PANDUAN TEKNIS PENGUATAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI TAHUN 2017 Nomor : 05/PUI/P-Teknis/Litbang/2017
DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2017
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memperkuat keunggulan Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah mengembangkan upaya peningkatan kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti melalui Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI). Penguatan kelembagaan iptek merupakan langkah penting dalam penguatan sistem inovasi nasional agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi dengan menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan pemerintah) dengan menjunjung tinggi kejujuran dan integritas sesuai dengan etika penelitian. Diharapkan dengan tumbuhnya inovasi dan teknologi yang disertai dengan pemanfaatan oleh pengguna, kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dapat meningkat. Salah satu upaya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk memperkuat kelembagaan iptek adalah melalui pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI). Amanat dari Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (2015-2019) yang menyatakan bahwa peranan Iptek diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, pengembangan PUI ini ditujukan untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang yang diarahkan dalam menjawab tantangan ke depan yaitu (1) meningkatkan dukungan nyata iptek terhadap peningkatan daya saing sektor-sektor produksi barang dan jasa, (2) meningkatkan dukungan iptek untuk keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam baik hayati maupun nirhayati, dan (3) meningkatkan dukungan iptek untuk penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global yang maju dan modern. Lebih lanjut, Program PUI ini terus dikembangkan untuk mendorong lembaga litbang mampu menghasilkan produk iptek yang berbasis demand/market driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sesuai potensi ekonomi bangsa. Hingga akhir 2016, telah dikembangkan pembinaan pada 72 lembaga litbang baik yang berasal dari Lembaga Pemerintah Kementerian (LPK), Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), Perguruan Tinggi maupun Badan Usaha. Program ini akan diteruskan dan diperluas agar lembaga litbang juga mampu menghasilkan produk iptek maupun produk inovasi yang berbasis demand/market driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing pengguna teknologi (dunia usaha, industri kecil dan menengah), pemerintah, dan masyarakat sesuai potensi ekonomi daerah dan tema/isu strategis. Terdapat 7 (tujuh) program utama nasional (punas) yang selanjutnya menjadi fokus bidang pengembangan PUI yaitu : Pangan, Energi, Teknologi dan Manajemen Transportasi, Teknologi Infomasi dan Komunikasi, Teknologi Pertahanan dan Keamanan, Teknologi Kesehatan dan Obat, dan Material Maju. Selain itu diharapkan pula dapat mendukung program NAWACITA terkait dalam bidang kemaritiman, mitigasi bencana, kebijakan dan sosial budaya humaniora.
1
Guna lebih meningkatkan fungsi pembinaan dari lembaga litbang yang ada dalam Program Pengembangan PUI, maka diperlukan beberapa terobosan yang memperkuat fungsi dan perannya dalam upaya peningkatan daya saing dan perekonomian nasional. Fungsi pembinaan lembaga PUI baik yang masih dalam tahapan pembinaan maupun penguatan pada lembaga yang telah ditetapkan difokuskan pada (a) penguatan kapasitas (Capacity) lembaga yang mencakup sourcing capacity, dan R&D capacity. (b) penguatan kapabilitas (capability) lembaga yang mencakup perluasan jejaring dan diseminasi produk inovatif serta pemantapan core business dan core competence, dan (c) Penguatan kontinuitas (continuity) yang mengutamakan pada aspek keberlanjutan produktivitas lembaga dan menguatkan outcome dan impact. Pada pelaksanaan pembinaan PUI Tahun 2017, orientasi fasilitasi dan asistensi pengembangan Pusat Unggulan Iptek ini diarahkan lebih pada basis kebutuhan riil lembaga. Kondisi kapasitas riil