5/25/2012
SIG & RS untuk Inventarisasi Tumbuhan Minggu 13 : SIG Lilik Budi Prasetyo Blogs : http://lbprastdp.staff.ipb.ac.id Email :
[email protected] [email protected]
[email protected]
http;//lbprastdp.staff.ipb.ac.id
PENGERTIAN PETA PETA : Penyederhanaan kondisi permukaan bumi dalam bentuk hardprint/data analog.
KARTOGRAFI : ilmu yang mempelajari pembuatan peta dengan segala aspek yang berkaitan dengan peta, termasuk teknik penggunaan peta, sistim proyeksi peta, sejarah pembuatan peta, koleksi, pembuatan katalog dan perawatan peta dll.
Teknik pembuatan peta terutama adalah berkaitan dengan pengumpulan, manipulasi/koreksi dan mendesain output peta (Robinson in Fisher dan Linberg, 1989).
MODEL 2 DIMENSI (PETA) & 3 DIMENSI (MAKET) (KOMBINASI BENTUK, PATTERN, WARNA & TEXT) PENAMPAKAN
JENIS
• PEM
RIIL/NYATA
TIDAK NYATA
BENTUK MODEL
PENUTUPAN LAHAN
BIDANG / POLIGON
RUMAH
BIDANG / POLIGON, TITIK
INDUSTRI
BIDANG / POLIGON
SUNGAI
GARIS
JALAN
GARIS
DRAINASE
GARIS
JALUR PIPA
GARIS
JALUR LISTRIK
GARIS
SUMUR
BIDANG / TITIK
TIPE PETA • PETA RUPABUMI : – MODEL/ REPRESENTASI RUPABUMI DALAM DUA DIMENSI. PETA INI BERISI BERBAGAI KETERANGAN TENTANG BANYAK HAL DARI PERMUKAAN BUMI, BAIK YG TAMPAK RIIL DIPERMUKAAN ATAUPUN YANG TIDAK TAMPAK, MISALNYA : JALAN, SUNGAI, PENUTUPAN LAHAN, TOPOGRAFI, BATAS ADMINISTRASI, DLL
• PETA TEMATIK : – MODEL/REPRESENTASI BUMI UNTUK SATU TEMA, MISALNYA : PETA TANAH, PETA PENUTUPAN LAHAN, PETA CURAH HUJAN, PETA
BATAS RESORT BATAS ADMINISTRASI
GARIS
JENIS TANAH
BIDANG
ELEVASI
GARIS
KEMIRINGAN LERENG
BIDANG
1
5/25/2012
PETA TANAH 676000
680000
684000
688000
692000
696000
700000
9264000
9264000
Kec.Ciomas
W
9260000
9260000
N
Kec.Ciampea
Kec.Leuwiliang
E S
1
0
1
2 km
Kec.Cibungbulan Kec.Cijeruk 9256000
9256000
Legenda Andosol Coklat Kekuningan
9252000
9252000
Asosiasi Latosol Coklat dan Regosol Kelabu
Kec. Cidahu
Kec. Cicurug
Kec. Kabandungan
Asosiasi Latosol Coklat dan Latosol Coklat Kekuningan Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan dan Latosol Coklat Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat Latosol Coklat Latosol Coklat Kekuningan Latosol Coklat Kemerahan Komplek Regosol Kelabu dan Litosol
9248000
9248000
Jalan
Kec. Parakan Salak Kec. Kalapanunggal
Batas Kecamatan
Kec. Nagrak
676000
9244000
9244000
Kec. Parung Kuda
Kec. Bojong Genteng
680000
684000
688000
692000
696000
700000
TERMINOLOGI SIG Terminologi
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Apa Bedanya dengan Peta ?
