PUTUSAN Regno. : 50 PK/Pid/2004
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pidana dalam peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara Terpidana : Nama
: LIM EDWARD,
tempat lahir
: Kisaran,
umur/tanggal lahir : 48 tahun/12 September 1953, jenis kelamin
: Laki-Laki,
kebangsaan
: Indonesia,
tempat tinggal
: Jalan Pulau Moyo Gang Mawar No.1 Banjar. Ambengan Pesanggaran Denpasar,
agama
: Kristen Protestan,
pekerjaan
: Wiraswasta ;
Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana berada di luar tahanan ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Denpasar yang berbunyi sebagai berikut : KESATU : PRIMAIR : Bahwa ia Terdakwa LIM EDWARD pada hari Sabtu tanggal 22 September 2001 sekira jam 15.15 Wita atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu di dalam bulan September tahun 2001 bertempat di Jalan Pulau Moyo Gang Mawar Nomor 1 Banjar. Ambengan Pesanggaran Denpasar atau setidaktidaknya di tempat lain termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Denpasar, secara tanpa hak dan melawan hukum, menanam, memelihara, mempunyai dalam persediaan, memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika golongan I dalam bentuk tanaman berupa Hashis seberat 0,5 gram netto yang dilakukan dengan cara-cara antara lain sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat seperti yang telah disebutkan di atas, petugas Kepolisian dari Polda Bali yang mendapat informasi tentang penyalahgunaan Narkotika yang diduga dilakukan oleh Terdakwa, atas informasi tersebut Petugas melakukan penyelidikan terhadap Terdakwa LIM EDWARD, sewaktu petugas bertemu dengan Terdakwa yang hendak Hal. 1 dari 9 hal.Put. No.50 PK/Pid/2004
keluar rumah, oleh petugas (WAYAN SUGO BIRAWAN dan kawankawan) dilakukan penangkapan terhadap diri Terdakwa, selanjutnya Terdakwa dibawa ke Rumah Kost Terdakwa, kemudian dilakukan penggeledahan di rumah Terdakwa, pada laci almari pakaian Terdakwa, petugas menemukan barang padatan coklat yang diduga Hasish, plastik klip serta 2 (dua) buah timbangan elektrik. Berdasarkan Surat dari Penyidik Polda Bali Nomor : R/1127/IX/ 2001/Dit Serse, tanggal 30 September 2001, telah dimintakan pemeriksaan kepada Laboratorium Forensik Polri Cabang Denpasar, terhadap barang bukti berupa padatan coklat yang diduga Hasihs. - Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Nomor : Lab-332/KN/2001 tanggal 4 Oktober 2001 disimpulkan barang bukti berupa padatan coklat dengan kode (A) adalah Benar Hasish, dan terdaftar pada golongan I Nomor Urut 8 Lampiran Undang-Undang R.I No.22 Tahun 1997. - Untuk mempunyai dalam persediaan, memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika golongan I dalam bentuk tanaman berupa Hasish Terdakwa tidak memiliki ijin dari Pejabat yang berwenang dan Narkotika golongan I hanya dapat dipergunakan untuk kepentingan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan dilarang digunakan untuk kepentingan lainnya. Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana sesuai yang dimaksud dalam pasal 78 ayat (1) huruf a Undang-Undang R.I No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika.
SUBSIDAIR : Bahwa ia Terdakwa LIM EDWARD pada waktu dan tempat seperti yang disebutkan dalam dakwaan kesatu Primer di atas, Terdakwa bermaksud untuk mempergunakan Narkotika golongan I jenis Hasish bagi diri sendiri selanjutnya Terdakwa telah mempunyai persediaan atau
memiliki,
menyimpan atau menguasai Narkotika golongan I jenis Hasish yang didapatnya dari INDRAWAN, yang rencananya oleh Terdakwa akan dipergunakan sendiri dengan terlebih dahulu mempersiapkan timbangan elektrik yang oleh Terdakwa akan dipergunakan untuk menimbang berat dari Hasish tersebut yang akan dipergunakan oleh Terdakwa : Belum sempat Terdakwa mempergunakan Narkotika golongan I jenis Hasish tersebut rumah kost Terdakwa telah digeledah oleh petugas Hal. 2 dari 9 hal. Put.No.50 PK/Pid/2004
Kepolisian dari Polda Bali dan menyita Hasish yang rencananya akan dipergunakan oleh Terdakwa dan tidak selesainya Terdakwa mempergunakan
Narkotika
golongan
I
jenis
Hasish
tersebut
bukan
disebabkan karena kehendak Terdakwa sendiri. - Berdasarkan Surat dari Penyidik Polda Bali Nomor : R/1127/IX/ 2001/Dit Serse, tanggal 30 September 2001, telah dimintakan pemeriksaan kepada Laboratorium Forensik Polri Cabang Denpasar, terhadap barang bukti berupa padatan coklat yang diduga Hasish tersebut. - Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Nomor : Lab-332/KN/2001 tanggal 4 Oktober 2001 disimpulkan barang bukti berupa padatan coklat dengan kode (A) adalah benar Hasish, dan terdaftar pada golongan I Nomor Urut 8 Lampiran Undang-Undang R.I No.22 Tahun 1997. - Untuk mencoba menggunakan Narkotika golongan I Terdakwa tidak memiliki ijin dari Pejabat yang berwenang. Sedangkan Narkotika golongan I jenis Hasish tersebut hanya dapat dipergunakan untuk kepentingan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan dilarang digunakan untuk kepentingan lainnya. Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 53 KUHP jo pasal 85 sub a Undang-Undang R.I No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika.