lembaga, permasalahan riil yang dihadapi baik bersifat internal maupun eksternal lembaga, informasi demand driven yang ada merupakan dasar pijakan dalam kegiatan fasilitas dan asistensi pengembangan. Terdapat tiga hal yang menjadi fokus pembinaan kelembagaan yaitu sourcing-absorptive capacity, (b) research and development capacity, (c) disseminating capacity. Dalam pelaporan Indeks Daya Saing yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF) khususnya Indonesia, terdapat beberapa kriteria yang menunjukkan masih rendahnya kapasitas Indonesia. Kriteria yang masih tergolong rendah bagi Indonesia antara lain institutions : kelembagaan, innovation : daya inovasi, dan technology readiness : tingkat kesiapan teknologi yang dihasilkan lembaga riset Indonesia. Guna mendorong peningkatan dari ketiga kriteria tersebut, maka beberapa upaya tengah dilaksanakan antara lain dengan menggalang peningkatan mutu produk inovasi yang dihasilkan sehingga mampu mendorong kesiapan teknologi pada skala produksi-industri. Pada Tahun 2017, Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, berupaya meningkatkan fasilitasi dan asistensi teknis dengan mendukung mutu produk dan keberterimaannya pada industri baik nasional maupun internasional. Upaya tersebut akan direalisasikan melalui Kegiatan Penguatan Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lembaga litbang PUI dalam meningkatkan kapasitas hilirisasi produk hasil litbang serta meningkatkan peluang pemanfaatannya dalam pasar industri. 1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan Penguatan Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017 dimaksudkan agar lembaga PUI memiliki peluang yang lebih besar dalam menghilirisasikan produk hasil litbangnya, terutama menuju industri internasional. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah: 1. Meningkatkan kesiapan hilirisasi atas produk berbasis riset yang telah dihasilkan lembaga PUI 2. Mendorong kemitraan Internasional dalam pengembangan skema hilirisasi atas produk unggulan lembaga PUI
2
3. Menciptakan kerangka atau model kerjasama yang tepat untuk hilirisasi produk unggulan lembaga PUI di lingkup internasional 1.3 Target Output Kegiatan Penguatan Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017 diharapkan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan kerja sama dengan pihak luar negeri untuk hilirisasi produk unggulan PUI Tahun 2017, dengan target output: Dihasilkannya kerjasama antara lembaga litbang PUI dengan pihak internasional dalam rangka hilirisasi produk unggulan dan atau implementasi hasil riset milik lembaga PUI. Dampak ke depan, diharapkan kerja sama tersebut membuka peluang untuk kerjasama lanjutan, meningkatkan ketertarikan pihak asing terhadap investasi riset di Indonesia, pembuka jalan untuk kolaborasi riset maupun industri negara Indonesia di lingkungan internasional, serta peluang lainnya yang mendukung peningkatan pemanfaatan hasil produk berbasis riset di Indonesia.
II. PENGUATAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN UNGGULAN PUI 2.1 Strategi Peningkatan Kapasitas PUI Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa terdapat tiga hal yang menjadi fokus pembinaan kelembagaan yaitu sourcing-absorptive capacity, research and development capacity, dan disseminating capacity.
3
Dalam kerangka penguatan kapasitas diseminasi, maka pelaksanaan kinerja pada fokus pembinaan tersebut, maka dikembangkan strategi pembinaan kapasitas diseminasi Pusat Unggulan Iptek yang mencakup :
Strategi Penguatan Disseminating Capacity 1.
Penguatan Kerangka Diseminasi Upaya yang perlu dikuatkan dalam pengembangan hilirisasi produk unggulan adalah memperkuat kerangka basis data dan informasi produk dan merumuskan kerangka kerjasama produk.
2.
Keberlanjutan dan Perluasan Diseminasi Produk Riset Bahwa dalam menjaga keberlanjutan diseminasi produk, perlu terus ditingkatkan kinerja output yang mencakup Kerjasama Riset pada Tingkat Nasional dan Internasional, Kerjasama Non Riset dan Kontrak Bisnis
3.
