Mata Kuliah : PEMETAAN DAN TATA RUANG LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT Kode MK : M10B.113 SKS : 3 (2-1)
PETA DAN KARTOGRAFI (Bagian 2) OLEH
SYAWALUDIN A. HRP, S.Pi., MSc.
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011
SUB POKOK BAHASAN FEATURE PETA DAN SIMBOL KARTOGRAFIS
SKALA PETA KEAKURATAN PETA
FEATURE PETA Informasi yang disampaikan oleh peta disajikan secara grafis atau simbol sebagai kumpulan komponen peta. Secara sederhana simbol dapat diartikan suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Sebagai tampilan grafis, peta menyajikan lokasi feature (fitur) dan karakteristiknya dengan cara yang sangat berdayaguna sehingga interpretasi dapat dengan mudah dilakukan. Karakteristik feature peta (yaitu, atributnya) disajikan sebagai simbol.
FEATURE PETA Feature Titik. Feature titik disajikan oleh lokasi tunggal yang
menentukan obyek peta yang batas atau bentuknya terlalu kecil untuk ditujukan sebagai feature garis atau area. Simbol atau label khusus biasanya menggambarkan lokasi titik. Contoh feature titik adalah gedung, pasar, kota, sekolah, kantor camat, titik tinggi, sumur bor dan lainnya. Feature Garis. Feature garis merupakan kumpulan koordinat berurutan yang dihubungkan untuk menyajikan bentuk linier dari obyek peta yang terlalu sempit untuk ditampilkan sebagai area. Atau, berupa feature yang tidak mempunyai lebar seperti garis kontur. Contoh lain garis adalah jaringan jalan, aliran sungai, jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan PAM, Jaringan gas dan lainnya. Feature Area. Feature area merupakan gambar tertutup yang batasnya melingkupi area homogen. Contoh faeture area adalah seperti negara, desa, tubuh air, sawah, permukiman, tanah regosol, tanah andosol, hutan lindung dan lainnya.
= Titik
= Garis = Luasan
Feature Class Fitur (feature class) adalah obyek yang ada di dalam basisdata spasial dan diwakili oleh tipe data yang sama (titik, garis dan area)
SIMBOL KARTOGRAFIS Simbol kartografis erat kaitannya dengan simbol-simbol yang didesain oleh pembuat peta, dimana terdiri dari tiga feature utama, yakni titik, garis dan area. Wujud simbol dalam kaitannya dengan feature yang digambarkan dapat dibedakan menjadi simbol abstrak, piktorial dan alfanumerik Simbol piktorial adalah suatu simbol yang dalam kenampakkan wujudnya ada kemiripan dengan wujud feature yang digambarkan. Simbol abstrak adalah simbol yang tidak ada kemiripannya dengan feature yang digambarkan. Simbol abstrak juga dikenal simbol geometrik, karena bentuknya diambil dari bangun geometrik seperti segitiga, lingkaran atau persegipanjang dengan diberi warna. Simbol Alfanumerik adalah simbol yang menggunakan huruf atau angka. Simbol ini diambil huruf pertama atau kedua dari nama feature yang digambarkan.
Lanjutan…
SIMBOL-SIMBOL KARTOGRAFIS Simbol titik. Umumnya, pada peta feature titik digambarkan dengan simbol piktorial, abstrak atau gabungan dengan simbol alfanumerik.
Untuk simbol tertentu terdapat label keterangan di samping atau di atas / bawahnya. Simbol garis. Pada peta feature garis digambar dengan piktorial dan geometrik. Untuk feature jalan sebagai contoh, digambarkan dengan berbagai lebar garis, bentuk, warna, dan label untuk menyajikan jenis jalan; sungai digambarkan dengan garis biru dan diberi label dengan namanya. Simbol area. Pada peta area tergambar sebagai piktorial, geometrik, alfanumerik atau gabungan. Sebagai contoh danau digambarkan dengan blok warna biru, kawasan hutan dengan warna hijau, dan sebagainya. Selain dengan simbol piktorial dan geometrik, terkadang dilengkapi pula dengan notasi. Contoh untuk feature tegalan diberi notasi Tg di tengahnya, sawah diberi notasi Sw dan sebagainya.
