10/25/2015
DAMPAK LINGKUNGAN PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN
Oleh : Thomas Nugroho, S.Pi, M.Si
PERMASALAHAN LH DI PELABUHAN Kualitas perairan kolam pelabuhan masih dibawah baku mutu: BOD,COD, Padatan Tersuspensi, Ammoniak, Logam berat (Timbal, Nikel, Tembaga dan Cadmium), sedimen terindikasi mengandung logam berat. Penurunan kualitas udara: debu, NOx, dan SOx tinggi. Lemahnya penegakan hukum. SDM yang kurang memadai karena tidak memiliki Divisi lingkungan.
BAGIAN PELABUHAN PERIKANAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAN DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN – FPIK IPB 2015
Dana pengelolaan lingkungan terbatas karena dianggap sebagai `cost`.
IDENTIFIKASI KEGIATAN DI PELABUHAN KEGIATAN BERPOTENSI MENCEMARI
PERMASALAHAN LH DI PELABUHAN DARATAN
A1.1 Gudang A1.3. Dock & Galangan Kapal A1.4. Pool Kendaraan A1.5 Lapangan Penumpukan A1.6 Terminal Penumpang
Penampungan limbah minyak di pelabuhan belum dengan izin menteri LH dan tidak tersedia Reception Facilities (RF).
A1.7 Rumah makan/resto/wrg A1.8 Jalan, sungai, selokan A1.9 Tempat rekreasi A2. PERKANTORAN A3. INDUSTRI A4. PEMUKIMAN
Sampah yang berasal dari daratan. Emergency response di pelabuhan (SOP).
JAWAB
PELABUHAN
Solusi
- Sampah (tergantung jenis gudang) - Sampah, Minyak, Oli - Sampah, Minyak, Oli, Sedimen - Sampah, oli, Sedimen,estetika
LIMBAH
- Sampah,estetika
- Sampah
- Sanitasi, sampah
- Cair
- Sanitasi, sampah,
- Minyak ,Oli
- Sampah,estetika,sanitasi
- Industri
-Sampah, sanitasi,Sedimen,estetika
- B3 Kimia
-Sanitasi, sampah -Sanitasi, sampah, Limbah Cair -Sanitasi, sampah,estetika -Sanitasi, sampah, minyak
PERAIRAN
PENANGGUNG
A1. FASILITAS PELABUHAN A1.2. Dermaga
Lemahnya koordinasi antar sektor.
JENIS LIMBAH
A5. KEGIATAN LABUH/TAMBAT B1. OLAH GERAK KAPAL
- Curah
RF, IPAL, Incinerator, dll Adpel & Pelindo
Padat -Sanitasi -Sedimen -Estetika
-Limbah Minyak, oli, sanitasi, sampah
B2. ALIH MUAT BARANG
- Limbah B3, kimia, curah padat
Buruknya drainase di pelabuhan.
1
10/25/2015
DAMPAK PENTING PEMBANGUNAN PELABUHAN 1. Polusi perairan 2. Kontaminasi sedimen dasar 3. Rusak/hilang habitat dasar 4. Kerusakan ekologi laut dan perikanan 5. Erosi pantai 6. Pembuangan limbah 7. Kebocoran dan tumpahan minyak 8. Emisi material berbahaya 9. Polusi udara 10. Bunyi/keramaian, getaran, dan polusi penglihatan 11. Sosial budaya
SEGI LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN PELABUHAN
SUMBER UTAMA YANG AKAN MENIMBULKAN DAMPAK PENTING
1. Lokasi Pelabuhan, termasuk struktur lahan dan posisi lokasi pembangunan pelabuhan. 2. Konstruksi meliputi aktifitas konstruksi di laut maupun di darat, pengerukan, pembuangan material kerukan, dan transportasi material konstruksi. 3. Kegiatan Pelabuhan termasuk terkait dengan pelayaran seperti lalu lintas kapal, pemberhentian kapal, bocoran dan tumpahan minyak dari kapal; terkait dengan kargo seperti penanganan dan penyimpanan kargo, penanganan perlengkapan, materail berbahaya, kawasan industri, dan lahan transportasi.
