••
&
t!:1!:
lti
1 '
l
r
PANG AN '
-
Vol. 21
No. 2
Hal. ISSN Jakarta 2ll-311 September 2012 0852-0607
---------------
Terakreditasi B Nomor: 327/Akred-LIPI!P2MBI/04/2011
ISSN 0852 - 0607
PANG AN Volume 21 Nomor 3, September 2012 Diterbitkan berkala empat kali setahun pada bulan Maret, Juni, September dan Desember oleh : Divisi R & D Perum BULOG Terakreditasi B Nomor: 327/Akred-LIPI/P2MBI/04/2011 Pelindung: Direktur Utama Perum BULOG. Penasehat Redaksi : 1. Direksi Perum BULOG 2. Sekretaris Perusahaan Dewan Penyunting : 1. Prof. Dr. M. Husein Sawit (Ekonomi Pertanian dan Kebijakan Pertanian) 2. Prof. Dr. Gono Semiadi (Peternakan dan Pengelolaan Satwa Liar) 3. Dr. Hariyadi Halid (Pengendalian Hama) 4. Dr. P. Suharno (Pemasaran dan Teknologi Pertanian) 5. Dr. Mohammad lsmet (Ekonomi Pertanian) 6. lr. Agus Saifullah , M.Sc. (Kebijakan Pangan dan Analisa Harga) Mitra Bestari : 1. Prof. Dr. lr. Endang Gumbira Said, M.A. DW 2. Prof. Dr. lr. lstiqlal Amien , M.Sc. 3. Prof. Dr. lr. Bustanul Arifin, M.Sc. 4. Prof. Dr. lr. Fransiska R. Zakaria, M.Sc. Dewan Redaksi : Ketua : lr. Djoni Djunarsa, M.Sc. Sekretaris : Muhson, S.E. Anggota: 1. lr. Maqdisa, M.M. 2. Eny Cahyaningsih, S.Si. 3. Moch. Gelar Hidayat, S.Si. 4. Nunun Damayanti, S.T Sekretariat : 1. Ni Ketut Mulyawati, S.E. 2. Yetrin Lagandesa Alamat Redaksi : Divisi R & D, Gd. BULOG I Lt. XI Jl. Gatot Subroto Kav 49, Jakarta Selatan 12950 Telp. 021-5252209, ext. 2123, 2131,2133 Fax. 021-5255047 E-mail Address : redaksi@majalahpangan .com Website : http://www.majalahpangan.com PANGAN adalah media ilmiah yang mempublikasikan artikel ilrniah, kajian tentang pangan baik sains maupun terapan dan tulisan lainnya y,:mg berkaitan dengan pangan . Redaksi menerima tulisan dari semua bidang ilmu yang terkait dengan komoditi pangan dari segala su mber. lsi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.
~
KATA PENGANTAR Puji dan syukur Redaksi panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Kuasa-Nya, akhirnya Majalah "Pangan" Vol. 21 No 3, September 2012 ini dapat diterbitkan. Redaksi mengucapkan terima kasih kepada penulis yang telah menyumbangkan gagasan dan pemikirannya dalam bentuk artikel yang diterbitkan dalam majalah "Pangan". Tak lupa, ucapan terima kasih juga Redaksi sampaikan kepada dewan editor baik internal maupun mitra bestari Prof. Dr. Bustanul Arifin dan Prof. Dr. lr. Endang Gumbira Sa'id, MA.Dev yang telah membantu menelaah artikel yang akan diterbitkan. Pada edisi ketiga di tahun 2012 ini Majalah "Pangan" menghadirkan delapan artikel. Artikel pertama mengenai pengembangan teknologi pengendalian serangga hama gudang menggunakan pestisida alami berbasis nimba (Azadirachta indica. A.Juss) yang ditulis oleh Sulaeman Yusuf, dkk. Artikel lain yang mengangkat topik teknologi ditulis oleh Gatot Pramuhadi dengan judul "Aplikasi Herbisida di Kebun Tebu Lahan Kering (Herbiciding at Dry Land Sugarcane Plantation)". Sugiyono, dkk mengembangkan model pendugaan umur simpan produk granula ubi kayu dengan menggunakan model isoterm sorpsi air dan pendekatan kadar air kritis. Selanjutnya Fransiska, dkk menghadirkan artikel mengenai manfaat MSMn (minyak sawit mentah) dalam meningkatkan kapasitas antioksidan plasma dan sel darah merah dengan responden di Kecamatan Dramaga, Bogar diikuti dengan artikel yang ditulis oleh Eri Purnomohadi, dkk menyajikan "Analisis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional". Artikel mengenai diversifikasi pangan diangkat oleh Yunita Siti Mardhiyyah dan C. Hanny Wijaya dengan judul "Manggulu, Pangan Lokal Berkalori Tinggi yang Kaya Serat Alami". Artikel selanjutnya ditulis oleh Noer Sutrisno mengenai analisis non konvensional dengan menyoroti aspek gizi, kerawanan pendapatan rumah tangga dan ketidaktepatan perumusan kebijakan beras. Dan yang terakhir adalah atiikel berjudul "Produksi Padi Optimum Rasional : Peluang dan Tantangan" ditulis oleh Tadjuddin Bantacut. Pada akhirnya kami berharap majalah PANGAN senantiasa mampu memberi nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan atas informasi tentang pangan dan segala aspeknya. Dan atas dukungan anda pula semoga kami bisa menghadirkan edisi selanjutnya. Selamat membaca. Redaksi
,.........,_
PANG AN Media Komunikasi dan Informasi Vol. 21 No.3 September 2012 DAFTAR lSI Halaman ARTlKEL A.
Pengembangan Tekonologi Pengendalian Serangga Hama Gudang Menggunakan Pestisida Alami Berbasis Nimba (Azadirachta indica. A.Juss)
Derelopment of Stored Product Pest Control Teclmolr:gy Using Biopesticide Based on Neem (Azadirachta indica. A. Juss) Sulaeman Yusut: S. Khoirul Himmi, Didi Tarmadi, Deni Zulfiana, Maya Ismayati, Atik Setyowati ...... . 211-220 B.
Aplikasi Herbisida di Kebun Tebu Lahan Kering Herb iciding at Dry Land Sugarcane Plantation Gatot Pramuhadi ........ .......... ... .. .. .. .......... .... ... ... ......... ....... .... .. .. ... ....................... .......... ........................... .
C.
