PERANAN METODE PEMBELAJARAN ASSESMENT SEARCH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VIII Mts. NURUN NAJAH KEPUK BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strara Satu (S.I) Pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Oleh : Lutfiyatun Nadlifah (131310000413)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (UNISNU) JEPARA 2015
ABSTRAK LUTFIYATUN NADLIFAH (NIM : 131310000413) Peranan Metode Pembelajaran Assessment search dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016, Program Strata Satu Jurusan Pendidikan Agama Islam, UNISNU Jepara. Penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan peranan Metode Pembelajaran Assessment search dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Menjelaskan pelaksanaan Metode Assessment search dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa di Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.Menguraikan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.Mengetahui pengaruh metode pembelajaran Assessment search dalam meningkatkan kreativitas siswa pada mata pelajarn aqidah akhlak di di Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena data tidak berbentuk angka yang ditandai dengan pelaporan data dari subjek yang diteliti.Subjek dari penelitia ini adalah kepala sekolah Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara. Guru mata pelajaran Aqidah Akhlak. Dan peserta didik kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode interview, observasi dan dokumentasi.Kemudian hasil dari data dianalisis dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Assessment search dalam pembelajaran aqidah akhlak di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara yaitu: siswa bekerja sama, berdiskusi, memecahkan masalah sehingga siswa mampu menyampaikan atau menerangkan hasil diskusi kepada teman-temannya. Pembelajaran di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa yaitu: dengan memberi kesempatan siswa untuk mencoba menyelesaikan tugas sendiri, belajar bertanya dan menjawab pertanyaan sehingga akan merangsang kekreativan siswa dalam berfikir dan bertindak. Pengaruh pembelajaran Assessment Search dalam meningkatkan kreativitas belajar pada mata pelajaran aqidah akhlak yaitu: penggunaan metode Assessment Search saat guru memberikan pertanyaan, terdapat diskusi antara guru dan siswa sehingga membuka kesempatan kepada siswa untuk aktif bertanya sehingga nantinya akan menimbulkan kreativitas belajar aqidah akhlak pada siswa.
ii
NOTA PEMBIMBING Hal
: Nota Persetujuan Pembimbing
Kepada, Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara Di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah mmembaca, mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap skripsi saudara: Nama : LUTFIYATUN NADLIFAH NIM : 131310000413 Judul : PERANAN METODE PEMBELAJARAN ASSESSMENT SEARCH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VIII Mts. NURUN NAJAH KEPUK BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Maka skripsi ini sudah dapat diajukan dalam siding munaqosah sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara. Demikian Nota Pembimbing ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami sampaikan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jepara, September 2015 Pembimbing Skripsi
Drs. Abdul Rozaq Alkam, M.Ag
iii
DEKLARASI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: LUTFIYATUN NADLIFAH
NIM
: 131310000413
Fakultas/Jurusan
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan : “Peranan Metode Pembelajaran Assessment search dalam
Judul
Meningkatkan Kreativitas Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016” Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Jepara, 18 September 2015 Peneliti
Lutfiyatun Nadlifah
v
MOTTO
ﷲِ اﻟﺮﱠﺣْ َﻤ ٰـ ِﻦ اﻟ ﱠﺮﺣِﯿ ِﻢ ﺑِﺴْﻢِ ﱠ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,
ﻓَﺈِنﱠ َﻣ َﻊ ا ْﻟ ُﻌ ْﺴ ِﺮ ﯾُ ْﺴ ًﺮا Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
إِنﱠ َﻣ َﻊ ا ْﻟ ُﻌ ْﺴ ِﺮ ﯾُ ْﺴ ًﺮا sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudian,
ْﻓَﺈِذَا ﻓَ َﺮﻏْﺖَ ﻓَﺎﻧﺼَﺐ Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
ﻚ ﻓَﺎرْ ﻏَﺐ َ َوإِﻟ َٰﻰ َرﺑﱢ dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. *1
*1 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Saudi Arabiyah: Mujamma’ AlMalik Fadh Li Thibaat Al Mushaf As-Syarif Madinah Al-Munawwarah, 1427 H) Hlm.94
vi
KATA PENGANTAR Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah seru sekalian Alam. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, rasul mulia yang diharapkan syafa’atnya di hari akhir, sehingga hari ini peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak.Oleh karenanya, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada tara kepada: 1. Bapak Prof. Dr KH. Muhtarom HM, selaku Rektor UNISNU Jepara yang telah merestui penulisan skripsi ini. 2. Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag, selaku Dekan fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara. 3. Bapak Drs. Abdul Rozaq Alkam, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya demi terselesaikan skripsi ini. 4. Kepala, dewan guru beserta jajaran karyawan Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara, yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian serta membantu selama penelitian berlangsung. 5. Ke dua orang tuaku dan semua sahabat yang selalu ceria mengisi hari-hari perkuliahan yang telah ikut membantu dan memberi inspirasi, baik berupa moril maupun materiil sehingga terselesaikannya skripsi ini. Harapan dan doa peneliti, semoga amal baik dari semua pihak diterima Allah dan dicatat sebagai amal shalih serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari-Nya. Amin Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada um.umnya Jepara, 18 September 2015 Penulis,
LUTFIYATUN NADLIFAH
vii
PERSEMBAHAN SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA: 1. KE DUA ORANG TUAKU: ABDUL LATIEF DAN KHASANAH YANG TERCINTA YANG SENANTIASA MEMBERIKAN DO’A RESTU SERTA DUKUNGANNYA BAIK SECARA MORAL MAUPUN MATERIAL TERHADAP KEBERHASILAN STUDI PENULIS. 2. KAKAKKU: ALIFATUS SHOLIKHAH,S.Pd.I., SHOFIYATUL HANIFAH, S.Pd.I., ADIKKU: A. HABIB ASIFUDDIN BESERTA SAUDARA DAN SEGENAP HANDAI TAULAN. 3. KEPONAKANKU: M.AGHA JIRATULLAH, ASHELLIN ALKAYASYAH DAN SULTAN DAFA’A ABQARI 4. SEMUA SAHABAT SEKALIGUS SAUDARA BAGIKU YANG SELALU MEMBANTU
DAN
MEMBERI
SEMANGAT,
SEMOGA
PERSAHABATAN INI ABADI. 5. DAN SEMUANYA YANG TIDAK DAPAT KUSEBUTKAN SATU PER SATU SEMOGA SEGALA BENTUK DUKUNGANNYA MENJADI AMAL SHOLEH DAN SHOLEHAH YANG DIRIDHOI ALLAH SWT.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
ABSTRAK ..........................................................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING..................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
iv
DEKLARASI ......................................................................................................
v
HALAMAN MOTTO .........................................................................................
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................................
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................
viii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................
ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................
xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................
xiv
BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.....................................................
1
B. Penegasan Istilah................................................................
3
C. Rumusan Masalah ..............................................................
5
D. Tujuan Penelitian ...............................................................
5
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan ...................................
6
F. Manfaat Penelitian .............................................................
8
G. Metode Penelitian...............................................................
9
H. Teknik Pengumpulan Data.................................................
10
I. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................
12
ix
BAB II
: LANDASAN TEORI A. Metode Pembelajaran Assessment Search .........................
15
1. Pengertian Metode .......................................................
15
2. Metode Pembelajaran Assessment Search ...................
23
3. Langkah-langkah
Metode
Pembelajaran
Assessment Search .......................................................
23
B. Kreativitas Belajar..............................................................
27
1. Pengertian Kreativitas Belajar......................................
27
2. Ciri-ciri Kemampuan Berfikir Kreatif .........................
30
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Siswa ............................................................................ C. Peranan
Metode
Assessment
Search
Terhadap
Kreativitas Belajar.............................................................. BAB III
33
39
: KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Data Umum Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.......
43
1. Sejarah..........................................................................
43
2. Letak Geografis............................................................
44
3. Identitas ........................................................................
44
4. Visi dan Misi ................................................................
44
5. Struktur Organisasi ......................................................
46
6. Kondisi Fisik ................................................................
46
a. Kurikulum ..............................................................
46
b. Keadaan guru .........................................................
50
x
c. Keadaan Peserta Didik ...........................................
52
d. Sarana Prasarana ....................................................
54
B. Data Khusus Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara ......
56
1. Pelaksanaan metode assessment search dalam pembelajaran aqidah akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 .....
56
2. Pelaksanaan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 .................
59
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan metode assessment search dalam menungkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak peserta didik Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara .................................................. BAB IV
60
: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis
Pelaksanaan
Metode
Pembelajaran
Assessmet Search di Kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 ...........
63
B. Analisis Kreativitas Belajar Siswa di Kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016...........................................................................
xi
67
C. Analisis Peranan Metode Pembelajaran Assessment search di Kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 .................................... BAB V
71
: PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................
73
B. Saran-saran.........................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: LUTFIYATUN NADLIFAH
NIM
: 131310000413
Tempat/tgl lahir
: Jepara, 18 Oktober 1990
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Kepuk RT. 04 RW. 08 Bangsri Jepara
Pendidikan
: 1. MI Ta’limul Athfal Guyangan Bangsri Jepara lulus berijazah tahun 2. SMPN 2 Bangsri Jepara lulus berijazah tahun 3. Madrasah Aliyah Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara lulus berijazah tahun 4. Semester
Akhir
UNISNU
Jepara
Tarbiyah/PAI tahun akademik 2015/2016
xiii
Fakultas
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Kurikulum Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara ...............
48
Tabel 3.2 Data Keadaan Guru Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara..........
50
Tabel 3.3 Data Keadaan Peserta Didik Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.................................................................................................
52
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara .....
53
Tabel 3.5 Data Sarana Prasarana Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara .....
55
Tabel 3.6 Data Sarana Prasarana dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara ..........................................
xiv
56
DAFTAR LAMPIRAN
Materi Wawancara Materi Observasi Dokumentasi ProsesPelaksanaan Metode Assessment Search
DAFTAR PUSTAKA
Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: Quantum Teaching, 2005. Alsa, Asmadi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasi dalam Penelitian Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003. Semiawan, Conny, dkk, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua,Jakarta: PT Gramedia, 1984. David A. Jacobsen dkk, Metods For Teaching, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Departemen Agama RI, Kegiatan Belajar Mengajar, Jakarta: Depag RI, 2004. , Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Depag RI, 2004. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Rangkuti, Freddy, Riset Pemasaran,Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1997. Uno, Hamzah B. dkk, Assesment PembelajaranJakarta: PT Bumi Aksara, 2012. Zaini,Hisam, Bernawi Munthe, Sekar Ayu Aryani, et.al., Strategi Pembelajaran Aktif,Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani, 2008. Jamaludin, Pembelajaran yang Efektif, Jakarta: Depag RI, 2002. John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia,Jakarta: Gramedia, 2004. Khaeruddin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Konsep dan Implementasinya di madrasah, MDC, Jateng: Pilar Media, 2007. Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1980. Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosydakarya, 2004. Ghofur,M. Abdul, Kamus Indonesia Arab: Istilah Umum dan Kata-kata Populer Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000. Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990.
Muchith,M. Saekan dkk, Cooperative LearningSemarang: RaSAIL Media Group, 2010. Wena,Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012. Yunus,Mahmud, Ilmu Mengajar, Jakarta: Pustaka Mahmudiyah, 1954. Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta, Yappendis, 2001. Monty P.Satiadarma, Fidelis E Waruwu, Mendidik Kecerdasan,Jakarta: Puataka Populer Obor, 2003. Sudjana,Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2010. Hamalik,Oemar, Perencanaan Pengajaran Sistem,Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
Berdasarkan
Pendekatan
Salim,Peter, The Contemporary English-Indonesia Dictionary,Jakarta: Modern English Press, 1991. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1993. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003. Poerbakawatja, Soegarda, H.A.H. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1982. Sutrisno Hadi, Metodologi Research,Yogyakarta: Andi Offset, 2002. Syaiful Bahari Djamarah dan Aswan Zaini, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Yusuf,Tayar dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab,Jakarta: PT. Raja Grafiondo, 1997. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Depdikbud, 1995. Tim Penyususn, Pedoman Umum Pengembangan Silabus Mts,Jakarta: Depag, 2004. W.J.S. Poerwodarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986
Yulius,dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Usaha Nasional, 1984.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan peran utama dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Karena perannya yang demikian penting, maka isi dan proses pendidikan perlu selalu dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Pendidikan menyiapkan lulusannya menguasai seperangkat kompetensi yang dapat bermanfaat bagi kehidupannya kelak.1 Betapa pentingnya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru
berusaha
sekuat
tenaga
dan
pikiran
mempersiapkan
program
pengajarannya dengan baik dan sistematik.Namun terkadang, keberhasilan yang dicita-citakan, tetapi kegagalan yang ditemui.Disebabkan oleh berbagai faktor sebagai penghambatnya.Sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya. Berbagai faktor yang dimaksud adalah faktor internal yakni : kondisi / keadaan jasmani dan rohani siswa yang meliputi : kematangan, cerdas, latihan dan ulangan, motivasi, sifat pribadi seseorang, bakat, minat, kesehatan dan kondisi badan, dan faktor cara belajar, alat pelajaran, motivasi social, lingkungan dan kesempatan, bahan dan alat evaluasi, suasana evaluasi.2
1
hlm. 1
Tim Penyususn, Pedoman Umum Pengembangan Silabus Mts, (Jakarta: Depag, 2004),
2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995) hlm. 123
1
2
Pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa sendiri. Guru hanya menciptakan kondisi dan situasi yang kondusif agar siswa dapat memahami materi pelajaran dan menyimpannya dalam ingatan jangka panjang (long term memory) yang sewaktu-waktu dapat dipanggil atau diingat kembali (recall).3 Siswa membangun pengetahuan mereka secara aktif.Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa.Siswa tidak menerima pengetahuan dari guru secara pasif.Teori semata menjelaskan bahwa siswa mengaktifkan struktur kognitif mereka dan membangun struktur-srtuktur baru untuk mengakomodasi masukan-masukan pengetahuan baru.Jadi, penyusunan pengetahuan yang terus menerus menempatkan siswa sebagai peserta yang aktif dan kreatif. 4 Belajar memerlukan keterlibtan mental dan kerja siswa itu sendiri. Penjelasan dan peragaan semata tidak akan membuahkan hasil yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil yang langgeng adalah kegiatan belajar aktif, agar belajar menjadi aktif siswa harus banyak mengerjakan tugas. Mereka menggunakan otak untuk mengkaji gagasan, memecahkan masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Salah satu metode belajar yang mampu membuat siswa menjadi aktif dan kreatif adalah metode belajar Assesment Search. Metode Assesment search adalah sebuah metode pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui
3
Departemen Agama RI, Kegiatan Belajar Mengajar, (Jakarta: Depag RI, 2004), hlm. 1 Ibid, hlm. 5.
