instrumen di bawah itu sering sangat politis, sering sangat politis. Saya sendiri jadi korban di Bali, bagaimana diperlakukan sangat politis, biasanya coblos di DPT cuman 100 meter, hanya gara-gara di situ salah satu partai selalu kalah, begitu. Karena lurahnya, kepala desanya mau, pemilih-pemilih di tempat saya itu disebar di banyak tempat, sehingga kemudian 12 TPS itu menang semua partai itu. Ini sangat bisa dibaca suasana ini. Nah, itu program grand design soal menyangkut masalah angka. Turun kemudian, ketika bicara substansi yuridis menyangkut masalah angka di pemilu, maka memang kekeliruan memang terdapat pada persoalan rumusan Undang-Undang Nomor 10. Sebetulnya, kalau dicek Undang-Undang Nomor 8 sebelum perubahan kedua itu, itu masih DP4, makanya kenapa lagi kok DPT pilpres terakhir. Karena itu tadi saya menjelaskan ketika bicara DPT pilpres terakhir, di situ ada de facto, de jure, gabung jadi satu. Begitu bicara DP4, maka di situ de jure. Siapa pun yang hari ini berpenduduk di DKI Jakarta yang tercatat di database kependudukan, kalau itu kemudian dijadikan dasar, selesai, tidak akan campur dengan yang lain. Nah, ini problem yuridisnya. Barulah kemudian, menyangkut pada problem teknis. Problem teknisnya, yang kemudian tidak dibuka ruang di situ kemudian adalah sebelum KPU menetapkan DPT ... jadi prosesnya kalau kita urut dari belakang DPT, sebelum DPT kan ada DPSHP hasil perbaikan, ini tidak pernah ada komunikasi lagi dengan pasangan calon. Seharusnya, begitu selesai DPSHP, kemudian mau jadi DPT, harusnya ada ruang satu minggu diberikan kepada masing-masing pasangan calon untuk melakukan penyisiran.
21
Nah, untuk kasus di Jakarta, untung saja dua pasangan calon ini cerdas. Lalu sebelum ditetapkan, minta waktu untuk dilakukan penyisiran. Memang waktunya lewat, akhirnya apa yang terjadi? Kalau design itu ada tidak perlu DPT-nya sampai ada yang kemudian dicoretcoret seperti sekarang di Jakarta 13.000. Harus ada ruang di situ diberikan kepada pasangan calon. “Kita mau tetapkan DPT, sudah benar, enggak, ini?” “Oh, klir.” Tanda tangan, baru ditetapkan DPT sehingga tidak ada komplain. Nah, di luar teknis itu kemudian, yang juga seharusnya ada, saya tidak tahu nanti mungkin forum ini bisa menjelaskan. KPU, dinas catatan sipil, pasangan calon, itu harus selalu duduk bersama, tidak dengan surat, gitu. Di berbagai daerah, mereka selalu rapat bersama. Maka ketika bicara soal database kependudukan, selalu ditanya dinas catatan sipilnya, “Ini angka-angka ini benar atau tidak?” Nanti dia yang akan berikan jawaban kemudian. Selalu duduk bersama, semua stakeholder itu untuk urusan DPT. Tidak bisa pasangan calon dengan ... pasangan calon dengan KPU saja karena yang punya otoritas ketika bicara verifikasi itu dinas catatan sipil, tidak juga dengan surat, begitu. Dia harus selalu ada di situ. Maka contoh di berbagai tempat, terakhir masalah di Jakarta, misalnya itu lalu-lalu dinas catatan sipil ketika itu juga bisa menyampaikan, “Oh, ini angka ini, angka ini enggak benar. Tolong didelete segala macam.” Karena selalu bersama, mereka terlibat sebagai suatu konsekuensi bahwa ketika berbicara ... apa ... aspek legal, maka yang kita sebut sebagai pemilih dalam pilkada itu jelas yang punya database kependudukan di daerah itu, klir. Karena dia adalah warga di daerah itu yang kemudian tercatat dalam NIK ... dalam ... apa namanya ... dalam database kependudukan. Kalau berbicara soal NIK, memang NIK darimana pun bisa masuk karena ia tidak mencirikan bahwa ia tinggal di daerah itu. Saya punya NIK di Bali, kalau tiba-tiba pindak KK saya ke sini, bisa, dan di undangundang pun bisa memilih pakai KK di Bali atau KK di sini sehingga bisa saja saya NIK Bali tapi juga sebagai penduduk di sini, saya kira itu menjawab persoalan itu. Tapi poinnya bukan di sana. Poinnya adalah bagaimana kemudian penyelenggara memastikan seluruh ruang residu akibat undang-undang ini bisa tertib, bisa rapi. Nah, pertanyaannya kemudian yang harus dielaborasi dalam forum ini adalah seberapa besar pihak penyelenggara, pengawas, dan pasangan calon terlibat dalam proses verifikasi itu dengan tertib, dengan baik, yang harus dilakukan? Karena prinsip dasarnya, turunannya berikutnya dari sisi yuridis, kalau kemudian orang tidak punya hak di situ menurut undang-undang menggunakan hak pilihnya di sana, apakah kemudian dalam konteks di pemungutan suara C-6 nya digunakan orang lain? Dan lebih dasar lagi dalam apa … DPT seharusnya tidak berhak di 22
situ, maka dia kategori orang yang kemudian tidak berhak menggunakan hak pilihnya, di undang-undang jelas. Maka kalau misalnya kemudian pikiran saya kalau kemudian merujuk pada persoalan hari ini, tinggal disisir saja, di mana pun ditemukan dalam konteks pelanggaran pemilih itu yang tidak memiliki hak bisa memilih di sana, maka akan ketemu katakanlah di sini misalnya sudah tahu berapa ada 2.000, ada 3.000 disisir saja. Maka konsekuensi teknisnya adalah karena di situ ada 1, 2 pemilih ilegal, maka menurut ketentuan pemungutan suara ulang, maka di tempat itu memang harus dilakukan pemungutan suara ulang, itu konsekuensi logisnya. Sama halnya orang membawakan C-6 orang lain, dia tidak sebagai pemilih, pemungutan suara ulang. Sama saja dengan orang yang tidak punya hak memilih, kemudian konsekuensinya sama, pemungutan suara ulang. Nah, itu persoalannya. Pertanyaannya kemudian begini, dari saksi Termohon. Ahli, ini kan proses sudah jalan, kenapa belakangan bisa kemudian dipersoalkan? Nah, ketika berbicara soal konsistensi regulasi, maka memang pada poin ketika DPT itu ditetapkan, ia menjadi landasan hukum untuk seluruh proses teknis pelaksanaan di lapangan. Tetapi menyangkut masalah legitimasi apakah DPT itu kemudian sah atau tidak, sekali lagi, ketika bicara legitimasi sah atau tidak, maka ada ruang pengadilan yang menunjukkan untuk itu. Salah satunya kalau digugat di PTUN, salah duanya forum yang terhormat inilah yang memberikan legitimasi yuridis itu karena masalahnya sekarang sudah masuk di ruang Mahkamah Konstitusi. Maka otoritas lembaga hukum di Mahkamah Konstitusi yang bisa menyimpulkan apakah kemudian atas seluruh proses itu substansi DPT itu kemudian legal atau tidak. Kalau kemudian dinyatakan tidak legal, maka implikasi teknisnya seperti apa? Pertanyaannya jadi menarik, apakah kemudian bisa diyakinkan bahwa ada 2.000 orang, 3.000 orang, 7.000 orang DPT-nya berbeda? Kita kan tidak bisa mengetahui bahwa ini memilih ke mana, ini memilih ke mana. Saya kira jawaban itu benar. Tetapi kalau kemudian pada problem-problem pilkada yang selisihnya sangat tipis, maka itu menjadi sangat serius. Saya tidak tahu angka di sini seperti apa. Katakanlah di satu tempat ada DPT ilegal 3.000, selisihnya misalnya cuma 200 atau 300 atau 500, maka 3.000 ini kalau dibuat matematika politiknya, konstruksinya bisa macam-macam, bisa 2.005 orang … 2.500 orang ke tempat lain yang berakibat hasilnya jadi berbeda atau bisa ke tempat lain. Persoalan jadi lain kalau misalnya DPT yang dipersoalkan hanya sekitar 2.000, tetapi kemudian selisih suaranya 5.000. Ya, sudahlah, kita kasih saja 2.000 sudah selesai begitu, tidak mempengauhi angka. Nah, maka jawaban saya adalah seperti itu, apakah dia mempengaruhi atau tidak mempengaruhi. Sekarang pertanyaannya, seberapa besar sebetulnya orang-orang yang ilegal ini? Persoalan jadi makin serius adalah bagaimana kita memverifikasi motif orang ini, apakah karena problem technical error atau karena 23
problem human error? Sebetulnya kalau ada waktu sangat bisa ditelusuri apakah memang ada unsur kesengajaan atau tidak. Nanti akan kelihatan sebetulnya ketika disandingkan, kemudian DPT terakhir pilpres, oh ternyata akan ketemu jawaban, “Oh, ini kemarin memang masuk di pilpres.” Padahal dia tidak berpenduduk di daerah itu, berarti asli ini problem teknis, dia masuk, tetapi verifikasinya tidak clear. Nanti akan ketemu, poin kedua, “Ini di pilpres kemarin enggak ada, kenapa tiba-tiba masuk dengan NIK orang lain? Kenapa tiba-tiba masuk dengan NIK orang lain?” Nah, ini menarik, berarti ada problem di bawah … di penyelenggara di bawah mungkin ada motif politik memasukkan orang lain. Nah, ketika motif politik ini sangat bisa dibaca di berbagai tempat, saya kebetulan punya pengalaman-pengalaman empirik soal itu yang paling saya cermati di Jakarta sekarang ini, misalnya di beberapa tempat sangat kita temukan. Salah satu contoh sangat konkret viral kemarin di Jakarta, di Cengkareng Timur itu, begitu ditelusuri hari ini, bahkan hari ini masih dipotong. Kemarin itu ada 200 sekian orang enggak masuk, kemudian mereka sudah masuk di DPS kemarin tanggal 22 sampai 28 Maret sudah dimasukkan 188. Begitu dimasukkan 188, itu tadi saya katakan itu ada 27 orang enggak muncul lagi. Nah, kemudian begitu dilakukan verifikasi di bawah satu kloter yang 27 itu dimasukkan sekaligus 54. Harusnya kalau memang tidak muncul kan 54-nya tidak muncul kalau memang salah arsir, tetapi cuma 27. Jadi, logika saya waktu itu, wah ini nakal ini, sengaja 27 dipotong. Untungnya oleh salah satu pasangan calon tertentu di situ kemudian bisa dimasukkan karena diketahui sebelum DPT diumumkan, sehingga masuklah itu. Artinya, potensi-potensi political error ini terjadi, maka rekomendasi saya di sebetulnya forum hari ini ketika bicara urusan angka karena sangat politis, memang seharusnya tidak diserahkan kepada apa namanya … potensi penyelenggara yang conflict of interest itu ataupun dulu juga sampai RT/RW conflict of interest-nya sangat tinggi serahkan saja kembali kepada DPS. Tapi point of view-nya adalah kesimpulan saya dari seluruh pertanyaan ini satu, DPT kalau kemudian ada orang tidak terdaftar sebagai pemilih, maka apakah legal atau ilegal? Ilegal jelas karena berbasis database kependudukan. Yang kedua, siapa yan menyebabkan ilegal itu silakan diverifikasi. Kalau penyelenggara tidak cermat, maka ini pelanggaran … bagian dari pelanggaran etik karena tidak cermat, tidak bekerja apa namanya … profesional, karena tidak tertib, dan seterusnya. Karena seharusnya penyelenggara sudah paham bahwa ini adalah persoalan dan harus diselesaikan bersama seluruh instansi yang terkait sebelumnya. Tidak juga bisa menurut hemat saya penyelenggara membiarkan lalu diketuk palu lalu jadi dasar. Contoh yang baik ada di Jakarta karena sudah tahu lebih awal, pasangan calon juga sudah tahu, maka diberi ruang untuk merapikan, sehingga hari ini di Jakarta tanggal 24
19 ada 13.000 sekian yang sudah dicoret di bawah dikasih tanda hitam untuk tidak boleh menggunakan hak pilihnya karena sudah berhasil disisir yang tidak ada di database kependudukan. Itu contoh yang profesional. Apa implikasinya? Implikasinya adalah bagi penyelenggara punya potensi bahwa itu pelanggaran pekerja tidak profesional, etik. Kemudian dalam konteks legal atau ilegal pemilih di ... di forum ini, maka saya mengatakan itu ilegal dan punya potensi untuk pemungutan suara ulang, tapi seberapa besar kemudian legalitas itu bisa diputuskan, Majelis Yang Terhormat inilah yang punya ruang untuk memutuskan itu. Saya kira itu jawaban saya secara keseluruhan. Terima kasih. 98.
KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima kasih, Pak. Dari meja Hakim? Cukup, ya? Ada? Prof. Aswanto, silakan.
99.
HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Terima kasih, Yang Mulia. Ini untuk penegasan saja kepada kedua Ahli. Kalau kita melihat dan mencermati problem yang dihadapi dalam pemilukada itu, salah satu yang selalu mendasar itu adalah memang persoalan DPT. Tadi ada istilah pemilih ... apa ... pemilih siluman. Nah, ini menurut saya, penting untuk kita klarifikasi yang mana itu pemilih siluman. Karena ini ada konsekuensi, konsekuensi Pasal 112 huruf e itu. Nah, saya mau penegasan Pak Putu dan Pak ... apa (...)
100. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Adnan. 101. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Pak Adnan. Di Pasal 112 butir e, itu ditegaskan lebih dari seorang pemilih yang tidak terdaftar sebagai pemilih mendapat kesempatan untuk memberikan suara di TPS, ini berimplikasi pada PSU. Jadi, tidak terdaftar ... tidak terdaftar sebagai pemilih, lalu kemudian dia memilih, gitu. Nah, pertanyaan saya, ketika seseorang itu terdaftar di dalam DPT, tapi kemudian dia tidak ada di dalam database kependudukan, apakah masih bisa masuk dalam kategori Pasal 112 butir e ini? Tadi Pak Putu dan Pak Adnan menyampaikan bahwa mestinya yang paling prinsip itu adalah dia punya nama di database kependudukan. Kalau dia tidak punya nama di database kependudukan, ini jadi problem. 25
Nah, pertanyaan saya jika dikaitkan dengan Pasal 112 itu tadi, di Pasal 112 menyatakan tidak terdaftar. Nah, kalau ada di DPT, kan mestinya dianggap terdaftar. Secara formal, dia terdaftar, gitu. Itu yang pertama. Yang kedua, tadi juga Pak Putu dan Pak Adnan menyampaikan soal Pasal 61, Pasal 61 ayat (1) kan sebenarnya tegas itu, UndangUndang Nomor 10 Tahun 2016. Memang di Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, itu memang masih dimungkinkan yang tidak mendapat C-6 itu masih dimungkinkan menggunakan KTP, paspor, kartu keluarga, dan surat keterangan lainnya. Tetapi di dalam Pasal 61 ayat (1) UndangUndang Nomor 10 Tahun 2016, itu sudah sangat tegas, yang tidak dapat C-6 itu hanya bisa dengan KTP elektronik. Lalu kemudian muncul suket. Nah, ini Pak Putu sebagai mantan anggota KPU, bisakah KPU membuat regulasi yang bertentangan dengan norma yang ada di dalam undang-undang? Undang-undang Pasal 61 jelas, hanya dimungkinkan mereka memberi suara walaupun tidak dapat C-6 bagi mereka yang terdaftar, itu dengan KTP elektronik. Ya, kita bisa maklumi tadi Pak Adnan juga menyampaikan ini karena persoalan ... apa ... blangko habis, gitu. Tapi kemudian, ini yang menjadi problem dari beberapa kasus yang kami sudah periksa, ternyata banyak suket yang tidak diketahui oleh Dukcapil. Enggak tahu suketnya dari mana, gitu. Ini mungkin bisa ... apa namanya ... penegasan atau tanggapan dari kedua Ahli, gitu ya. Pak Putu karena Pak Putu, saya tahu persis mantan Komisioner KPU, ya. Kita juga bisa memahami bahwa karena tidak ada blangko ... tidak ada blangko tadi, lalu ada orang yang mestinya punya hak, tapi kemudian belum terbit KTP-nya, ya sudahlah, pakai suket dan di suket itu ada NIK-nya. Nah, tapi menurut Pak Putu, apakah ini tidak menjadi semakin potensial untuk terjadi kisruh di situ? KTP saja sudah kisruh, ditambah lagi dengan suket, gitu. Cukup, Yang Mulia. Terima kasih. 102. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang Mulia Pak Pal, silakan. 103. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Terima kasih, Yang Mulia Pak Ketua. Kok jadi rumit, ya, pemilihan di Indonesia ini, ya? Kalau di negara lain, biasa-biasa saja itu soal keterangan. Dari saya begini, saya itu ... dari saya menyimak betul apa yang diterangkan oleh Ahli dari tadi dan juga Ahli-Ahli sebelumnya. Kalau kita mengikuti kontruksi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, khususnya 26
yang berkaitan dengan pemilihan kepala daerah atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota, harusnya persoalan-persoalan begini sudah ndak di tangan Mahkamah ini. Tidak ada di sini sebenarnya persoalan ini, sudah jauh di bawah. Yang jadi soal yang tidak diterangkan oleh Ahli tadi adalah satu pertanyaan saja. Ketika semua persoalan ini telah terjadi, yang kita identifikasi itu adalah kewenangan lembaga negara lain atau institusi lain. Apakah Mahkamah ini sertamerta mempunyai kewenangan untuk mengambil alih itu? Prinsip hukum tata negara tidak membenarkan itu, exes de pouvoir, itu dimana pun tidak benar. Suatu lembaga menyerobot kewenangan lembaga negara lain, itu tidak mungkin. Ketika persoalan itu yang diasumsikan harus selesai di tingkat institusi yang lain karena itu asumsi dasar yang dibangun oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, apakah Mahkamah ini serta-merta mempunyai kewenangan itu? Kan itu masalahnya. Sehingga sampai kapan pun persoalan data kepemilihan itu tidak selesai, Mahkamah ini dalam karena ini bukan Mahkamah ... ingat lho, posisi Mahkamah sudah diterangkan dalam berbagai putusannya. Ini adalah … dia adalah equivalent dengan peradilan khusus pemilu yang nanti akan dibentuk, namanya Mahkamah Konstitusi memang karena peradilannya belum ada. Terbayang, enggak, nanti misalnya kalau persoalan-persoalan semacam ini sudah ada peradilan konstitusi yang dibentuk, tiba-tiba ada persoalan ini, dan kemudian muncul di sana? Kan tidak mungkin peradilan itu langsung mengambil alih kewenangan yang bukan merupakan kewenangannya. Baik ... terutama apalagi menyangkut kompetensi absolutnya. Nah, itu yang jadi soal sebenarnya. Jadi, oleh karena itu, bagaimana kemudian Ahli menerangkan ini? Yang ada dalam bayangan kami di sini dan yang kemudian itu dituangkan dalam putusan, apabila itu terjadi dan terbukti bahwa ada orang yang tidak berhak di situ, satu atau lebih, menggunakan hak pilihnya di situ. Nah, itulah yang mungkin diputus dengan PSU karena hanya itu. Persoalan bagaimana carut-marutnya data sebelum itu, Mahkamah tidak mempunyai kewenangan, kan? Saya hanya mohon pandangan Ahli mengenai soal itu. Terima kasih, Yang Mulia. 104. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Jadi, menarik ini, ya. Saya ikut sedikit ini. Ahli, kedua Ahli, kita tahu masalah DPT yang kemudian ada proses formal, yang kemudian memperoleh persetujuan bersama, ya. Misalnya begini, saya analogkan, kita bertanding sepak bola, lapangannya sudah kita setujui bersama, “Lapangannya di sini.” “Oh, setuju semua?” “Setuju.
27
Sudah dilihat kondisinya lapangan itu, bergelombang, becek, banyak kerikilnya, dan sebagainya. Nah, setelah kalah, baru mempersoalkan lapangan itu. Jadi, saya bisa mengambil kesimpulan, kalau Pihak Terkait yang kalah akan mempersoalkan seperti yang dilakukan oleh Pemohon juga, kan begitu. Nah, sekarang, untuk kepastian dan keadilan, itu harus bagaimana? Apakah kita kemudian menyalahkan lapangannya, yang sudah kita setujui bersama? Ataukah karena sudah disetujui bersama, ya, apa pun itu menjadi kesepakatan bersama, dan lapangan itu sudah kita setujui, sudah enggak bisa digeser-geser? Mestinya, “Jangan di lapangan sini, lapangannya harus pindah ke sana.” “Lho, tadinya sebelum bertanding, Anda enggak mempersoalkan lapangan, sudah disetujui bersama, tapi setelah kalah kok mempersoalkan lapangan?” Jadi, saya yakin, kalau Pihak Terkait juga kalah, Pihak Terkait jadi Pemohon dan ini jadi Pihak Terkait. Itu semua pengalaman itu terjadi di sini, pengalaman saya sejak tahun 2013, mengadili pilkada, itu begitu. Nah, sekarang untuk demi kepastian dan keadilan, itu harus gimana menurut Ahli? Memang banyak masalah dalam DPT. Oleh karena itu, kan proses yang dilakukan oleh Termohon, mari kita lakukan aktualisasi, konsolidasi, verifikasi dari data pemilih. Kalau itu sudah optimal, kemudian sudah disetujui bersama, ya, itu lapangan. Apakah itu becek, apakah itu bergelombang, apakah itu goal palnya agak condong ke kiri atau condong ke barat, atau apa pun, ya sudah itulah lapangan yang sudah kita setujui. Nah, ini menyangkut yang hakiki dalam hukum keadilan dan kepastian hukum, jangan digeser-geser terus, ya, sehingga saya ada hal yang sependapat dan ada hal yang tidak sependapat dengan Para Ahli, dalam hal mengkaji ini, supaya ini kita bisa meletakkan betul. Memang betul demokrasi, tapi demokrasinya yang bagaimana? Demokrasi dengan kondisi yang sudah optimal, kita usahakan bersama. Itulah yang harus kita terapkan, ya. Sehingga, ya, sudah, kita harus bisa bersama-sama legowo. Kecuali kemudian, kita temukan hal-hal yang di luar itu. Makanya saya akan memperkenalkan, ini tadi saya lupa ada Panwas di sini, Panwas dari Kabupaten Takalar, ya, nanti memperkenalkan dulu sebelum para apa ... setelah kita akan memeriksa saksi. Silakan Ahli. 105. AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Baik, terima kasih. Yang Mulia Prof. Aswanto. Pertanyaan ... Yang Mulia meminta pernyataan tegas Ahli terkait Pasal 112 huruf e UndangUndang Nomor 10 Tahun 2016. Mohon maaf, bagi saya yang menyebabkan di situ ada nomenklatur seorang atau lebih yang tidak terdaftar. Berarti yang 28
dimaksud di situ tidak masuk dalam DPT itu dan memberikan suara di TPS dapat menjadi dalih atau argumentasi untuk pemungutan suara ulang. Nah, bagi saya hakikinya, filosofinya bukan terdaftar atau tidaknya di DPT. Kenapa saya katakan demikian? Kalau DPT hakikinya prosedur, DPT hakiki syarat itu kenapa ada mekanisme lain? Yaitu ada DPTb (Daftar Pemilih Tambahan). Tidak terdaftar pun di DPT, itu kan masih bisa menggunakan hak pilih, menggunakan mekanisme daftar pemilih tambahan, yaitu menggunakan KTP elektronik … KTP elektronik menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Oleh karena itu, saya berkesimpulan, mohon maaf, secara yudisformal tentang data kependudukan ini bagi saya tidak ada problem. Hanya ada … hanya bisa potensial penyelenggara mendesain kelihatan ini akan menjadi teknis administratif prosedural. Padahal di sini kuncinya untuk sebetulnya ke demokratik. Kenapa? Saya mohon maaf, Yang Mulia. Undang-Undang Nomor … data kependudukan ini sebetulnya tidak ada problem yuridis di sana, ya, sepanjang penyelenggara bekerja berdasarkan asas tertib dalam pemutakhiran data pemilih, itu saya kira klir. Karena sekali lagi suket … undang-undang … PKPU Nomor 8 Tahun 2016, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, syarat pemilih untuk menentukan domisili penduduk itu lagi-lagi hanya 1 yaitu KTP elektronik. Di KTP elektronik itu adalah ada NIK. Oleh karena itu, bagi saya justru di forum yang terhormat inilah menjadi forum yang sangat bermarwah besar untuk menuntaskan persoalan, mohon maaf, ada NIK ilegal, ada NIK ganda, ada pemilih siluman. Yaitu ketika ada fakta bahwa ada pemilih yang menggunakan hak pilih, tetapi data KTP elektroniknya atau NIK-nya tidak terdaftar secara resmi di duk catatan sipil. Bagi saya adalah memenuhi unsur pasal 112 huruf e itu karena tidak memenuhi syarat untuk menjadi pemilih di tempat pemungutan suara. Alat verifikasinya dukcapil. Yang kedua adalah mohon maaf, Yang Mulia Bapak Dr. I Dewa Gede Palguna yang sangat saya hormati. Ini persoalan kompetensi. Secara hukum ketatanegaraan tentu semua ada kompetensi absolut dan seterusnya. Hanya saya melihat begini, Yang Mulia, mohon maaf. Persoalan pemilu ini walaupun tadi bahwa kewenangan Mahkamah Konstitusi sebetulnya bersifat transisional yang sekarang ini karena cikal bakal akan ada Undang-Undang Peradilan Khusus. Bagi saya itu adalah hal yang lain. Bagi saya karena forum ini adalah forum Mahkamah Konstitusi. Saya hanya … apa … berkeyakinan bahwa Mahkamah Konstitusi kalau kita memaknai filosofi, memutuskan perkara berdasarkan Undang-Undang Dasar … Undang-Undang Dasar Tahun 1945 sesuai alat bukti dan keyakinan hakim. Bagi saya, ketika ada di forum … terbukti ada pemilih ilegal yang sesuai dengan mekanisme. Bagi saya yang melanggar prinsip demokratis itu, bagi saya adalah inilah forumnya Mahkamah yang terhormat ini untuk menuntaskan hal ini. 29
Oleh karena itu, di sini juga membedakan bahwa Mahkamah Konstitusi bukan peradilan biasa yang membedakan dengan peradilan lainnya. Ini aspek konstitusionalitasnya karena ada hak pilih dan ada hak … ada hak memilih dan ada hak pilih di sana. Selanjutnya, Yang Terhormat Yang Mulia Prof. Arief Hidayat, pertanyaannya adalah bahwa Yang Mulia meminta bahwa ini kan, kelihatannya ada ketidaksempurnaan penyelenggara dan seterusnya. Saya mohon maaf, Yang Mulia, mohon maaf. Khusus hak pilih ini sebetulnya tidak ada … tidak ada, secara yuridisnya tidak ada yang bermasalah. Tidak ada yang bermasalah, cuma asas tertib tidak terlaksana. Kenapa saya dikatakan demikian, Yang Mulia? Selalu ada dukcapil, alat verifikasi. 106. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saya potong. Asas tertib itu dilihat dari sisi formal atau material? 107. AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Mohon maaf, Yang Mulia. Yang saya pahami ada 2 minimal. 108. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 109. AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Yaitu tertib secara yuridis dan tertib secara administratif. Dalam menjalankan misalnya (…) 110. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau misalnya begini, kalau itu Pihak Termohon sudah melakukan apa yang dimaui oleh undang-undang, harus dilakukan validasi, verifikasi, kemudian aktualisasi, mencoret yang meninggal, menambah yang usianya 17. Dan kemudian, sudah disetujui bersama oleh para pihak. Apakah itu bukan dikatakan sesuai tertib? 111. AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Kalau melihat prosedur formalnya, bisa saja ya, Yang Mulia. Tetapi asas tertibnya di pemutakhiran data pemilih itu, kan pembaruan data, Yang Mulia.
30
112. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu for ... apa namanya ... prosedurnya sudah dilewati semua dan itu sudah memper ... mendapat persetujuan bersama? Apakah itu kurang tertib? 113. AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Baik, Yang Mulia. Bagi saya, tertibnya, kuncinya adalah memastikan data kependudukan yang masuk DPT itu sesuai dengan database Dukcapil. Inilah hakiki tertibnya sebetulnya secara yuridisnya, Yang Mulia. Karena tidak ada instrumen lain, mau ... semua berbasis KTP elektronik. Jadi, oleh karena data BPS tertibnya, kepastiannya ada, apakah sesuai dengan data di DPT ini dengan data di ... di Dukcapil data resmi? Sesuai atau tidak? Ketika tidak sesuai, bagi saya, Yang Mulia, justru tidak bisa ... penyelenggara tidak bisa memperoleh ... apa ... mewujudkan asas tertib itu dalam menjalankan pemutakhiran data pemilih. Demikian, Yang Mulia. 114. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, baik. Sudah selesai kita mendengarkan keterangan Ahli. 115. AHLI DARI PEMOHON: I GUSTI PUTU ARTHA Saya (...) 116. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, Pak Putu, ya? 117. AHLI DARI PEMOHON: I GUSTI PUTU ARTHA Ya. 118. KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan, Pak Putu. 119. AHLI DARI PEMOHON: I GUSTI PUTU ARTHA Terima kasih. Untuk Prof. Aswanto, jawaban saya ada dimensi yuridis, ada dimensi administratif. Ketika berbicara dimensi yuridis, maka yang disebut dengan pemilih, jelas. Dia kemudian warga negara yang 31
berpenduduk di daerah itu, yang dibuktikan dengan pemilikan KTP elektronik. Itulah kemudian, kenapa salah satunya kalau ia kemudian tidak terdaftar di DPT, maka boleh menggunakan KTP elektronik. Ini dimensi yuridisnya. Kalau yang disebut undang-undang tadi adalah dimensi administratif. Kenapa DPT itu diperlukan? Karena dimensi-dimensi administratif, misalnya pencetakan surat suara, berapa ini, dan seterusnya. Sehingga, poin dasarnya adalah ketika bicara soal pemilih, ia berdomisili dan ber-KTP di daerah itu dibuktikan dengan KTP elektronik dan tercatat dalam database kependudukan. Itu saya kira klir. Kemudian, menyangkut soal suket. Tadi sudah kami katakan. Pembuat undang-undang memang secara tidak langsung membuat “jebakan Batman” dengan e-KTP elektronik dan suket ini. Kita harus pahami itu dinamikanya di lapangan. Sehingga yang kemudian terjadi adalah di banyak tempat, orang kemudian ... suket pun ... suket pun kalau dikeluarkan, menurut regulasi surat edaran menteri dan seterusnya adalah dia yang termasuk kategori waiting list. Sudah melakukan perekaman, tetapi karena tidak ada blangko, baru bisa diberikan suket. Formatnya pun sudah ditetapkan. Siapa yang mengeluarkan? Hanya dinas catatan ... Dinas Kependudukan Catatan Sipil setempat, tidak bisa elemen lembaga yang lain, apa lurah, apa ... apa ... tidak. Formatnya juga sudah ada. Bahkan, di Jakarta sampai ada ... apa namanya ... kode segala, begitu. Nah, untuk menjamin proses tertib ini. Teknisnya bagaimana? Nanti masing-masing pihak bisa memverifikasi. “Oh, Dinas Catatan Sipil sebetulnya mengeluarkan berapa suket? Oh, 10.000, oh, 5.000.” Nanti ketika di lapangan, ada berapa suket? Kalau lebih dari 10.000, berarti yang lain liar, ilegal. Itu yang ... yang ... yang kita ingin sampaikan ketika bicara menyangkut masalah ... masalah suket. Tetapi, konsep ini sebetulnya ... rumusan norma ini sebetulnya sangat ideal ketika negara ini sudah bisa menuntaskan 100% e-KTP elektroniknya. Sehingga nanti pada saatnya, tidak perlu lagi ada formulir C-6 yang sering dijadikan alat politik itu. Ini jawaban saya. Kemudian, untuk Majelis Pak Dr. Palguna. Ketika berbicara soal ruang Mahkamah Konstitusi, saya ada dalam pandangan yang sepakat dengan Beliau, dengan beberapa catatan. Artinya apa? Undang-undang ini sebetulnya sudah mau menempatkan PTUN ada di mana, Bawaslu ada di mana, MK ada di mana, kepolisian ada di mana, klir saya kira. Namun ada satu catatan, ada satu proses yang sebetulnya tidak bisa dihandle di ... di ... di lembaga-lembaga tersebut sesuai dengan tahapan dan akhirnya bermuara di Mahkamah Konstitusi. Tahapan apa itu? Tahapan pada saat pemungutan suara. Nah, ketika bicara soal pada tahap pemungutan suara, maka sejumlah persoalan-persoalan di situ tidak bisa diputus. Contoh sederhana misalnya, saya mulai dari contoh ekstrem. Pada waktu Pilkada Serentak 2015 di Manado, kami bisa menemukan 16.000 orang yang 32
sebetulnya bukan penduduk Kota Manado. Tapi hanya gara-gara kemudian limitasi persentase untuk bisa punya legal standing di MK, maka itu enggak bisa masuk. Padahal, di situ ada persoalan hukum yang sangat serius. Ketika orang kemudian masuk di sana menggunakan KTPKTP yang tidak jelas, tetapi oleh penyelenggara di ... diberi ruang masuk, maka ini akhirnya keadilan itu tidak ditemukan di Mahkamah Konstitusi karena persoalan limitasi itu. Sama dengan ketika berbicara soal persoalan hari ini. Jawaban saya adalah soal konstruksi DPT, maka forum sidang ini silakan memverifikasi peran Pasangan Calon Termohon, Pemohon, panwas, sebetulnya sampai di mana sudah? Termohon, silakan diverifikasi, apakah kemudian sudah taat asas untuk melakukan proses-proses verifikasi, konsolidasi itu? Sekurang-kurangnya yang bisa dicermati di ... di Termohon adalah komunikasi dengan pihak Dukcapil. Kalau ternyata faktanya sudah dilakukan itu, kemudian misalnya ... saya tidak tahu situasi di lapangan seperti apa, Disdukcapil mengatakan bahwa ini klir, maka tidka bisa diserahkan Termohon. Tetapi sebelum penetapan DPT, misalnya ada rekomendasi, ternyata di Dukcapil, “Ini enggak benar ini, enggak ada di database kita.” Lalu Termohon, misalnya membiarkan itu jadi DPT, maka Termohon keliru, salah. Artinya, itu ilegal. Nah, maka proses itu yang harus diverifikasi di bawah. Dengan catatan itu, maka saya sepakat, begitu DPT itu di ... ditetapkan dan kemudian para pihak sudah ... ini contoh yang saya lihat di Jakarta bagus sekali, sampai akhirnya 13.000 dicoret. Maka besok kalau mereka masuk ke Mahkamah Konstitusi, persoalan DPT sudah ada catatannya bahwa semua terlibat, klir, panwas, KPU, dan seterusnya. Pada perspektif itulah sebetulnya, saya ingin memberikan catatan bahwa mak … ruangan Mahkamah Konstitusi ini memang diberikan ruang yang sangat spesifik untuk menye … menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di lapangan. Namun, saya orang yang gelisah, ini sekadar catatan lepas saja, manakala kemudian kewenangan konstitusional Mahkamah Konstitusi direduksi hanya sekadar soal angka, yang terjadi sekarang di tahun 2015-2017 apa? Orang berlomba-lomba bikin curang apa pun caranya, yang penting lewat dari limitasi waktu itu, yang penting lolos. Mau sebar sembako, mau curang C-6, mau curang apa, yang penting kalau lewat, Jakarta misalnya ini, yang penting lewat 1% kan enggak bisa sebagai Pemohon di Mahkamah Konstitusi. Maka kita, saya mengetuk kita yang ada di sini, mari kita bersama-sama, apa kita biarkan suasana seperti ini terjadi di lapangan? Memang ini ranah pembuat undang-undang yang pada akhirnya. Tapi, inilah praktik-pratik yang sekarang di tahun 2015 dan tahun 2017. Ini kegelisahan saya yang … apa … konsen pada persoalan keadilan itu. Kemudian, ad … implikasinya sama, kalau memang dia kemudian … apa namanya … tidak berhak memilih, tidak terdaftar sebagai pemilih, maka konsekuensinya memang dalam konteks hukum, pemungutan 33
suara ulang di situ. Pertanyaannya apakah forum ini punya legitimasi untuk merekomendasikan itu? Mahkamahlah yang bisa menjawab tergantung pada matematika politiknya tadi, berapa suaranya dan … dan seterusnya. Kalau ditanya kan tadi, “Loh, Pak Putu bukankah ruang ini DPT sudah ditetapkan?” Jawabannya tadi, bagaimana proses itu terjadi di lapangan. Kalau proses itu sudah klir terjadi di lapangan, saya sepakat, forum ini menjadi tidak berhak karena semua sudah beres. Tapi, kalau di lapangan terjadi pengingkaran, misalnya oleh penyelenggara sudah direkomendasi segala macam tidak dilaksanakan, maka patut diduga ada motif politik misalnya di dalamnya. Kok sudah teriak-teriak di disdukcapil untuk mengeluarkan, kok masih, misalnya. Saya tidak mengerti secara utuh karena baru kemarin saya dihubungi untuk datang ke sini, suasana kebatinan di sini seperti apa, silakan. Karena itu … apa … pendapat hukum saya jelas, posisinya orang yang tidak berhak itu sama dengan orang yang tidak berhak kemudian bawa C-6, maka dia tidak punya hak memilih karena tidak penduduk di situ, maka ia bagi … bagian dari pemilih yang tidak memiliki hak dan konsekuensi Pasal 112 itu kena, sama dengan dia kemudian sebagai tidak terdaftar. Kalau soal lapangan, Pak Prof. Arief Hidayat, saya kira jawaban saya sama dengan Beli Palguna, maka tergantung dari masalah kasusnya yang ditangani pada forum sidang hari ini, apakah … apakah misalnya semua pihak sudah bersepakat lapangan itu, kalau sudah bersepakat lapangan itu, saya sepakat dengan Majelis, enggak ada ruang lagi di sini, semua cari-cari perkara. Tapi ketika di … di … di … didalami lapangan itu, ternyata ada yang tidak setuju. “Kenapa lapangannya sebesar ini?” “Saya kan sudah bilang segini, sudah bilang segini,” dan seterusnya. Maka forum sidang hari inilah yang mengelborisi … mengelaborasi semua terhadap persoalan-persoalan tersebut. Tapi kalau sudah klir di situ, saya kira saya sepakat bahwa persoalan itu tidak dibisa dimasalahkan, tapi kalau ada catatan-catatan yang kemudian memberikan indikasi hukum pelanggaran yang sangat serius, sehingga terjadi carut-marut, maka Majelis punya kewenangan, saya pikir untuk memberikan keputusan yang seadil-adilnya. Terima kasih. 120. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. 121. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Sedikit, Yang Mulia, boleh saya … ini. 34
122. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kit … kita lanjutkan Pak Palguna dahulu, nanti Prof. Saldi. 123. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ndak, begini. Saya hanya ingin memberikan catatan begini karena ini sidang terbuka, yang saya maksud itu begini, kita harus memisahkan … kan ini persoalan sudah masuk ke sengketa, kita harus memisahkan persoalan-persoalan yang sifatnya ius constitutum (hukum positif) yang berlaku hari ini dengan persoalan-persoalan ius constituendum. Banyak catatan yang kita berikan hari ini atau sejak sidang-sidang sebelumnya, yang sifatnya adalah untuk ius constituendum. Bagaimana nanti peradilan khusus pemilu harusnya bekerja, kompetensi apa yang harusnya dimiliki oleh peradilan khusus pemilu itu? Itu yang saya mohon tadi sebenarnya dari Ahli untuk dijelaskan posisinya karena posisi Mahkamah Konstitusi itu … namanya Mahkamah Konstitusi, Anda kalau perhatikan irah-irahnya kan agak berbeda khusus untuk pemilihan kepala daerah kan, Pak … Pak Adnan, ya, itu … itu berbeda. Ya itu yang saya maksudkan, supaya pekerjaan kita nanti, terutama pekerjaan Pemohon atau … atau Pihak Terkait khususnya, tidak seperti pekerjaan apa ya … seperti lelucon intel zaman dulu itu, seperti menunggu ayam berkokok, gitu kan. Kalau kecepatan ayamnya berkokok, “Ih, kok jam segini sudah berkokok ayamnya, ya?” Gitu. Kalau ke … terlambat sedikit berkokok, “Loh, jam segini kok belum berkokok ayam?” Ser … serba salah saja, gitu. Karena ada persoalan-persoalan ius cosntituendum dan ius consitutum secara berbaur, dan kemudian tidak jelas menjadi kewenangan siapa untuk mengadili itu. Hanya … hanya itu yang saya sebenarnya tadi mohonkan dari Yang Mulia Pak Ketua, terima kasih hanya sedikit (...) 124. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya (...) 125. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Klarifikasi untuk yang akan datang. 126. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima kasih, Prof. Saldi, silakan.