221-232
Pendugaan Umur Simpan Produk Granula Ubi Kayu Menggunakan Model Isoterm Sorpsi Air
Shelf life Prediction of Cassava Granule using Moisture Sorption Isotherm Model Sugiyono, Hoerip Satyagraha, Wiwiek Joelijani, Elvira Syamsir ..................................................... ...... . D.
233-244
Kapasitas Antioksidan Plasma dan Sel Darah Merah Responden di Kecamatan Dramaga, Bogor
Plasma and Erythrocyte Antioxidant Capacity of the Respondents in Dramaga County, Bogar Fransiska R. Zakaria, Misran,dan Waysima ............................................................................................ . E.
245 - 258
Manggulu, Pangan Lokal Berka Iori Tinggi yang Kaya Serat Alami
Manggulu, Local Food ll'ith High Calorie and Rich Natural Fiber Yunita Siti Mardhiyyab dan C. Hanny Wijaya ...... .. ..................................................................................
F.
259 - 270
Menuju Pembangunan Pangan Efisien dan Efektif: Ketahanan Pangan Berpandu Gizi
Toward the Development of Effective and Efficient Food: Nutrition-Guided Food Security Noer Soetrisno ... .......... ..... .......... ........... ........... ...... ...... ...... ...... ....... ..... ..... ......... ........ ............................. . G.
271-280
Produksi Padi Optimum Rasional: Pcluang dan Tantangan
Rationally Optimum Paddy Production : Chance and Challenge Tajuddin Bantacut .. ... .. .................. ....... ....... .......................... .. .... .. ... ...... .................................... ............. .. H.
281 -296
Analisis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi terhadap Pangan Tradisional
Perception Analysis, Consumption
Behavio1~
and Preference toward Traditional Food
Eri Pumomohadi, Ujang Sumarwan, Ph.D,Asep Saefuddin, Ph.D, Eva Z. Yusuf, Ph.D ........................ .
297-312
Analisis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional Perception Analysis, Consrunption Behavior, and Pre_{erence Toward Traditional Food Eri Purnomohadi, Ujang Sumarwan, Asep Saefuddin, Eva Z. Yusuf Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis lnstitut Pertanian Bogar Gedung MB IPB - Jl. Raya Pajajaran, Bogar - Indonesia 16151 Email :
[email protected]
Naskah diterima : 10 Juni 2012
Revisi Pertama : 20 Juni 2012
Revisi Terakhir : 30 Juli 2012
ABSTRAK ,.
Tujuan penelitian adalah menganalisis persepsi konsumen terhadap berbagai jenis makanan ringan tradisional , pola konsumsi berbagai jenis makanan ringan tradisional , dan menganalisis faktorfaktor yang mernpengaruhi preferensi terhadap makanan ringan tradisional. Dalam studi ini diuji model Preferensi Makanan yang dikembangkan Khan (1981) yang menyatakan preferensi makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor pribadi, pendidikan, biologi dan psikologi, budaya, religi dan regional, ekstriksik dan instrinsik. Sementara faktor pribadi dan pendidikan saling dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi. Lokasi penelitian ini berada di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi (Jabodetabek). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survey rnelalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat (responden) yang berusia 16-60 tahun sebanyak 503 orang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap rnuka. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah multistage random sampling. Analisis Persamaan Model Struktural atau Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk rnenguji faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsurnen terhadap rnakanan ringan . Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor biologi dan psikologi (meliputi indikator usia, jenis kelamin, dan pengaruh psikologi), faktor instrinsik (meliputi rasa, aroma, SEM penampilan, dan kualitas makanan), faktor pribadi (meliputi indikator selera, emosi, dan kepribadian) memberikan pengaruh langsung yang signifikan terhadap preferensi konsumen dalam memilih dan mengonsumsi makanan ringan tradisional. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi berpengaruh terhadap faktor pribadi secara signifikan sedangkan faktor pribadi berpengaruh terhadap preferensi konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi berpengaruh tidak langsung terhadap preferensi konsumen melalui faktor pribadi. Demikian pula dengan faktor ektrinsik yang memiliki hubungan dengan faktor biologi dan psikologi, serta faktor intrinsik. Sedangkan faktor biologi dan psikologi, serta faktor intrinsik berpengaruh terhadap preferensi konsumen . Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor ektrinsik berpengaruh tidak langsung terhadap preferensi konsumen melalui faktor biologi dan psikologi serta faktor intrinsik. kata kunci: SEM, sikap, preferensi, makanan tradisional, model perilaku, perilaku konsumen
ABSTRACT The objectives of the study were to analyze the perception, preference, and consumption pattern on traditional snack foods and to determine factors influencing consumers' preference on traditional snack foods. The study tested a model of food preferences developed by Khan (1981) which stated that food preference was a function of personal factors, economics, education, biology and psychology, extrinsic and intrinsic factors, cultural, regional and religious factors. The data were randomly selected from the Greater Jakarta (Jakarta, Bogar, Tangerang, Depok and Jakarta) in July 2011 . The number of samples was 503 respondents. Structural Equation Model was employed to analyze factors influencing preferences toward traditional snack food. The results showed that personal factors, biology and psychology, and intrinsic factors had significant effects on consumer preferences toward traditional snack food. Socia economic factors had significant influence on personal factors which meant that socio ecvnomic factors had significant indirect effect on consumer preferences through their effer.-t on personal factor. Similar finding was also found in the effect of extrinsic factor which had indirect effect on consumer preferences through their effect of intrinsic factor and biological/psychological factors. keywords: SEM, attitude, preference, traditional food, behavior model, consumption behavior
PANGAN, Vol. 21 No.3 September 20 12:297-311
297
I.