4
3
tingkat kemampuan dan memfokuskan perhatian siswa dengan cara membuat pertanyaan.5 Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti ini yang penulis susun dalam sebuah skripsi dengan judul “PERANAN METODE PEMBELAJARAN ASSESMENT SEARCH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VIII Mts. NURUN NAJAH KEPUK BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJAN 2015/2016.” B. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahan pemahaman judul maka penulis merasa perlu menegaskan judul yang diajukan dan memberi batasan-batasan permasalahan. 1. Peranan Metode Pembelajaran Assesment Search Peranan adalah bagian dari tugas utama yang dilakukan. 6Metode adalah tahapan atau langkah yang harus dilakukan untuk menuju suatu tujuan.7Pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.8
5
Hisam Zaini, Bernawi Munthe, Sekar Ayu Aryani, et.al., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani, 2008), hlm. 129 6 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 667 7 M. Saekan Muchith dkk, Cooperative Learning.(Semarang: RaSAIL Media Group, 2010), hlm. 12 8 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 297.
4
Jadi metode pembelajaran merupakan pola kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Assesment dalam kamus bahasa inggris artinya penilaian.
9
Sedangkan search dalam kamus bahasa inggris berarti mencari.10 Jadi metode pembelajaran Assesment Search disini berarti mencari penilaian atau cara untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam kelas dengan cara membuat pertanyaan. 2. Kreativitas Belajar Siswa Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan atau karya yang nyata, baik dalam bentuk cirri-ciri berpikir kreatif maupun berpikir efektif, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada.11 3. Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara adalah suatu lembaga pendidikan dibawah naungan Kementrian Agama di Kabupaten Jepara yang menempati lokasi di desa Kepuk Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Berdasarkan penegasan istilah ini, judul yang penulis maksud adalah suatu penelitian untuk mengetahui penerapan atau pelaksanaan dalam penggunaan metode pembelajaran Assesment search dalam meningkatkan 9
41.507.
John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia), hlm.
10
Ibid, hlm. 509. Monty P.Satian Darma, Fidelis E. Waruwu, Op.Cit, hlm. 109
11
5
kreativitas belajar aqidah akhlak siswa kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016.
C. Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan metode pembelajaran Assesment Search dalam pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016 ? 2. Bagaimanakah kreativitas belajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016 ? 3. Bagaimanakah peranan metode pembelajaran Assessment Search dalam meningkatkan kreativitas belajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016 ? D. Tujuan Penelitian Berangkat dari formulasi masalah diatas, maka ada beberapa hal mendasar yang menjadi tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk menjelaskan pelaksanaan metode pembelajaran Assesment Search dalam pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016. 2. Untuk mendiskripsikan kreativitas belajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016.
6
3. Untuk mengetahui peranan penerapan metode pembelajaran Assesment Search dengan kreativitas belajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016.
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan Peneliti menyajikan persoalan yang terkait dengan masalah yang dibahas oleh penulis yaitu : Peranan Metode Pembelajaran Assesment Searchdalam Meningkatkan Kreativitas Teori Belajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016. Adapun tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui metode pembelajaran yang sesuai dengan menumbuh kembangkan kreativitas dan teori belajar siswa. Metode
pembelajaran
Assesment
Search
adalah
cara
yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatanguru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar dengan cara membuat pertanyaan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam kelas. Dewasa ini ada kecenderungan kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Sejauh kemampuan penulis, penelusuran terhadap kajian-kajian penelitian terdahulu tentang metode pembelajaran terdapat beberapa kajian yang serius diantaranya adalah sebagai berikut:
7
1. Skripsi, ditulis oleh Indawati mahasiswa STAIN Kudus dengan NIM 103273. Skripsi ini berjudul Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Assesment Search Terhadap Kreativitas Siswa pada Pembelajaran Fiqih di Mts NU Miftahul Maafir Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008. Indawati dalam tulisannya menjelaskan langkah-langkah dalam metode pembelajaran Assesment search dengan perpaduan metodemetode pembelajaran lain. 2. Skripsi, disusun oleh Uswatun Hasanah mahasiswa STAIN Kudus NIM 103295. Skripsi ini berjudul Kreativitas Siswa dalam Model pembelajaran Peer Lesson terhadap Kreativitas siswa di MA NU Ma’arif Kedungdowo Kaliwungu Kudus tahun Pelajaran 2007/2008. Dengan penerapan model belajar peer lesson saudari Uswatun Hasanah dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. 3. Skripsi, disusun oleh Maudlu’ah mahasiswa UNISNU Jepara NIM 211464. Skripsi ini berjudul Penerapan Pendekatan Active Learning dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di Mts. Islamiyah Mojo Kecamatan Luwak Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014.Dalam tulisannya Maudlu’ah menerangkan langkah-langkah penerapan pendekatan active learning. Dengan demikian metode assessment search merupakan salah satu metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran akidah akhlak. Metode assessment searchadalah suatu metode untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam kelas dengan cara membuat pertanyaan, dimana dalam
8
pelaksanaannya bukan merupakan metode yang paling baik di antara metode lainnya, namun juga mempunyai kelebihan dan kelemahan. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Manfaat teoritis yang didapatkan dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan. Karena dengan penelitian ini jadi diketahui adanya peranan penerapan metode pembelajaran assessment search dalam membangun kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. b. Untuk menambah jumlah referensi diperpustakaan sekolah. 2. Manfaat secara Praktis a. Bagi seorang pendidik atau manfaat dari penelitian ini adalah metode ini dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran untuk mengetahui tingkat kreativitas anak didiknya. b. Bagi siswa manfaat metode ini adalah anak menjadi kreatif dalam memecahkan dan menanggapi sebuah masalah dalam proses pembelajaran. c. Bagi peneliti manfaat penelitian ini adalah merupakan pengalaman untuk menggali dan mengkaji dari penelitian ini agar penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran secara langsung untuk bekal peneliti sebagai generasi seorang pendidik dalam mengamalkan ilmu yang didapat.
9
G. Metode Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang valid, maka peneliti akan menerangkan beberapa metode yang dipergunakan dalam skripsi ini : 1. Jenis dan pendekatan a. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.12 b. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogmandan tailor yang dikutip lexi j. moeloeng, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata terlutis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.13 2. Subjek penelitian Adapun subyek penelitian adalah sebagai berikut : a. Kepala sekolah Kepala sekolah disini sebagai orang yang mempunyai wewenang dalam dalam menentukan kebijakan di sekolah dan kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016. 12
Nana Sudjana, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2010), hlm. 72 13 Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosydakarya, 2004), hlm. 4.
10
b. Guru Guru merupakan orang yang melaksanakan pembelajaran didalam kelas. Maka dari itu, peran guru sangat penting dalam implementasi metode
pembelajaran
Assesment
Search
dalam
meningkatkan
kreativitas belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016, karena guru sebagai subyek serta sumber data primer dalam penelitian ini. c. Siswa Siswa dalam hal ini juga sebagai unsur yang juga memiliki peran penting guna tercapainya tujuan penelitian.Metode pembelajaran Assesment Search dalam pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016. H. Teknik Pengumpulan Data Bentuk penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif, sehingga data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata bukan angka seperti penelitian kuantitatif. 14 Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu : 1. Observasi Yaitu seluruh kegiatan pengamatan terhadap suatu objek atau orang lain. 15 Objek yang akan diobservasi dalam kajian penelitian ini yakni seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran (guru dan siswa). Metode ini penulis gunakan untuk menyaksikan secara langsung masalah-masalah 14
Asmadi Alsa, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasi dalam Penelitian Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 40. 15 Freddy Rangkuti, Riset Pemasaran, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm. 42
11
yang penulis butuhkan. Yaitu tentang letak geografis, sarana fisik, sikap dan kepribadian anak sebagai cerminan dari penerapan metode pembelajaran Assesment Search dalam meningkatkan kreativitas belajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016. 2. Wawancara (interview) Yaitu
percakapan
dengan
maksud
tertentu.Percakapan
itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang memberikan
jawaban
atas
pertanyaan
itu.
16
Sutrisno
hadi
mengelompokkan wawancara (interview) kedalam empat jenis yaitu interview tak terpimpin, interview terpimpin, interview bebas terpimpin dan interview pribadi/kelompok. Adapun interview yang digunakan dalam penelitian ini yaitu interview bebas terpimpin, interview bebas terpimpin adalah interview secara bebas tetapi terpimpin. Dengan kebebasan akan dicapai kewajaran secara maksimal sehingga dapat diperoleh data secara mendalam. Selanjutnya dengan masih dipertahankannya unsure terpimpin akan memungkinkan masih dipenuhinya prinsip-prinsip komparatibilitas dan reliabilitas, serta dapat diarahkan secara langsung dan terfokus pada pokok persoalan penyelidikan. Oleh maka itu maka interview bebas terpimpin dapat juga disebut interview terkontrol (controlled interview).17
3. Dokumentasi 16
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm. 135. 17 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2002), Jilid 2, hlm. 206-207.
12
Yaitu sekumpulan data yang verbal berupa tulisan, dokumentasi, sertifikat, foto, kaset dan lain-lain. 18 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang nilai dan struktur organisasi tenaga kependidikan di Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016. I. Sistematika Penulisan Skripsi 1. Bagian Muka Terdiri dari : Halaman judul, halam nota pembimbing, halam pengesahan skripsi, halaman motto, persembahan, halaman kata pengantar, halam daftar isi, halaman daftar table. 2. Bagian Isi, terdiri dari beberapa bab : BAB I
: PENDAHULUAN Latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika pembahasan.
BAB II
: LANDASAN TEORI Assesment Search, meliputi: pengertian Assesment Search, unsure-unsur metode Assesment Search, faktorfaktor yang mendukung metode Assesment Search, langkah-langkah
metode
pembelajaran
Assesment
Search.Kreativitas belajar, meliputi : pengertian kreativitas belajar, pengertian kreativitas, cirri-ciri kemampuan berfikir 18
hlm. 42.
kreatif,
faktor
yang
mempengaruhi
Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1980),
13
kreativitassiswa. Mata pelajaran Aqidah Akhlak, meliputi: fungsi dan tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, ruang lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak. Peranan Metode Assesment Search terhadap kreativitas belajar. BAB III
: DATA PENELITIAN Data umum, meliputi: keadaan umum Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun Pelajaran 2015/2016. Data
khusus,
meliputi:
data
metode
pembelajaran
Assesment Search dalam pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016, data kreativitas belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII Mts nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016, dan data sejauh mana peranan metode pembelajaran Assesment Search dalam meningkatkan kreativitas belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016. BAB IV
: ANALISIS DATA DAN PEMBEHASAN Analisis tentang penerapan metode pembelajaran Assesment Search dalam pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016, analisis tentang kreativitas belajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk
14
Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016, dan analisis tentang
sejauh
mana
peran
metode
pembelajaran
Assesment search dalam meningkatkan kreativitas belajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016. BAB V
: KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP Kesimpulan, saran dan penutup.
3. Bagian Akhir Pada bagian akhir ini terdiri dari:daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat pendidikan penulis.
BAB II LANDASAN TEORI ASSESMENT SEARCH DAN KREATIVITAS BELAJAR A. Metode Pembelajaran Assesment Search 1. Pengertian Metode Kata metode berasal dari bahasa Yunani, yakti dari kata metodhos yang berarti cara atau jalan.1 Dalam metode, titik tekannya terletak pada cara atau jalan yang akan ditempuh dalam menyajikan bahan pelajaran atau mata pelajaran tertentu sehingga mudah diterima dan diserap oleh anak didik. 2 Kata metode dalam bahasa inggris, method yang berarti “jalan, cara yang tepat untuk melakukan sesuatu”.3 Menurut Peter Salim, dalam The Contemporary EnglishIndonesia Dictionary bahwa metode adalah “cara yang terencana dan teratur berbuat sesuatu”.4 Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
guna
mencapai
1
tujuan
yang
ditentukan.
5
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: PT. Raja Grafiondo, 1997), hlm. 1. 2 Ibid., hlm.3 3 Soegarda Poerbakawatja, H.A.H. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1982), Cet. III. Hlm.213. 4 Peter Salim, The Contemporary English-Indonesia Dictionary, (Jakarta: Modern English Press, 1991), Sixth Edition, hlm.1167. 5 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Depdikbud, 1995), hlm. 652.
