LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
1
KATA PENGANTAR Memenuhi surat Sekretaris Mahkamah Agung Rl Nomor : 676-1/SEK/KU.01/l 2/2012, tanggal 20 Desember 2012 Perihal Penyampaian LAKIP Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013, telah disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Palangka Raya yang berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men PAN) Nomor: SE/31/M.PAN/1 2/2004, tentang Penetapan Kinerja serta sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2013 Kalimantan Tengah. Seperfi diketahui bahwa Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagaimana terurai, dalam DIPA Tahun 2013 menerima 3 (tiga) macam Program yaitu: a) Program
Dukungan
Manajemen
dan Pelaksanaan
Tugas
Teknis
Lainnya Mahkamah Agung b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung c) Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Dengan adanya Program-program yang berfungsi untuk mencapai Visi dan Misi Pengadilan Visi
Negeri
Palangka
Raya
yang
rnengacu
dan
pada
dan Misi Mahkamah Agung Rl fersebut, maka Pengadilan Negeri
Palangka Raya berupaya untuk menyusun Indikator Kinerja Utama yang nantinya
akan
berfungsi untuk perencanaan
dan
evaluasi
sesuai
dengan Perencanaan Strafegis (RENSTRA) Pengadilan Negeri Palangka Raya
Periode
2010-2014.
Salah
satu bentuk pengevaluasi Rencana
Kerja Tahunan yang merupakan penjabaran dari RENSTRA adalah LAKIP Tahun 2013 ini dan Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Palangka Raya.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
2
Semoga dengan adanya LAKIP ini memberikan semangat untuk terus mencapai kinerja yang maksimal demi terwujudnya Visi dan Misi Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Palangka Raya,
Januari 2014
Ketua Pengadilan Negeri Palangka Raya,
HARIS MUNANDAR, S.H., M.Hum NIP. 19580520 198303 1 006
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
3
IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban dan perencanaan strategis merupakan langkah awal unfuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas program pengadilan
serta
agar
mampu
sangat cepat seperti dewasa ini,
eksis dalam lingkungan yang berubah maka Pengadilan Tinggi
Kalimantan
Tengah sebagai suatu organisasi terus menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan tersebut disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil. Bagi
manajemen
yang
berorientasi
pada
hasil
perencanaan
strategis merupakan hal penting. Oleh karena itu, Pengadilan Negeri Palangka Raya telah berupaya dicapai
untuk
mendefinisikan
apa
yang
okan
oleh organisasi, mengidentifikasikan strategi, memperjelas prioritas
organisasi dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut. Dengan kata lain, perencanaan strategis Pengadilan Negeri Palangka Raya ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas pokok dalam fungsinya sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang bebas dan mandiri. Akhirnya, LAKIP Pengadilan Negeri Palangka Raya tahun 2013 ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi dalam: a) Penyusunan rencana kinerja; b) Penyusunan rencana kerja dan anggaran; c) Menyusun penetapan kinerja; d) Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan di lingkungan pengadilan Negeri Palangka Raya;
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
4
Dengan adanya pemberian tunjangan remunerasi berbasis kinerja ielah mendorong Pengadilan
Negeri
Palangka
Raya
untuk
melakukan
pembaharuan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas Pengadilan dalam melaksanakan Tugas, Pokok dan Fungsi yang
penyelenggaraan
peradilan
bersih, berwibawa, mandiri dan transparan kepada publik atau
masyarakat khususnya pencari keadilan [client service). diupayakan dengan memanfaatkan prioritas
manajemen sumber daya manusia yang ada dan
teknologi
reformasi
akuntabilitas, dan
Hal tersebut
Informasi
yudisial akses
menuju
Mahkamah
terhadap
terwujudnya salah satu
Agung
informasi
PI
yaitu
transparansi,
peradilan
yang
harus
ditangani secara sistematis dan berkelanjutan. Tugas Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagai salah satu Badan Pelaksana Kekuasaan
Kehakiman
dan
sebagai
Voorpost
Mahkamah
Agung Rl. adalah Menerima, Memeriksa, Memutus, dan Menyelesaikan perkara pada tingkat pertama baik perkara pidana maupun perdata, sesuai dengan
ketentuan
Undang-undang
Nomor
43 Tahun
2009
tentang
Kekuasaan Kehoktman dan Undang - undana Nomor 49 Tahun 2009 jo Undang-undang Nomor 8 Tahun 2004 jo Undang-undcna Nomor 2 Tahun 1986
tentang
Peradilan
Umum
beserta
Penjelasannya
yang meliputi
penyelesaian sengketa pidana dan perdata. Mengingat pentingnya pelaksanaan tugas pengadilan yang efektif dan efisien, Pengadilan Negeri Palangka Raya menyusun LAKIP dengan upaya dan langkah sebagai berikut: 1.
Analisis
Tugas
Kepegawaian
dan
Mengadakan
Peningkatan
Kualitas kepegawaian/SDM yang ada, guna mengembangkan dan melaksanakan sistem
manajemen
kepegawaian
yang
berbasis
kinerja dengen dukungan pembinaan, pelatihan, studi banding dan kegiatan yang dapat memberikan nilai plus wawasan SDM.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
5
2. Efisiensi ketatalaksanaan, sebagai upaya menyempurnakan sistem tatalaksana
penyelenggaraan
terciptanya
efisiensi
dan
manajemen efektivitas
dan
tafa
administrasi
hubungan
kewenangan dalam pelaksanaan Tugas, Pokok dengan sistem
mengembangkan dan
prosedur
kerja
dan
dan
Fungsi,
program antara lain: penyederhanaan
kerja
yang
dituangkan
dalam
tugas (Job Description), penyempurnaan administrasi dengan memanfaatkan
guna
uraian
perkantoran
teknologi informasi dan penyempurnaan
system pengelolaan sarana dan prasarana kerja, penataan dan pengembangan sistem kearsipan dan kepustakaan yang tertib dan teratur.
Pengembangan program tersebut
diwujudkan dengan
diferapkannya Standart Operating Procedure (SOP) sistem
pengelolaan
administrasi
pada semua
peradilan baik administrasi
perkara maupun administrasi umum. 3. Peningkatan
akuntabilitas,
kinerja pelaksanaan
dalam mempertanggungjawabkan
penggunaan sumber daya,
dimana dalam
pelaksanaannya perlu disusun dan dikembangkan suatu standard knteria penilaian akuntabilitas. Yang selanjutnya kinerja tersebut dilakukan penilaian dan evaluasi. 4. Peningkatan
kualitas
pelayanan
mewujudkan manajemen produk
pelayanan
pelayanan yang cepat,
akuntabel,
dan
tepat,
publik,
sebagai
upaya
prima,
dalam
pengertian
pasti,
efisien,
transparan,
biaya murah bagi masyarakaf,
dengan
mengupayakan penataan, antara lain : pengembangan Sistem Informasi Peradilan dengan mengembangkan website Pengadilan Negeri Palangka Raya
dengan maksud sebagai
akses informasi
publik yang lebih efektif, efisien dan transparan. 5. Peningkatan sistem pengawosan, meloiui upaya mengoptimalkan dan pelaksanaan pengawasan berjenjang dalam setiap unit kerja melalui pengawasan melekat (waskat). LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
6
6. Optimalisasi koordinasi program Pengadilan, dilakukan koordinasi penyusunan program
masing-masing unit
kerja
dalam
satuan
kerja Pengadilan Negeri Palangka Raya sebelum dlusulkan menjadi bahan Rencana Kinerja Tahunan (RKTJ). Pelaksanaan koordinasi dilakukan melalui Rapat Koordinasi se-wilayah
Pengadilan Tinggi
Kalimantan Tengah.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
7
BAB I. PENDAHULUAN Pengadilan
Negeri Palangka Raya sebagai
salah
satu
badan yang melaksanakan kekuasaan Kehakiman adalah Peradilan Tingkat Pertama yana dalam
melaksanakan
tugas
pokok
dan
fungsinya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh lain baik di Pengadilan Negeri Palangka Raya sendiri maupun di Pengadilan Tingkat Banding. Prinsip
Independensl peradilan
merupakan
prinsip
penting
dalam negara demokrasi. Prinsip tersebut menghendaki agar lembaga peradilan terbebas dari campur tangan, tekanan atau paksaan, balk secara langsung maupun tidak langsung
dari
kekuasaan
maupun
lembaga lain serta pihak-pihak lain diluar peradilan. Prinsip independen ini merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah negara hukum. Karena itulah beberapa instrumen hukum internasional secara khusus mengatur mengenal pentlngnya peradilan yang independen antara lain Universal declaration of Human Right (Pasal 10). International Covenant On Civil and Political Right
(pasal
14]
Internet or d Bar
Association Code of Minimum Standards of Judicial Independence. Konsep independen ini menghendaki bahwa tidak ada campur tangan
lembaga
eksekutif
atau
departemen
dalam
rnengelola
Pengadilan, sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman yang ditegaskan dalam kalimat
“Kekuasaan
Kehakiman
adalah
kekuasaan
negara
yang
merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan beradasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Pepublik Indonesia". Dengan demikian di dalam menyelenggarakan peradilan termasuk diadalamnya
Pembentukan
Pengadilan
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
dan
Peningkatan
Hal.