PENDAHULUAN
M
akanan merupakan kebutuhan pokok manusia, dan dalam memenuhi kebutuhan tersebut tiap individu mempunyai kriteria yang berbeda-beda sesuai dengan pribadi, selera, dan kemampuan masing-masing. Memasuki era globalisasi, harus disadari bahwa industri makanan memerlukan peningkatan mutu dan kualitas boga terutama dalam makanan tradisional. Berbagai langkah persiapan harus dimulai agar dapat menjadikan makanan tradisional Indonesia bersaing dengan makanan internasional, sehingga makanan kita dapat menjadi makanan internasional di luar negeri. Untuk · meningkatkan daya saing tersebut diperlukan peningkatan variasi dan mutu dari makanan tradisional Indonesia, sehingga dapat diterima sebagai makanan dengan cita rasa yang tinggi. Makanan ringan tradisional sebagai bagian dari makanan tradisional merupakan produk bercitarasa budaya tinggi yang merupakan perpaduan antara kreasi mengolah hasil sumber daya lokal dengan selera berbumbu adat istiadat dan telah diwariskan selama beberapa generasi. Sayangnya, makanan ringan tradisional seringkali tidak teramati keberadaannya, padahal makanan ringan tradisional merupakan salah satu aset budaya yang diwariskan secara turun temurun dengan segala kearifan yang dimilikinya. Makanan ringan tradisional memiliki rasa yang spesifik, baik karenabahan-bahannya maupun cara pengolahannya, yang mampu memberikan identitas dan karakter pada budaya bangsa. Makanan ringan tradisional yang merupakan warisan nenek moyang telah mengalami penempaan jaman hingga terjamin keamanan dan ketahanan pangannya dalam menghidupi manusia sebagai penggunanya (Center of Traditional Food). Lebih lanjut untuk memenangkan persaingan pasar, beberapa produsen yang pada awalnya memproduksi makanan ringan yang terkatagori tradisional, saat ini mulai banyak yang mengemas produknya menyerupai makanan ringan modern. Mereka menggunakan teknologi pengolahan yang lebih maju, teknologi pengemasan yang maju dan sehat, dan juga menerapkan kaidah-kaidah pemasaran dalam produknya, semisal memberikan merek di setiap kemasan produknya. Beberapa contoh
298
dari makanan tradisional tersebut adalah dodo! garut dari Jawa Barat, bakpia dari Jogjakarta , dan jenang ayu dari Kudus. Kondisi persaingan makanan ringan di Indonesia yang semakin ketat menuntut perusahaan-perusahaan makanan ringa n yang bermain dalam industri tersebut mampu menggunakan strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan. Keberhasilan suatu perusahaan memenangkan persaingan di pasar yang sangat kompetitif banyak ditentukan oleh kemampuannya dalam bauran pemasaran (marketing mix) yaitu produk, distribusi, harga, dan promosi serta kemampuannya dalam membangun ekuitas merek. Salah satu bentuk strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam menghadapi iklim persaingan industri adalah dengan merancang strategi yang berorientasi pada merek. Ekuitas merek dapat mempengaruhi proses informasi konsumen, meningkatkan rasa percaya diri konsumen dalam keputusan pembelian dan pencapaian kepuasan konsumen . Agar mampu membangun industri pangan tradisional yang kuat para pengambil keputusan perlu memahami bagaimana persepsi dan preferensi konsumen terhadap berbagai jenis pangan tradisonal. Penelitian ini akan berfokus kepada makanan ringan tradisional yang merupakan salah satu bentuk pang an tradisional yang banyak dikonsumsi penduduk Indonesia. Pemahaman yang baik mengenai persepsi dan preferensi makanan ringan tradisional akan memberikan masukan penting bagi perumusan kebijakan yang tepat untuk membangun industri pangan tradisional. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan pertanyaan utama sebagai berikut : "Bagaimana persepsi dan preferensi konsumen terhadap berbagai jenis makanan ringan tradisional dan apakah ada kaitan antara persepsi dengan preferensi. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu penelitian dengan tujuan penelitian adalah sebagai berikut: (i) Menganalisis persepsi konsumen terhadap berbagai jenis makanan ringan tradisional; (ii) Menganalisis pola konsumsi berbagai jenis makanan ringan tradisional; dan (ii i) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap makanan ringan tradisiona l. PANG AN, VoL 21 No.3 September 2012: 297-311
,-....,
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan ini pe nting bag i produsen agar ia bisa merancang proses komunikasi yang efektif bagi konsumen.
2.1 . Persepsi Konsumen Mengadopsi pendapat dari Peter dan Olson (2003) bahwa persepsi adalah interpretasi seseorang terhadap stimulus yang berasal dari lingkungannya. Bagaimana sebuah stimulus diinterpretasikan tida k hanya ditentukan oleh stimulus itu sendiri, tetapi akan bergantung kepada pengetahuan , pengalaman , dan keyakinan yang tertanam dalam benak orang yang melakukan interpretasi. Sehingga persepsi konsumen dapat dimaknai sebagai salah satu bentuk respon dari adanya komunikasi antara perusahaan dan konsumennya melalui iklan yang dibuat oleh perusahaan melalui pembentukan citra positif perusahaan . Setiap hari seorang konsumen menerima ratusan rangsangan atau stimulus yang masuk ke dalam pancaindranya . Tidak semua stimulus terse but diperhatikan atau diingat dan tersimpan di dalam ingatan konsumen. Hal ini terjadi karena konsumen melakukan proses pengolahan informasi . Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu pancaindra konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus bisa berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, atau nama produsen . Iklan berbagai macam produk yang ditayangkan di televisi dan radio adalah stimulus yang dirancang khusus oleh produsen agar menarik perhatian konsumen, sehingga konsumen ingin mendengarkan dan melihat iklan tersebut. Produsen mengharapkan konsumen menyukai iklan produknya, kemudian menyukai produknya dan membelinya. Produsen atau pemasar maupun pembuat iklan tidak menginginkan dana ratusan miliar yang telah dikeluarkannya untuk membuat iklan sia-sia karena konsumen tidak memperhatikan, tidak memahami, bahkan tidak mengingat produk dan merek produk yang diiklankannya. Produsen harus memahami bagaimana konsumen mengolah informasi. Sl:nsory slimuli Si ghts
Sounds Smells Tas tes Textures
--7 --7 --7 --7 --7
Engel , Blackwell, & Miniard (1 995) mengutip pendapat Will iam McGuire yang menyatakan bahwa ad a lima tahap pengolahan informasi (The Information-Processing Model) : (i) Pemaparan (Expo sure) : pemaparan stimulus, yang menyebabkan konsumen stimulus tersebut melalui menyadari pancaindranya ; (ii) Perhatian (Attention) kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen terhadap stimulus yang masuk; (ii) Pemahaman (Comprehension) : interpretasi terhadap makna stimulus; (iii) Penerimaan (Acceptance): dampak persuasif stimulus kepada konsumen ; dan (iv) Retensi (Retention) : pengalihan makna stimulus dan persuasi ke ingatan jangka panjang (long-term memory) . Mowen dan Minor (2002) menyebut tahap pemaparan, perhatian , dan pemahaman sehagai persepsi. Persepsi ini bersama keterlibatan konsumen (/eve/ of consumer involvement) dan memori akan mempengaruhi pengolahan informasi. Bagaimana seorang konsumen melihat realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya, itulah yang disebut dengan persepsi seorang konsumen . Konsumen seringkali memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap produk tersebut. Memahami persepsi konsumen adalah penting bagi para pemasar dan produsen. Dua orang konsumen yang menerima dan memperhatikan suatu stimulus yang sama, mungkin akan stimulus tersebut berbeda . mengartikan Bagaimana seseorang memahami stimulus akan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai, harapan, dan kebutuhan yang sifatnya sangat individual. Proses persepsi didahului oleh munculnya stimulus yang kemudian diterima oleh kelima
Sensory receptors F..ycs Ears
~
Nose --7
Scnsatio11 . -\ leaning Lxpo-- ure --7 i\ !len li on --7 1n tcrp rctalion --7 Response
rvt outh Skin 71
Gambar 1.Skema stimuli sensor indra dalam proses pembentukan persepsi
Ana !isis Persepsi, Peril aku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional Perception Analysis, Consumption Behavior, and Pref erence toward Traditional Food (Eri Purnomohadi, Ujang Sumarwan, Ph.D, Asep Saefudd in, Ph.D, Eva Z. Yusuf, Ph .D)
2 9·
Tabel 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen terhadap Makanan Ringan Trad isiona l. Independence variable Pribadi Sosial Ekonomi
Estimate 0,053***
S.E.