Kualitas air (water quality) Kualitas air terdiri dari 5 elemen yaitu;
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kualitas air (water quality) Hidrologi pesisir (coatal hidrology) Pencemaran dibawah (bottom contamination) Ekologi laut dan pesisir (marine and coastal ecology) Kualitas udara (air quality) Bunyi/keramaian dan getaran (noise and vibration) Manajemen limbah (waste management) Kualitas penglihatan (visual quality) Dampak sosial budaya (social-culture impacts)
1. Ciri-ciri Umum (general features)
¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤
Suhu Salinitas PH Warna Kecerahan Minyak dan lemak Konsentrasi material organik (total organic carbon/TOC) ¤ Chemical oxygen demand (COD) ¤ Biochemical oxygen demand (BOD)
2
10/25/2015
2. Ukuran kekeruhan (turbidity measured)
Suspensi benda-benda padat (suspended solids)
3. Berhubungan dengan faktor eutrofikasi (eutrophication related factors)
• Kelarutan oksigen (dissolved oxygen/DO) • Nirogen (N) • Posfor (Phosphorus/P)
4. Zat berbahaya/racun (harmful/toxid substances)
• Mercury • Cadmium • Pestisida
5. Berhubungan dengan sanitasi (sanitation related factors)
Bakteri coli (coliform bacteria)
Pencemaran sedimen bawah
Jenis-jenis pencemaran sedimen bawah yaitu; • Racun/material berbahaya • Minyak • Campuran minyak • Material berbahaya lainnya Pencemamaran sedimen bawah sering diukur dengan ukuran; • Partikel-partikel sedimen (sediment particles) • pH • Warna • Bau (smell) • Minyak dan lemak • Material organik • Konsentrasi nitrogen organik • Fosfor (phosphorus), sulfit (sulphide) • Zat racun (logam berat (heavy metal) dan pestisida termasuk komponen racun bahan cat)
Hidrologi pesisir
• Arus pasang surut • Erosi pantai • Daratan/dataran di pesisir pantai •Aliran air • Endapan sedimen • Arus bawah laut • Fenomena fisik lainnya di pesisir pantai
Ekologi laut dan pesisir
1. Fauna air (aquatic fauna) tersusun dari jumlah spesies yang besar yaitu; • Bacteria • Phytoplankton • Zooplankton • Benthonic organisms • Coral • Seaweed • Shellfish • Fish • Jenis biota air lainnya (other aquatic biota) 2. Tanaman darat (flora terrestrial) • Mangrove • dll
3
10/25/2015
Kualitas udara
Kualitas penglihatan
Terdiri dari 2 elemen yaitu ; 1. Jelaga/asap hitam dan debu (soot and dust) diukur oleh suspended particulate matter (SPM) dari penanganan dry bulk cargo (dry bulk cargo handling ) dan penyimpanan (storage), kerja konstruksi di darat (construction work on land) dan lalulintas di jalan (road traffic). 2. Konsentrasi sulfur dioxide (SO2), nitrogen dioxide (NO2), carbon monoxide (CO) dan hydrocarbon (HC) yang memancar dari kegiatan pelayaran, kendaraan dan berbagai jenis perlengkapan yang digunakan pada aktifitas pelabuhan. Zat –zat berbahaya dan bau busuk (odour) juga elemen yang dipertimbangkan dalam kategori ini.
Mengacu pada nilai keindahan pemandangan, pandangan fasilitas pelabuhan, gangguan dari cahaya terang digunakan untuk kegiatan pelabuhan pada malam hari dan masalah penglihatan lainnya
Bunyi/ramai dan getaran
Umumnya oleh lalulintas jalan (road traffic), kegiatankegiatan cargo (cargo operations), lalulintas pelayaran (ship traffic), kegiatan pelabuhan lainnya (other port activities) juga menyebabkan gangguan (nuisances) pada masyarakat lokal/sekitar.
