PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI SISWA SMP TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BK (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh : YOHANES LUKAS KALU 121114083
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, Bapak Mere Lamberthus dan Ibu Kale Yasinta, Keluarga, Sahabat, Teman, dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Filipi 4:6)
Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur tapi bersyukur yang membuat kita bahagia (penulis)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PERSEPSI SISWA SMP TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BK (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Tahun Ajaran 2016/2017)
Yohanes Lukas Kalu Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi siswa VIII Sekolah Menengah Pertama Taman Dewasa Jetis Tahun Ajaran 2016/2017 terhadap kompetensi kepribadian guru BK, untuk mengidentifikasi butir instrumen penelitian kompetensi kepribadian yang perolehan skornya rendah dan menganalisis perolehan persentase aspek kompetensi guru BK. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Subyek pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis yang berjumlah 126 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabilitas dengan nilai koefisien reliabilitas 0,924. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kategorisasi jenjang ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sebanyak 50 siswa (39,68%) memiliki persepsi terhadap kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori sangat positif, (2) Sebanyak 63 siswa (50%) siswa memiliki persepsi terhadap kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori positif, (3) Sebanyak 12 siswa (9,52%) siswa memiliki persepsi terhadap kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori positif, (4) Sebanyak 1 siswa (0,79%) memiliki persepsi terhadap kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori sangat tidak positif. Hasil analisis butir instrumen persepsi siswa VIII SMP Taman Dewasa Jetis Tahun Ajaran 2016/2017 terhadap kompetensi kepribadian guru BK menunjukkan dua item dengan perolehan skor terendah yaitu item 42 dan 48. Item tersebut berada pada aspek menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih, dengan indikator menghargai dan mengembangkan potensi siswa, Peduli dan toleran terhadap kemaslahatan siswa. Analisis aspek menunjukkan bahwa aspek kompetensi guru BK yang terendah aspek menampilkan kinerja yang berkualitas.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT HIGH SCHOOL STUDENTS’ PERCEPTIONS TOWARDS GUIDANCE AND COUNSELING TEACHERS’ PERSONALITY COMPETENCE (A Descriptive Study on Class VIII Students of SMP Taman Dewasa Jetis Batch 2016/2017) Yohanes Lukas Kalu Sanata Dharma University 2017 This study aims to: 1) measure class VIII students of SMP Taman Dewasa Jetis Batch 2016/2017 perceptions towards the guidance and counseling teacher personality competence; 2) identify the instrument item of the personality competence study with low scores; 3) analyze the percentage of guidance and counseling teacher competence aspect. This is a descriptive quantitative study. Subjects in this study were 126 students of class VIII SMP Taman Dewasa Jetis. Data collection technique was conducted using questionnaires. The questionnaire used is a questionnaire on the Students' Perceptions towards the Counseling and Guidance Teacher Personality Competence. Instrument's test are in the form of validity and reliability tests with reliability coefficient value of 0.924. Data analysis technique used is the ordinal level categorization technique. The results showed that: (1) A total of 50 students (39.68%) have a very positive perception on the guidance and counseling teacher's personality competence, (2) A total of 63 students (50%) have a positive perception on the guidance and counseling teacher's personality competence, (3) A total of 12 students (9.52%) have a negative perception on the guidance and counseling teacher's personality competence, (4) A total of 1 student (0.79%) have a very negative perception on the guidance and counseling teacher's personality competence. The analysis results of instrument's items on class VIII students of SMP Taman Dewasa Jetis batch 2016/2017 perceptions on the competence of the guidance and counseling teacher's personality shows two items with the lowest score, namely items 42 and 48. Those items are on aspects of respect and uphold the values of humanity, individuality, and freedom to choose, using the indicators of appreciating and developing students' potential, caring and being tolerant to the students' benefits. The aspect analysis shows that the lowest aspects of the guidance and counseling teacher's competence is the aspect that display a qualified performance.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbing penulis serta melimpahkan rahmat yang tak terhingga dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK di SMP Taman Dewasa Jetis Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Bimbingan dan Konseling. Dalam proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan kesabaran dalam memberikan bimbingan, pengarahan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan banyak tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................
iv
MOTTO ..................................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................................................................
vii
ABSTRAK ................................................................................................................
viii
ABSTRACT..............................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................
x
DAFTAR ISI ............................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................
5
D. Rumusan Masalah ....................................................................................
5
E. Tujuan Penelitian .....................................................................................
6
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................
6
G. Defenisi Operasional ................................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat Persepsi.......................................................................................
8
1. Pengertian Persepsi ...........................................................................
8
2. Objek Persepsi ..................................................................................
11
3. Aspek-Aspek Persepsi ......................................................................
11
4. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ...............................................
13
5. Proses Terjadinya Persepsi ...............................................................
18
6. Peranan Persepsi Terhadap Terbentuk Perilaku ...............................
19
B. Hakikat Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling........
20
1. Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling ..........................................................................................
20
2. 12 Kualitas Guru Bimbingan dan Konseling ....................................
22
3. Aspek-Aspek Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling ..........................................................................................
26
C. Hakikat Remaja sebagai Pelajar SMP......................................................
28
1. Pengertian Remaja ............................................................................
28
2. Ciri-Ciri Remaja ..............................................................................
29
3. Tugas Perkembangan Remaja ...........................................................
31
4. Persepsi Remaja Pada Umumnya .....................................................
32
D. Kajian Penelitian yang Relevan ...............................................................
34
E. Kerangka Berpikir ....................................................................................
35
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.........................................................................................
36
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................
37
C. Subyek Penelitian.....................................................................................
37
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................
38
E. Validitas dan Reliabilitas .........................................................................
41
1. Validitas ...........................................................................................
41
2.
Reliabilitas Instrumen ......................................................................
45
F. Teknik Analisis Data................................................................................
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 1. Persepsi
Siswa
Terhadap
Kompetensi
Kepribadian
50
Guru
Bimbingan dan Konseling ................................................................
50
2. Butir Item Terendah dari Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling ...................
52
3. Aspek Kompetensi Kepribadian Guru BK yang Perolehan Persentase Rendah Menurut Persepsi Siswa .....................................
53
B. Pembahasan..............................................................................................
54
1. Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK..........
54
2. Analisis Butir Item Terendah dari Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru BK ............................................. xiv
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Analisis Aspek-Aspek Kompetensi Keribadian Guru BK yang Perolehan Persentase Rendah Menurut Persepsi Siswa..............
60
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................................
64
B. Saran .......................................................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
66
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1 Jumlah Subyek Penelitian ............................................................................ 38 Tabel 2 Penentuan Skor Tiap Alternatif Jawaban. .................................................... 39 Tabel 3 Kisi-Kisi Kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK .............................................................. 40 Tabel 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ..................................................... 43 Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen setelah Uji Validitas .................................................... 44 i Tabel 6 Kualifikasi Reliabilitas................................................................................. 46 Tabel 7 Norma Penggolongan Kategorisasi Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK ..................... 47 Tabel 8 Kategori Skor Subjek Penelitian .................................................................. 48 Tabel 9 Kategori Skor Item Penelitian...................................................................... 49 Tabel 10 Kategori Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK ............................................................................................................. 50 Tabel 11 Kategori Item Instrumen Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK ............................................................................. 52 Tabel 12 Persentase Perolehan Skor Per Aspek Kompetensi Kepribadian Guru BK .................................................................................................... 53
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Grafik 1 Kategori Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK ............................................................................ 50 Grafik 2 Aspek-Aspek Kompetensi Kepribadian Guru BK................................. 54
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru BK ........ 68 LAMPIRAN 2 Tabulasi Data Hasil Penelitian ..................................................... 74 LAMPIRAN 3 Reliabilitas dan Validitas ............................................................. 83 LAMPIRAN 4 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 98
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah. A. Latar Belakang Masalah Layanan Bimbingan dan Konseling, pada dasarnya adalah proses interaksi timbal balik antara konselor sebagai pihak yang membantu dan konseli sebagai pihak yang di bantu. Tugas seorang konselor adalah sebagai pribadi yang akan membantu konseli untuk mencapai tugas perkembangannya, maka dalam aktivitas bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan kompetensi tertentu yang harus dimiliki oleh seorang konselor. Merujuk pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi: “Untuk diangkat sebagai konselor, seseorang wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor yang berlaku secara nasional” Pasal 2 yang berbunyi: “Penyelenggara pendidikan yang satuan pendidikannya mempekerjakan konselor wajib menerapkan
standard
kualifikasi
akademik
dan
kompetensi
konselor
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri paling lambat 5 tahun setelah Peraturan Menteri ini mulai berlaku”
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Apabila ditata kedalam empat kompetensi pendidik sebagaimana tertuang dalam Permendiknas no 27 tahun 2008, ada empat kompetensi yang harus dimiliki
oleh
konselor, yaitu; kompetensi
pedagogik,
kompetensi
sosial, kompetensi profesional dan salah satunya adalah kompetensi kepribadian. Kinerja guru BK dipengaruhi oleh kualitas penguasaan keempat kompetensi tersebut yang dilandasi oleh sikap, nilai, dan kecenderungan pribadi yang mendukung .Jika guru BK menguasai keempat kompetensi tersebut maka tidak perlu diragukan akan kualitas keberhasilan BK di sekolah (Mulyasa, 2007: 10). Carkhuff (Winkel& Hastuti, 2004:184) mengatakan bahwa barangkali kualitas kepribadian yang membuat seseorang mampu bergaul dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari serta membuat seseorang disukai dan disenangi oleh orang lain, sama dengan kualitas kepribadian yang membuat
konselor
sekolah efektif dalam pekerjaannya. Berdasarkan
hasil wawancara terhadap 6 siswa SMP Taman Dewasa
Jetis, tiga orang diantarnya berpendapat bahwa, guru BK hanya bertugas untuk mencari siswa-siswi yang bermasalah. Guru BK berusaha untuk mencari buktibukti atau berusaha agar siswa mengaku bahwa ia telah berbuat sesuatu yang tidak pada tempatnya, kurang wajar, atau merugikan, ada pula. Misalnya guru BK memaksa agar siswa mengakui bahwa ia merokok atau membolos kemudian memarahi mereka jika mereka terbukti melakukan kesalahan, ada pula yang berpandangan bahwa guru BK hanya bisa menasehati tampa memberi contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
bagi siswa, guru BK tidak terlibat dalam ekstrakurikuler, ada siswa yang takut untuk berkonsultasi atau bertemu dengan guru BK, cara mengajar guru BK membosankan karena berisi ceramah atau nasehat dan tiga orang lainnya berpendapat bahwa guru BK adalah pribadi yang baik, guru BK selalu membantu mereka apabila sedang mengalami kesusahan, misalnya ketika adik kelas dipalak oleh kakak kelas, guru BK akan membantu menyelesaikan masalah ini, ketika ada siswa yang sakit guru ikut membantu siswa yang sakit. Adanya perbedaan persepsi antara keenam siswa merupakan hal yang wajar karena adanya pengalaman-pegalaman yang berbeda dan perasaanperasaan yang berbeda sesuai yang terhadap guru BK. Persepsi dapat dikemukan karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam persepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu yang lain. Persepsi itu bersifat individual (Davidoff,1981;Rogers 1965). Siswa mempersepsi negatif terhadap pribadi guru BK di sekolah akan berpengaruh terhadap perilaku mereka terhadap guru BK misalnya enggan untuk berkonsultasi dengan BK karena mereka beranggapan guru itu galak. Sedangkan siswa yang memiliki persepsi yang positif terhadap guru BK akan dengan senang hati berkonsultasi dengan guru BK karena merasa diterima oleh guru BK, karena mereka memiliki pengalaman yang baik dengan guru BK. Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
perbedaan persepsi antara siswa yang satu lain terhadap kompetensi pribadi yang dimiliki oleh guru BK. Berdasarkan hal yang dipaparkan di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Persepsi Siswa SMP Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK”
B. Identifikasi Masalah Bertolak dari latar belakang di atas, terkait dengan persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK penulis dapat mengidentifikasi
masalah
sebagai berikut: 1. Adanya pandangan siswa yang mengatakan bahwa guru BK itu galak. 2. Adanya pandangan siswa yang mengatakan bahwa guru BK hanya bisa menasehati dan tidak memberi contoh bagi siswa. 3. Guru BK tidak terlibat dalam ekstrakurikuler. 4. Siswa takut untuk berkonsultasi atau bertemu dengan guru BK. 5. Guru memaksa siswa agar mengakui kesalahannya dan memarahi mereka jika mereka terbukti melakukan kesalahan. 6. Cara mengajar guru BK membosankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
C. Pembatasan Masalah Penelitian ini berfokus pada persepsi siswa terhadap
kompetensi
kepribadian guru BK khususnya di SMP Taman Dewasa Jetis. Persepsi siswa terhadap kompetensi guru BK adalah pengalaman siswa dalam mengamati kemampuan
kepribadian guru BK yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas dan kebebasan memilih, menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat dapat dilakukan dengan menampilkan kepribadian dan perilaku yang terpuji, menampilkan kinerja berkualitas tinggi, cerdas, kreatif, mandiri, dan berpenampilan menarik.