C.R.
P-Value
0,066 0,054
2,364
0,018
-0,648 0.849
0,517
Significant Not significant
0.396
Not significant
2.706
0.007
Significant
Information
Pendidikan
-0, 013 0.0 19***
Biolog i dan Psikologi
0.055***
0.062 0.065
Ekstri nsik
-0 .01
0.088
-0.41
0.682
Not significant
lntrinsik Budaya , Re ligi, dan Regional
0.007 0.122***
0.354 0.083
0.317 5.394
0.752 ***
Not significant Significant
*Inform ation :***shown the valueless than 0. 001
Poernomo, dkk., (2012) menggunakan Structural Equation Model (SEM) untuk menguji Model Preferensi Maka nan dari Khan ( 1981) te rsebut dapat dili hat pada Tabel 1 dan Gambar 2. Pen elitian tersebut menggunakan data survey preferensi konsumen terhadap berbagai ma kana n ringa n tradisional. Analisis SEM menghipotesiskan bahwa preferensi konsumen dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosial ekonomi , pendidikan , biologis dan psikologis, ekstrinsik makanan, intrinsic makanan, budaya/agama/wilayah . Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa faktor pribadi , biologis dan psikologis , dan intrinsik makanan sangat mempengaruhi preferensi terhadap makanan ringan tradisional. Sedangkan faktor sosial ekonomi, pendidikan, ekstrinsik, dan faktor budaya/agama/wilayah tidak akan mempengaruhi preferensi makanan ringan tradisional. Dalam penelitian in i akan dilakukan modifikasi model untuk analisis ulang terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Poernomo, dkk., (2012). Penelitian ini akan menghasilkan model preferensi makanan ringan tradisional yang baru yang merupakan modifikasi model yang telah dihasilkan tersebut. Ill. METODOLOGI 3. 1. Lokasi, Wa ktu dan Desain Penelitian Lokasi penelitian ini berada di wilayah Jakarta , Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi (Jabodetabek). Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2011 , dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survey melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat (responden) yang berusia 16 - 60 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara
302
tatap muka . 3.2. Metode Pengambilan Contoh Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah multistage random sampling. Sampel penelitian ini adalah masyrakat yang berusia antara 16 - 60 tahun sebanyak 503 sampel. Ukuran sampel yang diambil menggunakan rumus Kounter yaitu: (Nz ~ )
·~ 1
.•
dengan : N
z E
n
= --:----::-:-----.,-------::( I-/ P~ ,~ "' u,; - ·1)·· + 7~ -,, j·~ \~.!..... .......
....
.
--~ !I
.......
•
Populasi sampel. nilai pada tabel sebaran Z nilai sampling error (batas kesalahan pengambilan sam pel) ukuran sampe!
Jumlah sampel untuk setiap kotamadya adalah proporsional dengan jumlah pendud uk kotamadya tersebut terhadap total jumlah penduduk Jabodetabek. Dari setiap kotamadya diambil secara acak minimal tiga kecamatan untuk kotamadya dengan jumlah sampel terkecil, yaitu Jakarta Pusat yang jumlah sampelnya 29 responden. Jumlah kecamatan untuk kotamadya yang lain adalah proporsional terhadap perbandingan jumlah sam pel Jakarta Pusat. Dari total 84 kecamatan yang ada di Jabodetabek, 51 kecamatan dipilih secara acak untuk mendapatkan 503 responden. Dari setiap kecamatan terpilih diambil secara acak satu kelurahan untuk kemudian dari tiap-tiap kelurahan yang terpilih diambil secara acak satu rukun tetangga (RT) dimana penelitian akan dilakukan. Jumlah sampel dari tiap RT adalah kurang lebih 10 orang.
PANGAN, Vol. 21 No. 3 September 2012:297-311
3.3.
Definisi dan Pengukuran Variabel
3.4.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu preferensi konsumen sebagai variabel terikat. Sementara variabel bebas yang diduga mempengaruhi preferensi konsumen yaitu faktor, sosial ekonomi, pendidikan, biologi dan psikologi, budaya-agama dan daerah, ekstrinsik dan instrinsik. Tabel 2 memperlihatkan deskripsi dan pengukuran variabel.