klas
8
Pengadilan menjadi wewenang dan tanggung jawab Mahkamah Agung sebagaimana Keppres No. 21 Tahun 2004 tentang pengalihan organisasi, Administrasi dan finansial Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan Militer dari Mabes TNI ke Mahkamah Agung Rl. Sebagai Lembaga Peradilan Negara, Mahkamah Agung Republik Indonesia membawahi 4 (empat) Lingkungan Peradilan yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara. Pengadilan Negeri / Pengadilan Agama / mahkamah Syar'iyah / Pengadilan
Tata
Usaha
Negara
berkedudukan
di
ibukota
kabupaten/Kota dan daerah hukumnya meliputi wilayah kabupaten / kota (Pasal 4 ayaf (1) Undang-undang No. 08 tahun 2004, Pasal 6 (1) undang-undang Nomor 9 Tahun 2004, Pasai 4 ayaf ( 1 ) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989), kecuali ditentukan lain (penjelasan pasal). Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi, Pengadilan Militer Utama dan Pengadilan Militer Pertempuran dibentuk dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1997, tentang Peradilan Militer dan Keputusan Panglima TNI, Nomor. Kep/6/X/2003, tanggal 20 Okfober 2003 tentang nama, tempat, kedudukan, daerah hukum Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi dan Pengadilan Pertempuran serta Oditurat Militer. Oditurat Militer Tinggi dan Oditurat Militer Pertempuran. Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagai Pengadilan Tingkat Pertama yang merupakan bagian Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia yang terbentuk melalui Undang-Undang No. 08 Tahun 1980 dibawah Pengadilan Tinggi Palangka Raya selaku Peradilan Tingkat Banding. Dalam hal Pelaksanaan program pemerintahan yang baik akan terwujud apabila ditata
dalam suatu sistem perencanaan disertai
dengan perwujudan sistem perenccnaan
akuntabilitas.
Oleh
karena
itu,
dan akuntabilitas mutlak diperlukan. Instruksi Presiden
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
9
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah
Pemerintah (LAKIP) merupakan
untuk
melaksanakan
good
keinginan
govermance
dari
dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara. Salah
satu
unsur pokok dari penjabaran sistem
akuntabilitas
adalah penyusunan Laporan Akuntabilifas Kinerja Instansi Pusat (LAKIP) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman pelaksanaan tupoksi, sehingga segala bentuk kegiafan dilaksanakan secara lebih terencana dan terstruktur. Suatu perencanaan yang tidak strategis sama halnya merencanakan suatu kegagalan yang tentunya hal tersebut tidak dikehendaki bersama. Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagai kawal depan (Vooq post) Mahkamah Agung selaku salah satu kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nonnor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, dalam pasai 51 menyatakan : 1.
Pengadilan Negeri bertugas dan berwenong mengadili perkara pidana dan perkara perdata di Tingkat Pertama.
2.
Pengadilan Negeri juga bertugas unfuk meneruskannya ke tingkat Banding di wilayah dan berwenang mengadili di Tingkat Pertama dan lerakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.
Dalam melaksanakan tugas fersebut, Pengadilan Negeri Palangka Raya menyelenggarakan fungsi sebagai berikuf : 1)
Fungsi
Mengadili
[judicial
power),
yakni
memeriksa
dan
mengadili perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Tinggi dalam tingkat bending, dan berwenang mengadili di tingkat
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
10
pertama dan terakhir "sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.” 2) Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada jajaran Pengadilan Negeri yang berada di wilayah hukumnya, baik menyangkut teknik yustisial, administrasi peradilan, maupun
administrasi
umum,
pertengkapan,
keuangan,
kepegawaian, dan pembangunan. 3)
Fungsi
Pengawasan,
yakni
mengadakan
pengawasan
afas
pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris. Panitera Pengganti, dan Jurusita/Jurusita Pengganti di daerah hukumnya difingkaf
seda
pengawasan dalam hal
Pengadilan
Negeri
agar
sistem
fungsi
peradilan
peradilan
dapat
diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekrefariatan serta pembangunan (vide UU No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). 4)
Fungsi Admimstratif, yakni menyelenggarakan administrasi umum, keuangan, dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan.
5)
Fungsi Lainnya : a.
Pelayanaan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya. (vide : Keputusan Ketua Mahkamah Agung Rl Nomor KMA/004/SK/II/199I)
b.
Pelayanan pelaksanaan registrasi Pengacara Praktek kuasa insidentill yang akan beracara di Pengadilan Negeri se- wilayah Pengadilan Negeri Palangka Raya.
Dasar dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ini adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagai kawal depan Mahkamah Agung memiiiki peran LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
11
untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Untuk memenuhi Pelayanan kepada masyarakat
ini
diperlukan
suatu
sistem
keterbukaan informasi di Iembaga Mahkamah Agung dan Peradilan di bawahnya.
Untuk
hal
tersebut
Ketua
Mahkamah
Agung
telah
menggariskan suatu Keputusan tentang Keterbukaan Informasi Peradilan
berdasarkan
SK
Nomor
di
144/KMA/SK/VIII/2007 yang
kemudian diubah dengan SEMA Nomor 06 Tahun 2010 dan SK Nomor 01144/KMA/SK/I/2011. Dalam hal keterbukaan informasi ini, Mahkamah Agung telah melakukan kebijakan progresif yang belum banyak dilakukan oleh Iembaga negara atau Iembaga publik lainnya. Keputusan tersebut bahkan ditetapkan sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Adapun informasi publik yang bersumber dari badan publik telah pula dikeluarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Dasar filosofis lahirnya undang-undang ini, antara lain: 1.
Bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional;
2.
Bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik;
3.
Bahwa keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimaikan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik;
4.
Bahwa pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi;
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
12
Undang-undang ini secara garis besar memuat hal-hal sebagai berikut:
ketentuan umum,
asas
dan
tujuan hak dan
kewajiban
pemohon/pengguna informasi den badan publik, informasi yang wajib disediakan dan diumumkan, informasi yang dikecualikan, mekanisme memperoleh informasi, komisi informasi, ketentuan pidana dan Iain-Iain. Dalam ketentuan umumnya dirumuskan bahwa yang dlmaksud informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yong mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi
dan
komunikasi
secara
elektronik
ataupun
nonelektronik. Adapun
informasi
publik
adalah
informasi
yang
dihasilkan,
disimpan, dikelolo.dlkirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
penyelenggara
dan
penyelenggaraan
negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan undang-undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Untuk memastikan terlaksananya undang-undang keterbukaan informasi dan surat keptusan tersebut. Mahkamah Agung juga telah menerbitkan Surat Edaran Mahkamah Agung Rl Nomor 06 Tahun 2010 tentang Instruksi Implementasi Keterbukaan Informasi di kalangan Pengadilan. Selain itu untuk meningkatkan SDM Mahkamah
Agung
aparat
Pengadilan,
mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Rl
Nomor 1 4 Tahun 2011 tentang tentang Dokumen Elektronik Sebagai Kelengkapan Permohonan Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali. Demikian pula mengenai pelaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri Palangka Raya, maka diperlukan alokasi dana untuk dapat memberi kelancaran bagi pelaksanaannya. Alokasi dana pada tahun 2013 berasal dari APBN yaitu sebesar LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Rp. 12.230.881.000.-
Hal.