D. Rumusan Masalah Dari identifikasi yang telah penulis jabarkan di atas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Seberapa positif persepsi siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 2016/2017 terhadap kompetensi kepribadian guru BK? 2. Butir instrumen persepsi siswa terhadap kompetensi guru BK mana sajakah yang teridentifikasi perolehan skornya rendah? 3. Aspek kompetensi kepribadian guru BK mana saja yang teridentifkasi perolehan persentasenya rendah menurut persepsi siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan beberapa masalah penelitian yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk: 1. Mengukur persepsi siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 2016/2017 terhadap kompetensi kepribadian guru BK. 2. Mengindetifikasi butir item instrumen penelitian kompetensi kepribadian guru BK yang perolehan skornya rendah. 3. Menganalisis aspek kompetensi kepribadian guru BK.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini kiranya dapat digunakan untuk menambah wawasan di bidang bimbingan dan konseling khususnya dalam membangun kompetensi kepribadian. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru BK, hasil penelitian ini kiranya menjadikan bahan refleksi dalam meningkatkan kompetensi kepribadian. b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini menjadi masukan yang sangat berharga untuk mengembangkan kompetensi kepribadian sebagai calon guru BK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
c. Bagi dosen, hasil penelitian ini kiranya menjadi masukan agar dapat memotivasi atau membimbing mahasiswa BK universitas Sanata Dharma agar mengembangkan kompetensi kepribadian sebagai calon guru BK. d. Bagi mahasiswa BK universitas Sanata Dharma, hasil penelitian ini menjadi masukan yang sangat berharga untuk mengembangkan kompetensi kepribadian sebagai calon guru BK.
G. Definisi Istilah Beberapa istilah dalam penelitian didefenisikan sebagai berikut: 1. Persepsi adalah proses kognisi yang terjadi dalam individu, terhadap rangsangan atau stimulus yang diterima melalui panca indera sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna. 2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan individu yang stabil, dewasa, arif, menjadi teladan, mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri, dan religius yang menjadi modeling bagi orang lain. 3. Guru BK adalah tenaga profesional yang memberikan bantuan kepada siswasiswi dalam mencapai tugas perkembanganya dan membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi siswa-siswi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan hakikat persepsi, hakikat kompetensi kepribadian guru bimbingan dan konseling, dan hakikat remaja. A. Hakikat Persepsi 1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, penginderaan adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi (Walgito, 2005: 99). Moskowitz dan Orgel (Walgito, 2005:100) menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang
diterimanya,
persepsi
juga
merupakan
pengorganisasian,
penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam persepsi dapat dikemukan karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain. Persepsi itu bersifat individual (Davidoff, 1981; Rogers, 1965). Persepsi
merupakan
proses
saat
seseorang
mengatur
dan
mengiterpretasikan kesan-kesan sensorik mereka guna memberikan arti lingkungan bagi mereka. Selain itu persepsi merupakan proses penilaian seseorang terhadap objek tertentu (Kuswana, 2011:220). Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan dari indera, dalam menilai suatu atau memberi arti terhadap lingkungan atau objek tertentu. Young (Kuswana, 2011:220) berpendapat bahwa persepsi merupakan aktivitas mengindra, mengiterpretasikan, dan memberikan penilaian pada objek-objek fisik maupun objek sosial. Pengindraan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah poses pengindraan terhadap stimulus fisik dan stimulus sosial, menginterprestasikan dan memberikan penilaian pada objek-objek fisik dan objek sosial. Rahmat (2005) menyebutkan persepsi dibagi menjadi dua bentuk yaitu positif dan negatif. Apabila objek yang dipersepsi sesuai dengan penghayatan dan dapat diterima secara rasional dan emosional maka manusia akan mempersepsikan positif atau cenderung menyukai atau dan menanggapi sesuai dengan objek yang dipersepsikan. Apabila tidak sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
penghayatan maka persepsinya negatif atau cenderung menjauhi, menolak dan menanggapinya secara berlawanan terhadap objek persepsi tersebut. Robbins (2002) menambahkan bahwa persepsi positif merupakan penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi dengan pandangan yang positif atau sesuai dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsi atau dari aturan yang ada. Penyebab mulculnya persepsi negatif dapat mulcul karena adanya ketidakpuasan individu terhadap objek yang menjadi sumber persepsinya, adanya ketidaktahuan individu serta tidak adanya pengalaman individu terhadap terhadap objek yang dipersepsikan dan sebaliknya, penyebab mulculnya persepsi positif seseorang karena adanya kepuasan individu terhadap objek yang menjadi sumber persepsinya, adanya pengetahuan individu, serta adanya pengelaman individu terhadap objek yang dipersepsikan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, persepsi adalah proses mengindera, menginterprestasikan dan pemberian nilai oleh individu terhadap rangsangan yang diterimanya dari objek. Objek yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia dan manusia juga merupakan objek dari persepsi, dalam hal ini yang menjadi objek persepsi siswa adalah guru BK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2. Objek Persepsi Objek persepsi dapat dibedakan atas objek yang non manusia dan manusia. Objek persepsi yang berujud manusia ini disebut person perception atau juga ada yang menyebutkan sebagai social perception, sedangkan persepsi yang berobjekkan non manusia, hal ini sering disebut non social perception. Pada objek persepsi manusia, manusia yang dipersepsi mempunyai kemampuan-kemampuan, perasaan ataupun aspek-aspek seperti halnya pada orang yang mempersepsi. Orang yang dipersepsi akan dapat mempengaruhi pada orang yang mempersepsi. Karena itu pada objek yang dipersepsi yaitu manusia yang dipersepsi, lingkungan yang melatarbelakangan objek persepsi, dan perseptor sendiri akan sangat menentukan dalam hasil persepsi (Walgito, 2005: 108-109). Misalnya guru BK yang baik, perhatian, dan peduli terhadap siswa akan didekati siswa dan guru BK yang galak, cuek, suka menghukum siswa yang bermasalah akan dijauhi siswa. 3. Aspek-Aspek Persepsi Aspek-aspek persepsi berupa rangsangan, tanggapan, dan perilaku (Walgito, 1994:54). a. Rangsang Rasangan dapat berasal dari luar diri individu, dapat pula berasal dari dalam individu. Rangsangan yang berasal dari luar individu mengenai alat indera selaku penerima rangsangan sebagai reseptor, lalu meneruskan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
syaraf penerima atau rangsangan sebagai reseptor, lalu meneruskan ke syaraf penerima atau sensoris, sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam individu langsung mengenai penerima. b. Tanggapan Tanggapan terjadi dalam suatu proses yang disebut proses persepsi. Proses persepsi bermula dari adanya objek yang menimbulkan rangsangan, lalu rangsangan diterima oleh reseptor. Tahap ini disebut kelaman, karena terjadinya secara alamiah. Rangsangan yang diterima oleh reseptor diteruskan ke syaraf sensori setelah mengalami penyeleksian, dan dilanjutkan oleh syaraf ke otak sebagai pusat kesadaran. Tahap ini disebut proses fisiologis, karena terjadi dalam diri individu. Proses terakhir terjadi di otak, yang memungkinkan individu menyadari sepenuhnya rangsangan yang diterima melalui reseptor, tahap ini disebut tahap psikologis karena berhubungan dengan penyadaran. Proses yang terjadi di otak juga merupakan proses persepsi sebenarnya. Setiap rangsangan yang disadari kemudian ditanggapi oleh individu melalui syaraf motorik. c. Perilaku Proses persepsi merupakan suatu penilaian, pendapat, dan pandangan. Setiap nilai, pendapat dan pandangan yang dianggap penting oleh individu menuntut individu untuk melaksanakannya. Persepsi perlu dilihat dalam rangkaian perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
4. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Fauzi (Suciati, 2015:88-89), ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu: a. Perhatian Dalam menangkap stimulus ada perbedaan fokus dari setiap individu. Hal ini bisa dibuktikan ketika anda berangkat dari rumah ke kampus. Berapa banyak stimulus yang anda lihat dan anda dengar. Ketika anda keluar dari rumah, mungkin anda melihat teman anda bergurau bersama dengan sahabatnya, di perjalanan anda melihat seorang wanita dengan penuh kerepotan mengantar tiga anaknya ke sekolah, anda juga melihat seorang remaja ditilang polisi karena tidak menggunakan helm, serta masih banyak stimulus lagi. Apakah dari sekian banyak stimulus anda persepsikan, anda maknai? Tentu tidak, namun stimulus yang paling berkesan dan anda perhatikan saja yang anda persepsikan. Peristiwa yang masuk ke otak adalah remaja yang kena tilang polisi, sebab hal ini sesuai dengan pengelaman masa lalu anda, yang membuat anda jera untuk berkendara tidak lengkap. Dalam hal persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK, tentu tidak semua stimulus dimaknai, namun yang dimaknai adalah stimulus yang paling berkesan yang akan dimaknai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
b. Harapan Harapan terhadap rangsangan yang akan timbul. Ekspektasi terhadap munculnya rangsangan menyebabkan individu bisa memiliki perbedaan persepsi. Misalnya ketika siswa memiliki harapan bahwa guru BK bisa membantu dia menyelesaikan masalah, maka berkonsultasi dengan guru BK dianggap sebagai solusi terhadap keinginanya. Namun bagi siswa yang sering dimarahi guru BK, berkonsultasi dengan guru BK akan dianggap sesuatu yang menakutkan karena dia sering dimarahi. c. Kebutuhan Kebutuhan-kebutuhan yang sesaat maupun menetap akan mempengaruhi persepsi seseorang. Rasa lapar menyebabkan seseorang akan berpikir untuk mencari menu dan memesan makanan ketika ia sampai di kantin. Persepsi siswa terhadap seorang guru BK juga dipengaruh oleh sebuah kebutuhan, misalnya siswa yang belum membayar uang sekolah persemester, dan pada saat itu dia dituntut untuk segera untuk membayar uang SPP, siswa akan berpikir untuk mencari bantuan kepada guru BK agar guru membantu mencari solusi atas permasalahannya. d. Sistem nilai Sistem nilai yang ada di masyarakat sangat menentukan jenis persepsi yang muncul. Penilaian baik dan buruk terhadap sebuah objek menentukan persepsi. Misalnya di sekolah tertentu yang memberikan penilaian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
baik terhadap guru BK, maka mereka akan memberi makna yang buruk kepada guru BK yang berperilaku buruk. e. Ciri kepribadian Sebuah kepribadian yang berbeda akan berakibat pemberian persepsi yang berbeda terhadap orang lain. Seorang dengan kepribadian penakut akan memaknai kata-kata teguran atasannya sebagai sebuah kemarahan. Namun bagi seorang yang pemberani, kata-kata teguran atasannya adalah jalan masuk untuk bisa lebih dekat dalam bergaul. Misalnya seorang guru BK yang mudah tersinggung akan memaknai siswa yang selalu bercanda dengannya adalah suatu penghinaan buatnya. Namum bagi seorang guru BK yang mudah bergaul akan memaknai candaan siswa adalah hal yang biasa buatnya. Sedangkan menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnely (1996) faktorfaktor persepsi pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu faktor-faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal Faktor internal yang mempengaruhi persepsi yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain: 1) Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha memberikan arti
terhadap
lingkungan
sekitarnya.