Metode Anal isis Data
Untuk melakukan analisis terhadap model teori dalam diagram kerangka pemikiran dilakukan dengan pendekatan analisis Persamaan Model Struktural atau Structural Equation Modeling (SEM). Adapun alasan penggunaan tehnik analisis SEM ini karena dalam penelitian ini melibatkan pengukuran dan analisa variabellaten. Variabellaten adalah
Tabel 2. Deskripsi dan Pengukuran Variabel. Deskripsi
Variabel
lndikator
Faktor Pribadi
Tingkat harapan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang memenuhi harapan responden
Prioritas Keakraban
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang responden prioritaskan
Pengaruh Orang Lain
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang disarankan oleh keluarga/teman untuk responden beli
Kepribadian lndividu
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang sesuai dengan kepribadian responden
Selera
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang sesuai selera responden
Suasana Hati dan Emosi
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang dapat memperbaiki moods/perasaan responden
Makna yang Melekat pada Makanan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang memiliki arti khusus bagi responden
Pendapatan Keluarga
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang terjangkau oleh responden
Biaya makan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang sesuai dengan anggaran responden
Faktor Sosial Ekonomi
Kategori Sangat tidak setujusangat setuju
Skala Interval
1-5
Sangat tidak setujusangat setuju
Interval
1-5
-------------------
Arti Simbolik
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang memberikan makna simbolis bagi responden
Anal isis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional Perception Analysis, Consumption Behavi01; and Preference toward Traditional Food (Eri Pumomohadi, Ujang Sumarwan, Ph.D, Asep Saefuddin, Ph.D, Eva Z. Yusuf, Ph.D)
303
Varia bel Faktor Sosial Ekonomi
Faktor Pendidikan
Faktor Biologi dan Psikologi
lndikator Status Sosial
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang sesuai dengan status responden
Keamanan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang aman bagi responden dan keluarganya
Masyarakat
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang banyak dikonsumsi masyarakat di daerah resQonden tinggal
Status Pendidikan lndividu
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang sesuai dengan tingkat pendidikan responden
Pendidikan Nutrisi
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang mengandung nutrisi yang sesuai untuk responden
Umur
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang cocok dikonsumsi oleh semua umur
Jenis Kelamin
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang cocok dikonsumsi oleh pria maupun wan ita
Perubahan Psikologi
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang cocok dikonsumsi pada saat kurang sehat
Aspek Biology Faktor Budaya, Religi dan Regional
304
Kategori
Deskripsi
Budaya asal
Sangat tidak setujusangat setuju
Skala
Interval
1-5 Sangat tidak setujusangat setuju
Interval
1-5
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang menimbulkan penyakit jika sering mengkonsumsiny:a Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang sesuai dikonsumsi dalam berbagai acara buday:a tradisional indonesia
La tar belakang agama
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang dapat dikonsumsi oleh semua agama
Kepercayaan dan tradiional
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang dapat dikonsumsi oleh semua suku
Luas
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang dapat diperoleh di semua wilayah Indonesia
Sangat tidak setujusangat setuju
Interval
1-5
PANGAN, Vol. 21 No. 3 September2012: 297-31 1
~
Varia bel
Faktor Ekstrinsik
Faktor lnstrinsik
Faktor lnstrinsik
lndikator
Deskripsi
Letak geografis
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang dikenal di semua wilayah Indonesia
Keadaan Linkungan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang dapat dikonsumsi sesuai kebutuhan responden
lklan dan Perdagangan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang sering diiklankan
Variasi waktu dan musiman
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang cocok dikonsumsi pada berbagai waktu, saat santai acara resmi dan perjalanan
Tampilan makananan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang penampilannya menarik selera responden
Bau makanan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang baunya merangsang selera
Rasa makanan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang rasanya nikmat
Suhu makanan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang enak dimakan pada saat panas
Tekstur makanan
Kategori
Sangat tidak setujusangat setuju
Skala
Interval
1-5
Sangat tidak setujusangat setuju
Interval
1-5
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang tekstur produknya nikmat dimulut res~onden
Preferensi Konsumen
Kualitas makanan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang harganya sesuai kualitas
Kuantitias makanan
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang harganya sesuai kuantitas
Metode penyusunan dan penyajian
Menanyakan makanan ringan/ snack basah yang kemasannya menarik
Tingkat kesukaan
Menanyaka.1 makanan ringan/ snack basah yang mengambarkan tingkat kesukaan responden terhadap jenis makanan tersebut
Sangat tidak menyukai - sangat menyukai
Interval
1-10
Analisis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional Perception Analysis, Consumption Behavior, and Preference toward Traditional Food (Eri Pumomohadi, Ujang Sumarwan, Ph.D, Asep Saefuddin, Ph.D, Eva Z. Yusuf, Ph.D)
305
variabel yang tidak diukur secara langsung melainkan diukur melalui indikator-indikatornya dimana indikator-indikator inilah yang diukur langsung I ditanyakan langsung kepada responden sebagai objek penelitian. Dalam istilah SEM , indikator-indikator yang secara langsung diukur dari objek pengamatan sering pula disebut sebagai variabel manifest atau observed variable . Pengaruh Faktor Personal, Faktor Sosial Ekonomi , Faktor Pendidikan, Faktor Biologi dan Psikologi, Faktor Eksternal, Faktor Budaya dan Agama serta Faktor lntrinsik terhadap Preferensi secara matematis dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan structural berikut ini : PREF = r/ERS t y2SOS£K t r/END+y, BIOPSI t y5£KST t y6BUDRE +y11NT t z1
Dimana, PREF PERS SOSEK PEND BIOPSI
= Faktor Preferensi = Faktor Personal
=Faktor Sosial Ekonomi = Faktor Pendidikan
= Faktor Biologi dan Psikologi
EKST BUDRE INT y (Gamma)
= Faktor Eksternal = Faktor Budaya dan Religi/agama = Faktor lntrinsik = Parameter yang menunjukkan
Z1
tingkat pengaruh masing-masing faktor terhadap Preferensi = Variabel error
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Persepsi Konsumen Terhadap Makanan Ringan Tradisional dan Merek Persepsi konsumen terhadap produk makanan tradisional diukur dengan tingkat pengenalan/kesadaran konsumen terhadap berbagai jenis makanan ringan tradisional. Terdapat tiga tingkatan persepsi responden mengenai makanan ringan tradisional, yaitu TOM (top of mind), mengenal tanpa bantuan (unaided), dan mengenal dengan bantuan (aided). TOM adalah jenis makanan ringan atau merek yang paling diingat responden atau yang terlintas pertama kali dalam benak responden
Faktor Preferensi
Faktor Personal
Faktor Sosial Ekonomi Faktor Pendidikan
Faktor Biologi dan Psikoloqi
Preferensi Makanan Ringan Tradisional
Faktor Eksternal
Budaya dan Religi/agama
Faktor lntrinsik
Gambar 4. Persamaan Model Struktural Faktor-faktor yang mempengaruhi Preferensi Terhadap Makanan Ringan Tradisional
306
PANGAN, Vol. 21 No. 3 September 2012: 297-311
r--..
100% 80%
·--
---··
I! 30.4 I
nr ----
40%
~~~
44.5
52.5
57.5
!