Produktivitas Diseminasi Penguatan produktivitas diseminasi dilakukan dengan menjaga capaian lembaga untuk tercapainya National Recognition untuk Produk, tercapainya National References bagi Kinerja, dan menjaga terwujudnya Economic Benefit dan Social Impact
Guna mendukung pelaksanaan strategi di atas, maka dikembangkan fasilitasi dan asistensi teknis atas kapasitas diseminasi yang diuraikan dalam penjelasan berikut :
4
2.2 Penguatan Kapasitas Hilirisasi Produk Unggulan PUI Kegiatan penguatan hilirisasi produk unggulan PUI Tahun 2017 merupakan salah satu fasilitasi dan asistensi teknis yang diberikan dalam rangka meningkatkan salah satu kapasitas diseminasi atas produk yang dihasilkan lembaga. Dalam pelaksanaannya, kegiatan peningkatan hilirisasi produk ini akan mengedepankan aspek kelembagaan, bahwa penguatan kapasitas hilirisasi diarahkan untuk meningkatkan kapasitas lembaga dalam proses mengembangkan pemanfaatan produk dalam alur industri, sehingga dapat mempunyai nilai tambah hasil riset dan mendukung upaya peningkatan perekonomian nasional. Hilirisasi produk unggulan ini menekankan pada aspek sebagai berikut : a. Peningkatan Kerjasama Kelembagaan Bahwa peningkatan kerjasama kelembagaan merupakan landasan utama dalam mendukung proses hilirisasi produk lembaga. Peningkatan kerjasama yang bermanfaat untuk pengembangan kapasitas lembaga adalah kerjasama pemanfaatan setiap sumber daya lembaga dalam mewujudkan capaian peningkatan layanan baik dalam bentuk produk maupun dalam bentuk jasa. Peningkatan kerjasama lembaga akan dipengaruhi oleh kinerja internal lembaga, bahwa kerjasama akan meningkat apabila lembaga mempunyai kapasitas internal yang dicerminkan oleh tingginya kepercayaan lembaga lain dalam menjalin kerjasama antar lembaga. Beberapa aspek kapasitas internal yang mendorong kerjasama lembaga antara lain : aturan internal lembaga, kebutuhan kerjasama, kerangka, bentuk dan model kerjasama, serta data potensi kerjasama yang diindentifikasi dan selalu diperbarui oleh lembaga dalam upaya hilirisasi pemanfaatan produk unggulannya. Model kerjasama kelembagaan yang dikembangkan juga tergantung pada karakteristik produk unggulan dan fokus bidang unggulannya. Misalnya, model kerjasama produk pertanian akan berbeda dengan produk kesehatan. Oleh karenanya, pemahaman atas kerjasama ini menjadi aspek penting dalam mendorong hilirisasi produk yang dihasilkan lembaga. b. Keunggulan Produk Inovasi Keberhasilan hilirisasi suatu produk akan ditentukan oleh aspek keunggulan produk tersebut. Informasi keunggulan produk ini akan dapat menjadi kriteria pemilah produk satu dengan produk lainnya. Beberapa dukungan informasi yang perlu diidentifikasi dalam memilih produk yang terunggul antara lain : (1) Deskripsi singkat latar belakang pengembangan produk : ide dasar, urgensi pengembangan, dan motivasi pengembangan produk. (2) Deskripsi keterbaharuan produk inovasi terutama dalam menjawab kebutuhan yang ada (masyarakat dan daerah).
5
(3) Deskripsi spesifikasi dan keunggulan teknis produk dan perbandingannya (keunggulan-kelemahan) dengan produk sejenis lainnya (4) Deskripsi kegunaan produk teknologi yang akan dihilirisasi (5) Deskripsi tingkat kesiapan teknologi atas produk yang dikembangkan Keunggulan produk inovasi ini menjadi pendorong keberhasilan hilirisasi mengingat keunggulan tersebut akan menentukan keberterimaan produk tersebut di pihak pengguna – pasar. c. Potensi Usaha Produksi Potensi usaha ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kerangka atau model proses produksi yang akan dilakukan (siapa mengerjakan apa); di samping itu, potensi usaha produksi juga akan menggambarkan skema, alur dan rantai produksi serta pihak mana saja yang terlibat. Penjelasan terkait potensi usaha produksi akan memberikan keyakinan atas produksi yang akan dilakukan. d. Potensi Pasar Hilirisasi produk akan berhasil apabila dapat digambarkan secara jelas tentang potensi pasar atas produk inovasi yang dihasilkan. Potensi pasar ini diharapkan dapat memperjelas positioning produk di pasar, berapa segmen atau target pasar yang dapat diperoleh, value proposition – manfaat unggul dari produk yang akan dipersepsikan oleh industri saat akan mengembangkan produk. Identifikasi produk kompetitor juga perlu dijelaskan dan dilakukan agar dapat memahami lama bertahannya produk dan kerangka waktu produk perlu melakukan inovasi terbaru. e. Rancangan Hilirisasi Rancangan hilirisasi akan menjelaskan kerangka, tahapan, mekanisme dan kerangka waktu suatu produk mulai dari skala prototype dikembangkan menjadi produk siap produksi. Di dalam proses rancangan tersebut, akan dijelaskan juga kebutuhan fasilitasi dan asistensi teknis baik dalam proses pengujian skala produksi, penguatan standarisasi produk, perolehan sertifikasi dan rancangan promosi sehingga produk siap dihilirisasi. f.