Kapasitas
indera
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga berbeda. 2) Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energy yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada suatu objek. Energi tiap orang-orang sehingga perhatian seseorang terhadap objek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek. 3) Minat. Persepsi terhadap suatu objek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakan untuk mempersepsi.
Perceptual
vigilance
merupakan
kecenderungan
seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat. 4) Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaiman kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya. 5) Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsangan dalam pengertian luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
6) Suasana hati. Keadaan
emosi
mempengaruhi
perilaku
seseorang,
mood
ini
menunjukan bagaimana persaan seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat. b. Faktor eksternal. Faktor
eksternal
yang
mempengaruhi
persepsi,
merupakan
karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang telibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseorang merasakannya
atau
menerimanya.
Faktor-faktor
eksternal
yang
mempengaruhi persepsi adalah: 1) Ukuran dan penempatan dari objek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi. 2) Warna dari obyek-obyek Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit. 3) Keunikan dan kekontrasan stimulus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Stimulus dari luar akan memberi makna, lebih sering diperhatikan dibadingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi. 5. Proses Terjadinya Persepsi Persepsi terbentuk melalui proses psikologis yaitu diawali dengan penerimaan stimulus mengenai suatu objek melalui indera, stimulus tersebut oleh syaraf sensori diteruskan ke otak untuk diorganisir, dianalisis dan diinterpretasikan. Buss (1992) mengemukan bahwa persepsi yang terdiri pengekstrasian informasi dari lingkungan dapat dianalisis ke dalam empat tahap, yaitu: (1) adanya stimulus, (2) proses pada reseptor yang meliputi yang meliputi seleksi dan pemberian kode ke dalam implus-implus diteruskan ke otak, diberi kode lanjut dan pengkodean dalam otak, dan (4) pengalaman atau informasi sebagai hasil proses, pengelaman adalah kesadaran atas stimuli dan informasi adalah pengetahuan yang dapat digunakan segera atau disimpan sebagai potensi yang digunakan. Dengan demikian persepsi terbentuk karena adanya stimulus atau objek, saraf sensori dan otak sebagai pengolah informasi yang diterima dari indera untuk diinterpretasikan. Menurut Walgito (2005:90), proses terjadinya persepsi yaitu objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau perseptor. Perlu dikemukan bahwa antara objek dan stimulus itu menjadi dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut. Keadaan menunjukan bahwa individu tidak hanya dikenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
oleh satu stimulus saja, melainkanberbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar, akan tetapi tidak stimulus itu mendapatkan respon individu, hanya beberapa stimulus yang menarik yang akan diberi respon. Hal ini dikarenakan individu mengadakan seleksi stimulus mana yang dipilih oleh individu, individu menyadari dan memberikan respon sebagai reaksi terhadap stimulus tersebut. 6. Peranan Persepsi Terhadap Terbentuknya Perilaku Salah satu faktor yang mempengaruhi cara kita bereaksi terhadap orang lain adalah apakah kita memandang diri kita sama dengan orang lain. Apabila kita melihat orang lain mirip dengan diri kita, maka kita cenderung tertarik padanya, namum jika orang lain itu memiliki ciri yang tidak kita sukai, maka secara psikologis akan menjauhinya Schimel & Arndt (Shelley, 2009:45). Terkadang kualitas yang kita pakai sebagai dasar mengevaluasi orang lain adalah kualitas yang paling kita ingat karena kita tidak punya hubungan apapun dengan orang yang kita evaluasi. Misalnya, ketika Ellen baru saja memutuskan pacarnya Todd, karena dia banyak mengatur, Ellen mungkin akan menilai masa pacaran yang lalu hanya berdasarkan ingatan bahwa si Todd orangnya terlalu mengatur; tendensi untuk menggunakan karakteristik yang paling diingat untuk menilai orang lain sangat sulit diubah Staple & Zeelenberg (Shelley, 2009:45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Psikologi gestalt mencoba mencoba mengenali prinsip-prinsip yang mengatur bagaimana pikiran kita membuat peyimpulan tentang dunia dari data indarwi (membuat data indrawi jadi bermakna). Atribusi merupakan tindakan penafsiran; apa yang terberi (kesan dari data yang indrawi) dihubungkan kembali kepada sumber asalnya. Misalnya ketika saya bertemu dengan dengan seseorang yang menampilkan ekspresi wajah tidak ramah dan posisi tubuh yang terkesan berjarak dari orang lain, maka saya menyimpulkan bahwa orang itu tidak ramah yang menyebabkan saya menjauhinya. (Sarwono, 2009:31).
B. Hakikat Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling Menurut
Mulyasa
(2014:30),
kompetensi
kepribadian
adalah
kemampuan personal yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi anak didik, dan berakhlak mulia. Hal serupa juga dikatakan
oleh
Mulyasa
(2013:45),
kompetensi
kepribadian
adalah
kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan beraklak mulia. Dalam UndangUndang tentang guru dan dosen (Undang-Undang, No.14 2005) disebutkan bahwa Kompetensi kepribadiaan adalah kemampuan kepribadiaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa, serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi kepribadian adalah seperangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk melakukan transformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri. Kompetensi kepribadian meliputi kemampuan untuk mengolah diri, memahami diri, mengendalikan diri, dan menghargai diri. (Kunandar, 2009:55). Kompetensi kepribadian adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terlihat dalam perilaku sehari-hari (Fachruddin Saudagar dan Ali idrus, 2011:42). Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian Guru BK adalah kemampuan yang dimiliki seorang Guru BK berupa stabil, dewasa, arif, menjadi teladan; mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri, dan religius, yang dapat dilihat dalam perilaku atau kehidupan sehari-hari, yang akan menjadi model yang baik bagi peserta didik pada umumnya atau pada konseli khususnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
2. 12 Kualitas Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling Cavanagh (Yusuf, 2010: 37-44) mengemukakan bahwa karakteristik kualitas kepribadian guru BK sebagai berikut: a. Pemahaman diri (self-knowledge) Pemahaman diri ini berarti guru BK memahami dirinya dengan baik, dia memahami secara pasti apa yang dia lakukan, mengapa dia melakukan hal itu, dan masalah apa yang harus diselesaikan. Guru BK harus mampu memahami dirinya dengan baik karena dengan memahami dirinya, guru BK mampu juga memahami diri konseli dengan baik pula. Pemahaman diri sangat penting, karena beberapa alasan sebagai berikut: 1) Guru BK yang memiliki persepsi yang akurat tentang dirinya cenderung akan memiliki persepsi yang akurat juga tentang orang lain khususnya konseli. 2) Guru BK yang terampil dalam memahami dirinya, maka dia akan terampil juga memahami orang lain. 3) Guru BK yang memahami dirinya, maka dia akan mampu mengajarkan cara memahami diri kepada orang lain. 4) Pemahaman tentang diri memungkinkan guru BK untuk dapat merasa dan berkomunikasi secara jujur dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
b. Kompeten (competent) Kompeten diartikan bahwa guru BK harus memiliki kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral sebagai pribadi yang berguna. Guru BK yang berkompeten akan mampu menjalani hidup dengan baik karena ia memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara baik sebagai pribadi yang berguna baik diri sendiri dan orang lain. c. Kesehatan psikologis Guru BK dituntut memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik dari konseli. Hal ini penting karena kesehatan psikologis (psychological healt) guru BK akan mendasari pemahamannya terhadap perilaku dan keterampilannya. Guru BK yang kesehatan psikologisnya baik memiliki kualitas sebagai berikut: 1) Memperoleh pemuas dan kebutuhan rasa aman, cinta, kekuatan, dan seks. 2) Dapat mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya. 3) Menyadari kelemahan dan keterbatasan kemampuan dirinya. Guru BK yang memiliki kesehatan psikologis yang baik, akan mampu bertanggung jawab penuh atas hidupnya dengan baik. d. Dapat dipercaya (trustworthiness) Kualitas ini berarti bahwa guru BK tidak menjadi ancaman penyebab kecemasan bagi konseli. Guru BK yang dipercaya cenderung memiliki sikap dan perilaku sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
1)
Memiliki pribadi yang konsisten
2) Dapat
dipercaya
oleh
orang
lain,
baik
ucapannya
maupun
perbuatannya. 3)
Tidak pernah membuat orang lain kecewa.
4)
Bertanggung jawab, mampu merespon orang lain secara utuh, tidak
ingkar janji, dan mampu membantu secara penuh. e. Jujur (honest) Guru BK dituntut untuk bersikap transparan (terbuka), autentik, dan asli (guine). Guru BK yang jujur memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Bersikap kongruen, artinya sifat-sifat dirinya yang dipersepsi oleh dirinya sendiri sama seperti yang dipersepsikan oleh orang lain. 2) Memiliki pemahaman yang jelas tentang makna kejujuran. Guru BK yang memiliki sikap kongruen yaitu yang menampilkan kepribadian secara apa adanya dan alami. Guru BK yang menampilkan kepribadiannya secara alami tidak buat-buat akan terlihat nyaman dan santai saat menjalankan kehidupan sehari-hari. f. Kekuatan (strength) Kekuatan atau kemampuan konselor sangat penting dalam menjalin hubungan dengan konseli, sebab dengan hal itu konseli akan merasa aman. Konseli akan memandang guru BK sebagai orang yang tabah dalam menghadapi
masalah,
dapat
mendorong konseli
untuk
mengatasi
masalahnya, dan dapat menanggulangi kebutuhan dan masalah pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Kekuatan yang harus dimiliki oleh guru BK bukan berarti kekuatan fisik, akan tetapi merupakan kekuatan jiwa atau mental. Guru BK yang memiliki kekuatan jiwa atau mental adalah guru BK yang tidak terpengaruh dengan situasi yang diciptakan oleh konseli pada saat konseling berlangsung misalnya pada konseling, konseli menceritakan masalah yang sangat sedih yang membuat konseli itu menangis, pada saat itu guru BK tidak terpengaruh dengan situasi sedih yang dialami oleh konseli dan tidak turut menangis bersama konseli. Sebaliknya guru BK harus tabah dan menguatkan konseli agar konseli tegar mengahadapi masalah. g. Bersikap hangat Bersikap hangat itu adalah ramah, penuh perhatian, dan memberikan kasih sayang. Guru BK yang ramah, penuh perhatian dan memberikan kasih sayang akan membuat konseli merasa nyaman dan diterima oleh guru BK h. Sabar (patience) Melalui kesabaran guru BK dalam menjalin hubungan dengan konseli dapat konseli untuk mengembangkan dirinya secara alami. Sikap sabar guru BK menunjukan lebih memperhatikan diri konseli daripada hasilnya. Salah satu ciri yang menunjukan bahwa guru BK memiliki kesabaran adalah mampu mengontrol emosi atau tidak marah terhadap konseli yang melanggar peraturan atau membuat suatu kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
i. Kepekaan (sensitivity) Guru BK menyadari tentang adanya dinamika psikologis yang tersembunyi atau sifat-sifat mudah tersinggung, baik pada konseli maupun pada dirinya sendiri. Guru BK yang memiliki kepekaan, tidak akan mudah terpengaruh emosinya oleh situasi yang membuatnya tidak nyaman. Guru BK yang peka akan menyadari pada situasi mana ia akan mudah tersinggung dengan apa yang dilakukan atau dikatakan oleh konseli kepada dirinya dan menyadari pada saat mana konseli mudah merasa tersinggung dengan apa yang dilakukan atau dikatakan oleh guru BK. 3.