35
127. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Terima kasih, Yang Mulia. Ini klarifikasi saja sebetulnya kepada Pak Dr. Adnan Jamal yang tadi berkali-kali mengutip frasa di Pasal 18 ayat 4 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 itu soal dipilih secara demokratis, ada empat atau lima kali tadi saya catat. Lalu mengaitkannya dengan tata cara pemilih atau pemilik hak suara menggunakan hak pilihnya. Nah, sepengetahuan saya, Pak Adnan Jamal, frasa dipilih secara demoratis itu tidak ada hubungannya dengan tata cara pemilik hak suara menggunakan hak suaranya. Frasa yang ada dalam Pasal 18 undang-undang … Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 itu lebih kepada pilihan model untuk menentukan pemilihan kepala daerah, apakah kepala daerah itu akan dipilih langsung atau dipilih dengan model perwakilan? Jadi, tidak ada perdebatan soal bagaimana misalnya pemilih menggunakan hak suaranya. Jadi, ndak ada hubungannya sama sekali. Ini perlu diklarifikasi karena keterangan Bapak itu akan dicatat di risalah sidang. Jadi kalau tidak diklarifikasi, seolah-olah itu yang benar nanti. Terima kasih. 128. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, baik. Kemudian juga saya akan mengklarifikasi Pak Putu yang terakhir tadi. Jadi, ada modus sekarang berusaha untuk sejahat-jahatnya menghindari 158, kan gitu, kan? Nah, ini ada putusan yang terakhir kemarin bisa dicatat, Pak Putu sudah membaca apa belum? Putusan mengenai Tolikara, Intan Jaya, dan Puncak Jaya, kita enggak melihat Pasal 158. Karena apa? Ada enam distrik yang kemudian kotaknya dicuri, dibawa keluar, itu kan belum bisa masuk 158. Jadi, tolong bisa dimengerti, Mahkamah tidak semata-mata melihat Pasal 158. Kalau memang kecurangannya luar biasa, 158 belum kita pakai untuk itu. Ya, ini ada tiga perkara yang sudah kita putus melalui dismissal, Tolikara, Punjak Jaya. Karena itu memang luar biasa, ya. Karena kita belum melihat ada putusan akhir yang menetapkan perselisihan suara, ya. Ada enam distrik, ada delapan distrik itu kemudian kotaknya dicuri, kemudian semuanya dianukan ... nah, kita enggak melihat itu. Jadi sudah ada anu, ya. Jadi, jangan khawatir, publik di Indonesia jangan khawatir kalau kita hanya … apa namanya ... kecurangan-kecurangan. Jadi modus kecurangan-kecurangan yang luar biasa pasti akan kita bahas, dan kita teliti, dan kita putuskan seadil-adilnya. Ya, jangan anu, supaya ini tahu, publik juga harus tahu, ya. Karena ada putusan-putusan kita yang kalau pelanggarannya memang luar biasa dan kemudian terbukti luar biasa tidak sampai memenuhi 158 karena memang belum bisa mengukur pakai 158 kita itu sudah, ya.
36
Baik, ada komen yang terakhir? Mungkin dari Prof. Saldi, tadi? Silakan. 129. AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Terima kasih, Yang Mulia. 130. KETUA: ARIEF HIDAYAT 1, 2 menit saja. 131. AHLI DARI PEMOHON: ADNAN JAMAL Baik. Terima kasih, Yang Mulia. Benar bahwa secara konstitusional memang tiada kolerasi langsung, Yang Mulia. Di keterangan tertulis saya, sebetulnya itu di hak pilih itu adalah di pasal ... di Pasal 27 itu misalnya. Tetapi saya melihat karena ini adalah pemilihan … tekanannya adalah pemilihan kepala daerah. Demokratis secara langsung dan berhubungan juga dengan ada hak pilih di sana karena sudah langsung yang sebagaimana rezim Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 ini. Sekali lagi, saya sependapat dengan Yang Mulia Prof. Saldi Isra. Bahwa untuk relasi konstitusionalnya ten ... Pasal 18 ayat (4) itu dengan hak pilih itu kalau kita secara langsung memang tidak ada, Yang Mulia. Makanya di keterangan juga sebetulnya ditemukan itu karena ... hanya karena tekanannya itu adalah karena ini yang menjadi forum sengketa pemilihan, sengketa pemilihan kepala daerah yang saat ini adalah bersifat langsung. Nah, kalau kita hubungkan dengan asas pemilihan itu, itu tadi ada asas jujur dan kebetulan untuk sisi penyelenggara ada juga yang mengikatnya, yaitu asas tertib. Jadi, lebih detail, mohon maaf, Yang Mulia, ada di keterangan tertulis saya. Terima kasih. 132. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Kita sudah selesai untuk memeriksa Ahli. Terima kasih, Pak Putu dan Pak Adnan yang sudah memberikan di persidangan ini. Ya, saya kira kalau ada kegiatan, silakan untuk bisa meninggalkan ruang sidang. Kita akan melanjutkan persidangan ini. Baik. Kita lanjutkan, Pemohon kita periksa menurut urut-urutan tadi, ya? Betul, Pemohon? Yang pertama, Saudara Ririn. Kemudian, yang kedua Burhanuddin, yang ketiga Saudara Baswan, yang keempat Saudara Muhammad Ifrad, dan yang kelima Saudara Hasan, betul? 133. KUASA HUKUM PEMOHON: ANWAR Ya, betul, Yang Mulia. 37
134. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, kita mulai. Saudara Ririn yang mana? Silakan, ya, miknya dihidupkan. Sambil duduk saja. Saudara Ririn pada waktu Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Takalar, jadi apa? 135. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRAAJNR Ya. 136. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sebagai apa, Saudara Ririn? 137. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRAAJNR Assalamualaikum wr. wb. 138. KETUA: ARIEF HIDAYAT Walaikum salam wr. wb. 139. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRAAJNR Saya adalah pegawai dari dukcapil yang menjabat sebagai ADB yang ditugaskan untuk membantu KPU. 140. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, Saudara PNS, ya? 141. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRAAJNR Ya, ada surat tugas saya, Pak. 142. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, surat tugasnya, mana? Jadi, kalau Saudara PNS, Saudara harus netral. 143. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRAAJNR Ya.
38
144. KETUA: ARIEF HIDAYAT Duduknya tolong tidak boleh di situ! Kalau di situ duduknya sudah tidak netral itu. 145. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Yang Mulia, kebetulan Saksi ini juga masuk pokja yang dibentuk oleh KPU. 146. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, jadi dia juga masuk di KPU? 147. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya. Pokja, benar, Yang Mulia. 148. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berarti kan harus netral? 149. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Keberatan, Yang Mulia. 150. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saudara, enggak boleh memihak, Saudara harus netral. 151. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya. 152. KETUA: ARIEF HIDAYAT PNS. Nanti kalau Saudara memihak PNS-nya bisa dicopot, gitu. Ya? 153. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya, Yang Mulia.
39
154. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saudara, duduk di sana! Tidak boleh gabung di situ! Enggak boleh ikut Pak Sirra, Saudara itu. PNS, enggak boleh ikut. Enggak boleh ikut Pak Sirra, tapi juga enggak boleh ikut Pak Heru dan kawan-kawan. Anda itu tempatnya di surga, ya. Jadi yang netral melihatnya secara jernih ke mana-mana, ya. Silakan. Ya, di situ, sendiri itu di situ. Nah, di situ itu. Nah, itu lho ada kursi kosong itu di belakang itu. Enggak! Yang kosong belakang. Nah, jangan ketutupan yang di sini saja. Lho kok malah milih! Pojok, pojok, Mas! Yang di pinggir. Nanti miknya gampang, ya. Tapi, kan Anda kan mau memberi keterangan, kan? Enggak nyanyi toh? Kok milih mik saja. Ya, jadi Saudara adalah PNS. Surat tugasnya diminta. Saudara juga tergabung di dalam tim yang dibentuk oleh KPU, ya? Baik. Apa yang akan Anda sampaikan? 155. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. Begini, Yang Mulia, saya mendapat surat tugas dari kepala dinas untuk membantu KPU dalam urusan pilkada ini, gitu. Saya laporkan ke KPU-nya dengan membawa surat tugas tersebut. Pada tanggal 2 November 2016, saya dipanggil oleh KPU atas nama Muhammad Darwis. Kami membicarakan tentang ada beberapa data yang diminta untuk diverifikasi. Saat itu, data tersebut minta untuk diverifikasi untuk mengetahui KTP-el nya. Data diberikan dalam bentuk soft copy 33.296. Setelah data diberikan, saya laporkan kembali ke kepala dinas untuk menyampaikan permintaan verifikasi tersebut. Dan setelah disetujui untuk diverifikasi dari 33.296, itu yang ber-KTP-el ini dengan tools, kita hanya mengecek KTP-el dari NIK tersebut. Jadi, data yang diberikan oleh KPU=33.296 yang ber-KTP-el=8.335 dan yang tidak ber-KTP-el=24.961. Di dalam data 8.335, di situ juga saya mencantumkan ... di situ hasil verifikasi itu mencantumkan posisi dicetak terakhirnya KPT-el. Contoh, ada data bahwa NIK tersebut ada di Kota Makassar, ada di Kalimantan, itu tercantum dengan nama kecamatannya. Selanjutnya, di bulan yang sama di bulan November 2016, KPU mengirim surat ke dukcapil untuk memverifikasi data 24.961 yang tidak ber-KTP-el untuk mengetahui, walaupun tidak ber-KTP-el, yang penting terdaftar dalam database. Surat tersebut telah disetujui oleh kepala dinas untuk diverifikasi, saya sebagai ADB memverivikasi tersebut dengan database kependudukan Kabupaten Takalar yang kita gunakan sebagai database pelayanan. Plus di surat tersebut juga dicantumkan 991 pemilih pemula yang ditemukan KPU dari hasil pengcoklitan dan perlu saya ... mohon maaf, Yang Mulia, saya kembali ke data 33.000. 40
Data 33.000 yang pertama kali saya verifikasi, yang pertama kali dinas kependudukan verifikasi, itu bukan data dari DP4. Karena saya menanyakan langsung, “Apakah ini data dari DP4?” “Bukan, DP4 aman.” Jadi, dari hasil verifikasi 24.000 yang tidak ber-KTP-el tersebut, itu yang ditemukan di database kependudukan, itu 11.649 NIK yang ditemukan terdaftar dalam database dan 13.312 tidak terdaftar dalam database. Sedangkan untuk pemilih pemula, 991 yang terdaftar di database hanya 939 dan yang 52 itu tidak kami temukan di database, itu. Dan surat balasan tersebut diberikan di ruang kepala dinas yang diterima langsung oleh ketua KPU dengan komisioner KPU dalam bentuk soft copy. Selanjutnya, pada tanggal 2 Desember, KPU bersurat mengenai data 13.000 tersebut untuk didaftarkan ... untuk dibuatkan surat keterangan terdaftar dalam database. Itu hari Jumat sore, kalau ... terus sampai ke saya sore, ya Pak ... eh, Yang Mulia. Itu saya sampaikan ke kepala dinas, “Bagaimana caranya sehingga data 13.000 tersebut kita bisa buatkan terdaftar surat keterangan, sedangkan itu telah final bahwa tidak terdaftar dalam database? Itu kan data hasil verifikasi.” Selanjutnya, yang sepengetahuan saya di tanggal 6 Desember ditetapkannyalah DPT. Di akhir Desember, Yang Mulia, saya dipanggil oleh KPU Takalar, di akhir Desember, setelah ditetapkannya DPT. Itu diminta untuk membuat surat dinas kependudukan yang menyatakan bahwa pernyataan dari surat tersebut, intinya bahwa nama dan NIK yang ada di DPT 205.000 lebih adalah nama yang sudah ber-KTP elektronik, sudah merekam, dan terdaftar dalam database. Jadi, suratnya diminta itu bertanggal surut. 156. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Sekarang begini, kita … anulah, ya, keterangan Anda ini kita tidak bisa buktikan secara valid ini. Sekarang, saya mau minta keterangan Anda saja. 157. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 158. KETUA: ARIEF HIDAYAT Menurut Anda itu, DPT di Takalar, Kabupaten Takalar itu berapa DPT-nya?
41
159. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Mohon maaf, Yang Mulia. DPT dari … secara resmi, KPU tidak pernah berikan ke dinas kependudukan. 160. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak. Kalau data menurut dinas kependudukan yang Anda ketahui, orang yang mempunyai hak pilih di Takalar, itu berapa? 161. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Terakhir dari data itu sekitar 202.000. 162. KETUA: ARIEF HIDAYAT 202.000 berapa? 163. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Mohon maaf, Yang Mulia. Saya enggak (…) 164. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ada datanya, Anda? 165. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak, Yang Mulia. 166. KETUA: ARIEF HIDAYAT 202.000, ya? 167. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 168. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu yang mempunyai hak pilih? 169. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 42
170. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu data tanggal berapa, tahun berapa itu? 171. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Itu data kependudukan semester 1 tahun 2016, Yang Mulia. 172. KETUA: ARIEF HIDAYAT Semester 1 tahun 2016. Kemudian, setelah itu kan masih berjalan? 173. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 174. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini dari 2016? Pada waktu pilkada, itu dukcapil menerbitkan KTP elektronik atau menerbitkan suket, berapa? 175. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Terakhir data yang dapat, Yang Mulia, untuk suket itu (…) 176. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lho, yang menerbitkan Anda sendiri kan? Di tempat Anda sendiri, kan? 177. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, suket. 178. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berapa? Suket diterbitkan berapa? 179. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Mulia.
Sekitar … terakhir, yang saya tahu, sudah di atas 10.000, Yang
43
180. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di atas 10.000. 181. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 182. KETUA: ARIEF HIDAYAT 10.000 … kurang-lebih 10.000? 183. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 184. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini karena faktor apa, terbit suket ini? 185. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Suket terbit karena tidak adanya blangko, Yang Mulia. Jadi, suket bisa diterbitkan bukan hanya untuk kepentingan pilkada. Jadi, (…) 186. KETUA: ARIEF HIDAYAT Untuk kepentingan surat keterangan yang macam-macam, kan? 187. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. Untuk kepentingan imigrasi. 188. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 189. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Banyak, Yang Mulia, atau KTP-nya rusak. 190. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi penerbitan suket ini ada NIK-nya, enggak?
44
191. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ada, Yang Mulia. 192. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang 10.000? 193. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ada, Yang Mulia. 194. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ada NIK? 195. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ada. 196. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Kemudian yang terakhir, pada waktu Anda diminta untuk … apa namanya … menyusun DPT yang terakhir tadi Anda ceritakan di akhir bulan Desember itu, 6 Desember, itu DPT-nya jadi berapa yang betul? 197. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Saya, Yang Mulia, saya yang sepengetahuan saya sampai hari ini, saya hanya ditugaskan untuk membantu KPU. Jadi, saya tidak mengetahui, apakah saya dilibatkan untuk penyusunan DPT. Karena saya tidak pernah rapat dengan … misalnya yang Bapak tadi sampaikan bahwa pokja, gitu. Karena sampai sekarang juga, kalau memang ada pokja, itu harusnya saya terima SK-nya, Yang Mulia. 198. KETUA: ARIEF HIDAYAT He em. Jadi, Anda juga tidak terlibat di situ, hanya diminta untuk membantu saja, ya? 199. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya.
45
200. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Anda kok di sini keterangannya membuk … Termohon tidak beritikad baik. Itu apa yang Anda artikan ini di sini? Betul, kalau Termohon tidak beritikad baik? Ada tertulis di sini, Anda mau memberikan kesaksian, membuktikan bahwa Termohon tidak beritikad baik. Kenapa tidak beritikad baik? 201. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Karena meminta dinas kependudukan untuk dibuatkan surat pernyataan pengakuan DPT, Yang Mulia. Sedangkan kami di dinas kependudukan, tidak pernah menverifikasi DPT secara keseluruhan … eh, DPS, Yang Mulia. Sebelum ditetapkan DPT, gitu. 202. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Terus, kemudian Saudara waktu mengecek, memang ada yang pemilih ganda dan sebagainya, membuktikan ada pemilih yang NIK-nya ganda, namanya itu … apa … nama sama, NIK-nya sama, atau namanya beda dengan NIK-nya yang berbeda, atau bagaimana? 203. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, ya. Jadi, selama saya melakukan verifikasi, data yang diberikan oleh KPU memang beberapa kali saya menemukan ada NIK yang sama, NIK yang sama, NIK yang tidak lengkap, hanya 73, misalnya cuma 2 digit. Begitu, Yang Mulia, atau hanya 0 juga ada. 204. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Nanti akan ditanyakan oleh para pihak-pihak terkait, ya. Ada lagi yang akan Anda sampaikan? 205. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 206. KETUA: ARIEF HIDAYAT Cukup, ya? 207. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Bisa saya lanjutkan sampai akhir, Yang Mulia? 46
208. KETUA: ARIEF HIDAYAT Apa? 209. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Alur dari proses yang saya alami, begitu, Yang Mulia. 210. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Silakan. 211. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. Jadi, saya lanjutkan. Untuk surat pernyataan tersebut, ini merupakan konsep dari KPU-nya, Yang Mulia, untuk dibuatkan surat pernyataan tersebut. Ini ditulis tangan, Yang Mulia. 212. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Terus, akhirnya kan Anda menerbitkan surat itu? 213. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak pernah, Yang Mulia. 214. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak pernah. Ya, terus apa lagi? 215. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Setelah itu, saya tetap mau mengomunikasikan dengan atasan saya, pimpinan kepala dinas bahwa ada permintaan tersebut, dan saat itu kepala dinas menolak, Yang Mulia. 216. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Enggak jadi kan surat itu, ya? 217. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. Jadi, setelah itu di akhir Januari, di akhir Januari itu saya kembali dipanggil oleh KPU untuk … untuk dibuatkan kembali surat pernyataan bahwa ada sejumlah 7.746 yang mereka temukan untuk 47
diakui, terdaftar dalam database kembali, begitu. Jadi tanggal 2 Februari 2017, itu KPU mengirimkan surat ke (...) 218. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu ditindaklanjuti ke instansi Saudara, enggak? 219. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Yang mana, Yang Mulia? 220. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu tadi katanya minta surat membuat 7.000 supaya dinyatakan apa ... masuk di database? 221. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 222. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ditindaklanjuti enggak oleh instansi Saudara? 223. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak, Yang Mulia. 224. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak. 225. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Itu, tapi ... dan itu masih pernyataan lisan, Yang Mulia. Akan tetapi di tanggal 2 Februari 2017, permintaan tersebut dituangkan dalam bentuk persuratan dari KPU (...) 226. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, tapi ditindaklanjuti enggak, Saudara? Membuat pernyataan enggak?
48
227. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. Tapi nanti setelah pilkada, nanti ada alur prosesnya, Yang Mulia, bisa saya jelaskan. 228. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, enggak usah panjang-panjang yang penting-penting saja, enggak usah alur. Yang intinya saja, gimana? 229. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, jadi pada tanggal 2 Februari itu dikirimkan surat pernyataan, surat permintaan untuk pengakuan 7.000 tersebut. 230. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, itu ditindaklanjuti, enggak? (...) 231. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Dengan tertanggal (...) 232. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda akhirnya buat enggak instansi Anda? 233. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Buat, Yang Mulia. 234. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kayak apa suratnya? Surat yang menyatakan apa? Yang mestinya tidak di ... harus tidak dimasuk, masuk, tapi Anda akhirnya menyatakan bahwa itu termasuk? 235. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Jadi, saat itu dinas kependudukan membalas surat tersebut bahwa data 7.746 yang mereka berikan, itu hanya 2.260 yang terdaftar dalam database yang telah mereka masukkan di DPT dan selanjutnya 5.486 itu tidak terdaftar dalam database yang mereka telah masukkan di DPT.
49
236. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berati Anda menjawab yang benar itu 2.000 lebih itu toh? 237. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. Dan ... dan saat itu suratnya tersebut sampai di dinas kependudukan tersebut kan 2 Februari, Yang Mulia. Tapi tertanggal surat tersebut 3 Desember dan permintaan kembali bahwa itu dibalas tertanggal surut. Tapi tetap dinas kependudukan membalas dengan per tanggal pas dibuat surat tersebut. 238. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, itu suratnya ada, enggak? 239. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ada. 240. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di anu, serahkan ke sini. Ya, jadi tidak jadi bukti dari Pemohon, tapi kita langsung meminta Saksi karena yang Saksi ini yang ... ya, dari PNS. Tapi, Saudara juga bisa menjadikan itu bukti, tapi yang ini kita langsung minta. Ya, terus akhirnya gimana? Saudara membalasnya, tidak menyatakan bahwa yang 7.000 itu betul, tapi Anda hanya menyatakan yang 2.000 lebih itu yang betul kan? 241. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 242. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, terus gimana? 243. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Jadi di situ, di poin ... di poin surat tersebut itu, ada 3 poin. Poin pertama sebenarnya itu menjelaskan verifikasi dilakukan setelah ditetapkannya DPT terhadap data tersebut. Dan poin kedua, dinas kependudukan tidak pernah melakukan verifikasi terhadap data 7.746
50
sebelum DPT ditetapkan. Poin ketiga, permintaan balasan surat yang tertanggal surut tidak bisa kami penuhi. 244. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, ya. Jadi, akhirnya Saudara menjawab itu tidak bisa diantidatir kan? 245. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 246. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, jadi Saudara suratnya ya tetap 21 Februari, kan? 247. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 248. KETUA: ARIEF HIDAYAT Bagus. Ya, cukup. Ada lagi? Tapi yang resmi instansi Anda menerbitkan suket itu berapa, sih? Tadi saya minta penegasan. 249. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR 10.000 lebih, Yang Mulia. 250. KETUA: ARIEF HIDAYAT 10.000 lebih? 251. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 252. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu penerbitan suketnya sesuai prosedur? 253. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia.
51
254. KETUA: ARIEF HIDAYAT Betul? 255. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 256. KETUA: ARIEF HIDAYAT Dan ada NIK-nya? 257. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ada NIK-nya. 258. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, ya. Apalagi yang akan Anda sampaikan? Cukup, ya? 259. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Cukup, Yang Mulia. 260. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih, Pak Ririn. Sekarang, Pak Burhanuddin? 261. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya, Yang Mulia. 262. KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan duduk saja, sudah kelihatan dari sini. Anda pada waktu pemilihan bupati dan wakil bupati jadi apa, Pak Burhanuddin? 263. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Jadi saksi, Yang Mulia. 264. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saksi di mana?
52
265. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Di TPS 5, Kelurahan Kalabbiran, Kecamatan Pattalassang. 266. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, Saksi Mandat dari Pasangan Calon Pemohon, ya? 267. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya. 268. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nomor urut berapa? 269. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Nomor Urut 1. 270. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nomor Urut 1. Anda akan menyampaikan apa? 271. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Begini, Yang Mulia. Pada tanggal 15 Februari 2017, ada lebih dari satu orang pemilih menggunakan KTP elektronik dari luar kelurahan dan kecamatan sebanyak 4 orang, Yang Mulia. Bukan di bertempat di TPS 5, di kelurahan itu. Di Kelurahan Kalabbiran Kecamatan Pattalassang. 272. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, ada 4 orang yang menggunakan KTP elektronik menyoblos di TPS 5? 273. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya. 274. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang 4 orang (...)
53
275. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Kalau menurut Saudara ini, KTP-nya, KTP mana? 276. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Yang 4 orang ini di luar dari Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Patallassang. 277. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kok tahu persis? Anda baca KTP-nya? 278. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ketua KPPS menyuruh kami para saksi, “Tolong dicatat nama, nomor NIK, dan alamat!” 279. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 280. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya. 281. KETUA: ARIEF HIDAYAT Namanya siapa? 282. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Pertama, Astuti. 283. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 284. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Kedua, Endin Tutu. 285. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 54
286. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ketiga, B. Lintino. 287. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, ini nama-namanya mestinya ditulis di sini oleh Pemohon ini, supaya anu ... nanti bisa dicek. Satu lagi siapa? 288. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Andriana, S.Pd. 289. KETUA: ARIEF HIDAYAT Andriana. Ini ada di DPT, enggak orang ini? 290. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Di DPT yang di Kelurahan Kalabbirang ini tidak ada, Yang Mulia. 291. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak ada? 292. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya. 293. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kok bisa mencoblos? Diperbolehkan oleh Ketua KPPS-nya? 294. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Itulah yang saya tidak tahu, Yang Mulia. Karena yang (...) 295. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi Anda menyaksikan betul dia empat orang ini mencoblos di situ? 296. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya, Yang Mulia. 55
297. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saksi yang lain protes, enggak? Kamu protes, enggak? 298. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Saya protes, Yang Mulia. 299. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus pada waktu hasil rekapitulasi atau penghitungan suara yang terakhir, Anda tanda tangan, enggak? 300. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ada, Yang Mulia. 301. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tanda tangan? 302. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Tanda tangan. 303. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lho, katanya protes, kok tanda tangan? 304. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Tanda tangan di ... itu, di C-1, Yang Mulia. Tapi kami tidak (...) 305. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Kan begini, kan. Proses pencoblosan, mulai jam berapa di situ? 306. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Mulai jam 07.00 WITA, Yang Mulia. 307. KETUA: ARIEF HIDAYAT Selesai jam? 56
308. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Jam 13.00 WITA. 309. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jam 13.00 WITA. Terus penghitungan suara mulai jam berapa? 310. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Jam 13.00 WITA lewat, Yang Mulia. 311. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jam 13.00 WITA lewat, sampai selesai jam berapa? 312. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Sekitar jam 16.00 WITA. 313. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jam 16.00 WITA. Yang mencoblos itu menggunakan hak pilih di situ berapa orang? 314. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN 27 ... 27 orang pakai KTP. 315. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak. Seluruhan ... secara keseluruhan yang mencoblos di situ berapa orang yang menggunakan hak pilih? 316. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Jumlah total yang memilih di situ 643. 317. KETUA: ARIEF HIDAYAT 643? 318. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya, Yang Mulia. 57
319. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus suara sah berapa di situ? 320. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Suara sah 640. 321. KETUA: ARIEF HIDAYAT 40. Yang tidak sah? 322. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN 3. 323. KETUA: ARIEF HIDAYAT 3 tidak sah. Pasangan Nomor 1 dapat berapa di situ? 324. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN 270. 325. KETUA: ARIEF HIDAYAT 270. Pasangan Pihak Terkait dapat berapa? 326. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN 370. 327. KETUA: ARIEF HIDAYAT 370. Terakhir, setelah pemungutan suara kan disodorkan ... penghitungan suara Saudara disodori Berita Acara, tanda tangan, gitu? 328. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya, Yang Mulia. 329. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda tanda tangan?
58
330. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya. 331. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kenapa tadi ada empat orang yang aneh nyoblos di situ, tanda tangan Anda? 332. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Itu kami tidak dikasih lihat untuk ... apa ... kami mau protes apa tidak, dalam (...) 333. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lho, tapi kan mestinya Anda saksi di anu enggak ... diberitahu oleh pasangan calon tim kampanye atau tim pemenangan, enggak, “Kalau nanti jadi saksi, kalau ada aneh-aneh, Anda mestinya kan protes. Anda protes, nanti enggak usah tanda tangan.” Gitu? Enggak diberitahu? 334. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Tidak, Yang Mulia. 335. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, saksi apa ini kayak gini ini? Ada kekeliruan kok tanda tangan? Yang betul ini gimana kalau Anda tanda tangan? Berarti Anda membetulkan yang salah ini, kan karena Anda setuju hasil itu, gimana? 336. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Itu yang karena dalam itu ... kertas yang disodorkan itu, kita ... saya tidak dikasih lihat (...) 337. KETUA: ARIEF HIDAYAT Loh? Anda tanda tangan, terus nanti kalau ada orang Anda dinyatakan utang Rp1 miliar, tanda tangan gitu saja? Gimana? Ini penting, kan Anda tanda tangan sesuatu dan sesuatu itu penting, kenapa Anda enggak lihat apa yang harus ditandatangani?
59
338. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Karena Ketua KPPS yang cuma dia kasih lihat, “Ini tanda tangan, nih!” 339. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lho (...) 340. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Enggak disuruh baca dulu. 341. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lho? Ya, otomatis Anda baca, kan mau tanda tangan kan harus baca (...) 342. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Yang dalam ... dalam itu, Yang Mulia, “Tolong kau baca dulu, baru kau tanda tangani” Tapi yang dia sodorkan yang Ketua KPPS itu, ya, langsung ditandatangani. Ya, begitu. Jadi kami hanya tanda tangan saja. 343. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, itu yang jadi masalah kalau begini. Ya, ada lagi? Jadi menurut Anda ada empat orang yang menggunakan KTP dan itu sebetulnya bukan penduduk situ, ya? 344. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya, Yang Mulia. 345. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nanti dicek Termohon, nanti dicek, ya? Baik, ada lagi Pak Burhanuddin? 346. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Itu saja, Yang Mulia.
60
347. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, cukup, ya? Sekarang Pak Biswan[Sic!]. Pak Biswan[Sic!], yang mana? 348. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia. 349. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pada waktu Pemilihan Bupati/Wakil Bupati di Takalar jadi apa? 350. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Pemilih. 351. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pemilih biasa? 352. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Pemilih luar daerah. 353. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, pemilih luar daerah? 354. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia. 355. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda itu mestinya milih di mana? Apa yang akan Anda sampaikan dulu? Coba. 356. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia? 357. KETUA: ARIEF HIDAYAT Apakah ... apa yang akan Anda sampaikan di sini? 61
358. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Yang saya mau sampaikan, Yang Mulia. Karena saya punya KTP Makassar, kenapa masih terdaftar di ... di apa ... daftar DPT Takalar? 359. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak. Kamu terus akhirnya milih di Takalar, enggak? 360. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, memilih, Yang Mulia. 361. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh. Jadi sementara ini, Anda sudah pindah ke Makassar? 362. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia. 363. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus Anda masih terdaftar di DPT di mana? 364. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Masih terdaftar (Saksi menggunakan bahasa daerah) Takalar karena masih ada surat (Saksi menggunakan bahasa daerah). 365. KETUA: ARIEF HIDAYAT Aduh, saya enggak mudeng ini. Orang Jawa ... orang Takalar, omong cepat. Kamu jangan pakai bahasa Inggris, saya enggak bisa bahasa Inggris. 366. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia. 367. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anu ... pelan-pelan, pelan-pelan, ya. Saya kupingnya sudah tua, bahasanya pakai bahasa Perancis, saya enggak mudeng, saya. Ya, Saudara Baswan itu masih terdaftar di DPT di Takalar? 62
368. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Makassar. 369. KETUA: ARIEF HIDAYAT Loh, enggak ini saya tanya. Anda sudah pindah Makassar berapa lama? 370. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Sudah tahun 2012, saya sudah di Makassar. 371. KETUA: ARIEF HIDAYAT 2012. Sekarang, Anda punya KTP Makassar? 372. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Punya. 373. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh. Terus, ke Takalar ngapain? 374. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Bolak balik. Kebetulan saya punya mertua, pindah ke Takalar. 375. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Terus, di sana nama ... anak Anda ada di sana? 376. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, ada satu. 377. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi, Anda memilih di sana? 378. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, memilih, Yang Mulia.
63
379. KETUA: ARIEF HIDAYAT Loh, bagaimana? Anda bisa dipidana loh itu. Anda bisa dipidana orang Makassar, berdomisili di Makassar, di Takalar ada pemilihan, pilih di Takalar. 380. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Karena dapat C-6, Yang Mulia. 381. KETUA: ARIEF HIDAYAT Loh, ya. Kalau Anda sudah begitu, kan orang sebagai warga negara, kan harusnya enggak milih. Saya pemilihan DKI, saya orang Semarang, sekarang saya bertinggal di sini sudah tiga tahun, saya terus dikasih C-6, ya saya coblos di sini? Ya enggak, kan. Saya resminya kan di sana, warga negara yang baik mestinya enggak boleh kayak begitu itu. Yang ngaco itu Saudara, pemilu di Indonesia itu termasuk Anda itu yang ngaco. Jadi, Anda memilih di Takalar? 382. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia. 383. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nanti di Makassar memilih lagi juga, ya? Anda bisa dipidana loh itu kalau ketahuan. Ini sekarang ketahuan, semua orang sudah tahu, Anda bisa dipidana itu. Jadi, Anda memilih di Takalar juga? 384. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia. 385. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di TPS berapa? 386. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN TPS 1. 387. KETUA: ARIEF HIDAYAT TPS 1 di mana? 64
388. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Desa Cakura, Desa Cakura. 389. KETUA: ARIEF HIDAYAT Desa Cakura. Ya, kenapa masih terdaftar di situ? Anda punya KTP dua? 390. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Tidak ada, Yang Mulia. 391. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak ada. KTP-nya Makassar itu, ya? 392. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Makassar, Yang Mulia. 393. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi, Anda masih ada di DPT di situ? Anda dapat C-6? 394. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia. 395. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus, Anda di DPT lihat ada di situ juga? 396. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Kurang tahu juga, Yang Mulia. 397. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak lihat DPT-nya, ya. Tapi, Anda dengan C-6 itu memilih. Itu DPT-nya ambil dari mana atau sudah di rumah? 398. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Sudah tertempel di rumah, tapi KPPS yang kasih. 65
399. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh. Pada waktu itu, KPPS datengi di rumah Anda, di rumah ibu mertua ... mertua itu, ya? 400. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. Ya, Yang Mulia. 401. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau istri Anda, milih di situ juga? 402. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia. 403. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di pakai KTP-nya di Makassar atau KTP di situ? 404. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Makassar juga, Yang Mulia. 405. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, baik. Apalagi yang Anda sampaikan? Nanti kita cek itu. Ya, nanti Termohon disiapkan itu. Ada lagi, Pak Baswan? 406. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Tidak ada, Yang Mulia. 407. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Mestinya kayak gitu itu warga negara yang baik, ya, yang sadar. “Oh, ya, saya hanya menggunakan hak pilih satu.” “Oh, saya domilisinya sudah di sini, KTP saya di sini, gitu.” Ya, lain kali jangan begitu. Ini istri saya ini, nanti ada orang lain, “Oh ini juga istri saya,” gitu? Kacau republik ini nanti kalau orang-orangnya kayak Pak Baswan. Anda sekolahnya di mana? Lulus apa Saudara?
66
408. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN SMA. 409. KETUA: ARIEF HIDAYAT SMA? 410. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 411. KETUA: ARIEF HIDAYAT Mestinya sudah tahu Saudara Baswan begini ini, ya. Ada lagi yang akan disampaikan? 412. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Tidak ada, Yang Mulia. 413. KETUA: ARIEF HIDAYAT Cukup, ya. Terima kasih, Pak Baswan. 414. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 415. KETUA: ARIEF HIDAYAT Hati-hati itu. Pak Muhammad Ifrad, ini masih di bawah umur? 416. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 417. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda dapat C-6? 418. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia.
