POLITEKNIK KEDIRI MANAJEMEN PERAWATAN NO: REVISI :4973/E3.SP4/2013 SEMESTER 6 BAB I – BAB VII
TGL: 15 desember HAL 12013 73 PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
BAB II PROSEDUR DAN STRAREGI PERAWATAN
2.1 Pengertian Perawatan Perawatan adalah suatu kegiatan untuk mencegah sejak dini kerusakan – kerusakan yang akan terjadi dengan memeriksa equipment secara periodik menggunakan indera maupun alat canggih. Maksud dari adanya perawatanadalah menjadikan
perawatanterhadap
semua
peralatan
produksi
agar
mendapati
ketersediaan (availability) komponen pendukung produksi yang tinggi dan dapat menekan biaya perawatanseminimum mungkin.
1.1.1. Tujuan Perawatan Tujuan perawatan adalah mempertahankan sistem operasi pada kondisi siap kerja, berikut tujuan-tujuan dari diadakanya perawatan adalah: 1. Menjaga kondisi mesin atau alat yang optimal, dan mempertahankan kerja mesin untuk siap pakai. 2. Untuk menjaga kesiapan pengoperasian dari seluruh peralatan pada waktu diperlukan. Sehingga proses produksi bisa berjalan lancar. 3. Menjaga kondisi mesin mendekati umur yang ditentukan oleh pabrik pembuat mesin tersebut. 4. Dapat menekan biaya perawatan seminimal mungkin. 5. Mencegah kerusakan yang fatal sehingga proses produksi terhambat. 6. Menjaga keselamatan kerja bagi operator saat pengoperasian Manajemen perawatan modern tidak terlalu berkonsentrasi pekerjaan perbaikan peralatan yang sedang rusak, melainkan juga menyusun suatu perencanaan
5
POLITEKNIK KEDIRI MANAJEMEN PERAWATAN NO: REVISI :4973/E3.SP4/2013 SEMESTER 6 BAB I – BAB VII
TGL: 15 desember HAL 12013 73 PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
agar fasilitas produksi dapat berjalan sesuai dengan jadwal dan kualitas yang direncanakan oleh Production Planner. Untuk itu Produksi "membeli” performansi / kondisi peralatan yang dijual oleh Maintenance sesuai dengan persyaratan yang ditentukan Maintenance dan hasil-hasilnya dapat dibandingkan sebagai sebuah gunung es di atas lautan. Permasalahan yang terlihat hanya berada dipermukaan, sedangkan permasalahan yang lebih besar tidak kelihatan. Permasalahan yang terlihat diantaranya adalah direct maintenance cost, sedangkan yang tidak terlihat diantaranya adalah berupa kerugian seperti :
MAINTENANCE PROBLEM ICEBERG
MAINTENANCE Capacity Losses
Capital Cost
Quality Losses
Energy Losses
Work Environment
10/13/2006
Lost Market
Production Losses
Increased Investment
22
6
POLITEKNIK KEDIRI MANAJEMEN PERAWATAN NO: REVISI :4973/E3.SP4/2013 SEMESTER 6 BAB I – BAB VII
TGL: 15 desember HAL 12013 73 PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
Gambar 2.1: Problem Perawatan
Quality Losses, Kerugian akibat menurunnya kualitas produksi yang disebabkan oleh tidak terjaminnya performansi peralatan.
Perusahaan harus mengganti kerugian
berupa menurunnya kualitas produk seperti konsekuensi dengan harga yang murah atau ongkos perbaikan barang. Energy Losses, Konsumsi tenaga yang lebih besar bila peralatan tidak terpelihara dengan baik. Contoh mobil yang tidak pernah di "tune up" akan mempunyai gejala boros. Hal ini dikarenakan adanya beberapa katup pada karburator dan mesin yang harus disetel. Capital Cost, Apabila perawatan sangat sedikit dilaksanakan, banyak sedikit kemungkinan untuk terjadinya kerusakan.
Kerusakan seringkali berhubungan dengan
penggantian suku cadang dan berhubungan dengan inventory atau stock dari suku cadang. Untuk mengadakan suku cadang membutuhkan capital cost yang cukup tinggi. Production Losses, Producion Losses adalah kerugian-kerugian yang terjadi pada permasalahan produksi akibat maintenance yang tidak baik.
7
POLITEKNIK KEDIRI MANAJEMEN PERAWATAN NO: REVISI :4973/E3.SP4/2013 SEMESTER 6 BAB I – BAB VII
TGL: 15 desember HAL 12013 73 PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
Capacity Losses Akibat perawatan yang tidak baik, peralatan seringkali rusak dan dalam hal ini kapasitas produksi menjadi berkurang akibat waktu yang hilang untuk menunggu perbaikan dan perbaikan itu sendiri. Work Envinronment, Keamanan dan kenyamanan bekerja menjadi rendah, sehingga mempengaruhi motivasi kerja operator menjadi malas-malasan, atau sering sakit yang akhirnya mempengaruhi kecepatan dan bahkan kualitas produksi. Lost Market Dengan hilangnya waktu akibat kerusakan yang tidak terduga, dan bahkan perbaikan pada produk untuk mencapai kualitas yang diinginkan, akan menyebabkan terlambatnya produk masuk ke dalam pasar Increased Investment, (decrease of equipment life) Pada sisi peralatan, maintenance yang kurang baik akan menyebabkan umur peralatan menjadi rendah dan bahkan menuntut penggantian seluruh peralatan yang baru yang membutuhkan biaya yang lebih besar daripada biaya perawatan
2.2 Biaya Perawatan 1. Direct Maintenance Cost Direct Maintenance Cost lebih mengarah kepada performansi pekerjaan peralatan Yang termasuk sebagai Direct Maintenance Cost antara lain adalah: a. Wages and salaries :
8
POLITEKNIK KEDIRI MANAJEMEN PERAWATAN NO: REVISI :4973/E3.SP4/2013 SEMESTER 6 BAB I – BAB VII
TGL: 15 desember HAL 12013 73 PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
Labor cost for Corrective Maintenance Labor cost for Preventive Maintenance Labor cost for Reconditioning b. Material spare parts cost Material/spare parts cost for CM Material/spare parts cost for PM Material/spare parts cost for Reconditioning c. Administration cost Cost for Training of Maintenance Personel Contracted work forces Maintenance Equipment Cost 2. Indirect Maintenance Cost Sedangkan Indirect Maintenance Cost lebih mengarah kepada kerugiankerugian yang disebabkan karena interupsi pada pekerjaan maintenance.
2.2.1 Penyebab Kerusakan Kerusakan dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu : a. Umur dari komponen b. Salah pengoperasian c. Tidak terpelihara
9
POLITEKNIK KEDIRI MANAJEMEN PERAWATAN NO: REVISI :4973/E3.SP4/2013 SEMESTER 6 BAB I – BAB VII
TGL: 15 desember HAL 12013 73 PRODI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
d. Salah design e. Kejadian yang tidak dapat diduga Kebijakan Maintenance (maintenance policy) a. Bertujuan kepada efisiensi dan efektivitas kerja b. Kebijakan tradisional : c. Reactive Maintenance d. Bertindak apabila mesin telah mengalami kerusakan Kelemahannya adalah kerusakan yang sama dapat terjadi berulang-ulang dan jumlahnya sering tidak bisa dikontrol
Kebijakan modern : a. Proaktif Maintenance b. Melakukan perencanaan perbaikan sebelum peralatan tersebut rusak atau tidak dapat melakukan fungsinya.
10