15
16
Dalam KUBI, metode adalah cara yang teratur dan berfikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. 6 Metode adalah cara yang disusun secara baik guna menjalankan suatu pekerjaan agar mendapatkan hasil yang baik.7 Berdasarkan berbagai pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa metode adalah cara yang teratur dan sistematis yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode adalah jalan yang harus ditempuh dalam rangka memberikan sebuah pemahaman terhadap murid tentang pelajaran yang mereka pelajari. Metode sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang guru sebelum memasuki ruang belajar, dan harus dipakai oleh seorang guru. Metode sangat berpengaruh besar dalam pengajaran, dengan metode nilai bisa baik atau bisa buruk, dengan metode pembelajaran bisa sukses atau gagal, kebanyakan seorang guru yang menguasai materi akan tetapi bisa gagal dalam pembelajaran karena tidak mendapatkan metode yang tepat untuk memahamkan siswa. Oleh karena itu metode sangat berperan penting dalam pendidikan, karena metode merupakan pondasi awal untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan asas keberhasilan sebuah pembelajaran. Pada dasarnya pemerintah sudah menetapkan aturan-aturan dengan memberikan jadwal-jadwal pelajarang yang telah disepakati oleh 6
W.J.S. Poerwodarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1986), hlm. 649. 7 M. Abdul Ghofur, Kamus Indonesia Arab: Istilah Umum dan Kata-kata Populer (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000) Cet. I, hlm. 187
17
departemen Pendidikan dan idiologi untuk memperbaharui dunia pendidikan. Hal ini berarti pemerintah telah membatasi kebebasan para pendidik untuk menyampaikan materi dengan metode mereka, akan tetapi seorang guru yang professional akan tetap selalu berkomitmen dengan metode yang biasa ia pakai dalam memberikan keberhasilan pendidikan pada pengajarannya. Pada intinya apabila metode yang dipakai dengan baik maka hasilnya akan berdampak pada mutu pendidikan yang baik, namun jika metode yang dipakai tidak baik maka hasilnya pun akan berakibat pada mutu pembelajaran yang tidak akan baik pula. Seyogyanya seorang pendidik harus memberikan perhatian penuh kepada metode baik metode secara umum maupun metode khusus dalam pengajaran agar bisa mencapai keberhasilan yang menjadi tujuan dari pendidikan. Sebagaimana seorang pendidik dituntut
mengarahkan
kepada
pokok-pokok
pengajaran
yang
disampaikan dengan gaya pengajaran yang lama maupun baru. Agar bisa mengarahkan peserta didik dan bisa menyampaikan materinya dengan metode-metode pengajaran sehingga dapat dipahami dan dimengerti. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran berakhir.
18
Pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. 8 Pembelajaran yaitu
suatu
proses
yang
diselenggarakan
oleh
guru
untuk
membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.9 Metode pembelajaran adalah cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa. 10 Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajarang yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda.11 Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai strategi. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai strategi maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan strategi yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Syarat-syarat yang diperhatikan oleh seorang guru dalam menggunakan metode pembelajaran menurut Mahmud Yunus adalah sebagai berikut.12 a. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motifasi, minat atau gairah belajar siswa. 8
297.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm.
9
Ibid, hlm. 116. Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) Cet. 7, hlm. 2 11 Ibid, hlm. 5 12 Mahmud Yunus, Ilmu Mengajar, (Jakarta: Pustaka Mahmudiyah, 1954) Cet. I, hlm. 7. 10
19
b. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, seperti melakukan inovasi dan ekspotasi. c. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. d. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkrmbangan kegiatan kepribadian siswa. e. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. f. Metode
yang
digunakan
harus
dapat
menanamkan
dan
mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran assessment search digunakan untuk mengetahui tingkatan kemampuan siswa dalam kelas dengan cara membuat pertanyaan.13 Dalam pengembangan metode pembelajaran bisa menggunakan metode-metode yang ada, atau memadukan atau menggabungkan suatu metode tersendiri. Untuk menghasilkan suatu produk metode pembelajarang yang berkualitas, dapat dipilih atau digunakan suatu metode untuk mengembangkan metode pembelajaran, dengan diikuti langkah-langkah pengembangan secara konsisten sehingga dapat menghasilkan produk strategi pembelajaran yang berkualitas. Dalam
13
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif,(Yogyakarta: CTSD, 2004), hlm. 15
20
hal ini penulis akan membahas tentang metode pembelajaran assessment search sebagai pengembangan metode pembelajaran yang berkualitas. Pada
prinsipnya,
pembelajaran
Akidah
Akhlak
dapat
menggunakan metode-metode yang umum, seperti: ceramah, Tanya jawab/dialog,
diskusi,
dramatisasi,
sosiodrama,
drill,
praktek,
penugasan, karyawisata, dan sebagainya. Di samping metode-metode tersebut, dapat menggunakan metode alternative untuk dapat mengaktifkan
siswa/mengembangkan
potensisnya,
seperti
yang
dicantumkan dalam pengembangan kurikulum yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI tahun 2004 diantaranya adalah: a. Tim Pendengar (listening teams) Metode ini merupakan cara untuk membantu siswa agar tetap terfokus dan selalu siap selama proses pembelajaran berlangsung. Metode ini berupaya menciptakan kelompokkelompok kecil yang bertanggung jawab menjelaskan materi pelajaran. Metode ini dapat digunakan untuk menyampaikan bahasan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, jenis-jenis binatang yang halal dan haram, zakat, wakaf, dan sebagainya. b. Membuat Catatan Terbimbing (guide note taking)
21
Dengan strategi ini guru memberikan satu orang yang dipersiapkan untuk mendorong siswa untuk mencatat selagi guru mengajar. c. Pembelajaran Terbimbing (guided teaching) Dalam strategi ini guru menyampaikan satu atau lebih pertanyaan untuk membuka pelajaran. Cara ini merupakan modifikasi dari metode ceramah secara langsung. d. Perdebatan Aktif (active debate) Suatu perdebatan dapat menjadi suatu strategi berharga untuk mengembangkan pemikiran dan refleksi, khususnya jika para siswa diharapkan mengambil posisi yang bertentangan dengan pendapatnya. Perdebatan aktif adalah sebuah strategi untuk suatu berdebatan yang secara aktif melibatkan setiap siswa dalam kelas. e. Poin-Kounterpoin Strategi ini merupakan sebuah cara untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompleks. Format strategi ini mirip dengan sebuah perdebatan namun kurang formal dan berjalan dengan lebih cepat. f. Membaca Keras (reading aloud) Membaca suatu teks dengan keras dapat membantu peserta didik memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan
22
pertanyaan-pertanyaan, dan merangsang diskusi. Strategi ini mempunyai efek dapat memusatkan perhatian siswa. g. Pertanyaan Tim (team quiz) Metode pertanyaan tim ini dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik tentang apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan. h. Setiap Orang Adalah Guru (everyone is a teacher here) Ini
merupakan
sebuah
metode
yang
mudah
guna
memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu. Metode ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “Pengajar” terhadap peserta didik lain. i. Menulis Pengalaman (writing in the here and now) Metode menulis pengalaman ini merupakan kombinasi teknik-teknik yang dapat digunakan di dalam atau di luar kelas. Menulis pengalaman dapat membantu siswa merefleksikan penalaman-pengalaman yang telah mereka alami. Cara dramatic untuk memajukan refleksi independen adalah meminta siswa menulis laporan tintakan saat sekarang dari sebuah pengalaman yang telah mereka alami (seolah-olah tindakan itu terjadi di sini dan sekarang).14
14
Departemen Pendidikan Agama RI, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Depag RI, 2004), hlm. 20-31.
23
2. Metode Pembelajaran Assesment Search Assessment dalam kamus bahasa inggris berarti penilaian. 15 Sedangkan Search dalam kamus bahasa inggris berarti mencari.16 Jadi Assesment Search berarti mencari penilaian atau untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam kelas dengan cara membuat pertanyaan. Jadi metode pembelajaran Assesment Search adalah suatu proses atau upaya formal pengumpulan informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel penting pembelajaran sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh guru untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa. Assesment secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan nonpengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu.17 3. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Assesment Search Metode Assesment Search ini dapat dilakukan dalam waktu yang sangat cepat dan sekaligus melibatkan siswa untuk saling mengenal dan bekerjasama.18 Metode berikut dapat digunakan secara bersamaan, metode ini dirancang untuk membantu anda menilai mata pelajaran dan pada saat yang sama dapat melibatkan peserta didik sejak dari awal. Beberapa strategi memperbolehkan anda memberi
15
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 41. 16 Ibid, hlm. 507. 17 Hamzah B. Uno dkk, Assesment Pembelajaran (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), Cet. 2, hlm. 2 18 Ahmad Sabri, op. cit, hlm. 125
24
tugas tentang masalah khusus kepada peserta didik anda, sementara yang lainnya dapat menjelaskan sebuah gambaran secara cepat (on the spot assessment strategies) khusus berlaku pada saat anda tidak memiliki kesempatan mempelajari sifat-sifat peserta didik anda sebelum memulai pelajaran. Strategi itu dapat digunakan untuk membenarkan informasi yang telah anda kumpulkan sebelum memberi pelajaran.19 Adapun prosedurnya sebagai berikut: a. Buatlah tiga atau empat pertanyaan untuk mengetahui kondisi kelas, pertanyaan ini dapat berupa: 1) Pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran 2) Sikap mereka terhadap materi 3) Pengalaman mereka yang ada hubungannya dengan materi 4) Keterampilan yang telah mereka peroleh 5) Latar belakang mereka 6) Harapan yang ingin didapat siswa dari mata pelajaran ini. b. Tulislah pertanyaan tersebut sehingga dapat dijawab secara kongrit, contohnya: Apa yang anda ketahui tentang……..? c. Bagi siswa menjadi kelompok kecil, beri masing-masing siswa satu pertanyaan dan minta masing-masing untuk menginterview teman satu group untuk mendapatkan jawaban dari mereka. d. Pastikan bahwa setiap siswa mempunyai pertanyaan sesuai dengan bagiannya. Dengan demikian, jika jumlah siswa adalah 18, yang 19
Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta, Yappendis, 2001), hlm. 68.
25
dibagi menjadi tiga kelompok, maka aka nada 6 orang yang mempunyai pertanyaan yang sama. e. Minta masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil dari apa yang telah mereka pelajari dari temannya kedepan kelas.20 Catatan: 1) Siswa dapat diminta untuk membuat pertanyaan sendiri 2) Dengan pertanyaan yang sama, buat mereka berpasangan dan menginterview pasangannya secara bergantian. 3) Minta mereka melaporkan hasilnya kedepan kelas Disamping langkah-langkah tersebut di atas juga bisa dilakukan sebagai berikut yang dilakukan dalam buku strategi pembelajaran aktif yaitu: 1) Bagi siswa / mahasiswa menjadi kelompok kecil sesuai segmen materi yang akan anda sampaikan. 2) Masing-masing
kelompok
kecil
diberikan
tugas
untuk
mempelajari satu topik materi, kemudian mengajarkannya kelompok lain. Topik yang diberikan harus yang saling berhubungan. 3) Minta setiap kelompok untuk menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas. Sarankan kepada mereka untuk tidak menggunakan strategi ceramah atau seperti membaca laporan. 20
Ibid hlm. 69.
26
4) Buat beberapa saran seperti a) Menggunakan alat bantu visual b) Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan c) Menggunakan contoh-contoh yang relevan d) Melibatkan kawan dalam proses pembelajaran melalui diskusi, quiz, studi khusus dan lainnya. e) Memberi kesempatan yang lain untuk bertanya. 5) Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas seperti mencari buku yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, membaca dan memahami materi, membuat kesimpulan dan sebagainya. 6) Setiap kelompok menyampaikan materi sesui tugas yang diberikan. 7) Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahan siswa.21 Pendidikan
pada
semua
tingkatan
adalah
tentang
memperoleh pengetahuan (knowledge) keterampilan (skill) dan sikap
(attitudes).
Belajar
(pengetahuan)
kognitif
meliputi
mendapatkan informasi dan konsep. Ia tidak hanya dengan memahami pelajaran namun juga menganalisa dan menerapkan terhadap berbagai situasi baru. Belajar (sikap) afektif melibatkan
21
Hisam Zaini, dkk, op. Cit. hlm. 66
27
pengujian dan klasifikasi perasaan dan prefensi. Para peserta didik dilibatkan dalam menilai diri mereka sendiri dan hubungan persoalannya terhadap pelajaran. Belajar aktif informasi, keterampilan dan sikap terjadi lewat suatu proses pencarian. Para peserta didik lebih berada dalam suatu bentuk pencarian dari pada bentuk reaktif (reactive). Yakni mereka mencari jawaban terhadap pertanyaan baik yang ditentukan pada mereka maupun yang ditentukan oleh mereka. Mereka mencari solusi terhadap permasalahan yang telah ditantang oleh guru agar mereka selesaikan. Mereka tertarik untuk memperoleh informasi atau keterampilan guna menyempurnakan tugas-tugas dan kegiatan yang mereka yakini dan nilai. Semua ini terjadi ketika peserta didik diatur dalam berbagai tugas dan kegiatan yang sangat mendorong mereka untuk berfikir, bekerja dan merasa. B. Kreativitas Belajar 1. Pengertian Kreativitas belajar Kata kreativitas berasal daribahasa inggris creative, yang berarti daya cipta. 22 Mengenai definisi kreativitas terdapat berbagai macam, tergantung pada bagaimana dan dari segi mana orang melihatnya “creativity is mainter of definition”. Tidak ada satu definisipun yang dianggap mewakili pemahan yang beragam tentang kreativitas. Terdapat banyak arti kreativitas yang populer diantaranya
22
John M. Echolas dan Hasan Syadily, Op. Cit, hlm. 154.
28
pengertian yang mendefinisikan kreativitas dalam empat dimensi sebagai four p’s of creativity, yakni dimensi person, process, press dan product. Kreativitas dari segi (pribadi) “person” menunjuk pada potensi daya kreatif yang ada pada setiap pribadi. Pengertian lain tentang kretivitas dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Menurut Baron dalam Mounty Setiadarma: creativity is the ability to bring something new into existence. Ringkasnya, segala sesuatu yang diciptakan oleh seseorang sebagai hasil dari keunikan pribadinya dalam interaksi dengan lingkungan.23 b. Torrance dan Myers, dikutip oleh Treffinger berpendapat bahwa belajar kreatif adalah “menjadi peka atau sadar akan masalah, kekurangan-kekurangan, kesenjangan dalam pengetahuan, unsurunsur yang tidak ada, ketidak harmonisan, dan sebagainya. Mengumpulkan informasi yang ada, membataskan kesukaran atau menunjukkan (mengidentifikasi) unsure yang tak ada, mencari jawaban,
membuat
menyempurnakannya
hipotesis, dan
mengubah akhirnya
dan
mengujinya,
mengkomunikasikan
hasilnya.24 c. Torda menjelaskan kreativitas tidak saja bergantung pada potensi bawaan yang khusus tetapi juga pada perbedaan mekanisme mental 23
Monty P.Satiadarma, Fidelis E Waruwu, Mendidik Kecerdasan, (Jakarta: Puataka Populer Obor, 2003), hlm. 108. 24 Conny Semiawan, dkk, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua, (Jakarta: PT Gramedia, 1984), hlm. 34.