40.2 --
20% - I
I 28
%
n
- -···-
143.9
60
60%
-
-1
I
33
i 8
Dodo I
Serabi
o Unaided
35.8
31.8 ; 19.9
11.7
Bakpia
Getuk
i
o Aided
66.2
I
29.2
i
I
j 13.9
26
I
8.5
1,?J i
I
o TOM
.......
Wingko Gemblong Geplak
Gambar 5. Tingkat Persepsi Konsumen Terhadap Makanan Ringan Trad isional
/""""'.
Dodo! Gemblong Serabi
"--
35% ....--.....
Bakpia . ;.:______
----
...-...
.
----c-
Getuk
46%
,___,,_L_....,......... _ _
31%
i 28% 28%
'1;.1~~
23%
Wingko Geplak
5%
Gambar 6. Tingkat Konsumsi Makanan Tradisional
saat ditanya mengenai makanan ringan tradisional. Mengenal tanpa bantuan adalah kemampuan responden untuk menyebutkan berbagai jenis atau merek makanan ringan tradisional tanpa dibantu mengingatnya oleh pewawancara . Mengenal dengan bantuan adalah kemampuan responden untuk mengingat jenis atau merek makanan ringan tradisional dengan diberikan kata bantu oleh pewawancara.
responden jika diberikan kata bantu terhadap Makanan Ringan Tradisional.
Gambar 5 menunjukkan bahwa dodol merupakan makanan tradisional yang paling banyak dikenal dan langsung terlintas dibenak responden. Sebaliknya , geplak merupakan makanan trad isional jarang dikenal oleh responden. Hal ini terlihat bahwa tingkat persepsi responden pad a tingkatan TOM hanya mencapai 1 persen, dan responden harus diberikan kata kunci terlebih dahulu untuk mengenal makanan terse but (persentase tingkat pengenalan dengan bantuan tertinggi=66 persen). Jenis makanan tradisional lainnya seperti serabi, bakpia, getuk, wingko, dan gemblong relatif lebih dikenal oleh
Berdasarkan persepsi merek makanan tradisional yang dikonsumsi , hanya satu persen responden yang mengetahui merek dari dodo! yang dikonsumsi , demikian pula dengan merek getuk yang hanya dikenal satu persen saja oleh responden , sedangkan 27 persen koresponden mengetahui merek bakpia yang dikonsumsi. Seluruh responden yang mengkonsumsi serabi dan gemblong tidak mengetahui merek makanan yang dikonsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran merek makanan tradisional masih tergolong sangat rendah. Menurut Durianto,
Gambar 6 menunjukkan bahwa responden lebih banyak mengkonsumsi dodo! (46 persen) yang diikuti oleh konsumsi makanan tradisional gemblong , serabi, bakpia, getuk, dan wingko. Sedangkan geplak merupakan makanan yang memiliki tingkat konsumsi paling rendah (5 persen).
Anal isis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Panga n Tradisional Perception Analys is, Consumption Behaviot; and Preference toward Traditional Food (Eri Purnomohadi , Uj ang Sumarwan, Ph.D, Asep Saefuddin, Ph.D, Eva Z. Yusuf, Ph .D)
307
mengKonsums1 makanan tradisional, seperti anggapan makanan tradisional lebih sehat (18 persen) dan suasana hati (bosan dengan makanan modern) yang mencapai 17 persen. Demikian pula dengan faktor budaya yang menjadikan makanan tradisional sebagai oleholeh dapat berperan sebesar 17 persen.
;::,ug1arro, aan ;::,mnJaK ~Luu·1) Kesaaaran mereK menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu .
4.2. Perilaku Konsumsi Tabel 3 menunjukkan bahwa alasan utama reponden meng konsumsi makanan tradisional adalah karena ingin menikmati cita rasanya (61 persen) dan karena diperoleh dari orang lain (53 persen). Faktor pribadi memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap responden untuk
Konsumsi terhadap makanan tradisional relatif masih rendah, hal ini terlihat dari waktu terakhir responden membeli makanan tradisional paling banyak adalah hampir sebulan yang lalu (28 persen) sedangkan responden yang lain
Tabel 3.Perilaku Konsumsi No 1
2
3
4
5
308
Kriteria Terakhir mengkonsumsi
Alasan mengkonsumsi
Frekuensi membeli
Tempat membeli
Saat membeli
Perilaku Konsumsi
Persentase
Hari ini
3%
Kemarin
18%
Seminggu yang lalu
3%
Sebulan yang lalu
28%
Lebih dari sebulan dan kurang dari tiga bulan
20%
lngin menikmati cita rasa tradisional
61%
Memperolehnya dari orang lain
53%
Makanan ringan/snack tersebut lebih sehat
18%
Membeli sebagai oleh-oleh
17%
Bosan dengan makanan ringan modern
17%
1 - 2 kali
50%
3-4 kali
32%
5 kali lebih
13%
kurang dari 1 kali dalam 6 bulan terakhir
5%
Di pasar tradisional dekat rumah
53%
Di pedagang makanan pinggir jalan
38%
Di kota asalnya
37%
Di bandara/stasiun/terminal bus
13%
Di supermarket/taka modern
13%
Di bazaar/pameran makanan
9%
Ketika berkunjung di kota tempat asal makanan terse but
51%
Ketika ternan membawa makanan tersebut
43%
Ketika ada acara pertemuan
42%
Ketika acara pernikahan/selamatan
21%
Ketika teringat/merindukan kota asal makanan terse but
18%
PANGAN, Vol. 21 No.3 September2012: 297-311
,...--...,
-~
terakhir mengkonsumsi kurang dari tiga bulan yang lalu (20 persen). Hal tersebut juga dapat terlihat dari frekuensi pembelian responden terhadap makanan tradisional paling banyak hanya 1-2 kali saja (50 persen). Sedangkan yang membeli lebih dari 5 kali hanya mencapai 13 persen . Rendahnya konsumsi makanan tradisional diduga karena masih sulitnya akses untuk mendapatkan makanan tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa 53 persen responden membeli makanan ringan dipasar tradisional, pedagang makanan pinggir jalan (38 persen), dan di kota asalnya (37 persen). Akses makanan tradisional di tempat umum seperti supermarket dan stasiun hanya mencapai masing-masing 13 persen. -- Hal ini berbeda dengan makanan modern yang mudah diperoleh terutama di tempat-tempat umum yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Kurangnya akses untuk mendapatkan makanan tradisional dapat dilihat dari waktu responden membeli makanan tersebut. Sebanyak 51 persen responden membeli makanan tradisional saat berkunjung ke tempat asalnya, saat seseorang membawa makanan tersebut (43 persen), dan saat ada acara pertemuan (42 persen). Hal ini juga menunjukkan bahwa makanan tradisional belum dijadikan sebagai makanan sehari-hari.