67
419. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus, Anda memilih? 420. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Aduh. Ini di bawah umur milih. Kacau kalau begini ini. Anda memilih di mana? 421. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Di TPS 3 Desa Bonto Kassi, Yang Mulia. 422. KETUA: ARIEF HIDAYAT TPS 3. Anda mestinya sudah berhak memilih apa belum? 423. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Belum, Yang Mulia. 424. KETUA: ARIEF HIDAYAT Belum. Kenapa kok milih? 425. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Karena saya dikasih C-6, Yang Mulia. 426. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh karena dikasih C-6. 427. HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, Anda memilih siapa? Memilih yang memberikan itu? 428. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Maksudnya? 429. HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI Maksudnya, Anda waktu mencoblos di bilik TPS itu, Anda mencoblos siapa? 68
430. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Nomor 2, Yang Mulia. 431. HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI Anda harusnya enggak boleh ngomong di sini. 432. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu rahasia pilihan itu. Baik, kacau ini. Jadi Anda betul-betul memilih? 433. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 434. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Usia Anda berapa sih? 435. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD 16, Yang Mulia. 436. KETUA: ARIEF HIDAYAT 16. Kalau 16 belum boleh kawin loh itu, kalau laki-laki 19. Aduh, aduh, aduh, begini ini bagaimana ini. Masih sekolah Irfan ... Irsat ... Ifrad? 437. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 438. KETUA: ARIEF HIDAYAT Apa? 439. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD SMA.
69
440. KETUA: ARIEF HIDAYAT SMA. Teman-teman Anda sudah ada yang bisa memilih? 441. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Tidak tahu, Yang Mulia. 442. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak tahu. C-6 itu diperoleh dari mana? 443. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Maksudnya? 444. KETUA: ARIEF HIDAYAT C-6 Anda peroleh dari mana? 445. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Dari Jabbar Dg. Beta, Yang Mulia. 446. KETUA: ARIEF HIDAYAT Dari? 447. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Jabbar Dg. Beta. 448. KETUA: ARIEF HIDAYAT Siapa itu? Oh, itu nama orang. Saya kira daerah sana, Mesir sana. Itu di rumah Anda, ya? Tahunya dikasih C-6 gitu? 449. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Tidak, Yang Mulia. 450. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, itu dikasihkan di mana?
70
451. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Di area TPS 3, Yang Mulia. 452. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak, waktu dikasih C-6 itu di mana Anda dikasihnya? 453. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Di area TPS 3, Yang Mulia. 454. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, di area TPS 3? 455. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 456. KETUA: ARIEF HIDAYAT Langsung dikasih terus Kamu memilih, gitu? 457. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 458. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, begitu, ya. Padahal Anda juga enggak tahu, ya, kalau ada aturan yang enggak berhak memilih terus memilih bisa dipidana, enggak tahu juga, ya? 459. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 460. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, bahaya itu Anda. Silakan.
71
461. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Ini supaya bahasanya nyambung begitu, ya, bahasa Makassar, Pak Ketua enggak bisa bahasa Makassar, begitu ya. Saudara Ifrad ini, Daeng Beta itu siapa? 462. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Kordesnya Nomor 2, Yang Mulia. 463. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Koordinator desa? 464. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya. 465. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Nomor 2 itu siapa Nomor 2? 466. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Syamsari. 467. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Pasangan Calon Bupati yang Urut 2? 468. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 469. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Jadi, Daeng Beta ini koordinator dari Pasangan Calon Urut Nomor 2? 470. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia.
72
471. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Waktu pilkada Anda jalan-jalan ke TPS, terus Anda dikasih C-6? 472. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 473. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Disuruh memilih? 474. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 475. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Waktu memilih itu disuruh pilih Nomor 2? 476. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 477. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Dikasih C-6, “Ini C-6 pilih Nomor 2?” 478. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 479. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Dikasih duit, enggak? 480. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Tidak, Yang Mulia. 481. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Terima Kasih. Ini saya tidak ke Ifrad, tapi Pak Baswan. Saya mau dalami Pak Baswan. Anda tinggal di Makassar, ya, dengan istri, Pak Baswan? 73
482. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 483. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Sudah pindah ke Makassar? 484. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Sudah. 485. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Lalu ketika tanggal 15 Februari itu ada di Takalar? 486. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, kebetulan ada di Takalar. 487. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Kebetulan, ya? 488. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 489. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Apa memang sengaja datang untuk pilkada atau bagaimana? 490. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Tidak, Yang Mulia. Kami memang di tempat kerja, saya memang diliburkan. Jadi, saya pulang kampung karena kebetulan saya punya anak di kampung. 491. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Lalu ada C-6 ikut memilih, begitu? 492. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Yang Mulia. 74
493. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Jadi, enggak ada yang disuruh datang? Tolong Bapak datang karena sudah punya C-6 ini tanggal 15 Februari. Ada yang menyuruh begitu, enggak? 494. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Tidak ada, Yang Mulia. 495. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Oke, terima kasih. 496. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Nanti didalami para pihak silakan. Sekarang yang terakhir Pak Hasan. 497. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Assalamualaikum, Yang Mulia. 498. KETUA: ARIEF HIDAYAT Walaikum salam. Anda juga pemilih biasa, ya? 499. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Pemilih biasa, Yang Mulia. 500. KETUA: ARIEF HIDAYAT Apa yang akan Anda ceritakan? 501. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Sama seperti Baswan, Yang Mulia. KTP saya di Makassar. 502. KETUA: ARIEF HIDAYAT KTP Makassar?
75
503. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya. 504. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi waktu Pemilihan Bupati di Takalar, Anda memilih di Takalar? 505. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Memilih karena dapat panggilan, Yang Mulia. 506. KETUA: ARIEF HIDAYAT Dapat panggilan? Panggilan C-6 itu? 507. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya, C-6. 508. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kok bisa memilih di Makassar, dapat panggilan di Takalar, Anda dulu di Takalar? Penduduk Takalar? 509. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Penduduk Takalar dulu, Yang Mulia. 510. KETUA: ARIEF HIDAYAT Penduduk di mana dulu? 511. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Di Takalar, Yang Mulia. 512. KETUA: ARIEF HIDAYAT Takalar. Anda memilih mencoblos di mana ini? 513. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Di Cakura, Yang Mulia.
76
514. KETUA: ARIEF HIDAYAT TPS berapa? 515. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA 1. 516. KETUA: ARIEF HIDAYAT TPS 1 apa namanya? 517. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Desa Cakura. 518. KETUA: ARIEF HIDAYAT Desa Cakura? Baik. Kenapa Anda memilih? Karena dapat panggilan C-6 itu? 519. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya, betul, Yang Mulia. 520. KETUA: ARIEF HIDAYAT Semestinya KTP Anda sudah di Makassar? 521. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Masih di Makassar. 522. KETUA: ARIEF HIDAYAT Masih di Makassar. Berapa lama di Makassar, tinggal di sana, domisili di sana? 523. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Lebih 10 tahun, Yang Mulia.
77
524. KETUA: ARIEF HIDAYAT 10 tahun, lah kalau sudah 10 tahun, kemudian dapat C-6 di sana, kenapa Anda ke sana? 525. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Dipanggil, Yang Mulia. 526. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang memanggil? 527. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA KPPS. 528. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lho, kok bisa KPPS manggil sampai begitu? 529. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Dia yang bagikan, Yang Mulia, C-6. 530. KETUA: ARIEF HIDAYAT Dibagikannya melalui apa kalau Anda di Makassar? 531. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya? 532. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda kan domisili KTP di Makassar? 533. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya, betul, Yang Mulia. 534. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi tinggalnya di mana?
78
535. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Di Makassar, Yang Mulia. 536. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lah, ini yang kasih C-6 siapa? 537. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA KPPS. 538. KETUA: ARIEF HIDAYAT KPPS. Caranya KPPS menghubungi Anda di Makassar begitu? 539. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Mertua saya di Takalar, Yang Mulia. 540. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, mertua di Makassar … eh, di Takalar? 541. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya. 542. KETUA: ARIEF HIDAYAT Istri Anda? 543. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Takalar juga. 544. KETUA: ARIEF HIDAYAT Memilih juga di Takalar? 545. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Memilih juga.
79
546. KETUA: ARIEF HIDAYAT Penduduk di Makassar juga sebetulnya? 547. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Tidak. 548. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, kalau dia memang di Takalar, ya? 549. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Betul, Yang Mulia. 550. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, Anda senang pisah terus, ya? Jadi, terus Anda di … karena dapat C-6 terus Anda diberitahu oleh keluarga suruh memilih di Takalar, begitu? 551. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya, saya datang memilih, Yang Mulia. 552. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, lain kali jangan di Makassar, istrinya di Takalar kok, di Takalar saja. Jadi, jauhnya berapa sih? Hanya 40 km dari Makassar ke Takalar, kan? 553. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya, kurang lebih, Yang Mulia. 554. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kurang lebih 40 km, enggak apa-apa kalau itu. Jadi, sebetulnya Anda KTP-nya adalah KTP Makassar? 555. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Betul, Yang Mulia.
80
556. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Baik, kalau begitu boleh enggak sih sebetulnya Anda, menurut Anda undang-undang melarang enggak kalau begitu itu? Enggak tahu, ya? 557. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Baru sekarang saya tahu, Yang Mulia. 558. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Baru tahu sekarang. Ya, sudah. 559. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Terima kasih, Yang Mulia. 560. KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan, Prof. Saldi. 561. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Ini, Makassar ini bikin-bikin masalah ini. Pak Hasan, ketika Bapak diundang dengan C-6, lalu datang ke TPS, itu petugas TPS memverifikasi enggak C-6 Bapak itu dengan KTP Bapak? 562. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Tidak, Yang Mulia. 563. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Tidak. Jadi, hanya memperlihatkan C-6 saja? 564. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Datanya kan sudah didata sebelum pemilihan dengan KTP. 565. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Ya, kalau di tempat saya ini kan sama-sama juga. Orang datang bawa C-6 mendaftar, KTP-nya dicek juga oleh petugas apanya … PPSnya. 81
566. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Tidak, Yang Mulia. 567. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Di tempat Bapak mencoblos itu dicek juga enggak KTP-nya? 568. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Tidak, Yang Mulia. 569. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Tidak? Jadi, hanya bermodal C-6 saja? 570. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Betul, Yang Mulia. 571. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Memang begitu di ... apa ... KPU? 572. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Ya, saya kira, faktanya begini, Yang Mulia. Bahwa rata-rata kan ketua KPPS adalah berada di wilayah itu, sehingga ketika tidak diragukan lagi bahwa dia bukan penduduk di situ, tidak perlu lagi, cukup melihat daftar DPT yang ada dengan mencocokkan dengan C-6. Ketika pemilih itu datang diragukan, maka pasti dilihat, periksa KTP-nya, dan identitas lainnya itu. 573. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Tapi, kan ini ada tiga contoh nih, ada satu tadi suami-istri, terakhir Pak Hasan, tadi Pak Baswan dengan istrinya. Nah, kalau dicek KTP-nya kan tidak akan kejadian seperti ini sebetulnya. 574. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Ya, kan faktanya di Takalar, Yang Mulia. Bahwa Makassar dengan Takalar itu biasanya tiap hari siang di Takalar ... siang di Makassar, malam di Takalar. Jadi, dianggap berdomisili di sana dan itu kelihatan tiap hari terus-menerus, itu biasanya. Karena kita dekat dengan Takalar. 82
Takalar itu di bagian selatan berbatasan dengan ... langsung dengan Makassar. Nah, itu. 575. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Terima kasih, Yang Mulia. 576. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Ya, silakan. 577. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Terima kasih, Yang Mulia. Pak Hasan? 578. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya, Yang Mulia. 579. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Yang memberitahukan pertama Bapak itu dipanggil memilih ke Takalar itu siapa? 580. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Istri, Yang Mulia. 581. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Oh, ditelepon? 582. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya. 583. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Bapak masih berada di Makassar? 584. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Masih berada di Makassar, Yang Mulia.
83
585. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Dari istri mengatakan bahwa siap ... siapa yang membawakan panggilan itu ke rumah, C-6 itu katanya? Diberi tahu, ndak? 586. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Di ... sudah dikasih tahu, Yang Mulia. Bilang ada panggilan untuk pergi mencoblos sama-sama dengan istri. 587. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Oh, ya, baik. Waktu Bapak memilih, Bapak sempat perhatikan di ... di DPT itu nama Bapak memang ada di situ? Logikanya, harusnya ada karena dapat C-6. Ada, enggak, Bapak perhatikan di situ? 588. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ada, Pak. 589. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Oh, ada? 590. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ada. 591. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Berarti memang ... memang benar-benar terdaftar di situ, walaupun Bapak sudah di Makassar, gitu ya? KTP-nya sudah KTP Makassar gitu, Pak, ya? 592. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya, betul, Yang Mulia. 593. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Berarti KK-nya, KK Makassar juga?
84
594. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA KK Makassar juga, Yang Mulia, tapi dibawa sama istri pertama ke Tolitoli. 595. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Oh. Anda pindah ke lain hati rupanya? 596. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ini yang kita di Takalar, Yang Mulia, istri kedua. 597. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Oh, begitu. Saya ... saya paham, saya paham. Nanti jangan ... jangan tambah istri ketiga ... saya ndak ... ndak. Ya, baik, baik. Jadi, oh, itu masalahnya? Ndak, terus nanti istri yang Bapak KTP Makassar, terus istri yang satu lagi ini memang KTP-nya di Takalar, begitu? 598. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Betul, Yang Mulia. Takalar dia. 599. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Tapi itu dari ini ... dari NIK ... apa namanya ... dari ... dari kartu keluarga yang sama? Yang Bapak bawa ke Makassar? KTP-nya itu dari diturunkan ... dari kartu keluarga yang sama, ndak? 600. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ndak sama. 601. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Soalnya ini kan ada kartu KK, Pak. Kartu KK Bapak yang di Makassar, istri Bapak yang ini ada di kartu KK itu, ndak? 602. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Enggak ada kalau yang di Makassar, kalay yang Makassar, Yang Mulia.
85
603. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Paham saya. Terima kasih, Yang Mulia. 604. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Jadi, istrinya dua ternyata Pak Hasan ini. Itu Para Advokat itu gajinya banyak saja enggak berani istrinya dua itu. Pak Sirra niatnya ada, tapi sampai sekarang belum berani. 605. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Maksud ... maksud saya, Yang Mulia. Cerai, baru istri lagi. 606. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, ya, ya, ya, baik. Tapi harus kumpul, kalau enggak kumpul, nanti kayak begitu lagi nanti. Ada ketiga, cerai lagi. Ya, harus kumpul di Takalar, biar nyoblos di Takalar. 607. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Kerjanya di Makassar, Yang Mulia. 608. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, ya, baik. Ini Hakim yang gajinya banyak saja sudah enggak berani ini. Baik, silakan, Pemohon, ada yang akan didalami? 609. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Terima kasih, Yang Mulia. Saya ingin meminta penegasan dari Saksi Ryan ... eh, maaf, dari Dinas Dukcapil Saksi Ryan, ya. Tadi Saudara mengatakan bahwa KPU Kabupaten Takalar itu mengajukan permohonan 33.296. Kemudian, Saudara lakukan untuk diminta dilakukan verifikasi. Betul, ya? 610. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya.
86
611. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Betul. Bagaimana proses verifikasi yang Saudara lakukan? Coba, Saudara jelaskan, bagaimana melakukan verifikasi, memvalidasi permohonan 33.269 itu? 612. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Terima kasih. Untuk memverifikasi data 33.000 yang diberikan oleh KPU untuk mengetahui status biometrik yang ber-KTP-el. Jadi, Yang Mulia, yang terdapat status biometrik-nya itu sudah merekam KTP-el. Jadi, untuk itu, kita di dinas kependudukan ada aplikasi yang namanya siak konsolidasi, dimana menu tersebut ada untuk pengecekan biometrik, yaitu satu kali pengecekan NIK itu bisa sampai 999 NIK dalam satu kali klik, yang mungkin hanya berproses selama 3 sampai 5 detik. Jadi, setelah kami dari dinas kependudukan memverifikasi, akan keluar hasilnya. Misalnya, si A itu status biometriknya itu dan pencetakan terakhir KTP-el nya itu ada di ... misalnya di Kalimantan, kabupaten ini, gitu. Sampai kecamatannya ada statusnya. Itu saya berikan ke KPU sebanyak 8.335. Jadi, NIK-NIK yang terindikasi ada di luar daerah, itu juga kami dari dinas kependudukan sudah sampaikan. 613. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik. 614. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, terima kasih. 615. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Dari proses verifikasi dan tadi yang Saudara lakukan, apakah karena Saudara kan tadi dikatakan juga sebagai pokja, ya, istilahnya ada istilah pokja, tapi Saudara mengatakan, “Kami belum dapat SK dan sebagainya.” Apakah proses verifikasi itu, Saudara lakukan di dinas Saudara atau di KPU Kabupaten Takalar? 616. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Di dinas kependudukan.
87
617. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Di dinas kependudukan. Lalu dari proses verifikasi itu, Saudara memberikan jawaban kepada KPU dari 33.296 itu, seperti apa kepada KPU tadi? 618. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Saya sampaikan ke kepala dinas hasil verifikasi tersebut, berhubung kepala dinas juga kan membangun komunikasi dengan KPU, dengan panwas. Itu kepala dinas membangun komunikasi. Jadi, saat itu, saya sampaikan hasil verifikasi tersebut sudah selesai. Kepala dinas … jadi habis itu, kepala dinas memerintahkan untuk memberikan hasil tersebut ke KPU. Terima kasih. 619. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Hasil yang Saudara berikan itu berupa data, berapa jumlahnya? Itu yang saya mau … ingin tanyakan. 620. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Data berupa 8.335 yang memiliki status biometrik atau ber-KTPel. 621. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Adakah data lain dari surat Saudara, selain 8.335 itu, yang Saudara sampaikan dalam surat jawaban kepada KPU Takalar? 622. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Hanya data itu, Pak. 623. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Tadi Saudara jelaskan ada 24.000 (...) 624. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Oh, ya. Itu dari pengurangan dari data 2 … data dari 33.000 tersebut.
88
625. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Jadi kalau yang ber-KTP-el, itu 8.335. Kemudian, yang bernonKTP-el=24.961, yang Saudara maksud tadi? 626. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 627. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Ya, baik. Nah, apakah yang 24.000 yang non KTP-el ini, itu secara faktual memang tidak terekam di dalam database Saudara sebagai penduduk Kabupaten Takalar? 628. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tepatnya untuk 24.000, itu hanya menjelaskan bahwa NIK tersebut tidak berisinya biometrik. Artinya, NIK tersebut belum dipakai untuk perekaman. Terima kasih. 629. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik. Tadi Saudara juga menyampaikan bahwa ada permohonan sejumlah 24.000, ya, yang disampaikan oleh KPU untuk dilakukan pencatatan di instansi Saudara, ya, data kependudukan instansi Saudara? 630. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tepatnya verifikasi, Pak. 631. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Verifikasi, ya. Nah, tetapi Saudara tadi mengatakan bahwa tidak dapat memenuhi itu atau bagaimana? Saya hanya ingin penegasan saja. 632. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, di 24.000 tersebut, data yang hasil dari pekerjaan sebelumnya, hasil verifikasi tersebut, itu ditambahkan juga pemilih pemula tersebut yang 900 lebih untuk diverifikasi. Bukan lagi tentang ada, tidak, biometrik orang tersebut. Tapi ada, tidak, dalam database kependudukan dengan statusnya aktif, begitu, Pak. Itu yang ingin KPU ketahui saat itu. Terima kasih. 89
633. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Oke. Jadi, itu yang Saudara sebut tadi ada 11.649.939 itu, ya, yang Saudara maksud tadi, ya? 634. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 635. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik. Selanjutnya, apakah … tadi Saudara sempat menunjukkan kepada kami sebuah surat lisan, ya, surat lisan. Saudara ini kan sebagai bagian dari pokja, apakah ... apa maksud Saudara Komisi Pemilihan Umum, kan Saudara kalau saya bias … mohon maaf, saya simpulkan. Saudara kan sudah final sesungguhnya memberikan data kepada pihak KPU berdasarkan permohonan 33.000 sekian tadi. Saudara sudah jawab, kemudian permintaannya pun kembali, Saudara jawab kembali. Nah, kemudian, ada permintaan lagi. Saudara enggak menanyakan kepada KPU, untuk apa data ini Saudara minta kembali untuk dimasukkan dalam sistem data kependudukan Saudara, sehingga itu tercatat sebagai basis penyusunan DPS dan DPT itu? 636. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Terima kasih. Di 13.000, itu sudah final bahwa NIK yang diberikan KPU tersebut tidak terdaftar dalam database. Terus, dimintalah oleh KPU di tanggal 2 Desember untuk dibuatkan surat keterangan (suket) saat itu, Yang Mulia, di tanggal 2 Desember. Itu di hari Jumat, itu saya sampaikan ke kepala dinas, berhubung sudah sore saat itu bahwa saya terima surat tersebut. Bagaimana mungkin kita bisa membuatkan suket jika NIK tersebut saja itu hasil kerjanya … hasil verifikasi yang kemarin, itu ingin dibuatkan suket? Sedangkan suket itu kita cetak di dinas kependudukan itu via aplikasi. Tinggal kita masukan NIK-nya, kita centang, cetak, gitu. Terima kasih, Pak. 637. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik, kalau Saudara tadi mengatakan 13.000 sekian, ya. Kemudian diturunkan kembali, Saudara melakukan verifikasi. Tadi Saudara sempat ditanya oleh Ketua Majelis Yang Mulia, dari 7.000 itu hanya 2.000 yang terdata di dalam sistem kependudukan Saudara?
90
638. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 639. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA 5.000 itu tidak ada di dalam ini? 640. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 641. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA tidak?
Apakah Saudara mengetahui 5.000 ini masuk dalam DPT apa
642. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia … eh, terima kasih untuk pertanyaan tersebut. Untuk 5.000 tersebut masuk dalam DPT, meskipun dinas kependudukan tidak menerima DPT, tapi dinas kependudukan … atas perintah kepala dinas, saya mengecek di website-nya KPU berhubung ada kasus yang terjadi di Kabupaten Takalar yang atas nama Irwan Tutu. Terima kasih. 643. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Oh, jadi itu masuk di … 5.000 itu masuk dalam DPT? 644. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 645. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Saudara ini kan, terlibat … apa, maaf, Saudara sebagai bagian dari pokja, apakah di dalam setiap penyusunan DPS, kemudian … apa … verifikasi data kependudukan. Apakah ada pihak-pihak lain seperti pasangan … saksi pasangan calon juga terlibat dalam diskusi-diskusi atau musyawarah, atau rapat-rapat? 646. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak.
91
647. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Tidak. Apakah Saudara pernah rapat secara resmi di dukcapil dan KPU dalam rangka untuk … apa … melihat proses yang dibangun, sehingga sampai pada kesimpulan bahwa data kependudukan kita yang dijadikan basis DP4 … eh, DPS itu sekian? 648. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Pernah. 649. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Pernah, ya. Baik. Itu apakah juga dihadirkan oleh … apakah hadir saksi-saksi pasangan calon? 650. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak, itu rapatnya kalau bisa saya jelaskan sebelum petugas KPU melakukan coklit. Itu komisioner KPU, beberapa komisioner KPU berkunjung ke dinas kependudukan untuk mengadakan rapat dengan kepala dinas beserta pejabat dinas kependudukan. Tapi sebelum coklit, sebelum saat KPU ingin turun ke lapangan. Terima kasih dan kami dari dinas kependudukan tidak terlibat dalam proses tersebut. 651. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik, dari yang 5.000 yang Saudara sampaikan tadi tidak ada di dalam database Saudara tetapi itu ditetapkan di dalam DPT. Apakah Saudara sempat menanyakan kok ada data penduduk DPT 5.000 sekian yang setelah Saudara sisir lewat verifikasi sejak permohonan 33.000 ini. Kok masih ada data baru, kira-kira seperti itu. Apakah Saudara sempat menanyakan kepada siapa namanya tadi? Saudara Darwis, ya? Apakah sempat Saudara bertanya, atau minta penjelasan, atau keterangan? Coba. 652. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, mungkin saya bisa jelaskan sebelum dari proses ini, Yang Mulia. Saat DPT ditetapkan, kami di dinas … khususnya saya, ya, yang selama ini memverifikasi. Itu sudah tidak dilibatkan saat terakhir di 13.000. Di 13.000 tersebut, dinas kependudukan sudah tidak dilibatkan, khususnya saya. Ditetapkannyalah DPT, DPT. Jadi, saat itu di akhir Desember, jadi saya terus terang tidak terlalu memperhatikan tentang … saya tidak memperhatikan tentang DPT karena saya berpikir bahwa 92
surat tugas yang saya pegang hanya ditugaskan untuk membantu KPU. Jadi apa yang diminta oleh KPU, itulah yang saya bisa bantu. Jadi saat akhir Desember tersebut, saya dipanggil untuk membuat surat dari dinas kependudukan tentang pengakuan DPT 205.000 yang tidak pernah saya terima, gitu. Jadi setelah itu dijelaskanlah ke saya bahwa data 13.000 kemarin itu dipecah menjadi tiga. Data tersebut dipecah menjadi 7.746 dengan 4.623, dengan 8.400 … sori, maaf. 843, artinya 7.746 ditemukan oleh KPU. Berarti KPU melakukan coklit kembali dan 4.623 itu tidak mereka temukan. Dan 843 itu tidak memenuhi syarat. Itu penjelasan yang saya terima, Yang Mulia. 653. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, saya kira cukup itu Pak Pemohon, ya? 654. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, terima kasih. 655. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, untuk anu. Saya minta penegasan. Yang sejumlah 5.846 meskipun tidak ada di database tetap masuk di DPT? 656. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 657. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nanti di anu, ya? Oke, terima kasih. Sekarang masih ada? 658. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Masih ada, Yang Mulia. 659. KETUA: ARIEF HIDAYAT Cepat saja. 660. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Baik, tadi Saudara mengatakan 5.000 ya lebih, ya yang tidak terdaftar di database dukcapil. Nah, pertanyaan saya … dengan biometrik Kemendagri. Pertanyaan saya, Saudara Saksi, kok bisa tidak 93
terdaftar di dukcapil? NIK-NIK yang diminta diverifikasi itu terdaftar di dukcapil? Kenapa bisa dia tidak terdaftar di database? Apakah karena orangnya meninggal, pindah, atau memang benar-benar NIK palsu, gitu? Itu yang pertama, yang kita butuhkan keterangan dari Saksi. 661. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Mohon maaf, terima kasih. Untuk penjelasan tersebut, itu ... itu kan data hasil kerjaan KPU yang kami verifikasi. Jadi, ketika tidak ada NIK tersebut, itu bisa saja memang ... pertama, memang orangnya tidak ada. Yang kedua, ada orangnya, tapi dia mempunyai misalnya dua NIK, ternyata yang ada, yang ... NIK yang betul-betul ada yang satunya yang tidak ada, saya bilang. Yang ketiga, pindah. Ketika orang sudah pindah dan diterima di tempat tujuan, itu maka dia akan bergeser dari ... kalau secara technical-nya di database-nya itu sudah hilang di pelayanan. Kita ... kita ndak ... kita sudah tidak bisa edit-edit itu datanya ... biodata dari masyarakat tersebut ketika dia sudah pindah ataupun meninggal dengan cara yang benar dikasih meninggalnya. Begitu, Yang Mulia. 662. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Oke, baik, ya. Meninggal, pindah, atau benar-benar memang NIK ... NIK palsu, ya? 663. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 664. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Kemudian nah, Saudara kan tadi mengatakan setelah diverifikasi, ada 13.000 yang Saudara temukan (...) 665. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 666. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Tidak terdaftar di database. Nah, pertanyaan saya, apakah Saudara pernah memberikan rekomendasi atau usulan kepada KPU? Bahwa ini kan 13.000 tidak terdaftar di database, itu dibersihkan dari DPTS tau dibersihkan sebelum masuk ke DPT, gitu.
94
667. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Pernah. Itu, tapi saya sampaikan secara lisan. 668. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Pernah, ya? 669. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 670. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Pernah disampaikan secara lisan bahwa ini kan tidak terdaftar, jadi harusnya dibersihkan dari DPT? 671. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 672. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Nah, apakah dari yang 5.000 itu tetap masuk DPT? 673. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Masuk. 674. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Padahal, sudah diminta untuk dibersihkan? 675. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Masuk, secara sampling saya cek, masuk. 676. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Baik. Kemudian, Saudara kan pokja, ya? Sudah pernah mendengar, atau membaca, atau melihat surat edaran yang Nomor 556 KPU itu?
95
677. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, diberikan di akhir Januari 2017. 678. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Nah. Dari surat edaran itu, Saudara kira-kira tahu, apa yang tidak dilakukan oleh tim KPU atau tim pokja itu? 679. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Di sini juga sebenarnya ditegaskan saat permintaan surat. Bahwa dibutuhkannya surat itu karena ada aturan dari KPU ... aturan KPU. Bahwa dalam hal pemilih Model AC-KWK yang tiap terdapat pada basis data kependudukan Disdukcapil, tidak mampu menunjukkan KTP-el atau surat keterangan Disdukcapil paling lambat 4 Desember 2016, KPU kabupaten/kota menghapus pemilih dari DPT. 680. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Menghapus, ya? 681. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 682. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Itu yang dila ... di ... yang tidak dipenuhi di surat edaran itu, ya? 683. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 684. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Kemudian, masalah NIK di luar Takalar. 685. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya.
96
686. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Nah, ini sempat tadi disinggung oleh beberapa pihak. Misalnya, dia NIK-nya kodenya NIK Makassar (...) 687. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 688. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Kemudian, ternyata dia masuk penduduk Takalar. Kira-kira, apa syarat ya NIK yang di Makassar itu NIK ... NIK-nya NIK Makassar, tapi kemudian disebut sebagai penduduk Takalar? Apa syarat-syarat administrasinya di Dukcapil? 689. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 690. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Jadi, ini kan seolah-olah bahwa NIK … NIK itu kan biar NIK Makassar, tapi dia bisa menjadi penduduk Takalar. Nah, tentu kita mau tahu, apa syarat-syarat administrasinya NIK atau KK yang diurus di … di Makassar, tapi sesungguhnya dia bisa menjadi penduduk Takalar, misalnya gitu. 691. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. Jadi, saya jelaskan langsung saja yang ada di Takalar. Untuk se … untuk se … untuk penduduk yang kita ambil contoh dari Makassar, itu ingin menjadi penduduk Takalar, itu harus mengambil surat pindah dari Dinas Kependudukan Kota Makassar. Surat pindah tersebutlah yang biasa kami di Dinas Kependudukan sebut SKPWNI (Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia), itu yang ditunjukkan ke Dinas Kependudukan Kabupaten Takalar untuk diterima, dikonsolidasikan secara nasional bahwa penduduk tersebut telah masuk di database kependudukan Takalar. 692. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Oke. Syaratnya adalah (…)
97
693. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Surat pindah. 694. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Surat pindah, ya (…) 695. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 696. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Yang diterima di Takalar? Kalau tidak ada seperti itu, secara administrasi dia tetap penduduk Makassar, ya? 697. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 698. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Kemudian, terakhir (…) 699. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Saya tambahkan, untuk … mohon maaf, saya tambahkan. Meskipun seorang penduduk sudah mengambil surat pindah, namun belum melapor di tempat tujuan, itu belum kami bisa memasukkan di database kependudukan. Terima kasih. 700. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Ya. Kalau kita ambil contoh, Pak … Ketua Majelis Hakim Yang Mulia, dia di Semarang NIK-nya, tapi dia boleh memilih di Jakarta nanti kalau dia mendapat surat pindah dari Semarang dan disetujui di Dukcapil Jakarta, ya? 701. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya.
98
702. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Seperti itu? 703. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 704. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Kemudian, ini kan ada kami temukan data ganda, data NIK di luar Takalar. 705. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 706. KUASA HUKUM PEMOHON: NURSAL Apakah Termohon atau KPU ini pernah meminta kepada dukcapil untuk diverifikasi NIK ganda, NIK … dan NIK di luar Takalar? Kalau NIK siluman, kan sudah ada surat tadi. Apakah dia pernah meminta kepada Saudara sebagai sekaligus juga sebagai tim pokja, untuk memverifikasi NIK-NIK di luar Takalar yang belum pindah, NIK-NIK di luar NIK Takalar, tapi yang belum pindah ke Takalar, kemudian yang NIK ganda? Pernah diminta untuk memverifikasi itu? 707. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak pernah, Yang Mulia. Saya tambahkan juga di sini. Di data yang diberikan oleh KPU, itu sebenarnya ada beberapa NIK yang NIKnya itu sama … sama. Tapi kalau hasil verifikasi, itu hanya menghasilkan satu. Jadi, walaupun … contoh NIK saya dua kali dibuat di dalam data tersebut, itu hanya akan menghasilkan satu, hasil verifikasi kami dari Dinas Kependudukan. Terima kasih. 708. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Cukup, ya? Sekarang geser ke Termohon, ada yang mau ditanyakan kepada saksi (…)
99
709. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Terima kasih, Yang Mulia, dari Termohon, singkat saja. Saya ingin bertanya ke Saksi Burhanuddin yang Saksi dari Pemohon di TPS … TPS 5, ya? 710. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya. 711. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Tadi katanya empat orang yang datang memilih, tapi bukan penduduk Takalar, ya? 712. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya. 713. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Apakah itu pernah dilaporkan ke panwas kecamatan? 714. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Tidak pernah. 715. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Tidak pernah. Cukup, Yang Mulia, itu saja. 716. KETUA: ARIEF HIDAYAT Cukup? 717. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya. 718. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak ada yang lain? Oh sederhana, bagus. Pihak Terkait?
100
719. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Terima kasih, Yang Mulia. Saya ingin bertanya kepada Saudara Ririn lebih dahulu. Mohon maaf tadi saya enggak mendengar barangkali, Saudara Ririn jabatannya di dukcapil itu sebagai apa ya? 720. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Saya merupakan kependudukan.
ADB-nya,
Pak.
Administator
database
721. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara punya atasan? 722. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Punya. 723. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Berapa orang? 724. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Kepala seksi, kepala bidang, dan kepala dinas. 725. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Oh, jadi masih banyak di atas Saudara, ya? 726. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 727. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Tentang urusan yang terkait dengan yang Saudara jelaskan tadi, (...) 728. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 101
729. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Penyusunan DPT. 730. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 731. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Yang kelihatannya KPU ini banyak sekali lalai kelihatannya, apakah memang urusan ini hanya Saudara atau ada orang lain di dukcapil itu yang punya kewenangan dan bisa mewakili dukcapil dengan koordinasi dengan KPU? 732. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Terima kasih. Seperti yang saya sampaikan dari awal bahwa saya menerima surat tugas dari kepala dinas, untuk mewakili Dinas Kependudukan, dan Kepala Dinas Kependudukan sendiri, itu juga membangun komunikasi dengan KPU dengan panwas. Jadi, saya juga berkoordinasi dengan kap … teman-teman yang ada di KPU berserta kepala dinas. Jadi, saat itu juga kepala dinas menyampaikan bahwa urusan tentang pilkada itu bisa langsung ke beliau, begitu. Terima kasih, Pak. 733. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Surat tugas dari kepala dinas itu berapa orang yang ditugaskan? 734. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Sendiri yang … sendiri, Pak. 735. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Hanya Saudara? 736. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, hanya saya.
102
737. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Tapi, atasan Saudara bisa berkoordinasi langsung tanpa melalui Saudara? 738. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 739. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Dan itu seringkali dilakukan di dalam penyusunan DPT? 740. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Se (...) 741. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Koordinasi tidak melalui Saudara. 742. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Untuk pembicaraan ke KPU dengan panwas, itu kepala dinas, saya sering. Tapi, untuk penyusunan DPT karena ini berhubungan dengan teknis, pasti beru … berkomunikasi dengan saya. Terima kasih. 743. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Lalu, keputusan terakhir terkait dengan kewenangan dukcapil, apakah di tangan Saudara atau di tangan kepala dinas? 744. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Di tangan kepala dinas. 745. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Jadi, Saudara hanya melaporkan? 746. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya.
103
747. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baik. Penerbitan surat tanggl 21 Februari tadi yang Saudara jelaskan, (...) 748. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 749. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara bisa jelaskan riwayatnya terbit surat itu lebih jelas? 750. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. Di surat yang Bapak maksud, yang 21 Februari tersebut, itu bisa terbit karena adanya surat dari … sebenarnya itu kan KPU pernah mengirimkan surat yang tertanggal 3 Desember sebelum ditetapkannya DPT untuk pengakuan yang dia maksudkan DPT, itu yang pertama. Yang kedua, saat surat tersebut sampai ke dinas kependudukan, itu tanggal 2 Februari 2017. Itu kit … saya se … diperintahkan oleh kepala dinas saat itu bahwa sebenarnya apa sih maksud dari surat tersebut kok tertanggal mundur, terus ingin kita balas untuk surat tersebut, padahal ini sudah ditetapkan DPT, begitu. Dan saat itu, kepala dinas memerintahan untuk menyimpan dahulu surat itu beserta softcopy-nya. Namun, saat tertanggal 16, ya … 16 Februari, ini faktanya ada surat dari Gakkumdu … Gakkumdu, yang menyatakan adanya pemilih yang memilih dua kali menggunakan dua surat undangan tanggal 16 Februari. Di saat itu, kepala dinas langsung memerintahkan ke saya, jangan-jangan data yang … yang dimaksud oleh Gakkumdu tersebut, ada di data yang diminta oleh diveri … yang … yang diberikan oleh KPU tersebut untuk diverifikasi, untuk pengakuan tersebut. Atas perintah kepala dinas untuk melakukan pengecekan terhadap data tersebut. Yang me … yang pengakuan dari KPU sendiri, yang saya terima bahwa itu adalah hasil coklit yang telah dilakukan kembali oleh KPU. Hasil dari tersebut itu menghasilkan 2.260 terdaftar dari … terdaftar di database kependudukan, per tanggal yang sebelum ditetapkan DPT, dan 5.486 itu tidak terdaftar dalam DPT, ternyata (...) 751. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saya (...)
