SALINAN
PUTUSAN Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa dugaan pelanggaran Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya disebut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, yang dilakukan oleh:------------------------------------------------------------1. Panitia Pengadaan Barang/Jasa Proyek APBN Otorita Batam (DIPA 2005) sebagai Pelaksana Tender Pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar, beralamat di Kantor Otorita Batam Lantai Dasar, Batam Center, Batam selanjutnya disebut Terlapor I;----------------------------------------------------------------------------------------------2. PT. Mitrabuana Widyasakti beralamat di Wisma Benhill Lantai VII Room B2. Jalan Jenderal Sudirman Kavling 36 Jakarta 10210 selanjutnya disebut Terlapor II;--------------Majelis Komisi:---------------------------------------------------------------------------------------------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini;-----------------Setelah mendengar keterangan para Terlapor;-------------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Saksi;-----------------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para ahli;-------------------------------------------------------Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan;---------------------------------------------------
TENTANG DUDUK PERKARA
1.
Menimbang bahwa Komisi telah menerima laporan dari pelaku usaha yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut;-----------------------------------------------------------1.1. Bahwa diduga terjadi persekongkolan dalam tender pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar yang dilaksanakan oleh Terlapor I;---1.2. Bahwa dugaan terjadinya persekongkolan untuk memenangkan pelaku usaha tertentu adalah sebagai berikut:---------------------------------------------------------------
SALINAN 1.2.1.
Terlapor I memenangkan peserta tender yang harga penawarannya paling mahal;-----------------------------------------------------------------------------------
1.2.2.
Keputusan pemenang tender dilakukan lebih dari 3 (tiga) bulan sejak pembukaan dokumen tender;--------------------------------------------------------
2.
Menimbang bahwa terhadap laporan tersebut, Sekretariat Komisi melakukan klarifikasi kepada Pelapor;----------------------------------------------------------------------------------------
3.
Menimbang bahwa setelah melakukan klarifikasi kepada Pelapor, Komisi menilai laporan tersebut telah jelas;--------------------------------------------------------------------------
4.
Menimbang bahwa terhadap laporan yang telah jelas tersebut, Komisi menetapkan untuk dilakukan Pemeriksan Pendahuluan. Selanjutnya Komisi menerbitkan Surat Penetapan Nomor: 38/PEN/KPPU/XI/2005 tanggal 17 November 2005, tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005 terhitung sejak tanggal 17 November 2005 sampai dengan tanggal 28 Desember 2005;------------------------------------------------
5.
Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Pendahuluan, Komisi menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 162/KEP/KPPU/XI/2005 tanggal 17 November 2005 tentang Penugasan Anggota Komisi Sebagai Tim Pemeriksa Dalam Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005, yaitu Erwin Syahril, S.H. sebagai Ketua, Dr. Pande Radja Silalahi dan Dr. Ir. Bambang Purnomo Adiwiyoto, M.Sc. masing-masing sebagai Anggota;------------------------------------------------------------------------------------------------
6.
Menimbang bahwa selanjutnya Direktur Eksekutif Sekretariat Komisi menerbitkan Surat Tugas Nomor: 161/SET/DE/ST/XI/2005 yang menugaskan Staf Sekretariat Komisi untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Pendahuluan;--------------------------
7.
Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa telah mendengar keterangan dari Pelapor dan para Terlapor yang identitas serta keterangannya telah dicatat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan ditandatangani oleh yang bersangkutan;------------------------------------------------------------------------------------------
8.
Menimbang bahwa berdasarkan hasil Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa menemukan adanya indikasi pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 yaitu:------------------------------------------------------------------------------------8.1.
Perencanaan pengadaan Gamma Ray Container Scanner mengarah pada produk VACIS (SAIC);------------------------------------------------------------------------------
8.2.
Spesifikasi teknis mengarah pada produk VACIS (SAIC);----------------------------
8.3.
Kriteria penilaian spesifikasi teknis mengarah pada produk VACIS (SAIC);-------
8.4.
Penilaian spesifikasi teknis dilakukan oleh pihak yang tidak berkompeten;---------
8.5.
Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal & Navigasi LIPI melakukan tindakan diskriminasi kepada beberapa peserta lelang;--------------------------------------------
2
SALINAN 9.
Menimbang bahwa atas indikasi adanya pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut, Tim Pemeriksa merekomendasikan agar Komisi melakukan Pemeriksaan Lanjutan;-----------------------------------------------------------------
10.
Menimbang bahwa terhadap rekomendasi Tim Pemeriksa, Rapat Komisi menyetujui rekomendasi dari Tim Pemeriksa tersebut. Selanjutnya Komisi menerbitkan Surat Penetapan Nomor: 48/PEN/KPPU/XII/2005 tanggal 29 Desember 2005 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005 terhitung sejak tanggal 29 Desember 2005 sampai dengan tanggal 24 Maret 2006 dan dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja;---------------------------------------------------------------------
11.
Menimbang bahwa untuk melakukan Pemeriksaan Lanjutan, maka diterbitkan Surat Keputusan Komisi Nomor: 182/KEP/KPPU/XII/2005 tanggal 29 Desember 2005 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi dalam Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005, yaitu Erwin Syahril, S.H., sebagai Ketua, Dr. Pande Radja Silalahi, dan Dr. Bambang P. Adiwiyoto, M.Sc. masing-masing sebagai Anggota;-
12.
Menimbang bahwa selanjutnya Direktur Eksekutif Sekretariat Komisi menerbitkan Surat Tugas Nomor: 229/SET/DE/ST/XII/2005 yang menugaskan Staf Sekretariat Komisi untuk membantu Majelis Komisi dalam Pemeriksaan Lanjutan;-------------------------------
13.
Menimbang bahwa karena terdapat salah satu Anggota Majelis Komisi yaitu Dr. Bambang P. Adiwiyoto, M.Sc. berhalangan tetap, maka diterbitkan Surat Keputusan Komisi Nomor: 06/KEP/KPPU/I/2006 tentang Perubahan Susunan Majelis Komisi Dalam Penanganan Perkara tanggal 17 Januari 2006 yang menunjuk Ir. H. Mohammad Iqbal sebagai Anggota Majelis Komisi Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005 menggantikan Dr. Bambang P. Adiwiyoto, M.Sc;-----------------------------------------------------------------
14.
Menimbang bahwa pada tanggal 13 Januari 2006, Komisi menyampaikan kesimpulan hasil Pemeriksaan Pendahuluan kepada para Terlapor dan memberikan kesempatan kepada para Terlapor untuk memberikan tanggapan, menyampaikan dokumen atau data pendukung serta mengajukan saksi-saksi;--------------------------------------------------------
15.
Menimbang bahwa pada tanggal 26 Januari 2006, Terlapor II menyampaikan tanggapan atas kesimpulan hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang diterima oleh Komisi pada tanggal 27 Januari 2006;---------------------------------------------------------------------------------------
16.
Menimbang bahwa pada tanggal 30 Januari 2006, Terlapor I menyampaikan tanggapan atas kesimpulan hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang diterima oleh Komisi pada tanggal 3 Februari 2006;---------------------------------------------------------------------------------------
17.
Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi telah mendengar keterangan dari para Terlapor, para Saksi dan ahli yang identitas serta keterangan para Terlapor, Para Saksi dan Ahli telah dicatat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan ditandatangani oleh yang bersangkutan;----------------------------------------------------------3
SALINAN 18.
Menimbang bahwa karena masih terdapat pihak yang harus diperiksa, maka Majelis Komisi menilai perlu untuk melakukan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan. Untuk itu diterbitkan Keputusan Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005 Nomor: 04/KEP/KMK-PL/KPPU/III/2006 tanggal 27 Maret 2006 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005 paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 27 Maret 2006 sampai dengan tanggal 11 Mei 2006;---------------------------------------------------------------------------------
19.
Menimbang bahwa untuk melaksanakan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005, Komisi menerbitkan Surat Nomor: 58/KEP/KPPU/III/2006 tentang Penugasan Anggota Komisi Sebagai Majelis Komisi Dalam Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005 tanggal 27 Maret 2006 yaitu Erwin Syahril, S.H., sebagai Ketua, Dr. Pande Radja Silalahi, dan Ir. Mohammad Iqbal masing-masing sebagai Anggota;-------------------------------------------------------------------
20.
Menimbang bahwa selanjutnya Direktur Eksekutif Sekretariat Komisi menerbitkan Surat Tugas Nomor: 58/SET/DE/ST/III/2006 yang menugaskan Staf Sekretariat Komisi untuk membantu Majelis Komisi dalam Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan;---------------------
21.
Menimbang bahwa dalam perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Majelis Komisi telah melakukan pemeriksaan terhadap para Terlapor, para Saksi dan Ahli yang identitas serta keterangannya telah dicatat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan ditandatangani oleh yang bersangkutan;------------------------------------------------------------------------------
22.
Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 94/M Tahun 2005 tanggal 8 Juni 2005 tentang Masa Perpanjangan Keanggotaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Masa Jabatan 2000-2005, maka seluruh kegiatan pemeriksaan perkara Nomor: 19/KPPU-L/2005 masih dalam lingkup kewenangan Majelis Komisi;---------------------------------------------------------------------------------------
23.
Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi telah mendapatkan, meneliti dan menilai sejumlah surat, dokumen dan Berita Acara Pemeriksaan;-----------------------------------------------------------------------------------
24. Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala hal yang terjadi selama pemeriksaan selanjutnya termuat di dalam BAP perkara ini secara mutatis mutandis termuat dalam putusan ini;-------------------------------------------------------------25.
Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah mempunyai bukti yang cukup untuk mengambil Putusan;------------------------------------------------------------------TENTANG HUKUM
4
SALINAN 1.
Menimbang bahwa berdasarkan keterangan para pihak dalam perkara ini dan alat bukti surat dan atau dokumen yang diperoleh selama pemeriksaan dan penyelidikan, ditemukan fakta-fakta yang berkaitan dengan identitas Para Terlapor, Kegiatan Usaha Bidang Container Scanner, kegiatan pelaksanaan tender dan perilaku para peserta tender sebagai berikut:--------------------------------------------------------------------------------------1.1.
Tentang Identitas Para Terlapor:----------------------------------------------------------1.1.1.
Terlapor I;-------------------------------------------------------------------------1.1.1.1.
Bahwa Terlapor I adalah Panitia Pengadaan Barang/Jasa Proyek APBN Otorita Batam (DIPA 2005) berdasarkan Keputusan Pemimpin Proyek APBN Otorita Batam (DIPA 2005) Nomor: 001/SKEP-PL/PIMPRO-DIPA/III/2005 (Vide C122);-----------------------------------------------------------------
1.1.1.2.
Bahwa dalam perkara ini, Terlapor I bertindak sebagai pelaksana pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar Proyek APBN (DIPA 2005) (Vide B2, C122);------------------------------------------------------------
1.1.2.
Terlapor II;------------------------------------------------------------------------1.1.2.1.
Bahwa Terlapor II adalah suatu Perseroan Terbatas, berkedudukan di Jakarta yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 52 tanggal 14 Juni 1995 yang dibuat dihadapan Notaris Sulaimansjah, SH (Vide C31, C170);-------------------
1.1.2.2.
Bahwa kegiatan usaha Terlapor II antara lain adalah menjalankan usaha dalam bidang perwakilan dari berbagai perusahaan lain baik dari dalam maupun dari luar negeri (Vide C31);-----------------------------------------------------------
1.1.2.3.
Bahwa Terlapor II melakukan kerjasama operasi dengan IPS Marketing
Resources
(Singapore)
Pte.
Ltd.
yang
berkedudukan di 71 Tech Park Crescent, Tuas Tech Park Singapore untuk memasarkan, mendistribusikan, menjual dan memperbaiki peralatan di wilayah Negara Republik Indonesia dan Timor Timur (Vide B4, C170);------------------1.1.2.4.
Bahwa Terlapor II terdaftar di Departemen Perdagangan sebagai distributor tunggal untuk jenis barang Cargo Inspection System Merek VACIS (SAIC) sesuai dengan Surat
Tanda
Pendaftaran
Nomor
4484/STP-
LN/PDN.2/10/2005 dari Departemen Perdagangan (Vide B4, C39);-----------------------------------------------------------------5
SALINAN
1.2.
Tentang Produk Gamma Ray Container Scanner;--------------------------------------1.2.1.
Bahwa terdapat beberapa produsen Gamma Ray Container Scanner di dunia yaitu: VACIS (SAIC), RAPISCAN, IG SCAN dan TC SCAN (Vide B2, B4, B5, B12, B14);----------------------------------------------------
1.2.2.
Bahwa VACIS (SAIC) dan RAPISCAN diproduksi oleh produsen Amerika Serikat, sedangkan IG SCAN dan TC SCAN diproduksi oleh produsen Cina (Vide B2, B4, B5);----------------------------------------------
1.2.3.