29
yang menjadi sarana untuk mengungkapkan sikap bawaan. Mekanisme mental ini hasil oleh suatu tipe adaptasi awal khusus.25 Dari uraian definisi kretivitas seperti dikemukakan diatas, akhirnya dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada dasarnya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya yang nyata, baik dalam bentuk cirri-ciri berpikir kreatif maupun berpikir efektif, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada. 26 Kreativitas ialah, kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.27 Kreativitas sebagai suatu (proses) “process” dapat dirumuskan sebagai suatu bentuk pemikiran dimana individu berusaha menemukan hubungan-hubungan yang baru mendapat jawaban, strategi atau caracara yang baru dalam menghadapi suatu masalah. Kreativitas sebagai (pendorong) “press” yang datang dari diri sendiri (internal) berupa hasrat dan motivasi yang kuat untuk berkreasi. Definisi kreativitas dari segi (hasil) “product”. Berdasarkan rumusan itu, maka seseorang yang kreatif adalah yang memiliki kemampuan kapasitas tersebut (pemahaman, sensivitas, dan apresiasi), dapat dikatakan melebihi dari seseorang yang tergolong intelegen. Aspek khusus berfikir kreatif adalah berfikir devergen
25
Monty P.Satiadarma, Fidelis E Waruwu, Op. Cit, hlm. 117 Ibid, 27 Ibid, 26
30
(devergen thinking), yang mempunyai cirri: fleksibilitas, originalitas, dan fluency (keluwesan, keaslian dan kuantitas output).28 Pembelajaran kreatif mengharuskan guru untuk mampu merangsang peserta didik memunculkan kreativitas baik dalam konteks kreatif berfikir maupun dalam konteks kreatif melakukan sesuatu.29 Berdasarkan hal tersebut, kreativitas siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Kreativitas siswa adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya yang nyata, baik dalam bentuk cirri-ciri berfikir kreatif maupun berfikir efektif, baik dalam karya baru atau dalam kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada. b. Seseorang yang kreatif adalah yang memiliki kemampuan kapasitas tersebut (pemahaman, sebsivitas, dan apresiasi), dapat dikatakan melebihi diri seseorang yang tergolong intelegent. c. Kreativitas ialah, kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam memecah masalah. 2. Ciri-ciri Kemampuan Berfikir Kreatif Jabaran karakteristik berfikir kreatif tersebut diuraikan oleh Utami Munandar sebagai berikut:
28
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 179. 29 Khaeruddin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Konsep dan Implementasinya di madrasah, (MDC, Jateng: Pilar Media, 2007), hlm. 209.
31
a. Berfikir lancer (fluency), yang menyebabkan seseorang mampu mencetuskan banyak gagasan, jawaban penyelesaian, mampu memberikan banyak cara atau saran untuk pemecahan masalah. b. Berfikir luwes (flexibility), dimana arah kreatif menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi karena dia mampu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. c. Berfikir rasional, mendorong orang kreatif melahirkan ungkapanungkapan yang baru dan unik, karena mereka sanggup memikirkan yang tidak lazim untuk mengungkapkan dirinya, atau mampu menemukan kombinasi-kombinasi yang tidak biasa dari unsurunsur yang biasa. d. Ketrampilan
mengelaborasi,
yang
meliputi
kemampuan
memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk. e. Ketrampilan
mengevaluasi,
yakni
kemampuan
menentukan
patokan penilaian dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat atau suatu tindakan bijaksana sehingga dia mampu mengambil suatu keputusan sesuai dengan situasi yang dihadapinya.30 Cirri-ciri kreativitas menurut Monty P.Satiadarma antara lain sebagai berikut: a. Mengamati dan menilai dengan tepat apa-apa yang diamatinya.
30
Monty P.Satiadarma, Fidelis E Waruwu, Op. Cit, hlm. 109
32
b. Melihat hal-hal seperti orang lain, tetapi juga sebagai orang-orang lain yang tak melakukan. c. Bebas dalam pengenalan dan menilainya dengan lebih jelas. d. Didorong
terhadap
nilai
dan
terhadap
latihan
untuk
mengembangkan bakatnya. e. Kapasitas otaknya lebih besar f. Kemampuan kognitif g. Cakrawalanya lebih kompleks h. Kontaknya lebih luas dengan dunia imajinasi i. Kesadarannya lebih luas dan luwes j. Kebebasan
yang
obyektif
untuk
mengembangkan
potensi
kreatifnya.31 Dalam buku yang lain dijelaskan ciri-ciri kreativitas belajar diantaranya: a. Dorongan rasa ingin tahu yang besar b. Sering mengajukan pertanyaan c. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah d. Bebas dalam menyatakan pendapat e. Mempunyai pendapat sendiri dan mampu mengungkapkannya f. Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain g. Memiliki daya imajinasi yang kuat
31
Ibid, hlm. 110
33
h. Orisinalitasnya sangat tingi (tampak pada ungkapan gagasan, karangan dan sebagainya serta menggunakan cara-cara orisinal dalam memecahkan masalah) i. Dapat bekerja sendiri j. Senang mencoba hal-hal yang baru.32 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Siswa Kesempatan untuk belajar kreatif ditentukan oleh banyak faktor diantaranya: a. Faktor Internal 1) Sikap Faktor sikap pribadi seseorang turut pula memegang peranan dalam mencapai kreativitas belajar. Tiap prang memiliki sifat pribadi yang berbeda. Ada orang yang memiliki sifat keras hati, berkemauan keras, tekun dalam segala hal usahanya, halus perasaannya, dan ada pula yang sebaliknya. Sifat-sifat kepribadian yang ada pada seseorang itu sedikit banyak turut mempengaruhi kreativitas belajar seseorang. 2) Minat siswa Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu. Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Oleh karena itu, seseorang siswa harus menaruh minat dan perhatian yang tinggi terhadap
32
Conny Semiawan, dkk, Op. Cit, hlm. 29.
34
sesuatu
dalam
proses
pembelajaran
disekolah
untuk
membangkitkan daya imajinasi siswa sehingga mampu memunculkan ide atau gagasan yang baru untuk menyelesaikan masalah yang telah mereka hadapi.33 b. Faktor Eksternal 1) Guru Guru merupakan elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan. Ia merupakan ujung tombak keberhasilan proses belajar siswa sangat dipengaruhi bagaimana siswa memandang guru mereka. Kepribadian guru seperti memberi perhatian hangat, dan suportif (memberi semangat), diyakini bisa memberi motivasi yang pada gilirannya meningkatkan prestasi siswa.34 Bagaimana
sikap
dan
kepribadian
guru,
tinggi
rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana strategi guru dalam mengajar, guru yang memaksimalakan pembelajaran untuk membuat siswa memunculkan ide-ide, memotivasi siswanya untuk bertanya serta memberi pertanyaan untuk siswa maka siswa akan terbiasa berfikir kreatif dalam kehidupannya, termasuk juga ketepatan dalam menemukan media, strategi, model atau strategi pembelajaran, serta pendekatan yang digunakan. 33
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 104. 34 Jamaludin, Pembelajaran yang Efektif, (Jakarta: Depag RI, 2002), hlm. 36.
35
2) Orang tua Ada keluarga yang miskin, ada pula keluarga yang kaya. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tentram dan damai, ada pula yang sebaliknya. Ada keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu yang terpelajar, dan ada pula yang kurang pengetahuan. Ada keluarga yang mempunyai cita-cita tinggi bagi anaknya, ada pula yang biasa saja. Suasana keluarga yang macam-macam itu mau tidak mau turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar yang dialami dan dicapai oleh anakanak. Peran orang tua terdiri dari tiga jenjang. Pertama, orang tua
dapat
mendukung
perkembangan
intelektual
dan
kesuksesan akademik anak dengan memberikan kesempatankesempatan dan akses ke sumber-sumber pendidikan seperti jenis sekolah yang dimasuki anak. Kedua, orang tua dapat membentuk perkembangan kognitif anak dan pencapaian akademik secara langsung dengan cara terlibat langsung dalam aktivitas pendidikan. Termasuk dalam keluarga ini, ada tidaknya
atau
tersedia
tidaknya
fasilitass-fasilitas
yang
diperlukan dalam belajar turut memegang peranan penting pula. 3) Lingkungan
36
Seorang anak dari keluarga yang baik, memiliki intelegent yang baik, bersekolah di sekolah yang keadaan gurugurunya dan alat-alat pelajarannya baik, belum tentu pula dapat belajar
dengan
baik.
Masih
ada
faktor
yang
dapat
mempengaruhi hasil belajarnya. Misalnya karena jarak antara rumah dan sekolah sangat jauh, memerlukan perjalanan yang cukup lama sehingga melelahkan.35 4) Waktu Banyak pula anak-anak yang tidak dapat belajar dengan hasil baik dan tidak dapat mempertinggi belajarnya, akibat tidak adanya kesempatan yang disebabkan oleh sibuknya pekerjaan tiap hari, pengaruh lingkungan yang buruk dan negatif serta faktor-faktor lain diluar kemampuan.36 Hal demikian mengakibatkan kreativitas belajar anak terganggu dengan keterbatasan waktu yang tersedia untuk belajar, dan disibukkan dengan pekerjaan rumah yang dibebankan maka hal ini akan berakibat anak menjadi malas dalam belajar karena kondisi fisik berkurang. 5) Biaya Biayapun turut mendukung kreativitas siswa, karena bahan yang dibuat untuk berkreasi dan menemukan inovasi baru itu juga memerlukan biaya. 35 36
M. Ngalim Purwanto, op. Cit. hlm. 104-105 Ibid, hlm. 105
37
6) Bahan-bahan Bahan-bahan yang ada didepan siswa tentunya sangat mempengaruhi kreativitas siswa, bahan yang berbeda tentunya akan menimbulkan kreasi yang beda pula. Belajar kreatif berlaku untuk semua siswa, bukan hanya siswa berbakat saja. Semua siswa memiliki sesuatu potensi kreatif. Memang, pemilikan potensi kreatif berbeda dari orang ke orang. Ada yang memilikinya banyak, ada yang sedikit. Meskipun terdapat perbedaan pemilikan yang besar dari potensi yang kreatif, kita harus mengakui bahwa semua siswa memiliki sesuatu potensi untuk belajar kreatif. Treffinger memberikan empat alasan mengapa belajar kreatif itu penting. a. Belajar kreatif membantu anak menjadi lebih berhasil guna jika kita tidak bersama mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dari upaya kita membantu siswa agar mereka lebih mampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri. Dengan pesatnya perubahan masyarakat dan teknologi, kita tidak mungkin mengajarkan anak-anak sesuatu yang harus mereka tahu untuk hari depan mereka. Kita pun tidak hanya mengajarkan agar anak-anak dapat mengulang kembali ide-ide. Kita mengharapkan anak-anak dapat belajar hal-hal berharga dan bermanfaat bagi dirinya
38
sehingga mereka mampu dan siap menghadapi masalahmasalah pada waktu kita tidak ada bersama mereka. b. Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan, yang timbul dimasa depan. Dunia kita cepat sekali berubah. Pada delapan puluh terakhir ini kita saksikan perkembangan yang cepat disegala bidang: teknologi, ekonomi, social, pendidikan, dan sebagainya. Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang sangat berbeda dengan masalah-masalah yang kita hadapi dua puluh tahun yang lalu. c. Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan kita. Banyak pengalaman belajar kreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau hiburan bagi kita. Kita menyadari bahwa belajar kretif dapat mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita. Disamping itu, belajar kreatif dapat menunjang keselamatan jiwa dan kesehatan badan kita. d. Belajar
kreatif
dapat
menimbulkan
kepuasan
dan
kesenangan besar. Terdapat gambaran yang salah tentang orang yang amat kreatif. Mereka dikenal sebagai orang yang terganggu pikirannya, hidup menyendiri, tidak bisa bergaul, dan tidak dapat menangani tekanan hidup.
39
Gambaran semacam ini dapat pula kita temukan pada orang-orang yang terkenal dengan penuh semangat dan berbahagia. Semangat mereka terhadap pekerjaannya dan terhadap gagasan-gagasannya dapat langsung kita saksikan, dan kesenangan mereka terhadap belajar kreatif dapat menular kepada kita.37 Disamping alasan-alasan dari Treffinger itu, dapat pula dikemukakan
alasan
bahwa
alasan
belajar
kreatif
memungkinkan timbulnya ide-ide baru, cara-cara baru, dan hasil-hasil yang baru yang dapat memberikan sumbangan berharga Berdasarkan
kepada
pembangunan
alasan-alasan
diatas,
nasional belajar
Indonesia.
kreatif
harus
merupakan segi yang penting dan mendasar dari pendidikan anak. C. Peranan Metode Assesment Search Terhadap Kreativitas Belajar Peranan adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu peristiwa.38 Sedangkan menurut Yulius, dkk. Peranan adalah pelaku yang bertugas untuk melakukan kewajiban.39 Dalam pengembangan pembelajaran bisa menggunakan modelmodel yang ada, atau memadukan atau mengembangkan suatu model tersendiri. Untuk menghasilkan suatu produk pembelajarang yang 37 38
hlm. 362.
39
Ibid., hlm. 37-38 WJS Purwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),
Yulius,dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Usaha Nasional, 1984), Cet. 2, hlm. 179.
40
berkualitas,
dapat
pengembangan
dipilih
atau
pembelajaran,
digunakan dengan
suatu
diikuti
model
untuk
langkah-langkah
pengembangan secara konsisten sehingga dapat menghasilkan produk pembelajaran yang berkuwalitas.40 Penilaian merupakan penilaian yang tidak bisa lepas dari pengajaran dan pembelajaran. Terlepas dari pentingnya penilaian ini dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penilaian para ahli memperkirakan lebih dari sepertiga waktu profesional guru sering kali merasa sulit mempersiapkan dirinya untuk menghadapi tuntutan-tuntutan penilaian tersebut.41 Melaksanakan penilaian ruang kelas, penilaian formal dan non formal juga berperan untuk meningkatkan pembelajaran. Sebagian pakar percaya bahwa sebuah mata pelajaran baru benar-benar dikuasai ketika si pembelajar mampu mengajarkannya kepada orang lain. Pengajaran sesame teman bisa memberikan siswa kesempatan untuk mempelajari sesuatu dengan lebih baik dan sekaligus menjadi narasumber satu sama lain. Metode ini merupakan cara praktis untuk mengadakan pengajaran kepada siswa dikelas. Metode ini juga memungkinkan guru memberi tambahan bila dirasa perlu, pada pengajaran yang dilakukan oleh siswa.42 Akhir-akhit ini istilah kreativitas atau daya cipta sering digunakan. Seiring pula ditekankan pentingnya pengembangan kreativitas, baik pada anak 40 41
hlm. 290.