104
752. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Mohon maaf, Pak, saya bisa lanjutkan untuk (...) 753. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sebentar, saya … saya enggak fokus ke situ. Tadi, Saudara menjelaskan bahwa surat KPU itu tanggal 3 Desember, ya? 754. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, ya. 755. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Tapi, Saudara tahu diterima baru tanggal 2 Februari? (...) 756. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR 2 Februari. 757. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara tahu itu dari kepala dinas Saudara yang menerima, atau memang langsung Saudara baru tahu, kalau memang surat KPU, itu faktanya baru tanggal 2 Februari diterima oleh dukcapil? 758. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, begini. Surat tersebut, itu diminta oleh KPU untuk mengambil ada surat untuk dinas kependudukan. 759. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sebentar. Saudara kan, tadi katakan suratnya KPU tanggal 3 Desember? 760. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 761. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ini kan KPU ke dukcapil kan enggak makan waktu lebih dari 1 jam saya kira di daerah? 105
762. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, benar, benar. 763. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ya. Masak sampainya tanggal 2 Februari? Ini faktanya seperti apa yang Saudara terangkan ini? 764. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Mohon ditunggu, ya, Pak. Ya, terima kasih. Untuk surat tersebut yang dari KPU, itu tertanggal 2 ... tertanggal 3 Desember dan sampai ke dukcapil 2 Februari itu diambil oleh … atas pemberitahuan dari KPU bahwa ada surat untuk dukcapil, maka saat itu diminta untuk kalau bisa diantar karena sibuk. Jadi saat itu ... dijemput. Jadi saat itu ada pegawai dukcapil, pegawai honorer yang pergi mengambil ke KPU surat tersebut. Ternyata surat tersebut tertanggal 3 Desember, 3 Desember. 765. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Begini, Saudara ini cerita peristiwa tanggal 2 Februari, ya? 766. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 767. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO 2 Februari, Saudara mengetahui langsung ada pegawai honorer dari dukcapil (...) 768. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 769. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Yang suruh mengambil surat (...) 770. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya.
106
771. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ke KPU? 772. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 773. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Setelah diterima surat itu tanggal 3 Desember, begitu? 774. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak. Jadi, tanggal ... hari itu 2 Februari, tapi suratnya KPU itu 3 Desember, Pak, 2016. Tertanggalnya di situ. 775. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Surat itu diantar petugas dari KPU atau diambil sama dukcapil? 776. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Diambil oleh pegawai honorer dukcapil, Pak. 777. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sebelumnya? Sebelumnya apakah ada surat yang sama yang sudah diterima di dukcapil? 778. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak. 779. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baru hari itu, jadi? 780. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, jadi saat ... jadi, surat tersebut itu saya dihubungi oleh komisioner KPU bahwa ada suratku ke capil, ke kantor. Saya sampaikan saat itu, saya enggak bisa kalau saya, sekarang saya juga lagi sibuk, ada monitoring dari Jakarta. Jadi di situ dia terangkan itu surat bukan yang 4.000 yang minta dibalas tersebut, tapi jawaban dari 7.000 yang mereka 107
temukan. Dan tertanggal sebelum penetapan DPT. Ini ada buktinya, ini WA-nya. 781. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Itu ada berapa surat dari KPU yang diterima dukcapil sebetulnya? 782. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Untuk persuratan, Pak, itu saya tidak bisa pastikan karena itu bukan tugas saya di dinas kependudukan untuk persuratan. Tapi, seluruh persuratan untuk yang berhubungan dengan saya, itu akan disampaikan ke saya, jika ada hubungannya, gitu. 783. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Bukan. Surat-surat yang terkait dengan penatapan DPT itu tentunya, ada berapa surat selain yang Saudara sebut ini? 784. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Yang sepengetahuan saya cuma itu. 785. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Hanya ini? 786. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 787. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Yang terkait dengan verifikasi DPT? 788. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 789. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baik. Saya beralih ke saksi lain, Yang Mulia.
108
790. KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan. 791. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara Baswan tadi, ya. Saudara Baswan, ya. Saudara tadi mengatakan bahwa Saudara penduduk di Kota Makassar sejak 2012, ya? 792. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 793. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Bagaimana Saudara kok bisa kemudian datang terpanggil untuk memilih di Takalar? 794. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Karena itu C-6 nya, Baswan Desion tertulis di situ, Pak. 795. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Bukan, bukan itu maksud saya. Katakanlah ada C-6 (...) 796. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 797. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara tahu ada C-6, kan belum tentu juga kemudian Saudara mau datang ke Takalar jauh-jauh, gitu kan? 798. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, ya. 799. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Untuk memilih, apalagi Saudara sudah tahu bahwa Saudara itu sebetulnya enggak punya hak pilih di Takalar.
109
800. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 801. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Apa yang kemudian mendorong Saudara untuk datang ke Takalar dan melakukan pemilihan? Ikut memilih? 802. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Karena itu ketua KPPS-nya dia tanya istri saya, dia bilang, “Suruh datang suamimu karena ada kartu panggilannya.” Begitu, Pak. 803. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ketua KPPS-nya komunikasinya?
dekat
dengan
istri
Saudara?
Maksudnya
804. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. Karena dia datang dari rumah, Pak. 805. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Oh, rumahnya di Takalar? 806. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Tidak, rumah mertua. 807. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Oh, di rumah mertua? Istri Saudara tinggal di rumah mertua? 808. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Tidak, bolak-balik, Pak. 809. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Bolak-balik?
110
810. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 811. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Bolak-balik, kadang di Takalar, kadang di Makassar? 812. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Pak. 813. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sehingga dianggap orang Takalar, begitu, ya, oleh KPPS-nya? 814. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Pak. 815. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Di TPS Saudara waktu itu tahu siapa yang menang di TPS Saudara nyoblos itu? 816. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Saya kurang tahu, Pak. 817. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Enggak melihat sampai akhir, ya? 818. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Pak. 819. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Atau enggak pernah dengar sampai sekarang? 820. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Masalah yang menang di TPS, saya kurang tahu, Pak.
111
821. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sampai sekarang? 822. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya, Pak. 823. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Yang menang Nomor 1, Saudara enggak tahu sampai sekarang? 824. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 825. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Jadi, Saudara cuma sekadar datang untuk memilih, setelah itu sudah, gitu, ya? 826. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 827. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Enggak mau peduli, ya, siapalah yang menang di situ, ya? 828. SAKSI DARI PEMOHON: BASWAN Ya. 829. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baik. Kemudian, Saudara Hasan. Saudara Hasan juga sama tadi pengakuannya? 830. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Betul, Yang Mulia.
112
831. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara juga tahu bahwa Saudara enggak mempunyai hak pilih di Takalar? Tapi istri kedua Saudara orang Takalar, gitu ya? 832. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Betul, Yang Mulia. 833. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Apa yang mendorong Saudara kemudian datang ke Takalar untuk ikut memilih dan Saudara lakukan pemberian Saudara itu? 834. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Dipanggil sama istri, Yang Mulia. Karena katanya sudah bisa. 835. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Oh. 836. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Mulia.
Karena istri ... dia kan istri saya, baru dia orang Takalar, Yang
837. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sudah bisa apa itu maksudnya? 838. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Sudah bisa mencoblos begitu, Yang Mulia. 839. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Tadinya enggak bisa berarti? Berarti memang ada niat Saudara untuk ikut mencoblos di sana begitu, ya? 840. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Seandainya saya belum bersama dia, Yang Mulia, ya yang jelas saya tidak mau ke sana. Tapi katanya kan, “Sudah ... kita sudah berapa tahun bersama, kamu juga ikut mencoblos, bisa saya tanya KPPS.” 113
841. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Oh, begitu? 842. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya, begitu. 843. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Jadi, Saudara akhirnya dianggap warga Takalar karena kawin dengan orang Takalar, dan masih tinggal di sana gitu, ya? 844. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Betul, Yang Mulia. 845. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Istri Saudara tinggal sama mertua, masih? 846. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Masih, sama mertua. 847. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara juga kadang tinggal di sana atau lebih banyak di sana? 848. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya, bolak-balik. 849. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Bolak-balik, ya? 850. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Kerjanya di Makassar, Yang Mulia. 851. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Kerja di Makassar, tinggal di Takalar?
114
852. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Terkadang di Takalar, terkadang di Makassar. 853. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ya, sehingga Saudara dianggap orang Takalar, ya? 854. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Ya. 855. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara tahu di TPS Saudara itu pemenangnya siapa? 856. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Kalau tidak salah Nomor 1, Yang Mulia. 857. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Nomor 1 yang menang, ya? Suaranya 332, yang Nomor 2=164, begitu betul ya? 858. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Saya tidak tahu itu, Yang Mulia. 859. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Oh, tapi yang menang Nomor 1, begitu? 860. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Katanya yang menang Nomor 1. 861. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baik. 862. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN DG NASSA Saya tidak tahu selisihnya.
115
863. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ya. Sekarang Saudara Ifrad. Saudara ini masih di bawah umur, ya? 864. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 865. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Itu yang di pakai C-6 siapa, Saudara? 866. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Saya ndak tahu, Yang Mulia. 867. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Loh? 868. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Sempat saya mau lihat, tapi dicegah, dia bilang, “Ndak usah!” 869. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Apa Saudara ndak baca? 870. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Sempat mau baca, Yang Mulia, tapi dia bilang, “Tidak usah baca!” 871. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Siapa yang bilang tidak usah baca? 872. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Jabbar Dg. Beta, Yang Mulia. 873. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Oh, begitu?
116
874. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 875. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara tahu itu C-6 untuk apa? 876. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Tidak tahu, Yang Mulia. 877. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Kok, bisa Saudara memilih kemudian? 878. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Disuruh, Yang Mulia. 879. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Suruh siapa? 880. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Jabbar Dg. Beta. 881. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Apa kalimat yang menyuruh tadi itu? 882. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Maksudnya, Yang Mulia? 883. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO ya?
Saudara itu kan tadi katanya di suruh Jabbar, ya, Jabbar Dg. Beta,
884. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia.
117
885. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Itu kalimatnya seperti apa? Persisnya yang disampaikan kepada Saudara? 886. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Dia bilang, Yang Mulia, “Kamu sudah memilih?” Tapi saya bilang, Yang Mulia, “Saya tidak bisa memilih, Pak. Karena umur saya tidak cukup.” Tapi dia yang bilang, Yang Mulia, “Ndak apa-apa, masuk saja!” 887. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara tahu nama Nirwana? 888. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 889. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Nirwana itu siapa? 890. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Kakak saya, Yang Mulia. 891. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO C-6 itu atas nama Nirwana, Saudara tahu? 892. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Tidak tahu, Yang Mulia. 893. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Tidak tahu? 894. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia.
118
895. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO C-6 itu harus diserahkan ke seseorang, Saudara enggak tahu juga? 896. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Maksudnya? 897. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Waktu Saudara Jabbar menyerahkan kepada Saudara untuk kemudian C-6 itu bukan untuk memilih, tapi untuk diserahkan ke seseorang Saudara tahu waktu itu? 898. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Tidak, Yang Mulia. Dia langsung suruh ke kamu masuk saja. 899. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Oke. Baik. Yang Mulia, nanti akan kami langsung juga konfrontir dengan saksi kami, Saudara Jabbar yang memerintahkan katanya ini. Karena ini keterangannya kami ragukan. Siapa nanti yang benar, kita lihat di persidangan ini, Yang Mulia. Terima kasih. 900. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih. Jadi, pemeriksaan saksi dan ahli dari Pemohon sudah selesai, ini waktunya kita salat zuhur dulu. Nanti kita lanjutkan untuk memeriksa saksi Termohon dan Pihak Terkait, maka ini kita break sampai pukul 14.00 WIB, ya. Sidang diskors. KETUK PALU 1X SIDANG DISKORS PUKUL 11.50 WIB SKORS DICABUT PUKUL 14.00 WIB 901. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, kita mulai. Skors dicabut. KETUK PALU 1X 119
Sidang terbuka untuk umum. Pihak Terkait, menambah satu saksi? 902. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ya, Yang Mulia. Seandainya diperkenankan. 903. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, tadinya masih empat, ya? 904. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Tadi sudah lima, Yang Mulia. 905. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sudah lima? 906. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Karena yang satu, saksi ahli kita ubah menjadi saksi fakta. 907. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, ya. Menambah satu berarti. Ya, lima-lima sajalah, ya. Baik, kita sekarang akan memeriksa Saksi dari Termohon, Pak Abdul Gafur. Sudah siap? 908. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Siap, Pak. Siap. 909. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Abdul Gafur, Ketua PPK Kecamatan Galesong? 910. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, Yang Mulia.
911. KETUA: ARIEF HIDAYAT 120
Ya. Masih menjabat sampai sekarang? 912. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Masih, Yang Mulia. 913. KETUA: ARIEF HIDAYAT SK sebagai PPK masih berlaku, ya? 914. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 915. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Saudara akan menceritakan apa? 916. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Baik, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. 917. KETUA: ARIEF HIDAYAT Waalaikumsalam wr. wb. 918. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Yang saya sampaikan di sini, yaitu mengenai DP4 di Kecamatan Galesong. Jadi DP4 yang pertama kami terima dari KPU itu sebanyak 31.970 pemilih. Jadi dari DP4 itu kami turunkan ke PPDP, yaitu Petugas Pemuktahiran Data Pemilih yang tersebar di 14 desa dan ada sebanyak 48 PPDP. Ya, tapi kan di sana ada 49 TPS, tapi 48 … 48 yang ada. Karena TPS yang belakangannya itu, yang terakhir itu karena kebanyakan, jadi disebar. Dari pencoklitannya itu setelah (…) 919. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak. Saya ulangi. Semula direncanakan ada 49 TPS? 920. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Yang pertama 48, Pak. 921. KETUA: ARIEF HIDAYAT 121
48. 922. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 48 TPS. Tapi karena (…) 923. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus, akhirnya dipecah? 924. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. Karena pecah. Ada desa, itu Desa Bonto Loe, terlalu banyak memiliki (…) 925. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus dipecah, ya? 926. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, dipecah. 927. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi 49. 928. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. Dari 48, Pak. Jadi, dipecah jadi 49. 929. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. 930. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ada penambahan itu. 931. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Akhir dari proses itu tadi, DPT di situ berapa? 932. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 122
DPT (…) 933. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi Anda kan begini, Anda melakukan aktualisasi, verifikasi terhadap pemilih, kan? 934. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 935. KETUA: ARIEF HIDAYAT Supaya pemilih itu menjadi fix, gitu kan? 936. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 937. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nah, itu prosesnya sampai ke tingkat TPS, gitu mengeceknya? 938. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, Pak. 939. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Berapa akhirnya DPT-nya? 940. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR DPT terakhir itu 28.186. DPT terakhir. 941. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Ini DPT final berarti? 942. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, DPT final. 943. KETUA: ARIEF HIDAYAT 123
Sebelumnya, berapa jumlahnya? 944. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Dari DPS itu 29.126. 29.126. Jadi, berkurang ada kira-kira (…) 945. KETUA: ARIEF HIDAYAT Hampir 1.000, ya? 946. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 947. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Jadi, itu hampir 1.000, itu yang dicoret karena apa? 948. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ada meninggal, tidak kenal, kemudian ada pindah domisili, salah satunya itu. 949. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus, akhirnya semuanya dikasih C-6? 950. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Kalau DPT dikasih C-6. 951. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Yang 28.186, itu semuanya dikasih C-6, ya? 952. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 953. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terdistribusi dengan baik seluruhnya? 954. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 124
Ya, terdistribusi. 955. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terdistribusi kabeh … semuanya, ya? 956. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 957. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terdistribusi semuanya. Ya, baik. 958. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Tapi, Yang Mulia. Ada yang C-6 nya yang ditarik. 959. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kenapa ditarik? 960. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Karena pada saat setelah pene … penetapan DPT, kemudian kami mengecek kembali, siapa tahu sudah ada yang meninggal, pindah, dan tidak didapat orangnya. Jadi C-6 nya kami tarik kembali. 961. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berapa C-6 yang ditarik? 962. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR C-6 nya yaitu 1.903. 963. KETUA: ARIEF HIDAYAT 1.903. Itu ditarik kembali C-6 nya? 964. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. Kami bikin Berita Acara dan disetor kembali ke KPU. 965. KETUA: ARIEF HIDAYAT 125
Oke. Karena masalah yang meninggal, pindah, dan sebagainya, gitu? 966. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 967. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Terus, ada tambahan dari yang lain? Setelah dilakukan pemungutan suara, ada yang tidak masuk DPT tapi menggunakan KTP elektronik atau suket di situ? 968. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ada, Pak. Ada, Yang Mulia. 969. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berapa? 970. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Jadi di desa kami … di Kecamatan Galesong itu sebanyak 821 yang menggunakan KTP elektronik dan suket. 971. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Yang menggunakan hak pilih, berapa? 972. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Itu yang menggunakan hak pilih=821. 973. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak. Seluruhnya, baik yang ada di DPT (…) 974. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Seluruhnya itu hampir 1.000 lebih. 1.000 (…) 975. KETUA: ARIEF HIDAYAT 126
Enggak. Yang menggunakan hak pilih dari 28.186, 1.009-nya ditarik kembali? 976. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 977. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sekarang, yang menggunakan hak pilih? 978. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Yang menggunakan hak pilih itu … itu 24.679. 979. KETUA: ARIEF HIDAYAT 24.600? 980. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 24.679. 981. KETUA: ARIEF HIDAYAT 24.679. Ini termasuk yang 821 menggunakan KTP elektronik dan suket, ya? 982. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, termasuk di dalamnya, Yang Mulia. 983. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Terus, pada waktu membagi kartu suara atau surat suara, itu yang dibagikan ke sana, berapa? Yang didistribusikan sampai ke TPSTPS, 49 TPS berapa itu? 984. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 49 TPS itu DPT-nya itu 28.186. 985. KETUA: ARIEF HIDAYAT 127
Ditambah ... tambahan ada enggak 2,5%? 986. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, ada tambahan 2,5%. 987. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, ya. Jadi itu diikuti, ya? 988. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 989. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jumlah DPT 28.186 plus 2,5%? 990. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, Yang Mulia. 991. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu untuk mengakomodasikan orang yang menggunakan KTP elektronik atau suket berarti, ya? 992. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, Yang Mulia. 993. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi ternyata enggak terpakai semua, ya? 994. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya.
995. KETUA: ARIEF HIDAYAT 128
Itu yang kembali kartu suaranya sejumlah berapa, Anda ingat, enggak? Kan, mesti harus kembali karena distribusinya 28.186 ditambah 2,5%, akhirnya yang dipakai hanya 24.000 (...) 996. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 24.000. 997. KETUA: ARIEF HIDAYAT 24.679, gitu ya? 998. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 999. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, ada kartu suara yang kembali, ya? 1000. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ada. 1001. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, utuh gitu, ya? 1002. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 1003. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Terus perolehan suaranya? 1004. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Perolehan suara untuk Pasangan Nomor Urut 1 itu 9.196. 1005. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ulangi. 9.100? 1006. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 129
9.196. 1007. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1008. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Kemudian yang urutan yang Nomor 2 itu 15.334. 15.334. 1009. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Jumlahnya berapa itu? Ada yang tidak sah? 1010. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ada, ada, Yang Mulia. 1011. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berapa? 1012. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Jumlahnya 24.530. 1013. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang tidak sah 500? 1014. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Yang ... yang total suara sahnya itu 24.530. Yang tidak sah=149. 1015. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Enggak. Calonnya berapa sih ini? Dua, kan? 1016. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, dua. 1017. KETUA: ARIEF HIDAYAT 130
Oke, berarti suara sah berapa? 1018. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Suara sah itu 24.530. 1019. KETUA: ARIEF HIDAYAT 24.530, ya. Ya karena perolehannya 9.196 ditambah 15.334. Terus yang tidak sah suaranya, 500? 1020. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 149, Yang Mulia. 1021. KETUA: ARIEF HIDAYAT 149? 1022. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 149. 1023. KETUA: ARIEF HIDAYAT 149, baik. Ada masalah di situ? Semua saksi tanda tangan, saksi mandat? 1024. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Semua untuk C-1, semua menandatangani. 1025. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau C-1 berarti kan itu dari tingkat TPS? 1026. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR TPS, ya.
1027. KETUA: ARIEF HIDAYAT 131
Semua TPS. 49 TPS itu semua Saksi mandat dari Pasangan Nomor 1 ataupun Nomor 2, tanda tangan? 1028. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, Yang Mulia. 1029. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus di tingkat PPK? 1030. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Kemudian kan ada tingkat desa dulu, tapi dilakukan di PPK. 1031. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1032. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Itu atas ... dengan formulir DAA. 1033. KETUA: ARIEF HIDAYAT He em. 1034. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Semua Saksi Nomor Urut 1 dan 2 menandatangani. 1035. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di tingkat PPD? 1036. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya … eh, tingkat PPS. 1037. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, tingkat PPS? 1038. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 132
Ya. 1039. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kemudian, di tingkat PPK? 1040. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Di tingkat PPK Nomor Urut 1 tidak menandatangani, sedangkan Nomor Urut 2 menandatangani. 1041. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nomor Urut 1 kenapa enggak tanda tangan? 1042. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ada permasalahan sedikit, itu pada saat kita sudah masuk ke desa kedelapan, kan kami dari PPS itu kan tinggal kami menyalin untuk masuk ke DA-1. 1043. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, 49 TPS itu berapa desa, sih? 1044. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 14. 1045. KETUA: ARIEF HIDAYAT 14 desa, oke. Setelah dihitung desa yang kedelapan? 1046. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, setelah desa kedelapan kan 14 desa dari desa kedelapan, ada namanya Desa Pa'lalakkang. 1047. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pa'lalakkang. 1048. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR 133
Di situ sudah dari Saksi Nomor Urut 1 bertanya, “Kenapa terlalu banyak menggunakan suket di TPS 6=30?” Saya bilang, “Kan Anda sudah menandatangani pada saat Model DAA. Tadi sudah tanda tangan dan kami tinggal menyalin saja ke PPK.” Gitu. Ya, ke DA-1. 1049. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, itu jadi di antara yang menggunakan suket=821 yang paling banyak di desa yang kedelapan itu, ya? 1050. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Tidak juga, Yang Mulia. 1051. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh. Ada desa lain yang lebih banyak? 1052. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 1053. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tadi yang dipersoalkan 20 kan, itu? 1054. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Yang 30 saja yang di TPS 6 itu. 1055. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, 30 di TPS 6. Ya, terus apa lagi? 1056. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, kemudian cuma sampai di situ dia tidak menandatangani. Jadi kami tinggal Saksi Nomor 1 saja yang menandatangani Model DA1-nya.
1057. KETUA: ARIEF HIDAYAT 134
He em. Setelah itu di rekapitulasi di tingkat kecamatan juga tidak tanda tangan akhirnya? 1058. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, tidak menandatangani. 1059. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Keberatannya karena banyak yang menggunakan anu, ya, suket atau KTP elektronik itu, ya? 1060. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 1061. KETUA: ARIEF HIDAYAT Persoalannya hanya itu? Itu dimasukkan di dalam Berita Acara? 1062. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Dia masukkan, Yang Mulia. 1063. KETUA: ARIEF HIDAYAT Masukkan. Tapi sebetulnya berawal dari tingkat TPS semuanya tanda tangan, ya? 1064. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, tanda tangan. 1065. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Ada lagi yang akan disampaikan atau sudah cukup? 1066. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ada lagi sedikit. Itu mengenai kita dikatakan bahwa penambahan suara dari DPTb, padahal DPTb kita kan di ... di Kecamatan Galesong itu DPTb-nya yang datang memilih kan 821. 1067. KETUA: ARIEF HIDAYAT 135
He em. 1068. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Nah, jadi ada juga di desa yang lain itu bahwa Nomor Urut 1 menang juga. Contohnya di Pattinoang, itu di Pattinoang itu 2 TPS ada DPTb-nya itu sebanyak 32 orang. Tapi di situ Nomor Urut 1 juga menang. 1069. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. 1070. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, tapi yang selebihnya itu Nomor Urut 2 yang menang, Yang Mulia. 1071. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, cukup, ya? 1072. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, cukup, Yang Mulia. 1073. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima kasih, Pak Abdul Gafur. Sekarang, Pak Firman. Pak Firman Ketua PPK Kecamatan Mangara Bombang? 1074. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, Yang Mulia. 1075. KETUA: ARIEF HIDAYAT Mangara Bombang. Ya, saya tanya seperti tadi supaya runtut, ya. Proses validasi, verifikasi pemilih juga dilakukan di situ?
1076. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 136
Dilakukan, Yang Mulia. 1077. KETUA: ARIEF HIDAYAT Prosesnya gimana kalau di situ? Sampai ke TPS-TPS? 1078. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, sampai ke TPS-TPS. 1079. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sebelum dilakukan verifikasi, validasi, dan aktualisasi data pemilih, semula berapa di DP4 nya, daftar pemilih sementaranya? 1080. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Di DP4 laki-laki 14.827, perempuan 16.600. Jumlah secara keseluruhan 31.427. 1081. KETUA: ARIEF HIDAYAT Totalnya 31.000? 1082. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 427. 1083. KETUA: ARIEF HIDAYAT 427, baik. Di situ ada berapa TPS? 1084. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 46, Yang Mulia. 1085. KETUA: ARIEF HIDAYAT 46 TPS. 1086. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 12 desa kelurahan. 1087. KETUA: ARIEF HIDAYAT 137
12 desa dan kelurahan, ya. Baik. Terus kemudian setelah dilakukan verifikasi, aktualisasi, dan verifikasi, berapa akhirnya DPT final? 1088. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN DPT final untuk laki-laki 12.960, perempuan 14.618. 1089. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jumlahnya? 1090. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Jumlah 27.578. 1091. KETUA: ARIEF HIDAYAT 27.000? Ulangi! 1092. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 27.578, Yang Mulia. 1093. KETUA: ARIEF HIDAYAT 578. Ini kurangnya banyak, ya? 1094. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Banyak, Yang Mulia. 1095. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sekitar hampir 4.000 toh kurangnya? Lah, ini karena apa? 1096. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ini karena pertama adalah meninggal dunia. Yang kedua adalah pemilih ini kemudian masuk TNI/polri. Dan yang ketiga itu sudah pindah domisili.
1097. KETUA: ARIEF HIDAYAT 138
Oke. Terus yang menggunakan hak pilih berapa di situ? 1098. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Yang menggunakan hak pilih, ini untuk suara sah dan suara tidak sah. 1099. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1100. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Itu 22.465. 1101. KETUA: ARIEF HIDAYAT 22.400 (...) 1102. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 65, Yang Mulia. 1103. KETUA: ARIEF HIDAYAT 65. Ini anu, ya ... suara sah dan tidak sah, ya? 1104. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Suara sah dan tidak sah. 1105. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Perolehan suaranya gimana? 1106. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Untuk perolehan suara, Pasangan Calon Nomor Urut 1 itu 12.493. Pasangan Calon Nomor Urut 2=9.805. Jadi selisihnya 2.688. 1107. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Ada yang menggunakan KTP elektronik dan suket? 1108. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 139
Ada, Yang Mulia. 1109. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berapa jumlahnya? 1110. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 702. 1111. KETUA: ARIEF HIDAYAT 702. Ya, pada waktu ... Anda tahu, seperti tadi yang diceritakan Pak Abdul Gafur, semua saksi di tingkat TPS, baik Pasangan Nomor 1 maupun Nomor 2, saksi mandatnya tanda tangan? 1112. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Tanda tangan, Yang Mulia. 1113. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak ada yang tidak tanda tangan? 1114. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Tidak ada yang tidak tanda tangan, semuanya yang di C-1 tanda tangan semua, Yang Mulia. 1115. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kemudian setelah sampai di kecamatan, waktu rekapitulasi kecamatan, tanda tangan juga? 1116. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Tanda tangan juga, Yang Mulia, untuk Model DA. Jadi ada dua desa yang tidak ditandatangani, yaitu adalah Desa Lengkese dengan Desa Topejawa. 1117. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu dua desa itu tidak ditandatangani? 1118. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 140
Ya. 1119. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi di tingkat kecamatan tanda tangan? Enggak juga kan? 1120. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Tidak, tidak, Yang Mulia. Tapi yang di model yang ... ya, yang besar itu, yang ditempel plano, itu tanda tangan, Yang Mulia, saksinya. 1121. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kenapa kok gitu? Enggak semuanya ditandatangani? 1122. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Alasannya karena ini kan kita lakukan print out waktu rekap di tingkatan kecamatan. Kemudian, saksi ini kemudian menerima telepon dan meninggalkan ruang rekapitulasi dan tidak kembali lagi, kita coba hubungi, tapi sudah tidak kembali lagi, Yang Mulia. 1123. KETUA: ARIEF HIDAYAT Untuk Pasangan Nomor 2, ya? 1124. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Itu untuk pasangan ... Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1. 1125. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, malah Nomor 1, padahal di situ (...) 1126. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Kalau ... kalau (...) 1127. KETUA: ARIEF HIDAYAT Menang, ya? 1128. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 141
Ya, menang, Yang Mulia. 1129. KETUA: ARIEF HIDAYAT Padahal di situ menang, ya? 1130. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Jadi pasangan ... maaf, Pasangan Calon Nomor Urut 1 ini dari 12 desa kelurahan yang ada di Kecamatan Mangara Bombang itu 11 desa/kelurahan yang kemudian menang, Yang Mulia. 1131. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Ya, keberatannya masalah apa, kok akhirnya tidak tanda tangan itu? 1132. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, untuk keberatannya itu tidak tanda tangan di dua desa itu adalah ... alasannya adalah karena sebelum pemungutan suara itu ada katanya money politics. 1133. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, ada money politics? Ada laporan dari panwas atau (...) 1134. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Tidak ada, Yang Mulia. 1135. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di tingkat panitia pengawas lapangan, di tingkat TPS, enggak ada laporan apa-apa? 1136. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Tidak ada, Yang Mulia.
1137. KETUA: ARIEF HIDAYAT 142
Oke. Sampai di tingkat kecamatan juga tidak ada laporan panwas? 1138. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Sampai di tingkat kecamatan juga, Yang Mulia. 1139. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak ada, ya? Jadi intinya di situ yang terakhir, tetap Pasangan Calon Nomor Urut 2 tidak tanda tangan? 1140. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Nomor Urut 1, Yang Mulia. 1141. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, Nomor Urut 1. Pasti, ya, itu, ya? 1142. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Siap, Yang Mulia. 1143. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Ada lagi yang akan disampaikan? Cukup? Apa? Persoalan apa lagi yang akan disampaikan? 1144. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, jadi ... baik, Yang Mulia. Jadi, di sini, jadi ada kemudian, yang kami dianggap atau pun dituduh, yang jelasnya bahwa itu tidak benar dan membantah bahwa jika di Kecamatan Mangarabombang itu ada yang pemilih kami dikatakan sebagai pemilih bukan penduduk di sana. Yang jelas bahwa ... bahkan dalam daftar yang kemudian dari Pemohon, itu adalah Ketua Panwas Kecamatan Mangarabombang, dianggap sebagai pemilih siluman, ada KTP-nya kami bawa di sini, Yang Mulia. Fotokopi KTP-nya. 1145. KETUA: ARIEF HIDAYAT Siapa itu? 1146. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 143
Atas nama Sudirman. 1147. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sudirman. Sudirman itu apa toh? Waktu itu jadi apa dia? 1148. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ketua Panwas Kecamatan Mangarabombang, Yang Mulia. 1149. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, ketua panwasnya. 1150. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya. 1151. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ketua panwas itu memang penduduk di kecamatan itu? 1152. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Penduduk di sana, Yang Mulia. 1153. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di desa apa dia? 1154. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Di Desa Banggae, TPS 1. 1155. KETUA: ARIEF HIDAYAT TPS 1. Dia mencoblos di TPS 1 juga? 1156. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, mencoblos, Yang Mulia. 1157. KETUA: ARIEF HIDAYAT 144
Oke. Padahal dia bertugas di mana? 1158. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Dia sebagai panwas kecamatan, Yang Mulia. 1159. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kecamatan. 1160. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, jadi (...) 1161. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi, dia kemudian ikut memilih, ya? 1162. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, Yang Mulia. 1163. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di TPS itu. Jauh, enggak, dari kecamatan? 1164. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Dekat, Yang Mulia. Karena itu ibu kota kecamatan, itu Kelurahan Mangadu, berbatasan langsung dengan Desa Banggae, Yang Mulia. 1165. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Jadi ketua panwas itu memang secara sah terdaftar di DPT situ, ya? Dan memang, dia berdomisili di situ? 1166. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, Yang Mulia. 1167. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Apalagi yang akan disampaikan? 1168. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 145
Untuk sementara cukup, Yang Mulia. 1169. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih. Yang berikutnya, Pak Syariful Alam. 1170. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Ya, Yang Mulia. 1171. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ketua PPK Polongbangkeng Utara. 1172. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Kecamatan Polobangkeng Utara, Yang Mulia. 1173. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kecamatan Polobangkeng Utara. Sama, ini akan kita lihat. Berapa TPS di situ? 1174. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM 57, Yang Mulia. 1175. KETUA: ARIEF HIDAYAT 57 TPS. Berapa desa? 1176. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM 18 desa dan kelurahan, Yang Mulia. 1177. KETUA: ARIEF HIDAYAT 18 desa dan kelurahan. Sebelum DPT, berapa di situ jumlah pemilihnya, sebelum menjadi DPT final? 1178. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Waktu masih (...) 1179. KETUA: ARIEF HIDAYAT 146
Masih data kasar, ya. Data kasar, berapa? 1180. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM DPS-nya itu 35.516, Yang Mulia. 1181. KETUA: ARIEF HIDAYAT 516. 1182. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Ya, Yang Mulia. 1183. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus, dilakukan upaya penyisiran, ya? 1184. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Ya. Dilakukan pencocokan dan penelitian, Yang Mulia. 1185. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, tapi bukan menyisir saya. Pak Sirra juga jangan disisir. Sudah enggak punya rambut kita itu. Terus, DPT-nya, akhirnya setelah final, berapa jadinya? 1186. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM 35.041, Yang Mulia. 1187. KETUA: ARIEF HIDAYAT 41. 1188. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Ya, Yang Mulia. 1189. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, jadi hanya sedikit ya yang berhasil di ... anu, kan? 1190. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM 147
Ya, Yang Mulia. 1191. KETUA: ARIEF HIDAYAT Hanya sekitar 402 ini, ya. Berarti yang enggak ... anu ... ya. Itu sama, alasannya apa? 1192. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Alasannya sama, Yang Mulia. Sewaktu kita semua selaku penyelenggara, punya pedoman yang sama, itu menghapus pemilih yang sudah meninggal, yang dianggap ganda, pemilih yang sudah pindah domisili, pemilih yang dinyatakan TNI/Polri, itu, Yang Mulia. 1193. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Terus kemudian, yang menggunakan hak pilih berapa? 1194. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Pengguna hak pilih, Yang Mulia, 30.177 orang. 1195. KETUA: ARIEF HIDAYAT 30.100? 1196. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM 77, Yang Mulia. 1197. KETUA: ARIEF HIDAYAT 77, baik. Perolehan suaranya bagaimana? 1198. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Perolehan suara Pasangan Nomor Urut 1, Yang Mulia. Ini lebih banyak, sejumlah 15.651. 1199. KETUA: ARIEF HIDAYAT 651. Pasangan Nomor 2? 1200. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM 148
Sedangkan Pasangan Nomor Urut 2=14.287. 1201. KETUA: ARIEF HIDAYAT 287. Saya tanya yang itu tadi, apakah semua saksi di TPS tanda tangan? 1202. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Ya, Yang Mulia. Secara total di 57 TPS, semua saksi, baik Saksi Paslon 1 dan 2, menandatangani C-1, Yang Mulia. 1203. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Kemudian, apa ada masalah di tingkat kecamatan? 1204. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Ya, Yang Mulia. Sedikit kami sampaikan di model DAA, Saksi Pasangan Nomor Urut 1, itu ada beberapa desa yang tidak ditandatangani di rekap desa. 1205. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. 1206. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Dengan alasan, kami juga bingung kenapa Saksi-Saksi Paslon 1 ini meninggalkan rekap tanpa informasi. 1207. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1208. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Yang kemudian, kami mencoba menunggu, sepakat dengan saksi dan panwas yang hadir pada saat itu, untuk bersama-sama kita tunggu saja dulu saksi sampai hadir. Kemudian, kami coba menghubungi Saksi Paslon 1 yang meninggalkan tempat, tidak nyambung. Kemudian, kami coba telusuri alamat tempat tinggalnya, lalu kami mendatangi rumah yang bersangkutan, juga tidak ada di tempat. Akhirnya, kami sepakat bermusyawarah dengan panwas, dengan saksi yang hadir, untuk 149
menyepakati apakah kita lanjutkan saja sambil kita menunggu atau bagaimana, Yang Mulia. 1209. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Saya kelupaan tadi, ada yang menggunakan KTP elektronik dan Suket di situ? 1210. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Ya, Yang Mulia. 1211. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berapa jumlahnya? 1212. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Pengguna KTP atau Utara=461, Yang Mulia.