13
(Dua Belas Miliar Dua Ratus Tiga Puluh Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Rupiah). Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagai kawai depan (Voorj post) Mahkamah Agung selaku salah satu kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum mempunyai tugas aan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tohun 1986 Tentang Peradilam Umum.dalampasai 51 menyatakan : Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara perdata di Tingkat Pertama. Pengadilan Negeri juga betugas untuk meneruskannya ke tingkat Banding di wi layah dan berwenang mengadili di Tingkat Pertama dan terakhir sengketa kewenangan. Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri Palangka Raya mempunyai peran yang strategis untuk menciptakan supremasi
hukum
yang
mandiri,
efektif,
efisien
serta
mendapat
kepercayaan publik, profesional dalam memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, etis terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik. Susunan Organisasi Pengadilan Negeri Palangka Raya terdiri dari : 1.
Ketua
2.
Wakil Ketua
3.
Hakim
4.
Panitera / Sekretaris
5.
Wakil Panitera / Wakil Sekretaris
6.
Panitera Muda / Kepala Sub Bagian
7.
Panitera Pengganti
8.
Staf
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
14
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan Pencapaian Kinerja Pengadilan Negeri Palangka Raya selama tahun 2013 sebagai acuan unfuk perbaikan kinerja dimasa yang akan datang. LAKIP ini disusun sesuai dengan Peraturan Mentsri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Insfansi
Pemerinfah
Kepufusan Kepala
Akuntabilitas
Kinerja
dan penyusunannya berpedoman kepada Surat LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instamsi Pemeriniah Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Palangka Raya Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan
Menggambarkan secara ringkas mengenai latar belakang, aspek strategi Pengadilan Negeri Palangka Raya, Tugas Pokok dan Fungsi, dan Struktur Organisasi; Bab II Kebijakan Pengadilan Negeri Palangka Raya Menjelaskan berbagai kebijakan umum Pengadilan Negeri Palangka Raya yang telah, sedang dan akan diterapkan; Bab III Rencana Sfrafegis dan Penetapan Kinerja Menjelaskan renecna sfrategis Pengadilan Negeri Palangka Raya tahun 20102014 dan Penerapan Kinerja tahun 2013; Bab IV Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan
cnajfsis
pencapaian
kinerja
Pengadilan
Negeri
Palangka Raya Bab V Penutup Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dcri laporan akuntabilitas kinerja Pengadilan Negeri Palangka Raya Tahun 2013, saran dan harapan yang ingin dicapai untuk tahun mendatang.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
16
B A B I I . PE RE NC A NA A N D A N PE R J A N J I A N K I NE R J A
a) Dasar Penyusunan Rencana Strategis -
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dari KKN;
-
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD;
-
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
-
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
-
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
b)
Alur Pikir Rencana Strategis Pengadilan Negeri Palangka Raya 2010-2014 disusun berdasarkan kondisi lingkungan strategis
Pengadilan Negeri
Palangka Raya yang telah diuraikan dalam Visi Miahkamah Agung. Visi dimaksud dijabarkan ke dalam Misi yang kemudian melahirkan sfrategi kegiatan. Dalam rangka oerumusan kebijakan kegiatan, strategi tersebut dikaitkan dengan isu-isu strategis. Hasil analisis dari isu-isu strategis adalah rumusan kebijakan yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program. Kebebasan memperoleh Informasi Publik merupakan menjadi salah satu tuiuan untuk mewuiudkan mfsi Mahkamah Agung yaitu meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peracilon. Untuk mewujudkan misi ini maka perlu dilakukzn penguatan terhaadp segi IT. Begitu pentingnya akses informasi ini hingga sebelurn UU No 1 4 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di sahkan, Mahkcmch Agung RI telah merespon gagasan keferbukaan informasi publik df Pengadilan melalui dikeluarkannya Suraf Keputusan Ketua Mahkamah Agung (SK KMA) Nomor 144/KMA/SK/VII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
17
Tak lama setelah UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik disahkan dan diberlakukan dua tahun kemudian, Mahkamah Agung kemudian
mefakukan
pembaharuan
terhadap
akses
informasi
di
Pengadilan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor: 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan. Respon Mahkamah Agung ini kemudian menjadikan Pengadilan Negeri Palangka Raya berupaya mengembangkan Rencana Strategis yang menguatkan IT di dalam kegiatan Tahunannya sehingga cita-cita misi Mahkamah Agung dapat dicapai. Rencana Sfrategis tersebut selanjutnya dijabarkan ke Rencana Kinerja tahunan Pengadilan Negeri Palangka Raya. Hasil pelaksanaan Rencana Sfrategis/Rencana Kinerja tahunan, kemudian dievaluasi dan diakumulasi menjadi progres report tahunan dan lima tahun Pengadilan Negeri Palangka Raya.
Keterangan : SDA SDM SDB ALI ALE ALO
: : : : : :
Sumberdaya Alam Sumberdaya Manusia Sumberdaya Buatan Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Organisasi
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
18
1 ) Analisis Lingkungan Strategis Penyelenggaraan tugas-tugas pembangunan, kegiatan dan pelayanan pada Pengadilan Negeri Palangka Raya bertumpu pada issu-issu strategis, analisa faktor-faktor strategis baik internal maupun eksternal dari lingkungan organisasi yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja pembangunan. Analisis tersebut di lakukan dengan menggunakan pendekatan Resources (Sumberdaya) dan Organization (Organisasi) yang ada dan tumbuh serta berkembang dalam instansi. a. Analisis Lingkungan Internal Lingkungan internal berpengaruh terhadap kinerja peradilan yang ciapaf mengopfimaikan kekuatan dan menganalisa kelemahan dalam menunjana perumusan kebijakan, program dan pelaksanaan kegiatan.
a) Kekuatan. -
Potensi sumberdaya manusia yang cukup memadai
-
Tersedianya sarana dan prasardna yang cukup memadai
-
Potensi lingkungan infernal yang memadai
b) Kelemahan. -
Masih kurang memadainya struktur eselonisasi Pengadilan Negeri Palanga Raya, sehlngga volume dan irama kerja masih belum tersusun dengan baik. Sebagai contoh Sub Bagian Keuangan seharusnya terbagi lagi menjadi
sub bagian terkecil seperti seksi perencanaan, seksi
pelaksanaan anggaron, seksi akuntansi dan pelaporan (aklap) dan seksi monitoring dan evaiuosi (monev). -
Kurangnya pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan
Sumber Daya
Manusia di Lingkungan Peradilan secara internal Peradilan menyangkut masalah pengelolaan Teknologi laformasi (TI) masih dirasakan sangat kurang padahal untuk mencapal misi Mahkamah Agung tentang pelayanan publik, maka sektor di internal Pengadilan yang harus diperbaiki adalah Sarana dan Prasarana IT.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
19
-
Kurangnya alokasi anggaran di dalam pengembangan IT sebagai sarana pelayanan publik
-
Belum meratanya kemampuan Sumber Daya Manusia pegawai
-
Pelayanan publik belum maksimal
-
Masih terbatasnya infrastruktur pelayanan publik.