Bahwa model Gamma Ray Container Scanner ada 3 (tiga) macam yaitu: mobile, fix dan portal. Pada saat ini, model portal yang relocatable paling banyak diproduksi oleh VACIS (SAIC) (Vide B5, B15);--------------------------------------------------------------------------------
1.2.4.
Bahwa terdapat banyak bahan untuk panel-panel sensor sumber radiasi sinar gamma. Untuk produk VACIS (SAIC), panel-panel sensor sumber radiasi sinar gamma menggunakan bahan Poly Vinyl Toluene (PVT) (vide B15,C13, C68);-------------------------------------------------------------
1.3.
Tentang Kegiatan Usaha Bidang Gamma Ray Container Scanner di Indonesia;--1.3.1.
Bahwa distributor dan atau agen Gamma Ray Container Scanner di Indonesia adalah Terlapor II, PT Berkatu Semesta Makmur, PT Nikko Utama dan PT Dassindo Internusa Semesta (Vide B4, B18, B22, B32);--
1.3.2.
Bahwa Terlapor II adalah distributor tunggal produk Gamma Ray Container Scanner merek VACIS (SAIC), PT. Berkatu Semesta Makmur adalah agen tunggal Gamma Ray Container Scanner merek IG SCAN, PT. Nikko Utama adalah distributor Gamma Ray Container Scanner merek TC SCAN dan PT. Dassindo Internusa Semesta adalah agen Gamma Ray Container Scanner merek RAPISCAN (Vide B4, B18, B22, B32, C66, C67, C68);------------------------------------------------
1.3.3.
Bahwa PT LEN Industri (Persero) bekerjasama dengan FIS SCAN memproduksi IG RPC. FIS SCAN merupakan perusahaan patungan antara IG SCAN dengan Research Institute (Vide B5);---------------------
1.3.4.
Bahwa Terlapor II pernah mempresentasikan produk VACIS (SAIC) dihadapan Bea & Cukai dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI. Selain Terlapor II, terdapat perusahaan-perusahaan lain yang mempresentasikan produk Gamma Ray Container Scanner dan X-Ray Container Scanner dihadapan Bea & Cukai dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi pada saat Bea & Cukai melakukan kajian
6
SALINAN pemasangan Gamma Ray Container Scanner untuk beberapa pelabuhan utama di Indonesia (Vide B4, B12, B14);-------------------------------------1.4.
Tentang Tender Pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar, Batam;------------------------------------------------------------------------------1.4.1.
Perencanaan Pengadaan Container Scanner;--------------------------------1.4.1.1.
Bahwa Otorita Batam merencanakan memasang container scanner dan container crane di Pelabuhan Batu Ampar sejak tahun 2003 (Vide B25, C156);-------------------------------------
1.4.1.2.
Bahwa dalam rangka perencanaan pengadaan container scanner, Biro Perencanaan Otorita Batam yang terdiri dari Budiman, Andiantono dan Horman Pudinaung melakukan konsultasi dengan Direktur P2 Bea dan Cukai sebagai pengguna peralatan container scanner (Vide B2, B25);--------
1.4.1.3.
Bahwa
dalam
kaitannya
dengan
rencana
pengadaan
container scanner dan container crane, Otorita Batam melakukan studi banding ke Pelabuhan Pelepas di Malaysia untuk melihat produk Gamma Ray Container Scanner merek VACIS (SAIC) (Vide B2);----------------------------------------1.4.1.4.
Bahwa setelah melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Pelepas di Malaysia dan berkonsultasi dengan Bea dan Cukai, pada tanggal 6 Januari 2006, Otorita Batam menunjuk langsung UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI untuk melakukan kajian tentang container scanner dan radar cuaca (Vide B25, C62);-----------------------
1.4.1.5.
Bahwa Biro Perencanaan Otorita Batam menunjuk UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI melakukan kajian tentang container scanner dan radar cuaca dengan alasan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI telah digunakan oleh Bea dan Cukai untuk melakukan kajian mengenai container scanner (Vide B2,B25);--------------------
1.4.1.6.
Bahwa berdasarkan Perjanjian Kerjama No. 47/B.I.6.01PROY/SPK/I/2005
untuk
pekerjaan
Analisis
Teknis
Peralatan Container Scanner Dan Radar Cuaca antara Otorita Batam dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI tanggal 31 Januari 2005, Tugas UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI adalah melakukan analisis teknis peralatan
container
scanner
dan
radar
cuaca
dan 7
SALINAN menyerahkan hasilnya dalam bentuk final report paling lambat tanggal 30 Juni 2005 (Vide C63, C151);---------------1.4.1.7.
Bahwa pelaporan hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam butir 3.1.8 di atas dilakukan dalam tahapan sebagai berikut:---------------------------------------------------------------1.4.1.7.1. Laporan akhir (final report) meliputi: technical review dan spesifikasi teknis dari container scanner dan radar cuaca yang diserahkan paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender setelah penandatanganan Surat Keputusan Penunjukan Pemenang Lelang oleh Pemimpin Proyek (Vide C63, C151);--------------------------------------------1.4.1.7.2. Evaluasi
tender
dan
pembuatan
executive
summary evaluasi tender yang diserahkan paling lambat 150 (seratus lima puluh) hari kalender setelah
penandatanganan
Surat
Keputusan
Penunjukan Pemenang Lelang oleh Pemimpin Proyek (Vide C63, C151);---------------------------1.4.1.8.
Bahwa personil UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI yang melakukan kajian untuk Otorita Batam adalah Ir. Agus Suwahyono dan Ir. Soenarko (Vide B12, B25);----------
1.4.1.9.
Bahwa dalam rangka melakukan kajian untuk Otorita Batam, UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI terlebih dahulu berkonsultasi dengan Bea dan Cukai (Vide B12);------
1.4.1.10.
Bahwa kajian UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI untuk Otorita Batam tentang container scanner didasarkan pada hasil kajian yang dilakukannya untuk Bea dan Cukai (Vide B12,C64, C103, C104);-------------------------------------
1.4.1.11.
Bahwa berdasarkan hasil kajiannya, UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI merekomendasikan kepada Otorita Batam untuk menggunakan Gamma Ray Container Scanner dengan model relocatable portal (Vide B12, C64, C103);----
1.4.1.12.
Bahwa
Otorita
Batam
telah
berkeinginan
untuk
menggunakan container scanner dengan teknologi Gamma Ray sebelum UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI mempresentasikan hasil kajian mengenai container scanner tersebut (Vide B2);-------------------------------------------------8
SALINAN 1.4.2.
Pembentukan Panitia Pengadaan;----------------------------------------------1.4.2.1.
Bahwa pada tanggal 15 Maret 2005 Pemimpin Proyek APBN Otorita Batam (DIPA 2005) yaitu Indra Sakti membentuk
Panitia
Pengadaan
Barang/Jasa
Surat
Keputusan
Nomor:
mengeluarkan
dengan
001/SKEP-
PL/PIMPRO-DIPA/III/2005 (Vide B2, C122);-----------------1.4.2.2.
Bahwa Panitia Pengadaan terdiri dari: Mohammad Iqbal (sebagai Ketua), Tri Harsono (sebagai Sekretaris), Murti Zabak (sebagai Anggota), Agung Sulistyawan (sebagai Anggota), Mamat Rohmat (sebagai Anggota), Milyar Ismail (sebagai Anggota) dan Nazaruddin (sebagai Anggota) (Vide B2, C122);------------------------------------------------------------
1.4.2.3.
Bahwa
Terlapor
Pengembangan
I
meminta
Signal
dan
bantuan
kepada
UPT
Navigasi
LIPI
dalam
melaksanakan tender ini (Vide B2);------------------------------1.4.2.4.
Bahwa Terlapor I meminta bantuan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI menjadi Tim Teknis karena Terlapor I menggangap telah sesuai dengan isi Perjanjian Kerjasama
No.
47/B.I.6.01-PROY/SPK/I/2005
yang
menugaskan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI melakukan evaluasi tender dan pembuatan executive summary evaluasi tender (Vide B2, B30, C63);----------------1.4.2.5.
Bahwa tugas Panitia Pengadaan hanya mempersiapkan dan menilai hal-hal yang bersifat administratif sedangkan persiapan dan penilaian yang bersifat teknis dilakukan oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI (Vide B2, B12, B30);------------------------------------------------------------
1.4.3.
Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS);--------------------------------1.4.3.1.
Bahwa Terlapor I mengirimkan surat kepada IPS Marketing Resources (S) Pte. Ltd. yang berkedudukan di 71 Tech Park Crescent, Tuas Tech Park Singapore dan RAPISCAN Asia Pasific Region di Singapura yang pada pokoknya meminta penawaran harga untuk penyusunan HPS (Vide B30);---------
1.4.3.2.
Bahwa pada tanggal 19 April 2005, IPS Marketing Resources (S) PTE LTD memberikan penawaran harga VACIS (SAIC) sebesar US$ 3.300.000,00 (tiga juta tiga ratus ribu Dollar Amerika Serikat) (Vide C126);--------------9
SALINAN 1.4.3.3.
Bahwa pada tanggal 8 Juni 2005, RAPISCAN Asian Pacific Region memberikan penawaran harga RAPISCAN sebesar US$ 3.200.000, (tiga juta dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) di luar pajak lokal (Vide C127);-------------------------
1.4.3.4.
Bahwa HPS yang disusun oleh Terlapor I tertanggal 1 Juni 2005 adalah sebagai berikut: (Vide C65, C128);----------------
No
Uraian Kegiatan
Jumlah Harga (Rp)
I.
Pekerjaan Persiapan
II.
Pekerjaan Penunjang (Pekerjaan Bangunan Penunjang/ pelengkap)
III.
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan (harga franco Batam)
1.4.4.
7.700.000,880.000.000,39.806.250.000,-
TOTAL
40.693.950.000,-
PPN (10%)
4.069.395.000,-
TOTAL HARGA SETELAH PPN
44.763.345.000,-
Dibulatkan
44.763.345.000,-
Spesifikasi Teknis, Pembobotan dan Penilaian;-----------------------------1.4.4.1.
Bahwa spesifikasi teknis disusun oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI (Vide B2,B12);------------------------
1.4.4.2.
Bahwa
spesifikasi
teknis
menyebutkan
bahan
yang
digunakan untuk panel-panel sensor radiasi sub sistem yang digunakan untuk mendeteksi sumber-sumber sinar Gamma adalah Polivinyl Toluene (PVT) (Vide C15, C16, C65);------1.4.4.3.
Bahwa kriteria penilaian teknis meliputi throughput, fitur operasional, safety condition, teknologi, reputasi perusahaan dan populasi (Vide B12, C17, C65);------------------------------
1.4.4.4.
Bahwa pembobotan dan penilaian terhadap penawaran peserta adalah sebagai berikut (Vide C17, C65):---------------a. Harga diberi bobot 40 (empat puluh). Penilaian harga mengacu kepada harga owner’s estimate. Harga terendah mendapat nilai tertinggi. Apabila ada peserta yang menawarkan harga di bawah 80% (delapan puluh persen) dari owner’s estimate, maka dianggap tidak wajar sehingga perlu dilakukan klarifikasi. Apabila hasil klarifikasi
peserta
menyatakan
tetap
mampu
mengerjakan, maka kepada peserta tersebut harus bersedia menaikkan jaminan pelaksanaan sekurangkurangnya sebesar persentase jaminan pelaksanaan yang ditetapkan dalam dokumen tender dikalikan 80% 10
SALINAN (delapan puluh persen) HPS dalam bentuk jaminan Bank (Vide C17);------------------------------------------------------b. Spesifikasi teknis diberi bobot 60 (enam puluh). Perhitungan spesifikasi teknis didasarkan pada peserta yang spesifikasi teknisnya sama atau lebih baik dari yang dipersyaratkan. Item-item spesifikasi teknis yang dinilai adalah:-----------------------------------------------------------b.1. Kecepatan throughput diberi bobot 10 (sepuluh). Kecepatan throughput merupakan ukuran dari performance
sistem
container
scanner
yang
signifikan karena mencerminkan tingkat pelayanan operator kepada pengguna peralatan (Vide C17);---b.2. Fitur operasional (Application Software) diberi bobot 20 (dua puluh). Fitur operasional merupakan ukuran dari peralatan scanner mengolah data hasil proses scanning untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin (Vide C17);-----------------------------------b.3. Safety condition diberi bobot 15 (lima belas). Kriteria penilaian didasarkan pada aman atau tidaknya barang-barang yang discan melewati peralatan
scanner
yang
dibuktikan
dengan
dokumen pengetesan (Vide C17);---------------------c. Reputasi perusahaan diberi bobot 5 (lima). Reputasi ini merupakan
kombinasi
antara
lamanya
perusahaan
menjalankan kegiatan usaha dalam produksi scanner tersebut dengan reputasinya di mata pelanggan terutama dari sisi purna jual (after sales service) yang dibuktikan dengan referensi dari pelanggan (Vide C17);--------------d. Populasi produk diberi bobot 10 (sepuluh). Kriteria populasi dinilai berdasarkan minat pasar terhadap produk tersebut banyak diminati. Pernyataan populasi dibuktikan dengan surat pernyataan dari pabrik (Vide C17);----------1.4.4.5.
