KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR:15/TAP/BPM FEBUI/XI/2015
Tentang
STUDI KELAYAKAN ISLAMIC BUSINESS AND ECONOMICS COMMUNITY SEBAGAI BADAN SEMI OTONOM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PERWAKILAN MAHASISWAFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA,
MENIMBANG: a. Bahwa Islamic Business and Economics Community Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia telah dibentuk. b. Bahwa telah terpilihnya anggota Islamic Business and Economics Community Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. c. Bahwa telah terbentuknya bagan kepungurusan Islamic Business and Economics Community. d. Bahwa Islamic Business and Economics Community Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia telah mengajukan pendaftaran perubahan status Unit Kegiatan Mahasiswa menjadi Badan Semi Otonom.
MENGINGAT: a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. b. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
MENETAPKAN: KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA TENTANG STUDI KELAYAKAN ISLAMIC BUSINESS AND ECONOMICS COMMUNITY FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: (1)
Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, selanjutnya disebut MM FEB UI adalah Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sebagaimana dimaksud dalam AD / ART Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia;
(2)
Musyawarah Mahasiswa, yang selanjutnya disingkat Musma, adalah Musyawarah Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam AD / ART Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia;
(3)
Badan Perwakilan Mahasiswa FEB UI, yang selanjutnya disingkat BPM FEB UI, adalah Badan Perwakilan Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam AD / ART Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia;
(4)
Badan Eksekutif Mahasiswa FEB UI, yang selanjutnya disingkat BEM FEB UI, adalah Badan Eksekutif Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam AD / ART Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia;
(5)
Unit Kegiatan Fakultas, yang selanjutnya disingkat UKF, adalah Unit Kegiatan Fakultas sebagaimana dimaksud dalam AD / ART Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia;
(6)
Badan Semi Otonom, yang selanjutnya disingkat BSO, adalah Badan Semi Otonom sebagaimana dimaksud dalam AD / ART Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia;
(7)
Economics Executive Forum yang selanjutnya disingkat EEF adalah wadah koordinasi Ketua Badan Otonom dan Badan Semi Otonom di lingkungan MM FEB UI
(8)
Calon Badan Semiotonom yang selanjutnya disebut Calon BSO merupakan UKF yang
telah mendaftarkan diri untuk perubahan status menjadi BSO dan belum melalui tahap verifikasi dan masa studi kelayakan dan pengesahan; (9)
Islamic Business and Economics Community, yang selanjutnya disingkat IBEC, adalah Unit Kegiatan Mahasiswa yang menjadi cikal bakal Badan Semi Otonom yang berfokus pada kajian keilmuan mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi Islam dan Bisnis Islam;
(10) Tahapan perubahan UKF menjadi BSO merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilalui Calon BSO dalam proses perubahan status yang terdiri dari pendaftaran pengajuan perubahan status, studi kelayakan, dan masa uji coba sebagaimana diatur dalam UndangUndang.
BAB II PERSYARATAN PENDAFTARAN PENGAJUAN PERUBAHAN UKF MENJADI BSO
Pasal 2 Persyaratan yang harus dilengkapi pada saat pengajuan pengubahan status UKF menjadi BSO adalah sebagai berikut: (1)
Mengajukan perubahan status UKF menjadi BSO dalam bentuk tertulis;
(2)
Melampirkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang tidak bertentangan dengan AD/ART MM FEB UI dan peraturan lainnya dalam MM FEB UI;
(3)
Melampirkan surat pernyataan persetujuan perubahan status UKF menjadi BSO dari BEM FEB UI dengan dibubuhkan materai Rp 6.000 (enam ribu rupiah);
(4)
Melampirkan identitas paling sedikit 20 (dua puluh) anggota UKF bersangkutan yang merupakan Anggota Aktif MM FEB UI;
(5)
Melampirkan dokumen nama, tanda tangan, dan NPM yang sah paling sedikit dari 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah seluruh Anggota Aktif MM FEB UI yang mendukung pengubahan status dari UKF menjadi BSO.
Pasal 3 (1)
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dimaksud pada pasal 2 ayat 2 harus mencakup setidaknya; a. Visi, misi, nilai, dan tujuan organisasi;
b. Peraturan-peraturan organisasi; c. Struktur dan alat kelengkapan organisasi; d. Kepengurusan dan kaderisasi pengurus; e. Hak dan kewajiban pengurus; f. Musyawarah dan rapat kerja; g. Perbendaharaan dan keuangan organisasi; h. Perubahan ketentuan dan pembubaran organisasi. (2)
Identitas yang dimaksud pada pasal 2 ayat 4 dibuktikan dengan a. Print out status IKM aktif MM FEB UI; b. Print out status mahasiswa aktif.
BAB III TAHAPAN PERUBAHAN STATUS
Bagian Kesatu Pendaftaran dan Verifikasi Pasal 4 Pendaftaran pengajuan perubahan status UKF menjadi BSO dilakukan dengan menyerahkan persyaratan administratif yang telah dijelaskan pada pasal 2.
Pasal 5 (1)
BPM FEB UI melakukan verifikasi persyaratan administratif pengajuan perubahan status UKF menjadi BSO terkait keaslian dan keabsahan seluruh dokumen yang diberikan pada saat pendaftaran.
(2)
Masa verifikasi berlangsung paling lama 7 (tujuh) hari termasuk hari libur sejak lengkapnya dokumen pengajuan yang dikumpulkan kepada BPM FEB UI.
