HAK WARIS JANDA DALAM PERKAWINAN YANG TIDAK MEMILIKI KETURUNAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR PERKARA 73K/AG/2015)
TESIS
Oleh
ABI YOGA HARAHAP 137011044/M.Kn
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
Universitas Sumatera Utara
HAK WARIS JANDA DALAM PERKAWINAN YANG TIDAK MEMILIKI KETURUNAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR PERKARA 73K/AG/2015)
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Oleh
ABI YOGA HARAHAP 137011044/M.Kn
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
Universitas Sumatera Utara
Judul Tesis
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: HAK WARIS JANDA DALAM PERKAWINAN YANG TIDAK MEMILIKI KETURUNAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR PERKARA 73K/AG/2015) : ABI YOGA HARAHAP : 137011044 : KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD)
Pembimbing
Pembimbing
(Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA) (Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum)
Ketua Program Studi,
(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)
Dekan,
(Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)
Tanggal lulus : 09 Agustus 2016
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada Tanggal : 09 Agustus 2016
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD
Anggota
: 1. Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA 2. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum 3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
:
ABI YOGA HARAHAP
Nim
:
137011044
Program Studi
:
Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis
:
HAK WARIS JANDA DALAM PERKAWINAN YANG TIDAK MEMILIKI KETURUNAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR PERKARA 73K/AG/2015)
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan, Yang membuat Pernyataan
Nama : ABI YOGA HARAHAP Nim : 137011044
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Dalam Hukum Islam, janda adalah ahli waris dari alamarhum suaminya dan akan mendapat bagian yang tertentu karena janda adalah termasuk dalam kelompok ahli waris Dzulfara-idh (ahli waris yang bagiannya telah tertentu). Dalam kenyataannya sering terjadi janda yang ditinggal mati oleh suaminya tanpa memiliki keturunan, hal ini pula yang terjadi dalam perkara nomor 73K/AG/2015 yang diangkat sebagai acuan dalam menganalisis. Adapun permasalahan yang diangkat adalah : Bagaimanakah kedudukan janda tanpa keturunan terhadap harta warisan suami menurut Hukum Islam, Berapakah bagian untuk janda tanpa keturunan menurut hukum Islam, Bagaimanakah pertimbangan hukum hakim dalam putusan Mahkamah Agung Nomor Perkara73K/AG/2015 dalam pandangan Hukum Islam. Jenis penelitian yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, penelitian ini bersifat deskriptif analitis maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan Library Research (penelitiankepustakaan) melalui penelitian kepustakaan. Di dalam sistem Hukum Waris Islam, Janda merupakan ahli waris keutamaan sehingga tidak terhalang (terhijab) oleh ahli waris yang lain. Namun demikian, walaupun tidak ada anak, Janda tidak mewaris seluruh harta warisan, namun Janda mewaris bersama orang tua dan saudara-saudara pewaris. Seorang janda tanpa keturunan akan menerima porsi bagian waris 1/4 dari harta suami yang meninggal, dalam KHI 1/4 tersebut di ambil setelah dipotong dari harta bersama oleh istri (janda) bila ada harta bersama. Pertimbangan Hukum Hakim dalam putusan Mahkamah Agung-RI Nomor 73K /AG/2015 tentang pembagian harta warisan suami yang tidak memiliki keturunan, Hakim Mahkamah Agung sependapat dengan putusan Pengadilan Tinggi Agama Medan yang didahului dengan Pengadilan Agama Padangsidempuan dengan ketentuan bahwa perkara ini ditolak karena ibu almarhum pewaris tidak diikut sertakan sebagai para pihak dalam perkara serta masih dalam proses kasasi dimana dalam perkara 182/Pdt.G/PA.Psp, ibu almarhum pewaris diletakkan sebagai tergugat bersama dengan istri almarhum pewaris dengan putusan Majelis Hakim menolak gugatan penggugat dengan alasan salah menempatkan ibu alamarhum pewaris sebagai tergugat sementara ibu almarhum pewaris tidak menguasai harta peninggalan pewaris.