DAN KEDUA : Bahwa ia Terdakwa LIM EDWARD pada waktu dan tempat seperti yang telah diuraikan secara lengkap dalam dakwaan Kesatu Primair di atas, secara tanpa hak memiliki, menyimpan dan/atau membawa Psikotropika golongan
I
jenis
MDMA yang dikenal pula dengan istilah Extasy,
berjumlah 6 (enam) butir tablet warna hijau ½ butir tablet warna merah. Perbuatan Terdakwa tersebut ia dengan cara-cara antara lain sebagai berikut : - Saat petugas Kepolisian dari Polda Bali melakukan penangkapan terhadap diri Terdakwa, dan lanjut melakukan penggeledahan di kamar kost Terdakwa petugas Kepolisian dari Polda Bali menemukan pada laci almari pakaian Terdakwa berupa 6 (enam) butir tablet warna hijau dan ½ (setengah) butir tablet warna merah yang diduga mengandung MDMA Hal. 3 dari 9 hal. Put.No.50 PK/Pid/2004
atau dikenal pula dengan istilah Extasy dan 2 (dua) buah timbangan elektrik serta 1 (satu) bendel plastik klip. - Berdasarkan Surat dari Penyidik Polda Bali Nomor : R/1127/IX/ 2001/Dit Serse, tanggal 30 September 2001, telah dimintakan pemeriksaan kepada Laboratorium Forensik Polri Cabang Denpasar, terhadap barang bukti yang diduga mengandung MDMA tersebut. - Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Nomor : Lab-332/KN/2001 tanggal 4 Oktober 2001 disimpulkan barang bukti berupa tablet warna hijau dan merah tersebut yang diberi kode C dan D positip mengandung MDMA yang terdaftar pada golongan I Nomor Urut 11 Lampiran Undang-Undang R.I No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. - Untuk menyimpan, memiliki dan/atau membawa Psikotropika golongan I jenis MDMA Terdakwa tidak memiliki ijin dari yang berwenang. Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 59 ayat (1) sub e Undang-Undang R.I No.5 Tahun 1997.
DAN KETIGA : Bahwa ia Terdakwa LIM EDWARD pada waktu dan tempat seperti yang telah diuraikan secara lengkap dalam dakwaan Kesatu Primair di atas, secara tanpa hak memiliki, menyimpan dan/atau membawa Psikotropika golongan II jenis Metamfetamina seberat kurang lebih 0,6 gram atau dikenal pula dengan istilah sabu-sabu. Perbuatan
tersebut
ia Terdakwa lakukan dengan cara-cara sebagai
berikut : - Saat Petugas Kepolisian dari Polda Bali melakukan penangkapan terhadap diri Terdakwa, dan lanjut melakukan penggeledahan di kamar kost Terdakwa petugas Kepolisian dari Polda Bali menemukan pada laci almari pakaian Terdakwa berupa 0, 6 gram psikotropika golongan II jenis metamfetamina dan 2 (dua) buah timbangan elektrik serta 1 (satu) bendel plastik klip. - Berdasarkan Surat dari Penyidik Polda Bali Nomor : R/1127/IX/ 2001/Dit Serse, tanggal 30 September 2001, telah dimintakan pemeriksaan kepada Laboraterium Forensik Polri Cabang Denpasar, terhadap barang bukti berupa kristal bening yang diduga mengandung metamfetamina tersebut. Hal. 4 dari 9 hal. Put.No.50 PK/Pid/2004
- Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Nomor : Lab-332/KN/2001 tanggal 4 Oktober 2001 disimpulkan barang bukti berupa kristal bening yang diberi kode B positip mengandung metamfetamina terdaftar pada
golongan
II Nomor Urut 9 lampiran
Undang-Undang R.I No.5 Tahun 1997. - Untuk menyimpan, memiliki dan/atau membawa Psikotropika golongan II jenis Metamfetamina Terdakwa tidak memiliki ijin dari yang berwenang. Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam pasal 62 Undang-Undang R.I No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Membaca tuntutan Jaksa/Penuntut Umum tanggal 16 Januari 2002 yang isinya adalah sebagai berikut : “1. Menyatakan Terdakwa LIM EDWARD telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagai berikut : - Dakwaan Kesatu Primair melanggar pasal 78 ayat (1) huruf a secara tanpa hak dan melawan hukum memiliki, menyimpan atau menguasai Narkotika golongan I dalam bentuk tanaman berupa hasish yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. - Dakwaan Kedua : melanggar pasal 59 ayat 1) huruf e, secara tanpa hak
memiliki, menyimpan
dan
atau
membawa Psikotropika