(3)
Bila hingga lebih dari 7 (tujuh) hari masa verifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), Calon BSO yang bersangkutan tidak juga lulus verifikasi, Calon BSO tersebut dapat mengulang kembali proses pengajuan dengan jangka waktu 7 (tujuh) hari termasuk hari libur sejak keluarnya pernyataan tidak lulus dari BPM FEB UI.
(4)
BPM FEB UI berkewajiban memberikan penjelasan atas tidak lulusnya verifikasi dengan
melandaskan alasannya pada aturan yang berlaku.
Bagian Kedua Studi Kelayakan Pasal 6 Calon Badan Semi Otonom yang telah lulus verifikasi persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 selanjutnya mengikuti tahapan studi kelayakan.
Pasal 7 (1)
Studi kelayakan dilaksanakan oleh Badan Perwakilan Mahasiswa FEB UI secara tertutup.
(2)
Studi kelayakan dilakukan dengan metode wawancara kepada pengurus Calon Badan Semi Otonom.
(3)
Wawancara sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) meliputi hal: a. Pengurus; b. Program Kerja; c. Keuangan; d. Relasi dan Kelembagaan;
(4)
Uji kelayakan dan kepatutan memiliki tujuan untuk menggali: a. Job Description setiap fungsionaris Calon BSO; b. Tujuan program kerja; c. Proyeksi keuangan Calon BSO; d. Visi dan Misi Badan Semi Otonom; e. Lingkup kerja dengan lembaga lain dalam lingkungan MM FEB UI.
(5)
Uji kelayakan dan kepatutan tahap wawancara memiliki susunan acara sebagai berikut: a. Presentasi visi misi dan AD/ART oleh pengurus; b. Sesi tanya-jawab dengan penguji.
(6)
BPM FEB UI menentukan batasan waktu untuk setiap susunan acara studi kelayakan.
Pasal 8 (1) Penguji yang dimaksud pada Pasal 7 Ayat (5) Huruf b terdiri atas: a. Anggota Independen BPM FEB UI;
b. Komisi Kelembagaan BPM FEB UI; c. Perwakilan Controller BPM FEB UI. (2)
Penguji yang memiliki hak penilaian adalah seluruh penguji yang tercantum pada Pasal 7 Ayat (1).
BAB IV REKAPITULASI HASIL DAN PENGESAHAN
Bagian Kesatu Rekapitulasi Hasil Pasal 9 (1)
BPM FEB UI melakukan rekapitulasi hasil studi kelayakan IBEC sebagai Calon BSO dengan mempertimbangkan bobot empat komponen penilaian.
(2)
Range nilai untuk setiap komponen penilaian adalah 1 – 100.
(3)
Batas minimum nilai kelulusan Studi Kelayakan Calon BSO adalah 70.
Pasal 10 (1)
Bobot komponen penilaian sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat 1 adalah sebagai berikut:
(2)
a.
Pengurus dengan bobot 25% (dua puluh lima persen) dari penilaian;
b.
Program Kerja dengan bobot 25% (dua puluh lima persen) dari penilaian;
c.
Keuangan dengan bobot 25% (dua puluh lima persen) dari penilaian dan;
d.
Relasi dan Kelembagaan dengan bobot 25% (dua puluh lima persen) dari penilaian.
Batas minimum sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat 3 adalah rata – rata nilai hasil rekapitulasi dari seluruh komponen penilaian oleh tim penguji.
Pasal 11 BPM FEB UI menetapkan hasil studi kelayakan Calon BSO dengan mempertimbangkan ketentuan dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai Unit Kegiatan Mahasiswa FEB UI.
Pasal 12 (1)
Rekapitulasi hasil dari masa studi kelayakan ditentukan melalui rapat Komisi Kelembagaan paling lambat 5 (lima) hari setelah selesainya proses studi kelayakan.
(2)
Hasil dari masa studi kelayakan diinformasikan kepada Calon BSO yang bersangkutan paling lambat 1 (satu) hari setelah hasil dari masa studi kelayakan diputuskan.
(3)
BPM FEB UI wajib melakukan publikasi atas hasil studi kelayakan Calon BSO IBEC kepada sivitas akademika FEB UI.
Bagian Kedua Penetapan dan Pengesahan Pasal 13 (1)
Penetapan UKF menjadi BSO dilakukan melalui EEF dan disahkan melalui mekanisme sidang anggota independen BPM FEB UI.
(2)
Pengesahan hanya dapat dilakukan atas Calon BSO yang lulus proses verifikasi dan masa studi kelayakan.
(3)
BPM FEB UI berkewajiban menyampaikan kepada Anggota MM FEB UI atas hasil pengesahan BSO paling lambat 5 (lima) hari setelah pengesahan.
Bagian Ketiga Gugatan Pasal 14 (1)
Gugatan atas hasil pengesahan BSO dapat dilakukan paling sedikit oleh 20 (dua puluh) orang Anggota MM FEB UI paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak penyampaian pengesahan BSO oleh BPM FEB UI kepada MM FEB UI.
(2)
Melampirkan surat gugatan yang disertai bukti keberatan dengan dibubuhkan materai Rp 6.000 (enam ribu rupiah).
(3)
Masa verifikasi berkas gugatan berlangsung paling lama 7 (tujuh) hari termasuk hari libur sejak lengkapnya dokumen pengajuan yang dikumpulkan kepada BPM FEB UI.
(4)
Gugatan dilakukan melalui mekanisme sidasng anggota independen BPM FEB UI.