-
Belum meratanya volume pekerjaan tiap personil yang menggambarkan volume pekerjaan sesungguhnya
-
Kurangnya
Pelatihan-pelatihan
unluk
meningkatkan
Sumber
Daya
Manusia di Lingkungan Peradilan secara Internal Peradilan menyangkut Kepaniteraan dan Kesekretariatan -
Kurangnya Pegawai yang mendukung pelaksanaan TUPOKSI
-
Pekerjaan masih berorientasi pada input bukan output dan outcome
b. Analisis Lingkungan eksternal Lingkungan eksternal dalam hal ini dimaksudkan adalah faktor lingkungan yang dapat berpengaruh pada kinerja pada Instansi Pengadilan Negeri Palangka Raya : o
Dukungan dari institusi-institusi pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat setempat
Letak Geografis, lingkungan dan keadaan sosial budaya masyarakat setempat
Kurang
maksimalnya
analisis
terhadap
pengadaan
Barang
dan
Jasa menyebabkan tidak maksimalnya penggunaan Barang dan Jasa
c) Visi dan Misi Dalam rangka rnemberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan Tugas. Pokok dan Fungsi Pengadilan
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
20
Negeri Palangka Raya yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung Rl. Untuk menyatukan persepsi dan fokus arah, tindakan dimaksud, maka pelaksanaan tugas
dan fungsi dilandasi suatu visi dan misi yang ingin
diwujudkan. Sejalan dengan tujuan dan keinginan sebagaimana telah diuraikan dalam kebijaksanaan umum peradilan yang ada di Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagaimana diuraikan dalam Blueprint Cetak Biru Pembaharuan Mahkamah
Agung
Republik
Indonesia,
yang
merupakan sebuah
pedoman/arah pendekatan yang akan ditempuh.
Visi Mahkamah Agung Rl :
"Terwujudnya Supremasi Hukum melalui Kekuasaan Kehakiman yang Mandiri, Efekfif,
Efesien
serta
mendapatkan
kepercayaan
publik,
professional
dan memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, efis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat senta mampu menjawab panggilan pelayanan publik ". Visi
ini
kemudian
berhasil
direview
Mahkamah
Agung
pada
tanggal
10 September 2009, yang dirumuskan menjadi : "TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG "
Visi Pengadilan Negeri Palangka Raya dapat dirumuskan sebagai berikut: -
Mewujudkan Peradilan yang Sederhana, Cepat dan Ringan;
-
Meningkatkan Kualitas Sumber
-
Meningkatkan Pengawasan yang Efekfif dan Efisien;
-
Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Masyarakat;
-
Meningkatkan Kualitas Administrasi dan Manajemen Peradilan;
-
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Peradilan;
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Daya dan Sarana Aparatur Peradilan;
Hal.
21
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Pengadilan Negeri Palangka Raya yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu: -
Mewujudkan rasa
keadilan sesuai dengan
Undang-Undang dan
Peraturan serta memenuhi rasa keadilan masyarakat; -
Mewujudkan Peradilan yang mandiri dan Independen, bebas dari campur tangan pihak lain;
-
Memperbaiki akses pada layanan hukum dan peradilan;
-
Memperbaiki kualitas input internal pada proses Peradilan;
-
Mewuj'udkan
Institusi Peradilan
yang
efekfif, efisien dan
bermartabat serta dihormati; -
Melaksanakan
Kekuasaan
Kehakiman
yang
mandiri,
tidak
memihak dan transparan.
d)
Faktor-fakfor Kunci Keberhasilan Guna mencapai Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan Lingkungan Sfrategis berpengaruh cukup menentukan, yang berdasarkan analisis SWOT (Strenghts / kekuatan, Weaknesses / kelemahan, Oppurtuniiies / peluang dan Threats / hambatan) adalah sebagai berikut : 1) Strengths (Kekuatan) meliputi : a. Komitmen Ketua Pengadilan Negeri Palangka Raya beserta segenap pihak yang terlibat daiam institusi Pengadilan Tinggi b. Sumber Daya manusia yang cukup memadai ; c. Koordinasi Internal yang cukup mantap ; d. Adanya Standard Operating Procedure (SOP) dalam pelaksanaan Tugas, Pokok dan Fungsi (TUPOKSI);
2) Weaknesses (kelemahan) meliputi : a. Kemampuan dan keterampilan pegawai yang belum merata ;
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
22
b. Belum meratanya volume pekerjaan tiap personil c. Pengolahon data yang belum tertata secara baik d. Pemahaman pegawai terhadap tata kerja dan prosedur belum merata e. Orientasi kerja masih berpaku pada orientasi lama ; f.
Kurangnya pemahaman terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI).
3) Opportunities (peluang) meliputi: a. Adanya peraturan perundangan untuk landasan peradilan; b. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampikan c. Sudan adanya mekanisme kena yang memadai ditinjau dari peraturan yana ada. d. Sudah adanya rangsangan Lingkungan kerja yang diberikan atasan; 4) Threats (hambatan) meliputi; a. Terbafasnya sumber dana ; b. Terbatasnya sarana dan prasarana; c. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang ada. d. Eselonisasi Pengadilan Tingkat Pertama masih
dirasakan sangat
rendah jika dibandingkan dengan volume kerja dan tugasnya sebagai perpanjangan tangan Mahkamah Agung. Berdasarkan analisis SWOT maka sebagai faktor pendorong dalam mencapai
tujuan
dan
sasaran
adalah
strengths
(kekuatan)
dan
opportunities (peluang) dan faktor penghambatnya adalah weaknesses (kelemahan) dan Threaths (hambatan). Guna memanfaatkan faktor pendorong dan mengatasi faktor penghambat telah dilakukan antara lain : LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
23
1)
Mengupayakan
perbaikan
system
pelayanan
publik
dengan
meningkatkan profesionalisme; 2)
Melakukan konsolidasi kepada semua jajaran dan Satuan Kerja;
3)
Melakukan harmonisasi Lingkungan Kerja yang baik antar sesame pegawai atau staf;
e)
4)
Mengupayakan ketranparansian dalam system pelayanan;
5)
Mengupayakan peningkafan kualitas dan kinerja aparalur;
Tujuan dan Sasaran Sfrategis Pemberian remunerasi berbasis kinerja telah mendorong Pengadilan Negeri Palangka Raya efisiensi
untuk
melakukan
pembaharuan
peningkatan
dan efektivitas pengadilan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) penyelenggaraan peradilan dan
dan
mandiri
keadilan
kepada
(client
publik
yang
bersih,
cfau masyarakat khususnya
service),
berwibawa pencari
Hal tersebut diupayakan dengan
Memanejemen Sumber Daya Manusia yang ada dan memanfaatkan teknologi informasi menuju ferwujudnya salah satu prioritas reformosi yudisiai Mahkamah Agung Rl yaitu transparansi, akuntabilitas, dan akses terhadap informasi
peradilan
yang
harus
ditangani
secara
sistematis
dan
berkelanjutan. Tugas Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagai salah satu Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman adalah Menerima, Memeriksa, Memutus, dan Menyelesaikan perkara pada tingkat pertama baik perkara pidana maupun perkara perdata, sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2004. Mengingat pentingnya pelaksanaan tugas
pengadilan yang efektif dan
efisien Pengadilan Negeri Palangka Raya menyusun rencana strategis 20152019 dengan upaya dan langkah sebagai berikut:
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
24
1) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang ada Guna
mengembangkan
dan
melaksanakan
system
manajemen
kepegawaian yang berbasis kinerja yang didukung oleh adanya pembinaan, pelatihan dan lain-lain. 2)
Efisiensi Ketatalaksanaan Sebagai
upaya
menyempurnakan
system
tata
laksana
penyelenggaraan manajemen dan administrasi guna terciptanya efisiensi dan efektifitas tata hubungan kerja dan kewenangan dalam pelaksanaan Tugas, Pokok dan Fungsi, dengan mengembangkan program antara lain : penyederhanaan system dan prosedur kerja yang dituang dalam uraian tugas (Job Description).