Potensi Dampak Luas Pemanfaatan Produk Pertimbangan lainnya dalam melihat sukses tidaknya proses hilirisasi adalah gambaran dampak positif-nilai tambah yang dihasilkan dari pengembangan produk dan upaya hilirisasi dari aspek sosial, ekonomi dan budaya.
6
2.3 Fokus Bidang Prioritas Inovasi Fokus bidang yang menjadi prioritas dalam pengembangan hilirisasi produk inovasi antara lain :
III. SELEKSI HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI 2017 3.1. Persyaratan a) Telah ada inisiasi kerja sama dan atau sedang dilaksanakan kerja sama/ kemitraan dengan satu atau lebih instansi internasional (pihak internasional: lembaga litbang, perguruan tinggi, atau industri). b) Diutamakan partner kerja sama adalah pihak internasional yang berasal dari Negara Eropa. c) Diutamakan lembaga memiliki kesiapan infrastruktur internal untuk melengkapi tahapan hilirisasi, dan atau memiliki jejaring yang baik terhadap lembaga/badan yang memiliki infrastruktur tersebut. d) Produk unggulan yang diajukan telah mencapai TRL 6 - 8. e) Produk unggulan yang diajukan mendukung atau sejalan dengan fokus bidang PUI masing-masing lembaga pengusul. f) Pengembangan produk unggulan yang diajukan memperhatikan persyaratan hilirisasi yang ada di Indonesia maupun negara partner. g) Memperhatikan keterjaminan paten dan rezim HKI lainnya, perlindungan terhadap plasma nutfah, dsb (bagi semua pihak yang terlibat). h) Memperhatikan regulasi dan aturan yang berlaku di negara Indonesia dan negara partner.
7
3.2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Penguatan Hilirisasi Produk Unggulan
SOSIALISASI
PENERIMAAN PROPOSAL
SELEKSI SUBSTANSI
LOLOS ?
T
TIDAK LOLOS
Y PRESENTASI SUBSTANSI &
PENDALAMAN MATERI & REVISI
PENGUMUMAN PENERIMA
PELAKSANAAN HILIRISASI PRODUK
MONEV
8
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:
No
KEGIATAN
WAKTU
1.
Sosialisasi Kegiatan
April – Mei 2017
2.
Pengumuman Seleksi
29 Mei 2017
3.
Penerimaan Proposal Pengajuan
29 Mei – 6 Juni 2017
4.
Seleksi Proposal
7 Juni 2017
5.
Presentasi Substansi Proposal
8 Juni 2017
6.
Tahapan Penilaian Tim
Juni 2017
7.
Pengumuman Produk Unggulan Terpilih
Juli 2017
8.
Pelaksanaan Kegiatan + Proses Kontrak
Juli – Oktober 2017
9.
Laporan Hasil Kegiatan
November 2017
3.3. Kriteria Penilaian No.
KRITERIA
URAIAN DAN ELEMEN PENILAIAN
BOBOT NILAI
1.
Kerangka Kerjasama Kelembagaan
a. Rancangan bentuk kerjasama b. Kerangka model kerjasama
10%
2.
Potensi Keunggulan Produk Inovasi
a. Latar belakang pengembangan produk : ide dasar, urgensi pengembangan, dan motivasi pengembangan produk. b. Keterbaharuan produk inovasi terutama dalam menjawab kebutuhan yang ada (masyarakat dan daerah). c. Spesifikasi dan keunggulan teknis produk dan perbandingannya (keunggulan-kelemahan) dengan produk sejenis lainnya d. Kegunaan produk teknologi yang akan dihilirisasi e. Tingkat kesiapan teknologi atas produk yang dikembangkan
30%
9
No. 3.
KRITERIA Potensi Usaha Produksi
URAIAN DAN ELEMEN PENILAIAN a. Kerangka atau model proses produksi yang akan dilakukan (siapa mengerjakan apa)
BOBOT NILAI 15%
b. Skema, alur dan rantai produksi serta pihak yang terlibat. 4.
Potensi Pasar
a.