4.3. Analisis
Struktural Equation Model Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Makanan Ringan Tradisional
...........
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa hasil penelitian Poernomo, dkk., (2012) menunjukkan bahwa faktor pribadi, biologis
Faktor Pribadi
Faktor Biologi dan Psikologi
Faktor Ekstrinsik
dan psikologis, dan intrinsik makanan sangat mempengaruhi preferen si terhada p makanan ringan tradisional. Sed angkan faktor sosial ekonomi , pendidikan , ekstri nsik, dan faktor budaya/agama/wilayah tidak mempengaruhi preferensi makanan ringan tradisional. Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui bahwa faktor sosial ekonomi , pendidikan , ekstrinsik, dan faktor budaya/agama/wilayah tidak memiliki pengaruh langsung kepada preferensi konsumen . Dalam penelitian ini diuji apakah faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh tidak langsung kepada preferensi konsumen melalui pengaruhnya kepada faktor lain . Selain itu juga diuji pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap faktor pribadi , kemudian menguji pengaruh faktor ekstrinsik kepada faktor biologi/psikologi dan pengaruh faktor ekstrinsik kepada faktor intrinsik. Oleh karena itu dibangun suatu model persamaan baru faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap makanan ringan tradisional yang berbeda dengan model yang telah ditemukan oleh Poernomo, dkk., (2012). Model yang diuji pada penelitian ini diperlihatkan oleh Gambar 7 yang menjelaskan bahwa faktor sosial ekonomi berpengaruh terhadap preferensi konsumen melalui faktor pribadi. Sedangkan faktor ekstrinsik beq)engaruh tidak langsung melalui faktor biologi dan psikologi serta faktor intrinsik. Tabel 4 menunjukkan uji Goodness of Fit pada model struktural baru , dengan menghilangkan faktor yang tidak berpengaruh terhadap preferensi konsumen dalam memilih makanan tradisional. Secara keseluruhan , model baru memiliki nilai Goodness of Fit
Faktor SosiaiEkonomi Preferensi Konsumen
Faktor lnstrinsik
Gambar 7. Model Persamaan Struktural Baru Faktor-faktor yang mempengaruhi Preferensi Terhadap Makanan Ringan tradisional. Analisis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional Perception Analysis, Consump tion Behavi01; and Preference toward Traditional Food (Eri Purnomohadi, Ujang Sumarwan, Ph.D, Asep Saefuddin , Ph.D, Eva Z. Yusuf, Ph.D)
309
Tabel 4. Goodness Of Fit Model Modified Level Penerimaan
Kriteria Goodness of Fit
Nilai
Kesimpulan
GFI
Nilai >0,9 menunjukkan Good Fit
0,924
Baik
AGFI
Nilai >0,9 menunjukkan Good Fit
0,917
Baik
PGFI
Nilai >0,9 menunjukkan Good Fit
0,847
Kurang baik
Tabel 5. Hasil Analisis Model Persamaan Struktural (Model Penyesuaian) Variabel Laten
Hubungan
Variabel Laten
Estimate
S.E.
C.R.
P-Value
Sosial ekonomi
<-->
Pribadi
0,3
0,003
8,288
***
Biologi dan Psikologi
<-->
Ektrinsik
-0,189
0,002
-5,105
***
lntrinsik
<-->
Ektrinsik
0,299
0,002
6,126
***
Preferensi Kosumen
<---
0,045
0,062
2,314
0,021
Preferensi Konsumen
<---
0,066
0,066
3,349
***
Preferensi Konsumen
<---
Pribadi Biologi dan Psikologi lntrinsik
0,098
0,089
4,745
***
*keterangan :***memperlihatkan nilai kurang dari 0.001 mendekati 1 dan lebih baik dibandingkan model sebelumnya sehingga dapat menggambarkan populasi yang diduga. Tabel 5 menunjukkan bahwa terdapat hubungan (korelasi) antara faktor yang tidak berpengaruh (sosial ekonomi dan ekstrinsik) terhadap faktor yang berpengaruh terhadap preferensi konsumen. Faktor sosial ekonomi berpengaruh terhadap faktor pribadi secara signifikan (P-value kurang dari 0,001) sedangkan faktor pribadi berpengaruh terhadap preferensi konsumen (P-value=0,021 ). Hal ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi berpengaruh tidak langsung terhadap preferensi konsumen melalui faktor pribadi. Demikian pula dengan faktor ektrinsik yang memiliki hubungan dengan faktor biologi dan psikologi, serta faktor intrinsik. Sedangkan faktor biologi dan psikologi, serta faktor intrinsik berpengaruh terhadap preferensi konsumen. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor ektrinsik berpengaruh tidak langsung terhadap preferensi konsumen melalui faktor biologi dan psikolgi serta faktor intrinsik. V.