Manajemen limbah
Terkait dengan semua jenis limbah yaitu cair (liquid) dan padat (solid) yang diatur dalam kawasan pelabuhan. Limbah ini termasuk material pengerukan, sampah dan campuran minyak ditempat pemberhentian kapal, limbah dari kegiatan kargo dan kegiatan-kegiatan di kawasan industri
Major Impacts of Port Development Project on the Environment
Dampak sosial Termasuk semua jenis pengaruh masyarakat local, budaya gaya hidup masyarakat seperti perpindahan desa/kampung, industrialisasi, dekat dengan pertumbuhan penduduk dan formasi perumahan penduduk miskin (formation slums).
4
10/25/2015
Aspek Lingkungan Kualitas air
Lokasi Pelabuhan Breakwater dan pendaratan dapat berubah dan menyebabkan stagnasi air dibelakang strukturnya. Jika kantor atau industri mengeluarkan limbah dalam pelabuhan , stagnasi air pelabuhan akan memburuk menyebabkan kenaikan dramatis phytoplankton dan penurunan DO, yang dihasilkan dari eutropikasi air, disebabkan oleh limbah berisi nutrien garam (senyawa kimia termasuk Nand P).
Aspek Lingkungan
Air anaerob petunjuk adanya hydrogen sulphide (H2S) dan bisa diidentifikasi baunya, hal tersebut mempunyai dampak serius pada organisme. Pembuangan kotoran/limbah kantor juga memberi bacteri coliform dalam pelabuhan dan menyebabkan kontaminasi tidak dapat diterima.
Lokasi pelabuhan dapat menyebabkan perubahan bentuk dan daratan pesisir pada perubahan arah gelombang (wave refraction), difraksi (diffraction) dan refleksi (reflection). Perubahan daratan di pesisir (littoral drift) petunjuk terjadinya erosi di kawasan pesisir (shore zones). Perubahan gelombang akan berbahaya bagi pelayaran kecil yang melakukan gerakan. Membuat pelabuhan akan menyebabkan perubahan arus sungai dan drainasi di kawasan pelabuhan.
Perlu kehatian dalam menentukan lokasi dan desain pelabuhan, fokus pada kemungkinan stagnasi air. Jika level polusi dasar berada pada titik tertinggi perlu ada sistem penanganan pembuangan limbah (a sewage treatment system) yang direncanakan sebagai bagian pengelolaan lingkugan di kawasan pelabuhan. Kebijakan pembuangan limbah dipemberhentian kapal dan ketetapan penanganan kebersihan fasilitas sangat diperlukan untuk mengurangi polusi dari hiterland.
Hati-hati memilih lokasi dan disain pelabuhan sehingga dapat meminimalisir perubahan bentuk dan hidrologi pesisir lainnya. Model atau simulasi komputer terhadap perubahan bentuk perlu digunakan dalam membangun disain. Tipe yang dapat melawan erosi pantai adalah konstruksi dinding laut, jetti, breakwater offshore dan pantai yang secara periodik mengandung zat makanan.
Hidrologi pesisir
Aspek Lingkungan
Aspek Lingkungan Kontaminasi bawah
Lokasi Pelabuhan
Lokasi Pelabuhan Lokasi pelabuhan mempercepat endapan sedimen (sediment deposition) dalam air stagnan yang menyebabkan kontaminasi di bawah air laut. Endapan sedimen termasuk biota bawah dan habitat fisik. Struktur gundukan naungan dibawah dan mempengaruhi habitat. Eutropikasi air menyebabkan pengendapan dari kematian plankton dan perubahan karakteristik kimia dari sedimen bawah, menghasilkan kenaikan zat organik, hydrogen sulphide dan mobilisasi zat berbahaya.