Positioning produk di pasar : berapa segmen atau target pasar yang dapat diperoleh, Value proposition – manfaat unggul dari produk yang akan dipersepsikan oleh industri saat akan mengembangkan produk. Identifikasi produk kompetitor
20%
a.
Kerangka, tahapan, mekanisme dan kerangka waktu suatu produk mulai dari skala prototype dikembangkan menjadi produk siap produksi.
15%
b.
Kebutuhan fasilitasi dan asistensi teknis: pengujian skala produksi, penguatan standarisasi produk, perolehan sertifikasi dan rancangan promosi
b.
c. 5.
6.
Rancangan Hilirisasi
Potensi Dampak Luas Pemanfaatan Produk
Gambaran dampak positif-nilai tambah yang dihasilkan dari pengembangan produk dan upaya hilirisasi dari aspek sosial, ekonomi dan budaya.
10%
3.4. Mekanisme Seleksi Kegiatan Pada kegiatan penguatan hilirisasi produk unggulan PUI Tahun 2017, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah menyiapkan maksimum 7 paket fasilitasi penguatan hilirisasi produk yang akan dikompetisikan kepada 68 lembaga PUI, sehingga akan diadakan seleksi bagi semua produk unggulan yang diajukan, dengan ketentuan satu lembaga PUI boleh mengajukan lebih dari satu produk (lebih dari satu proposal). Adapun persyaratan dokumen untuk usulan seleksi kegiatan sebagai berikut: a) Dokumen proposal seleksi kegiatan Penguatan Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017 (Format Terlampir), dengan ketentuan: i. Dokumen hardcopy diterima/diserahkan sebanyak 3 eksemplar dengan cover Warna Oranye kepada Tim Sekretariat PUI Ristekdikti (Gedung II BPPT, Lantai 16. Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340) paling lambat pada tanggal 6 Juni 2017 pukul 16.00 WIB. ii. Dokumen softcopy (format .pdf) dikirimkan melalui email ke Sekretariat PUI Ristekdikti ke
[email protected] dan
[email protected] dengan subject email “Seleksi Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017 -
” paling lambat pada tanggal 6 Juni 2017 pukul 16.00 WIB b) Bahan paparan seleksi kegiatan Penguatan Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017 (Format terlampir) dengan ketentuan:
10
i. Bahan paparan hardcopy (handout) diserahkan sebanyak 3 eksemplar kepada Tim Sekretariat PUI Ristekdikti pada saat pelaksanaan Presentasi Substansi Proposal tanggal 8 Juni 2017 (susunan agenda presentasi menyusul). ii. Bahan paparan softcopy (format .ppt, .pptx) diserahkan (dicopy) kepada Sekretariat PUI Ristekdikti ke pada saat pelaksanaan Presentasi Substansi Proposal pada tanggal 8 Juni 2017 (susunan agenda presentasi menyusul). c) Lembar promosi produk unggulan (Format terlampir) 3.5. Mekanisme Pendaftaran Proposal Lembaga mengusulkan calon produk unggulan dengan mengirim proposal sebanyak 3 (tiga) eksemplar (dijilid rapi cover warna ungu) diserahkan ke alamat sekretariat Pusat Unggulan Iptek.