Bahwa UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI sejak awal sudah memperkirakan produk VACIS (SAIC) akan memiliki penilaian tertinggi diantara produk Gamma Ray Container Scanner lainnya (Vide B12);--------------------------
11
SALINAN 1.4.4.6.
Bahwa UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI melakukan penilaian teknis dengan membandingkan secara “apple to apple” terhadap semua penawaran peserta tender. (Vide B12);-----------------------------------------------------------
1.4.5.
Sistem Tender;-------------------------------------------------------------------1.4.5.1.
Bahwa Panitia Pengadaan menggunakan sistem pelelangan umum dengan prakualifikasi karena sifat pekerjaan yang khusus/spesifik/teknologi tinggi (Vide B2, C15, C65)---------
1.4.5.2.
Bahwa Panitia Pengadaan menggunakan sistem 2 (dua) sampul dalam tender pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar (Vide B2, B4, C15, C65);------------------------------------------------------------------
1.4.6.
Prakualifikasi;--------------------------------------------------------------------1.4.6.1.
Prakualifikasi I;-----------------------------------------------------1.4.6.1.1. Bahwa pada tanggal 8 April 2005, Terlapor I mengumumkan prakualifikasi pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar di Koran Suara Karya (Vide B2, C135);-----------1.4.6.1.2. Bahwa terdapat 16 (enam belas) perusahaan yang mendaftar untuk mengikuti prakualifikasi yaitu PT Aba Jaya Utama, PT Angkasa Buana Cipta, PT Anugerah Bakti, PT Anugerah Riau Abadi, PT Budi Graha Perkasa, PT Dianangkasa Raya, PT Duta Agung Group, Istaka-Asaba-Nikko Jo, PT Kharisma Tropisindo, PT LEN Industri (Persero), Terlapor II, PT Mohairson, PT Perwira Amanusa Bhakti, PT Sambu, PT Tunggal Jaya Santika, dan PT Yudha Karya (Vide B2, C50, C65);----------------------------------------------------1.4.6.1.3. Bahwa
berdasarkan
prakualifikasi
No.
pengumuman
hasil
03/PP/APBN(DIPA-
2005)/IV/2005, hanya Terlapor II yang lulus prakualifikasi (Vide C65);---------------------------1.4.6.1.4. Bahwa peserta yang tidak lulus prakualifikasi karena tidak memiliki dukungan dari prinsipal (Vide B2, C65);----------------------------------------1.4.6.2.
Prakualifikasi II;----------------------------------------------------12
SALINAN 1.4.6.2.1. Bahwa pada tanggal 28 April 2005, Terlapor I mengumumkan
prakualifikasi
ulang
Tender
Pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar di Koran Suara Karya (Vide B2, C18, C65, C135);-------------------------1.4.6.2.2. Bahwa terdapat 17 (tujuh belas) perusahaan yang memasukkan
dokumen
prakualifikasi
yaitu
PT Aba Jaya Utama, PT Angkasa Buana Cipta, PT Angrilam Simta Mandiri, PT Berkatu Sinar Makmur, PT Budi Graha Perkasa, PT Bunga Lestari,
PT
Delphi
Utama
Corporation,
PT Dharma Tridimensi, PT Duta Agung Group, Istaka-Asaba-Nikko Jo, PT Kharisma Tropisindo Makmur Abadi, PT LEN Industri (Persero), PT Mohairson, PT Pelangi Utama Jaya, PT Sambu, PT Tunggal Jaya Santika dan PT Yudha Karya (Vide B2, C65);----------------------------------------1.4.6.2.3. Bahwa
berdasarkan
prakualifikasi
No.
pengumuman
hasil
04-A/UM-PK/(DIPA-
2005)/V/2005 tanggal 31 Mei 2005, perusahaan yang
dinyatakan
lulus
prakualifikasi
yaitu
PT Angrilam Simta Mandiri, PT Berkatu Sinar Makmur, PT Bunga Lestari, PT Delphi Utama Corporation, PT Dharma Tridimensi, PT IstakaAsaba-Nikko
Jo,
PT
Kharisma
Tropisindo
Makmur Abadi, PT LEN INDUSTRI (Persero), PT Mohairson, Terlapor II dan PT Tunggal Jaya Santika (Vide C65);---------------------------.-------1.4.7.
Undangan Tender;---------------------------------------------------------------1.4.7.1.
Bahwa pada tanggal 7 Juni 2005, Terlapor I mengundang 11 Perusahaan untuk mengikuti rapat penjelasan (Vide C65);----
1.4.8.
Rapat Penjelasan Pekerjaan;---------------------------------------------------1.4.8.1.
Bahwa pada tanggal 13 Juni 2005, Terlapor I melakukan rapat penjelasan dokumen lelang (Vide C13, C14);------------
1.4.8.2.
Bahwa hasil rapat penjelasan dokumen lelang tanggal 13 Juni 2005 dituangkan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Dokumen Lelang No. 03A/BAP/DIPA-2005/VI/2005, antara 13
SALINAN lain adalah: (a) cara penyampaian penawaran menggunakan sistem 2 (dua) sampul, (b) Harga Penawaran Sendiri (HPS): Rp 44.763.345.000,- (empat puluh empat milyar tujuh ratus enam puluh tiga juta tiga ratus empat puluh lima ribu rupiah), (c) metode evaluasi menggunakan sistem merit point (Vide B2, C14);----------------------------------------------1.4.9.
Penyampaian Dokumen Tender;-----------------------------------------------1.4.9.1.
PT LEN Industri (Persero);---------------------------------------1.4.9.1.1. Bahwa PT LEN Industri (Persero) menawarkan produk IG SCAN RPC (Vide C71);----------------1.4.9.1.2. Bahwa masa berlaku jaminan penawaran PT LEN Industri adalah tanggal 23 Juni 2005 sampai dengan 23 September 2005 (Vide C71);-----------1.4.9.1.3. Bahwa rekapitulasi penawaran PT LEN Industri (Persero) adalah sebagai berikut (Vide C19):------
No
Uraian Kegiatan
Jumlah Harga (Rp)
I.
Pekerjaan Persiapan
II.
Pekerjaan Penunjang (Pekerjaan Bangunan Penunjang/ pelengkap)
III.
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan (harga franco Batam)
1.4.9.2.
5.000.000,794.283.987,27.385.000.000,-
TOTAL
28.184.283.987,-
PPN (10%)
2.818.428.399,-
TOTAL HARGA SETELAH PPN
31.002.712.386,-
Pembulatan
31.002.712.000,-
Terlapor II;----------------------------------------------------------1.4.9.2.1. Bahwa Terlapor II menawarkan produk VACIS (SAIC) model portal (Vide C68);-------------------1.4.9.2.2. Bahwa
masa
berlaku
jaminan
penawaran
Terlapor II adalah tanggal 23 Juni 2005 sampai dengan 23 September 2005 (Vide C68);--1.4.9.2.3. Bahwa rekapitulasi penawaran Terlapor II adalah sebagai berikut: (Vide C74);-------------------------No
Uraian Kegiatan
Jumlah Harga (Rp)
I.
Pekerjaan Persiapan
7.700.000,-
II.
Pekerjaan Penunjang (Pekerjaan Bangunan Penunjang/ pelengkap)
III.
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan (harga franco Batam)
880.000.000,34.557.755.000,-
TOTAL
35.445.455.000,-
PPN (10%)
3.544.545.500,-
14
SALINAN
1.4.9.3.
TOTAL HARGA SETELAH PPN
38.990.000.500,-
Dibulatkan
38.990.000.000,-
PT Berkatu Sinar Makmur;---------------------------------------1.4.9.3.1. Bahwa PT Berkatu Sinar Makmur menawarkan produk IG SCAN model Relocatable Container (Vide C67);---------------------------------------------1.4.9.3.2. Bahwa masa berlaku jaminan penawaran PT Berkatu Sinar Makmur adalah tanggal 23 Juni 2005 sampai dengan tanggal 24 September 2005 (Vide C67);---------------------------------------------1.4.9.3.3. Bahwa rekapitulasi penawaran PT Berkatu Sinar Makmur adalah sebagai berikut (Vide C73):-------
No
Uraian Kegiatan
Jumlah Harga (Rp)
I.
Pekerjaan Persiapan
II.
Pekerjaan Penunjang (Pekerjaan Bangunan Penunjang/ pelengkap)
III.
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan (harga franco Batam)
1.4.9.4.
27.000.000,00 767.440.000,00 31.128.153.638,00
TOTAL
31.922.593.638,00
PPN (10%)
3.192.259.363,80
TOTAL HARGA SETELAH PPN
35.114.853.001,80
Dibulatkan
35.114.853.000,00
PT Delphi Utama Corporation;----------------------------------1.4.9.4.1. Bahwa
PT
Delphi
Utama
Corporation
menawarkan
produk
RAPISCAN
model
Relocatable Portal (Vide C69);---------------------1.4.9.4.2. Bahwa masa berlaku jaminan penawaran PT Delphi Utama Corporation adalah tanggal 23 Juni 2005 sampai dengan 23 September 2005 (Vide C69);----------------------------------------------------1.4.9.4.3. Bahwa rekapitulasi penawaran PT Delphi Utama Corporation adalah sebagai berikut: (Vide75);---No
Uraian Kegiatan
Jumlah Harga (Rp)
I.
Pekerjaan Persiapan
25.450.000,-
II.
Pekerjaan Penunjang (Pekerjaan Bangunan Penunjang/ pelengkap)
774.800.000,-
III.
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan (harga franco Batam)
29.969.750.000,-
TOTAL
30.770.000.000,-
PPN (10%)
3.077.000.000,-
15
SALINAN TOTAL HARGA SETELAH PPN
1.4.9.5.
33.847.000.000,-
PT Angrilam Simta Mandiri;-------------------------------------1.4.9.5.1. Bahwa PT Angrilam Simta Mandiri menawarkan produk RAPISCAN (Vide C66);--------------------1.4.9.5.2. Bahwa masa berlaku jaminan penawaran PT Angrilam Simta Mandiri adalah tanggal 23 Juni 2005 sampai dengan 23 September 2005 (Vide C66);----------------------------------------------------1.4.9.5.3. Bahwa
rekapitulasi
penawaran
harga
PT
Angrilam Simta Mandiri adalah sebagai berikut (Vide C72):---------------------------------------------No
Uraian Kegiatan
Jumlah Harga (Rp)
I.
Pekerjaan Persiapan
II.
Pekerjaan Penunjang (Pekerjaan Bangunan Penunjang/ pelengkap)
III.
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan (harga franco Batam)
1.4.9.6.
12.000.000,00 675.644.887,99 27.513.239.000,00
TOTAL
28.200.883.887,99
PPN (10%)
2.820.088.388,80
TOTAL HARGA SETELAH PPN
31.020.972.276,79
Pembulatan
31.020.972.000,00
PT Istaka Karya - PT Asaba Computer Centre - PT Nikko Utama Jo;------------------------------------------------------------1.4.9.6.1. Bahwa PT Istaka Karya (Persero), PT Asaba Computer Centre dan PT Nikko Utama membuat Perjanjian
Kerjasama
Usaha
Nomor
01/MKB/ADTRAK-IK/IV/2005 tanggal 12 April 2005 dengan nama Istaka-Asaba-Nikko Joint Operation (selanjutnya disebut Istaka-AsabaNikko Jo) untuk mengikuti Tender Pengadaan gamma ray container scanner di Pelabuhan Batu Ampar (Vide C70)------------------------------------1.4.9.6.2. Bahwa PT Istaka Karya bertindak sebagai lead firm dalam joint operation tersebut (Vide C10);-1.4.9.6.3. Bahwa
Istaka-Asaba-Nikko
Jo
menawarkan
produk TC SCAN (Vide C70);----------------------1.4.9.6.4. Bahwa masa berlaku jaminan penawaran IstakaAsaba-Nikko Jo adalah sejak tanggal 23 Juni 16
SALINAN 2005 sampai dengan 23 Oktober 2005 (Vide C70);----------------------------------------------------1.4.9.6.5. Bahwa rekapitulasi harga penawaran IstakaAsaba-Nikko Jo adalah sebagai berikut (Vide C76);----------------------------------------------------No
Uraian Kegiatan
Jumlah Harga (Rp)
I.
Pekerjaan Persiapan
II.