Aspek-Aspek Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling Bertolak dari Undang-Undang No.20/2003 Pasal 1 (1) yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktik mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian dirinya, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Maka pendidikan yang didalamnya termasuk guru bimbingan dan konseling, sepantasnya adalah pribadi-pribadi yang memiliki karakteristik sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas No 19 Tahun 2005 sebagai berikut: a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu dengan menunjukan kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Maha Esa; konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama dan toleran terhadap pemeluk agama lain; berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. b. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, kebebasan memilih yaitu dengan mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, sosial, individual, dan berpotensi; menghargai dan mengembangkan potensi positif individu, pada umumnya dan konseli pada khususnya;peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan konseli pada khususnya; menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya; toleran terhadap permasalahan konseli; bersikap demokratis. c. Menunjukkan intergritas dan stabilitas kepribadian yang kuat adalah menampilkan kepribadian dan perilaku yang terpuji (seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah, konsisten); menampilkan emosi yang stabil; peka; bersikap empati; serta menghormati keragaman dan perubahan. Guru bimbingan dan konseling yang berperilaku berwibawa, jujur, sabar, ramah dan konsisten akan memberikan contoh yang baik bagi siswa. d. Menampilkan
kinerja
berkualitas
tinggi
dapat
dilakukan
dengan
menampilkan tindakan yang cerdas, kreatif, inovatif, dan produktif; bersemangat; berdisiplin, dan mandiri; berpenampilan menarik, dan menyenangkan; berkomunikasi secara efektif. Beberapa hal di atas adalah indikator yang yang dibutuhkan oleh seorang guru bimbingan dan konseling, karena dalam proses bimbingan ataupun konseling ia harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
mampu membantu memecahkan masalah konseli dan mampu mengambil keputusan atau tindakan yang tepat dalam menghadapi permasalah konseli yang beragam, guru BK juga harus mampu membuat sesuatu yang baru dan berguna bagi klien dalam proses bimbingan. Ketika proses bimbingan berlangsung guru BK harus mampu menciptakan suasana
yang
menyenangkan dan berpenampilan menarik agar dapat menarik minat siswa dalam mengikuti bimbingan dan siswa tidak cepat bosan mengikuti bimbingan.
C. Hakikat Remaja sebagai Pelajar SMP 1. Pengertian Remaja Pediatri (2010) menyebutkan Adolescent atau remaja merupakan periode kritis peralihan dari anak menjadi dewasa. Pada
remaja terjadi
perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial yang berlangsung secara sekuensial, sedangkan menurut Santrock remaja adalah sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional ( Santrock, 2003: 26). Menurut Jose (2010) remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial, sedangkan menurut Sarwono (2001), menyatakan remaja untuk masyarakat Indonesia adalah menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
batasan usia 11-24 tahun belum menikah. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa dimana terjadi peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Dimana terjadi perubahan fisik maupun perubahan pada psikisnya. 2. Ciri-Ciri Remaja Paplia dan Olds (Marliani, 2015:168-169), mengemukan ciri-ciri khusus masa remaja yang mencakup: perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan kepribadian dan sosial. Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa masa suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat, baik secara fisik maupun psikologis, sebagai ciri dari perkembangan masa remaja, bebarapa ciri khusus mengenai pada perubahan yang terjadi selama masa remaja adalah sebagai berikut: a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil perubahan fisik, terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntuntan dan tekanan yang dtunjukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak bertingkah seperti anak-anak, lebih mandiri dan bertanggung jawab. b. Perubahan yang cepat secara fisik juga disertai dengan kematangan seksual. Perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin terhadap diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti system sirkulasi, percernaan, dan system respirasi maupun perubahan ekternal, seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja. c. Perubahan dalam hak yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja, banyak hal yang menarik bagi dirinya yang dibawa dari masa kanak-kanak diganti dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini disebabkan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja. Oleh karena itu remaja diharapkan untuk mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis dan orang dewasa. d. Perubahan nilai, yang semula mereka anggap penting pada masa kanakkanak menjadi kurang penting kerana sudah mendekati dewasa. e. Pada umumnya remaja bersikap ambivalen dalam menanggapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi disisi lain meraka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuannya untuk memikul tanggung jawab tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
3. Tugas Perkembangan Remaja Menurut Hurlock (1991) tugas perkembangan masa remaja di fokuskan pada upaya meninggalkan sikap perilaku kekanak-kanakan serta untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja yaitu: 1) Mampu menerima keadaan fisiknya; 2) Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa; 3) Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis; 4) Mencapai kemandirian ekonomi; 5) Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat; 6) Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat; 7) Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai orang dewasa dan orang tua; 8) Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa. 9) Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan. 10) Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
4. Persepsi Remaja Pada Umumnya Pada umumnya remaja memusatkan perhatian pada cara seseorang menggunakan proses kognitifnya seperti perhatian, persepsi, ingatan, pemikiran, penalaran, harapan, untuk memahami dunia social meraka. Remaja mempersepsikan sesuat berdasarkan egosentrismenya. Egosntrime remaja (adolencent egocentrism) menggambarkan meningkatnya kesadaran diri remaja yang terwujud pada keyakinan mereka bahwa orang lain memiliki perhatian amat besar, seberapa besar mereka terhadap diri mereka, dan terhadap perasaan akan keunikaan pribadi mereka. (Santrock, 2003:121-122). David Elkin (Santrock, 2003:122) mengemukan bahwa egosetrisme remaja dapat dibagi menjadi dua jenis berpikir social yaitu imaginary audience dan personal fable. Imaginary audience (penonton imajiner) menggambarkan peningkatan kesadaran remaja yang tampil pada keyakinan mereka bahwa orang lain memiliki perhatian yang amat besar terhadap diri mereka. Gejala penonton imajiner mencakup berbagai perilaku untuk mendapat perhatian; keinginan agar kehadirannya diperhatikan, disadari orang lain dan menjadi pusat perhatian. Misalnya, gadis SMP, saat berjalan memasuki kelas akan berpikir dan bahwa bahwa semua orang sedang melihat penampilannya. Remaja merasa bahwa mereka adalah pemeran utamanya sedangkan orang lain adalah penontonya. Menurut David Ekind (Santrock, 2003:122) personal fable (dongeng prbadi) adalah bagian egosentrisme remaja berkenan dengan perasaa keunikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
yang dimiliki. Perasaan akan keunikan pribadi mereka membuat mereka merasa bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memahami perasaan mereka. Misalnya, seorang gadis remaja beranggapan bahwa ibunya tidak dapat merasakan kepedihan hatinya yang dirasakannya karena putus cinta. Sebagai cara untuk mempertahankan adanya keunikan pribadinya, remaja mungkin mengarang cerita penuh fantasi mengenai diri mereka, menenggelamkan diri mereka dalam dunia yang jauh dari realitas. Menurut Barenboim
(Santrock, 2003:124) remaja mengartikan
kepribadian seseorang dengan tiga cara yang berbeda yaitu: pertama, ketika remaja diberi informasi mengenai orang lain, mereka cenderung akan mempertimbangkan baik informasi yang sudah dimilikinya maupun informasi yang baru diterimanya, dan buka semata-mata mengadalkan informasi yang konkret yang dimilikinya saat itu saja. Kedua, remaja cenderung lebih menganali perbedaan konseptual atau situasional dari kepribadian, dan tidak beranggapan bahwa kepribadian bersifat selalu tetap. Ketiga, remaja cenderung tidak sekedar merima sifat yang tampil di permukaan untuk mendapatkan gambaran yang mantap mengenai kepribadian yang lebih mendalam, kompleks, bahkan tersembunyi. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada umumnya
remaja
cenderung
mempersepsikan
sesuatu
berdasarkan
egosentrisme dan tidak realistis, karena menganggap bahwa tidak seorangpun bias memahami perasaan mereka. Dalam memberikan penilaian terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
seseorang remaja cenderung cenderung akan mempertimbangkan baik informasi yang sudah dimilikinya maupun informasi yang baru diterimanya, remaja cenderung lebih menganali perbedaan konseptual atau situasional dari kepribadian, dan tidak beranggapan bahwa kepribadian bersifat selalu tetap, cenderung tidak sekedar merima sifat yang tampil di permukaan untuk mendapatkan gambaran yang mantap mengenai kepribadian yang lebih mendalam, kompleks, bahkan tersembunyi.
D. Kajian Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Arryanto Wisnu (2014) tentang “Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK SMP Negeri di Kecamatan Trucuk”. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) sebanyak 70,67% subjek memiliki persepsi bahwa kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori sangat tinggi,(2) sebanyak 27,33% subjek memiliki persepsi bahwa kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori tinggi, (3) 0,67% subjek memiliki persepsi bahwa kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori cukup tinggi, (4) 0,67% subjek memiliki persepsi bahwa kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori rendah, (5) 0,67% subjek memiliki persepsi bahwa kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Hasil analisis butir item dari instrumen penelitian persepsi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Trucuk terhadap kompetensi kepribadian guru BK menunjukkan sebanyak 42 item (92%) berada pada kategori sangat tinggi, 12 item (8 %) berada pada kategori tinggi, dan tidak ada item yang berada pada kategori cukup tinggi, rendah, maupun sangat rendah, namun terdapat item yang memiliki skor terendah yaitu pada indikator bersikap demokratis terhadap siswa. Skripsi Sisrianti Yusri (2014) tentang “Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling di SMPN 5 Pariam”. Berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa gambaran persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian Guru BK/Konselor secara rata-rata siswa menyatakan bahwa 46,83% GuruBK/Konselor selalu menampilkan kompetensikepribadiannya, 30,99% siswa menyatakan Guru BK/Konselor sering menampilkan kompetensi kepribadiannya, 20,77% siswa menyatakan kadang-kadang dan 1,41% siswa yang menyatakan Guru BK/Konselor tidak pernah menampilkan kompetensi kepribadiannya
E. Kerangka Berpikir Persepsi adalah proses mengindera, menginterprestasikan dan pemberian nilai oleh individu terhadap rangsangan yang diterimanya dari objek. Objek yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia dan manusia juga merupakan objek dari persepsi, dalam hal ini yang menjadi objek persepsi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
adalah guru BK. Persepsi dibagi menjadi dua bentuk yaitu persepsi yang positif dan persepsi yang negatif, persepsi siswa terhadap guru BK khususnya terhadap kompetensi kepribadiaan guru BK tentu ada yang positif maupun negatif. Persepsi positif merupakan penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi sesuai dengan apa yang diharapkan dari objek yang dipersepsi atau kesesuian objek yang dipersepsi dengan aturan yang ada Siswa akan memiliki persepsi yang positif apabila guru BK memiliki kualitas atau kompetensi kepribadian yang baik. Apabila dalam keseharian guru BK memiliki kompetensi kepribadian yang baik, siswa memberikan persepsi yang positif terhadap guru BK dan membuat guru BK disukai dan disenangi oleh siswa pada umunya atau konseli pada khususnya. Persepsi negatif dapat mulcul karena adanya ketidakpuasan individu terhadap objek yang menjadi sumber persepsinya atau karena ketidaktahuan individu serta tidak adanya pengelaman individu terhadap objek yang dipersepsikan. Apabila dalam keseharian guru BK kurang mengusai kompetensi kepribadian akan menimbulkan suatu persepsi yang negatif terhadap guru BK, karena siswa merasa kurang puas terhadap guru BK. Persepsi siswa terhadap keberadaan layanan bimbingan dan konseling persepsi siswa terhadap keberadaan layanan bimbingan dan konseling cederung negatif, istilah “polisi sekolah” guru BK menjadi umum. Persepsi siswa mengenai bimbingan dan konseling dikaitkan dengan kinerja dan kepribadian guru BK juga belum jelas dan cenderung negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi beberapa hal yang berkaitaan dengan metodologi penelitan antara lain jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, instrumen penelitian, dan kisi-kisi instrumen. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif deskriptif ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, dan berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Bungin, 2011:44). Menurut Sugioyono (2000), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap satu objek yang diteliti melalui data data sampel dan populasi sebagaimana adanya dengan melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu data diperoleh dari analisis skor jawaban subjek pada alat instrumen yang dipakai. Penelitian deskriptif bertujuan mengambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau situasi atau kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan secara jelas situasi atau kejadian sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Data yang dikumpulkan bersifat
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasinya (Azwa, 2012:7). Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan persepsi siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 2016/2017 terhadap kompetensi kepribadian guru BK, karena peneliti ingin mengetahui seberapa positif persepsi siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 2016/2017 terhadap kompetensi kepribadian guru BK.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di SMP Taman Dewasa Jetis. Penelitian dilaksanakan pada tanggal, 25 Juli 2016 dan tanggal, 28 Juli 2016 peneliti menyebarkan kuesioner pada siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Pada bulan Mei-Juni 2016 peneliti membuat kuesioner dan dikonsultasikan pada dosen pembimbing
C. Subyek Penelitian Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa VIII SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 2016/2017. Menurut Sugiyono (2012 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah 5 kelas yaitu VIII 1, VIII 2, VIII 3, VIII 4, VIII 5. Semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
anggota populasi penelitian dijadikan sebagai sumber penelitian. Jumlah siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Jumlah Subjek Penelitian NO
KELAS
JUMLAH
1. 2. 3. 4. 5.