golongan I berupa MDMA, yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. - Dakwaan Ketiga : melanggar pasal 62, secara tanpa hak memiliki, menyimpan dan atau membawa Psikotropika berupa Metamfetamina yang
tercantum
dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997
tentang Psikotropika. “2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap diri Terdakwa dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dikurangi selama Ter-dakwa
berada
dalam tahanan dan pidana denda sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) Subsidair 6 (enam) bulan kurungan. “3. Menyatakan agar Terdakwa tetap dalam tahanan. “4. Menetapkan barang bukti berupa : - 0,5 gram netto hasish ; - 0,6 gram netto sabu-sabu ; - 6 (enam) butir tablet MDMA (Extasy) warna hijau dan 0,5 butir tablet MDMA (Extasy) warna merah ; Hal. 5 dari 9 hal. Put.No.50 PK/Pid/2004
- 2 (dua) buah timbangan Elektrik ; - 1 (satu) bendel plastik klip ; dirampas untuk dimusnahkan ; “5. Menetapkan agar Terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.5000,(lima ribu rupiah). Membaca putusan Pengadilan Negeri Denpasar tanggal 31 Januari 2002 No.624/Pid.B/2001/PN.Dps, yang amar lengkapnya berbunyi sebagai berikut : “1. Menyatakan Terdakwa LIM EDWARD tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : - secara tanpa hak dan melawan hukum memiliki Narkotika golongan I dalam bentuk tanaman ; - secara tanpa hak memiliki Psikotropika golongan I ; - secara tanpa hak memiliki Psikotropika golongan II ; “2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun, 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp.100.000.000,(Seratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa harus diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ; “3. Menetapkan pidana itu harus dikurangkan seluruhnya dengan waktu selama Terdakwa berada dalam tahanan, sehingga putusan menjadi tetap ; “4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; “5. Menetapkan berang bukti berupa : - 0,5 gram netto hasish ; - 0,6 gram netto sabu-sabu ; - 6 (enam) butir tablet MDMA (Extasy) warna hijau dan 0,5 butir tablet MDMA (Extasy) warna merah ; - 2 (dua) buah timbangan Elektrik ; - 1 (satu) bendel plastik klip ; dirampas untuk dimusnahkan ; “6. Membebankan pula Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah) ; Membaca putusan Pengadilan Tinggi Denpasar tanggal 21 Maret 2002 No.07/Pid.B/2002/PT.Dps.yang amar lengkapnya berbunyi sebagai berikut : “ Menerima
permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum pada
Kejaksaan Negeri Denpasar tersebut ; Hal. 6 dari 9 hal. Put.No.50 PK/Pid/2004
“ Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Denpasar tanggal 31 Januari 2002, Nomor : 624/Pid.B/2001/PN.Dps. yang dimintakan banding tersebut ; “ Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; “ Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ini, yang dalam tingkat banding sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah) ; Membaca surat permohonan peninjauan kembali bertanggal 7 Nopember 2003 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Denpasar pada tanggal 7 Nopember 2003 dari Pemohon Peninjauan Kembali sebagai Terpidana yang memohon agar putusan Mahkamah Agung tersebut dapat ditinjau kembali ; Melihat surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa putusan Mahkamah Agung tersebut telah diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 23 April 2003 dengan demikian putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap ; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali pada pokoknya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa Judex Juris telah melakukan kekeliruan yang nyata karena dalam pertimbangan hukum putusannya menyatakan bahwa permohonan kasasi diajukan tanggal 18 April 2002 sedangkan risalah