Pekerjaan Penunjang (Pekerjaan Bangunan Penunjang/ pelengkap)
III.
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan (harga franco Batam)
1.4.10.
22.500.000,00 1.201.800.877,11 31.335.000.000,00
TOTAL
32.559.300.877,11
PPN (10%)
3.255.930.087,71
TOTAL HARGA SETELAH PPN
35.815.230.964,82
PEMBULATAN
35.815.230.000,00
Tim Penilai;-----------------------------------------------------------------------1.4.10.1. Bahwa pada tanggal 21 Juni 2005, Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) mengirimkan Surat Nomor: B/04A.4/PRO-DIPA/VI/2005 kepada Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang pada pokoknya berisi permintaan bantuan untuk evaluasi aspek teknis peralatan Gamma Ray Container Scanner pada tanggal 24 Juni 2005 (Vide C55);--1.4.10.2.
Bahwa terhadap permintaan bantuan untuk evaluasi aspek teknis sebagaimana dimaksud dalam butir 1.4.10.1 di atas, maka pada tanggal 22 Juni 2005 pihak BATAN menjawab dengan Surat Nomor: 2648/KS 00 01/2005 yang pada pokoknya berisi tidak dapat memenuhi permintaan untuk membantu melakukan evaluasi teknis karena staf terkait yaitu Dra Rini Heroe Oetami, MT sedang melakukan tugas lain. Meskipun demikian, pihak BATAN mengingatkan kepada Otorita Batam agar dalam pengadaan Gamma Ray Container Scanner yang mengandung bahan radioaktif memperhatikan ketentuan yang berlaku seperti PP No. 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi, PP Nomor: 64 Tahun 2000 tentang Perijinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor: 01/Ka-Bapeten/V-1999 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, dan Surat Keputusan Kepala BAPETEN terkait (Vide C56);-------------
17
SALINAN 1.4.10.3. Bahwa Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) mengirimkan surat Nomor: B/04A.3/PRO-DIPA/VI/2005 tanggal 21 Juni 2005 kepada Kepala UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI yang pada pokoknya meminta bantuan untuk melakukan evaluasi teknis (Vide C123);------1.4.10.4.
Bahwa penilaian administrasi dan harga dilakukan oleh Terlapor I, sedangkan penilaian dan evaluasi teknis dilakukan oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI sebagai Tim Teknis (Vide B2, B4, B12);-------------------
1.4.11.
Pembukaan Penawaran Harga;------------------------------------------------1.4.11.1.
Bahwa pembukaan penawaran harga dilakukan pada hari Kamis tanggal 23 Juni 2005 bertempat di Ruang Rapat Panitia Pengadaan di Kantor Otorita Batam – Batam Centre (Vide C2, C20, C65);------------------------------------------------
1.4.11.2.
Bahwa hasil pembukaan penawaran harga yang dituangkan dalam Berita Acara Pembukaan Penawaran Harga No: 03A/BAPP/DIPA-2005/VI/2005 adalah sebagai berikut:----a. Penutupan pemasukan dokumen penawaran pada tanggal 23 Juni 2005 pukul 09.45 WIB (Vide C2, C20, C65);----b. Jumlah sampul penawaran yang masuk sebanyak 9 (sembilan) sampul (Vide C2, C20, C65);--------------------
1.4.12.
Pengumuman Hasil Evaluasi Administrasi;----------------------------------1.4.12.1.
Bahwa pada tanggal 27 Juni 2005, Terlapor I mengirimkan surat kepada Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) Nomor: 03A/UCPP/DIPA-2005/VI/2005 yang pada pokoknya berisi permintaan agar mengumumkan hasil evaluasi administrasi dan mengundang peserta yang lulus administrasi untuk mengikuti pembukaan penawaran (Vide C136);-----------------------------------------------------------------
1.4.12.2.
Bahwa berdasarkan Pengumuman Nomor: 04-A.2/UMADM/DIPA-2005/VI/2005 tanggal 27 Juni 2005, hasil evaluasi administrasi adalah sebagai berikut (Vide C57):----a. PT Angrilam Simta Mandiri dinyatakan lulus;------------b. PT Berkatu Sinar Makmur dinyatakan lulus;--------------c. PT Bunga Lestari dinyatakan tidak lulus;------------------d. PT Delphi Utama Corporation dinyatakan tidak lulus;---e. Istaka-Asaba-Nikko Jo dinyatakan lulus;------------------18
SALINAN f. PT Kharisma Tropisindo Makmur Abadi dinyatakan tidak lulus;------------------------------------------------------g. PT LEN Industri (Persero)) dinyatakan lulus;-------------h. Terlapor II dinyatakan lulus;---------------------------------i. PT Tunggal Jaya Santika dinyatakan tidak lulus;---------1.4.13.
Evaluasi Teknis;-----------------------------------------------------------------1.4.13.1.
Bahwa evaluasi teknis dilakukan oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI pada tanggal 23 Juni – 25 Juni 2005 (Vide C65, C148);--------------------------------------------
1.4.13.2.
Bahwa berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran Teknis Nomor 03A/BEP/DIPA-2005/VI/2005 tanggal 27 Juni 2005, hasil evaluasi teknis sebagai berikut (Vide C59):---------------
No
Item
Bobot
PT
PT
Istaka-Asaba-
PT
PT
LEN
Berkatu
Nikko Jo
Angrilam
Delphi
Terlapor II
1
Operasional teknologi
20
14,1
13,4
13,5
15,2
15,2
17,5
2
Throughput
10
6
1,5
1,5
6
6
10
3
Safety
15
1,56
1,544
1,76
8,9
8,9
15
4
Reputasi
5
3
3
3
3
3
5
5
Populasi
10
1
1
1
1
1
10
TOTAL NILAI
60
25,66
20,4
20,8
34,1
34,1
57,5
1.4.13.3.
Bahwa UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI melakukan evaluasi teknis dengan menggunakan tolok ukur produk VACIS (SAIC) (Vide C13, C58.);-----------------------
1.4.14.
Pembukaan Dokumen Penawaran;--------------------------------------------1.4.14.1.
Bahwa pada tanggal 27 Juni 2005, Telapor I mengundang peserta tender untuk menghadiri pembukaan sampul harga penawaran (Vide C65);---------------------------------------------
1.4.14.2.
Bahwa Terlapor I menyerahkan hasil penilaian teknis kepada seluruh peserta pada saat pembukaan penawaran harga (Vide B15, B22);------------------------------------------------------------
1.4.14.3.
Bahwa hasil pembukaan penawaran harga dituangkan dalam Berita
Acara
Pembukaan
Dokumen
Penawaran
No.
03A/BAP/DIPA-2005/VI/2005 tertanggal 28 Juni 2005 yang ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi dari Istaka-AsabaNikko Jo dan PT LEN Industri (Persero) (Vide C2, C20);----1.4.15.
Hasil Evaluasi Harga dan Teknis;---------------------------------------------1.4.15.1.
Bahwa hasil evaluasi harga dan teknis untuk masing-masing peserta adalah sebagai berikut (Vide C22, C65):---------------19
SALINAN Unsur
No.
1
Bobot
Penilaian
Terlapor II
35.815.230.000
31.002.712.000
38.990.000.000
36,639
34,625
40,00
31,805
1.500
6.000
1.500
6.000
10.000
15.200
13.400
15.200
13.500
14.100
17.500
15
8.900
1.544
8.900
1.760
1.560
15.000
5
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
5.000
PT Berkatu
PT Delphi
31.020.972.000
35.114.853.000
33.847.000.000
39,976
35,316
10
6.000
20
Harga alat (setelah
Bobot Harga
40
Spesifikasi teknis
45
a. Kecepatan Throughput b. Fitur Operasional c. Safety Condition 3
Reputasi Perusahaan
4
Populasi Produk
Total Skor
Istaka – Asaba -
PT LEN
PT Angrilam
dievaluasi)
2
Scoring Penawaran Peserta
Nikko Jo
10
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
10.000
100
74.076
55.760
70.739
55.385
65.660
89.305
1.4.16.
Usulan Calon Pemenang Tender;----------------------------------------------1.4.16.1.
Bahwa pada tanggal 29 Juni 2005, dilakukan evaluasi penawaran. Berdasarkan Berita Acara Hasil Penawaran Nomor: 04A/BAHEP/DIPA-2005/VI/2005, rapat evaluasi Panitia Pengadaan dan Tim Teknis sepakat mengusulkan calon pemenang pengadaan berdasarkan urutan sebagai berikut (Vide C65):--------------------------------------------------
No
Nama Perusahaan
Nama
Nilai
Produk
Teknis
Total Nilai
Harga Rp
Merit
Nilai
Peringkat
1
Terlapor II
VACIS
57,500
38,990 M
31,806
89,306
I
2
PT Angrilam Simta Mandiri
RAPISCAN
34,100
31,020 M
39,976
74,076
II
3
PT Delphi Utama Corporation
RAPISCAN
34,100
33,847 M
36,639
70,739
III
1.4.16.2.
Bahwa pada tanggal 29 Juni 2005, Panitia Pengadaan mengirimkan Surat No. 04A/UCPP/DIPA-2005/VI/2005 kepada Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) yang pada pokoknya berisi usulan calon pemenang lelang setelah dilakukan klarifikasi dan negosiasi yaitu: (Vide C65);------------------------------------------------------------------
1.4.17.
Nama Perusahaan
Harga Penawaran (Rp)
Keterangan
Terlapor II
38.990.000.000,-
12,90% < HPS
PT Angrilam
31.020.972.000,-
30,70% < HPS
PT Delphi
33.847.000.000,-
24,39% < HPS
Sanggahan terhadap Hasil Evaluasi Teknis----------------------------------20
SALINAN 1.4.17.1.
Bahwa pada tanggal 29 Juni 2005, Istaka-Asaba-Nikko Jo mengirimkan Surat No. IAN/2005-029 kepada Panitia Pengadaan untuk diteruskan kepada UPT Signal dan Navigasi
LIPI
yang
pada
pokoknya
berisi:
(a)
mempertanyakan model relocatable portal yang diminta oleh Tim Teknis karena relocatable portal merupakan dua model yang berbeda yaitu model relocatable dan model portal. Model relocatable adalah model dimana truk yang berisikan container berada di atas rel berjalan untuk discan. Sedangkan model portal adalah dimana truk dan container akan berjalan sedangkan scanner akan diam (b) penilaian teknis telah dilakukan sebelum peserta dinyatakan lulus administrasi (c) pada saat pembukaan penawaran tanggal 23 Juni 2005, ada peserta yang tidak melampirkan personil inti dan brosur produk sehingga melanggar Keppres 61 Tahun 2004 (Vide B22, C182);-------------------------------------------1.4.17.2.
Bahwa pada tanggal 29 Juni 2005, PT Angrilam Simta Mandiri mengirimkan Surat Sanggahan Nomor: 129/ASMSS/VI/2005 yang pada pokoknya menyatakan telah terjadi kesalahan prosedur dalam pembukaan penawaran harga, penilaian spesifikasi teknis tidak sesuai dengan dasar penilaian yang efektif, efisien dan jujur serta perlunya dilakukan klarifikasi teknis (Vide C176);------------------------
1.4.17.3.
Bahwa pada tanggal 29 Juni 2005, PT Delphi Utama Corporation menyampaikan dokumen tambahan dan usulan cara penilaian teknis (Vide B15, C13, C196);-------------------
1.4.17.4.
Bahwa pada tanggal 1 Juli 2005, PT LEN Industri (Persero) mengirimkan Surat Nomor 938/LEN/DU/VII/2005 kepada Terlapor I untuk menyampaikan 1 (satu) set uraian klarifikasi teknis (Vide C3);----------------------------------------
1.4.17.5.
Bahwa Terlapor I tidak menanggapi keinginan PT LEN Industri (Persero) untuk melakukan klarifikasi teknis karena: (Vide B2, B5);-------------------------------------------------------a. Nilai teknis P.T. LEN Industri (Persero) rendah (Vide B2, B5);----------------------------------------------------------b. Klarifikasi teknis tidak merubah nilai dan UPT Pengembangan
Signal
dan
Navigasi
LIPI 21
SALINAN merekomendasikan tidak perlu melakukan klarifikasi teknis dengan P.T. LEN Industri (Persero) (Vide B2, B5);--------------------------------------------------------------1.4.18. Usulan Pemenang Tender;------------------------------------------------------1.4.18.1.