Pengiriman hardcopy dialamatkan kepada: Sekretariat Pusat Unggulan Iptek Direktorat Lembaga Litbang Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Gedung II BPPT Lantai 16 Jalan MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340 Telp. (021) 3169580 – 08111 562656
3.6. Seleksi Proposal Tim Seleksi Proposal yang diusulkan akan diseleksi oleh Tim yang ditunjuk oleh Kemenristekdikti. Tim Seleksi dapat berasal dari pakar/praktisi bidang bisnis, inkubasi, keuangan, inovasi teknologi, atau pemerintah. Mekanisme Seleksi Seleksi Administrasi, meliputi: a) Potensi – Kerangka Kerjasama Kelembagaan b) Profile Keunggulan Produk Inovasi c) Potensi Usaha Produksi d) Potensi Pasar; e) Rancangan Hilirisasi (Action Plan) f) Potensi Dampak Luas Pemanfaatan Produk g) Tim Pelaksana Kegiatan; Seleksi Substansi, tahap seleksi substansi dilakukan dengan presentasi dan wawancara yang wajib dihadiri oleh perwakilan lembaga. Ketidakhadiran
11
perwakilan lembaga akan berakibat peserta seleksi didiskualifikasi dari tahap seleksi. 3.7. Penetapan dan Pengumumam Pemenang Penerima pendanaan Insentif Hilirisasi Produk Unggulan PUI 2017 akan ditetapkan dalam Surat Keputusan Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti. Penerima pendanaan Insentif Hilirisasi Produk Unggulan PUI yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti, selanjutnya akan diumumkan melalui website Pusat Unggulan Iptek (http://pui.ristekdikti.go.id) atau melalui Surat Pemberitahuan kepada penerima. 3.8. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara periodik oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang ditunjuk oleh Kemenristekdikti. Aktivitas Monev ini ditujukan untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan atau perkembangan pelaksanaan kegiatan sebagaimana dalam rancangan hilirisasi yang telah disepakati bersama, diantaranya seperti: a. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dengan rencana; b. Kemajuan pelaksanaan kegiatan; c. Permasalahan yang dihadapi pelaksana kegiatan dan alternatif penyelesaiannya; d. Administrasi penyelenggaraan program. 3.9. Skema Pendanaan Dana yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2017 berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN), yang akan disalurkan melalui lembaga pengusul. Dana yang diajukan oleh lembaga pengusul harus merupakan dana yang dibutuhkan berdasarkan ouput program yang dijelaskan secara rinci dalam proposal. Besar kebutuhan anggaran akan dibahas per mata anggaran dalam Tahap Presentasi, Wawancara dan revisi RAB yang diajukan dalam proposal. Pengusul yang proposalnya dinyatakan lulus untuk dibiayai akan mengikat perjanjian atau kontrak dengan pengelola anggaran Kemenristekdikti. Dokumen kontrak berikut seluruh dokumen pencairan dana, harus ditandatangani oleh kepala lembaga pengusul. Dokumen-dokumen yang perlu disiapkan saat pencairan dana diantaranya sebagai berikut : Fotokopi NPWP lembaga pengusul, dan Fotokopi Rekening Koran lembaga pengusul. Pendanaan kegiatan akan dibayarkan 2 (dua) tahap didasarkan persentase penyelesaian kerja/aktivitas dari penerima pendanaan yang ketentuannya ditetapkan oleh Kemenristekdikti. Dana dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut: a) Barang habis pakai (contoh: bahan baku dan bahan penunjang produksi);
12
b) c) d) e) f) g) h) i) j)
Sewa Peralatan dan uji laboratorium; Hilirisasi dan Komersialisai (misal: mengikuti pameran dan promosi di media cetak/elektronik); Konsultasi tenaga ahli; Perjalanan dalam negeri; Perjalanan luar negeri; Pendaftaran legalitas usaha; Sertifikasi dan standardisasi; Tes pasar; Pendaftaran HKI;
Dana tidak dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut: a) Penelitian dan pengembangan lanjutan; b) Pembelian peralatan dan/atau mesin produksi; c) Pemberian gaji bagi pelaksana kegiatan d) Pembelian lahan / tanah untuk industri/usaha; e) Pembelian kendaraan operasional; f) Pembangunan gedung usaha; g) Jaminan dan pinjaman pihak lain dalam bentuk dan tujuan apapun;
IV. PENUTUP Panduan Teknis Seleksi Penguatan Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017 ini merupakan dokumen yang diharapkan dapat dijadikan pegangan dalam penyusunan dokumen usulan bagi lembaga. LAMPIRAN : 1. Format dan Outline Penyusunan Proposal Seleksi Penguatan Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017 2. Format dan Outline Bahan Paparan Seleksi Penguatan Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017 3. Lembar Promosi Hilirisasi Produk Unggulan PUI Tahun 2017
13
Lampiran 1. FORMAT DAN OUTLINE PENYUSUNAN PROPOSAL SELEKSI PENGUATAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI 2017 (Ditulis Pada Kertas Ukuran A4)
PROPOSAL HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017
( ......... Nama Produk Inovasi Teknologi ........)
Fokus Bidang: (.....................)
(.......Nama Lembaga.......) (.....Alamat Lengkap.....)
14
RINGKASAN EKSEKUTIF Jelaskan secara ringkas (maksimal 500 kata) terkait dengan kerangka kerjasama, keunggulan produk, aspek usaha produksi, aspek potensi pasar, rancangan hilirisasi dan dampak luas pemanfaatan produk.