42
Ibid, hlm. 221 David A. Jacobsen dkk, Metods For Teaching, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Melvin L Silbermen, Op. Cit, hlm. 188
41
didik, pegawai negri, maupun pada mereka yang berwiraswasta. Jelaslah kreativitas dapat muncul dalam semua bidang kegiatan manusia, tidak terbatas dalam bidang seni, ilmu pengetahuan, teknologi, atau suku bangsa atau kebudayaan tertentu. Dengan demikian siswa yang aktif dalam metode pembelajaran Assesment search berarti aia aktif dalam membaca, bertanya pada guru tentang sesuatu yang belum ia pahami, mencari jawabannya sendiri dalam buku, dan menciptakan inovasi-inovasi baru serta menyusun pendapat, ide dan gagasan, membuat kesimpulan. Jadi bisa disimpulkan bahwa siswa aktif dalam metode pembelajaran Assesment search maka siswa tersebut akan memiliki kreativitas yang tinggi terutama kreativitas dalam berfikir. Sedangkan isi Pendidikan Agama Islam, yang bisa disebut dengan kurikuli, harus menampilkan isi yang dapat membentuk peserta didik menjadi kreatif. Agar kurikulum dapat memenuhi hal ini, maka kurikulum harus dilihat dari tiga prinsip, yaitu prinsip fisiologis, psikologis dan sosiologi. Prinsip fisiologis memberikan arah dan kompas tujuan pendidikan islam dengan dasar fisiologis, sehingga susunan kurikulum mengandung suatu kebenaran, terutama kebenaran dibidang nilai-nilai pandangan hidup yang diyakini dari satu kebenaran. Prinsip ini membawa rumusan kurikulum pendidikan islam pada tiga dimensi, dimensi ontologi, epistemology, dan aksiologi.
42
Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan peragaan semata tidak akan membuahkan hasil yang langgeng. Yang bis membuahkan hasil yang langgeng adalah kegiatan belajar aktif, agar belajar menjadi aktif siswa harus banyak mengerjakan tugas. Mereka harus menggunakan otak untuk mengkaji gagasan, memecahkan masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, dan bersemangat tinggi. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka bergerak leluasa dan berfikir keras. Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengarnya, melihatnya, mengajukan pertanyaan tentangnya dan membahasnya dengan orang lainnya. Bukan Cuma itu, siswa perlu mengerjakannya yakni menggambarkan sesuatu dengan caranya sendiri, menunjukkan contohnya, mempraktikkan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus didapatkan.
BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN
A. Data Umum Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara 1. Sejarah Berdirinya Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara adalah sebuah lembaga pendidikan islam tingkat menengah. Sekolah ini berdiri pada tahun 2003 yang di pelopori oleh para tokoh agama sedesa kepuk.Madrasah ini berdiri dilatar belakangi karena belum adanya sekolah atau madrasah tingkat menengah didesa kepuk.Sehingga para tokoh agama khususnya warga NU bermusyawarah untuk mendirikan sebuah madrasah tingkat menengah. Banyak hambatan yang terjadi selama proses pendirian lembaga pendidikan ini, diantaranya belum adanya lahan yang tersedia dan juga saling berebutnya antara warga NU dan warga Muhammadiyah atas lembaga pendidikan tersebut. Namun karena kegigihan para pendiri madrasah akhirnya madrasah ini berdiri dibawah naungan lembaga pendidikan ma’arif NU. Dan berkat kebijaksanaan kepala desa kepuk yang memberikan gedung sekolah dasar yang sudah tidak dipergunakan lagi untuk dijadikan sebagai gedung madrasah maka berdirilah sebuah lembaga pendidikan tingkat menengah yang sekarang diberi namaMts Nurun Najah.1
1
Dokumentasi Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016
43
44
2. Letak Geografis Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Mts Nurun Najah terletak di desa Kepuk Bangsri Jepara. Adapun batas letak wilayah secara geografis adalah sebagai berikut: a. Sebelah barat desa Guyangan b. Sebelah timur desa Plajan c. Sebelah selatan desa Lebak d. Sebelah utara desa Tengguli 3. Identitas Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Nama Sekolah/Madrasah
: Mts Nurun Najah
Nama Yayasan
: Lembaga Pendidikan Ma’afir NU
Status Madrasah
: Terakreditasi
Alamat
: Jl. Gong Perdamaian Dunia Km. 02 Kepuk
Kecamatan
: Bangsri
Kabupaten
: Jepara
NIS/NSM
: 121233200083
Tahun didirikan
: 25 September 2013
Tahun beroprasi
: 2013
Status Tanah
: Hak Milik / Hak Guna Bangunan
Nama Kepala Madrasah
: Ali Hafidh, S.Pd.I
Nama Ketua Pengurus
: H. Zubaidi Mashud, M.Pd
4. Visi dan Misi Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara a. Visi Islami
45
Mampu menciptakan anak didik yang beriman, bertaqwa dan berakhlaq mulia (mencerminkan nilai-nilai islami) Berkualitas Memiliki
kemampuan
perkembangan
zaman.
dan
ketrampilan
Madrassah
sesuai
merupakan
dengan tuntutan
pendidikan nasional agar masa depan madrasah terus terjaga kelestariannya. Populis Tumbuh berkembang dan diterima serta dipercaya masyarakat secara umum. b. Misi Memberikan pelayanan pendidikan lahir batin kepada anak didik agar menjadi manusia yang berguna bagi Nusa, Bangsa dan Agama. Meletakkan dasar-dasar keimanan dan keislaman kepada anak didik melalui pendekatan akhlakul karimah dan uswatul hasanah Membentuk anak didik yang cerdas, terampil dan mandiri dengan berbudi pekerti yang luhur. Menyebarkan dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan guna tercapainya tujuan pendidikan nasional Menyiapkan
generasi
yang
menghadapi tantangan zaman
handal,
tangguh
dan
siap
46
Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara melaksanakan pendidikan agama, pendidikan keterampilan umum terhadap siswa serta masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. 5. Struktur Organisasi Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Adapun struktur organisasi Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016 adalah: Kepala Madrasah
: Ali Hafidh, S.Pd.I
Wa. Ka Kurikulum
:Halimi, S.Pd.I
Wa. Ka Kesiswaan
:Kunadi, S.Pd.I
Sekretaris
:Edi Susanto
Bendahara
:Zeni Afiyani Seksi-seksi
Pendidikan
:Durosid, S.Ag
Pembangunan
:Abdul Fatah
Humas
:Matrawi Al Ismun
6. Kondisi Fisik Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara a. Kurikulum Seiring dengan perkembangan sistem pembelajaran yaitu dengan diperkenalkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang
47
merupakan konsep pembelajaran yang diperkenalkan pada tahun 2000 oleh pemerintah.Dengan KBK itu peserta didik Mts Nurun Najah telah mempraktekkan dengan segala fasilitas yang dimiliki karena dengan KBK dianggap mampu dan merupakan satu-satunya alternative konsep pembelajaran yang dianggap tepat untuk dilaksanakan. Pada awal tahun 2006/2007 sistem KBK disempurnakan menjadi KTSP.Meskipun berubah tidak mengganggu pelajaran, namun pada teknis pelaksanaannya guru mengalami kesulitan.Perlahan tapi pasti itulah yang menjadi motivasi kepala Mts Nurun Najah untuk meningkatkan keaktifan para guru dan peserta didik, sehingga tahun 2015/2016 telah melaksanakan KTSP dengan baik. Selanjutnya peneliti juga menemukan data mengenai mata pelajaran yang diajarkan di Mts Nurun Najah sebagai berikut: 1) Bahasa Arab 2) Ke-NU-an 3) Bahasa Indonesia 4) Aqidah Ahlaq 5) SKI 6) PPKN 7) Sejarah 8) Ekonomi 9) Geografi 10) Fiqih
48
11) SAINS 12) Matematika 13) Bahasa Inggris 14) Penjaskes 15) Bahasa Daerah 16) Kertangkes 17) Nahwu Sorof 18) Tauhid Salaf 19) Al Qur'an Hadist 20) Tajwid 21) Fiqih Salaf 22) TIK Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran aqidah akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016 Tabel 3.1 Smt I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah
1. Menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah 2. Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya kitab-kitab Allah swt. 3. Menjelaskan macam-macam, fungsi, dan isi kitab-kitab Allah swt. 4. Menampilkan perilaku yang mencerminkan kepada kitab-kitab Allah swt. 1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal, ikhtiar, sabar,
Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri
49
Menghindari akhlak tercela kepada diri sendiri
II
Meningkatkan keimanan kepada rasul-rasul Allah swt.
Memahami mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, maunah, dan irhas)
Menerapkan akhlak terpuji kepada sesame manusia
syukur dan qanaah 2. Mengidentifikasi bentuk dan perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaah 3. Menunjukkan nilai-nilai positif tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaah dalam fenomena kehidupan 4. Menampilakan perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaah 1. Menjelaskan pengertian ananiah, putus asa, gadab, tamak, dan takabur 2. Mengidentifikasi bentuk dan contohcontoh perbuatan ananiah, putus asa, gadab, tamak, dan takabur 3. Menunjukkan nilai-nilai negative akibat perbuatan ananiah, putus asa, gadab, tamak, dan takabur 4. Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah, putus asa, gadab, tamak, dan takabur 1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya beriman kepada rasulrasul Allah swt. 2. Menunjukkan dalil/bukti kebenaran adanya rasul-rasul Allah swt. 3. Menguraikan sifat-sifat rasul-rasul Allah swt. 4. Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada rasulrasul Allah swt. Dan mencintai Nabi Muhammad saw. Dalam kehidupan sehari-hari 1. Menjelaskan pengertian mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, maunah, dan irhas) 2. Menunjukkan hikmah adanya mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, maunah, dan irhas) bagi rasul-rasul Allah swt. Dan orangorang pilihan Allah swt. 1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnuzan, tawaduk, tasamuh, dan taawun. 2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku husnuzan, tawaduk, tasamuh, dan taawun.
50
Menghindari akhlak tercela kepada sesame manusia
3. Menunjukkan nilai-nilai positif husnuzan, tawaduk, tasamuh, dan taawun. 4. Membiasakan perilaku husnuzan, tawaduk, tasamuh, dan taawun dalam kehidupan sehari-hari. 1. Menjelaskan pengertian hasad,dendam, gibah, fitnah, dan namimah 2. Mengidentifikasi bentuk perbuatan hasad,dendam, gibah, fitnah, dan namimah 3. Menunjukkan nilai-nilai negative akibat perbuatan hasad,dendam, gibah, fitnah, dan namimah 4. Membiasakan diri menghindari perilaku hasad,dendam, gibah, fitnah, dan namimah dalam kehidupan sehari-hari
b. Keadaan Guru Mts Nurun Najah Keadaan guruMts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016. Adapun daftar guru Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut: Table 3.2 Daftar Nama Guru Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara
NO.
NAMA
L/P
STATUS
PDD
1
Ali Hafidh, S.Pd.I
L
TTP. YYS
S.1
2
Ahmad Sholikin
L
Honorer
SMA
3
Aris Ahmad Musyafak, SE
L
Honorer
S.1
4
Durosid, S.Ag
L
TTP. YYS
S.1
51
5
Edi Susanto, S.Pd.I
L
Honorer
S.1
6
Hadi Purnomo, S.Pd.I
L
Honorer
S.1
7
Ida Hasanatul Wafiroh, S.Pd
P
Honorer
S.1
8
Iddatun Nasriyah, S.Pd.I
P
Honorer
S.1
9
Muhammad Syarifuddin, S.Pd.I
L
Honorer
S.1
10
Nur Rohmat, S.Pd.I
L
Honorer
S.1
11
Sawi, S.Pd.I
L
TTP. YYS
S.1
12
Sukamto, S.Ag
L
Honorer
S.1
13
Sukarti, S.Pd
P
Honorer
S.1
14
Zeni Afiyani, S.Pd.I
P
Honorer
S.1
15
Muh Karim
L
Honorer
SMA
16
Shofiyatul Hanifah, S.Pd.I
P
Honorer
S.1
17
Hisbatun Nihlah
L
Honorer
SMA
18
Eny Yuliastanti, S.Pd.
P
Honorer
S.1
19
Ahmad Rosyid, S.Pd.I.
L
Honorer
S.1
20
Ida Nursehah, S.Pd.I
P
Honorer
S.1
21
Ulfatun Ni`mah, SE.Sy.
P
Honorer
S.1
22
Titik Ambarwati, S.Pd.I
P
Honorer
S.1
Dari table 3.2 keadaan guru Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016 bahwa jumlah guru adalah 22 orang.
52
Adapun guru yang mengampu mata pelajaran aqidah akhlak kelas VIII adalah Bapak Edi Susanto, S.Pd.I, biodatanya adalah sebagai berikut: Nama
: Edi Susanto
Alamat
:Kepuk RT 01 RW 06 Bangsri Jepara
Tempat,tanggal lahir
: Jepara, 21 Maret 1983
Pendidikan terakhir
: S.1
Pengampu
: Aqidah Akhlak
c. Keadaan peserta didik Mts Nurun Najah Kepuk Keadaan peserta didik Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Table 3.3 Keadaan peserta didik Mts Nurun Najah NO
KELAS
Pa
Pi
Jml
1
VII
17
13
30
2
VIII
28
20
48
3
IX
17
19
36
62
52
114
Jumlah
Dari tabel 3.3 peserta didik Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016, bahwa jumlah peserta didik adalah 62 putra dan 52 putri, sehingga jumlah keseluruhan adalah 114 peserta didik.