Bahwa pada tanggal 1 Juli 2005 Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) mengirimkan Memorandum Nomor:
M/03A.5/PRO-DIPA/VII/2005
kepada
Ketua
Otorita Batam selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang pada pokoknya berisi daftar urutan peringkat setelah dilakukan evaluasi teknis dan harga sebagai berikut (Vide C130);------No
Nama Perusahaan
Nilai
PRODUK
Teknis
Total
Peringkat
Harga
1
Terlapor II
VACIS
57,500
31,806
89,306
I
2
PT Angrilam Simta Mandiri
RAPISCAN
34,100
39,976
74,076
II
3
PT Delphi Utama Corporation
RAPISCAN
34,100
36,639
70,739
III
4
PT LEN INDUSTRI (PERSERO)
IG SCAN RPC
25,660
40,000
65,660
IV
5
PT Berkatu Sinar Makmur
IG SCAN
20,444
35,316
55,760
V
6
Istaka-Asaba-Nikko Jo
TC SCAN
20,760
34,625
55,385
VI
1.4.19.
Klarifikasi Teknis;---------------------------------------------------------------1.4.19.1.
Bahwa pada tanggal 12 Juli 2005 dilakukan klarifikasi teknis terhadap Terlapor II dan PT Angrilam Simta Mandiri (Vide B2, C148);------------------------------------------------------------
1.4.19.2.
Bahwa tidak ada perubahan nilai Terlapor II dan PT Angrilam Simta Mandiri setelah dilakukan klarifikasi teknis (Vide B2);-------------------------------------------------------------
1.4.19.3.
Bahwa pada tanggal 30 Juni 2005, 11 Juli 2005 dan 13 Juli 2005, PT Delphi Utama Corporation menyampaikan data pendukung spesifikasi teknis dan meminta untuk diundang melakukan klarifikasi (Vide C13);--------------------------------
1.4.19.4.
Bahwa atas permintaan PT Delphi Utama Corporation untuk melakukan klarifikasi teknis, Terlapor I tidak memberikan jawaban (Vide B15, C13);------------------------------------------
1.4.20.
Pelaporan Hasil Evaluasi Tender;---------------------------------------------1.4.20.1.
Bahwa berdasarkan laporan hasil evaluasi tender yang dibuat oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI, diketahui hal-hal sebagai berikut (Vide C58);------------------1.4.20.1.1. Penawaran PT LEN Industri (Persero);------------22
SALINAN a. PT LEN Industri (Persero) menawarkan peralatan container scanner sistem portal dengan metode double portal;------------------b. Sistem container scanner yang ditawarkan adalah IG Scan RPC yang masih dalam taraf konsep;---------------------------------------------c. Meskipun
masih
dalam
taraf
konsep,
penilaian tetap dilakukan karena dalam hal teknis hal-hal berupa: perhitungan, rencana dan kalkulasi pada umumnya dapat dilakukan tetapi hasilnya dapat kurang atau lebih;-------1.4.20.1.2. Penawaran PT Berkatu Sinar Makmur;------------a. PT Berkatu Sinar Makmur menawarkan peralatan container scanner dengan sistem container yang discan ditempatkan di atas conveyor yang berjalan melalui peralatan scanner yang terdiri dari source dan detector yang berbentuk L terbalik dengan sudut lebih besar dari 90°, dan untuk membatasi daerah aman dibuat gedung pelindung radiasi;-------b. Mekanisme throughput tidak seperti yang diharapkan yaitu mekanisme portal;-----------c. Sistem container scanner yang ditawarkan PT Berkatu Sinar Makmur pada umumnya digunakan untuk radiasi Co60 (Cobalt-60) yang intensitas radioaktifnya tinggi;-----------d. Secara
umum,
performance
teknologi
operasionalnya dapat dinilai mengikuti aspekaspek penilaian dalam tender;------------------1.4.20.1.3. Penawaran Istaka-Asaba-Nikko Jo;----------------a. Istaka-Asaba-Nikko Jo menawarkan peralatan container scanner dengan cara menggerakkan scanner untuk menscan container. Scanner yang ditawarkan meliputi source radioaktif + detector dengan sudut di atas 90° yang dikopel bersama yang kemudian bersamasama digerakkan di atas rel;---------------------23
SALINAN b. Mekanisme throughput tidak seperti yang diharapkan yaitu mekanisme portal;-----------c. Sistem container scanner yang ditawarkan oleh Istaka-Asaba-Nikko Jo pada umumnya digunakan untuk radiasi Co60 (Cobalt-60) yang intensitas radioaktifnya tinggi;-----------d. Secara
umum,
performance
teknologi
operasionalnya dapat dinilai mengikuti aspekaspek penilaian dalam tender;------------------1.4.20.1.4. Penawaran PT Angrilam Simta Mandiri;----------a. PT Angrilam Simta Mandiri menawarkan container scanner dengan sistem portal. Peralatan container yang ditawarkan terdiri dari
1
(satu)
source
dengan
detector
berbentuk L terbalik dengan sudut detector adalah 90°;----------------------------------------b. Secara umum, teknologi container scanner portal yang ditawarkan oleh PT Angrilam Simta Mandiri dapat memenuhi mekanisme throughput untuk mengikuti tender;-----------1.4.20.1.5. Penawaran PT Delphi Utama Corporation;-------a. PT Delphi Utama Corporation menawarkan peralatan container scanner dengan sistem portal. Peralatan container yang ditawarkan terdiri dari 1 (satu) source dengan detector berbentuk L terbalik dengan sudut detector adalah 90°;----------------------------------------b. Secara umum, teknologi container scanner portal yang ditawarkan oleh PT Delphi Utama Corporation dapat memenuhi mekanisme throughput untuk mengikuti tender;-----------1.4.20.1.6. Penawaran Terlapor II;-------------------------------a. Terlapor II menawarkan peralatan container scanner dengan sistem portal. Peralatan portal yang ditawarkan terdiri dari 2 (dua) source yang diletakkan dimasing-masing detector (berada di kiri dan kanan portal) 24
SALINAN dengan posisi diagonal. Teknologi yang ditawarkan adalah teknologi portal yang terbuka sehingga ruang bagian atas yang akan dilewati container adalah bebas;---------------b. Secara umum, teknologi container scanner portal yang ditawarkan oleh Terlapor II dapat memenuhi
mekanisme
throughput
untuk
mengikuti tender;---------------------------------1.4.21.
Evaluasi oleh Ketua Otorita Batam;------------------------------------------1.4.21.1.
Bahwa pada tanggal 5 Juli 2005, Ketua Otorita Batam meminta bantuan BATAN untuk melakukan kajian proposal teknis gamma ray scanner untuk penentuan pemenang tender (Vide C199);-------------------------------------------------
1.4.21.2.
Bahwa pada tanggal 15 Juli 2005, BATAN menyerahkan hasil kajiannya kepada pimpinan Otorita Batam (Vide C195);----------------------------------------------------------------
1.4.22.
Klarifikasi Teknis di Kantor Perwakilan Otorita Batam di Jakarta;------1.4.22.1.
Bahwa Direktur Pembangunan Otorita Batam mengundang seluruh peserta tender untuk melakukan klarifikasi teknis di Kantor Perwakilan Otorita Batam (Vide B2, B4, B5, B18, B22, B23);------------------------------------------------------------
1.4.22.2. Bahwa undangan Otorita Batam kepada seluruh peserta tender bukan dalam kapasitas sebagai Panitia Pengadaan (Vide B2, B4, B30);-------------------------------------------------1.4.22.3.
Bahwa UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI memperoleh undangan dari Otorita Batam untuk mengikuti klarifikasi teknis, namun tidak hadir dengan alasan undangan tersebut hanya undangan presentasi dan tendernya sudah selesai (Vide B12, C29, C148);------------------------------------
1.4.22.4. Bahwa klarifikasi teknis yang dilaksanakan oleh Direktur Pembangunan Otorita Batam di Jakarta tidak mempengaruhi penilaian Panitia Pengadaan (Vide B2, B29);-------------------1.4.23.
Rapat Interdep;-------------------------------------------------------------------1.4.23.1.
Bahwa pada tanggal 16 September 2005 dilakukan rapat konsultasi antar instansi bertempat di Hotel Ibis Tamarin Jakarta yang dihadiri oleh BAPPENAS, BAPETEN, UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI, Bea & Cukai, 25
SALINAN Ditjen Perbendaharaan Negara, BPKP, Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) Otorita Batam dan Panitia Pengadaan (Vide B30, C95);--------------------------------------1.4.23.2.
Bahwa hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam butir 1.4.22.1 di atas adalah sebagai berikut (Vide C95):------------
No
Item
NAMA PERUSAHAAN PT LEN
1
Harga
2
Teknis
PT Angrilam
PT Delphi
PT Berkatu
Asaba-Nikko Jo
Tim
Panitia
40
40
39,976
39,95
36,639
31,73
34,625
26,01
35,316
28,05
31,806
16,78
Tim
Panitia
Tim
Panitia
Terlapor II
Panitia
Tim
Panitia
PT Istaka-
Tim
Panitia
Tim
Throughput
6
9
6
9
6
9
1,5
3
1,5
3
10
10
Fitur
14,1
15,2
15,2
15,.2
15,2
15,2
13,5
15,2
13,4
15,2
17,5
17,5
Safety
1,56
15
8,9
15
8,9
15
1,76
15
1,544
15
15
15
3
Reputasi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
4
Populasi
1
7
1
7
1
7
1
7
1
7
10
10
Σ Teknis
25,66
49,2
34,1
49,2
34,1
49,2
20,76
43,2
20,444
43,2
57,5
57,5
Jumlah I+II
65,66
89,2
74,076
89,15
70,739
80,93
55,385
69,21
55,76
71,250
89,306
74,28
Penawaran
31.002.712.000
1.4.24.
31.020.972.000
33.847.000.000
35.815.320.000
35.114.853.000
38.990.000.000
Perpanjangan Jaminan Penawaran;-------------------------------------------1.4.24.1. Bahwa pada tanggal 22 September 2005, PT Delphi Utama Corporation menyampaikan surat kepada Terlapor I agar Terlapor I menyampaikan permohonan perpanjangan masa jaminan penawaran kepada PT Delphi Utama Corporation yang akan habis masa berlakunya pada tanggal 23 September 2005 (vide B30, C13);-------------------------------1.4.24.2.
Bahwa Terlapor I tidak menanggapi permintaan PT Delphi Utama Corporation di atas, karena menganggap sudah ada calon pemenang (vide B30, C13);---------------------------------
1.4.24.3.
Bahwa Terlapor II memperpanjang jaminan penawarannya dari tanggal 24 September 2005 sampai dengan tanggal 24 Desember 2005 (Vide B30, B31, C138);-------------------------
1.4.25.
Tahap Penentuan Pemenang;---------------------------------------------------1.4.25.1.
Bahwa pada tanggal 3 Oktober 2005 Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) mengeluarkan Memorandum Nomor: M/04A.22/PRO-DIPA/X/2005 yang pada pokoknya berisi Penetapan Pemenang Pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar adalah Terlapor II (Vide C65);--------------------------------------------26
SALINAN 1.4.25.2. Bahwa pada tanggal 12 Oktober 2005 diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa Nomor 04/KPTS/PRODIPA/X/2005 tanggal 12 Oktober 2005 yang ditandatangani oleh Ir. Indra Sakti, M.M., sebagai Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) yang menunjuk Terlapor II sebagai Pemenang Pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar (Vide C65);----------------1.4.26.
Pengumuman Pemenang Tender;----------------------------------------------1.4.26.1.
Bahwa pengumuman pemenang tender dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2005 (Vide B2, B4, C65);--------------------
1.4.26.2.
Bahwa pengumuman pemenang pengadaan disampaikan kepada
peserta
lelang
melalui
Surat
Nomor
04A.23/PPL/DIPA-2005/X/2005 tanggal 4 Oktober 2005 yang ditandatangani oleh Mohammad Iqbal sebagai Ketua Panitia Pengadaan (Vide C9, C13, C20, C65);-----------------1.4.26.3.
Bahwa Terlapor II ditunjuk sebagai pemenang tender dengan harga penawaran Rp 38.990.000.000,- (tiga puluh delapan milyar sembilan ratus sembilan puluh juta rupiah) (Vide B2, C9, C20, C65);-------------------------------------------------------
1.4.27.
Sanggahan;------------------------------------------------------------------------1.4.27.1.
Sanggahan PT Delphi Utama Corporation (Vide C13);-------1.4.27.1.1.