Sumber
Geographic Information system
Terminologi Amerika
Geographical Information system
Terminologi Eropa
Geomatique
Terminologi Canada
Georelational Information system
Terminologi berdasar pada tekhnologi
Natural Resources Information system
Terminologi berdasar pada disiplin ilmu pengelolaan sumberdaya alam
Geological Information system
Terminologi berdasar pada disiplin ilmu
Spatial Information System
Terminologi disiplin nongeography
2
5/25/2012
Table : Kepadatan penduduk Kab. Bangka (org/km2)
SIG
MENTOK MENTOK 1999 1999 2000 2000
ATRIBUT
JEBUS JEBUS
KOBA KOBA
1296
1500
1000
1400
1600
1100
STRUKTUR DATABASE SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
SPASIAL : COVERAGE
POSISI GEOGRAFI : KOORDINAT
LS BT
KOMPONEN PENYUSUN S I G DEFINISI
Seperangkat peralatan yang dipergunakan untuk mengoleksi, menyimpan, membuka, mentransformasi dan menampilkan data spasial dari sebuah kondisi geografis yang sebenarnya (real world). Metadata
KOMPONEN S I G A. HARDWARE
B. SOFTWARE (TERMASUK OPERATING SYSTEM/OS) OS : DOS, WINDOWS, UNIX, ARCINFO, ARCVIEW, ERDAS, ERMAPPER, PCI, MAPINFO, TNT-MIPS SOFTWARE
OS
FORMAT
ARCGIS
WINDOWS
VECTOR/RASTER
ARCVIEW
WINDOWS
VECTOR/RASTER
ERDAS
WINDOWS
VECTOR/RASTER
ERMAPPER
WINDOWS
VECTOR/RASTER
TNT MIPS
WINDOWS
VECTOR/RASTER
MAPINFO
WINDOWS
VECTOR
PCI
WINDOWS
VECTOR/RASTER
IDRISI
WINDOWS
RASTER
GRASS
DOS
VECTOR
3
5/25/2012
Vektor & Raster
Point : Vektor : Sebuah titik yg posisinya digambarkan dengan koordinat x & y Raster : Sebuah pixel dengan nilai tertentu yang letaknya digambarkan dalam posisi Kolom & lajur
.jpg, .bmp, .tif, .img
Garis : Vektor : Sekumpulan titik yang saling berhubungan sehingga membentuk garis. Raster : Sekumpulan pixel yang mempunyai nilai sama dan membentuk garis Poligon : Vektor : Sekumpulan titik saling berhubungan membentuk poligon Raster : Sekumpulan pixel yang mempunyai nilai sama dan membentuk poligon
TAHAPAN PEMBANGUNAN DATA SIG
TAHAPAN PEMBANGUNAN DATA SIG
PENGUMPULAN DATA SUMBER & JENIS DATA DATA SPASIAL / PETA
BAKOSURTANAL (RUPABUMI, LANDUSE/UNIT) LEMBAGA PENELITIAN TANAH & AGROKLIMAT (JENIS TANAH, SATUAN LAHAN) KIMPRASWIL (IRIGASI) DIREKTORAT GEOLOGI (HIDROGEOLOGI) LIPI (VEGETASI) DEPARTEMEN KEHUTANAN (FUNGSI & PENGGUNAAN HUTAN, PENUTUPAN LAHAN, HPH, HTI, KAWASAN KONSERVASI) OSEANOGRAFI (BATIMETRI)
DATA STATISTIK
BIRO PUSAT STATISTIK (SENSUS PENDUDUK, PERTANIAN) KIMPRASWIL (CURAH HUJAN, DEBIT SUNGAI) DEPT. KEHUTANAN (HPH, HTI, KAWASAN KONSERVASI, POTENSI KAYU) DEPT. KELAUTAN & PERAIRAN (POTENSI IKAN)
INPUT DATA SIG Proses menyamakan format data : analog -> Digital) • Digitasi
• Merubah analog menjadi digital dgn format Vektor
• Scan
• Merubah analog menjadi digital dengan format raster • Merubah format data (vektor ke raster dan sebaliknya)
• Tranformasi • Import
PENGINDERAAN JAUH (DATA CITRA/IMAGE)
LAPAN KIMPRASWIL DEPT. HUT DEPT. LINGKUNGAN HIDUP NASA / TRFIC / BIOTROP / PPLH
• Typing
• Merubah format data lain kedalam SIG yang kita gunakan • Merubah analog text ke digital text
4
5/25/2012
INPUT DATA PETA RUPA BUMI
INPUT DATA REMOTE SENSING
NOAA
POSISI HOTSPOT TGL
X
Y
1 AUG 2002
TOPOGRAFI
2 AUG 2002
INTERPRETASI
LUAS DAERAH TERBAKAR
LANDSAT
PERKAMPUNGAN
SUNGAI
APLIKASI SIG : menjawab permasalahan !