VIII 1 VIII 2 VIII 3 VIII 4 VIII 5 JUMLAH
25 25 25 26 25 126
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian itu berupa kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK yang berbentuk tertutup. Alternatif jawaban yang disediakan dalam kuesioner ini berpedoman pada teknik penyusunan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk menghindari responden memilih jawaban yang memiliki skor netral, maka jumlah alternatif yang disediahkan dimodifikasi dari lima alternatif menjadi empat alternatif jawaban. Ada alternative jawaban yang digunakan dalam kuesioner yaitu; sangat setuju (SS), setuju(S), tidak setuju (TS), dan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
tidak setuju (STS) dengan bobot setiap altenatif jawaban adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2011:135). Tabel 2. Penentuan Skor Tiap Alternatif Jawaban. Alternatif jawaban NO
Pernyataan
1. 2.
Favorabel Unfavorabel
S (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4
Item-item Kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru BK disusun berdasarkan aspek-aspek kompetensi kepribadian guru BK menurut depertemen Pendidikan Nasional 2007 (Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan BK dalam Jalur Pendidikan Formal) seperti tampak pada kisi-kisi kuesioner dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Tabel 3 Kisi-Kisi Kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK (Sebelum uji coba) Item No
1
Aspek-Aspek Kompetensi Kepribadian Guru BK Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Indikator
Favorabel
Unfavorabel
Menampilkan perilaku yang beriman dan berakhlak mulia.
1, 18
5
11
62, 56
2, 26
36
19,41,45
31,49
4, 61
40, 42
6, 24
46, 48
20
44
3,7,43
14, 17, 27
47, 54, 63
52, 57
15, 58
53
55
30, 39
64, 66
22
8, 21
65
18, 35, 67 9, 60 25
59, 28
13
50
10, 16, 34, 37 12, 32 36
68, 33
Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama. Toleran terhadap pemeluk agama lain
2
3
Menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih.
Menunjukan stabilitas dan integritas yang kuat.
Selalu berpandangan positif terhadap siswa. Menghargai dan mengembangkan potensi siswa. Peduli dan toleran terhadap kemaslahatan siswa. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia Bersikap demokratis terhadap siswa. Menampilkan perilaku berwibawa Menampilkan perilaku jujur Menampilkan perilaku ramah
4
Menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi.
Menampilkan perilaku konsisten Menampilkan emosi yang stabil. Berempati. Cerdas. Kreatif-Inovatif.
Berdisplin. Berpenampilan menarik dan menyenangkan. Berkomunikasi secara efektif. JUMLAH TOTAL ITEM
51
38, 29 32 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas
suatu
instrumen
penelitian
adalah
derajat
yang
menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2009:122). Instrumen yang valid berarti alat ukur dapat digunakan untuk memperoleh data yang valid. Instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009: 173). Azwar (2012, 175) membagi validitas menjadi 3 yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas berdasarkan kriteria. Penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity). Validitas isi menunjukan sejauh mana item-item dalam kuesioner mencakup semua isi yang hendak diukur dan isi dari kuesioner tersebut juga harus relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan penelitian. Validitas isi didasarkan pada pertimbangan yang dilakukan seorang ahli (expert judgement), guna menelaah secara logis kesesuaian dan ketepatan rumusan setiap butir pernyataan kuesioner agar setiap item pernyataan yang dibuat tepat dengan aspek tujuan dan isi indikator atributnya sebagaimana dikontruk dalam kisi-kisi instrumen, sehingga dapat dinyatakan baik (Nurgiyantoro, 2009). Instrumen persepsi siswa terhadap kompetensi guru BK dikontruksi berdasarkan aspek-aspek kompetesi kepribadian guru BK kemudian validasi item dilakukan oleh Juster Donal Sinaga (Dosen pembimbing skripsi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Menurut Arikunto (2002), suatu instrumen yang valid mempunyai tingkat validitas yang tinggi, dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Selanjutnya Arikunto (2002:160) menjelaskan bahwa untuk menguji tingkat validitas dari kuesioner dengan taraf signifikan (α = 5%) digunakan rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut : ∑ √{ ∑
(∑
(∑ )(∑ ) )} { ∑
(∑ ) }
Keterangan: = korelasi produk moment = nilai setiap butir = nilai dari jumlah butir = jumlah responden Koefisien korelasi validitas item diukur menggunakan SPSS versi 16.0 agar perhitungan jadi lebih cepat dan mudah. Menurut Azwar (2012: 95), item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dikatakan bahwa item yang valid adalah item yang memiliki nilai korelasi ≥ 0,30. Sementara itu, suatu item dikatakan tidak valid jika memiliki nilai korelasi < 0,30. Hasil perhitungan uji coba yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa dari 68 item yang dikembangkan terdapat 14 item yang koefisien validitasnya < 0,30. Ke 14 item tersebut dieliminasi atau tidak disertakan dalam pengambilan data selanjutnya. Dengan demikian masih terdapat 54 item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
yang memiliki koefisien validitas ≥ 0,30. Sehingga dinyatakan valid dan digunakan untuk pengambilan data penelitian sesungguhnya. Adapun itemitem yang valid dan gugur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian No 1
2
3
Aspek
Indikator
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih.
Menunjukan stabilitas dan integritas yang kuat.
Menampilkan perilaku yang beriman dan berakhlak mulia. Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama. Toleran bagi pemeluk agama lain. Selalu berpandangan positif terhadap siswa. Menghargai dan mengembangkan potensi siswa. Peduli dan toleran terhadap kemaslahatan siswa. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia Bersikap demokratis terhadap siswa. Menampilkan perilaku berwibawa Menampilkan perilaku jujur Menampilkan perilaku ramah
4
Menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi.
Nomor Item Valid 18
Gugur 1, 5
11, 56
62
2, 26, 36 19, 41, 45, 31, 49 4, 40, 42, 61 6,24,46,48
_ _ _ _
20, 44 3, 7, 17, 27 47, 54 ,5 63 15, 58
14, 43
30, 55
39
57 53
Menampilkan perilaku konsisten
22, 64, 66
Menampilkan emosi yang stabil.
21, 65
8
18, 67, 59 9 25 13,50 10, 16, 33 34, 37, 68 12, 32, 38 54
28, 35 60 51
Berempati. Cerdas. Kreatif-Inovatif. Berdisplin. Berpenampilan menarik dan menyenangkan. Berkomunikasi secara efektif. JUMLAH
29 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Setelah diadakan pengujian validitas maka didapatkan kisi-kisi kuesioner seperti berikut ini: Tabel. 5. Kisi-kisi Instrumen setelah Uji Validitas (Setelah uji coba) No 1
2
3
Aspek-Aspek Kompetensi Kepribadian Guru BK Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih.
Menunjukan stabilitas dan integritas yang kuat.
Item Indikator
Favorabel
Unfavorabel
Menampilkan perilaku yang beriman dan berakhlak mulia. Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama. Toleran bagi pemeluk agama lain. Selalu berpandangan positif terhadap siswa. Menghargai dan mengembangkan potensi siswa. Peduli dan toleran terhadap kemaslahatan siswa. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia Bersikap demokratis terhadap siswa.
18
-
11
56
2, 26 19, 41, 45
36 31, 49
4, 61
40,42
6, 24
46, 48
20
44
3, 7
17, 27
47, 54, 63
52
Menampilkan perilaku berwibawa Menampilkan perilaku jujur
55
30
Menampilkan perilaku konsisten
64, 66
22
Menampilkan emosi yang stabil.
21
65
18, 67 9 25 13 10, 16, 34, 37 12, 32 34
59
Menampilkan perilaku ramah
4
Berempati. Cerdas. Kreatif-Inovatif. Berdisplin. Berpenampilan menarik dan menyenangkan. Berkomunikasi secara efektif. JUMLAH TOTAL ITEM
Menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi.
15, 58
50 68, 33 38 20 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran (Azwar, 2007). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar, 2007:176).
Menurut Azwar (2011:4) konsep reliabilitas dalam arti
reliabilitas alat ukur erat berkaitan dengan masalah eror pengukuran (error of measurement), sedangkan konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas hasil ukur erat berkaitan dengan eror dalam pengambilan sampel (sampling error) yang mengacu pada inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok individu yang berbeda. Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Penggunaan formula Alpha Cronbach untuk menghitung koefisien reliabilitas alat ukur karena skornya berbentuk interval dan diyakini tidak ada parallel yang tegas antara belahan-belahan instumen. Adapun rumusan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut: α = 2[1-
Sx 2 + Si 2 Sx 2
]
Keterangan rumus: S12 dan S22 Sx2
: varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 : varians skor skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tinggi rendahnya koefisien reliabilitas dan validitas mengacu pada daftar indeks kualifikasi reliabilitas menurut Guilford (dalam Masidjo, 1995: 209). Kriteria kualifikasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Kualifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat rendah
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .924
N of Items 54
Berdasarkan tabel di atas dan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa taraf reliabilitas instrumen penelitian persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK sebesar 0,924. Maka dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini memiliki taraf reliabilitas sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
F. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 2016/2017 terhadap kompetensi kepribadian guru BK dan untuk mengetahui item kompetensi kepribadian guru BK yang penguasaanya tergolong rendah. Teknik Analisis data yang digunakan adalah teknik kategorisasi jenjang ordinal (dalam Azwar (2011: 107-108)). Ada lima kategorisasi yang digunakan yaitu kategori Tabel 7. Norma Penggolongan Kategorisasi Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK. Penghitungan Skor Item µ+1,5σ < X µ+0,5σ < X ≤ µ+1,5σ µ-0,5σ < X ≤ µ + 0,5σ µ-1,5σ < X ≤ µ - 0,5σ X ≤ µ - 1,5σ
Kategori Sangat Positif Positif Cukup Positif Kurang Positif Sangat Kurang Positif
Keterangan: X maximum teoritik : Rata-rata skor total tertinggi X minimum teoritik : Rata-rata skor total terendah σ : Standar deviasi, yaitu luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran. µ :Mean teoretik, yaitu rata-rata teoretis dari skor maksimum dan minimum/ Penggunaan kategori positif untuk menggambarkan persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK. Kategori tersebut menjadi patokan dalam menentukan tinggi rendahnya persepsi siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis terhadap kompetensi kepribadian guru BK. Kategorisasi subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
penelitian diperoleh melalui perhitungan (dengan jumlah item 54) sebagai berikut: X maxsimum teoritik
: 54 x 4 = 216
X minimum teoritik
: 54 x 1 = 54
Luas Jarak
: 216 – 54 = 162
σ
: 162 : 6 = 27
µ
: (216 + 54) : 2 = 135
Jadi, karena dalam penelitian ini subjek digolongkan ke dalam lima kategori, maka keenam satuan deviasi standar dibagi dalam lima bagian sebagai berikut: Tabel 8. Kategori Skor Subjek Penelitian Penghitungan Skor Item X > µ+1,5σ
Rerata Skor X > 175,5
Kategori Sangat Tinggi
µ+0,5σ < X ≤ µ+1,5σ µ-0,5σ < X ≤ µ + 0,5σ µ-1,5σ < X ≤ µ - 0,5σ
148,5 < X ≤ 175,5 121,5 < X ≤ 148,5 94,5< X ≤ 121,5
Tinggi Cukup Tinggi Rendah
X ≤ µ - 1,5σ
X ≤ 94,5
Sangat rendah
Kategorisasi ini digunakan sebagai acuan atau norma dalam mengelompokan skor Subjek dalam kategorisasi atau skala Persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK. Selanjutnya kategorisasi butir-butir item penelitian diperoleh melalui perhitungan (dengan jumlah Subjek 126) sebagai berikut: X maxsimum teoritik
: 126x 4 = 504
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
X minimum teoritik
: 126 x 1 = 126
Luas Jarak
: 504 – 126 = 378
σ
: 378 : 6 = 63
µ
: (504 + 126) : 2 = 315
Jadi Penentuan kategorisasi item-item setelah dilakukan penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9. Kategori Skor Item Penelitian Penghitungan Skor Item X > µ+1,5σ µ+0,5σ < X ≤ µ+1,5σ µ-0,5σ < X ≤ µ + 0,5σ µ-1,5σ < X ≤ µ - 0,5σ X ≤ µ - 1,5σ
Rerata Skor X > 409,5 346,5 < X ≤ 409,5 283,5 < X ≤ 346,5 220,5< X ≤ 283,5 X ≤ 220,5
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat rendah
Kategorisasi ini digunakan sebagai acuan dalam mengelompokan skor item dalam kategorisasi atau skala persepsi siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 2016/2017. Langkah
berikutnya
yaitu
menghitung
persentase
aspek-aspek
kompetensi kepribadian guru BK dengan perhitungan sebagai berikut:
Hasil perhitungan tersebut memiliki intensitas paling rendah persentase akan dijadikan sebagai cermin untuk mendeskripsikan persepsi siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa tahun ajaran 2016/2017 terhadap kompetensi kepribadian guru BK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat uraian hasil analisis data sekaligus jawaban atas rumusan masalah penelitian. A. Hasil Penelitian 1.
Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK Hasil penelitian yang telah diperoleh dapat dilihat pada tabel kategori persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK berikut: Tabel 10. Kategori Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK Rerata Skor X > 175,5 148,5 < X ≤ 175,5 121,5 < X ≤ 148,4 94,5< X ≤ 121,5 X ≤ 94,5
Frekuensi 50 63 12 _ 1
Persentase (%) 39,68 50 9,52 _ 0,79
Kategori Sangat positif Positif Cukup Positif Kurang Positif Sangat Tidak Positif
Kategorisasi persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK jika digambarkan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada grafik berikut: 50 50 40 30 20 10 0
39,68
9,52 0 Sangat Positif
Positif
Cukup Positif
Kurang Positif
0,79 Sangat Tidak Positif
Grafik 1 Kategori Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Berdasarkan data dari Tabel 10 dan garfik 1 diperoleh gambaran persepsi bahwa: a.
Sebanyak 50 siswa (39,68%) memiliki persepsi terhadap kompetensi kepribadian guru BK capaian skornya berada pada kategori sangat positif.
b.
Sebanyak 63 siswa (50%) siswa memiliki persepsi terhadap kompetensi kepribadian guru BK capaian skornya berada pada kategori positif.
c.
Sebanyak 12 siswa (9,52%) siswa memiliki persepsi terhadap kompetensi kepribadian guru BK berada capaian skornya pada kategori positif.
d.
Sebanyak 1 siswa (0,79%) memiliki persepsi terhadap kompetensi kepribadian guru BK capaian skornya berada pada kategori sangat tidak positif. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar (50%) siswa SMP Taman Dewasa Jetis kelas VIII tahun ajaran 2016/2017 memiliki persepsi yang positif
terhadap
kepribadian yang dimiliki guru BK SMP Taman Dewasa Jetis.
kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
2.
Butir Item Terendah dari Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK Dari keseluruhan 54 butir item instrumen penelitian persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK, telah dilakukan pengujian dan telah didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 11 Kategori Item Instrumen Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK Rerata Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Kategori
X > 409,5
15
27,77
Sangat Tinggi
346,5 < X ≤ 409,5
37
68,51
Tinggi
2
3,70
Cukup Tinggi
2,3,4,6,7,9,18,19,34, 44,47,54,55,58,61 10,11,12,13,15,16,1 7,20,21,22,23,24,25, 26,27,30,31,32,33,6, 37,38,40,41,45,46,4 9,50,52,56,59,6364, 65,66,67,68 42,48
Rendah
-
Sangat rendah
-
283, < X ≤346,5 262,5< X ≤337,5 X ≤ 262,5
No. item
Berdasarkan data dari tabel 11 diperoleh hasil, item-item dari instrumen penelitian persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK, sebanyak 15 item (27,77%) berada pada kategori sangat tinggi. Sebanyak 37 item (68,51%) berada pada kategori tinggi, dan sebanyak 2 item (3,70) item berada pada kategori cukup tinggi. Maka dapat disimpulkan item-item instrumen persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK berada pada kategori sangat tinggi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
tinggi hal ini menunjukan bahwa guru BK SMP Taman Dewasa Jetis memiliki kompetensi kepribadian yang baik. 3. Aspek Kompetensi Kepribadian Guru BK Perolehan Persentasenya Rendah Menurut Persepsi Siswa. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 12 Persentase Perolehan Skor Per Aspek Kompetensi kepribadian Guru BK No 1. 2.
3. 4.
Aspek-Aspek Kompetensi Kepribadian Guru BK Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih. Menunjukan stabilitas dan integritas yang kuat. Menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi.
Persentase (%)
79,26% 77,9% 79,53% 67,79%
Aspek-aspek kompetensi kepribadian guru BK jika digambarkan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada grafik berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
79,26 80 78 76 74 72 70 68 66 64 62 60
79,53 77,9
67,79
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4
Grafik 2 Aspek-Aspek Kompetensi Kepribadian Guru BK
Berdasarkan data dari tabel 12 dan grafik 2 diperoleh hasil persentase perolehan skor per aspek kompetensi kepribadian guru BK terendah menurut persepsi berada pada aspek menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi yaitu 67,79%.
B. Pembahasan 1. Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa siswa SMP Taman Dewasa Jetis kelas VIII tahun ajaran 2016/2017, memiliki persepsi yang positif terhadap kompetensi kepribadian yang dimiliki guru BK SMP Taman Dewasa Jetis. Positifnya persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK menunjukan bahwa guru menampilkan kompetensi kepribadian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan apa yang diharapkan oleh siswa dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Robbins (2002) menambahkan bahwa persepsi positif merupakan penilaian individu terhadap suatu objek atau informasi dengan pandangan yang positif atau sesuai dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsi atau dari aturan yang ada. Persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian merupakan proses saat siswa mengatur mengainterpretasikan kesan-kesan sensorik guna memberi arti terhadap kompetensi kepribadian guru BK dan proses penilaian siswa terhadap kompetensi kepribadian yang dimiliki guru BK, sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh kuswana, (2011:220) yang mengatakan bahwa persepsi merupakan proses saat seseorang mengatur dan mengiterprestasikan kesan-kesan sensorik mereka guna memberikan arti lingkungan bagi mereka. Selain itu persepsi merupakan proses penilaian seseorang terhadap objek tertentu. Persepsi siswa sangat dipengaruhi oleh kompetensi kepribadian yang ditampilkan guru BK di sekolah, hal ini dikarena oleh penilaian siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK tergantung stimulus yang ditampilkan oleh guru BK di sekolah, seperti yang dijelaskan
Young
(kuswana, 2011:220) yang mengatakan bahwa persepsi merupakan aktivitas mengindra, mengiterpretasikan, dan memberikan penilaian pada objek-objek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
fisik maupun objek sosial. Pengindraan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Positifnya persepsi terhadap kompetensi kepribadian guru BK tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: karena adanya pengalaman yang baik dengan guru BK yang berhubungan dengan kompetensi kepribadian guru BK, kebutuhan siswa yang dipenuhi oleh guru BK, sistem nilai di sekolah juga dapat mempengaruhi persepsi siswa terhadap kompetensi guru BK, apabila sekolah memberikan penilaian yang positif, maka siswa juga akan ikut memberikan persepsi yang positif, dan adanya harapan dari siswa agar guru BK bisa membantu mereka dalam menyelesaikan masalah. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Fauzi (Suciati, 2015:88-89) yang mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah perhatian, set atau harapan, kebutuhan sesaat, dan sistem nilai.
Gibson,
Ivancevich, dan Donnely (1996) juga mengemukan bahwa adanya faktorfaktor yang mempengaruhi persepsi yaitu: minat, kebutuhan yang searah dan pengalaman dan ingatan. Guru BK SMP Taman Dewasa Jetis adalah pribadi yang dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Mulyasa dalam bukunya guru dalam implementasi kurikulum 2013 (2014:30), kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang melekat dalam diri pendidik secara mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi anak didik, dan berakhlak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
mulia, juga seperti yang tertera dalam Undang-Undang tentang guru dan dosen (Undang-Undang, No.14, 2005) disebutkan bahwa Kompetensi kepribadiaan adalah kemampuan kepribadiaan yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa, serta menjadi teladan peserta didik. Positifnya persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK menunjukan bahwa guru BK sudah mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk melakukan transformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri, sesuai pendapat Kunandar (2009:55), yang mengatakan bahwa Kompetensi kepribadiaan adalah seperangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam memwujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk melakukan transformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri. Penguasaan Guru BK terhadap apek-aspek kompetensi kepribadian merupakan salah satu penerapan dari peraturan menteri pendidikan nasional nomor 27 tahun 2008. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas dan kebebasan memilih, menunjukan intergritas dan stabilitas kepribadian yang kuat, menampikan kinerja berkualitas tinggi merupakan aspek-aspek kompetensi kepribadian guru BK. Dalam rangka meningkatkan kompetensi kepribadian yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dibutuhkan keaktifan guru BK dalam mencari dan menggali informasi yang berkaitan dengan kompetensi guru dari berbagai sumber, karena guru BK yang aktif mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
dan menggali informasi yang berkaitan dengan kompetensi guru akan berpengaruh terhadap kompetensi guru BK itu sediri. Salah satu guru BK disekolah adalah membantu siswa memenuhi tugas perkembangannya, penguasaan guru BK terhadap kompetensi kepribadian atau cara berperilaku guru BK yang baik di sekolah menjadi contoh
atau
model
bagi
siswa
dalam
rangka
memenuhi
tugas
perkembangannya sebagai seorang remaja. 2. Analisis Butir Item Instrumen Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK Sebanyak 15 item (27,77 %) capaian skornya berada pada kategori sangat tinggi. Sebanyak 37 item (68,51) capaian skornya berada pada kategori tinggi. Sebanyak 2 item (3,70%) capaian skornya berada pada kategori cukup tinggi dan tidak ada item yang berada pada kategori rendah dan sangat rendah. Terdapat skor yang sangat tinggi di antara item-item lain, item tersebut termasuk dalam aspek menunjukan stabilitas dan integritas yang kuat, dengan indikator menampilkan perilaku yang berwibawa. Menurut persepsi siswa, guru BK SMP Taman Dewasa Jetis telah mampu mengusai aspek kompetensi tersebut, dengan indikator menampilkan perilaku berwibawa. Meskipun tidak ada item yang berada pada kategori rendah maupun sangat rendah, namun terdapat dua item dengan perolehan skor terendah. Item tersebut berada pada aspek menghargai dan menjunjung tinggi nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih, dengan indikator menghargai dan mengembangkan potensi siswa, Peduli dan toleran terhadap kemaslahatan siswa. Ada beberapa hal yang mempengaruhi rendah penilaian siswa terhadap indikator menghargai dan mengembangkan potensi siswa, Peduli dan toleran terhadap kemaslahatan siswa. Hal ini dikarena oleh guru BK tidak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan perlombaan seperti olaraga dan kesenian, item termasuk dalam indikator menghargai dan mengembangkan potensi siswa dan siswa SMP Taman Dewasa Jetis merasa bahwa mereka sulit untuk mendapat bantuan dari guru BK pada saat mereka mengalami masalah, item ini temasuk dalam indikator, peduli dan toleran terhadap kemaslahatan siswa. Berdasarkan
hasil
pemaparan
penelitian
diatas,
maka
dapat
disimpulkan bahwa, siswa hanya ingin guru BK terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan perlombaan seperti olahraga dan kesenian. Menurut Winkel dan Hastuti (2004:67), Salah fungsi pokok dari pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler yang cocok baginya selama menjadi perserta didik di sekolah yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan salah satu misi bimbingan dan konseling yaitu, misi pengembangan yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah, keluarga dan masyarakat. (Aqib, 2012:36).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Siswa yang merasa sulit mendapat bantuan dari guru BK ketika mereka mengalami masalah, dikarena guru BK kurang peduli dan toleran terhadap kemaslahatan siswa. Berdasarkan salah satu prinsip bimbingan dan konseling di sekolah yang berkaitan dengan subyek yang dibimbing yaitu, setiap siswa yang terdaftar sebagai peserta didik di lembaga pendidik berhak mendapat pelayanan bimbingan yang memadai dan memuaskan bagi meraka, sejauh kebutuhan mereka memang dapat dipenuhi oleh tenaga bimbingan di lembaga pendidikan itu. (Winkel dan Hastuti, 2004:80). 3. Analisis Aspek-Aspek Kompetensi Kepribadian Guru BK Perolehan Persentasenya Rendah Menurut Persepsi Siswa. Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