KESIMPULAN
Faktor pribadi (meliputi indikator selera, emosi, dan kepribadian) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap preferensi konsumen dalam memilih dan mengkonsumsi makanan ringan tradisional.Faktor biologi dan psikologi 310
(meliputi indikator usia, jenis kelamin, dan pengaruh psikologi) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap preferensi konsumen dalam memilih dan mengkonsumsi makanan ringan tradisional. Faktor intrinsik (meliputi rasa, aroma, penampilan, dan kualitas makanan) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap preferensi konsumen dalam memilih dan mengkonsumsi makanan ringan tradisional. Faktor sosial ekonomi, pendidikan, budaya, religi/agama, dan daerah, serta faktor ekstrinsik tidak berpengaruh langsung terhadap preferensi konsumen dalam memilih dan mengkonsumsi makanan rinagn tradisional. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi preferensi konsurnen secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap faktor pribadi, faktor bilogis/psikologis, serta faktor instrinsik. Faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen seperti faktor intrinsik, pribadi, biologi dan psikologi perlu diperhatikan lebih dalam terutama oleh para pengambil keputusan dan pengusaha dalam mengembangkan produk makanan tradisional. Terdapat beberapa kebijakan manajerial yang dapat dilakukan adalah: Pertama, n 1eningkatkan kualitas unsurunsur yang membentuk faktor intrinsik seperti penampilan produk, aroma, rasa, tekstur, bahan yang sehat, tanpa pengawet, harga yang terjangkau, kemasan yang menarik, informasi
PANGAN, Vol. 21 No.1 September 2012:297-311
~
tanggal kadaluarsa , dan kehalalan produk. Kedua , menguatkan unsur-unsur yang membentuk faktor pribadi seperti penyesuaian produk dengan selera dan harapan konsumen, produk berdasarkan prioritas konsumen, sebagai makanan yang dikenal dengan baik, sebagai makanan yang disarankan oleh keluarga/teman untuk dibeli , sesuai dengan kepribadian, sebagai makanan yang menggugah selera makan, sebagai makanan yang dapat memperbaiki mood/perasaan , sebagai makanan yang dapat membangkitkan kenangan terhadap suatu hal, dan sebagai makanan yang memiliki arti khusus . Ketiga, Menguatkan unsur-unsur yang membentuk faktor biologi dan psikologi seperti makanan yang cocok dikonsumsi oleh semua umur, cocok dikonsumsi pada saat kurang sehat/sakit, dan sebagai makanan untuk menghilangkan Ieiah atau stres jika mengkonsumsinya. DAFTAR PUSTAKA Borzekowski, Dina L. G. dan Thomas N. Robinson. 2001. The 30-second Effect : An Experiment Revealing The Impact of Television Commercials on Food Preferences of Preschoolders. Christensen, Larry dan Alisa Brooks. 2006. Changing Food Preference as Function of Mood. Journal of Psychology: Interdisciplinary and Applied, Vol 140(4), Jul 2006, 293-306 . Cooke, Lucy J. dan Jane Wardle. 2005. Age and Gender Differences in Children 's Food Preferences. British Journal of Nutrition, 93 , 741-746. Durianto, D., Sugiarto, Sitinjak,T. 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta : Gramedia
.
Engel, J.F., Blackwell R.D., & Miniard P.W. 1995. Perilaku Konsumen. Jilid 2. Budiyanto FX. penerjemah . Jakarta: Bina Aksara Pulra. Terjemahan dari; Consumer Behaviour. Khan, M.A. 1981 . Evaluation of food selection patterns and preferences . Critical Review Food Science and Nutrition, 1981, 15(2):129-153 Kotler, Philip . 1997. Marketing Management "Analysis, Planning, Implementation and Control" (9th ed.). New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Mowen JC, Minor M. 2002 . Perilaku Konsumen. Edisi ke-5 Salim L, penerjemah; Mahanani N, editor Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari Consumer Behavior.
Mullie, P., I. Guelin kx, P. Clarys , E. Degrave, M. Hu lens and G. Vasant, 2009. Cultural, Socioeconomic and Nutritional Determinants of Functional Food Consumption Patterns. Peter, J.P., dan Ol son, J.C. , 2003 . Consumer Behavior and Marketing Strategy, third Edition . Boston : Irwin. Poernomo, Erry., Ujang Sumarwan , Asep Saefuddin , Eva. Z Yusup. 2012 . A Structural Equation Modeling of Factors Influencing Preferences toward Traditional Snack Food among Indonesian Consumers. Paper presented at the 101h Annual International Conference on Marketing 2-5 July 2012, Athens, Greece . Shepherd, R. dan Sparks , P. 1994. Modelling food choice. In: Measurement of Food Preferences (Eds .D.M .H. Thomson & H.J.H. MacFie). Blackie Academic and Professional, London. 202-226 Vermeir, Iris dan Wim Verbeke. 2005 . Sustainable Food consumption : Exploring The Consumer "attitude- behavioral intention " Gap. Worsley, A, R Blasche , K Ball dan D Crawford . 2003. Income Differences in Food Consumption in The 1995 Australian National Nutrition Survey.
BIODATA PENULIS: Eri Purnomohadi , dilahirkan di Tasik, 11 Agustus 1961 . Memperoleh gelar sarjana (S 1) dari U PN Veteran Yogyakarta Fakultas Geologi tahun 1987, gelar Magister Manajemen (S2) dari Universitas Indonesia bidang konsentrasi Manajemen lnternasional tahun 1933. Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum di Hiswana Migas dan Ketua Komite Tetap Bidang Distribusi dan Penjua!an .. Gas di KADIN Indonesia. Pernah menjadi anggota Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas tahun 2007-2010 dan anggota Komite Hiswana Migas tahun 2001-2003. Saat ini sedang menulis disertasi untuk menyelesaikan Program Doktor di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis lnstitut Pertanian Bogor. Ujang Sumarwan, dilahirkan di Jakarta 16 September 1960.Memperoleh gelar Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian dengan konsentrasi Agribisnis dari lnstitut Pertanian Bogor pada tahun 1985, gelar Master of Science bidang Household Economics pada tahun 1990 dan gelar Doktor bidang Perilaku Konsumen pada tahun 1993 dari Iowa State University, Ames Iowa Amerika Serikat. Diangkat menjadi Guru Besar llmu Perilaku Konsumen pada 1 Mei 2005 di lnstitut Pertanian Bogor. Selain bekerja sebagai staf pengajar di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis , Departemen llmu Keluarga
Ana l isis Persepsi, Perilaku Konsumsi dan Preferensi Terhadap Pangan Tradisional Perception Analysis, Consumption Behavior, and Pref erence toward Traditional Food (Eri Purnomohadi, Ujang Sumarwan, Ph.D, Asep Saefuddin , Ph.D, Eva Z . Yusuf, Ph .D)
311
dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, lnstitut Pertanian Bogor, saat ini jugamenjabat sebagai Asisten Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis lnstitut Pertanian Bogor.
Asep Saefudin, dilahirkan di Garut, 16 Maret 1957 adalah Lektor Kepala di Departemen Statistika lnstitut Pertanian Bogor sekaligus staf pengajar di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis lnstitut Pertanian Bogor. Eva Z. Yusuf, adalah Marketing research consultant di sebuah perusahaan riset pemasaran. Menyelesaikan pendidikan S2 bidang Manajemen lnternasional di Universitas Indonesia tahun 1992, dan pendidikan S3 bidang Marketing di Monash University tahun 1997. Selain sebagai konsultan,bekerja juga staf pengajar Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis lnstitut Pertanian Bogor.
312
PANGAN, Vol. 21 No.3 September 2012: 211-219