Bahwa
PT
Delphi
Utama
Corporation
menyampaikan sanggahan atas hasil tender yang pada pokoknya menyatakan bahwa terjadi penyimpangan dalam hal (a) penyimpangan terhadap Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
dalam
bentuk:
Terlapor
II
tidak
memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang dikeluarkan KADIN yang menunjukkan bidang usahanya adalah mekanikal dan elektrikal, Terlapor II tidak memiliki perjanjian kerjasama operasi dengan perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi yang memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), (b) pengumuman pemenang dilakukan setelah masa jaminan penawaran telah habis dan panitia
tidak
pernah
meminta
peserta 27
SALINAN memperpanjang masa berlakuknya jaminan penawaran, (c) spesifikasi teknis yang dibuat oleh panitia mencuplik spesifikasi teknis SAIC karena menggunakan istilah PVT padahal ada istilah yang lebih umum yaitu scintillation detector, tidak ada acuan minimum yang dipakai untuk melakukan penilaian teknis, skor teknis PT Delphi utama Corporation sama dengan skor teknis PT Angrilam Simta Mandiri meskipun peralatan penunjang yang ditawarkan berbeda, tidak ada informasi tentang hasil penilaian teknis setelah dilakukan penjelasan teknis baik yang dilakukan dihadapan langsung Panitia Pengadaan maupun dihadapan Direksi Otorita Batam (d) harga yang ditawarkan oleh Terlapor II adalah yang tertinggi dari semua penawaran peserta (vide C13);--------------------1.4.27.2.
Sanggahan PT LEN Industri (Persero);-------------------------1.4.27.2.1. Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2005, PT LEN Industri
(Persero)
mengajukan
sanggahan
kepada Panitia Pengadaan melalui Surat Nomor 1540/LEN/DU/X/2005 yang pada pokoknya keberatan atas hasil Tender Pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar dalam hal: (Vide C10);--------------------a. Mekanisme penilaian tidak adil. Cara-cara dan paramater penilaian dari masingmasing sub bobot untuk penilaian teknis hanya
kualitatif
dan
tidak
ada
kuantitatifnya. Disamping itu, terdapat 2 (dua) versi penilaian yaitu versi konsultan LIPI
yang
disampaikan
sebelum
pembukaan penawaran harga pada tanggal 28 Juni 2005 dan versi Interdep yang terdiri dari
Otorita
Batam
termasuk
Panitia
Pengadaan, BATAN, BAPETEN dan BPPT setelah dilakukan presentasi pada tanggal 3 28
SALINAN Agustus 2005. Penilaian yang dilakukan oleh LIPI tidak obyektif karena peserta tidak
pernah
diundang
melakukan
klarifikasi sehingga penilaian dianggap mengarah pada 1 (satu) peserta tertentu;----b. Sistem penilaian tidak proporsional antara penilaian teknis dan penilaian harga;--------c. Kompetensi konsultan teknis yang ditunjuk oleh
Panitia
Pengadaan
yaitu
UPT
Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI diragukan sehingga hasil penilaian yang dilakukan oleh konsultan sangat subyektif;d. Penetapan pemenang melebihi batas waktu yang ditentukan oleh Keppres 80 Tahun 2003 sehingga diindikasikan melanggar prosedur. Dampak penetapan pemenang yang melebihi batas waktu menyebabkan jangka waktu jaminan penawaran tidak berlaku lagi termasuk jangka waktu jaminan penawaran pemenang tender;-----------------e. Penetapan
pemenang
yang
harga
penawarannya paling tinggi dengan selisih harga yang sangat besar dibandingkan dengan penawar lain, hal ini bertentangan dengan prinsip efisiensi dan efektifitas belanja publik sebagaimana ditetapkan dalam Keppres 80 Tahun 2003;--------------f. Terlapor
I
mengabaikan
kewajiban
memaksimalkan pemakain produksi dalam negeri;--------------------------------------------1.4.27.2.2. Bahwa terhadap sanggahan PT LEN Industri (Persero) tersebut di atas, pada tanggal 11 Oktober 2005 Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) menjawabnya melalui Surat Nomor B/04.25/PRO-DIPA/X/2005 yang pada pokoknya menyatakan bahwa evaluasi teknis dan harga telah dilakukan secara 29
SALINAN proporsional dan telah sesuai dengan pedoman evpenilaian yang disampaikan kepada peserta, Panitia
Pengadaan
dengan
pihak
memerlukan
yang
konsultasi
berkompeten
dan
indepeluasi sebelum mengeluarkan keputusan pemenang dan peralatan Gamma Ray Container Scanner adalah produk dengan teknologi tinggi dan mutakhir yang harus segera diadakan dalam waktu yang terbatas (Vide C11);---------1.4.27.2.3.
Bahwa terhadap jawaban sanggahan di atas, pada tanggal 13 Oktober 2005, PT LEN Industri (Persero) mengirimkan surat Nomor 1560/LEN/DU/X/2005
perihal
Sanggahan
Banding yang pada pokoknya menyatakan:----a. Pengumuman
pemenang
dianggap
ada
unsur kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) karena
tidak
konsistennya
pedoman
penilaian dimana untuk penilaian harga tidak dimungkinkan adanya nilai di bawah 50%
(lima
maksimum
puluh
persen)
sedangkan
dari
penilaian
nilai teknis
dijadikan alat untuk mengalahkan peserta lain dengan memberikan nilai yang rendah (Vide C12);--------------------------------------b. Prinsip kehati-hatian dalam penunjukan pemenang justifikasi
dianggap
sebagai
pengumuman
sarana
pemenang.
Penilaian teknis yang dijadikan dasar Panitia
Pengadaan
untuk
penentuan
pemenang adalah sama dengan nilai yang diberikan oleh konsultan tanpa dilakukan klarifikasi terlebih dahulu. Presentasi pada tanggal 3 Agustus 2005 dihadapan tim interdep
hanya
dijadikan
momentum
justifikasi karena tidak ada perubahan nilai setelah dilakukan presentasi tersebut(Vide C12);---------------------------------------------30
SALINAN 1.4.27.3.
Sanggahan Istaka – Asaba - Nikko Jo;--------------------------1.4.27.3.1.
Bahwa
Istaka-Asaba-Nikko
Jo
melakukan
sanggahan terhadap hasil tender (Vide B21);---1.4.27.3.2.
Bahwa terhadap sanggahan Istaka-Asaba-Nikko Jo, Otorita Batam menjelaskan hal-hal yang pada pokoknya antara lain adalah sebagai berikut (Vide C187):-------------------------------a. Bahwa
pengumuman
pemenang
pada
tanggal 4 Oktober 2005 telah disampaikan kepada peserta baik melalui faksimile maupun telepon;--------------------------------b. Bahwa penilaian populasi yang diberikan kepada Istaka – Asaba – Nikko Jo adalah sebagai berikut: jumlah populasi SAIC adalah 254 (dua ratus lima puluh empat) sedangkan populasi TC SCAN adalah 22 (dua puluh dua). Berdasarkan hal tersebut, maka nilai populasi Istaka-Asaba-Nikko Jo adalah 22 : 254 = 0,7 (dibulatkan menjadi 1);-------------------------------------------------c. Bahwa pembukaan penawaran dilakukan pada tanggal 22 Juni 2005. Panitia bersama dengan
Tim
Teknis
telah
melakukan
penilaian dokumen administrasi dan teknis dimulai pada tanggal 23 Juni 2005;----------1.4.27.4. Sanggahan PT Angrilam Simta Mandiri;-----------------------1.4.27.4.1. Bahwa
PT
Angrilam
Simta
Mandiri
menyampaikan sanggahan atas hasil tender (Vide B23, C172, C176);--------------------------1.4.27.4.2.
Bahwa dalam salah satu surat jawaban terhadap sanggahan PT Angrilam Simta Mandiri, Deputi Administrasi dan Perencanaan Otorita Batam menyampaikan hal-hal yang pada pokoknya adalah sebagai berikut (Vide C27):--------------a. prakualifikasi ulang adalah untuk membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para peminat;-----------------------------------------31
SALINAN b. Adanya spesifikasi teknis yang dinyatakan sebagai spesifikasi teknis produk tertentu, yang dinilai adalah fungsinya;----------------c. Pengumuman pemenang dilakukan dalam jangka waktu yang lama karena pengadaan Gamma Ray Container Scanner adalah yang
pertama
di
Indonesia
diperlukan
koordinasi
dengan
lembaga-lembaga
sehingga
dan
konsultasi yang
berkompeten;-----------------------------------d. Tim
Teknis
tidak
merekomendasikan
skoring ulang atas hasil klarifikasi teknis;--1.4.27.5.
Sanggahan Bersama;-----------------------------------------------1.4.27.5.1. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2005, PT LEN Industri
(Persero),
PT
Delphi
Utama
Corporation, PT Angrilam Simta Mandiri dan Istaka-Asaba-Nikko
Jo
menyampaikan
Sanggahan (Vide C26);----------------------------1.4.27.5.2.
Bahwa terhadap sanggahan bersama di atas, pada tanggal 15 Nopember 2005 Deputi Administrasi dan Perencanaan Otorita Batam memberikan jawaban yang pada pokoknya antara lain sebagai berikut (Vide C193):--------a. Sistem penilaian telah disampaikan kepada peserta pada saat dilakukan rapat penjelasan dalam bentuk pedoman dan pembobotan;--b. Hasil klarifikasi teknis tidak mempengaruhi skor yang telah diperoleh masing-masing peserta;-------------------------------------------c. Penetapan calon pemenang lelang telah dilakukan oleh Panitia Pengadaan pada tanggal 1 Juli 2005;----------------------------d. Terlapor II telah memperpanjang masa berlaku jaminan penawaran;-------------------
1.5.
Tahap Pelaksanaan Pekerjaan;------------------------------------------------------------1.5.1.
Bahwa Terlapor II menandatangani Surat Perjanjian Jasa Pemborongan Nomor:
04/SPB/PRO-DIPA/X/2005
untuk
pekerjaan
Pengadaan 32
SALINAN Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar tanggal 24 Oktober 2005 (Vide B4, C65);-------------------------------------------------1.5.2.
Bahwa untuk pekerjaan penunjang bangunan sipil, Terlapor II bekerjasama dengan CV Sinar Gemilang Putra berdasarkan Surat Perjanjian Borongan Nomor: 04.A/SPB/OB-MB/X/2005 tanggal 24 Oktober 2005 (Vide B34, B36, C203);-----------------------------------------
1.5.3.
Bahwa Terlapor II meminta perpanjangan pelaksanaan pekerjaan hingga April 2006 karena ada masalah di lapangan (vide B30, B34);-----
1.6.
Temuan-temuan lain;-----------------------------------------------------------------------1.6.1.
Bahwa untuk membuat penawaran harga untuk pekerjaan penunjang, Terlapor II dibantu oleh CV Sinar Gemilang Putra (Vide B34, B36);-----
1.6.2.
Bahwa total harga penawaran pekerjaan persiapan dan pekerjaan penunjang Terlapor II sama persis dengan total HPS Panitia Pengadan untuk pekerjaan persiapan dan pekerjaan penunjang. CV Sinar Gemilang Putra menyatakan bahwa untuk menyusun penawaran selalu berpedoman pada harga satuan Otorita Batam sehingga harga penawaran sama dengan HPS. CV Sinar Gemilang Putra tidak dapat membuktikan penjelasannya tersebut (Vide B33, A57);---------------------
2.
Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta di atas, Majelis Komisi menyimpulkan sebagai berikut:---------------------------------------------------------------------------------------2.1.
Perencanaan pengadaan container scanner mengarah pada produk container scanner teknologi Gamma Ray Merk SAIC;--------------------------------------------2.1.1.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta pada butir 1.4.1 dan seterusnya di atas, Otorita Batam melakukan konsultasi dengan Bea dan cukai dalam kaitannya dengan perencanaan pengadaan container scanner;-------------
2.1.2.
Bahwa sebagaimana telah disebutkan pada butir 1.3.4 di atas, Bea dan Cukai dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI pernah mendengarkan presentasi dari Terlapor II yang menawarkan produk VACIS (SAIC);-------------------------------------------------------------------
2.1.3.
Bahwa
setelah konsultasi dengan Bea dan Cukai, Otorita Batam
berkeinginan untuk memasang gamma ray container scanner di pelabuhan Batu Ampar. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang gamma ray container scanner, Selanjutnya Otorita Batam melakukan perjalanan ke Pelabuhan Tanjung Pelepas di Malaysia untuk melihat produk VACIS (SAIC);-----------------------------------------------2.1.4.
Bahwa berdasarkan hasil konsultasi dengan Bea dan Cukai, Otorita Batam menunjuk langsung UPT Pengembangan Signal dan Navigasi 33
SALINAN LIPI yang dipakai oleh Bea dan Cukai melakukan kajian tentang container scanner dan radar cuaca;-------------------------------------------2.1.5.
Bahwa berdasarkan hasil kajian UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI, direkomendasikan agar Otorita Batam memasang gamma ray container scanner model relocatable portal dan Otorita Batam menyetujui untuk menggunakan gamma ray container scanner model reloctable portal;---------------------------------------------------------
2.1.6.
Bahwa berdasarkan fakta dalam butir 1.2.3 di atas, gamma ray container scanner model relocatable portal paling banyak diproduksi oleh VACIS (SAIC);-------------------------------------------------------------
2.1.7.