Suket
se-Kecamatan
Polongbangkeng
1213. KETUA: ARIEF HIDAYAT 461, baik. Itu dicek semua, ya? 1214. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Ya, Yang Mulia. Kami memastikan … semua teman-teman KPPS memastikan keaslian KTP dan suket, dalam hal ini suket sendiri, kami dibekali dengan menggunakan aplikasi kode barcode. Itu yang code reader. Yang kalau misalnya C-1 yang ... maaf, kalau ada suket yang digunakan oleh pemilih yang datang itu langsung di-cross-check kebenarannya dengan aplikasi itu. Kami meyakini tidak ada yang memilih menggunakan KTP dan suket yang bukan penduduk setempat, Yang Mulia. 1215. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, ada lagi yang disampaikan? 1216. SAKSI DARI TERMOHON: SYARIFUL ALAM Saya kira cukup, Yang Mulia. Terima kasih. 1217. KETUA: ARIEF HIDAYAT 150
Cukup. Yang keempat, Pak Nursyamsi. Oh, Ibu ini? 1218. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Ibu. 1219. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sori, Bu, sori karena bisa pria atau wanita ini Pak Nursyamsi ini. Ibu Ketua KPPS? 1220. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Di TPS 2, Yang Mulia. 1221. KETUA: ARIEF HIDAYAT TPS 2 desa? 1222. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara. 1223. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Di situ DPT-nya berapa, Bu? 1224. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI DPT-nya itu 699 orang. 1225. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kemudian yang menggunakan hak pilih? 1226. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Yang menggunakan … pengguna hak pilih dalam daftar pemilih tetap ada 571 orang. 1227. KETUA: ARIEF HIDAYAT 571. Yang menggunakan suket atau KTP? 1228. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI 151
Yang menggunakan suket atau KTP elektronik sebanyak 41 orang. 1229. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berarti suara yang anu, 571 itu terdiri dari DPT dan suket, ya? Apa ditambahkan ini? 1230. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Itu yang 571 adalah pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Tetap atau DPT. 1231. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Berarti yang menggunakan hak pilih seluruhnya di TPS itu? 1232. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Ada 612 orang. 1233. KETUA: ARIEF HIDAYAT 612 orang? 1234. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Ya, Yang Mulia. 1235. KETUA: ARIEF HIDAYAT Suara sah berapa di situ? 1236. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Jumlah sah seluruh calon adalah 611. 1237. KETUA: ARIEF HIDAYAT 611. Yang tidak sah 1? 1238. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Yang tidak sah 1. 1239. KETUA: ARIEF HIDAYAT 152
Baik. Perolehan suaranya bagaimana? 1240. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Perolehan suaranya Pasangan Calon Nomor Urut 1 memperoleh suara 356. 1241. KETUA: ARIEF HIDAYAT 356. Terus? 1242. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Pasangan Calon Nomor Urut 2 memperoleh suara 255. 1243. KETUA: ARIEF HIDAYAT 255. Ya, di TPS itu semua saksi tanda tangan? 1244. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Semua saksi, baik Pasangan Calon Nomor Urut 1 maupun Pasangan Nomor Urut 2 semuanya tanda tangan, Yang Mulia. 1245. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Ada masalah apa lagi, Bu yang akan disampaikan? 1246. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Terkait adanya tuduhan mengenai perusakan surat suara yang dilakukan oleh KPPS itu tidak benar, Yang Mulia, karena tidak ada surat suara yang rusak. Yang ada cuma surat suara tidak sah sebanyak 1 lembar. 1247. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak sah 1? Oke. Nanti kita cek yang itu tadi, yang di sana tadi, ya. Sudah, Bu? 1248. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Sudah, Yang Mulia. Cukup, Yang Mulia.
153
1249. KETUA: ARIEF HIDAYAT Cukup. Sekarang Pak Anshar, Ketua TPS, ya? 1250. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ketua KPPS TPS 3, Desa Bontokassi, Kecamatan Galesong Selatan, Yang Mulia. 1251. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Sama dengan Ibu itu tadi, DPT-nya berapa? 1252. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI DPT, Yang Mulia, 406. 1253. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berapa? 400? 1254. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI 406. 1255. KETUA: ARIEF HIDAYAT 406. Yang menggunakan hak pilih? 1256. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Yang menggunakan hak pilih semuanya 352, Yang Mulia. 1257. KETUA: ARIEF HIDAYAT 352. Ini semuanya yang ada di DPT atau juga suket dan KTP? 1258. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ada pengguna hak pilih pindahan 1, Yang Mulia. 1259. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, pindahan 1.
154
1260. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Pengguna hak pilih menggunakan suket dan KTP 3. Jadi, jumlah semuanya 352, Yang Mulia. 1261. KETUA: ARIEF HIDAYAT 352 itu jumlahnya? 1262. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Baik, Yang Mulia. 1263. KETUA: ARIEF HIDAYAT Bukan ditambahkan, ya? Jadi, 352 itu ada tambahan 1 dan 3 yang tidak masuk DPT, ya? 1264. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Yang Mulia. 1265. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Perolehan suaranya bagaimana? 1266. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Perolehan suaranya, Yang Mulia, jumlah seluruh suara sah 348, Yang Mulia. 1267. KETUA: ARIEF HIDAYAT 300? 1268. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI 348. 1269. KETUA: ARIEF HIDAYAT 348.
155
1270. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Nomor urut 1 (…) 1271. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini yang tidak sah berarti ada 4, ya? 1272. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Empat, Yang Mulia. 1273. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. 1274. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Nomor Urut 1=103. 1275. KETUA: ARIEF HIDAYAT 103. 1276. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Pasangan Nomor Urut 2=245, Yang Mulia. 1277. KETUA: ARIEF HIDAYAT 245. 1278. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Baik, Yang Mulia. 1279. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. 348 jumlahnya, ya? 1280. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI 348, Yang Mulia.
156
1281. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saksi-saksi semua tanda tangan di situ, Pak? 1282. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Saksi nomor urut … Pasangan Calon Nomor Urut 1 tanda tangan sama saksi Pasangan Calon Nomor Urut 2, semuanya tanda tangan, Yang Mulia. 1283. KETUA: ARIEF HIDAYAT Semua tanda tangan. Jadi, tidak ada masalah di situ, ya? 1284. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Tidak ada masalah, Yang Mulia. 1285. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Ada lagi Pak Anshar? 1286. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Baik, Yang Mulia. 1287. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya? 1288. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Saya menjelaskan, Yang Mulia mengenai tuduhan adanya penduduk yang menggunakan C6-KWK milik orang lain itu atas nama Mondo. 1289. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, bagaimana? 1290. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Sempat memilih, Yang Mulia, tapi tidak sempat dimasukkan dalam kotak suara.
157
1291. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, berarti suara itu enggak dipakai, ya? 1292. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Suaranya itu atas kesepakatan kedua saksi pasangan calon, kami jadikan surat suara rusak, rusak coblos. 1293. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu akhirnya surat suaranya enggak dipakai, enggak dimasuk, enggak dihitung? 1294. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Enggak masuk di kotak suara, Yang Mulia. 1295. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, enggak dihitung terus itu dianggap (…) 1296. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Jadi tidak memengaruhi perhitungan suara, Yang Mulia. 1297. KETUA: ARIEF HIDAYAT Siapa namanya yang itu? Dia tidak (...) 1298. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Mondo. Mondo, Yang Mulia. 1299. KETUA: ARIEF HIDAYAT Mondo. 1300. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Dia menggunakan C6-KWK atas nama Adi. 1301. KETUA: ARIEF HIDAYAT C6-KWK, ya. Baik. Tapi tidak jadi, ya? 158
1302. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Tidak jadi, Yang Mulia. 1303. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Kok bisa diketahui, waktu itu gimana? 1304. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Nanti belakangan diketahui, Yang Mulia, sama petugas penjaga di TPS ... di kotak suara nomor KPPS 6. 1305. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, memang enggak ada di DPT orang itu, ya? 1306. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Memang tidak ada namanya. 1307. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi C-6 nya memang ada di situ? 1308. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ada dibawa, Yang Mulia, atas nama Adi. 1309. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, tapi (...) 1310. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Jadi, langsung di (...) 1311. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nomor urut berapa yang C-6 itu sebetulnya? 1312. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI C-6 nomor urut (...)
159
1313. KETUA: ARIEF HIDAYAT Didap ... di DPT-nya? 1314. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Nomor urut DPT 85. 1315. KETUA: ARIEF HIDAYAT 85? 1316. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Baik, Yang Mulia. 1317. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lah, orang ini kenapa enggak datang? Enggak tahu? 1318. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Saya kurang tahu, Yang Mulia. 1319. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi penduduk situ juga memang? 1320. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Penduduk situ juga. 1321. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kenal? Kenal, Pak? 1322. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ada di DPT, Yang Mulia. 1323. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Anshar kenal enggak sama orang ini? Kan itu kan di TPS itu kan lingkungannya lingkungan sangat kecil, kan?
160
1324. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Saya kenal kalau Adi, Yang Mulia. 1325. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Jadi ... lho, ini kok namanya ini, nyoblos di sini? Ini kan dikenal kan orang di situ? 1326. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Yang Mulia. 1327. KETUA: ARIEF HIDAYAT Apalagi di daerah itu kan kita satu sama lain lebih kenal daripada kalau di kota, kan? 1328. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Yang Mulia. 1329. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Cukup, Pak Anshar? 1330. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ada lagi, Yang Mulia. 1331. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, apa? 1332. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Membantah dalil permohonan mengenai adanya pemilih yang masih di bawah umur. 1333. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, atas nama siapa?
161
1334. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Atas nama Rahmatullah, Yang Mulia. Ini Rahmatullah, Yang Mulia, ada namanya di DPT. Umurnya 19 tahun, Yang Mulia. 1335. KETUA: ARIEF HIDAYAT Rahmatullah? 1336. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Rahmatullah. 1337. KETUA: ARIEF HIDAYAT Rahmatullah itu tidak di bawah umur? 1338. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Jadi, tidak benar itu dia di bawah umur ... di bawah umur. 1339. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi bukan si Ifrad itu kan orangnya? 1340. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Bukan si Ifrad, Yang Mulia. 1341. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ha? Bukan, ya? 1342. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Bukan dia, Yang Mulia. 1343. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini lain lagi, ya? 1344. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Itu saya tidak tahu, Yang Mulia, Ifrad. Nanti belakangan, baru ketahuan kalau ada Ifrad yang masuk. Karena itu hari, Yang Mulia, 162
aman-aman saja, Yang Mulia. Tidak ada yang komplain dari saksi yang lain, saksi kedua pasangan. 1345. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, gitu. Ya. Ya, kita cukup, ya, Pak Anshar, ya? Kita cocokkan tadi ini. Kita coba cocokkan. 1346. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Cukup, Yang Mulia. Terima kasih, Yang Mulia. 1347. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Burhanudin ini, tadi Pak Burhan? 1348. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Ya, Yang Mulia. 1349. KETUA: ARIEF HIDAYAT Katanya ada empat orang ini, di mana itu tadi? 1350. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Yang empat orang ini, Yang Mulia (...) 1351. KETUA: ARIEF HIDAYAT TPS mana? Ini di sini ada PKK yang hadir, enggak ini? Pak Burhanudin itu mengatakan bahwa ada saksi di TPS 5, kecamatan apa? 1352. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Yang datang memilih empat orang itu (...) 1353. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, enggak dulu. Pak Burhanudin ini di kecamatan apa ini? 1354. SAKSI DARI PEMOHON: BURHANUDDIN Kecamatan Pattallassang, Kelurahan Kalabbirang.
163
1355. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di sini enggak ada, ya? Oh. Bisa, enggak dari KPU membantah? 1356. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Kami ada bukti TF-002, nomor urut bukti 32, Yang Mulia. 1357. KETUA: ARIEF HIDAYAT He eh. 1358. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Daftar nama-nama yang disangkakan tadi, memilih empat kali ... empat orang itu sudah ada dalam bukti kami TF-002, nomor urut 32, Yang Mulia. 1359. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini memang orang ini terdaftar di situ atau di ada (...) 1360. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya, dia penduduk di sekitar situ, Yang Mulia. Itu ada surat keterangan bahwa Astuti Dg Tutu, Base Dg Tino adalah warga lingkungan Belacakdi, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar telah menetap selama lebih dari dua tahun di lingkungan tersebut, Yang Mulia. 1361. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, jadi dia ada di situ, ya? Domisili di situ, ya? 1362. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Benar, Yang Mulia. 1363. KETUA: ARIEF HIDAYAT Dan berarti sah memilih di situ dia? 1364. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Benar, Yang Mulia. 164
1365. KETUA: ARIEF HIDAYAT Betul di TPS 5 itu? 1366. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya. 1367. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Sekarang yang Pak Muhammad Ifrad ini. Ini di mana ini nyoblosnya? 1368. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 1369. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Terkait Muhammad Ifrad ini, Yang Mulia (...) 1370. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1371. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Kebetulan ketua KPPS hadir dan dia ketua KPPS itu di lingkungan TPS itu kan kecil, dia hampir mengenal semua warga yang ada di sekitar situ. 1372. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini ... ini ... ketua KPPS-nya yang Pak siapa ini? Pak Anshar atau Bu Nursamsi? 1373. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Anshar Dg Nai yang barusan ditanya Yang Mulia. Kebetulan Dik Ifrad itu katanya memilih di TPS yang bersangkutan tadi. 1374. KETUA: ARIEF HIDAYAT He eh.
165
1375. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Yang ketua KPPS-nya kebetulan ada di belakang, Yang Mulia. 1376. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, ya. Gimana, Ketua KPPS? 1377. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Saya, Yang Mulia. 1378. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Anshar, gimana? 1379. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya. 1380. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tadi Anda katakan, ada orang yang di bawah umur mau nyoblos, tapi terus enggak jadi, ya? 1381. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Tidak, Yang Mulia. 1382. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak. Oh, jadi dia tidak, ya. Lah, kalau ini kenal enggak ini, Pak Anshar? Pak Anshar kan domisili di situ, kan? 1383. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Saya kurang kenal itu anaknya, Yang Mulia. 1384. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kenal? 1385. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Kurang kenal, Yang Mulia. 166
1386. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kurang kenal? 1387. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Yang Mulia. Karena beda kampung, Yang Mulia. 1388. KETUA: ARIEF HIDAYAT Gimana? Halo? 1389. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Beda kampung, Yang Mulia. 1390. KETUA: ARIEF HIDAYAT Beda kampung? 1391. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, dusun. 1392. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, dusun. Beda dusun? 1393. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Yang Mulia. 1394. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi enggak tahu kalau mas (...) 1395. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Saya tidak tahu kalau dia masuk mencoblos, Yang Mulia ... memilih, Yang Mulia. Karena saya itu hari kan saya biasa tanda tangan, tidak fokus, dan tidak memerhatikan semua pemilih yang masuk, Yang Mulia. Saya kurang memerhatikan.
167
1396. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Tadi dari Pihak Terkait ada yang kaitannya yang digunakan itu, enggak? Nanti coba (...) 1397. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ada, Yang Mulia. 1398. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ada, ya? 1399. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ada saksinya. 1400. KETUA: ARIEF HIDAYAT Coba nanti kalau anu ... sampai ke Pihak Terkait, nanti kita cek. Terus kemudian untuk Pak ... Pak Baswan ini atau Pak Hasan. Untuk Pak Hasan, nyoblos di mana Pak Hasan ini? 1401. SAKSI DARI PEMOHON: HASAN GD NASSA Di TPS 1 Desa Japura, Yang Mulia. 1402. KETUA: ARIEF HIDAYAT Japura. Ini ada enggak, bisa ditanggapi, KPU? Pak Hasan orang Makassar, nyoblosnya di Takalar? 1403. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Yang Mulia, apa yang dikemukakan oleh Saksi Pemohon itu tidak ada dalam dalil, jadi kami tidak pernah menanggapinya, Yang Mulia. Ini nanti ketahuan pada saat mengajukan saksi. Di dalil, sama sekali tidak pernah diungkit oleh Pemohon, Yang Mulia. 1404. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Yang Mulia. Izin, Yang Mulia.
168
1405. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1406. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Pertama, saya ingin memberikan clearance terkait dengan apa yang dikemukakan oleh Saudara Kuasa Hukum Termohon bahwa saksi yang sesungguhnya tadi disampaikan tidak ada dalil adalah ingin kami menunjukkan bahwa ada pemilih yang memilih dari luar Takalar. 1407. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, nanti kita yang menilai nanti. Baik, nanti kita yang menilai Pak anu. Jadi karena enggak ada dalil, jadi Anda enggak menanggapi? Oke. Ada? Silakan, Prof. 1408. HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI Ada ini di dalilkan Pemohon, di halaman 53-54. 1409. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, halaman 53-54, Permohonan Pemohon. Bahwa ada orang luar Takalar yang mencoblos di Takalar, kan berarti gitu, kan, dalilnya? Ya, Pak Sirra, ya? 1410. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Dia beda kecamatan dan beda kelurahan, Yang Mulia. Karena dalil yang ditentang itu juga ada kami ajukan bukti, tetapi terkhusus yang dikemukakan oleh Pemohon, itu yang tidak spesifik kami. 1411. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Kalau gitu, yang ini … yang Pak Baswan, bagaimana? Pak Baswan ini juga orang di luar Takalar, orang Makassar, nyoblos di Takalar. 1412. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Kalau di dalil itu hanya dua orang, yaitu Irwan Tutu dan Amiruddin Larigau, Yang Mulia.
169
1413. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, baik. Kalau begitu kita yang akan menilai. Baik, dari meja Hakim dulu, ada yang akan disampaikan untuk Saksi-Saksi dari Pihak Termohon? Silakan, Yang Mulia Pak Suhartoyo. 1414. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Izin, Yang Mulia. 1415. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1416. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Itu ada di halaman 37 dan 78, Yang Mulia. 1417. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, nanti kita yang anu, ya. Silakan, Yang Mulia. 1418. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Ya, terima kasih, Pak Ketua. Tapi memang tidak semua dalil Pemohon, kemudian secara detail dibantah atau dibenarkan oleh Termohon, ya. Saya ingin tanya yang anak di bawah umur. Kalau yang didalilkan Pemohon kan banyak sekali ini, di halaman 60. Yang diklarifikasi kan cuma Rahmatullah sama Mondo. Kemudian, kalau Narti, Syamsuddin, Ipra ... Ipra ini apa Ifrad atau bukan, ya? Atau nama beda ini. Rahmawati ini di siapa yang membawahi (...) 1419. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Baik, Yang Mulia. 1420. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO KPPS-nya. Kemudian ... ya, di Galesong, Galesong itu ada berapa di sana, Pak? Ada berapa Galesong di sana, kecamatan? 1421. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Galesong ada tiga kecamatan.
170
1422. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Tiga kecamatan, Yang Mulia. 1423. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Ya, ini ada di Galesong Selatan. Yang banyak di selatan, ada Narti, kemudian ada Rahmatullah, Mondo ... Mondo tadi sudah dibantah, Syamsuddin, Ipra. Itu yang belum diberi penjelasan. Kalau argumentasinya (...) 1424. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Kalau Narti, Yang Mulia, itu dia bawa atas C6-KWK nya atas nama Hartati. 1425. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Umurnya? Nartinya sendiri berapa? Dia sudah pakai KWK-nya orang lain, masih juga umurnya cukup, tidak? 1426. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Itu cukup, Yang Mulia, umurnya, tapi dicegah di situ KPPS 45. 1427. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Belum sempat memberi suara? 1428. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Belum sempat memberi suara karena memang bukan C-6 nya dibawa, Yang Mulia, atas namanya Hartati. 1429. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Yang mana? 1430. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Itu yang Narti. 1431. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Narti? 171
1432. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Yang Mulia. 1433. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Jadi, Narti ini tidak benar ini? 1434. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Yang Mulia. 1435. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Kalau Rahmawati? Ini Galesong, di Kecamatan Galesong, Pak Gafur yang mungkin bisa memberi penjelasan, ada laporan, enggak? 1436. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Terkait itu, Yang Mulia, kami ingin klarifikasi. Kami mempunyai Bukti TD-1002 dan TD-1006. Dan terkait nama Rahmatullah yang terdaftar dalam DPT, itu pada TPS 3, Nomor Urut DPT-nya 276, Yang Mulia. Itu kami masukkan dalam bukti untuk membantah dalil Pemohon. 1437. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Bukan. Maksud apa? Artinya, sudah cukup umur atau memang dia dari DPT? 1438. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya, sudah cukup umur, Yang Mulia. 1439. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Yang 19 tahun, itu kan? 1440. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya, Yang Mulia.
172
1441. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Kalau Rahmatullah sama Mondo kan sudah dijelaskan sama Saksi. Tadi yang ditanyakan Si Narti, Rahmawati, Syamsuddin. Tahu, Pak, yang Syamsudin, gimana? 1442. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Kalau Syamsuddin itu, Yang Mulia, setahu saya yang dituduh memilih 2 kali, Yang Mulia. 1443. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Bukan di bawah umur? 1444. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Itu saya tidak tahu, Yang Mulia, kalau yang di bawah umur. Di luar sepengetahuan saya itu, Yang Mulia. Tidak ada, Yang Mulia. 1445. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO TPS 2 Bonto, Kasi. 1446. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Tidak ada, Yang Mulia. 1447. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Tidak ada. Tidak ada atau tidak tahu? 1448. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Mulia.
Tidak ada, Yang Mulia. Kalau yang atas nama Syamsuddin, Yang
1449. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Tidak ada, ya? 1450. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Tidak ada, Yang Mulia.
173
1451. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Kemudian yang di Galesong itu juga didalilkan kalau yang … Pak Gafur yang ada 3 TPS yang kotaknya dibawa pindah itu, gimana ceritanya? 1452. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Tidak ada TPS yang dibawa pindah. 1453. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Kotaknya. 1454. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Kotak suaranya, enggak ada. 1455. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Galesong Utara, ya? Siapa yang Galesong Utara tadi? Ibu Nursyamsi, bukan? 1456. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Ya, saya dari Galesong Utara. 1457. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Ada laporan itu, Bu? 1458. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Tidak ada, Pak. Tidak ada, Yang Mulia. 1459. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO TPS 1 Desa Tamasaju, di bawah Ibu, bukan? 1460. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Saya di TPS 2 Desa Bonto Sunggu.
174
1461. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Bukan, Desa Tamasaju di bawah Ibu, bukan? 1462. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Bukan, Yang Mulia. 1463. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Lho, Galesong Utara nih? Bukan, artinya kan, ini kan, Ibu ini kan, di kecamatan kan? 1464. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI KPPS, Yang Mulia. 1465. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO KPPS-nya? 1466. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Ya. 1467. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Oh, Ibu di desa? 1468. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Ya, di desa. 1469. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Jadi enggak … bukan di Desa Tama? 1470. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Bukan, Yang Mulia. 1471. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Oh, kalau yang di PPK-nya enggak ada yang di Kecamatan Galesong Utara? 175
1472. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Enggak ada yang jadi saksi. 1473. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Enggak ada yang hadir? 1474. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Enggak ada. Karena cuma 5 orang dibatasi, Yang Mulia. Permintaan Mahkamah. 1475. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Ya, tapi ini didalilkan ada 3 TPS yang kotaknya dibawa pergi. Desa Tamasaju TPS 1, Desa Maradekaya TPS 1, Desa Sombala Bella TPS 6. Itu yang mestinya kan lebih relevan PPK-nya ini. Tapi kan enggak apaapa karena … kalau yang di Galesong Utara tadi? Yang Irwan Tutu yang ditempati Ibu, bukan? Ibu Nursyamsi? 1476. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Ya, Yang Mulia. 1477. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Irwan Tutu itu di tempat Ibu, bukan? 1478. SAKSI DARI TERMOHON: NURSYAMSI Bukan, Yang Mulia. 1479. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Ini hanya dari anu ya … kuasa tadi yang menjelaskan, ya. Dari Kuasa … dari saksi enggak, ya? Sama si Amiruddin, Galesong Baru, Kecamatan Galesong. Pak Gafur enggak ada laporan ini? 1480. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ada laporan dari PPS, bahwa ada dituduh Amiruddin. Bahwa Amiruddin ini memang dia punya C-6 di TPS 5 Galesong Baru. Tapi dia tidak menggunakan C-6 nya, tapi dia menggunakan suket di TPS 1
176
Kalukuang, Desa Kalukuang. Ya karena dia baru pindah tapi mungkin berada (…) 1481. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Berapa jauh Kalukuang dengan Galesong Baru itu? 1482. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Dekat, Pak. 1483. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Kenapa dia memilih yang pakai suket yang C-6 nya enggak dipakai? Kan enggak logis. 1484. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, kami enggak tahu, Pak. Kan dia … informasi terakhir dari (…) 1485. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO 2-2 nya enggak dipakai? 1486. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Tidak, Pak. Karena satu yang dia pakai, suket saja yang dia pakai. 1487. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Keterangan dari siapa ini? 1488. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Dari PPS. 1489. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO PPS mana? 1490. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR PPS Desa Galesong Baru.
177
1491. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Kalau yang dari Kalukuang? 1492. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Dari PPS-nya juga, ketua PPS-nya yang menyampaikan ke kami di PPK, Pak. 1493. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Kalau yang di Galesong Baru enggak pakai dia, enggak dipakai? 1494. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Dia enggak pakai, Pak. 1495. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Yang dipakai yang di Kalukuang? 1496. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, yang di Kalukuang. 1497. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Dengan surat undangan itu? 1498. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Mulia.
Dia enggak bukan … bukan surat undangan. Tapi suket, Yang
1499. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Suket. Padahal dia pakai surat undangan? 1500. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, ada dia C-6 nya. 1501. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO Cukup, Pak Ketua. 178
1502. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, ada lagi, cukup? Silakan sekarang Termohon Kuasanya. Akan mendalami keterangan dari Saksinya, enggak? Atau sudah cukup? 1503. KUASA HUKUM TERMOHON: MAPPINAWANG Terima kasih, Yang Mulia. Kami juga ingin supaya Ketua KPU dapat memberikan klarifikasi terkait dengan DPT yang tadi banyak dijelaskan oleh Saksi dari Pemohon. Untuk mengklarifikasi soal proses penetapan DPT di tingkat kabupaten/kota. 1504. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, silakan. Secara ringkas saja. 1505. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Ya, terima kasih, Yang Mulia. Ada beberapa hal yang saya ingin sampaikan terkait dengan klarifikasi dan membantah terkait yang disampaikan oleh Saudara Saksi yang tadi dari Pemohon. Bahwa dinyatakan bahwa (…) 1506. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ryan bukan Saksi dari Pemohon. Perlu saya klarifikasi, ya. Meskipun tadi berasal dari sana, sekarang ditempatkan sebagai saksi netral karena dia adalah PNS. 1507. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Siap, Yang Mulia. Yang disampaikan oleh Ryan yang dinyatakan bahwa tidak ada SK dalam pokja. Saya ingin menyampaikan kronologi bahwa ketika ada Surat Edaran dari KPU RI tentang Pelibatan Catatan Sipil Untuk Masuk ke Dalam Pokja Pemutakhiran Data Pemilih, maka kami dari KPU bersurat kepada kantor catatan sipil untuk meminta nama operator terlibat dalam pemutakhiran data pemilih dalam hal untuk melakukan verifikasi data-data yang sudah dilakukan oleh teman-teman PPDP di tingkat PPS. Kepala Dinas Catatan Sipil menyampaikan ke kami nama tersebut dan disebutlah di dalamnya nama Ryan untuk menjadi operator. Dan memang terbukti bahwa kurang-lebih empat bulan-lima bulan, Saudara Ryan ini mendapat honor dari kami di KPU Kabupaten Takalar sebagai pokja … anggota pokja di KPU. Nah, pokja ini (…) 179
1508. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sebentar. Saudara Ryan, betul dapat honor dari KPU? 1509. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Benar, Yang Mulia. Tiga kali, Rp1.200.000,00. 1510. TERMOHON KPU: M. NUR ARAFAH Ya. 1511. KETUA: ARIEF HIDAYAT Rp1.200.000,00 per bulan atau seluruhnya? 1512. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, dipotong pajak. 1513. KETUA: ARIEF HIDAYAT Satu bulannya? 1514. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak, Yang Mulia. Saya dikasih honor setiap … setiap sudah melakukan verifikasi. 1515. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Jumlahnya Rp1.200.000,00 dipotong pajak? 1516. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 1517. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu seluruhnya jadi sudah, ya? 1518. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Kali tiga, Yang Mulia.
180
1519. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, kali tiga? Baik. 1520. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Ya. Terima kasih, Yang Mulia. Yang kedua adalah terkait dengan yang disampaikan bahwa KPU tidak menyampaikan DPT kepada catatan sipil. Perlu kami tegaskan bahwa di seluruh tahapan pemutakhiran data pemilih ini kurang-lebih lima bulan, jadi tahapan mulai dari DP4 juga seperti disampaikan oleh Saudara Ryan tadi. Mulai dari DP4, DPS, dan DP1, sampai pada DPT, kita selalu koordinasikan dan selalu menghadirkan. Karena dalam rapat-rapat pleno dalam memutuskan, kita undang Kepala Dinas Catatan Sipil, kita undang panwas kabupaten, kita undang instansi terkait, termasuk di dalamnya adalah Muspida. Dan setelah itu, kita lakukan dan kita serahkan soft copy kepada mereka untuk paling tidak memberikan masukan terhadap kami pada prosesproses sebelum DPT. Nah selanjutnya, di … di proses ini, di dalamnya juga ada … di semua tahapan kita undang juga LO pasangan calon … semua LO pasangan calon kita undang. Dan selalu kita tegaskan bahwa tolong diberikan masukan kepada kami, dan dibuka file-file yang kita berikan, dan dibuka, dan diberikan masukan kepada kami. Dan secara teknis, malah kita sampaikan bahwa tolong gerakkan tim-tim kecamatan dan tim-tim sampai tingkat desa untuk membantu kami dalam hal melakukan verifikasi terhadap data-data yang … kerja-kerja teman-teman di PPDP. Ketika ada misalnya ganda, ada yang tidak cukup umur, atau ada yang mengubah status sosial. Yang dulunya menjadi TNI Polri misalnya menjadi pensiun atau dulunya masyarakat sipil menjadi TNI Polri, tolong disampaikan kepada kami. Atau paling tidak, ada pemilih yang tidak berdomisili lagi di wilayah Kabupaten Takalar, tolong disampaikan kepada kami untuk itu. Nah, sampai pada penetapan DPT, setelah dilakukan … jadi, setiap … pada saat dilakukan penetapan … sebelum dilakukan penetapan DPT dan dilakukan sebelum pukul 00.00 WITA, kami dengan meminta kepada pihak kantor catatan sipil bahwa bagaimana dengan DPT yang kita akan tetapkan? Kepala Dinas Catatan Sipil, ada panwas yang hadir pada saat itu dan di tempat ini juga hadir menyatakan bahwa DPT kita klir. Yang kita mau pikirkan sebenarnya ini adalah pemilih yang kuranglebih 4.000 nantinya itu yang tidak diakomodir dalam DPT untuk dibuatkan solusi, bagaimana caranya? Didorong di lapangan untuk datang di kantor catatan sipil untuk melakukan perekaman, yang pada akhirnya nanti tidak akan kehilangan hak pilihnya pada hari H karena dia bisa menggunakan suket yang dikeluarkan oleh capil. Nah, malah 181
menyampaikan ke kami bahwa sampai tanggal 15 di hari H, itu masih bisa kami lakukan. Artinya bahwa saking pentingnya, mereka melakukan pelayanan terhadap hal itu. Nah, memang benar apa yang disampaikan oleh Saudara Ryan bahwa tidak mendapatkan DPT. Karena DPT ini tidak diserahkan kepada Saudara Ryan. Saudara Ryan ini hanya operator di … masuk di pokja, di kami, ketika ada persoalan-persoalan pemilih di dalam, dia bekerja sama dengan tim kami di operator KPU Kabupaten Takalar. Nah, untuk kebijakan-kebijakan, dia pada tingkat kepala dinas. Dan kami setiap saat selalu rapat koordinasi dengan pelaksana tugas bupati, kejaksaan … apa namanya … kepolisian untuk mencari solusi, bagaimana caranya? Karena perlu kami sampaikan, Yang Mulia, maaf. Bahwa ketika kita berada pada angka 13.000 hasil dari verifikasi yang dilakukan oleh kantor catatan sipil, kita selalu membangun komunikasi terus. Karena bagi kami di KPU Kabupaten Takalar, 13.000 ini faktanya ada di lapangan. Fakta ada di lapangan, tapi mereka tidak memiliki dokumen sama sekali. Nah, itu … itu yang kita dorong. Sehingga kita selalu rapat dengan mereka, “Bagaimana kalau sistem jemput di lapangan untuk dilakukan perekaman?” Itu yang kita lakukan karena fakta ada di … di lapangan. Nah, akhirnya, ada surat berdasarkan dengan surat Mendagri. Ada surat yang disampaikan kepada kami dari kantor catatan sipil. Bahwa pemilih yang … yang … yang tidak masuk ini, yang tidak ada dalam database, disampaikan kepada kami melalui suratnya kantor catatan sipil. Bahwa minta diakomodir dengan mengambil kartu keluarga terbitan tahun 2012 sampai sekarang. Dan menurut dia bahwa KK terbitan tahun 2012 sampai sekarang itu diyakini bahwa masuk dalam database kantor catatan sipil. Itulah sampai 13.000 itu berkurang menjadi 7.000. Karena 7.000 kita dapatkan angka itu, semua PPS di lapangan jemput bola mencari KK di 2012, sampai sekarang. Kita akomodir masuk di 2012, KK itu. Nah, ada kurang-lebih 4000 penduduk sama sekali tidak ditemukan KK-nya. Ada KK-nya, tapi KK tidak seperti yang diinginkan oleh kantor catatan sipil. Sehingga, pada tanggal 6 Desember, kita cut, kita coret menjadi dalam DPT karena kita tidak bisa pertanggungjawabkan secara administrasi. Jadi, itu prosedur yang … yang kami lakukan, Yang Mulia. Terkait dengan surat yang disampaikan oleh kami untuk meminta nama … untuk meminta suket, tanggal 3 Desember itu, benar. Kami meminta supaya daftar … jauh-jauh sebelumnya, pernyataan-pernyataan kepala des … catatan sipil ketika koordinasi dengan Pak Ryan selalu ada, selalu menyatai … menyatakan bahwa 7.000 itu sudah aman, 7.000 itu sudah aman dan panwas selalu ada. Pada saat itu, kita mau menetapkan DPT di tanggal 6. Sehingga sudah pasti bahwa untuk mem-back up penetapan kita ini, maka kita 182
bersurat kepada kantor dinas catatan sipil untuk meminta suket kolektif karena suket ini ada dua, Yang Mulia, ada suket kolektif dan ada suket perorangan. Suket kolektif itu seperti yang disampaikan oleh dirjen catatan sipil, hanya secara keseluruhan. Nah, di kemudian, jawaban … kita selalu desak … perjalanan kemudian, kita selalu desak pada dinas catatan sipil, selalu menyatakan bahwa sudah amanlah data itu dan kami tidak punya operator untuk mengurus itu. Kami tidak punya operator untuk mengurus itu dan jujur saya sampaikan, Yang Mulia, pertemuan ada Ketua Bawaslu RI, di depan Ketua Bawaslu RI, dan ketua Bawaslu provinsi, dan anggota Bawaslu provinsi, menyatakan bahwa data 7.000 ini sudah aman, tinggal yang kita pikirkan adalah lebihnya itu. Bagaimana caranya dia tidak kehilangan hak pilihnya, itu yang selalu di … di … disampaikan ke kami. Nah, sehingga kami memang kaget bahwa tanggal 21, satu hari sebelum rekapitulasi tingkat kabupaten, muncul surat keterangan dari dinas catatan sipil, tapi bagi kami adalah surat keterangan itu adalah dua item yang penyampaiannya ke kami dikeluarkan, tapi di dua item itu adalah isinya bertentangan di kami, seperti yang disampaikan oleh Penasehat Hukum kami bahwa isinya kami sangat meragukan di surat keterangan itu. Itu, Yang Mulia, mohon maaf kami sampaikan (...) 1521. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, baik, terima kasih. Sekarang dari Pihak Terkait ada yang akan disampaikan untuk Para Saksi Termohon? 1522. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ada, Yang Mulia. 1523. KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan. 1524. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Tadi yang Saksi Pak Anshar, ya? Pak Anshar yang di (...) 1525. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Siap, Yang Mulia (...)
183
1526. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ketua KPPS 3 ini. Tadi masih ada yang belum tuntas tentang Saudara Ifrad yang juga memilih di TPS tersebut, yang Saudara katakan tadi enggak terlalu memperhatikan, gitu. Sekali lagi, kami ingin tanya karena kami juga nanti ada saksi yang bisa menceritakan tentang ini. 1527. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Yang Mulia. 1528. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Apakah betul itu, Saudara Ifrad yang ada di sana itu, ya. Saudara ketahui ada di TPS dan mencoblos di TPS yang Saudara di situ sebagai Ketua KPPS? 1529. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Saya tidak tahu, Yang Mulia. Itu informasi mencoblos. Tidak ada memang, Yang Mulia. Itu hari juga tidak ada saksi dari kedua pasangan calon yang … yang memprotes, Yang Mulia. 1530. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Tidak ada saksi yang keberatan dan tidak ada panwas yang juga (...) 1531. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Tidak ada panwas (...) 1532. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Memberikan rekomendasi di sana? 1533. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Tidak ada, Yang Mulia. 1534. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Atau memang tidak ada sebetulnya Ifrad, di sana?
184
1535. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Tidak ada memang nama Ifrad di sana … atas nama Ifrad, tidak ada di dalam DPT yang … Yang Mulia. 1536. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Tidak ada dalam DPT? 1537. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Tidak ada. Nanti belakangan baru diketahui bilang ada nama Ifrad, ada laporannya dari anu … pasangan lain. 1538. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Maksudnya belakangan bagaimana, Saudara? 1539. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Nanti belakangan saya ketahui kalau Ifrad itu masuk dalam materi gugatan, padahal ini tidak (...) 1540. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, belakangan itu kapan, Pak, tahunya? 1541. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Nanti saya dikasih tahu, Yang Mulia. 1542. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, tahunya baru sekarang atau sudah kemarin-kemarin tahu, kalau Ifrad ini … anu … ada masalah? 1543. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Baru sekarang ini. 1544. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baru sekarang. Ya, silakan, Pak Didi.
185
1545. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Kemudian, ini karena ada empat pemilih yang disinyalir di bawah umur, termasuk Saudara Rahmatullah di sini. 1546. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Kalau Rahmatullah, ada di DPT dan ada saya bawa buktinya kartu keluarganya. 1547. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Maksudnya, ini di bawah umur atau (...) 1548. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Bukan di bawah umur, Yang Mulia. Umur 19 tahun dia (...) 1549. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sudah, sudah 19 tahun (...) 1550. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI 19 tahun. 1551. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Memang masuk di DPT? 1552. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Masuk di DPT dan ada C-6 nya. 1553. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baik. Itu saja, Yang Mulia. 1554. KETUA: ARIEF HIDAYAT Cukup, ya. Sekarang dari Pemohon, Pak Sirra. Itu tan … tunjuk jari untuk apa itu? Pak Sirra, silakan, Pak Sirra. Itu Saksi Anda mau ngomong apa itu? Kan enggak boleh Saksinya mau ngomong apa, enggak ditanya, mau ngomong.