aspek-aspek
kompetensi kepribadian menurut persepsi siswa dilihat dari aspek beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebanyak 79,26%. Hal ini berarti persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK dilihat dari aspek beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa cukup positif. Guru BK atau konselor harus mempunyai akhlak yang mulia karena ia adalah seorang penasehat bagi peserta didiknya (Mulyasa, 2008:129). Guru BK atau konselor yang memiliki kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat menunjukan teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang guru yang patut untuk dicontoh oleh siswanya, agar siswa juga memiliki kepribadian yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek kompetensi kepribadian guru BK yaitu menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih, menurut persepsi siswa adalah sebanyak 77,9%. Hal ini menunjukan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru BK dilihat dari aspek menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusian, individualitas, dan kebebasan untuk memilih cukup positif. Hal ini menunjukan bahwa guru sudah menghargai dan menghormati siswa sebagai manusia yang memiliki harkat dan martabat memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih. Guru BK hendaknya berpandangan positif dan dinamis tentang kliennya sebagai makluk spiritual, bermoral, individual dan sosial (Supriatna, 2011:22). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa guru BK harus melihat siswa dari berbagai sudut pandang yang berbeda karena siswa adalah makluk spiritual, bermoral, individu yang berpotensi, beda dengan yang satu dan yang lain dan di sisi lain siswa adalah makluk sosial yang membutuhkan orang lain. Aspek kompetensi kepribadian guru BK yaitu menunjukan stabilitas dan integritas yang kuat menurut persepsi siswa dalah sebanyak 79,53%. Aspek kompetensi kepribadian ini merupakan persepsi yang paling positif menurut siswa. Hal ini menunjukan bahwa guru BK adalah pribadi yang memiliki stabilitas dan pribadi yang berintergritas yang kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Guru BK atau konselor harus menampilkan kepribadian yang baik, tidak saja ketika melaksanakan tugasnya di sekolah, tetapi diluar sekolah guru BK
harus menampilkan kepribadian yang baik jujur, ramah,
menghormati keberagaman suku agama dan ras di dalam masyarakat, hal ini untuk menjaga wibawa seorang guru sebagai pendidik, agar mencontoh dan teladan yang baik bagi siswa dalam kehidupan bermasyarakat. Yusuf dan Nurihsan (2010:43) mengungkapkan bahwa guru BK atau konselor yang peka akan mampu mengungkap atau menganalisis apa masalah sebenarnya yang dihadapi oleh klien. Dalam hal ini guru BK yang peka adalah guru BK yang cepat tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi oleh siswa, merasakan apa yang sedang dirasakan siswa ketika sedang menghadapi masalah sehingga mudah bagi guru untuk mengungkap dan menganalisis masalah yang dihadapi siswa. Guru BK harus memiliki pribadi yang berintegritas dan memiliki stabilitas yang kuat karena sangat membantu siswa dalam menghadapi permasalahannya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa aspek kompetensi kepribadian guru BK yang peroleh persentasenya yang terendah menurut persepsi siswa adalah menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi dengan nilai 67,79%. Hal ini menunjukan bahwa guru BK belum mampu atau kurang mampu menampilkan kinerja kerja yang berkualitas tinggi, menurut persepsi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Prayitno dan Amti (2004:344) mengemukan syarat-syarat pribadi yang harus dimilki oleh konselor salah satu diantaranya yaitu memiliki kematangan pribadi dan sosial, meliputi kepekaan terhadap orang lain, kebijaksanaan, rasa humor, mampu menerima kritik, berpenampilan menarik, sehat, memilki daya tarik. Beberapa hal diatas adalah indikator yang yang dibutuhkan oleh seorang guru bimbingan dan konseling, karena dalam proses bimbingan ataupun konseling ia harus mampu membantu memecahkan masalah konseli dan mampu mengambil keputusan atau tindakan yang tepat dalam menghadapi permasalah konseli yang beragam, guru BK juga harus mampu membuat sesuatu yang baru dan berguna bagi klien dalam proses bimbingan. Ketika proses bimbingan berlangsung guru BK harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dan berpenampilan menarik agar dapat menarik minat siswa dalam mengikuti bimbingan dan siswa tidak cepat bosan mengikuti bimbingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Pada bab ini disajikan kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran bagi guru BK serta peneliti selanjutnya. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan temuan lapangan yang kemudian telah dianalisis, maka dapat disimpulkan beberapa hasil penelitian berikut: Siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis memiliki persepsi yang positif terhadap kompetensi kepribadian guru BK. Positifnya persepsi siswa tehadap kompetensi kepribadian guru BK dipengaruhi oleh pengelaman yang dialami oleh siswa dengan guru BK, dan dalam keseharian guru menampilkan perilaku atau kepribadian yang baik. Hasil analisis butir item menunjukkan bahwa guru BK SMP Taman Dewasa Jetis telah menguasai semua aspek kompetensi kepribadian guru BK sesuai dengan permendiknas tahun 2007, namun terdapat item yang memiliki skor terendah yaitu pada berada pada aspek menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan untuk memilih, dengan indikator menghargai dan mengembangkan potensi siswa, Peduli dan toleran terhadap kemaslahatan siswa. Hal ini dikarena oleh guru BK tidak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan perlombaan seperti olaraga dan kesenian, dan siswa SMP Taman Dewasa Jetis merasa bahwa mereka sulit untuk mendapat bantuan dari guru BK pada saat mereka mengalami masalah dan hasil persentase perolehan
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
skor per aspek kompetensi kepribadian guru BK terendah menurut persepsi berada pada aspek menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi yaitu 67,79%.
B. Saran – Saran 1. Bagi guru BK Sebagai guru BK sebaiknya dapat menguasai kompetensi lain selain kompetensi kepribadian agar dapat menjadi guru BK yang benar-benar professional dan serta mampu melaksanakan tugas dan fungsi dengan sebaikbaiknya. Guru BK diharapkan untuk terlibat di dalam kegiatan ekstrakirikuler, demi pengembangan minat dan bakat siswa dan pemenuhan tugas perkembangan sebagai siswa. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti lain yang kan melakukan penelitian dengan topik ini sebaiknya mengembangkan subjek penelitian misalnya dengan melibatkan seluruh warga sekolah sebagai subjek penelitian. Hal ini dimaksudkan supaya hasil temuan data lebih bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Aqib. (2012). Ikhtisar Bimbingan & Konseling di Sekolah. Bandung: Yrma Widya. Azwar (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bungin. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Predana Media Group. Kunandar. (2009). Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kuswana. (2011). Taksonomi berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Masidjo (1995). Penilaian Pencapaian hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa. (2014).Guru dalam implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nazir. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nurgiyantoro, dkk. (2009). Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pediatri. (1 Juni 2010). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Diambil pada tanggal 2 November 2016, dari http: // saripediatri.idai.or.id pdf file. Permendiknas.(2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27, Tahun 2008, Tentang Standar Kualifikasi Akademi dan Kompetensi Konselor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Prayitno, dkk. (2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno & Amti (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Rahmat, J.(2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. UU. (2005). Undang-Undang RI Nomor 14, Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen. Saguni. (2 Desember 2012). Persepsi Wanita Terhadap Penampilan Remaja.[Versi electronik]. MUSAWA Journal For Gender Studies, 4, 121-135. Santrock. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Saudagar & Idrus. (2011). Pengembangan Profesional guru. Jakarta: Gaung Persada Pers. Sarwono. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Shelly. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana. Suciati. (2015). Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Buku Litera. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supriatha. (2011). Guru Profesional. Jakarta: Rajagrafindo Persada Syamsu, dkk. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Walgito. (1994). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Walgito. (2005). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Winkel & Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK
Disusun Oleh Yohanes Lukas Kalu NIM : 121114083
Program StudiBimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER
Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru BK A. Identitas Jenis Kelamin Tanggal pengisian
: ……….........……….... : ……/…………/2016
B. Kata Pengantar Teman-teman yang terkasih, Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru BK . Saya sangat mengharapkan teman-teman mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman teman-teman. Atas kesedian teman-teman saya mengucapkan terimakasih. C. Petunjuk Pengisian Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang kompetensi kepribadian guru BK . Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman teman-teman. Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju 1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuesioner ini! 2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri Anda! 3. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan!
70
1
Guru BK memberikan salam (sesuai agama) saat membuka bimbingan
2
Guru BK menerima (ramah) kepada siswa yang berbeda keyakinan (agama)
3
Selama pelajaran atau bimbingan berlangsung, guru BK memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya.
4
Guru BK mendukung bakat dan minat siswa (hobi)
5
Guru BK lupa menutup bimbingan dengan berdoa
6
Guru BK bersedia membantu siswa yang ingin berkonsultasi mengenai masalah yang dihadapinya
7
Guru terbuka dalam menerima masukan atau saran dari siswa
8
Guru BK tenang dalam menghadapi siswa yang sedang bermasalah
9
Guru BK dapat menjelaskan pertanyaan yang diberikan siswa dengan baik
10
Guru BK bersemangat dan energik saat bimbingan atau pelajaran berlangsung
11
Guru BK rutin menjalankan ibadah dan mengikuti kegiatan keagamaan yang diadakan oleh pihak sekolah
12
Bahasa yang digunakan guru BK susah untuk dipahami
13
Guru BK datang ke sekolah tepat waktu
14
Guru BK sulit untuk menerima masukan dan kritikan dari siswa
15
Guru BK mengakui kesalahannya dan meminta maaf apabila melakukan kesalahan
16
Guru BK menciptakan suasana belajar yang menyenangkan saat di dalam kelas
17
Guru BK memaksa siswa untuk mengikuti kehendaknya
18
Guru BK mengajak siswa untuk mendoakan orang lain yang sedang mendapatkan musibah (sakit, meninggal, bencana)
19
Guru BK menggunakan bahasa yang positif ketika berbicara
71
Sangat Tidak Setuju(STS)
Tidak Setuju (TS)
Pernyataan
Setuju (S)
No
Sangat Setuju(SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan siswa 20
Guru BK menerima siswa atau konseli apa adanya (kelemahan dan kelebihan)
21
Selama bimbingan atau pelajaran berlangsung, guru BK memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya.