Lanjutan…
SIMBOL-SIMBOL KARTOGRAFIS
SKALA PETA Skala peta menyatakan perbandingan jarak di peta dengan keadaan sesungguhnya di permukaan bumi. Perbedaan skala besar dengan skala kecil didasarkan atas nilai perbandingan skala.
Skala peta merupakan tingkat reduksi yang diperlukan untuk menampilkan sebagian permukaan bumi pada peta
Beberapa pengertian berkaitan dengan skala peta Peta skala besar mempunyai nilai perbandingan skala lebih
besar dibandingkan dengan peta skala kecil : 1:1,000 artinya 0.001 skala perbesarannya; 1:10,000 artinya 0.0001 skala perkecilannya. Peta skala 1 : 25.000 artinya satu satuan di peta sama dengan 25.000 satuan di permukaan bumi. Atau 1 cm di peta sama dengan 25.000 cm (=250 m) di bumi. Peta skala kecil 1 : 10.000.000 (atau lebih kecil) merupakan peta tidak detil atau tidak rinci, sajiannya disederhanakan. Tetapi peta skala kecil menyajikan area yang lebih luas disbanding peta skala besar. Peta skala besar menampilkan detail yang lebih lengkap dan lebih banyak, akan tetapi menyajikan area yang kurang luas.
Skala Peta
Skala 1 : 50.000, ARTINYA SATU SATUAN JARAK DI PETA MENGGAMBARKAN 50.000 SATUAN JARAK DI LAPANGAN.
Contoh : 1 cm di peta sama dengan 50.000 cm di lapangan, atau 1 cm di peta sama dengan 500 meter di lapangan
KEAKURATAN PETA Peta yang baik semestinya mempunyai keakuratan yang memadai. Ketelitian dan kerincian suatu peta sangat tergantung dengan skala.
Keakuratan isi peta tergantung dari jenis tema dalam kaitan dengan skala petanya. Ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memahami keakuratan peta. Tiga hal tersebut adalah : ketelitian posisional, ketelitian tematik dan ketelitian semantik:
Ketelitian posisional. Ketelitian penempatan posisi feature peta sangat
berkaitan erat dengan posisi sebenarnya di permukaan bumi. Ketelitian posisi sangat dipengaruhi oleh keakuratan pengambilan data dan penggambaran, skala peta dan stabilitas bahan dan proses produksi petanya. Metode pengambilan data yang benar dan sumber data yang baik akan mendapatkan hasil akhir yang teliti. Hasil pengolahan data harus diplot dengan teliti sesuai dengan skala petanya. Semakin besar skalanya maka ketelitian posisional harus semakin tinggi, karena semakin banyak feature peta yang disajikan. Ketelitian tematik. Ketelitian tematik merupakan jenis ketelitian yang terkait dengan informasi yang disajikan dalam sebuah peta. Yang termasuk ketelitian tematik adalah kualitas dari klasifikasi data maupun metode yang digunakan. Dalam peta distribusi penduduk sebuah kabupaten, misalnya, berapa jumlah kelas yang optimal untuk menggambarkan komposisi penduduk yang ideal dan bagaimana cara menggambarkannya pada masing-masing kecamatan. Ketelitian semantik. Ketelitian semantik terkait dengan ketersampaian pesan yang disampaikan oleh pembuat peta mengenai jenis simbol, arti dan maknanya. Sebuah simbol hendaknya didesain sedemikian rupa dan mengikuti kaidah desain simbol kartografis. Satu hal yang cukup penting juga dalam kaitan dengan ketelitian semantik adalah bahwa kesalahan dalam simbolisasi akan mempengaruhi hasil interpretasi pengguna peta serta akan berakibat pada keputusan yang akan diambil.
Terima kasih…