Bahwa berdasarkan analisa-analisa dalam butir 2.1.1 sampai dengan butir 2.1.6 di atas, konsultasi Biro Perencanaan Otorita Batam ke Bea dan Cukai, perjalanan Otorita Batam ke pelabuhan Tanjung Pelepas di Malaysia untuk melihat produk VACIS (SAIC) dan penunjukan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI sebagai pelaksana kajian pengadaan container scanner merupakan awal hubungan Terlapor II dengan Otorita Batam;-----------------------------------------------------------
2.1.8.
Bahwa pengaruh hubungan Terlapor II dengan Biro Perencanaan Otorita Batam dalam perencanaan ini terlihat adanya tindakan saling menyesuaikan antara Otorita Batam yang melakukan perjalanan ke Malaysia melihat produk VACIS (SAIC) dan rekomendasi UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI agar Otorita Batam menggunakan gamma ray container scanner model relocatable portal yang merujuk pada produk VACIS (SAIC);----------------------------------
2.1.9.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, pada saat perencanaan, pengadaan gamma ray container scanner telah diarahkan pada produk VACIS (SAIC) yang ditawarkan oleh Terlapor II;---------------------------
2.2.
Spesifikasi teknis mengarah pada produk VACIS (SAIC);---------------------------2.2.1.
Bahwa berdasarkan analisa pada butir 2.1.1 dan seterusnya di atas, perencanaan pengadaan gamma ray container scanner telah diarahkan pada produk VACIS (SAIC) yang ditawarkan oleh Terlapor II;-----------
2.2.2.
Bahwa pengaruh hubungan Terlapor II, Otorita Batam dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI pada saat perencanaan ditindaklanjuti oleh Terlapor I dengan meminta bantuan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI yang bukan anggota Panitia Pengadaan untuk mempersiapkan spesifikasi teknis guna pelaksanaan tender;-----------------------------------------------------------------------------34
SALINAN 2.2.3.
Bahwa dalam spesifikasi teknis yang dibuat oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI, untuk panel-panel sensor radiasi sub-sistem yang
digunakan
mendeteksi
sumber-sumber
sinar
Gamma
menggunakan polyvinyl toluene (PVT);--------------------------------------2.2.4.
Bahwa polyvinyl toluene (PVT) merupakan panel-panel sensor radiasi sub sistem yang digunakan mendeteksi sumber-sumber sinar Gamma yang digunakan oleh produk VACIS (SAIC);--------------------------------
2.2.5.
Bahwa UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI yang membuat spesifikasi teknis pernah mendengar presentasi beberapa produk gamma ray container scanner sehingga setidak-tidaknya telah memiliki informasi tentang spesifikasi teknis tersebut tidak hanya polyvinyl toluene (PVT). Pencantuman polyvinyl toluene (PVT) dalam spesifikasi teknis merupakan petunjuk diarahkannya tender ini kepada produk VACIS (SAIC) yang ditawarkan oleh Terlapor II;---------------------------
2.3.
Kriteria Penilaian Teknis mengacu pada produk VACIS (SAIC);-------------------2.3.1.
Bahwa berdasarkan fakta butir 1.4.2.3 dan 1.4.2.5 di atas, Terlapor I meminta bantuan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI untuk menyiapkan kriteria teknis dalam rangka pelaksanaan tender pengadaan gamma ray container scanner;--------------------------------------------------
2.3.2.
Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam analisa pada butir 2.1.1 di atas, UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI melakukan tindakan penyesuaian dengan Biro Perencanaan Otorita Batam agar perencanaan merupakan cara Otorita Batam untuk mengamankan kerjasama yang telah dijalin dengan Terlapor II pada saat penyusunan rencana pengadaan container scanner dan radar cuaca;---------------------
2.3.3.
Bahwa guna mengamankan kerjasama Terlapor II dengan Otorita Batam, UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI yang ditunjuk sebagai Tim Teknis membuat kriteria penilaian teknis yang meliputi throughput, fitur operasional, safety condition, teknologi, reputasi perusahaan dan populasi mengacu pada produk VACIS (SAIC);----------
2.3.4.
Bahwa kriteria penilaian teknis tersebut dibuat agar Terlapor II yang menawarkan produk SAIC memperoleh nilai teknis tertinggi karena kriteria teknis tersebut telah disesuaikan dengan produk VACIS (SAIC) agar memperoleh nilai tertinggi dan hal ini terbukti dengan hasil penilaian teknis ternyata produk VACIS (SAIC) memperoleh nilai teknis mendekati sempurna yaitu 57, 5 (lima puluh tujuh koma lima);---
35
SALINAN 2.3.5.
Bahwa kriteria teknis dan cara menilai kriteria teknis yang mengacu pada produk SAIC merupakan bukti kerjasama antara Terlapor II, Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI untuk menempatkan Terlapor II memiliki nilai teknis tertinggi diantara pesaingnya;------------------------------------------------------------------------
2.4.
Harga Perkiraan Sendiri untuk pekerjaan utama disusun berdasarkan harga produk VACIS (SAIC);--------------------------------------------------------------------2.4.1.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta pada butir 1.4.3 di atas, Terlapor I membuat HPS untuk produk gamma ray container scanner berdasarkan surat penawaran harga dari IPS Marketing Resource (S) PTE Ltd yang menawarkan produk SAIC senilai US$ 3.300.000,00 (tiga juta tiga ratus ribu dollar Amerika Serikat);----------------------------------------------------
2.4.2.
Bahwa meskipun Terlapor I menerima penawaran harga dari RAPISCAN, namun penawaran tersebut diterima setelah Terlapor I membuat HPS. Oleh sebab itu dapat disimpulkan HPS untuk pekerjaan utama disusun berdasarkan harga produk VACIS (SAIC);-----------------
2.5.
Pembobotan penilaian harga dan teknis dimaksudkan untuk memenangkan Terlapor II;-----------------------------------------------------------------------------------2.5.1.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta pada butir 1.4.4.4 di atas, Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi menetapkan pembobotan penilaian untuk komponen harga 40 (empat puluh) dan untuk teknis 60 (enam puluh);----------------------------------------------------------------------
2.5.2.
Bahwa dengan proporsi pembobotan seperti tersebut di atas, kriteria teknis memiliki peranan penting untuk dapat memenangkan tender;------
2.5.3.
Bahwa sebagaimana telah diuraikan di atas, kriteria teknis dan cara menilai kriteria teknis berdasarkan acuan dari produk VACIS (SAIC) yang ditawarkan oleh Terlapor II dan hal ini telah terbukti dengan hasil penilaian teknis dimana Terlapor II memiliki nilai tertinggi di antara para pesaingnya;------------------------------------------------------------------
2.5.4.
Bahwa dengan cara penilaian harga dan teknis yang telah dilakukan oleh Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI, proporsi pembobotan tersebut di atas memang dimaksudkan untuk mengamankan kerjasama Terlapor II dengan Otorita Batam, karena berapapun nilai penawaran harga Terlapor II, maka Terlapor II tetap akan memperoleh nilai tertinggi dan merupakan calon pemenang tender;------------------------------------------------------------------------------
36
SALINAN 2.6.
Terlapor II dan Terlapor I melakukan tindakan saling menyesuaikan harga penawaran dan HPS;------------------------------------------------------------------------2.6.1.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta di atas, nilai total penawaran Terlapor II untuk pekerjaan persiapan dan pekerjaan penunjang sama persis dengan HPS yang dibuat oleh Terlapor I;-----------------------------------------------
2.6.2.
Bahwa CV Sinar Gemilang Putra yang membantu Terlapor II menyiapkan penawaran harga pekerjaan penunjang tidak dapat membuktikan penyebab terjadinya besaran yang sama antara penawaran Terlapor II dengan HPS Panitia Pengadaan;----------------------------------
2.6.3.
Bahwa kesamaan nilai total penawaran harga Terlapor II untuk pekerjaan persiapan dan pekerjaan penunjang merupakan petunjuk adanya tindakan saling penyesuaian antara Terlapor II dengan Terlapor I karena dengan pembobotan dan penilaian yang dibuat oleh Terlapor I, berapapun harga yang ditawarkan oleh Terlapor II sepanjang masih dalam kerangka owner estimate tetap akan menjadi calon pemenang tender;------------------------------------------------------------------------------
2.7.
Terlapor I melakukan tindakan diskriminatif kepada peserta tender tertentu;------2.7.1.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI telah melakukan tindakan diskriminatif kepada peserta tender tertentu karena hanya memberikan kesempatan klarifikasi teknis hanya kepada 2 (dua) peserta tender saja yaitu Terlapor II dan PT Angrilam Simta Mandiri dan hanya meminta perpanjangan jaminan penawaran kepada Terlapor II;----------------------
2.7.2.
Bahwa atas saran UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI, Terlapor I tidak mengundang PT LEN Industri (Persero) dan PT Delphi Utama Corporation untuk melakukan klarifikasi teknis meskipun kedua perusahaan tersebut telah meminta untuk melakukan klarifikasi teknis;--
2.7.3.
Bahwa alasan Terlapor I tidak mengundang PT LEN Industri (Persero) dan PT Delphi Utama Corporation untuk melakukan klarifikasi teknis karena klarifikasi teknis tidak merubah nilai teknis adalah tidak tepat karena klarifikasi teknis dimaksudkan untuk memperjelas hal-hal yang kurang jelas dalam dokumen penawaran teknis;-----------------------------
2.7.4.
Bahwa demikian pula dalam hal perpanjangan jaminan penawaran, Terlapor I tidak memberikan jawaban atas permintaan PT Delphi Utama Corporation untuk memberikan ketegasan perpanjangan jaminan penawaran namun Terlapor I memberikan kesempatan kepada Terlapor II untuk memperpanjang jaminan penawaran;-------------------------------37
SALINAN 2.7.5.
Bahwa alasan Terlapor I tidak menjawab permintaan PT Delphi Utama Corporation karena pada saat itu sudah ada calon pemenang adalah tidak tepat karena pada saat itu belum ditetapkan pemenang tender;------
2.7.6.
Bahwa tidak diundangnya peserta lain untuk melakukan klarifikasi teknis serta tidak dikabulkannya permintaan perpanjangan jaminan penawaran dari PT Delphi Utama Corporation merupakan bentuk diskriminasi Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI kepada peserta tender;-----------------------------------------------------
2.8.
Penunjukan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI sebagai Tim Teknis tidak sesuai dengan prosedur;-------------------------------------------------------------2.8.1.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta di atas, keterlibatan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI dalam pengadaan gamma ray container scanner mulai dari perencanaan sampai penilaian teknis tidak memiliki dasar yang kuat;-------------------------------------------------------------------
2.8.2.
Bahwa UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI tidak pernah diangkat dalam keanggotaan Panitia Pengadaan. Keterlibatannya dalam tender karena diminta oleh Terlapor I membantu menyiapkan dokumen teknis;------------------------------------------------------------------------------
2.8.3.
Bahwa Terlapor I beralasan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI membantu menyiapkan dokumen teknis karena sesuai dengan perjanjian Kerjasama Nomor: 47/B.I.6.01-PROY/SPK/I/2005 yang memberikan tugas kepada UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI diantaranya melakukan evaluasi tender;---------------------------------
2.8.4.
Bahwa Keppres 80 Tahun 2003 memberikan kesempatan kepada pengguna
barang/jasa untuk mengangkat Panitia Pengadaan yang
bukan berasal dari instansinya namun dari instansi teknis. Dalam tender ini,
pengguna
barang/jasa
belum
pernah
mengangkat
UPT
Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI menjadi bagian dari Panitia Pengadaan sebagai Tim Teknis;-----------------------------------------------2.8.5.
Bahwa Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA) 2005 yaitu Indra Sakti pernah meminta UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI untuk melakukan evaluasi teknis. Permintaan ini tidak tepat karena evaluasi terhadap penawaran yang masuk merupakan tugas, wewenang dan tanggung jawab Panitia Pengadaan dan bukan tugas, wewenang dan tanggung jawab Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005);------
38
SALINAN 2.8.6.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, keterlibatan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI dalam tender ini tidak memiliki dasar hukum yang kuat serta telah menyalahi prosedur;---------
2.9.
UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI tidak memiliki kompetensi dalam melakukan penilaian aspek teknis dan bukan dalam bidangnya;---------------------2.9.1.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI membuat kriteria penilaian teknis meliputi throughput, fitur operasional, safety condition, teknologi, reputasi perusahaan dan populasi;--------------------------------------------------------
2.9.2.
Bahwa UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI tidak hanya membuat kriteria penilaian teknis namun juga melakukan penilaian teknis terhadap penawaran peserta tender;------------------------------------
2.9.3.
Bahwa kriteria teknis dan penilaian teknis yang dibuat dan dilakukan oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI ternyata tidak tepat dalam penerapannya karena memang UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI tidak memiliki kompetensi melakukan penilaian dalam hal teknis tentang nuklir seperti aspek safety dan bukan bidangnya dalam menilai reputasi perusahaan dan populasi produk;-------------------
2.9.4.