Kata kunci : HakWaris, Janda, Tanpa Keturunan
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT According to the Islamic Law, a widow is an heir to her husband and receives a particular part of the inheritance because she is included into the group of people who has the right to inherit called Dzul fara-idh (the heirs whose part is specifically determined). Practically, the widow is often left alone without any descendant after her husband passes away; this was what happened in the case number 73K/AG/2015 that was taken for analysis. The research problem was how a widow without any descendant was positioned in her husband’s inheritance distribution according to the Islamic Law, how much her part was in accordance with the Islamic Law, and how the judge’s legal consideration was in handing out the Ruling of the Supreme Court on the Case Number 73K/AG/2015 in the Islamic Law. This was a judicial normative research that applied descriptive analytical method. The research was expected to obtain a detailed and systematical description about the problems that were analyzed. The data were gained by means of Library Research through library study. In the system of the Islamic Inheritance Law, a widow is the main heir so that she cannot be counteracted by the other heirs. However, although there is no descendant, she does not inherit all of the inheritance; she inherits it together with the husband’s parents and siblings. A widow without any descendant receives a quarter of her deceased husband’s inheritance; according to KHI (Compilation of the Islamic Laws), this part is taken after the inheritance has been previously separated from their joint property if there is one. The Judge’s legal consideration in the Ruling of the Supreme Court of the Republic of Indonesia on the Case No. 73K/AG/2015 regarding the inheritance distribution of a man who does not have any descendant. The Judge concurred with the Medan Religious Court that was preceded by the Padangsidempuan Religious Court which case was objected because the deceased husband’s mother was not included into the group of the heirs. This case was still in cassation with the Case No. 182/Pdt.G/PA.Psp; the mother who was regarded as a defendant together with the wife in the Ruling of the Panel of Judges objected the plaintiff’s complaint with an argument that she has been misplaced as the defendant whereas she did not possess all of the inheritance.
Keywords: Inheritance Right, Widow, Without Descendant
ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah me limpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesi sini yang berjudul “ HAK WARIS JANDA DALAM PERKAWINAN YANG TIDAK
MEMILIKI
KETURUNAN
(STUDI
PUTUSAN
MAHKAMAH
AGUNG NOMOR PERKARA 73K/AG/2015) ”.Shalawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suritauladan bagi kita semua. Tesis ini selesai berkat dukungan materil dan inmateril, bimbingan, dan motivasi serta doa dari segala pihak yang telah bersedia untuk meluangkan dan mencurahkan waktunya untuk membantu dalam penyusunan tesis ini, tanpa itu semua penulis tidak akan mampu untuk menyelesaikannya. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Bapak Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA. Ph.D, Bapak Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, M.A, Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, M.Hum, selaku komisi pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tesis sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah. Selanjutnya di dalam penelitian tesis ini penulisan banyak memperoleh bantuan baik berupa pengajaran, bimbingan, arahan dan bahan informasi dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyamaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, MHum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
iii
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum, selaku Dekan Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang diberikan kepada peneliti untuk dapat menjad imahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, atas segala dedikasi dan pengarahan serta masukan yang diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu pengetahuan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dr. T Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah membimbing dan membina penulis dalam penyelesaian studi selama menuntut ilmu pengetahuan dan penyelesaian tesis ini di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap civitas akademis Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 6. Ayahanda saya Kapten Infantri Hidayat Harahap dan Ibunda sya Asni yang telah membesarkan, mendidik , memberikan dorongan, dan tak henti-hentinya berdoa untuk kesuksesan penulis. 7. Terima kasih kepada semua sahabat, rekan-rekan serta teman-teman seperjuangan grup A MKN 2013, serta rekan-rekan MKN USU Angkatan 2013, atas dukungan morilnya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan. 8. Tim WISUDA, Bang Mahyar, Okri, Rafa, Nuel serta teman seperjuangan kelas B Karyo, Nandar, Yaya, Ira, Kak Putri. 9. Terimakasih kepada seluruh anggota keluarga Drs. Rijal Lubis, M.Pd di medan tempat saya bernaung selama ini.