53
Tabel 3.4 Daftar nama siswa kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016
No
Nama
Jenis Kelamin
Kelas
1
Ahmad Andi Kurniawan
L
8
2
Ahmad Hanafi
L
8
3
Ahmad Syafi'i
L
8
4
Bagus Indra Lesmana
L
8
5
Barokah
P
8
6
Danang Sulistio
L
8
7
Dewi Rohmatun
P
8
8
Dimas Sahid Prihatin
L
8
9
Erli Febriyanti
P
8
10
Efan Nefaul Jannah
P
8
11
Muhammad Fatkur Rohman
L
8
12
Firda Rike Andriyani Aliya Ningrum
P
8
13
Liyana Kristin
P
8
14
Luqman Syarif Hidayatulloh
L
8
15
Mahmud Shodikin
L
8
16
Muhammad Arifin Soleh
L
8
17
Muhammad Angga Dwi Ardianto
L
8
18
Najib Burhanuddin
L
8
19
Nor Rakhim
L
8
20
Noviani Anggita Nurlaili
P
8
21
Rena Fatmawati
P
8
22
Sinta Lutfiani
P
8
23
Siti Sulistiyo
P
8
24
Aan Salafudin
L
8
25
Ahmad Bakir
L
8
26
Ahmad Farid choirul Huda
L
8
54
27
Ahmad Saiful Alim
L
8
28
Alfiyah
P
8
29
Dian Nitasari
P
8
30
Erwin Teguh Arrosid
L
8
31
Fitri Ayustina
P
8
32
Ika Bagus Syafi'i
L
8
33
Muhammad Lukman Arif
L
8
34
M. Nanang Agus Setiawan
L
8
35
Maya Nofiasari
P
8
36
Mila Ayu Nur Safitri
P
8
37
Muhammad Ainun Nafis
L
8
38
Nia Nurma Yunita
P
8
39
Novi Dwi Nur Syaidah
P
8
40
Putri Ayu Nur Azizah
P
8
41
Riska Nur Farikah
P
8
42
Rizki Dwi Susanto
L
8
43
Rahmad Taufik
L
8
44
Slamet Hariyanto
L
8
45
Sriyani Yuduwaningsih
P
8
46
Sunaji
L
8
47
Teguh Adi Irawan
L
8
48
Rahmad Agung Jaka Sentosa
L
8
Dari tabel 3.4 siswa kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016, bahwa jumlah siswa kelas VIII adalah 28 putra dan 20 putri, sehingga jumlah keseluruhan adalah 48 siswa. d. Sarana prasarana Mts Nurun Najah Kepuk Sarana prasarana secara kondisional memang berbeda dengan sekolah lain namun dalam kajian ini peneliti menemukan sarana
55
prasarana yang dimiliki oleh Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Tabel 3.5 Sarana prasarana Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara
No.
Jenis Bangunan/Barang
Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
1
1
1
Ruang Kelas
3
2
Ruang Guru
1
3
Toilet Guru
2
4
Toilet Siswa
1
1
5
Kursi Siswa
112
5
6
Meja Siswa
115
2
7
Kursi Guru dalam Kelas
5
8
Meja Guru dalam Kelas
5
9
Papan Tulis
5
10
Bola Sepak
11
Bola Voli
2
12
Lapangan Sepakbola/Futsal
1
13
Lapangan Bulutangkis
1
14
Lapangan Basket
1
15
Lapangan Bola Voli
1
6 2
Tabel 3.6 Sarana prasarana yang digunakan dalam pembelajaran aqidah akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara
56
No.
Jenis Barang
Keadaan
1
Gambar media pembelajaran
Baik
2
LCD Proyektor
Baik
3
Laptop
Baik
B. Data Khusus Mts Nurun Najah Kepuk 1. Pelaksanaan metode assessment search dalam pembelajaran aqidah akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun pelajaran 2015/2016. Metode assessment search adalah suatu cara pencarian nilai dengan cara membuat pertanyaan. Dalam proses assessment ini, pendidik akan memperoleh potret atau profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam KTSP masing-masing sekolah. Dengan melakukan metode assessment search ini pendidik dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan. Saat melaksanakan metode assessment search, pendidik juga
dapat
langsung
memberikan
umpan
balik
kepada
peserta
didik.Pendidik dapat terus melakukan pemantauan kemajuan belajar yang dialami peserta didik.2 Metode Assesment Search ini dapat dilakukan dalam waktu yang sangat cepat dan sekaligus melibatkan siswa untuk saling mengenal dan bekerjasama.3 Metode berikut dapat digunakan secara bersamaan, metode
2 3
Hamzah B. Uno, op. cit., hlm. 4-5 Ahmad Sabri, op. cit, hlm. 125
57
ini dirancang untuk membantu anda menilai mata pelajaran dan pada saat yang sama dapat melibatkan peserta didik sejak dari awal 4 Adapun prosedurnya sebagai berikut: a. Membuat tiga atau empat pertanyaan untuk mengetahui kondisi kelas, pertanyaan ini dapat berupa: 1) Pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran 2) Sikap mereka terhadap materi 3) Pengalaman mereka yang ada hubungannya dengan materi 4) Keterampilan yang telah mereka peroleh 5) Latar belakang mereka 6) Harapan yang ingin didapat siswa dari mata pelajaran ini. b. Menulis pertanyaan tersebut sehingga dapat dijawab secara kongrit, contohnya: Apa yang anda ketahui tentang……..? c. Membagi siswa menjadi kelompok kecil, memberi masing-masing siswa
satu
pertanyaan
dan
meminta
masing-masing
untuk
menginterview teman satu group untuk mendapatkan jawaban dari mereka. d. Memastikan bahwa setiap siswa mempunyai pertanyaan sesuai dengan bagiannya. e. Meminta masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil dari apa yang telah mereka pelajari dari temannya kedepan kelas.5 Catatan: 4
Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta, Yappendis, 2001), hlm. 68. 5 Ibid hlm. 69.
58
1) Siswa dapat diminta untuk membuat pertanyaan sendiri 2) Dengan pertanyaan yang sama, buat mereka berpasangan dan menginterview pasangannya secara bergantian. 3) Meminta mereka melaporkan hasilnya kedepan kelas 4) Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahan siswa.6 LembarPengamatanPenilaian Sikap Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas/Semester
: VIII/Ganjil
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
Waktu Pengamatan
: 40 Menit
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran peluang 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 2. Baik jika menunjukkan sudah ada
usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
6
Hisam Zaini, dkk, op. Cit. hlm. 66
59
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada
usaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 1. Kurang baik jikasama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Tabel 3.7 Tabel penilaian sikap dalam pembelajaran aqidah akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara
60
No
Nama
Aktif KB B SB
Sikap Kerja Sama KB B SB
Toleran KB B SB
v
v
1
A. Andi Kurniawan
v
2
Ahmad Hanafi
v
3
Ahmad Syafi'i
v
v
4
Bagus Indra Lesmana
v
v
5
Barokah
v
6
Danang Sulistio
v
v
v
7
Dewi Rohmatun
v
v
v
8
Dimas Sahid Prihatin
v
v
9
Erli Febriyanti
v
v
v
10
Efan Nefaul Jannah
v
v
v
11
M. Fatkur Rohman
v
v
12
Firda Rike Andriyani A. N.
v
v
v
13
Liyana Kristin
v
v
v
14
Luqman Syarif Hidayatullah
v
v
v
15
Mahmud Shodikin
v
v
16
Muhammad Arifin Soleh
v
v
v
17
M. Angga Dwi Ardiyanto
v
v
v
18
Najib Burhanuddin
v
19
Nor Rakhim
v
20
Noviani Anggita Nurlaili
v
21
Rena Fatmawati
22
Sinta Lutfiani
v
v
23
Siti Sulistiyo
v
v
24
Aan Salafudin
v
v
25
Ahmad Bakir
v
v
v
26
Ahmad Farid Choirul Huda
v
v
v
27
Ahmad Saiful Alim
v
v
v
28
Alfiyah
v
v
v
29
Dian Nitasari
v
v
v
30
Erwi Teguh Arrosid
v
31
Fitri Ayustina
v
32
Ika Bagus Syafi'i
v
v
v v v v
v
v
v
v
v
v v
v v
v
v
v v v v
v
v v
v
v
v v
61
33
Muhammad Luqman Arif
34
M. Nanang Agus Setiawan
v
35
Maya Nofiasari
v
v
v
36
Mila Ayu Nur Safitri
v
v
v
37
Muhammad Ainun Nafis
v
38
Nia Nurma Yunita
v
v
v
39
Novi Dwi Nur Syaidah
v
v
v
40
Putri Ayu Nur Azizah
v
v
v
41
Riska Nur Farikah
v
v
v
42
Rizki Dwi Susanto
v
v
v
43
Rahmad Taufiq
v
v
v
44
Slamet Hariyanto
v
45
Sriyani Yuduwaningsih
v
v
v
46
Sunaji
v
v
v
47
Teguh Adi Irawan Rahmad Agung Jaka Sentosa
48
v
v
v v
v
v
v v
Keterangan: KB
: Kurang baik
B
: Baik
SB
: Sangat baik
LembarPengamatanPenilaianKeterampilan Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas/Semester
: VIII/Ganjil
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
Waktu Pengamatan
: 15 Menit
Indikator terampil melafalkan ayat .
v
v
v v
v
v v
62
1. Kurangterampiljika sama sekali tidak dapat melafalkan Qs Ali Imron ayat 3 2. Terampiljika menunjukkan sudah ada
usaha untuk melafalkan ayat
akantetapi belum tepat. 3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk melafalkan dan sudah tepat. Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Tabel 3.8 Tabel penilaian keterampilan dalam pembelajaran aqidah akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara
No
Nama
Keterampilan Melafalkan Ayat KT T ST
1
A. Andi Kurniawan
v
2
Ahmad Hanafi
v
3
Ahmad Syafi'i
v
4
Bagus Indra Lesmana
5
Barokah
v
6
Danang Sulistio
v
7
Dewi Rohmatun
v
8
Dimas Sahid Prihatin
9
Erli Febriyanti
v
10
Efan Nefaul Jannah
v
11
M. Fatkur Rohman
12
Firda Rike Andriyani A. N.
v
13
Liyana Kristin
v
14
Luqman Syarif Hidayatullah
v
15
Mahmud Shodikin
16
Muhammad Arifin Soleh
v
17
M. Angga Dwi Ardiyanto
v
18
Najib Burhanuddin
v
v
v
v
v
63
19
Nor Rakhim
v
20
Noviani Anggita Nurlaili
v
21
Rena Fatmawati
v
22
Sinta Lutfiani
v
23
Siti Sulistiyo
v
24
Aan Salafudin
v
25
Ahmad Bakir
v
26
Ahmad Farid Choirul Huda
v
27
Ahmad Saiful Alim
v
28
Alfiyah
v
29
Dian Nitasari
v
30
Erwi Teguh Arrosid
v
31
Fitri Ayustina
v
32
Ika Bagus Syafi'i
v
33
Muhammad Luqman Arif
v
34
M. Nanang Agus Setiawan
v
35
Maya Nofiasari
v
36
Mila Ayu Nur Safitri
v
37
Muhammad Ainun Nafis
v
38
Nia Nurma Yunita
v
39
Novi Dwi Nur Syaidah
v
40
Putri Ayu Nur Azizah
v
41
Riska Nur Farikah
v
42
Rizki Dwi Susanto
v
43
Rahmad Taufiq
v
44
Slamet Hariyanto
v
45
Sriyani Yuduwaningsih
v
46
Sunaji
v
47
Teguh Adi Irawan
v
48
Rahmad Agung Jaka Sentosa
v
Keterangan: KT
: Kurang terampil
T
: Terampil
64
ST
: Sangat terampil
Metode assessment
search
inilah
yang diterapkan dalam
pembelajaran di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara pada mata pelajaran aqidah akhlak khususnya kelas VIII. Seperti yang dituturkan oleh guru mata pelajaran aqidah akhlak. “Edi Susanto, S.Pd.I.,”menurut saya, pelaksanaan metode assessment search dalam pelajaran aqidah akhlak di Mts Nurun Najah kelas VIII berjalan lancar meskipun ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan metode assessment search ini dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: pertama dengan memberikan umpan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, kemudian membentuk kelompok-kelompok kecil sejumlah segment materi yang akan dipelajari. Setiap kelompok diberi pertanyaan untuk didiskusikan. Setelah itu masing-masing dipersilahkan menerangkan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Selanjutnya buka sesi pertanyaan guna merangsang kekreatifan siswa dalam membuat dan menjawab pertanyaan, dan tahap terakhir yaitu guru membuat kesimpulan dan melakukan klarifikasi bila mana ada yang perlu diluruskan.”7 Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode assessment search di Mts Nurun Najah Kepuk khususnya kelas VIII berjalan lancar dan dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah seperti diatas. 2. Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 Siswa
disini
berperan
sebagai
penerima
atau
yang
dibimbing.Sedangkan guru berperan sebagai penggerak dan pembimbing.