Bahwa dalam hal teknis nuklir, UPT Pengembangan Navigasi dan Signal LIPI tidak berkompeten melakukan penilaian karena kompetensi untuk melakukan penilaian tersebut ada pada lembaga-lembaga lain antara lain seperti BATAN dan BAPETEN;----------------------------------
2.9.5.
Bahwa dalam hal reputasi perusahaan dan populasi produk, 2 (dua) hal ini bukan bidang UPT Pengembangan Signal dan Navigasi untuk melakukan penilaian karena reputasi perusahaan dan populasi produk terkait dengan aspek ekonomi;--------------------------------------------------
2.9.6.
Bahwa kompetensi UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI dalam melakukan penilaian teknis diragukan oleh pihak Otorita Batam. Hal ini terbukti permintaan Ketua Otorita Batam kepada BATAN untuk melakukan evaluasi teknis dan dilakukannya klarifikasi teknis di Jakarta kepada semua peserta tender atas udangan Direktur Pembangunan Otorita Batam dengan mengundang pihak-pihak lain untuk melakukan evaluasi terhadap aspek teknis penawaran peserta tender;------------------
2.9.7.
Bahwa berdasarkan hasil klarifikasi teknis di Jakarta, ternyata ada perubahan komposisi peringkat dimana pada saat dilakukan penilaian teknis oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI, peringkat I sampai peringkat III adalah: Terlapor II, PT Angrilam Simta Mandiri 39
SALINAN dan PT Delphi Utama Corporation dan setelah klarifikasi teknis peringkat I sampai peringkat III adalah: PT LEN Industri (Persero), PT Angrilam Simta Mandiri dan PT Delphi Utama Corporation;-------------3.
Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dikaitkan dengan dugaan pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi menilai apakah kesimpulan tersebut memenuhi atau tidak memenuhi unsur dalam ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999.-------------------------------------
4.
Menimbang bahwa Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan “Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;-----------------------------------------------------------------------
5.
Menimbang bahwa unsur-unsur dalam Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 sebagai berikut.------------------------------------------------------------------------------------5.1.
Pelaku Usaha-------------------------------------------------------------------------------5.1.1.
Bahwa yang dimaksud pelaku usaha menurut Pasal 1 Angka 5 UU No. 5 Tahun 1999 adalah setiap orang perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan
atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi;--------------------------------------------------------------------------5.1.2.
Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam butir1.1.2 di atas, Terlapor II adalah pelaku usaha yang menjalankan kegiatan usaha diantaranya adalah memasarkan, mendistribusikan, menjual dan memperbaiki peralatan cargo inspection system merk VACIS di Indonesia;-------------
5.1.3.
Bahwa berdasarkan uraian di atas, Terlapor II adalah pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 5 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999;-----------------------------------------------------------------------
5.1.4.
Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur pelaku usaha terpenuhi;------------------------------------------------------------------
5.2.
Dilarang Bersekongkol untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender;5.2.1.
Bahwa yang dimaksud dengan tender menurut penjelasan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah tawaran mengajukan harga untuk memborong suatu pekerjaan, untuk mengadakan barangbarang atau untuk menyediakan jasa;------------------------------------------
5.2.2.
Bahwa pengadaan Gamma Ray Container Scanner yang dilakukan oleh Otorita Batam untuk dipasang dipelabuhan Batu Ampar dilakukan 40
SALINAN dengan cara peserta mengajukan penawaran harga untuk memborong pekerjaan pengadaan Gamma Ray Container Scanner berserta bangunan penunjangnya;--------------------------------------------------------------------5.2.3.
Bahwa berdasarkan hal tersebut dalam butir 5.2.2 di atas, maka pengadaan Gamma Ray Container Scanner yang dilakukan oleh Otorita Batam termasuk dalam kategori tender sebagaimana dimaksud dalam penjelasan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;---------------
5.2.4.
Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan kesimpulan Majelis Komisi, dalam pelaksanaan tender pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar ditemukan bukti-bukti adanya persekongkolan untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------------5.2.4.1.
Sebagaimana telah diuraikan dalam butir 2.1.1 dan seterusnya diatas, Terlapor II bekerjasama dengan Biro Perencanaan Otorita Batam dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI mengatur agar tender ini dimenangkan oleh Terlapor II yang menawarkan produk VACIS (SAIC) dengan cara Terlapor II mempengaruhi Biro Perencanaan Otorita Batam melalui UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI dalam menentukan jenis Gamma Ray Container Scanner yang akan dipasang adalah model relocatable portal yang untuk saat ini hanya diproduksi secara massal oleh produk VACIS (SAIC);---------------------
5.2.4.2.
Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI telah mengatur sejak awal agar tender ini dimenangkan oleh Terlapor II yang menawarkan produk VACIS (SAIC) dengan cara mempersyaratkan panel sensor detektor radiasi sumber gamma menggunakan polyvinyl toluene (PVT) yang ada dalam produk VACIS (SAIC);-------------------------------
5.2.4.3.
Sebagaimana diuraikan dalam butir 2.3.1 di atas, Terlapor II bekerjasama dengan Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI telah mengatur agar tender ini dapat
dimenangkan
oleh
Terlapor
II
dengan
cara
mempengaruhi Terlapor I melalui UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI membuat kriteria penilaian yang mengacu pada produk VACIS (SAIC) yang ditawarkan oleh Terlapor II sehingga produk VACIS (SAIC) dapat 41
SALINAN memperoleh nilai teknis tertinggi dan pada akhirnya dapat memenangkan tender ini;------------------------------------------5.2.4.4.
Sebagaimana diuraikan dalam butir 2.5.1 dan seterusnya di atas, Terlapor II bekerjasama dengan Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI untuk mengatur agar tender ini dimenangkan oleh Terlapor II dengan cara mempengaruhi Terlapor I melalui UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI dalam membuat pembobotan dan penilaian yang diarahkan untuk memenangkan Terlapor II;--
5.2.4.5.
Sebagaimana diuraikan dalam butir 2.7.1 dan seterusnya di atas, Bahwa Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI melakukan diskriminasi kepada peserta tender dengan hanya melakukan klarifikasi teknis pada Terlapor II dan PT Angrilam Simta Mandiri dan meminta perpanjangan jaminan penawaran hanya kepada Terlapor II untuk mengamankan posisi Terlapor II yang diusulkan menjadi pemenang tender;----------------------------------------------------
5.2.4.6.
Sebagaimana diuraikan dalam butir 2.6.1 dan seterusnya di atas, Bahwa Terlapor II bekerjasama dengan Terlapor I melakukan pengaturan harga penawaran dan HPS;------------
5.2.4.7.
Sebagaimana telah diuraikan dalam butir 2.8.1 dan seterusnya serta butir 2.9.1 dan sterusnya di atas, penunjukan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI meskipun tidak memiliki kompetensi dan bukan bidangnya untuk melakukan kajian, menyiapkan kriteria penilaian dan melakukan evaluasi yang menyalahi prosedural tersebut adalah untuk mengamankan posisi Terlapor II yang sudah diarahkan menjadi pemenang sejak perencanaan pengadaan container scanner;---------------------------------------------------
5.2.5.
Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka unsur dilarang bersekongkol untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender terpenuhi;----------------------------------------------------
5.3.
Dengan pihak lain-------------------------------------------------------------------------5.3.1.
Bahwa yang dimaksud dengan pihak lain dalam perkara ini adalah Terlapor I beserta Tim Teknis yang membantu Terlapor I melakukan evaluasi tender;--------------------------------------------------------------------
42
SALINAN 5.3.2.
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka unsur pihak lain terpenuhi;--------------------------------------------------------------------------
5.4.
Mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat--------------------------------------5.4.1.
Bahwa yang dimaksud dengan persaingan usaha tidak sehat menurut Pasal 1 angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha;---
5.4.2.
Bahwa dalam pelaksanaan tender Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan,
terdapat
tindakan-tindakan
Terlapor
I
dan
UPT
Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI yang tidak jujur yaitu:---------5.4.2.1.
Dalam penilaian teknis, evaluasi dilakukan oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI yang tidak memiliki kompetensi melakukan penilaian teknis sehingga hasil penilaian merugikan peserta lain;---------------------------
5.4.2.2.
Bahwa pembobotan dan penilaian dibuat oleh Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI dengan maksud untuk memenangkan Terlapor II;-----------------------
5.4.3.
Bahwa selain terdapat tindakan Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI yang tidak jujur, dalam pelaksanaan tender ini terdapat juga tindakan yang menghambat terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat berupa tindakan diskriminatif kepada beberapa peserta tender dengan cara tidak memberikan kesempatan seluruh peserta tender melakukan presentasi teknis meskipun pekerjaan ini adalah pekerjaan yang beresiko tinggi dan tidak memberikan kesempatan kepada peserta lain selain Terlapor II untuk memperpanjang jaminan penawaran meskipun belum ditentukan pemenang tender;-----------------
5.4.4.
Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, terbukti Terlapor I dan UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI telah menghambat para pesaing Terlapor II untuk memenangkan tender ini dengan membuat spesifikasi teknis yang nilai maksimumnya hanya dapat dipenuhi oleh Terlapor II. Dengan demikian unsur persaingan usaha tidak sehat terpenuhi;----------------------------------------------------
6.
Menimbang bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas, seluruh unsur-unsur Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 terpenuhi, maka Majelis Komisi menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan tender pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, telah terjadi pelanggaran terhadap Pasal 22 43
SALINAN Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh Terlapor II bersama-sama dengan Terlapor I yang dibantu oleh UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI. Dengan demikian, Majelis Komisi menetapkan bahwa Terlapor I dan Terlapor II terbukti secara sah dan menyakinkan melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999. ------------------------------------------------------------------------------------------7.
Menimbang
bahwa
sebelum
memutuskan
perkara
ini,
Majelis
Komisi
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:-----------------------------------------------------7.1
Bahwa Biro Perencanaan Otorita Batam, Direktur Pembangunan Otorita Batam sebagai penanggung jawab pengadaan, Penanggung Jawab Kegiatan APBN (DIPA 2005) Otorita Batam dan Terlapor I telah melakukan tindakan-tindakan persekongkolan untuk memenangkan Terlapor II. Oleh sebab itu, Majelis Komisi merekomendasikan kepada atasan langsung dan pihak-pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan administratif dan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku;---------------------------------------------------------------------
7.2
Bahwa dalam tender pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI telah melaksanakan pekerjaan yang bukan kompetensinya dan bukan bidangnya, serta melakukan tindakan memfasilitasi terjadinya persekongkolan dalam pengadaan container scanner di pelabuhan Batu Ampar untuk memenangkan Terlapor II. Oleh karenanya terhadap UPT Pengembangan Signal dan Navigasi LIPI yang dalam hal ini adalah para personel yang terlibat dalam pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan tender pengadaan Gamma Ray Container Scanner di Pelabuhan Batu Ampar, yaitu Ir. Agus Suwahyono dan Ir. Soenarko, maka Majelis merekomendasikan agar LIPI memberikan sanksi administratif kepada mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku;----------------------------------------------------
8
Menimbang bahwa Majelis Komisi juga mempertimbangkan bahwa selama dalam proses pemeriksaan, para Terlapor menunjukkan sikap dan tindakan yang kooperatif;-------------
9
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan kesimpulan di atas, dan mengingat ketentuan Pasal 43 ayat (3) dan Pasal 47 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi:-------------------------------------------------------------------------------MEMUTUSKAN:
1. Menyatakan Terlapor I dan Terlapor II secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;-----------------------------------------------2. Menghukum Terlapor II untuk membayar denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran 44
SALINAN penerimaan
bukan
pajak
Departemen
Keuangan
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta I yang beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No. 19, Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212;--------------------------------------------------------------------3. Melarang Terlapor II mengikuti tender pengadaan gamma ray container scanner selama 2 (dua) tahun di seluruh Indonesia;------------------------------------------------------
Demikian putusan ini ditetapkan dalam Rapat Musyawarah Majelis Komisi pada hari Jum’at tanggal 2 Juni 2006 dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 5 Juni 2006 oleh kami anggota Majelis Komisi, Erwin Syahril, S.H., sebagai Ketua Majelis, Dr. Pande Radja Silalahi dan Ir. Mohammad Iqbal masing-masing sebagai Anggota Majelis, dibantu oleh Ramli Simanjuntak, S.H., dan Dinni Melanie, S.H., masing-masing sebagai Panitera.-------------------------------------------------------------------------Ketua Majelis, t td. Erwin Syahril, S.H. Anggota Majelis,
Anggota Majelis,
ttd.
ttd.
Dr. Pande Radja Silalahi
Ir. Mohammad Iqbal
Panitera,
ttd.
ttd
Ramli Simanjuntak, S.H.
Dinni Melanie, S.H.
45