15
LEMBAR PENGESAHAN 1. JUDUL PROPOSAL (NAMA PRODUK UNGGULAN) 2. FOKUS BIDANG :
:
KETERANGAN KEPALA LEMBAGA Nama Kepala Nomor Telepon Email (personal) Alamat
KETERANGAN PENANGGUNG JAWAB PRODUK UNGGULAN Nama Penanggung Jawab Jabatan Nomor Handphone Email (personal) Alamat
SETUJU DIUSULKAN PIMPINAN LEMBAGA
PENANGGUNG JAWAB PRODUK
(...................................................)
(...................................................)
MENGETAHUI, KEPALA LEMBAGA INDUK
(...................................................)
16
PROFIL LEMBAGA (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
1.
Nama Lembaga
:
2.
Alamat Lembaga
:
3.
Telepon Lembaga
:
4.
Email Lembaga
:
5.
Nama Pimpinan
:
6.
Nomor HP Contact Person
:
7.
Email Contact Person
:
8.
Website
:
9.
Bidang Fokus
:
17
RINGKASAN PROFIL PRODUK UNGGULAN (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
FOTO PRODUK
1.
Nama Produk
:
2.
Deskripsi/Kegunaan Produk
:
3.
Keunggulan Produk
:
*) Guna memberikan gambaran yang utuh, mohon dapat disertakan video profil produk (format .mp4)
18
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Jelaskan latar belakang yang mendasari dalam menjalankan rangkaian kegiatan hilirisasi, dampak produk unggulan, serta hasil yang ingin dicapai. B. Tujuan Kegiatan Jelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan C. Sasaran Jelaskan sasaran kegiatan D. Output Kegiatan Sebutkan output terukur yang diharapkan dengan mengikuti program ini, misalkan memperoleh sertifikasi produk, jumlah produk yang diproduksi, jumlah pameran untuk promosi produk, dan lainnya. E. Potensi Kerjasama Kelembagaan Jelaskan potensi kerjasama kelembagaan dalam rangka hilirisasi produk inovasi yang akan dikembangkan
19
BAB II. KEUNGGULAN PRODUK INOVASI
1.
Sebutkan nama inovator produk teknologi serta jenis pekerjaan inovator
2.
Uraikan secara ringkas ide dasar, alasan dan/atau motivasi yang melatarbelakangi pengembangan produk teknologi
3.
Jelaskan terkait dengan keterbaharuan produk inovasi yang dihasilkan: apakah belum ada produk sejenis di dunia / sudah ada produk sejenis tetapi masih sedikit / merupakan solusi terhadap kebutuhan masyarakat internasional?
4.
Deskripsikan kegunaan produk teknologi yang akan dikomersialisasikan
20
5.
Deskripsikan keunggulan teknis produk teknologi
6.
Bandingkan keunggulan dan kelemahan produk teknologi Anda dengan produk produk kompetitor (jika ada)
7.
Sebutkan spesifikasi teknis produk teknologi/data teknis dari produk inovasi dapat meliputi ukuran, dimensi, komponen/bahan baku
8.
Sebutkan status Hak Kekayaan Intelektual / Paten saat ini (tidak akan diajukan, belum diajukan, proses pengajuan, telah didaftarkan, atau telah dipatenkan)
21
9.
Jelaskan tingkat kesiapan teknologi dari produk (TKT) (Masih Riset, Prototipe, Siap Komersial, atau Sudah Dikomersialisasikan)
22
BAB III. POTENSI USAHA PRODUKSI
1.
Jelaskan ketersediaan bahan baku untuk memproduksi produk unggulan
2.
Jelaskan alur-rantai produksi dalam pengembangan produk unggulan
3.
Jelaskan standarisasi produk teknologi produk yang dibutuhkan (contoh: Standar Nasional Indonesia (SNI), Halal, dan sebagainya)
4.
Sebutkan perijinan usaha yang sudah diperoleh (SIUP, IPRT, POM, AMDAL atau yang lainnya)
23
5.
Berapakah nilai penjualan dari produk teknologi sampai saat ini (dalam Rupiah)
6.
Darimana sajakah sumber pendapatan usaha
24
BAB IV. POTENSI PASAR
1.
Jelaskan seberapa besar pasar produk tersebut
2.