186
1555. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Saya ingin bertanya dari Ketua PPK Galesong, ya, Pak Abdul Gafur. 1556. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 1557. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Tadi Saudara cukup gamblang menjelaskan berapa jumlah DPT, berapa jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih, yang kemudian suara sah, tidak sah, pemilih yang menggunakan DPTb. Kemudian juga Saudara menjelaskan ada dilakukan validasi, verifikasi, bahkan Pak Ketua juga aktualisasi istilahnya tadi, juga dijelaskan dengan baik. Saya mau bertanya, bagaimana proses yang Saudara bangun dalam melakukan pencocokan DP4 dengan DPS? Coba Saudara jelaskan. 1558. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya, baik. Dari DP4, kami menyarankan ke PPDP (Petugas Pemutakhiran Data) di setiap TPS, kemudian mereka melakukan pencocokan dan penelitian di lapangan. Setelah itu, setelah selesai mereka melakukan pencocokan dan penelitian, kami meminta datanya untuk dilakukan uji publik untuk penetapan DPS. 1559. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik. 1560. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 1561. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Lalu, apakah Saudara terlibat secara langsung terhadap proses pencocokan validasi yang Saudara tadi jelaskan? Itu kan levelnya ada di tingkat PPS, Saudara kan di PPK. Bagaimana instrumen Saudara, alat Saudara untuk mengecek kebenaran dari proses validasi yang dibangun di tingkat PPS? Bagaimana Saudara mengecek?
187
1562. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Kami kan ada 5 PPK, jadi kami membagi per wilayah. Dari 14 desa itu, kami bagi ... ada teman-teman, 4 itu membagi per … ada yang 3, ada yang 4 desa. Jadi, saya hitung semua desa memonitor melakukan pencoklitan itu pada yang dilakukan oleh PPDP. 1563. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Ya, itu normatif Saudara jelaskan. Cara apa yang Saudara pergunakan untuk melihat kevalidan semua data yang bersumber dari DP4 kemudian masuk ke DPS? Sehingga data itu menjadi sahih untuk nanti ditetapkan sebagai dalam DPT? Instrumen alat apa yang Saudara pakai? Anda ini kan di PPK, bukan di PPS yang melakukan cross-check terhadap kevalidan data DP4 itu adalah tugas di PPS. Kita tahu itu, Pak. Nah, untuk itu saya mau mengecek kepada Saudara, alat apa yang Saudara pakai? Sehingga Anda bisa memastikan, “Oh, ini tidak ada duplikasi pemilih ganda. Oh, ini tidak ada pemilih yang berasal dari luar. Oh, si ini tidak ada pemilih yang di bawah umur. Oh, si ini tidak ada pemilih yang tadinya pensiun apa ... TNI, polri yang sudah pensiun, atau dan sebagainya.” Apa yang Saudara pakai? 1564. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Jadi, kami melihat data teman-teman. Karena kami memonitoring langsung, turun di lapangan di PPS. Bertanya, “Sudah berapa? Apa yang Anda lakukan? Kira-kira ada yang pindah, atau yang sudah masuk TNI, Polri?” Kemudian kami menanyakan langsung. Kemudian, kami melakukan uji publik karena semua Tim Pasangan 1 dan 2 kami undang, dan hadir pada saat itu, dan kami menanyakan, “Tolong di cross-check, siapa tahu masih ada data pemilih yang di luar atau yang tidak berhak masih masuk di dalam DPS.” 1565. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik. Kalaupun itu normatif, enggak apa-apa. Bagaimana dengan adanya fakta kalau kemudian ada pemilih dari luar Takalar yang tidak termasuk dalam sistem database di dukcapil bisa memilih? Kalau Anda melakukan validasi dengan baik. Bagaimana ada fakta seperti itu? Apa upaya Anda untuk mengeluarkan pemilih yang demikian? Atau dibiarkan begitu saja? Karena sudah terlanjur bersumber dari DP4 yang ditetapkan, kemudian tinggal dilanjutkan saja, atau bagaimana?
188
1566. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Karena setiap setelah DPS, kami itu adakan penetapan DPT ... DPS, DPSHP itu melakukan uji publik lagi. Jadi, ada pengurangan di situ, ya. Kita bisa lihat itu bahwa dari DP ... DP4=31.970. Kemudian, DPS itu berkurang menjadi 29.126. Jadi, kami ... di situ itu DPSHP terakhir itu DPT sisa 28.186. Jadi, kami terus mengecek, apakah masih ada yang tidak bisa masuk untuk jadi pemilih? Jadi, kami melakukan uji publik untuk ke DPSHP itu lagi. 1567. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Ya, makanya kami mau memberikan penjelasan pada Saudara bahwa kenapa kami duduk sebagai Pemohon karena kami menemukan sebuah data setelah kita melakukan pencocokan dari sumber yang ada, yaitu dinas dukcapil, kemudian dimasukkan ke dalam DPT. Kan itu yang ini, makanya saya tanya instrumen apa yang Anda pakai? Kalau Anda mengatakan uji publik, tetapi masih banyak yang lolos di wilayah PPK Saudara, misalnya. Kalau Saudara tadi mengatakan yang dicoret karena alasan meniggal dunia, pindah, dan sebagainya itu tidak terlalu banyak sekitar 821 kalau tidak salah, ya, itu. 1568. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 1569. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Sehingga itu Saudara pakai dengan DPTb, ya, kan? 1570. SAKSI DARI TERMOHON: ABDUL GAFUR Ya. 1571. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA E-KTP ... KTP elektronik dan suket tadi. Instrumen Anda kan itu yang Saudara ketahui. Tetapi, faktanya kami menemukan bahwa terdapat sejumlah nama yang tadi masuk dalam kriteria Saudara, yang Saudara katakan, “Kami melakukan verifikasi, validasi, aktualisasi, dari DP4 menjadi DPS, kemudian DPT.” Nah, seperti itu. Nah kalau Anda menjelaskan secara normatif, ya, enggak apaapa, nanti kita akan buktikan secara faktual, apakah memang ada data apa tidak. Cukup saya kira untuk Saudara ... Pak ... ini ... nanti dilanjutkan lebih teknis lagi. 189
Kepada Pak Firman. 1572. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, Pak. 1573. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Pertanyaan saya, Pak Firman, sama. Kapan Saudara mulai memonitoring proses verifikasi, validasi, atau aktualisasi dari data yang sudah dimasukkan oleh KPU, yang dimohonkan tadi 33.000, kemudian diturunkan oleh ... dijawab oleh dinas dukcapil menjadi 2 ... maaf, 8.000 dan 11 ... 24.000 sekian. Nah, bagaimana Saudara bisa mengetahui secara pasti bahwa Saudara tidak menemukan adanya pemilih yang tadi dikualifisir masuk untuk dilakukan pencoretan terhadap nama-nama pemilih yang tadi kualifisirnya empat hal tadi, meninggal dunia, pindah alamat, atau dan sebagainya? Bagaimana upaya Saudara untuk melakukan penelusuran, sehingga tidak ditemukan kembali data yang menurut kami, Pemohon, ini ada pemilih sekian yang dari luar Takalar, ada pemilih yang di bawah umur, ada pemilih yang ganda karena NIKnya berbeda dengan nama yang sama, dan sebagainya? Bagaimana Saudara Saksi Pak Firman untuk mecocokannya? 1574. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Baik, terima kasih, Pak. Jadi, sesuai PKPU itu Nomor 3 dan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Tahapan, kemudian juga PKPU Nomor 8 Tahun 2016 itu tentang Pemuktahiran Data Pemilih. Jadi, kita mulai bergerak itu kurang-lebih mulai dari penyusunan daftar pemilih yang kemudian ini disampaikan kepada PPS itu dari tanggal 18-08-2016 sampai dengan tanggal 7, bulan 9, 2016, ini sesuai dengan PKPU, Pak. Jadi, ini adalah perintah memang dari aturan. Nah, kemudian pencocokan dan penelitian. Jadi, kita di lapangan itu adalah langsung memang ke rumahnya, kita memang langsung mencocokkan sesuai dengan nama, kemudian langsung kepala rumahnya lihat KTP-nya, lihat KK-nya. Kemudian juga apa betul ini adalah penduduk di sini atau tidak? Kemarin juga kami sempat ditemani oleh ... ditemani oleh dari KPU, komisioner KPU provinsi, dan KPU komisioner ... Komisioner Kabupaten Takalar, itu di Desa Cikua, kita betul-betul datang ke sana, datang ke rumahnya, melihat secara langsung yang dilakukan oleh PPDP. Apa betul PPDP ini melakukan sebuah pencocokan dan penelitian dengan melibatkan ... dengan melibatkan identitas yang ada ... yang ada dalam daftar pemilih sesuai dengan alamat yang ada di desa/kelurahan tersebut, sesuai dengan yang adapun di TPS-nya, di tingkatan TPS. 190
1575. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik. 1576. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Jadi, kita memang betul-betul itu adalah apakah memang betul orang ini ada di rumahnya, ada KTP-nya, betul berdomisili di sana. Dan kita juga ini selalu koordinasi dengan kepala dusun, koordinasi dengan kepala desa, jika ada kemudian pemilih yang tidak ada di desa tersebut. 1577. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik. Penjelasannya lengkap, terima kasih. Tapi, saya mau konfirmasi Anda soal data. Apakah Saudara betul mengenali hasil validasi dan verifikasi Saudara terhadap contoh satu nama di TPS 2, Kelurahan Topejawa? Topejawa dengan DPT Nomor 2 ... maaf, 51 … nomor urut 51, Ahmad Daeng Naga, itu dengan domisili di Sulawesi Selatan, Goa, Saudara verifikasi tidak ini? 1578. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Yang jelasnya, perlu saya ketahui saya ini kan di tingkatan kecamatan. 1579. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Ya, oke. Cukup. Kalau Saudara di tingkat kecamatan. Saudara mau mengatakan bahwa saya tidak tahu kalau dilihat cross-check data ini kan, begitu? Sama dengan yang tadi. Baik, saya mau tanya lagi Saudara, saya mau kompar ... komparasi dengan data yang ada, apakah Saudara mengecek juga namanya di TPS 1, Desa Banggae, itu nomor 58 DPT-nya Yayu Purnomo Moar (...) 1580. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Purnomo Moar, ada. 1581. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Itu dari Kalimantan Timur, Kota Samarinda?
191
1582. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ada, ini suaminya Mapanai. 1583. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Saudara mengecek itu? 1584. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Cek, ini ada kakaknya di sini. 1585. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Apakah betul dia adalah warga di desa itu? Sementara KTP-nya adalah KTP dari Kalimantan Timur, Kota Samarinda. 1586. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ini ada, ada KK-nya. 1587. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Pertanyaan saya, apakah Saudara melakukan verifikasi (...) 1588. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, lakukan verifikasi. 1589. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Validasi dan ini ... apakah ini termasuk warga kelurahan ... Desa Kelurahan Banggae? 1590. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Kelurahan Banggae. Ini ada KK-nya di sini. 1591. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Bagaimana Saudara bisa memastikan bahwa di KTP-nya itu adalah dari Kalimantan Timur, Kota Samarinda. Bagaimana Saudara memastikan bahwa dia ada warga Kelurahan Banggae, sehingga dia memilih di TPS 1?
192
1592. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ini KK-nya tahun 2014 di sini. 1593. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Saudara pakai KK? 1594. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN KK. Kemudian, juga untuk TPS 1, itu atas nama Sudirman juga, itu di TPS 1 Desa Banggae, itu juga dianggap sebagai pemilih siluman, padahal ada KTP elektroniknya. Coba, di urutan pertama itu, Pak. Saya karena tidak ada di sini ... anunya. Nah ini ketua panwas (…) 1595. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Ini Nomor 58? 1596. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Atas nama Sudirman. 1597. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Ini DP, nomor DPT-nya 58, itu Yayu Purnomo Moar. Itu daerah domisilinya Kalimantan Timur, Kota Samarinda. Bagaimana Anda bisa memastikan bahwa ini adalah warga desa (…) 1598. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Yang Mulia, keberatan dengan Kuasa Pemohon yang memaksa untuk mengakui. Padahal dia sudah menjawab bahwa ada KK dan ada identitas sudah cukup, Yang Mulia. 1599. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Saya ingin mengecek, bagaimana dia melakukan sebuah proses validasi? Dia ini Ketua PPK lho, bukan PPS. Kalau dia PPS, saya tidak bertanya. Tapi (…) 1600. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Ya, tapi kan mereka punya jenjang. 193
1601. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak usah berdebat sendiri, ya! Kalau berdebat sendiri, di luar sana! Ya, silakan, Pak Sirra. 1602. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA apa.
Kalau Saudara tidak bisa memberikan kami jawaban, tidak apa-
1603. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau tidak bisa menjawab, katakan (…) 1604. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Ya, tidak apa-apa. 1605. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau tidak tahu, tidak tahu. 1606. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Tidak tahu, ya, enggak apa-apa. 1607. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Yang jelas, saya punya dokumen secara facto juga ada. Bahkan di situ juga, Amiruddin Bulu, Lisnawati, ini adalah anak dari Kepala Dusun Jarannika, Desa Banggae. 1608. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, baik. 1609. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ini juga dia enggak pemilih siluman. 1610. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Kalau saya memberikan clearance kepada persidangan Yang Mulia ini, kami juga mendapatkan klarifikasi dari kepala dinas dukcapil. Bahwa dia adalah bukan warga dari Desa Banggae. 194
1611. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, itu nanti (…) 1612. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Tapi, itulah kewenangan Mahkamah nanti untuk menilai. 1613. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nanti buktinya disampaikan pada kita (…) 1614. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Terima kasih, Yang Mulia. 1615. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kita yang akan menilai nanti, ya. 1616. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Ini akan menjadi bukti. 1617. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau berbeda pendapat, tidak ada masalah. Nanti kita yang menilai. 1618. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Terima kasih, Yang Mulia. Kami lanjutkan kepada Saksi Saudara Pak Anshar, Pak Anshar. 1619. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Pak. 1620. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Saudara sebagai ketua KPPS, betul? 1621. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, betul. 195
1622. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Apakah Saudara bisa memberikan satu kepastian bahwa pemilih yang tertera di dalam DPT, Saudara bisa lihat satu per satu dalam proses pemilihan pencoblosan pada hari pemungutan suara pada tanggal 15 Februari? Bisa dipastikan, tidak? 1623. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Maksudnya bagaimana? 1624. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Apakah Pak Ketua KPPS bisa melihat secara pasti orang per orang yang hadir di TPS itu, memberikan suaranya untuk memilih di TPS tersebut? Bisa apa tidak? 1625. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Itu … anu … saya tidak bisa memperhatikan satu per satu. 1626. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, tadi sudah menjawab, tidak bisa karena dia juga disibukkan tanda tangan. 1627. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Sibuk tanda tangan. 1628. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saya tadi sudah tanya kepada dia. 1629. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik. Kalau tidak bisa, terima kasih, Pak. Cukup pertanyaan saya, Yang Mulia. 1630. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima kasih.
196
1631. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Dilanjutkan, Yang Mulia. Ada satu lagi. 1632. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, satu lagi tambahan. 1633. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Saudara, mungkin saya lanjut saja ke ini. Saya cuma mau penjelasan tadi. Dari seluruh C-6 yang diberikan kepada pemilih sesuai DPT, ada berapa C-6 yang dikembalikan? 1634. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kepada siapa ini? 1635. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Kepada yang (…) 1636. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Anshar? 1637. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Ya, Pak Anshar. 1638. SAKSI DARI TERMOHON: ANSHAR DG NAI Ya, Pak. 1639. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Bukan. Yang di … yang dari PPK. PPK Mangara Bombang. 1640. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, untuk C-6 yang ditarik itu, 1.431. 1641. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI 1.431, ya. Apa alasan penarikan dari C-6 itu? 197
1642. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya. Jadi, yang pertama itu adalah meninggal dunia. 1643. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Meninggal. Terus? 1644. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Pindah alamat. 1645. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Pindah alamat. 1646. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Tidak dikenal. 1647. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Ya. 1648. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Tidak dapat ditemui dan lain-lain. 1649. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Tidak kenal, dan tidak dapat ditemui, dan lain-lain. Pertanyaan saya, Saudara kan sudah validasi. Sudah melakukan pemeriksaan KTP, KK, dan sebagainya di bawah, sebelum ditetapkan jadi DPT. Nah, kenapa ada alasan seperti ini lagi, ketika DPT sudah ditetapkan, panggilan sudah dilayangkan, kemudian Anda kembalikan dengan alasan yang sama tadi sebelum validasi? Itu saya minta penjelasan ini. Karena ada lagi yang sudah pindah, dan sudah meninggal, ada dan sebagainya. Bagaimana itu? 1650. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya. Itulah kita memerlukan lagi validasi. Jadi tidak ada yang … jadi saya ini tidak menyuruh orang untuk meninggal.
198
1651. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Bukan, bukan seperti itu. 1652. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Artinya begini, ini kan DPT ditetapkan tanggal 6. 1653. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nah, itu jawabannya itu. 1654. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Pemungutan itu tanggal 15. 1655. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Apakah 1.000 yang meninggal? 1656. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, tidak semuanya. Kan di sini ada beberapa alasan di sini. Meninggal dunia, pindah alamat, tidak dikenal, tidak dapat ditemui, dan lain-lain. 1657. KUASA HUKUM PEMOHON: SYAMSUWARDI Oke. Saya tanyakan. Yang meninggal ada berapa? Ada, tidak, datanya? 1658. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ada datanya, ada datanya. 1659. KETUA: ARIEF HIDAYAT Coba, lebih … supaya klir, ya. DPT ditetapkan tanggal berapa, Pak? 1660. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Tanggal 6 Desember.
199
1661. KETUA: ARIEF HIDAYAT 6 Desember. Kemudian, C-6 nya dibagikan tanggal? 1662. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Itu enam hari sebelum pemungutan. 1663. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ha, itu tanggal berapa? Jangan saya suruh mikir. Tanggal berapa Februari? 1664. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 10, 10. 1665. KETUA: ARIEF HIDAYAT 10. 1666. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 10 Februari, Yang Mulia. 1667. KETUA: ARIEF HIDAYAT 10 Februari. Jadi, ini ada berapa bulan? Satu bulan Desember, dua bulan. Ya kan? 1668. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, ada dua bulan, Yang Mulia. 1669. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, ada waktu interval dua bulan, Kuasa Hukum, ya. Dua bulan itu ada yang meninggal, tapi tadi sudah dikatakan meninggalnya enggak disuruh dia. 1670. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya.
200
1671. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, kan? Ada yang pindah, gitu kan. Ya ini mungkin saja kan terjadi, silakan. 1672. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Izin, Yang Mulia, saya lanjutkan. 1673. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, ya. 1674. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Apakah Saudara Saksi diperbolehkan DPT yang sudah ditetapkan dan disahkan, bahkan berakhir pada terbitnya C-6 yang Saudara edarkan kepada pemilih, yang sudah tertera di dalam DPT, boleh Saudara lakukan validasi lagi? Boleh tidak? 1675. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Jadi begini, jadi kita (...) 1676. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Enggak. Pertanyaan saya cuma jawaban satu saja, boleh atau tidak? 1677. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, untuk mengantisipasi ini C-6 ini turun dan kemudian ... apa ... tidak digunakan oleh bukan orangnya. 1678. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Baik. Pertanyaan, saya boleh tidak KPU atau PPK atau PPS melakukan validasi terhadap DPT yang sudah ditetapkan? Kan tidak boleh Saudara ini, makanya Saudara menarik C-6 nya dengan logika bahwa masa mati sampai ratusan, bahkan ribuan. Kira-kira seperti itu. Jadi, ya, makanya Saudara saya tanyakan dari awal tadi, seberapa jauh proses yang Saudara dalami di dalam mengawal proses DP4 menjadi DPS, menjadi DPT yang dibingkai dalam kerangka verifikasi dan validasi data pemilih? Itu yang saya tanya, tiba-tiba ada C-6 yang Saudara tarik.
201
1679. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, saya kira cukup itu, Pak Sirra, ya. Saya Pak anu saya tanya itu, supaya lebih jelas. Ada berapa tadi yang ditarik kembali C-6 nya? Pak Firman. 1680. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 1.431, Yang Mulia. 1681. KETUA: ARIEF HIDAYAT 1.000? 1682. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN 1.431. 1683. KETUA: ARIEF HIDAYAT 1.431. Dengan ditariknya ini apa sih tujuan untuk tidak ditariknya tadi? Dengan ditariknya C-6 karena orangnya tidak ditemukan, orangnya pindah, orangnya mati, dan sebagainya untuk kepentingan apa? 1684. SAKSI DARI TERMOHON: FIRMAN Ya, supaya ini C-6 tidak digunakan oleh orang lain dan bukan punyanya. 1685. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Baik, ya saya kira sudah cukup, ya, supaya kita tahu bersama. 1686. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Ketua? 1687. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ada? 1688. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Ya. 202
1689. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, silakan, Prof. Saldi. 1690. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Ya, ini satu poin yang kita minta klarifikasi kepada KPU, tadi penjelasan Saudara Ryan dari … apa namanya ... dukcapil tadi mengatakan bahwa ada surat yang meminta tanda … apa namanya ... penanggalannya diundur, itu bagaimana penjelasannya itu? Jadi, kayak backdated-lah jadi diundurkan ke belakang. Nah, itu yang harus dijelaskan, kalau tidak diklarifikasi ini kan sesuatu yang terungkap di persidangan, tapi tidak ada penjelasan di pihak lain, silakan. 1691. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Ya, terima kasih, Yang Mulia. Jadi tidak benar itu ada penanggalan yang diundur. Kenapa ada sampai terlambat diterima? Memang kita selalu komunikasi dengan pihak catatan sipil bahwa ada surat yang kami minta sebelum penetapan, jadi ini sebelum penetapan tanggal 6, ada surat yang ke sebelah di kantor catatan sipil yang sampai sekarang belum dijawab. Ini komunikasi kami dengan kepala dinas catatan sipil. Nah, olehnya itu setelah pihak catatan sipil selalu menyatakan bahwa kami tidak punya kesempatan untuk menjawab kalau itu karena data kami juga tidak ada orang per orang. Pelayanan kami, operator kami sibuk dengan urusan-urusan pelayanan yang datang melakukan rekaman di situ, saya bilang, “Itu penting.” Nah, sehingga saya telepon terus, desak terus-menerus, akhirnya datanglah, saya mintalah data karena menurut dia pun ndak tahu di mana itu surat, saya minta datanglah mengambil itu surat, katanya faktanya tanggal ... tanggal 2 Februari 2016, padahal surat itu sudah lama kami sampaikan. Nah itu, Yang Mulia. 1692. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Sedikit, Pak Ketua. 1693. KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan, silakan, Yang Mulia. Prof. Saldi masih ada? Oke, silakan.
203
1694. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Kaitannya ke pertanyaan Prof. … Yang Mulia Prof. Saldi juga itu. Ini klarifikasi langsung, apakah ada pemilih yang tidak terekam dalam data dukcapil, tetapi masuk ke dalam DPT? 1695. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Tidak ada, Yang Mulia. 1696. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Berarti keterangan dari Saudara Ryan tadi, yang mengatakan Anda memang sengaja memasukkan 5.846 NIK yang tidak ada dalam database itu Saudara bantah? 1697. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Saya bantah, Yang Mulia. Karena berdasarkan dengan surat kepala dinas catatan sipil … mohon maaf kalau saya lihat, Yang Mulia. 1698. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ya, silakan. 1699. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Sudah disampaikan menjadi alat bukti, Yang Mulia. 1700. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ya. 1701. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Berdasarkan Surat 470129 Dukcapil, bulan Sembilan, tahun 2015 … eh, 2016 yang intinya menyatakan bahwa berdasarkan Surat Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47113/11691/Dukcapil tentang Format Surat Keterangan telah terdata dalam database kependudukan kabupaten/kota, tertanggal 3 November 2016, maka disampaikan: 1. Dinas Catatan Sipil Kabupaten Takalar telah melakukan pencatatan biodata terhadap pemilih tersebut dan telah dimasukan dalam database Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Takalar.
204
2. KPU Kabupaten/Kota Takalar dalam melakukan pendataan pemilih jika pemilih tersebut belum ber-KTP-el dapat menggunakan kartu keluarga yang terbit mulai tahun 2012 sampai sekarang. Kartu keluarga tersebut sudah ada dalam database Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Takalar. Itu yang menjadi dasar kami, sehingga kami pastikan bahwa tidak ada yang ... tidak ada dalam database. 1702. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Baik. Masih lanjutkan sedikit, Yang Mulia. Kalau gitu, saya balik pertanyaan kepada Saudara Ryan tadi, tolong pegang miknya itu, ya. 1703. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 1704. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ya. Kalau tadi ada yang menerangkan bahwa data pemilih itu antara lain di-cross-check-nya dari pertanyaan Saudara penasihat hukum juga, berdasarkan KK? 1705. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 1706. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Katanya ada kesepakatan untuk juga menerapkan KK mulai tahun 2000 berapa ... 2012 ... 2012. Sekarang pertanyaan saya, apakah mungkin ada nama orang atau nama penduduk yang terekam di dalam KK, tapi tidak ada dalam database? 1707. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 1708. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Gimana?
205
1709. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Terima kasih, Yang Mulia. Ini sangat menarik. Saya harus menjelaskan secara teknis. Dalam data kependudukan, itu terkadang dalam satu penduduk itu ganda-ganda datanya di berbagai daerah. 1710. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Oke. 1711. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Contoh saja yang ada dalam persidangan yang sangat terhormat ini, yang tadi, ada datanya di Mangara Bombang data Takalarnya KK 2014. Sedangkan orang tersebut pernah perekaman di Kalimantan. Di Kemendagri itu selalu melakukan pembersihan data, Yang Mulia. Jadi kita selalu diberi namanya DKB, itu yang ketika kita aplikasikan di server, itu akan membersihkan penduduk yang terindikasi ganda. Nah, sehingga KK yang ada 2014 yang ada di situ, itu ketunggalannya ada yang di Kalimantan. Seperti itu, Yang Mulia. 1712. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Oke, berarti kalau begitu ... kalau begitu, Saudara mengatakan tidak ... apa namanya ... ada kemungkinan data yang ada di dalam KK, tetapi di dalam database, enggak? Sudah hilang? 1713. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. Karena yang digunakan sebagai verifikasi database, itu adalah database pelayanan, Yang Mulia. 1714. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Maksudnya bagaimana itu? 1715. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, jadi di database itu ada berbagai banyak tabel, Yang Mulia. 1716. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ya, ya.
206
1717. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Nah, di tabel tersebut yang kita gunakan adalah tabel yang kita gunakan sebagai database pelayanan, Yang Mulia. 1718. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Jadi yang dipakai untuk DPT itu yang database pelayanan itu? 1719. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, untuk memverifikasi. Data ... bukan DPT-nya, Yang Mulia. Karena saya enggak pernah verifikasi (...) 1720. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ya, ya, saya paham. Jadi untuk memverifikasi, apakah orang itu benar ada di situ atau enggak, sehingga tugas DPT kan ada di KPU? 1721. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 1722. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ya, kan itu, kan? 1723. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 1724. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Nah, sekarang saya kembali ke pertanyaan tadi yang dibantah tadi. 1725. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 1726. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Saudara menerangkan bahwa Saudara dimin ... atau Saudara mengatakan bahwa Saudara ... atau KPU yang tadi juga dibantah, sengaja memasukkan 5.846 NIK yang tidak ada dalam database? 207
1727. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 1728. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Itu kemungkinan seperti yang Saudara terangkan tadi itu maksudnya 5.000 sekian itu, ada? 1729. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Di 5.000 sekian itu, Yang Mulia. Itu ada Irwan Tutu di dalamnya. Sekarang (...) 1730. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Ada apa? 1731. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Irwan Tutu, Yang Mulia. Yang sekarang sudah divonis di Kabupaten Takalar. 1732. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Divonis apa itu? 1733. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Penjara. 1734. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Karena? 1735. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Memilih dua kali. 1736. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Oh, yang memilih dua kali?
208
1737. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. Irwan Tutu ada di data 5.000 tersebut, mendapatkan dua C-6, ini berdasarkan surat Gakkumdu. Itu ada Irwan Tutu yang NIK-nya bermasalah, sehingga dia bisa mendapatkan dua C-6. Jadi saya bisa simpulkan, seandainya diverifikasi itu data tersebut, saya jamin Irwan Tutu sekarang sudah ada dalam penjara, Yang Mulia. 1738. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Jadi, maksud saya, itu mau mengejar begini. 1739. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 1740. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Apakah “permintaan” yang Saudara maksudkan untuk masukkan 5.846 itu, Saudara turuti apa tidak untuk memasukkan 5.000 (...) 1741. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Tidak, Yang Mulia. 1742. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Tidak? 1743. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 1744. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Tapi muncul dalam DPT? 1745. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Muncul, Yang Mulia. 1746. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Terima kasih.
209
1747. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Yang Mulia. Bisa saya tambahkan sebenarnya, Yang Mulia. 1748. KETUA: ARIEF HIDAYAT Gimana ini? Oh (...) 1749. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Begini, Yang Mulia (...) 1750. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau enggak ditanya, enggak usah ditambahkan. 1751. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, ya. 1752. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1753. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Terima kasih, Yang Mulia. 1754. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terima kasih. Para Pihak Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait. Ini saya mau break sekitar 5 sampai 10 menit saja, Anda tidak perlu keluar dari ruang ini, akan segera kita mulai, ya. Karena sesuatu, ya. 1755. KUASA HUKUM PEMOHON: AGUS DWIWARSONO Mohon izin, Yang Mulia. Sebelum di-break, saya mau konfirmasi terkait dengan masalah tadi bantahan atas KPU Termohon. 1756. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, silakan.
210
1757. KUASA HUKUM PEMOHON: AGUS DWIWARSONO Ini ada surat ... surat masuk yang sudah kita jadikan bukti juga. 1758. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1759. KUASA HUKUM PEMOHON: AGUS DWIWARSONO Jadi menyambung apa yang diterangkan oleh Saudara Ryan. Jadi permintaan surat keterangan dari KPU itu Nomor 115 poin a itu di bukti P-10 kita. Kemudian (...) 1760. KETUA: ARIEF HIDAYAT Bukti P-10? 1761. KUASA HUKUM PEMOHON: AGUS DWIWARSONO P-10. 1762. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. 1763. KUASA HUKUM PEMOHON: AGUS DWIWARSONO Kemudian bukti P-11 itu mengenai surat masuk dan keluar Disdukcapil. Jadi di sana menerangkan di bukti P-11 ini bahwa surat dari Saudara Termohon itu diterima 2 Februari. 1764. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. 1765. KUASA HUKUM PEMOHON: AGUS DWIWARSONO Terus kemudian setelah jadi ... itu, Yang Mulia, keterangannya. 1766. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, nanti akan kita nilai. Ya, ini Para Pihak semuanya tidak usah keluar dulu, kita hanya break sekitar 5 sampai 10 menit saja, ya. Sidang diskors. 211
KETUK PALU 1X SIDANG DISKORS PUKUL 15.32 WIB SKORS DICABUT PUKUL 15.40 WIB 1767. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, kita mulai lagi. Skorsing dicabut. Sidang terbuka untuk umum. KETUK PALU 1X Kita lanjutkan dengan memeriksa saksi dari Pihak Terkait. 1768. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Mohon izin, Yang Mulia. 1769. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Pak Didik, bagaimana? 1770. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Mohon, Pihak Terkait, mengajukan saksi, ini nomornya kita ubah. 1771. KETUA: ARIEF HIDAYAT Urutannya? 1772. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Urutannya. 1773. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Siapa yang harus dianu? 1774. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Nomor 1, Abdul Jabbar Dg. Beta.
212
1775. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. 1776. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Kemudian yang nomor 2, Jaharuddin. 1777. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang nomor 2? 1778. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Jaharuddin. 1779. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jaharuddin. 1780. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Nomor 3, Amiruddin Larigau. 1781. KETUA: ARIEF HIDAYAT Amiruddin Larigau. 1782. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Nomor 4, Haji Maya Taufik. 1783. KETUA: ARIEF HIDAYAT Nomor 3, Maya Taufik. 1784. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Nomor 4, Majelis. 1785. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ha? Nomor 3, siapa? Nomor 4, ya, Maya Taufik, ya.
213
1786. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ya. 1787. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Nomor 5? 1788. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Nomor 5, Abdullah. 1789. KETUA: ARIEF HIDAYAT Abdullah. 1790. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Terima kasih, Yang Mulia. 1791. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, kita mulai sesuai urutan dari permintaan Pihak Terkait … Kuasa Pihak Terkait. Nomor 1, Abdul Jabbar, ya? Baik. Pak Abdul Jabbar, mana Pak Abdul Jabbar? 1792. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya. 1793. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Pada waktu Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Takalar, sebagai apa? 1794. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Saya pemilih biasa. 1795. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pemilih biasa. Baik, kalau pemilih biasa, menerangkan … Anda mencoblos di mana?
214
1796. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Saya mencoblos di TPS 3, Desa Bontokassi, Kecamatan Galesong Selatan. 1797. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, Galesong Selatan. Apa yang terjadi Pak Abdul Jabbar di sana? Waktu Anda mencoblos, mencoblos datang pukul berapa? 1798. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Pukul 07.00 WITA, saya mencoblos, Yang Mulia. 1799. KETUA: ARIEF HIDAYAT Mencoblos pukul 07.00 WITA, menggunakan apa? C-6? 1800. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA C-6. 1801. KETUA: ARIEF HIDAYAT Menggunakan C-6. Baik, Anda terdaftar di DPT di situ? 1802. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Baik, Yang Mulia. 1803. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, terdaftar? 1804. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya, ya, Yang Mulia. 1805. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Kalau begitu, apa yang akan Anda sampaikan?
215
1806. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Baik, Yang Mulia, terima kasih. Saya ingin menjawab dari tuduhan yang disampaikan oleh Ifrad tadi. 1807. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1808. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Bahwa dia masuk mencoblos menggunakan C-6 milik orang lain. 1809. KETUA: ARIEF HIDAYAT He em. 1810. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Karena perintah saya. 1811. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. 1812. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Saya menjawab bahwa (...) 1813. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda kenal sama Ifrad? 1814. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Kenal. 1815. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kenal. Domisilinya sama di situ? 1816. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya, saya bertetangga, Yang Mulia.
216
1817. KETUA: ARIEF HIDAYAT Bertetangga. Rumahnya dekat, ya? 1818. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya, Yang Mulia. 1819. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Ifrad ini memang masih di bawah umur? 1820. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya. Betul, Yang Mulia. 1821. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, terus bagaimana? 1822. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Dari keterangan yang disampaikan tadi, Yang Mulia, itu tidak benar dan itu bohong. Mengapa saya berani menyampaikan itu? Karena C-6 yang saya berikan ke dia adalah C-6 kakaknya sendiri yang bernama Nirwana, dan itu berjenis kelamin perempuan. 1823. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. 1824. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Kenapa sampai C-6 itu ada di tangan saya? Oleh karena ibunya sendiri Ifrad yang menitip ke saya pada pukul 07.00 pagi. 1825. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pada hari yang sama waktu mencoblos? 1826. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Pada hari yang sama. Pada hari yang sama, Yang Mulia. Dan dia berdalih bahwa tolong karena anak saya masih di Makassar saat ini, saya titip C-6 ini, kalau sebentar saya belum pulang karena dia mau berpergian 217
waktu itu, tolong diberikan kalau anak saya datang. Jadi, saya amankan di rumah saya, C-6 yang dititip ibunya Ifrad saat itu. 1827. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1828. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Kemudian, pukul 11.00 WITA siang, ibunya Ifrad, saya lihat datang sudah tiba dari berpergian. 1829. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1830. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Karena Ifrad ini tepat ada di depan rumah saya, kartu panggilan itu, saya berikan ke dia. 1831. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1832. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Saya katakan bahwa kartu panggilan ini segera dikembalikan ke ibunya. 1833. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu atas nama ibunya? 1834. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Itu ... karena ibunya yang menitip ke saya karena itu anaknya tidak datang yang bernama Nirwana. 1835. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Jadi, kakaknya Ifrad itu enggak datang? Yang perempuan itu enggak datang, ya?
218
1836. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya. 1837. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sampai pukul 11.00 WITA belum datang? 1838. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya, Yang Mulia. 1839. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi C-6 nya, kemudian dikembalikan ke ibunya? 1840. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ke Ifrad, saya berikan. Ke Ifrad, saya berikan, Yang Mulia. 1841. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Untuk dikembalikan ke ibunya? 1842. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya, Yang Mulia. 1843. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Terus? 1844. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Kemudian, si Ifrad tadi mengatakan bahwa saya adalah koordinator pemenangan, itu juga tidak benar. Saya bukan koordinator pemenangan Paslon Nomor 2. Saya adalah ketua DPC PKS Kecamatan Galesong Selatan. Kemudian, dari keterangan dia sampaikan tadi bahwa suket ... apa namanya ... C-6 itu, saya berikan di area TPS, itu bohong besar itu. Karena jarak antara rumah saya dengan TPS itu kurang lebih 50 meter dan mereka berada di depan rumah saya pada saat saya memberikan itu suket, itu C-6. Demikian, Yang Mulia.
219
1845. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Jadi, begitu ya, Ifrad itu. Bagaimana ini, Ifrad? 1846. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMAD IFRAD Ya, Yang Mulia? 1847. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus Anda tidak diberikan ke kakaknya, tapi Anda sendiri yang nyoblos? 1848. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMAD IFRAD Tidak, Yang Mulia, dia yang antar saya masuk di TPS, Yang Mulia. 1849. KETUA: ARIEF HIDAYAT Siapa yang antar? 1850. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMAD IFRAD Jabbar Dg. Beta, Yang Mulia. 1851. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, Pak Abdul Jabbar antar ke TPS? 1852. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 1853. KETUA: ARIEF HIDAYAT Betul, Pak Abdul Jabbar? 1854. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Tidak benar itu, Yang Mulia. 1855. KETUA: ARIEF HIDAYAT Wah, ini dua-duanya masuk neraka semua ini kalau begini ini modelnya. Kecil-kecil masuk neraka ini filmnya kalau yang bohong Ifrad 220
ini, tapi kalau yang Pak Abdul Jabbar masa PKS masuk neraka. Ya, ini keterangannya sangat berbeda, ya. Tapi Pak anu … Mas Ifrad akhirnya juga nyoblos? 1856. SAKSI DARI PEMOHON: MUHAMAD IFRAD Ya, Yang Mulia. 1857. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Ini keterangannya nanti kita yang menilai. Ini dunia semakin tua ini. Ada orang tua yang bohong apa anak kecil yang bohong ini. Aduh berat. Ya, cukup, ya, Pak Abdul Jabbar? 1858. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Cukup, Yang Mulia. 1859. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Jadi, Anda pada keterangannya, keterangannya, ya?
masih
tetap pada
1860. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya, Yang Mulia. 1861. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak memaksa Ifrad mencoblos dengan menggunakan C-6 kakaknya, ya? 1862. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya, Yang Mulia, betul, Yang Mulia. 1863. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi kemudian Ifrad ternyata nyoblos, ya. Anda tahu kalau Ifrad akhirnya nyoblos, Ifrad nyoblos? 1864. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Saya tidak tahu, Yang Mulia.