SPATIAL DATABASE MANAGEMENT Pengaturan data spasial melalui berbagai perintah, misalnya • CLEAN • BUILD • STORE
: Menbangun polygon topology : Membangun point & Line topology : menyimpan data
• EDIT • CLIP
: melakukan editing data attribut/coverage : memotong data sesuai dengan cakupan area studi
• MERGE • APPEND • JOIN
: menggabung data atribut : menambahkan field data attribut : menggabungkan field data attribut
• DISSOLVE
: menggabungkan poligon yang mempunyai klasifikasi yang sama
Komparasi jumlah aplikasi SIG
SIG diharapkan mampu menjawab pertanyaan : What is at.....? pertanyaan lokasional: apa yang terdapat pada lokasi tertentu Where is it.....? pertanyaan kondisional: lokasi apa yang mendukung untuk kondisi atau fenomena tertentu How has it changed.....? pertanyaan kecenderungan: identifikasi kecenderungan peristiwa yang terjadi Which data are related.....? pertanyaan hubungan: analisis hubungan keruangan antar objek dalam kenampakan geografis What if.....? pertanyaan berbasiskan model: Bagaimana kalau ?
PENYEBARAN SPASIAL SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF YANG DOMINAN
Austroeupatorium inulifolium
Ageratina riparia
Lantana camara
30
5
5/25/2012
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu I. cylindrica
POLA SEBARAN SPASIAL ALANG-ALANG (Imperata cylindrica)
•
Spesies I. cylindrica menyebar pada kondisi daerah yang terbuka di Cagar Alam Kamojang.
•
Sebaran jumlah individu berkisar diantara 5 - 15 ind/plot pengamatan atau sekitar 12.50037.500 ind/ ha.
• Model persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi: y = 9.002 – 0.0359x. • Nilai Signifikansi pada uji F dan uji t sebesar 0,107 atau lebih besar dari nilai α sebesar 0,05 sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan tidak berpengaruh nyata terhadap sebaran jumlah individu I. cylindrica. • Sebaran jumlah individu I. cylindrica diduga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kondisi tutupan lahan, kondisi kemasaman tanah atau kondisi iklim (ISSG 2005, Holm et al. 1993 dalam Collins 2005).
Gambar 1 Peta sebaran spasial Imperata cylindrica di CA. Kamojang 31
32
POLA SEBARAN SPASIAL KIRINYUH (Austroeupatorium inulifolium)
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu A. inulifolium • Pola sebaran spasial A. inulifolium menyebar hampir merata pada areal pengamatan di Cagar Alam Kamojang
• Model persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi: y = 20.91+0.005x
• Sebaran jumlah individu A. inulifolium di Cagar Alam Kamojang berkisar diantara 20 – 39 individu/plot pengamatan atau sekitar 8000 – 15.600 individu per hektar.
• Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,043 (lebih kecil dari nilai α 0,05) sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu A. inulifolium
• Sebaran spasial A. inulifolium yang merata menunjukkan bahwa spesies ini memiliki dominansi yang tinggi Gambar 2a Peta sebaran spasial A. inulifolium di CA. Kamojang 33
34
POLA SEBARAN SPASIAL TEKLAN (Ageratina riparia)
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu A. riparia •
•
Ageratina riparia memiliki sebaran yang cukup merata pada plot pengamatan di Cagar Alam Kamojang Sebaran jumlah individu berkisar diantara 8-22 ind. Per plot pengamatan atau sekitar 20.00080.000 ind/ ha
•
Model persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi: y = 28.23 – 0.0021x
•
Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,633 (lebih besar dari nilai α 0,05) sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu A. riparia.
•
Sebaran jumlah individu A. riparia yang tidak dipengaruhi oleh jarak diduga disebabkan oleh faktor lain seperti kemampuan berkembang biak dan menyebarkan benih yang sangat baik.
Gambar 2b Peta sebaran spasial Ageratina riparia di CA. Kamojang 35
36
6
5/25/2012
POLA SEBARAN SPASIAL SALIARA (Lantana camara)
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu L. camara
•
•
Sebaran jumlah individu L. camara mengelompok pada daerah tertentu, di Cagar Alam Kamojang terutama pada daerah dengan kondisi lapang yang datar, daerah pinggir jalan atau di sekitar sumur gas. Sebaran jumlah individu berkisar diantara 2 - 7 ind/plot pengamatan atau sekitar 800-2.800 ind/ ha
Gambar 2c Peta sebaran spasial Lantana camara di CA. Kamojang
•
Model persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi: y = 6.107 – 0.02291x
•
Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,222 (lebih besar dari nilai α 0,05) sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu L. camara.
•
Sebaran jumlah individu L. camara yang tidak dipengaruhi oleh jarak diduga disebabkan oleh faktor lain seperti faktor ekologi (kondisi lingkungan) atau faktor biologi (kemampuan menyebarkan biji).
37
38
RESULT : Sago Palm Distribution
Dr. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc. Dr. Ir. Agus P. Kartono, M.Si. Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA. Ir. Samin Botanri, MP. Ir. Agus Jacob, MS. Beni Okarda, S.Hut.MSc
Total area : 17 902 hectare
Accuracy
Habitat Type
Luhu Village
Sawai Village
7
5/25/2012
8
5/25/2012
Flow of Research RSTM DEM
Maps
Seram Island map
River distribution
Logistic Regression Model
Landsat-5 TM & Land system
Land cover
Topographic map
Coastal line
1 + (a + bElev + cSlp + dRd_distJP + Coast_distEriv_distPS + fAl_soil Elevation)
Distenca from coastline
Elevation
Land system
slope
Actual Sago palm distribution
Environmental variables
Distance from river
Exp (a + bElev + cSlp + dRd_distJP + Coast_distEriv_distPS + fAl_soil)
P =
Slope
Alluvial & Swamp
Grid Binairy spatial data & Logistic regression
Where : P a b,c,d,e,f Elev Slp Coast_dist Rive_dist Al
= = = = = = = =
Probability sago palm occurence intercept constamt of regression Elevation (m asl) slope Distance from coasline Distance from River Alluvial & swamp
Sago habitat distribution prediction
Binary Thematic Maps Distance from river
Binary Thematic Maps
Binary Thematic Maps Elevation:
Binary Thematic Maps
9
5/25/2012
Sample area
Habitat Suitability Model : (-3.697+(3.385*[Elv])-( 0.640*[Slp])+(0.396*[Cdist)+(0.357* [Rdist])-(0.150* [Al]))
P =
Exp
1 + Exp
(-3.697+(3.385*[Elv])-( 0.640*[Slp])+(0.396*[Cdist])+(0.357* [Rdist])-(0.150* [Al]))
Where : P a b,c,d,e,f Elev Slp C_dist R_dist Al
= = = = = = = =
Probability sago palm occurence intercept constant of regression Elevation (m asl) slope Distance from coastline Distance from River Alluvial & swamp
Habitat Prediction
Probability 0 1
Producer Accuracy 88.5 22.5
User Accuracy 83.4 30.8
Overall Accuracy 76.25
10