22
Guru BK mengenakan pakaian atau seragam tidak sesuai peraturan sekolah
23
Guru BK rutin menjalankan ibadah dan mengikuti kegiatan keagamaan yang diadakan oleh pihak sekolah
24
Guru BK melakukan kunjungan rumah pada siswa yang sedang mengalami masalah
25
Guru BK menggunakan media seperti film, video, dalam pelajaran atau bimbingan
26
Guru BK memberikan ucapan selamat kepada siswa yang beragama lain yang merayakan hari raya keagamaan
27
Guru BK membatasi siswa untuk menyampaikan pendapatnya
28
Guru BK tenang dalam menghadapi siswa yang sedang bermasalah
29
Guru BK menerima (ramah) kepada siswa yang berbeda keyakinan (agama)
30
Apabila ada siswa yang ribut di dalam kelas Guru BK menegurnya dengan kasar
31
Guru BK menggunakan bahasa yang negatif ketika berbicara dengan siswa yang bermasalah
32
Guru BK menyampaikan informasi dengan singkat dan jelas
33
Guru BK terlihat loyo saat bimbingan atau pelajaran berlangsung
34
Guru BK rapi dalam berpakiaan
35
Guru BK ikut serta melayat, jika ada salah satu keluarga siswa yang meninggal.
72
Sangat Tidak Setuju(STS)
Tidak Setuju (TS)
Pernyataan
Setuju (S)
No
Sangat Setuju(SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Guru BK hanya memperhatikan siswa yang berkeyakinan lain (agama) sama dengannya
37
Tatanan rambut guru BK telihat rapi
38
Informasi yang disampaikan guru berbelit-belit sehingga susah untuk dipahami
39
Guru BK memarahi siswa ketika membuat kesalahan
40
Guru BK jarang membantu siswa menemukan apa yang menjadi bakat minat siswa
41
Guru BK membicarakan hal-hal yang positif mengenai siswa
42
Guru BK tidak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan perlombaan seperti olahraga dan kegiatan keseniaan
43
Guru BK memberikan kebebasan terhadap siswa untuk berkreasi sesuai dengan keinginan siswa
44
Guru BK mengejek siswa yang memiliki kekurangan atau kelemahan
45
Guru menyikapi masalah yang dihadapi siswa secara positif
46
Guru BK bersikap acuh-acuh terhadap permasalahan yang sedang dihadapi siswa
47
Guru BK mampu mengambil keputusan yang bijaksana dalam menyelesaikan masalah.
48
Saya sulit untuk mendapat bantuan dari guru BK pada saat mengalami masalah
49
Guru BK memandang siswa yang bermasalah siswa secara negatif
50
Guru BK datang terlambat ketika jam pelajaran atau bimbingan saat ada jadwal bimbingan guru jarang hadir
51
Guru BK monoton dalam memberikan materi
52
Guru BK memiliki sikap rendah hati
53
Guru BK menampilkan perilaku yang dibuat-buat
54
Guru BK mampu bersikap adil dalam menangani maslah peserta didik
73
Sangat Tidak Setuju(STS)
Tidak Setuju (TS)
Pernyataan
Setuju (S)
No
Sangat Setuju(SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Guru BK sabar dalam memberikan bimbingan BK
56
Guru BK jarang menjalankan ibadah ketika di lingkungan sekolah.
57
Guru BK mampu menempatkan diri (tidak membawa masalah pribadi ke sekolah)
58
Guru BK berkata jujur dalam segala hal
59
Guru BK tidak ikut serta melayat, jika ada salah satu keluarga siswa yang meninggal.
60
Guru BK memiliki wawasan yang luas
61
Guru BK mengajak siswa untuk mendoakan orang lain yang sedang mengalami musibah
62
Guru BK menjalankan ibadah pada saat tertentu saja
63
Guru BK memiliki sikap sederhana
64
Guru BK memberikan hukuman sesuai dengan peraturan sekolah
65
Guru BK memukul siswa yang sedang bemasalah
66
Guru BK melaksanakan piket sesuai jadwal
67
Guru menjenguk jika ada murid yang sakit
68
Guru BK menggunakan pakaian yang kusut
-
Terima Kasih
74
Sangat Tidak Setuju(STS)
Tidak Setuju (TS)
Pernyataan
Setuju (S)
No
Sangat Setuju(SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABULASI DATA 18 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4
11 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 4 2 3 3 4 4 3 4 3
56 3 2 2 4 2 3 2 3 4 3 1 4 3 1 3 1 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4
26 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
36 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 1 4 3 3 3 4 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4
19 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4
41 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 1 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
45 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
31 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 2 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4
75
49 4 2 3 4 2 4 2 4 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 1 4 2 2 3 3 2 4 3 3 1 4 3 4 3 3 4 4
4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4
40 4 2 4 4 1 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 4
42 1 3 4 4 1 2 3 3 3 2 1 4 3 2 3 1 4 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 1 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 4
61 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
6 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
24 3 3 1 3 4 1 4 2 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 4 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3
46 4 3 2 4 3 4 1 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4
48 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 1 4 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 1 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3
44 4 2 2 4 4 4 1 4 3 4 1 4 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4
3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4
7 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4
17 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3
27 4 3 3 4 2 4 2 4 3 3 2 4 2 3 3 2 3 1 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3
47 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
54 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3
52 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
63 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
76
15 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3
58 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3
30 2 1 4 4 1 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 1 3 4 1 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 1 2 3 1 3 4 3 2 3 4 2 4 3 4
55 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 1 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
22 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 1 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4
64 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 1 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3
66 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 1 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3
21 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 2 3 4 3 3
65 4 1 1 4 1 3 1 4 4 4 2 4 2 4 3 1 3 3 1 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 1 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3
67 4 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 2 3 3 4 2 1 3 2 3 3
59 4 1 3 4 1 2 1 4 4 4 1 4 3 4 3 1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 1 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4
9 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3
25 4 4 4 3 2 1 3 2 3 4 3 3 3 4 2 2 4 4 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 4 1 4 3 3 3 3
13 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3
50 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 1 4 3 3 3 1 3 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3
10 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3
16 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 3
77
33 4 2 2 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 4 4 3 4 3 3
34 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3
37 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3
68 4 2 1 3 4 4 2 4 3 3 2 4 2 3 3 1 3 3 2 4 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 3 3
12 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3
32 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3
38 3 2 3 3 2 4 3 4 2 3 1 4 2 3 3 4 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3
183 143 150 179 152 165 142 158 164 169 146 172 125 161 156 131 178 177 135 182 158 167 173 156 163 152 164 186 176 129 176 159 164 137 175 160 171 165 150 157 167 161 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2
3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 1 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4
4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 4 1 4 4 4 1 3 4 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 4 3 2 3 1 1 3 2
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3
3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4
4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3
4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 1 4 2 3 4 1 2 3 4 2 4 3 3 4 1 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 3 2 4
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4
3 4 4 2 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 4 2 3 1 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2
78
4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 3 2 4 2 3 4 4 4 1 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 1 4 4 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 2 3 4 3 1 3 3 3 2 3 3 1 3 4 4 4 4 3 1 2 3 4
171 168 168 143 187 168 158 150 158 146 151 126 170 160 162 187 195 177 132 174 177 145 125 155 183 162 166 173 173 189 147 181 179 163 155 173 179 168 159 159 151 170 150 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 415
4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3 4 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2 4 403
3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 1 3 3 4 2 1 1 1 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 377
3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 422
4 4 3 2 1 3 1 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 388
4 4 4 3 3 3 4 4 3 1 1 2 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 4 2 3 2 3 392
3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 1 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 416
3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 409
3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 1 3 4 3 3 1 3 1 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 400
3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 402
4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 1 4 4 1 2 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 1 2 3 3 396
2397
79
4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 423
2 2 4 2 4 3 1 4 3 4 1 3 3 4 2 1 2 3 3 3 4 3 2 1 3 4 3 3 3 3 3 2 3 352
3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 2 1 1 2 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 3 4 1 2 3 331
3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 432
3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 422
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 3 3 2 2 4 3 3 2 4 1 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 1 4 3 4 3 4 3 3 402
4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 1 4 3 2 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 3 3 3 420
3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 1 4 3 1 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 416
3 3 3 3 1 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 417
4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 1 3 1 4 2 4 2 1 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 379
3 2 4 2 3 3 4 3 3 2 1 2 2 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2 1 3 4 4 3 3 1 1 3 3 350
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 415
3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 1 3 4 3 3 1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 426
3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 1 4 4 3 3 1 3 3 4 4 3 2 3 1 3 1 2 3 4 4 4 3 4 402
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 4 3 2 3 3 4 3 1 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 406 6414
80
3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 1 4 4 3 3 3 2 3 4 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 409
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 1 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 2 2 422
2 4 4 2 4 3 4 2 3 1 1 1 1 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 2 3 4 3 3 4 358
2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 1 3 4 3 3 1 3 3 4 3 1 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 421
3 4 4 3 1 4 3 3 4 2 1 2 2 3 4 4 2 3 3 4 4 2 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 408
3 2 3 3 4 3 2 3 2 4 1 3 4 4 3 1 4 4 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 3 4 4 3 3 375
3 4 3 1 1 3 3 4 3 4 1 3 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 1 4 4 4 3 3 4 4 3 3 388
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 415
3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 389
4 3 3 1 3 4 4 3 2 2 4 4 2 3 3 4 3 3 2 373
3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 416
3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 396
3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 403
2 1 3 1 3 4 4 2 2 2 2 4 4 3 4 4 2 3 3 373
3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 404
3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 399
2 4 2 1 3 4 1 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 370
3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 425 5125
81
1 1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 405
4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 403
4 4 3 1 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 372
3 1 3 4 4 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 4 4 3 4 388
2 4 2 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 371
150 131 143 145 181 172 150 146 130 142 158 186 184 150 169 170 162 141 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validitas dan Realibilitas
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 126
100.0
0
.0
126
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .924
54
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO ITEM
PARAMETER
HASIL HITUNG
1
Pearson Correlation
.214
Sig. (2-tailed)
.016
N
126
2
3 7
Pearson Correlation
* TIDAK VALID
**
.452
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation Pearson
**
.327
**
.394
Correlation
4
5
VALID VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
KETERANGAN
**
.419
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
.194
Sig. (2-tailed)
.029
N
126
* TIDAK VALID
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
9
10
13
11
12
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
.209
Sig. (2-tailed)
.019
N
126
Pearson Correlation
* TIDAK VALID
**
.451
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation N Pearson Correlation
**
.506
.000** .469 126 **
.396
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
**
.410
VALID
.000
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
15
16 18
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed)
.001
N
126
Pearson Correlation
**
.553
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
17
**
.297
Pearson Correlation
**
.531
**
.477
.000
VALID VALID
126 **
.452
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
20
21 24
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
23
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.471
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
22
**
.538
Pearson Correlation
**
.357
**
.360
.000
VALID
126 **
.537
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
VALID
**
.387
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
26
27 29
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.393
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
28
**
.412
Pearson Correlation
**
.424
**
.299
.000
VALID TIDAK VALID
126 **
.253
TIDAK VALID
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
31
32 34
Sig. (2-tailed)
.001
N
126
Pearson Correlation
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.387
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
33
**
.391
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
**
.305
**
.427
.001
VALID VALID
126 **
.318
VALID
.000
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
36
37 39
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
.194
Sig. (2-tailed)
.029
N
126
Pearson Correlation
TIDAK VALID
**
.428
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
38
*
Pearson Correlation
**
.407
.026
VALID
.000
TIDAK VALID
126 **
.360
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
41
42
43
44
45
Sig. (2-tailed)
.777
N
126
Pearson Correlation
**
.532
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.362
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.450
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.279
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed)
.002
N
126
Pearson Correlation
**
.490
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.589
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
47
48
49
50
51
52
Pearson Correlation
**
.471
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.335
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.428
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.398
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.466
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
.119
Sig. (2-tailed)
.183
N
126
Pearson Correlation
TIDAK VALID
**
.384
VALID
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
54
55
56
57
58
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.274
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed)
.002
N
126
Pearson Correlation
**
.500
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.570
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.612
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.266
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed)
.003
N
126
Pearson Correlation
**
.483
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
60
61
62
63
64
65
Pearson Correlation
**
.395
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.276
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed)
.002
N
126
Pearson Correlation
**
.415
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.273
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed)
.002
N
126
Pearson Correlation
**
.364
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.339
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.591
VALID
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
67
68
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.618
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.495
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
**
.551
VALID
Sig. (2-tailed)
.000
N
126
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
126
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95