221
1865. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak tahu. Oke. Baik. Untuk yang kedua sekarang, Pak Jaharuddin. 1866. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ya, Yang Mulia. 1867. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Jaharuddin saksi mandat di TPS 1 Maradekkaya? 1868. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Maradekkaya. 1869. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Apa yang akan Anda sampaikan? 1870. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Saya ingin menyampaikan bahwasanya kotak suara dibawa ke luar ke TPS pada pukul 11.30 berdasarkan atas persetujuan semua pihak, baik dari saksi Paslon Nomor 1 maupun pihak panwas (…) 1871. KETUA: ARIEF HIDAYAT Dibawa ke luar untuk apa sih itu? 1872. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Untuk diantarkan kepada pemilih yang sakit dengan alasan untuk demokrasi, Yang Mulia. 1873. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Jadi, ada pemilih yang sakit, DPT-nya ada di situ, siapa namanya yang sakit? 1874. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Betul, Yang Mulia. Yang sakit namanya yang pertama, yaitu Sumriani, Yang Mulia. Kedua, ada 6 orang yang diantarkan. 222
1875. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, jadi ada 6 orang yang sakit, ya? 1876. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ya, yang pertama itu atas nama Sumriani, yang kedua H. Sanging, H. Taring Dg. Lobo, Dg. yang terakhir Dg. Bonto, Yang Mulia. 1877. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Ini namanya susah-susah, saya enggak bisa mencatat ini, nama Italia. Yang bisa mencatat Yang Mulia Prof. Aswanto ini. Baik. Karena ada 6 orang ini yang sakit, maka kemudian atas persetujuan bersama, ketua KPPS diikuti oleh saksi-saksi mandat, terus ada panwas lapangannya. 1878. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ada Pam TPS dan juga kepolisian. 1879. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, kepolisian ikut ke tempat-tempat 6 orang ini? 1880. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Betul, Yang Mulia. 1881. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini pada pukul berapa? 1882. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Pada pukul 11.30 siang, Yang Mulia. 1883. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berarti 11.30. Yang melakukan pencoblosan di situ memang sudah habis waktu itu?
223
1884. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Pada saat itu untuk yang C-6 sudah habis, Yang Mulia, tapi ada sisa C-6 ini 6 orang (…) 1885. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang belum mencoblos karena sakit? 1886. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ya, yang sakit. 1887. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Terus waktu pencoblosan ikut menyaksikan ke sana? Yang sakit nyoblos sendiri atau dicobloskan? 1888. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Yang sakit mencoblos sendiri, Yang Mulia. 1889. KETUA: ARIEF HIDAYAT Mencoblos sendiri. Baik. Ada lagi yang akan disampaikan? 1890. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Itu saja, Yang Mulia. 1891. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu saja, ya. Tapi intinya mencoblos kotaknya dibawa ke sana karena sakit? Dan saksi ikut semua? 1892. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ikut semua. 1893. KETUA: ARIEF HIDAYAT Panwasnya lapangan ikut, kepolisian juga ikut mengawal?
224
1894. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ikut. 1895. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Yang ketiga, Pak Amiruddin Laringgaon. 1896. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Ya, Yang Mulia. 1897. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Amiruddin saksi apa ini? 1898. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Saya pemilih biasa. 1899. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pemilih biasa. Pemilih biasa di mana? TPS mana? 1900. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Saya memilih di TPS 1 Pattinoang, Yang Mulia. 1901. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pattinoang. Kecamatan Galesong? 1902. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Galesong. 1903. KETUA: ARIEF HIDAYAT Galesong. Galesong mana ini? Galesong, ya? 1904. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Galesong saja.
225
1905. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Apa yang akan Anda sampaikan? 1906. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Jadi, saya sampaikan bahwa saya adalah orang yang ada di materi gugatan Paslon Nomor Urut 1 yang dituduh mencoblos dua kali, Yang Mulia. 1907. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda mencoblos hanya di sini, ya, di TPS 1 ini? 1908. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Ya, betul. 1909. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak mencoblos ke mana-mana? 1910. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Tidak mencoblos di mana-mana. 1911. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda menggunakan apa? 1912. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Jadi, saya mencoblos di Pattinoang itu menggunakan surat keterangan, Yang Mulia karena kondisi tertentu. 1913. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, pakai suket? 1914. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Suket.
226
1915. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kenapa Anda enggak pakai C-6? 1916. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU C-6 yang ada di Galesong Baru, itu di luar pengetahuan saya, Yang Mulia. 1917. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Anda juga berarti kalau begitu Anda juga sebetulnya terdaftar di DPT Galesong Baru, ya? C-6 nya di mana, Anda? 1918. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU C-6 itu ada di Galesong Baru. 1919. KETUA: ARIEF HIDAYAT Galesong Baru? 1920. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul. 1921. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, baik. Tapi Anda hanya menggunakan satu kali, menggunakan suket di TPS 1 Kalukuang? 1922. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, Yang Mulia. 1923. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. 1924. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Saya di TPS 1 Kalukuang.
227
1925. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kenapa kok pakai suket, Anda? 1926. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Jadi karena kondisi tertentu, sejak pindah dari domisili lama, Yang Mulia, saya mendapatkan KK dan KTP setelah menikah dan istri saya juga mendapatkan C-6, Yang Mulia. 1927. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. 1928. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Karena itu untuk efisiensi waktu, waktu itu ... hari itu, saya mengajak ... mengantar istri ke TPS 1 Kalukuang, sekaligus juga saya mencoblos di tempat itu. 1929. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Jadi, waktu itu Anda nyoblos di ... menunjukkan suketnya, ya? 1930. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, betul, Yang Mulia. 1931. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus, kemudian juga dicek semuanya? Bawaslu ... itu ada NIKnya macam-macam, baru diperbolehkan? 1932. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, betul. 1933. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Terus, Anda juga menyelupkan jarinya ke tinta segala? 1934. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Ya, Yang Mulia. 228
1935. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus, jadi yang dicelupkan dua berarti Anda? 1936. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Satu saja. 1937. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, satu saja. Saya kira celup dua tadi. Baik, jadi hanya satu kali di situ, ya? 1938. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, Yang Mulia. 1939. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. 1940. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Satu kali saja. 1941. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ada lagi yang akan disampaikan? 1942. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Cukup, Yang Mulia. 1943. KETUA: ARIEF HIDAYAT Cukup. Sekarang berikutnya, Pak Maya Taufik. 1944. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya, Yang Mulia. 1945. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Maya ini juga pemilih biasa?
229
1946. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Saya bukan pemilih, Pak. Saya penduduk Kabupaten Goa. Kebetulan hanya bertugas di Kabupaten Takalar. 1947. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, bertugas sebagai apa? 1948. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Saya ASN, Pak. PNS di (...) 1949. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, PNS? 1950. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Kabupaten Takalar yang pernah bertugas di kependudukan dan pencatatan sipil selama sepuluh tahun. 1951. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, lah sekarang kok jadi Saksi di sini ngapain? 1952. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Saya diminta oleh Ketua Tim Pemenangan SK-HD (...) 1953. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda ANS ... ASN/PNS? 1954. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya. 1955. KETUA: ARIEF HIDAYAT Bawa ... Anda ke sini bawa surat tugas (...) 1956. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ada (...) 230
1957. KETUA: ARIEF HIDAYAT Atau surat izin? 1958. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Surat ... ada surat izin, Yang Mulia. 1959. KETUA: ARIEF HIDAYAT Surat izinnya? Ya, kalau gitu, Anda sebelahan sama itu, Ryan itu! 1960. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya. 1961. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, orang yang terpinggirkan itu di sana. Agak minggir karena jangan sebelahan sama itu. Nah, gitu. Orang pinggiran di pinggir. Ya karena harus netral. Ada surat anu, ya ... izinnya untuk menjadi Saksi di sini? 1962. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ada, Yang Mulia. 1963. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, tolong diambil, Petugas! Enggak ada Petugas? Kalau enggak ada, nanti saya yang ngambil sendiri ke sana nanti. Sekarang Anda kerja di mana? 1964. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Saya sekarang di Kecamatan Galesong, Yang Mulia. 1965. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, jadi anu? 1966. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Kepala Seksi Trantib.
231
1967. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh. 1968. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya. 1969. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Eselon IV itu, ya? 1970. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya, Yang Mulia. 1971. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. 1972. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Yang Mulia, izin, Yang Mulia. 1973. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1974. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Jika diizinkan. 1975. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sebentar, sebentar. Ya, apa, Pak Sirra? 1976. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Terkait surat izin dari Saudara Maya Taufik ini, Yang Mulia. 1977. KETUA: ARIEF HIDAYAT He eh.
232
1978. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Itu surat izin dari instansi mana, Yang Mulia, untuk bisa kami (...) 1979. KETUA: ARIEF HIDAYAT Atas nama Camat Galesong, Sekretaris Kecamatan Pak Heri, S.Sos., Pemerintah Kabupaten Takalar, Kantor Kecamatan Galesong. Ya, H. Maya Taufik, S.STP. melaksanakan tugas sebagai Saksi Ahli Bidang Data Kependudukan. Ini ada (...) 1980. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Yang Mulia? 1981. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya? 1982. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Mohon maaf, saya berbicara di sini. 1983. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lho, apa? Kamu kok ngomong apa? 1984. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ada yang mau saya sampaikan, Yang Mulia. 1985. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak boleh! Kalau enggak ditanya, enggak bisa ngomong kamu! 1986. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Minta maaf, Yang Mulia. 1987. KETUA: ARIEF HIDAYAT Eh, tahu, enggak? Orang pinggiran kok mau ngomong lagi, enggak ditanya itu.
233
1988. SAKSI DARI PEMOHON: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ada yang perlu saya sampaikan. 1989. KETUA: ARIEF HIDAYAT Enggak, enggak usah, enggak usah. Enggak boleh! Kalau enggak ditanya, enggak perlu ngomong, ya. Aneh-aneh saja kamu itu. 1990. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Izin, Yang Mulia. 1991. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 1992. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Sesuai dengan surat izin yang barusan Yang Mulia bacakan di hadapan persidangan ini. Bahwa Saudara Saksi ini diberikan izin terkait dengan perkara sebagai saksi ahli kalau menurut di situ, Yang Mulia. Dan karena sekarang kedudukan Saudara Saksi ini adalah Saksi Fakta, apalagi Saksi ini tidak bertugas terkait dengan perkara yang kami ... kita sidangkan pada hari ini, maka kami menyatakan keberatan untuk dicatat. 1993. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, keberatan dicatat. Nanti keterangannya akan kita nilai, bernilai sebagai keterangan relevan atau tidak, ya. Keberatan Kuasa Pemohon dicatat. Silakan, Pak Maya Taufik. Apa yang akan Anda sampaikan? 1994. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya, Yang Mulia. Mohon maaf sebelumnya, memang saya bertugas di Kecamatan Galesong sejak April 2016, namun sebelumnya selama tahun 2007 menjabat sebagai administrator database sampai dengan 2016. Dan kebetulan yang menggantikan saya adalah Saudara Ririn Saputra atau sering dipanggil dengan Ryan. Saya disurati oleh Tim Pemenangan SK-HD beberapa hari yang lalu diminta untuk selaku saksi ahli waktu itu dan saya dikirimi apa ... diberikan file materi gugatan terkait dengan Pemohon dan di dalam materi gugatan ini yang berkaitan dengan keahlian yang saya miliki, yang karena (...) 234
1995. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, sekarang posisi Anda bukan saksi ahli. Sekarang, posisi Anda saksi biasa. 1996. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya, betul. 1997. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda yang akan menceritakan itu harus apa yang Anda ketahui, Anda saksikan, tidak berpendapat, ya, lain ya posisinya. Beda dengan yang tadi Pak Putu Artha dan Pak Adnan tadi, beda ya. Harus Anda tahu. Gimana? Apa yang akan Anda sampaikan, bukan pendapat Anda? 1998. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya. Yang pertama dari materi gugatan itu, Yang Mulia. Satu, ada katakan NIK palsu. Sepanjang ... menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan bahwa yang berhak mengeluarkan nomor induk kependudukan adalah instansi pelaksana, dalam hal ini adalah dinas kependudukan dan pencatatan sipil. Jadi, sepanjang dinas kependudukan dan catatan sipil yang mengeluarkan nomor induk kependudukan, sepengetahuan saya, itu adalah NIK yang sah. Dan yang kedua, NIK ganda. Menurut ... mohon maaf, Yang Mulia. Dalam sistem informasi administrasi kependudukan atau sering disebut dengan SIAK saat ini, aplikasi SIAK, itu tidak ... ada yang disebut dengan trigger dan scan monitor. Trigger inilah yang akan meng-create NIK itu dan scan monitor ini yang memonitor adanya NIK yang sama. Kalau ada yang sama, pasti terloncati. Seperti itu dalam scan monitor. Nah, dalam aplikasi SIAK tidak mungkin ada istilah NIK ganda, Yang Mulia, menurut apa ... Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Yang selanjutnya, Yang Mulia, ada NIK palsu. Setelah saya melihat bahwa dari materi gugatan, ada memang NIK yang konfigurasinya tidak sama dengan yang dibuat oleh aplikasi SIAK, ya, semua NIK yang ber-ending 101 dan seterusnya, 2001 dan seterusnya, 3001 dan seterusnya, sampai 9001 dan seterusnya, itu adalah NIK pilpres. Waktu itu, saya selaku ADB di tahun 2013, 2014 pilpres-nya, tetapi data DPT harus selesai setahun sebelum pelaksanaan pilpres. Nah, dalam penetapan DPT pilpres yang lalu, banyak data yang bermasalah, termasuk Takalar salah satunya. Jadi, kami seluruh ADB di seluruh Indonesia diminta datang ke Jakarta untuk apa ... dilakukan 235
bimtek kepada kami terkait dengan aplikasi yang disebut dengan Generate DPT, ya. Dari Generate DPT inilah keluar yang NIK-NIK yang seperti ini dalam materi gugatan dan saya lihat banyak di materi gugatan, Yang Mulia, yang NIK-NIK seperti ini, yang ber-ending ... maksudnya ber-ending itu 5, 4 angka terakhir dari konfigurasi NIK yang saya maksudkan itu, 5001. Contoh, 6001 dan seterusnya. Nah, yang seperti itu. Itu yang saya lihat persis, tahu persis itu adalah NIK pilpres. Memang tidak bisa dimasukkan dalam database pelayanan karena konfigurasi dalam database pelayanan, aplikasi SIAK ini akan tidak sinkron dengan materi aplikasi. Seperti itu, Yang Mulia. Ya, pada saat itu, mungkin adinda saya, Ririn, mungkin belum mengetahui yang seperti itu. Waktu melakukan selaku pokja di KPU. 1999. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Cukup, ya? 2000. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya. 2001. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sekarang, yang terakhir, Pak Abdullah. 2002. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Ya, Yang Mulia. 2003. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Abdullah, saksi mandat di mana ini? 2004. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Saya saksi mandat di rekapitulasi KPUD Kabupaten Takalar. 2005. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh. 2006. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH SK-HD Nomor 2 (...)
236
2007. KETUA: ARIEF HIDAYAT Di anu, ya … tingkat kabupaten, ya? 2008. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Tingkat kabupaten dan sekaligus koordinator saksi se-Takalar. 2009. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Apa yang akan Anda sampaikan? 2010. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Ada beberapa hal. Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb. 2011. KETUA: ARIEF HIDAYAT Walaikumsalam wr. wb. 2012. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan. Pertama, mengenai masalah penetapan DPT. Berdasarkan informasi dari LO kami Zainuddin bahwa penetapan DPT yang dilaksanakan pada … pada tanggal 6 Desember 2016 pukul 12.00 WITA yang bertempat di KPUD Takalar yang pada saat itu hadir LO dari Paslon Nomor 1 dan LO Paslon Nomor 2, hadir dari Panwas Kabupaten Takalar, hadir dari dukcapil. Sama sekali tidak masalah dengan DPT, tidak ada keberatan dari saksi, baik dari Saksi Nomor 1 dan Nomor … eh, LO Nomor 1 dan LO Nomor 2 maupun ada catatan-catatan atau rekomendasi dari panwas kabupaten sama sekali tidak ada sehingga pada malam itu, pada pukul 12.00 WITA atau 00.00 WITA, di kantor KPUD ditetapkanlah DPT sebagai berikut. Jumlah DPT itu 205.418 yang terdiri dari laki-laki=97.177, perempuan=108.241. 2013. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, DPT-nya 205.000, berapa? 2014. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH 205.418.
237
2015. KETUA: ARIEF HIDAYAT 205.418. Ini DPT final, ya? 2016. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH DPT final pada malam itu. 2017. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2018. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Dan juga … sebetulnya kami diundang selaku tim. Saya pada malam itu mewakili tim, tapi tidak sempat mengikuti penetapannya karena pada malam itu saya juga sebagai koordinator saksi harus keliling, me-backup, melatih. Kemudian saya tinggalkan pukul 11.00 WITA. Sebelum penetapan itu saya titip pesan saya kepada LO untuk dicatat hal-hal yang penting. 2019. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2020. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Demikian. 2021. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang lain? 2022. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Yang kedua (…) 2023. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saudara menghadiri rapat pleno rekapitulasi? 2024. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Saya hadir.
238
2025. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pada proses rekapitulasi di tingkat kabupaten? 2026. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Ya. 2027. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berapa kecamatan toh di Kabupaten Takalar itu? 2028. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Ya, 9 kecamatan, Yang Mulia. 2029. KETUA: ARIEF HIDAYAT 9 kecamatan. Yang direkap dari mulai dari kecamatan apa dulu itu? 2030. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Dari, kemudian Mangara Bombang (…) 2031. KETUA: ARIEF HIDAYAT Berturut-turut 9 kecamatan direkap, ya? 2032. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Berturut-turut. Terakhir Kecamatan Galesong. 2033. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kecamatan Galesong yang terakhir. Ada masalah pada waktu rekap? 2034. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Persoalan yang … perolehan suara sama sekali tidak ada. 2035. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak ada. 239
2036. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Hasil suara dari TPS sampai kemudian di tingkat rekapitulasi kecamatan yang kami dapat dari saksi kami, sampai kabupaten, hasil perolehan suara Paslon Nomor 1 dan Nomor 2 sama sekali tidak ada perubahan. Konsisten dari awal sampai ditetapkan. 2037. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi pada akhirnya semua saksi tanda tangan di situ, enggak? 2038. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Ceritanya begini. Pada waktu setelah dimulai rekapitulasi, paslon … Saksi Paslon Nomor 1 sempat mengajukan protes ke KPU dan itu dijawab oleh KPU, oleh panwas. Kemudian setelah itu karena tidak merasa puas dengan jawaban itu kemudian dia menulis keberatan di DB2, setelah itu dia walkout, dia tinggalkan. 2039. KETUA: ARIEF HIDAYAT Apa yang ditulis di DB-2, tahu enggak anda? 2040. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Yang ditulis itu yang pertama adalah satu, terdapat sejumlah 548 … eh, 5.486 wajib pilih dalam DPT yang siluman menurut bahasanya dan tidak ber-database kependudukan. 2041. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, itu, ya? 2042. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Ya. Yang kedua. Sekitar … sekaitan dengan poin 1 tersebut di atas, dimana Surat KPU Kabupaten Takalar Nomor 1 dan seterusnya tertanggal 3 Desember, dinas kependudukan dan catatan sipil baru menerang … menerima pada tanggal 2 Februari 2017. 2043. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke.
240
2044. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Kemudian yang ketiga, terdapat pemilih yang memilih lebih dari 2 kali. Yakni TPS 5 Tamasaju, TPS 3 Tamasaju oleh Irwan Dg. Tutu, TPS 5 Galesong, dan TPS … eh, 1 Desa Kalukuang. Dan melanggar Pasal 112 Nomor Undang-Undang Nomor 1 atas nama Urdari Kao. 2045. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2046. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Yang keempat, memilih bukan di tempat alamat TPS. Ini ada 9 poin. 2047. KETUA: ARIEF HIDAYAT 9 poin? 2048. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH 9 poin yang ditulis. Tapi sesungguhnya 9 poin itu (…) 2049. KETUA: ARIEF HIDAYAT Termasuk anak di bawah umur yang memilih itu, ya? 2050. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Termasuk anak ya di bawah umur dan semua … pada hari itu sudah dijelaskan oleh KPU. Sudah diberikan jawaban oleh panwas sehingga dirasa tidak ada masalah untuk melanjutkan rekapitulasi untuk menunda rekapitulasi tingkat kabupaten. 2051. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, terima kasih, Pak Abdullah. Sekarang kita perdalam. Saya persilakan ada Hakim (…) 2052. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Masih ada.
241
2053. KETUA: ARIEF HIDAYAT Apa? 2054. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Yang … jadi di gugatan Pemohon itu ada DPTb=4.785 yang dikatakan bahwa DPTb tersebut adalah penambahan pemilih melalui DPTb oleh Termohon mengakibatkan penambahan suara Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Takalar Nomor Urut 2 dengan melakukan, yaitu tadi, seenggaknya penambahan. 2055. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2056. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Perlu saya sampaikan, dari laporan saksi kami di bawah bahwa DPTb itu adalah yang menggunakan e-KTP dan suket. 2057. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2058. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Itu klir, tidak ada masalah, tidak ada satu pun catatan di TPS yang mempermasalahkan tentang DPTb ini. 2059. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2060. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Ada kekeliruan setelah kita rekap di tingkat kabupaten, sesungguhnya DPTb itu berdasarkan hasil rekap sebanyak 4.796, ini berdasarkan DB1-KWK. Jadi, sama sekali ini dalil kami mengambap bahwa … menganggap bahwa itu tidak benar. Yang ketiga, perlu kami sampaikan bahwa terkait dengan surat keterangan. Info dari LO kami yang juga LO ke panwas bahwa telah diadakan pertemuan, diundang LO masing-masing paslon oleh Panwas Kabupaten Takalar, dihadiri … apa … KPU ... pihak KPU, dan dihadiri juga Dukcapil. Bahwa sudah ada kesepakatan berdasarkan menurut 242
Berita Acara yang ada di situ. Bahwa berdasarkan Pasal 57 ayat ... Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 57 ayat (2) disepakati bahwa suket itu yang hanya ber-barcode. Tidak boleh ada suket-suket lain untuk mencegah ada suket-suket siluman atau suket yang palsu yang … yang ada. Sehingga pada saat itu, kita … saya selaku orang yang kemudian koordinator saksi melalui LO itu menyampaikan saya, saya sampaikan interupsikan kepada seluruh saksi kami di 351 TPS. Bahwa ketika ada orang yang membawa suket, itu harus diperiksa. Apakah itu suketnya sah atau tidak, atau ber-barcode atau tidak. Dan itu juga ditindaklanjuti edaran dari KPU. Saya tidak tahu persis edarannya. Yang jelas, hasil kesepakatan itu kita sudah sampaikan. Dan kami menganggap … menganggap klir ini DPTb, tidak ada masalah. 2061. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Ya, cukup, ya? Silakan, Prof. Aswanto, tadi. 2062. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Terima kasih, Yang Mulia. Saya ke Pak Abdul Jabbar, ya. Pak Abdul Jabbar tadi ini (…) 2063. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya. 2064. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Sudah dengar langsung keterangannya si Ifrad, ya. 2065. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya. 2066. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Saya cuma mau klarifikasi saja. Tadi Bapak menjelaskan sebagai … bukan sebagai koordinator pemenangan, ya, pasangan calon nomor berapa tadi? 2067. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Nomor … Nomor 2.
243
2068. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Ya. Jadi, Anda menegaskan bahwa Anda bukan koordinator pemenangan? 2069. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya. 2070. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Anda tadi menjelaskan juga sebagai Ketua DPC PKS, ya? 2071. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya, betul. 2072. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Partai Saudara kemarin mendukung yang mana? 2073. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDUL JABBAR DG BETA Ya, mendukung Paslon Nomor 2. 2074. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Oh, ya, cukup. Saya kemudian ke Pak Amiruddin Daeng ... Daeng Raliga ... apa (...) 2075. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Raligau, Yang Mulia. 2076. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Raligau, ya? 2077. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul.
244
2078. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Ya. Tadi Saudara menjelaskan, Anda memilih di Kalukuang, ya? 2079. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, Yang Mulia. TPS 1 Kalukuang. 2080. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Di Kalukuang ... TPS 1 Kalukuang, itu menggunakan suket? 2081. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, Yang Mulia. 2082. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Ya. Padahal, sebenarnya Saudara punya C-6 di Galesong Baru? 2083. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, ada C-6 yang saya ketahui setelah dilaporkan bahwa saya mencoblos dua kali. 2084. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Oke. Yang C-6 Galesong Baru itu diantar ke mana? 2085. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Di rumah orang tua, Yang Mulia. Domisili lama dulu. 2086. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Oh, jadi Anda ini tadinya di Galesong Baru (...) 2087. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul. Jadi (...) 2088. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Rumah orang tua?
245
2089. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Sejak lahir sampai menikah, saya berdomisili di rumah orang tua, Yang Mulia. 2090. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Di Galesong Baru itu, ya? 2091. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul. Setelah menikah, baru pindah ke Kalukuang. 2092. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Oh, jadi di Kalukuang itu rumah istri? 2093. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Rumah bersama istri, Yang Mulia. 2094. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Ya, rumah Anda bersama istri, gitu, ya? 2095. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, Yang Mulia. 2096. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Artinya, Anda memang sudah pindah alamat? 2097. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, Yang Mulia. Saya punya KK dan KTP … apa … surat keterangan KTP. 2098. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Jadi, Anda punya kartu keluarga di Kalukuang? 2099. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul, Yang Mulia. 246
2100. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Yang di Galesong Baru itu kartu keluarga orang tua? 2101. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul. 2102. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Setelah di Kalukuang, Anda punya kartu keluarga sendiri? 2103. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Ya, betul, Yang Mulia. 2104. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Oke. Sehingga Anda karena belum masuk di … apa namanya … karena … ya, KTP-nya Anda KTP alamat mana? 2105. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU KTP saya alamatnya di Kalukuang, Yang Mulia (…) 2106. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO KTP Anda (…) 2107. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Suketnya (surat keterangannya). 2108. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Anda (...) 2109. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Beralamat di Kalukuang, domisili sekarang, Yang Mulia. 2110. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Oke. Berarti Anda belum punya KTP elektronik untuk alamat Kalukuang? 247
2111. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Baru perekaman dan saya dapatkan surat keterangan pengganti KTP elektronik. 2112. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Kalau di Galesong Baru ... Galesong Baru, itu ada KTP? 2113. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Waktu pengurusan, itu kan disetor semua yang asli, Yang Mulia. 2114. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Ya. 2115. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Baru diganti dengan yang (…) 2116. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Ya. Jadi, di Kalukuang tadinya … apa … sori, di Galesong Baru itu sebelumnya Anda punya KTP? 2117. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Ada, Yang Mulia. 2118. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Sudah KTP elektronik? 2119. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Belum. 2120. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Oh, belum. Masih KTP lama, gitu, ya? 2121. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Ya, betul, Yang Mulia. 248
2122. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Oke. Lalu Saudara mengurus pindah, kemudian? 2123. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Saya mengurus pindah (...) 2124. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO He em. 2125. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Kemudian, di domisili yang baru ini, istri mendapatkan C-6 panggilan di Kalukuang untuk mencoblos. Dan melihat kondisi itu, saya berinisiatif untuk menggunakan surat keterangan elektronik ini karena sama-sama pergi mencoblos di TPS 1 Kalukuang, Yang Mulia. 2126. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Ya. Saudara tidak pernah tanya, misalnya ke penyelenggara, “Apakah saya bisa menggunakan C-6 yang ada di Galesong Baru itu dengan menggunakan form DPPh?” 2127. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Saya tidak tahu kalau ada C-6 di Galesong Baru, Yang Mulia. 2128. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Oh, sebelumnya Anda tidak tahu memang, ya? Sori. 2129. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Tidak tahu, Yang Mulia. 2130. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Ya, setelah kasus ini baru tahu? (...) 2131. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Nah, setelah kasus ini, baru kemudian dilaporkan bahwa saya punya C-6 di Galesong Baru (...) 249
2132. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Berapa? Berapa jaraknya itu? 2133. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Dan saya sudah klarifikasi juga ke panwas ini semua, Yang Mulia. 2134. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Berapa jaraknya antara Galesong … rumah Anda di Galesong Baru, dengan rumah Anda yang di Kalukuang itu? 2135. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Jaraknya kera … sekitar setengah kilo, Yang Mulia. 2136. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Setengah kilo? Tapi, Anda tidak tahu kalau ada C-6 di rumah itu? 2137. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Sejak … begini ceritanya, Yang Mulia. Di domisili lama itu (...) 2138. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Sebentar, sebentar, saya tanya dahulu. Yang tinggal sekarang di domisili lama, siapa? 2139. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Ada orang tua, Yang Mulia. Yang sudah menikah karena ibu kandung apa … meninggal dan dia jarang ke rumah yang lama, Yang Mulia. 2140. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Jadi, siapa yang tinggal di rumah lama sekarang? 2141. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Ada … apa (...)
250
2142. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Saudara? 2143. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Apa … ada Saudara. 2144. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO He em. 2145. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Dengan … apa … ba … orang tua juga cuma karena istri yang baru ini, dia … apa … jarang ke rumah yang sekarang, Yang Mulia. Yang … yang … apa … yang di Galesong Baru. 2146. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Tapi, rumah lama Saudara, kan tidak kosong? Tetap ada orang di situ dan jaraknya cuma kurang-lebih (...) 2147. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Setengah kilo (...) 2148. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Setengah kilo, gitu. Tapi, Anda tidak diberi tahu bahwa ada C-6 Anda di sini, gitu? 2149. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul. 2150. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Gitu, ya? 2151. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: AMIRUDDIN DG RALIGAU Betul.
251
2152. HAKIM ANGGOTA: ASWANTO Cukup. Terima kasih, Yang Mulia. 2153. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Yang Mulia Pak Wahid, silakan. 2154. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ini Saudara Jauharudin … Jaharudin, ya. Diminta pertama, ketegasan, ini Saudara adalah Saksi Mandat Pihak Terkait pada TPS 1 Maradekaya? 2155. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Betul. 2156. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Betul. Tadi, Saudara waktu ditanya oleh Pak Ketua, terkait kotak suara yang keluar dari TPS, itu untuk apa? 2157. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Untuk diantarkan kepada pemilih yang sakit karena alasan sakit keras, Yang Mulia. 2158. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Dan itu ada panwas? 2159. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ada, Pak. 2160. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ada kepolisian? 2161. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ada.
252
2162. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ada saksi? 2163. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ada, Yang Mulia. 2164. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Dari pasangan calon? 2165. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ada. 2166. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ya. Kemudian, apa yang dilakukan? Dibuka kotak suara itu? 2167. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Oh. Tidak, Yang Mulia. 2168. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Tidak? 2169. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Kici … kita cuma mengantarkan kotak suara bersama surat suara, kemudian diberikan kepada pemilih yang sakit yang C-6 nya itu sudah disetor lebih dahuluan. Setelah mencoblos, pemilih yang sakit itu, maka kotak su … eh, surat suara dikasih masuk di kotak suara. 2170. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Berapa surat suara dimasukkan? 2171. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Maksudnya?
253
2172. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ya, yang di bawa ke tempat (...) 2173. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Ada enam pemilih yang sakit, Yang Mulia. 2174. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ya. 2175. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Jadi, ada enam surat suara yang diantarkan kepada pemilih yang sakit. Berarti ada enam juga pemilih yang sakit. 2176. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Jadi, tidak dibuka, ya? 2177. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Tidak dibuka, Yang Mulia. 2178. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Tidak, ya. Su … waktu itu hari tidak hujan? 2179. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Sempat hujan, tapi agak gerimis sedikit, cuma gerimis. 2180. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ya. Jadi, bukannya karena hujan, lalu yang sakit itu ti … tidak bisa datang, sehingga kotak suara itu dibawa ke tempat … apa … pemilih? Bukan begitu? 2181. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Bukan, Yang Mulia.
254
2182. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Itu ketegasan Saudara, ya? 2183. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Itu … pada saat itu, Yang Mulia, itu rumah terakhir yang didatangi. Jadi, sempat kita masuk di rumah yang terakhir, tiba-tiba hujan gerimis. 2184. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Oh. 2185. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Makanya setelah pencoblosan, kemudian surat suara dibawa, ma … kita kembali ke TPS. 2186. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Ya. Kemudian, kalau Desa Sombalabella, itu satu kecamatan? 2187. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Satu, Yang Mulia. 2188. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Jauh? 2189. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Jauh. 2190. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Kemudian, Desa Tamasaju, jauh, ya? 2191. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Oh, jauh.
255
2192. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Lain … lain kecamatan, ya? 2193. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: JAHARUDDIN Lain (...) 2194. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS Di Galesong Utara, ya, ya, baik. 2195. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, cukup. Sekarang, dari Pihak Terkait ada? Silakan. 2196. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Terima kasih, Yang Mulia. Kami hanya ingin menanyakan kepada Saudara Maya dan Saudara Abdullah kelak, yang lain saya kira sudah cukup klir. Saudara Maya, tadi Saudara menerangkan pernah dinas di Dukcapil selama 10 tahun sampai dengan tahun 2016, apakah juga Saudara waktu itu menyusun NIK terakhir yang dipakai untuk DPT pilpres? 2197. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Siap, ya, Pak. 2198. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara ikut menyusun itu? 2199. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Kebetulan saya yang menyusun, Pak. Karena saya ADB, pada saat itu yang dibim … diberikan bimbingan ten … teknis oleh Dirjen Dukcapil di … di Takalar … di Jakarta untuk kepentingan pilpres DPT Takalar, ya. 2200. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Saudara, kami dari Kuasa Hukum mendapatkan bukti, Yang Mulia, nanti akan kami ajukan sebagai bukti PT-206. Kami mencoba mengecek permohonan dari Pemohon yang menyatakan bahwa ada sejumlah daftar nama dengan NIK yang diduga palsu. Dan setelah kami dapat 256
informasi ini ternyata kami dalami yang bersangkutan ini memang penduduk dari Takalar. Kami berikan contoh di TPS 4 Desa … Kelurahan Tamalate, ini ada yang namanya Mawati, nomor NIK 7305065209750001. Kemudian ada di TPS 3 Desa Tamasaju dengan nama Kamaluddin Daeng Gasing, nomor NIK-nya 7305060107710227. Lalu ada di TPS 2, Desa Baramamase, dengan nama Erang, NIK-nya 7305050107750011. Kemudian ada nama Saharuddin, NIK 7305051507810005. Lalu ada nama Norma, NIK 73050571 ... maaf, 4107770439. Lalu ada nama Irnawati, NIK 7305057001750003. Dan ada sejumlah lain nama, kira-kira ada 300 yang kami temukan, ini bisa dibuktikan sebagai penduduk yang mempunyai hak pilih di Takalar. Yang ingin kami tanyakan kepada Saudara Saksi yang punya pengalaman 10 tahun di dukcapil. Bagaimana bisa hal itu dibuktikan dengan cara apa, NIK-NIK yang disampaikan di sini dengan nama jelas dan NIK yang jelas, kemudian bisa dicari tahu apakah itu betul penduduk Takalar mempunyai hak pilih atau tidak? Saudara, bisa punya pengalaman tentang itu bisa menceritakan kepada kami? 2201. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Bisa, Pak, ya. 2202. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Bagaimana, coba? 2203. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Jadi, untuk pengecekan biodata WNI itu ada dua cara, Pak. Ada yang melalui langsung server di dinas dukcapil dan saat ini Kementerian Dalam Negeri telah me-upgrade sedikit sesuai dengan perkembangan zaman, ada juga di dalam ... di dalam aplikasi SIAK konsolidasi namanya, ya, sudah ada yang disebut dengan SIAK Konsolidasi Online saat ini, Pak. Ada yang seperti itu, ada ... jadi, itu dua cara untuk pengecekannya. Jadi bisa langsung-langsung ke server atau bisa dengan melalui konsolidasi, Siak Konsolidasi namanya. Yang bisa online, bisa melalui Jarkomdat di ... ya, privat dukcapil. Seperti itu, Pak. 2204. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baik. Terima kasih. Lalu, Saudara karena sudah selama 10 tahun dinas di dukcapil, barangkali juga ada kedekatan Saudara dengan kepala dinas di sana. Apakah juga Saudara pernah mendengar atau mengetahui tentang terbitnya surat yang ditanda tangan oleh kepala dinas dukcapil di sana tanggal 21 Februari yang ditujukan kepada KPU? 257
2205. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Oh, ya, Pak, pernah. Saya pernah mendengar bahkan membaca itu surat karena waktu itu saya kebetulan jalan-jalan ke capil. Nah, dari kecamatan jalan-jalan ke capil, itu surat dibawa oleh ... ada staf di sana namanya Fadliyah dari pan ... surat dari panwas, penjelasan untuk ... ditujukan kepada kepala dinas dukcapil terkait dengan penjelasan adanya surat yang tanggal 21. Nah, kebetulan ada juga kepala bidang waktu itu ramai-ramai kami melihat itu surat dan ternyata ada surat tanggal 21 Februari terkait klarifikasi kalau enggak salah waktu itu. Ya, klarifikasi … apa namanya ... NIK, kalau enggak salah. Saya kira itu, Pak. 2206. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Apakah juga Saudara ada mendengar riwayat keluarnya surat 21 Februari tersebut? 2207. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Kalau riwayat keluarnya, saya kurang ini, Pak. Tetapi, kemarin ibu kepala dinas dukcapil menelepon saya. Nah, dalam percakapan itu bahwa kepala dinas capil itu dipanggil oleh pak bupati, saya kurang tahu di mana karena tidak dijelaskan juga dalam percakapan itu. Bahwa dimintai terkait masalah data yang 7.000, beliau tidak mengerti secara teknis, maka dipanggil ADB, Saudara Ryan, katanya pak ... ibu capil. Lalu, setelah itu, kadis capil meceritakan ke saya bahwa Ryan balik dari ruangan itu terus datang membawa surat, ibu kadis langsung disuruh tanda tangan. Begitu, Pak. Itu pernyataan dari kepala dinas capil, dua hari yang lalu melalui telepon seluler kepada saya. 2208. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Maksudnya, ibu kadis itu menceritakan bahwa surat itu bukan yang buat ibu kadis atau stafnya? 2209. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Saya tidak diceritakan, ibu kadis tidak menceritakan kepada saya, siapa yang buat, Pak. Cuma langsung ada, katanya itu. 2210. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Yang sudah siap, kemudian ditanda tangan, begitu?