kasasi diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Denpasar pada tanggal 6 Mei 2002 sehingga melewati tenggang waktu yang ditentukan dalam pasal 248 (4) KUHP sehingga hak mengajukan kasasi menjadi gugur dan kasasi harus dinyatakan tidak dapat diterima, padahal berdasarkan arsip memori kasasi, Pemohon Peninjauan Kembali/Terdakwa dikirim dari Lembaga Pemayarakatan Denpasar dengan surat No. W16.EDP.PP.01.10.786 tertanggal 2 Mei 2002 dan diterima di Pengadilan Negeri tanggal 6 Mei 2002 dan dibubuhi tanda tangan Panitera Muda Pidana tanggal 20 Mei 2005, oleh karena itu terdapat 4 (empat) hari perjalanan memori kasasi Pemohon Peninjauan Kembali/ Terdakwa dari Panitera Denpasar
Muda
Pidana
kepada
Panitera/Sekretaris
Pengadilan
Negeri
yang mengakibatkan permohonan kasasi Pemohon Peninjauan
Kembali/Terdakwa tidak
dapat diterima karena
telah melewati tenggang
waktu ; 2. Bahwa Judex Juris telah salah menerapkan hukum, karena tidak mempertimbangkan keterangan Pemohon Peninjauan Kembali/Terdakwa bahwa barang bukti yang ditemukan di rumah Pemohon Peninjauan Kembali/ Hal. 7 dari 9 hal. Put.No.50 PK/Pid/2004
Terdakwa adalah bukan milik Pemohon Peninjauan Kembali/Terdakwa tetapi milik Indrawan yang dititipkan, lagi pula apabila Pemohon Peninjauan Kembali/Terdakwa bersalah maka yang terbukti adalah unsur tindak pidana tidak melaporkan adanya penyalahgunaan dan atau pemilikan Psikotropika secara tidak sah sebagaimana diatur dalam pasal 65 Undang-Undang No.5 Tahun 1997 ; Menimbang, bahwa atas keberatan-keberatan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : mengenai alasan-alasan ke. 1 dan ke. 2 : bahwa
alasan-alasan tersebut
tidak dapat dibenarkan, oleh karena
Mahkamah Agung tidak salah, demikian pula tidak terdapat kekeliruan atau kekhilafan Hakim dalam pertimbangan putusannya, lagi pula tidak ternyata ada bukti baru (Novum) yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali ; Menimbang, bahwa dengan demikian keberatan-keberatan permohonan peninjauan kembali tersebut tidak merupakan alasan-alasan sebagaimana yang dimaksud
dalam
pasal
263 ayat (2) a dan b KUHAP, oleh karena itu
berdasarkan pasal 266 ayat (2) huruf a KUHAP permohonan peninjauan kembali dari Pemohon tersebut harus ditolak dengan menetapkan putusan Mahkamah Agung R.I tanggal 6 Agustus 2002 No.979 K/Pid/2002 yang diajukan permohonan peninjauan kembali tersebut tetap berlaku ; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali ditolak, maka biaya perkara dalam peninjauan kembali ini dibebankan
kepada
Pemohon ; Memperhatikan Undang-Undang No.4
Tahun
2004,
Undang-Undang
No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.5 Tahun 2004, Undang-Undang No.8 Tahun 1981 dan peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI: Menolak permohonan peninjauan kembali
dari Pemohon Peninjauan
Kembali : LIM EDWARD tersebut ; Menetapkan bahwa putusan Mahkamah Agung R.I tanggal 6 Agustus 2002 No.979 K/Pid/2002, yang dimohonkan peninjauan kembali tersebut tetap berlaku ; Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali tersebut untuk membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali ini sebesar Rp.2.500,-(dua ribu lima ratus rupiah) ; Hal. 8 dari 9 hal. Put.No.50 PK/Pid/2004
Demikianlah
diputuskan dalam
rapat
permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari : Jumat, tanggal 29 April 2005 oleh Artidjo Alkostar, SH.LLM, Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
H.
Abbas Said , SH., dan H. Mansur Kartayasa, SH.MH., sebagai
Hakim-Hakim Hakim sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka pada hari : itu juga oleh Ketua Majelis beserta H. Abbas Said, SH., dan H. Mansur Kartayasa, SH.MH., Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Ny. Mariana
Sondang MP., SH., Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri
oleh Pemohon Peninjauan Kembali/Terpidana ;
Anggota-Anggota :
Ketua :
ttd./ H. Abbas Said, SH.
ttd./ Artidjo Alkostar, SH.LLM.
ttd./ H. Mansur Kartayasa, SH.MH.
Panitera Pengganti : ttd./ Ny. Mariana Sondang MP, SH.
UNTUK SALINAN MAHKAMAH AGUNG RI. Kepala Direktorat Pidana u.b Kasubdit Umum Pidana
( Ny. SITI KHOLISOH, SH ) NIP. : 220000341
Hal. 9 dari 9 hal. Put.No.50 PK/Pid/2004