Penyempurnaan
administrasi perkantoran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan penyempurnaan system pengelolaan sarana dan prasarana kerja, penataan dan pengembangan system kearsipan dan kepustakaan. 3)
Peningkatan akuntabilitas, daiam mempertanggungjawabkan kinerja pelaksanaan
penggunaan
sumber
daya,
dimana
dalam
pelaksanaannya perlu disusun dan dikembangkan kriteria penilaian akuntabilitas, Selanjutnya kinerja tersebut dievaluasi dan dinilai. 4)
Peningkatan kualitas pelayanan publik, sebagai upaya mewujudkan manajemen pelayanan prima, dalam pengertian produk pelayanan yang cepat, tepat, pasti, efisien, transparan, akuntabel, dan biaya mur'ah
bagi
masyarakat, dengan mengupayakan penataan, anfara
lain: perencanaan pembangunan situs Pengadilan Negeri Palangka Raya dengan maksud sebagai akses publik yang efisien dan efekfif. Berikut daftar norma satuan kerja dan domain yang dapaf di akses oleh semua kalangan baik pemerintah, swasta,
maupun
masyarakat
umum dan pencari keadilan. 5)
Peningkatan sistem
pengawasan,
dengan
mengopfimalkan
pelaksanaan pengawasan berjenjang dalam setiap unit kerja melalui pengawasan melekat (waskat), dan melakukan pengawasan secara LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
25
periodik ke Pengadilan-pengadilan Negeri dan pengawasan secara mendadak (Sidak), sewaktu-waktu bila diperlukan. 6)
Optimalisasi koordinasi program Pengadilan, dilakukan koordinasi penyusunan program masing-masing unit kerja dalam satuan kerja sewilayah Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah sebelum diusulkan menjadi bahan Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Pelaksanaan koordinasi dilakukan melalui Rapat Koordinasi se-wilayah Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah.
7) Peningkatan Kualifas Laporan Keuangan dan Asset, dilakukan dengan mengadakan pelatihan, sosialisasi dan verifikasi pelaporan keuangan dan asset.
Rencana strategis ini memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran tahunan yang diukur dengan seperangkat indikafor kinerja berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) seda program untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Palangka Raya. Bahwa dalam kerangka mencapai tujuan, visi dan misi, sesuai dengan program kerja tahun 2014, sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinfah (Bagian ke-2), Rencana strategis (renstra) dimaksudkan sebagai program-program utama yang akan dicapai dalam kurun waktu (periode) 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahunan. Dalam butir ke-3 dari Instruksi Presiden tersebut menyoatakan bahwa renstra harus mencakup uraian tentang
visi,
organisasi,
misi,
uraian
strategi
dan
berbagai
faktor
kunci
keberhasilan
tentang tujuan, sasaran dan aktifitas organisasi, serta
uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut.
f) Strategi Pencapaian Tujuan / Sasaran Strategis: Strategi pencapaian tujuan / sasaran strategis yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Palangka Raya adalah sebagai berikut : LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
26
1. Kebijakan a. Kebijakan Interna! -
Membentuk
kesatuan
pandang,
kesatuan
persepsi dan
kesafuan gerak langkah, dalam menghayati dan memahami setiap tugas dan tanggung jawab masing-masing -
Menumbuhkan
dan
meningkatkan
disiplin
diri
serta
kesadaran untuk memahami apa yang menjadi tugas dan apa -
yang harus dikerjakan Menumbuhkan dmamnka dan kreativitas bagi para hakim, pejabat struktural, pejabat fungsional, dan seluruh karyawan guna mewujudkan kewibawaan dan bedanggung jawab
-
Merespons sesegera mungkin permasalaban yang dialami / diajukan masyarakat pancari keadilan
yang ferdapat dalam
media informasi maupun pengaduan dari masyarakat -
Memberikan Job description yang jelas pada setiap sub bagian dan setiap aparat peradilan
-
Melakukan evaluasi secara fermin / tiap bulan atas kinerja pada tiap unit kerja sub bagian.
-
Membentuk
Tim
yang
solid
dalam
pengembangan
sistem
informasi pada Pengadilan Negeri Palangka Raya dan aksesibilitas publik. -
Melakukan rapat rutin, yang diikuti semua unit atau setiap bagian, dan seluruh karyawan permasalanan,
memberi
guna mengidentifikasi permasalahanmasukan,
solusi
dan
membentuk
kesatuan pemahaman atau persepsi dan gerak langkah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab tiap personil / staf. -
Mencari alternative solusi atas permasalahan-permasalahan yang didapat didalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
27
-
Melakukan diskusi di kalangan para hakim untuk mendapatkan pemecahan atas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan aspek-aspek teknis dan menampung
usul-usul dan buah-buah
pikiran yang berkembang dalam diskusi. -
Melakukan pengawasan internal.
b. Kebijakan Eksternal -
Menciptakan hubungan kerja yang seimbang antar sesama penegak hukum.
-
Pengembangan aplikasi atau pemrograman software untuk keterbukaan informasi perkara yang handal.
-
Menciptakan hubungan yang serasi dengan sesama unsur Muspida tingkat propinsi.
-
Meningkatkan kerukunan hidup berumah tangga para Hakim, Pejabat
Kepaniteraan
dan
Pejabat
Kesekretariatan
serta
Karyawan dan Karyawati. -
Melakukan pembinaan hubungan masyarakat yang
dapat
membangun citra dan cita Pengadilan melalui media masa (pers, TV dan radio). -
Menumbuhkembangkan semangat dan aktifitas aparat untuk mengikuti dan aktif dalam berbagai organisasi yaitu :
-
o
IKAHI
o
KORPRI
o
DHARMAYUKTI KARINI
o
IPASPI
o
KOPERASI
o
ORGANISASI KEOLAHRAGAAN
o
PTWP
Menumbuhkembangkan
kepercayaan
masyarakat
terhadap
Lingkungan Peradilan. -
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
28
g) Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Palangka Raya Tahun 2013 Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Palangka Raya Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
NO 1
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN STRATEGIS
Program peningkatan
Meningkatnya
Manajemen peradilan
Penyelesaian Perkara
INDIKATOR KINERJA OUTPUT a.
Prosentase mediasi yang
TARGET
REALISASI
80 %
80 %
20 %
100 %
80 %
99,22 %
80 %
100 %
80 %
100 %
20 %
12 %
diselesaikan b.
Prosentase sisa perkara yang diselesaikan
c.
Prosentase perkara yang diselesaikan
d.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
e.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan
f.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Peningkatan
Persentase perkara yang
Aksepbilitas putusan
tidak mengajukan upaya
hakim
Hukum : -
Banding
80 %
80 %
-
Kasasi
80 %
90 %
-
Peninjauan Kembali
95 %
95 %
a.
Prosentase berkas yang
80 %
100 %
90 %
100 %
90 %
95 %
80 %
80 %
60 %
18 %
Program peningkatan
Peningkatan Efektifitas
Manajemen Peradilan
pengelolaan
diajukan kasasi dan PK
penyelesaian perkara
yang disampaikan secara lengkap b.
Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c.
Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentasi akta cerai yang diserahkan Penggugat/Pemohon)
d.
Prosentase penyitaan Tepat waktu dan tempat
e.
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
29
Program peningkatan
Peningkatan
Manajemen peradilan
aksesibilitas
a.
Prosentase perkara
60 %
Prodeo yang diselesaikan
Masyarakat terhadap
b.
Prosentase perkara yang
Peradilan (acces to
dapat diselesaikan
justice)
dengan cara siding
10 %
Keliling c.
Prosentase (amar)
5%
putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus d.
Prosentase pencari
5%
keadilan golongan tertentu (miskin) yang mendapat layanan bantuan hukum (POSBAKUM) Program peningkatan
Meningkatnya
Prosentase permohonan
20 %
Manajemen Peradilan
kepatuhan terhadap
Eksekusi atas putusan perkara
putusan pengadilan
Perdata yang berkekuatan Hukum tetap yang ditindaklanjuti
2.
Program dukungan
Meningkatnya kualitas
manajemen dan
pengawasan
a.
