4/5/2011
Oleh Ida Maryati, Maryati, Sp.Mat
[email protected]
1
Kala I ◦ Fase laten : true labor dilatasi serviks 3 cm (20 jam pada nullipara, 14 jam pada multipara). ◦ Fase aktif : dari dilatasi serviks > 3 cm sampai 10 cm. Kala II: dari dilatasi serviks 10 cm sampai bayi lahir. Kala III: dari bayi lahir sampai plasenta lahir. Kala IV: dari plasenta lahir sd 2 jam pp
[email protected]
2
Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan psikologis Laboratorium : Ht, gol darah dan Rh
[email protected]
3
1
4/5/2011
Informasi Identifikasi : nama, umur, GPA, menstruasi, HT dan HPL Riwayat kehamilan sekarang : ANC, hasil lab, USG, komplikasi atau masalah Riwayat kehamilan dahulu: jumlah, komplikasi, BBL, jarak kelahiran, lamanya persalinan dan keadaan anak Riwayat medis dan keluarga Persiapan kelas persalinan
[email protected]
Tanda vital Riview sistem : Sistem neurologi, kardiovaskuler, Hematologi, Respirasi, Gastrointestinal, Urinari, Muskuloskeletal, genital, membran mukosa dan kulit Pemeriksaan abdomen : observasi adanya jaringan parut, bentuk dan ukuran abdomen, palpasi Leopold, Auskultasi djj, pola kontraksi uterus
[email protected]
4
5
Pengkajian panggul : • Penipisan dan dilatasi serviks • Posisi serviks anterior, posterior atau midposisi • Selaput ketuban • Presentasi dan posisi jika memungkinkan • Adanya molding atau kaput • Station • Kapasitas panggul • Kondisi rektum dan perineum
[email protected]
6
2
4/5/2011
Mood atau affek Tanda-tanda kecemasan Lapangan pandang Body language Tingkat energi
[email protected]
Kecemasan Nyeri Kelelahan Tidak Efektipnya koping individu Resiko tinggi infeksi Perubahan perfusi jaringan sistemik Perubahan persepsisensori Tidak efektipnya pola nafas
Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan Kurangnya volume cairan Perubahan eliminasi urin Kecemasan Tidak efektipnya koping individu Nyeri Gangguan mobilisasi fisik Perubahan persepsisensori Kurangnya perawatan diri : Higiene
[email protected]
7
8
Memberikan dukungan emosional Sikap hangat, suportive dan empati Semua prosedur dijelaskan sebelum dilakukan Minta ijin saat akan melakukan prosedur Orientasikan klien dan keluarga pada ruangan Ibu dibuat seperti berada di rumah sendiri Pertimbangkan masalah budaya yang dianut klien
[email protected]
9
3
4/5/2011
Meningkatkan
Kenyamanan
Istirahat dan
Suport untuk ambulasi dan istirahat pada posisi minimal ditinggikan 30 derajat Shower atau mandi dan massage oleh coach Mendengarkan musik bernada lembut Menonton televisi untuk distraksi Anjurkan ibu untuk minum dan mengosongkan kandung kemih tiap 1-2 jam • Lakukan massase : effleurage, memijat, counterpressure. • Colds packs dan kompres hangat
[email protected]
10
[email protected]
11
MASSAGE
Massaging the shoulders
Massaging the back
Massaging the sacrum
Stroking massage
[email protected] Massaging
the hips
12
4
4/5/2011
Mencegah Infeksi berhubungan dengan pecah ketuban lama Intervensi keperawatan bervariasi sesuai tingkatan Monitoring status fetus Mencegah infeksi dengan membatasi pemeriksaan dalam, monitoring tandatanda infeksi spt takikardia, takipnea atau demam dan takikardi fetus. Tanda vital dan suhu dicatat setiap 1-2 jam Melakukan vulva higiene Kolaborasi pemberian antibiotik
[email protected]
13
[email protected]
14
Meningkatkan nutrisi dan hidrasi • Tea tanpa kafein dicampur madu, air, jeruk atau jahe • Jika ibu diberi analgetik narkotik atau anestesi epidural asupan cairan akan dibatasi • Untuk memenuhi asupan cairan dan obat bisa dengan pemasangan cairan infus • Pembatasan asupan cairan dan makanan saat dilakukan manajemen aktif persalinan dengan tujuan untuk mengurangi resiko muntah dan aspirasi
[email protected]
15
5
4/5/2011
Meningkatkan eliminasi kandung kemih • Suport ibu untuk berkemih minimal tiap 2 jam • Upaya perawatan untuk membantu miksi spt air mengalir, privacy, menuangkan air hangat pada perineum. • Kateterisasi dilakukan bila usaha mengosongkan kandung kemih secara alami gagal • Pertahankan tehnik aseptik saat kateterisasi
[email protected]
16
Melakukan suport emosional dan meningkatkan koping yang efektip • Perawat menyemangati, pendekatan yang menguatkan merupakan reinforcement terbaik • Empati dan sikap memahami melalui sentuhan lembut, suara lembut dan sering kontak dengan ibu jika ibu menyatakan takut, tidak tenang atau tegang. • Catat perubahan perilaku dan intervensinya • Sampaikan kemajuan persalinan dan berikan reinforcement positif
[email protected]
17
Mendorong ambulasi dan perubahan posisi • Berjalan meningkatkan kenyamanan dan minimal kontraksi lebih efektip • Berdiri sesuai gravitasi untuk mendukung proses persalinan • Jika pecah ketuban ibu dianjurkan untuk di tempat tidur • Semisitting, hands and knees, Sidelying, squatting, or sitting in toilet.
[email protected]
18
6
4/5/2011
[email protected]
[email protected]
19
20
Kontrol usaha mengedan Bantu ibu untuk menghindari mengedan sebelum pembukaan lengkap Jelaskan alasan tidak boleh mengedan sebelum pembukaan lengkap Bimbing nafas pendek dgn mengeluarkan nafas melalui bibir saat kontraksi Pertahankan kontak mata sambil membimbing nafas bersama Posisi tidak dipengaruhi gravitasi spt sidelying Lakukan periksa dalam saat ibu ingin mengedan tibatiba
[email protected]
21
7
4/5/2011
Mencegah hiperventilasi Kaji tanda dan gejala hiperventilasi : mati rasa dan tingling pada bibir, jari tangan atau jari kaki, pusing, pening dan bingung Hindari bernafas terlalu cepat atau terlalu dalam
[email protected]
22
8