Jelaskan segmen pasar/target pasar produk teknologi
3.
Jelaskan value proposition/manfaat unggul dari produk (baik dari sisi biaya, investasi, nilai, yield, dsb) yang akan dipersepsikan oleh industri saat akan mengembangkan produk
4.
Identifikasi dan sebutkan kompetitor atau produk-produk yang hampir sejenis dengan produk teknologi yang akan Anda komersialisasikan (Baik Nasional ataupun luar negeri)
25
5.
Jelaskan perbandingan harga produk dengan harga kompetitor lainnya
6.
Jelaskan siapa dan berapa jumlah konsumen yang membeli atau menggunakan produk teknologi sampai saat ini
26
BAB V. RENCANA KEGIATAN HILIRISASI PRODUK
Mohon secara rinci, dibuat rancangan kegiatan hilirisasi apa saja yang diperlukan untuk pengembangan produk serta jangka waktunya (: dapat mencakup kesiapan produk, uji skala produksi, pemenuhan standarisasi, perolehan sertifikasi, promosi produk dan kesiapan produksi massal).
No
Nama Kegiatan
Target
Alokasi Waktu
Rencana Kebutuhan Anggaran (RKA) 1.
Belum termasuk dipotong pajak
2.
Dibuat mengacu Peraturan Menteri Keuangan terbaru terkait Standar Biaya Masukan) sesuai dengan 173/PMK.05/2016
No
Kegiatan
Total Biaya
27
BAB VI. DAMPAK KEGIATAN USAHA
Jelaskan dampak positif / nilai tambah apa saja yang dihasilkan dari pengembangan produk dan usaha dari aspek sosial, ekonomi, atau budaya.
28
Lampiran 2. FORMAT DAN OUTLINE BAHAN PAPARAN SELEKSI PENGUATAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI TAHUN 2017 (Disusun dengan format .ppt)
No. SLIDE
POKOK PENJELASAN PAPARAN
URAIAN PENJELASAN
1
Judul Kegiatan Hilirisasi Produk Unggulan PUI
Disampaikan judul kegiatan hiliirisasi, produk unggulan dan lembaga pengusul
2
Kerangka Kerjasama Kelembagaan
Disampaikan Rancangan bentuk kerjasama dan Kerangka model kerjasama
3-6
Potensi Keunggulan Produk Inovasi
a. Latar belakang pengembangan produk : ide dasar, urgensi pengembangan, dan motivasi pengembangan produk. b. Keterbaharuan produk inovasi terutama dalam menjawab kebutuhan yang ada (masyarakat dan daerah). c. Spesifikasi dan keunggulan teknis produk dan perbandingannya (keunggulan-kelemahan) dengan produk sejenis lainnya d. Kegunaan produk teknologi yang akan dihilirisasi e. Tingkat kesiapan teknologi atas produk yang dikembangkan f. Disampaikan Video Profil Produk Unggulan
7-8
Potensi Usaha Produksi
a. Kerangka atau model proses produksi yang akan dilakukan (siapa mengerjakan apa) b. Skema, alur dan rantai produksi serta pihak yang terlibat.
9 - 11
Potensi Pasar
a.
Positioning produk di pasar : berapa segmen atau target pasar yang dapat diperoleh,
b.
Value proposition – manfaat unggul dari produk yang akan dipersepsikan oleh industri saat akan mengembangkan produk. Identifikasi produk kompetitor
c. 12 - 14
Rancangan Hilirisasi
a. Kerangka, tahapan, mekanisme dan kerangka waktu suatu produk mulai dari skala prototype dikembangkan menjadi produk siap produksi. b. Kebutuhan fasilitasi dan asistensi teknis: pengujian skala produksi, penguatan standarisasi produk, perolehan sertifikasi dan rancangan promosi
15
Potensi Dampak Luas Pemanfaatan Produk
Gambaran dampak positif-nilai tambah yang dihasilkan dari pengembangan produk dan upaya hilirisasi dari aspek sosial, ekonomi dan budaya.
16
Penutup
Disampaikan korespondensi produk unggulan : nama kontak personal, alamat, nomor telp-mobile, email
29
Lampiran 3. LEMBAR PROMOSI HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI TAHUN 2017 *) dapat berupa leaflet, brosur, dan atau bentuk informasi singkat lainnya
30