Persentase pengaduan
80 %
masyarakat yang
pelaksanaan tugas
ditindaklanjuti
teknis lainnya MA
b.
Persentase temuan hasil
80 %
pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
h)
Perjanjian Kinerja (Dokumen Kinerja) Tahun 2013 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam
rentang
waktu
satu
tahun
tertentu
dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, tranparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Palangka Raya menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
30
Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagai berikut :
NO 1
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN STRATEGIS
Program peningkatan
Meningkatnya
Manajemen peradilan
Penyelesaian Perkara
INDIKATOR KINERJA OUTPUT a.
TARGET
Prosentase mediasi yang
80 %
diselesaikan b.
Prosentase sisa perkara
20 %
yang diselesaikan c.
Prosentase perkara yang
80 %
diselesaikan d.
Prosentase perkara yang
80 %
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e.
Prosentase perkara yang
80 %
diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan f.
Prosentase perkara yang
20 %
diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Peningkatan
Persentase perkara yang
Aksepbilitas putusan
tidak mengajukan upaya
hakim
Hukum : -
Banding
80 %
-
Kasasi
80 %
-
Peninjauan Kembali
95 %
a.
Prosentase berkas yang
80 %
Program peningkatan
Peningkatan Efektifitas
Manajemen Peradilan
pengelolaan
diajukan kasasi dan PK
penyelesaian perkara
yang disampaikan secara lengkap b.
Prosentase berkas yang
90 %
diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c.
Prosentase penyampaian
90 %
pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentasi akta cerai yang diserahkan Penggugat/Pemohon) d.
Prosentase penyitaan
80 %
Tepat waktu dan tempat e.
Ratio Majelis Hakim
60 %
terhadap perkara
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
31
Program peningkatan
Peningkatan
Manajemen peradilan
aksesibilitas Masyarakat terhadap
a.
Prosentase perkara
60 %
Prodeo yang diselesaikan b.
Prosentase perkara yang
Peradilan (acces to
dapat diselesaikan
justice)
dengan cara siding
10 %
Keliling c.
Prosentase (amar)
5%
putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus d.
Prosentase pencari
5%
keadilan golongan tertentu (miskin) yang mendapat layanan bantuan hukum (POSBAKUM) Program peningkatan
Meningkatnya
Prosentase permohonan
Manajemen Peradilan
kepatuhan terhadap
Eksekusi atas putusan perkara
putusan pengadilan
Perdata yang berkekuatan
20 %
Hukum tetap yang ditindaklanjuti 2.
Program dukungan
Meningkatnya kualitas
manajemen dan
pengawasan
a.
80 %
masyarakat yang
pelaksanaan tugas teknis lainnya MA
Persentase pengaduan ditindaklanjuti
b.
Persentase temuan hasil
80 %
pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
32
Lampiran matrik Pengukuran Pencapaian Sasaran :
SASARAN URAIAN Meningkatnya
INDIKATOR a.
Penyelesaian Perkara
Prosentase mediasi yang
SATUAN
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
KET
perkara
diselesaikan b.
Prosentase sisa perkara yang diselesaikan
c.
Prosentase perkara yang diselesaikan
d.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
e.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan
f.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Peningkatan
Persentase perkara yang
Aksepbilitas putusan
tidak mengajukan upaya
hakim
Hukum :
Peningkatan Efektifitas
-
Banding
-
Kasasi
-
Peninjauan Kembali
a.
Prosentase berkas yang
pengelolaan
diajukan kasasi dan PK
penyelesaian perkara
yang disampaikan secara lengkap b.
Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c.
Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentasi akta cerai yang diserahkan Penggugat/Pemohon)
d.
Prosentase penyitaan Tepat waktu dan tempat
e.
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
33
Peningkatan
a.
aksesibilitas Masyarakat
Prosentase perkara Prodeo yang diselesaikan
b.
Prosentase perkara yang
terhadap
dapat diselesaikan
Peradilan (acces to
dengan cara siding
justice)
Keliling c.
Prosentase (amar) putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
d.
Prosentase pencari keadilan golongan tertentu (miskin) yang mendapat layanan bantuan hukum (POSBAKUM)
Meningkatnya
Prosentase permohonan
kepatuhan terhadap
Eksekusi atas putusan perkara
putusan pengadilan
Perdata yang berkekuatan Hukum tetap yang ditindaklanjuti
Meningkatnya kualitas
a.
pengawasan
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b.
Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
34
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Akuntabilitas Kinerja Sebagaimana pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri
Palangka
Raya
Tahun
2013
dilakukan
dengan
cara
membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada table berikut. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target indikator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2013 ini. Dari 6 (enam) sasaran strategis yang diuraikan dalam Penetapan Kinerja dan 19 (Sembilan belas) indikator kinerja yang belum berhasil diwujudkan tersebut Pengadilan Negeri Palangka Raya telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan di masa yang akan datang.
NO 1
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN STRATEGIS
Program peningkatan
Meningkatnya
Manajemen peradilan
Penyelesaian Perkara
a.
INDIKATOR KINERJA OUTPUT
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Prosentase mediasi yang
80 %
1,3 %
1,3 %
20 %
100 %
100 %
80 %
99,20 %
99,20 %
80 %
100 %
100 %
80 %
100 %
100 %
20 %
12 %
12 %
diselesaikan b.
Prosentase sisa perkara yang diselesaikan
c.
Prosentase perkara yang diselesaikan
d.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
e.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan
f.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Peningkatan
Persentase perkara yang
Aksepbilitas putusan
tidak mengajukan upaya
hakim
Hukum : -
Banding
80 %
80 %
80 %
-
Kasasi
80 %
80 %
80 %
-
Peninjauan Kembali
95 %
95 %
95 %
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
35
Program peningkatan
Peningkatan Efektifitas
Manajemen Peradilan
pengelolaan
a.
Prosentase berkas yang diajukan kasasi dan PK
penyelesaian perkara
yang disampaikan secara
80 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
95 %
95 %
80 %
80 %
80 %
60 %
18 %
80 %
60 %
60 %
60 %
10 %
10 %
10 %
5%
5%
5%
5%
5%
5%
20 %
20 %
20 %
lengkap b.
Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c.
Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentasi akta cerai yang diserahkan Penggugat/Pemohon)
d.
Prosentase penyitaan Tepat waktu dan tempat
e.
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Program peningkatan
Peningkatan
Manajemen peradilan
aksesibilitas Masyarakat terhadap
a.
Prosentase perkara Prodeo yang diselesaikan
b.
Prosentase perkara yang
Peradilan (acces to
dapat diselesaikan
justice)
dengan cara siding Keliling c.
Prosentase (amar) putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
d.
Prosentase pencari keadilan golongan tertentu (miskin) yang mendapat layanan bantuan hukum (POSBAKUM)
Program peningkatan
Meningkatnya
Prosentase permohonan
Manajemen Peradilan
kepatuhan terhadap
Eksekusi atas putusan perkara
putusan pengadilan
Perdata yang berkekuatan Hukum tetap yang ditindaklanjuti
2.
Program dukungan
Meningkatnya kualitas
manajemen dan
pengawasan
a.
80 %
masyarakat yang
pelaksanaan tugas teknis lainnya MA
Persentase pengaduan ditindaklanjuti
b.
Persentase temuan hasil
80 %
pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
36
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Negeri Palangka Raya telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tercapainya Penyelesaian Perkara Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 6 (enam) indikator kinerja yaitu : a. Prosentase mediasi yang diselesaikan b. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan c. Prosentase perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan f.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut : NO 1
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN STRATEGIS
Program peningkatan
Meningkatnya
Manajemen peradilan
Penyelesaian Perkara
a.
INDIKATOR KINERJA OUTPUT
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Prosentase mediasi yang
80 %
1,3 %
1,3 %
20 %
100 %
100 %
80 %
99,20 %
99,20 %
80 %
100 %
100 %
80 %
100 %
100 %
20 %
12 %
12 %
diselesaikan b.