258
2211. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya. 2212. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Diceritakan juga siapa yang minta menandatangani surat itu? 2213. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Maksudnya, Pak? 2214. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Di dalam ... di dalam telepon tersebut apakah ibu kepala dinas itu juga menceritakan kepada Saudara, siapa yang meminta ditandatanganinya surat itu? 2215. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Yang meminta waktu itu, katanya menurut ibu kadis, ya, itu pak bupati yang minta. 2216. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baik. 2217. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Ya. 2218. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Bupati yang incumbent sekarang maksudnya? 2219. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Yang incumbent, sekarang. 2220. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baik. Kepada Pak Abdullah, saksi di kabupaten.
259
2221. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Ya, Pak. 2222. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Pak Abdullah, apakah juga mengetahui keberatan yang diajukan oleh saksi paslon, ya, kabupaten? Termasuk juga masalah-masalah yang yang katanya bukan orang Takalar atau penduduk kemudian memilih pada saat pilkada di Takalar?
adanya keberatanpada saat rekap di ada, pemilih-pemilih di luar Takalar yang
2223. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Ya. Selama proses yang ada selaku koordinator saksi karena kita keliling di seluruh desa, mengecek, memberikan suport ke teman-teman untuk tetap berjuang bersama-sama. Sama sekali kita tidak pernah menerima laporan dari tim-tim, dari calon-calon saksi yang belum ... pada saat itu belum kita mandat, bahwa ada pemilih-pemilih siluman. Yang jelas, ada bebe ... beberapa teman yang menyampaikan bahwa selalu diundang oleh PPK untuk uji publik. Uji publik di tingkat kecamatan dan itu selalu dihadiri. Dan di pertemuan itu disampaikan, katanya bahwa ada masyarakat yang belum memiliki e-KTP dan itu harus, sehingga kita berinisiatif, saya mengumpulkan untuk menyampaikan bahwa jangan-jangan ada pemilih kita yang belum ... yang akan memilih kita yang belum memili ... memiliki e-KTP, tolong disampaikan untuk segera mengurus perekaman di ... di tingkat kecamatan. Jadi, sama sekali kita tidak pernah menerima laporan itu. Bahkan sampai nanti kita tahu, saya kaget juga, ketika di rekapitulasi di kabupaten, tiba-tiba muncul 5.486 yang dianggap penghuni siluman. Sempat juga kita setelah itu kaget, ya, kenapa baru sekarang ini muncul? Padahal proses di DPS, DPT ini, uji publik di kecamatan, saya ini keliling-keliling di Kabupaten Takalar, tidak ada cerita-cerita masyarakat, tidak ada isu, tidak ada apa, tiba-tiba muncul. Sehingga kami juga mencoba untuk setelah beberapa hari setelah rekap itu untuk menelusuri, betul tidak itu? Sebetulnya, kita banyak mendapatkan itu ada orangnya, ada KKnya, ada ... ada KTP-nya. Contoh saya ... contohkan di kelurahan ... di Desa Bonto Mangape, di nomor 3 atas nama Hasanuddin, ini dianggap pemilih bukan warga di Desa Bonto Mangape, ternyata setelah kita cek itu ada e-KTP nya, KTP elektriknya, ada KTP elektriknya, sempat dia marah-marah juga dikatakan bukan warga di situ, tapi kita bilang, ya, kita cuma mengecek saja. Kemudian di ... salah satu contoh di Desa Parambambe. Ini ada Jumbriani, di poin 10, dikatakan Jumbriani adalah pemilih ... bukan 260
pemilih warga ... eh, Desa Parambambe, itu ternyata dia punya e-KTP, KTP elektrik. Dan banyak lagi, saya bawa satu tas ini, teman-teman ini kita bisa diambil pertimbangan ini, semua se-Takalar ini yang sempat ... yang sempat karena kita juga tidak maksimal, yang sempat kasih KTPnya. Karena juga yang tidak mau kasih, tidak mau memberikan walaupun dia memiliki, itu di kami. Kemudian, salah satu lagi yang sangat kita kaget, adanya salah satu warga yang kebetulan sebetulnya hari ini kita undang untuk bersaksi, tapi tadi karena jumlahnya 5. Irfan Fachruddin, ini di samping kanan saya ini Irfan Fachruddin. Irfan Fachruddin ini adalah orang yang tercatat sebagai warga Kelurahan Kalabbirang, yang kemudian dituduh sebagai ... bahkan ada surat yang beredar. Surat Keterangan Kelurahan Kalabbirang yang mengatakan dia bukan warga Kelurahan Kalabbirang. Irfan Fachruddin ini sudah melapor ke polisi, ada laporan polisinya. Ada rumor yang beredar ini kepala desa disuruh tanda tangan surat keterangan, lurah untuk tidak mengakui itu. Cuma kita tidak dapat, kita hanya dapat ini Kelurahan Kalabbirang itu sudah lapor di polisi. Kita juga dapat blangko dari salah satu desa itu, Desa Boddia. Ini Desa Boddia ini melapor ke kami karena kebetulan saya satu kecamatan. Desa Boddia, saya di kecamatan Galesong. Katanya, “Saya juga disuruh tanda tangan itu, ada format yang dibuat.” Jadi kalau umpamanya itu sampai ke Majelis Yang Mulia, tolong diperiksa bahwa format itu format yang dibuat oleh mereka, kemudian dikirim ke desa untuk tanda tangan, tapi beliau tidak tanda tangan. Saya tanya, “Saya sebelumnya undang dia untuk jadi saksi, tapi katanya saya tidak mau. Cukup saya tidak tanda tangan.” “Kenapa tidak tanda tangan, Pak Desa?” Dia bilang, “Masa yang disuruh tanda tangan itu, saya juga ada namaku di dalam sebagai pemilih yang tidak di … kan, lucu.” Katanya. Sehingga dia tidak jadi menandatangani itu. Tapi saya tidak … saya minta lampirannya ini, tapi dia tidak kasih. Itu hanya format, format saja, dan ini saya bawa. Artinya apa? Saya berkeyakinan bahwa pemilih siluman yang dimaksud itu pemilih yang tidak diakui sebagai warga Takalar, itu ada orangnya, faktanya di lapangan ada. Kita tidak tahu apa permasalahan NIK-nya, kita tidak tahu apa permasalahan capil dengan … kita tidak pernah tahu. Tetapi, masa orang-orang ini mau tidak diakui hanya gara-gara ada orang yang kalah. Ini kan lucu. Dan kalau dituduhkan, kemudian orang itu memilih Nomor 2, mana buktinya? Kami ini juga berusaha untuk meyakinkan mereka. Kita ini berdarah-darah, berjuang di masyarakat untuk mempengaruhi memilih Nomor 2. Tapi kita juga membantu mereka untuk supaya partisipasi pemilih meningkat, walaupun kita tidak ada jaminan, Pak. Saya kira itu.
261
2224. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saya kira cukup, Pak. 2225. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Terima kasih banyak, Yang Mulia. Mohon maaf kalau sedikit bersemangat. 2226. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2227. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sedikit lagi, Yang Mulia, kalau diizinkan. Tadi Saudara mengatakan mengumpulkan KTP, ada yang dapat, ada yang enggak. Apakah memang ada kesulitan atau ada larangan di sana? 2228. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Tidak ada larangan sebetulnya dari kami, cuma masyarakat itu macam-macam alasannya. Pertama (…) KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Maksud saya, apakah ada larangan dari pemerintah setempat? 2229. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Kalau yang saya tahu, tidak ada. Tetapi, ada kita rapatkan Edaran dari Wakil Bupati Takalar tentang Tanda Tangan bahwa bagi … disampaikan kepada camat dan camat mengeluarkan. Cuma saya tidak sempat bawa suratnya, ada sempat kita dikasih. Kepala desa itu disampaikan kepada camat untuk tidak … warga itu dilarang untuk tidak memberikan KK selain kepada pihak pemerintah, KK dan KTP, kalau ada yang meminta. Saya juga tidak tahu apa maksudnya itu, tetapi ada tonji masyarakat yang mengatakan, ini kan untuk … tidak ada ji masalah, hanya sekadar foto kopi, seperti itu. 2230. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya?
262
2231. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ya, Yang Mulia. Baik. Barusan yang dijelaskan itu, kami buktikan dari PT-182, 183, 184 tentang Larangan Memberikan Data-Data Kepada Masyarakat. Terima kasih, Yang Mulia. 2232. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Cukup, ya. Sekarang, Pemohon. Silakan. 2233. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Cukup, Yang Mulia. 2234. KETUA: ARIEF HIDAYAT Cukup. Dari Termohon, ada? 2235. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Cukup, Yang Mulia. 2236. KETUA: ARIEF HIDAYAT Cukup. Baik. 2237. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Kami ada tambahan daftar alat bukti. 2238. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, nanti, nanti. Nanti, ya. Silakan, Yang Mulia. 2239. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Sekedar mengecek saja. Pak Didi. Tadi ada nomor-nomor NIK yang Anda bacakan. Saya mau tanya kepada dua orang saksi yang di pinggiran itu. Anda bawa laptop sekarang? Kalau nomor NIK itu, misalnya disebutkan sekarang, Anda bisa akses langsung keluar nama orangnya, ndak? Ndak bawa alatnya?
263
2240. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: MAYA TAUFIK Kalau yang versi online bisa, Pak. Cuma kalau saya enggak bisa log in, Pak. Karena saya sudah bukan lagi ADB, mungkin Mas Ririn yang bisa log in ini. 2241. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Itu cepat, enggak? Berapa detik, Pak Ryan? Kalau ini (…) 2242. KETUA: ARIEF HIDAYAT Saya minta perhatian, ya, Mas Ryan, ya. Anda yang sopan, ya! 2243. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya. 2244. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini persidangan. 2245. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 2246. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Duduknya yang sopan! 2247. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang sopan Anda! 2248. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 2249. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda ketawa-ketawanya, macam-macamnya, gitu. Saya tahu persis Anda mimiknya melecehkan itu.
264
2250. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 2251. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang sopan, Saudara, ya! 2252. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 2253. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau ndak sopan, nanti saya suruh Satpam membawa Anda ke kantor polisi. Jangan ketawa, benar ini! 2254. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 2255. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Yang sopan Anda! 2256. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, Yang Mulia. 2257. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Silakan, Yang Mulia. 2258. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Jadi kalau disebutkan NIK-nya, sekarang Anda bisa akses langsung, ndak? 2259. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Untuk (…) 2260. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Nama orangnya. 265
2261. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya, untuk IP publik yang untuk pengecekan NIK dari SIAK Konsolidasi, itu lagi ditutup, Yang Mulia, lagi bermasalah. 2262. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Tadi yang disebutkan Pak Didi itu NIK apa itu, Pak Didi? 2263. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Kami mengambil NIK yang diajukan oleh Pemohon, lalu kami coba dalami, ternyata itu bisa dibuktikan bahwa itu (…) 2264. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Itu penduduk Takalar? 2265. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Penduduk Takalar. 2266. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Saya mau mengecek itu maksudnya. Kalau yang disebutkan itu, bisa Anda cek sekarang? 2267. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ya? 2268. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Bisa? 2269. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Itu harus di server, Yang Mulia, dengan … atau di SIAK Konsolidasinya. 2270. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Karena di persidangan ini juga pernah … anu … bisa langsung mengecek di sini. Ya, kalau ndak bisa, ya ndak apa-apa. Kami hanya tinggal mempertimbangkan. 266
2271. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Ada wifi? Saya kalau begitu, saya coba dulu, Yang Mulia. Apakah masih bermasalah atau tidak? 2272. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Tapi kalau lama, tidak usah. Yang penting … karena kami cuma ingin meyakinkan karena di sini sudah pernah dicoba dan ternyata bisa. Jadi kalau memang itu bisa dilakukan, berarti memang (…) 2273. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: RIRIN RYAN SAPUTRA AJNUR Saya (…) 2274. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Artinya, Anda yakin kalau itu disebutkan, kalau memang ada itu, memang bisa dicek, ya? 2275. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ya. 2276. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Saya kira cukup. 2277. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pak Didi, itu yang Anda sebutkan tadi, itu ditambahkan sebagai bukti atau memang sudah jadi bukti Pihak Terkait? 2278. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Baru kita akan tambah, Yang Mulia. Karena baru dapat ini (...) 2279. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, ya, baik, sekarang begini. Ada bukti tambahan dari Pemohon? 2280. KUASA HUKUM PEMOHON: SIRRA PRAYUNA Ada, Yang Mulia. 267
2281. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, dari Termohon, ada tambahan bukti? 2282. KUASA HUKUM TERMOHON: MAPPINAWANG Ada tambahan bukti, Yang Mulia. 2283. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ada, ya. Dari Pihak Terkait juga ada, ya? 2284. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ada yang kami sebut tadi. 2285. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sekarang diambil dahulu, sudah (...) 2286. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Yang Mulia, tambahan bukti kami itu karena pos tadi tidak ada yang buka jadi belum sempat dileges, cuma ada daftarnya, Yang Mulia. Kalau diizinkan besok kami akan setor ke Mahkamah. 2287. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, harus sekarang ini, ya, bukti tambahan PT, sudah masuk kalau Pihak Terkait sudah masuk ini. Pemohon diminta. Sudah dileges, ya? Baik, untuk dicek segera. Termohon, gimana kok belum siap? 2288. KUASA HUKUM TERMOHON: SOFYAN SINTE Sudah, Yang Mulia. 2289. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sudah, sudah dileges? Ya, diminta, Petugas! Baik, ini akan dianu dulu, verifikasi untuk bukti tambahannya. Sekarang yang terakhir kita dengarkan Panwas, keterangan tertulis sudah ada, ya. Poin-poinya saja yang Anda sampaikan ya. Yang berkenaan yang berkembang di persidangan, apakah ada hal-hal atau pelanggaran-pelanggaran yang krusial yang menyebabkan Anda mengambil sikap tertentu? Saya
268
persilakan, ya waktunya tidak lama, Anda bisa menyampaikan sekitar 15 menit. 2290. PANWAS: IBRAHIM SALIM Ya, terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Sebelumnya saya sampaikan bahwa pada hari ini, kami bertiga hadir didampingi oleh Bawaslu provinsi, jadi saya selaku Ketua Panwas Kabupaten Takalar, Ibrahim Salim, kemudian Divisi Data kami Ibu Nelly, dan Divisi Penindakan kami adalah Pak Syaifuddin. 2291. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda ada rekomendasi dari Bawaslu? 2292. PANWAS: IBRAHIM SALIM Ada, Pak. 2293. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ada. Surat tugas dari Bawaslu? 2294. PANWAS: IBRAHIM SALIM Sudah, Pak. Kami sudah setor. 2295. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sudah disampaikan ke sini? 2296. PANWAS: IBRAHIM SALIM Sudah, Pak. 2297. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, silakan diteruskan. 2298. PANWAS: IBRAHIM SALIM Ya, jadi sebelum saya sampaikan bahwa selama dalam proses pelaksanaan tahapan, mulai dari persiapan tahapan, kami di Panwas Kabupaten Takalar melakukan proses pengawasan sesuai dengan tugas dan tupoksi kami. Jadi, karena ini adalah bagian setiap tahapan-tahapan 269
yang berlangsung, itu kami melakukan proses pengawasan, sesuai dengan alat kerja yang ada. Kemudian, ini yang lagi muncul di permukaan, persoalan DPT, terus terang persoalan DPT ini betul-betul kita kawal dengan baik, makanya dalam proses apa ... tahapan DPT ini, kami membentuk ada pokja kami terkait dengan DPT. Kebetulan pokja kami hadir di sini untuk menjelaskan terkait itu, Pak. Jadi, kemudian terkait masalah penindakan apa … temuan dan laporan yang masuk di panwas, baik dari pihak calon ... Pasangan Calon Nomor 1 maupun Pasangan Nomor 2, kami melakukan proses sesuai dengan mekanisme yang ada. Jadi, terkait persoalan Irwan Tutu, insya Allah akan dijelaskan sebentar oleh teman kami, divisi penindakan yang lebih detail untuk memberikan kejelasan terkait dengan Irwan Tutu, dan semacamnya. Jadi saya kira untuk saya ini, Pak, dan saya persilakan kepada divisi teknis saya karena waktu yang diberikan kepada saya terlalu singkat, apalagi kami telah membawa juga bukti-bukti yang ada. Jadi insya Allah lengkap, Pak, saya persilakan kepada divisi teknis saya datang untuk memberikan penjelasan terkait dengan persoalan DPT. 2299. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, sebelumnya bukti Saudara sudah disampaikan ke Mahkamah? 2300. PANWAS: IBRAHIM SALIM Sudah, Pak. 2301. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sudah, ya, baik. Silakan. 2302. PANWAS: IBRAHIM SALIM Ya. 2303. PANWAS: NELLYATI Ya, assalamualaikum wr. wb. 2304. KETUA: ARIEF HIDAYAT Waalaikumsalam wr. wb.
270
2305. PANWAS: NELLYATI Terima kasih, Majelis Yang Mulia. Saya akan sebenarnya dari awal kita melakukan seluruh tahapan, kita melakukan pengawasan dimulai dari upaya pencegahan, jadi kami melakukan upaya pencegahan dengan melakukan coffee morning sebelum masuk ke tahapan pemutakhiran data pemilih dengan melibatkan seluruh stake holder, yang terlibat dalam pemilih, tidak terkecuali oleh teman-teman yang ada di dinas catatan sipil, pasangan calon dan KPU. Kemudian, saya sebenarnya sangat banyak, tapi kami sudah tuangkan dalam bentuk tertulis dan kami akan menjelaskan saja yang sesuai dan sinkron dengan KTP elektronik. Jadi, pertama bahwa proses munculnya angka 33.000 itu adalah setelah dilakukan penetapan DPS. Oleh KPU Kabupaten Takalar, menetapkan DPS sebanyak 211.435, kemudian diumumkan bahwa daftar pemilih potensial non-e-KTP elektronik sebanyak 33.296. Oleh data tersebut kami melakukan pengawasan dengan menurunkan juga ke panwascam dan PPL untuk mengikuti dalam proses tahapan verifikasi faktual di lapangan oleh teman-teman PPS penyelenggara. Selanjutnya bahwa panwas kecamatan melakukan ... melakukan pengawasan terhadap DPS yang telah ditetapkan oleh Panwas Kabupaten Takalar mengeluarkan tiga surat rekomendasi yang pertama, yaitu Surat Nomor 160/SN/18/TU/0001/XI/2016, itu untuk meminta kepada KPU melakukan pencermatan terhadap DPT dengan tidak adanya NIK dan NKK, di mana NKK yang belum ada dalam DPS tersebut adalah 3.340. Selanjutnya tanpa NIK 74. Oleh KPU melakukan perbaikan setelah muncul DPT bahwa tidak ada lagi pemilih yang tanpa NKK dan tanpa NIK. Selanjutnya ... dan ini kita ... kami sudah serahkan PK 29. Selanjutnya Surat Nomor 167/SN/18/TU/0001/XI/2016, tanggal 16 November 2016, dengan perihal rekomendasi perbaikan data yang ditujukan kepada KPU Kabupaten Takalar dengan isi rekomendasi untuk melakukan pencermatan ulang terhadap data tersebut, yakni DPS dengan mencocokkan kembali NIK dan NIK ... NKK, dan NIK pemilih, dan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan. Rekomendasi ini dikeluarkan berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh teman-teman PPL dan panwascam karena ternyata setelah secara faktual teman-teman melakukan sampling bahwa ada daftar pemilih yang memiliki KTP elektronik, tetapi dalam AC-KWK masih terdaftar sebagai pemilih nonKTP elektronik, tetapi secara faktual, sesungguhnya sudah memiliki KTP elektronik, itu disebabkan karena ada selisih atau perbedaan antara NIK yang ada di dalam DPT dengan NIK yang ada di dalam KTP elektronik. Sehingga kami mengeluarkan rekomendasi ini untuk dilakukan perbaikan data tersebut.
271
Selanjutnya, Surat Nomor 016 yang masih ada data pemilih yang pindah domisili. Jadi kita juga tetap merekomendasikan ada data pemilih dengan menurut alat kerja kami ada enam kategori yang kami rekomendasikan bahwa masih ada orang yang meninggal, ada yang ganda, ada pindah domisili, ada pemilih mengubah status menjadi anggota TNI/polri, dan pemilih tidak ditemukan. Itu juga kami rekomendasikan ke ... ke KPU. Bahwa pada tanggal 20 sampai 24 November, di tahap ini, Panwas Kabupaten Takalar mendapatkan salinan pemilih non-KTP elektronik sebanyak 13.312 orang. Oleh Panwas Kabupaten Takalar melakukan verifikasi faktual, salah satunya yang ada di Desa Barugaya yang terdaftar ... yang terdata dalam 13.312 orang itu adalah pemilih di bawah umur. Jadi, ada di dalam data tersebut, ternyata memang pemilih di bawah umur, jadi memang tidak ada KTP elektroniknya, kami mendatangi. Kemudian, lagi-lagi kami menemukan bahwa sesungguhnya dia sudah memiliki KTP elektronik, tetapi masih terdaftar di dalam data tersebut, di AC-KWK tersebut dikatakan bahwa bukan pemilih KTP elektronik. Jadi, selanjutnya bahwa Panwas Kabupaten Takalar melakukan pengawasan terhadap rekaman e-KTP yang dilaksanakan oleh Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Panwas Kabupaten Takalar mengeluarkan Surat Nomor 200/SN/18, tertanggal 4 Desember, perihal permintaan data jumlah perekaman e-KTP dalam sehari. Ini untuk mengukur, sesungguhnya kita ingin mengukur berapa pemilih yang akan terselesaikan dari angka 13.000 itu, apakah di saat penetapan DPT akan selesai. Tetapi oleh Dinas Catatan Sipil, tidak merespons surat kami. Selanjutnya bahwa Panwas Kabupaten Takalar mendapatkan data dan informasi pada tanggal 4 Desember, yang berisi informasi rekapitulasi sisa daftar pemilih non-e-KTP berjumlah 7.210 orang dan oleh panwas kabupaten dengan mempertimbangkan besarnya jumlah potensi pemilih yang terdaftar dalam DPS, namun berpotensi tidak terdaftar dalam DPT karena belum melakukan perekaman dan belum ditemukan, Panwas Kabupaten Takalar menyampaikan surat kepada KPU yang berisi tentang perihal persiapan pleno penetapan DPT agar memerhatikan besarnya potensi warga masyarakat kehilangan hak konstitusional atau hak pilihnya. Selanjutnya bahwa Panwas Kabupaten Takalar melakukan pengawasan penetapan daftar pemilih tetap. Jadi, pada saat penetapan DPT, kami panwas kabupaten melihat bahwa yang dihadiri oleh Disdukcapil, Forkopinda, tim pasangan calon, dan LO pasangan calon, itu menetapkan jumlah DPT=205.418 orang dan mengumumkan … KPU mengumumkan kembali bahwa ada sebanyak 4.623 orang yang dicoret dari DPT dari angka 7.000 sekian. Tidak ada satu orang pun yang mengatakan keberatan terhadap data tersebut. 272
2306. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Mengenai itu sudah cukup. Sekarang saya mau tanya, untuk Pak Amiruddin, Amiruddin, ya. Pak Amiruddin itu sudah dicek? Pak Amiruddin Laringau? Itu disinyalir, itu dia menggunakan dua kali kan suket atau anu, setelah diklarifikasi oleh panwas, bagaimana hasilnya? 2307. PANWAS: NELLYATI Ya. Terima kasih, Yang Mulia. Saya serahkan ke teman saya. 2308. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2309. PANWAS: SYAIFUDDIN Terima kasih, Yang Mulia. Tanggal 21 laporan masuk yang disampaikan oleh tim Pasangan Nomor 2, Sukiman, besoknya saya klarifikasi mengundang Saudara Nurdin Laringau. 2310. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2311. PANWAS: SYAIFUDDIN Dan ternyata Samsudin Laringau tidak memakai C-6. 2312. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oh, ya. Jadi, betul apa yang ... saya potong, betul apa yang disampaikan oleh Pak Amiruddin tadi? 2313. PANWAS: SYAIFUDDIN Betul sekali, Yang Mulia. 2314. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kemudian untuk itu, Irwan Tutu bagaimana? 2315. PANWAS: SYAIFUDDIN Irwan Tutu, kalau saya lihat di gugatannya, di P ... Pemohonnya, Irwan Tutu itu memilih di TPS 3 Paramata, bukan di Tamasaju dulu. Di 273
Paramata, dia memilih pukul 09.00 pagi, baru memilih di Tamasaju di TPS 5. 2316. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. 2317. PANWAS: SYAIFUDDIN Setelah memilih, dan mau mencelupkan tangannya, dan sudah dikasih masuk di kotak surat suaranya. Setelah mencelupkan jarinya, kelingkingnya di tinta, didapati sama PTPS kelihatan bahwa dia pernah memilih sebelumnya. 2318. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, dia memilih dua kali? 2319. PANWAS: SYAIFUDDIN Dia memilih dua kali. 2320. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus, kemudian oleh Gakkumdu dan diproses, sekarang sudah dapat sanksi pidana? 2321. PANWAS: SYAIFUDDIN Sudah putusan 36 bulan, denda Rp36.000.000,00. 2322. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang kasus sebagaimana terjadi Irwan Tutu, hanya Irwan Tutu atau ada yang lain lagi? 2323. PANWAS: SYAIFUDDIN Cuma satu. 2324. KETUA: ARIEF HIDAYAT Satu ini saja?
274
2325. PANWAS: SYAIFUDDIN Ya, yang memilih dua kali. 2326. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang memilih ganda? 2327. PANWAS: SYAIFUDDIN Ya, Pak. 2328. KETUA: ARIEF HIDAYAT Untuk yang pemilih di bawah umur, ada laporan? 2329. PANWAS: SYAIFUDDIN Ada laporan di Galesong, namanya Rahmawati dan Nona. 2330. KETUA: ARIEF HIDAYAT Terus, setelah diklarifikasi bagaimana? 2331. PANWAS: SYAIFUDDIN Setelah diklarifikasi, dia tidak datang memilih, Pak. Cuma datang di TPS melihat orang memilih, tapi dia tidak masuk memilih karena memang dia tidak terdaftar. 2332. KETUA: ARIEF HIDAYAT Anda pernah mengeluarkan rekomendasi apa? Untuk PSU, atau apa, atau apa, ada rekomendasi? 2333. PANWAS: SYAIFUDDIN Tidak pernah kita mengeluarkan rekomendasi PSU karena berdasarkan undang-undang, nanti dua orang atau satu orang memilih dua kali pada TPS yang sama (...) 2334. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, ini hanya satu orang, Irwan Tutu, saja?
275
2335. PANWAS: SYAIFUDDIN Ya, Pak. 2336. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kalau yang lain-lain, berarti setelah diklarifikasi, klir? 2337. PANWAS: SYAIFUDDIN Klir. 2338. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, ya. Silakan. 2339. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Pak yang dari panwas, tadi kan dikatakan Irwan Tutu untuk memilih tahap kedua, itu ditemukan jarinya sudah dikasih tanda, ya? 2340. PANWAS: SYAIFUDDIN Betul sekali, Yang Mulia. 2341. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Lalu, diprotes oleh ketua PPS, begitu? 2342. PANWAS: SYAIFUDDIN PTPS, pengawas. 2343. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Pengawas di sana? 2344. PANWAS: SYAIFUDDIN Ya, pengawas. 2345. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Itu surat suaranya masih masuk enggak ke dalam kotak suara?
276
2346. PANWAS: SYAIFUDDIN Setelah masuk. 2347. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Lalu, kemudian itu diambil lagi? 2348. PANWAS: SYAIFUDDIN Tidak bisa karena sudah di dalam kotak. 2349. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Sudah dalam kotak, ya? 2350. PANWAS: SYAIFUDDIN Ya. 2351. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Tapi ada upaya untuk memprotes itu, ya? 2352. PANWAS: SYAIFUDDIN Langsung diambil sama PTPS untuk diserahkan ke panwas kecamatan untuk diproses di Gakkumdu. 2353. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Berarti surat suaranya, masuk? 2354. PANWAS: SYAIFUDDIN Sudah masuk di kotak. 2355. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Ketika menghitung, itu tidak ada yang mempersoalkan lagi surat suara itu?
277
2356. PANWAS: SYAIFUDDIN Saya tidak tahu, Yang Mulia. Karena saya tidak hadir di tempat itu. 2357. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Ada, enggak, yang bisa menjelaskan ini? Saksi Termohon? 2358. SAKSI DARI PIHAK TERKAIT: ABDULLAH Kalau dari kami, Yang Mulia, tidak ada laporan dari saksi TPS kami di situ bahwa tidak ada keberatan, tidak ada keberatan dari saksi paslon terkait dengan surat suara yang sudah masuk itu. 2359. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA Enggak, kan masalahnya kan sudah diketahui, terbukti bahwa dia sudah menggunakan tinta, menggunakan lagi, lalu ada protes, tapi terlanjur surat suaranya sudah masuk. Nah, bagi saya ... bagi kami, itu aneh juga, kenapa kemudian ketika penghitungan suara itu tidak ... apa ... dipersoalkan. 2360. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini KPU ... anu ... laporan sampai ke KPU, enggak, ini? Ya, ya, sementara yang di belakang diam! 2361. TERMOHON: JUSALIM SAMMAK Yang Mulia. Ya, Yang Mulia. Jadi, laporan ke KPU itu nanti setelah dilakukan penghitungan suara bahwa ada kejadian seperti itu, sehingga saya berkesimpulan bahwa karena kejadiannya hanya satu, maka itu tanggung jawab pribadi yang bersangkutan dalam hal pidana tindak pidana pemilu. Itu, Yang Mulia. 2362. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, jadi tadi panwas juga mengatakan begitu. Hanya satu itu Irwan Tutu, ya. Yang lain-lain yang berkenaan tidak berhak memilih, ikut memilih anak di bawah umur, juga enggak ada berarti, ya, setelah diklarifikasi?
278
2363. PANWAS: SYAIFUDDIN Betul, Yang Mulia. 2364. HAKIM ANGGOTA: I DEWA GEDE PALGUNA Jadi tidak ada keberatan, ya. Jadi, tidak ada keberatan di situ walaupun sudah ... yang ... saya hanya melanjutkan yang disampaikan. 2365. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, ada lagi yang akan disampaikan oleh panwas? 2366. PANWAS: SYAIFUDDIN Sudah cukup, Yang Mulia. 2367. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sudah, cukup, ya. Jadi, sekali lagi tidak ada rekomendasi apa-apa dari panwas mengenai itu untuk dilakukan PSU, dan sebagainya karena yang mencoblos dua kali hanya satu, si Irwan Tutu itu? 2368. PANWAS: SYAIFUDDIN Benar, Yang Mulia. 2369. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi, tidak ada permintaan untuk KPU rekomendasi PSU tidak ada, ya? 2370. PANWAS: SYAIFUDDIN Enggak ada, Yang Mulia. 2371. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu sesuai dengan pasal berapa? 2372. PANWAS: SYAIFUDDIN 112, Yang Mulia.
279
2373. KETUA: ARIEF HIDAYAT 112. Kalau ada lebih dari 1 baru direkomendasikan PSU? 2374. PANWAS: SYAIFUDDIN Baru direkomendasi PSU. 2375. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke. Kalau ini hanya tanggung jawab secara pidana melakukan pemilihan dua kali, begitu? Mencoblos dua kali? 2376. PANWAS: SYAIFUDDIN Benar, Yang Mulia. 2377. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Jadi, sudah selesai seluruh pemeriksaan pada perkara di Kabupaten Takalar. Saya akan mengesahkan buktinya. Bukti tambahan dari Pihak Terkait, PT-139 sampai dengan PT-198B, betul? 2378. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Ya, betul, Yang Mulia. 2379. KETUA: ARIEF HIDAYAT Betul. Kemudian bukti (…) 2380. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sama tambahan lagi, Yang Mulia. Yang belum diambil ini. 2381. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tadi sudah diambil enggak diserahkan. 2382. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Belum diambil tadi, Yang Mulia.
280
2383. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, berarti mundur sebentar. Diambil dulu, diambil dulu biar diverifikasi. Sudah dileges juga, kan? 2384. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Sudah, Yang Mulia. 2385. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu yang kalau terlambat yang salah yang Ibu ini, nih. Sekalian kita anukan, ya, kita lihat sebentar itu. Saya mau anu … bukti tambahan dari Pemohon, PA-14A sampai dengan PA … maksud saya P-14A sampai dengan P-14C, P-32I sampai dengan P-32Y, P-35B, betul? 2386. KUASA HUKUM PEMOHON: ANWAR Ya, betul, Yang Mulia. 2387. KETUA: ARIEF HIDAYAT Betul, ya. Kemudian Termohon, TD-1007 dan TD-1008? 2388. KUASA HUKUM TERMOHON: MIGDAL EDER TUPALANGI Betul, Yang Mulia. 2389. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, kita sahkan dulu dari Pemohon dan Termohon. KETUK PALU 1X 2390. PANWAS: SYAIFUDDIN Izin, izin, Yang Mulia, dari panwas kami juga bawa (…) 2391. KETUA: ARIEF HIDAYAT Bukti?
281
2392. PANWAS: SYAIFUDDIN Bukti PK-nya yang (…) 2393. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tadi sudah diserahkan belum? 2394. PANWAS: SYAIFUDDIN Sudah, Yang Mulia. Ini (…) 2395. KETUA: ARIEF HIDAYAT Lho, sudah diserahkan kok belum? Mana serahkan? Diserahkan siapa? Kok sudah katanya? Saya tanya sudah diserahkan? Sudah. Lah di mana? Eh, di belakang. Jadi, kalau bahasa Takalar sudah itu begitu itu? Baru ini kalau begitu. Ada-ada saja. Mana diserahkan? Sudah itu diserahkan di ruang ini berarti, ya. Itu yang terima di sana siapa? Genderuwo itu, ya? Setan itu yang terima. Enggak tahu Genderuwo orang Takalar. Genderuwo ini ada menakut-nakuti itu. Baik, dicek sebentar. Kemudian anu ... kesimpulan dari masingmasing pihak Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait besok Selasa, 18 April 2017 pada pukul 14.00 WIB, tidak ada persidangan lagi diserahkan langsung ke Kepaniteraan, ya. Saya ulangi, kesimpulan diserahkan di Kepaniteraan tidak ada sidang lagi Selasa, 18 April 2017 pada Pukul 14.00 WIB. Saya tadi sudah tanya pada Panwas ada buktinya? Bukti sudah. Sudah diserahkan, ternyata sekarang interupsi tanya, “Itu sudah diserahkan?” “Sudah.” Diserahkan pada siapa? Kalau begitu serahkan sama Mas Rian sana saja itu. Ya, untuk Pihak Terkait ada tambahan bukti selain yang saya sebutkan 139 sampai 198B ada tambahan Bukti PT-199 sampai dengan PT-208. 2396. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Benar, Yang Mulia. 2397. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tapi yang tidak ... belum ditandatangani itu PT-206, ini ya, tidak ada tanda tangan kepala desa ... 205 tidak ada tanda tangan dari Kepala Desa Boddia. Memang bukti tidak ada tanda tangannya? 282
2398. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Betul, blangko itu, Yang Mulia. 2399. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, blangko. Baik, kemudian PT-206 ini belum dileges, ya, nanti dikompliti ini, nanti dipertimbangkan, juga bisa nanti kalau misalnya dileges diserahkan bersama dengan kesimpulan, ya, sekaligus. 2400. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: DIDI SUPRIYANTO Terima kasih, Yang Mulia. 2401. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Disahkan, ya. KETUK PALU 1X Dari Pihak Termohon, yang menyerahkan di mana tadi? Sudah di ... bisa dianu? Dari Panwas? Panwas tadi berupa box, ya? Daftar buktinya belum ada. Gimana, Panwas? Ada bukti fisiknya, tapi daftar buktinya belum ada. Ada daftar buktinya? Cek dengan bukti fisiknya sebentar. Panwas, itu kenapa kok buktinya enggak diserahkan tadi-tadi ... sejak tadi? Enggak tahu, ya? Oh, ya. Ya, itu buktinya dari Panwas Takalar itu menyebabkan batuk, itu saya alergi jadinya tuh. Kertasnya sudah kertas usang dibawa ke sini itu. Menyebabkan alergi. Ya, ini para Panitera Pengganti yang memverifikasi, sebentar lagi pada batuk-batuk itu. Harus periksa paru-parunya. Yang salah Panwas ini. Baik, Panwas mengajukan bukti PK-1 sampai dengan PK-177, ya? Baik, disahkan. KETUK PALU 1X Terima kasih, seluruhnya sudah kita periksa dan saya terima kasih pada Para Saksi, baik dari Termohon, Pihak Pemohon, dan Pihak Terkait. Terima kasih atas perhatiannya semua.
283
Sidang selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 17.11 WIB Jakarta, 17 April 2017 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Yohana Citra Permatasari NIP. 19820529 200604 2 004
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
284