Ekologi laut dan pesisir
Lokasi Pelabuhan Lokasi pelabuhan mempengaruhi biota dan tumbuhan air dengan perubahan kualitas air, hidrologi pesisir dan kontaminasi bawah. Reklamasi lahan dari meniadakan habitat bawah laut dan menggantikan sumberdaya perikanan. Biota dan tumbuhan darat juga mengubah lokasi dari pelabuhan. Pengurangan (diminution) biota bawah selalu berhubungan dengan menghilangkan sumberdaya perikanan dan adakalanya (occasionally) meningkatkan spesies yang tak menyenangkan/jahat (undesirable species). Keburukan (deterioration) kualitas air selalu memberi peningkatan perubahan dalam biota air : menurunkan jumlah spesies, dan menaikan dalam kuantitas satu atau dua spesies khusus. Keburukan petunjuk (lead) kerusakan semua jenis biota air. Pengurangan tumbuhan di pesisir (shore zone) dalam penyertaan air menurunkan kemampuan aerasi dan polusi air lebih buruk. Manggrove berperan penting menyediakan habitat darat dan biota air dan secara tidak langsung dapat memperbaiki kualitas air.
5
10/25/2015
Aspek Lingkungan Kualitas penglihatan
Aspek Lingkungan Dampak sosial budaya
Aspek Lingkungan Hidrologi pesisir
Lokasi Pelabuhan Kualitas penglihatan dari areal proyek mempengaruhi pembangunan pelabuhan, fasilitas pelabuhan, pencahayaan, dan ganggungan penglihatan lainnya. Banyak fasilitas pelabuhan memberikan kesan tidak mengenakkan pada masyarakat.
Aspek Lingkungan Kualitas air
Bekerjannya kapal kemungkinan menyebabkan tumpahan minyak (oil spills), aliran sampah, dan kebocoran (leakage) zat lain dalam air. Penyebaran (diffusion) dari kerja dalam air dan kelebihan aliran dari daratan kemungkinan menjadi sumber polusi air.
Membangun atau mengembangkan pelabuhan sering ada permintaan relokasi pada masyarakat lokal. Kadangkala menyebabkan konflik etnik, budaya, adat suku atau agama. Industrialisasi dan modernisasi akan mengubah budaya tradisional masyarakat lokal.
Hampir sama dengan yang terjadi di lokasi pelabuhan. Pengerukan (dredging) menyebabkan terjadi perubahan dan aliran interusi air laut di mulut sungai atau daratan pesisir. Perubahan di daratan pesisir berupa erosi pantai atau akresi (accretion). Pembuangan (disposal) material pengerukan di tanah kemungkinan menyebabkan kebocoran (leakage) zat-zat berbahaya dari bawah tanah atau perubahan muka air drainase.
Tumpukan yang bergerak/dinamis, endapan puing, pasir padat dan kerja konstruksi lainnya di dalam air menyebabkan sedimen tersuspensi kembali dan air keruh (turbid). Sedimen yang tersuspensi kembali dalam air menujukan kenaikan pada level padat dan konsentrasi zat organik, kemungkinan racun. Juga mengurangi penetrasi sinar matahari.
Lokasi Pelabuhan
Konstruksi (construction) dan Pengerukan (dredging)
Konstruksi (construction) dan Pengerukan (dredging)
Aspek Lingkungan Kontaminasi bawah
Konstruksi (construction) Konstruksi dan pengerukan mengganggu (distrub) sedimen-sedimen bawah dan menyebabkan (induce) suspensi kembali (resuspension), pembubaran (dispersal) dan penempatan (settlement) sedimen. Penimbunan (dumping) material pengerukan langsung merubah-rubah (alters) konfigurasi bawah dan biota serta menyebarkan racun atau zat-zat kimia berbahaya disekitar tempat pembuangan. Pengerukan akan berpindahnya habitat bawah yang menunjukan terjadi kehilangan sumberdaya perikanan.
6
10/25/2015
Aspek Lingkungan Ekologi laut dan pesisir
Konstruksi (construction) Gangguan dari aktifitas konstruksi menyebabkan hilangnya habitat sumberdaya ikan dan biota bawah yang bergerak lainnya. Pengerukan dan penimbunan material pengerukan bisa menghilangkan sumberdaya ikan. Penempatan sedimen-sedimen yang tersuspensi kembali pada biota dan tumbuhan laut yang mudah hancur merusak ekosistem terumbu karang. Jumlah besar polip-polip koral mengikat kebutuhan dissolved oxygen (DO) untuk respirasi dan tumbuh-tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Jika zat-zat racun dan zat-zat kontaminan lainnya tersuspensi kembali lewat pengerukan dan penimbunan, hal tersebut menunjukkan terjadi kontaminasi pada sumberdaya ikan dan kerang.