7
Hasil Wawancara dengan Bapak Edi Susanto S.Pd.I., (Guru Aqidah Akhlak Mts Nurun Najah Kepuk)
65
Proses interaksi ini akan berjalan baik kalau siswa banyak aktif dan kreatif dibandingkan guru. Kreativitas dalam proses pembelajaran harus ditumbuhkan karena pembelajaran
kreatif
merupakan
strategi
pembelajaran
yang
dikembangkan dengan mengacu pada berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. 8 Tabel 3.9 Kreativitas siswa dalam pembelajaran aqidah akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara
No
Nama
a
b
c
Kekreativitasan d e f g
h
v
v
v
v
v
1
A. Andi Kurniawan
2
Ahmad Hanafi
v
v
v
v
3
Ahmad Syafi'i
v
v
v
v
4
Bagus Indra Lesmana
5
Barokah
6
Danang Sulistio
7
Dewi Rohmatun
8
Dimas Sahid Prihatin
9
Erli Febriyanti
v
v
v
10
Efan Nefaul Jannah
v
v
v
11
M. Fatkur Rohman
v
12
Firda Rike Andriyani A. N.
v
13
Liyana Kristin
v
14
Luqman Syarif Hidayatullah
15
Mahmud Shodikin
16
Muhammad Arifin Soleh
v
v
v
v
17
M. Angga Dwi Ardiyanto
v
v
v
v
8
Made Wena, op. cit., hlm 138
v
v v
v v
v
v v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
i
j
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
66
18
Najib Burhanuddin
v
v
v
v
19
Nor Rakhim
v
v
v
v
20
Noviani Anggita Nurlaili
v
v
v
21
Rena Fatmawati
v
v
22
Sinta Lutfiani
v
v
23
Siti Sulistiyo
v
v
v
24
Aan Salafudin
v
v
v
v
v
v
v
25
Ahmad Bakir
v
v
v
v
v
v
v
v
26
Ahmad Farid Choirul Huda
v
v
v
27
Ahmad Saiful Alim
v
v
v
28
Alfiyah
v
v
v
v
29
Dian Nitasari
v
v
v
v
30
Erwi Teguh Arrosid
v
v
v
31
Fitri Ayustina
v
v
v
v
32
Ika Bagus Syafi'i
v
v
v
v
33
Muhammad Luqman Arif
v
v
v
34
M. Nanang Agus Setiawan
v
v
v
v
35
Maya Nofiasari
v
v
v
36
Mila Ayu Nur Safitri
v
v
37
Muhammad Ainun Nafis
v
v
38
Nia Nurma Yunita
v
39
Novi Dwi Nur Syaidah
40
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v v
v v
v v
v v v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Putri Ayu Nur Azizah
v
v
v
41
Riska Nur Farikah
v
v
v
42
Rizki Dwi Susanto
v
v
v
43
Rahmad Taufiq
v
v
v
44
Slamet Hariyanto
v
v
v
45
Sriyani Yuduwaningsih
v
v
v
46
Sunaji
v
v
v
47
Teguh Adi Irawan Rahmad Agung Jaka Sentosa
v
v
v
v
v
v v
v
48
v
v
v
v
v v
v
v
v
v v
v
v
v
v v
v
v v
v v
v v
v
v
v
v
v
v v
v
v v
v
v v
v v
v v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
67
Keterangan: a : Dorongan rasa ingin tahu besar b : Sering mengajukan pertanyaan c : Memberikan banyak gagasan atau usulan terhadap suatu masalah d : Bebas dalam menyatakan pendapat e : Mempunyai pendapat sendiri dan mampu menyatakannya f : Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain g : Memiliki daya i,ajinasi yang kuat h : Orisinalitasnya sangat tinggi i : Dapat bekerja sendiri j : Senang mencoba hal-hal baru Pembelajaran yang dilaksanakan di Mts Nurun Najah Kepuk dalam meningkatkan kreativitas siswa, yaitu seperti yang dituturkan oleh guru mata pelajaran aqidah akhlak Bapak Edi Susanto, S.Pd. I., “Pada dasarnya belum semua siswa Mts Nurun Najah Kepuk bersikap kreatif dalam pembelajaran aqidah akhlah, hal ini disebabkan kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga mereka bersikap pasif. Dan dalam rangka meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran aqidah akhlak , saya mendorong siswa agar dapat menemukan sendiri materi yang sedang dikaji. Dengan memberikan mereka kesempatan untuk bertanya jawab dengan teman mereka.” Dari data dan wawancara diatas dapat diketahui bahwa untuk meningkatkan kretivitas belajar siswa, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas sendiri. Dengan demikian anak akan menjadi aktif dan kreatif dalam belajar.
68
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode assessment search dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak peserta didik Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara. Guru sebagai salah satu sumber belajar yang berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar peserta sisik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang tepat bagi peserta didik untuk
mencapai
tujuan
pengajara.Salah
satu
faktor
yang
mempengaruhinya adalah peserta didik, tujuan yang dicapai, situasi kegiatan belajar mengajar, fasilitas dan guru.9 Menurut Slameto faktor yang mempengaruhi belajar diantaranya faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal. a. Faktor-faktor Internal 1. Faktor jasmaniah Misalnya: kesehatan dan cacat tubuh. 2. Faktor psikologis Misalnya: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. 3. Faktor kelelahan Misalnya: kelelahan jasmani terlihan dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
9
Syaiful Bahari Djamarah dan Aswan Zaini, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 89-92
69
Kelelahan rohani terlihat adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. b. Faktor-faktor eksternal 1. Faktor keluarga Misalnya: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan rumah, keadaan ekonomi keluarga dan pengertian orang tua. 2. Faktor sekolah Misalnya: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. 3. Faktor masyarakat Misalnya: kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.10 Dalam pelaksanaan metode pembelajaran assessment search di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara banyak faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapan metode assessment search, misalnya dari peserta didik yang masih banyak malu-malu untuk bertanya, fasilitas yang kurang memadai, dan waktu yang terlalu sedikit. Meskipun terdapat kendala-kendala diatas, guru dapat melaksanakan metode pembelajaran assessment search dengan lancar dan dapat membangkitkan kreativitas belajar siswa sehingga hasil yang dicapai akan menjadi lebih baik. 10
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), cet.4, hlm. 54-71
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Pelaksanaan Metode Pembelajaran Assesment Search di Kelas VIII Mts. Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Kemampuan ini membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pengajar.Belajar dan mengajar terjadi
pada
saat
berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai proses belajar dan mengajar memerlukan perencanaan yang seksama,
yakni
mengkoordinasikan
unsur-unsur tujuan, bahan
pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar serta penilaian/evaluasi yang semuanya itu masuk dalam strategi pembelajaran. Terutama pada penggunaan metode dalam mengajar, metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran berakhir. Dalam hal ini metode yang digunakan oleh guru adalah metode pembelajaran Assesment Search
70
71
Metode Assesment Search adalah sebuah metode pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan memfokuskan perhatian siswa dengan cara membuat pertanyaan. Ketika peneliti melakukan observasi di lapangan secara langsung bahwa dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru tak lepas dari adanya metode, karena metode ini sangat menentukan sekali dalam mengetahui pemahaman materi pada siswa. Saat peneliti mengamati bahwa guru Aqidah Akhlak memberikan penjelasan secara detail pada siswa mengenai materi akhlak yang diajarkan dengan tidak lepas menggunakan metode yang tepat. Tujuan menggunakan metode dalam pembelajaran tentunya akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru, salah satunya adalah metode Assesment Search yang mana telah digunakan oleh guru Aqidah Akhlak di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara. Saat peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Ali Hafidh, S.Pd.I selaku kepala madrasah mengatakan pelaksanaan metode Assesment Search sendiri dilakukan oleh guru Aqidah Akhlak sangatlah memperhatikan prosedur yang ada dalam metode tersebut, yakni membagi siswa menjadi kelompok kecil sebanyak segmen materi yang akan disampaikan, masingmasing kelompok kecil diberikan tugas untuk mempelajari satu topik materi, kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain. Topik yang diberikan harus yang saling berhubungan, serta minta setiap kelompok untuk menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas.Sarankan
72
kepada mereka untuk tidak menggunakan strategi ceramah atau seperti membaca laporan. Bapak Edi Susanto S.Pd.I selaku guru Aqidah Akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara menyatakan “Dalam pelaksanaan metode assessment search ini saya melaksanakannya dengan langkah-langkah sebagai berikut: pertama dengan memberikan umpan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, kemudian membentuk kelompok-kelompok kecil sejumlah segment materi yang akan dipelajari. Setiap kelompok diberi pertanyaan untuk didiskusikan. Setelah itu masing-masing dipersilahkan menerangkan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Selanjutnya buka sesi pertanyaan guna merangsang kekreatifan siswa dalam membuat dan menjawab pertanyaan, dan tahap terakhir yaitu guru membuat kesimpulan dan melakukan klarifikasi bila mana ada yang perlu diluruskan”1 Melihat penerapan metode Assesment Search sesuai dengan teori yang ada, metode Assesment Search ini dapat dilakukan dalam waktu yang sangat cepat dan sekaligus melibatkan siswa untuk saling mengenal dan bekerjasama.2 Metode berikut dapat digunakan secara bersamaan atau metode ini dirancang untuk membantu menilai mata pelajaran dan pada saat yang sama dapat melibatkan peserta didik sejak dari awal. Beberapa strategi membolehkan untuk memberikan tugas tentang masalah khusus kepada peserta didik, sementara yang lainnya dapat menjelaskan sebuah gambaran secara cepat (on the spot assessment strategies) khusus berlaku pada saat tidak memiliki kesempatan mempelajari sifat-sifat peserta didik sebelum memulai pelajaran.Strategi itu bdapat digunakan untuk membenarkan informasi yang telah dikumpulkan sebelum memberi pelajaran.3
1
Hasil Wawancara dengan Bapak Edi Susanto S.Pd.I., (Guru Aqidah Akhlak Mts Nurun Najah Kepuk) 2 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hlm. 125 3 Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta, Yappendis, 2001), hlm. 68.
73
Menerapan metode pembelajaran Assesment Search di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara sesuai dengan langkah-langkah yang ada, yaitu: a. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil sebanyak segmen materi yang akan disampaikan. b. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mempelajari suatu topik materi, kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain. Topik yang diberikan harus saling berhubungan. c. Meminta setiap kelompok untuk menyiapkan strategi yang akan digunakan untuk menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas. Sarankan kepada mereka untuk tidak menggunakan strategi ceramah atau seperti membaca laporan. d. Memberikan siswa waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas seperti mencari buku yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, membaca dan memahami materi, membuat kesimpulan dan sebagainya. e. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang diberikan. f. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa. 4 Melihat pelaksanaan metode pembelajaran Assesment search di kelas telah sesuai dengan teori yang ada yaitu pada langkah-langkah dalam pembelajaran. Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah-langkah yang ada.Dengan demikian, pelaksanaan metode 4
Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta, Yappendis, 2001), hlm. 68.
74
pembelajaran Assesment Search di kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016 sudah sesuai dengan langkahlangkah dan teori. B. Analisis Kreativitas Belajar Siswa di Kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada bidang studi Aqidah Akhlak di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara memperhatikan adanya kreativitas dalam pembelajaran, saat mengajar guru Aqidah Akhlak selalu siap dalam menerima pertanyaan dari siswa, selain itu juga guru memberikan pertanyaan pada siswa sehingga ini akan memberikan kreativitas siswa untuk aktif dalam belajar Aqidah Akhlak, seperti tugas diskusi untuk menyelesaikan masalah tentang perilaku remaja sekarang ini, dan lain sebagainya. Hal tersebut juga dikuatkan oleh Bapak Edi Susanto S.Pd.I Selaku guru Aqidah Akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara menyatakan bahwa: “kreativitas siswa kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara cukup baik, karena dalam pembelajaran para siswa aktif dalam belajar, kreasi dalam menjawab saat terjadi diskusi, dan lain sebagainya.”5 Mengingat bahwa guru sebagai pengajar harus memiliki kreativitas yang tinggi dalam dunia pendidikan.Karena kreativitas sendiri merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap orang, yang dapat ditemu kenali (diidentifikasi) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat.Kreativitas juga 5
merupakan
hasil
interaksi
antara
individu
dengan
Hasil Wawancara dengan Bapak Edi Susanto S.Pd.I., (Guru Aqidah Akhlak Mts Nurun Najah Kepuk)
75
lingkungannya.Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, dengan demikian baik perubah di dalam individu maupun didalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Implikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Melihat beberapa bentuk kreativitas belajar siswa kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara dalam pandangan peneliti telah sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Commy Semiawan menjelaskan bahwa ciri-ciri kreativitas belajar diantaranya: 1. Dorongan rasa ingin tahu yang besar Siswa Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara sangat senang mengikuti pembelajaran Aqidah Akhlak dengan baik, karena siswa ingin mengetahui materi dengan baik agar benar-benar mampu memahami dan menerapkan isi materi Aqidah Akhlak dalam kehidupan sehari-hari. 2. Sering mengajukan pertanyaan Di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara siswa sering mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak apabila ada materi yang belum dipahami. 3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah Saat diskusi siswa saling bergantian memberikan gagasan atau usul untuk memberikan solusi pada permasalahan yang ada dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. 4. Bebas dalam menyatakan pendapat
76
Saat diskusi siswa saling memberikan pendapat satu sama lain dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. 5. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya Siswa mempunyai pendapat sendiri saat diskusi ataupun saat ditanyai oleh guru dalam mengungkapkan pendapatnya pada pembelajaran Aqidah Akhlak. 6. Tidak mudah terpengaruh pada orang lain Saat siswa menjawab pertanyaan dari guru ataupun memberikan pendapat dalam diskusi pembelajaran Aqidah Akhlak siswa memiliki keyakinan yang baik untuk melontarkan pendapatnya atau jawabannya baik itu salah maupun benar. 7. Emiliki daya imajinasi yang kuat Saat menjawab pertanyaan dan memberikan pendapat siswa memiliki daya imajinasi yang cukup baik dalam mengingan materi pembelajaran Aqidah Akhlak. 8. Orisinalitasnya sangat tinggi ( tampak pada ungkapan gagasan, karangan dan sebagainya serta menggunakan cara-cara orisinal dalam memecahkan masalah) Jawaban yang diberikan oleh siswa dalam memberikan pendapat masih bersifat apa adanya sehingga ini membuat rasa orisinalitas yang baik dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. 9. Dapat bekerja sendiri
77
Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara siswa dalam mengerjakan tugas dikerjakan sendiri-sendiri tanpa melihat pekerjaan dari temannya. 10. Siswa mencoba hal-hal yang baru6 Siswa di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara senang melakukan halhal
yang
baru
dalam
pembelajaran
Aqidah
Akhlak,
misalnya
mempraktikkan isi materi di dalam lingkungan sekolah, seperti mengucapkan salam saat bertemu teman maupun guru. Melihat adanya perkembangan kreativitas belajar siswa di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tak lepas dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu situasi yang menghadirkan kelengkapan serta keterbukaan, situasu yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan, situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu, situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian, situasi yang mendorong inisiatif diri untuk menggali, mengamati, bertanya, merasa, mengklarifikasikan, mencatat, menerjemahkan, memperkirakan, menguji hasil perkiraan dan mengkomunikasikan dan lain sebagainya. Berdasaran uraian di atas, dapat disimpulakan bahwa kreativitas belajar siswa di kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara tahun pelajaran 2015/2016 yaitu cukup baik, karena dalam pembelajaran para siswa aktif dalam belajar, kreasi dalam menjawab saat terjadi diskusi, dan lain sebagainya. Disebabkan adanya dorongan rasa ingin tahu yang besar, sering
6
Conny Semiawan et.al.,Op.cit., hlm.29.