Prosentase sisa perkara yang diselesaikan
c.
Prosentase perkara yang diselesaikan
d.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
e.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan
f.
Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Peningkatan Manajemen Peradilan (dalam hal menerima, memeriksa, memutus perkara) secara umum telah tercapai, artinya antara target dan realisasi hamper berjalan dengan baik dan sesuai dengan sebagaimana mestinya masih kurang dalam hal penyelesaian perkara secara mediasi karena dari target 80 % hanya tercapai 1,30 % yang selesai dengan cara mediasi atau 2 perkara selesai dengan cara mediasi dari 155 perkara yang masuk. LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
37
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 4 (empat) indikator kinerja yaitu : 1. Prosentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap. 2. Prosentase berkas yang deregister dan siap didistribusikan ke Majelis. 3. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon) 4. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 5. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
NO 1
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN STRATEGIS a.
INDIKATOR KINERJA OUTPUT
TARGET
REALISASI
Prosentase berkas yang
80 %
100 %
90 %
100 %
90 %
95 %
80 %
80 %
60 %
18 %
Peningkatan Efektifitas
Peningkatan Efektifitas
Pengelolaan
pengelolaan
diajukan kasasi dan PK
Penyelesaian Perkara
penyelesaian perkara
yang disampaikan secara lengkap b.
Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c.
Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentasi akta cerai yang diserahkan Penggugat/Pemohon)
d.
Prosentase penyitaan Tepat waktu dan tempat
e.
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara secara umum hamper tercapai seluruhnya, namun masih terdapat beberapa diantaranya yang belum tercapai yaitu ratio Majelis Hakim terhadap perkara masih kecil jika dibandingkan dengan jumlah perkara yang masuk, artinya di Pengadilan Negeri Palangka Raya masih kekurangan Hakim. Namun diharapkan dimasa mendatang akan segera terealisasi dengan penambahan jumlah hakim yang masuk sehingga kinerja Hakim menjadi lebih tinggi.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
38
Ratio kinerja Hakim terhadap perkara yang putus disajikan pada tabel berikut : PERKARA NO
BULAN
MSK
PTS
JS KINERJA
Sisa tahun 2012
51
1
Januari
50
34
35
8
22,86
21
60
6
17,14
2
Pebruari
52
36
34
8
23,53
21
61,76
6
17,65
3
Maret
57
41
36
8
22,22
20
55,56
6
16,67
4
April
46
41
52
8
15,38
20
38,46
6
11,54
5
Mei
54
43
35
7
20,00
20
57,14
6
17,14
6
Juni
55
48
47
8
17,02
20
42,55
6
12,77
7
Juli
49
54
60
8
13,33
19
31,67
7
11,67
8
Agustus
44
23
28
6
21,43
18
64,29
7
25,00
9
September
39
38
43
6
13,95
18
41,86
7
16,28
10
Oktober
40
34
33
5
15,15
18
54,55
7
21,21
11
Nopember
32
23
31
5
16,13
18
58,06
7
22,58
12
Desember
55
57
34
5
14,71
18
52,94
7
20,59
55
472
486
6,83
17,97
19,25
51,57
6,5
17,5
Jumlah
3.
SISA
SUMBER DAYA MANUSIA HAKIM PP JLH KINERJA JLH KINERjA JLH
KET
Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja yaitu persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Peningkatan
Persentase perkara yang
Aksepbilitas putusan
tidak mengajukan upaya
hakim
Hukum :
TARGET
REALISASI
-
Banding
80 %
80 %
-
Kasasi
80 %
90 %
-
Peninjauan Kembali
95 %
95 %
Peningkatan Aksepbilitas putusan hakim yang ditargetkan telah tercapai seluruhnya artinya masih dominan masyarakat yang menerima putusan
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
39
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya
Persentase permohonan .eksekusi
Kepatuhan terhadap
Atas putusan perkara perdata
Putusan Pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap
TARGET
REALISASI
20 %
20 %
yang ditindaklanjuti
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan Pengadilan secara umum tercapai seluruhnya, namun persentasenya masih kecil, diharapkan dimasa mendatang akan segera dapat dilaksanakan dengan baik, tepat dan patut.
6. Meningkatnya Kualitas Pengawasan Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu : 1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
NO 1
SASARAN STRATEGIS Meningkatnya
INDIKATOR KINERJA a.
kualitas pengawasan
Persentase pengaduan
TARGET
REALISASI
80 %
masyarakat yang Ditindaklanjuti b.
Persentase temuan hasil
80 %
Pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
Peningkatan pengawasan yang ditargetkan belum dapat karena Pengadilan Negeri Palangka Raya pada tahun 2013 belum mendapat pengaduan dari masyarakat setempat terkait tingkah laku aparatur Pengadilan Negeri Palangka Raya yang menyimpang. Namun setiap pengaduan maupun temuan akan kami jadikan pelajaran yang berharga untuk perbaikan dan citra Pengadilan Negeri yang akan datang.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
40
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh penyedia anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2013 yang terdiri dari : 1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal. 2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang. Pada
tahun
2013
jumlah
anggaran
DIPA
seluruhnya
sebesar
Rp.
10.779.725.000 (sepuluh milyar tujuh ratus tujuh puluh Sembilan juta tujuh ratus dua puluh lima ribu rupiah). Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Palangka Raya tahun anggaran 2013, rincian Pagu awal dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut : 1. Pagu dan Realisasi DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai berikut :
No
Kegiatan
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Barang
Pagu Awal (Rp.) 7.102.860.000
Realisasi (Rp.) 7.729.823.197
108.83
650.880.000
570.607.596
87.67
468.485.000
330.691.400
70.59
2.285.000
2.258.565.000
98.84
10.507.225.000
10.889.687.193
103.64
%
Operasional 3
Belanja Barang Non Operasional
4
Belanja Modal Jumlah
1)
Belanja Pegawai Belanja Pegawai meliputi Belanja Pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji
dan
tunjangan, honorarium dan lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak termasuk dalam belanja pegawai.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
41
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Negeri Palangka Raya sebesar Rp. 7.102.860.000 (tujuh milyar seratus dua juta delapan ratus enam puluh ribu rupiah). b. Pelaksanaan Anggaran Dari Pagu awal belanja dalam DIPA Tahun Anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Negeri Palangka Raya sebesar Rp. 7.102.860.000 (Tujuh milyar seratus dua juta delapan ratus enam puluh ribu rupiah), anggaran yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 7.729.823.197 (tujuh milyar tujuh dua ratus dua puluh Sembilan delapan ratus dua puluh tiga ribu seratus Sembilan tujuh rupiah) atau minus sebesar Rp. 626.963.197 (enam ratus dua puluh enam juta Sembilan ratus enam puluh tiga ribu seratus Sembilan puluh tujuh rupiah). Dapat dilihat pada Pagu Belanja Pegawai yang telah terserap sebesar 108.83 % dengan rincian belanja sebagai berikut : NO
KODE AKUN
KEGIATAN
1
511111
Belanja Gaji Pokok PNS
2
511119
3
PAGU
REALISASI
(Rp)
(Rp)
%
1.200.639.000
1.782.236.500
148.44
Pembulatan gaji PNS
48.000
45.902
95.63
511121
Tunjangan suami/istri
96.030.000
135.899.140
141.52
4
511122
Tunjangan anak PNS
34.199.000
37.056.694
108.36
5
511123
Tunjangan Struktural
76.960.000
57.020.000
74.09
6
511124
Tunj. Fungsional PNS
2.491.305.000
2.465.930.000
98.98
7
511125
PPH PNS
75.942.000
409.537.361
539.28
8
511126
Beras PNS
56.210.000
104.537.300
185.98
9
511129
Uang makan PNS
315.700.000
284.913.000
90.25
10
511151
Tunjangan Umum PNS
37.538.000
62.697.300
167.02
11
511332
Kehormatan Pejabat
230.629.000
31.125.000
13.50
182.250.000
171.450.000
94.07
7.102.860.000
7.729.823.197
108.83
Negara 12
512211
Lembur
Total Belanja Pegawai
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
42
c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah direalisasi, tercatat minus pagu belanja pegawai sebesar Rp. 626.963.197 (Enam ratus
dua puluh enam juta
Sembilan ratus enam puluh tiga ribu seratus Sembilan puluh tujuh rupiah). Minus anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 8.83 % dari total pagu yang tersedia.