iv
Universitas Sumatera Utara
Akhir kata, penulis sangat menyadari penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka dari itu penulis dengan tulus hati, lapang dada dan tangan terbuka menerima segala kritikan yang bermanfaat untuk melengkapi segala kekurangan yang ada. Bagaimanapun juga besar harapan penulis agar kiranya penulisan tesis ini dapa tmemberikan manfaat dan berguna bagi pembaca serta penulisan-penulisan selanjutnya.Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, Amin.
Medan,
Agustus 2016 Penulis,
(ABI YOGA HARAHAP)
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI Nama
:
ABI YOGA HARAHAP
NIM
:
137011044
Tempat/Tanggal Lahir
:
Pangkatan, 20 Januari 1991
Alamat
:
Asrama Kodim 0209/LB, kelurahan/Desa Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Propinsi Sumatera Utara
Status
:
Belum Kawin
Agama
:
Islam
Nomor HP
:
081397415581
II. PENDIDIKAN FORMAL 1. SD Negeri No 115530 Tamat Tahun 2002 2. SMP Negeri 2 Kabanjahe Tamat Tahun 2005 3. SMA Negeri 1 Sidikalang Tamat Tahun 2008 4. S1 Fakultas Hukum Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Tamat Tahun 2012 5. S2 Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Tamat Tahun 2016
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ...........................................................................................................
i
ABSTRACT ..........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ................................................................................................
x
DAFTAR ISTILAH ASING................................................................................ xi BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang ...............................................................................
1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 11 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 12 E. Keaslian Penelitian......................................................................... 12 F. Kerangka Teori dan Konsepsi........................................................ 14 1. Kerangka Teori ........................................................................ 14 2. Kerangka Konsepsi .................................................................. 21 G. Metode Penelitian .......................................................................... 24 1. Jenis dan Sifat Penelitian ........................................................ 25 2. Sumber Data............................................................................. 26 3. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 27 4. Analisis Data ............................................................................ 27 BAB II
KEDUDUKAN JANDA TANPA KETURUNAN DALAM KEWARISAN ISLAM ...................................................................... 29 A. Hubungan Ahli Waris Dengan Pewaris ......................................... 29 vii
Universitas Sumatera Utara
1. Sebab Terjadinya Hubungan Waris Dalam Hukum Islam....... 34 2. Syarat-syarat Kewarisan .......................................................... 37 3. Halangan Mewaris ................................................................... 38 4. Ahli Waris Pengganti ............................................................... 43 5. Harta Peninggalan Dalam Hukum Islam ................................. 45 B. Bagian Masing-Masing Ahli Waris Dalam Hukum Islam............. 49 C. Kedudukan Janda Sebagai Ahli Waris........................................... 59 BAB III
PEMBAGIAN WARISAN UNTUK JANDA TANPA KETURUNAN DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR PERKARA 73 K/AG/2015................................................ 69 A. Harta Peninggalan Pewaris ............................................................ 69 B. Bagian Ahli Waris Yang Berhak ................................................... 74 1. Bagian Ahli Waris Menurut Hukum Islam .............................. 76 2. Bagian Ahli Waris Menurut Kompilasi Hukum Islam ............ 78 C. Bagian Warisan Janda Tanpa Keturunan ...................................... 81
BAB IV
ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 73 K/AG/2015 TERKAIT BAGIAN WARISAN UNTUK JANDA TANPA KETURUNAN DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM ................................................................................................ 85 A. Pihak Yang Berpekara ................................................................... 85 B. Alasan Diajukannya Gugatan Penggugat Pada Pengadilan Agama Padangsidempuan ............................................................. 86 C. Amar Putusan Mahkamah Agung-RI Nomor. 73K /AG/2015 Pada Setiap Tingkatan Peradilan Yang Menyidangkan Perkara Tersebut.......................................................................................... 94 1. Amar Putusan Mahkamah Agung-RI Nomor 73K /AG/2015 Pada Tingkat Pengadilan Agama Padangsidempuan ............... 94 2. Amar Putusan Mahkamah Agung-RI Nomor 73K /AG/2015 Pada Tingkat Pengadilan Tinggi Agama Medan ..................... 95 viii
Universitas Sumatera Utara
3. Amar Putusan Mahkamah Agung-RI Nomor 73K /AG/2015 Pada Tingkat Kasasi................................................................. 96 D. Pertimbangan Hukum Hakim dalam Putusan Mahkamah AgungRI Nomor 73K /AG/2015 .............................................................. 97 E. Analisis atas Putusan Hakim Mahkamah Agung-RI Nomor 73K/AG/2015 Dalam Pandangan Hukum Islam............................ 106 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 114 A. Kesimpulan .................................................................................... 114 B. Saran ............................................................................................. 115
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 116
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Bagian masing-masing ahli waris menurut Hukum Waris Islam (Faraidh) .............................................................................................. 77
Tabel 2.
Bagian masing-masing ahli waris menurut Kompilasi Hukum Islam . 80
x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISTILAH ASING ashabah
=
ahli waris yang bagian yang diterimanya adalah sisa setelah harta waris dibagikan kepada ahli waris ashâb al-furûdh.
Asabah bi al-gair
=
ahli waris yang menerima bagian sisa, karena bersama dengan ahli waris lain yang telah menerima bagian sisa.
Asabah bin nafsih
=
ahli waris yang karena kedudukan dirinya sendiri berhak menerima bagian asabah, ahli waris kelompok ini semua laki-laki.
Asabah ma’al-gair
=
ahli waris yang menerima bagian asabah, karena bersama ahli waris lain yang bukan penerima bagian asabah, apabila ahli waris lain tidak ada, maka ia menerima bagian tertentu.
ashâb al-furûdh
=
ahli waris yang menerima bagian yang besar kecilnya telah ditentukan dalam al-Qur’an.
Asshar
=
hubungan periparan.
Faraidh
=
pembagian yang telah ditentukan sesuai dengan kadarnya masing-masing.
furu’I
=
Anak, cucu baik laki-laki maupun perempuan.
Hawasy
=
Saudara laki-laki atau perempuan, paman dan anak laki-laki paman, bibi.
Hukmi
=
menurut Putusan Hakim.
Hukmiyah
=
hubungan yang ditetapkan oleh Hukum Islam.
Ikhtilâf
=
golongan yang diperselisihkan.
Mawali
=
hubungan perwalian.
mu’tikah
=
perempuan sahayanya.
yang
hak
warisnya
masih
memerdekakan
hamba
xi
Universitas Sumatera Utara
Mubasyarah
=
pembunuhan langsung.
Syirkah
=
berarti harta yang diperoleh baik sendirisendiri atau bersama suami istri selama dalam ikatan perkawinan berlangsung.
Tajhiz
=
biaya pengurusan jenazah.
Taqdiri
=
menurut dugaan.
Tasabbub
=
pembunuhan tidak langsung.
Tatsachen
=
hukum berdasarkan pada fakta.
Tirkah
=
Segala apa yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal yang dibenarkan oleh syariat untuk diwarisi oleh ahli warisnya.
Usuly
=
Ayah, kakek, ibu.
Zawi Al-Arham
=
ahli waris karena hubungan darah tetapi menurut ketentuan Al-Qur’an tidak berhak menerima warisan.
zawi al-arhâm
=
ahli waris yang sesungguhnya memiliki hubungan darah.
Zunnasbi
=
para ahli waris yang mempunyai hak waris dari seseorang yang meninggal dunia – baik yang ditimbulkan melalui hubungan turunan.
xii
Universitas Sumatera Utara