78
mengajukan pertanyaan, memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai pendapat sendiri dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh pada orang lain, dan lain sebagainya. C. Analisis Pengaruh Metode Pembelajaran Assesment search di Kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 Berdasarkan observasi peneliti di lapangan bahwa pengaruh metode pembelajaran Assesment Search dalam meningkatkan kreativitas belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara digunakan saat guru memberikan pertanyaan pada siswa, selain itu saat siswa bertanya pada guru, terdapatnya diskusi pada materi pelajaran Aqidah Akhlak serta saat guru menerangkan materi pelajaran Aqidah Akhlak memberikan motivasi dan memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari dengan cara pembiasaan. Peranan metode pembelajaran Assesment Search dalam meningkatkan kreativitas pembelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara yang dilakukan oleh guru Aqidah Akhlak adalah dengan cara memberikan latihan-latihan soal, latihan-latihan bertanya, artinya guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan lain sebagainya. Guru Aqidah Akhlak Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara yang menyatakan bahwa peranan metode pembelajaran Assesment search dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara yaitu dengan cara memberikan contoh cara bertanya dalam
79
materi sehinggga nantinya akan menimbulkan kreativitas belajar Aqidah Akhlak pada siswa kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.7 Sehingga dapat dipahami bahwa siswa yang aktif dalam strategi pembelajaran Assesment search berarti ia aktif dalam membaca, bertanya pada guru tentang sesuatu yang belum ia pahami, mencari jawabannya sendiri dalam buku, dan menciptakan inovasi-inovasi baru serta menyusun pendapat, ide dan gagasan, membuat kesimpulan. Jadi bisa disimpulkan bahwa jika siswa aktif dalam strategi pembelajaran Assesment search maka siswa tersebut akan memiliki kreativitas yang tinggi terutama kreativitas dalam berfikir.
7
Hasil Wawancara dengan Bapak Edi Susanto S.Pd.I., (Guru Aqidah Akhlak Mts Nurun Najah Kepuk)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan metode pembelajaran Assessment search di kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam teori. 2. Kreativitas belajar Aqidah akhlak siswa di kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 yaitu cukup baik, karena dalam pembelajaran para siswa aktif dalam belajar, kreasi dalam menjawab saat terjadi diskusi, dan lain sebagainya. Disebabkan adanya dorongan rasa ingin tahu yang besar, sering mengajukan pertanyaan, memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh pada orang lain dan lain sebagainya. 3. Peranan metode pembelajaran Assessment search di kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 yaitu guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa bertanya pada guru, terdapatnya diskusi pada mata pelajaran Aqidah Akhlak memberikan motivasi dan memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari dengan cara pembiasaan.
80
81
B. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan yang peneliti kemukakan di atas, perlu juga peneliti memberikan saran-saran sehubungan dengan pembahasan skripsi ini, yaitu: 1. Bagi lembaga Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Aqidah Akhlak, sebaiknya waktu kegiatan belajar mengajar Aqidah Akhlak khususnya di kelas VIII Mts Nurun Najah perlu adanya demonstrasi materi Aqidah Akhlak dalam lingkungan sekolah, agar siswa benar-benar mampu memahami materi Aqidah Akhlak dengan baik. 2. Bagi guru Aqidah Akhlak Diharapkan dapat menambah dan meningkatkan dalam pengamatan terhadap siswa utamanya dalam hal akhlak atau perilaku baik di dalam kelas atau di luar kelas. 3. Bagi siswa Diharapkan sekolah sering melakukan praktek metode pembelajaran Assessment search agar siswa mampu mengoptimalkan waktu yang tersedia dan diharapkan siswa bertanya tentang materi Aqidah Akhlak yang kurang dipahami.
Data Hasil Wawancara dengan Guru Mapel Aqidah Akhlak Kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara
a.
Wawancara dengan Guru Mapel Aqidah Akhlak Kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara No. 1
Pertanyaan Apakah
dalam
Jawaban
pembelajaran Ya
mbak,
Aqidah Akhlak kelas VIII Mts menggunakan
saya
selalu
metode
tetapi
Nurun Najah ini, Bapak selalu metode yang sering saya gunakan menggunakan metode?
di kelas VIII Mts Nurun Najah ini adalah
metode
ceramah
dan
metode tanya jawab. 2
Apakah sudah
Bapak pernah
melaksanakan yang sering saya gunakan dalam
Assessment
metode dalam
sebelumnya Belum pernah karena metode
pembelajaran
Search pembelajaran
Aqidah
Akhlak
Aqidah kelas VIII Mts Nurun Najah ini
Akhlak kelas VIII Mts Nurun adalah metode ceramah, tanya Najah ini? 3
Bagaimana
jawab, dan praktek.. cara
metode Assessment Search ini, anak-anak
mengaplikasikan Assessment
Bapak Ketika saya menggunakan metode
Search
dalam belum
mengerti
apa
metode
pembelajaran Aqidah Akhlak Assessment Search itu. Jadi, pada kelas VIII Mts Nurun Najah?
saat itu saya memberi pemahaman kepada anak-anak bahwa metode Assessment Search ini adalah berdiskusi dan mencari materi sendiri
sehingga anak akan
kreatif dalam berfikir. 4
Apa
kendala
Bapak
ketika Kendalanya
sangat
banyak,
menggunakan Assessment
metode diantaranya: minimnya fasilitas Search
dalam yang kurang mendukung, seperti
pembelajaran Aqidah Akhlak halnya sarana prasarana yang kelas VIII Mts Nurun Najah ini
masih kurang memadai, peserta didik
yang
dalam
masih
malu-malu
bertanya
ataupun
menyampaikan pendapatnya. 5
Bagaimana konsep metode yang konsep pelaksanaan Assessment Bapak
gunakan
dalam Search yaitu dengan membuat
pembelajaran Aqidah Akhlak beberapa kelas VIII Mts Nurun Najah ini?
kemudian
kelompok
kecil
membagikan
tugas
kepada masing-masing kelompok tentang
materi
keimanan
meningkatkan
kepada
kitab-kitab
Allah. Kemudian setiap kelompok berdiskusi
dan
menyampaikan
hasilnya di depan kelas. 6
Apakah Bapak sudah pernah Sudah,
tetapi
di
dalam
menerapkan metode Assessment pelaksanaannya terdapat variasi Search
pada
pembelajaran metode pembelajaran misalnya
Aqidah Akhlak kelas VIII Mts metode ceramah, dan metode Nurun Najah ini? 7
Apakah
penugasan.
dalam
metode Menurut saya iya mbak, karena
Assessment Search yang Bapak metode Assessment Search adalah terapkan dalam
pembelajaran metode yang menyenangkan bagi
Aqidah Akhlak kelas VIII Mts anak sehingga merangsang anak Nurun
Najah
ini
dapat untuk aktif dan kratif dalam
meningkatkan kreativitas belajar belajar. anak? 8
Bagaimana cara Bapak dalam Cara yang saya gunakan adalah
meningkatkan kreativitas belajar dengan
memberi
anak pada pembelajaran Aqidah kepada
peserta
kesempatan didik
untuk
Akhlak kelas VIII Mts Nurun menerangkan materi hasil diskusi Najah ini?
dan memberikan kesempatan anak didik untuk bertanya jawab.
9
Berapa lama waktu yang Bapak Waktu yang Bapak butuhkan
untuk
pelaksanaan untuk
butuhkan
pelaksanaan
metode
metode Assessment Search pada Assessment Search ini sangat pembelajaran Aqidah Akhlak singkat, karena materi kelas VIII Mts Nurun Najah ini?
dibagi
kepada kelompok dan dikerjakan bersama
10
Bagaimana
langkah-langkah Pertama
yang
berikan
Bapak
saya
akan
dalam kelompok-kelompok
membuat kecil
menerapkan metode Assessment sejumlah segmen materi yang Search
pada
pembelajaran akan
disampaikan,
Aqidah Akhlak kelas VIII Mts memberi
materi
Nurun Najah?
kepada
didiskusikan
kemudian untuk masing-
masing kelompok. Setelah selesai secara bergantian masing-masing kelompok mepresentasikan hasil diskusinya kemudian membuka sesi tanya jawab antar peserta didik. Dan yang terakhir saya melakukan klarifikasi.
Data Hasil Wawancara dengan Peserta Didik Mapel Aqidah Akhlak Kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara
a. Wawancara dengan Peserta Didik Mapel Aqidah Akhlak Kelas VIII Mts Nurun NajahKepuk Bangsri Jepara No. 1
Pertanyaan
Jawaban
Apakah adik senang dengan metode Senang. Assessment Search yang digunakan Bapak
guru
pada
pembelajaran
Aqidah Akhlak? 2
Pada saat materi apa Bapak guru Meningkatkan menerapkan Search
metode
pada
keimanan
Assessment kepada kitab-kitab Allah.
pelajaran
Aqidah
Akhlak ini? 3
Apakah
pembelajaran
Aqidah Ya, lumayan lebih faham.
Akhlak dengan metode Assessment Search
ini
dapat
membantu
pemahaman adik terhadap materi yang disampaikan? 4
Apakah
adik
meyukai
pelajaran Ya, saya suka.
Aqidah Akhlak ini dengan metode Assessment Search? 5
Apa kendala-kendala adik ketika Kadang, saya takut maju ke materi Aqidah Akhlak disampaikan depan kelas. Saya juga malu dengan metode Assessment Search?
6
Dengan
menggunakan
metode Ya, bisa.
Assessment Search ini apakah dalam ulangan Aqidah Akhlak Adik dapat mengerjakan
soal-soal
untuk bertanya.
yang
diberikan Bapak guru? 7
Bagaimana prestasi
adik setelah Hasil
Bapak guru menggunakan metode baik. Assessment Search?
prestasiku
lumayan
PEDOMAN WAWANCARA PERAPAN METODE ASSESSMENT SEARCH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS NURUN NAJAH KEPUK BANGSRI JEPARA JEPARA TAHUN 2015/2016
A. Wawancara dengan kepala Sekolah 1. Bagaimana sejarah berdirinya Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 2. Apa visi, misi dan tujuan Madrasah Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 3. Bagaimana keadaan guru di sini, khususnya pada guru mapel Aqidah Akhlak kelas VIII? 4. Bagaimana keadaan siwa Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara TP 2015/2016? 5. Kurikulum apakah yang digunakan di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 6. Bagaimana keadaan sarana prasarana yang ada di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara TP. 2015/2016 B. Wawancara dengan guru 1. Apakah Bapak guru selalu menggunakan metode dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara?
2. Apakah Bapak guru sebelumnya sudah pernah melaksanakan Motode Assessment Search dalam pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 3. Bagaimana cara Bapak guru mengaplikasikan metode Assessment Search dalam pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 4. Apakah kendala Bapak guru ketika menggunakan metode Assessment Search dalam pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 5. Bagaimana cara Bapak guru agar anak – anak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara mau melaksanakan kegiatan Assessment Search di kelas? 6. Apakah dalam metode Assessment Search yang Bapak terapkan dalam mapel Aqidah Akhlak kelas kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara ini dapat meningkatkan kreativitas belajar anak? 7. Bagaimana cara yang dilakukan bapak/ Bapak guru untuk meningkatkan kreativitas belajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 8. Pada materi apakah Bapak guru menerapkan metode Assessment Search dalam pembelajar Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara?
9. Berapa lama waktu yang Bapak butuhkan untuk melaksanakan metode Assessment Search pada pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 10. Bagaimanakah langkah - langkah yang Bapak berikan dalam menerapkan metode Assessment Search dalam pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? C. Wawancara dengan Peserta Didik 1. Apakah kalian senang dengan metode Assessment Search yang Bapak guru terapkan pada pembelajaran Aqidah Akhlak di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 2. Pada materi apa Bapak guru menerapkan metode Assessment Search pada pelajaran Aqidah Akhlak di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara? 3. Apakah pembelajaran Aqidah Akhlak dengan metode Assessment Search dapat membantu pemahaman kalian terhadap materi yang disampaikan? 4. Apakah kalian menyukai pembelajaran Aqidah Akhlak dengan menggunakan metode Assessment Search? 5. Apa kendala – kendala kalian ketika materi Aqidah Akhlak disampaikan dengan metode Assessment Search? 6. Dengan metode Assessment Search ini apakah dalam ulangan Aqidah Akhlak kalian dapat mengerjakan soal yang diberikan Bapak guru? 7. Bagaimana prestasi kalian setelah Bapak guru menggunakan metode Assessment Search?
8. Apakah pembelajaran Aqidah Akhlak dengan menggunakan metode Assessment Search ini dapat membantu mengingat atau menggulangi materi palajaran yang telah diterangkan oleh Bapak guru?
KISI – KISI OBSERVASI DI MTS NURUN NAJAH KEPUK BANGSRI JEPARA
1.
Peneliti mengamati kemampuan guru dalam menggunakan suatu metode pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah Akhlak peserta didik Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.
2.
Peneliti mengamati dokumen-dokumen yang dianggap berhubungan dengan tujuan penelitian yang ada di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.
3.
Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran di Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.
4.
Peneliti mengamati kemampuan guru dalam menerapkan metode Assessment Search dalam pembelajaran Aqidah Akhlak pada peserta didik Mts Nurun Najah Kepuk Bangsri Jepara.
5.
Peneliti mengamati tindakan guru dalam menyikapi aktivitas peserta didik dalam kelas saat pembelajaran berlangsung.
6.
Peneliti mengamati kondisi peserta didik ketika pembelajaran berlangsung.