2 ) Belanja Pegawai Belanja Pegawai meliputi belanja barang operasional dan non operasional. a . Rencana Kerja Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA-KL) Pagu awal belanja barang seluruhnya dalam DIPA tahun anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Negeri Palangka Raya sebesar Rp. 1.119.365.000,- (satu milyar seratus Sembilan belas juta tiga ratus enam puluh lima ribu rupiah). b . Pelaksanaan Anggaran Dari Pagu awal belanja dalam DIPA Tahun Anggaran 2013
di
lingkunan
Pengadilan
Negeri
Palangka
Raya
s e b e s a r R p . 1 . 1 1 9 . 3 6 5 . 0 0 0 , - ( s a t u satu milyar seratus Sembilan belas juta tiga ratus enam puluh lima ribu rupiah) anggaran yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 901.298.996 (Sembilan ratus satu juta dua ratus Sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus sembilan p u l u h enam rupiah) atau sebesar 80.52 %. Dapat
dilihat pada
Pagu belanja barang yang telah terserap dengan rincian sebagai berikut : No 1
KODE AKUN 52
Kegiatan Belanja Barang
Pagu Awal (Rp.) 650.880.000
Realisasi (Rp.) 570.607.596
87.67
468.485.000
330.691.400
70.59
1.119.365.000
901.298.996
80.52
%
Operasional 2
52
Belanja Barang Non Operasional
Total Belanja Barang LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
43
c . Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan Pagu anggaran yang diterima dan anggaran yang telah direalisasi, tercatat sisa Pagu abelanja barang sebesar Rp. 218.066.004 (dua ratus delapan belas juta enam puluh enam ribu empat rupiah) sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 19.48 % dari total pagu yang tersedia. 3) Belanja Modal Belanja
modal
yaitu
pengeluaran
yang
dilakukan
dalam
rangka
menunjang sarana dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan fisik yang mendukung untuk tupoksi.
a.
Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu awal belanja Modal dalam DIPA Tahun Anggaran 2013 di lingkungan Pengadilan Negeri Palangka Raya sebesar Rp. 2.285.000.000 (dua milyar dua ratus delapan puluh lima juta rupiah). Digunakan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Negeri Palangka Raya.
b.
Pelaksanaan Anggaran
No 1
KODE AKUN 1072.996.53
Kegiatan Pengadaan
Pagu Awal (Rp.) 75.000.000
Realisasi (Rp.) 74.800.000
60.000.000
60.000.000
100
125.000.000
124.800.000
99.84
25.000.000
24.800.000
99.20
2.000.000.000
1.974.165.000
98.71
2.285.000.000
2.258.565.000
98.84
% 99.70
Komputer PC 2
1072.996.53
Pengadaan Audio visual untuk Tipikor
3
1072.996.53
Pengadaan teralis
4
1072.996.53
Pengadaan Gordyn kantor
5
1072.996.53
Prototype dan perluasan gedung
Total Belanja Barang
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
44
c . Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan Pagu anggaran yang diterima dan anggaran yang telah direalisasi, tercatat sisa Pagu
belanja modal sebesar Rp.
26.435.000
(dua puluh enam juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah) sisa anggaran dari pagu belanja modal sebesar 1.16 % dari total pagu yang tersedia. 2. Pagu dan Realisasi DIPA (03) Badan Peradilan Umum Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut :
No 1
Pagu Awal (Rp.)
Realisasi (Rp.)
%
272.500.000
176.220.925
66.67
272.500.000
176.220.925
66.67
Kegiatan Belanja Barang Jumlah
B e l a n j a B a r a n g p a d a DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang egiatan operasional persidangan dan meningkatkan kualitas aparatur tehnis peradilan. a. Pelaksanaan Anggaran
1
KODE AKUN 521211
Belanja Bahan
2
521219
Belanja Barang Non
No
Kegiatan
Pagu Awal (Rp.) 122.850.000
Realisasi (Rp.) 95.249.775
77.53
110.500.000
75.166.150
68.02
39.150.000
5.805.000
14.83
272.500.000
176.220.925
64.67
%
Operasional lainnya 3
524119
Belanja perjalanan lainnya
Total Belanja Barang
b . Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan Pagu anggaran yang diterima dan anggaran yang telah direalisasi, tercatat sisa Pagu belanja barang sebesar Rp. 96.279.075 (Sembilan puluh enam juta dua ratus tujuh puluh Sembilan ribu tujuh puluh lima rupiah) dengan prosentase sebesar 35.33 %.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
45
BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi (LAKIP) tahun 2013 yang memuat laporan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Palangka Raya selama kurun waktu tahun 201 3 yang dituangkan menjadi 7 target sasaran. Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari Pengadilan
Negeri
Palangka
Raya
merupakan
suatu
perwujudan
transparansi dan akuntabelnya lembaga peradilan, karena pada Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Palangka Raya ini melaporkan suatu capaian kinerja (Performance Result)
selama
tahun
2013
dibandingkan
dengan
rencana
kerja
(Performance Plan) yang mengacu pada Rencana Strategis (Strategic Plan) Pengadilan Negeri Palangka Raya tahun 2010-2014. Dengan menganalisa kinerja Pengadilan Negeri Palangka Raya tahun 2013 make dlharapkan adanya suatu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas kinerja lembaga Pengadilan Negeri Palangka Raya sebagai institusi yang berada di bawah Mahkamah Agung yang lebih beribawa, mandiri dan hasil putusannya yang lebih mencerminkan rasa keadilan. Meningkatnya kualitas kinerja Pengadilan Negeri Palnagka Raya akan terlaksana apabila unit-unit dan komponen pendukungnya saling mengisi, terencana, tersistematis dan terprogram secara komprehensif. Dengan diterbitkan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Palangka Raya tahun 2013, diharapkan bisa terlihat kinerja Pengadilan Negeri Palangka Raya secara transparan dan akuntabel sehingga bisa menjadi patokan pencapaian kinerja lembaga Pengadilan Negeri Parangka Raya pada tahun yang akan datang.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
46
B. Saran
1. Perlu peningkatan kcmitmen bersama untuk menerapkan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagai instrument control yang objektif dan transparan dalam
mengelola
prasarana serta keterampilan sumber
daya
sarana dan
manusia
untuk
peningkatan penyelesaian perkara pada seluruh tingkat peradilan di empat lingkungan peradilan. 2. LAKIP sebagai akhir dari SAKIP
dapat
dioptimalisasi pemanfaatan
LAKIP sebagai alat evaluasi kinerja bagi instansi kami. 3. Adanya
penghargaan
dan
sanksi
dalam
melakukan
proses
pemanfaatan LAKIP, merupakan instrument objektif yang tidak berpihak. 4. Kelayakan LAKIP sebagai instrument punish and reward merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan dari kesempurnaan instrument lainnya (renstra, indikator kinerja utama penetapan kinerja dan evaluasi LAKIP) yang harus optimal. 5. Keterbukaan didalam memberikan data untuk penyusunan LAKIP. 6. Perlu adanya Kesadaran dan koordinasi dari masing-masing bagian atas tanggung jawab yang ditemban di dalam penyusunan LAKIP, Renstra, IKU dan RKT dan bukan pekerjaan satu orang atau operator saja. 7. Perlu adanya kerja sama dan dukungan dari semua pihak (dalam hal ini bagian kesekretariatan dan kepaniteraan agar kinerja Pengadilan Negeri Palangka Raya dapaf terus meningkat.
LAKIP PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Hal.
47