Sumber
Konstruksi dan Pengerukan
Manajemen limbah Limbah dari aktivitas konstruksi adalah sebagian besar (mainly) barang buangan umumnya oleh pengerukan. Pembuangan material pengerukan di tanah bisa menyebabkan kerusakan tanaman, hilangnya tumbuhan, kebocoran zat-zat kontaminan dan garam, bau , tak sedap dipandang (unsightly) dan gangguan (nuisance) lain pada masyarakat lokal.
Aspek Lingkungan Kualitas udara
Aspek Lingkungan Bunyi dan getaran (noise and vibration)
Aspek Lingkungan Kualitas air
Konstruksi dan Pengerukan Emisi dari alat-alat konstruksi, kapal, truk, dan kendaraan lainnya yang digunakan pada kegiatan konstruksi dapat menjadi sumber pencemaran udara. Debu dari aktivitas konstruksi juga menjadi sumber pencemaran udara.
Konstruksi dan Pengerukan Kegiatan konstruksi membuat masalah bunyi dan getaran umumnya dari peralatan konstruksi, lalulintas truk, kapal dan sumber yang sama lainnya.
Lalulintas pelayaran dan Pemberhentian Pemberhentian kapal bisa menjadi sumber pencemaran air yaitu air kotor yang tergenang di dasar kapal (bilge water), air pendingin mesin, limbah-limbah berminyak (oily wastes), pembuangan kotoran (sewage), sampah (garbage) dan limbah buangan lainnya pada pelayaran. Tumpahan minyak, minyak pelumas (lubricant), bahan bakar dan jenis minyak cair lainnya bisa menjadi sumber pencemaran air.
Pembuangan limbah dalam air bisa menyebabkan masalah kontaminasi seperti penjelasan bottom contamination.
7
10/25/2015
Aspek Lingkungan Ekologi laut dan pesisir
Aspek Lingkungan Kualitas udara
Aspek Lingkungan Dampak Sosial Budaya
Lalulintas pelayaran dan Pemberhentian Kebocoran minyak (leakage of oils), limbah berminyak dan campuran secara langsung menyebabkan kerusakan sumberdaya ikan, biota aquatic dan habitat pesisir.
Lalulintas pelayaran dan Pemberhentian Pelayaran menjadi sumber emisi di udara seperti gas, asap rokok, jelaga (soot), dan uap/asap (fume). NO2 dan SO2 adalah tipe polusi dari pelayaran, keduanya bisa mempengaruhi polusi udara di hiterland.
Aspek Lingkungan
Lalulintas pelayaran dan Pemberhentian
Manajemen limbah Pelayaran menimbulkan ; a. Limbah minyak seperti air kotor yang tergenang di dasar kapal, air pendingin mesin (ballast water), air cucian, minyak pelumas dan jenis limbah lain dalam ruang mesin. b. Pembuangan kotoran menggunakan air (sewage) dan sampah. c. Limbah kargo seperti pecahan kayu dll Pemberhentikan kapal dan kebocoran limbah menyebabkan masalah polusi minyak, sampah terapung, kondisi sanitasi, bau dan degradasi lainnya dari kualitas air.
Lalulintas pelayaran dan Pemberhentian Minyak dan limbah berminyak pemberhentian pelayaran jangkauannya bisa sampai mendekati pantai dan mengganggu aktivitas rekreasi. Lalulintas pelayaran bisa mengganggu pelayaran kapal pesiar (pleasure boat) dan operasi kapal ikan. Kecelakaan dalam lalulintas pelayaran menjadi kekuatiran masyarakat sekitar. Permintaan pekerjaan di pelayaran seperti pandu (pilotage), jasa pandu kapal (tug service), buruh pelabuhan (stevedoring) memberi perubahan gaya hidup masyarakat lokal.
PELABUHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (ECO-PORT)
8
10/25/2015
ECO-PORT Eco-port merupakan label yang dikenakan pada pelabuhan yang menerapkan upaya-upaya, cara-cara yang sistematik dalam pembangunan, pengembangan dan pengoperasian pelabuhan yang bersifat ramah lingkungan (environmental friendly).
SASARAN • Peningkatan kualitas lingkungan dan kebersihan daratan-perairan di pelabuhan • Peningkatan kenyamanan di pelabuhan: kebersihan, keteduhan, dan keasrian lingkungan • Peningkatan prasaranan pelayanan umum, keamanan, ketertiban, dan keselamatan umum • Peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) pengelola lingkungan di kawasan pelabuhan • Peningkatan kinerja pelayanan dan keselamatan kerja di pelabuhan
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)
AMDAL (ENVIRONMENTAL IMPACT ASSESSMENT)
AMDAL adalah suatu pendekatan yang terstruktur yang mencakup prosedur formal untuk meyakinkan bahwa faktor-faktor lingkungan diperhitungkan dalam setiap tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk kegiatan pembangunan (Clark and Herington, 1988 dalam Addinul Yakin, 1997).
9
10/25/2015
TUJUAN PENERAPAN AMDAL
KEGIATAN DAN PROSEDUR AMDAL
☺ Mengidentifikasi masalah lingkungan (adverse environmental problems) yang mungkin terjadi dari suatu proyek; ☺ Melaksanakan kegiatan pembangunan dengan metode dan cara yang sesuai; ☺ Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari proyek, dan juga penerimaan masyarakat terhadap dampak ekonomi dan lingkungan dari kegiatan suatu proyek;
4 (empat) komponen utama dalam penilaian dampak lingkungan dari suatu kegiatan proyek pembangunan (Cheremisinoff dan Monesi, 1977 dalam Addinul Yakin, 1997)
☺ Mengidentifikasi masalah-masalah lingkungan penting yang membutuhkan penelitian lebih lanjut dan atau monitoring; ☺ Menguji dan menentukan alternatif yang optimal dari berbagai pilihan yang tersedia; ☺ Mengikutsertakan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan; ☺ Membantu semua pihak yang terlibat dalam aktivitas pembangunan dan lingkungan untuk mengerti dan memahami peranan tanggungjawabnya serta hubungan satu sama lainnya.
2. FAKTOR EKOLOGI
3. FAKTOR ESTETIKA
4. FAKTOR SOSIAL
Flora dan fauna serta dampaknya. Termasuk didalamnya menganalisa tiap spesies dan habitatnya sebagai populasi, tingkat pertumbuhannya, interaksi dengan sesama jenisnya dan interaksi-interaksi dengan spesies lain dan siklus hidupnya. Menjelaskan dampak kegiatan pembangunan terutama pola penggunaan lahan terhadap kondisi astetis terutama kenampakan visual dan dampak terhadap pancaindra lainnya dari keberadaan tanah, udara, air, biota, objek buatan manusia dan komposisi keseluruhan dari pembangunan tersebut.
1. FAKTOR FISIK DAN KIMIA
Mengambarkan efek kimia dan fisik dari polusi lahan, air dan udara. Perubahanperubahan dalam faktor-faktor tersebut terhadap lingkungan biasanya menggambarkan dampaknya terhadap segi lingkungan lainnya.
KEGIATAN-KEGIATAN UTAMA AMDAL
1. Identifikasi dampak 2. Pengukuran dan prediksi dampak 3. Evaluasi dan intepretasi dampak 4. Identifikasi metode atau cara penanganan dan syarat-syarat monitoring; 5. Memasyarakatkan hasil AMDAL kepada pihak yang berkepentingan seperti pemerintah dan anggota masyarakat
Menjelaskan kesejahteraan, kesehatan dan kualitas hidup manusia.
10
10/25/2015
TERIMA KASIH
11